Laporan Company Profile SMAN 9 Malang

39
Manajemen Periklanan Company Profile SMA Negeri 9 Malang” Ditulis oleh: Benno Silalahi 115120207111042 Lucky Landono 115120207111056 Satriyo Utomo 115120207111082 M. Wildan Adi Kara 115120207111026 Adam Azuri 115120200111058 Wahyu Dwi Arto 115120207111080 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transcript of Laporan Company Profile SMAN 9 Malang

Manajemen Periklanan

“Company Profile SMA Negeri 9 Malang”

Ditulis oleh:

Benno Silalahi 115120207111042

Lucky Landono 115120207111056

Satriyo Utomo 115120207111082

M. Wildan Adi Kara 115120207111026

Adam Azuri 115120200111058

Wahyu Dwi Arto 115120207111080

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

BAB 1PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang Masalah

Manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk

merencanakan, mengimplementasikan serta mengawasi atau

mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi

agar tercapai tujuan organisasi secara efesien dan

efektif.  Periklanan merupakan salah satu promotion tools

untuk mengenalkan sebuah produk atau perusahaan kepada

masyarakat. Periklanan merupakan salah satu sarana untuk

mengenalkan sebuah identitas sebuah perusahaan sehingga

masyarakat mengetahui tentang perusahaan itu.

Periklanan adalah penggunaan media untuk

memberitahukan kepada konsumen tentang sesuatu dan

mengajak mereka melakukan sesuatu. Dari mata seorang

konsumen, iklan merupakan suatu sumber informasi atau

hanya suatu bentuk hiburan. Sedangkan pandangan sosial

iklan adalah suatu bentuk jasa suatu kelompok masyarakat.

Secara umum iklan membantu menjelaskan akan suatu produk,

sedangkan bagi perusahaan itu sendiri iklan merupakan

suatu alat pemasar yang sangat penting bagi perusahaan.

Pendidikan adalah salah satu hak setiap warga Negara

yang penting untuk mengantarkan anak-anak bangsa menuju

masa depan yang lebih baik. Indonesia mempunyai program

wajib 12 tahun dalam pendidikan ditujukan agar semua anak

bangsa minimal menjadi individu yang produktif dan tidak

menambah tingkat pengangguran di Indonesia. Di Malang

terdapat bermacam-macam sekolah mulai dari sekolah

bertaraf nasional sampai internasional dengan pengelola

negeri maupun swasta.

Setiap sekolah mempunyai karakteristik tersendiri

dalam memberikan pendidikan kepada setiap siswanya.

Walaupun ada ketetapan kurikulum yang diberikan dari

dinas pendidikan namun dalam pembentukan karakteristik

dan etika siswa , setiap sekolah mempunyai cara

tersendiri yang di tujukan untuk character buiding setiap

siswa. Sekolah mempunyai kebijakan-kebijakan tertentu

terkait dengan tata tertib serta peraturan yang ada di

sekolah sehingga membentuk budaya tersendiri pada setiap

sekolah.

SMAN 9 merupakan salah satu sekolah negeri yang ada

di Malang terletak di di jln. Puncak Borobudur no.1,

Malang. Tujuan kami adalah menginformasikan bahwa

pendidikan itu sangat diperlukan terutama wajib belajar

9 tahun agar dapat mendapatkan ilmu yang layak. SMAN 9

merupakan salah satu sekolah negeri yang dipilih untuk

menjadi klien. Tujuan untuk pembuatan iklan ini untuk

menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya

pendidikan.

Iklan adalah suatu objek (nyata dan imajiner) atau

stimulus yang dapat merangsang otak konsumen sehingga

memotivasi tingkah laku konsumen tersebut terhadap sebuah

produk atau perusahaan . Frans Jetkins dalam bukunya yang

berjudul “Periklanan” mendefinisikan iklan sebagai

pesan-pesan yang paling persuasif yang diarahkan kepada

calon pembeli yang paling potensial atas produk barang

atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.

Secara umum fungsi komunikasi dari periklanan yaitu :

a. Informing (menginformasikan).

Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek

baru, mendidik konsumen tentang berbagai fitur dan

manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek

yang positif.

b. Persuading (membujuk).

Iklan yang efektif akan mampu mempengaruhi pelanggan

untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.

c. Reminding (mengingatkan).

Iklan menjaga agar merek tetap segar dalam ingatan

konsumen. Periklanan juga meningkatkan minat terhadap

merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang

mungkin tidak akan dipilihnya.

d. Adding Value (menambah nilai).

Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan

mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif

menyebabkan merek dipandang sebagai lebih elegan,

bergengsi, bergaya, dan bisa lebih unggul dari tawaran

pesaing.

Iklan yang direncanakan adalah jenis iklan

informatif, yaitu Iklan yang dimaksudkan untuk

menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru

atau ciri baru produk yang sudah ada. Iklan yang akan di

rencanakan. Tujuan pembuatan iklan informatif ini untuk

membuat informasi seputar pendidikan pada umumnya dan

SMAN 9 malang secara khusus. Proses pembuatan iklan ini

diharapkan berfungsi sebagai penunjang kesadaran

pendidikan bagi masyarakat yang ada di kota Malang

sebagai salah satu kebutuhan yang penting.

BAB II

Analisis Masalah

Biro iklan dan desain merupakan perusahaan yang

bergerak di bidang jasa yang melayani klien-kliennya

dalam bidang komunikasi pemasaran. Biro iklan mempunyai

fungsi sebagai perantara untuk kegiatan komunikasi sebuah

perusahaan dalam menawarkan sebuah produk / jasa dan

proses branding dengan konsumen menggunakan teknik visual.

Sebuah biro iklan terdiri dari tenaga-tenaga professional

yang melayani klien-klien merek yang biasanya disebut

account.

Sebuah biro iklan mempunyai sebuah struktur

organisasi yang mempunyai fungsi sesuai dengan bidang

masing –masing. Berdasarkan struktur organisasi yang

telah digambarkan seblumnya, ada beberapa fungsi masing-

masing divisi dalam di biro iklan, antara lain:

1. Bina Usaha (Account Management)

Secara singkat, departemen ini berfungsi sebagai

‘jembatan’ antara klien-klien suatu biro iklan dengan

departemen-departemen lainnya di biro iklan tersebut.

Saat ia menghadapi klien, maka ia mewakili biro iklannya

dalam mendapatkan informasi tentang apa saja kebutuhan

klien untuk suatu program komunikasi pemasaran dari

produk/jasa klien tersebut. Ia harus dapat menangkap

dengan jeli peluang-peluang usaha yang mungkin dapat ia

peroleh dari klien-kliennya. Ia juga harus mampu berpikir

secara strategis untuk membantu memecahkan masalah

komunikasi pemasaran dari kliennya.

2. Perencanaan Strategis (Strategic Planning)

Departemen ini berfungsi untuk membantu departemen

Bina Usaha dan Kreatif dalam menemukan ide-ide dasar

pemecahan masalah komunikasi pemasaran dari klien biro

iklan. Pada beberapa biro iklan, fungsi ini masih

digabungkan dengan fungsi dari departemen Bina Usaha.

Tugas utama dari departemen ini adalah untuk

menerjemahkan keinginan dari klien agar memudahkan tim

kreatif mengembangkan ide-ide mereka. Seorang Perencana

Strategis (Strategic Planner) harus mampu memperoleh

alternatif pendekatan terbaik untuk memecahkan

permasalahan klien tersebut.

Kunci keberhasilan seorang Perencana Strategis

dalam memecahkan masalah klien adalah:

1. Pemahaman yang mendalam mengenai produk/jasa

klien dan

2. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen dari

produk/jasa klien. Termasuk dalam pengertian

“produk/jasa klien” adalah seluruh pesaing-

pesaingnya.

