laporan PREPARASI SAMPEL ANALISIS KETERSEDIAAN MINERAL SECARA IN VITRO

21
Laporan Praktikum ke-2 Tanggal Mulai : 24 September 2014 MK. Evaluasi Nilai Gizi Tanggal Selesai: 08 Oktober 2014 PREPARASI SAMPEL ANALISIS KETERSEDIAAN MINERAL SECARA IN VITRO METODE DIALISIS Oleh: Kelompok 3 E1 Devieka Rhama D I14120009 Dwi Astuti I14120017 Sri Lusiawati I I14120022 Wittresna Julianty I14120030 Syaara Avia B I14120148 Asisten Praktikum Hana Fitria N, M. Sc Ajeng Agustianty Putri M Fahmi Arsyada Koordinator Mata Kuliah Dr. Rimbawan

Transcript of laporan PREPARASI SAMPEL ANALISIS KETERSEDIAAN MINERAL SECARA IN VITRO

Laporan Praktikum ke-2 Tanggal Mulai : 24 September 2014MK. Evaluasi Nilai Gizi Tanggal Selesai: 08 Oktober 2014

PREPARASI SAMPEL ANALISIS KETERSEDIAAN MINERALSECARA IN VITRO METODE DIALISIS

Oleh:Kelompok 3 E1

Devieka Rhama D I14120009Dwi Astuti I14120017

Sri Lusiawati I I14120022Wittresna Julianty I14120030

Syaara Avia B I14120148

Asisten PraktikumHana Fitria N, M. ScAjeng Agustianty Putri

M Fahmi Arsyada

Koordinator Mata KuliahDr. Rimbawan

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKATFAKULTAS EKOLOGI MANUSIAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2014

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mineral adalah senyawa alami yang terbentukmelalui proses geologis. Mineral ini biasanya terikatdengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolismetubuh, yaitu kalsium (Ca), klorida (Cl), sulfur (S),magnesium (Mg), besi (Fe), dan lain-lain. Mineralmerupakan bagian dari unsur pembentuk tubuh yangmemegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsitubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupunfungsi tubuh secara keseluruhan. Tubuh kita mengandunglebih banyak kalsium dibandingkan mineral lain.Diperkirakan 2% dari berat badan orang dewasa terdiridari kalsium (Winarno 2002).

Zat besi (Fe) adalah salah satu unsur yangdiperlukan dalam proses pembentukan sel darah merah.Sel darah merah ini mengandung senyawa kimia bernamahemoglobin, yang berfungsi membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh. Znadalah mikro mineral yang ada di dalam jaringan tubuh

manusia yang diperlukan untuk proses metabolisme.Peranan Zn dalam metabolisme kulit dan jaringanpengikat adalah dalam sintesis protein dan mungkin jugadalam replikasi sel, walaupun belum jelas mekanismenya.Total zink yang terdapat didalam tubuh adalah 1.5hingga 2.5 gram (Gropper 2005).

Sebesar 99% dari jumlah tersebut berupa jaringankeras yaitu tulang dan gigi. Kalsium tulang beradadalam kondisi seimbang dengan kalsium plasma padakonsentrasi kurang lebih 2.25-2.60 mmol/l atau 9-10.4mg/100 ml (Almatsier 2002). Kalsium memilikibeberapa fungsi dalam tubuh, diantaranya adalah sebagaipembentuk tulang dan gigi, mengatur pembekuandarah, sebagai katalisator reaksi biologis, dan untukkontraksi otot (Sherrington & Gaman 1994). Mineral yangdikonsumsi tidak diserap seluruhnya oleh tubuh. Jumlahmineral yang diserap bergantung pada ada tidaknya zatpenghambat dan pendorong dalam penyerapan, serta nilaibioavailabilitas dari mineral tersebut.

