Intensi"cation and diversi"cation with elite tabu search solutions for the linear ordering problem
Jurnal Kebutuhan Religiusitas Dalam Mempengaruhi Intensi Membeli Ulang Melalui Sikap Konsumen...
-
Upload
ubrawijaya -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Jurnal Kebutuhan Religiusitas Dalam Mempengaruhi Intensi Membeli Ulang Melalui Sikap Konsumen...
1
Kebutuhan Religiusitas Dalam Mempengaruhi Intensi Membeli
Ulang Melalui Sikap Konsumen Terhadap Toko Buku Immanuel
Batu
Raynanda Bimantoro ([email protected])
Drs. Amir Hasan R., M.Si., Psi
Ika Rahma S., S.Psi., M.Psi
ABSTRAK
Kebutuhan religiusitas merupakan kebutuhan yang dimiliki seseorang
untuk membangun hubungan dengan Tuhan melalui ajaran agama yang dianutnya.
Kebutuhan religiusitas dapat dipenuhi dengan mendengarkan khotbah, melakukan
ibadah dan melakukan pembelian produk religi. Toko buku Immanuel merupakan
toko buku yang menjual barang – barang dengan nuansa Kekristenan. Pembelian
ulang konsumen merupakan hal yang sangat diharapkan oleh pelaku usaha. Sikap
konsumen terhadap toko buku Immanuel merupakan variabel evaluasi yangakan
digunakan konsumen untuk mengevaluasi apakah ia akan melakukan pembelian
ulang atau tidak. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui
pengaruh kebutuhan religiusitas terhadap intensi membeli ulang dan peran sikap
konsumen terhadap toko buku Immanuel dalam memediasi kedua variabel
tersebut. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian survei.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode kuesioner. Dengan
menggunakan purposive sampling diperoleh 108 konsumen yang terpilih menjadi
jumlah sampel subyek penelitian. Analisis data menggunakan metode analisis
jalur (path analysis) untuk analisis regresi. Berdasarkan hasil analisis data
diketahui bahwa kebutuhan religiusitas berpengaruh positif terhadap intensi
membeli ulang, lalu kebutuhan religiusitas juga memiliki pengaruh terhadap sikap
konsumen terhadap toko buku Immanuel. Sikap terhadap toko buku Immanuel
juga mempengaruhi intensi membeli ulang dengan mengendalikan kebutuhan
religiusitas. Berdasarkan hasil uji Sobel diperoleh hasil sikap konsumen terhadap
toko buku Immanuel berperan signifikan dalam memediasi kebutuhan religiusitas
terhadap intensi membeli ulang.
Kata kunci : Kebutuhan religiusitas, sikap, intensi, beli ulang
2
THE INFLUENCE OF RELIGIOUS NEED TO THE INTENTION OF
REPURCHASE THROUGH CONSUMER’S ATTITUDES TOWARD
BOOK STORE IMMANUEL IN BATU
ABSTRACT
Religious need is an individual’s need to have an association with God
through their religion or faith. Religious needs can be fulfilled by listening to
sermons, worshiping and spending some money to purchase religious product.
Immanuel bookstore is a bookstore that specialize in selling books and goods
related to Christianity. Consumers of a store are usually not only expected to buy
but also repeat their purchase to guarantee the businesses. Consumer attitudes
toward Immanuel bookstore is a presumed mediator variable to the relationship
between religious need and intention to repurchase. Therefore, the purpose of this
study is to determine the influence of religious need to the intention of repurchase
and the role of consumer attitudes toward Immanuel bookstore in mediating both
variables. This research is a quantitative survey research. The collection data
method used are questionnaires. By using purposive sampling, a sample of 108
consumers is chosen to be research subjects. Data analysis used path analysis
method to the regression analysis. The data analysis identified that religious need
has a positive effect to intention of repurchasing, then the religious needs has an
influence to consumer attitudes toward Immanuel bookstore. Attitudes toward
Immanuel bookstore played a significant role in mediating the needs of religiosity
to repeat purchase intention .
Keywords : Need of religiousity, attitude, intention, repeat purchasing
PENDAHULUAN
Pembelian merupakan
perilaku yang paling diharapkan
produsen atau pelaku usaha untuk
dilakukan konsumen. Dengan
pembelian tersebut pelaku usaha
dapat mempertahankan usaha yang
dimiliki bahkan memperoleh
keuntungan dari penjualan yang
dilakukan.
