EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA
Transcript of EJAAN DAN TANDA BACA BAHASA INDONESIA
UNIVERSITAS RIAUFAKULTAS EKONOMIJURUSAN AKUNTANSI
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukurkehadirat Allah swt yang maha pengasih dan penyayang yang telahmemberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehinggadapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “Ejaan dan TandaBaca”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepadakami dalam rangka pengembangan dasar ilmu bahasa indonesia yangberkaitan dengan kalimat efektif. Selain itu tujuan daripenyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentangpengetahuan Bahasa secara meluas. Sehingga besar harapan kami,makalah yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagipengembang wawasan pembaca.
Akhirnya kami menyadari dalam penulisan makalah inijauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahanhati kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalahselanjutnya menjadi lebih. Semoga laporan ini memberi manfaatbagi banyak pihak. Amiin.
Wassalamu’alikum Wr. Wb.
Pekanbaru, November 2014
1
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................. 1
DAFTAR ISI..................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................3
Latar Belakang..............................................3
Rumusan Masalah.............................................3
Tujuan Pembahasan...........................................4
Manfaat Pembahasan..........................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................5
2
Tahapan Ejaan...............................................5
Ruang Lingkup EYD...........................................6
Teori Tanda Baca............................................7
BAB III PENUTUP............................................23
Kesimpulan.................................................24
Saran......................................................25
DAFTAR PUSTAKA.............................................26
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangEjaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi
bahasa, pemisahan, penggabungan, dan penulisanya dalam suatubahas. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbedadengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalakan huruf,suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu sistem aturanyang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaanmengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakanhuruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi olehpemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutamadalam bahasa tulis. Keteraturan dalam bentuk akan berimplikasi
3
pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang menyetirkendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhioleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu,terciptalah lalu lintas yang tertib, teratur, dan tidak semrawut.Seperti itulah kira – kira bentuk hubungan antara pemakai denganejaan.
Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan YangDisempurnakan (EYD). EYD yang resmi mulai diberlakukan padatanggal 16 Agustus 1972 ini memang upaya penyempurnaan ejaan yangsudah dipakai selam dua puluh lima tahun sebelumnya yang dikenaldengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan KRepublik Indonesia pada tahun itu diresmikan pada tahun 1947).Sebelum Ejaan Soewandi telah ada ejaan yang merupakan ejaanpertama Bahasa Indonesia yaitu Ejaan Van Ophuysen (nama seorangguru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang diberlakukanpada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang menjajah Indonesiapada masa itu. Ejaan Van Ophuysen tidak berlaku lagi pada tahun1947.
1.2 MasalahPada masalah ini, kami akan menjelaskan bagaimana cara
penggunaan tanda baca yang baik dan benar. Di sini kamimenuliskan macam macam tanda baca beserta aturan letak penggunaandan fungsi dari macam-macam tanda baca tersebut, sehingga kitabisa memahami bagaimana cara penggunaan tanda baca yang baik danbenar, karena dalam aturan penggunaan tanda baca, banyak sekalimasalah masalah penulisan tanda baca yang kurang tepat sehinggaterkadang sulit untuk memahami isi tentang tulisan yang ditulisdalam sebuah karya tulis.
1.3 TujuanAdapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya
tulis ini adalah:1. Dapat memahami fungsi dari macam-macam tanda baca yang ada
4
2. Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tandabaca3. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baikdan benar4. Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda bacayang baik dan benar
1.4 ManfaatDengan diselesaikanya makalah ini, kami dapat memberikan
manfaat antara lain1. Dapat menulis karya ilmiah dengan Ejaan tanda baca yangbenar2. Dapat menggunakan tanda baca yang sesuai dengan kontekskalimat yang ada3. Dapat memahami penggunaan tanda baca untuk menulis sebuahkarya ilmiah yang baik dan benar
5
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Tahapan-tahapan Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
1. Ejaan van OphuijsenPada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu denganhuruf Latin, yang disebut Ejaan van Ophuilsen. Van Ophuijsenmerancang ejaan itu dibantu oleh Engku Nawawi Gelar SoetanMa‟moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yangmenonjol dalam ejaan ini adalahsebagai berikut :a. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata seperti;
jang, pajung, sajang, pajah. b. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata seperti;
goeroe, itoe,oemoer.c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema,
dipakaiuntuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’ 6
2. Ejaan SoewandiPada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikanuntuk menggantikan Ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru ini olehmasyarakat diberi julukan Ejaan Republik. Hal-hal yangperlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan ituadalah sebagai berikut :a. Huruf oe diganti dengan u, seperti pada; guru, itu, umur.b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti
pada kata-kata; tak, pak, maklum.c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2,
berjalan2, ke-barat2-and. Awalan di- dan kata depan di- kedua-dunya ditulis
serangakaidengan kata yang mengikutinya, seperti katadepan di- pada dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhandi- pada ditulis, dibuang.
