penelitian psikologi proyeksi menggunakan tes DAP
-
Upload
universitasmedanarea -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of penelitian psikologi proyeksi menggunakan tes DAP
“Perbedaan Kepercayaan DiriMahasiswa Ekonomi dan MahasiswaPsikologi Dilihat dari Tes DAP”
Disusun oleh:Chaibatul Umami/09.860.0104Dina Wardhana/12.860.0331
Sidig Ambar Suci Rahayu/10.860.0147Sri Yuda Ningsih/09.860.0194Dewi Wulandari/11.860.0305Tia Veyanti/10.860.0298
Kelas : Malam
FAKULTAS PSIKOLOGI
iii
DAFTAR ISIHalaman
Judul .......................................................i
Daftar Isi .................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................1
I.1. Latar Belakang Masalah ...............................1
I.2. Identifikasi Masalah .................................5
I.3. Rumusan Masalah ......................................5
1.4. Tujuan Penelitian ....................................6
1.5. Manfaat Penelitian ...................................6
BAB II. LANDASAN TEORI.......................................7
II.1. Mahasiswa............................................7
II.1.1. Pengertian Mahasiswa............................7
II.1.2. Karakteristik Mahasiswa ........................7
II.1.3. Tugas Mahasiswa ................................8
II.1.4. Masalah-masalah Yang Dihadapi Mahasiswa .......10
II.2. Fakultas Ekonomi ...................................13
II.2.1. Pengertian Ekonomi ............................13
II.2.2. Kurikulum Fakultas Ekonomi ....................14
II.2.3. Kompetensi Lulusan Ekonomi ....................14
II.3. Fakultas Psikologi .................................15
II.3.1. Pengertian Psikologi ..........................15
II.3.2. Kurikulum Fakultas Psikologi ..................15
II.3.3. Kompetensi Lulusan Psikologi ..................16
II.4. Tes Draw A Person .....................................................................................17
iv
II.4.1. Pengertian Tes Draw A Person .................................................17
II.4.2. Sejarah Dan Perkembangan Tes Draw A Person .................17
II.4.3. Administrasi Tes Draw A Person .............................................19
II.4.4. Sokring Tes Draw A Person ........................19
II.5. Kepercayaan Diri ...................................20
II.5.1. Pengertian Kepercayaan Diri ...................21
II.5.2. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ..................21
II.5.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri 22
II.5.4. Ciri-ciri Kepercayaan Diri ....................23
II.6. Perbedaan Kepercayaan Diri Mahasiswa Ekonomi dan Mahasiswa Psikologi ......................................23
II.7. Kerangka Konseptual ................................24
II.8. Hipotesis...........................................25
BAB III. METODE PENELITIAN .................................26
III.1. Identifikasi Variabel..............................26
III.2. Definisi Operasional ..............................26
III.3. Subjek Penelitian .................................27
III.3.1. Populasi .....................................27
III.3.2. Tehnik Pengambilan Sampel ....................27
III.4. Metode Pengumpulan Data ...........................28
III.5. Prosedur Penelitian ...............................29
III.6. Tehnik Analisis Data ..............................30
BAB IV. PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................................31
IV. 1. Orientasi Kancah Dan Pelaksanaan Penelitian .......31
IV.1.1. Orientasi Kancah Penelitian ...................31
v
IV.1.1.1. Sejarah Universitas Medan Area ............31
IV.1.1.2. Lokasi Universitas Medan Area .............33
IV.1.1.3. Pimpinan Universitas Medan Area ...........33
IV.1.1.4. Visi, Misi, dan Tujuan Universitas Medan Area.....................................................35
IV.1.1.5. Fasilitas .................................37
IV.1.1.6. Fakultas Ekonomi ..........................38
IV.1.1.7. Fakultas Psikologi ........................39
IV.1.2. Pelaksanaan Penelitian ........................41
IV. 2. Hasil Penelitian ..................................41
IV.3. Pembahasan .........................................42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................44
V.1. Kesimpulan ..........................................44
V.2. Saran ...............................................44
DAFTAR PUSTAKA .............................................45
LAMPIRAN ...................................................47
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi,
baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang
terdaftar sebagai murid di perguruan tinggi dapat disebut
sebagai mahasiswa. Tetapi pada dasarnya makna mahasiswa tidak
sesempit itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan
Tinggi hanyalah syarat administratif menjadi mahasiswa,
tetapi menjadi mahasiswa mengandung pengertian yang lebih
luas dari sekedar masalah administratif itu sendiri.
Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggaan
sekaligus tantangan. Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung
jawab yang diemban oleh mahasiswa begitu besar. Selain
tanggung jawab individu mahasiswa juga memiliki peranan
social, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak
hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus
membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Hal ini
seharusnya bisa membuat mahasiswa dapat lebih sering
berkomunikasi dengan orang lain agar menumbuhkan kepercayaan
2
diri mereka. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga
memiliki peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala
perbuatannya tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri
tetapi juga harus membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Hal ini seharusnya dapat membuat mahasiswa lebih dapat sering
berkomunikasi dengan orang lain agar menumbuhkan kepercayaan
diri mereka.
Kepercayaan diri merupakan salah satu bagian dari kunci
keberhasilan hidup seseorang. Kehidupan nyata menunjukkan
banyak keberhasilan dalam pekerjaan dan berbagai bidang
kehidupan lainnya dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Menurut
Hakim (2002) kesuksesan dalam bidang apapun tidak mungkin
dicapai seseorang jika tidak memiliki rasa percaya diri yang
cukup. Dari sini bisa dikatakan bahwa rendahnya kepercayaan
diri tentunya akan menghambat seseorang untuk mencapai
harapannya dan kurang berani dalam melakukan suatu kegiatan
atau usaha, sebaliknya seseorang yang mempunyai kepercayaan
diri yang tinggi akan lebih berani dalam melakukan segala
hal. Kepercayaan diri yang rendah membuat seseorang mudah
dihinggapi oleh perasaan ragu, cemas, rendah diri dan gejala
3
kejiwaan lainnya yang menghambat seseorang untuk melakukan
sesuatu.
Kepercayaan diri dipengaruhi oleh banyak hal. Menurut
Sholihah (2002) kepercayaan diri dipengaruhi oleh faktor dari
dalam, meliputi: konsep diri, harga diri, kondisi fisik dan
pengalaman, kemudian faktor dari luar, meliputi: lingkungan
dan pendidikan. Konsep diri sendiri menurut Rahkmat (1996)
diartikan sebagai pandangan dan perasaan tentang diri
seseorang, dan mengatakan bahwa dengan mengamati diri sendiri
seseorang akan sampai pada gambaran dan penilaian diri.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa konsep diri tidak
terbentuk begitu saja, melainkan akan terbentuk melalui
beberapa proses. Pengamatan diri merupakan langkah awal yang
harus dilakukan dalam membentuk konsep diri,karena dengan
pengamatan diri akan memberikan gambaran kepada seseorang
untuk mengenali diri sendiri, setelah itu seseorang akan
mencoba untuk memahami dirinya di mana dengan pemahaman diri
seseorang akan lebih mudah melihat kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki, setelah melalui proses pengamatan diri,
pengenalan diri dan pemahaman diri, maka akan terbentuk
4
gambaran tentang diri sendiri yang kemudian dilanjutkan
dengan proses penilaian diri.
Rasa percaya diri yang positif didorong oleh kondisi
olah rasa penghargaan terhadap diri, baik melalui pandangan
personal maupun pandangan lingkungan terhadap diri individu
yang bersangkutan. Biasanya mahasiswa psikologi mudah untuk
menumbuhkan rasa percaya diri dikarenakan mereka sudah tahu
bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri karena mereka
belajar tentang itu. Sedangkan pada mahasiswa ekonomi mereka
lebih serius dalam melakukan hal apapun baik didalam belajar
ataupun dilingkungan sosial. Hal ini terkadang menyebabkan
rasa percaya diri yang kurang.
Kenyataannya tidak setiap orang bisa memiliki rasa
percaya diri yang tinggi dengan mudah, sebagian besar orang
justru mengalami gejala-gejala tidak percaya diri dengan
intensitas yang beragam. Gejala rasa tidak percaya diri
dimulai dari adanya kelemahan-kelemahan tertentu didalam
berbagai aspek kepribadian seseorang dimana kelemahan
tersebut akan mempengaruhi kepercayaan diri yang nantinya
dapat menghambat seseorang dalam mencapai tujuan dalam
5
hidupnya. Dalam hal ini pemilihan jurusan juga dapat
mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, contohnya jurusan
psikologi dengan jurusan ekonomi.
Menurut Meyers (Abdullah, 1992) ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia.
Kata kunci dari definisi ini adalah; pertama, tentang
“kebutuhan”yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-
barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-
macam dalam jumlah yang tidak terbatas.Kedua, tentang” pemuas
kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya. Aspek
yang kedua inilah menurut Lipsey (1981) yang menimbulkan
masalah dalam ekonomi, yaitu karena adanya suatu kenyataan
yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang dan
jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang-
barang dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya
langka ataupun terbatas. Itulah sebabnya maka manusia di
dalam hidupnya selalu berhadapan dengan kekecewaan maupun
ketidakpastian. Definisi ini nampaknya begitu luas sehingga
kita sulit memahami secara spesifik.
