Liwa, ? rfif* 2AZl - Kabupaten Lampung Barat

251
KATA PENGANTAR undang-undang Nomor 17 Tahrur 20A3 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa kepala satuan kerla pengelola keuangan daerah seiaku pejabat pengelola APBD mempunyai tugas antara lain menylslln dan menyampaikan laporan keuangan yang merupakan pertanggungj awaban pelaksanaan APBD. Pemerintah Kabupaten Lampung Barat merupakan entitas pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungiawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Salah satu peiaksanaanya adalah dengan menyusun Laporan Keuangari Tahun Anggaran 202A, berupa Laporan Reaiisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekrritas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Kernngan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahrm Anggaran 2020 mengacu pada Peraturan Pemerintah b{omor 71 Tahun 2$A tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yafig sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual yang menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Lapr:ran ts-euangan ini ,Jiharapkan dapat memberikan infonnasi yarig bergrm* kepada para pengguna laporan khusu*rya sebagai saraila untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat. Disamping itu, laporan keuangan rni juga dimaksudkan urtuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Liwa, ? rfif* 2AZl BARAT' tjs ta * .\ a a * ( \

Transcript of Liwa, ? rfif* 2AZl - Kabupaten Lampung Barat

KATA PENGANTAR

undang-undang Nomor 17 Tahrur 20A3 tentang Keuangan Negaramengamanatkan bahwa kepala satuan kerla pengelola keuangan daerah seiaku pejabatpengelola APBD mempunyai tugas antara lain menylslln dan menyampaikan laporankeuangan yang merupakan pertanggungj awaban pelaksanaan APBD.

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat merupakan entitas pelaporan yangberkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungiawaban atas

pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Salah satu peiaksanaanya adalah

dengan menyusun Laporan Keuangari Tahun Anggaran 202A, berupa Laporan ReaiisasiAnggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional,

Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekrritas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Kernngan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat TahrmAnggaran 2020 mengacu pada Peraturan Pemerintah b{omor 71 Tahun 2$A tentang

Standar Akuntansi Pemerintah dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yafig sehat

dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis

akrual yang menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Lapr:ran ts-euangan ini ,Jiharapkan dapat memberikan infonnasi yarig bergrm*kepada para pengguna laporan khusu*rya sebagai saraila untuk meningkatkanakuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pada Pemerintah Daerah KabupatenLampung Barat. Disamping itu, laporan keuangan rni juga dimaksudkan urtukmemberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha

untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Liwa, ? rfif* 2AZl

BARAT'

tjs

ta

*.\

a

a*(

\

i

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar Daftar Isi………… ..................................................................................................................... i Daftar Tabel…………................................................................................................................ ii Daftar Grafik……………. .......................................................................................................... viii Daftar Lampiran……………........................................................................................................... ix Pernyataan Tanggungjawab........................................................................................................... x Surat Repsentasi Manajemen........................................................................................................... xi Ringkasan Laporan Keuangan………….................................................................................... xiii

I. Laporan Realisasi Anggaran………................................................................................ 1 II. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih……….. ....................................................... 3

III. Neraca……….. ................................................................................................................ 4 IV. Laporan Operasional………............................................................................................ 6 V. Laporan Arus Kas……….. .............................................................................................. 7

VI. Laporan Perubahan Ekuitas………….............................................................................. 9 VII. Catatan atas Laporan Keuangan………........................................................................... 10

Bab 1 Pendahuluan………............................................................................................... 10 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan……….. .................. 11 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan……….. ...................... 12 1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan………... .............. 15 1.4. Profil dan Penjelasan Teknis……….. ........................................................ 16

Bab 2 Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD…………………………………………………........................................ 20 2.1. Ekonomi Makro……….............................................................................. 20 2.2. Ketenagakerjaan…………… ..................................................................... 37 2.3. Kebijakan Keuangan………....................................................................... 45 2.4. Indikator Pencapaian Target Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah………………................................................................................. 50 Bab 3 Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan…………................................................... 56

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan………................ 56 3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target

yang Telah Ditetapkan……….................................................................... 62

Bab 4 Kebijakan Akuntansi……….. ............................................................................... 64 4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah……….......... 64 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.......... . 66 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan……. 68 4.4. Kebijakan Akuntansi……………………….. ............................................ 68

Bab 5 Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan……….................................................... 75 5.1. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran………………........ 75 5.2. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih ........ 108 5.3. Penjelasan Pos-Pos Neraca………. ............................................................ 111 5.4. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional…….. .................................. 177 5.5. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Arus Kas……. ....................................... 197 5.6. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas…… ......................... 203

5.7. Hubungan antar Jenis Laporan Keuangan................................................... 204

Bab 6 Penjelasan atas Informasi-informasi Nonkeuangan………. ................................ 208 6.1. Kegiatan yang Tidak Dapat Dilaksanakan Pada Tahun Anggaran 2020.... 208 6.2. Kegiatan yang Pencapaiannya Masih Dibawah Target ……….................. 209 6.3. Kegiatan yang Sumber Dananya Non APBD Kabupaten………. .............. 213

Bab 7 Penutup………. ................................................................................................... 215

ii

DAFTAR TABEL

Halaman

BAB 2

Tabel 1 Luas Panen Tanaman dan Hortikultura Kabupaten Lampung Barat Tahun

2014 – 2020.................................................................................................... 21

Tabel 2 Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2014 – 2020………................................................... 21

Tabel 3 Perkembangan Luas Lahan Tanaman Perkebunan 2014 – 2020.................. 23

Tabel 4 Perkembangan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014 – 2020............................................. 24

Tabel 5 Perkembangan Populasi dan Produksi Ternak di Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2014 – 2020..........……………………….……………....…… 25

Tabel 6 Potensi Lahan dan Produksi Perikanan Kabupaten Lampung Barat Tahun

2014 – 2020.................................................................................................... 26

Tabel 7 Data Keriwausahaan dan Kerwiraswastaan Tahun 2015 – 2020.................... 27

Tabel 8 Daftar IKM Berdasarkan Jenis Usahanya Tahun 2015 – 2020...................... 27

Tabel 9 Daftar Kawasan Ekowisata Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020............ 30

Tabel 10 Klasifikasi Zona Pembangunan Objek Wisata Daerah Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2020.......................................................................... 33

Tabel 11 PDRB Per Kapita Kabupaten Lampung Barat (Rupiah) Periode 2015-2019 35

Tabel 12 PDRB ADHK, ADHB, Laju Pertumbuhan Ekonomi Lampung Barat

Tahun 2013 – 2019......................................................................................... 36

Tabel 13 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lampung Barat Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015 – 2019................................ 36

Tabel 14 Statistik Ketenagakerjaan Lampung Barat Tahun 2013 – 2018.................... 39

Tabel 15 Komponen Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Barat

Tahun 2013 – 2018…..…………………………………………………….. 44

Tabel 16 Rumah Tangga Menurut Beberapa Indikator Kualitas Perumahan................ 44

Tabel 17 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2013 – 2020……………..................................................... 47

Tabel 18 Total Pendapatan Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013 – 2020 47

Tabel 19 Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2020…… .................... 47

Tabel 20 Alokasi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Kabupaten Lampung Barat

Tahun Anggaran 2020 ................................................................................ 49

Tabel 21 Target dan Realisasi Belanja dan Transfer Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat............................................................................................... 49

Tabel 22 Target dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2020 ................................... 50

Tabel 23 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Lampung Barat Tahun

2020……………………………………………………………………....... 51

Tabel 24 Program Pembangunan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020................. 53

iii

Halaman

BAB 3

Tabel 25 Pencapaian Target Kinerja Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 ............. 61

BAB 4

Tabel 26 Besaran Penyisihan Piutang Tak Tertagih……............................................. 72

Tabel 27 Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap……………….................................... 73

Tabel 28 Klasifikasi Aset Lainnya………................................................................... 73

BAB 5

Tabel 29 Anggaran dan Realisasi Pendapatan TA 2020 dan 2019.............................. 75

Tabel 30 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2020 dan 2019 ….......................... 76

Tabel 31 Pajak Daerah TA 2020 dan 2019..………………………............................. 76

Tabel 32 Rincian Pendapatan Pajak Daerah Per OPD TA 2020 dan 2019................... 77

Tabel 33 Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020 dan 2019 ......................................... 77

Tabel 34 Pendapatan Retribusi Jasa Umum TA 2020 dan 2019................................ 78

Tabel 35 Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Umum per OPD TA 2020 dan 2019 .... 78

Tabel 36 Pendapatan Retribusi Jasa Usaha TA 2020 dan 2019 ...……........................ 79

Tabel 37 Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Usaha Per OPD TA 2020 dan 2019........ 80

Tabel 38 Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu TA 2020 dan 2019........................ 82

Tabel 39 Rincian Retribusi Perizinan Tertentu Per OPD TA 2020 dan 2019……….. 82

Tabel 40 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA

2020 dan 2019 ....................................................................................... 83

Tabel 41 Lain – lain PAD yang Sah TA 2020 dan 2019 ………………..................... 83

Tabel 42 Lain-lain PAD yang Sah per OPD TA 2020 dan 2019. ................................ 84

Tabel 43 Pendapatan Transfer TA 2020 dan 2019 ................................................ 85

Tabel 44 Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan TA 2020 dan 2019 ............ 85

Tabel 45 Dana Perimbangan – DBH Pajak TA 2020 dan 2019 ................................. 85

Tabel 46 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam TA 2020 dan 2019....... 86

Tabel 47 Dana Alokasi Umum TA 2020 dan 2019 ..................................................... 86

Tabel 48 Dasar Hukum Penerimaan Dana Alokasi Umum TA 2020……………….... 86

Tabel 49 Dana Alokasi Khusus TA 2020 dan 2019 ………………………................. 87

Tabel 50 Dana Alokasi Khusus Per Bidang Kegiatan TA 2020 dan 2019................... 87

Tabel 51 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya TA 2020 dan 2019 ............................. 89

Tabel 52 Dana Alokasi Desa/ Pekon TA 2020 dan 2019 ………... ............................. 89

Tabel 53 Transfer Pemerintah Provinsi Tahun Anggaran 2020 dan 2019…………… 89

Tabel 54 Rincian Transfer Pemerintah Provinsi TA 2020 dan 2019 ……………….... 90

Tabel 55 Lain-lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019 ………......................... 90

Tabel 56 Rincian Lain-lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019 ........................ 90

Tabel 57 Belanja dan Transfer Daerah TA 2020 dan 2019......................................... 91

Tabel 58 Belanja Operasi TA 2020 dan 2019 ............................................... ............ 91

Tabel 59 Belanja Pegawai TA 2020 dan 2019 …………………………................... 92

Tabel 60 Belanja Pegawai Per OPD TA 2020 dan 2019 ........................................... 92

Tabel 61 Belanja Barang TA 2020 dan 2019 ………...…........................................... 94

Tabel 62 Belanja Barang Per OPD TA 2020 dan 2019 …………...…………......….. 94

Tabel 63 Belanja Hibah TA 2020 dan 2019 ............................................................... 96

Tabel 64 Rincian Belanja Hibah TA 2020 dan 2019.................................................. 96

Tabel 65 Rincian Belanja Hibah Kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi TA 2020 dan 97

iv

Halaman

2019 ………………………………………………………..……………..

Tabel 66 Belanja Bantuan Sosial TA 2020 dan 2019.................................................. 102

Tabel 67 Belanja Modal TA 2020 dan 2019 ............................................................. 102

Tabel 68 Belanja Modal Per OPD TA 2020 dan 2019................................................ 103

Tabel 69 Belanja Tidak Terduga TA 2020 dan 2019 .................................................. 104

Tabel 70 Rincian Belanja Tidak Terduga TA 2020 dan 2019……………………..… 104

Tabel 71 Belanja Bagi Hasil ke Desa TA 2020 dan 2019 ………………………… 104

Tabel 72 Belanja Bantuan Keuangan TA 2020 dan 2019 .....……………...………… 105

Tabel 73 Pembiayaan Tahun Anggaran 2020 dan 2019 .............................................. 106

Tabel 74 Penerimaan Pembiayaan TA 2020 dan 2019 ................................................ 106

Tabel 75 Pengeluaran Pembiayaan TA 2020 dan 2019................................................. 107

Tabel 76 SiLPA TA 2020 dan 2019 ............................................................................. 107

Tabel 77 Rincian SiLPA TA 2020 dan 2019 ............................................................... 108

Tabel 78 Rincian Saldo Anggaran Lebih TA 2020 - 2019 ……………...................... 109

Tabel 79 Neraca Per 31 Desember 2020 - 2019 ...................................................... 111

Tabel 80 Aset Per 31 Desember 2020 - 2019 ........................................................... 111

Tabel 81 Rincian Aset Lancar Per 31 Desember 2020 - 2019.................................. 112

Tabel 82 Rincian Kas dan Setara Kas Per 31 Desember 2020 - 2019...................... 113

Tabel 83 Rincian Komposisi Kas dan Setara Kas Per 31 Desember dan 2020 -

2019………………………………………………………………………… 113

Tabel 84 Kas di Kas Daerah Per 31 Desember 2020 - 2019................................... 114

Tabel 85 Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2020 - 2019………..... 114

Tabel 86 Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2020 - 2019.................. 115

Tabel 87 Kas di Bendahara BLUD Per 31 Desember 2020 - 2019.......................... 115

Tabel 88 Kas Lainnya Per 31 Desember 2020 - 2019.............................................. 116

Tabel 89 Rincian Posisi Kas di FKTP per Puskesmas Per 31 Desember 2019 ............ 117

Tabel 90 Kas di JKN Kapitasi, Non Kapitasi, dan Kas Lainnya Rincian Per

Puskesmas Per 31 Desember 2020 - 2019...................................................... 117

Tabel 91 Daftar Piutang Per 31 Desember 2020 - 2019...................................... ... 118

Tabel 92 Piutang Pajak Daerah Per 31 Desember 2020 - 2019........................ ...... 119

Tabel 93 Mutasi Piutang PBB P2 31 Desember 2020 - 2019................................... 119

Tabel 94 Daftar Piutang PBB Per Kecamatan 31 Desember 2020 - 2019............ ... 119

Tabel 95 Piutang Pajak Daerah Per OPD Per 31 Desember 2020 - 2019................. 119

Tabel 96 Piutang Retribusi Per OPD Per 31 Desember 2020 - 2019....................... 120

Tabel 97 Piutang Lain-lain PAD yang Sah Per 31 Desember 2020 - 2019............. 120

Tabel 98 Rincian Piutang Jasa Layanan pada RSUD Per 31 Desember 2019.............. 120

Tabel 99 Rincian Piutang Jasa Dana Bergulir Per 31 Desember 2019........................ 121

Tabel 100 Piutang Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan Per 31 Desember

2020 - 2019………………………………………………………………. 121

Tabel 101 Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya Per 31 Desember 2020 -

2019…………………………………………………………………. 122

Tabel 102 Dasar Hukum Piutang Tranfer Pemerintah Daerah/ Pusat – Dana

Perimbangan 31 Desember 2019 ................................................................. 123

Tabel 103 Piutang Pendapatan Lainnya 31 Desember 2020 dan 2019.......................... 123

Tabel 104 Penyisihan Piutang Per 31 Desember 2020 - 2019.................................... 124

Tabel 105 Rincian Penyisihan Piutang Per OPD Per 31 Desember 2020 - 2019....... 124

v

Halaman

Tabel 106 Beban Jasa Dibayar Dimuka Per 31 Desember 2020 - 2019.................... 125

Tabel 107 Rincian Beban Jasa dibayar dimuka Per 31 Desember 2020........................ 126

Tabel 108 Rincian Persediaan Per 31 Desember 2020 - 2019.................................... 126

Tabel 109 Perbandingan Persediaan Per OPD Per 31Desember 2020 dan 2019............ 127

Tabel 110 Rincian Persediaan OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019.......................... 128

Tabel 111 Investasi Jangka Panjang Per 31 Desember 2020 dan 2019........................... 136

Tabel 112 Investasi Non Permanen Dana Bergulir Netto Per 31 Desember 2020 dan

2019………………………………………………………………………... 137

Tabel 113 Rincian Investasi Non Permanen Dana Bergulir Netto Per 31 Desember

2020 dan 2019……......................................................................................... 137

Tabel 114 Rincian Investasi Non Permanen Dana Bergulir Bruto Per 31 Desember

2020 dan 2019………………………………………….........……………. 137

Tabel 115 Rekapitulasi Penyisihan Dana Bergulir Tak Tertagih dan Kas Per 31

Desember 2019.......………………………………………….......…………. 138

Tabel 116 Rincian Investasi Non Permanen Netto Per 31 Desember 2020 dan 2019... 138

Tabel 117 Investasi Permanen Per 31 Desember 2020 dan 2019.................................... 139

Tabel 118 Jumlah Penyertaan, Tingkat Pengendalian dan Metode Penilaian Investasi

Per 31 Desember 2020 dan 2019.................................................................. 139

Tabel 119 Nilai Penyertaan pada PDAM Limau Kunci Per 31 Desember 2020 dan

2019...... ......………………………………………….........……………… 140

Tabel 120 Posisi Nilai Ekuitas pada PDAM Limau Kunci per 31 Desember 2020 dan

2019………………………………………………………………………... 140

Tabel 121 Proporsi Nilai Penyertaan, Rugi dan Laba serta Modal Akhir PDAM

Limau Kunci Per 31 Desember 2020............................................................. 141

Tabel 122 Penyertaan Modal pada PD Pesagi Mandiri Perkasa Per 31 Desember 2019

dan 2020 ………………………………………………………….....……… 141

Tabel 123 Posisi Nilai Ekuitas pada PD Pesagi Mandiri Perkasa Per 31 Desember

2020 dan 2019…………………………………………………………..... 141

Tabel 124 Proporsi Nilai Penyertaan, Rugi dan Laba serta Modal Akhir PD Pesagi

Mandiri Perkasa Per 31 Desember 2020 …………………………...……... 141

Tabel 125 Penyertaan Modal pada PT BPRS Lampung Barat Per 31 Desember 2020

dan 2019 ……………………………………………………………............ 142

Tabel 126 Posisi Nilai Ekuitas pada PT BPRS Lampung Barat Per 31 Desember 2020

dan 2019......................................................................................................... 142

Tabel 127 Proporsi Nilai Penyertaan, Rugi dan Laba serta Modal Akhir PT BPRS

Lampung Barat Per 31 Desember 2020 .... …………………........................ 142

Tabel 128 Rincian Bukti Saham pada PT Bank Lampung Per 31 Desember 2020........ 143

Tabel 129 Rincian Mutasi Aset Tetap Per 31 Desember 2020........................................ 144

Tabel 130 Rincian Aset Tetap Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019……......….. 144

Tabel 131 Mutasi Aset Tetap Tahun 2020 ……………………………………......…… 145

Tabel 132 Aset Tetap Tanah Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019………......... 148

Tabel 133 Mutasi Aset Tetap Tanah Tahun 2020……………………………….....…... 149

Tabel 134 Aset Tetap Peralatan dan Mesin Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019 151

Tabel 135 Mutasi Aset Tetap Peralatan dan Mesin Tahun 2020.................................... 152

Tabel 136 Aset Tetap Gedung dan Bangunan Per OPD Per 31 Desember 2020 dan

2019........................................................................................................ 154

vi

Halaman

Tabel 137 Mutasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan Tahun 2019............................... 155

Tabel 138 Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Per OPD Per 31 Desember 2020

dan 2019........................................................................................................ 158

Tabel 139 Mutasi Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan Tahun 2019......................... 159

Tabel 140 Aset Tetap Lainnya Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019.................. 160

Tabel 141 Mutasi Aset Tetap Lainnya Tahun 2020…………………......................... 162

Tabel 142 Konstruksi Dalam Pengerjaan Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019.. 163

Tabel 143 Mutasi Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun 2020................... 163

Tabel 144 Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2020 dan

2019........................................................................................................ 165

Tabel 145 Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap Tahun

2020............................................................................................................. 166

Tabel 146 Rincian Mutasi Aset Lainnya Per 31 Desember 2020................................... 166

Tabel 147 Aset Tak Berwujud Per 31 Desember 2020 dan 2019…………………… 167

Tabel 148 Aset Tak Berwujud Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019…………… 167

Tabel 149 Mutasi Aset Tak Berwujud Tahun 2020........................................................ 167

Tabel 150 Rincian Aset Tak Berwujud Per 31 Desember 2020 dan 2019.................. 168

Tabel 151 Aset Lain-lain Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019............................ 169

Tabel 152 Mutasi Aset Lainnya Berupa Aset Lain-lain Tahun 2020.......................... 170

Tabel 153 Rincian Aset Lainnya Berupa Aset Lain-lain Per 31 Des 2020 dan 2019... 171

Tabel 154 Kewajiban Per 31 Desember 2020 dan 2019............................................ 172

Tabel 155 Utang PFK Per 31 Desember 2020 dan 2019…………………………… 172

Tabel 156 Rincian Utang PFK per OPD 31 Desember 2020................................ 172

Tabel 157 Pendapatan Diterima Dimuka Per 31 Desember 2020 dan 2019................. 173

Tabel 158 Utang Belanja Per 31 Desember 2020 dan 2019....……………………… 173

Tabel 159 Rekap Utang Belanja Per OPD Per 31 Desember 2019………………… 174

Tabel 160 Utang Jangka Pendek Lainnya 31 Desember 2020 dan 2019…………… 176

Tabel 161 Utang Jangka Panjang Lainnya 31 Desember 2020 dan 2019………….. 176

Tabel 162 Pendapatan LO TA 2020 dan 2019........................................................... 177

Tabel 163 Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LO TA 2020 dan 2019............................ 177

Tabel 164 PAD – Pajak Daerah – LO TA 2020 dan 2019............................................ 178

Tabel 165 Rincian PAD – Pajak Daerah – LO Per OPD TA 2020 dan 2019……........ 178

Tabel 166 Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020 dan 2019………………................ 179

Tabel 167 Pendapatan Retribusi Jasa Umum TA 2020 dan 2019.................................. 179

Tabel 168 Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Umum per OPD TA 2020 dan 2019…... 180

Tabel 169 Pendapatan Retribusi Jasa Usaha TA 2020 dan 2019................................... 180

Tabel 170 Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Usaha per OPD TA 2020 dan 2019….. 180

Tabel 171 Pendapatan Retribusi PerizinanTertentu TA 2020 dan 2019......................... 182

Tabel 172 Rincian Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu TA 2020 dan 2019........... 182

Tabel 173 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2020 dan 2019 182

Tabel 174 Lain-lain PAD yang Sah TA 2020 dan 2019............................................ 183

Tabel 175 Lain-lain PAD yang Sah per OPD TA 2020 dan 2019.............................. 183

Tabel 176 Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2020 dan 2019............................ 184

Tabel 177 Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan TA 2020 dan 2019….. 184

Tabel 178 Dana Perimbangan – DBH Pajak TA 2020 dan 2019................................... 184

Tabel 179 Dana Perimbangan – DBH Sumber Daya Alam TA 2020 dan 2019……… 185

vii

Halaman

Tabel 180 Dana Alokasi Umum TA 2020 dan 2019....................................................... 185

Tabel 181 Dana Alokasi Khusus TA 2020 dan 2019..................................................... 185

Tabel 182 Dana Alokasi Khusus Per Bidang Kegiatan TA 2020 dan 2019................... 185

Tabel 183 Transfer Pemerintah Provinsi TA 2020 dan 2019.......................................... 187

Tabel 184 Rincian Transfer Pemerintah Provinsi TA 2020 dan 2019............................ 187

Tabel 185 Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019..................................... 188

Tabel 186 Rincian Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019........................ 188

Tabel 187 Rincian Detil Lain-Lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019.............. 188

Tabel 188 Beban Operasi dan Transfer TA 2020 dan 2019…….................................... 189

Tabel 189 Beban Pegawai TA 2020 dan 2019…………........………….…………….. 189

Tabel 190 Beban Barang dan Jasa TA 2020 dan 2019.................................................... 190

Tabel 191 Beban Hibah TA 2020 dan 2019.................................................................... 191

Tabel 192 Beban Bantuan Sosial TA 2020 dan 2019...................................................... 192

Tabel 193 Beban Penyusutan TA 2020 dan 2019............................................................ 192

Tabel 194 Beban Penyisihan Piutang TA 2020 dan 2019…………….......................... 193

Tabel 195 Beban Lain-lain Per OPD Tahun 2020 dan 2019.......................................... 193

Tabel 196 Beban Transfer TA 2020 dan 2019................................................................ 194

Tabel 197 Surplus/ (Defisit) – LO TA 2020 dan 2019.................................................... 195

Tabel 198 Rincian Defisit Kegiatan Non Operasional dan Pos Luar Biasa 2020 dan

2019…………………………………………………………………… 195

Tabel 199 Rincian Defisit Kegiatan Non Operasional dan Pos Luar Biasa TA 2020 196

Tabel 200 Arus Kas Per 31 Desember 2020 dan 2019.................................................... 197

Tabel 201 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Per 31 Desember 2020 dan 2019................ 197

Tabel 202 Arus Masuk Kas dari PAD Tahun 2020 dan 2019......................................... 197

Tabel 203 Arus Masuk Kas dari Pendapatan Transfer Tahun 2020 dan 2019………... 198

Tabel 204 Arus Keluar Kas Aktivitas Operasi Tahun 2020 dan 2019………………... 198

Tabel 205 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Tahun 2020 dan

2019………………………………………………………………………… 200

Tabel 206 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan Per 31 Desember 2020 dan

2019...………………………………………………………………………. 201

Tabel 207 Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran Per 31 Desember 2020 dan 2019.... 201

Tabel 208 Saldo Akhir Kas Per 31 Desember 2020 dan 2019........................................ 202

Tabel 209 Rincian Laporan Perubahan Ekuitas Per 31 Desember 2020 ....................... 203

Tabel 210 Penjelasan Perbedaan Laporan Operasional dengan Laporan Realisasi

Anggaran.......................……………………………………………………. 205

viii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1 PDRB Perkapita Lampung Barat Tahun 2015 - 2019................................ 37

Grafik 2 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2014 - 2019............................................ 37

Grafik 3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin di

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014 – 2018 ….................................... 40

Grafik 4 Indeks Harga Konsumen Menurut Kelompok Pengeluaran Kabupaten

Lampung Barat Des 2019 …...................................................................... 42

Grafik 5 Inflasi Kabupaten Lampung Barat Bulan Januari – Desember Tahun 2019 42

Grafik 6 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Barat 2013-2019….. 43

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rincian Sisa Kas pada Bendahara BOS dan BANSOS

Per 31 Desember 2020

Lampiran 2 Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2020

Lampiran 3 Daftar Utang Belanja Barang dan Jasa ke Pihak Ketiga

(Obat dan Bahan Habis Pakai) Per 31 Desember 2020

Lampiran 4 Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

BUPATI LAMFUNG BA&{T

FERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang terdiri dari l.{eraca

tanggal 3l Desemher 202Q Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran

L€bih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Eicuitas untuk tahun

yang berakhir pada tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan sebagaimana

terlampir adalahtanggung jawab kami. .

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang

memadai, dan isinya telah menyajikan infonnasi posisi keuangan, realisasi anggaran, perubahan

saldo anggaran lebih, operasional, arus kas, serta perubahan ekuitas dan catatan atas laporan

keuangan secara layak sesuai dengan Standar AL:untansi Pemerintahan.

Liwa, Z /lLet zozt

G BARAT,

MABSUS

er

**(

Jl. Raden Intan tr No. 1 Way Mengaku, Liwa 34811 Telp (0728) 21155 Fax. (0728) 21139

NomorLampiranPerihal

BUPATI LAMPUNG BAR4T

: eool AEl Anv.auzoztLiwa, 3 MeL 2A2l

Kepada Yth.Kepala Badan Pemeriksa Keuangan RIPerwakilan Provinsi LampungJi. Pangeran Emir M. Noor No. I I BKelurahan Sumur PutriKecamatan Teluk Betung lJtaraBandar Lamprurg

: Surat Representasi Nfanajemen.

Kami memberikan surat representasi ini sehubungan dengan pemeriksaan BadanPemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) atas Laporan KeuanganPemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahrur 2AZA, yang terdiri dari: Neracatanggal 31 Desember 2A2A, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SaldoAnggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan PerubahanEkuitas rurtuk tahun yang berakhir tanggal tersebut, serta Catatan atas LaporanKeuangan. Kami menegaskan bahwa kami bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan(sAP)

Representasi sural im diberikan terbatas pada hal-hal yang material. Sesnatudipandang material, tanpa melihat besaxrya, nafilun juga menyangkut saiah sajiir:formasi akuntansi yang mempellgaruhi pertimbangan wajar pengguna laporankeuangan, yang mengandalkan kepercayaan pada informasi laporan keuangandimaksud.

Kami me*egaskan bah*'a berdasarkafl keyakinan dan pengetairuan karni yeagterbaik, representasi benkut rnr telah kamr buat kepada Pemeriksa BPK R[ selamapemeriksaan:

I . Laporan keuangan yang disebut di atas telah kami sajikan sesr.ni dengan SAP.

2. Kami telah menyediakan semua data material dan informasi yang diperlukankepada Pemeriksa BPK-RI.

3. Semua transaksi yang material sudah dicatat dan dilaporkan dalam laporankeuangan.

4. Semua rekening atas nama pejabat terkait dengan jabatannya dalampemerintahan sudah dicatat atau diungkapkan dalam laporan keuangan.

5. Pemer-intah Kabupaten Larnpung Barat rnemiliki hak penuh atas aset yar€dimrhki, dan tidak terdapat gadai atau penjamlnan atas aset tersebut.

6. Sampai dengan saat ini kami tidak mengetahui adanya tindakan pelanggaranterhadap hukum dan peraturan yang dampaknya perlu diungkapkan dalarnIaporan keuangan.

7. Semua kewajiban material sndah dicatat afan diungkapkan clalam lapora:rkeuangan.

L Tidak terdapat tagihan yang belum dinyatakan dan harus duryatakan tetapibelurn diungkapkan.

9. Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah mematuhi semua aspek perjanjiankontrak yang akan mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan jikaterjadi peianggaran.

i fi. Tidak terdapat peristiwa atax transaksi materiai yang te{adi seteiah tanggai31 Desember 2AZA yang belum dicatat dan diurigkapkan dalam catatan iaporankeuangan.

1 t. Tidak terdapat kecurangan material (kesalahan disengaja, penghilangan jumlahatau pengungkapan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset yangdapat berdampak material terhadap laporan keuangan) dan kec,urangan lainyaiig nielibatkar: piirrpinan atau pegaw'ai yang rrieiniliki peraii penting dalainpengendalian interrr.

L?. Kami bertanggung jawab untuk menyelenggarakan dan memelihara sistempengendalian intern,

13. Kami telah menilai efektifitas sistem pengendalian intem dalam hal:

a. Keandaian peiaporan keuangan: transaksi-transaksi teiah dicatat, Ciproses,dan dringkas secara memadai unhrk memungkinkan penyusrman iaporankeuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan asetteiah dilindungi dari kehiiangan yang disebabkan oleh pengambila-lihan,penggunaan atau peiepasan hak yang tidak sah.

b. Ketaatan pacia peraturan _yang beriaku. transaksi-transaksi driaksanakansesuai dengan psraturan penrndangan yang berdampak langsung danmaterial terhadap laporan keuangan.

t4. Kami telah menyampaikan semua kelemahan signifikan yang ada padaperancangan dan pelaksanaan pengendalian intem yang dapat berdampaknegatif terhadap kemampuan Pemerintah Kabr-rpaten Larnprmg Barat dalammencapai tujuan pengendalian intern dan menginriikasikan keiemahan-kelemahan yang material "

15. Karni bertanggung jawab atas penyelenggaraan sistem pengelolaan keuangansesuai dengan ketentuan perundang-undangan t*ntang kcuangan negara danSAP.

I6" Fi.arni telah *:engiCentifrkasi dan mengungkapkan semila peraf*ran Can ulCang-undang yang berdampak langsung dan material terhadap penentuan jumlahdalam laporan keuangan.

17. Kami telah menyampaikan semua kejadian ketidakpatuhan terhadap peraturartdan penrndang-undangan yang berlaku.

Demikian surat representasi ini dibuat sebagai per{elasan atas hasil pemeriksaanBPK-RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

BUPATI LAMPUNG BARAT

US

fi" Rad*n Intan II No. i Way Mengaku, Liwa 34811 Telp (0728) 21155 Fax. (0728) 21139

?l

*

q*(

N

xiii

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 ini telah

disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah

pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan Pemerintahan. Laporan Keuangan ini

meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian

sumber daya keuangan yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung

Barat yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam

satu periode pelaporan selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020.

Pada Tahun Anggaran 2020, realisasi pendapatan daerah sebesar

Rp1.011.011.754.760,29 atau mencapai 99,06% dari anggaran sebesar

Rp1.020.583.353.567,79 dan realisasi belanja daerah dan transfer daerah sebesar

Rp984.638.003.139,84 atau mencapai 93,61% dari anggaran sebesar

Rp1.051.835.350.475,51 serta realisasi surplus /(defisit) sebesar Rp26.373.751.620,45

SILPA TA 2020 sebesar Rp57.625.748.528,17 atau mengalami peningkatan sebesar

Rp22.373.751.620,45 atau 63,47% dari SILPA TA 2019 sebesar

Rp35.251.996.907,72.

2. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau

penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.

Saldo Anggaran Lebih Awal adalah Saldo Anggaran Lebih pada tahun sebelumnya,

yaitu tahun 2019 sebesar Rp35.251.996.907,72. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan

Pembiayaan Tahun Berjalan adalah sebesar Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun 2019

yang digunakan untuk pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2020 sebesar Rp35.251.996.907,72.

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lampung Barat

pada Tahun Anggaran 2020 menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)

sebesar Rp57.625.748.528,17. Saldo Anggaran Lebih Akhir untuk Tahun Anggaran

2020 adalah sebesar Rp57.625.748.528,17 yang terdiri atas surplus LRA sebesar

Rp26.373.751.620,45 ditambah pembiayaan neto sebesar Rp31.251.996.907,72.

3. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,

kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Neraca Pemerintah Daerah Kabupaten

Lampung Barat per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 yang disajikan adalah

hasil dari proses Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang dilakukan sesuai

Permendagri 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.

xiv

Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan sebesar

Rp2.635.377.382.764,22 mengalami peningkatan sebesar Rp249.018.083.052,43 atau

mencapai 10,43% dari nilai aset per 31 Desember 2019 sebesar

Rp2.386.359.299.711,79. Nilai Aset per 31 Desember 2020, terdiri dari Aset Lancar

sebesar Rp92.790.480.220,67; Investasi Jangka Panjang sebesar

Rp39.151.070.830,09; Aset Tetap (netto setelah akumulasi penyusutan) sebesar

Rp2.370.966.719.944,64; dan Aset Lainnya (netto) sebesar Rp132.469.111.768,82.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan masing-

masing sebesar Rp9.978.324.388,96 dan Rp2.625.399.058.375,26.

4. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah

ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Lampung Barat untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode

pelaporan.

Laporan Operasional menyajikan unsur Pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari

operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar

biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar

Rp883.448.634.492,40, sedangkan jumlah beban dan transfer adalah sebesar

Rp853.082.657.159,66, sehingga terdapat Surplus dari Kegiatan Operasional senilai

Rp30.365.977.332,74. Surplus/(Defisit) Kegiatan Non Operasional dan Pos-pos Luar

Biasa masing-masing sebesar (Rp2.901.166.032,00) dan (Rp19.332.152.893,00),

sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat mengalami Surplus-LO

sebesar Rp8.132.658.407,74.

5. LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan

kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada

tanggal pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas

operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.

Arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan kemampuan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat untuk membiayai aktivitas operasionalnya. Arus kas bersih yang

dihasilkan dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31

Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp167.243.258.240,45 dan

Rp217.167.373.983,49 atau mengalami penurunan sebesar (Rp49.924.115.743,04)

atau (22,99%).

Arus kas aktivitas investasi aset non keuangan mencerminkan penerimaan dan

pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi

yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat. Arus kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas investasi aset non

keuangan untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

masing-masing sebesar (Rp140.869.506.620,00) dan (Rp220.878.333.553,99)

xv

Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

bruto berkaitan dengan defisit atau penggunaan surplus anggaran. Arus kas bersih dari

aktivitas pembiayaan untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020

dan 2019 masing-masing sebesar (Rp4.000.000.000,00) dan (Rp1.550.000.000,00).

Arus kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

bruto yang tidak mempengaruhi APBD. Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran

untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019 masing-

masing sebesar (Rp771.401.074,45) dan Rp1.058.586.890,45.

Saldo akhir kas TA 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp57.878.843.813,29 dan

Rp36.276.493.267,29 atau mengalami peningkatan sebesar Rp21.602.350.546,00 atau

59,55%.

6. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat

menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2020 adalah sebesar

Rp2.378.401.492.919,38 ditambah Surplus - LO sebesar Rp8.132.658.407,74;

kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi berupa lain-lain sebesar

Rp238.864.907.048,14 sehingga Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah

sebesar Rp2.625.399.058.375,26.

7. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami

oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun

manajemen entitas pelaporan. Laporan Keuangan mungkin mengandung informasi

yang dapat mempunyai potensi kesalahpahaman di antara pembacanya. Oleh karena

itu, untuk menghindari kesalahpahaman, atas sajian laporan keuangan harus dibuat

Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan pengguna

dalam memahami Laporan Keuangan.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka

yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas,

dan Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan

akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang

diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi

Pemerintahan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan

penyajian laporan keuangan secara wajar.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran

Lebih, dan Laporan Arus Kas, Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat untuk

tahun yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2020 disusun dan disajikan

berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan

Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2020 disusun dan disajikan dengan menggunakan

basis akrual.

No URAIAN Catatan2020 (Audited) 2019 (Audned)

Anggaran Realisasi Yo Realisasi

I 2 3 1 5 6 7

1

2

3

4

5

6

7

8

I10

11

12

't3

14

15

16

17

18

19

20

2t22

2

A25

26

tt28

29

30

31

32

33

PENDAPATAN

PE}IDAPATAI{ ASLI DAERAH

Pendapatan Pajak Daerah

Pendapabn Refibu$ Daerah

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kokayaan Daerah yang D,ipisahkan

Lslo.hin PAD yang $ah

Jumlah Pendapabn Asll lhenh (3 e.d.6)

PEI{DAPATAU TRAIISFER

TRA}ISFER PEIiIERINTAH PUSAT.DANA PERII{BAIIGAN

@iHasilPajakBrui Hasil Bukan PajaUSumber Daya Alam

Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Xhusus Fisik

Dana Alokasl l(hrrsus Non FblkJumlah Pendapahn Transfer Pusat Dana Perimbangan {10 s.d. 14}

TRANSFER PEIIERIilTAH PUSAT. I.AINT{YA

Dana Ohnomi Khusus

Dana Penyesuaian

Dana Alokasi DesalPekon

Jumlah Pendapatan Trangfer Pueat Lainnya (17 s.d. 19)

TR I{$FER PEiilERi}'ITAH PROVINSI

Dana Bagi Haail Paiak dari PmimiPendapatrn Bql Hasll Lalnnya

Jumlah Pendapatrn Transfer Psmerlntah Provlnrl (12 td, NlJumlah Pendapatan Transfer (1$20+24)

I.AI}I.LAIN PEI{DAPATAN YAIIG SAH

Pendapatsn Hihah dari Pemefinbh

Pendapahn Hibah dari Pemerinhh Daerah Lainnya - LRA

Pendapahn Hibah dad Kelompok MasyarakaU Perorangan . LRA

Pendapahn Hibah 0ana B0SPendapatan Dana Darurat

Bantuan Keuangan dari Provinsi

Jumlah Lain.lain Pendapatan yang &h {27 s.d.32}

5.1.1.

5.1.1.1.

5.1 .1 .1 .1 ^

5.1.1.1.2.

5,1 .1 .1.3.

5.1.1,1.4.

10.984.037.486,00

4.754.838.247 ,A0

4.757.968.4',r3.47

45,274.459.533,27

11.794.800.883,00

3.018.063.766,00

4.E09.979.700,29

41,596,621,104,74

10738

63,47

101,09

91,88

13.376.645.930,00

2.227.953.290,00

4.431.364.496,46

45,231,452,S40,'10

85.771,303.679,74 61,2'19,485.454,03 93,08 65.267.410,684,58

5.1.1.2.

5.1.1.2.1.

5.1.1.2.1.1.

5.1.1.2.1.2-

5.1 .1.2.1 .3.

5.1.1.2.1.4.

5.1 .1.2.1 .5.

12.342.476.850,00

7.595.592.391,00

500.613.338.000,00

103.819.679.000.00

il.m9.557.424.00

10.219.127.884,00

7.911.070.030,00

497.587.974.000,00

1U).001.107.517,00

s1.524.5S7.271.00

82,80

104,15

99,40

96,32

100t5

10.686.260.139,00

5.s19.994.728,00

543.777.950.000,00

138,806.939.793,00

92.921.772.600,00

715.670.643.665,00 707.213.876.702,00 98,82 791.712.917.260,A0

5.1.1.2.2.

5.1.1.2.2.1.

0,00

0,00

126.016.068.000,00

0,00

0,00

126.016.068.000,00

0,00

0,00

100,00

0,00

0,00

127,188.855.977.00

126,016,068,000,00 126.016,068,000,00 100,00 127,188,855,977,00

5,1.t.2,t.

5,1,1,2,3,1, 58,752,140.223,05

0,00

62,140.456,604,26

0,00

105,77

0,00

70,674.988,287,03

0,00

58,752,i40,223,05 62,140,456,6011,26 $5,77 70.674.988.287,03

900.438.851.888,05 895.100r01.306,6 99,{4 989.576.761.524,03

5.t.1.3.5,1 ,1,3.

5.1.1.3.

20,362,528,000,00

0,00

0,00

34.010.670.000,00

0,00

0.00

20,362.528,000,00

0,00

0,00

34.029.360.000,00

0,00

0.00

100,00

0,00

0,00

100,05

0,00

0.00

36.091.614.000,00

0,00

0,00

3'l_371 .840.000,00

0,00

0,00

54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03 67.'163.41i4.000,00

34 JUmLAH PENDAPATAN (7 + 25 + 33) 1.020.583.353.567,79 1.0t1.011.754.760,29 s,06 1.122.307.632.188,59

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

04

&t

BELANJABELA}IJAOPERASI

Behnja Pegawai

Behnja Barang

Belanja Bunga

Belanja Sub$di

Belania Hibah

Belanja Bantuan Sosid

Jumlah Belania Operasi(37 s.d.42)

BELANJA TIIODAL

Belanja Tanah

Belanja Peralatsn dan l4esin

Bdanja Gedung dan Bangunan

Belanja Jalan,lrigasi dan Jaringan

Belanja Aset Tetap Lainnya

Jumlah Behnja l{odal(45 s.d.49}

BELA}IJA TIDAK TERDUGABehnja Tidak Teduga

Jumlah Belanja Tak Terduga (52)

JUi|LAH BELAI{JA (43 + 50 + 58)

TRAiISFERTRAI{SFER BAGI HASIL KE DESA

Bagi Hasil Pajak

Bagi l'lasil Retibusi

Jumla[ Transfer Bagl Hasll Ke Desa (57 s.d,58)

TRA}ISFER' BAI{TUAII KEUAI{GAHBantuan Keuangan kepada Provinsi

Bantuan Keuangan kepada Desa

Bantuan Keuangan Kepada Partai Polifik

Jumhh TrandsrlBrnturn Ksuangrn (0'l l.rl, i3)

JUnLAHTMI|SFER(50r Ul

5.1.2.

5.1.2.1.

5.1.2.1.1.

5.1.2.1.2.

5.1.2.1.3.

5.1.2.1.4.

5.1.2.1 .5.

5.1.2.1.6.

465.3r9.922.931,51

213.180.086.459,85

0,00

0,00

15.419,867.900,00

250.000.000,00

424.325.254.536,00

198.758.705.807,84

0,00

0,00

13.493.585.000,00

250.000.000.00

91,19

93,24

0,00

0,00

87,51

100.00

415.872.475.122,00

287.300.408.320,10

0,00

0,00

16.180.765.800,00

250.000.000.00

694.169.877.291,36 636.827.545.343,84 91,74 719,603.649.242,10

5.122.5:t.2.2.

5.1.2.2.

5.1.2.2.

5.1.2.2.

5.1.2.2.

240.000.000,00

42.042.628.760,00

43.061.204.039,00

50.153.609.263,60

10.025.957.500,00

239.570.000,00

40.402.844.896,00

42.336.328.293,00

48.597.784.030,00

9.292.979.401,00

99,82

96,10

98,32

96,90

92,69

311.618.750,00

29.832.747,660,46

69.298.809.234,53

111 .868.780.540,00

9.566.377.369,00

145.523.399.562,60 110.869.506.620,00 96,80 220.878,333.553,99

5.12.3.

5.1.2.3. 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72 844.780.000,00

27.052,669.r38,55 22.108.088,093,00 81,72 844.780.000,00

866.745.946.092,5'l 799.805.1/O.056,84 92,28 94{.326.762.796,09

5.1.2.1.

5.1.2.4.

5.1.2.4.

1.098.403.800,00

475.483.900,00

1.052.279.400,00

265.067.000,00

95,80

55,75

1.060.608.000,00

171.208.000,00

1.573.887.700,00 1.317.3't6.'$0,00 83,70 1231.816.000,00

5.12.5.5.1.2.5.

5.1.2.5.

5.1.2.5.

0,00

182.844.242.000,00

671.274.683,00

0,00

182.844.242.000,00

071.274.683,00

0,00

100,00

100,00

292.859.280,00

182.495.879.000,00

671.274.683,00

183,515,S10,083,00 1E3.515,S16,083,00 100,00 1Blt,440,012.963,00

1E5.089.{04.383,00 t8{,432,863.0E3,00 09,86 t8{.68t,828,9t3,00

66 JUIILAH BELAI,IJA DAH TRAiISFER ( 54 + 65) 1.051.835.35{t.475,51 984.638.003.139,84 93,61 1.126.018.591.750,09

67 SURPLUS / (DEFTSTT) (34.66) 5.1.3 (31.251.996.9)7,72) 26.373.751.620,45 (84,39) (3.710,959.570,50)

F==1L ., s'j

PEI'ERINTAH KABUPATEN |jIIIPUHG BARAT

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DA}I BELANJA DAERAH

UNTUKTAHUN YANG BERAKHIR SAHPAI DENGAN 3' DESEiTBER 2(}2(l DAN 2019(dalam rupiah)

Hal. 1

(dalam rupiah)

2020 (Audtted) 2019 (Audited)No URAIAN Catatan

Anggaren Rcallraei olo Rcslitrsl{ 7 3 4 5 6 I

5.1,{.5.1.4.1.

5.1.4.1.1. 35.251.996.907,72

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0.00

35.251 .996.907,72

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0.00

100,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0.00

4A.512.956.478,22

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0.00

35.251.996.907,72 35,251.996.907,72 100,00 40.512.956.478,22

5,1.4.2,

5.1.4.2.1 . 4.000.000.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

4.000.000.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00 0,00

100,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1.550.000.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0.00

4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 1.5$.000.000,00

68697A

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

8384

85

86

87

88

89

90gl

92g3

94

95

96

97

PEilBIAYAANPEllERltlAAl'l PEilBnYAAiI

Penggunaan $LPA bhun sebelumnya

Pencairan Dana Cadangan

Hasil Penjualan Kekayaan Daaah yang DipMhkanPlnjaman Dalam Negeri- Pemerinhh Pusat

Pinjaman Dalam Negeri- Pemerinhh Daerah Lainnya

Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank

Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pinjaman Dalam Negeri- Obligasi

Pinjaman Dalam Negeri- Lainnya

Penerimaan Kembali Piniaman Kepada Pousahaan Negara

Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Daerdr

Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Pemedntah Daerah Lainnya

Jumlah Penerimaan Pembiayaan flO s.d.8t)FEiIGELUARAN PEITIBIAYAAI

Pembontukan Dana Cadangan

Penyortaan Modal Pernerintah Daerah

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerinhh Pusat

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Pemerinhh Daerah Lainnya

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- 0bligasi

Pembayaran Pokok Pinjaman Dahm Negeri - Lainnya

Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Negara

Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah

Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainrrya

Pembedan Pinjaman Kepada Pemerinhh Daerah Lainnya

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan (81 s.d, 95)

PEMBL\YAAN NETO {82. 96} 31 .251.996.907,72 31.25'1.996.907,72 100,00 38.962.950.478,22

98 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (67 + 97) 5.1.5 57.625.748.528,17 35.251.996.907,72

aras Keuargan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan lapwan keuangan seura

BARAT,

MABSUS

ra

**f

Hal. 2

(dalam rupiah)

2019 (Audited)

Anggaran Realisasi % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 PENDAPATAN 5.1.1.2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.1.1.1.

3 Pendapatan Pajak Daerah 5.1.1.1.1. 10.984.037.486,00 11.794.800.883,00 107,38 13.376.645.930,00

4 Pendapatan Retribusi Daerah 5.1.1.1.2. 4.754.838.247,00 3.018.063.766,00 63,47 2.227.953.290,00

5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.1.1.1.3. 4.757.968.413,47 4.809.979.700,29 101,09 4.431.364.496,46

6 Lain-lain PAD yang Sah 5.1.1.1.4. 45.274.459.533,27 41.596.621.104,74 91,88 45.231.452.948,10

7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s.d. 6) 65.771.303.679,74 61.219.465.454,03 93,08 65.267.416.664,56

8 PENDAPATAN TRANSFER 5.1.1.2.

9 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN 5.1.1.2.1.

10 Bagi Hasil Pajak 5.1.1.2.1.1. 12.342.476.850,00 10.219.127.884,00 82,80 10.686.260.139,00

11 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 5.1.1.2.1.2. 7.595.592.391,00 7.911.070.030,00 104,15 5.519.994.728,00

12 Dana Alokasi Umum 5.1.1.2.1.3. 500.613.338.000,00 497.587.974.000,00 99,40 543.777.950.000,00

13 Dana Alokasi Khusus Fisik 5.1.1.2.1.4. 103.819.679.000,00 100.001.107.517,00 96,32 138.806.939.793,00

14 Dana Alokasi Khusus Non Fisik 5.1.1.2.1.5. 91.299.557.424,00 91.524.597.271,00 100,25 92.921.772.600,00

15 Jumlah Pendapatan Transfer Pusat-Dana Perimbangan (10 s.d. 14) 715.670.643.665,00 707.243.876.702,00 98,82 791.712.917.260,00

16 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT- LAINNYA 5.1.1.2.2.

17 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00

18 Dana Penyesuaian 0,00 0,00 0,00 0,00

19 Dana Alokasi Desa/Pekon 5.1.1.2.2.1. 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 127.188.855.977,00

20 Jumlah Pendapatan Transfer Pusat-Lainnya (17 s.d. 19) 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 127.188.855.977,00

21 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 5.1.1.2.3.

22 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 5.1.1.2.3.1. 58.752.140.223,05 62.140.456.604,26 105,77 70.674.988.287,03

23 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

24 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (22 s.d. 23) 58.752.140.223,05 62.140.456.604,26 105,77 70.674.988.287,03

25 Jumlah Pendapatan Transfer (15+20+24) 900.438.851.888,05 895.400.401.306,26 99,44 989.576.761.524,03

26 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.1.1.3.

27 Pendapatan Hibah dari Pemerintah 5.1.1.3. 20.362.528.000,00 20.362.528.000,00 100,00 36.091.614.000,00

28 Pendapatan Hibah dari Pemerintah Daerah Lainnya - LRA 0,00 0,00 0,00 0,00

29 Pendapatan Hibah dari Kelompok Masyarakat/ Perorangan - LRA 0,00 0,00 0,00 0,00

30 Pendapatan Hibah Dana BOS 5.1.1.3. 34.010.670.000,00 34.029.360.000,00 100,05 31.371.840.000,00

31 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00

32 Bantuan Keuangan dari Provinsi 0,00 0,00 0,00 0,00

33 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah (27 s.d. 32) 54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03 67.463.454.000,00

34 JUMLAH PENDAPATAN (7 + 25 + 33) 1.020.583.353.567,79 1.011.011.754.760,29 99,06 1.122.307.632.188,59

35 BELANJA 5.1.2.36 BELANJA OPERASI 5.1.2.1.

37 Belanja Pegawai 5.1.2.1.1. 465.319.922.931,51 424.325.254.536,00 91,19 415.872.475.122,00

38 Belanja Barang 5.1.2.1.2. 213.180.086.459,85 198.758.705.807,84 93,24 287.300.408.320,10

39 Belanja Bunga 5.1.2.1.3. 0,00 0,00 0,00 0,00

40 Belanja Subsidi 5.1.2.1.4. 0,00 0,00 0,00 0,00

41 Belanja Hibah 5.1.2.1.5. 15.419.867.900,00 13.493.585.000,00 87,51 16.180.765.800,00

42 Belanja Bantuan Sosial 5.1.2.1.6. 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 250.000.000,00

43 Jumlah Belanja Operasi (37 s.d. 42) 694.169.877.291,36 636.827.545.343,84 91,74 719.603.649.242,10

44 BELANJA MODAL 5.1.2.2.

45 Belanja Tanah 5.1.2.2. 240.000.000,00 239.570.000,00 99,82 311.618.750,00

46 Belanja Peralatan dan Mesin 5.1.2.2. 42.042.628.760,00 40.402.844.896,00 96,10 29.832.747.660,46

47 Belanja Gedung dan Bangunan 5.1.2.2. 43.061.204.039,00 42.336.328.293,00 98,32 69.298.809.234,53

48 Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan 5.1.2.2. 50.153.609.263,60 48.597.784.030,00 96,90 111.868.780.540,00

49 Belanja Aset Tetap Lainnya 5.1.2.2. 10.025.957.500,00 9.292.979.401,00 92,69 9.566.377.369,00

50 Jumlah Belanja Modal (45 s.d. 49) 145.523.399.562,60 140.869.506.620,00 96,80 220.878.333.553,99

51 BELANJA TIDAK TERDUGA 5.1.2.3.

52 Belanja Tidak Terduga 5.1.2.3. 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72 844.780.000,00

53 Jumlah Belanja Tak Terduga (52) 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72 844.780.000,00

54 JUMLAH BELANJA (43 + 50 + 53) 866.745.946.092,51 799.805.140.056,84 92,28 941.326.762.796,09

55 TRANSFER56 TRANSFER BAGI HASIL KE DESA 5.1.2.4.

57 Bagi Hasil Pajak 5.1.2.4. 1.098.403.800,00 1.052.279.400,00 95,80 1.060.608.000,00

58 Bagi Hasil Retribusi 5.1.2.4. 475.483.900,00 265.067.000,00 55,75 171.208.000,00

59 Jumlah Transfer Bagi Hasil Ke Desa (57 s.d. 58) 1.573.887.700,00 1.317.346.400,00 83,70 1.231.816.000,00

60 TRANSFER/ BANTUAN KEUANGAN 5.1.2.5.

61 Bantuan Keuangan kepada Provinsi 5.1.2.5. 0,00 0,00 0,00 292.859.280,00

62 Bantuan Keuangan kepada Desa 5.1.2.5. 182.844.242.000,00 182.844.242.000,00 100,00 182.495.879.000,00

63 Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 5.1.2.5. 671.274.683,00 671.274.683,00 100,00 671.274.683,00

64 Jumlah Transfer/Bantuan Keuangan (61 s.d. 63) 183.515.516.683,00 183.515.516.683,00 100,00 183.460.012.963,00

65 JUMLAH TRANSFER (59 + 64) 185.089.404.383,00 184.832.863.083,00 99,86 184.691.828.963,00

66 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER ( 54 + 65) 1.051.835.350.475,51 984.638.003.139,84 93,61 1.126.018.591.759,09

67 SURPLUS / (DEFISIT) (34 - 66) 5.1.3 (31.251.996.907,72) 26.373.751.620,45 (84,39) (3.710.959.570,50)

1

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

No U R A I A N Catatan2020 (Audited)

Hal. 1

(dalam rupiah)

2019 (Audited)

Anggaran Realisasi % Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

No U R A I A N Catatan2020 (Audited)

68 PEMBIAYAAN 5.1.4.69 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 5.1.4.1.

70 Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya 5.1.4.1.1. 35.251.996.907,72 35.251.996.907,72 100,00 40.512.956.478,22

71 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00

72 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00 0,00 0,00

73 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00 0,00

74 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

75 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00

76 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00

77 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00

78 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

79 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00 0,00

80 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

81 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

82 Jumlah Penerimaan Pembiayaan (70 s.d. 81) 35.251.996.907,72 35.251.996.907,72 100,00 40.512.956.478,22

83 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 5.1.4.2.

84 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00

85 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.1.4.2.1. 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 1.550.000.000,00

86 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00 0,00 0,00

87 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

88 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00 0,00 0,00

89 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan 0,00 0,00 0,00 0,00

90 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00 0,00 0,00

91 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

92 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00 0,00 0,00

93 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00

94 Pembayaran Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

95 Pemberian Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

96 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan (84 s.d. 95) 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 1.550.000.000,00

97 PEMBIAYAAN NETO (82 - 96) 31.251.996.907,72 31.251.996.907,72 100,00 38.962.956.478,22

98 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (67 + 97) 5.1.5 0,00 57.625.748.528,17 0,00 35.251.996.907,72

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI LAMPUNG BARAT,

PAROSIL MABSUS

Hal. 2

ffiPEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

PER 31 DESEMBER 2O2O DAN 2019

Lihat Cataton atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dart bporan keuangan secara kaseturuhan

(datam rupiah)

NO URAIAN Catatan 2A2A @udited) 2019 (Audited)

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

I

$aldo Anggaran Lebih Awal

Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

Subtotal(1-2)

Sisa Lebihi Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPF/SIKPA)

$ubtotal(3+4)

Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya

Lain-lain

$aldo Anggaran Leblh Akhlr (5 s,d. 7)

5.2.1.

5.2.2.

5.2.3.

5.2.4

5.2.5.

35.251.996,907,72

35.251.996.907,72

0,00

57 ,625.748.528,17

57.625.748.528,17

0,00

0,00

57.625,748,528,.l7

40.512.956,478,22

40.512.956.478,22

0,00

35.251.996.907,7?

35.251.996.907,72

0,00

0,00

35.25{.996 ,907,72

Hal.3

t.{

*

(dalam rupiah)

NO URAIAN Catatan 2020 (Audited) 2019 (Audited)

1 2 3 4 5

1 Saldo Anggaran Lebih Awal 5.2.1. 35.251.996.907,72 40.512.956.478,22

2 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan 5.2.2. 35.251.996.907,72 40.512.956.478,22

3 Subtotal (1-2) 0,00 0,00

4 Sisa Lebih/ Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) 5.2.3. 57.625.748.528,17 35.251.996.907,72

5 Subtotal (3+4) 57.625.748.528,17 35.251.996.907,72

6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya 5.2.4. 0,00 0,00

7 Lain-lain 0,00 0,00

8 Saldo Anggaran Lebih Akhir (5 s.d. 7) 5.2.5. 57.625.748.528,17 35.251.996.907,72

PAROSIL MABSUS

i

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

PER 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI LAMPUNG BARAT,

Hal. 3

ffiPEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

NERACAPER 31 DESEMBER2(l2(l DAN 2019

NO URAIAN Catatan2020

(Audited)2019

(Audited)1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

o

7

Io

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

ASET

ASET LANCAR

Kas di Kas Daerah

Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di BLUD

Kas Lainnya

Piutang Pajak Daerah

Piutang Retribusi

Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Piutang Lainlain PAD yang Sah

Piutang Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan

Piutang Transfer Pemerintah Lainnya

Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

Piutang Pendapatan tainnya

Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang

Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya

Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Bagian lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

Uang Muka

Penyisihan Piutang Pendapatan

Penyisihan Piutang Lainnya

Beban Pegawai Dibayar Dimuka

Beban Barang Dibayar Dimuka

Beban Jasa Dibayar Dimuka

Beban Pemeliharaan Dibayar Dimuka

Beban Lainnya

Persediaan Bahan Pakai Habis

Persediaan Bahan/Material

Pensediaan Barang Lainnya

5.3.1.

5,3,1,1.

5.3.1,1,1.'t,

5.3.1,1.1.2.

5.3.1.1.1.3.

5.3.1.1.1.4.

5.3,1.1.1,5.

5.3 1.1.2.1.

5.3.1.1.2.2.

5.3.1.1.2.3.

5.3.1.1.2.4.

5.3.1.1.2.5.

5.3.1.1,2.6.

5,3,1.1,3.

5.3.1.1.4.

5.3.1.1.5.

5,3,1.1,5,

5.3.1,'t,5.

56.61$.022,757,98

0,00

12.284.275,00

776.077.960,69

472.462,U9,42

59.734.989,00

7,176.410,00

1.109j47 .122,90

3.047.944.105,00

0,00

0,00

19.243.392.783,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

(722,939,736,18)

0,00

0,00

0,00

13.914.579,66

0,00

0,00',,653,224,336,00

6,956,546,1 24,00

3.543.495.694,00

33,314.523,262,43

4.169,300,00

6.184.600,00

1 .1 12.153.828,09

1.839.462.276,77

22.234,138,00

10.043.080,00

0,00

6.065.491.448,72

2.349.157,491,00

0,00

21.866.537.067,25

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

(5.683,361.629,50)

0,00

0,00

0,00

56,499,957,66

0,00

0,00

1,261 ,991 ,389,00

8,737,858,703,00

2.057.420.950,00

31 Jumlah Aset Lancar {3 s.d. 30) 92.790,480.220,67 73.020.365.862,42

32

33

34

35

36

INVESTASI JANGKA PANJANG

INVE$TASI NON PERNiANEN

lnvestasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya

Dana Bergulir

lnvestasi Non Permanen Lainnya

5.3.1.2.1.1

5.3.1.2.

5.3.1.2.1.

0,00

397,963,203,20

0,00

0,00

471.636.525,90

0,00

37 Jumlah lnvestasi Non Permanen (34 s.d. 36) 397.963.203,20 471.636.525,90

38

39

40

INVESTASI PERMANEN

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

lnveetasi Permanen Lainnya

5.3.1.2.2.

8.3,1,2,2,1, 38.753,107.626,89

0,00

33,800.39t.690,73

0,00

41 Jumlah lnvestasl Permanen (39 s.d.40) 38.7S3.107.626,89 33,896.392.690,73

42 Jumlah lnvestasi Jangka Panjang (37 + 4t) 39.151.070.830,09 34.368.029.216,63

43

44

45

46

47

48

49

50

ASET TETAP

Tanah

Peralatan dan Mesin

Gedung dan Bangunan

Jalan, lrigasi, dan Jaringan

Aset Tetap Lainnya

Konsfuksi Dalam Pengerjaan

Akumulasi Penyusutan

5.3.1.3.

5.3.1.3.1.

5.3,1.3.2.

5.3.1.3.3.

5.3.1.3.4.

5.3.1.3.5.

5.3.1.3.6.

5.3.1.3.7.

495.630.954.583,00

398.222.627.252,12

801.720.765.378,54

1,845.191.895.78/,87

63.634.263.210,39

10.390.189.508,00

fi .243.823.97 5.77 2,281

264.118.084.583,00

354.265.399.817,12

764.550.589.298,54

1.791.532.901.938,87

54.126.063.287,39

13.747.567.508,00(1.095.91 6.389.948.00)

5l Jumlah Aset Tetap (aa s.d. 50) 2.370.966.719.944,64 2.146.424.216.484,92

52

53

54

ASET LAITINYA

Aset Tak Benrujud

Aset Lain-lain

5.3.1.4.

s.3.1.4,1.

5.3.1.4.2.

407,463.351,11

132,061.848.417,71

482,791,730,11

132,063.896.417,71

55 Jumlah Aset Lainnya (53 s,d. 54) t 32.469.1 1 1 .768,82 132,546.688. 147 ,82

56 JUMLAH ASET {31+42+51+55} 2.635,377.382.764,22 2.386,359,299,711,79

Hal.4

NO URAIAN Catatan2020

(Auditad)20{9

(Auditad)1 2 3 4 5

57

58

59

60

61

62

63

64

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

Utang Bunga

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

Pendapatan Diterima Dimuka

Utang Belanja

Utang Jangka Pendek Lainnya

5,3.1.5.

5.3.1,5.1.

5.3.1.5.2.

5.3.1.5.3.

5,3,1.5,4,

217.804.986,00

0,00

0,00

232.875,000,00

9.225,554,802,00

0,00

90.039.389,45

0,00

0,00

210,375,000,00

7.354.106.302,00

1,196,500,00

65 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (59 e.d.64) 9.676.234.7E8,00 7.655.71 7.,l 91 ,45

66

67

68

KEWAJIEAN JANGKA PANJANG

Utang Balam Negeri

Utang Jangka Panjang Lainnya 5.3.1.5.5.

0,00

302.089.600,96

0,00

302.089.600,96

69 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (67 s.d. 68) 302.089.600,96 302.089.600,96

70 JUMLAH KEWAJTBAN (65 + 691 9.978.324.388,96 7.957.806,792,41

71

72

73

EKUITAS

EKUITAS

Ekuitas

5.3.1.1.2.

5.3.1.1.2.

5.3,1,1.2. 2,625.399.058.375,26 2.378,441.492.919,38

74 JUMLAH EKUTTAS (73) 2.625.399.058.375,26 2.378.491.492.9{9,38

75 JUMLAH KEWAJTBAN DAN EKUTTAS (70+74) 2.635.377,382.764,22 2,386.359.299.711,79

atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang Secara

NG BARAT,

S

**f

Hal.5

(dalam rupiah)

NO Catatan2020

(Audited)

2019

(Audited)

1 3 4 5

1 ASET 5.3.1.

2 ASET LANCAR 5.3.1.1.

3 Kas di Kas Daerah 5.3.1.1.1.1. 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43

4 Kas di Bendahara Penerimaan 5.3.1.1.1.2. 0,00 4.169.300,00

5 Kas di Bendahara Pengeluaran 5.3.1.1.1.3. 12.280.275,00 6.184.600,00

6 Kas di BLUD 5.3.1.1.1.4. 776.077.860,69 1.112.153.828,09

7 Kas Lainnya 5.3.1.1.1.5. 472.462.919,62 1.839.462.276,77

8 Piutang Pajak Daerah 5.3.1.1.2.1. 59.734.989,00 22.234.138,00

9 Piutang Retribusi 5.3.1.1.2.2. 7.176.410,00 10.043.080,00

10 Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 5.3.1.1.2.3. 1.109.147.122,90 0,00

11 Piutang Lain-lain PAD yang Sah 5.3.1.1.2.4. 3.047.944.105,00 6.065.491.448,72

12 Piutang Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 5.3.1.1.2.5. 0,00 2.349.157.491,00

13 Piutang Transfer Pemerintah Lainnya 0,00 0,00

14 Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya 5.3.1.1.2.6. 19.243.392.783,00 21.866.537.067,25

15 Piutang Pendapatan Lainnya 0,00 0,00

16 Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang 0,00 0,00

17 Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya 0,00 0,00

18 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran 0,00 0,00

19 Bagian lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 0,00 0,00

20 Uang Muka 0,00 0,00

21 Penyisihan Piutang Pendapatan 5.3.1.1.3. (722.939.736,18) (5.683.361.629,50)

22 Penyisihan Piutang Lainnya 0,00 0,00

23 Beban Pegawai Dibayar Dimuka 0,00 0,00

24 Beban Barang Dibayar Dimuka 0,00 0,00

25 Beban Jasa Dibayar Dimuka 5.3.1.1.4. 13.914.579,66 56.499.957,66

26 Beban Pemeliharaan Dibayar Dimuka 0,00 0,00

27 Beban Lainnya 0,00 0,00

28 Persediaan Bahan Pakai Habis 5.3.1.1.5. 1.653.224.336,00 1.261.991.389,00

29 Persediaan Bahan/Material 5.3.1.1.5. 6.956.546.124,00 8.737.858.703,00

30 Persediaan Barang Lainnya 5.3.1.1.5. 3.543.495.694,00 2.057.420.950,00

31 92.790.480.220,67 73.020.365.862,42

32 INVESTASI JANGKA PANJANG 5.3.1.2.

33 INVESTASI NON PERMANEN 5.3.1.2.1.

34 Investasi Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya 0,00 0,00

35 Dana Bergulir 5.3.1.2.1.1. 397.963.203,20 471.636.525,90

36 Investasi Non Permanen Lainnya 0,00 0,00

37 397.963.203,20 471.636.525,90

38 INVESTASI PERMANEN 5.3.1.2.2.

39 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.3.1.2.2.1. 38.753.107.626,89 33.896.392.690,73

40 Investasi Permanen Lainnya 0,00 0,00

41 38.753.107.626,89 33.896.392.690,73

42 39.151.070.830,09 34.368.029.216,63

43 ASET TETAP 5.3.1.3.44 Tanah 5.3.1.3.1. 495.630.954.583,00 264.118.084.583,00

45 Peralatan dan Mesin 5.3.1.3.2. 398.222.627.252,12 354.265.399.817,12

46 Gedung dan Bangunan 5.3.1.3.3. 801.720.765.378,54 764.550.589.298,54

47 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 5.3.1.3.4. 1.845.191.895.784,87 1.791.532.901.938,87

48 Aset Tetap Lainnya 5.3.1.3.5. 63.634.263.210,39 54.126.063.287,39

49 Konstruksi Dalam Pengerjaan 5.3.1.3.6. 10.390.189.508,00 13.747.567.508,00

50 Akumulasi Penyusutan 5.3.1.3.7. (1.243.823.975.772,28) (1.095.916.389.948,00)

51 2.370.966.719.944,64 2.146.424.216.484,92

52 ASET LAINNYA 5.3.1.4.

53 Aset Tak Berwujud 5.3.1.4.1. 407.463.351,11 482.791.730,11

54 Aset Lain-lain 5.3.1.4.2. 132.061.648.417,71 132.063.896.417,71

55 132.469.111.768,82 132.546.688.147,82

56 2.635.377.382.764,22 2.386.359.299.711,79

Jumlah Investasi Jangka Panjang (37 + 41)

i

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

NERACAPER 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

URAIAN

2

Jumlah Aset Lancar (3 s.d. 30)

Jumlah Investasi Non Permanen (34 s.d. 36)

Jumlah Investasi Permanen (39 s.d. 40)

Jumlah Aset Tetap (44 s.d. 50)

Jumlah Aset Lainnya (53 s.d. 54)

JUMLAH ASET (31+42+51+55)

Hal. 4

NO Catatan2020

(Audited)

2019

(Audited)

1 3 4 5

URAIAN

2

57 KEWAJIBAN 5.3.1.5.

58 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

59 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 5.3.1.5.1. 217.804.986,00 90.039.389,45

60 Utang Bunga 0,00 0,00

61 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 0,00 0,00

62 Pendapatan Diterima Dimuka 5.3.1.5.2. 232.875.000,00 210.375.000,00

63 Utang Belanja 5.3.1.5.3. 9.225.554.802,00 7.354.106.302,00

64 Utang Jangka Pendek Lainnya 5.3.1.5.4. 0,00 1.196.500,00

65 9.676.234.788,00 7.655.717.191,45

66 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

67 Utang Dalam Negeri 0,00 0,00

68 Utang Jangka Panjang Lainnya 5.3.1.5.5. 302.089.600,96 302.089.600,96

69 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (67 s.d. 68) 302.089.600,96 302.089.600,96

70 9.978.324.388,96 7.957.806.792,41

71 EKUITAS 5.3.1.1.2.

72 EKUITAS 5.3.1.1.2.

73 Ekuitas 5.3.1.1.2. 2.625.399.058.375,26 2.378.401.492.919,38

74 2.625.399.058.375,26 2.378.401.492.919,38

75 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (70+74) 2.635.377.382.764,22 2.386.359.299.711,79

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI LAMPUNG BARAT,

PAROSIL MABSUS

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (59 s.d. 64)

JUMLAH KEWAJIBAN (65 + 69)

JUMLAH EKUITAS (73)

Hal. 5

(dalam rupiah)

1 2 3 4 5

1 KEGIATAN OPERASIONAL2 PENDAPATAN 5.4.1.

3 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.4.1.1. 4 Pendapatan Pajak Daerah 5.4.1.1.1. 11.832.301.734,00 13.358.300.321,00

5 Pendapatan Retribusi Daerah 5.4.1.1.2. 3.015.197.096,00 2.010.894.900,00

6 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 5.4.1.1.3. 5.080.422.493,37 3.466.611.912,13

7 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 5.4.1.1.4. 38.556.573.354,02 45.726.881.540,36

8 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (4 s.d. 7) 58.484.494.677,39 64.562.688.673,49 9 PENDAPATAN TRANSFER 5.4.1.2.

10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN 5.4.1.2.1.

11 Dana Bagi Hasil Pajak 5.4.1.2.1.1. 8.720.699.003,00 12.184.689.020,00

12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 5.4.1.2.1.2. 7.060.341.420,00 6.370.723.338,00

13 Dana Alokasi Umum 5.4.1.2.1.3. 497.587.974.000,00 543.777.950.000,00

14 Dana Alokasi Khusus Fisik 5.4.1.2.1.4. 100.001.107.517,00 138.806.939.793,00

15 Dana Alokasi Khusus Non Fisik 5.4.1.2.1.5. 91.524.597.271,00 92.921.772.600,00

16 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (11 s.d. 15) 704.894.719.211,00 794.062.074.751,00 17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-LAINNYA

18 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 19 Dana Penyesuaian 0,00 0,00 20 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya (18 s.d. 19) 0,00 0,00 21 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI 5.4.1.2.2.

22 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.4.1.2.2. 59.517.312.320,01 61.550.231.215,47

23 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00 24 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (22 s.d. 23) 59.517.312.320,01 61.550.231.215,47 25 Jumlah Pendapatan Transfer (16+20+24) 764.412.031.531,01 855.612.305.966,47 26 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.4.1.3.

27 Pendapatan Hibah 5.4.1.3. 60.552.108.284,00 122.501.505.978,00

28 Pendapatan Dana Darurat 0,00 0,00

29 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 30 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah (27 s.d. 29) 60.552.108.284,00 122.501.505.978,00

31 JUMLAH PENDAPATAN (7+25+30) 883.448.634.492,40 1.042.676.500.617,96

32 BEBAN 5.4.2.

33 BEBAN OPERASI34 Beban Pegawai 5.4.2.1. 357.304.382.098,00 366.031.171.734,00

35 Beban Barang dan Jasa 5.4.2.2. 270.092.619.247,84 336.196.097.692,44

36 Beban Bunga 0,00 0,00

37 Beban Subsidi 5.4.2.3. 0,00 0,00

38 Beban Hibah 5.4.2.4. 13.493.585.000,00 21.282.668.573,00

39 Beban Bantuan Sosial 5.4.2.5. 250.000.000,00 250.000.000,00

40 Beban Penyusutan dan Amortisasi 5.4.2.6. 150.551.532.595,28 146.975.073.181,00

41 Beban Penyisihan Piutang 5.4.2.7. 319.024.580,54 5.431.197.957,76

42 Beban Lain-lain 5.4.2.8. 2.254.718.555,00 4.533.794.012,99

43 Jumlah Beban Operasi (34 s.d. 42) 794.265.862.076,66 880.700.003.151,19 44 BEBAN TRANSFER 5.4.2.9.45 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak 5.4.2.9. 1.052.279.400,00 1.060.608.000,00

46 Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan Lainnya 5.4.2.9. 265.067.000,00 171.208.000,00

47 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Propinsi 5.4.2.9. 0,00 292.859.280,00

48 Beban Transfer Bantuan Keuangan Desa 5.4.2.9. 56.828.174.000,00 55.638.310.200,00

49 Beban Transfer Keuangan Lainnya 5.4.2.9. 671.274.683,00 671.274.683,00

50 Jumlah Beban Transfer (45 s.d. 49) 58.816.795.083,00 57.834.260.163,00

51 JUMLAH BEBAN (43 + 50) 853.082.657.159,66 938.534.263.314,19

52 SURPLUS/ (DEFISIT) DARI OPERASI (31-51) 30.365.977.332,74 104.142.237.303,77

53 SURPLUS/ (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 5.4.4.

54 Surplus Penjualan Aset Nonlancar 5.4.4. 0,00 229.345.000,00

55 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00

56 Defisit Penjualan Aset Nonlancar 5.4.4. 0,00 (3.283.000,00)

57 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00

58 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 5.4.4. (2.901.166.032,00) (13.084.456.301,00)

59 JUMLAH SURPLUS/ (DEFISIT) DARI KEG. NON OPERASIONAL(54 s.d. 58) (2.901.166.032,00) (12.858.394.301,00)60 SURPLUS/ (DEFISIT) SEBELUM POS LUAR BIASA (52+59) 27.464.811.300,74 91.283.843.002,77

61 POS LUAR BIASA 5.4.4.

62 Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00

63 Beban Luar Biasa 5.4.4. 19.332.152.893,00 844.780.023,00

64 POS LUAR BIASA ( 62-63) (19.332.152.893,00) (844.780.023,00)

65 SURPLUS/ (DEFISIT)-LO (60 + 64) 8.132.658.407,74 90.439.062.979,77

1

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI LAMPUNG BARAT,

PAROSIL MABSUS

NO U R A I A N Catatan 2020 (Audited) 2019 (Audited)

Hal. 6

F==r slL:PETIiERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2O2O DAN 2019

METODE LANGSUHG(datam rupiah)

NO URAIAN Catatan 2020 (Audited) 2019 (Audited)

I 2 3 4 5

I ARUS KAS DARI AKTMTAS OPERASI 5,5,1,

2 Arus Masuk Kas 5,5.1,,l,

3 Penerimaan Paiak Daerah 5.5.1.1.1 11.794.800.883,00 13.376.645.930,00

4 Penerimaan Retibusi Oaerah 5.5.1.1.1. 3.018.063,766,00 2,227.953,290,00

5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daenh Yang Dipisahkan 5,5.1.1,1 4.809.979,700,29 4,431,364,496,46

6 Penerimaan LainJain PAD yang sah 5.5.1.1.1 41.596.621.104,74 45.231.452.948,10

7 Penerimaan Dana Bagi HasilPajak 5.5,1.1,2, 10.219.127.884,00 10.s86.260,139,00

I Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 5.5.1.1.2. 7.911.070.030,00 5.519.994.728,00

I Penerimaan Dana Alokasi Umum 5.5.1.1.2. 497.587.974.000,m 543.777.950,000,00

10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 5.5.1.1.2. 191.525.704.788,00 231.728.712.393,00

11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 5.5.1.1.2 126.016.068.000,00 127.188.855.977,00

12 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.5.1.1.2, 62.140.456.6A4,26 70.674.988.287,03

13 le4qqimaan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00

14 Penerlmaan Hlbah 5.5,1.1,2, 54,391.888.000,00 67.463,454,000,00

15 Penerimaan Dana Darurat 0,00 0,00

16 _jqgrimaan Lainnya 0,00 0,00

17 Bantuan Keuangan dari Provinsil Pemda Lainnya 0,00 0,00

18 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s,d. 17) {.011.0{ 1.754.760,29 1.122.907 .A32.1 88,59

'lg Arus Keluar Kas s.5.r.2.20 Pembayaran Pegawai 5.5.1.2.1 424,325.254.536,00 415.872.475.122,4Q

21 Pembayaran Barang 5.s.1.2.2. 198.758.705.807,84 287.300.408,320,10

22 Pembayaran Bunga 0,00 0,00

23 Pembayaran Subsidi 5.5.1,2.3. 0,00 0,00

24 Pembayaran Hibah 5.5.1.2.4. 13.493.585.000,00 16,180.765.800,00

25 Pembayaran Bantuan Sosial 5.5.1.2,5, 250.000,000,00 250,000,000,00

20 Pemhayaran Bagl Haell Pajak 5,5,1,2,8, 1,052,279,400,00 1,080,008,000,00

27 Pembayaran Bagi Hasil Rebibusi 5.5.1.2.6, 265.067.000,00 171.208.000,00

28 Pembayaran Bantuan Keuangan kepada Provinsi 5,5,1,2,7 0,00 292,859,280,00

29 Pembayaran Bantuan Keuangan kepada Desa 5.5.1.2.7. 182.844,242.000,00 182.495.879.000,00

30 Pembayaran Banfuan Keuangan Kepada Partai Politik 5.5.1.2.7 671.274.683,00 671.274.683,00

31 Pembayaran Tak Terduga 5.5.1.2.8. 22.108.088.093,00 844.780.000,00

32 Jumlah Arus Keluar Kas (20 s.d. 3l) 843.768.496.5{9,84 905.140.258.205,10

33 Arus Kas Bersih dariAktivitas Operasi(18.32) 167.?43.258.240,45 217.167.?73.983,49

34 ARUS KAS DARIAKTIVITAS INVESTASI 5.5.2.

35 Arus illasuk Kas 5.5.2.{. 0,00 0,00

36 Penjualan atas Tanah 0,00 0,00

37 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 0,00

38 Peniualan atas Gedung dan Banqunan 0,00 0,00

30 Penjualan atas Jalar, lrigasidan Jaringan 0,00 0,00

40 Penjualan Aoet TetaB Lainnya 0,00 0,00

41 Penjualan Aset Lainnya 0,00 0,00

42 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00

43 Penerimaan Penjualan lnvestasi Non Permanen 0,00 0,00

u Jumlah Arus Masuk Kas (36 s.d.43) 0,00 0,00

45 Arus Keluar Kas 5.5.2.2.

46 Perolehan Tanah 5.5.2.2.1. 239.570.000,00 311,618.750,00

47 Pemlehan Peralatan dan Mesin 5.5.2.2.2. 40.402.844.896,00 29.832.747.66A,46

48 Perolehan Gedung dan Bangunan 5.5.2.2.3. 42.336.328.293,00 69.298.809.234,53

49 ,-_Pelg]ehan Jalan, lrigasi dan Jaringan 5.5.2.2.4. 48.597.784.030,00 111.868.780.540,00

50 Perolehan Amt Tetap Lainnya 5.5"2.r.5. 9.29t,979.401,oCI 9,5ts6.377.36S,00

51 Pemlehan Aset Lalnnya

52 Jumlah Arus Keluar Kas (46 s.d. 5ll 140.869.506.620,00 220.878.333.553,99

53 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas lnvestasi (44. 52) {140.869.506.620,00} (220.878.333.553,99)

Hal.7

NO URAIAN Catatan 2AZA (Auditad) 2019 (Aud'lod)

1 2 3 4 5

54 ARUS KAS DARIAKTIVITAS PEMBIAYAAN 5.5.3.

55 Arus Maeuk Kas 5.5.3.1

56 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00

57 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Diplsahkan 0,00 0,0058 Pinjaman Dalam Negeri- Pemerintah Pusat 0,00 0,00

59 Pinjaman 0alam Negeri- Pemefintah Daerah Lainnya 0,00 0,00

60 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00

61 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00

62 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00

63 Pinjaman Dalam Negeri- Lainnya 0,00 0,00

64 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00

65 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,0066 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Psmerlntah Daerah Lainnya 0,00 0,00

67 Jumlah Arur Masuk Kas (58 s.d.66) 0,00 0,00

68 Arus Keluar Kas 5.s.3.2.

69 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,007A Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.5.3,2. 4,000.000,000,00 1,550.000,000,00

71 Pemhayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeil - Pemerintah Pusat 0,00 0,0072 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,0073 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,0074 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00

75 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Obligasi 0,00 0,0076 lrmlayalan Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lainnya 0,00 0,0077 Egl@lg! Eqjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,0078 Pemberian Piniaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,007g __lgrn[e{g1![i6rcl kepqq! PemerintEh Daerah Lainnya 0,00 0,0080 PembErian Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00

8t Jumlah Arus Keluar Kas (69 e.d, 80) 4,000.000,000,00 1.550.000.000,00

82 Arus Kas tsersih DariAktivitas Fembiayaan (67 - 81! (4.000.000.000,00) (1.550.000.000,00)

83 ARUS KAS DARI AKTMTAS NON ANGGARAN 5.5,4

84 Arus Masuk Kas 5.5.4.85 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 5.5.4. 48,749.061,271,00 65,278,541.015,6286 Penerimaan Hutang Jangka Pendek Lainnya 5.5.4. 0,00 1.196.500,0087 Saldo Kas Dana Bansos 5.5.4. 0,00 5.424.668,0088 Saldo Kas Dana BOS Afirmasidan BOS Kinerja 5.5.4. 0,00 901.329.360,0089 Penerimaan Dana BOS Afirmasidan BOS Kinerja 5.5.4. 5,280.000.000,00 0,0090 Uang Muka Belanja Yang Belum Dipertanggungjawabkan 5.5.4 0,00 91.305.973,00

9'l Jumlah Arus Maeuk Kar {85 s.d. 90) 54.029.061,271,00 66.277.797.516,62g2 Arua Ksluar Ka* 5.5,493 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 5,5,4, 48,621.295.674,45 65,219,210,626,17

94 Pembayaran Huhng Janglm Pendek Lalnnya 5.5,4, 1,196.500,00 0,oo

95 Pengeluaran Dana B0S Affirmasi dan B0S Kinerja 5.5.4 6377,970.171,0A 0,00

96 Jumlah Arug Keluar Kas (93 a.d, 95) 54.800.462,345,45 65.219.21 0,626,1 7

97 Arus Kas Bersih DariAktivitas Non Anggaran {91 .96} (771.401.074,4i) 1.058.586.890,45

98 KenaikanlPenurunan Kas {33 + 53 + 82 + 97} 21.602.350,546,00 (4.202.372.680,05)

99 34.276.493.267,29'10.478.865.947,34

100 Saldo Akhir Kas (98 + 99) 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29

fi1 Saldo Akhir Kas di BUD 5.5.5. 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43102 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 5,5.5, 0,00 4,169,300,00103 $aldo Akhk Kas di Bendahara Pengsluaran 5.5.5. 12.280.275,00 6.194,600,00

104 Saldo Akhir Kas di Bendahara BLUD 5.5,5, 776,077.880,69 1,112,153,828,09

105 Saldo Akhir Kas Lainnya 5,5,5. 472.482,918,6?, 1.839.462,276,77

106 Saldo Akhir Kas (101 s.d. 105) 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29

Uhat Catatan atas Lapran Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dai lapran keuangan secara keseluruhan

BUPATI LAMPUNG

L MABSUS

Hal.8

Saldo Awal Kas

(dalam rupiah)

1 3 4 5

1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 5.5.1.

2 Arus Masuk Kas 5.5.1.1.

3 Penerimaan Pajak Daerah 5.5.1.1.1. 11.794.800.883,00 13.376.645.930,00

4 Penerimaan Retribusi Daerah 5.5.1.1.1. 3.018.063.766,00 2.227.953.290,00

5 Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 5.5.1.1.1. 4.809.979.700,29 4.431.364.496,46

6 Penerimaan Lain-lain PAD yang sah 5.5.1.1.1. 41.596.621.104,74 45.231.452.948,10

7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 5.5.1.1.2. 10.219.127.884,00 10.686.260.139,00

8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 5.5.1.1.2. 7.911.070.030,00 5.519.994.728,00

9 Penerimaan Dana Alokasi Umum 5.5.1.1.2. 497.587.974.000,00 543.777.950.000,00

10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 5.5.1.1.2. 191.525.704.788,00 231.728.712.393,00

11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 5.5.1.1.2. 126.016.068.000,00 127.188.855.977,00

12 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 5.5.1.1.2. 62.140.456.604,26 70.674.988.287,03

13 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya 0,00 0,00

14 Penerimaan Hibah 5.5.1.1.2. 54.391.888.000,00 67.463.454.000,00

15 Penerimaan Dana Darurat 0,00 0,00

16 Penerimaan Lainnya 0,00 0,00

17 Bantuan Keuangan dari Provinsi/ Pemda Lainnya 0,00 0,00

18 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s.d. 17) 1.011.011.754.760,29 1.122.307.632.188,59

19 Arus Keluar Kas 5.5.1.2.

20 Pembayaran Pegawai 5.5.1.2.1. 424.325.254.536,00 415.872.475.122,00

21 Pembayaran Barang 5.5.1.2.2. 198.758.705.807,84 287.300.408.320,10

22 Pembayaran Bunga 0,00 0,00

23 Pembayaran Subsidi 5.5.1.2.3. 0,00 0,00

24 Pembayaran Hibah 5.5.1.2.4. 13.493.585.000,00 16.180.765.800,00

25 Pembayaran Bantuan Sosial 5.5.1.2.5. 250.000.000,00 250.000.000,00

26 Pembayaran Bagi Hasil Pajak 5.5.1.2.6. 1.052.279.400,00 1.060.608.000,00

27 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi 5.5.1.2.6. 265.067.000,00 171.208.000,00

28 Pembayaran Bantuan Keuangan kepada Provinsi 5.5.1.2.7. 0,00 292.859.280,00

29 Pembayaran Bantuan Keuangan kepada Desa 5.5.1.2.7. 182.844.242.000,00 182.495.879.000,00

30 Pembayaran Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 5.5.1.2.7. 671.274.683,00 671.274.683,00

31 Pembayaran Tak Terduga 5.5.1.2.8. 22.108.088.093,00 844.780.000,00

32 Jumlah Arus Keluar Kas (20 s.d. 31) 843.768.496.519,84 905.140.258.205,10

33 167.243.258.240,45 217.167.373.983,49

34 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI 5.5.2.

35 Arus Masuk Kas 5.5.2.1. 0,00 0,00

36 Penjualan atas Tanah 0,00 0,00

37 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 0,00 0,00

38 Penjualan atas Gedung dan Bangunan 0,00 0,00

39 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00 0,00

40 Penjualan Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00

41 Penjualan Aset Lainnya 0,00 0,00

42 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00

43 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen 0,00 0,00

44 Jumlah Arus Masuk Kas (36 s.d. 43) 0,00 0,00

45 Arus Keluar Kas 5.5.2.2.

46 Perolehan Tanah 5.5.2.2.1. 239.570.000,00 311.618.750,00

47 Perolehan Peralatan dan Mesin 5.5.2.2.2. 40.402.844.896,00 29.832.747.660,46

48 Perolehan Gedung dan Bangunan 5.5.2.2.3. 42.336.328.293,00 69.298.809.234,53

49 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.5.2.2.4. 48.597.784.030,00 111.868.780.540,00

50 Perolehan Aset Tetap Lainnya 5.5.2.2.5. 9.292.979.401,00 9.566.377.369,00

51 Perolehan Aset Lainnya

52 Jumlah Arus Keluar Kas (46 s.d. 51) 140.869.506.620,00 220.878.333.553,99

53 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (44 - 52) (140.869.506.620,00) (220.878.333.553,99)

NO URAIAN Catatan 2020 (Audited) 2019 (Audited)

1

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN ARUS KASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

METODE LANGSUNG

2

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (18 - 32)

Hal. 7

1 3 4 5

NO URAIAN Catatan 2020 (Audited) 2019 (Audited)

2

54 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 5.5.3.

