Model Mekanistik Efek Temperatur, Cahaya, dan Kompetisi Gulma pada Pertumbuhan Tanaman

10
,/ f1 ." (q'n ISSN: 0854 - 0098 JURNAT PENETITIN UNIVERSITAS MATARAM +r EDISI A: IPA DAN TEKNOTOGI VOTUME: l, No :2I, Okt.'99 [' DAF'TAR ISI l. Oestrus Synchronisation Using Piogresteron, Prostaglandin and Gonadotropin Releasing Hormon In Dairy Cattle. (Adji Santoso Dradjat). .. ....1- 4 2. Pengaruh Pemberian ZnPada Berbagai Taraf NPK dan Tingkat Kekahatan Zn Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi. (Baharuddin). ... ....5 - I I 3. Suplementasi Solinomysin dalam Pakan Untuk Memacu Pertumbuhan dan Mencegah Koksidia Pada Ayam Ras Petelur Jantan. (Moh. Hasil Tamsil, Sri Widiharti, dan Rodiah). ....12 - 14 4. Retensi Nitrogen Ayam Broiler Dalam Berbagai LingkunganNutritif Ransum. (Jublir\ F. Bale - Therik). .. ... ... .. . . . .15 - 19 5. Keaneka Ragaman Bakteri Asam Laktat Yang Terkanduqg Dalam Susu Segar dan Keju Lunak. (Djoko Kisworo). 6. Pengaruh Penambaha nZat Additive Terhadap Peningkatan Unjuk Kerja Motor Diesel. (IKadeWiratamadanMadeWijana). .......: ........30-36 7. Beberapa fupek Pertumbuhan, Reproduksi dan Makanan,Abalone (Haliotis Spp.) (Moluska: Gastropoda) di Pulau Pantar Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. (R cky Gmin). ... ....37 - 43 8. Pengaruh Dosis Fosfat Alam Terhadap Kemempuan Baktpri Pelarut Fosfat Psedomonas Sp. Isolat Vertisol Lombok Selatan Untuk Mendegradasi Herbisida Atrazine. (Wayan Wangiyana) .....44 - 55 9. Evaluasi Ketahanan Terhadap Kekeringan 10 Galur Harapan Padi Gogo Hasil Persilangan Antara Varietas Lokal Keta Monca X Varietas IR. 36. ' \ (tGP. Muliarta Arsana, IN. Kantun, Lestari Ujianto, dan [W. Sutresna). .56 - 64 10. Model Mekanistik Efek Temperatur, Cahaya dan Kompetisi Gulma Pada Pertumbuhaglanaman. (I GDE Ekaputra Gunartha). . r.. ,.. . (: 65 -73 11. Pengaruh Kombinasi Probiotik Saccharomyces Cerevisiae danAspergillus Oryzae Dalam Ransum Terhadap Populasi Mikroba Rumen dan Pertumbuhan Sapi Perah Dara. (Muhammad Amin). ...74 -79 12. Pasir Sungai dan Tanah Lempung Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Pasir Silika dan Bentonit Pada Cetakan Pasir Untuk Pengecoran Logam Non - Ferrous. (I Made Suartika dan I Dewa Ketut Okariawan). ....80 - 86 k-

Transcript of Model Mekanistik Efek Temperatur, Cahaya, dan Kompetisi Gulma pada Pertumbuhan Tanaman

,/ f1 ." (q'n

ISSN: 0854 - 0098

JURNAT PENETITINUNIVERSITAS MATARAM

+rEDISI A: IPA DAN TEKNOTOGI VOTUME: l, No :2I, Okt.'99

['

DAF'TAR ISI

l. Oestrus Synchronisation Using Piogresteron, Prostaglandin and Gonadotropin Releasing HormonIn Dairy Cattle. (Adji Santoso Dradjat). .. ....1- 4

2. Pengaruh Pemberian ZnPada Berbagai Taraf NPK dan Tingkat Kekahatan Zn Tanah TerhadapPertumbuhan dan Hasil Padi. (Baharuddin). ... ....5 - I I

3. Suplementasi Solinomysin dalam Pakan Untuk Memacu Pertumbuhan dan Mencegah KoksidiaPada Ayam Ras Petelur Jantan. (Moh. Hasil Tamsil, Sri Widiharti, dan Rodiah). ....12 - 14

