IPDN April 2010 A_repair.indd

44

Transcript of IPDN April 2010 A_repair.indd

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20102

PDN/MJL/03/I/APRIL/2010

PENGARAH

Dirjen Perdagangan Dalam NegeriSubagyo

PENANGGUNG JAWAB

Sekretaris Direktorat JenderalPerdagangan Dalam Negeri

Gunaryo

REDAKTUR

Kepala Bagian Hukum dan PelaporanM.Hartobono Goen

REDAKSI

Ronny S.M. Marpaung

KOORDINATOR PELAKSANA

A. Latif Lahdjie

Desain Grafi s

Rafi Alief

TATA LETAK

B. Jagat Setiawan

Diterbitkan Oleh :

DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI

Gedung Utama Lt. 8,Jl. M. I. Ridwan Rais No. 5,

Jakarta 10110email: [email protected]

TOPIK UTAMA> Pasar Cilimus Kebanggaan Kab. Kuningan .... 4> Pasar Johar Karawang Berbenah Diri ......... 7

LIPUTAN UTAMA> “Satukan Visi Untuk Tingkatkan Perdagangan” ...........................10> Awasi Produk, Lindungi Konsumen ! ..........13

TOPIK BAHASAN> Pemerintah Ajukan Notifi kasi Standar Nasional Indonesia ke WTO ...........17

BERITA PASAR> Eksistensi Produk Lokal Masih Tak Terkalahkan ...............................20

DISTRIBUSI> Permendag Kawal Distribusi Pupuk Bersubsidi ........................................23

INFO SEMBAKO> Harga Gula Pasir Turun ...............................26> Konsumen Lega Harga Sayuran dan Buah Stabil ...........................................29

KOLOM ANDA> Stok Bahan Pokok dan Penguatan Jaringan Distribusi Nasional .......................32

POTENSI UMKM> Bisnis Kartu Undangan Beromzet 5 Milliar .....34> Dari Yoyo Menjadi Hero................................37

AGENDA> Mendag Kunjungi Pameran Inacraft XII ........ 41

DAFTAR ISI

Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kinerja sektor perdagangan khususnya sub-sektor perdagangan dalam negeri dimasa yang akan datang, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI melalui Direktorat

Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) kembali menggelar forum tahunan, pada 21-24 April 2010, di Manado, Sulawesi Utara yang bertajuk ”Sinkronisasi Program Perdagangan Dalam Negeri dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Tahun 2010.”

Forum yang dibuka oleh Dirjen PDN, Subagyo diharapkan dapat mem-bangun kesamaan persepsi serta pemahaman guna menyusun program atau kegiatan pembangunan perdagangan dalam negeri baik di pusat maupun di daerah di masa yang akan datang.

Ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan perdagangan dalam negeri 2010−2014 yang dibahas dalam forum ini, yakni menstabilkan harga kebutuhan pokok, perbaikan iklim usaha, meningkatkan kinerja perdagangan dan ekonomi kreatif, perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri, serta penciptaan jaringan distribusi yang efektif dan efi sien. Dalam edisi ini kami juga mengangkat berita tentang Pupuk Bersubsidi yang diawasi sangat ketat dalam hal pendistribusiannya oleh Kemendag, Info Sembako, dimana Kemendag berhasil menurunkan harga gula dan harga sayur mayur serta buah yang cenderung stabil. Pada rubrik Berita Pasar menyajikan Produk Garmen dan Alas Kaki lokal yang disinyalir masih lebih baik dari produk impor China.

gangan an

kegiatan

KEMENDAG BERHASIL MENURUNKAN HARGA

GULA DAN HARGA SAYUR MAYUR SERTA BUAH YANG

CENDERUNG STABIL.

Pengantar Redaksi

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 3

Barang baru selalu menarik

minat masyarakat. Pasar tradisional

termegah di Kabupaten Kuningan

ini terdiri dari dua lantai. Dilengkapi

sarana parkir yang memadai dan

refresentatif. Lantai satu diperuntukkan

bagi pedagang sayur mayur, pecah belah,

serta sembako. Sedangkan lantai dua,

ditempati pedagang pakaian, alat jahit, elektronik, sepatu,

mainan, salon serta toko emas.

Topik Utama

PASAR CILIMUS Kebanggaan Kabupaten KuninganTEROPONG PASAR CILIMUS

K A B U PAT E N Kuningan yang ter letak di bagian timur Jawa Barat, pada (28/3) lalu telah meresmikan Pasar Cilimus dengan tampilan yang lebih fresh. Kriteria pasar yang baik sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 112/2007 dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 53/2008 pun telah dipenuhi daerah yang pernah menjadi saksi sejarah berlangsungnya perjanjian Linggarjati 64 tahun silam. Bersih, zonasinya jelas antara produk segar dan olahan, atapnya tinggi, memiliki ventilasi yang baik, serta nyaman bagi konsumen.

Pasar tradisional yang jumlahnya sekitar 13 ribu unit di seluruh Indonesia, sangat bisa menghidupkan perekonomian masyarakat luas. Oleh karena itu, pasar tradisional perlu direvitalisasi agar tetap menarik bagi konsumen. Pasar Cilimus adalah salah satu produk peremajaan pasar yang telah digelontorkan Kementerian Perdagangan.

Pasar Cilimus memiliki banyak keunggulan. Saat ini memiliki 705 unit kios dan los. Di seberang Pasar Cilimus terdapat taman yang sengaja dibangun oleh pihak pasar. Berada pada jalur jalan Provinsi, sebagai jalan alternatif yang menghubungkan Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah.

Pasar Cilimus

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20104

Topik Utama

Menjadikan Pasar Cilimus sangat strategis karena dilalui kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Salah satu kelebihan yang tidak dimiliki pasar lain yang berada di Kabupaten Kuningan.

Keberadaan Pasar Cilimus yang sebelumnya sepi dan tidak tertata, namun sekarang nampak sibuk. Pasar ini mempunyai potensi sumber daya yang melimpah. Sehingga dengan pembangunan ini diharapkan dapat menampung produk yang mempunyai daya saing.

Akan dibangun pula sub terminal dan membuat jalan lingkar yang menghubungan Panawuan, Caracas dan Sampora dengan lebar jalan 25 meter. Pembangunan jalan yang akan dilaksanakan tahun ini, untuk menghindari kemacetan yang sering terjadi di depan pasar ini.

Megahnya bangunan Pasar Cilimus menjadi kebanggaan besar masyarakat Kabupaten Kuningan, khususnya masyarakat Kecamatan Cilimus. Sebab Kuningan baru memiliki pasar semegah ini.

Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda mengatakan, Kabupaten Kuningan yang mem-punyai potensi sumberdaya alam yang cukup melimpah memerlukan pemasaran sehingga pasar atau pusat perdagangan keberadaannya sangat dibutuhkan dalam menunjang pemasaran tersebut.

Pengembangan pasar atau pusat perdagangan membutuhkan dukungan perencanaan matang, komprehensif, pembiayaan memadai, aparatur perdagangan yang kompeten serta produk yang memiliki daya saing. Salah satu faktor pendukung keberhasilan pembangunan yaitu sektor perdagangan, dengan memberdayakan serta mengembangkan pusat-pusat perdagangan itu sendiri, ungkapnya.

Perkembangan Desa Cilimus, Kecamatan Cilimus cukup pesat mengingat telah berdirinya pusat perbelanjaan baik toserba, pertokoan, dan pasar desa. Ditambah hadirnya Pasar Cilimus ini, sehingga Desa Cilimus menjadi pusat pertemuan atau transaksi antara para pelaku usaha pedagang dan pembeli.

Menurutnya, para pedagang dan pengusaha dituntut mampu mengoptimalkan keberadaan pasar, agar Pasar Cilimus yang baru direnovasi menjadi pusat perbelanjaan yang aman dan nyaman. Dalam perkembangannya, pasar ini

diharapkan menjadi pusat perdagangan yang meliputi distribusi, baik sembilan kebutuhan bahan pokok atau kebutuhan lain sehingga perputaran uang di Desa Cilimus akan mengalami peningkatan.

Beliau berharap berdirinya Pasar Cilimus ini dapat menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi warga Cilimus dan tentunya buat seluruh warga Kabupaten Kuningan. Ia meminta kepada para pedagang, pengusaha dan warga Cilimus untuk secara bersama-sama memanfaatkan pertokoan, kios serta menjaga kebersihan lingkungan pasar agar tetap bersih sehingga para pengunjung merasa nyaman ketika berbelanja.

Pasar tradisional merupakan ruh perdagangan bangsa Indonesia. Pasalnya, di pasar tradisional terdapat interaksi antara pedagang dan pembeli, yang tidak dapat ditemui di dalam pasar modern. Tawar-menawar, canda riang yang sesekali diselingi rasa ketidaksukaan merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang semakin asing di tengah semakin banyaknya masyarakat berbelanja di pasar modern.

Maka dari itu revitalisasi pasar tradisional pada dasarnya bukan hanya persoalan teknis, melainkan bagaimana mengubah cara pandang masyarakat. Masyarakat harus disadarkan bahwa berbelanja di pasar tradisional bukan berarti kuno dan antimodernisme. Berbelanja di pasar tradisional merupakan bentuk penghargaan terhadap diri sendiri dan menguji kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

PASAR CILIMUS MEMILIKI

KEMEGAHAN TERSENDIRI, SEHINGGA

HARUS MENJADI KEBANGGAAN MASYARAKAT KUNINGAN, KHUSUSNYA MASYARAKAT

CILIMUS.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 5

Topik Utama

Kemudian, pengelola Pasar Cilimus akan me-nertibkan para pedagang kaki lima supaya kondisi pasar tertata dengan rapih dan tidak meng ganggu para pengunjung maupun pembeli yang akan berbelanja di pasar. Karena, disamping pasar sebagai pusat perdagangan, pasar juga dapat dijadikan tempat wisata bagi sebagian warga. Dengan demikian, mereka akan merasa betah dalam berbelanja apabila kondisi pasar tersebut selalu terjaga dengan baik, bersih tertata dengan rapih tidak kumuh dan semrawut.

Sebelum pasar itu dibangun, ratusan warga setempat sempat melakukan demo besar-besaran dan mengkritik Bupati Kuningan yang dinilai tidak berpihak kepada pedagang. Namun, saat peresmian pasar yang berada di Kecamatan Cilimus ini, sudah penuh terisi. Bahkan banyak pedagang yang mengusulkan untuk tambahan kios.

Sebuah pusat perbelanjaan akan maju pesat apabila memiliki daya tarik atau kekhasan. Misal nya Pasar Cilimus. Pasar ini kedepan akan menjadi sentra sayur mayur disebabkan di sekitar Kecamatan Cilimus merupakan areal pertanian. Dengan begitu, pasar pun akan sering dikunjungi dan konsumen akan betah berbelanja. Apalagi kondisi pasar selalu terjaga dengan baik.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Bambang T. Margono melalui

Sekretaris Dinas Wieke Martiana, mengajak semua masyarakat untuk menyambut baik ke-beradaan pasar ini. Sehingga para konsumen atau masyarakat juga bisa memanfaatkan dan menikmatinya.

”Cilimus adalah etalase Kuningan bagian utara. Untuk itu, sudah sepantasnya etalase ini ditata secara lebih baik agar tidak terlihat kumuh lagi seperti dulu,” terang Wieke.

Kemudian Kepala Bidang Pengembangan Pasar, Ocin, menilai Pasar Cilimus memiliki kemegahan tersendiri, sehingga harus menjadi kebanggaan masyarakat Kuningan, khususnya masyarakat Cilimus. Ia berharap besar dengan wajah barunya, Pasar Cilimus bisa lebih mensejahterakan masyarakat.”Baik pedagang maupun konsumen akan lebih bersemangat lagi dalam hal aktivitasnya di pasar, karena pasarnya sekarang lebih megah dan nyaman,” imbuh Ocin.

Pada akhirnya, keberadaan pasar tradisional sudah saatnya dilestarikan dan diberdayakan. Salah satunya adalah dengan mengajak anggota keluarga berkunjung dan berbelanja di pasar tradisional. Dengan hadirnya pasar tradisional yang dibangun dengan konsep modern serta pengelolaannya yang profesional, diharapkan keberadaanya mampu mengimbangi gempuran pasar modern. (eks)

CILIMUS ADALAH ETALASE KUNI-NGAN BAGIAN UTARA. UNTUK ITU, SUDAH SEPAN TASNYA ETALASE INI DITATA SECARA LEBIH BAIK AGAR TIDAK TERLIHAT KUMUH LAGI SEPERTI DULU.

Pasar Cilimus

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20106

Pasar Johar KarawangBerbenah Diri

Topik Utama

FOTO: AGUS BACHTIAR

Karawang sebagai Lumbung Beras Nasional. Sudah selayaknya mempunyai Sentra Niaga Beras. Kabupaten yang pernah tercatat

oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Pelopor Percepatan Pemberantasan Buta Aksara dengan Model KF Inova Kreatif 32 hari ini, memberikan kontribusi kebutuhan beras nasional yang setiap tahunnya mencapai 1.200.000 ton/tahun.

PERPADUAN TIGA KOMPONEN DASAR

Karawang yang berada di bagian utara Provinsi Jawa Barat, memiliki luas cakupan wilayah 1.753,27 km2 atau 3,73% dari luas Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian.

Oleh karena itu sudah saatnya Karawang Mem-punyai “Sentra Niaga Beras” yang Representatif. Karawang akan memiliki pasar tradisional yang bersih, asri, dan nyaman. Hal tersebut berdasarkan hasil penandatanganan kerja sama pembangunan Pasar Johar yang sudah dilakukan Bupati Karawang, Drs. Dadang S. Muchtar dengan Direktur PT. Senjaya Rezeki Mas, Anang Sudirman di halaman kantor Jamsostek Karawang, Senin (1/3) lalu.

Pada kesempatan tersebut Bupati mengatakan, masyarakat saat ini sudah semakin maju dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Salah satunya kebutuhan akan pasar yang bersih dan nyaman. Sementara kondisi pasar-pasar tradisional yang ada saat ini sangat tidak nyaman dan terkesan kumuh.

Pemerintah Kabupatan (Pemkab) sendiri, lanjut Dadang, tidak memiliki cukup dana untuk mem-bangun dan merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada. Untuk itu, Pemkab mengajak sektor

Keadaan Pasar Johar sudah tidak representatif lagi. Rencananya April

ini, pasar tradisional tersebut akan

disulap menjadi pasar bernuansa modern. Bahkan

pihak investor sudah memastikan rencana

pembangunannya.

Pasar Johar

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 7

Topik Utama

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

swasta dan para pedagang untuk ikut ber-partisipasi dalam membangun Pasar Johar. ”Pembangunan pasar ini bukti bahwa tiga komponen dasar pembangunan, yaitu pe-merintah, swasta, dan masyarakat di Kara-wang berjalan harmonis,” jelasnya.

Menurutnya, pembangunan Pasar Johar merupakan proses yang sangat kompleks. Untuk itu, diharapkan semua pihak terkait terus berkoordinasi sehingga proses pem-bangunan pasar dapat terus berjalan. Bila hubungan harmonis ini terus dipertahankan, maka masa depan Kabupaten Karawang akan semakin lebih baik.

Hal tersebut tentunya sejalan dengan

pemahaman pasar tradisional berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) RI No.112 tahun 2007, yaitu mengenai pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan badan usaha milik negara termasuk kerjasama dengan pihak swasta dengan tempat usaha dapat berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang mikro, kecil, me-nengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.

Pembangunan Pasar Johar diperkirakan akan memakan biaya sekitar Rp. 60 miliar

dan dikerjakan hampir dua tahun. Apabila selesai, jumlah pedagang yang mengisinya ditaksir sebanyak 1.450 pedagang. Tahapan pembangunan akan dimulai dari bagian belakang yaitu pasar beras. Direncanakan pasar beras itu akan menjadi outlet beras-beras asal Karawang. Termasuk dengan Pedagang Kaki Lima (PKL).

Ketua Tim Sosialisasi Pembangunan Pasar Johar, Kakay Koswara mengatakan, semua pedagang yang mempunyai kios sampai Pedagang Kaki Lima (PKL) pasti akan men-dapatkan tempat ketika pembangunan pasar selesai. ”Bagi pedagang di Pasar Johar tidak perlu khawatir jika tidak mendapatkan tempat, seluruh pedagang yang ada ketika

WAJAH KARAWANG SEBAGAI PENGHASIL PADI/BERAS YANG CUKUP BESAR DI JAWA BARAT AKAN TERLIHAT “MENARIK RAUTNYA” BILA PEMERINTAH MEMPERSIAPKAN INFRASTRUKTUR YANG LEBIH BAIK, BERUPA SENTRA NIAGA BERAS.

Pasar Johar Karawang

MAJALAH INFO PDN, APRIL 20108

Topik Utama

pembangunan pasar selesai, mereka akan mendapatkan tempat,” tuturnya.

Penandatanganan tersebut merupakan proses administrasi akhir dalam pem ba-ngunan Pasar Johar, setelah sebelumnya melalui beberapa tahapan. Tahapan ter-sebut diantaranya adalah proses lelang terbuka yang diikuti oleh 7 calon investor. Dimana hasilnya PT. Senjaya Rezeki Mas yang ditetapkan sebagai mitra kerjasama pembangunan Pasar Johar.

POTRET PASAR JOHAR

Pasar Johar yang dibangun pada 1985, saat ini memiliki 520 kios dan lapak. Kondisinya

terlihat kumuh dan tidak representatif. Drainase yang rusak parah, seringkali meng-akibatkan air got yang berwarna hitam meluap ke lapak pedagang dan menyebar bau tak sedap ketika hujan.

Menurut Humas Ikatan Pedagang Pasar Johar (IPPJ), Aca Jengkol, kumuhnya Pa sar Johar lantaran kurang cekatannya petu-gas kebersihan dalam menjalankan tu gas. Padahal setiap hari para pedagang mem-berikan uang retribusi sebesar Rp. 1.500.

Melihat hal itu, pihaknya meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan, (Disperindag) untuk segera melakukan per gantian struktur pemeliharaan ke ber-sihan Pasar Johar, agar keadaan pasar bisa kembali bersih dan nyaman. Bagaimana para pedagang bisa berjualan dengan tenang kalau kondisi pasarnya sedemikian parah.

Memang harus segera direnovasi, apalagi lokasinya dekat dengan pusat perbelanjaan Carrefour yang terletak di Jalan Tuparev Karawang. Kalau tidak segera dilakukan perbaikan, keberadaan Pasar Johar akan semakin ditinggalkan para pembeli.

Menurut Manajer PT. Senjaya Rejeki Mas, Irwan Sikumbang selaku investor pem bangunan Pasar Johar. Berdasarkan kesepakatan antara Pemkab Karawang de-ngan pihaknya, pembangunan Pasar Johar rencananya akan dilakukan awal Bulan April 2010 dan kios beras menjadi prioritas utama. Meski demikian, ia akan tetap melihat keinginan dari para pedagang pasar sebelum pembangunan tersebut dilakukan.

