KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT ... - KIP Sulbar

17
1 KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT PUTUSAN Nomor : 020/XI/KI-SB/PS-A/2019 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang menerima, memeriksa dan menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik dengan Nomor Registrasi : 023/REG-PSI/KI-SB/IX/2019 yang diajukan oleh : Nama : LSM Lintas Pemburu Keadilan Alamat : Desa Saluassing, Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat Selanjutnya disebut sebagai Pemohon, yang dalam persidangan awal dihadiri oleh Roberth P. selaku Pimpinan Umum LSM Lintas Pemburu Keadilan Terhadap Nama : KepalaDesa Sapan Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawasi Barat. Alamat : Desa Sapan Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat. Selanjutnya disebut sebagai Termohon. Yang dalam persidangan dihadiri olehSambolangi Kepala Desa Sapan, dan didampingi oleh Rosi Nurwardani, S.STP dan Harun Nirwan P.B.,S.STP, MM. selaku kuasanya berdasarkan surat kuasa nomor 684/KD-SPN/X/2019, ditanda tangani oleh Sambolangi selaku Kepala Desa Sapan. [1.2] Telah membaca permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Pemohon;

Transcript of KOMISI INFORMASI PROVINSI SULAWESI BARAT ... - KIP Sulbar

1

KOMISI INFORMASI

PROVINSI SULAWESI BARAT

PUTUSAN

Nomor : 020/XI/KI-SB/PS-A/2019

1. IDENTITAS

[1.1] Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat yang menerima, memeriksa dan

menjatuhkan putusan dalam Sengketa Informasi Publik dengan Nomor Registrasi :

023/REG-PSI/KI-SB/IX/2019 yang diajukan oleh :

Nama : LSM Lintas Pemburu Keadilan

Alamat : Desa Saluassing, Kecamatan Bambang, Kabupaten Mamasa,

Provinsi Sulawesi Barat

Selanjutnya disebut sebagai Pemohon,

yang dalam persidangan awal dihadiri oleh Roberth P. selaku Pimpinan Umum

LSM Lintas Pemburu Keadilan

Terhadap

Nama : KepalaDesa Sapan Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa

Provinsi Sulawasi Barat.

Alamat : Desa Sapan Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa Provinsi

Sulawesi Barat.

Selanjutnya disebut sebagai Termohon.

Yang dalam persidangan dihadiri olehSambolangi Kepala Desa Sapan, dan

didampingi oleh Rosi Nurwardani, S.STP dan Harun Nirwan P.B.,S.STP, MM. selaku

kuasanya berdasarkan surat kuasa nomor 684/KD-SPN/X/2019, ditanda tangani

oleh Sambolangi selaku Kepala Desa Sapan.

[1.2] Telah membaca permohonan Pemohon;

Telah mendengar keterangan Pemohon;

2

Telah memeriksa surat-surat Pemohon;

Telah memeriksa bukti-bukti Pemohon; dan

Telah memeriksa bukti-bukti Termohon.

2. DUDUK PERKARA

A. Pendahuluan

[2.1] Bahwa pada tanggal 4 September 2019, Pemohon telah mengajukan

permohonan penyelesaian sengketa informasi publikkepada Komisi Informasi

Provinsi Sulawesi Barat, yang diterima pada tanggal yang sama dan terdaftar di

KepaniteraandenganNomor Registrasi : 023/REG-PSI/KI-SB/IX/2019.

Kronologi

[2.2] Bahwa pada tanggal 2 Maret 2019,Pemohon telah mengajukan

permohonan permintaan informasi publik melalui surat kepada Kepala Desa

Sapan Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa, dan telah diterima pada tanggal 2

Maret 2019 oleh Sintya S.dengan permintaan berupa salinan informasi

tentangDokumen penggunaan Dana Desa TA. 2017 dan TA. 2018, perencanaan

dan pertanggung jawaban penggunaan dana ADD dan DDS yang jumlahnya

mencapai ± 2 Milyar;

