Engine Room Plam oil Mill

28
3.9. Engine Room 1. Definisi Engine Room merupakan stasiun pembangkitan dan pendistribusian daya listrik ke semua beban distribusi listrik baik processing maupun domestik. Energi listrik yang banyak digunakan untuk menggerakkan alat mesin di PKS dan juga untuk instalasi listrik perumahan ini, pada umunya dihasilkan dari pengkonversian bahan bakar oleh alat mesin alternator ataupun dari steam turbin yang didapatkan dari steam boiler. Energi uap dari boiler diubah menjadi energi kinetik olehTurbin, dan energi kinetik inilah yang nantinya akan digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang diproses oleh Alternator. PKS AIP-II Bangko memiliki 2 unit Turbin dengan merk Shinko (1 operasi dan 1 stand by) dengan kapasitas masing-masing 2000 KW.Selain pendistribusian listrik untuk keperluan perusahaan dan domestik, pada stasiun Engine Roomini juga diatur pendistribusian steam untuk processing. Steam yang telah direduksi saat melewati Turbin akan menurun tekanannya dan ditampung di suatu bejana tabung yang disebut Back Pressure Vessel (BPV). 2. Fungsi dan Tujuan Engine Room 170

Transcript of Engine Room Plam oil Mill

3.9. Engine Room

1. Definisi

Engine Room merupakan stasiun pembangkitan dan

pendistribusian daya listrik ke semua beban distribusi

listrik baik processing maupun domestik. Energi listrik

yang banyak digunakan untuk menggerakkan alat mesin di

PKS dan juga untuk instalasi listrik perumahan ini,

pada umunya dihasilkan dari pengkonversian bahan bakar

oleh alat mesin alternator ataupun dari steam turbin yang

didapatkan dari steam boiler. Energi uap dari boiler

diubah menjadi energi kinetik olehTurbin, dan energi

kinetik inilah yang nantinya akan digunakan untuk

menghasilkan energi listrik yang diproses oleh

Alternator. PKS AIP-II Bangko memiliki 2 unit Turbin

dengan merk Shinko (1 operasi dan 1 stand by) dengan

kapasitas masing-masing 2000 KW.Selain pendistribusian

listrik untuk keperluan perusahaan dan domestik, pada

stasiun Engine Roomini juga diatur pendistribusian

steam untuk processing. Steam yang telah direduksi saat

melewati Turbin akan menurun tekanannya dan ditampung

di suatu bejana tabung yang disebut Back Pressure Vessel

(BPV).

2. Fungsi dan Tujuan Engine Room

170

2.1. Menghasilkan dan mendistribusikan listrik

untuk kebutuhan proses dan kebutuhan

domestik/perumahan.

2.2. Merupakan stasiun pendistribusian kebutuhan

steam untuk proses.

2.3. Menjaga kestabilan tekanan steam ke masing-

masing stasiun proses maupun pendukung

pengolahan prosesyang ada di PKS.

2.4. Memaksimalkan pemakaian steam Turbin sehingga

dapat mengurangi penggunaan mesin Genset

berbahan bakar solar.

3. Peralatan Unit Mesin di Stasiun Engine Room

3.1. Diesel Genset

Merupakan mesin diesel yang di lengkapi dengan

generator dan alternator didalamnya. Dengan

menggunakan bahan bakar solar yang akan menghasilkan

energi kinetik menjadi energi listrik. Fungsi Genset

ini sendiri adalah untuk membantu meringankan beban

atau daya listrik bila tekanan boilerterjadi

penurunan.PKS AIP-II Bangko memiliki 3 unit Diesel

Genset dengan spesifikasi yang berbeda-beda yaitu

sebagai berikut :

171

Gambar 3.145. Diesel ganset 500

kw

Genset 500 KW

Spesifikasi :

Merk : CUMMINS

Model : VTA-28-G5

No. Engine : 25301563

Rotating speed : 1500 rpm

Voltage : 220/380 V

Frequency : 50 Hz

Battery volt : 24 VDC

Genset maks. Massa : 8365 kg

Alternator Genset 500 KW

Spesifikasi :

