TANDA SALIB

37
Tanda Salib NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015 Oleh, Uskup Mar Nicholas H Toruan, CKC Gereja Nasrani Indonesia (GNI) Keuskupan Nasrani Katolik Ortodoks Rasuli Kudus dan Satu

Transcript of TANDA SALIB

Tanda SalibNO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Oleh, Uskup Mar Nicholas H Toruan, CKC

Gereja Nasrani Indonesia (GNI)

Keuskupan Nasrani Katolik Ortodoks Rasuli Kudus dan Satu

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 2- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Pendahuluan

1. Pengertian SimbolLouis Forsdale dalam bukunya yang berjudul, "Perspectives onCommunication" mengatakan bahwa Lambang atau Simbol:"Simbol atau lambang adalah sesuatu yang mewakili sesuatuyang lainnya tetapi lambang itu tidak harus memiliki hubunganalamiah dengan obyek tersebut atau fenomena yangdiwakilinya itu." (Louis Fordale, Perspectives on Communication.Addison-Wesley Publishing company, 1981, hal.230).Gerald O'Collin, SJ mengatakan bahwa "simbol" (Yunani,'sesuatu yang ditarik bersama'). Sesuatu yang mewakili 'aslinya'(contoh., singa sebagai simbol keberanian) atau secarakonvensional (contoh, bendera sebagai simbol atau lambangnegara). Dengan membuat hal-hal lain hadir, maka simbol-simbol masuk dalam imajinasi kita, memberikan efek pada perasaan danmempengaruhi prilaku kita. Penjelasan rasional akan selalu kurang terhadap ekspresirentang potensi arti dari simbol yang dihadirkan itu. Khususnya lagi, saat kita memasukitanda lambang keagamaan yang mewakili akan ketiadaan akhir, realitas-realitasadikodrati, kita bisa mengandalkan lambang-lambang (simbol) untuk menjelaskanketidakterbatasan dalam arti-artinya."Selanjutnya dia berkata, "Teologi Lambang atau Simbol" adalah suatu sudut pandangtentang dunia yang kelihatan sebagai gambar dari yang tidak dapat dilihat." (Geraldo'Collins, SJ. A Concise Dictionary of Theology. Paulist Press.NY,1991,hal.232).Jelaslah bagi kita bahwa "simbol itu mewakili eksistensi yang ada baik itu yangkelihatan maupun tidak kelihatan." Simbol itu selalu sarat bermuatan makna arti, tidaksempit seperti ujaran-ujaran dalam bahasa verbal. Pertama, jika kita menggunakanbahasa simbol maka kita menggunakan komunikasi non-Verbal berupa gerak, isyarat,gambar, foto, lukisan, garis - garis tertentu, warna, suara, gerakan - gerakan tertentudari anggota tubuh kita, dll. Contoh, ketika ada anak bayi tidur lalu si ibu mengatupkanmulutnya sembari menyilangkan jari telunjuk di kedua bibirnya ketika ada orang yangdatang dengan tiba-tiba bersuara gaduh dan ribut. Oleh karena si ibu ini takut anaknyabangun, dibuatlah lambang atau simbol spontan tandi yang artinya secara konvensionaladalah "sssst.... harap diam, si kecil lagi tidur!" Ini adalah " simbol gerak."Kemudian, ada simbol warna: Lampu lalu lintas, merah, kuning dan hijau yangmemiliki arti jika menyala. Arti ini juga secara konvensional disepakati bersama, tidakitu saja sudah menjadi normatif dalam masyarakat. Melanggar aturan simbol warna ini

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 3- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan ada sanksi pelanggaran secara hukum.Makna arti sudah dipahami bersama dalam masyarakat.Dalam bidang keagamaan tentu saja sangat sarat dengan muatan simbolis dalamkehidupan agama, agama apapun itu. Dalam lapangan keagamaan simbol ini bersifatekspresi spiritual. Suatu dogma, doktrin atau ajaran-ajaran normatif bisa dituangkandalam hanya satu garis tertentu saja. Itulah sebabnya kita tidak usah heran, jika satusimbol saja bisa mewakili ribuan halaman buku untuk menjelaskannya. Contoh, simbol"Bintang" dalam Yudaisme sebagai ekspresi teologi Monoteisme Yahudi. Untuk bisamemahami simbol bintang ini hanya para rabbi Yahudi yang valid dan otoritatifmenjelaskannya, tidak bisa di luar diri mereka. Simbol itu sangat komplekspemahamannya tidak semudah bahasa verbal dan dalam baris huruf-huruf dalam buku.Ini harus dijelaskan secara komprehensif lewat Tradisi dan paham penghayatnya.Hal ini terkadang sulit untuk dituliskan dalam suatu buku. Contoh kedua, simbol"Tanda Salib" merupakan totalitas ekspresi Iman Kudus dari Jemaat Nasrani YahudiKuno Satu Kudus Rasuli Katolik dan Ortodoks. Melalui simbol gerak Tanda Salibsederhana itu sudah mewakili seluruh Kitab-kitab Suci yang ada dan bahkanmelebihi dari pada apapun yang tersurat!Ekspresi simbolis Tanda Salib ini merupakan pengejawantahan apa yang Tersuratdalam Kitab dipindahkan kedalam jiwa manusia itu sendiri, dalam jiwa yang hidupbukan pada huruf - huruf yang mati kata Rasul Mar Shaul:"Karena telah ternyata bahwa kamu adalah surat Mshikha, yang ditulis olehpelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta tetapi dengan Roh dari Alaha yanghidup bukan pada loh batu, melainkan pada loh - loh daging, yaitu di dalam hatimanusia." (2 Korintim3:3).Dengan demikian, jelaslah bagi kita Iman itu harus ditransferkedalam jiwa atau hati manusia yang melahirkan perbuatan (suatugerak…) yang kelihatan. Ekspresi tertulis ditanamkan dalam jiwa(hati) dan kemudian direfleksikan dalam bahasa simbolis non-verbal. Itulah sebabnya, Orang-orang Nasrani tidak membawaAlkitab ke mana-mana seperti kaum Protestan. Mengapa? Alkitab itusudah ada dalam jiwanya! Ini tentu saja tidak bisa dipahami olehKekristenan Protestan yang dilahirkan oleh Alkitab yang sudahtercetak baku dari ibunya sendiri Gereja Konsiliar Ekumenis (325-381M). Kelahiran bayi Protestan inipun dalam kondisi ibunya sakitmoralitas duniawi pada abad ke-16 Masehi. Ibunya sendiri: GerejaRoma Katolik sedang berzinah dengan keduniawian lalu lahirlah anak-anaknyasumbangnya. Setelah besar anak-anak inipun melawan ibunya sendiri. Keduanya kitatidak bisa bela.Jika kita bertanya tentang simbol Tanda Salib dari persfektif Protestantisme tentukita salah alamat sebab Protestantisme itu tidak memiliki mata rantai sejarah

