JKK #01: Serangan Virus

131
JKK: Edisi Komplit

Transcript of JKK #01: Serangan Virus

JKK: Edisi Komplit

JKK: Satu Lingkaran Penuh Lihat judul di atas? Sekarang JKK benar-benar satu lingkaran penuh. Tidak demikian halnya dulu. Tidak mengerti? Baca terus penjelasan berikut ini. JKK bermula ketika Kent masuk (lagi) ke Kalbe dan pada saat yang sama, Anthony menghitung hari-hari terakhirnya di Kalbe. JKK adalah produk kejar-tayang, hanya komedi murahan pada awalnya, dan tetap menjadi komedi murahan hingga akhir, tapi dengan jalan cerita yang lebih terfokus, terutama setelah memasuki masa-masa Krisis (terhitung mulai episode #24). Lalu JKK berakhir di episode #42, kira-kira seminggu sebelum Anthony keluar. Para superhero tentu saja menang, tapi ending-nya menggantung. Lentera Hijau Anthony tak jelas nasibnya. Pada mulanya terlihat bagus, sebab itu menandakan Anthony tak lagi berada di Kalbe. Tapi kemudian, hal yang sama menggelitik sang penulis untuk menghidupkan karakter Lentera Hijau Anthony. Well, superhero tak selamanya mati. Mereka selalu dibutuhkan. Karena itu muncullah miniseri Lentera Hijau. Ini adalah sequel dari JKK. Bisa dikatakan Anthony tak pernah menulis lagi sesudah itu. Banyak hal terjadi sementara inspirasi tak lagi menyertai, jadi cukup jelas kenapa Anthony tidak menghasilkan tulisan apa pun beberapa bulan terakhir ini. Lama berselang, ketika berada di Jakarta, Anthony tergerak untuk untuk menulis lagi. Ada keraguan, apakah ia bisa menulis seperti dulu lagi, karena itu ia memilih topik yang paling enteng dan akrab dengannya: JKK. Sejak itulah lahir Asal-Usul Rahasia, yang dimulai dengan cerita Suparman. Ketika Kent menyatakan bahwa sentuhan Ventura masih terasa, itu adalah peristiwa lahir kembali bagi Anthony. Setelah ketidakpastian yang dialaminya, fakta bahwa ia masih bisa menulis kembali memulihkan kepercayaan dirinya. Untuk itu Anthony berterima kasih. Akan tetapi tidak semua cerita dalam Asal-Usul Rahasia mencapai standar. Dua episode terakhir, Kilat dan Lentera Hijau, sebenarnya mengecewakan. Oleh karena itu kembali ditulis ulang. Belum pernah dirilis sebelumnya, ini merupakan kesempatan bagi pembaca untuk menikmati dua episode baru dengan judul yang sama. Dari Asal-Usul JKK, kita beralih ke 11 episode Sebelum JKK. Ini menarik, sebab pada akhirnya menjadi prequel bagi cerita JKK itu sendiri. Anthony jadi teringat dengan Winnetou yang sebenarnya ditulis secara tidak urut. Dalam skala yang lebih sederhana, tak disangka JKK juga mengalami proses yang sama. Dengan demikian JKK adalah satu lingkaran penuh. JKK adalah apa yang terjadi sewaktu Anthony berada di Kalbe tiga tahun lamanya. JKK adalah fakta, lelucon dan fiksi yang diramu menjadi satu. Beberapa hal yang hendak ditulis Anthony sejak dulu, misalnya sewaktu Chairudin disingkirkan dari jabatannya sebagai network manager, adalah fakta. Anthony pernah menulisnya dulu, dalam deskripsi apa adanya, namun tidak terselesaikan. Sekarang tulisan itu terselesaikan, bahkan dengan cara yang lebih baik. Keinginan itu akhirnya tersampaikan. Selain itu, sebagai tempat belajar dan bersenda-gurau, banyak pula hal lucu yang terjadi di Kalbe, dan kini kenangan itu dibukukan. Terakhir, dari dulu Anthony senang menulis tentang superhero DC Comics, dan kini fiksi itu diparodikan. Tentang keakuratan peristiwa, beberapa di antaranya mungkin melenceng. Tentang isi cerita, sarkasme yang ada pasti terasa pedas di mata. Sinisnya Anthony akan sangat terasa di sini, beberapa di antaranya bahkan sangat subjektif, tapi perlu diperjelas pula, bahwa selain terhadap kecurangan yang pernah terjadi, Anthony tidak

JKK: Edisi Komplit

menaruh antipati terhadap sang pelaku. Seperti kata Paman Janto, “kalo dah keluar, yang lalu biar berlalu, bagusnya berdamai dan meninggalkan kesan baik aja.” Dari segi moral cerita, Anthony hanya bisa berpesan, sebenarnya kita semua tuh superhero, sampai kita melakukan hal yang membuat kita dicap sebagai penjahat. Jadi ya... pilih sendiri jalannya. Semoga JKK bisa menjelaskan seperti apa sejarah dan suasana IT Kalbe bagi pembaca, dan semoga pula pembaca bisa memetik hikmahnya pula. Akhir kata, terlepas dari segala embel-embel, atribut, simbol, visi dan misi yang tersirat dan tersurat, JKK hanyalah sebuah cerita, jadi jangan dianggap terlalu serius. Okay?

JKK: Edisi Komplit

Daftar Isi: 1. Sebelum JKK #01-11 01 Sesi Penulisan (Mei 2006 – Juni 2006) Masa-masa Sebelum JKK ditulis dalam sudut pandang sejarah! Tidak akan terlalu banyak aksi di sini, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa konyolnya Julihe tetap terasa. Paman Janto adalah pahlawan besar di masa ini, sampai terbentuk JKK! 2. JKK #01-42 23 Sesi Penulisan (Desember 2005 – Januari 2006) JKK klasik beraksi! Simaklah sepak-terjang Suparman, Kalong, Manusia Comberan, Kilat dan Lentera Hijau dalam mengatasi kecurangan yang terjadi di Jagad Raya Kalbe. Tampil pula berbagai superhero dan penjahat super, ini adalah bagian yang tidak mungkin anda lewatkan! 3. Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #0-6 102 Sesi Penulisan (Februari 2006) Julihe kembali, kali ini bahkan lebih ganas dari sebelumnya! Sementara itu, pahlawan kita, Lentera Hijau, juga lahir kembali. Di tengah-tengah kemelut ini, JKK generasi dua harus menghadapi ancaman para penjahat super pula. Turut menampilkan aksi Kelompok Lentera Hijau, ini adalah lanjutan bagi saga JKK yang monumental! 4. Asal-Usul Rahasia #1-5 116 Sesi Penulisan (Mei 2006) Suparman, Kalong, Manusia Comberan, Kilat dan Lentera Hijau. Siapa yang tidak kenal para superhero pendiri JKK ini? Tapi tahukah anda bagaimana mereka mendapatkan kekuatan supernya? Dibeberkan untuk pertama kalinya, semua ini hanya bisa ditemukan jawabannya dalam bagian ini! 5. Daftar Pemeran 127 Sesi Penulisan (Januari 2006; Juni 2006) Siapa menjadi siapa? Bagian ini akan menjelaskan dengan rinci!

JKK: Edisi Komplit

Sebelum JKK

01. Jagad Raya Kalbe “Dunia tidak akan pernah sama lagi, bagi mereka yang menikah muda karena 'kebobolan'. Dunia tidak akan pernah sama lagi... ketika para istri ditinggal mati suaminya, apalagi sekarang banyak truk yang di belakang baknya bertulisan, “kutunggu jandamu,” “janda kembang” dan “pemburu janda.” Dan dunia takkan pernah sama pula, sebelum dan sesudah JKK.” Oleh: Anthony Ventura ~ Penyair Gagal Holla, baca kata pengantar sebelumnya? Kalo belum, baca, dong! Udah ditulis susah-payah juga. Hehehe, gak, ding. Becanda. Yang perlu diingatin lagi tuh, sebelum cerita ini ditulis, udah ada kisah tentang JKK. Jadi ini adalah prequel-nya. Kayak Star Wars, gitu, lho.

Well, dalam edisi-edisi terdahulu, jika Jagad Raya Kalbe diletakkan di bawah mikroskop dan ditengok bena’-bena’ (buset dah, kental banget Melayunya!), akan terlihat JKK di sini, di sana dan di mana-mana, persis seperti panu yang musti dibersihkan dengan Kalpanax.

Sukar membayangkan apa jadinya Jagad Raya Kalbe tanpa JKK, sama susahnya seperti meminta seseorang yang sudah biasa buang air besar di toilet yang ada kloset duduknya dan lengkap dengan semprotan air pembersih pantat, untuk memusatkan konsentrasi untuk berak di kakus yang terletak di tepi sungai, dimana ikan-ikan pemakan tahi sudah menanti di bawah sana. Singkat kata, sulit sekali. Tapi bukannya tidak mungkin, sebab sebelumnya memang pernah ada Jagad Raya Kalbe tanpa JKK. Nah, paragraf berikut ini akan menceritakannya. Baca terus, jangan putus asa. Berbahagialah mereka yang tetap membaca, sebab mereka akan mengerti masa lalu. Bercermin pada masa lalu, kita membangun masa depan. Berdoa sambil bekerja. Empat sehat lima sempurna. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat. Surga di bawah telapak kaki ibu. Kerajaan Allah sudah dekat, tapi api neraka hampir padam karena BBM naik lagi. Amin. Mari kita mulai. Perlu ditegaskan supaya tidak salah tafsir bahwa JKK adalah hal baru, baru seumur bulu kaki sepanjang tiga cm. Jauh sebelum itu, Julihe sudah ada. Banyak pelaku dalam JKK, baik superhero maupun penjahat super, sudah ada sejak dulu. Bedanya cuma mereka belum terpanggil untuk berbuat baik maupun jahat. Jagad Raya Kalbe masih muda waktu itu. Kejahatan baru menabur benih sehingga badainya belum dituai, sedangkan superhero zaman dulu, meski keras, tetapi masih rada kolot dan kuno kepahlawanannya. Di kala itu hanya ada Kalong dan Kuntul (awas, jangan salah baca. Bukan kontol, lho!). Kemudian ada lagi Kilat, yang kadang bisa muncul di Cikarang, di lain waktu timbul di Cemput. Selanjutnya ada tiga Lentera Hijau, yakni Chairudin, Rusly Wijaya dan Dedy, trus ada pula Kumbang Biru. Yang terakhir, yang sebentar lagi memasuki zona degradasi, adalah Manusia Burung. Jika ada yang paling top di masa itu, maka hanya satu nama yang senantiasa diagung-agungkan. Pokoknya begitu ini nama diucapkan, yang nyebut musti ngeludah untuk menghindari sial tujuh turunan, lengkap dengan kutukan pangkat staff tapi gaji manager. Nama superhero ini, tidak bisa tidak, adalah Paman Janto. Ia berangasan, gak bisa apa-apa, kerjanya cuma chatting dan dengerin lagu ABBA, terutama lagu

JKK: Edisi Komplit 1

Sebelum JKK

Andante, Andante. Julihe, yang waktu itu sudah jahat namun belum tajam tajinya karena masih cetek pangkatnya, sudah sejak lama hendak menyingkirkannya, tapi gak berani secara frontal, soalnya Paman Janto terkenal paling suka bersitegang. Mulutnya itu, lho. Bener-bener Garbage In, Garbage Out. Ampun dah, kalo berdebat ama dia. Julihe pernah kena sekali. Waktu itu ia ribut dengan Paman Janto di ruangannya sampe saling gebrak meja. Jadi Julihe sempat diancam, kalo berani macem-macem, periuk nasinya bakal dibalikin ama Paman Janto. Trus kalo berani berdebat lagi, yang kalah musti pindah agama. Serem banget, 'kan? Akhirnya, untuk mengucilkan Paman Janto, Julihe sengaja memindahkannya dari support Cemput ke ERP Cikarang, tujuannya supaya ia merasa gak bisa apa-apa dan minder, trus mengundurkan diri. Tapi Paman Janto anteng-anteng aja, malahan bagus, makan gaji buta. Jadi Paman Janto sama sekali tidak tersentuh. Gak sanggup ama Paman Janto, Julihe beralih ke superhero lainnya. Pokoknya yang namanya superhero tuh musti dibikin susah, soalnya pasti gak bisa diajak kompromi kalo Julihe mau berbuat culas. Rusli Kilat, karena dianggap masih junior dan bisa dipermainkan seenaknya, sengaja dipindahin dari Cemput-Cikarang-Cemput. Sama sekali gak disangka oleh Julihe kalo pendirian Rusli tuh persis seperti keledai. Biar dilecut sampai mati juga gak bakal beranjak kalo dia emang gak mau. Makanya, pas Julihe ke Cemput dan ngelihat Rusli tidur dengan pose legendarisnya (mulut kebuka sementara sebelah tangannya pegang mouse), dia kaget sekali. Hal ini pun lantas dipermasalahkan. Julihe ngeluarin SP sampai level tiga, tapi ama Kilat berhasil dihindari semua. Kecepatannya dalam hal berkelit sungguh luar biasa. Sejak SP3 tidak mempan, Julihe pun kapok berurusan lagi dengan Kilat. Terserah deh tuh anak mau ngantor di mana... Sementara Paman Janto dan Kilat masuk daftar Awas-Loe-Orang!-Satu-Hari-Nanti-Pasti-Gua-Singkirin!, Julihe mencari mangsa lain yang bisa didepak. Ia pun beralih ke Manusia Burung. Siasat macam apa pula yang akan digelar untuk mencelakai Manusia Burung? Kita nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 2

Sebelum JKK

02. Menyingkirkan Manusia Burung Yang berada di bawah topeng burung pada saat itu adalah Yayan. Dia ini kerjanya benar, dalam arti benar-benar bagus, bukannya benar-benar ngaco. Nah, kalo udah gini 'kan jelas bertentangan dengan prinsip kerja Julihe. Maunya tuh yang kerjanya amburadul, tapi suka ngelapor yang nggak-nggak. Kayak gitu yang dicari. Akibatnya Manusia Burung tuh bisa diumpamakan sebagai bisul di dalam lubang dubur. Mengganggu banget, abis itu kalo digaruk, takutnya lecet dan bernanah entar. Nyebelin, kan? Tapi syukurlah Manusia Burung tuh nasibnya seperti perjaka di sarang homoseks, artinya dia gampang disodomi (baca: diperdaya). Setelah sekian lama mengamati, Julihe jadi tahu kelemahannya. Manusia Burung terkenal legendaris dalam bercinta. Pejantan tangguh atau bukan, itu urusan kedua. Namun yang paling termashyur adalah cintanya kepada sang istri. Setiap kali reinkarnasi, cintanya selalu terbukti. Di Jagad Raya Kalbe, kenyataannya pun tidak jauh berbeda. Demi sang istri, dia rela pulang tepat waktu. Logikanya tuh, ngapain lembur kalo gak dibayar?

Namun ini menjadi masalah ketika dia meninggalkan Chairudin di tengah-tengah meeting karena jam sudah menunjukkan pukul empat. Chairudin, pewaris pertama cincin Lentera Hijau, sangat tinggi pangkatnya, demikian juga dengan egonya. Diam-diam dia merasa kesal, sebab kalo begini caranya, berarti Manusia Burung tidak bisa diajak kerja sama.

Setelah tahu kasus ini, Julihe langsung membeli satu liter minyak tanah dan mulai menyalakan kompor untuk memanasi suasana. Abis dikomporin, Chairudin jadi gerah, malah menyangka kalo Julihe sudah memberi signal untuk menyingkirkan Manusia Burung. Setelah ditelaah bahwa secara hirarki dan struktural mereka sudah saling sepaham (padahal sebenarnya saling pinjam tangan -- hal lumrah di dunia kang ouw), maka Chairudin pun mendepak Manusia Burung ke Pulo Gadung. Manusia Burung tak sanggup melawan Lentera Hijau yang sudah gelap mata, penuh kuasa dan besar pula badannya. Ia kalah, terbuang dan terlunta-lunta di KGID. Kemampuannya sebagai superhero lenyap sudah, dihancurkan oleh Lentera Hijau. Manusia Burung hilang dari peredaran Jagad Raya Kalbe dan baru muncul lagi ketika Ocha hadir sebagai titisan terbaru. Btw, kisah sedih masih berlanjut. Kita tinggalkan dulu Yayan untuk sementara dan mari beralih ke Chairudin. Setelah dosa pertamanya dalam menghancurkan karir sesama superhero, Chairudin jadi ketagihan. Persis seperti orang yang baru pertama kali nyobain seks atau narkoba. Abis sekali, maunya nambah dua kali. Akibatnya jadi lupa diri. Chairudin gak ingat lagi, siapa yang mendampinginya sewaktu mobilnya diinjak-injak ama orang sekampung. Akhirnya ia pun berseteru dengan Rusly Wijaya, rekannya sesama Lentera Hijau, tapi beda sumpah dan asal-usul cincin. Dengan cincinnya, ia mengirimkan SP1 untuk Rusly Wijaya sebagai kejutan musim panas. Selain Rusly, Kumbang Biru pun mendapatkan hadiah serupa. Dengan mengeluarkan kebijakan yang sama sekali tidak bijak itu, Chairudin menggali kuburannya sendiri dengan menciptakan kesenjangan dengan orang-orang terdekatnya. Selagi semua ini terjadi, ia malah bersekutu dengan Dedy, Lentera Hijau paling junior yang sering 'menghormatinya' dengan panggilan 'Udin Petot'. Oh, well, hari-hari Chairudin sudah bisa diitung sekarang. Gakkan lama lagi. Sementara itu, Julihe kembali memancing di air keruh. Ia mulai teriak-teriak lagi, ngoceh kalo penghuni Cemput pada dekil dan tidak rapi. Ia pun menggelar periksa kuku, eh, periksa buku di lemari. Yang aneh tuh buku-buku yang udah tersusun rapi lantas diberantakin lagi ama Julihe di depan Kumbang Biru, trus dia

JKK: Edisi Komplit 3

Sebelum JKK

bilang Kumbang Biru gak rapi. Well, cara yang efektif untuk memperkuat tuduhan dan efisien untuk menimbulkan senyum simpul, sebab setiap orang yang melihat pasti akan berpendapat bahwa Julihe ini rada sableng, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Abis dari Kumbang Biru, Julihe beralih ke Lentera Hijau Rusly. Ia mencak-mencak, beranggapan bahwa kabel data kusut di mana-mana. Entah kesal atau gemas, Rusly pun membanting dus yang dibawanya. Julihe tentu saja kaget. Secara refleks, sebelah tangannya langsung memegang pipi. Kemayu banget, persis seperti yang ada di perempatan Coca-Cola, yang kalo gak dikasi duit receh tuh suaranya jadi rada nge-bass. Tahu, 'kan? Tapi reaksi itu cuma berlangsung sekejap. Secepat hembusan kentut, sedetik kemudian tampangnya normal lagi. Julihe adu macho dengan Rusly, tapi karena gak punya kumis, jadinya kalah gertak. Malu sendiri, akhirnya Julihe pake jurus lain. Dia pun berseru, "saya proses kamu!" Lentera Hijau sama sekali tidak gentar. Cincinnya berkilau, makin lama makin terang. Kumisnya berkedut, mengikuti ketukan irama dangdut lagu 'Si Putri Ular Kadut'. Mereka saling menatap dengan tajam. Samar-samar terdengar theme song film Jaws. Akhirnya Julihe membuang muka, berkeringat dingin dan kalah mental. Julihe pun berlalu. Lentera Hijau menang telak. Tapi ini belum akhir dari cerita. Ketika semua ini terjadi, nun jauh di depan gerbang, masuk lagi dua orang ke Jagad Raya Kalbe. Satu adalah Jappari, penyihir terkenal yang mantranya selalu merupakan deretan huruf terbalik dari kata sesungguhnya, dan yang lain adalah seorang pemuda dengan cincin hijau...

JKK: Edisi Komplit 4

Sebelum JKK

03. Lentera Kuning Pemuda itu bernama Anthony. Ia memiliki cincin hijau, tapi tak tahu apa gunanya. Anthony hanya membawa cincin tersebut sebagai souvenir, tak sadar bahwa di lingkungan barunya, cincin itu akan mengubah hidupnya. Tidak, cincin itu tidak akan mengubahnya menjadi tambah gemuk atau menghilangkan jerawat di wajahnya. Kebetulan atau bukan, sudah ditakdirkan bahwa setiap pemegang cincin selalu berprofesi di bidang network, dan Anthony pun digembleng oleh Dedy, baik di bidang network maupun sebagai Lentera Hijau. Berbeda nasib dengan Anthony, Jappari dikelompokkan bersama Ronald Gultom, yang saat itu masih belum terlalu sesat, dan Tamiri, yang masih merahasiakan jati dirinya sebagai Pemburu Manusia. Boss mereka adalah OTK, yang kala itu belum jadi Mr. OTK, belum lulus S1 dan belum operasi ambeien karena belum kena, tapi udah gila hormat. Ama Jappari, beliau berpesan, “kamu harus panggil saya dengan sebutan Bapak kalo sedang berada di depan orang banyak, trus jangan nyetel lagu metal dan tiba-tiba pindah ke irama dangdut, jangan pula ketok-ketok tutup gelas dengan sumpit dan jangan sekali-kali main sulap kartu di kantor.” Well, gak satu pun dari larangan itu yang dipatuhi oleh Jappari. Kembali ke Chairudin, ia mengira posisinya sangat kokoh karena badannya besar. Ia lupa kalo pandangannya tuh crazy eyes, alias yang satu mandang satu ke utara sedangkan yang lain entah tengok ke mana. Lagipula hanya bambu yang bisa bertahan terhadap terpaan badai, sedangkan pohon besar tak berdaya ketika digerogoti oleh benalu. Dan ironi yang tidak terelakkan ini terjadi! Setelah peristiwa SP1, Chairudin tak lagi memperoleh dukungan dari Rusly. Ini fatal, sebab ketika ia absen dari Jagad Raya Kalbe (sakit, boo! Lentera Hijau 'kan juga manusia), Dedy langsung mengkudeta posisinya atas petunjuk Julihe. Peristiwa legendaris dimana Jedi muda Anakin Skywalker berubah menjadi seorang Sith kembali terulang. Cincin Dedy menjadi kuning dan korup, melambangkan dirinya sebagai penguasa atas sektor yang dicurinya. Pasca kejadian, Chairudin yang termangu pun menyadari bahwa ia telah berbuat salah. Ia bener-bener khilaf karena gak dengerin nasehat bang Napi (“Kejahatan terjadi karena ada kesempatan!”). Tapi sesal kemudian tiada berguna. Penyesalan takkan mengembalikan apa yang pernah dimilikinya. Ia hanya bisa memandangi ruang server baru, satu bagian dari sektor yang telah dibangunnya dengan susah-payah. Sambil menghela napas panjang dan menghembuskan napas terakhir, ia berkata, “saya mungkin hanya tinggal tiga bulan lagi di sini.” Prediksi yang tidak pernah menjadi kenyataan, tentunya. Chairudin masih bercokol di Jagad Raya Kalbe hingga ia mendapatkan sektor Kanada untuk dikawal. Yang pergi duluan justru Lentera Hijau Rusly. Setelah dibatasi haknya sedemikian rupa dan hanya bisa berpangku tangan saat Lentera Kuning mengambil-alih kekuasaan, Lentera Hijau Rusly memutuskan untuk mengundurkan diri. Tak ada gunanya ia tetap menetap di situ sementara ia tak bisa melakukan apa-apa (Rusly hanya bisa show config dan ping, doang!). Bayangin aja, bahkan Pulolentut putus ISDN-nya (lantaran beda clocking) pun ia diwajibkan melapor ke Datacomm dan tidak diperbolehkan untuk config sendiri. Merasa tak dipercaya, Lentera Hijau Rusly pun langsung hijrah begitu mendapat tawaran untuk menjaga sektor Novartis. Setelah Rusly pergi, masa jaya Lentera Hijau sepertinya berakhir. Lentera Hijau Chairudin kian tak peduli, sedangkan Lentera Kuning semakin menjadi-jadi. Dan Anthony? Well, dia bahkan masih jauh dari sosok seorang Lentera Hijau. Dia

JKK: Edisi Komplit 5

Sebelum JKK

hanya seorang bocah dengan cincin hijau. Tapi kepergian Rusly memberinya tanggung jawab, bahwa siap atau tidak siap, dia harus menggantikan dirinya sebagai Lentera Hijau di sektor Cemput. Dan untuk menggantikan orang sehebat Rusly, well, itu takkan mudah...

JKK: Edisi Komplit 6

Sebelum JKK

04. Kalong Dan Kuntul Lentera Hijau Rusly bukan satu-satunya orang yang meninggalkan Jagad Raya Kalbe. Bersamaan dengannya, turut pergi pula Kuntul. Pernah muncul pertanyaan siapa sebenarnya Kuntul? Nama ini pernah muncul di empat episode sebelumnya, 'kan? Well, bicara tentang Kuntul, mau tak mau harus disebut-sebut pula nama Kalong. Mereka ini pasangan sejoli, tapi bukan gay, lho. Maksudnya tuh, dimana ada Kalong, di situ pasti ada Kuntul. Karena keberadaan satu sama lain yang sama sekali tak terpisahkan, mereka sering disebut Dinamit Dua. Bila Kalong dijuluki Pria Malam, maka Kuntul adalah Bocah Birahi. Nama aslinya adalah Irhantoro. Tampangnya mirip Indo alias India Dodol, makanya banyak cewek yang tergila-gila, soalnya banyak bulunya di mana-mana. Nah, asal mulanya tuh Irhantoro adalah tunakarya di lingkungan Lotus Domino, trus ama Jozef diadopsi dan jadi anak didiknya. Ketika Julihe mulai bertingkah dan Kalong kewalahan dalam menghadapinya seorang diri, maka Kuntul ditahbiskan sebagai superhero juga. Sejak itu, mereka selalu berpasangan. Panggilan akrabnya adalah Kalong dan Kuntul. Kerja sama mereka sangat bagus pada awalnya. Kuntul bisa menangani Lotus Domino sehingga Kalong bisa berkonsentrasi untuk merokok di koperasi Cikarang. Akan tetapi lama-kelamaan Kuntul merasa tidak berkembang dan selalu berada di bawah bayang-bayang Kalong. Apalagi di kala itu Julihe kian menguat dan Kalong sendiri bermasalah dengan Lentera Hijau Chairudin. Masalah mereka tuh bisa diumpamakan sebagai naga dan harimau (padahalnya satunya shio monyet dan yang lainnya lebih mirip babi) tak bisa berada di satu semesta. Mereka juga saling iri soal berat badan karena Kalong kekurangan berat badan sedangkan Lentera Hijau Chairudin kelebihan berat badan. Pendek kata, dua-duanya gak fit, gak cocok, bisa saling gigit, tidak jinak satu sama lain dan harus dipisahkan sebelum bunuh-bunuhan. Jadi Kalong nangkring di Cikarang sementara Lentera Hijau berdomisili di Cemput. Beda dengan para jago kelas atas, Lentera Hijau Rusly dan Kuntul justru berkawan. Karena itu mereka pun cabut sama-sama dari Jagad Raya Kalbe. Rusly beralasan kalo ia mendingan jualan bubur kacang, sedangkan Irhantoro berkilah kalo ia mau dagang minyak jelanta aja. Lepas dari Jagad Raya Kalbe, siapa sangka kalo keduanya malah mendirikan JGK? Namun JGK adalah dunia yang berbeda, yang sama sekali tidak diketahui, yang akhirnya baru ditemukan oleh Rusli Kilat bertahun-tahun kemudian ketika ia berlari menembus dimensi. Untuk saat ini, mereka hanya dikenang sebagai dua superhero pertama yang kebetulan meninggalkan Jagad Raya Kalbe pada saat bersamaan. Setelah ini, Kuntul berganti identitas menjadi Sayap Malam, pertanda bahwa ia tidak lagi berada di bawah Kalong. Kembali ke Cemput, Anthony terpaksa menggantikan posisi Lentera Hijau Rusly, tapi ia jelas gak becus. Bisanya cuma ping 10.161.77.1 (router Pulolentut) dan kalo timed out, bengong dah dia. Akibatnya Yayan ditarik kembali dan dengan perasaan gak rela, kekuatannya dipulihkan lagi oleh Chairudin. Tapi Manusia Burung bersikap cerdik kali ini. Sadar kalo nasibnya bisa direkrut dan disingkirkan seenaknya, ia memilih opsi yang lebih aman. Tak berapa lama di Cemput, Manusia Burung pindah ke Bintang Toedjoe, dimensi yang jauh dari kuasa jahat Julihe dan di luar sektor Lentera Hijau Chairudin. Sekali lagi Jagad Raya Kalbe kehilangan satu pahlawan terbaiknya. Tak berapa lama setelah Yayan, Joni Fat menyusul pergi pula. Ketika itu Joni memang bukan superhero, tapi tetap saja dia merupakan salah satu orang paling jenius yang pernah menginjakkan kaki di Jagad Raya Kalbe. Konon IPK-nya tuh 4,1 dan dia

JKK: Edisi Komplit 7

Sebelum JKK

bukan lagi lulus dengan predikat cum laude, tapi sekalian juga cumshot, cum twice dan cumming all over my face. Dan sebelum dia memperoleh kekuatan supernya, ia telah memiliki jati diri seorang superhero. Di Jagad Raya Kalbe, hanya dia satu-satunya manusia biasa yang berani membantah Shiva Betina, ahli bela diri, belasungkawa dan bela-han dada nomor satu yang terkenal sangat kejam dalam menggerayangi tubuh korbannya. Jadi kala itu Joni hendak cuti karena ingin mengunjungi pacarnya, tapi gak dikasi izin karena sesuatu dan lain hal. Dan Joni menampik, bukan karena ia tidak bertanggung jawab, tapi karena ia tahu apa yang menjadi haknya. Ia tidak perlu izin tersebut. Pergilah ia ke Surabaya dan menjadi satu-satunya orang biasa yang namanya tercantum dalam daftar Awas-Loe-Orang!-Satu-Hari-Nanti-Pasti-Gua-Singkirin! Namun Joni tidak bisa disingkirkan. Ia justru menyingkir sendiri. Dalam perantauannya, ia percaya pada ajaran Dalai Lama. Abis itu, pas Aceh dilanda tsunami, Joni langsung berangkat ke sana. Tak lupa pula ia mengucap doa dengan suaranya yang nge-bass. Di kala itulah ia mendapatkan kekuatan super dan menjadi Kilat. Ia berjasa di sana, pra dan pasca tsunami. Kemudian disadari olehnya kalo kekuatan supernya tuh permanen. Akhirnya ia turut bergabung pula dalam JGK. Well, itu adalah cerita masa depan. Pada saat ini, semua itu belum terjadi. Yang terjadi setelah Joni pergi adalah event istimewa dimana semua berkumpul untuk mendengarkan petunjuk dari Tuan Ajaib dan Bapak Tinggi. Disebutkan sebelumnya bahwa semua berkumpul, tetapi sejujurnya tidak semua ingin berkumpul. Rusli Kilat, yang terkenal tidak pernah menghadiri pertemuan apa pun, sama sekali tidak ikut kali ini. Tapi siapa yang tahu sebenarnya dia hadir atau tidak? Dia adalah Kilat, bisa datang dan pergi secepat kilat. Orang mungkin tidak menyadari kehadirannya. Superhero lain yang tidak hadir adalah Kumbang Biru dan Jappari. Mereka punya alasan sendiri, tentunya. Sedangkan penjahat kecil bernama Budi pura-pura sakit supaya tidak perlu hadir. Kalo Anthony yang baru bergabung dengan Jagad Raya Kalbe tentu saja tidak punya pilihan lain kecuali ikut serta. Tapi event itu tidak terlalu buruk, sebenarnya, terutama bagi Lentera Hijau pemula yang masih hijau dan tidak tahu banyak. Tidak setiap hari orang bisa melihat langsung Tuan Ajaib dan Bapak Tinggi yang tergolong dalam Dewa Baru. Belum lagi kesempatan langka dimana Kalong, Lentera Hijau Chairudin, Julihe, Shiva Betina dan OTK (yang masih juga belum lulus S1) bahu-membahu membentuk iring-iringan naga untuk menyambut kedatangan Tuan Ajaib. Jarang banget 'kan superhero dan penjahat bersatu? Tapi ini demi langgengnya kenaikan gaji dan jabatan, boo. Karena kepentingannya sama, boleh dong, superhero dan penjahat bersatu? 'Kan dalam identitas sipil tuh mereka sama-sama cari makan. Jadi terpaksa deh main topeng monyet sejenak. Namun dari semua superhero yang hadir, yang paling mengesankan tentu saja Paman Janto. Saat itu ia baru saja disingkirkan Julihe ke KGID guna mengisi pos yang ditinggalkan oleh Yayan. Tapi tidak, ia tidak datang dengan tampang sengsara. Paman Janto justru begitu glamour, ditemani para gadis KGID sewaktu datang ke pertemuan. Dia punya gaya, eh? Bener-bener superhero yang berkelas dan legendaris. Dan setelah event tersebut, datang lagi seorang superhero yang kelak akan menjadi salah satu pendiri JKK. Dia bahkan menjadi orang yang mencetuskan nama Just Kidding, Kalbe. Nama superhero itu, tak lain tak bukan, adalah Manusia Comberan...

JKK: Edisi Komplit 8

Sebelum JKK

05. Dari Nol Sampai Menjadi Pahlawan Tidak mudah untuk menjadi Lentera Hijau, terutama jika harus membawa serta beban mental bahwa pendahulunya adalah Lentera Hijau sesakti Rusly. Adalah sesuatu kehormatan karena bisa berkenalan langsung dengannya, tapi untuk menggantikannya? Well, itu adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Anthony sungguh kelabakan pada masa-masa awalnya sebagai Lentera Hijau. Seperti pelir yang belum disunat sehingga tidak terlihat mengancam dan malah tampak melempem, ia punya cincin, tapi tak tahu bagaimana seharusnya menggunakan kekuatan yang dimilikinya. Lentera Hijau Rusly pada awalnya juga bersikap tertutup pada juniornya, namun ini bisa dimengerti. Kebanyakan orang tidak senang bertemu dengan penggantinya (apalagi penggantinya ternyata gak tau apa-apa), tapi kemudian, di saat-saat terakhir, mereka berteman akrab. Lentera Hijau lainnya, Chairudin, tidak jauh lebih baik. Ia banyak memberi perintah dan kadang disertai pula dengan ucapan, "saya jitak kamu." Ketika ia mendemonstrasikan Linux Suse yang menjadi ilmu andalannya, terasa banget begonya Anthony tuh kian menjadi-jadi. Suse tuh bikin mual, gak cocok untuk setiap orang, terutama yang senang mengkhayal. Mana squid di proxy server sering mati lagi karena log-nya kepenuhan. Dari sinilah muncul id Yahoo: susesucks yang bila dibaca tuh bunyinya: "suse sucks!" Tapi perlu digarisbawahi pula bahwa bila ada banyak hal dari Chairudin yang tidak dimengerti oleh Anthony, itu adalah sepenuhnya salah Anthony sendiri. Siapa suruh gak tekun dan gak memperhatikan saat diajarin? Well, sebagai pembelaan diri, setiap orang punya kelemahan. Masalahnya hanyalah mau tidaknya seseorang itu belajar mengatasi kelemahannya... Kembali ke cerita, singkat kata, Anthony alergi ama Suse dan kalo dah bersinggungan, seringkali musti garuk kepala dan pantat lantaran terjadi iritasi. Sebisa mungkin ia menghindari Suse secara khusus dan menjauhi Linux secara umum. Dari situ ia bertemu lagi dengan seorang Lentera Hijau, Dedy namanya. Lentera Hijau yang satu ini sopan dan secara sekilas terlihat tidak mau bersengketa dengan siapa pun. Tergantung sudut pandang, sebenarnya. Kalo dibelokin dikit, kelihatan bener bahwa dia selalu cari selamat. Tapi ketika itu Anthony belum tahu dan tidak pula berpandangan negatif seperti itu. Satu hal yang pasti adalah Dedy mengajarkan satu atau dua hal tentang network. Ini sama sekali tak disangkal, namun entah mengapa, untuk orang "sebaik" Dedy, Anthony tetap saja merasa tidak bisa akrab. Jawabannya terkuak di kemudian hari, ketika Dedy berubah menjadi Lentera Kuning. Demi kekuasaan, Dedy tega membokong Lentera Hijau Chairudin, mengakibatkan cincinnya sendiri korup dan berubah menjadi kuning. Anthony sendiri, meski ketahuan banget gembelnya, jelas takkan melakukan hal serupa. Sejak awal mereka berbeda prinsip dan dua orang yang berbeda prinsip akan sulit berteman. Bila ada orang pertama di Jagad Raya Kalbe yang bisa dianggap sebagai teman, maka orang itu adalah Ocha. Namun di kala itu Ocha hanya manusia biasa. Anthony tidak bisa berbagi cerita tentang identitas gandanya sebagai superhero. Lagipula gak banyak yang bisa dibicarakan dengan Ocha, soalnya tampangnya mirip banget dengan Indro Warkop. Baru liat aja rasanya udah mau ketawa. Sewaktu Ocha menjadi Manusia Burung dan menutup keningnya yang gundul dan separuh wajahnya dengan topeng elang, barulah Lentera Hijau dan Manusia Burung bisa bersama-sama mengarungi Dunia Malam. Sementara itu, semenjak dipindahkan di Cemput, Anthony berteman dengan Indra yang notabene adalah superhero bernama Kumbang Biru. Sudah menjadi

JKK: Edisi Komplit 9

Sebelum JKK

pembawaannya bahwa ia selalu ramah-tamah sehingga mudah berteman dengannya. Dua lainnya, Kilat dan Budi, cenderung sulit. Kilat pernah dijahati sedemikian rupa sehingga pengalamannya mengajarkan untuk tidak segera menerima setiap orang asing sebagai teman, sedangkan Budi mengendus-endus penuh curiga. Jika saja bukan karena budaya Timur untuk mengharuskan untuk menghormati orang yang lebih tua, sudah pasti Budi ditendang dan diinjak-injak sampai mengeluarkan bunyi “kaing-kaing-kaing” yang terjemahannya tuh “ampun-ampun-ampun”. Jadi di antara mereka, Indra tuh yang paling akrab. Dia datang dan menunjukkan, mana yang baik dan mana yang jahat. Syukur dah kalo percaya, tapi kalo nggak, bisa liat dan buktikan sendiri, kok. Dan contohnya gak bakal jauh. Selalu saja ada permainan kucing kurap mengejar tikus antara Julihe dan Kumbang Biru. Julihe menuduhnya kerja konyol, dibalas oleh Kumbang Biru dengan kalimat legendaris, “emangnya gua babu loe?” Selain keahliannya dalam berbicara dan kegesitannya dalam menghindari Julihe (dan Lentera Hijau Chairudin), Kumbang Biru sebenarnya tidak mempunyai kekuatan super apa pun. Jika ada superhero kelas atas yang Anthony kagumi di Cemput, orang itu adalah Kilat. Tidak mudah untuk menjadi temannya, sebab Kilat senantiasa membentengi diri dan kata-katanya sangat tajam dan sinis. Kendati begitu, Anthony, yang menganggap Kilat sebagai tokoh panutan, cukup gigih berusaha. Mereka pun berteman, lebih mirip hubungan antara murid dan guru, pada awalnya. Anthony pun mulai membawa botol. Bersama-sama mereka membereskan Medical, lalu pindah ke Discovery dan tetap bahu-membahu sebagai tandem. Jauh sebelum JKK, tim handal Kilat dan Lentera Hijau sudah lebih dulu dikenal. Bertahun-tahun kemudian, Lentera Hijau Liuwin bahkan berkomentar bahwa bila ada masalah, Ira Besar, salah satu dari Dewa Baru, hanya mencari salah satu dari mereka, bila tidak Kilat, maka Lentera Hijau Anthony. Well, nilai sebuah kepercayaan tidak dibangun hanya dalam sehari, eh? Terakhir, Anthony belajar dari Paman Janto. Sebagai superhero, sungguh dia yang paling original dan tampil apa adanya. Dia membuktikan bahwa superhero juga manusia, jadi boleh aja mijet biar nikmat. Udah itu dia juga nyaranin nabung, sebab superhero tuh pahlawan tanpa tanda jasa, alias kerjaan gak ada duit dan kalo mati, gak ada asuransi pula. Namun yang paling terkenal adalah ajarannya tentang vendor: “diajak makan sih boleh, tapi jangan sampai lebih dari itu.” Artinya cukup jelas, bahwa kita tuh gak boleh dibayarin mijet ama vendor, terima transfer duit dari vendor dan lain-lain. Selain gak etis, perbuatan kayak gitu juga hukumnya haram, lebih haram dari daging dan minyak babi. Lentera Hijau Anthony, pengagum berat Paman Janto, senantiasa menunaikan nasehat ini hingga akhir karirnya di Jagad Raya Kalbe. Jadi... dengan teman-teman dan guru sehebat Ocha, Kumbang Biru, Kilat dan Paman Janto, mana bisa Anthony mengecewakan mereka? Di kemudian hari, jika ia menjadi Lentera Hijau yang paling legendaris, itu karena petunjuk-ajar dari orang-orang yang dianggap sebagai teman-teman dan guru terbaiknya...

JKK: Edisi Komplit 10

Sebelum JKK

06. Era Keemasan Superhero (bagian 1) Setelah event pertemuan para superhero, penjahat super dan kelompok Dewa Baru, tibalah suatu masa di Jagad Raya Kalbe yang disebut Era Keemasan Superhero. Kalo dulu tuh beda banget. Yang diakui secara resmi cuma Kelompok Lentera Hijau. Kalo Kalong dan Kuntul lebih cenderung diyakini sebagai cerita rakyat sebangsa Malin Kundang atau Sangkuriang, soalnya mereka nyaris tak pernah terlihat namun cuma terdengar doang sepak-terjangnya. Sama halnya juga dengan Kilat yang berlalu bersama angin dan sama sekali gak bisa dideteksi gerakannya dengan detektor logam. Kalo Manusia Burung itu brutal, aksinya dilarang dan seringkali dia musti diamankan oleh satpam. Belum kebiasaannya yang bertelanjang dada. Wah, pornoaksi,tuh! Sedangkan Kumbang Biru, dia hanya pahlawan kelas teri, bisanya cuma mengganggu Julihe tiga kali sehari, persis seperti anjuran dokter. Bahkan Paman Janto yang dikagumi para superhero pun sebenarnya lebih banyak omongnya daripada beraksi. Karena jarang terlihat, mereka sering disebut sebagai Para Manusia Misteri. Baru setelah Era Keemasan Superhero, kian banyak superhero yang bermunculan dan diketahui keberadaannya secara terbuka di Jagad Raya Kalbe. Banyak superhero ketika itu, tetapi belum tentu mereka tepat-guna. Manusia Comberan adalah contohnya. Dia merupakan superhero pertama di Era Keemasan Superhero, namun keberadaannya tidak terlalu berarti. Bayangin aja, dari atas digencet ama Julihe, kemudian digerogoti ama Lentera Kuning, dan dari bawah, dengan anak buah seperti Kilat dan Lentera Hijau yang memandangnya sebagai yesman, ia jadi cenderung lebih tampak seperti penjahat daripada superhero. Kondisi yang harus dihadapi Manusia Comberan kian buruk ketika ia juga harus membawahi superhero sekaliber Paman Janto yang mempunyai reputasi kepala batu. Mungkin agak berat bila dikatakan semua ini adalah salah Manusia Comberan. Marilah bermurah hati untuk mengingat bahwa Manusia Comberan lama berkecimpung dalam comberan dan hanya bergaul dengan sampah sehingga bisa jadi dia agak kagok dan sedikit temperamental di lingkungan manusia berpendidikan degree (kecuali OTK yang saat itu belum lulus S1). Beruntunglah dia karena tertolong oleh hobinya dalam bidang rokok-merokok. Ia jadi sohib Kalong dalam menunaikan niat mulia mengurangi jumlah penduduk dunia dengan menggunakan nikotin (C10H14N2) untuk meracuni diri sendiri demi mengurangi umur. Karena Manusia Comberan tuh batuknya aja sumbang, maka Kalong berbaik hati mengajarinya batuk gaya manajer. Lama-kelamaan, setelah digauli terus-menerus, Manusia Comberan jadi gaul beneran. Ia jadi manis dan pinter ngelobi seperti manisan buah lobi-lobi. Lambat-laun Paman Janto pun mulai memberikan lampu hijau dengan mengatakan Manusia Comberan menjadi bemper bagi mereka semua dari serangan dan siraman rohani pagi dari Julihe. Ocha juga berpendapat serupa. Kalo Budi mah, asal bapak senang. Cuma Kilat dan Lentera Hijau yang masih ragu, tapi kalo Paman Janto sampai membelanya, kelihatannya Manusia Comberan cukup layak untuk dipercaya. Sementara Manusia Comberan masih berusaha mengukuhkan keberadaannya di Jagad Raya Kalbe, muncul pula superhero lain. Namanya Gadis Kuat, minimal kuat naik bis dari Cibinong ke Jakarta setiap hari kerja. Gosip awal menyebutkan bahwa Gadis Kuat adalah keturunan Manusia Comberan. Ini membingungkan, sebab kalo memang demikian, artinya Gadis Kuat datang dari masa depan. Well, gak jelas kapan atau dimana Manusia Comberan pernah ‘jajan’ di Cibinong, tapi yang pasti ia menyangkal semua itu. Meski kadang bertugas ke cabang, Manusia Comberan berani teken pernyataan dan bisa unjuk surat keterangan kelakuan baik dari Polda Metro serta surat miskin dari RT bahwa ia tidak mempunyai adat seperti supir truk, yakni di

JKK: Edisi Komplit 11

Sebelum JKK

mana bumi disinggahi, di situ ada istri. Lagi pula, menurut Manusia Comberan dalam pembelaannya di pengadilan sewaktu disidang karena ditilang saat nyetir, Kalbe gak punya cabang di Cibinong. Berpegang teguh pada asas praduga tak bersalah, kita tinggalkan dulu Manusia Comberan. Gadis Kuat yang ditempatkan di bawah OTK pun bertemu dengan Jappari. Tampang mereka serupa, dekat pula hubungannya, mirip kakak-adik jadinya. Bersama mereka hidup pula Ronald dan Tamiri. Masa-masa yang indah, begitu rukun dan ceria. Kalo saja saat itu Ronald tahu kalau kerja kerasnya kelak hanya akan dihargai dengan Hokben yang saladnya bahkan gak disiramin mayonaise dan oleh karena itu ia terpaksa menyambung hidupnya dengan menjadi sopir taksi gelap, pasti udah dari dulu dia jadi Ronald Gultom yang lahir di hari Senin. Masih dalam kurun waktu yang tak jauh beda, Indri muncul dan menjadi partner Ocha. Indri adalah Gadis Burung. Gadis ini sangat menyukai burung. Ketika Ocha merasa bahwa burungnya disukai, sesuatu pun terjadi. Legenda cinta Manusia Burung adalah sesuatu yang selalu terulang dan karena tak ada lagi Manusia Burung di Jagad Raya Kalbe, maka penitisan pun kembali terjadi. Ocha mungkin tidak tahu-menahu, tapi Indri, penjelmaan Gadis Burung yang selalu menjadi kekasih Manusia Burung, kini muncul dan berdekatan dengannya. Tak tertahankan lagi, burung Ocha pun terpanggil dan nembak sana-sini (crot-crot!). Disertai perasaan ngantuk sesudahnya, seketika itu juga semua terasa jelas karena semua pikiran kotor sudah dikeluarkan dalam bentuk peju. Ocha sadar bahwa dialah Manusia Burung. Lalu dia ke toilet, be'ol bentar, kemudian menempa tahinya menjadi ‘Hnnngggkkk!’ metal yang memungkinkan dia untuk terbang. Btw, selain jadi lebih kuat, Ocha juga jadi lebih bau sekarang. Sementara itu, melihat kubu OTK yang kian menguat dan dapet budget yang lebih gede untuk proyeknya yang gak hasilin apa-apa kecuali habisin duit, Jozef juga mengadopsi anak gadis orang. Awalnya bukan untuk dijadikan superhero, tapi untuk ngurusin email yang kian lama kian banyak penggunanya. Nama sang gadis adalah Yuni, ultahnya 03 Juni 1975. Meski indentitas Kalong sebenarnya bersifat private & confidential, namun Yuni berhasil menyidik rahasia tersebut. Tahunya tuh dari Irhantoro yang merupakan adik kelasnya dulu. Akhirnya Yuni pun turut serta dan memakai nama samaran yang ada aroma kelelawarnya juga. Ia dikenal dengan nama Gadis Kampret. Dua kubu sudah memperkuat diri dan Chairudin pun gak mau ketinggalan. Setelah kehilangan kekuasaannya dan hanya punya satu anak buah yang selalu membangkang dan melarikan diri (hayo, coba tebak siapa?), Lentera Hijau Chairudin akhirnya memanggil Gadis Super untuk membantunya. Merasa belum cukup, ia mengundang satu superhero lagi. Dalam identitas sipilnya, ia bernama Kent. Tapi kalo udah buka kacamata dan pake kolor ketat-merah di luar celana, namanya adalah... Suparman!

