MANAJEMEN PELAKSANAAN TES IDENTIFIKASI BAKAT SPORT SEARCH

28
MANAJEMEN PELAKSANAAN TES IDENTIFIKASI BAKAT SPORT SEARCH *) A. Petunjuk Umum 1. Seluruh peralatan dan fasilitas yang diperlukan termasuk format pencatatan hasil harus disiapkan. Yakinkan bahwa peralatan dan fasilitas tersebut dalam kondisi yang baik dan memenuhi persyaratan. 2. Siswa calon peserta tes harus dalam kondisi sehat. 3. Siswa perlu diatur agar tidak mengelompok pada butir butir tes tertentu. 4. Tes dapat dilakukan dengan urutan yang berbeda dengan urutan dalam petunjuk ini, kecuali untuk butir tes lari bolak balik multitahap, harus dilakukan pada giliran terakhir. 5. Petugas pelaksana tes hendaknya dilatih sebelumnya agar dapat melaksanakan tugas dengan baik. 6. Siswa harus memakai pakaian olahraga yang sesuai (kaos, celana dan sepatu olahraga). Pakaian tersebut hendaknya dipakai selama mengikuti tes kecuali untuk tes tertentu yang menghendaki lain *) Diterjemahkan dari Buku “Sport is Over” (The Australian Sport Commission, 1993), halaman 25-59. 1

Transcript of MANAJEMEN PELAKSANAAN TES IDENTIFIKASI BAKAT SPORT SEARCH

MANAJEMEN PELAKSANAAN TES IDENTIFIKASI BAKATSPORT SEARCH*)

A. Petunjuk Umum

1. Seluruh peralatan dan fasilitas yang

diperlukan termasuk format pencatatan hasil harus

disiapkan. Yakinkan bahwa peralatan dan fasilitas

tersebut dalam kondisi yang baik dan memenuhi

persyaratan.

2. Siswa calon peserta tes harus dalam kondisi

sehat.

3. Siswa perlu diatur agar tidak mengelompok

pada butir butir tes tertentu.

4. Tes dapat dilakukan dengan urutan yang

berbeda dengan urutan dalam petunjuk ini, kecuali

untuk butir tes lari bolak balik multitahap, harus

dilakukan pada giliran terakhir.

5. Petugas pelaksana tes hendaknya dilatih

sebelumnya agar dapat melaksanakan tugas dengan

baik.

6. Siswa harus memakai pakaian olahraga yang

sesuai (kaos, celana dan sepatu olahraga). Pakaian

tersebut hendaknya dipakai selama mengikuti tes

kecuali untuk tes tertentu yang menghendaki lain

*) Diterjemahkan dari Buku “Sport is Over” (The Australian SportCommission, 1993), halaman 25-59.

1

(misalnya sepatu harus dilepas dalam pengukuran

tinggi dan berat badan)

7. Siswa sebaiknya diberikan kesempatan untuk

melakukan pemanasan yang meliputi gerakan aerobik

ringan dan peregangan (penguluran) tubuh bagian

atas dan bawah.

8. Pelaksanaan tes supaya diupayakan dalam

kondisi sama bagi setiap siswa.

B. Urutan Pelaksanaan

Ada 10 butir tes di dalam Sport Search.Pengadministrasian seluruh butir tes dalam suatu sesi(session) berdurasi 90 menit yang memungkinkandilaksanakan dengan perbandingan antara testi dantester sebesar 10:1. Perlu mengatur urutan butir tesdalam dua bagian atau lebih.

Apabila dikelompokkan dalam dua bagian, makasebaiknya menggunakan lima tester. Masing-masing testersebaiknya menangani satu pos pengetesan dan testisebaiknya melakukan dari satu pos ke pos lain.

Urutan pelaksanaan tes yang disarankan adalahbagian pertama, meliputi tinggi badan, tinggi duduk,berat badan, rentangan lengan dan lempar-tangkap bolatenis; kemudian bagian kedua, meliputi melempar bolabasket, loncat tegak, lari kelincahan, lari cepat 40meter, dan lari multitahap. Perlu diperhatikan bahwa

2

lari multitahap dilaksanakan yang paling akhir dalambagian kedua.