3. Ejaan MelindoPada akhir tahun 1959 sidang perutusan Indonesia danMelayu(Slametmulyana-Nasir bin Ismail, Ketua) menghasilkankonsepejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Perkembangan politik tahun-tahunberikutnya mengurungkan peresmian ejaan ini.
4. Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden meresmikanpemakaianEjaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru ituberdasarkan PutusanPresiden No. 57, Tahun 1972. DepartemenPendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yangberjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagaipatokan pemakaian ejaan itu. Karena penuntun itu perludilengkapi, Panitia PengembanganBahasa Indonesia, DepartemenPendidikan dan Kebudayaan, yang dibentuk oleh Menteripendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannyatanggal 12Oktober 1972, No. 156/P/1972, menyusun buku Pedoman UmumEjaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang
7
berupa pemaparan kaidah ejaan yang luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan sura putusannya No.0196/1975 memberlakukanPedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman UmumPembentukan Istilah. Pada tahum 1987 pedoman tersebut direvisi.Edisi revisi dikuatkan dengan Putusan Menteri Pendidikan danKebudayaan No.0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan EjaanBahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah sebagai berikut:
a. Perubahan HurufDj, dari djika menjadi jikaTj, dari tjacap menjadi cakapNj, dari njata menjadi nyataCh, dari achir menjadi akhir
b. Huruf f, v dan z merupakan unsur serapan dari bahasaasing yang telah diresmikan pemakaiannya. Misal:
Khilaf Fisik Zakat Universitas
c. Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidangilmupengetahuan tetap digunakan, misalnya pada kata furqandan xenon.
d. Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan diyangmerupakan kata depan. Sebagai awalan, di- ditulisserangkai dengan unsur yang menyertainya,sedangkan disebagai kata depan ditulis terpisah darikata yangmengikutinya.
8
e. Kata Ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnyaangka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan.Misal:
Anak-anak, bukan anak2 Bersalam-salaman, bukan bersalam2an Bermain-main, bukan bermain2
2.2 Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Ruang lingkup EYD mencangkup lima aspek, yaitu:1. Pemakaian Huruf2. Penulisan Huruf3. Penulisan Kata4. Penulisan unsure serapan5. Pemakaian Tanda Baca
1). Pemakaian huruf membicarakan bagian-bagian dasar dari suatubahasa, yaitu
1.Abjad
2.Vokal
3. Konsonan4. Pemenggalan5. Nama diri
2). Penulisan huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dariejaan sebelumnya yang meliputi
1. Huruf Kapital2. Huruf Miring
9
3). Penulisan kata membicarakan bidang morfologi dengan segalabentuk dan jenisnya berupa
Kata Dasar Kata Turunan Kata Ulang Gabungan Kata Kata Ganti kau, ku, mu,dan nya Kata Depan di, ke, dan dari Kata Sandang si dan sang Partikel Singkatan dan Akronim Angka dan Lambang Bilangan
4). Penulisan unsur serapan membicarakan kaidah cara penulisanunsur serapan, terutama kosa kata yang berasal dari bahasa asing.
5) Pemakaian tanda baca (pungtuasi) membicarakan teknik penerapankelima belas tanda baca dalam penulisan dengan kaidanya masing-masingDi dalam hal ini, kita akan mempelajari ejaan yang nomor limayaitu penggunaan tanda baca
2.3 Teori Tanda Baca
Dalam pemakaian tanda baca mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Tanda titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaanatau seruan. Misalnya: Nenekku tinggal di Jawa Tengah.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatubagan,ihtisar atau daftar. Misalnya:
I.PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
10
B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan
3. tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam,menit,dandetik yang menunjukan waktu. Misalnya: Tsunami di Mentawaiterjadi pada hari Senin tanggal 25 Oktober 2010 pukul 22.10WIB.
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka,jam,menit dandetik yang menunjukan jangka waktu. Misalnya:
Aku menunggu di stasiun kereta api selama 1.45.26 jam.