55 Arus Masuk Kas 5.5.3.1.

56 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00

57 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 0,00 0,00

58 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00

59 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00

60 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00

61 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00

62 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00

63 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00

64 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00

65 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00

66 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00

67 Jumlah Arus Masuk Kas (56 s.d. 66) 0,00 0,00

68 Arus Keluar Kas 5.5.3.2.

69 Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00

70 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 5.5.3.2. 4.000.000.000,00 1.550.000.000,00

71 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat 0,00 0,00

72 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00

73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 0,00 0,00

74 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank 0,00 0,00

75 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi 0,00 0,00

76 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya 0,00 0,00

77 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara 0,00 0,00

78 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah 0,00 0,00

79 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya 0,00 0,00

80 Pemberian Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00 0,00

81 Jumlah Arus Keluar Kas (69 s.d. 80) 4.000.000.000,00 1.550.000.000,00

82 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pembiayaan (67 - 81) (4.000.000.000,00) (1.550.000.000,00)

83 ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 5.5.4

84 Arus Masuk Kas 5.5.4.

85 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 5.5.4. 48.749.061.271,00 65.278.541.015,62

86 Penerimaan Hutang Jangka Pendek Lainnya 5.5.4. 0,00 1.196.500,00

87 Saldo Kas Dana Bansos 5.5.4. 0,00 5.424.668,00

88 Saldo Kas Dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja 5.5.4. 0,00 901.329.360,00

89 Penerimaan Dana BOS Affirmasi dan BOS Kinerja 5.5.4. 5.280.000.000,00 0,00

90 Uang Muka Belanja Yang Belum Dipertanggungjawabkan 5.5.4. 0,00 91.305.973,00

91 Jumlah Arus Masuk Kas (85 s.d. 90) 54.029.061.271,00 66.277.797.516,62

92 Arus Keluar Kas 5.5.4

93 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 5.5.4. 48.621.295.674,45 65.219.210.626,17

94 Pembayaran Hutang Jangka Pendek Lainnya 5.5.4. 1.196.500,00 0,00

95 Pengeluaran Dana BOS Affirmasi dan BOS Kinerja 5.5.4. 6.177.970.171,00 0,00

96 Jumlah Arus Keluar Kas (93 s.d. 95) 54.800.462.345,45 65.219.210.626,17

97 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Non Anggaran (91 - 96) (771.401.074,45) 1.058.586.890,45

98 Kenaikan/Penurunan Kas (33 + 53 + 82 + 97) 21.602.350.546,00 (4.202.372.680,05)

99 Saldo Awal Kas 36.276.493.267,29 40.478.865.947,34

100 Saldo Akhir Kas (98 + 99) 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29

101 Saldo Akhir Kas di BUD 5.5.5. 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43

102 Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 5.5.5. 0,00 4.169.300,00

103 Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 5.5.5. 12.280.275,00 6.184.600,00

104 Saldo Akhir Kas di Bendahara BLUD 5.5.5. 776.077.860,69 1.112.153.828,09

105 Saldo Akhir Kas Lainnya 5.5.5. 472.462.919,62 1.839.462.276,77

106 Saldo Akhir Kas (101 s.d. 105) 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI LAMPUNG BARAT,

PAROSIL MABSUS

Hal. 8

ffiPEMERHTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2(}2(} DAN 2019

yang yang secara

NG

NO URAIAN Catatan 2020 (Audited) 2019 (Audited)

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

EKUITAS AYI'AL

SURPLUS'DEFBTT.LO

DAi'PAK KUMULATF PERUBAHAN KEBIJAKAH' KESAI.AHANIIENDASAR:

Koreksl Niial Persediaan

Selisih Revaluasi AkUva Tetap

Lain-lain

5.6

5.6

5.6

5.6

2.378.401.492.919,38

8.132.658.407,74

0,00

405,000.000,00

238.459.907.048,14

2.166.527A74.2&,73

90.439.062.979,77

0,00

1,990.629.999,00

119.4M.325.699,88

7 EKUITAS AKHIR 2.625.399.058.375,26 2.378.401.492.919,38

?r

*

I*f

(/il G

Hal. 9

(dalam rupiah)

NO Catatan 2020 (Audited) 2019 (Audited)

1 3 4 5

1 EKUITAS AWAL 5.6 2.378.401.492.919,38 2.166.527.474.240,73

2 SURPLUS/DEFISIT-LO 5.6 8.132.658.407,74 90.439.062.979,77

3

4 Koreksi Nilai Persediaan 0,00 0,00

5 Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 5.6 405.000.000,00 1.990.629.999,00

6 Lain-lain 5.6 238.459.907.048,14 119.444.325.699,88

7 2.625.399.058.375,26 2.378.401.492.919,38

URAIAN

1

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

PAROSIL MABSUS

2

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/ KESALAHAN

MENDASAR :

EKUITAS AKHIR

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

BUPATI LAMPUNG BARAT,

Hal. 9

Hal. 10

BAB 1 PENDAHULUAN

Pelaksanaan APBD Kabupaten Lampung Barat yang pada hakekatnya merupakan realisasi

dari pelaksanaan program/kegiatan atau perhitungan anggaran yang disusun dan

dilaksanakan dengan mempertimbangkan potensi, kondisi sosial ekonomi daerah, dan juga

dikaitkan tolok ukur Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Lampung Barat harus

dipertanggungjawabkan pelaksanaannya setiap tahun anggaran, yaitu dengan menyusun

dan menyampaikan Laporan Keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Hal tersebut sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah yang mewajibkan Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota

Menyampaikan Rancangan Undang-Undang/Peraturan Daerah tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN/APBD kepada Lembaga Perwakilan berupa

laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Laporan Keuangan Kabupaten Lampung Barat disusun dengan mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah serta Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah.

Laporan Keuangan Kabupaten Lampung Barat yang disusun dan disajikan dengan basis

akrual dapat menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel serta

memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan, khususnya sebagai

sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi

pengelolaan keuangan negara pada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) disusun dan disediakan sebagai sarana

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan

oleh pemerintah daerah selama satu periode pelaporan. LKPD digunakan untuk

membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan,

menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi pemerintah daerah dan

membantu menentukan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan komponen laporan keuangan yang

menjelaskan berbagai kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos laporan keuangan

yang disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo

Anggaran Lebih (LP SAL), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK),

dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) serta berbagai informasi tambahan yang bersifat

keuangan maupun non keuangan. CaLK ini juga merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari komponen laporan keuangan lainnya yang terdiri atas LRA, LP SAL, Neraca, LO,

LAK, dan LPE. Informasi yang disajikan dalam keenam laporan tersebut harus secara

bersama-sama dengan informasi yang disajikan dalam CaLK.

Hal. 11

1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah maka kepala daerah harus menyampaikan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang terdiri dari :

1. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi mengenai realisasi pendapatan,

belanja, surplus/defisit dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-

masing dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode tertentu.

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau

penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun

sebelumnya.

3. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,

kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.

4. Laporan Operasional

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah

ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan.

5. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama

periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non

keuangan, pembiayaan dan non keuangan.

6. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas

tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

CaLK sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan, menyajikan

informasi pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Dalam CaLK juga diuraikan realisasi pencapaian target kinerja keuangan yang telah

ditetapkan dalam kurun waktu tahun anggaran berjalan dan kebijakan akuntansi yang

meliputi penjelasan yang berkaitan dengan Realisasi Pencapaian Target Pendapatan

LRA dan Pendapatan LO, Penjelasan Pos Belanja, Beban, Pembiayaan, Perubahan

Saldo Anggaran Lebih, Aset, Kewajiban, Ekuitas, Arus Kas, dan Posisi Dana Cadangan

Daerah.

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tersebut menyajikan informasi yang bermanfaat

bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik

keputusan ekonomi, sosial maupun politik, dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :

1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

membiayai seluruh pengeluaran;

Hal. 12

2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi

dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dengan peraturan perundangan;

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan

dalam kegiatan pemerintah serta hasil-hasil yang dicapai;

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

mendanai seluruh aktivitasnya dan mencukupi kebutuhan kasnya;

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat aktivitas

yang dilakukan selama periode pelaporan.

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat ini disusun berdasarkan

ketentuan–ketentuan yang diatur dalam:

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);

3. Undang–Undang Nomor 6 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah

Tingkat II Lampung Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor

64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3452);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3851) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 19 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor

197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6409);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);

6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6516);

Hal. 13

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 134, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6516);

11. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5049) sebagaimana telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 11 Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020

Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4028);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4575);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5155);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

Hal. 14

19. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan

Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai

Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4972) sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6177);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan

Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5161);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5272);

25. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6523);

26. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

27. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif

Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 6057);

28. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

29. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2018 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 248, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 6279);

30. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

Hal. 15

31. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

32. Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi

Khusus Fisik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 364)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2018 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 11);

33. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 63);

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1425) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 (Berita Negara Republik

Indonesia Nomor 1447);

35. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan

Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun

2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

36. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan

Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547);

37. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi

Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang

Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 450);

38. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan

Kemampuan Keuangan Daerah Serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana

Operasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1067);

39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 655);

40. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan

Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);

41. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor

1781);

42. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak

Daerah Kabupaten Lampung Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat

Tahun 2011 Nomor 1);

Hal. 16

43. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi

Jasa Umum (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012

Nomor 3), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Lampung Barat Nomor 3 Tahun 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2020 Nomor 3);

44. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi

Jasa Usaha (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012 Nomor

4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat

Nomor 4 Tahun 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

Nomor 4);

45. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi

Perizinan Tertentu (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012 Nomor

5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat

Nomor 5 Tahun 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

Nomor 5);

46. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2017 Nomor 1);

47. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 5 Tahun 2019 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2019 Nomor 5);

48. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 Nomor 6);

49. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor ...Tahun 2021 tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun

Anggaran 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2021 Nomor

.....).

1.3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat disajikan dengan

sistematika sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

1.4. Profil dan Penjelasan Teknis

Bab 2 Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah

2.1. Ekonomi Makro

2.2. Kebijakan Keuangan

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah

Hal. 17

Bab 3 Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah

Ditetapkan

Bab 4 Kebijakan Akuntansi

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntansi

4.3. Dasar Pengukuran

4.4. Kebijakan Akuntansi

Bab 5 Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan

5.1. Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

5.2. Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

5.3. Penjelasan Pos-Pos Neraca

5.4. Penjelasan Pos-Pos Laporan Operasional

5.5. Penjelasan Pos-Pos Laporan Arus Kas

5.6. Penjelasan Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas

Bab 6 Penjelasan atas Informasi-informasi Nonkeuangan

6.1. Kegiatan yang Tidak Dapat Dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2020

6.2. Kegiatan yang Pencapaiannya Masih Dibawah Target

6.3. Kegiatan yang Sumber Dananya Non APBD Kabupaten

1.4. PROFIL DAN PENJELASAN TEKNIS

Kabupaten Lampung Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991

tanggal 16 Agustus 1991 dengan ibukota Liwa. Dengan telah diberlakukannya Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan Pemerintah

Nomor 38 tahun 2007 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai

Daerah Otonom dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi

Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72

Tahun 2019, memberikan kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

dengan didasarkan pada azas desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan

bertanggung jawab. Dalam rangka menyusun kewenangan dan organisasi perangkat daerah

Kabupaten Lampung Barat, maka telah dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah,

sebagai berikut:

1. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

2. Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 40 s.d. 66 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2016

3. Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 59 s.d. 77 Tahun 2019 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2019.

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016, Peraturan Bupati Lampung

Barat Nomor 40 s.d. 66 Tahun 2016 dan Perubahan Peraturan Bupati Lampung Barat

Nomor 59 s.d 77 Tahun 2019, maka susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten

Lampung Barat adalah sebagai berikut:

1. Sekretariat Daerah yang terdiri dari 11 (Sebelas) Bagian;

Hal. 18

2. Sekretariat DPRD yang terdiri dari 3 (tiga) Bagian;

3. Inspektorat

4. Dinas-Dinas Daerah berjumlah 20 (dua puluh) Dinas;

5. Badan dan Kantor yang terdiri dari : 5 (lima) Badan, dan 1 (satu) Kantor;

6. Kecamatan berjumlah 15 (lima belas) Kecamatan;

7. Kelurahan berjumlah 5 (lima) Kelurahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2018 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lampung Barat

Tahun 2017-2022 Visi Kabupaten Lampung Barat, yaitu: “Terwujudnya Kabupaten

Lampung Barat Hebat dan Sejahtera”.

Untuk mewujudkan Visi 2017-2022 Kabupaten Lampung Barat, upaya yang harus

dilakukan atau diemban oleh organisasi secara terencana dan menjadi direction (arahan)

untuk penjabaran tugas-tugas yang harus diemban oleh setiap satuan kerja yang ada dalam

organisasi pemerintah daerah dirumuskan misi Kabupaten Lampung Barat sebagai berikut:

1. Mengembangkan wilayah melalui pembangunan infrastruktur secara berkeadilan,

dengan memperhatikan aspek mitigasi bencana dan berwawasan lingkungan;

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat, cerdas dan berdaya saing;

3. Meningkatkan perekonomian yang berorientasi pada agro-bisnis dan agro-wisata

berbasis sumberdaya lokal;

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan amanah dengan

berorientasi pada pelayanan publik;

5. Mengembangkan perikehidupan masyarakat yang agamis, berbudaya, demokratis,

kesetaraan gender dan partisipatif.

Susunan Organisasi dan Pimpinan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020, sebagai berikut:

1. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

1) Bupati : PAROSIL MABSUS

2) Wakil Bupati : MAD HASNURIN

2. Dua Sekretaris

1) Sekretaris Daerah Kabupaten : AKMAL ABD. NASIR, S.H.

Asisten Bidang Hukum dan Organisasi : WASISNO SEMBIRING, S.E., M.P.

Asisten Bidang Perekenomian dan

Pembangunan

: Drs. ISMET INONI, M.M.

Asisten Bidang Administrasi Umum : Ir. NATA DJUDIN AMRAN, M.M.

2) Sekretaris DPRD : Drs. SYAEKHUDDIN, M.M.

3. Satu Inspektur : Drs. NUKMAN, M.M.

4. Lima Kepala Badan

1) Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

: Ir. OKMAL, M.Si

2) Badan Pengelolaan Keuangan Daerah : Drs. DAMAN NASIR, M.P.

3) Kepala Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia

: Drs. AHMAD HIKAMI

4) Badan Penelitian dan Pengembangan : Ir. NOVIARDI KUSWAN

5) Kepala Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

: MAIDAR, S.H., M.Si

Hal. 19

5. Satu Kantor

1) Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik : MUZAKAR, S.E.

6. Dua Puluh Kepala Dinas

1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan : BULKI, S.Pd.

2) Kepala Dinas Kesehatan : PAIJO, S.Km., M.Kes.

3) Kepala Rumah Sakit Daerah Alimuddin

Umar : dr. WIDYATMOKO KURNIAWAN, Sp.B

4) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat

: Ir. SUDARTO M., M.M.

5) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja : HAIZA RINSA, S.H.

6) Kepala Dinas Sosial : EDI YUSUF, S.Sos., M.H.

7) Kepala Dinas Ketahanan Pangan : RUSPAN ANWAR, S.H.

8) Kepala Dinas Lingkungan Hidup : Ir. ANSARI

9) Kepala Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil

: Drs. ADI UTAMA

10) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat

dan Pekon

: RONGGUR,S.I.P., M.Si

11) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk,

KB, Pemberdayaan Perempuan dan PA

: M. HENRY FAISAL, S.H., M.H.

12) Kepala Dinas Perhubungan : JAIMIN, S.I.P.

13) Dinas Komunikasi dan Informatika : PADANG PRIYO UTOMO, S.H.

14) Kepala Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan

: YUDHA SETIAWAN, S.I.P.

15) Kepala Dinas Penanaman Modal,

Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga

Kerja

: Ir. SUGENG RAHARJO

16) Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan

Pariwisata

: TRI UMARYANI, S.P., M.Si.

17) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan : Drs. SARIPAN HALIM, M.M.

18) Kepala Dinas Perikanan : KAMALUDIN, S.T.

19) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura : YEDI RUHYADI, S.P., M.P.

20) Dinas Perkebunan dan Peternakan : AGUSTANTO BASMAR, S.P., M.Si.

7. Lima Belas Camat :

1) Camat Sumber Jaya : AGUS SUPRIYATNA, S.P.

2) Camat Way Tenong : WAHYUDI HERU ISKANDAR, S.Sos.,

M.IP.

3) Camat Sekincau : M. AGUS SETIAWAN,S.E.,M.M

4) Camat Belalau : SRI HANDAYANI,S.H

5) Camat Batu Brak : SRI WIYATMI, S.T., M.P.

6) Camat Balik Bukit : Drs. AKMAL HAKIM

7) Camat Sukau : HADI SUTANTO, S.Kom., M.Si.

8) Camat Suoh : NOVI ANDRY, S.K.M., M.M.

9) Camat Gedung Surian : ERNAWATI, S.E.

10) Camat Kebun Tebu : INDRAYANI, M.Pd.

11) Camat Air Hitam : Drs. DAHLIN, M.Pd.

12) Camat Pagar Dewa : M. YONES, S.STP., M.H.

13) Camat Batu Ketulis : SUTIAN, S.Pd., M.Pd.

14) Camat Bandar Negeri Suoh : SURYANTO, S.Pd.

15) Camat Lumbok Seminung : PINNUR MZ, S.E.

Hal. 20

BAB 2 EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN

DAN INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. EKONOMI MAKRO

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun

Anggaran 2020 pada dasarnya tidak lepas dari pengaruh kondisi perekonomian Kabupaten

Lampung Barat. Pengaruh tersebut tidak saja terjadi pada aspek pengeluaran belanja

daerah, tetapi juga terhadap berbagai aspek penerimaan Pendapatan Daerah.

Ekonomi makro daerah dapat menjadi reflektor kinerja makro perekonomian daerah

sebagai bagian dari proses pembangunan secara umum di daerah tersebut, khususnya

pembangunan di bidang ekonomi.

Ekonomi Makro, mengkaji dan mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat

(keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah

tersebut, antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran,

jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran

internasional.

Pembangunan ekonomi merupakan usaha yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakat, memperbesar kesempatan kerja, meningkatkan pemerataan pembagian

pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi, dan menggeliatkan

pertumbuhan ekonomi.

2.1.1. Potensi Unggulan Daerah

Dalam rangka peningkatan kualitas manusia secara berkelanjutan maka dengan

memanfaatkan potensi-potensi sumber daya alam yang ada di daerah dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada era

otonomi saat ini menjadikan daerah secara kreatif berupaya melakukan peningkatan dalam

pengelolaan potensi wilayahnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

memberikan nilai tambah pada pendapatan daerah. Kabupaten Lampung Barat merupakan

salah satu daerah yang terus menerus berupaya mengoptimalkan potensi yang ada dalam

rangka menarik peluang investasi. Potensi unggulan Kabupaten Lampung Barat sangat

beragam berupa sumber daya pertanian, perikanan, pariwisata, industri rumah tangga yang

sangat mendukung dalam menciptakan dan meningkatkan kehidupan masyarakat yang

maju dan sejahtera.

Beberapa potensi yang bisa dijadikan komoditas unggulan dalam rangka mendukung

pembangunan di Kabupaten Lampung Barat sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

2.1.1.1. Tanaman Pangan dan Hortikultura

Sektor tanaman pangan dan hortikultura merupakan salah satu pilar utama dalam rangka

mendukung keberhasilan pembangunan di Kabupaten Lampung Barat dan memberikan

kontribusi cukup signifikan terhadap PDRB. Komoditas utama tanaman pangan dan

hortikultura yaitu padi, jagung, ubi, sayuran, dan kacang-kacangan.

Hal. 21

Keragamanan tanaman, hasil panen produksi beberapa komoditas tanaman pangan dan hortikultura dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014 – 2020

Komoditi

Luas Panen (Ha)

Tahun

2014 (ton)

Tahun

2015 (ton)

Tahun

2016 (ton)

Tahun

2017 (ton)

Tahun

2018 (ton)

Tahun

2019 (ton)

Tahun

2020 (ton)

Padi Sawah 26.030 24.743 27.317 28.460 30.308 31.363 25.251

Padi Ladang 54 10 2 0 24.493 515 930

Jagung 972 193 185 197 121 257 246

Kedelai 45 387 108 68 31 477 1.063

Kacang Tanah 237 229 181 189 121 189 185

Kacang Hijau 19 11 2 0 0 5 21

Ubi Kayu 255 179 124 153 96 133 163

Ubi Jalar 436 395 360 377 285 389 372

Sayuran 4.547 4.207 3.975 4.133 4.132 2.677 3.093

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Barat, 2020

Tabel 2. Produksi dan Produktifitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014-2020

Komoditi

Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Pro

du

ksi

(to

n)

Pro

du

ktiv

itas

(to

n/h

a)

Pro

du

ksi

(to

n)

Pro

du

ktiv

itas

(to

n/h

a)

Pro

du

ksi

(to

n)

Pro

du

ktiv

itas

(to

n/h

a)

Pro

du

ksi

(to

n)

Pro

du

ktiv

itas

(to

n/h

a)

Pro

du

ksi

(to

n)

Pro

du

ktiv

itas

(to

n/h

a)

Pro

du

ksi

(to

n)

Pro

du

ktiv

itas

(to

n/h

a)

Pro

du

ksi

(to

n)

Pro

du

ktiv

itas

(to

n/h

a)

Padi Sawah 124.944 4,80 129.530 5,42 27.317 5,01 146.393 5,14 157.602 5,20 164.803 5,25 126.255 5,00

Padi Ladang 149 2,76 28 2,76 2 2,73 0 3,5 7.638 3,06 1.545 3,00 2.790 3,00

Jumlah Padi 125.093 7,56 129.557 8,18 27.319 7,74 146.393 8,64 165.240 8,26 166.348 8,25 129.045 8,00

Jagung 972 4,17 875 4,17 185 4,3 825 4,3 398 4,19 616 4,19 754 4,19

Kedelai 53 1,17 497 1,17 108 1,26 88 1,26 40 1,29 617 1,29 1.375 1,29

Kacang Tanah 274 1,15 250 0 181 1,19 231 1,19 148 1,22 231 1,22 226 1,22

Kacang Hijau 17 0,90 9 0 2 0,93 0 0,93 0 0,89 4 0.89 19 0,89

Ubi Kayu 5.326 20,89 5.139 0 124 20,76 3.645 20,76 2.287 23,83 3.169 23,83 3.884 23,83

Ubi Jalar 4.213 9,66 3.855 0 360 9,98 3.997 9,98 3.022 10,60 4.125 10,60 3.944 10,60

Sayuran 72.219 0 54.979 0 58.380 0 62.794 0 64.793 0 50.231 0 58.262 0

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Barat, 2020

Hal. 22

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum produksi padi sawah mengalami kenaikan

produksi dari 124.944 ton pada Tahun 2014 menjadi 126.255 ton pada Tahun 2020. Faktor

utama dalam peningkatan produksi padi sawah adalah peningkatan produktivitas padi per

lahan, dimana pada Tahun 2014 produktivitas sebesar 4,80 ton/ha dan meningkat pada

Tahun 2020 sebesar 5,00 ton/ha. Untuk luas panen padi mengalami penurunan di tahun

2020 dibandingkan pada Tahun 2019, dikarenakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi penurunan produktivitas padi diantaranya terjadinya serangan hama tikus,

babi, wereng pada tanaman padi di beberapa daerah di Kabupaten Lampung Barat selain

itu juga dikarenakan tingginya curah hujan yang menyebabkan penurunan produktivitas

tanaman padi. Pada Tahun 2016 terjadi peningkatan produktivitas padi yang menyebabkan

peningkatan produksi padi. Upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi padi

adalah:

1. Penyediaan benih unggul yang menyebabkan peningkatkan produktivitas padi sawah

perhektar yang secara langsung menyebabkan meningkatnya produksi padi;

2. Bantuan sarana produksi budidaya padi melalui intensifikasi gerakan penerapan

pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Melalui gerakan ini dilakukan

pemasyarakatan sistem tanam padi jejer legowo. Keuntungan dari sistem ini adalah

dengan jarak yang lebih lebar akan menyebabkan maksimalnya intensitas sinar

matahari yang diterima dan berpengaruh terhadap jumlah anakan;

3. Menjamin tersedianya infrastruktur irigasi yang semakin memadai yang menjamin

ketersediaan air untuk budidaya padi baik melalui pembangunan infrastruktur baru dan

rehabilitasi infrastruktur irigasi yang sudah ada. Dengan tercukupinya kebutuhan air

terutama saat pengolahan lahan dan pada fase pengisian bulir gabah maka akan

menyebabkan produktivitas per hektar semakin tinggi;

4. Penyediaan alat pengolahan tanah berupa traktor roda 2 yang mempercepat waktu

pengolahan tanah dan dapat dilakukan penanaman secara serempak;

5. Penyediaan sarana irigasi berupa pompa air untuk pengamanan pertanaman padi untuk

daerah-daerah yang mengalami kekeringan karena dampak el nino;

6. Pelaksanaan gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi, baik

melalui gerakan massal pengendalian bersama-sama dengan petani, melakukan

pembinaan peningkatan pengetahuan petani melalui sekolah lapang dan mengadakan

stock pestisida dalam rangka pengamanan produksi;

7. Optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian untuk meningkatkan indeks pertanaman;

8. Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan pertanian yang lengkap mendukung

lancarnya operasional kegiatan penyuluhan pertanian dalam rangka pelaksanaan

kegiatan mendukung peningkatan produksi padi.

2.1.1.2. Perkebunan dan Peternakan

2.1.1.2.1. Perkebunan

Pembangunan sub sektor perkebunan dan peternakan memiliki peran yang strategis dalam

mendukung perekonomian di Kabupaten Lampung Barat. Peran strategis tersebut

digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui peningkatan produksi komoditas

perkebunan, penyerapan tenaga kerja, sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan

melalui praktek usaha tani yang ramah lingkungan. Berbagai peran strategis sub sektor

Hal. 23

perkebunan dimaksud sejalan dengan arah pembangunan ekonomi Kabupaten Lampung

Barat diantaranya pemanfaatan potensi ekonomi lokal yang berwawasan lingkungan dan

berdaya saing global sebagai upaya untuk meningkatkan daya dukung lingkungan dalam

menunjang pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan

PDRB dan pendapatan per kapita masyarakat dimana fokus pembangunan dititikberatkan

pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan pariwisata.

Hal tersebut juga selaras dengan tujuan pembangunan perekonomian nasional yaitu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi,

mengurangi kemiskinan, menyediakan lapangan kerja, serta memelihara keseimbangan

sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Tantangan pembangunan perkebunan dan peternakan Lampung Barat ke depan antara lain

bagaimana terus meningkatkan produksi, produkitivitas, dan mutu komoditas perkebunan

dan peternakan, memperbaiki dan membangun infrastruktur lahan dan air serta perbenihan

dan perbibitan, meningkatkan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran produk perkebunan

dan peternakan, memperkokoh kelembagaan kelompok tani perkebunan dan peternak, dan

mengupayakan adaptasi terhadap perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup.

Kopi robusta merupakan komoditas perkebunan yang sangat mendominasi di Kabupaten

Lampung Barat dan menjadi salah satu produk unggulan serta merupakan sumber

pendapatan utama bagi masyarakat di Kabupaten Lampung Barat. Areal pertanaman kopi

tersebar di seluruh wilayah kecamatan dan budidaya kopi robusta telah diusahakan secara

turun temurun oleh masyarakat Lampung Barat.Selain komoditas kopi, komoditas aren

juga merupakan Produk Unggulan Daerah (PUD) yang telah ditetapkan berdasarkan SK

Bupati Lampung Barat Nomor B/336/KPTS/III.2/2014, tanggal 11 September 2014 tentang

Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Lampung Barat.

Selain itu, pada tahun 2018 4 (empat) varietas unggul kopi robusta Lampung Barat telah

secara resmi dilepas dengan diterbitkannya SK Menteri Pertanian nomor 35-

38/KPTS/KB.020/2/2019 Tanggal 1 Februari 2019 . Proses pendaftaran dan pelepasan

hingga pemurnian varietas unggul kopi robusta ini akan terus diupayakan pada tahun 2020

dan seterusnya terutama varietas unggul lokal kopi robusta Lampung Barat.

Subsektor perkebunan merupakan penyumbang terbesar terhadap pembentukan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lampung Barat. Selain produk unggulan

kopi dan aren, terdapat beberapa komoditas perkebunan penunjang perekonomian

masyarakat Lampung Barat diantaranya kakao, lada, cengkeh, dan kelapa dalam. Berikut

ini disajikan perkembangan luas lahan dan produksi beberapa komoditas perkebunan

secara rinci terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Perkembangan Luas Lahan Tanaman Perkebunan Tahun 2014 - 2020

No Komoditi

Luas Areal (Ha)

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

1 Kopi Robusta 53.559,5 1.606,0 53.606,0 53.611,5 53.976,9 54.674,4 54.106

2 Lada 7.634,3 110,2 7.685,7 7.692,0 7.602,8 7.882 7.582

3 Kakao 1.229,0 57,0 1.231,0 1.211,4 1.187,5 1.608 1.698

Hal. 24

No Komoditi

Luas Areal (Ha)

Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Tahun

2017

Tahun

2018

Tahun

2019

Tahun

2020

4 Kayu Manis 929,8 28,0 800,7 775,0 746,9 690 694

5 Kelapa Dalam 524,0 7,5 525,2 528,7 513,4 512 511

6 Cengkeh 502,3 25,0 608,0 656,0 885,9 896 897

7 Aren 321,5 9,5 353,0 373,0 403,2 399 398

8 Kemiri 77,0 0,0 80,5 80,5 92,2 96 96

*Angka Sementara

Sumber : Dinas Perkebunan & Peternakan Kabupaten Lampung Barat, 2014 - 2020

Tabel 4. Perkembangan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2014 – 2020

NO KOMODITI

TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020

Pro

duks

i

(ton

)

Pro

dukt

ivita

s

(k

g/ha

/th)

Pro

duks

i

(ton

)

Pro

dukt

ivita

s

(k

g/ha

/th)

Pro

duks

i

(ton

)

Pro

dukt

ivita

s

(k

g/ha

/th)

Pro

duks

i

(ton

)

Pro

dukt

ivita

s

(k

g/ha

/th)

Pro

duks

i

(ton

)

Pro

dukt

ivita

s

(k

g/ha

/th)

Pro

duks

i

(ton

)

Pro

dukt

ivita

s

(k

g/ha

/th)

Pro

duks

i

(ton

)

Pro

dukt

ivita

s

(k

g/ha

/th)

1 Kopi Robusta 1.394,3 950,0 2.023,0 1.391,3 1.150,0 35.741,00 51.482,5 1.015,8 52.572,3 1.036,0 54.624 1.074 57.930 1.138

2 Lada 56,7 596,0 59,8 623,0 630,0 7.692,00 3.021,7 534,9 3.216,6 592,0 3.320 600 3.325 600

3 Kakao 31,7 835,0 32,9 867,0 900,0 1.730,57 696,1 882,2 1.083,5 1.166,5 1.875 1.894 2.053 1.866

4 Kayu Manis 40,8 1.699,0 38,5 1.606,0 1.634,0 1.550,00 784,2 1.632,1 693,3 1.564,0 712 1.490 716 1.489

5 Kelapa Dalam 9,0 1.501,0 10,0 1.545,0 1.500,0 755,29 630,9 1.515,2 631,1 1.496,0 631 1.496 628 1.495

6 Cengkeh 1,8 217,0 1,9 223,0 234,0 1.312,00 72,0 236,7 73,0 251,4 82 277 85 282

7 Aren 8,6 1.327,0 9,8 1.362,0 1.385,0 510,00 297,3 1.385,8 313,3 1.385,2 495 1.755 498 1.760

8 Kemiri 14,4 2.213 14,4 2.210,0 2.169,0 156,00 119,4 2.270,7 117,4 2.059,8 145 2.101 147 2.100

*Angka Sementara Sumber : Dinas Perkebunan & Peternakan Kabupaten Lampung Barat, 2014 - 2020

Berdasarkan tabel tersebut di atas, produksi kopi robusta merupakan komoditas terbesar

yang terus mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebesar 1.138 kg/ha/th. Peningkatan

produksi dan produktivitas produk unggulan Kopi Robusta dilaksanakan melalui langkah-

langkah yang terpadu, antara lain melalui kebijakan;

1. Peningkatan produksi dan produktifitas dengan penerapan teknologi anjuran sesuai

agroekosistem, penyiapan bibit unggul dan bantuan alsintan.

2. Pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung dan jalan produksi.

3. Penganekaragaman komoditas perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

4. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan kelompok tani kelompok tani melalui

pelatihan dan pendampingan

5. Peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing produk perkebunan dengan penerapan

teknologi tepat guna.

6. Peningkatan akses pasar melalui kemiteraan, promosi dan pameran pada berbagai event.

7. Peningkatan kinerja dan integritas aparatur Dinas Perkebunan dan Peternakan.

Hal. 25

2.1.1.2.2. Peternakan

Subkategori peternakan mencakup semua usaha peternakan yang menyelenggarakan

pembibitan dan budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk

dikembangbiakan, dibesarkan, dipotong dan diambil hasilnya baik yang dilakukan oleh

rakyat maupun oleh perusahaan peternakan. Subkategori ini juga mencakup

pembudidayaan ternak maupun unggas yang menghasilkan produk berulang misalnya

untuk menghasilkan susu dan telur. Komoditas peternakan yang diusahakan di Kabupaten

Lampung Barat meliputi 15 jenis ternak yaitu : Sapi Potong, Sapi Perah, Kerbau, Kambing,

Domba, Babi, Kuda, Ayam Buras, Ayam Ras Petelur, Ayam Ras Pedaging, Itik, Kelinci,

Puyuh, Merpati dan Itik Manila.

Keberhasilan yang dicapai Kabupaten Lampung Barat tampak pada populasi beberapa jenis

ternak seperti dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 5. Perkembangan Populasi dan Produksi Ternak di Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014-2020

No. Uraian T a h u n

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020*

A Jenis Ternak

1. Sapi (ekor) 5.087 5.734 6.185 6.765 6.875 7.628 8.063

2. Kerbau (ekor) 316 352 371 404 404 400 375

3. Kambing (ekor) 73.128 74.956 75.146 76.724 78.772 81.204 81.780

4. Domba 5.303 5.548 5.931 6.168 6.171 6.182 6.413

5. Ayam buras 1.788.118 1.891.886 2.023.385 2.134.671 2.241.405 2.259.230 2.300.900

6. Itik 51.783 56.184 58.682 61.029 61.035 61.137 68.626

B Produksi

1. Daging (kg) 927.491 2.784.338 1.712.367 2.092.809 2.134.665 3.088.000 3.127.000

2. Telur (butir) 1.917.563 1.770.703 1.785.278 1.991.409 2.090.979 2.150.225 2.160.000

3. Susu (liter) 96.401 111.801 151.520 154.462 141.235 63.000 25.000

C Konsumsi

1. Daging (Kg/kap/th) 1,58 1,62 1,65 1,71 1.72 1,72 1,72

2. Telur (butir/kap/th) 4,62 4,73 4,75 5,12 5.15 5,16 5,16

*Angka Sementara

Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan, Tahun 2014 - 2020

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa perkembangan populasi ternak besar di Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2014 sampai dengan 2020 cenderung mengalami peningkatan.

Kebijakan ini diikuti dengan upaya pembinaan yang intensif dari petugas Dinas

Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat serta pelaksanaan pengobatan dan

vaksinasi yang dapat meningkatkan produktivitas ternak. Pada hakikatnya upaya

kesehatan, termasuk kesehatan hewan, merupakan tanggung jawab bersama dalam rangka

meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan melalui status kesehatan hewan nasional

dan pengendalian Penyakit Hewan Menular (PHM) sehingga mencapai kondisi kesehatan,

produksi dan produktivitas hewan yang meningkat secara optimal.

Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah kesehatan hewan adalah dengan

membentuk Puskeswan. Disamping pelayanan kesehatan hewan dan reproduksi yang

bersifat individual, Puskeswan juga mengemban amanah yang bersifat publik yakni

pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan. Dalam hal ini Puskeswan merupakan

ujung tombak yang berhadapan langsung dengan kasus dilapangan sehingga dapat

melakukan deteksi dini, pelaporan dini dan respon dini (early warning system). Diharapkan

Hal. 26

kasus penyakit hewan menular dapat dikendalikan dan tidak menyebar serta dapat

dibebaskan kembali.

Dinas Perkebunan dan Peternakan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik

dengan mengedepankan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dalam pelayanan kesehatan

hewan yang berjumlah 6 (enam) Puskeswan untuk melayani 15 Kecamatan se-Kabupaten

Lampung Barat. Masyarakat dapat datang membawa hewan ternaknya ke Puskeswan pada

jam kerja untuk mendapatkan pelayanan pengobatan, vaksinasi dan konsultasi kesehatan

hewan. Model pelayanan ini kami sebut sebagai Pelayanan Pasif.

Disamping Model Pelayanan Pasif, Dinas Perkebunan dan Peternakan juga melaksanakan

Model Pelayanan Aktif yaitu mendatangi peternak dan pemilik hewan peliharaan dari

kandang ke kandang melalui permohonan masyarakat secara berkelompok maupun melalui

komunitas-komunitas pecinta hewan ternak.

2.1.1.3. Perikanan

Sektor Perikanan Lampung Barat memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan

dalam rangka meningkatan taraf hidup masyarakat. Potensi tersebut terdiri dari perikanan

budidaya yang meliputi budidaya darat dan perairan umum serta penangkapan ikan

perairan umum yang tersebar di 15 kecamatan. Produksi kegiatan budidaya ikan yang

meliputi budidaya ikan di kolam, budidaya di perairan umum (KJA ) dan mina padi adalah

sebagai berikut:

Tabel 6. Potensi Lahan dan Produksi Perikanan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2014 – 2020

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Perairan Umum (ton) 296,21 465,05 579,30 428,30 460,20 443,60 475,3

Budidaya (ton) 760,59 962,14 1.422,23 2.121,66 8.527,04 9.337,50 8.850,84

Jumlah 1.056,80 1.427,19 2.001,53 2.549,96 8.987,24 9.781,10 9.326,14

Potensi Lahan

- Kolam 0,00 0,00 0,00 1.654,50 2.349,40 2.349,40 2.349,40

- Mina Padi 0,00 0,00 0,00 169,50 342,39 412,00 412,00

- Perairan Danau Ranau 0,00 0,00 0,00 7,68 15,13 40,80 40,80

Budidaya Kolam 2.006,45 2.356,17 2.917,90 2.937,54 4.175,29 3.837,00 3.208,70

Potensi Mina Padi 24,74 24,64 22,74 85,78 172,31 6.306,00 132,60

Sumber : Dinas Perikanan, 2020

Potensi lahan darat di Kabupaten Lampung Barat yang dapat dikembangkan untuk

budidaya kolam pada Tahun 2020 seluas 2.349,40 Ha, sementara Potensi untuk budidaya

mina padi Tahun 2020 seluas 412 Ha,. Potensi pengembangan perikanan budidaya di darat

didominasi 4 (empat) kecamatan, yaitu Sumberjaya, Kebun Tebu, Gedung Surian, dan Batu

Brak.

Potensi perairan umum di Kabupaten Lampung Barat yang menjadi fokus untuk

pengembangan perikanan budidaya adalah Perairan Umum Danau Ranau yang terletak di

Kecamatan Lumbok Seminung. Untuk pengembangan perikanan budidaya di perairan

umum Danau Ranau difokuskan untuk pengembangan budidaya Keramba Jaring Apung

(KJA) yang terletak di 3 (tiga) pekon/desa yaitu Kagungan, Sukabanjar dan Tawan

Sukamulya.

Hal. 27

2.1.1.4. Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan

Lebih dari 90% pelaku usaha di Indonesia masih didominasi oleh pelaku usaha mikro, kecil

dan menengah (UMKM). Tentang UMKM ini, di samping merupakan bagian terbesar

dilihat dari unit bisnisnya, juga terbesar dalam menyerap tenaga kerja, tidak membutuhkan

modal (investasi dan operasional), serta paling tahan menghadapi krisis multi-dimensi yang

pernah melanda Indonesia pada pertengahan 1997. Tetapi, kenyataan lain menunjukan

bahwa UMKM termasuk golongan pelaku usaha ekonomi lemah. Tidak saja lemah dalam

kepemilikan modal atau aset, lemah pengetahuan, lemah keterampilan dan teknologi yang

digunakan, lemah aksesibilitasnya terhadap kebijakan, modal, pasar dan informasi,

seringkali juga lemah dalam semangatnya untuk maju.

Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lampung Barat sebagai

lembaga yang memiliki tugas pokok menyelenggaran sebagian urusan Pemerintahan

Daerah di bidang Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Berdasarkan asas

otonomi dapat membantu mengembangkan UKM, IKM dan UMKM yang berada di

Kabupaten Lampung Barat.

Pengembangan UMKM di Lampung Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat

telah menyusun Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Lampung Barat tahun

2018-2038 yang mengacu pada Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN)

2015-2035 dan Kebijakan Industri Nasional (KIN) dalam rangka mewujudkan visi

pembangunan industri nasional “Indonesia Menjadi Negara Industri Tangguh”. Dalam

RIPIN 2015-2035, Lampung Barat ditetapkan sebagai Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri

(WPPI) dan Pengembangan sentra IKM..

Tabel 7. Data Kewirausahaan dan Kewiraswastaan Tahun 2015 – 2020 No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah Koperasi (unit) 147 147 73 151 64 160

2 Jumlah Anggota (orang) 7.447 2,624 6.716 6.828 5.147 5637

3 Jumlah UKM 9.284 6,497 5.228 6.231 6.919 7667

4 Jumlah Industri Kecil (IKM) 695 731 685 715 758 790

Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Lampung Barat, 2020

Tabel 8. Daftar IKM Berdasarkan Jenis Usahanya Tahun 2015-2020

No JENIS USAHA

JUMLAH

UNIT USAHA

TENAGA KERJA

(Orang)

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020

1 Tempe tahu 73 73 65 83 84 84 184 184 184 403 398 396

2 Gula merah 95 95 72 53 27 27 189 189 189 236 118 118

3 Pengolahan kopi dan Teh 47 67 75 64 106 121 155 220 220 363 590 630

4 Sulaman dan border 5 5 0 17 4 5 11 11 0 73 12 15

5 Anyaman dari Rotan dan Bambu 70 70 94 94 62 63 210 210 210 292 190 192

6 Kerupuk, keripik, peyek dan

sejenisnya

90 108 54 31 42

351 421 421 151 229 239

7 Batu bata/keramik 7 24 20 27 21 21 35 70 70 83 69 69

8 Pengolahan ikan 1 0 0 2 6 6 10 10 0 15 28 28

9 Roti dan kue basah 21 20 19 23 18 19 90 82 82 153 139 144

10 Furniture dari kayu 54 54 74 76 66 66 106 106 106 233 191 191

11 Ukiran dari kayu bukan mebeler 35 35 20 32 17 17 131 131 131 61 39 39

12 Makanan olahan 29 20 0 30 12 13 96 66 0 205 78 88

13 Industri minuman 15 13 14 18 17 18 26 23 23 88 87 82

14 Penggilingan padi dan penyosohan

beras

16 16 0 20 36 36 43 43 0 58 121 121

Hal. 28

No JENIS USAHA

JUMLAH

UNIT USAHA

TENAGA KERJA

(Orang)

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020

15 Industri baja dan besi 10 1 11 16 12 13 21 30 30 43 24 26

16 Industri dari kedelai bukan

tahu/tempe

1 1 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0

17 Industri pengelasan dan mesin 8 8 10 11 17 18 18 18 18 29 56 58

18 Industri peralatan rumah tangga 5 5 0 2 0 0 33 33 0 3 0 0

19 Industri kimia dan pupuk 3 3 0 3 2 2 37 37 0 41 35 35

20 Industri percetakan, sepeda motor

dan lainnya

2 2 0 32 54 54 16 16 0 62 172 172

21 Industri penggilingan padi dan

pembersihan biji-bijian

10 10 0 0 0 0 21 21 0 0 0 0

22 Industri alat potong dan perkakas

tangan untuk pertanian

8 8 10 0 0 0 34 34 34 0 0 0

23 Industri lainnya 85 73 13 0 64 71 251 216 21 0 201 253

24 Industri logam 4 4 0 0 0 0 19 19 0 0 0 0

25 Industri pakaian jadi 2 2 0 9 14 14 4 4 0 27 37 37

26 Sale Pisang 0 0 16 20 24 26 0 0 32 172 141 238

27 Industri Produk Roti dan Kue 0 0 19 0 0 0 0 0 57 0 0 0

28 Industri Barang Plastik lainnya

Lainnya

0 0 34 11 6 6 0 0 54 32 18 18

29

Industri Barang dr Marmer

granit batu lainnya

Granit Batu lainnya 0 0 18 16 7 7 0 0 72 34 9 9

30 Kerajinan Ayaman plastik 0 0 12 14 12 12 0 0 48 20 15 15

31 Kerajinan Batu-batuan 0 0 10 0 0 0 0 0 50 0 0 0

32 Kerajinan Pandai Besi 0 0 8 0 0 0 0 0 24 0 0 0

33 Kerajinan Sulaman dan kain2 0 0 10 0 19 19 0 0 60 0 47 47

34 Kerajinan Al Sintan 0 0 5 11 9 9 0 0 20 42 37 37

Jumlah 696 717 683 715 758 790 2.095 2.198 2.156 2.919 3.081 3297

Sumber: Dinas Koperasi, UKM, Perindag Kabupaten Lampung Barat, 2020

Pembangunan ekonomi merupakan pilar penting bagi terselenggaranya proses

pembangunan disegala bidang. Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang

perindustrian dinyatakan bahwa industri merupakan salah satu pilar ekonomi dan

memberikan peran yang cukup besar kepada pemerintah untuk mendorong kemajuan

industri nasional secara terencana.

Sektor industri khususnya industri kecil dan menengah secara nyata telah terbukti

memberikan andil yang cukup tinggi bagi perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari

kontribusi sub sektor ini terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten

Lampung Barat yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu,

Pembangunan Industri di Kabupaten Lampung Barat penting untuk disusun guna

mempercepat tercapinya tujuan pembangunan industri tersebut. Industri kecil dan

menengah di Kabupaten Lampung Barat meliputi : industri aneka makanan olahan, industri

tekstil termasuk anyaman dan kerajinan, industri pengolahan hasil pertanian dan perikanan,

industri hasil kayu olahan dan rotan, industri pembuatan bahan bangunan, industri

pertukangan (meubelair/furniture), industri pengolahan besi dan baja, industri jasa dan

industri lainnya.

Berbagai produk sektor-sektor perekonomian yang dihasilkan di Lampung Barat masih

diperdagangkan dalam bentuk produk primer, sehingga nilai tambah produk belum

sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat Lampung Barat. Pembangunan sektor industri yang

ditujukan untuk memperluas lapangan/kesempatan kerja, meningkatkan nilai tambah

Hal. 29

sumberdaya lokal, serta mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan

Koperasi dan UMKM masih dihadapkan pada berbagai permasalahan. Permasalan yang

dihadapi meliputi:

a. Permasalahan di sektor industri meliputi rendahnya inovasi teknologi, ketersediaan

bahan baku, rendahnya akses permodalan, keterampilan tenaga kerja, dan daya saing

produk.

b. Sarana dan prasarana perhubungan dan sistem transportasi masih belum memadai

untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi yang cepat.

c. Permasalahan pada aspek ketenagakerjaan meliputi penyediaan lapangan kerja,

rendahnya kompetensi calon tenaga kerja, sarana dan prasarana latihan kerja dan sistem

informasi ketenagakerjaan.

d. Permasalahan pada aspek investasi perlu mendapat perhatian besar seperti promosi

investasi, perbaikan iklim investasi dan penyediaan lahan usaha.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan di atas Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung

Barat berupaya dengan mengadakan berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan sumber

daya manusia, memberikan permodalan usaha untuk pengembangan permodalan, bantuan

alat produksi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

Pada masa Pandemi Covid-19 Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Lampung Barat telah merekomendasikan sebagian besar UMKM untuk

mendapatkan Banpres Produktif BPUM dari Kementerian Koperasi UKM, E-Smart IKM

dari Kementerian Perindustrian, serta berbagai program dan kegiatan yang difasilitasi oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat.

2.1.1.5. Pariwisata

Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang

memiliki banyak area alami yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata berbasis

lingkungan mulai dari danau, pegunungan, wisata alam, air terjun, dan wisata petualangan.

Setiap tahunnya cukup banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang

menjadikan Kabupaten Lampung Barat sebagai salah satu tujuan wisata utama. Potensi-

potensi wisata alami di Kabupaten Lampung Barat diantaranya adalah Arung Jeram Way

Besai, Air Terjun Cengkaan, Air Terjun Cipta Mulya, Daerah Wisata Pekon Hujung,

Gunung Pesagi, Daerah Agrowisata, Lumbok Seminung Resort, Kawasan Air Panas

Gemburak, Taman Nasional Bukit Barisan, Danau Vulkanis Suoh dan masih banyak area

alami lainnya yang dapat dijadikan daerah tujuan wisata.

Disamping objek wisata alam, Lampung Barat juga memiliki objek wisata budaya dan

sejarah, seperti peninggalan zaman prasejarah, situs-situs megalitik, rumah tradisional

Lampung, dan berbagai macam budaya khas daerah Lampung. Kabupaten Lampung Barat

memiliki ciri adat budaya yang khas mengingat Lampung Barat merupakan asal usul

Lampung atau dikenal dengan The Origin of Lampung. Hal ini mengindikasikan bahwa

wisatawan yang ingin lebih mengenal adat istiadat dan budaya Lampung harus berkunjung

ke daerah Lampung Barat karena masyarakat daerah ini masih menjaga tradisi dan

menyimpan aset-aset budaya daerah.

Hal. 30

Di Lampung Barat terdapat upacara adat yang sampai saat ini masih dilakukan oleh

masyarakat Lampung Barat. Upacara Adat tersebut dilakukan pada saat pengangkatan raja,

pernikahan, menyambut tamu agung, dan sebagainya. Upacara adat yang dilakukan

diantaranya adalah Upacara Adat Pernikahan, Alam Gemisikh, Upacara Pengangkatan

Raja, dan Nyambai Agung. Sejalan dengan ini, Lampung Barat juga memiliki acara

tahunan yang memperkaya ragam budaya yang ada di daerah ini, seperti Gebyar Pesona

Lumbok Ranau, Pesta Sekura, Festival Sekala Brak. Oleh karena banyaknya destinasi

wisata baik wisata alam maupun wisata budaya, maka Kabupaten Lampung Barat

merupakan daerah yang sangat tepat untuk pengembangan industri ekowisata yang dengan

mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi

masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Potensi sumber daya alam pariwisata Lampung Barat sebagian besar terletak pada kawasan

TNBBS dan kawasan hutan lindung, sehingga perlu pembangunan ekowisata dan hutan

kemasyarakatan (botani), penerapan nilai-nilai budaya budaya dalam kehidupan sehari-hari

masih perlu ditingkatkan, pengelolaan dan eksplorasi kekayaan budaya yang belum

optimal, partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih perlu ditingkatkan,

masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif, kualitas sumber daya manusia

pelaku budaya masih terbatas, menurunya tingkat kepedulian masyarakat dalam

pembangunan, dan masih kurangnya SDM pariwisata, partisipasi masyarakat (sadar

wisata), kreativitas pembangunan dan pengelolaan objek daerah tujuan wisata serta

promosi pariwisata.

Salah satu kawasan wisata yang dikelola oleh pemerintah daerah adalah Kawasan Wisata

Terpadu Seminung Lumbok Resort. Resort ini sudah dilengkapi dengan sejumlah sarana

dan fasilitas yang cukup memadai diantaranya hotel, convention hall, dan cottage.

Objek wisata lainnya yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat

dan pada tahun 2016 telah dilakukan renovasi dan pengembangan adalah objek wisata Rest

Area di Sindang Pagar Sumber Jaya yang merupakan suatu objek wisata yang menampilkan

panorama keindahan dari puncak bukit, Selain itu objek Wisata Arung Jeram di Pekon Suka

Jaya Kec. Sumber Jaya juga merupakan salah satu wisata minat khusus yang ada di

Lampung Barat.

Selain dari objek wisata yang telah dikelola oleh Pemerintah Daerah, Kabupaten Lampung

Barat yang dianugerahi panorama keindahan alam memiliki banyak potensi objek wisata

yang beragam dan jumlahnya tersebar di bebarapa kecamatan. Beberapa objek wisata

tersebut telah dikenal luas bahkan sampai ke mancanegara dan menjadi salah satu objek

wisata unggulan Kabupaten Lampung Barat, diantaranya Kawasan Taman Nasional Bukit

Barisan Selatan (TNBBS), Panas Bumi Suoh. Berikut tabel Daya Tarik Wisata Lampung

Barat Tahun 2020.

Tabel 9. Daftar Kawasan Ekowisata Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

No. Objek Wisata Alamat

I. Kawasan Ekowisata A.

1 Hutan Kemasyarakatan Pekon Tribudi Sukur, Kec. Kebun Tebu

2 TNBBS Kubu Perahu Kecamatan Balik Bukit

3 TNBBS Suoh Kecamatan Suoh

4 Kebun Kopi Sukau Kecamatan Sukau

5 Kebun Raya Liwa Kecamatan Balik Bukit

Hal. 31

No. Objek Wisata Alamat

6 Sentra Kopi Organik Air Hitam Kecamatan Air Hitam

7 Agrowisata Sekincau Kecamatan Sekincau

8 Budidaya Benih Ikan (BBI). Kecamatan Sumber Jaya

9 TNBBS Sekincau Kecamatan Sekincau

10 Taman Wisata Trihita Karana Pekon Srinanti Kec. Air Hitam

11 Agro Wisata Alam Segar Sari Pekon giham suka maju Kec. Sekincaau

12 Bumi Perkemahaan Sukaraja Pekonn Sukaraja Kecamatan Kec. Way Tenong

13 Puncak Gerday Bawang Bakung Pekon Negeri ratu Kec. Batu Brak

14 Puncak Temiangan Hill PekonTrimulyo Kec.Gedung Surian

II. Wisata Danau B.

1 Danau Ranau Pekon Lumbok, Kec. Lumbok Seminung

2 Danau Asam Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh

3 Danau Lebar Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh

4 Danau Belibis/Minyak Pekon Sukamarga, Kecamatan Suoh

III. Wisata Air Terjun C.

1 Air Terjun Sepapah Kiri dan Sepapah Kanan TNBBS Kubu Perahu, Kec. Balik Bukit

2 Air Terjun Kubu Perahu Kec. Balik Bukit

3 Air Terjun Way Tutung Pekon Negeri Ratu, Kec. Batu Brak

4 Air Terjun Way Sepuga Pekon Sukarame, Kec. Belalau

5 Air Terjun Way Pahiton Pekon Sukarame, Kec. Belalau

6 Air Terjun Way Semaka Pekon Sukarame, Kec. Belalau

7 Air Terjun Purawiwitan Pekon Purawiwitan, Kec. Kebun Tebu

8 Air Terjun Cengkaan 1 Pekon Way Petai, Kec. Sumber Jaya

9 Air Terjun Cengkaan 2 Pekon Way Petai, Kec. Sumber Jaya

10 Air Terjun Padang Tambak Pekon Padang Tambak, Kec. Way Tenong

11 Air Terjun Kedung Lesung Pekon Tugu Ratu, Kec. Suoh

12 Air Terjun Mekar Sari Kecamatan Pagar Dewa

13 Air Terjun Cipta Mulya Pekon Cipta Mulya, Kec Kebun Tebu

14 Air Terjun Way Segening Pekon Turgak, Kec. Belalau

15 Air Terjun Padae Pekon Mutar Alam Kec. Way Tenong

16 Air Terjun Mbah Gimo Pekon Sukananti Kec. Air Hitam

IV. Wisata Sungai D.

1 Sungai Way Semaka Pekon Tugu Ratu, Kecamatan Suoh

2 Sungai Way Besai Pekon Suka Jaya, Kecamatan Sumber Jaya

V. Wisata Air Panas

1 Gemburak Pekon Sukaraja, Kecamatan Way Tenong

2 Keramikan Banding Rejo, Kecamatan Suoh

3 Pemandian Air Panas Sedampah Indah Pekon Sedampah Indah, Kec. Balik Bukit

4 Sumber Air Panas Bumi Dusun Ujung, Pekon Kagungan, Kec. Lumbok

Seminung

VI. Situs Purbakala

1 Situs Batu Andak Way Kenihang Pekon Sukamulya, Kec. Lumbok Seminung

2 Situs Si Pahit Lidah Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok Seminung

3 Situs Batu Lumpang 1 Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok Seminung

4 Situs Batu Lumpang 2 Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok Seminung

5 Situs Johor Pekon Lumbok, Kec. Lumbok Seminung

6 Situs Way Lumbok Pekon Lumbok, Kec. Lumbok Seminung

7 Situs Pesiwoan Pekon Lumbok, Kec. Lumbok Seminung

8 Situs Batin Katung Pekon Sukamaju, Kec. Lumbok Seminung

Hal. 32

No. Objek Wisata Alamat

9 Situs Hujung Cumalagi Dusun Hujung, Pekon Kagungan, Kec. Lumbok

Seminung

10 Situs Langkat Pekon Hujung, Kec. Lumbok Seminung

11 Makam Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat Pekon Sukabanjar, Kec. Lumbok Seminung

12 Batu Ketulis Hujung di Langit Harakuning Pekon, Hanakau, Kecamatan Sukau

13 Batu Tulis/Gores Pekon, Tanjung Raya, Kec. Sukau

14 Bambu Buntu Telu Tungku Ajaib Pekon, Tapak Siring, Kec. Sukau

15 Makam Bergerak Pekon, Tanjung Raya, Kec. Sukau

16 Makam Bergerak Suluh Pekon, Tapak Siring, Kec. Sukau

17 Situs Tanjung Raya Pekon, Tanjung Raya, Kec. Sukau

18 Batu Asah Taji Pekon, Tanjung Raya, Kec. Sukau

19 Batu Muli Sri Kembang Pekon Sugihan Tuha, Kec. Balik Bukit

20 Makam Panjang Punetap Imbokh Pekon Negeri Ratu, Kec. Batu Brak

21 Makam H. Baha Udin Pekon Negeri Ratu, Kec. Batu Brak

22 Makam Raja Betani Pekon Kembahang, Kec. Batu Brak

23 Batu Kenyangan Pekon Balak, Kec. Batu Brak

24 Keramat Khatu Majengau Pekon Negeri Ratu, Kec. Batu Brak

25 Keramat Khekhiya Jadi Pekon Kedamaian, Kec. Belalau

26 Keramat Cambay Mak Bejunjung Pekon Kembahang, Kec. Batu Brak

27 Keramat Melebui Pekon Tembelang, Kec. Suoh

28 Batu Sembilan Pekon Roworejo, Kec. Suoh

29 Batu Tulis Pekon Roworejo, Kec. Suoh

30 Batu Langgar Pekon Roworejo, Kec. Suoh

31 Batu Kepangpang Pekon Kenali, Kec. Belalau

32 Situs Megalitik Batu Brak Pekon Purajaya, Kec. Kebun Tebu

33 Situs Megalitik Batu Jagur Pekon Purajaya, Kec. Kebun Tebu

34 Situs Purbakala Dolmen 8 buah Pekon Bungin, Kec. Gedung Surian

35 Situs Megalitik Telaga Mukmin Pekon Puramekar, Kec. Gedung Surian

36 Telaga Mukmin Pekon Muara Jaya, Kec. Kebun Tebu

37 Situs Cipta Mulya Pekon Cipta Mulya, Kec. Kebun Tebu

38 Situs Batu Tameng Pekon Pura Jaya, Kec. Kebun Tebu

39 Keramat Batu Kebayan Pekon Batu Kebayan, Kec. Batu Ketulis

40 Batu Sehektar Pekon Pehayu Jaya, Kec. Pagar Dewa

41 Batu Ikhau Pekon Hujung, Kec. Belalau

42 Batu Ngiyu Pekon Serungkuk, Kec. Belalau

43 Makam Raja Selalau Pekon Balak, Kec. Batu Berak

VII. Rumah Adat E.

1 Rumah Adat Paksi Buay Nyerupa Pekon Tanjung Raya, Kec. Sukau

2 Rumah Adat Paksi Buay Bejalan Diway Pekon Kembahang, Kec. Batu Berak

3 Rumah Adat Paksi Buay Pernong Pekon Balak Kecamatan Batu Berak

4 Rumah Adat Paksi Buay Belunguh Pekon Kenali, Kec. Belalau

5 Rumah Tradisional Hujung Pekon Hujung, Kec. Belalau

Sumber: Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lampung Barat, 2020

Dalam Pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Lampung Barat, Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat membagi zona pengembangan pariwisata menjadi empat zona wisata yaitu

Zona Objek Wisata Alam, Zona Ekowisata, Zona Objek Wisata Tirta, dan Zona Objek

Wisata Budaya Dan Sejarah. Keempat zona tersebut dijelaskan secara rinci tabel berikut

ini :

Hal. 33

Tabel 10. Klasifikasi Zona Pembangunan Objek Wisata Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

Jenis Objek Wisata

Alam Objek Wisata Komplek Desa Wisata

Kawasan Wisata Terpadu

Gunung Pesagi dan Gunung Seminung

Ekowisata Kebun Raya Liwa (Launching 2018)

Sentra Kopi Organik Air Hitam

Agrowisata Sekincau

Kebun Kopi AEKI Sukau

Pinus Sumber Jaya

Budidaya Benih Ikan (BBI) Sumber Jaya

Kawasan Hutan Kemasyarakatan

Kawasan TNBBS Kubu Perahu

Kawasan TNBBS Suoh

Tirta Telaga Mukmin

Air Terjun Padang Tambak

Air Terjun Cengkaan 1, Way Petai

Air Terjun Cengkaan 2, Way Petai

Air Terjun Padang Tambak

Air Terjun Purawiwitan

Waduk Gedung Surian

Arung Jeram Sumber Jaya

Air Panas Gemburak Way Tenong

Taman Kota Ham Tebiu

Danau Asam Suoh

Danau Lebar Suoh

Danau Belibis Suoh

Danau Minyak Suoh

Budaya Situs Megalitik Batu Jagur

Situs Megalitik Telaga Mukmin

Tugu Soekarno, Tugu Sari

Jembatan Panjang Sukapura

Lamban Gedung Buay Pernong

Lamban Gedung Buay Nyerupa

Buay Bejalan di Way

Situs Megalitik Batu Brak

Salui Pitu

Lamban Gedung Buay Belunguh

Batu Kebayan

Sumber: Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lampung Barat, 2020

2.1.2. Pendapatan Regional

Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah

analisis. Tingkat pendapatan dapat diukur dari total pendapatan wilayah maupun

pendapatan rata-rata masyarakat pada wilayah tersebut. Dalam menghitung pendapatan

regional hanya dipakai konsep Domestik, yang berarti seluruh nilai tambah yang

ditimbulkan oleh berbagai sektor/lapangan usaha yang melakukan kegiatan usahanya

disuatu wilayah (baik kabupaten maupun provinsi) dihitung dan dimasukkan ke produk

wilayah tersebut tanpa memperhatikan kepemilikan faktor-faktor produksi tersebut, dengan

kata lain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menunjukkan gambaran “Product

Originated”.

Salah satu indikator ekonomi yang biasa digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi

adalah PDRB. PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari

seluruh kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau periode tertentu

Hal. 34

dan biasanya satu tahun. Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga

berlaku dan harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tambah barang

dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang bersangkutan

sementara atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga pada tahun tertentu

sebagai tahun dasar.

Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa

sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Struktur ekonomi yang terbentuk dari

nilai tambah yang diciptakan oleh setiap lapangan usaha menggambarkan seberapa besar

ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap lapangan usaha.

(PDRB hal.71).

Selama lima tahun terakhir (2015-2019) struktur perekonomian Lampung Barat didominasi

oleh 3 (tiga) kategori lapangan usaha, diantaranya: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; dan Adminitrasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib. Hal ini dapat dilihat dari peranan

masing-masing lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB Lampung Barat. (PDRB

hal.71)

Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Lampung Barat pada tahun 2019 dihasilkan

oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, yaitu mencapai 47,15 persen

(angka ini menurun 53,04 persen di tahun 2015). Selanjutnya lapangan usaha Perdagangan

Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,19 persen (naik dari 11,23

persen di tahun 2015), disusul oleh lapangan usaha Adminitrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 6,55 persen (naik dari 6,24 persen di tahun 2015).(PDRB hal.72)

Di antara ketiga lapangan usaha tersebut, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan peranannya

berangsur-angsur menurun. Sedangkan dua lapangan usaha yang lain, peranannya

berfluktuasi namun cenderung menurun. Sementara itu, peranan lapangan usaha lainnya,

masing-masing kurang dari 6 persen.(PDRB hal.72)

Salah satu penyebab menurunnya peranan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan adalah

berkurangnya luas lahan pada lapangan usaha tersebut. Lambatnya kenaikan harga produk

lapangan usaha tersebut dibandingkan produk lain juga menjadi penyebab turunnya

peranan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. .(PDRB hal.72)

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indicator makro untuk melihat kinerja

perekonomian secara riil di suatu wilayah. Laju pertumbuhan ekonomi dihitung

berdasarkan perubahan PDRB atas dasar harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap

tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah

barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di

suatu wilayah selama kurun waktu setahun. .(PDRB hal.73)

Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Lampung Barat pada tahun 2019 meningkat.

Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di seluruh lapanga usaha

yang sudah bebas dari pengaruh inflasi. Nilai PDRB Lampung Barat atas dasar harga

konstan 2019, mencapai 4,98 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal tersebut menunjukan

bahwa selama tahun 2019 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20 persen, lebih tinggi

jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5,14

persen. (PDRB hal.73)

Hal. 35

Pertumbuhan ekonomi tertinggi di 2019 dicapai oleh kategori jasa lainnya, yang mampu

tumbuh hingga 15,02 persen. Hal tersebut disebabkan oleh mulai banyaknya tempat wisata

dan festival yang diselenggarakan di LampungBarat. Kategori Pertanian Kehutanan, dam

Perikanan mengalami pertumbuhan terendah di tahun 2019, yakni sebesar 1,22 persen.

Harga-harga komoditas perkebunan yang semakin menurun serta perlambatan pada

produksi hortikultura menekan pertumbuhan ekonomi kategori ini. .(PDRB hal.73)

Salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah/wilayah dapat dilihat

dari nilai PDRB per kapita, yang merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan

oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar kecilnya

jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB per kapita, sedangkan besar kecil nilai

PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang

terdapat di daerah tersebut, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai

PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. (PDRB hal.75).

Tabel 11. PDRB Per Kapita Kabupaten Lampung Barat (Rupiah) Periode 2015-2019

Nilai PDRB/GRDP (Miliar Rupiah/Billion Rupiah)

2015 2016 2017 2018 2019*

- ADHB/at current price 5.127,31 5.617,12 6.116,30 6.621,63 7.188,27

- ADHK/at 2010 Constant price 4.088,44 4.293,42 4.509,54 4.741,25 4.987,66

PDRB per Kapita/Per Capita GRDP (Juta Rupiah/Million Rupiah)

- ADHB/at current price 17,49 19,00 20,50 22,02 23,74

- ADHK/at 2010 Constant price 13,95 14,52 15,12 15,77 16,47

- Pertumbuhan PDRB per kapita ADHK

2010/Growth of Per Capita GRDP at 2010

Constant Price

4,34 4,10 4,12 4,29 4,29

Jumlah Penduduk (orang)/Population(People) 293.105 295.689 298.286 300.703 302.828

Pertumbuhan Jumlah Penduduk

(persen)/Population Growth (Percent)

0,94 0,88 0,88 0,81 0,71

Nilai PDRB per kapita Lampung Barat atas dasar harga berlaku sejak tahun 2015 hingga

2019 senantiasa mengalami kenaikan. Pada tahun 2015 PDRB per kapita tercatat sebesar

17,49 juta rupiah. Secara nominal terus mengalami kenaikan hingga tahun 2019 mencapai

23,74 juta rupiah (lihat table 11). Kenaikan angka PDRB per kapita yang cukup tinggi ini

disebabkan masih dipengaruhi oleh factor inflasi. (PDRB hal.75,76)

Hal yang sama juga terlihat pada PDRB atas dasar konstan (PDRB riil). Kenaikan PDRB

atas dasar konstan mampu menunjukkan adanya peningkatan volume produksi barang dan

jasa yang dihasilkan oleh Kabupaten Lampung Barat. PDRB riil tahun 2016 mengalami

kenaikan dibandingkan tahun 2015 dimana sebelumnya 4,08 triliun rupiah menjadi 4,29

triliun rupiah. Tahun 2017 PDRB riil menjadi 4,50 triliun rupiah. Nilai PDRB Lampung

Barat atas dasar harga konstan 2019, mencapai 4,98 triliun rupiah pada tahun 2018. Hal

tersebut menunjukan bahwa selama tahun 2019 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,20

persen, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya

yang mencapai 5,14 persen. Dengan begitu, terjadi kenaikan PDRB atas dasar harga

konstan selama 2013-2019 pada tabel dibawah ini.

Hal. 36

Tabel 12. PDRB ADHK, ADHB, Laju Pertumbuhan Ekonomi Lampung Barat Tahun 2013 – 2019

Tahun PDRB ADHK

(juta rupiah)

PDRB ADHB

(juta rupiah)

Laju Pertumbuhan

Ekonomi

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

3.677.316,36

3.881.888,10

4.088.443,37

4.293.421,38

4.509.536,36

4.741.247,68

4.987.664,34

4.156.375,80

4.658.128,97

5.127.309,98

5.617.121,06

6.156.299,64

6.667.440,96

7.188.272,95

6,87

5,56

5,32

5,01

5,03

5,14

5,20

Sumber : BPS Lampung Barat.

PDRB Lampung Barat perkapita 2019 mencapai 23.740.000 juta rupiah. Perekonomian

Lampung Barat didominasi oleh sektor pertanian, yaitu 48,08%. Secara lengkap bisa dilihat

Distribusi PDRB Lampung Barat 2019, PDRB Perkapita Lampung Barat Tahun 2015-

2019, dan Laju pertumbuhan PDRB Lampung Barat Tahun 2015-2018 pada tabel dan

grafik di bawah ini..

Tabel 13. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lampung Barat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015-2019

Lapangan Usaha/Industry 2015 2016 2017 2018* 2019**

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 53,48 53,30 51,52 49,97 48,08

Pertambangan dan Penggalian 2,11 2,14 2,26 2,35 2,52

Industri Pengolahan 3,90 3,99 4,14 4,40 4,68

Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

Konstruksi 3,47 3,64 3,88 4,07 4,34

Perdagangan Besar dan Eceran,Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

12,17 11,75 12,35 12,66 13,12

Transportasi dan Pergudangan 2,45 2,53 2,57 2,66 2,76

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,02 1,03 1,07 1,12 1,19

Informasi dan Komunikasi 2,89 3,09 3,37 3,48 3,59

Jasa Keuangan dan Asuransi 1,86 1,82 1,79 1,74 1,70 Real Estat 4,59 4,72 4,75 4,80 4,82

Jasa Perusahaan 0,17 0,17 0,17 0,17 0,18

Adminitrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

5,45 5,35 5,52 5,69 5,86

Jasa Pendidikan 3,78 3,75 3,84 3,98 4,10

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,32 1,33 1,33 1,35 1,37

Jasa Lainnya 1,24 1,26 1,32 1,45 1,58

Sumber : BPS Lampung Barat

Hal. 37

2.2. KETENAGAKERJAAN

Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu

sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Usaha untuk menciptakan kesempatan kerja

guna mengurangi pengangguran dan sekaligus menampung pertambahan tenaga kerja

merupakan bagian kesatuan dari seluruh kebijakan dan program-program pembangunan.

Bahkan seluruh kebijakan dan program pembangunan ekonomi dan sosial,

mempertimbangkan sepenuhnya tujuan-tujuan perluasan kesempatan kerja serta kegiatan

usaha yang banyak menyerap tenaga kerja.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu berdampak pada penurunan tingkat

pengangguran dan kemiskinan. Hal ini dimungkinkan ketika pertumbuhan ekonomi yang

tinggi tersebut ditopang oleh sektor sektor usaha yang memiliki elastisitas lapangan kerja

rendah. Dudley Seers (1979) dalam BPS (1984) menjelaskan bahwa ada tiga masalah

pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara yaitu

tingkat kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan di berbagai bidang. Pertumbuhan

ekonomi yang tinggi hanya akan berarti apabila diikuti oleh pemerataan atas hasil-hasil

pembangunan. Pada hakekatnya, pembangunan yang dilaksanakan merupakan suatu proses

berkelanjutan yang mengarah pada suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan pembangunan di

Kabupaten Lampung Barat khususnya di bidang perekonomian, berbagai kebijakan dan

strategi yang sesuai dengan kondisi dan sumber daya lokal yang tersedia perlu untuk segera

direalisasikan.

Masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek yang menonjol dalam proses

pembangunan, khususnya di negara-negara berkembang. Hal ini disebabkan masalah

ketenagakerjaan selalu mengetengahkan isu-isutentang pengangguran, kesempatan kerja

dan partisipasi angkatan kerja yang tentunya berkaitan dengan kualitas sumber daya

manusia (SDM). Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja akan

memunculkan problematika sosial budaya berupa pengangguran, karena tidak semua

tenaga kerja mampu diserap oleh pasar. Meningkatnya angka pengangguran tentu akan

Grafik 1 PDRB Perkapita Lampung Barat Tahun 2014-2019

Grafik 2 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2014-2019

Sumber : BPS Lampung Barat Sumber : BPS Lampung Barat

-

5.000.000,00

10.000.000,00

15.000.000,00

20.000.000,00

25.000.000,00

2015 2016 2017 2018 2019

ADHB

4,85

4,9

4,95

5

5,05

5,1

5,15

5,2

5,25

5,3

5,35

2015 2016 2017 2018 2019

LajuPertumbuhan

Hal. 38

berdampak kepada penurunan tingkatkesejahteraan rakyat. Penawaran tenaga kerja sendiri

selama ini berkorelasi positif dengan pertumbuhan penduduk.

Sejalan dengan strategi pembangunan pemerintah pusat yang menitikberatkan pada tiga

pendekatan atau triple track strategy yaitu progrowth (pertumbuhan ekonomi), pro-job

(kesempatan/lapangan kerja) dan pro-poor (kemiskinan), ketenagakerjaan merupakan salah

satu prioritas penting dalam pembangunan karena tenaga kerja merupakan modal penting

dalam menggerakan roda pembangunan di daerah. Karena itu, evaluasi tentang sejauh

mana pembangunan ketenagakerjaan di Kabupaten LampungBarat merupakan hal yang

sangat perlu untuk dilakukan guna mengetahui hal-hal yang telah dicapai dalam bidang

ketenagakerjaan. Data-data dan indikator ketenagakerjaan dalam hal ini juga diperlukan

untuk penyusunan perencanaan sektor ketenagakerjaan di masa mendatang.

Untuk dapat memahami masalah ketenagakerjaan dibutuhkan data yang dapat dipercaya

dan cukup terperinci mengenai karakteristik angkatan kerja dan struktur penyerapan tenaga

kerja. Ketersediaan data ketenagakerjaan tersebut dapat diperoleh dari beberapa kegiatan

pendataan yang dilakukan oleh BPS seperti Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar

Sensus (SUPAS), Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Survei Sosial

Ekonomi Nasional (SUSENAS).

Sumber-sumber data ketenagakerjaan tersebut tidak semuanya dapat dibandingkan dalam

melihat perkembangan dan perubahan partisipasi angkatan kerja serta penyerapan tenaga

kerja. Kenyataan ini disebabkan oleh perbedaan dalam konsep dan definisi, serta

ketidakseragaman dalam klasifikasi. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan dan kehati-

hatian para peneliti dalam menganalisis, menarik kesimpulan tentang ketenagakerjaandari

waktu ke waktu dan membuat perbandingan antar wilayah. Berbeda dengan indikator

komponen demografi lainnya, beberapa konsep pokok ketenagakerjaan seperti tingkat

partisipasi, bekerja, pengangguran, sektor, jenis pekerjaan dan status pekerjaan sangat

bergantung pada konsep yang dipakai dan penerapannya di lapangan.

Di negara berkembang seperti Indonesia, permasalahan ketenagakerjaan lebih dikaitkan

dengan produktivitas tenaga kerja yang rendah dan bukan pada masalah pengangguran

terbuka. Rendahnya produktivitas kerja ini berkaitan dengan pendidikan yang rendah dan

berakibat pada rendahnya upah yang diterima. Dengan upah yang rendah ini, kesejahteraan

akan menjadi rendah atau dengan kata lain, akan timbul masalah kemiskinan. Pada

akhirnya, hubungan penduduk yang bekerja dengan produktivitas rendah, pendidikan

rendah, penghasilan rendah, dan kemiskinan akan menjadi sebuah lingkaran setan

(viciouscircle). Tenaga kerja yang produktivitas kerjanya rendah dalam ekonomi

pembangunan biasa disebut sebagai setengah pengangguran (underemployment).

Menurut Ananta dan Sugiharso (1993), ketersediaan tenaga kerja dan pertumbuhan tenaga

kerja di Indonesia merupakan akibat dari adanya pertumbuhan penduduk dana dan

transformasi demografi dan bukan akibat adanya pertumbuhan ekonomi.Isu yang menarik

adalah window of opportunities yang menyebabkan adanya “Bonus Demografi” yang

diramalkan oleh para demografer. Bonus Demografi merupakan fenomena dengan definisi

bahwa penduduk di Indonesia mengalami transisi struktur umur dan sebagian besar berada

pada kelompok usia produktif (15 – 46). Bila fenomena ini dipersiapkan secara matang

maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan dengan lonjakan pertumbuhan ekonomi

tetapi jika tidak dipersiapkan maka yang terjadi adalah timbulnya berbagai masalah sosial.

Hal. 39

Penyediaan data dan indikator ketenagakerjaan didasarkan pada Survei Angkatan Kerja

Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan pada bulan Agustus. Pendekatan teori

ketenagakerjaan dalam Sakernas menggunakan Standard Labour Force Concept yang

dikeluarkan oleh International Labor Organization (ILO). Berdasarkan keputusan

Konvensi International Labor Organization (ILO) No.138 yang dikeluarkan pada tanggal

26 Juni 1973 di Jenewa, batasan minimum umur penduduk yang diperbolehkan bekerja

adalah 15 tahun. Dengan demikian, dalam penyusunan indikator ketenagakerjaan ini,

digunakan batasan penduduk usia 15 tahun keatas. Indikator ketenagakerjaan yang biasa

digunakan dalam evaluasi kebijakan pemerintah adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK), Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT), dan struktur penyerapan tenaga kerja

baik berdasarkan lapangan usaha, status pekerjaan, jenis pekerjaan, dan jumlah jam kerja.

Berikut ini akan diuraikan masing-masing indikator ketenagakerjaan yang ada di

Kabupaten Lampung Barat.

Tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan besaran rasio antara jumlah angkatan

kerja dengan penduduk usia kerja. Adapun yang termasuk angkatan kerja (laborforce)

adalah penduduk usia kerja yang bekerja (employed), tidak bekerja, dan mencari pekerjaan

(unemployed). Yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja (notinlaborforce)

adalah penduduk usia kerja yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, dan

melaksanakan kegiatan lainnya (pensiun, cacat,dan sebagainya).

Pendekatan angkatan kerja memiliki aturan dasar yang harus konsisten. Azas pertama

adalah eksklusivitas yang berarti bahwa penduduk usia kerja hanya dapat digolongkan

dalam satu kategori dalam komposisi penduduk usia kerja. Seseorang yang dikategorikan

bekerja tidak boleh dimasukkan lagi dalam kategori sekolah atau mengurus rumah tangga

meskipun dalam kenyataannya orang tersebut melakukan dua aktivitas yang berbeda. Azas

kedua adalah prioritas yang berarti bahwa urutan prioritas kategori ditentukan secara pasti,

yaitu bekerja, mencari pekerjaan, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Jika

seseorang bekerja tetapi juga sekolah maka orang tersebut digolongkan sebagai penduduk

bekerja. Demikian juga, bila seseorang mengurus rumah tangga tetapi juga bekerja maka

orang tersebut dikategorikan sebagai bekerja meskipun sebagian besar waktu yang dimiliki

digunakan untuk mengurus rumah tangga atau sekolah. Azas ketiga adalah rujukan waktu

dan BPS menggunakan konsep seminggu terakhir sebagai rujukan waktu survei. Secara

lengkap bisa dilihat Statistik Ketenagakerjaan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013 -

2018 pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Statistik Ketenagakerjaan Lampung Barat Tahun 2013 – 2018

Uraian 2013 2014 2015 2017 2018

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) (%) 78,38 74,71 74,06 80,78 80,09

Tingkat Pengangguran (%) 1,97 1,63 2,63 0,96 2,76

Bekerja (%) 76,41 73,08 71,44 99,04 97,24

Sumber : BPS Lampung Barat, Sakernas 2019

Jumlah penduduk usia kerja berkaitan erat dengan besarnya jumlah penduduk itu sendiri,

karena penduduk usia kerja merupakan bagian dari jumlah penduduk secara keseluruhan.

informasi ketenagakerjaan tahun 2016 tidak dapat disajikan, karena Sakernas 2016 tidak

dilakukan pendataan secara nasional, dampak dari penghematan anggaran pemerintah di

tahun tersebut. Sehingga informasi dan fenomena ketanagakerjaan ditahun 2016 tidak

Hal. 40

dapat ditampilkan. Berdasarkan hasil Sakernas tahun 2014-2018, diketahui bahwa tingkat

partisipasi angkatan kerja (TPAK) Kabupaten Lampung Barat terus meningkat.

Di Kabupaten Lampung Barat, persentase penduduk angkatan kerja mengalami penurunan

sebesar 0,69 persen ditahun 2018 menjadi 80,09 persen dari sebelumnya yang berjumlah

80,78 persen. Penurunan persentase angkatan kerja ini diikuti dengan penurunan penduduk

yang bekerja dan kenaikan penduduk yang menganggur. Jumlah persentase penduduk yang

bekerja menurun sebesar 1,8 persen sedangkan penduduk yang menganggur meningkat

sebesar 1,8 persen. Fenomena ini dimungkinkan karena terjadinya penurunan harga jual

beberapa komoditas pertanian. Hal ini yang dapat menyebabkan penduduk yang

menganggur meningkat dan penduduk yang bekerja menurun.

Grafik 3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten

Lampung Barat Tahun 2014 - 2018

Sumber: BPS Lampung Barat, Sakernas 2014 – 2018

Jika dilihat menurut jenis kelamin maka tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki lebih

tinggi dibandingkan dengan perempuan selama kurun waktu tahun 2014-2018. Hal ini

sejalan dengan pendapat Susanti dkk. (1995) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

tingkat partisipasi angkatan kerja adalah jenis kelamin. Perbedaan tingkat partisipasi

angkatan kerja menurut jenis kelamin ini disebabkan karena laki-laki lebih memiliki

tanggung jawab dalam kegiatan ekonomi (baik bekerja maupun mencari kerja) sedangkan

perempuan cenderung mengurus rumah tangga.

Struktur perekonomian berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja yang ada. Pada

indikator ini, sektor penyerapan tenaga kerja dikelompokkan berdasarkan konsep ILO

dengan menggunakan KILM 4 (pengelompokan penduduk bekerja menurut sektor).

Klasifikasi atau pengelompokan dilakukan dalam 5 sektor besar, yaitu sektor pertanian

yang terdiri dari pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan; sektor industri

pengolahan; sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel; sektor jasa

kemasyarakatan; dan sektor lainnya yang mencakup sektor pertambangan dan penggalian,

listrik, gas dan air minum, bangunan, angkutan, pergudangan dan komunikasi, keuangan,

asuransi, usaha persewaanbangunan, tanah, dan jasa perusahaan.

87,56 88,91 91,04 92,53

58,89 56,69

68,8 65,51

74,71 74,0680,78 80,09

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2014 2015 2017 2018

laki perempuan total

Hal. 41

2.2.1. Indeks Harga Konsumen

Indeks harga konsumen (Consumer Price Index) adalah nomor indeks yang mengukur

harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga (household).

Indeks harga barang dan jasa di kota Liwa selama tahun 2019 secara umum terjadi kenaikan

harga dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya. Indeks harga konsumen pada bulan

Januari 2019 sebesar 133,71 dan pada bulan Desember 2019 sebesar 142,28 persen.

Dengan kata lain, selama tahun 2019, terjadi kenaikan harga secara umum 3,53 persen

Perkembangan Indeks harga konsumen selama tahun 2019 yang mempunyai nilai indeks

yang tertinggi adalah pada juli 2019 sebesar 157,75 persen. Sementara itu, nilai indeks

harga yang paling kecil adalah kelopmpok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan

Mei-Juni 2019 sebesar 121,10 persen. Perkembangan indeks harga konsumen ini selama

tahun kalender 2019 secara umum disebabkan antara lain berkaitan dengan harga

komoditas, beras, cabai merah, dan cabai rawit yang berfluktuasi sepanjang tahun akibat

pengaruh persediaan dan permintaan di pasar serta pengaruh musiman cuaca serta momen

lebaran dan tahun baru. Perubahan harga secara umum selama tahun 2019 menunjukan

terjadinya sembilan bulan mengalami infalsi dan tiga bulan mengalami deflasi. Nilai inflasi

yang tertinggi terjadi pada bulan Mei 2019 sebesar 0,81 persen dan deflasi yang tertinggi

terjadi pada bulan Februari 2019 sebesar 0,33 persen. Inflasi yang terjadi banyak

dipengaruhi oleh naiknya harga kelompok bahan makanan: subkelompok sayur-sayuran;

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; subkelompok tembakau dan

minuman beralkohol; kelompok sandang anak-anak; dan kelompok pendidikan,rekreasi,

dan olahraga: subkelompok kursus-kursus/pelatihan. Hal ini dikarenakan bersamaan

dengan datangnya bulan ramadhan, tahun baru, musim kemarau yang terjadi sepanjang

tahun serta kenaikan biaya kursus pendidikan. Sedangkan deflasi yang terjadi banyak

disebabkan oleh turunnya harga subkelompok bumbu-bumbuan hal ini dikarenakan adanya

pemerintah yang cukup berfokus untuk menjaga harga-harga komoditas-komoditas

strategis. Secara lengkap bias dilihat Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kabupaten

Lampung Barat Januari – Desember Tahun 2019 pada Grafik berikut ini.

Hal. 42

Grafik 4 Indeks Harga Konsumen Menurut Kelompok Pengeluaran Kabupaten Lampung Barat

Des 2019

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Barat, IHK 2019

Grafik 5 Inflasi Kabupaten Lampung Barat Bulan Januari-Desember Tahun 2019

Sumber : BPS Kabupaten Lampung Barat, IHK 2019

2.2.2. Indeks Pembangunan Manusia

Salah satu ukuran kualitas yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana kualitas

pembangunan manusia yang telah berhasil dicapai adalah dengan Human Development

Index (HDI) atau Indek Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan manusia dapat

dinilai dengan suatu indikator yaitu IPM. IPM atau HDI adalah variabel yang

mencerminkan tingkat pencapaian kesejahteraan penduduk atas layanan dasar di bidang

pendidikan dan kesehatan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan suatu ukuran

yang digunakan untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah.

Meskipun tidak dapat mengukur semua dimensi pembangunan manusia, IPM dinilai

mampu untuk dapat mengukur dimensi pokok pembangunan manusia.

Komponen pembentuk indikator IPM ada 4 yaitu: Angka Harapan Hidup saat lahir,

Harapan Lama Sekolah, Lama Sekolah serta Pengeluaran per Kapita. Angka harapan hidup

adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola

Umum

Bahan Makanan

Makanan Jadi

Perumahan

Sandang

jasa Kesehatan

Pendidikan

Transportasi & Komunikasi

142,28

153,13

153,88

130,81

131,08

154,85

122,400

141,69

0,24

-0,33

0,35

0,69

0,81

0,630,71

0,12

-0,18-0,09

0,06

0,47

-0,4

-0,2

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des

Hal. 43

mortalitas (kematian) menurut umur. Angka ini adalah angka pendekatan yang menunjukan

kemampuan untuk bertahan hidup lebih lama. Standar UNDP besarnya adalah 25 < x > 85

(minimal 25 tahun dan maksimal 85 tahun). Harapan Lama Sekolah adalah sebagai lama

sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di

masa mendatang. Angka harapan lama sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun

ke atas. Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh

penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang

pernah dijalani. Indikator ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan

dan tingkat pendidikan yang sedang diduduki. Standar UNDP adalah minimal 0 tahun dan

maksimal 15 tahun.

Grafik 6 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Barat 2015-2020

Sumber: BPS Lampung Barat, IPM 2020

Berdasarkan data, IPM di Kabupaten Lampung Barat terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pencapaian IPM yang terus meningkat dari tahun ke tahun mengindikasikan bahwa kualitas

manusia di Kabupaten Lampung Barat dilihat dari aspek kesehatan, pendidikan, dan

ekonomi menunjukkan indikasi yang semakin membaik. Berdasarkan skala internasional,

pencapaian IPM dikategorikan dalam 4 kategori, yaitu kategori sangat tinggi (IPM ≥80),

kategori tinggi (70≤IPM<80), kategori sedang (60≤IPM<70), dan kategori rendah

(IPM<60). Berdasarkan kategori tersebut, IPM Kabupaten Lampung Barat pada tahun 2020

yang mencapai angka 67,80 masih termasuk dalam kategori sedang. Dengan demikian,

masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar oleh pemerintah Kabupaten Lampung

Barat demi kemajuan wilayah dan penduduknya di masa yang akan datang.

Dengan demikian, masih banyak ketertinggalan yang harus dikejar oleh pemerintah

Kabupaten Lampung Barat demi kemajuan wilayah dan penduduknya di masa yang akan

datang.

Pencapaian IPM Kabupaten Lampung Barat tahun 2020 sebesar 67,80 sudah melebihi

target di RPJMD untuk tahun 2020 yaitu sebesar 67,75. Namun pencapaian IPM Kabupaten

Lampung Barat tahun 2020 masih berada di bawah IPM Provinsi Lampung. Pencapaian

IPM Provinsi Lampung pada tahun 2020 adalah sebesar 69,69. Kemudian Jika dibanding-

kan antar kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung, posisi Kabupaten Lampung Barat

berada pada urutan 9 dari 15 kabupaten/kota yang ada. Peringkat ini masih sama dengan

64,54

65,4566,06

66,74

67,567,8

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Barat 2015 -

2020

Hal. 44

tahun sebelumnya. Oleh karena itu, perlu upaya percepatan peningkatan pencapaian IPM

dari tahun ke tahun guna mengejar target capaian IPM dalam RPJMD Kabupaten Lampung

Barat tahun 2017-2022 yang ditargetkan mencapai 69,34 pada tahun 2022.

Tabel 15. Komponen Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013-2020

Komponen 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Angka Harapan Hidup (AHH) 65,69 66,02 66,42 66,64 66,86 67,09 67,43 67,58

Harapan Lama Sekolah (EYS) 11,31 11,36 11,74 12,17 12,18 12,19 12,24 12,25

Rata-Rata Lamanya Sekolah (MYS) 7,21 7,25 7,27 7,28 7,33 7,60 7,85 8,06

Pengeluaran/ Kapita 8.397 8.459 8.801 9.106 9.517 9.741 9.970 9.929

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 63,21 63,54 64,54 65,45 66,06 66,74 67,50 67,80

Sumber : BPS Lampung Barat, IPM 2020

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer, kebutuhan dasar yang tidak bisa dilepas

dari kehidupan manusia sekaligus sebagai indikator kesejahteraan rakyat. Kondisi

perumahan di suatu daerah dapat menggambarkan kesejahteraan penduduknya. Salah satu

kualitas yang dapat menggambarkan kondisi perumahan adalah kualitas material seperti

jenis atap, jenis lantai, dan dinding yang digunakan termasuk fasilitas penunjang lain yang

meliputi luas lantai hunian, sumber air minum, fasilitas buang air besar, dan sumber

penerangan.