Jika testi atau siswa dilatih secara memadai, makatesti dapat rnembantu melaksanakan tes tersebut. Testisenior dapat membantu dalam melaksanakan pengetesansebagai bagian dari studi pendidikan jasmani yang lebihtinggi.

C. Tempat Pelaksanaan

Untuk melaksanakan tes dapat menggunakan gedungolahraga atau bagian ruang dalam aula olahraga. Tempattersebut harus memiliki permukaan atau lantai yangtidak licin, terutama untuk pelaksanan lari kelincahan.Apabila lantai berdebu, maka waktu pelaksanaan tes iniakan menjadi lebih lambat. Apabila terjadi hal semacamitu, lebih baik tes lari kelincahan dilakukan padapermukaan batu bara atau di halaman. Pelaksanaan laricepat 40 meter perlu diukur dan dilakukan di tempatterbuka. Lintasan harus lurus, rata dan ditempatkanpada angin yang melintang (cross wind). Apabilamenggunakan permukaan berumput, pilihlah permukaan yangkering.

D. Pakaian

Testi harus mengenakan pakaian olahraga yang layak(berupa T-shirt dan celana pendek atau skirt) dengan alaskaki sepatu olahraga. Pakaian ini sebaiknya digunakanuntuk seluruh tes kecuali apabila ada perkecualian yangdisebutkan secara khusus di dalam tata cara tes(misalnya pelepasan sepatu untuk pengukuran tinggi).

E. Persiapan Pre-Test

3

Testi harus melakukan pemanasan secara menyeluruhtermasuk aktifitas aerobik ringan dan peregangan baikpada tubuh bagian atas maupun bawah sebelum pelaksanaantes melempar bola basket, loncat tegak, larikelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multitahap.

F. Instruksi-instruksi kepada testi

Testi harus diberi informasi sebelumnya mengenaitugas-tugas dan tujuan tes pengukuran tersebut. Dalamtiap kesempatan, testi harus didorong agar melakukanyang terbaik. Berikan dorongan-dorongan sewaktu testimelaksanakan tes tersebut.

G. Percobaan

Testi harus diberi kesempatan melakukan latihanatau percobaan hanya dalam tugas penangkap bola.Percobaan semacam ini sebaiknya dilakukan sehinggatesti memahami persyaratan-persyaratan dalam melakukantes tertentu dan telah mencoba “merasakannya”.Percobaan tidak diperkenankan untuk butir tes lain yangmanapun karena akan diberikan dua kali percobaan,kemudian dicatat hasil terbaik dari dua kalipelaksanaan tes tersebut. Testi hendaknya diberi waktuistirahat di antara tes satu dengan yang lain(sebaiknya tester mengetes seluruh testi kemudianmengulanginya untuk melakukan tes yang kedua, untukmemberikan waktu istirahat yang cukup bagi testi).

H. Petunjuk Pelaksanaan

Para pelaksana atau tester harus menguasaipetunjuk pelaksanaan tes sebelum memulai pengukuran.Petunjuk pelaksanaan harus mengikuti apa yangdisarankan di dalam Manual Metode Tes keluaran/terbitan

4

The Laboratory Standards Assistance Scheme of the National SportResearch Centre, Australian Commission (Draper, Minikin &Telford; 1991).

5

I. TINGGI BADAN

A. Tujuan

Tinggi badan adalah jarak vertikal dari lantai keujung kepala (vertex). Tinggi badan ini merupakan faktorpenting di dalarn berbagai cabang olahraga. Misalnya,para pemain bola basket dan atlet dayung (rower),biasanya memiliki tubuh yang tinggi, sedangkan pemainsenam seringkali badannya kecil.

B. Perlengkapan

1. Stadiometer atau pita pengukur yang dilekatkandengan kuat secara vertikal di dinding, dengantingkat ketelitian sampai 0,1 cm.