6
Secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya
maupun latarbelakangnya”. Namun menurut Gerungan, Ilmu
psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang
diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah. Syah
(1997) juga membuat kesimpulan bahwa ilmu psikologi adalah
ilmu yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok,
dalam hubungannya dengan lingkungan. Karakteristik yang
membedakan antara mahasiswa ekonomi dan mahasiswa psikologi
yaitu, sensasi dan persepsi serta proses belajar yang
berbeda. Yang menimbulkan kepercayaan diri Mahasiswa ekonomi
karena banyak mempelajari ilmu-ilmu yang mempelajari
kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia menuju ke arah
kemakmuran. Mereka yakin bahwa ilmu ekonomi sangat bermanfaat
dan sangat berpengaruh dalam perkembangan Negara bahkan
dunia. Sementara kepercayaan mahasiswa psikologi timbul
karena ilmu psikologi dapat membantu untuk berkomunikasi
lebih baik, mengetahui karakter orang disekitar membuat kita
lebih cepat beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik, baik
7
dalam dunia kerja maupun lingkungan. Misalnya jika seseorang
bekerja di suatu perusahaan yang dimintai oleh seorang klien,
dengan ilmu psikologi ia dapat dengan mudah mengetahui
bagaimana seharusnya bertindak dalam menghadapi klien dan
mengetahui faktor psikologi pada saat menganalisis keinginan
klien.
Tes Draw A Person (menggambar orang) ini adalah tes
psikologi yang dikembangkan oleh Florence Goodenough pada
tahun 1926. Pada saat itu, tes ini dikenal dengan istilah
“Goodenough Draw a Man Test”. Kemudian Dr. Dale B. Harris
menyempurnakan dan mengembangkan tes ini pada tahun 1963 yang
kemudian diberi nama “Goodenough-Harris Drawing Test”. Sampai
saat ini, tes ini dikenal dengan istilah DAP (Draw A Person
Test). Dalam Tes DAP ini, kemampuan, karakter dan kepribadian
seseorang dinilai dari gambar yang dibuatnya. Sehingga tes
DAP ini termasuk golongan Tes Psikologi grafis.
I.2. Identifikasi Masalah
Secara umum ada beberapa masalah didalam kepercayaan
diri mahasiswa psikologi dengan mahasiwa ekonomi. Yang
8
pertama, kurangnya kepercayaan diri mahasiswa akan dapat
mempengaruhi komunikasi mahasiswa dengan lingkungan
sosialnya. Akibatnya sering kali muncul rasa pesimis dan rasa
ragu-ragu didalam diri mahasiswa. Dan yang kedua, kondisi
fisik yang tidak sempurna dapat mempengaruhi kurangnya
kepercayan diri mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan
sosialnya ataupun lingkungan keluarganya.
Jurusan yang dipilih oleh mahasiswa apakah dapat
mencerminkan bagaimana kepercayaan diri mereka, misalnya
mahasiswa ekonomi dengan mahasiswa psikologi. Apakah
mahasiswa ekonomi lebih memiliki kepercayaan diri atau malah
sebaliknya, mahasiswa psikologi lah yang lebih percaya diri.
Dari tes DAP (Draw A Person) inilah kita dapat melihat
bagaimana kenyataannya.
I.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
• Adakah perbedaan kepercayaan diri mahasiswa ekonomi
dengan mahasiswa psikologi dilihat dari tes DAP?
9
I.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
kepercayaan diri mahasiswa ekonomi dengan mahasiswa
psikologi.
I.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat ditinjau secara
teoritis maupun secara praktis, diantaranya adalah :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan
secara ilmiah bagi ilmu psikologi, khususnya psikologi
klinis dan psikologi perkembangan yang berhubungan
dengan kepercayaan diri dan dapat membantu menemukan
hal-hal yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan diri
mahasiswa/mahasiswi.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
memecahkan masalah yang berhubungan dengan kepercayaan
diri, khususnya pada mahasiswa yang kurang memiliki rasa
percaya diri.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Mahasiswa
II.1.1. Pengertian Mahasiswa
Menurut Susantoro dalam Ramadha (1990) mahasiswa
merupakan kalangan muda yang berumur antara 19 sampai 28
tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu
peralihan dari tahap remaja ketahap dewasa. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah mereka yang sedang
belajar di perguruan tinggi (Poerwadarminta, 2005: 375).
Menurut Sarwono (1978), mahasiswa adalah setiap orang
yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di
perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI
bagian ke empat pasal 19 bahwasanya “ mahasiswa ” itu
sebenarnya hanya sebutan akademis untuk siswa/ murid yang
telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa
pembelajarannya.
12
Dalam Undang-Undang Indonesia juga telah digariskan
pendefinisian tentang mahasiswa. Menurut peraturan pemerintah
RI No.30 tahun 1990, mahasiswa adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.
II.1.2. Karakteristik Mahasiswa
Kamus umum bahasa Indonesia mendefinisikan karakter
sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dari orang lain
(Poerwadarminta, 1976). Sejalan dengan itu, (Hornby, 1985)
mengartikan karakter sebagai watak (mental), kekuatan moral
(moral strength), kemampuan dan kualitas yang menjadikan
pembeda seseorang atau benda dengan yang lainnya (abilities and
qualities).
Winkel, W.S. (1999) menyatakan bahwa karakter ialah
keseluruhan hasrat-hasrat manusia yang terarah pada suatu
tujuan yang mengandung nilai moralitas, mengacu pada gaya
hidup seseorang, tingkah laku yang konsisten dan lebih mudah
diperkirakan. Pada tahap ini seseorang mempunyai sistem nilai
yang dapat mengendalikan tingkah lakunya dalam kehidupan
13
hingga dapat membentuk gaya yang luas, berbeda dengan orang
lain.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
karakteristik mahasiswa sangat erat kaitannya dengan sifat
dasarnya dan menunjuk pada suatu aspek dalam kepribadian
yaitu keseluruhan sifat-sifat individual seseorang yang dapat
memberikan pengaruh terhadap proses pembelajaran. Ditinjau
dari sifat dasar ada lima karakteristik mahasiswa dalam
proses pembelajaran yaitu: (a) intelegensi, (b) sikap, (c)
bakat, (d) minat, dan (e) motivasi (Syah, 1996). Namun untuk
mencapai sukses, mahasiswa dituntut untuk bertekad dan
berusaha agar menjadi mahasiswa yang unggul, penuh semangat
dan penuh gairah mengikuti studi. Mengikuti studi secara
sungguh-sungguh dengan penuh perhatian untuk membina
pengetahuan ilmiah seluas-luasnya.
Karakteristik mahasiswa secara umum yaitu
stabilitas dalam kepribadian yang mulai meningkat karena
kurangnya gejolak-gejolak yang ada di dalam perasaan, mereka
cenderung menetapkan dan berpikir dengan matang terhadap
suatu yang akan diraihnya, sehingga mereka memiliki pandangan
14
yang realistik tentang diri sendiri dan lingkungannya. Selain
itu, para mahasiswa akan cenderung lebih dekat dengan teman
sebaya untuk saling bertukar pikiran dan saling memberikan
dukungan , karena dapat diketahui sebagian besar mahasiswa
berada jauh dari orang tua maupun keluarga. Karakteristik
mahasiswa yang paling menonjol adalah mereka mandiri dan
memiliki perkiraan di masa depan, baik dalam hal karir maupun
hubungan percintaan . Mereka akan memperdalam keahlian
dibidangnya masing-masing untuk mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja yang membutuhkan mental tinggi.
II.1.3. Tugas Mahasiswa
Hidayat (2011), menyatakan bahwa sebagai bagian dari
masyarakat ilmu pengetahuan sejatinya tugas utama mahasiswa
adalah belajar dan merangkai ilmu sesuai dengan tujuan ilmu
untuk menjadi “rahmat” bagi kehidupan. Kartasasmita (2010),
peran dan fungsi mahasiswa yaitu:
Pertama, bahwa mahasiswa sebagai Iron Stock (Cadangan
Keras) bangsa ini, artinya bahwa mahasiswa dengan
khasanah intelektualitasnya merupakan cadangan
15
generasi penerus bangsa ini. Mahasiswa menyediakan
cadangan-cadangan sumber daya manusia dari berbagai
disiplin ilmu seperti politik, budaya, seni, sosial,
pengusaha, olah raga, negarawan dan lain sebagainya.
Hal ini penting karena setiap zaman memiliki tokoh
dan pergantian itu memerlukan regenerasi dari
mahasiswa sebagai calon pemimpin-pemimpin masa depan.
Kedua, bahwa mahasiswa sebagai Agent of Change (Agen
Perubah) bangsa ini, artinya bahwa dari peristiwa-
peristiwa bersejarah bangsa ini, mahasiswa selalu
berperan dalam perubahan itu. Mahasiswa selalu
manjadi aktor dari sebuah perubahan dari masa
transisi ke masa stabil, transformasi nilai-nilai
dengan kapasitas pengetahuannya yang luas.
Ketiga, bahwa mahasiswa sebagai Moral Force (Gerakan
Moral) bangsa ini yang secara independen
memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas dengan
nilai-nilai idealisme dan intelektual rasional yang
dewasa. Sehingga mahasiswa bisa menjadi balancing power
saat negara ini dalam kondisi instabilitas. Mahasiswa
16
menjadi mitra yang konstruktif dalam mengingatkan
kebijakan pemerintah yang keluar dari nilai-nilai
idealisme kebaikan.
II.1.4. Masalah-masalah Yang Dihadapi Mahasiswa
Hidayat (2011), mengungkapkan bahwa permasalahan yang
dialami oleh mahasiswa akan terkait dengan perkembangan yang
dialami selama dalam perkembangannya baik perubahan fisik,
emosi, sosial, kognitif (kemampuan berpikir).
1. Sumber masalah
a. Sumber internal
Masalah yang bersumber dari dalam dapat berupa
kondisi diri, kecerdasan, bakat, minat, fisik,
nilai, kreatifitas, pribadi, ketrampilan belajar dan
sebagainya.
b. Sumber eksternal
Masalah yan bersumber dari luar : kondisi fisik dan
sosio-emosional di lingkungan keluarga dan kampus,
hubungan dengan teman/dosen/keluarga, status
17
perguruan tinggi, ketidakjelasan orientasi kerja,
dan sarana belajar.
