ANALISIS VISI DAN MISI SDN 1 CIAKAR MANAGEMEN STRATEGIK DALAM PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
Managemen per II
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Managemen per II
Rumah sakit umum tangerang merupakan rumah sakit umum milik pemerintah kabupaten tangerang.Rumah sakit umum tangerang adalah rumah sakit pendidikan satelit FK-UI, yang saat ini berakreditasi B dan memiliki 420 tempat tidur.Rumah sakit umum tangerang merupakan rumah sakit rujukan provinsi untuk penyakit HIV, flu burung, hemofilia.
TIPE dan AKREDITASI
RSU Kab. TangerangAkrditasi RS KARS (proses akreditasi JCI)
RSU Kab. Tangerang akreditasi B tipe pendidikan
Jumlah Bed 420 Apoteker berjumlah 17 orang Anggaran RS berasal dari Bupati :Dengan Keputusan Bupati Tangerang No.445/Kep.113-HUK/2008 RSU Kabupaten Tangerang telah ditetapkan sebagai Penyelenggara Pola Pengelola Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Kabupaten Tangerang dengan status BLUD Penuh.
Struktur OrganisasiInstalasi Farmasi Rumah Sakit
Direktur
Wakil direktur pelayanan penunjang
Bidang pelayanan
penunjang medik Kepala Instalasi Farmasi
Administrasi IFRS
Koordinator Sumber Daya
Pengembangan
Perbekalan Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan Resep
Koordinator Pelayanan
Menurut Kepmenkes RI No 1197/MENKES/SK/X/2004:“Organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara para staf medis dengan staf farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit, serta tenaga kesehatan lainnya”
KOMITE FARMASI dan TERAPI
Tugas Pokok : Membantu Direktur Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dalam pengelolaan obat-obatan
SUSUNAN KEANGGOTAAN KFT
Susunan keanggotaan Ketua : dr. Pudjo Rahasto, Sp.JPWakil Ketua : dr. Ismon K, Sp.B (K) VSekretaris : Ary Dwi Lestari, M.Si, AptAnggota : 1.dr. Syafrizal Abubakar, Sp.BS2.dr. Nurman Efendi, Sp.OT3.dr. I Gede Rai Kosa, Sp.PD4.dr. Falentina Panjaitan, Sp.A5.dr. Eddy Toynbee, Sp.OG6.dr. Muhammad Gafur, Sp.AN7.dr. Melfa Lamria Berliana L.T., Sp.S8.Dra. Didiet Etnawati, M.Si, Apt9.Ns. Sriyatna Rumsari, S.Kep10.Muhammad Arofah, AMK
KFT Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dibentuk
pada tanggal 10 Januari
2014 berdasarkan SK Direktur
RSU Kabupaten Tangerang No.821-
KRITERIA PEMILIHAN OBAT
1. Obat Generik2. Jumlah obat dengan nama generic
yang sama meliputi rasio (1 obat generik : 1 obat original : 5 obat me too ). Ex : clopidogrel : Plavix : CPG, Vaclo,
3. Memiliki rasio manfaat-resiko yang paling menguntungkan penderita
4. Mutu terjamin ( stabilitas dan bioavabilitas)
5. Praktis dalam penyimpanan dan pendistribusian
KRITERIA PENGHAPUSAN OBAT
1.Obat – obat slow moving2.Obat – obat stok mati3.Obat yang dalam jangka waktu
3 bulan tidak digunakan4.Obat yang ditarik oleh BPOM
atau oleh produsen
DRUG MANAGEMENT CYCLE
Use Procurement
Selection
Distribution
Management Support OrganizationFinancing
Information ManagementHuman Resources
Procurement (Perencanaan dan Pengadaan)
merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi yang
tujuannya adalah menghindari kekosongan barang sehingga pelayanan terhadap pasien
menjadi optimal
:
17
Pengadaan obat didasarkan pada obat yang dipilih dan bentuk sediaan serta sumber daya keuangan yang tersedia.