2. Sebaiknya dinding tidak mengandung papan yang mudahmengerut.

3. Apabila menggunakan pita pengukur, dipersiapkan pulasegi tiga siku-siku.

4. Permukaan lantai yang dipergunakan harus rata danpadat.

C. Prosedur

1. Testi berdiri tegak tanpa alas kaki, tumit, pantatdan kedua bahu menekan pada stadiometer atau pitapengukur.

2. Kedua tumit sejajar dengan kedua lengan yangmenggantung bebas di samping badan (dengan telapaktangan menghadap ke arah paha).

3. Dengan berhati-hati tester menempatkan kepala testidi belakang telinga agar tegak agar tubuh terentangsecara penuh.

4. Pandangan testi lurus ke depan sambil menarik napaspanjang dan berdiri tegak.

6

5. Upayakan tumit testi tidak terangkat (jinjit).6. Apabila pengukuran menggunakan stadiometer, turunkan

platformnya sehingga dapat menyentuh bagian ataskepala. Apabila menggunakan pita pengukur, letakkansegi tiga siku-siku tegak lurus pada pita pengukurdi atas kepala, kemudian turunkan ke bawah sehinggamenyentuh bagian atas kepala.

D. Penilaian

Catatlah tinggi badan dalam posisi berdiritersebut dengan ketelitian mendekati 0,1 cm.

II. TINGGI DUDUK

A. Tujuan

Tinggi duduk adalah jarak vertikal dari alaspermukaan tempat testi duduk hingga bagian atas (vertex)kepala. Pengukuran ini meliputi panjang togok, leher,dan sampai panjang kepala. Perbandingan tinggi dudukdengan tinggi badan pada saat berdiri adalah berkaitandengan penampilan dalam berbagai cabang olahraga.Misalnya, dalam lonpat tinggi, perbandingannya adalahtungkai lebih panjang daripada togok.

B. Perlengkapan

1. Stadiometer atau pita pengukur yang ditempelkansecara vertikal pada dinding, dengan tingkatketelitian 0,1 cm.

2. Dinding yang digunakan tidak mengandung papan yangdapat menggeliat.

7

3. Apabila menggunakan pita pengukur, maka diperlukanjuga segi tiga siku-siku.

4. Permukaan lantai yang digunakan harus rata.5. Bangku kecil dengan ketinggian (kira-kira 40 cm).

C. Prosedur

1. Tempatkan bangku kecil tersebut di tengah bagiandasar stadiometer atau pita pengukur.

2. Testi duduk di atas bangku dengan kedua lutut kearah depan dan ditekuk, sedangkan kedua tangan dalamkeadaan istirahat di atas kedua paha sejajar denganpermukaan lantai.

3. Pantat dan kedua bahu bersandar dengan ringan kearah stadiometer atau pita pengukur yang ditempatkansecara vertikal pada garis tengah di belakang testi.

4. Tester menempatkan kepala testi di belakang telingaagar tubuh testi terentang secara penuh.

5. Pandangan testi lurus ke arah depan, sambil menariknapas panjang, dan duduk dalam keadaan tegak.

6. Apabila pengukuran menggunakan stadiometer,rendahkan platform-nya sehingga menyentuh bagianatas kepala. Apabila menggunakan pita pengukur,tempatkan segi tiga siku-siku tegak lurus pada pitapengukur di atas kepala, kemudian turunkan ke bawah,sehingga menyentuh bagian atas kepala.

D. Penilaian

Ketinggian ujung kepala dicatat dengan ketelitianmencapai 0,1 cm. Untuk mengukur tinggi duduk, kurangkanketinggian bangku dengan hasil pengukuran yang telahdicatat.

Ukuran tinggi duduk (dalam centimeter) secaraotomatis diubah ke dalam prosentase yang dibandingkan

8

dengan tinggi badan, apabila hasil tersebut dimasukkanke dalam program software.

Gambar 2. Pelaksanaan Pengukuran Tinggi Duduk

III. BERAT BADAN

A. Tujuan

Berat badan berkaitan erat dengan baberapa cabangolahraga yang membutuhkan tubuh yang ringan, sepertisenam, apabila dibandingkan dengan cabang olahragaolahraga yang memerlukan berat badan lebih berat,seperti olahraga lempar dalam atletik.