4. Retensi Nitrogen Ayam Broiler Dalam Berbagai LingkunganNutritif Ransum.(Jublir\ F. Bale - Therik).

.. ... ... .. . . . .15 - 19

5. Keaneka Ragaman Bakteri Asam Laktat Yang Terkanduqg Dalam Susu Segar dan Keju Lunak.(Djoko Kisworo).

6. Pengaruh Penambaha nZat Additive Terhadap Peningkatan Unjuk Kerja Motor Diesel.(IKadeWiratamadanMadeWijana). .......: ........30-36

7. Beberapa fupek Pertumbuhan, Reproduksi dan Makanan,Abalone (Haliotis Spp.) (Moluska:Gastropoda) di Pulau Pantar Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. (R cky Gmin). ... ....37 - 43

8. Pengaruh Dosis Fosfat Alam Terhadap Kemempuan Baktpri Pelarut Fosfat Psedomonas Sp. IsolatVertisol Lombok Selatan Untuk Mendegradasi Herbisida Atrazine. (Wayan Wangiyana) .....44 - 55

9. Evaluasi Ketahanan Terhadap Kekeringan 10 Galur Harapan Padi Gogo Hasil Persilangan AntaraVarietas Lokal Keta Monca X Varietas IR. 36. ' \

(tGP. Muliarta Arsana, IN. Kantun, Lestari Ujianto, dan [W. Sutresna). .56 - 64

10. Model Mekanistik Efek Temperatur, Cahaya dan Kompetisi Gulma Pada Pertumbuhaglanaman.(I GDE Ekaputra Gunartha). . r.. ,.. . (: 65 -73

11. Pengaruh Kombinasi Probiotik Saccharomyces Cerevisiae danAspergillus Oryzae Dalam RansumTerhadap Populasi Mikroba Rumen dan Pertumbuhan Sapi Perah Dara.(Muhammad Amin). ...74 -79

12. Pasir Sungai dan Tanah Lempung Sebagai Salah Satu Alternatif Pengganti Pasir Silika danBentonit Pada Cetakan Pasir Untuk Pengecoran Logam Non - Ferrous.(I Made Suartika dan I Dewa Ketut Okariawan). ....80 - 86

k-

Jumal Penelitian UNRAM, Oktober 1999rssN 08s4{098 Vol. 1, No. 21

Model Mekanistik Efek remperatur, cahaya Dan Kompetisi GulmaPada Pertumbuhan Tanaman

(Mechanistic Model Effects of Temperature, Light lntensity and WeedCompetition On plant Growth)

I GDE EKAPUTRA GUNARTHAFakultas Pertanian Univercitas Mataram

Jl. Majapahit 62 Mataram N_usa Tenggara Barat 63125. Tlp. (0370) 621435, Fax. (0370) 621/85email: [email protected]

ABSTRAK

digunakan unluk menentukan saat tanaman ditanam.

A&STRACtrA study on the effecis of tempenturc, light intensity and weed comptition on plant growth ias beenelabonted in detail'using an apptoach of a mechinistic model. The model was construcld on base of retative

nsrVewas

used

d weed-free Wnod rcquired lo suppress the yieldby d values ot beiig more lhan gg?b. As a

in improvement of agronomic pndices, it is

PENDAHULUAN untuk mengetahui ketanggapan parameter-parameter tersebut terhadap perubahanlingkungan yang terjadi maka pembuat modelumumnya m€netapkan sejumlah asumsi untukmendeskripsikan mekanisme pertumbuhantanaman yang dikaji.

Untuk mengidentifikasi faktor utamayang mengendalikan atau membatasi hasiltanaman diperlukan suatu pemahaman tentangproses yang mendasari laju pertumbuhan nisbi(relatiu_e grovvth rate), laju a6imilasi bersih (netassimilation rate), dan nisbah luas daun (ieafarea ratio)', karena ketiga kajian ini dapatmemberikan petunjuk yang baik terhadappemahaman terjadinya ragam pertumbuhan

I GDE EMPUTM GUNARTHA

tanaman (Lambers, Freijsen,dan van der Werf, 1gg0).tanaman cenderung akan

Jurnal PenelitianUNMM

f ) - (i) Pada model ini At = 1, artinya databangkitan berdasarkan harian. Untukselanjutnya pada makalah ini penggunaannotasi t diganti dengan i.

