marlionllc.com-Teknik BELAJAR Diving

25
Teknik BELAJAR Diving marlionllc.com /belajar-diving-menyelam-tutorial-lengkap/ Teknik Scuba Diving-belajar diving Pada bagian ini akan dibahas mengenai prosedur standar dan teknik belajar diving. Diharapkan para calon penyelam dapat memahami dan mempraktekkan dengan benar. Hal ini sangat berguna bagi kegiatan penyelaman yang sebenarnya.

Transcript of marlionllc.com-Teknik BELAJAR Diving

Teknik BELAJAR Divingmarlionllc.com /belajar-diving-menyelam-tutorial-lengkap/

Teknik Scuba Diving-belajar divingPada bagian ini akan dibahas mengenaiprosedur standar dan teknik belajar diving.Diharapkan para calon penyelam dapatmemahami dan mempraktekkan dengan benar.Hal ini sangat berguna bagi kegiatanpenyelaman yang sebenarnya.

Predive Procedures belajar divingProsedur sebelum penyelaman termasuk persiapan peralatan, persiapan penyelam, dan melakukaninspeksi sebelum masuk belajar diving dan ke dalam air.Persiapan Peralatan – belajar divingSebelum melakukan penyelaman, penyelam harus melakukan inspeksi terhadap peralatan belajardiving yang digunakan. Peralatannya harus standar, tidak boleh sembarangan, dan nyaman dipakai.Tabung Selam – belajar diving

Lihat dulu bagian luar tabung apakah terdapat karat, retak, penyok, dll yang menunjukkandinding tabung tidak normal.

Lihat O-ring

Pastikan cadangan mekanis (reserve mechanism) tertutup (tuasnya berada diatas)menandakan tabung siap digunakan.

Ukur tekanan tabung menggunakan alat pressure gauge melalui prosedur sebagai berikut:

Pasang alat pressure gauge pada seal O ring berhadapan dengan katup tabung.

Tutup katup alat pressure gauge dan kemudian buka cadangan mekanis (tuasnya gerakkan kebawah). Secara perlahan buka keran tabung. Lihat pergerakan di alat pressure gauge.

Baca tekanan di alat pressure gauge. Tabung tidak boleh digunakan bila tekanan tidakmencukupi untuk penyelaman.

Tutup keran tabung dan buka katup pressure gauge dan biarkan udara mengalir bebas.

Jika alat pressure gauge sudah menunjukkan angka nol, lepaskan alat dari tabung.

Jika tekanan tabung 50 psi atau lebih dari tekanan yang diharapkan, buka keran tabung untukmembuang kelebihan tekanan dan kemudian ukur kembali dengan alat pressure gauge.

Harnes straps dan Backpack – belajar diving

Cek kekuatan harness. Lihat apakah sudah memulai melonggar atau tidak.

Atur strap sesuai dengan penyelam dan coba tes apakah mekanisme quick-release bagus/tidak.

Cek backpack apakah ada retak dan kondisi lain yang membuat penyelaman tidak aman.

Breathing Hose (selang/pipa)

Cek selang dari kebocoran dan retak-retak.

Cek hubungan selang dengan regulator dan mouthpiece, dengan mencoba menarik selang.

Lihat klem selang apakah ada karat dan kerusakan lain, bila perlu ganti klem dengan yang baru.

Regulator dan Cara Merakit ke Tabung – belajar diving

Pastikan tekanan first stage telah di set 135 psig atau sesuai dengan pabrik yangmengeluarkannya.

Buka keran tabung sedikit. Hal ini dilakukan karena kemungkinan debu/kotoran pada lubangkatup akan dapat terlepas/terdorong keluar.

Pasang regulator pada tabung, pastikan O ring sudah pada tempatnya (yoke).

Sebelum membuka hisap melalui mouthpiece untuk mengontrol baik tidaknya regulator.

Buka keran sampai penuh, kemudian kembalikan keran setengah putaran. Hal ini menghindaraikerusakan pada keran.

Coba bernapas 2-3 kali menggunakan mouthpiece.

Cek adakah kebocoran pada regulator dengan mendengar desis udara. Jika tidak terlihat

masukan ke dalam tanki air.

Jika memasag SPG hubungkan dengan muara pada first stage yang bertuliskan HP. ArahkanSPG ke tempat yang aman saat membuka keran.

Bouyancy Compensator

Tiup BC untuk mengetahui kebocoran dah kemudian tekan dengan tangan supaya udara keluar.

Jangan pernah menghisap udara karena udara tiupan banyak mengandung karbondioksida.

Pasang selang BC pada muara tekanan rendah.

Masker

Cek seal masker dan strapnya.

Cek apakah ada keretakan pada seal/skirt atau kaca masker.

Fin

Cek adanya retak/patah/robek pada strap (bagian yang melekatkan pada kaki)

Cek blade fin adanya retak dsb.

Pisau selam

Cek ketajaman pisau selam

Pastikan pisau melekat dengan baik pada sarungnya.

Pastikan pisau mudah dikeluarkan dan tidak mudah lepas dari sarungnya.

Tempatkan di bagian yang mudah dijangkau dan aman. Jangan berada di sekitar weight belt,karena dapat mudah terlepas.

