EKSISTENSI BAND INDIE SURABAYA
Transcript of EKSISTENSI BAND INDIE SURABAYA
EKSISTENSI BAND INDIE SURABAYA“Makalah ini sebagai salah satu Tugas Mata Kuliah TPKI
”
Dengan Dosen Pembimbing :
Dr.Hj.Warih Handayaningrum, M.Pd
PENYUSUN :
NAMA : SYNTHIA DEWI ARINDI
NIM : 122134017
PRODI : MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
1
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Eksistensi Band Indie Surabaya” dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata
kuliah TPKI Dr.Hj.Warih Handayaningrum,M.Pd
Makalah ini membahas tentang populaitas band-band
indie yang ada di surabaya. Makalah ini ditulis dari
hasil penyusunan data-data sekunder yang diperoleh dari
buku panduan dan internet yang berkaitan dengan
eksistensi band indie surabaya. Serta informasi dari
media massa yang berhubungan tentang popularitas band
indie surabaya. Tidak lupa ucapan terimakasih kepada
dosen pengampu matakuliah TPKI atas bimbingan dan
arahan dalam penulisan makalah ini. Juga penulis
ucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang
telah membantu sehingga dapat diselesaikannya makalah
ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat
memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
2
menambah wawasan mengenai Eksistensi Band-Band Indie
Surabaya. Memang makalah ini masih belum sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Surabaya, 29 Desember
2013
Synthia Dewi Arindi
Daftar Isi
Halaman Cover ............................1
Kata Pengantar ...........................2
I. Pendahuluan ...........................4
1.1....................................Latar
Belakang ............................4
1.2....................................Rumus
an Masalah ..........................5
3
1.3....................................Tujua
n Penulisan .........................5
1.4....................................Manfa
at Penulisan ........................5
II........................................Pemba
hasan .................................6
2.1....................................Eksis
tensi Band Indie Surabaya ............6
2.1.1................................Penge
rtian Indie indie...................6
2.1.2................................Sejar
ah awal mula band indie............7
2.2....................................Alasa
n band indie gagal dalam mempertahankan
keeksistensiannya....................13
2.3....................................Upaya
band indie Surabaya mempertahankan
keeksistensiannya ..................17
III.......................................Penut
up ....................................20
3.1....................................Simpu
lan .................................20
4
3.2....................................Saran
.....................................20
IV........................................Dafta
r Pustaka .............................21
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia kerap disebut "negeri seribu band"
karena memiliki potensi musikal yang kaya, ditandai
dengan begitu banyaknya band independen yang tak
bernaung di perusahaan label mayor (indie). Sebagian
kalangan mungkin masih ada yang asing dengan band indie.
Sesuai asal katanya Independent yang berarti merdeka,
berdiri sendiri, berjiwa bebas, dan tidak bergantung.
Banyak band indie yang kualitasnya lebih bagus dari
band-band mayor label. Hanya saja, band-band indie itu
kurang terdengar gaungnya karena tidak didukung promosi
yang kuat. Hal ini tampaknya menjadi perhatian
keprihatinan salah seorang musisi, pencipta lagu, dan
komposer handal Indonesia (Yovie, 2007).
5
Band indie sering dikaitkan dengan sebuah bentuk
"kejujuran" ketika menghasilkan sebuah karya, tanpa
terikat dengan aturan-aturan yang selama ini
mengungkung kebebasan berekspresi khususnya dalam
bermusik. Bukan rahasia lagi band-band sekarang ini
ketika mereka terlibat dengan sebuah Major Label harus
mengesampingkan idealis mereka dalam menghasilkan
sebuah karya karena mereka terikat oleh aturan pasar,
seringkali mereka tidak berdaya ketika berhadapan
dengan sang produser yang menuntut karya mereka harus
mengikuti selera pasar yang akhirnya terciptalah sebuah
karya yang tidak sesuai dengan apa yang mereka
inginkan.
(http://fotounik9.blogspot.com/2012/12/eksistensi-
musik-indie-di-indonesia.html)
Kadang kita miris melihat fenomena tersebut,
bayangkan sebuah band yang mempunyai karya musik yang
begitu bagus bisa tersingkirkan oleh band yang
mempunyai karya seadanya dengan alasan bahwa karya
tersebut tidak komersial. Hal ini menarik untuk dibahas
oleh sebab itu tulisan ilmiah ini diberi judul
“Eksistensi Band Indie Surabaya”. Pada penlisan ilmiah
ini akan membahas beberapa band indie surabaya yang
dapat mempertahankan eksistensinya, upaya band indie
agar dapat menjaga keeksistensiannya di jagat hiburan
tanah air.
1.2 Rumusan Masalah
6
1.2.1 Bagaimana eksistensi band-band indie yang ada
di surabaya?
1.2.2 Apa yang membuat band indie gagal
mempertahankan eksistensinya?
1.2.3 Bagaimana upaya band indie untuk tetap eksist
di masyarakat ?