5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisanyang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dantempat terbit dalam daftar pustaka. Misalnya:
Waridah, Ernawati.2008.EYD Seputar Kebahasa-Indonesiaan.Bandung:KawanPustaka.
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan ataukelipatannya. Misalnya:
Desa ini berpenduduk 25.300 orang.
7. Tanada titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuanatau kelipatan yang tidak menunjukan jumlah. Misalnya:
Kakakku lahir pada tahun 1987 di Pringsewu.
8. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakankepala karangan,ilustrasi,tabel, dan sebagainya. Misalnya:
Acara Kunjungan Presiden SBY
9. Tanda titik tidak dipakai di belakang nama pengirim dantanggal surat,serta nama dan alamat penerima surat.Misalnya:
11
Jalan Ahmad Yani 64 Pringsewu (tanpa titik) 2 November 2010 (tanp a titik)
b. Tanda koma (,)
1. Dipakai di antara unsure-unsur dalam suatu perincian.Misalnya:
Adik membeli tas,buku, pensil, dan penghapus untuk keperluansekolah.
2. Dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara dengan kalimatsetara berikutnya yang didahului dengan kata hubung sepertitetapi, melainkan, dan sedangkan. Misanya:
Saya ingin pergi, tetapi dia tidak kunjung datang.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat denganinduk kalimat jika anak itu mendahulai induk kalimatnya.Misalnya:
Kalau hari hujan, dia tidak akan pergi.
4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimatdengan induk kalimat jika anak kalimat mengiringi indukkalimat. Misalnya: Dia tidak akan pergi kalau hari hujan.
5. dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
Kendaraan di jalan semakin padat. Oleh karena itu, kitaharus berhati-hati.
6. Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari dari bagianlaindalam kalimat. Misalnya:
12
Kata Ayah,”Nenek akan datang.”
7. dipakai diantara nama orang dan gelar akademik yangmengikutinya. Misalnya:
Ibu Dra. Lisdwiana Kurniati, M.P.d. adalah dosen Mata KuliahPenyuluhan Bahasa Indonesia.
8. Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnyatidak membatasi. Misalnya:
Semua Mahasiswa STKIP Muhammadiyah, baik laki-laki maupunperempuan, harus mematuhi peraturan kampus.
9. Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, darikata lain yang terdapat dalam kalimat. Misalnya:
Aduh, Kartu Peserta Ujianku tertinggal di rumah!
10. Dipakai diantara nama dan alamat,bagian-bagian alamat,tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah yangditulis berurutan. Misalnya: Surat-surat ini harapdialamatkan kepada Ketua Jurusan Bahasa dan Seni, STKIPMuhammadiyah, Jalan Makam, Pringsewu.
11. Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibaliksusunannya dalam daftar pustaka. Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir.1949. Tatabahasa Baru BahasaIndonesia.Djakarta:PT Pustaka Rakyat.
12. Dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.Misalnya:
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang(Yogyakarta; UP Indonesia, 19670,hlm.4.
13
13. Dipakai di muka anka persepuluhan atau diantararupiahyang dinyatakan dengan angka. Misalnya:
Kedalaman sungai itu hanya 12,5 m.
14. Dipakai untuk menghindari salah salah bacadi belakangketerangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
Atas bantuan Fara, Intan mengucapkan terima kasih.
15. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikanlangsungdari bagian lain yang mengiringinya jika petikan ituberakhir dengan tanda tanya atau seru. Misalnya:
Ke mana Saudara akan pergi?” Tanya Anto.
c. Tanda titik koma (;)
1. Dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenisdan setara. Misalnya:
Malam semakin larut;tugas kuliah belum selesai juga.
2. Dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkanyang setara di dalam kalimat majemuk. Misalnya:
Saya mengerjakan tugas kuliah; kakak asyik menontontelevisi.
d. Tanda titik dua (: )
1. Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikutipemberian.
Ibu memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja,dan lemari.
2. Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
14
Misalnya: Acara akan di laksanakan pada: Hari : Tempat : Waktu :
3. Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelakudalam percakapan. Misalnya:
Amir : “ Baik, Bu,” (mengangkat kompor dan masuk)
4. Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, diantara babdan ayat dalam kitab suci,diantara judul dan anak judulsuatu karangan,serta nama kota dan penerbit buku. Misalnya:
Guru agama Islam membacakan surat Al Imron:156.
e. Tanda hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung unsure-unsur kata ulang.