2. Bentuk Masalah
Secara umum masalah yang dihadapi oleh mahasiswa adalah
sebagai berikut:
a. Karir dan pekerjaan
1) Belum memahami potensi diri
2) Kurang memahami bidang kerja yang akan dimasuki
3) Ingin mendapat pelatihan pendukung kesiapan
kerja
4) Khawatir tidak mendapat pekerjaan atau dapat
bekerja dengan baik
5) Belum merencanakan masa depan
b. Ekonomi dan keuangan
1) Khawatir dengan kondisi keuangan keluarga
2) Khawatir putus kuliah
3) Uang saku yang tidak cukup
4) Uang untuk membeli perlengkapan belajar tidak
cukup
5) Ingin mendapatkan beasiswa
18
c. Diri pribadi
1) Daya juang yang rendah
2) Kurang serius
3) Ceroboh
4) Kurang percaya diri dan pemalu
5) Kurang terbuka pada orang lain
6) Takut tidak diterima dalam kelompok
d. Pendidikan dan Pelajaran
1) Kurang memahami istilah asing
2) Sukar menyelesaikan masalah
3) Kurang memahami penjelasan dosen
4) Sukar belajar kelompok
5) Takut bicara di kelas
6) Kurang mampu memahami buku dan membaca cepat
7) Kurang konsentrasi
8) Kurang mampu belajar efektif
9) Khawatir gagal/mendapat nilai rendah
10) Cara mengajar dosen membosankan
11) Meragukan manfaat masuk Perguruan Tinggi
e. Keluarga
19
1) Konflik orangtua anak
2) Komunikasi kurang harmonis
3) Dijodohkan orangtua
4) Dendam terhadap orangtua
5) Orangtua mengalami gangguan mental
6) Orangtua meninggal dunia
3. Indikator munculnya masalah
Kemunculan suatu masalah yang dialami mahasiswa dapat
diidentifikasi melalui :
a. Indeks prestasi/nilai yang rendah
Mahasiswa mendapatkan Indeks Prestasi/nilai yang
rendah disebabkan karena mahasiswa memiliki hambatan
dalam proses belajar atau mahasiswa jarang mengikuti
perkuliahan.
b. Pindah sekolah atau keluar
Mahasiswa harus pindah kuliah karena kepindahan
domisili atau mahasiswa terpaksa meninggalkan bangku
kuliah karena ketiadaan biaya/drop out
c. Tingkat kehadiran yang rendah
20
Mahasiswa tidak menghadiri perkuliahan karena memiliki
kegiatan lain selain kuliah misalnya sambil bekerja
atau memang malas mengikuti perkuliahan
d. Masa studi yang panjang
Mulai bosan dengan perkuliahan karena masa studi yang
panjang, ini juga bisa disebabkan karena indeks
prestasi/nilai yang rendah
e. Banyak cuti
Banyaknya kegiatan diluar perkuliahan, penyakit yang
diderita, atau masalah dalam keluarga membuat
mahasiswa mengambil banyak cuti
f.Perubahan tingkah laku
Mahasiswa berubah tingkah lakunya karena berbagai hal
yang mengganggunya misalnya kematian orang dekat,
perceraian orangtua, maupun pernikahan.
II.2. Fakultas Ekonomi
II.2.1. Pengertian Ekonomi
Menurut Meyers (Abdullah, 1992) ilmu ekonomi adalah ilmu
yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia.
21
Kata kunci dari definisi ini adalah: pertama, tentang
“kebutuhan” ⎯yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-
barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-
macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua, tentang”
pemuas kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya.
L. Meij (Abdullah, 1992) mengemukakan bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran.
Pendapat tersebut sangat realistis, karena ditinjau dari
aspek ekonomi di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo
Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian
kemakmuran.
II.2.2. Kurikulum Fakultas Ekonomi
Kurikulum Fakultas Ekonomi Medan Area, disusun sesuai
dengan SK Mendiknas No. 232/U/2000 tanggal 20 Desember 2000
dan No. 43, 44/DIKTI/2006. Kurikulum baru ini mulai
diberlakukan tada TA. 2008/2009. Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi dengan pertimbangan Konsorsium Pendidikan Tinggi di
22
bidang yang bersangkutan menetapkan kurikulum inti masing-
masing program studi. Selanjutnya Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area menetapkan kurkulum inti tersebut
menjadi Program Studi yang utuh sesuai dengan kondisi dan
arah pengembangan serta tujuan. Fakultas Ekonomi UMA
menjalankan kurikulum baru yang merupakan hasil evaluasi
terhadap kurikulum lama pada lokakarya 5 Pebruari 2008.
Kurikulu ini berlaku untuk semua angkatan baik lama maupun
baru.
Pada bab IV pasal 7 ayat 3 berbunyi “Kurikulum inti terdiri
atas kelompok matakuliah pengembangan kepribadian, kelompok matakuliah
yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan
ketrampilan, keahlian berkarya, sikap berperilaku dalam berkarya. dan cara
berkehidupan bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai
peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi“. Pasal 8 ayat 1
berbunyi “Kurikulum inti program sarjana dan program diploma terdiri atas:
Kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK), Kelompok matakuliah
keilmuan dan ketrampilan (MKK), Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB),
Kelompok matakuliah perilaku berkarya (MPB), Kelompok matakuliah
berkehidupan bermasyarakat (MBB)”.
23
II.2.3. Kompetensi Lulusan Ekonomi
Menurut Glossary Our Workforce Matters (Sinnott. et.al:
2002), kompetensi adalah karakteristik dari karyawan yang
mengkontribusikan kinerja pekerjaan yang berhasil dan
pencapaian hasil organisasi. Hal ini mencakup pengetahuan,
keahlian dan kemampuan ditambah karakteristik lain seperti
nilai, motivasi, inisiatif dan control diri. Kompetensi utama
lulusan (Sarjana Ekonomi) adalah penguasaan bidang ilmu
manajemen dan bisnis yang bermuara pada kemampuan mereka
dalam mengaplikasikan ilmu tersebut dalam pemecahan masalah
di mana pun mereka berkarya. Indikator dari kompetensi utama
ini adalah nilai IPK di atas rata-rata (kecerdasan
intelektual) sebagai refleksi penguasaan pengetahuan yang
sesuai dengan kebutuhan pasar nasional/regional dan siap
menghadapi dinamika tantangan masa depan.
(http://manajemen.fe.unpad.ac.id/tentangkami.php?page=61)
II.3. Fakultas Psikologi
II.3.1. Pengertian Psikologi
24
Syah (2001), menyatakan bahwa psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok,
dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka
adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi
perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebagainya,
sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya. Sedangkan
Dakir (1993), menjelaskan bahwa psikologi membahas tingkah
laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
II.3.2. Kurikulum Fakultas Psikologi
Mulai tahun Akademik 2010/2011, Fakultas Psikologi UMA
melaksanakan kurikulum baru yang merupakan hasil evaluasi
terhadap kurikulum lama berdasarkan standar dari Kolokium
Psikologi Indonesia dan kebutuhan pasar melalui seminar dan
Lokakarya yang dilaksanakan pada tanggal 04 d/d 6 Nopember
2009, dan disesuaikan dengan SK Mendiknas No. 232/U/2000
tanggal 20 Desember 2006 dan SK Mendiknas No.
43&44/Dikti/Kep/2006.
25
Pada bab IV pasal 7 ayat 3 berbunyi “Kurikulum inti terdiri atas
kelompok matakuliah pengembangan kepribadian, kelompok matakuliah yang
mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan
ketrampilan, keahlian berkarya, sikap berperilaku dalam berkarya. dan cara
berkehidupan bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai
peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi“. Pasal 8 ayat 1
berbunyi “Kurikulum inti program sarjana dan program diploma terdiri atas:
Kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK), Kelompok matakuliah
keilmuan dan ketrampilan (MKK), Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB),
Kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB), Kelompok matakuliah perilaku
berkarya (MPB), Kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)”.
II.3.3. Kompetensi Lulusan Psikologi
Le Boterf dalam Denise et al (2007) menyatakan :
kompetensi merupakan sesuatu yang abstrak; hal ini tidak
menunjukkan adanya material dan ketergantungan pada kegiatan
kecakapan individu. Jadi kompetensi bukan keadaan tapi lebih
pada hasil kegiatan dari pengkombinasiaan sumberdaya personal
(pengetahuan, kemampuan, kualitas, pengalaman, kapasitas
kognitif, sumberdaya emosional, dan lainnya) dan sumberdaya
26
lingkungan (teknologi, database, buku, jaringan hubungan, dan
lainnya).
Ilmuwan Psikologi adalah ahli dalam bidang ilmu
psikologi dengan latar belakang pendidikan strata 1 dan/atau
strata 2 dan/atau strata 3 dalam bidang psikologi. Ilmuwan
psikologi memiliki kewenangan untuk memberikan layanan
psikologi yang meliputi bidang-bidang penelitian; pengajaran;
supervisi dalam pelatihan; layanan masyarakat; pengembangan
kebijakan; intervensi sosial; pengembangan instrumen asesmen
psikologi; pengadministrasian asesmen; konseling
sederhana;konsultasi organisasi; perancangan
dan evaluasi program. Ilmuwan Psikologi dibedakan dalam
kelompok ilmu murni (sains)
dan terapan. Ilmuwan Psikologi memberikan layanan dalambentuk
mengajar, melakukan penelitian dan/atau intervensi sosial
dalam area sebatas kompetensinya, berdasarkan pendidikan,
pelatihan atau pengalaman sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah
yang dapat dipertanggungjawabkan.