Konsumen melakukan
pembelian karena konsumen
memiliki masalah dan memerlukan
produk atau jasa untuk
menyelesaikan masalah yang mereka
hadapi (Amirullah, 2002). Pelaku
usaha pasti memiliki harapan bahwa
konsumen tidak hanya membeli
produk yang mereka jual satu kali,
namun melakukan pembelian secara
3
berulang. Menurut Kotler (1995)
membeli ulang merupakan tindakan
konsumen pasca pembelian. Ketika
konsumen memiliki rasa puas dari
produk atau jasa yang dikonsumsi,
maka konsumen memiliki
kemungkinan yang lebih tinggi untuk
melakukan pembelian ulang terhadap
produk atau jasa tersebut. Hellier,
Geursen, Carr dan Rickard, (2003)
menyatakan bahwa pembelian ulang
adalah keputusan terencana yang
dimiliki seseorang untuk melakukan
pembelian kembali atas produk atau
jasa tertentu, dengan
mempertimbangkan situasi yang
terjadi dan tingkat kesukaan.
Sikap merupakan faktor
penting yang akan mempengaruhi
keputusan konsumen. Menurut
Schiffman dan Kanuk sikap adalah
sebuah ekspresi perasaan di dalam
diri seseorang yang menunjukkan
suka atau tidak suka terhadap suatu
obyek, baik berupa barang atau jasa
(Sumarwan, 2002).
Untuk mengukur perilaku
seseorang diperlukan suatu indikator
yang menjadi prediktor utama dalam
menentukan perilaku, yaitu intensi.
Menurut Schiffman dan Kanuk,
intensi adalah hal yang berkaitan
dengan kecenderungan seseorang
untuk melakukan suatu tindakan atau
berperilaku berkenaan dengan sikap
tertentu (Barata, 2007). Menurut
Ajzen (2006), intensi merupakan
suatu indikasi dari kesiapan
seseorang untuk menunjukkan
perilaku, dan hal ini merupakan
antesenden dari perilaku.
Intensi memiliki korelasi
yang tinggi dengan perilaku, oleh
karena itu dapat digunakan untuk
meramalkan perilaku. Horton
mengatakan bahwa, istilah intensi
terkait pada dua hal berbeda namun
saling berhubungan yaitu:
kecenderungan untuk membeli dan
rencana dari keputusan membeli
(Barata, 2007).
Indonesia merupakan negara
dengan masyarakat yang memiliki
banyak agama, sehingga penting
halnya bagi pelaku usaha untuk
memahami kebutuhan religiusitas
konsumen ini agar pelaku usaha
dapat menentukan strategi pemasaran
yang cocok untuk kalangan yang
menjadi target pasar mereka.
Menurut Kaye dan Raghavan
religiusitas adalah sebuah ekspresi
4
spiritual seseorang yang berkaitan
dengan sistem keyakinan, nilai,
hukum yang berlaku dan ritual
(Thontowi, 2011). Definisi lain
menurut Chatters mengatakan bahwa
religiusitas merupakan sebuah proses
untuk mencari sebuah jalan
kebenaran yang berhubungan dengan
sesuatu yang sakral (Thontowi,
2011). Secara khusus, kebutuhan
religiusitas Kristen merupakan
kebutuhan yang dimiliki seseorang
Kristiani untuk membangun
hubungan yang lebih dalam kepada
Tuhannya melalui ajaran agama
Kristen.
Kebutuhan religiusitas yang
dimiliki konsumen dapat mengenai
religiusitas dapat dimanfaatkan
pelaku usaha untuk mendorong
konsumen memakai produk atau jasa
yang ditawarkan khususnya produk
dengan nuansa religi. Sebagai toko
yang menjual produk dengan nuansa
religi Kristen, Toko Buku Immanuel
memiliki kesempatan memanfaatkan
kebutuhan religiusitas yang dimiliki
konsumen untuk meningkatkan
intensi membeli ulang yang dimiliki
konsumen, melalui sikap konsumen
terhadap toko buku Immanuel.