Model : 512DF6B

Type : VTA-28-65

Putaran : 1500 rpm

172

Frequency : 50 Hz

Puissance : 512 KW

Powerating: 640 KVA

Voltase : 220/360 Volt

Ambient : 500C

Battery : 24 Volt

Gambar 3.146. Diesel genset 300 kw

Genset 300 KW

Spesifikasi :

Merk : CUMMINS

Model : QSX15-68 NR2

No. Engine : 79052107

Fuel rate : 449 mm3/strcke

Idle speed : 700-900 rpm

173

Displacement : 15

Rotating speed : 1500 rpm

Frequency : 50 Hz

CPL :8081

Alternator Genset 300 KW

Spesifikasi :

Model : 572 RSL 4027

Type : RSL

Putaran : 1500 rpm

Frequency : 50 Hz

Puissance : 300 KW

Powerating : 500 KVA

Voltase : 380 Volt

Ambient : 500C

Battery : 24 Volt

174

Gambar 3.147. Genset Denyo

Genset Denyo

Spesifikasi :

Model : DCA-25 ESK-DA

Brushless AC Generator

Model : DF-0270 K

Phase : 3 phase

Rated output : 20 KVA

Rated volt : 380 V

Rated current : 30,4 A

Frequency : 50 Hz

Engine

Model : V2203-KB

Rated : 18,4 KW

Speed : 1500 rpm

3.2. Turbin

Merupakan pembangkit listrik utama yang

menggerakkan seluruh peralatan atau unit-unit mesin

pengolahan PKS dan refinery, serta penerangan di

pabrik maupun domestik/perumahan.Turbindigerakkan

oleh steamyang dihasilkan oleh Boiler.Dengan

kapasitas steam yang diterima oleh Turbin adalah 30

175

bar. PKS AIP-II Bangko memiliki 2 unit Turbin dengan

kapasitas sama yaitu 2000 KW.

Gambar 3.148. Turbin 2000 KW

Turbin (2000 KW)

Spesifikasi :

Merk : SHINKO

Model : RB5

Tahun Pembuatan: 2005

Daya : 2000 KW

Frekuensi 50 Hz

Turbin Speed : 5206 RPM

Out Shaft Speed : 1500 RPM

Steam Press : 30 BAR

Steam Temperature : 236oC

Exhaust Press : 3,1 BAR

176

ALTERNATOR

TURBIN

Weight : 10.600 KG

Alternator (2000 KW)

Spesifikasi :

Merk : Newage

Serial number : 0852582/07

KVA Base Rate (BR) : 2500

KW Base Rate (BR) : 2000

Hz : 50

Rpm : 1500 rpm

Volts : 380

Phase : 3

Amps Base Rate (BR) : 3798.4

PF : 0,80

Rating : Cont

Ex Volts : 70

Ex Amp : 4.00

Ambient temp. C: 400C

Insulation class : class H

Enclosure : IP23

Stator WDG : 12

Stator CONN : STAR

3.2.1. Unit pendukung padaT urbin :

177

1. Woodward Speed Governoor, berfungsi untuk

mengatur kecepatan putaran Turbin berdasarkan

:

- Steam Flow and Pressure

- Beban Output pada Generator (AC Alternator)

Spesifikasi Woodward Speed Governoor

- Type : UG-40

- Governer speed : 623-1307 rpm

Prinsip Kerja :

Woordward Speed Governor dilengkapi gear pump

yang menyatu dengan casing governor dan shaft

gear pump tersebut digerakkan oleh Turbine

shaft, dimana di dalamnya juga terdapat

Accumulator yang berfungsi sebagai Relief Valve

tekanan oil pump dengan batas tekanan

maksimum.

178

Gambar 3.149. Woodward Speed Governoor

2.Emergency Over Speed Governor (Emergency Trip

Device),berfungsi sebagai safety Turbin saat

beroperasi dengan beban atau tanpa beban.