(http://www.apsifor.com/tentang/kode-etik-psikologi-
indonesia/)
27
II.4. Tes Draw A Person (DAP)
II.4.1. Pengertian Tes Draw A Person (DAP)
DAP atau Draw a Person adalah salah satu jenis tes
menggambar. Tes ini mudah diinterpretasikan dan banyak
digunakan di berbagai negara karena tidak ada hambatan
bahasa, hambatan budaya dan komunikasi antara penguji dan
peserta tes. Biasannya, DAP digunakan dalam berbagai tujuan
sehingga bersifat universal. Tes Draw a Person menurut Machover
(1949), adalah tes pertama yang secara formal memperluas
teknik menggambar dari perkembangan kognitif ke dalam
interpretasi kepribadian berdasarkan teori tes proyektif.
II.4.2. Sejarah dan PerkembanganTes Draw A Person (DAP)
Tes DAP (Draw A Person) berasal dari Goodenough’s draw a man
test yang digunakan untuk memprediksi kemampuan kognitif anak
yang direfleksikan dari kualitas hasil gambarnya. Asumsinya:
akurasi dan detail gambar yang dihasilkan menunjukkan tingkat
kematangan kognitif anak. Meskipun digunakan pada anak usia
0-3 tahun hingga 11-15 tahun, namun dari pengalaman
28
penggunaan tes ini diketahui bahwa hasil yang paling akurat
adalah untuk anak usia 0-11 tahun.
Tahun 1963, Harris membuat revisi DAM Test dengan
menambahkan dua form baru (anak bukan hanya diminta untuk
menggambar seorang laki-laki, tetapi juga seorang wanita, dan
gambar dirinya sendiri, sistem skoring yang lebih detail, dan
standarisasi yang lebih luas. Pada tahun 1988, Naglieri
mengembangkan Draw A Person dengan system skoring kuantitatif
yang sama mengukur perkembangan kognitif anak usia 5-17
tahun. Kemudian pada tahun 1949, Machover mengembangkan Draw-
A-Person (DAP) Test, sebagai teknik untuk mengukur kepribadian.
Machover mengembangkan sejumlah hipotesis berdasarkan
obeservasi klinis dan penilaian intuitif. Misal, ukuran
gambar berkaitan dengan tingkat self-esteem, penempatan gambar
dalam kertas merefleksikan suasana hati dan orientasi sosial
seseorang.
Pada tahun 1948, Buck mengembangkan House-Tree-Person (HTP)
Test, dia berteori bahwa gambar rumah dan pohon yang memiliki
makna yang signifikan terhadap diri individu. Kemudian Jolles
(1952) mengembangkan HTP dengan 3 versi administrasi yaitu
29
membuat gambar akromatik, menjawab pertanyaan tentang gambar,
dan mewarnai (kromatik). Versi Kinesthethic House Tree Person
dikembangkan dengan gambar orang sedang melakukan sesuatu
(Burns, 1987). Sedangkan Hutton (1994) menggunakan skoring
kuantitatif HTP dengan focus pada indikator child abuse
diantara anak-anak. Selanjutnya tahun 1951, Hulse
mengembangkan Draw-A-Family (DAF) Test untuk melihat gambaran
keseluruhan keluarga.
II.4.3. Administrasi Tes Draw A Person (DAP)
Lubis (2014), menyampaikan bahwa persiapan yang perlu
dilakukan dalam administrasi tes ini adalah:
Testi duduk senyaman mungkin degan ruang yang cukup
lega untuk menggerakkan tangan selama menggambar.
Kertas HVS A4.
Pensil HB yang runcing dan penghapus.
Jika gambar berwarna, disediakan krayon, pensil
warna, atau pen warna warni.
30
Ada beberapa variasi dalam memberikan instruksi dalam
tes ini. Ada versi administrasi yang menggambarkan
instruksi : “gambarlah orang”. Setelah selesai, diberi
instruksi : “gambarlah orang dengan jenis kelamin yang
berbeda”. Untuk versi self, instruksinya adalah “gambarlah
diri anda”. Sedangkan ada versi lain yang menggunakan
instruksi “gambarlah sesuka anda dan sebagus mungkin”.
Pertanyaan mengenai materi gambar dijawab “terserah anda”.
Administrasi yang menggunakan inquiri dapat menanyakan
cerita mengenai orang yang digambar. Juga perasaan dan
pikiran orang tersebut, apa yang membuat bahagia, sedih,
minatnya, dan yang tidak diminati. Selama administrasi,
dilakukan observasi terhadap perilaku yang relevan, tingkat
percaya diri, kecemasan, playfulness, impulsivitas,
konsensius, atau menghapus berulang-ulang.
II.4.4. Skoring Tes Draw A Person (DAP)
Koppitz (1968, dalam Groth-Marnat, 1999) memperluas
aspek-aspek perkembangan dan kepribadian dari gambar figur
manusia dengan membuat sistem skoring yang obyektif untuk
31
tingkatan perkembangan dan indikator-indikator emosional.
Belakangan, Mitchel, Trent dan McArthur (1993, dalam Groth-
Marnat, 1999) mengembangkan sistem interpretasi dan skoring
untuk orang dewasa sebagai skoring untuk kerusakan kognitif
yang disebabkan psikopatologi, disfungsi neuropsikologis atau
retardasi mental.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam interpretasi
secara umum, antara lain:
The body image hypothesis : bahwa gambar yang dihasilkan
adalah merupakan citra tubuh individu sendiri.
The healthy drawing : perlu diperhatikan apakah gambar
yang dibuat memenuhi ciri-ciri gambar yang sehat
atau sebaliknya mengindikasikan patologi. Gambar
yang sehat memberikan kesan desain yang manusiawi,
mampu interaksi dengan dunia, tidak ada perasaan
palsu, kosong, atau kaku.
Age consideration : gambar yang dihasilkan perlu dilihat
usianya dan dibandingkan dengan usia testi. Jika
mendekati usia testi sesungguhnya akan memberikan
32
makna yang lebih positif dibandingkan yang
sebaliknya.
Dalam melakukan interpretasi DAP, langkah yang dilakukan
adalah:
1. Objective scoring adalah pemberian skor secara obyektif
kuantitatif terhadap fungsi-fungsi psikologis
diantaranya cognitive maturity, maladjustment and emotional
disturbance, impulsiveness, and cognitive impairment.
2. Overall impression merupakan penilaian terhadap kesan
gambar secara umum terhadap kualitas garis, ukuran,
proporsi, letak, kebersihan, kesan yang menonjol,
yang dapat menggambarkan mood, konsep diri, sikap
terhadap tubuh, persepsi pada lawan jenis, dan
reseptivitas dalam relasi interpersonal.
3. Consideration of specific details berarti pemberian skor
terhadap detil-detil dari gambar seperti bagian
tubuh, hidung, tangan, kepala, hingga pakaian,
aksesoris, ataupun aspek lingkungan dari orang yang
digambar.
33
4. Integration merupakan penilaian terhadap penyatuan dari
semua komponen orang yang kemudian membentuk gambar
orang apakah tergolong baik, sangat terintegrasi,
ataupun kurang baik.
II.5. Kepercayaan Diri
II.5.1. Pengertian Kepercayaan Diri
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan
Konseling (2005), percaya diri adalah kondisi mental atau
psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada
dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang
yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang
percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Menurut Lauster (2002) kepercayaan diri merupakan suatu
sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri sehingga
dalam tindakan-tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas
untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan tanggung
jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan
orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal
kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Lauster menggambarkan
34
bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri memiliki ciri-
ciri tidak mementingkan diri sendiri (toleransi), tidak
membutuhkan dorongan orang lain, optimis dan gembira.
II.5.2. Aspek-aspek Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (Ghufron, 2010) ada beberapa aspek dari
kepercayaan diri sebagai berikut:
1. Keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap positif
seseorang tentang dirinya bahwa dia bersungguh-sungguh
akan apa yang dilakukanya.
2. Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang
diri, harapan dan kemauan.
3. Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang
permasalahan atau segala sesuatu sesuai dengan
kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi
atau menurut dirinya sendiri.
4. Bertanggung jawab yaitu seseorang yang bersedia untuk
menanggung segala sesuatu yang menjadi konsekuensinya.
5. Rasional dan realistis yaitu analisa tehadap suatu
35
masalah, suatu hal, suatu kejadian dengan menggunakan
pemikiran yang diterima oleh akal sesuai dengan
kenyataan.
II.5.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepercayaan Diri
Faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada seseorang
menurut Hakim (2002) sebagai berikut:
1. Lingkungan keluarga
Keadaan lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan
awal rasa percaya diri pada seseorang. Rasa percaya
diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap
segala aspek kelebihan yang ada pada dirinya dan
diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari.
2. Pendidikan Formal
Sekolah bisa dikatakan sebagai lingkungan kedua bagi
anak, dimana sekolah merupakan lingkungan yang paling
berperan bagi anak setelah lingkungan keluarga
dirumah. Sekolah memberikan ruang pada anak untuk
mengekspresikan rasa percaya dirinya terhadap teman-
teman sebayanya.
36
3. Pendidikan non formal
Salah satu modal utama untuk bisa menjadi seseorang
dengan kepribadian yang penuh rasa percaya diri
adalah memiliki kelebihan tertentu yang berarti bagi
diri sendiri dan orang lain. Rasa percaya diri akan
menjadi lebih mantap jika seseorang memiliki suatu
kelebihan yang membuat orang lain merasa kagum.
Kemampuan atau keterampilan dalam bidang tertentu
bisa didapatkan melalui pendidikan non formal.
Secara formal dapat digambarkan bahwa rasa percaya
diri merupakan gabungan dari pandangan positif diri
sendiri dan rasa aman.