[2.3] Bahwa permohonan permintaan informasi yang diajukan oleh Pemohon

sebagaimana diuraikan pada paragraf [2.2] ,sampai batas waktu yang ditentukan,

tidak mendapatkan tanggapan atau jawaban dari Termohon;

[2.4] Bahwaselanjutnya pada tanggal 27April 2019 , Pemohon mengajukan surat

keberatan kepada Kepala Desa Sapan Kecamatan Pana Kabupaten Mamasa selaku

pimpinan badan publik, atas tidak ditanggapinya permohonan permintaan

informasi, dan surat keberatan tersebut diterima pada tanggal 9 Mei 2019 oleh

kusnadi;

[2.5] Bahwa hingga berakhirnya jangka waktu untuk memberikan tanggapan atau

jawaban atas keberatan dari Pemohon sebagaimana dimaksud pada paragraf [2.4],

yang bersangkutanjuga tidak memberikan tanggapan atau jawaban.

3

[2.6] Bahwa atasdasar sebagaimana dimaksud pada paragraph [2.5], pada

tanggal 4 September 2019 Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian

sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat,

diterima oleh Kepaniteraan pada tanggal yang sama dan selanjutnya diproses dan

diberikan Nomor Registrasi: 023/REG-PSI/KI-SB/IX/2019;

[2.7] Bahwa, Pada tanggal 14 Oktober 2019 dilaksanakan sidang diKantor Komisi

Informasi Provinsi Sulawesi Barat dengan agenda Pemeriksaan Awal yang dihadiri

oleh Pemohon dan tidak dihadiri oleh Termohon, selanjutnya untuk memberi

kesempatan kepada termohon kembali dilakukan pemanggilan oleh panitra dan

persidangan ditunda sampai pada tanggal 29 Oktober 2019;

[2.8] Bahwa pada tanggal 29 Oktober 2019 kembali dilaksanakan sidang lanjutan

di Kantor Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat dengan agenda Lanjutan

Pemeriksaan Awal, dihadiri oleh pemohon dan termohon;

[2.9] Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan awal pada sidang tanggal 29 Oktober

2019 Majelis Komisioner berkesimpulan untuk menunda sidang dan akan

dilanjutkan kembali pada tanggal 12 Nopember 2019 dengan agenda Putusan

Sela.

Alasan atau Tujuan Permohonan Informasi Publik

[2.10] Bahwa alasan atau tujuan Pemohon mengajukan Permohonan Informasi

Publik atas perkara a quo sebab Termohon tidak menanggapi surat permohonan

informasi dan keberatan Pemohon;

Petitum

[2.11] Pemohon meminta kepada Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat melalui

putusannya agar memerintahkan Termohon membuka informasi yang

dimohonkan oleh Pemohon dengan mempertimbangkan dan mengutamakan asas

cepat, tepat, biaya ringan dan sederhana;

4

B. Alat Bukti

Keterangan Pemohon

[2.12] Menimbang bahwa dalam persidangan lanjutan pemeriksaan awal pada

tanggal 29 Oktober 2019, Pemohon telah menyampaikan keterangan sebagai

berikut :

1. Membenarkan bahwa telah menyampaikan surat permintaan informasi dengan

nomor surat 031/SPIP-LPK/X/2019 Kepada Kepala Desa Sapan Kecamatan Pana

Kabupaten Mamasa pada tanggal 2 Maret 2019 dan diterima pada tanggal 2

Maret2019 olehSintya S., dengan permintaan informasi berupa dokumen

penggunaan Dana Desa TA.2017 dan TA.2018, perencanaan dan

pertanggungjawaban penggunaan dana ADD dan DDS yang jumlahnya

mencapai ± 2 Milyar.

