LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI APLIKASI WEEKLY REPORT DIVISI PRODUCT AND CHANNEL MANAGEMENT

31
LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI APLIKASI WEEKLY REPORT DIVISI PRODUCT AND CHANNEL MANAGEMENT PT. INTI Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1 Teknik Komputer Universitas Telkom Disusun Oleh: FATMA NUHA IZZATI (1104131115) S1 Teknik Komputer Fakukltas Teknik Elektro UNIVERSITAS TELKOM

Transcript of LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI APLIKASI WEEKLY REPORT DIVISI PRODUCT AND CHANNEL MANAGEMENT

LAPORAN AKHIR KEGIATAN GELADI

APLIKASI WEEKLY REPORT

DIVISI PRODUCT AND CHANNEL MANAGEMENT

PT. INTI

Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program

Studi S1 Teknik Komputer Universitas Telkom

Disusun Oleh:

FATMA NUHA IZZATI (1104131115)

S1 Teknik Komputer

Fakukltas Teknik Elektro

UNIVERSITAS TELKOM

Bandung

2015

2

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM GELADI

Laporan ini diajukan untuk memenuhi persyaratan telah

menyelesaikan Geladi selama 38 hari terhitung dari

tanggal 3 Juni – 10 Juli 2014, bertempat di Kota Bandung:

Nama : Fatma Nuha Izzati

Nim : 1104131115

Jurusan : Teknik Komputer

Fakultas : Fakultas Teknik Elektro

Disetujui dan disahkan oleh :

Bandung, 10 Juli 2014

3

Pembimbing Lapangan

Andi .

NIP :

Pembimbing Akademik

Fransiskus Tatas Dwi

Atmaji.

NIK :

4

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................i

DAFTAR ISI..........................................................ii

KATA PENGANTAR.....................................................iii

ABSTRAK.............................................................iv

BAB I PENDAHULUAN....................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................1

1.2 Tujuan.........................................................1

1.3 Manfaat........................................................1

1.4 Permasalahan...................................................2

1.4.1 Data UKM yang kurang valid.................................2

1.4.2 Informasi dengan metode In-depth Interview......................2

BAB II TINJAUAN TEORI................................................3

2.1 Riset Pemasaran.................................................3

2.1.1 Pengertian Riset Pemasaran..................................3

2.1.2 Riset Pemasaran Kualitatif..................................3

2.1.3 Teknik In-depth Interview.......................................3

2.2 Usaha Kecil dan Menengah (UKM)..................................4

2.2.2 Tujuan Pemberdayaan UKM.....................................4

2.2.3 Pengembangan Usaha.........................................4

5

BAB III PELAKSANAAN GELADI...........................................5

3.1 Rencana Kegiatan................................................5

3.2 Pelaksanaan.....................................................5

3.3 Hasil...........................................................5

3.3.1 Profil UKM..................................................5

3.3.2 Permasalahan UKM............................................7

BAB IV PENUTUP......................................................10

4.1 Kesimpulan......................................................9

4.2 Saran...........................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................10

6

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang Maha Pemurah dan

Maha Penyayang sehingga atas izin-Nya penulis dapat

menyelesaikan laporan kegiatan geladi ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

sebaik-baiknya teladan umat manusia hingga akhir zaman,

Rasulullah SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Pa Andi

sebagai pembimbing lapangan, Pa Tatas sebagai pembimbing

akademis, seluruh Bapak/Ibu yang bekerja di divisi Product

and Channel Management(PCM) di PT. INTI , keluarga dan

teman-teman yang senantiasa memberikan dukungan dalam

pengerjaan laporan ini, serta untuk pihak lainnya yang

telah membantu dalam menyelesaikan laporan geladi ini.

Laporan ini berisi kegiatan-kegiatan yang penulis

alami selama proses geladi, meliputi rencana kegiatan,

pelaksanaan kegiatan dalam pembuatan proyek aplikasi

weekly report bagi divisi PCM di PT. INTI, dan sebagainya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum

sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya

membangun dari semua pihak sangat diharapkan.