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 4- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mengenai hal itu. Mereka hanya belajar secara huruf - huruf dari buku-buku kuno yangdituliskan bapa-bapa gereja yang sebagaimana kita ketahui tulisan-tulisan bapa-bapagereja Kristen ini banyak yang sesat dan merupakan pendapat subyektif individual(theologumena) saja. Seorang Protestan sepintar dan sesaleh apapun dia tidak akanpernah bisa mengerti tentang Tanda Salib, sebab mereka tidak pernah mencicipirahmat Ilahi dalam Iman Rasuliah, sebab bapa-bapa Iman mereka adalah ParaReformator yang mengangkat dirinya sendiri menjadi rohaniawan.Kita tidak heran dengan pernyataan mereka mengatakan; "segala sesuatu yang tidakterdapat dalam Alkitab, tidak boleh dipakai sebagai dasar keagamaan dan Iman orangpercaya." Jika mereka ini konsekuen terhadap teologi Sola Skripturanya, maka kita bisabalikkan ucapan mereka dengan berkata:Mengapa anda memakai kidung-kidung nyanyian dalam gereja-gereja anda, bukankahsemua itu tidak terdapat dalam Alkitab?Mengapa anda memakai sepatu dalam gereja bukankah itu tidak ada dalam Alkitab?Mengapa anda memakai urutan liturgi ibadah anda bukankah itu tidak terdapat dalamAlkitab?Bukankah tidak ada sebutan dalam Alkitab yang mengatakan "hanya Alkitab" (SolaSkriptura)?Mengapa anda merayakan NATAL? Bukankah tidak ada dalam Alkitab?Mengapa anda merayakan Jumat Agung bukankah tidak ada dalam Alkitab?Banyak lagi pertanyaan sepele yang kita bisa ajukan kepada mereka sehingga merekaseperti “meludah ke langit terpercik ke muka sendiri.”Menghilangkan simbol Tanda Salib sebagai ekspresi kemanusiaan - teologismenyebabkan kita digiring menjadi binatang yang tidak berbudaya, tidak berakal, tidakberagama, dan tidak berintelektual-spiritual. Kita dijadikan binatang! Hanya binatangyang tidak mengerti simbol-simbol kecuali 'insting' atau 'naluri' saja. Kita ini manusiayang diciptakan menurut gambar peta Ilahi (Bereshit 2: 26 -27) memiliki karakterkeilahian dalam diri kita, yakni "akal budi" (Reasons) dan "kehendak bebas (Free Will)."Simbol Tanda Salib adalah mewakili seluruh sistem keagamaan yang diwahyukan Alahakepada manusia melalui bani Israel (Yahudi) yang berpuncak kepada Maran Yeshua.Simbol "Tanda Salib" pusat pewartaan dan nafas hidup pengikut Maran Yeshua dan kitatidak bisa 'malu' mengekspresikan Iman Kudus kita ini sebagai kekuatan Alaha untukmenyelamatkan orang percaya, sebaliknya Tanda Salib merupakan tindakan kebodohanbagi mereka yang akan binasa! (1 Kor.1:18; Lukas 9:22-26).Kedua, Jika kita menggunakan bahasa tulisan yang terdiri dari simbol huruf-huruftertentu, disebutlah ini Komunikasi Verbal melalui ujaran-ujaran tertulis. Kita

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 5- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

ketahui bahasa tulis itu sangatlah terbatas makna artinya. Tidak semua pengalamanmanusia, khususnya pengalaman rohaniah bisa dituliskan dalam huruf - huruf karenaketerbatasannya itu. Alkitab mengajarkan kepada kita lewat Rasul Mar Shaul;"berpeganglah terhadap Tradisi (Aramaik, “Masora”) yang kami ajarkan baik itumelalui Tradisi Tertulis (Tersurat) dan Tradisi Lisan" (2 Tes.2:15). Ayat ini seringkalidibantah oleh kaum Protestan. Bantahan Protestan sebenarnya hanya ekspresitraumatik historis yang dialami oleh para pendiri Protestantisme itu sendiri, tidakgenerasi berikutnya. Tetapi persoalannya hal negatif ini sudah ditanamkan secaraestafet dari generasi ke generasi sehingga terbentuk suatu paradigma tertentu.Sebenarnya, generasi berikutnya yang kita harus persalahkan karena mereka seperti‘kerbau yang dicucuk hidungnya’, tidak menggunakan akal sehatnya membaca semuahistografi relasi Protestan versus Roma Katolik, seharusnya mereka bisa menganalisayang baik diambil yang buruk dibuang.Lagi pula jika kaum Protestan jeli membaca Alkitab yang mereka agung-agungkan ituseharusnya membaca juga Ucapan Shliakh Yehuda (Yudas):“Saudara-saudaraku yang kekasih, sementara aku bersusah payah menuliskan inikepadamu tentang kehidupan umum kami, ini perlu aku tuliskan kepadamu,menasehatimu agar berjuang keras mempertahankan Iman yang SATU KALIdisampaikan kepada orang-orang kudus.” (Yudas 1: 3 Peshitta)“Jangan memindahkan batas tanah yang lama, yang nenek moyangmu telahtetapkan.” (Sefer Mislei 22:28)Apa artinya ini?Tidak ada Reformasi Agama!Ada cerita tentang si kakek dan si cucu. Si kakek ini hidup di zaman penjajahan Jepangdi negeri mereka Vietnam. Kakek berkata, "Cucuku, dahulu orang Jepang itu pendekkerdil tubuhnya, tetapi bisa mengalahkan prajurit-prajurit bangsa Eropa yang tinggi-tinggi itu. Si cucu yang pintar ini, berkata pada kakeknya; "Ah, kakek ini, dasar sudahpikun! Orang Jepang itu badannya tinggi-tinggi tidak pendek-kerdil, aku lihat sendiri diTokyo." Si kakek menjawab; "Cucuku yang pintar, memang apa yang kamu lihat itusekarang memang benar, mereka badannya tinggi, tapi di zaman kakek badan merekapendek-kerdil"!Demikianlah, gambaran sekilas situasi antara Gereja - gereja Sakramental denganProtestantisme. Ada jurang waktu 1600 tahun kelahiran Protestantisme. SeringkaliProtestantisme mengulas tentang Iman orang-orang percaya mundur kebelakangsebelum kelahiran Protestantisme. Mereka menafsirkan sendiri dan tidak maumendengarkan Gereja - gereja Sakramental. Akibatnya kita sudah tahu "salah persepsisemua" sebab pemikiran sekarang dipakai sebagai dasar pemahaman masa lampau.Inilah kasus Tanda Salib, mereka memfitnah simbol Tanda Salib sebagai simbol

