jurnal manajemen konstrusi teknik sipil

14
PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG YANG MENGALAMI KETERBATASAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN METODE PERATAAN PENUH (FULL LEVELLING) DENGAN MICROSOFT EXCEL DAN OVERALLOCATED (LEVELLING) SUMBER DAYA DENGAN MICROSOFT PROJECT Ayu Puji Febryanti, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang 65144, Indonesia E-mail : [email protected] ABSTRAK Perencanaan penjadwalan yang memiliki permasalahan dengan keterbatasan sumber daya tenaga kerja perlu dianalisa dengan cermat. Proyek pembangunan gedung FISIP Tahap II, Universitas Brawijaya Malang mengalami keterlambatan pada akhir pelaksanaan proyek atau pada saat tahap finishing. Hal ini disebabkan oleh tidak dapat terpenuhinya jumlah tenaga kerja seperti yang direncanakan. Tujuan skripsi ini untuk mengetahui aktifitas - aktifitas yang mengalami keterlambatan, pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, dan melakukan pengalokasian sumber daya atau Levelling dengan Microsoft Project dan secara manual. Metode yang digunakan untuk perataan tenaga kerja terbatas dilakukan Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan Full Levelling secara manual dengan bantuan Microsoft Excel. Perhitungan dengan kedua metode tersebut menghasilkan waktu keterlambatan yang sama sehingga durasi proyek berakhir bersamaan. Pekerjaan pada tahap finishing yang mengalami keterlambatan pada pekerjaan plafon, pengecatan dan ME. Pekerjaan pengecatan termasuk dalam lintasan kritis sehingga durasi pekerjaan akan terlambat. Setelah dilakukan analisa dengan metode Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan metode Full Levelling dengan bantuan Microsoft Excel penjadwalan proyek menjadi terlambat. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada urutan pelaksanaan aktifitas. Pada metode Levelling dengan Microsoft Project dilakukan perhitungan waktu keterlambatan secara otomatis sedangkan dengan metode Full Levelling dilakukan perhitungan waktu keterlambatan secara manual dan urutan pelaksanaan aktifitas ditentukan sendiri berdasarkan perhitungan waktu tercepat. Kata kunci : manajemen konstruksi, microsoft project, penjadwalan sumber daya terbatas 1. Pendahuluan Pada setiap pelaksanaan proyek, sumber daya dalam hal ini dimaksudkan tenaga kerja adalah hal yang sangat penting dimana tanpa sumber daya tenaga kerja maka suatu proyek tidak mungkin dapat berjalan. Alokasi sumber daya dikategorikan menjadi 2 kategori, yaitu alokasi sumber daya terbatas dan alokasi sumber tak

Transcript of jurnal manajemen konstrusi teknik sipil

PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG YANG MENGALAMIKETERBATASAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN METODE PERATAANPENUH (FULL LEVELLING) DENGAN MICROSOFT EXCEL DAN

OVERALLOCATED (LEVELLING) SUMBER DAYA DENGAN MICROSOFTPROJECT

Ayu Puji Febryanti, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Jalan MT. Haryono 167, Malang 65144, IndonesiaE-mail : [email protected]

ABSTRAK

Perencanaan penjadwalan yang memiliki permasalahan dengan keterbatasan sumber daya tenaga kerjaperlu dianalisa dengan cermat. Proyek pembangunan gedung FISIP Tahap II, Universitas Brawijaya Malangmengalami keterlambatan pada akhir pelaksanaan proyek atau pada saat tahap finishing. Hal inidisebabkan oleh tidak dapat terpenuhinya jumlah tenaga kerja seperti yang direncanakan. Tujuan skripsiini untuk mengetahui aktifitas - aktifitas yang mengalami keterlambatan, pekerjaan yang berada padalintasan kritis, dan melakukan pengalokasian sumber daya atau Levelling dengan Microsoft Project dansecara manual. Metode yang digunakan untuk perataan tenaga kerja terbatas dilakukan Levelling denganbantuan Microsoft Project dan Full Levelling secara manual dengan bantuan Microsoft Excel. Perhitungandengan kedua metode tersebut menghasilkan waktu keterlambatan yang sama sehingga durasi proyekberakhir bersamaan. Pekerjaan pada tahap finishing yang mengalami keterlambatan padapekerjaan plafon, pengecatan dan ME. Pekerjaan pengecatan termasuk dalamlintasan kritis sehingga durasi pekerjaan akan terlambat. Setelah dilakukananalisa dengan metode Levelling dengan bantuan Microsoft Project dan metode FullLevelling dengan bantuan Microsoft Excel penjadwalan proyek menjadi terlambat.Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada urutan pelaksanaan aktifitas. Pada metode Levellingdengan Microsoft Project dilakukan perhitungan waktu keterlambatan secara otomatis sedangkan denganmetode Full Levelling dilakukan perhitungan waktu keterlambatan secara manual dan urutan pelaksanaanaktifitas ditentukan sendiri berdasarkan perhitungan waktu tercepat.