Berdasarkan penjelasan yang
telah disampaikan, tujuan penelitian
ini adalah sebagi berikut :
Pertama adalah untuk mengetahui
pengaruh kebutuhan religiusitas
terhadap intensi membeli ulang di
toko buku Immanuel Batu,
Kedua adalah untuk mengetahui
pengaruh kebutuhan religiusitas
terhadap sikap konsumen terhadap
toko buku Immanuel Batu
Ketiga adalah untuk mengetahui
pengaruh sikap konsumen terhadap
toko buku immanuel terhadap intensi
membeli ulang di toko buku
Immanuel dengan mengendalikan
kebutuhan religiusitas.
Keempat adalah untuk mengetahui
bahwa sikap konsumen terhadap toko
buku immanuel merupakan variabel
mediasi antara kebutuhan religiusitas
dan intensi membeli ulang di toko
buku Immanuel Batu.
Hubungan antara kebutuhan
religiusitas, sikap konsumen terhadap
toko buku Immanuel dan intensi
membeli ulang, dapat dituliskan ke
dalam hipotesis sebagai berikut :
H1 : Kebutuhan religiusitas memiliki
pengaruh terhadap intensi
membeli ulang.
5
H2 : Kebutuhan religiusitas memiliki
pengaruh terhadap sikap
konsumen terhadap toko buku
Immanuel.
H3 : Sikap konsumen terhadap toko
buku Immanuel mempengaruhi
intensi membeli ulang dengan
mengendalikan kebutuhan
religiusitas.
H4 : Sikap konsumen terhadap toko
buku Immanuel berperan
signifikan dalam memediasi
kebutuhan religiusitas terhadap
intensi membeli ulang.
METODE
Populasi dari penelitian ini adalah
konsumen toko buku Immanuel.
Alasan pemilihan konsumen toko
buku Immanuel adalah karena toko
buku Immanuel memiliki jumlah
konsumen yang terbatas karena
karakteristik yang dimiliki konsumen
toko buku Immanuel, dalam hal ini
karena konsumen toko buku
Immanuel merupakan golongan
masyarakat yang beragama Kristen.
Penelitian ini menggunakan
skala semantic differential dengan
teknik sampling purposive sampling.
Sampel penelitian ini berjumlah 108
responden yang merupakan
konsumen toko buku Immanuel yang
memiliki karakterisitik usia minimal
15 tahun dan pernah melakukan
pembelian ditoko buku Immanuel
minimal satu kali.
Sebelum melakukan
penelitian penyebaran kuesioner,
peneliti melakukan professional
judgement 1 pada kepada lima orang
karyawan toko buku Immanuel
dengan tujuan mengetahui pendapat
karyawan tentang kebutuhan
religiusitas dan sikap konsumen
terhadap toko buku Immanuel.
Professional judgement ini juga
bertujuan untuk mengetahui apakah
butir pertanyaan dan tampilan
kuesioner dapat dimengerti oleh
responden.
Setelah melakukan
professional judgement 1, peneliti
melakukan professional judgement 2
yang dilakukan kepada lima orang
responden dengan segmentasi
karyawan, mahasiswa, pelayan
gereja dan pendeta untuk mengetahui
pendapat responden dari berbagai
latar belakang profesi terhadap
kebutuhan religiusitas dan sikap
konsumen terhadap toko buku
6
Immanuel dan intensi membeli
ulang. Professional judgement ini
bertujuan untuk mengetahui apakah
butir pertanyaan dan tampilan
kuesioner dapat dimengerti oleh
responden dan memperoleh masukan
untuk perkembangan angket
penelitian selanjutnya. Hal ini
dilakukan karena minimnya referensi
mengenai religiusitas di mata agama
Kristen sehingga dilakukan cross
check dengan orang yang dipandang
lebih kompeten di bidang religi
Kristen dalam hal ini pendeta dan
pelayan gereja, sehingga nantinya
responden yang mengisi kuesioner
tidak mengalami kebingungan dan
kesalahan presepsi dalam menjawab
kuesioner tersebut.