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 6- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

kekafiran! Simbol Tanda Salib ini diadopsi oleh Roma Katolik, kata mereka. Percayakahanda? Bodohlah anda percaya ucapan Protestantisme ini. Di dunia ini tentu saja banyakkemiripan tetapi belum tentu sama. Bagaimana jika kita katakan bahwa imanProtestantisme itu berasal dari kekafiran filsafat Yunani rekayasa reformatorProtestantisme (Platonik)? Bisa saja kita berkata begitu, apa susahnya? Sehingga kitamengatakan Protestantisme itu adalah Agama Kafir!Tradisi Lisan tidak dikenal oleh Protestantisme lagi karena sudah berprasangka burukterhadap kata "Tradisi", ini disebabkan traumatik masa lalu terhadap RomanismeKatolik tetapi bukan berarti kita membenarkan sikap Protestantisme itu. Justru kitaharus menunjukkan ke muka mereka bahwa Tradisi itu ada dua jenis, yakni “TradisiKudus” (“T” besar) dan “tradisi-tradisi” ( “t” kecil). Ini aneh sekali sikap Protestantismeyang gelap mata mencampur adukkan keduanya yang berbeda itu. Mereka hanyatersandung oleh kata 'tradisi - tradisi" (“t” kecil) Romanisme Katolik, tetapimenganggap itu sama dengan “T” besar. Sebaliknya Protestantisme itu melahirkan“tradisi – tradisi” sendiri (“t” kecil); yakni slogan doktrin Sola Skriptura, Sola Gratia, SolaFide dan Solus Kristus dan segudang tradisi - tradisi “t” kecil lainnya; contoh, TradisiLutheran-isme, Tradisi Injil-isme, Tradisi Liberal-isme, Tradisi Anabapt-isme, TradisiKalvin-isme, Tradisi Pentakosta-isme, Tradisi Mormon-isme, Tradisi Saksi Jehova-isme,Tradisi – Tradisi Mesianik-isme, dll. Membuang “tradisi” agar bisa membuat tradisibaru sesuai selera lidah masing-masing seperti masakan!Tapi sayangnya, Agama Yudaisme Nasrani (khususnya Agama Mshikhanuth IsraelPerjanjian Baru) bukan resep masakan. Barang siapa merubah Agama Wahyu PerjanjianBaru ini, maka orang tersebut berasal dari si Setan...Sebalikya, Tradisi Kudus (“T” besar) tidak ada satupun diyakini Protestantisme; salahsatunya adalah TANDA SALIB, Suksesi Rasuliah, dll. Justru Tradisi Kudus inilah yangpaling inti dalam Iman Sakramental. Kalau begitu, Protestantisme itu sebenarnyamengajarkan iman pepesan kosong atau tradisi - tradisi manusia (Markus 7:7-9) yangjustru dilawan oleh Tuhan sendiri. Oleh karena itu, celakalah kita ber-iman-kanProtestantisme, bukan menggiring kita kepada Kebenaran tetapi malah membawa kitakepada kesesatan.Demikianlah dasar Protestantisme itu dibangun di atas pasir, hanya di atas Alkitab.Iman tidak pernah bisa didasarkan di atas fondasi Alkitab tetapi kepada Alaha saja.Itulah Agama Monoteistik dan kita disebut penyembah Alaha. Tetapi jika fokus danlandasan Iman kita pada Kitab Suci maka kita disebut penyembah Alkitab (bibliolatria)yang berasal dari hasil tafsir - tafsir subyektif individual dari pendiri sektenya sehinggatitik kesimpulanya kita menyembah manusia bukan Alaha! Kemudian, berimanProtestantisme identik seperti mahasiswa masuk Universitas, setelah tugas akhirmereka harus membuat Skripsi dan mereka harus membuat landasan teori karyatulisnya, maka mereka kutip sana – sini berbagai teori yang relevan terhadap konsepide yang hendak disusunnya. Oleh karena itu, tidak heran, jika seorang Protestan

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 7- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

melihat tanda vertikal dan horizontal membentuk salib maka langsung asumsi merekaberkata, “Wah ... Tanda Salib adalah Tiang Listrik”! Pokoknya apa saja yang mereka lihatada kemiripan langsung pikiran mereka berasumsi berasal dari apa yang dilihat itu.Mengapa demikian? Sebab Protestantisme itu BUTA SEJARAH dan TAK MEMILIKIBAGIAN DARI SEJARAH. Lebih mudah kita katakan, Iman Protestantisme itu sepertiorang membaca suatu buku teks Bhagawat Gita kemudian mengutipnya danmenafsirkan sendiri isi Kitab Hindu itu menurut versi mereka, lalu mereka membuatkomunitas yang diperlawankan langsung terhadap nilai-nilai Hindu, dan apa yangterjadi, kita sudah tahu ... Itulah inti agama Protestantisme menyembah Alkitab danManusia.2. Sumber dari Bapa-bapa Gereja Awal Tentang Membuat Tanda Salib

Tertullianus, sebelum tahun 226 M. "Kami buat tanda di dahi." Tertullianus "Dagingditandai agar jiwa juga dibentengi."

Kiprianus sebelum tahun 259 M. "Bahwa dalam Tanda Salib itu merupakankeselamatan bagi semua orang yang ditandai pada dahi mereka." Kiprianus, "Parawanita tidak menguntungkan dari tanda [dari sunat]. Namun, semua orang percayaditandai dengan Tanda Tuhan.Origen, sebelum tahun 285 M., "Tanda dibuat oleh Orang-orang Kristen di dahi, yangsemua orang percaya lakukan apapun pekerjaan yang hendak mereka lakukan merekaakan memulainya dengan Tanda Salib, khususnya mengawali Doa - doa." (ApologisKristen abad ke - 4 dari tahun 250 - 325 M., dan Bapa-bapa Gereja Ante-Nikea. Gururetoris terkenal bernama Krispus dan akhirnya bertobat kepada Kekristenan dan diaadalah guru anak laki-lakinya Konstantinus).Lactantius, Lembaga Ilahi, Buku 4, Pasal XXVI sebelum tahun 311 M." …. "Mengulaskarya Salib Mshikha dan mengingatkan betapa pentingnya Tanda Salib bagi orangpercaya." Pasal XXVII.- Tentang Kejadian-kejadian Luar Biasa oleh Kuasa Salib, dan SiJahat dikalahkan. Menceritakan betapa hebatnya kuasa Tanda Salib yang menjadikanIblis ketakutan.Kyrill, dari Yerusalem sebelum 386 M., dalam Pelajaran Katekika 13. "...36. Marilah kitajangan sempat malu mengakui Penyaliban. Biarlah Salib sebagai meterai kita yangdengan gagah berani kita melalui jari-jari membuat Tanda Salib di dahi kita dan padasegala hal, atas roti yang kita makan, dan pada cawan yang kita pakai untuk minum; saatkita masuk ke dalam rumah, dan saat keluar rumah, sebelum kita tidur, ketika kitaberbaring dan ketika bangkit; ketika kita dalam perjalanan dan saat kita berdiam diri.Ini adalah Tanda bagi orang beriman, dan Tanda kengerian bagi roh-roh jahat; karenaTuhan kita Yeshua Mshikha telah menang di Salib itu, dengan membuat Tanda Salib kitamenunjukkan kekalahan Iblis secara terbuka; sebab ketika mereka melihat Salib