Misalnya: Ani memakai baju kemerah-merahan.
2. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas hubunganbagian-bagian kata atau ungkapan dan penghilang bagiankelompok kata. Misalnya: Sesama teman harus memiliki rasakesetiakawanan-sosial.
3. Dipakai untuk merangkaikan se dengan kata berikutnya, kedengan angka, angka dengan an. Misalnya:
Pada tanggal 17 Agustus se-Indonesia merayakan kemerdekaan.
4. Untuk merangkaikan unsure bahasa Indonesia dengan unsurebahasa asing.Misalnya:
Taufik Hidayat unggul dalam pertandingan bulu tangkissetelah men-smash lawannya.
15
5. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisaholeh pergantian baris, Misalnya:
Di sampina cara-cara lama itu ada juga ca- Ra yang baru.
6. Menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atauakhiran dengan bagian katadi depannya pada pergantian baris.Misalnya:
Senjata ini merupakan alat pertahan- an yang canggih.
7. Menyambung huruf kata yang di eja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Misalnya: p-a-n-i-t-i-a
f. Tanda pisah (– )
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yangmember penjelasan di luar bangun kalimat. Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
2. Dipakai diantara dua bilangan,tanggal atau tempat denganarti’ sampai ke’ atau ‘sama dengan’. Misalnya:
Pertandingan sepak bola itu berlangsung dari tanggal 2–8November 2010.
g. Tanda ellipsis (…)
1. Dipakai dalam kalimat terputus-putus. Misalnya:
Kalau begitu… ya,kita harus semangat.
16
2. Menunjukan ahwa dalam suatu kalimatada bagian yang dihilangkan. Misalnya: Sebab-sebab kemerosotan… akan ditelitilebih lanjut.
h. Tanda Tanya (?)
Dipakai pada akhir kalimat tanya. Kapan kamu akan pulang? Dipakai di dalam tanda kurunguntuk menyatakan bagian
kalimatyang kurang dapat dibuktikan kebenaranya. Uangnya sebanyak 20 juta rupiah(?) hilang.
i. Tanda seru (!)
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan.
Alangkah seramnnya peristiwa itu!
j. Tanda kurung ( (…) )
Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK ( Daftar Isian
Kegiatan) kantor itu. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan
k. Tanda kurung siku ( […] )
l. Tanda petik (”…”)
m. Tanda petik tunggal (‘…’)
n. Tanda garis miring ( / )
o. Tanda penyingkat atau apostrop ( )
p. Angka dan Lambang Bilangan
17
Angka lambang bilangan yaitu angka yang dipakai untuk menyatakanlambang bilangan atau nomor.
Misalnya:
Angka : 0, 1, 2, 3, 4, 5 dsb.
Angka romawi : I, II, III, IV, V dsb.
Pemakaian Tanda Baca A. Tanda Titik (.)1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaanatau seruan. Misalnya : Ayahku tinggal di solo. Hari ini tanggal 6 April 1990.2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatubagan , ikhtisar atau daftar.
Misalnya:a. III. Departemen Dalam NegeriA. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat DesaB. Direktorat Jendral Agraria1. ..............b. 1. Patokan Umum1.1 Isi Karangan1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan1.2.2 Tabel1.2.3 Grafik
Catatan : Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atauhuruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka itu merupakanyang terakhir dalam deretan angka atau huruf.(1.2.3 Grafik bukan1.2.3. grafik)
18
3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angkajam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya :Pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik )4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,
dan detik yang menunjukkan jangka waktu.Misalnya:1.35.20 jam ( 1 jam, 35 menit, 20 detik)5. Tanda titik di pakai di antara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru,dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:Siregar, Merari, 1920, Azab dan Sengsara. Weltervreden:Balai
Poestaka.6a. Tanda titik dipakai untuk m emisahkan bilangan ribuan
atau kelipatannya.Misalnya: Desa itu berpenduduk 25.474 orang.6b. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menyatakan jumlah.Misalnya: Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung. Lihat halaman 6537 Nomor gironya 8377837. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan
kepala karangan atau kapala ilustrasi, tabel danlain sebagainya.