JKK: Edisi Komplit 12

Sebelum JKK

07. Era Keemasan Superhero (bagian 2) Sejak Suparman masuk, Jagad Raya Kalbe takkan pernah sama lagi. Paman Janto jadi keliatan kuno dan ketinggalan zaman banget. Pakaiannya yang model Perang Dunia II tentu aja kalah trendy dengan Suparman yang kolornya ketat dan menonjolkan tonjolan kejantanan. Soal kekuatan, walaupun rada mirip, tapi kelihatan banget kalo feature Suparman lebih keren, sedangkan Paman Janto masih banyak bugs-nya. Contohnya Suparman punya napas super bau, namun Paman Janto cuma punya napas tersengal-sengal yang mirip anjing abis dikejar ama Batak. Trus kalo Suparman punya pandangan tembus baju, Pak Janto hanya memiliki pandangan genit dan penuh nafsu. Yang lainnya lagi, kalo Suparman punya hidung super tajam dan super banyak upilnya sehingga dia tiap hari musti ngupil dan kotoran upilnya itu dibuletin sebelum ditempel di bawah meja, Paman Janto cukup puas dengan hidung belangnya aja. Kalo ada poin plus di sisi Paman Janto, maka itu adalah hobinya dalam pijet dan plesir, sedangkan Suparman masih dalam taraf hobi mengumpulkan .JPG foto porno artis Jepang doang. Jadi plus-minusnya, walau gak sebanding, tetap aja ada. Namanya juga buatan manusia. Baik Paman Janto dan Suparman 'kan dibuat oleh bapak-ibunya, benar begitu? Atau setidaknya begitu, sebab Suparman tuh asal-usulnya dari monyet. Sama-sama tangguh di zamannya masing-masing (Suparman adalah yang terkuat di Jagad Raya Kalbe, sedangkan Pak Janto adalah yang terkuat di zaman kuda gigit besi, di kala Indonesia masih perang gerilya dengan modal bambu runcing), sepertinya akan timbul persaingan sengit antara Paman Janto dan Suparman. Siapa yang lebih populer, sekarang tergantung sms dari pembaca. Kalo pilih Paman Janto, sms ke 08128390089, tapi kalo lebih menjagokan Suparman, tolong sms ke 08158982411. Sementara kita menunggu hasil pooling, perlu disampaikan pula bahwa antara Paman Janto dan Suparman sama sekali tidak saling iri. Sebaliknya, mereka malah saling mengagumi. Kalo ketemu, pasti deh pelukan, trus raba punggung dan remas pantat sementara bagian depannya saling main anggar. Sebagai tokoh muda, Suparman mengidolakan Paman Janto yang sama sekali tidak usang dimakan waktu, padahal dia tuh dah separuh uzur dan bulukan. Akan halnya Paman Janto, ia juga menyukai Suparman, terutama karena ringkas pola pikirnya, tumpul otaknya dan terbelakang mentalnya sehingga gampang untuk dijerumuskan. Sebagai bukti, Suparman tuh kalo dah numpuk kata-kata di mulutnya, pasti dia gak bisa ngomong lagi, tapi cuma mengembek seperti kambing. Nah, dengan tingkat kecerdasan yang berbeda bagaikan langit dan bumi, kecil kemungkinannya bahwa mereka akan berselisih paham atau pun bersaing. Sampai di sini bisa kita tutup dulu kasus Paman Janto dan Suparman. Sekarang kita beralih pada tuduhan yang sebelumnya ditimpakan pada Manusia Comberan, bahwa konon Gadis Kuat adalah keturunannya yang berasal dari masa depan. Hipotesa ini berhasil disangkal setelah Suparman muncul. Selidik punya selidik, ternyata Gadis Kuat adalah sepupu dari Suparman. Tapi ini pun memunculkan pertanyaan lain: kalo begitu, Gadis Super itu apanya Suparman? Gundiknya? Penjelasannya adalah sebagai berikut: Suparman yang di bawah komando Chairudin ini adalah Suparman-2 atau Suparman dunia lama. Hal serupa bisa ditemukan pada kera, dimana ada kera dunia lama dan kera dunia baru. Jadi mengingat asal-usul Suparman yang berevolusi dari monyet, teori ini menjadi lazim dan bisa diterapkan. Jadi kesimpulannya Suparman-2 bersaudara dengan Gadis Kuat dan TIDAK PERNAH bergabung dalam JKK. Dia cuma pernah bikin animasi ‘Julihe makan dalam ruangan’ dan protes soal outbound. Suparman-1, atau hanya dikenal

JKK: Edisi Komplit 13

Sebelum JKK

sebagai Suparman, adalah anggota JKK dan juga merupakan sepupu Gadis Super. Dia baru muncul berbulan-bulan setelah Suparman-2 dilenyapkan Julihe dari Jagad Raya Kalbe dengan cara gak diperpanjang kontraknya. Cukup jelas sekarang? Dan Manusia Comberan pun boleh bernapas lega. Sementara itu, Cikarang juga mengalami urbanisasi superhero. Berniat menggantikan Joni Fat dengan orang lain, Shiva Betina tak sadar bahwa ia telah mengundang superhero. Kesalahan ini bisa diibaratkan seperti menolong anjing terjepit, resikonya bisa digigit. Suni dan Octafianus adalah Dokter Nasib, bukan dokter cinta, bukan pula dokter kelamin! Lebih gila lagi, Felix tuh detektif hebat yang kalo minum ramuan kuku bima campur madu dan kemaluan buaya bisa berubah menjadi Manusia Memanjang! Felix bermain cantik. Hidungnya pasti terpelintir sana-sini kalo ada kasus yang bisa ia selidiki. Namun Suni dan Octafianus, yang musti bergabung menjadi satu tubuh atau setubuh supaya bisa menjadi Dokter Nasib, sungguh emosional. Berawal dari mereka pula Era Keemasan Superhero mencapai titik jenuh dan berakhir dengan tersisihnya banyak superhero dari Jagad Raya Kalbe...

JKK: Edisi Komplit 14

Sebelum JKK

08. Era Keemasan Superhero (bagian 3) Dalam dua bagian pertama telah kita betapa banyak superhero melakukan invasi ke Jagad Raya Kalbe. Seperti bakteri atau jamur di lebatnya bulu kemaluan yang kotor, superhero dengan cepat muncul di sana-sini. Panen superhero! Namun sisi gelapnya, yang tidak pernah diceritakan sebelumnya, adalah masuknya para penjahat super pada saat yang hampir bersamaan pula. Jadi seperti pepatah 'ada pijet ada Joko', dimana ada superhero, di situ juga ada penjahat super. Jadi pada saat itu tersebutlah nama-nama seperti Christine, Daddy dan Han Bun. Namun untuk dua nama yang terakhir disebut, walau kelak tidak jadi orang baik, namun sekarang pun belum kelihatan jahatnya. Seperti Adam yang belum makan apel dan tidak sadar bahwa dirinya telanjang, dua orang ini juga belum menyimpan pikiran jahat di benak masing-masing. Kalo yang udah reseh sejak masuk tuh Christine. Meski belum jadi Bonsai Kate, tapi dia udah mirip Yoko Ono dan hari pertama dia masuk aja udah langsung kecium bau bunga bangkai. Pokoknya gak sedap, deh. Datang-datang langsung perintah Indra isi kertas di printer. Sopan banget, kan? Bicara soal kenangan, pare aja gakkan sepahit ini. Well, itu kalo kita bicara soal para penjahat kambuhan. Tapi bagi yang mereka udah jahat sejak dulu dan masih berkomplot dalam kejahatan juga sampai sekarang, superhero jelas mulai bikin gerah. OTK yang megalomania tapi sama sekali gak dapet respek dari Jappari kini mulai mencari-cari kesalahan. Ia mau menyingkirkan Jappari, tapi tidak mau terlihat bahwa sesungguhnya ia yang menyingkirkan kotor. Jadi mau bermain kotor, tapi ingin agar kebersihan tangan tetap terjaga. Caranya? Pinjam tangan! Jadi di Jagad Raya Kalbe tuh ada dua jurus terdashyat yang musti dipelajari kalo mau cepat sukses: pinjam tangan dan lempar body. Pinjam tangan itu menggunakan orang lain untuk membunuh, sedangkan lempar body adalah melemparkan kesalahan pada orang lain. Satu jurus menyerang, satu lagi jurus bertahan. Kalo udah menguasai dua jurus ini, bakalan sakti banget deh, bahkan bisa mengalahkan jurus api dan es serta Tapak Budha! Gak sulit, kok. Yang gak lulus S1 aja bisa! Yang penting niat dan tekad! Kembali ke pokok permasalahan. Dengan alasan buruknya kesehatan Jappari dan duit Kalbe bisa abis kalo diklaim trus buat ngobatin dirinya, Jappari pun diakhiri keberadaannya. Ia tinggal menghitung hari, abis itu dinyatakan bye-bye. Bisa dibayangkan betapa kesalnya Jappari ketika itu. Sempat terpikir olehnya untuk mengirimkan email berisi foto OTK dan Julihe yang sedang bercumbu ala gay. Kenapa tidak? Jappari adalah penyihir. Mudah baginya untuk melakukan itu. Cukup mengucapkan kalimat secara terbalik dan terjadilah kehendaknya. Tapi pada akhirnya dia tidak melakukan niatnya. Tahu kenapa? Karena dia adalah superhero. Seorang superhero tidak akan mengalahkan penjahat dengan cara menurunkan derajatnya dan menggunakan cara serendah itu, sebab jika ia sampai berbuat serupa, apa bedanya ia dengan para penjahat yang dilawannya? Jadi ia pun menghabiskan hari-hari terakhir bersama teman-temannya, melakukan pertunjukan sulap kartu dan terakhir, melakukan rekaman pribadi tentang bagaimana cara menghilangkan CD. Jappari pergi dengan tenang dari Jagad Raya Kalbe setelah rekaman sulapnya menjadi tontonan perpisahan. Sementara itu di Cikarang juga terjadi hal yang sama, namun tidak terjadi secara baik-baik. Setelah menghilang beberapa lama untuk alasan yang tak jelas, Octafianus langsung diberhentikan oleh Shiva Betina. Kemudian Suni, belahan jiwanya, diganjar dengan kalimat, “jangan tanya apa yang bisa perusahaan

JKK: Edisi Komplit 15

Sebelum JKK

berikan bagimu, tapi tanyalah apa yang bisa kamu berikan untuk perusahaan” setelah ia meminta kenaikan gaji. Berani meminta kenaikan gaji adalah tindakan yang ditabukan dan dianggap lancang, karena itu suasana kerja pun menjadi tak nyaman. Lambat-laun Suni juga tersisih, lalu lenyaplah sudah Dokter Nasib dari Jagad Raya Kalbe. Tapi nasib naas Dokter Nasib sebenarnya belum apa-apa bila dibandingkan dengan yang satu ini. Yang akan diceritakan berikut ini adalah pembunuhan karakter! Ada adegan fitnah dan dendam pribadi di dalamnya! Horor banget, kan? Dan aib ini melibatkan baik superhero maupun penjahat... Mari kita mulai dengan kata-kata, “Julihe dan Kumbang Biru selalu main kucing-kucingan, hantam kromo dan gambang suling.” Biar sampai lebaran kebo juga mereka gak bakalan akur satu sama lain. Seperti halnya bumbu rendang, dendam kesumat Julihe tuh udah meresap sampai ke tulang dan sumsum. Well, kalo Kumbang Biru sendiri sih, just for fun aja. Ia gerah melihat Julihe dan senang kalo bisa membuatnya repot. Kumbang Biru sadar betul bahwa Julihe pasti sudah menanti dirinya berbuat kesalahan, oleh karena itu ia selalu berhati-hati dalam setiap langkahnya. Namun apa yang luput dari perhitungannya adalah ia akan dicelakai justru pada saat orang lain berbuat kesalahan untuknya! Yang lebih buruk lagi, kesalahan itu dibuat oleh Anthony, karibnya sendiri! Di hari terakhirnya, Kumbang Biru tampak bimbang. Baru sekali itu ia terlihat seperti itu. Ia meminta saran dari Rusli yang segera menyarankannya untuk mengatakan apa saja, kecuali hal yang benar. Akan halnya Anthony yang masih begitu naif malah berpendapat bahwa kejujuran akan menyelesaikan masalah. Tak bisa berpikir jernih, Kumbang Biru menuruti nasehat yang terakhir. Persidangan pun dimulai di ruang Medical. Terdakwa gak diberi kesempatan sedangkan jaksa terus menuntut. Sementara itu, kepada Anthony, Manusia Comberan menjelaskan tiga hal: akibat yang akan terjadi bila Anthony bertanggung jawab atas kesalahan tersebut, trus Lentera Hijau Chairudin sendiri menghilang entah ke mana dan tampaknya tak berminat membela Kumbang Biru, lalu yang terpenting ya... bumbu rendang tadi. Itu urusan mereka berdua, dan menurut Manusia Comberan, sudah mencapai klimaks. Jadi coba telaah sekali lagi. Manusia Comberan sudah berbuat sebisanya, namun seperti biasa, dia gak bisa apa-apa. Anthony bersedia menanggung kesalahan tersebut, namun anehnya dia dibebaskan begitu saja. Trus Julihe keluar sambil ngomel, "percuma kamu belain dia, Thon. Gak sampe lima menit dia udah nyebut nama kamu sebagai pelaku." Well, ini bagian yang paling getir. Tentu aja Kumbang Biru nyebut nama Anthony, ‘kan Anthony sendiri yang minta agar dia jujur. Tapi rupanya kejujuran gak berlaku di Jagad Raya Kalbe, atau minimal selama Julihe masih ada. Rusli sudah tahu hal ini, makanya ia menyarankan untuk mengatakan hal apa pun, kecuali yang sebenarnya! Kenapa tidak terpikir bahwa kalau sampai Rusli, yang notabene adalah orang paling jujur di Jagad Raya Kalbe, menganjurkan seperti ini, berarti sudah sepatutnya ia didengarkan? Dan Kumbang Biru pun tak pernah meninggalkan ruang Medical hidup-hidup...

JKK: Edisi Komplit 16

Sebelum JKK

09. Akhir Dari Era Keemasan Superhero

Apa yang menimpa Kumbang Biru adalah peristiwa terburuk yang pernah terjadi di Jagad Raya Kalbe, tapi sama sekali bukan yang terakhir. Beberapa kemalangan masih akan terjadi, tapi sebelumnya kita lihat dulu nasib Kumbang Biru.

Meski sudah bawa ban luar motor ke ruangan IT sebagai alibi, Kumbang Biru tetap aja tak lolos dari eksekusi. Wong ini masalah pribadi, kok. Masalah disiplin kantor mah cuma kedok aja. Kamuflase untuk menyingkirkan Kumbang Biru. Akibatnya Kumbang Biru meninggalkan Jagad Raya Kalbe dengan tidak tenang dan menjelma menjadi Orang Mati. Kehadirannya kerasa banget, ada bau kemenyan dan bunga melati. Tapi karena Kent juga duduk deket situ, yang lebih sering kerasa sih bau kentut.

Masih pada masa-masa berkabung dan penuh duka itu, Gadis Burung pergi untuk selamanya, meninggalkan Ocha seorang diri. Ocha tentu aja kesepian, akibatnya sejak itu jadi sering beraktivitas malam, patroli dan jadi agen freelance Jakarta Undercover.

Nah, setelah Gadis Burung, giliran Gadis Kuat, nih. Fifie ketangkap basah ganti celana dan pake rok di ruangan server. Kesalahan yang gak seberapa sih, tapi yang fatal tuh kakinya berbulu dan dadanya kurang gede! Belum lagi karena pagi-pagi dateng pake bis Cibinong yang padat, ketek pasti basah, dong. Ampun, dah. Bau ruang server jadi seperti parfum aroma kotoran kuda. Tapi bukan ini sebenarnya pemicu perginya Gadis Kuat dari Jagad Raya Kalbe. Jadi Fifie tuh musti kembali ke Amrik sehingga mau gak mau harus pergi. Demikianlah alasan di balik perginya Gadis Kuat.

Kalau ada yang benar-benar dipergikan secara paksa, itu adalah Suparman. Nasibnya tidak seburuk Kumbang Biru yang dijebak dalam konspirasi yang aujubileh baunya, tapi tetap aja istilahnya tuh disingkirkan. Sepanjang karirnya di Jagad Raya Kalbe, Suparman punya dua dosa. Yang pertama, yang animasi foto itu, tuh. Yang kedua, keikutsertaannya dalam memboikot outbound. Waktu itu semua langsung dipanggil, diceramahin bahwa tak ada yang boleh menentang kehendak Dewa Baru dan oleh karenanya harus ikutan outbound. Abis itu, Kent langsung dituding Julihe. Katanya, “terutama kamu, Kent. Kamu masih kontrak!”

Julihe kemudian membentangkan tangannya, mengeluarkan tampilan hologram masa depan yang gemilang dan membujuk-rayu Suparman sambil mengelus pusarnya, mengatakan bahwa Suparman akan bagus nasibnya kalo ikut outbound. Dasar Suparman, yang mikirnya aja pake dengkul, langsung nurut seperti sapi dicucuk idung. Setelah ikut, dia pun disia-siakan seperti nasib istri pertama, habis manis sepah dibuang. Suparman pun lenyap dari Jagad Raya Kalbe.

Terbuangnya Suparman merupakan akhir dari Era Keemasan Superhero, tapi bukan merupakan akhir dari Kent. Bahkan setelah kehilangan kekuatannya pun Kent masih disiksa oleh Julihe. Butuh referensi kerja untuk melanjutkan hidupnya yang terbengkalai, Kent menangis meraung-raung sambil memegangi sebelah kaki Julihe dan tak lupa pula menjilati sepatunya. Kemudian, dengan sebelah tangan menaikkan celana panjang Julihe, Kent melanjutkan jilatannya ke betis, paha, bola kemaluan dan kemaluan. Bayangkan bulu kaki yang menempel di lidah, pasti rasanya tidak enak. Tapi Kent terpaksa, demi surat referensi kerja. Tak disangka, Julihe berhati dingin dan tidak tergerak kemaluannya oleh jilatan Kent. Ia menendang-pergi Kent, menyuruhnya kembali lagi besok. Gak gampang lho, terlunta-lunta seperti ini. Kalo saja Kent bukan Kristen taat yang paham jalan salib, pasti dia udah menyerah dan mengakhiri hidupnya dengan melakukan kebiri. Namun Kent tabah dan berjanji pada

JKK: Edisi Komplit 17

Sebelum JKK

dirinya kalau dia akan kembali lagi suatu hari nanti...

JKK: Edisi Komplit 18

Sebelum JKK

10. Era Perak Tergusurnya Suparman menandakan berakhirnya era pemberontakan kacung-kacung level staff (golongan… karya, karyawan tetap... dikontrak, kerja sampai mati) terhadap Julihe. Selanjutnya tibalah Era Perak, era yang lebih jinak dan enteng buat Julihe.

Sesaat sebelum Era Perak bermula, Lentera Hijau Chairudin mengundurkan diri dan dimutasikan ke sektor Kanada. Alasannya klasik, kelebihan berat badan sehingga gak sanggup lagi menjaga tingkah Julihe. Lagipula, menjelang akhir Era Keemasan Superhero, sudah tampak gejala males dan cuek yang diderita oleh Chairudin. Pertama-tama tuh dia menghilang entah ke mana sewaktu Kumbang Biru disidang. Emang sih, hubungan keduanya sudah sejak lama tidak mesra, tapi minimal ‘kan sebagai atasan dia harus hadir. Ini malah nggak. Lucunya lagi, dia bahkan harus sampe diberitahu orang lain bahwa anak buahnya sudah tiada. Tanpa tangisan secukupnya, dia langsung mengangguk, pertanda ia paham dan sama sekali tidak terusik oleh berita duka itu. Kendati begitu, di saat-saat terakhirnya, ia berkumpul bersama Gadis Super dan Suparman yang dikasihinya, lalu memecahkan biskuit dan berkata, “ini bukanlah tubuhku, jadi makan saja biskuit ini, tapi jangan rayakan peristiwa ini untuk mengenangku.”

Lalu Chairudin mengangkat cawan berisi air putih dan kembali berkata, “ini air putih, bukan darahku. Kalo diminum, pasti jadi air kencing dan sehat bagi ginjal. Minumlah delapan gelas sehari.”

Setelah upacara sesajen itu, barulah Chairudin kasi wanti-wanti ke anak-anak didiknya. Intinya cuma satu, Julihe tuh bahaya. Kalo kena masalah dengan Julihe, masa inkubasinya 1-2 bulan, abis itu pasti dipecat. Dan hal itu tidak diindahkan Kent sehingga akhirnya ia diberhentikan dengan alasan kontrak tidak diperpanjang.

Kembali ke Era Perak, superhero yang masuk tuh jinak-jinak merpati. Ada Liuwin si Lentera Hijau, trus ada Donny si Manusia Plastik, kemudian ada pula Hervyn si Kapten Ajaib. Kalo penjahatnya, ada Larosa yang mencintai Linux sehingga mau-maunya dia pake nama Tux. Trus ada pula William yang kelak akan menjadi si Gila Bertopi.

Mari kita mulai dengan Liuwin dulu. Adapun cincin Liuwin merupakan pemberian secara tidak langsung dari Tuan Ajaib, tapi karena sudah menjadi tradisi tidak tertulis bahwa IT yang berprofesi di bidang network akan mendapatkan cincin, maka tidak heran kalo Liuwin juga dapet. Jadi waktu itu 'kan outbound IT, trus sewaktu penarikan undian, Liuwin dapat kado gede. Pas serah-terima, Tuan Ajaib kedip-kedipan mata, bukan lantaran kena debu, tapi karena emang demen cowok. Katanya, “nanti malam check-in, yuk.”

Terang aja Liuwin kaget. Melihat reaksi Liuwin yang jauh dari harapan, Tuan Ajaib akhirnya berdehem dan berbisik penuh wibawa, “versi tiga, anti warna kuning. Tahan 3 hari bila dibiarkan idle, tapi kalo dipake terus-menerus, durasinya 36 jam.”

Waktu itu Liuwin tidak mengerti, tapi setelah pulang, mengunci pintu kamar, sikat gigi, cuci kaki dan berdoa pada Tuhan YME semoga isi kado itu bukan bom, Liuwin lantas buka bungkus dan paham apa maksud ucapan Tuan Ajaib. Sebuah lentera hijau! Ada cincin pula di tengahnya. Trus di atas lentera ada secarik kertas yang ditempel sekenanya. Setelah dibaca, itu adalah sumpah cincin! Dia terpilih menjadi Lentera Hijau! Akhirnya! Air mata pun berlinang sewaktu teringat betapa dulu ia rajin mengirim berpuluh-puluh ikatan 5 bungkus Indomie dalam rangka ikutserta undian berhadiah. Sekarang jerih-payahnya terbayar.

Dan Liuwin masih sulit untuk percaya. Menjadi Lentera Hijau? Itu adalah

JKK: Edisi Komplit 19

Sebelum JKK

impian paling liar yang pernah dibayangkan oleh setiap pria, bahkan lebih liar dari adegan cambuk dan tetesan lilin di punggung gadis telanjang. Rasanya seperti ada sensasi yang menerjang ke luar; begitu seksi, begitu erotik. Terbawa suasana sampai tidur, Liuwin pun mimpi basah dan musti jemur seprei pada keesokan harinya.

Setelah menjadi Lentera Hijau, kelak Liuwin akan mengganti kostumnya sehingga berbeda dengan kostum standar yang dikenakan rekan-rekannya. Namun sekarang belum, deh. Hapalin sumpahnya aja masih belepotan. Liuwin masih Lentera Hijau pemula, jadi belum begitu heboh sekarang. Yang lebih heboh tuh justru Manusia Plastik. Asal mula kenapa Donny bisa jadi Manusia Plastik aja udah heboh banget.

Jadi Donny tuh jajan bakso yang dijual oleh Bapak XXXX (nama terpaksa disamarkan demi privasi pelaku). Ternyata bakso ini mengandung boraks dan formalin sehingga baksonya kenyal dan tahan lama. Keseringan jajan, Donny akhirnya juga jadi kenyal dan 'tahan lama'. Bahkan kadang 'gak keluar', soalnya dah mirip banget dengan dildo. Panjangnya elastis dan bisa diatur lagi!

Kalo Hervyn lain lagi. Dia mendapatkan kekuatan supernya karena digigit anjing gila. Karena itu, setiap kali hendak berubah menjadi Kapten Ajaib, ada satu kata keramat yang harus diumpat keras-keras olehnya. Kata itu adalah "anjing," kadang ditambahkan pula menjadi "anjing kalian semua!" sehingga kedengaran dramatis. Setelah terdengar suara lolongan ("auuuu!!"), Hervyn berubah menjadi Kapten Ajaib. Ia mewarisi kecepatan doberman, penciuman herder, kebaikan saint-bernard, tahi lalat dalmatian, bulu kemaluan pudel, gonggongan bulldog dan jilatan rottweiler.

Terakhir, kita punya Larosa. Anak ini bener-bener punya feature geek, weirdo ataupun nerd. Udah bulat dan rada botak, pake kacamata lagi! Selain itu hobinya bokep pula. Akhirnya dia sering dijauhi dari pergaulan, tapi sering digauli ama penggemar sodomi. Frustrasi dan merasa dilecehkan, Larosa pun melampiaskan nafsunya di Jagad Raya Kalbe. Namun belum sekarang saatnya. Nanti. Suatu hari nanti...

JKK: Edisi Komplit 20

Sebelum JKK

11. Terbentuknya JKK

Setelah Era Perak, tampak betul bahwa kubu Julihe menguat. Coba liat, ya. Tim Lentera Hijau Chairudin hancur-lebur. Suparman dibasmi, Chairudin sendiri lari terbirit-birit ke Kanada sebelum tersingkir. Tinggal Gadis Super yang bertahan hidup dari peninggalan Lentera Hijau. Ya, proyek web ‘kan belum kelar, jadi Gadis Super tetap punya alasan untuk mengais rejeki dari situ. Lagi pula dia bukan ancaman. Julihe melihat bahwa Gadis Super sangat patuh, rajin bekerja, tidak sombong dan gemar menabung, oleh karena itu tetap dibiarkan berkeliaran di Jagad Raya Kalbe.

Kalau ada yang terlihat tidak patuh, maka itu adalah Jozef. Pake jurus diangkat tinggi-tinggi lalu dibanting, Jozef diberi kepercayaan untuk menangani Avesta, padahal sebenarnya ia dibuang dari Cikarang. Jadi permainan ini sangat halus. Kalo kita liat, mutasi Jozef ke Avesta tuh keren banget, sampe ada ucapan selamat segala. Namun makna yang tersirat dan tersurat itu beda alias bertolak belakang dan mengandung udang di balik batu. Jozef sengaja diasingkan supaya tidak mengganggu proses penghimpunan kekuatan yang sedang digalang oleh Julihe. Akan halnya Michael, lantaran sering tertidur saat jam kerja, akhirnya disingkirkan pula dari Cikarang dan jadinya berdomisili di Cemput.

Sekarang yang superhero senior yang tersisa di Cikarang cuma Manusia Burung dan Kenari Hitam. Meski senior, tapi mental Manusia Burung adalah mental tertindas. Dia gak bisa ngapa-ngapain kecuali menggerutu sendiri di ruang helpdesk. Kalo emosi dah mencapai ubun-ubun, Manusia Burung biasanya melampiaskan hasratnya di toilet. Caranya sederhana, pake tangan. Abis itu pasti rasanya lega, tapi agak lemas dikit. Sementara itu, Kenari Hitam juga tak berdaya. Jeritan Kenarinya masih kalah nyaring dengan Omelan Julihe yang langsung nembus ke hati dan melukai perasaan.

Jadi jelas sudah peta kekuatan di Cikarang. Julihe powerful banget, sedangkan superhero-nya melempem semua. Merasa sudah mantap, Julihe pun ekspansi ke Cemput. Tak alang-kepalang tanggung, Shiva Betina yang merupakan tangan kanannya juga menyusupkan Teddy ke SHP.

Khusus Cemput, Julihe mengirimkan ajudan kepercayaannya, Lentera Kuning. Sebelumnya di Cemput sudah ada Budi, tapi penyandang predikat Senior ini gak punya kemampuan apa-apa kecuali ngelapor. Udah itu banyak laporan palsu lagi, yang fungsinya hanya untuk menyelamatkan diri sendiri. Selain itu, Budi juga sering kabur tanpa jejak, bisa-bisanya jam makan siang dia nongol di toko HP Jappari yang berada di Roxy. Singkat kata, Budi gak bisa diandalkan untuk mewakili Julihe, deh. Setelah Lentera Kuning hadir, taji Julihe baru kerasa di Cemput. Gimana gak kerasa? Dikit-dikit tuh ngomongnya, “eh, Thon, kata Julihe...” Ampun, dah. Jual nama melulu.

Sementara itu, OTK juga semakin berisik. Entah berapa banyak sudah proyek gagal yang ditanganinya, tapi tuh orang masih aja sibuk minta server. Seakan keadaan belum cukup buruk, Marfin juga problem karena license user Novell sudah habis terpakai. OTK pun menggelar rapat, tapi rapat yang gak ada hasilnya karena begitu rapat digelar, semua merapat ke dinding. Masih dari OTK, sebagai bonus, Bonsai Kate ribut-ribut pula soal servernya. Mana servernya berat banget lagi. Kalo bisa pake kekuatan cincin sih enak saja menggotongnya, tapi ini ‘kan kerjaan kantor. Akibatnya Anthony musti gotong sendiri dalam identitas sipil. Ampun, dj!

Jadi udah terbukti ‘kan bahwa Julihe dominan banget sekarang? Kalo masih gak percaya juga, Julihe sekarang bahkan berani palakin Anthony duit 20000 untuk bayar taksi. Selain langit dan bumi, Budi dan Zulfindri juga jadi saksinya! Dan

JKK: Edisi Komplit 21

Sebelum JKK

kelihatannya para superhero hanya bisa diam saja ketika kondisi sudah sampai segawat itu. Beban mental kian bertambah ketika di saat menegangkan seperti itu, Paman Janto meninggalkan Jagad Raya Kalbe setelah acara ramah-tamah dan BBQ di rumah Julihe. Jadinya krisis kepercayaan banget, tuh. Masa Paman Janto mau-maunya ikut acara gituan? Tapi Paman Janto berdalih bahwa kalo dah mau pergi tuh, yang lalu biar berlalu, bagusnya berdamai dan meninggalkan kesan baik aja. Mengutip kitab suci, Paman Janto berdakwah, "kasihanilah musuhmu; berikan pipi kirimu dan pipi kananmu; maafkan musuhmu sebanyak 7777 kali; jangan sisakan makanan di piring; biasakan absen sendiri di kantor; kencing jangan lupa disiram; milikmu ya milikku, milikku ya milikku; kamulah pelakunya!; kondom sutra, kenakan atau kena!; loe tahu Monas, gak?; atas nama Republik Indonesia, Soekarno-Hatta; Hare Krishna!!!"

Demikianlah, setelah pesan-pesan terakhir, Paman Janto meninggalkan para superhero yang meneladani sikap dan tingkah lakunya. Sesudah kepergiannya, keadaan jadi kacau-balau. Para superhero butuh public figure, bukan pubic figure (bulu kemaluan umum). Oleh karena itu, ketika Biotech butuh IT, Kilat dan Lentera Hijau langsung menghubungi Kent. Begitu selesai nego gaji, kekuatan Suparman pun pulih kembali! Kent kembali menjadi Suparman, kali ini Suparman-1 alias sepupu Gadis Super.

Menjadi Suparman di Biotech, Kent pun langsung bengong. Abisnya dia gak ngerti apa-apa soal network dan troubleshooting pc! Kilat dan Lentera Hijau lantas membantunya, sebab Suparman masih menghadapi tantangan dari Julihe yang kini sibuk berkoar-koar bahwa Kent punya bad records. Meski Suparman lahir kembali dalam kondisi prematur, kerja sama Kilat dan Lentera Hijau akhirnya berhasil menyelamatkan Suparman dari resiko disingkirkan pada usia dini.

Keberhasilan itu membuat mereka sadar akan pentingnya arti kerja sama. Di saat seburuk ini, kenapa mereka tidak menggalang kekuatan pula di kala lawan menggunakan taktik serupa? Segera Michael diajak untuk kumpul dan kong kow mengenai ide ini, sebab sebagai Manusia Comberan yang merupakan pahlawan super yang paling tidak kelihatan supernya, Michael sering kali dipojokkan sampai nangis tersedu-sedu sambil merokok. Michael akhirnya setuju untuk bergabung, kemudian menawarkan rekannya sesama perokok kepada Kilat, Suparman dan Lentera Hijau.

Setelah tahu bahwa kandidat yang diusulkan itu adalah Kalong, Lentera Hijau jadi rada gerah, soalnya ia punya pengalaman buruk dengan Jozef. Dulu banget, ia pernah salah cabut kabel power sehingga server Sun mati. Jadi waktu itu Jozef di Cikarang, sedangkan Anthony di Cemput. Secara teori, emang betul harusnya tuh power redundant. Maka dari itu Jozef yakin betul gak apa-apa, walau udah dibilangin kalo sepertinya nih server rada anomali sehingga tidak redundant. Akibatnya, jebret, server mati dan semakin rusak ketika Chairudin masukin syntax error waktu servernya dinyalakan lagi. Jadi dah, Julihe kebakaran jenggot, bilangin satu Kalbe gak bisa pake email gara-gara Anthony.

Sejak itu Anthony trauma dengan Jozef. Tapi sesudah ketahuan kalo dia juga penggemar komik dan bersedia minjemin komik, mereka pun langsung berkawan. Kini Suparman, Kalong, Manusia Comberan, Kilat dan Lentera Hijau sudah berkumpul. Ketika Michael secara iseng memuntahkan kalimat "Just Kidding, Kalbe" dari mulutnya, resmi sudah mereka. Sejak itu JKK lahir. Selanjutnya mereka akan memerangi kelaliman Julihe! Jangan lewatkan aksi para superhero ini dalam JKK!

JKK: Edisi Komplit 22

JKK

JKK #01: Serangan Virus Kent, dengan hobi super ngupingnya, secara tidak sengaja mendengar bahwa akan ada serangan virus ke Cemput. Tujuannya tidak tanggung-tanggung! Yang akan diserang adalah tablet pc direksi!! Kent ingin membuka kemejanya dan berkata, “kayaknya ini kerjaan buat… Suparman!”, tapi ternyata tidak banyak yang bisa ia lakukan. Ketika ia menurunkan kacamatanya dan memandang ke sumber suara dengan pandangan teleskopik dan mikroskopik yang sanggup menembus baju dalam wanita, ia tidak menemukan adanya sosok yang mencurigakan. Ia langsung menghubungi rekannya, Jozef. Akan tetapi Jozef berada di Avesta dan sedang meeting. Ia tidak bisa berbuat banyak, kecuali melacak kapan datangnya serangan. Setelah ditelusuri, ternyata serangan virus sedang datang menghampiri! Tidak bisa tidak, Rusli harus dihubungi. Sebagai Rusli, dia tuh hobinya paling abis makan trus tidur dengan pose mulut menganga dan sebelah tangan pegang mouse. Tapi sebagai Kilat, oh, sungguh benar dia adalah manusia tercepat di pasar. Begitu sametime Jozef masuk, Rusli langsung berpacu dengan virus yang kecepatannya 100 Mbps. Oleh Jozef, Rusli diminta untuk menyabot kabel jaringan direksi sebelum virus itu mencapai NIC.

Ada desiran angin melewati Ira Besar dan tiba-tiba jaringan putus. Sang direksi jadi bingung, lalu menelepon ke 555 untuk menanyakan apakah ada gangguan pada jaringan. Begitu dial tone berbunyi, Rusli sudah kembali ke mejanya dan mengangkat telepon itu pas dering pertama. Demikianlah dia dipanggil ke lantai tiga untuk membantu.

Michael, seperti biasa, sedang tertidur karena semalam bergadang dan jaga anak. Kalo dipanggil lewat sametime sih jelas gak bangun. Oleh karena itu Jozef terpaksa telepon. Kepada Michael dikabarkan bahwa ada virus yang sedang menunggu untuk menyerang tablet pc direksi. Rusli sudah menghambatnya untuk sementara waktu, tapi bila kabel jaringan dipasang lagi, otomatis virus kembali menyerang. Tugas Michael adalah menetralisir virus itu.

Bagaimana caranya? Trendmicro aja gak bisa. Mau gak mau Michael harus masuk ke dalam jaringan, berenang di dalam arus tegangan rendah dan mengubah kode binary virus tersebut. Di sini kekuatan Lentera Hijau dibutuhkan. Sabuk celana Michael diselipin smartcard, lalu tubuhnya diubah menjadi ukuran mikro dan dimasukkan dalam port ethernet pada router 10.161.16.1.

Smartcard itu maksudnya supaya posisinya bisa dideteksi oleh Jozef dengan software tiputipu.exe. Dari situ Michael dipandu untuk berenang melewati jaringan, masuk ke switch direksi dan berkelana ke port milik direksi.

“Ada traffic mencurigakan!” seru Michael, suaranya segera di-coding menjadi digital.

“Ya, kalo dimonitor, traffic itu muncul sebagai other. Segera netralisir,” jawab Jozef.

“Caranya?” “Dari loe di situ hanya kelihatan dalam bentuk pulsa, ya? Kalo gitu musti

ikutin petunjuk gua. Sekarang tuh binary-nya 01001001. Mustinya diubah jadi 00001001. Lakukan intervensi pada pulsanya.”

Lalu Michael membiarkan dirinya disetrum sejenak. Virus menjadi netral karena binary-nya telah berubah. Ketika Rusli tak punya pilihan kecuali mencolok kembali kabel jaringan direksi, masalah sudah teratasi!

Misi pertama JKK berhasil dengan sukses! Tapi masalah lain telah menanti. Siapa kiranya yang mengirimkan virus? Nantikan episode berikutnya.

JKK: Edisi Komplit 23

JKK

JKK #02: Si Pengirim Virus “Di mana kira-kira kau mendengar bahwa virus akan dikirimkan?” tanya Jozef kepada Kent via telepon ketika ia kembali dari Avesta ke Cemput.

“Tak jauh dari Gading. Di Cempaka Putih, tepatnya di ruang IT,” jawab Kent dengan yakin. “Tapi aku sudah mengeceknya, tidak ada yang mencurigakan.”

Ada tawa dalam suara Jozef. “Jangan terlalu yakin. Kau melihat, tetapi tidak memperhatikan. Sekarang coba remote notebookku dengan Radmin. Akan kutunjukkan siapa pelakunya.”

Kent menuruti anjuran tersebut. Sementara itu, Michael, Anthony dan Rusli juga berkumpul di belakang Jozef untuk melihat demonstrasi tersebut. Jozef, dengan software tipu-tipu.exe miliknya, memperlihatkan pattern virus yang sempat ia capture sebelum dinetralisir oleh Michael. Virus itu menyerang dalam binary 01001001, tapi ketika mengalami hibernasi karena jaringan kabel diputus oleh Rusli, virus itu berubah menjadi tiga pola yang selalu berulang, masing-masing adalah binary 01000001, 01000010 dan 01001000.

“Sekarang, apa yang kalian dapatkan dari angka-angka ini?” tanya Jozef. Tidak ada yang menjawab. Semua masih tidak mengerti. Kemudian

demonstrasi dilanjutkan. Angka binary itu dikonversi, lalu muncul inisial A, B, H. Jozef melakukan sort terhadap email address list pada Lotus Notes khusus IT, lalu melakukan matching pada orang-orang IT dan berkata, “Budi Hadinata. Jelas sekarang?”

Yang lain terbelalak. Anthony segera membantah. “Tidak bisa begitu. Kenapa mesti ABH, bagaimana kalau BHA atau AHB atau… masih banyak kemungkinan lain, ‘kan?”

“Suara itu terdengar dari IT. Kent yang berkata seperti itu. Kalau perkataan seorang Suparman tidak bisa dipercaya, siapa lagi yang kiranya bisa kau percaya?”

Anthony terdiam. Lantas Jozef melanjutkan. “Buang kemungkinan yang lain, persempit permasalahannya. Dari IT, persempit lagi menjadi hanya IT Cemput. ABH dan BH. Berapa persentase kemiripan yang ada? 66.67 %!”

“Tapi itu belum bisa menjamin…” gumam Michael, tapi langsung terdiam ketika Jozef menunjukkan gambar sebuah botol Aqua dengan inisial ABH yang terletak di meja Budi.

“Foto ini bisa dijamin keakuratannya. Baru diambil seminggu yang lalu. Tidak terlalu kadaluwarsa untuk sebuah data. Dan kalau kau mau melihat sesuatu yang lebih mencengangkan…”

Jozef menghubungi Kent, lalu mengiriminya sebuah gambar. Foto seorang penjahat tak tersohor yang bernama Idola Man a.k.a. Senior. “Kent lakukan filtering dan unmask topeng penjahat itu, lalu bandingkan dengan foto Budi.”

Dengan Photoshop, Kent melakukan apa yang diminta. Hasilnya adalah seperti yang sudah diprediksi oleh Jozef! Kedua foto itu, bahkan bila ditinjau dari persamaan koordinat pixel, memiliki persamaan yang tidak terbantahkan. Budi adalah Idola Man, alias Senior!

Rusli terpana. “Pantas dia suka melapor dan bikin laporan palsu. Ternyata dia memang Senior!”

“Saatnya membekuk penjahat!” ujar Anthony dengan cincin menyala. Namun Rusli sudah beraksi duluan. Ia sudah menghilang, menyerang Budi

yang ada di WC. Karena dicengkeram dari belakang saat kencing, karuan aja Budi nyemprot sana-sini kencingnya. Sebelum celananya sempat dikancingkan, ia sudah diseret Rusli ke ruang meeting Medical.

JKK: Edisi Komplit 24

JKK

“Apa-apaan ini?” tanya Budi kaget. “Sebaiknya kau mengaku!” bentak Michael, masih kesal karena kesetrum

sewaktu menetralisir virus. “Kau si pengirim virus, kan?” “Aku tidak mengerti apa yang sedang kalian bicarakan.” “Semua bukti mengarah padamu,” ujar Anthony sambil melemparkan semua

hasil print ke meja. Budi mengernyitkan dahi. “Kelihatannya semua bukti memberatkanku.” “Kau adalah si Senior!” Tampaknya Budi tidak menyangkal. “Seharian aku berada di kantor,

bagaimana aku mengirimnya? Lagipula source itu menunjukkan bahwa virus muncul dari internet. Dari email luar.”

“Kau membuat nama anonymous di Yahoo, lalu mengirimkannya. Apa sulitnya itu buatmu?” tanya Michael.

“Jangan menerka, coba buktikan!” balas Budi, kesal karena dituduh terus. Semua menoleh ke arah Jozef, menanti pendapat. Sesaat kemudian Jozef

merasa ragu, sebab dari awal ia merasa bahwa teman-temannya terlalu tergesa-gesa. Pada akhirnya ia hanya meminta Rusli untuk mengecek Internet Explorer Budi, apakah masih ada cookies Yahoo pada jam dimana Kent mendengar adanya kabar rahasia tentang pengiriman virus.

Rusli segera memeriksa, tapi tak ditemukan cookies di situ. Entah sudah dihapus atau memang tidak pernah ada. Tapi Budi jelas tersenyum licik. Pada akhirnya ia berlalu dan berkata, “aku tidak tahu apakah kalian kurang kerjaan atau gimana, tapi aku cukup berbaik hati untuk memaafkan kalian.”

Itu adalah final. Semua fakta mungkin mengarah ke Budi, tetapi bukti bahwa ia sungguh melakukannya sama sekali tidak ada. Kalau begitu, ia tak bisa diinterogasi lebih lanjut. JKK hanya bisa menatap kepergiannya. Ternyata Senior bukanlah lawan yang enteng…

JKK: Edisi Komplit 25

JKK

JKK #03: Penjahat Bergada Namaku Rusli, manusia tercepat di pasar. Tapi ternyata kecepatan bukan segalanya, terutama ketika dibandingkan dengan kecerdasan. Kami berhasil menangkap Budi, tapi dia dengan cerdik menghilangkan jejaknya. Licik. Licik sekali. Dan selagi bergumam dalam hati, Rusli menghajar keyboard komputernya dengan ketikan-ketikan super cepat sehingga ketika ia berhenti, keyboard itu mengepulkan asap dan huruf pada tombolnya hilang semua. Tampilan router pada monitor masih bergulung ke bawah akibat perintah show config yang belum selesai, tapi Rusli tidak lagi memperhatikan monitornya. Ia sudah tahu hasilnya.

Rusli berpikir keras, mencari kemungkinan untuk membuktikan pelanggaran yang sudah dilakukan Budi, tapi kalo Jozef saja tidak bisa memikirkannya, maka sudah pasti usaha Rusli sia-sia. Tapi kita tinggalkan Rusli sebentar di ruang IT. Di wc pria, Anthony sedang mengecas cincinnya dengan cara dibenamkan di kloset. Ia lantas membaca sumpah: “di hari yang paling terang, di malam yang paling gelap, tak ada kejahatan yang lolos dari mataku. Mereka yang memuja kejahatan sebaiknya berhati-hati terhadap kekuatanku, cahaya Lentera Hijau!” Lalu terdengar teriakan lain. Anthony kelabakan, buru-buru menaikkan celananya karena baru saja habis boker. Ketika ia tiba di lokasi, Rusli yang sudah berubah menjadi Kilat telah sampai di lokasi kejadian. Ada seseorang parlente terkapar di tanah dengan dahi bertato barcode. Tepat di atasnya, ada manusia bersayap yang tengah melarikan diri di langit malam. “Dia baru saja digedor dengan gada!” seru Kilat. “I don’t care,” ujar Lentera Hijau, persis seperti biasa. Menciptakan scanner barcode dari cincinnya, ia langsung bisa membaca terjemahan barcode tersebut. “Pesannya adalah, ‘bukan gua yang minjem!!!’” “Apa maksudnya?” tanya Kilat. “Kurang jelas? Manusia bersayap itu meninggalkan pesan kalo bukan dia yang minjem,” sahut Lentera Hijau. Kilat jelas tidak sabaran. “Kau tidak mengerti. Orang ini adalah manajer Zyrex. Dia baru saja meeting dengan Juliet India Tango. Kalau kau tanya aku, ia dihajar ketika keluar dari gedung. Dengan kata lain, ia memang telah diincar sebelumnya.” Lentera Hijau tidak menduga bahwa perkaranya sampai serius seperti itu, soalnya ‘kan harusnya ini cerita komedi. Kilat memerintahkannya untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun sebelum ia sempat beraksi, cahaya merah-biru telah melesat di angkasa dan mengejar musuh. “Suparman!” seru Kilat dan Lentera Hijau secara berbarengan. “Lawan takkan lolos,” ujar Kilat dengan semangat, “tapi aku tidak bisa melewatkan tontonan ini. Ayo, Lentera Hijau, cepat bawa korban ke rumah sakit. Barcode-nya harus segera dihapus sebelum menjadi tato permanen.” Lentera Hijau dan Kilat berpencar. Dari arahnya, bisa ditebak lawan sedang melarikan diri ke apartemen Cempaka Mas. Kilat segera menuju ke sana. Tapi tak disangka, Suparman terjatuh setelah bergumul dengan sosok misterius itu. Suparman kalah? Apa yang terjadi? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 26

JKK

JKK #04: Manusia Burung Di malam itu Kalong sedang berada di puncak mall Arion. Ia sedang mengepulkan asap rokok seperti lokomotif, tidak tergesa-gesa karena Suparman telah menuju ke lokasi untuk menaklukkan sosok bersayap yang bikin gara-gara di Cemput. Sambil menghembuskan asap rokok, ia mengaktifkan notebook hologram yang disimpan di sarung tangannya, lalu browsing situs porno. Siapa pelaku kekerasan di Kalbe itu, Kalong sudah tahu. Liat aja hubungannya: notebook, manajer Zyrex dan juga barcode dengan pesan ‘bukan gua yang minjem!!!’. Tapi kemudian, Suparman ternyata gak mampu (alias lemah syawat)! Kalong mengumpat, terpaksa mematikan rokoknya dan berayun menuju ke lokalisasi. Suparman kalah! Sebenarnya mencengangkan juga, bagaimana mungkin dia bisa kalah? Konon Suparman, dengan kentutnya yang bau (sesuai dengan namanya, Kent… ut), sudah sangat jorok sekali, tapi ternyata masih takluk oleh ingus hijau yang dioleskan ke pipinya. Yaiks! Meriang sambil mengembek (mbeeek), Suparman jatuh dari ketinggian… kira-kira kalo patokannya apartemen Cempaka Mas, tingginya tuh 24 lantai, deh. Kalo jatuh ke bawah, bisa jadi dodol, tuh. Apalagi kalo dilindas ama truk. Tapi untung aja Kilat menguber dari belakang. Ia berlari mendaki dinding apartemen secara vertikal, lalu melompat untuk menangkat Suparman yang jatuh. Tapi malang baginya, manusia bersayap menghajar lagi dengan gada. Tak bisa bergerak bebas di udara, barcode dengan pesan ‘badak jawa” langsung melekat di keningnya. Suparman dan Kilat roboh. Untung saja Manusia Comberan sudah tiba di lokasi. Muncul dari parit Cempaka Mas yang luar biasa hitam dan bau dan mempunyai sertifikat jaminan bahwa siapa pun yang berendam di sana pasti terserang penyakit kulit, Manusia Comberan melejit keluar, menangkap Suparman dan Kilat yang jatuh. Berhasil menolong rekannya, Manusia Comberan justru tak bisa menolong dirinya. Ketika ia melompat lagi dari parit, kepalanya langsung dihajar dengan gada. Barcode dengan pesan ‘Biji!’ langsung tercetak di kepalanya. Tiga jagoan sudah dikanvaskan. Sementara Kalong belum tiba, Lentera Hijau terpaksa memberikan perlawanan. Lawan menggunakan gada barcode, Lentera hijau menghadapinya dengan tongkat scanner. Begitu mereka berantem, muncul pesan-pesan sebagai berikut: “Password!” “66!” “Yuyun!” “Jawir!” “Punya ‘ko Heri!” Dan pesan yang terakhir itu langsung membuat Lentera Hijau tercengang. Dia tahu pesan itu. Dan hanya dia yang tahu! Mengalami shock terapy, Lentera Hijau menjadi lengah dan langsung dihajar dengan gada, meninggalkan pesan ‘isep sawi’ di keningnya. Empat dari lima JKK telah dikalahkan! Mampukah Kalong seorang diri menandingi lawan sekuat manusia bersayap yang misterius itu? Nantikan episode berikutnya!!