”Ancang-ancang kita awal April sudah mulai tahapan pembangunan. Dan rencana jangka waktu pembangunan secara keseluruhan adalah 18 bulan, ”ungkapnya. Mengenai harga kios, Irwan mengatakan pihaknya akan melihat kondisi para pedagang. Apabila ada pedagang yang kondisi ekonominya sedang mengalami kesulitan, maka pihaknya akan melakukan subsidi silang.

Dalam pengembangannya, Pasar Johar akan dibangun dengan kapasitas 1.450 unit kios dan lapak, serta 27 unit kios beras grosir, serta bangunan non komersial seperti Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pasar, mushola, toilet, dan fire hydrant.

Bertambahnya jumlah kios ini merupakan solusi penempatan bagi para PKL yang berada disekitar pasar.

Kemudian untuk menjamin terbangunnya pasar tersebut, sebelum proses pem ba-ngunan pihak investor diharuskan mem-berikan jaminan sebesar lima per sen. Selain itu, jaminan proses kredit kios para pedagang kepada bank akan dibebankan kepada pihak investor dengan menyimpankan dana sebesar 20 persen. “Jika ada pedagang macet, maka dana investor tersebut akan ditarik sehingga pedagang lebih nyaman dan tidak memiliki resiko,” tambahnya.

Kota Karawang dalam perjalanan sejarah merupakan “Penyangga” Ibu Kota, sejak Zaman kerajaan sampai sekarang, daerah yang sangat vital peranannya dalam pe-nyediaan bahan pangan terutama beras.

Wajah Karawang sebagai penghasil padi/beras yang cukup besar di Jawa Barat akan terlihat “menarik rautnya” bila Pemerintah mempersiapkan infrastruktur yang lebih baik, berupa Sentra Niaga Beras.

Pembangunan ini sangat positif, terlebih ketika melihat kondisi Pasar Johar yang sudah demikian jeleknya. Dengan pembangunan ini, para pedagang pasar akan bisa bersaing dengan pasar modern. Hal ini tentunya sangat baik terhadap perkembangan pa sar kedepannya. Bahkan nantinya akan ber-dampak positif bagi penduduk setempat.

Perubahan Pasar tradisional menjadi semi modern, salah satu agenda pemerintah untuk meningkatkan sektor ekonomi riil masyarakat, dalam hal ini Pemkab Kara-wang. Pasalnya, roda perekonomian rakyat berputar di pasar tradisional.

Setidaknya ada lima pasar yang akan dibangun secara bersamaan di Karawang, yaitu Pasar Johar, Pasar Baru Karawang, Pasar Cikampek I, Pasar Cikampek II, dan Pasar Cilamaya. Pembangunan ini, jelas akan mendongkrak nilai jual pedagang pasar tradisional yang selama ini mulai tersisihkan oleh keberadaan pasar modern. Dengan adanya realisasi pembangunan pasar ini, memperlihatkan keseriusan Pem-kab Karawang untuk membangkitkan sektor ekonomi riil masyarakat Karawang. (eks)

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 9

“Satukan Visi Untuk Tingkatkan Perdagangan”

Liputan Utama

Forum Sinkronisasi ini dihadiri se-kitar140 peserta yang terdiri dari sejumlah pejabat di lingkungan Ditjen

Perdagangan Dalam Negeri, Pejabat Pembuat Komitmen,78 orang peserta dari Dinas Indag Provinsi (yang terdiri dari 21 orang Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan Dalam Negeri, 29 orang Kasubdin PDN dan 28 kasie/staf ), 15 orang Kepala Dinas yang membidangi Perdagangan di Kabupaten/Kota se Sulawesi Utara dan 3 peserta atas inisiatif sendiri yakni Kadis Indag Kab.Nias Selatan, Kadis Indag Kab.Lebak, dan Kadis Indag Kab.Serang.

Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi dan koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan dalam negeri, baik di pusat maupun daerah. Menjalin kerjasama yang lebih terpadu untuk disinkronkan, utamanya dalam hal kegiatan pengawasan barang dan perlindungan kon-sumen dalam arti luas, peningkatan peng-gunaan produksi dalam negeri dalam rangka

adalah untuk menjaga, mempertahankan bahkan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan bahan pokok.

“Harga dapat dikatakan stabil apabila per-sentase koefisien variasi harga (Standar deviasi/rata-rata x 100%) berada pada kisa-ran 5-9% untuk komoditi: (1) Beras; (2) Gula; (3) Minyak Goreng; (4) Terigu; (5) Kedelai; (6) Jagung; (7) Susu; (8) Daging Sapi; (9) Daging Ayam; dan (10) Telur,” papar Dirjen PDN, Subagyo.

Sementara, untuk memenuhi kebutuhan pangan di daerah-daerah minus pro duk si pangan, hendaknya tidak hanya meng-andalkan pasokan dari sentra produksi yang surplus, tetapi juga harus segera ditempuh langkah-langkah konkrit guna mendekatkan produksi ke daerah-daerah yang minus produksi untuk menjamin pasokan agar kebutuhan masyarakat setempat di bidang pangan dapat terpenuhi dengan biaya dis tribusi yang efisien dan sekaligus

Menyatukan visi misi antara Pemerintah Pusat dan Daerah

menjadi hal yang sangat penting dalam meningkatkan

volume perdagangan. Karena itu, Kementerian

Perdagangan (Kemendag) RI melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri

(Ditjen PDN) kembali menggelar forum tahunan,

pada 21-24 April 2010, di Manado, Sulawesi Utara yang

bertajuk ”Sinkronisasi Program Pusat Daerah Dalam Rangka Penguatan dan Pengamanan

Pasar Dalam Negeri.”

Aku Cinta Indonesia (ACI), serta pengamanan pasar dalam negeri.

Dirjen PDN, Subagyo pada pembukaan forum tersebut mengatakan, kegiatan ini cukup penting dan strategis dalam rang-ka membangun kesamaan persepsi dan pemahaman untuk dapat menyusun pro-gram/kegiatan pembangunan perdaga ngan dalam negeri baik di pusat maupun di daerah di masa yang akan datang.

Ada lima tujuan yang hendak dicapai da-lam pembangunan perdagangan dalam negeri periode 2010−2014 ini. Yakni 1. Men stabilkan harga kebutuhan pokok. 2. Perbaikan iklim usaha. 3. Meningkatkan ki-nerja perdagangan dan ekonomi kreatif. 4. Perlin dungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri. 5. Penciptaan jaringan distribusi yang efektif dan efi sien.

Mengenai stabilisasi dan penurunan dis-paritas harga bahan pokok di Indonesia

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201010

PENGAMANAN PASAR DALAM NEGERI, TERUTAMA DITUJUKAN UNTUK MENGAMANKAN PASAR DALAM NEGERI DARI PRODUK-PRODUK YANG MASUK SECARA ILEGAL DAN MENGHINDARI DAMPAK NEGATIF AKIBAT PEMAKAIAN BARANG YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN SNI.

Liputan Utama

mengurangi disparitas harga.

Berkaitan dengan peningkatan perlindungan kon sumen dan pengamanan pasar dalam ne-geri, Kemendag RI terus berupaya untuk melin-dungi masyarakat dari produk-produk yang dapat menyebabkan kerugian, membahayakan kesehatan, keamanan dan keselamatan serta menghindari praktek perdagangan yang tidak fair dan tidak sehat.

“Pengamanan pasar dalam negeri, terutama ditujukan untuk mengamankan pasar dalam negeri dari produk-produk yang masuk secara ilegal dan menghindari dampak negatif akibat pemakaian barang yang tidak memenuhi persyaratan SNI, khususnya produk yang telah ditetapkan SNI Wajib oleh Pemerintah dan telah dinotifi kasi ke WTO,” ungkap Dirjen PDN tersebut.

Karena itu, Kemendag RI terus meningkatkan pengawasan terhadap barang produksi dalam negeri maupun eks impor yang dilaksanakan tanpa diskriminasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Peraturan perundangan tersebut antara lain Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; PP 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional; Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 14/M-DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib Terhadap Barang dan Jasa yang Diperdagangkan; dan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor

20/M-DAG/5/2009 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/atau Jasa;

Sedangkan untuk penciptaan jaringan distribusi yang efektif dan efisien, Kemendag RI tengah melakukan pembangunan sarana dan kebijakan distribusi guna menunjang sistem logistik na-sio nal. Yakni, Melakukan penyederhanaan pro-se dur dan dokumen perijinan kegiatan usaha di bidang perdagangan yang terkait dengan logistik, penyusunan/penyempurnaan peraturan yang terkait dengan sistem distribusi seperti pergu-dangan, distributor, agen, importir dan lainnya.

Selain itu juga Kemendag RI mempercepat pe-nyelesaian Undang-Undang Perdagangan dan peraturan pelaksanaannya, termasuk Peraturan Pemerintah tentang distribusi nasional serta mendorong partisipasi swasta melakukan investasi dan menciptakan peluang usaha di bidang logistik.

Untuk perbaikan iklim usaha perdagangan dalam negeri, Kemendag RI melakukan reformasi birokrasi dan harmonisasi kebijakan perdagangan dalam negeri baik di pusat maupun di daerah. Demikian pula dalam upaya meningkatan kinerja sektor perdagangan dan ekonomi kreatif, tengah diupayakan dengan mefasilitasi promosi dan penyusunan kebijakan perdagangan dalam negeri yang pro bisnis.

“Tujuan yang hendak dicapai di bidang per-dagangan dalam negeri tersebut harus dapat dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk program/kegiatan dan sasaran-sasaran dengan target ca paian yang konkrit, terukur dan fokus serta

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 11

Liputan Utama

berkesinambungan minimal 5 (lima) tahun kedepan,” tandas Dirjen PDN.

TINGKATKAN PERDAGANGAN

Menurut catatan Kemendag RI, kinerja sektor perdagangan selama lima tahun tarakhir cukup menggembirakan. Hal ini tercermin dalam bebe-rapa indikator kinerja seperti peningkatan kon-tribusi sektor perdagangan terhadap PDB, stabilitas harga maupun penyerapan tenaga kerja.

“Namun kiranya tidak membuat kita berpuas diri, melainkan harus lebih giat bekerja dan me ningkatkan koordinasi secara lebih intensif guna mengatasi berbegai permasalahan serta memanfaatkan peluang yang ada,” Dirjen PDN mengingatkan.

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDB nasional sebesar Rp 293,9 triliun pada tahun 2005 meningkat menjadi Rp 363,3 triliun pada tahun 2008 atau meningkat sebesar 14 persen pada tahun 2008 dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan PDB nasional tahun 2005−2008 mencapai 5,9%. Bahkan pada saat krisis keuangan global, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh sebesar 4,2% di semester I 2009. Selain itu, stabilitas harga juga dapat dipertahankan pada kisaran koefi sien variasi sebesar 5-9%.

Dalam hal penyerapan tenaga kerja, sektor perdagangan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 17,1 juta jiwa pada tahun 2008 atau

meningkat 3,64 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan menempati urutan kedua setelah sektor pertanian. Dan apabila digabung dengan hotel dan restoran, dimana terdapat transaksi perdagangan di dalamnya, maka jumlah tenaga kerja yang dapat terserap adalah sebanyak 21,2 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3,26 persen.

Dalam rangka menjaga dan meningkatkan kinerja sektor perdagangan tersebut, khususnya sub-sektor perdagangan dalam negeri dimasa yang akan datang, maka Dirjen dalam forum tersebut juga mengungkapkan beberapa tema pokok yang perlu didiskusikan secara konstruktif, terutama dalam hal peningkatan daya saing. Peningkatan daya saing bisa dilakukan melalui perbaikan layanan publik (National Single Window (NSW), National Infrastructure Quality, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)/Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).

Peningkatan daya saing juga bisa dilakukan dengan memperketat Pengawasan dan Verifi kasi Penelusuran Teknis Impor dan Ekspor untuk beberapa komoditi yang diatur tata niaganya antara lain verifi kasi impor untuk tertentu seperti besi/baja, tekstil dan produk tekstil (TPT), gula, garam, prekursor, keramik, limbah non-B3, dan kaca lembaran. Sedangkan untuk verifi kasi ekspor antara lain verifi kasi ekspor kayu, besi-skrap, dan timah.

Selain itu, juga dilakukan penerapan Early War-ning System untuk pemantauan dini terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan impor dengan meningkatkan produktivitas yang mampu mengoptimalkan seluruh sumber daya alam dan manusia yang tersedia secara efesien. Untuk itu, kita harus mampu memilih produk – produk yang dapat diunggulkan serta meningkatkan profesionalisme pelaku usaha dengan menggunakan sumber daya secara berkelanjutan (sustainable).

Dengan semakin terintegrasinya pasar dalam negeri dengan pasar global, maka tantangan dan sekaligus peluang yang akan kita hadapi dimasa yang akan datang akan semakin meningkat. Untuk itu, kita dituntut agar mampu menyusun program-program yang lebih komprehensif dan terintegrasi dari pusat sampai ke daerah.

“Saya berharap, melalui forum ini dapat menjawab tantangan dan peluang untuk membangun bidang perdagangan dalam negeri di masa yang akan datang,” harap Dirjen PDN. (hmz/mon)

SAYA BERHARAP, MELALUI FORUM

INI DAPAT MENJAWAB

TANTANGAN DAN PELUANG UNTUK

MEMBANGUN BIDANG

PERDAGANGAN DALAM NEGERI DI MASA YANG AKAN

DATANG.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201012

Awasi Produk,Lindungi Konsumen !

Liputan Utama

Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Inayat Iman dalam forum ”Sinkronisasi Program Perdagangan Da lam Negeri”

di Manado, Sulawesi Utara pada 21-24 April lalu mengatakan pihaknya kini terus melakukan pengawasan Barang dan / atau jasa yang beredar di pasar. Arti nya, apakah produk atau barang tersebut te lah memenuhi standar, dilengkapi label, pela -yanan purna jual, serta cara menjual dan beriklan.

”Kita akan lakukan pengawasan ketat untuk setiap produk yang beredar di pasar dalam negeri, setiap produk wajib memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku demi prinsip K3L,” ujar Inayat.

Karena itu, Kemendag seringkali meng ingat kan kepada pelaku usaha yang mem produksi sebuah barang lalu diedarkan ke pasaran, dan jika produk

tersebut terbukti membahayakan keselamatan, keamanan, kesehatan konsumen atau lingkungan hidup maka pengusaha itu harus menarik barang yang dijualnya dari pasaran.

”Kita sudah punya Standar Nasional Indonesia wajib terhadap sejumlah produk. Jika produk tersebut tidak sesuai dengan persyaratan yang telah diberlakukan SNI wajib, maka pelaku usaha itu dapat dikenakan sanksi administratif maupun pidana. Sanksi pidana karena mereka telah melanggar Pasal 62 UU Perlindungan Konsumen (PK), dengan hukuman penjara 2-5 tahun atau denda Rp.500 juta hingga Rp.2 milyar,” ujarnya.

Mengacu pada peraturan dan perundangan yang berlaku, dan demi prinsip K3L, maka dari itu, Direktorat Pengawasan Barang Beredar dan Jasa (PB2J) kini terus memprioritaskan untuk melakukan

Kementerian Perdaga-ngan (Kemendag) RI akan tetap komitmen dan konsisten da-lam memperketat pengawasan aneka produk lokal maupun impor yang beredar di pasaran dalam negeri demi keselamatan, keamanan, kesehatan konsumen dan lingku-ngan hidup (K3L).

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 13

Liputan Utama

pengawasan terhadap produk-produk ber-SNI wajib, terutama pengawasan di daerah-daerah perbatasan dan daerah terdepan.

Sedikitnyam ada enam pelabuhan laut utama yang jadi prioritas pengawasan Direktorat PB2J, yakni Belawan Medan, Tanjung Priuk Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Mas Semarang, Soekarno Hatta Makassar dan Dumai.

Bahkan, pada tahun 2010 ini, PB2J akan kian memperketat pengawasan terhadap 15 komoditi SNI wajib dan 5 produk jasa di 15 daerah. Selain itu juga akan melakukan pengawasan terhadap distribusi 3 komoditi yaitu gula, bahan berbahaya (B2) dan minu-man beralkohol.

Apalagi, saat ini tengah bergulir perdagangan bebas China-Asean. Tentu saja, ada dam-pak positif negatifnya ba-gi Indonesia. Positifnya, me mudahkan akses bagi pro duk Indonesia di pasar CHINA-ASEAN, Peningkatan investasi di Indonesia, Harga

produk menjadi lebih kompetitif serta mendorong industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saing.

“Namun, kita harus tetap waspada, karena pasar do mestik bakal dibanjiri produk China ju ga negara Asean lainnya. Karena itu, pe nga-wasan di border sangat penting. Penga wasan ketentuan Impor dan ekspor dalam pe lak-sanaan FTA terus ditingkatkan. Ter ma suk juga pengetatan pengawasan peng gu naan Surat Keterangan Asal ba rang (SKA) dari negara-negara mitra FTA, “ ucapnya.

PARTISIPASI MASYARAKAT

Pengawasan barang beredar tentu-nya tak cukup hanya di lakukan oleh pemerintah saja. Selain pe me rin-tah, hendaknya lembaga swa da ya masyarakat (LSM) dan masya rakat

luas turut berperan aktif dalam melakukan pengawasan barang beredar ini. Baik barang atau produk lokal maupun im por yang notabene tidak me menuhi prinsip K3L.

Peran aktif LSM maupun ma-

elabuhan laut utama yang san Direktorat edan, Tanjung erak Surabaya, Soekarno Hatta

2010 ini, PB2J t pengawasan SNI wajib dan

erah. Selain itu pengawasan

komoditi yaitu (B2) dan minu-

ah bergulir China-dam-

a ba-nya, bagi asar atan

Harga

“Namun, kita harus tetapdo mestik bakal dibannegara Asean lainnywasan diborder sangaketentuan Impor dansanaan FTA terus ditjuga pengetatan pengSurat Keterangan Asnegara-negara mitra

PARTISIPASI M

Pengawasan baranya tak cukup hapemerintah sajatah, hendaknyamasyarakat (LSM

luas turut bmelakukanberedar inproduk loyang notabprinsip K3L

Peran akti

DENGAN UUPK INI DIHARAPKAN DAPAT TERCIPTA

IKLIM USAHA YANG SEHAT ANTARA

PELAKU USAHA DAN KONSUMEN.

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201014

Liputan Utama

sya rakat secara maksimal maka akan lebih meng-efektifkan kinerja instansi berwenang dalam me la kukan pengawasan barang beredar di dalam negeri. Sehingga, produk produk yang yang kerap dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak memenuhi standar dapat ditertibkan.

