GABUNGAN DRAF 2 KEPENDUDUKAN

144
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demografi merupakan ilmu yang mempelajari suatu dinamika kependudukan manusia . Dinamika kependudukan ini seperti ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Ilmu kependudukan adalah ilmu yang menghubungkan antara penduduk dan sistem sosial sehingga dapat diperoleh faktor-faktor yang menyebabkan perubahan- perubahan dari demografi. Cara untuk mengetahuinya adalah menganalisa determinan-determinan dan konsekuensi dari pertambahan penduduk. Ilmu kependudukan lebih luas cakupannya daripada demografi karena menyangkut segi-segi kualitatif dari penduduk itu sendiri dan materi yang dikaji juga lebih luas daripada demografi. Indonesia pada tahun 2012 mempunyai jumlah penduduk sekitar 259 juta jiwa dan menduduki peringkat 4 untuk negara dengan penduduk terbanyak, mempunyai masalah yang begitu rumit. Masalah-masalah tersebut adlah persebarn penduduk tidak merata di seluruh provinsi, pendidikan juga tidak merata dan 1

Transcript of GABUNGAN DRAF 2 KEPENDUDUKAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demografi merupakan ilmu yang mempelajari suatu

dinamika kependudukan manusia. Dinamika kependudukan

ini seperti ukuran, struktur, dan distribusi

penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah

setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi,

serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk

masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu

yang didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu.

Ilmu kependudukan adalah ilmu yang menghubungkan

antara penduduk dan sistem sosial sehingga dapat

diperoleh faktor-faktor yang menyebabkan perubahan-

perubahan dari demografi. Cara untuk mengetahuinya

adalah menganalisa determinan-determinan dan

konsekuensi dari pertambahan penduduk. Ilmu

kependudukan lebih luas cakupannya daripada

demografi karena menyangkut segi-segi kualitatif

dari penduduk itu sendiri dan materi yang dikaji

juga lebih luas daripada demografi.

Indonesia pada tahun 2012 mempunyai jumlah

penduduk sekitar 259 juta jiwa dan menduduki

peringkat 4 untuk negara dengan penduduk terbanyak,

mempunyai masalah yang begitu rumit. Masalah-masalah

tersebut adlah persebarn penduduk tidak merata di

seluruh provinsi, pendidikan juga tidak merata dan

1

2

masih banyak masalah yang lainnya. Jumlah penduduk

Indonesia yang sampai menunjukkan angka tersebut

merupakan beban dalam pembangunan nasional, karena

pembangunan nasional diarahkan pada peningkatan

kualitas sumber daya manusia seiring dengan

pertumbuhan ekonomi yang bertujuan meningkatkan

kesejahteraan peduduk.

Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi

oleh besarnya kelahiran (Birth=B), kematian (Death=D),

migrasi masuk (In Migration=IM), dan migrasi keluar

(Out Migration=OM). Penduduk akan bertambah jumlahnya

kalau ada bayi lahir (B) dan penduduk yang datang

(IM) danpenduduk akan berkurang jumlahnya kalau ada

penduduk yang mati (D) dan meninggalkan wilayah

tersebut . Dalam praktikum kali ini membahas tentang

komposisi penduduk, dinamika penduduk yang meliputi

fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian),

migrasi (perpindahan penduduk), proyeksi penduduk,

ketenagakerjaan dan Kebutuhan gizi atau pangan

penduduk. Melalui praktikum ini kita bisa

mengetahui masalah apa yang muncul dalam studi

kependudukan sehingga membantu pemerintah untuk

mengambil kebijakan dalam mengatasi masalah–masalah

yang muncul tersebut untuk perencanaan pembangunan.

B. Tujuan Praktikum

3

Tujuan dari praktikum kependudukan yang

dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta yaitu:

1. Mahasiswa mempunyai pengalaman dalam pencarian

data kependudukan yang dapat dimanfaatkan untuk

perencanaan pembangunan pertanian.

2. Mahasiswa dapat melakukan analisis komposisi

penduduk suatu wilayah.

3. Mahasiswa dapat melakukan analisis tentang

dinamika penduduk suatu wilayah.

4. Mahasiswa dapat menghitung proyeksi pendudk suatu

wilayah.

5. Mahasiswa dapat memanfaatkan data penduduk untuk

menyusun perencanaan kebutuhan pangan/gizi suatu

wilayah.

C. Lokasi dan Tempat Pelaksanaan Praktikum

Pelaksanaan praktikum Kependudukan dilakukan di

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta, pada bulan November – Desember 2013.

D. Metode Pengumpulan dan Analisis Data

1.Pengumpulan

Metode pengumpulan yang dilakukan yaitu dengan

mengambil data sekunder dari Badan Pusat Statistik

Kabupaten Karanganyar. Data sekunder tersebut

merupakan data dalam kurun waktu 5 tahun yaitu

tahun 2007-2011. Data tersebut dapat digunakan

4

untuk dianalisis oleh mahasiswa, sehingga tujuan

praktikum kependudukan ini dapat tercapai.

2.Metode Analisis Data

Metode yang digunakan sebagai analisis data

laporan Kependudukan antara lain sebagai berikut:

a. Mengolah data

Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis

data adalah dengan mengolah data. Data yang

telah diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Kabupaten Karanganyar tersebut diolah dan

diinterpretasikan.Data sekunder kemudian diolah

dengan menggunakan rumus-rumus dalam

kependudukan.

b. Menyajikan dalam bentuk tabel dan grafik

Langkah kedua yang dilakukan dalam analisis

data adalah menyajikan dalam bentuk tabel dan

grafik. Menginterpretasikan data yang telah

diolah tersebut, caranya adalah data disajikan

dalam bentuk tabel dan grafik. Hal tersebut

dilakukan supaya dapat memudahkan dalam

menganalisis data.

c. Mendiskripsikan informasi berdasarkan tabel dan

grafik

5

Langkah ketiga yang dilakukan dalam analisis

data adalah mendiskripsikan informasi

berdasarkan tabel dan grafik. Data yang telah

disajikan dalam bentuk tabel dan grafik,

kemudian dianalisis dan didiskripsikan menjadi

sebuah informasi yang berdasar pada tabel dan

grafik tersebut. Informasi tersebut dibuat

dalam bentuk kalimat yang tersusun menjadi

paragraf.

d. Menilai perubahan yang terjadi dalam tahun

2007-2011

Langkah terakhir yang dilakukan dalam

analisis data adalah menilai perubahan yang

terjadi selama beberapa tahun tertentu. Menilai

perubahan tersebut dengan menggunakan informasi

yang disajikan berdasarkan tabel dan grafik.

Langkah ini akan dapat menggambarkan atau

menunjukkan perubahan yang terjadi dari tahun

ke tahun di Kabupaten Karanganyar selama tahun

2007 hingga 2011.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk merupakan struktur atau

gambaran penggolongan atau pengelompokkan penduduk

6

berdasarkan kriteria atau atribut tertentu.

Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk

yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk

menurut karakteristik-karakteristik yang sama.

Karakteristik atau atribut dalam komposisi penduduk

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Komposisi penduduk geografis, biasanya didasarkan

atas pemilahan karakteristik lokasi, seperti

penduduk pedesaan dan perkotaan

2. Komposisi penduduk biologis, misalnya berdasarkan

jenis kelamin dan usia

3. Komposisi penduduk sosial, biasanya berdasarkan

identitas sosial, seperti status perkawinan,

tingkat pendidikan, dan mata pencaharian

(Mantra 2003).

Melalui komposisi penduduk akan dapat dilihat

susunan penduduk berdasarkan karakteristik yang

relatif seragam. Contoh yang paling sering ditemukan

adalah komposisi penduduk menurut usia dan jenis

kelamin. Komposisi penduduk ini merupakan faktor

penting dalam demografi. Hampir semua pembahasan

masalah kependudukan selalu melibatkan komposisi

penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Informasi

ini sangat diperlukan, misalnya jika pemerintahan

ingin menyukseskan program wajib belajar 9 tahun,

maka yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah

7

datapenduduk usia sekolah yang datanya dapat

diperoleh dari komposisi penduduk berdasarkan usia

(Yasin 2001).

Struktur penduduk tidak sama antara Negara yang

satu dengan Negara yang lain, antara daerah

perdesaan dan perkotaan, serta antara pulau yang

satu dengan pulau yang lain. Struktur penduduk ini

dipengaruhi tiga variable demografis, yaitu

fertilitas, mortalitas, dan migrasi. Berdasarkan

pengelompokkan tersebut diatas, selanjutnya struktur

penduduk dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

struktur penduduk muda, struktur penduduk dewasa,

dan struktur penduduk tua (Samadi 2007).

Perencanaan pembangunan dilakukan dalam segala

bidang, sehingga diperlukan informasi mengenai

keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran

penduduk, dan susunan pendudukmenurut umur.

Informasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut

keadaan pada saatperencanaan disusun, tetapi juga

informasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia

dari hasil sensus dan survei. Informasi tersebut

juga perludibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan

jumlah penduduk dan komposisinya di masa

mendatang.Informasi tentang jumlah penduduk untuk

kelompok usia tertentu penting diketahui

8

agar pembangunan dapat diarahkan sesuai kebutuhan

penduduk sebagai pelaku pembangunan (Pestieau 2000).

Komposisi penduduk perlu diketahui untuk berbagai

hal antara lain untuk mengetahui sumber daya manusia

yang tersedia atas dasar usia maupun jenis kelamin,

untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan

kependudukan, untuk studi komparatif antar daerah,

serta untuk mengetahui proses demografi. Komposisi

umur dan jenis kelamin paling penting karena tidak

hanya diketahui keadaan penduduk secara biologis,

namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan

sosial. Mengetahui susunan penduduk menurut umur dan

jenis kelamin, maka dapat diketahui pula tentang

kemungkinan bertambahnya penduduk di masa yang akan

datang (Bernard 2001).

B. Dinamika Penduduk

Banyak faktor yang menyebabkan perubahan jumlah

penduduk di suatu wilayah. Dinamika penduduk

tersebut setidaknya sangat dipengaruhi oleh 3 faktor

utama demografi, yaitu kelahiran (fertilitas),

kematian (mortalitas), dan perpindahan

penduduk(migrasi). Pertumbuhan penduduk itu sendiri

dapat terjadi secara alami (pertumbuhan alami) yaitu

kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang

diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan

kematian, dan pertumbuhan penduduk total yaitu

9

kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang

diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian

dan migrasi (imigrasi dan emigrasi) (Kraay 2002).

Kehidupan manusia primitive hampir serupa dengan

kehidupan spesies lainnya dimana penduduk terus

bertambah sampai pada tingkat maksimum sebatas

lingkungan masih mendukungnya (maximum population).

Kondisi lingkungan yang tidak lagi mendukung, maka

menyebabkan pertumbuhan spesies akan terhambat

dengan sendirinya dan tercapailah kondisi penduduk

minimum (minimum population). Perkembangan teknologi

yang ada dalam menggandakan sumber daya alam dan

mengontrol mortalitas dan fertilitas, maka manusia

sebenarnya dapat mengendalikan jumlah populasinya

sehingga mencapai tingkat optimum (optimum population)

(Rodriguez 2002).

Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari

waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang.

Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk

dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu Kelahiran

(natalitas), kematian (mortalitas), migrasi

(perpindahan). Jumlah kelahiran dan kematian sangat

menentukan dalam pertumbuhan penduduk. Dinamika atau

perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan.

Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah

penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk

10

suatu negara dapat diketahui melalui sensus,

registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk

Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus

terakhir jumlahnya terus bertambah (Haris et al.

2002).

Faktor utama yang mempengaruhi seseorang untuk

bermigrasi adalah sulitnya memperoleh pekerjaan di

daerah asal dan kemungkinan untuk memperoleh

pekerjaandan pendapatan yang lebih baik di daerah

tujuan. Pemilihan tempat tujuan umumnya diperoleh

dari berita-berita sanak saudara atau teman yang

telah berpindah ke daerah tersebut. Hal tersebut

menyebabkan para migran cenderung lebih memilih

daerah tempat teman atau sanak saudara yang telah

bertempat tinggal lebih dahulu di daerah tersebut

(Sumaatmadja 2001).

Analisis ekonomi kependudukan tidak saja terbatas

pada dampak (akibat) pertumbuhan jumlah penduduk

terhadap makin susutnya sumber-sumber ekonomi tetapi

juga menganalisis sebab-sebab terjadinya dinamika

penduduk dari sudut pandang ekonomi. Berbagai

komponen dinamika penduduk yaitu fertilitas, migrasi

dan mortalitas dianalisis dengan menggunakan

pendekatan, konsep dan peralatan ekonomi. Dinamika

penduduk tidak saja dilihat dari aspek jumlah total

tetapi juga dianalisis dari aspek struktur dan

11

persebaran. Analisis ekonomi kependudukan kemudian

meluas ke berbagai aspek yang lebih fokus seperti

ekonomi fertilitas, ekonomi mobilitas, ekonomi

ketenagakerjaan, ekonomi kesehatan dan sebagainya

(Robert 2001).

C. Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk adalah suatu perkiraan jumlah

penduduk berdasarkan metode tertentu dengan asumsi-

asumsi kelahiran, kematian dan migrasi. Proyeksi

mengandung pengertian bahwa kecenderungan penduduk

pada masa yang akan datang masih belum diketahui,

dan nilai tentang masa depan merupakan petunjuk

mengenai jumlah penduduk masa depan apabila

diterapkan angka fertilitas, moralitas dan imigrasi

tertentu yang mungkin berlaku. Proyeksi penduduk

juga dapat dikatakan sebagai perkiraan penduduk di

masa depan yang berdasarkan kecenderungan saat ini

dan masa lalu (Dollar 2002).

Proyeksi mengenai jumlah serta struktur penduduk

berguna sebagai persyaratan minimum untuk proses

perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan

tersebut meliputi perencanaan yang tujuannya sebagai

penyedia jasa terhadap penduduk yang diproyeksikan

tersebut dan perencanaan yang tujuannya merubah

trend penduduk. Semua rencana pembangunan, baik

ekonomi maupun sosial, menyangkut pertimbangan

12

tentang jumlah serta karakteristik penduduk di masa

mendatang (Ali 2001).

Macam-macam metode proyeksi penduduk antara lain

yaitu:

1.Metode Perbandingan digunakan jika data penduduk

pada daerah tinjauan tidak lengkap, yaitu dengan

cara membandingkan pertambahan penduduk daerah

tinjauan dengan daerah pola. Hal yang harus

diperhatikan dalam memilih daerah pola adalah :

a. Kebijaksanaan pembangunan dan perkembangan

sosial ekonomi kedua daerah relatif sama.

b. Kondisi tersebut di atas relatif tetap selama

periode proyeksi.

2.Metode Ektrapolasi Grafis cocok untuk daerah yang

perkembangan penduduknya prospektif tidak jauh

berbeda dengan perkembangan retrospektif. Prinsip

metoda ini adalah dengan memperpanjang grafik

kecenderungan perkembangan retrospektif menuju

perkembangan prospektif. Pada metoda ini, hasil

perkiraan akan berbeda satu dengan yang lain,

tergantung pada garis yang dipilih dan interval

waktu yang digunakan.

3.Metode Rata-Rata Aritmatik sesuai untuk daerah

dengan perkembangan penduduk yang selalu naik

secara konstan, dan dalam kurun waktu yang pendek.

Rumus yang digunakan :

13

Pn = Po + r (dn)

Dimana : Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun

periode

Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi

r = rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun.

dn = kurun waktu proyeksi

4.Metode Berganda (Geometri) menganggap bahwa

perkembangan penduduk secara otomatis berganda.

Dengan pertambahan penduduk awal. Metoda ini

memperhatikan suatu saat terjadi perkembangan

menurun dan kemudian mantap, disebabkan kepadatan

penduduk mendekati maksimum.

Rumus yang digunakan :

Pn = Po ( 1 + r )dn

Dimana : Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun

periode

Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi

r = rata-rata prosentase tambahan

penduduk tiap tahun.

dn = kurun waktu proyeksi

5.Metode Selisih Kuadrat Minimum (Least Square)

digunakan untuk garis regresi linear yang berarti

bahwa data perkembangan penduduk masa lampau

menggambarkan kecenderungan garis linear, meskipun

perkembangan penduduk tidak selalu bertambah.

Metoda ini dilakukan untuk mendapatkan hubungan

14

antara sumbu Y (jumlah penduduk) dengan sumbu X

(tahun) dengan cara menarik garis linear antara

data-data tersebut, dan meminimkan jumlah pangkat

dua dari masing-masing penyimpangan jarak data-

data dengan garis yang dibuat.

Rumus yang digunakan :

Pn = a + b N

Dimana : Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun

periode

N = selisih tahun proyeksi

(Smith et al. 2001).

Proyeksi penduduk (population projections) dan

peramalan penduduk (population forecast) sering

dipergunakan sebagai dua istilah yang sering

dipertukarkan. Meskipun demikian, kedua istilah ini

sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat mendasar.

Berbagai literatur menyatakan proyeksi penduduk

sebagai prediksi (ramalan) yang didasarkan pada

asumsi rational tertentu yang dibangun untuk

kecenderungan masa yang akan datang dengan

menggunakan peralatan statistic atau perhitungan

matematik. Disisi lain peramalan (forecast) penduduk

bisa saja dengan atau tanpa asumsi dan kalkulasi,

dan tanpa kondisi atau syarat tertentu atau

pendekatan tertentu (Ravenstein 2000).

15

Tahap-tahap proyeksi penduduk antara lain

sebagai berikut:

1.Evaluasi Data

a. Umur: pelaporan umur tidak benar, cenderung

umur mengelompok pada angka yang berakhiran “0”

dan “5”.

b. Jenis Kelamin: Rasio jenis kelamin berfluktuasi

diakibatkan mobilits laki-laki lebih tinggi

pada usia muda sehingga banyak terlewat cacah.

2.Perapihan Umur

a. Prorata (pro-rate), mengalokasikan TT (tidak

terjawab) ke masing-masing kelompok umur.

b. Perapihan (adjusment) penduduk 10-64 tahun.

c. Perapihan (adjusment) penduduk 65+ tahun, dengan

table stable population karena dianggap

pengaruhnya tidak besar (mendekati “0”)

d. Perapihan (adjustment) penduduk 0-4 tahun dan 5-9

tahun dengan menggunakan survival ratio (Isserman

2003).