Kata kunci : manajemen konstruksi, microsoft project, penjadwalan sumber daya terbatas

1. Pendahuluan

Pada setiap pelaksanaanproyek, sumber daya dalam halini dimaksudkan tenaga kerjaadalah hal yang sangat pentingdimana tanpa sumber daya tenaga

kerja maka suatu proyek tidakmungkin dapat berjalan. Alokasisumber daya dikategorikanmenjadi 2 kategori, yaitualokasi sumber daya terbatasdan alokasi sumber tak

terbatas. Pada kenyataanpelaksanaan proyek,permasalahan alokasi dumberdaya bukanlah alokasi takterbatas, melainkan alokasisumber daya terbatas (PaulusNugraha et al, 1986). Olehkarena itu, adanya keterbatasandari sumber daya inilah yangmenyebabkan perencanaan sumberdaya yang langka seperti tenagakerja harus dibuat sebaikmungkin (Abrar Husein, 2009).

Pelaksanaan dilapangan,efisiensi dan efektivitas dalampenggunaan sumber daya berperanpenting dalam kesuksesan suatuproyek, terhambatnya tahapan-tahapan pelaksanaan proyek akanmempengaruhi pekerjaan proyeksecara keseluruhan, terutamapada kegiatan yang berada padajalur kritis. Penjadwalan padasuatu proyek harus dipikirkansecara matang, jika penjadwalantidak direncanakan secaramatang akan menyebabkankebutuhan akan tenaga kerjaharian memuncak. Perencanaanpenjadwalan yang memilikipermasalahan denganketerbatasan sumber daya tenagakerja harus di analisa dengancermat. Pada pelaksanaanpembangunan proyek gedungFakultas Ilmu Sosial danPolitik Tahap II, UniversitasBrawijaya Malang, pembangunanproyek mengalami keterlambatanpada akhir pelaksanaan proyekatau pada saat tahap finishing.

Hal ini disebabkan oleh tidakdapat terpenuhinya jumlahsumber daya seperti yangdirencanakan yang dalam hal iniadalah tenaga kerja. Pada awalpelaksanaan proyek, proyekdapat berjalan dengan lancartanpa adanya keterlambatan,ketersediaan tenaga kerja dapatdipenuhi namun menjelang akhirpelaksaksanaan proyek tenagakerja yang diperoleh mengalamikesulitan. Dikarenakan jumlahtenaga kerja yang seharusnyadipenuhi jauh dibawah dari yangdirencanakan maka pekerjaanproyek tersebut juga akhirnyaterlambat.

Solusi untuk mengatasipenjadwalan dengan keterbatasansumber daya ada bermacam –macam, yaitu salah satunyadengan pengurangan jumlahsumber daya dan overallocatedsumber daya. Pada solusipengurangan jumlah sumber dayahubungan antar aktifitas tetapatau dengan kata lain tidakmengalami perubahan urutan dariaktifitas, tetapi aktifitasyang sumber dayanya tidakterpenuhi akan terhambat/molorsehingga akan mempengaruhikeseluruhan jalannya proyekdengan kata lain proyek menjaditerlambat. Sedangkan padaoverallocated sumber daya hubunganantar aktifitas mengalamiperubahan, perubahan hubunganaktifitas ini bertujuan untukmemenuhi ketersediaan sumber

daya pada suatu saat. Akibatdari berubahnya hubungan antaraktifitas, lintasan kritis jugaakan mengalami perubahansehingga jalannya proyek punmenjadi terlambat. Hal ini lahyang akhirnya akan menimbulkanpermasalahan pada proyek.

Melihat latar belakangdiatas, pada kasus pembangunangedung FISIP Tahap II makaperlu adanya suatu penelitianuntuk mencari solusi sehinggakebutuhan jumlah sumber dayatetap terpenuhi dengan resikoketerlambatan sekecil mungkin.