Snorkel

Lihat snorkel apakah ada sumbatan.

Pastikan katup berfungsi dengan baik.

Sabuk Pemberat

Cek kondisi sabuk pemberat.

Pastikan jumlah pemberat yang akan dipakai.

Cek apakah buckle quick-release berfungsi.

Jam Selam

Pastikan jam dalam kondisi baik dan waktu yang tepat. Samakan waktu dengan tim selam.

Cek tali pengikat jam, terlalu kencang menyulitkan pergerakan, terlalu longgar akan mudahlepas.

Tolok Kedalaman (depth gauge) dan Kompas – belajar diving

Lihat jarum depth gauge apakah menunjuk angka nol dipermukaan laut. Jika perlu cek denganyang lain sebagai perbandingan.

Jika perlu kompas dicek dengan cara yang sama.

Peralatan lainCek semua peralatan belajar diving lain yang akan dipakai termasuk tabung dan regulator cadangan.

Jangan lupa mengecek pakaian terutama penyelaman dengan dry suit.

Persiapan Penyelam dan Briefing – belajar divingSetelah peralatan siap dan dalam kondisi baik, maka para penyelam diberikan briefing sebelum belajardiving yaitu mengenai: Tujuan Penyelaman Waktu dan dalamnya penyelaman Tugas masing-masing penyelam Kesulitan, bahaya yang akan dihadapi, dan prosedur emergensi.Mengenakan PeralatanWalaupun belajar diving diharuskan dapat memasang peralatan sendiri, namun dengan pertolonganasisten akan lebih baik. Berikut ini adalah urutan mengenakan perlatan selam yang harus diperhatikan: Pakaian selam. Pastikan proteksi pakaian selam sesuai kondisi medan penyelaman. Booties dan hood Pisau Selam BC SCUBAJika ditolong asisten, mintalah untuk memposisikan tabung dan penyelam mengatur dan mengikatharness. Tabung scuba diposisikan setinggi mungkin, tetapi tidak menggangu pandangan penyelam.Pastikan BC sudah terhubungkan. Peralatan lain (Jam, kompas, depth gauge) Sabuk Pemberat Sarung Tangan Fin Masker dan snorkelMenggunakan Peralatan di Permukaan dan di dalam AirJika tidak memungkinkan pemakaian peralatan di darat, maka peralatan selam dapat dipakaidipermukaan maupun di dalam air. Hal ini sering dipraktekkan di kelas kolam.Cara memasang di permukaan sebagai berikut:

Pastikan BC terisi udara dan membuat tabung terapung.

Gunakan fin, masker, dan snorkel lalu masuk ke air.

Kempiskan BC sedikit sehingga tabung mudah di kontrol.

Pakai BC dan tabung. Bisa dengan satu-satu tangan, atau langsung dua tangan (denganmenjungkirbalik tabung ke belakang melewati kepala, atau dengan berenang ke bawah BCsambil memasukkan dua tangan). Pastikan leher tidak terlilit hose dan BC terpasang denganbenar.

Kesuksesan bergantung pengalaman dan kondisi medan.

Cara memasang di bawah air sebagai berikut:

Semua peralatan berada di dalam air kecuali pakaian selam dan jam tangan.

Masuk ke dalam air, ambil napas dua kali, dan lakukan dugdive ke tempat peralatan.

Pertama ambil mouthpiece, keluarkan air yang menyumbat, bernapas dengan santai.

Pasang BC dan tabung, caranya sama dengan di permukaan, pastikan leher tidak terlilit hosedan posisi BC benar.

Kenakan fin dan masker dilanjutkan dengan mask clearing.

Gunakan sabuk pemberat.

Naik ke permukaan atau menyelam dengan buddy.

Kesuksesan bergantung pengalaman dan kondisi medan.

Inspeksi PrediveSebelum masuk ke dalam air harus dilakukan inspeksi predive yaitu:

Pastikan kesiapan fisik dan mental sebelum masuk ke dalam air.

Pastikan penyelam sudah memiliki peralatan minimum (SCUBA, masker, BC, sabuk pemberat,pisau selam, fins, jam, dan depth gauge). JIka menggunakan garis buddy hanya perlu satu jamselam dan satu depth gauge.

Pastikan tabung telah diukur tekanannya dan dapat dipakai sesuai rencana penyelaman.

Pastikan semua buckle quick-release dalam jangkauan.

Pastikan posisi sambuk pemberat sehingga mudah dilepaskan dan tidak terjepit denganperalatan lain.

Pastikan BC tidak tertekan sehingga mudah mengembang.

Cek posisi pisau selam.

Pastikan kran tabung terbuka setengahnya (dengan membuka penuh lalu ditutup ¨ù sampai ¨ö).

Jika menggunakan double hose, pastikan pipa pengeluaran berada di sebelah kiri danmenghadap ke atas.

Coba bernapas dengan mouthpiece beberapa kali dan pastikan bernapas dengan nyaman.

Jika menggunakan single hose, tekan tombol kuras dan lepaskan, dengar adanya udarakeluar. Kemudian coba bernapas dengan mouthpice.

Pastikan reserve mechanism dalam posisi tertutup (tuas berada diatas).

Review briefing.