D. Ketenagakerjaan

Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang

tersedia bagi masyarakat baik yang telah ditempati

maupun jumlah lapangan kerja yang masih kosong

(permintaan tenaga kerja). Hal inilah yang selalu

menjadi permasalahan bagi pemerintah di berbagai

negara, yaitu meningkatkan kesempatan kerja. Tingkat

16

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah untuk

memperoleh gambaran tentang persentase angkatan

kerja terhadap penduduk usia kerja. Tinggi rendahnya

tingkat partisipasi angkatan kerja sangat

dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan kesempatan

untuk memperoleh pekerjaan. Indikator yang

dipergunakan untuk menghitung tingkat partisipasi

angkatan kerja adalah rasio antara jumlah angkatan

kerja dengan penduduk usia kerja (Mahyuddin et al.

2007).

Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja

yang siap melakukan pekerjaan yaitu usia 15-65

tahun. Berdasarkan UU No 13. tahun 2003, tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik

untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Tenaga kerja secara umum dibedakan menjadi dua,

yaitu tenaga kerja jasmani dan tenaga kerja rohani.

Tenaga kerja jasmani meliputi:

1.Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang

memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi.

Misalnya dokter, guru, insinyur dsb.

2.Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang

memerlukan pelatihan dan pengalaman. Misalnya

sopir, montir dsb.

17

3.Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih adalah

tenaga kerja yang dalam pekerjaannya tidak

memerlukan pendidikan ataupun  pelatihan terlebih

dahulu. Misalnya tukag sapu, tukang sampah dsb

(Irawan 2000).

Didalam analisis ketenagakerjaan, secara garis

besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi 2

golongan, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.

Yang tergolong sebagi tenaga kerja ialah penduduk

yang berumur didalam batas usia kerja. Batas-batas

usia kerja berbeda-beda antara negara yang satu dan

negara lain. Batas usia kerja yang dianut oleh

Indonesia adalah minimal 10 tahun tanpa batas umur

maksimum (Wahyuni 2008).

Angkatan kerja dibedakan menjadi dua yaitu

pekerja dan penganguran. Pekerja adalah adalah

tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja

pada pengusaha dengan menerima upah. Pengangguran

merupakan usaha mendapatkan pekerjaan yang tidak

terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja,

tetapi bisa dilakukan beberapa waktu sebelumnya

asalkan masih dalam status menunggu jawaban lamaran,

dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan.

Penganguran semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai

penganggur terbuka (Asyhadie 2007).

18

Macam jenis dan macam pengangguran antara lain

adalah:

1.Pengangguran Friksional/Frictional Unemploymentadalah

pengangguran yang sifatnya sementara yang

disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan

kondisi geografis antara pelamar kerja dengan

pembuka lamaran.

2.Pengangguran Struktural/Structural Unemploymentadalah

suatu keadaan dimana penganggur yang mencari

lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi

persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan

kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu

daerah akan meningkatkan kebutuhan akan SDM yang

memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

3.Pengangguran Musiman/Seasonal Unemployment adalah

suatu keadaan menganggur karena adanya fluktuasi

kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan

seseorang harus nganggur.

4.Pengangguran Siklikal adalah pengangguran yang

menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi

sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah

daripada penawaran kerja

(Dollar dan Kraay 2002).

E. Produksi Pertanian

Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi

harian yang cukup untuk memenuhikebutuhan gizi bagi

19

hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok

umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai

asupan harian zat gizi yang diperkirakan dapat

memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat

dalam kelompok umur, jeniskelamin dan fisiologis

tertentu disebut dengan kebutuhan gizi. Gizi harus

terpenuhi terutama pada usia-usia perkembangan dan

pertumbuhan anak (Hardinsyah dan Tampubolon 2004).

Keadaan kesehatan gizi masyarakat tergantung pada

tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas dan

kuantitas hidangan. Penyakit gizi di Indonesia

terutama tergolong ke dalam kelompok penyakit

defisiensi yang sering dihubungkan dengan infeksi

yang bisa berhubungan dengan gangguan gizi.

Defisiensi gizi merupakan awal dari gangguan system

imun yang menghambat reaksi imunologis. Gangguan

gizi dan infeksi sering saling bekerja sama akan

memberikan prognosis yang lebih buruk. Ada berbagai

zat gizi yang sangat mempengaruhi kondisi kesehatan

manusia. Masalah kesehatan gizi dapa timbul dalam

bentuk penyakit dengan tingkat yang tinggi (Santoso

2004).

Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah

pangan, secara tunggal maupun beragam, yang

dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,

20

psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah

upaya untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar)

atau untuk memperoleh zat-zat gizi yang diperlukan

tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi

kepuasan emosional atau selera, sedangkan tujuan

sosiologis adalah untuk memelihara hubungan

manusiadalam keluarga dan masyarakat (Sedioetama

2007).

Hasil dari pertanian nasional dimanfaatkan untuk

mencukupi kebutuhan stok pangan nasional. Pangan

pada umumnya berasal dari tanaman yang berbentuk

serealisasi seperti padi, gandum, dan jagung.

Keanekaragaman hasil pertanian digunakan untuk

meningkatkan kecukupan gizi dan terutama kecukupan

pangan nasional. Kajian yang perlu diperhatikan

untuk meningkatkan hasil serta manfaat dari

pertanian yakni dengan pemberdayaan kepada petani

yang kurang mampu agar bisa mandiri dan para pelaku

pengolahan maupun pemasaran (Dirjentan 2004).

Pertumbuhan penduduk memang benar dipengaruhi

oleh mortalitas dan fertilitas, namun kematian

(mortalitas) yang terjadi di daratan benua Afrika

disebabkan oleh kekurangan gizi dan pangan pada usia

0- 10 tahun. Usia anak 0–10 tahun Afrika mayoritas

mengalami gizi buruk dan busung lapar sehingga

ditingkat itulah banyak anak- anak yang meninggal.

21

Rendahnya sumberdaya manusia dan sumberdaya alam

untuk menghasilkan pangan menjadi penyebab utama

kekurangan gizi sehingga mereka hanya menunggu

bantuan pangan dari negara lain. PBB bukannya

menutup mata akan masalah tersebut, pendistribusian

pangan dan gizi oleh FAO selalu dilakukan namun

belum secara merata keseluruh masyarakat (Candreva

et al. 2008).

22

III. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis

1. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk yaitu merupakan struktur

atau gambaran pengelompokkan penduduk berdasarkan

kriteria tertentu. Komposisi penduduk menggambarkan

susunan penduduk yang dibuat berdasarkan

pengelompokan penduduk menurut karakteristik-

karakteristik yang sama. Dasar untuk menyusun

komposisi penduduk yang umum digunakan adalah umur,

jenis kelamin, mata pencaharian dan tempat

tinggal.Melalui komposisi penduduk akan dapat

dilihat susunan penduduk berdasarkan karakteristik

yang relatif seragam.Komposisi penduduk ini

merupakan faktor penting dalam

demografi.Perencanaan pembangunan dilakukan dalam

segala bidang, sehingga diperlukan informasi

mengenai keadaan penduduk. Informasi yang harus

tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat

perencanaan disusun, tetapi juga informasi masa

23

lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus

dan survei.

a. Sosio Demografi Penduduk

Sosio demografi berasal dari dua kata, yaitu

sosial dan demografi. Sosial adalah salah satu

komponen variabel non-demografi, seperti

pendidikan, pekerjaan dan lain-lain, sedangkan

demografi adalah suatu ilmu yang mempelajari

penduduk di suatu wilayah terutama mengenai

jumlah, struktur (usia, jenis kelamin, agama dan

lain-lain) dan proses perubahannya (kelahiran,

kematian, perkawinan dan lain-lain).Demografi

mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu

wilayah dengan menghubungkan dengan variabel

demografi. Informasi mengenai kondisi sosio

demografi penduduk dapat digunakan dalam

perencanaan pembangunan. Keadaan sosio demografi

penduduk dapat dilihat melalui beberapa aspek

kependudukan yaitu meliputi tingkat pendidikan,

agama, serta kesehatan.

1) Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting

dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan secara

umum mempunyai arti suatu proses kehidupan

dalam mengembangkan diri tiap individu untuk

24

dapat hidup dan melangsungkan kehidupan.

Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan

adalah jumlah penduduk suatu wilayah yang

dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang

telah ditempuh atau sedang ditempuh. Setiap

penduduk tentunya memiliki tingkat pendidikan

yang berbeda-beda. Berikut ini disajikan data

mengenai komposisi penduduk menurut tingkat

pendidikan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar tahun 2007 hingga 2016.

Tabel 3.1 Komposisi Penduduk Menurut TingkatPendidikan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar 2007- 2016

NoTingkatPendidika

n

Tahun

2007 20082009

2010 2011 2016

1 TK 1574 1684 1697

1710 1850 2264

2 SD 4566 4581 4690

4612 4672 4808

3 SLTP 2606 2621 2569

2569 2458 2644

4 SMU/SMK 2341 2322 2347

2348 2357 2377

Jumlah 11087

11208

11303

11239

11337

12093

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui

keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari

25

tahun 2007 hingga 2016.Penduduk yang mengikuti

pendidikan TK berturut-turutsebanyak 1574,

1684, 1697, 1710, 1850.Penduduk yang mengikuti

pendidikan SD berturut-turut4566, 4581, 4690,

4612, 4672. Penduduk yang mengikuti pendidikan

SLTP berturut-turut2606, 2621, 2569, 2569,

2458. Penduduk yang mengikuti pendidikan

SMU/SMK berturut-turut 2341, 2322, 2347, 2348,

2357. Data tersebut menunjukkan bahwa rata-rata

penduduk di Kecamatan Colomadu banyak yang

menempuh pendidikan pada tingkat SD, dan

semakin naik ke jenjang pendidikan selanjutnya

justru menurun jumlahnya.

Gambar 3.1 Diagram Batang KomposisiPenduduk Menurut Tingkat PendidikandiKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2011

2007 2008 2009 2010 20110

500100015002000250030003500400045005000

Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2007-2011

TK SD

SMP SMU/SMK

Tahun

Jumlah p

endudu

k

26

Berdasarkan diagram batang diatas diketahui

keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari

tahun 2007 hingga 2011.Penduduk yang mengikuti

Jumlah tertinggi pada Tingkat TK adalah pada

tahun 2011 dan terendah pada 2007. Jumlah

tertinggi pada Tingkat SD adalah pada tahun

2009 dan terendah pada 2007. Jumlah tertinggi

pada Tingkat SLTP adalah pada tahun 2008 dan

terendah pada 2011. Jumlah tertinggi pada

Tingkat SMU/SMK adalah pada tahun 2011 dan

terendah pada 2008.

Perhitungan proyeksi

Po (2007) = 1574

Pn (2011) = 1850

Pn = Po (1 + r)n

Pn (2011) = Po (2007) (1 + r)n

1850 = 1574 (1 + r)4

log 1850 = log 1574 + 4 log (1 + r)

3,26717 = 3,19700 + 4 log (1 + r)

0,07017 = 4 log (1 + r)

0,01754 = log 1 + r

1,04121 = 1 + r

r = 0,04121

Pn (2015) = Po (2011) (1 + r)5

= 1850 (1 + 0,04121)5

27

= 1850 (1,04121)5

= 1850 x 1,22374

= 2263,9 ≈ 2264

Gambar 3.2 Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Tingkat Pendidikan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016

Berdasarkan contoh hasil perhitungan

proyeksi dan melihat gambar diagram grafik

proyeksi mengenai komposisi penduduk menurut

tingkat pendidikandi Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa

pada tahun 2016 diperkirakan akan terjadi

peningkatan jumlah penduduk berdasarkan dengan

tingkat pendidikannya. Pada setiap jenjang

pendidikan yaitu TK, SD, SLTP dan SMU/SMK akan

mengalami peningkatan jumlah penduduk yang

2011 20160

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011 dan 2016

TKSDSMPSMU/SMK

Tahun

Juml

ah pen

duduk

28

menempuh pendidikan tersebut. Tingkat

pendidikan SD merupakan jenjang pendidikan yang

banyak ditempuh oleh penduduk dibandingkan

dengan yang lainnya.Tahun ke tahun terjadi

perubahan jumlah penduduk sesuai tingkat

pendidikannya yang relatif kecil.

2) Agama

Agama merupakan keyakinan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa yang harus dimiliki oleh setiap

manusia. Agama dibedakan menjadi Islam,

Kristen, Katholik, Hindu, Budha, Khong Hu Chu,

dan agama lainnya. Penggolongan penduduk

menurut agama ini bermanfaat untuk penentuan

kebijakan yang berkaitan dengan kerukunan umat

beragama. Agama yang terdapat di suatu daerah

tentu bermacam-macam. Keadaan penduduk menurut

agama adalah jumlah penduduk pada suatu wilayah

yang berdasarkan agama yang dipeluk oleh

penduduk di wilayah tersebut. Berikut ini

disajikan data mengenai komposisi penduduk

menurut agama di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar tahun 2007 hingga 2016.

Tabel 3.2 Komposisi Penduduk Menurut Agama diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2016

29

No AgamaTahun

2007 2008 2009 2010 2011 201612345

IslamKatholikKristenBudhaHindu

49811

438927609828

53462

442328169928

53954

4409258510231

54311

4502288510733

-----

64563

4737315212846

Jumlah 57086

60828

61081

61838

- 72626

Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan bahwa

agama yang dianut oleh penduduk di Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah lebih

dari satu agama (beragam). Hal ini menunjukkan

bahwa penduduk Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar memiliki hak untuk memeluk dan

menganut suatu agama tertentu sesuai dengan

keyakinannya dan tidak ada keharusan atau

paksaan untuk memeluk agama yang sama, yang

berarti cara berpikirnya sudah lebih maju yaitu

mau menerima perbedaan. Berdasarkan data dari

2007 hingga tahun 2010 terlihat bahwa mayoritas

penduduk Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar adalah menganut agama Islam,

sedangkan untuk agama-agama yang lain tidak

30

sebanyak agama Islam. Sedangkan pada tahun 2011

tidak diketahui karena keterbatasan data.

Gambar 3.3 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Agama di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar 2007-2011

Berdasarkan diagram batang diatas diketahui

agama yang dianut oleh penduduk di Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari tahun 2007

hingga 2011. Rata-rata setiap tahunnya agama

Islam mendominasi pada nilai yang tertinggi.

Agama Katholik setiap tahunnya mengalami

ketidakstabilan. Agama Kristen setiap tahunnya

juga mengalami ketidakstabilan. Agama Hindu

pada setiap tahunnya mengalami kenaikan

penganut sedangkan Agama Budha memiliki

penganut yang paling sedikit disetiap tahunnya.

Sedangkan pada tahun 2011 tidak diketahui

karena keterbatasan data.

2007 2008 2009 2010 20110

10000

20000

30000

40000

50000

60000

Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2007-2011

Islam

Katholik

Kristen

Budha

Hindu

Tahun

Jumlah p

endudu

k

31

Perhitungan proyeksi

Po (2007) = 49811

Pn (2010) = 54311

Pn = Po (1 + r)n

Pn (2010)= Po (2007) (1 + r)n

54311 = 49811 (1 + r)3

log54311 = log 49811 + 3 log (1 + r)

4,73488= 4,69732 + 3 log (1 + r)

0,03756= 3 log (1 + r)

ln0,012924 = log 1 + r

1,02924 = 1 + r

r = 0,02924

Pn (2016) = Po (2010) (1 + r)6

= 54311 (1 + 0,02924)6

= 54311 (1,02924)6

= 54311 x 1,18877

= 64563

2010 20160

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2010 dan 2016

IslamKatholikKristenBudhaHindu

Tahun

Juml

ah Penduduk

32

Gambar 3.4 Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Agama di KecamatanColomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun2010 dan 2016

Berdasarkan contoh hasil perhitungan

proyeksi dan melihat gambar diagram grafik

proyeksi mengenai keadaan penduduk menurut

agama di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui beberapa agama dari

tahun 2007 hingga 2010 dan perkiraan untuk

tahun 2016 adalah bahwa agama Islam mengalami

peningkatan yang konsisten tiap tahunnya sesuai

dengan pertambahan jumlah penduduk. Agama

Khatolik dan Kristen keadaannya tidak stabil,

namun pada tahun 2016 agama Khatolik mengalami

peningkatan jumlah penganut, sedangkan untuk

agama Hindu dan Budha terus mengalami

peningkatan jumlah penganut.

3) Kesehatan

Kesehatan merupakan suatu hal yang perlu

diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari.

Melakukan segala aktivitas sehari-hari sangat

dipengaruhi pula dengan kesehatan diri. Tingkat

kesehatan yang baik di suatu wilayah juga mampu

33

meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Bidang

kesehatan itu sendiri terdiri dari fasilitas

kesehatan, personil kesehatan serta program

kesehatan yang baik.

a) Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan merupakan hal yang

sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat

karena menentukan tingkat kesejahteraan,

selain itu fasilitas kesehatan juga untuk

menunjang pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Suatu wilayah tentu memiliki

fasilitas kesehatan yang berbeda-beda.

Berikut ini disajikan data mengenai komposisi

penduduk menurut fasilitas kesehatan di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Tabel 3.3 Komposisi Penduduk MenurutFasilitas Kesehatan di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar2007-2016

No FasilitasKesehatan

Tahun2007

2008 2009

2010

2011

2016

12

34

5

PuskesmasPuskesmasPembantuRumahSakitPondokBersalin

23

12

3

23

11

2

23

11

3

23

11

2

23

11

3

23

10

3

34

BalaiPengobatanSwastaJumlah 11 9 10 9 10 9

Sumber: Data BPS Kabupaten KaranganyarBerdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui

keadaan penduduk menurut fasilitas kesehatan

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dari tahun 2007 hingga 2011. Pada setiap

daerah tentu memiliki fasilitas kesehatan

untuk melayani kebutuhan masyarakat dibidang

kesehatan. Di Kecamatan Colomadu terdapat

beberapa fasilitas kesehatan yaitu dari tahun

2007 hingga 2011 terdapat 2 unit puskemas.

Puskemas pembantu terdapa t3 puskesmas

pembantu. Rumah Sakit hanya ditemukan

sebanyak 1. Pondok Bersalin terdapat 2 pada

tahun 2007 sedangkan tahun 2008-2011 hanya

terdapat 1 serta pada tahun 2016 tidak

terdapat Rumah sakit. Fasilitas kesehatan

perlu untuk lebih ditingkatkan untuk memenuhi

kebutuhan pelayanan kesehatan bagi penduduk.