' Pertumbuhan tanaman diasumsikancenderung mengikuti fungsi sigmoid logistik,ter:masuk tanaman jagung (Soeharsono, 1997),yang diferensiasinya dinyatakan sebagai:

dY- __AY:

dr

Setiap spesiesmemiliki laju

pertumbuhan nisbi yang berbeda padalingkungan tumbuh yang berubah, baik akibatfaktor abiotik seperti: temperatur, air, cahayadan hana maupun faktor-faktor biotik sepertistres akibat kompetisi dan hama penyakittanaman.

Suatu yangbaik sangat yangmendasari pe uhandan percobaan-percobaan yang telah adasebelumnya. Sekali model dirancang ataudibentuk maka model kemudian akan memberipetunjuk terhadap ketidakJengkapan ataukekurangan data dasar (database) yang perluditambahkan dalam model pada penelitianberikutnya. Umpan balik seperti ini merupakankajian menarik untuk pemahaman dasar sistembiologi, namun menambahkan satu peubah kedalam model akan berakibat pada kompleksitasperhitungan. Sedapat mungkin model tersusun

menerangkan efek temperatur, cahaya dankompetisi gulma terhadap pertumbuhantanaman. Ketiga gatra lingkungan tumbuhtanaman ini termasuk anasir dominan dalammembatasi hasil tanaman.

METODE pe'weunRn

Y(i+l):Y(i;+ dYlA, .

d, l,:,

dimana dY/dt adalah laju pertumbuhan tanamanyang dihitung pada peubah bebas waktu(independent vaiable of time) t = i dan At = t(i +

CY(2)

1 + "'{i-'1

'

2(Tt + T*,*)'(T'*,,,. + T,",*)'- (I + Lo*)o(Tor,,-,,* + I""*n)'

dimana c merupakan laju pertumbuhan nisbi(relative growth rate, RGR) awal dan mmenyatakan titik belok (inflextion point) kurve.

Dari hasil pengepasan (fitting) beberapagugus data pertumbuhan tanaman (Gunartha,1995), diperoleh suatu kecenderunganhubungan linier aniara parameter m dan lajupertumbuhan c, yang diekspresikan sebagai:

rTl = 0s - 01 c. (3)

Parameter laju pertumbuhan c diasumsikandipengaruhi oleh goyangan temperatur udara,intensitas cahaya matahari, dan kompetisigulma, yang dinyatakan sebagai:

c(i) = c(maks) x k1",0(i) x fpsp(i) x fq(i), (4)

dimana c(maks) adalah laju pertumbuhanmaksimum tanaman, kr",,p(i) adalah faktor efektemperatur udara pada fraii te-i, fpan(i) adalahfaktor efek radiasi aktif fotosintetik(phatosynthetic active radiation, PAR) pada harike-i, dan f*s(i) menyatakan faktor efekkompetisigulma pada hari kei.

Ketanggapan laju pertumbuhantanaman terhadap satu kisaran temperaturudara yang luas dapat dinyatakan seperti padaGambar 1a. Untuk itu parameter faktor efektemperatur udara diasumsikan mengikutikelakuan fungsi (Gunartha, 1g95):dimana nilai k berkisar dari 0 sampai l, Trenrrarr("c).

Bruggink dan Heuvetink (1987)menyatakan bahwa hubungan fungsional lajupertumbuhan tanaman tomat, mentimun dincabe.besar dengan integral cahaya mataharimengikuti pola kelakuan fungsi hiperbola.

(1)

kr"^r(i): (5)

dan T"pmrn (oC) masing-masing adalahtemperatur terrendah dan optimurn untukpertumbuhan tanaman. Menurut Ware danMcCollum (1980), Trenoarr dan To46r. untukjagung adalah SoC dan 21 -30.C.