Water Entry dan DescentSekarang penyelam sudah siap masuk ke dalam air dan turun ke kedalaman. Inspeksi dilakukan olehpartner selam.Water EntryAda beberapa cara masuk ke dalam air, hal itu tergantung medan penyelaman dan landasan yangdigunakan. Jika memungkinkan entry ke dalam air menggunakan tangga terutama jika keadaan airbelum dikenal.Berikut aturan yang diaplikasi dalam semua metode entry:

Perhatikan timing sebelum melakukan entry.

Dekatkan dagu ke dada. Pegang tabung dengan satu tangan untuk menghindari benturanperalatan selam di belakang kepala.

Tekan masker dengan jari (telunjuk dan tengah) dan mouthpiece dengan telapak tangan.

Berikut ini metode water entry:

Step-In Method/ Standing Front Entry – belajar divingMetode ini sering digunakan dan sering digunakan bila landasan statis seperti kapal yang besar ataudermaga. Penyelam harus melangkah yang besar (Giant Step), dan kaki harus dijaga padalangkahnya tanpa adanya gerakan lompatan dan jangan ditarik lagi. Biarkan kaki tetap terentanghingga menyentuh permukaan air. Usahakan tubuh agak cenderung ke depan sehingga kepala tidakmembentur tabung. Pada waktu kaki menyentuh air, kedua kaki dikatupkan kembali untuk menjagaposisi penyelam agar tetap di permukaan.Real Roll MethodBila menggunakan kapal yang kecil atau perahu karet, gunakan metode ini, karena apabila penyelamyang memakai peralatan lengkap berdiri di samping kapal akan mempengaruhi keseimbangan kapal yang akhirnya membuat penyelam susah menjaga keseimbangan.

Untuk melakukan belajar diving ini penyelam duduk di pinggir dan mengahadap ke dalam perahu.Dengan dagu ditekuk dan memegang masker dan mouthpiece, penyelam berguling ke belakang.Gunakan tenaga sehingga jungkir balik penuh.Side RollPosisi belajar diving penyelam duduk ditepi perahu sejajar dengan lambung perahu. Cara ini jarangdigunakan. Dengan memegang masker dan mouthpiece penyelam terjun ke arah air. Cara ini lazimdigunakan oleh under water demolation team (UDT) atau regu penghancur bawah air, yang harusmasuk ke air sementara perahu karet tetap melaju cepat.

Front Roll/ Sitting front entry – belajardivingCara belajar diving ini akan sangat berguna jikaakan masuk air dari dermaga yang rendahataupun plat form. Penyelam duduk di pinggirperahu , dengan fin berjuntai dan menghadap ke air. Kemudian dengan badan condong kedepan, tempatkan tangan di kedua sisi,berputarlah dan masuk ke air.Rear Step-In MethodeModikasi dari Step-In . Bedanya penyelammenghadap kapal, dan kemudian melangkahke belakang menjauhi kapal.Water Entry Daerah PantaiTergantung dari kondisi gelombang dan landasan pantai. Jika ombak tenang dan landasan pantailandai, dapat berjalan di air dengan fin dilepas sampai air cukup dalam untuk berenang.Jika ombak besar dan landasan pantai curam, gunakan fin dan jalan mundur membelakangigelombang. Setelah cukup dalam untuk berenang balikkan tubuh ke belakang dan berenangmemecah gelombang.Surface Swimming/Snorkeling – belajar divingKapal seharusnya dekat dengan tempat belajar diving . Ketika berenang maka rekan selam sebaiknyamelakukan kontak visual dengan rekan lainnya sehingga berenang lancar dan tidak membentur satusama lain. Faktor yang paling penting dalam berenang dengan SCUBA adalah gerakan yang relaxuntuk menghemat energi. Penyelam harus tetap memakai masker dan bernapas melalui snorkel. Jikamenggunakan regulator, pegang mouthpiece sehingga udara tidak mengalir bebas keluar sistemSCUBA.Penyelam sebaiknya hanya menggunakan kaki untuk mengayuh dan sedikit menggunakan paha.Jangan sampai mengangkat fin dari dalam air. Penyelam dapat mengubah posisi dengan punggungmengahadap ke dalam air dan tetap bergerak dengan kayuhan fin. Bisa juga dengan memompa BC,tetapi sebelum turun ke dalam BC harus dikosongkan dulu.Predescent Surface CheckSebelum turun ke kedalaman.Penyelam harus melakukan final check terhadap peralatan. Parapenyelam harus:

Mengecek pernapasan dengan mouthpiece. Udara harus keluar sesuai dengan tekanan negatifyang diberikan penyelam dan tidak menyedot dengan kuat.

Cek peralatan partner apakah terdapat kebocoran yang biasanya terletak pada sambungan(regulator, keran tabung, hose, dll).

Cek strap partner apakah terlipat/tidak dan terlihat longgar.

Cek masker apakah masuk air. Jika kemasukan air hilangkan dengan mask clearing.

Cek Bouyancy. Bouyancy harus netral dengan mengatur udara di dalam BC. Kondisi dianggapnetral jika batas permukaan air berada diatas masker tanpa menggerakkan fin.

Jika menggunakan dry duit, lihat apakah ada kebocoran.