2007 2008 2009 2010 20110

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2007-2011

PuskesmasPuskesmas pembantuRumah SakitPondok Bersalin

Tahun

Juml

ah F

asil

itas

Kes

ehat

an

35

Gambar 3.5Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Fasilitas Kesehatan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar2007-2011

Berdasarkan diagram batang diatas

diketahui komposisi penduduk menurut

fasilitas kesehatandi Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar dari tahun 2007 hingga

2011. Terdapat jumlah yang relatif tetap dari

tahun ke tahun berikutnya terutama pada

fasilitas puskesmas, puskesmas pembantu dan

juga Rumah Sakit, sedangkan Pondok Bersalin

mengalami penurunan, serta Balai Pengobatan

Swasta yang jumlahnya mengalami

ketidakstabilan.

Perhitungan proyeksi

Po (2007) = 2

Pn (2011) = 2

Pn = Po (1 + r.n)

Pn (2011) = Po (2007) (1 + r.4)

2007 2008 2009 2010 20110

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2007-2011

PuskesmasPuskesmas pembantuRumah SakitPondok Bersalin

Tahun

Jumlah Fasilitas Kesehatan

36

2 = 2 (1 + r.4)

2 = 2 + 8 r

0 = 8 r

r = 0

Pn (2016) = Po (2011) (1 + r.5)

=2 (1 + 0,27.5)

= 2

Gambar 3.6Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Fasilitas Kesehatan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016

Berdasarkan contoh hasil perhitungan

proyeksi dan melihat gambar diagram grafik

proyeksi mengenai komposisi penduduk menurut

fasilitas kesehatan di Kecamatan Colomadu,

2011 20160

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2011 dan 2016

Puskesmas

Puskesmas pembantu

Rumah Sakit

Pondok Bersalin

Balai Pengobatan Swasta

Tahun

Jumlah

37

Kabupaten Karanganyar dapat diketahui

perkiraan tentang fasilitas kesehatan yang

tersedianya untuk tahun 2016 yaitu bahwa

terdapat kestabilan jumlah fasilitas

kesehatan berupa puskesmas, puskesmas

pembantu, rumah sakit, dan balai pengobatan

swasta. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan

pondok bersalin mengalami penurunan.

b) Personil Kesehatan

Setiap personil kesehatan yang ada di

suatu daerah dapat membantu melayani

masyarakat dalam masalah kesehatan. Adanya

pelayanan kesehatan dapat memudahkan

masyarakat jika ingin memeriksakan

kesehatannya. Berikut ini disajikan data

mengenai komposisi penduduk menurut personil

Kesehatan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar.

Tabel 3.4 Komposisi Penduduk Menurut PersonilKesehatan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar 2007-2016

No PersonilKesehatan

Tahun2007

2008

2009

2010 2011

2016

1234

Dokter UmumDokter GigiBidan

621710

621313

622510

731110

73119

9500

38

PerawatJumlah 35 34 43 31 30 14

Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan tabel 3.4 dapat diketahui

keadaan penduduk menurut personil kesehatan

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dari tahun 2007 hingga 2011. Peran personil

kesehatan di suatu daerah adalah untuk

melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.

Di Kecamatan Colomadu terdapat beberapa

personil kesehatan antara lain dokter umum,

dokter gigi, dan paramedic. Beberapa personil

kesehatan tersebut yang paling banyak yaitu

bidan yang jumlahnya adalah 25 orang pada

tahun 2009 serta perawat yang mengalami

peningkatan dan penurunan tiap tahunnya,

sedangkan untuk yang lainnya yaitu dokter

umum dan dokter gigi mengalami peningkatan

dari tahun 2007 hingga 2011. Personil

kesehatan yang ada di suatu daerah memiliki

peran penting dalam membantu masyarakat dalam

pelayanan bidang kesehatan.

2007 2008 2009 2010 20110

5

10

15

20

25

30Jumlah Personil Kesehatan Tahun 2007-2011

Dokter UmumDokter GigiBidanPerawat

Tahun

Juml

ah Pen

duduk

39

Gambar3.7 Diagram Batang KomposisiPenduduk Menurut Personil Kesehatandi Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2011

Berdasarkan diagram batang diatas

diketahui keadaan penduduk menurut personil

kesehatan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2011.

Penduduk yang mengabdi sebagai dokter umum

berturut-turut yang terbanyak adalah pada

tahun 2010 dan 2011 yakni 7 orang. Penduduk

yang mengabdi sebagai dokter gigi berturut-

turut yang terbanyak adalah pada tahun 2010

dan 2011 yakni 3 orang. Penduduk yang

mengabdi sebagai bidan dan perawat berturut-

turut mengalami penambahan maupun

pengurangan. Bidan terbanyak terdapat pada

tahun 2009 sedangkan Perawat terbanyak

terdapat pada tahun 2008.

2007 2008 2009 2010 20110

5

10

15

20

25

30Jumlah Personil Kesehatan Tahun 2007-2011

Dokter UmumDokter GigiBidanPerawat

Tahun

Jumlah Penduduk

40

Perhitungan proyeksi

Po (2007) = 6

Pn (2011) = 7

Pn = Po (1 + r)n

Pn (2011) = Po (2007) (1 + r)4

7 = 6 (1 + r)4

log7 = log 6 + 4 log (1+ r)

0,84509 = 0,77815 + 4 log (1+ r)

0,06694 = 5 log (1+ r)

ln 0,016735 = log (1 + r)

1,03928 = 1 + r

r = 0,03928

Pn (2016) = Po (2011) (1 + r)5

= 7 (1 + 0,03928)5

= 7 (1,03928)5

= 7 (1,21244)

= 8,48 ≈ 9

2011 2016-10

10

30

50

70

90

110

Jumlah Personil Kesehatan Tahun 2011 dan 2016

Dokter UmumDokter GigiBidanPerawat

Tahun

Juml

ah P

endu

duk

41

Gambar 3.8 Grafik Proyeksi KomposisiPenduduk Menurut Personil Kesehatandi Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016.

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi

dan gambar grafik diatas tersebut dapat

diketahui bahwa jumlah petugas kesehatan di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

mengalami peningkatan dan penurunan. Tahun

2016 pada petugas kesehatan dokter umum

menjadi 9 orang, dokter gigi menjadi 5 orang,

sedangkan menurut penghitungan proyeksi yang

lain tidak terdapat bidan dan perawat.

c) Keluarga Berencana

Program keluarga berencana diadakan guna

mengatasi peningkatan jumlah kepadatan

penduduk di kecamatan Colomadu. Data mengenai

program keluarga berencana di kecamatan

Colomadu dapat dilihat di table berikut :

Tabel 3.5 Keluarga Berencana KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar

NoKel.

Berencana

200

7

200

8

200

9

201

0

201

1

2016

1IUD 279

4

282

7

267

6

222

2

2058

2 Pil 494 437 467 419 362

42

3 Kondom 217 208 257 228 246

4Suntik 432

3

441

0

483

4

525

4

7764

5 Lainnya 794 857 853 840 940

Jumlah 862

2

873

9

908

7

896

3

1137

0

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Menurut data di atas, program keluarga

berencana yang berjalan pada tahun 2007-2010

di kecamatan Colomadu menunjukkan bahwa

program berencana yang terbanyak sering

digunakan adalah Suntik yaitu pada tahun 2007

sebesar 4323, tahun 2008 sebesar 4410, tahun

2009 sebesar 4834, tahun 2010 sebesar 5254,

sedangkan terbanyak kedua adalah IUD. Program

keluarga berencana lain yang digunakan di

Kecamatan Colomadu antara lain pil, kondom

dan lainnya.

2007 2008 2009 2010 20160

100020003000400050006000700080009000

Keluarga Berencana

IUD

Pil

Kondom

Suntik

Lainnya

43

Gambar 3.9 Diagram Penduduk Menurut Rumah

Tangga dan Jenis Kelamin Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar

Tahun 2007-2016.

Berdasarkan data yang ada dapat diketahui

keadaan penduduk menurut Keluarga Berencana

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dari tahun 2007 hingga 2011. Terdapat

beberapa program KB antara lain yaitu IUD,

pil, kondom, suntuk, dan lain-lain. Beberapa

program KB tersebut disediakan sebagai

pilihan untuk masyarakat sesuai dengan

kebutuhannya. Berdasarkan data diatas

diketahui bahwa Suntik menjadi program KB

yang paling banyak dipilih atau diminati oleh

penduduk. Dari tahun ke tahun jumlah penduduk

yang mengikuti program KB mengalami

peningkatan yaitu secara berurutan sebanyak

8622, 8739, 9087, 8963, 11370 orang. Hal

tersebut menunjukkan adanya kesadaran

penduduk untuk melakukan program Keluarga

Berencana tersebut.

44

Perhitungan Proyeksi Jumlah Keluarga

berencana pengguna IUD pada tahun 2016

Diketahui : Po =2794

Pn = 2222

n = 3

Ditanya : r ?

Jawab: Pn = Po+ n (1+r)

log Pn = log Po+ n log (1+r)

Log 2222 = log 2794 + 3 log (1+r)

3,34674 = 3,44622 + 3 log ( 1 + r )

-0,09948 = 3 log ( 1 + r )

log ( 1 + r ) =-0,03316

1 + r = 0,9268

r = -0,07351

P2016 = P2010( 1 + r )6

= 2222 ( 1 -0,07351 )5

= 2058

IUD Pil Kondom Suntik Lainnya0

100020003000400050006000700080009000

2058

362 246

7764

940

PROYEKSI KELUARGA BERENCANA

2016

45

Gambar 3.10 Grafik Proyeksi Keluarga Berencana

Colomadu, Kabupaten Karanganyar 2016.

Berdasarkan proyeksi dapat diketahui bahwa

penduduk yang mengikuti program KB mengalami

peningkatan. Peserta KB aktif paling banyak adalah

peserta PUS. Jumlah akhir peserta KB aktif

diketahui, bahwa mengalami peningkatan menjadi

11370 pada tahun 2016. Berdasarkan dari hasil

proyeksi dapat diketahui bahwa jumlah pemakai IUD,

pil, kondom cukup stabil, sedangkan suntik

mengalami peningkatan. Hal tersebut mungkin

dikarenakan adanya pemikiran bahwa banyak anak

banyak rejeki mulai ditepiskan. Masyarakat pun

menyadari jika pertambahan penduduk yang cepat

akan menyebabkan peledakan penduduk, yang akan

berdampak pada ekonomi, sosial maupun politik.

Dampak yang akan muncul ketika semakin banyaknya

peserta KB aktif yakni pertumbuhan penduduk dapat

dikendalikan, keluarga bisa memaksimalkan dalam

perawatan anak, dan mengoptimalkan sumber daya

yang tersedia.

b. Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin

1) Jumlah Penduduk Menurut Rumah Tangga dan Jenis

Kelamin

46

Penduduk menurut rumah tangga adalah

pengelompokan penduduk menurut rumah tangga

dan jenis kelaminnya. Pengelompokan ini

dimaksudkan untuk mengetahui jumlah penduduk

laki-laki dan penduduk perempuan dalam kurun

waktu tertentu di suatu wilayah. Setelah

mengetahui berapa jumlah penduduk laki-laki

dan perempuan maka kita selanjutnya dapat

menghitung rasio jenis kelamin (RS). Di bawah

ini merupakan data mengenai penduduk menurut

kelompok umur dari tahun 2007 sampai tahun

2016.

Tabel 3.6 Penduduk menurut Rumah Tangga dan

Jenis Kelamin Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar Tahun2007-2016.

No

.

Penduduk2007

20082009

2010 2011 2016

1Rumah

Tangga

1700

7

1741

7

1777

1

1798

9

1820

2

19848

2Laki-laki 2834

4

3003

8

3035

0

3060

0

3594

0

47607

3Perempuan 2874

0

3097

6

3108

4

3124

3

3682

0

50180

4Sex Ratio 98,6

2

97,5

6

97,6

4

97,9

4

98 96

Jumlah 7409 7843 7920 7983 9096 11763

47

1 1 5 2 2 5

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Jumlah penduduk wanitannya di daerah tersebut

lebih kecil daripada jumlah laki-lakinya. Tahun

2007 penduduk laki-laki berjumlah 28344 jiwa

dan mengalami kenaikan sampai tahun 2011

berjumlah 35940 jiwa. Demikian pula pada

pertumbuhan jumlah penduduk perempuan mengalami

penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2007

jumlah penduduk perempuan berjumlah 28740 jiwa

dan terus mengalami kenaikan hingga tahun 2011

berjumlah 35940 jiwa. Sex ratio pada tahun ke

tahun selalu mengalami fluktuasi, pada tahun

2007 yaitu 98,62, tahun 2008 yaitu 97,64, tahun

2009, 97,64, tahun 2010 sebesar 97,94,

sedangkan tahun 2011 sebesar 98. Proyeksi pada

tahun 2016, untuk jumlah penduduk laki-laki

47607 dan jumlah penduduk perempuan sebesar

50180.

48

Gambar 3.11 Diagram Penduduk Menurut Rumah Tangga

dan Jenis Kelamin Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar Tahun 2007-2016.

Perhitungan sex ratio

Sex Ratio

=Jumlah penduduk laki−lakiJumlah penduduk perempuan

x 100

2007 2008 2009 2010 2011 20160

100002000030000400005000060000

PENDUDUDUK MENURUT RUMAH TANGGA DAN JENIS KELAMIN

Rumah Tangga

Laki-Laki

Perempuan

49

Sex Ratio 2007

=2834428740

x 100= 98,62

Sex Ratio 2008=3003830976

x 100= 97,56

Sex Ratio 2009=3035031084

x 100= 97,64

Sex Ratio 2010

=3060031243

x 100= 97,94

Sex Ratio 2011=3594036820

x 100= 98

Sex Ratio 2016=4760750180

x 100= 97,64

Gambar 3.12 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2007

48,85%51,15%

Sex Ratio Tahun 2007

Laki-laki

Perempuan

48,80%51,20%

Sex Ratio Tahun 2008

Laki-lakiPerempuan

50

Gambar 3.13 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2008

Gambar 3.14 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2009

48,80%51,20%

Sex Ratio Tahun 2008

Laki-lakiPerempuan

48,79%51,21%

Sex Ratio Tahun 2009

Laki-lakiPerempuan

49,81%50,19%

Sex Ratio Tahun 2010

Laki-laki

Perempuan

51

Gambar 3.15 Pie Chart Sex Ratio di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2010

Berdasarkan perhitungan sex ratio dan dari

gambar diagram pie chart diatas di Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar dapat diketahui

bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk

berdasarkan jenis kelamin di setiap tahunnya.

Pada tahun 2007 hingga 2011 sex rationya secara

berurutan adalah sebagai berikut 98, 97, 97,

97. Maksud dari angka sex ratio tersebut ialah

bahwa dalam setiap 100 orang penduduk perempuan

terdapat sekian penduduk laki-laki. Hal

tersebut terjadi karena adanya peningkatan

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan secara

stabil yang menyebabkan peningkatan sex ratio pun

juga stabil, sehingga akan diketahui untuk

tahun selanjutnya sex ratio pun akan bertambah

juga mengingat terjadinya peningkatan jumlah

penduduk.

49,81%50,19%

Sex Ratio Tahun 2010

Laki-laki

Perempuan

52

Perhitungan Proyeksi Jumlah Rumah tangga Tahun

2016

Diketahui : Po =17007

Pn = 18202

n = 4

Ditanya : r ?

Jawab: Pn = Po+ n (1+r)

log Pn = log Po+ n log (1+r)

Log 18202 = log 17007 + 4 log (1+r)

4,26012 = 4,23003 + 4 log ( 1 + r )

0,03009 = 4 log ( 1 + r )

log ( 1 + r ) =0,00752

1 + r = 1,01747

r = 0,01747

P2016 = P2011( 1 + r )5

= 182002 ( 1 + 0,01747 )5

= 19848

Rumah tangga

Laki-laki Perempuan0

100002000030000400005000060000

19848

47607 50180

PROYEKSI PENDUDUK MENURUT RUMAH TANGGA DAN JENIS KELAMIN

2016

53

Grafik 3.16 Proyeksi Penduduk Menurut Rumah

Tangga dan Jenis Kelamin Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Untuk menentukan jumlah penduduk juga dapat

ditentukan menurut umur dan jenis kelamin.

Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dibedakan

menjadi laki-laki dan perempuan. Komposisi

penduduk menurut jenis kelamin dapat menunjukan

beberapa hal, antara lain sex ratio, yaitu

perbandingan antara penduduk laki-laki dengan

jumlah penduduk perempuan.

Penduduk dibedakan menurut jenis kelamin

yaitu laki-laki dan perempuan. Faktor yang

menyebabkan perubahan pada jumlah penduduk menurut

jenis kelamin dikarenakan pertumbuhan penduduk

yang berfluktuatif. Berdasarkan grafik diatas,

kita dapat mengetahui penduduk di Kecamatan

Colomadu mengalami peningkatan secara positif dari

tahun ke tahun. Dapat dilihat pada jumlah kepala

keluarga yang tinggal di Kecamatan Colomadu

mengalami kenaikan jumlah secara positif.

2) Penduduk Menurut Umur

Penduduk menurut kelompok umur adalah

pengelompokan penduduk menurut usia dan jenis

54

kelaminnya. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk

mengetahui penduduk usia produktif dan penduduk

usia non produktif dalam kurun waktu tertentu di

suatu wilayah. Setelah mengetahui berapa jumlah

usi produktif dan non produktif maka kit

selanjutnya dapat menghitung angka beban

tanggungan (ABT). Di bawah ini merupakan data

mengenai penduduk menurut kelompok umur dari tahun

2007 sampai tahun 2016.