66

I GDE EKAPATM GUNARTHA

Dengan mengadopsi asumsi iniparameterisasi faktor efek radiasifotosintetik dipilih (Gambar 1b);

fr*(i) : Ioo"(i), (6)

dimana 0z (J cm'2 hari-1; menyatakan konstantapurata integral intensitas cahaya saat NARmencapai nilai setengah maksimum. Nilaiparameter 02, 0l (g cm-') dan 0a (hari) dapatdigunakan untuk menghitung nilai harian NARdan nisbah luas daun (leaf area. ratio. LAR)Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwaterdapat hubungan fungsional hiperbola antaraNAR den integral intensitas cahaya (lpnn),

"l wnal Pe nelitian A NRAM

maka fprn(i) = 1, namun sebaliknya jika terjadistres cahaya yang 'sangat besar (tanamanternaungi ataupun terjadi kompetisi cahayadengan tanahan lain yang sangat besar) makafpnn(i) bernilai sangat kecil. Parameter fx"

diasumsikan bergantung pada besarnya nilailaju asimilasi bersih (neffo assrmilation rate,NAR) sebagaiberikut:

0r'* 0,

IpAR(i) + fh

dimana lpan(i) menyatakan purata integralintensitas cahaya harian (J cm-') pada hari k+idan f1" merupakan faktor konpensasi ehaya.Jika tanpa adanya stres cahaya terhadaptanaman, f* -+ 0

makaaktif

fuo

(7)O, t du* NAR-,*'

0.6

Gambar 1. Pola ketanggapan tanaman terhadap temperatur, cahaya dan kompetisi gulma

't0

0.6

demikian pula hubungan inverse LARdiasumsikan mengikuti fungsi linier terhadapNAR, sebagaiberikut:

NAR(i) :dan

NAR.*" * Ip^.(i)(8)

67

Iooo(i) + B, '

I GIE ETAPATNA GUNARTIIA

IIrqRO

: ot * 4*'NAR(i)' (s)

l5stdt rtAR -.,82 (g .t-') menyatakan efisiensipmggmaan cahaya (Epc).oteh tanaman.

Banyak ahSilikasikan te and<ibat kohpetisi anlcra, 1956; Zakharenko, 1968; Dew,1972;Scfirveizer,1973,Wd<inson, 1981; Marra dan Carlson, 1983;Cousens, 1985a-b; lGopff dan Spitters, 1991;Gunartha, 1997a-b; Gunartha, Rachim, danSoeharsono. 1997), namun dari kesemuanyaitu fungsi hiperbola temyata paling mendekatikelekuan penurunan hasil tanaman akibatkompetisi gulma (lihat Gambar 1c). Untuk ituparameterisasi yang digunakan pada model ini:

Itks(t):1.dJr, (10)

lurnal Penelitian UNMM

dimana D adalah kerapatan gulma dan 0sadalah parameter penentu efek kompetisiinterspesies (gulma-tanaman) yang dipengaruhioleh efek ontogenik. Dari hasil pengepasandata Firdaus (1993) dan Suharyadi (1994)diperoleh bahwa parameter 0c ini mengikurtikelakuan fungsi eksponensial dengan peubahbebas waktu (umur tanaman), T(i):

0r:0u*ea7r(i). fi)Bangkitan prediksi bobot tBnaman

harian menggunakan aproksim asi Rung*Kuttaordo keempat (Gunarlha, 1995; 1996 dan1997a), sehingga persamaan (1) setelahmendapatkan substitusi persamaan (2) - (11)menjadi:

Y(i+l): Y(i) +

AYr : Ai. Y(i)

AY, + 2LY, + 24Y1.+ AY4

6n'

c(i)I + ac(i)*(l

F dr.(i)- 90) ,

(12)

dimana

A%

AE

AY4

AY, I2)

^%l;)

1 * """.1('-

f,-). e' qD-oo]

: ai . [v11 + lvr]1 + g"{i), [(i +

^i) + 4. (i) - ao] '

c(i)

Untuk mendapatkan optimasi nilaiparameter model digunakan SOLVER-MicrosoftExcel dengan meminimisasi jumlah kuadratgalat (Jftarat), sebagai berikut:

K** : min I(\o*-"* - Y.oaa)2, (13)

dan uii kecocokan model (goodness ot fit)digunakan. penyajian grafi[ dan pertimbangannilai koefisien determinan R2:

R2 : t, #,_*J xno%o. (14)

Model mekanistik ini juga dapatdigrmakan untuk menentukan lama wiktu gulmayang diijinkan berada pada pertanaman- dan

lama waktu bebas gulma yang dibutuhkani kehilangan hasil,hasil nisbi (retativetelah tanam). Hasili:v

! r - bergulmay : - = *l00yo, (15)- n Y**-rr.*dimana Yb"rsrtr" dan Yp"6u*r,., diperoleh darihasil prediksi persamaan (12).