B. Perlengkapan

1. Alat penimbang dengan ketelitian hingga 0,5 kg,ditempatkan pada permukaan yang rata.

2. Skala alat penimbang harus ditera lebih dahulu agaralat tersebut memenuhi standar.

C. Prosedur

1. Testi tanpa alas kaki dan hanya mengenakan pakaianrenang atau pakaian yang ringan (seperti T-shirt dancelana pendek/skirt).

2. Alat penimbang disetel pada angka nol.9

3. Testi berdiri tegak dengan berat tubuh terdistribusisecara merata di bagian tengah alat penimbang.

D. Penilaian

Catatlah berat badan testi hingga ukuran 0,5kilogram yang terdekat dan jika diperlukan alatpenimbang ditera lebih dahulu.

IV. RENTANG LENGAN

A. Tujuan

Rentang lengan adalah jarak horisontal antaraujung jari tengah dengan lengan terentang secaramenyamping setinggi bahu. Rentang lengan meliputi lebarkedua bahu dan panjang anggota badan bagian atas(tangan). Rentang lengan berkaitan erat denganolahraga, seperti dalam olahraga dayung dan melempar,yang rentangan lengan yang lebar, karena sangatbermanfaat bagi penampilannya.

B. Perlengkapan

1. Pita pengukur (setidaknya sepanjang 3 meter dengantingkat ketelitian hingga mencapai 0,1 cm) yangditempatkan secara horisontal pada dinding kira-kirasetinggi 1,5 rneter di atas permukaan tanah. Sudutdinding sebaiknya digunakan sebagai titik nol.

2. Penggaris

C. Prosedur

1. Testi berdiri tegak dengan punggung menempel padadinding, kedua kaki merapat; sedangkan tumit,pantat dan kedua bahu menyentuh dinding.

10

2. Kedua lengan terentang menyamping setinggi pahu(secara horisontal) dan kedua telapak tanganmenghadap ke depan. Ujung jari tengah (tangan kiridan kanan) menyatu dengan ujung pita pengukur.Apabila testi memiliki postur tubuh yang tinggi ataupendek, maka lengan testi berada di sebelah atasatau bawah pita pengukur. Oleh karena itu, kedualengan direntangkan dalam posisi horisontal dangunakan mistar penggaris untuk menggaris ujung(akhir) dari ujung jari ke atas atau ke bawah hinggamemotong pita pengukur.

3. Ukurlah jarak antara ujung jari tengah lengan yanglain yang direntangkan ke samping.

D. Penilaian

Catatlah rentang lengan hingga ukuran 0,1 cmterdekat.

Gambar 3. Pelaksanaan Pengukuran Rentang Lengan

V. LEMPAR-TANGKAP BOLA TENIS

A. Tujuan

Tes lempar-tangkap bola tenis bertujuan untukmengukur kemampuan testi melempar bola tenis denganayunan dari bawah lengan (underarm) ke arah sasaran danmenangkapnya dengan satu tangan. Koordinasi tangan danmata berkaitan dengan penampilan dalam berbagaipermainan bola yang bersifat beregu yang menuntut atletuntuk dapat membawa, menggiring dan menangkap bola.

11

B. Perlengkapan

1. Bola tenis2. Sarung tangan3. Sasaran bundar (berwarna hitam) berdiameter 30

sentimeter.4. Pita pengukur (sepanjang 3 meter dengan tingkat

ketelitian hingga 1 cm).5. Agar lebih efisien tester menyiapkan 2 atau 3

sasaran dan menugaskan di antara testi salingmenilai, sedangkan tester mengawasi pelaksanaannya.

C. Prosedur

1. Sasaran harus ditempatkan pada dinding dengan ujungbawah setingkat dengan tinggi bahu testi.

2. Beri tanda dengan sebuah garis di tanah atau lantaiberjarak 2,5 meter dari sasaran dengan menggunakanpita pembatas.

3. Testi berdiri di belakang garis tersebut. 4. Testi melempar bola dengan tangan yang disukai ke

arah sasaran kemudian menangkap dengan tangan yangsama. Percobaan diperkenankan sehingga testimemahami tugas tersebut dan telah dapat merasakan(“feel for it”) gerakan tersebut.