Orientasi posisi menggunakan kompas atau menggunakan lainnya.

Berikan tanda OK jika sudah selesai dan siap turun ke dalam air.

Bouyancy Control – belajar divingUntuk mengatur keterapungan, penyelam harus mengontrol boyancy. Selama menyelam bouyancyharus netral, dalam arti penyelam melayang di dalam air. Jika naik usahakan jangan menggunakanBC, kecuali keadaan darurat atau susah naik keatas.Bouyancy biasanya dikontrol di tombol mekanik di bahu sebelah kiri, aturlah masuk keluarnya udara

dalam BC dengan tombol ini. Jika ingin turun, maka bergerak ke depan dalam posisi horizontal laludiam, sambil mengatur tombol BC. Jika permukaan air sudah berada di mata dengan kepala ke depananggap itu bouyancy netral.Cara mengatur BC:Di permukaan Penyelam berada di tempat dalam dengan posisi berdiri dengan mulut m eniup penuh BC nya melaluioral inflator. Pengendalian romphi apung dengan cara mengatur udara di BC sampai batas permukaanair berada di mata.Di kedalamanPenyelam di kedalaman mengatur netral buoyancy dengan cara mengisi udara ke BC baik lewat oralinflator maupun mekanikal inflator.DescentUntuk turun ke bawah belajar diving penyelam dapat berenang ke dalam, menggunakan tali turununtuk menarik tubuh ke bawah, atau menelusuri lengkung landas pantai. Kecepatan turun tergantungproses equalising yang dilakukan tetapi tidak boleh lebih dari 75 feet/menit (25 m/menit ? 0,42 m/detik).Jika salah satu teman mengalami kesulitan equalising, maka lebih baik jangan turun ke bawah, naiksedikit sehingga lebih enak dan lakukan equalizing kembali. Jika tetap mengalami equalizing segeranaik ke atas dan batalkan penyelaman.Apabila jarak penglihatan dalam air sangat kurang, rentangkan tangan untuk menghindari rintangan.Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan maka cek dan lihat lingkungan sekitar.EqualizingReview dari bab sebelumnya, lakukan equalising mulai dari kedalaman 4 feet (1,3 meter), jangansampai dimulai pada saat sudah sakit. Jangan terlalu keras melakukannya. Metode equalizing ada 2cara yaitu Manuver Valsava dan Frenzel.

Manuver Valsalva yaitu meniup udara melawan dengan bibir dan hidung tertutup dan lidah kearah belakang untuk meningkatkan tekanan rongga faring yang diteruskan ke dalam telingatengah melalu tuba eustachius. Manuver ini juga dapat membuka tuba eustachius yangtertutup. Biasa disebut mengedan.

Manuver Frenzel yaitu dengan menelan dengan lidah ke belakang dimana bibir ditutup danlubang hidung di tekan (memencet hidung).

Underwater ProceduresBottom time merupakan hal utama dalam belajar diving, hal ini karena udara sangat terbatas.Penyelam harus mengehemat energi dan dapat secara tiba-tiba menghentikan penyelaman dan naikke atas. Penyelam juga harus waspada dan melihat kondisi penyelam lainnya.

Teknik BernapasPada penyelam yang baru belajar diving biasanya gugup dan bernapas dengan cepat dan dalam.Ajarkan supaya bernapas dengan santai, pelan, dan tidak tergesa-gesa. Bila masih belum dapatdiatasi segera naik ke permukaan.Jangan pernah melakukan ¡°skip breathing¡± dimana bertujuan menghemat udara. Hal inimengakibatkan hiperkapnea.Penyelam dapat mengalami kesulitan bernapas dari mouthpiece atau udara terasa kurang saatdisedot sehingga harus dengan kuat, jika tabung masih banyak terisi udara, hal itu disebabkanmasalah regulator, segera naik ke permukaan.Hal diatas juga dapat terjadi jika tabung sudah mulai habis, untuk itu buka cadangan mekanis dansegera naik ke permukaan. Jika menggunakan SPG, hentikan penyelaman jika tekanan tabung turunmenjadi 500 psi (satu tabung) atau 250 psi (dua tabung).Mask ClearingAir mungkin sedikit masuk ke dalam masker. Hal ini dapat membantu membersihkan fog yangmenempel di kaca. Namun dalam jumlah besar tentunya akan tidak nyaman sehingga harusdikeluarkan dengan mask clearing.Jika masker mempunyai katup kuras, miringkan masker kearah katup kuras (biasanya dengan