Tujuan penulisan skripsiini adalah :

1. Untuk mengetahui aktifitasapa saja yang merupakanaktifitas kritis setelahdilakukan penjadwalandengan Ms. Project.

2. Untuk mengetahui aktivitas– aktivitas apa yangmengalami keterbatasansumber daya sehingga dapatmempengaruhi keterlambatanpenyelesaian proyek.

3. Untuk mengetahui pengaruhpenjadwalan proyek jikadilakukan leveling denganMicrosoft Project padaaktifitas – aktifitas yangmemiliki keterbatasansumber daya(overallocated).

4. Untuk mengetahui pengaruhpenjadwalan proyek jikadilakukan alokasi sumber

daya terbatas secaramanual (full Levelling).

5. Untuk mengetahui perbedaanpenjadwalan proyek yangmengalami keterbatasansumber daya antarapengurangan sumber dayadan perubahan hubunganantar aktifitas.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber dayamanusia oleh para penulisdidefinisikan secara berbeda.Edwin B. Flippo (1998)manajemen sumber daya adalahperencanaan, pengarahan danpengawasan kegiatan – kegiatanpengadaan, pengembangan,pemberiaan kompensasi,pengintegrasian, pemeliharaandan pengaturan sumber dayamanusia agar tercapai tujuanorganisasi dan masyarakat.Sedangkan Harvey dan Bowin(1996) menyetakan bahwamanajemen sumber daya manusiaadalah kegiatan yang dilakukanuntuk menarik, mengembangkan,memotivasi dan mempertahankankinerja pekerja dalam suatuorganisasi.

2.2Perhitungan Kebutuhan dan Produktivitas Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkanpada proyek dapat ditentukanmelalui koefisien yang ada padaSNI, dengan rumus berikut ini : N =

Pada cara modern,produktivitas tenaga kerjauntuk suatu pekerjaan sudahditentukan dalam bentuk tabel.Dengan cara perhitungan SNI,tenaga kerja dapat dihitungdengan koefisien – koefisientenaga kerja yang ada.Perhitungan pekerjaan yangdapat dilakukan tenaga kerjaper hari menurut SNI dapatditentukan dengan rumus berikutini : P =

Dengan rumus diatas dapatdiketahui kebutuhan danproduktivitas tenaga kerjaberdasarkan koeffisien tenagakerja.

2.3 Penjadwalan Sumber DayaTerbatas

Diperlukannya penjadwalanpada sumber daya terbatasdimaksudkan agar pelaksanaanproyek tetap dapat berlangsung,caranya dengan mengoptimalkan

penggunaan sumber daya (AbrarHusein, 2009).

Ada dua jenis batasan(constraints) yang harusdiperhatikan dalam penjadwalanproyek, karena batasan tersebutberpengaruh terhadap waktukerja dari suatu kegiatan.Batasan tersebut adalah (AbrarHusein, 2009):1. Logical constraint, batasan

yang diakibatkan olehhubungan antar aktifitasyang terjadi.

2. Resources constraint, batasanyang diakibatkan olehketidaktersediaannyasumber daya.Selain itu ada empat

aturan yang dapat diterapkanpada penjadwalan proyek dalamhubungannya dengan alokasisumber daya yang terbatas,yaitu : Aturan 1, memprioritaskan

kegiatan yang mempunyai J-node terkecil, laludilakukan penjadwalanterhadap kegiatan tersebutdengan basis kontiniu(Continuous Basis).

Aturan 2, memberikanprioritas pada kegiatankritis atau mendekatikritis dengan total floatpaling rendah, laludilakukan penjadwalanterhadap kegiatan tersebutdengan cara basis kontiniu(Continuous Basis).

Aturan 3, memberikanprioritas pada kegiatanyang mempunyai durasipaling pendek, laludilakukan penjadwalanterhadap kegiatan tersebutdengan cara basis kontiniu(Continuous Basis).

Aturan 4, setelah darisalah satu dari 3 aturandiatas terpenuhi,diberikan pioritas padakegiatan dengan prioritasrendah dengan cara basisterputus (NonContinuousBasis), kemudian dilakukaninterupsi oleh kegiatanyang lebih tinggiprioritasnya.