II.5.4. Ciri-ciri Kepercayaan Diri
Menurut Lauster (1978), ciri-ciri orang yang mempunyai
kepercayaan diri adalah tidak mementingkan diri sendiri,
cukup toleran, cukup berambisi, tidak tergantung pada
dukungan orang lain, tidak berlebihan, optimis, mampu bekerja
secara efektif, bertanggungjawab atas pekerjaannya dan
gembira.
37
II.6. Perbedaan Kepercayaan Diri Mahasiswa Ekonomi dan Mahasiswa
Psikologi
Sesuai dengan kurikulum di atas, MPK pada Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Psikologi sama yaitu mempelajari tentang
ilmu-ilmu untuk pengembangan kepribadian seperti Pendidikan
Kewarganegaraan, Agama, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Akan tetapi pada MKK, MKB, MPB, MPP materi pembelajaran
sangatlah berbeda. Pada Fakultas Ekonomi dipelajari ilmu-ilmu
tentang bagaimana masyarakat mengalokasikan berbagai sumber
daya (alam, manusia, modal, energi, lingkungan dan teknologi)
yang jumlahnya terbatas untuk mencapai kemakmuran. Sedangkan
pada Fakultas Psikologi banyak dipelajari ilmu-ilmu tentang
proses mental, seperti emosi, memori, personaliti, dan
perilaku manusia. Bagaimana perilaku dapat terbentuk,
bagaimana dapat menjadi sesosok manusia yang seperti
sekarang, mengapa manusia memberikan respon yang berbeda pada
situasi sama, dan masih banyak lagi.
Menurut Grinder (1978) sedikitnya ada tiga faktor yang
berpengaruh dalam proses pembentukan kepercayaan diri, yaitu
interaksi di dalam keluarga, lingkungan belajar (utamanya
38
bidang keilmuan yang dipelajari) dan masyarakat. Di antara
ketiga faktor tersebut faktor lingkungan belajar mempunyai
peran yang lebih berpengaruh (Afiatin dan Andayani,1997).
Mahasiswa Ekonomi mempelajari ilmu-ilmu tentang bagaimana
masyarakat mengalokasikan berbagai sumber daya (alam,
manusia, modal, energi, lingkungan dan teknologi) yang
jumlahnya terbatas untuk mencapai kemakmuran, sedangkan
mahasiswa Psikologi banyak mempelajari ilmu-ilmu tentang
proses mental, seperti emosi, memori, personaliti, dan
perilaku manusia, maka diasumsikan bahwa mahasiswa Psikologi
memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dibanding dengan
mahasiswa Ekonomi. Untuk membuktikannya maka dilakukan
penelitian melalui tes DAP.
II.7. Kerangka Konseptual
Tes Draw A Person (DAP)
Mahasiswa Psikologi
Mahasiswa Ekonomi
Kepercayaan DiriKepercayaan Diri
39
II.8. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual diatas maka hipotesis
penelitian ini adalah ada perbedaan kepercayaan diri antara
mahasiswa ekonomi dengan mahasiswa psikologi.
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Identifikasi Variabel
Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek
penelitian. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti
dapat dklasifikasikan sebagai berikut :
a. Variabel bebas ( Indenpendent variabel ) disimbolkan
dengan (X)
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel (X)
yaitu jurusan pendidikan
b. Variabel tak bebas ( dependent variabel )
disimbolkan dengan (Y)
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel (Y)
yaitu kepercayaan diri mahasiswa.
III.2. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian dalam penelitian ini,
maka perlu dijelaskan beberapa istilah, sehingga terdapat
keseragaman landasan berpikir antara peneliti dengan pembaca.
41
Sesuai dengan judul yang ada, maka pengertian dari masing-
masing bagiannya adalah sebagai berikut :
a. Jurusan Pendidikan adalah bagian dari suatu fakultas
atau sekolah tinggi yang bertanggung jawab untuk
mengelola dan mengembangkan suatu bidang studi. Data
mengenai jurusan pendidikan diungkap melalui kolom
identitas pada lembar kontrol subjek yang dinyatakan
dengan “Jurusan ekonomi” dan “Jurusan psikologi”.
b. Kepercayaan Diri, secara definitif menjelaskan bahwa
kepercayaan diri adalah keyakinan akan kemampuan diri
sendiri secara adekuat dan menyadari kemampuan-
kemampuan yang dimiliki serta dapat memanfaatkannya
secara tepat. Data mengenai kepercayaan diri diungkap
melalui aspek-aspek skoring dari gambar DAP (Draw A
Person) yang dibuat oleh subjek.
III.3. Subjek Penelitian (Populasi dan Sampel)
III.3.1. Populasi
Populasi ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa
yang ciri-cirinya akan diduga (Singarimbun, 1989). Populasi
42
dalam penelitian ini adalah mahasiswa ekonomi dan mahasiswa
psikologi dari Universitas Medan Area. Setiap tahunnya
mahasiswa yang diterima di fakultas Ekonomi Universitas
Medan Area berjumlah lebih kurang 500 orang dan mahasiswa
fakultas Psikologi dari Universitas Medan Area kurang lebih
berjumlah 400 orang.
III.3.2. Tehnik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi terlalu
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi maka sampel harus diambil dari populasi yang
harus bersifat mewakili (representative) (Sugiyono, 2012).
Besarnya anggota sampel maka harus dihitung berdasarkan
tehnik-tehnik tertentu agar kesimpulan yang berlaku untuk
populasi dapat dipertanggungjawabkan. Maka, teknik yang
digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah simple random
sampling.
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
simple random sampling (sampel acak sederhana) adalah cara
43
pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan
acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota
populasi dianggap sejenis atau disebut dengan homogen
(Bungin, 2010). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30
orang, dengan rincian 15 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area dan 15 orang mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Medan Area. Penelitian ini membatasi
wilayah penelitian karena sampel yang diperlukan dapat
mencakupi populasi yang ada dan dapat memudahkan peneliti
untuk mendapatkan sampel yang mewakili penelitian.
Pembatasan wilayah populasi penelitian ini juga bertujuan
untuk memperlancar dan memudahkan pelaksanaan penelitian.
III.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu alat ukur yang
digunakan di dalam penelitian. Adapun pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah melihat gambar dari obyek dengan
menggunakan kertas HVS dan pensil HB, tanpa menggunakan
44
penghapus. Pedoman skoring dalam penelitian ini menggunakan 4
aspek, yaitu :
- Aspek Ukuran meliputi: Besar = 2, Sedang = 1, Kecil = 0
- Aspek Kualitas Garis meliputi: Tebal = 1, Tipis = 0,
Mulus = 1, Berulang = 0, Searah = 1, Putus-putus = 0.
Kemudian dari 3 kelompok diatas dijumlah dan dimasukkan
kedalam tabulasi.
- Aspek Bentuk meliputi: Muka bagus = 1, muka tidak bagus
= 0, Tangan didepan/disamping = 1, Tangan dibelakang =
0, Kaki proporsional = 1, Kaki tidak proporsional = 0.
Bahu lebar/besar = 1, bahu sempit/kecil = 0. Garis
lengan langsung = 1, terputus = 0. Kemudian dari 5
kelompok di atas dijumlah dan dimasukkan ke dalam
tabulasi.
- Aspek Gabungan meliputi: ukuran, kualitas garis,
bentuk. Dimana skor ukuran, total skor kualitas garis,
dan total skor bentuk dijumlahkan. Setelah itu
dimasukkan ke dalam tabulasi data.
III.5. Prosedur Penelitian
45
Dalam penelitian, ada beberapa prosedur atau langkah-
langkah yang harus kita lalui yang diantaranya adalah
Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian.
Adapun langkah-langkah atau persiapan penelitian :
1. Memilih Masalah.
Memilih masalah membutuhkan kepekaan karena ada
masalah yang dapat segera diatasi dan ada yang tidak
yang artinya memerlukan penelitian untuk memecahkan
masalah tersebut.
2. Studi Pendahuluan atau Observasi awal.
Studi disini dimaksudkan untuk mencari informasi yang
diperlukan oleh peneliti agar masalahnya lebih jelas
kedudukannya sehingga kita mudah untuk merumuskan
rancangan penelitian yang sesuai dengan masalah
tersebut.
3. Merumuskan Masalah.
Agar penelitian dapat terlaksana dengan baik, maka
dibutuhkan perumusan masalah, sehingga jelas dari
mana harus memulai, kemana harus pergi dan dengan
apa.
46
4. Merumuskan anggapan dasar atau Hipotesis.
Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini
kebenarannya oleh peneliti sebagai tempat berpijak.
Sedangkan Hipotesis adalah kebenaran sementara yang
diyakini dan ditentukan oleh peneliti yang masih
harus dibuktikan, dites atau diuji kebenarannya.
5. Memilih pendekatan
6. Menentukan variabel dan sumber data
7. Mengumpulkan data
8. Analisis Data
9. Penarikan kesimpulan dan Saran.
III.6. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah t-test (pengolahan data uji beda). Cara pengolahan
data dibantu dengan menggunakan program EXCEL for windows.
Rumus t-test adalah :
thit=X1−X2
√(S12
n1 )+(S22
n2)
BAB IV
PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai segala hal yang
berhubungan dengan penelitian, dimulai dari orientasi kancah
penelitian dan segala persiapan yang dilakukan, pelaksanaan
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.
IV.1. Orientasi Kancah dan Pelaksanaan Penelitian
IV.1.1. Orientasi Kancah Penelitian
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti perlu
memahami tempat pengumpulan data serta mempersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan kelancaran jalannya pegumpulan
data. Penelitian ini dilaksanakan pada Mahasiswa Ekonomi dan
Mahasiswa Psikologi Universitas Medan Area. Kampus yang
menjadi tempat sasaran penelitian ini dilakukan di Kampus II,
yang terletak di Jalan Setia Budi No. 79B Medan dan
dilaksanakan pada Mahasiswa Ekonomi dan Mahasiswa Psikologi.