Bioavaibilitas menyatakan kecepatan dan jumlahobat aktif yang mencapai sirkulasi sistemik (Shargeldan Yu 2005). Bioavailabilitas dapat dianalisis dengancara in vitro yang memiliki keuntungan lebih cepat,murah, dan mudah dikontrol. Jumlah mineral target yangterlepas dari matrix pangan dan terdapat secara bebasdalam wadah dapat dipisahkan dengan menggunakan membrandialisis dengan pori-pori yang sesuai. Dialisat yangmengandung mineral target lalu dianalisis denganmetode spektrofotometer penyerapan atom (AAS). Olehkarena itu sebagai mahasiswa ilmu gizi perlu dipelajariuntuk mengetahui bioavaibilty mineral (Ca, Fe, Zn) didalambahan pangan.

Tujuan

Praktikum kali ini bertujuan untuk menganalisisketersediaan (bioavaibility) mineral seperti kalsium, zatbesi, dan seng dari beberapa bahan pangan sertamengetahui metode yang digunakan dalam pengujian

ketersediaan kalsium, zat besi, dan seng suatu bahanpangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Mineral (Ca, Fe, dan Zn)

Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapatdalam tubuh, seperti kalsium, besi, dan seng. Setiapmineral yang dibutuhkan tubuh memiliki fungsi yangkhas. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro.Mineral makro dibutuhkan >100 mg/hari, seperti sodium,potassium, magnesium, kalsium, fosfor, sulfur, danklorida. Sementara itu, mineral mikro dibutuhkan tubuh<100 mg/hari, seperti besi, seng, iodium, selenium,tembaga, dan mangan (Almatsier 2004).

Kalsium (Ca) merupakan salah satu mineral mikroyang paling banyak terdapat didalam tubuh, 99% beradadalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi. Kalsiumberperan penting dalam proses metabolisme tubuh,penghantar sinyal saraf, kontraksi otot, penggumpalandarah dan menjaga permeabilitas membran sel (Almatsier2004). Kekurangan kalsium pada tubuh manusia dalamjangka panjang akan mengakibatkan pengeroposan danpengapuran pada tulang, serta kerusakan pada gigi.Pangan sumber kalsium, yaitu susu, keju, ikan, udang,kacang-kacangan, dan sayuran daun hijau (Kurniawati &Yuanita 2014).

Besi (Fe) dapat ditemukan dalam hemoglobin ataupigmen respirasi, mioglobin atau protein otot bergaris,enzim-enzim heme intraseluler, metaloprotein, kromatin,dan feritin. Zat besi merupakan mineral mikro yangberfungsi sebagai alat angkut oksigen dari paru-parumenuju ke jaringan tubuh, alat pengangkut elektrondidalam sel serta komponen dari berbagai enzim.Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yangditandai dengan penurunan kadar hemoglobin. Selain itu,secara fisik tubuh penderita akan pucat, lemah, letih,pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran,

kekebalan tubuh, dan gangguan penyembuhan luka. Pangansumber zat besi yaitu daging (Muflihah 2011).

Zinc (Zn) adalah mikro mineral penting yangterdapat pada hampir setiap sel dan terlibat dalamfungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme(Almatsier 2004). Jumlah mineral zinc dalam tubuh kira-kira 28 mg per kg berat badan bebas lemak (Prabantini2010). Zinc memegang peran esensial dalam banyak fungsitubuh, yaitu sebagai enzim atau kofaktor, berperan dariberbagai aspek metabolisme (reaksi yang berkaitandengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein,lipid, dan asam nukleat). Tiram mengandung palingbanyak zinc dibandingkan makanan lain. Daging merah danunggas juga merupakan pangan sumber utama zinc. Sumbermakanan lain yang mengandung zinc adalah makanan lauttertentu dan produk susu olahan. Biji-bijian, padi-padian, gandum, sereal, dan kacang-kacangan terutamakacang kedelai juga merupakan sumber zinc yang baik,namun mempunyai ketersediaan biologis yang rendah(Almatsier 2004).

Bioavailabilitas Mineral

Mineral yang dikonsumsi tidak diserap seluruhnyaoleh tubuh. Jumlah mineral yang diserap bergantung padaada tidaknya zat penghambat dan pendorong dalampenyerapan, serta nilai bioavailabilitas dari mineraltersebut. Ketersediaan biologis (bioavailabilitas)dapat diartikan sebagai proporsi zat gizi yang tersediauntuk digunakan dalam proses metabolisme terhadap zatgizi yang dikonsumsi. Bioavailabilitas mineral dapatdianalisis dengan metode in vivo maupun in vitro. Akantetapi, metode in vitro selama ini dinilai lebihmenguntungkan karena cepat, praktis, dan lebih murah(Etcheverry et al. 2004).