Kesahan (validation) modelmenggunakan data bobot biomas kering iagung.Penelitian dilaksanakan sejak Oktober 1996sampai Pebruari 1997 di Rumah Kaca FakultasPertanian Universitas Mataram. Empat. varietasjagung (fiuna, Hibrida S6mar-2, Hibrida BlSl-2 dan Hihrida Cpt.2) dikompetisikan denganEchinochloa colona L., masihg.lylssing piOa

68

I GDE EKAPATRA GANARTHA

empat perbandingan kerapatan jagung : E.colona yaitu 1.0, 1.2, 1",4, dan 1:6.Percobaan menggunakan pot plastik (diameter40 cm dan tinggi 40 cm) yang diisi media tanahRegosol. Unit percobaan ditata secara serimenggunakan rancangan acak lengkap dengantiga ulangan. Tanaman dip.upuk dengan Urea300 kg ha-', TSP 100 kg ha-'dan KCI 50 kg ha-

' Tindak agronomi lainnya seperti penyiramandan pengendalian hama/penyakitdilakukan sesuai kebutuhan tanaman. Selainpeubah biomas kering jagung yang ditimbangpada pengamatan 21 hari setelah tanam (HST),42 HST dan saat panen; juga diukur temperaturudara dan integral intensitas cahaya harianmenggunakan Crop Light Meter AccuPAR.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 menunjukkan bahwa intercept(eo) (dengan pembulatan) persamaan (3)cenderung sama untuk keempat varietas jagungyang ditanam pada berbagai kerapatan E.

colona, sedangkan parameter 01 (s/ope fungsi)ragam akibat adanya efek lingkungan tumbuhjagung. Parameter konstanta purata integnalcahaya saat NAR mencapai nilai setengahmaksimum (ez) dan parameter penentuhubungan fungsional antara inverse LAR danNAR (e3 dan 0a) juga cenderung hampir samapada keempat varietas jagung, yaitu 02 = 0,3 Jcm-2 hari-l , 0s = 10 g cm-2 dan 0a = 25 hari(dengan pembulatan), sehingga faktor efekcahaya (persamaan (5)) sangat ditentukan olehNAR,"6. Waring ef a/" (1985) dan Koning ef a/.(1989) menyatakan bahwa NAR ragam diantaraspesies tanaman dan besarnya sangatbergantung pada kondisi lingkungan sepertiintensitas cahaya, ketersediaan nitrogen dan airtanah.

Laju pertumbuhan tanaman yangdiperoleh dari prediksi model menunjukkan hasilyang hampir sama dengan perolehan hasil

perhitunganln Y(i + 1) - ln Y(i)

yaitu

berkisar antara 14 - 23o/o. Pada Tabel 1, lajupertumbuhan jagung semakin lambat padalingkungan tumbuh E colona yang populasinya