3. Kreatif

Departemen ini berfungsi sebagai ‘dapur’ dari suatu

biro iklan. Di departemen inilah permasalahan komunikasi

pemasaran klien dicoba dipecahkan. Tim kreatif memperoleh

masukan dari para Perencana Strategis. Kualitas dari

keinginan klien yang diperoleh dari Perencana Strategis

inilah yang akan menentukan titik awal kualitas keluaran

dari suatu tim kreatif.

Selain menemukan ide-ide kreatif untuk memecahkan

masalah tersebut, tim kreatif juga harus memikirkan media

apa saja yang akan sesuai untuk menjadi sarana komunikasi

produk/jasa tersebut. Biasanya, hal ini akan membutuhkan

kerja-sama dengan Departemen Media.

Tim kreatif umumnya terdiri dari 2 fungsi utama;

yaitu fungsi Pengarah Seni (Art Director) dan fungsi Penulis

Naskah (Copywriter). Pengarah Seni bertanggung-jawab untuk

menemukan ide-ide yang bersifat visual sedangkan Penulis

Naskah akan mencari ide-ide yang bersifat verbal (baik

tulisan maupun lisan, tergantung jenis media iklan yang

digunakan). Kecuali untuk media radio yang hanya

membutuhkan komunikasi verbal, kebanyakan jenis media

lainnya akan sangat membutuhkan kerja-sama yang erat di

antara ke dua fungsi tersebut.

4. Media

Departemen ini bertanggung-jawab dalam memberikan

solusi kepada klein berkaitan dengan pengaturan

anggaran/biaya pemasangan iklan klien di media massa.

Dalam Departemen ini biasanya terdapat beberapa sub-

fungsi yaitu, perencanaan Media (Media Planning), negosiasi

Media (Media Negotiation), dan pelaksanaan Media (Media

Implemention atau Media Buyer).

Tugas utama dari seorang Perencana Media (Media

Planner) adalah untuk memastikan bahwa anggaran/biaya

pemasangan iklan suatu klien/produk akan mencapai suatu

tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Efektif

dalam pengertian media yang digunakan akan mampu

menjangkau sasaran konsumen utama dari produk klien

tersebut. Efisien dalam pengertian klien mendapatkan

harga terbaik yang mampu menjangkau sasaran konsumuen

utamanya sebanyak mungkin. Dalam melakukan perhitungan

efektifitas dan efisiensi tersebut seorang Perencana

Media harus memahami bauran media (media mix) seperti apa

yang dapat mencapai kondisi optimal yang diharapkannya.

Negosiator Media bertanggung jawab untuk melakukan

negosiasi baik dari sisi harga pemasangan iklan di media

massa, waktu pemasangan, maupun hal-hal yang berkaitan

dengan ‘ukuran’ (space) iklan di suatu media massa.

Idealnya diharapkan iklan suatu produk dapat dipasang

dengan harga semurah mungkin, di tempat/waktu yang paling

efektif dalam menjangkau sasaran konsumennya dan dengan

memperoleh ‘ukuran’ (space) iklan yang seluas/selama

mungkin.

Pelaksana Media (Media Implementor/Buyer) bertanggung-

jawab mengimplementasikan rancangan dan strategi

pemasangan iklan yang disusun oleh Perencana Media dan

memastikan bahwa target efektifitas dan efisiensi yang

telah disepakati dengan klien dapat tercapai.

Data Perusahaan

1. Nama biro iklan

At Lab merupakan nama perusahaan yang di buat sebagai

salah satu biro iklan. At Lab ini terdiri dari 5 orang

yang bergerak di bidang masing-masing, yaitu:

Adam Azzuri (Managing Director)

Mempunyai fungsi sebagai koordinator dalam

Perusahaan biro jasa iklan At Lab. Semua

aktivitas dan kinerja dari perusahaan ini di

kontrol dan di manage oleh managing director.

Benno Silalahi (Account Management)

Berfungsi sebagai jembatan utama antara

perusahaan biro iklan At Lab dengan klien yang

akan menjadi target. Account management ini

mempunyai tugas untuk menjalin hubungan dan

berkeja sama dengan klien agar tidak terjadi

kesalahpahaman dalam pembuatan sebuah iklan dan

bertujuan agar kedua pihak tidak ada yang

dirugikan.