Pemerintah hingga saat ini telah menerjunkan tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS-PK) dan Petugas Pengawas Barang dan Jasa (PP-BJ). Peranan mereka sangat dibutuhkan, agar masyarakat atau konsumen da pat terlindungi dari pemakaian produk yang da pat membahayakan kesehatan, kea manan dan keselamatannya.

“Mereka melakukan penga wasan di pasar maupun pra pasar, memonitoring serta me ng analisa pasar. Saat ini, PP-BJ maupun PPNS-PK terus diberikan pendidikan dan pelatihan agar kinerjanya semakin membaik,” ujar Inayat.

LINDUNGI KONSUMEN

Setiap negara tujuan ekspor berhak menetapkan standar mutu produk tertentu dengan pertimba-ngan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan konsumen dan pelestarian lingkungan hidup (K3L). Karena itu Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI melalui Direktorat Perlindungan Konsumen berupaya semaksimal mungkin melindungi konsumen dalam negeri dari produk-produk impor bermutu rendah.

Karena itu, pemerintah melalui Kemendag RI me nerbitkan Undang-Undang Perlindungan Kon su men dengan tujuan untuk melindungi kon sumen dari derita kerugian terhadap pema-kaian produk.

“Dengan UUPK ini diharapkan dapat tercipta

iklim usaha yang sehat antara pelaku usaha dan konsumen, berkembangnya LPKSM dan BPSK, meningkatnya kualitas SDM dan kegiatan pengembangan perlindungan konsumen, serta semakin meningkatkan Pengawasan barang beredar dan jasa di pasaran dalam negeri,” ujar Radu M Sembiring, Direktur Perlindungan Konsumen, Kemendag RI, dalam forum ”Sinkronisasi Program Perdagangan Dalam Negeri” di Manado, Sulawesi Utara pada 21-24 April lalu.

Radu menambahkan hingga kini pihaknya te rus melakukan pembinaan dan pengawasan penye-lenggaraan perlindungan konsumen. Sebagaimana diamanatkan oleh UUPK upaya melakukan perlin-

dungan konsumen, yakni BPSK, LPKSM dan BPKN.

BPSK bertugas melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi. Menerima pengaduan baik tertulis maupun ti dak tertulis dari konsumen tentang terjadinya pelang-garan terhadap perlindungan konsumen.

Selain itu, BPSK juga meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang. Memutuskan dan menetapkan ada tidak adanya kerugian di pihak konsumen, lalu men jatuhkan sanksi administratif kepada pela ku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini.

Sementara itu LPKSM bertugas menyebarluaskan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran atas hak dan kewajiban dan kehati-hatian konsumen dalam mengkonsumsi barang/jasa. Membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, me ne rima keluhan dan pengaduan konsumen. Be kerjasama dengan instansi terkait

HINGGA SAAT INI BELUM SELURUH

DAERAH TK. II MEM-BENTUK BPSK.

PENYELENGGARAAN PER LINDUNGAN

KON SUMEN BELUM TERKOORDINASI

BAIK, MASIH JALAN SENDIRI-SENDIRI. SEHINGGA, MASIH BANYAK KASUS-

KASUS KONSUMEN YANG BELUM TERTANGANI.

Label SNI pada plank iklan ban motor

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 15

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

dalam upaya mewujudkan perlindungan konsumen, termasuk pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat terhadap pelak-sanaan perlindungan konsumen.

Sedangkan BPKN bertugas memberikan saran dan rekomendasi kepada

pe merintah dalam rangka pe-nyusunan kebijakan perlin-

dungan konsumen. Mela-ku k an penel i t ian dan peng k aj ian terhadap per undang-undangan yang berlaku di bidang per lindungan konsumen,

ser ta mendorong ber kem-bangnya LPKSM. Menerima

pengaduan dari masyarakat, LPKSM atau pelaku usaha.

“Hingga saat ini belum seluruh Daerah Tk. II mem bentuk BPSK. Penyelenggaraan perlindungan kon sumen belum ter koor-dinasi baik, masih jalan sendiri-sen diri.

Sehingga, masih banyak kasus-ka sus kon-sumen yang belum tertangani,” ung kapnya.

Menyadari adanya kelemahan tersebut, maka pada program tahun 2010 ini,

Di rek torat Per lin du ngan Konsumen, Ke men dag RI akan ber upaya lebih

meningkatkan pendidikan dan pela tihan teknis, pe nyu lu-

han dan penyebaran in formasi, mening-

katkan kerja sama

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

dalam upaya mewujudkan perlindungan konsumen, termasuk pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat terhadap pelak-sanaan perlindungan konsumen.

Sedangkan BPKN bertugas memberikan n rekomendasi kepada

erintah dalam rangka pe-usunan kebijakan perlin-ungan konsumen. Mela-ku k an penel i t ian dan peng k aj ian terhadap per undang-undangan yang berlaku di bidang per lindungan konsumen,

ser ta mendorong ber kem-bangnya LPKSM. Menerima ngaduan dari masyarakat, M atau pelaku usaha.

“Hingga saat ini belum seluruh Daerah Tk. II mem bentuk BPSK. Penyelenggaraan perlindungan kon sumen belum ter koor-dinasi baik, masih jalan sendiri-sen diri.

Sehingga, masih banyak kasus-ka sus kon-sumen yang belum tertangani,” ung kapnya.

Menyadari adanya kelemahan tersebut, maka pada program tahun 2010 ini,

Di rek torat Per lin du ngan Konsumen, Ke men dag RI akan ber upaya lebih

meningkatkan pendidikan dan pela tihan teknis, pe nyu lu-

han dan penyebaran in formasi, mening-

katkan kerja sama

gsaran da

pe menyu

d

bpen

LPKSM

antar instansi pemerintah, swasta dan lembaga terkait. Selain itu juga me nye-lenggarakan sosialisasi, workshop, dise-minasi, seminar dan publikasi.

”Upaya-upaya ini nantinya diharapkan da pat menciptakan perdagangan yang se hat dan berkeadilan untuk mendukung pe ngamanan pa sar dalam negeri. Namun, kami harapkan kon sumen juga cerdas dan kritis sebelum membeli, menggunakan dan memanfaatkan barang dan jasa yang diper-dagangkan. Sedangkan bagi pelaku usaha dalam memproduksi dan mem per dagangkan barang maka wajib memenuhi persyaratan perlindungan konsumen,” jelasnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut harus di ba ngun hubungan yang sinergis antara

kon sumen, pelaku usaha, kelembagaan, pe merintah serta aparatur penegak hukum. Konsumen harus menegakan hak-haknya, lebih teliti, peduli dan kritis, memberikan feedback yang efektif bagi pelaku usaha.

Pelaku Usaha wajib membangun loyalitas konsu men, melaksanakan kewajiban, mem-produksi sesuai dengan K3L. Sedangan Kelem bagaan(BPKN, BPSK, LPKSM) perlu ditingkatkan lebih baik lagi eksistensinya. Dan, Pemerintah bersikap producer oriented, mengharmonisasikan kebijakan dan meningkatkan kerjasama lintas sektor. Bagi apa ratur penegak Hukum wajib menya makan persepsi penegakan hukum sesuai UUPK.

”Tahun ini kami akan fasilitasi pembentukan dan pem binaan kelembagaan perlin-dungan konsu men di 10 Daerah. Dari 491 Kabupaten/Kota di Indo nesia, sampai saat ini baru 45 BPSK yang ter ben tuk di Kabupaten/Kota hal ini masih jauh dari yang diharapkan. Karena itu, Pemerintah Dae rah Kabupaten/Kota segera membentuk BPSK seba gai mana diamanatkan dalam Pasal 49 ayat (1) UUPK,” ungkapnya.

Memang sepatutnya perlindungan kon-sumen ini harus dikedepankan. Jika

konsumen sudah me rasa terlindungi, maka banyak keun tu ngan yang

didapat bagi se mua pihak. Tentu saja, tak sekadar materi tapi ju ga

kepercayaan masya ra kat ter-hadap sebuah produk me-

ningkat. (hmz/mon)

Helm SNI

Liputan Utama

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201016

Topik Bahasan

Pemerintah Ajukan Notifi kasiStandar Nasional Indonesia ke WTO

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian kini tengah mengajukan notifikasi SNI (standar nasional

Indonesia) wajib bagi lima produk ke WTO. Lima produk yang wajib SNI oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang dinotifi kasikan ke World Trade Organization (WTO) yaitu:1. Produk SNI 19-7120-2005 untuk Korek Api Gas. 2. Produk SNI 07-3567-2006 untuk Baja Canai Dingin (cold rolled coil/CRC). 3. Produk SNI 04-6292-2.41-2003 Peranti Listrik, rumah tangga dan sejenisnya-Keselamatan-Bagian 2-41: Persyaratan khusus dan sejenisnya-Keselamatan-Bagian 2-3: Persyaratan khusus sterika listrik. 4. Produk SNI 04-6253-2003 Peralatan Audio-Video dan elektronika sejenis-persyaratan keselamatan (TV CRT) (G/TBT/N/IDN/34). untuk pompa. 5. Produk SNI 04-6292.2.23-2003 Peranti Listrik, rumah tangga.

Kepala bidang Kerjasama Internasional Pusat Kerjasama Standardisasi BSN Hendro Kusumo mengatakan langkah itu merupakan prinsip transparansi yang memungkinkan negara anggota WTO lainnya turut berpartisipasi memberikan tanggapan atas rancangan SNI yang diajukan oleh Indonesia.

Masa pemberian tanggapan untuk SNI CRC dan piranti listrik adalah 10 Februari hingga 10 April 2010, sedangkan untuk ko rek api gas adalah 12 Februari hingga 12 April 2010. Jika dalam kurun

Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan salah satu penentu daya saing produk nasional menghadapi gempuran produk impor paska pelaksanaan perjanjian perdagangan bebas China-ASEAN (CAFTA). Karena itu, Pemerintah kini terus berupaya mengajukan notifi kasi SNI (standar nasional Indonesia) wajib ke World Trade Organization (WTO).

waktu tersebut tidak ada tanggapan protes untuk revisi dari negara anggota WTO, maka Peraturan Menteri Perindustrian mengenai SNI wajib bagi produk-produk tersebut sudah untuk dikeluarkan. Permenprin (peraturan menteri perindustrian) untuk memberlakukan SNI Wa jib atas produk-produk itu adalah enam bulan berikutnya.

Tentu saja upaya Pemerintah ini dilakukan untuk menghadapi perdagangan bebas ASEAN-China, pemerintah melakukan be-berapa macam langkah antisipasi. Salah satu-nya adalah dengan melindungi beberapa produk komoditas lokal. Tujuannya supaya lebih siap dalam menghadapi persaingan bebas dengan China. Ditargetkan, sekitar 118 SNI hingga akhir tahun ini dapat tercapai.

PERMUDAH SNI

Penerapan SNI sangat penting dalam melin-dungi perdagangan maupun industri dalam

negeri. Namun, saat ini proses pembuatan SNI relatif lama karena banyak prosedur yang harus dipenuhi. Padahal, SNI penting da lam tata cara trade defence, bahkan le bih lagi sebagai industry defence. Karena itu, Kementrian perindustrian kini akan mem-permudah prosedur sertifi kasi Standar Na sio-nal Indonesia (SNI) bagi industri dalam negeri.

Menperin MS.Hidayat mengatakan saat ini dari ribuan produk lokal, hanya ada 43 produk yang statusnya sudah ber-SNI wajib, sedangkan sisanya masih belum ber-SNI, dan kini yang masih dalam proses penyampaian notifi kasi dan sudah dinotifi kasi ke lembaga perdagangan dunia (WTO) sebanyak 60 produk lebih. Tentu saja, masih sedikitnya SNI yang telah dinotifi kasi WTO membuat daya saing produk nasional bisa jadi lemah.

”Saya ingin untuk SNI tidak (dilakukan) secara bisnis ’as usual’, tidak memakai prosedur yang ada. Karena itu kita akan menjalin

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 17

Topik Bahasan

NO NAMA KOMODITI NO. SNI KODE HS

1 Tepung Terigu SNI 01-3751-2006 1101.00.10.002 Lampu Swa-Ballast SNI 04-6504-2001 8539.31.90.903 Pupuk Amonium Sulfat/ZA {(NH4)2 SO4} SNI 02-1760-2005 3102.21.00.004 Pupuk Tripel Super Phosphate/TSP {Ca (H2PO4)2} SNI 02-0086-2005 3103.10.00.905 Pupuk Urea SNI 02-2801-1998 3102.10.00.006 Pupuk NPK Padat {Pupuk buatan} SNI 02-2803-2000 3105.20.00.007 Pupuk Kalium Klorida/Muriate of Potash/MOP {KCl} SNI 02-2805-2005 3104.20.00.008 Pupuk Super Phosphate-36/SP-36 {Ca (H2PO4)} SNI 02-3769-2005 3103.10.00.909 Pupuk Fosfat Alam untuk Pertanian/Rock

Phosphate {Bahan galian}SNI 02-3776-2005 3103.90.90.00

10 Ban Mobil Penumpang SNI 06-0098-2002 4011.10.00.0011 Ban Truk dan Bus SNI 06-0099-2002 4011.20.10.0012 Ban Truk Ringan SNI 06-0100-2002 4011.10.00.0013 Ban Sepeda Motor SNI 06-0101-2002 4011.40.00.0014 Ban Dalam Kendaraan Bermotor SNI 06-6700-2002 4013.10.11.0015 Saklar SNI 04-6203.1-2006 8536.50.60.0016 Tusuk Kontak dan Kotak Kontak SNI 04-3892.1-2006 8536.69.90.0017 M C B SNI 04-6507.1-2006 8536.20.00.0018 Kipas Angin SNI 04-6292.2.80-2006 8414.51.00.0019 Perlengkapan-Kendali Lampu Bagian 1 :

Persyaratan Umum dan Keselamatan SNI 04-6959.1-2003 8504.23.39.00

20 Perlengkapan-Kendali Lampu Bagian 2-3: Persyaratan Khusus Ballas Elektronik Disuplai A.B., untuk Lampu Fluoresen

SNI 04-6959.2.3-2003 8504.23.39.00

21 Pemutus Sirkit Arus Sisa Tanpa Proteksi Arus Lebih Terpadu untuk Pemakaian Rumah Tangga dan Sejenisnya (RCCB) - Bagian 1: Umum

SNI 04-6956.1-2003 8536.30.00.00

22 Pemutus Sirkit Arus Sisa Tanpa Proteksi Arus Lebih Terpadu untuk Pemakaian Rumah Tangga dan Sejenisnya (RCCB) - Bagian 2-1: Penerapan Persyaratan Umum RCCB yang Berfungsi Tak Tergantung dari Tegangan Saluran

SNI 04-6956.2.1-2005 8536.30.00.00

23 Luminer - Bagian 1 : Persyaratan Umum dan Pengujian

SNI 04-6973.1-2005 8539.90.90.00

24 Luminer - Bagian 2-1 : Persyaratan Khusus - Luminer Magun Kegunaan Umum

SNI 04-6973.2.1-2005 8539.90.90.00

25 Luminer - Bagian 2-2 : Persyaratan Khusus - Luminer Tanam

SNI 04-6973.2.2-2005 8539.90.90.00

26 Luminer - Bagian 2-3 : Persyaratan Khusus - Luminer untuk Pencahayaan Jalan Umum

SNI 04-6973.2.3-2005 8539.90.90.00

27 Luminer - Bagian 2-5 : Persyaratan Khusus - Luminer Lampu Sorot

28 Semen Portland Putih SNI 15-0129-2004 2523.21.00.0029 Semen Portland Pozolan SNI 15-0302-2004 2523.29.90.0030 Semen Portland SNI 15-2049-2004 2523.29.10.0031 Semen Portland Campur SNI 15-3500-2004 2523.29.29.0032 Semen Masonry SNI 15-3758-2004 2523.90.00.0033 Semen Portland Komposit SNI 15-7064-2004 2523.90.00.0034 Kaca Pengaman Diperkeras

Untuk Kendaraan Bermotor SNI 15-0048-2005 7007.11.10.00

35 Kaca Pengaman Berlapis Untuk Kendaraan Bermotor SNI 15-1326-2005 7007.21.10.0036 Tabung baja LPG SNI 1452:2007 7311.00.91.00

7311.00.99.0037 Kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan

sistem pemantikSNI 7368:2007 7321.11.00.00

7321.81.00.007321.90.90.00

38 Katup tabung baja LPG SNI 1591:2008 8481.80.21.0039 Regulator tekanan rendah untuk tabung baja LPG SNI 7369:2008 8481.10.90.00

8481.80.30.0040 Selang karet kompor gas SNI 06-7213-2006

dan adendumnya 4009.11.00.004009.12.00.00

41 Baja Tulangan Beton SNI 07-2052-2002 7214.20.11.007214.20.19.007214.20.21.007214.20.29.00

42 Baja Tulangan Beton Hasil Canai Ulang SNI 07-0065-2002 7214.99.10.107214.99.10.907214.99.90.107214.99.90.90

43 Baja Tulangan BetonDalam Bentuk Gulungan

SNI 07-0954-2005 7213.10.00.007213.10.00.907213.91.00.007213.99.00.00

44 Baja Lembaran Lapis Seng (Bj.LS) SNI 07-2053-2006 7210.41.10.007210.41.20.007210.41.90.007210.49.10.007210.49.20.007210.49.90.007212.30.10.007212.30.20.007212.30.90.00

45 Gula Kristal Rafi nasi SNI 01-3140.2-2006 1701.99.11.001701.99.19.00

46 Helm Pengendara Kendaraan Bermotor Roda Dua SNI 1811-2007 6506.10.10.0047 Baja Lembaran, Pelat dan Gulungan

Canai Panas (Bj.P)SNI 07-0601-2006 7208.25.10.00

7208.25.90.007208.26.00.007208.27.00.007208.36.00.007208.37.00.007208.38.00.007208.39.00.007208.51.00.007208.52.00.007208.53.00.007208.54.00.007208.90.00.007211.13.10.007211.13.90.007211.14.10.007211.14.90.007211.19.10.007211.19.90.007208.25.10.00

48 Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Alumunium - Seng (Bj.As)

SNI 4096:2007 7210.61.10.007210.61.90.007210.70.10.007210.70.90.007212.50.10.107212.50.20.10

49 Baterai Primer - Bagian 1 : Umum SNI 04-2051.1-2004 8506.10.10.0050 Baterai Primer - Bagian 2 :

Spesifi kasi Fisik dan ListrikSNI 04-2051.2-2004 8506.10.90.00

8506.50.00.008506.80.10.008606.80.20.00

51 Sepatu Pengaman dari Kulit dengan Sol Karet Sistim Cetak Vulkanisasi

SNI 0111:2009 6403.40.00.00

52 Sepatu Pengaman dari Kulit dengan Sistem Goodyear Welt, Mutu dan Cara Uji

SNI 7037:2009 6403.40.00.00

53 Sepatu Pengaman dari Kulit dengan Sol Poliuretan dan Termoplastik Poliuteran Sistem Cetak Injeksi

SNI 7079:2009 6403.40.00.00

54 Kakao bubuk SNI 01-3747-1995 1805.00.00.0055 Produk Melamine Perlengkapan Makanan dan Minuman SNI 7322 : 2008 3924.10.00.0056 Air Minum Dalam Kemasan SNI 01-3553-2006 2201.10.00.00

2201.90.90.00

DAFTAR KOMODITI SNI WAJIB YANG SUDAH DINOTIFIKASI KE WTO

Peraturan Produk

Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 21/M-DAG/PER/6/2008 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian

1. Pupuk Bersubsidi2. Pupuk Bersubsidi asal Impor

Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 07/M-DAG/PER/2/2009 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 21/M-DAG/PER/6/2008 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian

Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor: 61/MPP/Kep/2/2004 Tentang Perdagangan Gula Antar Pulau

1. Gula Kristal Rafi nasi Produksi dalam Negeri yang Berasal Dari Gula Kristal Mentah/Gula Kasar kecuali diperdagangkan dari Industri Rafi nasi kepada Industri Makanan, Minuman dan Farmasi2. Gula Kristal Rafi nasi Impor3. Gula Kristal Mentah/Gula Kasar

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor: 344/MPP/Kep/5/2004 Tentang Perubahan atas Keputusan Menperindag Nomor: 61/MPP/Kep/2/2004 Tentang Perdagangan Gula Antar Pulau

1. Gula Kristal Putih Impor2. Gula Kristal Rafi nasi Impor3. Gula Kristal Mentah/Gula Kasar

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201018

kerjasama dengan balai penelitian swasta dan lembaga penilai agar proses sertifi kasi SNI bisa lebih dipercepat. Kita akan minta dipetakan segera (kebutuhan SNI) karena SNI ini merupakan tara cara kita untuk melin-dungi industri dalam negeri,” ujar Menperin.

