Membuat bibit tanaman dengan cara vegetatif durian

20
Membuat bibit tanaman dengan cara vegetatif (tanpa melalui proses perkawinan = aseksual) adalah salah satu cara untuk mempertahankan kualitas genetik Pohon Induk tanaman buah yang telah diketahui mempunyai sifat-sifat unggul : berumur genjah, produktivitas tinggi dengan kualitas buah prima, tahan atau toleran terhadap serangan hama dan penyakit tanaman, tahan kekeringan, bibit turunan klonalnya mempunyai daya adptasi tinggi di berbagai lokasi tanam, dan lain sebagainya. Salah satu kendala yang dihadapi jika membuat bibit sambung adalah lamanya waktu tunggu untuk mendapatkan batang bawah (rootstock) siap sambung yang biasanya memerlukan waktu berkisar antara 6 hingga 24 bulan, tergantung jenis tanaman dan keperluan pembuatan bibitnya. Beberapa penangkar bahkan menunggu batang bawah tumbuh membesar hingga berumur 2 tahun sebelum akhirnya disambung untuk memperoleh bibit cebol yang diharapkan cepat berbunga dan berbuah, karena entres disambung pada batang bawah berumur cukup "tua". Pada beberapa jenis tanaman buah seperti mangga, alpukat, durian, dan jeruk misalnya, dimungkinkan untuk disambung pada saat umur batang bawah masih sangat muda, berkisar antara 4 hingga 10 minggu pasca semai biji dan biji memunculan batang utama. Penyambungan pada saat batang bawah masih berumur sangat muda ini dikenal dengan istilah "Mini Grafting", dengan beberapa keuntungan sebagai berikut : efisien dari sisi waktu tunggu batang bawah yang lebih singkat, penyatuan batang atas dengan batang bawah (kompatibilitas) yang lebih baik karena titik sambungan umumnya belum berkayu, pertumbuhan yang relatif lebih seragam dan terkontrol dengan baik, serta lebih memudahkan dalam pemeliharaan bibit pasca penyambungan berhasil. Kekurangan jika menggunakan cara ini adalah variabilitas ukuran diameter batang bawah yang beragam karena umur yang masih sangat muda, penyesuaian dan pemilihan ukuran diameter entres yang relatif sulit karena entres umumnya harus berdiameter kecil sementara entres harus diambil dari pohon besar yang tunas ujung umumnya berukuran lebih besar, relatif mudah terjadi memar batang pada saat penyambungan karena jaringan batang bawah yang lebih lunak akibat belum berkayu. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses sambung dini (contoh pada tanaman mangga), disertai keterangan

Transcript of Membuat bibit tanaman dengan cara vegetatif durian

Membuat bibit tanaman dengan cara vegetatif (tanpa melaluiproses perkawinan = aseksual) adalah salah satu cara untukmempertahankan kualitas genetik Pohon Induk tanaman buah yangtelah diketahui mempunyai sifat-sifat unggul : berumur genjah,produktivitas tinggi dengan kualitas buah prima, tahan atautoleran terhadap serangan hama dan penyakit tanaman, tahankekeringan, bibit turunan klonalnya mempunyai daya adptasitinggi di berbagai lokasi tanam, dan lain sebagainya.

Salah satu kendala yang dihadapi jika membuat bibit sambungadalah lamanya waktu tunggu untuk mendapatkan batang bawah(rootstock) siap sambung yang biasanya memerlukan waktu berkisarantara 6 hingga 24 bulan, tergantung jenis tanamandan keperluan pembuatan bibitnya. Beberapa penangkar bahkanmenunggu batang bawah tumbuh membesar hingga berumur 2 tahunsebelum akhirnya disambung untuk memperoleh bibit cebol yangdiharapkan cepat berbunga dan berbuah, karena entres disambungpada batang bawah berumur cukup "tua".

