JENDE JENDELA PENGETAHUAN LA PENGETAHUAN

22
Volume ke-8 PENERAPAN MODEL PEMB TIPE TALKING STICK UNTU BELAJAR IPS TERPADU PA SMP NEGERI 3 AMAHAI TENGAH Oleh Stevie Sahusilawane PENGGUNAAN METODE LANGKAH AWAL PELAK SISWA UNTUK MENING KOMPETENSI DASAR KOLO NEGERI 1 AMBON Oleh Ketarina Esomar PENDIDIKAN ANAK KEWIRAUSAHAAN Oleh F . R Sinay MENINGKATKAN KETER BAHASA INDONESIA M PRAGMATIK Oleh Novita Tabelessy HUBUNGAN ANTARA SARA DENGAN HASIL BELAJAR KELAS VIII 1 SMP AL-WATHA Oleh Aminah Rehalat JEJAK-JEJAK PENDID MASYARAKAT DATARAN W Oleh Efilina Kissiya ANALISIS PENGGUNAAN KEDISIPLINAN SISWA SMA N Oleh Silvia Manuhutu ANALISIS PENGGUNAAN M BERBASIS WEB (E- LEARNIN Oleh Xaverius M. Y Janwarin JURNAL ILMIAH Cetakan ke-18 17 Oktober 2015 BELAJARAN KOOPERATIF UK MENINGKATKAN HASIL ADA SISWA KELAS VIII b DI AI KABUPATEN MALUKU DEMONSTRASI SEBAGAI AKSANAAN EKSPERIMEN GKATKAN PENGUASAAN OR PADA KELAS VII SMP K BERWAWASAN RAMPILAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN ANA BELAJAR DI RUMAH EKONOMI PADA SISWA AN AMBON DIKAN TRADISIONAL WAE APO POIN PELANGGARAN NEGERI 2 AMBON METODE PEMBELAJARAN NG ) JENDELA PENGE ISSN: 1979-7842 H 5 ETAHUAN 2

Transcript of JENDE JENDELA PENGETAHUAN LA PENGETAHUAN

Volume ke-8 Cetakan ke-18 17 Oktober 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE T A L KIN G STIC K UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIIIb DISMP NEGERI 3 AMAHAI KABUPATEN MALUKUTENGAH

Oleh Stevie Sahusilawane

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SEBAGAILANGKAH AWAL PELAKSANAAN EKSPERIMENSISWA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAANKOMPETENSI DASAR KOLOR PADA KELAS VII SMPNEGERI 1 AMBON

Oleh K etarina E somar

PENDIDIKAN ANAK BERWAWASANKEWIRAUSAHAAN

Oleh F . R Sinay

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARABAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATANPRAGMATIK

Oleh Novita T abelessy

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR DI RUMAHDENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWAKELAS VIII1 SMP AL-WATHAN AMBON

Oleh A minah Reh alat

JEJAK-JEJAK PENDIDIKAN TRADISIONALMASYARAKAT DATARAN WAE APO

Oleh Efilina K issiya

ANALISIS PENGGUNAAN POIN PELANGGARANKEDISIPLINAN SISWA SMA NEGERI 2 AMBON

Oleh Silvia Manuhutu

ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARANBERBASIS W E B (E-L E A R NIN G)

Oleh Xaverius M. Y Janwarin

JENDELA PENGETAHUAN

ISSN: 1979-7842

JURNAL ILMIAH

Volume ke-8 Cetakan ke-18 17 Oktober 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE T A L KIN G STIC K UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIIIb DISMP NEGERI 3 AMAHAI KABUPATEN MALUKUTENGAH

Oleh Stevie Sahusilawane

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SEBAGAILANGKAH AWAL PELAKSANAAN EKSPERIMENSISWA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAANKOMPETENSI DASAR KOLOR PADA KELAS VII SMPNEGERI 1 AMBON

Oleh K etarina E somar

PENDIDIKAN ANAK BERWAWASANKEWIRAUSAHAAN

Oleh F . R Sinay

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARABAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATANPRAGMATIK

Oleh Novita T abelessy

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR DI RUMAHDENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWAKELAS VIII1 SMP AL-WATHAN AMBON

Oleh A minah Reh alat

JEJAK-JEJAK PENDIDIKAN TRADISIONALMASYARAKAT DATARAN WAE APO

Oleh Efilina K issiya

ANALISIS PENGGUNAAN POIN PELANGGARANKEDISIPLINAN SISWA SMA NEGERI 2 AMBON

Oleh Silvia Manuhutu

ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARANBERBASIS W E B (E-L E A R NIN G)

Oleh Xaverius M. Y Janwarin

JENDELA PENGETAHUAN

ISSN: 1979-7842

JURNAL ILMIAH

Volume ke-8 Cetakan ke-18 17 Oktober 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE T A L KIN G STIC K UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VIIIb DISMP NEGERI 3 AMAHAI KABUPATEN MALUKUTENGAH

Oleh Stevie Sahusilawane

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SEBAGAILANGKAH AWAL PELAKSANAAN EKSPERIMENSISWA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAANKOMPETENSI DASAR KOLOR PADA KELAS VII SMPNEGERI 1 AMBON

Oleh K etarina E somar

PENDIDIKAN ANAK BERWAWASANKEWIRAUSAHAAN

Oleh F . R Sinay

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARABAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATANPRAGMATIK

Oleh Novita T abelessy

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR DI RUMAHDENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWAKELAS VIII1 SMP AL-WATHAN AMBON

Oleh A minah Reh alat

JEJAK-JEJAK PENDIDIKAN TRADISIONALMASYARAKAT DATARAN WAE APO

Oleh Efilina K issiya

ANALISIS PENGGUNAAN POIN PELANGGARANKEDISIPLINAN SISWA SMA NEGERI 2 AMBON

Oleh Silvia Manuhutu

ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARANBERBASIS W E B (E-L E A RNIN G)

Oleh Xaverius M. Y Janwarin

JENDELA PENGETAHUAN

ISSN: 1979-7842

JURNAL ILMIAH

��������������������������� ��������������� ����������� �

Abstrak: Salah satu jiwa‘enterpreneurship’ yang perludikembangkan melalui pendidikan anakusia prasekolah dan sekolah dasaradalah kecakapan hidup ‘life skill’.Pendidikan yang berwawasankewirausahaan, adalah pendidikanyang menerapkan prinsip-prinsip danmetodologi ke arah pembentukan ‘lifeskill’ kepada peserta didik melaluikurikulum terintegrasi yangdikembangkan di sekolah. Tulisan inimenawarkan suatu model pendidikanyang berwawasan kewirausahaanuntuk tingkat prasekolah dan sekolahdasar. Jika model ini diterapkandiharap dunia pendidikan ikutmemberikan kontribusi nyata dalamrangka peningkatan mutu SDM diIndonesia. Kerangka pengembangankewirausahaan di kalangan tenagapendidik dirasakan sangat penting.Karena pendidik adalah ‘agent ofchange’ yang diharapkan mampumenanamkan ciri-ciri, sifat dan watakserta jiwa kewirausahaan atau jiwa‘entrepreneur’ bagi peserta didiknya.Disamping itu jiwa ‘entrepreneur’ jugasangat diperlukan bagi seorangpendidik, karena melalui jiwa itu, parapendidik akan memiliki orientasi kerjayang lebih efisien, kreatif, inovatif,produktif serta mandiri.

Kata-Kata Kunci: Pendidikan Anak,Kewirausahaan.

PENDAHULUANPeranan wirausahawan di

negera-negara berkembang tidak dapatdiabaikan dalam pembangunan. Suatubangsa akan berkembang lebih cepatapabila memiliki para wirausahawanyang dapat berkreasi serta melakukaninovasi secara optimal yaitumewujudkan gagasan-gagasan barumenjadi kegiatan yang nyata dalamsetiap usahanya.

Indonesia sebagai salah satunegara yang sedang berkembangberusaha dengan giat untukmeningkatkan taraf hidupmasyarakatnya. Salah satu peranpenting dalam meningkatkan tarafhidup rakyatnya adalah melaluipendidikan, karena pendidikanmerupakan salah satu prasyarat untukmempertahankan martabat manusiaserta memiliki kesempatan dalammengembangkan kemampuan danmembina kehidupannya dalammasyarakat.

Pembangunan pendidikannasional ditujukan untuk mewujudkancita-cita kemerdekaan bangsaIndonesia khususnya dalam upayamencerdaskan kehidupan bangsasehingga akan menjadi bangsa yangberadab dan dapat bersaing di duniaInternasional. Salah satu upayamewujudkan tujuan pendidikan ituterutama di sekolah telahdikembangkan dan dilaksanakanpelajaran kewirausahaan sebagai matapelajaran. Sejalan dengan pendapat

PENDIDIKAN ANAK BERWAWASAN KEWIRAUSAHAAN

Oleh F. R Sinay

Dosen Program Studi Pendidikan EkonomiFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura

��������������������������� ��������������� ����������� �

Ciputra yang menyatakan bahwaPendidikan entrepreneurship akanmampu menghasilkan dampak nasionalyang besar bila kita berhasil mendidikseluruh anak sekolah kita dan mampumenghasilkan empat juta entrepreneurbaru dari lulusan lembaga pendidikanIndonesia selama 25 tahun mendatang.