Tabel 16. Rumah Tangga Menurut beberapa Indikator Kualitas Perumahan

Indikator Perumahan Tahun

2016 2017 2018 (1) (2) (3) (4)

Lantai Bukan Tanah(%) 85,07 85,57 87,05

Atap Beton,Genteng, Sirap, Seng,dan Asbes (%) 100,00 100,00 100,00

Dinding Terluas Tembok dan Kayu (%) 95,04 88,82 91,53

Sumber : BPS Lampung Barat, IPM 2018.

Salah satu indikator kualitas perumahan adalah luas lantai rumah tangga yang bukan tanah.

Berdasarkan susenas 2018, persentase rumah tangga yang berlantaikan bukan tanah adalah

87,05 persen, angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Indikator lain yang digunakan untuk melihat kualitas perumahan adalah jenis atap yang

digunakan. Jenis atap yang biasanya dianggap cukup baik adalah jenis beton, genteng,

sirap, seng, dan asbes. Berdasarkan susenas 2018, persentase rumah tangga yang

menggunakan atap beton, genteng, sirap, seng dan asbes sudah mencapai 100 persen. Jadi

semua rumah tangga di Kabupaten Lampung Barat sudah menggunakan atap yang cukup

baik. Selain itu, kualitas perumahan juga dapat dilihat dari jenis dinding yang diggunakan.

Pada tahun 2018 persentase rumah tangga yang sudah menggunakan dinding tembok dan

kayu mencapai 91,53 persen, mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya

(91,53).

Hal. 45

2.3. KEBIJAKAN KEUANGAN

Dalam mengelola keuangan daerah, agar dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna maka

perlu kebijakan dan perencanaan yang matang dalam memperoleh sumber pendanaan dan

penggunaan dana yang telah diperoleh. Kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat menetapkan baik berkaitan dengan Pendapatan dan Belanja secara umum

sebagai berikut:

2.3.1. Kebijakan Pendapatan Daerah

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam melaksanakan pengelolaan keuangan daerah,

terutama dalam pengelolaan pendapatan menghindari penetapan peraturan daerah yang

menyebabkan ekonomi biaya tinggi, menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang

dan jasa antar daerah, dan kegiatan impor/ekspor. Hal ini sebagai upaya agar masyarakat

Lampung Barat merasakan keadilan dan manfaat atas pengenaan pajak dan retribusi daerah.

Namun demi kesinambungan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat perlu mengambil kebijakan sebagai upaya peningkatan

pendapatan daerah, baik berupa intensifikasi PAD dan/atau ekstensifikasi PAD.

a. Intensifikasi PAD

Peningkatan Pendapatan Daerah dengan intensifikasi PAD adalah upaya meningkatkan

PAD dengan cara mengintensifkan jenis-jenis pungutan yang sudah ada sehingga didapat

hasil yang lebih optimal dari sebelumnya. Intensifikasi dapat dilaksanakan dengan

beberapa cara, diantaranya dengan menaikkan tarif, memperbaiki sistem pemungutan,

penguatan perpajakan daerah, peningkatan efektivitas pengawasan pungutan daerah, dan

penyempurnaan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah.

Upaya riil yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat hingga

kini antara lain: membentuk kelembagaan dalam rangka peningkatan PAD, melakukan

revisi beberapa Peraturan Daerah, dan melakukan penyusunan peraturan pelaksanaan

tentang pajak daerah dan retribusi daerah, serta pengelolaan keuangan.

Dalam mengelola pendapatan, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah

mengundangkan peraturan daerah yang mengatur tentang pungutan, baik pajak daerah

maupun retribusi daerah pada tahun 2011 mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak

Daerah, pajak daerah meliputi : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak

Reklame, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, PBB Sektor Perdesaan dan Perkotaan,

dan BPHTB.

Sedangkan dari sisi Retribusi Daerah, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah pula

memiliki Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, Peraturan

Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha, dan Peraturan Daerah Nomor

5 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu sesuai amanat Undang-Undang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah.

Hal. 46

Peningkatan yang ada memang belum memuaskan dari segi kuantitas, namun paling tidak

upaya Pemda untuk meningkatkan pendapatan terus berlangsung. Beberapa langkah

strategis yang telah dilaksanakan adalah Sosialisasi pajak dan retribusi daerah,

pemutakhiran data pajak daerah dan PBB, pembentukan Tim Intensifikasi PAD dan PBB,

Tim Terpadu Perizinan, dan Tim Penagih PAD, melakukan monitoring dan evaluasi atas

realisasi PAD dan PBB secara berkala dan perbaikan tata Kelola pemungutan pajak daerah.

Selain melaksanakan penagihan langsung, Pemda juga berupaya untuk meningkatkan PAD

dengan perubahan struktur tarif pajak dan retribusi daerah. Hal ini telah dilakukan dengan

melakukan upaya Revisi Peraturan Daerah khususnya Peraturan Daerah tentang Retribusi

Daerah yang telah disahkan pada akhir Tahun 2020. Untuk memperbaiki tata kelola

pemungutan pajak, Pemerintah Daerah telah melakukan upaya penyetoran pajak langsung

oleh wajib pajak ke Bank Persepsi tanpa melalui Bendahara Penerimaan.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran wajib pajak, Pemerintah Daerah Kabupaten

Lampung Barat melalui Badan Pengelolaan Keuangan Daerah telah menjalin Kerjasama

dengan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja

Kabupaten Lampung Barat juga dengan Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Lampung

Barat, untuk mensyaratkan penyelesaian kewajiban perpajakan daerah bagi masyarakat

yang mengajukan permohonan pelayanan di kedua Instansi tersebut.

Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat pada APBD TA 2020 menganggarkan

penerimaan dari PAD sebesar Rp65.771.303.679,74 dan terealisasi sebesar

Rp61.219.465.454,03 atau pencapaian 93,08%.

Secara keseluruhan, perbandingan PAD untuk tahun anggaran 2020 terhadap anggaran

tahun 2019 adalah sebagai berikut: target PAD TA 2020 adalah sebesar

Rp65.771.303.679,74 target PAD TA. 2019 adalah sebesar Rp64.189.794.775,76 dan

peningkatan target PAD adalah Rp1.581.508.903,98 atau 2,46%.

b. Ekstensifikasi PAD

Peningkatan pendapatan daerah dengan ekstensifikasi PAD, yaitu suatu cara peningkatan

PAD dengan menggali dan mencari sumber-sumber PAD baru yang potensial dan belum

termanfaatkan namun tidak bertentangan dengan hukum. Sumber-sumber tersebut dapat

berupa pajak daerah, retribusi daerah, maupun penerimaan dari pihak ketiga, serta

penanaman modal (andil) pada BUMD/BUMN yang sehat dan menguntungkan.

Akan tetapi dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah, maka pungutan pajak daerah dan retribusi daerah bersifat closed list,

artinya pemerintah daerah hanya boleh memungut jenis pajak dan retribusi daerah yang

tercantum di dalam undang-undang tersebut. Oleh karena itu, upaya ekstensifikasi PAD

hanya mungkin dilaksanakan dengan upaya penanaman modal (investasi), pembentukan

dan/atau peningkatan kapasitas produksi usaha daerah (dapat dipungut Retribusi Penjualan

Produksi Usaha Daerah), atau pengelolaan aset daerah yang tidak dipisahkan.

c. Target dan Realisasi Pendapatan

Secara sederhana perbandingan target dan realisasi PAD ditampilkan dalam jutaan rupiah

berikut ini.

Hal. 47

Tabel 17. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013 – 2020

No. Tahun Anggaran Target (Rp juta) Realisasi (Rp juta) Realisasi (%)

1. 2013 29.391, 00 33.830,00 115.10

2. 2014 37.390, 00 40.800, 00 109,12

3. 2015 41.024, 00 46.435, 00 113,19

4. 2016 47.565, 00 49.078, 91 103,18

5. 2017 82.742,62 46.789,23 56.55

6. 2018 50.056,05 50.471,54 100,83

7. 2019 64.189,79 65.267,42 101,68

8. 2020 65.771,30 61.219,46 93,08

Jika dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa selama kurun waktu 2013 sampai

dengan 2020 hampir seluruh penerimaan yang ditargetkan dapat terpenuhi bahkan melebihi

target penerimaan, tetapi pada TA 2017 PAD hanya tercapai 56,55% hal ini disebabkan

karena penerimaan dana BOS semula dianggarkan dalam lain-lain PAD yang Sah

sementara realisasinya masuk ke dalam Lain-lain Pendapatan Yang Sah, sedangkan pada

TA 2020 PAD hanya tercapai 93,08% hal ini disebabkan adanya penerimaan retribusi

pelayanan pasar, dan retribusi pasar grosir dan pertokoan yang realisasinya jauh dari target

yang telah ditetapkan. Retribusi pelayanan Kesehatan tidak mencapai target yang

ditetapkan karena sejak Bulan April 2020 sampai Oktober 2020, Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat menghentikan pungutan retribusi pelayanan Kesehatan dalam rangka

membantu masyarakat menghadapi dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid 19).

Sedangkan untuk retribusi pelayanan pasar dan retribusi dan volume hari-hari pasaran

karena dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid 19).

Tabel 18. Total Pendapatan Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2013 - 2020

No Tahun Anggaran Target (Rp juta) Realisasi (Rp juta) Realisasi (%)

1. 2013 853.495,00 854.218,00 100,08

2. 2014 627.235,00 634.237,00 101,12

3. 2015 873.854,00 895.545,00 102,48

4. 2016 1.083.459,00 1.020.799,72 94,22

5. 2017 1.094.492,57 1.069.132,04 97,68

6. 2018 1.143.216,49 1.124.189,35 98,34

7. 2019 1.135.122,89 1.122.307,63 98,87

8. 2020 1.020.583,35 1.011.011,75 99,06

Memperhatikan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Pendapatan Daerah Kabupaten

Lampung Barat hampir selalu tercapai bahkan pada TA 2013 s.d. 2015 melebihi target yang

telah ditetapkan setiap tahun, sedangkan pada TA 2016 s.d. 2020 masih dibawah target.

Secara detail Rekapitulasi Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Lampung

Barat ditampilkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 19. Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2020

No. Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %

A. PAD 65.771.303.679,74 61.219.465.454,03 93,08

1. Pajak Daerah 10.984.037.486,00 11.794.800.883,00 107,38

2. Retribusi Daerah 4.754.838.247,00 3.018.063.766,00 63,47

3.

Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan 4.757.968.413,47 4.809.979.700,29 101,09

Hal. 48

No. Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %

4. Lain-lain PAD yang Sah 45.274.459.533,27 41.596.621.104,74 91,88

B. Pendapatan Transfer 900.438.851.888,05 895.400.401.306,26 99,44

1.

Transfer Pemerintah Pusat-Dana

Perimbangan 715.670.643.665,00 707.243.876.702,00 98,82

2. Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00

3. Transfer Pemerintah Provinsi 58.752.140.223,05 62.140.456.604,26 105,77

C. Lain-lain Pend. Yang Sah 54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03

1. Pendapatan Hibah 54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03

Jumlah 1.020.583.353.567,79 1.011.011.754.760,29 99,06

Permasalahan yang ada dalam pengelolaan pendapatan daerah dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Ketidakseimbangan kontribusi antar unsur pendapatan dalam struktur APBD.

Kontribusi PAD terhadap APBD Kabupaten Lampung Barat masih sangat rendah

sekitar 4-5%;

2. Rendahnya tingkat pemahaman dan kesadaran wajib pajak daerah dan retribusi daerah

dalam melakukan kewajiban perpajakannya; dan

3. Sumber daya manusia baik jumlah maupun kompetensi pegawai perlu di tingkatkan.

Dalam struktur APBD bahwa pendapatan daerah terdiri dari PAD, Dana Perimbangan, dan

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Dana perimbangan merupakan unsur yang paling

tinggi memberikan kontribusi terhadap APBD Kabupaten Lampung Barat sejak tahun 2013

hingga tahun 2020.

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat akan melakukan upaya agar terjadi keseimbangan

antara PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam

memberikan kontribusi terhadap APBD Kabupaten Lampung Barat. Upaya tersebut telah

dilaksanakan dengan penetapan peraturan daerah tentang perpajakan daerah termasuk

melakukan perubahan tarif pajak daerah dan retribusi daerah.

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat juga melaksanakan upaya sosialisasi atas

pemberlakuan pungutan pajak daerah dan retribusi daerah kepada masyarakat, baik melalui

media luar ruang maupun sosialisasi secara langsung secara formal dan non formal.

Upaya pendataan potensi PAD juga tetap dilaksanakan secara berkala agar dapat diketahui

secara pasti berapa sebenarnya potensi yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat. Dengan

diketahuinya potensi PAD yang belum tergali ini diharapkan PAD dapat ditingkatkan

sehingga pada akhirnya kontribusi PAD terhadap APBD dapat lebih besar dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya.

2.3.2. Pengelolaan Belanja Daerah

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Pelaksanaan otonomi daerah mempunyai hak

dan kewajiban yang harus ditingkatkan untuk memenuhi pelayanan dasar publik serta

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk, antara lain

peningkatan pelayanan dasar (pendidikan dan kesehatan), fasilitas sosial, fasilitas yang

layak, penyediaan infrastruktur, dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan.

Hal. 49

a. Kebijakan Umum Keuangan Daerah

Mengacu pada peraturan perundangan di bidang pengelolaan keuangan daerah, belanja

daerah merupakan semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan

bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Belanja daerah diprioritaskan

dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau

Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan.

Penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam

bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan dasar, kesehatan, fasilitas sosial, dan

fasilitas umum.

Pada Tahun Anggaran 2020, Kabupaten Lampung Barat menganggarkan kegiatan

pembangunan melalui alokasi belanja daerah sebesar Rp1.051.835.350.475,51 yang terdiri

dari belanja operasi Rp694.169.877.291,36 belanja modal Rp145.523.399.562,60 belanja

tidak terduga Rp27.052.669.238,55 dan belanja transfer bagi hasil ke desa dan bantuan

keuangan sebesar Rp185.089.404.383,00. Alokasi belanja tersebut digunakan untuk biaya

pembangunan daerah yang meliputi sektor pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum,

perencanaan pembangunan, perhubungan dan infokom, lingkungan hidup, kependudukan

dan catatan sipil, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, koperasi dan usaha kecil

menengah, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, urusan umum dan

administrasi keuangan, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, energi dan sumber

daya mineral, pariwisata, dan perikanan dan kelautan.

Alokasi pendapatan, belanja dan pembiayaan Kabupaten Lampung Barat Tahun Anggaran

2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 20. Alokasi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Kabupaten Lampung Barat Tahun Anggaran 2020

No. Uraian Anggaran Setelah Perubahan

(Rp.)

1 Pendapatan 1.020.583.353.567,79 2 Belanja dan Transfer 1.051.835.350.475,51 3 Pembiayaan

a. Penerimaan Rp35.251.996.907,72 b. Pengeluaran (Rp4.000.000.000,00)

31.251.996.907,72

Total Penerimaan Daerah ( 1 + 3a ) 1.055.835.350.475,51

Total Pengeluaran Daerah (2 + 3b ) 1.055.835.350.475,51

Berikut ini disajikan tabel yang menggambarkan target dan realisasi belanja Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat yang diringkas dalam jutaan rupiah, dalam kurun waktu 2013

sampai dengan 2020.

Tabel 21. Target dan Realisasi Belanja dan Transfer Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

No Tahun Target (juta rupiah) Realisasi (juta rupiah) %

1 2013 911.001 844.853 92,74 2 2014 693.186 627.029 90,46 3 2015 938.876 893.361 95,15 4 2016 1.142.239 999.084 87,47 5 2017 1.175.327 1.122.380 95,50 6 2018 1.169.303 1.109.753 94,91 7 2019 1.174.086 1.126.019 95,91 8 2020 1.051.835 984.638 93,61

Hal. 50

Target dan realisasi belanja Tahun Anggaran 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 22. Target dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2020

No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Belanja Operasi dan Transfer

- Belanja Pegawai 465.319.922.931,51 424.325.254.536,00 91,19

- Belanja Barang 213.180.086.459,85 198.758.705.807,84 93,24

- Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00

- Belanja Hibah 15.419.867.900,00 13.493.585.000,00 87,51

- Belanja Bantuan Sosial 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00

- Belanja Bagi Hasil 1.573.887.700,00 1.317.346.400,00 83,70

- Belanja Bantuan Keuangan 183.515.516.683,00 183.515.516.683,00 100,00

2 Belanja Modal

- Belanja Modal Tanah 240.000.000,00 239.570.000,00 99,82

- Belanja Peralatan dan Mesin 42.042.628.760,00 40.402.844.896,00 96,10

- Belanja Gedung dan

Bangunan

43.061.204.039,00 42.336.328.293,00 98,32

- Belanja Jalan, Irigasi, dan

Jaringan

50.153.609.263,60 48.597.784.030,00 96,90

- Belanja Aset Tetap Lainnya 10.025.957.500,00 9.292.979.401,00 92,69

3 Belanja Tidak Terduga

- Belanja Tidak Terduga 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72

Jumlah 1.051.835.350.475,51 984.638.003.139,84 93,61

Permasalahan umum yang masih dihadapi dalam pengelolaan keuangan daerah adalah

kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur yang masih terbatas. Pemerintah Daerah

senantiasa melakukan peningkatan sumber daya manusia seiring dengan semakin

berkembangnya teknologi informasi sehingga penatausahaan keuangan dapat berjalan

secara efektif dan efisien.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah menerapkan kebijakan akuntansi

berbasis akrual terhitung sejak tahun 2015. Dalam pelaksanaannya sudah tentu masih

banyak ditemukan kendala dan permasalahan, namun Pimpinan Daerah beserta seluruh

jajarannya berupaya mewujudkan tata kelola keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan.

2.4. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Tema Pembangunan Nasional sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun

2020 yaitu “Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas” dengan

prioritas Nasional adalah:

1. Pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan.

2. Infrastruktur dan pemerataan wilayah.

3. Nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja.

4. Ketahanan pangan, air, energi dan lingkungan hidup.

5. Stabilitas Pertahanan dan keamanan. (RKPD – IV-15)

Sedangkan tema pembangunan Provinsi Lampung Tahun 2020 adalah “Meningkatkan

Kualitas Sumber Daya Manusia dan Melanjutkan Pembangunan Ekonomi untuk

mengurangi kemiskinan”. Dengan prioritas sebagai berikut :

Hal. 51

1. Pembangunan SDM dengan pengarustamaan gender, pemberdayaan kaum difabel dan

perlindungan anak;

2. Meningkatkan nilai tambah produk unggulan untuk mengurangi kemiskinan dan

ketimpangan;

3. Reformasi Birokrasi;

4. Infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi yang berkualitas;

5. Kehidupan yang religius, aman, berbudaya dan inovatifa;

6. Pembangunan berkelanjutan dan mitigasi bencana. (RKPD – IV-15)

Berdasarkan tema pembangunan Nasional dan Provinsi Lampung Tahun 2020, maka tema

pembangunan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 adalah “Meningkatkan Sumberdaya

Manusia dan Pembangunan Perekonomian Guna Mengurangi Kemiskinan dan

Ketertinggalan”. Dengan prioritas pembangunan sebagai berikut:

1. Peningkatan Infrastruktur mantap;

2. Semua bisa melanjutkan Sekolah dan Pelayanan masyarakat sehat;

3. Mensejahterakan petani;

4. Penataan Kota Liwa sebagai Kota Budaya;

5. Masyarakat berdaya saing dan peningkatan kinerja pelayanan Publik dan peningkatan

Iman dan Taqwa ;

6. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pembiayaan dalam penyediaan infrastruktur.

7. (RKPD – IV-16)

Berikut adalah Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Lampung Barat tahun 2020:

Tabel 23. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

No. Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Target

Tahun 2020

(1) (2) (3)

Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1 Angka Kemiskinan (persen) 13,00%

1.2 Indeks Gini (poin) 0,3

1.3 Pendapatan Perkapita (rupiah)*) 25.140.078,00

Kesejahteraan Masyarakat

1 Pendidikan

1.1 Angka Partisipasi Kasar (APK)

SD/MI (persen) 111,89%

SLTP/MTs (persen) 99,73%

1.2 Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI (persen) 100,00%

SLTP/MTs (persen) 91,89%

2 Kesehatan

2.1. Usia harapan hidup (tahun) 67,54

2.2. Angka kematian ibu (per 10.000 kelahiran hidup) 130

2.3. Angka kematian bayi (per 10.000 kelahiran hidup) 4,3

3 Seni Budaya dan Olahraga

3.1. Persentase Cabang Olahraga yang berprestasi (persen) 65%

Aspek Pelayanan Umum

1 Pendidikan

Hal. 52

No. Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Target

Tahun 2020

(1) (2) (3)

1.1. Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 7,37

1.2. Angka harapan lama sekolah (tahun) 12,31

1.3. Angka melanjutkan sekolah (persen) 90,75%

1.4. Nilai rata ujian nasional (UN)

SD (poin) 210,01

SMP (poin) 236,01

2 Kesehatan

2.1. Persentase kasus gizi buruk yang ditangani 100%

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

3.1. Persentase jalan dengan kondisi mantap (persen) 68%

3.2. Persentase jembatan dengan kondisi mantap (persen) 81,22%

3.3. Persentase jaringan irigasi yang berfungsi (persen) 53,00%

3.4. Persentase pemanfaatan lahan sesuai RTRW (persen) 100,00%

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

4.1. Persentase penanganan rumah tidak layak huni (persen) 36,66%

4.2. Persentase Perumahan layak huni (persen) 94,25%

5. Ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat

5.1. Persentase konflik SARA yang terselesaikan (persen) 100,00%

5.2. Persentase kasus ketertiban, keamanan, dan keindahan (K3) yang terselesaikan

(persen)

100,00%

Tidak terkait Pelayanan Dasar

1. Tenaga kerja

1.1. Tingkat pengangguran terbuka (persen) 0,80%

2. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

2.1. Persentase kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang ditangani (persen) 100%

2.2. Indeks Pembangunan Gender (poin) 91,70

2.3. Indeks pemberdayaan Gender (poin) 52,2

3. Pangan

3.1. Skor pola pangan harapan (poin) 90

4. Lingkungan Hidup

4.1 Indeks kualitas lingkungan hidup (poin) 62,98

5. Pemberdayaan masyarakat dan desa

5.1. Persentase desa tertinggal (persen) 0,00%

6. Pengedalian penduduk dan keluarga berencana

6.1. Laju pertumbuhan penduduk (persen) 1,12%

6.2. Angka kelahiran total (TFR) (persen) 2,38%

7. Perhubungan

7.1. Persentase desa yang terhubung dengan moda transportasi (persen) 35,29%

8. Komunikasi dan Informatika

8.1. Persentase desa yang terhubung dengan jangkauan telekomunikasi dan internet

(persen)

97,79%

9. Koperasi, Usaha kecil, dan menengah

9.1. Jumlah koperasi yang sehat (unit) 9

9.2. Persentase peningkatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) (persen) 6,00%

10. Penanaman modal

10.1. Nilai investasi (rupiah) 3.666.434.815,00

11. Kepemudaan dan Olahraga

11.1. Jumlah pemuda yang berprestasi (orang) 35

13. Perpustakaan

13.1. Persentase pengunjung yang menjadi anggota perpustakaan (persen) 2,49%

Hal. 53

No. Aspek/ Fokus/ Bidang Urusan/Indikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Target

Tahun 2020

(1) (2) (3)

Pelayanan Urusan Pilihan

1. Kelautan Perikanan

1.1. Produk Domestik Bruto (PDRB) subsector perikanan (juta rupiah)*) 164.606,00

2. Pariwisata

2.1. Rata-rata lama tinggal (hari) 2

2.2. Jumlah kunjungan wisata (orang) 17.456

3. Pertanian

3.1. Produk Domestik Bruto (PDRB) subsektor pertanian, peternakan, perburuan dan jasa

pertanian (juta rupiah)*)

3.410.004,00

4. Energi dan Sumber daya mineral

4.1. Persentase desa yang dialirin listrik (persen) 93,38%

5. Perdagangan

5.1. Produk Domestik Bruto (PDRB) subsector perdagangan (juta rupiah)*) 662.642,00

6. Industri

6.1. Produk Domestik Bruto (PDRB) subsector industry (juta rupiah)*) 252.673,00

7. Pelayanan Unsur pendukung

7.1. Persentase desa tangguh bencana (persen) 13,23%

7.2. Respontime tanggap bencana (jam) 1x24jam

Aspek Daya Saing Daerah

1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1. Indeks reformasi birokrasi C

1.2. Nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (sakip) (predikat) BB

1.3. Opini Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) (predikat opini) WTP

1.4. Indeks kepuasan masyarakat (IKM) (predikat) C

1.5. Predikat laporan penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) (predikat) Sangat tinggi

Sumber : RPJMD 2017-2022 (table 8.2 hal. VIII-7 s.d VIII-14)

Tabel 24. Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN

KABUPATEN PROGRAM PRIORITAS KABUPATEN

1 Meningkatkan Infrastruktur dan Konektifitas

Antar Wilayah yang Berwawasan

Lingkungan serta Tangguh Bencana;

Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Program Perencanaan Tata Ruang

Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong/trotoar

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan lainnya

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan air minum dan air limbah

Program Pengendalian Banjir

Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

Program Lingkungan Perumahan dan Permukiman

Program Penataan penguasaan, pemilikan,penggunaan dan pemanfaatan tanah

Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Program Perlindungan Konservasi Sumber Alam

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

Hal. 54

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN

KABUPATEN PROGRAM PRIORITAS KABUPATEN

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Program Pemeliharaan Keamanan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat

dan pencegahan tindak kriminal

Program Kesiapsiagaan

Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

2 Meningkatkan kualitas layanan dasar untuk

Pembangunan sumberdaya manusia

Program Pendidikan Anak Usia Dini

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

Program Pendidikan Non Formal

Program Pembinaan Ketenagaan

Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Program pengadaan,peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program Peningkatan Mutu Pelayanan

Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Program Bantuan dan Penanggulangan Bencana

3 Mengurangi kemiskinan melalui

Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan

Peningkatan pendapatan masyarakat

Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan

Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

Program Peningkatan Penyuluhan Pertanian dan Kelembagaan Tani

Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Program peningkatan penerapan teknologi peternakan

Program Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana perkebunan

dan peternakan

Program peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran hasil perkebunan

Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan

Program Pengembangan Perikanan Budidaya dan Tangkap

Program Pengendalian dan Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Program Peningkatan Pelayanan Perizinan

Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pasar

Program Standarisasi dan Perlindungan Konsumen

Program Peningkatan dan Pengembangan Perdagangan Dalam negeri

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM)

4 Peningkatan nilai budaya dan minat baca

masyarakat

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Program Peningkatan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Untuk

Mendukung Kegiatan Perpustakaan

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Hal. 55

NO PRIORITAS PEMBANGUNAN

KABUPATEN PROGRAM PRIORITAS KABUPATEN

5 Peningkatan kualitas aparatur yang

profesional, Tata Kelola Pemerintahan

yang baik dan Stabilitas Kamtibmas

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH

Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan

Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur

pengawasan

Program Peningkatan Fungsi dan Peran Kelembagaan Daerah

Program Pengembangan Sistem Manajemen Pemerintahan

Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sumber daya Aparatur

Program Pembinaan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Program Pemeliharaan Keamanan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat dan

pencegahan tindak kriminal

Program Kesiapsiagaan

Program pendidikan politik masyarakat

Program pengembangan wawasan kebangsaan

Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

Program Fasilitasi dan Pembinaan Kegiatan Keagamaan

Program Penelitian dan Pengembangan

Grafik 7 Pagu Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

Total pagu Program Prioritas guna melaksanakan Prioritas Pembangunan adalah sebanyak

Rp603.486.084.420.

Sumber : RKPD Kabupaten Lampung Barat 2020 (hal.IV-50 s.d IV-62)

Hal. 56

BAB 3 IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Pencapaian target kinerja Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 belum

sempurna sebagaimana harapan banyak pihak karena belum dapat mencapai angka

sempurna yaitu 100%. Namun secara persentase pencapaian target kinerja Tahun 2020

cukup baik. Pencapaian target kinerja Tahun 2020 masih terkendala oleh berbagai hal,

diantaranya rentang kendali antar wilayah yang jauh karena Kabupaten Lampung Barat

cukup luas, prasarana khususnya infrastruktur yang belum tersedia dengan cukup baik dan

keterbatasan kualitas sumber daya manusia.

3.1.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Pada awal tahun anggaran pemerintah daerah menyusun APBD yang merupakan rencana

keuangan pemerintah daerah dalam rangka melaksanakan kewenangannya selama satu

tahun anggaran.

Untuk menilai pencapaian kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun

2020, diperlukan suatu analisis terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat. Analisis tersebut dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan,

diantaranya apakah posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat sesuai yang

diharapkan, apakah perkembangan posisi keuangan mengalami peningkatan atau

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan

menggunakan metode analisis yang lazim digunakan untuk melakukan analisis terhadap

laporan keuangan, sebagai berikut.

1. Rasio Antar Pos Neraca

a. Rasio Cair (Quick Ratio);

b. Rasio Utang terhadap Total Aset;

c. Rasio Ekuitas terhadap Total Aset.

2. Rasio Antar Pos Laporan Realisasi APBD

a. Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja;

b. Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja;

c. Rasio PAD terhadap Total Pendapatan;

d. Debt Service Ratio (DSR);

e. Debt Service Coverage Ratio (DSCR);

f. Rasio Dana Perimbangan terhadap Total Pendapatan.

3. Rasio Antar Pos Neraca

a. Rasio Cair (Quick Ratio)

Rasio Cair

(Quick Ratio) =

Aset Lancar – Persediaan

Utang Jangka Pendek

=

92.790.480.220,67 – 12.153.266.154,00 = 833,35%

9.676.234.788,00

Hal. 57

Rasio Cair (Quick Ratio) dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aset lancar

dan hasilnya dibagi dengan utang jangka pendek. Aset lancar terdiri atas kas di kas

daerah, kas di bendahara pengeluaran, bagian lancar tagihan penjualan, bagian lancar

pinjaman, bagian lancar TGR, piutang pajak, piutang lain-lain dan persediaan.

Persediaan merupakan unsur aset lancar yang paling tidak likuid sehingga harus

dikeluarkan dari perhitungan.

Analisis rasio ini bertujuan menilai kemampuan Pemerintah Kabupaten Lampung

Barat untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Angka rasio sebesar 833,35%

menunjukkan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mempunyai kemampuan yang

relatif sangat baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

b. RasioUtang Terhadap Aset (Debt Ratio)

Rasio utang terhadap total aset dihitung dengan membandingkan total utang, baik

jangka pendek maupun jangka panjang, dengan total aset yang dikuasai Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat. Kewajiban tersebut terdiri atas utang PFK, utang luar

negeri, utang pada pemerintah pusat, dan utang bunga. Analisis rasio ini bertujuan

mengukur persentase jumlah dana yang berasal dari pemerintah

pusat/kreditur/donatur/pihak ketiga dalam membiayai pembangunan. Angka rasio

sebesar 0,38% menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lampung Barat memiliki

kewajiban yang sangat rendah, artinya Pemerintah Kabupaten Lampung Barat relatif

sangat kecil menggunakan fasilitas utang untuk pembiayaan pembangunan.

Analisis rasio utang terhadap total aset harus dihubungkan dengan debt service ratio,

yaitu rasio yang menghitung jumlah pembayaran pokok pinjaman dan bunga terhadap

seluruh pendapatan. Dengan menghubungkan kedua rasio ini maka akan diperoleh

rasio utang terhadap total aset yang terbaik bagi pemerintah daerah.

c. Rasio Ekuitas Terhadap Total Aset

Rasio Ekuitas

terhadap Total

Aset

= Total Ekuitas

Total Aset

=

2.625.399.058.375,26 = 99,62%

2.635.377.382.764,22

Rasio ekuitas terhadap total aset dihitung dengan membandingkan total ekuitas dengan

total aset yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

Rasio ini merupakan kebalikan dari rasio utang terhadap total aset, sehingga yang

diukur adalah persentase jumlah dana yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat sendiri dalam membiayai pembangunan. Pencapaian 99,62%

menunjukkan kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang sangat

baik, artinya seluruh kegiatan dibiayai sendiri.

Rasio Utang

Terhadap Aset

(Debt Ratio)

=

Total Kewajiban

Total Aset

=

9.978.324.388,96 = 0,38% 2.635.377.382.764,22

Hal. 58

4. Rasio Antar Pos Laporan Realisasi APBD

a. Rasio Belanja Operasi terhadap Total Belanja

Rasio Belanja

Operasi terhadap

Total Belanja

= Belanja Operasi Total Belanja

= 636.827.545.343,84 =

64,68 % 984.638.003.139,84

Rasio belanja operasi terhadap total belanja dihitung dengan membandingkan total

realisasi belanja operasi dengan total realisasi belanja. Belanja operasi terdiri atas

belanja pegawai, belanja barang/jasa, belanja pemeliharaan, belanja perjalanan dinas,

dan belanja yang bersifat rutin lainnya.

Rasio ini mengukur persentase jumlah realisasi anggaran yang digunakan untuk

membiayai kegiatan-kegiatan rutin dibandingkan seluruh realisasi belanja. Para

pemakai laporan keuangan akan menilai kecenderungan, apakah realisasi anggaran

lebih banyak digunakan untuk membiayai kegiatan yang bersifat rutin, atau untuk

membiayai kegiatan pembangunan fisik. Bila persentase tersebut menghasilkan angka

di atas 50,00% maka dapat disimpulkan bahwa realisasi anggaran lebih banyak untuk

membiayai kegiatan rutin.

b. Rasio Belanja Modal Terhadap Total Belanja

Rasio Belanja Modal

terhadap Total

Belanja

= Belanja Modal Total Belanja

=

140.869.506.620,00 =

14,31 % 984.638.003.139,84

Rasio belanja modal terhadap total belanja dihitung dengan membandingkan total

realisasi belanja modal dengan total realisasi belanja. Belanja modal terdiri atas belanja

modal Aset Tetap dan belanja modal Aset Lainnya.

Rasio ini mengukur persentase jumlah realisasi anggaran yang digunakan untuk

membiayai kegiatan fisik dibandingkan seluruh realisasi belanja. Bila rasio di atas 50%

dapat disimpulkan bahwa realisasi anggaran lebih banyak digunakan untuk kegiatan

yang bersifat pembangunan fisik infrastruktur yang membawa ke arah perkembangan

pembangunan yang lebih baik. Sebagai kebalikan dari rasio belanja operasi terhadap

total belanja, rasio belanja modal terhadap total belanja Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat sebesar 14,31% adalah hal yang tidak dapat dihindari, sebagai

konsekuensi dari belanja operasi dan belanja transfer ke desa sebesar 85,69% dari total

belanja dan transfer ke desa sebesar Rp984.638.003.139,84.

Hal. 59

c. Rasio PAD Terhadap Total Pendapatan

Rasio PAD terhadap

Total Pendapatan =

PAD

Total Pendapatan

=

61.219.465.454,03 =

6,06 %

1.011.011.754.760,29

Rasio PAD terhadap total pendapatan dihitung dengan membandingkan antara

realisasi penerimaan PAD dan total realisasi pendapatan. Termasuk di dalam PAD

antara lain pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil

perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan

lain-lain PAD.

Rasio ini mengukur sumbangan PAD dalam menyediakan dana pembangunan. Rasio

ini dapat digunakan untuk menilai kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai

pembangunan di wilayahnya. Semakin besar rasio yang dihasilkan maka pemerintah

daerah semakin mandiri dalam membiayai pembangunan di wilayahnya. Bila hasil

rasio mendekati 100% berarti pembiayaan pembangunan sebagian besar ditanggung

oleh usaha pemerintah daerah sendiri. Semakin kecil angka rasio berarti semakin besar

tingkat ketergantungan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat/pihak lain.

d. Debt Service Ratio (DSR)

DSR =

Total Realisasi Pembayaran Pokok

dan Bunga Pinjaman

Total Pendapatan

=

0,00 = 0,00%

1.011.011.754.760,29

DSR dihitung dengan membandingkan antara jumlah pembayaran pokok pinjaman

dan bunga pinjaman dibanding total pendapatan. Termasuk dalam perhitungan tersebut

adalah pembayaran utang dan bunga, serta biaya pinjaman lainnya yang dibayar dalam

tahun anggaran.

Rasio yang tepat untuk menetapkan standar DSR yang baik dapat dihasilkan dari

pengalaman yang dialami pemerintah daerah lainnya yang mempunyai tanggungan

utang. Pengalaman Indonesia yang kesulitan membayar pokok dan bunga utang akhir-

akhir ini dapat menjadi standar bahwa DSR yang ada di Indonesia sudah terlalu tinggi.

Rasio DSR yang konservatif (minimal) dapat diartikan baik, dan semakin besar angka

rasio maka semakin jelek kondisi keuangan pemerintah daerah atau semakin berat

beban APBD.

Angka DSR sebesar 0,00% tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat tidak mempunyai kemampuan yang sangat tinggi memenuhi

kewajiban pembayaran pinjaman, namun Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak

mempunyai kewajiban membayar pokok dan bunga pinjaman.

Hal. 60

e. Debt Service Coverage Ratio (DSCR)

DSCR =

(PAD+Dana Bagi Hasil+DAU) – Belanja Adum/Wajib

Pembayaran Pokok+ Bunga+Jasa Bank

= 576.937.637.368,03– 821.660.408.426,84

= ∞ % 0,00

DSCR memiliki logika yang tidak berbeda dengan DSR, yaitu untuk mengukur

kemampuan daerah dalam membayar utang. Namun DSCR mengukur dari sisi

kemampuan pendapatan daerah dalam menutup kewajiban pembayaran pokok

pinjaman plus biaya pinjaman. DSCR adalah perbandingan antara penjumlahan PAD,

bagian daerah dari PBB, bea perolehan hak atas Tanah dan bangunan, penerimaan

SDA, dan bagian daerah lainnya seperti PPh Perseorangan, serta DAU setelah

dikurangi belanja wajib, dengan penjumlahan angsuran pokok, bunga, dan biaya

pinjaman lainnya yang jatuh tempo.

Untuk memperoleh pinjaman jangka menengah atau jangka panjang, rasio DSCR

dipersyaratkan minimal 2,5 atau 250% (Pasal 16, Peraturan Pemerintah Nomor 30

Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah). Dengan capaian DSCR sebesar ∞ %

menunjukkan masih terbukanya peluang Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk

mencari alternatif pembiayaan berupa pinjaman daerah jika diperlukan.

f. Rasio Dana Perimbangan Terhadap Total Pendapatan

Rasio Dana Perimbangan

Terhadap Total Pendapatan

= Total Pendapatan Dana Perimbangan

Total Pendapatan

= 707.243.876.702,00

= 69,95 % 1.011.011.754.760,29

Rasio dana perimbangan terhadap total pendapatan dihitung dengan membandingkan

antara realisasi penerimaan dana perimbangan dan total realisasi pendapatan.

Termasuk di dalam dana perimbangan antara lain pendapatan bagian daerah dari PBB,

PPh, sumber daya alam, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Rasio ini

mengukur sumbangan dana perimbangan dalam menyediakaan dana pembangunan.

Standar ideal, porsi terbesar dalam unsur pendapatan adalah PAD. Sisanya diperoleh

dari dana perimbangan dan dana pinjaman yang bersifat menutup defisit anggaran.

Semakin kecil rasio yang dihasilkan maka semakin baik kemampuan pemerintah

daerah dalam membiayai pembangunan sendiri. Rasio di atas 50% berarti tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat masih sangat tinggi.

Hal. 61

3.1.2. Pencapaian Target Kinerja Belanja Daerah

Realisasi pencapaian target kinerja belanja Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun

Anggaran 2020 untuk keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi

dalam kerangka pengelola keuangan negara sebagaimana yang tercantum dalam APBD

perubahan pada tabel berikut.

Tabel 25. Pencapaian Target Kinerja Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020

KODE URAIAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp)

LEBIH/

(KURANG)

(Rp)

%

1 2 3 4 5 6

01 Pelayanan Umum 392.669.031.725,76 373.085.145.863,00 (19.583.885.862,76) 95,01

1.2.10 Komunikasi Dan

Informatika

9.195.940.785,00 8.108.357.496,00 (1.087.583.289,00) 88,17

1.4.01 Keuangan 6.356.688.803,00 6.047.107.181,00 (309.581.622,00) 95,13

1.4.02 Perencanaan 251.712.134.380,76 241.245.484.246,00 (10.466.650.134,76) 95,84

1.4.03 Kepegawaian Serta

Pendidikan dan Pelatihan

4.752.940.155,00 4.528.380.535,00 (224.559.620,00) 95,28

1.4.04 Penelitian dan

Pengembangan

4.181.059.272,00 3.948.187.842,00 (232.871.430,00) 94,43

1.4.05 Penanggulangan Bencana

Daerah

4.212.471.009,00 3.922.944.020,00 (289.526.989,00) 93,13

1.5.02 Sekretariat DPRD 35.993.741.749,00 34.759.614.820,00 (1.234.126.929,00) 96,57

1.5.03 Sekretariat Daerah 56.434.329.322,00 52.129.878.007,00 (4.304.451.315,00) 92,37

1.5.04 Inspektorat 7.268.826.413,00 6.526.378.149,00 (742.448.264,00) 89,79

1.5.05 Kecamatan 12.560.899.837,00 11.868.813.567,00 (692.086.270,00) 94,49

02 Ketertiban dan

Ketenteraman

14.309.477.934,00 13.374.443.265,00 (935.034.669,00) 93,47

2.1.05 Ketentraman, Ketertiban

Umum dan Perlindungan

Masyarakat

12.967.653.768,00 12.119.751.208,00 (847.902.560,00) 93,46

2.5.01 Kantor Kesbang dan Politik 1.341.824.166,00 1.254.692.057,00 (87.132.109,00) 93,51

03 Ekonomi 49.296.767.891,50 44.520.478.433,00 (4.776.289.458,50) 90,31

3.2.03 Pangan 3.657.758.788,50 3.419.416.188,00 (238.342.600,50) 93,48

3.2.07 Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa

5.143.071.316,00 4.828.861.323,00 (314.209.993,00) 93,89

3.2.09 Perhubungan 5.793.189.750,00 3.801.152.937,00 (1.992.036.813,00) 65,61

3.2.11 Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah

8.879.610.330,00 8.279.188.838,00 (600.421.492,00) 93,24

3.2.12 Penanaman Modal 3.923.791.199,00 3.630.475.747,00 (293.315.452,00) 92,52

3.3.01 Kelautan dan Perikanan 5.705.201.704,00 5.375.455.587,00 (329.746.117,00) 94,22

3.3.03 Pertanian 16.194.144.804,00 15.185.927.813,00 (1.008.216.991,00) 93,77

04 Lingkungan Hidup 12.082.385.026,00 11.393.959.581,00 (688.425.445,00) 94,30

4.2.05 Lingkungan Hidup 12.082.385.026,00 11.393.959.581,00 (688.425.445,00) 94,30

05 Perumahan dan Fasilitas

Umum

78.620.365.284,00 76.142.169.475,00 (2.478.195.809,00) 96,85

5.1.03 Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang

78.620.365.284,00 76.142.169.475,00 (2.478.195.809,00) 96,85

Hal. 62

KODE URAIAN ANGGARAN

(Rp)

REALISASI

(Rp)

LEBIH/

(KURANG)

(Rp)

%

1 2 3 4 5 6

06 Kesehatan 189.774.275.750,25 170.561.207.584,84 (19.213.068.165,41) 89,88

6.1.02 Kesehatan 179.551.675.409,25 161.505.649.924,84 (18.046.025.484,41) 89,95

6.1.08 Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana

10.222.600.341,00 9.055.557.660,00 (1.167.042.681,00) 88,58

07 Pariwisata dan Budaya 9.110.742.193,00 8.597.076.947,00 (513.665.246,00) 94,36

7.2.13 Kepemudaan dan Olahraga 9.110.742.193,00 8.597.076.947,00 (513.665.246,00) 94,36

08 Pendidikan 293.072.113.072,00 275.552.382.204,00 (17.519.730.868,00) 94,02

8.1.01 Pendidikan 290.060.726.474,00 272.756.731.433,00 (17.303.995.041,00) 94,03

8.1.17 Kepemudaan dan Olahraga 3.011.386.598,00 2.795.650.771,00 (215.735.827,00) 92,84

09 Perlindungan Sosial 12.900.191.599,00 11.411.139.787,00 (1.489.051.812,00) 88,46

9.1.06 Sosial 6.336.029.050,00 6.074.712.746,00 (261.316.304,00) 95,88

9.2.06 Administrasi Kependudukan

dan Pencatatan Sipil

6.564.162.549,00 5.336.427.041,00 (1.227.735.508,00) 81,30

Belanja Daerah 1.051.835.350.475,51 984.638.003.139,84 (67.197.347.335,67) 93,61

Pembiayaan 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 0,00 100,00

Jumlah 1.055.835.350.475,51 988.638.003.139,84 (67.197.347.335,67) 93,61

3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian Target yang Telah

Ditetapkan

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam pelaksanaan pembangunan Tahun 2020 telah

mencapai berbagai kemajuan. Berdasarkan kondisi tersebut maka masalah dan tantangan

utama yang harus dipecahkan pada Tahun 2020 adalah sebagai berikut.

1. Rentang kendali antar wilayah yang jauh karena wilayah Kabupaten Lampung Barat

cukup luas. Hambatan ini telah diatasi melalui pemekaran baik pekon maupun

kecamatan.

2. Prasarana khususnya infrastruktur yang belum tersedia dengan baik. Pembangunan

prasarana infrastruktur yang masih terbatas menjadikan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat untuk lebih berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan melalui peningkatan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi

serta membangun sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan ekonomi dan

pemberdayaan masyarakat.

3. Keterbatasan kualitas sumber daya manusia. Konsep pembangunan di Kabupaten

Lampung Barat yang sudah, sedang, dan akan dilakukan adalah menjadikan

masyarakat sebagai subjek pembangunan bukan sebagai objek pembangunan,

sehingga akan mengubah posisi dari sebagai beban menjadi potensi dengan syarat

utama adalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan

kualitas sumber daya manusia dilakukan melalui peningkatan akses masyarakat

terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan, penciptaan lapangan kerja, peningkatan

akses modal usaha, teknologi dan pasar.

Hal. 63

Secara umum faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian kinerja keuangan

Tahun Anggaran 2020, yaitu:

1. Belum optimalnya kinerja pelaksanaan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH dalam menyusun Analisis Beban Kerja dan Target OPD;

2. Belum optimalnya kinerja Kerjasama Informasi dan Media Massa dalam jumlah

kerjasama bidang informasi dan komunikasi yang dilaksanakan oleh Pemda dengan

media cetak dengan kecenderungan masyarakat lebih menyukai informasi yang berasal

dari media elektronik dibandingkan dengan media cetak;

3. Kualitas dan profesionalisme SDM aparatur belum memadai;

4. Kelembagaan perangkat daerah yang belum ramping struktur dan kaya fungsi;

5. Kapasitas keuangan daerah yang belum optimal;

6. Belum optimalnya pengelolan aset;

7. Belum optimalnya penyusunan produk hukum daerah;

8. Belum optimalnya tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Hal. 64

BAB 4 KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi adalah merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,

aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi betujuan untuk

mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah untuk tujuan umum

dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran dan antar

periode.

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Informasi Keuangan disajikan dalam laporan keuangan satuan organisasi di lingkungan

pemerintah pusat/daerah atau organisasi lainnya. Jika menurut peraturan perundang-

undangan, satu organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan sebagai bentuk

pertanggung jawaban. Satuan organisasi jika di pemerintah daerah disebut juga OPD dan

mempunyai kewajiban menyusun laporan keuangan dapat disebut dengan entitas. Entitas

yang menyusun laporan terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Entitas Akuntansi dan Entitas

Pelaporan.

4.1.1. Entitas Akuntansi

Entitas akuntansi adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang melakukan serangkaian

kegiatan/proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan suatu entitas

itu sendiri. Oleh karenanya, wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan

keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Dalam struktur organisasi Kabupaten

Lampung Barat entitas akuntansi merupakan semua OPD Kabupaten Lampung Barat

meliputi:

1. Dua Sekretariat, yaitu:

1) Sekretariat Daerah;

2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

2. Satu Inspektorat Daerah;

3. Lima Badan, yaitu:

1) Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah;

2) Badan Pengelolaan Keuangan Daerah;

3) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

4) Badan Penelitian dan Pengembangan;

5) Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

4. Dua Puluh Dinas, yaitu:

1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;

2) Dinas Kesehatan;

3) RSUD Alimuddin Umar;

4) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

Hal. 65

5) Satuan Polisi Pamong Praja;

6) Dinas Sosial;

7) Dinas Ketahanan Pangan;

8) Dinas Lingkungan Hidup;

9) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

10) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon;

11) Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan PA

12) Dinas Perhubungan;

13) Dinas Komunikasi dan Informatika;

14) Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan;

15) Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja;

16) Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata;

17) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;

18) Dinas Perikanan;

19) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura;

20) Dinas Perkebunan dan Peternakan;

5. Satu Kantor, yaitu;

1) Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik;

6. Lima Belas Kecamatan,yaitu:

1) Balik Bukit;

2) Sukau;

3) Sumberjaya;

4) Way Tenong;

5) Belalau;

6) Sekincau;

7) Batu Brak;

8) Suoh;

9) Gedung Surian;

10) Kebun Tebu;

11) Air Hitam;

12) Pagar Dewa;

13) Bandar Negeri Suoh;

14) Lumbok Seminung;

15) Batu Ketulis.

4.1.2. Entitas Pelaporan

Entitas pelaporan adalah unit pemerintah daerah yang terdiri atas satu atau lebih entitas

akuntansi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan wajib menyampaikan

laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Entitas pelaporan yaitu semua

entitas akuntansi juga merupakan entitas pelaporan sedangkan entitas pelaporan untuk

laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat adalah Badan Pengelolaan

Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Lampung Barat yang merupakan Satuan Kerja

Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).

Hal. 66

4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Dalam menyusun laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat mengacu pada

delapan prinsip, kedelapan prinsip tersebut yaitu:

1. Basis Akuntansi

2. Prinsip Nilai Historis

3. Prinsip Realisasi

4. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal

5. Prinsip Periodisasi

6. Prinsip Konsistensi

7. Prinsip Pengungkapan Lengkap

8. Prinsip Penyajian Wajar

Dari delapan prinsip yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

4.2.1. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat adalah Basis Akrual untuk pengakuan pada Neraca, Laporan Operasional

(LO), Laporan Perubahan Ekuitas. Basis Akrual adalah pendapatan, beban dan kewajiban

diakui pada saat terjadinya transaksi atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan

pemerintah daerah bukan pada saat kas diterima/dibayar oleh kas daerah. Basis akrual

tercermin pada pendapatan-LO dan beban-LO, pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas

dana dalam neraca.

Basis akrual mengandung arti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh

pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah

atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan

penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari

Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka Pemerintah Daerah

diwajibkan menyusun LRA disusun berdasarkan basis kas, artinya bahwa pendapatan dan

penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau

oleh entitas pelaporan; demikian pula belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui

pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat

pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh

pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayar.

Periode akuntansi yang digunakan adalah jangka waktu satu tahun anggaran dimulai

1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020. Periode berkenaan adalah periode akuntansi

selama tahun anggaran yang sedang berlangsung.

Hal. 67

4.2.2. Nilai Historis (Historical Cost)

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menerapkan nilai historis karena lebih objektif dan

dapat diverifikasi. Dalam hal tidak terdapat nilai historis, dapat digunakan nilai wajar aset

atau kewajiban terkait.

Aset Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas

yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset

tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang

diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam

pelaksanaan kegiatan pemerintah.

4.2.3. Realisasi (Realization)

Anggaran pemerintah selama suatu periode akuntansi akan digunakan untuk membayar

utang dan belanja dalam periode tersebut. Mengingat Pemerintah Kabupaten Lampung

Barat masih diwajibkan menyusun LRA, maka pendapatan atau belanja kas diakui setelah

diotorisasi melalui anggaran dan telah menambah kas atau mengurangi.

4.2.4. Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)

Penyajian laporan diupayakan dengan wajar yaitu dimana transaksi serta peristiwa lain

yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan

disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek

formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda

dengan aspek formalitasnya, maka diungkapkan dengan jelas dalam Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK).

4.2.5. Periodisitas (Periodicity)

Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dibagi menjadi periode-periode

pelaporan. Periode utama yang digunakan adalah tahunan, triwulanan, dan semesteran.

Bulanan untuk laporan pendapatan, triwulan untuk Laporan LRA dan penjabarannya,

semester untuk LRA, Laporan Operasional, Neraca, Arus Kas (PPKD), tahunan untuk

LRA, Laporan Operasional, Neraca, Perubahan Ekuitas, Perubahan Saldo Anggaran Lebih

dan Arus Kas (PPKD) dan CaLK.

4.2.6. Konsistensi (Consistency)

Konsistensi adalah perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa

dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). Hal ini

tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode akuntansi ke metode

akuntansi yang lain, selama dapat memberikan informasi yang lebih baik dibanding metode

lama. Pemerintah Kabupaten Lampung Barat pada Tahun 2020 tidak ada perubahan metode

akuntansi.

4.2.7. Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure)

Laporan keuangan yang disajikan diupayakan secara lengkap informasi yang dibutuhkan

oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan ditempatkan

pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

Hal. 68

4.2.8. Penyajian Wajar

Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan

Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, Laporan

Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan disajikan dengan wajar. Faktor

pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan diperlukan ketika menghadapi

ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan

mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam

penyusunan laporan keuangan. Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada

saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan

tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun

demikian, penggunaan pertimbangan sehat, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak

menerapkan kebijakan pembentukan cadangan tersembunyi, sengaja menetapkan aset atau

pendapatan yang terlampau rendah, atau sengaja mencatat kewajiban atau belanja yang

terlampau tinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral dan tidak andal.

4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan pemerintah daerah harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan

dapat dinilai dengan satuan uang, agar memungkinkan dilakukan analisis dan pengukuran

dalam akuntansi.

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap

pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan adalah dengan

menggunakan nilai histroris.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/ penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai

wajar dari imbalan yang diberikan memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar

nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban

yang bersangkutan. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang

rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah.

4.4. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2020 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan

akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konversi-konversi, aturan-aturan, dan

praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan

kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang merupakan

entitas pelaporan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah

pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut:

Hal. 69

4.4.1. Pendapatan- LRA

1. Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang

menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

2. Pendapatan-LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui pada saat

(a) Diterima di Rekening Kas Umum Daerah; atau (b) Diterima oleh OPD; atau (c)

Diterima entitas lain diluar pemerintah daerah atas nama BUD.

3. Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran).

4. Pendapatan-LRA disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran sesuai klasifikasi sumber

pendapatan.

4.4.2. Pendapatan - LO

1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

2. Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan (didahului dengan

adanya penetapan terlebih dahulu) dan pendapatan direalisasi (tanpa didahului dengan

adanya penetapan terlebih dahulu).

3. Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan

pengeluaran).

4. Pendapatan-LO disajikan pada Laporan Operasional sesuai klasifikasi sumber

pendapatan.

4.4.3. Belanja

1. Belanja merupakan semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/ Bendahara

Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran

bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

2. Belanja diakui pada saat: (a) Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah

untuk seluruh transaksi di OPD dan PPKD setelah dilakukan pengesahan definitif oleh

fungsi BUD untuk masing-masing transaksi yang terjadi di OPD dan PPKD; (b) Khusus

pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat

pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran

setelah diverifikasi oleh PPK-OPD; (c) Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui

dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan

umum.

3. Belanja diukur jumlah pengeluaran kas yang keluar dari Rekening Kas Umum Daerah

dan atau Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto.

4. Belanja disajikan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran.

4.4.4. Beban

1. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan

yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau

Hal. 70

timbulnya kewajiban. Dan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai

pengurang nilai kekayaan bersih.

2. Beban dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, beban diakui pada saat:

(a) Timbulnya kewajiban, yaitu saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya

peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum

daerah; (b) Terjadinya konsumsi aset, terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran

kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset

nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah; (c) Terjadinya penurunan manfaat

ekonomi atau potensi, terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi

pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/

berlalunya waktu.

3. Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode pelaporan.

4. Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.

4.4.5. Aset

1. Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan non lancar. Suatu aset diklasifikasikan

sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk

dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang

tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset nonlancar.

Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan

persediaan. Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan aset tak

berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan

pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum. Aset non lancar diklasifikasikan

menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya.

2. Kas dicatat sebesar nilai nominal, nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai

rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Saldo kas dan setara kas

disajikan dalam Neraca.

3. Piutang diakui saat timbul klaim/ hak untuk menagih uang atau manfaat ekonomi

lainnya kepada entitas lain. Piutang dapat diakui ketika: (a) diterbitkan surat

ketetapan/dokumen yang sah; atau (b) telah diterbitkan surat penagihan dan telah

dilaksanakan penagihan; atau (c) belum dilunasi sampai dengan akhir periode

pelaporan.

4. Peristiwa yang menimbulkan hak tagih berkaitan dengan TP/TGR harus didukung

dengan bukti SK Pembebanan/SKP2K/SKTJM/dokumen yang dipersamakan, yang

menunjukkan bahwa penyelesaian atas TP/TGR dilakukan dengan cara damai (di luar

pengadilan). SK Pembebanan/SKP2K/SKTJM/Dokumen yang dipersamakan

merupakan surat keterangan tentang pengakuan bahwa kerugian tersebut menjadi

tanggung jawab seseorang dan bersedia mengganti kerugian tersebut. Apabila

penyelesaian TP/TGR tersebut dilaksanakan melalui jalur pengadilan, pengakuan

piutang baru dilakukan setelah ada surat ketetapan yang telah diterbitkan oleh instansi

yang berwenang.

5. Persediaan diakui : (a) pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh

pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;

(b) pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.

Hal. 71

Pendekatan untuk pengakuan beban persediaan menggunakan pendekatan beban,

dalam pendekatan beban setiap pembelian persediaan akan langsung dicatat sebagai

beban persediaan. Pendekatan beban digunakan untuk persediaan-persediaan yang

maksud penggunaannya untuk waktu yang segera/tidak dimaksudkan untuk sepanjang

satu periode.

Persediaan dinilai dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama

untuk persediaan: Persediaan Bahan Pakai Habis, Persediaan Bahan/ Material (kecuali

Persediaan Bahan Obat-obatan, dan Persediaan Bahan Kimia yang dimaksudkan untuk

dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat), serta

Persediaan Barang Lainnya.

Persediaan dinilai dengan menggunakan Pembelian Terakhir untuk persediaan:

Persediaan Bahan obat-obatan, dan Persediaan Bahan Kimia yang dimaksudkan untuk

dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Apabila terjadi selisih persediaan antara catatan persediaan menurut bendahara

barang/pengurus barang atau catatan persediaan menurut fungsi akuntansi dengan

hasil stock opname yang dapat disebabkan karena persediaan hilang, usang,

kadaluwarsa, atau rusak, dan jika selisih persediaan tersebut dipertimbangkan sebagai

suatu jumlah yang normal, maka selisih persediaan ini diperlakukan sebagai beban.

Jika selisih persediaan dipertimbangkan sebagai suatu jumlah yang abnormal, maka

selisih persediaan ini diperlakukan sebagai kerugian daerah.

Pada akhir periode pelaporan persediaan dicatat secara periodik berdasarkan hasil

inventarisasi fisik, meliputi persediaan yang nilai satuannya relatif rendah dan

perputarannya cepat, antara lain berupa barang konsumsi, barang pakai habis, barang

cetakan, obat-obatan dan bahan farmasi, dan yang sejenis.

6. Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan

untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah

daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh dan nilainya

dapat diukur dengan handal. Pengakuan aset tetap sangat andal bila aset tetap telah

diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya

berpindah.

Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan

masih adanya suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti pembelian tanah yang

masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan sertifikat kepemilikannya di

instansi berwenang, maka aset tetap tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti

bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi

pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya.

Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan

menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan

pada nilai wajar pada saat perolehan.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi terhadap

pengeluaran pengadaan baru dan penambahan nilai aset tetap dari hasil

pengembangan, reklasifikasi, renovasi, dan restorasi. Nilai satuan minimum

kapitalisasi sebagai berikut: (a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan

Hal. 72

peralatan olahraga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus

ribu rupiah); (b) Pengeluran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); (c) Pengeluaran yang tidak

tercakup dalam batasan minimum kapitalisasi tersebut diatas, diperlakukan sebagai

biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian serta bibit/benih.

7. Penyisihan piutang tak tertagih adalah taksiran nilai piutang yang kemungkinan tidak

dapat diterima pembayarannya dimasa akan datang dari seseorang dan/atau korporasi

dan/atau entitas lain. Nilai penyisihan piutang tak tertagih tidak bersifat akumulatif

tetapi diterapkan setiap akhir periode anggaran sesuai perkembangan kualitas piutang.

Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih dihitung berdasarkan

kualitas umur piutang, jenis/karakteristik piutang, dan diterapkan dengan melakukan

modifikasi tertentu tergantung kondisi dari debiturnya. Mekanisme perhitungan dan

penyisihan saldo piutang yang mungkin tidak dapat ditagih, merupakan upaya untuk

menilai kualitas piutang.

Dasar yang digunakan untuk menghitung penyisihan piutang adalah kualitas piutang.

Kualitas piutang dikelompokkan menjadi 4 (empat) dengan klasifikasi sebagai berikut:

(a) Kualitas Piutang Lancar; (b) Kualitas Piutang Kurang Lancar; (c) Kualitas Piutang

Diragukan; (d) Kualitas Piutang Macet. Besarnya penyisihan piutang tidak tertagih

pada setiap akhir tahun ditentukan sebagai berikut:

Tabel 26. Besaran Penyisihan Piutang Tak Tertagih

No Kualitas Piutang Taksiran PiutangTak Tertagih

1 Lancar 0,50 %

2 Kurang Lancar 10,00 %

3 Diragukan 50,00 %

4 Macet 100,00 %

8. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat

disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Penyusutan tidak dilakukan terhadap: (a) Aset tetap yang dinyatakan hilang

berdasarkan dokumen sumber yang sah dan telah disetujui usulan untuk dilakukan

penghapusan; dan (b) Aset tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah

disetujui usulan untuk dipindahtangankan, dimusnahkan, atau dihapuskan; (c) Aset

tetap berikut tidak disusutkan, yaitu tanah, konstruksi dalam pengerjaan, dan aset tetap

lainnya.

Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan dalam satuan mata uang

rupiah dengan pembulatan keatas nilai hasil perhitungan sama dengan atau lebih dari

Rp0,50 atas jumlah penyusutan untuk setiap unit aset tetap hingga satuan rupiah

terkecil dan penyesuaian hasil pembulatan akumulasi penyusutan pada akhir

masa.

Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus dengan

mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari aset tetap secara merata selama masa

manfaat.

Hal. 73

Perubahan nilai aset tetap sebagai akibat penambahan atau pengurangan kualitas

dan/atau nilai aset tetap, maka perubahan nilai penambahan atau pengurangan tersebut

diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan.

Perubahan masa manfaat aset tetap sebagai akibat perbaikan (renovasi, restorasi, atau

overhaul) aset tetap diperhitungkan dalam penambahan masa manfaat aset tetap pada

akhir periode penyusutan berikutnya, serta akumulasi sisa masa manfaat dan

penambahan masa manfaat sebagaimana dampak atas perbaikan aset tetap yang

menambah masa manfaat, tidak dapat melebihi tabel masa manfaat.

Penentuan masa manfaat aset tetap dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor

prakiraan: (a) daya pakai; dan (b) tingkat keausan fisik dan/atau keusangan, dari aset

tetap yang bersangkutan. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Tabel 27. Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap

No Kelompok AsetTetap Masa Manfaat

Penambahan

Masa Manfaat Akibat

Perbaikan

1 Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun 1 s.d. 12 tahun

2 Gedung dan Bangunan 7 s.d. 50 tahun 5 s.d. 50 tahun

3 Jalan, Jaringan dan Irigasi 10 s.d. 50 tahun 5 s.d. 15 tahun

9. Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan

sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset

lainnya diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 28. Klasifikasi Aset Lainnya

Objek Akun Rincian Objek Akun

Tagihan Jangka Panjang Tagihan Penjualan Angsuran

Tuntutan Ganti Kerugian Daerah

Kemitraan dengan Pihak Ketiga Sewa

Kerjasama Pemanfaatan Bangunan

Aset Tidak Berwujud Goodwill

Lisensi dan Franchise

Hak Cipta

Paten

Aset Tidak Berwujud Lainnya

Aset Lain-lain Aset Lain-lain

Hal. 74

4.4.6. Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya

mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

Kewajiban dikategorisasikan berdasarkan waktu jatuh tempo penyelesaiannya, yaitu

kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu

paling lama 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek antara lain utang

transfer pemerintah daerah, utang kepada pegawai, utang bunga, utang jangka pendek

kepada pihak ketiga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan bagian lancar utang

jangka panjang.

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang diharapkan dibayar dalam waktu lebih

dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan. Selain itu, kewajiban yang akan dibayar dalam

waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika: (a) jangka

waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 bulan; (b) entitas bermaksud untuk

mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang; (c) maksud

tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau

adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum pelaporan

keuangan disetujui.

Kewajiban pemerintah daerah dicatat sebesar nilai nominalnya. Apabila kewajiban tersebut

dalam bentuk mata uang asing, maka dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah

menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal necara. Penggunaan nilai nominal

dalam pengukuran kewajiban ini berbeda untuk masing-masing pos mengikuti

karakteristiknya.

4.4.7. Ekuitas

Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban pemerintah. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

4.4.8. Kebijakan Akuntansi Konsolidasi

Entitas pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten Lampung Barat sebagaimana ditetapkan

di dalam peraturan perundang-undangan. Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan

dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara

organisatoris berada di bawahnya Entitas akuntansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

Laporan Keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan

gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai satu

entitas tunggal. Laporan keuangan konsolidasian pada Pemerintah Kabupaten Lampung

Barat sebagai entitas pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi yang

meliputi OPD dan PPKD.

Prosedur Konsolidasi dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan menjumlahkan akun

yang diselenggarakan oleh entitas akuntansi yang meliputi OPD dan PPKD dengan

mengeliminasi akun timbal balik di Neraca. Akun-akun yang dieliminasi adalah R/K Dinas

dieliminasi menjadi R/K Kasda dan R/K Dinas Aset dieliminasi menjadi R/K Aset.

Hal. 75

BAB 5 PENJELASAN POS - POS LAPORAN KEUANGAN

BAB ini akan membahas secara rinci mengenai 6 (enam) jenis Laporan yaitu Laporan

Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL), Neraca,

Laporan Operasional (LO), Laporan Arus Kas (LAK), Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).

5.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 mengacu

pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12

Tahun 2019, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan sebagai Petunjuk

Pelaksanaan. Sedangkan teknik penyusunan laporan keuangan telah dilakukan dengan cara

konsolidasi yaitu penggabungan laporan keuangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

selaku entitas yang secara struktural berada dibawahnya.

Penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

sepenuhnya disajikan berdasarkan pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

5.1.1. PENDAPATAN

Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai

kekayaan bersih dalam periode yang bersangkutan.

Unsur Pendapatan Kabupaten Lampung Barat bersumber dari Pendapatan Asli Daerah

(PAD), Pendapatan Transfer (Dana Perimbangan Pemerintah Pusat dan Transfer

Pemerintah Provinsi), dan Lain-lain Pendapatan yang Sah, dengan anggaran dan realisasi

dalam TA 2020 serta realisasi TA 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 29. Anggaran dan Realisasi Pendapatan TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Pendapatan Asli Daerah 65.771.303.679,74 61.219.465.454,03 93,08 (4.551.838.225,71) 65.267.416.664,56

2 Pendapatan Transfer 900.438.851.888,05 895.400.401.306,26 99,44 (5.038.450.581,79) 989.576.761.524,03

3 Lain-lain Pendapatan

yang Sah

54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03 18.690.000,00 67.463.454.000,00

Jumlah 1.020.583.353.567,79 1.011.011.754.760,29 99,06 (9.571.598.807,50) 1.122.307.632.188,59

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Pendapatan Daerah TA 2020 sebesar

Rp1.020.583.353.567,79, terealisasi sebesar Rp1.011.011.754.760,29 atau 99,06% dari

target. Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp1.122.307.632.188,59 mengalami

penurunan sebesar (Rp111.295.877.428,30) atau (9,92%). Pelampauan realisasi

Pendapatan Daerah TA 2020 dari anggaran terdapat pada Lain-lain Pendapatan yang sah,

Hal. 76

sedangkan pendapatan yang tidak mencapai target terdapat pada Pendapatan Asli Daerah

dan Pendapatan Transfer.

Realisasi masing-masing akun pendapatan daerah dapat diuraikan sebagai berikut:

5.1.1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH

PAD meliputi pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, pendapatan bagian

laba badan usaha badan usaha milik daerah (BUMD) dan investasi lainnya, serta lain-lain

PAD yang sah. PAD yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020

dan 2019 pada tabel berikut.

Tabel 30. Pendapatan Asli Daerah (PAD)Tahun 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Pajak Daerah 10.984.037.486,00 11.794.800.883,00 107,38 810.763.397,00 13.376.645.930,00

2. Retribusi Daerah 4.754.838.247,00 3.018.063.766,00 63,47 (1.736.774.481,00) 2.227.953.290,00

3. Hasil Pengelolaan KYD 4.757.968.413,47 4.809.979.700,29 101,09 52.011.286,82 4.431.364.496,46

4. Lain-lain PAD yang Sah 45.274.459.533,27 41.596.621.104,74 91,88 (3.677.838.428,53) 45.231.452.948,10

Jumlah 65.771.303.679,74 61.219.465.454,03 93,08 (4.551.838.225,71) 65.267.416.664,56

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran PAD TA 2020 sebesar

Rp65.771.303.679,74 terealisasi sebesar Rp61.219.465.454,03 atau 93,08%. Dibandingkan

realisasi TA.2019 sebesar Rp65.267.416.664,56 mengalami penurunan sebesar

(Rp4.047.951.210,53) atau (6,20%). Pelampauan realisasi PAD TA 2020 dari anggaran

terdapat pada sektor pendapatan Pajak Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan, sedangkan yang tidak mencapai target adalah sektor Pendapatan

Retribusi Daerah dan Lain-lain PAD yang Sah.

5.1.1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah

Pajak Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah

Kabupaten Lampung Barat No.1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah dan Peraturan Bupati

Lampung Barat No. 37 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pemungutan BPHTB.

Pemungutan penerimaan Pajak Daerah dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan

Daerah (BPKD). Anggaran dan realisasi Pendapatan Pajak Daerah TA 2020 serta realisasi

TA 2019 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 31. Pajak Daerah TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Pajak Hotel 44.520.190,00 35.383.200,00 79,48 (9.136.990,00) 135.342.600,00

2. Pajak Restoran 631.290.000,00 909.886.507,00 144,13 278.596.507,00 2.354.619.522,00

3. Pajak Hiburan 2.500.000,00 0,00 0,00 (2.500.000,00) 5.000.000,00

4. Pajak Reklame 65.343.828,00 67.546.758,00 103,37 2.202.930,00 67.630.378,00

5. Pajak Penerangan Jalan 6.020.383.468,00 6.033.226.765,00 100,21 12.843.297,00 6.151.562.100,00

6. Pajak Bumi dan Bangunan P2 4.100.000.000,00 4.283.792.729,00 104,48 183.792.729,00 4.142.564.970,00

7. Pajak BPHTB 120.000.000,00 464.964.924,00 387,47 344.964.924,00 519.926.360,00

Jumlah 10.984.037.486,00 11.794.800.883,00 107,38 810.763.397,00 13.376.645.930,00

Rincian pendapatan Pajak Daerah pada masing-masing OPD Kabupaten Lampung Barat

per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Hal. 77

Tabel 32. Rincian Pendapatan Pajak Daerah per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 BPKD

1.1. Pajak Hotel 44.520.190,00 35.383.200,00 79,48 (9.136.990,00) 135.342.600,00

1.2. Pajak Restoran 631.290.000,00 909.886.507,00 144,13 278.596.507,00 2.354.619.522,00

1.3. Pajak Hiburan 2.500.000,00 0,00 0,00 (2.500.000,00) 5.000.000,00

1.4. Pajak Reklame 65.343.828,00 67.546.758,00 103,37 2.202.930,00 67.630.378,00

1.5. Pajak Penerangan Jalan 6.020.383.468,00 6.033.226.765,00 100,21 12.843.297,00 6.151.562.100,00

1.6. Pajak Bumi dan Bangunan 4.100.000.000,00 4.283.792.729,00 104,48 183.792.729,00 4.142.564.970,00

1.7. Pajak BPHTB 120.000.000,00 464.964.924,00 387,47 344.964.924,00 519.926.360,00

Jumlah 10.984.037.486,00 11.794.800.883,00 107,38 810.763.397,00 13.376.645.930,00

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Pendapatan Pajak Daerah TA 2020

sebesar Rp10.984.037.486,00 terealisasi sebesar Rp11.794.800.883,00 atau 107,38%.

Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp13.376.645.930,00 mengalami penurunan

sebesar (Rp1.581.845.047,00) atau (11,83%). Pelampauan realisasi Pendapatan Pajak

Daerah TA 2020 dari anggaran terdapat pada semua unsur pajak daerah kecuali Pajak Hotel

dan pajak Hiburan.

5.1.1.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah

Pendapatan Retribusi Daerah merupakan PAD yang tarifnya ditetapkan melalui Peraturan

Daerah Kabupaten Lampung Barat No.3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum,

Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha, Peraturan Daerah

No. 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Pemungutan penerimaan Retribusi

Daerah dilaksanakan oleh 14 OPD sebagai unit Penghasil PAD. Anggaran dan realisasi

Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020 serta realisasi TA 2019 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 33. Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Retribusi Jasa Umum 3.641.962.847,00 1.785.974.798,00 49,04 (1.855.988.049,00) 912.398.090,00

2 Retribusi Jasa Usaha 1.033.875.400,00 866.404.000,00 83,80 (167.471.400,00) 1.118.932.800,00

3 Retribusi Perizinan Tertentu 79.000.000,00 365.684.968,00 462,89 286.684.968,00 196.622.400,00

Jumlah 4.754.838.247,00 3.018.063.766,00 63,47 (1.736.774.481,00) 2.227.953.290,00

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020

sebesar Rp4.754.838.247,00 terealisasi sebesar Rp3.018.063.766,00 atau 63,47%.

Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp2.227.953.290,00 mengalami kenaikan sebesar

Rp790.110.476,00 atau 35,46%. Masing-masing realisasi pendapatan retribusi pendapatan

daerah TA 2019 dapat diuraikan sebagai berikut:

5.1.1.1.2.1. Pendapatan Retribusi Jasa Umum

Pendapatan Retribusi Jasa Umum merupakan sumber PAD yang berupa pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta

dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan berdasarkan pasal 1 Peraturan Daerah

Kabupaten Lampung Barat Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum,

Pendapatan Retribusi Jasa Umum dapat dirinci pada tabel berikut.

Hal. 78

Tabel 34. Pendapatan Retribusi Daerah Jasa Umum TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Retribusi Pelayanan Parkir di tepi jalan

umum

99.447.000,00 99.659.000,00 100,21 212.000,00 120.095.000,00

2. Pelayanan kesehatan di Puskesmas 2.843.315.557,00 1.194.942.778,00 42,03 (1.648.372.779,00) 214.483.000,00

3. Pengambilan/Pengumpulan Sampah

dari sumbernya ke lokasi pembuangan

sementara

0,00 0,00 0,00 0,00 30.996.000,00

4. Pengangkutan Sampah dari Sumbernya

dan/atau lokasi pembuangan

sementara ke lokasi

pembuangan/pembuangan akhir

sampah

0,00 0,00 0,00 0,00 79.200.000,00

5. Pelayanan Persampahan/ Kebersihan 119.280.000,00 90.920.000,00 76,22 (28.360.000,00) 0,00

6. Retribusi Pelayanan Pasar Pelataran 0,00 0,00 0,00 0,00 7.104.000,00

7. Retribusi Pelayanan Pasar 0,00 0,00 0,00 0,00 117.974.400,00

8. Retribusi Pelayanan Pasar Kios 0,00 0,00 0,00 0,00 78.827.200,00

9. Retribusi Pelayanan Pasar 299.308.800,00 116.904.800,00 39,06 (182.404.000,00) 0,00

10. Retribusi Pengendalian Menara

Telekomunikasi

280.611.490,00 283.548.220,00 101,05 2.936.730,00 263.718.490,00

Jumlah 3.641.962.847,00 1.785.974.798,00 49,04 (1.855.988.049,00) 912.398.090,00

Tabel di atas menunjukkan anggaran pendapatan retribusi jasa umum TA 2020 sebesar

Rp3.641.962.847,00 terealisasi sebesar Rp1.785.974.798,00 atau 49,04%. Dibandingkan

dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp912.398.090,00 mengalami peningkatan sebesar

Rp873.576.708,00 atau 95,75%, dari beberapa unsur pendapatan Retribusi Jasa Umum

diatas yang tidak mencapai target adalah retribusi pelayanan kesehatan, retribusi

persampahan/ kebersihan, retribusi pelayanan pasar.

Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Umum pada masing-masing OPD Kabupaten Lampung

Barat Per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 35. Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Umum per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Dinas Kesehatan

Pelayanan Kesehatan 2.843.315.557,00 1.194.942.778,00 42,03 (1.648.372.779,00) 214.483.000,00

Jumlah 2.843.315.557,00 1.194.942.778,00 42,03 (1.648.372.779,00) 214.483.000,00

2. Dinas Perhubungan

Pelayanan Parkir di Tepi Jalan

Umum

99.447.000,00 99.659.000,00 100,21 212.000,00 120.095.000,00

Jumlah 99.447.000,00 99.659.000,00 100,21 212.000,00 120.095.000,00

3. Dinas Komunikasi dan

Informatika

Retribusi Pengendalian

Menara Telekomunikasi

280.611.490,00 283.548.220,00 101,05 2.936.730,00 263.718.490,00

Jumlah 280.611.490,00 283.548.220,00 101,05 2.936.730,00 263.718.490,00

4. Dinas Lingkungan Hidup

Pengambilan/Pengumpulan

Sampah dari sumbernya ke

lokasi pembuangan sementara

0,00 0,00 0,00 0,00 30.996.000,00

Pengangkutan Sampah dari

Sumbernya dan/atau lokasi

pembuangan sementara ke

0,00 0,00 0,00 0,00 79.200.000,00

Hal. 79

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

lokasi

pembuangan/pembuangan

akhir sampah

Pelayanan Persampahan/

Kebersihan

80.880.000,00 81.400.000,00 100,64 520.000,00 0,00

Jumlah 80.880.000,00 81.400.000,00 100,64 520.000,00 110.196.000,00

5. Dinas Koperasi, UKM,

Perindag

Pelayanan Pasar Pelataran 0,00 0,00 0,00 0,00 7.104.000,00

Retribusi Pelayanan Pasar Los 0,00 0,00 0,00 0,00 117.974.400,00

Retribusi Pelayanan Pasar

Kios

0,00 0,00 0,00 0,00 78.827.200,00

Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan

38.400.000,00 9.520.000,00 24,79 (28.880.000,00) 0,00

Retribusi Pelayanan Pasar 299.308.800,00 116.904.800,00 39,06 (182.404.000,00) 0,00

Jumlah 337.708.800,00 126.424.800,00 37,44 (211.284.000,00) 203.905.600,00

Jumlah Keseluruhan 3.641.962.847,00 1.785.974.798,00 49,04 (1.855.988.049,00) 912.398.090,00

5.1.1.1.2.2. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha

Pendapatan Retribusi Jasa Usaha merupakan sumber PAD yang berupa pungutan daerah

sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/

atau diberikan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersialkarena pada

dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta untuk kepentingan pribadi atau

badanberdasarkan Pasal 1 Perda Kabupaten Lampung Barat Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Retribusi Jasa Usaha, dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 36. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah

396.797.000,00 392.205.000,00 98,84 (4.592.000,00) 120.840.000,00

2. Retribusi Tempat Khusus Parkir 56.784.000,00 56.784.000,00 100,00 0,00 56.816.000,00

3. Retribusi Tempat

Penginapan/Pesanggrahan/Villa

58.159.400,00 73.240.000,00 125,93 15.080.600,00 120.952.800,00

4. Retribusi Rumah Potong Hewan

(RPH)

5.055.000,00 5.055.000,00 100,00 0,00 5.029.000,00

5. Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga

0,00 0,00 0,00 0,00 2.550.000,00

6. Retribusi Penjualan Produksi Usaha

Daerah

10.080.000,00 10.080.000,00 100,00 0,00 82.730.000,00

7. Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah - Penyewaan Tanah dan

Bangunan

0,00 0,00 0,00 0,00 194.765.000,00

8. Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah - Ruangan

0,00 0,00 0,00 0,00 28.250.000,00

9. Retribusi Pasar Grosir/ Pertokoan 500.700.000,00 322.740.000,00 64,46 (177.960.000,00) 500.700.000,00

10. Retribusi Terminal di Tempat

Kegiatan Usaha

6.300.000,00 6.300.000,00 100,00 0,00 6.300.000,00

Jumlah 1.033.875.400,00 866.404.000,00 83,80 (167.471.400,00) 1.118.932.800,00

Hal. 80

Tabel di atas menunjukkan anggaran pendapatan retribusi jasa usaha TA 2020 sebesar

Rp1.033.875.400,00 terealisasi sebesar Rp866.404.000,00 atau 83,80%. Dibandingkan

dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp1.118.932.800,00 mengalami penurunan sebesar

(Rp252.528.800,00) atau (22,57%).

Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Usaha pada masing-masing OPD Kabupaten Lampung

Barat Per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 37. Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Usaha per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

93.660.000,00 94.580.000,00 100,98 920.000,00 99.120.000,00

Jumlah 93.660.000,00 94.580.000,00 100,98 920.000,00 99.120.000,00

2. Dinas Kesehatan

Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

36.480.000,00 32.775.000,00 89,84 (3.705.000,00) 31.680.000,00

Jumlah 36.480.000,00 32.775.000,00 89,84 (3.705.000,00) 31.680.000,00

3. Dinas PU PR

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah ( Penyewaan Alat Berat)

102.500.000,00 105.300.000,00 102,73 2.800.000,00 103.000.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

10.540.000,00 7.170.000,00 68,03 (3.370.000,00) 9.115.000,00

Jumlah 113.040.000,00 112.470.000,00 99,50 (570.000,00) 112.115.000,00

4. Dinas Perhubungan

Retribusi Tempat Khusus Parkir

56.784.000,00 56.784.000,00 100,00 0,00 56.816.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

1.440.000,00 1.440.000,00 100,00 0,00 2.580.000,00

Retribusi Terminal 6.300.000,00 6.300.000,00 100,00 0,00 6.300.000,00

Jumlah 64.524.000,00 64.524.000,00 100,00 0,00 65.696.000,00

5. Dinas Lingkungan Hidup

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (Pengelolaan Hasil Kompos)

10.080.000,00 10.080.000,00 100,00 0,00 9.650.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

2.715.000,00 2.415.000,00 88,95 (300.000,00) 3.240.000,00

Jumlah 12.795.000,00 12.495.000,00 97,66 (300.000,00) 12.890.000,00

6. Dinas Koperindag dan Pasar

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

300.000,00 300.000,00 100,00 0,00 300.000,00

Retribusi Pasar Grosir/ Pertokoan

500.700.000,00 322.740.000,00 64,46 (177.960.000,00) 500.700.000,00

Jumlah 501.000.000,00 323.040.000,00 64,48 (177.960.000,00) 501.000.000,00

7. Dinas PM, PTSP dan Naker

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

1.500.000,00 1.800.000,00 120,00 300.000,00 1.500.000,00

Jumlah 1.500.000,00 1.800.000,00 120,00 300.000,00 1.500.000,00

Hal. 81

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

8. Dinas Kepemudaan, Olaharaga dan Pariwisata

Tempat Penginapan/Pesanggarahan/ Villa :

- Sindalapai 40.299.400,00 42.700.000,00 105,96 2.400.600,00 85.182.800,00

- Hotel Seminung Lumbok Resort

17.860.000,00 30.540.000,00 171,00 12.680.000,00 35.770.000,00

Tempat Rekreasi dan Olahraga:

- Sewa Lapangan Tenis 0,00 0,00 0,00 0,00 1.050.000,00

- Sewa Perahu Karet 0,00 0,00 0,00 0,00 1.000.000,00

- Kendaraan Masuk Kawasan Wisata Lombok Resort

0,00 0,00 0,00 0,00 500.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

- Sewa Rumah Dinas 1.025.000,00 1.025.000,00 100,00 0,00 1.420.000,00

-Sewa GSG 0,00 0,00 0,00 0,00 350.000,00

- Lapangan Pemda 0,00 0,00 0,00 0,00 2.500.000,00

Jumlah 59.184.400,00 74.265.000,00 125,48 15.080.600,00 127.772.800,00

9. Sekretariat Daerah

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Sewa Rumah Dinas)

16.740.000,00 18.945.000,00 113,17 2.205.000,00 16.175.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Ruangan

5.000.000,00 6.000.000,00 120,00 1.000.000,00 9.000.000,00

Jumlah 21.740.000,00 24.945.000,00 114,74 3.205.000,00 25.175.000,00

10. BPKD

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan (sewa rumah dinas)

39.540.000,00 37.950.000,00 95,98 (1.590.000,00) 40.620.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Ruangan (aula)

6.000.000,00 2.250.000 37,50 (3.750.000,00) 19.250.000,00

Jumlah 45.540.000,00 40.200.000,00 88,27 (5.340.000,00) 59.870.000,00

11. Dinas Komunikasi dan Informatika

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – (Sewa Tanah)

1.930.000,00 2.390.000,00 123,83 460.000,00 1.665.000,00

Jumlah 1.930.000,00 2.390.000,00 123,83 460.000,00 1.665.000,00

12. Dinas Perkebunan dan Peternakan

Retribusi Rumah Potong Hewan

5.055.000,00 5.055.000,00 100,00 0,00 5.029.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan (penyewaan tanah)

1.200.000,00 1.200.000,00 100,00 0,00 1.200.000,00

Jumlah 6.255.000,00 6.255.000,00 100,00 0,00 6.229.000,00

13. Dinas Perikanan

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (penjualan produksi usaha daerah- Bei ikan BBI Sumber Jaya)

75.087.000,00 75.105.000,00 100,02 18.000,00 73.080.000,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penyewaan Tanah dan Bangunan

1.140.000,00 1.560.000,00 136,84 420.000,00 1.140.000,00

Jumlah 76.227.000,00 76.665.000,00 100,57 438.000,00 74.220.000,00

Jumlah Keseluruhan 1.033.875.400,00 866.404.000,00 83,80 (167.471.400,00) 1.118.932.800,00

Hal. 82

5.1.1.1.2.3. Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi Perizinan Tertentu merupakan sumber PAD yang berupa kegiatan tertentu oleh

Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan yang

dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan,

pemanfaatan ruang, serta penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau

fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan

berdasarkan pasal 1 ayat 8 Perda Kabupaten Lampung Barat No.5 Tahun 2012. Retribusi

Perizinan Tertentu dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 38. Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan (IMB)

77.500.000,00 365.684.968,00 471,85 288.184.968,00 193.922.400,00

2 Retribusi Izin Trayek 1.500.000,00 0,00 0,00 (1.500.000,00) 2.700.000,00

Jumlah 79.000.000,00 365.684.968,00 462,89 286.684.968,00 196.622.400,00

Tabel di atas menunjukkan anggaran pendapatan retribusi perizinan tertentu TA 2020

sebesar Rp79.000.000,00 terealisasi sebesar Rp365.684.968,00 atau 462,89%.

Dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp196.622.400,00 mengalami

peningkatan sebesar Rp169.062.568,00 atau 85,98 %.

Rincian Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu pada masing-masing OPD Kabupaten

Lampung Barat dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 39. Rincian Retribusi Perizinan Tertentu per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Dinas Perhubungan

Retribusi Izin Trayek 1.500.000,00 0,00 0,00 (1.500.000,00) 2.700.000,00

Jumlah 1.500.000,00 0,00 0,00 (1.500.000,00) 2.700.000,00

2. Dinas PM, PTSP dan Naker

Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan (IMB)

77.500.000,00 365.684.968,00 471,85 288.184.968,00 193.922.400,00

Jumlah 77.500.000,00 365.684.968,00 471,85 288.184.968,00 193.922.400,00

Jumlah Seluruhnya 79.000.000,00 365.684.968,00 462,89 286.684.968,00 196.622.400,00

5.1.1.1.3. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan sumber PAD

dari pembagian laba atas penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lampung Barat pada

Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pada Tahun Anggaran 2020,

pendapatan ini berasal dari penempatan modal pada PT Bank Lampung, pembagian laba

ditahan dari PT BPRS Lampung Barat dan pembagian laba ditahan dari PDAM Limau

Kunci. Pendapatan ini diterima dan dikelola melalui Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

(BPKD) dengan realisasi TA 2020 dan 2019 dapat disajikan pada tabel berikut.

Hal. 83

Tabel 40. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. PT Bank Lampung 3.971.275.370,47 3.971.275.370,47 100,00 0,00 3.466.611.912,13

2. PT BPR Syariah 786.693.043,00 786.693.043,82 100,00 0,82 964.752.584,33

3. PDAM Limau Kunci 0,00 52.011.286,00 100,00 52.011.286,00 0,00

Jumlah 4.757.968.413,47 4.809.979.700,29 101,09 52.011.286,82 4.431.364.496,46

Berdasarkan tabel diatas, anggaran Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan TA 2020 sebesar Rp4.757.968.413,47 terealisasi sebesar Rp4.809.979.700,29

atau 101,09%. Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp4.431.364.496,46 mengalami

peningkatan sebesar Rp378.615.203,83 atau 8,54%, kenaikan ini sesuai dengan laba yang

dibagikan oleh PT Bank Lampung, BPR Syariah dan PDAM Limau Kunci.

5.1.1.1.4. Lain-lain PAD yang Sah

Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah merupakan penerimaan dari 4 OPD Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Liwa, Dinas Koperindag.

Lain-lain PAD yang Sah dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 41. Lain-Lain PAD Yang Sah TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Hasil Penjualan Aset Daerah

yang Tidak Dipisahkan

0,00 0,00 0,00 0,00 237.872.000,00

2 Penerimaan Jasa Giro 1.300.000.000,00 2.163.196.929,86 166,40 863.196.929,86 1.945.416.390,27

3 Pendapatan Bunga Deposito 2.100.000.000,00 2.331.027.404,64 111,00 231.027.404,64 3.102.739.826,36

4 Pendaptan dari Pengembalian 2.191.488.319,27 2.051.698.827,64 93,62 (139.789.491,63) 1.605.931.915,47

5 Pendapatan Dana Kapitasi JKN

dan Non Kapitasi JKN pada

FKTP:

- Dana Kapitasi JKN 13.429.956.000,00 10.942.237.050,00 81,48 (2.487.718.950,00) 11.133.298.063,00

- Dana Non Kapitasi JKN 0,00 0,00 0,00 0,00 1.284.241.575,00

6 Pendapatan dari BLUD:

- BLUD Dinas Koperasi,UKM,

Perindag

49.575.000,00 37.631.984,60 75,91 (11.943.015,40) 0,00

- BLUD RSUD Alimudin Umar 26.203.440.214,00 24.070.828.908,00 91,86 (2.132.611.306,00) 25.909.953.178,00

7 Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 12.000.000,00

Jumlah 45.274.459.533,27 41.596.621.104,74 91,88 (3.677.838.428,53) 45.231.452.948,10

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Lain-lain PAD yang Sah TA 2020 sebesar

Rp45.274.459.533,27 terealisasi sebesar Rp41.596.621.104,74 atau 91,88%.

Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp45.231.452.948,10 mengalami penurunan

sebesar (Rp3.634.831.843,36) atau (8,04%). Pos-pos yang melampaui target adalah jasa

giro, pendapatan bunga deposito, sedangkan pos – pos yang tidak mencapai target adalah

Dana Kapitasi JKN FKTP, pendapatan dari pengembalian, pendapatan BLUD.

Rincian Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah pada masing-masing OPD Kabupaten

Lampung Barat Per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Hal. 84

Tabel 42. Lain-Lain PAD Yang Sah per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Dinas Kesehatan:

Dana Kapitasi JKN FKTP 13.429.956.000,00 10.942.237.050,00 81,48 (2.487.718.950,00) 11.133.298.063,00

Dana Non Kapitasi JKN

FKTP

0,00 0,00 1.284.241.575,00

Jumlah 13.429.956.000,00 10.942.237.050,00 81,48 (2.487.718.950,00) 12.417.539.638,00

2. RSUD Alimuddin Umar:

Pendapatan dari BLUD:

- BLUD RSUD Alimudin

Umar

26.203.440.214,00 24.070.828.908,00 91,86

(2.132.611.306,00) 25.909.953.178,00

Jumlah 26.203.440.214,00 24.070.828.908,00 91,86 (2.132.611.306,00) 25.909.953.178,00

3. Dinas Koperasi, UKM,

Perindagsar

Pendapatan dari

Pengembalian Lain-lain

0,00 0,00 0,00 0,00 28.404.612,24

La'in-la'in PAD yang Sah

La'innya

0,00 0,00 0,00 0,00 12.000.000,00

Hasil Pengelolaan Dana

Bergulir

49.575.000,00 37.631.984,60 75,91 (11.943.015,40) 0,00

Jumlah 49.575.000,00 37.631.984,60 75,91 (11.943.015,40) 40.404.612,24

4. BPKD

Hasil Penjualan Aset yang

Tidak Dipisahkan

237.872.000,00

Jasa Giro 1.300.000.000,00 2.163.196.929,86 166,40 863.196.929,86 1.945.416.390,27

Pendapatan Bunga Deposito 2.100.000.000,00 2.331.027.404,64 111,00 231.027.404,64 3.102.739.826,36

Pendapatan dari

Pengembalian

2.191.488.319,27 2.051.698.827,64 93,62 (139.789.491,63) 1.577.527.303,23

Jumlah 5.591.488.319,27 6.545.923.162,14 117,07 954.434.842,87 6.863.555.519,86

Jumlah 45.274.459.533,27 41.596.621.104,74 91,88 (3.677.838.428,53) 45.231.452.948,10

5.1.1.2. PENDAPATAN TRANSFER

Pendapatan Transfer ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, adalah penerimaan dari Pemerintah Pusat kepada

Pemerintah Daerah dalam bentuk Dana Perimbangan, yaitu penerimaan dari bagian daerah

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan

kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi,

yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah. Sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

maka Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU) dan

Dana Alokasi Khusus (DAK).

Pendapatan transfer meliputi transfer pemerintah pusat, transfer pemerintah pusat – lainnya

dan transfer pemerintah provinsi, disajikan pada tabel berikut.

Hal. 85

Tabel 43. Pendapatan Transfer TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Pusat – Dana

Perimbangan

715.670.643.665,00 707.243.876.702,00 98,82 (8.426.766.963,00) 791.712.917.260,00

2 Pusat – Lainnya 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 0,00 127.188.855.977,00

3 Provinsi 58.752.140.223,05 62.140.456.604,26 105,77 3.388.316.381,21 70.674.988.287,03

Jumlah 900.438.851.888,05 895.400.401.306,26 99,44 (5.038.450.581,79) 989.576.761.524,03

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Pendapatan Transfer TA 2020 sebesar

Rp900.438.851.888,05 terealisasi sebesar Rp895.400.401.306,26 atau 99,44%.

Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp989.576.761.524,03 mengalami penurunan

sebesar (Rp94.176.360.217,77) atau (9,52%) dengan rincian sebagai berikut:

5.1.1.2.1. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN

Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat untuk Periode TA 2020 dan TA 2019 dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 44. Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Dana Bagi Hasil Pajak 12.342.476.850,00 10.219.127.884,00 82,80 (2.123.348.966,00) 10.686.260.139,00

2 Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA 7.595.592.391,00 7.911.070.030,00 104,15 315.477.639,00 5.519.994.728,00

3 Dana Alokasi Umum 500.613.338.000,00 497.587.974.000,00 99,40 (3.025.364.000,00) 543.777.950.000,00

4 Dana Alokasi Khusus Fisik 103.819.679.000,00 100.001.107.517,00 96,32 (3.818.571.483,00) 138.806.939.793,00

5 Dana Alokasi Khusus Non

Fisik

91.299.557.424,00 91.524.597.271,00 100,25 225.039.847,00 92.921.772.600,00

Jumlah 715.670.643.665,00 707.243.876.702,00 98,82 (8.426.766.963,00) 791.712.917.260,00

5.1.1.2.1.1. Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Pajak merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat – Dana

Perimbangan kepada Kabupaten Lampung Barat untuk periode TA 2020 dan 2019, dengan

rincian pada tabel berikut.

Tabel 45. Dana Perimbangan – DBH Pajak TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 PPh Psl 21, 25, 29 6.145.741.471,00 5.441.334.641,00 88,54 (704.406.830,00) 2.701.856.522,00

2 Pengembalian PBB Bag.

Pemerintah Pusat (Bagi Rata)

3.579.017.617,00 2.526.265.534,00

70,59 (1.052.752.083,00) 3.578.929.555,00

3 Biaya Pemungutan PBB

(BP-PBB)

43.128.727,00 34.256.098,00

79,43 (8.872.629,00) 45.230.563,00

4 Pajak Bumi & Bangunan (PBB) 1.292.416.711,00 1.037.903.474,00 80,31 (254.513.237,00) 1.356.910.983,00

5 Cukai Hasil Tembakau 1.282.172.324,00 1.179.368.137,00 91,98 (102.804.187,00) 3.003.332.516,00

Jumlah 12.342.476.850,00 10.219.127.884,00 82,80 (2.123.348.966,00) 10.686.260.139,00

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Pendapatan Transfer Dana Perimbangan–

DBH Pajak TA 2020 sebesar Rp12.342.476.850,00 terealisasi sebesar

Hal. 86

Rp10.219.127.884,00 atau 82,80%. Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar

Rp10.686.260.139,00 mengalami penurunan sebesar (Rp467.132.255,00) atau (4,37%).

5.1.1.2.1.2. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat

Dana Perimbangan kepada Kabupaten Lampung Barat untuk periode TA 2020 dan 2019,

dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 46. Dana Bagi Hasil Pajak/Sumber Daya Alam TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Provisi Sumber Daya Hutan 135.348.515,00 51.613.150,00 38,13 (83.735.365,00) 81.118.800,00

2. Pungutan Hasil Perikanan 1.550.318.150,00 734.428.739,00 47,37 (815.889.411,00) 663.919.074,00

3. Pertambangan Minyak Bumi 3.235.699.000,00 5.249.193.048,00 162,23 2.013.494.048,00 2.297.029.832,00

4. Pertambangan Gas Bumi 563.898.799,00 559.003.599,00 99,13 (4.895.200,00) 1.317.080.640,00

5. Minerba: Pengusahaan Panas

Bumi – Iuran Tetap

1.383.896.043,00 644.126.850,00 46,54 (739.769.193,00) 885.670.327,00

6. Panas Bumi: Pertambangan

Umum – Iuran Tetap (Landrent)

726.431.884,00 672.704.644,00 92,60 (53.727.240,00) 275.176.055,00

Jumlah 7.595.592.391,00 7.911.070.030,00 104,15 315.477.639,00 5.519.994.728,00

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Pendapatan Transfer Dana Perimbangan

– DBH Sumber Daya Alam TA 2020 sebesar Rp7.595.592.391,00 terealisasi sebesar

Rp7.911.070.030,00 atau 104,15%. Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar

Rp5.519.994.728,00 mengalami peningkatan sebesar Rp2.391.075.302,00 atau 43,32%.

Dari tabel diatas yang tidak mencapai target adalah Semua Pendapatan DBH Sumber Daya

Alam kecuali DBH Pertambangan Minyak Bumi.

5.1.1.2.1.3. Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah

dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan

daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, rincian dana DAU kepada Kabupaten

Lampung Barat untuk TA 2020 dan 2019 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 47. Dana Alokasi Umum TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Dana Alokasi Umum 500.613.338.000,00 497.587.974.000,00 99,40 (3.025.364.000,00) 543.777.950.000,00

Jumlah 500.613.338.000,00 497.587.974.000,00 99,40 (3.025.364.000,00) 543.777.950.000,00

Adapun dasar hukum penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sebagai berikut:

Tabel 48. Dasar Hukum Penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU) TA 2020

No Dasar Hukum Jumlah Keterangan

1. Perpres 72/ 2020 489.506.150.000,00 DAU Formula 2. Perpres 72/ 2020 1.830.000.000,00 DAU Tambahan - DAU Bantuan Pendanaan Kelurahan 3. Perpres 72/ 2020 3.025.364.000,00 DAU Tambahan - DAU Bantuan Pendanaan Penggajian

PPPK 4. Perpres 72/ 2020 6.251.824.000,00 DAU Tambahan - DAU Bantuan Pendanaan

Penyetaraan Siltap Keapala Desa dan Perangkat Desa

Jumlah 500.613.338.000,00

Hal. 87

Penerimaan DAU pada Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp497.587.974.000,00 jika

dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp543.777.950.000,00 mengalami penurunan

sebesar (Rp46.189.976.000,00) atau (8,49%). Adapun kekurangan penerimaan DAU

Bantuan Pendanaan Penggajian PPPK sebesar (Rp3.025.364.000,00) disebabkan oleh

Pemerintah Pusat (dli. Kementerian Keuangan) akan menyalurkan dana tersebut kepada

Daerah-daerah setelah persyaratan terpenuhi dengan lengkap, adapun persyaratan yang

belum lengkap secara nasional adalah Teknis pemberian gaji dan tunjangan Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang Bekerja pada Instansi Daerah, yang baru terbit

berupa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2021 pada tanggal 21 Januari

2021.

5.1.1.2.1.4. Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah

tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan

daerah dan sesuai dengan prioritas nasional,rincian dana DAK kepada Kabupaten Lampung

Barat untuk periode TA 2020 dan TA 2019 dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 49. Dana Alokasi Khusus TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 DAK Fisik 103.819.679.000,00 100.001.107.517,00 96,32 (3.818.571.483,00) 138.806.939.793,00

2 DAK Non Fisik 91.299.557.424,00 91.524.597.271,00 100,25 225.039.847,00 92.921.772.600,00

Jumlah 195.119.236.424,00 191.525.704.788,00 98,16 (3.593.531.636,00) 231.728.712.393,00

Sesuai dengan Perpres Perpres 72 Tahun 2020 Tentang Rincian APBN TA 2020 bahwa

penerimaan DAK dari Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Lampung Barat dianggarkan

sebesar Rp195.119.236.424,00 dan telah diterima sebesar Rp191.525.704.788,00 atau

98,16%, dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp231.728.712.393,00 mengalami

penurunan sebesar (Rp40.203.007.605,00 ) atau (17,35%).

Rincian Dana Alokasi Khusus pada masing – masing bidang kegiatan dapat dijelaskan pada

tabel berikut.

Tabel 50. Dana Alokasi Khusus per Bidang KegiatanTA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 DAK FISIK 103.819.679.000,00 100.001.107.517,00 96,32 (3.818.571.483,00) 138.806.939.793,00

DAK FISIK REGULER : 61.224.634.000,00 58.804.658.432,00 96,05 (2.419.975.568,00) 59.761.443.689,00

- Pendidikan 26.528.351.000,00 25.865.270.620,00 97,50 (663.080.380,00) 24.741.430.000,00

- Kesehatan & KB: Dasar 13.384.457.000,00 12.719.216.149,00 95,03 (665.240.851,00) 2.661.817.991,00

- Kesehatan & KB: Rujukan 14.557.588.000,00 13.832.611.000,00 95,02 (724.977.000,00) 1.256.795.500,00

- Kesehatan & KB:

Kefarmasian

3.127.544.000,00 2.762.811.661,00 88,34 (364.732.339,00) 2.433.070.274,00

- Kesehatan & KB: KB 1.392.716.000,00 1.392.371.802,00 99,98 (344.198,00) 1.374.649.400,00

- Perumahan, Permukiman, Air

Minum & Sanitasi : Air Minum

0,00 0,00 0,00 0,00 1.927.253.000,00

- Perumahan, Permukiman, Air

Minum & Sanitasi : Sanitasi

2.007.622.000,00 2.006.021.200,00 99,92 (1.600.800,00) 724.500.000,00

- Kedaulatan Pangan :

Pertanian

0,00 0,00 0,00 0,00 2.903.493.424,00

- Kelautan dan Perikanan 0,00 0,00 0,00 0,00 1.482.338.000,00

Hal. 88

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

- Bid. Pariwisata 0,00 0,00 0,00 0,00 2.059.928.300,00

- Bid. Jalan 0,00 0,00 0,00 0,00 18.196.167.800,00

- Bid. sosial 226.356.000,00 226.356.000,00 100,00 0,00 0,00

DAK PENUGASAN 15.341.939.000,00 14.268.701.165,00 93,00 (1.073.237.835,00) 31.583.393.810,00

- Penurunan Stunting 331.612.000,00 306.902.180,00 92,55 (24.709.820,00) 331.583.160,00

- Pengendalian Penyakit 1.504.013.000,00 1.418.399.274,00 94,31 (85.613.726,00) 305.150.325,00

- Air Minum 685.786.000,00 625.690.700,00 91,24 (60.095.300,00) 3.376.657.000,00

- Sanitasi 945.275.000,00 940.275.000,00 99,47 (5.000.000,00) 5.405.338.350,00

- Jalan (Prioritas Daerah) 0,00 0,00 0,00 0,00 10.106.513.600,00

- Pasar 0,00 0,00 0,00 0,00 4.220.918.375,00

- Irigasi (Cadangan & Prioritas

Daerah)

6.735.762.000,00 6.003.033.000,00 89,12 (732.729.000,00) 7.521.433.000,00

- Lingkungan Hidup 0,00 0,00 0,00 0,00 315.800.000,00

- Pertanian 1.226.350.000,00 1.226.350.000,00 100,00 0,00 0,00

- IKM (Industri Kecil Menengah) 1.114.000.000,00 1.044.027.000,00 93,72 (69.973.000,00) 0,00

- Kelautan dan Perikanan 1.737.531.000,00 1.737.530.750,00 100,00 (250,00) 0,00

- Pariwisata 1.061.610.000,00 966.493.261,00 91,04 (95.116.739,00) 0,00

DAK FISIK AFFIRMASI 27.253.106.000,00 26.927.747.920,00 98,81 (325.358.080,00) 47.462.102.294,00

- Perumahan dan Permukiman 5.085.627.000,00 5.085.627.000,00 100,00 0,00 2.835.906.000,00

- Kesehatan - Puskesmas 9.075.094.000,00 9.003.930.420,00 99,22 (71.163.580,00) 28.236.505.024,00

- Pendidikan 5.757.348.000,00 5.757.348.000,00 100,00 0,00 2.194.466.000,00

- Sanitasi 4.856.858.000,00 4.850.754.500,00 99,87 (6.103.500,00) 5.406.131.000,00

- Transportasi 2.478.179.000,00 2.230.088.000,00 89,99 (248.091.000,00) 4.327.930.270,00

- Air Minum 0,00 0,00 0,00 4.461.164.000,00

2 DAK NON FISIK 91.299.557.424,00 91.524.597.271,00 100,25 225.039.847,00 92.921.772.600,00

- BOP PAUD 3.238.800.000,00 3.225.300.000,00 99,58 (13.500.000,00) 2.779.200.000,00

- Tunjangan Profesi Guru 57.264.390.000,00 57.264.390.000,00 100,00 0,00 60.396.148.093,00

- Tunjangan Khusus Guru 2.198.216.000,00 2.198.216.000,00 100,00 0,00 6.964.259.000,00

- Tambahan Penghasilan Guru 520.725.000,00 520.725.000,00 100,00 0,00 1.015.500.000,00

- BOK & BOKB – BO

Kesehatan

20.550.929.464,00 23.524.903.549,00 114,47 2.973.974.085,00 14.943.538.251,00

- BOK & BOKB – BO KB 2.194.451.619,00 2.194.451.619,00 100,00 0,00 1.882.792.500,00

- BOK & BOKB – Akreditasi

Puskesmas

798.574.000,00 0,00 0,00 (798.574.000,00) 1.456.774.379,00

- BOK & BOKB – Jaminan

Persalinan

1.447.772.341,00 0,00 0,00 (1.447.772.341,00) 47.499.841,00

- BOK & BOKB – POM 159.328.000,00 0,00 0,00 (159.328.000,00) 0,00

- BOK Adminduk 1.424.621.000,00 1.279.902.203,00 89,84 (144.718.797,00) 1.179.480.536,00

- DAK Penyelenggaraan

Kesetaraan

1.157.700.000,00 1.013.600.000,00 87,55 (144.100.000,00) 1.598.000.000,00

- DAK Pelayanan

Kepariwisataan

344.050.000,00 303.108.900,00 88,10 (40.941.100,00) 658.580.000,00

TOTAL DAK 195.119.236.424,00 191.525.704.788,00 98,16 (3.593.531.636,00) 231.728.712.393,00

Hal. 89

5.1.1.2.2. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA

Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya ini berupa Dana Penyesuaian,Dana

Otonomi Khusus dan Dana Desa, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk periode

TA 2020 dan 2019, dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 51. Transfer Pemerintah Pusat LainnyaTA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Dana Otonomi Khusus 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2 Dana Penyesuaian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Dana Alokasi Desa/Pekon 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 0,00 127.188.855.977,00

Jumlah 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 0,00 127.188.855.977,00

5.1.1.2.2.1. Dana Alokasi Desa/ Pekon

Sesuai dengan Perpres Nomor 72 Tahun 2020 Tentang Rincian APBN TA 2020 bahwa

penerimaan transfer pemerintah pusat lainnya berupa Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar

Rp126.016.068.000,00 dapat dijelaskan pada tabel –tabel berikut.

Tabel 52. Dana Alokasi Desa/ PekonTA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Dana Alokasi Desa/Pekon 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 0,00 127.188.855.977,00

Jumlah 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 0,00 127.188.855.977,00

5.1.1.2.3. TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI

5.1.1.2.3.1. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

Penerimaan Transfer Pemerintah Provinsi Lampung yang dialokasikan pada Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat meliputi dana bantuan untuk pembangunan berupa DBH Pajak

Kendaraan Bermotor, DBH BBN KB, DBH PBB KB, DBH Pengambilan Air dan

Pemanfaatan Air Permukaan, dan DBH Pajak Rokok, Realisasi Transfer Pemerintah

Provinsi Lampung TA 2020 dan 2019 dalam Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 53. Transfer Pemerintah Provinsi Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi 58.752.140.223,05 62.140.456.604,26 105,77 3.388.316.381,21 70.674.988.287,03

Jumlah 58.752.140.223,05 62.140.456.604,26 105,77 3.388.316.381,21 70.674.988.287,03

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran Pendapatan Transfer dari Provinsi

TA 2020 sebesar Rp58.752.140.223,05 terealisasi sebesar Rp62.140.456.604,26 atau

105,77%. Dibandingkan realisasi TA 2019 sebesar Rp70.674.988.287,03 mengalami

penurunan sebesar (Rp8.534.531.682,77) atau (12,08%). Rincian transfer bagi hasil dari

Provinsi pada masing – masing akun dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Hal. 90

Tabel 54. Rincian Transfer Pemerintah Provinsi TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB)

9.630.434.403,85 11.630.511.277,38 120,77 2.000.076.873,53 13.858.219.188,03

2. Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (BBN KB)

11.693.978.690,55 9.084.800.306,40 77,69 (2.609.178.384,15) 13.742.485.429,71

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor (PBB KB)

17.997.202.672,05 19.153.922.121,17 106,43 1.156.719.449,12 23.993.197.784,49

4. Pajak Pengambilan dan

Pemanfaatan Air Permukaan

173.303.431,60 383.983.211,31 221,57 210.679.779,71 557.005.177,80

5. Pajak Rokok 19.257.221.025,00 21.887.239.688,00 113,66 2.630.018.663,00 18.524.080.707,00

Jumlah 58.752.140.223,05 62.140.456.604,26 105,77 3.388.316.381,21 70.674.988.287,03

5.1.1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Penerimaan lain-lain pendapatan yang sah Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk

periode TA 2020 dan 2019, dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 55. Lain-lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Pendapatan Hibah 54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03 18.690.000,00 67.463.454.000,00

Jumlah 54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03 18.690.000,00 67.463.454.000,00

Rincian lain-lain pendapatan yang sah pada masing – masing akun dapat dijelaskan pada

tabel berikut.

Tabel 56. Rincian Lain-lain Pendapatan yang Sah TA2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Pendapatan Hibah dari

Pemerintah

36.091.614.000,00

- Hibah dari Pemerintah (DID) 20.362.528.000,00 20.362.528.000,00 100,00 0,00 35.041.614.000,00

- Hibah Dana Air Minum 0,00 0,00 0,00 0,00 1.050.000.000,00

2. Hibah Dana BOS 34.010.670.000,00 34.029.360.000,00 100,05 18.690.000,00 31.371.840.000,00

Jumlah 54.373.198.000,00 54.391.888.000,00 100,03 18.690.000,00 67.463.454.000,00

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pendapatan hibah dari Pemerintah berupa Dana Insentif Daerah (DID) sebesar

Rp20.362.528.000,00 dengan rincian :

a. Pada Perpres 72 Tahun 2020 sebesar Rp7.772.959.000,00 kategori (efektifitas

belanja daerah Rp7.272.959.000,00; mandatory spending Rp250.000.000,00;

ketepatan waktu pelaporan Rp250.000.000,00); dan

b. Pada PMK nomor 114/PMK.07/2020 DID tambahan dalam rangka Pemulihan

Ekonomi Nasional di Daerah bidang kesehatan dan bantuan sosial sebesar

Rp12.589.569.000,00.

2. Realisasi Pendapatan dana BOS SD/SLTP Negeri pada TA 2020 realisasi sebesar

Rp34.029.360.000,00 dengan anggaran sebesar Rp34.010.670.000,00 atau 100,05%.

Hal. 91

5.1.2. BELANJA DAN TRANSFER

Belanja Daerah dan Transfer Tahun Anggaran 2020 disajikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Peraturan Pemerintah

Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011.

Belanja Daerah Kabupaten Lampung Barat pada periode TA 2020 dibagi sesuai dengan

jenis pengelompokannya. Belanja Daerah meliputi Belanja Operasi, Belanja Modal,

Belanja Tak Terduga, Belanja Transfer Bagi Hasil ke Desa, Belanja Transfer/ Bantuan

Keuangan. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

TA 2020 serta Realisasi TA 2019 dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 57. Belanja dan Transfer TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Belanja Operasi 694.169.877.291,36 636.827.545.343,84 91,74 (57.342.331.947,52) 719.603.649.242,10

2 Belanja Modal 145.523.399.562,60 140.869.506.620,00 96,80 (4.653.892.942,60) 220.878.333.553,99

3 Belanja Tak Terduga 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72 (4.944.581.145,55) 844.780.000,00

4 Transfer Bagi Hasil ke Desa 1.573.887.700,00 1.317.346.400,00 83,70 (256.541.300,00) 1.231.816.000,00

5 Transfer/ Bantuan Keuangan 183.515.516.683,00 183.515.516.683,00 100,00 0,00) 183.460.012.963,00

Jumlah 1.051.835.350.475,51 984.638.003.139,84 93,61 (67.197.347.335,67) 1.126.018.591.759,09

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran belanja daerah TA 2020 sebesar

Rp1.051.835.350.475,51 terealisasi sebesar Rp984.638.003.139,84 atau 93,61%,

dibandingkan dengan TA 2019 sebesar Rp1.126.018.591.759,09 yang berarti mengalami

penurunan sebesar (Rp141.380.588.619,25) atau (12,56%) dengan rincian sebagai berikut.

5.1.2.1. BELANJA OPERASI

Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari Pemerintah

Daerah yang memberi manfaat jangka pendek, meliputi Belanja Pegawai, Belanja Barang

dan Jasa, Bunga, Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial.

Belanja operasi Kabupaten Lampung Barat berupa anggaran dan realisasi TA 2020

danrealisasi TA 2020 dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 58. Belanja Operasi TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Belanja Pegawai 465.319.922.931,51 424.325.254.536,00 91,19 (40.994.668.395,51) 415.872.475.122,00

2 Belanja Barang 213.180.086.459,85 198.758.705.807,84 93,24 (14.421.380.652,01) 287.300.408.320,10

3 Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Belanja Hibah 15.419.867.900,00 13.493.585.000,00 87,51 (1.926.282.900,00) 16.180.765.800,00

6 Belanja Bantuan Sosial 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 0,00 250.000.000,00

Jumlah 694.169.877.291,36 636.827.545.343,84 91,74 (57.342.331.947,52) 719.603.649.242,10

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan anggaran belanja operasi TA 2020 sebesar

Rp694.169.877.291,36 terealisasi sebesar Rp636.827.545.343,84 atau 91,74%,

Hal. 92

dibandingkan dengan TA 2019 sebesar Rp719.603.649.242,10 yang berarti mengalami

penurunan sebesar (Rp82.776.103.898,26) atau (11,50%) dengan rincian sebagai berikut.

5.1.2.1.1. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan serta

penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang ditetapkan sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan. Penghasilan lainnya diberikan untuk peningkatan

kesejahteraan dengan pertimbangan yang objektif dengan memperhatikan kemampuan

keuangan daerah.

Belanja Pegawai meliputi Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Daerah, Tambahan

Penghasilan, Tunjangan Operasional KDH/WKDH dan Penerimaan pimpinan dan anggota

DPRD, dan uang lembur dengan anggaran dan realisasi TA 2020 serta realisasi TA 2019

dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 59. Belanja Pegawai TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Gaji dan Tunjangan 348.552.970.188,21 318.325.318.482,00 91,33 (30.227.651.706,21) 325.430.280.337,00

2 Tambahan Penghasilan PNS 39.269.291.131,00 30.768.795.614,00 78,35 (8.500.495.517,00) 36.672.741.719,00

3 Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD, KDH WKDH

3.156.880.000,00 3.156.880.000,00 100,00 0,00 3.137.700.000,00

4 Biaya Pemungutan Pajak dan Insentif Pungutan Retribusi Daerah

39.171.000,00 34.250.000,00 87,44 (4.921.000,00) 0,00

5 Honorarium PNS 30.761.254.612,30 28.677.486.046,00 93,23 (2.083.768.566,30) 12.279.080.000,00

6 Honorarium Non PNS 29.575.250.292,00 29.324.651.500,00 99,15 (250.598.792,00) 18.256.241.300,00

7 Uang Lembur 0,00 0,00 0,00 0,00 775.335.000,00

8 Honorarium Pengelola Dana

BOS

0,00 0,00 0,00 0,00 5.394.940.950,00

9 Belanja Pegawai BLUD 12.142.913.708,00 12.380.569.394,00 101,96 237.655.686,00 12.169.051.316,00

10 Belanja Pegawai Biaya

Penyelenggaraan Pendidikan

1.822.192.000,00 1.657.303.500,00 90,95 (164.888.500,00) 1.757.104.500,00

Jumlah 465.319.922.931,51 424.325.254.536,00 91,19 (40.994.668.395,51) 415.872.475.122,00

Tabel di atas menunjukkan anggaran Belanja Pegawai sebesar Rp465.319.922.931,51

terealisasi sebesar Rp424.325.254.536,00 atau 91,19%, dibandingkan dengan realisasi

TA 2019 sebesar Rp415.872.475.122,00 mengalami kenaikan sebesar Rp8.452.779.414,00

atau 2,03%. Belanja pegawai untuk masing-masing OPD dapat dijelaskan pada tabel

sebagai berikut.

Tabel 60. Belanja Pegawai Per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020

(Rp)

Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp)

1. Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

218.776.093.124,00 202.461.306.905,00 92,54 (16.314.786.219,00) 209.324.169.567,00

2. Dinas Kesehatan 55.122.401.395,30 49.710.275.115,00 90,18 (5.412.126.280,30) 34.663.845.346,00

3. RSUD Alimuddin Umar 29.347.864.813,00 28.224.395.924,00 96,17 (1.123.468.889,00) 28.025.452.417,00

4. Dinas PU PR 6.397.663.889,00 5.829.246.873,00 91,12 (568.417.016,00) 5.413.478.770,00

5. BAPPEDA 2.815.410.123,00 2.579.302.142,00 91,61 (236.107.981,00) 2.729.936.402,00

6. Dinas Perhubungan 4.499.485.504,00 2.567.915.634,00 57,07 (1.931.569.870,00) 2.421.500.214,00

7. Dinas Lingkungan Hidup 5.396.586.909,00 5.151.031.946,00 95,45 (245.554.963,00) 5.677.516.790,00

8. Disduk dan Capil 4.155.611.489,00 3.082.792.600,00 74,18 (1.072.818.889,00) 2.804.165.390,00

9. Dinas Dalduk, KB dan PP 3.806.730.924,00 2.767.194.433,00 72,69 (1.039.536.491,00) 2.993.371.989,00

Hal. 93

No Uraian Anggaran 2020

(Rp)

Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp)

10. Dinas Sosial 3.155.862.900,00 2.940.460.079,00 93,17 (215.402.821,00) 3.106.496.807,00

11. Dinas Koperasi, UKM,

Perindag

3.721.940.632,00 3.451.693.294,00 92,74 (270.247.338,00) 3.460.766.808,00

12. Dinas Penanaman Modal,

PTSP dan Naker

2.727.413.793,00 2.461.912.399,00 90,27 (265.501.394,00) 2.537.371.446,00

13. Dinas Kepemudaan,

Olahraga dan Pariwisata

4.555.987.274,00 4.243.315.359,00 93,14 (312.671.915,00) 4.629.215.920,00

14. Kantor Kesbangpol 828.622.666,00 757.284.015,00 91,39 (71.338.651,00) 942.476.114,00

15. Kantor Satpol PP 8.277.552.418,00 7.464.725.082,00 90,18 (812.827.336,00) 7.884.201.389,00

16. Setda 34.868.408.222,00 31.987.180.236,00 91,74 (2.881.227.986,00) 31.394.096.639,00

17. Setwan 15.580.693.439,00 14.592.720.196,00 93,66 (987.973.243,00) 14.968.239.961,00

18. BPKD 18.375.064.059,21 15.740.452.488,00 85,66 (2.634.611.571,21) 13.703.635.911,00

19. Badan Penelitian dan

Pengembangan

2.865.449.422,00 2.667.583.154,00 93,09 (197.866.268,00) 2.677.090.228,00

20. Inspektorat 5.272.112.113,00 4.584.464.891,00 86,96 (687.647.222,00) 4.350.201.758,00

21. Badan Kepegawaian dan

Pengembangan SDM

2.094.434.009,00 1.880.758.263,00 89,80 (213.675.746,00) 2.739.238.634,00

22. BPBD 2.508.196.509,00 2.294.728.571,00 91,49 (213.467.938,00) 2.543.600.640,00

23. Kec. Sumber Jaya 667.207.156,00 633.985.575,00 95,02 (33.221.581,00) 590.459.900,00

24. Kec. Way Tenong 740.270.000,00 669.435.000,00 90,43 (70.835.000,00) 550.680.000,00

25. Kec. Sekincau 759.228.000,00 694.702.000,00 91,50 (64.526.000,00) 533.002.270,00

26. Kec. Belalau 468.784.625,00 360.840.636,00 76,97 (107.943.989,00) 422.700.000,00

27. Kec. Batu Brak 368.345.677,00 343.100.677,00 93,15 (25.245.000,00) 375.127.272,00

28. Kec. Balik Bukit 1.055.718.000,00 1.054.128.650,00 99,85 (1.589.350,00) 624.300.000,00

29. Kec. Sukau 390.101.833,00 358.513.833,00 91,90 (31.588.000,00) 416.500.000,00

30. Kec. Suoh 329.882.500,00 287.262.000,00 87,08 (42.620.500,00) 310.500.000,00

31. Kec. Gedung Surian 325.642.000,00 289.628.000,00 88,94 (36.014.000,00) 340.400.000,00

32. Kec, Kebun Tebu 324.084.000,00 306.302.000,00 94,51 (17.782.000,00) 359.700.000,00

33. Kec. Air Hitam 383.718.000,00 288.736.000,00 75,25 (94.982.000,00) 316.300.000,00

34. Kec. Pagar Dewa 345.583.000,00 295.770.000,00 85,59 (49.813.000,00) 301.600.000,00

35. Kec. Batu Ketulis 333.792.500,00 315.927.500,00 94,65 (17.865.000,00) 355.573.311,00

36. Kec. BNS 308.349.500,00 277.298.500,00 89,93 (31.051.000,00) 273.650.000,00

37. Kec. Lumbok Seminung 326.752.500,00 284.507.500,00 87,07 (42.245.000,00) 310.700.000,00

38. Dinas Ketahanan Pangan 2.472.302.862,00 2.251.710.167,00 91,08 (220.592.695,00) 2.438.806.994,00

39. Dinas PMP 2.755.189.816,00 2.513.546.120,00 91,23 (241.643.696,00) 2.339.029.822,00

40. Dinas Komunikasi dan

Informatika

3.049.075.377,00 2.171.344.821,00 71,21 (877.730.556,00) 2.248.198.084,00

41. Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah

2.172.993.748,00 1.977.833.314,00 91,02 (195.160.434,00) 2.116.690.877,00

42. Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura

6.058.243.580,00 5.577.702.566,00 92,07 (480.541.014,00) 5.341.041.852,00

43. Dinas Perkebunan dan

Peternakan

3.849.145.430,00 3.542.327.158,00 92,03 (306.818.272,00) 3.671.799.279,00

44. Dinas Perikanan 2.685.927.201,00 2.389.912.920,00 88,98 (296.014.281,00) 2.645.646.321,00

Jumlah Keseluruhan 465.319.922.931,51 424.325.254.536,00 91,19 (40.994.668.395,51) 415.872.475.122,00

5.1.2.1.2. Belanja Barang

Belanja barang adalah belanja yang digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan

barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa

dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.

Akun ini menggambarkan Belanja barang dan jasa yang meliputi belanja bahan dan

material, jasa pihak ketiga, cetak dan penggandaan, sewa, makanan dan minuman, pakaian

Hal. 94

dinas, dan perjalanan dinas dengan anggaran dan realisasi TA 2020 serta realisasi TA 2019

dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 61. Belanja Barang TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Belanja Bahan Pakai Habis 14.242.691.030,00 14.040.565.436,00 98,58 (202.125.594,00) 9.280.234.556,00

2. Belanja Bahan/ Material 9.882.938.774,95 8.937.589.798,84 90,43 (945.348.976,11) 10.946.552.898,00

3. Belanja Jasa Kantor 20.828.454.619,50 19.193.238.585,00 92,15 (1.635.216.034,50) 24.345.958.251,00

4. Belanja Premi Asuransi 9.894.406.750,00 6.440.577.581,00 65,09 (3.453.829.169,00) 9.707.806.953,00

5. Belanja Perawatan Kendaraan

Bermotor

10.018.752.895,00 9.557.075.464,00 95,39 (461.677.431,00) 10.228.166.834,00

6. Belanja Cetak dan Penggandaan 12.743.935.742,00 12.356.118.300,00 96,96 (387.817.442,00) 15.561.071.413,00

7. Belanja Sewa

Rumah/Gedung/Gudang/Parkir

1.118.300.000,00 869.750.000,00 77,77 (248.550.000,00) 2.662.565.500,00

8. Belanja Sewa Sarana Mobilitas 818.578.240,00 763.950.000,00 93,33 (54.628.240,00) 488.200.000,00

9. Belanja Sewa Perlengkapan dan

Peralatan Kantor

1.989.147.000,00 1.871.535.000,00 94,09 (117.612.000,00) 3.746.215.500,00

10. Belanja Makan dan Minum 17.875.572.800,00 17.494.257.000,00 97,87 (381.315.800,00) 23.836.257.200,00

11. Belanja Pakaian Dinas dan

Atributnya

268.025.800,00 267.025.800,00 99,63 (1.000.000,00) 1.411.050.000,00

12. Belanja Pakaian Kerja 559.208.700,00 558.644.500,00 99,90 (564.200,00) 1.697.694.000,00

13. Belanja Pakaian Khusus dan Hari-

hari Tertentu

402.373.705,00 402.373.705,00 100,00 0,00 1.268.214.000,00

14. Belanja Perjalanan Dinas 37.913.337.985,00 35.893.058.957,00 94,67 (2.020.279.028,00) 53.486.304.752,50

15. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 43.539.988,00 43.539.988,00 100,00 0,00 55.170.000,00

16. Belanja Kursus, Pelatihan,

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis

PNS

2.403.300.000,00 2.292.650.000,00 95,40 (110.650.000,00) 3.339.618.841,00

17. Belanja Pemeliharaan 5.139.853.950,00 5.038.678.050,00 98,03 (101.175.900,00) 4.408.630.260,00

18. Belanja Jasa Konsultasi/ Jasa Pihak

Ketiga

4.665.105.318,40 4.501.767.319,00 96,50 (163.337.999,40) 8.336.714.200,00

19. Belanja Barang Dana BOS 0,00 0,00 0,00 0,00 18.005.872.851,00

20. Belanja Barang yang akan

diserahkan kepada Masyarakat

39.728.733.220,00 39.074.562.558,00 98,35 (654.170.662,00) 52.814.818.285,00

21. Uang untuk diberikan Kepada Pihak

Ketiga/Masyarakat

487.610.000,00 486.110.000,00 99,69 (1.500.000,00) 1.505.473.000,00

22. Belanja Barang dan Jasa BLUD 14.940.559.942,00 11.870.728.766,00 79,45 (3.069.831.176,00) 12.411.684.372,00

23. Belanja Barang dan Jasa Biaya

Penyelenggaraan Pendidikan

522.120.000,00 396.439.000,00 75,93 (125.681.000,00) 1.721.907.500,00

24. Honorarium Tenaga

Ahli/Instruktur/Narasumber

6.693.540.000,00 6.408.470.000,00 95,74 (285.070.000,00) 16.034.227.153,60

Jumlah Keseluruhan 213.180.086.459,85 198.758.705.807,84 93,24 (14.421.380.652,01) 287.300.408.320,10

Tabel di atas menunjukkan anggaran Belanja Barang sebesar Rp213.180.086.459,85

terealisasi sebesar Rp198.758.705.807,84 atau 93,24%, dibandingkan dengan realisasi TA

2019 sebesar Rp287.300.408.320,10 mengalami penurunan sebesar

(Rp88.541.702.512,26) atau (30,82%). Belanja Barang dan Jasa untuk masing-masing

OPD dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 62. Belanja Barang Per OPD Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020

(Rp)

Realisasi 2020 Lebih/(Kurang)

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%)

1. Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

29.184.627.000,00 28.861.933.330,00 98,89 (322.693.670,00) 32.349.618.168,00

2. Dinas Kesehatan 35.406.552.862,95 29.269.945.955,84 82,67 (6.136.606.907,11) 45.998.949.176,60

3. RSUD Alimuddin Umar 16.136.795.442,00 12.922.774.024,00 80,08 (3.214.021.418,00) 14.756.921.978,00

Hal. 95

No Uraian Anggaran 2020

(Rp)

Realisasi 2020 Lebih/(Kurang)

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%)

4. Dinas PU PR 25.303.340.847,40 24.965.123.595,00 98,66 (338.217.252,40) 38.588.532.705,00

5. BAPPEDA 3.240.904.680,00 3.167.481.039,00 97,73 (73.423.641,00) 5.083.535.715,00

6. Dinas Perhubungan 811.413.746,00 751.624.303,00 92,63 (59.789.443,00) 2.518.687.416,00

7. Dinas Lingkungan Hidup 5.992.717.657,00 5.571.733.635,00 92,98 (420.984.022,00) 7.682.345.817,00

8. Disduk dan Capil 2.085.679.830,00 1.939.492.441,00 92,99 (146.187.389,00) 3.278.412.433,00

9. Dinas Dalduk, KB, PP 5.016.148.417,00 4.888.990.527,00 97,47 (127.157.890,00) 5.480.449.959,00

10. Dinas Sosial 3.056.786.150,00 3.010.872.667,00 98,50 (45.913.483,00) 5.004.644.630,00

11. Dinas Koperasi, UKM, Perindag 4.693.086.138,00 4.365.210.044,00 93,01 (327.876.094,00) 6.978.230.777,00

12. Dinas Penanaman Modal, PTSP,

dan Naker

1.108.019.500,00 1.080.205.848,00 97,49 (27.813.652,00) 2.178.786.743,00

13. Dinas Kepemudaan, Olahraga

dan Pariwisata

3.408.455.600,00 3.302.469.562,00 96,89 (105.986.038,00) 5.987.509.353,00

14. Kantor Kesbangpol 504.801.500,00 489.008.042,00 96,87 (15.793.458,00) 991.530.613,00

15. Kantor Satpol PP 4.682.601.350,00 4.647.526.126,00 99,25 (35.075.224,00) 6.379.680.090,00

16. Sekretariat DPRD 18.746.352.110,00 18.615.282.924,00 99,30 (131.069.186,00) 22.275.936.140,00

17. Sekretariat Daerah 20.297.348.100,00 18.877.934.441,00 93,01 (1.419.413.659,00) 33.549.546.214,00

18. BPKD 5.440.256.800,00 4.735.627.582,00 87,05 (704.629.218,00) 5.819.759.199,50

19. Badan Penelitian dan

Pengembangan

1.203.219.850,00 1.168.753.688,00 97,14 (34.466.162,00) 2.597.027.623,00

20. Inspektorat 1.882.204.300,00 1.827.403.258,00 97,09 (54.801.042,00) 2.872.092.931,00

21. Badan Kepegawaian dan

Pengembangan SDM

2.647.006.146,00 2.636.122.272,00 99,59 (10.883.874,00) 4.073.278.381,00

22. BPBD 1.453.236.500,00 1.379.231.012,00 94,91 (74.005.488,00) 2.337.329.067,00

23. Kec. Sumber Jaya 318.052.050,00 317.302.764,00 99,76 (749.286,00) 397.516.055,00

24. Kec. Way Tenong 359.575.700,00 357.929.887,00 99,54 (1.645.813,00) 418.747.191,00

25. Kec. Sekincau 336.769.500,00 332.619.714,00 98,77 (4.149.786,00) 437.634.245,00

26. Kec. Belalau 131.611.000,00 129.705.439,00 98,55 (1.905.561,00) 226.142.000,00

27. Kec. Batu Brak 142.780.300,00 141.629.880,00 99,19 (1.150.420,00) 224.806.667,00

28. Kec. Balik Bukit 490.945.280,00 490.235.012,00 99,86 (710.268,00) 755.763.354,00

29. Kec. Sukau 137.754.000,00 132.976.274,00 96,53 (4.777.726,00) 212.771.939,00

30. Kec. Suoh 113.608.800,00 110.779.800,00 97,51 (2.829.000,00) 231.736.100,00

31. Kec. Gedung Surian 137.447.450,00 137.330.350,00 99,91 (117.100,00) 218.308.512,00

32. Kec, Kebun Tebu 154.638.500,00 154.570.500,00 99,96 (68.000,00) 198.652.559,00

33. Kec. Air Hitam 129.220.000,00 127.801.500,00 98,90 (1.418.500,00) 182.827.000,00

34. Kec. Pagar Dewa 134.106.250,00 133.421.250,00 99,49 (685.000,00) 184.232.280,00

35. Kec. Batu Ketulis 151.405.600,00 151.063.100,00 99,77 (342.500,00) 193.891.520,00

36. Kec. BNS 134.493.750,00 130.492.850,00 97,03 (4.000.900,00) 185.752.100,00

37. Kec. Lumbok Seminung 148.998.150,00 148.835.650,00 99,89 (162.500,00) 187.261.000,00

38. Dinas Ketahanan Pangan 1.185.455.926,50 1.167.706.021,00 98,50 (17.749.905,50) 1.665.594.070,00

39. Dinas PMP 2.387.881.500,00 2.315.315.203,00 96,96 (72.566.297,00) 3.661.817.714,00

40. Dinas Komunikasi dan

Informatika

5.838.205.220,00 5.628.801.875,00 96,41 (209.403.345,00) 3.560.958.981,00

41. Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah

519.124.400,00 501.135.907,00 96,53 (17.988.493,00) 1.232.049.100,00

42. Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura

3.127.077.500,00 3.082.621.466,00 98,58 (44.456.034,00) 6.978.232.634,00

43. Dinas Perkebunan dan

Peternakan

2.186.709.554,00 2.012.067.883,00 92,01 (174.641.671,00) 4.892.946.730,00

44. Dinas Perikanan 2.612.671.503,00 2.579.617.167,00 98,73 (33.054.336,00) 4.269.961.440,00

Jumlah 213.180.086.459,85 198.758.705.807,84 93,24 (14.421.380.652,01) 287.300.408.320,10

Hal. 96

5.1.2.1.3. Belanja Bunga

Belanja Bunga digunakan untuk pembayaran bunga yang dihitung atas kewajiban pokok

utang, berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka

panjang. Pada TA 2020 Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak memiliki pengeluaran

untuk belanja bunga.

5.1.2.1.4. Belanja Subsidi

Belanja Subsidi merupakan alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/ lembaga

untuk memproduksi, menjual, mengeksport, atau mengimpor barang dan jasa, yang

memenuhi hajat hidup orang banyak sedemikian rupa sehingga harga jualnya dapat

dijangkau oleh masyarakat. Pada TA 2020 Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak

memiliki pengeluaran untuk belanja subsidi.

5.1.2.1.5. Belanja Hibah

Belanja Hibah adalah pemberian bantuan dalam bentuk uang/barang/jasa kepada

pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan

yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.

Belanja Hibah TA.2020 merupakan hibah kepada Badan/ Lembaga/ Organisasi

Pemerintah/Swasta, dengan Anggaran dan Realisasi tahun 2020 serta realisasi TA 2019

dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 63. V Belanja Hibah TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Badan/ Lembaga/ Organisasi 15.419.867.900,00 13.493.585.000,00 87,51 (1.926.282.900,00) 16.180.765.800,00

Jumlah 15.419.867.900,00 13.493.585.000,00 87,51 (1.926.282.900,00) 16.180.765.800,00

Anggaran dan realisasi belanja hibah TA 2020 serta realisasi TA 2019 dapat dijelaskan

pada tabel berikut.

Tabel 64. Rincian Belanja Hibah TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Badan/ Lembaga/ Organisasi

1) Hibah Kepada Lembaga-

lembaga Pemerintah

2.631.330.000,00 2.150.874.000,00 81,74 (480.456.000,00) 4.052.160.000,00

2) Hibah Kepada Organisasi

Olah Raga Daerah

1.045.000.000,00 1.045.000.000,00 100,00 0,00 1.075.000.000,00

3) Hibah Kepada Organisasi

Profesi

755.000.000,00 679.820.000,00 90,04 (75.180.000,00) 649.405.800,00

4) Hibah Kepada

Kemasyarakatan Generasi

Muda

815.000.000,00 600.750.000,00 73,71 (214.250.000,00) 675.000.000,00

5) Hibah Kepada Organisasi

Sosial Keagamaan

2.189.134.500,00 1.780.291.000,00 81,32 (408.843.500,00) 3.112.500.000,00

6) Hibah Kepada Organisasi

Sosial Wanita

345.000.000,00 325.000.000,00 94,20 (20.000.000,00) 310.000.000,00

7) Hibah Kepada Organisasi

Seni dan Pariwisata

1.675.000.000,00 1.435.000.000,00 85,67 (240.000.000,00) 1.060.000.000,00

8) Hibah Kepada Lembaga/

Organisasi Pendidikan

5.324.403.400,00 4.926.850.000,00 92,53 (397.553.400,00) 4.791.700.000,00

Hal. 97

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

9) Hibah Kepada Organisasi

Veteran

45.000.000,00 15.000.000,00 33,33 (30.000.000,00) 20.000.000,00

10) Hibah Kepada

Badan/Lembaga/Organisasi

Lainnya

595.000.000,00 535.000.000,00 89,92 (60.000.000,00) 435.000.000,00

Jumlah Keseluruhan 15.419.867.900,00 13.493.585.000,00 87,51 (1.926.282.900,00) 16.180.765.800,00

Rincian realisasi belanja hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi TA 2020 sebesar

Rp13.493.585.000,00 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 65. V Rincian Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/OrganisasiTA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Hibah Kepada Lembaga-lembaga

Pemerintah

a. Pengadilan Agama 50.000.000,00 0,00 0,00 (50.000.000,00) 50.000.000,00

b. Kementerian Agama 530.000.000,00 530.000.000,00 100,00 0,00 500.000.000,00

c. Polres 160.000.000,00 100.000.000,00 62,50 (60.000.000,00) 0,00

d. Kodim 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 100.000.000,00

e. Kejaksaan Negeri 30.000.000,00 0,00 0,00 (30.000.000,00) 0,00

f. Pengadilan Negeri 30.000.000,00 0,00 0,00 (30.000.000,00) 130.000.000,00

g. KPU Kab. Lampung Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

h. Panswaslu Kab. Lampung Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

i. Bantuan Dana Penyelenggaraan

Pendidikan Merata (BPPM) Negeri/

Swasta

870.330.000,00 824.890.000,00 94,78 (45.440.000,00) 767.640.000,00

j. Dalam Rangka Penyelenggaraan

Ujian Sekolah

0,00 0,00 0,00 0,00 59.640.000,00

k. Dalam Rangka Penyelenggaraan

Latihan Ujian Nasional (LUN)

0,00 0,00 0,00 0,00 19.880.000,00

l. Pengembangan Kurikulum Sekolah 75.000.000,00 60.000.000,00 80,00 (15.000.000,00) 75.000.000,00

m. PMI 125.000.000,00 124.984.000,00 99,99 (16.000,00) 100.000.000,00

n. Dekranasda 411.000.000,00 411.000.000,00 100,00 0,00 250.000.000,00

o. Hibah kepada penggiat pariwisata

kawasan nirwana kec Suoh pemb

mushola

0,00 0,00 0,00 00,00 0,00

p. Hibah Kepada Polda Lampung

Dalam Rangka Pembangunan Mako

Polda

0,00 0,00 0,00 0,00 2.000.000.000,00

q. Korpri 250.000.000,00 0,00 0,00 (250.000.000,00) 0,00

Jumlah 2.631.330.000,00 2.150.874.000,00 81,74 (480.456.000,00) 4.052.160.000,00

2 Hibah Kepada Organisasi Olah

Raga Daerah

a KONI 940.000.000,00 940.000.000,00 100,00 0,00 1.075.000.000,00

b Yayasan Jantung Indonesia Cabang

Lampung Barat

75.000.000,00 75.000.000,00 100,00 0,00 0,00

c Persatuan Wanita Olahraga Seluruh

Indonesia

30.000.000,00 30.000.000,00 100,00 0,00 0,00

Jumlah 1.045.000.000,00 1.045.000.000,00 100,00 0,00 1.075.000.000,00

3 Hibah Kepada Organisasi Profesi

1 Organisasi Media Massa

a. PWI 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00 0,00 150.000.000,00

b. KWRI 5.000.000,00 0,00 0,00 (5.000.000,00) 0,00

2 Organisasi Usaha

a. KADIN 30.000.000,00 0,00 0,00 (30.000.000,00) 0,00

Hal. 98

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

b. DEKOPINDA 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00 0,00 40.000.000,00

c. GAPENSI 15.000.000,00 0,00 0,00 (15.000.000,00) 0,00

3 Organisasi Profesi Lainnya

a. PKBI 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

b. FKBPD 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

c. APDESI 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

d. RAPI 30.000.000,00 30.000.000,00 100,00 0,00 15.000.000,00

e. PWRI 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

f. KTNA 55.000.000,00 55.000.000,00 100,00 0,00 30.000.000,00

g. DPK IKAPTK LB (Alumni

IPDN)

30.000.000,00 30.000.000,00 100,00 0,00 30.000.000,00

h. LBH Lambar 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

i. DPD-ABPEDSI Kab Lambar 25.000.000,00 0,00 0,00 (25.000.000,00) 25.000.000,00

j. Ikatan Bidan Indonesia (IBI)

Kab. LB

50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

k. Ikatan Sarjana Pendidikan

Indonesia (ISPI) Kab. LB

50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

l. Ikatan Motor Indonesia (IMI)

Kab.LB

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

m. Persatuan Perawat Nasional

Indonesia (PPNI) Kab. LB

75.000.000,00 74.820.000,00 99,76 (180.000,00) 99.405.800,00

Jumlah 755.000.000,00 679.820.000,00 90,04 (75.180.000,00) 649.405.800,00

4 Hibah Kepada Kemasyarakatan

Generasi Muda

1 KNPI 25.000.000,00 0,00 0,00 (25.000.000,00) 25.000.000,00

2 Laskar Merah Putih 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 20.000.000,00

3 Purna Paskibraka 10.000.000,00 0,00 0,00 (10.000.000,00) 10.000.000,00

4 Karang Taruna Lambar 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 100.000.000,00

5 GP Ansor 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

6 IKPM Lambar di Yogyakarta 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

7 Pemuda Pancasila 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 20.000.000,00

8 Komunitas Goweser Liwa 225.000.000,00 140.750.000,00 62,56 (84.250.000,00) 125.000.000,00

9 Pemuda Muhammadiyah 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 25.000.000,00

10 Komunitas Liwa Art Pemotret Liwa

Dalam Rangka Pesona Kemilau

Bumi Sekala Beghak Dalam Bingkai

Fotografi

30.000.000,00 30.000.000,00 100,00 0,00 30.000.000,00

11 Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kab.

LB Dalam Rangka The Tour Bumi

Sekala Beghak

0,00 0,00 0,00 0,00 200.000.000,00

12 Ikatan Pemuda Pelajar Nahdlatul

Ulama (PPNU) Lampung Barat

25.000.000,00 0,00 0,00 (25.000.000,00) 20.000.000,00

13 Ikatan Muli Mekhanai Kabupaten

Lampung Barat (IMMKALAB)

105.000.000,00 105.000.000,00 100,00 0,00 0,00

14 AMPI 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 0,00

15 Persatuan Trail Gabungan

Lampung Barat

50.000.000,00 0,00 0,00 (50.000.000,00) 0,00

Jumlah 815.000.000,00 600.750.000,00 73,71 (214.250.000,00) 675.000.000,00

5 Hibah Kepada Organisasi Sosial

Keagamaan

1 MUI 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 75.000.000,00

2 Katholik 10.000.000,00 10.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

3 PHDI 10.000.000,00 10.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

4 Budhayana 10.000.000,00 10.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

5 Kristen Protestan 10.000.000,00 10.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

6 FKUB 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 100.000.000,00

Hal. 99

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

7 6 (Enam) Organisasi Islam:

- NU 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00 0,00 100.000.000,00

- Muslimat NU 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00 0,00 40.000.000,00

- Fatayat NU 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 0,00

- Muhammadiyah 25.000.000,00 15.000.000,00 60,00 (10.000.000,00) 15.000.000,00

- LDII 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 15.000.000,00

- Mathllaul Anwar 10.000.000,00 0,00 0,00 (10.000.000,00) 0,00

8 LPTQ 40.000.000,00 0,00 0,00 (40.000.000,00) 0,00

9 LPTQ Kecamatan (15 Kecamatan) 0,00 0,00 0,00 0,00 270.000.000,00

10 LPTQ Kabupaten Dalam Rangka

MTQ Tingkat Kabupaten

604.134.500,00 265.291.000,00 43,91 (338.843.500,00) 1.400.000.000,00

11 Rumah Ibadah 750.000.000,00 750.000.000,00 100,00 0,00 750.000.000,00

12 BAZNAS 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00 0,00 150.000.000,00

13 BKMT 0,00 0,00 0,00

14 Pengajian Baitul Mukhlisin 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 140.000.000,00

15 Qosidah Nurul Falah 5.000.000,00 5.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

16 Panitia Natal Kristen se-Lampung

Barat

7.500.000,00 7.500.000,00 100,00 0,00 0,00

17 Panitia Natal Katolik se-Lampung

Barat

7.500.000,00 7.500.000,00 100,00 0,00 7.500.000,00

18 Panitia Natal Oikumene

Lampung Barat

10.000.000,00 0,00 0,00 (10.000.000,00) 0,00

Jumlah 2.189.134.500,00 1.780.291.000,00 81,32 (408.843.500,00) 3.112.500.000,00

6 Hibah Kepada Organisasi Sosial

Wanita

1 DWP Kabupaten utk Pembinaan 150.000.000,00 150.000.000,00 100,00 0,00 150.000.000,00

2 GOW Kabupaten 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

3 Persit Kartika Chandra 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 0,00

4 Bhayangkari 20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00 20.000.000,00

5 FKAD 75.000.000,00 75.000.000,00 100,00 0,00 75.000.000,00

6 Persatuan Wanita Kristen Indonesia

Kab LB

15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 0,00 15.000.000,00

7 Wanita Katholik Republik Indonesia

(WKRI) Kabupaten Lampung Barat

15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 0,00 0,00

Jumlah 345.000.000,00 325.000.000,00 94,20 (20.000.000,00) 310.000.000,00

7 Hibah Kepada Organisasi Seni dan

Pariwisata

1. Sanggar Seni Setiwang 195.000.000,00 195.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

2. Sanggar Sukarame Say 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Lembaga Adat 80.000.000,00 80.000.000,00 100,00 0,00 430.000.000,00

4. Hibah kepada LASQI 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 100.000.000,00

5. Hibah kepada Qosidah Islami Nurul

Falah

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

6. Hibah dalam rangka Kegiatan

Tahunan Kesenian Sekura

105.000.000,00 0,00 0,00 (105.000.000,00) 100.000.000,00

7. Sanggar Kepada Sanggar

Banjarmasin Pekon Padang Cahya

Kec. Balik Bukit

0,00 0,00 0,00 0,00 30.000.000,00

8. Seni Gambus HRK Sa Canggu So 0,00 0,00 0,00 0,00 50.000.000,00

9. Seni Gambus Andan Mufakat

sebarus

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

10. Seni Karisma Tuguratu Suoh 0,00 0,00 0,00 0,00 20.000.000,00

11. Seni Idaman Sumber Agung Suoh 0,00 0,00 0,00 0,00 20.000.000,00

12. Sanggar Seni Citra Siliwangi

Kelurahan Fajar Bulan Kec. Way

Tenong

0,00 0,00 0,00 0,00 20.000.000,00

Hal. 100

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

13. Bintang Tebu Bird Club (BTBC)

Kab. Lampung Barat

0,00 0,00 0,00 0,00 80.000.000,00

14. Hibah kepada sanggar sebarus Sai

Pekon Sebarus

0,00 0,00 0,00 0,00 25.000.000,00

15. Hibah Kepada Sanggar "Buay Jalan

Di Way" Pekon Kembahang

Kecamatan Batu Brak

0,00 0,00 0,00 0,00 50.000.000,00

16. Hibah kepada Sanggar Andan

Mupakat Pekon Gunung Sugih Kec.

Balik Bukit

0,00 0,00 0,00 0,00 25.000.000,00

17. Sanggar Andan Buay Belunguh

Kec. Belalau

0,00 0,00 0,00 0,00 30.000.000,00

18. Sanggar Orkes Gambus Gedung

Cempaka Kec. Kebun Tebu

0,00 0,00 0,00 0,00 30.000.000,00

19. Kerajaan Paksi Pak Sekala Beghak

Kepaksian Buay Pernong

830.000.000,00 730.000.000,00 87,95 (100.000.000,00) 0,00

20. Kerajaan Paksi Pak Sekala Beghak

Kepaksian Buay Nyerupa

90.000.000,00 90.000.000,00 100,00 0,00 0,00

21. Hibah Kepada Sanggar Seni

Budaya

200.000.000,00 165.000.000,00 82,50 (35.000.000,00) 0,00

22. Sakura Bird Dalam Rangka Lomba

Burung

60.000.000,00 60.000.000,00 100,00 0,00 0,00

23. Sanggar Gamolan Mamak Lil 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 0,00 0,00

Jumlah 1.675.000.000,00 1.435.000.000,00 85,67 (240.000.000,00) 1.060.000.000,00

8 Hibah Kepada Lembaga/

Organisasi Pendidikan

1. Pramuka Lambar 125.000.000,00 125.000.000,00 100,00 0,00 240.000.000,00

2. GNOTA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3. Hibah Bantuan Penyelenggaraan

Kesetaraan

858.603.400,00 858.450.000,00 99,98 (153.400,00) 1.127.600.000,00

4. Dewan Pendidikan LB 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

5. GOP TK Lambar 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 0,00

6. HIMPAUDI 150.000.000,00 100.000.000,00 66,67 (50.000.000,00) 100.000.000,00

7. PGNI 50.000.000,00 0,00 0,00 (50.000.000,00) 0,00

8. Lembaga Pendidikan Keagamaan 460.000.000,00 460.000.000,00 100,00 0,00 325.000.000,00

9. Pondok Pesantren Al Hasyimiyah

Kec. Air Hitam

0,00

10. PAUD Non Formal (KB,SPS dan

TPA)

180.000.000,00 170.000.000,00 94,44 (10.000.000,00) 175.000.000,00

11. PGRI Lampung Barat 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

12. Kelompok Kerja Pengawas 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

13. K3S PAUD 25.000.000,00 0,00 0,00 (25.000.000,00) 25.000.000,00

14. K3S SD 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 25.000.000,00

15. K3S SMP 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 25.000.000,00

16. Paud Mutiara Pekon Sukajaya Kec.

Pagar Dewa

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

17. TK Dharma Wanita Pekon Trimulyo

Kec. Gedung Surian

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

18. BOP PAUD 2.710.800.000,00 2.693.400.000,00 99,36 (17.400.000,00) 2.309.100.000,00

19. PAUD Kartini Pekon Pura Mekar 0,00 0,00 0,00 0,00

20. Porseni PAUD 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 20.000.000,00

21. Porseni SD 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 20.000.000,00

22. Porseni SMP 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 20.000.000,00

23. Hibah kepada Tim Penggiat

Literasi Kab. Lambar

300.000.000,00 300.000.000,00 100,00 0,00 200.000.000,00

24. Hibah kepada AGPA II 30.000.000,00 30.000.000,00 100,00 0,00 30.000.000,00

25. Hibah kepada PAUD Islam Alif 0,00 0,00 0,00 0,00 25.000.000,00

Hal. 101

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

26. Hibah kepada Aisyah Kab. LB 40.000.000,00 40.000.000,00 100,00 0,00 25.000.000,00

27. Hibah Kepada SDS Kisam Jaya

Kecamatan Suoh

20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 0,00

28. Hibah Kepada SDS Kayu Ara

Kecamatan Suoh

20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 0,00

29. Hibah Kepada BP-KKN

Universitas Lampung

75.000.000,00 0,00 0,00 (75.000.000,00) 0,00

30. Hibah Kepada MI Miftahul Anwar

Way Tenong

50.000.000,00 0,00 0,00 (50.000.000,00) 0,00

Jumlah 5.324.403.400,00 4.926.850.000,00 92,53 (397.553.400,00) 4.791.700.000,00

9 Hibah Kepada Organisasi Veteran

1 LVRI 15.000.000,00 15.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

2 DHD ‘45 15.000.000,00 0,00 0,00 (15.000.000,00) 0,00

3 PEPABRI 15.000.000,00 0,00 0,00 (15.000.000,00) 10.000.000,00

Jumlah 45.000.000,00 15.000.000,00 33,33 (30.000.000,00) 20.000.000,00

10 Hibah Kepada Organisasi Sosial

Lainnya

1. Komisi Daerah Lanjut Usia (KOMDA

LANSIA)

20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 0,00

2. Paguyuban lampung barat bersatu 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 100.000.000,00

3. Pejuang Siliwangi 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 50.000.000,00

4. KBBS Kab.LB 50.000.000,00 50.000.000,00 100,00 0,00 0,00

5. Koalisi Kependudukan dan

Pembangunan Kab. LB

20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

6. KBSB Lampung Barat 25.000.000,00 25.000.000,00 100,00 0,00 25.000.000,00

7. Persaudaraan Setia Hati Terate

Cabang Lampung Barat

40.000.000,00 40.000.000,00 100,00 0,00 40.000.000,00

8. POSPERA Cabang Lampung

Barat

10.000.000,00 10.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

9. Serikat Tani Indonesia Cabang

Lampung Barat

10.000.000,00 10.000.000,00 100,00 0,00 10.000.000,00

10. IKAM Lampung Barat 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 0,00

11. Yayasan TTKDH Lampung Barat 20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00 20.000.000,00

12. DPC Perguruan Paku Banten

Kab. LB

20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00 20.000.000,00

13. HKTI Kab Lampung Barat 100.000.000,00 100.000.000,00 100,00 0,00 100.000.000,00

14. Persatuan Olahraga dan Seni

Pencak Silat Kilu Andan Way

Mengaku

0,00 0,00 0,00 0,00 20.000.000,00

15. IKB Bumi Basway Lampung Barat 30.000.000,00 30.000.000,00 100,00 0,00 30.000.000,00

16. FORKOWAB Lampung Barat 20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00 0,00

17. Ikatan Kera Sakti Lambar 20.000.000,00 0,00 0,00 (20.000.000,00) 0,00

18. Posbakumadin Liwa Dalam

Rangka Konsolidasi Hukum

20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00 0,00

19. Ikatan wartawan Online

Kabupaten Lampung Barat

20.000.000,00 20.000.000,00 100,00 0,00) 0,00

Jumlah 595.000.000,00 535.000.000,00 89,92 (60.000.000,00) 435.000.000,00

Jumlah Seluruh 15.419.867.900,00 13.493.585.000,00 87,51 (1.926.282.900,00) 16.180.765.800,00

Dari tabel diatas menunjukkan anggaran belanja hibah TA 2020 sebesar

Rp15.419.867.900,00 terealisasi sebesar Rp13.493.585.000,00 atau 87,51%. Apabila

dibandingkan dengan TA 2019 terealisasi sebesar Rp16.180.765.800,00 terdapat

penurunan sebesar (Rp2.687.000.800,00) atau (16,61%).

Hal. 102

5.1.2.1.6. Belanja Bantuan Sosial

Belanja Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan dalam bentuk uang/barang/jasa kepada

kelompok/anggota masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Bantuan ini tiak dapat diberikan secara terus menerus/ tidak berualang, selektif

dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya.

Belanja Bantuan Sosial TA 2020 direalisasikan dalam bentuk pemberian bantuan

keuangan kepada masyarakat/anak yatim, dapat dirinci pada tabel sebagai berikut.

Tabel 66. Belanja Bantuan Sosial TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Bantuan Sosial Kepada Masyarakat -

Santunan Anak Yatim

250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 0,00 250.000.000,00

Jumlah 250.000.000,00 250.000.000,00 100,00 0,00 250.000.000,00

Tabel diatas menunjukkan anggaran belanja bantuan sosial TA 2020 sebesar

Rp250.000.000,00 terealisasi sebesar Rp250.000.000,00 atau 100,00%, dibandingkan

dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp250.000.000,00 mengalami kenaikan sebesar Rp 0,00

atau 0,00%.

5.1.2.2. BELANJA MODAL

Belanja Modal digunakan untuk pembelian / pengadaan aset tetap dan aset lainnya yang

mempunyai masa manfaat dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintahan seperti perolehan tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan,

irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.

Akun ini menggambarkan pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan pengadaan barang dalam

rangka penambahan aset tetap daerah. Belanja modal Kabupaten Lampung Barat meliputi

Pengadaan Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, irigasi dan Jaringan

serta Aset Tetap Lainnya, dengan anggaran dan realisasi dalam TA 2020 dan realisasi

TA 2019 dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 67. Belanja Modal TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Pengadaan Tanah 240.000.000,00 239.570.000,00 99,82 (430.000,00) 311.618.750,00

2 Peralatan dan Mesin 42.042.628.760,00 40.402.844.896,00 96,10 (1.639.783.864,00) 29.832.747.660,46

3 Gedung dan Bangunan 43.061.204.039,00 42.336.328.293,00 98,32 (724.875.746,00) 69.298.809.234,53

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 50.153.609.263,60 48.597.784.030,00 96,90 (1.555.825.233,60) 111.868.780.540,00

5 Aset Tetap Lainnya 10.025.957.500,00 9.292.979.401,00 92,69 (732.978.099,00) 9.566.377.369,00

Jumlah Keseluruhan 145.523.399.562,60 140.869.506.620,00 96,80 (4.653.892.942,60) 220.878.333.553,99

Tabel diatas menunjukkan anggaran Belanja Modal TA 2020 sebesar

Rp145.523.399.562,60 terealisasi sebesar Rp140.869.506.620,00 atau 96,80%,

dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp220.878.333.553,99 yang berarti

mengalami penurunan sebesar (Rp80.008.826.933,99) atau (36,22%). Berikut tabel belanja

modal per OPD TA 2020 dan 2019.

Hal. 103

Tabel 68. Belanja Modal Per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan

42.100.006.350,00 41.433.491.198,00 98,42 (666.515.152,00) 40.153.473.287,00

2. Dinas Kesehatan 27.088.261.846,00 25.698.198.683,00 94,87 (1.390.063.163,00) 33.399.492.764,46

3. RSUD Alimuddin Umar 16.449.799.050,00 15.680.060.223,00 95,32 (769.738.827,00) 1.942.292.796,00

4. Dinas PU 46.919.360.547,60 45.347.799.007,00 96,65 (1.571.561.540,60) 120.359.482.959,00

5. BAPPEDA 300.374.000,00 300.324.000,00 99,98 (50.000,00) 26.000.000,00

6. Dinas Perhubungan 482.290.500,00 481.613.000,00 99,86 (677.500,00) 1.957.712.000,00

7. Dinas Lingkungan Hidup 693.080.460,00 671.194.000,00 96,84 (21.886.460,00) 1.567.321.820,00

8. Disduk dan Capil 322.871.230,00 314.142.000,00 97,30 (8.729.230,00) 53.646.998,00

9. Dinas Pengendalian Penduduk,

KB dan PP

1.399.721.000,00 1.399.372.700,00 99,98 (348.300,00) 1.526.689.900,00

10. Dinas Sosial 123.380.000,00 123.380.000,00 100,00 0,00 294.750.000,00

11. Dinas Koperasi, UKM, Perindag 464.583.560,00 462.285.500,00 99,51 (2.298.060,00) 3.034.203.975,00

12. Dinas Penanaman Modal,

PTSP dan Naker

88.357.906,00 88.357.500,00 100,00 (406,00) 157.481.000,00

13. Dinas Kepemudaan, Olahraga

dan Parwisata

1.146.299.319,00 1.051.292.026,00 91,71 (95.007.293,00) 2.416.214.300,00

14. Kesbangpol 8.400.000,00 8.400.000,00 100,00 0,00 0,00

15. Kantor Satpol PP 7.500.000,00 7.500.000,00 100,00 0,00 135.150.000,00

16. Setda 1.268.573.000,00 1.264.763.330,00 99,70 (3.809.670,00) 5.610.646.444,53

17. Setwan 1.666.696.200,00 1.551.611.700,00 93,10 (115.084.500,00) 215.000.000,00

18. BPKD 84.872.000,00 84.868.000,00 100,00 (4.000,00) 191.000.000,00

19. Badan Penelitan dan

Pengembangan

112.390.000,00 111.851.000,00 99,52 (539.000,00) 308.758.150,00

20. Inspektorat 114.510.000,00 114.510.000,00 100,00 0,00 32.800.000,00

21. Badan Kepegawaian dan

Pengembangan SDM

11.500.000,00 11.500.000,00 100,00 0,00 280.350.000,00

22. BPBD 251.038.000,00 248.984.437,00 99,18 (2.053.563,00) 549.250.480,00

23. Kec. Sumber Jaya 459.151.350,00 459.151.350,00 100,00 0,00 544.279.600,00

24. Kec. Way Tenong 431.827.946,00 431.827.946,00 100,00 0,00 494.505.530,00

25. Kec. Sekincau 480.036.250,00 480.036.250,00 100,00 0,00 543.888.000,00

26. Kec. Balik Bukit 1.009.958.670,00 1.009.906.180,00 99,99 (52.490,00) 1.007.121.550,00

27. Kec. Sukau 12.135.000,00 12.135.000,00 100,00 0,00 15.840.000,00

28. Kec. Suoh 14.125.000,00 14.125.000,00 100,00 0,00 6.913.800,00

29. Kec. Pagar Dewa 4.800.000,00 4.800.000,00 100,00 0,00 0,00

30. Dinas PMP 0,00 0,00 0,00 0,00 1.420.915.300,00

31. Dinas Komunikasi dan

Informatika

308.660.188,00 308.210.800,00 99,85 (449.388,00) 529.494.000,00

32. Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Daerah

319.268.450,00 316.681.550,00 99,19 (2.586.900,00) 776.265.900,00

33. Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikulura

0,00 0,00 0,00 0,00 775.593.000,00

34. Dinas Perkebunan dan

Peternakan 972.968.740,00 971.208.740,00 99,82 (1.760.000,00) 345.300.000,00

35. Dinas Perikanan 406.603.000,00 405.925.500,00 99,83 (677.500,00) 206.500.000,00

Jumlah 145.523.399.562,60 140.869.506.620,00 96,80 (4.653.892.942,60) 220.878.333.553,99

5.1.2.3. BELANJA TIDAK TERDUGA

Belanja tidak terduga digunakan untuk penanggulangan bencana alam dan bencana sosial

yang tidak diperkirakan sebelumnya. Disamping itu digunakan dalam rangka pencegahan

gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi tercapainya keamanan,

ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Hal. 104

Akun ini menggambarkan Belanja Tidak Terduga untuk Periode TA 2020 dan 2019, dapat

dirinci pada tabel sebagai berikut.

Tabel 69. Belanja Tidak Terduga TA 2020 dan 2019

No Belanja Tidak Terduga Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Belanja Tidak Terduga 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72 (4.944.581.145,55) 844.780.000,00

Jumlah 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72 (4.944.581.145,55) 844.780.000,00

Tabel diatas menunjukkan anggaran Belanja Tidak Terduga TA 2020 sebesar Rp27.052.669.238,55 terealisasi sebesar Rp22.108.088.093,00 atau 81,72%, dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp844.780.000,00 yang berarti mengalami peningkatan sebesar Rp21.263.308.093,00 atau 2.517,02%. Berikut tabel belanja tidak terduga TA 2020 dan 2019.

Tabel 70. Rincian Belanja Tidak Terduga TA 2020 dan 2019

No Belanja Tidak Terduga Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Belanja Tidak Terduga TA 2019 0,00 0,00 0,00 0,00 844.780.000,00

2. Pengeluaran tak terduga

pencegahan, penanggulangan,

penanganan Covid-19 Tahun

Anggaran 2020

21.861.355.503,00 19.944.218.930,00 91,23 (1.917.136.573,00) 0,00

3. Pengeluaran tak terduga

pembangunan/ rehabilitasi/

Perbaikan Drainase, Gorong-gorong,

bantuan bencana alam, dan tak

terduga lainnya

1.832.581.963,00 1.832.581.963,00 100,00 0,00 0,00

4. Pembayaran Dana Tidak Terduga

terhadap Pengembalian Dana

Desa/Pekon Teba Liokh Kec. Batu

Brak TA. 2019 Ke Rekening Kas

Umum Negara

331.287.200,00 331.287.200,00 100,00 0,00 0,00

5. Belanja Tidak Terduga Lainnya 3.027.444.572,55 0,00 0,00 (3.027.444.572,55) 0,00

Jumlah 27.052.669.238,55 22.108.088.093,00 81,72 (4.944.581.145,55) 844.780.000,00

5.1.2.4. TRANSFER BAGI HASIL KE DESA

Anggaran dan Realisasi Belanja Bagi Hasil ke Desa TA 2020 dan 2019 disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 71. Belanja Bagi Hasil ke Desa TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah

Kepada Pemerintah Desa/Pekon

1.098.403.800,00 1.052.279.400,00 95,80 (46.124.400,00) 1.060.608.000,00

2 Belanja Bagi Hasil Retribusi Daerah

Kepada Pemerintah Desa/Pekon

475.483.900,00 265.067.000,00 55,75 (210.416.900,00) 171.208.000,00

Jumlah 1.573.887.700,00 1.317.346.400,00 83,70 (256.541.300,00) 1.231.816.000,00

Tabel diatas menunjukkan anggaran belanja bagi hasil ke desa TA 2020 sebesar

Rp1.573.887.700,00 terealisasi sebesar Rp1.317.346.400,00 atau 83,70%, dibandingkan

dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp1.231.816.000,00 yang berarti mengalami kenaikan

sebesar Rp85.530.400,00 atau 6.94%, penyaluran ini dilakukan satu kali sebesar

Rp1.317.346.400,00 untuk 131 pekon sesuai dengan keputusan bupati nomor

B/430/KPTS/III.13/2020.

Hal. 105

5.1.2.5. TRANSFER/ BANTUAN KEUANGAN

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun2010, terdapat komponen

Transfer yang terdiri dari Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota dan

Transfer/Bantuan Keuangan. Transfer/Bantuan Keuangan adalah pemberian bantuan

dalam bentuk uang bersifat umum atau khusus kepada pemerintah daerah lainnya dalam

rangka peningkatan kemampuan keuangan, termasuk kepada partai politik.

Anggaran dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan kepada TA 2020 dan 2019 disajikan

pada tabel berikut.

Tabel 72. Belanja Bantuan KeuanganTA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020

Lebih/

(Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. Bantuan Keu. Kpd Provinsi

Bantuan Keu. Kpd Provinsi 0,00 0,00 0,00 0,00 292.859.280,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00 292.859.280,00

2. Bantuan Keu. Kpd

Pemerintah Pekon

1 Alokasi Dana Pekon

(Kabupaten)

56.828.174.000,00 56.828.174.000,00 100,00 0,00 55.638.310.200,00

2 Dana Desa (Pusat) 126.016.068.000,00 126.016.068.000,00 100,00 0,00 126.857.568.800,00

3 Bantuan Purna Bakti Peratin 0,00

Jumlah 182.844.242.000,00 182.844.242.000,00 100,00 0,00 182.495.879.000,00

3. Bantuan Keu. Kpd Parpol

Hasil Pemilu

1 Belanja Bantuan Keuangan

Kepada PARPOL

671.274.683,00 671.274.683,00 100,00 0,00 671.274.683,00

Jumlah 671.274.683,00 671.274.683,00 100,00 0,00 671.274.683,00

Jumlah Keseluruhan 183.515.516.683,00 183.515.516.683,00 100,00 0,00 183.460.012.963,00

Tabel diatas menunjukkan anggaran belanja bantuan keuangan kepada

provinsi/kabupaten/kota/desa dan Parpol TA 2020 sebesar Rp183.515.516.683,00

terealisasi sebesar Rp183.515.516.683,00 atau 100,00%, dibandingkan dengan realisasi

TA 2019 sebesar Rp183.460.012.963,00 yang berarti mengalami peningkatan sebesar

Rp55.503.720,00 atau 0,03%.

Bantuan Alokasi Dana Pekon sumber dana kabupaten sebesar Rp56.828.174.000,00 dan Dana Desa sumber dana APBN mekanisme penyaluran langsung dari RKBUN ke RKDesa sebesar Rp126.016.068.000,00 diberikan kepada 131 Pekon pada Kabupaten Lampung Barat.

Bantuan kepada Partai Politik total sebesar Rp671.274.683,00 diberikan kepada 10 Partai

Politik sebagai berikut: 1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Rp 206.285.545,00 2. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Rp 32.767.177,00 3. Partai Golongan Karya (Golkar) Rp 78.341.891,00 4. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Rp 17.269.620,00 5. Partai Demokrat Rp 95.747.209,00 6. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rp 36.606.644,00 7. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rp 37.412.853,00 8. Gerindra Rp 103.408.723,00 9. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Rp 38.147.221,00 10. Partai Amanat Nasional (PAN) Rp 25.287.800,00

Total Rp 671.274.683,00

Hal. 106

5.1.3. SURPLUS/ (DEFISIT) REALISASI ANGGARAN

Dari realisasi pendapatan daerah sebesar Rp1.011.011.754.760,29 belanja serta transfer

daerah sebesar Rp984.638.003.139,84 dihasilkan surplus sebesar Rp26.373.751.620,45

Dibandingkan dengan minus pada tahun 2019 sebesar (Rp3.710.959.570,50) mengalami

peningkatan sebesar Rp30.084.711.190,95 atau 810,70%.

5.1.4. PEMBIAYAAN

Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih

antara Pendapatan dan Belanja Daerah tahun berkenaan. Pembiayaan Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat meliputi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran

Pembiayaan Daerah, dengan anggaran dan realisasi TA 2020 serta realisasi TA 2019 dapat

dirinci pada tabel berikut.

Tabel 73. Pembiayaan Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/ (Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Penerimaan Pembiayaan 35.251.996.907,72 35.251.996.907,72 100,00 0,00 40.512.956.478,22

2 Pengeluaran Pembiayaan 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 0,00 1.550.000.000,00

Jumlah Pembiayaan Netto (1-2) 31.251.996.907,72 31.251.996.907,72 100,00 0,00 38.962.956.478,22

Tabel diatas menunjukkan anggaran pembiayaan netto TA 2020 sebesar

Rp31.251.996.907,72 terealisasi sebesar Rp31.251.996.907,72 atau 100,00%,

dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp38.962.956.478,22 yang berarti

mengalami penurunan sebesar (Rp7.710.959.570,50) atau (19,79%). Realisasi penerimaan

dan pengeluaran pembiayaan daerah dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut.

5.1.4.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN

5.1.4.1.1. Penggunaan SiLPA Tahun Sebelumnya

Penerimaan pembiayaan daerah berasal dari penggunaan Sisa lebih Pembiayaan APBD

(SiLPA) tahun lalu dengan anggaran dan realisasi TA 2020 serta realisasi tahun 2019 dapat

dirinci pada tabel berikut.

Tabel 74. Penerimaan Pembiayaan TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/ (Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 SiLPA Tahun Lalu 35.251.996.907,72 35.251.996.907,72 100,00 0,00 40.512.956.478,22

Jumlah 35.251.996.907,72 35.251.996.907,72 100,00 0,00 40.512.956.478,22

Tabel diatas menunjukkan anggaran penerimaan pembiayaan TA 2020 sebesar

Rp35.251.996.907,72 terealisasi sebesar Rp35.251.996.907,72 atau 100,00%,

dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp40.512.956.478,22 yang berarti

mengalami penurunan sebesar (Rp5.260.959.570,50) atau (12,99%).

Hal. 107

5.1.4.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN

5.1.4.2.1. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

Pengeluaran Pembiayaan Daerah merupakan pengluaran untuk penyertaan modal daerah,

serta pembayaran utang kepada pihak lain dengan anggaran dan realisasi TA 2020 serta

realisasi tahun 2019 dapat dirinci pada tabel sebagai berikut.

Tabel 75. Pengeluaran Pembiayaan TA 2020 dan 2019

No Uraian Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/ (Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1. PT Bank Lampung 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 0,00 500.000.000,00

2. PDAM Limau Kunci 0,00 0,00 0,00 0,00 1.050.000.000,00

Jumlah 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 0,00 1.550.000.000,00

Tabel diatas menunjukkan anggaran pengeluaran pembiayaan TA 2020 sebesar

Rp4.000.000.000,00 terealisasi sebesar Rp4.000.000.000,00 atau 100,00%, dibandingkan

dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp1.550.000.000,00 yang berarti peningkatan sebesar

Rp2.450.000.000,00 atau 158,06%, dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyertaan modal pada PT Bank Lampung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Lampung Barat Nomor 9 Tahun 2018 Tanggal 17 Desember 2018 (Lembaran Daerah

Kabupaten Lampung Barat Tahun 2018 Nomor 9) tentang Penambahan Penyertaan

Modal Daerah pada PT Bank Lampung bahwa nilai penyertaan modal Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat dianggarkan sebesar Rp12.500.000.000,00 periode

TA2018 s.d. 2022, sementara anggaran dan realisasi penyertaan modal pada TA 2020

ini masing-masing sebesar Rp4.000.000.000,00 dan sebesar Rp4.000.000.000,00 atau

100%.

5.1.5. SISA LEBIH PEMBIAYAAN APBD (SILPA)

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) merupakan selisih antara surplus/ (defisit)

anggaran dengan pembiayaan netto, dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut.

Tabel 76. V SiLPA TA 2020 dan 2019

No Perhitungan APBD Anggaran 2020 Realisasi 2020 Lebih/ (Kurang) Realisasi 2019

(Rp) (Rp) (%) (Rp) (Rp)

1 Pendapatan 1.020.583.353.567,79 1.011.011.754.760,29 99,06 9.571.598.807,50 1.122.307.632.188,59

2 Belanja dan Transfer 1.051.835.350.475,51 984.638.003.139,84 93,61 (67.197.347.335,67) 1.126.018.591.759,09

3 Surplus/ (Defisit) (1-2) (31.251.996.907,72) 26.373.751.620,45 (84,39) (57.625.748.528,17) (3.710.959.570,50)

4 Penerimaan Pembiayaan 35.251.996.907,72 35.251.996.907,72 100,00 0,00 40.512.956.478,22

5 Pengeluaran Pembiayaan 4.000.000.000,00 4.000.000.000,00 100,00 0,00 1.550.000.000,00

6 Pembiayaan Netto (4-5) 31.251.996.907,72 31.251.996.907,72 100,00 0,00 38.962.956.478,22

Sisa Lebih Pembiyaan Anggaran

(SILPA) = ( 3 + 6 ) 57.625.748.528,17 (57.625.748.528,17) 35.251.996.907,72

Tabel diatas menunjukkan SILPA TA 2020 sebesar Rp57.625.748.528,17 dibandingkan

dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp35.251.996.907,72 yang berarti mengalami

peningkatan sebesar Rp22.373.751.620,45 atau 63,47%.

Untuk penjelasan lebih lengkap tentang SILPA dapat dilihat pada CaLK Laporan

Perubahan SAL dan penjelasan aset lancar berupa kas dan setara kas pada CaLK Neraca.

Hal. 108

5.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN SALDO

ANGGARAN LEBIH (LP – SAL)

Penyajian Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih mencakup Saldo Anggaran Lebih

tahun sebelumnya, penggunaan Saldo Anggaran Lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan

Anggaran (SiLPA/SiKPA) tahun berjalan, dan penyesuaian lain yang diperkenankan.

Nilai Saldo Anggaran Lebih (SAL) per 31 Desember 2020 adalah sebesar

Rp57.625.748.528,17 dengan rincian mutasi sebagai berikut.

5.2.1. Saldo Anggaran Lebih Awal

Adalah gunggungan saldo yang berasal dari akumulasi SiLPA tahun – tahun anggaran

sebelumnya dan tahun berjalan serta penyesuaian lain yang diperkenankan. Saldo

Anggaran Lebih awal tahun 2020 sebesar Rp35.251.996.907,72 atau turun (12,99%) yaitu

sebesar (Rp5.260.959.570,50) dari Saldo Anggaran Lebih awal tahun 2019 sebesar

Rp40.512.956.478,22.

5.2.2. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan

Merupakan Saldo Anggaran Lebih yang telah digunakan sebagai Penerimaan Pembiayaan

Tahun Berjalan, Tahun 2020 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun

Berjalan sebesar Rp35.251.996.907,72 atau turun (12,99%) yaitu sebesar

(Rp5.260.959.570,50) dari tahun 2019 sebesar Rp40.512.95.478,22.

5.2.3. Sisa Lebih/ (Kurang) Pembiayaan Anggaran SiLPA/ SiKPA.

Adalah selisih lebih/(kurang) antara realisasi pendapatan LRA dan Belanja, serta

penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBD selama satu periode pelaporan.

SILPA tahun 2020 sebesar Rp57.625.748.528,17 atau naik 63,47% yaitu sebesar

Rp22.373.751.620,45 dari SiLPA tahun 2019 sebesar Rp35.251.996.907,72.

5.2.4. Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya

Tidak ada koreksi kesalahan Pembukuan yang berhubungan dengan periode sebelumnya

untuk Tahun Anggaran 2020.

5.2.5. Saldo Anggaran Lebih Akhir

Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun 2020 sebesar Rp57.625.748.528,17 Penjelasan lebih

lanjut atas Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dijabarkan pada tabel - tabel

dibawah ini.