2. Bahwa Pemohon menunggu jawaban dari Termohon sejak diajukannya surat

permohonan informasi, namun pemohon tidak mendapat tanggapan secara

tertulis dalam jangka sepuluh hari hari kerja, dengan dasar tersebut Pemohon

mengajukan Surat Keberatan kepada Kepala Desa Sapan Kecamatan Pana

Kabupaten Mamasa tertanggal 27 April 2019 dan diterima oleh Kusnadi pada

tanggal 9 Mei 2019;

3. Bahwa Termohon tidak menjawab atau menanggapi surat keberatan yang

diajukan oleh Pemohon, sehingga Pemohon mengajukan surat permohonan

penyelesaian sengketa informasi kepada Komisi Informasi (KI) Provinsi Sulawesi

pada tanggal 4 September 2019, dan diterima oleh kepanitraan KI Provinsi

Sulawesi Barat pada tanggal yang sama yakni tanggal 4 September 2019;

4. Bahwa dalam hal pendistribusian surat permintaan informasi dan surat

keberatan ke Termohon dilaksanakan oleh anggotanya yang khusus bekerja

dilapangan sehingga Pemohon tidak begitu mengetahui proses sesungguhnya,

apakah surat sampai ditangan pemerintah desa atau tidak sehingga hal ini akan

dijadikan sebagai pembelajaran.

5. Adapun tujuan Pemohon untuk meminta informasi berupa dokumen adalah

untuk memantau apakah hasil pembangunan yang telah dilaksanakan dan

5

dipertanggungjawabkan oleh Desa Sapan sesuai dengan perencanaan dan

dokumen penganggaran, apabila tidak sesuai maka lembaganya akan

meneruskan hal ini kepada penegak hukum.

Surat-Surat Pemohon

[2.13] Bahwa Pemohon telah mengajukan bukti berupa surat-surat tertulis,

sebagai berikut :

Surat P-1 Fotocopy Surat Permohonan Informasi Publik yang ditandatangani

oleh Roberth Pariakan selaku Pimpinan Umum Lembaga Swadaya

Masyarakat Lintas Pemburu Keadilan bertanggal 2 Maret 2019,

yang ditujukan kepada Kepala Desa Sapan, Kabupaten Mamasa,

beserta lembaran penerimaan surat yang ditandatangani oleh

Sintya S.

Surat P-2 Fotocopy Surat Keberatanyang ditandatangani oleh Roberth

Pariakan selaku Pimpinan Umum Lembaga Swadaya Masyarakat

Lintas Pemburu Keadilan bertanggal 27 April 2019, yang ditujukan

kepada Kepala Desa Sapan, Kabupaten Mamasa, beserta lembaran

penerimaan surat yang dterima atas nama Kusnadi pada tanggal 9

Mei 2019.

Surat P-3 Fotocopy Surat Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi

Publik ke Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat bertanggal 4

September 2019.

Surat P-4 Fotocopy Akta Pendirian Lembaga Swadaya Masyarakat Lintas

Pembutu Keadilan, yang dibuat oleh Notaris Abu Afief Waris, SH

.dengannomor akta : 01bertanggal 8 Juli 2019.

Surat P-5 Fotocopy Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan

Lembaga Swadaya Masyarakat Lintas Pembutu Keadilan oleh

Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan

nomor AHU-0008885.ah.01.07 tahun 2019, bertanggal 29 Agustus

2019.

6

Surat P-6 Fotocopy identitas Kartu Tanda Penduduk atas nama Roberth P

Nomor KTP 7604043407680001 dengan alamat Lingkungan Pande

Bassi, Sulewatang, Polewali.

Kesimpulan Pemohon

[2.14] Menimbang bahwa Pemohon tidak mengajukan kesimpulan

Keterangan Termohon

[2.15] Menimbang bahwa dalam persidangan pada tanggal 29 Oktober 2019

Termohon memeberikan keterangan sebagai berikut:

1. Termohon membenarkan telah menerima surat permintaan informasi dari

Lembaga Swadaya Masyarakat Lintas Pemburu Keadilannamun tidak diberikan

karena bukan Pemohon snediri yang datang selaku pimpinan tetapi

anggotanya yang lain.

2. Termohon tidak mengetahui adanya surat keberatan tersebut karena sampai

saat ini belum pernah menerima dan membaca fisiknya apalagi penerima surat

atas nama Kusnadi tidak terdaftar atau tidak bekerja di kantor Desa Sapan.