Misalnya:Acara Kunjungan Adam MalikSalah Asuhan8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim
dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat.Misalnya:Jalan Dipenogoro 82
19
Jakarta (tanpa titik)1 April 1985 (Tanpa titik)Yth. Sdr . Moh . Hasan (tanpa titik)Palembang(tanpa titik)Atau:Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)Jalan Cikini 72 (tanpa titik) Jakarta(tanpa titik)
B.Tanda Koma(,) 1. Tanda koma di pakai di anntara unsur-unsur dalamsuatu perincian atau pembilangan. Misalnya: Saya membeli kertas, pena ,dan tinta. Satu, dua, tiga......empat! 2. Tanda koma di pakai untuk memisahkan kalimatsetara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahuluioleh kata seperti tetapi atau melainkan. Misalnya: Saya ingin datang, tetapihari hujan. Didi bukan anak Pak Adi,melainkan anak Pak Jolo 3a.Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimatdari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului ibukaimatnya. Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidakpulang 3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anakkalimat dari induk kalimat bila anak kalimat mengiringi indukkalimat. Misalnya:
20
Saya tidak pulang jika harihujan. 4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapanpenghubung antar kal;imat yang terdapat pada awal kalimat.Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi, pula, meskipun, begitu, akan,tetapi. Misalnya:
.......Oleh karena itu, kita harus berhati-hati. 5.Tanda koma dipakai untuk memisahkan kataseperti o,ya, wah,aduh,kasihandari kata yab]ng lain yang terdapatdalam kalimat. Misalnya: O,begitu 6.Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikanlangsung dari bagian lain dalam kalimat. (Lihat juga pemakaiantanda petik, Bab V, Pasal L, dan M.) Misalnya: Kata Ibu,”Saya gembirasekali.” 7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama danalamat , (ii) bagian bagian alamat , (iii) tempat dan tanggal,dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulisberurutan. Misalnya: Surat –surat ini harapdialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, UniversitasIndonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta . Sdr. Abdullah , JalanPisang Batu 1, Bogor Surabaya ,10 Mei 1960Kuala Lumpur, Malaysia 8. .Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian namayang di balik susunannya dalam daftar pustaka. Misalnya:
21
Alisjahbana, Sultan Takdir.1949. Tata Bahasa Baru Indonnesia, Jilid 1 dan 2. Djakarta : PTPustaka Rakjat. 9. Tanda Koma dipakai di antara bagian bagian dalamcatatan kaki. Misalnya: W.J.S. Poerwadarmita, BahasaIndonesia untuk karang –mengarang (Yogyakarta:UP Indonesia,1967), hlm.4. 10. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelarakademik yang mengikuti untuk membedakannya dari singkatan namadiri, keluarga atau marga. Misalnya:
B.Ratulangi,S.E11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di
antara rupiah dan sen yang dinyatakan dalam angka. Misalnya:
12,5 mRp12,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangantambahan yang sifatnya tidak membatasi.( lihat juga pemakaiantanda pisah , Bab V , Pasal F.) Misalnya: Guru saya, Pak Ahmad , pandaisekali. 13. Tanda koma dapat dapat dipakai untuk menghindarikesalahan baca di belakang keterangan yang terdapat dalam awalkalimat. Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukansikap yang bersungguh –sungguh.
Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih. Bandingkan dengan :
22
Kita memerlukan sikap yang bersungguh –sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Karyadi mengucapkan terima kasih atas banyuan agus. 14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikanlangsung dari bagian yang lain yang mengiringinya dalam kalimatjika petikan itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru . Misalnya: “Di mana saudara tinggal ?”tanya karim.C.Tanda Titik Koma(;) 1. . Tanda titik koma dipakai untuk memisahkanbagian –bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Malam makin larut ;pekerjaanbelum selesai juga. 2. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti katapenghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalamkalimat majemuk. Misalnya: Ayah mengurus halamannya dikebun itu; Ibu sibuk memasak di dapur; Adik menghapal rumuskimia.D.Tanda Titik Dua (:) 1a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatupernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukanperabot rumah tangga :kursi, meja , dan lemari. 1b.Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian itumerupakan pelengkapan yang mengakhiri suatu pernyataan Misalnya: Kita memerlukan kursi ,meja,dan lemari.
23
2.Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yangmemerlukan pemerian.
Misalnya: Ketua : Ahmad WijayaSekretaris :S samama 3.Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama katayang menunjukkan prlaku dalam percekapan. Misalnya: Ibu : jangan pergi anakku!!!