Tabel 77. Rincian SiLPA TA 2020 dan 2019

No Rincian SiLPA Realisasi 2020 Realisasi 2019 Lebih/ (Kurang)

(Rp) (Rp) (Rp) %

1. Kas di Kas Daerah 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43 23.303.499.495,55 69,95

2. Kas di Bendahara Penerimaan – Dinkes 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

3. Kas di Bendahara Pengeluaran OPD 11.030.275,00 0,00 11.030.275,00 100,00

4. Kas di BLUD RSUD – Alimuddin Umar 775.001.133,65 1.106.163.985,65 (331.162.852,00) (29,94)

5. Kas di BLUD UMKM Dinas Koperindag 1.076.727,04 5.989.842,44 (4.913.115,40) (82,02)

6. Kas Lainnya di Bendahara JKN Dinas

Kesehatan

180.304.705,20 808.081.545,20 (627.776.840,00) (77,69)

7. Kas Lainnya di Bendahara BOS – Dinas

Pendidikan

40.312.929,30 13.068.972,00 27.243.957,30 208,46

SiLPA 57.625.748.528,17 35.251.996.907,72 22.373.751.620,45 63,47

Hal. 109

SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun 2020 sebesar Rp57.625.748.528,17 rincian

SAL Tahun 2020 dan 2019 disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 78. Rincian Saldo Anggaran Lebih TA 2020 dan 2019

No Rincian SiLPA Realisasi 2020 Realisasi 2019 Lebih/ (Kurang)

(Rp) (Rp) (Rp) %

1. Saldo Anggaran Lebih Awal 35.251.996.907,72 40.512.956.478,22 (5.260.959.570,50) (12,99)

2. Penggunaan SAL sebagai Penerimaan

Pembiayaan Tahun Berjalan

35.251.996.907,72 40.512.956.478,22 (5.260.959.570,50) (12,99)

3. Sub Total (1-2) 0,00 0,00 0,00 0,00

4. SiLPA/ (SiKPA)

5. Pendapatan Asli Daerah 61.219.465.454,03 65.267.416.664,56 (4.047.951.210,53) (6,20)

6. Pendapatan Transfer 895.400.401.306,26 989.576.761.524,03 (94.176.360.217,77) (9,52)

7. Lain-Lain Pendapatan yang Sah 54.391.888.000,00 67.463.454.000,00 (13.071.566.000,00) (19,38)

8. Jumlah (5 s.d.7) 1.011.011.754.760,29 1.122.307.632.188,59 (111.295.877.428,30) (9,92)

9. Belanja Operasi dan Transfer 821.660.408.426,84 904.295.478.205,10 (82.635.069.778,26) (9,14)

10. Belanja Modal 140.869.506.620,00 220.878.333.553,99 (80.008.826.933,99) (36,22)

11. Belanja Tak Terduga 22.108.088.093,00 844.780.000,00 21.263.308.093,00 2.517,02

12. Jumlah (9 s.d.11) 984.638.003.139,84 1.126.018.591.759,09 (141.380.588.619,25) (12,56)

13. Penerimaan Pembiayaan 35.251.996.907,72 40.512.956.478,22 (5.260.959.570,50) (12,99)

14. Pengeluaran Pembiayaan 4.000.000.000,00 1.550.000.000,00 2.450.000.000,00 158,06

15. Jumlah (13 – 14) 31.251.996.907,72 38.962.956.478,22 (7.710.959.570,50) (19,79)

16. Koreksi kesalahan pembukuan tahun

sebelumnya : Lain – lain

0,00 0,00 0,00 0,00

17. Koreksi Tahun Sebelumnya 0,00 0,00 0,00 0,00

SiLPA Tahun Berkenaan (8-12+15-16) 57.625.748.528,17 35.251.996.907,72 22.373.751.620,45 63,47

Dari tabel diatas diketahui jumlah Sisa Lebih Pembiayaan APBD TA 2020 (SiLPA) sebesar

Rp57.625.748.528,17 terdiri dari:

a. Pelampauan anggaran pendapatan dan efisiensi belanja dengan serapan target 100%

sebesar Rp57.625.748.528,17 dengan rincian:

Total Pelampauan Pendapatan = (Rp 9.571.598.807,50)

Total Penghematan Belanja = Rp 67.197.347.335,67

Pelampauan dan Penghematan = Rp 57.625.748.528,17

Berdasarkan SiLPA sebesar Rp57.625.748.528,17 dapat dirinci sebagai berikut:

1. Sisa Penyerapan Dana DAK Fisik TA. 2020 Rp 1.073.792.637,00

1.1. DAK Reguler Rp 694.292.901,00

DAK Bidang Pendidikan Rp 685.345.799,00

DAK Bidang Kesehatan dan KB Rp 7.138.102,00

DAK Bidang Infrastrktur, Perumahan dan Air Minum Rp 1.809.000,00

1.2. DAK IPD/ Penugasan Rp 180.941.635,00

Penugasan - Pertanian Rp 41.302.000,00

Penugasan - Industri Ketjil Menengah Rp 629.600,00

Penugasan - Kelautan dan Perikanan Rp 100.000,00

Penugasan - Pariwisata Rp 18.701.235,00

Penugasan - Penurunan Stunting Rp 3.116.000,00

Penugasan - Air Minum Rp 100.700,00

Penugasan - Sanitasi Rp 116.992.100,00

1.3. DAK Affirmasi Rp 198.558.101,00

DAK Afirmasi Kesehatan (Penguatan

Puskesmas DTPK)"

Rp

7.879.601,00

DAK Afirmasi Perumahan dan Permukiman Rp 162.000,00

DAK Afirmasi Transportasi Perdesaan Rp 416.000,00

Hal. 110

DAK Afirmasi Pendidikan Rp 187.163.000,00

DAK Afirmasi Sanitasi Rp 2.937.500,00

2. Sisa Penyerapan Dana DAK Non Fisik TA. 2020 Rp 5.310.963.050,00

DAK Tunjangan Profesi Guru Rp 2.555.959.580,00

DAK Tambahan Penghasilan Rp 62.250.000,00

DAK Tunjangan Khusus Guru PNSD di Daerah Khusus Rp 315.630.949,00

DAK BOP PAUD Rp 17.400.000,00

DAK BOK Rp 2.144.286.590,00

DAK BOKB Rp 86.361.122,00

DAK Administrasi Kependudukan Rp 114.967.809,00

DAK Penyelenggaraan Kesetaraan Rp 800.000,00

DAK Kepariwisataan Rp 13.307.000,00

3. Utang TPG, Tamsil Guru Rp 5.166.326.780,00

4. Sisa Kas di Rekening UMKM Dana Bergulir Rp 1.076.727,04

5. Sisa Dana Insentif Daerah (DID) Rp 283.243.509,00

6. Sisa DAU – Bantuan Dana Kelurahan Rp 2.790.850,00

7. Sisa Kas di Rekening JKN Kapitasi dan Non Kapitasi Rp 180.304.705,20

8. Sisa Kas di BLUD RSUD AU Rp 775.001.133,65

9. Sisa Dana BOS (SiLPA) Rp 40.312.929,30

10. Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 11.030.275,00

11. SiLPA yang bisa digunakan untuk Operasional Rp 44.780.905.931,98

Jumlah SiLPA Rp 57.625.748.528,17

Hal. 111

5.3 PENJELASAN POS – POS NERACA

Neraca Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terdiri dari pos-pos yang menggambarkan

kondisi mengenai harta atau aset, kewajiban atau hutang dan ekuitas. Neraca menunjukkan

harta atau aset diperoleh dengan bersumber dari dana yang berasal dari kekayaan sendiri

atau ekuitas. Komposisi Neraca Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 dan 2019 disajikan

pada tabel berikut.

Tabel 79. Neraca Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Aset

2. Aset Lancar 93.513.419.956,85 78.703.727.491,92 14.809.692.464,93 18,82

3. Penyisihan Piutang Pendapatan (722.939.736,18) (5.683.361.629,50) 4.960.421.893,32 (87,28)

4. Investasi Jangka Panjang 39.151.070.830,09 34.368.029.216,63 4.783.041.613,46 13,92

5. Aset Tetap 3.614.790.695.716,92 3.242.340.606.432,92 372.450.089.284,00 11,49

6. Akumulasi Aset Tetap (1.243.823.975.772,28) (1.095.916.389.948,00) (147.907.585.824,28) 13,50

7. Aset Lainnya 136.261.369.462,71 136.064.796.572,71 196.572.890,00 0,14

8. Akumulasi Penyusutan Aset Lain (3.792.257.693,89) (3.518.108.424,89) (274.149.269,00) 7,79

9. Jumlah Aset 2.635.377.382.764,22 2.386.359.299.711,79 249.018.083.052,43 10,44

10. Kewajiban

11. Kewajiban Jangka Pendek 9.676.234.788,00 7.655.717.191,45 2.020.517.596,55 26,39

12. Kewajiban Jangka Panjang 302.089.600,96 302.089.600,96 0,00 0,00

13. Jumlah Kewajiban 9.978.324.388,96 7.957.806.792,41 2.020.517.596,55 25,39

14. Ekuitas 2.625.399.058.375,26 2.378.401.492.919,38 246.997.565.455,88 10,39

15. Jumlah Ekuitas 2.625.399.058.375,26 2.378.401.492.919,38 246.997.565.455,88 10,39

16. Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 2.635.377.382.764,22 2.386.359.299.711,79 249.018.083.052,43 10,44

Untuk lebih jelasnya rincian aset, kewajiban dan ekuitas disajikan dibawah ini.

5.3.1. ASET

Aset merupakan salah satu pos yang terdapat dalam Neraca Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat. Total aset Pemerintah Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020

sebesar Rp2.635.377.382.764,22 atau naik sebesar Rp249.018.083.052,43 atau 10,44%

dibandingkan saldo per 31 Desember 2019 sebesar Rp2.386.359.299.711,79 sebagaimana

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 80. Aset Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Aset

2. Aset Lancar 93.513.419.956,85 78.703.727.491,92 14.809.692.464,93 18,82

3. Penyisihan Piutang Pendapatan (722.939.736,18) (5.683.361.629,50) 4.960.421.893,32 (87,28)

4. . Investasi Jangka Panjang 39.151.070.830,09 34.368.029.216,63 4.783.041.613,46 13,92

5. Aset Tetap 3.614.790.695.716,92 3.242.340.606.432,92 372.450.089.284,00 11,49

6. Akumulasi Aset Tetap (1.243.823.975.772,28) (1.095.916.389.948,00) (147.907.585.824,28) 13,50

7. Aset Lainnya 136.261.369.462,71 136.064.796.572,71 196.572.890,00 0,14

8. Akumulasi Penyusutan Aset Lain (3.792.257.693,89) (3.518.108.424,89) (274.149.269,00) 7,79

Jumlah Aset 2.635.377.382.764,22 2.386.359.299.711,79 249.018.083.052,43 10,44

Kenaikan sebagian besar disebabkan oleh penambahan aset tetap akibat dari belanja modal

dana APBD murni maupun belanja modal dari sumber dana Bantuan Operasional Sekolah.

Hal. 112

Aset yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat sebagian besar terdiri atas

aset tetap bersih yaitu Rp2.370.966.719.944,64 atau 89,97% dari keseluruhan aset yang

dimiliki. Berikut komposisi aset Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Per 31 Desember

2020.

5.3.1.1. ASET LANCAR

Aset lancar terdiri atas kas dan setara kas serta aset yang diharapkan untuk segera

direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu 12 bulan sejak

tanggal pelaporan. Aset lancar yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 pada tabel berikut.

Tabel 81. Rincian Aset Lancar Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Kas di Kas Daerah 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43 23.303.499.495,55 69,95

2. Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

3. Kas di Bendahara Pengeluaran 12.280.275,00 6.184.600,00 6.095.675,00 98,56

4. Kas di Bendahara BLUD 776.077.860,69 1.112.153.828,09 (336.075.967,40) (30,22)

5. Kas Lainnya 472.462.919,62 1.839.462.276,77 (1.366.999.357,15) (74,32)

6. Piutang Pajak Daerah 59.734.989,00 22.234.138,00 37.500.851,00 168,66

7. Piutang Retribusi 7.176.410,00 10.043.080,00 (2.866.670,00) (28,54)

8. Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan

1.109.147.122,90 0,00 1.109.147.122,90 100,00

9. Piutang Lain-lain PAD yang Sah 3.047.944.105,00 6.065.491.448,72 (3.017.547.343,72) (49,75)

10. Piutang Transfer Pemerintah Pusat-Dana

Perimbangan

0,00 2.349.157.491,00 (2.349.157.491,00) (100,00)

11. Piutang Transfer Pemda Lainnya 19.243.392.783,00 21.866.537.067,25 (2.623.144.284,25) (12,00)

12. Penyisihan Piutang Pendapatan (722.939.736,18) (5.683.361.629,50) 4.960.421.893,32 (87,28)

13. Beban Jasa Dibayar Dimuka 13.914.579,66 56.499.957,66 (42.585.378,00) (75,37)

14. Persediaan Bahan Pakai Habis 1.653.224.336,00 1.261.991.389,00 391.232.947,00 31,00

15. Persediaan Bahan/ Material 6.956.546.124,00 8.737.858.703,00 (1.781.312.579,00) (20,39)

16. Persediaan Barang Lainnya 3.543.495.694,00 2.057.420.950,00 1.486.074.744,00 72,23

Jumlah Aset Lancar 92.790.480.220,67 73.020.365.862,42 19.770.114.358,25 27,07

Berdasarkan tabel rincian aset lancar di atas, secara umum terjadi peningkatan nilai aset

lancar per 31 Desember 2020 sebesar Rp19.770.114.358,25 atau 25,07% jika dibanding

pada 31 Desember 2019 sebesar Rp73.020.365.862,42.

5.3.1.1.1. Kas dan Setara Kas

Rekening ini menggambarkan saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2020 dan 2019

yang dikuasi oleh Bendahara Umum Daerah (BUD), BLUD RSUD Alimuddin Umar,

BLUD UMKM Dinas Koperasi UKM dan Perindag, Bendahara pada OPD, Bendahara

FKTP UPT Puskesmas pada Dinas Kesehatan, Bendahara BOS dan BANSOS Sekolah

pada Dinas Pendidikan & Kebudayaan, baik berupa uang tunai, rekening giro bank yang

seluruhnya merupakan Kas Daerah atau Hutang PFK yang belum disetor ke Kas

Negara/Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut:

Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2020 sebesar Rp57.878.843.813,29 atau naik

sebesar Rp21.602.350.546,00 atau 59,55% dibandingkan saldo per 31 Desember 2019

sebesar Rp36.276.493.267,29 dengan rincian pada tabel berikut.

Hal. 113

Tabel 82. Rincian Kas dan Setara Kas Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Kas di Kas Daerah 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43 23.303.499.495,55 69,95

2. Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

3. Kas di Bendahara Pengeluaran 12.280.275,00 6.184.600,00 6.095.675,00 98,56

4. Kas di Bendahara BLUD 776.077.860,69 1.112.153.828,09 (336.075.967,40) (30,22)

5. Kas Lainnya 472.462.919,62 1.839.462.276,77 (1.366.999.357,15) (74,32)

Jumlah Kas dan Setara Kas 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29 21.602.350.546,00 59,55

Adapun saldo kas dimaksud sebagian merupakan hak Pemerintah Kabupaten Lampung

Barat yang berupa Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dan sebagian merupakan

uang titipan sebagai pajak yang belum disetor ke Kas Negara per 31 Desember 2020 dan

sebagian lagi merupakan Kas Lainnya yang bukan merupakan unsur SILPA, dengan rincian

pada tabel berikut.

Tabel 83. Rincian Komposisi Kas dan Setara Kas Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Kas di Kas Daerah 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43 23.303.499.495,55 69,95

- Kas SILPA 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43 23.303.499.495,55 69,95

2. Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

Kas SILPA 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

- Dinas Kesehatan – Yankes 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

3. Kas di Bendahara Pengeluaran 12.280.275,00 6.184.600,00 6.095.675,00 98,56

Kas SILPA 11.030.275,00 0,00 11.030.275,00 100,00

- Kec. Sumberjaya 10.000.000,00 0,00 10.000.000,00 100,00

- Dinas Perikanan 1.030.275,00 0,00 1.030.275,00 100,00

Kas Non SiLPA 1.250.000,00 6.184.600,00 (4.934.600,00) (79,79)

- Sekretariat Daerah – Utang PFK 1.250.000,00 0,00 1.250.000,00 100,00

- Kec. BNS; Utang PFK 0,00 3.070.100,00 (3.070.100,00) (100,00)

- Kec. Sumber Jaya; Utang PFK 0,00 110.000,00 (110.000,00) (100,00)

- Kec. Balik Bukit : Utang PFK 0,00 2.948.150,00 (2.948.150,00) (100,00)

- Satpol PP; Utang PFK 0,00 1.600,00 (1.600,00) (100,00)

- KB PP dan PA; Utang PFK 0,00 54.750,00 (54.750,00) (100,00)

4. Kas di BLUD 776.077.860,69 1.112.153.828,09 (336.075.967,40) (30,22)

Kas SiLPA 776.077.860,69 1.112.153.828,09 (336.075.967,40) (30,22)

- Kas di BLUD RSUD 775.001.133,65 1.106.163.985,65 (331.162.852,00) (29,94)

- Kas di BLUD Dinas Koperasi ,UKM,

Perindag

1.076.727,04 5.989.842,44 (4.913.115,40) (82,02)

5. Kas Lainnya 472.462.881,62 1.839.462.276,77 (1.366.999.395,15) (74,32)

Kas SiLPA 220.617.634,50 821.150.517,20 (600.532.882,70) (73,13)

- Dinas Pendidikan; BOS Reguler 40.312.929,30 13.068.972,00 27.243.957,30 208,46

- Dinkes; Dana JKN Kapitasi 179.268.423,20 794.713.568,20 (615.445.145,00) (77,44)

- Dinkes; Dana JKN Non Kapitasi 1.036.282,00 13.367.977,00 (12.331.695,00) (92,25)

Kas Non SiLPA 251.845.285,12 1.018.311.759,57 (766.466.474,45) (75,27)

- Dinas Pendidikan; BOS Affirmasi 2.930.439,00 900.900.610,00 (897.970.171,00) (99,67)

- Dinas Pendidikan; BOS Kinerja 428.750,00 428.750,00 0,00

- Dinas Pendidikan; BOS PFK 216.554.986,00 83.289.983,45 133.265.002,55 160,00

- Dinas Pendidikan; Dana Bansos 31.931.110,12 31.931.110,12 0,00

- Dinkes; Dana JKN Kapitasi – PFK 0,00 564.806,00 (564.806,00) (100,00)

- Dinkes; Utang Lainya (Puskesmas) 0,00 1.196.500,00 (1.196.500,00) (100,00)

Kas SiLPA 57.625.748.528,17 35.251.996.907,72 22.373.751.620,45 63,47

Kas Non SiLPA 253.095.285,12 1.024.496.359,57 (771.401.074,45) (75,30)

Jumlah 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29 21.602.350.546,00 59,55

Hal. 114

Penjelasan lebih rinci berkaitan dengan SILPA selengkapnya dapat dilihat pada Penjelasan

CaLK Laporan Perubahan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, dan Penjelasan Utang PFK

dapat dilihat pada CaLK Neraca, sedangkan rincian saldo Kas dan Setara Kas per 31

Desember 2020 dan 31 Desember 2019 dapat disajikan sebagai berikut.

5.3.1.1.1.1. Kas di Kas Daerah

Kas di kas daerah adalah saldo uang kas yang ada di Bendahara Umum Daerah selaku

pemegang kas daerah dalam bentuk rekening giro yang terdapat pada Bank Lampung

Cabang Pembantu Liwa nama Rekening Kas Umum Daerah Kabupaten Lampung Barat,

Nomor 387.00.09.00001.9. Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ini digunakan untuk

menampung seluruh transaksi kas daerah yang meliputi pengeluaran dan penerimaan dari

PAD serta transfer dari pemerintah Provinsi dan dana transfer dari pemerintah Pusat. Saldo

rekening tersebut per 31 Desember 2020 sebesar Rp56.618.022.757,98 naik sebesar

Rp23.303.499.495,55 atau 69,95% dibandingkan posisi per 31 Desember 2019 sebesar

Rp33.314.523.262,43 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 84. Kas di Kas Daerah Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Rekening Giro – RKUD (SiLPA) 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43 23.303.499.495,55 69,95

Jumlah Rekening Giro RKUD 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43 23.303.499.495,55 69,95

5.3.1.1.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di bendahara penerimaan adalah saldo uang Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

yang berasal dari sisa kas atas pendapatan asli daerah yang belum disetorkan ke Rekening

Kas Umum Daerah (RKUD) sampai dengan tanggal 31 Desember 2020. Saldo Kas di

Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2020 sebesar Rp0,00 atau menurun sebesar

(Rp4.169.300,00) atau (100,00%) dari Saldo Kas di Bendahara Penerimaan

per 31 Desember 2019 sebesar Rp4.169.300,00 dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 85. Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian TA. 2020

(Rp) TA. 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Kas SiLPA

- Dinas Kesehatan – Yankes 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

- RSUD – Pendapatan BLUD 0,00 0,00 0,00 (100,00)

Jumlah 0,00 4.169.300,00 (4.169.300,00) (100,00)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kas di bendahara penerimaan berada pada

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp0,00 atau

mengalami penurunan sebesar (Rp4.169.300,00) dari Tahun Anggaran 2019.

5.3.1.1.1.3. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di bendahara pengeluaran adalah saldo uang Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

yang berasal dari sisa kas dan belum disetorkan ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD)

dan Utang PFK berupa pajak yang belum disetorkan ke Kas Negara sampai dengan tanggal

Hal. 115

31 Desember 2020. Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2020 sebesar

Rp12.280.275,00 atau naik sebesar Rp6.095.675,00 atau 98,56% dari saldo

per 31 Desember 2019 sebesar Rp6.184.600,00 dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 86. Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian TA. 2020

(Rp)

TA. 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Kas SILPA

- Kec. Sumber Jaya 10.000.000,00 0,00 10.000.000,00 100,00

- Dinas Perikanan 1.030.275,00 0,00 1.030.275,00 100,00

Kas SILPA 11.030.275,00 0,00 11.030.275,00 100,00

2. Kas Non SiLPA

- Kec. Sekretariat Daerah; Utang PFK 1.250.000,00 0,00 1.250.000,00 0,00

- Kec. BNS; Utang PFK 0,00 3.070.100,00 (3.070.100,00) (100,00)

- Kec. Balik Bukit; Utang PFK 0,00 2.948.150,00 (2.948.150,00) (100,00)

- Kec. Sumber Jaya; Utang PFK 0,00 110.000,00 (110.000,00) (100,00)

- Satpol PP; Utang PFK 0,00 1.600,00 (1.600,00) (100,00)

- KB & PP; Utang PFK 0,00 54.750,00 (54.750,00) (100,00)

Kas Non SILPA 1.250.000,00 6.184.600,00 (4.934.600,00) (79,79)

Jumlah Seluruhnya 12.280.275,00 6.184.600,00 6.095.675,00 98,56

5.3.1.1.1.4. Kas di BLUD

Kas di Bendahara BLUD adalah saldo kas Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang

berasal dari penerimaan BLUD RSUD Alimuddin Umar berupa jasa layanan rumah sakit

dan Dinas Koperasi, UKM, Perindag berupa jasa layanan atas pinjaman dana bergulir

UMKM dan pendapatan jasa giro bank. Kas di Bendahara BLUD per 31 Desember 2020

sebesar Rp776.077.860,69 atau turun sebesar (Rp336.075.967,40) atau (30,22%) dari

tahun 2019 sebesar Rp1.112.153.828,09 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 87. c Kas di Bendahara BLUD Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

Kas SILPA

1. Kas di BLUD RSUD 775.001.133,65 1.106.163.985,65 (331.162.852,00) (29,94)

2. Kas di BLUD Diskop UKM Perindag 1.076.727,04 5.989.842,44 (4.913.115,40) (82,02)

Jumlah Seluruh 776.077.860,69 1.112.153.828,09 (336.075.967,40) (30,22)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kas di BLUD berada pada dua Organisasi

Perangkat Daerah (OPD) yaitu pada:

1. BLUD RSUD Alimuddin Umar total sebesar Rp775.001.133,65 terdiri dari:

a. Kas Tunai sebesar Rp79.925.378,00 yang terdiri dari

1) Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp14.195.088,00

2) Panjar (uang muka kegiatan) sebesar Rp65.730.290,00

b. Rekening Koran BLUD RSUD Alimuddin Umar sebesar Rp695.075.755,65 yang

digunakan untuk penempatan, pencairan dan penerimaan bunga dikurangi biaya

administrasi ditempatkan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Liwa

dengan Nomor Rekening Giro 0603.01.000573.30 a.n. PPK BLUD RSUD

Alimuddin Umar.

Hal. 116

2. BLUD Dinas Koperasi UKM Perindag sebesar Rp1.076.727,04 terdiri dari:

a. Rekening BLUD Dinas Koperasi, UKM, Perindag sebesar Rp578.849,81 yang digunakan untuk penempatan, pencairan jasa dana pengguliran BLUD Dinas Koperasi, Perindustrian Perdagangan dan Pasar nomor rekening Giro 387.00.05.00308.4 a.n. UPT BLUD Rekening Jasa

b. Rekening Giro 387.00.05.00309.3 a.n. UPT BLUD Rek. Lain-lain sebesar

Rp497.877,23.

5.3.1.1.1.5. Kas Lainnya

Kas Lainnya adalah akun yang berisi saldo - saldo yang menampung kas selain akun kas di kas daerah, kas di bendahara penerimaan dan pengeluaran, kas di BLUD antara lainkas JKN pada FKTP dan utang PFK atas JKN yang belum disetor ke Kas Negara dan Jasa Giro pada rekening JKN yang belum disetor ke kas daerah serta sisa kas dana BOS dan BANSOS di sekolah – sekolah per 31 Desember 2020 total sebesar Rp472.462.919,62 mengalami penurunan sebesar (Rp1.366.999.357,15) atau (74,32%) dari saldo tahun 2019 sebesar Rp1.839.462.276,77 dengan rincian:

1. Kas di Bendahara BOS sebesar Rp292.158.214,42; 2. Kas di Bendahara FKTP sebesar Rp180.304.705,20.

Dengan uraian pada tabel berikut. Tabel 88. Kas di Lainnya Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Kas Lainnya

Kas SILPA

- Dinas Pendidikan; BOS Reguler 40.312.929,30 13.068.972,00 27.243.957,30 208,46

- Dinkes; Dana JKN Kapitasi 179.268.423,20 794.713.568,20 (615.445.145,00) (77,44)

- Dinkes; Dana JKN Non-Kapitasi 1.036.282,00 13.367.977,00 (12.331.695,00) (92,25)

Jumlah Kas SILPA 220.617.634,50 821.150.517,20 (600.532.882,70) (73,13)

Kas Non SiLPA

- Dinas Pendidikan; BOS Affirmasi 2.930.439,00 900.900.610,00 (897.970.171,00) (99,67)

- Dinas Pendidikan; BOS Kinerja 428.750,00 428.750,00 0,00 0,00

- Dinas Pendidikan; BOS PFK 216.554.986,00 83.289.983,45 133.265.002,55 160,00

- Dinas Pendidikan; Dana Bansos 31.931.110,12 31.931.110,12 0,00 0,00

- Dinkes; Dana JKN Kapitasi – PFK 0,00 564.806,00 (564.806,00) (100,00)

- Dinkes; Utang Lainya (Puskesmas) 0,00 1.196.500,00 (1.196.500,00) (100,00)

Jumlah Kas Non SILPA 251.845.285,12 1.018.311.759,57 (766.466.474,45) (75,27)

Jumlah 472.462.919,62 1.839.462.276,77 (1.366.999.357,15) (74,32)

Saldo Kas Lainnya sebesar Rp472.462.919,62 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan Rp 292.158.214,42

a. Dana BOS Reguler – SiLPA Rp 40.312.929,30

1) SD Negeri Rp 35.394.908,67

2) SMP Negeri Rp 4.918.020,63

b. Dana BOS Affirmasi - Non SiLPA Rp 2.930.439,00

1) SD Negeri Rp 199.310,00

2) SMP Negeri Rp 2.731.129,00

c. Dana BOS Kinerja - Non SiLPA Rp 428.750,00

1) SD Negeri Rp 0,00

2) SMP Negeri Rp 428.750,00

d. Dana BANSOS Non SiLPA Rp 31.931.110,12

b. 1) Dana Bansos SD Negeri Rp 17.223.238,12

c. 2) Dana Bansos SMP Negeri Rp 14.707.872,00

Hal. 117

e. Utang PFK BOS Non SiLPA Rp 216.554.986,00

d. 1) Utang PFK BOS SD Negeri Rp 91.879.645,00

e. 2) Utang PFK BOS SMP Negeri Rp 124.675.341,00

Rincian sisa Kas di Bendahara BOS pada lampiran 1.

2. Dinas Kesehatan – Puskesmas Rp 180.304.705,20

a. Sisa Dana JKN – SiLPA Rp 180.304.705,20

1) Kas di JKN Kapitasi Rp 179.268.423,20

2) Kas di JKN Non Kapitasi Rp 1.036.282,00

Total Kas Lainnya Rp 472.462.919,62

Adapun rincian lebih lanjut dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:

Tabel 89. Rincian Posisi Kas di FKTP Per Puskesmas Per 31 Desember 2020

No. Uraian Posisi Kas di Puskesmas

Jumlah Rekening Giro Bank Lampung Kas Tunai

Nomor Rekening Jumlah

1. KAS FKTP JKN KAPITASI SILPA

1. Liwa 387.00.05.00336.3 78.939.765,00 0,00 78.939.765,00

2. Sumber Jaya 387.00.05.00337.9 0,00 0,00 0,00

3. Batu Brak 387.00.05.00335.4 5.851.625,00 7.000.000,00 12.851.625,00

4. Pagar Dewa 387.00.05.00328.9 958,00 958,00

5. Kebun Tebu 387.00.05.00329.2 731,00 587.854,00 588.585,00

6. Bandar Negeri Suoh 387.00.05.00340.3 388.660,00 0,40 388.660,40

7. Sekincau 387.00.05.00330.4 0,00 0,00 0,00

8. Kenali 387.00.05.00338.2 36.073,00 260.000,00 296.073,00

9. Fajar Bulan 387.00.05.00334.8 70.200,00 205.319,00 275.519,00

10. Sri Mulyo 387.00.05.00339.5 1.369,00 821,80 2.190,80

11. Buay Nyerupa 387.00.05.00331.3 0,00 0,00 0,00

12. Lumbok 387.00.05.00332.9 8.342,00 2.647.678,00 2.656.020,00

13. Bungin 387.00.05.00333.1 903,00 0,00 903,00

14. Air Hitam 387.00.05.00344.9 363,00 210.557,00 210.920,00

15. Batu Ketulis 387.00.05.00343.2 3.207.769,00 79.849.435,00 83.057.204,00

Jumlah JKN Kapitasi 88.505.800,00 90.762.623,20 179.268.423,20

2. KAS FKTP JKN NON-KAPITIASI SILPA

1. Pagar Dewa 387.00.05.00328.9 890,00 53.642,00 54.532,00

2. Kebun Tebu 387.00.05.00329.2 0,00 63.437,00 63.437,00

3. Bandar Negeri Suoh 387.00.05.00340.3 0,00 78,00 78,00

4. Fajar Bulan 387.00.05.00334.8 262,00 93.460,00 93.722,00

5. Sri Mulyo 387.00.05.00339.5 784,00 61.910,00 62.694,00

6. Lumbok 387.00.05.00332.9 180.672,00 180.672,00

7. Bungin 387.00.05.00333.1 580.533,00 614,00 581.147,00

Jumlah JKN Non-Kapitasi 582.469,00 453.813,00 1.036.282,00

Total Kas di Puskesmas 89.088.269,00 91.216.436,20 180.304.705,20

Rincian Kas di JKN Kapitasi, Non Kapitasi, dan Kas Lainnya di Puskesmas dapat

dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 90. Kas di JKN Kapitasi, Non Kapitasi, dan Kas Lainnya Rincian Per Puskesmas Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

Kas di FKTP Kapitasi sebagai SiLPA

1. UPT Puskesmas Liwa 78.939.765,00 251.424.890,00 (172.485.125,00) (68,60)

2. UPT Puskesmas Sumber Jaya 0,00 16.016.900,00 (16.016.900,00) (100,00)

3. UPT Puskesmas Batu Brak 12.851.625,00 34.551.425,00 (21.699.800,00) (62,80)

Hal. 118

No. Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

4. UPT Puskesmas Pagar Dewa 958,00 15.244.222,00 (15.243.264,00) (99,99)

5. UPT Puskesmas Kebun Tebu 588.585,00 1.867.100,00 (1.278.515,00) (68,48)

6. UPT Puskesmas Bandar Negeri Suoh 388.660,40 41.758.739,40 (41.370.079,00) (99,07)

7. UPT Puskesmas Sekincau 0,00 37.235.765,00 (37.235.765,00) (100,00)

8. UPT Puskesmas Kenali 296.073,00 7.419.323,00 (7.123.250,00) (96,01)

9. UPT Puskesmas Fajar Bulan 275.519,00 78.074.970,00 (77.799.451,00) (99,65)

10. UPT Puskesmas Sri Mulyo 2.190,80 70.638.660,80 (70.636.470,00) (100,00)

11. UPT Puskesmas Buay Nyerupa 0,00 80.183.500,00 (80.183.500,00) (100,00)

12. UPT Puskesmas Lombok 2.656.020,00 11.919.260,00 (9.263.240,00) (77,72)

13. UPT Puskesmas Bungin 903,00 4.673.756,00 (4.672.853,00) (99,98)

14. UPT Puskesmas Air Hitam 210.920,00 212.240,00 (1.320,00) (0,62)

15. UPT Batu Ketulis 83.057.204,00 143.492.817,00 (60.435.613,00) (42,12)

Jumlah 179.268.423,20 794.713.568,20 (615.445.145,00) (77,44)

Kas di FKTP Non Kapitasi sebagai SiLPA

1. UPT Puskesmas Sumber Jaya 0,00 6.900.000,00 (6.900.000,00) (100,00)

2. UPT Puskesmas Pagar Dewa 54.532,00 0,00 54.532,00 100,00

3. UPT Puskesmas Kebun Tebu 63.437,00 66.355,00 (2.918,00) (4,40)

4. UPT Puskesmas Bandar Negeri Suoh 78,00 3.211.500,00 (3.211.422,00) (100,00)

5. UPT Puskesmas Fajar Bulan 93.722,00 93.622,00 100,00 0,11

6. UPT Puskesmas Bungin 0,00 21.500,00 (21.500,00) (100,00)

7. UPT Puskesmas Srimulyo 62.694,00 0,00 62.694,00 100,00

8. UPT Puskesmas Lumbok 180.672,00 0,00 180.672,00 100,00

9. UPT Puskesmas Bungin 581.147,00 0,00 581.147,00 100,00

10. UPT Puskesmas Batu Ketulis 0,00 3.075.000,00 (3.075.000,00) (100,00)

Jumlah 1.036.282,00 13.367.977,00 (12.331.695,00) (92,25)

Kas di FKTP sebagai Non SiLPA

1. UPT Puskesmas Buay Nyerupa 0,00 1.196.500,00 (1.196.500,00) (100,00)

2. UPT Puskesmas Fajar Bulan 0,00 372.306,00 (372.306,00) (100,00)

3. UPT Puskesmas Batu Ketulis 0,00 192.500,00 (192.500,00) (100,00)

Jumlah 0,00 1.761.306,00 (1.761.306,00) (100,00)

Jumlah Kas di FKTP Puskesmas 180.304.705,20 809.842.851,20 (629.538.146,00) (77,74)

5.3.1.1.2. PIUTANG

Piutang menggambarkan hak Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terhadap penerimaan kas, baik pendapatan yang belum diterima secara kas maupun tagihan-tagihan lainnya, saldo rekening tersebut per 31 Desember 2020 sebesar Rp23.467.395.409,90 mengalami penurunan sebesar (Rp6.846.067.815,07) atau (22,58%) dibandingkan posisi per 31 Desember 2019 sebesar Rp30.313.463.224,97. Adapun rincian Piutang dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 91. Daftar Piutang Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp) 31 Desember 2019

(Rp) Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Piutang Pajak Daerah 59.734.989,00 22.234.138,00 37.500.851,00 168,66

2. Piutang Retribusi 7.176.410,00 10.043.080,00 (2.866.670,00) (28,54)

3. Piutang Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

1.109.147.122,90 0,00 1.109.147.122,90 100,00

4. Piutang Lain-lain PAD yang Sah 3.047.944.105,00 6.065.491.448,72 (3.017.547.343,72) (49,75)

5. Piutang Transfer Pemerintah

Pusat-Dana Perimbangan

0,00 2.349.157.491,00 (2.349.157.491,00) (100,00)

6. Piutang Transfer Pemda Lainnya 19.243.392.783,00 21.866.537.067,25 (2.623.144.284,25) (12,00)

Jumlah 23.467.395.409,90 30.313.463.224,97 (6.846.067.815,07) (22,58)

Hal. 119

Berikut penjelasan lebih rinci terhadap masing-masing jenis piutang sebagai berikut:

5.3.1.1.2.1. Piutang Pajak Daerah

Piutang pajak merupakan pos untuk menampung saldo tagihan pajak daerah kepada pihak

ketiga yang diharapkan akan diterima dalam waktu 12 bulan. Piutang Pajak terjadi

dikarenakan adanya Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) yang dikeluarkan oleh

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD), sampai dengan batas waktu tertentu pada

tanggal Neraca belum dibayar oleh Wajib Pajak Daerah (WP-Daerah). Saldo Piutang Pajak

Kabupaten Lampung Barat Per 31 Desember 2020 sebesar Rp59.734.989,00 atau naik

sebesar Rp37.500.851,00 atau 168,66% dibandingkan TA 2019 sebesar Rp22.234.138,00

lebih lengkap rincian piutang pajak daerah disajikan pada tabel berikut.

Tabel 92. Piutang PajakDaerah Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Pajak Hotel Melati 2 dan Hotel Kegiatan 400.000,00 400.000,00 100,00

2. Pajak Restoran/ Makan Minum OPD 16.197.118,00 17.746.824,00 (1.549.706,00) (8,73)

3. Pajak Bumi dan Bangunan P2 43.137.871,00 4.487.314,00 38.650.557,00 861,33

Jumlah 59.734.989,00 22.234.138,00 37.500.851,00 168,66

Berikut tabel rincian piutang PBB P2 sampai dengan tanggal neraca per 31 Desember 2020.

Tabel 93. Mutasi Piutang PBB P2 Per31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian Saldo Awal

1 Jan 2020 Penambahan Pengurangan

Saldo Akhir

31 Des 2020

1. Penetapan TA 2015 4.487.314,00 0,00 4.487.314,00 0,00

2. Penetapan TA 2020 0,00 4.322.443.286,00 4.279.305.415,00 43.137.871,00

Jumlah 4.487.314,00 4.322.443.286,00 4.283.792.729,00 43.137.871,00

Tabel 94. Daftar Piutang PBB Per Kecamatan Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian Jumlah WP

Tahun 2020

31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Kec. Balik Bukit 1 2.008.725,00 1.334.268,00 674.457,00 50,55

2. Kec. Bandar Negeri Suoh 963 39.098.221,00 0,00 39.098.221,00 100,00

3. Kec. Sekincau 1 2.030.925,00 0,00 2.030.925,00 100,00

4. Kec. Batu Ketulis - 0,00 1.321.271,00 (1.321.271,00) (100,00)

5. Kec. Sumber Jaya - 0,00 1.831.775,00 (1.831.775,00) (100,00)

Jumlah 43.137.871,00 4.487.314,00 38.650.557,00 861,33

Piutang Pajak untuk masing – masing OPD dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 95. Piutang Pajak Daerah Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian Jumlah WP

Tahun 2020

31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Dinas BPKD

Pajak Hotel Melati 2 dan Hotel Kegiatan 2 400.000,00 0,00 400.000,00 100,00

Pajak Restoran/ Makan Minum OPD 66 16.197.118,00 17.746.824,00 (1.549.706,00) (8,73)

Pajak Bumi dan Bangunan P2 965 43.137.871,00 4.487.314,00 38.650.557,00 861,33

Jumlah 59.734.989,00 22.234.138,00 37.500.851,00 168,66

Hal. 120

5.3.1.1.2.2. Piutang Retribusi

Piutang retribusi merupakan pos untuk menampung saldo tagihan retribusi daerah kepada

pihak ketiga (wajib retribusi daerah) yang diharapkan akan diterima dalam waktu 12 bulan.

Piutang Retribusi terjadi dikarenakan adanya Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)

atau dokumen yang dipersamakan sehingga timbul tagihan atas hak Pemerintah Daerah

melalui beberapa OPD pengelola terkait, yang sampai dengan pelaporan neraca belum

dibayar oleh Wajib Retribusi Daerah. Saldo Piutang Retribusi Daerah Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat Per 31 Desember 2020 sebesar Rp7.176.410,00 mengalami

penurunan sebesar (Rp2.866.670,00)atau (28,54 %) dibandingkan dari tahun 2019 sebesar

Rp10.043.080,00 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 96. Piutang Retribusi Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Diskominfo

Retribusi Pengendalian Menara

Telekomunikasi

7.031.410,00 9.968.080,00 (2.936.670,00) (29,46)

2 BPKD

Pemakaian Kekayaan Daerah - Rumdin 145.000,00 75.000,00 70.000,00 93,33

Jumlah 7.176.410,00 10.043.080,00 (2.866.670,00) (28,54)

5.3.1.1.2.3. Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan piutang yang

timbul akibat dari pengakuan potensi pendapatan atas sebagian laba yang akan dibagikan

oleh BUMD berupa deviden. Adapun piutang hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp1.109.147.122,90 atau naik 100,00% dari

Tahun Anggaran 2019, jumlah ini merupakan piutang atas bagian laba PT BPR Syariah

sesuai dengan hasil RUPS dicatatkan Akta Notaris Amilda Riansyah, S.H., M.Kn Nomor

15 Tanggal 26 Januari 2021, disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 97. Piutang Pendapatan Lainnya 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Bagian Laba BPRS, Laba TB 2020 1.109.147.122,90 0,00 1.109.147.122,90 100,00

Jumlah 1.109.147.122,90 0,00 1.109.147.122,90 100,00

5.3.1.1.2.4. Piutang Lain-lain PAD yang Sah

Piutang Lain-lain PAD yang sah merupakan piutang Pendapatan Asli Daerah yang tidak

termasuk piutang pendapatan retribusi, piutang pendapatan pajak, piutang pendapatan dari

perizinan tertentu dan piutang dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Saldo piutang lain lain PAD yang sah per 31 Desember 2020 sebesar Rp3.047.944.105,00

atau mengalami penurunan sebesar (Rp3.017.547.343,72) atau (49,75%) dari tahun 2019

sebesar Rp6.065.491.448,72 sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

Tabel 98. Piutang Lain-lain PAD yang Sah Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. BPKD

Piutang Denda PBB P2 0,00 2.153.910,72 (2.153.910,72) (100,00)

Jumlah 0,00 2.153.910,72 (2.153.910,72) (100,00)

Hal. 121

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

2. RSUD Alimuddin Umar

- Pelayanan Kesehatan 2.948.215.200,00 5.897.595.800,00 (2.949.380.600,00) (50,01)

- Pelayanan Kesehatan (lain-lain) 803.905,00 64.829.238,00 (64.025.333,00) (98,76)

Jumlah 2.949.019.105,00 5.962.425.038,00 (3.013.405.933,00) (50,54)

3. Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag

Pendapatan dari UPT BLUD Perkuatan

Permodalan

98.925.000,00 100.912.500,00 (1.987.500,00) (1,97)

Jumlah 98.925.000,00 100.912.500,00 (1.987.500,00) (1,97)

Jumlah Total 3.047.944.105,00 6.065.491.448,72 (3.017.547.343,72) (49,75)

Berikut penjelasan terhadap rincian Piutang Lain-lain PAD yang Sah:

1. Piutang pelayanan kesehatan pada OPD BLUD RSUD Alimuddin Umar sebesar

Rp2.949.019.105,00 yang terdiri atas piutang pelayanan kesehatan terhadap atas pasien

JKN yang diklaimkan kepada PT BPJS dan Pasien Umum sebesar Rp2.948.215.000,00

dan Pelayanan kesehatan (lain-lain) berupa denda keterlambatan sebesar Rp803.905,00

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 99. Rincian Piutang Jasa Layanan pada RSUD Per 31 Desember 2020

No Keterangan Jumlah

1 Dispute Agustus 2019 55.043.400,00

2 Dispute September 2019 98.706.000,00

3 Dispute Oktober 2019 167.063.100,00

4 Dispute November 2019 127.394.400,00

5 Dispute Desember 2019 74.510.100,00

6 Dispute Selisih, dan Hangus 2019 7.612.605,00

7 Klaim jkn bulan Desember 2020 876.811.000,00

8 Klaim Jampersal pada Dinas Kesehatan Kab. Lampung Barat th 2020 187.681.900,00

9 Klaim pelayanan rujukan ambulance jkn bulan desember th 2020 11.016.600,00

10 Klaim jasa pelayanan covid 19 bulan juli dan agustus th 2019 80.838.000,00

11 Klaim jasa pelayanan covid 19 bulan september,oktober dan nopember th

2019

575.426.000,00

12 Klaim jasa pelayanan covid 19 bulan desember th 2019 686.916.000,00

Jumlah Piutang Pelayanan 2.949.019.105,00

2. Piutang atas jasa pengguliran dana perkuatan permodalan pada BLUD Dinas Koperasi,

UKM, dan Perindag sebesar Rp98.925.000,00 mengalami penurunan sebesar

(Rp1.987.500,00) atau (1,97%) dari Piutang Tahun 2019 sebesar Rp100.912.500,00.

Berikut disajikan tabel rincian piutang atas jasa pengguliran dana perkuatan

permodalan.

Tabel 100. Rincian Piutang Jasa Dana Bergulir Per 31 Desember 2020

Tahun Kondisi Piutang

Jumlah Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Bermasalah

2003 1.000.000,00 0,00 0,00 4.120.000,00 0,00 5.120.000

2004 0,00 8.250.000,00 750.000,00 5.850.000,00 0,00 14.850.000

2005 0,00 0,00 0,00 2.150.000,00 2.450.000,00 4.600.000

2006 0,00 0,00 0,00 4.825.000,00 6.125.000,00 10.950.000

2007 0,00 0,00 0,00 1.675.000,00 0,00 1.675.000

2008 0,00 0,00 0,00 5.650.000,00 0,00 5.650.000

2011 0,00 0,00 900.000,00 0,00 0,00 900.000

2012 0,00 0,00 240.000,00 1.725.000,00 0,00 1.965.000

Hal. 122

Tahun Kondisi Piutang

Jumlah Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Bermasalah

2013 0,00 0,00 900.000,00 0,00 1.800.000,00 2.700.000

2014 0,00 0,00 0,00 1.575.000,00 0,00 1.575.000

2015 0,00 0,00 0,00 775.000,00 0,00 775.000

2016 0,00 0,00 0,00 2.200.000,00 0,00 2.200.000

2017 350.000,00 0,00 0,00 2.625.000,00 1.200.000,00 4.175.000

2018 (450.000,00) 0,00 900.000,00 9.875.000,00 0,00 10.325.000

2019 750.000,00 1.500.000,00 3.500.000,00 9.865.000,00 0,00 15.615.000

2020 15.850.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15.850.000

TOTAL 17.500.000,00 9.750.000,00 7.190.000,00 52.910.000,00 11.575.000,00 98.925.000,00

5.3.1.1.2.5. Piutang Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan

Pada Tahun 2020 terdapat piutang kepada Pemerintah Pusat berupa dana perimbangan

sebesar Rp0,00 mengalami penurunan sebesar (Rp2.349.157.491,00) atau (100,00%) dari

tahun 2019 sebesar Rp2.349.157.491,00. Saldo piutang transfer pemerintah pusat-dana

perimbangan disajikan pada tabel berikut.

Tabel 101. Piutang Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan 31 Desember 2020 dan 2019

No. Piutang Transfer Pemerintah Daerah

Lainnya

31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan

(PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib

Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan

PPh Pasal 21

0,00 1.120.461.525,00 (1.120.461.525,00) (100,00)

2. Penerimaan Biaya Pemungutan PBB

( BP-PBB )

0,00 5.849.145,00 (5.849.145,00) (100,00)

3. Pengembalian PBB Bagian pemerintah

Pusat

0,00 196.640.935,00 (196.640.935,00) (100,00)

4. Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan

Bangunan sektor Pertambangan

0,00 175.477.276,00 (175.477.276,00) (100,00)

5. Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya

Hutan

0,00 27.977.064,00 (27.977.064,00) (100,00)

6. Bagi Hasil dari Pungutan Hasil

Perikanan

0,00 170.627.903,00 (170.627.903,00) (100,00)

7. Bagi Hasil dari Pertambangan Gas

Bumi

0,00 27.348.722,00 (27.348.722,00) (100,00)

8. Bagi Hasil dari Pertambangan Umum 0,00 188.681.611,00 (188.681.611,00) (100,00)

9. Bagi Hasil dari SDA Pengusahaan

Panas Bumi

0,00 436.093.310,00 (436.093.310,00) (100,00)

Total 0,00 2.349.157.491,00 (2.349.157.491,00) (100,00)

5.3.1.1.2.6. Piutang Transfer Pemerintah Daerah – Lainnya

Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya merupakan pos untuk menampung saldo

tagihan/ piutang transfer dari pemerintah daerah lainnya dhi adalah Pemerintah Provinsi

Lampung yang diharapkan akan diterima dalam waktu 12 bulan. Piutang Transfer

Pemerintah Daerah Lainnya terjadi dikarenakan adanya beberapa dasar penetapan

diantaranya Keputusan Gubernur Lampung Nomor G/622/VI.03/HK/2020 tentang

Penetapan Perhitungan DBH Pajak Daerah Provinsi Triwulan III TA. 2020 sebesar

Rp9.021.714.731,00 dan G/114/VI.03/HK/2021 Tentang Penetapan Perhitungan DBH

Hal. 123

Pajak Daerah Provinsi TW IV TA. 2020 kepada Kabupaten/ Kota Se Provinsi Lampung

sebesar Rp10.221.678.052,00, Saldo Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya

Kabupaten Lampung Barat tahun 2020 sebesar Rp19.243.392.783,00 mengalami

penurunan sebesar (Rp2.623.144.284,25) atau (12,00%) dibandingkan dari tahun 2019

sebesar Rp21.866.537.067,25 Saldo piutang transfer pemerintah daerah lainnya disajikan

pada tabel berikut.

Tabel 102. Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya 31 Desember 2020 dan 2019

No. Piutang Transfer Pemerintah Daerah

Lainnya

31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1. Pajak KB (PKB) 6.495.756.778,00 6.370.825.216,38 124.931.561,62 1,96

2. Bea Balik Nama KB (BBN - KB) 3.036.674.940,00 5.422.759.609,40 (2.386.084.669,40) (44,00)

3. Pajak Bahan Bakar KB (PBB - KB) 9.539.664.106,00 9.990.724.365,17 (451.060.259,17) (4,51)

4. Pajak Air Permukaan (PAP) 171.296.959,00 82.227.876,30 89.069.082,70 108,32

Jumlah 19.243.392.783,00 21.866.537.067,25 (2.623.144.284,25) (12,00)

*) KB = Kendaraan Bermotor

Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya untuk masing – masing Jenis Piutang

berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Lampung dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 103. Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya Per 31 Desember 2020

No. Uraian Dasar Hukum Penetapan Piutang 31 Desember 2020

(Rp) Dasar Tanggal Nomor

1. Pajak KB (PKB)

Triwulan III TA 2020 Kep.Gub 30-12-2020 G/622/VI.03/HK/2020 3.026.058.424,0

Triwulan IV TA 2020 Kep.Gub 08-02-2021 G/114/VI.03/HK/2021 3.469.698.354,0

2. Pajak BBN KB

Triwulan III TA 2020 Kep.Gub 30-12-2020 G/622/VI.03/HK/2020 1.265.766.474,0

Triwulan IV TA 2020 Kep.Gub 08-02-2021 G/114/VI.03/HK/2021 1.770.908.466,0

3. Pajak Bahan Bakar KB (PBB - KB)

Triwulan III TA 2020 Kep.Gub 30-12-2020 G/622/VI.03/HK/2020 4.630.209.951,0

Triwulan IV TA 2020 Kep.Gub 08-02-2021 G/114/VI.03/HK/2021 4.909.454.155,0

4. Pajak PAP

Triwulan III TA 2020 Kep.Gub 30-12-2020 G/622/VI.03/HK/2020 99.679.882,0

Triwulan IV TA 2020 Kep.Gub 08-02-2021 G/114/VI.03/HK/2021 71.617.077,0

Jumlah 19.243.392.783,00

5.3.1.1.3. PENYISIHAN PIUTANG

Penyisihan piutang dilakukan dalam rangka untuk memprediksi piutang yang bisa

direalisasikan selama satu tahun kedepan sehingga piutang yang disajikan merupakan nilai

yang dapat direalisasikan/ (Net Realizable Value).

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat pada Tahun 2020 ini melakukan penyisihan

terhadap piutang, untuk penyisihan piutang yang merupakan penyesuaian tahun - tahun

sebelumnya menjadi unsur pengurang ekuitas, sedangkan untuk penyisihan piutang pada

tahun berkenaan merupakan unsur beban penyisihan piutang, adapun rincian penyisihan

piutang Tahun 2020 dan 2019 disajikan pada tabel berikut.

Hal. 124

Tabel 104. Penyisihan Piutang Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) (%)

a. RSUD Alimuddin Umar

Penyisihan Piutang Lain-Lain PAD yang Sah 542.423.052,50 253.549.319,52 288.873.732,98 113,93

Jumlah 542.423.052,50 253.549.319,52 288.873.732,98 113,93

b. Diskominfo

Penyisihan Retribusi Pengendalian Menara

Telkomsel

7.031.410,00 7.576.289,05 (544.879,05) (7,19)

Jumlah 7.031.410,00 7.576.289,05 (544.879,05) (7,19)

c. BPKD

Penyisihan Piutang Pajak Daerah 1.717.224,15 2.243.657,00 (526.432,85) (23,46)

Penyisihan Piutang atas Denda PBB P2 0,00 1.076.955,50 (1.076.955,50) (100,00)

Pemakaian Kekayaan Daerah – Rumdin 75.350,00 75.000,00 350,00 0,47

Pajak Restoran/ Makan Minum OPD 0,00 142.497,87 (142.497,87) (100,00)

Penyisihan Piutang Bagian Laba BPRS 5.545.735,61 0,00 5.545.735,61 100,00

Jumlah 7.338.309,76 3.538.110,37 3.800.199,39 107,41

d. PPKD

Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah

Pusat-Dana Perimbangan

0,00 11.745.787,46 (11.745.787,46) (100,00)

Penyisihan Piutang Transfer Pemerintah

Daerah Lainnya

96.216.963,92 5.346.046.373,10 (5.249.829.409,18) (98,20)

Jumlah 96.216.963,92 5.357.792.160,56 (5.261.575.196,64) (98,20)

e. Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag

Pendapatan dari UPT BLUD Perkuatan

Permodalan – Dana Bergulir

69.930.000,00 60.905.750,00 9.024.250,00 14,82

Jumlah 69.930.000,00 60.905.750,00 9.024.250,00 14,82

Jumlah Seluruhnya 722.939.736,18 5.683.361.629,50 (4.960.421.893,32) (87,28)

Berikut Saldo Rincian Penyisihan Piutang per OPD berdasarkan kronologis penyisihan

piutang dari tahun – tahun sebelumnya dan pada tahun berkenaan.

Tabel 105. Rincian Penyisihan Piutang Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian Penyisihan s.d. Per

31 Desember 2019

Penyesuaian Tahun Berkenaan Penyisihan s.d.

Per 31 Desember

2020

Menambah

(Beban Penyisihan)

Mengurang

(Ekuitas)

1. RSUD Alimuddin Umar

Lain-lain PAD yang Sah – Yankes 238.523.939,50 303.095.208,00 0,00 541.619.147,50

Lain-lain PAD yang Sah – Lain2 15.025.380,02 14.221.475,02 803.905,00

Jumlah 253.549.319,52 303.095.208,00 14.221.475,02 542.423.052,50

2. Diskominfo

Retriubusi Pengendalian Menara

Telekomunikasi

7.576.289,05 0,00 544.879,05 7.031.410,00

Jumlah 7.576.289,05 0,00 544.879,05 7.031.410,00

3. BPKD

Pajak Bumi dan Bangunan P2 2.243.657,00 0,00 2.027.967,65 215.689,35

Denda PBB P2 1.076.955,50 0,00 1.076.955,50 0,00

Pemakaian Kekayaan Daerah - Rumdin 75.000,00 350,00 0,00 75.350,00

Pajak Restoran/ Makan Minum OPD 142.497,87 1.357.036,93 0,00 1.499.534,80

Pajak Hotel Melati 2 dan Hotel Kegiatan 0,00 2.000,00 0,00 2.000,00

Bagian Laba BPRS 0,00 5.545.735,61 0,00 5.545.735,61

Jumlah 3.538.110,37 6.905.122,54 3.104.923,15 7.338.309,76

Hal. 125

No. Uraian Penyisihan s.d. Per

31 Desember 2019

Penyesuaian Tahun Berkenaan Penyisihan s.d.

Per 31 Desember

2020

Menambah

(Beban Penyisihan)

Mengurang

(Ekuitas)

4. PPKD

Transfer Pemerintah Pusat - Dana

Perimbangan:

Bagi Hasil dari Pajak Penghasilan (PPh)

Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang

Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21

5.602.307,62 0,00 5.602.307,62 0,00

Penerimaan Biaya Pemungutan PBB ( BP-

PBB )

29.245,73 0,00 29.245,73 0,00

Pengembalian PBB Bagian pemerintah

Pusat

877.386,38 0,00 877.386,38 0,00

Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan

sektor Pertambangan

983.204,68 0,00 983.204,68 0,00

Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan 139.885,32 0,00 139.885,32 0,00

Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan 853.139,51 0,00 853.139,51 0,00

Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi 136.743,61 0,00 136.743,61 0,00

Bagi Hasil dari Pertambangan Umum 943.408,06 0,00 943.408,06 0,00

Bagi Hasil dari SDA Pengusahaan Panas

Bumi

2.180.466,55 0,00 2.180.466,55 0,00

Transfer Pemda Lainnya:

3. DBH Pajak Kendaraan Bermotor 1.553.112.575,31 0,00 1.520.633.791,42 32.478.783,89

4. DBH BBN - KB 1.361.592.059,35 0,00 1.346.408.684,65 15.183.374,70

5. DBH PBB – KB 2.409.548.403,68 0,00 2.361.850.083,15 47.698.320,53

6. DBH Pajak PPAP 21.793.334,76 0,00 20.936.849,96 856.484,80

Jumlah 5.357.792.160,56 0,00 5.261.575.196,64 96.216.963,92

5. Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag

Pendapatan dari UPT BLUD Perkuatan

Permodalan – Jasa Dana Bergulir

60.905.750,00 9.024.250,00 0,00 69.930.000,00

Jumlah 60.905.750,00 9.024.250,00 0,00 69.930.000,00

Jumlah Seluruhnya 5.683.361.629,50 319.024.580,54 5.279.446.473,86 722.939.736,18

5.3.1.1.4. BEBAN JASA DIBAYAR DIMUKA

Beban jasa dibayar dimuka adalah beban yang telah dibayarkan oleh Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat, saldo beban jasa dibayar dimuka per 31 Desember 2020

sebesar Rp13.914.579,66 mengalami penurunan sebesar (Rp42.585.378,00) atau (75,37%)

dari Tahun 2019 sebesar Rp56.499.957,66 sampai dengan tanggal pelaporan belum

dikonsumsi/digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 106. Beban Jasa Dibayar Dimuka Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/ (Penurunan)

(Rp) %

1 RSUD Alimuddin Umar 13.081.250,00 21.666.628,00 (8.585.378,00) (39,62)

2 Dinas Sosial 0,00 34.000.000,00 (34.000.000,00) (100,00)

3 Kecamatan Kebun Tebu 416.666,66 416.666,66 0,00 0,00

4 Kecamatan Bandar Negeri Suoh 416.663,00 416.663,00 0,00 0,00

Jumlah 13.914.579,66 56.499.957,66 (42.585.378,00) (75,37)

Penjelasan lebih rinci beban jasa dibayar dimuka dijelaskan pada tabel berikut.

Hal. 126

Tabel 107. Rincian Beban Jasa Dibayar Dimuka Per 31 Desember 2020

No Uraian Jumlah

(Rp)

1 RSUD Alimuddin Umar

Dibayar biaya belanja Sewa Rumah Dinas Dokter Spesialis RSUD Alimuddin Umar Rp

36.255.000,00,- keg .Pely dan pendukung BLUD BKP No 000544/07/BKP -

BLUD/1.02.02/2020.pungut pph 4/2 Rp 3.622.500,00,- (yang masih tersisa sebagai beban dibayar

dimuka Rp13.081.250

13.081.250,00

2 Kecamatan Kebun Tebu

a Dibayar sewa dibayar dimuka atas sewa rumah jabatan/rumah dinas Keg. Pengadaan sewa

kantor/rumah dinas periode 03 Februari 2020 s.d 03 Februari 2021 sesuai surat Perjanjian Sewa

Menyewa No. 020/ /V.10/2020 tgl 3 Februari 2020 Rp. 5.000.000, Pungut PPh Pasal 23 Rp.

100.000, BKP. 00085/05/BKP/5.05.10/2020; (yang masih tersisa sebagai beban dibayar dimuka

Rp416.666,64)

416.666,66

3 Kecamatan Bandar Negeri Suoh

a Dibayar Beban Sewa Dibayar Dimuka Atas Sewa Rumah Dinas Camat / Belanja sewa rumah

jabatan/rumah dinas keg. Pengadaan sewa kantor/rumah dinas Rp. 5.000.000, Pungut PPh 23

Rp. 100.000, BKP No. 00029/02/BKP/5.05.14/2020; (yang masih tersisa sebagai beban dibayar

dimuka Rp416.663)

416.663,00

Jumlah 13.914.579,66

5.3.1.1.5. PERSEDIAAN

Saldo pada rekening ini merupakan saldo persediaan barang yang mempunyai kriteria habis

pakai, kurang dari 12 bulan dan diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, serta barang-barang yang

dimaksudkan untuk/diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat yang masih

berada pada SKPD. Saldo Persediaan tersebut per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp12.153.266.154,00 dan Rp12.057.271.042,00. Saldo Persediaan

Tahun 2020 mengalami peningkatan nilai sebesar Rp95.995.112,00 atau 0,80%

dibandingkan tahun 2019.

Persediaan Bahan Habis Pakai merupakan pos untuk mencatat aset dalam bentuk barang

atau perlengkapan (supplies) yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan

operasional entitas.

Persediaan Bahan/ Material merupakan pos untuk mencatat aset dalam bentuk barang atau

perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi entitas.

Persediaan Barang Lainnya merupakan pos untuk mencatat aset dalam bentuk barang atau

perlengkapan (supplies) yang tidak termasuk dalam persediaan bahan pakai habis dan

persediaan bahan/material pada entitas.

Rincian Persediaan Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat

dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 108. Rincian Persediaan Per 31 Desember 2020 dan 2019

Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

1. Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 925.302.318,00 26.139.750,00 899.162.568,00 3.439,83

- Dokumen/Administrasi Tender 707.962.670,00 1.206.704.959,00 (498.742.289,00) (41,33)

Hal. 127

Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

- Alat Listrik dan elektronik (lampu pijar,

battery kering)

1.994.000,00 8.075.000,00 (6.081.000,00) (75,31)

- Perangko, materai dan benda pos

lainnya

1.641.000,00 1.791.000,00 (150.000,00) (8,38)

- Peralatan kebersihan dan bahan

pembersih

7.160.700,00 4.531.100,00 2.629.600,00 58,03

- Bahan Bakar Minyak/Gas 1.275.250,00 840.000,00 435.250,00 51,82

- Isi tabung pemadam kebakaran 0,00 10.900.000,00 (10.900.000,00) (100,00)

- Isi tabung gas 7.495.000,00 2.010.000,00 5.485.000,00 272,89

- Persediaan Perlengkapan Rumah

Tangga

393.398,00 999.580,00 (606.182,00) (60,64)

Jumlah 1.653.224.336,00 1.261.991.389,00 391.232.947,00 31,00

2. Persediaan Bahan/ Material

- Bahan baku bangunan 0,00 0,00 0,00 0,00

- Bahan/bibit tanaman 0,00 0,00 0,00 0,00

- Bibit ternak 0,00 0,00 0,00 0,00

- Bahan obat-obatan 6.508.912.024,00 8.238.679.353,00 (1.729.767.329,00) (21,00)

- Bahan kimia 443.886.270,00 494.179.100,00 (50.292.830,00) (10,18)

- Bahan Makanan Pokok 3.747.830,00 5.000.250,00 (1.252.420,00) (25,05)

Jumlah 6.956.546.124,00 8.737.858.703,00 (1.781.312.579,00) (20,39)

3. Persediaan Barang Lainnya

- Barang Yang Akan di Berikan Kepada

Pihak Ketiga

3.543.495.694,00 2.057.420.950,00 1.486.074.744,00 72,23

Jumlah 3.543.495.694,00 2.057.420.950,00 1.486.074.744,00 72,23

Jumlah Keseluruhan 12.153.266.154,00 12.057.271.042,00 95.995.112,00 0,80

Berikut tabel persediaan per SKPD pada Tahun Anggaran 2020 dan 2019.

Tabel 109. Perbandingan Persediaan Per OPD Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No SKPD 31 Des 2020 31 Des 2019 Lebih/ (Kurang)

(Rp) (%)

1. Sekretariat Daerah 11.560.650,00 32.463.450,00 (20.902.800,00) (64,39)

2. Sekretariat DPRD 164.000,00 240.000,00 (76.000,00) (31,67)

3. Inspektorat 1.409.000,00 1.386.000,00 23.000,00 1,66

4. Bappeda 420.000,00 390.000,00 30.000,00 7,69

5. Dinas Lingkungan Hidup 81.776.000,00 123.396.000,00 (41.620.000,00) (33,73)

6. Dinas PP, KB, PP, dan PA 12.260.000,00 9.399.000,00 2.861.000,00 30,44

7. BKPSDM 826.000,00 944.000,00 (118.000,00) (12,50)

8. BPBD 1.225.000,00 1.225.000,00 0,00 0,00

9. Balitbang 450.000,00 9.208.400,00 (8.758.400,00) (95,11)

10. Dinas Pemberdayaan Masy & Pekon 186.000,00 166.000,00 20.000,00 12,05

11. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 1.133.359.134,00 670.000,00 1.132.689.134,00 169.058,08

12. Dinas Kesehatan 3.975.303.642,00 6.321.388.587,00 (2.346.084.945,00) (37,11)

13. Dinas PUPR 110.000,00 110.000,00 0,00 0,00

14. Dinas Perhubungan 1.825.780.000,00 1.838.610.000,00 (12.830.000,00) (0,70)

15. Disdukcapil 1.316.081.168,00 985.226.739,00 330.854.429,00 33,58

16. Dinas Sosial 205.000,00 95.000,00 110.000,00 115,79

17. Dinas Koperindag 330.000,00 660.000,00 (330.000,00) (50,00)

18. BPKD 224.510.420,00 200.033.820,00 24.476.600,00 12,24

19. Dinas Tanaman Pangan&Horti. 363.754.270,00 431.631.600,00 (67.877.330,00) (15,73)

20. Dinas Perkebunan & Nak 604.900,00 4.948.050,00 (4.343.150,00) (87,77)

21. Dinas Ketahanan Pangan 585.586.560,00 158.738.450,00 426.848.110,00 268,90

22. Dinas PM, PTSP, & Naker 30.917.500,00 3.297.400,00 27.620.100,00 837,63

23. Dinas Kominfo 1.178.000,00 2.536.000,00 (1.358.000,00) (53,55)

24. Dinas Kepemudaan, OR,&Par. 1.877.500,00 544.000,00 1.333.500,00 245,13

Hal. 128

Rincian Persediaan pada masing-masing SKPD Kabupaten Lampung Barat per 31

Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 110. Rincian Persediaan Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

1. Setda

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 11.560.650,00 10.699.750,00 860.900,00 8,05

- Alat listrik dan Elektronik (lampu pijar, battrey

kering)

0,00 7.805.000,00 (7.805.000,00) (100,00)

- Perangko, materai, dan benda pos lainnya 0,00 150.000,00 (150.000,00) (100,00)

- Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 0,00 4.308.700,00 (4.308.700,00) (100,00)

- Isi tabung pemadam kebakaran 0,00 3.900.000,00 (3.900.000,00) (100,00)

- Isi tabung gas 0,00 1.350.000,00 (1.350.000,00) (100,00)

Jumlah 11.560.650,00 28.213.450,00 (16.652.800,00) (59,02)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

- Barang yang akan diberikan pada pihak ke-3 0,00 4.250.000,00 (4.250.000,00) (100,00

Jumlah 0,00 4.250.000,00 (4.250.000,00) (100,00

Jumlah Keseluruhan 11.560.650,00 32.463.450,00 (20.902.800,00) (64,39

2. Sekretariat DPRD

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 164.000,00 240.000,00 (76.000,00) (31,67)

Jumlah 164.000,00 240.000,00 (76.000,00) (31,67)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 164.000,00 240.000,00 (76.000,00) (31,67)

3. Inspektorat

Persediaan Bahan Pakai Habis

No SKPD 31 Des 2020 31 Des 2019 Lebih/ (Kurang)

(Rp) (%)

25. Dinas Perikanan 348.000,00 265.000,00 83.000,00 31,32

26. RSUD Liwa 2.578.650.410,00 1.923.805.546,00 654.844.864,00 34,04

27. Dinas Perpustakaan & Karsp. 61.000,00 360.000,00 (299.000,00) (83,06)

28. Kantor Kesbangpol 315.000,00 337.000,00 (22.000,00) (6,53)

29. Sat Pol PP 215.000,00 270.000,00 (55.000,00) (20,37)

30. Kec. Sumberjaya 415.000,00 560.000,00 (145.000,00) (25,89)

31. Kec. Way Tenong 76.000,00 187.000,00 (111.000,00) (59,36)

32. Kec. Sekincau 160.000,00 145.000,00 15.000,00 10,34

33. Kec. Belalau 110.000,00 210.000,00 (100.000,00) (47,62)

34. Kec. Batu Brak 105.000,00 105.000,00 0,00 0,00

35. Kec. Balik Bukit 955.000,00 932.000,00 23.000,00 2,47

36. Kec. Sukau 235.000,00 259.000,00 (24.000,00) (9,27)

37. Kec. Suoh 55.000,00 1.074.000,00 (1.019.000,00) (94,88)

38. Kec. Gedung Surian 200.000,00 158.000,00 42.000,00 26,58

39. Kec. Kebun Tebu 265.000,00 267.000,00 (2.000,00) (0,75)

40. Kec. Air Hitam 150.000,00 255.000,00 (105.000,00) (41,18)

41. Kec. Pagar Dewa 36.000,00 235.000,00 (199.000,00) (84,68)

42. Kec. Batu Ketulis 345.000,00 184.000,00 161.000,00 87,50

43. Kec. Bandar Negeri Suoh 560.000,00 165.000,00 395.000,00 239,39

44. Kec. Lumbok Seminung 135.000,00 190.000,00 (55.000,00) (28,95)

JUMLAH 12.153.266.154,00 12.057.271.042,00 95.995.112,00 0,80

Hal. 129

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

- Alat Tulis Kantor 1.304.000,00 1.251.000,00 53.000,00 4,24

- Perangko, materai, dan benda pos lainnya 105.000,00 135.000,00 (30.000,00) (22,22)

Jumlah 1.409.000,00 1.386.000,00 23.000,00 1,66

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 1.409.000,00 1.386.000,00 23.000,00 1,66

4. BAPPEDA

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 420.000,00 390.000,00 30.000,00 7,69

Jumlah 420.000,00 390.000,00 30.000,00 7,69

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 420.000,00 390.000,00 30.000,00 7,69

5. Dinas Lingkungan Hidup

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 110.000,00 110.000,00 0,00 0,00

- Perangko, materai, dan benda pos lainnya 54.000,00 36.000,00 18.000,00 50,00

Jumlah 164.000,00 146.000,00 18.000,00 12,33

Persediaan Bahan/Material

- Bahan Obat-Obatan 1.425.000,00 0,00 1.425.000,00 100,00

- Bahan kimia 80.187.000,00 123.250.000,00 (43.063.000,00) (34,94)

Jumlah 81.612.000,00 123.250.000,00 (41.638.000,00) (33,78)

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 81.776.000,00 123.396.000,00 (41.620.000,00) (33,73)

6. Dinas PP, KB, PP, dan PA

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 110.000,00 281.000,00 (171.000,00) (60,85)

Jumlah 110.000,00 281.000,00 (171.000,00) (60,85)

Persediaan Bahan/Material

- Bahan obat-obatan 12.150.000,00 9.118.000,00 3.032.000,00 33,25

Jumlah 12.150.000,00 9.118.000,00 3.032.000,00 33,25

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 12.260.000,00 9.399.000,00 2.861.000,00 30,44

7. BKPSDM

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 826.000,00 944.000,00 (118.000,00) (12,50)

Jumlah 826.000,00 944.000,00 (118.000,00) (12,50)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 826.000,00 944.000,00 (118.000,00) (12,50)

8. BPBD

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 200.000,00 200.000,00 0,00 0,00

- Dokumen/administrasi tender 125.000,00 125.000,00 0,00 0,00

- Perangko, materai, dan benda pos lainnya 900.000,00 900.000,00 0,00 0,00

Jumlah 1.225.000,00 1.225.000,00 0,00 0,00

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 1.225.000,00 1.225.000,00 0,00 0,00

Hal. 130

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

9. Dinas Ketahanan Pangan

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 165.000,00 160.000,00 5.000,00 3,13

Jumlah 165.000,00 160.000,00 5.000,00 3,13

Persediaan Bahan/Material

- Bahan Makanan Pokok 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

- Barang Yang Akan di Berikan Kepada Pihak

Ketiga

585.421.560,00 158.578.450,00 426.843.110,00 269,17

Jumlah 585.421.560,00 158.578.450,00 426.843.110,00 269,17

Jumlah Keseluruhan 585.586.560,00 158.738.450,00 426.848.110,00 268,90

10. Dinas Pemberdayaan Masy. Pekon

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 186.000,00 166.000,00 20.000,00 12,05

Jumlah 186.000,00 166.000,00 20.000,00 12,05

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 186.000,00 166.000,00 20.000,00 12,05

11. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 405.000,00 670.000,00 (265.000,00) (39,55)

Jumlah 405.000,00 670.000,00 (265.000,00) (39,55)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Barang yang akan diserahkan kepada pihak ketiga 1.132.954.134,00 1.132.954.134,00 100,00

Jumlah 1.132.954.134,00 1.132.954.134,00 100,00

Jumlah Keseluruhan 1.133.359.134,00 670.000,00 1.132.689.134,00 169.058,08

12. Dinas Kesehatan

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 355.000,00 285.000,00 70.000,00 24,56

Jumlah 355.000,00 285.000,00 70.000,00 24,56

Persediaan Bahan/Material

- Bahan obat-obatan 3.974.948.642,00 6.321.103.587,00 (2.346.154.945,00) (37,12)

Jumlah 3.974.948.642,00 6.321.103.587,00 (2.346.154.945,00) (37,12)

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 3.975.303.642,00 6.321.388.587,00 (2.346.084.945,00) (37,11)

13. Dinas PUPR

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 110.000,00 110.000,00 0,00 0,00

Jumlah 110.000,00 110.000,00 0,00 0,00

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 110.000,00 110.000,00 0,00 0,00

14. Dinas Perhubungan

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 200.000,00 360.000,00 (160.000,00) (44,44)

- Dokumen/Administrasi Tender 460.000,00 13.130.000,00 (12.670.000,00) (96,50)

Jumlah 660.000,00 13.490.000,00 (12.830.000,00) (95,11)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Hal. 131

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

- Barang yang akan diberikan pada pihak ketiga 1.825.120.000,00 1.825.120.000,00 0,00 0,00

Jumlah 1.825.120.000,00 1.825.120.000,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 1.825.780.000,00 1.838.610.000,00 (12.830.000,00) (0,70)

15. Disduk dan Capil

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 901.310.668,00 110.000,00 901.200.668,00 819.273,33

- Dokumen/Administrasi Tender 414.770.500,00 985.116.739,00 (570.346.239,00) (57,90)

Jumlah 1.316.081.168,00 985.226.739,00 330.854.429,00 33,58

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 1.316.081.168,00 985.226.739,00 330.854.429,00 33,58

16. Dinas Sosial

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 205.000,00 95.000,00 110.000,00 115,79

Jumlah 205.000,00 95.000,00 110.000,00 115,79

Persediaan Bahan/Material

- Bahan Makanan Pokok 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 205.000,00 95.000,00 110.000,00 115,79

17. Dinas Koperasi, UKM, Perindag

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 330.000,00 660.000,00 (330.000,00) (50,00)

Jumlah 330.000,00 660.000,00 (330.000,00) (50,00)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 330.000,00 660.000,00 (330.000,00) (50,00)

18. BPKD

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 200.000,00 200.000,00 0,00 0,00

- Dokumen/Administrasi Tender 224.310.420,00 199.833.820,00 24.476.600,00 12,25

Jumlah 224.510.420,00 200.033.820,00 24.476.600,00 12,24

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 224.510.420,00 200.033.820,00 24.476.600,00 12,24

19. Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 55.000,00 80.000,00 (25.000,00) (31,25)

Jumlah 55.000,00 80.000,00 (25.000,00) (31,25)

Persediaan Bahan/Material

- Bahan kimia 363.699.270,00 362.079.100,00 1.620.170,00 0,45

Jumlah 363.699.270,00 362.079.100,00 1.620.170,00 0,45

Persediaan Barang Lainnya

- Barang yang akan diserahkan kepada pihak ketiga 0,00 69.472.500,00 (69.472.500,00) (100,00)

Jumlah 0,00 69.472.500,00 (69.472.500,00) (100,00)

Jumlah Keseluruhan 363.754.270,00 431.631.600,00 (67.877.330,00) (15,73)

20. Dinas Perkebunan & Peternakan

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 110.000,00 110.000,00 0,00 0,00

- Perangko, Materai, dan Benda Pos 18.000,00 57.000,00 (39.000,00) (68,42)

- Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 60.000,00 0,00 60.000,00 (60.000,00)

Hal. 132

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

Jumlah 188.000,00 167.000,00 21.000,00 12,57

Persediaan Bahan/Material

- Bahan Obat-Obatan 416.900,00 4.781.050,00 (4.364.150,00) (91,28)

- Bahan kimia 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 416.900,00 4.781.050,00 (4.364.150,00) (91,28)

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 604.900,00 4.948.050,00 (4.343.150,00) (87,77)

21. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 55.000,00 270.000,00 (215.000,00) (79,63)

- Perangko, materai, dan benda pos lainnya 6.000,00 90.000,00 (84.000,00) (93,33)

- Bahan Bakar Minyak/Gas 0,00 0,00 0,00

Jumlah 61.000,00 360.000,00 (299.000,00) (83,06)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 61.000,00 360.000,00 (299.000,00) (83,06)

22. Dinas Kominfo

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 715.000,00 2.335.000,00 (1.620.000,00) (69,38)

- Dokumen/administrasi tender 225.000,00 0,00 225.000,00 100,00

- Perangko, Materai, dan Benda Pos 168.000,00 201.000,00 (33.000,00) (16,42)

- Bahan Bakar Minyak/gas 70.000,00 0,00 70.000,00 100,00

Jumlah 1.178.000,00 2.536.000,00 (1.358.000,00) (53,55)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 1.178.000,00 2.536.000,00 (1.358.000,00) (53,55)

23. Badan Penelitian dan Pengembangan

Persediaan Bahan Pakai Habis 0,00 0,00

- Alat Tulis Kantor 325.000,00 280.000,00 45.000,00 16,07

- Dokumen/Administrasi Tender 125.000,00 50.000,00 75.000,00 150,00

- Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 0,00 28.400,00 (28.400,00) (100,00)

Jumlah 450.000,00 358.400,00 91.600,00 25,56

Persediaan Bahan/Material

- Bahan Kimia 0,00 8.850.000,00 (8.850.000,00) (100,00)

Jumlah 0,00 8.850.000,00 (8.850.000,00) (100,00)

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 450.000,00 9.208.400,00 (8.758.400,00) (95,11)

24. Dinas Kepemudaan, OR, & Par.

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 560.000,00 184.000,00 376.000,00 204,35

- Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 1.317.500,00 0,00 1.317.500,00 100,00

- Perlengkapan Rumah Tangga 0,00 360.000,00 (360.000,00) (100,00)

Jumlah 1.877.500,00 544.000,00 1.333.500,00 245,13

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 1.877.500,00 544.000,00 1.333.500,00 245,13

25. Dinas Perikanan

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 348.000,00 265.000,00 83.000,00 31,32

Jumlah 348.000,00 265.000,00 83.000,00 31,32

Persediaan Bahan/Material

Hal. 133

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

- Bahan obat-obatan 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 348.000,00 265.000,00 83.000,00 31,32

26. RSUD Alimuddin Umar

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 671.000,00 268.000,00 403.000,00 150,37

- Dokumen/Administrasi Tender 37.089.250,00 5.212.000,00 31.877.250,00 611,61

- Alat listrik dan elektronik 1.994.000,00 270.000,00 1.724.000,00 638,52

- Perangko, materai, benda pos lain 300.000,00 45.000,00 255.000,00 566,67

- Peralatan kebersihan dan bahan pembersih 5.783.200,00 194.000,00 5.589.200,00 2.881,03

- Bahan Bakar Minyak/Gas 1.205.250,00 840.000,00 365.250,00 43,48

- Isi tabung Pemadam Kebakaran 0,00 660.000,00 (660.000,00) (100,00)

- Isi tabung gas 7.495.000,00 7.000.000,00 495.000,00 7,07

- Perlengkapan Rumah Tangga 393.398,00 639.580,00 (246.182,00) (38,49)

Jumlah 54.931.098,00 15.128.580,00 39.802.518,00 263,09

Persediaan Bahan/Material

- Bahan obat-obatan 2.519.971.482,00 1.903.676.716,00 616.294.766,00 32,37

- Bahan Makanan Pokok 3.747.830,00 5.000.250,00 (1.252.420,00) (25,05)

Jumlah 2.523.719.312,00 1.908.676.966,00 615.042.346,00 32,22

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 2.578.650.410,00 1.923.805.546,00 654.844.864,00 34,04

27. Kantor Kesbangpol

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 315.000,00 310.000,00 5.000,00 1,61

- Perangko, materai, benda pos lainnya 0,00 27.000,00 (27.000,00) (100,00)

Jumlah 315.000,00 337.000,00 (22.000,00) (6,53)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 315.000,00 337.000,00 (22.000,00) (6,53)

28. Kantor Satpol PP

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 165.000,00 220.000,00 (55.000,00) (25,00)

- Dokumen/administrasi tender 50.000,00 50.000,00 0,00 0,00

Jumlah 215.000,00 270.000,00 (55.000,00) (20,37)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 215.000,00 270.000,00 (55.000,00) (20,37)

29. Dinas Penanaman Modal, PTSP, Naker

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 110.000,00 110.000,00 0,00 0,00

- Dokumen/Administrasi Tender 30.807.500,00 3.187.400,00 27.620.100,00 866,54

Jumlah 30.917.500,00 3.297.400,00 27.620.100,00 837,63

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 30.917.500,00 3.297.400,00 27.620.100,00 837,63

30. Kec. Sumberjaya

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 415.000,00 560.000,00 (145.000,00) (25,89)

Jumlah 415.000,00 560.000,00 (145.000,00) (25,89)

Hal. 134

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 415.000,00 560.000,00 (145.000,00) (25,89)

31. Kec. Way Tenong

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 76.000,00 187.000,00 (111.000,00) (59,36)

Jumlah 76.000,00 187.000,00 (111.000,00) (59,36)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 76.000,00 187.000,00 (111.000,00) (59,36)

32. Kec. Sekincau

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 160.000,00 145.000,00 15.000,00 10,34

Jumlah 160.000,00 145.000,00 15.000,00 10,34

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 160.000,00 145.000,00 15.000,00 10,34

33. Kec. Belalau

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 110.000,00 210.000,00 (100.000,00) (47,62)

- Perangko, materai, dan benda pos lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 110.000,00 210.000,00 (100.000,00) (47,62)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 110.000,00 210.000,00 (100.000,00) (47,62)

34. Kec. Batu Brak

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 105.000,00 105.000,00 0,00 0,00

Jumlah 105.000,00 105.000,00 0,00 0,00

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 105.000,00 105.000,00 0,00 0,00

35. Kec. Balik Bukit

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 865.000,00 782.000,00 83.000,00 10,61

- Perangko, materai, dan benda pos lainnya 90.000,00 150.000,00 (60.000,00) (40,00)

- Persediaan Alat Listrik & Electric 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 955.000,00 932.000,00 23.000,00 2,47

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 955.000,00 932.000,00 23.000,00 2,47

36. Kec. Sukau

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 235.000,00 259.000,00 (24.000,00) (9,27)

Jumlah 235.000,00 259.000,00 (24.000,00) (9,27)

Persediaan Bahan/Material

Hal. 135

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 235.000,00 259.000,00 (24.000,00) (9,27)

37. Kec. Suoh

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 55.000,00 1.074.000,00 (1.019.000,00) (94,88)

- Dokumen/ Adm. Tender 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 55.000,00 1.074.000,00 (1.019.000,00) (94,88)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 55.000,00 1.074.000,00 (1.019.000,00) (94,88)

38. Kec. Gedung Surian

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 200.000,00 158.000,00 42.000,00 26,58

Jumlah 200.000,00 158.000,00 42.000,00 26,58

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 200.000,00 158.000,00 42.000,00 26,58

39. Kec. Kebun Tebu

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 265.000,00 267.000,00 (2.000,00) (0,75)

Jumlah 265.000,00 267.000,00 (2.000,00) (0,75)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 265.000,00 267.000,00 (2.000,00) (0,75)

40. Kec. Air Hitam

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 150.000,00 255.000,00 (105.000,00) (41,18)

Jumlah 150.000,00 255.000,00 (105.000,00) (41,18)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 150.000,00 255.000,00 (105.000,00) (41,18)

41. Kec. Pagar Dewa

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 36.000,00 235.000,00 (199.000,00) (84,68)

- Alat Listrik dan Elektronik 0,00 0,00 0,00 0,00

- Bahan Bakar Minyak/Gas 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 36.000,00 235.000,00 (199.000,00) (84,68)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 36.000,00 235.000,00 (199.000,00) (84,68)

42. Kec.Batu Ketulis

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 345.000,00 184.000,00 161.000,00 87,50

Jumlah 345.000,00 184.000,00 161.000,00 87,50

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Hal. 136

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 345.000,00 184.000,00 161.000,00 87,50

43. Kec. Bandar Negeri Suoh

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 560.000,00 165.000,00 395.000,00 239,39

Jumlah 560.000,00 165.000,00 395.000,00 239,39

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 560.000,00 165.000,00 395.000,00 239,39

44. Kec. Lumbok Seminung

Persediaan Bahan Pakai Habis

- Alat Tulis Kantor 135.000,00 190.000,00 (55.000,00) (28,95)

Jumlah 135.000,00 190.000,00 (55.000,00) (28,95)

Persediaan Bahan/Material

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Persediaan Barang Lainnya

Jumlah 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah Keseluruhan 135.000,00 190.000,0 (55.000,00) (28,95)

JUMLAH TOTAL 12.153.266.154,00 12.057.271.042,00 95.995.112,00 0,80

5.3.1.2. INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti

bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuan

pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Investasi pemerintah daerah diklasifikasikan menjadi dua yaitu investasi jangka pendek

dan jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan

dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang dan merupakan

kelompok aset lancar. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk

dimiliki selama lebih dari 12 (dua belas) bulan dan merupakan kelompok aset non lancar.

Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu nonpermanen

dan permanen.

Nilai Investasi Jangka Panjang Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020 sebesar

Rp39.151.070.830,09 mengalami peningkatan sebesar Rp4.783.041.613,46 atau 13,92%

dari Tahun 2019 sebesar Rp34.368.029.216,63 yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 111. Investasi Jangka Panjang Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31Desember 2020

(Rp)

31Desember2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. Investasi Non Permanen Bruto 1.318.613.500,00 1.318.613.500,00 0,00 0,00

Penyisihan Investasi Non Permanen (920.650.296,80) (846.976.974,10) (73.673.322,70) 8,70

Investasi Non Permanen Netto 397.963.203,20 471.636.525,90 (73.673.322,70) (15,62)

2. Investasi Permanen 38.753.107.626,89 33.896.392.690,73 4.856.714.936,16 14,33

Jumlah 39.151.070.830,09 34.368.029.216,63 4.783.041.613,46 13,92

Hal. 137

5.3.1.2.1. INVESTASI NON PERMANEN

5.3.1.2.1.1. Investasi Non Permanen Dana Bergulir

Investasi Non Permanen – Dana Bergulir adalah dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah kelompok pembiayaan, diperuntukkan bagi pemberdayaan

ekonomi masyarakat yang dimanfaatkan secara bergulir. Adapun maksud dan tujuan dari

penyediaan dan pengelolaan Dana Bergulir adalah untuk meningkatkan kemampuan

kewirausahaan masyarakat, meningkatkan perekonomian masyarakat, dan menciptakan

lapangan kerja. Pengelolaan dana bergulir dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan (Dinas Koperasi, UKM, Perindag) untuk periode Tahun

2003 sampai dengan Tahun 2009, dan UPT BLUD Dana Bergulir dibawah koordinasi

Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan untuk periode Tahun 2010 sampai

dengan Tahun 2020.

Saldo Investasi Non Permanen bersih per 31 Desember 2020 sebesar Rp397.963.203,20

mengalami penurunan sebesar (Rp73.673.322,70) atau (15,62%) dibandingkan Tahun

2019 sebesar Rp471.636.525,90 dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 112. Investasi Non Permanen Dana Bergulir Netto Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. Dana Bergulir Bruto 1.318.613.500,00 1.318.613.500,00 0,00 0,00

2. Penyisihan Dana Dana Bergulir (920.650.296,80) (846.976.974,10) (73.673.322,70) 8,70

Dana Bergulir Netto 397.963.203,20 471.636.525,90 (73.673.322,70) (15,62)

Saldo investasi non permanen lainnya per 31 Desember 2020 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 113. Rincian Investasi Non Permanen Dana Bergulir Per 31 Desember 2020 dan 2019

No URAIAN Tahun 2020 Tahun 2019 KETERANGAN

1. APBD TA. 2003 400.000.000,00 400.000.000,00 SK Bupati No. B/125/KPTS/IV.09/2003

2. APBD TA. 2004 300.000.000,00 300.000.000,00 SK Bupati No. B/219/KPTS/IV.09/2004

3. APBD TA. 2005 305.000.000,00 305.000.000,00 SK Bupati No. B/206/KPTS/IV.09/2005

4. APBD TA. 2006 250.000.000,00 250.000.000,00 SK Bupati No. B/273/KPTS/IV.09/11/2006

5. APBD TA. 2007 260.000.000,00 260.000.000,00 SK Bupati No. B/288/KPTS/IV.09/XII/2007

6. Jumlah ( 1 s.d. 5 ) 1.515.000.000,00 1.515.000.000,00

7. Dialihkan ke Kab. Pesisir Barat (196.386.500,00) (196.386.500,00) SK Bupati No. B/433/KPTS/II.14/2014

8. Dana Bergulir Bruto (6 – 7) 1.318.613.500,00 1.318.613.500,00

9. Penyisihan Piutang Tahun 2020 & 2019 (920.650.296,80) (846.976.974,10)

10. Dana Bergulir Netto (8 – 9) 397.963.203,20 471.636.525,90

Investasi Non Permanen per 31 Desember 2020 berupa dana bergulir bruto sebesar

Rp1.318.613.500,00 dapat dijelasakan pada tabel berikut.

