Mekanika batuan
-
Upload
stainbatusangkar -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Mekanika batuan
TUGAS MEKANIKA BATUAN
KRITERIA FAILURE BATUAN
Oleh:
KELOMPOK 2
Anggota:
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
1. AFRIRANDA MAHERA (16536/2010)
2. ARI FEBRIANDA BAFNIS (16537/2010)
3. MERI SANDA (16544/2010)
4. HAFIF MILHUDA (16545/2010)
5. HAFIZUN MUHAMMAD WAER (16548/2010)
6. FEBRIAN (16549/2010)
BAB V
KRITERIA FAILURE BATUAN
5.1. PENDAHULUAN
Kriteria failure batuan ditentukan berdasarkanhasil-hasil percobaan (eksperimen). Ekspresi darikriteria ini mengandung satu atau lebih parameter sifatmekanik dari batuan dan menjadi sederhana jika dihitungdalam 2 dimensi dengan asumsi regangan bidang (planestrain) atau tegangan bidang (plane stress).
Pada tegangan bidang, dua tegangan prinsipal(principal stresses) saja yang berpengaruh karena satutegangan utama sama dengan nol. Pada regangan bidang,jika dipunyai σ1 > σ2 > σ3, maka intermediate principal stressσ2 merupakan fungsi dari dua tegangan utama lainnyaatau kriteria failure hanya berfungsi pada dua teganganutama tersebut (σ1 dan σ3).
Gambar 5.1 menunjukkan titik-titik dari permukaanrelatif kekuatan (strength) batuan yang diperoleh dariuji di laboratorium yang bisa dilakukan.
- Uji kuat tekan unconfinedσ1= σc, σ2 = σ3 = 0, digambarkan oleh titik C.
- Uji kuat tarikσ1= σ2=0, σ3 = - σt, digambarkan oleh titik T.
- Uji Triaksialσ1 > σ2=¿ σ3 , digambarkan oleh kurva CM.
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
Gambar 5.1. Ruang dari tegangan-tegangan hasil ujiklasik di dalam mekanika batuan
5.2 TEORI MOHR
Teori Mohr menganggap bahwa:
Untuk suatu keadaan tegangan σ1 >σ2 > σ3
(intermediate stress) tidak mempengaruhi failure batuan,
Kuat tarik tidak sama dengan kuat tekan
Teori ini didasarkan pada hipotesa bahwa tegangan
normal dan tegangan geser yang bekerja pada permukaan
rupture dimana tegangan normal sama besarnya, maka bidang
yang paling lemah adalah bidang yang mempunyai tegangan
geser paling besar sehingga kriteria Mohr dapat
ditulis sebagai berikut:
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
τ=f(σ)
dan digambarkan pada (σ,τ) oleh sebuah kurva pada
Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Kriteria Mohr : τ = f(σ)
Untuk keadaan teganganσ1 > σ2 > σ3 yang diposisikan
pada bidang(σ,τ), terlihat bahwa lingkarang Mohr (σ1,
σ3) mempengaruhi kriteria failure. Failure terjadi jika
lingkaran Mohr menyinggung kurva Mohr (kurvaintrinsic) dan
lingkaran tersebut failure (gambar 5.2.)
Kurva Mohr merupakan envelope dari lingkaran-lingkaran
Mohr pada saat failure. Kurva ini dapat dinyatakan dengan
sebuah rumus yang sederhana, melainkan didapat dari
hasil percobaan dengan menggambarkan envelope dari
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
beberapa lingkaran Mohr pada saat failure, pada berbagai
kondisi tegangan (gambar 5.3.)
Kriteria Mohr juga dapat digunakan untuk mempelajari
kekuatan geser (shear strength) di dalam patahan, kekar,
atau jenis-jenis diskontinuitas lainnya (gambar 5.4).