1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Mengetahui perkembangan eksistensi band indie
surabaya
1.3.2 Memaparkan penyebab kegagalan band indie dalam
mempertahankan eksistensinya
1.3.3 Mengkaji upaya band indie untuk tetap eksist
di masyarakat
1.4 Manfaat Penulisan1.4.1 Memberikan wawasan atau pengetahuan mengenai
band indie kepada pembaca
1.4.2 Memberi gambaran penyebab kegagalan band indie
dalam mempertahankan keeksistensiannya
1.4.3 Memberi wawasan tentang upaya yang telah
dilakukan band indie surabaya agar tetap eksis
di masyarakat
7
II. PEMBAHASAN
2.1 Eksistensi band Indie Surabaya
Perkembangan musik indie dapat terlihat dari
pentas-pentas seni. Kalau anda mau melihat perkembangan
selera musik anak-anak muda, anda jangan melihat pentas
seni seperti Soundrenaline. Tetapi anda harus melihat
ke pentas seni anak-anak SMU (pensi), semua band yang
main di sana merupakan pilihan mereka sendiri, mereka
melakukan mekanisme polling untuk memilih artis yang
akan main di pensi mereka. Jadi menurut saya itu adalah
selera yang jujur, tidak seperti event besar yang
biasanya terjadi deal-deal di balik meja. Sebelum
membahas tentang eksistensi band indie di surabaya.
Perlu diketahui terlebih dahulu tentang pengertian
indie, dari mana asal kata indie, dan sejarah awal mula
band indie.
8
2.1.1 Pengertian Indie
Secara harafiah, indie merupakan kependekan dari
independen (independent). Indie berarti merdeka,
sendiri, yang berdiri sendiri, yang berjiwa bebas
(John M. Echols dan Hasan Sadily,1996:318). Kata
Indie berawal dari anak muda Inggris yang memadatkan
kata independent yang menjadi indie. Mungkin maksud
mereka karena kata indie lebih mudah didengar
ketimbang independent. Musik indie merupakan aliran
atau genre musik yang “not even exist”. Musik indie adalah
istilah untuk membedakan antara musik yang
dimainkan oleh musisi profesional dengan musisi
amatir. “Tapi yang pasti indie adalah gerakan
bermusik yang berbasis dari apa yang kita punya, do
it yourself, mulai dari merekam, mendistribusikan dan
promosi dengan uang sendiri” (Jube, 2008:33).
Wendi Putranto, Editor Majalah Rolling Stones
Indonesia (2005) menyatakan bahwa umumnya yang
dimaksud dengan mainstream adalah arus utama, tempat
di mana band-band yang bernaung di bawah label
besar, sebuah industri yang mapan. Band-band
tersebut dipasarkan secara meluas yang coverage
promosinya juga secara luas, nasional maupun
internasional, dan mereka mendominasi promosi di
seluruh media massa, mulai dari media cetak, media
elektronik hingga multimedia dan mereka terekspos
dengan baik. Jadi kriteria dari mainstream dengan
9
indie lebih kepada industri, perbedaannya nilai
investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan rekaman.
Memang cukup membingungkan kalau definisi
tersebut disajikan kepada masyarakat awam. Namun,
secara bahasa yang sederhana musik indie
didefinisikan sebagai musik yang bukan mainstream
(musik yang populer). Tema lagu dan aliran musiknya
bebas, terserah sang musisi (Arum T. S, Kompas,
kamis 29 Mei 2008:10).
2.1.2 Sejarah Awal Mula Band Indie
Sebelum Indie movement (pergerakan indie) itu
dimaknai sebagai fenomena sosial, sebenarnya indie
yang maknanya sangat luas ini berasal dari sebuah
genre musik yang berkembang pada awal 80an
(Romadhoni,2008:22). Pada awal 80an, di Inggris
muncul suatu bentuk musik (genre/aliran) yang
tidak mengikuti arus utama tren musik yang sedang
berlangsung (mainstream). Dimulai dari zaman 1st
wave Punk explosion di pertengahan 70an, lalu
muncul Post Punk di akhir 70an. Kemudian dari Post
Punk inilah lalu berkembang menjadi Dream atau
Shoegaze, Twee, Aggro, Folk dan lain-lainnya yang
secara keseluruhan disebut indiepop (Arkham,2007).
Untuk menjual karya-karyanya mereka
menggunakan pola produksi yang bersifat self-
realesed (produksi sendiri) dan limited (terbatas)
tanpa ada campur tangan perusahaan rekaman besar
10
yang mempunyai dana berlebih (Mayor label). Jadi
istilah indie pertama kali muncul adalah untuk
menamai sebuah genre musik, bukan untuk pola
produksi dan distribusi mereka yang bersifat self-
released dan limited seperti yang sekarang dipahami
oleh kebanyakan musisi indie itu sendiri
(Romadhoni,2008:22).
Eksisitensi band indie sampai saat ini sudah mulai
meningkat. Kehadiranya cukup diminati dan teramat
sangat di kagumi oleh kaum muda terutama di kota
surabaya ini. Memang popularitas band indie surabaya
belum setingkat dengan band band ibukota yang sudah
mempunyai banyak album yang laris di pasaran. Namun
semangat arek arek suroboyo dalam berkarya tidak
mengenal putus asa. Mereka tetap bersemangat dalam
menuangkan aspirasi mereka melalui alunan lagu. Kendati
masih ada beberapa strata masyarakat yang memandang
sebelah mata kepada band indie ini, tetapi seiring
berjalanya waktu mereka telah membuktikan kehebatan
mereka melalui karya karya yang menakjubkan.