menunduk bila katup kuras di didepan), tekan masker sedikit kemuka dan keluarkan udara dengancepat melalui hidung. Hal ini membuat air keluar melalui katup.Jika masker tidak punya katup kuras. Gunakan metode sesuai gambar. Yang sering digunakan adalahhead up method. Yaitu angkat kepala sehingga masker agak keatas sehingga air terkumpul di daerahbawah. Tekan bagian atas masker sehingga seal bagian bawah agak terbuka dan langsung keluarkanudara lewat hidung. Lepaskan tekanan dengan cepat sehingga seal bagian bawah menempel kembali.VideoJangan panik dalam melakukan belajar diving ini.Cobalah berlatih dengan menggunakan snorkelsaja sehingga kepercayaan diri meningkat jikamenggunakan SCUBA.Pemilihan masker juga harusmempertimbangkan faktor kenyamanan dalammelakukan mask clearing. Jika masker mudahmasuk air segera batalkan penyelaman, danganti dengan masker yang lain karena udaraakan habis untuk mask clearing. Sering maskclearing juga menurunkan kewaspadaan dalampenyelaman. Gunakan antifog sebelum masukke dalam air, dan jangan mengandalkan maskclearing untuk menghilangkan fog.Hose and Mouthpiece Clearing – belajardivingMouthopiece dan hose dapat masuk air ketikadikeluarkan dari mulut dan masuk ke dalam air.Jika menggunakan single hose, itu bukan masalah besar karena untuk mengeluarkan air bisamenekan tombol kuras (biasanya di depan mouthpiece).Untuk double hose, penyelam harus meyelam posisi horizontal dan memegang mouthpiece. Kemudianhembuskan udara ke dalam mouthpiece sehingga air yang masuk keluar lewat pipa pengeluaran(exhaust). Jangan bernapas dalam, sewajarnya saja. Jika masih ada air yang masuk lakukan hal yangsama dan kemudian bernapas wajar. Apabila tidak dapat bernapas, jungkir balik ke belakang sehinggaudara mengalir bebas dari regulator.Regulator RecoveryJangan panik ketika mouthpiece lepas dari mulut. Jangan panik mencari hose nya. Jika lepas ada duacara untuk mencari mouthpiece yang sudah berada di belakang.Miringkan badan ke arah kanan dan tangan kanan direntangkan ke belakang dan tarik ke depanseperti gerakan mengayuh. Hose akan melintangi tangan dan akan terpegang.Cara kedua yaitu dengan tangan kiri miringkan tabung scuba ke arah kanan dari belakang. Tangankanan bergerak keatas dan mencari hubungan hose dengan first stage. Biasnya untuk mouthpieceadalah pipa paling atas sebelah kanan. Setelah menemukan hubungan hose maka carilahmouthpiece.Teknik Berenang – belajar divingPada penyelaman, semua gaya dorong berasal dari kaki. Tangan hanya digunakan untuk manuver.Tendangan kaki lebar, santai, dengan gaya dorongan terutama dari paha. Lutut dan pergelangan kakiharus relax. Ritme tendangan kaki harus dipertahankan jangan sampai membuat lelah atau kram.Jika sudah mahir dapat menggunakan dolphin kick. Dolphin kick dilakukan dengan menggerakkanlangsung kedua kaki secara berirama seperti gaya kupu-kupu.Komunikas belajar divingUntuk penyelam rekreasi di dalam air dapat menggunakan isyarat tangan. Sebenarnya komunikasidalam SCUBA terdiri dari through-water communication systems (AM dan SSB), hand signals (isyarattangan), slate boards (sabak), dan line-pull signals.Jika penyelam masih di permukaan dapat menggunakan suara. Untuk itu hapalkan isyarat tanganyang sering dipakai dalam selam.

Buddy Diver – belajar divingbelajar diving adalah kegiatan yang berisiko tinggi, terlebih-lebih bila penyelaman itu dilakukanseorang diri. Bila terjadi suatu keadaan darurat yang membahayakan keselamatan jiwa dan raga, tidakakan ada orang yang mengetahui dan membantu kesulitan tersebut. Oleh karena itu duniapenyelaman menganut dan mempraktekan prinsip penyelaman yang mengatakan never dive alone.Jadi menyelamlah selalu dalam suatu team dengan sistim mitra (buddy sistim). Berikut ini peraturan dasar buddy:

Selalu mempertahankan kontak dengan partner selam. Jika jarak penglihatan baik, pastikanpartner selam dalam penglihatan. Jika jarak penglihatan buruk seperti air yang sangat keruh,gunakan buddy line.

Tahu arti isyarat tangan dan line pull signal.

Jika isyarat telah diberikan, maka harus di respon secepatnya. Jika tidak direspon makaanggap suatu keadaan emergensi.

Monitor pergerakan dan kondisi partner selam. Ketahui gejala penyakit penyelaman. Jikapartner selam terlihat tidak seperti biasanya, pastikan penyebabnya, dan ambil tindakan untukmenghilangkannya.

Jangan meninggalkan partner selam walaupun partner sedang terperangkap dan tidak dapatlepas tanpa pertolongan. Jika tidak bisa ditolong, panggil penyelam lain dengan menandailokasi selam dimana partner kita terperangkap.

Jika salah satu partner selam membatalkan penyelaman dengan berbagai alasan, maka yanglain juga harus naik ke atas.

Tahu bagaimana melakukan buddy breathing.

Buddy Breathing – belajar divingJika penyelam kehabisan udara, atau terjadi kerusakan SCUBA, maka mouthpiece dapat digunakanbersama partner selam. Jika belajar diving punya octopus tentunya sangat mudah. Bila hanya punyasatu mouthpiece, maka lakukan buddy breathing. Buddy breathing dilakukan dengan berhadapan, danbergantian bernapas sambil naik ke permukaan. Prosedurnya sbb:

Penyelam yang kekurangan udara harus tenang dan memberikan isyarat tangan ke partnernyadengan menunjuk ke arah mouthpiece.