2.4Microsoft Project 2007

Microsoft ProjectProfessional 2007 merupakansoftware administrasi proyek yangdigunakan untuk melakukanperencanaan, pengelolaan,pengawasan, dan pelaporan datadari suatu proyek. Kemudahanpenggunaan dan keleluasaanlembar kerja serta cakupanunsur-unsur proyek menjadikansoftware ini sangat mendukungproses administrasi sebuahproyek.

Adapun hal yang dapatdilakukan dengan MicrosoftProject adalah :1. Penjadwalan Tugas – Tugas2. Strategi Mengatasi Beban

Lebih

Pembebanan lebih mengacupada istilah Overallocated, yaitupembebanan sumber daya yangmelebihi ketetapan seperti yangtelah ditentukan pada kalendersumber daya.

Pembebanan lebih ini akanmenyebabkan melesetnyapenyelesaian suatu tugas(mundur), karena memang diluarkemampuan sumber daya.Idealnya, pembebanan ini dapatdikenali sejak dini, bahkansebelum proyek berlangsung.Semakin dini indentifikasipembebanan berlebihan ini lebihbaik, sehingga permasalahanakan lebih dini dideteksi danmasalah akan lebih awalteratasi. Jadi sebaiknya,setelah penyusunan jadwal,tindakan yang bijaksana adalahmengadakan evaluasi secaracermat (Djoko Pramono,1996).

3. Metodologi penelitian

Studi ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan

design penelitian komparasiyang bertujuan untuk

membandingkan hasil analisapenjadwalan yang memilikiketerbatasan sumber dayaterhadap proyek konstruksigedung Perkuliahan FISIP TahapII Universitas Brawijaya denganmetode Levelling dengan excel(Full Levelling) dan denganMicrosoft Project(Overallocated). Pendekatanstudi yang digunakan dalammenjawab studi tersebut adalahmelalui tahapan evaluasi dankajian yang melingkupipengumpulan data, analisa data,dan penyusunan laporan. Daritahap pengumpulan datadilakukan kombinasi untukproses analisa sehinggadiperoleh output berupakesimpulan yang dapat menunjangproses penyusunan laporan.

Objek yang ditinjau padapenelitian ini adalahpembangunan gedung FakultasIlmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Brawijaya,Malang.Sedangkan subyek yangditinjau pada penelitian iniadalah keterbatasan sumber dayatenaga kerja yang tersedia.

Data yang dikumpulkan dalamstudi ini meliputi datasekunder. Data sekunder adalahdata – data pendukung yangdapat dijadikan input danrefrerensi yang digunakan dalammelakukan analisis penjadwalanyang mengalami keterbatasankebutuhan jumlah tenaga kerjapada setiap satuan pekerjaan.

Data sekunder dapat berupa datapenjadwalan dan kurva S,laporan harian pekerjaan,kontrak proyek.

Setelah data terkumpullangkah selanjutnya adalahmenganalisis penjadwalan denganketerbatasan sumber dayaditinjau dengan metode perataanpenuh (full levelling) danoverallocated (leveling) sumberdaya. Dalam analisis inimembandingkan pengaruhpengurangan jumlah tenaga kerjapada satuan pekerjaandibandingkan dengan mengubahhubungan jalannya suatuaktivitas dengan aktivitaslainnya untuk mendapatkan hasilpenjadwalan proyek yang palingbaik.

1. Overallocated (Leveling)Sumber DayaPada metode ini dilakukan

secara otomatis oleh softwareMs. Project. Microsoft Projectakan secara otomatis melakukanperataan terhadap sumber dayayang terjadi overallocateddengan mempertimbangkanberbagai faktor, salah satucontohnya : hubungan antaraktifitas.

2. Perataan Penuh (FullLevelling)Pada metode ini jumlah

sumber daya yang dipakai perhari nya mencapai kondisimaksimum yang dapat disediakanoleh penyedia. Sehingga apabilasuatu pekerjaan telah selesai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11Lantai 2 28 hari 9 orangLantai 3 28 hari 10 orang 10 10 10 10

Lantai 4 28 hari 7 orangLantai 5 28 hari 11 orang 11 11 11 11Lantai 6 28 hari 8 orangLantai 7 35 hari 1 orangTotal 77 hari 9 9 9 9 10 17 29 38 28 21 10

Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sum ber Daya W aktu (dalam minggu)