IV.1.1.1. Sejarah Universitas Medan Area
Universitas Medan Area sendiri merupakan perguruan
tinggi swasta di Medan, Indonesia, yang didirikan oleh Haji
49
Agus Salim Siregar pada tahun 1983 dan sebagai sesuatu wujud
penjabaran UUD 1945 yaitu turut serta mencerdaskan kehidupan
bangsa serta merupakan wadah penampungan aspirasi dan hasrat
masyarakat yang terus berkembang untuk menikmati pendidikan
tinggi. Nama Universitas Medan Area diambil sebagai
penghargaan atas perjuangan mempertahankan kemerdekaan oleh
pejuang-pejuang 1945 di sekitar kota Medan yang lebih
dikenal dengan nama “Pejuang-Pejuang Medan Area”. Pada tahun
1983-1984 adalah sebagai tahun akademik pertama dimulainya
Universitas Medan Area yang telah memiliki lima Fakultas
yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Hukum, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Masing-masing Fakultas semuanya berstatus izin operasional,
menyelenggarakan program pendidikan Strata 1 (S1). Dalam
waktu yang relatif singkat sekitar pertengahan 1984 semua
Fakultas telah memperoleh status terdaftar. Pengakuan dan
kepercayaan pemerintah ini tertuang dalam surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
054/0/1984 tanggal 6 Maret 1984. Pada tahun akademik
1985/1986, Universitas Medan Area membuka Fakultas baru
50
yaitu Fakultas Psikologi. Fakultas ini merupakan satu-
satunya Fakultas Psikologi di luar pulau Jawa. Pada tahun
akademik pertamanya Fakultas ini menampung 204 orang
mahasiswa. Pada tahun akademik 1988/1989 Universitas Medan
Area kembali membuka satu Fakultas baru, yaitu Fakultas
Biologi. Fakultas ini juga merupakan satu-satunya Fakultas
Biologi di luar pulau Jawa. Sampai saat ini Universitas
Medan Area telah memiliki tujuh Fakultas dengan 16 program
studi untuk Strata 1 (S1) dan 4 program studi untuk Strata 2
(S2). Ketujuh Fakultas tersebut yaitu Fakultas Teknik,
Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Psikologi
serta Fakultas Biologi telah memiliki status TERAKREDITASI
untuk semua program studi yang diselenggarakannya dengan
grade rata-rata “B”. Pada tahun 2000, Universitas Medan
Area, membuka program Pascasarjana dengan Program Studi
Magister Administrasi Publik (MAP) dan saat ini telah
terakreditasi “B” dengan SK BAN PT Depdiknas No. 024/BAN-
PT/Ak-V/S2/XII/2007 tanggal 14 Desember 2007. Tahun 2003,
Program Pascasarjana UMA membuka 2 Program Studi lagi yaitu
51
Magister Manajemen Agribisnis (MMA) dan Magister Hukum
Bisnis (MHB), dan pada tahun 2008 dibuka pula Program Studi
Magister Psikologi (MPsi).
IV.1.1.2. Lokasi Universitas Medan Area
Kampus Universitas Medan Area terletak pada dua lokasi,
dengan sebutan Kampus I dan Kampus II. Adapun lokasi kampus
sebagai berikut:
1. Kampus I disebut Kampus Utama yang beralamat di Jalan
Kolam No. 1, Medan Estate, Medan. Fakultas-Fakultas yang
terdapat pada Kampus I adalah Fakultas Teknik, Fakultas
Pertanian, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Biologi. Di
Kampus I tersedia berbagai fasilitas antara lain Masjid
Taqwa, Kantin, Kebun Percobaan, Pusat Komputer,
Laboratorium-Laboratorium, Perpustakaan Universitas dan
Perpustakaan Fakultas, Perkantoran Rektorat, Lapangan
Olah Raga seperti Sepak bola, Volly, Basket dan lain-
lain.
52
2. Kampus II berada di Jalan Setia Budi No. 79B Medan.
Fakultas-Fakultas yang terdapat pada Kampus II selain 6
Fakultas regular ditambah dengan Fakultas Ekonomi serta
dilaksanakan juga perkuliahan untuk mahasiswa pada
jenjang Strata 2 (S2). Saat ini telah dilaksanakan
perkuliahan untuk Program Studi Magister Administrasi
Publik (MAP), Magister Manajemen Agribisnis (MMA),
Magister Hukum Bisnis (MHB), dan Magister Psikologi
(MPsi) yang dilaksanakan pada pagi dan malam hari.
IV.1.1.3. Pimpinan Universitas Medan Area
Rektor:
Prof.Dr.H.A.Ya’kub Matondang, MA
Wakil Rektor Bidang Akademik :
Drs. Heri Kusmanto, MA.
Wakil Rektor Bidang Adm.& Keuangan :
Ir. Hj. Siti Mardiana, Msi.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan :
Ir. Zulhery Noer, MP.
Program Pascasarjana (PPs)
53
Direktur : Prof. Dr.Ir.Hj. Retna Astuti K,MS.
Fakultas :
• Dekan Fakultas Teknik :
Ir. Hj. Haniza, MT
• Dekan Fakultas Pertanian :
Ir. H. Rizal Aziz, MP
• Dekan Fakultas Ekonomi :
Prof. Dr. H. Sya’ad Afifuddin, SE,MEc.
• Dekan Fakultas Hukum :
Prof. H.Syamsu Arifin, SH, MH.
• Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik :
Drs. H.Irwan Nasution, SPd, MAP.
• Dekan Fakultas Psikologi :
Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd.
• Dekan Fakultas Biologi :
Dra. Sartini, M.Sc.
IV.1.1.4. Visi, Misi, Dan Tujuan Universitas Medan Area
54
Visi
Universitas Medan Area mempunyai visi pada tahun 2015
menjadi Universitas yang mampu menghasilkan sumber daya manusia
inovatif dan berakhlak. Visi ini berorientasi kedepan yang lebih
baikyaitu berupaya menyiapkan kemampuan alumni berdasarkan
perkembangan IPTEK,dunia, usaha, industri secara nasional
maupun internasional dengan kompetensi yang tinggi untuk
memenuhi standar kualitas keuggulan yang disosialisasikan
dengan baik kepada seluruh kalangan civitas akademik serta
berakhlak.
Misi
Untuk mewujudkan visi diatas maka ditetapkan misi
sebagai berikut :
• Penyelenggaraan pendidikan tinggi berbasis kompetensi
guna menghasilkan sumberdaya manusia mandiri yang
berkualitas, berkemampuan menemukan, mengembangkan serta
menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara
bermartabat.
• Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk kepentingan
pengembangan IPTEK dan kebutuhan uaha dan industry serta
55
perkembangan masyarakat dengan mengindahkan nilai
kemanusiaan.
• Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat
sebagai upaya untuk mengetahui secara konkrit realitas
problematika masyarakat dan untuk menerapkan hasil-hasil
kemajuan agar berguna bagi masyarakat.
• Pengembangan kegiatan kemahasiswaan dan kealunian guna
meningkatkan kesempatan pengembangan pribadi, kreativasi,
kerjasama, dan budaya ilmiah mahasiswa, dan meningkatkan
mutu, volume serta jenis kegiatan serta komunikasi.
• Pengembangan kelembagaan dengan manajemen modern yang
berorientasi pada mutu, professionalisme dan keterbukaan
serta mampu bersaing di tingkat nasional, regional dan
internasional.
Tujuan
Berpedoman pada tujuan pendidikan nasional, kaidah
moral, etika, ilmu pengetahuan, kepentingan masyarakat dan
memperthatiakn minat kemampuan atau prakarsa pribadi serta
56
menutamakan rasa kekeluargaan maka tujuan pendiri
Universitas Medan Area adalah:
Mengembangkan pendidikan tinggi yang mampu
menghasilkan lulusan yang profesional dan berakhlak
mulia yang sikap serta perbuatannya merupakan
pengamalan, pengahayatan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, serta bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
Menciptakan dunia kampus sebagai Center of
Knowledge yang berwawasan lingkungan melalui
pengenbangan ilmua pengetahuan, teknologi dan seni.
Berupaya terus untuk mengembangkan dan atau
menciptakan ilmu pengetahuan,teknologi dan atau
kesenian serta bertangguang jawab terhadap
pengguannya demi kepentingan nusa dan bangsa serta
kemanusiaan.
Mengembangkan penelitian dan inovasi teknologi guna
memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal dan
berkelanjutan (sustainable) guna kepentingan bangsa
serta manusia.
57
Mengembangkan fasilitas sarana dan prasaran
pendidikan dan penunjangnya serta teknologi
informasi yang berkualitas.
Mengembangakan kerjasama kemitraan dengan berbagai
pihak untuk peningkatan dan kemajuan UMA.
IV.1.1.5. Fasilitas
Fasilitas yang dimiliki Universitas Medan Area adalah
:
Beasiswa
WIFI UMA (HOT SPOT) & Warnet Kampus
Asuransi
Sarana Olahraga
Asrama Mahasiswa
Pusat Pelayanan Kesehatan (PPK)
Biro Bimbingan & Konseling Psikologi
Biro Bantuan Hukum
Laboratorium/Workshop & Lahan Kebun Percobaan
Kampus
Kantin
58
Bookstore
Kantor Pos & Giro
Transportasi Angkutan Umum Kampus
Mesjid Taqwa & Gedung Islamic Center
Taman Hutan Raya Kampus (TAHURA)
Ruang Serba Guna Mahasiswa
Lokasi Parkir Kampus
IV.1.1.6. Fakultas Ekonomi
Program pendidikan Sarjana Ekonomi diarahkan untuk
mampu menghasilkan sumber daya manusia yang profesional,
mampu berdiri sendiri dan peka terhadap perubahan sosial dan
tehnologi. Fakultas Ekonomi terbagi menjadi dua Program
Studi, yaitu Program Studi Akuntansi dan Program Studi
Menejemen. Sesuai SK BAN-PT No.