Pendidikan entrepreneurshipsejak dini sebagaimana dikemukakanCiputra Dari pendapat yangdikemukakan itu patut disimak bahwausia memulai bisnis tidaklah adapatokan yang tepat. Oleh karena itukeinginan individu yang ingin memulaibisnis mereka sejak usia dini bukanlahhal yang tidak lazim. Di kalangan etnisTionghoa, pebisnis kawakan diIndonesia maupun di mancanegaraaktivitas bisnis sudah mereka mulaisejak usia muda melalui pembelajarandari toko orang tuanya sejak merekamasih di Sekolah Dasar. Saat merekamerasa ingin memulai aktivitas bisnissendiri mereka tidak lagi bekerja padabisnis orang tuanya tetapi sudahmemulai bisnis sendiri. Di Indonesiaetnis lain yang mempunyai motivasiberbisnis yang relatif tinggi dapat dilihatpada etnis antara lain Minang, Bugis,Buton dan Madura. Terbentuknya calonpebisnis baru di sebuah Negaramenjadi penting karena akanmelahirkan pebisnis-pebisnis tangguhyang akan membuat pertumbuhanekonomi negara itu menjadi lebih baik.

Terbatasnya lapangan kerjaakibat laju pertumbuhan angkatan kerjayang tidak dibarengi dengan lajupertumbuhan ekonomi, penyebarantenaga kerja yang tidak merata dansikap mental wirausaha para lulusansekolah kejuruan dan non kejuruanyang tidak terbina dengan baik,memerlukan pemecahan yang cukupserius.

Sebagaimana diketahui salahsatu tujuan kebijaksanaanpembangunan nasional adalahmeningkatkan produksi yang disertaidengan penciptaan lapangan kerja baruyang seluas-luasnya dan penyebaranpendapatan yang lebih merata.Berdasarkan uraian di atas, makasudah sewajarnya para lulusan sekolahkejuruan diajak untuk memahamisecara realistis keadaan sekarang inidalam hubungannya dengan masalahkesempatan kerja. Juga perlu disadaribahwa tanggung jawab merekatergantung sepenuhnya pada dirimereka. Pemikiran yang selalumenggantungkan sepenuhnya harapankepada pemerintah dan pihak lainnyauntuk menyediakan lapangan kerjaperlu disingkirkan. Salah satu alternatifyang menarik untuk memecahkanmasalah ketenagakerjaan ini adalahmenumbuhkan sikap mandiri,mengembangkan pengetahuan,menumbuhkan motivasi danmenanamkan minat berwirausahaterhadap anak.

Jelaslah bahwa salah satu solusiuntuk mengurangi jumlahpengangguran serta meningkatkanpendapatan masyarakat dalam rangkapengembangan wilayah adalah melaluipengembangan SDM di sampingpengembangan sumber daya lainnyamelalui pendidikan formal sebagaisebuah lembaga untuk menumbuhkansikap mandiri, mengembangkanpengetahuan, dan menumbuhkanmotivasi serta menanamkan minatberwirausaha kepada anak-anak.

PEMBAHASANWirausahawan adalah orang

yang bebas dan memiliki kemampuanuntuk hidup mandiri dalammenjalankan kegiatan usaha, bisnis,

��������������������������� ��������������� ����������� ��

atau hidupnya. Ia bebas merancang,menentukan mengelola,mengendalikan semua usahanya.

Sedangkan kewirausahaanadalah suatu sikap, jiwa dankemampuan untuk menciptakansesuatu yang baru yang sangat bernilaidan berguna bagi dirinya dan oranglain. Kewirausahaan meruapakan sikapmental dan jiwa yang selalu aktif,kreatif, berdaya, bercipta, berkarsa danbersaahaja dalam berusaha untukmeningkatkan pendapatan dalamkegaitan usaha. Seorang yang memilikijiwa dan sikap wirausaha selalu tidakpuas dengan apa yang telahdicapainya. Ia selalu berkreasi danberinovasi tanpa berhenti, karenadengan berkreasi dan berinovasilahsemua peluang dapat diperoleh.Wirausaha adalah pelaku utama dalampembangunan ekonomi dan fungsinyaadalah melakukan inovasi ataukombinasi-kombinasi yang baru untuksebuah inovasi (Hendro, 2011: 29).

(Wordpress: 2010) Wirausahaadalah orang yang terampilmemanfaatkan peluang dalammengembangkan usahanya dengantujuan untuk meningkatkankehidupannya. Pada hakekatnyasemua orang adalah wirausaha dalamarti mampu berdiri sendiri dalammenjalankan usahanya danpekerjaannya guna mencapai tujuanpribadinya, keluarganya, msaayarakat,bangsa dan negaranya, akan tetapibanyak orang yang tidak berkarya danberkarsa untuk mencapai prestasi yanglebih baik untuk masa depannya, dan iamenjadi ketergantungan pada oranglain, kelompok lain dan bahkan bangsadan negara lainnya. Istilahkewirausahaan, kata dasarnya berasaldari terjemahan entrepreneur, yangdalam bahasa Inggris di kenal denganbetween taker atau go between.

Konsep KewirausahaanSampai saat ini konsep

kewirausahaan masih terusberkembang. Kewirausahan adalahsuatu sikap, jiwa dan kemampuanuntuk menciptakan sesuatu yang baruyang sangat bernilai dan berguna bagidirinya dan orang lain.

(Norman: 2009), “Anentrepreneur is one who creates a newbusiness in the face of risk anduncertainty for the purpose of achievingprofit and growth by identifyingopportunities and asembling thenecessary resources to capitalze onthose opportunities”. Wirausahawanadalah orang-orang yang memilikikemampuan melihat dan menilaikesempatan-kesempatan bisnis;mengumpulkan sumber daya yangdibutuhkan untuk mengambil tindakanyang tepat, mengambil keuntunganserta memiliki sifat, watak dankemauan untuk mewujudkan gagasaninovatif ke dalam dunia nyata secarakreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Intinya,seorang wirausaha adalah orang-orangyang memiliki karakter wirausaha danmengaplikasikan hakikatkewirausahaan dalam hidupnya.Dengan kata lain, wirausaha adalahorang-orang yang memiliki jiwakreativitas dan inovatif yang tinggidalam hidupnya.

Beberapa konsep di atasmenunjukkan seolah-olahkewirausahaan identik dengankemampuan para wirausaha dalamdunia usaha (business). Padahal,dalam kenyataannya, kewirausahaantidak selalu identik dengan karakterwirausaha semata, karena karakterwirausaha kemungkinan juga dimilikioleh seorang yang bukan wirausaha.Wirausaha mencakup semua aspekpekerjaan, baik karyawan swasta

��������������������������� ��������������� ����������� ��

maupun. Wirausaha adalah merekayang melakukan upaya-upaya kreatifdan inovatif dengan jalanmengembangkan ide, dan meramusumber daya untuk menemukanpeluang (opportunity) dan perbaikan(preparation) hidup.

Kewirausahaan (entrepreneurship)muncul apabila seseorang individuberani mengembangkan usaha-usahadan ide-ide barunya. Proseskewirausahaan meliputi semua fungsi,aktivitas dan tindakan yangberhubungan dengan perolehanpeluang dan penciptaan organisasiusaha (Suryana, 2001). Esensi darikewirausahaan adalah menciptakannilai tambah di pasar melalui prosespengkombinasian sumber daya dengancara-cara baru dan berbeda agar dapatbersaing.

Nilai tambah tersebut dapatdiciptakan melalui cara-cara sebagaiberikut: a) pengembangan teknologibaru (developing new technology); b)penemuan pengetahuan baru(discovering new knowledge);c) perbaikan produk (barang dan jasa)yang sudah ada (improving existingproducts or services); d) penemuancara-cara yang berbeda untukmenghasilkan barang dan jasa yanglebih banyak dengan sumber dayayang lebih sedikit (finding differentways of providing more goods andservices with fewer resources).

Walaupun di antara para ahliada yang lebih menekankankewirausahaan pada peran pengusahakecil, namun sebenarnya karakterwirausaha juga dimiliki oleh orang-

orang yang berprofesi di luarwirausaha. Karakter kewirausahaanada pada setiap orang yang menyukaiperubahan, pembaharuan, kemajuandan tantangan, apapun profesinya.Dengan demikian berarti enam ha kikat

pentingnya kewirausahaan, yaitu: a)kewirausahaan adalah suatu nilai yangdiwujudkan dalam perilaku yangdijadikan sumber daya, tenagapenggerak, tujuan, siasat, kiat, prosesdan hasil bisnis; b) kewirausahaanadalah suatu nilai yang dibutuhkanuntuk memulai sebuah usaha danmengembangkan usaha;c) kewirausahaan adalah suatu prosesdalam mengerjakan sesuatu yang baru(kreatif) dan berbeda (inovatif) yangbermanfaat dalam memberikan nilailebih; d) kewirausahaan adalahkemampuan untuk menciptakansesuatu yang baru dan berbeda;e) kewirausahaan adalah suatuproses penerapan kreatifitas dankeinovasian dalam memecahkanpersoalan dan menemukan peluanguntuk memperbaiki kehidupan usaha; f)kewirausahaan adalah usahamenciptakan nilai tambah dengan jalanmengkombinasikan sumber-sumbermelalui cara-cara baru dan berbedauntuk memenangkan persaingan.

Berdasarkan keenam pendapatdi atas, dapat disimpulkan bahwakewirausahaan adalah nilai-nilai yangmembentuk karakter dan perilakuseseorang yang selalu kreatif berdaya,bercipta, berkarya dan bersahaja danberusaha dalam rangka meningkatkanpendapatan dalam kegiatan usahanya.Meredith (2009) memberikan ciri-ciriseseorang yang memiliki karakterwirausaha sebagai orang yang: a)percaya diri; b) berorientasi tugas danhasil; c) berani mengambil risiko; d)berjiwa kepemimpinan; e) berorientasike depan; f) keorisinalan.