9 9 9 9

7 7 7

1

7

1 1 1 1 9 9 9 9

dikerjakan, sumber daya padapekerjaan tersebut dapatdialokasikan pada pekerjaanberikutnya, sehingga tidak adasumber daya yang mengganggur.Dengan metode ini aksetanmempercepat durasi proyek. Kebutuhan sumber daya padasetiap aktifitas yang konflikdiatur sedemikian rupa agarjumlahnya sama dengan jumlahsumber daya yang dapatdisediakan per satuan waktu.Dengan aktifitas yang beradapada aktifitas kritismendapatkan lebih banyak sumberdaya. Untuk lebih jelasnyadibawah ini :

SDi > SDa

Dimana :SDi = Sumber Daya yang dibutuhkan per satuan waktuSDa = Sumber Daya yang dapat disediakan persatuan waktuSDi = SD∑ wi = Jumlah Sumber Dayasetiap pekerjaan per satuan waktu

Maka pengurangan sumber dayapada aktifitas kritis seminimummungkin. Sebaliknya berartipenambahan sumber daya padaaktifitas kritis semaksimalmungkin.Perhitungan durasi proyek dapatdirumuskan pada 3-1, sebagaiberikut :

t’i = x ti

dimana :t’i = sebagian durasi awalsetelah ada perubahan sumberdayaSDo = jumlah sumber daya (tenagakerja) awalSD’ = jumlah sumber daya(tenaga kerja) yang berubah(ditambah/dikurangi)ti = sebagian durasi awalpekerjaan

4. Pembahasan

4.1 Membuat Lintasan KritisTabel 4-1. Lintasan Kritis

4.2 Alokasi Tenaga Kerja Menggunakan Microsoft ExcelAlokasi sumber daya tenaga

kerja diselesaikan melaluiperhitungan secara manual untukmengetahui perubahan durasiakibat tenaga kerja padaproyek. Analisa dilakukandengan bantuan Microsoft Excel.

4.3 Full Levelling

1 2 3 4 5 6 7 8 9Lantai 3 35 hari 3 orangLantai 4 21 hari 3 orangLantai 5 21 hari 3 orangLantai 6 21 hari 3 orangTotal 56 hari 3 3 3 6 9 9 6 3

W aktu (dalam minggu)Pekerjaan Plafond dan Rangka Durasi Kebutuhan Sum ber Daya3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3

W aktu (dalam m inggu)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Lantai 3 52,5 hari 2 orangLantai 4 31,5 hari 2 orangLantai 5 31,5 hari 2 orangLantai 6 31,5 hari 2 orangTotal 147 hari 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Pekerjaan Plafond dan Rangka Durasi Kebutuhan Sum ber Daya2 2 2 2 2

2 2 2 2 2

2 2

2 2 2 2 2

2 2 2

W aktu (dalam m inggu)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Lantai 2 31,5 hari 8 orangLantai 3 35 hari 8 orangLantai 4 24,5 hari 8 orangLantai 5 38,5 hari 8 orangLantai 6 28 hari 8 orangLantai 7 4,38 hari 8 orangTotal 161,88 hari 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8

Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sum ber Daya8

8 8 8 8 8

8 8 8

8 8

8 8

8 8 8

8 8 8 8

8

Full Levelling adalah suatumetode dimana jumlah sumberdaya yang dipakai per hari nyamencapai kondisi maksimum yangdapat disediakan oleh penyedia.Sehingga apabila suatupekerjaan telah selesaidikerjakan, sumber daya padapekerjaan tersebut dapatdialokasikan pada pekerjaanberikutnya, sehingga tidak adasumber daya yang mengganggur.Namun, pada kenyataan data yangdiperoleh di lapangan pada satupekerjaan saja tidak dapatterpenuhi sumber daya tenagakerjanya. Sehingga, satupekerjaan dengan pekerjaanlainnya tidak dapat dilakukansecara berbarengan, sutupekerjaan hanya dapat dilakukansetelah pekerjaan sebelumnyatelah selesai.