Sementara itu, Direktur Kimia Hilir Ke men-terian Perindustrian Tony Tanduk me nga-takan, Kementerian Perindustrian te ngah menyiapkan Peraturan Menteri Perin-dustrian mengenai kewajiban memenuhi spesifikasi teknis untuk barang impor Lang kah ini bertujuan sebagai altematif dari penerapan SNI yang selama ini dinilai lamban dikeluarkan, spesifikasi teknis akan diberlakukan sebelum penerapan SNI diberlakukan secara resmi. ”Regulasinya da-lam bentuk Peraturan Menteri Perindus trian, sambil menunggu SNI-nya jadi,” katanya.

Tony menjelaskan spesifikasi teknis ini penting dalam menyaring produk-produk impor khususnya dari China yang regulasi SNI-nya belum dibuat. Jika tidak dilakukan, produk-produk non-standar asal China akan merajalela dengan adanya CAFTA. ”Kami akan kerjasama dengan bea cukai, jangan sampai China kasih kualitas rendah ke pasar kita,” jelasnya.

BENTUK TIM KHUSUS

Dalam upaya mengantisipasi dampak Ke se pakatan Perdagangan Bebas China-ASEAN (CAFTA) sekaligus Kesepakatan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), maka Pemerintah membentuk tim khusus. Tim ini beranggotakan kementerian terkait dan perwakilan dunia usaha.

Pemerintah membentuk tim ini juga untuk menyelesaikan hambatan-hambatan yang dialami industri dan perdagangan. Tim sendiri diupayakan mampu meningkatkan efektivitas pengamanan pasar dalam negeri dari penyelundupan, sekaligus mengambil langkah pengamanan serta pengawasan atas peredaran barang di dalam negeri.

Tim juga fokus untuk memastikan produk barang dan jasa memenuhi standar nasio-nal Indonesia serta standar kesehatan, ke amanan, dan lingkungan. Selain itu, tim ini berfokus memantau penerapan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) dan kebijakan

lain perlindungan untuk konsumen.

Tim ini juga bertugas mengantisipasi ke-mung kinan unfair trade practise (praktik perdagangan yang tidak adil) dengan mem perketat surat keterangan asal serta te rus mempromosikan penggunaan produk dalam negeri.

Dalam rangka meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional, pemerintah berfokus membenahi tata ruang dan pe-manfaatan lahan, infrastruktur dan ener gi, pemberian insentif, pembangunan kawa san ekonomi khusus, perluasan akses pem-biayaan dan pengurangan biaya bunga serta pembenahan sistem logistik.

KAJI POS TARIF

AFTA digulirkan dimulai 1992 dan dilanjutkan dengan kesepak atan pembentuk an Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2003

untuk direalisasikan pada tahun 2015. Pada tahun 2002 disepakati perjanjian komprehensif kerja sama ekonomi China-ASEAN yang menjadi basis negosiasi ASEAN pada tahun 2004.

Sejak diberlakukan pada tahun 2004, tarif nol persen terus berjalan dan berlangsung menjadi 8.654 pos tarif yang sudah nol se be lum tahun 2010. Jadi selama ini (tarif bea masuk nol persen) sudah berlangsung. Sedangkan untuk CAFTA, pada tahun 2010 tarif nol persen meliputi 1.597 pos tarif. Dengan demikian, total sampai Januari 2010 menjadi 7.306 pos tarif.

Namun berdasarkan masukan dunia usa-ha, untuk AFTA terdapat 227 pos ta rif me merlukan pembicaraan ulang kare na berpotensi melemahkan industri da lam negeri. Sedangkan untuk CAFTA, pem-bicaraan ulang perlu dilakukan atas 228 pos tarif. Masukan dunia usaha ini mendorong pemerintah melakukan notifi kasi, terutama untuk melakukan pembicaraan kembali dalam rangka AFTA dan CAFTA.

”Implementasi AFTA maupun CAFTA me-ngenal masa penyesuaian selama enam bulan hingga satu tahun. Upaya nyata yang akan dilakukan pemerintah adalah mendo-rong agar produk dalam negeri agar lebih kompetitif,” ungkap Menperin MS.Hidayat.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Pu sat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menga-takan, nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara ASEAN selalu mengalami defi sit sejak 2006 hingga 2009. Karena itu, Indonesia harus berusaha lebih keras dalam menghadapi perdagangan bebas di ASEAN maupun antara China dan ASEAN mulai 2010 ini.

Berdasarkan data BPS 2008, perdagangan Indonesia dengan Thailand membukukan ekspor senilai 3,66 miliar dolar AS. Namun impor mancapai 6,33 miliar dolar AS. Se-dangkan perdagangan Indonesia dengan Singapura senilai 12,86 miliar dolar AS untuk ekspor dan 21,79 miliar dolar AS untuk impor. Begitu juga nilai perdagangan Indonesia dengan Malaysia, yang juga defi sit. Ekspor Indonesia ke Malaysia mencapai 6,34 miliar dolar AS, sedangkan impornya 8,92 miliar dolar AS. (mon/berbagai sumber)

UPAYA NYATA YANG AKAN DILAKUKAN PEMERINTAH ADALAH MENDO RONG AGAR PRODUK DALAM NEGERI AGAR LEBIH KOMPETITIF.

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

Topik Bahasan

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 19

Berita Pasar

Sulit memang menahan godaan produk China yang harganya lebih murah. Tapi jangan salah, murah bukan berarti

ba gus. Jika para pelaku ritel dan pembeli kom pak bekerja sama, dengan memasarkan dan menggunakan produk lokal, ini dapat me nangkis serbuan produk impor asal China.

Ditambah Indonesia merupakan produsen terbesar kedua dunia untuk sepatu olahraga dan terbesar ketiga di dunia untuk sepatu kulit. Produk alas kaki ini diyakini tidak akan kalah bersaing dengan produk China. Apalagi didukung oleh pemerintah melalui instansi-instansi terkait.

Seperti halnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang melakukan pengawasan terhadap 10 produk konsumsi, terutama ter kait kualitas produk dan ketentuan importansinya.

Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa Direktorat Jenderal Perdagangan Da lam Negeri (Kemendag) Inayat Iman me ngatakan, prioritas utamanya adalah produk yang diatur dalam Permendag No. 56 Tahun 2008 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu.

Lima produk diatur dalam aturan tersebut, yakni alas kaki, makanan minuman, mainan anak-anak, elektronik, dan tekstil. Impor lima produk tersebut dibatasi hanya me-lalui pelabuhan udara internasional dan lima pelabuhan laut, yakni Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Tanjung

Emas (Semarang), Belawan (Medan), dan Soekarno-Hatta (Jakarta).

Dengan adanya dukungan tersebut, derasnya produk impor khususnya China bukan men-jadi suatu momok yang menakutkan lagi. Karena antisipasi dan kerjasama antara stakehoulder tersinergi dengan baik.

PERMENDAG DONGKRAK PASAR PRODUK LOKAL

Tidak seseram saat pemberlakuan perda-ga ngan bebas. Karena ternyata, penjualan produk China khususnya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak terlalu meningkat. Bahkan, penjualannya cenderung kalah oleh produk lokal.

Produk China yang dipasarkan di Pasar Tanah Abang, umumnya berupa garmen dan tekstil. Penjualan produk China memang murah ta-pi kualitasnya jauh rendah dibandingkan me rek lainnya. Keluhan terbanyak adalah pro duk China gampang rusak dan sulit diperbaiki.

Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sjarifuddin Hasan me nilai perdagangan bebas Asean dengan China tidak mengkhawatirkan bagi industri garmen dan sepatu karena konsumen masih memilih produk dalam negeri.

Penilaiannya didasarkan pada hasil wawan-cara nya dengan sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, (14/01)

Alas kaki dan garmen termasuk produk yang turut andil dalam persaingan di era perdagangan ASEAN-China Free Trade Agree-ment (ACFTA). Kedua item tersebut tak luput juga dari gempuran produk-produk China. Namun, keberadaan produk lokal ini masih relatif unggul dibanding produk impor khususnya dari China.

Eksistensi Produk Lokal

Masih Tak Terkalahkan

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201020

Berita Pasar

lalu. ”Produk garmen nasional ternyata siap bersaing dengan impor, terutama menghadapi produk China yang dikhawatirkan menyudutkan industri dalam negeri,” ujarnya seusai mengunjungi 12 kios di berbagai lantai Pasar Tanah Abang.

Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan langsung di lapangan secara random untuk dua produk lokal yakni garmen di Pasar Tanahabang dan sepatu di sentra produksinya Cibaduyut, Jawa Barat. Menurutnya, berdasarkan informasi dari pelaku usaha dan konsumen di dua tempat tersebut, produk lokal masih relatif unggul dibanding produk impor dari China.

”Yang jelas kualitas produk lokal masih lebih bagus, kon-sumen juga melihat produk Indonesia lebih ber kualitas dan harga lebih murah,” katanya.

Sebagai perbandingan, harga selendang impor dari China, India dan Pakistan di atas Rp. 300.000, sedangkan selendang sejenis dari Tasikmalaya senilai Rp.80.000.

Sama halnya dengan para penjual di Pasar Tanahabang, Jakarta. Mereka cenderung lebih memilih produk buatan lokal. ”Hal yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan lagi kualitas produk agar semakin bisa bersaing,” tegasnya.

Oleh karena itu, ketahanan ekonomi pun harus diting-katkan di samping juga memperbesar produktivitas barang agar terjadi efi siensi biaya operasional. Pihaknya menyatakan akan membina pelaku UKM agar dapat meningkatkan produktivitasnya supaya harga per unit

dapat ditekan.

Selain itu, dilakukan pula peninjauan dan penginventarisiran produk lain

setelah sepatu dan garmen seperti alas kaki, elektronik, baja, makanan dan minuman. Khusus di Pasar Ta-nah abang, komposisi produk yang

dipasar kan sampai saat ini adalah 53 persen buatan lokal dan 47

persen buatan impor (sebagian besar China).

Begitu pun dengan In-dustri alas kaki nasio nal. Kebera daan nya dinilai

m a m p u b e r s a i n g d i era perdagangan be bas

karena kualitas ma sih jauh lebih unggul. Ke kuatan

produk lokal, terletak pada kualitas pro duk yang sama dengan ba rang impor tetapi harganya lebih kompetitif.

YANG JELAS KUALITAS PRODUK

LOKAL MASIH LEBIH BAGUS,

KON SUMEN JUGA MELIHAT PRODUK INDONESIA LEBIH

BER KUALITAS DAN HARGA LEBIH

MURAH.

dapat ditekan.

Selain itu, didan pengin

setelah sealas kaki, dan minunah abang

dipasar kan53 per

persebesa

kle

pkudeha

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 21

Berita Pasar

Kementerian Perdagangan, Mari Elka Pa-ngestu mengatakan, kualitas produk bisa menjadi salah satu tumpuan para pela-ku industri sepatu di Indonesia dalam meng hadapi persaingan perdagangan be bas. Ternyata alas kaki dari Indonesia dapat bersaing dengan China dan negara pengekspor lain, untuk potensi pasar yang terbuka dengan era perdagangan bebas. Potensi ekspor sepatu masih sangat besar, dengan pasar utama Eropa dan Amerika, ka rena itu industri nasional harus selalu ting-katkan daya saing produknya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor alas kaki nasional pada bulan Oktober 2009 naik sebesar 49% menjadi US$ 133 di-ban ding bulan September 2009, walaupun ter jadi penurunan ekspor akibat krisis glo -bal selama empat bulan sebelumnya. ”Di ta hun 2010 ada optimisme akan me ning kat kembali ke positif, termasuk karena ada pe -ning katan relokasi order,” ujar Mari Pangestu.

Selaras dengan kinerja ekspor, kinerja in ves tasi di sektor alas kaki juga sangat meng gembirakan. Alas kaki yang oleh dunia per bankan dianggap sebagai industri yang mu lai tenggelam (sun set industry), justru se ka rang makin diminati oleh investor asing.

In dustri ini padat karya dan padat modal, karenanya potensial untuk dikembangkan. Hanya, perlu perbaikan infrastuktur terutama pengangkutan dan pengadaan listrik serta

pe nye derhanaan birokrasi, terutama di daerah.

Ketua Dewan Pembina Asosiasi Industri Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Harijanto mengatakan tren peralihan order sudah sangat nyata. Saat ini, para buyer mulai mendistribusikan pesanan sepatunya tidak hanya 100% dari China atau pun Vietnam.Seiring menguatnya stabilnya rupiah ter-ha dap dolar AS dan peraturan tenaga ker ja di China yang makin ketat, sehingga in-vestor melirik negara lain sebagai tempat memproduksi barangnya.

Namun ia menggarisbawahi, untuk meng-antisipasi tren ini perlu adanya pembenahan dalam bidang infrastruktur seperti listrik, jalan dan lain-lain. Jika ini bisa dibenahi, ma ka peningkatan produksi hingga 300 juta sangat mungkin.

Tak semua industri nasional terpuruk dalam kubangan krisis. Industri alas kaki salah

satu nya. Pangsa pasar industri alas kaki na-sio nal pada kuartal I-2009 juga naik dari 40 persen menjadi 50 persen. Pemicu kenaikan itu adalah kebijakan pengetatan impor yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 56 Tahun 2008 tentang Aturan Impor Produk Tertentu. Alas kaki masuk dalam aturan itu bersama empat pro duk lain, yakni elektronik, mainan anak, kos metik, garmen, serta makanan dan minuman.

Peningkatan penjualan alas kaki lokal di pasar domestik biasanya akan mencapai puncaknya pada Juni dan Juli. Tahun ajaran baru sekolah bisa melejitkan penjualan alas kaki 20 persen daripada bulan biasanya.

Indonesia menargetkan bisa meningkatkan ekspor produk alas kaki hingga US$ 3 miliar dalam waktu 3 tahun kedepan dengan jum-lah 300 juta pasang. Saat ini kinerja eks por sepatu Indonesia masih berada di kisaran angka 200 juta pasang per tahun masih di bawah US$ 2 miliar per tahun.

”Volume ekspor 200 juta pasang per ta-hun termasuk sport dan non sport, 60% di antaranya sport, 3 tahun lagi bisa men-capai 300 juta pasang,” kata Menteri Perda-gangan Mari Elka Pangestu dalam acara kunjungannya di pabrik Panarub, Tangerang, Rabu (27/1/2010).

Pelaku industri lokal melihat peluang baru. Berlakunya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 56/2008 tentang Ke-ten tuan Impor Produk Tertentu, telah mem-be rikan dampak positif bagi bisnis mereka.

Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) juga merasakan hal yang sama. Wakil Ke-tua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajad membenarkan, terbitnya Permendag membuat permintaan tekstil di dalam negeri meningkat. ”Permintaan produk garmen meningkat sekitar 10% - 15%,” terangnya.

Tentunya kondisi ini telah menggairahkan industri garmen lokal. Para produsen siap memacu produksi guna memenuhi per-mintaan pasar dalam negeri. Pasar lokal mulai mengurangi produk garmen impor. Karena masih berjayanya produk lokal. Bravo produk Indonesia. (eks)

VOLUME EKSPOR 200 JUTA PASANG PER TA-HUN TERMASUK SPORT DAN NON SPORT, 60% DI ANTARANYA SPORT, 3 TAHUN LAGI BISA MEN-CAPAI 300 JUTA PASANG.

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201022

Distribusi

Pemerintah telah mengeluarkan Permentan, Permendag yang bertujuan untuk mengatur pendistribusian pupuk bersubsidi secara

tertutup yang telah diberlakukan pada tahun 2009, yaitu : Peraturan Presiden RI. No. 72 Tahun 2008, tentang penetapan pupuk bersubsidi sebagai barang dalam pengawasan, Permendag No. 21/M-DAG/Per 16/2008 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian; Permentan No. 42 Tahun 2008 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun 2009.

Dalam pelaksanaan pengaturan distribusi pu-puk secara tertutup sekarang ini, pemerintah per lu mempertimbangkan agar Gabungan Ke-lompok Tani (Gapoktan) maupun kelompok tani diberi kemudahan dan kepercayaan untuk bisa merencanakan kebutuhan pupuk, pendanaan dan penebusan langsung ke Lini II (Gudang) tingkat Kabupaten, sesuai dengan waktu dan kebutuhan

Anggota Kelompok Tani.

Peraturan pemerintah ini bertujuan untuk mengatur agar pupuk bersubsidi sampai kepada petani, dengan memberikan kemudahan dan jaminan kepada petani dalam memenuhi kebutuhan akan pupuk bersubsidi. Diantaranya dengan 6 tepat : tepat harga, waktu, jenis, tempat, dosis dan cara. Cara sendiri meliputi : Memberdayakan seluruh Produsen, Distributor dan Pengecer Resmi pupuk bersubsidi agar lebih efi sien dalam pengadaaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya; Menghindari terjadinya kelangkaan pupuk dan penyimpangan pendistribusian pupuk ke sektor lain.

