ketahanan nasional - Direktori File UPI

75
Oleh : Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd.

Transcript of ketahanan nasional - Direktori File UPI

Oleh :Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd.

H. M. UMAR DJANI MARTASUTA

KETAHANAN NASIONAL

Konsep Ketahanan Nasional (Tannas) dikembangkanpada awal tahun 1960-an dan secara lebih intensipdikembangkan seiring dengan upaya bangsamelaksanakan program pembangunan nasional sejakawal orde baru.

Konsep Tannas ini merupakan rangkaianmengembangkan dan meningkatkan upaya bangsaIndonesia untuk menjamin kelangsungan hidupnegara Kesatuan Republik Indonesia yang telahdiproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945,menghadapi ancaman baik yang dilakukan olehbelanda maupun ancaman-ancaman yang berwujudpemberontakan-pemberontakan serta gangguanancaman lainnya.

Konsep Ketahanan Untuk meng hadapi ancaman dari Belanda yang

ingin menjajah kembali dihadapi dengankonsep perang kemerdekaan (perang geriliya).

Untuk menghadapi berbagai pemberontakandan gangguan keamanan dihadapi oleh bangsaIndonesia dengan konsep PertahananKeamanan (Hankam).

Setelah ada pembangunan nasional, gunamenghadapi tantangan ancaman hambatan dangangguan yang sifatnya komplek pada segenapaspek kehidupan nasional baik yang datangdari dalam negeri maupun dari luar negeridikembangkan konsep ketahanan nasional.

PENGERTIAN TANNAS

Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamissuatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhanyang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapidan mengatasi segala tantangan dan ancaman,hambatan serta gangguan baik yang datangdari luar maupun dari dalam negeri langsungmaupun tidak langsung, membahayakanintegritas, identitas, kelangsungan hidupbangsa dan negara serta perjuangan mengejartujuan nasional.

Ketahanan menganut aliran pikiran Pancasilayaitu aliran pikiran integralistik, komprehensip(kesisteman)

Hakikat Tannas adalah pengaturan danpenyelenggaraan keamanan dankesejahteraan dalam kehidupan nasional.

Ketahanan nasional berlaku baik pada waktudamai maupun pada waktu perang.

Ketahanan memiliki wajah/dimensi : Sebagaiindividu, sebagai doktrin dan sebagai metode.

KONSEP KETAHANAN NASIONAL(Dephankam/Lemhanas)

HUBUNGAN WAWASAN NUSANTARA-KETAHANAN NASIONAL DAN PEMMBANGUNAN NASIONAL

Wawasan Nusantara

Ketahanan Nasional

Pembangunan Nasional

Dunia Ideal yang dikejar

Dunia nyata yang harus diwujudkan

Mewujudkan Tannas

TIGA WUJUD KETAHANAN NASIONAL

Wawasan Nusantara

TANNAS

Tannas Doktrin

Tannas Metoda

Pembangunan Nasional

Tannas Kondisi

Tujuan Nasional

PERISTILAHAN TANNAS

1. Ketahanan :

- tabah, kuat, tahan penderitaan

- dapat menguasai diri

- tidan kenal menyerah

2. Keuletan : kemampuan untuk terus

menerus berusaha mencapai cita-cita dan

tujuan

3.Ketangguhan : kekuatan yang membuatseseorang bertahan, kuat menderita,

kuat memikul beban

4.Ancaman : merupakan usaha atau halyang mengubah kebijaksanaan danbersifat konsepsional

5.Tantangan : usaha atau hal yang bertujuan menggugah kemampuan

6.Hambatan : yang datang dari diri sendiribrsifat mengubah secara tdk konsepsional

7.Gangguan : merupakan usaha yang datang dari luar, bertujuan melemahkanatau menghalangi

8.Integritas : kesatuan/kebulatan yang menyeluruh dalam kehidupan nasionalsuatu bangsa, baik secara alamiah/sosial

9.Identitas : ciri khas suatu negara dilihatsecara keseluruhan.

Ciri tersebut mencakup : wilayah negara, penduduk, sejarah, undang-undang dasarnegara, falsafah, tujuan nasional, sertaperjuanganya di dunia internasional.