Prosedur yang diterapkan dalam pengadaan obat meliputi: – Memperkirakan jumlah masing-masing sediaan obat yang diperlukan untuk suatu periode tertentu.
– Mencari tahu harga dari bentuk sediaan obat yang berbeda yang diperlukan,
– Mengalokasikan dana untuk masing-masing bentuk sediaan obat tergantung pada:
a. Prioritas sifat obat dan bentuk sediaan,b. Ketersediaan keuangan.
PENGADAAN
Metode Pengadaan RSU Kab. Tangerang
Penunjukkan langsung maks 200jt (cont: obat generik & alkes)
Pengadaan Langsung maks 200jt (cont: ATK, alat non medis, & alked)
Tender > 200jt (cont: pengadaan jasa seperti cleaning service, security, bhn makanan pasien
1. Pembelian
Penunjukkan Langsung Ke PBF
Penunjukkan Langsung ke PBF untuk obat dan alkes rutin dilakukan oleh Pejabat Pengadaan Tugas Pejabat Pengadaan: memilih supplier dan negosiasi harga.
Peran farmasis di bagian Pengadaan : melakukan seleksi terhadap distributor dan
pemilihan obat dalam rangka pemenuhan perbekalan farmasi serta melakukan pemesanan perbekalan farmasi yang dibutuhkan.
Alur Pengadaan & Distribusi Barang di Instalasi Farmasi RSU Kabupaten Tangerang
SPPB ( Surat Permohonan Permintaan Barang)
Kepala instalasi farmasi membuat
SPPB
Diajukan ke Kepala pelayanan penunjang medik untuk dibuatkan
BPB
Kepala bagian
keuanganDirektu
rPPK
menganalisa
ULP (membuat SPPH)
PBF (penawaran harga)
ULP (berita Acara
negosiasi)PPK (membuat
SPK)Pembuatan SP
oleh PPK untuk PBF
Barang datang
Gudang
Depo farmasi
Pasien
User (dokter)
PBF
Penerimaan &
Pemeriksaan
PFT
3. Dropping (Sumbangan/Hibah)
Sumbangan Kementerian kesehatan berupa obat rutin HIV, Alur permintaan :membuat laporan penggunaan obat dan obat yang tersisa kepada Kemenkes, kemudian akan dikelola sendiri.
Sumbangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang berupa obat vaksin
Alur permintaan: dengan cara membuat surat permohonan meminta vaksin ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dengan mencantumkan jumlah sisa vaksin dan jumlah yang diminta.
Sumbangan dari BKKBN berupa IUD
Tahapan Distribusi Obat RSU Kab Tangerang
Desentralisasi
Distribusi obat dari gudang
Depo - depo
Pasien
SISTEM MANAGEMEN DAN DISTRIBUSI OBAT DI GUDANG Gudang dibagi menjadi 3 ruangan penyimpanan berdasarkan jenis barang:
1.Alkes2.Sediaan Oral3.Sediaan obat luar• Gudang dikelola oleh 2 apoteker yang masing – masing bertanggung jawab pada alkes dan obat –obatan dan dibantu oleh beberapa AA diruang administrasi yang melakukan input data.
• Barang amprahan disiapakan setiap hari dan diantarkan kesetiap depo.
SISTEM PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG
• Sistem penyimpanan di gudang untuk obat oral dilakukan secara alfabetis dan pengolongan obatnnya. Obat branded atau paten, generik, bentuk floos generik, floos paten, sirup dan dry sirup generik, sirup dan dry sirup paten berada dirak masing-masing setelah itu baru disusun secara alfabetis. Begitu pula dengan obat- obat topikal sistem penataannya sama sesuai temperatur dan kebutuhan obat.
• Untuk obat-obat skizophenia disimpan pada tempat terpisah begitu pula dengan obat narkotika mengunakan lemari sistem dua pintu.
• Obat-obat highalert memiliki lemari khusus tersendiri.
SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN OBAT
• Setiap obat disertai kartu stok untuk mengatur pengendalian pengeluaran dan masuknya obat di gudang sehingga mempermudah pengawasan dan pendataan stok.