Pada beberapa jenis tanaman buah seperti mangga, alpukat,durian, dan jeruk misalnya, dimungkinkan untuk disambung padasaat umur batang bawah masih sangat muda, berkisar antara 4hingga 10 minggu pasca semai biji dan biji memunculan batangutama. Penyambungan pada saat batang bawah masih berumursangat muda ini dikenal dengan istilah "Mini Grafting", denganbeberapa keuntungan sebagai berikut : efisien dari sisi waktutunggu batang bawah yang lebih singkat, penyatuan batang atasdengan batang bawah (kompatibilitas) yang lebih baik karenatitik sambungan umumnya belum berkayu, pertumbuhan yangrelatif lebih seragam dan terkontrol dengan baik, serta lebihmemudahkan dalam pemeliharaan bibit pasca penyambunganberhasil. Kekurangan jika menggunakan cara ini adalahvariabilitas ukuran diameter batang bawah yang beragam karenaumur yang masih sangat muda, penyesuaian dan pemilihan ukurandiameter entres yang relatif sulit karena entres umumnya harusberdiameter kecil sementara entres harus diambil dari pohonbesar yang tunas ujung umumnya berukuran lebih besar, relatifmudah terjadi memar batang pada saat penyambungan karenajaringan batang bawah yang lebih lunak akibat belum berkayu.

Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam prosessambung dini (contoh pada tanaman mangga), disertai keterangan

dan tips agar proses sambungan berjalan lancar dan mengsilkanbibit baru berkualitas prima. Cara sambung dini ini juga dapatdilakukan pada tanaman buah lainnya seperti pada tanamanalpukat (Persea americana), durian (Durio sp.), dan Jeruk (Citrussp.) :

Siapkan batang bawah berupa tanaman yang ditumbuhkan dari biji(lihat postingan sebelumnya tentang cara membuat batang

bawah). Contoh batang bawah pada postingan ini adalah seedlingmangga berumur 4 minggu. Dari pengamatan kami, mangga jenispakel/bacang (Mangifera foetida), kuini/kweni (Mangifera odorata),maupun beberapa varietas dari species Mangifera indica yang

mempunyai keping lembaga dalam biji berukuran besar, sangatlayak dijadikan batang bawah, seperti : varietas chinhuang,

mahathir, khiojay, serta banyak varietas mangga lokal berbijibesar lainnya

Pilih dan siapkan entres (batang atas) dari mangga terpilih,tunas ujung harus cukup umur dengan daun yang sudah berkembangsempurna dan berada dalam keadaan dorman (keadaan istirahat,tanpa ada tanda-tanda akan muncul tunas baru ). Rompes semuadaun dengan cara menggunting daun dan menyisakan tangkai daunsepanjang 5 hingga 10 milimeter. Perompesan daun pada tunasujung dilakukan 2 - 3 minggu sebelum penyambungan dilakukan,bertujuan untuk merangsang pertumbuhan mata tunas menjadi

bunting, baik itu mata tunas di bagian ujung maupun mata tunasdi bagian ketiak daun yang dirompes daunnya.

Tentukan titik pada bagian batang bawah yang akan dipotong dandisambung dengan batang atas, dengan mempertimbangkan ukurandiameter batang bawah dan diameter entres agar diperolehkesesuaian yang paling baik, agar proses penyambungan dan

penyatuan berlangsung dengan cepat.

Potong batang bawah pada titik yang telah ditentukanmenggunakan gunting pangkas yang tajam dan bersih, jika tidakterdapat gunting pangkas seperti contoh di atas, gunakan pisautajam yang bersih dan lakukan dengan tindakan sekali potong.Hindari pemotongan yang berulang-ulang agar tidak terjadi"memar" pada batang muda yang nantinya akan mengakibatkan

kegagalan penyambungan.