UNSUR/ELEMEN/GATRA KETAHANAN NASIONAL

Kondisi Geografi

Keadaan & Puan

Penduduk

Kekayaan alam

Ideologi

Politik

Ekonomi

Sosial budaya

Hankam

TRI GATRA

PANCA GATRA

HAKEKAT TANNAS

Ketahanan Nasional, pada hakekatnya

Merupakan pengaturan & penyelenggaraanKESEJAHTERAAN dan KEAMANAN dalam

kehidupan nasional, baik yang bersifat

alamiah maupun sosial

TRI GATRA

KONDISI GEOGRAFIS NEGARA

KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM

KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK

PANCA GATRA

IDEOLOGI

POLITIK

EKONOMI

SOSIAL BUDAYA

HANKAM

ASTAGATRA

Yang bersifat alamiah, disebut trigatra

Yang bersifat sosial, disebut pancagatra

Gabungan trigatra dan pancagatra disebutastagarta. Gatra-gatra tersebut salingkorelasi (berhubungan) daninterdependensi (mempengaruhi)

KONDISI GEOGRAFIS NEGARA

Menurut letak geografisnya, bentuk negara

dibagi menjadi :

1. Negra yang berada di lautan

2. Negara yang berada di daratan

3. Negara yang berada di lautan dandaratan

GEOGRAFIS INDONESIA

Secara geografis Indonesia berada

pada posisi silang jalan silang dunia.

Posisi silang berpengaruh terhadap

Kehidupan berbangsa dan bernegara.

UNTUNG RUGI POSISI SILANG

KEADAAN DAN KEKAYAAN ALAM

Kekayaan alam suatu negara ialah:

Keseluruhan sumber potensi alamyang terdapat di wilayah suatu

negara

KEKAYAAN ALAM

1. KEKAYAAN ALAM EFEKTIF

(Kekayaan alam yang sudah diolah)

2. KEKAYAAN ALAM POTENSIAL

(Kekayaan alam yang belum diolah)

3. Kekayaan alam yang dapat diperbaharui

4. Kekayaan alam yang tidak dapat

diperbaharui

KEKAYAAN ALAM DIBAGI MENJADI TIGA GOLONGAN

FLORA (TUMBUHAN, NABATI)

FAUNA (HEWANI, NABATI)

MINERAL

KEKAYAAN ALAM BERADA DALAM TIGA LINGKUNGAN

1. DI ATMOSFIER

2. DI PERMUKAAN BUMI

3. DI DALAM BUMI

PEMANFAATAN KEKAYAAN ALAM

1. Azas Maksimal : dapat memberikan

manfaat yang optimal untuk pembangunan

dan mencegah ketimpangan antar daerah

2. Azas Lestari : pemanfaatannya jangan

sampai merugikan generasi yang akan

datang

3. Azas Daya Saing : harus dimanfaatka

sebagai alat untuk mengurang

ketergantungan kepada negara besar

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANNAS DI BIDANG KEADAAN DAN

KEKAYAAN ALAM

1. Distribusi dan lokasi sumber kekayaanalam tidak merata

2. Sifat kekayaan alam saling bergantungdan saling mempengaruri

3. Untuk memanfaatkannya diperlukan :

- Modal yang besar

- Iptek yang tinggi

- Sumber daya manusia yang terampil

KEADAAN DAN KEMAMPUAN PENDUDUK

PENDUDUK ADALAH MANUSIA

YANG MENDIAMI WILAYAH SUATU NEGARA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANNAS DI BIDANG PENDUDUK

1. JUMLAH PENDUDUK

2. KOMPOSISI PENDUDUK

3. DISTRIBUSI PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK

“Keseluruhan manusia yang mendiamisuatu wilayah”

Jumlah penduduk berubah-ubahdisebabkan oleh :1. Natalitas (kelahiran)2. Mortalitas (kematian)3. Migrasi (perpindahan)

- Imigrasi- Emigrasi

TEORI MALTUS (1766-1834)

Penduduk akan bertambahmenurut „deret ukur‟ 1-2-4-16……

Produksi pangan akan bertambahdengan „deret hitung ‟ 1-2-3-4…..

KOMPOSISI PENDUDUK

“SUSUNAN PENDUDUK BERDASARKAN

KRITERIA TERTENTU”

MELIPUTI :

1. Jenis Kelamin

2. Usia

3. Mata Pencaharian

4. Pendidikan, dll

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN

1. LAKI-LAKI

2. PEREMPUAN

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA

1. EXPANSIVE

2. KONTRIKTIVE

3. STATIONARY

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA

1. EXPANSIVE (sebagian penduduk

berada pada usia muda)

2. CONTRICTIVE (JIKA PENDUDUK YANG BERADA PADA USIA MUDA JUMLAHNYA SEDIKIT)

3. STATIONARY (JIKA JUMLAH PENDUDUK USIA TUA DAN MUDA HAMPIR SEIMBANG)

KOMPOSISI BERDASARKAN PENDIDIKAN

1. LULUSAN SD = 50 %

2. LULUSAN SLTP = 7 %

3. LULUSAN SLTA = 5 %

4. LULUSAN PT = 0,5%

DISTRIBUSI PENDUDUK

“ DISTRIBUSI PENDUDUK , ADALAH PENYEBARAN

PENDUDUK DIDAERAH-DAERAH DI WILAYAH INDONESIA”