3. Terhadap adanya persidangan di Komisi Informasi, Termohon menyerahkan

sepenuhnya kepeda kuasa Termohon untuk mengikuti persidangan sampai

tuntas dan mengambil langkah yang dianggap perlu.

Surat-surat Termohon

[2.16] Bahwa Termohon tidak mengajukan bukti-bukti :

Surat T-1 Surat Kuasa yang diterbitkan tanggal 24 Oktober 2019 nomor

:684/KD-SPN/X/2019, dengan pemberi kuasa Sambolangi selaku

Kepala Desa Sapan, Kabupaten Mamasa, dengan penerima kuasa

atas nama Rosi Nurwardani S, STP selaku Kepala Bidang

Pemerintahan Desa dan Sarana Prasarana Desa di Dinas

Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Mamasa dan Harun

Nirwandi, S,STP, MM selaku Kepala Seksi Kelembagaan Kerjasama

Desa dan Sarana Prasarana di Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Desa Kabupaten Mamasa.

7

Kesimpulan Termohon

[2.17] Menimbang bahwa Termohon tidak mengajukan kesimpulan.

3. PERTIMBANGAN HUKUM

[3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah

mengenai Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, sebagaimana

diatur pasal 35 ayat (1) huruf c, Undang-undang No.14 tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik, selanjutnya disebut UU KIP,juncto pasal 5 huruf b

Pasal 13 dan Pasal 36 ayat (1) dan (2) Perki No 1 Tahun 2013;

[3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan, berdasarkan

pasal 36 ayat (1) Perki No 1 Tahun 2013, Majelis Komisioner terlebih dahulu akan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat untuk memeriksa dan

menjatuhkan putusan terhadap permohonan a quo ;

2. Kedudukan hukum atau legal standing Pemohon sebagai yang mengajukan

Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik ;

3. Kedudukanhukum atau legal standing Termohon sebagai Badan Publik dalam

sengketa informasi publik ;

4. Batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik.

Bahwa terhadap keempat hal tersebut, Majelis Komisioner memberikan pendapat

sebagai berikut :

A. Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat

[3.3] Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 4, Pasal 1 angka 5, pasal 26

ayat (1) huruf a, Pasal 37 ayat (1) UU KIP, juncto Pasal 5 dan pasal 6 Perki No. 1

Tahun 2013, dimana pada pokoknya mengatur bahwa Komisi Informasi berwenang

menyelesaikan sengketa informasi publik.

[3.4] Menimbang, bahwa permohonan a quo merupakan permohonan

penyelesaian sengketa informasi publik yang menyangkut penolakan atas

8

permintaan informasi berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 35

ayat (1) huruf c UU KIP,juncto Pasal 5 huruf b Perki No. 1 Tahun 2013.

[3.5] Menimbangpada pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa tertuang bahwa Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut

dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum

yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

pemerintahan, kepentingan msayarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sitem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

[3.6] Menimbang pada pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa tertuang bahwa Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam system pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

[3.7] Menimbang pada pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa tertuang bahwa Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang

disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Desa.

[3.8] Menimbang bahwa pada pasal 5 UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa

menyatakan Desa berkedudukan di wilayah Kabupaten/Kota.

[3.9] Menimbang bahwa pada bagian penjelasan Pasal 6 ayat(3) Perki No.1

Tahun 2013 menyatakan: yang dimaksud dengan Badan Publik kabupaten/kota

adalah Badan Publik yang lingkup kerjanya mencakup kabupaten/kota

setempatatau lembaga tingkat kabupaten/kota dari suatu lembaga yanghierarkis.

Contoh: Pemerintah Kabupaten/Kota, DPRD kabupaten/kota, Pemerintah Desa,

Pengadilan tingkat pertama, Komando Distrik Militer, BUMD tingkat

kabupaten/kota, Partai Politik tingkat kabupaten/kota, organisasi non pemerintah

tingkat kabupaten/kota.