Beberapa band band indie yang berasal dari surabaya
yang masih terdengar keeksistensiannya di jagad hiburan
tanah air seperti:
a.Power Metal
Belum genap setahun dibentuk, grup band ini
sudah menunjukan prestasi cukup membanggakan, antara
lain dengan keherhasilannya menyabet juara pertama
11
Festival Rock Remaja se-Jawa Timur di Lumajang
(1987), juara pertama Festival Rock se-Jawa di
Kediri (1988). Prestasi ini dianggap belum cukup,
masih ada satu event festival yang jadi targetnya,
yaitu Festival Rock se-Indonesia - nya Log
Zhelebour. “Itu salah satu jadi obsesi kita, soal
keberhasilan Power Metal menjuarai Festival Rock se-
Indonesia V (1989) (Raymond,2012). Selain jadi
juaranya, Hendrix Sanada juga terpilih sebagai the
best bassist. “Sekali ikut langsung jadi juara.
"Waktu itu kita sama sekali tidak menyangka bisa
jadi juaranya," (Ipunk dan Raymond,2012).
Kemenangannya ini sekaligus menjadi awal perjalanan
karier Power Metal menembus dunia rekaman.
Lebih dari lima belas tahun adalah sebuah
perjalanan cukup panjang bagi sebuah grup rock macam
Power Metal yang mampu bertahan dan tetap eksis. Di
tengah popularitas dan kharismanya sebagai band
heavy metal, ternyata grup ini sering diguncang oleh
persoalan yang terjadi dalam intern tubuh mereka,
seperti sering terjadinya pergantian personel.
Bahkan belakangan ini grup band ini gaungnya kurang
terdengar lagi. Sampai akhirnya muncul spekulasi
bahwa grup ini sudah bubar. Ternyata spekulasi
berita itu tidak benar adanya. Power Metal tidak
bubar, dan masih tetap eksis. Cuma sempat vakum
saja. Setelah cukup lama vakum, grup rock asal
12
Surabaya ini mencoba kembali eksis di blantika musik
rock Indonesia. Justru di tengah kevakuman itu
dimanfaatkan mereka mempersiapkan album baru. Dengan
dirilisnya album berjudul Topeng-Topeng Murka
(2002), sekaligus menjadi jawaban bahwa Power Metal
masih eksis, dan tetap solid.
Grup band yang awal berdirinya bernama Power,
sejak September 1987 berubah nama jadi Power Metal,
dengan formasi Pungky Deaz (vokal), Ipunk (gitar),
Hendrix Sanada (bass), Raymond Ariasz (keyboard),
dan Mugix Adam (drum). Lalu berganti personil lagi
dengan formasi Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar),
Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (keyboard), dan
Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan
album perdananya diberi judul Power One (1991).
Lewat debut albumnya ini, Power Metal langsung
melesat ke putaran orbit grup rock papan atas yang
mulai diperhitungkan. Setidaknya popularitas Power
Metal sudah sejajar dengan band seniornya alumni
Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan
Grass Rock. Kesuksesan album ini juga diikuti dengan
terpilihnya Power Metal meraih penghargaan sebagai
Pendatang Baru Terbaik di ajang BASF Awards 1991.
Angka penjualan kaset album Power One sendiri waktu
itu laku di atas 300 ribu copies. Sebuah angka
penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah grup
rock beraliran heavy metal.
13
Meski sering mengalami pergantian personel,
ternyata tidak mengurangi kesolidan. "Ini adalah
formasi tersolid," kata Ipunk dan Raymond hampir
bersamaan, mengomentari formasi baru Power Metal
yang dikatakan sudah siap tempur ini. Selain
gabungnya lagi orang-orang lama, seperti Raymond dan
Ipunk, formasi baru Power Metal juga diperkuat wajah
baru, Endro, mantan pencabik bas Red Spider.
Disamping Ekko Dinaya, mantan dramer Eclips yang
sudah gabung duluan di album Peace, Love & War.
Dengan formasi barunya ini Power Metal siap
menggebrak kembali panggung musik rock heavy metal.
b. Blingsatan
Blingsatan terbentuk berawal dari bubarnya Band
Karpet yang eksis selama 10 tahun (1994-2004).
Sukses mengeluarkan satu album Indie bertajuk Karpet
dan satu album major di bawah bendera EMI Record
(Disvakum), para personel memutuskan memilih jalan
masing-masing. Band-band baru kemudian muncul dengan
dimotori mantan personel Karpet. Termasuk Blingsatan
yang didirikan basis Karpet, Arief, bersama Amir,
sang penggebuk drum. Mereka mendirikan Blingsatan
pada Agustus 2005 bersama Dave. Namun Dave
memutuskan mundur dari band dan digantikan oleh
Zack.
Formasi baru ini langsung merilis album Indie
perdana bertitel Streetrock. Nama itu dipilih
14
sebagai cerminan genre musik yang dicetuskan oleh
arek-arek Blingsatan, yakni rocker jalanan
metropolitan. Bertahan sebagai band rock Indie dengan
aliran yang menyimpang dari mainstream bukanlah
sesuatu yang mudah bagi Blingsatan. Sebagai band di
luar mainstream, tidak mudah bagi Blingsatan untuk
bisa merangkul pasar. Pasar pun ditembus melalui
penampilan di panggung-panggung acara komunitas,
pentas seni di berbagai kota hingga acara-acara di
televisi nasional. Pelan-pelan, pasar pun bisa
menerima. Bahkan band ini mulai mendapat tempat para
kawula muda Surabaya. Album pertama yang dibuat
sebanyak dua ribu kopi pada 2005 lalu ludes terjual,
sementara permintaan masih terus mengalir hingga
kini. Penggemar fanatik yang terbangun melalui
jejaring sosial makin banyak mengekor.