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

dan Jenis Kelamin di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar Tahun 2007

No Kelompok

Umur

(dalam

tahun)

Menurut Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan1 0-4 2377 2184 45612 5-9 2481 2362 48343 10-14 2661 2463 5125

55

4 15-19 2879 2674 55535 20-24 2644 2455 50946 25-29 2423 2275 46987 30-34 2289 2169 44588 35-39 2116 2091 42079 40-44 1900 1837 473710 45-49 1606 1578 318911 50-54 1232 1228 246012 55-59 1045 1053 209813 60-64 897 902 179914 65+ 1794 3467 5261JuJJumlah 28344 28740 57084

Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.8 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

dan Jenis Kelamin di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar Tahun 2008

No Kelompok

Umur

(dalam

Menurut Jenis Kelamin TotalLaki-laki Perempuan

56

tahun)1 0-4 2478 2448 49262 5-9 2461 2602 52183 10-14 2760 2762 55224 15-19 2884 2900 57845 20-24 2703 2728 54316 25-29 2523 2556 50797 30-34 2322 2355 46778 35-39 2127 2161 42889 40-44 1901 1937 483810 45-49 1664 1699 336311 50-54 1415 1463 287412 55-59 1214 1275 248913 60-64 1057 1133 219014 65+ 1374 2781 4155JuJJumlah 30038 30790 60828

Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.9 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

dan Jenis Kelamin di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar tahun 2009

57

No Kelompok

Umur

(dalam

tahun)

Menurut Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan1 0-4 2510 2465 49752 5-9 2647 2630 52763 10-14 2804 2819 56244 15-19 4926 2941 58665 20-24 2768 2782 55506 25-29 2559 2589 51487 30-34 2377 2406 47828 35-39 2161 2201 43629 40-44 1948 1983 393210 45-49 1703 1731 343411 50-54 1402 1483 286012 55-59 1193 1253 244813 60-64 1038 1110 214814 65+ 1815 2716 5032JuJJumlah 30350 31084 61434

Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar

58

Tabel 3.10 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok

Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun

2010

No

Kelompok

Umur

(dalam

tahun)

Menurut Jenis

Kelamin Total

Laki-laki Perempuan1 0-4 2531 2478 50082 5-9 2668 2643 53113 10-14 2827 2834 56614 15-19 2950 2956 59055 20-24 2791 2796 55876 25-29 2880 2603 51827 30-34 2396 2418 48148 35-39 2179 2212 43419 40-44 1965 1993 395810 45-49 1717 1740 345711 50-54 1141 1465 257912 55-59 1203 1259 246213 60-64 1047 1115 216214 65+ 2336 2731 5067JuJJumlah 30600 31243 61843

Sumber: Data BPS Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan tabel 3.7, 3.8, 3.9, dan 3.10

diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk

59

menurut umur di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar terus meningkat setiap tahunnya.

Hal tersebut dikarenakan jumlah pria dan wanita

yang terus bertambah setiap tahunnya. Pada

tahun 2007 hingga 2010 jumlah pria secara

berurutan yakni 28344, 30038, 30350, 30600,

orang. Jumlah wanita dari tahun 2007 hingga

2010 secara berurutan yakni 28740, 30790,

31084, 31243, orang. Jumlah penduduk tersebut

juga digolongkan berdasarkan beberapa kelompok

umur, sehingga dapat diketahui lebih detail

pada kelompok umur berapa yang jumlahnya paling

banyak. Jadi dapat diketahui jika tingkat

pertambahan penduduk akan terus bertambah

ditahun-tahun berikutnya. Selain itu terlihat

jumlah penduduk usia muda atau produktif setiap

tahunnya selalu mendominasi daripada kelompok

umur yang lain. Tahun 2016 juga dapat

diperkirakan terjadi kenaikan dan penurunan di

setiap kelompok umur.

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

5001000150020002500300035004000

Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2007

Laki-lakiPerempuan

Kelompok Umur

Juml

ah P

endu

duk

60

Gambar 3.17 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Umur di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2007

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

5001000150020002500300035004000

Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2007

Laki-lakiPerempuan

Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

500100015002000250030003500

Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2008

Laki-lakiPerempuan

Kelompok Umur

Jumlah

Pen

dudu

k

61

Gambar 3.18 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Umur di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2008

Gambar 3.19. Diagram Batang KomposisiPenduduk Menurut Umur di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2009

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2009

Laki-LakiPerempuan

Kelompok Umur

Jumlah

Pen

dudu

k

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2010

Laki-lakiPerempuan

Kelompok Umur

Juml

ah P

endu

duk

62

Gambar 3.20 Diagram Batang Komposisi PendudukMenurut Umur di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2010

Berdasarkan diagram batang diatas diketahui

komposisi penduduk menurut kelompok umur di

Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari tahun 2007

hingga 2010. Jumlah penduduk berturut-turut

yang terbanyak pada setiap tahun adalah pada

kelompok umur 15-19 tahun. Jumlah penduduk pada

tahun 2007 yang paling sedikit ditunjukkan oleh

kelompok umur 60 hingga 64 tahun. Jumlah

penduduk pada tahun 2007 yang paling sedikit

ditunjukkan oleh kelompok umur 60 hingga 64

tahun yakni berjumlah 897 jiwa. Jumlah penduduk

pada tahun 2008 yang paling sedikit ditunjukkan

oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni

berjumlah 1057 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk

pada tahun 2009 yang paling sedikit ditunjukkan

kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2010

Laki-lakiPerempuan

Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

63

berjumlah 1038 jiwa, dan jumlah penduduk pada

tahun 2010 yang paling sedikit ditunjukkan pada

oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni

berjumlah 1047 jiwa.

Perhitungan Angka Beban Tanggungan (ABT)

Rumus : ABT =

jumlah penduduk usia non produktifjumlah penduduk usia produktif

x100

ABT tahun 2007 = 19781 x 100 = 53% 37303

ABT tahun 2008 = 19521 x 100 = 47% 41307

ABT tahun 2009 = 20907 x 100 = 52% 40366ABT tahun 2010 = 20907 x 100 = 52%

40576

Berdasarkan perhitungan ABT (Angka Beban

Tanggungan) di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2007

hingga 2010 diketahui angka beban tanggungannya

secara berurutan adalah sebagai berikut

53,47,52,52. Angka beban tanggungan berkaitan

dengan jumlah usia produktif dan usia non

produktif, dimana angka tersebut maksudnya

bahwa dalam setiap 100 orang penduduk usia

produktif terdapat sekian orang penduduk usia

non produktif yang menjadi tanggungannya. Hasil

64

tersebut menunjukkan jika angka beban

tanggungan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui bahwa akan terus

meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

Perhitungan proyeksi penduduk menurut umur ini

diambil sampel penduduk laki-laki kelompok umur

0-4 tahun dengan perhitungan sebagai berikut.

Po (2007) = 2478

Pn (2010) = 2531

Pn = Po (1 + r)n

Pn (2010) = Po (2007) (1 + r)n

2478 = 2531 (1 + r)3

log 2478 = log 2531 + 3 log (1 + r)

3,39 = 3,4 + 3 log (1 + r)

-0,01 = 3 log (1 + r)

ln 0,003 = log 1 + r

0,107 = 1 + r

r = -0,8

Pn (2016) = Po (2010) (1 + r)6

= 2531 (1 + 0,7)6

= 2531 (1,7)5

= 2531 x 14,2

= 17.963

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

20004000600080001000012000140001600018000

Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 dan 2015

Laki-laki 2016Perempuan 2016

Tahun

Juml

ah

65

Gambar 3.21 Grafik Proyeksi Komposisi PendudukMenurut Umur dan Jenis Kelamin diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2016

Berdasarkan hasil perhitungan poyeksi dan dari

grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar mengalami perubahan setiap

tahunnya, sehingga pada tahun 2016 diperkirakan

jumlah penduduk juga meningkat. Perbandingan

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan untuk

tahun 2016 terlihat juga mengalami perubahan

masing-masing. Berdasarkan hasil perhitungan

diketahui jumlah penduduk laki-laki yaitu

17.963 orang lebih tinggi dibandingkan dengan

penduduk perempuan 17.338 orang. Perbandingan

banyak sedikitnya antara jumlah penduduk laki-

laki dengan penduduk perempuan tersebut selalu

0-4 5-9 10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65+0

20004000600080001000012000140001600018000

Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 dan 2015

Laki-laki 2016Perempuan 2016

Tahun

Jumlah

66

mengalami perubahan pada setiap kelompok umur

tertentu.

c) Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk di bedakan menjadi dua

yaitu kepadatan Geografis dan kepadatan

Agraris. Kepadatan geografis menunjukkan jumlah

penduduk pada suatu wilayah dengan luas wilayah

1 km2, sedangkan kepadatan agraris menunjukkan

jumlah penduduk yang terdapat pada suatu lahan

pertanian dengan luas 1 Ha.Berikut ini

disajikan data mengenai kriteria penggunaan

lahan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2016.

Tabel 3.13 Kriteria Penggunaan Lahan diKecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2015

NoKriteria

PenggunaanLahan

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011 2016

1

2

3

4

5

6

Lahan

Sawah

Bangunan

dan

Pekaranga

n

Tegal

Kolam

Perkebuna

n

Lain-lain

532,4

895,2

59,91

2,7

73,95

531,4

897,4

58,71

2,7

73,95

528,64

900,53

58,34

2,7

4,6

69,36

527,52

901,94

58,05

2,7

4,6

59,36

516,97

895,9

65,6

2,7

83

498,24

894,3

53,41

2,7

103,4

Jumlah 1490, 1490, 1564,1 1554,17 1564,1 1552,

67

21 21 7 7 05

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan tabel 3.13 menunjukkan bahwa

luas lahan seluruhnyadi Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyarpada tahun 2007 dan 2008

memiliki luas lahan yang sama. Akan tetapi,

pada tahun 2009 sampai dengan 2011 luas

lahannya bervariasi. Pada tahun 2007 hingga

2011 luas lahan sawah semakin berkurang. Luas

Tegal,lahan lain-lain, bangunan dan pekarangan

bervariasi setiap tahunnya. Sedangkan untuk

lahan perkebunan hanya didapati pada tahun 2009

dan 2010.

Gambar 3.23 Diagram Batang Kriteria PenggunaanLahan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2007-2011

2007 2008 2009 2010 20110

1002003004005006007008009001000

Kriteria Penggunaan Lahan Tahun 2006-2010

Lahan Sawah

Bangunan dan Pekarangan

Tegal

Perkebunan

Lain-lain

Tahun

Luas lahan

68

Berdasarkan gambar diagram diatas dapat

diketahui kriteria penggunaan lahan di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar dari

tahun 2007 hingga 2011. Terlihat adanya

perubahan yang relative stabil dalam penggunaan

luas lahan. Luas lahan terbanyak digunakan

untuk bangunan dan pekarangan.

Perhitungan kepadatan penduduk

Kepadatan Agraris = Jumlah penduduk total Luas lahan sawah (Ha)

Tahun 2007 : Kepadatan Agraris = 57084= 38,3 ≈ 38/Ha

1490,21

Tahun 2008 : Kepadatan Agraris = 60828= 40,81 ≈ 41/Ha

1490,21

Tahun 2009 : Kepadatan Agraris = 61343= 39,21 ≈ 39/Ha

1564,17

Tahun 2010 : Kepadatan Agraris = 61834= 39,78 ≈ 40/Ha

1554,17

Kepadatan Geografis = Jumlah penduduk Luas wilayah total (km2)

Tahun 2007 : Kepadatan Geografis = 57084= 36/km2

1564,16

69

Tahun 2008 : Kepadatan Geografis = 60828= 39/km2

1564,16

Tahun 2009 : Kepadatan Geografis = 61343= 39/km2

1564,16

Tahun 2010 : Kepadatan Geografis = 61834= 40/km2

1554,17

Berdasarkan perhitungan kepadatan agraris

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dapat diketahui bahwa terjadi nilai yang

relatif stabil setiap tahunnya. Pada tahun 2007

kepadatan agrarisnya yaitu 38/Ha artinyasetiap

1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 38 orang

penduduk. Pada tahun 2008 kepadatan agrarisnya

yaitu 41 artinya setiap 1 Ha lahan pertanian

dikelola oleh 41 orang penduduk. Tahun 2009

kepadatan agrarisnya yaitu 39/Ha artinya setiap

1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 39 orang

penduduk, hingga 2010 kepadatan agrarisya

yaitu40/Ha artinya setiap 1 Ha lahan pertanian

dikelola oleh 40 orang penduduk. Terlihat

adanya peningkatan dan penurunan kepadatan

agraris setiap tahun. Hal tersebut terjadi

karena adanya peningkatan jumlah penduduk baik

70

laki-laki dan perempuan, namun tidak diikuti

dengan perluasan lahan pertanian.

Berdasarkan perhitungan kepadatan geografis

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dapat diketahui bahwa terjadi perubahan nilai

yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Tahun

2007 kepadatan geografisya adalah 36/km2

artinya terdapat 36 penduduk setiap 1 km2,

tahun 2008 adalah 39/km2 artinya terdapat 39

penduduk setiap 1 km2, tahun 2009 adalah 39/km2

artinya terdapat 39 penduduk setiap 1 km2,

dantahun 2010 adalah 40/km2 artinya terdapat 40

penduduk setiap 1 km2. Terlihat adanya

peningkatan dan penurunan kepadatan geografis

setiap tahunnya. Hal tersebut terjadi karena

adanya peningkatan jumlah penduduk baik laki-

laki maupun perempuan, namun tidak diikuti

dengan perluasan wilayah atau lahan.

Perhitungan proyeksi

Po (2007) = 3419,13

Pn (2010) = 3419,13

Pn = Po (1 + r)n

Pn (2010) = Po (2007) (1 + r)n

3419,13 = 3419,13 (1 + r)5

log 3419,13 = log 3419,13 + 5 log (1 + r)

3,53 = 3,53 + 5 log (1 + r)

71

0 = 5 log (1 + r)

0 = log 1 + r

1 = 1 + r

r = 0

Pn (2015) = Po (2010) (1 + r)5

= 3419,13 (1 + 0)5

= 3419,13 x 1

= 3419,13

Grafik 3.24 Grafik Proyeksi Kriteria PenggunaanLahan di Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar Tahun 2011 dan 2016

Berdasarkan contoh hasil perhitungan

proyeksi dan melihat gambar diagram grafik

proyeksi penggunaan lahan di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa pada

tahun 2016 menunjukkan hasil yang sama dari

tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terjadi

2011 20160

100200300400500600700800900

1000

Kriteria Penggunaan Lahan Tahun 2010 dan 2016

Lahan Sawah

Bangunan dan Pekarangan

Tegal

Kolam

Perkebunana

Lain-lain

Tahun

Luas

72

karena data yang diperoleh untuk menghitung

proyeksi adalah sama di setiap tahunnya.

Sehingga dari perhitungan proyeksi pun diperoleh

hasil yang relative stabil.

2. Dinamika Penduduk

Dinamika penduduk terdiri dari kelahiran,

kematian, dan mobilitas. (datang dan pergi).

Fertilitas sama dengan kelahiran hidup.

Kelahiran hidup (live birth) yaitu terlepasnya bayi

dari rahim seorang perempuan dengan adanya

tanda-tanda kehidupan. Kematian (mortalitas)

adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan

secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat

setelah kelahiran hidup. Mobilitas penduduk

dibedakan menjadi dua, yaitu mobilitas vertikal

dan mobilitas horizontal. Mobilitas vertical

adalah perubahan status seseorang. Sedangkan

mobilitas horizontal adalah gerak penduduk yang

melintas batas wilayah menuju ke wilayah yang

lain dalam periode waktu tertentu.

Tabel 3.14 Dinamika Penduduk di

KecamatanColomadu, Kabupaten Karaganyar Tahun

2007-2016

No

.

Dinamika

Penduduk2007 2008

2009 2010 2016

73

1 Kelahiran 761 715 738 682 6572 Kematian 381 373 384 371 3913 Datang 1660 3227 1403 1245 7074 Pergi 883 1525 1151 1147 2112

Jumlah 3685 5840 3676 3445 3867

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Dari data di atas, dinamika penduduk ini

menunjukan bahwa di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karangayar jumlah kelahiran lebih

besar daripada jumlah kematiannya. Tingkat

kelahiran relatif selalu mengalami kenaikan.

Hal tersebut dikarenakan kurang berhasilnya

program Keluarga Berencana (KB) yang

dijalankan. Terjadi peningkatan kelahiran

signifikan antara tahun 2007 dan 2008 yaitu

sebesar 23 jiwa. Penurunan tingkat kelahiran

yang signifikan terjadi antara tahun 2009 dan

2010 sebesar 55 jiwa. Sedangkan peningkatan

kematian terjadi antara tahun 2008 dan 2009

sejumlah 11 jiwa. Terjadi penurunan tingkat

kematian yang signifikan yaitu antara tahun

2009 dan 2010 sejumlah 13 jiwa.

74

2007 2008 2009 2010 20160

500100015002000250030003500

JUMLAH KELAHIRAN, KEMATIAN, DATANG DAN PERGI

KelahiranKematianDatangPergi

Diagram 3.14 Dinamika Penduduk Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan data diatas, kita dapat mengetahui

dinamika penduduk di Kecamatan Colomadu mengalami

peningkatan dan penurunan secara fluktatif dari

tahun ke tahun. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh

jumlah kelahiran, kematian, penduduk datang dan

penduduk pergi dalam wilayah tersebut. Tahun 2007

yaitu 761 kelahiran, 381 kematian, 1660 penduduk

yang datang, dan 882 penduduk yang pergi. Tahun

2008 yaitu 715 kelahiran, 373 kematian, 3227

penduduk yang datang, dan 1525 penduduk yang

pergi. Tahun 2009 yaitu 738 kelahiran, 384

kematian, 1403 penduduk yang datang, dan 1151

penduduk yang pergi. Tahun 2010 yaitu 682

kelahiran, 371 kematian, 1249 penduduk yang

datang, dan 1147 penduduk yang pergi. Tahun 2016

75

yaitu 666 kelahiran, 377 kematian, 197 penduduk

yang datang, dan 367 penduduk yang pergi.

Perhitungan Proyeksi Kelahiran Penduduk Kec.

Colomadu pada tahun 2016

Diketahui : Po =761

Pn = 682

n = 3

Ditanya : r ?

Jawab: log Pn = log Po+ n log (1+r)

Log 682 = log 761 + 3 log (1+r)

2,83378 = 2,88138 + 3 log ( 1 + r )

-0,047600 = 3 log ( 1 + r )

log ( 1 + r ) =-0,01586

1 + r = 0,96413

r = -0,03586

P2016 = P2011( 1 + r )6

= 682 ( 1 -0,03586)6

= 657

76

Grafik 3.25 Proyeksi Dinamika Penduduk Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan contoh hasil perhitungan proyeksi

dan melihat gambar grafik proyeksi dinamika

penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui bahwa pada tahun 2016

diperkirakan akan terjadi perubahan dalam tingkat

kelahiran dan kematian. Masing-masing variabel

dinamika penduduk tersebut mengalami peningkatan

yaitu kelahiran sebanyak 657 orang dan kematian

sebanyak 391 orang. Perubahan tahun ke tahun tidak

selalu konsisten variabel mana yang lebih tinggi

atau lebih rendah, sebab banyak faktor yang

mempengaruhi tingkat kelahiran dan kematian

tersebut.