Kedua penyelam saling memegang lengan masing-masing sehingga jarak tidak terlalu jauh.Berikan oktopus. Jika tidak ada lanjut ke prosedur selanjutmya.

Penyelam yang menolong bernapas dulu lalu memberikan mouthpiece ke penyelam yangditolong. Penyelam yang ditolong jangan memegang mouthpiece. Mouthpiece diarahkan olehpenyelam penolong ke arah mulut yang ditolong. Kedua penyelam harus menjaga kontaktangan dengan mouthpiece.

Mouthpiece mungkin kemasukan air. Oleh karena itu tekan tombol kuras sebelum masuk kemulut atau mengeluarkan napas ke dalam mouthpiece sebelum mengambil napas.

Penyelam yang ditolong mengambil dua napas dan mengembalikan ke penolong. Tekan tombolkuras dan penyelam penolong bernapas dua kali.

Lakukan hal ini dengan ritmis dan jangan tergesa-gesa. Jangan naik ke atas jika tidakmelakukan siklus yang benar.

Jika naik ke permukaan jangan lupa mengeluarkan napas untuk menghindari barotrauma.

Adaptasi dengan Kondisi Air – belajar divingDengan melihat kondisi bawah air yang berbeda-beda, maka penyelam harus melakukan adaptasi.

Jika tempat penyelaman berlumpur. Penyelam jangan menyentuh dasar, cukup 2-3 feet diatas

lumpur. Hindari mengayuh terlalu kuat sehingga lumpur dapat naik ke atas.

Hindari menyentuh karang dan dasar berbatu karena dapat melukai dam menggores kulit.

Hindari perubahan kedalaman secara tiba-tiba. Pertahankan kedalaman penyelaman, jangannaik turun.

Jangan membelok terlalu jauh dari tempat penyelaman.

Waspada terhadap efek cahaya di dalam air. Objek terlihat membesar dan dekat.

Waspada terhadap arus yang kuat, terutama arus celah. Jika terbawa arus, relax, janganmelawan. Jika arus sudah mulai lemah berenaglah menghindarinya. Jangan mencoba melawanarus.

Ascent ProceduresSetelah waktu penyelaman dicapai, maka salah satu penyelam harus memberi isyarat untuk naik keatas. Penyelam tidak boleh naik dengan cepat melebihi 30 feet/menit USN (0,12 m/detik). Bernapassecara normal, jangan menahan napas selama naik karena menyebabkan emboli udara.Ketika naik ke atas, lakukan dengan memutar badan 360 derajat sehingga dapat melihat sekitar dansatu tangan dinaikkan ke atas untuk mengetahui apakah ada yang menghalangi. Naik harus bersama-sama dengan buddy.Untuk menghindari cedera pada waktu muncul ke permukaan penyelam harus selalu melihat ke atas,menggapai dan kemudian muncul perlahan-lahan berputar 360o sambil tetap mengawasi permukaan.Manufer ini penting sekali, terutama pada tahap 10 feet terakhir untuk sampai di permukaan.Tehnik muncul terkendali (slow ascent) belajar divingPenyelam harus selalu naik ke permukaan dengan lambat. Kecepatan aman untuk naik adalah 60 feetper menit. Cara mengetahui kecepatan yang paling mudah adalah melihat gelembung udara yangpaling kecil dan tidak boleh mendahului.Tehnik muncul bebas – belajar divingPenyelam melakukan surface dive, berenang ke dasar kemudian melepaskan snorkel dan naik kepermukaan secara perlahan-lahan sambil menghembuskan nafas terus-menerus hingga muncul kepermukaan. Posisi kepala menengadah, pandangan dan tangan mengarah ke atas.Emergency Swimming Ascent (ESA) – belajar divingPada saat terjadi udara pada tabung habis, seorang penyelam harus melakukan tehnik muncul daruratdengan cara melepaskan regulator dari mulut, naik ke permukaan secara vertikal dengan perlahan-lahan dan menghembuskan nafas secara terus-menerus hingga mencapai kedalaman 10 feet, padakedalaman tersebut posisi badan berubah menjadi horizontal, kepala menengadah keatas, tanganmengembang, hingga sampai ke permukaan. Pada keadaan tertentu weight belt dapat dilepas untukmendapatkan tambahan daya apung positif.Emergency Free- Ascent ProcedureJika penyelam kehabisan udara atau SCUBA terjepit sesuatu, dan partner selam terlalu jauh untukmenolong maka lakukan prosedur ini:

Lepaskan peralatan dan objek yang dipegang tangan.

Lepaskan sabuk pemberat.

Jika SCUBA terjepit dan harus ditinggalkan, lepaskan buckle BC pada pinggang, dada, bahu,dan pangkal paha. Keluarkan satu tangan dulu, baru tangan yang lainnya lagi. Metode lainadalah dengan menjungkirbalik tabung scuba di atas kepala dan sehingga kedua tanganlangsung terlepas. Pastikan hose tidak menjepit leher.

Jika hanya kehabisan udara, lepaskan objek yang ada di tangan, lepaskan sabuk pemberat,dan kembangkan BC. Jangan melepaskan tabung SCUBA kecuali alasan mutlak.