Meski sudah diterima pasar dan punya banyak
penggemar, Blingsatan tetap konsisten dengan aliran
musiknya. Mereka tidak berusaha mengubah warna musik
maupun aliran hanya untuk mengikuti pasar yang ada
dan memperbanyak penjualan album. Tawaran dikontrak
major label juga banyak ditolak. Pasalnya, mereka
tidak menginginkan campur tangan label dalam
bermusik maupun berkarya. “Jika label sudah ikut
campur, apa yang kami pertahankan selama ini bisa
berubah. Bahkan aliran musik kami malah bisa berubah
mengikuti selera umum di pasar” (Arief,2008)
15
Jika band-band baru ramai-ramai berebut tampil
di acara musik di televisi, mereka lebih memilih
meng-upload video klip di Youtube serta membangun
komunitas lewat Facebook, My Space dan sebagainya”
(Rizal,). Konsistensi mereka dalam bermusik
berhasil membawanya masuk nominasi Indonesia Cutting
Edge Music Awards (ICEMA) 2010, sebuah penghargaan
untuk artis non-mainstream pertama di Indonesia.
Blingsatan masuk kategori Favourite Punk/Hardcore
Song untuk lagu Matahari Pagi dari album Melodi
Emosi. Puncak pemberian penghargaan ini digelar 18
Juli nanti di Jakarta. Grup band ini menjadi
perwakilan satu-satunya dari Surabaya Menurut salah
satu Dewan Kategorisasi, Denny Sakrie, ICEMA 2010
merupakan apresiasi dan penghargaan bagi komunitas
musik di Indonesia. Khususnya musik yang dihasilkan
oleh komunitas non-mainstream.
c.Devadata
Devadata adalah band indie asal surabaya yang
tingkat eksistensi yang mereka capai terbilang tidak
berlebihan, mereka cenderung tidak selalu absen di
semua gigs lokal terutama di kota asalnya, Surabaya.
Melihat dari hal tersebut bukan berarti mereka
cenderung pasif, melainkan lebih kepada menjaga
intensitas perfromanya supaya tidak mudah diacuhkan
para penikmatnya. Devadata, publik Surabaya mungkin
sudah sangat mengenal kuartet hardcore new school
16
yang terbentuk pada 10 Maret 1998 ini. Nama mereka
sudah diperhitungkan di lebih dari satu dekade sejak
Devadata terbentuk. Lahir di era rock 90an, Devadata
coba membesarkan namanya dengan mungusung genre
hardcore style old school-new school yang banyak
terpengaruh oleh musik-musik seperti Pantera,
Sepultura, Rykers, Hatebreed, Snapcase hingga Sick
of it All. Memang bukan yang pertama, tapi musik
yang mereka tawarkan saat itu langsung mampu menarik
perhatian publik. (Ronascent, 2013)
Hingga saat ini memasukki tahun 2013, kuartet
yang beranggotakan Bodhas (vokal & gitar), Ronald
(gitar), Roy (bass) dan Dandu (drum) ini genap
menginjak usianya yang ke-15. Sampai saat ini pula
loyalitas mereka masih tetap terjaga dalam bermusik
walaupun sempat mengalami pergantian personil serta
'dehidrasi' karya karena kesibukan masing-masing
personil. Tiga sisi yang paling menarik dari
Devadata, yakni stabilitas, mobilitas dan
integritas. Point pertama ialah 'stabilitas', dalam
kurun waktu 15 tahun Devadata telah mengolah lagu
demi lagu yang tetap paten pada jalurnya, Hardcore
New School dengan sedikit asahan Trash Metal tanpa
ada perubahan yang signifikan. Hip-Hop, Ska, Punk,
Hardcore, Metal silih berganti memainkan peran
sebagai trendsetter di kota pahlawan tersebut namun
Stabilitas yang dimiliki Devadata membuat mereka
17
semakin kokoh dengan konsep utamanya, yaitu
hardcore.
Berikutnya ialah 'Mobilitas', akhir tahun lalu
tepatnya bulan November, Devadata sukses mengadakan
tur empat hari di Malaysia bersama Carnivora
(Thailand), Wynken Delirium (Malaysia) dan Fear The
Setting Sun (Australia). Devadata-pun mengakhiri
hajatannya di Malaysia dengan respon yang cukup baik
dari para penontonnya disana yang secara tidak
langsung membawa mereka tembus untuk ikut meramaikan
event tahunan 'Bandung Berisik dan Surabaya baru
satu kali mengirimkan wakilnya disana, yakni
Retribeauty pada tahun 1997. Praktis, Devadata
menjadi wakil dari Surabaya kedua setelah hampir 18
tahun nihil.
Point terakhir ialah 'Integritas', dapat
katakan demikian karena terlihat dari album-album
yang telah mereka rilis, yakni ìShutdownî (1998) dan
Emotional Breakdown (2006). Di dua album tersebut
Devadata tidak banyak sekadar menyampaikan monolog
atau kritik belaka justru mereka memaparkan
kaleidoskop tentang realita di negara ini. Sejak
awal konsep lirik yang diangkat ialah tema sosial
hingga problematika dalam dunia politik tanah air.