5. Bola harus dilemparkan dengan underarm dan tidakdiperbolehkan memantul di lantai sebelum ditangkap.

6. Tiap lemparan dianggap sah, apabila bola mengenaisasaran (bagian bola yang mana saja yang mengenaisasaran dapat diterima) dan testi dapatmenangkapnya.

7. Tangkapan dianggap sah, apabila bola ditangkapdengan “bersih” dan tidak mengenai tubuh.

8. Testi tidak diperbolehkan berdiri di depan garisbatas pada waktu menangkap bola.

12

9. Tiap testi diberi kesempatan 10 kali untuk melempardan menang- kap dengan tangan yang disukai, kemudiandiikuti dengan 10 kali kesempatan untuk melempardengan tangan yang disukai dan menangkap dengantangan yang lain.

10.Testi yang menggunakan kacamata diperkenankanmengenakan kacamata pada saat melaksanakan tugasini.

D. Penilaian

1. Tiap lemparan yang mengenai sasaran dan tertangkaptangan memperoleh satu nilai.

2. Untuk dapat memperoleh 1 nilai:a. bola harus dilemparkan dengan underarm b. bola harus mengenai sasaran c. bola harus berhasil ditangkap tanpa

terhalang badan d. testi tidak beranjak atau berpindah ke

depan garis batas untuk menangkap bola.3. Jumlahkan skor hasil 10 lemparan pertama dan 10lemparan kedua. Skor total yang mungkin dapat dicapaiadalah 20.

Gambar 4. Pelaksanaan Lempar Tangkap Bola Tenis

VI. LEMPAR B0LA BASKET13

A. Tujuan

Tes melempar bola basket dirancang untuk mengukurkekuatan tubuh bagian atas. Olahraga yang membutuhkankekuatan yang tinggi pada tubuh bagian atas, antaralain gulat dan angkat besi.

B. Perlengkapan

1. Bola basket ukuran 72. Pita pengukur sepanjang 15 meter dengan tingkat

ketelitian 5 cm.

C. Prosedur

1. Testi duduk dengan pantat, punggung dan kepalabersandar pada dinding. Kaki diistirahatkan dalamkeadaan menjulur secara horisontal ke lantai didepan tubuh.

2. Testi menggunakan kedua tangan yang diangkat di atasdada untuk mendorong bola secara horisontal ke arahdepan sejauh mungkin. Tidak diperbolehkan melemparmelampaui tinggi lengan atau melebihi tinggi bahu.

3. Upayakan agar kepala, bahu dan pantat tetap menempelpada dinding, dan bola dilempar hanya denganmenggunakan otot-otot bahu dan lengan.

4. Berikan dua kali kesempatan kepada testi untukmelakukan lemparan.

D. Penilaian

Catatlah jarak terjauh yang dapat dilemparkan olehtiap testi dengan tingkat ketelitian sekitar 5 cm(ukurlah dari dasar bola pada saat terjadi kontakdengan tanah pada pantulan pertama).

14

Gambar 5. Pelaksanaan Lempar Bola Basket

VII. LONCAT TEGAK

A. Tujuan

Tes loncat tegak adalah mengukur kemampuan untukmeloncat dalam arah vertikal. Daya ledak kedua kakiberkaitan dengan penampilan dalam olahraga, misalnyabola basket, bola voli dan sepakbola Australia(Australian football).

B. Perlengkapan

1. Kapur bubuk (bubuk bedak atau tepung). 2. Papan yang ditempel pada dinding dengan ketinggian

dari 150 hingga 350 cm (tingkat ketelitian hinggasebesar 1 cm).

C. Prosedur

1. Testi memasukkan ujung jari yang digunakan untukmenjangkau ke dalam kapur bubuk.

2. Testi berdiri dengan tangan yang digunakan meraih didekat papan dan meraih ke atas dengan lengan sebelahdalam, kemudian menyentuh papan dengan ujung jaritengah untuk menempelkan tanda pada titik terjauhyang dapat dicapai.