Secara umum bioavailabilitas dipengaruhi oleh duafaktor, yaitu faktor interinsik dan eksterinsik. Faktorinterinsik berkaitan dengan keadaan fisiologis individuseperti umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan,genetik, status gizi, efisiensi absorbansi daninteraksi zat gizi dalam tubuh. Adapun faktor

eksterinsik berkaitan dengan keadaan makanan sepertiperlakuan pengolahan dan pemasakan, daya cerna makanan,keanekaragaman pangan, kelarutan zat gizi, interaksisinergisme dan antagonisme dengan zat gizi lain dalammakanan yang berpengaruh pada penyerapan (Muflihah2011).

Metode Dialisis

Penentuan bioavailabilitas mineral dilakukansecara in vitro, dengan menstimulasikan kondisigastrointestinal pada proses pencernaan, yaitu pH sertaenzim yang bekerja pada fase gastric dalam lambung, danfase intestinal dalam usus halus. Hal ini bertujuanuntuk mengkondisikan keadaan pencernaan yang sebenarnyaterjadi didalam tubuh. Prinsip pengukuranbioavailabilitas mineral secara in vitro merupakan teknikdialisis dengan menggunakan kantong dialisis yangdisimulasikan sebagai usus halus. Dialisis merupakanproses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel pada permukaan.Dialisis digunakan untuk memisahkan molekul-molekulkecil dari molekul-molekul besar.

Metode pemisahan ini didasarkan atas sifat membransemipermeabel yang meloloskan molekul-molekul keciltetapi menahan yang besar. Molekul kecil berpindahsecara difusi, dimana terdapat suatu bagian larutanyang memiiki konsentrasi lebih tinggi sehingga terjadiperpindahan molekul kecil dari daerah berkonsentrasitinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. Analisisketersediaan mineral secara in vitro didasarkan atasprinsip bahwa mineral yang telah dicerna dalam sistempencernaan oleh enzim-enzim pencernaan akan diserapmelintasi dinding usus yang disimulasikan dengankantong dialisis yang menyerupai usus rendah (Puspita &Dewi 2013). Mineral yang dapat melintasi dinding usus(kantung dialisis) direaksikan dengan senyawa pewarnadan intesitas warna yang terbentuk diukur menggunakanspektrofotometer pada panjang gelombang yang telahditentukan (Palupi et al. 2007).

Fungsi Pereaksi

Penentuan kadar mineral Ca bioavalabilitasnyamenggunakan bahan-bahan yang mendukung dalam analisisini. Enzim pepsin yang digunakan berperan memecahprotein menjadi proteosa dan pepton. Enzim pepsin akanmendestruksi protein dalam sampel (Del valle 1981).Sedangkan enzim lain yang juga digunakan adalahpankreatin bile yang berfungsi memecah ikatan proteinsampel agar nanti hasil protein yang dipecah dapatsesuai dengan diameter kantung dialisis. Kantungdialisis yang digunakan merupakan kantung yang semipermiabel yang berfungsi agar mineral dapat menempelpada kantung dialisat sehingga dapat ditentukankadarnya dengan analisis lanjut.

Pereaksi H2SO4 dan HNO3 berfungsi sebagai zatpendehidrasi yang sangat baik. Asam ini mampumemisahkan atom karbon dengan oksigen dan hidrogen didalam senyawa organik menjadi karbon dan air. Sedangkanfungsi HCl 4N adalah untuk mengatur pH larutan sampelmenjadi pH 2 yang berfungsi untuk memaksimalkan kerjaenzim pepsin yang dapat bekerja secara optimum pada pH2. Larutan KOH befungsi untuk membuat suasana basa agarreaksi yang terjadi pada kantung dialisis sama sepertikeadaan didalam tubuh manusia serta agar kalsiumnyaterlarut dan terjadi absorpsi pasif pada permukaansaluran cerna dalam hal ini membran pada dialisat(Almatsier 2001). Pereaksi NaHCO3 memiliki fungsi untukmeningkatkan kondisi menjadi pH 8.