Amir : “maaf,Bu,” keputusa ku dah bulat.!! 4. Tanda titik dua dapat dipakai (i) di antara jilidatau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitabsuci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan ,serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya: Tempo, I (1971), 34:7 Surah Yasin :9 Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup:Sebuah Study, Sudah terbit . Tjokronegoro, Sutomo.1968.TjukuplahSaudara Membina Bahasa Persatuan Kita?Djakarta: Eresco.E. Tanda Hubung(-) 1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yangterpisah oleh pergantian baris. Misalnya: Di samping cara –cara lama itu ada jugaca-ra yang baru. Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkanpada ujung baris atau pangkal baris. Misalnya: Beberapa pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan .atau
24
Beberapa pendapat mengenai masalahitu telah disampaikan .bukanBeberapa pendapat mengenai masalah i-tu telah disampaikan .
2. . Tanda hubung menyambung awalan denganbagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata didepannya pada pergantian baris. Misalnya: Kami ada cara yang baru untuk meng-ukur panas. Kami ada cara yang baru untuk me-ngukur panas. Senjata ini merupakan alat pertahan-an yang canggih 3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya: Anak-anak, berulang-ulang Angka 2 sebagai tanda ulang hanya berlaku padatulisan cepat, notula dan tidak dipakai pada teks karangan.4. . Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu danbagian bagian tanggal. Misalnya: p-a-n-i-t-i-a 8-4-19875.Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (i)hubungan bagian –bagian kata atau ungkapan ,dan (ii)penghilangan bagian kelompok kata.Misalnya : Ber-evolusi , dua puluh lima –ribuan (20 x 5000)tanggung jawabdan kesetiakawanan sosial
25
6. Tanda hubungdipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kataberikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- denganangka , (iii) angka dengan -an ,(iv) singkatan berhuruf kapitaldengan imbuhan atau kaata, dan(v) nama jabatan rangkap .Misalnya :Se-Indonesia , se -jawa barat , hadiah ke- 2, tahun 50-an, mem-PHK-kan , hari-H, Sinar-X, Menteri- Sekretaris Negara.
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasaindonesia dengan unsur bahasa asing.
Misalnya: Di-smash
F. Tanda Pisah(--) 1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimatyang memberi penjelasan di luar bangun kalimat . Misalnya: Kemerdekaan bangsa itu --saya yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri. 2, Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisiatau keterangan lain . sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya: Rangkaian temuan ini--evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan 1970otonom telah mengubah konsepsi tentang alam semesta. 3 , Tanda pisah dipakai antara dua bilangan atautanggal dengan arti’sampai ke ‘ atau sampai dengan’. Misalnya: 1910--1945 Tanggal 5--10 April Jakarta --Bandung Catatan : Dalam Pengetikan , tanda pisah dinyatakandengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan ssudahnya.G. Tanda Elipsis(.....) 1 . Tanda Elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus– putus.
26
Misalnya: Kalau begitu....ya, marilahkita bergerak.
2, . Tanda Elipsis menunjukkan bahwa dalan suatukalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Misalnya : Sebab –sebabkemerosotan . . . akan diteliti lebih lanjut. Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhirisebuiah kalimat , perlu dipakai empat buah titik ; tiga buahuntuk menandai penghilangan kalimat dan satu titik lagi untukmenandai akhir kalimat.
H. Tanda Tanya (?) 1 . Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya . Misalnya: Kapan ia berangkat?
2.Tanda tanya dipakai daalam tanda kurung untukmenyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapatdibuktikan kebenarannya. Misalnya: Ia lahir pada tahun 1763(?)I .Tanda Seru(!) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataanyang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan keseriusan ,kesungguhan , ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu! Bersihkan kamar itu sekarang juga
Merdeka!J. Tanda Kurung ((. . . )) 1. Tanda Kurung mengapit tambahan ketrangan ataupenjelasan.
27
Misaalnya : Bagian Perencanaan sudah selesai menyusunDIK(Daftar Isian Kegiatan) kantor itu. 2. Tanda Kurung mengapit tambahan ketrangan ataupenjelasan. Yang bukan bagian integral pokok pembicaraan . Misalnya:
Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud”( nama tempat yangterkenal di Bali ) ditulis pada tahun 1962. 3. Tanda Kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan . Misanlnya: Kata cocaine diserap ke dalam bahasaindonesia menjadi kokain (a) 4.Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerincisatu urutan karangan. Misalnya: Faktor produksi menyangkut masalah (a)alam,(b) tenaga kerja ,(c) modal.K. Tanda Kurung Siku([. . .]) 1 Tanda kurung siku mengapit huruf , kata , ataukelompok kata sebagai korekksi atau tambahan pada kalimat yangditukis orang lain . Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan ataukekurangan itu memang terdapat pada naskah asli. Misalnya : 1Sang Sapurba men(d)engar bunyigemerisik. 2. Tanda kurung sikumengapit keterangan dalam kalimat penjelas.L .Tanda Petik (“. . .”) 1Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasaldari pembicaraan dan naskah dan atau bahan tulis lain . Misalnya: “Saya belum siap,” kata Mira , “tunggusebentar!”