• Setiap ruangan pengaturan temperaturnya berbeda-beda dan selalu dikontrol serta di lakukan pengecekan setiap hari.
DEPO RAWAT JALAN Suatu instalasi farmasi yang memberikan pelayanan rawat jalan, diantaranya pasien umum, pasien BPJS
PBI dan BPJS non PBI
Pasien mendapat resep dari dokter di poliklinik
Pasien Umum Pasien BPJS N-PBI
Pasien BPJS PBI
Pasien membawa resep ke depo rawat jalan
Pasien melakukan acc resep ke kasir
Rawat InapPasien membawa
resep yang sudah di-acc ke depo obat rawat
jalan
Pasien membawa resep beserta kelengkapan berkas BPJS ke rawat
jalan
Pasien mengambil nomor antrian dan nomor ditulis pada resep
Obat diserahkan ke pasien disertai KIE oleh Apoteker
Pasien menyerahkan resep kepada petugas kasir (umum)/ petugas administrasi (BPJS
N-PBI & BPJS)
Penyiapan obat dan peracikan
Pengecekan akhir (Resep – Obat) oleh Apoteker
Pasien umum melakukan pembayaran dan
petugas kasir membuat kwitansi
Entri data oleh petugas administrasi untuk pasien BPJS N-
PBI & BPJS PBI
Alur distribusi obat depo rawat jalan
Jumlah apoteker di rajal :1. P. Heru (PJ)2. Alfandiyah
(BPJS non PBI)3. Bu Reni (BPJS
PBI)
Tata letak penyimpanan obat :1. Farmakologi2. Alfabetis 3. Sesuai bentuk
sediaan
DEPO RAWAT INAP
Depo farmasi yang melayani pasien rawat inap yang terdiri dari beberapa pavilliun, melayani pasien
khemoterapi dan pasien thalassemia.
Tata letak penyimpanan obat di depo ranap berdasarkan kombinasi (farmakologi-alfabetis) dan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
Pemberian obat dilakukan secara ODD dan IP dengan menggunakan KIO (Kartu Instruksi Obat)
Lembar KIO terdiri dari 2 macam, yaitu :1. Warna kuning untuk pasien dengan jaminan (ex:
Non PBI ) 2. Warna Pink untuk pasien umum
Visite dokter, apoteker dan perawatDokter menuliskan rencana terapi obat
Apoteker menuliskan obat dikartu instruksi obat
Apoteker menulis etiket
AA menyiapkan obat
Pasien umum
Pasien BPJS PBI
Pasien BPJS N-PBI
Petugas kasir membuat kwitansi
tagihan obat
Pasien melampirkan resep dan
kelengkapan berkas BPJS
Resep diberi pasien untuk di acc ke
kasir rawat inap
Kwitansi tagihan obat diserahkan kepada pasien
Pasien melakukan pembayaran
Entri data oleh petugas administrasi
Pasien melampirkan
berkas kelengkapan& acc dari kasir rawat
inap
Pasien umum mengambil obat di Depo Farmasi ranap (dekat pusat
thalasemia)
Pengantaran obat (BPJS PBI dan N-PBI) oleh AA kepada perawat untuk selanjutnya diserahkan kepada pasien
sesuai KIO
Alur distribusi obat Rawat
Inap
Pasien mendapatkan peresepan di IGD
Pasien umum
Pasien BPJS PBI
Pasien BPJS N-PBI
Petugas kasir membuat kwitansi
tagihan obat
Pasien melampirkan resep sebanyak 2 lembar dan kelengkapan berkas BPJS
Resep diberi pasien untuk di acc ke kasir rawat inap
Kwitansi tagihan obat diserahkan kepada pasien
Pasien melakukan pembayaran
Entri data oleh petugas administrasi
Pasien melampirkan
berkas kelengkapan & acc dari kasir rawat
inap
Penyiapan obat dan peracikan
Pengecekan akhir oleh AA
Penyerahan obat dan KIE
Alur distribusi obat IGD
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
Suatu instalasi farmasi pelayanan
24 jam yang melayani pasien
gawat darurat dan rawat inap.