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 8- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

mereka diingatkan akan penyaliban; mereka ketakutan terhadap-Nya, yangmeremukkan kepala-kepala Naga. Jangan menghina Meterai Tanda Salib, karenakarunia kebebasan.Ambrosius, sebelum tahun 398 M., "Katekumen percaya juga pada Salib Tuhan kitaYeshua dengan Salib juga dia ditandai."Jerome, sebelum tahun 421 M., "Biarlah panji Salib dipancangkan di dahimu."Augustinus, sebelum tahun 431 M., "Apakah Tanda (atau meterai) Mshikha, selain daripada Salib Mshikha? Tanda yang mana, jika bukan tanda yang dipakai di dahi orangpercaya…"Martin Luther, sebelum tahun 1546 M., dalam Buku Instruksi Kecil Luther, (The LittleCatechism of Martin Luther.) menyebutkan Membuat Tanda Salib sebelum doa Pagi danMalam. (Fr. Frederick Pogorzelski. Catholic Evangelism: 2007)Bukti paling pasti kita peroleh pertama kali penggunaan Tanda Salib ini dari tulisangerejawi oleh Tertullianus (230 M) yang menceritakan kepada kita tentang calon baptisditandai dengan Tanda Salib di dahi mereka selama pelajaran katekumenat mereka(formasi). Ini tidak berarti bahwa Tanda Salib tidak ada sejak awal, justru iniadalah kelanjutannya, karena sebagaimana saya akan perlihatkan kepada andabahwa Tanda Salib itu berasal usul dari akar Yahudi (Jemaat Yerusalem dan Rasul-rasul).Orang - orang Yahudi zamanYeshua (dan Orang Ortodoks Yahudi masih melakukan halini) memiliki Praktek menggunakan teks-teks Kitab Suci tertentu dalam kotak kecil dilengan mereka dan pada dahi mereka. Mereka temukan perintahini dari beberapa bagian Kitab Suci, khususnya Dvarim 6:4 -8mengatakan:"Dengarlah wahai, Israel! YHWH itu Alaha kita Ehad. Olehkarena itu, hendaklah engkau mengasihi YHWH, Alahamu,dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dandengan segenap kekuatanmu. Tanamkan ke hatimuperkataan-perkatan ini yang Aku titahkan kepadamu hari ini.Ajarkan perintah-perintah ini kepada anak-anakmu.Bicarakanlah semua itu di rumah dan di luar rumah, apakah kamu saat sibuk ataulagi beristirahat. Ikatlah perintah-perintah itu di lenganmu sebagai suatu tandadan biarlah perkataan-perkataan ini sebagai kalung yang diikatkan di dahimu."

(Dvarim 6:4 -8)Dalam bagian ini ayat pertama (dikenal sebagai "Shema Israel") adalah ShahadatYudaisme - Maran Yahweh itu Ehad. Ini adalah dasar kebenaran Alaha Yang Maha Ehadyang adalah Tuhan Israel yang memisahkan Umat dari "bangsa-bangsa yang tidakpercaya Goyim.

Huruf “Tav” atau “Taw”

Paleo Ibrani dan AramaikKuno Zaman Nabi Daniel-

Nabi Yehezkiel

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 9- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Kemudian, berikutnya Alaha berkata, "Lewatilah kota (melalui Yerusalem ) dantandailah pada dahi mereka yang berkeluh kesah dan mengeluh atas semua kekejianyang terjadi di kota itu" (Yehezkiel 9:4). Di sini Yehezkiel sedang berbicara tentangUmat Sisa Alaha yang tetap Setia (kaum Nasrani, bukan Kristen!) yang harus dipisahkandari orang-orang tidak percaya. Kata Ibrani bagi TANDA adalah sama dengan huruf Tav,Tav, yang dalam tulisan tangan dituliskan dalam bentuk Salib. Tanda huruf ini biasadigunakan di dunia zaman kuno untuk menandai binatang-binatang ternak.Dalam Kitab Wahyu hamba-hamba Anti-Mshikha (Antikristus) memiliki sendiri “TandaKhusus” (Bukan “Tanda Salib,” tetapi “Bilangan”) bagi para pengikutnya (Wahyu 14:9)untuk menunjukkan kepemilikan Iblis.Mar Shaul berkata dalam 1 Korintim 1: 23-24 , "Kita mewartakan Mshikha tersalib,merupakan batu sandungan terhadap orang Yahudi dan kebodohan bagi orang-orangNon-Yahudi (Goyim), [24] tetapi bagi mereka yang terpanggil, Orang-orang Yahudi danOrang-orang Aramea, Mshikha adalah kuasa Alaha dan hikmat Alaha."Kita membuat Tanda Salib saat masuk ibadah, doa atau dalam Kehilat karena di sanaada Kehadiran Nyata Mshikha. Sementara Gereja-gereja Protestan tidak ada KehadiranNyata Tuhan (Real Presence) sehingga tidak merasa perlu membuat Tanda Salib padadiri sendiri. (Colin B. Donovan. Religious Tolerance:2007).

3. Latar Belakang Teologis dan Sejarah Tanda SalibTanda Salib tidak pernah dipersoalkan selama 1600 tahun, kecuali setelah lahirnyaGerakan Reformasi Protestantisme di Eropa abad ke-16. Jemaat Mula-mula diYerusalem dibawah kepemimpinan Uskup Pertama, Mar Ya’aqub Ha'Tzadik saudaraTuhan kita dan Knushta d'Nasraya b'Urushim," yang diterjemahkan sebagai berikut:"Jemaat Nasrani Yerusalem sangat menghormati "Tanda Salib" sehinggamendeklarasikannya dalam Shahadat Iman Nasrani yang disusun sebelum tahun 100Masehi mengatakan:"Aku menyatakan adat istiadat dan pengajaran - pengajaran yang diberikankepada kami melalui Dua Belas Terpilih akan senantiasa ada dalam hati danmulutku, sebab adat istiadat itu Rasul-rasul (Shlykhim) yang mewariskannyakepada kami, melalui Maran Yeshua: … Meninggikan SALIB di hadapan matakudan semua orang." (Shahadat Sefasha Nasrani, butir ke - 11).Dalam Qadishot-qadishoth (Sakramen) Jemaat disebutkan pada butir ke- 10:"Aku percaya Tanda Salib, pewartaan Mshikha yang tersalib" (Kanon,Qadishoth,”Tanda Salib”).