Jika penyelam tidak sadar, partnernya harus berenag ke arahnya dan mengembangkan BCnyasambil membawa korban keatas. Sabuk pemberat juga dapat dilepaskan. Pegang korban,jangan sampai lepas.

Keluarkan napas selama naik ke permukaan, jangan ditahan dan panik.

DecompressionJika penyelam diharuskan melakukan Deco Stop, maka berhenti di kedalaman Deco Stop. Masing-masing penyelam atau satu orang dapat menghitung waktu Deco. Setelah waktu Deco tercapai, naikke permukaan atau stasiun Deco selanjutnya.Snorkel ClearingJika sudah berada dipermukaan, maka bernapaslah dengan snorkel. Hal ini dilakukan karena tabungsudah habis dan menghemat udara.. Untuk mengetahui snorkel masuk air biasanya terdengar airmasuk di pipa snorkel di bagian kiri. Snorkel clearing dilakukan melalui dua cara:PoppingCara menghilangkan air dari snorkel dengan cara menghembuskan udara ke dalam snorkel sehinggaair di dalam snorkel hilang Pertama-tama keluarkan air di. Air akan keluar lewat lubang atas dan katupkuras dan kita dapat bernafas.Water displacing methodCara snorkel clearing dengan metode ini sangat membantu, karena tidak perlu meniup udara dengankeras. Pada saat penyelam mendekati permukaan dengan tangan ke atas tengadahkan kepalasehingga ujung atas snorkel mengarah ke bawah dengan menghembuskan secara perlahan danterus-menerus akan mengakibatkan udara yang dihembuskan menahan air masuk ke snorkel sewaktupenyelam menuju ke atas. Setelah penyelam sampai di permukaan dan posisi berenang, maka iaakan dapat menghirup udara tanpa harus meniup snorkel karena snorkel telah bersih dari air.Surface and Leaving Water – belajar divingKetika sampai ke atas cepat lokalisasi kapal. Baik dengan melihat, mendengar suara propeller. Lihatjuga apakah ada penyelam lain yang masih berada di dalam air.Pada saat penyelam sudah berada di permukaan, namun jauh dari kapal maka penyelam dapatberenang menuju ke kapal. Berhubung penyelam masih menggunakan peralatan selam lengkap, makacara yang terbaik dan tidak melelahkan adalah dengan mengisi udara ke BC untuk mengurangi bebantersebut dan berenang dengan menggunakan snorkel menuju ke kapal.Jika ingin naik ke kapal dengan mudah, lepaskan sabuk pemberat dan minta penolong memegangnya.Jika kapal mempunyai tangga, maka lepaskan fin dan naik keatas. JIka menggunakan boat yang kecil,penyelam yang sudah berada di boat harus duduk sehingga tidak membuat kapal oleng.Keadaan Darurat PenyelamanKeadaan darurat selalu dimungkinkan terjadi pada setiap penyelaman, betapapun sempurnanyapersiapan untuk itu telah dilakukan. Cukup banyak variabel yang dapat diidentifikasikan sebagai faktorpenyebabnya. Kondisi penyelaman, panik, cuaca, kedalaman, kerusakan peralatan dan seterusnya.Keadaan ini bila tidak segera ditanggulangi secar a tepat dan cepat sangat potensial menjadipenyebab terjadinya kecelakaan penyelaman.Ironisnya sebagian besar kecelakaan penyelaman justru terjadi pada saat seorang penyelam sudahmulai merasa berpengalaman (kawakan), merasa cukup mampu menangani masalah penyelaman.Suatu keadaan yang cenderung membuat orang menjadi lengah dan ceroboh. Kelengahan dankecerobohan di sini mencakup fisik maupun mental. Kelengahan mental menyebabkan “human error”, atau kekhilafan manusiawi yang bila dihadapkan pada kondisi rawan dapat berakibat fatal. Humanerror / kekhilafan manusiawi, itulah sebab utama terjadinya kecelakaan penyelaman.Oleh karena itu tetap relevan untuk dianjurkan agar para penyelam senantiasabersedia melatih diri,mempersiapkan diri, briefing, de-briefing, dive planning, check dan re-check peralatan sebelummenyelam, mempelajari kembali prosedur-prosedur baku dalam belajar diving dan sebagainya.Filosofinya, lebih baik belajar mengenali dan menghindari bahaya sebelumnya daripada mengatasibahaya setelah terjadi, karena hasilnya sangat spekulatif.Keadaan Tanpa UdaraDari sekian banyak keadaan darurat yang dapat terjadi setiap kali menyelam, situasi “tanpa udara” merupakan hal yang paling riskan penanggulangannya. Bertahun-tahun orang memperdebatkan jalanatau cara apa yang terbaik untuk dilakukan jika menghadapi keadaan “kehabisan udara” . Padakenyataannya, tidak ada satu carapun yang dapat disepakati sebagai cara yang memuaskan danmemberikan jaminan keselamatan bagi pelakunya. Persatuan Olah raga Selam Seluruh Indonesia,

menawarkan beberapa cara atau prosedur yang dianggap “layak” untuk mengatasi keadaan darurattersebut.Cara menghadapi keadaan darurat dibedakan dalam 2 kategori, yaitu:

Dengan “bantuan”Menghadapi keadaan darurat penyelaman dengan bantuan dibagi menjadi 2 yaitu:Octopus Assisted Ascent (OAA).OAA dapat dilakukan dalam hal seorang belajar diving memberikan bantuan udara kepada mitranyayang kehabisan udara, melalui “extra second stage” yang lazim disebut “octopus” . Cara ini relatifaman dan mudah pelaksanaannya karena masing-masing penyelam bernapas melalui sebuah “second stage” tersendiri.Buddy Breathing (BB).Dilakukan dengan cara bergantian bernapas melalui satu “Second Stage” dari satu regulator dari sipenolong (Donor). Hendaknya terus menerus dilakukan sambil naik ke permukaan secara terkendali,karena itu BB sering juga disebut buddy breathing ascent (BBA).

Dengan “Berdikari”Cara menghadapi keadaan darurat yang terjadi dalam belajar diving, khususnya kehabisan udara,mungkin harus dilakukan sendiri oleh penyelam, dalam hal tidak ada lagi mitra yang bisa dimintaibantuan. Ada dua macam cara “berdikari” yang bisa dilakukan yaitu:Emergency Swimming Ascent (ESA)Ini adalah cara menghadapi keadaan darurat secara berdikari yang terpenting, dimana si penyelamyang kehabisan udara berenang ke permukaan secara terkendali sambil terus menerusmenghembuskan udara keluar, untuk menjaga agar tidak terjadi pengembangan paru-paru yangberlebihan.Buoyancy Ascent (BA)Adalah prosedur “Berdikari” pilihan terakhir. Dilakukan dengan cara membuang weight belt danmenggunakan daya apung positif yang diperoleh dengan mengembangkan BC di kedalaman. Buoyancy ascent dipraktekkan jika penyelam serius meragukan bahwa ia tidak mungkin dapatmencapai permukaan dengan berenang. Buoyancy ascent dari kedalaman sangat berbahaya karenaada kemungkinan gerak laju ke permukaan menjadi tidak terkendali. Buoyancy ascent ini seringdisebut pula emergency/exhaling buoyancy ascent.Apabila sungguh-sungguh menghadapi keadaan darurat dalam arti kehabisan udara, cobalahmengikuti prosedur di bawah ini melalui urutan teratas yaitu:

1. Berhenti dan berpikir. Hentikan manuver dan berpikir secara wajar tentang situasi yang sedanganda alami;

2. Hembuskan udara lambat-lambat (kalau masih ada) dan perhatikan SGP.

3. Jika SGP masih menunjukkan : -adanya tekanan udara, maka tekanlah tombol kuras; – tidakada tekanan udara, cek katup tabung, mungkin tombol katup masih dalam posisi “off” yangbiasanya terjadi pada awal penyelaman.

4. Usahakan untuk menarik napas lagi kalau masih ada hantaran udara, beri isyarat pada mitradan jelaskan keadaannya. Bila tekanan udara pada posisi cadangan, hentikan penyelaman dannaik saja ke permukaan.

5. Bila tidak ada hantaran udara, mintalah mitra untuk melakukan OAA / BB. Bila mitra telah jauh,pilih manuver ESA / EBA (sebagai alternatif terakhir).

6. Bila mitra tidak bisa diajak komunikasi dan tidak mengerti situasi yang hadapi, maka lakukanlahESA / EBA sebagai alternatif terakhir.

Postdive ProceduresSetelah semua meninggalkan penyelaman lakukan briefing ulang mengenai: Tujuan yang telah dicapai.

Hambatan dan masalah yang terjadi. Kondisi fisik penyelam. Kerusakan peralatan.Setelah semua mencapai tempat maka peralatan harus dibersihkan dan disimpan sesuai prosedur.Logging penyelamanMembiasakan penyelam membuat catatan setelah selesai acara latihan, secara cermat tentang : kedalaman; bottom time; jarak pandang; temperature; repetitive diveCatatan tersebut ditulis pada sebuah buk u yang wajib dimiliki oleh setiap penyelam yang lazim disebut“Diver Log Book”.

Isyarat pada Penyelaman

Isyarat Isyarat sangat diperlukan untuk dapat berkomunikasi di dalam air maupun dari dalam air denganpermukaan. Macam isyarat tersebut antara lain isyarat tangan, penglihatan, suara, sentuhan, dll.Semua isyarat dapat dipergunakan disesuaikan dengan kondisi saat itu.Pengetahuan tentang isyarat dalam penyelaman mempunyai tujuan untuk mempermudah komunikasiantar penyelam sehingga kegiatanbelajar diving akan mencapai kesuksesan, aman, dan selamat.Untuk itu adakan kesepakatan berkomunikasi dengan mitra sebelum memulai penyelaman.Isyarat paling sederhana dan praktis adalah isyarat tangan, untuk itu setiap penyelam dianjurkanmengetahui arti dari isyarat tangan tersebut. Dengan demikian, komunikasi di dalam air menjadimudah dan pesan dapat disampaikan dengan tepat.

Sumber:USN Diving manual 6thSumber elektronik