Tampilan batang bawah yang telah terpotong dengan rapi

Belah ujung batang bawah pada bagian tengah (jika ukurandiameter entres sama persis dengan ukuran diameter batangbawah), atau pada bagian agak pinggir (jika ukuran diameter

entres lebih kecil dibandingkan dengan ukuran diameter batangbawah. Penyesuaian bidang belah ini sangat penting agar

kambium pada kedua sisi dapat melekat satu sama lain denganbaik

Potong pangkal entres membentuk huruf "V" atau bentuk "baji",cukup dengan sekali iris pada masing-masing sisi. Sekali lagi,hindari pengirisan pangkal entres yang berulang-ulang untukmencegah pemendekan entres akibat diiris/dipotong berkali-

kali, juga agar lapisan kambium tidak terlalu lamaterkontaminasi udara luar yang mengakibatkan lapisan kambium

tersebut akhirnya mengering dan menggagalkan prosespenyambungan pada tahap berikutnya.

Masuk dan sisipkan entres pada belahan batang bawah denganhati-hati. Jika ternyata diameter entres lebih kecil, pepetkan

salah satu sisi entres ke salah satu sisi batang bawah, kekiri atau ke kanan saja (bukan pas di bagian tengah). Proses

penyambungan akan berhasil jika jaringan kambium entres

bertemu dengan jaringan kambium batang bawah, meski hanyabertemu pada satu sisi saja.

Ini adalah tahap yang paling menentukankeberhasilan penyambungan dan penyatuan entres dengan batangbawah pada kondisi di mana diameter ukuran entres dan batangbawah yang berbeda. Hal tersebut bisa dihindari jika ukuran

diameter keduanya adalah sama.

Jepit erat titik sambungan dengan jari tangan agar entresstabil dan tidak berpindah-pindah posisi.

Ikat titik sambungan dengan potongan plastik PE yang tipis danlentur sambil ditarik memutar ke arah atas mengikuti arah

putaran jarum jam, meliliti seluruh bidang permukaan di titiksambungan. Jangan menarik ikatan terlalu kuat agar tidakterjadi "memar" batang bawah atau entres pada bagian titik

sambungan.

Pilih plastik PE (polietilen) yang tipis dan lentur atau gunakan"wrapped plastic" yang biasa digunakan sebagai pengemas makananatau buah di supermarket. Iris dengan ukuran 2x6 centimeter

menggunakan cutter yang tajam agar bagian pinggir plastik tetaphalus. Jika bagian pinggir plastik kasar atau bergelombang,maka plastik akan sangat mudah putus saat plastik tersebut

ditarik.

Tampilan titik sambungan yang telah diikat sempurna dengantali plastik PE

Kerudungi entres dengan plastik es mambo sebagai alat untukmenyungkup, tanpa perlu diikat bagian bawahnya. Plastik

penyungkup ini berguna untuk menjaga kestabilan iklim  mikrosekaligus mengurangi evapotranspirasi (penguapan akibat proses

pernafasan entres) sehingga entres dapat mempertahankankesegaran dan kehidupannya selama proses penyambungan dan

penyatuan tersebut berlangsung

Sertakan label keterangan varietas yang disambung sertatanggal penyambungan dilakukan.

Tampilan bibit keseluruhan pasca proses penyambungan telahselesai.

Letakkan bibit di tempat terbuka tanpa naungan sama sekali,namun jika ragu terhadap tingginya intensitas penyinaran

matahari maupun intensitas curah hujan, bibit dapat diletakkandi bawah naungan paranet dengan intensitas naungan maksimum 20%

(80% sinar matahari dapat menembus naungan paranet).

Jaga kelembaban media tanam, siram media tanam dengan teraturdan beri pupuk secukupnya dalam bentuk kocoran air siraman.Larutkan pupuk NPK 25-7-7 sebanyak 1 sendok teh ke dalam 2

liter air dan kocorkan sebanyak 100 cc larutan pupuk ke mediadalam polybag/pot kecil, ulangi setiap minggu selama proses

penyambungan berlangsung.

Jika dalam waktu 2 minggu entres tetap berwarna hijau segar,50% proses penyambungan dikatakan berhasil. Tunggu hingga

sambungan berumur 4 minggu sebelum akhirnya plastik penyungkupditarik dan dilepaskan seluruhnya.