3.Governoor Valve, bersama dengan Woordward Governoor

secara otomatis mengatur jumlah steam yang

masuk ke Turbin.

Gambar. 3.150. governoor valve

4.Hand Nozzle Valve, berfungsi untuk menambah

efficiency load Turbine. Bekerja secara manual

(oleh operator).

179

Governoorvalve

5.Oil Cooler, berfungsi untuk mendinginkan oli

sebelum sirkulasi ke sistem. Menggunakan air

dari raw water tank dan ditampung ke water

collection tank.

6.Lubricating System, sistem pelumasan pada turbine

menggunakan pompa dan elektromotor untuk

sirkulasi pelumasan.

7.Sensor Axial Turbin, berfungsi sebagai safety untuk

gear dan bearing Turbin yang bekerja melebihi

batas standard setting. Cara kerjanya apabila gear

dan bearing melewati batas standard setting maka

Hand Trip Valve akan bekerja secara otomatis.

180

Gambar 3.151. Sensor axial turbin

3.3. Back Pressure Vessel (BPV)

Merupakan suatu bejana tabung yang bertekanan

sebagai tempat penampungan sementara steam dari

exhaust steam turbin yang dimanfaatkan untuk

didistribusikan melalui pipa-pipa BPV ke masing-

masing unit stasiun yaitu ; Stasiun Sterilizer, Fat

Pit,Storage Tank, Demin Plan, Kernel Plan, Stasiun Press,

Stasiun Klarifikasi dan Refinery. BPV juga dilengkapi

dengan safety valve yang bertujuan untuk membuang steam

yang berlebihan didalam bejana tabung dengan sistem

otomatis.

181

Oil Cooler

Emergency Trip Device

Lubricating

Hand NozzleValve

Gambar 3.152. Back pressure vessel

3.4. Panel ( Main Switch Board )

Main Switch Board (MSB) adalah suatu unit yang

berfungsi mengontrol semua sistem kelistrikan di

PKS. Main Switch Board berfungsi sebagai unit penerima

catu daya listrik yang dibangkitkan oleh unit

pembangkitan Turbin ataupun Genset dan penghubung

atau pendistribusi catu daya listrik untuk kebutuhan

proses dan kebutuhan listrik domestik/perumahan.

182

PANEL MSBREFINERY

BPV

Capasitor bank

SAFETY VALVE

Syncronizing control

Gambar 3.153. Panel Main Switch Board

3.5.Alat yang terdapat pada Panel Main Switch Board:

1.Syncronizing Control Box, merupakan box kecil

yang diletakkan bersamaan dengan panel yang

berfungsi sebagai pengontrol saat hendak

melakukan sinkron.

2.Capasitor Bank,berfungsi untuk mengurangi

faktor-faktor kehilangan daya dan menaikan

nilai cos ϕ.

Gambar 3.154. Syncronizing Control Box

3.6. Air Compressor

Digunakan untuk menyuplai kebutuhan udara untuk

mengoperasikan modulating damper fuel pada boiler untuk

183

menyebarkan bahan bakar yang akan masuk ke ruang

bakar boiler.

Gambar 3.155. Air Compressor

Spesifikasi :

Merk : Ingersol Rand

Desc : screw air compressor

Model : UPS 15 7

No. Serial : 39030 CEEA AK E

Capacity : 2.41 m3/min

Rated pressure : 0,75 Mpa

Rated power : 15 kw

Gross weight : 509 kg

Dimensions : 1321 x 914 x 1080 mm

184

Production rate : 2010.05

Tabung compressor

Spesifikasi :

Design pressure : 1.6 Mpa

Test pressure : 3.2 Mpa

Design temp. : 1210C

Volume : 16 dm3

3.7. Make up steam

Digunakan untuk menambah kekurangan tekanan BPV

dari tekanan normal BPV, menggunakan modulating control

valve dengan sebuah panel control untuk mengatur SV ( set

value ) yang berpengaruh pada bukaan valve.