Jadi, untuk menjadi wirausahayang berhasil, persyaratan utama yangharus dimiliki adalah memiliki jiwa danwatak kewirausahaan. Jiwa dan watakkewirausahaan tersebut dipengaruhioleh keterampilan, kemampuan, atau

��������������������������� ��������������� ����������� ��

kompetensi. Kompetensi itu sendiriditentukan oleh pengetahuan danpengalaman usaha. Seperti telahdikemukakan di atas, bahwa seseorangwirausaha adalah seseorang yangmemiliki jiwa dan kemampuan tertentudalam berkreasi dan berinovasi. Iaadalah seseorang yang memilikikemampuan untuk menciptakansesuatu yang baru dan berbeda (abilityto create the new and different) ataukemampuan kreatif dan inovatif.Kemampuan kreatif dan inovatiftersebut secara riil tercermin dalamkemampuan dan kemauan untukmemulai usaha (start up), kemampuanuntuk mengerjakan sesuatu yang baru(creative), kemauan dan kemampuanuntuk mencari peluang (opportunity),kemampuan dan keberanian untukmenanggung risiko (risk bearing) dankemampuan untuk mengembangkanide dan meramu sumber daya.

Pendidikan KewirausahaanKewirausahaan merupakan mata

pelajaran yang dapat diajarkan disekolah dan telah bertumbuh sangatpesat. Pengetahuan kewirausahaandiajarkan di sekolah dasar, sekolahmenengah, perguruan tinggi diberbagai kursus bisnis. Jadikesimpulannya kewirausahaan itudapat diajarkan. Berikanlah para siswapenanaman sikap-sikap perilaku untukmembuka bisnis kemudian kita akanmembuat mereka menjadi seorangwirausaha yang berbakat (Alma 2000:5).

Menurut Suparman bahwa:“pendidikan kewirausahaan adalahpendidikan yang bertujuan untukmenempa bangsa Indonesia sesuaidengan kepribadian Indonesia yangberdasarkan Pancasila”. Dalam artiyang lebih luas bahwa pendidikankewirausahaan adalah pertolongan

untuk membelajarkan manusiaIndonesia sehingga mereka memilikikekuatan pribadi yang dinamis dankreatif sesuai dengan kepribadianbangsa Indonesia yang berdasarkanpancasila.

Pendidikan kewirausahaan telahdiajarkan sebagai suatu disiplin ilmutersendiri yang independen atauterpisah dari ilmu-ilmu yang lain:a) kewirausahaan berisi body ofknowledge yang utuh dan nyata, yaituada teori, konsep dan metode ilmiahyang lengkap; b) kewirausahaanmemiliki dua konsep yaitu posisiventure start-up dan venture-growth. Inijelas tidak masuk dalam frame workgeneral management cources yangmemisahkan management danbusiness ownership; c) kewirausahaanmerupakan disiplin ilmu yang memilikiobjek tersendiri, yaitu kemampuanuntuk menciptakan sesuatu yang barudan berbeda; d) kewirausahaanmerupakan alat untuk menciptakanpemerataan berusaha dan pemerataanpendapatan atau kesejahteraan rakyatyang adil dan makmur. Dengandemikian konsep pendidikankewirausahaan di atas, dapatdisimpulkan bahwa kewirausahaanpada dasarnya terfokus pada upayauntuk memelajari nilai, kemampuandan perilaku seseorang dalamberkreasi dan inovasi. Oleh sebab itu,objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yangdiwujudkan dalam bentuk sikap.

Adapun perlunya pendidikankewirausahaan di Indonesia menurutDanuhadimedjo (1998: 77) adalah: a)untuk mengembangkan, memupuk danmembina bibit atau bakat pengusahasehingga bibit tersebut lebih berbobotdan selalu mengikuti perkembanganilmu pengetahuan yang mutakhir; b)untuk memberikan kesempatan kepada

��������������������������� ��������������� ����������� ��

setiap manusia supaya sedapatmungkin dan menumbuhkankepribadian wirausaha; c) pendidikankewirausahaan menjadi manusiaberwatak dan unggul, memberikankemampuan untuk membersihkansikap mental negatif meningkatkandaya saing dan daya juang; d) dengandemikian apabila kepribadianwirausaha kita miliki, maka negara kitayang sedang berkembang ini akandapat menyusul ketinggalan ataumenyamai negara yang sudah maju; e)untuk menumbuhkan cara berpikir yangrasional dan produktif dalammemanfaatkan waktu dan faktor-faktormodal yang dimiliki oleh wirausahatradisional pribumi.

Pendidikan Kewirausahaan diSekolah

Pendidikan kewirausahaanbertujuan untuk membentuk manusiasecara utuh (holistik), sebagai insanyang memiliki karakter, pemahamandan ketrampilan sebagai wirausaha.Pada dasarnya, pendidikankewirausahaan dapatdiimplementasikan secara terpadudengan kegiatan-kegiatan pendidikandi sekolah. Pelaksanaan pendidikankewirausahaan dilakukan oleh kepalasekolah, guru, tenaga kependidikan(konselor), peserta didik secarabersama-sama sebagai suatukomunitas pendidikan. Pendidikan

kewirausahaan diterapkan ke dalamkurikulum dengan cara mengidentifikasijenis-jenis kegiatan di sekolah yangdapat merealisasikan pendidikankewirausahaan dan direalisasikanpeserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, programpendidikan kewirausahaan di sekolahdapat diinternalisasikan melaluiberbagai aspek.

Pendidikan KewirausahaanTerintegrasi dalam Seluruh MataPelajaran

Pendidikan kewirausahaanterintegrasi di dalam prosespembelajaran adalahpenginternalisasian nilai-nilaikewirausahaan ke dalam pembelajaransehingga hasilnya diperolehnyakesadaran akan pentingnya nilai-nilai,terbentuknya karakter wirausaha danpembiasaan nilai-nilai kewirausahaanke dalam tingkah laku peserta didiksehari-hari melalui prosespembelajaran baik yang berlangsung didalam maupun di luar kelas padasemua mata pelajaran.

Pada dasarnya kegiatanpembelajaran, selain untuk menjadikanpeserta didik menguasai kompetensi(materi) yang ditargetkan, jugadirancang dan dilakukan untukmenjadikan peserta didik mengenal,menyadari/ peduli, danmenginternalisasi nilai-nilaikewirausahaan dan menjadikannyaperilaku. Langkah ini dilakukan dengancara mengintegrasikan nilai-nilaikewirausahaan ke dalam pembelajarandi seluruh mata pelajaran yang ada disekolah. Langkah pengintegrasian inibisa dilakukan pada saatmenyampaikan materi, melalui metodepembelajaran maupun melalui sistempenilaian.

Pengintegrasian nilai-nilaikewirausahaan ada banyak nilai yangdapat ditanamkan pada peserta didik.Apabila semua nilai-nilaikewirausahaan tersebut harusditanamkan dengan intensitas yangsama pada semua mata pelajaran,maka penanaman nilai tersebutmenjadi sangat berat. Oleh karena itupenanaman nilai-nilai kewirausahaandilakukan secara bertahap dengan caramemilih sejumlah nilai pokok sebagai

��������������������������� ��������������� ����������� ��

pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilaipokok tersebut diintegrasikan padasemua mata pelajaran. Dengandemikian setiap mata pelajaranmemfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling dekatdengan karakteristik mata pelajaranyang bersangkutan. Nilai-nilai pokokkewirausahaan yang diintegrasikan kesemua mata pelajaran pada langkahawal ada 6 (enam) nilai pokok yaitu:mandiri, kreatif pengambil resiko,kepemimpinan, orientasi pada tindakandan kerja keras.

Integrasi pendidikankewirausahaan di dalam matapelajaran dilaksanakan mulai dari tahapperencanaan, pelaksanaan, danevaluasi pembelajaran pada semuamata pelajaran. Pada tahapperencanaan, silabus dan RPPdirancang agar muatan maupunkegiatan pembelajarannyamemfasilitasi untuk mengintegrasikannilai-nilai kewirausahaan.

Cara menyusun silabus yangterintegrsi nilai-nilai kewirausahaandilakukan dengan mengadaptasisilabus yang telah ada denganmenambahkan satu kolom dalamsilabus untuk mewadahi nilai-nilaikewirausahaan yang akandiintegrasikan. Sedangkan caramenyususn RPP yang terintegrasidengan nilai-nilai kewirausahaandilakukan dengan cara mengadaptasiRPP yang sudah ada denganmenambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaiandengan nilai-nilai kewirausahaan.

Prinsip pembelajaran yangdigunakan dalam pengembanganpendidikan kewirausahaanmengusahakan agar peserta didikmengenal dan menerima nilai-nilaikewirausahaan sebagai milik mereka

dan bertanggung jawab atas keputusanyang diambilnya melalui tahapanmengenal pilihan, menilai pilihan,menentukan pendirian, dan selanjutnyamenjadikan suatu nilai sesuai dengankeyakinan diri. Dengan prinsip ini,peserta didik belajar melalui prosesberpikir, bersikap, dan berbuat. Ketigaproses ini dimaksudkan untukmengembangkan kemampuan pesertadidik dalam melakukan kegiatan yangterkait dengan nilai-nilaikewirausahaan.