Berikut hasil perhitunganmetode Levelling : Pekerjaan Plafon

Sebelum Levelling Tabel 4-2. Pekerjaan Plafon

sebelum Levelling

Setelah Levelling

Tabel 4-3. Pekerjaan Plafonsetelah Levelling

Tabel 4-4. Durasi PekerjaanPlafon

Proyek Selesai Tanggal

Sebelum di full levelling

168 hari

13 desember 2013

Setelah di full levelling

237,5 hari

16 februari 2014

Pekerjaan Pengecatan Sebelum Levelling

Tabel 4-5. Pekerjaan Pengecatansebelum Levelling

Setelah LevellingTabel 4-6. Pekerjaan

Pengecatan setelah LevellingTabel 4-7. Durasi Pekerjaan

PengecatanProyek Selesai TanggalSebelum di full leveling

168 hari

13 desember 2013

Setelah di full leveling

252,38 hari

3 maret 2014

Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

Sebelum LevellingTabel 4-8. Pekerjaan

Mekanikal dan Elektrikalsebelum Levelling

1 2 3 4 5 6 7 8Lantai 3 35 hari 26 orang 26 26 26 26 26

Lantai 4 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Lantai 5 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Lantai 6 35 hari 28 orang 28 28 28 28 28

Total 56 hari 28 54 82 110 110 84 56 28

Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sum ber Daya W aktu (dalam minggu)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23Lantai 3 75,83 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 4 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 5 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Lantai 6 81,67 hari 12 orang 12 12 12 12 12

Total 320,83 hari 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Pekerjaan Pengecetan Durasi Kebutuhan Sum ber Daya W aktu (per 2 m inggu)

Setelah LevellingTabel 4-9. Pekerjaan Mekanikal

dan Elektrikal SetelahLevelling

Tabel 4-10. Durasi PekerjaanMekanikal dan Elektrikal

ProyekSelesai

Tanggal

Sebelum di full levelling

168 hari

13 desember 2013

Setelah di full levelling

404,67hari

2agustus2014

4.4 Alokasi Tenaga Kerja Menggunakan Microsoft ProjectAlokasi sumber daya tenaga

kerja di selesaikan denganmetode analisa Leveling denganbantuan software Microsoft Project.

4.5 Levelling

Metode Levelling ini merupakansalah satu cara otomatis yangditawarkan untuk perataantenaga kerja pada programMicrosoft Project. Leveliing akansecara otomatis memperhitungkanhubungan antar aktifitas

kegitan serta waktu slack padasatu pekerjaan.

Berikut hasil perhitunganmetode Levelling : Pekerjaan Plafon

Sebelum Levelling

Setelah Levelling

Pekerjaan Pengecatan Sebelum Levelling

Setelah Levelling

Pekerjaan Mekanikal

Elektrikal

Sebelum Levelling

Setelah Levelling

5. Kesimpulan dan Saran

Hasil penelitian diatasdapat disimpulkan sebagaiberikut :

1. Dengan penjadwalanproyek pada MicrosoftProject dapat diketahuilintasan – lintasankritis yang terjadi padaproyek. Lintasan kritisyang terjadi pada proyekadalah sebagai berikut :Pekerjaan Lantai 1 :pekerjaan tanah,pekerjaan beton,pekerjaan batu pasangandan partisi.Pekerjaan Lantai 2 :pekerjaan tanah,pekerjaan beton,pekerjaan batu pasangandan partisi.Pekerjaan Lantai 3 :pekerjaan tanah danpekerjaan beton.Pekerjaan Lantai 4 :pekerjaan beton.Pekerjaan Lantai 5 :pekerjaan beton.Pekerjaan Lantai 6 :pekerjaan beton,pekerjaan batu,pasangandan partisi, pekerjaankeramik, pekerjaanpengecatan.Pekerjaan Lantai 7 :pekerjaan beton,pekerjaan batu,pasangandan partisi, pekerjaanpengecatan.

2. Pada proyek pembangunangedung FISIP Tahap IIpekerjaan pada tahapfinishing mengalamiketerlambatan dalampengerjaannya. Pekerjaan– pekerjaan finishingyang mengalamiketerlambatan adalahpekerjaan plafond,pengecatan dan mekanikalelektrikal. Pekerjaan –pekerjaan tersebutmengalami keterlambatankarena tidak dapatterpenuhinya jumlahtenaga kerja padapekerjaan pengecatanyang termasuk didalamlintasan kritis dan jugapada pekerjaan plafonddan ME yang dijadwalkanpada akhir proyek.

3. Setelah dilakukananalisa dengan metodeLevelling denganMicrorosft Projectpenjadwalan pada proyekmenjadi terlambat,Dengan metode iniMicrosoft Project akansecara otomatismelakukan perhitunganketerlambatan danmelakukan perubahanurutan aktifitas untukdilaksanakan.