Aplikasi

Penerapan kadar mineral Ca dengan metode dialisissecara in vitro dapat dijadikan sebagai bahan acuan agarlebih selektif dalam memilih produk yang memilikikandungan mineral Ca yang cukup tinggi, seperti kitaketahui bahwa banyak produk dengan klaim tinggi mineralCa. Sedangkan menurut Suryani 2001, klaim tinggikalsium pada produk jika jumlah yang direkomendasikanmengandung sedikitnya 20 mg/hari.

Analisis mineral secara in vitro juga dapatdigunakan dalam industri pangan sebagai acuan untukpenentuan kadar mineral Ca dalam bahan pangan danbioavailabilitasnya. Selain itu, dapat pula digunakanindustri pangan untuk mempertimbangkan kandungankalsium bahan pangan dan juga boavailabilitasnya danfaktorfaktor yang mempengaruhi bioavailabilitas sepertiadanya serat dalam bahan pangan dan faktor lainnya(Almatsier 2001). Sehingga bahan pangan yang akandibuat lebih diminati dan bermanfaat untuk konsumen.

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal24 September 2014 sampai 08 Oktober 2014 pukul 11.00-13.00 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di LaboratoriumEvaluasi Nilai Zat Gizi Lantai 2, Departemen GiziMasyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, InstitutPertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Praktikum analisis ketersediaan Ca, Fe, dan Znsecara in vitro metode dialisis terdiri dari beberapapercobaan yaitu analisis total asam tertitrasi dananalisis bioavailability mineral Ca, Fe, dan Zn secara invitro metode dialisis (Roig, Alegria, Barbera, Farre, &Lagarda 1998). Praktikum ini menggunakan alat danbahan, alat yang digunakan dalam praktikum ini adalahblender, neraca analitik, gelas piala, pH meter,waterbath, dan kantung dialisis. Sedangkan bahan yangdigunakan dalam praktikum ini adalah aquades, HCl 4 N,pepsin, HCl 0.1 N, pankreatin bile, indikator PP, KOHstandar, larutan NaHCO3, H2SO4 pekat, HNO3 pekat, danwhatman 42.

Prosedur Percobaan

Prosedur kerja dalam praktikum ini meliputianalisis total asam tertitrasi dan analisisbioavailability mineral Ca, Fe, dan Zn secara in vitrometode dialisis (Roig, Alegria, Barbera, Farre &Lagarda 1998). Prosedur kerja secara lebih rinci dapatdilihat pada bagan dibawah ini.

A. Analisis Total Asam TertitrasiPraktikum analisis kandungan Ca, Fe, dan Zn

dilakukan dalam beberapa tahapan. Prosesnya dapatdituliskan sebagai berikut:

Sampel T2 di thawing dalam shaker pada suhu 37°C.Ditambahkan 5 ml pankreatin bile + 6,25 g ekstrak bile dan

indikator PP↓

Dititrasi dengan KOH standar hingga didapat warna merahjambu, ditimbang 112.2 g KOH dilarutkan dengan aquadesmenjadi 1000 ml disimpan diudara terbuka selama 2 hari

↓Dikalibrasi, ditimbang ± 0.01 g asam oksalat, ditambahaquades dan 3 tetes indikator PP diaduk sampai larutlalu dititrasi dengan larutan KOH 0.2 N sampai warna

merah jambu↓

Dihitung kebutuhan NaHCO3 = y gram KOH, ditimbangsetara y gram KOH dan diencerkan sampai 100 ml

↓Dipotong kantung dialisis ± 15 cm lalu direndam dalam

aquades dan diikat salah satu ujungnya↓

Diisi dengan 20 ml larutan NaHCO3 hasil perhitungan dandiikat ujung satunya usahakan tidak ada gelembung