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 10- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Tidak ada Gereja di muka bumi ini yang menjadikan"Tanda Salib" sebagai sakramen Jemaat (qadishoth)selain Jemaat Nasraya b'Yerushalayim ini. Mengapa?Sebab HANYA Jemaat Yerusalem inilah "Saksi MataHistoris" peristiwa Maran Yeshua tersalib, tidak adaJemaat manapun di muka bumi ini! Hanya ada 'satu'Jemaat (Qahal) Perdana, yakni Jemaat YerusalemYahudi. Gereja - gereja lainnya adalah hasilpenginjilan Rasul - rasul (Kis. 10:45). Gereja - gerejapenginjilan Rasul ini disebut "Jemaat Rasuli."Sedangkan Jemaat Yerusalem disebut 'Jemaat Nasrani' karena memang Tuhan sendiriyang mendirikan Jemaat ini (Mat. 16:18) yang diteguhkan saat turunnya RuakhHa'Kodesh pada pesta Shavu’oth di Yerusalem (Kis.2). Hanya ada 'satu' Jemaat, yakniJemaat Yerusalem, lainnya hasil penginjilan Rasul-rasul disebut "Gereja - gerejaRasuliah Kuno" yang menginduk kepada Jemaat Nasrani Mshikha.Tanda Salib bagi Jemaat Nasrani Yerusalem adalah bersifat 'mutlak' dan "inti" teologissemua Perjanjian Alaha bagi umat Israel dan bagi semua umat manusia. TandaPerjanjian ini dalam inisiasi penganut Iman Mshikhani (pengikut Maran Yeshua) saatmereka menyatakan imannya yang dinyatakan melalui qadishot (sakramen) Mikveh Air(baptisan) kemudian dimeteraikan dengan minyak "Mshikna" (Meterai RuakhHa'Kodesh) tanda dilahirkan secara rohaniah dari atas oleh Alaha akan diberi tandapada dahi mereka dengan "Tanda Salib" sembari mengoleskan minyak urapan, ibu jaritangan kanan Qhasisha (Imam) membuat rumusan garis vertikal dan horizontal (Salib)di dahi orang percaya baru itu. Ini adalah perintah dari Tuhan langsung yang tidakterdapat pada Kitab Suci Kristen umumnya, kecuali terdapat dalam Tulisan - tulisan MarYa’aqub Ha'Tzadik (Sefer d'Kehila) yang tidak diberikan kepada Orang-orang Kristen.Latar belakang Kitab Suci dari Tanda Salib ini terkait dengan 'Tanda Keselamatan'bangsa Israel ketika akan meninggalkan tanah Mesir, Alaha (YHWH) memerintahkanMusa agar bani Israel mengoleskan darah domba di kedua tiang pintu dan ambang ataspintu mereka dengan arah vertikal dan horizontal agar setiap malaikat maut melihat'tanda itu tidak akan membunuh anak sulung mereka' (Shemot 12: 1 -28). Tanda darahini dalam Pesakh harus dijadikan ibadah Israel selama-lamanya (abadi). Ibadah inidilestarikan Jemaat Nasrani Yerusalem Perjanjian Baru dengan menggantikan KorbanPesakh dalam diri Maran Yeshua sendiri sebagai "Anak Domba Alaha" (BeshuraYokhanan 1:29); dan Tanda olesan darah itu adalah "Tanda Salib" yang ditandakanpada diri setiap orang percaya. Dalam Kitab Yehezkiel ditegaskan kembali, TandaSalib ini: "Sabda YHWH kepadanya; "Berjalanlah dari tengah - tengah kota, yaituYerusalem dan tulislah huruf "Taw" (+) pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah ituakibat perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana..….Orang-orang tua, teruna-teruna, dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh danmusnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf Taw itu, jangan dibunuh!(Yehezkiel 9:4-6).

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 11- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Tanda 'SILANG' ini diindikasikan sebagai "Salib" oleh para Rabbi Yahudi, khususnyaJemaat Nasrani Yerusalem, terlebih setelah diilhamkan Roh Kudus pengertian Tandatersebut, tidak lain adalah Kisah Pesakh Israel di tanah Mesir dan Tulah yangditanggung Maran Yeshua sendiri di Salib Golgota yang seharusnya semua umatmanusia akan MATI akibat tidak ditandai oleh darah. Kematian itu telah diterima TuhanYeshua Mshikha cukup untuk semua umat manusia, sekali untuk semua selama-lamanya.Inilah yang diwartakan Tuhan kita kepada semua umat manusia, inilah Injil itu, bahwakematian kita sudah ditanggungkan oleh Tuhan. bukankah ini Kabar Gembira (Aramaik:Beshora)? Bagaikan seorang tawanan yang siap dihukum mati, tiba-tiba mendengarberita bahwa kematiannya sudah digantikan orang lain demi dia. Orang ini sekarangdibebaskan dan tidak ada hukum yang mewajibkannya untuk dihukum mati lagi.Kecuali dia melakukan pelanggaran lagi. Bukankah ini kabar gembira? Inilah Injil yangdiwartakan itu bagi kita.Para Rasul membuat "Tanda Salib" (Pesakh Yeshua) pada dahi setiap orangpercaya sebagai "meterai Ilahi sebagai tanda milik Alaha" karena apa yangdilakukan para Rasul ini adalah perintah (Mitzvah) langsung dari Maran Yeshua:"… Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskandi dunia ini akan terlepas di Sorga." (Mat. 16:19).Inilah mandat otoritas rasuliah yang Tuhan delegasikan kepada Murid-murid-Nyayang kita kemudian kenal dengan istilah "Tahbisan Suksesi Rasuliah." Tanpa adanyaTahbisan Suksesi Rasuliah ini orang tidak diperkenankan memberikan "meteraiRoh Kudus" (Pemeteraian Kekal Milik Alaha) kepada orang percaya. Ini adalah'hak otoritas rasuliah' yang tidak bisa dibeli dengan uang seperti kasus Simon (Magus)menawarkan uang kepada Shimon Mar Keipha untuk mendapatkan karunia-karuniaRuakh ha'Kodesh. 'Hak Otoritas Rasuliah' ini juga tidak bisa diperoleh hanyadengan percaya dan berdoa langsung mendapatkan 'hak kuasa itu', tidak, Alahaitu adalah Alaha yang punya aturan dan ketertiban. Dia sudah melembagakan 'hakini pada murid-murid-Nya' dan 'hak ini bisa hilang jika mereka murtad dari ajaran-ajaran Mshikha.' Dalam Jemaat Mula-mula hanya mereka yang sudah ditahbiskan secaraaturan rasuliah boleh melayankan qadishot (sakramen) bagi orang percaya, mereka inibiasanya akan menerima "Tahbisan Suksesi Rasuli' (Ibrani: Semicha ha-Shlichanuth).Mereka yang menerimanya bisa melayankan semua qadishot Jemaat bagi orangpercaya, termasuk memberikan "Tanda Salib" di dahi orang percaya pertama kali saatmenjalani ritus Mikveh (Baptis).Dalam Kitab Wahyu ditegaskan ulang akan Tanda Meterai di dahi orang percaya(Wahyu 7:3; 9:4; 14:1): "Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohonsebelum kami memeteraikan hamba-hamba Alaha kami pada dahi mereka!" (Wahyu 7:3); "Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan HANYA