Setelah koesioner disebar
diperoleh data mengenai
karakterisitik responden yang ada
pada tabel 1. Data tersebut meliputi
jenis kelamin responden, usia
responden, pekerjaan responden,
pengeluaran responden per bulan,
frekuensi pembelian yang dilakukan,
frekuensi kunjungan ke toko buku
Immanuel Batu.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Frekuensi %
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
47
61
43,5
56,5
Usia
15-25
26-35
36-45
46-55
56 < x
73
20
8
4
1
67,5
18,5
8,4
3,7
0,9
Pekerjaan
Karyawan
Pelajar
Mahasiswa
Wiraswasta
Lain-lain
PNS
35
34
20
9
8
2
32,4
31,5
18,5
8,3
7,4
1,9
Pengeluaran
0 – 500
500 - 1.000
1.000 – 1.500
1.500 <
50
29
15
14
46,3
26,9
13,9
13,0
Frekuensi Beli
Tiga Kali <
Dua Kali
Tiga Kali
95
8
5
88,0
7,4
4,6
Frekuensi
Kunjungan
Min. 1 bulan
Min. 3 bulan
Min. 1 tahun
Min. 6 bulan
57
29
12
10
52,8
26,9
11,1
9,3
Reliabilitas dari penelitian ini
dihitung dengan menggunakan
Cronbach Alpha. Standar minimum
nilai Cronbach Alpha yang
digunakan adalah 0,7. Nilai
Cronbach Alpha untuk kebutuhan
religiusitas adalah 0,917, untuk
Cronbach Alpha dari intensi membeli
ulang adalah 0,858, dan sikap
7
terhadap toko buku Immanuel 0,918.
Nilai Cronbach Alpha dari ketiga
konstruk tersebut lebih tinggi dari 0,7
sehingga dapat dikatakan ketiga
konstruk tersebut memiliki
reliabilitas yang cukup tinggi.
Berdasarkan hasil uji asumsi
klasik, uji normalitas menggunakan
uji Kolmogorov – Smirnov
memperoleh nilai 1,325 dan nilai
signifikansi 0,060 yang menunjukkan
data penelitian menyebar normal.
Hasil uji asumsi multikolinearitas,
nilai tolerance dan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) menunjukan
nilai tolerance 0,877 dan VIF 1,140.
Nilai tolerance berada di atas 0,10
dan VIF dibawah 10, sehingga
disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas. Pada uji asumsi
heteroskedatisitas yang dilakukan
dengan uji Glejser diperoleh nilai
signifikan untuk kebutuhan
religiusitas adalah 0,217 dan sikap
terhadap toko buku Immanuel adalah
0,675. Hal ini menunjukkan tidak
adanya heteroskedatisitas karena
nilai signifikan berada diatas 0,05.
Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif, dengan
menggunakan teknik analisis mediasi
sederhana dengan menggunakan
analisis jalur (Path Analysis) yang
dipakai untuk menganalisis pengaruh
kebutuhan religiusitas terhadap
intensi membeli ulang melalui sikap
konsumen terhadap toko buku
Immanuel.
Proses analisis data path
analysis menggunakan tiga kali
analisis regresi yang meliputi :
Gambar 1. Analisis Jalur
Analisis jalur (path analysis)
merupakan perluasan dari analisis
regresi linier berganda, yang
merupakan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan pada
teori (Ghozali, 2009). Analisis
mediasi yang digunakan di dalam
penelitian ini adalah analisis regeresi
dengan ketentuan dari Baron and
Sikap Konsumen Terhadap TB.
Immanuel
Kebutuhan Religiusitas
Intensi Membeli Ulang
(1)
(3)
)
(1)
(2)
)
(1)
8
Kenny. Dengan persamaan regresi
sebagai berikut :
(jalur 1) Y = α + β X + e1
(jalur 2) XM = α + β X + e2
(jalur 3) Y = α + β1 X + β2 XM + e3
Analisis jalur nantinya akan
digunakan untuk menguji hipotesis
HA1, HA2, HA3 dan HA4 dimana
menggunakan variabel intensi
membeli ulang sebagai variabel
dependen.
ANALISIS & HASIL
Persamaaan analisis jalur 1,
digunakan untuk mengetahui
pengaruh kebutuhan religiusitas
terhadap intensi membeli ulang.
Berdasarkan hasil perhitungan
statistik, analisis persamaan 1 (β =
0,355 dan nilai sig.0,000), hasil thitung
7,314 yang mana lebih besar dari
pada ttabel yang bernilai 1,982, hal ini
menunjukkan pengaruh kebutuhan
religiusitas terhadap intensi membeli
ulang sehingga HA1 diterima.
Analisis jalur 2 digunakan
untuk mengetahui pengaruh
kebutuhan religiusitas terhadap sikap
konsumen terhadap toko buku
Immanuel. Berdasarkan hasil
perhitungan statistik, analisis
persamaan 2 (β = 0,218 dan nilai
sig.0,000), hasil thitung 3,869 yang
mana lebih besar dari pada ttabel yang
bernilai 1,982, hal ini menunjukkan
pengaruh kebutuhan religiusitas
terhadap sikap konsumen terhadap
toko buku Immanuel sehingga dapat
disimpulkan HA2 diterima.