Tidak berhenti disitu, sebuah single militan yang
juga menjadi anthem bagi arek suroboyo ialah 'JTA'.
Sebuah lagu umpatan yang bisa dibilang menjadi alat
18
untuk melestarikan tiga umpatan terbaik milik
Surabaya, yakni Jancok, Taek & Asu.
Pada dasarnya Integritas lebih condong
berbicara mutu, dan hal tersebut sudah tidak perlu
dibahas lagi karena mutu, kualitas dan kuantitas
yang mereka miliki cukup kompeten dan layak
menyandang sebagai band veteran di Surabaya dewasa
ini. Permainan atraktif, sound yang membunuh,
manajemen yang solid serta lagu yang cukup selektif
dan emosional membuat Devadata selalu mendapat
respon luar biasa dari para penikmat musiknya.
Devadata, salah satu band Surabaya dari generasi
akhir 90an yang masih tetap eksis dengan karya-
karyanya sekaligus menjadi saksi atas deklinasi
merosotnya skena musik di Surabaya dengan kota-kota
besar lainnya. Langkah Devadata yang stabil dengan
mobilitas tinggi ini bisa menjadi gebrakan untuk
mengembalikan paradigma yang selama ini dianggap
sebagai 'kota konsumen'.
Mereka mulai diminati mungkin karena ada kejenuhan
pasar terhadap lagu lagu yang sedang menjadi trend saat
ini yang kebanyakan berbicara tentang cinta lagi cinta
lagi. Isi materi lagu mereka biasanya lebih luas
dibandingkan musisi musisi lainya yakni seputar
kritikan kritikan sosial, sistem birokrasi, dan lain
sebagainya. Di sekolah sekolah biasanya ketika
mengadakan pensi atau open air juga lebih senang
19
menggunakan hiburan dari band indie. Biasanya karena
terbentur biaya operasional saja oleh karena itu
sekolah mengadakan acara lebih senang menggunakan
hiburan band indie. Tapi jangan salah juga biasanya
sekolah tidak serta merta dalam memutuskan bintang tamu
pada acara acara seperti ini. Memang para siswa yang
telah di voting (biasanya) lebih memilih untuk
menghadirkan band indie yang notabene mempunyai lagu
lagu metal yang easy listening/ mudah untuk didengar.
Singkat kata kehebatan dari gaya bermusik yang dimiliki
oleh band indie memang sudah terbukti dari diminati nya
musik mereka terutama oleh khalayak luas.
2.2 Alasan-Alasan Mengapa Banyak Indie GagalBeribu band indie yang ada di tanah air. Namun
tidak semua band indie bisa mempertahankan ke-
eksistensiannya di ranah hiburan tanah air. Serpeti di
kota pahlawan ini “Surabaya” banyak band indie yang
dapat menjaga ke-eksistensianya, namun banyak juga yang
gagal mempertahankan ke-eksistensiannya hingga band
tersebut bubar. Beberapa alasan mengapa banyak band
indie yang gagal mempertahankan keeksistensiannya
(Jeffrey A. Macak, President, JMI Publications, USA) :
2.2.1 Mereka Tidak Memiliki Tujuan
Bisnis musik adalah bisnis yang keras,
apalagi jika anda memiliki panduan yang jelas.
Kebanyakan label rekaman penerbit musik,
manajer, produser, pengacara hiburan dan bahkan
20
agensi booking tidak akan mau bekerjasama dengan
artis yang belum jelas menentukan arah dan
tujuan bagi bandnya. Mereka lebih memilih untuk
bekerjasama dengan musisi yang memiliki tujuan
jelas dan cekatan.
2.2.2 Mereka Tidak Memiliki Perangkat Menuju
Kesuksesan
Berlawanan dengan kepercayaan orang banyak,
sebenarnya memang ada sebuah “proses” untuk
menjadi musisi professional dan mendapatkan
sebuah kontrak rekaman. Bagian dari “proses”
yang di maksud ini termasuk di antaranya adalah
penggunaan “perangkat” khusus yang telah menjadi
standar dalam ruang lingkup industri musik.
Daftar berikut memuat beberapa perangkat wajib
yang Anda butuhkan guna mengejar karier yang
serius sebagai musisi professional yakni prees
kit/promo pack, dan mailing list.
2.2.3 Mereka tidak memiliki seseorang untuk memandu
karier
Salah satu tanggungjawab dari manajer
personal adalah untuk membantu artis mengambil
keputusan yang berhubungan dengan karier musik
mereka. Biasanya ini terjadi karena kebanyakan
manajer yang professional dan berpengalaman,
sibuk sendiri dengan klien mereka masing-masing.
21
Karena alasan inilah, banyak musisi yang lantas
meminta kawan mereka sendiri untuk menjadi
manajer. Yang sering terjadi kemudian, sang
teman tadi ternyata justru cenderung menjadi
seorang booking agent dibandingkan manajer
personal band. (Lebih gampang mencarikan
panggung tentunya dibandingkan harus memandu
karier musik artis!) Karena “teman-teman” ini
sangat awam dengan bisnis musik, mereka
terkadang jatuhnya malah sering mempersulit
dibanding mempermudah. Jika memang manajer yang
dicari, maka carilah manajer. Jangan pertaruhkan
karier band di tangan seseorang yang sama sekali
tidak memahami cara bekerja bisnis musik apalagi
tidak berpengalaman sama sekali di dunia bisnis
yang satu ini.