3. Ketenagakerjaan

Kelahiran Kematian Datang Pergi0

500

1000

1500

2000

2500

657391

707

2112

PROYEKSI DINAMIKA PENDUDUK

2016

77

Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja

yang siap melakukan pekerjaan yaitu usia 15-65

tahun. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu

melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan

jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

masyarakat. Jumlah tenaga kerja dengan jumlah

lapangan pekerjaan yang tersedia tidak seimbang,

dimana banyak penduduk yang menjadi pengangguran

karena tidak atau belum mendapat lapangan

pekerjaan.

a. Lapangan Pekerjaan

Lapangan pekerjaan meruapakan sesuatu

yang selalu dicari oleh para pencari kerja.

Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan

kerja yang tersedia bagi masyarakat baik

yang telah ditempati maupun jumlah lapangan

kerja yang masih kosong. Berikut ini

disajikan tabel penduduk menurut lapangan

pekerjaan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar tahun 2007 hingga 2016.

Tabel 3.15 Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaandi Kecamatan Colomadu, KabupatenKaranganyar 2007-2016

No Mata Tahun

78

Pencaharian 2007 2008 2009 2010 2011 2016

12

34

56789

PertanianPertambangan &penggalianIndustriListrik,gas, danairKontruksiPerdaganganKomunikasiKeuanganJasa-jasa

171221

11638

80038

987

158067852615123160842623

172937

1105774844

987174237538816627160842928

191127

508947624

987221418278911654160855370

188999

239354192

988285457887011136160869760

-

--

------

224342

21530889

98869650788707238160814510

1

Jumlah 417571

413799

418389

436491

- 558901

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan tabel 3.15 mengenai lapangan

pekerjaan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar tahun 2007 hingga 2010 dapat

diketahui bahwa terdapat beberapa lapangan

pekerjaan yang menjadi mata pencaharian bagi

penduduk di wilayah tersebut yakni bidang

pertanian, pertambangan dan penggalian, industri,

listrik, kontruksi, perdagangan, komunikasi,

keuangan, dan jasa. Rata-rata penduduk

palingbanyak memiliki mata pencaharian disektor

pertanian dan perdagangan. Berdasarkan hal

tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar masih

79

banyak yang memanfaatkan lahan pertanian untuk

bercocok tanam.

2007 2008 2009 20100

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

200000Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan 2007-2010

PertanianPertambangan & penggalianIndustriListrik, gas, dan airKontruksiPerdagangan

Tahun

Jumlah

pendu

duk

80

Gambar3.27 Diagram Batang Penduduk MenurutLapangan Pekerjaan di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar 2007-2010

Berdasarkan diagram batang diatas diketahui

jumlah penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar yang bekerja di beberapa bidang

lapangan pekerjaan dari tahun 2007 hingga 2010.

Terdapat beberapa lapangan pekerjaan yang menjadi

mata pencaharian penduduk di wilayah tersebut.

Bidang pertanian menjadi mata pencaharian yang

paling banyak dikerjakan oleh penduduk, dimana

dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlahnya.

Tahun 2008 memiliki jumlah yang paling banyak

yaitu 191127 orang bekerja di bidang pertanian.

Bidang industri dan perdagangan juga cukup

banyak, kemudian disusul jasa-jasa. Bidang

kontruksi, komunikasi dan pertambangan

menunjukkan jumlah yang lumayan, sedangkan untuk

listrik, gas,air serta keuangan hanya menunjukkan

jumlah yang sedikit dibandingkan dengan jenis

mata pencaharian yang lainnya.

Perhitungan proyeksi

Po (2007) = 171221

Pn (2010) = 188999

81

Pn = Po (1 + r)n

Pn (2010) = Po (2007) (1 + r)n

188999 = 171221 (1 + r)4

log 188999 = log 171221 + 4 log (1 + r)

5,28 = 5,23 + 4 log (1 + r)

0,05 = 4 log (1 + r)

ln 0,0125 = log 1 + r

1,029 = 1 + r

r = 0,029

Pn (2016) = Po (2010) (1 + r)6

= 188999 (1 + 0,029)6

= 188999 (1,029)6

= 188999 x 1,187

= 224341,8 ≈ 224342

Gambar 3.28 Grafik Proyeksi Penduduk MenurutLapangan Pekerjaan di KecamatanColomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2010 dan 2016

2009 20150

50000

100000

150000

200000

250000

Penduduk Menurut Lapangan Pekerjaan Tahun 2016

Pertanian

Pertambangan & penggalian

Industri

Listrik, gas, dan air

Kontruksi

Perdagangan

Komunikasi

Keuangan

JasaTahun

Juml

ah p

endudu

k

82

Berdasarkan contoh hasil perhitungan proyeksi

dan melihat gambar grafik proyeksi mata

pencaharian penduduk di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa pada

tahun 2016 diperkirakan terjadi peningkatan dan

penurunan pada masing-masing jenis lapangan

pekerjaan. Terlihat pertambahan jumlah penduduk

yang paling banyak adalah bermata pencaharian

dalam sektor pertanian kemudian bidang jasa-jasa.

Bidang kontruksi dan perdagangan hanya sedikit

mengalami peningkatan. Bidang pertambangan dan

penggalian, industri, serta komunikasi mengalami

penurunan. Sedangkan untuk listrik, gas, air dan

keuangan tetap stabil tidak mengalami perubahan

dari tahun ke tahun.

b. Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah penduduk berumur 15

tahun keatas yang selama seminggu sebelum

pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi

sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak

bekerja tetapi mencari pekerjaan. Bukan angkatan

kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak

bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan tidak

mencari kerja. Berikut ini disajikan tabel

penduduk menurut angkatan pekerjaan di Kecamatan

83

Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun 2007 hingga

2016.

Tabel 3.16 Penduduk MenurutAngkatan KerjadiKabupaten Karanganyar 2007-2015

No Indikator Tahun2007 2008 2009 2010 2011 2016

1

2

Bekerja (%)Jumlah penduduktotalBekerja (N)Mencaripekerjaan (%)Jumlah penduduktotalMencaripekerjaan (N)

53,7877645

341757

12,0677645

316002

53,1577851

241379

91,00

778512

7816

53,6178039

441838

91,5378039

411978

55,7778266

243649

11,0278266

27981

65,8369542

745779

92,3269542

716134

80,7562588

450541

02,6462588

416537

Jumlah 433573

421615

430367

444472

473933

521947

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan tabel 3.16 tentang angkatan kerja

di Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa

jumlah penduduk total yang bekerja pada tahun

2007 hingga 2011 secara berurutan adalah 417571,

413799, 418389, 436491, 457799 orang. Rata- rata

penduduk yang bekerja setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Jumlah penduduk total yang mencari

pekerjaan pada tahun 2007 hingga 2011 adalah

16002, 7816, 11978, 7981, 16134 orang. Terjadi

naik turun pada setiap dua periode, hal ini

mungkin karena adanya beberapa penduduk yang

bekerja dengan sistem kontrak atau pekerja

serabutan atau musiman. Secara keseluruhan

84

wilayah Kabupaten Karanganyar termasuk cukup

sukses dalam mengatasi pengangguran karena

prosentase penduduk yang bekerja lebih besar

daripada penduduk yang sedang mencari pekerjaan

disetiap tahunnya.

Gambar3.29 Diagram Batang Penduduk MenurutAngkatan Kerja di Kabupaten Karanganyar2007-2011

Berdasarkan diagram batang diatas diketahui

jumlah penduduk menurut angkatan kerja di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun

2007 hingga 2011. Terlihat perbedaan yang cukup

jelas antara jumlah penduduk yang bekerja dan

yang mencari pekerjaan yaitu lebih banyak yang

sudah bekerja. Tahun 2007 sebanyak 417571

penduduk yang bekerja hingga tahun 2011 menjadi

457799 penduduk. Hal tersebut menunjukkan dari

tahun ke tahun jumlah penduduk yang bekerja

2007 2008 2009 2010 20110

50000100000150000200000250000300000350000400000450000500000

Penduduk Menurut Angkatan Kerja Tahun 2007-2011

Bekerja

Mencari Pekerjaan

Tahun

Juml

ah p

endu

duk

85

semakin bertambah, sedangkan untuk jumlah yang

mencari pekerjaan terlihat stabil dari tahun ke

tahun.

Perhitungan proyeksi

Po (2007) = 417571

Pn (2011) = 457799

Pn = Po (1 + r)n

Pn (2011) = Po (2007) (1 + r)n

457799 = 417571 (1 + r)5

log 457799 = log 417571 + 5 log (1 + r)

5,66 = 5,92 + 5 log (1 + r)

0,04 = 5 log (1 + r)

ln 0,008 = log 1 + r

1,02 = 1 + r

r = 0,02

Pn (2016) = P2011 (1 + r)5

= 457799 (1 + 0,02)5

= 457799 (1,02)5

= 457799 x 1,104

= 505.410

86

Gambar 3.30 Grafik Proyeksi Penduduk MenurutAngkatan Kerja di Kabupaten KaranganyarTahun 2011 dan 2016

Berdasarkan contoh hasil perhitungan proyeksi

dan melihat gambar grafik proyeksi angkatan kerja

di Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa

pada tahun 2016 diperkirakan terjadi perubahan

kondisi penduduk baik yang bekerja maupun yang

mencari pekerjaan. Terlihat bahwa jumlah penduduk

yang bekerja mengalami peningkatan yaitu pada

tahun 2016 menjadi 505.410 orang, serta yang

mencari pekerjaan juga meningkat menjadi 16.537

orang. Pertambahan yang terjadi tersebut juga

menuntut adanya pertambahan jumlah lapangan

pekerjaan yang tersedia bagi seluruh penduduk.

2011 20160

100000

200000

300000

400000

500000

600000Penduduk Menurut Angkatan Kerja Tahun 2016

BekerjaMencari Pekerjaan

Tahun

Juml

ah p

endudu

k

87

4. Produksi Pertanian

Produksi pertanian yang dihasilkan di setiap

wilayah tidak sama. Hal tersebut tergantung

dengan luas lahan pertanian yang ada dan keadaaan

lahan petanian tersebut subur atau tidak. Jenis

komiditi yang dihasilkan pun bermacam-macam.

Produksi pertanian dapat dibagi menjadi produksi

pangan dan holtikultura serta produksi ternak dan

perikanan. Hasil produksi pertanian dapat

dimanfaatkan untuk konsumsi sendiri maupun untuk

dijual lagi. Hasil dari pertanian ini tentu juga

dapat meningkatkan penghasilan daerah tersebut.

a. Produksi Pangan dan Holtikultura

Produksi hasil pertanian bermacam-macam

karena ada beberapa jenis yang diproduksi atau

ditanam, adapun contoh dari produksi hasil

pertanian antara lain tanaman pangan, buah-

buahan, dan produksi sayuran. Produksi-produksi

tersebut cukup diminati oleh masyarakat

setempat untuk dimanfaatkan sendiri atauuntuk

diproses lagi dipasaran. Berikut ini disajikan

tabel produksi pangan dan holtikultura di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun

2007 hingga 2016.

88

Tabel 3.17 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2007

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam ribuan

gram)

Energi

(kkal)

Protein (gram)

89

1 Bahan Makanan Utamaa) Padi 5.623.000 20.074.110.

000

472.332.000

b) Jagung 406.000 596.820.000 20.706.000

c) KetelaPohon

323.000 497.420.000 3.230.000

Jumlah 6.352.000 21.168.350.

000

496.268.000

2 Sayur-sayurana. Kacang

Tanah83.000 435.750.000 23.157.000

b. Kacang Kedelai

- - -

c. Kacang Panjang

1.200 372.000 27.600

d. Cabai 500 190.000 8.000

e. Terong 20.200 5.656.000 222.200

f. Tomat 32.500 6.500.000 325.000

Jumlah 137.400 448.468.000 23.739.800

3 Buah-buahana. Nangka - - -

b. Rambutan - - -

c. Mlinjo 5.200 3.432.000 260.000

d. Jeruk - - -

e. Jambu Biji - - -

f. Sukun 6.500 8.190.000 104.000

g. Sawo 51.000 24.480.000 816.000

h. Pepaya - - -

i. Pisang 604.600 652.968.000 6.046.000

j. Mangga - - -

k. Manggis - - -

90

l. Alpukat - - -

m. Belimbing 1.400 504.000 5.600

n. Sirsak - - -

Jumlah 668.700 689.574.000 7.231.600

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.18 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar Tahun2008

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam ribuan

gram)

Energi (kkal) Protein

(gram)

1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 9.471.000 33.811.470.00

0

795.564.000

b. Jagung 306.000 449.820.000 15.606.000

c. Ketela Pohon

- - -

Jumlah 9.777.000 34.711.110.00

0

811.170.000

2 Sayur-sayurana. Kacang

Tanah95.000 498.750.000 26.505.000

b. Kacang Kedelai

8.000 30.480.000 3.232.000

c. Kacang Panjang

2.800 868.000 64.400

d. Cabai - - -

e. Terong 4.000 1.120.000 44.000

f. Tomat - - -

Jumlah 109.800 531.218.000 29.845.400

91

3 Buah-buahana. Nangka 35.500 37.630.000 426.000

b. Rambutan 1.800 1.242.000 16.200

c. Mlinjo 12.000 7.920.000 600.000

d. Jeruk - - -

e. Jambu Biji 200 98.000 1.800

f. Sukun 2.200 2.772.000 35.200

g. Sawo 15.700 7.536.000 251.200

h. Pepaya 27.600 12.696.000 138.000

i. Pisang 11.600 12.528.000 116.000

j. Mangga 8.200 4.264.000 57.400

k. Manggis 8.200 5.166.000 49.200

l. Alpukat 300 255.000 2.700

m. Belimbing 16.700 6.012.000 66.800

n. Sirsak 9.400 6.110.000 94.000

Jumlah 149.400 104.409.000 1.854.500

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.19 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2009

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam ribuan

gram)

Energi (kkal) Protein

(gram)

1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 6.350.000 22.669.500.00

0

533.400.000

92

b. Jagung 709.000 1.042.230.000 36.159.000

c. KetelaPohon

1.759.000 27.08.860.000 17.590.000

Jumlah 8.818.000 26.420.590.00

0

587.149.000

2 Sayur-sayurana. Kacang

Tanah88.000 46.200.000 24.552.000

b. Kacang Kedelai

1.000 3.810.000 404.000

c. Kacang Panjang

3.600 1.116.000 82.800

d. Cabai - - -

e. Terong - - -

f. Tomat - - -

Jumlah 92.600 51.126.000 25.038.800

3 Buah-buahana. Nangka 6.800 7.208.000 81.600

b. Rambutan 6.800 4.692.000 61.200

c. Mlinjo 104.200 68.772.000 5.210.000

d. Jeruk - - -

e. Jambu Biji 100 49.000 900

f. Sukun 2.100 2.646.000 33.600

g. Sawo 1.400 672.000 22.400

h. Pepaya 9.800 4.508.000 49.000

i. Pisang 21.600 23.328.000 216.000

j. Mangga 19.400 10.088.000 135.800

k. Manggis - - -

l. Alpukat - - -

m. Belimbing 300 108.000 1.200

n. Sirsak 700 455.000 7.000

93

Jumlah 173.200 122.526.000 5.818.700

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.20 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2010

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam ribuan

gram)

Energi (kkal) Protein

(gram)

1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 3.702.000 13.216.140.00

0

310.968.000

b. Jagung 933.000 1.371.510.000 47.583.000

c. KetelaPohon

675.000 1.039.500.000 6.750.000

Jumlah 5.310.000 15.627.150.00

0

365.301.000

2 Sayur-sayurana. Kacang

Tanah75.000 393.750.000 20.925.000

b. Kacang Kedelai

13.000 49.530.000 5.252.000

c. Kacang Panjang

9.500 2.945.000 218.500

d. Cabai 800 304.000 12.800

e. Terong - - -

f. Tomat - - -

Jumlah 98.300 446.529.000 26.408.300

3 Buah-buahana. Nangka 6.900 7.314.000 82.800

b. Rambutan 6.000 4.140.000 54.000

94

c. Mlinjo 85.700 56.562.000 4.285.000

d. Jeruk - - -

e. Jambu Biji 7.000 3.430.000 63.000

f. Sukun 3.900 4.914.000 62.400

g. Sawo 7.400 3.552.000 118.400

h. Pepaya 8.000 3.680.000 40.000

i. Pisang 17.400 18.792.000 174.000

j. Mangga - - -

k. Manggis - - -

l. Alpukat 500 425.000 4.500

m. Belimbing 600 216.000 2.400

n. Sirsak 1.400 910.000 14.000

Jumlah 144.800 103.935.000 4.900.500

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.21 Produksi Pangan dan Holtikultura diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2011

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam ribuan

gram)

Energi (kkal) Protein

(gram)

1 Bahan Makanan Utamaa. Padi 3.502.000 10.895.640.00

0

256.368.000

b. Jagung 1.048.000 1.540.560.000 53.448.000

c. KetelaPohon

301.000 463.540.000 3.010.000

Jumlah 4.401.000 12.899.740.00

0

312.826.000

95

2 Sayur-sayurana. Kacang

Tanah50.000 262.500.000 13.950.000

b. Kacang Kedelai

4000 15.240.000 1.616.000

c. Kacang Panjang

3300 1.023.000 75.900

d. Cabai - - -

e. Terong - - -

f. Tomat - - -

Jumlah 57.300 278.763.000 15.641.000

3 Buah-buahana. Nangka 5.600 5.936.000 67.200

b. Rambutan 59.000 40.710.000 531.000

c. Mlinjo 44.800 29.568.000 2.240.000

d. Jeruk 1.100 495.000 9.900

e. Jambu Biji 11.400 5.586.000 102.600

f. Sukun 3.000 3.780.000 48.000

g. Sawo - - -

h. Pepaya 4.100 1.886.000 20.500

i. Pisang 24.900 26.892.000 249.000

j. Mangga 21.900 11.388.000 153.300

k. Manggis - - -

l. Alpukat 1.600 1.360.000 14.400

m. Belimbing 1.300 468.000 5.200

n. Sirsak - - -

Jumlah 178.700 128.069.000 3.441.100

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

96

Berdasarkan tabel 3.17, 3.18, 3.19, 3.20 dan

3.21 diatas dapat diketahui bahwa hasil produksi

pangan dan hortikultura di Kecamatan Colomadu

tidak stabil. Hasil pangan dan hortikultura

terbanyak pada bahan makanan utama yaitu padi

sawah. Hasil bahan makanan utama terbanyak yaitu

terdapat pada tahun 2008 dengan hasil produksi

sebanyak 9.777.000.000 gram dan yang paling

sedikit pada tahun 2011 sebanyak 4.401.000.000

gram. Hasil produksi sayur-sayuran terbanyak

yaitu terdapat pada tahun 2007 dengan jumlah

produksi sejumlah 137.400.000 gram dan yang

paling sedikit pada tahun 2011 sebanyak 57.300,

serta hasil produksi buah-buahan terbanyak yaitu

terdapat pada tahun 2007 dengan jumlah produksi

sejumlah 668.700.000 gram dan yang paling

sedikit pada tahun 2010 sebanyak 144.800.000

gram. Perhitungan energi dan protein tidak

tergantung dari banyaknya produksi yang

dihasilkan. Hasil perhitungan energi paling

banyak pada bahan makanan utama pada tahun 2008

sebanyak 34.711.110.000 kkal, pada sayur-sayuran

tahun 2008 sebanyak 531.218.000 kkal dan pada

buah-buahan pada tahun 2007 sebanyak 689.574.000

kkal. Sedangkan untuk perhitungan protein juga

sama seperti energi dengan hasil berturut-turut

97

dari bahan makanan utama, sayur-sayuran dan

buah-buahan sebanyak 811.170.000

gram ,29.845.400 gram dan 7.321.600 gram.