Jurnal PenelitianaNMM

semakin tinggi, hal ini diduga akibat adanyastres efek temperatur, cahaya dan kompetisitanaman dengan E. colona. Echinochloatergolong jenis gulma Ca lang agresif (vanAndel dan Biere, 1990). Tanaman yangmempunyai laju pertumbuhan tinggi umumnyadiikuti oleh rendahnya NAR, hal ini didugakarena adanya peluang tanaman lebih besardalam memanfaatkan cahaya, hara dan airdibandingkan dengan tanaman yang memilikilaju pertumbuhan rendah. Sebaliknya padatanaman yang laju pertumbuhannya rendahmemiliki laju fotosintesis (NAR) tinggi sehinggatanaman memanfaatkan cahaya denganseefisien mungkin, akibatnya angka efisiensipenggunaan cahaya (Eps) akan tinggi, sepertiyang ditunjukkan pada hasil prediksi modelpada Tabel 1. Keadaan ini memacu tanamanuntuk menghasilkan sistem perakaran yangkapasitas menjerap (absorb) air dan hara lebihbesar agar dapat mengimbangi tingginya lajufotosintesis dan laju transpirasi daun. Akibatnyaproporsi alokasi biomas cenderung lebih banyakdiarahkan ke akar sehingga nisbah bagiantanaman di atas tanah/bagian bawah tanah(shootlroot) rendah Adanya laju fotosintesisyang tinggi menyebabkan tanaman membutuh-kan sejumlah enzim dan komplek panenancahaya per unit luas daun yang besar, disamping juga cenderung memacu pembentu-kan lapisan ekstra parechim palisade yangberakibat menurunkan nilai LAR. Untuk menge-tahui hubungan laju pertumbuhan tanamandengan NAR dan LAR dapat dilihat padaGambar 2 (disajikan hanya satu contoh saja,yaitu varietas BlSl-2 pada kerapatan Ecnlona 1:2), sedangkan keakurasian model(12) dalam memprediksi hasil biomas keringjagung dapat dilihat pada Gambar 3

Pada Gambar 3 tedihat jelas bahwamodel (12) temyata cukup akurat digunakanuntuk memprediksi bobot biomas kering jagung,hal ini diperkuat dengan besarnya nilai koefisiendeterminan.

69

t

I GDE EKAPUTM GUNARTTIA Jwnal PenelitianaNMM

Tabel l. Hasiloptimasiparameterdan prediksi model persamaan (12), dibandingkan dengan dataobservasi bobot biomas kering jagung

0z 0s 0r c-0s 0r J_ S- hari maks

cm-2 cm'2 o/o

haril

NARn*k

g cm-2haril

Ypr.6

G) (/o)Yoo"

(g)Epc

'ouozgJ-1

tuitna:o€.<ifona2€,.cobna4.E,.colonaaE.colonaSemar-2:ILE.colona2-E.colona+E.colonaGE.colonaBlst-2:0-E.colona2-E.colona4€.colona6-E_colonaCPI-2:0-E.colona?-E,colona+E.colonacE.colona

0,3 10 250,3 10 250,3 10 250,3 't0 25

e,a2d262

25252525

0,30,30,30,3

62626262

0,3 10 250,3 10 250,3 10 250,3 10 25

62626262

0,3 10 25 2.,5 0,530,3 't0 25 n,Os 0,530,3 10 25 20,29 0,560,3 10 25 13,89 0,71

62626?62

8,218,00

11,8113,12

23,1923,1222,9920,18

0,500,660,650,73

1,67

2,22

2,16

2,42

1,94

2,54

3,60

3,01

1,8I

2,08

2,95

5,05

0,580,761,080,90

0,560,630,891,52

0,163 0,00542

0,284 0,0121t

0,079 0,00314

223,5 n3,5 9989679

165,3 165,4 99,99803

99,9797,15 97,20 5

99,9967,53 67,53 7

25,0817,4639,6415,18

21,4019,5817,5916,58

101010t0

1,78

1,76

1,86

2,3I

0,0003

0,0006

0,0006

99,996

99,997

99,999

99,995

99,S99

99,993

99,933

99;987

237,6 237,60,106 0,011 3 3

1 4 190,4 190,40,127 0,008 0 3

7 3 163,1 163,,10,056 0,006 7 7

2 6 120,7 120,883

0,E830,9413,064,36

20,8619,74't6,65

16,03

296,9 297,0 9!',990,0340,004904

4 6 133,1 1?3,2 99,980,0790,008605

7 I 114,6 114,6 99,9802200,001 279

2 9 99,9998,74 97,00 0

7,8123,3953,2550,74

'290,0 290,00,003 s 3

0 155,2 155,20,002 2 3

00,001 72,@ 72,07

I1) Yp*a dan Yobs masing-masing bobot biomas kerin

_ paneln:trpc = elrsiensi penggunaan cahaya

0.20

0.18

0.16

o.14

0.6252 -

::: ]0.6246 l

0.03904 r

3 3333i 1

o.o3so1 l-_ _o 2o *r,#r".n r"n#otrso 80 1oo

Gambar 2. Pola hubungan c(i), NAR(|) dan LAR(i) untuk jagung varietas BlSl-2 pada kerapatan E. colona 1:2