Tabel 114. Rincian Investasi Non Permanen Dana Bergulir Bruto Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. Pengguliran Dana APBD TA 2003 s.d TA 2007 1.515.000.000,00 1.515.000.000,00 0,00 0,00

2. Piutang yang dialihkan ke Kab. Pesisir Barat (196.386.500,00) (196.386.500,00) 0,00 0,00

Jumlah 1.318.613.500,00 1.318.613.500,00 0,00 0,00

Hal. 138

Penyisihan Dana Bergulir

Saldo penyisihan Dana Bergulir Tak Tertagih per 31 Desember 2020 dan 2019 masing-

masing sebesar Rp920.650.296,80 dan Rp846.976.974,10, sehingga nilai bersih (netto)

Dana Bergulir per 31 Desember 2020 dan 2019 menjadi sebesar Rp397.963.203,20 dan

Rp471.636.525,90. Adapun daftar umur Piutang Dana Bergulir dan Penyisihan Dana

Bergulir Tak Tertagih berdasarkan dana yang masih ada di pemanfaat disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 115. Rekapitulasi Penyisihan Dana Bergulir Tak Tertagih dan Kas Per 31 Desember 2020

No Uraian Lancar dan

Kurang Lancar Diragukan

Macet dan

Bermasalah

Jumlah Per

31 Desember 2020

1 Piutang Dana Bergulir UPT BLUD

Dana Bergulir

211.171.325,00 102.880.668,00 856.993.030,00 1.171.045.023,00

2 Kas Dana Bergulir 147.568.477,00 0,00 0,00 147.568.477,00

3 Nilai Dana Bergulir (1+2) 358.739.802,00 102.880.668,00 856.993.030,00 1.318.613.500,00

4 Penyisihan Piutang 12.216.932,80 51.440.334,00 856.993.030,00 920.650.296,80

Nilai Bersih Piutang ( 3 - 4 ) 346.522.869,20 51.440.334,00 0,00 397.963.203,20

Dari data diatas terdapat penyisihan dana bergulir sebesar Rp920.650.296,80 yang harus

ditagih oleh UPT BLUD Dinas Koperasi, UKM, Perindag. Adapun dana bergulir netto

sebesar Rp397.963.203,20 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 116. Rincian Investasi Non Permanen Netto Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. Kas di RK Bank Lampung 147.568.477,00 128.399.807,00 19.168.670,00 14,93

2. Piutang Pokok Lancar 169.103.794,30 260.636.623,00 (91.532.828,70) (35,12)

3. Piutang Pokok Kurang Lancar 29.850.597,90 21.629.097,90 8.221.500,00 38,01

4. Piutang Pokok Diragukan 51.440.334,00 60.970.998,00 (9.530.664,00) (15,63)

Jumlah 397.963.203,20 471.636.525,90 (73.673.322,70) (15,62)

Pada Neraca ditampilkan dana bergulir senilai bersih sesuai dengan Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat BAB VI Akuntansi Dana Bergulir paragraf 18

menyatakan bahwa secara periodik Pemerintah Kabupaten Lampung Barat harus

melakukan penyesuaian terhadap dana bergulir sehingga nilai dana bergulir yang tercatat

di neraca menggambarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value) serta

sesuai dengan PP 71 Tahun 2010 Lampiran I.07 PSAP 06-06 Paragraf 29 menyatakan

bahwa investasi nonpermanen yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan

perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan. Walaupun penyajian

pada Neraca adalah sebesar nilai bersih, tetapi tidak mengurangi kewajiban UPT BLUD

UMKM Dinas Koperasi, UKM, Perindag untuk menagih sebesar Rp920.650.296,80

penyisihan piutang lancar, diragukan dan macet, tersebut.

5.3.1.2.2. INVESTASI PERMANEN (Penyertaan Modal Pemerintah Daerah)

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah daerah dapat

membentuk perusahaan daerah yang asetnya dikelola secara terpisah.

Hal. 139

Pada pembentukan perusahaan daerah dinyatakan dalam akta pendirian perusahaan yang

selanjutnya pemerintah menyertakan modalnya yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.

Penyertaan modal pemerintah menggambarkan jumlah yang disetorkan oleh pemerintah

kedalam penyertaan modal pada perusahaan negara/ daerah. Suatu perusahaan dapat

disebut sebagai perusahaan daerah jika pemerintah daerah memiliki mayoritas atau lebih

dari 51% saham perusahaan dimaksud. Nilai penyertaan modal pemerintah daerah dapat

diketahui dari peraturan daerah, akta pendirian perusahaan dan perubahannya, serta bukti

setoran modal yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah.

Penilaian investasi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dilakukan dengan 2 metode

yaitu:

1. Metode Biaya (Cost Method)

Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar harga perolehan.

Penghasilan atas investasi tersebut berupa dividen, diakui sebesar bagian hasil yang

diterima dan tidak mempengaruhi pencatatan nilai investasi pada badan usaha/ badan

hukum terkait di Neraca Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

2. Metode Ekuitas (Equity Method)

Dengan menggunakan metode ekuitas, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan, dan ditambah atau dikurangi sebesar

laba atau rugi yang diumumkan oleh perusahaan setelah tanggal perolehan. Bagian

laba berupa deviden, kecuali deviden dalam bentuk saham, yang diterima Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat akan mengurangi nilai investasi pada badan usaha/ badan

hukum terkait di Neraca Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

Berikut nilai investasi permanen per 31 Desember 2020 sebesar Rp38.753.107.626,89

mengalami peningkatan sebesar Rp4.856.714.936,16 atau 14,33% dari Tahun 2019 sebesar

Rp33.896.392.690,73 dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 117. Investasi Permanen Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. PDAM Limau Kunci 6.360.548.124,88 6.216.262.353,25 144.285.771,63 2,32

2. PD Pesagi Mandiri Perkasa 9.064.551.400,90 9.220.299.368,69 (155.747.967,79) (1,69)

3. BPRS Lampung Barat 8.620.288.101,11 7.752.110.561,79 868.177.539,32 11,20

4. PT Bank Lampung 14.707.720.000,00 10.707.720.407,00 3.999.999.593,00 37,36

Jumlah 38.753.107.626,89 33.896.392.690,73 4.856.714.936,16 14,33

Berikut adalah tabel mengenai jumlah penyertaan yang diberikan, tingkat pengendalian dan

metode penilaian.

Tabel 118. Jumlah Penyertaan, Tingkat Pengendalian dan Metode Penilaian Investasi Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian Metode

Penilaian

Nilai Investasi Per 31 Des 2020

(Rp) dan Prosentase Kepemilikan

Nilai Investasi Per 31 Des 2019

(Rp) dan Prosentase Kepemilikan Ket.

(Rp) % (Rp) %

1 PDAM Limau Kunci Ekuitas 6.360.548.124,88 76,70 6.216.262.353,25 76,96 Audited

2 PD Pesagi Mandiri Perkasa Ekuitas 9.064.551.400,90 100,00 9.220.299.368,69 100,00 Audited

3 BPRS Lampung Barat Ekuitas 8.620.288.101,11 94,28 7.752.110.561,79 94,28 Audited

4 PT. Bank Lampung Biaya (Cost) 14.707.720.000,00 4,34 10.707.720.407,00 4,41 -

Jumlah 38.753.107.626,89 - 33.896.392.690,73 -

Hal. 140

Untuk lebih rinci terhadap investasi permanen Kabupaten Lampung Barat, dapat dijelaskan

pada uraian dibawah ini:

5.3.1.2.2.1.1. PDAM LIMAU KUNCI

Berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pembentukan PDAM Kabupaten Daerah

Tingkat II Lampung Barat Pasal 10 ayat (1) PDAM sebagai perusahaan milik pemerintah

daerah adalah suatu alat kelengkapan otonomi daerah. Penyertaan tersebut dicatat sebesar

investasi awal yaitu seluruh peralihan aset Badan Pengelola Air Minum Kabupaten Daerah

Tingkat II Lampung Barat ditambah dengan penyetoran dana/modal serta ditambah atau

dikurangi sebesar perubahan yang terjadi pada ekuitas dana PDAM itu sendiri (metode

ekuitas). Metode ekuitas mengakui bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham yang

diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah dan tidak dilaporkan

sebagai pendapatan, selain itu bila kenaikan ekuitas karena penerimaan hibah, bantuan

atau donasi akan menambah nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai

investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah,

misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset

tetap.

Nilai penyertaan pada Neraca PDAM Limau Kunci per 31 Desember 2020 dan 2019 pada

tabel berikut.

Tabel 119. Nilai Penyertaan pada PDAM Limau KunciPer 31 Desember 2020 dan 2019

Uraian Tahun 2019 Mutasi Penambahan

Tahun 2020 (Rp)

Tahun 2020

Nilai Penyertaan % Nilai Penyertaan %

Pemerintah Pusat 3.802.964.050,00 25,27 0,00 3.802.964.050,00 25,27

Pemprov Lampung 220.413.600,00 1,46 0,00 220.413.600,00 1,46

Pemda Lampung Barat 11.017.675.906,00 73,22 0,00 11.017.675.906,00 73,22

Pemda Lampung Utara 7.219.556,00 0,05 0,00 7.219.556,00 0,05

Jumlah 15.048.273.112,00 100,00 0,00 15.048.273.112,00 100,00

Posisi ekuitas pada Neraca PDAM Limau Kunci per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat

dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 120. Posisi Nilai Ekuitas pada PDAM Limau KunciPer 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian Nilai Penyertaan

s.d. Tahun 2019

Muasi Tambah/ (Kurang) Tahun 2020 Nilai

Ekuitas Netto

Tahun 2020

Tambahan

Penyertaan

Modal

Laba/ (Rugi) Ditahan

Thn Lalu

Pembagian

Deviden

Laba/

(Rugi) Tahun

Berjalan

1 Pemerintah Pusat 3.802.964.050,00 0,00 (2.048.040.848,56) 0,00 67.755.728,13 1.822.678.929,57

2 Pemprov Lampung 220.413.600,00 0,00 (118.701.110,63) 0,00 3.927.011,60 105.639.500,97

3 Pemda Lampung Barat 11.017.675.906,00 0,00 (4.801.413.552,75) (52.011.286,00) 196.297.057,63 6.360.548.124,88

4 Pemda Lampung Utara 7.219.556,00 0,00 (3.888.005,62) 0,00 128.627,64 3.460.178,02

Jumlah 15.048.273.112,00 0,00 (6.972.043.517,56) (52.011.286,00) 268.108.425,00 8.292.326.733,44

Dalam Laporan Keuangan PDAM Limau Kunci (Audited) Tahun Buku 2020 disajikan laba

yang belum dibagikan (akumulasi kerugian) sebesar (Rp4.657.127.781,12) dan Laba tahun

berjalan sebesar Rp196.297.057,63 serta penyertaan Kabupaten Lampung Barat sebesar

Rp11.017.675.906,00. Berdasarkan Laporan Keuangan PDAM Limau Kunci (Audited)

Laba/(rugi) ditahan s.d. tahun lalu, laba/(rugi) tahun berjalan serta modal akhir Audited

Tahun Buku 2020 terlihat pada tabel berikut.

Hal. 141

Tabel 121. Proporsi Nilai Penyertaan, Laba ditahan, dan Modal Bersih Akhir PDAM Limau Kunci Per 31 Desember 2020

Uraian

Nilai Penyertaan

s.d. 31 Des 2019

Laba/ (Rugi) Ditahan

s.d. 31 Desember 2020

Modal Bersih Akhir

Per 31 Des 2020

(Rp) (Rp) % (Rp) %

Pemerintah Pusat 3.802.964.050,00 (1.980.285.120,43) 29,31 1.822.678.929,57 21,98

Pemprov Lampung 220.413.600,00 (114.774.099,03) 1,70 105.639.500,97 1,28

Pemda Lampung Barat 11.017.675.906,00 (4.657.127.781,12) 68,93 6.360.548.124,88 76,70

Pemda Lampung Utara 7.219.556,00 (3.759.377,98) 0,06 3.460.178,02 0,04

Jumlah 15.048.273.112,00 (6.755.946.378,56) 100,00 8.292.326.733,44 100,00

5.3.1.2.2.1.2. PD. PESAGI MANDIRI PERKASA

Rincian penyertaan modal pada PD Pesagi Mandiri Perkasa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 122. Penyertaan Modal pada PD Pesagi Mandiri Perkasa Per 31 Desember 2019 dan 2020

Uraian

Tahun 2019 Mutasi Penambahan/

(Pengurangan)Tahun

2020 (Rp)

Tahun 2020

Nilai Penyertaan

(Rp) (%)

Nilai Penyertaan

(Rp) (%)

Pemda Lampung Barat 10.633.729.000,00 100,00 0,00 10.633.729.000,00 100,00

Jumlah 10.633.729.000,00 100,00 0,00 10.633.729.000,00 100,00

Posisi ekuitas pada Neraca PD Pesagi Mandiri Perkasa per 31 Desember 2020 pada tabel

berikut.

Tabel 123. Posisi Nilai Ekuitas pada PD Pesagi Mandiri Perkasa Per 31 Desember 2019 dan 2020

No Uraian Nilai Penyertaan

s.d. Tahun 2019

Mutasi Tambah/ (Kurang) Tahun 2018 Nilai Bersih

Ekuitas Tahun 2020

Penambahan/ Pengurangan

Penyertaan Modal

Laba/ (Rugi) Ditahan

Tahun Lalu

Laba/ (Rugi) Tahun Berjalan dan Koreksi

Laba Thn Lalu

1 Pemda Lambar 10.633.729.000,00 0,00 (1.413.429.631,31) (155.747.967,79) 9.064.551.400,90

Jumlah 10.633.729.000,00 0,00 (1.413.429.631,31) (155.747.967,79) 9.064.551.400,90

Dalam Laporan Keuangan PD Pesagi Mandiri Perkasa Audited Tahun Buku 2020 disajikan

laba yang belum dibagikan (akumulasi kerugian) sebesar (Rp1.413.429.631,31) dan rugi

tahun berjalan sebesar (Rp155.747.967,79) serta koreksi laba ditahan sebesar Rp0,00.

Proporsi nilai penyertaan, laba/(rugi) ditahan s.d. tahun lalu, laba/(rugi) tahun berjalan serta

modal akhir tahun 2020 Audited terlihat pada tabel berikut.

Tabel 124. Proporsi Nilai Penyertaan, Rugi dan Laba serta Modal Akhir PD Pesagi Mandiri Perkasa Per 31 Desember 2020

Uraian

Nilai Penyertaan

Per 31 Desember 2020

(Rp)

Laba/ (Rugi) Ditahan

s.d. 31 Desember 2019

Laba/ (Rugi)

Tahun Berjalan& Koreksi

Modal Bersih

Akhir Per 31 Des

2019 (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%)

Pemda Lampung Barat 10.633.729.000,00 (1.413.429.631,31) 100,00 (155.747.967,79) 100,00 9.064.551.400,90

Jumlah 10.633.729.000,00 (1.413.429.631,31) 100,00 (155.747.967,79) 100,00 9.064.551.400,90

5.3.1.2.2.1.3. PT. BPRS LAMPUNG BARAT

PT BPRS Lampung Barat merupakan BUMD yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Nomor 07 Tahun 2010 Pendirian PT BPRS Lampung Barat berdasarkan pada Akta

Pendirian Nomor 05 tanggal 30 Desember 2014 Jumlah penyertaan modal awal pemerintah

Hal. 142

daerah sebesar Rp3.650.000.000,00 atau 91,25%; pada TA. 2017 sesuai dengan Perda

Nomor 11 Tahun 2016 tanggal 20 Desember 2016 modal pemerintah Kabupaten Lampung

Barat di tambah sebesar Rp1.000.000.000,00 atau 93,00%, dan pada TA. 2018 sesuai Perda

Nomor 8 Tahun 2018 tanggal 17 Desember 2018 modal Pemerintah Kabupaten Lampung

Barat ditambah sebesar Rp1.000.000.000,00 atau 94,17%; pada Tahun Anggaran 2019 dan

2020 tidak ada penambahan penyertaan modal sehingga kepemilikan nilai investasi

Kabupaten Lampung Barat sebesar Rp5.650.000.000,00 atau 94,17%.

Berdasarkan Laporan Keuangan Tahun Buku 2020 Audited PT BPRS, tanggal 15 Januari

2021 diketahui bahwa komposisi penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

kepada BPRS Lampung Barat dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 125. Penyertaan Modal pada PT BPRS Lampung Barat Per 31 Desember 2019 dan 2020

Uraian

Tahun 2019 Mutasi Penambahan

Tahun 2020 (Rp)

Tahun 2020

Nilai penyertaan

(Rp) %

Nilai penyertaan

(Rp) %

Pemda Lampung Barat 5.650.000.000,00 94,17 0,00 5.650.000.000,00 94,17

Dra. Helwiati Komala Dewi 235.000.000,00 3,92 0,00 235.000.000,00 3,92

Drs. Dimyati Amin 100.000.000,00 1,66 0,00 100.000.000,00 1,66

Ir. Mulyadi Irsan 15.000.000,00 0,25 0,00 15.000.000,00 0,25

Jumlah 6.000.000.000,00 100,00 0,00 6.000.000.000,00 100,00

Posisi ekuitas pada Neraca BPRS Lampung Barat per 31 Desember 2020 pada tabel berikut.

Tabel 126. Posisi Nilai Ekuitas pada PT BPRS Lampung Barat Per 31 Desember 2019 dan 2020

No Uraian Nilai Penyertaan

s.d. Tahun 2019

Mutasi Tambah/ (Kurang) Tahun 2020 Nilai Ekuitas

Netto

Tahun 2020

Pemakaian

Cadangan

Laba/ (Rugi)

Ditahan Tahun

Lalu

Pembagian

Deviden

Laba/ (Rugi)

Tahun Berjalan

1 Pemda Lampung Barat 5.650.000.000,00 (361.760.549,40) 2.102.110.561,79 (786.693.043,82) 2.016.631.132,54 8.620.288.101,11

2 Dra. Helwiati Komala Dewi 235.000.000,00 (15.046.677,72) 80.218.431,62 (32.720.861,11) 83.877.578,08 351.328.470,87

3 Drs. Dimyati Amin 100.000.000,00 (6.402.841,58) 34.135.502,38 (13.923.770,69) 35.692.586,42 149.501.476,53

4 Ir. Mulyadi Irsan 15.000.000,00 (960.426,24) 5.120.325,37 (2.088.565,60) 5.353.887,96 22.425.221,49

Jumlah 6.000.000.000,00 (384.170.494,94) 2.221.584.821,16 (835.426.241,22) 2.141.555.185,00 9.143.543.270,00

Tabel 127. Proporsi Nilai Penyertaan, Rugi dan Laba serta Modal Akhir PT BPRS

Lampung Barat Per 31 Desember 2020

Uraian

Nilai penyertaan

s.d. 31 Des 2020

(Rp)

Laba/ (Rugi)

Ditahan

s.d. 31 Des 2019

Pembagian

Deviden

& Pemakaian

Cadangan

Laba/ (Rugi) Tahun

Berjalan

Modal Akhir Netto

s.d. 31 Des 2020

(Rp)

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (%)

Pemda Lampung Barat 5.650.000.000,00 2.102.110.561,79 (1.148.453.593,22) 2.016.631.132,54 8.620.288.101,11 94,28

Dra. Helwiati Komala Dewi 235.000.000,00 80.218.431,62 (47.767.538,83) 83.877.578,08 351.328.470,87 3,84

Drs. Dimyati Amin 100.000.000,00 34.135.502,38 (20.326.612,27) 35.692.586,42 149.501.476,53 1,63

Ir. Mulyadi Irsan 15.000.000,00 5.120.325,37 (3.048.991,84) 5.353.887,96 22.425.221,49 0,25

Jumlah 6.000.000.000,00 2.221.584.821,16 (1.219.596.736,16) 2.141.555.185,00 9.143.543.270,00 100,00

Hal. 143

5.3.1.2.2.1.4. PT. BANK LAMPUNG

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyertaan Modal pada PT

Bank Lampung tanggal 17 Desember 2018 Pasal 5 (1) bahwa Penyertaan Modal Daerah

pada PT Bank Lampung sebesar Rp12.500.000.000,00, Pasal 5 (2) Besaran penyertaan

modal setiap tahunnya akan dituangkan dalam Perda tentang APBD setiap tahun anggaran,

yang disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah, pada TA 2018 dan TA 2019 telah

disetor tambahan modal @Rp500.000.000,00 serta TA 2020 sebesar Rp4.000.000.000,00

sehingga sampai dengan 31 Des 2020 masih terdapat sisa penyertaan modal yang belum

disetor sebesar Rp7.500.000.000,00. Pada TA 2020 PT Bank Lampung telah

mengembalikan modal lainya sebesar Rp407,00 ke RKUD Kabupaten Lampung Barat,

sehingga penyertaan modal Per 31 Desember 2020 sebesar Rp14.707.720.000,00.

Berikut rincian saham yang telah diterbitkan oleh PT Bank Lampung disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 128. Rincian Bukti Saham pada PT Bank Lampung Per 31 Desember 2020

No Uraian Tanggal Terbit Jumlah

Lembar Rp

1. A. 1849984 s.d. 1897332 10 Januari 2000 47.349 473.490.000,00

2. A. 2326108 s.d. 2343883 31 Januari 2001 17.776 177.760.000,00

3. A. 2620283 s.d. 2635738 30 Januari 2003 15.456 154.560.000,00

4. A. 4500728 s.d. 4515342 31 Desember 2004 14.615 146.150.000,00

5. A. 6193181 s.d. 6221694 7 Juni 2005 28.514 285.140.000,00

6. A. 6750395 s.d. 6827598 28 April 2006 77.204 772.040.000,00

7. A. 8997299 s.d. 9079698 27 Juni 2007 82.400 824.000.000,00

8. A. 11153699 s.d. 11249698 30 Mei 2008 96.000 960.000.000,00

9. A. 12757786 s.d. 12798571 10 Juni 2009 40.786 407.860.000,00

10. A. 12982081 s.d. 13082752 3 Agustus 2011 100.672 1.006.720.000,00

11. A. 13670153 s.d. 13770152 30 November 2011 100.000 1.000.000.000,00

12. A. 14691213 s.d. 14791212 31 Desember 2014 100.000 1.000.000.000,00

13. A. 16075213 s.d. 16175212 31 Desember 2014 100.000 1.000.000.000,00

14. A. 17374487 s.d. 17424486 31 Desember 2015 50.000 500.000.000,00

15. A. 19809763 s.d. 19859762 31 Desember 2016 50.000 500.000.000,00

16. A. 20309763 s.d. 20359762 06 Juli 2017 50.000 500.000.000,00

17. A. 22481688 s.d. 22531687 31 Desember 2018 50.000 500.000.000,00

18. A. 24031688 s.d. 24081687 31 Desember 2019 50.000 500.000.000,00

19. 31 Desember 2020 400.000 4.000.000.000,00

Jumlah 1.470.772 14.707.720.000,00

Hal. 144

5.3.1.3. ASET TETAP

Aset Tetap menggambarkan jumlah dan nilai perolehan Aset Tetap yang dimiliki/ dikuasai

oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020 dan 2019. Perolehan

Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Lampung Barat berasal dari kapitalisasi belanja modal

dan/atau belanja lainnya yang diatribusikan dalam nilai Aset Tetap tahun anggaran

berkenaan. Aset Tetap merupakan aset berwujud dan mempunyai masa manfaat lebih dari

12 (dua belas) bulan, dan digunakan dalam kegiatan operasional. Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat Tahun Anggaran 2020 belum menerapkan Permendagri No 108 tahun 2016

tentang penggolongan dan kodefikasi barang milik daerah.

Saldo Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020 adalah

sebesar Rp3.614.790.695.716,92 mengalami kenaikan sebesar Rp372.450.089.284,00 atau

11,49% dari saldo aset tetap per 31 Desember 2019 sebesar Rp3.242.340.606.432,92

dengan rincian mutasi Aset Tetap selama tahun anggaran 2020 sebagaimana disajikan pada

tabel berikut.

Tabel 129. Rincian Mutasi Aset Tetap Tahun 2020

Uraian 31 Desember 2019

(Rp)

Mutasi 31 Desember 2020

(Rp) Tambah Kurang

1. Tanah 264.118.084.583,00 235.070.435.200,00 3.557.565.200,00 495.630.954.583,00

2. Peralatan dan Mesin 354.265.399.817,12 49.001.542.692,00 5.044.315.257,00 398.222.627.252,12

3. Gedung dan Bangunan 764.550.589.298,54 44.114.417.977,00 6.944.241.897,00 801.720.765.378,54

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.791.532.901.938,87 53.665.993.846,00 7.000.000,00 1.845.191.895.784,87

5. Aset Tetap Lainnya 54.126.063.287,39 9.508.199.923,00 0,00 63.634.263.210,39

6. KDP 13.747.567.508,00 4.216.599.800,00 7.573.977.800,00 10.390.189.508,00

Jumlah 3.242.340.606.432,92 395.577.189.438,00 23.127.100.154,00 3.614.790.695.716,92

7. Akumulasi Penyusutan (1.095.916.389.948,00) (1.243.823.975.772,28)

Nilai Buku 2.146.424.216.484,92 2.370.966.719.944,64

Mutasi Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Lampung Barat selama tahun 2020, terdiri dari

(1) penambahan yang merupakan perolehan aset tetap melalui pelaksanaan program dan

kegiatan tahun 2020 dan perolehan lain yang sah seperti hibah, dan penerimaan fasilitas

umum, (2) pengurangan yang merupakan nilai Aset Tetap yang dihapuskan, (3) karena

perpindahan (reclass) antar SKPD dan antar jenis, dan (4) koreksi atas pencatatan Aset

Tetap sebelumnya.

Rincian Aset Tetap pada masing-masing SKPD Kabupaten Lampung Barat per 31

Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 130. Rincian Aset Tetap Per OPD Per 31 Desember 2020 dan 2019

Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

1. Sekretariat Daerah 151.386.672.059,67 151.905.397.909,67 (518.725.850,00) (0,34)

2. Sekretariat DPRD 17.669.726.704,02 16.641.022.504,02 1.028.704.200,00 6,18

3. Inspektorat 935.955.033,33 821.445.033,33 114.510.000,00 13,94

4. BPKD 8.494.157.088,00 8.273.027.088,00 221.130.000,00 2,67

5. BAPPEDA 3.688.312.975,00 3.436.938.975,00 251.374.000,00 7,31

6. Balitbang 7.169.358.261,00 6.908.007.261,00 261.351.000,00 3,78

7. BKPSDM 1.530.788.358,00 1.527.608.358,00 3.180.000,00 0,21

8. BPBD 14.522.196.067,00 14.060.895.630,00 461.300.437,00 3,28

9. Sat. Pol PP 12.018.495.339,00 11.909.521.089,00 108.974.250,00 0,92

10. Dinas Dikbud. 543.948.056.249,55 498.716.345.872,55 45.231.710.377,00 9,07

11. Dinas Kesehatan 215.679.221.673,48 192.512.103.371,48 23.167.118.302,00 12,03

Hal. 145

Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

12. Dinas PUPR 2.209.630.014.345,59 1.940.557.875.038,59 269.072.139.307,00 13,87

13. Disduk dan Capil 4.690.117.998,00 3.879.534.498,00 810.583.500,00 20,89

14. Dinas Kepemudaan OR &

Pariwisata

36.308.966.450,00 31.733.609.224,00 4.575.357.226,00 14,42

15. Diskop,UKM, Perindag 40.614.815.371,00 40.559.488.868,00 55.326.503,00 0,14

16. Dinas PP, KB, PP,&PA 12.558.835.880,00 11.616.999.100,00 941.836.780,00 8,11

17. Dinas Ket. Pangan 2.733.109.016,00 2.730.569.016,00 2.540.000,00 0,09

18. Dinas TPH 62.203.149.289,00 61.386.955.289,00 816.194.000,00 1,33

19. Dinas Bun & Nak 16.624.479.514,63 12.094.284.774,63 4.530.194.740,00 37,46

20. Dinas Perikanan 22.056.703.833,80 21.650.778.333,80 405.925.500,00 1,87

21. Dinas PMP 2.533.048.100,00 2.533.048.100,00 0,00 0,00

22. Dinas LH 52.859.772.565,72 51.448.527.815,72 1.411.244.750,00 2,74

23. Dinas PM, PTSP, & Naker 6.110.772.077,00 6.022.414.577,00 88.357.500,00 1,47

24. Dinas Sosial 3.442.595.689,00 3.320.795.689,00 121.800.000,00 3,67

25. Dinas Perhubungan 21.100.228.011,00 20.616.415.011,00 483.813.000,00 2,35

26. Dinas Kominfo 4.753.227.761,00 4.656.692.961,00 96.534.800,00 2,07

27. Dinas Perpus&Arsip 5.327.910.750,00 4.861.689.200,00 466.221.550,00 9,59

28. Kantor Kesbangpol 581.930.668,00 573.530.668,00 8.400.000,00 1,46

29. RSUD Liwa 99.507.705.679,77 82.980.451.956,77 16.527.253.723,00 19,92

30. Kec. Sumberjaya 4.636.523.992,00 3.977.998.742,00 658.525.250,00 16,55

31. Kec. Way Tenong 3.635.024.752,69 3.362.996.806,69 272.027.946,00 8,09

32. Kec. Sekincau 4.274.350.887,00 3.926.499.637,00 347.851.250,00 8,86

33. Kec. Belalau 1.140.025.100,00 1.239.825.100,00 (99.800.000,00) (8,05)

34. Kec. Batu Brak 1.403.627.200,00 1.536.521.637,00 (132.894.437,00) (8,65)

35. Kec. Balik Bukit 4.961.834.796,67 4.039.253.616,67 922.581.180,00 22,84

36. Kec. Sukau 801.577.894,00 917.289.394,00 (115.711.500,00) (12,61)

37. Kec. Suoh 1.801.447.800,00 1.833.307.800,00 (31.860.000,00) (1,74)

38. Kec. Gedung Surian 1.075.734.637,00 1.195.514.637,00 (119.780.000,00) (10,02)

39. Kec. Kebun Tebu 1.683.917.775,00 1.683.917.775,00 0,00 0,00

40. Kec. Air Hitam 1.683.340.775,00 1.683.340.775,00 0,00 0,00

41. Kec. Pagar Dewa 1.630.460.275,00 1.625.660.275,00 4.800.000,00 0,30

42. Kec.Batu Ketulis 1.905.111.525,00 1.905.111.525,00 0,00 0,00

43. Kec. BNS 1.674.511.975,00 1.674.511.975,00 0,00 0,00

44. Kec. Lumbok Seminung 1.802.883.525,00 1.802.883.525,00 0,00 0,00

Jumlah 3.614.790.695.716,92 3.242.340.606.432,92 372.450.089.284,00 11,49

Mutasi Aset Tetap Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 dapat dijelaskan pada tabel

berikut:

Tabel 131. Mutasi Aset Tetap Tahun 2020

Uraian Jumlah (Rp)

Saldo per 1 Januari 2020 3.242.340.606.432,92

Mutasi Tambah:

Belanja Modal 140.869.506.620,00

Belanja Lainnya 7.481.898.277,00

Penyelesaian KDP 4.827.873.800,00

Hibah 1.025.405.400,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 2 231.791.330.000,00

Mutasi OPD 12.999.570.220,00

Penghentian Aset 0,00

Jumlah Mutasi Tambah 398.995.584.317,00

Hal. 146

Uraian Jumlah (Rp)

Mutasi Kurang :

Belanja Modal Ekstra Countable 1.522.787.311,00

Belanja Modal Non Aset 563.832.544,00

Belanja Modal Aset Tak Berwujud 198.820.890,00

Belanja Modal Aset Lain-Lain 1.132.954.134,00

Hibah Non Aset 0,00

Penghapusan/KOreksi Pencatatan 0,00

Penghentian Aset 5.278.656.134,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 2 21.000.000,00

Penyelesaian KDP 4.827.873.800,00

Mutasi OPD 12.999.570.220,00

Jumlah Mutasi Kurang 26.545.495.033,00

Total Mutasi 372.450.089.284,00

Saldo per 31 Desember 2020 3.614.790.695.716,92

Akumulasi Penyusutan Per 31 Desember 2020 (1.243.823.975.772,28)

Nilai Buku Per 31 Desember 2020 2.370.966.719.944,64

Perubahan nilai aset tetap adalah sebesar Rp372.450.089.284,00 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Penambahan nilai aset sebesar Rp398.995.584.317,00 terdiri dari:

1. Realisasi belanja modal sebesar Rp140.869.506.620,00 terdapat pada hampir

seluruh OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, dengan rincian

sebagai berikut:

a. Belanja Modal Tanah sebesar Rp239.570.000,00

b. Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp40.257.850.195,00

c. Belanja Modal Bangunan dan Gedung sebesar Rp34.835.069.677,00

d. Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp51.783.051.346,00

e. Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebesar Rp8.833.108.723,00

f. Belanja Modal Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp1.502.461.800,00

g. Belanja Modal Aset Tak Berwujud sebesar Rp198.820.890,00

h. Belanja Modal Aset Lain-Lain sebesar Rp1.132.954.134,00

i. Belanja Modal non-aset sebesar Rp2.086.619.855,00

2. Realisasi belanja lainnya sebesar Rp7.481.898.277,00 berasal dari Belanja

Barang/Jasa dan Belanja Tidak Terduga penanganan Pandemi COVID-19, BOS

Affirmasai tahun 2019, BOS Kinerja Tahun 2020, dan Biaya Pemungutan Pajak

Bumi dan Bangunan, terdiri dari:

a. Belanja lainnya Peralatan dan Mesin sebesar Rp5.050.043.077,00

b. Belanja lainnya Gedung dan Bangunan sebesar Rp379.212.500,00

c. Belanja lainnya Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp1.377.551.500,00

d. Belanja lainnya Aset Tetap Lainnya sebesar Rp675.091.200,00

3. Penyelesaian KDP sebesar Rp4.827.873.800,00 terdiri dari:

a. Penyelesaian KDP Bangunan Gedung sebesar Rp4.322.482.800,00 terdiri dari

Bangunan Taman Kota sebesar Rp2.113.735.800,00 pada Dinas PUPR dan

Bangunan Sekolah Kopi sebesar Rp2.208.747.000,00 pada Dinas Perkebunan

dan Peternakan.

Hal. 147

b. Penyelesaian KDP Jalan dan Jembatan sebesar Rp264.000.000,00 berupa Jalan

Akses Sekolah Kopi pada Dinas Perkebunan dan Peternakan.

c. Penyelesaian KDP Bangunan Air/Irigasi sebesar Rp241.391.000,00 berupa

Bangunan Menara/Penampung Air pada Dinas Perkebunan dan Peternakan.

4. Hibah senilai Rp1.025.405.400,00 terdiri dari:

a. Peralatan dan Mesin sebesar Rp583.195.000,00

b. Gedung dan Bangunan sebesar Rp442.210.400,00

5. Reklasifikasi/koreksi 2 sebesar Rp231.791.330.000,00 terdiri dari:

a. Koreksi Pencatatan aset sebesar Rp1.919.930.000,00 berupa Bangunan Gedung

Pelayanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebesar Rp497.030.000,00

dan Tanah pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Sebesar

Rp103.392.000,00 dan Dinas Perkebunan dan Peternakan sebesar

Rp1.319.508.000,00.

b. Penilaian aset yang belum tercatat dalam neraca sebesar Rp229.871.400.000,00

berupa:

- Tanah Ruas Jalan pada Dinas PUPR sebesar Rp229.466.400.000,00

- Tanah Ruas Jalan pada Dinas Perkebunan dan Peternakan sebesar

Rp405.000.000,00

6. Mutasi Aset sebesar Rp12.999.570.220,00 yang terdapat pada beberapa OPD

b. Pengurangan nilai Aset Tetap sebesar Rp26.545.495.033,00 terdiri dari:

1. Belanja Modal yang tidak dicatatkan sebagai aset tetap dan aset lainnya pada neraca

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat sebesar Rp2.086.619.855,00 terdiri dari:

a. Belanja Modal ekstracomtable sebesar Rp1.522.787.311,00

b. Belanja Modal non-aset sebesar Rp563.832.544,00

2. Belanja Modal yang tidak dicatatkan sebagai aset tetap tetapi dicatat pada kelompok

Aset Lainnya sebesar Rp1.331.775.024,00 terdiri dari:

a. Aset Tak Berwujud sebesar Rp198.820.890,00

b. Aset Lain-Lain sebesar Rp1.132.954.134,00

3. Penghentian aset tetap sebesar Rp5.278.656.134,00 terdiri dari:

a. Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.933.860.837,00 pada Sekretariat Daerah, Dinas

Kominfo, dan Kecamatan Batu Brak.

b. Gedung dan Bangunan sebesar Rp3.305.829.297,00 pada Dinas Kesehatan,

Dinas Koperindag, dan Kecamatan Way Tenong.

c. Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp7.000.000,00 pada Dinas Koperindag.

d. Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp31.966.000,00 pada Dinas TPH.

4. Reklasifikasi/Koreksi 2 sebesar Rp21.000.000,00 berupa revaluasi Tanah Jalan

Produksi Pekon SukaJaya Kec. Sumber Jaya pada Dinas Perkebunan dan

Peternakan.

5. Penyelesaian Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp4.827.873.800,00 dengan

rincian:

a. Sebesar Rp2.113.735.800,00 pada Dinas PUPR berupa Taman Kota Liwa

b. Sebesar Rp2.208.747.000,00 pada Dinas Perkebunan dan Peternakan berupa

Pembangunan Sekolah Kopi.

Hal. 148

c. Sebesar Rp264.000.000,00 pada Dinas Perkebunan dan Peternakan berupa Jalan

Akses ke Sekolah Kopi.

d. Sebesar Rp241.391.000,00 pada Dinas Dinas Perkebunan dan Peternakan berupa

Menara/Penampung Air pada Sekolah Kopi.

6. Mutasi Aset sebesar Rp12.999.570.220,00 yang terdapat pada beberapa OPD.

5.3.1.3.1. Tanah

Saldo Aset Tetap berupa Tanah Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020 dan

2019 adalah masing-masing sebesar Rp495.630.954.583,00 dan Rp264.118.084.583,00

mengalami kenaikan nilai sebesar Rp231.512.870.000,00 atau 87,66%.

Tanah yang dikelompokkan sebagai Aset Tetap adalah Tanah yang diperoleh dengan

maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan dalam kondisi

siap dipakai.

Berikut tabel perbandingan Aset Tetap Tanah Per SKPD pada periode TA.2020 dan

TA.2019.

Tabel 132. Aset Tetap Tanah Per SKPD Tahun Anggaran 2020 dan 2019

NO SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) %

1. Sekretariat Daerah 59.490.794.500,00 61.939.629.700,00 (2.448.835.200,00) (3,95)

2. Sekretariat DPRD 182.500.000,00 182.500.000,00 0,00 0,00

3. Inspektorat 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Bappeda 0,00 0,00 0,00 0,00

5. Dinas Lingkungan Hidup 5.086.550.750,00 4.330.586.000,00 755.964.750,00 17,46

6. Dinas PP, KB, PP, & PA 0,00 0,00 0,00 0,00

7. BKPSDM 0,00 0,00 0,00 0,00

8. BPBD 0,00 0,00 0,00

9. Dinas Ketahanan Pangan 67.500.000,00 67.500.000,00 0,00 0,00

10. Dinas PMP 0,00 0,00 0,00 0,00

11. Dinas Pendidikan&Kebud 39.012.429.800,00 38.227.429.800,00 785.000.000,00 2,05

12. Dinas Kesehatan 4.175.132.200,00 3.935.562.200,00 239.570.000,00 6,09

13. Dinas PUPR 363.755.003.160,00 134.288.603.160,00 229.466.400.000,00 170,88

14. Dinas Perhubungan 778.420.000,00 778.420.000,00 0,00 0,00

15. Disdukcapil 0,00 0,00 0,00 0,00

16. Dinas Sosial 156.760.000,00 156.760.000,00 0,00 0,00

17. Dinas Koperindag 5.183.300.723,00 5.111.900.723,00 71.400.000,00 1,40

18. BPKD 103.392.000,00 0,00 103.392.000,00 100,00

19. Dinas TPH 2.351.326.000,00 1.503.166.000,00 848.160.000,00 56,42

20. Dinas Perkebunan & Peternakan 2.879.148.000,00 2.023.800.000,00 855.348.000,00 42,26

21. Dinas Kominfo 0,00 0,00 0,00 0,00

22. Balitbang 0,00 0,00 0,00 0,00

23. Dinas Kepemudaan, Olahraga

Parwisita 2.373.900.200,00 1.631.154.000,00

742.746.200,00 45,54

24. Dinas Perikanan 844.000.000,00 844.000.000,00 0,00 0,00

25. RSUD Liwa 2.232.000.000,00 2.232.000.000,00 0,00 0,00

26. Kantor Kesbangpol 0,00 0,00 0,00 0,00

27. Sat Pol PP 93.724.250,00 0,00 93.724.250,00 100,00

28. Badan PM, PTSP, Naker 0,00 0,00 0,00 0,00

29. Dinas Perpustakaan & Kpn 0,00 0,00 0,00 0,00

30. Kec. Sumberjaya 883.425.000,00 883.425.000,00 0,00 0,00

31. Kec. Way Tenong 1.429.760.000,00 1.429.760.000,00 0,00 0,00

Hal. 149

NO SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) %

32. Kec. Sekincau 1.556.841.000,00 1.556.841.000,00 0,00 0,00

33. Kec. Belalau 521.974.000,00 521.974.000,00 0,00 0,00

34. Kec. Batu Brak 593.160.000,00 593.160.000,00 0,00 0,00

35. Kec. Balik Bukit 391.730.000,00 391.730.000,00 0,00 0,00

36. Kec. Sukau 357.600.000,00 357.600.000,00 0,00 0,00

37. Kec. Suoh 172.800.000,00 172.800.000,00 0,00 0,00

38. Kec. Gedung Surian 90.000.000,00 90.000.000,00 0,00 0,00

39. Kec. Kebun Tebu 143.550.000,00 143.550.000,00 0,00 0,00

40. Kec. Air Hitam 140.000.000,00 140.000.000,00 0,00 0,00

41. Kec. Pagar Dewa 71.500.000,00 71.500.000,00 0,00 0,00

42. Kec. Batu Ketulis 362.583.000,00 362.583.000,00 0,00 0,00

43. Kec. Bandar Negeri Suoh 78.650.000,00 78.650.000,00 0,00 0,00

44. Kec. Lumbok Seminung 71.500.000,00 71.500.000,00 0,00 0,00

JUMLAH 495.630.954.583,00 264.118.084.583,00 231.512.870.000,00 87,66

Mutasi Aset Tetap berupa Tanah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 dapat dijelaskan

pada tabel berikut:

Tabel 133. Mutasi Aset Tetap Tanah Tahun 2020

Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Modal sesuai LRA 239.570.000,00

Belanja Modal yang menjadi aset tetap 239.570.000,00

Saldo per 1 Januari 2019 264.118.084.583,00

Mutasi Tambah:

Belanja Modal 239.570.000,00

Belanja Lainnya 0,00

Hibah 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Reklasifikasi/Koreksi 2 231.294.300.000,00

Mutasi SKPD 3.536.565.200,00

Jumlah Mutasi Tambah 235.070.435.200,00

Mutasi Kurang :

Penghapusan 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 2 21.000.000,00

Mutasi SKPD 3.536.565.200,00

Jumlah Mutasi Kurang 3.557.565.200,00

Total Mutasi 231.512.870.000,00

Saldo per 31 Desember 2020 495.630.954.583,00

Perubahan nilai aset tetap tanah senilai Rp231.512.870.000,00 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Mutasi tambah aset tetap tanah sebesar Rp235.070.435.200,00 terdiri dari:

1. Belanja modal sebesar Rp239.570.000,00 pada Dinas PUPR berupa Tanah Perluasan

Puskesman Batu Ketulis.

2. Reklasifikasi/koreksi 2 sebesar Rp231.294.300.000,00 dengan rincian:

Hal. 150

a. Reklasifikasi/koreksi 2 yang berasal dari Penilaian Tanah Ruas Jalan tahun 2020

sebesar Rp229.871.400.000,00

b. Reklasifikasi/koreksi 2 yang berasal dari belum dicatatnya sebagai aset dalam

neraca sebesar Rp1.422.900.000,00 pada Dinas Perkebunan dan Peternakan dan

Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.

3. Mutasi Tanah sebesar Rp3.536.565.200,00 terdiri dari:

a. Tanah Perluasan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp239.570.000,00 pada Dinas

Kesehatan.

b. Tanah Kebun Entres di Giham Balak Kec. Sekincau sebesar Rp848.160.000,00

pada Dinas TPH.

c. Tanah Bangunan Pos Terpadu sebesar Rp5.700.000,00 pada Dinas Sat. Pol. PP.

d. Tanah Bangunan Pos Jaga di Kec. Belalau sebesar Rp88.024.250,00 pada Sat.

Pol. PP.

e. Tanah Bangunan Pasar Pekon Pura Jaya sebesar Rp71.400.000,00 pada

Koperindag.

f. Tanah Lapangan Cross sebesar Rp490.746.200,00 pada Dinas Kepemudaan,

Pora, dan Pariwisata.

g. Tanah Bangunan Asrama sebesar Rp252.000.000,00 pada Dinas Kepemudaan,

Pora, dan Pariwisata.

h. Tanah Bangunan Sekretariat Kwarcab sebesar Rp785.000.000,00 pada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan.

i. Tanah TPA Sumber Jaya sebear Rp755.964.750,00 pada Dinas Lingkungan

Hidup.

b. Pengurangan nilai aset tetap tanah sebesar Rp3.557.565.200,00 terdiri dari:

1. Reklasifikasi/koreksi 2 sebesar Rp21.000.000,00 berupa Revaluasi Tanah Jalan

Produksi di Pekon Sukajaya Kec. Sumber Jaya.

2. Mutasi OPD sebesar Rp3.536.565.200,00 terdiri dari:

a. Tanah Perluasan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp239.570.000,00 pada Dinas

PUPR.

b. Tanah Kebun Entres di Giham Balak Kec. Sekincau sebesar Rp848.160.000,00

pada Dinas Perkebunan dan Peternakan.

c. Tanah Bangunan Pos Terpadu sebesar Rp5.700.000,00 pada Sekretariat Daerah.

d. Tanah Bangunan Pos Jaga di Kec. Belalau sebesar Rp88.024.250,00 pada

Sekretariat Daerah.

e. Tanah Bangunan Pasar Pekon Pura Jaya sebesar Rp71.400.000,00 pada

Sekretariat Daerah.

f. Tanah Lapangan Cross sebesar Rp490.746.200,00 pada Sekretariat Daerah.

g. Tanah Bangunan Asrama sebesar Rp252.000.000,00 pada Sekretariat Daerah.

h. Tanah Bangunan Sekretariat Kwarcab sebesar Rp785.000.000,00 pada

Sekretariat Daerah.

i. Tanah TPA Sumber Jaya sebear Rp755.964.750,00 pada Sekretariat Daerah.

5.3.1.3.2. Peralatan dan Mesin

Saldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp398.222.627.252,12 dan

Rp354.265.399.817,12 mengalami peningkatan sebesar Rp43.957.227.435,00 atau

12,41%.

Hal. 151

Peralatan dan Mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik,

seluruh inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa

manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.

Berikut tabel perbandingan Aset Tetap Tanah Per SKPD pada periode TA.2020 dan

TA.2019.

Tabel 134. Aset Tetap Peralatan dan Mesin Per OPD

Tahun Anggaran 2020 dan 2019

NO SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Des 2020 31 Des 2019 (Rp) % 1. Sekretariat Daerah 41.386.185.811,00 39.776.941.941,00 1.609.243.870,00 4,05 2. Sekretariat DPRD 11.006.437.067,00 10.572.116.067,00 434.321.000,00 4,11 3. Inspektorat 838.487.033,33 723.977.033,33 114.510.000,00 15,82 4. BPKD 5.817.110.619,00 5.699.372.619,00 117.738.000,00 2,07 5. Bappeda 2.714.367.975,00 2.472.993.975,00 241.374.000,00 9,76 6. Balitbang 1.480.980.411,00 1.480.980.411,00 0,00 0,00 7. BKPSDM 1.201.518.807,00 1.198.338.807,00 3.180.000,00 0,27 8. BPBD 5.699.611.630,00 5.407.722.630,00 291.889.000,00 5,40 9. Sat Pol PP 9.789.324.739,00 9.775.824.739,00 13.500.000,00 0,14 10. Dinas Dikbud. 79.924.704.783,00 65.796.863.976,00 14.127.840.807,00 21,47 11. Dinas Kesehatan 75.488.985.937,35 63.605.830.335,35 11.883.155.602,00 18,68 12. Dinas PUPR 9.128.721.376,00 9.053.021.376,00 75.700.000,00 0,84 13. Disdukcapil 3.294.516.998,00 2.999.163.498,00 295.353.500,00 9,85 14. Dinas Pemuda & Olahraga 3.441.523.711,00 3.338.023.711,00 103.500.000,00 3,10 15. Dinas Koperasi,UKM,Perindag 5.079.507.239,00 4.960.420.739,00 119.086.500,00 2,40 16. Dinas PP, KB, PP, dan PA 5.978.686.904,00 6.041.330.124,00 (62.643.220,00) -1,04 17. Dinas Ketahanan Pangan 1.314.984.860,00 1.312.444.860,00 2.540.000,00 0,19 18. Dinas TPH 3.900.766.180,00 3.900.766.180,00 0,00 0,00 19. Dinas Perkebunan & Peternakan 3.398.050.517,00 3.139.591.777,00 258.458.740,00 8,23 20. Dinas Perikanan 5.824.681.640,00 5.810.359.140,00 14.322.500,00 0,25 21. Dinas PMP 927.032.800,00 927.032.800,00 0,00 0,00 22. Dinas Lingkungan Hidup 23.636.160.037,00 23.627.660.037,00 8.500.000,00 0,04 23. Badan PM, PTSP, & Naker 1.450.809.500,00 1.362.452.000,00 88.357.500,00 6,49 24. Dinas Sosial 1.673.896.100,00 1.552.096.100,00 121.800.000,00 7,85

25. Dinas Perhubungan 8.744.141.705,00 8.606.116.705,00 138.025.000,00 1,60

26. Dinas Kominfo 4.370.274.611,00 4.277.139.811,00 93.134.800,00 2,18

27. Dinas Perpustakaan&Arsip 2.335.290.750,00 1.985.249.200,00 350.041.550,00 17,63 28. Kantor Kesbangpol 422.211.668,00 413.811.668,00 8.400.000,00 2,03 29. RSUD Alimuddin Umar 73.618.043.383,77 59.433.283.160,77 14.184.760.223,00 23,87

30. Kec. Sumberjaya 325.857.442,00 330.357.442,00 (4.500.000,00) (1,36)

31. Kec. Way Tenong 264.997.133,00 364.797.133,00 (99.800.000,00) (27,36) 32. Kec. Sekincau 316.662.637,00 369.877.637,00 (53.215.000,00) (14,39) 33. Kec. Belalau 207.614.100,00 307.414.100,00 (99.800.000,00) (32,46) 34. Kec. Batu Brak 135.783.200,00 268.677.637,00 (132.894.437,00) (49,46) 35. Kec. Balik Bukit 372.648.066,67 398.749.066,67 (26.101.000,00) (6,55) 36. Kec. Sukau 223.579.094,00 339.290.594,00 (115.711.500,00) (34,10) 37. Kec. Suoh 327.633.800,00 359.493.800,00 (31.860.000,00) (8,86)

38. Kec. Gedung Surian 127.667.637,00 247.447.637,00 (119.780.000,00) (48,41)

39. Kec. Kebun Tebu 317.800.775,00 317.800.775,00 0,00 0,00

40. Kec. Air Hitam 320.304.775,00 320.304.775,00 0,00 0,00 41. Kec. Pagar Dewa 345.604.775,00 340.804.775,00 4.800.000,00 1,41 42. Kec. Batu Ketulis 320.304.775,00 320.304.775,00 0,00 0,00 43. Kec. Bandar Negeri Suoh 371.797.475,00 371.797.475,00 0,00 0,00

44. Kec. Lumbok Seminung 357.356.775,00 357.356.775,00 0,00 0,00

Jumlah 398.222.627.252,12 354.265.399.817,12 43.957.227.435,00 12,41

Mutasi Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin Kabupaten Lampung Barat tahun 2020

dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Hal. 152

Tabel 135. Mutasi Aset Tetap Berupa Peralatan dan Mesin Tahun 2020

Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Modal sesuai LRA 40.402.844.896,00

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Gedung dan Bangunan (40.000.000,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan (1.500.000,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Tetap Lainnya (389.533.000,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Lainnya (603.817.890,00)

Belanja Modal Non Aset (108.365.000,00)

Belanja Modal Ekstra Countable (1.129.204.001,00)

Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang menjadi asset KIB B 38.130.425.005,00

Belanja Modal direklasifikasi dari aset: 2.127.425.190,00

- Belanja Modal Tanah Rp0,00

- Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp1.867.668.690,00

- Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp23.893.500,00

- Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Rp235.863.000,00

Belanja Modal yang menjadi aset tetap Peralatan dan Mesin 40.257.850.195,00

Saldo per 1 Januari 2020 354.265.399.817,12

Mutasi Tambah:

Belanja Modal 40.257.850.195,00

Belanja Modal di Reklasifikasi 0,00

Belanja Lainnya 5.050.043.077,00

Hibah 583.195.000,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 2 0,00

Mutasi SKPD 3.110.454.420,00

Jumlah Mutasi Tambah 49.001.542.692,00

Mutasi Kurang :

Belanja Modal Non-Aset 0,00

Belanja Modal di Reklasifikasi 0,00

Penghapusan 0,00

Penghentian Aset 1.933.860.837,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Mutasi SKPD 3.110.454.420,00

Jumlah Mutasi Kurang 5.044.315.257,00

Total Mutasi 2020 43.957.227.435,00

Saldo per 31 Desember 2020 398.222.627.252,12

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (294.882.819.014,28)

Nilai Buku per 31 Desember 2020 103.339.808.237,84

Perubahan nilai Aset Peralatan dan Mesin sebesar Rp43.957.227.435,00 dapat dijelaskan

dengan rincian sebagai berikut:

a. Penambahan nilai aset tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp49.001.542.692,00 terdiri

dari:

1. Realisasi belanja modal adalah sebesar Rp40.257.850.195,00 terdiri dari:

a. Belanja Modal Aset Alat Besar sebesar Rp363.795.500,00

b. Belanja Modal Aset Alat Angkutan sebesar Rp3.815.109.319,00

c. Belanja Modal Aset Alat Bengkel dan Alat Ukur sebesar Rp52.526.520,00

d. Belanja Modal Alat Pertanian sebesar Rp113.365.600,00

e. Belanja Modal Aset Alat Kantor dan Alat Rumah Tangga sebesar

Rp13.191.938.135,00

Hal. 153

f. Belanja Modal Aset Alat Studio dan Alat Komunikasi sebesar

Rp920.482.100,00

g. Belanja Modal Aset Alat Kedokteran sebesar Rp16.735.092.198,00

h. Belanja Modal Aset Alat Laboratorium sebesar Rp5.019.840.823,00 dan

i. Belanja Modal Aset Alat Persenjataan/Keamanan sebesar Rp45.700.000,00

Belanja Modal Peralatan dan Mesin pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

sebesar Rp40.402.844.896,00 sementara penambahan nilai Aset Peralatan dan Mesin

dari Belanja Modal adalah sebesar Rp40.257.850.195,00 sehingga terdapat selisih

sebesar Rp144.994.701,00 yang berasal dari reklasifikasi belanja modal masuk dan

keluar Objek Aset Peralatan dan Mesin rinciannya sesuai dengan Tabel di atas.

dengan penjelasan sebagai berikut:

Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp38.130.425.005,00

Reklasifikasi dari Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar

Rp1.867.668.690,00.

Reklasifikasi dari Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar

Rp23.893.500,00.

Reklasifikasi dari Aset Tetap Lainnya sebesar Rp235.863.000,00.

2. Realisasi Belanja Lainnya sebesar Rp5.050.043.077,00 terdiri dari:

a. Bersumber dari dana Biaya Tidak Terduga penanganan Pandemi COVID-19

sebesar Rp914.091.500,00 pada BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Koperindag,

Dinas Perhubungan,Dinas Kominfo, Dinas Ketahanan Pangan, RSUD

Alimuddin Umar, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

b. Bersumber dari Dana Biaya Operasional Sekolah Afirmasi Tahun 2019 sebesar

Rp900.584.762,00 pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk pengadaan:

1 Alat Kantor dan Rumah Tangga (B5) sebesar Rp239.999.600,00 dan

2 Alat Studio dan Komunikasi (B6) sebesar Rp660.585.162,00 berupa

pembelian Tablet.

c. Bersumber dari Dana Biaya Operasional Sekolah Kinerja Tahun 2020 sebesar

Rp3.201.116.815,00 pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

d. Bersumber pada Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan sebesar

Rp34.250.000,00 pada Badan Pengelolaan Keuangan Daerah.

3. Hibah sebesar Rp583.195.000,00 terdiri dari:

a. Hibah ke Sekretariat Daerah sebesar Rp51.100.000,00 berupa 1 (satu) unit

Sepeda Motor Roda 3 merek Viar/New Karya R Long

b. Hibah ke Dinas Pemberdayaan Perempuan KB, PP, dan PA sebesar

Rp271.700.000,00 berupa 1 (satu) unit Mobil Perlindungan Perempuan dan

Anak merek Daihatsu/Luxio BE 1228 PQF.

c. Hibah ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berupa 1 (satu) unit Server Dell

Poweredge T40 senilai Rp15.250.000,00, 1 (satu) unit Printer Cannon MFP

senilai Rp6.650.000,00, dan 2 (dua) unit PC Asus senilai Rp27.840.000,00.

d. Hibah ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupa 3 (tiga) unit Proyektor

sebesar Rp13.350.000,00 Wireless Router 3 (tiga) set sebesar Rp2.955.000,00

dan Lap Top 35 (tiga puluh lima) unit sebesar Rp194.350.000,00.

4. Mutasi OPD sebesar Rp3.110.454.420,00 terdiri dari:

a. Alat Angkutan sebesar Rp3.109.074.420,00 berupa kendaraan Roda 2 dan

Roda 4 pada Sekretariat Daerah, Kec. Sumber Jaya, Dinas Kominfo, Badan

Hal. 154

Kepegawaian dan Pengembangan SDM, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,

dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp1.380.000,00 pada Sekretariat

Daerah Kabupaten Lampung Barat.

b. Pengurangan nilai aset tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp5.044.315.257,00 terdiri

dari:

1. Penghentian Aset Peralatan dan Mesin sebesar Rp1.933.860.837,00 pada

Sekretariat Daerah, Dinas Kominfo, dan Kec. Batu Brak.

2. Mutasi Aset sebesar Rp3.110.454.420,00 terdiri dari:

a. Alat Angkutan sebesar Rp3.109.074.420,00 berupa kendaraan Roda 2 dan

Roda 4 pada Sekretariat Daerah, Kec. Sumber Jaya, Kec. Sekincau, Kec. Way

Tenong, Kec. Sukau, Kec. Belalau, Kec. Suoh, Kec. Batu Brak, Dinas PP, KB,

PP, dan PA, BKPSDM, Kec. Balik Bukit, Kec. Gedung Surian, dan Sekretariat

DPRD.

b. Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp1.380.000,00 pada Badan

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Lampung Barat.

5.3.1.3.3. Gedung dan Bangunan

Saldo Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan Kabupaten Lampung Barat per 31

Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp801.720.765.378,54 dan

Rp764.550.589.298,54 mengalami peningkatan nilai sebesar Rp37.170.176.080,00 atau

4,86%.

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional Pemerintah Daerah dan dalam

kondisi siap dipakai.

Berikut tabel perbandingan Aset Tetap Gedung dan Bangunan Per SKPD pada periode

TA.2020 dan TA.2019.

Tabel 136. Aset Tetap Gedung dan Bangunan Per OPD Tahun Anggaran 2020 dan 2019

NO SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) %

1. Sekretariat Daerah 32.107.720.496,00 32.071.720.496,00 36.000.000,00 0,11

2. Sekretariat DPRD 5.905.764.637,02 5.311.381.437,02 594.383.200,00 11,19

3. Inspektorat 90.058.000,00 90.058.000,00 0,00 0,00

4. BPKD 2.507.044.959,00 2.507.044.959,00 0,00 0,00

5. Bappeda 954.502.000,00 954.502.000,00 0,00 0,00

6. Balitbang 3.243.498.000,00 3.063.998.000,00 179.500.000,00 5,86

7. BKPSDM 329.269.551,00 329.269.551,00 0,00 0,00

8. BPBD 934.180.437,00 812.769.000,00 121.411.437,00 14,94

9. Sat Pol PP 1.154.161.000,00 1.154.161.000,00 0,00 0,00

10. Dinas Dikbud. 350.385.319.245,16 334.808.787.695,16 15.576.531.550,00 4,65

11. Dinas Kesehatan 125.839.635.368,13 115.163.559.868,13 10.676.075.500,00 9,27

12. Dinas PUPR 119.655.190.067,82 120.237.396.267,82 (582.206.200,00) (0,48)

13. Disdukcapil 1.388.964.000,00 873.734.000,00 515.230.000,00 58,97

14. Dinas Pemuda dan Olahraga 28.094.096.520,00 24.511.125.830,00 3.582.970.690,00 14,62

15. Dinas Koperasi, UMKM, Perindag 28.931.865.960,00 29.342.450.957,00 (410.584.997,00) (1,40)

Hal. 155

NO SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) %

16. Dinas PP, KB, PP, &PA 6.383.684.929,00 5.480.397.929,00 903.287.000,00 16,48

17. Dinas Ketahanan Pangan 1.350.624.156,00 1.350.624.156,00 0,00 0,00

18. Dinas TPH 7.181.307.864,00 7.181.307.864,00 0,00 0,00

19. Dinas Perkebunan dan Peternakan 7.028.885.000,00 4.118.638.000,00 2.910.247.000,00 70,66

20. Dinas Perikanan 4.996.505.919,00 4.928.848.919,00 67.657.000,00 1,37

21. Dinas PMP 185.100.000,00 185.100.000,00 0,00 0,00

22. Dinas Lingkungan Hidup 15.776.411.083,72 15.590.121.083,72 186.290.000,00 1,19

23. Dinas PM, PTSP,&Naker 4.546.220.632,00 4.546.220.632,00 0,00 0,00

24. Dinas Sosial 737.961.589,00 737.961.589,00 0,00 0,00

25. Dinas Perhubungan 10.402.829.506,00 10.236.439.506,00 166.390.000,00 1,63

26. Dinas Kominfo 378.553.150,00 378.553.150,00 0,00 0,00

27. Dinas Perpustakaan & Kearsipan 1.699.225.700,00 1.699.225.700,00 0,00 0,00

28. Kantor Kesbangpol 159.668.000,00 159.668.000,00 0,00 0,00

29. RSUD Alimuddin Umar 20.969.402.196,00 18.626.908.696,00 2.342.493.500,00 12,58

30. Kec. Sumberjaya 2.525.223.400,00 2.262.513.000,00 262.710.400,00 11,61

31. Kec. Way Tenong 1.050.232.512,69 1.110.232.512,69 (60.000.000,00) (5,40)

32. Kec. Sekincau 1.626.964.000,00 1.525.174.000,00 101.790.000,00 6,67

33. Kec. Belalau 408.854.000,00 408.854.000,00 0,00 0,00

34. Kec. Batu Brak 674.451.000,00 674.451.000,00 0,00 0,00

35. Kec. Balik Bukit 2.265.370.000,00 2.265.370.000,00 0,00 0,00

36. Kec. Sukau 219.600.000,00 219.600.000,00 0,00 0,00

37. Kec. Suoh 1.300.300.000,00 1.300.300.000,00 0,00 0,00

38. Kec. Gedung Surian 858.067.000,00 858.067.000,00 0,00 0,00

39. Kec. Kebun Tebu 1.221.697.000,00 1.221.697.000,00 0,00 0,00

40. Kec. Air Hitam 1.222.166.000,00 1.222.166.000,00 0,00 0,00

41. Kec. Pagar Dewa 1.212.485.500,00 1.212.485.500,00 0,00 0,00

42. Kec. Batu Ketulis 1.221.353.750,00 1.221.353.750,00 0,00 0,00

43. Kec. BNS 1.223.194.500,00 1.223.194.500,00 0,00 0,00

44. Kec. Lumbok Seminung 1.373.156.750,00 1.373.156.750,00 0,00 0,00

Jumlah 801.720.765.378,54 764.550.589.298,54 37.170.176.080,00 4,86

Mutasi Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan Kabupaten Lampung Barat tahun 2019

dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 137. Mutasi Aset Tetap Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2020 dan 2019

Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Modal sesuai LRA 42.336.328.293,00

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Peralatan dan Mesin (1.867.668.690,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan (3.270.666.816,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Tetap Lainnya (0,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan (1.502.461.800,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Lainnya (678.000.000,00)

Belanja Modal Non Aset (442.541.310,00)

Belanja Modal yang menjadi asset Gedung dan Bangunan 34.574.989.677,00

Belanja Modal direklasifikasi dari aset: 260.080.000,00

- Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp40.000.000,00

- Belanja Modal Aset Tetap Lainnya Rp220.080.000,00

Belanja Modal yang menjadi aset tetap Gedung dan Bangunan 34.835.069.677,00

Saldo per 1 Januari 2020 764.550.589.298,54

Hal. 156

Uraian Jumlah (Rp)

Mutasi Tambah:

Belanja Modal 34.835.069.677,00

Belanja Modal yg Direklasifikasi 0,00

Belanja Lainnya 379.212.500,00

Penyelesaian KDP 4.322.482.800,00

Hibah 442.210.400,00

Reklasifikasi/koreksi 1 0,00

Reklasifikasi/koreksi 2 497.030.000,00

Mutasi OPD 3.638.412.600,00

Jumlah Mutasi Tambah 44.114.417.977,00

Mutasi Kurang :

Belanja Modal yang Direklasifikasi 0,00

Belanja Modal Non-Aset 0,00

Belanja Modal yang direklasifikasi 0,00

Penghentian Aset 3.305.829.297,00

Koreksi Pencatatan 0,00

Penghapusan 0,00

Mutasi OPD 3.638.412.600,00

Jumlah Mutasi Kurang 6.944.241.897,00

Total Mutasi 2020 37.170.176.080,00

Saldo per 31 Desember 2020 801.720.765.378,54

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (120.099.321.759,00)

Nilai Buku per 31 Desember 2020 681.621.443.619,54

Nilai Aset Gedung dan Bangunan mengalami peningkatan sebesar Rp37.170.176.080,00

terdiri dari:

a. Penambahan nilai aset tetap Gedung dan Bangunan sebesar Rp44.114.417.977,00

terdiri dari:

1. Realisasi belanja modal adalah sebesar Rp34.835.069.677,00 terdiri dari:

a) Bangunan Gedung (C1) sebesar Rp34.787.189.677,00

b) Bangunan Monumen (C2) sebesar Rp47.880.000,00

Realisasi Belanja Modal pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sebesar

Rp42.418.558.293,00 sementara penambahan nilai Aset Gedung dan Bangunan

sebesar Rp34.835.069.677,00 sehingga terdapat selisih sebesar

Rp7.583.488.616,00 dapat dijelaskan sebagai berikut:

Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang menjadi Aset Gedung dan

Bangunan sebesar Rp34.574.989.677,00

Belanja Modal yang direklasifikasi ke Aset Gedung dan Bangunan sebesar

Rp260.080.000,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang direklasifikasi ke Aset Peralatan

dan Mesin sebesar Rp1.949.898.690,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang direklasifikasi ke Aset Jalan,

Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp3.270.666.816,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang direklasifikasi ke Aset Konstruksi

Dalam Pengerjaan sebesar Rp1.502.461.800,00

Belanja Modal Gedung dan Bangunan yang direklasifikasi ke Aset Lainnya

sebesar Rp678.000.000,00

Hal. 157

Belanja Modal Gedung dan Bangunan non asset sebesar Rp442.541.310,00.

2. Realisasi belanja lainnya sebesar Rp379.212.500,00 terdiri dari:

a. Belanja Tidak Terduga Penanganan Pandemi COVID-19 sebesar

Rp362.362.500,00 pada BPBD dan RSUD Alimuddin Umar.

b. Belanja BOS Kinerja Tahun 2020 sebesar Rp16.850.000,00 pada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Penyelesaian KDP sebesar Rp4.322.482.800,00 terdiri dari:

a. Dinas PUPR berupa Taman Kota Liwa sebesar Rp2.113.735.800,00

b. Dinas Perkebunan dan Peternakan berupa Pembangunan Sekolah Kopi sebesar

Rp2.208.747.000,00

4. Hibah sebesar Rp442.210.400,00 terdiri dari:

a. Sekretariat Daerah berupa Bangunan Perpustakaan Kelurahan Tugu Sari Kec.

Sumber Jaya sebesar Rp262.710.400,00

b. Badan Penelitian dan Pengembangan berupa Bangunan Shelter Kebun Raya

Liwa Tebu sebesar Rp179.500.000,00

5. Reklasifikasi/koreksi 2 sebesar Rp497.030.000,00 pencatatan ke dalam neraca

Gedung Pelayanan Disdukcapil di Kec. Way Tenong.

6. Mutasi SKPD sebesar Rp3.638.412.600,00 pada Dinas Kepemudaan, Pora, dan

Pariwisata, Sekretariat DPRD, dan Kec. Sumber Jaya.

b. Pengurangan nilai aset Gedung dan Bangunan sebesar Rp6.944.241.897,00 terdiri

dari:

1. Penghentian Aset sebesar Rp3.305.829.297,00 dengan rincian:

a. Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan berupa:

Bangunan Los Pasar Liwa sebesar Rp274.184.997,00

Bangunan Los Pasar Liwa sebesar Rp226.700.000,00

b. Kecamatan Way Tenong, berupa Rumah dinas sebesar Rp60.000.000

c. Dinas Kesehatan berupa:

Bangunan Pustu Batu Kebayan sebesar Rp220.951.400,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp696.431.000,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp252.401.100,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp248.033.800,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp298.706.600,00

Bangunan Puskesmas Fajar Bulan sebesar Rp398.304.700,00

Bangunan Puskesmas Fajar Bulan sebesar Rp16.100.000,00

Bangunan Puskesmas Fajar Bulan sebesar Rp614.015.700,00

2. Mutasi OPD sebesar Rp3.638.412.600,00 yang terdapat pada Sekretariat Daerah

dan Dinas PUPR.

Hal. 158

5.3.1.3.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Aset Tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp1.845.191.895.784,87 dan Rp1.791.532.901.938,87 mengalami kenaikan nilai sebesar Rp53.658.993.846,00 atau 3,00%.

Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh

pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Daerah dan dalam kondisi

siap dipakai. Walaupun tidak ada definisi yang universal digunakan, aset ini biasanya

mempunyai karakteristik sebagai berikut: (a) Merupakan bagian dari satu sistem atau

jaringan; (b) Sifatnya khusus dan tidak ada alternatif lain penggunaannya; (c) Tidak dapat

dipindah-pindahkan; dan (d) Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya.

Berikut disajikan tabel perbandingan Aset Tetap Jalan dan Irigasi Per SKPD TA. 2020 dan

TA. 2019

Tabel 138. Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Per OPD Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No SKPD Jumlah Jumlah Lebih/ (Kurang)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) (%)

1. Sekretariat Daerah 17.954.948.288,67 17.681.502.808,67 273.445.480,00 1,55

2. Sekretariat DPRD 153.329.000,00 153.329.000,00 0,00 0,00

3. Inspektorat 0,00 0,00 0,00 0,00

4. BPKD 66.239.750,00 66.239.750,00 0,00 0,00

5. Bappeda 19.000.000,00 9.000.000,00 10.000.000,00 111,11

6. Balitbang 2.291.449.850,00 2.209.598.850,00 81.851.000,00 3,70

7. BKPSDM 0,00 0,00 0,00 0,00

8. BPBD 7.888.404.000,00 7.840.404.000,00 48.000.000,00 0,61

9. Sat Pol PP 812.492.350,00 810.742.350,00 1.750.000,00 0,22

10. Dinas Pendidikan & Kebudayaan 15.285.673.118,00 9.769.187.621,00 5.516.485.497,00 56,47

11. Dinas Kesehatan 10.107.829.282,00 9.776.712.082,00 331.117.200,00 3,39

12. Dinas PUPR 1.707.269.588.233,77 1.663.542.290.726,77 43.727.297.507,00 2,63

13. Disdukcapil 6.000.000,00 6.000.000,00 0,00 0,00

14. Dinas Pemuda & Olahraga 1.312.778.019,00 1.166.637.683,00 146.140.336,00 12,53

15. Dinas Koperasi, UKM, Perindag 1.153.716.449,00 1.144.716.449,00 9.000.000,00 0,79

16. Dinas TPH 48.769.736.245,00 48.769.736.245,00 0,00 0,00

17. Dinas Perkebunan & Peternakan 3.316.947.297,63 2.811.556.297,63 505.391.000,00 17,98

18. Dinas Perikanan 10.294.319.274,80 9.970.373.274,80 323.946.000,00 3,25

19. Dinas PMP 1.420.915.300,00 1.420.915.300,00 0,00 0,00

20. Dinas Lingkungan Hidup 7.799.580.195,00 7.362.305.195,00 437.275.000,00 5,94

21. Dinas PM, PTSP, & Naker 113.741.945,00 113.741.945,00 0,00 0,00

22. Dinas Sosial 873.108.000,00 873.108.000,00 0,00 0,00

23. Dinas Perhubungan 1.174.129.800,00 994.731.800,00 179.398.000,00 18,03

24. Dinas Kominfo 4.400.000,00 1.000.000,00 3.400.000,00 340,00

25. RSUD Alimuddin Umar 2.686.760.100,00 2.686.760.100,00 0,00 0,00

26. Kec. Sumberjaya 891.082.150,00 498.967.300,00 392.114.850,00 78,59

27. Kec. Way Tenong 879.463.957,00 447.636.011,00 431.827.946,00 96,47

28. Kec. Sekincau 730.390.250,00 435.790.000,00 294.600.250,00 67,60

29. Kec. Belalau 1.050.000,00 1.050.000,00 0,00 0,00

30. Kec. Balik Bukit 1.914.822.930,00 968.869.150,00 945.953.780,00 97,63

JUMLAH 1.845.191.895.784,87 1.791.532.901.938,87 53.658.993.846,00 3,00

Hal. 159

Mutasi Aset Tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan Kabupaten Lampung Barat tahun

2020 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 139. Mutasi Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun 2020

Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Modal sesuai LRA 48.597.784.030,00

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Peralatan dan Mesin (23.893.500,00)

Belanja Modal Non Aset (63.006.000,00)

Belanja Modal JIJ yang menjadi asset JIJ 48.510.884.530,00

Belanja Modal direklasifikasi dari aset: 3.272.166.816,00

- Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp1.500.000,00

- Belanja Modal Bangunan Gedung Rp3.270.666.816,00

Belanja Modal yang menjadi Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan 51.783.051.346,00

Saldo per 1 Januari 2020 1.791.532.901.938,87

Mutasi Tambah:

Belanja Modal 51.783.051.346,00

Belanja Modal direklasifikasi 0,00

Belanja Lainnya 1.377.551.500,00

Reklasifikasi/ Koreksi 2 0,00

Penyelesaian KDP 505.391.000,00

Hibah 0,00

Mutasi OPD 0,00

Jumlah Mutasi Tambah 53.665.993.846,00

Mutasi Kurang :

Penghentian Aset 7.000.000,00

Belanja Modal direklasifikasi 0,00

Mutasi OPD 0,00

Jumlah Mutasi Kurang 7.000.000,00

Total Mutasi 2020 53.658.993.846,00

Saldo per 31 Desember 2020 1.845.191.895.784,87

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (828.841.834.999,00)

Nilai Buku per 31 Desember 2020 1.016.350.060.785,87

Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan mengalami Peningkatan sebesar Rp53.658.993.846,00

terdiri dari:

a. Penambahan nilai aset tetap jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp53.665.993.846,00

terdiri dari:

1. Realisasi belanja modal sebesar Rp51.783.051.346,00

Belanja Modal Jalan dan Jembatan (D1) sebesar Rp33.978.310.169,00

Belanja Modal Bangunan Air/Irigasi (D2) sebesar Rp16.819.484.177,00

Belanja Modal Jaringan (D3) sebesar Rp359.667.000,00

Belanja Modal Jaringan (D4) sebesar Rp625.590.000,00

Realisasi Belanja Modal sesuai Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sebesar

Rp48.597.784.030,00 sementara penambahan nilai Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan

dari Belanja Modal sebesar Rp51.783.051.346,00 sehingga terjadi selisih sebesar

(Rp3.185.267.316,00) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan yang menjadi Aset Jalan, Irigasi, dan

Jaringan sebesar Rp48.510.884.530,00

Hal. 160

Belanja Modal JIJ yang direklasifikasi ke Aset Peralatan dan Mesin sebesar

Rp23.893.500,00

Belanja Modal JIJ Yang tidak menjadi aset (non aset) sebesar Rp63.006.000,00.

Belanja Modal Tahun 2020 yang direklasifikasi ke Aset Jalan, Irigasi, dan

Jaringan sebesar Rp3.272.166.816,00.

2. Realisasi Belanja Lainnya sebesar Rp1.377.551.500,00 terdiri dari:

a. Belanja yang bersumber dari Belanja Tidak Terduga penanganan Pandemi

COVID-19 sebesar Rp654.434.000,00 pada BPBD, Dinas Koperindag, Dinas

Dikbud, dan Satuan Pol. PP.

b. Belanja yang bersumber dari dana BOS Kinerja Tahun 2020 sebesar

Rp33.545.000,00 pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

c. Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp689.572.500,00 pada Dinas PUPR yang

diperuntukkan bagi Peningkatan Jalan Kabupaten Ruas Way Heni-Sukamarga

(segmen Letusan) segmen 2.

3. Penyelesaian KDP sebesar Rp505.391.000,00 terdiri dari:

a) Penyelesaian Jalan Akses ke Sekolah Kopi sebesar Rp264.000.000,00 pada

Dinas Perkebunan dan Peternakan.

b) Penyelesaian Menara/Penampung Air sebesar Rp241.391.000,00 pada Dinas

Perkebunan dan Peternakan.

b. Pengurangan nilai aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp7.000.000,00 berupa

Penghentian Aset MCK Pasar Liwa pada Dinas Koperindag.

5.3.1.3.5. Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap berupa Aset Tetap Lainnya Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp63.634.263.210,39 dan

Rp54.126.063.287,39 mengalami peningkatan nilai sebesar Rp9.508.199.923,00 atau

17,57%.

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam

kelompok Aset Tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional

Pemerintah Daerah dan dalam kondisi siap dipakai.

Berikut tabel perbandingan Aset Tetap Lainnya Per SKPD pada periode TA.2020 dan

TA.2019.

Tabel 140. Aset Tetap Lainnya Per OPD Tahun Anggaran 2020 dan 2019

No SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) (%)

1. Sekretariat Daerah 447.022.964,00 435.602.964,00 11.420.000,00 2,62

2. Sekretariat DPRD 421.696.000,00 421.696.000,00 0,00 0,00

3. Inspektorat 7.410.000,00 7.410.000,00 0,00 0,00

4. BPKD 369.760,00 369.760,00 0,00 0,00

5. Bappeda 443.000,00 443.000,00 0,00 0,00

6. Balitbang 153.430.000,00 153.430.000,00 0,00 0,00

7. BKPSDM 0,00 0,00 0,00 0,00

8. BPBD 0,00 0,00 0,00 0,00

9. Sat Pol PP 168.793.000,00 168.793.000,00 0,00 0,00

10. Dinas Pendidikan & Kebudayaan 59.339.929.303,39 50.114.076.780,39 9.225.852.523,00 18,41

Hal. 161

No SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) (%)

11. Dinas Kesehatan 67.638.886,00 30.438.886,00 37.200.000,00 122,21

12. Dinas PU PR 92.000,00 92.000,00 0,00 0,00

13. Disdukcapil 637.000,00 637.000,00 0,00 0,00

14. Dinas Pemuda & Olahraga 1.086.668.000,00 1.086.668.000,00 0,00 0,00

15. Dinas Koperasi,UKM,Perindag 0,00 0,00 0,00 0,00

16. Dinas PP, KB, PP, dan PA 196.464.047,00 95.271.047,00 101.193.000,00 106,22

17. Dinas Ketahanan Pangan 0,00 0,00 0,00 0,00

18. Dinas TPH 13.000,00 13.000,00 0,00 0,00

19. Dinas Perkebunan & Peternakan 1.448.700,00 698.700,00 750.000,00 107,34

20. Dinas Perikanan 97.197.000,00 97.197.000,00 0,00 0,00

21. Dinas PMP 0,00 0,00 0,00 0,00

22. Dinas Lingkungan Hidup 258.725.500,00 258.725.500,00 0,00 0,00

23. Dinas PM, PTSP, dan Naker 0,00 0,00 0,00 0,00

24. Dinas Sosial 870.000,00 870.000,00 0,00 0,00

25. Dinas Perhubungan 707.000,00 707.000,00 0,00 0,00

26. Dinas Kominfo 0,00 0,00 0,00 0,00

27. Dinas Perpustakaan & Arsip 1.293.394.300,00 1.177.214.300,00 116.180.000,00 9,87

28. Kantor Kesbangpol 51.000,00 51.000,00 0,00 0,00

29. RSUD Alimuddin Umar 1.500.000,00 1.500.000,00 0,00 0,00

30. Kec. Sumberjaya 10.936.000,00 2.736.000,00 8.200.000,00 299,71

31. Kec. Way Tenong 10.571.150,00 10.571.150,00 0,00 0,00

32. Kec. Sekincau 43.493.000,00 38.817.000,00 4.676.000,00 12,05

33. Kec. Belalau 533.000,00 533.000,00 0,00 0,00

34. Kec. Batu Brak 233.000,00 233.000,00 0,00 0,00

35. Kec. Balik Bukit 17.263.800,00 14.535.400,00 2.728.400,00 18,77

36. Kec. Sukau 798.800,00 798.800,00 0,00 0,00

37. Kec. Suoh 714.000,00 714.000,00 0,00 0,00

38. Kec. Gedung Surian 0,00 0,00 0,00 0,00

39. Kec. Kebun Tebu 870.000,00 870.000,00 0,00 0,00

40. Kec. Air Hitam 870.000,00 870.000,00 0,00 0,00

41. Kec. Pagar Dewa 870.000,00 870.000,00 0,00 0,00

42. Kec. Batu Ketulis 870.000,00 870.000,00 0,00 0,00

43. Kec. Bandar Negeri Suoh 870.000,00 870.000,00 0,00 0,00

44. Kec. Lumbok Seminung 870.000,00 870.000,00 0,00 0,00

JUMLAH 63.634.263.210,39 54.126.063.287,39 9.508.199.923,00 17,57

Mutasi Aset Tetap berupa Aset Tetap Lainnya Kabupaten Lampung Barat tahun 2020 dapat

dijelaskan pada tabel berikut:

Hal. 162

Tabel 141. Mutasi Aset Tetap Berupa Aset Lainnya Tahun 2020 Uraian Jumlah (Rp)

Belanja Modal sesuai LRA 9.292.979.401,00

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Peralatan dan Mesin (235.863.000,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Gedung dan Bangunan (220.080.000,00)

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Lain-Lain (49.957.134,00)

Belanja Modal Non Aset (343.503.544,00)

Belanja Modal ATL yang menjadi ATL 8.443.575.723,00

Belanja Modal direklasifikasi dari aset: 389.533.000,00

- Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp389.533.000,00

Belanja Modal yang menjadi Aset Tetap Lainnya 8.833.108.723,00

Saldo per 1 Januari 2020 54.126.063.287,39

Mutasi Tambah:

Belanja Modal 8.833.108.723,00

Belanja Lainnya 675.091.200,00

Hibah 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Mutasi SKPD 0,00

Jumlah Mutasi Tambah 9.508.199.923,00

Mutasi Kurang :

Belanja Modal Non Aset 0,00

Belanja Modal Yang Direklasifikasi 0,00

Reklasifiasi/Koreksi 1 0,00

Penghapusan 0,00

Mutasi SKPD 0,00

Jumlah Mutasi Kurang 0,00

Total Mutasi 2020 9.508.199.923,00

Saldo per 31 Desember 2020 63.634.263.210,39

Nilai Aset Tetap Berupa Aset Tetap Lainnya mengalami peningkatan sebesar

Rp9.508.199.923,00 terdiri dari:

a. Penambahan nilai aset tetap lainnya sebesar Rp9.508.199.923,00 terdiri dari:

1. Realisasi belanja modal adalah sebesar Rp8.833.108.723,00 terdiri dari:

Belanja Modal yang menjadi Aset Tetap Lainnya sebesar Rp7.343.403.732,00

Buku Perpustakaan sebesar Rp6.354.845.637,00 pada OPD Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas

PP, KB, PP, dan PA, Dinas Bunnak, Sekretariat Daerah, Kec. Balik Bukit, dan

Kec. Sumber Jaya.

Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan Rp2.478.263.086,00 pada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan, Sekretariat Daerah, dan Kec. Sekincau.

2. Belanja Lainnya sebesar Rp675.091.200,00 pada Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan bersumber dari BOS Affirmasi Tahun 2020, berupa:

a. Buku sebesar Rp586.661.800,00 b. . Barang Bercorak Kesenian dan Kebudayaan sebesar Rp83.429.400,00 c. Hewan Ternak dan Tanaman sebesar Rp5.000.000,00

b. Pengurangan nilai aset tetap lainnya sebesar Rp0,00 terdiri dari:

Hal. 163

5.3.1.3.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Saldo Aset Tetap berupa Konstruksi Dalam Pengerjaan Kabupaten Lampung Barat per 31

Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp10.390.189.508,00 dan

Rp13.747.567.508,00 mengalami penurunan nilai sebesar (Rp3.357.378.000,00) atau

(24,42%), rincian pada lampiran 2.

Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup Aset Tetap yang sedang dalam proses

pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya. Konstruksi

Dalam Pengerjaan mencakup Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, jalan,

irigasi dan jaringan, dan Aset Tetap Lainnya, yang proses perolehannya dan/ atau

pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.

Konstruksi Dalam Pengerjaan hanya terdapat pada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Berikut tabel perbandingan Konstruksi Dalam Pengerjaan Per SKPD pada periode

TA. 2020 dan TA. 2019.

Tabel 142. Konstruksi Dalam Pengerjaan Per OPD

Tahun Anggaran 2020 dan 2019

NO SKPD Jumlah Jumlah Lebih/ (Kurang)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) %

1 Dinas PU 9.821.419.508,00 13.436.471.508,00 (3.615.052.000,00) (26,90)

2 Dinas Pertanian 0,00 31.966.000,00 (31.966.000,00) (100,00)

3 Dinas Koperindag 266.425.000,00 0,00 266.425.000,00 100,00

4 Dinas Lingkungan Hidup 302.345.000,00 279.130.000,00 23.215.000,00 8,32

JUMLAH 10.390.189.508,00 13.747.567.508,00 (3.357.378.000,00) (24,42)

Mutasi Aset Tetap berupa Konstruksi Dalam Pengerjaan Kabupaten Lampung Barat tahun

2020 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 143. Mutasi Aset Tetap Berupa Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun 2020

Uraian Jumlah (Rp)

Saldo per 1 Januari 2020 13.747.567.508,00

Mutasi Tambah:

Belanja Modal 1.502.461.800,00

Mutasi OPD 2.714.138.000,00

Jumlah Mutasi Tambah 4.216.599.800,00

Mutasi Kurang :

Penyelesaian KDP 4.827.873.800,00

Penghentian Aset KDP 31.966.000,00

Mutasi OPD 2.714.138.000,00

Jumlah Mutasi Kurang 7.573.977.800,00

Total Mutasi 2020 (3.357.378.000,00)

Saldo per 31 Desember 2020 10.390.189.508,00

Hal. 164

Perubahan nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) sebesar (Rp3.357.378.000,00) terdiri

dari:

1. Mutasi tambah sebesar Rp4.216.599.800,00 terdiri dari:

1. Belanja Modal sebesar Rp1.502.461.800,00 pada Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Koperindag, berupa:

- KDP Pembongkaran dan Penyiapan Lahan Pasar Liwa sebesar

Rp266.425.000,00 pada Dinas Koperindag. Terdapat pada Kegiatan

Peningkatan Operasional Pengelolaan Pasar Pemda. KDP ini disebabkan

oleh belum selesainya proses administrasi dari Peperintah Pusat terkait

dengan dokumen Naskah Hibah dan Berita Acara Serah Terima Hibah.

- KDP Pembangunan Aula Rumah Dinas Bupati LB sebesar Rp3.650.000,00

pada Dinas PUPR, terdapat pada Kegiatan Pembangunan Rumah Dinas.

Kegiatan ini merupakan proyek multiyears yang pendanaannya pada TA

2020 mengalami refocushing sehubungan dengan penanganan pandemi

COVID-19.

- KDP Pembangunan Gedung Budaya sebesar Rp25.000.000,00 pada Dinas

PUPR, terdapat pada Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor. Kegiatan ini

merupakan proyek multiyears yang pendanaannya pada TA 2020

mengalami refocushing sehubungan dengan penanganan pandemi

COVID-19.

- KDP Pembangunan Sekolah Kopi (lanjutan) sebesar Rp449.741.000,00

pada Dinas PUPR, terdapat pada Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor.

Kegiatan ini merupakan kegiatan multiyears yang pembangunanya akan

diselesaikan dalam waktu lebih dari satu tahun.

- KDP Rehabilitasi GSG Sumber Jaya (lanjutan) sebesar Rp13.161.000,00

pada Dinas PUPR, terdapat pada Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat

Gedung Kantor. Kegiatan ini merupakan proyek multiyears yang

pendanaannya pada TA 2020 mengalami refocushing sehubungan dengan

penanganan pandemi COVID-19.

- KDP Pembangunan Taman Terbuka ex. Workshop Bina Marga (lanjutan)

sebesar Rp721.269.800,00 pada Dinas PUPR, terdapat pada kegiatan

Pembangunan/Penataan Taman. Kegiatan ini merupakan kegiatan

multiyears yang pembangunanya akan diselesaikan dalam waktu lebih dari

satu tahun.

- KDP Pembangunan Jembatan Merah Tahap II sebesar Rp23.215.000,00

pada Dinas Lingkungan Hidup, terdapat pada Kegiatan Penataan Taman

Kota Hamtebiu. Kegiatan ini merupakan proyek multiyears yang

pendanaannya pada TA 2020 mengalami refocushing sehubungan dengan

penanganan pandemi COVID-19.

2. Mutasi OPD sebesar Rp2.714.138.000,00 berupa:

- Pembangunan Workshop Sekolah Kopi sebesar Rp2.264.397.000,00 pada

Dinas Perkebunan dan Peternakan.

- Pembangunan Sekolah Kopi (lanjutan) Kerja sebesar Rp449.741.000,00

pada Dinas Perkebunan dan Peternakan.

2. Mutasi kurang sebesar Rp7.573.977.800,00 terdiri dari:

1. Penyelesaian KDP sebesar Rp4.827.873.800,00 terdiri dari:

Sebesar Rp2.113.735.800,00 pada Dinas PUPR berupa Taman Kota Liwa

Hal. 165

Sebesar Rp2.208.747.000,00 pada Dinas Perkebunan dan Peternakan berupa

Pembangunan Sekolah Kopi.

Sebesar Rp264.000.000,00 pada Dinas Perkebunan dan Peternakan berupa

Jalan Akses ke Sekolah Kopi.

Sebesar Rp241.391.000,00 pada Dinas Dinas Perkebunan dan Peternakan

berupa Menara/Penampung Air pada Sekolah Kopi.

2. Penghentian Aset sebesar Rp31.966.000,00 pada Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

3. Mutasi SKPD sebesar Rp2.714.138.000,00 terdiri dari:

Pembangunan Workshop Sekolah Kopi sebesar Rp2.264.397.000,00 pada

Dinas PUPR.

Pembangunan Sekolah Kopi (lanjutan) Kerja sebesar Rp449.741.000,00

pada Dinas PUPR.

5.3.1.3.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp1.243.823.975.772,28 dan

Rp1.095.916.389.948,00 mengalami peningkatan nilai sebesar Rp147.907.585.824,28 atau

13,50%.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan

berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan

kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi Dalam Pengerjaan

(KDP).