[3.10] Menimbang bahwa Termohon adalah Kepala Desa Sapan Kecamatan Pana

Kabupaten Mamasa yang merupakan aparatur Pemerintah Desa,

sehinggaberdasarkan Pasal 27 ayat (3) UU KIP, juncto Pasal 6 ayat (2) dan pasal (4)

9

Perki No. 1 Tahun 2013, pada pokoknya mengatur bahwa Komisi Informasi Provinsi

berwenang menyelesaikan sengketa informasi publik yang menyangkut Badan

Publik tingkat provinsi dan Badan Publik tingkat kabupaten/kota dalam hal Komisi

Informasi Kabupaten/Kota belum terbentuk.

[3.11] Menimbangbahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.5] sampai dengan

paragraf [3.10], Majelis Komisioner berpendapat bahwa Komisi Informasi Provinsi

Sulawesi Barat berwenang memeriksa, memutus dan menjatuhkan putusan

terhadap permohonan a quo.

B. Kedudukan Hukum / Legal Standing Pemohon

[3.12] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan :

Pasal 1 angka 12 UU KIP

Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum

Indonesiayang mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

Pasal 1 angka 7 Perki No. 1 Tahun 2013

Pemohon penyelesaian sengketa informasi publik yang selanjutnya disebut

Pemohon adalah Pemohon atau pengguna informasi publikyang mengajukan

Permohonan kepada Komisi Informasi.

Pasal 11 ayat (1) huruf a Perki No. 1 Tahun 2013

Pemohon wajib menyertakan dokumen kelengkapan Permohonan sebagai berikut:

a. identitas Pemohon yang sah, yaitu:

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain yang sah yang

dapat membuktikan Pemohon adalah warga negara Indonesia; atau

2. Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal

Pemohon adalah Badan Hukum.

3. Surat kuasa dan Fotocopy Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal

Pemohon mewakili kelompok orang.

b. permohonan informasi kepada Badan Publik, yaitu:

10

1. Surat permohonan, formulir permohonan, tanda terima atau tanda

pemberian/pengajuan permohonan informasi; dan/atau

2. Surat pemberitahuan tertulis dari Badan Publik atas permohonan

informasi.

c. keberatan kepada Badan Publik, yaitu:

1. Surat tanggapan tertulis atas keberatan Pemohon oleh atasan PPID; atau

2. Surat pengajuan keberatan disertai tanda pemberian/pengajuan, tanda

pengiriman atau tanda terima; dan

3. Dokumen lainnya, bila dipandang perlu.

[3.13] Menimbang, bahwa Pemohon dalam permohonan penyelesaian sengketa

informasi publik, yang telah didaftarkan pada kepaniteraan Komisi Informasi

Sulawesi Barat telah melampirkan dokumen sebagai berikut :

a. Fotocopy Akta Pendirian Lembaga Swadaya Masyarakat Lintas Pembutu

Keadilan, yang dibuat oleh Notaris Abu Afief Waris, SH .dengan nomor akta :

01bertanggal 8 Juli 2019. Vide Bukti [P-4];

b. Foto copy Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Lembaga

Swadaya Masyarakat Lintas Pembutu Keadilan oleh Menteri Hukum dan Hak

Azasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor AHU-0008885.ah.01.07 tahun

2019, bertanggal 29 Agustus 2019. Vide Bukti [P-5]; dan

c. Fotocopy identitas Kartu Tanda Penduduk atas nama Roberth P Nomor KTP

7604043407680001 dengan alamat Lingkungan Pande Bassi, Sulewatang,

Polewali. Vide Bukti [P-6].

[3.14] Menimbang bahwadipersidangan telah didengarkan pula keterangan

Pemohon yang pada pokoknya menerangkan jika Pemohon mewakili Lembaga

LSM Lintas Pemburu Keadilan dalam mengajukan permohonan penyelesaian

sengketa informasi publik a quo.

[3.15] Menimbang bahwa Pemohon merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat

sebagaimana keterangan dipersidangan didukung dengan bukti [P-4] dan[P-5]

sehingga syarat-syarat formil Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi harus

tunduk pada ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf a angka 2 Perki No. 1 tahun 2013.