7

Dengan adanya laporan ini, penulis berharap semoga

dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak, khususnya pihak

divisi PCM PT. INTI sebagai pengguna aplikasi.

Bandung, 10 Juli 2014

Penulis

8

BAB I

ABSTRAK

[ringkasan laporan]

Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan bahwa bantuan

yang diterima oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dari

Pemerintah Kabupaten Bandung seringkali tidak tepat

sasaran, hal ini mungkin disebabkan oleh kurang

lengkapnya data yang dimiliki terkait hal yang sedang

sangat dibutuhkan oleh setiap UKM sehingga bantuan yang

diberikan belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh

para pelaku.

Berdasarkan hal tersebut, geladi yang diselenggarakan

oleh Keprofesian Marketing Universitas Telkom yang

bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung bertujuan

untuk mengumpulkan informasi mengenai berbagai

permasalahan yang dihadapi setiap UKM sehingga setelah

dianalisis, pemerintah dapat memberikan bantuan yang

sesuai dengan kebutuhan para pelaku UKM, khususnya UKM

yang tergabung dalam APHP.

Untuk mendapatkan informasi mengenai permasalahan yang

dihadapi, penulis menggunakan metode penelitian in-depth

interview sehingga penulis dapat mengetahui secara lengkap

permasalahan yang dihadapi, bantuan yang diharapkan,

9

pelatihan yang diinginkan, dan sebagainya, hingga awal

mula alasan pelaku mendirikan usahanya.

Adapun jumlah UKM yang kami kunjungi selama geladi

sebanyak hampir 100 UKM di berbagai daerah di Kabupaten

Bandung, meliputi: Ciwidey, Kertasari, Jelekong, dsb.

Jumlah hampir 100 UKM ini kemudian dibagi ke dalam lima

kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Masing-masing

kelompok diberikan kebebasan untuk mengatur strategi

pembagian tugas. Dalam kegiatan geladi ini penulis

mengolah hanya mengolah sebanyak lima data UKM. Setelah

dirumuskan dari lima data UKM tersebut, secara umum

permasalahan inti yang dihadapi oleh setiap UKM adalah

permodalan, pemasaran, dan peralatan. Namun, data ini

kemudian akan lebih diteliti oleh kakak-kakak tingkat

yang sedang mengikuti Kerja Praktik.

10

BAB II

PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang

Geladi merupakan suatu program kurikuler di

Universitas Telkom yang dirancang untuk menciptakan

pengalaman kerja tertentu bagi mahasiswa pada 8 prodi

yang berada di Fakultas Teknik Elektro, Fakultas Rekayasa

Industri dan Fakultas Informatika dan 2 prodi yang berasa

di Fakultas Ilmu Terapan, yaitu prodi D3 Teknik

Informatika dan prodi D3 Teknik Telekomunikasi. Dengan

melaksanakan Geladi, mahasiswa dilatih untuk mengenal dan

menghayati ruang lingkup pekerjaan di lapangan, guna

mengadaptasi diri dengan lingkungan untuk melengkapi

proses belajar yang didapat di bangku kuliah.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau

PT INTI merupakan Badan Usaha Milik Negara(BUMN) yang

telah bergerak di bidang telekomunikasi sejak tahun 1974.

Sejak tahun 2009 PT INTI (Persero) memantapkan langkahnya

untuk memasuki bisnis solusi Engineering, sistem

integrator dan pengembangan produk-produk genuine.

Beberapa produk genuine unggulan PT INTI antara lain:

Smart PBX, GPA, IPUMC, FFWS, I-PERISALAH, KWH Meter, dan

MSAN.

11

Dalam mengelola produk-produk PT INTI (Persero),

Divisi Product and Channel Management (PCM) menggunakan

compiler yang dibuat manual menggunakan Microsoft Exel.