Jika proses penyambungan dilakukan dengan benar, mata tunaspada entres mulai akan tumbuh pada umur 2 hingga 3 minggupasca penyambungan yang akan diikuti oleh pertumbuhan tunas

menjadi daun yang berlangsung dengan cepat

Tunas yang tumbuh tersebut akan berkembang menjadi daunsempurna 7 hingga 10 hari kemudian.

Selama proses pertumbuhan dan perkembangan mata tunas menjadidaun sempurna ini, bibit harus berada di tempat yang teduhdengan intensitas naungan 70% (maksimum hanya 30% sinar

matahari yang lolos mengenai bibit) untuk memastikan tidak adamata tunas, calon daun, atau entres yang mengering setelahplastik sungkup dilepaskan. Jika entres atau calon tunas

kemudian mengering, maka proses penyambungan telah gagal. Halseperti ini lebih disebabkan karena faktor evapotranspirasiyang berlangsung sangat cepat, sementara penyambungan entres

dan batang bawah belum sempurna sama sekali.

 

Dua minggu pasca mata tunas tumbuh, akan berkembang menjadidaun sempurna dan menjadi bibit baru hasil sambung dini dengan

metode sambung pucuk.

Seminggu kemudian setelah daun terbentuk sempurna, jemur bibitbaru tersebut di bawah sinar matahari penuh. Jangan lupa untukmemberi air siraman dan pemupukan secara teratur dalam bentukkocoran air siraman, tetap dengan pupuk NPK 25-7-7 serta dosis

pupuk yang sama namun frequensi yang lebih jarang, yaknidiulang setiap 2 minggu sekali.

 

Di beberapa kasus, ditemukan tunas pecah dan menyembulkancalon daun hanya beberapa hari setelah proses penyambunganselesai (antara 7 hingga 14 hari pasca penyambungan). Padakasus seperti ini, segera lepaskan plastik penyungkup dan

letakkan bibit pada tempat dengan naungan 90% (hanya 10% sinarmatahari yang dapat mengenai daun secara langsung). Hal ini

harus dilakukan agar daun bisa berkembang sempurna padakondisi intensitas penyinaran matahari yang rendah.

Secara pelahan daun akan tumbuh dan berkembang sempurna karenatidak dibatasi oleh ruang tumbuh yang sempit dan terbatasdalam sungkup plastik, sekaligus menghindari daun yang

mengering sebagai akibat proses evapotransiprasi yang terlalutinggi. Daun akan mengering dan biasanya akan diikuti olehjaringan entres yang juga mengering apabila plastik sungkup

dibuka namun bibit tetap dibiarkan berada di bawah penyinaransinar matahari penuh, ini terjadi karena proses

evapotranspirasi yang berlangsung sangat tinggi sementarapenyatuan sambungan entres dan batang bawah belum berlangsung

secara sempurna.

Daun akan terus tumbuh dan berkembang dengan sempurna (dalamkondisi ternaungi).

Daun yang telah tumbuh sempurna 5 minggu pasca penyambungan,dapat segera diletakkan di bawah sinar matahari langsung agar

tumbuh dan berkembang dengan lebih cepat.

6 minggu pasca penyambungan akan terbentuk jaringan "kalus"persis di pertemuan antara jaringan kambium entres dengan

jaringan kambium batang bawah. Biarkan plastik pengikat hinggaproses peyambungan berlangsung selama 8 hingga 10 minggusebelum akhirnya ikatan plastik harus dipotong dan dibuka.Jangan membiarkan ikatan plastik terlalu lama, melebihi 10

minggu karena ikatan plastik tersebut akan mencekik batang danmenghambat pertumbuhan bibit selanjutnya.

Ikatan plastik pada titik sambungan yang telah dibuka dandilepas, akan memacu pertumbuhan jaringan kalus di titik

penyambungan antara entres dan batang bawah.

penyatuan yang sempurna antara entres dengan batang bawah, 3bulan pasca penyambungan, dan pada kondisi seperti ini, bibittelah siap untuk ditanam di lahan maupun dibesarkan terlebih

dahulu sebagai bahan tanam untuk tabulampot (tanaman buahdalam pot)