15

3. Kedua telapak kaki harus menginjak rata denganlantai, sedangkan lengan/tangan terentang sejauhmungkin.

4. Catatlah posisi tanda hingga 1 cm yang terdekat(mencapai ketinggian).

5. Kedua lengan testi harus tetap berada di dalamposisi yang sama (tangan/lengan yang disukaidiangkat dalam posisi vertikal dan lengan yang lainbergantung di samping badan) pada waktu testimengambil posisi berjongkok. Testi dapat memilihkedalaman/ kerendahan tertentu dari posisi jongkokdan diperbolehkan melambung apabila menghendaki.Testi tidak diperkenankan mengayunkan lengan untukmembantu mementum loncatan.

6. Testi kemudian meloncat ke atas untuk menyentuhdinding pada titik ketinggian yang mampu dicapaidengan lengan sebelah dalam terentang ke arah luar.

7. Testi diperbolehkan melakukan loncatan sebanyak duakali.

D. Penilaian

1. Catatlah ketinggian yang dapat dicapai padasentimeter yang terdekat.

2. Catatlah ketinggian yang dapat dicapai (hinggahitungan sentimeter terdekat) pada loncatan yangpaling tinggi.

3. Kurangkan tinggi jangkauan dengan tinggi loncatandalam hitungan centimeter.

Gambar 6. Pelaksanaan Loncat Tegak

VIII. LARI KELINCAHANA. Tujuan

16

Kelincahan (kemampuan untuk mengubah arah tubuhsecara cepat sambil bergerak) merupakan komponenpenting di dalam kebanyakan olahraga beregu, misalnyasquash dan tenis.

B. Peralatan

1. Stopwatch2. Dua buah garis paralel (sepanjang 1,2 meter) yang

ditandai di atas tanah, jarak antara garis 5 meter(diukur di antara kedua ujung sebelah dalam darimasing-masing garis) .

3. Kerucut pembatas lintasan atau patok 4 buah4. Permukaan lantai harus datar, rata, dan tidak licin.

Seringkali lantai gedung olahraga berdebu dan licin.Apabila lantai berdebu, lebih baik tes inidilaksanakan di luar gedung pada permukaan betonatau permukaan yang berlantai batubara muda( bitumen) .

C. Prosedur

1. Testi melakukan start dari belakang garis dengan kakidepan menginjak garis.

2. Pada saat terdengar aba-aba “Ya” testi lari menujuke depan secepat mungkin ke arah garis yang lain,berputar dan lari kembali menuju ke garis startnya.

3. Tiap kali lari bolak-balik dihitung satu siklus.Testi melakukan lima siklus.

4. Testi harus meyentuhkan kedua telapak kaki dibelakang garis dan di antara kedua kerucut pembatas,kecuali pada akhir siklus kelima, ketika testimelampaui garis finish tanpa harus memperlambat lari.

5. Jalankan stopwatch pada saat terdengar aba-aba “Ya”dan hentikan putaran jarumnya ketika dada pelarimelewati di atas garis finish.

17

6. Berikan kesempatan testi melakukan dua kali.7. Apabila testi ada yang tergelincir jangan dicatat

hasilnya, dan ulangi lagi.

D. Penilaian

Catatlah waktu yang diperlukan hingga padahitungan 0,1 detik yang terdekat pada saat pelaksanaanyang tercepat.

IX. LARI CEPAT 40 METER

A. Tujuan

Kemampuan lari dengan cepat dari posisi takbergerak dibutuhkan di dalam permainan beregu, misalnyabola keranjang dan permainan bola kriket. Kecepatanjuga penting di dalam beberapa cabang olahraga yangmembutuhkan ledakan aktivitas yang pendek denganintensitas tinggi.

B. Peralatan

1. Stopwatch2. Kerucut Pembatas atau patok 10 buah3. Lintasan lari 40 meter yang lurus, datar dan

ditempatkan pada cross wind. Apabila permukaan yangdigunakan berumput, rumput harus dalam keadaankering.