Untuk mengefisienkan pekerjaan maka dibuatlah aplikasi

berbasis web bernama APROPI(Aplikasi Pengelolaan Produk

PT INTI) yang nantinya akan digunakan oleh Kepala Divisi,

Kepala Bagian, Kepala Urusan, Manajer Produk di Divisi

PCM dan pengguna lain yang berkepentingan.

2.2. Profil Perusahaan

2.2.1. Sejarah Perusahaan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau

disingkat INTI yang berkantor pusat di Jl. Moh Toha No.

77 Cigereleng Regol Bandung Jawa Barat Indonesia

merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

ada di Indonesia. PT INTI (Persero) telah berdiri sejak

tahun 1974, selama lebih dari 3 dasawarsa PT INTI

(Persero) telah berperan sebagai pemasok utama

pembangunan jaringan telepon nasional yang

diselenggarakan oleh PT Telkom Indonesia Tbk dan PT

Indosat Tbk.

12

Sejak tanggal 28 Desember 1974 dengan keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia No.34

Kep.171/MK/IV/1974 merupakan suatu BUMN dengan status

perseroan yang dibawahi oleh departemen keuangan sebagai

pemilik saham. Dengan demikian PT INTI (Persero) setiap

tahunnya diausit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP). Selain itu PT INTI (Persero) memiliki

auditorial internal dibawah Satuan Pengawasan Intern

(SPI).

  Berdasarkan PP No.59 Tahun 1989, PT INTI (Persero)

dimasukkan kedalam kelompok Industri Strategis bersama 9

perusahaan lain diantaranya adalah PT PINDAD, PT PAL

Indonesia, PT DAHANA, PT KRAKATAU STEEL, PT IPTN, PT LEN,

PT BOMA BISMA INDRA, PT BARATA dan PT INKA.

PT INTI (Persero) menangani integrasi jaringan tetap

maupun seluler, konten IT, seat management serta

mengambangkan produk-produk seperti IP PBX, NMS (Network

Management System), SLIMS (Subscriber Line Maintenance System), NGN

Server, VMS (Video Messaging System), GPA (Perangkat Pemantau

dan Pengontrol berbasis SNMP), Interface Monitoring System untuk

jaringan CDMA, dan 9 Sistem Deteksi dan Peringatan

Bencana Alam ( Disaster Forecasting and Warning System).

Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus

diadaptasi, seperti teknologi, regulasi dan pasar. Selama

lebih dari 30 tahun berada dalam bidang telekomunikasi di

13

Indonesia, maka PT INTi (Persero) telah mengalami

berbagai perkembangan, diantaranya :

1. Periode 1974-1984

Bidang usaha INTI meliputi produk-produk radio

sonde, radio High Frequency (HF), radio Very High

Frequency (VHF), pesawat telepon dan stasiun bumi

untuk Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD)

Palapa. Produk stasium bumi yang disebut terakhir

ini mencatatkan sejarah dalam perkembangan INTI

dengan memberikan kontribusi pada prestasi penjualan

tertinggi di periode ini, yaitu sebesar 24,3 milyar

rupiah di tahun 1981.

Fasilitas produksi yang dimiliki INTI pada

periode ini antara lain:

Pabrik Perakitan Telepon

Pabrik Perakitan Peralatan Transmisi

Pabrik Mekanik dan Plastik

Laboratorium Software Komunikasi Data

(PACKSATNET) bekerjasama dengan Logitech.

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada

era ini antara lain dengan Siemens AG, BTM, PRX,

JRC. Pada era tersebut produk Pesawat Telepon Umum

Koin (PTUK) INTI menjadi standar Perumtel (sekarang

Telkom).

 

14

2. Periode 1985-1998

Diawali oleh rencana pemerintah untuk melakukan

digitalisasi infrastruktur telekomunikasi di

Indonesia dan menunjuk INTI sebagai pemasok tunggal

Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) yang

dilaksanakan berdasarkan Technical and Business

Cooperation Agreement (TBCA) dengan Siemens AG.

Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI pada

masa ini, disamping fasilitas-fasilitas yang sudah

ada sebelumnya, antara lain Pabrik Sentral Telepon

Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan

teknologi produksi Trough Hole Technology (THT).