Analisis jalur 3 digunakan
untuk mengetahui pengaruh sikap
konsumen terhadap toko buku
Immanuel terhadap intensi membeli
ulang dengan mengendalikan
kebutuhan religiusitas. Berdasarkan
hasil perhitungan statistik, kebutuhan
religiusitas berpengaruh signifikan
terhadap intensi membeli ulang
memberikan nilai koefisien 0,351
dan thitung 5,824 yang mana lebih
besar dari pada ttabel yang bernilai
1,982 dan nilai signifikansi 0,000
kurang dari 0,05. Berdasarkan nilai
tersebut dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan religiusitas secara
signifikan berpengaruh terhadap
intensi membeli ulang. Demikian
halnya dengan sikap konsumen
terhadap toko buku Immanuel, sikap
konsumen memiliki nilai koefisien
0,623 dan thitung 10,343 yang lebih
besar dari ttabel yang bernilai 1,982.
9
Pada nilai standar koefisien beta dari
kebutuhan religiusitas, nilai standar
koefisiennya mengalami penurunan
dari 0,570 menjadi 0,351.
Berdasarkan nilai ttabel dan
thitung diperoleh bahwa thitung lebih
besar dari pada ttabel dan nilai
signifikansi kurang dari 0,05 dan
juga nilai standar koefisien dari
kebutuhan religiusitas mengalami
penurunan, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel sikap konsumen
terhadap toko buku Immanuel
berpengaruh secara signifikan
terhadap intensi membeli ulang
dengan mengendalikan kebutuhan
religiusitas sehingga dapat
disimpulkan HA3 diterima.
Untuk HA4 dilihat dari
penurunan yang nilai koefisien
standar beta dari kebutuhan
religiusitas. Penurunan nilai
koefisien standar beta dari kebutuhan
religiusitas menunjukan bahwa sikap
konsumen terhadap toko buku
Immanuel merupakan variabel
mediasi antara kebutuhan religiusitas
dengan intensi membeli ulang. Hal
ini diperkuat dengan perhitungan
Sobel test dengan menggunakan
Sobel kalkulator online dari situs
quantpsy.org, nilai Sobel test
diperoleh hasil 3,58884921 yang
mana nilai ini lebih besar dari nilai
standar 1,96. Berdasarkan hasil Sobel
test dan beda nilai penurunan nilai
standar koefisien beta kebutuhan
religiusitas, maka dapat disimpulkan
H0 ditolak dan HA4 diterima pada
tingkat signifikansi 0,05. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Sikap
konsumen terhadap toko buku
Immanuel berperan signifikan dalam
memediasi kebutuhan religiusitas
terhadap intensi membeli ulang.
10
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Path Analysis
Analisis
Jalur
Variabel Unstandarized
Beta
Standardized
Beta
thitung ttabel
Persamaan
I
Y = - 1,130
+0,355 X +
e
0,355 0,570 7,134 1,982
Persamaan
II
XM =18,525
+0,218 X +
e
0,218 0,351 3,869 1,982
Persamaan
III
Y = -12,670
+ 0,219 X +
0,623 XM +
e
Religiusitas :
0,219
Sikap thd TBI:
0,623
Religiusitas :
0,351
Sikap thd TBI:
0,623
5,824
10,343
1,982
DISKUSI
Kebutuhan religiusitas
merupakan kebutuhan yang dimiliki
manusia terhadap perilaku agama
berupa penghayatan terhadap nilai –
nilai agama yang dapat ditandai tidak
hanya melaui ketaatan dalam
menjalankan ritual ibadah tetapi juga
dengan adanya keyakinan,
pengalaman dan pengetahuan
mengenai agama yang dianutnya
(Ancok dan Suroso, 2008).
Pada penelitian terdahulu
mengenai pengaruh religiusitas
terhadap intensi membeli yang
dilakukan Alam, et. al., (2012)
berusaha menjelaskan pengaruh
religiusitas terhadap intensi memilih
Islamic home financing. Penelitian
tersebut menjelaskan bahwa
religiusitas memiliki pengaruh positif
terhadap intensi memilih Islamic
home financing.