↓Direndam dengan sisa larutan NaHCO3 didalam gelas piala

200 mlGambar 1 Prosedur analisis total asam tertitrasi

B. Analisis Bioavaibility Mineral Ca, Fe, dan Zn secra in vitro Metode Dialisis (Roig, Alegria, Barbera, Farre, & Lagarda 1998)Di thawing sampel T1 didalam tabung shaker pada suhu37°C lalu dimasukan kedalam kantung dialisis, dan

diinkubasi pada suhu 37°C selama 30 menit↓

Ditambahkan 5 ml pankreatin bile kemudian diinkubasi padasuhu 37°C selama 2 jam

↓XX↓

Diangkat kantung dialisis, dibuka ikatannya dandituangkan kedalam gelas piala atau erlenmeyer 100 mlbebas ion dan dicuci bagian dalam kantung dengan air

bebas ion↓

Ditimbang dan dicatat dialisat.↓

Ditambahkan 10 ml H₂SO4 pekat dan 10 ml HNO₃ pekat laludidiamkan semalam

↓Ditambahkan air bebas ion dan dipanaskan hingga jernih

setelah itu diencerkan kedalam labu takar 50 ml.Disaring dengan kertas saring whatman 42

↓Dibaca absorban dengan AAS (Atomic Absorbance

Spechtrophotometre)Gambar 2 Prosedur analisis bioavailability mineral Ca, Fe,

dan Zn secara in vitro metode dialisis

PEMBAHASAN

Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapatdalam tubuh, seperti kalsium, besi, dan seng. Setiapmineral yang dibutuhkan tubuh memiliki fungsi yang

khas. Berdasarkan kebutuhannya, mineral dibagi menjadi2 kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro.Mineral makro dibutuhkan >100 mg/hari, seperti sodium,potassium, magnesium, kalsium, fosfor, sulfur, danklorida. Sementara itu, mineral mikro dibutuhkan tubuh<100 mg/hari, seperti besi, seng, iodium, selenium,tembaga, dan mangan (Almatsier 2004).

Kalsium (Ca) merupakan salah satu mineral mikroyang paling banyak terdapat didalam tubuh, 99% beradadalam jaringan keras, yaitu tulang dan gigi. Kalsiumberperan penting dalam proses metabolisme tubuh,penghantar sinyal saraf, kontraksi otot, penggumpalandarah dan menjaga permeabilitas membran sel (Almatsier2004). Besi (Fe) dapat ditemukan dalam hemoglobin ataupigmen respirasi, mioglobin atau protein otot bergaris,enzim-enzim heme intraseluler, metaloprotein, kromatin,dan feritin. Zinc (Zn) adalah mikro mineral penting yangterdapat pada hampir setiap sel dan terlibat dalamfungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme(Almatsier 2004).

Penentuan bioavailabilitas mineral dilakukansecara in vitro, dengan menstimulasikan kondisigastrointestinal pada proses pencernaan, yaitu pH sertaenzim yang bekerja pada fase gastric dalam lambung, danfase intestinal dalam usus halus. Hal ini bertujuanuntuk mengkondisikan keadaan pencernaan yang sebenarnyaterjadi didalam tubuh. Prinsip pengukuranbioavailabilitas mineral secara in vitro merupakan teknikdialisis dengan menggunakan kantong dialisis yangdisimulasikan sebagai usus halus. Dialisis merupakanproses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel pada permukaan.Dialisis digunakan untuk memisahkan molekul-molekulkecil dari molekul-molekul besar.

Praktikum penentuan bioavailabilitas mineral Cayang dilakukan ini merupakan metode penentuanbioavailabilitas mineral Ca secara in vitro. Padaanalisis bioavaibilitas yang dilakukan ini menggunakanbeberapa sampel berupa produk pangan yang dinilaimemiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi. Sampelyang akan dianalisis harus diperlakukan dengan baik.

Perlakuan pada sampel yaitu sampel yang diperolehterlebih dahulu dilarutkan dan kemudian sampeldiberikan enzim pepsin yang berfungsi untukmendestruksi protein dalam sampel (Del valle 1981). Halini berfungsi agar sampel tersebut diposisikan dalamkeadaan seperti dalam pencernaan manusia, sepertidengan ditambahkannya enzim pepsin kedalam sampel yangakan dianalisis serta penyesuaian sampel dalam keadaanasam.