4. Setelah dilakukananalisa secara manualdengan metode FullLevelling, penjadwalan

pada proyek menjaditerlambat. Denganmetode ini perhitunganketerlambatan dilakukansecara manual danurutan pelaksanaanaktifitas ditentukansendiri berdasarkanperhitungan waktutercepat serta logikakemudahan dalampelaksanaan pekerjaan.

5. Perhitungan dengan keduametode tersebut dapatdilihat bahwa penggunaanmetode Full Levellingdengan bantuan MicrosoftExcel maupun metodeLevelling dengan bantuanMicrosoft Projectmenghasilkan totaldurasi dari 168 harimenjadi 404,67 hari,sehingga menghasilkanwaktu keterlambatan236,67 hari yangdisebabkan padapekerjaan ME. Perbedaankedua metode tersebutterletak pada urutanpelaksanaan aktifitas.Pada metode Levellingdengan Microsoft Projectdilakukan perhitunganwaktu keterlambatansecara otomatissedangkan dengan metodeFull Levelling dilakukanperhitungan waktuketerlambatan secaramanual dan urutan

pelaksanaan aktifitasditentukan sendiriberdasarkan perhitunganwaktu tercepat.

Adapun saran yang dapatdisampaikan :

1.Perlu adanya kajian ulangperhitungan tenaga kerjadengan analisa SNI, karenapada kenyataannya dilapangan perhitungantenaga kerja tidak samadengan analisa SNI.

2.Jumlah tenaga kerja yangdibutuhkan dilapangansebaiknya ditentukan olehpengalaman kerjakontraktor dan databaseperusahaan.

3.Perusahaan harusmerencanakan kebutuhantenaga kerja secara matangagar tidak terjadiketerbatasan tenaga kerja.

4.Perlu adanya penelitianlebih lanjut mengenaikebutuhan tenaga kerjadengan menggunakan SNIdengan yang terjadi dilapangan.

DAFTAR PUSTAKABurati, James L. Michael F.

Matthews danSatyanarayana N.Kalidindi. Juni 1991.Quality Management inConstruction Industry.Journal ofConstruction

Engineering andManagement.

Edwin B. Flippo dalan T. TaniHandoko. 1998.Manajemen Personalia danSumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE.

Emanuel, Andi Wahju Rahardjo.Hapnes Toba dan YenniM. Djajalaksana.2009. Panduan LengkapMengelola Proyek denganMicrosoft Project 2007.Edisi Pertama.Yogyakarta: GrahaIlmu.

Ervianto, Wulfram I. 2005.Manajemen ProyekKonstruksi. EdisiRevisi. Yogyakarta:Andi Offset.

Hariandja, Marihot Tua Efendi.2002. Manajemen SumberDaya Manusia. Jakarta:PT. Grasindo.

Harley dan Bowin. 1996. HumanResources Management : AnExperience Approch.Prentice Hall .

Husen, Abrar. 2009. ManajemenProyek. Yogyakarta:Andi Offset.

Kusnaedi. 2003. Ekonomi SDM.Jakarta: Erlangga.

Meredith, Jack R. dan MantelJR. 1989. ProjectManagement a ManagerialApproch. Edisi Kedua.John Wiley & Sons Inc

Nugraha, Paulus. Ishak Natandan R. Sutjipto.

2006. Manajemen ProyekKonstruksi I. Jakarta:Kartika Yudha.

Nugraha, Paulus. Ishak Natandan R. Sutjipto.2006. Manajemen Proyekdan Konstruksi 2.Jakarta: KartikaYudha.

Pramono, Djoko. 1996. MicrosoftProject 4.0. Jakarta:PT. Elex MediaKomputindo.

Santosa, Budi. 2009. ManajemenProyek: Konsep danImplementasi. EdisiPertama. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Simanjuntak, PJ. 2004. ReformasiSisten PengupahanNasional. Volume 5.Jakarta: Erlangga.

Soeharto, Imam. 1995. ManajemenProyek: dari KonseptualSampai Operasional.Jakarta: Erlangga.

Syahrir, Kartini. 1995. PasarTenaga Kerja Indonesia:Kasus Sektor Konstruksi,Jakarta: PustakaUtama Grafiti.

Unas, Saifoe El. ResourcesAllocation.http://saifoe.freeforums.org/, diakses 27Januari 2014 padapukul 13.29.

Unas, Saifoe El. ManajemenProyek.http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/, diakses

25 Juni 2014 padapukul 12.51.