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 144. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Des 2020 dan 2019

Uraian – Akumulasi

Penyusutan

31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

Peralatan dan Mesin 294.882.819.014,28 258.346.099.369,00 36.536.719.645,28 14,14

Gedung dan Bangunan 120.099.321.759,00 104.449.304.594,00 15.650.017.165,00 14,98

Jalan, Irigasi, dan jaringan 828.841.834.999,00 733.120.985.985,00 95.720.849.014,00 13,06

Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 1.243.823.975.772,28 1.095.916.389.948,00 147.907.585.824,28 13,50

Nilai perolehan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020

adalah sebesar Rp3.614.790.695.716,92 dan apabila disandingkan dengan Akumulasi

Penyusutan Aset Tetap sebesar (Rp1.243.823.975.772,28), maka nilai buku Aset Tetap per

31 Desember 2020 sebesar Rp2.370.966.719.944,64.

Rincian nilai perolehan, Akumulasi Penyusutan dan nilai buku kelompok Aset Tetap tahun

2020 dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Hal. 166

Tabel 145. Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap

Tahun 2020

Uraian Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

Rp % Rp %

Tanah 495.630.954.583,00 0,00 0,00 495.630.954.583,00 100,00

Peralatan dan Mesin 398.222.627.252,12 294.882.819.014,28 74,05 103.339.808.237,84 25,95

Gedung dan Bangunan 801.720.765.378,54 120.099.321.759,00 14,98 681.621.443.619,54 85,02

Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.845.191.895.784,87 828.841.834.999,00 44,92 1.016.350.060.785,87 55,08

Aset Tetap Lainnya 63.634.263.210,39 0,00 0,00 63.634.263.210,39 100,00

Konstruksi Dalam Pengerjaan 10.390.189.508,00 0,00 0,00 10.390.189.508,00 100,00

Jumlah 3.614.790.695.716,92 1.243.823.975.772,28 34,41 2.370.966.719.944,64 65,59

5.3.1.4. ASET LAINNYA

Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai

aset lancar, investasi jangka panjang, Aset Tetap dan dana cadangan.

Saldo Aset Lainnya Pemerintah Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember 2020 adalah

sebesar Rp136.261.369.462,71 mengalami peningkatan sebesar Rp196.572.890,00 atau

0,14% dari saldo aset lainnya per 31 Desember 2019 sebesar Rp136.064.796.572,71

dengan rincian komposisi kelompok Aset Lainnya dan mutasi selama tahun anggaran

2020 yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 146. Rincian Mutasi Aset Lainnya Tahun 2020

Jenis Aset 31 Desember 2019

(Rp)

Mutasi 31 Desember 2020

(Rp) Penambahan Pengurangan Koreksi

Tambah

Koreksi

Kurang

1. ATB 2.360.244.781,00 198.820.890,00 0,00 0,00 0,00 2.559.065.671,00

2. Amortisasi ATB (1.877.453.050,89) (274.149.269,00) 0,00 0,00 0,00 (2.151.602.319,89)

3. Sub Jumlah 482.791.730,11 (75.328.379,00) 0,00 0,00 0,00 407.463.351,11

4. Aset Lain-lain 133.704.551.791,71 5.278.656.134,00 5.280.904.134,00 0,00 0,00 133.702.303.791,71

5. Akum Penyusutan

Aset Lain-lain

(1.640.655.374,00) 0,00 0,00 0,00 0,00 (1.640.655.374,00)

6. Sub Jumlah 132.063.896.417,71 5.278.656.134,00 5.280.904.134,00 0,00 0,00 132.061.648.417,71

Nilai Perolehan 136.064.796.572,71 5.477.477.024,00 5.280.904.134,00 0,00 0,00 136.261.369.462,71

5.3.14.1. Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Lainnya berupa aset tak berwujud Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp2.559.065.671,00 dan

Rp2.360.244.781,00 mengalami peningkatan nilai sebesar Rp198.820.890,00 atau 8,42%.

Nilai tersebut adalah nilai sebelum memperhitungkan amortisasi aset tak berwujud senilai

(Rp2.151.602.319,89) sehingga nilai buku aset tetap tak berwujud adalah sebesar

Rp407.463.351,11.

Aset tidak berwujud adalah aset non-moneter yang tidak mempunyai wujud fisik, dan

merupakan salah satu jenis aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Aset ini sering

dihubungkan dengan hasil kegiatan entitas dalam menjalankan tugas dan fungsi penelitian

dan pengembangan serta sebagian diperoleh dari proses pengadaan dari luar entitas.

Hal. 167

Saldo Aset Lainnya berupa aset tak berwujud Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 147. Aset Lainnya Berupa Aset Tak Berwujud

Per 31 Desember 2020 dan 2019

Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

1. Aset Tak Berwujud 2.559.065.671,00 2.360.244.781,00 198.820.890,00 8,42

2. Akumulasi ATB (2.151.602.319,89) (1.877.453.050,89) (274.149.269,00) 14,60

Nilai Buku 407.463.351,11 482.791.730,11 (75.328.379,00) (15,60)

Berikut tabel perbandingan Aset Tak Berwujud Per SKPD pada periode TA.2020 dan

TA.2019.

Tabel 148. Aset Tetap Tak Berwujud Per OPD

Tahun Anggaran 2020 dan 2019

NO SKPD Jumlah Jumlah Bertambah/ (Berkurang)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) (%)

1. Sekretariat Daerah 197.000.000,00 197.000.000,00 0,00 0,00

2. Bappeda 774.896.091,00 725.946.091,00 48.950.000,00 6,74

3. Dinas Lingkungan Hidup 53.376.900,00 53.376.900,00 0,00 0,00

4. BKPSDM 399.875.000,00 399.875.000,00 0,00 0,00

5. Dinas PMP 168.800.000,00 168.800.000,00 0,00 0,00

6. Dinas Kesehatan 57.601.040,00 55.000.000,00 2.601.040,00 4,73

7. BPKD 275.762.500,00 275.762.500,00 0,00 0,00

8. RSUD Alimuddin Umar 34.000.000,00 34.000.000,00 0,00 0,00

9. Badan PM, PTSP, dan Naker 122.732.000,00 122.732.000,00 0,00 0,00

10. Dinas Kominfo 191.325.000,00 191.325.000,00 0,00 0,00

11. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 134.750.000,00 134.750.000,00 0,00 0,00

12. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 118.947.140,00 1.677.290,00 117.269.850,00 6.991,63

13. Balitbang 30.000.000,00 0,00 30.000.000,00 100,00

Jumlah 2.559.065.671,00 2.360.244.781,00 198.820.890,00 8,42

Mutasi Aset Lainnya berupa aset tak berwujud Kabupaten Lampung Barat tahun 2020

dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 149. Mutasi Aset Lainnya Berupa Aset Tak Berwujud Tahun 2020 Uraian Jumlah (Rp)

Saldo per 1 Januari 2020 2.360.244.781,00

Mutasi Tambah:

Belanja Modal direklasifikasi dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin 198.820.890,00

Belanja Lainnya 0,00

Hibah 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 0,00

Mutasi OPD 0,00

Jumlah Mutasi Tambah 198.820.890,00

Mutasi Kurang :

Penghapusan 0,00

Penghentian Aset 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 0,00

Mutasi OPD 0,00

Jumlah Mutasi Kurang 0,00

Total Mutasi 2020 198.820.890,00

Saldo per 31 Desember 2020 2.559.065.671,00

Akumulasi Amortisasi s.d. 31 Desember 2020 (2.151.602.319,89)

Nilai Buku per 31 Desember 2020 407.463.351,11

Hal. 168

Nilai Aset Tak Berwujud mengalami peningkatan sebesar Rp198.820.890,00,00 berasal

dari mutasi tambah berupa Belanja Modal yang direklasifikasi dari Belanja Modal

Peralatan dan Mesin sebesar Rp198.820.890,00,00 dengan rincian:

1. Software Sistem Aplikasi Web sebesar Rp30.000.000,00 pada Balitbang

2. Software Sistem Aplikasi Web sebesar Rp48.950.000,00 pada Bappeda

3. Shutdown Software sebesar Rp2.601.040,00 pada Dinas Kesehatan

4. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri dari:

Software OS sebesar Rp8.764.850,00

Software Office sebesar Rp28.693.650,00

Software OS sebesar Rp8.764.850,00

Software Office sebesar Rp28.693.650,00

Software OS sebesar Rp8.764.850,00

Software Office sebesar Rp28.693.650,00

Microsoft sebesar Rp4.894.350,00

Tabel 150. Rincian Aset Lainnya Berupa Aset

Tak Berwujud Per 31 Des 2020 dan 2019

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

1. Software PKMG 10.000.000,00 10.000.000,00 0,00 0,00

2. Sofware Pelayanan Rujukan 13.000.000,00 13.000.000,00 0,00 0,00

3. Software Manajemen RS 34.000.000,00 34.000.000,00 0,00 0,00

4. Sofware BPRS 165.660.000,00 165.660.000,00 0,00 0,00

5. Vmware vSphere 6 Essentials 14.850.000,00 14.850.000,00 0,00 0,00

6. Devloy Vmware vSphere 6 11.000.000,00 11.000.000,00 0,00 0,00

7. Web Hosting ISP Config 11.000.000,00 11.000.000,00 0,00 0,00

8. Zimbra Mail Server 11.000.000,00 11.000.000,00 0,00 0,00

9. Aplikasi SIPPD 344.069.091,00 344.069.091,00 0,00 0,00

10. Aplikasi SIG Kawasan Kopi 168.367.000,00 168.367.000,00 0,00 0,00

11. Software Zimbra (Diskominfo) 9.975.000,00 9.975.000,00 0,00 0,00

12. Design Web (Diskominfo) 20.000.000,00 20.000.000,00 0,00 0,00

13. Software/ Aplikasi Komputer

(Dinas Perpustakaan&Arsip)

5.500.000,00 5.500.000,00 0,00 0,00

14. Software/ Aplikasi

Perpustakaan (Dinas

Perpustakaan&Arsip)

49.000.000,00 49.000.000,00 0,00 0,00

15. Aplikasi Software Sistem

Pelaporan

50.000.000,00 50.000.000,00 0,00 0,00

16. Aplikasi SiAP Online 147.000.000,00 147.000.000,00 0,00 0,00

17. Design Web (BLHKP) 49.526.900,00 49.526.900,00 0,00 0,00

18. Software Weight Bridge 3.850.000,00 3.850.000,00 0,00 0,00

19. Aplikasi Software SAPK 29.875.000,00 29.875.000,00 0,00 0,00

20. Software SIMPEG 321.250.000,00 321.250.000,00 0,00 0,00

21. Software Gaji 35.000.000,00 35.000.000,00 0,00 0,00

22. Windows Server 28.820.000,00 28.820.000,00 0,00 0,00

23. Oracle Database standart-

license dan Oracle database

ATS

83.985.000,00 83.985.000,00 0,00 0,00

24. Internet developer suite-license

dan IDS ATS

83.957.500,00 83.957.500,00 0,00 0,00

25. Microsoft Visual Studio Pro 9.625.000,00 9.625.000,00 0,00 0,00

26. Mafinpo Profesional 34.375.000,00 34.375.000,00 0,00 0,00

Hal. 169

Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

27. Design Software PSE (KP3M) 122.732.000,00 122.732.000,00 0,00 0,00

28. Sofware GIS 168.800.000,00 168.800.000,00 0,00 0,00

29. Software Managemen dan

Scurity (Dinas Kominfo)

112.350.000,00 112.350.000,00 0,00 0,00

30. Aplikasi Sip-Online 49.000.000,00 49.000.000,00 0,00 0,00

31. Software Kohort 32.000.000,00 32.000.000,00 0,00 0,00

32. Digital Library System (DLS) 80.250.000,00 80.250.000,00 0,00 0,00

33. Lisensi Mesin Absensi 48.750.000,00 48.750.000,00 0,00 0,00

34. Software Pembelajaran 1.677.290,00 1.677.290,00 0,00 0,00

35. Operating System 8.764.850,00 0,00 8.764.850,00 100,00

36. Office 28.693.650,00 0,00 28.693.650,00 100,00

37. Operating System 8.764.850,00 0,00 8.764.850,00 100,00

38. Office 28.693.650,00 0,00 28.693.650,00 100,00

39. Operating System 8.764.850,00 0,00 8.764.850,00 100,00

40. Office 28.693.650,00 0,00 28.693.650,00 100,00

41. MICROSOF 4.894.350,00 0,00 4.894.350,00 100,00

42. Sistem Aplikasi Web 30.000.000,00 0,00 30.000.000,00 100,00

43. Shutdown Software 2.601.040,00 0,00 2.601.040,00 100,00

44. Sistem Aplikasi Web 48.950.000,00 0,00 48.950.000,00 100,00

Harga Perolehan 2.559.065.671,00 2.360.244.781,00 198.820.890,00 8,42

Akumulasi Amortisasi (2.151.602.319,89) (1.877.453.050,89) (274.149.269,00) 14,60

Nilai Buku 407.463.351,11 482.791.730,11 (75.328.379,00) (15,60)

5.3.14.2. Aset Lain-lain

Saldo Aset Lainnya berupa Aset Lain-lain Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 adalah masing-masing sebesar Rp133.702.303.791,71 dan

Rp133.704.551.791,71 mengalami penurunan sebesar (Rp2.248.000,00) atau (0,0%).

Nilai tersebut adalah nilai sebelum memperhitungkan akumulasi penyusutan aset lain-lain

sebesar Rp1.640.655.374,00. Nilai buku Aset lain-lain tahun 2020 adalah sebesar

Rp132.061.648.417,71.

Aset Tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah

direklasifikasi ke dalam aset lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak berat, usang,

dan/atau Aset Tetap yang tidak digunakan karena sedang menunggu proses

pemindahtanganan (proses penjualan, sewa beli, penghibahan, penyertaan modal). Aset

Lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan

direklasifikasikan ke dalam aset lain-lain.

Berikut tabel perbandingan Aset Lain-lain Per SKPD pada periode TA.2020 dan TA.2019.

Tabel 151. Aset Lain-lain Per OPD Tahun Anggaran 2020 dan 2019

NO SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) (%)

1. Sekretariat Daerah 1.000.453.725,00 1.000.453.725,00 0,00 0,00

2. Sekretariat DPRD 1.216.112.000,00 1.216.112.000,00 0,00 0,00

3. Inspektorat 23.596.466,67 23.596.466,67 0,00 0,00

4. BPKD 167.089.080,00 167.089.080,00 0,00 0,00

5. Bappeda 157.984.579,00 157.984.579,00 0,00 0,00

6. BKPSDM 6.563.621,00 6.563.621,00 0,00 0,00

Hal. 170

NO SKPD Jumlah Jumlah Kenaikan/ (Penurunan)

31 Desember 2020 31 Desember 2019 (Rp) (%)

7. Sat Pol PP 96.313.666,00 96.313.666,00 0,00 0,00

8. Dinas Pendidikan & Kebudayaan 26.786.448.018,00 26.786.448.018,00 0,00 0,00

9. Dinas Kesehatan 1.543.342.925,00 1.543.342.925,00 0,00 0,00

10. Dinas PUPR 96.617.258.319,00 96.617.258.319,00 0,00 0,00

11. Dinas Pemuda & Olahraga 33.800.000,00 33.800.000,00 0,00 0,00

12. Dinas Koperasi, UKM, Perindag 158.065.500,00 158.065.500,00 0,00 0,00

13. Dinas PP, KB, PP, dan PA 3.500.000,00 3.500.000,00 0,00 0,00

14. Dinas TPH 576.774.165,71 576.774.165,71 0,00 0,00

15. Dinas Perkebunan dan

Peternakan

1.059.467.800,00 1.059.467.800,00 0,00 0,00

16. Dinas Perikanan 600.971.876,00 600.971.876,00 0,00 0,00

17. Dinas PMP 31.307.400,00 31.307.400,00 0,00 0,00

18. Dinas Lingkungan Hidup 111.991.333,00 111.991.333,00 0,00 0,00

19. Badan PM, PTSP, dan Naker 12.840.000,00 12.840.000,00 0,00 0,00

20. Dinas Sosial 6.516.000,00 6.516.000,00 0,00 0,00

21. Dinas Perhubungan 979.144.000,00 979.144.000,00 0,00 0,00

22. Kantor Kesbangpol 7.690.333,00 7.690.333,00 0,00 0,00

23. RSUD Alimuddin Umar 2.156.887.900,00 2.156.887.900,00 0,00 0,00

24. Kec. Sumberjaya 18.255.208,00 18.255.208,00 0,00 0,00

25. Kec. Way Tenong 6.243.200,00 6.243.200,00 0,00 0,00

26. Kec. Sekincau 281.865.000,00 281.865.000,00 0,00 0,00

27. Kec. Belalau 18.900.000,00 18.900.000,00 0,00 0,00

28. Kec. Batu Brak 1.508.000,00 3.756.000,00 (2.248.000,00) (59,85)

29. Kec. Balik Bukit 9.458.333,33 9.458.333,33 0,00 0,00

30. Kec. Sukau 6.662.343,00 6.662.343,00 0,00 0,00

31. Kec. Suoh 5.293.000,00 5.293.000,00 0,00 0,00

JUMLAH 133.702.303.791,71 133.704.551.791,71 (2.248.000,00) (0,00)

Mutasi Aset Lainnya berupa Aset Lain-lain Kabupaten Lampung Barat tahun 2020 dapat

dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 152. Mutasi Aset Lainnya Berupa Aset Lain-lain Tahun 2020

Uraian Jumlah (Rp)

Saldo per 1 Januari 2020 133.704.551.791,71

Mutasi Tambah:

Belanja Modal direklasifikasi ke Aset Lain-Lain 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 0,00

Mutasi SKPD 0,00

Penghentian Aset 5.278.656.134,00

Jumlah Mutasi Tambah 5.278.656.134,00

Mutasi Kurang :

Penghapusan 5.280.904.134,00

Reklasifikasi/ Koreksi 1 0,00

Reklasifikasi/ Koreksi 2 0,00

Mutasi SKPD 0,00

Jumlah Mutasi Kurang 5.280.904.134,00

Total Mutasi 2020 (2.248.000,00)

Saldo per 31 Desember 2020 133.702.303.791,71

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (1.640.655.374,00)

Nilai Buku per 31 Desember 2020 132.061.648.417,71

Hal. 171

Perubahan nilai Aset Lain-lain sebesar (Rp2.248.000,00) terdiri dari :

a. Mutasi Tambah sebesar Rp5.278.656.134,00 terdiri atas:

1. Penghentian Aset sebesar Rp5.278.656.134,00 terdiri dari:

a) Aset Peralatan dan Mesin pada Dinas Kominfo, Sekretariat Daerah, dan Kec.

Batu Brak sebesar Rp1.933.860.837,00

b) Aset Gedung dan Bangunan sebesar Rp3.337.795.297,00 terdiri dari:

Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan berupa:

Bangunan Los Pasar Liwa sebesar Rp274.184.997,00

Bangunan Los Pasar Liwa sebesar Rp226.700.000,00

Kecamatan Way Tenong, berupa Rumah dinas sebesar Rp60.000.000

Dinas Kesehatan berupa:

Bangunan Pustu Batu Kebayan sebesar Rp220.951.400,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp696.431.000,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp252.401.100,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp248.033.800,00

Bangunan Puskesmas Batu Ketulis sebesar Rp298.706.600,00

Bangunan Puskesmas Fajar Bulan sebesar Rp398.304.700,00

Bangunan Puskesmas Fajar Bulan sebesar Rp16.100.000,00

Bangunan Puskesmas Fajar Bulan sebesar Rp614.015.700,00

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura berupa Perencanaan Konstruksi

Prasarana Bangunan sebesar Rp31.966.000,00

c. Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp7.000.000,00 berupa MCK Pasar

Liwa pada Dinas Koperindag.

b. Pengurangan nilai Aset Lain-lain berupa Penghapusan Aset Lain-lain sebesar

Rp5.280.904.134,00 terdiri dari:

a. Aset Lain-Lain Peralatan dan Mesin senilai Rp1.936.108.837,00 pada Sekretariat

Daerah, Dinas Kominfo, dan Kec. Batu Brak.

b. Aset Lain-Lain Gedung dan Bangunan senilai Rp3.337.795.297,00 pada Dinas

Kesehatan, Dinas Koperindag, Dinas TPH, dan Kec. Way Tenong.

c. Aset Lain-Lain Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp7.000.000,00 berupa MCK

Pasar Liwa pada Dinas Koperindag.

Rincian Aset Lainnya berupa Aset Lain-lain Kabupaten Lampung Barat per 31 Desember

2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 153. Rincian Aset Lainnya Berupa Aset Lain-lain Per 31 Desember 2020 dan 2019

Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Kenaikan/(Penurunan)

(Rp) %

Tanah 27.500.000,00 27.500.000,00 0,00

Peralatan dan Mesin 19.090.169.533,71 19.697.374.667,71 (607.205.134,00) (3,08)

Gedung dan Bangunan 21.920.763.170,00 21.365.763.170,00 555.000.000,00 2,60

Jalan, Irigasi dan Jaringan 88.774.848.403,00 88.774.848.403,00 0,00 0,00

Aset Tetap Lainnya 3.889.022.685,00 3.839.065.551,00 49.957.134,00 1,30

Aset Tak Berwujud (ATB) 0,00 0,00 0,00 0,00

Jumlah 133.702.303.791,71 133.704.551.791,71 (2.248.000,00) 0,00

Hal. 172

5.3.1.5. KEWAJIBAN

Kewajiban merupakan salah satu pos yang termuat dalam Neraca Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat. Pada TA 2020, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat memiliki

kewajiban atau tagihan yang harus diselesaikan, disajikan pada tabel berikut.

Tabel 154. Kewajiban Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019 Lebih/ (Kurang)

(Rp) (Rp) (Rp) %

1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga 217.804.986,00 90.039.389,45 127.765.596,55 141,90

2 Pendapatan Diterima Dimuka 232.875.000,00 210.375.000,00 22.500.000,00 10,70

3 Utang Belanja 9.225.554.802,00 7.354.106.302,00 1.871.448.500,00 25,45

4 Utang Jangka Pendek Lainnya 0,00 1.196.500,00 (1.196.500,00) (100,00)

5 Utang Jangka Panjang Lainnya 302.089.600,96 302.089.600,96 0,00 0,00

Jumlah 9.978.324.388,96 7.957.806.792,41 2.020.517.596,55 25,39

5.3.1.5.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)

Utang perhitungan pihak ketiga merupakan pos untuk mencatat kewajiban Pemerintah

Daerah kepada Pemerintah Pusat. Utang PFK 31 Desember 2020 dan 2019 pada tabel

berikut.

Tabel 155. Utang PFK Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019 Lebih/ (Kurang)

(Rp) (Rp) (Rp) %

1 Sekretariat Daerah 1.250.000,00 1.250.000,00 100,00

2 Dinas Pendidikan 216.554.986,00 83.289.983,45 133.265.002,55 160,00

3 Dinas Kesehatan 0,00 564.806,00 (564.806,00) (100,00)

4 Satuan Polisi Pamong Praja 0,00 1.600,00 (1.600,00) (100,00) 5 Badan KB, PP & PA 0,00 54.750,00 (54.750,00) (100,00) 6 Kecamatan Balik Bukit 0,00 2.948.150,00 (2.948.150,00) (100,00) 7 Kecamatan Sumber Jaya 0,00 110.000,00 (110.000,00) (100,00) 8 Kecamatan Bandar Negeri Suoh 0,00 3.070.100,00 (3.070.100,00) (100,00)

Jumlah 217.804.986,00 90.039.389,45 127.765.596,55 141,90

Berdasarkan tabel Utang PFK di atas, diketahui utang PFK per 31 Desember 2020 sebesar

Rp217.804.986,00 atau naik sebesar Rp127.765.596,55 atau 141,90% dibandingkan

dengan tahun 2019 sebesar Rp90.039.389,45. Sampai dengan 22 April 2021 utang PFK

telah dibayar dan disetor ke kas negara sebesar Rp214.906.494,00 terdiri dari Sekretariat

Daerah sebesar Rp1.250.000,00 dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebesar

Rp213.656.494,00 dan sisa per 22 April 2021 sebesar Rp2.898.492,00.

Rincian Utang PFK per OPD tahun 2020 disajikan pada tabel berikut

Tabel 156. Rincian Utang PFK per OPD Per 31 Desember 2020

No. Uraian PPh

PPN Pajak

Daerah Jumlah

Psl 21 Psl 22 Psl 23

1. Sekretariat Daerah 0,00 0,00 0,00 0,00 1.250.000,00 1.250.000,00

2. Dinas Pendidikan & Kebudayaan 37.747.826,00 0,00 6.898.166,00 171.338.994,00 570.000,00 216.554.986,00

Jumlah 37.747.826,00 0,00 6.898.166,00 171.338.994,00 1.820.000,00 217.804.986,00

Hal. 173

5.3.1.5.2 Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka merupakan pos untuk mencatat pendapatan yang seharusnya

belum diterima sampai dengan tanggal neraca tetapi sudah diterima didepan/ dimuka, pada

Tahun Anggaran 2020 ini terdapat retribusi sewa kios/ ruko total senilai Rp232.875.000,00

dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 157. Pendapatan Diterima Dimuka Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Des 2020

(Rp)

31 Des 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. Dinas Koperasi, UMK, Perindag

Retribusi Pasar Grosir dan/ atau

Pertokoan Diterima Dimuka

210.375.000,00 210.375.000,00 0,00 0,00

2. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah

Pencatatan atas Penyetoran Pembayaran

Sewa Bangunan (Sewa menyewa Tanah

Milik Pemerintah Kab. Lampung Barat

yang terletak di Jalan Tulip No. 09 Way

Mengaku) Berdasarkan Perjanjian Sewa

Menyewa Pemda No. 139/12/Pemkab-

LB/01/2020 PT Bank No. V/PKS/KCP-

LWA/06/2020 Tanggal 15 Juni 2020

dengan Jangka Waktu Berlaku selama 5

Tahun terhitung sejak tanggal 15 Juni

2020 s.d. 15 Juni 2025 Rp. 25.000.000

22.500.000,00 0,00 22.500.000,00 100,00

Jumlah 232.875.000,00 210.375.000,00 22.500.000,00 100,00

5.3.1.5.3 Utang Belanja

Utang Belanja merupakan pos untuk mencatat kewajiban atas beban yang sudah terpakai

tetapi sampai dengan akhir tahun 2020 belum dibayar/ yang harus diselesaikan senilai

Rp9.225.554.802,00 pada tabel berikut.

Tabel 158. Utang Belanja Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. BUD (PPKD)

Utang Belanja Lain-lain 0,00 331.287.200,00 (331.287.200,00) (100,00)

2. Dinas Pendidikan

Utang Belanja Gaji & Tunjangan 5.166.326.780,00 0,00 5.166.326.780,00 100,00

Utang Belanja Barang & Jasa 676.399,00 815.097,00 (138.698,00) (17,02)

3. Dinas Kesehatan

Utang Belanja Barang & Jasa 4.671.233,00 2.983.328,00 1.687.905,00 56,58

4. RSUD Alimuddin Umar

Utang Belanja Pegawai BLUD 1.820.129.028,00 3.837.740.490,00 (2.017.611.462,00) (52,57)

Utang Belanja Jasa 751.020,00 19.554.496,00 (18.803.476,00) (96,16)

Utang Belanja Barang dan Jasa BLUD 1.904.170.671,00 2.700.880.198,00 (796.709.527,00) (29,50)

5. Dinas Lingkungan Hidup (DLH)

Utang Belanja Barang & Jasa 255.962.421,00 267.552.824,00 (11.590.403,00) (4,33)

6. Disdukcapil

Utang Belanja Barang & Jasa 155.100,00 2.772.163,00 (2.617.063,00) (94,41)

7. Dinas KB, PP & PA

Utang Belanja Barang & Jasa 305.814,00 0,00 305.814,00 100,00

8. Dinas Perhubungan

Utang Belanja Barang & Jasa 4.022.312,00 0,00 4.022.312,00 100,00

Hal. 174

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

9. Dinas Sosial

Utang Belanja Jasa 3.099.866,00 3.297.793,00 (197.927,00) (6,00)

10. Dinas Koperasi, Perindag

Utang Belanja Barang & Jasa 3.430.304,00 2.886.032,00 544.272,00 18,86

11. DINAS PM, PTSP DAN NAKER

Utang Belanja Barang & Jasa 1.414.986,00 1.951.903,00 (536.917,00) (27,51)

12. Dinas Kepemudaan, Olahraga

Utang Belanja Jasa 0,00 17.235.610,00 (17.235.610,00) (100,00)

13. Satpol PP

Utang Belanja Jasa 3.593.189,00 3.411.266,00 181.923,00 5,33

14. Sekretariat Daerah

Utang Belanja Barang & Jasa 23.338.235,00 24.600.515,00 (1.262.280,00) (5,13)

15. Sekretariat DPRD

Utang Belanja Barang & Jasa 9.219.035,00 8.242.256,00 976.779,00 11,85

16. BPKD

Utang Belanja Gaji dan Tunjangan 0,00 112.938.778,00 (112.938.778,00) (100,00)

Utang Belanja Barang & Jasa 4.275.984,00 3.028.605,00 1.247.379,00 41,19

17. BALITBANG

Utang Belanja Barang & Jasa 483.267,00 935.084,00 (451.817,00) (48,32)

18. Inspektorat

Utang Belanja Barang & Jasa 1.036.320,00 277.640,00 758.680,00 273,26

19. BKPSDM

Utang Belanja Barang & Jasa 1.013.836,00 1.184.144,00 (170.308,00) (14,38)

20. Dinas Ketahanan Pangan

Utang Belanja Jasa 1.117.493,00 1.090.310,00 27.183,00 2,49

21. Dinas Komunikasi dan Informatika

Utang Belanja Barang & Jasa 3.162.982,00 3.201.803,00 (38.821,00) (1,21)

22. Dinas Perpustakaan & KD

Utang Belanja Barang & Jasa 2.245.982,00 2.248.661,00 (2.679,00) (0,12)

23. Dinas TPH

Utang Belanja Barang & Jasa 1.678.519,00 1.333.993,00 344.526,00 25,83

24. Dinas BUNNAK

Utang Belanja Barang & Jasa 3.853.681,00 2.656.113,00 1.197.568,00 45,09

25. Dinas Perikanan

Utang Belanja Barang & Jasa 2.124.139,00 0,00 2.124.139,00 100,00

26. BAPPEDA

Utang Belanja Barang & Jasa 1.602.508,00 0,00 1.602.508,00 100,00

27. BPBD

Utang Belanja Barang & Jasa 672.090,00 0,00 672.090,00 100,00

28. Kantor Kesatuan Bangsa & Politik

Utang Belanja Barang & Jasa 1.021.608,00 0,00 1.021.608,00 100,00

Jumlah 9.225.554.802,00 7.354.106.302,00 1.871.448.500,00 25,45

Rekap utang lainnya per OPD dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 159. Rekap Utang Belanja Per OPD Per 31 Desember 2020

No. Uraian Gaji dan

Tunjangan Pegawai BLUD Belanja Jasa

Barang dan Jasa

BLUD Jumlah

1. Dinas Pendidikan 5.166.326.780,00 0,00 676.399,00 0,00 5.167.003.179,00

2. Dinas Kesehatan 0,00 0,00 4.671.233,00 0,00 4.671.233,00

3. RSUD Alimuddin Umar 0,00 1.820.129.028,00 751.020,00 1.904.170.671,00 3.725.050.719,00

4. Dinas Lingkungan Hidup 0,00 0,00 255.962.421,00 0,00 255.962.421,00

5. Disdukcapil 0,00 0,00 155.100,00 0,00 155.100,00

6. Dinas KB, PP & PA 0,00 0,00 305.814,00 0,00 305.814,00

7. Dinas Perhubungan 0,00 0,00 4.022.312,00 0,00 4.022.312,00

8. Dinas Sosial 0,00 0,00 3.099.866,00 0,00 3.099.866,00

9. Dinas Koperasi, Perindag 0,00 0,00 3.430.304,00 0,00 3.430.304,00

Hal. 175

No. Uraian Gaji dan

Tunjangan Pegawai BLUD Belanja Jasa

Barang dan Jasa

BLUD Jumlah

10. Dinas PM, PTSP dan

Naker 0,00 0,00 1.414.986,00

0,00 1.414.986,00

11. Satpol PP 0,00 0,00 3.593.189,00 0,00 3.593.189,00

12. Sekretariat Daerah 0,00 0,00 23.338.235,00 0,00 23.338.235,00

13. Sekretariat DPRD 0,00 0,00 9.219.035,00 0,00 9.219.035,00

14. BPKD 0,00 0,00 4.275.984,00 0,00 4.275.984,00

15. Balitbang 0,00 0,00 483.267,00 0,00 483.267,00

16. Inspektorat 0,00 0,00 1.036.320,00 0,00 1.036.320,00

17. BKPSDM 0,00 0,00 1.013.836,00 0,00 1.013.836,00

18. Dinas Ketahanan Pangan 0,00 0,00 1.117.493,00 0,00 1.117.493,00

19. Dinas Komunikasi dan

Informatika 0,00 0,00 3.162.982,00 0,00 3.162.982,00

20. Dinas Perpustakaan & KD 0,00 0,00 2.245.982,00 0,00 2.245.982,00

21. Dinas TPH 0,00 0,00 1.678.519,00 0,00 1.678.519,00

22. Dinas Perkebunan &

Peternakan 0,00 0,00 3.853.681,00 0,00 3.853.681,00

23. Dinas Perikanan 0,00 0,00 2.124.139,00 0,00 2.124.139,00

24. BAPPEDA 0,00 0,00 1.602.508,00 0,00 1.602.508,00

25. BPBD 0,00 0,00 672.090,00 0,00 672.090,00

26. Kantor Kesatuan Bangsa

& Politik 0,00 0,00 1.021.608,00 0,00 1.021.608,00

Jumlah 5.166.326.780,00 1.820.129.028,00 334.928.323,00 1.904.170.671,00 9.225.554.802,00

Utang belanja gaji dan tunjangan serta utang pegawai BLUD merupakan kewajiban yang

seharusnya diberikan kepada pegawai/ karyawan BLUD sampai dengan 31 Desember 2020

terdapat pada:

- Dinas Pendidikan sebesar Rp5.166.326.780,00 terdiri atas utang Tambahan Penghasilan Guru PNSD sebesar Rp136.500.000,00; utang Tunjangan Profesi Guru PNSD sebesar Rp5.029.826.780,00.

- RSUD Alimuddin Umar berupa utang pada pegawai BLUD sebesar Rp1.820.129.028,00 terdiri dari : utang atas jasa pelayanan JKN sebesar Rp913.398.030,00; utang atas jasa pelayanan umum sebesar Rp299.385.773,00; utang atas jasa jampersal sebesar Rp137.232.225,00; utang atas jasa pelayanan covid sebesar Rp470.113.000,00.

Utang belanja jasa merupakan kewajiban kepada pihak ketiga/ lainnya berupa jasa yang

telah dikonsumsi tetapi sampai dengan 31 Desember 2020 belum terbayarkan sebesar

Rp334.928.323,00 tersebar pada 26 (dua puluh enam) perangkat daerah.

Utang belanja barang dan jasa BLUD sebesar Rp1.904.170.671,00 merupakan utang

belanja barang/ jasa kepada pihak ketiga/ lainnya terdapat pada BLUD RSUD Alimuddin

Umar terdiri atas:

- Utang obat dan bahan habis pakai sebesar Rp1.753.019.940,00, rincian pada lampiran 3;

- Utang jasa listrik, telepon, internet sebesar Rp20.198.691,00;

- Utang rujukan JKN bln Oktober s.d. Desember 2020 sebesar Rp36.842.040,00;

- Utang bahan habis pakai gizi bulan november s.d. desember 2020 sebesar

Rp80.185.000,00; dan

- Utang pengolahan limbah medis sebesar Rp13.925.000,00

Hal. 176

5.3.1.5.4 Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang Jangka Pendek Lainnya merupakan pos untuk mencatat kewajiban atas beban yang

sudah terpakai tetapi sampai dengan akhir tahun 2020 belum dibayar/ yang harus

diselesaikan dan uang titipan dari pihak lain yang belum didistribusikan kepada yang

berhak menerima, senilai Rp0,00 atau mengalami penurunan sebesar (Rp1.196.500,00)

dari tahun 2019 sebesar Rp1.196.500,00 dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 160. Utang Jangka Pendek Lainnya Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian

31 Desember

2020

(Rp)

31 Desember

2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. DINAS KESEHATAN

Utang titipan kepada Pegawai

Puskesmas Kegiatan Prolanis dana

sumber dari BPJS

0,00 1.196.500,00 (1.196.500,00) (100,00)

Jumlah 0,00 1.196.500,00 (1.196.500,00) (100,00)

5.3.1.5.5 Utang Jangka Panjang Lainnya

Utang Jangka Panjang Lainnya adalah kewajiban Pemerintah Kabupaten Lampung Barat

kepada pihak lain yang melebihi satu periode akuntansi. Utang Jangka Panjang Lainnya

Per 31 Desember 2020 sebesar Rp302.089.600,96 atau tidak mengalami perubahan dari

dari saldo Per 31 Desember 2019 sebesar Rp302.089.600,96. Adapun rincian Utang Jangka

Panjang Lainnya ditampilkan pada tabel berikut ini.

Tabel 161. Utang Jangka Panjang Lainnya Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Lebih/ (Kurang)

(Rp) %

1. RSUD ALIMUDDIN UMUR

Utang Jasa Medik/ Paramedik atas

pelayanan pasien Jamkesmas

kelompok fungsional

302.089.600,96 302.089.600,96 0,00 0,00

Jumlah 302.089.600,96 302.089.600,96 0,00 0,00

5.3.1.6. EKUITAS

Ekuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang

merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Total

saldo Ekuitas per 31 Desember 2020 sebesar Rp2.625.399.058.375,26 mengalami kenaikan

kekayaan bersih sebesar Rp246.997.565.455,88 atau 10,39% jika dibandingkan dengan

ekuitas per 31 Desember 2019 sebesar Rp2.378.401.492.919,38.

Peningkatan ekuitas tahun 2020 tersebut disebabkan adanya surplus dari kegiatan

operasional sebesar Rp8.132.658.407,74 dan dampak kumulatif karena perubahan

kebijakan/ kesalahan mendasar dan antara lain selisih revaluasi aktiva tetap sebesar lain-

lain sebesar Rp238.459.907.048,14 dan selisih revaluasi aset tetap sebesar

Rp405.000.000,00 Secara rinci tentang kenaikan ekuitas tahun 2020 dapat dilihat dalam

penjelasan CaLK tentang Laporan Perubahan Ekuitas.

Hal. 177

5.4. PENJELASAN ATAS POS – POS LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas

dan penggunaanya yang dikelola oleh pemerintah untuk kegiatan penyelenggaraan

pemerintah dalam satu periode pelaporan.

Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis

akrual (full accrual accounting cycle) sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional

terdiri dari Pendapatan-LO, Beban, Transfer, dan Pos – Pos Luar Biasa.

Laporan Operasional Pemerintah Kabupaten Lampung Barat diklasifikasikan menjadi

3 kelompok, yaitu kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

5.4.1. PENDAPATAN – LO

Pendapatan LO adalah pendapatan yang menjadi hak pemerintah Kabupaten Lampung

Barat dan telah diklasifikasikan menurut asal dan jenis pendapatan yaitu Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Pendapatan LO pada Tahun Anggaran 2020 dan 2019 masing masing dijelaskan pada tabel

berikut.

Tabel 162. Pendapatan LO TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 58.484.494.677,39 64.562.688.673,49 (6.078.193.996,10) (9,41)

2 Pendapatan Transfer 764.412.031.531,01 855.612.305.966,47 (91.200.274.435,46) (10,66)

3 Lain – Lain Pendapatan yang Sah 60.552.108.284,00 122.501.505.978,00 (61.949.397.694,00) (50,57)

Pendapatan – LO 883.448.634.492,40 1.042.676.500.617,96 (159.227.866.125,56) (15,27)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Pendapatan – LO TA. 2020 sebesar

Rp883.448.634.492,40 mengalami penurunan sebesar (Rp159.227.866.125,56) atau

(15,27%) dibandingkan Pendapatan – LO TA. 2019 sebesar Rp1.042.676.500.617,96.

5.4.1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Akun ini menggambarkan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Laporan

Operasional untuk periode TA 2020 dan 2019, dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 163. Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LO TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Pendapatan Pajak Daerah 11.832.301.734,00 13.358.300.321,00 (1.525.998.587,00) (11,42)

2. Pendapatan Retribusi Daerah 3.015.197.096,00 2.010.894.900,00 1.004.302.196,00 49,94

3. Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

5.080.422.493,37 3.466.611.912,13 1.613.810.581,24 46,55

4. Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah 38.556.573.354,02 45.726.881.540,36 (7.170.308.186,34) (15,68)

Jumlah 58.484.494.677,39 64.562.688.673,49 (6.078.193.996,10) (9,41)

Hal. 178

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Pendapatan Asli Daerah – LO TA. 2020 sebesar

Rp58.484.494.677,39 mengalami penurunan sebesar (Rp6.078.193.996,10) atau (9,41%)

dari Pendapatan – LO TA. 2019 sebesar Rp64.562.688.673,49

Rincian masing-masing Pendapatan Asli Daerah dapat dijelaskan sebagai berikut.

5.4.1.1.1. Pendapatan Pajak Daerah

Pajak Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah yang dipungut dan dikelola Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat, pendapatan pajak pada Laporan Operasional disajikan dengan

basis akrual, pengakuan pendapatan terjadi pada saat timbulnya hak atas pendapatan pada

tahun 2020, sehingga nilai pendapatan Pajak Daerah pada Laporan Operasional adalah

sebesar ketetapan yang ditetapkan pada tahun 2020 dan bukan merupakan pembayaran atas

piutang tahun sebelumnya ditambah dengan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)

maupun Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) yang ditetapkan tahun

2020, dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 164. PAD – Pajak Daerah – LO TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Pajak Hotel 35.783.200,00 135.342.600,00 (99.559.400,00) (73,56)

2. Pajak Restoran 908.336.801,00 2.365.087.946,00 (1.456.751.145,00) (61,59)

3. Pajak Hiburan 0,00 5.000.000,00 (5.000.000,00) (100,00)

4. Pajak Reklame 67.546.758,00 67.630.378,00 (83.620,00) (0,12)

5. Pajak Penerangan Jalan 6.033.226.765,00 6.151.562.100,00 (118.335.335,00) (1,92)

6. PBB P2 4.322.443.286,00 4.113.750.937,00 208.692.349,00 5,07

7. Pajak BPHTB 464.964.924,00 519.926.360,00 (54.961.436,00) (10,57)

Jumlah 11.832.301.734,00 13.358.300.321,00 (1.525.998.587,00) (11,42)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan PAD Pajak Daerah – LO TA 2020 sebesar

Rp11.832.301.734,00 mengalami penurunan sebesar (Rp1.525.998.587,00) atau (11,42%)

dari PAD Pajak Daerah – LO TA 2019 sebesar Rp13.358.300.321,00.

Berikut rincian PAD - Pajak Daerah per OPD ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 165. Rincian PAD – Pajak Daerah – LO Per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. 1 BPKD

1.1. Pajak Hotel 35.783.200,00 135.342.600,00 (99.559.400,00) (73,56)

1.2. Pajak Restoran 908.336.801,00 2.365.087.946,00 (1.456.751.145,00) (61,59)

1.3. Pajak Hiburan 0,00 5.000.000,00 (5.000.000,00) (100,00)

1.4. Pajak Reklame 67.546.758,00 67.630.378,00 (83.620,00) (0,12)

1.5. Pajak Penerangan Jalan 6.033.226.765,00 6.151.562.100,00 (118.335.335,00) (1,92)

1.6. Pajak Bumi dan Bangunan 4.322.443.286,00 4.113.750.937,00 208.692.349,00 5,07

1.7. Pajak BPHTB 464.964.924,00 519.926.360,00 (54.961.436,00) (10,57)

Jumlah 11.832.301.734,00 13.358.300.321,00 (1.525.998.587,00) (11,42)

Hal. 179

5.4.1.1.2. Pendapatan Retribusi Daerah

Retribusi Daerah dipungut oleh beberapa OPD penghasil retribusi yang tarifnya ditetapkan

melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat. Pendapatan Retribusi Daerah terkait

langsung dengan pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat. Pemungutan Retribusi Daerah Kabupaten Lampung Barat didasarkan atas

Perda tentang Retribusi Daerah. Pendapatan Retribusi Daerah pada Tahun 2020, dengan

rincian sebagai berikut.

Tabel 166. Pendapatan Retribusi Daerah TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Retribusi Jasa Umum 1.783.038.128,00 906.064.700,00 876.973.428,00 96,79

2 Retribusi Jasa Usaha 866.474.000,00 908.207.800,00 (41.733.800,00) (4,60)

3 Retribusi Perizinan Tertentu 365.684.968,00 196.622.400,00 169.062.568,00 85,98

Jumlah 3.015.197.096,00 2.010.894.900,00 1.004.302.196,00 49,94

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Pendapatan Retribusi Daerah – LO TA. 2020

sebesar Rp3.015.197.096,00 mengalami peningkatan sebesar Rp1.004.302.196,00 atau

49,94% dari PAD Retribusi Daerah – LO TA. 2019 sebesar Rp2.010.894.900,00.

5.4.1.1.2.1. Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum merupakan sumber PAD yang berhubungan langsung dengan

pelayanan umum pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Retribusi Jasa Umum dapat

dirinci pada tabel berikut.

Tabel 167. Pendapatan Retribusi Jasa Umum TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Pelayanan Kesehatan Puskesmas 1.194.942.778,00 214.483.000,00 980.459.778,00 457,13

2. Pelayanan Persampahan/ Kebersihan 90.920.000,00 110.196.000,00 (19.276.000,00) (17,49)

3. Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 99.659.000,00 120.095.000,00 (20.436.000,00) (17,02)

4. Pelayanan Pasar 116.904.800,00 203.905.600,00 (87.000.800,00) (42,67)

5. Pengendalian Menara Telekomunikasi 280.611.550,00 257.385.100,00 23.226.450,00 9,02

Jumlah 1.783.038.128,00 906.064.700,00 876.973.428,00 96,79

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Pendapatan Retribusi Jasa Umum – LO TA 2020

sebesar Rp1.783.038.128,00 mengalami peningkatan sebesar Rp876.973.428,00 atau

96,79% dari PAD Retribusi Jasa Umum – LO TA. 2019 sebesar Rp906.064.700,00.

Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Umum pada masing-masing OPD Kabupaten Lampung

Barat Per 31 Desember 2020 dan 2019 dijelaskan pada tabel berikut.

Hal. 180

Tabel 168. Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Umum per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Dinas Kesehatan

Pelayanan Kesehatan Puskesmas 1.194.942.778,00 214.483.000,00 980.459.778,00 457,13

Jumlah 1.194.942.778,00 214.483.000,00 980.459.778,00 457,13

2 Dinas Perhubungan

Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 99.659.000,00 120.095.000,00 (20.436.000,00) (17,02)

Jumlah 99.659.000,00 120.095.000,00 (20.436.000,00) (17,02)

3. Dinas Lingkungan Hidup

Pelayanan Persampahan/ Kebersihan 81.400.000,00 110.196.000,00 (28.796.000,00) (26,13)

Jumlah 81.400.000,00 110.196.000,00 (28.796.000,00) (26,13)

4 Dinas Koperindag dan Pasar

Pelayanan Persampahan/Kebersiha 9.520.000,00 0,00 9.520.000,00 100,00

Pelayanan Pasar 116.904.800,00 203.905.600,00 (87.000.800,00) (42,67)

Jumlah 126.424.800,00 203.905.600,00 (77.480.800,00) (38,00)

5 Dinas KOMINFO

Pemanfaatan Ruang Menara Telekomunikasi 280.611.550,00 257.385.100,00 23.226.450,00 9,02

Jumlah 280.611.550,00 257.385.100,00 23.226.450,00 9,02

Jumlah 1.783.038.128,00 906.064.700,00 876.973.428,00 96,79

5.4.1.1.2.2. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Usaha merupakan sumber PAD yang berhubungan dengan pemakaian aset

daerah Kabupaten Lampung Barat, Retribusi Jasa Usaha dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 169. Pendapatan Retribusi Jasa Usaha TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp % 1. Pemakaian Kekayaan Daerah 392.275.000,00 343.405.000,00 48.870.000,00 14,23 2. Jasa Usaha Pasar/ Pertokoan 322.740.000,00 290.325.000,00 32.415.000,00 11,17 3. Jasa Usaha Terminal 6.300.000,00 6.300.000,00 0,00 0,00 4. Retribusi Tempat Khusus Parkir 56.784.000,00 56.816.000,00 (32.000,00) (0,06) 5. Tempat Usaha Penginapan/

Pesanggrahan/ Villa 73.240.000,00 121.052.800,00 (47.812.800,00) (39,50)

6. Rumah Potong Hewan 5.055.000,00 5.029.000,00 26.000,00 0,52 7. Tempat Rekreasi dan Olahraga 0,00 2.550.000,00 (2.550.000,00) (100,00) 8. Penjualan Produksi Usaha Daerah 10.080.000,00 82.730.000,00 (72.650.000,00) (87,82)

Jumlah 866.474.000,00 908.207.800,00 (41.733.800,00) (4,60)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Retribusi Jasa Usaha – LO TA. 2020 sebesar

Rp866.474.000,00 mengalami penurunan sebesar (Rp41.733.800,00) atau (4,60%) dari

PAD Retribusi Jasa Usaha – LO TA. 2019 sebesar Rp908.207.800,00. Adapun realisasi

masing-masing akun pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut.

Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Usaha pada masing-masing OPD Kabupaten Lampung

Barat Per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 170. Rincian Pendapatan Retribusi Jasa Usaha per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Pemakaian Kekayaan Daerah 94.580.000,00 99.120.000,00 (4.540.000,00) (4,58)

Jumlah 94.580.000,00 99.120.000,00 (4.540.000,00) (4,58)

Hal. 181

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

2. Dinas Kesehatan

Pemakaian Kekayaan Daerah 32.775.000,00 31.680.000,00 1.095.000,00 3,46

Jumlah 32.775.000,00 31.680.000,00 1.095.000,00 3,46

3. Dinas PU PR

Pemakaian Kekayaan Daerah 112.470.000,00 112.115.000,00 355.000,00 0,32

Jumlah 112.470.000,00 112.115.000,00 355.000,00 0,32

4. Dinas Perhubungan

Pemakaian Kekayaan Daerah 1.440.000,00 2.580.000,00 (1.140.000,00) (44,19)

Retribusi Tempat Khusus Parkir 56.784.000,00 56.816.000,00 (32.000,00) (0,06)

Retribusi Terminal 6.300.000,00 6.300.000,00 0,00 0,00

Jumlah 64.524.000,00 65.696.000,00 (1.172.000,00) (1,78)

5. Dinas Lingkungan Hidup

Pemakaian Kekayaan Daerah 2.415.000,00 3.240.000,00 (825.000,00) (25,46)

Penjualan Produksi Usaha Daerah 10.080.000,00 9.650.000,00 430.000,00 4,46

Jumlah 12.495.000,00 12.890.000,00 (395.000,00) (3,06)

6. Dinas Koperindag dan Pasar

Pemakaian Kekayaan Daerah 300.000,00 300.000,00 0,00 0,00

Retribusi Pasar Grosir dan/ atau Pertokoan 322.740.000,00 290.325.000,00 32.415.000,00 11,17

Jumlah 323.040.000,00 290.625.000,00 32.415.000,00 11,15

7. Sekretariat Daerah

Pemakaian Kekayaan Daerah 24.945.000,00 25.175.000,00 (230.000,00) (0,91)

Jumlah 24.945.000,00 25.175.000,00 (230.000,00) (0,91)

8. BPKD

Pemakaian Kekayaan Daerah 40.270.000,00 59.520.000,00 (19.250.000,00) (32,34)

Jumlah 40.270.000,00 59.520.000,00 (19.250.000,00) (32,34)

9. Dinas PM, PTSP dan Naker

Pemakaian Kekayaan Daerah 1.800.000,00 1.500.000,00 300.000,00 20,00

Jumlah 1.800.000,00 1.500.000,00 300.000,00 20,00

10. Dinas Komunikasi dan Informasi

Pemakaian Kekayaan Daerah 2.390.000,00 1.665.000,00 725.000,00 43,54

Jumlah 2.390.000,00 1.665.000,00 725.000,00 43,54

11. Dinas Peternakan dan Perkebunan

Pemakaian Kekayaan Daerah 1.200.000,00 1.200.000,00 0,00 0,00

Retribusi Rumah Potong Hewan 5.055.000,00 5.029.000,00 26.000,00 0,52

Jumlah 6.255.000,00 6.229.000,00 26.000,00 0,42

12. Dinas Kepemudaan dan Olahraga

Pemakaian Kekayaan Daerah 1.025.000,00 4.270.000,00 (3.245.000,00) (76,00)

Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/ Villa 73.240.000,00 120.952.800,00 (47.712.800,00) (39,45)

Tempat Rekreasi dan Olahraga 2.550.000,00 (2.550.000,00) (100,00)

Jumlah 74.265.000,00 127.772.800,00 (53.507.800,00) (41,88)

13. Dinas Perikanan

Pemakaian Kekayaan Daerah 76.665.000,00 1.140.000,00 75.525.000,00 6.625,00

Penjualan Produksi Usaha Daerah 0,00 73.080.000,00 (73.080.000,00) (100,00)

Jumlah 76.665.000,00 74.220.000,00 2.445.000,00 3,29

Jumlah Keseluruhan 866.474.000,00 908.207.800,00 (41.733.800,00) (4,60)

5.4.1.1.2.3. Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi Perizinan Tertentu merupakan sumber PAD yang berhubungan dengan fungsi

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat sebagai Regulator dan Otorisasi untuk memberikan

izin terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Retribusi Perizinan Tertentu

dapat dirinci pada tabel berikut.

Hal. 182

Tabel 171. Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 365.684.968,00 193.922.400,00 171.762.568,00 88,57

2 Izin Trayek 0,00 2.700.000,00 (2.700.000,00) (100,00)

Jumlah 365.684.968,00 196.622.400,00 169.062.568,00 85,98

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Retribusi Perizinan Tertentu – LO TA 2020 sebesar

Rp365.684.968,00 mengalami peningkatan sebesar Rp169.062.568,00 atau 85,98% dari

PAD Retribusi Perizinan Tertentu – LO TA 2019 sebesar Rp196.622.400,00. Adapun

realisasi masing-masing akun pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut.

Rincian Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu pada masing-masing OPD Kabupaten

Lampung Barat Per 31 Desember 2020 dan 2019 dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 172. Rincian Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu per OPDTA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp) Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Dinas Perhubungan

Izin Trayek 0,00 2.700.000,00 (2.700.000,00) (100,00)

Jumlah 0,00 2.700.000,00 (2.700.000,00) (100,00)

2. Dinas PM. PTSP dan Naker

Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 365.684.968,00 193.922.400,00 171.762.568,00 88,57

Jumlah 365.684.968,00 193.922.400,00 171.762.568,00 88,57

Jumlah 365.684.968,00 196.622.400,00 169.062.568,00 85,98

5.4.1.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan merupakan sumber PAD dari

pembagian laba atas penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lampung Barat pada

Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pendapatan ini diterima dan

dikelola melalui Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) dengan realisasi TA 2020

dan 2019 dapat disajikan pada tabelberikut.

Tabel 173. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanTA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Deviden Bank Lampung 3.971.275.370,47 3.466.611.912,13 504.663.458,34 14,56

2 Deviden BPRS 1.109.147.122,90 0,00 1.109.147.122,90 100,00

Jumlah 5.080.422.493,37 3.466.611.912,13 1.613.810.581,24 46,55

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LO TA. 2020 sebesar Rp5.080.422.493,37 mengalami peningkatan sebesar Rp1.613.810.581,24 atau 46,55% dari PAD Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LO TA. 2019 sebesar Rp3.466.611.912,13.

5.4.1.1.4. Lain-lain PAD yang Sah

Lain-lain PAD yang Sah merupakan Pendapatan Asli Daerah selain Pendapatan Pajak

Daerah, Pendapatan Retribusi Daerah, Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan yang diterima Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang terdiri atas 7

Hal. 183

OPD yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Liwa, BPLH Pertamanan dan Kebersihan, Dinas

Koperindag Pasar, Dinas PPKAD, Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan dengan realisasi

TA 2020 dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 174. Lain-lain PAD yang Sah TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Jasa Giro 2.163.196.929,86 1.950.074.557,27 213.122.372,59 10,93

2. Pendapatan Bunga 2.331.027.404,64 3.102.739.826,36 (771.712.421,72) (24,87)

3. Pendapatan Denda Pajak 0,00 5.092.705,72 (5.092.705,72) (100,00)

4. Pendaptan dari Pengembalian 2.027.044.509,92 1.599.861.453,47 427.183.056,45 26,70

5. Dana Kapitasi JKN 10.942.237.050,00 11.133.298.063,00 (191.061.013,00) (1,72)

Dana Non Kapitasi JKN 0,00 1.284.241.575,00 (1.284.241.575,00) (100,00)

6. Pendapatan dari BLUD:

- BLUD Dinas Koperasi, UKM, Perindag 0,00 11.441.443,54 (11.441.443,54) (100,00)

- BLUD RSUD AU 21.057.422.975,00 26.628.131.916,00 (5.570.708.941,00) (20,92)

7. Lain-lain PAD yang Sah Lainnya 0,00 12.000.000,00 (12.000.000,00) (100,00)

8. Hasil Pengelolaan Dana Bergulir 35.644.484,60 0,00 35.644.484,60 100,00

Jumlah 38.556.573.354,02 45.726.881.540,36 (7.170.308.186,34) (15,68)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Lain-lain PAD yang Sah TA 2020 sebesar

Rp38.556.573.354,02 mengalami penurunan sebesar (Rp7.170.308.186,34) atau (15,68%)

dari Lain-lain PAD yang Sah TA 2019 sebesar Rp45.726.881.540,36. Adapun realisasi

masing-masing akun pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut.

Rincian Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah pada masing-masing OPD Kabupaten

Lampung Barat Per 31 Desember 2020 dan 2019 dapat dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 175. Lain-lain PAD yang Sah per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Dinas Kesehatan

Dana Kapitasi JKN FKTP 10.942.237.050,00 11.133.298.063,00 (191.061.013,00) (1,72)

Dana Non Kapitasi JKN FKTP 0,00 1.284.241.575,00 (1.284.241.575,00) (100,00)

Jumlah 10.942.237.050,00 12.417.539.638,00 (1.475.302.588,00) (11,88)

2. RSUD Alimuddin Umar

BLUD RSUD Alimuddin Umar 21.057.422.975,00 26.628.131.916,00 (5.570.708.941,00) (20,92)

Jumlah 21.057.422.975,00 26.628.131.916,00 (5.570.708.941,00) (20,92)

3. Dinas Koperindag Pasar

Hasil Pengelolaan Dana Bergulir 35.644.484,60 0,00 35.644.484,60 100,00

Jasa Layanan BLUD & Lainnya 0,00 39.846.055,78 (39.846.055,78) (100,00)

Lain-lain PAD yang sah lainnya 0,00 12.000.000,00 (12.000.000,00) (100,00)

Jumlah 35.644.484,60 51.846.055,78 (16.201.571,18) (31,25)

4. BPKD

Jasa Giro 2.163.196.929,86 1.950.074.557,27 213.122.372,59 10,93

Pendapatan Bunga Deposito 2.331.027.404,64 3.102.739.826,36 (771.712.421,72) (24,87)

Pendapatan dari Pengembalian 2.027.044.509,92 1.571.456.841,23 455.587.668,69 28,99

Denda PBB 5.092.705,72 (5.092.705,72) (100,00)

Jumlah 6.521.268.844,42 6.629.363.930,58 (108.095.086,16) (1,63)

Jumlah 38.556.573.354,02 45.726.881.540,36 (7.170.308.186,34) (15,68)

Hal. 184

5.4.1.2. PENDAPATAN TRANSFER

Pendapatan transfer meliputi transfer pemerintah pusat, transfer pemerintah pusat – lainnya

dan transfer pemerintah provinsi.

Tabel 176. Pendapatan Transfer TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Pusat – Dana Perimbangan 704.894.719.211,00 794.062.074.751,00 (89.167.355.540,00) (11,23)

2 Provinsi 59.517.312.320,01 61.550.231.215,47 (2.032.918.895,46) (3,30)

Jumlah 764.412.031.531,01 855.612.305.966,47 (91.200.274.435,46) (10,66)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Pendapatan Transfer TA. 2020 sebesar

Rp764.412.031.531,01 mengalami penurunan sebesar (Rp91.200.274.435,46) atau

(10,66%) dari Pendapatan Transfer TA 2019 sebesar Rp855.612.305.966,47. Adapun

realisasi masing-masing akun pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut.

5.4.1.2.1. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN

Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Pemerintah Kabupaten

Lampung barat untuk Periode TA.2020 dan TA 2019 dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 177. Transfer Pemerintah Pusat – Dana PerimbanganTA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp) Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Dana Bagi Hasil Pajak 8.720.699.003,00 12.184.689.020,00 (3.463.990.017,00) (28,43)

2 Dana Bagi Hasil SDA 7.060.341.420,00 6.370.723.338,00 689.618.082,00 10,82

3 Dana Alokasi Umum 497.587.974.000,00 543.777.950.000,00 (46.189.976.000,00) (8,49)

4 DAK Fisik 100.001.107.517,00 138.806.939.793,00 (38.805.832.276,00) (27,96)

5 DAK Non Fisik 91.524.597.271,00 92.921.772.600,00 (1.397.175.329,00) (1,50)

Jumlah 704.894.719.211,00 794.062.074.751,00 (89.167.355.540,00) (11,23)

5.4.1.2.1.1. Dana Bagi Hasil Pajak

Dana Bagi Hasil Pajak merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat – Dana

Perimbangan kepada Kabupaten Lampung Barat untuk periode TA 2020 dan 2019, dengan

rincian pada tabel berikut.

Tabel 178. Dana Perimbangan – DBH Pajak TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Pajak Bumi & Bangunan (PBB) 0,00 1.532.388.259,00 (1.532.388.259,00) (100,00)

2 Biaya Pemungutan PBB (BP-PBB) 0,00 51.079.708,00 (51.079.708,00) (100,00)

3 PPh Psl 21, 25, 29 4.320.873.116,00 3.822.318.047,00 498.555.069,00 13,04

4 Pengembalian PBB Bag. Pemerintah

Pusat

3.220.457.750,00 3.775.570.490,00 (555.112.740,00) (14,70)

6 Cukai Hasil Tembakau 1.179.368.137,00 3.003.332.516,00 (1.823.964.379,00) (60,73)

Jumlah 8.720.699.003,00 12.184.689.020,00 (3.463.990.017,00) (28,43)

Hal. 185

5.4.1.2.1.2. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat –

Dana Perimbangan kepada Kabupaten Lampung Barat untuk periode TA 2020 dan 2019,

dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 179. Dana Perimbangan – DBH Sumber Daya AlamTA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Pungutan Hasil Perikanan 563.800.836,00 834.546.977,00 (270.746.141,00) (32,44)

2 Pertambangan Minyak Bumi 5.249.193.048,00 2.297.029.832,00 2.952.163.216,00 128,52

3 Pertambangan Umum 484.023.033,00 463.857.666,00 20.165.367,00 4,35

4 Pertambangan Gas Bumi 531.654.877,00 1.344.429.362,00 (812.774.485,00) (60,45)

5 Pertambangan Panas Bumi 208.033.540,00 1.321.763.637,00 (1.113.730.097,00) (84,26)

6 Provisi Sumber Daya Hutan 23.636.086,00 109.095.864,00 (85.459.778,00) (78,33)

Jumlah 7.060.341.420,00 6.370.723.338,00 689.618.082,00 10,82

5.4.1.2.1.3. Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat – Dana

Perimbangan kepada Kabupaten Lampung Barat untuk periode TA 2020 dan 2019, dengan

rincian pada tabel berikut.

Tabel 180. Dana Alokasi Umum TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Dana Alokasi Umum 497.587.974.000,00 543.777.950.000 (46.189.976.000,00) (8,49)

Jumlah 497.587.974.000,00 543.777.950.000 (46.189.976.000,00) (8,49)

5.4.1.2.1.4. Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan bagian dari transfer Pemerintah Pusat – DAK

kepada Kabupaten Lampung Barat untuk periode TA 2020 dan TA 2019, dengan rincian

pada tabel berikut.

Tabel 181. Dana Alokasi Khusus TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Dana Alokasi Khusus Fisik 100.001.107.517,00 138.806.939.793,00 (38.805.832.276,00) (27,96)

2 Dana Alokasi Khusus Non Fisik 91.524.597.271,00 92.921.772.600,00 (1.397.175.329,00) (1,50)

Jumlah 191.525.704.788,00 231.728.712.393,00 (40.203.007.605,00) (17,35)

Rincian Dana Alokasi Khusus pada masing – masing bidang kegiatan dapat dijelaskan pada

tabel berikut.

Tabel 182. Dana Alokasi Khusus per Bidang Kegiatan TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 DAK FISIK 100.001.107.517,00 138.806.939.793,00 (38.805.832.276,00) (27,96)

DAK FISIK REGULER : 58.804.658.432,00 59.761.443.689,00 (956.785.257,00) (1,60)

-Pendidikan 25.865.270.620,00 24.741.430.000,00 1.123.840.620,00 4,54

-Kesehatan & KB: Dasar 12.719.216.149,00 2.661.817.991,00 10.057.398.158,00 377,84

-Kesehatan & KB: Rujukan 13.832.611.000,00 1.256.795.500,00 12.575.815.500,00 1.000,63

-Kesehatan & KB: Kefarmasian 2.762.811.661,00 2.433.070.274,00 329.741.387,00 13,55

Hal. 186

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

-Kesehatan & KB: KB 1.392.371.802,00 1.374.649.400,00 17.722.402,00 1,29

-Perumahan, Permukiman, Air Minum &

Sanitasi : Air Minum

0,00 1.927.253.000,00 (1.927.253.000,00) (100,00)

-Perumahan, Permukiman, Air Minum &

Sanitasi : Sanitasi

2.006.021.200,00 724.500.000,00 1.281.521.200,00 176,88

-Kedaulatan Pangan : Pertanian 0,00 2.903.493.424,00 (2.903.493.424,00) (100,00)

-Kelautan dan Perikanan 0,00 1.482.338.000,00 (1.482.338.000,00) (100,00)

-Sarana Perdagangan, IKM & Pariwisata :

IKM

0,00 2.059.928.300,00 (2.059.928.300,00) (100,00)

- Bid. Sosial 226.356.000,00 0,00 226.356.000,00 100,00

-Bid. Jalan 0,00 18.196.167.800,00 (18.196.167.800,00) (100,00)

DAK PENUGASAN 14.268.701.165,00 31.583.393.810,00 (17.314.692.645,00) (54,82)

- Penugasan – Kes & KB : Penurunan

Stunting

306.902.180,00 331.583.160,00 (24.680.980,00) (7,44)

- Penugasan – Kes & KB : Pengendalian

Penyakit

1.418.399.274,00 305.150.325,00 1.113.248.949,00 364,82

- Penugasan - Air Minum 625.690.700,00 3.376.657.000,00 (2.750.966.300,00) (81,47)

- Penugasan - Sanitasi 940.275.000,00 5.405.338.350,00 (4.465.063.350,00) (82,60)

- Penugasan -Jalan 0,00 10.106.513.600,00 (10.106.513.600,00) (100,00)

- Penugasan – Pasar 0,00 4.220.918.375,00 (4.220.918.375,00) (100,00)

- Penugasan - Irigasi 6.003.033.000,00 7.521.433.000,00 (1.518.400.000,00) (20,19)

- Lingkungan Hidup 0,00 315.800.000,00 (315.800.000,00) (100,00)

- Pariwisata 966.493.261,00 0,00 966.493.261,00 100,00

- Kelautan dan Perikanan 1.737.530.750,00 0,00 1.737.530.750,00 100,00

- IKM 1.044.027.000,00 0,00 1.044.027.000,00 100,00

- Pertanian 1.226.350.000,00 0,00 1.226.350.000,00 100,00

DAK FISIK AFFIRMASI 26.927.747.920,00 47.462.102.294,00 (20.534.354.374,00) (43,26)

-Air Minum 4.461.164.000,00 (4.461.164.000,00) (100,00)

-Sanitasi 4.850.754.500,00 5.406.131.000,00 (555.376.500,00) (10,27)

- Pendidikan 5.757.348.000,00 2.194.466.000,00 3.562.882.000,00 162,36

-Transportasi Perdesaan 2.230.088.000,00 4.327.930.270,00 (2.097.842.270,00) (48,47)

-Perumahan dan Permukiman 5.085.627.000,00 2.835.906.000,00 2.249.721.000,00 79,33

-Kesehatan 9.003.930.420,00 28.236.505.024,00 (19.232.574.604,00) (68,11)

2 DAK NON FISIK 91.524.597.271,00 92.921.772.600,00 (1.397.175.329,00) (1,50)

-BOP PAUD 3.225.300.000,00 2.779.200.000,00 446.100.000,00 16,05

-BOP Kesetaraaan 1.013.600.000,00 1.598.000.000,00 (584.400.000,00) (36,57)

-Tunjangan Profesi Guru 57.264.390.000,00 60.396.148.093,00 (3.131.758.093,00) (5,19)

-Tambahan Penghasilan Guru 520.725.000,00 1.015.500.000,00 (494.775.000,00) (48,72)

-Tunjangan Khusus Guru PNSD 2.198.216.000,00 6.964.259.000,00 (4.766.043.000,00) (68,44)

-BOK & BOKB – BO Kesehatan 23.524.903.549,00 14.943.538.251,00 8.581.365.298,00 57,43

-BOK & BOKB – BO KB 2.194.451.619,00 1.882.792.500,00 311.659.119,00 16,55

-BOK & BOKB – Akreditasi Puskesmas 1.456.774.379,00 (1.456.774.379,00) (100,00)

-BOK & BOKB – Jaminan Persalinan 47.499.841,00 (47.499.841,00) (100,00)

-Administrasi Kependudukan 1.279.902.203,00 1.179.480.536,00 100.421.667,00 8,51

-Dana Pelayanan Kepariwisataan 303.108.900,00 658.580.000,00 (355.471.100,00) (53,98)

Jumlah 191.525.704.788,00 231.728.712.393,00 (40.203.007.605,00) (17,35)

Hal. 187

5.4.1.2.2. TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI

Penerimaan Transfer Pemerintah Provinsi Lampung yang dialokasikan pada Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat meliputi dana bantuan untuk pembangunan yang didasarkan

pada SK Gubernur Lampung sebagai berikut

No Uraian Jumlah 1. G/272/VI.03/HK/2020-2019 Pajak Rokok 4.741.559.833,00 2. G/273/VI.03/HK/2020-2019 Pajak Rokok 2.805.925.922,00 3. G/354/VI.03/HK/2020-TW III Pajak Rokok 5.500.752.121,00 4. G/567/VI.03/HK/2020-TW III Pajak Rokok 4.640.532.158,00 5. G/623/VI.03/HK/2020-TW IV Pajak Rokok 4.198.469.654,00 6. G/271/VI.03/HK/2020-TW I Bagi Hasil TW I 2020 10.385.609.077,00 7. G/355/VI.03/HK/2020-TW II Bagi Hasil TW II 2020 8.001.070.772,00 8. G/622/VI.03/HK/2020-TW III Bagi Hasil TW III 2020 9.021.714.731,00 9. G/114/VI.03/HK/2021-TW IV Bagi Hasil TW IV 2020 10.221.678.052,00 10. Kor Pencatatan SK Gub No G/272/VI.03/HK/2019- 0,01

Tabel 183. Transfer Pemerintah Provinsi TA2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2019

(Rp) Realisasi 2018

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Dana Bagi Hasil Pajak 59.517.312.320,01 61.550.231.215,47 (2.032.918.895,46) (3,30)

Jumlah 59.517.312.320,01 61.550.231.215,47 (2.032.918.895,46) (3,30)

Rincian transfer bagi hasil dari provinsi pada masing – masing akun dapat dijelaskan pada

tabel berikut.

Tabel 184. Rincian Transfer Pemerintah Provinsi TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 11.755.442.839,00 11.938.695.971,00 (183.253.132,00) (1,53)

2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

(BBN KB)

6.698.715.637,00 10.863.515.941,00 (4.164.800.304,00) (38,34)

3 Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor (PBB KB)

18.702.861.862,00 19.804.268.936,00 (1.101.407.074,00) (5,56)

4 Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan

Air Permukaan & Air Bawah Tanah

473.052.294,01 419.669.660,47 53.382.633,54 12,72

5 Pajak Rokok 21.887.239.688,00 18.524.080.707,00 3.363.158.981,00 18,16

Jumlah 59.517.312.320,01 61.550.231.215,47 (2.032.918.895,46) (3,30)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi-LO TA

2020 sebesar Rp59.517.312.320,01 mengalami penurunan sebesar (Rp2.032.918.895,46)

atau (3,30%) dari Pendapatan – LO TA 2019 sebesar Rp61.550.231.215,47.

Hal. 188

5.4.1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

Penerimaan lain-lain pendapatan yang sah Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk

periode TA 2020 dan 2019, dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 185. Lain-lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Pendapatan Hibah 60.552.108.284,00 122.501.505.978,00 (61.949.397.694,00) (50,57)

Jumlah 60.552.108.284,00 122.501.505.978,00 (61.949.397.694,00) (50,57)

Rincian transfer lain-lain pendapatan yang sah pada masing – masing akun dapat dijelaskan

pada tabel berikut.

Tabel 186. Rincian Lain-lain Pendapatan yang Sah TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Hibah dari Pemerintah 20.928.937.884,00 86.144.871.255,00 (65.215.933.371,00) (75,70)

2 Hibah dari Kelompok Masyarakat/ Perorangan 0,00 794.723,00 (794.723,00) (100,00)

3 Hibah Dana BOS –Reguler 34.029.360.000,00 31.371.840.000,00 2.657.520.000,00 8,47

4 Hibah Dana BOS –Affirmasi 3.540.000.000,00 4.196.000.000,00 (656.000.000,00) (15,63)

5 Hibah Dana BOS –Kinerja 1.740.000.000,00 788.000.000,00 952.000.000,00 120,81

6 Pendapatan Hibah dari

Badan/Lembaga/Organisasi Swasta dalam

Negeri

313.810.400,00 0,00 313.810.400,00 100,00

Jumlah 60.552.108.284,00 122.501.505.978,00 (61.949.397.694,00) (50,57)

Pendapatan Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp60.340.703.284,00 terdiri atas

Tabel 187. Rincian Detail Lain-lain Pendapatan yang Sah TA 2020

No Uraian Jumlah

1 Hibah dari Pemerintah - Dana Insentif Daerah 20.717.532.884,00

2 Hibah dari Pemerintah - penambahan Aset Komputer, Proyektor, Wireless

Router Hibah dari kementerian pendidikan dan kebudayaan ke dinas

pendidikan berdasarkan BAST No: 594/BAST/B.2G.spt/BMD/2020

tanggal 18 Desember 2020 Rp211.405.000,00

211.405.000,00

3 Pendapatan Dana BOS Reguler (SD & SMP Negeri) 34.029.360.000,00

4 Pendapatan Dana BOS Affirmasi (SD & SMP Negeri) 3.540.000.000,00

5 Pendapatan Dana BOS Kinerja (SD & SMP Negeri) 1.740.000.000,00

6 Hibah CSR dari Bank Lampung 313.810.400,00

Jumlah 60.552.108.284,00

Hal. 189

5.4.2. BEBAN OPERASI DAN TRANSFER

Beban Operasi merupakan belanja atau beban yang telah benar-benar dimanfaatkan dan

terjadi pada tahun berkenaan yang digunakan untuk menunjang operasional kegiatan

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, dengan realisasi pada TA. 2020 dan 2019 pada

tabel sebagai berikut.

Tabel 188. Beban Operasi dan Transfer TA2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp) Realisasi 2019

(Rp) Naik/ (Turun)

Rp %

1. Beban Pegawai 357.304.382.098,00 366.031.171.734,00 (8.726.789.636,00) (2,38)

2. Beban Barang dan Jasa 270.092.619.247,84 336.196.097.692,44 (66.103.478.444,60) (19,66)

3. Beban Hibah 13.493.585.000,00 21.282.668.573,00 (7.789.083.573,00) (36,60)

4. Beban Bantuan Sosial 250.000.000,00 250.000.000,00 0,00 0,00

5. Beban Penyusutan 150.551.532.595,28 146.975.073.181,00 3.576.459.414,28 2,43

6. Beban Penyisihan Piutang 319.024.580,54 5.431.197.957,75 (5.112.173.377,21) (94,13)

7. Beban lain-lain 2.254.718.555,00 4.533.794.012,99 (2.279.075.457,99) (50,27)

8. Beban Transfer 58.816.795.083,00 57.834.260.163,00 982.534.920,00 1,70

Jumlah 853.082.657.159,66 938.534.263.314,18 (85.451.606.154,52) (9,10)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Beban Operasi dan Beban Transfer-LO TA 2020

sebesar Rp853.082.657.159,66 mengalami penurunan sebesar (Rp85.451.606.154,52) atau

(9,10%) jika dibandingkan dari Belanja Operasi dan Transfer – LO TA. 2019 sebesar

Rp938.534.263.314,18.

Berikut penjelasan rincian masing masing Beban Operasi dan Transfer.

5.4.2.1. Beban Pegawai

Beban Pegawai adalah beban Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam pengeluaran

yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan

modal. Beban pegawai Kabupaten Lampung Barat TA 2020 sebesar

Rp357.304.382.098,00 mengalami penurunan sebesar (Rp8.726.789.636,00) atau (2,38%)

dari TA 2019 sebesar Rp366.031.171.734,00 atau 41,85% jika dibandingkan dengan

seluruh beban operasi dan transfer TA.2020 sebesar Rp853.803.007.937,66 disajikan pada

tabel berikut.

Tabel 189. Beban Pegawai TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Beban Gaji dan Tunjangan 323.378.706.484,00 325.445.395.015,00 (2.066.688.531,00) (0,64)

2 Beban Tambahan Penghasilan PNS 30.768.795.614,00 36.672.741.719,00 (5.903.946.105,00) (16,10)

3 Beban Penerimaan Lainnya Pimpinan

dan Anggota DPR serta KDH

3.156.880.000,00 3.137.700.000,00 19.180.000,00 0,61

4 Uang Lembur 0,00 775.335.000,00 (775.335.000,00) (100,00)

Jumlah 357.304.382.098,00 366.031.171.734,00 (8.726.789.636,00) (2,38)

Hal. 190

5.4.2.2. Beban Barang dan Jasa

Beban Barang dan Jasa adalah beban pemakaian persediaan barang atau

pemakaian/pengadaan jasa dari pihak ketiga yang memiliki keahlian dan pelayanan jasa

tertentu untuk menunjang operasional kegiatan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat,

pada TA 2020 terdapat Beban Barang dan Jasa sebesar Rp270.092.619.247,84 atau 31,66%

dari seluruh beban operasi dan transfer, Jika dibandingkan dengan beban barang dan jasa

TA 2019 sebesar Rp336.196.097.692,44 maka mengalami penurunan sebesar

(Rp66.103.478.444,60) atau (19,66%), disajikan pada tabel berikut.

Tabel 190. Beban Barang dan Jasa TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Beban Bahan Pakaian Habis 14.056.456.136,00 8.630.372.567,00 5.426.083.569,00 62,87

2. Beban Persediaan Bahan/ Material 11.459.709.607,84 10.831.207.447,00 628.502.160,84 5,80

3. Beban Jasa Kantor 19.177.539.602,00 24.365.507.312,00 (5.187.967.710,00) (21,29)

4. Beban Premi Asuransi 6.440.577.581,00 9.707.806.953,00 (3.267.229.372,00) (33,66)

5. Beban Perawatan Kendaraan Bermotor 9.557.075.464,00 10.228.216.834,00 (671.141.370,00) (6,56)

6. Beban Cetak dan Penggandaan 11.988.797.171,00 15.287.863.418,00 (3.299.066.247,00) (21,58)

7. Beban Sewa Rumah/ Gedung/ Gudang/ Parkir 891.416.628,00 2.660.357.196,34 (1.768.940.568,34) (66,49)

8. Beban Sewa Sarana Mobilitas 763.950.000,00 488.200.000,00 275.750.000,00 56,48

9. Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 1.871.535.000,00 3.746.215.500,00 (1.874.680.500,00) (50,04)

10. Beban Makanan dan Minuman 17.494.257.000,00 23.836.257.200,00 (6.342.000.200,00) (26,61)

11. Beban Pakaian Dinas dan Atributnya 267.025.800,00 1.411.050.000,00 (1.144.024.200,00) (81,08)

12. Beban Pakaian Kerja 558.644.500,00 1.697.694.000,00 (1.139.049.500,00) (67,09)

13. Beban Pakaian Khusus dan Hari Hari Tertentu 402.373.705,00 1.268.214.000,00 (865.840.295,00) (68,27)

14. Beban Perjalanan Dinas 35.893.058.957,00 53.486.304.752,50 (17.593.245.795,50) (32,89)

15. Beban Pemeliharaan 5.038.678.050,00 4.408.630.260,00 630.047.790,00 14,29

16. Beban Jasa Konsultansi 4.501.767.319,00 8.336.714.200,00 (3.834.946.881,00) (46,00)

17. Beban Barang untuk diserahkan kepada

masyarakat/ pihak ketiga

38.489.546.948,00 52.889.888.885,00 (14.400.341.937,00) (27,23)

18. Beban Beasiswa Pendidikan PNS 43.539.988,00 55.170.000,00 (11.630.012,00) (21,08)

19. Beban Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan

Bimbingan Teknis PNS

2.292.650.000,00 3.339.618.841,00 (1.046.968.841,00) (31,35)

20. Beban Honorarium Non Pegawai 6.408.470.000,00 16.034.227.153,60 (9.625.757.153,60) (60,03)

21. Honorarium PNS 28.677.486.046,00 12.447.030.000,00 16.230.456.046,00 130,40

22. Honorarium Non PNS 29.324.651.500,00 18.088.291.300,00 11.236.360.200,00 62,12

23. Uang untuk Diberikan Kepada Masyarakat 520.110.000,00 1.471.473.000,00 (951.363.000,00) (64,65)

24. Honorarium Pengelolaan Dana Bos 0,00 5.394.940.950,00 (5.394.940.950,00) (100,00)

25. Beban Pegawai BLUD 10.362.957.932,00 12.847.694.023,00 (2.484.736.091,00) (19,34)

26. Beban Pegawai Biaya Penyelenggaranan

Pendidikan

1.657.303.500,00 1.757.104.500,00 (99.801.000,00) (5,68)

27. Beban Barang dan Jasa BLUD 10.373.168.119,00 11.531.258.249,00 (1.158.090.130,00) (10,04)

28. Beban Barang dan Jasa Biaya Penyelenggaraan

Pendidikan

396.439.000,00 1.721.907.500,00 (1.325.468.500,00) (76,98)

29. Beban Barang Dana BOS 1.183.433.694,00 18.226.881.651,00 (17.043.447.957,00) (93,51)

Jumlah 270.092.619.247,84 336.196.097.692,44 (66.103.478.444,60) (19,66)

Hal. 191

5.4.2.3. Beban Subsidi

Pada Tahun Anggaran 2020 dan 2019 Kabupaten Lampung Barat tidak memiliki anggaran

dan realisasi beban subsidi .

5.4.2.4. Beban Hibah

Beban Hibah adalah beban Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam bentuk uang/

barang atau jasa kepada pemerintah daerah lainnya/ masyarakat yang timbul karena adanya

perikatan, pada TA 2020 terdapat beban hibah sebesar Rp13.493.585.000,00 atau 1,58%

dari seluruh beban operasi dan transfer Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Jika

dibandingkan dengan beban hibah TA 2019 sebesar Rp21.282.668.573,00 maka

mengalami penurunan sebesar (Rp7.789.083.573,00) atau (36,60%), beban hibah disajikan

pada tabel berikut.

Tabel 191. Beban Hibah TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Beban Hibah kepada Pemerintah 2.150.874.000,00 4.052.160.000,00 (1.901.286.000,00) (46,92)

2 Beban Hibah kepada Pemda Lainnya 0,00 5.101.902.773,00 (5.101.902.773,00) (100,00)

3 Beban Hibah kepada Organisasi

Kemasyarakatan

11.342.711.000,00 12.128.605.800,00 (785.894.800,00) (6,48)

Jumlah 13.493.585.000,00 21.282.668.573,00 (7.789.083.573,00) (36,60)

Adapun rincian hibah dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Hibah Kepada Pemerintah

No Penerima Jumlah

1. Kementerian Agama 530.000.000,00

2. Polres Lampung Barat 100.000.000,00

3. Kodim Lampung Barat 100.000.000,00

4. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan (BDPP) 824.890.000,00

5. Pengembangan Kurikulm Sekolah 60.000.000,00

6. Palang Merah Indonesia 124.984.000,00

7. Dekranasda 411.000.000,00

Jumlah 2.150.874.000,00

b. Hibah Kepada Organisasi Kemasyarakatan

No Penerima Jumlah

1. Organisasi Olahraga 1.045.000.000,00

2. Organisasi Profesi 679.820.000,00

3. Ormas Generasi Muda 600.750.000,00

4. Organisasi Sosial Keagamaan 1.780.291.000,00

5. Organisasi Sosial Wanita 325.000.000,00

6. Organisasi Seni dan Pariwisata 1.435.000.000,00

7. Lembaga/ Organisasi Pendidikan 4.926.850.000,00

8. Organisasi Veteran 15.000.000,00

9. Organisasi Sosial Lainnya 535.000.000,00

Jumlah 11.342.711.000,00

Hal. 192

5.4.2.5. Beban Bantuan Sosial

Beban Bantuan Sosial adalah beban Pemerintah Kabupaten Lampung Barat dalam bentuk

uang/barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungikanan

terjadinya risiko sosial, pada TA 2020 beban bantuan sosial sebesar Rp250.000.000,00 atau

0,03% dari seluruh beban operasi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, jumlah ini sama

dengan beban bantuan sosial pada TA 2019 sebesar Rp250.000.000,00, disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 192. Beban Bantuan Sosial TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp) Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Beban Bantuan Sosial kepada

Anggota Masyarakat

250.000.000,00 250.000.000,00 0,00 0,00

Jumlah 250.000.000,00 250.000.000,00 0,00 0,00

5.4.2.6. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat

disusutkan (depreciable assets) selama manfaat aset yang ada pada Kabupaten Lampung

Barat. Beban penyusutan TA 2020 sebesar Rp150.551.532.595,28 atau 17,65% dari

seluruh beban operasi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Jika dibandingkan dengan

beban penyusutan TA 2019 sebesar Rp146.975.073.181,00 maka mengalami peningkatan

sebesar Rp3.576.459.414,28 atau 2,43%, Beban Penyusutan tersebut disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 193. Beban Penyusutan TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp) Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 38.470.580.482,28 34.754.553.373,00 3.716.027.109,28 10,69

2 Beban Penyusutan Gedung dan

Bangunan

16.084.163.140,00 15.348.450.617,00 735.712.523,00 4,79

3 Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan

Jaringan

95.722.639.704,00 96.551.485.050,00 (828.845.346,00) (0,86)

4 Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud 274.149.269,00 320.584.141,00 (46.434.872,00) (14,48)

Jumlah 150.551.532.595,28 146.975.073.181,00 3.576.459.414,28 2,43

5.4.2.7. Beban Penyisihan Piutang

Beban Penyisihan Piutang merupakan taksiran nilai piutang yang kemungkinan tidak dapat

diterima pembayarannya dimasa yang akan datang dari entitas lain, penghitungan beban

penyisihan piutang tergantung jenis piutang dan sesuai dengan Kebijakan Akuntansi

Kabupaten Lampung Barat tentang Akuntansi Piutang. Tahun 2020 beban penyisihan

piutang sebesar Rp319.024.580,54 atau 0,04% dari seluruh beban operasi dan transfer

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Jika dibandingkan dengan beban penyisihan pada

TA 2019 sebesar Rp5.431.197.957,76 maka mengalami penurunan sebesar

(Rp5.112.173.377,22) atau (94,13%).

Beban penyisihan disajikan pada tabel berikut:

Hal. 193

Tabel 194. Beban Penyisihan Piutang TA 2020 dan 2019

No OPD Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. RSUD Pelayanan Kesehatan 303.095.208,00 212.302.708,00 90.792.500,00 42,77

2. RSUD Pelayanan Lain-lain 0,00 15.025.380,02 (15.025.380,02) (100,00)

3. BPKD Pajak Hotel Melati 2 dan Hotel

Kegiatan

2.000,00 0,00 2.000,00 100,00

4. BPKD Pajak Restoran/ Makan Minum OPD 1.357.036,93 106.105,87 1.250.931,06 1.178,95

5. BPKD Denda PBB P2; Lain-lain PAD yang

sah

0,00 855.199,01 (855.199,01) (100,00)

6. BPKD Retribusi : Pemakaian Kekayaan

Daerah – Rumdin

350,00 72.875,00 (72.525,00) (99,52)

7. BPKD Bagian Laba BPRS 5.545.735,61 5.545.735,61 100,00

8. PPKD DBH – PPh Psl 21, 25 & 29 0,00 5.602.307,62 (5.602.307,62) (100,00)

9. PPKD DBH – BP PBB 0,00 29.245,73 (29.245,73) (100,00)

10. PPKD DBH - Pengembalian PBB Bagian

pemerintah Pusat

0,00 877.386,38 (877.386,38) (100,00)

11. PPKD DBH – PBB Sektor Pertambangan 0,00 983.204,68 (983.204,68) (100,00) 12. PPKD DBH – SDA Hutan 0,00 139.885,32 (139.885,32) (100,00) 13. PPKD DBH – SDA Hasil Perikanan 0,00 853.139,51 (853.139,51) (100,00) 14. PPKD DBH – Pertambangan Gas Bumi 0,00 136.743,61 (136.743,61) (100,00) 15. PPKD DBH – Pertambangan Umum 0,00 943.408,06 (943.408,06) (100,00) 16. PPKD DBH – SDA Pengusahaan Panas

Bumi

0,00 2.180.466,55 (2.180.466,55) (100,00)

17. PPKD DBH PKB ; dari Provinsi 0,00 1.511.660.833,14 (1.511.660.833,14) (100,00) 18. PPKD DBH BBN-KB ; dari Provinsi 0,00 1.320.083.413,86 (1.320.083.413,86) (100,00) 19. PPKD DBH PBB KB; dari Provinsi 0,00 2.338.650.137,61 (2.338.650.137,61) (100,00) 20. PPKD DBH Pengambilan dan Pemanfaatan

Air Permukaan; dari Provinsi

0,00 20.695.517,79 (20.695.517,79) (100,00)

21. Diskop,UKM

,Perindag

Beban Penyisihan Piutang

Pendapatan Lainnya – Piutang Jasa

Dana Bergulir

9.024.250,00 0,00 9.024.250,00 100,00

Jumlah 319.024.580,54 5.431.197.957,76 (5.112.173.377,22) (94,13)

5.4.2.8. Beban Lain-lain

Beban lain-lain merupakan beban yang tidak termasuk beban pegawai, beban barang dan

jasa, beban transsfer, beban hibah, beban lain2 sebagian besar berada pada OPD Dinas

Pendidikan. Beban lain lain ini sebagian besar adalah beban reklasifikasi Belanja Modal

yang tidak dapat dikapitalisasi menjadi aset karena harga beli dibawah nilai minimum

kapitalisasi, TA 2020 terdapat beban lain-lain sebesar Rp2.254.718.555,00 atau mengalami

penurunan sebesar (Rp2.279.075.457,99) atau (50,27%) dari TA 2019 sebesar

Rp4.533.794.012,99 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 195. Beban Lain-lain Per OPD TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 1.650.962.314,00 2.033.547.078,00 (382.584.764,00) (18,81)

2. Dinas Kesehatan 221.965.541,00 223.495.073,46 (1.529.532,46) (0,68)

3. RSUD Alimuddin Umar 0,00 810.000,00 (810.000,00) (100,00)

4. Dinas PU PR 102.222.000,00 1.002.431.530,00 (900.209.530,00) (89,80)

5. Dinas Lingkungan Hidup 15.914.000,00 266.645.720,00 (250.731.720,00) (94,03)

6. Dinas Kependudukan dan Capil 588.500,00 0,00 588.500,00 100,00

Hal. 194

No Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

7. KB, PP dan PA 136.220.000,00 39.482.734,00 96.737.266,00 245,01

8. Dinas Sosial 1.580.000,00 0,00 1.580.000,00 100,00

9. Dinas PM, PTSP dan Naker 0,00 15.000.000,00 (15.000.000,00) (100,00)

10. Dsipora 0,00 18.115.471,00 (18.115.471,00) (100,00)

11. Sekretariat Daerah 74.175.000,00 682.897.159,53 (608.722.159,53) (89,14)

12. Sekretariat DPRD 8.608.700,00 0,00 8.608.700,00 100,00

13. Dinas Perhubungan 0,00 169.039.343,00 (169.039.343,00) (100,00)

14. Balitbang 0,00 9.464.285,00 (9.464.285,00) (100,00)

15. BPBD 2.615.000,00 19.150.000,00 (16.535.000,00) (86,34)

16. Kec. Sumber Jaya 14.636.500,00 9.612.300,00 5.024.200,00 52,27

17. Kec. Way Tenong 0,00 21.677.519,00 (21.677.519,00) (100,00)

18. Kec. Sekincau 0,00 13.998.000,00 (13.998.000,00) (100,00)

19. Kec. Balik Bukit 0,00 5.180.000,00 (5.180.000,00) (100,00)

20. Kec. Suoh 225.000,00 853.800,00 (628.800,00) (73,65)

21. Dinas Komunikasi & Informatika 13.720.000,00 2.394.000,00 11.326.000,00 473,10

22. Dinas Perkebunan dan Peternakan 10.500.000,00 0,00 10.500.000,00 100,00

23. Dinas Koperasi Perindustrian dan

Perdagangan

786.000,00 0,00 786.000,00 100,00

Jumlah Beban 2.254.718.555,00 4.533.794.012,99 (2.279.075.457,99) (50,27)

5.4.2.9. BebanTransfer

Beban Transfer adalah pengeluaran/ transfer yang diberikan kepada Pemerintah Desa/

Pekon, dimana penyaluran beban transfer ini sebagian merupakan pengalokasian Dana

Desa dari Pemerintah Pusat dan sebagian lagi merupakan Dana Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat, TA 2020 Beban Transfer sebesar Rp58.816.795.083,00 atau mengalami

peningkatan sebesar Rp982.534.920,00 atau 1,70% dari beban Transfer TA 2019 yaitu

Rp57.834.260.163,00 Beban Transfer disajikan pada tabel berikut.