11

[3.16] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 11 ayat (1) huruf a

angka 2 Perki No. 1 tahun 2013 telah menegaskan Pemohon wajib menyertakan

dokumen kelengkapan Permohonan berupa identitas Pemohon yang sah

yaitu:Anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal

Pemohon adalah Badan Hukum.

[3.17] Menimbang, bahwa bukti [P-4] berupa Fotocopy Akta Pendirian Lembaga

Swadaya Masyarakat Lintas Pemburu Keadilan, yang dibuat oleh Notaris Abu Afief

Waris, SH . dengan nomor akta : 01bertanggal 8 Juli 2019, yang didalamnya

termuat Anggaran Dasar lembaga yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sehingga syarat formil dokumen

kelengkapan Pemohon sebagaimana ketentuan Pasal 11 ayat (1) huruf a angka 2

Perki No. 1 Tahun 2013 terpenuhi.

[3.18] Menimbang bahwa berdasarkan uraian paragraf [3.12] sampai dengan

paragraf [3.17], Majelis Komisioner berpendapat bahwa Pemohon memenuhi

syarat kududukan hukum atau legal standing sebagai Pemohon penyelesaian

sengketa informasi publik dalam sengketa a quo.

C. Kedudukan Hukum / Legal Standing Termohon

[3.19] Menimbang bahwa kedudukan hukum Termohon dalam sengketa a quo

telah diuraikan dan dipertimbangkan pada bagian kewenangan Komisi Informasi

Provinsi Sulawesi Barat paragraf [3.5] sampai dengan [3.10], Pertimbangan tersebut

berlaku secara mutatis mutandis dalam menguraikan dan mempertimbangkan

kedudukan hukum Termohon.

[3.20] Menimbang berdasarkan paragraf [3.19], Majelis Komisioner berpendapat

bahwa Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum atau legal standing sebagai

Termohon penyelesaian sengketa informasi publik dalam sengketa a quo.

D. Batas Waktu Pengajuan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi

[3.21] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan :

12

Pasal 22 ayat (7) UU KIP

Paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, Badan Publik

yangbersangkutan wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berisikan :

a. informasi yang diminta berada di bawah penguasaannya ataupun tidak;

b. badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang menguasai informasi

yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawah

penguasaannya dan Badan Publik yang menerima permintaan mengetahui

keberadaan informasi yang diminta;

c. badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang menguasai informasi

yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawah

penguasaannya dan Badan Publik yang menerima permintaan mengetahui

keberadaan informasi yang diminta;

d. penerimaan atau penolakan permintaan dengan alasan yang tercantum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17

e. dalam hal permintaan diterima seluruhnya atau sebagian dicantumkan materi

informasi yang akan diberikan;

f. dalam hal suatu dokumen mengandung materi yang dikecualikan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, maka informasi yang dikecualikan

tersebut dapat dihitamkan dengan disertai alasan dan materinya;

g. alat penyampaian dan format informasi yang akan diberikan; dan/atau

h. biaya serta cara pembayaran untuk memperoleh informasi yang diminta.

Pasal 35 ayat (1) UU KIP

Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis

kepadaatasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan alasan

berikut:

a. penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17;

b. tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9;

c. tidak ditanggapinya permintaan informasi;

d. permintaan informasi tidak ditanggapi sebagaimana yang diminta;

e. tidak dipenuhinya permintaan informasi;

13

f. pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau

g. penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam undang-

undang ini

Pasal 36 ayat (1) UU KIP

Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling

lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah ditemukannya alasan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 35 ayat (1)

Pasal 36 ayat (2) UU KIP

Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan

tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam

jangka waktu palinglambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan

secara tertulis.

Pasal 37 ayat (2) UU KIP

Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling

lambat 14(empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari

atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2).

Pasal 13 huruf a Perki No. 1 Tahun 2013

Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak

tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima olehPemohon.