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 12- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

manusia yang tidak memakai meterai Alaha di dahinya." (Wahyu 9:4); "Dan aku melihat;sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratusempat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan Nama Bapa-Nya. (Wahyu 14:1).Penatua akan berkata kepada orang percaya baru dalam ritus Mikveh setelahdiselamkan, dikucuri air, dan kemudian dimeteraikan dengan minyak Urapan Mshiknasebagai meterai Roh Kudus dengan berkata: …..Engkau yang bernama ….dimeteraikandalam Nama Be Shem Ha'Av (dalam Nama sang Bapa), U'b'shem Ha'Ben (dan dalamNama Anak), u'b'shem Ruakh Ha'Kodesh (dan dalam Nama Roh Kudus). Dioleskanminyak sembari ibu jari membentuk rumusan Tanda Salib di dahi orang percaya itu.Inilah yang disebut “Meterai Ilahi” pada orang percaya, melalui tindakan fisik yangmerupakan ekspresi rohaniah Iman. Tindakan fisik adalah refleksi rohaniah keduanyaadalah monodualistik yang tidak terbagi-bagi (tidak parsial). Iman tanpa perbuatanhakikatnya mati, rohaniah dan jasmaniah hakikatnya ada satu tidak bisa dikotak-kotakkan. Tubuh tanpa roh adalah benda mati, roh saja tanpa tubuh adalah hantu!Tubuh dan roh itulah manusia.Tanda Salib ini diulang-ulang terus menerus sebagai ibadah, penghayatan dan shahadatIman Orang Percaya. Melalui ritus sederhana ini orang percaya Jemaat Nasranimemahaminya sebagai "inti sari" dari semua pengajaran Iman Kudus. Segala sesuatuyang baik akan dimulai dan diakhiri dengan Tanda Salib sebagai ekspresi Iman yangortodoksi.Tanda Simbolis ini juga sebagai pernyataan, "Shema Israel Maran Yahweh Aleheinu,Maran Yahweh Ekhad", Dengarlah wahai Israel, Alaha itu Tuhan kita, Alaha itu Ehad.”(Dvarim 6:4).Ke-Ehad-an Alaha ini dijelaskan Maran Yeshua sebagai konsep "Alahota" (Aramaik:Keilahian) atau "Alhym"(Paleo-Ibrani) atau "Elohim" (Masoretik), yakni konsepKeilahian: Tiga Aspek Alaha Maha Ehad, yaitu "Bapa", "Putra" dan "Roh Kudus"(Mat.28:19). Dalam Tradisi Yudaisme Alaha Yang Ehad ini, dikenal kata "Ekhad" bukanbilangan angka satu (1), sebab jika ada angka 1 ada angka 2 dan seterusnya. Ekhad yangdimaksud di sini bersifat mutlak dan abadi, yakni "hanya" (tunggal) dan Yang MahaTunggal ini dijelaskan ada Aspek Bapa, Anak dan Roh Kudus (Bunda).Ilustrasinya:

Bapa = Pikiran, dalam pikiran pasti ada Hikmat = Putra, dalam pikiran danhikmat harus ada Hidup = Ruakh Ha'Kodesh. Pikiran bukanlah Hikmat danbukan pula Ruakh Ha'Kodesh, Tiga Aspek ini otonom pada hakikat-Nya masing-masing, tidak bisa dipisah, tidak bisa lebur, tidak bisa lepas. Keilahian ini adalahmutlak Ehad. Tidak boleh juga dipikir seperti 'pribadi-pribadi' manusia seperticerita-cerita legenda dewa-dewi Yunani yang terdiri dari tiga pribadi yang kita

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 13- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

kenal dogma Trinitas. Alaha itu mutlak berbeda dengan mahluk, tidak sebersitpikiranpun kita bisa pahami Dia!Jadi konsep "Trinitas" atau "Tritunggal" Kristen itu sangat berbeda bagi Jemaat NasraniMula-mula. Kata "Tri" = 3, yakni 3=1 atau 1=3. Konsep matematika ini adalah gayaberpikir filsafat Yunani (atau pola pikir budaya Yunani-Latin) yang diadopsiKekristenan. Sampai sekarang Orang Kristen selalu bergumul dengan istilah teologisyang mereka ciptakan sendiri. Istilah Trinitas tidak ada dalam Kitab Suci baik dalamkonteks etimologi maupun makna teologis. Ingat! Kitab Suci itu produk alam berpikirYudaisme, jangan sekali-kali dipikir dalam konteks budaya berpikir Yunani-Latin, dll.Bahasa Kitab Suci adalah bahasa Ibrani (Paleo-Ibrani) dan Aramaik, sedangkan bahasaYunani adalah bahasa terjemahan Kitab Suci. Maka Orang-orang Kristen akan tersesatjika menggunakan bahasa terjemahan untuk memahami Iman Mshikhani PerjanjianBaru.Kembali kepada masalah Tanda Salib tadi, jika sudah membuat Tanda Salib pada dirisendiri haruslah dipahami bahwa, "Tanda Salib Vertikal + Horizontal) itu adalahpernyataan Kasih kita kepada Alaha dan Sesama Manusia yang kita lakukan: Dengan segenap jiwa atau pikiran (simbol dahi), dengan segenap hati (simbol di dada), dan kekuatan kita (simbol di pundak kanan-dan kiri), kita nyatakan Aku siappikul Salib! (Markus 12:29 - 31; Markus 8:38).Siapakah yang 'malu' mengakui Tanda Salib ini? Mereka adalah anak-anak si Anti-Mshikha (Antikristus) karena mereka sudah dimeteraikan oleh Iblis pada "dahi" dan"tangan" mereka. Dahi sebagai simbol 'berpikir' yang sudah diracuni oleh pemikiran

sesat dari ajaran tradisi-tradisi manusia yang diilhami Setan. Tradisi -tradisimanusia ini bersifat 'ide - ide' (Ideologi) yang dikembangkan dan ditafsirkan olehmanusia sesuai keinginannya secara subyektif setelah membaca Kitab Suci, lalumembelokkannya baik itu karena ilham Iblis atau oleh nafsunya sendiri (2 Keipha 1:20-21; 3:16). Pada hal Kitab Suci itu adalah ilham Ruakh Ha'Kodesh sehingga manusia tidakbisa memahaminya, kecuali ada Wahyu yang diturunkan kepada Rasul-atau Nabi untukmenjelaskan ayat-ayat tersebut barulah bisa dipahami. Jika menafsir dengan IlmuHermeneutika gaya filsafat Yunani pastilah salah karena Alkitab bukan Buku teksIlmiah! Tidak ada istilah "tafsir paling mendekati"!Kemudian di "TANGAN" sebagai simbol buah-buah perbuatan, hasil pekerjaan.Hasil pekerjaan mereka ini selalu membuat kekacauan, tidak mau tunduk kepadapemimpin selalu ingin memimpin, protes, mau menangnya sendiri, selalu berpecah,bersaing, angkuh, individualistik, subyektif, menganggap diri paling benar, selalumempersalahkan orang lain, tidak mau diajar, selalu membuat inovasi ajaran, renovasiajaran, restorasi ajaran, selalu menggeliat tidak pernah tenang, selalu menggunakan