Wildan Adi Kara (Strategic Planning)

Fungsi utama dari divisi strategic planing adalah

untuk menerjemahkan keinginan dari klien agar

memudahkan tim kreatif mengembangkan ide-ide

mereka. Seorang Perencana Strategis (Strategic

Planner) harus mampu memperoleh alternatif

pendekatan terbaik untuk memecahkan permasalahan

klien tersebut.

Lucky Landono (Tim Kreatif)

Divisi tim kreatif berfungsi untuk merumuskan

strategi dan konsep kreatif periklanan. Mempunyai

tugas untuk menerjemahkan seluruh ide dan gagasan

menjadi sebuah solusi pemasaran yang baik.

Satrio Utomo (Media)

Divisi ini mempunyai tugas sebagai pengatur biaya

pemasangan iklan di media massa. Pengaturan

pemasangan iklan diputuskan oleh divisi media

terkait dengan segmen iklan yang akan dituju dan

biaya yang dianggarkan dalam pemasangan iklan.

2. Logo dan tagline

Logo di atas merupakan logo perusahaan At Lab

sendiri. Filosofi dari logo ini adalah perusahaan yang

dibangun ini bukan dari oran-orang yang berpengalaman

dalam dunia periklanan, tetapi komitmen dari perusahaan

ini adalah untuk bereksperimen dalam pembuatan sebuah

iklan agar mendapatkan hasil yang terbaik dalam sebuah

pembuatan iklan dan mendapatkan pengalaman seputar dunia

periklanan. Gambar gelas labu ingin menonjolkan sisi

eksperimen dalam sebuah perusahaan ini.

Sedangkan warna kuning pada background logo di atas

adalah memberi arti kehangatan dan rasa bahagia dan

seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Warna

kuning sangat baik digunakan untuk membantu penalaran

secara logis dan analitis sehingga individu penyuka warna

kuning cenderung lebih bijaksana dan cerdas dari sisi

akademis, mereka lebih kreatif dan pandai meciptakan ide

yang original. Warna kuning pada logo dipakai untuk

menguatkan sisi kreatif dalam bereksperimen pembuatan

sebuah iklan dengan menggabungkan sisi logika dan

akademis untuk menciptakan sebuah ide yang berbeda.

At Lab mempunyai arti bahwa perusahaan ini merupakan

tempat untuk bereksperimen dalam pembuatan sebuah iklan.

At Lab sendiri merupakan singkatan nama panggilan dari

orang yang ada dalam perusahaan ini, yaitu:

A : Adam

T : Tom (Satrio Utomo)

L : Lucky

A : Aka (Wildan Adi Kara)

B : Benno

Tagline yang di gunakan yaitu ”Experiment for Experience”

merupakan penguat dari filosofi perusahaan yang dibangun

yaitu sebuah eksperimen dalam pembuatan sebuah iklan

untuk sebuah pengalaman baru. Pengalaman yang dimaksud

bukan hanya untuk perusahaan ini tetapi untuk klien yang

bekerja sama, karena perusahaan ini selalu bereksperimen

untuk memunculkan ide-ide baru dalam sebuah iklan.

3. Struktur Organisasi

BAB III

PROGRAM ALTERNATIF MANAJEMEN PERIKLANAN

3.1 Definisi Periklanan

The American Marketing Association mendefinisikan

periklanan sebagai segala bentuk komunikasi non-personal

yang berbayar mengenai organisasi, layanan, atau ide

tentang identifikasi sponsor.

3.2 The Five M’s Of Advertising

Setiap organisasi menangani periklanan mereka dengan

cara yang berbeda. Di sebuah perusahaan kecil, periklanan

ditangani oleh seseorang di departemen penjualan atau

departemen pemasaran yang bekerjasama dengan agensi

Managing Director

Adam Azzuri

AccountManagement

StrategicPlanning

Kreatif

Lucky Landono

Media

Satrio Utomo

periklanan. Di perusahaan besar biasanya memiliki

departemen periklanan sendiri atau memperkerjakan sebuah

agensi periklanan untuk bekerja dalam perencanaan program

periklanan.