[3.22] Menimbang berdasarkan kronologi sebagaimana yang terurai pada

paragraf [2.2] dan paragraf [2.6], dan persidangan pada tanggal 29 Oktober 2019

sebagaimana dijelaskan pada paragraph [2.15] ditemukan fakta sebagai berikut :

1. bahwa Pemohon telah menandatangani surat permintaan informasi ke

Termohon pada tanggal 2 Maret 2019 dan diterima oleh Termohon pada

tanggal 2 Maret 2019, berdasarkan vide bukti [P-1].

2. bahwa berdasarkan uraian angka 1, waktu yang dimiliki oleh Termohon untuk

menjawab surat Pemohon adalah 10 (sepuluh) hari kerja sebagaimana diatur

dalam pasal 22 ayat (7) UU KIP sehingga paling lambat tanggal 20 Maret 2019

Termohon sudah harus menjawabnya.

14

3. bahwa batas waktu tanggapan/jawaban Termohon atas permintaan informasi

tanggal 20 Maret 2019 sebagaimana diuraikan pada angka 2, Termohon tidak

memberikan jawaban atau tanggapan sehingga Pemohon dapat mengajukan

keberatan dalam jangkah 30 (tiga puluh) hari kerja atau tepatnya dari tanggal

21 Maret 2019 sampai tanggal 15 Mei 2019 sebagaimana telah

diatur/ditetapkan pada pasal 36 ayat (1) UU KIP yang telah diuraikan pada pada

paragraph [3.21]

4. Pemohon mengajukan surat keberatan pada tanggal 27 April 2019, dan

diterima oleh Kusnadi tanggal 9 Mei 2019, berdasarkan bukti [P-2];

5. Bahwa dalam keterangannya Termohon menerangkan tidak pernah menerima

surat keberatan yang ajukan oleh Pemohon;

6. Bahwa dalam keterangan Termohon menerangkan bahwa tidak mengenal

Kusnadi yang bertanda tangan pada tanda bukti penerimaan surat keberatan

yang ajukan oleh Pemohon;

7. Bahwa Pemohon mengajukan sengketa informasi pada tanggal 4 Sepetember

2019 Vide bukti [P-2].

[3.23] Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan pada pasal 37 ayat (2) UU KIP

menjelaskan “Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam

waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya

tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal

36 ayat (2),” jika merujuk pada ketentuan ini maka memperhatikan uraian

sebagaimana dimaksud pada paragraf [3.22] angka 4, dimana Pemohon telah

mengajukan surat keberatan pada tanggal 27 April 2019 dan diterima oleh Kusnadi

tanggal 9 Mei 2019, sehingga Termohon atau badan publik memiliki waktu untuk

menjawab surat keberatan tersebut paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja

sebagaimana diatur dalam ketentuan pada pasal 36 ayat (2) UU KIP atau tepat

pada tanggal 9 Juli 2019. Dari tanggal tersebut bilamana Pemohon tidak

menerimanya maka sudah dapat mengajukan surat penyelesaian sengketa

informasi publik ke Komisi Informasi sebagaimana diatur pada 37 ayat (2) UU KIP

sehingga Pemohon sudah harus mengajukannya paling lambat 14 hari kerja atau

15

tepatnya pada tanggal 1 Agustus 2019, namun sesuai vide bukti [P-3], Pemohon

mengajukannya pada tanggal 4 September 2019, sehingga melebihi jangka waktu

jangka waktu yang ditentukan.

[3.24] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.21] sampai dengan

uraian pada paragraf [3.23], Majelis Komisioner berpendapat bahwa jangka waktu

pengajuan surat penyelesaian sengketa informasi publik oleh Pemohon ke Komisi

Informasi Provinsi Sulawesi Barat adalah tidak terpenuhiatau tidak sesuai

dengan ditentukan dalam pasal 37 ayat (2) UU KIP, sehingga dinyatakan tidak

memenuhi syaratbatas waktu pengajuan permohonan penyelesaian

sengeketa informasi publik.