001/BSN-PT/Ak-VIII/S1/I/2005, Program Studi Akuntansi dan
Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi telah
terakreditasi dengan peringkat “B”.
Unsur pimpinan Fakultas dan Program Studi adalah
sebagai berikut :
59
Dekan :
Prof. Dr. H. Sya’ad Afifuddin, SE.MEc.
Wakil Dekan Bidang Akademik :
Hery Syahrial, SE., MSi.
Wakil Dekan Bidang Adm. & Keuangan :
Prof. Dr. H. Sya’ad Afifuddin, SE.MEc.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan :
Drs. Muslim Wijaya, MSi.
Ketua Program Studi Akuntansi :
Linda Lores, SE., MSi.
Sekretaris Program Study Akuntansi :
Firman Syarief, SE., MSi.
Ketua Program Studi Menejemen :
Ihsan Effendi, SE., MSi.
Sekretaris Program Studi Menejemen :
Dra. Isnaniah Laili K. S. M. MA
Saat ini Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area
memiliki 63 dosen dan jumlah mahasiswa ekonomi kampus II
adalah 700 mahasiswa. Jumlah beban sks yang harus diambil
mahasiswa Program Studi Akuntansi adalah 146 sks dan 18 sks
60
M. K. Konsentrasi. Untuk mahasiswa Program Studi Manajemen
adalah 146 sks dan 24 sks M. K. Konsentrasi.
IV.1.1.7. Fakultas Psikologi
Pada hakekatnya program pendidikan Psikologi merupakan
pendidikan sarjana (strata satu) dengan masa studi 4 sampai
5 tahun (8 sampai 9 semester) atau sampai pada penyelesaian
karya ilmiah berupa skripsi. Kurikulum pada program
pendidikan psikologi berlaku system kurikulum nasional,
local dan hasil kolokium Fakultas Psikologi se Indonesia
yang berjumlah 147 sampai 155 SKS. Fakultas Pada Fakultas
Psikologi Umiversitas Medan Area memiliki orientasi minat
khusus yang terdapat dalam 3 (tiga) konsentrasi bagian yaitu
:
1. Bagian Psikologi Industrindan Organisasi
2. Bagian Psikologi Perkembangan
3. Bagian Psikologi Pendidikan
Unsur pimpinan Fakultas dan Program Studi adalah
sebagai berikut :
Dekan :
61
Dra. Irna Minauli, M.Si.
Wakil Dekan Bidang Akademik :
Zuhdi Budiman, S. Psi.
Wakil Dekan Bidang Adm. & Keuangan :
Dra. Irna Minauli, M.Si.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan :
Annawati Dewi Purba, S.Psi.MSi.
Kabag. Psikologi Pendidikan :
Nini Sri Wahyuni, S.Psi, M.Pd.
Kabag. Psikologi Perkembangan :
Afisah Wardah Lubis, S.Psi, M.Psi.
Kabag. Psikologi Industri dan Organisasi :
Rahmi Lubis, S.Psi. M.Psi.
Kepala Laboratorium Psikologi :
Erlina Sari Siregar, S.Psi.
Kepala Biro Klinik Psikologi :
Erlina Sari Siregar, S.Psi.
Fakultas Psikologi Universitas Medan Area telah
terakreditasi dengan Peringkat “B” sesuai dengan SK BAN-PT
62
DEPDIKBUD RI No. 003/BAN-PT/AK-V/S1/IV/2002 tertanggal 4
April 2002. Jumlah dosen pada fakultas Psikologi kampus II
adalah 55 orang dan 300 mahasiswa. Jumlah beban SKS sebanyak
147 s/d 155 SKS. Beban SKS M.K Wajib adalah 139 SKS dan
Beban sks M.K Pilihan berjumlah 16 SKS. Mahasiswa Wajib
Mengambil Mata Kuliah Pilihan minimum 8 SKS
IV.1.2. Pelaksanaan Penelitian
Seperti yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya,
penelitian ini mempersiapkan alat ukur berupa kertas HVS dan
pensil HB, ijin secara lisan dari sample yang mengikuti tes.
Tes untuk mahasiswa fakultas Ekonomi dilakukan pada
hari Jum’at tanggal 2 Mei 2014 di ruang RC. II5 kampus 2
Universitas Medan Area, pada pukul 18.30 WIB sampai dengan
pukul 19.00 WIB. Setelah diberikan instruksi testee mulai
menggambar. Tes berlangsung aman dan tertib. Setiap testee
mengerti akan intruksi yang diberikan oleh tester tanpa
banyak bertanya.
63
Tes untuk mahasiswa fakultas psikologi dilakukan pada
hari Rabu tanggal 30 April 2014 di ruang RB. III7 kampus 2
Universitas Medan Area, pada pukul 18.30 WIB sampai dengan
pukul 19.00 WIB. Setelah diberikan instruksi testee mulai
menggambar. Tes pada mahasiswa Psikologi inipun berlangsung
aman dan tertib. Setiap testee mengerti akan intruksi yang
diberikan oleh tester tanpa banyak bertanya.
IV.2. Hasil penelitian
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis uji beda. Penelitian dilakukan untuk
mengetahui perbedaan kepercayaan diri mahasiswa. Dalam
penelitian ini dipilih dua fakultas di UMA untuk dijadikan
sampel yaitu fakultas Ekonomi dan Fakultas Psikologi. Data
yang diperoleh adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari tes draw a person (DAP). Data kuantitatif yang
disajikan berupa item-item yang diperoleh dari hasil gambar 15
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan 15 mahasiswa Fakultas
Psikologi.
64
Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis sehingga dapat
memudahkan peneliti untuk mengambil kesimpulan. Pengolahan
data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan bantuan program
Excel for windows.
Hasil tes DAP untuk menilai tingkat kepercayaan diri dua
kelompok mahasiswa dalam penelitian ini dilihat dari aspek
ukuran tidak berbeda nyata. Berdasarkan analisis statistik
diperolehi P= 0,33 (P > 0,05), hasil analisis t-test terlampir
di lampiran 5.
Tes DAP untuk melihat tingkat kepercayaan diri mahasiswa
berdasarkan aspek kualitas garis terhadap kedua objek
penelitian juga tidak menunjukkan perbedaan nyata. Dibuktikan
dengan P= 0,3 lebih besar dari 0,05, hasil analisis t-test
terlampir di lampiran 6.
Hasil tes DAP untuk menilai tingkat kepercayaan diri dua
kelompok mahasiswa dalam penelitian ini dilihat dari aspek
bentuk tidak berbeda nyata. Analisis statistik menunjukkan
P > 0,05 (P = 0,08), hasil analisis t-test terlampir di
lampiran 7.
65
IV.3. Pembahasan
Berdasarkan perhitungan data uji beda, diketahui bahwa
tidak adanya perbedaan profil tes Draw A Person (DAP) pada
kepercayaan diri mahasiswa Ekonomi dengan mahasiswa Psikologi
dilihat dari aspek gabungan (ukuran, kualitas garis, bentuk).
Hasil ini dibuktikan dengan P > 0,05 (P = 0,06), hasil
analisis t-test terlampir di lampiran 8. Hipotesis dalam
penelitian ini ditolak, karena P > artinya perbedaan bidang
ilmu Ekonomi dan Psikologi tidak mempengaruhi tingkat
kepercayaan diri mahasiswa.
Hasil penelitian diatas sejalan dengan Sumiati (2010)
yang mengatakan bahwa dengan penerimaan teman sebaya yang
tinggi akan membuat mahasiswa menjadi lebih percaya diri,
seseorang yang memiliki banyak teman akan mendapat dukungan
teman sebaya yang tinggi juga. Sebaliknya, seseorang yang
tidak memiliki teman akan merasa kesepian, kurang bersemangat
serta akan merasa kurangnya tempat untuk berbagi. Hal ini
sesuai dengan salah satu karakteristik dari mahasiswa yang
tergolong remaja, bahwa remaja akan cenderung membentuk
kelompok agar mereka dapat mendapatkan dukungan (Hurlock,
66
Edisi kelima). Tidak adanya perbedaan kepercayaan diri pada
mahasiswa ekonomi dan psikologi disebabkan bahwa setiap remaja
baik jurusan apapun akan membentuk kelompoknya sendiri
sehingga membuat mereka percaya diri.
Penelitian ini berlangsung di Universitas Medan Area yang
pada dasarnya setiap mahasiswa pada jurusan Ekonomi dan
Psikologi akan membentuk kelompok karena mempelajari bidang
ilmu yang sama. Kelompok yang mereka bentuk akan membantu
mereka untuk mendapat dukungan satu sama lain, dukungan yang
mereka dapat dari teman atau lingkungan mereka menumbuhkan
sikap percaya diri.
Ada beberapa kelemahan dalam penelitian ini yang
kemungkinan disebabkan oleh jumlah sampel yang terlalu
sedikit, kekurang mampuan peneliti dalam skoring, alat ukur
yang tidak maksimal dalam melihat perbedaan kepercayaan diri.
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
V.1. KESIMPULAN
Berdasarkan perhitungan data uji beda, diketahui bahwa
tidak adanya perbedaan profil tes Draw A Person (DAP) pada
kepercayaan diri mahasiswa Ekonomi dengan mahasiswa Psikologi
dilihat dari aspek gabungan (ukuran, kualitas garis, bentuk).
Hasil ini dibuktikan dengan P >0,05 (P = 0,06).