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
Gambar 5.3. Kurva Mohr sebagai envelope dari lingkaran-lingkaran Mohr pada saat failure
Gambar 5.4 Kekuatan geser pada patahan
5.3 KRITERIA MOHR-COULOMB
Untuk mempermudah perhitungandi dalam mekanika batuan
maka envelope Mohr dianggap dianggap sebagai garis
lurus. Oleh karena itu didefinisikan criteria Mohr-
Coulomb sebagai berikut (Gambar 5.5)
τ = C + µ σ
dengan:
τ = tegangan geser
σ = tegangan normal
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
C = Kohesi
µ = koefisien geser dalam dari batuan = tan ᵩ
misalkan σ1 dan σ3 adalah tegangan-tegangan utama
ekstrim, maka criteria Mohr-Coulomb dapat ditulis:
σ1 {(1+ µ2)1/2- µ} – σ3 (1+ µ2)1/2 + µ} = 2 C
Daari persamaan (5.1) dapat disimpulkan bahwa batuan
dapat mengalami Rupture pada dua bisang dengan kondisi
tegangan yang berbeda.
Gambar 5.5. Kriteria Mohr-Coulomb
Persamaan (5.1) dapat disederhanakan dan merupakan
fungsi dari σc (kuat tekan) dan σt (kuat tarik).
- Kondisi tekan : σ1= σc, σ3=0
σ1{ (1 + µ2)1/2 - µ }= 2 C
- Kondisi tarik : σ1 = 0, σ3 = - Σt
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
σ1={ (1 + µ2)1/2 + µ } = 2 C
σc
σt={1+µ² }1 /2+µ
{1+µ²}1 /2−µ
(5.2)
Persamaan (5.1) dapat ditulis:
.σ1
σc−σ3
σt=1
(5.3)
Jika tan ф = µ, persamaan (5.2) dapat ditulis:
.σ1
σc=1+sinф1−sinф
Pada bidang (σ1,σ2), persamaan (5.3) digambarkan oleh
garis EF (Gambar 5.5), tetapi karena σ1 > σ3, keriteria
digambarkan oleh garis KF. Nilai σ1 dan σ3 dimana
terjadi failure teletak pada sudut BKF dan sudut AKF
untuk kondisi tegangan dimana tidak terjadi failure.
Teori ini memperkirakan bahwa σc > σt. Untuk μ = 1
artinya ɸ = 45° maka nilai σc = 5,8 σt. Hasil uji kuat
tekan dan tarik untuk berbagai jenis batuan menunjukkan
bahwa perbandingan σcσt cenderung untuk lebih besar dari
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
5,8. Semakin besar perbandingan tersebut, batuan
bersifat semakain getas dan cenderung mudah dipisahkan.
Gambar 5.6. Kriteria Mohr-Coulomb (kasus umum)
Faktor keamanan (safety factor) dengan menggunakan
kriteria Mohr-Coulomb ditentukan berdasarkan jarak dari
titik pusat lingkaran Mohr ke garis kekuatan batuan
(kurva intrinsic) dibagi dengan jari-jari lingkaran Mohr
(Gambar 5.9). factor keamanan ini menyatakan
perbandingan keadaan kekuatan batuan terhadap tegangan
yang bekerja pada batuan tersebut.
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
Gambar 5.8. Kriteria Mohr-Coulomb jika ɸ = 0 (pure cohesive material)
F.K = ab
a b
σ3 σ3 σ
Gambar 5.9. Penentuan faktor keamanan
5.4. KKRITERIA TEGANGAN TARIK MAKSIMUM
Kriteria ini menganggap bahwa batuan mengalami
failure oleh fracture fragile (britle) yang diakibatkan oleh
tarikan (tension) jika padanya dikenakan tegangan utama
-σ3 yang besarnya sama dengan kuat tarik uniaxial (σt)
dari batuan tersebut
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2
σ3 = -σt
5.5. KRITERIA TEGANGAN GESER MAKSIMUM
Kriteria failure dari Tresca berlaku untuk batuan isotropdan ductile. Kriteria ini merupakan fungsi dari teganganutama σt dan σ3.
Menurut kriteria ini, batuan mengalami failure jikategangan geser maksimum τmax sama dengan kuat geserbatuan S.
S = τmax=σ1−σ3
2
dengan :
σ1 = tegangan prinsipal mayor
σ3= tegangan prinsipal minor
Intermediateprinsipal stressσ2 tidak berperan di dalamkriteria ini.
Kriteria tresca adalah hal khusus dari kriteria mohr-coulumb ( gambar5.8).
Bab 5 Kriteria Failure Batuan KELOMPOK 2