Berdasarkan peraturan-peraturan itu, dinyatakan bahwa pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pe-ngadaan, dan penyalurannya mendapat subsidi dari pemerintah. Untuk kebutuhan petani dan sebagai barang dalam pengawasan dimana

PERMENDAGKawal Distribusi Pupuk Bersubsidi

Kenaikan Harga Ece ran Tertinggi

(HET) pupuk ber-sub sidi se ki tar 35 persen yang

berlaku sejak Jumat (9/4),

melalui Per aturan Menteri Pertanian

(Permentan) No. 32 Tahun 2010 ini,

perlu diimbangi de ngan pengetatan

pe ngawasan distri busi dan

penggunaan pu puk. Pengawasan yang ketat dapat men-

ce gah oknum yang ber mak sud men cari

keuntungan lebih de ngan meman faat-kan kenaikan harga

pupuk ini.

Setiap truk yang masuk ke terminal harus memiliki dokumen yang lengkap, Pelabuhan Tanjung Priok

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 23

Distribusi

pendistribusiannya sudah diatur. Melibatkan BUMN, Produsen maupun Distributor/ Pengecer resmi yang terbagi dalam Lini I sampai Lini IV yang masing-masing sudah mempunyai tugas dan kewa jiban yang diatur dalam Permendag dan Permentan, antara lain :

Produsen (Lini I) melakukan penyaluran pupuk bersubsidi di Lini II. Produsen kepada Distributor di wilayah tanggung jawabnya

Distributor melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi di Lini III/distributor (kabupaten). Distributor kepada Penge-cer di wilayah tanggung jawabnya

Distributor melaksanakan pengangkutan sampai dengan gudang Lini IV pengecer.

Pengecer melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi di Lini IV/kios pengecer (kecamatan) kepada petani/kelompok tani di wilayah tanggung jawabnya dengan ketentuan harga HET.

Dengan sistem distribusi tertutup yang telah diterapkan pemerintah tersebut, telah berhasil menekan terjadinya penyelewengan pada komoditas penunjang utama sektor pertanian ini.

Begitu pun pada 2010. Pemerintah (Ke-men terian Pertanian dan Kementerian Perdagangan) memutuskan sistem distribusi pupuk tahun ini masih akan menggunakan mekanisme distribusi tertutup. Pasalnya, sistem tersebut masih dianggap efektif un tuk menyalurkan pupuk bersubsidi.

Sistem ini mensyaratkan petani untuk ber-gabung dengan kelompok tani. Semen tara, pengecer hanya bisa menyalurkan alokasi pupuk bersubsidi ini untuk kelompok tani atau Gapoktan.

Kemudian, turunnya alokasi subsidi pupuk dalam APBN 2010 tidak akan membuat penurunan jumlah volume pupuk yang akan disubsidi. Saat ini pemerintah meng-anggarkan subsidi pupuk sebesar Rp. 11,3 triliun, dan dana cadangan pupuk sebesar Rp. 3,5 triliun.

STOK AMAN

Menyambut musim tanam 2010, Produksi dan stok pupuk mengalami kelebihan. Pada

kelangkaan”, jelasnya.

Stok pupuk secara secara nasional berjumlah sekitar 7 juta ton. Sementara stok pupuk urea di lini III (tingkat kabupaten) saat iniberjumlah 699.663 ton, dengan rincian dari PT. Pusri 338.132 ton, PT. Pupuk Kali-matan Timur 207.689 ton, PT. Pupuk Ku-jang Cikampek 104.395 ton, PT. PupukIskan dar Muda 7.847 ton, dan produksi PT. Petro kimia Gresik sebesar 41.597 ton.

Adapun stok di pabrik berjumlah 142.401 ton. Rinciannya PT. Pusri 83.111 ton, PT. Pu puk Kaltim 83.111 ton, PT. Pupuk Kujang 3.662 ton, dan PT. Petrokimia Gresik sebesar 18.074 ton.

Di lain pihak, Direktur Pemasaran PT. Pusri, Bowo Kunto Hadi, mengimbau segenap petani agar tidak khawatir kekurangan pupuk. Alasannya, persediaan pupuk urea di

Januari 2010, secara nasional, stok pupuk mencapai 827.201 ton, Februari sebesar 775.121 ton, dan Maret 367.500 ton.

Kementerian Pertanian, Soetarto Alimoeso menjamin tahun ini tidak ada kelangkaan pupuk, karena stok pupuk cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. Ia juga memintakepada Pemda dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) serta ma sya-rakat untuk melakukan pengawasan yang lebih intensif dan mengawal pe nye diaan penyaluran pupuk bersubsidi. Untuk penga-manan penyediaan pupuk di minta kepada produsen pupuk un tuk melakukan stok opname pupuk bersubsidi.

Sementara Direktur Keuangan PT. Pupuk Sriwijaya (Pusri), Sri Wiyas P. Hasbu me nga-takan, kenaikan harga pupuk tidak akan di-ikuti kelangkaan. “Kondisi saat ini tidak ada

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201024

Distribusi

tingkat kabupaten atau lini tiga di seluruh kawasan Indonesia dalam kondisi aman.

”Aman artinya lebih dari cukup dengan jumlah mencapai 699.000 juta ton. Pupuk siap disalurkan apabila para petani membutuhkan. Intinya, kalau petani membutuhkan pupuk, maka barangnya sudah ada di depan mata mereka,” ujarnya.

Ia juga menjamin pupuk-pupuk itu sampai ke tangan petani sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Kemudian untuk mengatisipasi terjadinya penyimpangan dalam pendistribusian pupuk bersubsidi, peran Komisi Pemantau Pupuk dan Pestisida (KP3) harus terus dimaksimalkan guna memantau distribusi pupuk di daerah.

ANDIL PERMENDAGDALAM DISTRIBUSI PUPUK

Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah

menyempurnakan aturan distribusi pupuk ber-subsidi dengan sistem tertutup dengan mener-bitkan Peraturan Menteri Perdagangan No.07/M-DAG/PER/2/2009 yang memberikan keleluasaan ba gi produsen untuk menambah pasokan jika terjadi kelangkaan tanpa harus menunggu Surat Keputusan Pemerintah Daerah (Pemda).

”Apabila terjadi peningkatan kebutuhan pupuk bersubsidi di suatu wilayah, produsen menambah alokasi kebutuhan sebesar maksimal 20 persen dari alokasi wilayah bersangkutan tanpa menunggu SK Gubernur/Bupati, sehingga keterlambatan pasokan pupuk dapat dihindari,” ujar Subagyo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Selain itu, pada kondisi tertentu bila diperlukan maka produsen dapat melakukan penyaluran langsung kepada petani dan atau kelompok tani dengan Operasi Pasar (OP).

Subagyo menjelaskan, dalam aturan baru itu produsen diwajibkan menyediakan stok pu puk bersubsidi di lini III/distributor sebanyak kebu tuhan selama tiga minggu ke depan untuk menjamin persediaan pupuk bagi petani. Pu puk bersubsidi hanya boleh dibeli oleh petani yang terdaftar dalam kelompoknya dan menyusun Ren cana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Sebelumnya pada Juni 2008, Kemendag mener-bitkan Permendag No. 21/M-DAG/PER/6/2008 tentang sistem distribusi pupuk bersubsidi tertutup yang terbatas hanya pada petani/kelompok tani yang sudah tercatat di satu pengecer saja yang boleh membeli.

Sementara, untuk memudahkan pengawasan maka alat angkut pupuk bersubsidi diberi tanda khusus sesuai dengan wilayah kerja masing-masing produsen. Dalam Permendag No. 21/2008 itu produsen pupuk dapat mengalihkan stok dari daerah yang berlebihan ke daerah yang terjadi kelangkaan dengan persetujuan Pemda.

Pemda diberikan kewenangan untuk memberikan sanksi bila produsen atau pengecer melanggar ketentuan dalam Permendag tersebut.

Dengan diterbitkannya Permendag No.07/M-DAG/PER/2/2009 itu diharapkan penyaluran pupuk bersubsidi benar-benar tepat sasaran dan stok di distributor selalu dalam keadaan cukup terutama saat permintaan meningkat saat musim tanam tiba. (eks)

UNTUK MEMUDAHKAN PENGAWASAN

MAKA ALAT ANGKUT PUPUK

BERSUBSIDI DIBERI TANDA

KHUSUS SESUAI DENGAN

WILAYAH KERJA MASING-MASING

PRODUSEN.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 25

Info Sembako

Menteri Perdagangan (Mendag), Mari Elka Pangestu mengatakan, stok gula nasional pada saat ini cukup untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi masyarakat hingga Mei 2010. untuk mengantisipasi kekurangan stok, pemerintah mengimpor gula untuk kebutuhan dalam negeri hingga Mei 2010.

Mendag menegaskan volume impor gula yang ditetapkan pemerintah sudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri hingga Mei 2010. Rencananya, impor gula tersebut akan berlangsung hingga musim giling tiba, yakni Mei 2010. Pemerintah telah mengeluarkan ijin mengimpor gula sebanyak 500.000 ton kepada perusahaan yang ditunjuk untuk mengimpor gula putih, di antaranya PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI, PTPN IX, PTPN X.

Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Subagyo mengatakan, realisasi impor gula dipastikan hanya sebesar 80-90% hingga waktu batas akhir realiasi impor 15 April 2010, hingga kini sudah 70% gula impor yang merapat di pelabuhan

dan didistribusikan ke pasar.

Pemerintah menjamin tidak akan mempengaruhi suplai gula di dalam negeri meskipun impor gula tidak mencapai 100%. “Impor gula sudah berjalan, dan dihitung secara keseluruhan mencapai 80% lebih hingga pertengahan April 2010, “ucap Dirjen Subagyo.

Dari 6 perusahaan yang ditugasi mengimpor gula, hanya Perum Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang dipastikan merealisasikan secara penuh kuota impor gula. Realisasi yang tidak sampai 100% ini dikarenakan ada 10% alokasi impor gula yang kontraknya masih menggantung. Namun pemerintah optimis pasokan gula di dalam negeri tidak akan terganggu akibat realisasi impor yang tidak penuh, karena musim giling tebu sudah dekat, yakni akhir Mei 2010.

HARGA GULA TURUN

Harga gula di Makasar pada tingkat pengecer awal Januari hingga Maret 2010 mencapai Rp.

Harga Gula Pasir TurunKebijakan Pemerintah terhadap impor gula hingga dalam rangka menstabilkan harga gula di pasaran serta akan masuknya musim giling Mei 2010, ternyata berdampak terhadap turunya harga gula di pasaran. Sebelumnya harga gula pasir sejak awal Januari hingga pertengahan Maret 2010 berkisar Rp 10 ribu per kilogram, kini memasuki awal April 2010 harga gula turun drastis menjadi Rp.9.000 per kilogram.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201026

Info Sembako

10 ribu hingga Rp. 11 ribu perkilogram. Namun, memasuki awal April harga gula pasir di Pasar Terong Makasar turun drastis di kisaran Rp 9.000 hingga Rp 8.500 per kg.

Sementara itu harga gula pasir di tingkat distributor sebelumnya mencapai Rp. 480 ribu per 50 kg pada awal 2010, kini perlahan turun drastis mencapai Rp. 390 ribu per karung. Hal itu terjadi, katanya, pasokan gula pasir dari produsen lancar, sehingga dipastikan harga gula pasir, baik di tingkat agen dan pengecer mengalami penurunan.

”Turunnya harga gula dikarena pendistribusian dari produsen ke distributor cukup lancar dan persediaan gula pasir cukup banyak, sehingga memberikan pengaruh terhadap turunnya harga gula pasir,” Ucap Rahmat seorang pedagang di pasar Terong.

Sementara itu harga gula di Palangkaraya, Kalteng mulai turun. Penurunan terjadi cukup drastis yaitu dari Rp 10.500 menjadi Rp 9.500 per kilogram.

H. Yadi, seorang pedagang di Pasar Besar Palangkaraya mengatakan, harga gula tidak naik, bahkan mulai turun. Itu disebabkan pasokan gula dari Banjarmasin, Kalsel cukup lancar. Menurutnya, pasokan serta stok barang di Kalteng, khususnya gula sangat mempengaruhi kestabilan harganya.

Harga gula di Pangkal Pinang awal Maret 2010 mengalami penurunan dari Rp. 11.500 menjadi Rp. 11 ribu perkilogram. Turunnya harga gula disebabkan masuknya gula impor Thailand pada akhir Februari 2010. “Gula impor asal Thailand sudah bongkar muat di pelabuhan. Langkah ini untuk meredam harga gula yang sempat naik awal Februari, ucap Hasanudin Plt Kadin Disperindag provinsi Babel.

Di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, harga gula cenderung mengalami penurunan Rp 100 sampai 200 per kilogram. Penurunan harga gula dimungkinkan karena selain mendekati masa giling, juga dikarenakan faktor akan digelontorkannya gula impor.

Pedagang di Pasar Bendul Merisi, Ali Muqodas menuturkan, saat ini harga gula berada di ki-saran Rp 9.850 sampai Rp. 9.900 perkilogram, atau mengalami penurunan harga dibanding sebelumnya yakni Rp 10.000 hingga Rp. 10.100 perkilogram.

Kecenderungan penurunan harga gula di mung-

kinan karena jelang giling tebu di sejumlah pabrik yang bakal dimulai pertengahan Mei. Kondisi itu, lanjut Ali, biasa terjadi setiap tahun, di mana harga gula cenderung turun begitu mendekati musim giling tiba. Ini karena pedagang tak mau ambil risiko rugi. Pasalnya, ketika pabrik gula melakukan giling tebu, harga gula akan stabil seperti sebelum terjadi lonjakan.

SWASEMBADA GULA

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mus tafa Abubakar menegaskan, pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman (MOU) de-ngan kementerian terkait guna mewujudkan swa sembada gula, “Kita akan lakukan MoU swa-sem bada gula antara BUMN, Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri perdagangan, dan Menteri Perindustrian, mulai dari on farm hingga prosesnya, serta membangun pabrik gulanya.

Pihaknya saat ini akan membangun 15 pabrik gula hingga 2014. Kementerian Kehutanan juga telah menyetujui pinjaman lahan seluas 500.000 hektare untuk perluasan lahan tebu. “Misalnya Jawa Timur, nanti juga akan kita cari lagi lahan yang cocok untuk penanaman,” ujarnya.

Ketua Badan Koordinasi Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Abdul Wahid menyambut baik rencana pembangunan pabrik ini. Namun perlu adanya sinergi antara pemerintah dan petani,

TURUNNYA HARGA GULA DIKARENA

PENDISTRIBUSIAN DARI PRODUSEN KE DISTRIBUTOR CUKUP LANCAR

DAN PERSEDIAAN GULA PASIR

CUKUP BANYAK, SEHINGGA

MEMBERIKAN PENGARUH TERHADAP

TURUNNYA HARGA GULA PASIR.

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 27

TAHUN INI INDONESIA SUDAH BISA BER-SWASEMBADA GULA KONSUMSI, DENGAN CATATAN PEMERINTAH FOKUS UNTUK MENINGKAT KAN TINGKAT RENDEMEN DI PABRIK-PABRIK GULA MILIK BADAN USA HA MILIK NEGARA (BUMN) DAN PRODUKTIFITAS AREAL PANEN TEBU SAAT INI.

Info Sembako

”Membangun pabrik perkara mudah, tetapi yang perlu diperhatikan adalah on farm-nya, siapa yang mengarahkan para petani tebu,” paparnya.

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) memprediksikan produksi gula konsumsi tahun ini bisa mencapai 2,9 juta ton, atau naik sekitar 700.000 ton dibanding realisasi tahun sebesar 2,2 juta ton. Peningkatan ini bisa tercapai akibat meningkatnya gairah menanam petani lantaran membaiknya harga gula.

Ketua Umum APTRI Arum Sabil mengatakan, potensi areal yang tercatat di musim tanam periode 2009 lalu sebesar 422.000 hektare. Sementara ditambah yang tidak tercatat, dia memperkirakan bisa mencapai 450.000 hektare. ”Tren peningkatan harga gula

Saat ini, produktifi tas rata-rata lahan tebu nasional sebesar 80 ton perhektare. “Jumlah itu masih bisa ditingkatkan menjadi 100 ton perhektare,” ujarnya.

Selain itu, rendemen rata-rata juga harus ditingkatkan dari 7,5% menjadi 10%. Dengan produktifi tas dan rendemen itu, luas areal tebu yang saat ini 450.000 hektare akan dapat menghasilkan tebu 4,5 juta ton.

Menurutnya, kebutuhan gula konsumsi perkapita Indonesia saat ini sebesar 17 kg pertahun. Dengan asumsi jumlah penduduk saat ini sebesar 230 juta jiwa, tingkat ke-butuhan nasional menjadi 4 juta ton. ’Artinya dengan produksi 4,5 juta ton, kita sudah bisa swasembada dengan surplus 500.000 ton,” tandasnya.

(hmz/berbagai sumber)

akhir 2009 memang mampu mendorong adanya perluasan areal panen tebu tahun ini,” ujarnya.

Menurutnya, dari posisi rendemen dan jumlah pabrik-pabrik eksisting saat ini, memang memproduksi diperkirakan mencapai 2,9 juta ton. Namun demikian, sebenarnya saat ini Indonesia sudah mampu berswasembada untuk gula konsumsi. Sehingga, ke depan Indonesia sebenarnya sudah tidak perlu lagi melakukan impor karena justru dapat merusak harga.

Tahun ini Indonesia sudah bisa berswa-sembada gula konsumsi, dengan catatan pemerintah fokus untuk meningkatkan tingkat rendemen di pabrk-pabrik gula milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan produktifi tas areal panen tebu saat ini.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201028

Info Sembako

Berdasarkan pantauan Info PDN di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan, Pasar Palmerah Jakarta Barat, Pasar

Tanah Abang Jakarta Pusat pada awal maret 2010. Harga beberapa jenis sayuran, seperti bawang merah Rp 12.000 perkilogram dari harga Rp 12.500, bawang putih Rp 18.000 perkilogram yang sebelumnya Rp 18.300. Bawang putih impor Rp 17.000 perkilogram dari sebelumnya Rp 18.000, cabe merah keriting semula harganya mencapai Rp 20.000 per kg, sekarang hanya Rp 12.000, cabe rawit merah dari Rp 28.000/kg menjadi Rp 24.000/kg, cabe merah besar Rp 11.000 per kg dari Rp 13.000.