Konsumen yang merasa
memiliki kebutuhan religiusitas akan
berusaha mencari suatu barang atau
jasa yang dapat memenuhi
kebutuhannya tersebut. Kebutuhan
religiusitas dapat mempengaruhi
intensi membeli ulang di toko buku
Immanuel Batu ini dapat dipengaruhi
oleh karena produk yang dijual di
toko buku Immanuel merupakan
produk dengan nuansa religi Kristen.
Kebutuhan religiusitas dapat
mempengaruhi sikap konsumen
terhadap toko buku Immanuel hal ini
dapat disebabkan karena kesamaan
karakteristik yang dimiliki konsumen
dan toko buku Immanuel. Kebutuhan
11
religiusitas konsumen disini adalah
kebutuhan religiusitas yang dimiliki
oleh konsumen yang beragama
Kristen, sementara toko buku
Immanuel merupakan toko buku
yang menjual produk – produk
dengan nuansa religi Kristen.
Kebutuhan religiusitas
bersama sikap konsumen terhadap
toko buku Immanuel berpengaruh
terhadap intensi membeli konsumen
di toko buku Immanuel. Apabila
konsumen memiliki kebutuhan
religiusitas yang perlu dipenuhi dan
ia memiliki sikap yang positif
terhadap toko buku Immanuel maka
intensi membeli ulang yang dimiliki
konsumen tersebut akan tinggi. Hal
ini dapat dipengaruhi karena
konsumen tersebut memiliki
pengalaman yang baik ketika
mengkonsumsi produk yang
ditawarkan toko buku Immanuel
yang pada akhirnya membuat
konsumen tersebut memiliki sikap
yang positif terhadap toko buku
Immanuel.
Temuan ini sesuai dengan
penelitian yang pernah dilakukan
Budiman (2012), menunjukan
adanya pengaruh sikap konsumen
terhadap suatu produk terhadap
intensi membeli. Penelitian yang
dilakukan Budiman ini menunjukan
adanya pengaruh sikap konsumen
terhadap intensi membeli produk tas
bajakan. Pada penelitian ini Budiman
mendapati bahwa meskipun produk
yang dijual memiliki kualitas yang
kurang baik, namun ketika konsumen
memiliki sikap positif terhadap
produk tersebut hasilnya adalah
intensi membeli produk tersebut
tetap tinggi.
Sikap terhadap toko buku
Immanuel meningkatkan pengaruh
kebutuhan religiusitas terhadap
intensi membeli ulang. Sebaliknya
apabila variabel sikap terhadap toko
buku Immanuel ini hilang, maka nilai
pengaruh kebutuhan religiusitas
terhadap intensi membeli ulang akan
turun. Meskipun konsumen memiliki
kebutuhan religiusitas yang tinggi
namun apabila ia tidak memiliki
sikap positif terhadap toko buku
Immanuel maka hal ini akan
mempengaruhi intensi membeli
ulang di toko buku Immanuel, karena
ada kemungkinan konsumen tersebut
akan melakukan pembelian di tempat
12
lain untuk memenuhi kebutuhan
religiusitas yang dimilikinya.
SIMPULAN & SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan, pertama,
kebutuhan religiusitas memiliki
pengaruh positif terhadap intensi
membeli ulang melalui sikap
konsumen terhadap took buku
Immanuel. Kedua, kebutuhan
religiusitas memiliki pengaruh
terhadap sikap konsumen terhadap
took buku Immanuel. Ketiga, Sikap
konsumen terhadap toko buku
Immanuel mempengaruhi intensi
membeli ulang di toko buku
Immanuel dengan mengendalikan
kebutuhan religiusitas. Keempat,
sikap konsumen terhadap toko buku
Immanuel berperan signifikan dalam
memediasi kebutuhan religiusitas
terhadap intensi membeli ulang.
Pihak toko buku Immanuel
harus mampu memelihara konsumen
yang ada dengan cara selalu
memberikan produk – produk yang
dapat memenuhi kebutuhan
religiusitas konsumen dan juga
memberikan service yang baik dan
memuaskan agar konsumen tidak
pergi ke kompetitor lain untuk
memenuhi kebutuhannya.
Toko buku Immanuel harus
mampu membangkitkan kesadaran
bahwa individu tersebut memiliki
kebutuhan religiusitas. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara membuat
spanduk dengan menggunakan kata –
kata, “Tanda – tanda Akhir Jaman
Sudah Nyata. Siapkan Diri Anda
Menyambut Kedatangan-Nya.”
Saran untuk penelitian
selanjutnya, pada dasarnya terdapat
tiga komponen sikap yang akan
mempengaruhi sikap konsumen
terhadap toko buku Immanuel yaitu,
afektif, kognitif dan konatif. Pada
penelitian ini, peneliti hanya melihat
variabel sikap konsumen terhadap
toko buku Immanuel secara global
dengan mengabaikan komponen
sikap. Hal ini membuat peneliti tidak
dapat mengetahui komponen sikap
manakah yang paling berpengaruh
terhadap intensi membeli ulang,
sehingga dapat menjadi masukan
untuk penelitian selanjutnya agar
mengukur komponen sikap manakah
yang paling mempengaruhi intensi
membeli ulang.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, Icek. (2006). Icek Ajzen :
Theory of Planned Behavior.
Diakses pada 20 Desember
2012. Dari
http://people.umass.edu/aizen/t
pb.html
Akrom, abdulah. (2010) Beragama
Sebagai Fitrah Manusia.
Diakses 10 Oktober 2012. Dari
http://www.ikmalonline.com/in
dex.php?option=com_content
&
view=article&id=108:beragam
a-sebagai-fitrah-
manusia&catid=48:jurnal-
hawzah2&Itemid=45
Alam, Syed Syah, et al., (2012). Is
Religiosity an Importan Factor
in Influencing the Intention to
Undertake Islamic Home
Financing in Klang Valey.
World Applied Sciences
Journal 19 (7): 1030-1041,
2012.
Amirulah. (2002). Perilaku
Konsumen. Yogyakarta : Graha
Ilmu
Anastasi, Anne. (1990). Psylogical
Testing (6th
Ed.). New York :
Macmillan
Ancok, D & Suroso, F.N. (2008).
Psikologi Islami. Yogyakarta :
Pustaka Belajar
Arikunto, Suharsimi. (2002).
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. (2004).
Metodologi Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Badan Pusat Statistik. (2010).
Penduduk Menurut Kelompok
Umur dan Agama yang Dianut.
http://sp2010.bps.go.id/index.p
hp/site/ tabel?wid=0000000000
&tid= 320&fi1=58&fi2=3
Barata, D. D. (2007). Pengaruh
Penggunaan Strategi Brand
Extension pada Intensi
Membeli Konsumen. Jurnal
Manajemen, 2, No. 1 Januari
2007.
Baron, Reuben M. & David A.
Kenny. (1986). The Moderator
– Mediator Variabel
Distinction in Social
Psychological Research:
Conceptual, Strategic, and
Statistical Consideration.
Journal of Personality and
Social Psycology. 1986, Vol.
51, No. 6, 1173 – 1182.
Budiman, Santi. (2012).Anaysis of
Consumer Attitudes to
Purchase Intentions of
Counterfeiting Bag Product in
Indonesia. International
Journal of Management,
Economics, abd Social
Sciences. 2012, Vol. 1 (1), pp.
1-12.
Dister, N.S. (1988). Psikologi
Agama. Yogyakarta : Kanisius
Essoo, Nittin & Dibb, S. (2004).
Religious Influences on
Shopping Behavior : An
Exploratory Study. Journal of
Marketing Management, 2004,
20, 629-712.
Federeca, Bunga G. & Chairy.
(2010). Pengaruh Psikologi
Konsumen Terhadap
14
Keputusan Pembelian Kembali
Smartphone Blackberry. Jurnal
Manajemen Teori dan
Terapan. Tahun 3, No. 2,
Agustus 2010.
Ghozali, Imam. (2009a).
Ekonometrika. Semarang:
Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. (2009b). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Program SPSS (Cetakan ke
IV). Semarang: Badan Penerbit
UNDIP
Hall, Cavin S., & Lindzey, G.
(1993). Teori – teori Holistik
(Organismik - Fenomenologis).