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 14- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

siasat, licik, kreatif untuk menciptakan ide-ide baru yang menyesatkan, tidak pernahmengacu pada sejarah, ucapannya selalu ditandai dengan klaim penegasan, iniberdasarkan firman Tuhan, katanya! Berdiri di atas firman Tuhan, Alkitab berkata,….Mereka ini umumnya selalu berusaha mengelak jika ditanyakan sejarah Imannyaberasal. Patokan mereka hanya Alkitab saja, titik!Dari kelompok ini lahirlah Gerakan Anti-Salib, baik itu Tanda Salib maupun SalibKrusifiks dan sebagainya karena mereka selalu berpikir Salib itu produk Gereja RomaKatolik! Pada hal Roma Katolik sendiri mengimpornya dari Yudaisme (JemaatYerusalem) dan semua Gereja-gereja Sakramental lainnya.Mereka ini sudah ditandai oleh Iblis di dahi dan di tangan (Wahyu 13: 16),…"bilangan itu adalah bilangan seorang manusia" (Wahyu 13: 18):Apa artinya, bilangan itu adalah bilangan seorang manusia?Ini mengacu kepada 'tradisi-tradisi manusia' seperti yang dikutuk oleh Maran Yeshuaterhadap kaum Farisi (Pengikut Rabbi Shamai) dan Ahli Torah (Markus 7:7-9). Tradisi -tradisi manusia merupakan 'ide - ide' yang lahir dari buah pikiran manusia setelahmembaca Kitab Suci, kemudian ideologi ini dijadikan patokan sebagai kaca matamelihat Kitab Suci secara keseluruhan. Akibatnya, dari tafsir satu orang akan berbedadengan yang lain pada satu teks ayat yang sama. Kitab Suci akan diterjemahkan denganberbagai macam terjemahan yang tidak sama pengertiannya sehingga kita menemukanratusan terjemahan Kitab Suci yang saling silang pendapat. Inilah yang disebut AGAMABABEL.Frasa kata “Bilangan Manusia”; artinya jumlah mereka dihitung mulai dari 0, 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9 ... sampai bilangan tak terhingga. Artinya “akan banyak bermunculantukang tafsir Alkitab yang satu sama lain berbeda-beda dan akan banyakperpecahan, nama – nama komunitas, anek macam doktrin yang tidak pernahsatu tetapi terus muncul yang baru seperti jumlah angka-angka yang terusbergerak maju.Sebaliknya, Agama Wahyu itu tetap SATU (berdasarkan kata “Ekhad”), tidak ada sesuatuyang baru, SATU KALI untuk selama-lamanya, Satu Jemaat untuk selama-lamanya, SatuPimpinan yang ditetapkan Alaha sendiri, dll.Tanda Salib sejak masa Reformasi Protestantisme di Eropa, abad ke-16, olehReformator Awam non-eks Imam Katolik membuang Tanda Salib ini karena dianggapproduk Roma Katolik. Sedangkan Martin Luther tetap mempertahankannya karena diatahu persis tidak ada yang salah dalam Tanda Salib Iman Kudus ini. Keengganannyamembuang Tanda Salib membuat dia ditentang oleh rekannya sendiri seperti Carlstaddan dicela oleh Reformator karbitan lainnya.

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 15- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Tokoh-tokoh reformasi Protestantisme sudah melampaui batas perbuatan merekasehingga lahirlah ribuan sekte - sekte Protestantisme di dunia ini satu sama lain salingbersitegang leher terhadap suatu teks Kitab Suci.Perlawanan mereka terhadap Romanisme sebenarnya adalah 'benar' tapi tidaklahsemua produk Iman Romanisme Katolik itu salah semua.Tanda Salib bukan produk Roma Katolik ataupun Gereja-gereja Ortodoks Timur,melainkan berasal dari Jemaat Yerusalem, Tanda Salib ini diekspor keluar Yerusalemmelalui Rasul-rasul dan Orang-orang percaya kuno awal. Jadi perlawananProtestantisme terhadap Tanda Salib adalah perlawanan terhadap Jemaat Yerusalem,melawan Jemaat Yerusalem sama dengan melawan Maran Yeshua sendiri karena Jemaatini adalah satu-satunya yang Dia sendiri mendirikannya melalui curahan darah-Nya!Dengan demikian membuang Tanda Salib itu identik dengan Anti-Mshikha(Antikristus)! Itu berarti melawan Anak Alaha (Davar Alaha atau sang Miltha) sendiri,sikap ini sama dengan manusia- manusia di Babel.Tapi bagaimana Gerakan Mesianik Modern mengatakan, “Orang yang tergantung diSalib” itu terkutuk?Gerakan Mesianik modern hanya membeo dari pengalaman Yudaisme Rabbinik yangteraniaya selama ratusan tahun di Eropa oleh dunia Kristen yang memakai Tanda Salib.Tanda Salib pada dunia Kristen telah dimanfaatkan untuk ‘kolonialisasi’ untuk tujuanpolitis bangsa-bangsa Barat (Eropa), bukan Tanda Salibnya yang bermasalah tetapiorang-orang yang memanfaatkan simbol keagamaan ini untuk mengeruk keuntungandan arogansi ethnosentrisme terhadap bangsa-bangsa lain. Setiap orang Yahudi diEropa melihat Tanda Salib langsung mereka trauma, karena melalui pengabsahanTanda itu dipakai oleh rezim agamawi Inkuisisi membunuh, membakar danmemperkosa kaum Yahudi. Perbuatan negatif Kekristenan yang diilhami Iblis ini tidakmencerminkan makna arti Tanda Salib yang luhur dan mulia itu yang berlandaskan“Welas Asih” terhadap sesama manusia.Kaum Yahudi Rabbinik pada umumnya menolakTanda Salib karena sejak awal mereka tidaksetuju kepada Maran Yeshua sebagai Mshikhamereka, sehingga mereka berusaha membunuhYeshua yang berpuncak pada Kayu Salib diGolgota.Kaum Yahudi selalu mengajarkan kepadaketurunannya bahwa Yeshua ben Miriam yang tersalib itu adalah orang terkutuk sesuaiteks Kitab Torah Dvarim 21:23 dikatakan "sebab itu jika orang digantung di pohonberada dibawah kutuk Alaha.’

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 16- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Persoalannya sejarah, Yeshua tidak tergantung di pohon, tetapi tiang pancangpenghukuman tata cara Romawi (bangsa Latin), bukan tata cara penghukuman Yahudidigantung di pohon. Jadi Ayat itu tidak membuktikan apapun dalam sejarah Kisahpenyaliban Yeshua, kecuali Yudas Iskariot yang mati gantung diri di pohon!“Dan ia melemparkan uang perak itu ke dalam Beit ha’Mikdash, dan pergi daritempat itu, lalu menggantung dirinya sendiri.” Beshora Mattityahu 27: 5 Peshitta(Lihat Kis.1:18-20)Jadi, siapa yang gantung diri di pohon, Yudas Iskariot atau Yeshua? Pembunuh Tuhansecara langsung adalah bangsa Romawi (Latin) atas dorongan dan hasutan bangsaYahudi yang menolak Yeshua sebagai Mshikha Israel. Jadi kaum Goyim bekerja samadengan kaum Yehudim.Penolakan Tanda Salib oleh Gerakan Mesianik modern adalah merupakan sublimasipertemuan dari dua kutub; Yehudim yang menolak Yeshua dan Kekristenan yangmenolak Yeshua sendiri yang mengatakan: “Orang yang tidak memikul salibnya dan