Gambar 3.156. Make up steam

3.8.Condensate Chamber

Condensate chamber merupakan cerobong yang

pengeluaran condensate steam trap dan steam separator dari

BPV.

185

SEPARATOR

MAKE UPSTEAM

Gambar 3.157. Condensate chamber

3.9.Peralatan lainnya :

a.Tangki bahan bakar solar (Daily Tank)

b.Bak air oil cooler

3.10. Alat pelindung diri :

a.Helm

b.Earplug

c.Safety shoes

4. Operasional Engine Room

Operasional di Engine room dibagi menjadi dua yaitu

saat non processing dan saat processing. Pada saat

processing sebisa mungkin energi yang digunakan

hanyalah yang dihasilkan dari steam turbin. Karena

steam turbin hanya membutuhkan tenaga dari steam yang

186

dihasilkan oleh boiler. Dengan begitu maka dapat

meminimalisir cost atau pemakaian solar pada Genset.

Apabila kita terlalu mengandalkan Genset.

4.1. Syncronisasi Turbin dengan Genset :

4.1.1. Sebelum melakukan syncron sebaiknya

koordinasi dahulu dengan pihak terkait (pihak

boiler). Operator engine room harus selalu

memperhatikan Panel Frequency pada panel.

4.1.2. Check air cooler, apabila sudah lancar

hidupkan PRIM LO. Kemudian hidupkan pompa bak

air.

4.1.3. Setel tombol AUTO pada panel.

4.1.4. Setelah Turbin hidup. Perhatikan panel dan

tekan tombol TRIP kemudian tekan RESET

tujuannya agar pompa dapat berjalan.

4.1.5. Pastikan breaker ABB terlihat pada changed

spring sudah berwarna kuning. Engkol breaker

sebanyak 7 kali.

4.1.6. Kemudian buka valve steam inlet dari boiler

secara perlahan-lahan.

4.1.7. Panasi turbin sekitar 5-10 menit. Putar

load limit pada angka 2,5 sampai putaran mencapai

750 rpm kemudian buka valve secara full. Dan

putar lagi load limit pada angka 10.

4.1.8. Putar governoor sampai pada 1500 rpm.

Samakan voltase frequency nya dengan Genset.

187

4.1.9. Setelah syncron, pindahkan beban Genset ke

Turbin secara perlahan-lahan.

4.1.10. Setelah steam dari boiler yang masuk ke

Turbin sudah normal dan beban sudah pindah ke

Turbin, kemudian matikan Genset.

5.1. Yang harus diperhatikan pada saat syncron

Turbin adalah :

5.1.1. Max beban tiap tiap Genset 75 %

5.1.2. Pada saat sinkron beban harus 0

5.1.3. Syarat utama yang harus dipenuhi untuk

syncron adalah :

Phasa harus sama

Urutan phasa harus sama

Tegangan harus sama

Frekwensi harus sama

Phasa harus sama

6.1. Prosedur Start Up Turbin :

6.1.1. Sebelum Operasi :

a. Koordinasi dengan pihak boiler, pastikan

boiler siap untuk menerima beban dan steam

stabil pada range 27-29 bar.

b. Periksa semua drain valve kondensat dan buka

by pass steam trap sepenuhnya untuk

188

mengeluarkan semua air dari dalam pipa steam

trap yang masih tertinggal.

c. Buka valve inlet air pendingin oli (oil

cooler), pastikan air pendingin Turbin

mengalir dengan lancar agar tidak terjadi over

heating.

d. Hidupkan Priming L.OPump di posisi AUTO

e. Jika lampu TRIP pada Trip Casing menyala tekan

tombol RESET.

f. Pastikan Button Governoor Speed Adjusting di tahap

minimum yaitu di posisi 0 (nol).

g. Buka Exhaust Valve dari Turbin yang menuju BPV

dan kran-kran pendistribusian steam ke proses.

h. Pastikan Main Steam Valve terbuka penuh.