Tabel 196. Beban Transfer TA 2020 dan 2019

No Keterangan Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1. Beban Transfer BH Pajak Daerah

Kepada Pemerintah Kab/Kota

1.052.279.400,00 1.060.608.000,00 (8.328.600,00) (0,79)

2. Beban Transfer Bagi Hasil

Pendapatan Lainnya

265.067.000,00 171.208.000,00 93.859.000,00 54,82

3. Beban Transfer Bantuan Keuangan

ke Pemerintah Daerah Lainnya

0,00 292.859.280,00 (292.859.280,00) (100,00)

4. Beban Bantuan Keuangan ke Desa 56.828.174.000,00 55.638.310.200,00 1.189.863.800,00 2,14

5. Beban Transfer Bantuan Keuangan

Kepada Partai Politik

671.274.683,00 671.274.683,00 0,00 0,00

Jumlah 58.816.795.083,00 57.834.260.163,00 982.534.920,00 1,70

Adapun rincian belanja transfer dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Transfer Pajak Daerah kepada 131 (seratus tiga puluh satu) Pekon sebesar

Rp1.052.279.400,00.

b. Transfer Retribusi Daerah kepada 131 (seratus tiga puluh satu) Pekon sebesar

Rp265.067.000,00

c. Bantuan Keuangan ke 131 Desa (Alokasi Dana Desa) sumber dana APBD total sebesar

Rp56.828.174.000,00

d. Bantuan keuangan kepada Partai Politik sebesar Rp671.274.683,00.

Hal. 195

5.4.3. SURPLUS/ (DEFISIT) - LO

Surplus/ (Defisit) – LO adalah merupakan selisih antara Pendapatan – LO dan Beban – LO

selama satu periode pelaporan setelah memperhitungkan surplus/ (defisit) dari kegiatan non

operasional dan pos luar biasa. Surplus / (Defisit) – LO per 31 Desember 2020 sebesar

Rp8.132.658.407,74 mengalami penurunan sebesar (Rp82.306.404.572,03) atau (91,01%)

dari Tahun 2019 sebesar Rp90.439.062.979,77 dapat disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 197. Surplus/ (Defisit) – Laporan Operasional TA 2020 dan 2019

No Keterangan Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

Rp %

1 Pendapatan 883.448.634.492,40 1.042.676.500.617,96 (159.227.866.125,56) (15,27)

2 Beban 853.082.657.159,66 938.534.263.314,19 (85.451.606.154,53) (9,10)

3 Surplus/ (Defisit) dari Operasi (1-2) 30.365.977.332,74 104.142.237.303,77 (73.776.259.971,03) (70,84)

4 Surplus/ (Defisit) dari Keg.Non

Operasional

(2.901.166.032,00) (12.858.394.301,00) 9.957.228.269,00 (77,44)

5 Surplus/ (Defisit) sebelum Pos Luar

Biasa (3+4)

27.464.811.300,74 91.283.843.002,77 (63.819.031.702,03) (69,91)

6 Pos Luar Biasa (19.332.152.893,00) (844.780.023,00) (18.487.372.870,00) 2.188,42

7 Surplus/ (Defisit) - LO (5+6) 8.132.658.407,74 90.439.062.979,77 (82.306.404.572,03) (91,01)

5.4.4. SURPLUS/ (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

DAN POS LUAR BIASA

Adapun surplus/(defisit) dari Kegiatan Non Operasional dan Beban Luar Biasa dapat

dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 198. Rincian Defisit Kegiatan Non Operasional dan Pos Luar Biasa TA 2020 dan 2019

No Uraian Realisasi 2020 Realisasi 2019 Naik/ (Turun)

(Rp) (Rp) (Rp) %

1 Surplus/ (Defisit) Dari Kegiatan Non

Operasional

1) Surplus Penjualan Aset Non Lancar 0,00 229.345.000,00 (229.345.000,00) (100,00)

2) Defisit Penjualan Aset Nonlancar 0,00 (3.283.000,00) 3.283.000,00 (100,00)

3) Surplus/Defisit dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya

(2.901.166.032,00) (13.084.456.301,00) 10.183.290.269,00 (77,83)

Jumlah (2.901.166.032,00) (12.858.394.301,00) 9.957.228.269,00 (77,44)

2 Pos Luar Biasa (Beban Luar Biasa)

1) Bantuan kepada korban bencana

alam dan perbaikan jalan pasca

kejadian longsor (total)

(19.332.152.893,00) (844.780.023,00) (18.487.372.870,00) 2.188,42

Jumlah (19.332.152.893,00) (844.780.023,00) (18.487.372.870,00) 2.188,42

Hal. 196

Penjelasan lebih rinci terhadap beban luar biasa dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 199. Rincian Defisit Kegiatan Non Operasional Dan Pos Luar Biasa TA 2020

No Uraian Jumlah

SURPLUS/ (DEFISIT) KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA

1. Mencatat Penghapusan aset lain-lain Dinas Kesehatan (bangunan kesehatan,

rumah dinas paramedis, rumah dinas dokter dan bangunan gedung tempat

ibadah) berdasarkan SK Bupati Nomor: B/436/KPTS/IV.01/2020 Tanggal 23

Desember senilai Rp. 2.744.944.300 - Rp. 344.778.836,00 = Rp.

2.400.165.464,00

2.400.165.464,00

2. Mencatat penghapusan aset lain-lain Dinas Koperasi, UKM, Perindag (Los

pasar liwa dan WC pasar ) Berdasarkan sesuai Sk Bupati No:

B/436/KPTS/IV.01/2020 tanggal 23 Desember 2020 Rp 507.887.997 - Rp

86.431.755,00 = Rp. 421.453.242,00

421.453.242,00

3. Mencatat penghapusan aset lain-lain Dinas TPH (KDP berupa Pekerjaan Jasa

Perencanaan Kontruksi Prasarana Pembangunan Tahun 2020) Berdasarkan

sesuai Sk Bupati No: B/364/KPTS/IV.01/2020 tanggal 29 September 2020 Rp

31.966.000,00

31.966.000,00

4. mencatat penghapusan aset lain-lain pada Kecamatan Way Tenong (aset

rumah negara golongan II) sesuai SK Bupati No: B/307/KPTS/IV.01/2020

tanggal 4 Juli 2020 (berupa satu unit rumah dinas golongan II Permanen dengan

kode barang 03.11.02.02.13) Rp. 60.000.000 - Rp. 14.666.674,00 = Rp.

45.333.326,00

45.333.326,00

5. mencatat penghapusan aset lain-lain pada Kec. Batu Brak ( Meubelair, Personal

Komputer, Peralatan Personal Komputer, Alat Rumah Tangga dan

Pemeliharaan Taman ) sesuai SK Bupati Nomor: B/436/KPTS/IV.01/2020

Tanggal 23 Desember 2020 Rp. 35.342.437,00 - Rp. 33.094.437,00

2.248.000,00

Jumlah 2.901.166.032,00

BEBAN LUAR BIASA

1. Pengeluaran tak terduga pencegahan, penanggulangan, penanganan

Covid-19 Tahun Anggaran 2020

19.944.218.930,00

2. Pengeluaran tak terduga pembangunan/ rehabilitasi/ Perbaikan Drainase,

Gorong-gorong, bantuan bencana alam, dan tak terduga lainnya

1.832.581.963,00

3. Total Belanja Tak Terduga (Dana Covid-19) yang menjadi persediaan dan aset

tetap

(2.444.648.000,00)

JUMLAH BELANJA LUAR BIASA 19.332.152.893,00

Hal. 197

5.5. PENJELASAN ATAS POS – POS LAPORAN ARUS KAS

Fungsi Laporan Arus Kas adalah menyajikan informasi mengenai Saldo Awal Kas,

Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas dan Saldo Akhir Kas selama satu tahun anggaran.

Laporan Arus Kas disajikan dengan pendekatan atas Arus Kas dari Aktivitas Operasi,

Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan, Aktivitas Pembiayaan, dan

Aktivitas Non Anggaran sampai dengan 31 Desember 2020, berikut disajikan secara rinci

Laporan Arus sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019.

Tabel 200. Arus Kas Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019 Naik/ (Turun)

(Rp) (Rp) (Rp) %

1 Aktivitas Operasi 167.243.258.240,45 217.167.373.983,49 (49.924.115.743,04) (22,99)

2 Aktivitas Investasi (140.869.506.620,00) (220.878.333.553,99) 80.008.826.933,99 (36,22)

3 Aktivitas Pendanaan/ Pembiayaan (4.000.000.000,00) (1.550.000.000,00) (2.450.000.000,00) 158,06

4 Aktivitas Transitoris/ Non Anggaran (771.401.074,45) 1.058.586.890,45 (1.829.987.964,90) (172,87)

.Arus Kas Bersih 21.602.350.546,00 (4.202.372.680,05) 25.804.723.226,05 (614,05)

Arus Kas Bersih Per 31 Desember 2020 terjadi sebesar Rp21.602.350.546,00 mengalami

peningkatan sebesar Rp25.804.723.226,05 atau 614,05% dibandingkan 2019 sebesar

Rp4.202.372.680,05. Kas bersih yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

5.5.1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan kemampuan Pemerintah Kabupaten Lampung

Barat untuk membiayai aktivitas pemerintah selama satu tahun anggaran. Arus Kas bersih

atas aktifitas operasi dapat dirinci pada tabel berikut.

Tabel 201. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Per 31 Desember 2020 dan 2019

No Uraian 31 Desember

2020

31 Desember

2019

Naik/ (Turun)

(Rp) %

1 Arus Masuk Kas 1.011.011.754.760,29 1.122.307.632.188,59 (111.295.877.428,30) (9,92)

2 Arus Keluar Kas 843.768.496.519,84 905.140.258.205,10 (61.371.761.685,26) (6,78)

Jumlah (1-2) 167.243.258.240,45 217.167.373.983,49 (49.924.115.743,04) (22,99)

Arus Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi per 31 Desember 2020 sebesar Rp167.243.258.240,45 turun sebesar (Rp49.924.115.743,04) atau (22,99%) dibandingkan dengan 2019 sebesar Rp217.167.373.983,49. Arus Kas aktivitas operasi dapat dijelaskan sebagai berikut.

5.5.1.1. Arus Masuk Kas

5.5.1.1.1. Arus Masuk Kas dari PAD

Merupakan penerimaan yang berasal dari PAD yang telah disetorkan selama tahun

pelaporan pada tabel berikut.

Tabel 202. Arus Masuk Kas dari PAD Tahun 2020 dan 2019

No. Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

1. Pendapatan Pajak Daerah 11.794.800.883,00 13.376.645.930,00 (1.581.845.047,00) (11,83)

2. Pendapatan Retribusi Daerah 3.018.063.766,00 2.227.953.290,00 790.110.476,00 35,46

Hal. 198

No. Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan

4.809.979.700,29 4.431.364.496,46 378.615.203,83 8,54

4. Lain-lain PAD yang Sah 41.596.621.104,74 45.231.452.948,10 (3.634.831.843,36) (8,04)

Jumlah 61.219.465.454,03 65.267.416.664,56 (4.047.951.210,53) (6,20)

5.5.1.1.2. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Transfer

Merupakan penerimaan yang berasal dari Dana Perimbangan pemerintah pusat dan

Pemerintah Provinsi Lampung, dengan rincian pada tabel berikut.

Tabel 203. Arus Masuk Kas dari Pendapatan Transfer Tahun 2020 dan 2019

No. Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

1. Dana Bagi Hasil Pajak 10.219.127.884,00 10.686.260.139,00 (467.132.255,00) (4,37)

2. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 7.911.070.030,00 5.519.994.728,00 2.391.075.302,00 43,32

3. Dana Alokasi Umum 497.587.974.000,00 543.777.950.000,00 (46.189.976.000,00) (8,49)

4. Dana Alokasi Khusus - Fisik 100.001.107.517,00 138.806.939.793,00 (38.805.832.276,00) (27,96)

5. Dana Alokasi Khusus – Non Fisik 91.524.597.271,00 92.921.772.600,00 (1.397.175.329,00) (1,50)

6. Dana Desa 126.016.068.000,00 127.188.855.977,00 (1.172.787.977,00) (0,92)

7. Dana Bagi Hasil Pajak dan Bantuan

Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya

62.140.456.604,26 70.674.988.287,03 (8.534.531.682,77) (12,08)

8. Hibah – Bantuan Keuangan dari Pemerintah 54.391.888.000,00 67.463.454.000,00 (13.071.566.000,00) (19,38)

Jumlah 949.792.289.306,26 1.057.040.215.524,03 (107.247.926.217,77) (10,15)

5.5.1.2. Arus Keluar Kas

Merupakan pengeluaran Kas yang berupa Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa,

Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan,

dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 204. Arus Keluar Kas Aktivitas Operasi Tahun 2020 dan 2019

No. Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasi 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

1. Belanja Pegawai 424.325.254.536,00 415.872.475.122,00 8.452.779.414,00 2,03

2. Belanja Barang 198.758.705.807,84 287.300.408.320,10 (88.541.702.512,26) (30,82)

3. Belanja Hibah 13.493.585.000,00 16.180.765.800,00 (2.687.180.800,00) (16,61)

4. Belanja Bantuan Sosial 250.000.000,00 250.000.000,00 0,00 0,00

5. Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00

6. Belanja Bagi Hasil Pajak 1.052.279.400,00 1.060.608.000,00 (8.328.600,00) (0,79)

7. Belanja Bagi Hasil Retribusi 265.067.000,00 171.208.000,00 93.859.000,00 54,82

8. Bantuan Keuangan kepada Pekon 182.844.242.000,00 182.495.879.000,00 348.363.000,00 0,19

9. Bantuan Keuangan kepada Partai Politik 671.274.683,00 671.274.683,00 0,00

10. Bantuan keuangan kepada provinsi 0,00 292.859.280,00 (292.859.280,00) (100,00)

11. Belanja Tidak Terduga 22.108.088.093,00 844.780.000,00 21.263.308.093,00 2.517,02

Jumlah 843.768.496.519,84 905.140.258.205,10 (61.371.761.685,26) (6,78)

Hal. 199

5.5.1.2.1. Arus Keluar Kas untuk Belanja Pegawai

Merupakan pengeluaran yang berasal dari belanja pegawai yang telah dikeluarkan dari Kas

Daerah dan Belanja selain dana APBD selama TA 2020 yaitu sebesar

Rp424.325.254.536,00 Pengeluaran Kas pada pos ini digunakan untuk membayar gaji dan

tunjangan PNS, gaji dan tunjangan anggota DPRD, tambahan penghasilan berdasarkan

beban kerja dan pertimbangan objektif, Beban penunjang operasional KDH/WDH, biaya

pemungutan pajak dan honorarium kegiatan, honorarium pengawas/ pegawai tenaga teknis,

belanja pegawai BLUD.

5.5.1.2.2. Arus Keluar Kas untuk Belanja Barang

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban Barang dan Jasa yang telah

dikeluarkan dari kas daerah selama TA 2020 senilai Rp198.758.705.807,84. Pengeluaran

pos ini diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan bahan habis pakai dan

bahan/material, pembayaran jasa kantor, biaya pemeliharaan, biaya cetak dan

penggandaan, biaya sewa, biaya makan dan minum, biaya perjalanan dinas, Beban pakaian

dinas, biaya jasa konsultasi, premi asuransi kesehatan dan belanja barang dan jasa lainnya.

5.5.1.2.3. Arus Keluar untuk Kas Belanja Subsidi

Pada Tahun Anggaran 2020 Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tidak memilki

anggaran dan realisasi belanja subsidi.

5.5.1.2.4. Arus Keluar untuk Kas Belanja Hibah

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Hibah yang telah dikeluarkan dari

kas daerah selama TA 2020 sebesar Rp13.493.585.000,00. Pengeluaran pos ini diantaranya

hibah pemerintah lainnya, BUMD, badan/lembaga/organisasi dan kelompok

masyarakat/perorangan.

5.5.1.2.5. Arus Keluar Kas untuk Belanja Bantuan Sosial

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban bantuan sosial yang telah dikeluarkan

dari Kas Daerah selama TA 2020 sebesar Rp250.000.000,00.Pengeluaran pos ini

diperuntukkan bagi pemberian bantuan untuk kelompok masyarakat seperti anak yatim.

5.5.1.2.6. Arus Keluar Kas untuk Belanja Bagi Hasil

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban Bagi Hasil yang telah dikeluarkan

dari Kas Daerah selama TA 2020 sebesar Rp1.317.346.400,00 terdiri atas Bagi Hasil Pajak

Rp1.052.279.400,00 dan Bagi Hasil Retribusi Rp265.067.000,00.

5.5.1.2.7. Arus Keluar Kas untuk Belanja Bantuan Keuangan

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Belanja Bantuan Keuangan yang telah

dikeluarkan dari Kas Daerah selama TA 2019 sebesar Rp183.515.516.683,00. Pengeluaran

pos ini diperuntukkan alokasi dana pekon sebesar Rp182.844.242.000,00 dan bantuan

kepada partai politik Rp671.274.683,00.

Hal. 200

5.5.1.2.8. Arus Keluar Kas untuk Belanja Tak Terduga

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban tak terduga yang telah dikeluarkan

dari kas daerah selama TA 2020 sebesar Rp22.108.088.093,00. Pengeluaran pos ini

diantaranya untuk bantuan penanggulangan dan pencegahan Covid-19, bencana alam dan

perbaikan sarana dan prasarana akibat bencana alam seperti perbaikan jembatan atau jalan

di desa yang rusak.

6.5.2. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN

Tabel 205. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non KeuanganTahun 2020 dan 2019

No. Uraian Realisasi 2020

(Rp)

Realisasai 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

1. Arus Kas Masuk 0,00 0,00 0,00 0,00

2. Arus Kas Keluar

- Belanja Tanah 239.570.000,00 311.618.750,00 (72.048.750,00) (23,12)

- Belanja Peralatan dan Mesin 40.402.844.896,00 29.832.747.660,46 10.570.097.235,54 35,43

- Belanja Gedung dan Bangunan 42.336.328.293,00 69.298.809.234,53 (26.962.480.941,53) (38,91)

- Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 48.597.784.030,00 111.868.780.540,00 (63.270.996.510,00) (56,56)

- Belanja Aset Tetap Lainnya 9.292.979.401,00 9.566.377.369,00 (273.397.968,00) (2,86)

Jumlah (1-2) (140.869.506.620,00) (220.878.333.553,99) 80.008.826.933,99 (36,22)

Arus Kas ini mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka

perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan

mendukung pelayanan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Arus kas bersih yang

dihasilkan dari aktivitas ini sebesar (Rp140.869.506.620,00).

Rincian Arus Kas ini terdiri atas:

6.5.2.1. Arus Kas Masuk

Pada Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Lampung Barat tidak memiliki arus kas masuk dari

aktivitas investasi non keuangan.

6.5.2.2. Arus Kas Keluar

6.5.2.2.1. Arus Keluar Kas untuk Belanja Tanah

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban modal tanah selama TA 2020 sebesar

Rp239.570.000,00.

6.5.2.2.2. Arus Keluar Kas untuk Belanja Peralatan dan Mesin

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban modal peralatan dan mesin dalam

rangka memperoleh aset tetap berupa peralatan dan mesin. Selama TA 2020 pengeluaran

dari kas daerah untuk pos ini sebesar Rp40.402.844.896,00.

6.5.2.2.3. Arus Keluar Kas untuk Belanja Gedung dan Bangunan

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban modal gedung dan bangunan dalam

rangka memperoleh Aset Tetap berupa gedung dan bangunan. Selama TA 2020

pengeluaran dari kas daerah untuk pos ini sebesar Rp42.336.328.293,00.

Hal. 201

6.5.2.2.4. Arus Keluar Kas untuk Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban modal jalan, irigasi dan jaringan

dalam rangka memperoleh Aset Tetap berupa jalan, irigasi dan jaringan. Selama TA 2020

pengeluaran dari kas daerah untuk pos ini sebesar Rp48.597.784.030,00

6.5.2.2.5. Arus Keluar Kas untuk Belanja Aset Tetap Lainnya

Merupakan pengeluaran yang berasal dari pos Beban modal aset tetap lainnya dalam rangka

memperoleh Aset Tetap berupa buku, barang bercorak seni dan hewan ternak. Selama TA

2020 pengeluaran dari kas daerah untuk pos ini sebesar Rp9.292.979.401,00.

6.5.3. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN

6.5.3.1. Arus Kas Masuk

Pada Tahun Anggaran 2020 Kabupaten Lampung Barat tidak memiliki arus kas masuk dari

aktivitas pembiayaan.

6.5.3.2. Arus Kas Keluar

Arus Kas Keluar dari Aktivitas Pembiayaan sebesar Rp4.000.000.000,00 yaitu Penyertaan

Modal pada PT Bank Lampung sebesar Rp4.000.000.000,00. Arus Kas bersih dari aktivitas

ini per 31 Desember 2020 sebesar (Rp4.000.000.000,00). Arus keluar Kas dari aktivitas

pembiayaan per 31 Desember 2020 dan 2019 pada tabel berikut.

Tabel 206. Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember 2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

1 Arus Kas Masuk 0,00

2 Arus Kas Keluar :

- Investasi PDAM Limau Kunci 0,00 1.050.000.000,00 (1.050.000.000,00) (100,00)

. - Investasi PT Bank Lampung 4.000.000.000,00 500.000.000,00 3.500.000.000,00 700,00

Jumlah (1-2) (4.000.000.000,00) (1.550.000.000,00) (2.450.000.000,00) 158,06

6.5.4. ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN

Arus Kas dari aktivitas non anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran Kas

bruto yang tidak mempengaruhi APBD. Arus Kas bersih dari aktivitas ini per

31 Desember 2020 adalah (Rp771.401.074,45)

Tabel 207. Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember

2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

1 Arus Kas Masuk

Penerimaan PFK 48.749.061.271,00 65.278.541.015,62 (16.529.479.744,62) (25,32)

Penerimaan Hutang Jangka Pendek

Lainnya

0,00 1.196.500,00 (1.196.500,00) (100,00)

Saldo Kas Dana Bansos 0,00 5.424.668,00 (5.424.668,00) (100,00)

Uang muka belanja yang belum

dipertanggungjawabkan

0,00 91.305.973,00 (91.305.973,00) (100,00)

Saldo Kas BOS Affirmasi & Kinerja 0,00 901.329.360,00 (901.329.360,00) (100,00)

Penerimaan BOS Affirmasi 3.540.000.000,00 0,00 3.540.000.000,00 100,00

Hal. 202

No. Uraian 31 Desember 2020

(Rp)

31 Desember

2019

(Rp)

Naik/ (Turun)

(Rp) %

Penerimaan BOS Kinerja 1.740.000.000,00 0,00 1.740.000.000,00 100,00

Jumlah 54.029.061.271,00 66.277.797.516,62 (12.248.736.245,62) (18,48)

2 Arus Kas Keluar :

Pengeluaran PFK 48.621.295.674,45 65.219.210.626,17 (16.597.914.951,72) (25,45)

Pengeluaran BOS Affirmasi 4.437.970.171,00 0,00 4.437.970.171,00 100,00

Pengeluaran BOS Kinerja 1.740.000.000,00 0,00 1.740.000.000,00 100,00

Pembayaran Hutang Jangka Pendek 1.196.500,00 0,00 1.196.500,00 100,00

Jumlah 54.800.462.345,45 65.219.210.626,17 (10.418.748.280,72) (15,97)

Jumlah ( 1 – 2 ) (771.401.074,45) 1.058.586.890,45 (1.829.987.964,90) (172,87)

6.5.5. SALDO AKHIR KAS

Saldo akhir Kas per 31 Desember 2020 dan 2019 pada tabel berikut.

Tabel 208. Saldo Akhir Kas Per 31 Desember 2020 dan 2019

No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019

(Rp) (Rp)

1. Saldo Awal Kas 36.276.493.267,29 40.478.865.947,34

2. Kenaikan/ (Penurunan Kas) 21.602.350.546,00 (4.202.372.680,05)

3. Saldo Akhir Kas (1 + 2) 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29

Rincian Saldo Akhir Kas :

4. Kas di BUD 56.618.022.757,98 33.314.523.262,43

5. Kas di Bendahara Penerimaan 0,00 4.169.300,00

6. Kas di Bendahara Pengeluaran 12.280.275,00 6.184.600,00

7. Kas di Bendahara BLUD 776.077.860,69 1.112.153.828,09

8. Kas Lainnya 472.462.919,62 1.839.462.276,77

9. Saldo Kas BOS 0,00 0,00

10. Saldo Kas Bantuan Sosial 0,00 0,00

Saldo Akhir Kas (4 s.d. 10) 57.878.843.813,29 36.276.493.267,29

Hal. 203

5.6. PENJELASAN ATAS POS – POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas yang selanjutnya disingkat LPE adalah laporan yang

menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/

(defisit) – LO, koreksi dan ekuitas akhir, dimana Ekuitas adalah kekayaan bersih

pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal

laporan. Saldo Ekuitas per 31 Desember 2020 berasal dari Saldo Ekuitas Awal ditambah/

dikurang dengan Surplus/ (Defisit) LO dan Perubahan ekuitas lainnya.

Ekuitas adalah kekayaan bersih pemeirntah daerah yang merupakan selisih antara total aset

dan total kewajiban pemerintah.

Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan penghubung antara Laporan Operasional

dengan Neraca tentang kenaikan atau penurunan ekuitas atas aktivitas operasional pada

tahun pelaporan. Dari Laporan Perubahan Ekuitas dapat dijelaskan sebagai berikut.

Saldo awal ekuitas Tahun 2020 sebesar Rp2.378.401.492.919,38, Surplus/ (Defisit) – LO

sebesar Rp8.132.658.407,74 merupakan surplus atas kegiatan operasional yang menambah

nilai ekuitas pada Neraca Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Dampak kumulatif

karena perubahan kebijakan atau kesalahan mendasar antara lain Selisih Revaluasi Aktiva

Tetap Rp405.000.000,00 dan lain-lain sebesar Rp238.459.907.048,14 sehingga Ekuitas

Akhir Tahun 2020 sebesar Rp2.625.399.058.375,26, dapat dirinci sbb:

Tabel 209. Rincian Laporan Perubahan Ekuitas Per 31 Desember 2020

No Uraian

Dampak Kumulatif/ Perubahan

Kebijakan/Kesalahan Mendasar Ekuitas Akhir

Selisih Revaluasi

Aset Tetap Lain-lain

1 Saldo Awal Ekuitas 0,00 0,00 2.378.401.492.919,38 2 Surplus-LO Tahun Berjalan 0,00 0,00 8.132.658.407,74 3 Penambahan : Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 405.000.000,00 0,00 405.000.000,00 Penambahan Aset atas Penilaian Tanah Ruas

Jalan 0,00 229.466.400.000,00 229.466.400.000,00

Penambahan Aset atas Nilai Jual Objek Pajak 0,00 103.392.000,00 103.392.000,00 Penambahan Aset atas koreksi Pencatatan

Tahun 2019 0,00 497.030.000,00 497.030.000,00

Mutasi Penambahan Hibah Aset 0,00 1.591.208.000,00 1.591.208.000,00 Koreksi Penyesuaian Penyisihan Piutang 0,00 5.279.446.473,86 5.279.446.473,86 Penambahan dari Laba BUMD 0,00 2.212.928.190,17 2.212.928.190,17 Penyesuaian Atas Pembayaran Hutang

Tahun Lalu 0,00 1.097.324,00 1.097.324,00

Jumlah Penambahan 405.000.000,00 239.151.501.988,03 239.556.501.988,03 4 Pengurang : Pengurangan atas Aset Nilai Jual Objek Pajak 0,00 21.000.000,00 21.000.000,00 Penambahan Penyusutan atas koreksi

Pencatatan Tahun 2019 0,00 9.940.600,00 9.940.600,00

Penyesuaian Nilai Bersih Dana Bergulir 0,00 73.673.322,70 73.673.322,70 Penyerahan Persediaan Lainnya Tahun 2019

yang bukan melalui APBD 0,00 69.472.500,00 69.472.500,00

Pemakaian Dana Cadangan pada BPRS 0,00 361.760.549,40 361.760.549,40 Kerugian BUMD 0,00 155.747.967,79 155.747.967,79

Jumlah Pengurangan 0,00 691.594.939,89 691.594.939,89

Jumlah Keseluruhan 405.000.000,00 238.459.907.048,14 2.625.399.058.375,26

Hal. 204

5.7. HUBUNGAN ANTAR JENIS LAPORAN KEUANGAN

Hubungan/ keterkaitan antara beberapa jenis laporan keuangan pada Pemerintah

Kabupaten Lampung Barat Per 31 Desember 2020 antara lain.

5.7.1. Hubungan antara Laporan Arus Kas dengan Saldo Kas pada Neraca

Saldo akhir kas pada Laporan Arus Kas dengan saldo kas pada laporan Neraca per

31 Desember 2020 masing – masing sebesar Rp57.878.843.813,29 dan

Rp57.878.843.813,29, dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Saldo Kas berdasarkan Laporan Arus Kas Rp 57.878.843.813,29

2. Saldo Kas pada akun Neraca Rp 57.878.843.813,29

3. Selisih Rp 0,00

Rincian Saldo Kas pada akun Neraca sbb:

1. Kas di Kas Daerah Rp 56.618.022.757,98

2. Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 12.280.275,00

3. Kas di Bendahara BLUD Rp 776.077.860,69

4. Kas Lainnya Rp 472.462.919,62

Jumlah Rp 57.878.843.813,29

5.7.2. Hubungan antara Laporan Arus Kas dengan Laporan Realisasi Anggaran

Saldo akhir kas pada Laporan Arus Kas dengan saldo kas pada Sisa Lebih Pembiyaan

Anggaran (SILPA) Laporan Realisasi Anggaran per 31 Desember 2020 masing – masing

sebesar Rp57.878.843.813,29 dan Rp57.625.748.528,17, dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan antara saldo Laporan Arus Kas dengan Saldo Laporan Realisasi

Anggaran sebesar Rp253.095.285,12, dapat dirinci sebagai berikut: 1. Saldo Kas berdasarkan Laporan Arus Kas Rp 57.878.843.313,29

2. SILPA Tahun Anggaran 2020 Rp 57.625.748.528,17

3. Selisih Rp 253.095.285,12

Rincian perbedaan antara Laporan Arus Kas dengan Laporan Realisasi Anggaran dapat

dijelaskan sbb:

1. Kas pada Bendahara Pengeluaran – Utang PFK Rp 1.250.000,00

2. Kas Lainnya – Utang PFK pada BOS Dinas Pendidikan &

Kebudayaan

Rp 216.554.986,00

3. Kas pada BOS Affirmasi – Dinas Pendidikan & Kebudayaan Rp 2.930.439,00

4. Kas pada BOS Kinerja – Dinas Pendidikan & Kebudayaan Rp 428.750,00

5. Kas pada BANSOS – Dinas Pendidikan & Kebudayaan Rp 31.931.110,12

Jumlah Rp 253.095.285,12

5.7.3. Hubungan antara Laporan Operasional dengan Laporan Realisasi Anggaran

Perbedaan antara pendapatan pada laporan operasional dan pendapatan pada Laporan

Realisasi Anggaran dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Hal. 205

Tabel 210. Penjelasan Perbedaan Laporan Operasional denga Laporan Realisasi Aggaran.

NO URAIAN JUMLAH

KETERANGAN LO LRA SELISIH

1. PENDAPATAN

2. PENDAPATAN ASLI DAERAH

3. Pendapatan Pajak Daerah 11.832.301.734,00 11.794.800.883,00 37.500.851,00 Pengakuan piutang tahun 2020 yang belum direalisasikan hanya dicatat pada LO senilai Rp37.500.851,00

4. Pendapatan Retribusi Daerah 3.015.197.096,00 3.018.063.766,00 (2.866.670,00) Pengakuan piutang retribusi tahun 2020 yang belum terealisasi dan hanya dicatat pada LO senilai 2.866.670,00

5. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

5.080.422.493,37 4.809.979.700,29 270.442.793,08 Selisih karena penyesuaian pengakuan pendapatan deviden BPRS Tahun anggaran 2020 sesuai risalah RUPS Senilai (Rp1.109.147.122.90) yang hanya dicatat di LO; dan penyesuaian diterimanya Deviden PT. BPRS Lampung Barat Tahun 2019 Rp. 786.693.043,82 dan Deviden PDAM Limau Kunci Rp52.011.286 yang hanya dicatat pada LRA sedangkan pada LO diakui sebagai Penambahan33

6. Lain-lain PAD yang Sah 38.556.573.354,02 41.596.621.104,74 (3.040.047.750,72) Selisih karena pengakuan penyesuaian piutang Tahun 2020 yang belum teralisasi Rp3.015.559.843,72 yang hanya di catat pada LO; penyesuaian pencatatan pendapatan jasa Blud pada LO yg merupakan piutang dana bergulir tahun 2019 Senilai Rp20.595.000,00; dan Penyesuaian pengakuan piutang dana bergulir tahun 2020 yang hanya dicatat pada LO Senilai (Rp18.607.500,00); pengakuan jatuh tempo Sewa Bangunan selama 6 bulan yang dicatat di LO Senilai (Rp. 2.500.000,00), sedangkan di LRA dicatat pada saat pembayaran Sewa Bangunan selama 5 tahun terhitung sejak tgl. 15 Juni 2020 s.d. 15 Juni 2025 Rp. senilai Rp. 25.000.000,00 ; Pengembalian Kelebihan Setoran Modal Saham yang tidak Memenuhi Pecahan Minimal Rp. 10.000 Per Lembar Saham pada PT. Bank Lampung Senilai Rp407,00 yang hanya dicatat pada LO;

7. Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s/d 6) 58.484.494.677,39 61.219.465.454,03 (2.734.970.776,64)

8. PENDAPATAN TRANSFER

9. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN

10. Bagi Hasil Pajak 8.720.699.003,00 10.219.127.884,00 (1.498.428.881,00) Penyesuaian pencatatan piutang DBH PPh Pasal 21 dan WPOPDN Pasal 25/29 Rp1.498.428.881,00 yang dicatat pada LRA sebagai pendapatan, sedangkan pada LO dicatat sebagai piutang pendapatan

11. Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 7.060.341.420,00 7.911.070.030,00 (850.728.610,00) Penyesuaian pencatatan Bagi Hasil dari Provinsi sumber daya, perikanan, gas alam Rp850.728.610,00 yang dicatat pada LRA sebagai pendapatan, sedangkan pada LO dicatat sebagai piutang pendapatan

12. Dana Alokasi Umum 497.587.974.000,00 497.587.974.000,00 0,00

13. Dana Alokasi Khusus Fisik 100.001.107.517,00 100.001.107.517,00 0,00

14. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 91.524.597.271,00 91.524.597.271,00 0,00

15. Jumlah Pendapatan Transfer Pusat-Dana Perimbangan (10 s/d 14)

704.894.719.211,00 707.243.876.702,00 (2.349.157.491,00)

16. TRANSFER PEMERINTAH PUSAT- LAINNYA

17. Dana Penyesuaian 0,00 126.016.068.000,00 (126.016.068.000,00) Selisih karena pencatatan Dana Alokasi Desa/Pekon (ADP) Pada Desa/Pekon di Kabupaten Lampung Barat yang hanya dicatat pada LRA Senilai Rp126.016.068.000,00

18. Jumlah Pendapatan Transfer Pusat-Lainnya (17) 0,00 126.016.068.000,00 (126.016.068.000,00)

19. TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI

20. Pendapatan Bagi Hasil Pajak 59.517.312.320,01 62.140.456.604,26 (2.623.144.284,25) Penyesuaian pengakuan piutang dana Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor dan dana Bagi Hasil dari Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan senilai (Rp214.000.644,31) yang dicatat pada LO; penyesuaian pencatatan piutang dana Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor senilai Rp2.837.144.928,57 yang dicatat pada LRA sebagai pendapatan, sedangkan pada LO dicatat sebagai piutang pendapatan+ Koreksi pencatatan SK Gubernur atas Pajak Permukaan Air Tanah senilai (Rp0,01)

21. Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (20)

59.517.312.320,01 62.140.456.604,26 (2.623.144.284,25)

22. Jumlah Pendapatan Transfer (15+18+20) 764.412.031.531,01 895.400.401.306,26 (130.988.369.775,25)

23.

24. LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

25. Pendapatan Hibah 60.552.108.284,00 20.362.528.000,00 40.189.580.284,00 (Senilai Rp355.004.884,00 merupakan Hibah Aset dari Provinsi Lampung ke Kabupaten Lampung Barat TA. 2020 Pada Dinas Kesehatan Rp125.764.884,00, Badan Litbang Rp179.500.000,00, dan Dinas Perpustakaan dan KD Rp49.740.000,00); + (Senilai Rp5.280.000.000,00 merupakan Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat Pada Dinas Pendidkan Berupa Dana BOS Afirmasi pada Dinas Pendidikan Rp3.540.000.000,00 dan Dana BOS Kinerja pada Dinas Pendidikan Rp1.740.000.000,00); + (Senilai Rp 313.810.400,00 merupakan Hibah Barang milik daerah Pemkab Lambar dari PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung pada Sekretariat Daerah); + (Senilai Rp 211.405.000,00 merupakan Hibah Aset dari kementerian pendidikan dan kebudayaan ke dinas

Hal. 206

NO URAIAN JUMLAH

KETERANGAN LO LRA SELISIH

pendidikan yang hanya dicatat pada LO) + Senilai Rp34.029.360.000,00 merupakan Pendapatan Hibah Dana Bos dari Pemerintah Pusat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat

26. Pendapatan Hibah Dana BOS 0,00 34.029.360.000,00 (34.029.360.000,00) Senilai Rp34.029.360.000,00 merupakan Pendapatan Hibah Dana Bos dari Pemerintah Pusat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Barat

27. Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah (25 s/d 26) 60.552.108.284,00 54.391.888.000,00 6.160.220.284,00

28. JUMLAH PENDAPATAN DAERAH (27) 883.448.634.492,40 1.011.011.754.760,29 (127.563.120.267,89)

29.

30. BELANJA

31. BELANJA OPERASI

32. Beban Pegawai 357.304.382.098,00 424.325.254.536,00 (67.020.872.438,00) Merupakan Honorarium PNS dan Honorarium Non PNS Senilai Rp66.907.933.660,00 di LRA dicatat pada Belanja Pegawai, sedangkan di LO dicatat pada Beban Barang dan Jasa; serta pembayaran hutang belanja jasa tahun 2019 senilai Rp112.938.778,00

33. Beban Barang dan Jasa 270.092.619.247,84 198.758.705.807,84 71.333.913.440,00 Honorarium PNS dan Honorarium Non PNS Senilai (Rp66.907.933.660,00) di LRA dicatat pada Belanja Pegawai, sedangkan di LO dicatat pada Beban Barang dan Jasa + penyesuian persediaan tahun 2020 dan pengakuan hutang belanja jasa tahun 2020 senilai (Rp3.736.407.280,00) + penambahan Aset Tetap dari belanja barang dan jasa (barang yang akan diserahkan kepada pihak ketiga) yang hanya dijurnal pada LO (Rp689.572.500,00)

34. Belanja Hibah 13.493.585.000,00 13.493.585.000,00 0,00

35. Belanja Bantuan Sosial 250.000.000,00 250.000.000,00 0,00

36. Beban Penyusutan dan Amortisasi 150.551.532.595,28 0,00 150.551.532.595,28 Penyesuaian Beban penyusutan dan beban amortisasi aset yang hanya di catat pada LO (Rp150.551.532.595,28)

37. Beban Penyisihan Piutang 319.024.580,54 0,00 319.024.580,54 Penyesuaian beban penyisihan piutang yang hanya dicatat di LO senilai Rp 319.024.580,54

38. Beban Lain-lain 2.254.718.555,00 0,00 2.254.718.555,00 Merupakan pengadaan belanja modal aset Senilai Rp2.253.968.555,00 dan pengadaan Hibah dari kementerian pendidikan dan kebudayaan senilai Rp750.000,00 yang dicatat sebagai extracompatable (non aset) yang hanya dicatat pada LO sebagai Beban Lain-lain

39. Jumlah Beban Operasi (32 s/d 38) 794.265.862.076,66 636.827.545.343,84 157.438.316.732,82

40.

41. BELANJA MODAL

42. Belanja Tanah 0,00 239.570.000,00 (239.570.000,00) Merupakan Belanja Modal yang hanya dicatat Pada LRA, sedangkan di LO dicatat sebagai Aset senilai Rp140.869.506.620,00

43. Belanja Peralatan dan Mesin 0,00 40.402.844.896,00 (40.402.844.896,00)

44. Belanja Gedung dan Bangunan 0,00 42.336.328.293,00 (42.336.328.293,00)

45. Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan 0,00 48.597.784.030,00 (48.597.784.030,00)

46. Belanja Aset Tetap Lainnya 0,00 9.292.979.401,00 (9.292.979.401,00)

47. Belanja Aset Lainnya 0,00

48. Jumlah Belanja Modal (42 s/d 47) 0,00 140.869.506.620,00 (140.869.506.620,00)

49. BELANJA TIDAK TERDUGA

50. Belanja Tidak Terduga 0,00 22.108.088.093,00 (22.108.088.093,00) Senilai Rp22.108.088.093 merupakan Belanja Tidak Terduga Pembayaran Tidak Terduga Terhadap Penanganan Dan Penyebaran Covid 19, Dana Penangan Kejadian Bencana, dan Dana Perbaikan

51. Jumlah Belanja Tak Terduga (50) 0,00 22.108.088.093,00 (22.108.088.093,00)

52. JUMLAH BELANJA 794.265.862.076,66 799.805.140.056,84 (5.539.277.980,18)

53.

54. TRANSFER

55. TRANSFER BAGI HASIL KE DESA

56. Bagi Hasil Pajak 1.052.279.400,00 1.052.279.400,00 0,00

57. Beban Transfer Bagi Hasil Pendapatan lainnya 265.067.000,00 265.067.000,00 0,00

58.

59. TRANSFER/BANTUAN KEUANGAN

60. Beban Transfer Bantuan Keuangan Desa (Bantuan Keuangan Lainnya)

56.828.174.000,00 182.844.242.000,00 (126.016.068.000,00) Senilai Rp126.016.068.000,00 merupakan Dana Alokasi Desa/Pekon (ADP) untuk Pekon-pekon di kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Barat

61. Beban Transfer Keuangan Lainnya (Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik)

671.274.683,00 671.274.683,00 0,00

62. JUMLAH TRANSFER (56 s.d. 61) 58.816.795.083,00 184.832.863.083,00 (126.016.068.000,00)

63. JUMLAH BEBAN (52+62) 853.082.657.159,66 984.638.003.139,84 (131.555.345.980,18)

64. SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (28-63) 30.365.977.332,74 26.373.751.620,45 3.992.225.712,29

65.

66. SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

67. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

(2.901.166.032,00) 0,00 (2.901.166.032,00) Merupakan penghapusan aset lain-lain pada Dinas Kesehatan Rp2.400.165.464,00; Dinas Koperasi UKM Perindag Rp421.453.242,00; Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Rp31.966.000,00; Kecamatan Way Tenong Rp45.333.326,00; dan Kecamatan Balik Bukit Rp2.248.000.

68. JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEG. NON OPERASIONAL(67 s/d 67)

(2.901.166.032,00) 0,00 (2.901.166.032,00)

69. SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (64+68)

27.464.811.300,74 0,00 27.464.811.300,74

Hal. 207

NO URAIAN JUMLAH

KETERANGAN LO LRA SELISIH

70.

71. POS LUAR BIASA

72. Beban Luar Biasa (19.332.152.893,00) 0,00 (19.332.152.893,00) Senilai Rp19.332.152.893,00 merupakan Belanja Tidak Terduga Pembayaran Tidak Terduga Terhadap Penanganan Dan Penyebaran Covid 19, Dana Penangan Kejadian Bencana, dan Dana Perbaikan, yang hanya dicatat pada LO

73. POS LUAR BIASA ( 72 s.d. 72) 19.332.152.893,00 0,00 19.332.152.893,00

74. SURPLUS/DEFISIT LO (69 - 73) 8.132.658.407,74 0,00 8.132.658.407,74

75.

76. PEMBIAYAAN

77. PENERIMAAN PEMBIAYAAN

78. Penggunaan SiLPA tahun sebelumnya 0,00 35.251.996.907,72 (35.251.996.907,72)

79. Jumlah Penerimaan Pembiayaan ( 78 s.d 78 ) 0,00 35.251.996.907,72 (35.251.996.907,72)

80. PENGELUARAN PEMBIAYAAN

81. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 0,00 4.000.000.000,00 (4.000.000.000,00)

82. Jumlah Pengeluaran Pembiayaan ( 81 s.d. 81) 0,00 4.000.000.000,00 (4.000.000.000,00) Senilai Rp4.000.000.000,00 merupakan Penyertaan Modal PT. Bank Lampung Oleh PPKD, yang pada Laporan Operasional dicatat sebagai Penambahan Investasi Daerah

83. PEMBIAYAAN NETO (79 – 82) 0,00 31.251.996.907,72 (31.251.996.907,72)

84. SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (64 - 83) 0,00 57.625.748.528,17 (57.625.748.528,17)

5.7.4. Hubungan antara Laporan Perubahan SAL dengan Laporan Realisasi

Anggaran

Tidak terdapat perbedaan antara saldo akhir Laporan Perubahan SAL dengan Saldo

Laporan Realisasi Anggaran, masing-masing sebesar Rp57.625.748.528,17.

5.7.5. Hubungan antara Laporan Perubahan Ekuitas dengan Neraca dan Laporan

Operasional

Nilai Surplus/ (Defisit) - LO pada Laporan Ekuitas tidak memiliki perbedaan dengan

dengan nilai Surplus / (Defisit) – LO pada Laporan Operasional masing-masing sebesar

Rp8.132.658.407,74.

Nilai Ekuitas Akhir pada Laporan Ekuitas tidak memiliki perbedaan dengan nilai Ekuitas

pada Neraca masing-masing sebesar Rp2.625.399.058.375,26.

Hal. 208

BAB 6 PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI

NONKEUANGAN

6.1. KEGIATAN YANG TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN PADA

TAHUN ANGGARAN 2020

Pada Tahun Anggaran 2020 terdapat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan oleh

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Barat, yaitu:

1. Kecamatan Way Tenong

Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Adminitrasi Keuangan pada Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp275.000,00 tidak

dapat dilaksanakan pada TA 2020, hal tersebut disebabkan pada Tahun Anggaran

2020 masih menggunakan buku cek yang lama sehingga belum perlu belanja buku cek

yang baru serta kelalaian kami dalam hal pencetakan rekening koran sehingga menjadi

perhatian kami pada tahun anggaran berikutnya.

2. Kecamatan Suoh

Realisasi Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

program pelayanan administrasi perkantoran dengan anggaran sebebsar Rp345.000,00

tidak dapat dilaksanakan pada TA 2020, hal tersebut karena kelalaian dalam memenuhi

kewajiban perpajakan dan hal tersebut menjadi perhatian kami untuk segera memenuhi

kewajiban tersebut pada tahun anggaran berikutnya.

3. Kecamatan Air Hitam

a. Realisasi Realisasi Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional program pelayanan administrasi perkantoran dengan anggaran

sebesar Rp1.276.000,00 tidak dapat dilaksanakan pada TA 2020, hal tersebut

karena kelalaian dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan hal tersebut menjadi

perhatian kami untuk segera memenuhi kewajiban tersebut pada tahun anggaran

berikutnya.

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Adminitrasi Keuangan pada Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp137.500,00 tidak

dapat dilaksanakan pada TA 2020, hal tersebut disebabkan pada Tahun Anggaran

2020 masih menggunakan buku cek yang lama sehingga belum perlu belanja buku

cek yang baru.

4. Kecamatan Pagar Dewa

Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Adminitrasi Keuangan pada Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp275.000,00 tidak

dapat dilaksanakan pada TA 2020, hal tersebut disebabkan pada Tahun Anggaran

2020 masih menggunakan buku cek yang lama sehingga belum perlu belanja buku cek

yang baru serta kelalaian kami dalam hal pencetakan rekening koran sehingga menjadi

perhatian kami pada tahun anggaran berikutnya.

Hal. 209

5. Kecamatan Bandar Negeri Suoh

Realisasi Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional

program pelayanan administrasi perkantoran sebesar 0,00 dari anggaran belanja yang

ditetapkan sebesar Rp638.000,00. hal ini disebabkan karena Surat Tanda Nomor

Kendaraan Bermotor ( STNKB ) Atas Kendaraan Dinas/Operasional tersebut saat ini

tidak diketahui keberadaannya sehingga tidak dapat dilakukan Registrasi

Pemeliharaan Perizinan/Perpanjangan Masa Aktif STNK Kendaraan

Dinas/Operasional dimaksud.

6.2. KEGIATAN YANG PENCAPAIANNYA MASIH DIBAWAH TARGET

Pada Tahun Anggaran 2020 terdapat kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Barat yang pencapaiannya masih dibawah target,

yaitu:

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional pada Program Pelayananan Administrasi

Perkantoran TA 2020 sebesar Rp6.532.633,00 atau (36,65%) dari anggaran belanja

yang ditetapkan sebesar Rp17.825.000,00. Hal tersebut disebabkan pembayaran

pajak dibayarkan sesuai dengan bukti setoran pajak pengguna kendaraan dinas dan

untuk jasa KIR tidak dilaksanakan dikarenakan di Dinas Perhubungan belum bisa

mengeluarkan bukti KIR.

b. Realisasi Belanja Kegiatan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan

pada Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan TA 2020 sebesar

Rp21.600.000,00 atau (21,60) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar

Rp100.000.000,00. Hal tersebut disebabkan siswa yang diterima di Fakultas

Pendidikan Seni hanya 7 orang dari target 10 orang dan realisasi hanya dibawah

sepuluh juta sesuai dengan pembayaran pada masing-masing universitas.

2. Dinas Kesehatan

Realisasi Belanja Kegiatan Reakreditasi Puskesmas Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan di Dinas Kesehatan sebesar Rp357.463.000,00 atau (44,76%) dari anggaran

yang ditetapkan sebesar Rp798.572.700,00. Hal itu Berdasarkan Surat Edaran Menteri

Kesehatan Nomor HK.02.01/MENKES/455/2020 Tentang Perizinan dan Akreditasi

Fasilitasi Pelayanan Kesehatan, untuk pelaksanaan survey Akreditasi belum dapat

dilaksanakan sampai status kedaruratan kesehatan masyarakat COVID 19 dinyatakan

dicabut oleh Pemerintah. Puskesmas yang masa berlaku sertifikasi akreditasinya

berakhir baik sebelum maupun sesudah Bencana Nasional atau kedaruratan Kesehatan

masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan dicabut oleh

Pemerintah, maka sertifikat akreditasnya masih tetap berlaku selama 1 (satu) tahun

terhitung sejak status Bencana Nasional atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dicabut oleh Pemerintah.

Hal. 210

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional pada Program Pelayananan Administrasi

Perkantoran TA 2020 sebesar Rp8.696.094,00 atau (50,61%) dari anggaran yang

ditetapkan Rp17.181.500,00, hal ini disebabkan karena terkaitnya sistem yang ada

di Samsat Provinsi belum bisa menerima setoran Pajak Alat Berat Excavator dan

Becko Loadher.

b. Realisasi Belanja Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Perumahan Swadaya tahun

2020 pada Program Lingkungan Perumahan dan Permukiman sebesar

Rp17.782.900,00 atau (38,21%) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar

Rp46.535.000,00, hal tersebut disebabkan karena:

1) Akibat Covid 19 perjalanan dinas keluar daerah untuk melaksanakan koordiansi

pelaksanaan perumahan swadaya melalui dana alokasi khusus oleh

Kementerian PUPR tidak terealisasi (koordinasi dilakukan melalui zoom

meeting)

2) Akibat Covid 19 perjalanan dinas keluar daerah untuk melaksanakan koordinasi

pelaksanaan perumahan swadaya melalui bantuan stimulan perumahan

swadaya (BSPS) oleh SNVT Provinsi Lampung tidak terealisasi (koordinasi

dilakukan melalui zoom meeting).

4. Dinas Lingkungan Hidup

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

sebesar Rp12.586.918,00 atau (37,83%) dari anggaran belanja 33.275.000,00. hal

ini disebabkan karena Surat-surat kelengkapan tidak lengkap (dalam proses) seperti

Sepeda Motor R2 3 unit ( Jenis Megapro BE 5473 MZ, Yamaha YT BE 5029 MZ

dan Bravo BE 7750 AY), Sepeda Motor R3 sebanyak 2 unit (Jenis Bentor BE 6992

MZ dan BE 6146 MZ) ,Minibus R4 sebanyak 2 unit (Mobil Pickup Toyota Kijang

BE 9322MZ dan Hiline BE 9334 MZ) dan R6 sebanyak 4 unit (Truk Toyota Dina

BE 4067 MZ, Truk Toyota Dina BE 4664 MZ,Truk Hino BE 9063 MZ dan Truk

Isuzu BE 8028 MZ ).

b. Realisasi Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura pada Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 33.054.200,00 atau (34,70%) dari

anggaran belanja yang ditetapkan sebesar 95.255.000,00. Hal ini disebabkan

karena kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura tidak dilaksanakan yang

bersifat mengumpulkan orang banyak/ Koordinasi dikarenakan Pandemi COVID

19 dan juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tidak

melakukan Penilaian Kota Sehat/Adipura.

5. Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Pekon

Realisasi Belanja Kegiatan Pelatihan Kewenangan Pekon pada Program Perkuatan

Administrasi dan Kelembagaan Pekon T.A 2020 sebesar Rp2.000.000,00 atau

(32,07%) dari anggaran belanja yang ditetapkan 6.237.000,00. Hal ini disebabkan

karena Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon sudah melakukan persiapan untuk

pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kewenangan Pekon akan tetapi karena ada kebijakan

untuk melakukan refocusing maka kegiatan tersebut dikurangi.

Hal. 211

6. Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan PA

Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran T.A 2020

sebesar 5.257.999,00 atau ( 46,14% ) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar

11.396.000,00. Hal ini disebabkan karena untuk jasa KIR kendaraan Dinas

Pehubungan belum bisa mengeluarkan bukti KIR dan belanja STNK untuk mobil

MUPEN tidak terbayarkan karena kendaraan tersebut masih dalam proses

penghapusan.

7. Dinas Perhubungan

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar

Rp43.607.225,00 atau (49,40%) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar

Rp88.280.000,00. Hal ini disebabkan pembayaran di sesuaikan dengan tagihan.

b. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional pada Program pelayanan administrasi perkantoran

sebesar Rp3.149.331,00 atau (48,45%) dari anggaran belanja yang ditetapkan

sebesar Rp6.500.000,00. hal ini disebabkan pembayaran disesuaikan dengan

tagihan yang tertera di STNK.

8. Dinas Komunikasi dan Informatika

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyedia Jasa Surat Menyurat pada Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran TA 2020 sebesar Rp2.010.000,00 atau (46,21%) dari

anggaran yang ditetapkan Rp4.350.000,00. Hal ini disebabkan karena kegiatan

tersebut merupakan kegiatan pendorong dari kegiatan lainnya sedangkan kegiatan

lainnya mengalami refocusing anggaran, jadi penggunaan materai, perangko dan

pengiriman surat untuk kegiatan lain mengalami penyusutan, oleh karena itu hanya

terealisasi sesuai dengan jumlah kebutuhan.

b. Realisasi belanja kegiatan Peningkatan Pemantapan Teknologi Informasi

Visualisasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan pada Program

Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa TA 2020 sebesar

Rp9.035.250,00 atau (11,49%) dari anggaran sebesar Rp78.654.000,00. Hal

tersebut disebabkan:

1) Belanja listrik sebesar Rp52.800.000,00 tidak terealisasi dikarenakan

peruntukan untuk belanja listrik vidiotron bantuan dari ANTARA, dimana

vidiotron dari ANTARA tersebut terkendala COVID-19 sehingga tidak

terealisasi penuh

2) Belanja kawat/ facsimile/Internet Rp16.800.000,00 di karenakan peruntukan

untuk belanja kawat/ facsimile/Internet vidiotronbantuan dari Antara, dimana

vidiotron dari ANTARA tersebut terkendala COVID-19 sehingga tidak

terealisasi.

9. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional pada Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran TA 2020 sebesar Rp5.754.816,00 atau (48,98%) dari anggaran

belanja yang ditetapkan sebesar 11.750.000,00. Hal itu disebabkan karena ada

Hal. 212

biaya balik nama kendaraan dinas operasional perpustakaan keliling yang belum

dapat dilaksanakan dikarenakan kendala BPKB yang masih berada di

Perpustakaan Nasional Jakarta serta keterbatasan waktu dan anggaran yang

kurang memadai, untuk pembayaran pajak kendaraan lainnya sudah sesuai

dengan tagihan.

10. Dinas Perkebunanan dan Peternakan

a. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional pada program pelayanan administrasi perkantoran

T.A 2020 sebesar 4.199.908,00 atau (47,70%) dari anggaran belanja yang

ditetapkan sebesar 8.805.000,00. hal ini disebabkan karena terdapat kendaraan

yang masih atas nama satuan kerja lain sehingga perlu proses pengalihan.

b. Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan pada Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran TA 2020 sebesar Rp125.000,00 atau

(17,12%) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar Rp730.000,00. hal ini

disebabkan karena cetak rekening koran tidak dikenakan biaya dan penggunaan

cek sesuai dengan kebutuhan .

11. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran TA 2020 sebesar

Rp8.381.859,00 atau (43,32%) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar Rp

19.349.765,00. Hal ini disebabkan pembayaran di sesuaikan dengan tagihan.

12. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Realisasi Belanja Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor

pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur TA 2020 sebesar

Rp5.664.500,00 atau (48,94%) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar

Rp11.575.000,00. Hal ini disebabkan realisasi di sesuaikan dengan kebutuhan.

13. Kantor Kesbang dan Politik

Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp2.735.983,00

atau (28,80%) dari anggaran belanja yang ditetapkan sebesar Rp9.500.000,00. Hal ini

disebabkan pembayaran di sesuaikan dengan tagihan.

14. Kecamatan Sukau

Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar

Rp296.600,00 atau (7,51%) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp3.950.000,00.

Hal tersebut disebabkan adanya penarikan kendaraan dinas roda 4/Mobil Dinas Camat

sehingga Perizinan Kendaraan Dinas tidak dibayarkan.

15. Kecamatan Batu Ketulis

Realisasi Belanja Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan pada Program

Pelayanan Administrasi Perkantoran TA 2020 sebesar Rp75.000,00 atau (23,62%) dari

anggaran belanja yang ditetapkan sebesar Rp317.500,00. Hal ini disebabkan masih

menggunakan buku cek tahun 2019.

Hal. 213

6.3. KEGIATAN YANG SUMBER DANANYA NON APBD KABUPATEN

Pada Tahun Anggaran 2020 terdapat kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Barat yang sumber dananya berasal dari non APBD

Kabupaten, yaitu:

1. Dinas Pendidikan

a. Program Pengelolaan Dana Belanja Operasional Sekolah (BOS) dengan Kegiatan

BOS Afirmasi yang berasal dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2020

dianggarkan sebesar Rp3.540.000.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp3.537.385.409,00 (99,93%).

b. Program Pengelolaan Dana Belanja Operasional Sekolah (BOS) dengan kegiatan

BOS Kinerja yang berasal dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2020

dianggarkan sebesar Rp1.740.000.000,00 dan terealisasi sebesar

Rp1.740.000.000,00 (100%).

2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Program Penataan Adminitrasi Kependudukan dengan kegiatan DAK Administrasi

Kependudukan yang berasal dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2020

dianggarkan sebesar Rp1.424.621.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.309.653.191

(91.93%).

3. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Anak

a. Program Keluarga Berencana dengan kegiatan DAK Reguler Bidang Kesehatan

KB yang berasal dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2020 dianggarkan

sebesar Rp1.392.716.000 dan terealisasi sebesar Rp1.392.367.700 (99.97%).

b. Program Keluarga Berencana dengan kegiatan DAK Operasional Keluarga

Berencana (BOKB) yang berasal dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2020

dianggarkan sebesar Rp3.848.649.800 dan terealisasi sebesar Rp3.762.375.528,-

(97.76%).

4. Dinas Perkebunan dan Peternakan

a. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan dengan Kegiatan

Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar yang berasal dari sumber Dana

DIPA APBN Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2020 dianggarkan

sebesar Rp335.750.000,00 dan terealisasi sebesar Rp335.750.000,00 (100%).

b. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan dengan kegiatan Dukungan

Manajemen dan Dukungan Teknis lainnya yang berasal dari sumber Dana DIPA

APBN Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar

Rp280.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp279.999.800,00 (100%).

c. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan dengan kegiatan

Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah yang berasal dari sumber Dana

DIPA APBN Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2020 dianggarkan

sebesar Rp.54.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp47.000.000,00 (87,04%).

Hal. 214

d. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan dengan kegiatan Dukungan

Pengolahan dan Pemasaran hasil Perkebunan yang berasal dari sumber Dana DIPA

APBN Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar

Rp1.901.681.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.873.582.600 (98,52%).

e. Program Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan dengan kegiatan Dukungan

Perbenihan Tanaman Perkebunan yang berasal dari sumber Dana DIPA APBN

Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun Anggaran 2020 dianggarkan sebesar

Rp2.954.180.000,00 dan terealisasi sebesar Rp2.924.780.000,00 (99,00%).

5. Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Program Pengembangan Industri Kecil dan menengah (IKM) dengan Kegiatan

Pengembangan Industri Kecil dan menengah (IKM) yang berasal dari sumber Dana

APBN sebesar Rp1.114.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp1.043.397.400,00

(93,66%).

BAB 7 PENUTUP

Puji syr-rkw kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya LaporanKeuangan Berbasis Akrual Pemerintah Kabupaten Lamprxrg Barat Tahun 2020 sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Dengan keterbatasan sumber daya yang ada kami berupaya unruk menjaga

keandalan irrformasi yang disalrkan dalam laporan keuangan ini sebagai r,vujud

akuntabilitas dan transparansi pengeiolaan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten

Lampung Barat.

Kami rnenyadari bahwa pen),-usunan laporan keuangan ini masih belumsempuma, oleh karena itu kami sangat mengharapkan tanggapan, sarafl dan masukan dariberbagai pihak grma perbaikan di masa mendatang.

Dan para pemangku kepentingan kiranya berkenan untuk memberikan umpan

balik atas informasi yang disajikan dalam pengambilan keputusan grina peningkatan

kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Lamplurg Barat

Liwa, 9 /Vl2i, 2021

G

SUS

Fr

*

tli

s*(

Lampiran 1

-

No Nama SekolahSisa Dana BOS

Reguler

Sisa Dana BOS

Affirmasi

Sisa Dana BOS

KinerjaPFK Bansos Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

A SEKOLAH NEGERI - SD

1 SDN 2 WAY MENGAKU - 2.529.318,00 2.529.318,00

2 SDN 2 WAY EMPULAU ULU 200.000,00 0,00 200.000,00

3 SDN 3 WAY EMPULAU ULU 165.518,00 165.518,00

4 SDN 4 LIWA 70.000,00 0,00 70.000,00

5 SDN 3 LIWA 100.000,00 0,00 150.978,00 250.978,00

6 SDN 2 LIWA 309.395,00 309.395,00

7 SDN 2 PADANG CAHYA 117.026,00 117.026,00

8 SDN 1 BUMI AGUNG 57.500,00 57.500,00

9 SDN 1 SEBARUS 56.866,67 0,00 56.866,67

10 SDN 1 SUKARAMI 107.329,00 0,00 107.329,00

11 SDN 1 WAY MENGAKU 541.832,00 0,00 541.832,00

12 SDN 2 LIWA 1.330.000,00 0,00 1.330.000,00

13 SDN 1 BAHWAY 289.078,00 0,00 289.078,00

14 SDN 3 WAY MENGAKU 520.000,00 0,00 520.000,00

15 SDN 2 BAHWAY - 559.287,00 559.287,00

16 SDN 2 SEBARUS 150.000,00 0,00 98.656,00 248.656,00

17 SDN KEJADIAN 40.000,00 0,00 40.000,00

18 SDN TURGAK - 757.910,00 757.910,00

19 SDN FAJAR AGUNG - 989.040,00 989.040,00

20 SDN 3 FAJAR BULAN 191.232,00 191.232,00

21 SDN 1 KENALI 140.000,00 0,00 140.000,00

22 SDN SUKARAME - 482.400,00 482.400,00

23 SDN PAPAHAN 100.000,00 0,00 27.145,00 127.145,00

24 SDN 2 WAY PETAI 270.000,00 582.273,00 852.273,00

25 SDN 1 WAY PETAI 540.000,00 0,00 540.000,00

26 SDN 1 SIMPANG SARI 640.000,00 0,00 640.000,00

27 SDN 1 TUGU SARI 470.000,00 0,00 470.000,00

28 SDN 4 TUGU SARI - 17.500,00 17.500,00

29 SDN 1 MUARA BARU 548.163,00 0,00 548.163,00

30 SDN TIGA JAYA 270.000,00 0,00 270.000,00

31 SDN 2 SEKINCAU 310.000,00 0,00 310.000,00

32 SDN 1 SEKINCAU 540.000,00 0,00 127.655,00 667.655,00

33 SDN 1 PAMPANGAN 270.000,00 0,00 270.000,00

34 SDN 3 KOTA BESI - 7.242.539,00 7.242.539,00

35 SDN SUKABUMI 540.000,00 0,00 297.802,00 837.802,00

36 SDN 2 KEMBAHANG - 3.877.908,00 3.877.908,00

37 SDN 2 KOTA BESI 180.000,00 0,00 180.000,00

38 SDN 1 KEMBAHANG - 1.156.773,00 1.156.773,00

39 SDN TEBALIOKH - 1.084.546,00 1.084.546,00

40 SDN CANGGU 40.000,00 0,00 40.000,00

41 SDN 4 PADANG TAMBAK - 3.451.852,00 49.761,00 3.501.613,00

42 SDN PADANG DALOM 254.237,93 254.237,93

43 SDN 2 SUKANANTI - 553.637,00 553.637,00

44 SDN 3 PADANG TAMBAK 60.000,00 0,00 60.000,00

45 SDN TAMBAK JAYA 390.000,00 0,00 390.000,00

46 SDN 3 KARANG AGUNG - 70.000,00 70.000,00

47 SDN 1 KARANG AGUNG 3.049.004,00 3.049.004,00

48 SDN 2 KARANG AGUNG 311.735,00 311.735,00

49 SDN BANDAR AGUNG 21.061,00 21.061,00

50 SDN 1 SUKARAJA 60.000,00 0,00 1.909.170,00 1.969.170,00

51 SDN 2 SUKARAJA 88.557,00 88.557,00

52 SDN 3 SUKARAJA 24.444,60 24.444,60

53 SDN 2 FAJAR BULAN 1.080.000,00 0,00 1.080.000,00

54 SDN 2 PADANG TAMBAK 750.000,00 36.800,00 786.800,00

55 SDN 1 FAJAR BULAN 810.000,00 848.400,00 1.658.400,00

56 SDN 1 PURALAKASANA 270.000,00 0,00 372.417,00 642.417,00

57 SD NEGERI 1 BANDAR BARU 210,00 210,00

58 SDN 3 BANDAR BARU 1.100.000,00 0,00 1.100.000,00

59 SDN 3 HANAKAU 690.000,00 0,00 690.000,00

60 SDN 2 TAPAK SIRING - 682.200,00 682.200,00

61 SDN 3 BUAY NYERUPA 60.000,00 0,00 60.000,00

62 SDN 1 TANJUNG RAYA - 4.026.510,00 644.389,00 4.670.899,00

63 SDN 1 UJUNG 286.842,00 286.842,00

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

RINCIAN SISA KAS PADA BENDAHARA BOS DAN BANSOS

PER 31 DESEMBER 2020

Hal 1 / 3

No Nama SekolahSisa Dana BOS

Reguler

Sisa Dana BOS

Affirmasi

Sisa Dana BOS

KinerjaPFK Bansos Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

64 SDN TANJUNG RAYA 193.262,00 193.262,00

65 SDN TRI MEKAR JAYA 0,00

66 SDN 1 TAPAK SIRING 270.000,00 1.142.527,00 1.412.527,00

67 SDN 2 PAGAR DEWA 100.000,00 379.000,00 479.000,00

68 SDN 2 HANAKAU 1.600.000,00 1.880.562,00 3.480.562,00

69 SDN 1 BUAY NYERUPA - 2.571.136,00 2.571.136,00

70 SDN 1 HANAKAU - 4.405.018,00 322.880,00 4.727.898,00

71 SDN 1 PAGAR DEWA 650.000,00 2.665.637,00 3.315.637,00

72 SDN SUKAMARGA - 30.000,00 2.286.732,00 204.681,00 2.521.413,00

73 SDN SUMBER AGUNG - 3.382.911,00 3.382.911,00

74 SDN WAY SULUH 520.000,00 19.000,00 0,00 539.000,00

75 SDN NGERI JAYA 16.000,00 16.000,00

76 SDN 1 BANDING AGUNG 60.000,00 20.000,00 887.636,00 62.916,00 1.030.552,00

77 SDN 1 FAJAR BULAN 309.360,60 309.360,60

78 SD NEGERI 3 BANDING AGUNG 7.000,00 7.000,00

79 SDN 1 MEKAR JAYA 174.000,00 0,00 174.000,00

80 SDN 2 TRIMULYO 80.000,00 0,00 80.000,00

81 SDN 1 TRIMULYO 800.000,00 0,00 800.000,00

82 SDN 2 PURAMEKAR - 3.394.213,00 3.394.213,00

83 SDN 1 PURAMEKAR 2.490.000,00 0,00 2.490.000,00

84 SDN 1 SUKAPURA 180.626,00 180.626,00

85 SDN 2 SUKAPURA 149.592,00 149.592,00

86 SDN 2 MEKAR JAYA 150.000,00 0,00 150.000,00

87 SDN 1 GEDUNG SURIAN 400.000,00 2.469.910,00 2.869.910,00

88 SDN 1 LOMBOK TIMUR 270.000,00 0,00 348.323,00 618.323,00

89 SDN 1 LOMBOK 1.757.000,00 0,00 325.334,00 2.082.334,00

90 SDN 1 TRIBUDISYUKUR 270.000,00 0,00 270.000,00

91 SDN 2 TRIBUDISYUKUR 41.823,00 41.823,00

92 SDN 2 PURAJAYA 540,00 0,00 540,00

93 SDN 1 PURAJAYA 800.000,00 0,00 800.000,00

94 SDN 1 CIPTAMULYA 1.270.000,00 0,00 53.911,00 1.323.911,00

95 SDN 1 MUARA JAYA I 3.694.448,00 3.694.448,00

96 SDN 1 MUARA JAYA II - 4.550.046,00 161.208,00 4.711.254,00

97 SDN 1 PURAWIWITAN 540.000,00 0,00 693.801,00 1.233.801,00

98 SDN SRIMENANTI - 1.213.636,00 1.213.636,00

99 SDN SEMARANG JAYA - 1.871.544,00 1.871.544,00

100 SDN 2 GUNUNG TERANG - 1.406.090,00 197.447,00 1.603.537,00

101 SDN 1 GUNUNG TERANG 195.000,00 982.727,00 1.177.727,00

102 SDN 2 SUMBER ALAM 270.000,00 4.600,00 0,00 274.600,00

103 SDN 1 SUMBER ALAM 3.836,00 3.836,00

104 SDN KEGERINGAN 352.888,00 352.888,00

105 SDN SIDODADI - 488.900,00 251.530,00 740.430,00

106 SDN CAMPANG TIGA 60.000,00 0,00 60.000,00

107 SDN 2 BAKHU 270.000,00 0,00 270.000,00

108 SDN 1 WAY NGISON 270.000,00 0,00 270.000,00

109 SDN BATU KEBAYAN 154.700,00 0,00 415.726,00 570.426,00

110 SDN 1 BAKHU - 4.897.837,00 4.897.837,00

111 SDN GUNUNG RATU 330.000,00 0,00 330.000,00

112 SDN PALANG MERAH - 909.554,00 909.554,00

113 SDN 1 SUKAJADI - 6.190.303,00 170.054,00 6.360.357,00

114 SDN TRI MEKAR JAYA 540.000,00 0,00 274.541,00 814.541,00

115 SDN WASPADA 42.939,00 42.939,00

116 SDN WAY NGISON 275.086,00 275.086,00

117 SDN KALI PASIR 270.000,00 20.000,00 0,00 290.000,00

118 SDN HANTATAI - 25.000,00 227.273,00 252.273,00

119 SDN TEMBELANG 547.400,00 785.955,00 1.333.355,00

120 SDN 2 SUKAJADI 835.000,00 0,00 835.000,00

121 SDN MARGA JAYA 1.266.000,00 0,00 1.266.000,00

122 SDN SUKA MULYA 240.000,00 2.129.998,00 2.369.998,00

123 SDN PAHAYU JAYA 3.240.000,00 3.984.090,00 7.224.090,00

124 SDN SUKAJAYA 40.000,00 0,00 40.000,00

125 SDN SIDOMULYO 1.092.000,00 0,00 1.092.000,00

126 SDN SIDODADI - 6.447.790,00 6.447.790,00

127 SDN 1 BASUNGAN 40.000,00 1.379.727,00 1.419.727,00

35.394.908,67 199.310,00 - 91.879.645,00 17.223.238,12 144.697.101,79

B SEKOLAH NEGERI - SMP

1 SMPN SATAP 2 BALIK BUKIT 2.557.091,00 2.557.091,00

SUB JUMLAH

Hal 2 / 3

No Nama SekolahSisa Dana BOS

Reguler

Sisa Dana BOS

Affirmasi

Sisa Dana BOS

KinerjaPFK Bansos Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

2 SMPN 1 BELALAU 474.042,00 474.042,00

3 SMPN 2 LIWA 260.000,00 10.999.057,00 554.083,00 11.813.140,00

4 SMPN 3 LIWA 2.164.925,00 2.164.925,00

5 SMPN 1 LIWA 291.019,00 291.019,00

6 SMPN SEKUTING TERPADU 3.991.000,00 0,00 3.991.000,00

7 SMPN 2 SUMBER JAYA - 2.190.681,00 403.952,00 2.594.633,00

8 SMPN 1 SUMBER JAYA 477.875,00 477.875,00

9 SMPN 1 SEKINCAU - 17.681.702,00 97.911,00 17.779.613,00

10 SPMN 2 SEKINCAU 100.368,00 100.368,00

11 SMPN 1 BATU BRAK - 3.058.092,00 708.019,00 3.766.111,00

12 SMPN SATU ATAP 1 BATU BRAK 47.020,63 0,00 514.062,00 561.082,63

13 SMPN 1 WAY TENONG - 25.847.734,00 1.680.839,00 27.528.573,00

14 SMPN 2 WAY TENONG - 9.886.097,00 9.886.097,00

15 SMPN SATU ATAP 1 WAY TENONG - 985.571,00 985.571,00

16 SMPN 1 SUKAU - 10.942.493,00 549.276,00 11.491.769,00

17 SMP NEGERI 3 SUKAU 38,00 38,00

18 SMPN SATU ATAP 1 SUKAU - 293.408,00 293.408,00

19 SMPN 2 GEDUNG SURIAN - 3.885.509,00 3.885.509,00

20 SMPN 1 GEDUNG SURIAN 227.320,00 227.320,00

21 SMPN SATU ATAP 2 LUMBOK SEMINUNG - 4.616.382,00 4.616.382,00

22 SMPN SATU ATAP 3 LUMBOK SEMINUNG - 935.091,00 935.091,00

23 SMPN 1 LUMBOK SEMINUNG 284.317,00 284.317,00

24 SMPN 2 KEBUN TEBU - 3.634.602,00 3.634.602,00

25 SMPN 3 KEBUN TEBU 2.375.664,00 2.375.664,00

26 SMPN 1 AIR HITAM - 9.865.310,00 740.531,00 10.605.841,00

27 SMPN 2 BANDAR NEGERI SUOH - 2.713.754,00 303.345,00 3.017.099,00

28 SMPN 3 BANDAR NEGERI SUOH 418.340,00 418.340,00

29 SMPN 1 BANDAR NEGERI SUOH - 8.617.568,00 626.278,00 9.243.846,00

30 SMP NEGERI 1 SUOH 27.000,00 27.000,00

31 SMPN SATU ATAP 1 BNS 20.000,00 56.500,00 341.743,00 418.243,00

32 SMPN 3 BANDAR NEGERI SUOH - 92.000,00 428.750,00 3.223.454,00 3.744.204,00

33 SMPN SATAP 1 BATU KETULIS 581.113,00 581.113,00

34 SMPN 1 PAGAR DEWA 200.000,00 5.242.336,00 40.604,00 5.482.940,00

35 SMPN SATU ATAP 1 PAGAR DEWA 330.000,00 0,00 169.539,00 499.539,00

36 SMPN SATU ATAP 2 PAGAR DEWA 70.000,00 0,00 226.573,00 296.573,00

37 SMPN SATAP 2 LUMBOK SEMINUNG 142.056,00 142.056,00

38 SMP NEGERI SATU ATAP 1 SUOH 55.000,00 214.078,00 269.078,00

4.918.020,63 2.731.129,00 428.750,00 124.675.341,00 14.707.872,00 147.461.112,63

40.312.929,30 2.930.439,00 428.750,00 216.554.986,00 31.931.110,12 292.158.214,42

SUB JUMLAH

JUMLAH

Hal 3 / 3

Lampiran 2

Tahun

Asal1 2 3 4 5 6 7 8

1 Dinas PUPR Master Plan dan DED Cluster Kopi 2009 317.988.000,00 Dalam proses usulan penghapusan

2 Dinas PUPR Pengembangan Perumahan 2012 269.780.000,00 Dalam proses usulan penghapusan

3 Dinas PUPR Pembangunan Gedung Budaya 2019 5.989.457.100,00 20.000.000.000,00 29,95 Proyek Multiyears dan Refocushing Penanganan COVID-194 Dinas PUPR Rehabilitasi Rumah Dinas Bupati 2019 998.149.000,00 1.800.000.000,00 55,45 Proyek Multiyears dan Refocushing Penanganan COVID-19

5 Dinas PUPR Rehabilitasi Gsg Sumber Jaya 2019 1.004.461.000,00 3.100.000.000,00 32,40 Proyek Multiyears dan Refocushing Penanganan COVID-19

6 Dinas Koperindag Pembongkaran dan Penyiapan Lahan Pasar Liwa 2020 266.425.000,00 2.380.584.663,00 11,19 Menunggu penyelesaian Naskah dan BA Hibah dari Pusat

7 Dinas PUPR Studi Kelayakan Jembatan Sekuting-Sukarame 2008 352.000.000,00 Dalam proses usulan penghapusan8 Dinas PUPR Perencanaan Teknis Air Bersih 2008 178.199.000,00 Dalam proses usulan penghapusan

9 Dinas PUPR Perencanaan Peningkatan Jembatan 2009 10.000.000,00 Dalam proses usulan penghapusan

10 Dinas PUPR Perencanaan Pengembangan sistem Dist.Air Minum 2010 144.490.000,00 4.600.000.000,00 3,14 Proyek Multiyears11 Dinas PUPR Perencanaan Peningkatan Jalan 2010 94.048.106,00 Dalam proses usulan penghapusan

12 Dinas PUPR Perencanaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan 2011 12.118.968,00 Dalam proses usulan penghapusan

13 Dinas PUPR Perencanaan Penataan Kawasan Kota Liwa 2013 395.340.000,00 Dalam proses usulan penghapusan

14 Dinas PUPR Penyusunan Database Jalan Lingkungan 2013 55.388.334,00 Dalam proses usulan penghapusan (Balik Bukit, Pesisir Tengah, Sumberjaya)

15 Dinas LH Jambatan Merah 2019 302.345.000,00 Proyek Multiyears dan Refocushing Penanganan COVID-19

JUMLAH 10.390.189.508,00 31.880.584.663,00

Progres

s (%)Keterangan

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAANPER 31 DESEMBER 2020

No Uraian Kegiatan 31 Desember 2020 Nilai AsetOPD

Lampiran 3

(Dalam Rupiah )

NO URAIAN JUMLAH

1 2 3

RSUD Alimuddin Umar

1 PT. Merapi Utama Pharma 94.009.023,00

2 PT. Antar Mitra Sembada 17.941.000,00

3 PT. Anugerah Pharmindo Lestari 37.308.385,00

4 PT. Bina San Prima 18.794.380,00

5 PT. Enseval Putera Megatrading 107.690.940,00

6 PT. Kimia Farma 108.873.752,00

7 PT. Dosni Roha 55.323.430,00

8 PT. Penta Valent 27.266.170,00

9 PT. Trisapta Jaya 633.600,00

10 PT. Mensa Bina Sukses 102.644.863,00

11 PT. Perdana Mitra Lestari 53.897.085,00

12 PT. Siara Niaga Prima 169.569.190,00

13 PT. Inti Sumber Hasil Sempurna 61.962.864,00

14 PT. Megah Medika 119.338.555,00

15 PT. Saba Indomedika Jaya 46.461.360,00

16 PT. Bintang Shafwan 23.978.975,00

17 PT. Sinar Roda 582.276.770,00

18 CV. Putra Lambadefa 105.583.638,00

19 FC. Rizko 4.500.000,00

20 PT. Vierrin Medika Abadi 8.715.960,00

21 Apotek Anisa Farma 6.250.000,00

1.753.019.940,00

PER 31 DESEMBER 2020

Jumlah

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

DAFTAR UTANG BELANJA BARANG DAN JASA KE PIHAK KETIGA

(OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI)

Jl. Pangeran Emir M. Noor No. 11B Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 474828 / Faksimile (0721) 472872

BUKU I

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

TAHUN 2020

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN

Nomor : 31A/LHP/XVIII.BLP/05/2021

Tanggal : 3 Mei 2021

Suatu pemeriksaan meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih mendasarkan pada pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar Japoran keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Lampung Barat. Pemeriksaan yang dilakukan BPK juga mencakup evaluasi atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan

Tanggung Jawab BPK

Tanggung jawab BPK adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan BPK. BPK melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar tersebut mengharuskan BPK mematuhi kode etik BPK, serta merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan untuk memperoleh keyakinan yang memadai apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Tanggung Jawab Pemerintah atas Laporan Keuangan

Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian kewajaran laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan pengendalian intern yang memadai untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Laporan atas Laporan Keuangan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPK telah memeriksa Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, yang terdiri dari Neraca tanggal 31 Desember 2020, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta Catatan atas Laporan Keuangan.

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATASLAPORANKEUANGAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BPK Perwakilan Provinsi Lampung

An ri Yogama, S.E., M.M., Ak., CA., CSF A._tJ Q:. egister Negara Akuntan No. RNA-9383 /

Bandar Lampung, 3 Mei 2021

BADANPEMERIKSAKEUANGAN Perwakilan Provinsi Lampung

Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Laporan atas SPI dan Kepatuhan

Untuk memperoleh keyakinan yang memadai atas kewajaran laporan keuangan tersebut, BPK juga melakukan pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan disajikan dalam Laporan Nomor 318/LHP/XVlll.BLP/05/2021 tanggal 3 Mei 2021, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini.

Opini

Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut di atas, menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tanggal 31 Desember 2020, dan realisasi anggaran, perubahan saldo anggaran lebih, operasional, arus kas, serta perubahan ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

BPK yakin bahwa bukti pemeriksaan yang telah diperoleh adalah cukup dan tepat, sebagai dasar untuk menyatakan opini BPK.

kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, serta evaluasi atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

2 BPK Perwakilan Provinsi Lampung

5. Lingkup Pemeriksaan

Lingkup pemeriksaan adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang terdiri dari:

a. Neraca per 31 Desember 2020; b. Laporan Realisasi Anggaran (LRA); c. Laporan Operasional (LO); d. Laporan Arus Kas (LAK); e. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL); f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Pengujian atas laporan keuangan tersebut di atas meliputi:

a. Kewajaran penyajian saldo akun dalam Neraca dan Laporan Perubahan SAL per 31 Desember 2020;

4. Entitas yang Diperiksa

Pemeriksaan dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 yang memiliki 44 (Empat Puluh Empat) OPD.

3. Tujuan Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 bertujuan untuk memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 yang didasarkan pada kriteria:

a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan; b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures); c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; dan d. Efektivitas Sistem Pengendalian Intern.

2. Standar Pemeriksaan

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 berpedoman pada SPKN yang ditetapkan dengan Peraturan BPK Nomor l Tahun 2017.

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-Undang Nomor l tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; c. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara; dan d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.

1. Dasar Hukum Pemeriksaan

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

BPK Perwakilan Provinsi Lampung

b. Kewajaran penyajian saldo akun dan transaksi pada Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020;

c. Kewajaran penyajian saldo akun dan transaksi pada Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020;

d. Kecukupan pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan;

e. Konsistensi penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan LKPD;

f. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern termasuk pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya yang terkait dengan penyajian dan pengungkapan akun-akun dalam laporan keuangan; dan

g. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan keuangan daerah dalam rangka penyusunan LKPD.

6. Metodologi Pemeriksaan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2020 dilakukan dengan pendekatan pemeriksaan berbasis risiko. Kegiatan pemeriksaan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan basil pemeriksaan.

Perencanaan pemeriksaan diawali dari proses identifikasi dan penilaian risiko kesalahan penyajian material. Identifikasi dan penilaian risiko tersebut dilakukan melalui pemahaman entitas, termasuk sistem pengendalian intern terkait, serta penelaahan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya. Dalam melakukan penilaian risiko, Pemeriksa mempertimbangkan pengendalian intern yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar Laporan Keuangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk merancang prosedur pemeriksaan yang tepat, tetapi tidak bertujuan untuk menyatakan opini atas efektivitas pengendalian intern.

Berdasarkan basil penilaian risiko, Pemeriksa mengumpulkan dan menguji bukti­ bukti yang mendukung angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pengujian tersebut meliputi pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi dan saldo laporan keuangan. Prosedur pengujian mencakup inspeksi, observasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan ulang ireperformancei, dan prosedur analitis, serta memadukan beberapa prosedur sebagai tambahan atas permintaan keterangan dari manajemen entitas. Prosedur tersebut dipilih mendasarkan pada pertimbangan profesional pemeriksa, termasuk penilaian risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Berdasarkan pengujian dan bukti-bukti yang diperoleh, Pemeriksa mengomunikasikan perrnasalahan-permasalahan yang ditemukan terkait dengan kelernahan SPI, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kesalahan penyaj ian laporan keuangan serta kecukupan pengungkapan kepada manajemen/pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas. Pejabat entitas yang diperiksa memberikan komentar/tanggapan atas permasalahan tersebut.

BPK Perwakilan Provinsi Lampung

BADANPEMERIKSAKEUANGAN

Semua informasi yang disajikan dalam laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen. Oleh karena itu, BPK tidak bertanggung jawab terhadap salah interpretasi dan kemungkinan pengaruh atas informasi yang tidak diberikan baik yang sengaja maupun tidak disengaja oleh manajemen.

Pemeriksaan BPK meliputi prosedur-prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam mendeteksi adanya kesalahan dan salah saji yang berpengaruh material terhadap laporan keuangan. Pemeriksaan BPK tidak ditujukan untuk menemukan kesalahan atau penyimpangan. Walaupun demikian, jika dari basil pemeriksaan ditemukan penyimpangan, akan diungkapkan.

Dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK juga menyadari kemungkinan adanya perbuatan-perbuatan melanggar hukum yang timbul. Namun pemeriksaan BPK tidak memberikan jaminan bahwa semua tindakan melanggar hukum akan terdeteksi dan hanya memberikan jaminan yang wajar bahwa tindakan melanggar hukum yang berpengaruh secara langsung dan material terhadap angka-angka dalarn laporan keuangan akan terdeteksi. BPK akan menginformasikan bila ada perbuatan­ perbuatan melanggar hukum atau kesalahan/penyimpangan material yang ditemukan selama pemeriksaan.

Dalam melaksanakan pengujian kepatuhan atas peraturan perundang-undangan, BPK hanya menguji kepatuhan instansi atas peraturan perundang-undangan yang terkait langsung dengan penyusunan laporan keuangan. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa masih terdapat ketidakpatuhan pada peraturan yang tidak teridentifikasi.

8. Batasan Pemeriksaan

Permasalahan-perrnasalahan yang ditemukan kemudian dievaluasi dampaknya terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan.

Laporan hasil pemeriksaan keuangan menghasilkan kesimpulan berupa opini serta laporan hasil pemeriksaan terkait kelemahan SPI dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangan, serta permasalahan lain yang perlu ditekankan kepada pembaca laporan.

7. Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari mulai tanggal 28 Maret s.d 26 April 2021 berdasarkan Surat Tugas Nomor 56/ST/XVrII.BLP/03/2021 tanggal 25 Maret 2021.

BPK Perwakilan Provinsi Lampung