Pelayanan rawat inap hanya
dilayani hari senin-sabtu
diatas jam 16.00 dan minggu 24 jam
Penanggung jawab depo IGD Bu IndahTata letak obat berdasarkan alfabetis, generik/paten, dan bentuk sediaan serta suhu.
Pelayanan Pasien ICU dilakukan melalui depo IGD dengan sistem distriusi ODD
Pasien mendapatkan peresepan di IGD
Pasien umum
Pasien BPJS PBI
Pasien BPJS N-PBI
Petugas kasir membuat kwitansi
tagihan obat
Pasien melampirkan resep sebanyak 2 lembar dan kelengkapan berkas BPJS PBI
Resep diberi pasien untuk di acc ke kasir rawat inap
Kwitansi tagihan obat diserahkan kepada pasien
Pasien melakukan pembayaran
Entri data oleh petugas administrasi
Pasien melampirkan
berkas kelengkapan& acc dari kasir rawat
inap
Penyiapan obat dan peracikan
Pengecekan akhir oleh AA
Penyerahan obat dan KIE
Alur distribusi obat IGD
RAWAT INAP INSTALASI KHUSUS WIJAWA KUSUMA
(IKW)
Instansi khusus wijaya kusuma yang hanya melayani pasien-pasien kelaz
VIP dan Kelas I.
Jumlah SDM di IKW terdiri dari 3 orang, yaitu apoteker, asisten apoteker dan admin.
Tata letak penyimpanan obat berdasarkan farmakologinya dan bentuk sediaan
Pasien terdiri dari pasien rawat inap dan rawat jalan.
Penyerahan obat untuk pasien rawat inap diberikan secara UDD
Lembar KIO terdiri dari 1 macam saja yaitu warma putih
Apoteker selalu melakukan visite bersama dokter dalam menentukan terapi yang baik untuk pasien
Inform consent
DEPO KAMAR BEDAH (OKD dan OKB)Instalasi farmasi
yang melayani pasien bedah, terdiri dari OKD (Kamar operasi Depan) yang melayani pembedahan yang sifatnya CITO serta pembedahan Orthopedi dan OKB (kamar operasi Belakang) melayani pembedahan terencana
Lanjutan• Produk yang dihasilkan oleh CSSD RSU tangerang:
a.Kassa steril besar dan kecilb.Kassa xray untuk operasi• produk hasil sterilisasi CSSD memiliki batas waktu pengunaan yaitu untuk alkes yang dikemas dengan pengemasan dalam plastik bertahan sampai 3 bulan selama kemasan belum dibuka sedangkan untuk produk sterilisasi seperti kasa hanya satu minggu.
Kegiatan instalasi sterilisasi dan laundry
Penerimaan ALKES
yang akan disterilk
an
Packing alat yang akan di sterilkan
Produksi kassa
Tempat penyimpanan ALKES yang
akan disterilkan
Stempel waktu
kadaluwarsa kassa steril
Penyerahan ALKES yang
sudah di sterilkan
PROSES STERILISAS
I
CSSD
3 Macam Indikator yang Digunakan
• Indikator :- Kimia ( indikator dalam dan luar) yang
dipasang pada produk yg disterilkan untuk melihat apakah produk sudah steril atau tidak
- Biologi untuk melihat cemaran dalam mesin maupun ruangan. Hasil pengetesan diinkubasi satu hari satu malam untuk melihat apakah terjadi kontaminasi atau tidak, bila terjadi kontaminasi cairan dalam tabung yang berwarna ungu kehitaman akan berubah menjadi kuning.
- mekanik untuk mengetahui apakah mesin dalam keadaan steril atau tidak sebelum digunakan. Pengujian mengunakan indikator mekanik untuk mesin dilakukan pada suhu rendah selam 30 menit.
Peralatan yang dimiliki oleh Instalasi CSSD dan
Laundry
Packing pouches
Inkubator
Sterilizer suhu tinggi