Tabel 3.22 Proyeksi Produksi Pangan danHoltikultura di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2016

No Produksi Jumlah Produksi (dalamribuan gr)

2011 2016123

Bahan makanan utamaSayur-sayuranBuah-buahan

4.401.00057.300

178.700

2.711.45615.54515.020

Sumber: Data Sekunder

Perhitungan proyeksi bahan makanan utama

Po (2007) = 6.352.000 dalam ribuan gram

Pn (2011) = 4.401.000 dalam ribuan gram

Pn = Po (1 + r.n)

Pn (2011) = Po (2007) (1 + r.4)

4.401.000 = 6.352.000 (1 + 4r)

4.401.000 = 6.352.0000 + 25.408.000r

4.401.000 - 6.352.0000 = 25.408.000r

-1.951.000 = 25.408.000r

r = −1.951.00025.408.000 = -0.07678

98

Pn (2016) = Po (2011) (1 + r.n)

= 4.401.000 (1 – 0.07678.5)

= 4.401.000 x (1- 0.3839)

= 4.401.000 x 0.6161

= 2.711.456.1

≈ 2.711.456Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi

diatas, maka dapat diketahui bahwa hasil

produksi pangan dan holtilkultura mengalami

penurunan. Hasil produksi bahan makanan utama

pada tahun 2016 diperkirakan sebesar

2.711.456.000 gram. Hasil produksi sayur-sayuran

pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 15.546.000

gram, sedangkan hasil produksi buah-buahan pada

tahun 2016 diperkirakan sebesar 77.597.000 gram.

Hal tersebut mungkin dikarekan gagal panen,

terjadi kekeringan dan sebagainya.

b. Produksi Ternak dan Perikanan

Produksi ternak dan perikanan dapat dikatakan

bermacam-macam karena ada beberapa jenis yang

diproduksi. Contoh dari produksi ternak dan

perikanan antara lain daging ternak, daging

unggas dan berbagai jenis ikan. Berikut ini

disajikan tabel produksi ternak dan perikanan di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar tahun

2007 hingga 2016.

99

Tabel 3.23 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2007

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam satuan

ekor)

Energi

(kkal)

Protein

(gram)

1 Daging Ternaka. Sapi 3.438 - -

b. Kerbau 95 - -

c. Kambing 1.776 - -

d. Domba 2.493 - -

Jumlah 7.802 - -

2 Daging Unggasa. Ayam Buras 39.178

b. Ayam Pedaging -

c. Itik 8.760

Jumlah 48.478

3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM

- Nila 3.905 3.748.800 784.124

b. Kolam AirTenang- Gurame 61.420 117.926.400 7.800.340

c. Sungai

- Gabus 21.000 16.800.000 3.402.000

d. KJA

- Ikan Mas - - -

Jumlah 86.325 138.475.200 11.986.464

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

100

Tabel 3.24 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2008.

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam satuan

ekor)

Energi

(kkal)

Protein

(gram)

1 Daging Ternaka. Sapi 348

b. Kerbau 95

c. Kambing 1.706

d. Domba 2.493

Jumlah 4.642

2 Daging Unggasa. Ayam Buras 39.718

b. Ayam Pedaging 12.000

c. Itik 6.140

Jumlah 57.858

3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM

- Nila 4.320 4.147.200 867.456

b. Kolam AirTenang

101

- Gurame 68.445 131.414.400 8.692.515

c. Sungai

- Gabus 23.050 18.440.000 3.734.100

d. KJA

- Ikan Mas - - -

Jumlah 95.815 154.001.600 13.294.071

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.25 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2009

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam satuan

ekor)

Energi

(kkal)

Protein

(gram)

1 Daging Ternaka. Sapi 516

b. Kerbau 130

c. Kambing 846

d. Domba 3.002

Jumlah 4.494

2 Daging Unggas

102

a. Ayam Buras 20.784

b. Ayam Pedaging 20.000

c. Itik 750

Jumlah 41.534

3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM

- Nila 4.410 4.233.600 885.528

b. Kolam AirTenang- Gurame 68.445 131.414.400 8.692.515

c. Sungai

- Gabus 23.010 18.408.000 3.727.620

d. KJA

- Ikan Mas 14.150 12.169.000 2.264.000

Jumlah 110.015 166.225.000 15.569.663

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

Tabel 3.26 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2010.

N Produksi Jumlah Poduksi Energi Protein

103

o (dalam ribuan

gram)

(kkal) (gram)

1 Daging Ternaka. Sapi 1.158

b. Kerbau 162

c. Kambing 846

d. Domba 1.924

Jumlah 4.090

2 Daging Unggasa. Ayam Buras 13.784

b. Ayam Pedaging 20.000

c. Itik 970

Jumlah 34.754

3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM

- Nila 3.830 3.676.800 769.064

b. Kolam AirTenang- Gurame 78.445 150.614.400 9.962.515

c. Sungai

- Gabus 25.010 20.008.000 4.051.620

d. KJA

- Ikan Mas 14.150 12.169.000 2.264.000

Jumlah 121.435 186.468.200 17.047.199

Sumber : Data BPS Kabupaten Karanganyar

104

Tabel 3.27 Produksi Ternak dan Perikanan diKecamatan Colomadu, Kabupaten KaranganyarTahun 2011.

N

o

Produksi Jumlah Poduksi

(dalam satuan

ekor)

Energi

(kkal)

Protein

(gram)

1 Daging Ternaka. Sapi 326

b. Kerbau 54

c. Kambing 846

d. Domba 1.949

Jumlah 3.175

2 Daging Unggasa. Ayam Buras 19.597

b. Ayam Pedaging 20.000

c. Itik 970

Jumlah 40.567

3 Perikanan (produksi dalam ribuan gram)a. Cek DAM

- Nila 3.983 3.823.680 799.786,4

b. Kolam AirTenang- Gurame 79.806 153.227.520 10.135.362

c. Sungai

105

- Gabus 26.151 20.920.800 4.236.462

d. KJA

- Ikan Mas 11.260 9.683.600 1.801.600

Jumlah 121.200 187.655.600 16.973.210

,4

Sumber : Data BPS Kabupaten KaranganyarBerdasarkan tabel 3.22, 3.23, 3.24, 3.25 dan

3.26 diatas dapat diketahui bahwa hasil produksi

ternak dan perikanan mengalami kenaikan dan

penurunan. Daging ternak yang paling banyak pada

tahun 2007 sebanyak 7.802 ekor sedangkan yang

paling sedikit pada tahun 2011 sebanyak 3.175

ekor. Produksi daging unggas mengalami kenaikan

pada tahun 2008 dengan jumlah unggas 57.858

ekor, yang pada tahun 2007 sebanyak 48.478 ekor

dan terjadi penurunan yaitu pada tahun 2010

jumlah daging unggas 34.754 ekor. Hal tersebut

disebabkan karena banyak yang terserang penyakit

flu burung. Namun, berbeda halnya dengan hasil

produksi perikanan di kecamatan ini justru

mengalami kenaikan yaitu dari tahun 2009

sebanyak 110.015 kg dan tahun 2010 sebanyak

121.435 kg. Secara keseluruhan hasil produksi

perikanan yang paling banyak yaitu diperoleh

pada tahun 2010 sebanyak 121.435 kg. Hasil

perhitungan jumlah beberapa ikan paling banyak

pada tahun 2011 sebanyak 187.655.600 kkal dan

106

yang paling sedikit pada tahun 2007 sebanyak

138.475.200 kkal. Untuk perhitungan protein,

paling banyak terdapat pada tahun 2010 sebanyak

17.047.199 gram dan yang paling sedikit pada

tahun 2007 sebanyak 11.986.464 gram.

Tabel 3.28 Proyeksi Produksi Ternak danPerikanan di Kecamatan Colomadu,Kabupaten Karanganyar Tahun 2016.

No Produksi Jumlah Produksi Ternakdan Unggas (ekor) dan

Perikanan (ribuan gram)2011 2016

123

Daging ternakDaging unggasPerikanan

3.17540.567

121.200

822 32.294182.400

Sumber: Data SekunderPerhitungan proyeksi perikananPo (2007) = 86.325 kg

Pn (2011) = 121.200 kg

Pn = Po (1 + r.n)

Pn (2011) = Po (2007) (1 + r.n)

121.200 = 86.325 (1 + r.4)

121.200 = 86.325 + 345.300r

121.200 - 86.325 = 345.300r

34.875 = 345.300r

r = 34.875345.300 = 0,10099

Pn (2016) = Po (2011) (1 + r.n)

= 121.200 (1 + 0,10099.5)

= 121.200 x (1 + 0.50495)

107

= 121.200 x 1.50495

= 182.399,94

≈182.400 kgBerdasarkan hasil perhitungan proyeksi diatas,

maka dapat diketahui bahwa hasil produksi ternak

dan perikanan Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar pada tahun 2016 diperkirakan akan

mengalami kenaikan dan penurunan. Produksi daging

ternak menjadi sebanyak 822 ekor. Produksi daging

unggas menjadi sebanyak 38.591 ekor. Hasil

produksi perikanan menjadi sebanyak 182.400 kg.

Total keseluruhan dari hasil produksi ternak dan

perikanan yang diperkirakan untuk tahun 2016

mendatang adalah sebanyak 39413 ekor dan 182.400

kg. Hasil produksi setiap tahunnya selalu berubah-

ubah tergantung dengan situasi dan kondisi pada

saat itu.

108

B. Pembahasan

1. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk ini merupakan faktor penting

dalam demografi. Perencanaan pembangunan dilakukan

dalam segala bidang, sehingga diperlukan informasi

mengenai keadaan penduduk. Informasi yang harus

tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat

perencanaan tersebut disusun, tetapi juga informasi

masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil

sensus dan survei.

a. Sosio Demografi Penduduk

1) Pendidikan

Pada dasarnya pendidikan dibagi menjadi

dua, yaitu pendidikan formal dan pendidikan

nonformal. Pendidikan non formal dilakukan di

luar sekolah, sedangkan pendidikan formal

109

dilakukan di sekolah maupun institusi. Semakin

tingginya pendidikan akan mempengaruhi pola

pikir serta keadaan sosial ekonomi masyarakat.

Taraf pendidikan penduduk Indonesia pada

umumnya masih rendah. Sebagai contoh sampai

tahun 1991 lebih dari ¾ penduduk yang berusia

lebih dari 10 tahun tidak sampai mengenyam

pendidikan SLTP. Bahkan lebih dari 20% penduduk

berusia lebih dari 10 tahun tidak sekolah sama

sekali. Perspektif spasial penduduk yang

berusia lebih dari 10 tahun yang tidak sampai

mengenyam pendidikan tingkat SLTP jauh lebih

banyak di perkotaan. Pola ketimpangan

pendidikan yang terjadi menyebabkan keadaan

pedesaan selalu memprihatinkan.

Berdasarkan data-data yang ada, dapat

diketahui keadaan penduduk menurut tingkat

pendidikan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2011.

Penduduk yang mengikuti pendidikan TK berturut-

turut sebanyak 1574, 1684, 1697, 1710, 1850

orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan SD

berturut-turut 4566, 4581, 4690, 4612, 4672

orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan SLTP

berturut-turut 2606, 2621, 2569, 2569, 2458

orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan

110

SMU/SMK berturut-turut 2341, 2322, 2347, 2348,

2357 orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan

TK yang terbanyak adalah pada tahun 2011 yakni

1850 orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan

SD yang terbanyak adalah pada tahun 2009 yakni

4690 orang. Penduduk yang mengikuti pendidikan

SLTP yang terbanyak adalah pada tahun 2008

yakni 2621 orang. Penduduk yang mengikuti

pendidikan SMU/SMK terbanyak adalah pada tahun

2011 yakni 2357 orang. Penyebab terjadinya hal

tesebut yakni karena bertambahnya keinginan

pemahaman penduduk Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar tentang pentingnya

pendidikan. Berdasarkan contoh hasil

perhitungan proyeksi dan melihat gambar grafik

proyeksi mengenai keadaan penduduk menurut

tingkat pendidikan di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa

pada tahun 2016 diperkirakan terjadi

peningkatan jumlah penduduk sebesar 756 orang

berdasarkan dengan tingkat pendidikannya pada

setiap jenjangnya.

2) Agama

Setiap umat manusia berhak memeluk agama

sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

Pemerintah tidak boleh ikut campur tangan dalam

111

menentukan agama penduduknya. Negara Indonesia

mengakui adanya lima agama yakni Islam,

Kristen, Katholik, Hindhu dan Budha, selain itu

ada pula agama yang baru-baru ini disahkan oleh

pemerintah yakni agama Konghuchu. Mayoritas

dari penduduk negara Indonesia didominasi oleh

penduduk agama Islam.

Dari data yang ada menunjukkan bahwa agama

yang dianut oleh penduduk di Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah beragam

(lebih dari satu agama). Hal ini menunjukkan

bahwa penduduk Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar memiliki hak untuk memeluk dan

menganut suatu agama tertentu sesuai dengan

keyakinannya dan tidak ada keharusan atau

paksaan untuk memeluk agama yang sama, yang

berarti cara berpikirnya sudah lebih maju yaitu

mau menerima perbedaan. Berdasarkan data dari

2007 hingga tahun 2010 sedangkan pada tahun

2011 tidak diketahui karena keterbatasan data,

terlihat bahwa mayoritas penduduk Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah menganut

agama Islam yang berjumlah sebagai berikut

49811, 53462, 53954, 54311, untuk agama-agama

yang lain tidak sebanyak agama Islam. Rata-rata

setiap tahunnya agama Islam mendominasi pada

112

nilai yang tertinggi. Sedangkan agama lainnya

mengalami pertambahan maupun pengurangan

penganut tiap tahunnya yang mungkin disebabkan

karena adanya migrasi dan penduduk yang

meninggal dunia. Berdasarkan contoh hasil

perhitungan proyeksi dapat diketahui beberapa

agama dari tahun 2007 hingga 2010 dan perkiraan

untuk semua agama mengalami peningkatan jumlah

penganut yakni 10788 orang.

3) Kesehatan

a) Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan menggambarkan

kesejahteraan kesehatan suatu daerah dilihat

dari saran dan prasarana. Banyaknya saran dan

prasarana yang dibutuhkan dapat menunjukan

bahwa pemerintah serius dalam memberikan

pelayanan kepada penduduk terutama pada

sektor kesehatan. Setiap kecamatan yang baik

harus memiliki sarana kesehatan darurat yakni

berupa puskemas.

Berdasarkan data-data yang didapat

diketahui keadaan penduduk menurut fasilitas

kesehatan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2011. Pada

setiap daerah tentu memiliki fasilitas

kesehatan untuk melayani kebutuhan masyarakat

113

dibidang kesehatan. Kecamatan Colomadu

terdapat beberapa fasilitas kesehatan yaitu

dari tahun 2007 hingga 2011 terdapat 2

puskemas. Puskemas pembantu dari tahun 2007

hingga 2011 terdapat 3 puskemas pembantu.

Rumah Sakit dari tahun 2007 hingga 2011

terdapat 1 Rumah Sakit. Sedangkan Pondok

Bersalin mengalami penurunan jumlah yaitu

pada tahun terdapat 2 Pondok Bersalin

dengakan pada tahun 2008 hingga 2011 hanya

terdapat 1 Pondok Bersalin. Dan Balai

Pengobatan Swasta yang mengalami perubahan

antara 2 dan 3 dari tahun 2007 hingga 2011.

Berdasarkan contoh hasil perhitungan

proyeksi dapat diketahui perkiraan tentang

fasilitas kesehatan di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar. Di Kecamatan Colomadu

tersedia untuk tahun 2016 yaitu bahwa jumlah

fasilitas kesehatan berupa yakni puskesmas,

puskesmas pembantu dan Rumah Sakit adalah

sama atau tidak terjadi perubahan jumlah.

Sedangkan Pondok bersalin mengalami penurunan

jumlah sehingga tidak terdapat pondok

bersalin di Kecamatan Colomadu dan Jumlah

Balai Pengobatan Swasta yang juga tidak

mengalami perubahan dari tahun 2011.

114

b) Personil Kesehatan

Para personil kesehatan merupakan agen

pemerintah yang bertindak sebagai pelaku yang

bergerak dalam melayani kebutuhan masyarakat

dalam sektor kesehatan. Para personil inilah

yang mengisi sarana dan menggunakan

prasarananya untuk membantu masalah kesehatan

para penduduk di tiap wilayah. Setiap

personil kesehatan memiliki keahlian masing-

masing yang bersifat saling melengkapi satu

dengan lainnya.