C. Prosedur

1. Berilah tanda lintasan lari sepanjang 40 meterdengan kerucut pembatas ditempatkan pada tiapinterval 10 meter.

18

2. Tiap testi melakukan start dengan posisi berdiri, dankaki depan tepat berada di atas garis start.

3. Pamberi tanda waktu berdiri pada garis finish,meneriakkan aba-aba “siap” dan mengayunkan benderauntuk memberi tanda start pada testi. Pada saat lengandiayunkan, pemberi tanda waktu secara bersamaanmulai menghidupkan stopwatch yang dipegang.

4. Hentikan stopwatch pada saat dada testi telahmelewati garis finish.

5. Tekankan kepada testi agar lari secepat mungkin.6. Testi diperbolehkan melakukan dua kali.

D. Penilaian

Catatlah waktu yang diperlukan pada pelaksanaanyang paling cepat dengan ketelitian 0,1 detik yangterdekat.

X. LARI MULTITAHAP

A. Tujuan

Kesegaran aerobik merupakan komponen penting dariberbagai cabang olahraga berbasiskan daya tahan(endurance), misalnya olahraga renang jarak jauh,bersepeda dan lari jarak jauh. Kebanyakan permainanberegu juga mepersyaratkan kesegaran aerobik karenapara pemainnya harus senantiasa bergerak selama jangkawaktu yang lama. Lari Bolak-Balik (Shuttle Run) atau LariMultitahap (Multistage Fitness Test) digunakan untuk menilaikesegaran aerobik.B. Perlengkapan

1. Pita cadence untuk lari bolak balik

19

2. Lintasan lari permukaan yang datar, rata dan tidaklicin.

3. Mesin pemutar kaset (Tape recorder) 4. Stopwatch 5. Kerucut pembatas atau patok 4 6. Formulir

C. Prosedur

1. Ceklah kecepatan mesin pemutar kaset denganmenggunakan periode kalibrasi satu menit dansesuaikan jarak lari bilamana perlu (telah dijelaskandi dalam pita rekaman dan di dalam manual pitanya).“Menghidupkan tape recorder, pada bagian permulaanpita kaset tersebut, jarak antar sinyal tut” menandaisuatu interval 1 menit yang Telah terukur secaraakurat. Pergunakan saat permulaan ini untukmemastikan bahwa pita dalam kaset belum “mulur” danjuga kecepatan mesin pemutar tape recorder bekerjadengan benar. Ketelitian 0,5 detik ke arah yangmananpun. Apabila waktunya berselisih lebih besar 0,5detik maka jarak tempat berlari perlu diubah.

Waktu standar adalah 60 detik. Dengan menggunakansebuah stopwatch, periksalah apakah durasi pereodewaktu standar benar-benar 60 detik. Apabila durasitersebut lebih pendek atau lebih lama dari 60 detik,koreksilah jarak lintasan lari sejauh (lihat tabel: …meter) berdasarkan tabel berikut:

Pereode Waktu Standar(Detik)

Jarak Lari (meter)

55 18,33355,5 18,556 18,66656,5 18,833

20

57 1957,5 19,16658 19,33358,5 19,559 19,66659,5 19,83360 2060,5 20,16661 20,33361,5 20,562 20,66662,5 20,83363 2163,5 21,16664 21,33364,5 21,5

2. Ukurlah jarak sesuai tabel dan berilah tanda denganpita dan pembatas jarak.

Jarak Sesuai Tabel ± 20 Meter

Gambar 7. Pelaksanaan Lari Multitahap

3. Jalankan pita cadencenya.

4. Instruksikan kepada testi untuk lari ke arahujung/akhir yang berlawanan dan ssentuhkan satu kakidibelakang garis batas pada saat terdengar bunyi“tuut”. Apabila testi telah sampai sebelumbunyi“tuut”, testi harus bertumpu pada titik putar,menanti tanda bunyi, kemudian lari ke arah garis

21

yang berlawanan agar supaya dapat mencapai tepatpada saat tanda berikutnya berbunyi.

5. Pada akhir dari tiap menit interval waktu di antaradua bunyi “tuut” makin pendek, oleh karena itu,kecepatan lari makin bertambah cepat.