PRAKIRAAN DISTRIBUSI PENDUDUK DI INDONESIA

PULAU % DARI JUMLAH DUK

% DR LUAS WILAYAH

1. JAWA & MADURA

65 7

2. SUMATERA 16 25

3. SELAWESI 7 10

4. KEPULAUAN NUSRA

5,5 4

5. KALIMANTAN 4,5 28

6. KEP. MALUKU & IRIAN

2 26

DISTRIBUSI PENDUDUK

Pulau % jumlah % wilayah

Jawa & madura

Sumatera

Sulawesi

Kepulauan Nusa Tenggara

Kalimantan

Kepulauan Maluku & Irian

65

16

7

5,5

4,5

2

7

25

10

4

28

26

MENGATASI MASALAH DISTRIBUSI PENDUDUK

A. Transmigrasi

B. Growth Centres

C. Industry Centres

IDEOLOGI

“perangkat prinsip pengarahan (guidance

principles) yang dijadikan dasar, serta

memberikan arah dan tujuan untuk dicapai

didalam melangsungkan hidup dan kehidupan

suatu bangsa dan negara”

“Serangkaian nilai yang disusun secarasistematis dan merupakan kebulatan

ajaran atau doktrin”

PELAKSANAAN IDEOLOGI

1. SECARA OBJEKTIF :

Pelaksanaan dalam peraturan perundang

undangan dan segala peraturan hukum

dibwahnya serta segala penyelenggaraan

negara.

2. SECARA SUBJEKTIF :

Pelaksanaan ideologi oleh orang, perorangan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANNAS DI BIDANG IDEOLOGI

KEMAJEMUKAN MASYARAKAT

PERKEMBANGAN DUNIA

KEPEMIMPINAN : - FORMAL

- INFORMAL

PEMBANGUNAN NASIONAL

POLITIK

POLITIK › POLISTAIA :

- PILIS = NEGARA KOTA

- TAIA = URUSAN

POLITIC (kepentingan umum)

POLICY (Kebijaksanaan)

DUA KEHIDUPAN POLITIK

1. SEKTOR MASYARAKATsebagai masukan(input), yang berwujud sebagaituntutan/harapan/pernyataan keinginan masyarakat

2.SEKTOR PEMERINTAHAN

Sebagai keluaran(output), yaitu menentukankebijaksanaan umum yang bersifat keputusan politik

FUNGSI UTAMA POLITIK

MEMPERTAHANKAN POLA MENGATUR DAN

MENYELESAIKAN KETEGANGGAN ATAU KONFLKIK PENYESUAIAN PENCAPAIAN TUJUAN PENYATUAN (INTEGRASI)

HAMBATAN DAN ANCAMAN TERHADAP POLITIK

1. Rasa tidak puas

2. Keresahan

3. Ketenangan

4. Perpecahan

5. Disintegrasi

EKONOMI

EKONOMI › OIKONOMEIA :

- OIKOS = RUMAH

- NOMOS = ATURAN

OIKONOMEIA = MENGATUR RUMAH

TANGGA

EKONOMI

“KESELURUHAN KEGIATAN PEMERINTAH

DAN MASYARAKAT DIDALAM

PENGOLAHAN FAKTOR PRODUKSI SERTA

DISTRIBUSI BARANG DAN JASA, DEMI KESEJAHTERAAN RAKYAT”

JUMLAH DAN KEMAMPUAN PENDUDUK

BUMI DAN SUMBER ALAM

JUMLAH DAN KEMAMPUAN PENDUDUK

MODAL

TEKNOLOGI

HUBUNGAN LUAR NEGERI

INFERA STRUKTUR (PRASARANA)

MANAJEMEN

BUMI DAN SUMBER ALAM

… DISATU PIHAK NEGARA-NEGARA BERKEMBANG BELUM DAPAT

MEMANFAATKAN KEKAYAAN ALAM SECARA MAKSIMAL KARENA :

- KEKURANGAN MODAL

- SUMBER DAYA MANUSIA

- TEKNOLOGI RENDAH

DIPIHAK LAIN NEGARA YANG TIDAK MEMPUNYAI SUMBER

KEKAYAAN ALAM SANGAT BERGANTUNG KEPADA IMPORT BAHAN

BAKU

JUMLAH DAN KEMAMPUAN PENDUDUK

MODAL

… PADA UMUMNYA NEGARA BERKEMBANG KEKURANGAN MODAL

UNTUK PEMBANGUNAN DAN TIDAK MEMPUNYAI CUKUP

KEMAMPUAN MEMUPUK MODAL DIDALAM NEGERI,

DIS EBAB KAN

OLEH :

- PENDAPATAN YANG RENDAK

- DASAR TARIF PAJAK

- KEMAMPUAN RENDAH DALAM DALAM REINFESTASI MODAL

- PENDAPATAN EKSPORT HABIS UNTUK MEMBIAYAI IMPORT

TEKNOLOGI

HUBUNGAN LUAR NEGERI

KEBANYAKAN NEGARA DEWASA INI

MENJALANKAN EKONOMI SECARATERBUKA, SEHINGGA TIMBUL

SALING

MEMPENGARUHI EKONOMI DIDALAM DAN

LUAR NEGERI

INFRA STRUKTUR (PRASARANA)