Praktikum persiapan sampel ini dilakukan secarabertahap seperti keadaan dalam pencernaan, sampel jugaditempatkan kedalam kantung dialisat yang semipermiabel sehingga dapat memungkinkan partikel-partikelCa menempel pada permukaan. Selanjutkan juga dilakukanpenyesuaian suhu dan pH pada sampel yaitu 37o C dan pH2. Sampel harus dipersiapkan dan diperlakukan denganbenar karena akan mempengaruhi penilaian kandungankalsium dalam sampel yang dianalisis.

Analisis ketersediaan Ca, Fe, dan Zn pada preparasisampel secara in vitro dengan metode dialisis menggunakan6 macam sampel yang berbeda jenis dan karakteristiksatu sama lain. Keenam sampel tersebut diberi kode OD,MO, TH, BS, SM, dan KB. Karakteristik sampel dankomposisi mineral tersebut berdasarkan Nutrition Fact danDKBM dari masing-masing sampel yang digunakan saatanalisis. Sampel pertama yaitu OD, sampel ini diberikanuntuk kelompok 2. Sampel OD merupakan salah satumakanan ringan jenis biskuit berdominan mengandungbiji-bijian (oats) yang bertekstur padat dan memilikitakaran saji seberat 100 gram dan total kalori darikarbohidrat sebesar 14% untuk satu sajian. KandunganCa, Fe dan Zn dalam sampel sebesar 1%, 5%, dan 0%.Berat sampel OD yang digunakan untuk analisis adalahsetara 2 gram protein yaitu sebesar 18.46 gram sampel.

Selanjutnya, sampel MO adalah salah satu jenisproduk susu bubuk rasa coklat yaitu milo saschet yangdianalisis oleh kelompok 6 dengan takaran satu kalipenyajian sebesar 20 gram. Setiap penyajiannyamenyumbang energi dari karbohidrat sebesar 350 kJ danmengandung Ca, Fe dan Zn berturut-turut sebesar 160 mg,6 mg, dan 0 mg. Berat sampel MO yang digunakan untuk

analisis adalah setara 2 gram protein yaitu sebesar15.00 gram sampel.

Sampel TH adalah salah satu sampel jenis makananterbuat dari kacang kedelai dengan cara memekatkanprotein kedelainya dan pembuatannya melalui prosespengendapan protein pada titik isoelektriknya denganatau tanpa penambahan unsur-unsur lain yang diizinkan(Suprapti 2005). Sampel ini dianalisis oleh kelompok 5.Sampel TH berbentuk padat, sedikit kenyal dan lunak danberwarna putih dengan komponen terbesar yang terkandungdalam sampel TH adalah protein dan air. Berdasarkandata dari Daftar Komposisi Bahan Makanan (2007), ketigazat gizi mikro yaitu Ca, Fe dan Zn yang ingin diketahuidalam sampel TH hanya mengandung Ca yaitu sebanyak 124gram dalam berat 10 gram dan tidak memiliki kandunganFe dan Zn. Berat sampel TH yang digunakan untukanalisis adalah setara 2 gram protein yaitu sebesar25,00 gram sampel.

Sampel BS adalah salah satu jenis makanan ringanberbentuk biskuit padat dengan rasa susu dan menyumbangenergi sebesar 4% dari jumlah energi total 100 kkaluntuk setiap satu kali penyajian. Berdasarkan NutritionFact, takaran saji sampel BS adalah 21 gram danmengandung protein sebanyak 6%, Ca sebanyak 12.5%, Fesebesar 12.5%, dan Zn 12.5%. Berat sampel BS yangdigunakan untuk analisis adalah setara 2 gram proteinyaitu sebesar 11.00 gram sampel.

Sampel SM adalah salah satu jenis produk susukemasan untuk balita yang dianalisis oleh kelompok 3.Sampel SM tersebut memiliki kandungan energi totalsebesar 150 kkal dan kandungan Ca, Fe dan Zn didalamnyasebesar 45%, 30% dan 15%. Berat sampel SM yangdigunakan untuk analisis adalah setara 2 gram proteinyaitu sebesar 11.67 gram sampel.