JKK: Edisi Komplit 27

JKK

JKK #05: Di Balik Kedok Burung Kalong akhirnya tiba! Ia tidak heran melihat teman-temannya terbantai. Pada dasarnya mereka memang lebih super, tapi otaknya kurang. Kayak dinosaurus deh, badan gede, tapi otak cuma sebesar biji kacang tanah. Di sisi lain, Manusia Burung tidak cemas melihat Kalong. Toh dia hanya manusia biasa, memangnya bisa apa? Manusia Burung tidak berpikir, justru karena Kalong adalah manusia biasa, maka langkahnya jelas lebih terencana. Kalong sudah tahu bahwa lawannya yang berangasan akan mengayunkan gada, oleh karena itu ia segera mengelak dan menerjang. Ada plat logam berbentuk bulat pada dada Manusia Burung yang telanjang dan berbulu keriting. Lempengan itu, meski baunya bukan main, segera dijambret oleh Kalong. Tanpa benda tersebut, Manusia Burung kehilangan kemampuannya untuk terbang. Bulu-bulu sayapnya, yang dirajut dari kemoceng, rontok bagaikan daun di musim gugur. Baik Kalong maupun Manusia Burung jatuh dari ketinggian! Mereka akan terhempas! Tapi bukan Kalong namanya kalau tidak punya persiapan. Ketika kepalan tangannya diacungkan ke atas, tiba-tiba terjadi letusan yang meluncurkan kait stainless steel dari sarung tangannya. Selagi Manusia Burung mengekspresikan dirinya yang ketakutan (berteriak dengan panik, berdoa secukupnya, minta kantong kertas untuk muntah lalu sikat gigi setelah muntah, menelepon Joko untuk membatalkan janji ke Mangga Besar, melakukan perawatan pedicure/manicure, memegang cermin dan merapikan bulu hidungnya, kemudian berteriak dengan panik lagi), Kalong memeganginya erat-erat sambil sesekali meraba pentil dadanya. Lantas, ketika Manusia Burung memejamkan mata sambil menantikan saat-saat terhempas ke bumi, tiba-tiba tubuhnya terayun dan sebelum ia sadar apa yang terjadi, tubuhnya sudah tergantung di tiang bendera yang membentang secara horizontal di dinding apartemen. Tidak bisa tidak, setelah mengalami peristiwa yang bikin shock seperti itu, Manusia Burung langsung klenger dengan mulut berbusa. “Saatnya membuka kedok,” gumam Kalong sambil membangunkan rekan-rekannya. Sambil mengelus keningnya yang benjol dan bertato barcode, Lentera Hijau mewakili teman-temannya untuk mencopot topeng burung yang dikenakan si manusia bersayap misterius. Sebuah tangan berwarna hijau muncul dari cincin, menarik lepas topeng tersebut. Samar-samar terdengar lagu Peter Pan yang berjudul ‘Buka Dulu Topengmu’. Semua langsung terperangah, kecuali Kalong yang tersenyum. Suparman, Manusia Comberan, Kilat dan Lentera Hijau berseru dengan serempak. “Ocha!!!” “Sori, bro,” gumam Ocha lemas. “Sekarang ceritakan dengan jujur,” pinta Kalong. Dikalahkan dengan telak, Ocha tak punya pilihan kecuali mengaku. Rupanya dia tuh sebel karena ditagih terus agar notebook Zyrex segera dikembalikan, padahal jelas-jelas bukan dia yang minjem. Ketika Ocha meminta agar jangan ditagih ke dirinya, eh… malah Ocha yang diomelin. Ocha akhirnya hanya bisa menggerutu tapi gak bisa ngapa-ngapain. Kemudian terpikir olehnya bahwa sebagai Manusia Burung, dia bisa ngapa-ngapain. Ia lantas mengenakan ‘Hnnngggkkk!’ metal, unsur X berbentuk batangan kuning-coklat. Unsur ini, meski baunya aujubileh, tapi bila dioleskan ke dada, memungkinkan dirinya untuk terbang. Lalu, sambil tersenyum ketika mengingat hobinya bertualang di dunia malam yang kelap-kelip dan kebiasaannya mengenakan

JKK: Edisi Komplit 28

JKK

helm pada burung, maka ia pun memakai topeng burung di kepalanya dan muncul sebagai Manusia Burung. “Aku tak bermaksud mencari gara-gara dengan kalian, tapi siapa sangka malah kepergok dan dikejar,” ujar Ocha, tampak sangat menyesal. “Aku terpaksa melawan.” Salah tetap aja salah, tapi empat dari lima JKK jadi bersimpati. Kalong yang diveto akhirnya hanya bisa menasehati Ocha bahwa di balik kekuatan yang besar, terdapat pula tanggung jawab yang besar. Jadi gak bisa sembarang gebuk. “Itu akan menjadi pelajaran bagimu hari ini. Sekarang kenakan kembali topengmu,” ujar Kalong sambil melemparkan topeng burung elang pada Ocha. “JKK akan mengawasi tindak-tandukmu, Cha.” Ocha hanya bisa mengangguk. Bagaimana nasib Ocha selanjutnya? Bisakah ia mengendalikan emosinya, terutama setelah bertemu dengan Budi sang Senior? Nantikan episode berikutnya!!!

JKK: Edisi Komplit 29

JKK

JKK #06: Prahara Notebook Cerita kali bermula dari singgahnya Anthony (dalam identitas sipilnya, bukan sebagai Lentera Hijau) di Cempaka Mas. Jadi waktu itu tuh Anthony betulin jaringan, tapi kemudian terdengar koar-koar bahwa notebook Pak Tamsil tuh problem. Ya, Anthony sih gak terlalu masalah untuk bantuin satu-dua hal, tapi kan ceritanya gak sesimpel itu. Ternyata notebook itu baru dan berasal dari Cikarang, ama Senior Budi dicuekin, karena do’i kesal, anggapannya tuh itu kerjaan anak-anak Cikarang. Kelanjutannya ternyata lebih dashyat dari apa yang pernah diprediksi. Bahkan dalam buku ramalan mimpi pun gak pernah tercatat hal-hal kayak gitu! Akhirnya muncul perang pena antar IT sendiri, dan meski akhirnya ditengahi, hasilnya tidak memuaskan, jadi masing-masing musti kocok sendiri biar puas. Jadi kesannya tuh gak enak, deh. Kayaknya anak-anak Cikarang gak becus, gitu. Jadi kalo Budi bantuin, justru kesannya Budi top banget. Dan kalo di PA dia dapat K, loe orang jangan heran. Jadi bagi anak-anak Cikarang, percuma membela diri, sebab malah menjatuhkan citra sendiri. Selanjutnya, kalau negosiasi sudah tidak berhasil, maka giliran gada yang berbicara. Di hari itu Budi takkan lolos, sebab Manusia Burung yang pemarah sudah mengincarnya.

Kejadiannya tuh sebagai berikut: Budi, seperti biasa, selalu dipergoki di toilet. Kali ini dia lagi berak. Dalam keadaan gak bisa membela diri karena lagi megang keran air buat nyiramin pantat, dia dipentung dengan gada sehingga ngomongnya ngaco, malah jadi bisa ngasi nomor togel segala.

Beda dengan nyalinya yang kecil, teriakan Budi justru membahana. JKK, minus Jozef yang sedang meeting di Avesta, langsung muncul di lokasi kejadian. Toilet, yang jelas-jelas merupakan jalan buntu, tidak bisa menyembunyikan Manusia Burung yang berbadan besar tapi berburung kecil. Dikepung oleh JKK di dalam toilet sesempit itu, Manusia Burung tak bisa berkutik.

“Kalong sudah menasehatimu agar tidak sembrono,” ujar Manusia Comberan. Tapi ketika mereka melihat siapa yang menjadi korban Manusia Burung, mereka jadi tidak bisa bersikap tegas, tapi malah tersenyum simpul.

“Kalian tidak menangkapku kali ini!” ujar Manusia Burung sambil menunjuk Budi yang pingsan sambil hisap jari.

Yang lain pun berpikir keras, meneguhkan hati antara masalah terdahulu dan keadilan. Dulu Budi pernah tertangkap basah, tapi dengan cerdik ia menghilangkan bukti terakhir sehingga tidak bisa diadili. Kali ini, melihat Manusia Burung menghajarnya, sulit untuk tidak diakui bahwa sedikit-banyak hal ini membuat mereka puas.

“Aku tidak melihat adanya masalah di sini,” ujar Manusia Comberan, mengabaikan nasib Budi.

“Kalo aku, kemari hanya pengen kencing,” gumam Lentera Hijau sambil berlalu ke urinoir.

“Tapi… tapi kita harus menangkapnya. Kalo sampai Jozef tahu, dia pasti takkan setuju,” bantah Suparman. “Rusli, katakan sesuatu!”

“Aku ingin mengalahkan Budi, tapi tidak dengan cara begini,” tukas Rusli. Akhirnya… score berbanding 2-2. Ketika mereka kehabisan akal, apakah

harus menangkap Manusia Burung atau tidak, Budi bangkit dari pingsannya dan mengajukan usul agar mereka melempar koin untuk menentukan nasibnya. Ternyata hasilnya adalah nasib buruk bagi Budi. Koin menentukan bahwa kasus ini akan dipeti-eskan. Kemudian kasus ini didiamkan dan tidak diperpanjang lagi. Karena takdirnya

JKK: Edisi Komplit 30

JKK

tidak bertambah baik, Budi pun pingsan dengan sukses, kembali menghisap jempolnya.

Manusia Burung dibebaskan oleh JKK, tapi apakah perseteruannya dengan Budi Senior akan berakhir di sini? Nantikan episode berikutnya. Makin seru, memunculkan pula tokoh penjahat baru!

JKK: Edisi Komplit 31

JKK

JKK #07: Gara-Gara Hokben Ronald adalah seorang IT yang pintar, tapi potongan badannya terlalu gede dan tampangnya tidak terlalu cerdas. Sayang sekali, dia hidup di dunia dimana orang lebih menilai penampilan. Akibatnya, ketika programnya memenangkan lomba, dia hanya dihargai dengan sekotak Hoka-hoka Bento. Kasian, ‘kan? Entah karena itu atau bukan, Ronald menjadi aneh. Ya, sebelumnya udah aneh juga sih, tapi anehnya masih positif dalam arti sedikit sesat doang. Nah, kali ini dia jadi terjerumus dan mulai menyusun siasat keji untuk menghancurkan IT. Well, tidak ada yang lebih menyeramkan dari musuh dalam selimut, apalagi kalo anda tidur dengan Ronald dan ia berniat menjahati anda dalam selubung selimut. Kalo bukan resiko diperkosa ya… disiram kecap manis dan disotomie. Dan cerita Budi dikerubuti di toilet, meski hanya selentingan, sudah sampai ke telinganya. Dia bersikap waspada. JKK bisa ada di mana saja. Bisa jadi ada di antara IT yang merupakan JKK. Dan bila JKK selama ini selalu muncul di Cemput, kemungkinan besar JKK itu adalah IT Cemput. Btw, jika Ronald bisa berpikir demikian, itu membuktikan bahwa Homo sapiens memang jauh lebih cerdas daripada Phitecantropus erectus. Tapi seperti yang dijelaskan sebelumnya, dia memang pintar, hanya aja lebih mirip supir taksi daripada anak IT, apalagi kalo dikasi handuk putih untuk dikalungin ke leher. Jadi tuh dia disable jaringan pc-nya, trus ngadu ke Anthony kalo jaringannya gak konek. Akhirnya Anthony ke sono dan coba handle, tapi ternyata kasusnya terlalu cetek dan dibuat-buat. Ada yang tidak beres, tapi Anthony terlambat menyadari. Sebelum cincinnya menyala, di belakang sudah terdengar suara, “Ronald Gultom, lahir di hari Senin.” “Apa?” ujar Anthony panik. Tapi tangan raksasa sudah menyergap dan membantingnya ke lantai sebelum ia sempat berubah wujud menjadi Lentera Hijau dengan sempurna. Anthony dihajar habis-habisan, dicolok matanya, dibersihin kupingnya, dikorek upilnya, trus giginya diratakan dengan kawat gigi dan matanya dipasangin kacamata kuda. Udah itu dua kakinya ditarik dan Ronald menjejakkan kakinya ke selangkangan Anthony, lalu tubuhnya diseret di karpet seperti petani membajak sawah. Disiksa seperti itu, Anthony yang kurus dan kurang gizi tentu aja tidak tahan. Akhirnya ia pingsan dan kalah. Oleh Ronald, Anthony langsung dilipat-lipat dan diumpetin ke lemari network. Cincinnya pun direbut supaya ia tidak bisa melarikan diri. Ok, satu JKK telah down. Ronald jadi gila, ngomongnya cuma, “Ronald Gultom, lahir di hari Senin.” Padahal Michael dan Rusli lagi tugas ke luar kota. Kent ada di Arta Gading. Yang tersisa di Cemput hanya Jozef. Apa yang bisa ia lakukan dalam melawan Ronald Gultom yang lahir di hari Senin? Nantikan dalam episode berikutnya!!!

JKK: Edisi Komplit 32

JKK

JKK #08: Panah Hijau “Ronald Gultom, lahir di hari Senin!” seru Ronald ketika ia melihat Kalong datang menghadang. Ia menjulurkan tangannya, tapi Jozef berguling pergi dan mengibaskan tangannya, melemparkan bumelong, bumerang khasnya yang berbentuk kalong. Serangan itu tepat sasaran, membuat celana Ronald melorot ke bawah. Tapi Ronald tidak tahu malu! Ia malah melangkah sekuat tenaga, membuat celananya sobek dan menampilkan kolor putih yang biasa dipake anak SD. Btw, kalo masih kurang jelas juga, itu lho, yang ada garis lengkungnya, supaya bisa keluarin burung buat kencing. Nah, Ronald tuh udah sampe separah itu gak tahu malunya. Kan aneh, padahal walau tampangnya mirip supir taksi, itu gak berarti dia cacat mental atau idiot, kan? Pasti ada yang salah, apa lagi dia ngomongnya tuh selalu, “Ronald Gultom, lahir di hari Senin.” Kalong pun memikirkan kemungkinan terburuk. Iya, deh, Ronald cacat. Kenapa gak mungkin, sih? Di dalam cerita ini semua mungkin-mungkin aja. Lagian, realitanya Ronald juga agak sesat, sehingga kalo dia jadi gila, Kalong sih gak bakal heran. Tapi ucapannya itu, lho! Akhirnya Kalong teringat, meskipun tidak sama persis, ucapan Ronald itu ada lanjutannya. “Ronald Gultom, lahir di hari Senin!” Ronald berteriak ketika tangannya yang berukuran raksasa mencaplok Kalong. Tangannya yang lain siap untuk menghantam, tapi Kalong yang megap-megap berhasil mengucapkan kalimat yang membuat Ronald tercengang: lanjutan dari kalimat Ronald sendiri! “Di… dibabtis di hari Selasa!” tukas Kalong yang kelabakan, seketika itu juga membuat Ronald diam mematung. Lalu Kalong melanjutkan ucapannya lagi, “menikah di hari Rabu, sakit di hari Kamis, kian parah di hari Jumat, meninggal di hari Sabtu, dimakamkan di hari Minggu.” Mendengar kalimat demi kalimat itu, Ronald terpekur seperti orang bego, lalu dituntun ke kursi oleh Kalong dan mulai diajak bicara. Kalong sadar, Ronald sangat kuat. Kalo adu otot, takkan mungkin bisa menang darinya. Karena itu, lebih baik diajak main catur. “Ayo, Ronald. Kau mengaku sebagai jawara Kalbe, kan? Kita main catur dulu, lalu kau bisa bercerita,” ujar Kalong. Akan halnya Ronald, yang tidak jernih pikirannya, dengan gampang dibodohi oleh Kalong. Ia dipancing untuk berbicara sambil main catur, tapi rupanya salah besar bila mengajak Ronald berpikir! Ronald tidak boleh berpikir, lebih baik dibiarkan bebal seperti babon, sebab kalo dia berpikir, kegilaannya akan kambuh lagi. Apalagi Kalong tidak mengalah dalam bermain catur. Walhasil, setelah Ronald bercerita bahwa ia kesal karena hanya dikasi Hokben atas jerih-payahnya, ia menjadi gusar karena raja pionnya berhasil di-skak. Karuan aja, Kalong langsung dikemplang dengan papan catur dan mulutnya disumpal dengan bidak-bidak catur. Ronald tidak kenal ampun. Anjing saja dimakan! Nyawa Kalong tentu saja berada di ujung tanduk! Ketika Kalong mulai menggeliat pasrah, muncul panah hijau berhulu bogem yang langsung menggebuk belakang kepala Ronald. Serangan itu berhasil menyelamatkan Kalong. Begitu ia mencari tahu siapa penyelamatnya, terlihat sosok hijau berkostum Robin Hood yang sedang membidikkan panah berhulu ledak. Siapa dia? Kenapa dia menolong Kalong? Bagaimana dengan Ronald? Apakah ia bisa dikalahkan? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 33

JKK

JKK #09: Siasat Ronald “Siapapun dirimu, Robin Hood, sibukkan dia!” ujar Kalong ketika Ronald Gultom mengusap belakang kepalanya yang ditembak dengan panah berhulu bogem. “Ada sesuatu yang lebih gawat dari kegilaan yang ia tunjukkan!” Panah Hijau, demikian julukan sosok berkostum pahlawan hutan Sherwood itu, menembakkan panah berhulu ledak, membuat rambut Ronald yang cepak jadi pitak. Merasa ketampanannya berkurang, Ronald menyerang dengan tampang seram dan liur menetes-netes. Sekarang Panah Hijau menyerang dengan panah berhulu borgol. Begitu ditembakkan, kaki Ronald langsung terborgol, membuat ia jatuh seperti pohon tumbang. Dagunya membentur lantai, namun teredam oleh karpet sehingga ia tidak begitu kesakitan. Rantai borgol itu hancur berantakan ketika Ronald mengibaskan kakinya, mengangkang seperti wanita dalam posisi misionaris, kamasutra atau apa pun istilahnya. Melihat adegan sepanas itu, Panah Hijau langsung menembakkan panah berhulu dildo ke pantat Ronald. Sementara itu, selagi pertarungan seru berlangsung, Kalong menyelidiki apa sebenarnya yang telah dilakukan Ronald. Ternyata Ronald telah mengganti tampilan pada web klub ginjal sehingga bila diklik, yang akan muncul justru gambar panas, sepanas tahi ayam yang baru saja keluar dari dubur. Ini gawat, sebab Meilany sedang melakukan presentasi. Kalo sampai upaya Ronald berhasil, ‘kan bakal memalukan banget. Bisa-bisa Meilany resign karena saking malunya, padahal ‘kan anaknya cakep. Kalong punya ide, tapi ia takkan bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu ia menghubungi Kent dan Rusli. Kent ternyata sedang ditunggu oleh Ibu Rikrik sehingga tidak bisa meninggalkan Arta Gading, kalo Rusli berada jauh di Kediri. Ini akan merupakan permainan dalam hitungan detik! Kondisinya begini: ruangan IT ‘kan rame banget, sedangkan Kalong tidak mungkin menarik perhatian dalam menjalankan gagasannya. Jadinya ia harus menghitung, seberapa cepat Kilat bisa sampai ke Cemput dan melakukan apa yang dimintanya. Sewaktu Kilat berusaha, Kalong harus menarik perhatian semua orang, dan itu ia lakukan dengan meminta kehadiran Suparman. “Bentar,” protes Michael si Manusia Comberan. “Apa yang bisa aku lakukan?” “Gak ada,” sahut Kalong. “Loe duduk manis aja dan baca lanjutan cerita ini. Kekuatan loe lagi gak dibutuhkan.” Akhirnya Michael hanya bisa cemberut. Kemudian, setelah mereka menyamakan waktu, rencana Kalong pun dimulai. Kilat berlari dari Kediri, nyemplung ke laut selatan dan berlari melintasi permukaan laut. Percikan air memercik tinggi ketika laut terbelah oleh langkahnya. Ia bahkan berlari melewati punggung seekor ikan paus bongkok yang tiba-tiba muncul permukaan. Ketika Kilat membelok ke Pelabuhan Ratu dan kembali ke darat, Kent masuk ke WC dengan dalih sakit perut, lalu kabur dari ventilasi sesudah berubah menjadi Suparman. Suparman akhirnya muncul, melayang di dekat gedung tiga, di samping ruangan IT, membuat semua berbondong-bondong ke jendela untuk melihat dan mengagumi pahlawan legendaris itu. Akan halnya Kilat, ia telah tiba di Cempaka Putih, mengambil sampel sidik jari Anthony di tombol spasi pada keyboard-nya, lalu mencoba jutaan kombinasi password pada fingerscan sambil melakukan scanning pada sidik jari yang telah diambil sampelnya. Fingerscan itu bahkan sampai

JKK: Edisi Komplit 34

JKK

mengeluarkan asap karena tak sanggup beradu dengan kecepatan Kilat! Ketika ia berhasil masuk, ia segera mengambil tape backup hari sebelumnya dan memasukkannya ke server backup, lalu berlari kembali ke Kediri. Setelah tugas Kilat selesai, Suparman pun kabur, kembali ke Arta Gading dan keluar lagi dari WC sebagai Kent. Dari pc Ronald, Kalong melakukan remote dan restore terhadap program Ronald. Sedetik setelah itu, Meilany melakukan klik pada link website dan muncul tampilan sebagaimana mestinya. Bayangkan! Bila selisih satu detik saja, maka bisa beda ceritanya! Ancaman terbesar dari Ronald telah berlalu, namun Ronald sendiri belum bisa ditaklukkan oleh Panah Hijau. Kalong sendiri jelas bukan tandingan Ronald dalam adu fisik. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bersambung!!!

JKK: Edisi Komplit 35

JKK

JKK #10: Diselamatkan Hokben Meilany boleh saja telah diselamatkan dari sabotase Ronald terhadap programnya sendiri, tapi sampai sejauh ini Panah Hijau dan Kalong belum bisa mengalahkan Ronald. Ia terus mengamuk sambil berteriak bahwa ia lahir di hari Senin. Salah besar ketika Panah Hijau yang kesal menyahut dengan kata ‘I don’t care’, sebab Ronald jadi kian murka dan beralih menyerangnya. Panah Hijau terpaksa bertahan dengan panah apa saja yang dimilikinya, mulai dari panah berhulu ledak bubuk gatal, yang membuat Ronald garuk sana garuk sini seperti sedang merangsang diri sendiri, trus ada lagi panah berhulu lipstik yang membuat Ronald terlihat seksi bibirnya, meski mukanya tetap aja hitam-legam, kemudian ada lagi panah hologram perkalian, membuat Ronald berhenti sejenak untuk menghitung 1 x 1 = berapa. Semestinya mudah sih, tapi Ronald ‘kan lagi menjadi terbelakang banget. Walau sampe ngitung jempol kaki, dia masih saja kelimpungan untuk menjawabmya. Di sisi lain, kesibukan Ronald justru bagus bagi Kalong. Ia kembali menyelidiki keadaan sekitar, mulai dari tong sampah sampai yang paling beresiko: mengintip lewat garis lengkung celana dalam anak SD yang dikenakan Ronald untuk melihat ada apa gerangan di dalam sana! Hasilnya tidak sia-sia, sebab ada cincin hijau di dalamnya. Tak lagi sempat dicuci, Kalong segera mengenakan masker berhawa oksigen murni untuk menghindari bau beracun yang ditimbulkan cincin itu akibat disekap terlalu lama oleh Ronald di dalam celana dalamnya. Kemudian cincin itu digunakan untuk mencari tuannya. Diarahkan ke lemari network, cincin itu menyala terang. Kalong segera ke sana dan… dia berhasil membebaskan Anthony! Cincin yang dipasangkan ke jari tengah itu segera menunjukkan kehebatannya. Kalong tersenyum, lalu menyelinap pergi ketika Anthony mulai siuman dan menggumamkan kata-kata, “di hari yang paling terang…” Lalu cahaya hijau memancar terang, membuat Ronald Gultom berbalik ke sumber cahaya. Panah Hijau, yang notabene atheis, untuk sekali ini berdoa dan mengucap syukur, soalnya ia telah kehabisan panah dan pasti celaka kalo Ronald menyerang lagi. “Ronald Gultom, lahir di hari Senin!” seru Ronald sambil menyerbu. Lentera Hijau kini siap. Cincinnya menciptakan dua jari yang langsung mencolok mata Ronald, kemudian muncul pisau cukur otomatis yang mencukur setengah alis matanya, separoh bulu ketiaknya dan seluruh bulu kemaluannya. Yeah, soalnya ‘kan di sini Ronald gak tau malu, jadi gak butuh bulu kemaluan. Lantas, ketika Ronald masih saja memaksakan diri untuk menyerbu, energi hijau dari cincin berubah menjadi palu dan membetot kepala Ronald sehingga setengah dari tubuhnya terbenam ke lantai. Anak-anak OTC bahkan sampai heran ketika sepasang kaki tiba-tiba terjulur di langit-langit ruangan mereka. Ini kaki cowok apa cewek? Item sih, tapi kok gak ada bulu kakinya? Selanjutnya Ronald dirantai supaya aman. Lalu, karena mulutnya terus saja menggumamkan kata-kata ‘Ronald Gultom, lahir di hari Senin’ yang kian lama terdengar kian membosankan, Lentera Hijau segera menyumbatnya dengan gabus. Bersamaan dengan itu, Kalong kembali sambil membawa Hokben. “Lepaskan dia,” pinta Kalong. “Wah, kita bertarung mati-matian di sini dan kau malah sempat-sempatnya membeli Hokben,” ujar Lentera Hijau.

JKK: Edisi Komplit 36

JKK

“Justru ini kunci jawabannya. Lihat!” sahut Kalong. Ia mengelus dagu Ronald seperti memanjakan seekor anjing, lalu berkata, “Ronald, anak manis, ini Hokbennya, sekarang ada mayonaise untuk saladnya.” Berangsur-angsur kecerdasan Ronald kembali pulih. Ia terharu, bahkan sampai meneteskan air mata, lalu mengungkapkan penyesalannya, mengucapkan terima kasih dan mulai menyantap Hokben. “Hokben? Hanya dengan Hokben aja sudah kelar masalahnya?” Panah Hijau terlihat bingung. “Tidak sesederhana itu. Tadi aku sempat mencari ke tong sampah. Ada salad yang tidak termakan karena tidak ada mayonaise, padahal Ronald kan pemakan segala. Jadi ini adalah keanehan. Dan bicara soal perut, orang bisa gila karenanya. Tidak salah lagi, kuduga ini adalah penyebabnya. Dan ternyata benar!” Lentera Hijau dan Panah Hijau saling pandang. Tak disangka Kalong bisa memikirkan pemecahan seperti itu. Tapi ada satu hal yang membuat Kalong penasaran. Siapa sesungguhnya Panah Hijau? Sambil tersenyum, Lentera Hijau menatap kepergian Panah Hijau. “Oh, dia seorang teman. Aku kenal dia, tapi tak mungkin membocorkan identitas rahasianya. Cukup adil?” “Aku akan membongkar kedoknya,” ujar Kalong, tidak terlalu terkesan. Akhirnya, prahara Ronald selesai. Tapi apa yang menanti mereka selanjutnya? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 37

JKK

JKK #11: Ocha Dipecat! Rangkaian adenin, sitosin, guanin dan timin membentuk DNA. Ketika protein DNA saling mengikat, maka terbentuklah manusia. Pemetaan DNA pada setiap manusia adalah unik adanya. Dan DNA sendiri bisa dianalisa dari salah satu bagian tubuh manusia. Dalam kasus ini adalah bulu dada. Siapa sesungguhnya Manusia Burung? Budi tak tahu. Tapi ketika ia digebuk di toilet, ternyata ada bulu dada Manusia Burung yang terjatuh ke lantai. Jangan lupa, Manusia Burung selalu telanjang dada. Karena tidak pakai Neril, maka seperti rambut di kepalanya, rambut dada Manusia Burung pun gampang rontok. Nah, bulu dada ini dipungut oleh Budi. Sebenarnya ia agak kurang yakin apakah itu bulu dada atau bukan, soalnya bentuknya keriting dan lebih mirip bulu yang satu itu. Tapi Budi nothing to lose. Bulu dada itu pun discan dan dengan program DNA Draw, versi alternatif dari Corel Draw, pemetaan DNA pun dilakukan, tepatnya digambar kembali. DNA yang telah dipetakan itu kemudian disimulasikan dengan program Maya versi dokter kandungan. Terlihat pecahan protein yang saling mengikat, lalu membentuk janin. Kemudian posisi janin diputar dan terlihatlah penis kecil yang menggantung. “Wah, seorang cowok!” ujar Budi takjub. Ia gak sadar, bahwa reaksinya justru membuat ia tampak bego. Coba pikir, pertama-tama Manusia Burung itu telanjang dada. Kalo gak ada payudara seperti wanita, sudah pasti Manusia Burung itu cowok. Lagian, tempat berantemnya itu toilet pria, ya sudah pasti bulu yang ada di situ punya cowok, dong. Well, tapi itulah Budi yang budek dikit. Terkadang ia memang tidak secerdas tampangnya. Kemudian janin kecil itu tumbuh dewasa. Rambutnya perlahan-lahan mulai rontok. Mirip dan semakin mirip, lalu akhirnya terlihat Ocha, meringkuk dalam posisi telanjang. “Wah, jadi Ocha adalah Manusia Burung! Oh, dia akan membayar mahal atas perbuatannya.” Lalu, seperti biasa, Budi mengadu. Ocha yang tidak pernah menduga dan tidak punya persiapan apa-apa pun dipanggil oleh Juliet. Budi sudah bercerita panjang lebar sehingga begitu Ocha masuk, ia langsung diberitahu bahwa ia akan menerima SP1. Budi langsung menengahi. “Di mana wibawa Bapak?” Lantas Juliet, atau Julihe, seperti yang biasa disapa Ocha, atau Julingo, seperti yang biasa disapa oleh Kent, menaikkan SP-nya menjadi SP2. Budi kembali menengahi. “Wah, bapak bisa dilecehkan kalau begitu.” Kemudian Julihe kembali menaikkan SP-nya menjadi SP3. Tentu saja Ocha panik. Apa-apaan ini? Padahal ia tidak tahu apa kasusnya. Ia bertanya, lalu Budi menyibak poni rambutnya, memperlihat tato ‘Senior’ di keningnya. “Lihat apa yang telah kau lakukan padaku!” seru Budi. Ocha langsung membela diri. “Ini… ini tidak benar. Hantaman gadaku mencetak tato berdasarkan sistem barcode, bukan plain text seperti ini!” Tapi Budi sangat licik. Ia sudah menduga hal ini, lalu berkata, “Dengar katanya? Sekarang Bapak dengar sendiri pengakuannya! Ia benar-benar melakukan penyerangan terhadap saya!” Kali ini Ocha tak bisa berkelit. Masih dalam keadaan shock, ia ditendang keluar dan disuruh berkemas-kemas. Masuk ke wc dan jongkok di atas kloset untnuk menenangkan diri, Ocha benar-benar gak habis pikir, dalam sekejap aja dia bisa

JKK: Edisi Komplit 38

JKK

dijahati habis-habisan seperti ini. Nasibnya berubah total! Bagaimana mungkin? Ia dipecat. Masa depannya hancur berantakan. Mengunci diri sendirian di wc, Ocha yang sedang kacau jadi gampang kerasukan. Pada dasarnya ia memang punya ‘penglihatan’ dan bekal ilmu yang agak kusam dan kehitam-hitaman. Tak bisa mengendalikan diri, ia langsung diliputi amarah berbentuk asap hitam. Ocha berubah! Dari hitam menjadi putih! Mengenakan kerudung hijau dan kolor hijau, Ocha keluar dari wc dengan wajah bengis. Sekarang ia adalah Kerudung Hijau, roh pembalasan yang tak kenal ampun. Ia akan membalas perlakuan keji yang telah ia terima. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Tunggu saja di episode berikut!

JKK: Edisi Komplit 39

JKK

JKK #12: Kemarahan Ocha Sambil bersiul, Budi pulang ke Cemput. Ia gembira karena laporan rekayasanya diterima, maka dari itu ia bersiul. Ia cukup tahu diri dan rendah hati dengan hanya bersiul, sebab kalo bernyanyi, ia bahkan bisa secara langsung mengubah lirik lagu Sleeping Child menjadi versi Mandarin. Ini memang menakjubkan (dan sudah terbukti waktu karaoke bareng). Entah karena bahasa Inggrisnya yang gak karuan atau ia memang sejenius itu sehingga bisa secara real-time mengalihkan bahasa. Budi gak tahu kalau bahaya sudah menunggunya. Dengan enteng dia melangkah masuk ke wc, melorotkan resleting celana dan mulai jongkok di kloset. Kalau point of view pembaca mau sedikit diubah, jadi adegannya tuh seperti ini: belahan pantat budi jadi agak melebar kiri-kanan waktu terdengar bunyi “hnggkkk!”, lalu lubang duburnya yang menyerupai bintang hitam bersudut segera membesar, persis seperti ledakan nova dan peristiwa blackhole. Bedanya tuh, kalo blackhole menyedot segala sesuatu ke dalamnya, pada lubang Budi justru mengeluarkan sesuatu yang bau, coklat-item (karena abis makan jengkol dan pete sehingga panas dalem), liat dan panjang serta bercak-bercak seperti cacing raksasa. Nah, benda kayak gini lagi menggelinding keluar seperti ulat dari usus besar Budi, tapi tiba-tiba gak jadi. Ada apa gerangan? Hal urgent seperti apa yang bisa menghentikan peristiwa sepenting ini? Ternyata, seperti yang telah sering terjadi sebelumnya, setiap kali muncul adegan Budi di toilet, setiap kali itu pula ia dilanda masalah. Ocha si Kerudung Hijau telah muncul dan melakukan teror terhadap Budi! Apa yang dilakukannya sungguh di luar akal sehat dan ilmu kedokteran! Ia membalikkan saluran pembuangan Budi sehingga kencing lewat pembuangan air besar dan berak melalui pembuangan air kecil! Itu ‘kan gawat banget! Lebih menyakitkan dari melahirkan anak pertama! Akibatnya Budi langsung klenger, bola hitam pada matanya bergulir ke atas dan tertutup oleh kelopak sehingga matanya yang setengah terbuka kini terlihat putih susu seperti penderita katarak. Sambil berlinang air liur dan dengan kesadaran yang tersisa, Budi yang berkeringat dingin segera berteriak minta tolong. JKK segera tiba di lokasi. Kilat yang bisa vibrasi dan menembus benda padat segera melewati pintu toilet, namun ia segera terpental keluar lagi, shock akibat apa yang dilihatnya. Suparman, dengan pandangan supernya, melihat apa yang dilihat Kilat. Ternyata ia pun muntah, sebab apa yang ia liat jauh lebih seram dari zoofilia dan paedofilia. Btw, dugaan paedofilia yang diidap Budi sebenarnya sudah lama beredar, sebab sewaktu ditelepon untuk diajak makan kerak telor di PRJ, dia bilang gak bisa, soalnya sedang main sama anaknya. Nah, kalo bukan paedofilia, apa lagi, tuh? Ok, kembali ke cerita lagi. Kalong yang tak sabaran langsung mendobrak pintu, tapi karena bodinya tipis (sama seperti Lentera Hijau, tapi minimal Lentera Hijau punya cincin, jadi lebih sakti), maka justru ia yang terpental balik. “Tugas kasar seperti ini, mending diserahkan ke Manusia Comberan,” ujar Lentera Hijau, memberi saran pada rekannya. “Biar otaknya kurang, tapi ototnya ada.” Menggerutu sedikit, Manusia Comberan pun mendobrak pintu. Terlihat Budi berjongkok lemas dengan dua tangan menyilang, menutupi apa yang ada di antara pangkal pahanya. Lentera Hijau segera mengaktifkan cincinnya, menciptakan tangan hijau yang menyingkirkan dua tangan Budi. Apa yang terlihat sungguh mengenaskan, kiranya tak bisa diceritakan di sini demi kelangsungan karir Budi di masa depan. Tapi

JKK: Edisi Komplit 40

JKK

kemudian terdengar suara tawa angker yang dilanjutkan dengan perkataan, “dendam telah terbalaskan!” JKK menoleh ke atas. Ada sosok samar setipis kabut yang menerobos dinding ubin toilet. JKK segera mengenalinya sebagai Ocha karena saat Kalong melemparkan bumelongnya sehingga menyingkap kerudung, terlihat kepala Ocha yang irit rambutnya. “Ocha menjadi roh pembalasan? Apa-apaan ini? Dia kan Manusia Burung. Ada dendam apa dia dengan Senior?” ujar Kalong kaget. Manusia Comberan, Kilat, Suparman dan Lentera Hijau saling pandang, tapi tidak mengatakan apa pun. Kalong pun bisa menebak. “Kalian tahu sesuatu yang tidak kuketahui. Kalian terlibat dalam pertikaian mereka sebelumnya dan kalian tidak pernah bercerita?” tanya Kalong dengan nada tegas. Tanpa menunggu jawaban, Kalong mengibaskan jubahnya dan membelakangi rekan-rekannya. “Kita bahas lagi hal ini nanti. Yang paling penting sekarang adalah mengejar Ocha dulu. Ayo!” Kalong benar. Ancaman Ocha tuh bener-bener gawat. Kalo udah kayak gitu, perasaan bersalah pun harus ditunda dulu. Nantikan episode berikutnya, bertempur melawan Kerudung Hijau!

JKK: Edisi Komplit 41

JKK

JKK #13: Terror Di Cikarang! Setelah Budi, siapa lagi yang kiranya diincar oleh Kerudung Hijau? Orang lain yang juga terlibat dosa dalam kasus ini adalah Julihe, oleh karena itu sudah pasti Kerudung Hijau ke Cikarang. Kerudung Hijau lantas melayang sampai ke jalan raya, lalu naik bis AC 27 ke Bekasi dan tidak bayar ongkos tumpangan karena dia bisa menghilang dari pandangan kondektur! Hebat sekali, ‘kan?! Padahal satu-satunya yang bisa naik bis tapi gak bayar tuh hanya Sudarman, anak MSD yang rambutnya cepak kayak kopral. Nah, dari Bekasi dia nyambung lagi pake angkot yang ngetem di depan MM. Setengah jam kemudian, sampe dah dia di Cikarang. Btw, sekedar informasi, Kerudung Hijau sebenarnya bisa naik jurusan Senen-Cikarang, tapi karena turunnya di terminal, rasanya kok kejauhan, ya? Jadi itu alasannya kenapa Kerudung Hijau pake alternatif pertama. Akan halnya JKK yang melakukan pengejaran, Kilat sudah sampe di Cikarang begitu kalimat ini diketik. Suparman melaju di urutan kedua. Lentera Hijau, setelah menciptakan bola aquarium untuk menampung Manusia Comberan, juga lekas menyusul ke Cikarang. Kalong harusnya juga bisa ikut Lentera Hijau, soalnya Lentera Hijau ‘kan bisa menciptakan kursi untuknya dan dengan begitu Kalong tinggal duduk manis selama perjalanan via udara ke Cikarang.

Tapi gak bisa begitu. Ada masalah lain. Webmail lagi problem. Mana Yuni gak masuk lagi. Akhirnya Kalong berubah kembali menjadi Jozef, lalu melakukan telnet ke server 10.161.64.20 dan melakukan restarting pada Notes. Ketika akan berangkat, Jozef berpapasan dengan Soedjoko (buset tuh nama, pake ejaan lama!).

“Pak Jozef, mau ke mana?” tanya Joko. “Mau ke Cikarang. Ada… ada masalah,” sahut Jozef. Ada jedah dalam

kalimatnya karena ia berpikir bahwa tentu saja ia tidak bisa mengabarkan apa sebenarnya yang sedang terjadi pada orang luar. Kemudian, setelah pamit, Jozef masuk ke mobil Escudo-nya. Begitu sampai di lintasan tol, mobil itu meningkat kecepatannya dan berubah secara fisik menjadi Kalong Mobil.

Sementara itu, Kerudung Hijau sudah tiba di Cikarang. Kilat juga sudah tiba, bahkan sudah menunggu dari tadi, tapi karena terbentur jam makan siang, Kilat berubah menjadi Rusli dan makan dulu dengan kecepatan biasa.

Di ruang IT, tak banyak lagi IT yang tersisa. Semua sedang istirahat, kecuali Pitasari dan Donny. Di saat itulah Kerudung Hijau datang. Julihe langsung berteriak seperti banci sewaktu melihatnya. Btw, supaya dramatis, bayangkan banci brewokan yang selalu mengupil dalam film-film Stephen Chow. Nah, jadi si Julihe, yang brewok sana-sini, memutar kursinya sambil mengupil, lalu… “Aaaaaaa!!!”

Pitasari dan Donny bisa saja berpura-pura tidak mendengar. Toh mereka sebenarnya sering diomelin. Tapi ini beda cerita. Ini adalah masalah tanggung jawab mereka sebagai superhero. Sementara Pitasari berubah menjadi Kenari Hitam, Donny sudah menyerbu dalam wujud Manusia Plastik.

Masuk ke ruangan Julihe, beberapa detik kemudian Manusia Plastik sudah terlempar keluar dalam bentuk untaian balon yang membentuk tulisan SOS! Sekarang giliran Kenari Hitam yang masuk dengan teriakan sonic-nya. Akibatnya luar biasa, bukan saja kaca ruangan dan monitor Apple milik Julihe pecah berkeping-keping, bahkan bulu kaki Julihe pun rontok karenanya. Tapi Ocha adalah Kerudung Hijau. Ia tidak bisa dikalahkan dengan cara seperti itu. Sedikit bermurah hati, Ocha menurunkan kolor hijaunya, membuat pandangan Kenari Hitam gelap seketika karena tak sanggup menahan apa yang dilihatnya. Jagoan wanita itu pingsan.

JKK: Edisi Komplit 42

JKK

Di saat itulah Kilat masuk ke dalam ruangan. Ia begitu cepat, bahkan Kerudung Hijau hanya bisa melihat kilatan merah yang mengelilinginya. Tak berniat adu cepat, Kerudung Hijau menundukkannya dengan cara lain. Ia cukup menciptakan sandungan sehingga Kilat terpeleset. Sewaktu Kilat terguling, Kerudung Hijau membentangkan jubahnya. Di balik jubah itu ternyata ada semacam vortex atau dimensi yang berputar. Kilat langsung hilang entah ke mana.

Dengan kalahnya Kilat, Kerudung Hijau bisa dengan santai menangani Julihe yang ngumpet di bawah meja. Ia ciptakan ekor babi yang keriting di pantat Julihe supaya bisa menariknya keluar. Oh, Kerudung Hijau sungguh menikmati pembalasan ini, tapi apakah ia bisa melakukannya? JKK lain sudah dalam perjalanan! Nantikan aksi penyelamatan mereka di episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 43

JKK

JKK #14: JKK Vs. Kerudung Hijau Kerudung Hijau menggosok-gosokkan kedua tangannya, tertawa senang saat memikirkan apa yang bisa ia lakukan terhadap Julihe. Tapi Julihe yang ketakutan malah bersikap seperti anak kecil. Ia menangis meraung-raung sambil berjanji kalau ia tidak akan lagi mengabsen anak-anak Cempaka Putih setiap pagi, namun itu tidak ada artinya buat Kerudung Hijau. Oleh karena itu Julihe berjanji akan memindahkan tempat duduk Ocha ke samping ruangannya, dengan demikian hubungan mereka akan membaik dan bukannya tidak mungkin mereka akan sangat akrab sehingga Ocha berkenan hadir untuk BBQ di rumahnya. Tapi lagi-lagi hal itu ditolak oleh Ocha. Siapa yang ingin duduk di samping Julihe? Hanya orang gila yang mau! Sebal karena Julihe terus membual, Kerudung Hijau menyodorkan telapak tangannya, seketika itu juga membuat kata-kata Julihe berubah menjadi ‘nguik-nguik’. Ia pun tertawa dan berkata, “sekarang terdengar lebih pantas.” Ketika Kerudung Hijau akan turun tangan, tiba-tiba terasa ada yang menarik tangannya sehingga naik lagi. Kerudung Hijau menoleh dengan perasaan tidak senang. “Siapa berani?” Lalu Suparman menjawab, “Helmy Yahya dan Alya Rohali!” Kerudung Hijau terpana, lantas berpikir bahwa jawaban Suparman betul juga. Tapi ada yang salah. Bukan itu yang sedang mereka bicarakan. Sambil menggeleng kesal, Kerudung Hijau pun berhadapan dengan Suparman. “Berani menghadang gua? Sudah bosan kerja di Kalbe?” tanya Kerudung Hijau. “Sayang sekali, bukan loe yang menentukan Jagad Raya Kalbe. Berapa banyak saham yang loe pegang? 0%?” sahut Suparman dengan sengit. “Berani lancang? Bersiaplah untuk menyesal!” ujar Kerudung Hijau. Kemudian ia menciptakan fobia. Mendadak Suparman mengalami pencerahan bahwa sebenarnya sangat memalukan sekali selama ini dia mengelanakan kolor merah di luar celana panjang birunya. Apa kata dunia? Lalu Suparman meringkuk dengan pantat nungging, menutup kepalanya dengan kain merah yang dikenakannya di bahu, persis seperti burung onta yang membenamkan kepalanya ke dalam pasir. “Suparman!” seru Lentera Hijau yang telah tiba bersama Manusia Comberan. Ia langsung memeriksa keadaan Suparman ketika Manusia Comberan menghadang Kerudung Hijau. Tak disangka, pertarungan Manusia Comberan dan Kerudung Hijau tak berlangsung lama. Seperti ikan yang tak berdaya tanpa air, Manusia Comberan bukan tandingan Kerudung Hijau. Ia mengalami halusinasi, bagaimana seandainya kalau namanya bukan Michael, tapi Sudjaco Ali Puthamrat Sin Puhak Riawan Gani. Astaga, pasti mengerikan sekali. Apa jadinya kata-kata teman di sekolah dulu? Apa pula olok-olok sesama manager sekarang? Manusia Comberan tak bisa menahan beban mentalnya, terpaksa keluar ruangan untuk merokok dulu demi kesehatannya. Sekarang tinggal Lentera Hijau. Baru saja cincinnya menyala, tiba-tiba ia merasa bahwa warna hijau yang dikenakannya bukanlah hijau Kalbe, tapi hijau Bank Permata. Seketika itu juga ia lupa ingatan dan berkata, “apa yang kulakukan di sini?” “Mengantarkan kartu ATM bersama PIN-mu,” tutur Kerudung Hijau. Percaya begitu saja, Lentera Hijau menyerahkan kartu ATM beserta nomor PIN-nya, 1008. Setelah itu ia diantar oleh Kerudung Hijau sampai ke pintu keluar. Ia baru saja melambai kepada Kerudung Hijau dan melakukan kiss-bye secukupnya ketika Kalong tiba. “Lentera Hijau, apa yang kau lakukan?” tanya Kalong.

JKK: Edisi Komplit 44

JKK

Berbalik sambil diiringi lagu ‘Kiss Me Goodbye’, Lentera Hijau membuka telapak tangannya dan memperlihatkan bibirnya yang monyong selaku adegan final kiss bye. Kalong langsung muntah darah karena jijik. Itu adalah prilaku paling gay yang pernah ia alami selama 37 tahun dalam hidupnya! Sewaktu Kalong tergeletak dalam kondisi pucat pasi karena darah keluar dari tujuh lubang (mata, hidung, mulut dan telinga), muncul Panah Hijau. Meski ia bukan JKK, tapi kemunculannya dalam pertarungan melawan Ronald Gultom menunjukkan niat baik. Ia pun menarik panahnya yang berbentuk bogem. Akan tetapi, sebelum ia berhasil menarik senar busurnya, ia sudah dihantam oleh mimpi buruk. Panah Hijau berteriak ngeri ketika membayangkan bahwa tagihannya yang senilai 300 juta rupiah tidak akan dibayar oleh Kalbe. “Kau tahu kenapa tidak akan dibayar? Karena Julihe tidak mau tanda tangan!” ujar Kerudung Hijau, melakukan siasat adu domba.

Panah Hijau langsung menyimpan panah bogem dan menarik panah berhulu runcing, kemudian masuk ke dalam bersama Kerudung Hijau. Nasib Julihe sungguh dalam bahaya. Apa akan terjadi yang selanjutnya? Nantikan di hari esok!

JKK: Edisi Komplit 45

JKK

JKK #15: Bertemu JGK Julihe terancam nasibnya, kini bukan saja oleh Kerudung Hijau, tapi juga oleh Panah Hijau. Kesal karena diberi informasi bahwa tagihannya tidak akan dibayar, Panah Hijau telah menyiapkan panah berhulu laser pointer yang biasa digunakan untuk presentasi. Jadi rencananya tuh Kerudung Hijau akan membuka celana Julihe, lalu akan dilakukan khitanan (bener gak sih istilahnya? Itu bahasa keren untuk sunat, ‘kan?) dengan laser pointer. Proses ini takkan menimbulkan rasa sakit (juga gak akan kelar-kelar), tapi bisa menyebabkan rasa malu yang luar biasa, apalagi dilakukan di depan umum, seperti di ajang Rapat Umum Pemegang Saham, dan bisa-bisa menyebabkan depresi mental bagi yang bersangkutan apabila direkam dalam VCD dan dipasarkan dengan judul-judul murahan seperti ‘Gaya Hidup Sehat’ atau ‘Cara Memelihara Burung Yang Baik’. Tidak ada JKK yang sanggup menghalangi aksi ini mengingat mereka sudah terkapar semua. Nasib Julihe bisa dihitung dalam langkah Panah Hijau (ingat, Kerudung Hijau tidak melangkah, tapi melayang). Tapi tampaknya keberuntungan masih berpihak pada Julihe, sebab dari balik jubah Kerudung Hijau, tiba-tiba Kilat muncul kembali, kali ini tidak sendiri, melainkan bersama banyak pahlawan berkostum lainnya. Apa sebenarnya yang terjadi pada Kilat sebelumnya? Kejadiannya adalah sebagai berikut: Ketika terperosok ke dalam jubah Kerudung Hijau, Kilat sedang berlari begitu kencang. Ia terguling dalam kecepatan tinggi, dan karena khawatir akan resiko patah leher, ia melakukan vibrasi menjadi sehingga molekul tubuhnya bergetar acak. Kilat kemudian berhasil bangkit kembali, berlari lebih cepat dari sebelumnya karena mengikuti arus pusaran vortex. Dengan kecepatan tinggi menembus ruang dan waktu, Kilat berubah menjadi sinyal, kemudian ia melihat adanya sumber cahaya. Ia tak sadar apa itu sebenarnya, tapi segera ia hampiri. Mendadak saja ia sudah terpelanting masuk kembali ke dunia nyata, tapi sungguh dunia yang berbeda. “Joni Fat?” tanya Kilat bingung. “Kau kenal aku?” tanya Joni Fat bingung. “Kau adalah…” “Joni, bagaimana aku bisa sampai di sini?” Joni pun menjelaskan bahwa ia sedang mengaktifkan modem super canggihnya, lalu saja ada frekuensi sinyal yang tidak jelas datang menyambar dan sebelum ia sadar apa yang terjadi, Kilat telah muncul di hadapannya. “Jadi sumber cahaya dalam vortex itu adalah pemancar modem?” gumam Kilat, mulai mengerti apa yang baru saja ia alami. “Joni, di mana aku sekarang?” “Sebentar, Sobat. Kau telah banyak bertanya. Sebelum aku menjelaskan lebih lanjut, lebih baik kau perkenalkan dulu dirimu. Aku tidak mungkin bercerita panjang-lebar terhadap orang yang tidak kukenal, bukan?” Rusli pun membuka topengnya. “Aku Rusli, alias Kilat.” “Kilat?” tanya Joni dengan mata berbinar-binar. “Ada juga orang lain yang mengadopsi identitas Kilat?” Lalu Joni menjadi samar dan terwujud kembali dalam kostum yang berbeda. Tapi Rusli bisa melihatnya dengan jelas. Joni pergi ke kamar ganti dan kembali setelah mengenakan kostum dewa Merkurius, lengkap dengan topinya yang bersayap. “Aku juga Kilat. Aku menemukan kekuatanku ketika berlari menyongsong tsunami di Aceh. Dan mereka adalah…” “Irhantoro, alias Sayap Malam, mantan anak didik Kalong.”

