Gustav Weil

39
Gustav Weil

Transcript of Gustav Weil

Gustav Weil

LATAR BELAKANG GUSTAV WEIL

• Merupakan seorang orientalis Jerman yang menganut agama Yahudi

• Lahir pada 24 April 1808 di Sulzburg, sebuah kota kecil di Frayburg yang terletak di Jerman Selatan

• Meninggal pada 30 Ogos 1889 di Frayburg

REHLAH ILMIAH GUSTAV WEIL

• Weil telah mempelajari bahasa Ibrani dan Perancis daripada seorang guru peribadi yang telah diundang ke rumahnya.

• Ketika umurnya menginjak 12 tahun, dia telah meniggalkan Sulzburg menuju ke Metz bersama dengan datuknya.

• Datuknya merupakan seorang tokoh besar Yahudi (rabbi)

• Datuknya telah masukkan Weil ke Sekolah Talmud di kota Metz ini.

• Ketika umurnya menginjak 17 tahun, Weil telah kembali ke Jerman untuk melanjutkan pelajarannya dalam bidang kependetaan Yahudi.

• Jadi, pada tahun 1828, dia telah masuk ke University of Heidelberg untuk mendalami bidang teologi (kependetaan Yahudi)

• Namun dia tidak menyukainya dan akhirnya berpaling mempelajari kajian historis dan filologi dan dalam masa yang sama, Weil turut mempelajari Bahasa Arab daripada Umbreit

• Kemudian Weil telah pergi ke Paris pada tahun 1830 untuk melanjutkan kajian ketimuran

• Weil telah mendalami kajian Bahasa Arab daripada seorang doktor yang bernama Perron yang mana pada awalnya Perron telah diminta untuk mengajar bahasa Jerman.

• Weil juga telah mempelajari bahasa Suriya daripada Kart Meyer.

• Selepas itu, Weil terpaksa meniggalkan Paris dan menuju ke negeri-negeri Arab.

• Setibanya di negeri Arab, Weil telah menetap beberapa bulan di Aljazair.

• Kemudian Weil telah meneruskan perjalanannya menuju ke Kairo, Mesir dan menetap di sana selama 4 tahun.

• Selama di Mesir, Weil banyak mengajar di beberapa buah Sekolah Pemerintah Mesir.

• Untuk mengisi masa lapangnya di Mesir, Weil telah mempelajari bahasa Arab, Persia dan Turki. Dia dan temannya, Fulgence Fresnel telah mempelajari bahasa Arab daripada Syeikh Muhammad `Iyad dan Syeikh Ahmad at-Tawanisi .

• Selepas itu, Weil telah melanjutkan pelajarannya ke Istanbul dan menetap di sana beberapa bulan. Selepas itu, dia telah kembali ke Hedelburg.

• Pada tahun 1837, Weil telah bekerja sebagai pegawai di perpustakaan University of Heidelberg.

• Pada tahun 1838, dia telah diangkat menjadi biblioteker.

• Pada tahun 1845, Weil menjadi penolong pensyarah bahasa-bahasa Timur di University of Heidelberg

• Pada tahun 1861, Weil telah menjadi pensyarah penuh kajian bahasa-bahasa Timur.

HASIL KARYA GUSTAV WEIL

Karya-Karya Weil• Weil banyak menghasilkan karya-karya ilmiah, antaranya menterjemahkan buku Atwaq adz-Dzahab-nya az-Zamakhsyari ("Golden Necklaces") ke dalam bahasa Jerman.

• Ia terdiri daripada 99 maqamat, sebahagian dari maqamat al-Hariri (Stuttgart, 1836)

• Sastra Syair Arab/ "Die Poetische Literatur der Araber," (Stuttgart, 1837)

Karya-karya Weil• Weil juga menterjemahkan Alf Lailah wa Lailah/ "Thousand and One Nights” ke dalam bahasa Jerman dari naskhah Arab terbitan Bulaq dan manuskrip di Perpustakaan Goethe, Jerman. Karyanya ini kemudian diulang cetak pada tahun 1866.

• Percetakan Bulaq di Kairo mencetak kitab Alf Lailah wa Lailah pada tahun 1835, di bawah bimbingan Syeikh Abdurrahman ash-Shifti asy-Syarqawi dalam 2 jilid iaitu, Mohammed der Prophet: Sein Leben und seine Lehre sebanyak 450 halaman (Stuttgart, 1843)

Karya-karya Weil• Dalam menulis buku ini, Weil banyak merujuk kepada sumber-sumber data yang otentik (asli) seperti Sirah Ibn Hisyam-nya Ibn Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyyah-nya Husain Driyarbakr.

• Karya ini merupakan siri rintisan pertama dari karya-karya serupa yang ditulis oleh para orientalis yang muncul kemudiannya.

• Karya ini juga sangat tinggi nilai ilmiah dan ketelitiannya dalam mengungkapkan sejarah hidup Nabi Muhammad SAW

Karya-karya Weil• Selain itu, Weil juga menterjemahkan beberapa kitab yang lain, antaranya :

- kitab as-Sirah-nya Ibn Hisyam dalam dua jilid (Stuttgart, 1864)

- Kritik Historis Al-Quran (Bielefeld, 1844) : yang membahas tentang sejarah kodifikasi Al-Quran dan urutan-urutan surah dan ayat-ayatnya

- Kisah-kisah Ahl Kitab dalam Kitab Perjanjian Lama menurut Kaum Muslim (Frankfrut,1845) yang mengumpulkan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab-kitab Tafsir dan kisah-kisah para Nabi

• Tarikh al-Khulafa/"Geschichte der Chalifen" (Heidelberg and Stuttgart, 1846-1851) yang mempunyai 5 jilid

• Sejarah Para Khalifah Abbasiah di Mesir (Stuttgart, 1860-1863) dalam 2 jilid. Pada jilid pertama dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW dan berakhir dengan jatuhnya Bani Umayyah, yang meliputi sejarah Sepanyol sejak masuknya Islam hingga berdirinya Khilafah Bani Umayyah di Cordoba.

• Pada jilid kedua dan ketiga, ia membahas tentang sejarah para Khilafah Bani Abbasiah hingga serbuan Tatar ke Baghdad tahun 656 Hijriah, dan meruntuhkan dominasi penguasa Islam saat itu.

• Karya seterusnya, Sejarah Islam Secara Rinci, Sejak Masa Nabi Muhammad SAW hingga Kekuasaan Salim I di Mesir/"Geschichte der Islamischen Völker von Mohammed bis zur Zeit des Sultans Selim." (Stuttgart, 1866)

GESCGICHTE DER CHALIFEN

• Weil juga mendalami pelbagai karangan tentang sejarah Nabi Muhammad SAW dan pemeluknya.

• Antara buku-bukunya : - Sejarah Bangsa Arab Sebelum Datangnya Nabi Muhammad karya Caussin de Percepal

- Tarikh al-Khulana-nya Gustave Weil- Sejarah Kaum Muslim di Sepanyol karya Dozy

- Sejarah Kaum Muslim di Sicilia karya Amari

• Selain tulisan dalam bentuk buku, dia juga menulis dalam bentuk karangan ringan (artikel) yang banyak dimuat di dalam majalah.

• Contohnya tentang koleksi ta`liq dari tulisan-tulisan lepas penulis muslim yang berkenaan dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW yang dimuat pada tahun 1842

• Kemudian dia menulis surat yang dikirim kepada Reno tentang kondisi yang berkaitan dengan riwayat Nabi Muhammad SAW pada masa awal risalahnya yang dimuat pada majalah yang sama, pada tahun 1843.

• Segala koleksi manuskrip Bahasa Arab telah dibentangkan oleh anaknya di University of Heidelberg.

Dr. Gustav Weil in 'History of the Islamic Peoples'

“ Muhammad was a shining example to his people. His character was pure and stainless. His house, his dress, his food - they were characterized by a rare simplicity. So unpretentious was he that he would receive from his companions no special mark of reverence, nor would he accept any service from his slave which he could do for himself. He was accessible to all and at all times. He visited the sick and was full of sympathy for all. Unlimited was his benevolence and generosity as also was his anxious care for the welfare of the community.  ”

Maksudnya: “ Muhammad adalah contoh yang terkemuka kepada kaumnya. Wataknya adalah suci dan tiada kecacatan. Rumahnya, pakaian, makanannya –mereka adalah sangat sederhana. Beliau tidak mahu diberi layanan istimewa dari sahabat, atau tidak akan menerima sebarang perkhidmatan dari hambanya tentang apa-apa yang boleh dilakukannya sendiri. Beliau mudah ditemui oleh sesiapa sahaja pada setiap masa. Beliau melawat mereka yang sakit dan penuh simpati untuk semua. Melakukan kebajikan dan murah hati beliau tidak ada hadnya seperti juga keprihatinan mendalam untuk kebajikan masyarakat.”

Pendapat Gustav Weil tentang Penyusunan Ayat dan Surah Al-Quran

• Telah diuraikan bahawa susunan ayat dan surah al-Quran itu disusun berdasarkan petunjuk (taufiqy) dari Rasulullah SAW

• Namun kaum orientalis menuduh para ulama kita yang menyusun ayat dan surah al-Quran itu sebagai suatu susunan yang serba kacau dan simpang siur.

•Mereka meragukan kemungkinan al-Quran dapat disusun menurut urutan surah-surahnya dengan bersandar pada riwayat kehidupan Rasulullah saw.

• Orientalis dalam menyusun sistimatika ayat dan surah al-Quran pada umumnya berdasarkan kronologi waktunya.

• Kajian kronologi al-Quran di Barat ini mula-mula dirintis oleh Gustav Weil. Kemudian diikuti oleh Theodor Noldeke, William Muir, dan sarjana-sarjana lainnya.

• Usaha Weil dalam menyusun urutan ayat dan surah itu, dimulai tahun 1344 M. bagi Weil semua riwayat hadis dan isnad-isnadnya sama sekali tidak ada artinya, dalam hal ini Weil membagi tahapan turunnya al-Quran menjadi empat tahap, tiga tahap turun di Mekkah dan tahap keempat di Madinah

Pendapat Gustav Weil tentang Nabi Muhammad

• Pada abad pertengahan, sejumlah orientalis di Eropa telah meneliti konsep-konsep Muhammad dan mereka sepakat mengatakan bahwa Nabi Muhammad bukanlah Nabi yang menerima wahyu dari Tuhan.

• Kerana itu, Gustav Weil berani mengambil kesimpulan dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah seorang penderita penyakit epilepsi (ayan).

• Aloys Spreanger menambahkan pendapat Gustav Weil dengan mengatakan bahwa Nabi Muhammad itu mengalami hysteria yang berat.

Pendapat Gustav Weil

tentang Hadis

• Gustav Weil (1808-1889) merupakan pendahulu Goldziher yang cukup ternama melalui karyanya yang berjudul Gestichchte der Chalipen. Ia menyatakan bahwa semua hadith dalam Sahih al-Bukhari harus ditolak.

• Selain itu, ia sangat skeptik terhadap otentisitas ayat-ayat yang menerangkan isra ’dan hal-hal lain tentang Muhammad.

Rujukan• Athaillah, A. Sejarah Alquran verifikasi Tentang Otentesitas Alquran. Banjarmasin: Antasari Press, 2007.

• Fatoohi, Louay & al-Dargazelli, Shetha. Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Alquran:Sebuah Penelitian Islamic Archaeology. Bandung: Mizan Pustaka, 2008.

• Jamal, Ahmad Muhammad. Membuka Tabir Upaya Orientalis dalam Memalsukan Islam. Bandung: CV. Diponegoro,1991.

• Zuhdi, Akhmad. Pandangan Orientalis Barat Tentang Islam: Antara yang menghujat dan Memuji. Surabaya: PT. Karya Pembina Swajaya, 2004.

• Al- Azami, M.M. ‘ Sejarah Teks Alquran: Dari Wahyu Sampai Kompilasinya. Versi Ebook. th.

Rujukan

• Assamurai, Qosim. Bukti-bukti Kebohongon Orientalis. Jakarta: Gema Insani Press, 1996.

• Abdurrahman Badawi. (2003). Ensiklopedi Tokoh Orientalis. Yogyakarta: Lkis.

• http://www.referensimakalah.com/2012/02/pendapat-orientalis-tentang-penyusunan_6967.html

• http://www.as-salafiyyah.com/2011/08/kanonisasi-sahih-bukhari-dan-muslim.html

Rujukan• http://tayibah.com/eIslam/Artikel/Rasulullah_-orientalis.html

• http://en.wikipedia.org/wiki/Gustav_Weil

• Fatma Kizil, The Views of Orientalists on the Hadith Literature: A Cronological Analysis (1848-1950), article. Download dari http://www.scribd.com/doc/37521485/Orientalists-on-Hadith-from-1848-to-1950-by-Fatma-Kizil.

• http://saifuzz.com/aplikasi-metodologi-bibel-dalam-al-quran.html