[3.25] Menimbang ketentuan-ketentuan :

Pasal 36 Perki Nomor 1 tahun 2013 tentang PPSIP

(1) Pada hari pertama sidang, Majelis Komisioner memeriksa :

a. Kewenangan Komisi Informasi;

b. Kedudukan hukum (legal standing) Pemohon untuk mengajukan

permohonan penyelesaian sengketa informasi;

c. Kedudukan hukum termohon sebagai badan public didalam sengketa

informasi;

d. Batas waktu pengajuan permohonan sengketa informasi

(2) Dalam halpermohonan tidak memenuhi salahsatuketentuan sebagaimana

dimaksudpada ayat (1), Majelis Komisioner dapat menjatuhkan putusan sela

untuk menerima ataupun menolak permohonan.

(3) Dalam hal Majelis berpendapat tidak perlu menjatuhkan putusan sela, maka

proses pemeriksaan dapat dilanjutkan dan diputus bersamaan dengan putusan

akhir.

[3.26] Menimbang bahwa terhadap perkara a quo, Majelis tidak melanjutkan

proses persidangan ke tahapan pokok perkara dengan alasan tidak terpenuhinya

jangka waktu sebagaimana diuraikan pada paragraf [3.23] dan [3.24], sehingga

Majelis Komisioner memutuskan untuk melakukan putusan sela.

16

E. Pokok Permohonan

[3.27] Menimbang bahwa pokok permohonan pada perkara a quo sesungguhnya

adalah Sengketa Informasi Publik antara Pemohon dengan Termohon mengenai

informasi yang dimohonkan sebagaimana dijelaskan pada bagian kronologi di

paragraf [2.2] sampai dengan paragraf [2.9].

[3.28] Menimbang berdasarkan fakta dipersidangan yang tidak dibantah oleh

Pemohon dan menjadi fakta hukum bahwa jangka waktu yang diajukan oleh

Pemohon sebagaimana telah dijelaskan pada paragraf [3.23] adalah tidak

terpenuhi sehingga Majelis Komisioner perlu menjatuhkan Putusan Sela dengan

tidak lagi mempertimbangkan pokok-pokok perkara a quo.

4. KESIMPULAN

[4.1] Berdasarkan seluruh uraian, pertimbangan dan fakta hukum yang telah

dijelaskan, Majelis berkesimpulan :

1. Komisi Informasi Provinsi Sulawesi Barat berwenang untuk menerima,

memeriksa dan memutus permohonan a quo.

2. Pemohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk mengajukan

permohonan dalam sengketa a quo.

3. Termohon memiliki kedudukan hukum atau legal standing sebagai Termohon

dalam sengketa a quo.

4. Batas waktu pengajuan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik

tidak terpenuhi sebagaimana yang diatur dan ditentukan dalam UU KIP dan

Perki No. 1 Tahun 2013.

5. AMAR PUTUSAN

[5.1] Menyatakan bahwa permohon Pemohon tidak dapat diterima

17

Demikian diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner oleh

Andry Pramono selaku Ketua merangkap Anggota, Andi Ishaq Abdullah dan

Andi Fachriady Kusno, masing-masing sebagai anggota, pada hari senin, tanggal

11 Nopember 2019 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari

ini selasa, tanggal 12 Nopember 2019 oleh Majelis Komisioner yang nama-

namanya tersebut diatas dengan didampingi oleh Bonewati sebagai Panitera

Pengganti serta tidak dihadiri oleh Pemohon dan dihadiri Termohon.

KETUA MAJELIS

ttd

(ANDRY PRAMONO)

ANGGOTA MAJELIS

ttd

(ANDI ISHAQ ABDULLAH )

ANGGOTA MAJELIS

ttd

(ANDI FACHRIADY KUSNO )

PANITERA PENGGANTI

ttd

( BONEWATI )

Untuk salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya, diumumkan kepada masyarakat

berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan

ketentuan pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2013 tentang

Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik.

Dikeluarkan di Mamuju

Pada Tanggal : 14 November 2019

PANITERA

DARMAWATI JUSUF