Pabrik STDI berkapasitas 150.000 Satuan Sambungan

Telepon (SST) ini dibangun pada tahun 1984 dan

produksi pertamanya sebesar 10.000 SST diluncurkan

pada tahun 1985. Di kemudian hari kemampuan pabrik

ini dilengkapi juga dengan teknologi produksi

Surface Mounting Technology (SMT). Produk STDI ini

berkontribusi sangat signifikan bagi pertumbuhan

penjualan dan laba INTI. Walaupun pada tahun 1990

pemerintah membuka persaingan dengan mengijinkan dua

pemasok sentral digital lainnya, yaitu AT&T dan NEC,

namun sampai dengan tahun 1998 INTI masih tetap

menjadi market leader dalam hal pangsa pasar

15

infrastruktur telekomunikasi, yaitu sebesar 60% dari

total pasar nasional.

Dengan memanfaatkan fasilitas pabrik ini pula,

ruang lingkup produk INTI dilengkapi oleh Pulse Code

Modulation (PCM), Private Automatic Branch Exchange

(PABX), dan pesawat telepon meja INTI 111 yang

semuanya merupakan produk lisensi dari Siemens AG.

Disamping itu INTI juga memproduksi perangkat-

perangkat hasil pengembangan sendiri seperti Stasiun

Bumi Kecil (SBK), High Frequency (HF) Radio, Digital

Microwave Radio (DMR), Sistem Telepon Kendaraan

Bergerak (STKB), Pesawat Telepon Umum Coin Box dan

Pesawat Telepon Umum Swalayan (PTUS). Sejak tahun

1989, produk INTI dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

(1) produk sentral;

(2) produk transmisi; dan

(3) produk terminal atau CPE.

 Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada

periode ini antara lain :

Bidang sentral dengan Siemens AG

Bidang transmisi dengan Japan Radio Company

Bidang CPE dengan Siemens AG, BTM, Tamura,

Syapura, dan Tatung TEL

Dari ketiga kategori produk tersebut, produk

yang memberikan kontribusi terbesar dalam penjualan

16

INTI adalah produk sentral.

Pada era ini, INTI memiliki reputasi dan

prestasi yang signifikan, yaitu:

- Menjadi pionir dalam proses digitalisasi sistem

dan jaringan telekomunikasi di Indonesia.

- Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek

otomatisasi telepon di ensio seluruh ibu kota

kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh

wilayah Indonesia.

Pada periode ini, tepatnya tahun 1988,

Berdasarkan KEPMEN 036/M-PBUMN/1988, PT INTI

(Persero) masuk ke dalam Industri Strategis. Bisnis

Terbesar pada periode ini adalah Sentral Telepon

Digital Indonesia (STDI). Pada periode ini pula PT

INTI (Persero) berhasil mengembangkan produk SBK 3

kanal dan Sentral Telepon Digital Indonesia Kecil

(STDI-K).

 

3. Periode 1998-2002

       Dengan berakhirnya TBCA dengan Siemens AG,

INTI mengukuhkan diri sebagai penyedia solusi

engineering, terutama sebagai system integrator

untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi di

Indonesia, tidak terkecuali pembangunan

infrastruktur telekomunikasi seluler. Tidak kurang

17

dari 2000 BTS telah dibangun oleh INTI di seluruh

penjuru Indonesia. Pada periode ini aktivitas

ensiononal dipersiapkan untuk dipindahkan kepada

anak perusahaan PT INTI (Persero).

Pada tahun 2002, Berdasarkan peraturan

Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2002, Pembubaran PT. BPIS

dan PT INTI di bawah KN. BUMN. Bisnis terbesar pada

periode ini adalah pembangunan jaringan seluler.

 

4. Periode 2003-2008

            Pada era ini kerjasama teknologi tidak

lagi terkonsentrasi pada Siemens, tetapi dilakukan

secara berimbang (multi principal) dengan beberapa

perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia.

Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri

oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan

anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti :

- Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama

PT.INTI PISMA International yang bekerja sama

dengan JITech International, bertempat di

Cileungsi Bogor

- Bidang mekanik dan ension, dibentuk usaha

patungan dengan PT PINDAD bernama PT.IPMS,

berkedudukan di Bandung, yang resmi berdiri di

bulan Juli 2004.

18

- Bidang-bidang switching, akses dan transmisi,

dirintis kerja sama dengan beberapa perusahaan

multinasional seperti SAGEM, MOTOROLA, ALCATEL,

Ericsson, Samsung.

Bisnis terbesar pada periode ini adalah CDMA.

RMJ (regional metro junction) dan jaringan akses

fiber optic dan Out Site Plant (OSP), digital

microwave link, pembangunan tower nasional, CME dan

power supply serta indoor coverage.

 

5. Periode 2009-sekarang

        PT INTI (Persero) memantapkan langkahnya

untuk memasuki bisnis solusi Engineering, sistem

integrator dan pengembangan produk-produk genuine.

Beberapa produk genuine unggulan PT INTI antara

lain: Smart PBX, GPA, IPUMC, FFWS, I-PERISALAH, KWH

Meter, dan MSAN. Sebagai sistem integrator, PT INTI

(Persero) memfokuskan diri pada segmen pasar TELCO,

CELCO dan Private Enterprise. Untuk pasar TELCO, PT

INTI (Persero) menginisiasi ide Modernisasi Jaringan

akses tembaga milik PT Telkom, Tbk di seluruh

Indonesia menjadi jaringan akses fiber optic dengan

menggunakan teknologi MSAN, GPON dan FTTH (Fiber To

The Home) dengan pola Trade In Trade Off atau lebih

dikenal dengan nama proyek TITO. Melalui Proyek TITO

19

ini telah modernisasi jaringan akses lebih dari 400

ribu sambungan di 8 STO pada akhir tahun 2012. Dan

melalui proyek ini PT INTI (Persero) kembali

membangun kemampuan di dalam industry telekomunikasi

antara lain: Fiber Termination Management (FTM),

Optical Splitter, Fiber Optic Accesoris, Optical

Network Termination (ONT), Optical Dropp Cable,

Fiber Management System (FMS).

Di sektor CELCO, PT INTI (Persero) menginisiasi

proyek Rural BTS untuk PT Indosat, membangun OSP

(outside plant) fiber optic backbone untuk BTS untuk

PT. Telkomsel dan PT. XL Axiata, serta menyediakan

ension untuk operator selular tersebut. Untuk segmen

pasar Private & Enterprise, PT INTI (Persero)

menyediakan solusi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga

Surya) untuk PT. PLN, menyediakan layanan

pengelolaan perangkat IT PT. Telkom dengan pola seat

management yang berupa pengelolaan sekitar 35.000

seat (meliputi ension, laptop, printer maupun

proyektor) dari mulai instalasi, application

management, dan dismantle. Selain itu, PT INTI

(Persero) memiliki solusi Smart Clinic yang

diperuntukkan bagi pengelola layanan kesehatan

seperti rumah sakit maupun poliklinik.

20

2.2.2. Visi dan Misi Perusahaan

2.2.2.1. Visi

Visi adalah pandangan jauh kedepan, kemana dan

bagaimana instansi perusahaan harus dibawa dan berkarya

agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif,

inovatif serta produktif. Dengan pernyataan visi

tersebut maka ditetapkan visi PT INTI yaitu : Menjadi

pilihan pertama bagi para pelanggan untuk

mentrasformasikan “MIMPI” menjadi “REALITA” (To be the

Customer’s first choice in transforming DREAMS into REALITY).

2.2.2.2. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan oleh PT INTI yang diterapkan, agar tujuan

organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh

pegawai dan pihak berkepentingan dapat mengenal PT INTI,

dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil

yang diperoleh di waktu-waktu yang akan datang. Misi PT

INTI adalah :

1.Fokus PT INTI (Persero) akan tertuju sepenuhnya

pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan

spesifikasi dan permintaan konsumen.