SEGALA SESUATU YANG DIPERLUKAN UNTUK MENUNJANG PRODUKSI DAN

DISTRIBUSI BARANG DAN JASA

MANAJEMEN

TATA CARA PENGELOLAAN PERUSAHAAN

YAKNI : - PUBLIC ADMINISTRATION

(BUMN/BUMD)

- BUSINESS ADMINISTRATION

SOSIAL BUDAYA

TANNAS DIBIDANG SOSIAL BUDAYA

DIBAGI DUA SEGI :

- SEGI KEMASYARAKATAN

- SEGI KEBUDAYAAN

SEGI KEMASYARAKATAN

DALAM USAHANYA BERADAPTASI

DENGAN LINGKUNGAN MANUSIA SELALU

MENGADAKAN KERJASAMA DENGAN

SESAMANYA (BERMASYARAKAT)

EMPAT UNSUR PENTING MENENTUKAN EKSISTENSI MASYARAKAT

1. STRUKTUR SOSIAL

2. PENGAWASAN SOSIAL

3. MEDIA SOSIAL :

- KOMUNIKASI (BAHASA)

- RELASI (ALAT TRANSPORTASI)

4 STANDAR SOSIAL

SEGI KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN MERUPAKAN KESELURUHAN CARA HIDUP MASYARAKAT YANG PERWUJUDANNYA TAMPAK PADA

TINGKAH LAKU PARA ANGGOTANYA

KEBUDAYAAN TERCIPTA OLEH BANYAK FAKTOR :

1. ORGAN BIOLOGIS MANUSIA

2. LINGKUNGAN ALAM

3. LINGKUNGAN SEJARAN

4. LINGKUNGAN PSIKOLOGIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN DIBIDANG SOSIAL BUDAYA

1. TRADISI

… kebiasaan, kepercayaan, anggapan, atautingkah laku yang terlembagakan yang diwariskan dari generasi ke generasiberikutnya.

TRADISIONALISME = sikap/pandanganmenuju dan mempertahankan peninggalanmasala lalu secara berlebihan dan tidakwajar

PENDIDIKAN

… USAHA SADAR YANG DILAKUKAN ORANG DEWASA UNTUK

MENDEWASAKAN MANUSIA YANG BELUM DEWASA

AGAMA

1. AGAMA SAMAWI

2. AGAMA ARDI

- KEPEMIKMPINAN

-TUJUAN NASIONAL

- KEPRIBADIAN NASIONAL

KETAHANAN DIBIDANG HANKAM

HANKAM ADALAH UPAYA RAKYAT

SEMESTA DENGAN TNI DAN POLRI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN DIBIDANG HANKAM

1. DOKTRIN

… merupakan azas dan pedomanperwujudan sistem Hankam

2. WAWASAN NASIONAL

Berintikan persatuan, kesatuan, sertaketerpaduan antara Pemerintah TNI/Polri

DOKTRIN

AD : TRI UBAYA C,AKTI

AL : EKA SASANA JAYA

AU : SWA BUANA PAKC,A

POL: TATA TENTREM KERTA RAHARJA

ABRI : “CATUR DHARMA EKA KHARMA”

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN DIBIDANG HANKAM

3. SISTEM HANKAM

PERPADUAN ANTARA :

- SISTEM SENJATA SOSIAL

- SISTEM SENJATA TEKNOLOGI

4. KONDISI GEOGRAFIS NEGARA

SEKURANG-KURANGNYA MERUPAKAN “FAKTOR PENCEGAH” (DETERRENT FACTOR)

5. MANUSIA

MERUPAKAN FAKTOR PENENTU SEGALANYA

MANUSIA BERHUBUNGAN DENGAN

› TUHANNYA -----------------› AGAMA

› CITA-CITA ------------------› IDEOLOGI

› KEKUATAN/KEKUASAAN --› POLITIK

› KEBUTUHAN HIDUP -------› EKONOMI

› MANUSIA -------------------› SOSIAL

› RASA INDAH ----------------› KEBUDAYAAN

› LINGKUNGAN ALAM -------› IPTEK

› RASA AMAN ----------------› HANKAM

SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL

1. MANUNGGAL

2. MAWAS KE DALAM

3. BERKEWIBAWAAN

4. BERUBAH MENURUT WAKTU

5. TIDAK MEMBENARKAN SIKAP ADU KEKUASAAN DAN ADU KEKUATAN

6. PERCAYA PADA DIRI SENDIRI

7. TIDAK BERGANTUNG PADA PIHAK LAIN