JKK: Edisi Komplit 46

JKK

“Rusly Wijaya. Tapi kau bisa memanggilku Lentera Hijau,” ujar Rusly sambil memperlihatkan cincinnya yang tidak bermasalah dengan warna kuning, tapi tidak mempan terhadap unsur kayu. “Kalo kami,” ujar Suni dan Oktafianus, segera berubah menjadi sosok bertopeng, “adalah Dokter Nasib.” Kemudian Rusli menoleh, melihat Fifie muncul. Dia pake kaos ketat putih dengan lobang di bagian atas sehingga memperlihatkan belahan dadanya. Tapi dadanya sih gak gede, yang gede tuh betisnya sehingga kalo loe tidur bareng ama dia dan dia sedang mimpi bermain bola, bisa-bisa loe terbangun di rumah sakit dalam kondisi diinfus. Btw, nama Fifie adalah Gadis Kuat. Kemudian ada Yayan, si Manusia Burung. Memang aneh, mengingat Ocha juga sebelumnya Manusia Burung, tapi konon jiwa Manusia Burung yang merupakan penitisan faraoh Mesir sehingga bisa menjelma pada setiap sosok yang dipilihnya. Ada lagi Surijanto, yang lebih dikenal sebagai Paman Janto, simbol sejati dari seorang IT. Kabarnya tuh Paman Janto tidak punya otak, tapi Intel Inside! Lalu ada Chairudin, juga seorang Lentera Hijau. Chairudin ini berbadan besar, cincinnya pun bisa mengeluarkan bunyi kalo sedang digunakan, dan dia selalu meneriaki setiap orang dengan kata-kata, “saya jitak kamu!” Terakhir, ada Japri, pesulap yang menyebut dirinya dengan nama Jappari. Dia bukan cuma bisa sulap kartu, tapi kalo dia menyebut satu kata dengan terbalik, ini bisa menjadi sihir yang hebat. Kelompok superhero ini berkumpul di bawah bendera JGK, singkatan dari Just Graduated, Kalbe! Jadi mereka adalah superhero yang udah resign dari Jagad Raya Kalbe. Tapi ketika mereka mendengar masalah yang diceritakan oleh Rusli, mereka tergerak untuk membantu. Bukan masalah kalau setiap dari mereka pernah berseteru dengan Julihe. Ini adalah tanggung jawab seorang pahlawan yang tidak melibatkan masalah pribadi. Ketika Joni Kilat berhasil menciptakan vortex serupa dengan menggabungkan kecepatan bersama Rusli, mereka pun menembus dimensi. Akhir dari kilas balik, seketika itu juga mereka muncul dari balik jubah Kerudung Hijau. Mampukah mereka membendung amarah Kerudung Hijau? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 47

JKK

JKK #16: JGK Vs. Kerudung Hijau Kerudung Hijau marah sekali karena kesenangannya diganggu. Padahal sebelumnya ia sudah berpikir bahwa ia dan Panah Hijau bisa melakukan threesome bersama Julihe secara intim. Ia bahkan sudah memikirkan dengan baik posisi apa yang akan ia gunakan untuk start-up supaya tidak terkilir. Tapi kini datang Rusli Kilat dan teman-temannya. Betapa menyebalkan. Panah Hijau membidik, siap membantu Kerudung Hijau. Namun terasa desiran angin dari dua arah. Ketika ia melihat Joni Kilat mengambil panah dan busurnya sementara Rusli Kilat memegangi ikat pinggangnya, ia baru sadar kalau celana panjangnya telah melorot. Tapi untunglah gengsinya terselamatkan, sebab ia memakai celana dalam Hugo Boss yang dibelinya seharga Rp. 20000 di outlet Dago, Bandung. Kendati begitu, ia tidak mungkin bertarung lagi karena senjatanya telah dilucuti. Lain halnya dengan Kerudung Hijau. Secepat apa pun Joni Kilat dan Rusli Kilat, mereka tidak bisa mengalahkannya. Hanya dengan menjentikkan jarinya, Kerudung Hijau bisa menciptakan tumpahan bensin di lintasan lari para Kilat. Bergesekan dalam kecepatan tinggi, dua Kilat malang itu langsung terbakar, terpaksa berlari keluar untuk melompat ke dalam tangki air guna memadamkan api yang menjilati mulai dari ujung jempol kaki, paha, dubur, dan area-area erotis lainnya. Dua superhero telah tumbang. Tak bisa berpangku tangan, Gadis Kuat dan Manusia Burung yang emosional langsung menyerbu. Gadis Kuat terbang rendah, menampakkan belahan dadanya. Baik jadi setan maupun manusia, Ocha tuh kalo dah lihat gituan, tetap aja jadi memble. Untuk sekejap kesaktiannya terlupakan, seketika itu juga ia dihajar Yayan si Manusia Burung dengan gada. Dahinya langsung mendapatkan cap barcode yang bila discan akan muncul tulisan ‘penjahat kelamin’. Kerudung Hijau menggerutu, langsung bisa menebak kalo gada itu pasti sudah disetel oleh Ruslan, soalnya slogan itu adalah trademark-nya. Merasa kesal karena dipecundangi, Kerudung Hijau segera membalas. Ia menjatuhkan Gadis Kuat dulu dengan cara mengubah baju ketatnya menjadi korset keluaran tahun 1912. Terjepit hingga kehabisan napas, Gadis Kuat langsung terjerembab, megap-megap seperti ikan mas koki. Kemudian Manusia Burung dihadang, dijebak dulu dengan pelet burung, lalu dikarungin, digebuk ala kadarnya (1 kali dengan palu, 2 kali dengan linggis, 3 kali dengan spana) dan dibuang di jalan tol Bogor. Kalo di arah situ ‘kan, meski gak kelindas ama mobil, tetap aja tuduhan utama jatuh ke Kent, sebab ngapain Ocha jauh-jauh ke Bogor hanya untuk buangin karung berisi Manusia Burung? Gak mungkin beradu otot dan sihir dengan Kerudung Hijau. Sayap Malam sadar akan hal itu. Ia pun meminta bantuan dua Lentera Hijau, yakni Rusly Wijaya dan Chairudin, untuk mengalihkan perhatian. Rusly, dengan cincin berbentuk Q yang disponsori oleh Quicktime, segera memutar file jenna.mov yang berisi adegan syur Jenna Jameson. Di kanannya, Chairudin juga bertindak sama. Cincinnya yang berbentuk R segera menampilkan Asia Carrera dalam format .ram. Bedanya tuh, karena cincinnya bisa mengeluarkan bunyi, maka suara ‘uh-ah, uh-ah’ pun terdengar dolby surround.

Ikut nimbrung ke tengah keramaian, Manusia Plastik yang sudah siuman langsung melompat ke tengah dan mengubah diri menjadi vagina plastik yang bisa dibeli di sex shop. Ia membuka mulutnya lebar-lebar menjadi bagian labia minora, sedangkan kerongkongannya menjadi lobang vagina, lalu rambutnya menjadi pubic hair alias bulu kemaluan, sementara hidungnya digeser menjadi klitoris.

JKK: Edisi Komplit 48

JKK

Tidak bisa tidak, Kerudung Hijau jadi lemah karena syahwatnya menguat. Di saat itu Sayap Malam meneriakkan perintah agar Dokter Nasib beraksi. Setelah baca mantra (“jailangkung, jailahe, hombila, pu te kha, hocus-pocus, abrakadabra, alakazam, dan sebagainya”), Dokter Nasib melayangkan sepucuk kertas kuning yang telah ditulis dengan darah ayam hitam ke kening Kerudung Hijau.

Serangan itu kena! Kerudung Hijau jadi sengsara karena penglihatannya terganggu, padahal ia sedang asyik nonton. Walhasil, ia marah karena dikerjain. Ia meledakkan kekuatannya, membuat lawan-lawannya terkapar. Selanjutnya Kerudung Hijau berjanji pada dirinya sendiri, daripada diganggu kayak gini lagi, mending lain kali dia beli dulu di Glodok, trus setel di bekas PC Kent dengan meminjam speaker dari Budi.

Semua telah tumbang, kecuali Paman Janto dan Jappari. Apa yang bisa mereka lakukan terhadap Kerudung Hijau yang maha sakti? Episode esok hari akan menjawabnya! Nantikan di inbox anda!

JKK: Edisi Komplit 49

JKK

JKK #17: Mengalahkan Kerudung Hijau Paman Janto, simbol sejati IT, kini berhadap-hadapan dengan Kerudung Hijau sementara Jappari mencari kesempatan. Tahu ‘kan permainan monopoli? Ada kartu dana umum dan kesempatan, biasanya satu tumpuk warna hijau dan yang lain berwarna merah. Nah, Jappari itu sedang mencangkul kartu kesempatan, mencari kesempatan yang tepat. Kita tinggalkan dulu Jappari. Mari beralih ke Paman Janto lagi. Menyingsingkan lengan bajunya, Paman Janto yang bercelana motif garis-garis dan bertopi tinggi ala Abraham Lincoln langsung memberikan ceramah. Dakwahnya tentu saja lebih ok dari A.A. Giman yang notabene hanya ‘klening epis’. “Jadi, Ocha, loe dengerin gua. Setelah apa yang dilakukan Julihe, kita semua tentu saja mau menyingkirkannya, tapi cara loe salah. Loe gak mau menjatuhkan dia dengan menjadi seperti dirinya dan menggunakan cara sekasar ini. Yakin, deh.” Ocha berkerut dahi. Bagaimana pun Paman Janto adalah gurunya dan Anthony. Surijanto ‘lah orang yang memperkenalkan dunia mijit-memijit kepadanya dan mentahbiskan dirinya sebagai kakak pertama bagi Anthony. Omongan Surijanto tak bisa ia abaikan begitu saja. “Dengar, Cha. Gua tau loe. Dasarnya tuh loe orang baek, cuma rada emosi aja sekarang. Lepaskan Julihe. Loe gak perlu main hakim sendiri. Kalo Julihe memang bersalah, dia takkan lepas dari karma.” Dahi Ocha kian berkerut. Surijanto mendekat, mencoba bersikap bersahabat dan menghibur. Siapa sangka ia malah dipentung ama Ocha karena banyak omong? Paman Janto pun pingsan sambil menghitung berapa jumlah bintang yang mengelilingi kepalanya. Tinggal Jappari. Ia punya kemampuan, tapi gak ngerti gimana memanfaatkan kemampuannya. Ketika Kerudung Hijau menghampirinya dengan muka sebengis panda, tiba-tiba Kalong melesat di tengah-tengah mereka. “Kau lagi!” seru Kerudung Hijau dengan kesal. “Ocha! Telusuri hatimu. Jangan katakan bahwa kata-kata Paman Janto berlalu begitu saja dari telingamu. Walau sedikit gundul, kau adalah Ocha yang baik. Jangan biarkan Kerudung Hijau menguasai dirimu lagi!” Mendengar wejangan itu, batin Ocha mulai berontak. Terjadi pergolakan hebat di dalam dirinya. Lalu jidatnya menghitam dan terayun keluar dari kerudung, tapi sebagian tubuhnya masih berwujud Kerudung Hijau. Ia sedang berusaha melepaskan diri! “Jappari! Lakukan permintaanku. Panggil Orang Mati dari Jagad Raya Kalbe!” perintah Kalong. “Orang Mati?” tanya Jappari. “Kau tahu dia. Kau punya kemampuan untuk menemukannya. Kau bisa menghadirkannya kembali. Cepat! Waktu kita tak banyak!” Jappari berkonsentrasi, lalu mengucapkan mantranya. “Ardni Ayajiwunat!” Orang Mati pun muncul setelah kepulan asap. Sosok yang dimaksud oleh Kalong itu ternyata Indra! Apa sebenarnya akal Kalong? “Indra! Ocha sedang berusaha memisahkan diri dari Kerudung Hijau. Kau harus membantunya, sebab bila terpisah tanpa kendali, Kerudung Hijau bisa menggila. Masuk ke sana dan kuasailah Kerudung Hijau!” Indra, dulunya seorang superhero bernama Kumbang Biru yang terbunuh di Jagad Raya Kalbe, menuruti permintaan Kalong. Ketika Ocha ngeden habis-habisan

JKK: Edisi Komplit 50

JKK

seperti sedang berak, Kerudung Hijau terpental keluar dari punggungnya, lalu Indra langsung menyerbu dan mengambil-alih. Ia menjadi Kerudung Hijau yang baru! Indra segera menunjukkan bahwa dalam kekuatan yang hebat, terdapat pula tanggung jawab yang besar. Ia pulihkan keadaan dalam sekedip mata. Semua superhero pun bangkit kembali. Julihe pingsan. Saluran pembuangan Budi yang terbalik pun sudah normal kembali, hanya saja ia terduduk di atas kloset dalam kondisi kolaps. Setelah siuman, mereka berdua akan melupakan trauma akibat perbuatan Ocha. Untuk Ocha sendiri, jabatannya pun dikembalikan. SP3 dianggap sama sekali tak pernah dirilis. “Keadilan telah ditunaikan!” ucap Indra sembari buyar menjadi asap. Setelah Kerudung Hijau pergi, JKK dan JGK pun bertemu. Kenari Hitam dan Manusia Plastik juga turut serta dalam event langka ini. Mereka saling bersalaman sebelum Joni Kilat dan Rusli Kilat membuka vortex untuk memulangkan JGK ke dunianya. Satu hal terakhir, Kalong yang telah menyingkir dari keramaian langsung menekan nomor telepon 08128663303. HP berdering. Terdengar ada yang mengangkat telepon. Lalu Kalong berkata, “Panah Hijau, aku tahu kalau kau adalah Soedjoko!” “Tahu dari mana?” tanya Joko kaget. “Pertama, kau muncul dan mencari Lentera Hijau sewaktu Ronald Gultom mengamuk. Aku jadi teringat, bukankah Lentera Hijau dan Panah Hijau juga ada di kapal sewaktu huru-hara di Singapore? Itu bukan kebetulan. Dalam identitas sehari-hari, Panah Hijau dan Lentera Hijau harusnya saling kenal. Lalu, kau bisa tahu di Cikarang ada masalah dan muncul beberapa saat setelah kedatanganku. Dari mana kau tahu? Padahal satu-satunya orang yang berpapasan denganku sebelum aku ke Cikarang adalah Joko. Hal terakhir, kau komplain soal duit 300 juta sewaktu dihipnotis oleh Ocha. Itu semua mengarah ke satu orang. Siapa lagi kalau bukan kau orangnya?” Panah Hijau tak bisa menjawab. Analisis Kalong memang luar biasa cerdasnya. Tapi apa sebenarnya yang terjadi di Singapore? Nantikan ceritanya di episode hari Selasa. Btw, sebelum itu, kita akan mengenal lebih jauh tentang Kelompok Lentera Hijau. Jadi tunggu saja, okay?

JKK: Edisi Komplit 51

JKK

JKK #18: Kelompok Lentera Hijau Dalam pertempuran seru melawan Kerudung Hijau, Rusli Kilat berhasil menemukan dunia paralel yang memunculkan setidaknya dua Lentera Hijau lainnya, padahal selama ini Lentera Hijau yang dikenal hanyalah Anthony! Ada apa di balik semua ini? Tipuan penulis yang sudah mulai kehabisan ide? Tidak! Bukan begitu, dong. Coba ingat kembali bahwa JKK ini dimulai dari edisi 1 (baca: satu). Setelah diselidiki lebih lanjut oleh Kalong dengan bantuan Kilat untuk menembus ruang dan waktu, ternyata ada rahasia yang lebih besar dan lebih lama dari JKK yang sudah berlangsung sampai jilid ke18 ini. Artinya tuh kalo JKK nomor -213 (baca: nomor minus dua ratus tiga belas) dirilis, akan ketahuan bahwa jauh sebelum Suparman dan kawan-kawan, Kelompok Lentera Hijau ini sudah ada dan beredar! Edisi nomor -213 mencatat kejadian penting di tahun 1966. Buktinya tertulisnya sudah tidak bisa ditemukan lagi, tapi kira-kira kejadiannya tuh kayak begini: Di tanggal 10 September 1966, Jagad Raya Kalbe lahir. Konon lahirnya tuh dari sebutir obat pilek khusus yang diramu oleh sebuah kekuatan yang tidak boleh disebut namanya, tapi boleh ditulis inisialnya. Nah, inisialnya adalah B, tapi yang jelas bukan Budi orangnya. Kalau Budi mah jauh! Suruh ngaca dulu, deh, abis itu kalungin handuk dan suruh narik becak. Kembali ke cerita, Si B ini kemudian dikenal sebagai Owner. Ia duduk di puncak yang tertinggi, mengamati berbagai kejadian dalam Jagad Raya Kalbe. Semula semuanya tuh baik, tapi kemudian berkembang menjadi tidak terkendali setelah munculnya Julihe. B ingin berbuat sesuatu, tapi ia tidak boleh turun tangan langsung. Akibatnya bisa gawat. Takutnya tuh entar Jagad Raya Kalbe hancur berantakan, soalnya B terlalu powerful. Akhirnya muncullah sosok gendut bernama Chairudin. Meski pandangannya kurang sinkron, ia tampaknya cakap dan bisa diandalkan. Lihat aja cara mengetiknya. Cepat nian, meski belum pasti ketikannya tuh benar adanya! Abis memperagakan ketikan turbo, biasanya tuh ada tambahan tombol backspace hampir sebanyak jumlah ketikannya. Tapi yang penting tuh mengetik cepat, guys! Singkat kata, Chairudin diberikan cincin dan menjadi Lentera Hijau pertama. Sebagai pemegang cincin, ia wajib bersumpah: “di hari yang paling terang, di malam yang paling gelap, tak ada kejahatan yang lolos dari mataku. Mereka yang memuja kejahatan sebaiknya berhati-hati terhadap kekuatanku, cahaya Lentera Hijau!” Demikianlah Lentera Hijau lahir untuk mengimbangi Julihe. Setelah Chairudin, muncul lagi Lentera Hijau lainnya. Yang satu ini memiliki identitas sipil bernama Rusly Wijaya. Meski kekuatannya sama, asal-usulnya agak berbeda. Cincinnya tidak berasal dari Owner, tetapi dari batu giok ajaib yang diperolehnya setelah operasi batu ginjal akut. Batu ini kemudian ditempa menjadi cincin. Berbeda dengan cincin Chairudin yang lemah terhadap warna kuning, cincin Rusly justru tak mempan terhadap unsur kayu. Pada saat yang tak jauh berbeda, seorang pemuda tanggung bernama Sugiowono masuk ke Corporate. Atas jasanya dalam menciptakan program absensi Enseval, ia juga mendapatkan cincin dari atasannya, Gozali (awas, jangan ketuker! Gak ada hubungan ama Godzilla, lho!). Kemudian, setelah kepergiannya dari Jagad Raya Kalbe, Sugi menggandakan cincinnya dan diberikan kepada Patno. Ini menjelaskan kenapa ada dua Lentera Hijau juga di Datacomm.

JKK: Edisi Komplit 52

JKK

Sehabis itu barulah Anthony terpilih menjadi Lentera Hijau. Ia mengira bahwa ia mendapatkan cincin itu dari kodok yang dibedahnya pada praktikum biologi, tapi sebenarnya cincin itu yang memilihnya! Coba bayangkan, cincin itu tanpa sengaja jatuh dari jendela lantai 5, ditendang oleh seorang sopir ceroboh hingga jatuh ke got di Cempaka Putih, lalu nyangkut di tahi bayi yang mengapung dan terbawa arus ke muara. Cincin itu semestinya tenggelam ke laut, tapi seekor ikan melahapnya. Ikan itu menempuh perjalanan ke Kalimantan, masuk ke muara sungai Kapuas, lalu dipancing oleh seorang kuli bangunan. Kuli bangunan itu sudah bersenang hati, mengira ia akan menyantap ikan di malam itu, tapi nyatanya ikan tersebut digondol oleh kucing. Sang kucing lantas menikmati ikan curiannya, tapi nyaris saja mati karena tersedak oleh cincin tersebut. Kesal karena nyaris saja dijemput oleh ajal, cincin itu dibuang oleh sang kucing ke parit yang ditumbuhi enceng gondok. Seekor kodok yang bertengger di situ mengira benda hijau yang sedang melayang itu adalah lalat ukuran jumbo, lalu menjulurkan lidahnya yang lengket dan menelan cincin itu. Tak bisa bergerak karena cincin itu terlalu berat dan tak bisa dicerna, kodok yang sekarat itu tertangkap oleh Anthony dan dibelah perutnya pada praktikum biologi. Sekarang bagaimana pendapat pembaca setelah mengikuti kronologis di atas? Suatu kebetulan? Tidak!!! Cincin itu memilih Anthony sebagai Lentera Hijau! Ia mulai aktif setelah Rusly pindah ke sektor Novartis untuk berpatroli di sana. Setelah Rusly, giliran Chairudin yang pindah ke sektor Kanada. Anthony akhirnya resmi menjadi Lentera Hijau. Bersama Kalong, Suparman, Kilat dan Manusia Comberan, ia membentuk JKK. Beberapa waktu kemudian, orang lain yang satu kampung halaman terpilih lagi menjadi superhero serupa. Namanya Liuwin. Boleh dikatakan sebagai Lentera Hijau terakhir, perlahan tapi pasti ia menunjukkan kualitasnya sebagai Lentera Hijau yang paling tangguh! Oh ya, ada satu yang kelupaan. Sebenarnya masih ada satu Lentera lagi, tapi karena terpengaruh oleh kuasa Julihe, ia berubah menjadi Lentera Kuning. Siapa dia sesungguhnya? Ikuti terus kisah JKK untuk mengetahui jawabannya!

JKK: Edisi Komplit 53

JKK

JKK #19: Huru-Hara Di Kapal Kalong sempat menyinggung tentang huru-hara di kapal yang sedang menuju Singapore. Kala itu Lentera Hijau dan Panah Hijau muncul bersamaan di satu kapal. Bahwa Lentera Hijau adalah Anthony, Kalong sudah tahu itu. Ia pun sebenarnya tidak terlalu peduli tentang identitas Panah Hijau yang sempat disangkanya sebagai jagoan lokal Singapore. Tapi berita itu tidak luput darinya, dan akhirnya terbukti berguna ketika Panah Hijau muncul dalam berbagai kesempatan di Jagad Raya Kalbe. Kembali ke beberapa waktu yang lalu, bagaimana kisah tersebut sebenarnya? Semua ini berawal dari keberangkatan Joko dan Anthony ke Singapore. Mereka menumpang kapal mewah berlantai tujuh, lengkap dengan kasino, hypermarket, spa & sauna, lapangan golf, kolam renang, restoran, bioskop, gedung opera dan hotel bintang tujuh. Dengan kondisi ‘wah’ begini, seharusnya perjalanan ini bakalan asyik punya, tapi tidak begitu kenyataannya. Kapal mewah ini dibajak! Pada saat kejadian, Joko langsung menyelinap pergi dalam kondisi terkencing-kencing. Ketika dipergoki oleh teroris, ia mengaku kalo ia sedang kebelet. Sebagai bukti, ia menunjukkan bagian belakang celana putihnya yang sudah berbercak coklat karena belepotan tahi. Oleh teroris, ia pun diijinkan ke toilet, tapi abis itu musti balik lagi ke ruangan kasino karena statusnya adalah tawanan. Setelah menandatangi MoU, Joko pun mengangguk dengan patuh, salaman sambil difoto oleh wartawan, lalu berlari ke wc seperti anjing yang ekornya terselip di antara dua kaki. Tak lupa pula ia mengeluarkan bunyi ‘kaing-kaing’ untuk memperkuat kesan bahwa ia sungguh-sungguh tak tahan lagi untuk buang hajat. Melihat Joko pergi, Anthony bernapas lega. Itu artinya ia punya kesempatan untuk berubah wujud. Ia bersembunyi di bawah meja blackjack dengan pantat menungging keluar. Ketika ditanya oleh teroris, ia mengaku sedang ketakutan, makanya sembunyi kayak gitu. Kalo teroris tidak percaya, boleh saja pegang pantatnya yang bergetar hebat oleh rasa takut. Ditantang begitu, teroris tentu saja ogah. Anthony tuh kidal dengan tingkat kemurnian 80%, tapi kalo cebok ternyata pake tangan kanan. Mana bisa dijamin dia ceboknya bersih atau nggak? Itu adalah kesalahan besar. Tak lagi diawasi, Anthony berubah menjadi Lentera Hijau. Celana dari bahan katun yang dikenakannya segera berubah menjadi celana ketat berwarna hitam yang membalut pantatnya sehingga memperlihatkan belahan bokongnya yang seksi. Kalo diperhatikan benar-benar, apalagi dengan kaca pembesar, di antara belahan itu ada kuncup mungil nan sensual yang menyerupai bunga tulip yang belum mekar. Nama kuncup itu adalah lubang dubur. Lalu muncul serangan telunjuk! Jari hijau yang muncul dari cincin Lentera Hijau itu menyambar dengan cepat, menunjuk apa yang ada di antara pangkal paha seorang teroris. Ketika teroris itu menundukkan kepala dengan penuh rasa ingin tahu, telunjuk itu mengepal, membentuk bogem dan menghajarnya mentah-mentah. Satu teroris jatuh sambil mengaduh kesakitan. Yang lain segera terpicu olehnya. Lentera Hijau tidak buang waktu. Ia mengubah jurusnya menjadi serangan dua jari yang mencolok mata teroris terdekat, lalu mengandalkan serangan acungan jari tengah untuk menabrak mereka semua. Sesudah semua teroris yang datang menyerbu terjatuh karena serangannya, jari yang tercipta dari cincin itu kembali mengepal, namun kali ini menyelipkan jempol di antara telunjuk dan jari tengah. Btw, kalo bingung, coba diperagakan dulu deh, seperti apa bentuk kepalan dengan jempol terselip di antara dua jari tersebut. Loe orang bakal tahu kalo Lentera Hijau sedang mengejek kelompok teroris itu.

JKK: Edisi Komplit 54

JKK

“Lentera Hijau di sini! Teroris sebaiknya menyerah kalo gak mau babak-belur!” seru Lentera Hijau dengan pongah sewaktu ia berdiri tegap di atas meja dadu. Dan tawarannya disambut dengan tembakan. Lentera Hijau langsung lari terbirit-birit dan melompat ke balik mesin jackpot. Ia sempat menadahkan tangannya untuk meraup koin-koin tatkala mesin jackpot itu ditembaki hingga menumpahkan isinya. Biasa, biarpun dia adalah Lentera Hijau, tapi dalam identitas sipilnya, Anthony ‘kan gembel banget! Tak bisa lari karena dikepung oleh tembakan, Lentera Hijau terpental bersama mesin jackpot ketika dihajar dengan bazooka. Celananya sobek, menampakkan pantatnya yang putih mulus dan tidak bertato kupu-kupu. Kejadian ini lekas mengingatkan Lentera Hijau dengan Michael yang langsung pulang sebelum jam kantor usai karena celananya robek. Tembakan berdesing lagi. Lentera Hijau harus berbuat sesuatu kalau tidak ingin menjadi daging cincang, dan yang lebih buruk lagi, kalo ia tak ingin tertangkap dan dipotong anunya, terus dijadiin lap ciong yang merah-merah. Memikirkan sesuatu secepatnya, yang terpikirkan pada saat itu adalah Julihe yang sedang membual. Dari cincinnya, Lentera Hijau segera menciptakan sosok Julihe. Jadi sosok dengan bibir monyong dan berliur itu sedang membuka kancing bajunya, lalu mengelus puting susunya dengan satu tangan sementara tangan yang lain dibenamkan ke dalam celana. Kemudian Julihe jongkok dan… oh my God! Ternyata dari tadi tuh Julihe sedang memperagakan strip tease! Pemandangan seronok yang tidak senonoh ini langsung membuat para teroris muntah. Lentera Hijau segera muncul dan menghajar mereka. Ia bertarung hebat, tak sadar kalau dirinya sedang dibidik dari belakang oleh teroris Kamboja yang bernama Pem Bi Dik, seorang pembidik jitu yang konon masih merupakan kerabat Pol Pot dan dari resume-nya, ia juga disinyalir pernah bekerja kepada Khieu Samphan. Apa yang akan terjadi pada Anthony? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 55

JKK

JKK #20: Aksi Panah Hijau Pem Bi Dik, teroris asal Kamboja, bisa dikatakan sebagai sniper nomor satu. Maksudnya tuh dulu, di sekolah sniper, dia dapet nomor urut satu, sementara rekan-rekannya bernomor urut dua, tiga dan seterusnya. Jadi bukan berarti dia yang paling hebat. Udah bukan yang paling hebat, si Pem Bi Dik ternyata sakit-sakitan pula. Ia pilek. Hingus menetes keluar dari hidungnya, tapi ia tidak bisa menyeka. Ia sedang membidik Lentera Hijau. Tiba-tiba panah berhulu tisu melesat tepat di bawah hidung dan membersihkan hingusnya! Rupanya si Pem Bi Dik juga dibidik oleh orang lain! Begitu ia menoleh, panah berhulu bogem langsung menggebuk wajahnya dan mengantarkannya ke alam mimpi. Lentera Hijau kaget ketika menyadari ada pertarungan lain di belakangnya! Siapa, bagaimana dan kenapa? Ternyata telah muncul superhero lain yang juga berkostum hijau. Superhero ini telah menolongnya. “Panah Hijau di sini! Teroris sebaiknya menyerah kalo gak mau babak-belur!” seru Panah Hijau dengan pongah sewaktu ia berdiri tegap di atas meja dadu. Kembali Lentera Hijau terkejut. Itu dialog dan adegan yang ia perankan pada episode sebelumnya. Dan kelanjutannya, ia tahu persis apa yang akan terjadi. Segera ia menciptakan perisai untuk membentengi diri, sebab rentetan peluru segera menerjang. Tepat di belakangnya, Panah Hijau langsung melompat ke balik mesin jackpot. Akan ada ledakan bazooka setelah ini. Lentera Hijau pun menyalakan cincinnya lagi, membentuk gabus dan menyumbat bazooka yang dikokang oleh teroris. Terjadi ledakan yang menghempas balik, membuat para teroris terkapar dengan tangan membentuk lambang PDI Perjuangan. Adegan ini, tidak bisa tidak, sudah pasti iya, dicuri dari komik Ranma ½. “Awas!” seru Panah Hijau. Lentera Hijau segera menunduk. Muncul Panah Hijau dalam kondisi bergelantungan seperti simpanse. Sebelumnya ia telah menembakkan panah berhulu kait, lalu berayun dan menendang dua teroris lainnya. Sesudah itu Lentera Hijau bangkit dan menjotos para lawan yang masih nekad menyerbu. Muncul tulisan ‘kapow’ atau ‘thud’ setiap kali pukulan mengena, mengingatkan kita pada nostalgia akan serial TV Batman pada tahun ‘60an. Meski hancur berantakan, kasino akhirnya berhasil diamankan. Lentera Hijau lekas menciptakan rantai untuk mengikat musuh mereka. Setelah itu mereka menyusuri setiap sisi kapal. Di hypermarket, mereka bertempur sengit. Dogfood dan pembalut wanita bertaburan di antara desingan panah dan peluru. Di spa dan sauna, mereka meringkus para teroris yang sedang menikmati body massage dan mandi kucing. Lain pula ceritanya di bioskop. Terinspirasi oleh film Game of Death yang sedang ditayangkan, Lentera Hijau menciptakan sosok Bruce Lee dari cincinnya dan menikmati aksi jagoan JKD itu dalam menendang pantat musuhnya. Setelah penjahat terakhir diceburkan ke laut, kapal akhirnya berhasil diamankan. Lentera Hijau dan Panah Hijau dielu-elukan sebagai pahlawan. Kemudian mereka menghadapi bagian tersulit: bagaimana caranya melepaskan diri dari sesama superhero dan kembali menjadi identitas sipil tanpa ketahuan? Lentera Hijau pamit karena ingin pipis. Panah Hijau juga permisi karena ingin berak. Para penumpang terpana. Mana pernah sebelumnya ada superhero yang pergi dengan alasan sebego itu? Beberapa penumpang yang lebih kritis bahkan melontarkan

JKK: Edisi Komplit 56

JKK

analisa bahwa dua superhero ini hanya ingin berduaan di wc. Jangan-jangan mereka adalah gay! Cuek dengan pendapat penumpang, Lentera Hijau dan Panah Hijau menuju toilet dan masuk ke bilik masing-masing. Mereka adu lama di toilet, sebab kalo sampe keluar barengan, identitas mereka pasti ketahuan satu sama lain. Mencari kesibukan sendiri, Lentera Hijau terpaksa menciptakan tv dari cincinnya dan menonton film Deep Inside Kobe Tai sementara Panah Hijau yang tak secanggih itu harus berpuas diri dengan melorotkan celananya, menyabuni tangannya dan mulai beraksi naik-turun. Ternyata masih ada satu kejutan terakhir! Ada satu teroris yang tersisa dan ingin menyandera mereka. Tak sadar kalo topeng telah dibuka supaya bisa menikmati aktivitas di bilik dengan lebih nyaman, Lentera Hijau dan Panah Hijau segera menyerbu keluar. Panah Hijau, dengan celana yang melorot, tentu saja tersandung dan jatuh terjerembab. Tapi untunglah Lentera Hijau berhasil membekuk teroris itu. Saling pandang karena terkejut dengan aksi serupa yang nyaris berbarengan, Lentera Hijau dan Panah Hijau pun saling berpandangan. “Lho, Anthony?” “Joko?” ujar Anthony, langsung menutupi pandangannya karena celana Joko belum dinaikin juga. “Itu… bereskan dulu celananya. Gua gak sanggup melihat lumpia mentah. Kalo daging jepit sih gak apa-apa.” Akhirnya identitas mereka ketahuan. Makanya, ketika Panah Hijau muncul untuk menghajar Ronald Gultom, itu tidak mengherankan. Anthony sendiri tidak pernah membocorkan identitas rahasia Panah Hijau, tetapi Kalong ternyata berhasil menebaknya. Apa yang akan terjadi dengan Panah Hijau selanjutnya? Apakah ia masih akan terlibat dalam petualangan JKK? Pokoknya baca aja, deh, episode berikutnya! Okay?

JKK: Edisi Komplit 57

JKK

JKK #21: Mr. OTK Bagi T.A. Edison, diam adalah emas. Tapi kalo di Jagad Raya Kalbe, diam itu bisa berarti makan gaji buta atau sedang memikirkan siasat bagaimana caranya agar persenan dari vendor bisa masuk ke kantong. Duduk di pojok paling kiri, OTK tuh misterius banget, soalnya tiap hari cuma datang, duduk, diam. Beda banget dengan Julius Caesar yang vini, vidi, vici, ‘kan? Well, kalo dilihat sekilas, mungkin kelihatannya dia hanya berpangku tangan dan memeras Tamiri seperti romusha jaman Jepang, tapi kenyataannya dia sibuk sendiri, lho. Dia tidak hanya browsing internet, tetapi juga selangkah lebih maju. OTK melakukan apa yang tidak dapat dilakukan orang lain: dia browsing inter-D! Sebenarnya Inter-D ini sama konsepnya dengan internet, tapi yang terjadi adalah browsing antar dimensi. Caranya juga butuh pengorbanan banget. Kita harus duduk lama, bermuka murung dan bermalas-malasan. Gak gampang, ‘kan? Kalo yang gak sanggup, bisa kena wasir, lho! Tapi pengorbanan ini sepadan, abisnya setelah itu OTK berhasil menemukan dimensi kelima yang memberinya kekuatan super untuk mengacaukan ruang dan waktu. Lalu, sesudah mengenakan jas resmi dan topi tinggi, ia menyebut dirinya dengan nama: Mr. OTK. Cool, ‘kan? Abis itu mulai, deh. Seperti biasa, orang tuh kalo dapat sedikit kuasa aja, biasanya sudah lupa daratan. Mr. OTK mulai belagu, ancam sana, rampok sini. Ia menyiksa Tamiri, merantainya, mencambuknya dan menuangkan tetesan lilin pada punggungnya. Persis seperti adegan bondage dalam website porno. Selain itu, ia juga meminta kenaikan gaji yang disesuaikan dengan kenaikan BBM. Tapi yang satu ini masuk akal, sih, hehehe. Tapi pendek kata Mr. OTK tuh merajalela. Masa Ronald Gultom diubah menjadi Gorilla Gultom? Trus Christine juga disulap jadi bonsai supaya gak bawel. Cemput terancam, otomatis JKK harus beraksi. Michael si Manusia Comberan langsung terlibat konfrontasi dengan Mr. OTK. Tapi Manusia Comberan tidak punya kekuatan super yang istimewa sewaktu berada di darat. Ia langsung disihir menjadi tahi dan dibiarkan mengapung di comberan. Satu JKK telah gagal. Secepat kilat, Kilat datang menghadang. Tapi entah kenapa langkahnya tidak tambah maju juga. Setelah Kilat melihat ke bawah, rupanya ia sedang berlari di atas treadmill. Sihir Mr. OTK memang tangguh, namun Kilat segera menambah kecepatan, membuat treadmill tak mampu mengimbangi kecepatannya dan hancur berantakan. Sehabis itu Kilat kembali menyerbu. Kendati begitu, langkahnya menjadi berat. Ada apa lagi? Sepatu Kilat diubah menjadi pemberat! Lima kilo, Kilat masih bisa berlari. Sepuluh kilo, Kilat berjalan pelan. Satu ton, dan Kilat pun menjebol lantai dua dan jatuh di lantai satu karena kelebihan beban. Kilat kalah! Kemudian muncul Lentera Hijau. Dengan cincinnya, ia menciptakan cermin untuk memantulkan sihir Mr. OTK. Tapi sihir Mr. OTK tak bisa dipantulkan. Ia bisa mengubah apa saja sesuai kehendaknya. Berhubung ada cermin, Mr. OTK langsung menciptakan kursi yang lengkap dengan borgol, lalu mulai merias wajah Lentera Hijau yang jerawatan. Ia membedakinya dengan menor, menebalkan alis matanya, mengoleskan gincu seperti menulis dengan spidol, memasangkan telinga kelinci di atas kepalanya, menyuntikkan silikon ke payudaranya, menambahkan ekor kelinci di pantatnya dan mengenakan stocking jaring pada kakinya. Walhasil, Lentera Hijau menjadi banci berkostum kelinci, mirip logo playboy. Dipermalukan seperti itu,

JKK: Edisi Komplit 58

JKK

Lentera Hijau langsung menangis, muntah darah karena tekanan batin, dan terpaksa mengajukan surat resign karena tak sanggup menanggung malu. Lalu muncul Kalong. Dengan dua tangannya, Mr. OTK memegangi dan menggerak-gerakkan belahan pantatnya sejenak, lalu mengeluarkan suara kentut yang berbunyi, “uhhh, ada Kalong. Takutttt!!” Lantas Mr. OTK tertawa, sebab dengan kekuatannya, ia sebenarnya tak takut apa pun. Ia penasaran dengan wajah di balik topeng kalong itu, lalu ia memakai kacamata tembus pandang dan langsung terperangah sambil membekap mulutnya sendiri! Kalong adalah Jozef! Mr. OTK memang agak segan dengan Jozef, terutama setelah ia mencuri gagasannya tentang PDA. Padahal Kalong adalah manusia biasa, namun ketika ia maju, tanpa sadar Mr. OTK mundur selangkah. “Jangan coba-coba. Aku sama sekali tidak terkalahkan!” “Jangan terlalu yakin,” ujar Kalong dengan nada datar, mulai melancarkan terornya. “Setiap orang punya kelemahan.” “Tapi kau tidak tahu kelemahanku,” sahut Mr. OTK dengan pucat pasi. “Aku akan menemukannya.” Kalau Kalong bicara begitu, sepertinya ia memang punya kemampuan untuk membuktikan ucapannya. Mr. OTK langsung memutar otak. Kemudian muncul lampu pijar 5 watt di samping kepalanya, pertanda ia telah menemukan ide. “Aku ajukan pertukaran syarat. Kau boleh tahu rahasiaku, tapi setelah itu kau kutangkap supaya kau tak bisa melawanku dengan rahasiaku. Bagaimana?” Di luar dugaan, Kalong mengangguk. Apa sebenarnya yang ia rencanakan? Nantikan episode berikutnya.

JKK: Edisi Komplit 59

JKK

JKK #22: Kelemahan Mr. OTK Kalong sadar akan kemampuannya sebagai manusia biasa. Mungkin ia memang punya kemampuan untuk menemukan kelemahan Mr. OTK, tetapi belum tentu ia mampu memanfaatkan kelemahan tersebut untuk mengalahkannya. Oleh karena itu ia memberi peluang kepada Suparman yang meski rada telmi, tetapi jelas lebih cepat, lebih kuat dan lebih bau kentutnya. Jangan lupa, Suparman adalah Kent…ut. Menyalakan perangkat transmisi suara di ikat pinggangnya secara diam-diam, Kalong mengirimkan percakapan mereka lewat frekuensi yang hanya bisa didengar oleh Suparman dan anjing. Dengan kebiasaannya menguping orang melakukan transaksi di lokalisasi, Suparman tentu saja tidak mengalami kesulitan untuk menangkap gelombang suara yang dipancarkan oleh Kalong. Btw, sedikit mengenai ikat pinggang Kalong, selain digunakan untuk mengencangkan celana ukuran 36 yang kebesaran tetapi tetap saja dipakainya, ikat pinggang itu juga menyimpan berbagai peralatan unik seperti kondom siap pakai, daftar alamat yang bisa dikunjungi oleh kaum hidung belang atau gimmick dari marketing untuk memancing Budi di kala diperlukan (bagi yang belum tahu, Budi selalu keranjingan ama gimmick gratis, jadi gak susah untuk dipancing). Jadi rahasia Mr. OTK adalah, jika ia menyebutkan namanya secara terbalik sebanyak dua kali, maka ia akan mengalami impotensi alias kehilangan seluruh kemampuannya. Kemampuan di sini mencakup segala jenis kemampuan, termasuk juga “kemampuan”. Masalahnya adalah bagaimana memaksa Mr. OTK untuk melakukan itu? Mr. OTK boleh saja kemaruk, tetapi itu tidak berarti dia idiot, ‘kan? Justru sebaliknya, ia punya kekuatan hebat untuk mendukung otaknya yang jarang dipakai. Kini semuanya tergantung pada Suparman. Kalong menepati janjinya untuk tidak mengalahkan Mr. OTK setelah ia mendengar rahasia tersebut. Begitu Kalong mengangguk dan memberikan izin, Mr. OTK langsung mengubahnya menjadi kampret dan mengganjal mulutnya dengan jambu monyet supaya tidak banyak bicara. Dengan pandangan teleskopisnya, Suparman bisa melihat apa yang terjadi pada Kalong. Ia langsung menggaruk-garuk kepalanya karena terbebani oleh fakta bahwa kini nasib Jagad Raya Kalbe berada di tangannya. Kalau ia sampai kalah, habislah sudah. Yang jadi masalah tuh selama ini JKK mengandalkan Kalong. Kalo Suparman sih, daripada mikir, mending chatting aja pake YM. Makanya sekarang dia uring-uringan karena YM diblok. Tapi ada bagusnya juga, jadi otaknya yang bebal akhirnya mulai dipakai untuk berpikir. Dulu tuh dia sama parahnya dengan babon, sekarang dah mulai mirip simpanse, ‘lah. Habis menggaruk kepala, Kent mulai menggaruk selangkangan, pertanda ia mulai memeras otak. Apa yang harus ia lakukan? Setelah empat JKK tumbang, pasti dia yang menjadi sasaran berikutnya. Masalahnya Mr. OTK bisa datang sewaktu-waktu. Apa yang bisa segera Suparman lakukan? Tak bisa berpikir dengan tenang, Kent masuk ke toilet sambil membawa koran mesum Post Kota. Jongkok sejenak untuk melepas hajat sambil membaca kolom ‘Nah, ini dia…’, pikiran Kent lantas menjadi cemerlang dan langsung menelurkan ide. Kemudian terlihat sesuatu yang bila dibaca bisa diwakili dengan huruf ‘S’, tetapi bila ditulis ternyata merupakan kata ‘ass’. Iya, pembaca! Kent telah melorot celananya untuk buang air besar dan memperlihatkan pantatnya. Beda banget ‘kan dengan Superman asli yang membuka kemeja dan memperlihat logo ‘S’-nya? Tapi sejelek apa pun gaya Kent, masih lebih jelek lagi apa yang keluar dari duburnya. Namun tak apa. Yang jelas dia telah mendapat ide dan meski lupa cebok, ia

JKK: Edisi Komplit 60

JKK

langsung beraksi. Kent yang telah menjadi Suparman langsung bergerak cepat, meski belum secepat Kilat. Ia muncul di depan komputer, melakukan telnet dan mengetikkan sesuatu, lalu menantang Mr. OTK yang telah muncul untuk mengalahkannya. “Giliranmu, Suparman. Bersiap-siaplah untuk kalah.” “Aku dengan senang hati akan mengalah jika kau bisa membaca enkripsi pada router Cisco. Ini ada sandi 7 082A5841020D0A. Kira-kira apa artinya? Kau takkan bisa membacanya, huh?” Mr. OTK merasa tertantang. Dengan kemampuannya, tak ada yang tidak bisa ia baca. Buku telepon pun bisa ia hafal kalau mau, apalagi cuma memecahkan kode-kode ini? Dengan pongah ia berujar, “mudah sekali. Jawabannya adalah ktokto.” “Tepat sekali,” ujar Suparman sambil tersenyum. Lalu Mr. OTK langsung menyadari kekeliruannya. Tapi terlambat. Ia telah kehilangan semua kemampuannya, termasuk juga ‘kemampuan’ yang satu itu. Begitu pengaruhnya hilang, seluruh JKK segera berkumpul lagi untuk meringkusnya. OTK akhirnya dikalahkan dan dikembalikan ke tempat duduknya. Namun sebelumnya ia disiksa dulu supaya kapok. Dirantai sehingga tak bisa bergerak, kakinya pun digelitik dengan bulu ayam sehingga ia tertawa sampai orgasme. Well, setidaknya kekalahannya tidak terlalu getir, sebab orgasme mendatangkan kepuasan tersendiri bagi yang tidak ‘mampu’. Akhir kata, Tamiri berhasil dibebaskan. Tapi siapa sebenarnya Tamiri? Oh, dia akan memainkan peranan penting bagi JKK kelak. Nantikan saja episode berikutnya.

JKK: Edisi Komplit 61

JKK

JKK #23: Kelihatannya Ini Pekerjaan Untuk… Suparman! Jozef dan Anthony diutus ke Hongkong untuk mencari tahu apa gerangan Juniper sebenarnya. Karena tugas kantor, tidak mungkin, dong, Jozef berangkat dengan Sayap Kalong (demikian nama pesawat uniknya) atau Anthony berubah menjadi Lentera Hijau dan terbang ke sana? Jadi dua JKK ini berangkat dalam status sipil sebagai karyawan Kalbe: pergi ke airport, bayar fiskal, check-in, nemanin Jozef merokok sebentar di tempat tiak bebas asap rokok, lalu boarding dan naik pesawat Chatay pasific dengan no. penerbangan 714. Entah kebetulan atau bukan, no. penerbangan ini sama dengan nomor yang dipake Tintin dalam komiknya yang legendaris, “Flight 714”! Jadi pesawat pun lepas landas. Tapi tuh pesawat memang sudah menunjukkan gejala rada gak beres sejak awal. Berpacu di landasan, roda pesawat sempat terkilir dan baru bisa berlari lagi setelah diurut dengan Die Da Yao Gin, obat Cina dalam kemasan botol yang kotaknya berwarna merah dominan dan sedikit putih. Nah, di udara, pesawatnya mulai macem-macem lagi. Pake acara batuk, ‘lah, pake acara baling-baling berhenti berputar untuk sekian nanodetik, ‘lah. Pokoknya gak okay, deh. Untung aja pramugarinya cakep-cakep. Kalo nggak, penumpang pasti udah pada minta parasut dan turun dengan cara terjun dari pesawat. Tapi pesawat ini gak bisa dikasi hati. Makin lama makin brengsek. Ketika langit-langit pesawat terbelah dan menampakkan gumpalan awan putih dan sinar mentari pagi, banyak penumpang yang merasa bahwa mereka sudah melihat sinar surgawi dan hampir tiba saatnya bagi mereka untuk dipanggil menghadap. Anthony, yang jelas-jelas kafir, sudah tentu tidak senang dengan kondisi seperti ini. Dia bukan saja takut ketinggian, tapi juga takut mati! Kalo mati sebelum beragama, bakal ribet ngejawabnya di atas sana. Ia lantas berniat untuk berubah menjadi Lentera Hijau dan menyelamatkan mereka semua. Tapi Kalong melarangnya. Bagaimana caranya menjelaskan bahwa Anthony masuk ke toilet dan detik berikutnya Lentera Hijau keluar dari situ? “Tapi… tapi…” protes Anthony. “Tenang,” sahut Jozef. Bukan tanpa alasan Jozef berkata seperti itu, sebab nun jauh di sana, Kent sudah menyaksikan kejadian itu dengan pandangan supernya. Ia langsung membuka kemejanya, tapi tak ada kostum Suparman di dalamnya! Yang ada hanya puting susunya yang ditumbuhi sehelai bulu. Deni manusia ikan langsung tergerak untuk menjilatinya sehingga menimbulkan rasa geli yang sensasional di dada Kent. Setelah menampar Deni karena berbuat asusila terhadapnya, Kent baru teringat kalo kostumnya dicuci kemarin malem dan belum diseterika (well, hampir semua kemeja Kent kusut dan tidak diseterika, sebenarnya). Ia lantas terbang dengan kecepatan tinggi, mengambil dan memakai kostumnya dan pergi lagi sebelum dipergoki orang tuanya. Pulang sebelum jam makan siang, bisa-bisa ia disangka telah dipecat dari Kalbe untuk kali kedua. ‘Kan bisa berabe, tuh! Lalu Suparman datang, disambut dengan riuh tepuk tangan penumpang. Ia memegangi pesawat, lalu mulai mengelas dan menyatukan langit-langitnya. Tapi tembakan matanya terlalu kuat, malah membuat lantai pesawat terbelah dua. Sambutan hangat dari penonton pun berubah dari “hooray” menjadi “boo”. Seorang pramugari bahkan sempat terjatuh di lantai yang terbelah. Suparman segera menyelamatkannya. Ia terbang di sudut yang tepat sehingga bisa melihat seperti apa celana dalam yang dikenakan oleh pramugari tersebut. Dengan pandangan supernya, tentu tidak sulit baginya untuk melihat apa yang ada di baliknya.