Harga yang masih bertahan seperti, ja gung sayur Rp. 8.000 perkilogram, sawi hi jau Rp. 5000 perkilogram, kentang Rp. 6.000 perkilogram, tomat sayur Rp. 8.000 per-kilogram serta kacang panjang Rp. 6.000 perkilogram. ‘Menurunnya harga sa yu ran dikarenakan pasokan kini mulai berlim pah, namun sayangnya daya beli ma sya ra kat kurang bergairah,” ucap beberapa pedagang

Di Pasar Induk Induk Giwangan, Yogyakarta, harga jenis sayuran yang stabil hingga akhir Maret diantaranya, wortel ukuran kecil dan besar berkisar Rp. 5.000 sampai Rp. 6.000 perkilogram, tomat kecil serta besar Rp. 4.500 sampai Rp. 5.500 perkilogram, kembang kol masih seharga Rp. 4.000 perkilogram, brokoli Rp. 7.000 perkilogram, buncis Rp. 3.000

perkilogram, sawi putih 2.000 perkilogram, kubis Rp. 2.000 perkilogram, cabai rawit merah Rp. 13.000 perkilogram, cabai hijau Rp. 7.000 perkilogram, cabai merah keriting Rp. 12.500 perkilogram, dan cabai merah besar Rp. 15.500 perkilogram.

“Stok sayuran serta distribusi ke pedagang

di pasar induk ini dari berbagai daerah luar Yogyakarta masih lancar serta mencukupi untuk memenuhi permintaan konsumen hingga awal April 2010,” tutur Dalroji, pedagang di Pasar Giwangan.

Untuk harga sejumlah bahan pokok di Pasar Raya Padang awal Maret ini lebih

Konsumen LegaHarga Sayuran dan Buah Stabil

Harga beberapa jenis sayuran serta buah buahan di pasar

tradisional Jakarta mulai turun pada pekan pertama Maret

2010. turunnya harga komoditi tersebut dikarenakan pasokan

serta pendistribusian dari sentra peroduksi penghasil komoditi

tersebut ke para pedagang lancar. Meskipun mengalami

penurunan yang tidak drastis atau kembali ke harga normal, hal

tersebut sudah dapat melegakan konsumen strata bawah.

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 29

Info Sembako

stabil dibanding sebelumnya, walupun masih ada beberapa harga komoditi yang naik walau tidak berarti. Harga yang stabil diantaranya, harga cabai merah kembali turun dari Rp10 ribu perkilogram jadi Rp. 9.000 perkilogram, kentang Rp. 3.000 perkilogram, wortel Rp. 4.000perkilogram dan sayurmayur Rp. 1.000 sampai dengan Rp. 3.000 per ikat. Harga yang naik adalah tomat kualitas baik Rp8.000 perkilogram sebelumnya Rp. 7.000 perkilogram. Ungkap Erimastuti, Pedagang Makanan di Alang Lawas, Padang.

Di Pasar Tradisional Peunayong Banda Aceh, Harga sayur mayur stabil dikarenakan pasokan lancar dari berbagai daerah di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Ilham dan Zuhri pedagang di Pasar Peunayong Banda Aceh mengatakan, harga tomat Rp. 7.000 perkilogram, buncis Rp. 6.000 perkilogram, wortel Rp. 6.000 perkilogram, kentang Rp. 6.000 perkilogram, kol Rp. 3.000 perkilogram, sedangkan bawang merah Rp. 14.000 perkilogram, bawang putih Rp. 17.000 perkilogram, kacang tanah Rp14.000 perkilogram, kacang hijau Rp15.000 perkilogram. Untuk cabai merah Rp. 16.000 perkilogram, cabai kecil Rp. 20.000 perkilogram dan cabai hijau Rp12.000 perkilogram.

”Stabilnya harga sayuran serta bumbu dapur tidak lain karena permintaan dari konsumen terhadap barang barang tersebut di pasaran juga stabil,” ucap Zuhri dan Ilham

Sementara itu, kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Provinsi Aceh menyatakan, harga

kebutuhan dapur di Kota Aceh bertahan hingga pertengahan Maret 2010. Lancarnya pasokan yang tersedia di pasaran mempengaruhi bertahan serta stabilnya harga.

HARGA BUAH

Memasuki pekan pertama Maret 2010 harga buah lokal di pasar tradisional Jambi menunjukkan kestabilan harga, seperti jeruk manis lokal dijual Rp. 4.000 perkilogram, nenas Rp. 2.000 per buah, semangka Rp. 2.500 perkilogram, melon, salak pondoh serta jambu pir Rp. 7.000 perkilogram. ”kelancaran pasokan untuk memenuhi permintaan konsumen yang cenderung normal menjadi salah satu faktor stabil harga,” Ucap Mustafa pedagang setempat.

Di Bali harga buah lokal di pasaran ada yang mengalami penurunan serta stabil. Seperti di Pasar Seni Sukowati, harga buah yang turun diantaranya, salak Rp. 2.000 sampai Rp. 3.000 perkilogram, harga tersebut jauh lebih murah dari sebelunnya yakni Rp. 4.000 sampai Rp. 5.000 perkilogram. Selain salak, buah rambutan semula Rp.4000 perkilogram menjadi Rp. 2.500 perkilogram. anggur lokal dari harga Rp. 7.000 menjadi Rp. 5.000 perkilogram. mangga manalagi Rp 3.500 perkilogram turun mejadi Rp. 3.000 perkilogram. ”Penurunan harga buah hampir terjadi di seluruh Kota Bali. Itu dikarenakan masuknya musim panen,” ungkap Ni Ketut Darmi pedagang buah asal Karangasem

HARGA MULAI NAIK

Memasuki pekan pertama April 2010, sejumlah harga sayuran dan buah mulai berfluktuatif. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Subagyo mengatakan, beberapa komoditas sayuran memang ada yang naik, Namun ia yakin, hal itu tak akan berdampak pada infl asi. Ia pun optimistis kondisi ini dapat segera pulih. ” Semoga situasi ini akan kembali normal dan tidak berlangsung lama,”.

Dirjen Subagyo menambahkan, jenis komoditi yang mengalami kenaikan harga dipengaruhi oleh tingginya curah hujan disertai bencana banjir di sentra produksi sayur mayur seperti Bandung, Karawang dan sebagainya. ”Penyaluran beberapa komoditas menggunakan alat tranportasi juga menjadi tidak lancar akibat bencana alam banjir,” jelas Dirjen.

Hal senada juga diungkapkan Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI),

SETIAP TAHUN, PASAR BENIH

NASIONAL TUMBUH SEKITAR

7% SAMPAI 8%, ARTINYA, TAHUN INI PENJUALAN BENIH SAYURAN

SECARA NASIONAL BISA TUMBUH RP

38 MILIAR - RP32 MILIAR.

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201030

SAMPAI SAAT INI, ANGKA KONSUMSI SAYURAN MA-SYARAKAT INDONESIA SEN-DIRI MASIH RENDAH. TING-KAT KONSUMSI SAYU RAN MASYARAKAT INDO NE SIA BARU SEKITAR 35 KILO GRAM PERKAPITA PERTAHUN.

Info Sembako

Nadiran. Menurutnya, kenaikan sebagian harga sayur mayur awal april 2010 ini di-picu oleh ketidakpastian volume pasokan lantaran sejumlah daerah pemasok sayur mayur seperti Bandung, Cianjur, dan Subang diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

“Dampaknya terhadap jenis sayuran yang tidak tahan terendam air jangka waktu lama, selain itu petani kesulitan memanen dikarenakan tingginya air akibat hujan,” jelasnya.

Bencana alam banjir ikut memperburuk pendistribusian, akibatnya alat transportasi tidak dapat menembus jalan yang dila lui akibat tergenang banjir. Nadiran mem-perkirakan, kondisi ini akan normal sepekan kedepan.

PRODUKSI SAYUR MAYUR

Pasar bibit sayuran rupanya masih men-janjikan peluang yang sangat besar. Sebab, permintaan bibit sayuran terus meningkat setiap tahun. Ditambah lagi, produksi sayuran nasional juga terus menanjak. Itu sebabnya, sejumlah pemain di sektor ini terus berpacu dengan produksi bibit sayurannya.

Direktur PT. Panah Merah Glenn Pardede menyatakan, saat ini, ceruk pasar benih sayuran baru tergarap setengahnya kendati pemain di industri benih sayuran juga terus bertambah. Menurut hitungannya, saat ini tidak kurang dari 125 perusahaan telah menggeluti bisnis benih sayuran di Indonesia.

Secara nasional, tahun lalu total nilai pasar benih sayuran nasional mencapai Rp 400 miliar. ”Setiap tahun, pasar benih nasional tumbuh sekitar 7% sampai 8%, Artinya, tahun ini penjualan benih sayuran secara nasional bisa tumbuh Rp 38 miliar - Rp 32 miliar,” tuturnya

Masih besarnya potensi pasar sayuran membuat prospek bisnis benih sayuran makin cerah. Dengan inovasi dan ragam produk bibit yang semakin bertambah, pangsa pasar benih akan terus membesar.

Glenn mengklaim, PT. Panah Merah selalu melakukan inovasi dan menambah sekitar

Syngenta Indonesia.

Menurut Anang, benih hibrida inilah yang menjadi incaran pasar. Selain tahan terha-dap bakteri, benih hibrida ini akan memberi hasil produksi yang tinggi. War nanya lebih menarik dan tahan untuk disimpan lebih lama. ”Sekitar 50% dari pro duksi benih nasional adalah benih hibrida,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, produksi sayuran tahun 2009 sebesar 10,44 juta ton atau tumbuh 4,03% ketimbang tahun 2008 yang cuma sebesar 10,03 juta ton.

Lie Po Fung, Anggota Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia menambahkan, permintaan sayur da-lam negeri selalu bertambah. ”Suplai sa-yuran dengan kualitas terbaik belum bisa mengimbangi pertumbuhan pasar modern. Ia mengatakan, suplai sayuran segar dengan kualitas barang dan kemasan yang bagus masih bisa ditingkatkan sekitar 50%.” ungkapnya.

Pasalnya, sampai saat ini, angka konsumsi sayuran masyarakat Indonesia sendiri masih rendah. Tingkat konsumsi sayuran masyarakat Indonesia baru sekitar 35 kilo-gram perkapita pertahun. Padahal, nor-malnya, menurut World Health Orga nization (WHO) tingkat konsumsi sayuran adalah 70 kilogram perkapita pertahun.

(hmz/berbagai sumber)

5 jenis produk benih baru setiap tahunnya. ”Sekarang, produk benih sayuran Panah Merah sudah sekitar 150 jenis,” ungkapnya.

Perubahan musim yang kadang meleset dari prediksi membuat permintaan benih semakin meningkat. Karena itulah, Glenn optimistis, bisnis benih sayuran PT. Panah Merah tahun ini bisa tumbuh 5%.

Artinya, untuk tahun ini, Panah Merah mematok pertumbuhan penjualan sekitar 12% sampai 13% dari tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2009, Glenn mengaku penjualan benih Panah merah mencapai sekitar Rp 150 miliar.

Ceruk serupa juga dibidik oleh PT Syngenta Indonesia. Perusahaan ini mengembangkan benih sayuran hibrida cabai keriting, jagung pipilan, jagung manis dan kubis. ”Benih sayuran hibrida hasilnya akan lebih bagus dibanding yang bukan hibrida,” kata Anang Dwi Susilo, Product Manager Vegetable PT

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 31

Stok Bahan Pokok dan Penguatan

Arah kebijakan perdagangan dalam negeri

periode 2010-2014 adalah peningkatan

penataan sistem distribusi

nasional yang menjamin

kelancaran arus barang dan

jasa, kepastian usaha, dan daya

saing produk domestik.

Oleh: Jimmy Bella (Direktur Bina Pasar dan Distribusi Kemendag RI)

Kolom Anda

Tak dapat dipungkiri, penyebab kenaikan sejumlah harga sembilan bahan pokok (sembako) adalah tak lepas dari jalur distribusi. Hingga kini, memang

belum ada distribusi yang si ner gis. Akibatnya, penyaluran ba han-ba han pokok kerap mengalami ham batan dan mengakibatkan fl uktuatif harga.

Karena itu, hingga kini pemerintah terus berupaya se-mak simal mungkin untuk menekan harga. Yakni dengan melakukan penataan distribusi. Tentu saja, tanpa ada penataan distribusi yang baik, agaknya sulit untuk menstabilkan atau upaya melakukan penekanan harga di pasaran dalam negeri. Distribusi merupakan urat nadi pasokan sembako. Hal ini yang menjadi salah satu fokus Kemendag RI. Oleh karena itu, pemerintah kini berupaya memacu per baikan dan peningkatan sarana infrastrukturnya.

Selain itu, yang tengah dilakukan Kemendag RI adalah berupaya melakukan penekanan biaya dis tribusi di Indo nesia yang cenderung mahal karena mi nimnya infra-struktur, seperti jalan tol, dan banyaknya ja lan raya yang rusak, yang memicu munculnya pu ngutan liar (pungli).

Mencermati berbagai persoalan distribusi tersebut, maka Kemendag menetapkan kebijakan pembangunan perdagangan dalam negeri periode 2010−2014 yang ingin dicapai yaitu perbaikan iklim usaha perdagangan dalam negeri, stabilisai dan penurunan disparitas harga bahan pokok, serta penciptaan jaringan distribusi yang efi sien.

Merunut pada arah dan tujuan kebijakan perdagangan dalam negeri tersebut, maka visi Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Kemendag RI berupaya Mewujudkan Ketersediaan Barang Secara Merata di Dalam Negeri Melalui Sistem Distribusi Yang Efi sien dan Efektif.

Sedangkan misinya adalah Meningkatkan pengendalian dan stabilisasi harga barang di dalam negeri, menga-mankan ketersediaan barang kebutuhan pokok masya-rakat, mengembangkan pemasaran komoditi hasil per tanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan, serta hasil industri dan pertambangan, mengembangkan sarana distribusi perdagangan dan informasi pasar mela-lui sistem peringatan dini (Early warning System), serta mem berdayakan produk dalam negeri melalui program peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Kemendag RI juga

akan selalu melakukan monitoring kebutuhan pokok. Tu-juan nya adalah untuk mengetahui perkembangan har ga barang kebutuhan pokok (Bapok) yang terjadi di Ibukota propinsi seluruh Indonesia, yang pada akhirnya menjadi sebuah masukan dalam pengambilan kebijakan perda-gangan dalam negeri khususnya kebutuhan pokok ini.

Selain itu dilakukan juga penyusunan prognosa yang tujuannya untuk mengidentifi kasi kebutuhan dari masing-masing daerah terhadap beberapa jenis barang kebutuhan pokok, mengidentifikasi kemampuan masing-masing daerah untuk mensuplai beberapa jenis barang kebutuhan pokok, mengidentifikasi produk yang rawan pasokan secara nasional, mengidentifi kasi produk yang surplus pasokan secara nasional, sebagai standar peringatan dini (Early Warning System) pasokan barang juga untuk mengantisipasi langkah-langkah yang diperlukan dalam menanggulangi kekurangan pasokan dan kenaikan harga.

JARINGAN DISTRIBUSI

Pemerintah mencanangkan, fokus utama pembangunan perdagangan dalam negeri yang tertuang dalam RP JNM 2010-2014 adalah meningkatkan jaringan distribusi untuk menunjang pengembangan sistem logistik na sio-nal. Hal itu didukung oleh tiga kegiatan prioritas yak ni, peningkatan kelancaran distribusi bahan pokok, pengem-bangan sarana distribusi perdagangan, serta koordinasi penataan dan pengembangan sistem logistik nasional.

Terkait dengan strategi pembangunan perdagangan dalam negeri tersebut, pemerintah akan meningkatkan integrasi perdagangan antar dan intra wilayah melalui jaringan distribusi untuk mendorong kelancaran arus barang sehingga ketersediaan dan kestabilan harga dapat terjaga.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam lima tahun ke depan bertekad meningkatkan efi siensi sistem logistik dan distribusi bahan pokok, penguatan pasar domestik, efi siensi pasar komoditi, serta peningkatan efektivitas perlindungan konsumen. sistem logistik nasional diletakkan dalam keseimbangan global supply chain dan domestic supply chain.

Sistem logistik nasional dibangun dalam enam pilar yaitu regulasi, kompetensi manajemen SDM, teknologi informasi dan komonikasi, penyedia jasa logistik, kebutuhan dan akurasi infrastruktur, dan fokus komoditi utama.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201032

Jaringan Distribusi Nasional

PERSOALAN KEBUTUHAN

GULA DAN BERAS DI

MASYARAKAT SE RING KALI

MENJADI PERMASALAHAN YANG KRUSIAL.

KARENA ITU, PADA TAHUN

2010 INI DIREKTORAT BINA PASAR

DAN DISTRIBUSI KEMENDAG RI MENGAMBIL SEJUMLAH KEBIJAKAN UNTUK DUA

KOMODITI INI.

Kolom Anda

Oleh karena itu, akan dilakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait logistik di pusat maupun daerah, pengembangan pusat-pusat distribusi di Kawasan Timur Indonesia, serta penyederhanaan prosedur dan dokumen perijinan logistik. Sistem logistik yang efi sien akan menjadikan Indonesia berdaya saing, apalagi 2013 nanti akan dimulainya integrasi logistik ASEAN.

BUAT ROADMAP

Untuk mengetahui persoalan seputar ketersediaan dan harga komoditi, maka perlu juga dibuat pemetaan yang mencakup produksi, distribusi dan pemasaran. pembuatan roadmaptersebut merupakan bagian dari tugas Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk menjaga jalur distribusi produk pangan strategis, se-hing ga menjamin ketersediaan dan harga komoditas yang terjangkau. Tujuan pemetaan ini untuk membantu pe merintah dalam mengatasi hambatan kekurangan pangan di dalam negeri termasuk untuk komoditas ekspor. Tentunya juga rumusan pemetaan ini menitikberatkan pada suplai komoditas antara wilayah Barat dan Timur Indonesia.

Dengan demikian, setiap sentra produksi komoditas akan saling menyuplai kebutuhan sentra produksi komoditas lainnya. Pola seperti ini, akan menciptakan biaya distribusi lebih murah antarsentra produksi. Nantinya, masing-masing pulau bisa menjadi swasembada komoditas yang diunggulkan.

KEBIJAKAN BERAS DAN GULA

Persoalan kebutuhan gula dan beras di masyarakat se-ring kali menjadi permasalahan yang krusial. Karena itu, pada tahun 2010 ini Direktorat Bina Pasar dan Distribusi Kemendag RI mengambil sejumlah kebijakan untuk dua komoditi ini.

Dalam hal kebijakan perberasan, pemerintah kini bertekad melakukan peningkatan produksi gabah Kering Giling (GKG), yakni dengan menargetkan meningkat 5% per tahun melalui upaya strategi intensifi ksi dan ekstensifi kasi. Demikian pula untuk menjaga agar usaha tani padi dapat cukup menguntungkan, yaitu dengan tingkat keuntungan minimal 30%, dan pemerintah telah menetapkan tabel harga pembelian gabah yang berada di luar kriteria kualitas yang ditetapkan pemerintah, maka pemerintah melakukan Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Pemerintah juga akan selalu menjaga stabilitas harga tingkat konsumen melalui pemantauan harga BPS ming-guan dan pemantauan harga harian oleh Disperindag seluruh Indonesia yang dilaporkan kepada Kementerian Perdagangan.