2.2.4 Mereka menunggu untuk ditemukan
Apa yang dimaksud oleh musisi-musisi ini
ketika mereka bilang tengah menunggu untuk
ditemukan sebenarnya adalah: “Saya sudah mentok
karena benar-benar nggak tahu harus melakukan
apa lagi!” Tidak ada yang perlu ditunggu-tunggu,
mulai lakukan sesuatu, sekarang. Demand discovery,
never wait for it.
2.2.5 Mereka kurang berdedikasi
Banyak band yang telah manggung bareng
selama lebih dari 10 tahun sebelum akhirnya
22
mendapatkan kontrak rekaman. Itulah dedikasi.
Itulah kegigihan. Keuletan seperti itulah yang
dapat membawa artis/band ke puncak kesuksesan di
bisnis musik. Anda tentu tidak perlu tampil 10
tahun lamanya sebelum “keajaiban” terjadi,
namun, bila Anda memiliki dedikasi untuk
mengarungi suka-duka dan sukses menghalau segala
rintangan yang manghalang, agaknya Anda sudah
semakin dekat dengan “keajaiban” tersebut.
2.2.6 Mereka benar-benar tidak tahu apa yang harus
dilakukan
Oke, berikut ini adalah; “3 Rahasia Besar
untuk menjadi Sorang Musisi Profesional dan
Mendapatkan Kontrak Rekaman!” Asah terus bakat
Anda! Latihan, latihan, latihan! Didiklah diri
Anda dengan berbagai pengetahuan tentang bisnis
musik! Jangan sekali-sekali beranggapan kalau
Anda mengerti semuanya, cari tahu! Jika Anda
berfikir akan tahu dengan sendirinya nanti. Anda
benar, memang begitu, tapi ini terjadi setelah
Anda tersandung dan jatuh berkali-kali. Jauh
lebih pelik dari yang Anda bayangkan! Memang
asyik-asyik saja belajar sambil mempraktekannya,
tapi jangan sampai belajar dari kesalahan yang
terjadi berkali-kali, dong! Ini sangat memakan
waktu dan sangat menyakitkan bagi diri Anda
sendiri tentunya. Carilah fakta-fakta dan
23
pelajari bisnis ini dengan cara yang benar!
promosi, promosi, promosi! Mungkin Anda adalah
musisi terhebat atau penyanyi paling sensasional
yang pernah ada di planet ini, tapi kalau tanpa
di dukung promosi, siapa yang tahu?
2.2.7 Mereka lebih banyak punya alasan mengapa
mereka tidak bisa dibandingkan mereka bisa
Banyak musisi yang belum apa-apa sudah
memasang banyak penghalang di benak mereka. Hal
ini makin membuat mereka jauh dari kesuksesan.
Jangan biarkan kekurangan “Percaya Diri”
merongrong bakat atau karier musik yang telah
diiimpi-impikan sejak lama. Ego yang sehat malah
dibutuhkan dalam bisnis musik. (seorang ego
mania tidak mendapat tempat di sini).
2.2.8 Mereka tidak memiliki komitmen jangka panjang
Menjadi seorang musisi adalah kerja keras
seumur hidup, bukannya iseng-iseng. Musisi-
musisi yang sukses di industri musik tidak
sekadar memasukkan jempol kaki mereka untuk
memeriksa keadaan air, mereka langsung terjun
dengan kepala mereka lebih dahulu dan tidak
pernah melihat ke belakang lagi. Sekali kamu
telah menjadi seorang musisi maka seumur hidup
akan terus menjadi musisi.
2.2.9 Mereka tidak serius
24
Jika Anda memperlakukan musik hanya sebagai
hobi, maka selamanya ia akan seperti itu. Jika
anda tidak menggiring musik dan band anda
menjadi serius, maka tidak seorangpun yang akan
mau serius dengan band anda. Jika tujuan anda
adalah menjadi musisi professional, anda harus
menampilkan diri anda dan apa yang anda lakukan
secara professional pula.
2.2.10 Mereka tidak berbakat sama sekali
Salah satu alasan terbesar mengapa begitu
sulit untuk menembus bisnis musik adalah karena
bisnis ini merupakan bisnis yang kompleks. Semua
orang kebelet menjadi bintang. Apa yang
membuatnya semakin sulit ditembus ternyata
karena makin banyak lahir musisi jadi-jadian
yang merusak kesempatan bagi musisi-musisi
berbakat! Label-label rekaman dibombardir dengan
demo-demo “sampah” yang sangat jauh dari standar
industri musik. Tidak heran makanya demo-demo
ini kemudian langsung berakhir di keranjang
sampah walau belum sempat dibuka sama sekali!
Ini artinya bagi musisi professional, orang
tersebut harus menunggu sampai bagian A&R dari
label-label rekaman tersebut selesai menyortir
satu-persatu ribuan “sampah” tersebut sebelum
akhirnya benar-benar dibuka dan disimak oleh
mereka.