6.1.2. Start Operasi :

a. Pastikan tahapan-tahapan pada persiapan

starting telah siap.

b. Putar Button load limit pada posisi “2,5” dan buka

sedikit Inlet SteamValve untuk memanaskan turbin

kurang lebih 15 menit kemudian biarkan turbin

berputar 100 – 200 Rpm. Periksa segera apakah

ada bunyi atau getaran yang tidak biasa pada

Gearbox dan Alternator.

189

c. Pastikan setiap Drain Valve tertutup setelah

seluruh air by pass steam trap sudah

dikeluarkan.

d. Naikkan kecepatan Turbin sampai 1500 Rpm

dengan memutar Governor Speed Setting searah jarum

jam secara perlahan.

e. Periksa Overspeed Trip untuk memastikan alat Over

Speed Trip berfungsi pada tahap yang dikehendaki

sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

f. Pastikan temperature Bearing tidak melebihi 800C.

g. Setelah kecepatan putar mencapai 1500 rpm,

tunggu selama beberapa saat untuk memastikan

Turbin berputar dengan baik dan aman.

h. Pada putaran 7500 rpm lampu pump electric oilpada

panel akan padam secara otomatis. Pertanda

bahwa sirkulasi oli Turbin tidak digerakkan

lagi oleh pump electric oilmelainkan sudah

digerakkan oleh turbo Turbin.

i. Apabila tekanan steam menurun minimal 20 bar

segeralah lakukan syncron dengan Genset.

j. Setelah Turbin berjalan dengan normal, baik

dalam keadaan syncron dengan Genset maupun

beroperasi sendiri, maka perlu dilakukan

pengecekan setiap 1 jam sekali. Adapun data

yang harus dicek dan dicatat setiap jamnya

190

yaitu : Main Steam, Exhaust Steam, Temperatur

Oil Cooler, Temperature Gear, Ampere, RPM,

Voltage dan KWH. Hasil dari pengecekan ini

dilaporkan dalam bentuk Form Performance Control

Turbin.

6.1.3. Stop operasi :

a. Kurangi beban pada Turbin secara bertahap.

b. Apabila kondisi Turbin telah dinyatakan aman

untuk dilepas yaitu dengan beban tidak

melebihi 200 KW maka lepaskan semua beban

Turbin dengan menekan tombol “0” pada panel

syncron Turbin.

c. Set Load Limit pada posisi 1 (satu) pada button

Load Limit.

d. Kurangi kecepatan Turbin secara perlahan-lahan

dengan memutarkan button Governor Speed Setting ke

arah putaran berlawanan jarum jam.

e. Tutup Inlet Steam Valve.

f. Apabila kecepatan berkurang, tekanan oli turun

pada 0,45 – 0,50 kg/cm2

g. Pastikan Priming L.O Pump hidup secara otomatis

untuk meneruskan oli pada Bearing dan Gear

h. Apabila Turbin telah berhenti, tutup Exhaust

Valve dan buka semua Drain Valve untuk

mengeluarkan kandungan air sepenuhnya agar

191

tidak ada air yang tertinggal pada saat

pengoperasian Turbin selanjutnya.

i. Biarkan Priming L.O pump beroperasi sekurang-

kurangnya 10 menit setelah Turbin berhenti

untuk mendinginkan panas oli pada Turbin.

j. Lepaskan Remote dan Button Hand Trip pada Trip

Casing.

k. Pastikan Button Load Limit Governor di tahap

minimum yaitu di posisi “0” bila Turbin sudah

berhenti beroperasi.

l. Pastikan Turbin dalam keadaan aman setelah

berhenti beroperasi.