Dalam mengembangkan programnya, manajer pemasaran

harus dapat mengidentifikasi target pasar dan motif

konsumen dalam membeli suatu produk. Setelah itu mereka

dapat membuat 5 keputusan besar dalam mengembangkan

program periklanan, yang lebih dikenal dengan sebutan 5

M.

DASAR-DASAR MANAJEMEN PERIKLANAN

Periklanan adalah sebuah bentuk komunikasi

pemasaran, dimana dalam periklanan harus lebih dari

sekedar memberikan informasi kepada masyarakat namun

harus dapat membujuk masyarakat agar berperilaku

sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran

perusahaan agar dapat mencetak penjualan / keuntungan.

Manajemen periklanan memiliki 5 tahapan/proses yang

dikenal dengan 5M, yang terdiri dari:

- Mission (penetapan tujuan)

- Money (keputusan tentang anggaran)

- Message (keputusan pesan)

- Media (penetapan media)

- Measurement (evaluasi mengenai kampanye)

1. Mission (Penetapan Tujuan Periklanan)

Untuk menetapkan tujuan periklanan, harus

berdasarkan keputusan-keputusan sebelumnya mengenai:

a) Pasar Sasaran

Pasar sasaran (target market) adalah sekelompok konsumen

atau pelanggan yang yang secara khusus menjadi sasaran

usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.

Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga

langkah pokok yang harus diperhatikan:

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi

pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk

kedalam kelompok-kelompok pasar yang bersifat

homogen.

2. Penetapan Pasar Sasaran

Penetapan pasar ini terdiri dari :

Mengembangkan metode penilaian atas daya tarik

segmen dan Memilih segmen yang akan dimasuki.

3. Penempatan Produk

Penetapan produk terdiri dari : Merumuskan

penempatan produk pada masing-masing, segmen yang

dipilih sebagai sasaran dan Mengembangkan bauran

pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai

sasaran.

b) Penentuan Posisi Pasar

Mengatur produk supaya dapat menempati posisi pada

benak konsumen yang jelas, khas, dan diinginkan secara

relatif terhadap produk pesaing.

c) Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan

pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.

Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada

unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan

pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi

pemasaran, yaitu 4P:

product, price, place, promotion.

1. Product (The Services)

Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan

manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat memuaskan

konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang

atau jasa, tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang

ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan

sejumlah manfaat yang didapat oleh konsumen, baik barang

atau jasa maupun kombinasinya.

2. Price

Penetapan harga merupakan suatu hal penting .

Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh

pertimbangan karena penetapan harga akan dapat

mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan

faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai

dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan,

serta persaingan.

3. Place

Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah

satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah terjangkau

oleh konsumen, namun sekaligus juga menjadikan biaya

rental atau investasi tempat menjadi semakin mahal.

Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi

dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang

kurang strategis akan membutuhkan biaya marketing lebih

mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi

dan desain sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para

target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi

persyaratan yang memberikan kenyamanan.

4. Promotion

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang

dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah

pengendalian penjual/produsen, yang dapat

mengkomunikasikan informasi persuasif yang menarik

tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen,

baik secara langsung maupun melalui pihak yang dapat

mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan promosi antara

lain :

• Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru

• Mengkomunikasikan produk baru

• Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang

telah dikenal secara luas

• Menginformasikan kepada konsumen tentang

peningkatan kualitas produk

• Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat

penjualan produk

• Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli

suatu produk.

Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya,

yaitu:

a) Iklan Informatif

Tujuannya untuk memberitahukan pasar tentang

produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk,

memberitahukan pasar tentang perubahan harga,

menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan

pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang

salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun

citra perusahaan. Biasanya dilakukan besar-besaran

dalam tahap awal suatu produk.

b) Iklan Persuasif

Tujuannya untuk mengubah persepsi pembeli

tentang suatu produk dan membujuk pembeli untuk

membeli suatu produk yang ditawarkan.

c) Iklan Pengingat

Tujuannya untuk mengingatkan produk yang sudah

mapan dengan mengingatkan pembeli bahwa produk

tersebut suatu saat dapat dibutuhkan kemudian,

mengingatkan kembali di mana tempat membelinya,

membuat pembeli tetap mengingat produk itu walau

sedang tidak musimnya, dan mempertahankan kesadaran

puncak konsumen.

d) Iklan Penambah Nilai

Tujuannya untuk menambah nilai merk pada

persepsi konsumen dengan melakukan inovasi,

perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen.

2. Money (Anggaran Periklanan)

Anggaran periklanan bisa ditetapkan berdasarkan beberapa

metode sebagai berikut:

a) Metode sesuai kemampuan adalah metode menetapkan

anggaran periklanan berdasarkan kemampuan keuangan

perusahaan.

b) Penggunaan metode presentasi anggaran penjualan,

perusahaan menetapkan harga iklan merk secara sederhana

dengan menetapkan anggaran sebagai presentasi volume

penjualan yang lalu (misalnya tahun lalu) atau

terinspirasi (misalnya tahun yang akan datang).

3. Message (Keputusan Pesan)

Keputusan memilih pesan dibutuhkan strategi kreatif,

melalui tahap pembentukan, evaluasi, seleksi, dan

pelaksanaan pesan.

Beberapa pendekatan untuk melakukan strategi kreatif ini

antara lain:

a) Pendekatan Generik

Pendekatan yang berorientasi pada keunggulan biaya

keseluruhan dan diferensiasi.

b) Pendekatan Preemtif

Pendekatan yang menonjolkan pada superioritas produk.

Biasanya pendekatan ini dilakukan oleh perusahaan dengan

produk yang kecil.

c) Pendekatan Unique Selling Proposition

Pendekatan yang berorientasi pada kelebihan dan

keunggulan produk yang tidak dimiliki oleh produk

pesaingnya.

4. Media (Penetapan Media)

Untuk memilih media, perlu dipertimbangkan jangkauan,

frekuensi dan pengaruhnya.

Jangkauan adalah jumlah orang atau rumah tangga yang

melihat paparan media tertentu setidaknya sekali dalam

periode tertentu.

Frekuensi adalah banyaknya rata-rata jumlah orang atau

rumah tangga yang melihat paparan pesan dalam suatu

periode tertentu.

Pengaruh adalah nilai kualitas suatu paparan melalui

media tertentu.

5. Measurement (evaluasi mengenai kampanye)

Evaluasi efektifitas iklan terdiri dari evaluasi

rekognisi dan recall, reaksi emosional, membangunkan

secara psikologis, dampak persuasi, dan pengaruh iklan

terhadap penjualan.

BAB IV

IMPLEMENTASI PROGRAM

Melihat posisi dimana klien kami merupakan sebuah

instansi pendidikan. Kami memiliki beberapa rancangan

program kreatif yang telah kami design sesuai dengan target

kami untuk mengangkat posisi klien seperti yang

diharapkan. Adapun desisgn yang telah kami terapkan berupa

pembuatan company profile yang telah mendapat persetujuan

dari klien kami. Hal-hal yang menyangkut proses pembuatan

company profile antara lain:

Storyboard:

No Shoot Durasi Keterangan

SCENE 1LOKASI : DEPAN GERBANG

1 Menyorot tulisan SMAN 9 Malang

4 detik Establishing gerbang (panningleft to right)

2 Menyorot gerbang depan SMAN 9 Malang

3 detik Full shot (tracking in)

SCENE 2LOKASI : KEGIATAN

3 Siswa-siswi SMAN 9 Malangsedang bersiap-siap berbaris untuk upacara

5 detik Long shot

4 Siswa-siswi sedang berbaris rapi

10 detik a. Full shot (tracking in and right)

b. Close up 5 Kepala sekolah, guru, dan

staff sekolah sedang berbaris

3 detik Full shot (panning right to left)