70

I GDE EKAPUTRA GANARTIIA fur nal Peneliti on U N RAM

15 30 45 60 75

thri Setelah Tanam (tET)

33 66

lhri Setelah Tanam (lET)

Tabel 2 menunjukkan bahwa lamanyaE" @lona diijinkan tumbuh bersama-samajagung dengan tidak menurunkan hasil brkisarantara 14 - 49 hari setelah tanam (HST) danperiode bebas gulma berkisar antara il - 70HST. Zmdahl (1980) metaporkan hasitpenelitian di Mexico (dengan gulma campuran)dan di lllinois (dengan gulma giant foxtait)bahwa lama gulma diijinkan tumbuh dan periodebebas gulma pada jagung masing-masing 3 - 6minggu setelah tanam (MST) dan 3 - S MST.

go 180aoY*tnE.9to660lto@

9 reoEDg

* 13soE

ovuiE

.g 4so6

17 34 s1 68

lhri Setehh Tanam ([fiT)

25 50 75

lhri Setelah Tanam (1(lT)

291

E!

E'

E 1e4vooc,oiE e7oaoo

D,2IL.4

I}6

E'E')

'E 198o,xoGtroi5 'se

o4loE

Gambar 3. Sajian grafik prediksi dan observasi bobot biomas kering jagung. D-O - D-6 menyatakanaras kerapatan populasi E. alona.

model yaitu > 99% (Tabel 1), artinya > 99%ragam data dapat dijelaskan dengan baik olehmodel.

Model 112\ juga setanjutnya dapatdigunakan untuk menentukan lamanya gulmadiijinkan berada bersama tanaman (duration ofweed prese.nce tolarated) tanpa menyebabkankehilangan hasil tanaman dan periode bebasgulma yang dibutuhkan (weed-free peiodrequired) untuk mencegah pengurangan hasil.Hasil prediksi dapat dilihat pada Tabel 2 danGambar 4 (di sini hanya disajikan satu varietassaja, yaitu BlSl-2).

71

I GDE EKAPUTRA GANARTHA Jumal PenelilianwMM

Tabel2. Lamanya gulma diijinkan bersama pada pertanaman jagung dan periodebebas gulma yang dibutuhkan

Lama waktu yang di'rjinkanVarietas Periode bebas oulma

Arjuna:2-E. colona4-E. colona6-E colona

Semar-2:2-E. colona4-E. colona6-E. colona

Brsr-2:2-E. colona4-E. colonaGE. colona

CP122-E" colona4-E. colona6-E. colona

(HSr)

68586B

686868

707070

686868

(HSr)

402312

383012

503512

5237'12

EO:3lt.9

7606oE!tr,

Eroooooo20

D-2

D4o-6

40 60

lhri Setelah Tanam (}IiT)

Gambar 4. Efek periode bebas gulma dan periode bergulma terhadap hasiljagung varietas BlSl-2

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian di atas dapat dikemukakanbeberapa hal, sebagai berikut:1. Model mekanistik yang dibentuk cukup

meyakinkan untuk menerangkan efektemperatur, cahaya, dan kompetisi gulmaterhadap pe(umbuhan jagung termasukindikator-indikator penerilunya seperti lajupertumbuhan tanaman, NAR dan LAR.

Model ini dapat menghasilkan prediksiyangbaik dengan data pengamatan terbatas,teladan seperti kajian di atas.Perlu dilakukan kesahan model terhadapdata pertumbuhan tanaman yang lain,sehingga model ini diharapkan nantinyadapat digunakan oleh ahli agronomi,hortikultura dan pemulia tanaman dalammeningkatkan teknologi budidaya tanaman.

72

I GDE EKAPTITRA G (1 NARTHA

4. Model ini dapat dikembangkan denganmemasukkan gatra lingkungan lain sepertiefek air dan hara tersedia tanah.

, DAFTARPUSTAKA

Bruggink, G.T. and E. Heuvelink, 1997.influence of Light on the Growth of youngTomato, Cucumber, and Sweet peppeiPlants in the Greenhouse: Effects onRelative Growth Rate, Net AssimilationRate and Leaf Area Ratio. Scientia Hoft_,31: 161-174"

Cousens, R., 1985a. A Simple Model RelatingYield Loss to Weed Density. J. apptBiol", 1O7: 239-252.