7.1. Operasional Genset

7.1.1. Sebelum operasi :

a. Periksa ketersediaan bahan bakar(solar) pada

Daily Tank apabila kurang/tidak cukup untuk

melakukan start up lakukan pengisian solar

dengan cara :

- Buka valve inlet dari Daily Tank ke Tangki

Genset

- Hidupkan Pompa Transfer solar

b. Periksa dan pastikan semua peralatan dibawah

ini dalam kondisi baik sesuai dengan

standar dan siap pakai :

- Radiator,Air Radiator dan Fan Radiator

192

- Oli mesin

- Filter Oli dan Filter Solar

- Baterai (24 Volt) dan Air Accu

- Equipment dan semua instrument yang ada

hubungannya dengan operasi Genset dan

apabila semua dalam kondisi OK lakukan

Start Genset.

7.1.2. Start up Genset :

a. Hidupkan Genset secara Manual.

b. Putar Swicth kearah kanan/ Tekan swicth

kearah atas (Start “ON”)

c. Hidupkan breaker, lalu buka kunci ke arah

“RUN”

d. Set “MANUAL” pada panel syncron, kemudian

breaker dihidupkan.

e. Buka kunci syncron. Perhatikan voltase 400 dan

Hz 50.

f. Putar breaker emergency. Dan matikan kunci

syncron.

g. Genset siap diberi beban (Max 80% kapasitas

terpasang)

7.1.3. Normal operasi Genset :

- Pengoperasian Genset harus dikontrol setiap

jamnya, data yang harus diperiksa adalah

sebagai berikut :

193

ii.

iii.

iv.

v.

vi.

vii.

viii.

ix.

Tabel 3.5. Normal operasi genset

Stop operasi Genset :

- Kurangi beban pada Genset hingga “0”.

194

Para meter

Limit KontrolTegangan output (Volt)

380 – 400Beban (Ampere) TercatatFrequency 50 HzTemperatur air Radiator

Max 900CPower (KWH)

TercatatTekanan oli (Kpa)

TercatatTotal waktu operasi(Hour)

Tercatat

- Matikan panel emergency pada Genset.

- Matikan Genset.

- Stop pendistribusian solar ke Genset.

5. Preventive Engine Room

6.2.5. Preventive maintenance peralatan dan

komponen pada Engine Room

5.1.1. Pemeriksaan kondisi oli mesin Turbin dan

Genset dengan life time sebagai berikut :

- Ganti Oli Turbin pada life time 1 tahun

- Ganti Oli Genset 500 KW pada life time 250

jam

- Ganti Oli Genset 300 KW pada life time 255

jam

5.1.2. Melakukan penggantian filter yang terdapat

pada setiap unit mesin di Engine Room. Seperti

filter udara, filter oli, filter airdan filter

solar.

5.1.3. Periksa semua equipment dan instrument yang

ada hubungannya dengan operasional Turbin

danGenset.

5.1.4. Jika terjadi ceceran oli,air accu langsung

dibersihkan dengan menggunakan majun atau pel.

6.2.6. Trouble Shooting :

195

5.2.1. Water carry over/steam banyak mengandung air

(berbahaya karena dapat merusak sudu-sudu Steam

turbin).

- Cek dan pastikan steam trap berfungsi baik.

- Tekanan boiler harus > 18 bar.

- Level air di boiler harus beroperasi pada

normal level.

5.2.2. Voltage dan KW indikator tidak normal

- Cek voltase indikator, bila tidak baik segera

diganti.

- Cek KW indikator, bila rusak diganti.

- Cek instalasi kabel/sekring, bila ada yang

rusak diganti.

- Cek AVR, ganti bila sudah rusak.

6. Parameter Keberhasilan

6.1. Steam normal atau konstan standar 18 barg

(tidak <18 barg) dan ex turbin 3 barg

6.2. Distribusi listrik dan steam tercukupi

6.3. Power turbin mencukupi, tidak selalu

mengandalkan sinkron dengan Genset.

6.4. Tidak terjadi trip atau kehilangan power

7. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan

7.1. Tekanan steam BPV dan dari boiler normal

7.2. Pasokan steam dan listrik berjalan lancar

196

7.3. Seluruh safety device berjalan baik

7.4. Semua peralatan Turbin dan Genset berjalan

baik

7.5. Tidak terjadi kebocoran pada pipa steam

maupun BPV

197