Pengintegrasian nilai-nilaikewirausahaan dalam silabus dan RPPdapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut: a) mengaji SK(Standar Kopetensi) dan KD (KopetensiDasar) untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan sudah tercakup didalamnya; b) mencantumkan nilai-nilaikewirausahaan yang sudah tercantumdi dalam SKdan KD ke dalam silabus;c) mengembangkan langkahpembelajaran peserta didik aktif yangmemungkinkan peserta didik memilikikesempatan melakukan integrasi nilaidan menunjukkannya dalam perilaku;d) memasukan langkah pembelajaranaktif yang terintegrasi nilai-nilaikewirausahaan ke dalam RPP.

Pendidikan Kewirausahaan yangTerpadu dalam Kegiatan E kstraK urikuler

Kegiatan Ekstra Kurikuler adalahkegiatan pendidikan di luar matapelajaran dan pelayanan konselinguntuk membantu pengembanganpeserta didik sesuai dengankebutuhan, potensi, bakat, dan minatmereka melalui kegiatan yang secarakhusus diselenggarakan oleh pendidikdan atau tenaga kependidikan yangberkemampuan dan berkewenangan disekolah/ madrasah. Visi kegiatanekstra kurikuler adalah berkembangnya

��������������������������� ��������������� ����������� ��

potensi, bakat dan minat secaraoptimal, serta tumbuhnya kemandiriandan kebahagiaan peserta didik yangberguna untuk diri sendiri, keluarga danmasyarakat.

Misi ekstra kurikuler adalah: a)menyediakan sejumlah kegiatan yangdapat dipilih oleh peserta didik sesuaidengan kebutuhan, potensi, bakat, danminat mereka; b) menyelenggarakankegiatan yang memberikankesempatan peserta didikmengespresikan diri secara bebasmelalui kegiatan mandiri dan ataukelompok.

Pendidikan Kewirausahaan MelaluiPengembangan Diri

Pengembangan diri merupakankegiatan pendidikan di luar matapelajaran sebagai bagian integral darikurikulum sekolah/ madrasah. Kegiatanpengembangan diri merupakan upayapembentukan karakter termasukkarakter wirausaha dan kepribadianpeserta didik yang dilakukan melaluikegiatan pelayanan konselingberkenaan dengan masalah pribadi dankehidupan sosial, kegiatan belajar, danpengembangan karir, serta kegiatanekstra kurikuler.

Pengembangan diri yangdilakukan dalam bentuk kegiatanpengembangan kompetensi dankebiasaan dalam kehidupan sehari-haripeserta didik. Pengembangan diribertujuan memberikan kesempatankepada peserta didik untukmengembangkan danmengekspresikan diri sesuai dengankebutuhan, potensi, bakat, minat,kondisi dan perkembangan pesertadidik, dengan memerhatikan kondisisekolah/ madrasah.

Pengembangan diri secarakhusus bertujuan menunjangpendidikan peserta didik dalam

mengembangkan: bakat, minat,kreativitas, kompetensi, dan kebiasaandalam kehidupan, kemampuankehidupan keagamaan, kemampuansosial, kemampuan belajar, wawasandan perencanaan karir, kemampuanpemecahan masalah, dan kemandirian.

Pengembangan diri meliputikegiatan terprogram dan tidakterprogram. Kegiatan terprogramdirencanakan secara khusus dan diikutioleh peserta didik sesuai dengankebutuhan dan kondisi pribadinya.Kegiatan tidak terprogram dilaksanakansecara langsung oleh pendidik dantenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semuapeserta didik. Dalam programpengembangan diri, perencanaan danpelaksanaan pendidikankewirausahaan dapat dilakukan melaluipengintegrasian kedalam kegiatansehari-hari sekolah misalnya kegiatan‘business day’ (bazar, karya pesertadidik, dll).

Perubahan PelaksanaanPembelajaran Kewirausahaan dariTeori ke Praktik

Pembelajaran kewirausahaandiarahkan pada pencapaian tigakompetansi, meliputi penanamankarakter wirausaha, pemahamankonsep dan skill, dengan bobot yanglebih besar pada pencapaiankompetensi jiwa dan skill dibandingkandengan pemahaman konsep. Strukturkurikulum mata pelajaran ekonomi adabeberapa kompetensi dasar yangterkait langsung denganpengembangan pendidikankewirausahaan. Mata pelajarantersebut merupakan mata pelajaranyang secara langsung (eksplisit)mengenalkan nilai-nilai kewirausahaan,dan sampai taraf tertentu menjadikanpeserta didik peduli dan

��������������������������� ��������������� ����������� ��

menginternalisasi nilai-nilai tersebut.Salah satu contoh model pembelajarankewirausahaan yang mampumenumbuhkan karakter dan perilakuwirausaha dapat dilakukan dengancara mendirikan kantin kejujuran.

Pengintegrasian PendidikanKewirausahaan ke dalam Bahan/Buku Ajar

Buku ajar merupakan komponenpembelajaran yang paling berpengaruhterhadap apa yang sesungguhnyaterjadi pada proses pembelajaran.Banyak guru yang mengajar dengansemata-mata mengikuti urutanpenyajian dan kegiatan-kegiatanpembelajaran (task) yang telahdirancang oleh penulis buku ajar, tanpamelakukan adaptasi yang berarti.Penginternalisasian nilai-nilaikewirausahaan dapat dilakukan kedalam bahan ajar baik dalampemaparan materi, tugas maupunevaluasi.

Pengintegrasian PendidikanKewirausahaan melalui KuturSekolah

Kultur sekolah adalah suasanakehidupan sekolah dimana pesertadidik berinteraksi dengan sesamanya,guru dengan guru, konselor dengansesamanya, pegawai administrasidengan sesamanya, dan antar anggotakelompok masyarakat sekolah.

Pengembangan nilai-nilai dalampendidikan kewirausahaan dalambudaya sekolah mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan kepalasekolah, guru, konselor, tenagaadministrasi ketika berkomunikasidengan peserta didik dan mengunakanfasilitas sekolah, seperti kejujuran,tanggung jawab, disiplin, komitmen danbudaya berwirausaha di lingkungansekolah (seluruh warga sekolah

melakukan aktivitas berwirausaha dilngkungan sekolah).

Pengintegrasian PendidikanKewirausahaan melalui MuatanLokal

Mata pelajaran kewirausahaanmemberikan peluang kepada pesertadidik untuk mengembangkankemampuannya yang dianggap perluoleh daerah yang bersangkutan. Olehkarena itu mata pelajaran muatan lokalharus memuat karakteristik budayalokal, keterampilan, nilai-nilai luhurbudaya setempat dan mengangkatpermasalahan sosial dan lingkunganyang pada akhirnya mampu membekalipeserta didik dengan keterampilandasar (life skill) sebagai bekal dalamkehidupan sehingga dapatmenciptakan lapangan pekerjaan.Contoh anak yang berada dilingkungan sekitar pantai, harus bisamenangkap potensi lokal sebagaipeluang untuk mengelola menjadiproduk yang memiliki nilai tambah,yang kemudian diharapkan anakmampu menjual dalam rangka untukmemeroleh pendapatan.

Integrasi pendidikankewirausahaan di dalam mulok, hampirsama dengan integrasi pendidikankewirausahaan terintegrasi di dalammata pelajaran dilaksanakan mulai daritahap perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi pembelajaran pada semuamata pelajaran.

Pada tahap perencanaan ini,RPP dirancang agar muatan maupunkegiatan pembelajarannya Mulokmemfasilitasi untuk mengintegrasikannilai-nilai kewirausahaan. Caramenyusun RPP Mulok yang terintegrasidengan nilai-nilai kewirausahaandilakukan dengan cara mengadaptasiRPP Mulok yang sudah ada denganmenambahkan pada materi, langkah-

��������������������������� ��������������� ����������� ��

langkah pembelajaran atau penilaiandengan nilai-nilai kewirausahaan.

Prinsip pembelajaran yangdigunakan dalam pengembanganpendidikan kewirausahaanmengusahakan agar peserta didikmengenal dan menerima nilai-nilaikewirausahaan sebagai milik merekadan bertanggung jawab atas keputusanyang diambilnya melalui tahapanmengenal pilihan, menilai pilihan,menentukan pendirian, dan selanjutnyamenjadikan suatu nilai sesuai dengankeyakinan diri. Dengan prinsip inipeserta didik belajar melalui prosesberpikir, bersikap, dan berbuat. Ketigaproses ini dimaksudkan untukmengembangkan kemampuan pesertadidik dalam melakukan kegiatan yangterkait dengan nilai-nilaikewirausahaan.

Memupuk Jiwa Kewirausahaan AnakSejak Dini

Kebanyakan orang tua seringmemaknai dan menyikapi kebiasaankonsumtif anak-anak secara negatif.Padahal, apa yang didengar, dilihat,dan dirasakan anak merupakanpendidikan yang membentuk jiwa dankepribadiannya kelak.

Jajan memang sangat identikdengan dunia anak. Ada yangmerengek-rengek minta jajan, karenaanak tetangga atau teman sekolahnyalagi jajan. Ada juga yang sering jajan,karena mendapat uang saku ekstra darisang eyang. Tidak hanya itu, anak-anak juga biasanya minta dibelikanmainan ini dan itu. Secara psikologis,kebiasaan ini bisa dimaklumi, karenadunia anak memang dunia bermain,ceria, dan bergembira ria. Yang bisadilakukan oleh orangtua dan parapengasuh adalah, mengarahkankebiasaan itu agar bernilai edukasi.Seperti, menanamkan jiwa wirausaha

kepada anak sejak usia dini. Sehingga,budaya konsumtif itu bisa berubahmenjadi budaya produktif.