Cousens, R., 1985b. An Empirical ModelRelating Crop Yield to Weed and CropDensity and Statistical Comparison withOtherModels. J. agnc Sa., Camb., 10S:513-521.

Dew, D. A., 1972. An lndex of Competition forEstimating Crop Loss , Due To Weeds.Can. J. Plant Sa., 52: 921-927

Firdaus, M., ,993. Kehilangan Hasil"l-anamanJagung Akibat persaingan denganBeberapa Jenis Gulma Dominan padaBerbagai Kerapatan Skripsi 51 (tidakdipublikasikan), Matararn: FakultasPertanran Universitas Mataram.

Gunartha, I G.E., 1995. Mechanistic ModetsforLettuce Growth. Ph.D Thesis (unpubtishect)'

_ Sydney-Australia.TheLlniversityot'SydneyGunartha, I G.E., 1996. Modifikasi fUoO6t

Matennatik Sweeney Untuk pertumbuhanSelada. Makalah Disampaikan padaPresentasi l(arya llmiah pemilihan DosenTeladan Universitas ,Mataram, 24 Juni1996, Mataram.

Gunartha, t G.E., 19g7a. Model prediksi HasilKacang Tanah Akibat Kompetisi lntra- danlnter-Spesies pada $istem TanamTumpangsari Agroteksos, Z: 32 - 36

Gunartha, I G.E., 1gg7b. Model ErnpirikPenentuan Tanaman Dominan Dalam

Kroffi, M.J" and C"J. Spitters, 1991. ASimpte Mo<Jel of Crop Loss By WeedCompetition From Early Observaiions OnRelation Leaf Area of the Weeds. WeedResearcfi., 31; g7-105

furnal Penelitian UNRAM

Lambers, H., N" Freijsen, 'H. poorter, T.Hirose and A. van der Werf, 1gg0.Analyses of Growth Based on Net Assimi-lation Rate and Nitrogen Productivity. TheirPhysiological Background^ ln: Causesand Consequen-ces of Vaiation in GrowthRate and Productivity of Higher ptants(Eds: H. Lambers, M"l-.Cambridge, HKonings and T.L. Pons), pp: 1-17.Netherlands; SPB Academic publishing.

Marra, M.C. and G.A. Garlson, 1983" AnEconomic Threshold Model for Weeds lnSoybean. Weed Sci., 31: 604€09^

Schweizer, E-E., 1973. Predicting SugarbeetRoot Losses Based On Kochia Densities.Weed Sci., 19: 125-128.

Shinozaki, K" and T. Kira, 1956. lntraspecificCompetition Amgng Higher ptants.Vll. Lo-gistic Theory of the C.D.Effect,J.lnst. poly-tech. Osaka City Univ", Senbs D,7: tS-72.

$oehar:sono, A., lgg7. Uji KemampuanBersaing Beberapa Varietas Jagung (Zeamays L) terhadap Keberadaan Gulma

(L) Links. Skripsi Sl. Mataram: FakultasMataram.

Pertanian Universitas Mataram.Van Andel, J., and A. Biere, 1gg0" Ecological

Significance of Variab,ility in GroMh Rateand Plant Productivity. , In; Caases andGonsequen-ces of Variation in GrowthRate and Productivity .of Higher plants(Eds: H Lambers, M"L.Cambridge, H.Konings and T,1.. pons), pp: 25T-267.Netherlands: SPB Academic publishing.

Ware, G.W. and J. p. McCoilum; 10g0.Producing Vegetable Crops.lllinois - USA:The lnterstate Printers & publisher, lnc^

Vllaring, R.H., A.J.S. McDonald, S. Larson,T. Erickson, A. Wron, E. Arwidson, A.Ericsson and T. Lohammar, 1995.Difference in Cl.remical Composition ofPlants Grown at Constant Relative GrowthRate with Stable Mineral Nutrition.0ecologia, 66: 157-160.

Watkinson, AR., '!98.i. lnter.ference ln pure

Zimdahl, R. L., I

lnternational

73