25
2.3 Upaya Band Indie Untuk Tetap Eksis
Dunia musik kian berkecambah. Warnanya pun
beragam. Mendirikan band indie adalah suatu pekerjaan
yang gampang-gampang susah, perlu menyamakan visi dan
misi masing-masing personil serta menyatukan idealis
bermusik dalam satu genre musik band. Beberapa band
lebih memilih berkecimpung dalam ranah indie ketimbang
terikat dengan perusahaan label musik. Salah satunya
menyangkut idealisme yang ada pada band tersebut.
Menjadi band indie tentu punya tantangan yang lebih
besar daripada masuk tataran manajemen industri label
major. Sebagai musisi maupun grup musik, eksistensi
perlu dijaga agar tak hilang ditelan waktu atau bahkan
`dimakan` band baru. Banyak cara menjaga eksistensi di
dunia musik. Adapun Upaya-upaya yang dilakukan band
indie di surabaya agar tetap eksis di masyarakat :
2.3.1 Harus lebih kreatif berkarya
Kreatif berkarya lewat lagu sendiri.
Sebelum membuat lagu, mereka mendengarkan musik
sebanyak-banyaknya sebagai referensi untuk modal
membuat lagu sendiri. Mencari salah satu musisi
sebagai acuan dalam berkarya, bukan berarti
menjadi plagiator, mengacu tidak sama dengan
menjiplak. Hanya mempermudah untuk memulai,
sampai kita menemukan gaya menulis lagu kita
26
sendiri. Perhatikan lirik, karena lirik
mempunyai kekuatan tersendiri dalam sebuah lagu.
Musik populer cenderung diciptakan dengan
beberapa sifat yang salah satunya berupa
representasi kehidupan manusia dimana di
dalamnya terdapat ekspresi, impresi, dan lain-
lain. George Planketes melalui esainya yang
berjudul “Music” menyatakan lirik yang berupa
kata-kata yang dinyanyikan dalam musik dapat
mensugesti (terutama para remaja) dan akhirnya
termanifestasi ke dalam perilaku pendengar
tersebut (Muhary, 2007:17).
2.3.2 Menggunakan Situs Internet Sebagai Media
Komunikasi
Idhar (Trend and Marketing di Industri Musik
Indie) mengungkapkan pentingnya band indie
membentuk sebuah komunitas atau penggemar
terkait kelangsungan band itu sendiri ke
depannya. Sebab, komunitas musik itu nantinya
bisa sebagai infrastruktur yang bisa berjalan
bersama dengan band itu sendiri. Jadi,
komunikasi harus selalu dijaga. Sebuah grup band
harus berkomunikasi dengan komunitas fansclubnya
melalui facebook, twitter, friendster, dll. Hal ini
dapat dibuktikan dengan banyaknya band indie
surabaya salah satunya Power Metal yang
menggunakan facebook, twitter untuk menjalin
27
hubungan dengan para fansclub Power metal yaitu
PMFC. “Mereka sering mengundang komunitasnya
untuk gathering atau membuat sebuah acara yang
melibatkan komunitas. Ini bisa membuat komunitas
itu jadi aktif (Idhar, Trend and Marketing di
Industri Musik Indie).
2.3.3 Menggunakan Situs Internet Sebagai Media
Promosi
Sangat dibutuhkan strategi untuk memasarkan
karya dari band indie tersebut agar dapat
disebarkan ke banyak orang tanpa menggunakan
biaya yang besar. Pemilihan media internet
merupakan solusi bagi musisi indie tersebut. Situs
yang sering digunakan oleh para musisi ini,
adalah Myspace, Youtube. Kelebihan situs
tersebut adalah mempunyai satu aplikasi tentang
musik. “Bagi para musisi terutama yang bergerak
di jalur indie, situs jejaring sosial ini
merupakan media yang sangat ampuh untuk
memperkenalkan karyanya kepada orang dengan
jumlah yang lebih besar dan jangkauan yang tidak
terbatas” (Saragih,2010:2). “Dibesarkan di zaman
revolusi teknologi informasi, maka dunia maya
menjadi pilihan mereka. Lebih murah sesuai
kantong, tapi dengan daya jangkau geografis yang
luas. Mereka mempromosikan album itu (sampai
sekarang juga) lewat semua situs jejaring sosial
28
yang ada” (Saragih,2010:7). Beberapa band indie
yang berasal dari Surabaya telah mennggunakan
Myspace, dan youtube sebagai media promosi lagu
mereka.
2.3.4 Aktif Mengikuti Event Musik Indie
Mereka sering mengikuti event festival musik yang
sering diadakan di surabaya. Salah satu event
musik indie yang baru saja terselenggara bulan
desember ini adalah Event Indie Clothing Carnival
Surabaya. Beberapa band indie surabaya seperti
Devadata, Blingsatan ikut mengisi di acara Indie
Clothing Carnival Surabaya. Keaktifan band
Devadata dan Blingsatan dalam mengikuti event
musik bertujuan untuk menjaga keeksistensiannya
di dunia bermusik. Dengan sering muncul di
beberapa event musik sebuah grup band akan
semakin dikenal oleh masyarakat. “Mereka sering
mengundang komunitasnya untuk gathering atau
membuat sebuah acara yang melibatkan komunitas
fansclubnya. Ini bisa membuat komunitas itu jadi
aktif," kata Idhar saat "Trend and Marketing di
Industri Musik Indie", Senayan, Jakarta Pusat,
Jumat (18/01). Idhar mengungkapkan pentingnya
band indie membentuk sebuah komunitas atau
penggemar terkait kelangsungan band itu sendiri
ke depannya. Sebab, komunitas musik itu nantinya
29
bisa sebagai infrastruktur yang bisa berjalan
bersama dengan band itu sendiri.