Berdasarkan data yang ada dapat diketahui

keadaan penduduk menurut personil kesehatan

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dari tahun 2007 hingga 2011. Di Kecamatan

Colomadu terdapat beberapa personil kesehatan

antara lain dokter umum, dokter gigi, bidan,

dan perawat. Beberapa personil kesehatan

tersebut, yang paling banyak yaitu bidan pada

tahun 2011 sebanyak 11 orang. Dokter gigi dan

dokter umum mengalami peningkatan pada tahun

2010, sedangkan untuk yang bidan dan perawat

mengalami peningkatan dan penurunan tiap

tahunnya. Personil kesehatan yang ada di

suatu daerah memiliki peran penting dalam

115

membantu masyarakat dalam pelayanan bidang

kesehatan.

Penduduk yang mengabdi sebagai dokter

gigi berturut-turut yang terbanyak adalah

pada tahun 2010 dan 2011 yakni 7 orang.

Penduduk yang mengabdi sebagai dokter umum

berturut-turut yang terbanyak adalah juga

pada tahun 2010 dan 2011 yakni 3 orang.

Penduduk yang mengabdi sebagai bidan

berturut-turut yang terbanyak adalah pada

tahun 2009 yakni 25 orang. Penduduk yang

mengabdi sebagai perawat berturut-turut yang

terbanyak adalah pada tahun 2008 yakni 13

orang. Berdasarkan data proyeksi dapat

diketahui bahwa Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar mengalami peningkatan dan

penurunan. Tahun 2016 pada petugas kesehatan

dokter umum menjadi 9 orang, dokter gigi

menjadi 5 orang, sedangkan menurut

penghitungan proyeksi yang lain tidak

terdapat bidan dan perawat.

c) Keluarga Berencana

Progam Keluarga Berencana atau KB

diadakan dengan maksud untuk mengendalikan

jumlah penduduk dalam sekala nasional.

Melihat adanya percepatan pertambahan

116

penduduk yang tidak terkendali, program KB

dinilai sebagai langkah untuk mengurangi atau

mengatasi pertambahan penduduk yang cepat.

Terdapat bermacam-macam cara progam KB yang

disediakan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Berdasarkan data yang ada dapat

diketahui keadaan penduduk menurut Keluarga

Berencana di Kecamatan Colmadu, Kabupaten

Karanganyar dari tahun 2007 hingga 2010.

Terdapat beberapa program KB antara lain

yaitu IUD, pil, kondom, suntuk, dan lain-

lain. Beberapa program KB tersebut disediakan

sebagai pilihan untuk masyarakat sesuai

dengan kebutuhannya.

Berdasarkan data dari BPS diketahui bahwa

PUS menjadi program KB yang paling banyak

dipilih atau diminati oleh penduduk, dari

tahun ke tahun jumlah penduduk yang mengikuti

program KB mengalami peningkatan yaitu secara

berurutan sebanyak 8622, 8739, 9087, 8963

orang. Hal tersebut menunjukkan adanya.

Penduduk yang mengikuti program IUD berturut-

turut yang terbanyak adalah pada tahun 2008

yakni 2827 orang. Penduduk yang mengikuti

program pil berturut-turut yang terbanyak

adalah pada tahun 2007 yakni 494 orang.

117

Penduduk yang mengikuti program kondom

berturut-turut yang terbanyak adalah pada

tahun 2009 yakni 2527 orang. Penduduk yang

mengikuti program suntik berturut-turut yang

terbanyak adalah pada tahun 2009 yakni 5254

orang. Penduduk yang mengikuti program

lainnya berturut-turut terbanyak adalah pada

tahun 2008 yakni 857 orang.

Berdasarkan proyeksi dapat diketahui

bahwa penduduk yang mengikuti program KB

mengalami peningkatan. Peserta KB aktif

paling banyak adalah peserta Suntik. Jumlah

akhir peserta KB aktif diketahui, bahwa

mengalami peningkatan menjadi 5554 pada tahun

2010. Berdasarkan dari hasil proyeksi dapat

diketahui bahwa jumlah pemakai IUD, pil,

kondom cukup stabil. Hal tersebut mungkin

dikarenakan adanya pemikiran bahwa banyak

anak banyak rejeki mulai ditepiskan.

Masyarakat pun menyadari jika pertambahan

penduduk yang cepat akan menyebabkan

peledakan penduduk, yang akan berdampak pada

ekonomi, sosial maupun politik. Dampak yang

akan muncul ketika semakin banyaknya peserta

KB aktif yakni pertumbuhan penduduk dapat

dikendalikan, keluarga bisa memaksimalkan

118

dalam perawatan anak, dan mengoptimalkan

sumber daya yang tersedia.

b. Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

1) Penduduk Menurut Rumah Tangga dan Jenis

Kelamin

Jumlah penduduk suatu negara dapat

diketahui juga dari banyaknya rumah tangga

serta jumlah penduduk laki-laki dan perempuan.

Pertambahan jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan merupakan gambaran untuk melakukan

perhitungan pertambahan penduduk ditahun

selanjutnya. Pertambahan penduduk yang akan

terjadi ditahun-tahun berikutnya dapat

diprediksi melalui perbandingan antara penduduk

laki-laki dan perempuan dengan melakukan

perhitungan sex ratio.

Berdasarkan data-data yang ada menunjukkan

bahwa sex ratio Kecamatan Colmadu, Kabupaten

Karanganyar terus meningkat setiap tahunnya.

Hal tersebut dikarenakan jumlah laki-laki dan

perempuan yang terus bertambah setiap tahunnya.

Pada tahun 2007 hingga 2011 jumlah laki-laki

yakni 28344 orang, 30038 orang, 30350 orang,

119

30600 orang, dan 35940 orang, sedangkan jumlah

perempuan dari tahun 2007 hingga 2011 yakni

28740 orang, 30976 orang, 31084 orang, 31243

orang, dan 36820 orang. Jumlah penduduk

perempuan tiap tahunnya selalu lebih banyak

dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Untuk

dapat mengetahui perbandingan antara penduduk

laki-laki dan perempuan maka dilakukan

perhitungan sex ratio.

Pada tahun 2007 sex ratio sebesar 98,62

artinya dalam 100 orang penduduk perempuan

terdapat 98,62 penduduk laki-laki. Tahun 2008

sex ratio sebesar 97,56 artinya dalam 100 orang

penduduk perempuan terdapat 97,56 penduduk

laki-laki. Tahun 2009 sex ratio sebesar 97,64

artinya dalam 100 orang penduduk perempuan

terdapat 97,64 penduduk laki-laki. Tahun 2010

sex ratio sebesar 97,94 artinya dalam 100 orang

penduduk perempuan terdapat 97,94 penduduk

laki-laki. Tahun 2011 sex ratio sebesar 98

artinya dalam 100 orang penduduk perempuan

terdapat 98 penduduk laki-laki. Hal tersebut

terjadi karena adanya peningkatan jumlah

penduduk laki-laki dan perempuan secara stabil

yang menyebabkan peningkatan sex ratio pun juga

stabil, sehingga akan diketahui untuk tahun

120

selanjutnya sex rationya pun akan bertambah juga

mengingat terjadinya peningkatan jumlah

penduduk. Berdasarkan proyeksi keadaan penduduk

menurut rumah tangga dan jenis kelamin dapat

diketahui bahwa pada tahun 2016 jumlah rumah

tangga penduduk mengalami peningkatan,

sedangkan untuk jumlah penduduk laki-laki dan

perempuan mengalami penurunan jumlah. Hal

tersebut mungkin dikarenakan karena adanya

program keluarga berencana yang mempengaruhi

pertambahan jumlah penduduk yang sudah mulai

disadari, dan mungkin dikarenakan adanya

penduduk yang melakukan migrasi ataupun bekerja

menetap di luar daerah.

2) Penduduk Menurut Umur

Pada tahun 2007 hingga 2010 jumlah pria

secara berurutan yakni 28344, 30038, 30350,

30600, orang. Jumlah wanita dari tahun 2007

hingga 2010 secara berurutan yakni 28740,

30790, 31084, 31243, orang. Jumlah penduduk

tersebut juga digolongkan berdasarkan beberapa

kelompok umur, sehingga dapat diketahui lebih

detail pada kelompok umur berapa yang jumlahnya

paling banyak. Jadi dapat diketahui jika

tingkat pertambahan penduduk akan terus

bertambah ditahun-tahun berikutnya. Selain itu

121

terlihat jumlah penduduk usia muda atau

produktif setiap tahunnya selalu mendominasi

daripada kelompok umur yang lain. Tahun 2016

juga dapat diperkirakan terjadi kenaikan dan

penurunan di setiap kelompok umurAngka beban

tanggungan (ABT) merupakan perbandingan antara

jumlah penduduk usia non produktif dengan

jumlah penduduk usia produktif. Berdasarkan

analisis hasil mengenai perhitungan ABT dari

tahun 2007 hingga 2010 mengalami perbedaan.

Pada tahun 2007 sebesar 56 artinya dalam setiap

100 penduduk usia produktif terdapat 56

penduduk usia non produktif yang ditanggung.

Pada tahun 2007 sebesar 55 dartinya alam setiap

100 penduduk usia produktif terdapat 55

penduduk usia non produktif yang ditanggung.

Pada tahun 2008 sebesar 55 artinya dalam

setiap 100 penduduk usia produktif terdapat 55

penduduk usia non produktif yang ditanggung.

Pada tahun 2009 sebesar 54 artinya dalam setiap

100 penduduk usia produktif terdapat 54

penduduk usia non produktif yang ditanggung.

Pada tahun 2010 sebesar 61 artimya dalam setiap

100 penduduk usia produktif terdapat 61

penduduk usia non produktif yang ditanggung.

122

Jumlah penduduk berturut-turut yang

terbanyak pada setiap tahun adalah pada

kelompok umur 15-19 tahun. Jumlah penduduk pada

tahun 2007 yang paling sedikit ditunjukkan oleh

kelompok umur 60 hingga 64 tahun. Jumlah

penduduk pada tahun 2007 yang paling sedikit

ditunjukkan oleh kelompok umur 60 hingga 64

tahun yakni berjumlah 897 jiwa. Jumlah penduduk

pada tahun 2008 yang paling sedikit ditunjukkan

oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni

berjumlah 1057 jiwa. Sedangkan, jumlah penduduk

pada tahun 2009 yang paling sedikit ditunjukkan

kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni

berjumlah 1038 jiwa, dan jumlah penduduk pada

tahun 2010 yang paling sedikit ditunjukkan pada

oleh kelompok umur 60 hingga 64 tahun yakni

berjumlah 1047 jiwa.

Berdasarkan perhitungan ABT (Angka Beban

Tanggungan) di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui bahwa terjadi

peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2007

hingga 2010 diketahui angka beban tanggungannya

secara berurutan adalah sebagai berikut

53,47,52,52. Angka beban tanggungan berkaitan

dengan jumlah usia produktif dan usia non

produktif, dimana angka tersebut maksudnya

123

bahwa dalam setiap 100 orang penduduk usia

produktif terdapat sekian orang penduduk usia

non produktif yang menjadi tanggungannya. Hasil

tersebut menunjukkan jika angka beban

tanggungan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui bahwa akan terus

meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

3) Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di bedakan menjadi dua

yaitu kepadatan Geografis dan kepadatan

Agraris. Kepadatan geografis menunjukkan jumlah

penduduk pada suatu wilayah dengan luas wilayah

1 km2, sedangkan kepadatan agraris menunjukkan

jumlah penduduk yang terdapat pada suatu lahan

pertanian dengan luas 1 Ha. Adanya perhitungan

kepadatan penduduk dapat membantu untuk

mengetahui berapa jumlah orang yang mendiami

atau menempati suatu wilayah berdasarkan dengan

luas wilayahnya.

Lahan yang terdapat di suatu wilayah

memiliki kegunaan masing-masing antara lain

untuk lahan sawah, bangunan, pekarangan,

tegal,perkebunan dan lain-lain. Luas lahannya

pun berbeda-beda, seperti yang terdapat di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

124

Untuk tahun 2007 dan 2008 luas lahan yang

digunakan sama. Akan tetapi, pada tahun 2009

sampai dengan 2011 luas lahannya bervariasi.

Pada tahun 2007 hingga 2011 luas lahan sawah

semakin berkurang. Luas Tegal, lahan lain-lain,

bangunan dan pekarangan bervariasi setiap

tahunnya. Sedangkan untuk lahan perkebunan

hanya didapati pada tahun 2009 dan 2010.

Berdasarkan perhitungan kepadatan agraris

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dapat diketahui bahwa terjadi nilai yang

relatif stabil setiap tahunnya. Pada tahun 2007

hingga 2009 kepadatan agrarisya adalah sama

yaitu 38/Ha artinya setiap 1 Ha lahan pertanian

dikelola oleh 38 orang penduduk. Pada tahun

2008 kepadatan agrarisnya yaitu 41 artinya

setiap 1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 41

orang penduduk. Tahun 2009 kepadatan agrarisnya

yaitu 39/Ha artinya setiap 1 Ha lahan pertanian

dikelola oleh 39 orang penduduk, hingga 2010

kepadatan agrarisya yaitu 40/Ha artinya setiap

1 Ha lahan pertanian dikelola oleh 40 orang

penduduk. Terlihat adanya peningkatan dan

penurunan kepadatan agraris setiap tahun. Hal

tersebut terjadi karena adanya peningkatan

jumlah penduduk baik laki-laki dan perempuan,

125

namun tidak diikuti dengan perluasan lahan

pertanian. Adanya pertambahan pertumbuhan

apabila tidak diikuti dengan perluasan lahan,

maka dalam suatu luas lahan akan semakin

bertambah jumlah penduduk yang terdapat tiap

satuan luas wilayah.

Berdasarkan perhitungan kepadatan geografis

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

dapat diketahui bahwa terjadi perubahan nilai

yang relatif stabil pada setiap tahunnya. Tahun

2007 kepadatan geografisya adalah 36/km2

artinya terdapat 36 penduduk setiap 1 km2,

tahun 2008 adalah 39/km2 artinya terdapat 39

penduduk setiap 1 km2, tahun 2009 adalah 39/km2

artinya terdapat 39 penduduk setiap 1 km2, dan

tahun 2010 adalah 40/km2 artinya terdapat 40

penduduk setiap 1 km2. Terlihat adanya

peningkatan dan penurunan kepadatan geografis

setiap tahunnya. Terlihat adanya peningkatan

dan penurunan dari kepadatan kepadatan agraris

maupun kepadatan geografis setiap tahun. Hal

tersebut terjadi karena adanya peningkatan

jumlah penduduk baik laki-laki maupun

perempuan, namun tidak diikuti dengan perluasan

wilayah atau lahan.

2. Dinamika Penduduk

126

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui

bahwa dinamika penduduk di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar dapat mengetahui dinamika

penduduk di Kecamatan Colomadu mengalami

peningkatan dan penurunan secara fluktatif dari

tahun ke tahun. Dinamika penduduk dipengaruhi

oleh jumlah kelahiran, kematian, penduduk

datang dan penduduk pergi dalam wilayah

tersebut. Tahun 2007 yaitu 761 kelahiran, 381

kematian, 1660 penduduk yang datang, dan 882

penduduk yang pergi. Tahun 2008 yaitu 715

kelahiran, 373 kematian, 3227 penduduk yang

datang, dan 1525 penduduk yang pergi. Tahun

2009 yaitu 738 kelahiran, 384 kematian, 1403

penduduk yang datang, dan 1151 penduduk yang

pergi. Tahun 2010 yaitu 682 kelahiran, 371

kematian, 1249 penduduk yang datang, dan 1147

penduduk yang pergi. Tahun 2016 yaitu 666

kelahiran, 377 kematian, 197 penduduk yang

datang, dan 367 penduduk yang pergi.

Dinamika penduduk ini menunjukan bahwa di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karangayar jumlah

kelahiran lebih besar daripada jumlah

kematiannya. Tingkat kelahiran relatif selalu

mengalami kenaikan. Hal tersebut dikarenakan

kurang berhasilnya program Keluarga Berencana

127

(KB) yang dijalankan. Terjadi peningkatan

kelahiran signifikan antara tahun 2007 dan 2008

yaitu sebesar 23 jiwa. Penurunan tingkat

kelahiran yang signifikan terjadi antara tahun

2009 dan 2010 sebesar 55 jiwa. Sedangkan

peningkatan kematian terjadi antara tahun 2008

dan 2009 sejumlah 11 jiwa. Terjadi penurunan

tingkat kematian yang signifikan yaitu antara

tahun 2009 dan 2010 sejumlah 13 jiwa.

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi dan

melihat gambar grafik proyeksi dinamika

penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui bahwa pada tahun

2016 diperkirakan akan terjadi perubahan dalam

tingkat kelahiran dan kematian. Masing-masing

variabel dinamika penduduk tersebut mengalami

peningkatan yaitu kelahiran sebanyak 657 orang

dan kematian sebanyak 391 orang. Perubahan

tahun ke tahun tidak selalu konsisten variabel

mana yang lebih tinggi atau lebih rendah, sebab

banyak faktor yang mempengaruhi tingkat

kelahiran dan kematian tersebut.

3. Ketenagakerjaan

a. Lapangan Pekerjaan

Berdasarkan hasil analisis lapangan pekerjaan

di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

128

tahun 2007 hingga 2010 dapat diketahui bahwa

terdapat beberapa mata pencaharian yakni:

pertanian, pertambangan dan penggalian,

industri, listrik, kontruksi, perdagangan,

komunikasi, keuangan, dan jasa. Bidang

pertanian merupakan mata pencaharian yang

paling banyak dikerjakan oleh penduduk di

kecamatan ini, dimana dari tahun ke tahun

semakin meningkat jumlahnya. Namun, antara

tahun 2009 dan 2010 terjadi penurunan jumlah

penduduk yang mempunyai mata pencaharian

dibidang pertanian sebesar 2128 jiwa. Hal

tersebut karena penduduk di Kecamatan Colomadu,

Kabupaten Karanganyar mulai beralih pekerjaan

di luar bidang pertanian.

Bidang industri merupakan mata pencaharian

yang paling banyak kedua setelah bidang

pertanian. Namun, jumlah penduduk yang

mempunyai mata pencaharian bidang industri tiap

tahun semakin menurun. Tetapi, antara tahun

2009 dan 2010 terjadi peningkatan yaitu sebesar

6568 jiwa. Sedangkan untuk jumlah penduduk yang

mempunyai mata pencaharian di bidang listrik,

gas, dan air ralatif tetap yaitu sebesar 987

jiwa. Begitu pula dengan jumlah penduduk yang

mempunyai mata pencaharian di bidang keuangan

129

relatif tetap sebesar 1608 jiwa. Berhubung pada

tahun 2011 kami tidak memperoleh data jumlah

penduduk menurut mata pencaharian mereka, maka

data kami kosongi atau tidak diisi.