V.2. SARAN
• Saran untuk Mahasiswa Psikologi dan Ekonomi
• Agar mahasiswa saling memberi dukungan kepada teman-
temannya, sehingga dapat membentuk dan meningkatkan rasa
percaya diri.
• Saran untuk peneliti selanjutnya
• Melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih
banyak, agar dapat melihat perbandingan setiap individu.
• Peneliti meningkatkan kemampuan skoringnya.
68
• Diharapkan pada peneliti selanjutnya, meneliti
kepercayaan diri dengan menggunakan alat tes grafis
lainnya seperti HTP, BAUM, dan wartegg.
Daftar Pustaka
Anastasi, Anne, 2007, Tes Psikologi, Jakarta: PT Indeks
Buku Pedoman Mahasiswa. 2010, Universitas Medan Area
Bungin, H.,M., Burhan. 2011. Metedologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya.
Jakarta:Kencana. Ed.2 Cet 6.
Hakim, Thursan. (2002). Mengatasi rasa tidak percaya diri. Jakarta: Puspa
Swara.
Hurlock, Elizabeth. 2008. Psikologi Perkembangan.
Jakarta:Erlangga
Lubis, Rahmi. 2014. Diktat Mata Kuliah Teknik Proyektif.
Medan:Fakultas Psikologi UMA
Sarifah. 2001. Grafis (HTP, DAM, BAUM). Universitas Medan Area
Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Permasalahan Mahasiswa. Disampaikan
pada Pelatihan Penasehat Akademik Kopertis Wilayah III 1-3
April Tahun 2011. http://www.kopertis3.or.id/ html/wp-
content/uploads/2011/04/permasalahan-mahasiswa-untuk-
kopertis-wilayah-iii.pdf. (Di akses tanggal 20 April 2014
Pukul 22.05 WIB).
Hidayat, Ziaulhaq. 2011. Tugas dan tanggung jawab mahasiswa.
Disampaikan dalam diskusi “Membangun Karakter Politik Yang
Santun dan Bermartabat” di Fakultas Syariah IAIN SU tanggal
19 September 2011. http://www.academia.edu/1177553/
70
Tugas_dan_Tanggung_Jawab_Mahasiswa. (Di akses tanggal 19
April 2014 Pukul 21.17 WIB).
http://www.ui.ac.id/download/.../Prof_Dr_Sarlito_Wirawan_Sarwono.pdf. (Di
akses tanggal 29 Maret 2014 pukul 16.10 WIB).
https://www.newworldencyclopedia.org/entry/J._P._Guilford. (Di akses tanggal
29 Maret 2014 pukul 16. 20 WIB).
setiyo.blogspot.com/.../pengaruh-pelatihan-kepercayaan-diri_22.html. (Di akses
tanggal 05 April Pukul 2014 Pukul 15.40 WIB).
(http://manajemen.fe.unpad.ac.id/tentangkami.php?page=61). (Di
akses tanggal 05 April 2014 Pukul 16.09 WIB).
http://dens78.blogspot.com/2012_05_01_archive.html. (Di akses tanggal 12
April 2014 Pukul 15.30 WIB).
http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/UII-BAB-II-269.docx. (Di akses tanggal 12
April 2014 Pukul 15.57 WIB).
http://agusbwaceh.blogspot.com/2009/02/metodologi-penelitian-
survai.html. (Di akses tanggal 26 April 2014 Pukul 21.30
WIB).
http://library.um.ac.id/.../penilaian-hasil-proses-belajar-mengajar-nana-sudjana-
21046.html. (Di akses tanggal 26 April 2014 Pukul 21.42 WIB).
http://bambang-rustanto.blogspot.com/2013/08/konsep-kepercayaan-
diri.html. (Di akses tanggal 27 April 2014 Pukul 09.15
WIB).
71
http://setiabudi.ac.id/jurnalpsikologi/images/files/jurnal
%202%283%29.pdf. (Di akses tanggal 27 Mei 2014 Pukul 09.38
WIB).
http://www.slideshare.net/zhoji87/financial-literacy-mahasiswa-
fakultas-ekonomi. (Di akses tanggal 27 April Pukul 11.10
WIB).
http://baehaqiarif.files.wordpress.com/2009/12/ilmu-
ekonomi.pdfhttp://baehaqiarif.files.wordpress.com/2009/12/
ilmu-ekonomi.pdf. (Di akses tanggal 10 Mei 2014 Pukul 15.25
WIB).
http://arsip.uii.ac.id/files//2012/08/05.2-bab-246.pdf. (Di akses
tanggal 10 Mei 2014 Pukul 15.42 WIB).
http://www.dikti.go.id/files/atur/Kepmen232-U-
2000PenyusunanKurikulum.pdf. (Di akses tanggal 24 Mei 2014
Pukul 14.13 WIB).
http://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/viewFile/568/424.
(Di akses tanggal 11 Juni 2014 Pukul 23.45 WIB).
73
Lampiran 1. Data scoring DAP berdasarkan ukuran gambar
No. Partisipan Ukuran gambar
EKO PSI1 1 12 1 23 0 04 1 05 1 06 1 07 0 08 1 29 0 210 2 111 1 212 1 213 2 214 2 215 2 2
Lampiran 2. Data scoring DAP berdasarkan kualitas garis
No.Partisi
pan
Kualitas garis
Ketebalan Kemulusan Kesatuangaris Total
EKO PSI EKO PSI EKO PSI EKO PSI1 0 1 0 0 0 0 0 1
74
2 1 1 0 0 0 0 1 13 1 1 0 0 0 0 1 14 1 1 1 1 1 1 3 35 1 1 1 0 1 0 3 16 1 1 1 1 1 1 3 37 0 0 0 1 1 1 1 28 1 0 0 1 0 1 1 29 1 0 0 0 1 0 2 010 1 1 0 1 0 1 1 311 0 1 1 0 1 0 2 112 1 1 0 0 0 0 1 113 1 0 0 1 0 1 1 214 0 0 0 1 0 1 0 215 0 0 0 0 0 0 0 0
Lampiran 3. Data scoring DAP berdasarkan bentuk
No.Partisi
pan
BentukBentukmuka
Posisitangan
Ukuranbahu
Garislengan
Ukurankaki Total
EKO PSI EKO PS
I EKO PSI EKO PS
I EKO PSI EKO PS
I1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 4 32 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 4 33 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 3 14 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 3 35 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 3 36 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 57 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 2 48 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 3 39 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 3 310 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 411 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 3 312 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 3 313 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 3 314 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 2 515 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 4 3
75
Lampiran 4. Data scoring DAP berdasarkan gabungan ukuran gambar,
bentuk, dan kualitas garis
No. Partisipan GABUNGAN SEMUA ASPEK
EKO PSI1 5 52 6 63 4 24 7 65 7 46 5 87 3 68 5 79 5 510 3 811 6 612 5 613 6 714 4 915 6 5
Lampiran 5. Hasil analisis t-test berdasarkan ukuran gambar
F-Test Two-Sample for Variances
EKO PSI
Mean 1.0666667 1.2
Variance 0.4952381 0.88571
Observations 15 15
df 14 14
F 0.5591398
76
P(F<=f) one-tail 0.1443138F Critical one-tail 0.4026209
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
EKO PSIMean 1.066666667 1.2Variance 0.495238095 0.885714286Observations 15 15Pooled Variance 0.69047619Hypothesized Mean Difference 0df 28
t Stat-
0.439435374P(T<=t) one-tail 0.33t Critical one-tail 1.701130934P(T<=t) two-tail 0.663719021t Critical two-tail 2.048407142
Lampiran 6. Hasil analisis t-test berdasarkan kualitas garis
F-Test Two-Sample for Variances
EKO PSI
Mean1.333333
33 1.533333333
Variance1.095238
1 0.980952381Observations 15 15
df 14 14
F1.116504
85P(F<=f) one-tail
0.41977268
77
F Critical one-tail
2.48372574
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
EKO PSIMean 1.33333333 1.533333Variance 1.0952381 0.980952Observations 15 15Pooled Variance 1.03809524Hypothesized Mean Difference 0Df 28t Stat -0.5375787P(T<=t) one-tail 0.30t Critical one-tail 1.70113093P(T<=t) two-tail 0.59511514t Critical two-tail 2.04840714
Lampiran 7. Hasil analisis t-test berdasarkan bentuk
F-Test Two-Sample for Variances
EKO PSI
Mean2.7333333
333.2666666
67
Variance1.2095238
10.9238095
24Observations 15 15
Df 14 14
F1.3092783
51P(F<=f) one-tail
0.310477948
F Critical 2.4837257
78
one-tail 41
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
EKO PSI
Mean2.7333333
333.266666
67
Variance1.2095238
10.923809
52Observations 15 15
Pooled Variance1.0666666
67Hypothesized Mean Difference 0df 28
t Stat
-1.4142135
62P(T<=t) one-tail 0.08
t Critical one-tail1.7011309
34
P(T<=t) two-tail0.1683230
36
t Critical two-tail2.0484071
42 Lampiran 8. Hasil analisis t-test berdasarkan gabungan ukuran,
bentuk, dan kualitas garis
F-Test Two-Sample for Variances
EKO PSI
Mean5.1333333
33 6
Variance1.5523809
52 3Observations 15 15df 14 14
F0.5174603
17
79
P(F<=f) one-tail
0.115020022
F Critical one-tail
0.402620943
t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances
EKO PSI
Mean5.133333
333 6
Variance1.552380
952 3Observations 15 15
Pooled Variance2.276190
476Hypothesized Mean Difference 0df 28
t Stat
-1.573180
027P(T<=t) one-tail 0.06
t Critical one-tail1.701130
934
P(T<=t) two-tail0.126910
15
t Critical two-tail2.048407
142