2.1.1 Menjalin koneksi dengan Radio dan Media Cetak
Mempromosikan lagu melalui stasiun radio.
Memberikan demo lagunya agar diputar di radio.
Dengan sering diputarnya karya lagu band-band
indie akan semakin terdengar di telinga
masyarakat. Dengan begitu masyarakat dapat
mengenal sebuah karya lagu band indie melalui
radio.
III. PENUTUP
30
3.1 Simpulan
Dari beberapa pembahasan yang telah disampaikan
diatas dapat disimpulkan bahwa :
3.1.1 Eksistensi band-band indie yang ada di
surabaya cukup diminati dan teramat sangat di
kagumi oleh kaum muda. Namun tidak semua band-
band indie surabaya yang popularitasnya setingkat
dengan band band ibukota yang sudah mempunyai
banyak album yang laris di pasaran.
3.1.2 Penyebab kurang eksisnya band-band indie
surabaya, dikarenakan ketidak seriusan sebuah
grup band dalam bermusik di jalur indie, mereka
menganggap membentuk sebuah grup band hanyalah
sekedar hobi saja.
3.1.3 Beberapa upaya yang di lakukan band indie
surabaya untuk mempertahankan eksistensinya di
masyarakat yaitu menjalin komunikasi dengan
masyarakat, mempromosikan karya musiknya sendiri
lewat situs internet, radio. Sering mengikuti
event musik indie agar sebuah grup band tersebut
lebih dikenal oleh masyarakat.
3.2 SaranBerdasarkan hasil pembahasan di atas, penulis dapat
memberikan saran sebagai berikut :
3.2.1 Tingkatkan kembali apresiasi terhadap musik,
jangan ragu jika ingin bermusik di jalur indie.
31
Berkarya lebih kreatif dalam bermusik dapat
meningkatkan eksistensi sebuah grup band.
3.2.2 Grup band indie yang gagal menjaga
eksistensinya, agar tidak cepat putus asa dalam
berkecimpung di jalur indie. solidaritas personil
dalam sebuah grup band dapat memberi energi
postif dalam berkembang memajukan eksistensi
sebuah grup band.
3.2.3 Dengan adanya upaya yang dilakukan band indie
surabaya untuk tetap eksis di masyarakat, para
penikmat musik diharapkan bisa mengahargai hasil
karya musik grup band indie.
IV. Daftar Pustaka
Adhi, W. 2007. Pengambilan keputusan para musisi indie labels,
dalam pemilihan studio rekaman di Surabaya. Skripsi, tidak diterbitkan.
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.
Dayaputri Arum.T. “Indie pemaknaan yang meluntur” Kompas,
kamis 29 Mei 2008 : 10
Enchols, John M. dan Hassan Sadily. 1996. Kamus Inggris
Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia.
Jube. 2008. Revolusi Indie Label, Yogyakarta:Harmoni
Muhary, Ikhwan. 2007. Reinterpretasi Budaya Populer pada Musik dan
Pakaian Remaja Kota Medan: Studi Kasus Komunitas Rock, Punk, dan Emo.
32
Romadhoni .M Irfan. 2008. Musisi dan Regionalitas. Skripsi,
tidak diterbitkan. Fakultas Ushulusddin Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Saragih, Irena.F. 2010. Peranan Situs MySpace dan Popularitas
Band Indie di Medan. Skripsi tidak diterbikan. Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, Medan.
Setianegara, S.A (2013). Analisis Faktor Pembentukan Preferensi
Musisi Terhadap Jalur Independent (Indie). Skripsi Tidak diterbitkan.
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, Surabaya.
Pustaka Maya :Amild. 2010. Tips Band Indie– Want to be the Rising Star
(http://jokosembodo.wordpress.com, diakses tanggal 23
Februari 2011)
Putranto, W. (2005). Perkembangan musik indie di Indonesia.
Diunduh 28 Des 2013 dari
http://pedeepro.multiply.com/journal/item/31/Dampak-
Musik-Indie-Bagi-Perkembangan-Industri-Musik-Indonesia
Sadikin, R . A. (2013). Kreativitas dan Komunitas, Jurus
Eksistensi Band Indie. diunduh 28 Des 2013 dari
http://wartakota.tribunnews.com/2013/01/18/
kreativitas-dan-komunitas-jurus-eksistensi-band-indie
http://musikindon.blogspot.com/2012/08/musik-rock-
power-metal.html
http://pipic.wordpress.com/2011/04/19/power-metal/
33
http://comunityrockzzbinjai.blogspot.com/2011/03/
biografi-band-asal-surabaya-power-metal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Power_Metal_%28grup_musik
%29
https://www.facebook.com/powermetalindonesia/
photos_albums
(http://www.ronascent.biz/2013/04/devadata-antara-
stabilitas-mobilitas.html)
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/151488-
bertahan_karena_konsisten_lawan_arus_musik
http://dioputra.blogdetik.com/2011/12/21/jangan-
remehkan-band-indie-surabaya-punya
34