Dalam hal cadangan beras juga menjadi fokus pemerintah. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) adalah sejumlah tertentu beras milik Pemerintah Pusat yang pengadaannya didanai oleh APBN sebagai Cadangan Stok Beras Nasional dan dikelola oleh Perum BULOG dengan arah penggunaan untuk Penanggulangan keadaan darurat, Kerawanan pangan pasca bencana, pengendalian gejolak harga beras dan Untuk memenuhi kesepakatan Cadangan Be ras Darurat ASEAN (ASEAN Emergency Rice Reserve) dan kese pakatan internasional lainnya yang memerlukan CBP.

CBP ini untuk penanganan tanggap darurat akibat bencana di wilayahnya, alokasi maksimum sebanyak 100 ton/tahun per Kab/Kota dan 200 ton/tahun per Provinsi, sedangkan untuk Operasi Pasar dalam rangka pengendalian harga di wilayahnya, alokasi maksimum adalah 500 ton/tahun per Kab/Kota dan 1.000 ton/tahun per Provinsi (Usulan Revisi SKB Pengelolaan CBP).

Pemberian bantuan beras untuk rumah tangga sasaran, dikenal sebagai Raskin untuk Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebanyak 13 kg/RTS/bulan (12 bulan) dengan harga jual Rp.1.600/kg, di mana pada tahun 2010 pagu Raskin disiapkan sebesar 2,7 juta ton.

Dalam hal kebijakan gula, maka kebijakan tata niaga impor gula sesuai Kepmenperindag No. 643/MPP/Kep/9/2002 tgl 23 September 2004 tentang Tata Niaga Impor Gula yang diperbaharui dengan No. 527/MPP/Kep/9/2004 tgl 17 September 2004 sampai saat ini berjalan sesuai dengan maksud dan tujuannya untuk menyeimbangkan pasokan dan kebutuhan melalui pengendalian impor dan memberikan kepastian usaha bagi petani tebu.

Pemerintah pun menerbitkan Kebijakan Perdagangan Gula Antar Pulau melalui Kepmenperindag Nomor 61/MPP/Kep/ 2/2004 Tanggal 17 Pebruari 2004 yang diperbaharui dengan No. 334/MPP/Kep/ 5/2005 tanggal 11 Mei 2004 tentang Perdagangan Gula antar Pulau yang bertujuan menghambat beredarnya gula ilegal di pasar dalam negeri, dan pemantauan distribusi/perdagangan gula tertelusur dan sesuai peruntukannya. ***

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 33

Ekonomi Kreatif

Bisnis Kartu UndanganBeromzet 5 Milliar Perbulan

Salah satu pasar terbesar di daerah Jakarta Selatan ini lokasinya tidak terlalu jauh dari patung Pancoran, di jalan Tebet Barat Dalam

Raya, tepatnya sekitar 500 meter dari jalan MT Haryono. Pemandangan di pasar ini jauh lebih baik dari sekian banyak pasar yang ada. Kebersihan serta penataan para pedagang tertata dengan baik, sehingga kesan kumuh dan berbau tidak sedap tidak tercium sedikitpun

Pasar Tebet Barat ini mulai beroperasi dengan bentuk bangunan 4 lantai yang kokoh pada tahun 1991 dengan memiliki 773 tempat usaha yang terbagi antara kios, loss serta counter. Sebagaimana lazimnya sebuah pasar, kita dapat menemukan berbagai macam kebutuhan sehari-hari di sini. Karena terkenal dengan perdagangan kosmetik, parfum serta kulinernya, secara otomatis Pasar

Tebet Barat tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang dari berbagai macam kalangan yang bervariasi. Mulai dari kalangan menengah kebawah, artis ibukota sampai pejabat sering singgah di pasar ini. Dari yang ingin berbelanja maupun sekedar mencicipi sajian kulinernya.

Untuk kebutuhan pokok sehari-hari, khususnya bagi masyarakat sekitar. Pasar Tebet Barat menye-diakan aneka kebutuhan pokok seperti sayur ma yur, ikan, daging, buah buahan, bumbu dapur dan sebagainya yang dijamin kualitas serta kese-garannya.

Karena, Selain mayoritas penduduk di sekeliling Pasar Tebet Barat yang tergolong mapan, pi-hak pengelola tidak mau mengambil resiko ditinggalkan konsumen akibat kualitas serta

Pasar Tebet Barat merupakan salah satu pasar tradisional yang

masih berdiri kokoh diantara 150 pasar

yang ada di Jakarta. Selain terkenal

dengan perdagangan kosmetika, parfum

serta kulinernya, pasar ini juga menjadi

salah satu pusat bisnis Percetakan

khu susnya produksi kar tu Undangan yang

ber omzet 5 Milliar perbulan.

Tampak depan Pasar Tebet Barat

FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201034

Potensi UMKM

kesegaran barang tidak terjamin.

Namun bukan itu yang menjadi Ikon Pasar Tebet Barat. Seperti Pasar Rawa Belong yang terkenal dengan pusat penjualan bunganya, Pasar Rawa Bening dengan pusat penjualan batu permatanya. Di Pasar Tebet Barat lebih dikenal dengan ikon bisnis percetakan kartu undangan kawinan dan undangan nya yang sudah dikenal di seluruh Jakarta.

Pada mulanya Pasar Tebet Barat terkenal dengan perdagangan pecah belingnya. Setelah itu masuk era kosmetik serta parfumnya. Memasuki awal tahun 2000 Pasar Tebet Barat lebih dikenal dengan pusat percetakan kartu undangannya.

“Masyarakat seluruh Jakarta bisa dikatakan 90 persen memesan kartu undangan pernikahan di pasar ini.” Ungkap Kepala Pasar Tebet Barat, Marnaek Manurung, S.Sos saat di temui Info PDN awal bulan April lalu.

SENTRA PERCETAKAN

Melihat prospek percetakan yang membawa dampak besar ke arah yang lebih baik bagi Pasar Tebet Barat ini, akhirnya PD Pasar Jaya membuat terobosan dengan menjembatani permohonan para pedangang hasil percetakan dengan bentuk apresiasi nyata. “Kita buatkan beberapa kios tambahan di lahan parkir sebagai wadah mereka beroperasi dan berproduksi tanpa mengurangi fungsinya,” jelas Marnaek.

Bentuk pesanan percetakan cukup bervariasi dan beragam, seperti kartu nama, kartu ucapan selamat, buku-buku keagamaan dan masih banyak lagi. “Yang saya amati umumnya bentuk percetakan undangan weeding atau yang kita kenal kartu undangan pernikahan,” ucapnya

Konsumen percetakan datang dari kalangan yang beragam. Rata-rata mereka dari kalangan me nengah keatas, seperti pejabat, pengusaha, sampai kalangan artis. Bahkan ada dari luar daerah Indonesia. “Saya memiliki pelanggan tetap asal Malaysia yang memesan di sini,” ucap Hardi pelaku usaha percetakan ANT’s Niaga Corpora dan Bee print di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan.

Mengenai harga percetakan di Pasar Tebet Barat relatif murah serta bersaing. Harga mulai dari Rp. 5000 per eks, bahkan ada yang mencapai Rp. 200 ribu per eks dengan pesanan 150 lembar. “Harga tergantung dengan kualitas bahan baku kertas

serta desainnya. Pokoknya, semakin banyak jumlah pemesanannya, semakin murah pula harga yang akan diberikan,” ujarnya

Bukan hanya itu, pelaku usaha di pasar ini banyak belajar dari kegagalan bisnis percetakan yang pernah ada di Jakarta, pelaku usaha percetakan berlomba menanamkan tingkat kepercayaan tinggi kepada konsumen dengan memberikan pelayanan semaksimal mungkin.

Mengapa percetakan di Pasar Tebet Barat ini dapat memuaskan serta dipercaya oleh kon-su men? Karena pelaku usaha belajar dari 3 hal, yakni kejujuran, ketelitian serta kenyamanan pelayanan guna memuaskan konsumen agar image Pasar Tebet Barat sebagai pusat percetakan di Jakarta selalu terjaga dengan baik, “kalau pesan ditempat lain biasanya hanya terima order dan di produksi di tempat lain. Kalau disini, pesan disini, memproduksinya ya disini.. Semua ada, termasuk mesin cetaknyapun ada,.” tuturnya

Gerai ANT’s NIAGA CORPORA dan Bee Printing no.94 adalah satu dari sekian banyak gerai per-ce takan di Pasar Tebet Barat yang tetap ek sis dikarenakan kualitas serta pelayanan yang diberi-kan semaksimal mungkin kepada konsumen.

Bentuk pelayanan yang diberikan oleh pedagang disini, khususnya ANT’s NIAGA CORPORA dan Bee Printing no.94 adalah bagaimana memuaskan konsumen dengan memberikan pelayanan ter-baik semaksimal mungkin, hasil sesuai dengan

PUNCAK PENINGKATAN

VOLUME MASYARAKAT YANG

BERBELANJA TERJADI HARI

JUM’AT SAMPAI MINGGU. KARENA MOMENT ITULAH

WAKTU YANG LENGANG

DARI AKTIFITAS BEKERJA.

FOTO: AGUS BACHTIAR

FOTO: AGUS BACHTIAR

Bisa menentukan desain sendiri

Sebelum dikirin, cetakan undangan dicek kualitasnya

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 35

Ekonomi Kreatif

keinginan konsumen, serta tepat waktu. ”Jika masyarakat membutuhkan berbagai kartu undangan, bisa menghubungi kami di sini, ujarnya.

SERAP TENAGA KERJA

Selain perputaran uang yang sangat meng-giurkan di percetakan Pasar Tebet Barat ini. Percetakan ini juga dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, “secara keseluruhan tenaga kerja di 2 kios percetakan milik saya saja mencapai 30 orang. Untuk keseluruhan, setiap kios percetakan minimal memiliki 2 orang tenaga kerja,” ujar Marnaek.

Untuk tingkatan dalam negeri, konsumsi terhadap pesanan kartu percetakan, khu-susnya kartu undangan pernikahan yang memesan di Pasar Tebet Barat cukup me-ningkat, Itu dapat dilihat dari seluruh aktifi tas para pekerja percetakan yang selalu berpacu dengan waktu yang seakan tidak mengenal waktu luang. Para tenaga kerja terbagi pada bidang pekerjaan yang berbeda-beda, ada pendesain, operator cetak, finishing dan lain-lain.

Sedangkan berkaitan dengan omzet, setiap pelaku usaha di pasar ini cukup beragam. Ada pemain menengah, pemain besar yang mempunyai beberapa tempat usaha serta mempunyai beberapa mesin untuk berproduksi. “Semakin banyak mereka memiliki alat pendukung, seperti mesin cetak untuk produksi, semakin banyak juga order yang mereka kerjakan,” ucap Marnaek.

Pihak pengelola Pasar Tebet Barat sempat mengaudit secara keseluruhan per-putaran uang di lingkungan bisnis per-ce takan Pa-s a r Te b e t Ba rat. Tidak m a i n - m a i n , Om zet secara k e s e l u r u h a n p e r c e t a k a n men capai 5 Mil-liar perbulan. Nilai om zet tersebut dapat

berubah bilamana me masuki musim bulan perkawinan. “Puncak pesanan dapat dilihat pada even-even ter ten tu. Seperti memasuki hari raya keagamaan, musim-musin pernikah dan lain-lain” ujarnya

Namun, jika memasuki bulan yang bukan event pernikahan, order akan berpengaruh terhadap omzet. Hal tersebut dikarena tidak ada weeding. Sebelum dan setelah itu omzet

normal kembali, “tapi karena percetakan ini sudah dikenal sebagai ikonnya

Pasar Tebet Barat tidak melihat kapan musim pernikahan, karena setiap hari banyak aktifitas para peker ja cukup s ibuk mengerjakan orderan,” tuturnya

KENDALA

Kendala yang tampak dirasakan di Pasar Te-

bet Barat ini hanya pada sisi fasi l itas

lahan parkir. Bukan karena spacenya

y a n g k u r a n g luas, melainkan

terlalu banyaknya masyarakat yang b e r k u n j u n g k e pasar ini dari mulai dari berbelannja

kebutuhan se-hari hari, me-nikmati sajian

kulinernya, sampai sekedar hanya untuk memesan kartu undangan pernikahan.

“Puncak peningkatan volume masyarakat yang berbelanja terjadi hari Jum’at sampai Minggu. Karena moment itulah waktu yang lengang dari aktifi tas bekerja. Bisa dilihat dari tampak antrian kendaraan yang ingin parkir. Bila tidak tertampung, mereka rela memarkirkan kendaraannya diluar areal pasar,” tandasnya

Kebanyakan pasar tradisional di Indonesia bangunannya sudah cukup tua, kondisi pasar yang kumuh, keamanannya yang kurang, ditambah lagi harus bersaing dengan pasar pasar modern yang mengandalkan kenyaman serta keamanannya. Image itulah yang menjadikan masyarakat enggan berbelanja kepasar tradisional.

“Saya cukup senang mengelola pasar Tebet Barat ini. Saya juga berkomitmen menjadikan pasar ini sebagai pasar tradisional yang akan selalu dikunjungi masyarakat karena kenyamanannya.” tandasnya. (hmz)

SAYA CUKUP SENANG MENGE-LOLA PASAR TEBET BARAT INI. SAYA JUGA BERKOMITMEN MEN-JADIKAN PASAR INI SEBAGAI PASAR TRADISIONAL YANG AKAN SELALU DIKUNJUNGI MASYA RA-KAT KARENA KENYAMANANNYA.

Aktifi tas proses percetakan

Manaek Manurung

FOTO: AGUS BACHTIAR

FOTO

: AGU

S BA

CHTI

AR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201036

Tak pernah terlintas dibenak Oke Rosgana (34), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Bagian Promosi Dinas Pariwisata, Kabupaten Subang. Yoyo yang semula dianggap hanya mainan anak kecil, kini telah mengubah jalan hidupnya. Tidak hanya mencatatkan diri sebagai pemain yoyo profesional pertama di Indonesia. Meraup dolar dari hasil karyanya mendesain yoyo pun berhasil diraihnya.

Potensi UMKM

Be n t u k n y a k e c i l , bundar, dan bertali. Secara sederhana,

mainan ini mudah saja digunakan. Cukup tarik dan ulur. Maka, tak aneh bila yang tertarik dengan mainan yoyo itu anak-anak. Tapi oleh Oke, anggapan itu dipatahkan.

Bermula ketika pria kelahiran Bandung, 20 Oktober 1975 ini membaca sebuah tulisan dari Proyo, produsen yoyo dari Amerika yang bertuliskan ’You Can Do It Too’. Dari tulisan tersebut, suami Milda Halida ini mulai berkeinginan untuk memiliki yoyo. Di akhir tahun 1999, Proyo terbilang booming di seluruh dunia. Juara yoyo dunia asal Amerika Serikat (AS), Yohanes Van Dan Elzen alias Yo-Hans, berhasil memperkenalkan yoyo kepada dunia, termasuk juga Indonesia.

Saat itu, Oke yang masih kuliah di Fa kul-tas Seni Rupa dan Desain Institut Tek-no logi Bandung (ITB) berusaha untuk

Terpukau dengan aksi Yo-Hans kali kedua inilah yang membuat nya semakin jatuh cinta pada yoyo. Di usianya yang bukan anak-anak lagi, Oke tak malu untuk menekuni per-mainan yoyo. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, prinsip yang dipegangnya saat kali pertama belajar yoyo.

Berkat kegigihan dan keuletannya dalam berlatih, kurang dari satu tahun Oke berhasil menjadi salah satu pemain yoyo tingkat internasional. Hingga yang diimpikannya terwujud, Oke mampu mengalahkan 25 orang kontestan dan menjadi Juara ProYo Bandung Championship 2000, de ngan memenangkan Cold Fusion GT se har ga satu juta rupiah.

BUKAN SEKEDAR DOLANAN ANAK

Yoyo bukan hanya permainan yang akrab di kalangan anak-anak. Di balik bentuknya yang sederhana, yoyo mampu melekatkan banyak orang, tanpa memandang ras dan suku bangsa. Terbukti dengan banyaknya negara yang terlibat di setiap kejuaraan yoyo. Selain itu, yoyo bisa menjadi jembatan untuk mewujudkan impian setiap manusia. Bahkan, bisa mengenalkan budaya ke berba-gai negeri yang ada di dunia.

Seperti yang Oke lakukan, mendesain dan memasarkan yoyo bermotif batik. Salah satu

Dari YoyoMenjadi Hero

n

,

n ak.

an itu

mengumpulkan uang. Tujuannya satu, membeli yoyo. Yoyo yang kali pertama dimilikinya, dibeli dengan harga Rp. 100

ribu. Yoyo itu pula yang digunakannya untuk mengikuti kompetisi

yang diadakan oleh Proyo.

Awal 2000, setelah ber-hasil membeli yoyo, Oke berusaha mem-pelajari trik-trik ber-main yoyo. Dia bela-

jar melalui situs www.skiltoys.com yang me-

nam pilkan trik ilustrasi bergambar maupun video

tentang trik-trik yoyo. Dalam waktu tiga bulan, Oke sudah menguasai trik dasar permainan tersebut. Dari sinilah, mata dan pikiran pria asal Subang ini mulai terbuka lebar pada mainan tertua kedua di dunia, setelah boneka ini.

Pada bulan November 2000, Yo-Hans kembali datang ke Indonesia untuk mengadakan kontes Proyo dengan hadiah yoyo seharga Rp. 1 juta, sekaligus memperlihatkan kebo-lehan mereka dalam memainkan yoyo. Yo-Hans datang tidak sendirian, ditemani se orang perempuan penyabet gelar juara dunia yoyo asal AS juga, Kate Miller. Mereka mengunjungi tiga kota di Indonesia, yaitu Surabaya, Bandung, dan Jakarta.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 37

Ekonomi Kreatif

ikon budaya khas Indonesia.

Menurut historinya, yoyo berasal dari China. Lalu dibawa ke benua Eropa. Hal itu diketahui dari lukisan pada pemerintahan Raja Louis XVII dari Perancis tahun 1789. Dalam lukisan itu terli hat seorang anak yang berusia empat tahun ber-main yoyo. Saat itu namanya bu kan yoyo tetapi incroyable dan emigrette.