6. Testi harus dapat mencapai garis ujung pada waktuyang ditentukan dan tidak terlambat. Tekankan kepadatesti agar berputar dan lari kembali, bukanya larimembuat belokan melengkung, karena akan memakanlebih banyak waktu.

7. Tiap testi terus berlari selama mungkin sehinggatesti tidak dapat lagi mengejar tanda bunyi “tuut”dari pita rekaman. Kriteria untuk menghentikan testiadalah apabila testi tertinggal tanda bunyi “tuut”dua kali lebih dari dua langkah di belakang garisujung.

D. Penilaian

Catatlah level dan shuttle terakhir yang dapatdilakukan atau diselesaikan testi.

22

Lampiran-Lampiran

PERALATAN/PERLENGKAPAN

1. TINGGI BADAN Stadiometer atau pita pengukur dengan keakuratan

sampai 0,1 cm.

2. TINGGI DUDUK Stadiometer atau pita pengukur dengan keakuratan

sampai 0,1 cm. Bangku kecil dengan ketinggian 40 cm.

3. BERAT BADAN Timbangan dengan keakuratan sampai 0,5 kg.

4. RENTANG LENGAN Pita pengukur (minimal 2 meter dengan keakuratan

sampai 1 cm.) Penggaris.

5. LEMPAR-TANGKAP BOLA TENIS Bola tenis Sarung tangan Pita pengukur (3 meter dengan keakuratan sampai 1

cm.). Sasaran bundar dengan diameter 30 cm. Alternatif

lain, dinding dapat ditandai dengan sasaran permanenpada berbagai ketinggian.

6. LEMPAR BOLA BASKET Bola basket ukuran 7. Pita pengukur (minimal 15 meter dengan keakuratan

sampai 5 cm.)

23

7. LONCAT TEGAK Bubuk kapur Dinding/papan dengan ketinggian 150 - 350 cm.

8. LARI KELINCAHAN Stopwatch Pita pengukur Garis paralel 2 buah (kurang lebih 1,2 m.) Patok 4 buah

24

9. LARI CEPAT 40 METER Stopwatch Patok 10 buah Lintasan lari sepanjang 40 meter

10. LARI MULTITAHAP Radio kaset Kaset Lintasan lari sepanjang 20 meter Stopwatch Patok Formulir

25

FORMULIR CATATAN

NamaTempat/TglLahirAlamat RumahAsal SekolahJenisKelamin

:_______________________________:_______________________________:_______________________________:_______________________________: Laki-laki/Perempuan*)

===================================================

1. TINGGI BADAN : cm.2. TINGGI DUDUK : cm.3. BERAT BADAN : kg.4. RENTANG KEDUA LENGAN : cm.5. LEMPAR-TANGKAP BOLA TENIS:

a. Tangan yang disukaib. Tangan yang tidak disukaic. Jumlah

: kali: kali: kali

6. LEMPAR BOLA BASKET :a. Lemparan Ib. Lemparan IIc. Lemparan terbanyak

: meter: meter: meter

7. LONCAT TEGAK:a. Tinggi jangkauanb. Tinggi loncatan : - Loncatan I - Loncatan IIc. Loncatan tertinggi

: cm.

: cm.: cm.: cm.

8. LARI KELINCAHAN :a. Pelaksanaan Ib. Pelaksanaan IIc. Pelaksanaan terbaik

: detik: detik: detik

9. LARI CEPAT 40 METER :

26

a. Pelaksanaan Ib. Pelaksanaan IIc. Pelaksanaan terbaik

: detik: detik: detik

10.

LARI MULTITAHAP:a. Nomor Levelb. Nomor Shuttle

::

27

FORMULIR CATATAN LARI MULTITAHAP

Nomor Level Nomor Shuttle

123456789101112131415161718192021

1 2 3 4 5 6 71 2 3 4 5 6 7 81 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 91 2 3 4 5 6 7 8 91 2 3 4 5 6 7 8 9 101 2 3 4 5 6 7 8 9 101 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14151 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14151 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1415 161 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1415 16

28