Sampel kenam yaitu sampel KB. Sampel KB adalahsalah satu produk tepung terigu dengan tekstur halusdan berbentuk bubuk berwarna putih. Jumlah takaransajinya sebesar 100 g dalam jumlajh sajian per kemasansekitar 10 dengan sumbangan energi total sebanyak 360kkal. Menurut Nutrition Fact, sampel KB mengandung Casebesar 0%, Fe sebesar 20%, dan Zn sebesar 25%. Berat

sampel KB yang digunakan untuk analisis adalah setara 2gram protein yaitu sebesar 25.14 gram sampel.

Praktikum ini dilaksanakan secara keseluruhan dankami tidak menemukan adanya kendala yang cukup berarti.Pada saat inkubasi berlangsung, waktu yang ditentukanadalah 120 menit, namun inkubasi mengalami kelebihanwaktu beberapa menit (±15 menit). Hal ini dikarenakanasisten praktikum tidak berada di ruangan sehinggauntuk kelanjutan praktikum sempat tertunda hinggainstruksi dari asisten praktikum berlangsung. Darikendala ini tidak ditemukan dampak berarti akibatkelebihan waktu inkubasi. Selain itu, kesalahan yangdapat terjadi yaitu pada saat mengikat kantungdialisat. Namun, kelompok kami cukup cermat dalammengikat sehingga tidak ditemukannya gelembung dalamkantong dialisat.

Gelembung udara didalam cairan ketika mengikatkantung dialisat dapat menyebabkan kesalahan padapengukuran. Hal ini bisa dijelaskan dalam literatur,pada proses dialisis darah. Jika ada gelembung udarayang masuk kedalam pembuluh darah bisa menyebabkanaliran darah terhambat, kondisi ini dikenal dengan namaemboli. Hal ini bisa berbahaya karena darah digunakanuntuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika emboliterjadi maka pasokan darah ke organ utama tubuh sepertiotak, paru-paru atau jantung menjadi terhambat. Jikatidak segera ditangani bisa menyebabkan kegagalan organbahkan hingga kematian (Aru 2006).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Praktikum analisis ketersediaan Ca, Fe, dan Zndengan metode dialisis dapat disimpulkan bahwa metodeyang dapat digunakan dan cocok digunakan yaitu metodedialisis secara in vitro. Hal ini dikarenakan in vitromerupakan metode analisis yang dilakukan bukan pada

makhluk hidup akan tetapi pada media terkontrol yangdisimulasikan seperti sistem pencernaan pada manusia.

Saran

Sebaiknya praktikan sebelum menganalisisketersediaan Ca, Fe, dan Zn harus sudah memahami metodeyang akan digunakan sehingga dalam menganalisisketersediaan Ca, Fe, dan Zn dapat berjalan sesuai yangdiharapkan tanpa terjadi human error.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID):Gramedia Pustaka Utama

Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta (ID):Gramedia Pustaka Utama.

Aru sudoyo. 2006. Ilmu penyakit dalam. Jakarta (ID): Pusatpenerbitan departemen ilmu penyakit dalam FKUI

Del Valle FR. 1981. Nutritional Qualities of SoyaProtein as Affected by Processing. JAOCS. 58:519.

Etcheverry P, Wallingford JC, Miller DD, Glahn RP.2004. Calcium, zinc, and iron bioavailabilitiesfrom commercial human milik fortifier: acomparison study. J Dairy Sci. Vol 87: 3629-3637.

Gaman PM dan Sherrington. 1994. Pengantar Ilmu PanganNutrisi dan Mikrobiologi. Yogyakarta (ID): Gajah MadaUniversity Press

Gropper SS, Smith JL, dan Groff JL. 2005. AdvancedNutrition and Human Metabolism 4th edition . USA (USA):Wadsworth

Kurniawati YR dan Yuanita L. 2014. Pengaruh asam sitratdan fitase Bacillus subtilis HG pada jagung (Zea mays

L) terhadap bioavailabilitas mineral CA (invitro). Journal of Chemistry. Vol 3 (1): 96-102.