JKK: Edisi Komplit 62

JKK

Kemudian Suparman muncul lagi di dalam pesawat sambil menggendong pramugari tersebut. Ia mengelas lantai pesawat dengan sinar panas dari matanya. Setelah itu ia pamit dan terbang keluar dari pintu darurat. Dasar gebleg! Dengan menjebol pintu darurat, tekanan angin yang menggila segera menyedot penumpang tidak mengenakan sabuk pengaman. Seorang nenek lanjut usia yang terpental keluar langsung menimpuk kepala Suparman dengan sepatu dan memakinya. Dengan hati kesal, Suparman berbalik lagi, masih dengan cara yang sama, yaitu mengintip apa yang ada di dalam roknya. Dasar maniak! Bahkan manula pun diintip. Tapi nenek itu tahu apa yang dilakukan Suparman, karena itu ia mementung kepalanya dengan payung. Setelah mengembalikan nenek tersebut ke pesawat dan menutup pintu darurat, Suparman melayang pergi. Namun sekarang roda pesawat tidak mau keluar! Suparman harus melakukan sesuatu. Ia pun terbang ke bawah dan menarik-paksa roda tersebut. Tapi karena tenaganya berlimpah dan tidak disalurkan ke SA, roda pesawat itu malah patah jadinya! Demi Tuhan, Suparman sungguh mencoreng nama superhero! Walhasil Suparman harus menuntun pesawat itu ke landasan. Ia mengerem pesawat dengan sebelah kakinya, membuat aspal terkelupas sepanjang 2 kilometer. Usahanya berhasil! Pesawat berhenti pas ketika moncongnya nyaris membentur menara pengawas. Semua pun menarik napas lega. Bagi mereka yang tidak lupa, mereka pun mengumpat kesal, betapa tololnya superhero bernama Suparman ini. Tapi minimal hargailah apa yang bisa dilakukan oleh Suparman. Untuk superhero yang berasal dari Bogor, seberapa banyak yang bisa diharapkan? Selain membeli roti Unyil dan asinan Bogor, sudah untung Suparman ternyata masih punya kegunaan lain seperti menyelamatkan pesawat. Akhir kata, Jozef dan Anthony mendarat dengan selamat di bandara Chep Lap Kok. Suparman kembali ke kantornya pas jam makan siang. Total JKK yang tersisa di Jakarta kini hanya tinggal tiga. Apa kiranya yang bisa terjadi selagi Kalong tak ada? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 63

JKK

JKK #24: Shiva Betina “Lentera Hijau menyelamatkan MTR dari musibah tabrakan,” gumam Yuni setelah membaca headline pada halaman pertama, lalu membolak-balikkan korannya sampai ke halaman 13 dan membaca lagi, “sedangkan Kalong… berada di Temple Street dan menghajar seorang pengguna jasa pelacur yang enggan membayar jasa ‘lubang’ sebesar HK$ 300.” Liuwin tertawa. “Kontras banget beritanya.” Yuni pun tersenyum. “Tapi sekali superhero tetap superhero. Di mana pun mereka berada, Anthony dan Pak Jozef tak pernah melupakan tanggung jawab mereka sebagai superhero.” Btw, kita request timed out sebentar ceritanya. Bingung nggak, kemaren ceritanya masih di pesawat, trus hari ini tiba-tiba muncul Liuwin dan Yuni? Jadi Anthony dan Jozef lagi kunjungan ke Hongkong, sedangkan Michael dan Rusli tugas ke luar kota. Kalo Kent, seperti biasa, tidak dapat diandalkan. Menjaga Innogene aja dia gak becus, apalagi Cemput yang notabene lebih gede? Jadi agar Cemput jangan sampai kosong dan kekurangan superhero sehingga tidak ada yang bisa diceritakan hari ini, maka dihadirkanlah Yuni dan Liuwin untuk menjaga stabilitas di Cemput. Ngerti, ‘kan? Okay, sekarang kita lanjutkan dengan kemunculan Budi. Seperti biasa, setelah membuang susu bikinan istrinya ke tong sampah, Budi datang membawa berita duka-cita, mengabarkan bahwa Yuni dipanggil ke Cikarang untuk selamanya. Tapi Yuni hanya boleh ke sana dengan cara menyelam, menggunakan roller-blade atau lompat kodok. Khusus pilihan terakhir ini diberi kemudahan boleh melintas di jalan tol meski karcis masuk bayar sendiri. Tapi tetap saja ini terdengar aneh. Karena laper dan belum jajan, Yuni kian yakin bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Sesuatu yang buruk itu, minimal sakit maag-nya kambuh lagi. Kendati begitu, ia patuh dan menyongsong ke Cikarang. Ia hendak menumpang mobil Pak Arman ke Cikarang, tapi gak dikasi. Pak Arman malah lari terbirit-birit, melompat ke dalam mobilnya, memainkan persneling dan menginjak pedal gas hingga menyentuh lantai, lalu nabrak mobil di depannya. Bingung lagi? Well, di atas gak diceritakan dia banting setir atau belok ke arah mana pun, ‘kan? Jadi wajar aja kalo nabrak. Setelah ditolong, di punggung Pak Arman ternyata ditempeli pesan berbunyi, “kalo berani bawa Yuni, ban mobil akan digembosin, termasuk ban serapnya juga.” Well, terang aja Pak Arman takut. Lalu Yuni coba naik bis. Tapi ternyata ia pun ditolak di sana. Setelah diperhatikan ternyata ada poster Yuni di sana. Ada dua, malah. Yuni Arisanti dan Yuni Alifudin (Datacomm). Jadi ceritanya Yuni tuh teroris, siang jadi Arisanti, malam jadi Alifudin. Kalo berani bawa Yuni, entar bisnya diledakin, lho. Mending lapor ke polisi aja. Jadi Yuni pun gak mungkin naik bis. Ia akhirnya nekad menumpang truk yang di belakangnya tertulis, “janda seperti gadis”. Yeah, kayaknya truk ini lebih aman dari truk yang di belakangnya tertulis, “pemburu janda”. Sampai di Cikarang, Yuni langsung digiring satpam ke ruang meeting dengan tuduhan tidak mengenakan kartu absen yang sekaligus merangkap sebagai kartu identitas. Tapi itu jelas tipu belaka. Kasus berbeda dibahas di dalam ruang meeting. Ada seseorang yang telah menunggunya: Carbon Iodium Carbon. Jangan terkecoh oleh kode CIC yang merupakan simbol unsur kimia. Julukan CIC adalah Shiva Betina! Disebut begitu karena kekuatan mbok-mbok ini begitu powerful seperti dewa Siwa. Bayangin aja, segala macem ilmu beladiri dikuasai olehnya, mulai dari ninjitsu, jujitsu, chicken katsu sampe shiatsu. Hebat, coy!

JKK: Edisi Komplit 64

JKK

Tangan Shiva Betina mengatup di atas meja. Ia pun berkata, “Yun, seperti yang kau ketahui, selagi Julihe tak ada di tempat, aku yang memegang tampuk kuasa di sini.” Walaupun pesan alih-kekuasaan ini terkadang muncul di inbox global_it, sampai di sini Yuni masih belum memahami maksud pembicaraannya. Kenapa tiba-tiba, gitu, lho? “Perlu kau ketahui, Yuni. Kau lebih sering berada di Cempaka Putih, padahal base-mu adalah Cikarang. Aku mempermasalahkan hal ini!” “Tapi… tapi lagi banyak kerjaan di Cemput sekarang. Lagi pula…” “Alasan! Kalau pun di Cemput, kenapa tidak di-remote saja? Tidak, Yuni, jangan berdalih! Yuni Arisanti,” ujar Shiva Betina sambil menempelkan hidungnya ke hidung Yuni, “atau mungkin lebih tepat bila aku memanggilmu Gadis Kampret… kau akan dihukum sebagai peringatan bagi yang lain.” Suasana kini benar-benar memanas karena AC-nya tidak nyala. Penjelasan Yuni tidak didengarkan. Rahasianya telah terbongkar. Dari sejak awal, ia memang akan dihabisi. Dan hubungannya begitu dekat dengan JKK, terutama Kalong. JKK sudah terlalu sering ikut campur dalam Jagad Raya Kalbe. Mereka akan diberi ganjaran. Untuk itu, Yuni yang akan dijadikan contoh, bilamana berani bertindak usil, maka nasibnya akan seperti Yuni. Sampai di sini, kalau dipikirkan lagi, masih ada keanehan yang lebih mencengangkan. Kenapa Shiva Betina bisa tahu kalau identitas sipil Gadis Kampret adalah Yuni? Mengerikan sekali karena bila diketahui bahwa ia dekat dengan Kalong, maka bukannya tidak mungkin kalau identitas seluruh JKK juga sudah terbongkar! Ada pengkhianat atau…? Lalu bagaimana nasib Yuni selanjutnya? Nantikan di episode hari esok!

JKK: Edisi Komplit 65

JKK

JKK #25: Duel! Didesak hingga hidung ketemu hidung, Yuni tidak punya pilihan lain lagi kecuali berusaha meloloskan diri. Serem banget, soalnya hidung Shiva Betina digosokkan ke hidung Yuni sehingga tampak seperti sepasang tapir sedang pacaran. Bleehh, jijik, deh. Mana tapir itu jorok banget lagi! Yuni, yang biasa pake baju putih-merah muda bermotif diagonal, akhirnya buka baju. Bukannya tampil striptease, lho, tapi ini karena kancingnya sudah melayang dan bajunya tersibak akibat cakar Shiva Betina. Kendati begitu, jangan pikir yang terlihat setelah baju terbuka tuh bra dengan cup ukuran 32C! Tidak, Yuni masih pake baju ketat dengan logo kelelawar. Dia akhirnya tampil sebagai Gadis Kampret! Shiva Betina kembali melancarkan serangan. Ia mengelus dagu Gadis Kampret dengan telunjuk, menghembuskan napas panas penuh gairah ke telinganya, lalu membalikkan tubuh Gadis Kampret dan menampar pantatnya. Kalau saja Gadis Kampret jarang sholat dan tidak kuat iman, pasti shooting film Akibat Gairah Terlarang sudah berlangsung. Enggan bokongnya dipukuli terus-terusan karena khawatir kalau nafsunya akan bangkit, Gadis Kampret berkelit dan melemparkan bumepret, senjata bumerang berbentuk kelelawar. Shiva Betina segera melakukan gerakan gymnastic dengan melenturkan punggungnya ke belakang, menampilkan keindahan masa muda yang tersisa ketika dadanya ngepres ke baju. Tapi aksi seseksi itu tidak dibarengi oleh stamina yang cukup. Karena tidak melakukan pemanasan, Shiva Betina langsung keseleo dan mengalami rematik, osteoporosis serta panu. Gadis Kampret langsung melancarkan serangan favorit Anthony, yakni mencolok mata lawan dengan dua jari. Serangan itu kena, lalu diteruskan dengan serangan khas ciptaannya, pagutan kampret di leher. Setelah dicupang habis-habisan, napas Shiva Betina mulai menderu. Mereka akan segera terlibat perselingkuhan antar wanita kalau saja Shiva Betina tidak melepaskan diri. Dengan mengaitkan dua jarinya ke hidung Gadis Kampret, Shiva Betina berhasil mengendalikan pertarungan. Meskipun begitu, ia harus menerima resiko bahwa jari-jarinya bakalan kotor oleh upil Gadis Kampret. Memisahkan diri sejenak, Shiva Betina segera menuangkan HandyClean dan membersihkan tangan. Sejauh ini sama kuat. Shiva Betina tidak senang dengan hasil demikian, sebab ia ingin memenangkan pertarungan. Oleh karena itu ia kembali menyerbu, bergumul, saling jambak dan cakar plus sedikit cium sini dan elus sana. Pokoknya mirip gulat lumpur, deh. Banyak sentuhan-sentuhan terlarang meski sudah jelas bahwa aturannya tidak boleh memukul dada dan bagian bawah pinggang. Berbadan lebih kecil dan belum sempat sarapan serta makan siang, tidak heran kalau Gadis Kampret mulai kelelahan. Tak bisa lagi memberikan perlawanan yang memadai, ia langsung dibekap dan ditiduri. Jadi Gadis Kampret dipelintir hingga jatuh ke lantai, lalu karena kehilangan keseimbangan, Shiva Betina juga jatuh di atasnya. Dari kamera, yang terlihat tuh seolah-olah Gadis Kampret sedang ditiduri. Tunggu sebentar! Kamera? Ya, tanpa sepengetahuan Gadis Kampret, ada yang sedang memonitor pertarungan itu lewat CCTV. Duduk di dalam ruangan yang dimatikan lampunya, rasanya tidak mungkin untuk melihat siapa sesungguhnya penonton itu. Tapi ada sedikit pantulan cahaya yang menyingkap logo notebooknya: sebuah apel dengan bekas gigitan. Tangan orang itu semula ada di atas keyboards, lalu menyelinap ke bawah meja. Tak lama setelah itu, kursinya pun bergoyang, padahal yang didudukinya jelas bukan kursi goyang!

JKK: Edisi Komplit 66

JKK

Kembali ke Gadis Kampret, ia membalas dengan menendangi selangkangan Shiva Betina. Kalo cowok yang kena tendang di bagian itu, sudah pasti semaput. Tapi ini cewek! Kayaknya sih gak berasa, ya? Beda ceritanya kalo dimasukin. Jadi serangan Gadis Kampret tidak tepat sasaran. Dia kembali dibekap, kali ini dengan ketek ditempeli ke hidungnya sehingga Gadis Kampret mengalami bius total. Setelah itu dia… Bagaimana menuliskannya? Penulis tidak sanggup. Ini akan merupakan kalimat yang kejam sekali. Mohon maaf, tapi… tapi cerita harus berlanjut. Jadi Gadis Kampret ditusuk dengan teknik akupuntur kelas tinggi yang menghambat distribusi energi Qi. Di bawah pusernya tuh ditusuk dengan jarum, kalo gak salah pake Jarum Super, menyebabkan efek Yin-Yang bergejolak dan berbalik arah. Bila pada laki-laki tusukan ini bisa menyembuhkan impotensi, pada wanita justru menimbulkan kelumpuhan. Gadis Kampret kalah! Ia juga tak bisa berjalan sekarang! Pada akhirnya ia pasrah menerima takdir bahwa ia harus berada di Cikarang untuk selamanya. Tapi itu bukan berarti dia berhenti memerangi kezaliman. Kelak, ketika tak lagi menjadi Gadis Kampret, Yuni mengadopsi identitas ‘Access’. Tapi karena Access identik dengan Microsoft dan Yuni dipaksa untuk membayar lisensi, maka ia beralih menjadi MySQL yang open source. Tapi Yuni sebagai MySQL adalah cerita di masa mendatang. Hari ini dia adalah simbol dari kejatuhan seorang superhero. Ini adalah awal dari krisis! Malapetaka apa lagi yang akan terjadi selanjutnya? Nantikan di episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 67

JKK

JKK #26: Tragedi Toilet Lahir dengan rambut hitam di tengah keluarga bule, Michael didiagnosa menderita kutukan ‘lahir karena tetangga sebelah’, suatu kutukan yang paling ditakuti setiap calon ayah. Ia pun segera dikarungin dan dibiarkan tenggelam di kali Ciliwung. Tapi seekor belut menyelamatkannya. Air kali yang tercemar pun membuatnya bermutasi. Michael kecil jadi bisa bernapas dalam air! Karena punya banyak waktu dan kerjaannya hanya menyentil pembalut bekas yang mengapung di depan hidungnya, Michael kecil lalu berpikir untuk mencari kesibukan lain. Ia mulai sering menonjolkan kepalanya hingga sebatas mata ke permukaan air, persis seperti buaya yang mengintai mangsa. Bedanya cuma Michael tuh sibuk mengintai bibik-bibik pencuci pakaian di tepi kali yang mengenakan sarung tapi jongkok dengan dua belah paha terbuka lebar. Berkali-kali disambit dengan sikat dan dipentung dengan papan cucian, akhirnya nasib Michael berubah ketika seorang nenek tua yang baik mengadopsinya sebagai anak. Untuk pertama kalinya dia diajari abjad A sampai Z, lalu langsung disuruh baca buku biologi. Dasar pintar, Michael langsung menguasai teori Gregor Mendel dan bisa membuktikan bahwa satu di antara empat persilangan bule berambut pirang memang bisa menghasil bayi berambut hitam. Berbekal itu, Michael berhasil mengklaim kelahirannya sebagai anak yang sah. Well, itu adalah cerita bertahun-tahun silam. Kini Michael adalah salah satu orang kuat di Kalbe, minimal kuat ngerokok. Yeah, gak terlalu istimewa, memang. Sebagai JKK pun begitu. Dia cuma seorang Manusia Comberan, apa sih supernya? Perasaan dia lebih banyak ngerepotin daripada berguna. Namun Michael adalah Michael. Dia cerdas dan bisa mencapai posisi yang cukup tinggi di Kalbe. Tapi perkara apakah orang senang atau tidak, itu adalah cerita yang berbeda. Ini yang akan diceritakan sekarang! Tanpa ia sadari, telah ada plot untuk menyingkirkannya! Jadi ceritanya Michael udah pulang dari luar kota dan sedang meeting di ruang Paxus. Karena kebelet, Michael musti berak dulu. Karena kebiasaaan di kali, Michael gak bisa duduk di kloset, tetapi musti jongkok. Bicara tentang kebiasaan pula, Michael gak bisa pake keran pencuci pantat, tetapi musti cebok pake tangan. Tangan yang dipake adalah tangan kiri. Ini yang diincar ama musuhnya. Ketika tangan kirinya bergerak turun, tiba-tiba toilet mati lampu, jadi gelap seperti suasana waktu malam keakraban outbound dulu. Satu-satunya sumber cahaya adalah titik api rokok yang sedang dihisapnya. Michael tentu saja rada panik, soalnya tangannya sudah menyentuh sisa tinja di duburnya, setidaknya sempat dua kali gosok, tapi belum sempat dibersihkan dengan air dan sabun. ‘Kan jorok banget, tuh. Ugh! Makanya gak heran kalo namanya Manusia Comberan. Kemudian terdengar ada yang berkata, “terima kasih karena selama ini telah menjadi manajer saya,” lalu muncul sinar kuning terang-benderang. Mengalami perubahan intensitas cahaya sedrastis itu, tentu saja Michael gelagapan. Silau, man! Sebelum ia sadari, tiba-tiba muncul tangan kuning yang yang menarik-lepas tangan kirinya yang masih menempel di lubang dubur, lengket karena tahi. Lantas tangan kirinya dicemplungin ke kloset dan muncul tangan kuning lain yang menekan tombol flush! Air di lubang kloset berpusar ke bawah. Tangan kiri Michael ikut tersedot. Bila usaha sama dengan gaya kali jarak, maka hitunglah berapa Newton usaha yang dikeluarkan Michael untuk membebaskan tangan kirinya. Ups, jadi fisika, ya? Tapi yang jelas pusaran itu kencang sekali, dan Michael juga menarik lengannya sekencang

JKK: Edisi Komplit 68

JKK

mungkin. Di saat itu setegang itu, tangan kuning berubah menjadi pisau kuning dan menebas lengannya. Michael langsung terpelanting ke belakang dan jatuh dengan kepala terlebih dulu membentur ubin. ‘Klening epis’ Yuska yang kebetulan baru keluar dari Discovery dan mendengar keributan dari arah toilet, mengira bahwa Michael berak aja gak becus. Tapi asumsi itu segera ia batalkan begitu melihat Michael keluar sambil menarik resleting celananya dengan sebelah tangannya yang tersisa. Ada juga bau tak sedap yang mengikuti setiap langkahnya, tapi itu tidak heran karena ia tak lagi memikirkan cuci pantat. Oleh Yuska, Michael yang masih mengucurkan darah di pergelangan kirinya langsung dibawa ke P3K. Di situ ia ditolong oleh dokter T alias Thamrin. Lukanya dibersihkan dengan air ludah, yang konon lebih manjur dari Betadine. Kalo gak percaya, lihat aja anjing kalo sedang luka! Dijilatin, ‘kan? Gak pake Betadine, ‘kan? Setelah lukanya dibersihkan dengan air ludah, hinggap lalat dan muncul belatung. Michael tentu aja makin sengsara. Thamrin gak steril banget, malah luka Michael dikencingin segala karena menurutnya air seni tuh mengandung urea. Setelah Michael pingsan karena kesakitan sementara lukanya sudah mulai menjadi koreng, barulah pergelangannya dipasangi sesuatu sebagai pengganti tangan. Pertama-tama dipasangi kondom bekas, tapi kok gak banyak gunanya? Akhirnya dicopot lagi, lalu diganti dengan kemaluan kuda. Bisa sih, jadi panjang kalo dielus, tapi apa gunanya kalo cuma bisa muncrat? Akhirnya pergelangan Michael dipasangi kait dan segulung tali tambang. Tali tambangnya dibuat dari usus babi dan bersifat organik sehingga bisa menyatu dengan tubuh dan digerakkan oleh saraf. Kalo Manusia Comberan berkontraksi, kait ini bisa ditembakkan. Keren, ‘kan? Tapi bukan itu hikmahnya. Setelah Yuni, seorang JKK diserang, bahkan sampai dibuat cacat! Berani banget. Si penyerang tampaknya mengenali Michael dan juga kebiasaannya. Siapa sesungguhnya dia? Ada apa di balik semua ini? Nantikan episode berikutnya, guys!

JKK: Edisi Komplit 69

JKK

JKK #27: Hari Kiamat Ronald Gultom sebenarnya lahir di hari Selasa, tapi gara-gara Hokben dia jadi gila, setiap kali komat-kamit tuh ngomongnya cuma, “Ronald Gultom, lahir di hari Senin.” Tapi setelah dijinakkan oleh Kalong, dia mulai pulih. Kendati demikian, tidak berarti dia tidak akan kambuh lagi. Sebagai peneliti yang serius tentang hal-hal yang berbau Kristen, Ronald berada di antara ambang batas waras dan tidak waras. Artinya, bila terjadi sedikit guncangan mental saja, dengan sendirinya dia akan kembali gila. Konon misteri ilahi ‘kan hanya bisa dipahami dengan iman, tapi ama Ronald mau dijelaskan dengan persamaan matematika. Makanya gak heran kalo dia gampang banget jadi stress, depresi, trus sakit jiwa. Nah, udah tahu gitu, Kent sendiri cari penyakit. Tuh anak memang rada sableng. Peristiwanya terjadi beberapa saat setelah tragedi Michael di toilet. Jadi waktu itu Ronald sedang menjelaskan tentang Kitab Wahyu di lapangan parkir, trus Kent main nyambar aja, bilangin ke Ronald kalo mulutnya bau aroma B1 yang biasa tersedia di restoran Batak, jadi sebaiknya jangan banyak bacot. Si Kent ngomongnya tuh di depan Kris OTC, Pak Aryandi dan yang paling parah, Budi juga ada di situ. Karuan aja, Budi langsung ngomporin. Ronald, yang rambutnya aja pendek, jelas gak banyak isi otaknya. Ia terhasut, kali ini benar-benar marah. Emosinya ditunjukkan lewat hembusan napas dari hidungnya, yang bertiup begitu kencang sehingga upil pun keluar semua. Dengan hingus hijau bergelantungan di hidung, tubuh Ronald bergetar, pertanda ia mulai kehilangan kewarasannya. Berbicara sampai Wahyu 16:16 yang menyinggung tentang Armageddon, Ronald yang gila kini mengira dirinya adalah Hari Kiamat. Ia akan menghancurkan semuanya! Yang pertama ia hancurkan untuk membuktikan keperkasaannya adalah mobilnya sendiri, Ford yang sering ia jadikan taksi gelap untuk mencari sampingan guna membayar ongkos tol!

Kejadiannya kayak gini: Hari Kiamat berlari ke parkiran belakang sementara semua mengikutinya. Lalu ia mulai menggebuki mobilnya dengan tangan kosong. Melihat adegan seheboh itu, Budi langsung ciut nyalinya dan lari terbirit-birit, sedangkan Kris bahkan lari terkencing-kencing. Akan halnya Pak Aryandi, beliau tidak sanggup berlari. Kakinya udah lemas duluan karena semalem baru aja ‘main’ sambil minum air kelapa. Kent pun kabur ke kamar kecil, lalu muncul tepat pada waktunya dalam sosok Suparman untuk menyelamatkan Pak Aryandi. Detik berikutnya, Hari Kiamat membanting mobilnya tepat di tempat Pak Aryandi berdiri.

Pak Aryandi dikembalikan Suparman ke kursinya di MSD, lalu Suparman mengaktifkan program Sisma dan menggerakkan jari-jari Pak Aryandi seaktif mungkin di keyboards. Pikun dan sebentar lagi akan pensiun, Pak Aryandi langsung lupa dengan apa yang baru dialaminya. Ia mengira dari tadi ia sedang sibuk bekerja.

Suparman kembali ke lokalisasi kejadian. Para satpam sedang berusaha menghentikan Hari Kiamat. Ada yang menembakkan peluru bius, ada pula yang menjalanya, lalu menariknya dengan mobil. Pokoknya persis seperti adegan penangkapan badak bercula dua di padang rumput Afrika. Bedanya tuh, Hari Kiamat sama sekali tak tergoyahkan. Ia kuat sekali! Ia hanya menggoyangkan sebagian kecil dari tubuhnya, yakni bagian di pangkal paha yang bisa bergerak naik bila darah sudah terpompa ke sana, tapi semua penyerangnya bahkan sudah terpental jatuh karena tak kuasa menahannya.

Tapi Hari Kiamat sebenarnya salah langkah. Gerakan itu terlalu seksi baginya. Setelah mengalami ejakulasi dini karena orgasme sebelum waktunya, Hari Kiamat

JKK: Edisi Komplit 70

JKK

menjadi lemas untuk sesaat. Kesempatan ini dimanfaatkan Suparman untuk menjauhkan para satpam dari arena pertempuran.

Untuk sesaat Hari Kiamat tampak tolol, tak tahu apa yang harus dilakukannya. Merasa haus, ia menjotos mobil terdekat hingga bocor dan menenggak olinya. Pak Chandra langsung panik, khawatir mobil-mobilnya hancur karena Ronald, padahal itu ‘kan mobil rental semua! Suparman muncul kembali, meyakinkannya bahwa hal ini akan ditangani dengan baik, lalu ia pun melesat ke arah Hari Kiamat dan…

Hari Kiamat menghantamkan mobil dalam genggamannya ke tubuh Suparman! Kontan aja Suparman terbenam dengan tubuh tercetak di tanah. Tapi Suparman bangkit dalam sekedip mata, menembus kap mobil dan terbang tinggi. Dengan jubah berkibar seperti bendera, ia tampak begitu gagah di bawah terpaan sinar matahari, namun Hari Kiamat tak membiarkannya pamer. Hari Kiamat segera melompat dan menubruk tubuhnya. Dalam keadaan saling bergumul, keduanya jatuh menjebol atap gedung dua dan jatuh ke kantin, membuat ‘klening epis’ bubar karena ketakutan. Selagi Suparman bangkit dengan pinggang encok, Hari Kiamat malah asyik menjilati kuah tongseng yang tumpah. Dengan luwes lidah Hari Kiamat menekuk, menyendok genangan kuah itu, lalu diluruskan kembali sehingga tetesan kuah yang tertampung akhirnya mengalir masuk ke mulutnya.

Tak membuang kesempatan, Suparman langsung melayangkan tinjunya, membuat Hari Kiamat terlempar menembus dinding, memporakporandakan mesin absen, meruntuhkan tangga, mengagetkan Uning hingga menjerit karena dalam keadaan terhempas pun Ronald masih bisa memberikan kissbye dengan genit, menubruk-hancur pintu kaca dan baru berhenti setelah menabrak Prado direksi yang kebetulan melintas. Suparman muncul di saat Prado ringsek itu dicampakkan Hari Kiamat dengan cuek, padahal direksi ada di dalam!

Berharap bisa mendapat kenaikan gaji bila menolong direksi, Suparman lekas menangkap Prado itu, namun Hari Kiamat kembali melompat dan menerjang. Namun syukurlah tiba-tiba ada kait bertali yang menjerat leher Hari Kiamat dan menyeretnya. Siapa penolong itu? Dan mampukah Suparman meredam kebrutalan Hari Kiamat? Well, jangan lewatkan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 71

JKK

JKK #28: Kematian Suparman Ternyata penolong berkait itu adalah Manusia Comberan! Setelah meminum Zegavit sebanyak 15 kaplet sehingga overdosis, Manusia Comberan pulih lagi. Ia tampil untuk mencoba kait barunya. Dengan gagah berani ia mencegat Ronald si Hari Kiamat sehingga Suparman mempunyai waktu untuk mendaratkan mobil direksi. Tapi kemudian segera terdengar suara teriakan, padahal Suparman belum sempat menyebutkan nomor karyawannya supaya gajinya dinaikkan! Teriakan itu bersumber dari Manusia Comberan. Biasa berkubang di comberan, Michael memang tahan bau, tapi bukan berarti dia tahan pukul. Begitu dihajar oleh Hari Kiamat, Manusia Comberan meneriakkan jeritan tiga aliran, yakni pesimistis (oh, no!), optimistis (oh, yes!) dan religius (oh, god!). Tubuhnya terpental ke dalam gedung satu, masuk dan keluar lagi dari ruangan BD, lalu mendarat di pos satpam. Satu ucapannya sebelum pingsan adalah, “I’m cumming…” Manusia Comberan tumbang! Ia bukan tandingan Hari Kiamat! Suparman segera muncul dan membanting Hari Kiamat ke gedung satu, kemudian ia menyusul masuk dari lubang yang tercipta di dinding. Siapa sangka Hari Kiamat sudah menunggunya di sana? Suparman langsung dijambak rambutnya, lalu wajahnya dibenturkan ke mesin ATM Permata sehingga tanpa nomor PIN lagi pun duit gobanan keluar semua. A.A Giman (bukan superhero, tapi bos ‘klening epis’), yang nongkrong di dekat operator Henny, langsung berkhotbah, “astaga, kiamat sudah dekat.” Kenyataannya mereka memang cuma terpisah dalam jarak dua langkah. Tapi Hari Kiamat tidak mempedulikannya. Suparman dicampakkan sampai menjebol dinding dan jatuh ke dalam lift, lalu lift itu diremuk, diangkat dan diayunkan oleh Hari Kiamat ke atas, lantas monster brutal itu sendiri pun menyusul ke atas dalam satu lompatan. Setelah menembus atap gedung satu, Suparman berhasil membebaskan dirinya dari lift yang mengurungnya. Namun Hari Kiamat tak memberi kesempatan, langsung mendekapnya dan jatuh berduaan ke jembatan penghubung antara gedung satu dan gedung tiga. Jembatan itu runtuh, dan Hari Kiamat keluar duluan dari puing-puing, meninggalkan Suparman yang meringis sambil menghisap jempolnya. Jujur saja, Suparman saat itu sudah babak-belur. Celana dalam merah yang ia kenakan di luar bahkan sudah sobek tujuh bagian. Dengan lemas Suparman bangkit, melihat ke arah mana Hari Kiamat melangkah. Ternyata tujuannya adalah IT. Darah Suparman langsung mendidih. Hari Kiamat tak boleh mengacak-acak di sana! Bukan apa-apa, soalnya di dalam komputer di samping kubikal Anthony tersimpan ribuan file foto porno gadis Jepang dalam format JPEG! Demi Tuhan, itu tidak dikumpulkan Kent dalam sehari, tapi perlu kerja keras sepanjang tahun 2004! Suparman takkan membiarkan Hari Kiamat begitu saja. Maka ia pun terbang dengan kekuatan terakhir, menyatukan dua tangannya menjadi satu kepalan, lalu dihantamkan ke kepala Hari Kiamat yang cepak dan membuatnya terhempas ke ruang notaris. Suparman langsung mengejarnya, mencekik lehernya, menyikut alat vitalnya dengan lutut, lalu membantingnya kembali ke gedung dua. Kekuatan Suparman tak tertahankan sehingga Hari Kiamat menerobos gedung dua begitu saja dan jatuh ke pelataran parkir. Suparman muncul, namun Hari Kiamat segera mengambil motor Budi untuk dibenturkan ke arahnya. Kali ini Suparman siap. Dengan sorot matanya, ia menembakkan pijaran panas, membuat motor itu meledak. Dalam kobaran api, keduanya meneruskan pertarungan, saling gigit dan garuk. Karena lebih lemah, Kent

JKK: Edisi Komplit 72

JKK

melayang saat dijotos. Tubuhnya nyangkut di langit-langit lantai dua gedung dua. Hanya kakinya yang terlihat, terjulur gontai ke bawah. Hari Kiamat lantas mendatanginya, namun Bu Anna menghalanginya, tidak tega melihat nasib Suparman. Meski tega makan anjing, bukan berarti Ronald berani memukul wanita. Hari Kiamat hanya mengancam Bu Anna, kalo masih mau ikut pulang, sebaiknya jangan merintanginya. Padahal mobilnya udah meledak di episode yang lalu. Bahkan sudah jadi monster pun Ronald masih saja berbohong. Parah, deh. Tapi Bu Anna tidak tahu-menahu. Dia menangis saat diancam seperti itu. Suparman jadi marah karena Hari Kiamat tidak tahu sopan-santun. Ia melesat turun, lalu dengan kekuatan terakhir, ia melayangkan uppercut dan melontarkan Hari Kiamat ke ruang direksi. Kesal karena mobil Prado-nya rusak, Ronald pun dipecat dan dipecat sama saja artinya mati di Jagad Raya Kalbe. Akan halnya Suparman, hidupnya pun takkan lama lagi. Udah napasnya tinggal satu-satu, asmanya kambuh lagi! Kepalanya pun tergolek ke samping dalam hitungan detik. Bu Anna kembali menangis, soalnya dia pernah bilang kalo Kent tuh mirip banget dengan Bae Yong Jun, aktor Korea idolanya. Manusia Comberan, meski tertatih-tatih, datang untuk menjumpai rekannya. Ia terkejut sekali ketika Suparman sudah tak lagi bernapas. Ia mencoba memberikan napas buatan dari mulut ke mulut, berharap Suparman akan merasa muak dan hidup lagi. Tapi tidak, Suparman tetap terkulai tak berdaya. Suparman… telah mati. Nantikan episode berikutnya, Dunia Tanpa Suparman!

JKK: Edisi Komplit 73

JKK

JKK #29: Dunia Tanpa Suparman Manusia Comberan masih berdiri di samping jasad Suparman. Ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sesaat kemudian, terasa angin berdesir dan Kilat muncul di sampingnya. Bergerak secepat kilat, Rusli baru saja kembali dari pekerjaan menyelesaikan 32 cabang yang ditargetkan untuk online tahun ini. Jadi ceritanya tuh, begitu siuman setelah pingsan akibat dihajar oleh Hari Kiamat, Manusia Comberan mengaktifkan sinyal darurat kepada bala bantuan yang bisa tiba paling cepat, yaitu Kilat. Tapi saat itu Kilat sedang menyelesaikan cabang ke-29 yang terletak di Medan. Merasa tanggung dengan pekerjaannya, Kilat melaju ketiga cabang yang tersisa, yakni Pekanbaru, Bandung dan Denpasar. Berasumsi bahwa Suparman bisa bertahan selama lima menit lagi, Kilat bekerja secepat mungkin. Lima menit berlalu, dan di sinilah ia berada sekarang, di samping jenazah Suparman.

Kilat menyesal sekali. Ia tidak menduga akan begini jadinya. Seandainya ia bisa kembali lebih cepat. Seandainya ia meninggalkan pekerjaannya terlebih dahulu, menyisihkan lima menit untuk temannya. Lima menit yang berharga itu takkan menggagalkan target tim Michael dan dirinya untuk menggolkan sukses online 32 cabang di tahun ini. Mereka toh tetap akan berhasil tahun ini. Kini, biar bagaimana pun ia berandai-andai, Suparman telah tiada. Sesal kemudian tiada berguna.

Lalu Liuwin, yang baru tiba dari Cikarang, muncul di tempat kejadian sebagai Lentera Hijau. Ia terkejut, sebab di depannya telah terbujur kaku pahlawan terbesar di Jagad Raya Kalbe. Sosok yang selalu memberikan harapan ketika orang melihatnya melesat di langit biru, sosok yang melambangkan bahwa keadilan masih ada di bumi Kalbe yang korup ini, sosok yang kiranya tidak mungkin dikalahkan, kini malah tergeletak tak bernyawa di pangkuan seorang ibu-ibu pecandu film seri Korea.

Dengan cincinnya, Liuwin mengabarkan berita duka itu kepada dunia. Gada milik Ocha si Manusia Burung bergetar di tangannya, pertanda ia menahan emosi saat mendengar kabar tersebut. Manusia Plastik mengubah dirinya menjadi lilin sebagai tanda berkabung, padahal biasanya ‘kan ia selalu berubah menjadi segala macam bentuk yang tidak senonoh. Di balik topengnya, Lentera Hijau Chairudin juga meneteskan air mata saat menyaksikan sosok hologram Suparman yang muncul setelah cincinnya memutar file rekaman VCD perpisahan yang dihadiahkan kepadanya. Gadis Kuat, Kenari Hitam, Panah Hijau dan semua jajaran superhero yang mengenal Suparman… semua bersedih.

Di Hongkong, Jozef merokok di balkon, enggan berucap sepatah kata pun. Ekspresinya tidak berubah, tetap tegar seperti biasanya, tapi sebuah kehilangan terasa di dalam hatinya. Tak jauh dari teras, Anthony duduk di sudut ranjangnya dengan cincin menyala, terpaku saat menatap sosok hijau Kent yang mengupil, lalu upil di telunjuknya dimainkan dengan cara digosok dan diputar dengan jempol. Ia tersenyum pahit saat melihat betapa joroknya Kent.

Mungkin Anthony yang paling merasa kehilangan. Anthony ingat saat mereka menangkap basah Julihe yang makan dengan lahap di bawah peringatan “dilarang makan di dalam ruangan” yang dibuat sendiri olehnya. Lucu sekali, apalagi setelah dianimasi. Hanya Julihe yang bisa membuat peraturan lalu melanggarnya sendiri. Tapi hanya Anthony dan Kent yang bisa menangkap basah kelakuannya itu.

Dan kenangan itu ditutup dengan kesedihan. Baik sebagai rekan kerja maupun JKK, Kent adalah yang terbaik. Tapi Anthony bahkan tak berada di sana tatkala Suparman menghadapi pertarungan terakhirnya. Anthony akhirnya bangkit sambil menghela napas panjang.

JKK: Edisi Komplit 74

JKK

Sambil berlalu, Anthony bergumam di dalam hatinya: setelah Indra, sekarang giliran Kent… Tidak gampang menjadi superhero.

Kembali ke Cemput, hanya tiga orang yang mengantarkan Suparman ke tempat peristirahatan terakhir. Mereka adalah Kilat, Lentera Hijau Liuwin dan Manusia Comberan. Sesuai dengan wasiatnya, Kent dibuang ke tepi jalan, dibiarkan begitu saja supaya dimakan anjing.

Daun-daun berguguran. Tak ada mata yang kering ketika menyaksikan prosesi tersebut. Betapa mulianya Kent. Bahkan sudah mati pun masih memikirkan anjing-anjing yang kurang beruntung dan mungkin kelaparan di jalan. Lentera Hijau Liuwin menembakkan kembang api ke udara, dan semua superhero pun menundukkan kepala untuk mengheningkan cipta.

Kembang api itu meledak menjadi tulisan:

R.I.P Suparman

19 September 2005 – 19 Desember 2005

Pemakaman itu berlangsung sederhana, bahkan mengundang tanda tanya karena jenazahnya dicampakkan di tepi jalan. Begitulah resikonya kalau menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi perjuangan Suparman akan dilanjutkan. Semangatnya pun akan dikenang. Nantikan saja episode berikutnya…

JKK: Edisi Komplit 75

JKK

JKK #30: Hima Si Wanita Ajaib Ada anak baru yang masuk ke IT. Namanya Hima. Tuh anak, meski pake pakaian, tapi polos banget, kayak belum pernah disentuh ama cowok aja. Jadi kadang-kadang pertanyaannya tuh kekanak-kanakan banget dan tidak berbobot adult material. Tapi nih anak baik adatnya, dalam arti suka menolong. Di hari pertama kerja, ia membalikkan mobil Jazz dengan plat nomor biseks karena yang nyetir sibuk nelpon sehingga nyaris menabrak polisi… tidur yang ada di antara gedung dua dan gedung tiga. Bayangin aja! Polisi tidur aja ditolong! Tapi bukan itu yang ada di benak Budi ketika melihat aksi Hima. Ia terperangah saat melihat Hima membalikkan mobil itu begitu saja, hanya dengan satu lambaian lembut ke atas! Gadis ini luar biasa kuat… di ranjang! Setidaknya begitu Budi berpikir, dengan sedikit tambahan di ujung kalimat setelah melihat bodi Hima yang bebas dempul. Ia lantas ingin mempengaruhinya, tapi tidak seperti dokter T alias Thamrin yang menakut-nakuti gadis itu dengan penyakit kanker payudara yang hanya bisa diobati dengan terawang ala Thamrin, cara Budi lebih halus dan masuk… akal. Saat itu Cemput sedang diperbaiki. ‘Kan sebelumnya porak-poranda akibat pertarungan Suparman Vs. Hari Kiamat. Jadi di situ ada Kilat, Manusia Comberan dan Lentera Hijau Liuwin yang sedang membantu perbaikan. Tapi yang paling dominan adalah Kilat, yang terlihat berlari ke sana kemari dan tanpa terasa bangunan yang rusak sudah kembali terbentuk seperti semula. “Kecepatannya menakjubkan,” komentar Budi kepada Hima yang terpesona, “tapi niatnya tidak sebaik itu.” “Maksudnya?” tanya Hima bingung. Lalu muncul tornado entah dari mana, seolah-olah mengikuti Kilat. Gedung yang semulai telah diperbaiki itu rusak lagi akibat terjangan badai. Kilat terkejut, siap untuk mengantisipasi bencana yang terjadi tiba-tiba itu, namun mendadak muncul air bah! Semua tersapu oleh air setinggi satu lantai itu. Pak Chandra muncul dengan pelampung ban mobil yang melingkari badannya, namun segera hanyut terbawa oleh arus deras sebelum aba-aba agar Yanto Bedeng mengaktifkan pompa air selesai diteriakkan. Sebelum Pak Chandra celaka, Manusia Comberan telah muncul dari dalam air untuk menangkapnya. “Lihat apa yang dilakukan oleh mereka!” seru Budi sambil menunjuk Kilat yang berlari di atas permukaan air ke arah tornado. “Satu menciptakan badai, yang lain membawa banjir. JKK memang tak tahu diri, padahal gajinya di Kalbe cukup, lho!” “Bagaimana dengan Lentera Hijau?” Hima membantah, masih tidak percaya. Kemudian muncul gorilla yang mendaki gedung satu. Gorilla itu cepak, biasa menggaruk bagian perut kanannya, tapi kadang juga menggaruk kepalanya dengan bantuan sisir. Sok ganteng banget tuh gorilla. Namanya Gorilla Gultom. Gultom? Ronald Gultom? Bener! Tidak salah lagi. Dia kembali. Memang dia sudah dimatikan, tapi oleh Dia-Yang-Membutuhkan, direksi pun dirayu agar kembali menandatangani kontrak kerja Gultom. Akhirnya Ronald hidup kembali di Jagad Raya Kalbe, tapi kecerdasannya tidak dipulihkan. Ia hanya diperciki intelegensi setingkat gorilla, padahal golongan primata yang paling cerdas tuh simpanse! Gorilla Gultom segera diserang oleh Lentera Hijau Liuwin. Budi pun menuduh bahwa Lentera Hijau tidak sayang binatang, padahal kabarnya Lentera Hijau itu vegetarian. Apa yang hendak ia lakukan dengan daging gorilla? Ia takkan bisa memakannya!

JKK: Edisi Komplit 76

JKK

Meski memfitnah lebih kejam dari membunuh tapi tidak seenak memperkosa, Budi tetap saja menikmatinya. Semua itu bualan. Bohong belaka. Tapi toh Hima akhirnya percaya. Ia pun menerjunkan diri untuk membantu Gorilla Gultom. Budi tertawa melihat Hima bisa ditipu segampang itu. Ia bangga karena siasatnya berhasil. Di sudut ruangan, ternyata ada seseorang yang memperhatikannya. Sosok itu adalah Tamiri.

Selama ini Tamiri selalu berdiam diri, tapi kini ia tidak bisa berpangku tangan begitu saja ketika melihat JKK mengalami kesulitan. Ia berhutang budi, tidak kepada Budi, tapi kepada JKK. Kali ini ia akan menolong mereka.

Siapa sesungguhnya Tamiri? Apa yang bisa ia lakukan? Coba ingat kembali bahwa Tamiri tidak berdaya ketika Mr. OTK merantai dan menetesi punggungnya dengan lilin panas. Sebenarnya ia bukannya takut pada lilin, tetapi pada nyala apinya! Tamiri adalah ras terakhir dari bangsa Tamirian yang berasal dari Sriwijaya kuno. Bangsa ini konon diburu dan dijadikan otak-otak ikan tamiri. Karena otak-otak itu dipanggang, makanya Tamiri memiliki fobia terhadap api. Kalau ia terlihat sering merokok, itu sebenarnya hanya pura-pura, supaya orang tidak berpikir bahwa api adalah kelemahannya.

Sekarang apa yang akan dilakukan Tamiri? Sehebat apa pula ia sebenarnya? Well, nantikan episode berikutnya…

JKK: Edisi Komplit 77

JKK

JKK #31: Kekacauan Di Cemput Kilat menjinakkan tornado dengan cara memutarbalikkan angin tersebut. Secepat mungkin ia berlari melawan arah angin, berupaya untuk membuyarkan tornado. Meski berhasil, tindakannya terlanjur menciptakan pusaran air yang menghasilkan daya sedot luar biasa. Manusia Comberan yang jago di air pun bahkan tersedot celananya, membuat ia malu dan ngumpet di bawah kolong mobil. Sekali lagi Manusia Comberan dengan sukses membuktikan bahwa dirinya tidak berguna. Akan halnya Lentera Hijau, ia menciptakan kurungan dari cincinnya untuk membekuk Gorilla Gultom yang berpegangan di dinding gedung dengan tangan kirinya dan memukul-mukul dadanya dengan tangan kanannya sehingga napasnya sesak dan hampir pingsan karena ulahnya sendiri. Ketika Lentera Hijau berhasil mengurungnya, muncul Hima si Wanita Ajaib! Hima membuka baju dan celananya sebelum beraksi. Kini yang tersisa adalah tank top merah dengan lempengan emas berbentuk burung garuda yang sayapnya menaungi payudara, lalu bagian pinggang ke bawah mengenakan pantyhose ketat dengan celana dalam berwarna merah-putih khas Indonesia. Gorilla Gultom langsung mimisan saat melihatnya. Akan halnya Lentera Hijau Liuwin, ia langsung dibogem ketika menoleh. Lentera Hijau tenggelam, sambil menyelam minum air. Manusia Comberan segera menolongnya dengan syarat ia dibuatkan celana. Cincin pun berkilau dan Manusia Comberan kembali mengenakan celana. Begitu diangkat kembali ke permukaan air, Lentera Hijau segera mengirimkan isyarat bahaya. “Backup, Anthony! Butuh backup!” seru Liuwin sambil mendekatkan cincinnya. Anthony yang masih berada di Hongkong tentu merasa bingung. “Backup apa? Ada di lemari ruang server. Ambil saja dan masukkan ke server 10.161.71.71. Abis itu restore file yang loe mau.” “Bukan!!!” sahut Liuwin. “Kita butuh bantuan di sini. Cemput dilanda bencana dan para penjahat super kembali menyerang.” “Oh?” gumam Anthony. Lalu ia meninggalkan pesan kepada Jozef yang sedang keluar membeli rokok dan segera kembali ke Cemput sebagai Lentera Hijau. Sementara Anthony terbang kemari, terjadi pertempuran tidak seru antara Kilat dan Wanita Ajaib. Adapun Kilat tidak bisa menggunakan kecepatannya secara maksimal sewaktu berlari di atas air. Repotnya lagi, kalau ia mengerem langkahnya dan berhenti, maka ia akan tenggelam. Lebih repot lagi, bagian mana dari seorang wanita yang bisa dipukul? Remas dada salah, tepuk pantat juga salah. Kilat jadi kelabakan. Manusia Comberan telah mengamankan begitu banyak orang ke atas sekoci hijau yang tercipta dari cincin Lentera Hijau. Setelah tugasnya selesai, ia baru sadar bahwa rekannya yang menganut ajaran Budhisme itu tak bisa melawan Wanita Ajaib. Ia pun menyelam, berniat untuk membantu Kilat. Bermaksud untuk muncul tiba-tiba dan merangkul kaki Wanita Ajaib guna menghilangkan keseimbangannya, Manusia Comberan ternyata gagal melaksanakan niatnya. Apa pasal? Rupanya Manusia Comberan muncul tepat di bawah Wanita Ajaib. Begitu keluar dari permukaan air, ia melihat daging jepit yang ngepres dengan celana dalam sehingga menyerupai punuk unta. Kontan aja Manusia Comberan juga mimisan, lalu kepalanya diinjak oleh Wanita Ajaib yang merasa telah mengalami pelecehan seksual. Manusia Comberan pun tenggelam, pingsan dengan hati puas.

JKK: Edisi Komplit 78

JKK

Manusia Comberan kalah. Kilat dan Lentera Hijau Liuwin pun bertukar lawan. Kilat menghampiri Gorilla Gultom sementara Liuwin melawan Wanita Ajaib. Tapi muncul lagi tornado lain yang menghalangi Kilat. Tak jauh darinya, Liuwin yang hendak merantai Wanita Ajaib malah terjerat oleh laso kebenaran. Kontan aja Liuwin tenggelam sambil mengaku dosa. Berkomat-kamit di dalam air, yang terdengar hanyalah blub-blub-blub belaka. JKK plus Lentera Hijau Liuwin benar-benar berada dalam kesulitan. Gorilla Gultom bergerak bebas karena tidak diawasi. Ia menghancurkan gedung dan masuk ke lantai dua, lalu menangkap seorang gadis yang saat ini masih dikategorikan dalam divisi Explorer. Saat itu Lentera Hijau Anthony tiba. Ia terkejut saat melihat siapa yang ditangkap oleh Gorilla Gultom yang kini memanjat ke puncak gedung. Gorilla ini pasti kebanyakan nonton film King Kong, soalnya adegan ini terasa menjiplak banget! Tapi Lentera Hijau tak peduli. Dengan cincinnya, ia segera menciptakan palu raksasa dan menghantamkannya ke kepala Gorilla Gultom. Gorilla Gultom klenger, tapi tidak mati dalam sekali hajar. Lentera Hijau mengabaikannya, segera menolong gadis yang terjatuh dari puncak gedung. Tak bisa dipungkiri, kali ini Lentera Hijau benar-benar panik. Ia berteriak memanggil nama gadis itu sambil meluncur turun untuk menangkapnya. Seperti biasa, superhero selalu berhasil dalam adegan romantis. Lentera Hijau terbang sambil menggendong gadisnya sementara Gorilla Gultom meraung marah. Untuk sementara, dunia bagaikan milik berdua. “Kau… kau adalah Anthony!” ucap gadis itu. Lentera Hijau terkejut. “Dari mana kau tahu?” “Kau memanggil namaku tadi… nama Chinese-ku. Di Jagad Raya Kalbe ini, kalau bukan kau, siapa lagi yang tahu? Anthony, kau tak perlu menempuh bahaya seperti ini…” Menggeser telunjuk ke bibir sebagai isyarat diam, senyum merekah dengan perlahan di wajah Lentera Hijau. Tak disangka, di dalam kepanikannya, ia telah berlaku teledor dan mengungkap rahasia jati dirinya. Akhirnya ia mengucapkan kalimat klasik yang udah basi banget. “Demi dirimu, apapun akan kukorbankan, termasuk diriku.” Lalu mereka terbang menjauh dari lokasi pertarungan. Melihat Lentera Hijau pergi, Kilat juga berlari meninggalkan medan pertempuran setelah mengatasi tornado. Ada apa sebenarnya? Kenapa Kilat kabur tanpa alasan? Apakah JKK meninggalkan tanggung jawabnya? Lantas bagaimana nasib Manusia Comberan dan Lentera Hijau Liuwin? Dan kenapa Tamiri belum muncul juga? Nantikan jawabannya di JKK, episode selanjutnya!