Diterjemahkan oleh
Supratiknya, A. Yogyakarta :
Kanisius
Hellier, Philip K, Geursen Gus M,
Carr Rodney A, and Rickard
John A. (2003). Customer
Repurchase Intention : A
General Structural Equation
Model, Journal Of Marketing,
Vol.37
Kamus Besar Bahasa Indoneisa Edisi
IV. (2008). Dari
http://pusatbahasa.kemdiknas.g
o.id/kbbi/
Kerlinger, F.N. (1973). Foundations
of Behavioral Research (2nd
ed). New York: New York
University
Landry, C.C. (2003). Self – efficacy,
motivation, and outcome
expectation correlates of
college. Diakses pada 24
Februari 2013. Dari :
http://etd.lsu.edu/docs/availabl
e/etd-
0409103084327/unrestricted/
chapter2.pdf
Mittal, Vikash & Kamakura, W. A.
(2001). Satisfaction,
Repurchase Intent, and
Repurchase Behavior:
Investigating the Moderating
Effect of Customer
Characteristics. Journal of
Marketing Research, XXXVIII,
February 2001, 131-142.
Muhaj, Kaidir. (2010). Pemenuan
Kebutuhan Psikologis.
Diunduh 10 Oktober 2012.
Dari
http://khaidirmuhaj.blogspot.co
m/2010/07/pemenuhan-
kebutuhan-psikologis.html
Patel, Mahesh. (2012). Influence of
Religion On Shopping
Behaviour of Consumers – An
Exploratory Study. Abhinav,
National Monthly Refereed
Journal of Research in
Commere and Management, 1,
No. 1, Issue No.5
Peter, P.J., Olson, J.C. (2002).
Consumer behavior and
marketing strategy. New York
: McGraw – Hill
Preacher, Kristopher J. & Andrew F.
Hayes. (2004). SPSS and SAS
Procedures for Estimating
Indirect Effects in Simple
Mediation Models. Behavior
Research Methods,
Instruments, & Computers
2004, 36 (4), 717-731
Rachmawati, Rina. (2011). Peranan
Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) terhadap Peningkatan
Penjualan (Sebuah Kajian
15
terhadap Bisnis Restoran).
Jurnal Kompetensi Teknik Vol.
2, No. 2, Mei 2011
Rakhmat, Jalaluddin.
(2004). Psikologi Agama
sebuah pengatar, Bandung :
Mizan
Saleh, Julianto, (2003). Hirarki
Kebutuhan Manusia Menurut
Abraham Maslow : Aplikasi
terhadap Klasifikasi Mad’u
dalam Proses Dakwah. Al-
Bayan, 7, No. 7, Januari – Juni
2003,57-74.
http://isjd.pdii.lipi.go.id
/admin/jurnal/ 77035774.pdf
Samuel, Hatane dan Foedjiawati.
(2005) Pengaruh Kepuasan
Konsumen terhadap Kesetiaan.
Merek (Studi Kasus Restoran
The Prime Steak & Ribs
Surabaya).
Santi. (2010). Religiusitas Vs
Spiritualitas. Diunduh 15
Oktober 2012. Dari
http://archaengela.wordpress.c
om/2010/11/30/religiusitas-vs-
spritualitas/
Serba serbi anak : Psikologi anak.
(2010). Klik Dokter. Diakses
15 Oktober 2012. Dari
http://www.klikdokter.com/tu
mbuhkembanganak/read/2010/
07/05/86/ psikologi-anak
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Sukandarrumidi. (2006). Metodelogi
Penelitian : Petunjuk Praktis
Untuk Peneliti
Pemula.Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Sumarwan, Ujang. (2002). Perilaku
Konsumen : Teori dan
Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor : Gahlia
Indonesia
Teo, T. & Lee C. B. (2010).
Examining the efficacy of the
Theory of Planned Behavior
(TPB) to understand pre-
service teachers’ intention to
use technology. Singapore:
Nanyang Technology
University.
Thohtonwi, Ahmad. (2011). Hakekat
Religiusitas. Diunduh 10
Oktober 2012. Dari
http://sumsel.kemenag.go.id/fil
e/dokumen/hakekatreligiusitas.
Thoules, R.H. (2000). Pengantar
Psikologi Agama. Jakarta:
Rajawali Press
Torada, Jalal. (2009). Analisis
Mediasi Sederhana
Menggunakan SPSS. Diakses
pada 4 April 2013. Dari
http://jt-stat.blogspot.com/2009
/04/analisis-mediasi-sederhana-
menggunakan.html
Yakub, Durmaz., Mucahit C., &
Reyhan O., (2011). The Impact
of Culutal Factors on the
Consumer Buying Behaviors
Examined through An
Impirical Study. International
Journal of Business and Social
Science, 02, No. 05. Special
Issue – March 2011