Pada 1791, permainan yoyo menyebar ke negara Inggris. Di Inggris permainan yoyo saat itu dina-makan bandalore. Nama yoyo sendiri diberikan oleh orang Filipina. Pada 1920, seorang warga negara Filipina, Pedro Flores membuat perusahaan mainan di California, AS. Pada 1928, perusahaan Pedro memproduksi mainan anak-anak yang kemudian ia namakan yoyo.

Mainan ini tersusun dari dua cakram berukuran sama. Pada bagian tengah terdapat sumbu sebagai tempat meletakkan benang. Sedangkan ujung benang yang lain biasanya diberikan pengait untuk dipasang pada jari telunjuk.

Dulu bahan yoyo hanya terbatas pada kayu. Kini, ada juga yang dibuat dari logam, plastik, atau campuran keduanya. Yang terpenting, bahan yang digunakan dalam pembuatan yoyo mesti kuat. Artinya, bisa tahan dari benturan, tidak mudah penyok, dan tahan gores.

PEMAIN, DESAINER,HINGGA ILUSTRATOR

Oke menemukan keasyikan tersendiri melalui permainan ini. ”Yoyo dapat menimbulkan efek po-sitif bagi pemainnya, seperti menghilangkan stres atau membuat rileks,” ujar pria yang bermukim di perumahan BTN Ciheuleut Indah, Subang, Jawa Barat.

Selain itu, permainan ini dapat dija-dikan sebagai barometer untuk mengasah sense (rasa) dan syarat de ngan kreativitas. ”Pe main mesti me -ngetahui kapan me-lempar dan me narik yoyo kem bali,” jelas sang ilus trator paruh waktu di OnLine Dave’s Skill Toys Alburqueque, AS.

Segudang prestasi ditoreh-

kannya, seperti : Satu-satunya pemain Indonesia di kejuaraan Asia Pacifi c Yoyo Contest 2005, Juara I logo Yoyowiki tahun 2005, Duta dari CAPO Milk selama tiga tahun berturut 2006,2007,2008 untuk mengajar anak-anak bermain yoyo di Khartoum, Sudan.

Seringnya menjuarai kontes yoyo, Oke tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti lomba yoyo. Levelnya naik, menjadi juri Asia Pacifi c Yoyo Contest 2006 di Malaysia, serta juri Superyoyo Contest 2007 di Jakarta.

Melalui yoyo, namanya mulai dikenal di dunia peryoyoan dalam maupun luar negeri. Oke dise ja jarkan World Yoyo Master dari Brazil Rafael Matsunaga, World Champion 3A dari Kamboja Paul Yath atau Hiroyuki Suzuki, World Yoyo Champion 2006 dari Jepang.

Oke tak hanya mahir bermain yoyo. Urusan men-desain gambar pada yoyo pun jagonya. Bahkan pada 2007, hasil desainnya pernah menjadi juara desain yoyo di AS. Oke memenangkan sebuah yoyo seharga US$ 450 dari sebuah kontes gambar desain pog atau tutup yoyo yang diadakan Duncan, perusahaan yoyo AS. Desain itu pula yang akhirnya dirilis disana.

Beberapa nama perusahaan seperti dari Inggris, hspin.com memintanya menggambar 24 yoyo

EKSTRAKURIKULER MEMILIKI NILAI

PLUS. SAYA MEMBAWA YOYO

KETINGKAT LEBIH SERIUS, YAITU KE PENDIDIKAN. JADI

BUKAN HANYA TRIK DAN KONTES.

n ini dapat dija-ometer untuk sa) dan itas. e --

k s h e’s ue,

ditoreh-

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201038

Potensi UMKM

DI INDO NESIA YOYO YANG BAGUS BA NYAK. TAPI UNTUK PRO FESIONAL ITU ENGGAK ADA. SAYA MEMUTUSKAN MEMBUAT YOYO METAL, BERTARAF INTERNASIONAL, KUATNYA SAMA DAN SEIMBANG.

limited edition. RadiYoactive dari Afrika Selatan. YoYoGuys dan Turf Store asal AS, juga ikut memesan gambarnya.

Sejumput impian pun terus dirajutnya. Oke ingin sekali membuat Subang bukan hanya sebagai Kota Nanas tapi juga Kota Yoyo. Di Indonesia, toko yang menjual yoyo standar internasional hanya ada di Subang. Hebatnya, Oke juga mengembangkan permainan yoyo sebagai sebuah ekstrakurikuler di SMA Ne-geri 1 Subang.

“Ekstrakurikuler memiliki nilai plus. Saya membawa yoyo ketingkat lebih serius, yaitu ke pendidikan. Jadi bukan hanya trik dan kontes,” kata ayah dari Hasya Azka Syahida ini.

Oke terkenal sebagai rajanya desain pog yoyo dan per-mainan yoyonya. Namun, Oke tak berhenti sampai disitu. Membuat yoyo sendiri pun dilakoninya. Kreasi yoyonya diberi nama Rozzor. “Di Indo-nesia yoyo yang bagus ba nyak. Tapi untuk pro-fesional itu enggak ada. Saya memutuskan membuat yoyo

metal, bertaraf internasional, kuatnya sama dan seimbang,” ungkapnya.

Pembuatan Rozzor sendiri mengalami kendala. Bahan logam Dural (sama dengan bahan body pesawat terbang) sulit, mesin khusus bernama CNC (Computerized Nu-merical Controled) yang harus diimpor dari Palestina. CNC keunggulannya lebih presisi dan seimbang. Bearing yang digunakan sebagai poros yoyo berbahan stainless, sehingga tidak berkarat dan hal ini membuat putaran yoyo menjadi lebih lama. Kalaupun

iliki nilai plus. Saya kat lebih serius, yaitu ukan hanya yah dari .

rajanya per-mun,

mpai yo a. ri

o-us

pro-. Saya uat yoyo

sehingga tidak berkarat dan hal ini membuat putaran yoyo menjadi lebih lama. Kalaupun

semua teknologi itu tersedia, biayanya sangat mahal di Indonesia. 

Pantas, jika harga yang di tawarkan berkisar US$80-$100. Diproduksinya pun di Australia, dengan wilayah pemasaran meliputi AS, Australia, dan Jepang.

Di Indonesia, sudah banyak yang kepincut yoyo. Namun, yang sangat ‘gila’ mencintai yoyo hanyalah dirinya. Oke menjadi awal perkembangan yoyo modern Indonesia. Melalui tangannya lahir sebuah komunitas yoyo, lewat yoyoindonesia@yahoogroups.

com. Kini, yoyo semakin banyak diminati anak-anak muda. Kontes

yoyo pun makin intens diselenggarakan.

Maka tak heran, Oke disebut se -

bagai father of yo-yo Indonesia atau

bapak yoyo Indo ne-sia. Tak sedikit yang memanggi lnya yo -

yoman Indonesia. Di luar negeri, Oke dike-

nal sebagai yoyo hero In-donesia. (eks) FOTO: AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 39

MENDAG MENINJAU INDUSTRI BESI BAJA KRAKATAU STEEL CILEGON

MENDAG PADA LOKAKARYA PENINGKATAN DAYA SAING

”CELEMEK PEDAGANG BERSIH” UNTUK PEDAGANG PASAR MODERN BSD CITY

WAMENDAG KUNJUNGI KESIAPAN PT. SRITEX MENGHADAPI ACFTADAN PERSAINGAN GLOBAL

Sebanyak 303 para pedagang lapak dan 47 pedagang kios makanan

siap saji di pasar modern BSD City menggunakan ”celemek pedagang bersih” yang dibagikan Pusat Dagang Kecil Menengah, Kementerian Perda-ga ngan pada acara puncak peringatan Hari Kesehatan Sedunia ke-62 yang dipusatkan di Pasar BSD City, pada hari Minggu (11/04/2010). Aktivitas ini merupakan salah satu bentuk pem-binaan Kementerian Perdagangan ke-pada pedagang pasar untuk berprilaku ber sih dan sehat dengan menjual pro-duk yang sehat dan aman.  

Wakil Menteri Perdagangan, Ma-hendra Siregar yang di dam pingi

Itjen Kemendag Perdagangan Eddy Suseno, pada hari kedua kunju ngan ker-janya di Sragen, Solo dan Yogyarta pada hari Senian (08/03/2010), berkunjung ke Kawasan Pabrik PT. Sri Rejeki Ismail (Sritex) Sukoharjo, Jawa Tengah, yang diterima Presiden Direktur PT Sritex, Iwan Setiawan Luk minto.  Kunjungan Wa mendag tersebut dimaksudkan untuk melihat langsung ke kawasan PT. Sri Rejeki Ismail (Sritex) yang telah siap dan mampu bersaing dalam menghadai ACFTA. Wamendag juga berkenan melihat secara langsung unit produksi pemintalan, unit produksi pakaian fashion dan unit pro-duksi pakaian dan perlengkapan militer. PT. Sritex selain memproduksi pakaian dan perlengkapan TNI dan Polri, PT Sritex juga memproduksi pakaian militer Jerman, Inggris, Austria, dan Uni Emirat Arab. PT Sritex saat ini telah bermitra dengan 20 negara untuk memproduksi pakaian militer. 

Agenda

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu bersama Wakil Menteri Perdagangan

Mahendra Siregar, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Subagyo serta Kepala BPEN Hesti Indah Kresnarini hari ini (06/04/2010) mela kukan peninjauan ke industri besi baja PT. Krakatau Steel di Cilegon Banten. Pada kun jungan ini selain untuk melihat lang-sung proses produksi akhir produk besi ba ja, Menteri Perdagangan juga melakukan

Menteri Perdagangan Mari Elka Pa-ngestu menjadi pembicara utama

pa da Lokakarya Meningkatkan Daya Saing di Era Liberalisasi Perdagangan, hari Selasa (13/04/2010) di Hotel Brobubudur Ja-kar ta.  Pada lokakarya tersebut, Mendag me nyampaikan paparan tentang strategi mem bangun daya saing Indonesia, daya saing sektor-sektor Indonesia, bukan saja untuk pasar ekspor tetapi juga untuk pa-sar dalam negeri. Bagaimana upaya dan lang kah-langkah untuk meningkatkan da ya saing Indonesia di era liberalisasi per-da gangan global. Selain itu, Mendag juga me nyampaikan bahwa Indonesia memiliki ke kuatan potensial untuk mengembangkan berbagai jenis cluster seperti pertanian, pari-wisata, produk hutan, batubara, mi gas dan pertambangan. Cluster yang ber kembang di Indonesia saat ini masih berdasarkan pa da potensi sumber daya alam, dengan akti vitas industri pendukung yang masih mi nim. Kebijakan industri nasional sudah dite tap kan pada tahun 2008 dengan meng-

identifi kasi sektor-sektor prioritas, na mun belum menyantuh pada usaha un tuk pe-ngem bangan cluster. Lokakarya yang dise-leng garakan oleh Ikatan Sarjana Eko nomi Indo nesia (ISEI) yang berkerjasama dengan Kementerian Perdagangan, diikuti 50 pe-serta dari Kementrian Koordinator Bidang Per ekonomian, Kementerian Perdagangan, Ke menterian Perindustrian, Kementerian Per ta nian, Kementerian Koperasi dan UKM, Ke men terian Kehutanan, Kementerian BUMN, dan BKPM, BSM serta KDIN, ASMINDO dan lain-lain.

pertemuan dengan direksi PT. Krakatau Steel dan Asosiasi Besi Baja. Pertemuan di mak sudkan untuk menyampaikan lang-kah-langkah mengatasi dampak negatif ACFTA kepada sektor-sektor khususnya sektor industri besi baja. Dalam jumpa pers Menteri Perdagangan menegaskan bah wa kunjungan ke Krakatau Steel hari ini meru-pakan wujud dari komitmen peme rin tah dalam melindungi industri besi baja nasio nal yang mengalami masalah dengan diberla-kukannya ACFTA. Menurut Mendag ada dua langkah komprehensif pemerintah untuk meningkatkan daya saing sektor besi baja yaitu dengan meningkatkat kua litas melalui pengawasan SNI Wajib dan re vitalisasi industri besi baja.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201040

BERSAMA MEDIA, KITA DIDIK MASYARAKAT MENJADI KONSUMEN YANG CERDAS

MENDAG KUNJUNGI PAMERAN INACRAFT XII

MENDAG HADIRI PEMBUKAAN ADI WASTRA NUSANTARAKE-3 TAHUN 2010

PENGAMBILAN SUMPAH 200 PNS KEMENDAG

Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono hari ini di Jakarta, 14 April 2010,

meresmikan pembukaan Pameran K ain Tradis ional Nusantara Adi Wastra Nusantara Ke-3 Tahun 2010 yang bertema Wastra Adati-Cermin Citra Bangsa, yang ditandai dengan menggerakkan alat tenun oleh Ibu Negara. Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono, pada pameran Adi Wastra Nusantara Ke-3 Tahun 2010 didampingi Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu melakukan peninjauan ke stan-stan kain tradisional nusantara.  Pameran diselenggarakan oleh himpunan pencinta kain Wastraprema dan PT. Fortune Adicipta, yang diketuai oleh Ibu Adiati Arifin Siregar, serta diikuti 300 peserta.  Sekretaris Jendral Kementerian Per-

dagangan diwakili oleh Kepala Biro

Kepegawaian dan Organisasi Robby

Kumenaung memimpin pengambilan

sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil

(PNS) di lingkungan Kementerian

Perdagangan, Jakarta 7 April 2010.

Kegiatan tersebut merupakan sebuah

prasyarat utama bagi Calon Pegawai

Negeri Sipil yang akan diangkat menjadi

PNS (Pasal 6 PP No. 21 tahun 1975).

Dihadapan 200 PNS yang diambil

sum pahnya Karopegan Robby Kume-

naung antara lain mengemukan bah-

wa pengambilan sumpah ini harus

di sikapi secara benar dan konsekuen

terutama untuk mendukung tugas

po kok Kementerian Perdagangan dan

tugas-tugas lainnya dengan baik.

Agenda

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri S u b a g y o d i d a m p i n g i D i r e k t u r

Perlindungan Konsumen Radu M. Sembiring membuka Forum Pencerahan Perlindungan Konsumen Bagi War tawan yang di-selenggarakan Direktorat Perlindungan Konsumen Ditjen Perdagangan Dalam Negeri di Bogor, Senin 19 April 2010.  Pada kesempatan tersebut Dirjen PDN memberi penghargaan sekaligus menganggap forum ini sangat penting. Dalam hal ini diharapkan rekan wartawan dapat bekerjasama dengan lingkup kerjanya dalam menginformasikan kepada masyarakat tentang pemberdayaan perlindungan konsumen, termasuk in-formasi tentang misi Kemendag yang

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu didampingi Ketua Umum ASHEPI,

Rudy Lengkong dan Dirut Mediatama Binakreasi (penyelenggarana Inacraft), Brahmantyo, Ses. Badan Pengembangan

Ekspor Nasional (BPEN), Krisnawan dan Kapus PDKM, Srie Agustina mengunjungi Pameran Inacraft XII (The 12th Jakarta International Handicraft Trade Fair) yang berlangsung di Jakarta Convention Centre, 24 April 2010.  Pada kesempatan tersebut Mendag diantaranya mengemukakan upaya yang dapat dilakukan perajin untuk meningkatkan daya saing produknya yaitu harus tetap optimis dan percaya diri dan terus mengembangkan desain dan inovasi produk-produk barunya. Dalam hal ini pemerintah bersama-sama dunia usaha khususnya BUMN akan memfasilitasi dalam program CSRnya didukung oleh social interprenuer yang telah tumbuh positif. Pada tersebut Mendag mengunjungi stand PDKM, BPEN dan membeli beberapa produk pada stand tas, kain batik, produk kecantikan tradisional, perajin produk besi asesories, alat pemijat kayu dan produk cat timbul. 

ber nuansa perdagangan dalam negeri yaitu stabilisasi harga kebutuhan pokok, kelancaran distribusi barang, peningkatan penggunaan produk dalam negeri termasuk pengawasan barang. Salah satu contoh pemberdayaan perlindungan konsumen adalah kewajiban pelaku usaha untuk menyertakan kartu informasi/label pem-berian garansi dan petunjuk pemakaian produknya, dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Kegiatan 1 (satu) hari bertema Bersama Media Kita Didik Masyarakat Menjadi Konsumen yang Cerdas tersebut diikuti 40 wartawan media cetak dan elektronik. Tujuannya adalah sebagai upaya penyegaran dan menyamakan persepsi para wartawan terhadap substansi perlin-dungan konsumen.

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 41

Frame

MAJALAH INFO PDN, APRIL 201042

Frame

Kebiasaan minum kopi sudah men-jadi gaya hidup. Citra rasanya yang

unik dan eksotik bisa di-mix agar lebih berselera rasanya dengan ekspresso, milk, jahe dan lain-lain, membuat kopi menjadi salah satu minuman yang banyak digemari. Tentu bukan hanya ka li mat kosong, jika disimpulkan ko-munitas orang yang menggemari mi-numan kopi sudah tersebar ditiap-tiap negara manapun didunia. Mungkin da ri kenyataan itulah eksistensi kopi da lam perkembangannya telah men jadi salah satu komoditi yang cu kup meng giurkan dalam dunia perda ga ngan.

Di Indonesia perdagangan kopi terin-dikasi mengalami situasi yang makin kompetitif. Hal ini bukan saja karena adanya serbuan pedagang asing yang mencoba memenangi pertarungan pasar perdagangan kopi didalam negeri. Tapi juga, varian market yang diimprovisasikan para pedagang da-lam negeri guna merebut pembeli telah menambah situasi kompetisi per-dagangan kopi dalam negeri menjadi amat menarik untuk disimak.

Seperti pada foto yang dilansir da lam rubrik ini. Dimana kopi dalam ke-masan saset langsung seduh dengan berbagai merek dan citra rasa masing-masing marketnya tersebar bukan saja diwarung-warung klontong atau toko, tapi kelas super market-pun kopi banyak dijajakan.

Selain itu, para penggemar kopi yang dulunya bisa kita jumpai hanya di warung kopi (warkop), sekarang ini bisa kita lihat juga di café, restoran, mall, hotel, maupun diberbagai ruang pertemuan. Hal ini sebagai pertanda bukan saja market kopi sudah naik kelas dalan pencitraan merebut pasar dikoridor gaya hidup pencinta kopi, tapi juga telah memperkuat kopi itu sendiri sebagai komoditi yang semakin menjanjikan keuntungan dalam bisnis perdagangannya.

Akselerasi Kopi Merebut Pasar

TEKS DAN FOTO : AGUS BACHTIAR

MAJALAH INFO PDN, APRIL 2010 43

MASYARAKAT HARUS DISADARKAN BAHWA BERBELANJA

DI PASAR TRADISIONAL BUKAN BERARTI KUNO DAN ANTIMODERNISME.

BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL MERUPAKAN BENTUK

PENGHARGAAN TERHADAP DIRI SENDIRI DAN MENGUJI KEMAMPUAN

BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN.