GABUNGAN DRAF 2 KEPENDUDUKAN
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of GABUNGAN DRAF 2 KEPENDUDUKAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demografi merupakan ilmu yang mempelajari suatu
dinamika kependudukan manusia. Dinamika kependudukan
ini seperti ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah
setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi,
serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk
masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu
yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.
Ilmu kependudukan adalah ilmu yang menghubungkan
antara penduduk dan sistem sosial sehingga dapat
diperoleh faktor-faktor yang menyebabkan perubahan-
perubahan dari demografi. Cara untuk mengetahuinya
adalah menganalisa determinan-determinan dan
konsekuensi dari pertambahan penduduk. Ilmu
kependudukan lebih luas cakupannya daripada
demografi karena menyangkut segi-segi kualitatif
dari penduduk itu sendiri dan materi yang dikaji
juga lebih luas daripada demografi.
Indonesia pada tahun 2012 mempunyai jumlah
penduduk sekitar 259 juta jiwa dan menduduki
peringkat 4 untuk negara dengan penduduk terbanyak,
mempunyai masalah yang begitu rumit. Masalah-masalah
tersebut adlah persebarn penduduk tidak merata di
seluruh provinsi, pendidikan juga tidak merata dan
1
2
masih banyak masalah yang lainnya. Jumlah penduduk
Indonesia yang sampai menunjukkan angka tersebut
merupakan beban dalam pembangunan nasional, karena
pembangunan nasional diarahkan pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia seiring dengan
pertumbuhan ekonomi yang bertujuan meningkatkan
kesejahteraan peduduk.
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi
oleh besarnya kelahiran (Birth=B), kematian (Death=D),
migrasi masuk (In Migration=IM), dan migrasi keluar
(Out Migration=OM). Penduduk akan bertambah jumlahnya
kalau ada bayi lahir (B) dan penduduk yang datang
(IM) danpenduduk akan berkurang jumlahnya kalau ada
penduduk yang mati (D) dan meninggalkan wilayah
tersebut . Dalam praktikum kali ini membahas tentang
komposisi penduduk, dinamika penduduk yang meliputi
fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian),
migrasi (perpindahan penduduk), proyeksi penduduk,
ketenagakerjaan dan Kebutuhan gizi atau pangan
penduduk. Melalui praktikum ini kita bisa
mengetahui masalah apa yang muncul dalam studi
kependudukan sehingga membantu pemerintah untuk
mengambil kebijakan dalam mengatasi masalah–masalah
yang muncul tersebut untuk perencanaan pembangunan.
B. Tujuan Praktikum
3
Tujuan dari praktikum kependudukan yang
dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta yaitu:
1. Mahasiswa mempunyai pengalaman dalam pencarian
data kependudukan yang dapat dimanfaatkan untuk
perencanaan pembangunan pertanian.
2. Mahasiswa dapat melakukan analisis komposisi
penduduk suatu wilayah.
3. Mahasiswa dapat melakukan analisis tentang
dinamika penduduk suatu wilayah.
4. Mahasiswa dapat menghitung proyeksi pendudk suatu
wilayah.
5. Mahasiswa dapat memanfaatkan data penduduk untuk
menyusun perencanaan kebutuhan pangan/gizi suatu
wilayah.
C. Lokasi dan Tempat Pelaksanaan Praktikum
Pelaksanaan praktikum Kependudukan dilakukan di
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta, pada bulan November – Desember 2013.
D. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
1.Pengumpulan
Metode pengumpulan yang dilakukan yaitu dengan
mengambil data sekunder dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karanganyar. Data sekunder tersebut
merupakan data dalam kurun waktu 5 tahun yaitu
tahun 2007-2011. Data tersebut dapat digunakan
4
untuk dianalisis oleh mahasiswa, sehingga tujuan
praktikum kependudukan ini dapat tercapai.
2.Metode Analisis Data
Metode yang digunakan sebagai analisis data
laporan Kependudukan antara lain sebagai berikut:
a. Mengolah data
Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis
data adalah dengan mengolah data. Data yang
telah diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Karanganyar tersebut diolah dan
diinterpretasikan.Data sekunder kemudian diolah
dengan menggunakan rumus-rumus dalam
kependudukan.
b. Menyajikan dalam bentuk tabel dan grafik
Langkah kedua yang dilakukan dalam analisis
data adalah menyajikan dalam bentuk tabel dan
grafik. Menginterpretasikan data yang telah
diolah tersebut, caranya adalah data disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik. Hal tersebut
dilakukan supaya dapat memudahkan dalam
menganalisis data.
c. Mendiskripsikan informasi berdasarkan tabel dan
grafik
5
Langkah ketiga yang dilakukan dalam analisis
data adalah mendiskripsikan informasi
berdasarkan tabel dan grafik. Data yang telah
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik,
kemudian dianalisis dan didiskripsikan menjadi
sebuah informasi yang berdasar pada tabel dan
grafik tersebut. Informasi tersebut dibuat
dalam bentuk kalimat yang tersusun menjadi
paragraf.
d. Menilai perubahan yang terjadi dalam tahun
2007-2011
Langkah terakhir yang dilakukan dalam
analisis data adalah menilai perubahan yang
terjadi selama beberapa tahun tertentu. Menilai
perubahan tersebut dengan menggunakan informasi
yang disajikan berdasarkan tabel dan grafik.
Langkah ini akan dapat menggambarkan atau
menunjukkan perubahan yang terjadi dari tahun
ke tahun di Kabupaten Karanganyar selama tahun
2007 hingga 2011.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk merupakan struktur atau
gambaran penggolongan atau pengelompokkan penduduk
6
berdasarkan kriteria atau atribut tertentu.
Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk
yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk
menurut karakteristik-karakteristik yang sama.
Karakteristik atau atribut dalam komposisi penduduk
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Komposisi penduduk geografis, biasanya didasarkan
atas pemilahan karakteristik lokasi, seperti
penduduk pedesaan dan perkotaan
2. Komposisi penduduk biologis, misalnya berdasarkan
jenis kelamin dan usia
3. Komposisi penduduk sosial, biasanya berdasarkan
identitas sosial, seperti status perkawinan,
tingkat pendidikan, dan mata pencaharian
(Mantra 2003).
Melalui komposisi penduduk akan dapat dilihat
susunan penduduk berdasarkan karakteristik yang
relatif seragam. Contoh yang paling sering ditemukan
adalah komposisi penduduk menurut usia dan jenis
kelamin. Komposisi penduduk ini merupakan faktor
penting dalam demografi. Hampir semua pembahasan
masalah kependudukan selalu melibatkan komposisi
penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Informasi
ini sangat diperlukan, misalnya jika pemerintahan
ingin menyukseskan program wajib belajar 9 tahun,
maka yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah
7
datapenduduk usia sekolah yang datanya dapat
diperoleh dari komposisi penduduk berdasarkan usia
(Yasin 2001).
Struktur penduduk tidak sama antara Negara yang
satu dengan Negara yang lain, antara daerah
perdesaan dan perkotaan, serta antara pulau yang
satu dengan pulau yang lain. Struktur penduduk ini
dipengaruhi tiga variable demografis, yaitu
fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Berdasarkan
pengelompokkan tersebut diatas, selanjutnya struktur
penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu
struktur penduduk muda, struktur penduduk dewasa,
dan struktur penduduk tua (Samadi 2007).
Perencanaan pembangunan dilakukan dalam segala
bidang, sehingga diperlukan informasi mengenai
keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran
penduduk, dan susunan pendudukmenurut umur.
Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut
keadaan pada saatperencanaan disusun, tetapi juga
informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia
dari hasil sensus dan survei. Informasi tersebut
juga perludibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan
jumlah penduduk dan komposisinya di masa
mendatang.Informasi tentang jumlah penduduk untuk
kelompok usia tertentu penting diketahui
8
agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan
penduduk sebagai pelaku pembangunan (Pestieau 2000).
Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai
hal antara lain untuk mengetahui sumber daya manusia
yang tersedia atas dasar usia maupun jenis kelamin,
untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan
kependudukan, untuk studi komparatif antar daerah,
serta untuk mengetahui proses demografi. Komposisi
umur dan jenis kelamin paling penting karena tidak
hanya diketahui keadaan penduduk secara biologis,
namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan
sosial. Mengetahui susunan penduduk menurut umur dan
jenis kelamin, maka dapat diketahui pula tentang
kemungkinan bertambahnya penduduk di masa yang akan
datang (Bernard 2001).
B. Dinamika Penduduk
Banyak faktor yang menyebabkan perubahan jumlah
penduduk di suatu wilayah. Dinamika penduduk
tersebut setidaknya sangat dipengaruhi oleh 3 faktor
utama demografi, yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan
penduduk(migrasi). Pertumbuhan penduduk itu sendiri
dapat terjadi secara alami (pertumbuhan alami) yaitu
kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang
diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan
kematian, dan pertumbuhan penduduk total yaitu
9
kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang
diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian
dan migrasi (imigrasi dan emigrasi) (Kraay 2002).
Kehidupan manusia primitive hampir serupa dengan
kehidupan spesies lainnya dimana penduduk terus
bertambah sampai pada tingkat maksimum sebatas
lingkungan masih mendukungnya (maximum population).
Kondisi lingkungan yang tidak lagi mendukung, maka
menyebabkan pertumbuhan spesies akan terhambat
dengan sendirinya dan tercapailah kondisi penduduk
minimum (minimum population). Perkembangan teknologi
yang ada dalam menggandakan sumber daya alam dan
mengontrol mortalitas dan fertilitas, maka manusia
sebenarnya dapat mengendalikan jumlah populasinya
sehingga mencapai tingkat optimum (optimum population)
(Rodriguez 2002).
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari
waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang.
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk
dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu Kelahiran
(natalitas), kematian (mortalitas), migrasi
(perpindahan). Jumlah kelahiran dan kematian sangat
menentukan dalam pertumbuhan penduduk. Dinamika atau
perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan.
Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah
penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk
10
suatu negara dapat diketahui melalui sensus,
registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk
Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus
terakhir jumlahnya terus bertambah (Haris et al.
2002).
Faktor utama yang mempengaruhi seseorang untuk
bermigrasi adalah sulitnya memperoleh pekerjaan di
daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh
pekerjaandan pendapatan yang lebih baik di daerah
tujuan. Pemilihan tempat tujuan umumnya diperoleh
dari berita-berita sanak saudara atau teman yang
telah berpindah ke daerah tersebut. Hal tersebut
menyebabkan para migran cenderung lebih memilih
daerah tempat teman atau sanak saudara yang telah
bertempat tinggal lebih dahulu di daerah tersebut
(Sumaatmadja 2001).
Analisis ekonomi kependudukan tidak saja terbatas
pada dampak (akibat) pertumbuhan jumlah penduduk
terhadap makin susutnya sumber-sumber ekonomi tetapi
juga menganalisis sebab-sebab terjadinya dinamika
penduduk dari sudut pandang ekonomi. Berbagai
komponen dinamika penduduk yaitu fertilitas, migrasi
dan mortalitas dianalisis dengan menggunakan
pendekatan, konsep dan peralatan ekonomi. Dinamika
penduduk tidak saja dilihat dari aspek jumlah total
tetapi juga dianalisis dari aspek struktur dan
11
persebaran. Analisis ekonomi kependudukan kemudian
meluas ke berbagai aspek yang lebih fokus seperti
ekonomi fertilitas, ekonomi mobilitas, ekonomi
ketenagakerjaan, ekonomi kesehatan dan sebagainya
(Robert 2001).
C. Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk adalah suatu perkiraan jumlah
penduduk berdasarkan metode tertentu dengan asumsi-
asumsi kelahiran, kematian dan migrasi. Proyeksi
mengandung pengertian bahwa kecenderungan penduduk
pada masa yang akan datang masih belum diketahui,
dan nilai tentang masa depan merupakan petunjuk
mengenai jumlah penduduk masa depan apabila
diterapkan angka fertilitas, moralitas dan imigrasi
tertentu yang mungkin berlaku. Proyeksi penduduk
juga dapat dikatakan sebagai perkiraan penduduk di
masa depan yang berdasarkan kecenderungan saat ini
dan masa lalu (Dollar 2002).
Proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk
berguna sebagai persyaratan minimum untuk proses
perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan
tersebut meliputi perencanaan yang tujuannya sebagai
penyedia jasa terhadap penduduk yang diproyeksikan
tersebut dan perencanaan yang tujuannya merubah
trend penduduk. Semua rencana pembangunan, baik
ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan
12
tentang jumlah serta karakteristik penduduk di masa
mendatang (Ali 2001).
Macam-macam metode proyeksi penduduk antara lain
yaitu:
1.Metode Perbandingan digunakan jika data penduduk
pada daerah tinjauan tidak lengkap, yaitu dengan
cara membandingkan pertambahan penduduk daerah
tinjauan dengan daerah pola. Hal yang harus
diperhatikan dalam memilih daerah pola adalah :
a. Kebijaksanaan pembangunan dan perkembangan
sosial ekonomi kedua daerah relatif sama.
b. Kondisi tersebut di atas relatif tetap selama
periode proyeksi.
2.Metode Ektrapolasi Grafis cocok untuk daerah yang
perkembangan penduduknya prospektif tidak jauh
berbeda dengan perkembangan retrospektif. Prinsip
metoda ini adalah dengan memperpanjang grafik
kecenderungan perkembangan retrospektif menuju
perkembangan prospektif. Pada metoda ini, hasil
perkiraan akan berbeda satu dengan yang lain,
tergantung pada garis yang dipilih dan interval
waktu yang digunakan.
3.Metode Rata-Rata Aritmatik sesuai untuk daerah
dengan perkembangan penduduk yang selalu naik
secara konstan, dan dalam kurun waktu yang pendek.
Rumus yang digunakan :
13
Pn = Po + r (dn)
Dimana : Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun
periode
Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi
r = rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun.
dn = kurun waktu proyeksi
4.Metode Berganda (Geometri) menganggap bahwa
perkembangan penduduk secara otomatis berganda.
Dengan pertambahan penduduk awal. Metoda ini
memperhatikan suatu saat terjadi perkembangan
menurun dan kemudian mantap, disebabkan kepadatan
penduduk mendekati maksimum.
Rumus yang digunakan :
Pn = Po ( 1 + r )dn
Dimana : Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun
periode
Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi
r = rata-rata prosentase tambahan
penduduk tiap tahun.
dn = kurun waktu proyeksi
5.Metode Selisih Kuadrat Minimum (Least Square)
digunakan untuk garis regresi linear yang berarti
bahwa data perkembangan penduduk masa lampau
menggambarkan kecenderungan garis linear, meskipun
perkembangan penduduk tidak selalu bertambah.
Metoda ini dilakukan untuk mendapatkan hubungan
14
antara sumbu Y (jumlah penduduk) dengan sumbu X
(tahun) dengan cara menarik garis linear antara
data-data tersebut, dan meminimkan jumlah pangkat
dua dari masing-masing penyimpangan jarak data-
data dengan garis yang dibuat.
Rumus yang digunakan :
Pn = a + b N
Dimana : Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun
periode
N = selisih tahun proyeksi
(Smith et al. 2001).
Proyeksi penduduk (population projections) dan
peramalan penduduk (population forecast) sering
dipergunakan sebagai dua istilah yang sering
dipertukarkan. Meskipun demikian, kedua istilah ini
sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Berbagai literatur menyatakan proyeksi penduduk
sebagai prediksi (ramalan) yang didasarkan pada
asumsi rational tertentu yang dibangun untuk
kecenderungan masa yang akan datang dengan
menggunakan peralatan statistic atau perhitungan
matematik. Disisi lain peramalan (forecast) penduduk
bisa saja dengan atau tanpa asumsi dan kalkulasi,
dan tanpa kondisi atau syarat tertentu atau
pendekatan tertentu (Ravenstein 2000).
15
Tahap-tahap proyeksi penduduk antara lain
sebagai berikut:
1.Evaluasi Data
a. Umur: pelaporan umur tidak benar, cenderung
umur mengelompok pada angka yang berakhiran “0”
dan “5”.
b. Jenis Kelamin: Rasio jenis kelamin berfluktuasi
diakibatkan mobilits laki-laki lebih tinggi
pada usia muda sehingga banyak terlewat cacah.
2.Perapihan Umur
a. Prorata (pro-rate), mengalokasikan TT (tidak
terjawab) ke masing-masing kelompok umur.
b. Perapihan (adjusment) penduduk 10-64 tahun.
c. Perapihan (adjusment) penduduk 65+ tahun, dengan
table stable population karena dianggap
pengaruhnya tidak besar (mendekati “0”)
d. Perapihan (adjustment) penduduk 0-4 tahun dan 5-9
tahun dengan menggunakan survival ratio (Isserman
2003).
D. Ketenagakerjaan
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang
tersedia bagi masyarakat baik yang telah ditempati
maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong
(permintaan tenaga kerja). Hal inilah yang selalu
menjadi permasalahan bagi pemerintah di berbagai
negara, yaitu meningkatkan kesempatan kerja. Tingkat
16
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah untuk
memperoleh gambaran tentang persentase angkatan
kerja terhadap penduduk usia kerja. Tinggi rendahnya
tingkat partisipasi angkatan kerja sangat
dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan kesempatan
untuk memperoleh pekerjaan. Indikator yang
dipergunakan untuk menghitung tingkat partisipasi
angkatan kerja adalah rasio antara jumlah angkatan
kerja dengan penduduk usia kerja (Mahyuddin et al.
2007).
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja
yang siap melakukan pekerjaan yaitu usia 15-65
tahun. Berdasarkan UU No 13. tahun 2003, tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Tenaga kerja secara umum dibedakan menjadi dua,
yaitu tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani.
Tenaga kerja jasmani meliputi:
1.Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi.
Misalnya dokter, guru, insinyur dsb.
2.Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang
memerlukan pelatihan dan pengalaman. Misalnya
sopir, montir dsb.
17
3.Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah
tenaga kerja yang dalam pekerjaannya tidak
memerlukan pendidikan ataupun pelatihan terlebih
dahulu. Misalnya tukag sapu, tukang sampah dsb
(Irawan 2000).
Didalam analisis ketenagakerjaan, secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi 2
golongan, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Yang tergolong sebagi tenaga kerja ialah penduduk
yang berumur didalam batas usia kerja. Batas-batas
usia kerja berbeda-beda antara negara yang satu dan
negara lain. Batas usia kerja yang dianut oleh
Indonesia adalah minimal 10 tahun tanpa batas umur
maksimum (Wahyuni 2008).
Angkatan kerja dibedakan menjadi dua yaitu
pekerja dan penganguran. Pekerja adalah adalah
tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja
pada pengusaha dengan menerima upah. Pengangguran
merupakan usaha mendapatkan pekerjaan yang tidak
terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja,
tetapi bisa dilakukan beberapa waktu sebelumnya
asalkan masih dalam status menunggu jawaban lamaran,
dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan.
Penganguran semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai
penganggur terbuka (Asyhadie 2007).
18
Macam jenis dan macam pengangguran antara lain
adalah:
1.Pengangguran Friksional/Frictional Unemploymentadalah
pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan
kondisi geografis antara pelamar kerja dengan
pembuka lamaran.
2.Pengangguran Struktural/Structural Unemploymentadalah
suatu keadaan dimana penganggur yang mencari
lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi
persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan
kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu
daerah akan meningkatkan kebutuhan akan SDM yang
memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3.Pengangguran Musiman/Seasonal Unemployment adalah
suatu keadaan menganggur karena adanya fluktuasi
kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus nganggur.
4.Pengangguran Siklikal adalah pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi
sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah
daripada penawaran kerja
(Dollar dan Kraay 2002).
E. Produksi Pertanian
Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi
harian yang cukup untuk memenuhikebutuhan gizi bagi
19
hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok
umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai
asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat
memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat
dalam kelompok umur, jeniskelamin dan fisiologis
tertentu disebut dengan kebutuhan gizi. Gizi harus
terpenuhi terutama pada usia-usia perkembangan dan
pertumbuhan anak (Hardinsyah dan Tampubolon 2004).
Keadaan kesehatan gizi masyarakat tergantung pada
tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas dan
kuantitas hidangan. Penyakit gizi di Indonesia
terutama tergolong ke dalam kelompok penyakit
defisiensi yang sering dihubungkan dengan infeksi
yang bisa berhubungan dengan gangguan gizi.
Defisiensi gizi merupakan awal dari gangguan system
imun yang menghambat reaksi imunologis. Gangguan
gizi dan infeksi sering saling bekerja sama akan
memberikan prognosis yang lebih buruk. Ada berbagai
zat gizi yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan
manusia. Masalah kesehatan gizi dapa timbul dalam
bentuk penyakit dengan tingkat yang tinggi (Santoso
2004).
Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah
pangan, secara tunggal maupun beragam, yang
dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,
20
psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah
upaya untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar)
atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan
tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi
kepuasan emosional atau selera, sedangkan tujuan
sosiologis adalah untuk memelihara hubungan
manusiadalam keluarga dan masyarakat (Sedioetama
2007).
Hasil dari pertanian nasional dimanfaatkan untuk
mencukupi kebutuhan stok pangan nasional. Pangan
pada umumnya berasal dari tanaman yang berbentuk
serealisasi seperti padi, gandum, dan jagung.
Keanekaragaman hasil pertanian digunakan untuk
meningkatkan kecukupan gizi dan terutama kecukupan
pangan nasional. Kajian yang perlu diperhatikan
untuk meningkatkan hasil serta manfaat dari
pertanian yakni dengan pemberdayaan kepada petani
yang kurang mampu agar bisa mandiri dan para pelaku
pengolahan maupun pemasaran (Dirjentan 2004).
Pertumbuhan penduduk memang benar dipengaruhi
oleh mortalitas dan fertilitas, namun kematian
(mortalitas) yang terjadi di daratan benua Afrika
disebabkan oleh kekurangan gizi dan pangan pada usia
0- 10 tahun. Usia anak 0–10 tahun Afrika mayoritas
mengalami gizi buruk dan busung lapar sehingga
ditingkat itulah banyak anak- anak yang meninggal.
21
Rendahnya sumberdaya manusia dan sumberdaya alam
untuk menghasilkan pangan menjadi penyebab utama
kekurangan gizi sehingga mereka hanya menunggu
bantuan pangan dari negara lain. PBB bukannya
menutup mata akan masalah tersebut, pendistribusian
pangan dan gizi oleh FAO selalu dilakukan namun
belum secara merata keseluruh masyarakat (Candreva
et al. 2008).
22
III. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis
1. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk yaitu merupakan struktur
atau gambaran pengelompokkan penduduk berdasarkan
kriteria tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan
susunan penduduk yang dibuat berdasarkan
pengelompokan penduduk menurut karakteristik-
karakteristik yang sama. Dasar untuk menyusun
komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur,
jenis kelamin, mata pencaharian dan tempat
tinggal.Melalui komposisi penduduk akan dapat
dilihat susunan penduduk berdasarkan karakteristik
yang relatif seragam.Komposisi penduduk ini
merupakan faktor penting dalam
demografi.Perencanaan pembangunan dilakukan dalam
segala bidang, sehingga diperlukan informasi
mengenai keadaan penduduk. Informasi yang harus
tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat
perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa
23
lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus
dan survei.
a. Sosio Demografi Penduduk
Sosio demografi berasal dari dua kata, yaitu
sosial dan demografi. Sosial adalah salah satu
komponen variabel non-demografi, seperti
pendidikan, pekerjaan dan lain-lain, sedangkan
demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari
penduduk di suatu wilayah terutama mengenai
jumlah, struktur (usia, jenis kelamin, agama dan
lain-lain) dan proses perubahannya (kelahiran,
kematian, perkawinan dan lain-lain).Demografi
mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu
wilayah dengan menghubungkan dengan variabel
demografi. Informasi mengenai kondisi sosio
demografi penduduk dapat digunakan dalam
perencanaan pembangunan. Keadaan sosio demografi
penduduk dapat dilihat melalui beberapa aspek
kependudukan yaitu meliputi tingkat pendidikan,
agama, serta kesehatan.
1) Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting
dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan secara
umum mempunyai arti suatu proses kehidupan
dalam mengembangkan diri tiap individu untuk
24
dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.
Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan
adalah jumlah penduduk suatu wilayah yang
dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang
telah ditempuh atau sedang ditempuh. Setiap
penduduk tentunya memiliki tingkat pendidikan
yang berbeda-beda. Berikut ini disajikan data
mengenai komposisi penduduk menurut tingkat
pendidikan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar tahun 2007 hingga 2016.
Tabel 3.1 Komposisi Penduduk Menurut TingkatPendidikan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar 2007- 2016
NoTingkatPendidika
n
Tahun
2007 20082009
2010 2011 2016
1 TK 1574 1684 1697
1710 1850 2264
2 SD 4566 4581 4690
4612 4672 4808
3 SLTP 2606 2621 2569
2569 2458 2644
4 SMU/SMK 2341 2322 2347
2348 2357 2377
Jumlah 11087
11208
11303
11239
11337
12093
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui
keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari
25
tahun 2007 hingga 2016.Penduduk yang mengikuti
pendidikan TK berturut-turutsebanyak 1574,
1684, 1697, 1710, 1850.Penduduk yang mengikuti
pendidikan SD berturut-turut4566, 4581, 4690,
4612, 4672. Penduduk yang mengikuti pendidikan
SLTP berturut-turut2606, 2621, 2569, 2569,
2458. Penduduk yang mengikuti pendidikan
SMU/SMK berturut-turut 2341, 2322, 2347, 2348,
2357. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata
penduduk di Kecamatan Colomadu banyak yang
menempuh pendidikan pada tingkat SD, dan
semakin naik ke jenjang pendidikan selanjutnya
justru menurun jumlahnya.
Gambar 3.1 Diagram Batang KomposisiPenduduk Menurut Tingkat PendidikandiKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2011
2007 2008 2009 2010 20110
500100015002000250030003500400045005000
Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2007-2011
TK SD
SMP SMU/SMK
Tahun
Jumlah p
endudu
k
26
Berdasarkan diagram batang diatas diketahui
keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari
tahun 2007 hingga 2011.Penduduk yang mengikuti
Jumlah tertinggi pada Tingkat TK adalah pada
tahun 2011 dan terendah pada 2007. Jumlah
tertinggi pada Tingkat SD adalah pada tahun
2009 dan terendah pada 2007. Jumlah tertinggi
pada Tingkat SLTP adalah pada tahun 2008 dan
terendah pada 2011. Jumlah tertinggi pada
Tingkat SMU/SMK adalah pada tahun 2011 dan
terendah pada 2008.
Perhitungan proyeksi
Po (2007) = 1574
Pn (2011) = 1850
Pn = Po (1 + r)n
Pn (2011) = Po (2007) (1 + r)n
1850 = 1574 (1 + r)4
log 1850 = log 1574 + 4 log (1 + r)
3,26717 = 3,19700 + 4 log (1 + r)
0,07017 = 4 log (1 + r)
0,01754 = log 1 + r
1,04121 = 1 + r
r = 0,04121
Pn (2015) = Po (2011) (1 + r)5
= 1850 (1 + 0,04121)5
27
= 1850 (1,04121)5
= 1850 x 1,22374
= 2263,9 ≈ 2264
Gambar 3.2 Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Tingkat Pendidikan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016
Berdasarkan contoh hasil perhitungan
proyeksi dan melihat gambar diagram grafik
proyeksi mengenai komposisi penduduk menurut
tingkat pendidikandi Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa
pada tahun 2016 diperkirakan akan terjadi
peningkatan jumlah penduduk berdasarkan dengan
tingkat pendidikannya. Pada setiap jenjang
pendidikan yaitu TK, SD, SLTP dan SMU/SMK akan
mengalami peningkatan jumlah penduduk yang
2011 20160
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 dan 2016
TKSDSMPSMU/SMK
Tahun
Juml
ah pen
duduk
28
menempuh pendidikan tersebut. Tingkat
pendidikan SD merupakan jenjang pendidikan yang
banyak ditempuh oleh penduduk dibandingkan
dengan yang lainnya.Tahun ke tahun terjadi
perubahan jumlah penduduk sesuai tingkat
pendidikannya yang relatif kecil.
2) Agama
Agama merupakan keyakinan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa yang harus dimiliki oleh setiap
manusia. Agama dibedakan menjadi Islam,
Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Khong Hu Chu,
dan agama lainnya. Penggolongan penduduk
menurut agama ini bermanfaat untuk penentuan
kebijakan yang berkaitan dengan kerukunan umat
beragama. Agama yang terdapat di suatu daerah
tentu bermacam-macam. Keadaan penduduk menurut
agama adalah jumlah penduduk pada suatu wilayah
yang berdasarkan agama yang dipeluk oleh
penduduk di wilayah tersebut. Berikut ini
disajikan data mengenai komposisi penduduk
menurut agama di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar tahun 2007 hingga 2016.
Tabel 3.2 Komposisi Penduduk Menurut Agama diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2016
29
No AgamaTahun
2007 2008 2009 2010 2011 201612345
IslamKatholikKristenBudhaHindu
49811
438927609828
53462
442328169928
53954
4409258510231
54311
4502288510733
-----
64563
4737315212846
Jumlah 57086
60828
61081
61838
- 72626
Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan bahwa
agama yang dianut oleh penduduk di Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah lebih
dari satu agama (beragam). Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar memiliki hak untuk memeluk dan
menganut suatu agama tertentu sesuai dengan
keyakinannya dan tidak ada keharusan atau
paksaan untuk memeluk agama yang sama, yang
berarti cara berpikirnya sudah lebih maju yaitu
mau menerima perbedaan. Berdasarkan data dari
2007 hingga tahun 2010 terlihat bahwa mayoritas
penduduk Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar adalah menganut agama Islam,
sedangkan untuk agama-agama yang lain tidak
30
sebanyak agama Islam. Sedangkan pada tahun 2011
tidak diketahui karena keterbatasan data.
Gambar 3.3 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Agama di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar 2007-2011
Berdasarkan diagram batang diatas diketahui
agama yang dianut oleh penduduk di Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari tahun 2007
hingga 2011. Rata-rata setiap tahunnya agama
Islam mendominasi pada nilai yang tertinggi.
Agama Katholik setiap tahunnya mengalami
ketidakstabilan. Agama Kristen setiap tahunnya
juga mengalami ketidakstabilan. Agama Hindu
pada setiap tahunnya mengalami kenaikan
penganut sedangkan Agama Budha memiliki
penganut yang paling sedikit disetiap tahunnya.
Sedangkan pada tahun 2011 tidak diketahui
karena keterbatasan data.
2007 2008 2009 2010 20110
10000
20000
30000
40000
50000
60000
Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2007-2011
Islam
Katholik
Kristen
Budha
Hindu
Tahun
Jumlah p
endudu
k
31
Perhitungan proyeksi
Po (2007) = 49811
Pn (2010) = 54311
Pn = Po (1 + r)n
Pn (2010)= Po (2007) (1 + r)n
54311 = 49811 (1 + r)3
log54311 = log 49811 + 3 log (1 + r)
4,73488= 4,69732 + 3 log (1 + r)
0,03756= 3 log (1 + r)
ln0,012924 = log 1 + r
1,02924 = 1 + r
r = 0,02924
Pn (2016) = Po (2010) (1 + r)6
= 54311 (1 + 0,02924)6
= 54311 (1,02924)6
= 54311 x 1,18877
= 64563
2010 20160
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2010 dan 2016
IslamKatholikKristenBudhaHindu
Tahun
Juml
ah Penduduk
32
Gambar 3.4 Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Agama di KecamatanColomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun2010 dan 2016
Berdasarkan contoh hasil perhitungan
proyeksi dan melihat gambar diagram grafik
proyeksi mengenai keadaan penduduk menurut
agama di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui beberapa agama dari
tahun 2007 hingga 2010 dan perkiraan untuk
tahun 2016 adalah bahwa agama Islam mengalami
peningkatan yang konsisten tiap tahunnya sesuai
dengan pertambahan jumlah penduduk. Agama
Khatolik dan Kristen keadaannya tidak stabil,
namun pada tahun 2016 agama Khatolik mengalami
peningkatan jumlah penganut, sedangkan untuk
agama Hindu dan Budha terus mengalami
peningkatan jumlah penganut.
3) Kesehatan
Kesehatan merupakan suatu hal yang perlu
diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari.
Melakukan segala aktivitas sehari-hari sangat
dipengaruhi pula dengan kesehatan diri. Tingkat
kesehatan yang baik di suatu wilayah juga mampu
33
meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Bidang
kesehatan itu sendiri terdiri dari fasilitas
kesehatan, personil kesehatan serta program
kesehatan yang baik.
a) Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan hal yang
sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat
karena menentukan tingkat kesejahteraan,
selain itu fasilitas kesehatan juga untuk
menunjang pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Suatu wilayah tentu memiliki
fasilitas kesehatan yang berbeda-beda.
Berikut ini disajikan data mengenai komposisi
penduduk menurut fasilitas kesehatan di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Tabel 3.3 Komposisi Penduduk MenurutFasilitas Kesehatan di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar2007-2016
No FasilitasKesehatan
Tahun2007
2008 2009
2010
2011
2016
12
34
5
PuskesmasPuskesmasPembantuRumahSakitPondokBersalin
23
12
3
23
11
2
23
11
3
23
11
2
23
11
3
23
10
3
34
BalaiPengobatanSwastaJumlah 11 9 10 9 10 9
Sumber: Data BPS Kabupaten KaranganyarBerdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui
keadaan penduduk menurut fasilitas kesehatan
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dari tahun 2007 hingga 2011. Pada setiap
daerah tentu memiliki fasilitas kesehatan
untuk melayani kebutuhan masyarakat dibidang
kesehatan. Di Kecamatan Colomadu terdapat
beberapa fasilitas kesehatan yaitu dari tahun
2007 hingga 2011 terdapat 2 unit puskemas.
Puskemas pembantu terdapa t3 puskesmas
pembantu. Rumah Sakit hanya ditemukan
sebanyak 1. Pondok Bersalin terdapat 2 pada
tahun 2007 sedangkan tahun 2008-2011 hanya
terdapat 1 serta pada tahun 2016 tidak
terdapat Rumah sakit. Fasilitas kesehatan
perlu untuk lebih ditingkatkan untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan bagi penduduk.
2007 2008 2009 2010 20110
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2007-2011
PuskesmasPuskesmas pembantuRumah SakitPondok Bersalin
Tahun
Juml
ah F
asil
itas
Kes
ehat
an
35
Gambar 3.5Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Fasilitas Kesehatan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar2007-2011
Berdasarkan diagram batang diatas
diketahui komposisi penduduk menurut
fasilitas kesehatandi Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar dari tahun 2007 hingga
2011. Terdapat jumlah yang relatif tetap dari
tahun ke tahun berikutnya terutama pada
fasilitas puskesmas, puskesmas pembantu dan
juga Rumah Sakit, sedangkan Pondok Bersalin
mengalami penurunan, serta Balai Pengobatan
Swasta yang jumlahnya mengalami
ketidakstabilan.
Perhitungan proyeksi
Po (2007) = 2
Pn (2011) = 2
Pn = Po (1 + r.n)
Pn (2011) = Po (2007) (1 + r.4)
2007 2008 2009 2010 20110
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2007-2011
PuskesmasPuskesmas pembantuRumah SakitPondok Bersalin
Tahun
Jumlah Fasilitas Kesehatan
36
2 = 2 (1 + r.4)
2 = 2 + 8 r
0 = 8 r
r = 0
Pn (2016) = Po (2011) (1 + r.5)
=2 (1 + 0,27.5)
= 2
Gambar 3.6Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Fasilitas Kesehatan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016
Berdasarkan contoh hasil perhitungan
proyeksi dan melihat gambar diagram grafik
proyeksi mengenai komposisi penduduk menurut
fasilitas kesehatan di Kecamatan Colomadu,
2011 20160
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2011 dan 2016
Puskesmas
Puskesmas pembantu
Rumah Sakit
Pondok Bersalin
Balai Pengobatan Swasta
Tahun
Jumlah
37
Kabupaten Karanganyar dapat diketahui
perkiraan tentang fasilitas kesehatan yang
tersedianya untuk tahun 2016 yaitu bahwa
terdapat kestabilan jumlah fasilitas
kesehatan berupa puskesmas, puskesmas
pembantu, rumah sakit, dan balai pengobatan
swasta. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan
pondok bersalin mengalami penurunan.
b) Personil Kesehatan
Setiap personil kesehatan yang ada di
suatu daerah dapat membantu melayani
masyarakat dalam masalah kesehatan. Adanya
pelayanan kesehatan dapat memudahkan
masyarakat jika ingin memeriksakan
kesehatannya. Berikut ini disajikan data
mengenai komposisi penduduk menurut personil
Kesehatan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar.
Tabel 3.4 Komposisi Penduduk Menurut PersonilKesehatan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar 2007-2016
No PersonilKesehatan
Tahun2007
2008
2009
2010 2011
2016
1234
Dokter UmumDokter GigiBidan
621710
621313
622510
731110
73119
9500
38
PerawatJumlah 35 34 43 31 30 14
Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui
keadaan penduduk menurut personil kesehatan
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dari tahun 2007 hingga 2011. Peran personil
kesehatan di suatu daerah adalah untuk
melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.
Di Kecamatan Colomadu terdapat beberapa
personil kesehatan antara lain dokter umum,
dokter gigi, dan paramedic. Beberapa personil
kesehatan tersebut yang paling banyak yaitu
bidan yang jumlahnya adalah 25 orang pada
tahun 2009 serta perawat yang mengalami
peningkatan dan penurunan tiap tahunnya,
sedangkan untuk yang lainnya yaitu dokter
umum dan dokter gigi mengalami peningkatan
dari tahun 2007 hingga 2011. Personil
kesehatan yang ada di suatu daerah memiliki
peran penting dalam membantu masyarakat dalam
pelayanan bidang kesehatan.
2007 2008 2009 2010 20110
5
10
15
20
25
30Jumlah Personil Kesehatan Tahun 2007-2011
Dokter UmumDokter GigiBidanPerawat
Tahun
Juml
ah Pen
duduk
39
Gambar3.7 Diagram Batang KomposisiPenduduk Menurut Personil Kesehatandi Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2011
Berdasarkan diagram batang diatas
diketahui keadaan penduduk menurut personil
kesehatan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2011.
Penduduk yang mengabdi sebagai dokter umum
berturut-turut yang terbanyak adalah pada
tahun 2010 dan 2011 yakni 7 orang. Penduduk
yang mengabdi sebagai dokter gigi berturut-
turut yang terbanyak adalah pada tahun 2010
dan 2011 yakni 3 orang. Penduduk yang
mengabdi sebagai bidan dan perawat berturut-
turut mengalami penambahan maupun
pengurangan. Bidan terbanyak terdapat pada
tahun 2009 sedangkan Perawat terbanyak
terdapat pada tahun 2008.
2007 2008 2009 2010 20110
5
10
15
20
25
30Jumlah Personil Kesehatan Tahun 2007-2011
Dokter UmumDokter GigiBidanPerawat
Tahun
Jumlah Penduduk
40
Perhitungan proyeksi
Po (2007) = 6
Pn (2011) = 7
Pn = Po (1 + r)n
Pn (2011) = Po (2007) (1 + r)4
7 = 6 (1 + r)4
log7 = log 6 + 4 log (1+ r)
0,84509 = 0,77815 + 4 log (1+ r)
0,06694 = 5 log (1+ r)
ln 0,016735 = log (1 + r)
1,03928 = 1 + r
r = 0,03928
Pn (2016) = Po (2011) (1 + r)5
= 7 (1 + 0,03928)5
= 7 (1,03928)5
= 7 (1,21244)
= 8,48 ≈ 9
2011 2016-10
10
30
50
70
90
110
Jumlah Personil Kesehatan Tahun 2011 dan 2016
Dokter UmumDokter GigiBidanPerawat
Tahun
Juml
ah P
endu
duk
41
Gambar 3.8 Grafik Proyeksi KomposisiPenduduk Menurut Personil Kesehatandi Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016.
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi
dan gambar grafik diatas tersebut dapat
diketahui bahwa jumlah petugas kesehatan di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun
2016 pada petugas kesehatan dokter umum
menjadi 9 orang, dokter gigi menjadi 5 orang,
sedangkan menurut penghitungan proyeksi yang
lain tidak terdapat bidan dan perawat.
c) Keluarga Berencana
Program keluarga berencana diadakan guna
mengatasi peningkatan jumlah kepadatan
penduduk di kecamatan Colomadu. Data mengenai
program keluarga berencana di kecamatan
Colomadu dapat dilihat di table berikut :
Tabel 3.5 Keluarga Berencana KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar
NoKel.
Berencana
200
7
200
8
200
9
201
0
201
1
2016
1IUD 279
4
282
7
267
6
222
2
2058
2 Pil 494 437 467 419 362
42
3 Kondom 217 208 257 228 246
4Suntik 432
3
441
0
483
4
525
4
7764
5 Lainnya 794 857 853 840 940
Jumlah 862
2
873
9
908
7
896
3
1137
0
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Menurut data di atas, program keluarga
berencana yang berjalan pada tahun 2007-2010
di kecamatan Colomadu menunjukkan bahwa
program berencana yang terbanyak sering
digunakan adalah Suntik yaitu pada tahun 2007
sebesar 4323, tahun 2008 sebesar 4410, tahun
2009 sebesar 4834, tahun 2010 sebesar 5254,
sedangkan terbanyak kedua adalah IUD. Program
keluarga berencana lain yang digunakan di
Kecamatan Colomadu antara lain pil, kondom
dan lainnya.
2007 2008 2009 2010 20160
100020003000400050006000700080009000
Keluarga Berencana
IUD
Pil
Kondom
Suntik
Lainnya
43
Gambar 3.9 Diagram Penduduk Menurut Rumah
Tangga dan Jenis Kelamin Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar
Tahun 2007-2016.
Berdasarkan data yang ada dapat diketahui
keadaan penduduk menurut Keluarga Berencana
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dari tahun 2007 hingga 2011. Terdapat
beberapa program KB antara lain yaitu IUD,
pil, kondom, suntuk, dan lain-lain. Beberapa
program KB tersebut disediakan sebagai
pilihan untuk masyarakat sesuai dengan
kebutuhannya. Berdasarkan data diatas
diketahui bahwa Suntik menjadi program KB
yang paling banyak dipilih atau diminati oleh
penduduk. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk
yang mengikuti program KB mengalami
peningkatan yaitu secara berurutan sebanyak
8622, 8739, 9087, 8963, 11370 orang. Hal
tersebut menunjukkan adanya kesadaran
penduduk untuk melakukan program Keluarga
Berencana tersebut.
44
Perhitungan Proyeksi Jumlah Keluarga
berencana pengguna IUD pada tahun 2016
Diketahui : Po =2794
Pn = 2222
n = 3
Ditanya : r ?
Jawab: Pn = Po+ n (1+r)
log Pn = log Po+ n log (1+r)
Log 2222 = log 2794 + 3 log (1+r)
3,34674 = 3,44622 + 3 log ( 1 + r )
-0,09948 = 3 log ( 1 + r )
log ( 1 + r ) =-0,03316
1 + r = 0,9268
r = -0,07351
P2016 = P2010( 1 + r )6
= 2222 ( 1 -0,07351 )5
= 2058
IUD Pil Kondom Suntik Lainnya0
100020003000400050006000700080009000
2058
362 246
7764
940
PROYEKSI KELUARGA BERENCANA
2016
45
Gambar 3.10 Grafik Proyeksi Keluarga Berencana
Colomadu, Kabupaten Karanganyar 2016.
Berdasarkan proyeksi dapat diketahui bahwa
penduduk yang mengikuti program KB mengalami
peningkatan. Peserta KB aktif paling banyak adalah
peserta PUS. Jumlah akhir peserta KB aktif
diketahui, bahwa mengalami peningkatan menjadi
11370 pada tahun 2016. Berdasarkan dari hasil
proyeksi dapat diketahui bahwa jumlah pemakai IUD,
pil, kondom cukup stabil, sedangkan suntik
mengalami peningkatan. Hal tersebut mungkin
dikarenakan adanya pemikiran bahwa banyak anak
banyak rejeki mulai ditepiskan. Masyarakat pun
menyadari jika pertambahan penduduk yang cepat
akan menyebabkan peledakan penduduk, yang akan
berdampak pada ekonomi, sosial maupun politik.
Dampak yang akan muncul ketika semakin banyaknya
peserta KB aktif yakni pertumbuhan penduduk dapat
dikendalikan, keluarga bisa memaksimalkan dalam
perawatan anak, dan mengoptimalkan sumber daya
yang tersedia.
b. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin
1) Jumlah Penduduk Menurut Rumah Tangga dan Jenis
Kelamin
46
Penduduk menurut rumah tangga adalah
pengelompokan penduduk menurut rumah tangga
dan jenis kelaminnya. Pengelompokan ini
dimaksudkan untuk mengetahui jumlah penduduk
laki-laki dan penduduk perempuan dalam kurun
waktu tertentu di suatu wilayah. Setelah
mengetahui berapa jumlah penduduk laki-laki
dan perempuan maka kita selanjutnya dapat
menghitung rasio jenis kelamin (RS). Di bawah
ini merupakan data mengenai penduduk menurut
kelompok umur dari tahun 2007 sampai tahun
2016.
Tabel 3.6 Penduduk menurut Rumah Tangga dan
Jenis Kelamin Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar Tahun2007-2016.
No
.
Penduduk2007
20082009
2010 2011 2016
1Rumah
Tangga
1700
7
1741
7
1777
1
1798
9
1820
2
19848
2Laki-laki 2834
4
3003
8
3035
0
3060
0
3594
0
47607
3Perempuan 2874
0
3097
6
3108
4
3124
3
3682
0
50180
4Sex Ratio 98,6
2
97,5
6
97,6
4
97,9
4
98 96
Jumlah 7409 7843 7920 7983 9096 11763
47
1 1 5 2 2 5
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Jumlah penduduk wanitannya di daerah tersebut
lebih kecil daripada jumlah laki-lakinya. Tahun
2007 penduduk laki-laki berjumlah 28344 jiwa
dan mengalami kenaikan sampai tahun 2011
berjumlah 35940 jiwa. Demikian pula pada
pertumbuhan jumlah penduduk perempuan mengalami
penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2007
jumlah penduduk perempuan berjumlah 28740 jiwa
dan terus mengalami kenaikan hingga tahun 2011
berjumlah 35940 jiwa. Sex ratio pada tahun ke
tahun selalu mengalami fluktuasi, pada tahun
2007 yaitu 98,62, tahun 2008 yaitu 97,64, tahun
2009, 97,64, tahun 2010 sebesar 97,94,
sedangkan tahun 2011 sebesar 98. Proyeksi pada
tahun 2016, untuk jumlah penduduk laki-laki
47607 dan jumlah penduduk perempuan sebesar
50180.
48
Gambar 3.11 Diagram Penduduk Menurut Rumah Tangga
dan Jenis Kelamin Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar Tahun 2007-2016.
Perhitungan sex ratio
Sex Ratio
=Jumlah penduduk laki−lakiJumlah penduduk perempuan
x 100
2007 2008 2009 2010 2011 20160
100002000030000400005000060000
PENDUDUDUK MENURUT RUMAH TANGGA DAN JENIS KELAMIN
Rumah Tangga
Laki-Laki
Perempuan
49
Sex Ratio 2007
=2834428740
x 100= 98,62
Sex Ratio 2008=3003830976
x 100= 97,56
Sex Ratio 2009=3035031084
x 100= 97,64
Sex Ratio 2010
=3060031243
x 100= 97,94
Sex Ratio 2011=3594036820
x 100= 98
Sex Ratio 2016=4760750180
x 100= 97,64
Gambar 3.12 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2007
48,85%51,15%
Sex Ratio Tahun 2007
Laki-laki
Perempuan
48,80%51,20%
Sex Ratio Tahun 2008
Laki-lakiPerempuan
50
Gambar 3.13 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2008
Gambar 3.14 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2009
48,80%51,20%
Sex Ratio Tahun 2008
Laki-lakiPerempuan
48,79%51,21%
Sex Ratio Tahun 2009
Laki-lakiPerempuan
49,81%50,19%
Sex Ratio Tahun 2010
Laki-laki
Perempuan
51
Gambar 3.15 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2010
Berdasarkan perhitungan sex ratio dan dari
gambar diagram pie chart diatas di Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar dapat diketahui
bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin di setiap tahunnya.
Pada tahun 2007 hingga 2011 sex rationya secara
berurutan adalah sebagai berikut 98, 97, 97,
97. Maksud dari angka sex ratio tersebut ialah
bahwa dalam setiap 100 orang penduduk perempuan
terdapat sekian penduduk laki-laki. Hal
tersebut terjadi karena adanya peningkatan
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan secara
stabil yang menyebabkan peningkatan sex ratio pun
juga stabil, sehingga akan diketahui untuk
tahun selanjutnya sex ratio pun akan bertambah
juga mengingat terjadinya peningkatan jumlah
penduduk.
49,81%50,19%
Sex Ratio Tahun 2010
Laki-laki
Perempuan
52
Perhitungan Proyeksi Jumlah Rumah tangga Tahun
2016
Diketahui : Po =17007
Pn = 18202
n = 4
Ditanya : r ?
Jawab: Pn = Po+ n (1+r)
log Pn = log Po+ n log (1+r)
Log 18202 = log 17007 + 4 log (1+r)
4,26012 = 4,23003 + 4 log ( 1 + r )
0,03009 = 4 log ( 1 + r )
log ( 1 + r ) =0,00752
1 + r = 1,01747
r = 0,01747
P2016 = P2011( 1 + r )5
= 182002 ( 1 + 0,01747 )5
= 19848
Rumah tangga
Laki-laki Perempuan0
100002000030000400005000060000
19848
47607 50180
PROYEKSI PENDUDUK MENURUT RUMAH TANGGA DAN JENIS KELAMIN
2016
53
Grafik 3.16 Proyeksi Penduduk Menurut Rumah
Tangga dan Jenis Kelamin Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Untuk menentukan jumlah penduduk juga dapat
ditentukan menurut umur dan jenis kelamin.
Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dibedakan
menjadi laki-laki dan perempuan. Komposisi
penduduk menurut jenis kelamin dapat menunjukan
beberapa hal, antara lain sex ratio, yaitu
perbandingan antara penduduk laki-laki dengan
jumlah penduduk perempuan.
Penduduk dibedakan menurut jenis kelamin
yaitu laki-laki dan perempuan. Faktor yang
menyebabkan perubahan pada jumlah penduduk menurut
jenis kelamin dikarenakan pertumbuhan penduduk
yang berfluktuatif. Berdasarkan grafik diatas,
kita dapat mengetahui penduduk di Kecamatan
Colomadu mengalami peningkatan secara positif dari
tahun ke tahun. Dapat dilihat pada jumlah kepala
keluarga yang tinggal di Kecamatan Colomadu
mengalami kenaikan jumlah secara positif.
2) Penduduk Menurut Umur
Penduduk menurut kelompok umur adalah
pengelompokan penduduk menurut usia dan jenis
54
kelaminnya. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk
mengetahui penduduk usia produktif dan penduduk
usia non produktif dalam kurun waktu tertentu di
suatu wilayah. Setelah mengetahui berapa jumlah
usi produktif dan non produktif maka kit
selanjutnya dapat menghitung angka beban
tanggungan (ABT). Di bawah ini merupakan data
mengenai penduduk menurut kelompok umur dari tahun
2007 sampai tahun 2016.
Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar Tahun 2007
No Kelompok
Umur
(dalam
tahun)
Menurut Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan1 0-4 2377 2184 45612 5-9 2481 2362 48343 10-14 2661 2463 5125
55
4 15-19 2879 2674 55535 20-24 2644 2455 50946 25-29 2423 2275 46987 30-34 2289 2169 44588 35-39 2116 2091 42079 40-44 1900 1837 473710 45-49 1606 1578 318911 50-54 1232 1228 246012 55-59 1045 1053 209813 60-64 897 902 179914 65+ 1794 3467 5261JuJJumlah 28344 28740 57084
Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.8 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
No Kelompok
Umur
(dalam
Menurut Jenis Kelamin TotalLaki-laki Perempuan
56
tahun)1 0-4 2478 2448 49262 5-9 2461 2602 52183 10-14 2760 2762 55224 15-19 2884 2900 57845 20-24 2703 2728 54316 25-29 2523 2556 50797 30-34 2322 2355 46778 35-39 2127 2161 42889 40-44 1901 1937 483810 45-49 1664 1699 336311 50-54 1415 1463 287412 55-59 1214 1275 248913 60-64 1057 1133 219014 65+ 1374 2781 4155JuJJumlah 30038 30790 60828
Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.9 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
dan Jenis Kelamin di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar tahun 2009
57
No Kelompok
Umur
(dalam
tahun)
Menurut Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan1 0-4 2510 2465 49752 5-9 2647 2630 52763 10-14 2804 2819 56244 15-19 4926 2941 58665 20-24 2768 2782 55506 25-29 2559 2589 51487 30-34 2377 2406 47828 35-39 2161 2201 43629 40-44 1948 1983 393210 45-49 1703 1731 343411 50-54 1402 1483 286012 55-59 1193 1253 244813 60-64 1038 1110 214814 65+ 1815 2716 5032JuJJumlah 30350 31084 61434
Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar
58
Tabel 3.10 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun
2010
No
Kelompok
Umur
(dalam
tahun)
Menurut Jenis
Kelamin Total
Laki-laki Perempuan1 0-4 2531 2478 50082 5-9 2668 2643 53113 10-14 2827 2834 56614 15-19 2950 2956 59055 20-24 2791 2796 55876 25-29 2880 2603 51827 30-34 2396 2418 48148 35-39 2179 2212 43419 40-44 1965 1993 395810 45-49 1717 1740 345711 50-54 1141 1465 257912 55-59 1203 1259 246213 60-64 1047 1115 216214 65+ 2336 2731 5067JuJJumlah 30600 31243 61843
Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel 3.7, 3.8, 3.9, dan 3.10
diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk
59
menurut umur di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar terus meningkat setiap tahunnya.
Hal tersebut dikarenakan jumlah pria dan wanita
yang terus bertambah setiap tahunnya. Pada
tahun 2007 hingga 2010 jumlah pria secara
berurutan yakni 28344, 30038, 30350, 30600,
orang. Jumlah wanita dari tahun 2007 hingga
2010 secara berurutan yakni 28740, 30790,
31084, 31243, orang. Jumlah penduduk tersebut
juga digolongkan berdasarkan beberapa kelompok
umur, sehingga dapat diketahui lebih detail
pada kelompok umur berapa yang jumlahnya paling
banyak. Jadi dapat diketahui jika tingkat
pertambahan penduduk akan terus bertambah
ditahun-tahun berikutnya. Selain itu terlihat
jumlah penduduk usia muda atau produktif setiap
tahunnya selalu mendominasi daripada kelompok
umur yang lain. Tahun 2016 juga dapat
diperkirakan terjadi kenaikan dan penurunan di
setiap kelompok umur.
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
5001000150020002500300035004000
Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2007
Laki-lakiPerempuan
Kelompok Umur
Juml
ah P
endu
duk
60
Gambar 3.17 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Umur di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2007
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
5001000150020002500300035004000
Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2007
Laki-lakiPerempuan
Kelompok Umur
Jumlah Penduduk
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
500100015002000250030003500
Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2008
Laki-lakiPerempuan
Kelompok Umur
Jumlah
Pen
dudu
k
61
Gambar 3.18 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Umur di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2008
Gambar 3.19. Diagram Batang KomposisiPenduduk Menurut Umur di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2009
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2009
Laki-LakiPerempuan
Kelompok Umur
Jumlah
Pen
dudu
k
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2010
Laki-lakiPerempuan
Kelompok Umur
Juml
ah P
endu
duk
62
Gambar 3.20 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Umur di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2010
Berdasarkan diagram batang diatas diketahui
komposisi penduduk menurut kelompok umur di
Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari tahun 2007
hingga 2010. Jumlah penduduk berturut-turut
yang terbanyak pada setiap tahun adalah pada
kelompok umur 15-19 tahun. Jumlah penduduk pada
tahun 2007 yang paling sedikit ditunjukkan oleh
kelompok umur 60 hingga 64 tahun. Jumlah
penduduk pada tahun 2007 yang paling sedikit
ditunjukkan oleh kelompok umur 60 hingga 64
tahun yakni berjumlah 897 jiwa. Jumlah penduduk
pada tahun 2008 yang paling sedikit ditunjukkan
oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni
berjumlah 1057 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk
pada tahun 2009 yang paling sedikit ditunjukkan
kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2010
Laki-lakiPerempuan
Kelompok Umur
Jumlah Penduduk
63
berjumlah 1038 jiwa, dan jumlah penduduk pada
tahun 2010 yang paling sedikit ditunjukkan pada
oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni
berjumlah 1047 jiwa.
Perhitungan Angka Beban Tanggungan (ABT)
Rumus : ABT =
jumlah penduduk usia non produktifjumlah penduduk usia produktif
x100
ABT tahun 2007 = 19781 x 100 = 53% 37303
ABT tahun 2008 = 19521 x 100 = 47% 41307
ABT tahun 2009 = 20907 x 100 = 52% 40366ABT tahun 2010 = 20907 x 100 = 52%
40576
Berdasarkan perhitungan ABT (Angka Beban
Tanggungan) di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2007
hingga 2010 diketahui angka beban tanggungannya
secara berurutan adalah sebagai berikut
53,47,52,52. Angka beban tanggungan berkaitan
dengan jumlah usia produktif dan usia non
produktif, dimana angka tersebut maksudnya
bahwa dalam setiap 100 orang penduduk usia
produktif terdapat sekian orang penduduk usia
non produktif yang menjadi tanggungannya. Hasil
64
tersebut menunjukkan jika angka beban
tanggungan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa akan terus
meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Perhitungan proyeksi penduduk menurut umur ini
diambil sampel penduduk laki-laki kelompok umur
0-4 tahun dengan perhitungan sebagai berikut.
Po (2007) = 2478
Pn (2010) = 2531
Pn = Po (1 + r)n
Pn (2010) = Po (2007) (1 + r)n
2478 = 2531 (1 + r)3
log 2478 = log 2531 + 3 log (1 + r)
3,39 = 3,4 + 3 log (1 + r)
-0,01 = 3 log (1 + r)
ln 0,003 = log 1 + r
0,107 = 1 + r
r = -0,8
Pn (2016) = Po (2010) (1 + r)6
= 2531 (1 + 0,7)6
= 2531 (1,7)5
= 2531 x 14,2
= 17.963
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
20004000600080001000012000140001600018000
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 dan 2015
Laki-laki 2016Perempuan 2016
Tahun
Juml
ah
65
Gambar 3.21 Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Umur dan Jenis Kelamin diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2016
Berdasarkan hasil perhitungan poyeksi dan dari
grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah
penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar mengalami perubahan setiap
tahunnya, sehingga pada tahun 2016 diperkirakan
jumlah penduduk juga meningkat. Perbandingan
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan untuk
tahun 2016 terlihat juga mengalami perubahan
masing-masing. Berdasarkan hasil perhitungan
diketahui jumlah penduduk laki-laki yaitu
17.963 orang lebih tinggi dibandingkan dengan
penduduk perempuan 17.338 orang. Perbandingan
banyak sedikitnya antara jumlah penduduk laki-
laki dengan penduduk perempuan tersebut selalu
0-4 5-9 10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+0
20004000600080001000012000140001600018000
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 dan 2015
Laki-laki 2016Perempuan 2016
Tahun
Jumlah
66
mengalami perubahan pada setiap kelompok umur
tertentu.
c) Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk di bedakan menjadi dua
yaitu kepadatan Geografis dan kepadatan
Agraris. Kepadatan geografis menunjukkan jumlah
penduduk pada suatu wilayah dengan luas wilayah
1 km2, sedangkan kepadatan agraris menunjukkan
jumlah penduduk yang terdapat pada suatu lahan
pertanian dengan luas 1 Ha.Berikut ini
disajikan data mengenai kriteria penggunaan
lahan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2016.
Tabel 3.13 Kriteria Penggunaan Lahan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2015
NoKriteria
PenggunaanLahan
Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2016
1
2
3
4
5
6
Lahan
Sawah
Bangunan
dan
Pekaranga
n
Tegal
Kolam
Perkebuna
n
Lain-lain
532,4
895,2
59,91
2,7
73,95
531,4
897,4
58,71
2,7
73,95
528,64
900,53
58,34
2,7
4,6
69,36
527,52
901,94
58,05
2,7
4,6
59,36
516,97
895,9
65,6
2,7
83
498,24
894,3
53,41
2,7
103,4
Jumlah 1490, 1490, 1564,1 1554,17 1564,1 1552,
67
21 21 7 7 05
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel 3.13 menunjukkan bahwa
luas lahan seluruhnyadi Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyarpada tahun 2007 dan 2008
memiliki luas lahan yang sama. Akan tetapi,
pada tahun 2009 sampai dengan 2011 luas
lahannya bervariasi. Pada tahun 2007 hingga
2011 luas lahan sawah semakin berkurang. Luas
Tegal,lahan lain-lain, bangunan dan pekarangan
bervariasi setiap tahunnya. Sedangkan untuk
lahan perkebunan hanya didapati pada tahun 2009
dan 2010.
Gambar 3.23 Diagram Batang Kriteria PenggunaanLahan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2007-2011
2007 2008 2009 2010 20110
1002003004005006007008009001000
Kriteria Penggunaan Lahan Tahun 2006-2010
Lahan Sawah
Bangunan dan Pekarangan
Tegal
Perkebunan
Lain-lain
Tahun
Luas lahan
68
Berdasarkan gambar diagram diatas dapat
diketahui kriteria penggunaan lahan di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari
tahun 2007 hingga 2011. Terlihat adanya
perubahan yang relative stabil dalam penggunaan
luas lahan. Luas lahan terbanyak digunakan
untuk bangunan dan pekarangan.
Perhitungan kepadatan penduduk
Kepadatan Agraris = Jumlah penduduk total Luas lahan sawah (Ha)
Tahun 2007 : Kepadatan Agraris = 57084= 38,3 ≈ 38/Ha
1490,21
Tahun 2008 : Kepadatan Agraris = 60828= 40,81 ≈ 41/Ha
1490,21
Tahun 2009 : Kepadatan Agraris = 61343= 39,21 ≈ 39/Ha
1564,17
Tahun 2010 : Kepadatan Agraris = 61834= 39,78 ≈ 40/Ha
1554,17
Kepadatan Geografis = Jumlah penduduk Luas wilayah total (km2)
Tahun 2007 : Kepadatan Geografis = 57084= 36/km2
1564,16
69
Tahun 2008 : Kepadatan Geografis = 60828= 39/km2
1564,16
Tahun 2009 : Kepadatan Geografis = 61343= 39/km2
1564,16
Tahun 2010 : Kepadatan Geografis = 61834= 40/km2
1554,17
Berdasarkan perhitungan kepadatan agraris
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dapat diketahui bahwa terjadi nilai yang
relatif stabil setiap tahunnya. Pada tahun 2007
kepadatan agrarisnya yaitu 38/Ha artinyasetiap
1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 38 orang
penduduk. Pada tahun 2008 kepadatan agrarisnya
yaitu 41 artinya setiap 1 Ha lahan pertanian
dikelola oleh 41 orang penduduk. Tahun 2009
kepadatan agrarisnya yaitu 39/Ha artinya setiap
1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 39 orang
penduduk, hingga 2010 kepadatan agrarisya
yaitu40/Ha artinya setiap 1 Ha lahan pertanian
dikelola oleh 40 orang penduduk. Terlihat
adanya peningkatan dan penurunan kepadatan
agraris setiap tahun. Hal tersebut terjadi
karena adanya peningkatan jumlah penduduk baik
70
laki-laki dan perempuan, namun tidak diikuti
dengan perluasan lahan pertanian.
Berdasarkan perhitungan kepadatan geografis
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dapat diketahui bahwa terjadi perubahan nilai
yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Tahun
2007 kepadatan geografisya adalah 36/km2
artinya terdapat 36 penduduk setiap 1 km2,
tahun 2008 adalah 39/km2 artinya terdapat 39
penduduk setiap 1 km2, tahun 2009 adalah 39/km2
artinya terdapat 39 penduduk setiap 1 km2,
dantahun 2010 adalah 40/km2 artinya terdapat 40
penduduk setiap 1 km2. Terlihat adanya
peningkatan dan penurunan kepadatan geografis
setiap tahunnya. Hal tersebut terjadi karena
adanya peningkatan jumlah penduduk baik laki-
laki maupun perempuan, namun tidak diikuti
dengan perluasan wilayah atau lahan.
Perhitungan proyeksi
Po (2007) = 3419,13
Pn (2010) = 3419,13
Pn = Po (1 + r)n
Pn (2010) = Po (2007) (1 + r)n
3419,13 = 3419,13 (1 + r)5
log 3419,13 = log 3419,13 + 5 log (1 + r)
3,53 = 3,53 + 5 log (1 + r)
71
0 = 5 log (1 + r)
0 = log 1 + r
1 = 1 + r
r = 0
Pn (2015) = Po (2010) (1 + r)5
= 3419,13 (1 + 0)5
= 3419,13 x 1
= 3419,13
Grafik 3.24 Grafik Proyeksi Kriteria PenggunaanLahan di Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016
Berdasarkan contoh hasil perhitungan
proyeksi dan melihat gambar diagram grafik
proyeksi penggunaan lahan di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa pada
tahun 2016 menunjukkan hasil yang sama dari
tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi
2011 20160
100200300400500600700800900
1000
Kriteria Penggunaan Lahan Tahun 2010 dan 2016
Lahan Sawah
Bangunan dan Pekarangan
Tegal
Kolam
Perkebunana
Lain-lain
Tahun
Luas
72
karena data yang diperoleh untuk menghitung
proyeksi adalah sama di setiap tahunnya.
Sehingga dari perhitungan proyeksi pun diperoleh
hasil yang relative stabil.
2. Dinamika Penduduk
Dinamika penduduk terdiri dari kelahiran,
kematian, dan mobilitas. (datang dan pergi).
Fertilitas sama dengan kelahiran hidup.
Kelahiran hidup (live birth) yaitu terlepasnya bayi
dari rahim seorang perempuan dengan adanya
tanda-tanda kehidupan. Kematian (mortalitas)
adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan
secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup. Mobilitas penduduk
dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal
dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertical
adalah perubahan status seseorang. Sedangkan
mobilitas horizontal adalah gerak penduduk yang
melintas batas wilayah menuju ke wilayah yang
lain dalam periode waktu tertentu.
Tabel 3.14 Dinamika Penduduk di
KecamatanColomadu, Kabupaten Karaganyar Tahun
2007-2016
No
.
Dinamika
Penduduk2007 2008
2009 2010 2016
73
1 Kelahiran 761 715 738 682 6572 Kematian 381 373 384 371 3913 Datang 1660 3227 1403 1245 7074 Pergi 883 1525 1151 1147 2112
Jumlah 3685 5840 3676 3445 3867
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Dari data di atas, dinamika penduduk ini
menunjukan bahwa di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karangayar jumlah kelahiran lebih
besar daripada jumlah kematiannya. Tingkat
kelahiran relatif selalu mengalami kenaikan.
Hal tersebut dikarenakan kurang berhasilnya
program Keluarga Berencana (KB) yang
dijalankan. Terjadi peningkatan kelahiran
signifikan antara tahun 2007 dan 2008 yaitu
sebesar 23 jiwa. Penurunan tingkat kelahiran
yang signifikan terjadi antara tahun 2009 dan
2010 sebesar 55 jiwa. Sedangkan peningkatan
kematian terjadi antara tahun 2008 dan 2009
sejumlah 11 jiwa. Terjadi penurunan tingkat
kematian yang signifikan yaitu antara tahun
2009 dan 2010 sejumlah 13 jiwa.
74
2007 2008 2009 2010 20160
500100015002000250030003500
JUMLAH KELAHIRAN, KEMATIAN, DATANG DAN PERGI
KelahiranKematianDatangPergi
Diagram 3.14 Dinamika Penduduk Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Berdasarkan data diatas, kita dapat mengetahui
dinamika penduduk di Kecamatan Colomadu mengalami
peningkatan dan penurunan secara fluktatif dari
tahun ke tahun. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh
jumlah kelahiran, kematian, penduduk datang dan
penduduk pergi dalam wilayah tersebut. Tahun 2007
yaitu 761 kelahiran, 381 kematian, 1660 penduduk
yang datang, dan 882 penduduk yang pergi. Tahun
2008 yaitu 715 kelahiran, 373 kematian, 3227
penduduk yang datang, dan 1525 penduduk yang
pergi. Tahun 2009 yaitu 738 kelahiran, 384
kematian, 1403 penduduk yang datang, dan 1151
penduduk yang pergi. Tahun 2010 yaitu 682
kelahiran, 371 kematian, 1249 penduduk yang
datang, dan 1147 penduduk yang pergi. Tahun 2016
75
yaitu 666 kelahiran, 377 kematian, 197 penduduk
yang datang, dan 367 penduduk yang pergi.
Perhitungan Proyeksi Kelahiran Penduduk Kec.
Colomadu pada tahun 2016
Diketahui : Po =761
Pn = 682
n = 3
Ditanya : r ?
Jawab: log Pn = log Po+ n log (1+r)
Log 682 = log 761 + 3 log (1+r)
2,83378 = 2,88138 + 3 log ( 1 + r )
-0,047600 = 3 log ( 1 + r )
log ( 1 + r ) =-0,01586
1 + r = 0,96413
r = -0,03586
P2016 = P2011( 1 + r )6
= 682 ( 1 -0,03586)6
= 657
76
Grafik 3.25 Proyeksi Dinamika Penduduk Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Berdasarkan contoh hasil perhitungan proyeksi
dan melihat gambar grafik proyeksi dinamika
penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa pada tahun 2016
diperkirakan akan terjadi perubahan dalam tingkat
kelahiran dan kematian. Masing-masing variabel
dinamika penduduk tersebut mengalami peningkatan
yaitu kelahiran sebanyak 657 orang dan kematian
sebanyak 391 orang. Perubahan tahun ke tahun tidak
selalu konsisten variabel mana yang lebih tinggi
atau lebih rendah, sebab banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat kelahiran dan kematian
tersebut.
3. Ketenagakerjaan
Kelahiran Kematian Datang Pergi0
500
1000
1500
2000
2500
657391
707
2112
PROYEKSI DINAMIKA PENDUDUK
2016
77
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja
yang siap melakukan pekerjaan yaitu usia 15-65
tahun. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan
jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
masyarakat. Jumlah tenaga kerja dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia tidak seimbang,
dimana banyak penduduk yang menjadi pengangguran
karena tidak atau belum mendapat lapangan
pekerjaan.
a. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan meruapakan sesuatu
yang selalu dicari oleh para pencari kerja.
Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan
kerja yang tersedia bagi masyarakat baik
yang telah ditempati maupun jumlah lapangan
kerja yang masih kosong. Berikut ini
disajikan tabel penduduk menurut lapangan
pekerjaan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar tahun 2007 hingga 2016.
Tabel 3.15 Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaandi Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2016
No Mata Tahun
78
Pencaharian 2007 2008 2009 2010 2011 2016
12
34
56789
PertanianPertambangan &penggalianIndustriListrik,gas, danairKontruksiPerdaganganKomunikasiKeuanganJasa-jasa
171221
11638
80038
987
158067852615123160842623
172937
1105774844
987174237538816627160842928
191127
508947624
987221418278911654160855370
188999
239354192
988285457887011136160869760
-
--
------
224342
21530889
98869650788707238160814510
1
Jumlah 417571
413799
418389
436491
- 558901
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel 3.15 mengenai lapangan
pekerjaan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar tahun 2007 hingga 2010 dapat
diketahui bahwa terdapat beberapa lapangan
pekerjaan yang menjadi mata pencaharian bagi
penduduk di wilayah tersebut yakni bidang
pertanian, pertambangan dan penggalian, industri,
listrik, kontruksi, perdagangan, komunikasi,
keuangan, dan jasa. Rata-rata penduduk
palingbanyak memiliki mata pencaharian disektor
pertanian dan perdagangan. Berdasarkan hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar masih
79
banyak yang memanfaatkan lahan pertanian untuk
bercocok tanam.
2007 2008 2009 20100
20000
40000
60000
80000
100000
120000
140000
160000
180000
200000Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan 2007-2010
PertanianPertambangan & penggalianIndustriListrik, gas, dan airKontruksiPerdagangan
Tahun
Jumlah
pendu
duk
80
Gambar3.27 Diagram Batang Penduduk MenurutLapangan Pekerjaan di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar 2007-2010
Berdasarkan diagram batang diatas diketahui
jumlah penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar yang bekerja di beberapa bidang
lapangan pekerjaan dari tahun 2007 hingga 2010.
Terdapat beberapa lapangan pekerjaan yang menjadi
mata pencaharian penduduk di wilayah tersebut.
Bidang pertanian menjadi mata pencaharian yang
paling banyak dikerjakan oleh penduduk, dimana
dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya.
Tahun 2008 memiliki jumlah yang paling banyak
yaitu 191127 orang bekerja di bidang pertanian.
Bidang industri dan perdagangan juga cukup
banyak, kemudian disusul jasa-jasa. Bidang
kontruksi, komunikasi dan pertambangan
menunjukkan jumlah yang lumayan, sedangkan untuk
listrik, gas,air serta keuangan hanya menunjukkan
jumlah yang sedikit dibandingkan dengan jenis
mata pencaharian yang lainnya.
Perhitungan proyeksi
Po (2007) = 171221
Pn (2010) = 188999
81
Pn = Po (1 + r)n
Pn (2010) = Po (2007) (1 + r)n
188999 = 171221 (1 + r)4
log 188999 = log 171221 + 4 log (1 + r)
5,28 = 5,23 + 4 log (1 + r)
0,05 = 4 log (1 + r)
ln 0,0125 = log 1 + r
1,029 = 1 + r
r = 0,029
Pn (2016) = Po (2010) (1 + r)6
= 188999 (1 + 0,029)6
= 188999 (1,029)6
= 188999 x 1,187
= 224341,8 ≈ 224342
Gambar 3.28 Grafik Proyeksi Penduduk MenurutLapangan Pekerjaan di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2010 dan 2016
2009 20150
50000
100000
150000
200000
250000
Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2016
Pertanian
Pertambangan & penggalian
Industri
Listrik, gas, dan air
Kontruksi
Perdagangan
Komunikasi
Keuangan
JasaTahun
Juml
ah p
endudu
k
82
Berdasarkan contoh hasil perhitungan proyeksi
dan melihat gambar grafik proyeksi mata
pencaharian penduduk di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa pada
tahun 2016 diperkirakan terjadi peningkatan dan
penurunan pada masing-masing jenis lapangan
pekerjaan. Terlihat pertambahan jumlah penduduk
yang paling banyak adalah bermata pencaharian
dalam sektor pertanian kemudian bidang jasa-jasa.
Bidang kontruksi dan perdagangan hanya sedikit
mengalami peningkatan. Bidang pertambangan dan
penggalian, industri, serta komunikasi mengalami
penurunan. Sedangkan untuk listrik, gas, air dan
keuangan tetap stabil tidak mengalami perubahan
dari tahun ke tahun.
b. Angkatan Kerja
Angkatan kerja adalah penduduk berumur 15
tahun keatas yang selama seminggu sebelum
pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi
sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak
bekerja tetapi mencari pekerjaan. Bukan angkatan
kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak
bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak
mencari kerja. Berikut ini disajikan tabel
penduduk menurut angkatan pekerjaan di Kecamatan
83
Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun 2007 hingga
2016.
Tabel 3.16 Penduduk MenurutAngkatan KerjadiKabupaten Karanganyar 2007-2015
No Indikator Tahun2007 2008 2009 2010 2011 2016
1
2
Bekerja (%)Jumlah penduduktotalBekerja (N)Mencaripekerjaan (%)Jumlah penduduktotalMencaripekerjaan (N)
53,7877645
341757
12,0677645
316002
53,1577851
241379
91,00
778512
7816
53,6178039
441838
91,5378039
411978
55,7778266
243649
11,0278266
27981
65,8369542
745779
92,3269542
716134
80,7562588
450541
02,6462588
416537
Jumlah 433573
421615
430367
444472
473933
521947
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan tabel 3.16 tentang angkatan kerja
di Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa
jumlah penduduk total yang bekerja pada tahun
2007 hingga 2011 secara berurutan adalah 417571,
413799, 418389, 436491, 457799 orang. Rata- rata
penduduk yang bekerja setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Jumlah penduduk total yang mencari
pekerjaan pada tahun 2007 hingga 2011 adalah
16002, 7816, 11978, 7981, 16134 orang. Terjadi
naik turun pada setiap dua periode, hal ini
mungkin karena adanya beberapa penduduk yang
bekerja dengan sistem kontrak atau pekerja
serabutan atau musiman. Secara keseluruhan
84
wilayah Kabupaten Karanganyar termasuk cukup
sukses dalam mengatasi pengangguran karena
prosentase penduduk yang bekerja lebih besar
daripada penduduk yang sedang mencari pekerjaan
disetiap tahunnya.
Gambar3.29 Diagram Batang Penduduk MenurutAngkatan Kerja di Kabupaten Karanganyar2007-2011
Berdasarkan diagram batang diatas diketahui
jumlah penduduk menurut angkatan kerja di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun
2007 hingga 2011. Terlihat perbedaan yang cukup
jelas antara jumlah penduduk yang bekerja dan
yang mencari pekerjaan yaitu lebih banyak yang
sudah bekerja. Tahun 2007 sebanyak 417571
penduduk yang bekerja hingga tahun 2011 menjadi
457799 penduduk. Hal tersebut menunjukkan dari
tahun ke tahun jumlah penduduk yang bekerja
2007 2008 2009 2010 20110
50000100000150000200000250000300000350000400000450000500000
Penduduk Menurut Angkatan Kerja Tahun 2007-2011
Bekerja
Mencari Pekerjaan
Tahun
Juml
ah p
endu
duk
85
semakin bertambah, sedangkan untuk jumlah yang
mencari pekerjaan terlihat stabil dari tahun ke
tahun.
Perhitungan proyeksi
Po (2007) = 417571
Pn (2011) = 457799
Pn = Po (1 + r)n
Pn (2011) = Po (2007) (1 + r)n
457799 = 417571 (1 + r)5
log 457799 = log 417571 + 5 log (1 + r)
5,66 = 5,92 + 5 log (1 + r)
0,04 = 5 log (1 + r)
ln 0,008 = log 1 + r
1,02 = 1 + r
r = 0,02
Pn (2016) = P2011 (1 + r)5
= 457799 (1 + 0,02)5
= 457799 (1,02)5
= 457799 x 1,104
= 505.410
86
Gambar 3.30 Grafik Proyeksi Penduduk MenurutAngkatan Kerja di Kabupaten KaranganyarTahun 2011 dan 2016
Berdasarkan contoh hasil perhitungan proyeksi
dan melihat gambar grafik proyeksi angkatan kerja
di Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa
pada tahun 2016 diperkirakan terjadi perubahan
kondisi penduduk baik yang bekerja maupun yang
mencari pekerjaan. Terlihat bahwa jumlah penduduk
yang bekerja mengalami peningkatan yaitu pada
tahun 2016 menjadi 505.410 orang, serta yang
mencari pekerjaan juga meningkat menjadi 16.537
orang. Pertambahan yang terjadi tersebut juga
menuntut adanya pertambahan jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia bagi seluruh penduduk.
2011 20160
100000
200000
300000
400000
500000
600000Penduduk Menurut Angkatan Kerja Tahun 2016
BekerjaMencari Pekerjaan
Tahun
Juml
ah p
endudu
k
87
4. Produksi Pertanian
Produksi pertanian yang dihasilkan di setiap
wilayah tidak sama. Hal tersebut tergantung
dengan luas lahan pertanian yang ada dan keadaaan
lahan petanian tersebut subur atau tidak. Jenis
komiditi yang dihasilkan pun bermacam-macam.
Produksi pertanian dapat dibagi menjadi produksi
pangan dan holtikultura serta produksi ternak dan
perikanan. Hasil produksi pertanian dapat
dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri maupun untuk
dijual lagi. Hasil dari pertanian ini tentu juga
dapat meningkatkan penghasilan daerah tersebut.
a. Produksi Pangan dan Holtikultura
Produksi hasil pertanian bermacam-macam
karena ada beberapa jenis yang diproduksi atau
ditanam, adapun contoh dari produksi hasil
pertanian antara lain tanaman pangan, buah-
buahan, dan produksi sayuran. Produksi-produksi
tersebut cukup diminati oleh masyarakat
setempat untuk dimanfaatkan sendiri atauuntuk
diproses lagi dipasaran. Berikut ini disajikan
tabel produksi pangan dan holtikultura di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun
2007 hingga 2016.
88
Tabel 3.17 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2007
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam ribuan
gram)
Energi
(kkal)
Protein (gram)
89
1 Bahan Makanan Utamaa) Padi 5.623.000 20.074.110.
000
472.332.000
b) Jagung 406.000 596.820.000 20.706.000
c) KetelaPohon
323.000 497.420.000 3.230.000
Jumlah 6.352.000 21.168.350.
000
496.268.000
2 Sayur-sayurana. Kacang
Tanah83.000 435.750.000 23.157.000
b. Kacang Kedelai
- - -
c. Kacang Panjang
1.200 372.000 27.600
d. Cabai 500 190.000 8.000
e. Terong 20.200 5.656.000 222.200
f. Tomat 32.500 6.500.000 325.000
Jumlah 137.400 448.468.000 23.739.800
3 Buah-buahana. Nangka - - -
b. Rambutan - - -
c. Mlinjo 5.200 3.432.000 260.000
d. Jeruk - - -
e. Jambu Biji - - -
f. Sukun 6.500 8.190.000 104.000
g. Sawo 51.000 24.480.000 816.000
h. Pepaya - - -
i. Pisang 604.600 652.968.000 6.046.000
j. Mangga - - -
k. Manggis - - -
90
l. Alpukat - - -
m. Belimbing 1.400 504.000 5.600
n. Sirsak - - -
Jumlah 668.700 689.574.000 7.231.600
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.18 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2008
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam ribuan
gram)
Energi (kkal) Protein
(gram)
1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 9.471.000 33.811.470.00
0
795.564.000
b. Jagung 306.000 449.820.000 15.606.000
c. Ketela Pohon
- - -
Jumlah 9.777.000 34.711.110.00
0
811.170.000
2 Sayur-sayurana. Kacang
Tanah95.000 498.750.000 26.505.000
b. Kacang Kedelai
8.000 30.480.000 3.232.000
c. Kacang Panjang
2.800 868.000 64.400
d. Cabai - - -
e. Terong 4.000 1.120.000 44.000
f. Tomat - - -
Jumlah 109.800 531.218.000 29.845.400
91
3 Buah-buahana. Nangka 35.500 37.630.000 426.000
b. Rambutan 1.800 1.242.000 16.200
c. Mlinjo 12.000 7.920.000 600.000
d. Jeruk - - -
e. Jambu Biji 200 98.000 1.800
f. Sukun 2.200 2.772.000 35.200
g. Sawo 15.700 7.536.000 251.200
h. Pepaya 27.600 12.696.000 138.000
i. Pisang 11.600 12.528.000 116.000
j. Mangga 8.200 4.264.000 57.400
k. Manggis 8.200 5.166.000 49.200
l. Alpukat 300 255.000 2.700
m. Belimbing 16.700 6.012.000 66.800
n. Sirsak 9.400 6.110.000 94.000
Jumlah 149.400 104.409.000 1.854.500
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.19 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2009
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam ribuan
gram)
Energi (kkal) Protein
(gram)
1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 6.350.000 22.669.500.00
0
533.400.000
92
b. Jagung 709.000 1.042.230.000 36.159.000
c. KetelaPohon
1.759.000 27.08.860.000 17.590.000
Jumlah 8.818.000 26.420.590.00
0
587.149.000
2 Sayur-sayurana. Kacang
Tanah88.000 46.200.000 24.552.000
b. Kacang Kedelai
1.000 3.810.000 404.000
c. Kacang Panjang
3.600 1.116.000 82.800
d. Cabai - - -
e. Terong - - -
f. Tomat - - -
Jumlah 92.600 51.126.000 25.038.800
3 Buah-buahana. Nangka 6.800 7.208.000 81.600
b. Rambutan 6.800 4.692.000 61.200
c. Mlinjo 104.200 68.772.000 5.210.000
d. Jeruk - - -
e. Jambu Biji 100 49.000 900
f. Sukun 2.100 2.646.000 33.600
g. Sawo 1.400 672.000 22.400
h. Pepaya 9.800 4.508.000 49.000
i. Pisang 21.600 23.328.000 216.000
j. Mangga 19.400 10.088.000 135.800
k. Manggis - - -
l. Alpukat - - -
m. Belimbing 300 108.000 1.200
n. Sirsak 700 455.000 7.000
93
Jumlah 173.200 122.526.000 5.818.700
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.20 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2010
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam ribuan
gram)
Energi (kkal) Protein
(gram)
1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 3.702.000 13.216.140.00
0
310.968.000
b. Jagung 933.000 1.371.510.000 47.583.000
c. KetelaPohon
675.000 1.039.500.000 6.750.000
Jumlah 5.310.000 15.627.150.00
0
365.301.000
2 Sayur-sayurana. Kacang
Tanah75.000 393.750.000 20.925.000
b. Kacang Kedelai
13.000 49.530.000 5.252.000
c. Kacang Panjang
9.500 2.945.000 218.500
d. Cabai 800 304.000 12.800
e. Terong - - -
f. Tomat - - -
Jumlah 98.300 446.529.000 26.408.300
3 Buah-buahana. Nangka 6.900 7.314.000 82.800
b. Rambutan 6.000 4.140.000 54.000
94
c. Mlinjo 85.700 56.562.000 4.285.000
d. Jeruk - - -
e. Jambu Biji 7.000 3.430.000 63.000
f. Sukun 3.900 4.914.000 62.400
g. Sawo 7.400 3.552.000 118.400
h. Pepaya 8.000 3.680.000 40.000
i. Pisang 17.400 18.792.000 174.000
j. Mangga - - -
k. Manggis - - -
l. Alpukat 500 425.000 4.500
m. Belimbing 600 216.000 2.400
n. Sirsak 1.400 910.000 14.000
Jumlah 144.800 103.935.000 4.900.500
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.21 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2011
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam ribuan
gram)
Energi (kkal) Protein
(gram)
1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 3.502.000 10.895.640.00
0
256.368.000
b. Jagung 1.048.000 1.540.560.000 53.448.000
c. KetelaPohon
301.000 463.540.000 3.010.000
Jumlah 4.401.000 12.899.740.00
0
312.826.000
95
2 Sayur-sayurana. Kacang
Tanah50.000 262.500.000 13.950.000
b. Kacang Kedelai
4000 15.240.000 1.616.000
c. Kacang Panjang
3300 1.023.000 75.900
d. Cabai - - -
e. Terong - - -
f. Tomat - - -
Jumlah 57.300 278.763.000 15.641.000
3 Buah-buahana. Nangka 5.600 5.936.000 67.200
b. Rambutan 59.000 40.710.000 531.000
c. Mlinjo 44.800 29.568.000 2.240.000
d. Jeruk 1.100 495.000 9.900
e. Jambu Biji 11.400 5.586.000 102.600
f. Sukun 3.000 3.780.000 48.000
g. Sawo - - -
h. Pepaya 4.100 1.886.000 20.500
i. Pisang 24.900 26.892.000 249.000
j. Mangga 21.900 11.388.000 153.300
k. Manggis - - -
l. Alpukat 1.600 1.360.000 14.400
m. Belimbing 1.300 468.000 5.200
n. Sirsak - - -
Jumlah 178.700 128.069.000 3.441.100
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
96
Berdasarkan tabel 3.17, 3.18, 3.19, 3.20 dan
3.21 diatas dapat diketahui bahwa hasil produksi
pangan dan hortikultura di Kecamatan Colomadu
tidak stabil. Hasil pangan dan hortikultura
terbanyak pada bahan makanan utama yaitu padi
sawah. Hasil bahan makanan utama terbanyak yaitu
terdapat pada tahun 2008 dengan hasil produksi
sebanyak 9.777.000.000 gram dan yang paling
sedikit pada tahun 2011 sebanyak 4.401.000.000
gram. Hasil produksi sayur-sayuran terbanyak
yaitu terdapat pada tahun 2007 dengan jumlah
produksi sejumlah 137.400.000 gram dan yang
paling sedikit pada tahun 2011 sebanyak 57.300,
serta hasil produksi buah-buahan terbanyak yaitu
terdapat pada tahun 2007 dengan jumlah produksi
sejumlah 668.700.000 gram dan yang paling
sedikit pada tahun 2010 sebanyak 144.800.000
gram. Perhitungan energi dan protein tidak
tergantung dari banyaknya produksi yang
dihasilkan. Hasil perhitungan energi paling
banyak pada bahan makanan utama pada tahun 2008
sebanyak 34.711.110.000 kkal, pada sayur-sayuran
tahun 2008 sebanyak 531.218.000 kkal dan pada
buah-buahan pada tahun 2007 sebanyak 689.574.000
kkal. Sedangkan untuk perhitungan protein juga
sama seperti energi dengan hasil berturut-turut
97
dari bahan makanan utama, sayur-sayuran dan
buah-buahan sebanyak 811.170.000
gram ,29.845.400 gram dan 7.321.600 gram.
Tabel 3.22 Proyeksi Produksi Pangan danHoltikultura di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2016
No Produksi Jumlah Produksi (dalamribuan gr)
2011 2016123
Bahan makanan utamaSayur-sayuranBuah-buahan
4.401.00057.300
178.700
2.711.45615.54515.020
Sumber: Data Sekunder
Perhitungan proyeksi bahan makanan utama
Po (2007) = 6.352.000 dalam ribuan gram
Pn (2011) = 4.401.000 dalam ribuan gram
Pn = Po (1 + r.n)
Pn (2011) = Po (2007) (1 + r.4)
4.401.000 = 6.352.000 (1 + 4r)
4.401.000 = 6.352.0000 + 25.408.000r
4.401.000 - 6.352.0000 = 25.408.000r
-1.951.000 = 25.408.000r
r = −1.951.00025.408.000 = -0.07678
98
Pn (2016) = Po (2011) (1 + r.n)
= 4.401.000 (1 – 0.07678.5)
= 4.401.000 x (1- 0.3839)
= 4.401.000 x 0.6161
= 2.711.456.1
≈ 2.711.456Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi
diatas, maka dapat diketahui bahwa hasil
produksi pangan dan holtilkultura mengalami
penurunan. Hasil produksi bahan makanan utama
pada tahun 2016 diperkirakan sebesar
2.711.456.000 gram. Hasil produksi sayur-sayuran
pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 15.546.000
gram, sedangkan hasil produksi buah-buahan pada
tahun 2016 diperkirakan sebesar 77.597.000 gram.
Hal tersebut mungkin dikarekan gagal panen,
terjadi kekeringan dan sebagainya.
b. Produksi Ternak dan Perikanan
Produksi ternak dan perikanan dapat dikatakan
bermacam-macam karena ada beberapa jenis yang
diproduksi. Contoh dari produksi ternak dan
perikanan antara lain daging ternak, daging
unggas dan berbagai jenis ikan. Berikut ini
disajikan tabel produksi ternak dan perikanan di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun
2007 hingga 2016.
99
Tabel 3.23 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2007
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam satuan
ekor)
Energi
(kkal)
Protein
(gram)
1 Daging Ternaka. Sapi 3.438 - -
b. Kerbau 95 - -
c. Kambing 1.776 - -
d. Domba 2.493 - -
Jumlah 7.802 - -
2 Daging Unggasa. Ayam Buras 39.178
b. Ayam Pedaging -
c. Itik 8.760
Jumlah 48.478
3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM
- Nila 3.905 3.748.800 784.124
b. Kolam AirTenang- Gurame 61.420 117.926.400 7.800.340
c. Sungai
- Gabus 21.000 16.800.000 3.402.000
d. KJA
- Ikan Mas - - -
Jumlah 86.325 138.475.200 11.986.464
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
100
Tabel 3.24 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2008.
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam satuan
ekor)
Energi
(kkal)
Protein
(gram)
1 Daging Ternaka. Sapi 348
b. Kerbau 95
c. Kambing 1.706
d. Domba 2.493
Jumlah 4.642
2 Daging Unggasa. Ayam Buras 39.718
b. Ayam Pedaging 12.000
c. Itik 6.140
Jumlah 57.858
3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM
- Nila 4.320 4.147.200 867.456
b. Kolam AirTenang
101
- Gurame 68.445 131.414.400 8.692.515
c. Sungai
- Gabus 23.050 18.440.000 3.734.100
d. KJA
- Ikan Mas - - -
Jumlah 95.815 154.001.600 13.294.071
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.25 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2009
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam satuan
ekor)
Energi
(kkal)
Protein
(gram)
1 Daging Ternaka. Sapi 516
b. Kerbau 130
c. Kambing 846
d. Domba 3.002
Jumlah 4.494
2 Daging Unggas
102
a. Ayam Buras 20.784
b. Ayam Pedaging 20.000
c. Itik 750
Jumlah 41.534
3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM
- Nila 4.410 4.233.600 885.528
b. Kolam AirTenang- Gurame 68.445 131.414.400 8.692.515
c. Sungai
- Gabus 23.010 18.408.000 3.727.620
d. KJA
- Ikan Mas 14.150 12.169.000 2.264.000
Jumlah 110.015 166.225.000 15.569.663
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.26 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2010.
N Produksi Jumlah Poduksi Energi Protein
103
o (dalam ribuan
gram)
(kkal) (gram)
1 Daging Ternaka. Sapi 1.158
b. Kerbau 162
c. Kambing 846
d. Domba 1.924
Jumlah 4.090
2 Daging Unggasa. Ayam Buras 13.784
b. Ayam Pedaging 20.000
c. Itik 970
Jumlah 34.754
3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM
- Nila 3.830 3.676.800 769.064
b. Kolam AirTenang- Gurame 78.445 150.614.400 9.962.515
c. Sungai
- Gabus 25.010 20.008.000 4.051.620
d. KJA
- Ikan Mas 14.150 12.169.000 2.264.000
Jumlah 121.435 186.468.200 17.047.199
Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar
104
Tabel 3.27 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2011.
N
o
Produksi Jumlah Poduksi
(dalam satuan
ekor)
Energi
(kkal)
Protein
(gram)
1 Daging Ternaka. Sapi 326
b. Kerbau 54
c. Kambing 846
d. Domba 1.949
Jumlah 3.175
2 Daging Unggasa. Ayam Buras 19.597
b. Ayam Pedaging 20.000
c. Itik 970
Jumlah 40.567
3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM
- Nila 3.983 3.823.680 799.786,4
b. Kolam AirTenang- Gurame 79.806 153.227.520 10.135.362
c. Sungai
105
- Gabus 26.151 20.920.800 4.236.462
d. KJA
- Ikan Mas 11.260 9.683.600 1.801.600
Jumlah 121.200 187.655.600 16.973.210
,4
Sumber : Data BPS Kabupaten KaranganyarBerdasarkan tabel 3.22, 3.23, 3.24, 3.25 dan
3.26 diatas dapat diketahui bahwa hasil produksi
ternak dan perikanan mengalami kenaikan dan
penurunan. Daging ternak yang paling banyak pada
tahun 2007 sebanyak 7.802 ekor sedangkan yang
paling sedikit pada tahun 2011 sebanyak 3.175
ekor. Produksi daging unggas mengalami kenaikan
pada tahun 2008 dengan jumlah unggas 57.858
ekor, yang pada tahun 2007 sebanyak 48.478 ekor
dan terjadi penurunan yaitu pada tahun 2010
jumlah daging unggas 34.754 ekor. Hal tersebut
disebabkan karena banyak yang terserang penyakit
flu burung. Namun, berbeda halnya dengan hasil
produksi perikanan di kecamatan ini justru
mengalami kenaikan yaitu dari tahun 2009
sebanyak 110.015 kg dan tahun 2010 sebanyak
121.435 kg. Secara keseluruhan hasil produksi
perikanan yang paling banyak yaitu diperoleh
pada tahun 2010 sebanyak 121.435 kg. Hasil
perhitungan jumlah beberapa ikan paling banyak
pada tahun 2011 sebanyak 187.655.600 kkal dan
106
yang paling sedikit pada tahun 2007 sebanyak
138.475.200 kkal. Untuk perhitungan protein,
paling banyak terdapat pada tahun 2010 sebanyak
17.047.199 gram dan yang paling sedikit pada
tahun 2007 sebanyak 11.986.464 gram.
Tabel 3.28 Proyeksi Produksi Ternak danPerikanan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2016.
No Produksi Jumlah Produksi Ternakdan Unggas (ekor) dan
Perikanan (ribuan gram)2011 2016
123
Daging ternakDaging unggasPerikanan
3.17540.567
121.200
822 32.294182.400
Sumber: Data SekunderPerhitungan proyeksi perikananPo (2007) = 86.325 kg
Pn (2011) = 121.200 kg
Pn = Po (1 + r.n)
Pn (2011) = Po (2007) (1 + r.n)
121.200 = 86.325 (1 + r.4)
121.200 = 86.325 + 345.300r
121.200 - 86.325 = 345.300r
34.875 = 345.300r
r = 34.875345.300 = 0,10099
Pn (2016) = Po (2011) (1 + r.n)
= 121.200 (1 + 0,10099.5)
= 121.200 x (1 + 0.50495)
107
= 121.200 x 1.50495
= 182.399,94
≈182.400 kgBerdasarkan hasil perhitungan proyeksi diatas,
maka dapat diketahui bahwa hasil produksi ternak
dan perikanan Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar pada tahun 2016 diperkirakan akan
mengalami kenaikan dan penurunan. Produksi daging
ternak menjadi sebanyak 822 ekor. Produksi daging
unggas menjadi sebanyak 38.591 ekor. Hasil
produksi perikanan menjadi sebanyak 182.400 kg.
Total keseluruhan dari hasil produksi ternak dan
perikanan yang diperkirakan untuk tahun 2016
mendatang adalah sebanyak 39413 ekor dan 182.400
kg. Hasil produksi setiap tahunnya selalu berubah-
ubah tergantung dengan situasi dan kondisi pada
saat itu.
108
B. Pembahasan
1. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk ini merupakan faktor penting
dalam demografi. Perencanaan pembangunan dilakukan
dalam segala bidang, sehingga diperlukan informasi
mengenai keadaan penduduk. Informasi yang harus
tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat
perencanaan tersebut disusun, tetapi juga informasi
masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil
sensus dan survei.
a. Sosio Demografi Penduduk
1) Pendidikan
Pada dasarnya pendidikan dibagi menjadi
dua, yaitu pendidikan formal dan pendidikan
nonformal. Pendidikan non formal dilakukan di
luar sekolah, sedangkan pendidikan formal
109
dilakukan di sekolah maupun institusi. Semakin
tingginya pendidikan akan mempengaruhi pola
pikir serta keadaan sosial ekonomi masyarakat.
Taraf pendidikan penduduk Indonesia pada
umumnya masih rendah. Sebagai contoh sampai
tahun 1991 lebih dari ¾ penduduk yang berusia
lebih dari 10 tahun tidak sampai mengenyam
pendidikan SLTP. Bahkan lebih dari 20% penduduk
berusia lebih dari 10 tahun tidak sekolah sama
sekali. Perspektif spasial penduduk yang
berusia lebih dari 10 tahun yang tidak sampai
mengenyam pendidikan tingkat SLTP jauh lebih
banyak di perkotaan. Pola ketimpangan
pendidikan yang terjadi menyebabkan keadaan
pedesaan selalu memprihatinkan.
Berdasarkan data-data yang ada, dapat
diketahui keadaan penduduk menurut tingkat
pendidikan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2011.
Penduduk yang mengikuti pendidikan TK berturut-
turut sebanyak 1574, 1684, 1697, 1710, 1850
orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan SD
berturut-turut 4566, 4581, 4690, 4612, 4672
orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan SLTP
berturut-turut 2606, 2621, 2569, 2569, 2458
orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan
110
SMU/SMK berturut-turut 2341, 2322, 2347, 2348,
2357 orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan
TK yang terbanyak adalah pada tahun 2011 yakni
1850 orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan
SD yang terbanyak adalah pada tahun 2009 yakni
4690 orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan
SLTP yang terbanyak adalah pada tahun 2008
yakni 2621 orang. Penduduk yang mengikuti
pendidikan SMU/SMK terbanyak adalah pada tahun
2011 yakni 2357 orang. Penyebab terjadinya hal
tesebut yakni karena bertambahnya keinginan
pemahaman penduduk Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar tentang pentingnya
pendidikan. Berdasarkan contoh hasil
perhitungan proyeksi dan melihat gambar grafik
proyeksi mengenai keadaan penduduk menurut
tingkat pendidikan di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa
pada tahun 2016 diperkirakan terjadi
peningkatan jumlah penduduk sebesar 756 orang
berdasarkan dengan tingkat pendidikannya pada
setiap jenjangnya.
2) Agama
Setiap umat manusia berhak memeluk agama
sesuai dengan keyakinannya masing-masing.
Pemerintah tidak boleh ikut campur tangan dalam
111
menentukan agama penduduknya. Negara Indonesia
mengakui adanya lima agama yakni Islam,
Kristen, Katholik, Hindhu dan Budha, selain itu
ada pula agama yang baru-baru ini disahkan oleh
pemerintah yakni agama Konghuchu. Mayoritas
dari penduduk negara Indonesia didominasi oleh
penduduk agama Islam.
Dari data yang ada menunjukkan bahwa agama
yang dianut oleh penduduk di Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah beragam
(lebih dari satu agama). Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar memiliki hak untuk memeluk dan
menganut suatu agama tertentu sesuai dengan
keyakinannya dan tidak ada keharusan atau
paksaan untuk memeluk agama yang sama, yang
berarti cara berpikirnya sudah lebih maju yaitu
mau menerima perbedaan. Berdasarkan data dari
2007 hingga tahun 2010 sedangkan pada tahun
2011 tidak diketahui karena keterbatasan data,
terlihat bahwa mayoritas penduduk Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah menganut
agama Islam yang berjumlah sebagai berikut
49811, 53462, 53954, 54311, untuk agama-agama
yang lain tidak sebanyak agama Islam. Rata-rata
setiap tahunnya agama Islam mendominasi pada
112
nilai yang tertinggi. Sedangkan agama lainnya
mengalami pertambahan maupun pengurangan
penganut tiap tahunnya yang mungkin disebabkan
karena adanya migrasi dan penduduk yang
meninggal dunia. Berdasarkan contoh hasil
perhitungan proyeksi dapat diketahui beberapa
agama dari tahun 2007 hingga 2010 dan perkiraan
untuk semua agama mengalami peningkatan jumlah
penganut yakni 10788 orang.
3) Kesehatan
a) Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan menggambarkan
kesejahteraan kesehatan suatu daerah dilihat
dari saran dan prasarana. Banyaknya saran dan
prasarana yang dibutuhkan dapat menunjukan
bahwa pemerintah serius dalam memberikan
pelayanan kepada penduduk terutama pada
sektor kesehatan. Setiap kecamatan yang baik
harus memiliki sarana kesehatan darurat yakni
berupa puskemas.
Berdasarkan data-data yang didapat
diketahui keadaan penduduk menurut fasilitas
kesehatan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2011. Pada
setiap daerah tentu memiliki fasilitas
kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakat
113
dibidang kesehatan. Kecamatan Colomadu
terdapat beberapa fasilitas kesehatan yaitu
dari tahun 2007 hingga 2011 terdapat 2
puskemas. Puskemas pembantu dari tahun 2007
hingga 2011 terdapat 3 puskemas pembantu.
Rumah Sakit dari tahun 2007 hingga 2011
terdapat 1 Rumah Sakit. Sedangkan Pondok
Bersalin mengalami penurunan jumlah yaitu
pada tahun terdapat 2 Pondok Bersalin
dengakan pada tahun 2008 hingga 2011 hanya
terdapat 1 Pondok Bersalin. Dan Balai
Pengobatan Swasta yang mengalami perubahan
antara 2 dan 3 dari tahun 2007 hingga 2011.
Berdasarkan contoh hasil perhitungan
proyeksi dapat diketahui perkiraan tentang
fasilitas kesehatan di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar. Di Kecamatan Colomadu
tersedia untuk tahun 2016 yaitu bahwa jumlah
fasilitas kesehatan berupa yakni puskesmas,
puskesmas pembantu dan Rumah Sakit adalah
sama atau tidak terjadi perubahan jumlah.
Sedangkan Pondok bersalin mengalami penurunan
jumlah sehingga tidak terdapat pondok
bersalin di Kecamatan Colomadu dan Jumlah
Balai Pengobatan Swasta yang juga tidak
mengalami perubahan dari tahun 2011.
114
b) Personil Kesehatan
Para personil kesehatan merupakan agen
pemerintah yang bertindak sebagai pelaku yang
bergerak dalam melayani kebutuhan masyarakat
dalam sektor kesehatan. Para personil inilah
yang mengisi sarana dan menggunakan
prasarananya untuk membantu masalah kesehatan
para penduduk di tiap wilayah. Setiap
personil kesehatan memiliki keahlian masing-
masing yang bersifat saling melengkapi satu
dengan lainnya.
Berdasarkan data yang ada dapat diketahui
keadaan penduduk menurut personil kesehatan
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dari tahun 2007 hingga 2011. Di Kecamatan
Colomadu terdapat beberapa personil kesehatan
antara lain dokter umum, dokter gigi, bidan,
dan perawat. Beberapa personil kesehatan
tersebut, yang paling banyak yaitu bidan pada
tahun 2011 sebanyak 11 orang. Dokter gigi dan
dokter umum mengalami peningkatan pada tahun
2010, sedangkan untuk yang bidan dan perawat
mengalami peningkatan dan penurunan tiap
tahunnya. Personil kesehatan yang ada di
suatu daerah memiliki peran penting dalam
115
membantu masyarakat dalam pelayanan bidang
kesehatan.
Penduduk yang mengabdi sebagai dokter
gigi berturut-turut yang terbanyak adalah
pada tahun 2010 dan 2011 yakni 7 orang.
Penduduk yang mengabdi sebagai dokter umum
berturut-turut yang terbanyak adalah juga
pada tahun 2010 dan 2011 yakni 3 orang.
Penduduk yang mengabdi sebagai bidan
berturut-turut yang terbanyak adalah pada
tahun 2009 yakni 25 orang. Penduduk yang
mengabdi sebagai perawat berturut-turut yang
terbanyak adalah pada tahun 2008 yakni 13
orang. Berdasarkan data proyeksi dapat
diketahui bahwa Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar mengalami peningkatan dan
penurunan. Tahun 2016 pada petugas kesehatan
dokter umum menjadi 9 orang, dokter gigi
menjadi 5 orang, sedangkan menurut
penghitungan proyeksi yang lain tidak
terdapat bidan dan perawat.
c) Keluarga Berencana
Progam Keluarga Berencana atau KB
diadakan dengan maksud untuk mengendalikan
jumlah penduduk dalam sekala nasional.
Melihat adanya percepatan pertambahan
116
penduduk yang tidak terkendali, program KB
dinilai sebagai langkah untuk mengurangi atau
mengatasi pertambahan penduduk yang cepat.
Terdapat bermacam-macam cara progam KB yang
disediakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Berdasarkan data yang ada dapat
diketahui keadaan penduduk menurut Keluarga
Berencana di Kecamatan Colmadu, Kabupaten
Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2010.
Terdapat beberapa program KB antara lain
yaitu IUD, pil, kondom, suntuk, dan lain-
lain. Beberapa program KB tersebut disediakan
sebagai pilihan untuk masyarakat sesuai
dengan kebutuhannya.
Berdasarkan data dari BPS diketahui bahwa
PUS menjadi program KB yang paling banyak
dipilih atau diminati oleh penduduk, dari
tahun ke tahun jumlah penduduk yang mengikuti
program KB mengalami peningkatan yaitu secara
berurutan sebanyak 8622, 8739, 9087, 8963
orang. Hal tersebut menunjukkan adanya.
Penduduk yang mengikuti program IUD berturut-
turut yang terbanyak adalah pada tahun 2008
yakni 2827 orang. Penduduk yang mengikuti
program pil berturut-turut yang terbanyak
adalah pada tahun 2007 yakni 494 orang.
117
Penduduk yang mengikuti program kondom
berturut-turut yang terbanyak adalah pada
tahun 2009 yakni 2527 orang. Penduduk yang
mengikuti program suntik berturut-turut yang
terbanyak adalah pada tahun 2009 yakni 5254
orang. Penduduk yang mengikuti program
lainnya berturut-turut terbanyak adalah pada
tahun 2008 yakni 857 orang.
Berdasarkan proyeksi dapat diketahui
bahwa penduduk yang mengikuti program KB
mengalami peningkatan. Peserta KB aktif
paling banyak adalah peserta Suntik. Jumlah
akhir peserta KB aktif diketahui, bahwa
mengalami peningkatan menjadi 5554 pada tahun
2010. Berdasarkan dari hasil proyeksi dapat
diketahui bahwa jumlah pemakai IUD, pil,
kondom cukup stabil. Hal tersebut mungkin
dikarenakan adanya pemikiran bahwa banyak
anak banyak rejeki mulai ditepiskan.
Masyarakat pun menyadari jika pertambahan
penduduk yang cepat akan menyebabkan
peledakan penduduk, yang akan berdampak pada
ekonomi, sosial maupun politik. Dampak yang
akan muncul ketika semakin banyaknya peserta
KB aktif yakni pertumbuhan penduduk dapat
dikendalikan, keluarga bisa memaksimalkan
118
dalam perawatan anak, dan mengoptimalkan
sumber daya yang tersedia.
b. Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
1) Penduduk Menurut Rumah Tangga dan Jenis
Kelamin
Jumlah penduduk suatu negara dapat
diketahui juga dari banyaknya rumah tangga
serta jumlah penduduk laki-laki dan perempuan.
Pertambahan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan merupakan gambaran untuk melakukan
perhitungan pertambahan penduduk ditahun
selanjutnya. Pertambahan penduduk yang akan
terjadi ditahun-tahun berikutnya dapat
diprediksi melalui perbandingan antara penduduk
laki-laki dan perempuan dengan melakukan
perhitungan sex ratio.
Berdasarkan data-data yang ada menunjukkan
bahwa sex ratio Kecamatan Colmadu, Kabupaten
Karanganyar terus meningkat setiap tahunnya.
Hal tersebut dikarenakan jumlah laki-laki dan
perempuan yang terus bertambah setiap tahunnya.
Pada tahun 2007 hingga 2011 jumlah laki-laki
yakni 28344 orang, 30038 orang, 30350 orang,
119
30600 orang, dan 35940 orang, sedangkan jumlah
perempuan dari tahun 2007 hingga 2011 yakni
28740 orang, 30976 orang, 31084 orang, 31243
orang, dan 36820 orang. Jumlah penduduk
perempuan tiap tahunnya selalu lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Untuk
dapat mengetahui perbandingan antara penduduk
laki-laki dan perempuan maka dilakukan
perhitungan sex ratio.
Pada tahun 2007 sex ratio sebesar 98,62
artinya dalam 100 orang penduduk perempuan
terdapat 98,62 penduduk laki-laki. Tahun 2008
sex ratio sebesar 97,56 artinya dalam 100 orang
penduduk perempuan terdapat 97,56 penduduk
laki-laki. Tahun 2009 sex ratio sebesar 97,64
artinya dalam 100 orang penduduk perempuan
terdapat 97,64 penduduk laki-laki. Tahun 2010
sex ratio sebesar 97,94 artinya dalam 100 orang
penduduk perempuan terdapat 97,94 penduduk
laki-laki. Tahun 2011 sex ratio sebesar 98
artinya dalam 100 orang penduduk perempuan
terdapat 98 penduduk laki-laki. Hal tersebut
terjadi karena adanya peningkatan jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan secara stabil
yang menyebabkan peningkatan sex ratio pun juga
stabil, sehingga akan diketahui untuk tahun
120
selanjutnya sex rationya pun akan bertambah juga
mengingat terjadinya peningkatan jumlah
penduduk. Berdasarkan proyeksi keadaan penduduk
menurut rumah tangga dan jenis kelamin dapat
diketahui bahwa pada tahun 2016 jumlah rumah
tangga penduduk mengalami peningkatan,
sedangkan untuk jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan mengalami penurunan jumlah. Hal
tersebut mungkin dikarenakan karena adanya
program keluarga berencana yang mempengaruhi
pertambahan jumlah penduduk yang sudah mulai
disadari, dan mungkin dikarenakan adanya
penduduk yang melakukan migrasi ataupun bekerja
menetap di luar daerah.
2) Penduduk Menurut Umur
Pada tahun 2007 hingga 2010 jumlah pria
secara berurutan yakni 28344, 30038, 30350,
30600, orang. Jumlah wanita dari tahun 2007
hingga 2010 secara berurutan yakni 28740,
30790, 31084, 31243, orang. Jumlah penduduk
tersebut juga digolongkan berdasarkan beberapa
kelompok umur, sehingga dapat diketahui lebih
detail pada kelompok umur berapa yang jumlahnya
paling banyak. Jadi dapat diketahui jika
tingkat pertambahan penduduk akan terus
bertambah ditahun-tahun berikutnya. Selain itu
121
terlihat jumlah penduduk usia muda atau
produktif setiap tahunnya selalu mendominasi
daripada kelompok umur yang lain. Tahun 2016
juga dapat diperkirakan terjadi kenaikan dan
penurunan di setiap kelompok umurAngka beban
tanggungan (ABT) merupakan perbandingan antara
jumlah penduduk usia non produktif dengan
jumlah penduduk usia produktif. Berdasarkan
analisis hasil mengenai perhitungan ABT dari
tahun 2007 hingga 2010 mengalami perbedaan.
Pada tahun 2007 sebesar 56 artinya dalam setiap
100 penduduk usia produktif terdapat 56
penduduk usia non produktif yang ditanggung.
Pada tahun 2007 sebesar 55 dartinya alam setiap
100 penduduk usia produktif terdapat 55
penduduk usia non produktif yang ditanggung.
Pada tahun 2008 sebesar 55 artinya dalam
setiap 100 penduduk usia produktif terdapat 55
penduduk usia non produktif yang ditanggung.
Pada tahun 2009 sebesar 54 artinya dalam setiap
100 penduduk usia produktif terdapat 54
penduduk usia non produktif yang ditanggung.
Pada tahun 2010 sebesar 61 artimya dalam setiap
100 penduduk usia produktif terdapat 61
penduduk usia non produktif yang ditanggung.
122
Jumlah penduduk berturut-turut yang
terbanyak pada setiap tahun adalah pada
kelompok umur 15-19 tahun. Jumlah penduduk pada
tahun 2007 yang paling sedikit ditunjukkan oleh
kelompok umur 60 hingga 64 tahun. Jumlah
penduduk pada tahun 2007 yang paling sedikit
ditunjukkan oleh kelompok umur 60 hingga 64
tahun yakni berjumlah 897 jiwa. Jumlah penduduk
pada tahun 2008 yang paling sedikit ditunjukkan
oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni
berjumlah 1057 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk
pada tahun 2009 yang paling sedikit ditunjukkan
kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni
berjumlah 1038 jiwa, dan jumlah penduduk pada
tahun 2010 yang paling sedikit ditunjukkan pada
oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni
berjumlah 1047 jiwa.
Berdasarkan perhitungan ABT (Angka Beban
Tanggungan) di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2007
hingga 2010 diketahui angka beban tanggungannya
secara berurutan adalah sebagai berikut
53,47,52,52. Angka beban tanggungan berkaitan
dengan jumlah usia produktif dan usia non
produktif, dimana angka tersebut maksudnya
123
bahwa dalam setiap 100 orang penduduk usia
produktif terdapat sekian orang penduduk usia
non produktif yang menjadi tanggungannya. Hasil
tersebut menunjukkan jika angka beban
tanggungan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa akan terus
meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
3) Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk di bedakan menjadi dua
yaitu kepadatan Geografis dan kepadatan
Agraris. Kepadatan geografis menunjukkan jumlah
penduduk pada suatu wilayah dengan luas wilayah
1 km2, sedangkan kepadatan agraris menunjukkan
jumlah penduduk yang terdapat pada suatu lahan
pertanian dengan luas 1 Ha. Adanya perhitungan
kepadatan penduduk dapat membantu untuk
mengetahui berapa jumlah orang yang mendiami
atau menempati suatu wilayah berdasarkan dengan
luas wilayahnya.
Lahan yang terdapat di suatu wilayah
memiliki kegunaan masing-masing antara lain
untuk lahan sawah, bangunan, pekarangan,
tegal,perkebunan dan lain-lain. Luas lahannya
pun berbeda-beda, seperti yang terdapat di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
124
Untuk tahun 2007 dan 2008 luas lahan yang
digunakan sama. Akan tetapi, pada tahun 2009
sampai dengan 2011 luas lahannya bervariasi.
Pada tahun 2007 hingga 2011 luas lahan sawah
semakin berkurang. Luas Tegal, lahan lain-lain,
bangunan dan pekarangan bervariasi setiap
tahunnya. Sedangkan untuk lahan perkebunan
hanya didapati pada tahun 2009 dan 2010.
Berdasarkan perhitungan kepadatan agraris
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dapat diketahui bahwa terjadi nilai yang
relatif stabil setiap tahunnya. Pada tahun 2007
hingga 2009 kepadatan agrarisya adalah sama
yaitu 38/Ha artinya setiap 1 Ha lahan pertanian
dikelola oleh 38 orang penduduk. Pada tahun
2008 kepadatan agrarisnya yaitu 41 artinya
setiap 1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 41
orang penduduk. Tahun 2009 kepadatan agrarisnya
yaitu 39/Ha artinya setiap 1 Ha lahan pertanian
dikelola oleh 39 orang penduduk, hingga 2010
kepadatan agrarisya yaitu 40/Ha artinya setiap
1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 40 orang
penduduk. Terlihat adanya peningkatan dan
penurunan kepadatan agraris setiap tahun. Hal
tersebut terjadi karena adanya peningkatan
jumlah penduduk baik laki-laki dan perempuan,
125
namun tidak diikuti dengan perluasan lahan
pertanian. Adanya pertambahan pertumbuhan
apabila tidak diikuti dengan perluasan lahan,
maka dalam suatu luas lahan akan semakin
bertambah jumlah penduduk yang terdapat tiap
satuan luas wilayah.
Berdasarkan perhitungan kepadatan geografis
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
dapat diketahui bahwa terjadi perubahan nilai
yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Tahun
2007 kepadatan geografisya adalah 36/km2
artinya terdapat 36 penduduk setiap 1 km2,
tahun 2008 adalah 39/km2 artinya terdapat 39
penduduk setiap 1 km2, tahun 2009 adalah 39/km2
artinya terdapat 39 penduduk setiap 1 km2, dan
tahun 2010 adalah 40/km2 artinya terdapat 40
penduduk setiap 1 km2. Terlihat adanya
peningkatan dan penurunan kepadatan geografis
setiap tahunnya. Terlihat adanya peningkatan
dan penurunan dari kepadatan kepadatan agraris
maupun kepadatan geografis setiap tahun. Hal
tersebut terjadi karena adanya peningkatan
jumlah penduduk baik laki-laki maupun
perempuan, namun tidak diikuti dengan perluasan
wilayah atau lahan.
2. Dinamika Penduduk
126
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
bahwa dinamika penduduk di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar dapat mengetahui dinamika
penduduk di Kecamatan Colomadu mengalami
peningkatan dan penurunan secara fluktatif dari
tahun ke tahun. Dinamika penduduk dipengaruhi
oleh jumlah kelahiran, kematian, penduduk
datang dan penduduk pergi dalam wilayah
tersebut. Tahun 2007 yaitu 761 kelahiran, 381
kematian, 1660 penduduk yang datang, dan 882
penduduk yang pergi. Tahun 2008 yaitu 715
kelahiran, 373 kematian, 3227 penduduk yang
datang, dan 1525 penduduk yang pergi. Tahun
2009 yaitu 738 kelahiran, 384 kematian, 1403
penduduk yang datang, dan 1151 penduduk yang
pergi. Tahun 2010 yaitu 682 kelahiran, 371
kematian, 1249 penduduk yang datang, dan 1147
penduduk yang pergi. Tahun 2016 yaitu 666
kelahiran, 377 kematian, 197 penduduk yang
datang, dan 367 penduduk yang pergi.
Dinamika penduduk ini menunjukan bahwa di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karangayar jumlah
kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematiannya. Tingkat kelahiran relatif selalu
mengalami kenaikan. Hal tersebut dikarenakan
kurang berhasilnya program Keluarga Berencana
127
(KB) yang dijalankan. Terjadi peningkatan
kelahiran signifikan antara tahun 2007 dan 2008
yaitu sebesar 23 jiwa. Penurunan tingkat
kelahiran yang signifikan terjadi antara tahun
2009 dan 2010 sebesar 55 jiwa. Sedangkan
peningkatan kematian terjadi antara tahun 2008
dan 2009 sejumlah 11 jiwa. Terjadi penurunan
tingkat kematian yang signifikan yaitu antara
tahun 2009 dan 2010 sejumlah 13 jiwa.
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi dan
melihat gambar grafik proyeksi dinamika
penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa pada tahun
2016 diperkirakan akan terjadi perubahan dalam
tingkat kelahiran dan kematian. Masing-masing
variabel dinamika penduduk tersebut mengalami
peningkatan yaitu kelahiran sebanyak 657 orang
dan kematian sebanyak 391 orang. Perubahan
tahun ke tahun tidak selalu konsisten variabel
mana yang lebih tinggi atau lebih rendah, sebab
banyak faktor yang mempengaruhi tingkat
kelahiran dan kematian tersebut.
3. Ketenagakerjaan
a. Lapangan Pekerjaan
Berdasarkan hasil analisis lapangan pekerjaan
di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
128
tahun 2007 hingga 2010 dapat diketahui bahwa
terdapat beberapa mata pencaharian yakni:
pertanian, pertambangan dan penggalian,
industri, listrik, kontruksi, perdagangan,
komunikasi, keuangan, dan jasa. Bidang
pertanian merupakan mata pencaharian yang
paling banyak dikerjakan oleh penduduk di
kecamatan ini, dimana dari tahun ke tahun
semakin meningkat jumlahnya. Namun, antara
tahun 2009 dan 2010 terjadi penurunan jumlah
penduduk yang mempunyai mata pencaharian
dibidang pertanian sebesar 2128 jiwa. Hal
tersebut karena penduduk di Kecamatan Colomadu,
Kabupaten Karanganyar mulai beralih pekerjaan
di luar bidang pertanian.
Bidang industri merupakan mata pencaharian
yang paling banyak kedua setelah bidang
pertanian. Namun, jumlah penduduk yang
mempunyai mata pencaharian bidang industri tiap
tahun semakin menurun. Tetapi, antara tahun
2009 dan 2010 terjadi peningkatan yaitu sebesar
6568 jiwa. Sedangkan untuk jumlah penduduk yang
mempunyai mata pencaharian di bidang listrik,
gas, dan air ralatif tetap yaitu sebesar 987
jiwa. Begitu pula dengan jumlah penduduk yang
mempunyai mata pencaharian di bidang keuangan
129
relatif tetap sebesar 1608 jiwa. Berhubung pada
tahun 2011 kami tidak memperoleh data jumlah
penduduk menurut mata pencaharian mereka, maka
data kami kosongi atau tidak diisi.
Berdasarkan hasil proyeksi mata pencaharian
penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar dapat diketahui bahwa pada tahun
2016 diperkirakan terjadi peningkatan dan
penurunan pada masing-masing jenis lapangan
pekerjaan. Terlihat pertambahan jumlah penduduk
yang paling banyak adalah bermata pencaharian
dalam sektor pertanian sebesar 224.342 jiwa
kemudian bidang jasa-jasa sebesar 145.101 jiwa.
Bidang kontruksi sebesar 69.650 jiwa dan
perdagangan sebesar 78.870 jiwa. Bidang
pertambangan dan penggalian, industri, serta
komunikasi mengalami penurunan. Bidang
pertambangan dan penggalian menurun 2.178 jiwa,
industri turun 23.303 jiwa, dan komukasi turun
3.898 jiwa. Sedangkan untuk listrik, gas, air
dan keuangan tetap stabil tidak mengalami
perubahan dari tahun ke tahun. Bidang listrik,
gas, dan air tetap berjumlah 988 jiwa dan
keuangan tetap berjumlah 1.608 jiwa.
b. Angkatan Kerja
130
Berdasarkan hasil analisis angkatan kerja
di Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa
jumlah penduduk total yang bekerja pada tahun
2007 sebanyak 417.571 jiwa, tahun 2008 sebanyak
413.799 jiwa, tahun 2009 sebanyak 418.389 jiwa,
tahun 2010 sebanyak 436.491 jiwa, dan tahun
2011 sebanyak 457.799 jiwa. Rata- rata penduduk
yang bekerja setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Sedangkan jumlah penduduk total
yang mencari pekerjaan pada tahun 2007 sebanyak
16.002 jiwa, tahun 2008 sebanyak 7.816 jiwa,
tahun 2009 sebanyak 11.978 jiwa, tahun 2010
sebanyak 7.981 jiwa, dan tahun 2011 sebanyak
16.134 jiwa. Terjadi naik turun pada setiap dua
periode, hal ini mungkin dikarenakan adanya
beberapa penduduk yang bekerja dengan sistem
kontrak atau pekerja serabutan atau musiman.
Secara keseluruhan dapat terlihat bahwa di
wilayah Kabupaten Karanganyar termasuk cukup
sukses dalam mengatasi masalah pengangguran
karena prosentase penduduk yang bekerja lebih
besar daripada penduduk yang sedang mencari
pekerjaan disetiap tahunnya. Berdasarkan hasil
analisis proyeksi angkatan kerja di Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar dapat diketahui
bahwa pada tahun 2016 diperkirakan terjadi
131
perubahan kondisi penduduk baik yang bekerja
maupun yang mencari pekerjaan. Terlihat bahwa
jumlah penduduk yang bekerja mengalami
peningkatan sebesar 47.611 orang sehingga pada
tahun 2016 menjadi 505.410 orang, serta yang
mencari pekerjaan juga menjadi meningkat
sebesar 403 orang sehingga menjadi 16.537
orang. Pertambahan yang terjadi tersebut juga
menuntut adanya pertambahan jumlah lapangan
pekerjaan yang tersedia bagi seluruh penduduk.
Apabila pertambahan penduduk yang mencari
pekerjaan tidak diimbangi dengan pertambahan
jumlah lapangan pekerjaan maka akan memiliki
dampak adanya peningkatan jumlah pengangguran
yang mengakibatkan masyarakat mengalami
kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya,
sehingga tingkat kesejahteraan di kecamatan ini
akan mengalami penurunan.
4. Produksi Pertanian
a. Produksi Pangan dan Holtikultura
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
bahwa hasil produksi pangan dan holtikultura di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
terdiri dari bahan makanan utama, sayur-
sayuran, dan buah-buahan. Hasil-hasil produksi
tersebut mengalami naik dan turun. Hasil
132
produksi bahan makanan utama meliputi padi
sawah, jagung, dan ketela pohon. Hasil produksi
sayur-sayuran meliputi kacang tanah, kacang
kedelai, kacang pajang, cabai, terong dan
tomat. Sedangkan, hasil produksi buah-buahan
nangka, rambutan, mlinjo, jeruk, jambu biji,
sukun, sawo, pepaya, pisang, mangga, manggis,
alpukat, belimbing dan sirsak.
Hasil produksi bahan utama yang paling
banyak pada setiap tahun adalah padi sawah.
Hasil produksi padi sawah tertinggi diperoleh
pada tahun 2008 dengan jumlah produksi sebesar
9.471.000.000 gram. Hasil produksi bahan utama
terbanyak terdapat pada tahun 2008 dengan hasil
produksi 9.777.000.000 gram dan hasil produksi
yang paling sedikit diperoleh pada tahun 2011
dengan jumlah produksi sebesar 4.401.000.000
gram. Hasil produksi sayur-sayuran yang
terbanyak terdapat pada tahun 2007 dengan
jumlah produksi 137.400.000 gram dan hasil
produksi yang paling sedikit diperoleh pada
tahun 2011 dengan jumlah produksi sebesar
57.300.000 gram. Hasil produksi buah-buahan
yang terbanyak terdapat pada tahun 2007 dengan
jumlah produksi 668.700.000 gram dan hasil
133
produksi paling sedikit terdapat pada tahun
2008 dengan jumlah produksi 140.000.000 gram.
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi dari
Kecamatan Colomadu ini dapat diketahui
perkiraan hasil produksi pangan dan
holtikultura di kecamatan ini pada tahun 2016.
Hasil produksi bahan makanan utama pada tahun
2016 diperkirakan akan mengalami penurunan,
jumlah produksi bahan makanan utama sebesar
2.711.456..000 gram. Hasil produksi sayur-
sayuran pada tahun 2016 diperkirakan akan
mengalami penurunan dengan jumlah produksi
sebanyak 15.546.000 gram, hasil produksi buah-
buahan pun akan mengalami kenaikan dengan
jumlah produksi sebanyak 77.597.000 gram.
Berdasarkan hasil produksi pertanian yang
diperoleh tersebut, maka dapat diketahui bahwa
pola konsumsi masyarakat atau diversifikasi di
Kecamatan Colomadu ini masih kurang. Hal
tersebut dikarenakan masyarakat lebih banyak
atau cenderung mengkonsumsi beras sebagai bahan
makanan utama daripada bahan makanan yang lain.
Produksi pertanian mengalami penurunan hasil
produksi, dikarenakan luas lahan pertanian yang
semakin berkurang setiap tahunnya. Berdasarkan
134
hasil proyeksi pada tahun 2016 pun terlihat
bahwa jumlah hasil produksi semakin menurun
kecuali jumlah hasil produksi buah-buahan, hal
tersebut dikarenakan sifat buah-buahan yang
terkadang bervariasi dalam tiap musimnya.
b. Produksi Ternak dan Perikanan
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui
bahwa hasil produksi ternak dan perikanan di
Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar
terdiri dari daging ternak, daging unggas, dan
perikanan. Jumlah daging ternak pada Kecamatan
Colomadu ini mengalami kenaikan dan penurunan
hasil produksi. Daging ternak mengalami
penurunan yang drastis yaitu pada tahun 2011
jumlah daging ternak 3.175 ekor.
Sedangkan untuk produksi daging unggas
justru mengalami kenaikan, pada tahun 2008
jumlah daging unggas 57.858 ekor dan terjadi
penurunan yaitu pada tahun 2010 jumlah daging
unggas 34.754 ekor. Hal tersebut disebabkan
karena banyak yang terserang penyakit flu
burung. Namun, berbeda halnya dengan hasil
produksi perikanan di kecamatan ini justru
mengalami kenaikan yaitu dari tahun 2009
sebanyak 110.015 kg dan tahun 2010 sebanyak
121.435 kg. Secara kesluruhan hasil produksi
135
ternak dan perikanan yang paling banyak yaitu
diperoleh pada tahun 2010 sebanyak 121.435 kg.
Hal tersebut disebabkan karena banyaknya
masyarakat Kecamatan Colomaduyang sangat
berminat terhadap budidaya perikanan.
Hasil produksi daging ternak yang paling
banyak diperoleh pada tahun 2007 dengan jumlah
produksi 7.802 kg dan hasil produksi paling
sedikit diperoleh pada tahun 2011 dengan jumlah
produksi 3.175 kg. Hasil produksi daging unggas
yang paling banyak juga diperoleh pada tahun
2007 dengan jumlah produksi 48.478 kg dan hasil
produksi paling sedikit juga diperoleh pada
tahun 2010 dengan jumlah produksi 34.754 kg.
Sedangkan untuk hasil produksi perikanan paling
banyak diperoleh pada tahun 2010 dengan jumlah
produksi sebanyak 121.435 kg dan hasil produksi
paling sedikit diperoleh pada tahun 2008 dengan
jumlah produksi sebanyak 86.325 kg.
Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi maka
dapat diketahui bahwa hasil produksi ternak dan
perikanan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar pada tahun 2016 diperkirakan akan
mengalami penurunan. Produksi daging ternak
menjadi sebanyak 822 ekor. Produksi daging
unggas menjadi sebanyak 38.591 ekor. Hasil
136
produksi perikanan menjadi sebanyak 182.400 kg.
Total keseluruhan dari hasil produksi ternak
dan perikanan yang diperkirakan untuk tahun
2016 mendatang adalah sebanyak 39413 ekor dan
182.400 kg. Hasil produksi dalam setiap
tahunnya selalu berubah-ubah tergantung dengan
situasi dan kondisi pada saat itu.
Konsumsi produksi pertanian tiap orang
untuk setiap komoditas berbeda-beda. Contohnya
untuk tanaman jagung, produksi jagung pada
tahun 2007 sebanyak 406.000.000 gram dengan
hasil perhitungan energi sebanyak 596.820.000
kkal dan penduduk sekitar 57084 orang maka
energi yang diperoleh untuk tiap orang adalah :
Energi setiap orang : 596.820.000kkal57084orang =
10.455 kkal/orang
Untuk protein sebesar 20.706.000 gram,
Protein untuk setiap orang=20.706.000gram57084orang=362,72861 gram /orang
137
IV.KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktikum
Kependudukan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten
Karanganyar ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis kependudukan bertujuan untuk memperoleh
informasi dasar tentang distribusi penduduk dan
karakteristik-karakteristiknya.
138
2. Komposisi penduduk dapat diketahui dari beberapa
variabel seperti kondisi sosio demografi penduduk
meliputi tingkat pendidikan, agama, kesehatan,
selain itu berdasarkan penduduk menurut umur dan
jenis kelamin, menurut rumah tangga dan kepadatan
penduduk.
3. Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh penduduk di
Kecamatan Colomadu yaitu TK, SD, SMP, dan SMU/SMK.
Rata-rata penduduk di kecamatan ini banyak yang
menempuh pendidikan pada tingkat SD, dan semakin
naik ke jenjang pendidikan selanjutnya justru
menurun jumlahnya.
4. Agama yang dianut oleh penduduk di Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah lebih dari
satu agama (beragam). Mayoritas penduduk Kecamatan
Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah menganut
agama Islam, sedangkan untuk agama yang lain tidak
sebanyak agama Islam.
5. Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Colomadu
dari tahun ke tahun relatif tidak ada peningkatan
drastis. Fasilitas kesehatan yang utama di
Kecamatan Colomadu adalah pos kes desa. Tenaga
kesehatan yang tersedia antara lain dokter umum,
dokter gigi, bidan, paramedis, dan petugas
posyandu. Program yang digunakan pada KB antara
lain PUS, IUD, pil, kondom, dan suntik. Sebagian
139
besar dari masyarakat Kecamatan Colomadu lebih
memilih program KB PUS.
6. Berdasarkan komposisi penduduk menurut jenis
kelamin dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki
di Kecamatan Colomadu lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah penduduk perempuan di setiap rentang
tahun.
7. Berdasarkan komposisi penduduk menurut kelompok
umur di Kecamatan Colomadu membentuk piramida
stasioner, yaitu jumlah penduduk dengan usia
produktif lebih banyak daripada jumlah penduduk
usia non produktif.
8. Kepadatan penduduk disuatu wilayah dapat diketahui
melaui perhitungan kepadatan penduduk geografis
dan kepadatan penduduk agraris.
9. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti kelahiran, kematian, dan perpindahan.
Kelahiran dan kematian menyebabkan perubahan pada
dinamika penduduk. Tingkat kelahiran di Kecamatan
Colomadu lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat
kematian. Tingkat kelahirannya tiap tahun relatif
selalu naik.
10. Berdasarkan data dan hasil analisis dapat
diketahui bahwa penduduk di Kecamatan Colomadu
mengalami peningkatan secara positif dari tahun
ke tahun. Dapat dilihat pada jumlah keluarga yang
140
tinggal di Kecamatan Colomadu mengalami kenaikan
jumlah secara positif.
11. Penggunaan lahan di Kecamatan Colomadu terdiri
dari lahan sawah, bangunan dan pekarangan, tegal,
dan hutan. Proyeksi penggunaan lahan yang hampir
sama dengan tahun-tahun sebelumnya karena data
yang diperoleh dari tahun-ke tahun relatif stabil.
12. Hasil produksi pangan dan holtikultura di
Kecamatan Colomadu meliputi bahan makanan utama,
sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis produksi
bahan makanan utama yang dihasilkan di Kecamatan
Colomadu yaitu padi sawah, jagung dan ketela
pohon. Varietas padi sawah merupakan yang paling
banyak dihasilkan daripada komoditas lainnya.
Jenis produksi sayuran di Kecamatan Colomadu yaitu
cabai, terong, tomat dan kacang-kacangan. Jenis
produksi buah-buahan di Kecamatan Colomadu yaitu
nangka, rambutan, mlinjo, jambu biji, dan lain-
lain.
13. Hasil produksi ternak dan perikanan di
Kecamatan Colomadu yaitu meliputi produksi daging
ternak, daging unggas, dan perikanan. Hasil
produksi daging ternak yaitu sapi, kerbau, kambing
dan domba. Hasil produksi daging unggas yaitu ayam
buras, itik, dan ayam pedaging. Hasil produksi
perikanan di Kecamatan Colomadu yaitu ikan Nila
141
untuk Cek DAM, ikan Gurame di kolam air tenang ,
ikan gabus di sungai dan ikan Mas di Keramba
Jaring Apung (KJA).
B. Saran
Praktikum Kependudukan ini sudah cukup baik,
tetapi perlu perbaikan dalam beberapa hal antara
lain:
1. Koordinasi antar co-ass, koordinasi dengan dosen
maupun dengan mahasiswa perlu diperhatikan agar
tidak terjadi kesimpangsiuran dan kesalahpahaman
informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
praktikum.
2. Sebaiknya jarak antara praktikum kependudukan
dengan waktu penyusunan laporan tersebut tidak
terlalu berdekatan sehingga hasil laporan
diharapkan dapat lebih maksimal.
142
DAFTAR PUSTAKA
Ali. 2001. Dasar-dasar Demografi. Raflesia Press. Depok.Asyhadie, Zaeni. 2007. Hukum Kerja, Hukum Ketenagakerjaan
Bidang Hubungan Kerja. Raja Grafindo Persada. Jakarta.Bernard M.S. 2001. The notion of population economics.
Journal of Population Economics. Vol. 1 Number 1.Candreva et al. 2008. Effects of Natritional
Requirements and Food for Growing Children. Afr JDemograpy 8(25): 66.
[DIRJENTAN] Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2004.Bahan Rapim Bulan Agustus 2004. Departemen Pertanian.
Dollar, D. & Kraay, A. 2002. Growth is good for thepoor. Journal of Economic Growth. Vol 7, 195-225.
Hardiansyah dan Tampubolon 2004. Kebutuhan Gizi MenurutKelompok Umur Masyarakat Indonesia. Nutrient Needs J.12: 34 – 41.
Haris, A dan Adika, N. 2002. Dinamika Penduduk dan Pembangunan di Indonesia dari Perspektif Makro ke realitas Mikro.Lesfi. Yokyakarta.
Hidayat, Atep. 2011. Pangan dan Pengendalian JumlahPenduduk. Bima Aksara. Jakarta.
143
Irawan. 2000. Ekonomi Pembangunan, Dasar, Penduduk dan TenagaKerja. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Isserman, Andrew. 2003. Accuracy of PopulationProjections for Sub-county Areas. Journal of AmericanInstitute of Planners. Vol 43, pp- 247- 59.
Mahyuddin, B. Juanda, dan H. Siregar. 2007. TotalFactor Productivity dan Dampaknya terhadapKesempatan Kerja di Propinsi Sulawesi Selatan. JurnalSosial Ekonomi Pertanian. Vol 23 : 11-20.
Mantra, I.B. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. PustakaPelajar. Yogyakarta.
Pestieau, P. 2000. The demograohics of inequality.Journal of Population Economics. Vol. 2 Number 1.
Ravenstein, E.C. 2000. “The Laws of Migration”, Journalof the Royal Statistical Society. Vol. 1, Nomor 48, Edisi 2.
Robert, Moffit. 2001. Demographic behaviour and thewelfare state. Econometric issues in theidentification of the effects of tax and transferprograms, Journal of Population Economics. Vol. 1 Number4.
Rodriguez, A. 2002. The dependency ratio and optimumpopulation growth. The total utility case. Journal ofPopulation Economics. Vol. 1 Number 2.
Samadi. 2007. Geografi 2 SMA Kelas XI. Bogor. Quandra.
Santoso, Soegeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta :
Rineka Cipta
Sedioetama. 2007. Psikologi dan Kependudukan. C.V.Rajawali. Jakarta.
Smith, Stanley , Jeft, Tayman, and David, Swanson.2001. State and Local Population Projections : MethodoIogy andAnalysrs. New York. Kluwer Academic/ PlenumPublishers.
Sumaatmadja, N. 2001. Studi Geografi Suatu Pendekatan danAnalisa Keruangan. Penerbit Alumni. Bandung.