21

2.Dalam menjalankan bisnis PT INTI (Persero) akan

berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan

pemangku kepentingan (stakeholders).

3.Akan dikembangkan jejaring bisnis yang sinergis

baik dengan pemakai jasa PT INTI (Persero) maupun

pemasok .

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran

skematis tentang hubungan kerja sama yang ada dalam

perusahaan untuk mencapai sasaran. Struktur organisasi

ini menggambarkan pembagian kerja, garis-garis wewenang,

pembatasan tugas dan tanggung jawab dari unit-unit

organisasi yang ada dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi adalah struktur unit-unit kerja

yang melaksanakan fungsi strategis maupun operasional

dalam perusahaan. Adapun struktur organisasi PT INTI

adalah sebagai berikut :

22

Direktur Utama

Status Pengawasan Intern

Sekertaris Perusahaan

Project Executive

Perencanaan dan

Pengendalian TITO

Implementasi TITO Regional

I

Implementasi TITO Regional

II

Operasi Celco, Produksi dan Purnajual

Direktur Corporate Service

Perencanaan dan

Pengendalian TITO

Implementasi TITO Regional

I

Implementasi TITO Regional

II

Direktur Pemasaran

Account Telco

Account Celco

Account Private Enterprises

Sales Engineering

Pengembangan Produk

Operasional Penjualan

Bagian Partner

Management

Bagian Solusi Telco

Bagian Solusi TITO

Bagian Solusi Celco dan Energi

Akuntansi

Sistem dan Teknologi Informasi

Keuangan

Direktur Corporate Service

Gambar 2.1Struktur Organisasi PT INTI

(Persero)

2.4. Rumusan Masalah

23

Kepala Divisi Product & Channel Management

Kepala Bagian Administrasi Product & Channel Management

Kepala Bagian Channel Management

Kepala Bagian Product Management

Kepala Urusan Administrasi Umum dan Produk

Kepala Urusan Kontrak dan Penjualan

Senior Project Manager B2B

Senior Project Manager B2C

Kepala Urusan Administrasi Pemasaran

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan,

maka rumusan masalahnya yaitu bagaimana cara membuat

aplikasi tersebut sesuai dengan kebutuhan di divisi

Product and Channel Management yang ada agar aplikasi

tersebut dapat menggantikan compiler manual yang selama

ini digunakan.

2.5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di divisi Product and Channel

Management

24

Gambar 2.2 Struktur Organigram Divisi Product and

Channel Management (PCM) PT INTI (Persero)

2.6. Batasan Masalah

Aplikasi APROPI (Aplikasi Pengelolaan Produk PT

INTI) ini memiliki batasan masalah sebagai berikut :

1. Aplikasi ini berbasis web

2. Menggunakan bahasa pemrograman HTML5 sehingga dapat

di akses baik menggunakan komputer maupun

menggunakan smartphone.

3. Aplikasi ini dibuat dengan mengacu atau berdasarkan

pada compiler berbentuk exel yang biasa digunakan

oleh divisi PCM.

4. Pengguna dikelompokkan kedalam 5 privilage yaitu

Super Admin : Kepala Divisi dan Kepala

Bagian

Admin : Kepala Urusan

Manajer Channel Management

Manajer Product Management

25

BAB III

PELAKSANAAN GELADI

3.1. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan geladi tahun ajaran 2014/2015 yang

dilaksanakan pada 1 Juni - 10 Juli 2015 dimulai dengan

pembagian kelompok sesuai dengan Divisi yang telah

dipilih saat registrasi geladi pada i-gracias.