JKK: Edisi Komplit 79

JKK

JKK #32: Kembalinya Suparman Lentera Hijau Anthony meninggalkan tanggung jawab karena wanita. Kilat juga kabur entah ke mana. Manusia Comberan masih pingsan, dan seandainya dia ada, toh juga tak bisa diandalkan. Merasa tinggal dirinya yang tersisa padahal tak banyak lagi napasnya yang tersisa karena ia karam seperti bangkai kapal, Lentera Hijau Liuwin hanya bisa menciptakan Alkitab dari cincinnya dan baca doa. Tiba-tiba ikatan laso kebenaran milik Wanita Ajaib melonggar. Ada apa gerangan? Ternyata Lentera Hijau Anthony kembali lagi! Ia menciptakan vibrator dengan cincinnya, membuat Wanita Ajaib terpaksa menyingkir demi menyelamatkan keperawanannya. Liuwin langsung muncul dari dalam air dan dua Lentera Hijau itu pun bergabung. Ketika tiba gilirannya bagi para superhero untuk bangkit lagi, Manusia Comberan lekas mengapung ke permukaan, namun langsung terbanting jatuh dari ketinggian satu lantai karena tiba-tiba saja air bah surut dan tornado juga buyar. Aneh tapi bual. Kenapa bisa begini? Fenomena ini tak lepas dari peran Tamiri si Pemburu Manusia! Sebelumnya ia tidak hanya mengamati Budi dari kejauhan, tapi juga menyelami isi pikirannya. Dengan demikian, tahulah ia bahwa air bah dan tornado itu ciptaan si Penyihir Cuaca, penjahat yang bernama asli Wijaya alias hopeng Budi. Mengubah diri menjadi transparan dan menyergap Penyihir Cuaca secara diam-diam, Pemburu Manusia tidak perlu mengeluarkan banyak keringat untuk mengalahkan lawannya. Kini tinggal Gorilla Gultom dan Wanita Ajaib yang perlu diatasi. Manusia Comberan berniat adu jotos dengan Gorilla Gultom, tapi ternyata kerabat orang utan itu punya kemampuan lain. Ia bisa menghipnotis secara telepati. Akibatnya Michael menjadi beruk dan menggaruk ‘ekornya’ yang tumbuh di depan. “Tontonan dewasa khusus gay!” seru Anthony, segera teralihkan perhatiannya. Indranya memang paling sensitif terhadap hal demikian, soalnya menjijikkan banget. Anthony tidak keberatan dengan tontonan lesbian wanita, tapi kalo gay pria!? Yaiks, sama buruknya dengan seks anjing! Lengah karena mengacungkan cincinnya untuk menuangkan Herocyne alias bedak gatal ke tempat yang digaruk Michael, Anthony segera dihajar oleh Wanita Ajaib. Liuwin pun kewalahan karena dikepung dari dua sisi. Di saat kritis seperti itu, Pemburu Manusia datang membantu. Dengan telepatinya, ia menghipnotis Ronald, memberikan sugesti mental bahwa ia bukan gorilla, tapi saksi Jehova sekaligus pengasuh rotogu.blogspot.com. Akhirnya Ronald pun sadar diri dan kembali baik. Sekarang tinggal Wanita Ajaib. Pemburu Manusia juga menyelami pikirannya, tapi malah muntah darah dan menyerah kalah karena Wanita Ajaib sedang memikirkan masalah haid. Kembali berhadapan dengan Wanita Ajaib, Liuwin harus segera melakukan kalau tak ingin digebuk. Tapi apa idenya? Ia sungguh putus asa. Di saat seperti itu, muncul Suparman dari kejauhan. Suparman bukan pria sejati, jadi ia takkan segan untuk memukul wanita. Pertama-tama ia memamerkan tonjolan mirip timun yang tercetak jelas pada kolor merahnya, membuat Wanita Ajaib tersipu malu. Kemudian, di saat Wanita Ajaib tidak siaga, ia mengeluarkan kentut supernya. Benar-benar bau! Bahkan Lentera Hijau Liuwin segera menciptakan masker dan tabung oksigen murni demi kelangsungan hidupnya. Wanita Ajaib akhirnya kalah. Oleh Pemburu Manusia, pikiran kotor di otak Wanita Ajaib yang tercipta akibat pengaruh Budi lantas dienyahkan. Sekarang Cemput kembali aman. Meski babak-belur, upaya para superhero tidak sia-sia.

JKK: Edisi Komplit 80

JKK

Manusia Comberan, Lentera Hijau Anthony dan Liuwin, Suparman dan Pemburu Manusia pun berkumpul, mendiskusikan kemunculan Suparman yang misterius. “Tapi Suparman, katanya kau mati?” tanya Lentera Hijau Anthony. “Aku lihat sendiri,” ujar Michael dan dibenarkan oleh Liuwin. “Di dalam pikirannya ada ingatan tentang username dan password Sametime-ku,” gumam Tamiri yang melakukan scanning terhadap benak Kent. “Dia juga menyimpan ingatan tentang sametime dariku yang memintanya untuk melakukan ftp di komputer Wa Ode Muhimah Arief. Padahal seingatku, jangankan memintanya untuk melakukan hal tersebut, membuka Sametime pun aku tak pernah.” Untuk hal yang terakhir disebutkan ini, Kent hanya bisa menatap kesal ke arah Anthony yang membuang muka sambil bersiul. Kemudian ia berujar, “apa maksud kalian? Aku tidak pernah mati.” “Kau dihajar oleh Ronald sampai mati,” sanggah Michael. “Kapan? Aku tidak ingat itu. Saat terakhir dimana aku bertemu Ronald adalah sewaktu ia menjelaskan tentang kitab Wahyu 16:16. Aku hendak mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba muncul Kilat dan membekap mulutku.” Mendengar penuturan itu, semua langsung saling pandang. Rusli! Ia tidak meninggalkan pertarungan, tetapi berlari ke masa lalu untuk menyelamatkan Kent dari musibah terbunuh dan dengan begitu Kent bisa muncul sebagai Suparman untuk menolong mereka sekarang! Sungguh ide jenius di saat-saat kritis! Tapi di mana Rusli sekarang? Jangan-jangan ia tersesat di arus waktu dan tak bisa kembali lagi. Sementara itu, di kala para superhero meneruskan diskusinya, Budi sedang menikmati setiap tetes curahan air seninya ke urinoir. Ada suara kepakan sayap ketika pintu toilet terbuka. Detik berikutnya, Budi berteriak dan langsung dibungkam dengan satu hantaman gada. Apa yang terjadi? Nantikan episode selanjutnya!

JKK: Edisi Komplit 81

JKK

JKK #33: Krisis Identitas Ocha si Manusia Burung muncul lagi! Sejak dilaporkan Budi ke Julihe, Manusia Burung memang selalu mewaspadai Senior. Ia takut kejadian serupa terulang lagi. Ternyata benar, Budi kembali membuat ulah dengan menghasut Hima dan mengacau Cemput. Tanpa ampun lagi, Manusia Burung langsung menghantamnya dengan gada, meninggalkan barcode ‘tukang ngadu’ di keningnya dan membuat air seni Budi berubah kental menjadi air mani. Tak disangka! Selain ‘mencintai’ anak-anak, Budi juga senang dikasari. Artinya, selain paedofilia akut, ternyata Budi juga pengidap sadomasochism. Channel-nya bukan FM atau AM, tapi SM! Budi langsung lemas dan hendak memberi Manusia Burung ciuman afterplay. Kontan aja dia ditabok Manusia Burung hingga mulutnya monyong. Tapi Manusia Burung belum selesai. Kali ini ia tidak datang sendiri, melainkan bersama penyihir Jappari. Manusia Burung bermaksud membedah pikiran Budi untuk melihat apa sebenarnya yang ada di benak Budi. Sambil memegang kening Budi, Jappari lantas mengucapkan mantranya: “Ibud rujuj!” Terpengaruh sihir Jappari, Budi pun bercerita dengan jujur, mulai dari ini bapak Budi, kakak Budi Wati dan adik Budi Iwan. Trus ada lagi cerita sekte Budisme, ajaran yang dikepalai oleh Budi (budek dikit) yang telah mengalami pencerahan dan digelari Buto (budek total). Jadi sekte ini biaya pendaftarannya 5000 rupiah, dapat kaos dan kembalian sebesar 2000 rupiah. Imamnya juga Budi, disebut Bodisatwa alias badan hewan. Ajarannya adalah tiga perintah Budi, yaitu: jangan menyebut nama Budi dengan sia-sia, kuduskan hari Budi dan jangan berzinah, kecuali dengan Budi.

Tepat ketika Budi memasuki cerita utama, Manusia Comberan, Lentera Hijau Anthony dan Suparman melabrak ke toilet, tapi bukan untuk mencegah aksi Manusia Burung dan Jappari, namun karena kebelet pengen kencing. Adapun Lentera Hijau Liuwin dan Tamiri si Pemburu Manusia tetap berada di luar untuk membereskan keadaan yang kacau-balau.

Kembali ke saat Kerudung Hijau Indra mengambil secuil ingatannya, rupanya sejak itu Budi merasa ada satu hal yang cacat dalam benaknya. Ia terus memikirkan hal itu, lama-kelamaan menjadi seorang cacat mental kambuhan yang sindromnya suka mengenakan wig hijau dan membedaki wajahnya hingga seputih mungkin. Budi akhirnya resmi menjadi penyandang tunagrahita ketika ia bercerita tentang ATM BCA setor tunai yang memiliki sensor, tapi karena lafalnya buruk, dipelesetkan Anthony menjadi chainsaw. Jadi bilamana setoran uang ternyata kurang atau salah, maka chainsaw ini langsung memenggal badan nasabahnya. Anthony menganggap Budi sangat lucu dan semua yang ada di meja makan menertawakannya. Ini membuatnya membenci JKK dan ia pun bersumpah untuk membalas dendam. Karena dianggap lucu, Budi pun mengambil identitas baru sebagai si Pelawak. Pelawak boleh saja gila, tetapi tidak bodoh. Pelawak menjadi sangat ingin tahu terhadap semua urusan dan sudah menjadi sifatnya bahwa ia akan senang bila bisa melaporkannya kepada Julihe. Akan halnya Jozef, ia memiliki kebiasaan meninggalkan notebook di meja dan turun untuk merokok. Suatu ketika di jam istirahat, si Pelawak dengan iseng membuka file-file di dalam notebook yang tidak di-lock itu. Saat itulah rahasia JKK, berikut film hentai cum fiesta blackmail atau apaan… pokoknya gitu namanya, jatuh ke tangan Budi. Perlahan tapi pasti, ia merencanakan siasat untuk mencelakai JKK. Pelawak melakukannya hingga hari ini, sampai akhirnya ia jatuh ke tangan Manusia Burung. Cerita Budi sangat mengejutkan! Manusia Burung beranggapan bahwa ini sangat berbahaya dan Budi harus segera dicuci kaki, cuci muka, cuci pantat dan yang

JKK: Edisi Komplit 82

JKK

terpenting, cuci otak. Manusia Comberan, yang tak menyangka Kalong mengumpulkan informasi rahasia tentang dirinya, langsung setuju. Jika bukan karena file rahasia itu, tentunya ia tidak mungkin diserang saat sedang berak dan mengalami nasib naas kehilangan sebelah tangannya. Suparman menentang hal itu. “Ketika kau diserang, mungkin itu hanya kebetulan!” Manusia Comberan menolak pendapat tersebut. “Musuh tahu kelemahanku dengan sangat detil, bahkan tahu tangan mana yang kugunakan untuk cuci pantat. Itu bukan kebetulan! Lagipula, di hari kau terbunuh, Pak Aryandi pernah mengatakan padaku bahwa Budi mengadu domba dirimu dan Ronald di pelataran parkir…” Mendengar hal itu, Suparman jadi ragu. Ia tidak ingat apa-apa tentang kejadian itu, tapi bila Pak Aryandi berkata seperti itu, dan kalau sungguh Budi terlibat, maka ia harus berpikir dua kali untuk membelanya. Suparman akhirnya memilih untuk bungkam. “Lentera Hijau?” tanya Manusia Burung, melanjutkan voting cuci otak. Di kala Lentera Hijau masih berpikir, Kalong yang baru saja tiba dari Hongkong langsung menyeruak masuk dan menghardik mereka semua. “Kalian pikir apa yang sedang kalian lakukan?” “Kau mengumpulkan informasi kami secara diam-diam!” tuding Manusia Comberan. “Kalian manusia super, bagaimana kalau suatu hari nanti jadi jahat? Aku harus punya persiapan untuk mencegah kalian,” sahut Kalong, sama sekali tidak tergoyahkan. “Aku berterima kasih jika maksudmu baik, tapi setidaknya kau bisa memberitahukan kami! Apa yang tidak termaafkan adalah, kau merahasiakannya, lalu jatuh ke tangan orang lain dan membuat kami celaka!” cerca Manusia Comberan. Sebelum Kalong sempat menjawab, Lentera Hijau sudah berkata, “aku bilang, kita lakukan cuci otak, tapi bukan terhadap Budi saja, tetapi juga terhadap Kalong.” Semua langsung terkejut, dan lebih terkejut lagi karena usai berkata, Lentera Hijau langsung menciptakan dua buah zakar super bau dari cincinnya dan disumbatkan ke hidung Kalong. Lebih manjur dari chloroform, Kalong langsung pingsan. Suparman pun lekas membekuk Lentera Hijau, memelintir tangannya dan bertanya, “kau gila! Kenapa kau lakukan itu? Apa maksudmu?” “Kalong tahu tentang kita, dan siapa tahu seberapa banyak informasi yang telah ia kumpulkan? Bagaimana kalau justru dia yang jadi jahat dan ingin mencelakai kita?” Manusia Comberan setuju. “Lentera Hijau benar, Suparman. Lepaskan dia. Aku tak bisa mempercayai Kalong lagi, paling tidak sampai aku yakin bahwa ia tidak lagi memata-mataiku secara diam-diam dan menyusun informasi atas diriku secara rahasia.” Suparman tak percaya bahwa hal seperti itu bisa terucapkan oleh rekan-rekannya. “Tapi kita JKK. Kita saling percaya.” “Kita, Suparman. Bukan dia,” ujar Manusia Comberan sambil menunjuk Kalong yang tergeletak pingsan. “Nah, Manusia Burung. Lakukanlah.” Manusia Burung mengangguk. Kalong dan Budi pun dicuci otak oleh Jappari. Lentera Hijau memandang proses itu dengan gelisah. Apa yang sedang ia pikirkan? Sebagai pemegang voting terakhir, kenapa ia sampai tega untuk menyingkirkan Kalong? Nantikan jawabannya di JKK selanjutnya!

JKK: Edisi Komplit 83

JKK

JKK #34: Dosa Lentera Hijau Keinginan Lentera Hijau untuk melenyapkan ingatan Kalong sungguh mengejutkan! Tapi itu bukan tanpa alasan kuat. Setelah melihat bagaimana Kent alias Suparman hidup kembali berkat bantuan Kilat, Lentera Hijau juga ingin menghidupkan karibnya, Indra. Dia tahu kalau Kalong pasti akan menentang rencananya, jadi daripada menjadi batu sandungan, akan lebih baik kalau ia disingkirkan dulu. Mereka tidak akan melukai Kalong secara fisik, tetapi ingatannya akan dihapus sehingga tidak lagi merupakan ancaman. Meski belum bercerita tentang rencananya, Lentera Hijau menganggap JKK lain akan mengerti. Rencana ini sangat penting baginya, sebab berbeda dengan JGK lainnya, Indra terbunuh di Jagad Raya Kalbe! Ini menjelaskan kenapa dia jadi Orang Mati sebelum mengambil alih posisi Kerudung Hijau dari Ocha. Peristiwa ini sudah lama berselang, tapi Anthony tidak mungkin lupa karena dialah tokoh kuncinya. Jika ada yang paling patut dipersalahkan, itu adalah dirinya. Jadi ceritanya tuh kayak gini:

Jauh sebelum JKK terbentuk, ketika para superhero masih berjuang sendiri-sendiri, tersebutlah nama Indra alias Kumbang Biru. Seperti layaknya kumbang, Kumbang Biru selalu mengitari bunga. Namun dasar Kumbang Biru yang cerdik tapi bandel, dia memilih sasaran yang notabene adalah bunga bangkai. Tahu tumbuhan kantung semar, ‘kan? Nah, penjahat yang satu ini rada mirip, tapi lebih cocok kalo disebut kantung kemih. Baunya beraroma amonia, tapi akan segera melahap mangsanya bila didekati.

Kumbang Biru bagaikan tungau yang hinggap di bulu kemaluan. Pokoknya sangat mengganggu. Sudah dari jauh-jauh hari Kumbang Biru masuk daftar hitam orang yang ingin disingkirkan, tapi belum ada kesempatan yang tepat karena Kumbang Biru selalu bermain cantik.

Lalu suatu hari Anthony berbuat kesalahan yang bisa menjerumuskan Kumbang Biru. Kesalahan ini langsung dimanfaatkan. Kumbang Biru pun digiring ke ruang meeting Medical. Hanya satu yang keluar hidup-hidup, dan bukan Kumbang Biru orangnya!

Itu adalah hari terburuk yang bisa terjadi pada seorang superhero. Anthony tidak pernah memaafkan dirinya hingga hari ini, sebab jika ada yang pantas terbunuh, itu adalah dirinya, bukan Kumbang Biru. Tapi Dia-Yang-Namanya-Belum-Boleh-Disebut dengan pintar menangani permasalahan ini. Dia punya kuasa. Dia bisa mengatur segalanya.

Dalam kepahitan dan menanggung dosa, Anthony mencoba melanjutkan hari-harinya di Jagad Raya Kalbe. Ia beraksi sebagai Lentera Hijau, bekerja sebaik mungkin untuk menebus kesalahannya. Namun tetap saja ia tidak pernah lepas dari rasa bersalah, hingga tiba pada hari yang menentukan ini, dimana ia memahami bahwa sebenarnya ada kemungkinan untuk menghidupkan Kumbang Biru kembali. Kilat bisa membangkitkan lagi Suparman. Lentera Hijau pun bisa, dengan bantuan cincinnya!

Mendadak si Pemburu Manusia masuk, diikuti oleh Lentera Hijau Liuwin dan Wanita Ajaib. Dengan hidung mengendus-endus, Pemburu Manusia berkata, “aku mencium rencana busuk!”

Semua langsung menoleh ke Suparman. “Apa?” tanya Suparman gelagapan. “Aku memang punya kentut busuk, tapi

aku tak punya rencana busuk.” “Bukan Suparman,” sahut Pemburu Manusia, “tapi Lentera Hijau Anthony!”

JKK: Edisi Komplit 84

JKK

Kini perhatian mereka beralih ke Anthony, disambut dengan umpatan penuh kekesalan darinya. “Rencana busuk apa? Aku hanya…”

“Kau menyingkirkan Kalong semata-mata karena ingin menghidupkan kembali Indra!” tutur Pemburu Manusia.

Lentera Hijau Liuwin langsung melakukan scanning dengan cincinnya dan hasilnya positif. Kini Anthony tak bisa mengelak lagi. Ia pun mengakui apa yang ada dibenaknya. Tak disangka, semua justru berbalik menentangnya. Anthony jadi marah, sebab kelihatannya semua menerima begitu saja sewaktu Suparman hidup kembali. Tapi kenapa mereka justru menentang keinginannya untuk membangkitkan Kumbang Biru?

“Itu adalah dua hal yang berbeda!” bantah Manusia Comberan, tapi terdengar tidak yakin.

“Bagaimana menjelaskannya?” tanya Lentera Hijau Anthony dengan sengit. “Err,” Manusia Comberan jadi gelagapan, “dalam kasus Suparman, ia menjadi

tidak pernah mati, sedangkan kau hendak membangkitkan yang sudah mati.” “Itu dalihmu. Logikanya sama saja!” seru Lentera Hijau. Suparman mencoba menengahi. “Lentera Hijau…” “Diam!” bentak Lentera Hijau, namun kemudian melunak. “Maaf, Suparman.

Aku bukannya tidak setuju kau hidup lagi. Tapi Indra juga harus bangkit lagi supaya adil.”

“Kalau begitu, ceritanya sudah jelas,” gumam Manusia Burung sambil menggenggam erat gadanya. “Lentera Hijau Anthony sudah gila. Ia dengan sengaja hendak membangkitkan yang sudah mati. Memangnya dia siapa? Kita harus menghentikannya.”

Lentera Hijau Anthony terkejut. “Manusia Burung? Kau… kau mau melawanku?”

“Kalau kau tetap bersikeras untuk menghidupkan Indra maka…” Lentera Hijau tidak mendengarkannya, segera menoleh untuk melihat reaksi

yang lain. Semua telah bersiaga. Tak disangka, hanya dalam sekejap, mereka berubah dari kawan menjadi lawan. Cincin Lentera Hijau pun segera berkilau, lalu ia berkata, “baik, kalian tidak memberiku pilihan lain!”

Suasana memanas. Tampaknya pertarungan akan segera meletus. Manusia Comberan, Suparman, Pemburu Manusia, Wanita Ajaib, Lentera Hijau Liuwin, Manusia Burung dan Jappari akan bersatu melawan Lentera Hijau Anthony. Bagaimana kelanjutannya? Akankah ini menjadi akhir dari Lentera Hijau Anthony? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 85

JKK

JKK #35: Akhir Dari Lentera Hijau “Berani melawanku? Bosan hidup!” Lentera Hijau Anthony berseru dengan marah ketika merasa disudutkan. “Aku punya cincin, senjata terkuat di Jagad Raya Kalbe. Perpaduan imajinasi dan cincin bahkan bisa memaksa penulis menuliskan cerita dimana aku pasti menang!” “Coba saja!” sahut Manusia Burung, sama sekali tidak gentar. Lalu Lentera Hijau menghadirkan sosok Ko Heri, orang yang paling ditakuti Manusia Burung, soalnya waktu mijet, dia berani-beraninya memegang ‘punya’ Ko Heri. Kontan aja Manusia Burung langsung membuang gadanya, lalu kabur dengan tergesa-gesa dan balik ke Cikarang. “Heh, omong doang, rupanya!” gumam Lentera Hijau saat melihat nyali Manusia Burung ternyata tidak sebesar mulutnya. Namun superhero lain segera menghadangnya. “Suparman, mundur! Aku tidak ingin bertarung denganmu!” “Kalau kau melawan yang lain, aku tak bisa membiarkanmu!” ujar Suparman. “Jangan salahkan aku kalau begitu,” tukas Lentera Hijau sambil menciptakan ingus hijau yang sangat jorok dan bisa berakibat fatal bagi Suparman. Begitu dioleskan ke pipinya, bedak Suparman langsung luntur. Oh ya, sebagai info, karena sering difoto, Suparman jadi punya kebiasaan untuk mengenakan make-up. Tapi karena gajinya pas-pasan, Suparman cukup puas hati dengan memakai tepung terigu sebagai bedak. Kadang tepung kanji pun gak apa. Nah, sekarang bedak ini luntur, mengakibat iritasi, lalu infeksi, lalu radiasi sehingga ia tidak lagi imunisasi, tetapi mengalami stimulasi dan ejakulasi. Suparman gak tahan, mulai menjerit penuh gairah dan garuk sana-sini, semakin lama semakin seronok dan vulgar. Cuplikannya kira-kira begini: Suparman lalu menggaruk xxx-nya, mengelusnya naik-turun, lalu mengeluarkan suara uh-ah, uh-ah dalam dolby surround (jangan lupa, dia Suparman! Jadi bisa niru stereo!), kemudian mulai mengucapkan kata-kata panas, sepanas api birahi, seperti son of a *****, mother****** dan akhirnya terdengar suara crot-crot yang membuat cicak di dinding toilet jatuh tergelincir. Lalu Suparman terkulai lemas dan tertidur pulas. Khusus Jappari, Lentera Hijau menciptakan resleting hijau di mulutnya, membuat ia tidak bisa mengucapkan mantra sihirnya. Manusia Comberan pun sama entengnya. Dia ‘kan masih mengenakan celana dari energi cincin Liuwin, jadi cukup energi itu diserap kembali dan dengan sendirinya Manusia Comberan keluar dari toilet sambil menutupi kemaluannya dengan daun pepaya, lalu mulai mencari-cari celananya. Ketika diancam kalo ‘burungnya’ akan disentil, Manusia Comberan semakin cepat larinya. Pemburu Manusia sebenarnya sangat hebat, tapi ia takut api. Lentera Hijau cukup menciptakan lilin raksasa dan Pemburu Manusia pun teringat dengan trauma ketika ia disiksa oleh Mr. OTK. Rupanya selain ditetesi cairan lilin panas, Pemburu Manusia juga sempat di-sotomie! Pake kecap manis lagi! Bayangin betapa lengketnya! Abis itu, kalo lubangnya dicuci kurang bersih pasca sotomie, bisa-bisa dirubung semut, tuh! Jadi secara psikologis Pemburu Manusia sudah kalah. Wanita Ajaib adalah yang paling berbahaya, tapi bukannya tanpa kelemahan. Ia bisa bergerak sangat cepat karena pakaiannya minim sehingga sering bikin dirinya masuk angin dan ingusan serta membuat orang lain mimisan. Lentera Hijau paham akan hal ini, lalu menciptakan pakaian muslim yang berlengan panjang plus jilbab dan penutup wajah. Kontan aja Wanita Ajaib langsung terpeleset karena tidak biasa. Udah

JKK: Edisi Komplit 86

JKK

itu, Lentera Hijau menciptakan babi hijau yang mengeluarkan suara ‘nguik-nguik’, membuat Wanita Ajaib langsung melarikan diri karena babi itu haram. Tinggal Lentera Hijau Liuwin. Kelak dia akan menjadi Lentera Hijau yang terhebat, tapi sekarang ia masih terlalu teknis. Dengan cincin, mereka bertarung di console Cisco. Ketika Liuwin baru saja selesai dengan command enable dan mulai config t, Anthony sudah melakukan erase flash dan erase nvram. Kontan aja router Cisco itu hang dan meledak, membuat Liuwin terpental kalah. “Siapa lagi?” seru Anthony, mulai lupa diri karena mabuk kemenangan. “Siapa pun yang menantangku, ia akan bernasib sama!” “Aku menantangmu, Lentera Hijau!” ujar suara dingin dan mengambang yang muncul tiba-tiba dari belakang. “Kau?” Lentera Hijau menoleh. “Kerudung Hijau?” “Aku… orang yang ingin kau bangkitkan,” sahut Indra sambil mengiyakan. “Kenapa kau mau melawanku juga? Padahal aku…” Kerudung Hijau berkata dengan bijak. “Karena perbuatanmu salah. Dan aku baik-baik saja, Anthony. Tak perlu lagi dihidupkan di Jagad Raya Kalbe. Sebagai Kerudung Hijau, aku bisa muncul kapan pun aku mau. Tapi kau… lihatlah apa yang sudah kau lakukan pada mereka. Teman-temanmu.” Lentera Hijau berbalik melihat superhero lain yang tergeletak. Benar, mereka adalah teman-temannya. Karena ambisi pribadi, karena mengira dirinya benar sedangkan yang lain tidak bisa memahami, Anthony telah khilaf, sampai tega berbuat seperti ini. Bagaimana ia meminta maaf pada mereka kelak? Dan yang terpenting, bagaimana ia memaafkan dirinya sekarang? “Kerudung Hijau, aku,” gumam Anthony, lalu berhenti dan menatap cincinnya sejenak, “aku minta maaf. Pulihkanlah mereka dan aku akan…” Lentera Hijau melepaskan cincinnya dan berubah kembali menjadi Anthony, lalu menyerahkan senjata terkuat di Jagad Raya Kalbe itu kepada Kerudung Hijau. “Aku berhenti. Setelah apa yang kulakukan, aku tak pantas lagi menjadi Lentera Hijau. Aku telah melanggar sumpahku.” “Kalau itu yang kau putuskan, maka itu adalah yang terbaik,” kata Kerudung Hijau sambil menerima cincin tersebut. “Kau mau ingatan mereka tentang peristiwa ini juga kuhapuskan?” Anthony berhenti berjalan, tapi tidak menoleh. “Tidak boleh ada lagi penghapusan ingatan. Biarkan mereka ingat bahwa aku telah mengkhianati kepercayaan mereka dan menghajar mereka semua. Kalau mereka mau memaafkanku, aku akan sangat berterima kasih, tapi kalau tidak termaafkan, itu pun pantas untuk menjadi ganjaran atas perbuatanku.” Dan Anthony pun pergi, membawa serta kenangannya sebagai Lentera Hijau, mulai dari awal yang jaya sampai akhir yang memalukan. Kini yang tersisa hanyalah Lentera Hijau Liuwin. Apa yang akan terjadi pada JKK? Akankah JKK bubar? Nantikan episode selanjutnya!

JKK: Edisi Komplit 87

JKK

JKK #36: Negeri Tak Bertuan (Bagian 1) Ketika Anthony mengatakan pada Kerudung Hijau bahwa tidak boleh ada lagi penghapusan ingatan, yang ia maksudkan adalah saat-saat setelah ia menghajar habis teman-temannya. Kejadian sebelum itu, tidak ada yang berubah. Dengan kata lain, cuci otak yang dilakukan oleh Jappari terhadap Pelawak dan Kalong sama sekali tidak ditiadakan alias masih valid! Ketika Jozef sadar, ia menemukan dirinya berada di Cikarang. Ia tidak ingat apa-apa tentang identitasnya sebagai Kalong dan lupa total tentang JKK. Ia hanya ingat kalo ia senang ngerokok tapi tidak senang makan di kantin Cemput tapi senang jajan di koperasi. Oh yeah, kalo lagi suntuk, ia juga ingat kalau ia suka download gambar porno di www.titikhitam.com. Dan kalo diblok ama proxy, ia ingat pula cara mengakali proxy tersebut. Tentang Cikarang, jangan bayangkan bahwa suasananya sama seperti tahun lalu, dimana Julihe dan antek-anteknya masih merajalela di situ. Dulu emang parah karena ada acara siraman rohani pagi alias ceramah dari Julihe, tapi sekarang pun gak lebih baik. Kini Cikarang bagaikan negeri tak bertuan. Menggunakan istilah Kent, kalau kucing tak ada, tikus-tikus berpesta. Cikarang saat ini sedemikian kacaunya! Di bawah pimpinan Shiva Betina yang selalu menggunakan alasan ‘selagi Julihe tak ada di tempat, aku yang memegang tampuk kuasa di sini’ serta ucapan maut ‘saya laporin ke Julihe, lho!”, Cikarang sungguh menyerupai kandang babi yang jorok. Banyak keroco dan kacung yang sok jago sekarang. Sebut saja David Larosa yang gendut badannya, tipis rambutnya, tembem pipinya dan bejat hatinya. Dia ini penggemar pingguin karena sama seperti ‘burungnya’, pingguin pun gak bisa terbang. Pendek kata, segala sesuatu yang berbau Linux pasti dijamahnya. Kalo gak percaya, tato aja pantat loe dengan gambar pingguin, pasti langsung dicium. Aduh… apa bahasa Inggrisnya? Oh iya, kiss my ass! Nah, Larosa ini menganggap dirinya penyusup nomor satu ke server-server yang masih ada relevansinya dengan Linux, misalnya Sun Solaris yang merupakan server kfckhub dan webmail. Larosa, yang memanggil dirinya dengan sebutan Tux, selalu cari gara-gara, namun sampai sejauh ini Yuni alias MySQL masih berhasil membendungnya. Btw, masih ingat ‘kan kalo MySQL udah lumpuh? Meski gak bisa jalan, MySQL memimpin gerakan bawah selimut untuk melawan tirani. Andalannya adalah Pitasari alias Kenari Hitam. Kadang Manusia Plastik pun turut membantu. Jadi kalau Tux mulai mengganggu dalam arti pegang sana-sini (pegang keyboard atau mouse, maksudnya), Kenari Hitam akan meneriakinya secara sonic dengan kata-kata tidak pantas seperti “dasar pelanggan Saritem!” atau kalo nggak, Manusia Plastik yang akan berubah wujud menjadi Hima dan memuaskan fantasi Tux. Larosa tuh emang bernafsu besar tapi bernyali kecil. Ketahuannya tuh waktu Hima lagi nyodok bola. Tux beraninya cuma di belakang, goyang-goyangin pinggulnya maju-mundur sambil mengkhayal. Cemeeennn! Selain Tux, ada lagi Muka Dua yang selalu melempar bulatan nomor panti pijet. Muka Dua tuh dulunya orang baik, anak ERP dan penggemar mie celor yang ada di Mie Bangka Cemput. Tapi sejak insiden kecipratan ama air kencing sehingga separuh mukanya rusak oleh asam yang terkandung di dalam air seni, dia jadi Muka Dua. Kalo bulatan nomor dilemparkan dan muncul nomor 66, dia akan melaksanakan niat jahatnya, misalnya mengoleskan upil setengah becek ke meja loe. Tapi kalo yang

JKK: Edisi Komplit 88

JKK

muncul tuh sisi yang tidak bernomor, ia akan berbuat baik, misalnya membereskan masalah yang timbul pada Protean. Dan bajingan-bajingan berpangkat cetek ini beraksi, seolah-olah Cikarang tuh di bawah kekuasaan mereka. Liat aja Tux! Pernah ada kejadian dimana Rusli mau minta NIC aja gak boleh. Abis itu HDOL-HDOL pada dibalikin semua, pake alasan gak ada FUI, PBJ, KTP, kartu perpustakaan, nomor cantik, duit sogokan dan sebagainya. Basiii! Tapi di antara mereka ini, yang paling berbahaya adalah Killer Dog alias Anjing Pembunuh alias Felik. Dia ini, saking cintanya ama hewan, jadi mirip anjing yang kelebihan berat badan dan gak berbulu! Dia juga senang ngawinin anjing. Baca kalimatnya baik-baik: dia juga senang ngawinin anjing. Lebih parah lagi, dia mulai menyebar kebiasaannya. Tempo hari malah sempat nawarin dogfood ke Michael, padahal Michael ‘kan Manusia Comberan, bukan anjing laut. Yang jelas kelakuannya ini udah semena-mena. Sering tidak ngantor ke Cikarang, padahal base-nya di Cikarang. Ketika Ocha protes, Dedy sih bilang udah menasehati Anjing Pembunuh, tapi tetap aja kelakuannya gitu. Cool. Dan yang lebih aneh lagi, Shiva Betina tidak bilang apa-apa, padahal keberadaan Yuni di Cemput dipermasalahkan. Ini jelas ada konspirasi, nih. Tapi cukup sudah. Kalo lewat jalur yang benar tuh gak bisa, maka Manusia Burung yang turun tangan untuk main hakim sendiri. Bersenjatakan gada, Manusia Burung pun berseteru dengan Anjing Pembunuh. Dipentung dengan gada, Anjing Pembunuh membalas dengan menggigit selangkangan Manusia Burung, lalu menjilati dan mengulum bagian yang peka terhadap rangsangan. Tapi dia mengulum dengan gigi, padahal aturannya ‘kan gak boleh! Walhasil Manusia Burung nyaris menjadi Manusia Tanpa Burung! Untung aja Manusia Burung masih sempat melemparkan frisbee, lalu Anjing Pembunuh melompat dan menggigit frisbee itu karena terbawa oleh instingnya. Pokoknya nih anjing terlatih banget, deh. Tapi begitu berbalik, Anjing Pembunuh langsung dipentung lagi. Ketika Manusia Burung kian garang, Anjing Pembunuh minta break sebentar, lalu tengkurap dan menggaruk kupingnya dengan kaki kanan! Ajaib! Segendut itu pun dia bisa melakukan hal seyogyanya anjing benaran. Jauh di pojok, di samping ruangan Helpdesk, Jozef menyaksikan pertarungan itu. Ada rasa kehilangan di benaknya, tapi ia tidak bisa memikirkan apa itu. Ia hanya tahu, bahwa dulu sepertinya ia bisa melakukan sesuatu kalau ada kejadian seperti itu. Ia berpikir dan berpikir, tapi akhirnya menggeleng putus asa. Sampai akhirnya ia membuka emailnya, lalu mulutnya mengerucut seperti sotong. Apa sebenarnya yang dilihat Jozef sehingga reaksinya seperti itu? Akankah hal itu mengembalikan ingatannya? Nantikan jawabannya di episode selanjutnya!

JKK: Edisi Komplit 89

JKK

JKK #37: Negeri Tak Bertuan (Bagian 2) Cerita harian JKK dalam format pdf yang dikirim secara eksklusif ke setiap inbox orang-orang pilihan melalui email Lotus Notes! Jozef juga menerimanya, dan perkembangan terbaru menyebutkan bahwa telah terbentuk JKK baru dengan anggota sebagai berikut: Suparman, Manusia Comberan, Lentera Hijau Liuwin, Pemburu Manusia, Wanita Ajaib dan Manusia Burung. Apa itu JKK? Jozef jadi sangat tertarik, lalu mencari tahu dengan cara membaca mundur setiap episode yang ada. Ternyata ia telah dicuci otak sebagai hukuman atas perbuatannya dalam menyadap informasi rahasia superhero, dan berhubung Manusia Burung telah kabur dalam pertarungan melawan Lentera Hijau Anthony karena takut dengan Ko Heri jadi-jadian, maka Jozef dipulangkan ke Cikarang dengan mantra sihir Jappari. Setelah itu para superhero kembali ke identitas sipil masing-masing, lalu chatting lewat sametime. Akan halnya Tamiri, ia tidak pernah menggunakan sametime, tapi orang yang menguasai telepati seperti dia memang tidak perlu berkomunikasi lewat sametime. Akhirnya mereka setuju untuk membentuk JKK baru. Jappari tidak ikut-ikutan karena ia telah bergabung dengan JGK. Cuci otak! Jozef bisa mengerti bahwa teman-temannya marah karena ia telah menyadap informasi tentang diri mereka, namun tetap saja cuci otak terasa sangat keterlaluan! Ia akan membuat perhitungan dengan mereka kelak, tapi saat ini ada beberapa hal yang lebih mendesak dan perlu didahulukan. Ia pun membuka bank datanya. Lentera Hijau Anthony telah mengundurkan diri. Kilat menghilang. Budi telah dikalahkan dan sekali lagi ingatannya dihapus. Ronald Gultom pulih dan kembali menjadi saksi Jehova. Tapi apa sebenarnya sinar kuning yang menyebabkan putusnya tangan Manusia Comberan? Siapa pengamat CCTV yang misterius? Lalu mengapa Shiva Betina bisa mengetahui rahasia Gadis Kampret dan bersikeras untuk melumpuhkannya? Jozef berpikir keras. Secara sepintas, kelihatannya masalah akhir-akhir ini timbul karena ulah Budi. Tapi salah jika berpikir seperti itu! Justru itu yang diharapkan oleh musuh! Kenyataannya adalah, ada yang mendalangi semua ini! Coba pikir! Anggaplah Budi yang pertama mengintip ke notebook Jozef dan mengetahui rahasia JKK, lalu anggap pula bahwa ia memang ingin membalas dendam, kenapa ia harus mencelakai Gadis Kampret yang tidak pernah berurusan dengannya? Sekarang, kalau mau diasumsikan bahwa Budi itu gila, bahwa mencelakai semua orang adalah keinginannya, bahwa ia memang sanggup pinjam tangan untuk mencelakai Michael dan lempar bodi untuk mengelak dari tuduhan, kenapa harus ada pengamat CCTV yang misterius ini? Tidak. Bukan Budi dalangnya. Ia hanya pion. Mungkin benar bahwa ia yang melihat dan membeberkan rahasia JKK. Kendati begitu, orang-orang seperti Shiva Betina dan pemilik cahaya kuning yang tampaknya sangat powerful. Mereka bukan orang biasa yang bisa dihasut atau patuh kepada Budi. Masih ada lagi yang lebih berkuasa, yang merencanakan semua ini. Orang ini tidak tersentuh, atau setidaknya tidak pernah mereka curigai selama ini. Siapa? Lalu Jozef menyadari bahwa di cerita JKK tertulis tentang adanya pantulan sinar yang memperlihatkan notebook berlogo apel dengan bekas gigitan. Ia tersenyum, mulai bisa menebak siapa orangnya. Sekarang ia tinggal melakukan trace terhadap log CCTV, mencari tahu ip berapa yang mengakses CCTV pada tanggal dan jam dimana pertarungan antara Shiva Betina dan Gadis Kampret berlangsung. Seperti

JKK: Edisi Komplit 90

JKK

dugaannya, ip itu statik, ip yang telah diregister khusus hanya untuk satu orang. Ternyata selama ini si oknum berpura-pura lemah dengan tampil tolol di setiap cerita. Ini untuk menghindari kecurigaan JKK! Jozef tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Ia adalah Kalong, dan ia akan kembali beraksi! Sama sekali diabaikan di pojok, tak ada yang menyadari bahwa ia mengencangkan sarung tangannya, mengenakan sepatu botnya, memakai ikat pinggangnya, dan terakhir, kembali menutup separuh wajahnya dengan topeng kalong. Siap tidak siap, Cikarang, Kalong telah kembali! Tux adalah orang pertama yang menjadi sasaran Kalong. Jadi ceritanya tuh Tux sedang melampiaskan nafsunya pada Manusia Plastik yang berubah menjadi Hima. Manusia Plastik ditelungkupkan di meja, dipelintir sebelah tangannya, lalu disodomi-paksa oleh Tux! Alasannya tuh Tux udah bikin HDOL, udah mendapat single approval dari Tux sendiri, dan PIC untuk request melakukan sodomi ini adalah Tux! Jadi di sinilah mereka sekarang, bersodomi-ria sebelum menutup HDOL itu dan menunggu persetujuan Tux yang merupakan requestor. Satu hantaman dari Kalong langsung mementalkan Tux, membuat pantat Manusia Plastik lega dari deraan. Kemudian Tux dicengkeram kerah bajunya dengan dua tangan dan dibanting keluar dari ruangan helpdesk. Tux pingsan. Muka Dua jadi ingin tahu. Ia melemparkan koinnya, tapi tiba-tiba Kalong melemparkan segenggam koin pula ke udara. Nomor 66 berbaur dengan nomor 02, 06, 08 55 dan 78, semuanya nomor cantik. Muka Dua jadi bingung mencari koinnya. Di tengah kericuhan itu, bogem pun melayang, menuntaskan peran Muka Dua sebagai penggembira dalam cerita ini. Dua musuh telah tumbang. Namun kini muncul Kelelawar Manusia, Tuan Beku, si Gila Bertopi, Boneka Sawah, Pembuat Teka-Teki dan Muka Tanah Liat. Semuanya adalah penjelmaan anak-anak ERP. Apa yang akan dilakukan Kalong dalam menghadapi mereka? Baca episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 91

JKK

JKK #38: Negeri Tak Bertuan (Bagian 3) Kelelawar menyukai buah. Tapi ini adalah Kelelawar Manusia, jadi yang paling disukai adalah buah dada. Kalong cukup memancingnya dengan foto bugil Jessica Rabbit, aktris sekaligus istri bintang film kartun Roger Rabbit, lalu Kelelawar Manusia tergiur dan menuju ke arahnya dengan tingkat kewaspadaan 0%. Sebuah tendangan mendarat, menjungkalkannya hingga pingsan dan membuatnya bermimpi tentang perkebunan melon yang selalu diidamkannya. Lantas ada Tuan Beku. Asal mulanya adalah ia pernah memenangkan Continual Improvement, kemudian anak-anak ditraktir makan es di koperasi. Sejak saat itu ia menganggap dirinya sebagai Tuan Beku. Tapi Kalong merobek baju dan celananya serta mengurungnya ke dalam ruangan server Cikarang. Kontan aja apa yang bisa ciut langsung mengkerut dan ‘pilek’. Well, ternyata Tuan Beku belum setangguh julukannya. Dua K.O., tapi masih empat lagi yang tersisa. Kalong pasti akan dikerubut kalo MySQL, Manusia Plastik dan Kenari Hitam tidak menerjunkan diri untuk membantu. Pembuat Teka-Teki langsung kalah ketika teka-tekinya yang berbunyi, “binatang apa yang punya kelamin di atas punggung?” bisa dijawab oleh MySQL. “Jawabannya adalah kuda lumping,” jawab MySQL, dan Pembuat Teka-Teki pun langsung roboh dengan mulut berbusa. Dengan tangan bergetar seperti penderita parkinson, ia membetulkan kacamatanya dan keluar ruangan untuk merokok. Boneka Sawah dan Muka Tanah Liat muncul secara bersamaan. Kenari Hitam dan Manusia Plastik segera menghadang mereka. Boneka Sawah sangat berbahaya, menyebarkan rasa takut melalui gas yang timbul dari bau keteknya. Siapa yang mencium gas tersebut, pasti akan menderita malaria dan ngidam makan ketoprak tapi takut ama bumbu kacangnya. Meski begitu, Kenari Hitam tahu apa yang harus dilakukannya. Cukup dengan mengenakan masker anti-SARS dan sedikit olesan Rexona, bau racun Boneka Sawah sudah bisa ditawarkan. Kalo Muka Tanah Liat, dia dibendung habis-habisan oleh Manusia Plastik yang berubah menjadi pembalut segala model, mulai dari pembalut wanita, pembalut bayi yang sering berak, selotip, perban, lakban, goban dan sebagainya. Tiba-tiba terdengar teriakan Manusia Burung ketika Kalong sedang menghadapi si Gila Bertopi. Manusia Burung mengayun-ayunkan gadanya sambil berteriak, “Ya, ampun! kenapa sih mesti gigit bagian ini melulu?” Kemudian terdengar suara hantaman gada seiring dengan melayangnya pukulan Kalong. Semua penjahat telah kalah! Kalong mendekat sambil menyeret lawan-lawannya, empat di tangan kiri, empat di tangan kanan. Tiba di depan Shiva Betina, ia menjatuhkan musuh-musuhnya ke lantai. Tepat di belakangnya, Kenari Hitam, Manusia Plastik dan MySQL datang menghampiri. Ketika Shiva Betina memikirkan rencana untuk kabur, terdengar kepakan sayap. Manusia Burung juga datang. Shiva Betina sudah terkepung! “Saatnya mengaku,” ucap Kalong sambil melemaskan buku-buku jarinya. Shiva Betina masih enggan menyerah. “Langkahi dulu mayatku seperti keset kaki yang ada tulisan welcome-nya!” “Itu bisa diatur!” Kalong balas menggertak dengan suaranya yang melengking tinggi seperti Bee Gees dalam lagu Stayin’ Alive, kontan aja membuat Shiva Betina merinding sehingga meneteskan tiga tetes urine. “Aku menyerah, aku mengaku,” ujar Shiva Betina pasrah. Lalu ia meminta agar Kalong mendekat dan mulai membisikinya. Kalong mengangguk saat mendengar rahasia itu, membuat semua yakin kalau ia sungguh mengerti. Tapi mendadak Shiva

JKK: Edisi Komplit 92

JKK

Betina meneriakinya dengan lantang sehingga Kalong budek sejenak dan karena tidak siap, ia terpental begitu ditendang. Untung saja Manusia Plastik dan Kenari Hitam sudah bersiaga, lekas membekuk Shiva Betina. Masih meronta dengan buas, Shiva Betina baru benar-benar takluk setelah Manusia Burung memperlihatkan kenapa ia disebut Manusia Burung. Tanpa malu-malu, ia memperlihatkan burungnya plus tompel berbentuk burung di buah zakar kirinya! Btw, kalo masih kurang ngeh, tahu rumah-rumah dengan atap jamur yang didiami kaum Smurf? Nah, seperti itu bentuknya karena udah disunat. Shiva Betina menyerah. Ia tidak berani lagi bertingkah. Yeah, daripada ditancepin ama Manusia Burung? Akhirnya ia menceritakan apa yang ia ketahui. Semua pun paham, tapi heran ketika Kalong juga mengangguk-angguk seperti mereka. “Bukannya loe udah tahu ceritanya?” tanya MySQL. “Nggak, gua belum tahu. Tadi tuh dia cuma komat-kamit, tapi gak keluar suara. Supaya gak dikatain bego ama kalian, ya gua manggut-manggut aja,” ujar Kalong dengan penuh percaya diri. Semua langsung gubrak. Ternyata Kalong bisa melucu juga. Tapi yang terpenting sekarang adalah terbuktinya dugaan Kalong. Rupanya benar, Julihe adalah dalang dari semua ini. Ia memang mendapat laporan dari Budi, baru setelah itu ia mulai menggebrak JKK. Setelah Manusia Comberan dan Suparman, sebenarnya Julihe berniat menyingkirkan JKK lainnya, tapi Budi tak bisa lagi dikendalikan. Ia terlampau gila dan binal, kadang suka mengelus paha sendiri atau memaju-mundurkan pinggulnya sambil merapatkan diri ke tembok. Sebelum sempat dicegah, Budi sudah terlanjur bikin rencana sendiri dengan bantuan Penyihir Cuaca. Akan halnya Ronald Gultom, ia sebenarnya dihidupkan kembali oleh Julihe untuk diperalat lebih lanjut, tapi Budi lebih dulu memanfaatkannya. Akibatnya buyar sudah rencana Julihe untuk menyingkirkan Lentera Hijau, Kilat dan Kalong. Tetapi untunglah Kilat menghilang, Lentera Hijau Anthony mengundurkan diri dan Kalong dicuci otak. Julihe langsung melaju ke Cemput untuk menguasainya. Apa yang tidak ia ketahui adalah Kalong sudah kembali dan siap untuk menjegalnya. Mampukah Kalong dan kelompok kecilnya meruntuhkan dominasi Julihe di Cemput? Apa pula peranan JKK baru di sana? Nantikan episode selanjutnya!

JKK: Edisi Komplit 93

JKK

JKK #39: Huss Huss, jangan ribut-ribut. Keadaan Cemput masih sunyi-senyap. Seluruh JKK yang baru berada di situ, tapi masih belum ada yang tahu bahwa Julihe adalah biang keladi dari semua kejadian ini. Aktivitasnya persis sama seperti biasa: sementara Julihe berkoar-koar, semua pura-pura diam, menunduk dan bekerja, padahal yang dilakukan hanya main game, chatting dan browsing situs porno. Lalu Kalong muncul dengan kelompok kecilnya, tanpa basa-basi langsung menuduh bahwa Julihe adalah pemicu semua kerusuhan yang sudah terjadi. Seperti biasa, Kalong tuh kalo ngomong sering dicuekin, baik oleh Julihe maupun yang lain. Kalo Lentera Kuning bilang, Kalong banyak bualnya, terutama setelah ia bilang bahwa Shenzhen tuh jarak tempuhnya 10 jam dari Hongkong, padahal faktanya cuma 1 jam. Tapi kali ini Kalong bicara dengan bukti. Ia sodorkan secarik kertas bertuliskan huruf B, U, K, T dan I dalam format kapital semua! Seluruh IT yang hadir langsung melongo dan mematung sampai kertas itu disedot dengan vakum kliner oleh Pak Yanto ‘klening epis’. Setelah itu semua kembali bereaksi. Julihe ketahuan belangnya. Ia ketar-ketir. Rambutnya langsung kusut, lalu cari pelampiasan dan Liuwin diomel-omelin karena dia harus gonta-ganti IP supaya jaringannya tetap konek. Kasihan Liuwin, soalnya dia sedang sakit, kurang fit setelah pulang dari Malaysia. Julihe beranggapan bahwa masalah ada di mana-mana, padahal masalahnya tuh sebenarnya dia sendiri. Coba dia gak ada, IT gak ada masalah! Melihat reaksi Julihe, para pengikut Kalong merasa di atas angin. Tapi terlalu dini untuk merasa seperti itu. Kalong sudah sadar akan hal ini jauh sebelumnya. Julihe pasti punya siasat. Dan tak perlu menunggu lama untuk melihat adanya keanehan. Seluruh JKK minus Manusia Burung, yang seharusnya mendukung Kalong, ternyata balik menyerangnya! Ada apa? Kalong tak sempat berpikir panjang. Dengan bantuan Manusia Burung, Manusia Plastik dan Kenari Hitam, ia harus menjatuhkan seluruh JKK! Suparman yang pertama, dan untuk sekali ini, Kalong takkan membuang kesempatan untuk menjotosnya. Ia olesi tinjunya dengan ingus hijau, lalu dihantamkannya sekeras mungkin ke pipi Suparman, membuatnya memble selama… selama-lamanya, hehehe. Yang kedua terkuat adalah Pemburu Manusia. Kalong meminta Manusia Plastik menahannya untuk sesaat, lalu dengan santai ia menyalakan dan menghela rokoknya sepanjang satu tarikan napas, kemudian melemparkan puntung rokok itu ke arah Pemburu Manusia. Tak kuasa melawan api, Pemburu Manusia pun takluk. Wanita Ajaib melompat menggantikan Pemburu Manusia, namun Manusia Burung segera menahannya. Kuat lawan brutal, Wanita Ajaib ternyata tak sanggup melawan Manusia Burung yang bisa sejam tiga kali atau tiga jam satu kali. Manusia Burung memang hebat, mampu mengatur lamanya permainan. Wanita Ajaib pun kalah setelah mengalami multiorgasme. Sekali lagi Manusia Burung membuktikan bahwa ia bukan hanya hebat dalam menggunakan gada, tapi juga unggul dalam menggunakan burungnya. Kemudian Manusia Comberan tampil. Kalong menghadapinya, cukup dengan teror mental. Ia menggelar sebotol lipoma yang disayat dari tubuh Manusia Comberan, lalu memakannya secara mentah dengan bumbu asam cuka. Kontan aja Manusia Comberan tergeletak lunglai, tak sanggup menyaksikan adegan kanibal seperti itu.