Menurut psikolog anak, Taufik(2009) pendidikan wirausaha untukanak sejak dini ini sangat baik. Namunsebelumnya, si anak harus dibekalitentang nilai tanggung jawab, caramengelola uang secara sederhana, danmengelola waktu untuk belajar danberwirausaha. Misalnya, mengajarkananak tanggung jawab ketika buang airkecil ke toilet, dan mengelola uangjajan yang diberikan sebagian untukjajan makanan yang sehat, sebagianuntuk menabung, dan sebagian lagiuntuk sedekah. Latihan seperti inisudah bisa dilakukan sejak anakberusia dua tahun. Karena, sejak kecilpun anak sudah mampuberkomunikasi, “jangan anggap anaktidak mengerti apa-apa denganmengatakan, ‘Ah, masih anak kecil,’”ujarnya.

Sementara itu, menurut ZainunMu’tadin, dosen Psikologi UPI YAI,orangtua harus menanyakan anaknyahal-hal yang memancing kreativitas.Misalnya, jangan bertanya 5x5 berapa.Tapi, tanyalah berapa kali berapa sajasama dengan 25. Anak akan dilatihuntuk memiliki beberapa alternatifjawaban dan solusi. Dengan alternatiftersebut, anak mampu mengambilkeputusan yang tepat dari berbagaipilihan yang ada. Tentu saja jiwawirausaha pada diri anak tidak serta-merta ada, tapi memerlukan latihanbertahap. Bisa dimulai dari hal-hal kecildalam aktivitas keseharian anak,misalnya, membereskan mainanselesai bermain, rajin sikat gigisebelum tidur, dan membereskantempat tidur, hal ini ini merupakanlatihan untuk berdisiplin, bertanggungjawab, dan awal pengajaran tentangkepemilikan.

��������������������������� ��������������� ����������� �

Latihan selanjutnya,mengajarkan anak untuk mampumengelola uang dengan baik. Latihanyang perlu diajarkan bukan hanya caramembelanjakan, tapi juga menabung,sedekah, dan mencari uang. Tentu sajacara ini memerlukan konsistensi orangtua terhadap aturan.

Tahap selanjutnya, si anak mulaidiajarkan berbisnis kecil-kecilan,misalnya menjual makanan ringan keteman-teman sekolahnya. Dengansyarat, orang tua harus benar-benarmelihat kemampuan si anak, agar tidakmembebani ketika belajar di sekolah,“kalau kita tahu anak bermasalahdalam konsentrasi belajar, sebaiknyajangan dulu diizinkan,” tegas Zainun.Dengan demikian, anak akan memilikikeahlian mendasar untuk menjadiseorang pengusaha. Ia akan belajarmengetahui modal awal, harga jual,dan laba dari penjualan.

Secara mental, akanmerangsang kreativitas anak danmembentuk kesadaran bahwa mencariuang itu tidak mudah, dan secara tidaklangsung, anak juga belajarmatematika, marketing, komunikasi,dan lain sebagainya.

Indonesia sebagai negara besaryang memiliki penduduk sekitar 230juta jiwa masih sangat minim memilikiwirausahawan. Berdasar data, hanyasekitar 0,18% penduduk Indonesia daritotal penduduk yang merupakanwirausahawan. Padahal secarakonsensus, sebuah negara agar bisamaju, minimal harus memilikiwirausahawan minimal 2% dari totalpenduduknya. Peluang untuktumbuhnya wirausahawan di negeri inisebenarnya cukup besar, namunanehnya pengangguran dari waktu kewaktu justru makin meningkat. Salahsatu penyumbang besar penganggurandan terus mengalami peningkatan dari

waktu ke waktu, dan mereka yangberstatus sarjana. Dunia wirausahamenjadi pilihan ke-2 setelah menjadikaryawan, baik itu karyawan PNSmaupun swasta. Sepertinya telahterjadi sesuatu secara sistematis dinegri ini. Kenapa, karena di jamannenek moyang kita, jarang kitamenemukan pengangguran, hampirsemua masyarakat berkarya sebagai,petani, nelayan, pedagang atau profesilain. Sepertinya ada pergeseranbudaya di masyarakat kita.

Dahulu pekerjaan diwariskandari orang tua turun temurun. Tidakseperti sekarang, pekerjaan dicari,dilamar, dan kemudian diterima atauditolak.

1. Proses Pembelajaran kewirausahaan(E ntrepreneurial Learning)

Munford (1995) menyatakanbahwa pembelajaran didapat dariproses pembelajaran atas pengalamansehari-hari yang kemudian disimpulkandan menjadi konsep maupun sistimnilai yang dipergunakan untukkeberhasilan di masa yang akandatang. Hall (2005) menyatakan bahwadalam jangka pendek pembelajaranakan merubah sikap dan kinerjaseseorang, sedangkan dalam jangkapanjang mampu menumbuhkanidentitas dan daya adaptabilitasseseorang yang sangat penting bagikeberhasilannya.

Cope dan Watt (2010)menyatakan bahwa kejadian kritis(critical-incident) yang dialamiwirausaha dalam kegiatan usahanyasehari-hari mengandung muatanemosional yang sangat tinggi danpembelajaran tingkat tinggi. Cope danWatt menekankan pentingnyapembimbingan (mentoring) untukmengintepretasikan kejadian kritis yangdihadapi sebagai pembelajaran,

��������������������������� ��������������� ����������� �

sehingga hasil pembelajarannyamenjadi efektif.

Kegagalan dan keberhasilanwirausaha akan memerkaya danmemerbaharui stock ofknowledge sertasikap wirausaha sehingga lebih mampuberwirausaha. Kaitannya dengan upayauntuk memertahankan usaha, seorangwirausahawan memerlukan suatustrategi positioning yang kuat sertakonsisten dalam suatu lingkunganpersaingan yang dinamis. Hal inimemerlukan suatu perbaikan yangberkelanjutan untuk mengelolaperubahan tersebut agar efektifsehingga diperlukan suatu prosespembelajaran baik single-loop learninguntuk memperkuat posisi saat inimaupun double-loop learning untukmenemukan landasan kokoh gunamembangun keunggulan bersaing.

Pendidikan dan latihan,mentoring dan belajar dari pengalamanmerupakan faktor pembentukpembelajaran kewirausahaan yangsignifikan. Pembelajaran dapatdipandang sebagai proses perubahandan pembentukan pengetahuan,keterampilan, sikap dan kemampuanwirausahawan melalui pendidikan,pelatihan, mentoring, atau punpengalaman.

Peran Pendidikan DalamPembentukan Jiwa Wirausaha PadaAnak

Pada awal abad 20,entrepreneurship atau kewirausahaanmenjadi satu kajian hangat karenaperannya yang penting dalampembangunan ekonomi. Jika suatunegara memiliki banyak entrepreneur,negara tersebut pertumbuhanekonominya tinggi, yang akanmelahirkan pembangunan konomi yangtinggi. Jika suatu negara ingin maju,jumlah entrepreneurnya harus banyak

Enterprenuership is driving forcebehindeconomic growth.

Kewirausahaan merupakanbagian penting dalam pembangunan.Rasionalisasinya adalah jika seseorangmemiliki kewirausahaan, dia akanmemiliki karakteristik motivasi/ mimpiyang tinggi (need of achievement),berani mencoba (risk taker), innovativedan independence. Dengan sifat itu,sedikit saja peluang dan kesempatan,dia mampu merubah, menghasilkansesuatu yang baru, relasi baru,akumulasi modal, baik berupaperbaikan usaha yang sudah ada(upgrading) maupun menghasilkanusaha baru.

Meskipun seorang wirausahabelajar dari lingkungannya dalammemahami dunia wirausaha, namunada pendapat yang mengatakanbahwaseorang wirausaha lebih memilikistreetsmart dari pada booksmart,maksudnya adalah seorang wirausahalebih mengutamakan untuk belajar daripengalaman (streetsmart)dibandingkan dengan belajar dari bukudan pendidikan formal (booksmart).Pandangan ini masih perlu dibuktikankebenarannya.Jika pendapat tersebutbenar maka secara tidak langsungusaha-usaha yang dilakukan untukmendorong lahirnya jiwakewirausahaan lewat jalur pendidikanformal pada akhirnya sukar untukberhasil.

Terhadap pendangan di atas,maka pendidikan sangatlah pentingbagi keberhasilan wirausaha. Bahkankegagalan pertama dari seorangwirausaha adalah karena dia lebihmengandalkan pengalaman daripadapendidikan. Namun pengalaman bagiseoranga wirausaha, merupakansumber kegagalan kedua adalah jikaseorang wirausaha hanya bermodalkanpendidikan tapi miskin pengalamam

��������������������������� ��������������� ����������� ��

lapangan. Oleh karena itu perpaduanantara pendidikan dan pengalamanadalah faktor utaman yang menentukankeberhasilan wirausaha.

Seorang sarjana juga memilikidua peran pokok, pertamasebagaimanajer dan kedua sebagaipencetus gagasan. Peran pertamaberupa tindakan untukmenyelesaikan masalah, sehinggapengetahuan manajemen danketeknikan yangmemadai mutlak diperlukan. Perankedua menekankan pada perlunyakemampuan merangkai alternatif-alternatif. Dalam hal ini bekal yangdiperlukan berupa pengetahuankeilmuan yang lengkap. Daripenjelasan di atas dapat disimpulkanbahwa seorang wirausaha yangmemiliki potensi sukses adalah merekayang mengerti kegunaan pendidikanuntuk menunjang kegiatan serta maubelajar untuk meningkatkanpengetahuan.

Lingkungan pendidikandimanfaatkan oleh wirausaha sebagaisarana untuk mencapai tujuan,pendidikan di sini berarti pemahamansuatu masalah yang dilihat dari sudutkeilmuan atau teori sebagai landasanberpikir.

Pendidikan Kewirausahaan dalamMembangun Minat Anak

Minat adalah rasa lebih sukadan rasa ketertarikan pada suatu halatau aktivitas, tanpa ada yangmenyuruh. Minat pada dasarnya adalahpenerimaan akan suatu hubunganantara diri sendiri dengan sesuatu diluar dirinya. Semakin kuat atau dekathubungan tersebut, maka semakinbesar minatnya. Jika eseorang telahmelaksanakan kesungguhannyakepada suatu objek maka minat iniakan menuntun seseorang untuk

memperhatikan lebih rinci danmempunyai keinginan untuk ikut ataumemiliki objek tersebut. Minatmerupakan salah satu aspek psikismanusia yang mendorongnya untukmemperoleh sesuatu atau untukmencapai suatu tujuan, sehingga minatmengandung unsur keinginan untukmengetahui dan mempelajari darisesuatu yang diinginkannya itu sebagaikebutuhannya.

Minat diartikan sebagai suatukondisi yang terjadi apabila seseorangmelihat ciri-ciri atau arti sementarasituasi yang dihubungkan dengankeinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh sebab itu,apa yang dilihat seseorang sudah tentuakan membangkitkan minatnya sejauhapa yang dilihat itu mempunyaihubungan dengan kepentingannyasendiri.

Minat merupakansuatukeinginan yang cenderungmenetap pada diri seseorang untukmengarahkan pada suatu pilihantertentu sebagai kebutuhannya,kemudian dilanjutkan untuk diwujudkandalam tindakan nyata dengan adanyaperhatian pada objek yangdiinginkannya itu untuk mencariinformasi sebagai wawasan bagidirinya.

Siswa akan mempunyaidorongan yang kuat untukberwirausaha apabila menaruh minatyang besar terhadap kegiatanwirausaha. Dengan adanya minat akanmendorong siswa untuk melakukansuatu aktivitas tertentu, karena didalam minat terkandung unsur motivasiatau dorongan yang menyebabkansiswa melakukanaktivitas sesuaidengan tujuan. Kuatnya dorongan bagidiri seseorang dapat berubah-ubahsewaktu-waktu. Perubahan tersebutterjadi karena kepuasan kebutuhan

��������������������������� ��������������� ����������� ��

yakni seseorang telah mencapaikepuasan atas kebutuhannya. Dengandemikian dorongan kuat untukmelakukan kegiatan berhubungandengan pemenuhan kebutuhan.Apabila kebutuhan terpenuhi, makaakan timbul kepuasan, sedangkankepuasan itu sendiri sifatnyamenyenangkan. Hal ini berarti bahwadorongan untuk berhubungan lebih aktifdengan obyek yang menarik ini disertaidengan perasaan senang.

Ada beberapa faktor yang dapatmempengaruhi minat siswa untukberwirausaha, diantaranya:a) Kemauan; kemauan adalah suatukegiatan yang menyebabkanseseorang mampu untuk melakukantindakan dalam mencapai tujuantertentu.Dengan adanya kemauanseseorang untuk mencobaberwirausaha merupakan suatu halyang baik; b) ketertarikan; ketertarikanadalah perasaan senang, terpikat,menaruh minat kepada sesuatu;c) lingkungan keluarga; berkaitandengan lingkungan keluarga, makaperan keluarga sangat penting dalammenumbuhkan minat anak. Orang tuamerupakan pendidik pertama dansebagai. Maka orang tualah yangbanyak memberikan pengaruh danwarna kepribadian terhadap seoranganak; d) lingkungan sekolah;pendidikan di sekolah menjaditanggung jawab guru. Jadi padadasarnya yang berpengaruh terhadapperkembangan siswa yaitu prosespendidikan di sekolah sebagai bekaluntuk diterapkan dalam kehidupan dilingkungan masyarakat. Seorang gurudalam proses pendidikan juga dapatmemberikan motivasi dan dorongankepada siswa dalam menumbuhkanminatnya.

Sebagai pendidik dalamlembaga pendidikan formal, guru

berperan untuk mencerdaskankehidupan bangsa, apalagi yangdibutuhkan orang pada dasarnyaadalah ke arah pengembangan kualitasSDM yang berguna (Suprapto, 2007).Faktor-faktor tersebut dapatmemengaruhi minat yang timbul daridalam maupun luar diri siswa terhadapminat berwirausaha.

Pendidika Kewirausahaan dalamMembangun Motivasi Anak

Motivasi berasal dari kata Latinmovere yang berarti dorongan ataumenggerakkan. Pentingnya motivasiadalah karena motivasi adalah hal yangmenyebabkan, menyalurkan danmendukung perilaku manusia, supayamau bekerja giat dan antusiasmencapai hasil yang optimal(Hasibuan, 2005).

Motivasi adalah tenaga yangmenggerakkan dan mengarahkanaktivitas seseorang dan dapatmerupakan tujuan dan alat dalampembelajaran serta berkaitan denganminat. Motivasi bisa bersifat internal,artinya datang dari dirinya sendiri;dapat juga bersifat external yaitu dariguru, orang tua, teman dansebagainya. Oleh karena itu,memahami motivasi yang ada padaindividu patut juga memahamibeberapa teori yang dikemukakan olehpara pakar.

Teori motivasi telah munculsejak dasawarsa 1950 saat konsep-konsep motivasi ditulis dan menjadiacuan banyak pihak.Tiga teori motivasi(clasik) dikenal dengan teori hirarkhikebutuhan dari Abraham Maslow, TeoriX dan Y dari Douglas McGregor danTeori Motivasi Higienis dari FrederickHerzberg. Selain Teori motivasi (klasik)dikenal juga Teori Kontemporer yangmenyertai Teori motivasi (klasik).

��������������������������� ��������������� ����������� ��

Teori kontemporer motivasiantara lain Teori ERG (existence,relatedness, growth) yangdikemukakan oleh Clayton Alderfer dariUniversitas Yale. Teori lain berasal dariDavid McClelland yang mengemukakantentang motivasi berprestasi. Teori inimengungkap bahwa diri manusia adatiga hal penting yaitu kebutuhanberprestasi, kebutuhan afiliasi dankebutuhan berkuasa. Dua teori motivasikontemporer yang telah disebut di ataslazim digunakan untuk mengamati,memelajari, menganalisis danmemahami perilaku individu saat iamelakukan aktivitasnya sehari-hari.Oleh karena itu aspek motivasi menjadisangat relevan bila kita inginmengetahui motivasi individu dalamberwirausaha.

Peran motivasi dalamberwirausaha, terutama motivasi untukberhasil menjadi sangat penting. Sebabdi dalam motivasi terdapat sejumlahmotif yang akan menjadi pendorong(drive/ stimulus) tercapainyakeberhasilan. Apalagi di dalam motivasiberwirausaha diperlukan daya juanguntuk sukses, mau belajar melihatkeberhasilan orang lain, memilikidorongan kuat untuk mengatasi semuakendala dalam berwirausaha.Pasalnya, keberhasilan berwirausahatidak dengan seketika diperoleh.Itusebabnya bagi para pemula ataupebisnis kawakan aspek-aspek yangdisebutkan tadi penting dimiliki danmenjadi modal untuk meraih sukses.Jadi, motif adalah daya penggerakdalam diri seseorang untuk melakukanaktivitas tertentu demi mencapai tujuantertentu. Sebab sejumlah motif akanmembentuk menjadi motivasi yangbersumber dari kebutuhan individu.Oleh karena itu, untuk memahamimotivasi perlu untuk memahamiberbagai jenis kebutuhan. Hal itu

sejalan dengan teori hirarki kebutuhan(hierarchy of needs) dari AbrahamMaslow, yang terdiri dari: kebutuhanfisiologis, kebutuhan akan rasa aman,kebutuhan sosial, kebutuhan terhadapharga diri, kebutuhan akan aktualisasi(Iskandar, 2009).

Pada hakekatnya tingkah lakumanusia ditentukan oleh keinginannyauntuk mencapai tujuan atau maksudtertentu.Tindakan yang dilakukan selaludipengaruhi oleh dorongan baik berasaldari dalam dirinya maupun doronganyang berasal dari luar dirinya yang jugadisebut motif.

Pengertian motivasi seperti yangdikemukakan di atas mengacu padatimbulnya dorongan. Sedangkanberwirausaha merupakan salah satuobjek pekerjaan di samping pekerjaanlain, yakni pegawai negeri ataupegawai swasta. Dengan demikianmotivasi berwirausaha diartikansebagai tenaga dorongan yangmenyebabkan siswa melakukan suatukegiatan berwirausaha. Dengandemikian adanya perasaan senangyang menyertai timbulnya motivasiberwirausaha. Rangsangan-rangsangan dari objek wirausaha akanmenumbuhkan motivasi dan motivasiyang telah tumbuh akan merupakandorongan dan motor untuk mencapaitujuan pemenuhan kebutuhan. Suatuperbuatan dimulai dengan adanyaketidakseimbangan dalam diriseseorang. Keadaan tidak seimbang initidak menyenangkan sehingga timbulkebutuhan untuk menghilangkanketidakseimbangan tersebut.

Kebutuhan ini menimbulkandorongan atau motif untuk berbuatsesuatu. Setelah perbuatan tersebutdilakukan maka tercapai keadaanseimbang dalam diri siswa. Kebutuhanyang sudah tercapai dengan hasil baikakan memberikan kepuasan dan

��������������������������� ��������������� ����������� ��

timbulnya rasa puas pada diri siswaakan diikuti perasaan senang. Akantetapi keseimbangan tersebut tidakberlangsung untuk selamanya karenaakan timbul ketidakseimbangan baruyang menyebabkan proses motivasi diatas diulangi. Keberhasilan usahadalam bidang wirausaha terletak padasejauhmana motivasi berprestasi dalamberwirausaha menjiwai usahanya.Semakin tinggi motivasi berprestasidalam berwirausaha akan semakinmenunjang keberhasilan usaha yangdicapai. Karena dengan motivasiberwirausaha yang tinggi akan mampumengatasi kesulitan-kesulitan yangdihadapi dan akan mampumenciptakan jalan keluar dari kesulitan.Selain itu akan selalu didorong olehpemikiran optimis, semangat kerja, uletdan menggunakan program dalammencapai tujuan di bidang usahanya,kegiatannya dilaksanakan denganteratur dan bertanggung jawab.

Siswa yang memiliki motivasiberwirausaha tinggi, berarti mempunyaikemauan untuk berhasil dalamberwirausaha. Dengan pertimbangansiswa-siswi belum terjun secara aktifdalam kegiatan wirausaha sehinggatidaklah mungkin mengukur perilakunyadalam berwirausaha dan denganasumsi bahwa sikap berwirausahasangat dekat dengan perilaku dalambidang berwirausaha, makaberdasarkan teori dan hasil-hasilpenelitian yang telah diuraikan di atas,dapat disimpulkan bahwa motivasiberwirausaha mempengaruhi sikapberwirausaha.

Perlunya Pendidikan KewirausahaanKewirausahaan tidak muncul

secara mendadak, akan tetapi melaluiproses pembelajaran. Perlunyapendidikan kewirausahaan bagi setiaporang antara lain sebagai berikut: a)

tenaga-tenaga wirausaha mempunyaikemampuan luar biasa. Oleh karenaitu, sudah sewajarnya memberikankesempatan kepada setiap manusiamemiliki kepribadian wirausaha.Ilmukewirausahaan dapat dibentuk, dilatih,dididik, dikembangkan dan ditingkatkanjumlahnya; b) seorang yang berjiwawirausaha, diri sendirilah yangmenjadikan seorang manusia yangberkepribadian dan berwatak unggul,memberikan kemampuan untukmembersihkan sikap mental negatif,serta meningkatkan daya saing dandaya juang untuk mencapai kemajuan;c) jiwa kewirausahaan merupakansalah satu bekal bagi seseorang dalammenjalani kehidupan; d) kewirausahaanadalah sumber peningkatan mutukepribadian dan kemampuan usaha.Usaha penggalian kewirausahaansangat mutlak diharapkan oleh setiaporang.

Ada beberapa manfaat yangdapat diperoleh oleh suatu masyarakatdan negara dengan adanya orang-orang yang berjiwa wira-usaha, antaralain sebagai berikut: a) sebagaigenerator dan sumber penciptaan sertaperluasan kesempatan kerja; b)sebagai pelaksanaan pembangunanyang dapat dipercaya integritasnya danberdedikasi memajukan lingkungannya;c) sebagai penolong orang lain agarorang lain mampu membantu danmenolong dirinya; d) sebagai pembayarpajak yang teratur; e) sebagai sumbertenaga manusia yang ideal.

Kecenderungan masyarakatlebih menginginkan pekerjaan yangmapan setelah menyelesaikanpendidikannya. Mereka tidak maumengawali kehidupan setelah lulusdengan memulai suatu usaha.Kesuksesan seseorang masih di lihatdari ukuran seberapa makmurkehidupan orang tersebut, berapa

��������������������������� ��������������� ����������� ��

besar gaji yang diperolehnya, apakahia sudah memiliki mobil mewah ataurumah yang indah. Padahal, suksestidaknya seorang wirausahawan bukandilihat dari sudut pandang kemakmurandan kesejahteraan seseorang. Namunlebih dinilai dari usaha apa yang telahdiperbuat dalam pekerjaannya, baik itudengan memulai suatu usaha sendiriatau lewat pekerjaan yang digelutinya.

Pendidikan kewirusahaansekarang ini cenderung kepadabagaimana memulai suatu usaha danmengelola usaha tersebut dengan baik.Wirausaha bukan berarti harus memilikisuatu usaha. Wirausahawan secaraumum adalah orang-orang yangmampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Bekerja keras unutkmenjawab tantanga-tatangan yang adadan memanfaatkan peluang-peluangyang ada dengan sebaik-baiknya tanpaharus melanggar aturan dan etika yangada.

Pendidikan kewirausahaansangatlah penting bagi wirausaha, agarmereka tidak meraba-raba dalammelakukan bisnis mereka. Denganadanya pendidikan maka mereka akanmempertimbangkan semua yang akanmereka lakukan dengan matang.Pendidikan akan membentuk parawirausahawan atau pebisnis yanghandal dan tangguh. Siap menghadapitantangan yang akan mereka hadapi.

Perlunya Pendidikan KewirausahaanSejak Dini

Jiwa wirausaha(entrepreneurship) harus ditanamkanoleh para orang tua dan sekolah ketikaanak-anak mereka dalam usia dini.Kewirausahaan ternyata lebih kepadamenggerakkan perubahan mental. Jaditak perlu dipertentangkan apakah

kemampuan wirausaha itu berkatadanya bakat atau hasil pendidikan.

Menjadi wirausahawan andaldibutuhkan sebuah karakter unggulyanitu pengenalan terhadap diri sendiri(self awareness), kreatif, mampuberpikir kritis, mampu memecahkanpermasalahan (problem solving), dapatberkomunikasi, mampu membawa diridi berbagai lingkungan, menghargaiwaktu (time orientation), empati, mauberbagi dengan orang lain, mampumengatasi stres, bisa mengendalikanemosi, dan mampu membuatkeputusan.

Karakter tersebut, masih akanterbentuk melalui sebuah proses yangpanjang. Orang tua perlu menyufervisianak dengan memberi contoh yangbaik dan menjaga agar ucapannyasama dengan tindakan. Selain itu,orang tua ikut memotivasi anak,mengevaluasi, dan memberikanapresiasi atas prestasi anak.Membangun jiwa kewirausahaanmemang sangat penting, lebih-lebihdengan meningkatnya angkapengangguran terdidik.

Seseorang memang tidak perluberpredikat sarjana untuk menjadipengusaha, tetapi dengan latarbelakang pendidikan akademik, berartiakan banyak kesempatan terbukakarena lebih luas wawasannya dalammelihat berbagai peluang bisnis yangada.

Problem utama dalammembangun jiwa kewirausahaanadalah kurangnya kesadaran akan artipenting dan urgensinya menjadipemuda yang mandiri danberwirausaha. Kini masih banyakpemuda terdidik dari organisasikepemudaan yang lebih berorientasikepada pergerakan politik dankekuasaan karena mereka cenderungmemilih cara instan untuk menjadi

��������������������������� ��������������� ����������� ��

terkenal dan politisi andal, tetapi dariaspek ekonomi mereka jauh tertinggal.Jadi, tahap awal yang harus dilakukandalam memberdayakan pemuda adalahmembangun jiwa pemuda yang mandiridan menanamkan semangat hidupberwirausaha agar kemandirian mudahdibangun. Berarti pendidikan dalamkonteks ini mestinya bukan sekadaruntuk mencetak generasi terampil sertamemiliki kompetensi tinggi, tetapi jugaharus mampu mencetak generasidengan jiwa wirausaha.

Pendidikan kewirausahaan yangdiajarkan sejak SD bisa mengubah tipependidikan nasional kita yang sudahterlanjur menjadi birokrasi mindedkarena melulu difokuskan untukmencetak generasi baru yang hanyauntuk mengisi kantor-kantor saja.Dengan fakta angka pengangguranterdidik yang makin melonjak dari tahunke tahun, kini tipe pendidikan birokrasiminded tidak layak dibiarkan terus-menerus.

Sekarang saatnya anak-anaksejak SD diajari untuk mengenalberbagai jenis kewirausahaan, sebagaialternatif menghadapi masa depan diluar cita-cita menjadi pegawai kantor.Mental priyayi sebagai konsekuensidari birokrasi minded, yang selama inimenjadi tipe pendidikan nasional kita,harus mulai dihapus. Sebab faktanyamenunjukkan, lowongan pekerjaan dikantor selalu terbatas. Sebaliknya,peluang kerja di luar kantor terbukalebar untuk semua generasi.

Jika pendidikan nasionaldibiarkan bertipe birokrasi minded,dikhawatirkan hanya akan menambahangka pengangguran terdidik daritahun ke tahun. Masih terlalu banyaklulusan perguruan tinggi yangbermental priyayi, sehingga tidakbersedia merintis usaha kecil danmemilih menganggur sambil mondar-

mandir keluar masuk kantormenawarkan surat lamaran kerja yangdilampiri ijasah sarjananya.

Jika generasi muda dibiarkanbermental priyayi, ujung-ujungnyabanyak di antara mereka yang hanyaakan menjadi kuli di negara lain,sehingga makin menguatkan citraIndonesia sebagai bangsa kuli. Hal inihanya bisa dihentikan denganmemberikan pendidikan kewirausahaankepada anak-anak sejak SD. Betapamental priyayi banyak dimiliki jajaranpendidik kita, sehingga bisa menjadikendala untuk mengajarkan pendidikankewirausahaan di sekolah-sekolah.

Jadi, kendala utama untukmengajarkan pendidikankewirausahaan di sekolah terletak padaguru-guru di sekolah. Hal ini hanya bisadiatasi dengan poltical will daripemerintah dalam bentuk instruksiresmi dari otoritas pendidikan(Kementrian Pendidikan) kepadakepala-kepala sekolah agarmengajarkan pendidikankewirausahaan.

Meningkatkan Kualitas PendidikanKewirausahaan

Paradigma kewirausahaan saatini terus diwacanakan dan bahkan telahmenjadi bagian dari motto sejumlahlembaga pendidikan. Kelaskewirausahaan diselenggarakan olehlembaga pendidikan formal khususnyauniversitas.

Melalui pendidikankewirausahaan yang terarah dansistemik dengan komitmen sepenuhhati dari segenap civitas akademika diperguruan tinggi diharapkan nantinyalulusan S1 mampu menciptakanlapangan kerja bagi para pencari kerjaatau minimal bagi dirinya sendiri.

Insan-insan akademik yangmandiri dan mampu mensejahterakan

��������������������������� ��������������� ����������� ��

dirinya dan orang lain, percaya diriuntuk menumbuhkembangkanusahanya dan tidak berorientasimenjadi pegawai yang selama inimerupakan fenomena umum terjadipada diri sebagian besar lulusanperguruan tinggi. Peluang untukmembuka lapangan kerja masihterbuka lebar bagi para mahasiswayang memunyai minat dan jiwaentrepreneurship tinggi. Dukungansegenap civitas akademika diperlukanagar menjadikan mahasiswa siapberwirausaha.

Perguruan tinggi negeri sepertiUniversitas Pattimura dewasa initersedia alokasi anggaran melaluiprogram kewirausahaan mahasiswa(PKM). Berbagai kegiatan yangmendorong terjadinya kreativitasmahasiswa di bidang kewirausahaanperlu selalu digalakkan. Mengundangdunia usaha dan industri menjalinkerjasama dengan universitas dalampengembangan jasa atau produk-produk yang diciptkaan mahasiswamerupakan sesuatu yang niscaya.

Kemudian, kerjasama antarapemerintah dan universitas atas bisnisyang dirintis mahasiswa perlu puladiwujudnyatakan- sebagaimanabantuan modal UMKM melalui programKUR (Kredit Usaha Rakyat).

Pendampingan/ mentoring atauasistensi bisnis serta berbagai bantuanteknis manajerial hingga pelibatanmahasiswa dalam jaringan bisnis/pemasaran yang tersedia (disediakan)data informasinya oleh pemerintah-termasuk dalam hal ini perbankan,asosiasi bisnis seperti Kadin dan pihakterkait lainnya sangatlah diperlukanuntuk menunjang kerberhasilan usahayang dirintis mahasiswa.

Sementara itu di lain sisi hampir45% tanaga kerja Indonesia saat initidak lulus sekolah dasar, akibatnya,

menjadi karyawan diputar balik menjadiberorientasi untuk mencari karyawan.Hal ini lebih lanjut berakibat padarendahnya daya saing bangsaIndonesia, dibandingkan dengannegara-negara tetangga kita sepertiThailand, Vietnam, Malaysia, Cina, danSingapore.

Pada tataran psikologis anakdidik kelak dapat mandiri usaha.Semua orang memunyai potensiintrepreneur, namun potensi ini tidakakan muncul optimal atau bahkanhilang sama sekali jika tidakdikembangkan.

Nilai-nilai kewirausahaan akanmenjadi pembentukan kecakapanhidup (life skill) pada peserta didiknyamelalui kurikulum karakteristik pesertadidik yang dapat digunakannya dalambersosialisasi dan terintegrasi yangdikembangkan di sekolah. berinteraksidengan lingkungnnya. Pada akhirnyapribadi yang memiliki karakter kreatif,inovatif, bertangung jawab, disiplin dankosisten akan mampu.

Dewasa ini terdapatkewirausahaan dan mampumengembangkan seluruh potensidirinya untuk menghadapikecenderungan semakin tinggiseseorang mendapat pendidikansemakin besar masa depannya dengansegala problematikanya. Ini berartipendidikan kewirausahaankemungkinannya jadi penganggur. Apayang menyebabkan republik yang kayaraya bersamaan dengan substansipendidikan lainnya akan mereduksisejumlah persoalan sumber dayaalamnya ini namun masih tergolongnegara berkembang yang miskin.Sosiologis yang terkait dengankehidupan sosial kemasyarakatan.Sebab itu, kemampuan sumber dayamanusia yang pengembanganpendidikan kewirausahaan ini harus

��������������������������� ��������������� ����������� ��

memerhatikan suasana psikologis tidakdapat memanfaatkan kekayaan alam.Setiap tahun angka kemiskinan relatifdan iklim sosial.

SIMPULANSeseorang wirausaha bebas

memiliki kemampuan untuk hidupmandiri dalam menjalankan kegiatanusahanya atau bisnisnya atauhidupnya. Ia bebas merancang,menentukan mengelola,mengendalikan semua usahanya.Sedangkan kewirausahaan adalahsuatu sikap, jiwa dan kemampuanuntuk menciptakan sesuatu yang baruyang sangat bernilai dan berguna bagidirinya dan orang lain.

Pendidikan kewirausahaanmerupakan salah satu bentuk aplikasikepedulian dunia pendidikan terhadapkemajuan bangsanya. Di dalampendidikan kewirausahaandiperlihatkan di antaranya adalah nilaidan bentuk kerja untuk mencapaikesuksesan.

Pendidikan kewirausahaanbertujuan untuk membentuk manusiasecara utuh (holistik), sebagai insanyang memiliki karakter, pemahamandan keterampilan sebagai wirausaha.Pada dasarnya, pendidikankewirausahaan dapatdiimplementasikan secara terpadudengan kegiatan-kegiatan pendidikandi sekolah. Pendidikan kewirausahaanditerapkan ke dalam kurikulum dengancara mengidentifikasi jenis-jeniskegiatan di sekolah yang dapatmerealisasikan pendidikankewirausahaan dan direalisasikanpeserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Jiwa wirausaha pada diri anaktidak serta-merta ada, tapi memerlukanlatihan bertahap. Bisa dimulai dari hal-hal kecil dalam aktivitas keseharian

anak, misalnya membereskan mainanselesai bermain, rajin sikat gigisebelum tidur, dan membereskantempat tidur, hal itu merupakan latihanuntuk berdisiplin, bertanggung jawab,dan awal pengajaran tentangkepemilikan.

Latihan selanjutnya,mengajarkan anak untuk mampumengelola uang dengan baik. Latihanyang perlu diajarkan bukan hanya caramembelanjakan, tapi juga menabung,sedekah, dan mencari uang. Tentu sajacara ini memerlukan konsistensiorangtua terhadap aturan.

Seorang wirausaha harus belajardari lingkungannya dalam memahamidunia wirausaha. Selain itu seorangwirausaha juga memiliki streetsmartdari pada booksmart.

SUMBER RUJUKANHasibuan. 2005. Pengertian Motivasi.

(Online).(http://hasibuan.go.id),diakses 9 Mei 2012.

Hendro. 2011. Dasar-DasarKewirausahaan. Panduan bagiMahasiswa untuk Mengenal,Memahami, dan Memasuki DuniaBisnis. Jakarta: Erlangga.

Iskandar. 2012. Peran Motivasi DalamWirausaha. (Online),(http://blogpendidikan.com/2012/01/01/peran-motivasi-dalam-wirausaha/), diakses 9 Mei 2014.

Mas’ud Machfoedz, 2006,Kewirausahaan Metode,Manajemen , dan Implementasi,Yogyakarta: BPFE.

Mudjiarto, 2006, Membangun Karakterdan Kepribadian Kewirausahaan,Yogyakarta: Graha Ilmu.

Munford, A. 1995.Learning Style andMentoring.(Online),(http://gstandi.myflexiland.com/1995/05/23/learning-style-and-mentoring/), diakses 9 Mei 2014.

��������������������������� ��������������� ����������� �

Norman, C. 2009. KonsepKewirausahaan.(Online).(http://ciptonorman.com),diakses 8 Mei 2014.

Robert D Hisrich, 2008,Entrepreneurship Kwirausahaan,Jakarta: Media Sukses.

Suryana. 2001. KonsepKewirausahaan DalamMengembangkan Ide-ide Usaha.(Online).(http://www.blogekonomi.com) diakses 8Mei 2014.

Tarsis Tarmudji, 2000, Prinsip-PrinsipWirausaha, Yogyakarta: Liberty.

Taufik, R. 2011. Mendidik JiwaWirausaha Anak Sejak Dini.(Online),(http://www.smkdarunnajah.sch.id/2011/09/21/mendidik-jiwa-wirausaha-anak-sejak-dini/),diakses 7 Mei 2014.

Thoby Mutis, 1995, KewirausahaanYang Berproses, Jakarta:Grasindo

Yohanes, Gitoyo PentingnyaPendidikan Kewirausahaan SejakUsia Dini. (Online).http://entrepreneurshiplearningcenter.blogspot.com/2013/06/pentingnya-pendidikan-kewira-usahaan.html. (diakses 27Pebruari 2015).