28
2.tanda petik mengapit judul syair, karangan , ataubab buku yang dipakai dalam kalimat . Misalnya: Bacalah “Bola Lampu “ dalambuku DariSuau Masa, dari suatu tempat. 3. Tanda petik mengapit istilah ilmiahyang kurangdikenal atau kata yang mempunyai arti khusus . Misalnya : Maja dikenal dengan nama “cutbrai” 4 Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. Misalnya Kata Tono ,”Saya juga minta satu”. 5 Tanda baca penutup kalimat atau bagiankalim ditempatn=kan di belakang tanda petik yang menhgapit kataaatau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimatatau bagian kalimat Misalnya:Karena warna kulitnya , Budi mendapat julukan “Si Hitam”Catatan Tanda petik pembuka dan petik penutup pada pasangantanda petik itu ditulisama tinggi di sebrlah barisM. Tanda Petik Tunggal(‘’) 1 Tanda petik tunggal mengapitn petikan yangtersusun di dalam petikan lain.
Misalnya: Tanya Basri , “kau dengar bunui ;kring-kring’
tadi?” “Waktu kubuka pintu depan , kudengar teriakkan
anakku ,.2. Tanda petik tunggal mengapit makna , terjemahan ,ataupenjelasan kata ataunungkapan asing (lihat pemakaian tanda kurung, Bab V , Pasal J.) Misalnya :
29
Feed-back ‘balikkan’N. Tanda Garis Miring 1.Tanda Garis miring dipakai di dalam nomor surat dannomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagidalam satu tahun takwim. Misalnya : No.7/PK/ 1973 Jalan Kramat 111/102. .Tanda Garis miring dipakai sebagai pengganti kata ataudan tiap. Misalnya :Dikirimkan lewat darat /laut . ‘dikirimkan lewat darat atau laut.Harganya Rp.25.000/ lembar.’ Harganya Rp.25.000 tiap lembar.3.Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘).Tanda Penyingkat atau Apostrof menunjukkan penghilangan bagiankata atau bagian angka tahun.Misalnya: Ali’kan kusurati (‘kan = akan) Malam ‘lah tiba (‘lah= telah)
30
BAB IIIPENUTUP
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyiujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu(pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).
EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaatidalam tulisan bahasa indonesia resmi
Ruang lingkup dalam EYD secara garis besar terbagi ke dalam tigabagian yaitu pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tandabaca.
Ruang lingkup pembentukan istilah terbagi ke dalam beberapakategori yaitu (1). Konsep dasar yang meliputi: definisi istilah,tata istilah dan tata nama, istilah khusus dan istilah umum, katadasar peristilahan, imbuhan peristilahan, kata ulangperistilahan, gabungan kata peristilahan, dan perangkat kataperistilahan. (2). Sumber istilah yang mencakup: kosa kata bahasaindonesia, kosa kata bahasa serumpun, kosa kata bahasa asing,penerjemahan istilah asing, penyerapan istilah asing, penyerapandan penerjemahan sekaligus, macam dan bentuk sumber serapan,istilah asing yang bersifat internasional, dan bagan prosedurpembentukan istilah.
Kata baku adalah kata yang cara pengucpan atau penulisannyasesuai dengan kaidah-kaidah standar atau kaidah yang telahdibakukan. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang cara
31
pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah umumtersebut.
Fungsi bahasa baku adalah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan,pembawa kewibawaan, dan kerangka acuan.
Ciri-ciri bahasa baku adalah tidak dipengaruhi bahasa daerah,tidak dipengaruhi bahasa asing, bukan merupakan bahasapercakapan, pemakaian imbuhan secara eksplisit, pemakaian yangsesuai dengan konteks kalimat, tidak terkontaminasi, tidak rancu,tidak mengandung arti pleonasme, dan tidak mengandung hiperkorek.