6 Siswa-siswi SMAN 9 Malangsedang mengibarkan bendera

5 detik Medium

7 Siswa-siswi dan dewan guru hormat saat pengibaran bendera

3 detik Full shot (panning left toright)

8 Siswa yang sedang bermainsepakbola di lapangan

5 detik a. Long shotb. Full shot

(panning left to right)

9 Kiper yang sedang melihatpermainan

3 detik Overshoulder

10 Siswa-siswi yang berbarismengenakan baju pramuka

5 detik a. Mediumb. Close up

11 Paskibraka yang sedang latihan baris berbaris

5 detik Full shot (tracking out)

12 Komandan paskibraka yang sedang mengomandoi pasukannya

5 detik Medium

13 Anggota PMR yang sedang 5 detik a. Medium

berlatih b. Close up14 Siswa yang sedang

berlatih basket7 detik Full shot

15 Anak yang sedang berlatihpassing

7 detik Close up

16 Siswi yang sedang berlatih dance

5 detik Long shot (tracking in)

17 Siswa yang sedang melakukan gerakan

10 detik a. Full shotb. Mediumc. Close up

18 Siswa yang sedang melakukan kegiatan broadcasting

5 detik Long shot

19 Presenter yang membawakanberita

5 detik Medium shot

SCENE 3LOKASI : FASILITAS

20 Siswa yang duduk paling belakang sedang mendengarkan guru yang sedang mengajar

5 detik Overshoulder

21 Keadaan laboratorium yangsedang dipakai oleh siswa-siswi

5 detik Medium (panning right to left)

22 Siswa sedang melakukan percobaan dengan didampingi oleh guru

3 detik a. Mediumb. Close up

23 Menyorot bangunan musholla

5 detik Full shot

24 Siswa sedang melakukan aktifitas sholat

5 detik Full shot

25 Menyorot tulisan / plang UKS

3 detik Full shot (tracking in)

26 Keadaan UKS 3 detik Full shot27 Keadaan ruang guru 10 detik Full shot

28 Keadaan kantin 5 detik Long shot29 Siswa sedang duduk

menikmati makanan dan minuman

3 detik a. Full shotb. Medium

30 Pedagang yang sedang melayani siswa

5 detik Full shot

31 Keadaan parkir 5 detik a. Long shotb. Medium

(tracking in and out dan tracking left and right)

32 Siswa-siswi yang sedang melakukan aktifitas di taman

5 detik a. Full shot (tracking out and left)

b. Medium shotc. Close up

33 Menyorot piala yang diraih SMAN 9 Malang

7 detik Full shot (tracking left to right )

SCENE 4LOKASI : PENUTUP

34 Ekspresi muka siswa-siswi SMAN 9 Malang

20 detik Close up

35 Menyorot SMAN 9 Malang diikuti menyorot awan

7 detik Full shot (tracking out dan panning up)

Konsep visual yang diterapkan pada company profile ini

adalah realis, sehingga secara garis besar mise en scene

akan dikemas natural dan sesuai dengan visi klien kami.

Framing dan komposisi yang dipakai dalam pembuatan

company profile ini di dominasi oleh type of shot full shot dengan

tujuan ingin menampilkan klien kami seutuhnya dan secara

jelas. Selain itu ada beberapa close up shot yang memiliki

makna untuk membuat detail beberapa hal seperti tulisan SMA

Negeri 9 Malang, alat peraga saat percobaan fisika, dan

beberapa scene lainnya. Adapun angle yang dipakai

kebanyakan adalah eye level yang akan memberikan titik

pandang yang dapat dikenali dengan mudah oleh audiens.

Company profile ini menggunakan konsep natural light yang

cenderung ke arah hangat. Penggunaan konsep natural light

bertujuan untuk membuat gambar yang alami sesuai dengan

keadaan aslinya. Sedangkan disini kami menambahkan sisi

warna yang hangat dengan tujuan menampilkan sisi hangat

dari klien kami.

BAB V

HASIL PROGRAM

Shoot yang kami ambil merupakan bentuk kegiatan yang

menjadi rutinitas serta beberapa fasilitas yang

menggambarkan secara jelas profile klien kami. Adapun

bentuk-bentuk pengambilan gambarnya meliputi:

kegiatan transaksi jual beli di kantin

kegiatan di taman

kegiatan pada saat ISHOMA

keramaian di kantin saatistirahat

lambang SMA Negeri 9 Malang

tampak depan halaman sekolah

prosesi upacara bendera

kegiatan praktikum di lab

kegiatan belajar mengajar di kelas

kepala sekolah melihat CCTV

kondisi ruang guru

penghargaan yang diperoleh

tampak depan SMA Negeri 9 Malang

BAB VI

KESIMPULAN

Pemilihan company profile sebagai media pemasaran yang

kami buat ini adalah dengan tujuan agar lebih mudah untuk

mengenalkan klien kami pada konsumen. Disamping itu trend

di masyarakat kita saat ini sedang menggemari media

promosi visual, sehingga kami berusaha untuk mengikuti

trend pasar saat ini dengan menggunakan company profile

sebagai media promosi klien kami. Selain itu company profile

kami rasa adalah media yang paling tepat untuk

mempromosikan berbagai fasilitas maupun kegiatan yang

dimiliki klien kami.

Company profile ini kami buat dan kami design dengan

ringan dan menarik namun tetap tidak meninggalkan maksud-

maksud yang akan kami sampaikan kepada para konsumen.

Melihat besarnya persaingan perebutan target pasar

dalam instansi pendidikan khususnya sekolah menengah atas

atau SMA, kami beserta klien berharap dengan adanya

company profile yang kami buat sesuai dengan kesepakatan dan

keinginan klien dapat menambah serta memberikan citra

positif bagi klien sehingga dapat menumbuhkan minat serta

keinginan bagi pangsa pasar kami untuk masuk dan

bergabung sehingga target pasar yang kami dan klien

harapkan dapat tercapai.

BAB VII

EVALUASI DAN REKOMENDASI

7.1 Evaluasi

SMA Negeri 9 sebagai salah satu SMA di kota Malang

mempunyai lingkungan yang cukup nyaman dan asri. Kami

berharap dikemudian hari SMA Negeri 9 Malang dapat lebih

mempromosikan keindahan, kenyamanan, dan keasriannya

kepada masyarakat lewat media promosi yang SMA Negeri 9

Malang miliki.

Selain itu kami juga merasa bahwa klien kami SMA

Negeri 9 Malang kurang mempromosikan dirinya lewat media

audio visual. Padahal media audio visual merupakan media yang

cukup tepat untuk menyampaikan visi dan misi maupun

fasilitas dan kegiatan yang dimiliki oleh SMA Negeri 9

Malang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pembuatan company

profile oleh kelompok kami merupakan pembuatan company profile

perdana yang dilakukan oleh klien kami SMA Negeri 9

Malang.

7.2 Rekomendasi

Kelompok kami merekomendasikan kepada klien kami

untuk lebih menggunakan media audio visual sebagai media

promosi. Argumentasi kami adalah karena media audio visual

merupakan media promosi yang sedang trend di masyarakat

kita saat ini. Selain itu kami juga merasa bahwa media

audio visual merupakan media yang mampu untuk menjabarkan

visi dan misi maupun kegiatan serta fasilitas yang

dimiliki oleh klien kami secara menyeluruh dan detail.

7.3 Feedback

Dari pihak SMA Negeri 9 Malang sendiri menganggap

bahwa iklan yang berkonsep company profile yang di buat

merupakan suatu terobasan baru bagi mereka dalam

mempromosikan sekolah maupun kegiatan, fasilitas dan

lingkungan yang ada di SMA Negeri 9 Malang. Promotion tools

yang digunakan dalam mempromosikan SMA Negeri 9 Malang

dengan menggunakan iklan audiovisual merupakan suatu

terobosan yang cukup unik, karena selama ini kebanyakan

SMA-SMA yang ada di Malang menggunakan media cetak yaitu

poster, banner, flyer,baliho, dll. .