Berdasarkan hasil proyeksi mata pencaharian

penduduk di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar dapat diketahui bahwa pada tahun

2016 diperkirakan terjadi peningkatan dan

penurunan pada masing-masing jenis lapangan

pekerjaan. Terlihat pertambahan jumlah penduduk

yang paling banyak adalah bermata pencaharian

dalam sektor pertanian sebesar 224.342 jiwa

kemudian bidang jasa-jasa sebesar 145.101 jiwa.

Bidang kontruksi sebesar 69.650 jiwa dan

perdagangan sebesar 78.870 jiwa. Bidang

pertambangan dan penggalian, industri, serta

komunikasi mengalami penurunan. Bidang

pertambangan dan penggalian menurun 2.178 jiwa,

industri turun 23.303 jiwa, dan komukasi turun

3.898 jiwa. Sedangkan untuk listrik, gas, air

dan keuangan tetap stabil tidak mengalami

perubahan dari tahun ke tahun. Bidang listrik,

gas, dan air tetap berjumlah 988 jiwa dan

keuangan tetap berjumlah 1.608 jiwa.

b. Angkatan Kerja

130

Berdasarkan hasil analisis angkatan kerja

di Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa

jumlah penduduk total yang bekerja pada tahun

2007 sebanyak 417.571 jiwa, tahun 2008 sebanyak

413.799 jiwa, tahun 2009 sebanyak 418.389 jiwa,

tahun 2010 sebanyak 436.491 jiwa, dan tahun

2011 sebanyak 457.799 jiwa. Rata- rata penduduk

yang bekerja setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Sedangkan jumlah penduduk total

yang mencari pekerjaan pada tahun 2007 sebanyak

16.002 jiwa, tahun 2008 sebanyak 7.816 jiwa,

tahun 2009 sebanyak 11.978 jiwa, tahun 2010

sebanyak 7.981 jiwa, dan tahun 2011 sebanyak

16.134 jiwa. Terjadi naik turun pada setiap dua

periode, hal ini mungkin dikarenakan adanya

beberapa penduduk yang bekerja dengan sistem

kontrak atau pekerja serabutan atau musiman.

Secara keseluruhan dapat terlihat bahwa di

wilayah Kabupaten Karanganyar termasuk cukup

sukses dalam mengatasi masalah pengangguran

karena prosentase penduduk yang bekerja lebih

besar daripada penduduk yang sedang mencari

pekerjaan disetiap tahunnya. Berdasarkan hasil

analisis proyeksi angkatan kerja di Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar dapat diketahui

bahwa pada tahun 2016 diperkirakan terjadi

131

perubahan kondisi penduduk baik yang bekerja

maupun yang mencari pekerjaan. Terlihat bahwa

jumlah penduduk yang bekerja mengalami

peningkatan sebesar 47.611 orang sehingga pada

tahun 2016 menjadi 505.410 orang, serta yang

mencari pekerjaan juga menjadi meningkat

sebesar 403 orang sehingga menjadi 16.537

orang. Pertambahan yang terjadi tersebut juga

menuntut adanya pertambahan jumlah lapangan

pekerjaan yang tersedia bagi seluruh penduduk.

Apabila pertambahan penduduk yang mencari

pekerjaan tidak diimbangi dengan pertambahan

jumlah lapangan pekerjaan maka akan memiliki

dampak adanya peningkatan jumlah pengangguran

yang mengakibatkan masyarakat mengalami

kesulitan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya,

sehingga tingkat kesejahteraan di kecamatan ini

akan mengalami penurunan.

4. Produksi Pertanian

a. Produksi Pangan dan Holtikultura

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui

bahwa hasil produksi pangan dan holtikultura di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

terdiri dari bahan makanan utama, sayur-

sayuran, dan buah-buahan. Hasil-hasil produksi

tersebut mengalami naik dan turun. Hasil

132

produksi bahan makanan utama meliputi padi

sawah, jagung, dan ketela pohon. Hasil produksi

sayur-sayuran meliputi kacang tanah, kacang

kedelai, kacang pajang, cabai, terong dan

tomat. Sedangkan, hasil produksi buah-buahan

nangka, rambutan, mlinjo, jeruk, jambu biji,

sukun, sawo, pepaya, pisang, mangga, manggis,

alpukat, belimbing dan sirsak.

Hasil produksi bahan utama yang paling

banyak pada setiap tahun adalah padi sawah.

Hasil produksi padi sawah tertinggi diperoleh

pada tahun 2008 dengan jumlah produksi sebesar

9.471.000.000 gram. Hasil produksi bahan utama

terbanyak terdapat pada tahun 2008 dengan hasil

produksi 9.777.000.000 gram dan hasil produksi

yang paling sedikit diperoleh pada tahun 2011

dengan jumlah produksi sebesar 4.401.000.000

gram. Hasil produksi sayur-sayuran yang

terbanyak terdapat pada tahun 2007 dengan

jumlah produksi 137.400.000 gram dan hasil

produksi yang paling sedikit diperoleh pada

tahun 2011 dengan jumlah produksi sebesar

57.300.000 gram. Hasil produksi buah-buahan

yang terbanyak terdapat pada tahun 2007 dengan

jumlah produksi 668.700.000 gram dan hasil

133

produksi paling sedikit terdapat pada tahun

2008 dengan jumlah produksi 140.000.000 gram.

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi dari

Kecamatan Colomadu ini dapat diketahui

perkiraan hasil produksi pangan dan

holtikultura di kecamatan ini pada tahun 2016.

Hasil produksi bahan makanan utama pada tahun

2016 diperkirakan akan mengalami penurunan,

jumlah produksi bahan makanan utama sebesar

2.711.456..000 gram. Hasil produksi sayur-

sayuran pada tahun 2016 diperkirakan akan

mengalami penurunan dengan jumlah produksi

sebanyak 15.546.000 gram, hasil produksi buah-

buahan pun akan mengalami kenaikan dengan

jumlah produksi sebanyak 77.597.000 gram.

Berdasarkan hasil produksi pertanian yang

diperoleh tersebut, maka dapat diketahui bahwa

pola konsumsi masyarakat atau diversifikasi di

Kecamatan Colomadu ini masih kurang. Hal

tersebut dikarenakan masyarakat lebih banyak

atau cenderung mengkonsumsi beras sebagai bahan

makanan utama daripada bahan makanan yang lain.

Produksi pertanian mengalami penurunan hasil

produksi, dikarenakan luas lahan pertanian yang

semakin berkurang setiap tahunnya. Berdasarkan

134

hasil proyeksi pada tahun 2016 pun terlihat

bahwa jumlah hasil produksi semakin menurun

kecuali jumlah hasil produksi buah-buahan, hal

tersebut dikarenakan sifat buah-buahan yang

terkadang bervariasi dalam tiap musimnya.

b. Produksi Ternak dan Perikanan

Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui

bahwa hasil produksi ternak dan perikanan di

Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar

terdiri dari daging ternak, daging unggas, dan

perikanan. Jumlah daging ternak pada Kecamatan

Colomadu ini mengalami kenaikan dan penurunan

hasil produksi. Daging ternak mengalami

penurunan yang drastis yaitu pada tahun 2011

jumlah daging ternak 3.175 ekor.

Sedangkan untuk produksi daging unggas

justru mengalami kenaikan, pada tahun 2008

jumlah daging unggas 57.858 ekor dan terjadi

penurunan yaitu pada tahun 2010 jumlah daging

unggas 34.754 ekor. Hal tersebut disebabkan

karena banyak yang terserang penyakit flu

burung. Namun, berbeda halnya dengan hasil

produksi perikanan di kecamatan ini justru

mengalami kenaikan yaitu dari tahun 2009

sebanyak 110.015 kg dan tahun 2010 sebanyak

121.435 kg. Secara kesluruhan hasil produksi

135

ternak dan perikanan yang paling banyak yaitu

diperoleh pada tahun 2010 sebanyak 121.435 kg.

Hal tersebut disebabkan karena banyaknya

masyarakat Kecamatan Colomaduyang sangat

berminat terhadap budidaya perikanan.

Hasil produksi daging ternak yang paling

banyak diperoleh pada tahun 2007 dengan jumlah

produksi 7.802 kg dan hasil produksi paling

sedikit diperoleh pada tahun 2011 dengan jumlah

produksi 3.175 kg. Hasil produksi daging unggas

yang paling banyak juga diperoleh pada tahun

2007 dengan jumlah produksi 48.478 kg dan hasil

produksi paling sedikit juga diperoleh pada

tahun 2010 dengan jumlah produksi 34.754 kg.

Sedangkan untuk hasil produksi perikanan paling

banyak diperoleh pada tahun 2010 dengan jumlah

produksi sebanyak 121.435 kg dan hasil produksi

paling sedikit diperoleh pada tahun 2008 dengan

jumlah produksi sebanyak 86.325 kg.

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi maka

dapat diketahui bahwa hasil produksi ternak dan

perikanan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar pada tahun 2016 diperkirakan akan

mengalami penurunan. Produksi daging ternak

menjadi sebanyak 822 ekor. Produksi daging

unggas menjadi sebanyak 38.591 ekor. Hasil

136

produksi perikanan menjadi sebanyak 182.400 kg.

Total keseluruhan dari hasil produksi ternak

dan perikanan yang diperkirakan untuk tahun

2016 mendatang adalah sebanyak 39413 ekor dan

182.400 kg. Hasil produksi dalam setiap

tahunnya selalu berubah-ubah tergantung dengan

situasi dan kondisi pada saat itu.

Konsumsi produksi pertanian tiap orang

untuk setiap komoditas berbeda-beda. Contohnya

untuk tanaman jagung, produksi jagung pada

tahun 2007 sebanyak 406.000.000 gram dengan

hasil perhitungan energi sebanyak 596.820.000

kkal dan penduduk sekitar 57084 orang maka

energi yang diperoleh untuk tiap orang adalah :

Energi setiap orang : 596.820.000kkal57084orang =

10.455 kkal/orang

Untuk protein sebesar 20.706.000 gram,

Protein untuk setiap orang=20.706.000gram57084orang=362,72861 gram /orang

137

IV.KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktikum

Kependudukan di Kecamatan Colomadu, Kabupaten

Karanganyar ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis kependudukan bertujuan untuk memperoleh

informasi dasar tentang distribusi penduduk dan

karakteristik-karakteristiknya.

138

2. Komposisi penduduk dapat diketahui dari beberapa

variabel seperti kondisi sosio demografi penduduk

meliputi tingkat pendidikan, agama, kesehatan,

selain itu berdasarkan penduduk menurut umur dan

jenis kelamin, menurut rumah tangga dan kepadatan

penduduk.

3. Jenjang pendidikan yang ditempuh oleh penduduk di

Kecamatan Colomadu yaitu TK, SD, SMP, dan SMU/SMK.

Rata-rata penduduk di kecamatan ini banyak yang

menempuh pendidikan pada tingkat SD, dan semakin

naik ke jenjang pendidikan selanjutnya justru

menurun jumlahnya.

4. Agama yang dianut oleh penduduk di Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah lebih dari

satu agama (beragam). Mayoritas penduduk Kecamatan

Colomadu, Kabupaten Karanganyar adalah menganut

agama Islam, sedangkan untuk agama yang lain tidak

sebanyak agama Islam.

5. Fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Colomadu

dari tahun ke tahun relatif tidak ada peningkatan

drastis. Fasilitas kesehatan yang utama di

Kecamatan Colomadu adalah pos kes desa. Tenaga

kesehatan yang tersedia antara lain dokter umum,

dokter gigi, bidan, paramedis, dan petugas

posyandu. Program yang digunakan pada KB antara

lain PUS, IUD, pil, kondom, dan suntik. Sebagian

139

besar dari masyarakat Kecamatan Colomadu lebih

memilih program KB PUS.

6. Berdasarkan komposisi penduduk menurut jenis

kelamin dapat diketahui jumlah penduduk laki-laki

di Kecamatan Colomadu lebih banyak dibandingkan

dengan jumlah penduduk perempuan di setiap rentang

tahun.

7. Berdasarkan komposisi penduduk menurut kelompok

umur di Kecamatan Colomadu membentuk piramida

stasioner, yaitu jumlah penduduk dengan usia

produktif lebih banyak daripada jumlah penduduk

usia non produktif.

8. Kepadatan penduduk disuatu wilayah dapat diketahui

melaui perhitungan kepadatan penduduk geografis

dan kepadatan penduduk agraris.

9. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti kelahiran, kematian, dan perpindahan.

Kelahiran dan kematian menyebabkan perubahan pada

dinamika penduduk. Tingkat kelahiran di Kecamatan

Colomadu lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat

kematian. Tingkat kelahirannya tiap tahun relatif

selalu naik.

10. Berdasarkan data dan hasil analisis dapat

diketahui bahwa penduduk di Kecamatan Colomadu

mengalami peningkatan secara positif dari tahun

ke tahun. Dapat dilihat pada jumlah keluarga yang

140

tinggal di Kecamatan Colomadu mengalami kenaikan

jumlah secara positif.

11. Penggunaan lahan di Kecamatan Colomadu terdiri

dari lahan sawah, bangunan dan pekarangan, tegal,

dan hutan. Proyeksi penggunaan lahan yang hampir

sama dengan tahun-tahun sebelumnya karena data

yang diperoleh dari tahun-ke tahun relatif stabil.

12. Hasil produksi pangan dan holtikultura di

Kecamatan Colomadu meliputi bahan makanan utama,

sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis produksi

bahan makanan utama yang dihasilkan di Kecamatan

Colomadu yaitu padi sawah, jagung dan ketela

pohon. Varietas padi sawah merupakan yang paling

banyak dihasilkan daripada komoditas lainnya.

Jenis produksi sayuran di Kecamatan Colomadu yaitu

cabai, terong, tomat dan kacang-kacangan. Jenis

produksi buah-buahan di Kecamatan Colomadu yaitu

nangka, rambutan, mlinjo, jambu biji, dan lain-

lain.

13. Hasil produksi ternak dan perikanan di

Kecamatan Colomadu yaitu meliputi produksi daging

ternak, daging unggas, dan perikanan. Hasil

produksi daging ternak yaitu sapi, kerbau, kambing

dan domba. Hasil produksi daging unggas yaitu ayam

buras, itik, dan ayam pedaging. Hasil produksi

perikanan di Kecamatan Colomadu yaitu ikan Nila

141

untuk Cek DAM, ikan Gurame di kolam air tenang ,

ikan gabus di sungai dan ikan Mas di Keramba

Jaring Apung (KJA).

B. Saran

Praktikum Kependudukan ini sudah cukup baik,

tetapi perlu perbaikan dalam beberapa hal antara

lain:

1. Koordinasi antar co-ass, koordinasi dengan dosen

maupun dengan mahasiswa perlu diperhatikan agar

tidak terjadi kesimpangsiuran dan kesalahpahaman

informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

praktikum.

2. Sebaiknya jarak antara praktikum kependudukan

dengan waktu penyusunan laporan tersebut tidak

terlalu berdekatan sehingga hasil laporan

diharapkan dapat lebih maksimal.

142

DAFTAR PUSTAKA

Ali. 2001. Dasar-dasar Demografi. Raflesia Press. Depok.Asyhadie, Zaeni. 2007. Hukum Kerja, Hukum Ketenagakerjaan

Bidang Hubungan Kerja. Raja Grafindo Persada. Jakarta.Bernard M.S. 2001. The notion of population economics.

Journal of Population Economics. Vol. 1 Number 1.Candreva et al. 2008. Effects of Natritional

Requirements and Food for Growing Children. Afr JDemograpy 8(25): 66.

[DIRJENTAN] Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2004.Bahan Rapim Bulan Agustus 2004. Departemen Pertanian.

Dollar, D. & Kraay, A. 2002. Growth is good for thepoor. Journal of Economic Growth. Vol 7, 195-225.

Hardiansyah dan Tampubolon 2004. Kebutuhan Gizi MenurutKelompok Umur Masyarakat Indonesia. Nutrient Needs J.12: 34 – 41.

Haris, A dan Adika, N. 2002. Dinamika Penduduk dan Pembangunan di Indonesia dari Perspektif Makro ke realitas Mikro.Lesfi. Yokyakarta.

Hidayat, Atep. 2011. Pangan dan Pengendalian JumlahPenduduk. Bima Aksara. Jakarta.

143

Irawan. 2000. Ekonomi Pembangunan, Dasar, Penduduk dan TenagaKerja. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Isserman, Andrew. 2003. Accuracy of PopulationProjections for Sub-county Areas. Journal of AmericanInstitute of Planners. Vol 43, pp- 247- 59.

Mahyuddin, B. Juanda, dan H. Siregar. 2007. TotalFactor Productivity dan Dampaknya terhadapKesempatan Kerja di Propinsi Sulawesi Selatan. JurnalSosial Ekonomi Pertanian. Vol 23 : 11-20.

Mantra, I.B. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. PustakaPelajar. Yogyakarta.

Pestieau, P. 2000. The demograohics of inequality.Journal of Population Economics. Vol. 2 Number 1.

Ravenstein, E.C. 2000. “The Laws of Migration”, Journalof the Royal Statistical Society. Vol. 1, Nomor 48, Edisi 2.

Robert, Moffit. 2001. Demographic behaviour and thewelfare state. Econometric issues in theidentification of the effects of tax and transferprograms, Journal of Population Economics. Vol. 1 Number4.

Rodriguez, A. 2002. The dependency ratio and optimumpopulation growth. The total utility case. Journal ofPopulation Economics. Vol. 1 Number 2.

Samadi. 2007. Geografi 2 SMA Kelas XI. Bogor. Quandra.

Santoso, Soegeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta :

Rineka Cipta

Sedioetama. 2007. Psikologi dan Kependudukan. C.V.Rajawali. Jakarta.

Smith, Stanley , Jeft, Tayman, and David, Swanson.2001. State and Local Population Projections : MethodoIogy andAnalysrs. New York. Kluwer Academic/ PlenumPublishers.

Sumaatmadja, N. 2001. Studi Geografi Suatu Pendekatan danAnalisa Keruangan. Penerbit Alumni. Bandung.

144

Wahyuni WD. 2008. Analisis Tingkat Kepuasan TerhadapProduktivitas Kerja pada PT. Putra Sumber Utama Timber di Jambi[Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan. InstitutPertanian Bogor.

Yasin, M. 2001. Dasar-Dasar Demografi Lembaga Demografi.

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.