JKK: Edisi Komplit 94

JKK

Lentera Hijau Liuwin pun beraksi sebagai anggota terakhir JKK. Tapi ia kurang sehat. Manusia Plastik segera membekuknya, lalu Manusia Burung menghantamkan gada ke kepalanya, membuat ia roboh seketika. Seluruh JKK tumbang dalam hitungan menit! Tapi kenapa mereka bisa jadi patuh kepada Julihe? Penyebabnya segera ketahuan. Bibir mereka hijau seperti klorofil pada tumbuhan. Hanya satu yang bisa berbuat seperti ini! Christine si Bonsai Kate! Ia meracuni mereka lewat galon air minum yang berada di dekatnya. Setiap IT pasti butuh minum, ‘kan? Dengan begitu, tanpa sadar mereka sudah teracuni olehnya dan bisa dikendalikan pikirannya. Bonsai Kate melompat sebagai upaya terakhir, berusaha untuk mencium Kalong supaya bisa meracuninya. Mendekat dengan mulut monyong, dua tangan Bonsai Kate memegangi pipi Kalong erat-erat, berusaha untuk melakukan french kiss dan french fries dengannya. Kalong tentu saja merasa jijik banget. Siapa yang sudi dicium oleh Nenek Lampir? Ia langsung menaboknya hingga jatuh, lalu semua beramai-ramai menginjaknya sampai keluar gumpalan debu. Pokoknya seperti film kartun Jepang, deh. Sekarang tinggal Julihe dan pengikut setianya, Lentera Kuning! Kalong menoleh. Ini tidak akan mudah. Baik Kenari Hitam, Manusia Burung, Manusia Plastik maupun dirinya, tidak satu pun yang benar-benar memiliki kekuatan super. Bagaimana ia harus menghadapinya? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 95

JKK

JKK #40: Krisis! Dalam keadaan sakit keras dan luka parah, Lentera Hijau Liuwin memaksakan diri untuk mendatangi kos Anthony. Kehadirannya, apalagi dalam kondisi seperti itu, tentu saja bikin kaget. Anthony segera membawanya ke kasur dan menidurinya, lalu… hei! Ini kalimat yang salah, harusnya untuk naskah film Gay for Adult yang akan dibintangi Larosa David! Jadi yang bener tuh Liuwin dibaringkan, trus Anthony mau ngambilin minum, tapi Liuwin langsung mencegahnya. Ada yang lebih mendesak untuk disampaikan. Lantas Liuwin mulai bercerita… Sadar bahwa ia dan kelompoknya takkan sanggup melawan Lentera Kuning, Kalong segera meminta Kenari Hitam untuk membangunkan semua JKK yang pingsan. Caranya gampang aja, satu per satu ditabokin berulang kali dengan segepok duit 100 ribuan. Karena butuh duit, semua langsung siuman dan pulih seperti sedia kala. JKK kini bersatu-padu. Tapi Julihe punya siasat untuk mencerai-beraikan mereka semua. Talak tiga lagi! Dengan bantuan Lentera Kuning, ia menciptakan krisis total! Email server dihajar dengan spam, www.kalbefarma.com diubah menjadi situs xxx, ERP dibuat korup, datacenter dihajar dengan virus, network dihapus confignya sehingga down, program marketing dikacaukan, koneksi cabang diputus, dan terakhir, komputer end users juga bermasalah semua! Di tengah krisis seperti ini, Kilat kembali! Seperti dulu, ia membawa-serta JGK plus dua anggota Kelompok Lentera Hijau, Sugi dan Patno. Selain itu, Panah Hijau juga datang bersama sidekick tuanya, Idris! Di bawah komando Kalong, semua menyebar untuk menghentikan krisis! Email server berhasil diselamatkan oleh MySQL. Website Kalbe berhasil diamankan oleh Yuli si Gadis Super. ERP, yang seharusnya sama sekali tidak terjaga, ternyata bisa dilindungi oleh Felix si Manusia Memanjang dan Hervyn si Kapten Ajaib. Manusia Memanjang adalah detektif kedua terhebat setelah Kalong. Sudah lama ia memprediksi bahwa hal ini akan terjadi. Dengan pintar ia tetap bersikap low profile sampai munculnya krisis ini. Lalu Hervyn, yang bisa berubah menjadi Kapten Ajaib setelah meneriakkan kata ‘anjing!’, bisa dikatakan setanding dengan Suparman. Ia punya segala kecepatan dan kekuatan yang bisa digunakan untuk mengatasi krisis di ERP. Datacenter dijaga oleh Lentera Hijau Liuwin dengan cincinnya. Begitu digenjot dengan kekuatan cincin, Trendmicro berubah menjadi Trendmacro, melahap semua virus dan worm yang ada, padahal biasanya ‘kan cuma ngasi tahu doang, tapi gak bisa hapus. Network segera diconfig ulang oleh sesama rekan Lentera Hijau, Sugi dan Patno. Tapi seperti biasa, setelah beberapa syntax, Patno mengalami overload. Ia jadi ngaco, mengirim email secara global dengan isi ‘anjing kalian semua!’, lalu mengadakan sensus, seberapa banyak yang membalas email dengan jawaban, ‘anda benar!’. Akan halnya program marketing, Pemburu Manusia segera meng-handle Sisalma, sedangkan Lentera Hijau Liuwin membantu dengan me-restore data yang rusak. Bicara soal koneksi data secara fisik, Panah Hijau dan ajudan tuanya sudah beraksi dengan Fluke untuk mengecek keamanan kabel data. Sementara itu, Kilat pun berlari mengelilingi seluruh Indonesia untuk memastikan bahwa link Lintas Arta dan XLCom tetap up. Untuk komputer-komputer end users, ada Manusia Burung dan Manusia Plastik yang mengatasi masalah. Kalo gak bisa, restart aja pcnya. Atau format ulang. Gampang!

JKK: Edisi Komplit 96

JKK

Bersama Lentera Hijau Chairudin dan Rusly Wijaya, Manusia Comberan melawan Lentera Kuning. JGK yang tersisa bergabung dengan Kalong untuk meringkus Julihe. Ketika energi cincin sudah saling serang, Manusia Comberan berlari mendekat untuk menghajar Lentera Kuning. Cincin Chairudin rentan terhadap warna kuning. Ia kesulitan. Untunglah cincin Rusly Wijaya bisa melibas warna kuning dan hanya lemah terhadap unsur kayu. Kendati begitu, Lentera Kuning tetap bisa mengimbangi, bahkan secara perlahan mampu mengungguli mereka berdua! Ketika cerita Liuwin sampai di sini, Anthony memejamkan matanya. Ia sebenarnya menyesalkan kejadian ini. Bagaimanapun, sewaktu cincinnya masih berkilau dalam warna hijau, Lentera Kuning mengajari Anthony tentang banyak hal. Namun kemudian ia menjadi korup karena pengaruh Julihe. Cincinnya berubah menjadi kuning. Ia bahkan menerima uang tunai haram sebesar dua juta. Memang pada akhirnya uang itu dikembalikan, tapi itu pun karena ketahuan! Kalo nggak, sudah pasti masuk kantong, ‘kan? Sejak berubah menjadi Lentera Kuning, ia telah mengkhianati sumpah cincinnya. Anthony bukannya tidak tahu terima kasih. Bagi Anthony, budi dan jasa tetap tidak dilupakan, tapi ia tidak mungkin membelanya kini. Dalam hati Anthony bersyukur bahwa ia tidak terlibat dalam pertarungan tersebut. Kemudian cerita berlanjut. Dua Lentera Hijau baru bisa bernapas lega ketika Manusia Comberan menerjunkan diri untuk membantu. Ia menerjang Lentera Kuning sampai keluar jendela, lalu keduanya jatuh di antara gedung dua dan gedung tiga. Ada mobil lewat. Pengemudinya adalah Pak Achid. Daripada terlindas, Lentera Kuning segera menembaknya. Namun Manusia Comberan lebih cepat. Ia menembakkan kaitnya dan menyelamatkan Pak Achid dari resiko ledakan mobil. Dalam satu bantingan, Pak Achid yang mengalami luka-luka gores langsung jatuh dalam pelukan Dokter T yang kebetulan keluar dari ruang P3K. “Terima kasih karena selama ini telah menjadi manajer saya?” raung Manusia Comberan dengan penuh amarah. “Sialan! Memangnya kau pikir aku ini apa, bisa kau permainkan seenaknya?” Lalu Manusia Comberan untuk pertama kalinya memperlihatkan segenap kekuatannya. Mendadak Jagad Raya Kalbe dibayangi oleh tsunami! Lentera Kuning gemetar, sulit untuk berkonsentrasi. Lalu gelombang menerjang dan banjir setinggi satu lantai kembali terjadi. Terjadi gebuk-gebukan, sebenarnya, tapi teredam oleh suara gemuruh air. Kemudian terlihat Lentera Kuning keluar dari permukaan air, tapi anehnya ia tertunduk lesu dan lehernya dicengkeram pula. Rupanya ia telah kalah. Akhirnya muncul Manusia Comberan, begitu gagah dan menonjolkan citra kebangsawanannya. Lentera Hijau Chairudin dan Rusly Wijaya segera muncul untuk melucuti cincin dan meringkus lawannya. Manusia Comberan meredakan tsunami dan kembali ke ruangan. Pertarungan masih berlanjut. Apa yang akan terjadi pada Julihe? Nantikan episode selanjutnya!

JKK: Edisi Komplit 97

JKK

JKK #41: Proyek O.M.A.C Kalong memimpin JGK untuk melawan Julihe! Dikerubuti para superhero tangguh seperti Joni Kilat, Sayap Malam, Dokter Nasib, Gadis Kuat, Manusia Burung Yayan, Paman Janto dan Jappari plus Kalong, tampaknya Julihe takkan berkutik.Tapi rupanya ia masih punya trik lain. Ia pun meluncurkan proyek rahasia yang telah dipersiapkannya selama ini, Proyek O.M.A.C alias Operasi Makar Anak Cemen! Proyek ini sangat luar biasa liciknya. Julihe menumpangkan satu chips berukuran yocto yang dikembangkan dengan bioteknologi ke dalam racun Bonsai Kate tanpa sepengetahuan empunya racun. Btw, ngerti ukuran yocto, gak? Jadi urut-urutannya dari besar ke kecil itu: micro, nano, pico, femto, atto, zepto, yocto. Nah, jadi yoctochips ini, bila di-trigger, bisa mengubah makhluk hidup yang ditumpanginya menjadi cybernetic organism. Jadi bayangin, sesama penjahat aja masih saling menipu! Julihe, Julihe! Tega nian ia menipu Bonsai Kate yang sudah mengabdi padanya. Sekarang pada saat kritis seperti ini, dimana ia terjepit dan Lentera Kuning sudah takluk sementara Paman Janto dengan semangat berseru, “jorokin mobilnya ke jurang!” lalu secara gak nyambung bertanya, “mana slip gaji gua?”, Julihe memicu Proyek O.M.A.C-nya. Ia berubah menjadi Abang Mata, sementara pion-pionnya disebut Anak Cemen. Siapa sebenarnya gerombolan Anak Cemen? Mereka adalah orang-orang yang pernah terkena racun Bonsai Kate: Suparman, Manusia Comberan, Wanita Ajaib, Pemburu Manusia dan Lentera Hijau Liuwin. Suparman, Wanita Ajaib dan Pemburu Manusia langsung terkena efeknya. Mereka berubah menjadi robot ala kadarnya dalam arti pipi kiri, puting susu dan kemaluan ditutup dengan besi berkarat dan rongsokan. Kalong terkejut dan langsung bertanya, “apa yang kau lakukan para mereka?” “Kau mendesakku, Kalong! Aku butuh pasukan untuk melawanmu, jadi kugunakan mereka.” Kalong berteriak marah. “Kau berani mengadu kami sehingga terpaksa bertarung sesama teman?” “Kenapa tidak? Yang paling bagus adalah melihat gerombolan sok tahu seperti kalian mati semua. Dulu sekali aku sudah pernah membunuh satu, apa bedanya kalau aku membunuh lagi, kali ini semua, sehingga bisa terbebas dari kalian selama-lamanya?” Sampai di sini, Anthony langsung menyela cerita Liuwin. “Membunuh satu? Siapa?” Liuwin pun menjawab pertanyaan tersebut. “Kalong juga menanyakan hal itu. Sadar kalau saatnya adalah sekarang atau tidak sama sekali, Julihe yang sudah berada di puncak krisis langsung membeberkan semuanya. Superhero yang dibunuhnya dulu adalah Kumbang Biru.” Anthony terhenyak. Ia kaget sekali, lalu berseru, “Kerudung Hijau, aku tahu kau ada di sini!” Terjadi ledakan berasap. Kerudung Hijau pun menampakkan diri. “Kau tak pernah menceritakan siapa pembunuhmu! Mengapa?” bentak Anthony. “Akan ada karma bagi yang berbuat jahat, Anthony. Tapi bukan kau yang menentukan karma itu,” sahut Kerudung Hijau.

JKK: Edisi Komplit 98

JKK

Karena Kerudung Hijau yang berkata seperti itu, Anthony pun berupaya meredakan amarahnya dan sedapat mungkin kembali bersikap tenang. Cerita Liuwin kembali berlanjut… Manusia Comberan berubah menjadi Anak Cemen. Liuwin juga nyaris berubah, namun Kalong menyelamatkannya. Ia berayun keluar jendela sambil membawa Liuwin, berupaya untuk menjauhkannya dari jangkauan frekuensi yang terpancar dari detonator. Oleh Kalong, Liuwin disuruh menjauh. Dalam keadaan sakit, Liuwin langsung mencari tempat yang minimal ada kasurnya. Tanpa sadar ia pun melangkah ke kos Anthony. Di sinilah ia sekarang, dalam kondisi terbaring lemah. Mana kos Anthony pengap banget lagi! Tapi hal itu untuk sementara luput dari perhatian Anthony. Ia masih terguncang oleh apa yang baru saja didengarnya. Setelah berhasil menguasai diri, ia pun berkata pelan. “Lentera Hijau Liuwin, kaulah yang terhebat. Setelah perjuanganmu, setelah apa yang kau lakukan, kau membuat kami, seluruh Lentera Hijau, merasa bangga. Sekarang perjuanganmu akan aku teruskan. Beristirahatlah…” “Buset!” maki Liuwin. “Kunyuk, aku belum mati!” “Dasar! Gak bisa bikin suasana sedikit dramatis, ya?” Anthony balas mengumpat, lalu berjalan pergi meninggalkannya. “Mau ke mana?” tanya Liuwin dengan suara serak karena sakit tenggorokan. Anthony menoleh, tidak menjawab, tapi hanya mengangguk dan tersenyum simpul. Walau begitu, Liuwin mengerti. Jauh di dalam hatinya, Anthony tetap seorang Lentera Hijau. Dan kawan, lentera itu akan kembali dinyalakan sehingga cahayanya akan menerangi Jagad Raya Kalbe untuk selamanya. Jangan lewatkan episode terakhir di esok hari: Cahaya Lentera Hijau!

JKK: Edisi Komplit 99

JKK

JKK #42: Cahaya Lentera Hijau Julihe! Jadi dia pelakunya! Dia membunuh dua temanku. Satu kembali, syukurlah! Anthony berkata di dalam hati sewaktu ia memikirkan Kent, lalu pikirannya beralih ke Indra dan kembali hatinya berkeluh kesah. Namun yang lain tidak pernah hidup lagi. Julihe… selama ini aku berusaha untuk tidak membencinya. Tapi tidak pernah pula aku belajar untuk menyukainya seperti layaknya seorang sahabat. Ternyata semua ini beralasan. Dulu aku tidak tahu-menahu, namun aku mengerti sekarang. Apa pendapatmu, teman? Aku hanya manusia biasa. Apakah kau berpikir bahwa aku adalah seorang yang pendendam? Bagus sekali kalau kau tidak berpikir seperti itu. Tapi kalau kau berpikir seperti itu, aku pun tidak akan menyalahkanmu. Kendati begitu, aku wajib untuk menjelaskannya. Aku tidak mendendam. Pikiran seperti itu tidak pernah ada di dalam benakku, sebab kalau kau dan aku mau jujur, bahkan Julihe pun punya sisi baik. Kita semua manusia, siapa yang paling sempurna? Tidak ada! Seperti halnya kita yang bisa berbuat salah, dalam beberapa hal pun Julihe bisa berbuat benar. Oleh orang-orang terdekatnya, dia mungkin dianggap sebagai yang terbaik. Aku belajar untuk memandang orang lain dari dua sisi. Mungkin itu cara yang paling benar. Mungkin. Dan jika ada yang tidak baik di depan mataku, bila ada yang harus kubinasakan sekarang, itu adalah… Anthony berhenti setelah mencapai ruangan IT. Pertarungan hebat sedang terjadi di sana. Paman Janto telah terkapar, entah sejak kapan. Gadis Kuat juga. Joni Kilat dan Rusli Kilat berusaha mengalahkan Anak Cemen Suparman, tapi sejauh ini belum membawa hasil. Coba lihat ke sana. Manusia Plastik menjerit-jerit karena diikat di kaki meja secara simpul mati oleh Anak Cemen Wanita Ajaib. Selain itu ia juga telah mengalahkan Kenari Hitam. Lalu ada Anak Cemen Pemburu Manusia. Dia menjadi sangat berbahaya. Kekuatan telepatinya sanggup merontokkan kekuatan sihir Dokter Nasib dan Jappari. Kekuatan fisiknya pun mampu menjungkalkan Manusia Burung Yayan dan Ocha. Dikepung oleh Kelompok Lentera Hijau pun Pemburu Manusia masih belum terkalahkan! Akan halnya Anak Cemen Manusia Comberan, ia telah merobohkan Sayap Malam, kini tengah bertarung sengit melawan Kalong. Di balik semua kekacauan ini, Abang Mata alias Julihe tertawa terbahak-bahak. Itulah dia yang harus kumusnahkan. Bukan orangnya, sebab seperti kata Kerudung Hijau, siapakah aku sehingga boleh menentukan karma? Aku tidak akan melukai Julihe seujung rambut pun, tapi sifatnya yang serakah, yang tega mengorbankan teman, dan segenap aura negatifnya, itu yang akan kulawan! Bisakah aku? Aku hanya manusia biasa… Anthony menatap cincin yang telah dikembalikan oleh Kerudung Hijau ketika ia hendak menuju kemari. Begitu hijau dan murni, memantulkan pula cahaya dari lampu. Ya, aku hanya manusia biasa, sampai aku memakai kembali cincin ini! Lalu cincin berkilau, seakan mengenali kembali tuannya. Anthony kembali menjadi Lentera Hijau! Cincin…aku pernah berbuat salah, suatu kesalahan yang membuatku nyaris mengkhianatimu, nyaris membuatmu menjadi cincin kuning. Aku menyesali itu, tapi sesal kemudian tiada berguna. Lebih baik aku menebusnya. Dengarkanlah sumpahku. Untuk satu kali terakhir. “Di hari yang paling terang!”

Dan cincinnya pun menyala hijau terang. “Di malam yang paling gelap!”

JKK: Edisi Komplit 100

JKK

Dan Julihe pun menoleh, mulai merasa terancam oleh gemerlap cincin. “Tak ada kejahatan yang lolos dari mataku!” Lalu Lentera Hijau dan Abang Mata pun bertemu pandang. “Mereka yang memuja kejahatan sebaiknya berhati-hati terhadap

kekuatanku…” Lalu Abang Mata bersiaga, siap untuk menyerang. “Cahaya Lentera Hijau!” Seiring dengan usainya kalimat terakhir yang menjadi penutup sumpah,

kekuatan hijau membanjir, menyerbu deras ke arah Abang Mata. Ia menangkis, tak lupa untuk membalas pula. Kekuatannya ternyata jauh lebih kuat! Lentera Hijau terdesak, tapi bukan berarti menyerah kalah.

“Di… di mana ada keinginan,” gumam Anthony terbata-bata, “di situ… di situ ada jalan!”

Sekali lagi cincinnya meletus! Abang Mata terpukul mundur, tapi belum kalah. Perlahan tapi pasti, karena pengaruh jahat, ia kembali menguat. Namun Lentera Hijau tak bisa mundur. Harapan terakhir dibebankan pada pundaknya. Ia harus memberikan segalanya.

Segala-galanya. Dan ia berpikir tentang Kent dan Indra. Ia berpikir tentang JKK, JGK,

Kelompok Lentera Hijau dan rekan-rekan lainnya. Ia berpikir tentang Jagad Raya Kalbe. Lalu, yang terutama, ia berpikir tentang seorang gadis pujaannya, yang paling dikasihinya.

Lantas ia merasa bahwa pengorbanannya akan bernilai sepadan. Demikianlah Lentera Hijau mengerahkan segenap tenaganya. Tubuhnya

bagaikan tercabik-cabik. Tapi ia tahu, ia tak boleh menyerah. Akhirnya ia berubah menjadi energi murni dan menerjang ke arah Abang Mata, menghancurkannya. Seperti lagu Ebiet G. Ade yang liriknya, “kita mesti telanjang dan benar-benar bersih,” Julihe berbugil-ria, terlahir kembali bagaikan Adam yang bersih dari dosa asal.

Lalu semua ini berakhir. Liuwin bisa merasakannya. Semua pulih kembali, kecuali satu hal: Anthony

tak lagi berada di tengah-tengah mereka. Ketika semua permasalahan sudah dibereskan oleh JKK, mereka berkumpul di jembatan antara gedung satu dan tiga. Setelah hening beberapa saat sambil menatap langit, Suparman akhirnya memecah kesunyian.

“Jagad Raya Kalbe kembali aman. Kelihatannya Anthony mengakhiri riwayatnya sebagai Lentera Hijau dengan penuh kepahlawanan, eh?”

Kalong mendengus, lalu menjawab, “Sayangnya dia tidak selalu hidup seperti layaknya seorang pahlawan.”

Semua tersenyum mendengar ucapan Kalong. Anthony… Lentera Hijau. Dia bukan yang paling sempurna. Kasar pula sikap

dan omongannya. Tapi kalau kau kenal dia, atau kalau dia memperkenankanmu untuk mengenali dirinya yang sesungguhnya, kau tahu kalau ia selalu tulus sebagai seorang teman.

Dan sumpahnya masih terngiang-ngiang di telinga mereka: Di hari yang paling terang; Di malam yang paling gelap…

***

JKK: Edisi Komplit 101

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #0 Yoo, JKKmania! Merasa kehilangan? Pengen tahu apa yang terjadi setelah episode Cahaya Lentera Hijau? Nah, kita mulai kembali dari ketika cerita tersebut berakhir, ya? Kan waktu itu tuh Lentera Hijau Anthony jadi energi, trus Julihe jadi baek lagi (gak seru banget, mustinya ‘kan jadi babi, babu, bajingan, bagero atau semua yang bermula dengan suku kata ‘ba’!) trus Jagad Raya Kalbe pulih lagi dengan bantuan JKK. Sampai di situ, kan? Tapi yang paling kurang ajar tuh, Lentera Hijau yang kelihatannya udah modar sama sekali gak dihargai! Jangankan misa requiem, sembahyang kubur dan pasang hio aja gak dilakukan oleh para JKK dan superhero lainnya. Jadi anggapannya tuh mati ya mati, masih untung gak dikasi makan anjing. Maka dari itu jangan heran kalo mereka segera kena karma. Terjadi sesuatu yang luar biasa di Jagad Raya Kalbe! Di bawah supervisi B yang jabatannya Owner alias Pelindung Jagad Raya (masih ingat, gak? Kalo lupa, buka JKK #18), para Dewa Baru yang dikepalai oleh Bapak Tinggi melakukan merger Jagad Raya! Jadi selama ini tuh ada banyak dunia paralel. Ingat gak waktu Kilat ketemu Kilat (catatan penulis: lihat JKK #15) setelah Rusli Kilat nyasar menembus dimensi karena ulah Kerudung Hijau Ocha? Nah, jadi dunia paralel tuh memang ada banyak dan sekarang beberapa di antaranya mau digabung. Kebayang gak akibatnya? Suparman sih relatif aman. Dia kan Innogene, udah itu cuma karyawan kontrak. Gak ngefek banget bagi dia! Tapi yang lain cukup parah. Manusia Comberan misalnya, dia mesti memastikan wilayahnya aman. Kalong juga bertahan sebisa mungkin. Dia berjuang bareng Manusia Comberan. Kalo Kilat, apa yang mungkin terjadi pada manusia tercepat di pasar? Dia tak tersentuh! Tapi yang paling fatal tuh JGK Yayan si Manusia Burung. Setelah merger, tak boleh ada dua Manusia Burung di Jagad Raya Kalbe. Setelah diundi dengan cara cabut bulu kaki sementara mereka memilih ganjil atau genap, ternyata yang menang tuh Ocha. Akhirnya Yayan harus menanggalkan topeng burungnya dan berganti menjadi Manusia Binatang. Btw, dia gak keberatan kalo dipanggil Manusia Hewan, tapi tolong, jangan panggil Manusia Anjing. Kasar banget, tuh. Itu yang terjadi pada beberapa superhero. Bagaimana dengan JKK? Well, dengan konsentrasi masing-masing dalam proses merger ini, Kalong dan Manusia Comberan tidak aktif lagi di JKK. Bagaimana pun karir di kantor musti diurus dulu, soalnya jadi superhero tuh kerja amal alias gak dapet duit. Akan tetapi Kilat tetap JKK. Lentera Hijau Liuwin juga masih join. Manusia Plastik, yang sekarang pindah ke Cemput, kian aktif di JKK. Demikian juga dengan Pemburu Manusia. Dan Suparman, daripada gak ada kerjaan dan gak nongol di cerita ini, dia juga tetap mempertahankan keanggotaannya. Pemimpin JKK sekarang adalah Ocha si Manusia Burung. Kenari Hitam juga tetap dipertahankan karena prestasinya cukup bagus. Manusia Memanjang, Kapten Ajaib dan Gadis Super jadi anggota freelance, sedangkan Panah Hijau jadi anggota kehormatan. Posisi anggota kehormatan ini sengaja dibuat oleh Ocha karena Joko juga rekan sesama PK alias Penjahat Kelamin. Siapa lawan mereka sekarang? Julihe sih kayaknya baek-baek aja. Sementara ini tanduknya belum muncul. Tapi Lentera Kuning bebas lagi, dan selama cincinnya berwarna kuning, tak ada jaminan bahwa dia takkan membelot lagi. Trus ada pula para alien dari Dankos dan Bintang Toedjoe, siapa yang tahu niat mereka? Karena itu Lentera Hijau Liuwin berpatroli untuk memastikan semuanya terkendali. Dan Liuwin adalah yang pertama tahu apa sebenarnya yang sedang terjadi! Ada Kontaminasi, sejenis virus paling kuno yang berasal dari perebutan jabatan! Ia

JKK: Edisi Komplit 102

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

harus menghentikan virus itu! Tapi mampukah Liuwin melakukannya? Nantikan episode berikutnya.

JKK: Edisi Komplit 103

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #1 Ingat episode sebelumnya? Ada selentingan kalo Liuwin menemukan gejala virus Kontaminasi di kalangan eksekutif IT. Konon virus itu bisa bikin para petinggi IT gedebak-gedebuk hanya gara-gara berebut kursi jabatan. Jadi meski tampaknya akur, ketawa-ketiwi dan makan siang bersama dalam satu meja, tapi di bawah meja tuh saling tendang tulang kering, selangkangan dan kemaluan. Jangankan kena, kalo sampe keserempet dikit aja, bisa jadi mules dan gak nafsu makan, tuh! Tapi mari kita mulai ceritanya lebih awal, tepatnya sebelum kabar burung itu diketemukan oleh Liuwin. Saat itu Bonsai Kate kumat lagi. Dia lagi kesal, bercerita kepada siapa saja kalo dia akan dipindahkan dari ‘bawah’ OTK karena dirinya disingkirkan oleh oknum. Sial banget, padahal dia senang di ‘bawah’ OTK karena ‘gak usah banyak gerak’ alias gak perlu aktif bekerja. Kalo sampe dibuang ke ERP, pasti gak bisa berleha-leha lagi mengingat boss-nya adalah Shiva Betina.

Kejengkelan Bonsai Kate semakin bertambah ketika Tamiri yang tak sanggup mendengar celotehannya memutuskan untuk sholat dulu. Ya bener juga, sih. Daripada ikut nimbrung, ngomongin orang dan nambah dosa, mending menghadap Tuhan dulu. Tamiri memang hebat, makanya dia gak pernah mau pake Sametime.

Well, tapi ini tentang Bonsai Kate. Marah karena dicuekin, dia membual bahwa dia akan meracuni galon minuman lagi seperti dulu (baca JKK #39: Huss). Tak ada yang mendengar hal ini kecuali Suparman. Tak membuang waktu lagi, Suparman langsung melesat untuk mencegah Bonsai Kate.

Namun Suparman benar-benar naas. Memang sengaja menjebak Suparman, Bonsai Kate sudah menyiapkan bibirnya, bahkan tak lupa mengoles lipstik beraroma pupuk kandang yang bahan dasarnya adalah tahi kambing, tahi sapi dan tahi ayam. Begitu tiba di Cemput, sebuah ciuman langsung mendarat di bibirnya. Ciuman itu bukan saja bau, tapi juga menjijikkan! Ada french kiss-nya segala. Jadi sementara bibir Suparman diisap dan diemut, lidah Bonsai Kate juga menerobos masuk ke gigi Suparman, menyeka bagian rahang kirinya yang sariawan, menjilati langit-langit di dalam mulutnya, bertukar air ludah, lalu menyedot dan mengulum lidah Suparman dengan bibir monyong seperti sotong.

Diperlakukan sedemikian mengenaskan, sudah pasti Suparman terpengaruh. Ia akhirnya berada di bawah kendali Bonsai Kate. Kalo lagi gak disuruh alias dalam posisi idle, pose Suparman tuh cabut bulu hidung. Tapi Bonsai Kate benar-benar memanfaatkan Suparman. Ia membisiki Suparman, menyuruhnya untuk menghabisi sang oknum. Bagai anjing yang baru digaruk dagunya, Suparman benar-benar patuh!

Ia melesat. Siapa pun korbannya, pasti takkan lolos, kalau saja bukan karena Manusia Plastik mencegahnya. Jadi Manusia Plastik tuh sedang iseng, berubah menjadi kolor merah Suparman sewaktu adegan ciuman itu terjadi. Mengikuti proses cuci otak itu sejak awal, Manusia Plastik tahu Bonsai Kate telah menghipnotis Suparman dan menjadikannya sebagai budak nafsu.

Manusia Plastik segera menarik kaki Suparman sementara pinggangnya memanjang dan membelit Bonsai Kate. Suparman memaksakan diri untuk terbang, membuat Manusia Plastik terjulur sedemikian rupa sehingga potongan daging di pangkal paha yang terbalut oleh celana ketatnya tertarik, tertarik dan tertarik hingga tersangkut di mulut Bonsai Kate! Karuan aja, diisep kayak gitu, potongan daging itu pun tegang dan menunjukkan elastisitasnya.

Manusia Plastik bener-bener merasa ngilu. Sebentar lagi ia bakalan crot-crot. Ia takkan bisa bertahan. Sebelah tangannya langsung memanjang, bikin HDOL untuk meminta pertolongan JKK lainnya.

JKK: Edisi Komplit 104

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Kilat yang pertama tiba di sana. Ia segera menggantikan Manusia Plastik untuk membekuk Bonsai Kate. Tapi Kilat salah perhitungan. Begitu belitan Manusia Plastik dilepas dari tubuh Bonsai Kate, Suparman langsung melesat, membawa pergi Manusia Plastik!

Untunglah Ocha si Manusia Burung sudah siaga. Ia pernah mengalahkan Suparman sebelumnya, dan ia akan mengalahkannya lagi kali ini. Lantaran tubuhnya lagi fit dan tidak pilek maupun berhingus, Manusia Burung segera mengocok burungnya sehingga memuntahkan peju rasa keju, lalu direndam dengan air pandan sehingga berwarna hijau. Cairan itu kemudian dilumurkan ke gada dan dihantamkan ke kepala Suparman.

Pukulan itu langsung merobohkan Suparman, menyisakan barcode yang bila di-scan akan memunculkan tulisan “Karyawan Kontrak”. Membopong Suparman yang pingsan, Manusia Burung terbang menjumpai Kilat yang telah meringkus Bonsai Kate. Masalah ini telah teratasi.

Tapi masalah yang lebih serius tengah terjadi. Saat itu jam makan siang. Tidak berada di kantin, Liuwin sedang mengecek

jaringan di Discovery, tepatnya di ruang meeting Paxus. Ia dibantu oleh Joko karena Budi gak sanggup menangani access point dan juga titik jaringan untuk VLAN teleconference. Gak terlalu mengherankan sih, soalnya Budi kan rada gak becus. Tapi masih mending kalo dia cuma gak becus. Yang paling ngeselin tuh, udah gitu, masih senang lempar bodi lagi. Belum lagi soal kerjaan HDOL. Yang kadang terjadi tuh, entah siapa yang ngerjain, tahu-tahu aja dia yang nutup HDOL-nya. Cool banget, ‘kan? Dan kalo masih gak percaya juga, tanya Ocha, deh. Dua orang itu deket bener kalo dah soal kerjaan. Maksudnya tuh, kalo udah nyangkut kerjaan, pasti ujung-ujungnya berantem, hihihihi. Nah, kembali ke Liuwin, dia terpaksa menunda makan siangnya karena Julihe ngeluh kalo wifi-nya gak konek. Ia sedang mengecek jaringan ketika Julihe meeting di ruang meeting Metrix dan ia mendengar… Well, nantikan jawabannya di episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 105

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #2 Di episode sebelumnya kita mendapatkan Liuwin yang tanpa sengaja menguping rahasia di balik ruang meeting. Ia benar-benar terkejut. Supaya tidak berteriak (biasanya orang terkejut cenderung berteriak disertai umpatan-umpatan seperti “saya tidak mau tahu!” atau “kerja konyol!” atau “peduli setan!” atau “saya proses kamu!” dan masih banyak lagi kalimat-kalimat pendek yang cocok dibikin kaos berkerah dan dipake setiap hari Jumat di Jagad Raya Kalbe), Liuwin menceritakan apa yang didengarnya pada Joko, soalnya selain PK, Joko juga pecandu gosip, apalagi kalo bisa dibumbu-bumbui. Nah, selagi Liuwin bercerita, pada saat bersamaan terjadi kejadian heboh di Cikarang. Felik pamit karena hendak ke Jerman, tapi ama anak-anak minta ditraktir makan perpisahan. Karuan aja Felik kumat epilepsinya. Setelah bibirnya bergetar hebat sambil mengeluarkan busa, ia kembali berubah menjadi... Anjing Pembunuh! Ia mengamuk, mengancam akan menggigit ekor Larosa yang berada di depan sehingga membuatnya terjangkit rabies plus tetanus karena giginya ada yang berkarat. Larosa, yang mencegah kerontokan pada rambutnya aja gak bisa, tentunya juga tidak becus membela diri. Ia langsung meminta pertolongan. Kenari Hitam lekas membantu. “Ada Julihe!” seru Kenari Hitam. Begitu Anjing Pembunuh menoleh, pipinya langsung digampar. “Ada Pak San!” seru Kenari Hitam. Dan Anjing Pembunuh menoleh lagi sehingga perutnya ditendang. “Ada Shiva Betina!” seru seru Kenari Hitam. Lagi-lagi Anjing Pembunuh menoleh dan kali ini kemaluannya dielus. “Ada Han Bun!” seru seru Kenari Hitam. Anjing Pembunuh bengong sejenak. Emang kenapa kalo Han Bun? Gak ngaruh! Sedetik kemudian Kenari Hitam langsung terlempar dan kalah. Anjing Pembunuh benar-benar sadis. Jangankan hanya memukul wanita, adegan zoofilia aja akan ia lakukan kalo emang lagi ngebet! Akhirnya Kapten Ajaib dan Manusia Memanjang turun tangan untuk membantu. Tapi saat itu pas jam makan sehingga mereka mengurungkan niatnya dan batal menolong. Anjing Pembunuh akhirnya bisa berkeliaran dengan leluasa dan kabur ke Cemput. Bonsai Kate baru aja dijinakkan di Cemput, sekarang Anjing Pembunuh udah datang lagi, menggonggong kalo dia mau resign tapi masih juga dipalakin traktir makan. Kesal karena dicuekin, Anjing Pembunuh mengangkat sebelah kakinya dan mengencingi pc Budi. Pemburu Manusia datang pas pc meletus dan menimbulkan percikan api. Tak bisa bertahan terhadap api sekecil apa pun, Pemburu Manusia langsung kolaps. Kilat segera muncul dan menghadiahkan sodokan-sodokan jari yang tak terlupakan (di hidung, di ketiak dan di lubang pantat). Manusia Burung langsung menghantamnya dengan gada, meninggalkan barcode berpesan “www.anjingkita.com”. Tapi yang paling ganas justru Suparman. Setelah dipermalukan di episode sebelumnya, ia mencari pelampiasan nafsu.

Orang sial yang mengalami pelecehan seksual oleh Suparman pada episode ini adalah Anjing Pembunuh. Ia diseret ke ruang workshop dan digencet hingga ke tembok, lalu kemejanya dirobek paksa sampai kancingnya mental ke meja Hima. Setelah itu puting susu diputar seperti kenop radio, diputar kiri-kanan dan ditarik atas-bawah seperti sedang mencari sinyal AM/FM. Anjing Pembunuh menjerit kesakitan, mulai dari guk-guk sampai kaing-kaing. Ketika tiba di 98.1 FM, muncul suara kresek

JKK: Edisi Komplit 106

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

seperti radio dan Anjing Pembunuh mengatakan ia bersedia mengadakan pesta perpisahan dan menanggung semua biayanya. Setelah proklamasi seperti itu, barulah Suparman melepaskannya.

Anjing Pembunuh akhirnya kalah. Tapi tak seberapa jauh dari sana, Ronald Gultom kambuh lagi. Kalau dulu tuh ia cuma sesat, sekarang ia bahkan bisa santet. Setelah telanjang bulat, ia membaca mantra sebagai berikut:

“Pergi! Pergilah wujud manusia, dan bangkitlah iblis. Gultrigan!” Muncul dengan deretan gigi yang cocok untuk memakan anjing, iblis

Gultrigan telah bangkit! Ada apa sebenarnya? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 107

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #3 Ronald jadi Gultrigan, iblis dari neraka jahanam. Ada apa gerangan? Kok sampe jadi dukun santet segala? Well, kita sama-sama tahu kalo ruangan server Cemput tuh mistis banget, banyak anomali jaringan dan perlu dikasi sesajen, tapi Ronald gak perlu sampe jadi iblis, dong! Apa mau dikata, nasi sudah terlanjur menjadi tahi. Ronald yang udah cepak jadi tambah serem, sampe anjing Yanto Bedeng aja lari sambil ngejulurin lidah, entah karena takut atau sebenarnya ngejek Ronald. Yang jelas roh halus adalah perkara serius. Teringat bagaimana ia menjadi Kerudung Hijau dan menjadi momok yang mengerikan bagi JKK, Ocha tidak mau ambil resiko. Segera ia panggil JGK untuk membantu. Yang paling ia butuhkan adalah Dokter Nasib, Jappari dan Lentera Hijau Rusly. Yang lain boleh nonton sambil makan pop corn. “Ada Batak bermarga Tarigan, namun namaku adalah Gultrigan. Dalam selimut ada musuh, kalo ketemu pasti gua bunuh!” ujar Gultrigan saat melihat dirinya dihadang. “Bicaranya bersajak,” gumam Sayap Malam keheranan. Lentera Hijau Rusly, yang cincinnya mengandung kekuatan mistis, langsung menyerbu. Ia menciptakan tiga batang hio dan keranjang dari cincinnya, bermaksud untuk memanggil jailangkung, tapi Gultrigan langsung membuka mulut dan menyerangnya dengan bau mulut. Tak menduga serangan seperti itu, Lentera Hijau Rusly langsung klenger. Mulut Gultrigan bahkan lebih bau dari pantat yang belum dicebok dan masih belepotan tahi! Entah kenapa Gultrigan tampaknya tak berminat dengan pertarungan ini. Ia berniat kabur, tapi segera dicegah oleh Dokter Nasib. Jappari pun datang membantu. Ia berseru, “ikak Nagirtlug idaj tapme!” Dan kaki Gultrigan jadi empat, persis seperti guk-guk. Tak terbiasa berjalan dengan empat kaki, Gultrigan langsung terpelanting jatuh. Kesempatan itu datang! Sadar kalo paling enak tuh menggebuk orang yang udah jatuh, Manusia Burung segera memimpin JKK untuk datang menghajar! Entah kenapa, dulu JKK rasanya lebih bergengsi, tapi setelah dipimpin Ocha, malah jadinya seperti bonek Surabaya. Bisanya cuma main keroyok. Lalu Gultrigan dihajar rame-rame sampai muncul kepulan debu tebal. Namun berkat kekuatan mistisnya, Gultrigan bisa bertahan, bahkan bangkit lagi. Lentera Hijau Rusly langsung menciptakan tali dari usus babi untuk mengikatnya, tapi Gultrigan bukan Islam sehingga tali tersebut tidak haram baginya. Tak ada yang bisa mengalahkan Gultrigan kecuali... “Nagirtlug kudud maid nad pakisreb sinam!” Lalu Gultrigan duduk diam dan bersikap manis. Lidahnya terjulur, bibirnya menyeringai dan dua lengannya menekuk, membiarkan tangannya menggantung lemas di depan dada. “Nagirtlug ukagnem!” “Budak-budak degil, Gultrigan merasa terpanggil. Yang mati akan hidup lagi, orang itu adalah teman Sugi! Itu tak boleh terjadi, sebab dia belum mandi.” Semua saling pandang. Ucapan Gultrigan agak sulit dipahami karena selalu bersajak. Tapi apa maksudnya? Siapa yang mati dan akan hidup lagi? Siapa teman Sugi? Patno? Tapi Patno gak ada urusan di Jagad Raya Kalbe dan Patno sama sekali tidak mati. Buat apa hidup lagi? Trus ngapain kalo dia belum mandi? Benar-benar memusingkan.

JKK: Edisi Komplit 108

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Akhirnya Gultrigan diubah kembali menjadi Ronald. Ternyata dia tidak ingat apa pun yang terjadi selama ia menjelma sebagai Gultrigan. Sementara itu, di tempat lain terjadi sesuatu yang lebih mengerikan lagi. Ini peristiwa aneh ketiga yang terjadi secara berturut-turut terhitung semenjak Bonsai Kate bikin rusuh. Sementara itu, Budi, yang kali ini menjadi pencuri kecil bergelar Tangan Hitam, mencoba mengaku sebagai pemilik cincin Lentera Hijau yang ditemukan oleh Pak Yanto ‘klening epis’. Cincin itu adalah apa yang tersisa dari pertempuran melawan Julihe dulu, dan Budi hendak menipu Pak Yanto dengan mengatakan bahwa ia adalah pemilik cincinnya. Sial bagi Budi, Kerudung Hijau muncul kembali. Ia mengambil cincin itu dan mengubah Budi menjadi Tangan Mesum, akibatnya Budi dari tadi dikemplang oleh setiap wanita karena tangannya hendak meremas dan meraba bagian tubuh wanita yang menonjol. Pokoknya apa aja yang menonjol, mulai dari hidung, lutut, sampai kanker payudara. Tadi Gultrigan. Sekarang Kerudung Hijau. Apa sebenarnya yang tengah terjadi? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 109

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #4 Kerudung Hijau muncul dan menghilang! Tinggal Budi yang meraba sana-sini dan langsung diamankan ke P3K. Tapi karena sampe di sono pun dia masih ngeraba pantat dokter T, maka ia langsung dibius dengan Procold campur Promag plus dihantam sekali di kepala dengan timbangan berat badan. Karena tidak secerdas Kalong, Manusia Burung tidak mengerti kenapa Kerudung Hijau muncul kembali. Ia memutuskan untuk cabut bulu hidung, kalo disertai hingus artinya Kerudung Hijau muncul karena iseng. Sebaliknya, kalo gak ada hingus, artinya Kerudung Hijau memang ingin muncul supaya bisa memenuhi halaman episode serial Lentera Hijau yang lalu. Namun setelah dipikirkan kembali, dua kemungkinan itu tak banyak artinya. Pusing karena kebanyakan pikir membuat rambut rontok, Ocha memutuskan untuk ke SA saja untuk menjernihkan pikiran. Btw, tak ada yang tahu kalau Liuwin sedang dalam bahaya ganda. Sebelumnya ia sempat mengecek switch Cisco Discovery dan ternyata sudah tidak bisa login ke ACS. Tidak mengherankan, sebab tak jauh dari sana, tepatnya di ruang IT, Patno sedang menyabot jaringan Kalbe. Ada apa gerangan? Liuwin tidak bisa menjelaskannya. Lebih sial lagi, ia sudah kepergok! Ia ketahuan menguping dan sekarang harus berhadapan dengan... Lentera Kuning! Padahal ia belum sempat mengontak rekan JKK-nya untuk mengabarkan info terkini yang baru saja didengarnya ini. Walhasil, bersama Joko, Liuwin harus bersiap-siap menghadapi Lentera Kuning! “Sayang sekali, Liuwin, padahal kau pintar dan gampang disuruh-suruh. Tapi kau sudah tahu terlalu banyak! Kau harus dimusnahkan,” ucap Lentera Kuning dengan nada dingin. Liuwin meneteskan peluh. Sudah sejak lama ia meramalkan hal ini akan terjadi. Lentera Kuning tidak pernah benar-benar menyukai anak buahnya. Ia hanya suka selama anak buahnya bisa diperintah, tapi kalau terdesak, ia takkan segan mengorbankannya. Well, inilah hasil didikan Julihe: pinter ngeles dan lempar body. Cincin Liuwin menyala, mengubah dirinya menjadi Lentera Hijau. Kepalang basah, ia siap bertarung. Cincin lawan bersinar kuning terang. Liuwin pun teringat dengan cerita para pemegang cincin hijau sebelum dirinya. Cahaya kuning itu bagaikan hawa dingin, masuk pelan-pelan, bikin bulu kuduk berdiri, lalu orang akhirnya bisa kena demam. Setiap cincin hijau memang kalah dari sinar kuning. Kecuali cincin Liuwin. Panah Hijau membuka serangan. Ia menembakkan panah amplop berisi uang cash dua juta. Tapi Lentera Kuning belajar dari pengalaman. Jangan terima duit sogokan di kantor, bisa ketahuan dan jadi bahan omongan. Panah itu langsung dibakarnya dengan tembakan sinar kuning. Sekarang giliran Liuwin. Tapi saat ini ia begitu tegang sehingga tidak bisa memikirkan apa yang bisa mengalahkan Lentera Kuning. Lawan segera memanfaatkan kelemahannya, menciptakan sosok Shiva Betina yang memang pernah menyiksa Liuwin dalam beberapa kasus. Tanpa ampun lagi, Liuwin dihajar habis-habisan. Panah Hijau datang menolong. Tapi ia bukan tandingan Lentera Kuning. Karena sempat dipergoki dalam identitas sipil bersama Liuwin, rahasia Panah Hijau ketahuan sudah. Ia disiksa dengan cara menunda pembayaran PO-nya. Lentera Kuning dengan digjaya menciptakan penghapus kuning serba bisa yang dapat menghapus tanda tangan Julihe tanpa bekas sehingga transaksi pembayaran tidak

JKK: Edisi Komplit 110

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

mungkin diproses. Sesudah itu ia mendesak Joko mengajaknya ke panti pijet dan menanggung semua biayanya. Lentera Kuning unggul sekarang. Ia tertawa-tawa, sebab Panah Hijau dan Liuwin bukan tandingannya. Tiba-tiba HP Panah Hijau alias Joko berdering, pertanda sms masuk. Ada sms dari Ruslan, isinya: “Telah lahir anak perempuan kami yang pertama dengan berat xxx dan tinggi yyy. Buatlah persamaan untuk menghitung berat badan ideal anak kami. Layangkan jawaban anda ke: 08151800554 dan menangkan diskon 40% di Oasis!” Sedetik setelah sms itu masuk, terdengar suara yang menghardik dari belakang. “Menjauhlah dari teman-temanku, Lentera Kuning!” Panah Hijau membelalak tak percaya. Liuwin terlihat lega. Lentera Kuning kesal bukan buatan. Siapa sesungguhnya yang datang? Nantikan jawabannya di episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 111

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #5 Aku adalah Anthony. Hingga sedetik yang lalu, apa yang tersisa dariku hanyalah energi dan kekuatan pikiran. Secara fisik, aku tak lagi berbentuk. Pertempuran yang lalu memaksaku memberikan segala-galanya untuk menang. Aku berpikir bahwa inilah akhir dari diriku, tapi Kerudung Hijau mengawetkan keberadaanku dalam dirinya. Karena suatu alasan, aku akan bangkit kembali, katanya. Untuk itu ia mengambil cincinku dari tangan Budi. Lalu, seiring dengan peristiwa lahirnya anak Ruslan, aku pun lahir kembali. Aku butuh peristiwa kelahiran itu untuk melegalkan kembali keberadaanku di Jagad Raya Kalbe. Dan aku kembali sekarang. Anthony, mantan IT Kalbe, Lentera Hijau! “Kembali lagi, huh? Mau mengambil surat keterangan kerja?” sindir Lentera Kuning. “Kebetulan kau datang. Coba jelaskan, di mana kau menaruh harddisk yang gua titipkan ke loe. Yeah, ada dua harddisk, gak tahu dah dipasang atau belum. Tapi gua ingat kalo gua titipkan ke loe dan loe bilang iya.” Tipikal. Ketika barang tidak ketemu, dia selalu ingat caranya untuk melemparkan kesalahan pada orang lain, bukan? Aku tidak ingat kalau aku pernah menyimpannya, tapi aku pun tidak mau tahu sekarang. Tapi tentu saja ia tidak senang dengan sikap dan jawaban seperti itu. “Dulu dan sekarang pun sama saja. Loe tidak pernah bermain cantik!” Bermain cantik. Aku ingat kata-kata itu. Dulu, waktu PA setelah kita outbound, dia pun mengatakan itu, bahwa aku dengan gegabah ikut melayangkan email protes ke HRD dan segala macam. Bahwa aku tidak bermain cantik. Tapi, sir, kalau bermain cantik artinya harus menjilat atasan sementara nurani sendiri menentang, maaf kata saja, aku tidak bisa. Pertempuran akhirnya meledak. Lentera Hijau Vs. Lentera Kuning! Cincin kuning lebih kuat, tentu saja. Selama ini Anthony tidak mengerti, tetapi kemudian Lentera Kuning sendiri yang menjelaskan. Cincin hijau kalah dari sinar kuning karena warna tersebut mewakili elemen yang korup, satu-satunya elemen yang tidak dimiliki cincin hijau! Lentera Hijau terdesak, bukan hanya karena cincinnya memiliki kelemahan, melainkan juga karena ia tidak sepenuhnya melawan. Ia masih terpengaruh pikiran bahwa hubungan mereka dulu adalah teman dan mentor. Melihat hal itu, Panah Hijau dan Liuwin langsung memberikan pertolongan. Panah Hijau dengan sigap menembakkan panah berhulu nomor hp Papi Anton, germo di SA, sedangkan Liuwin menciptakan daftar nomor cantik di Comfort. Liuwin hanya asal-asalan, tentu saja, sebab ia tidak pernah bertualang ke daerah Pang Jay yang liar (Wild Wild Pang Jay!). Lentera Kuning tak bisa mengabaikan peluang itu. Ia harus tahu, akibatnya ia terpaksa mengabaikan Lentera Hijau. Ia bergerak cepat untuk mencatat nomor-nomor yang ada, lalu berbalik menghadapi serangan Lentera Hijau. Cincin bertemu cincin dan saling hantam, cincin kuning retak! Lentera Kuning terdorong mundur. “Kau mengingkari sumpahmu sebagai Lentera Hijau!” tegur Anthony sebelum menggempur untuk kali terakhir. “Sumpah itu yang mengabaikanku!” balas Lentera Kuning, sama sekali tidak menyesal. Sekali lagi cincin mereka saling gebrak. Cincin kuning pun hancur. Liuwin segera menciptakan borgol hijau untuk membekuk Lentera Kuning. “Kerja bagus, Win!” seru Anthony. “Tapi kita masih ada kerjaan lain. Ayo!” Sementara itu, di ruang IT, Patno masih sibuk menghancurkan jaringan IT. Tanpa menghiraukan JKK dan JGK yang masih bengong akibat pantun Gultrigan

JKK: Edisi Komplit 112

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

yang penuh teka-teki, Anthony, Liuwin dan Panah Hijau datang mencegah Patno. Kepada Patno, Anthony berkata, “emailmu yang isinya ‘anjing bener anak ini’ sudah lama kuhapus dan tak mungkin jatuh ke tangan yang salah, jadi kau tak perlu takut lagi.” Patno lega. Soalnya dulu ia pernah meninggalkan emailnya di komputer Anthony dan Anthony dengan iseng mengirim email dari address Patno ke dirinya sendiri dengan isi seperti itu. Patno rupanya telah diancam oleh Lentera Kuning, bahwa email itu bocor dan akan disalahgunakan olehnya kalau Patno tidak mau kerja sama. Meski telah terbebas dari pemerasan, Patno sekarang overload. Ia tidak bisa memperbaiki konfigurasi jaringan seorang diri. Akhirnya Sugi pun dipanggil untuk membantu. Selagi Panah Hijau berada di pojok bersama empat Lentera Hijau (Anthony, Liuwin, Patno dan Sugi), Sayap Malam langsung paham. “Yang dimaksud teman Sugi dalam sajak Gultrigan adalah Anthony, sesama Lentera Hijau! Tentu saja, Gultrigan harus mencegahnya bangkit kembali!” “Well, itu menjelaskan banyak hal,” ujar Ocha dengan wajah berterima kasih, sebab rambutnya sudah hampir rontok semua karena memikirkan hal ini. Anthony telah kembali. Reaksi pro dan kontra segera timbul, tak tahu pasti bagaimana harus menyikapinya. Akan tetapi tantangan paling keras justru dari teman lama sesama mantan JKK, Kalong! Ya, ia kembali lagi bersama Manusia Comberan. Apa yang akan ia lakukan? Nantikan episode berikutnya!