Selanjutnya, peserta geladi di Divisi PCM

diperkenalkan tentang siklus produk yang berlangsung di

PT INTI (Persero). Setelah diberi tugas untuk membuat

aplikasi pengganti compiler manual, peserta geladi di

Divisi PCM yang berjumlah 9 orang berbagi tugas untuk

mengumpulkan data yang diperlukan, mewawancarai calon

pengguna aplikasi, membuat program dan menguji program

3.2. Pelaksanaan

Minggu

ke-Uraian Kegiatan

26

I

Pembukaan geladi dilaksanakan pada 3 Juni

2015 di PT INTI (Persero)

Perkenalan sekilas tentang Divisi PCM dan

Prodik-Produk yang sedang ditangani.

Mengumpulakan data jumlah produk yang

sedang ditangani, profil PT INTI

(Persero) dan struktur organisasi di

Divisi PCM

II

Mendapatkan penjelasan secara mendetail

tentang siklus produk di PT INTI

(Persero) oleh Pa Andi (Kepala Bagian

Product Management).

Mempelajari compiler manual yang

berbentuk exel dari Manajer Product

Management dan Manajer Channel

Management.

Rapat dengan Pa Andi untuk penjelasan

lebih lanjut tentang kebutuhan

spesifikasi aplikasi

Pembagian tugas dalam pembuatan aplikasi

Membuat rancangan desain aplikasiIII Membuat DFD dan Mock Up aplikasi

Mempresentasikan tentang siklus hidup

produk kepada Pa Andi yang sebelumnya

telah menugaskan untuk mempelajari materi

27

tersebut

Mewawancarai Bu Oni terkait spesifikasi

aplikasi yang dibutuhkan sebagai admin

aplikasi

Membuat aplikasi

Membuat laporan

IV

Melanjutkan pembuatan aplikasi

Membuat laporan

Mulai membuat buku panduan aplikasi

Mewawancarai Mba Ocha(Manajer Channel

Management) dan Mba Icha(Manajer Product

Management) tentang spesifikasi kebutuhan

aplikasi lebih lanjut sebagai pengguna

utama aplikasi

V

Merekap data dan penyelesaian laporan

Menguji dan menyempurnakan aplikasi

Menyelesaikan buku panduan aplikasi

Mempresentasikan hasil geladi selama

4minggu kepada Divisi HCM PT INTI

(Persero) dan mempresentasikan aplikasi

yang telah dibuat kepada calon pengguna-

pengguna aplikasi di DIvisi PCM

3.3. Hasil

28

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama

pelaksanaan geladi, dapat disimpulkan bahwa dalam

pembuatan aplikasi dibutuhkan data mendetail yang

mendukung bagi pembuatan aplikasi, sehingga aplikasi yang

dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat

digunakan dengan mudah oleh pengguna. Selain itu dalam

pembuatan aplikasi juga dibutuhkan ketelitian dalam penga

4.2. 4.2 Saran

Saran yang diajukan berdasarkan studi lapangan yang

dilakukan selama proses geladi adalah sebagai berikut.

Data UKM yang akan dikunjungi oleh peserta geladi

sebaiknya data valid sehingga tidak ada data yang

berulang. Selain itu, semua data yang diberikan sebaiknya

lengkap, setidaknya berisi nama pemilik, nomor telepon,

dan alamat yang akan dikunjungi guna mempermudah peserta

geladi dalam membuat janji dengan para pelaku UKM.

Adanya pantauan rutin secara langsung dari pihak

Institusi maupun pembimbing lapangan guna memastikan

29

kegiatan peserta geladi sudah sesuai dengan yang

Institusi harapkan atau belum, sehingga segala bentuk

ketidaknyamanan yang terjadi bisa segera diatasi.

Peneliti mampu menggali informasi lebih mendalam

(tidak hanya mengandalkan kuesioner yang telah disiapkan)

serta mampu mencairkan suasana saat wawancara berlangsung

agar narasumber bisa lebih terbuka dalam menceritakan

usahanya.

Mahasiswa yang melaksanakan geladi sebaiknya

membekali diri dengan ilmu pengetahuan terkait kegiatan

geladi yang akan dilaksanakan, dalam hal ini ilmu yang

berkaitan dengan riset pemasaran, pemasaran, dan UKM

sebagai objek penelitian

.

30