Muflihah A. 2013. Bioavailabilitas kalsium dan zat besiin vitro cookies pati garut (Maranta arundinaceae L)dengan penambahan torbangun (Coleus amboinicusLour) pada berbagai minuman [Skripsi]. Bogor(ID): Departemen Gizi Masyarakat, FakultasEkologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Palupi NS, Zakaria FR, Prangdimurti E. 2007. Evaluasi NilaiBiologis Vitamin dan Mineral. Bogor (ID): IPB Press.

Prabantini D. 2010. A to Z Makanan Pendamping Asi.Yogyakarta (ID): Andi Offset.

Puspita, Dewi I. 2013. Bioavailabilitas Kalsium Secara in-vitropada Susu Bubuk yang Diberi Klaim High Calsium denganPenambahan Serat dan Tanpa Penambahan Serat yangBeredar di Pasaran. Bogor (ID): IPB Press.

Shargel, Leon, B.C.YU, Andrew. 2005. Biofarmasetika danFarmakokinetika Terapan. Surabaya (ID): AirlanggaUniveersity Press

Suprapti L. 2005. Pembuatan Tahu. Yogyakarta (ID):Penerbit Kanisius

Suryani Y. 2001. Profil Pelabelan dan AnalisisKebenaran Klaim Gizi Produk Pangan. SkripsiJurusan Gizi Masyarakat dan SumberdayaKeluarga, Fakultas Pertanian (IPB) Bogor.

Winarno FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta (ID): PTGramedia Pustaka Utama.

LAMPIRAN

Tabel Hasil Pengamatan

Tabel 1 Hasil preparasi sampel analisis ketersediaanmineral metode dialisis

No.

KodeSampe

l

Beratgelaspiala(g)

Beratsetara 2gram(g)

Beratakuades

bebasion(g)

BeratA (g)

BeratT1(g)

BeratT2(g)

1 OD 102.76 18.46 84.31 155 - -

2 MO 106 15 85 209.5 - -3 TH 99 25 79 199 - -4 BS 174 11 89 273 - -5 SM 93.6 9.6 90.5 195.1 12.01 24.696 KB 89.09 25.14 74.94 189.3 - -

Contoh Perhitungan

2Berat sampel SM setara 2 g protein =x serving size (ss)

gram protein sampel (p/ss) 2= x 35 gram 6 gram= 11.67 gram

Nutrition Fact

Kelompok 3: Susu SGM eksplorTakaran saji 35 gJumlah sajian per kemasan sekitar : 11Jumlah per sajianEnergi total 150 kkalLemak total Lemak trans Asam linoleat (omega 6)

50

700

gg

mg

Protein 6 gKarbohidrat total 21 g

-Serat panganInulin-Gula totalGula sukrosa

11

145

gggg

Natrium 105 mg%AKG

Protein Vitamin AVitamin CVitamin D3Vitamin EVitamin B1Vitamin B2Vitamin B3 (niacin)Vitamin B5 (asam pantotenat)Vitamin B6 (piridoksin)Vitamin B9 (asam folat)Vitamin B12 (kobalamin)KalsiumFosforMagnesiumZat besiZinkManganYodium

29505050403065304530309540453035301560

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

Persajian mengandung :Asam linolenat (omega 3)DHABiotin (vitamin H)KholinL-kamitinKaliumKloridaTotal asam amino esensial

639

8.0528

4.553152442.540.320.57

mgmgmcgmgmgmgmgggg

-isoleusin-leusin-lisin-metionin-fenilalanin-threonin-triptofan-valin

0.510.130.240.350.100.32

gggggg

Gambar:

PEMBAGIAN TUGAS

No Nama NIM Jobdesc TTD1 Devieka Rhama

DhannyI1412000

9Pembahasan

2 Dwi Astuti I14120017

Tinjauan pustaka

3 Sri Lusiawat Indriani

I14120022

Editor, simpulan, dan saran

4 Wittresna Julianty S

I14120030

Pembahasan dan

tinjauan pustaka

5 Syara Avia B I14120148

Pendahuluandan metodologi

6 Tri Oktiana I14134009

Pembahasan