JKK: Edisi Komplit 113

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

Lentera Hijau: Bangkit Kembali! #6 Kalong lama tidak muncul, tapi bukan berarti ia tidak tahu apa-apa. Selama ini ia sibuk mengawasi sepak-terjang Julihe. Menurut Kalong, niat Julihe untuk menjadi boss IT tidak akan terwujud karena banyak faktor. Nah, kalo udah kayak gitu, Julihe pasti nyiapin bom waktu untuk menghancurkan semuanya. Ia toh bukan tipe yang rela melepaskan tahta begitu aja. Prinsipnya tuh, kalo mati ya mati semua. Mengandalkan Lentera Kuning, ia terlebih menghancurkan dahulu jaringan. Julihe harus dicegah. Manusia Burung gakkan sanggup karena dia gak ngerti apa-apa. Karena itulah Kalong muncul lagi bersama Manusia Comberan. Tapi sekarang muncul satu hal yang sungguh di luar dugaannya: Lentera Hijau Anthony bangkit kembali! Dulu Anthony memegang keputusan akhir bahwa Kalong harus dicuci otak. Sebelum perselisihan mereka sempat terselesaikan, Lentera Hijau udah lenyap dari peredaran. Sekarang, di saat seperti ini, Lentera Hijau kembali, dan Kalong tidak bisa percaya padanya. Tujuan mereka sama: mencegah niat jahat Julihe. Tapi Kalong tidak akan bersekutu dengan Lentera Hijau. Ia akan menjatuhkannya dulu kalau perlu, tapi tiba-tiba Lentera Hijau Rusly mencegahnya. “Urusan ini akan ditangani Kelompok Lentera Hijau. Segala masalah pribadi, harap ditunda dulu,” ujar Rusly sambil menciptakan tembok pertahanan dengan cincinnya. Kalong memandang tajam ke arah Lentera Hijau Rusly, tapi tidak mengucapkan apa-apa. Ia sepenuhnya paham bahwa Julihe harus diatasi, tapi ia tidak bisa percaya bahwa Lentera Hijau Anthony adalah orang yang tepat untuk menangani masalah ini. Sementara itu, Chairudin lewat di atas mereka, bergabung dengan sesama Lentera Hijau. Berkat kekompakan Sugi, Patno, Liuwin dan Anthony, jaringan Kalbe akhirnya konek lagi. Julihe pun muncul setelah niat jahatnya gagal. Sekujur tubuhnya kuning, persis seperti penderita sakit kuning, karena virus Kontaminasi telah menjalar hingga ke sumsum tubuhnya. Ia menjadi sedemikian kuat! Warna kuning yang melambangkan elemen korup telah menguasainya. Dengan sekali hempas, ia menjatuhkan JKK dan JGK yang sama sekali tidak siap. Kalong dan Manusia Comberan berhasil lolos, tapi jelas mereka merasa tidak berdaya. Kekuatan Julihe kini jauh di atas mereka. Sekarang semuanya tergantung Kelompok Lentera Hijau. Mereka bersatu-padu memerangi Julihe. Semua beraksi. Sumpah cincin pun diucapkan! “Di hari yang paling terang!” Dan Anthony menggebrak dengan cincinnya, menciptakan tangan yang menjambak rambut Julihe. “Di malam yang paling gelap!” Dan Liuwin melesat dengan cincinnya, menciptakan tangan yang memegang lengan Julihe. “Tak ada kejahatan yang lolos dari mataku!” Dan Chairudin menciptakan tangan yang memegang kaki Julihe. “Mereka yang memuja kejahatan sebaiknya berhati-hati…” Dan Patno menciptakan tangan yang meremas dada Julihe. “Berhati-hati terhadap kekuatan kami…” Dan Sugi menciptakan tangan yang meraba selangkangan Julihe.

JKK: Edisi Komplit 114

Lentera Hijau: Bangkit Kembali!

“Cahaya Lentera Hijau!” seru Sugi, Patno, Chairudin, Liuwin dan Anthony secara kompak. Lalu tangan-tangan ciptaan mereka mencabik ke segala arah, membuat Julihe telanjang dan membuyarkan seluruh kekuatan kuningnya. Julihe kalah! Namun virus Kontaminasi masih meracuni sekitarnya. Dengan cepat para Lentera Hijau menyedot sinar kuning itu dan mengurungnya ke dalam kloset energi, tempat mereka mengecas cincin. Akhirnya virus dan Julihe berhasil ditaklukkan secara total! Sekarang tinggal urusan Kalong dan Lentera Hijau Anthony. “Kau kembali,” ujar Kalong. “Apa itu masalah buatmu?” tanya Anthony. Untuk sejenak Kalong tidak menjawab. Lalu tatapan tajamnya mengendor dan ia berkata, “untuk sementara tidak. Setelah sekian lama, Jagad Raya Kalbe mungkin butuh sedikit cahaya terang dari cincin kalian.” Anthony tersenyum. “Senang kau bisa menerima kehadiranku kembali. Tapi aku takkan berada di sini lagi. Sektor ini akan dikawal Liuwin.” “Dan kau akan pergi ke…?” “Singapura. Untuk sementara ini tampaknya tempatku di situ.” “Semoga sukses.” “Sukses juga untuk kalian! Sampai jumpa!” ujar Anthony. Ia pun melayang pergi, dalam sekejap sudah tak terlihat lagi. Di kejauhan hanya tampak satu titik kecil, Cahaya Lentera Hijau!

JKK: Edisi Komplit 115

JKK: Asal-Usul Rahasia

Suparman

Nama asli: Kent Julukan: Simpanse terakhir dari kebun raya Bogor Ciri-Ciri Khusus: Ada sehelai rambut di puting susu kirinya Ciri-Ciri Lain: Baju seringkali kusut karena tidak diseterika Kekuatan Super: Terbang, pandangan super, kentut super, kekuatan super, kecepatan super Hobi: Ngupil Kalimat Favorit: Ampun, DJ!

Orang bijak berkata, “sejarah selalu terulang.” Pernah dengar ‘kan cerita Taman Firdaus? Jadi Adam tinggal di situ, makan apel, trus jadi smart, jadi tahu malu dan mulai pake cawat (baca: celana). Nah, di Bogor juga terjadi hal seperti itu. Jadi ada anak babon berpantat merah… ups, bukan, ding. Kalo babon tuh berekor, yang ini gak ada ekornya, jadi kesimpulannya ini anak simpanse.

Anak simpanse ini, dua puluh tahunan silam, entah kenapa bisa muncul dan bergelantungan di Kebon Raya Bogor. Abis itu nyuri makan jantung pisang yang dikeramatkan. Ya, artinya dikeramatkan tuh, orang dilarang kencing di pangkal pohon pisang, soalnya percaya gak percaya, bisa-bisa kemaluannya bengkak. Tapi anak kera badung ini secara tidak sengaja makan jantung pisang yang tumbuh di pohon tersebut.

Kontan aja bayi kera ini langsung celaka. Bulu-bulunya rontok setelah ia diserang oleh panu, kudis, kurap dan gatal jamur secara silih berganti. Bayangin aja, kehilangan bulu dan menampakkan kemaluannya yang kecil dan baru mulai tumbuh! Ini hal paling memalukan yang bisa dialami oleh seekor monyet! Tapi di lain sisi, otaknya pun berkembang pesat. Perubahan fisik lainnya pun terjadi. Mulutnya yang manyun kini mendingan dikit, meski dowernya tetap aja perlu dioperasi plastik. Bahunya menjadi agak tegak, sedangkan telapak kakinya mengecil dan tak lagi bisa mencengkeram dahan pepohonan, namun jadi cocok dengan ukuran dengan sandal bayi. Tangisnya, yang dulunya cuma, “uk-uk, ak-ak,” sekarang jadi, “oek-oek.” Singkat kata, kalo Sun Go Kong tuh bisa 72 perubahan, bocah simpanse sial ini hanya bisa satu perubahan: dari kera menjadi manusia!

Ditemukan oleh sepasang suami-istri yang baik, mantan bayi kera ini diadopsi. Yah, ‘kan kasihan, soalnya. Ingat aja kebiasaan Indo: sampah dibuang di mana-mana, sedangkan bayi dibuang di tempat sampah.

Bayi ini kemudian diberi nama Kent. Karena sering kentut padahal gak dikasi makan singkong, maka di akte lahirnya ditulis “Kent… ut,” buat jaga-jaga supaya gak salah kasi nama.

Aneh tapi nyata, bayi ini tumbuh dengan cepat (sebenarnya gak aneh, karena meski fisiknya manusia, usianya tetap aja usia kera. Paling matinya juga cepat, tuh) dan juga ekstra sehat. Di usia tiga tahun, ketika bola miliknya jatuh ke bawah mobil, dengan santai mobil tua warna coklat keluaran tahun ‘70an yang sering dipake oleh Ma Kent itu diangkat dengan sebelah tangan.

Itu pertama kalinya Kent kecil mendemonstrasikan kekuatannya. Namun di lain waktu, ia bisa menjadi sedemikian lemahnya ketika mengalami flu berat dan ingusnya sendiri berubah menjadi hijau. Sepertinya ingus hijau itu melemahkan daya

JKK: Edisi Komplit 116

JKK: Asal-Usul Rahasia

tahan tubuhnya, bahkan membuatnya kesulitan bernapas sehingga harus diberikan bantuan napas buatan dari dubur ke mulut Kent kecil yang megap-megap.

Seiring dengan bertambahnya usia, fisik Kent kian kekar. Ia bahkan bisa terbang, menembakkan pandangan penuh nafsu dari matanya dan masih banyak lagi kekuatan aneh yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Pa dan Ma Kent khawatir hal ini akan membuatnya dianggap tidak normal, oleh karena itu ia dididik sedisiplin mungkin agar tidak memamerkan kemampuannya. Ia bahkan harus mengenakan kacamata, namun bukan untuk menyamar, tapi karena rabunnya cukup parah.

Kendati begitu, Kent tahu bahwa dengan kekuatannya, ia bisa berbuat banyak kepada sesama. Karena itu, ketika ia tidak sedang mengupil, biasanya ia akan menyelinap pergi dan menolong setiap orang yang membutuhkan. Tapi itu dilakukannya dengan super cepat sehingga orang terselamatkan seolah-olah hanya karena kebetulan belaka.

Tapi lama-kelamaan desas-desus semakin santer. Oleh karena itu, Kent yang sejak dulu senang mengenakan kolor di luar celana akhirnya dibikinin kostum oleh Ma Kent dan supaya masih ada unsur-unsur Sunda-Jawa, maka ia diberi nama Suparman.

Namun debut pertama Suparman tidak terjadi di Bogor, melainkan di Jakarta. Karena ia memang keren dan bersedia tersenyum sewaktu difoto untuk publikasi, maka reputasinya pun terbangun dengan baik. Ketika ia masuk ke Jagad Raya Kalbe, ia sudah dijadikan idola, baik oleh manusia maupun sesama superhero. Bahkan Paman Janto, dedengkot superhero yang berani gebrakan meja ama Julihe, juga salut pada Suparman, bahkan sampe gemetaran bibirnya sewaktu bertemu dengan Suparman lantaran bibirnya udah harus disumpal lagi dengan rokok.

Bersama-sama dengan Kalong, Manusia Comberan, Lentera Hijau dan Kilat, Suparman membentuk JKK. Mereka melawan Julihe dan kaki-tangannya. Selain menaklukkan Mr. OTK, Suparman juga sempat berperan di kancah internasional dengan menyelamatkan pesawat Chatay Pasific yang ditumpangi oleh Jozef dan Anthony.

Meski begitu, seorang superhero juga bisa mengalami hari terburuknya. Kent… ut juga manusia. Bertarung gagah-berani dengan Hari Kiamat, Suparman akhirnya menghembuskan napas terakhir di pangkuan ibu-ibu pecandu film seri Korea yang berpendapat kalo Kent tuh mirip Bae Yong Jun. Penguburannya, dimana Kent dilempar ke tepi jalan supaya bisa disantap oleh anjing-anjing yang kelaparan, hanya dihadiri oleh Manusia Comberan, Kilat dan Lentera Hijau Liuwin.

Kent akhirnya bangkit lagi, atau terhindar dari kematian, setelah Kilat menerobos waktu dan menyelamatkannya dari musibah bertarung dengan Hari Kiamat. Hanya Suparman yang bisa menaklukkan Wanita Ajaib. Kemudian, di masa krisis, Suparman juga berjuang memerangi Julihe.

Suparman juga hadir ketika cuci-otak hendak dilakukan oleh Jappari atas perintah Manusia Burung. Ia termasuk salah satu yang menentang cuci-otak tersebut, akibatnya ia harus berhadapan dengan Lentera Hijau yang notabene adalah salah satu temannya di JKK.

Sekarang Suparman masih aktif sebagai JKK dan juga turut memerangi Julihe yang terserang virus Kontaminasi sewaktu peristiwa Lentera Hijau: Bangkit Kembali. Di hari-hari mendatang, tampaknya Suparman tetap akan hadir, meski hanya sebagai pelengkap derita. Bagaimana pun ia adalah superhero kedua yang paling tidak berguna (urutan pertama dipegang oleh Manusia Comberan). Pokoknya nantikan saja, ok?

JKK: Edisi Komplit 117

JKK: Asal-Usul Rahasia

Kalong

Nama asli: Jozef Julukan: Pria Malam Ciri-Ciri Khusus: Tampangnya item-kucel, mirip kuli asal India. Ciri-Ciri Lain: Satu-satunya orang yang bisa menghembuskan asap rokok lewat mulut trus diisep lagi pake idung. Kekuatan Super: Gak ada, tapi IT savvy banget. Abis itu pinter ngomong, berpikir panjang (menerawang) dan IBM minded. Hobi: Ngerokok Kalimat Favorit: Biji!

Di antara JKK, Kalong tuh yang paling gak ada super-supernya sedikit pun. Ya, kecuali kalo kategori super cabul bisa dianggap sebagai kekuatan super. Tapi biar begitu, jagoan yang satu ini paling tajam otaknya. Sering diasah pake teka-teki silang, amplas dan cara ngebobol proxy kalo situs porno diblok, sih! Pinter, deh, jadinya. Jadi asal mula Kalong tuh gini: walau pinter dan ngerti kalo peringatan ‘merokok dapat menyebabkan serangan jantung, gangguan kehamilan, impotensi, epilepsi, sedimentasi, urbanisasi dan masturbasi’ tuh artinya persis sama dengan yang tertulis yakni merokok dapat menyebabkan serangan jantung, gangguan kehamilan, impotensi, epilepsi, sedimentasi, urbanisasi dan masturbasi, Jozef tetap aja merokok. Akibatnya dia mengalami batuk kronis dan gangguan napas akut. Jadi batuknya tuh, selain mengeluarkan dahak dan darah, juga mengeluarkan cacing kremi, cacing pita dan lintah! Parah banget, kan? Ketika tim dokter sudah menyerah karena penyakitnya gak pernah ditemukan di textbook kedokteran mana pun, Jozef terpaksa berobat ke sin she, tukang pijat tunanetra (buta… buta iman) dan tatung. Tiga tabib tradisional ini sepakat bahwa obatnya ada tiga macem: kalong, trenggiling dan koala. Karena trenggiling susah dicari dan koala sudah dilindungi, terpaksa Jozef milih kalong. Penyakitnya sembuh, tapi dari segi kejiwaan kok jadinya suka bergadang dan makan buah? Bedanya cuma kalo kalong beneran senang buah jambu, sedangkan Jozef senang buah dada. Sindrom insomnia ini kian lama kian gawat, sebab selain susah tidur, ia mulai senang nyetel bokep untuk ngabisin waktu sepanjang malam. Akhirnya, setelah sempat digerebek penduduk setempat dalam aksi siskamling yang dibarengi dengan tim wartawan Pos Kota serta Lampu Merah, Jozef dihukum secara adat (wajib membayar dua ekor babi) dan akhirnya sadar bahwa seharusnya ia menghabiskan waktu untuk kegiatan yang lain. Kegiatan itu berkaitan dengan Jagad Raya Kalbe. Sepak-terjang Julihe selain lihai, juga sangat bau dan tidak sedap dipandang. Semakin tinggi karirnya, semakin banyak pula kuburan yang di bawahnya. Julihe tidak segan untuk melibas orang demi kepentingan pribadi. Atasan diperas, bawahan juga disikat. Gawat benar, ‘kan? Selain itu kabarnya dia juga suka minta-minta, mulai dari minta dibayarin mijet sampe dibayarin ke luar negeri. Nah, harus ada yang menindak semua ini. Jozef berpikir bahwa dialah orangnya. Tapi gak bisa sembarangan, sebab secara struktural, tetap aja posisinya di bawah Julihe. Suatu ketika, saat sedang memikirkan bagaimana caranya melawan

JKK: Edisi Komplit 118

JKK: Asal-Usul Rahasia

Julihe, Jozef yang sedang makan sup kalong melihat ke mangkoknya dan menemukan Kalong yang mati dalam kondisi mengerang kesakitan karena direbus hidup-hidup setelah digarami secukupnya. Bentuk kalong mati ini seram banget. Mulutnya tertarik ke belakang, jadi rada memble dan tolol. Gigi taringnya kelihatan, masih berkilau dan bisa memantulkan cahaya ketika mangkok dipindahkan ke bawah lampu. Jozef yang sering makan kalong aja masih gelagapan lantaran kaget, apalagi mereka yang jahat tapi kecil nyalinya? Akhirnya muncullah ide untuk mengadopsi identitas rahasia tersebut. Sejak itu Jozef menyebut dirinya sebagai Kalong. Untung dia tuh manajer, jadi punya banyak duit. Untung pula otaknya selalu jalan. Jadi walau gak bisa terbang, dia mulai nemuin alat-alat yang bisa membantunya. Mulai dari Bumelong, Sayap Kalong, Mobil Kalong dan lain-lain. Semua itu disimpan di dalam Gua Kalong yang dibangun di bawah rumahnya. Ia kemudian mulai menentang Julihe sendirian. Tapi dasar Julihe, berlendir seperti ingus dan licin seperti kondom, ia gak gampang dihadapin. Salah strategi, Kalong malah diadu dengan Lentera Hijau. Saat itu yang menjadi Lentera Hijau adalah Chairudin, yang matanya kurang sinkron sehingga sulit menentukan mana kawan dan mana lawan. Lantaran itu hubungan Kalong dan Lentera Hijau menjadi kurang baik, padahal mereka sama-sama superhero. Bersatu kita teguh, bercerai kita cetek, maka hasilnya sudah bisa ditebak. Baik Lentera Hijau dan Kalong tidak mencapai kemajuan apa pun dalam melawan Julihe. Tradisi buruknya hubungan Kalong dan Lentera Hijau kembali berlanjut ketika Rusly Wijaya muncul. Memiliki cincin yang berbeda asal-usul namun tetap memungkinkannya untuk berubah menjadi Lentera Hijau, Rusly Wijaya ketahuan sering kutak-katik Lotus Notes sehingga Jozef ngomel-ngomel. Ketika Anthony muncul sebagai Lentera Hijau generasi terbaru, relasi mereka tidak membaik, apalagi setelah Anthony mencabut kabel power server Sun dan Chairudin membuat tuh server kian rusak. Parah, deh. Dikit lagi bisa bunuh-bunuhan, tuh. Apalagi setelah Julihe nongol dan ngompor-ngomporin, bilang kalo, “satu Kalbe mati!” Titik baliknya adalah tatkala ketahuan bahwa Anthony dan Joszef senang baca DC comics. Belajar dari pengalaman bahwa Batman dan Green Lantern gak pernah cocok, Kalong dan Lentera Hijau sepakat untuk temenan. Bersama Kilat dan Manusia Comberan yang senantiasa akrab dengan Kalong serta Suparman yang berjasa dalam membuat animasi Julihe yang ‘nyam-nyam-fuuh’, mereka membentuk JKK. Sejak itu mereka bersatu melawan Julihe, mulai dari kroconya dulu, si Budi. Kemudian Ronald Gultom yang lahir di hari Senin, trus… wah, banyak, deh. Hampir semuanya berhasil dikalahkan karena kecerdikan Kalong. Namun Kalong berbuat kesalahan. Paranoid karena ia tidak punya kekuatan super, ia membuat catatan tentang kelemahan para superhero secara rahasia. Sialnya, rahasia itu jatuh ke tangan penjahat kecil bernama Budi. Akibatnya para superhero celaka dan mulai saat itu kehilangan kepercayaan terhadap Kalong. Atas prakarsa Lentera Hijau Anthony, Kalong dicuci-otak. Namun berkat kecerdasannya, ia berhasil mengetahui bahwa dirinya telah dicuci-otak. Lebih dari itu, ia berhasil membongkar rencana Julihe. Kalong pun memimpin para superhero untuk melawan Julihe lagi. Upayanya berhasil. Dua kali Julihe dikalahkan oleh para superhero, dan Kalong punya andil yang tidak kecil dalam pertempuran yang terjadi.

JKK: Edisi Komplit 119

JKK: Asal-Usul Rahasia

Saat ini Kalong tak lagi terlibat langsung dengan JKK, abisnya gak cocok dengan Manusia Burung yang dikit-dikit main gebuk (terutama ama Budi). Biar pun begitu, kalo dibutuhkan, tetap aja ia akan melibatkan diri. Tunggu saja aksinya. Ok?

JKK: Edisi Komplit 120

JKK: Asal-Usul Rahasia

Manusia Comberan

Nama asli: Michael Julukan: Raja Saluran Pembuangan Ciri-Ciri Khusus: Rambutnya berwarna hitam, bukan pirang. Ciri-Ciri Lain: Ada kait di sebelah tangannya. Kekuatan super: Berenang (gaya punggung, gaya dada, gaya tahi ngapung, gaya sampah ngapung, gaya mayat ngapung), menyelam dan mendatangkan tsunami. Hobi: Ngerokok Kalimat Favorit: Biji!

Manusia Comberan ini superhero unik! Kecuali nyebur dan menyelam di dalam air, dia gak becus ngapa-ngapain. Lebih parah dari Suparman, deh. Karena bisanya cuma di air, kalo di darat mah begonya gak ketulungan. Huahaha, brutal banget, ya? Kasi sedikit nilai plus, deh. Ok, dari segi daya tahan, fisiknya jelas lebih kuat dibandingkan manusia normal. Soalnya dulu, selain ditempa terus-terusan oleh tekanan bawah air, dia juga sering dikemplang dengan papan cucian karena muncul di permukaan kali Ciliwung untuk nyolong kolor hanyut bergambar rakun atau kolor merah bekas cipratan darah haid. Kali Ciliwung? Yup, ini tidak mengherankan mengingat masa kecilnya yang penuh trauma. Ketika masih orok, Michael kecil ini sebenarnya bayi yang tidak dikehendaki! Bukan apa-apa, soalnya bapak-ibunya tuh pirang, sedangkan dia lahir dengan rambut hitam. Jadi muncul anggapan bahwa dia menderita kutukan ’lahir karena tetangga sebelah’, kutukan paling mengerikan, yang paling ditakuti oleh setiap pasang suami-istri yang menanti-nanti kelahiran bayinya.

Melihat bocah kecil ini berambut hitam, segenap marga Gan, mulai dari dataran tinggi Tibet hingga kelurahan Tangkiwood di bilangan Jalan Pangeran Jayakarta langsung patah hati hancur berkeping-keping. Oleh orang tuanya, Michael kecil diihanyutkan ke Kali Ciliwung. Namun beda dengan Musa yang diletakkan di keranjang, Michael kecil dikarungin dan dicampakkan begitu saja setelah diputar dan diayun sebanyak tiga kali.

Pusing dan muntah, aroma Michael kecil langsung jadi sama busuknya dengan Kali Ciliwung. Namun aneh tapi nyata, hal ini justru menyelamatkan dirinya. Dianggap sesama penghuni dasar sungai karena baunya aujubileh, dia ditolong oleh seekor belut. Pertama-tama ia nyaris mati tenggelam, namun karena paru-parunya terisi oleh air Kali Ciliwung yang tercemar dan penuh radioaktif, kontan aja sistem pernapasannya bermutasi. Ia akhirnya jadi bisa bernapas di dalam air. Efek sampingnya, 30 tahunan kemudian, Michael mengidap lipoma dan berbagai penyakit kulit lainnya. Demikianlah Michael diasuh oleh belut. Hingga ia mencapai usia kanak-kanak, ia masih berpikir bahwa ia adalah seekor belut. Namun anehnya, satu-satunya bagian tubuhnya yang mirip belut adalah batangan kecil-lembek dengan dua gumpalan daging berisi biji yang menggelantung di antara pangkal pahanya. Baru ketika ia berenang ke permukaan dan melihat para bibik tukang cuci baju, ia mulai mengerti bahwa kaumnya hidup di daratan.

JKK: Edisi Komplit 121

JKK: Asal-Usul Rahasia

Selain itu, di usia balita, Michael juga sudah merasakan perasaan tertarik terhadap lawan jenis. Oleh karena itu, ia senang berenang seperti buaya, hanya memunculkan kepala hingga sebatas mata, lalu mengintip ke dalam belahan sarung bibik yang kebetulan sedang mengangkang. Karena inilah Michael sering dipentung sehingga ketangguhan fisiknya berkembang pesat. Ia pun menjadi lebih kuat, sebab ia sering tarik-tarikan tali beha melawan tukang cuci yang gendut dan berlemak. Sejak dini senantiasa salah asuhan, nasib Michael kecil baru berubah ketika seorang nenek merasa kasihan dan mengajaknya ke daratan. Michael diajarin abjad A sampai Z, trus langsung disodorin buku Biologi. Dasar cerdas, Michael lekas paham teori Gregor Mendel tentang persilangan, lalu berhasil membuktikan bahwa satu di antara empat kasus persilangan bisa saja menghasilkan anak berambut hitam. Dengan demikian Michael berhasil mengklaim hak lahir yang dimilikinya. Nasib Michael berangsur-angsur berubah. Ia bukan saja pintar, tapi juga tinggi-besar. Tapi karena memang tidak cocok untuk hidup di daratan, ia sering sakit-sakitan, sering pula disiksa oleh manusia-manusia penghuni daratan, mulai dari teman-teman sepermainan hingga bosnya. Akan tetapi Michael adalah orang beriman. Ia selalu memberikan pipi kanan apalagi dihajar di pipi kirinya. Dengan kata lain, ia sangat murah hati. Sampai ketika ia berkecimpung dalam Jagad Raya Kalbe, barulah ia tergerak untuk menindak ketidakadilan yang merajalela. Sejak itu ia dikenal sebagai Manusia Comberan. Manusia Comberan adalah superhero yang enggan. Bukan apa-apa, soalnya di darat dia cenderung biasa-biasa saja. Sama sekali tidak istimewa. Akibatnya ia tidak bisa berbuat banyak ketika dikhianati oleh Lentera Kuning saat dia sedang buang air besar di toilet. Ia dibuntungi tangannya, dilucuti pula jabatannya. Tangan yang buntung itu semula hendak diganti dengan kemaluan kuda, namun selain panjangnya yang cukup fantastis dan bisa menembakkan cairan kental bila dikocok secara rutin dalam jangka waktu tertentu, kelamin kuda tidak memberikan manfaat apa pun untuk menambah kemampuan Manusia Comberan. Akhirnya sebelah tangannya berganti menjadi kait yang bisa ditembakkan sesuka hatinya. Meski tidak hebat, Manusia Comberan sangat setia kawan. Ia membantu Suparman ketika jagoan asal Bogor itu bertarung mati-matian melawan Hari Kiamat. Ia juga selalu bahu-membahu dengan Kalong dan kompak dengan Kilat dalam hal kerja sama. Kalo dibikin statistik, Manusia Comberan nyaris tidak memiliki prestasi gemilang selama karirnya sebagai superhero. Satu-satunya yang pantas mendapatkan perhatian adalah ketika ia mengalahkan Lentera Kuning yang gagal ditundukkan oleh Lentera Hijau Chairudin dan Rusly. Itu adalah pertempuran terhebat yang pernah ia menangkan. Tanpa mengurangi atau menambahkan, kemenangan itu memang pantas dan menjadi salah satu moment paling heroik yang pernah terukir dalam sejarah JKK. Setelah itu, Manusia Comberan kembali melempem seperti biasa. Walau tidak pernah menjadi terlalu dominan, Manusia Comberan senantiasa beredar dalam sirkulasi Jagad Raya Kalbe. Jika tidak hari ini, siapa tahu peran besar apa lagi yang akan dimainkan oleh Manusia Comberan di masa mendatang? Kita nantikan saja. Ok?

JKK: Edisi Komplit 122

JKK: Asal-Usul Rahasia

Kilat

Nama asli: Rusli Julukan: Manusia Tercepat di Pasar Ciri-Ciri Khusus: Sipit matanya, kalo dicolok pasti buta. Ciri-Ciri Lain: Ada tasbih di sebelah tangannya. Kekuatan super: Berlari (lebih cepat dari suara, cahaya dan pikiran!), menembus dinding, dimensi dan waktu. Hobi: Sembahyang dan kegiatan bakti sosial. Kalimat Favorit: Pertama, gua nggak mau tahu. Kedua, gua nggak peduli!

Palembang, dua puluh empat tahun yang lalu… Meja tempat potongan daging babi itu lumayan tinggi, oleh karena tidak mengherankan jika tukang jagal babi itu tidak bisa melihat sesuatu yang lebih rendah dari mejanya. Bisa dibayangkan betapa kagetnya dia ketika tiba-tiba ada tangan bocah yang terjulur dan meraba-raba. Mending gitu, abis ngeraba dan berhasil memegang daging sam chan cu nyuk, ditariknya pula daging itu. Sebelum tangan itu sempat menyingkir dari meja, tukang daging segera menangkap dan menyentaknya ke atas. Ada bocah kecil berpakaian rapi yang kemejanya dimasukkan pula ke dalam celana pendek, tapi gak disangka tuh bocahnya senang nyuri. Dari keluarga berada, tetapi kleptomania. Dalam hitungan detik, bocah itu dihajar sampai jadi mirip bubur sumsum, kemudian dilempar ke tong sampah. Lemparan tiga angka itu masuk, dan ketika bocah klenger itu bangkit, tutup tong sampah itu terbanting ke bawah akibat benturan sebelumnya, menimpa kepala sang bocah dan membuat ia kembali terjerembab ke dalam tong sampah yang kini tertutup dengan sempurna. Skor 1-0 untuk tukang daging. Peristiwa yang memalukan untuk Rusli, sebab ia sangat membanggakan keahliannya dalam mencuri. Sebelum ini ia telah berhasil mencuri permen karet di supermarket (tinggal ambil, masukin saku, lalu bersiul-siul, pura-pura bego dan berjalan keluar dari supermarket), tapi rupanya kemampuannya masih perlu diasah. Sejak itu ia berjanji, tidak akan tertangkap basah lagi. Rusli kecil pun melatih kemampuannya. Ia bertapa di bawah pohon cabe. Sekali waktu ia pernah pula bersemedi di bawah pohon pisang, tapi gak bagus-bagus amat hasilnya. Sewaktu ia kebelet pipis dan terpaksa mengencingi pangkal pohon pisang itu, ia kerasukan dan bengkak kemaluannya. Sejak itu, ia pindah ke pohon-pohon lain, umumnya di bawah pohon cabe, tapi bisa juga bersila di bawah pohon jambu, jeruk nipis, apel, lengkeng dan sebagainya. Kalo pohon durian dan kelapa tuh riskan banget. Kalo sampe ketiban durian runtuh atau kelapa jatuh tuh bukannya jadi sakti, tapi jadi tolol. Semedi punya semedi, ilmunya gak nambah-nambah juga. Baru setelah ia ketiduran di bawah pohon beringin di tengah sawah di kala hujan deras dan petir menggelegar, ia tersentak bangun dengan rambut jabrik akibat sambaran kilat. Terpelanting dan terjerembab jatuh dan dihampiri kerbau penarik bajak yang panik akibat dentuman halilintar, Rusli pasti keluar tahinya kalo diinjak serta-merta. Refleks membuatnya menarik diri, dan tahu-tahu dia sudah berada di atas punggung gajah.

JKK: Edisi Komplit 123

JKK: Asal-Usul Rahasia

Pas nanya ama pawang gajah, ternyata dia sudah berada di Way Kambas, Bandar Lampung! Meski pusing mikirin mesti naik angkot apa untuk pulang ke Palembang, namun Rusli kecil jadi sadar bahwa ia memiliki apa yang telah diidam-idamkannya sejak ia dilempar ke tong sampah: kecepatan! Oh ya, ia sangat cepat. Butuh apa angkot? Maka ia menunggu sampai malam dan pulang dengan panduan bintang. Sejak itu si tukang babi takkan pernah tenang lagi. Kalo bukan dagingnya yang hilang, pasti ikat pinggangnya yang copot sehingga celananya melorot. Kenakalan ini terus berlanjut sampai Rusli remaja sehingga disebut sebagai kenakalan remaja, sampai-sampai si tukang daging udah terbiasa kalo celananya melorot dan dengan cuek ia terus melayani pelanggannya. Semenjak itu pula makin sering banyak dagangan yang hilang di pasar, mulai dari cin cau sampe cin cay. Apa yang tak pernah hilang adalah uang, sebab Rusli cukup teguh untuk tidak mencuri dan dan merampok. Alasannya, ia cuma iseng, bukan garong profesional. Kenakalan ini baru berakhir sesudah Rusli bertemu orang yang bisa menjinakkannya. Orang itu adalah biksu Budha. Ia bisa meniup seruling dan mengusir tikus-tikus dari pasar dan oleh karena itu ia juga takkan kesulitan untuk menghentikan anak nakal. Rusli berhasil ditangkap setelah biksu tersebut memainkan lagu Widuri dengan piano dalam nada G minor. Bengong sejenak melihat orang main grand piano di tengah pasar yang becek dan bau, Rusli langsung dipentung dari belakang dan diinjak-injak massa. Biksu itu menolongnya dari maut, memberinya makan tahu lalu melengkapinya dengan gelang tasbih dan satu set doa. Sambil menghadap tembok, Rusli menjalani masa rehabilitasi ‘kembali ke jalan yang benar,’ lalu dicukur bulu kemaluannya, pertanda bahwa ia sudah siap untuk keluar dari Shaolin dan kembali ke dunia fana. Rusli yang telah berubah total pun melihat betapa dunia sangat lalim dan tidak benar. Ia menolong orang dengan kekuatan supernya, tapi ia lantas sadar, superhero tidak boleh menuntut pamrih, apalagi dijadikan profesi untuk mencari duit. Akhirnya, dalam identitas sipil, Rusli pun hijrah ke Jagad Raya Kalbe sebagai IT officer. Di situ ia berkawan dengan Kalong, Paman Janto dan Manusia Burung Yayan. Termasuk salah satu Manusia Misteri di masa-masa awal, Kilat sudah mewaspadai Julihe sejak pandangan pertama. Pengalaman hidup di biara telah mengajarkannya untuk bisa melihat dalam pandangan pertama, apakah Julihe ini sudah sunat atau belum. Sementara yang lain terpesona pada Julihe yang pintar bicara, Kilat tetap menjaga jarak. Akhirnya dugaan Kilat terbukti! Julihe menjahati mereka semua, termasuk dirinya. Mereka pun melawan balik, tapi nyaris tidak membawa hasil. Baru setelah JKK terbentuk, Kilat dan kawan-kawan berhasil mengalahkan kejahatan Julihe. Tapi Julihe tuh seperti penjahat kambuhan atau penderita malaria, beberapa lama sekali, pasti kumat lagi penyakitnya untuk berbuat jahat. Ia pun kembali dibasmi untuk kedua kalinya dalam peristiwa Lentera Hijau: Bangkit Kembali. Hingga sekarang Kilat masih di JKK. Kehadirannya dibutuhkan, sebab ia jadi standar moral bagi yang lain. Kalo kayak Manusia Burung ‘kan, biar superhero, bejatnya tetap aja terasa. Jadi Kilat akan selalu berlari di Jagad Raya Kalbe. Ok?

JKK: Edisi Komplit 124

JKK: Asal-Usul Rahasia

Lentera Hijau

Nama asli: Anthony Julukan: Mr. I Don’t Care Ciri-Ciri Khusus: Kidal banget, tapi anehnya kalo cebok tuh pake tangan kanan. Ciri-Ciri Lain: Selalu ditemani botol tupperware bertutup merah. Kekuatan super: punya cincin hijau yang bisa menciptakan apa saja yang dibayangkan. Hobi: buka situs www.sleazydream.com kalo lagi sendiri di ruangan. Kalimat Favorit: Sedddottt, masss!!!

Lentera Hijau ada banyak, nih, dan yang ijo tuh asyiknya rame-rame. Bukan tanpa alasan bahwa mereka ada banyak, sebab warna mereka hijau, identik dengan warna favorit Kalbe. Makanya mereka dilindungi, dilestarikan, dan mendapat suaka, yakni suaka margasatwa.

Tapi seperti bintang di langit malam, di antara mereka, hanya ada satu yang nyalanya paling terang dan paling ijo, bahkan lebih ijo dari Kolor Ijo. Well, katanya dia yang paling legendaris, namun setiap kalimat yang dimulai dengan “katanya” selalu patut diragukan kebenarannya, sebab itu biasanya merupakan isu tidak bertanggung jawab yang disampaikan langsung dari mulut ke mulut. Setiap mulut aromanya pasti beda, jadi wajar aja semakin jauh kabar burung itu dioper, semakin banyak pula bumbunya.

Faktanya adalah sebagai berikut: Lentera Hijau yang dikisahkan di sini sama sekali bukan yang terhebat. Kalau yang terhebat, itu adalah Liuwin. Dia bukan pula yang paling gemuk, sebab yang gemuk adalah Chairudin. Kesalahan informasi lainnya, dia juga tidak berkumis tebal, sebab Lentera Hijau berkumis hanya satu, yaitu Rusly Wijaya.

Lentera Hijau ini bernama Anthony. Orangnya biasa aja, bahkan banyak orang berpendapat bahwa masih lebih ganteng tembok putih-polos daripada tampang Anthony yang musti dipermak seperti celana Levi’s (baca: lépis) atau wajib ikut extreme make-over ala Kontak Jodoh. Nih anak sebenarnya kurus banget, bahkan sempat diduga menderita cacingan, tapi positif tidak terkena busung lapar. Tapi menurut dia sendiri, postur tubuhnya ideal banget. Jika ada kata yang pas untuknya, maka itu hanya satu kata: fit! Bahwa ia seringkali dicap legendaris, itu karena dia adalah superhero yang ada jatuh-bangunnya, persis lagu dangdut. ‘Tidak semua laki-laki’ mengalami hal ini, lho. Jadi meski tampaknya selalu tertawa saat beraksi sebagai superhero, dia sebenarnya juga punya dosa asal yang ditanggungnya, yang hanya bisa ditebus lewat sakramen permandian. Tapi Anthony gak mandi-mandi juga, masih betah jadi kafir kelihatannya. Sementara itu, rasa bersalah terhadap Kumbang Biru kian hari kian menumpuk sehingga suatu ketika ia kalap dan melakukan kesalahan lain yang membuatnya nyaris melanggar sumpah cincin. Untunglah dia tidak terjerumus sampai menjadi Lentera Kuning. Berusaha mencari pengampunan, ia akhirnya mengorbankan diri dan lahir kembali. Setelah itu, seperti yang telah diketahui khalayak ramai, dia tidak lagi berada di Jagad Raya Kalbe. Tapi itu tidak berarti dia tidak akan kembali. Sesekali masih saja ia melakukan inspeksi mendadak. Boleh, dong?

JKK: Edisi Komplit 125

JKK: Asal-Usul Rahasia

Nah, itu sekilas tentang cerita masa kini. Tapi bagaimana ceritanya sampai ia bisa mendapatkan cincin? Well, yang jelas ia tidak beli cincin di Pasar Ular. Dia mendapatkan cincin dari Gandalf, tapi berhubung dia bukan Hobbit dan ini adalah cerita yang berbeda, dia mengembalikan cincin tersebut. Soalnya berat tanggung jawabnya kalau menyimpan cincin tersebut. Lagi pula, setelah ditanya di toko emas, cincin tersebut gak nyampe 5 gram emasnya. Rugi, ‘kan? Tapi kalo emang jodoh gakkan lari ke mana-mana. Suatu hari, pas praktikum biologi lagi mengetengahkan acara bedah kodok, ia menemukan cincin zamrud hijau di perut sang kodok. Lagi butuh duit cepat, cincin itu langsung ‘diamankan’. Mirip tukang tilep, ya? Tapi saat itu masih zaman sekolah. Udah tampang pas-pasan, duit tak punya pula. Yang ada hanya ngantongin surat miskin di saku. Maka dari itu jangan heran sewaktu ketemu cincin, langsung buru-buru disimpan di kocek. Kalo bisa dijual ‘kan lumayan buat nambahin ongkos untuk beli obat jerawat. Namun nyatanya cincin itu tak layak jual. Gak ada yang mau, bahkan dibilangin palsu dan hanya ditawar 3000 perak. Kejam banget, padahal 3000 perak tuh kalo dibarter hanya bisa dapetin sebungkus ketoprak. Akhirnya tuh cincin Anthony simpan. Kadang dikeluarin buat dielus-elus, kali aja bisa keluar jin. Lama berselang, ketika Anthony masuk ke Jagad Raya Kalbe, barulah cincin ini kelihatan manfaatnya. Chairudin langsung ngasi lentera berbentuk kloset wc begitu melihat cincin yang dikenakan Anthony. Udah itu, dia minta agar Dedy mengasuh Anthony, sebab jelas banget kalo Anthony gak bisa apa-apa. Dulu tuh ngetik command ping aja dia gak becus. Menyedihkan banget, ‘kan? Tapi minimal Anthony tau dxdiag. Setelah diperagakan, ilmu ini langsung dicuri Chairudin. Ilmu lainnya, yang kemudian dicuri Budi, adalah start, run, \\10.161.71.7\clipart, enter. Kejadiannya tuh pas Anthony baru terjun ke lapangan untuk pertama kalinya bersama Budi dan musti buka file clipart di server dari komputer Dewi Stealth. Setelah dikasi unjuk, bukan saja ilmu dicuri, tetapi Anthony juga ditinggalin begitu saja karena alasannya sudah jam empat lewat dan Budi musti turun ke bawah untuk main pingpong. Jadi sisa kerjaan ini musti dikelarin Anthony. Weleh-weleh, dasar Senior. Setelah berteman dengan Kilat, barulah tampak perkembangan Anthony. Dari dungu, upgrade dikit menjadi tolol. Well, levelnya dungu, ya. Bukan idiot. Kalo idiot mah, gak bakalan masuk Jagad Raya Kalbe, tapi masuk Sekolah Luar Biasa jurusan tunasusila.

Jadi Anthony benar-benar mulai dari nol sampai menjadi pahlawan. Dan dalam setiap wawancara, ia selalu bilang bahwa ini semua adalah berkat teman-temannya.

Bicara soal teman, dalam Kelompok Lentera Hijau, Anthony justru paling akrab dengan Patno. Dua-duanya sama gilanya. Mereka punya selera humor yang membingungkan, tapi nyambung. Misalnya kalo yang satu memaki, “babi!” yang lain akan menyahut, “hutan!” Aneh banget, ‘kan? Di luar Kelompok Lentera Hijau, bersama superhero lainnya, Anthony membentuk JKK. Nah, dari sini, kelanjutannya udah tahu, ‘kan? Kalo gitu, kita akhiri sampai di sini, okay?

JKK: Edisi Komplit 126

Apendiks

Daftar Pemeran: Nama: Alias: Adaptasi dari: Kent Suparman Superman Liuwin Lentera Hijau Liuwin Kyle Rayner – Green Lantern Anthony Lentera Hijau Anthony Hal Jordan – Green Lantern

Budi Senior / Idola Man / Pelawak / Tangan Hitam The Joker / Black Hand

Carbon Iodium Carbon Shiva Betina Lady Shiva Christine Bonsai Kate Poison Ivy Daddy Muka Tanah Liat Clayface David Larosa Tux The Penguin Dedy Lentera Hijau / Lentera Kuning Sinestro Donny Manusia Plastik Plastic Man Felik Anjing Pembunuh Killer Croc Felix Manusia Memanjang Elongated Man Han Bun Pembuat Teka-Teki The Riddler Hervyn Kapten Ajaib Captain Marvel Juliet India Tango Abang Mata Brother Eye Jozef Kalong Batman Kurniawan Kelelawar Manusia Manbat Michael Manusia Comberan Aquaman OTK Mr. OTK Mr. Mxyzptlk Ocha Manusia Burung / Kerudung Hijau Hawkman / The Spectre Pitasari Kenari Hitam Black Canary Prihatno Muka Dua Two-Face Hima Wanita Ajaib Wonder Woman

Ronald Gultom Ronald Gultom / Hari Kiamat / Gorilla Gultom/ Gultrigan

Solomon Grundy / Doomsday / Gorilla Grodd / Etrigan

Rusli Kilat Barry Allen – The Flash Ryad Tuan Beku Mr. Freeze Tamiri Pemburu Manusia The Martian Manhunter Teddy Boneka Sawah Scarecrow William Si Gila Bertopi Mad Hatter Yuni Gadis Kampret / MySQL Batgirl / Oracle Wijaya Penyihir Cuaca Weather Wizard Yuli Gadis Super Supergirl

Indra Tanuwijaya Kumbang Biru / Orang Mati / Kerudung Hijau

Blue Beetle / Dead Man / The Spectre

Joni Fat Kilat Jay Garrick – The Flash Irhantoro Kuntul / Sayap Malam Robin / Nightwing Rusly Wijaya Lentera Hijau Rusly Alan Scott – Green Lantern Suni & Oktafianus Dokter Nasib Doctor Fate Fifie Gadis Kuat Power Girl Yayan Manusia Burung / Manusia Binatang Hawkman / Animal Man Surijanto Paman Janto Uncle Sam Chairudin Lentera Hijau Chairudin Kilowog – Green Lantern Japri Jappari Zatara Sugi Lentera Hijau Sugi John Stewart – Green Lantern Patno Lentera Hijau Patno Guy Gardner – Green Lantern Joko Panah Hijau Green Arrow Idris Idris Speedy Indri Gadis Burung Hawkgirl JSO Bapak Tinggi High Father VTS Tuan Ajaib Mr. Miracle Ira Ira Besar Big Barda B Owner Guardian of the Universe

JKK: Edisi Komplit 127