Perbedaan antara singkatan dan akronim terletak pada bentuksingkatan dilafalkan huruf per huruf. Sedangkan akronimdilafalkan sebagai kata atau suku kata.
Makna kata berkaitan dengan hubungan antara satu lambang bahasadenagan lambang lainnya atau hubungannya denagan suatu benda.Makna kata terdiri atas beberapaa jenis, yaitu makna leksikal,makna gramatikal, makna denotatif, dan makna konotatif.
Perubahan makna dapat berupa perluasan, penyempitan , peniggian,perendahan, pertukaran tanggapan, atau persamaan sifat.
Jenis-jenis kata dalam bahasa indonesia terbagi menjadi: katabenda, kata ganti, kata kerja, kata sifat kata sapaan, katapenunjuk, kata bilangan, kata penyangkal, kata depan, katapenghubung, kata keterangan, kata Tanya, kata seru, kata sandangdan kata partikel.
3.1 Simpulan1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan.2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam
suatu bagan , ikhtisar atau daftar
32
3.Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dandetik yang menunjukkan waktu.
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dandetik yang menunjukkan jangka waktu
5. Tanda titik di pakai di antara nama penulis, judul tulisanyang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempatterbit dalam daftar pustaka.
6a. Tanda titik dipakai untuk m emisahkan bilangan ribuanatau kelipatannya.
6b. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuanatau kelipatannya yang tidak menyatakan jumlah
7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakankepala karangan atau kapala ilustrasi, tabel danlain sebagainya.
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirimdan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima suratB.Tanda Koma(,)
1. Tanda koma di pakai di anntara unsur-unsur dalam suatuperincian atau pembilangan.
2. Tanda koma di pakai untuk memisahkan kalimat setara yangsatu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kataseperti tetapi atau melainkan.
3a.Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dariinduk kalimat jika anak kalimat itu mendahului ibu kaimatnya
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimatdari induk kalimat bila anak kalimat mengiringi induk kalimat.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapanpenghubung antar kal;imat yang terdapat pada awal kalimat.Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi, pula, meskipun, begitu, akan,tetapi.
5.Tanda koma dipakai untuk memisahkan kataseperti o,ya, wah,aduh,kasihan dari kata yab]ng lain yang terdapatdalam kalimat
33
6.Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung daribagian lain dalam kalimat. (Lihat juga pemakaian tanda petik, BabV, Pasal L, dan M.)
7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat , (ii)bagian bagian alamat , (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) namatempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
8. .Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka
9. Tanda Koma dipakai di antara bagian bagian dalam catatankaki
10. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademikyang mengikuti untuk membedakannya dari singkatan nama diri,keluarga atau marga
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau diantara rupiah dan sen yang dinyatakan dalam angka
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahanyang sifatnya tidak membatasi.( lihat juga pemakaian tandapisah , Bab V , Pasal F.)
13. Tanda koma dapat dapat dipakai untuk menghindarikesalahan baca di belakang keterangan yang terdapat dalam awalkalimat
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsungdari bagian yang lain yang mengiringinya dalam kalimat jikapetikan itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru
3.2 Saran
Dari uraian diatas dapat kami simpulkan beberaoa saran yaknikita harus memahami cara menggunakan tanda baca yang baik danbenar , untuk memberi bekal kepada kita untuk menjalani masakuliah selanjutnya yang penuh dengan tugas yang menuntutkemampuan dalam berbahasa yang baik dan benar baik lisan maupuntertulis. Dan kemampuan berbahasa yang benar dapat diperolehmelalui pembiasaan , pembiasaan menulis dan pembiasaan
34
mempraktekan kemampuan berbahasa indonesia yang benar dalamkehidupan sehari –hari.
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: RinekaCipta.
Sarwoko Tri, Adi. 2003. Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Yogyakarta:Andi Yogyakarta.
Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan Seputar Kebahasaan Indonesia. Jakarta:Kawan pustaka.
35
Arifin A, Zaenal dan Tasai S, Amran. 2008. Cermat Berbahsa Indonesia.Jakarta: Akademika Pressindo.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Pedoman Umum EjaanBahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah.Bandung: Pustaka Setia.
Www. Ymci. Web. Id.
Tim Mendikbud. 1987.Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan.Yogyakarta: PTPustaka WidyaTarigan.2003.Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia.Bandung:Penerbit ANGKASABandung.
.
36