mengikuti Aku, maka ia tidak layak bagiKu.” (Mattityahu 10:38)Semoga pembaca tulisan ini mendapat wawasan jika belum memahami apa maknaTanda Salib itu, jika dia seorang Protestan hendaklah 'introspeksi' diri mengapa andamenghilangkan Tanda Salib ini? Jika anda seorang Katolik atau Ortodoks sadarilahbahwa ritus yang digunakan anda sudah tawar harus kembali bersimpuh di depan kakiBunda Jemaat Yahudi sebagai Jemaat SULUNG.Semoga Ruakh Ha'Kodesh membimbing hati dan pikiran anda menjadi rendah hati,Amin!4. Tanda Salib adalah Sakramen JemaatTanda Salib adalah sakramen (Qadishoth) dalam Jemaat Nasrani. Hal ini telahdisebutkan sejak dini dalam sejarah Jemaat oleh beberapa Murid-murid pertama Rasul-Rasul:“Aku menyatakan bahwa tradisi-tradisi dan pengajaran-pengajaran telahdiberikan kepada kita melalui 12 Murid Terpilih yang akan terus-menerusberada dalam hatiku dan bibirku, karena itulah yang mereka telah wariskankepada kita, melalui Maran Yeshua... Angkatlah SALIB di hadapan mataku danumat.” (Shahadat Nasrani Sefasha).

Devosi terhadap Salib juga disebutkan dalam Kitab Marganitha (Kitab Mutiara), yangtelah dituliskan oleh Mar Abidshua bar Brika tahun 1298:

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 17- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

“Dasar Agung dari Iman Jemaat Benar adalah pengakuan bahwa melalui "Salib"pembaharuan dan keselamatan semesta diperoleh semua orang dan Salib itu yangkita sandang adalah TANDA yang sama dari Tuhan kita sebagaimana hal itu telahmuncul di Sorga sebelum kedatangan-Nya, seperti yang Dia sendiri telahnubuatkan. Oleh karena itu, ketika kita memandang Lambang Keselamatan kitaini, kita memahaminya seolah-olah kita sedang melihat sang Juruselamatmerentangkan tangan bagi pengampunan dosa-dosa, dan bagi pembaharuansemua ciptaan.”Oleh sebab itu, kita mempersembahkan diri dengan tulus ikhlas dan penyembahanyang Qurbanis, bukan pada benda Salib; namun kepada Dia yang kita gambarkanatas Salib itu, dan di atas segalanya kepada ALAHA, yang telah memberikan Anak-Nya menjadi Salib (contoh, disalibkan) bagi kita, yang melalui karya Salib Diamelakukan perubahan dan Penebusan bagi kita, dan melalui yang Dia telahperbuat berimbas anugerah kehidupan kekal dalam Kerajaan Sorga. Sebab jika,kita yang tadinya bermusuhan, kita diperdamaikan kepada Alaha melalui Anak-Nya; terlebih lagi kita akan diselamatkan melalui hidup-Nya.”Melalui TANDA SALIB Para Rasul melakukan mujizat-mujizat, dan menumpangkantangan bagi Jabatan Keimamatan, dan semua Sakramen-sakramen Jemaat lainnyadipenuhkan dengan cara demikian. Hal-hal ini, diwarisi dari Rasul-Rasul, danditeguhkan oleh mereka yang menggantikan Rasul-Rasul, menegaskan bahwa‘warta Salib bagi mereka yang akan binasa adalah kebodohan; tetapi bagi kita yangdiselamatkan Salib adalah kuasa Alaha.” (Sefer Marganitha)Ada banyak doa-doa berbeda dan devosi-devosi yang dikaitkan dengan Tanda Salib,namun praktek devosi pertama yang dilakukan seperti berikut ini yang sudah sangatpopuler di Jemaat Nasrani. Tanda Salib dapat dipraktekkan di mana saja: di Kehilat, dirumah, di restauran, di dalam mobil, dll.5. Bagaimana Mshikhanim Membuat Tanda SalibDengan Ibu Jari dan dua Jari lainnya (telunjuk dan tengah) tangan kanan, mulai denganmenyentuhkannya di dahi (atau diantara ke dua mata), bergerak turun melalui mulut,langsung lurus ke dada (hati), bergerak ke bahu kanan, kemudian diakhiri di bahu kiri.Devosi-devosi1. Buatlah Tanda Salib dengan berujar: “Dalam Nama Sang Bapa, dan Sang Putera, danSang Roh Kudus”.2. Buatlah Tanda Salib dengan pengertian berikut ini:

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 18- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Dahi : “Semoga hamba berpikiran selaras dengan Mshikha”Mulut : “Semoga hamba berucap kata-kata suci Torah”Hati : “dan semoga hatiku dimeteraikan”Bahu Kanan : “dalam Darah sang Anak Domba”Bahu Kiri : “Amin”3. Buatlah Tanda Salib ketiga kali dengan berujar: “Dalam Nama sang Bapa, dan sangPutera, dan sang Roh Kudus. Amin.”Devosi populer yang sama dengan praktek di atas:Dahi : “Mshikha dalam pikiranku.”Mulut : “Torah dalam mulutku.”Hati : “Darah Anak Domba dalam hatiku.”Bahu Kanan : “Dalam Nama Yeshua”Bahu Kiri : “Amin.”Menurut Sefer Marganitha yang ditulis oleh Mar Odisho, Metropolitan dari N’siwin danArmenia, Tahun 1298 Masehi, Pasal II. - Penyembahan Salib Tuhan:Kita menyembah Kemanusiaan Mshikha disebabkan Keilahian dalam diri-Nya; dengandemikian, melalui Salib, kita menyembah Alaha Juruselamat kita. “Salib” adalah namadari sang Mshikha, hal itu ekuivalen bagi kita dengan mengatakan “yang dibunuh”,“yang disembah”, dan bukan hasil kerajinan tangan terbuat dari kayu, perak, ataukuningan. Melainkan landasan dasar Agama Nasrani dengan pengakuan bahwa melaluiSalib terjadi pembaharuan dan keselamatan semestawi diperoleh oleh semua orang danSalib itu yang mana kita gunakan adalah TANDA dari Tuhan kita sama persis sepertiyang muncul di langit sebelum kedatangan-Nya, sebagaimana Dia sendiri sudahnubuatkan. Oleh karena itu, ketika kita memandang lambang keselamatan kita ini,seolah – olah kita memahami bahwa kita sedang memeluk Juruselamat kita yang sedangterentang di Salib itu demi pengampunan dosa-dosa kita, dan bagi pemulihan semuamahluk. Itulah sebabnya, ketika kita mempersembahkan ibadat penyembahan rasasyukur dan Qurbana Qadisha, bukan ditujukan kepada bendawi kayu Salib; tetapikepada Dia yang kita gambarkan di Salib itu, dan di atas itu semua bagi Alaha yangmemberikan Anak-Nya menjadi suatu Salib [disalibkan] bagi kita, yang melaluipenyaliban itu Dia mengadakan pemulihan dan penebusan bagi kita, dan melalui karya-Nya itu diperhitungkan layak bagi kehidupan kekal dalam Kerajaan Sorga. Oleh karena

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 19- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

saat itu ketika kita masih seteru, kita diperdamaikan kepada Alaha melalui Anak-Nya;betapa lebih lagi kita diselamatkan melalui kehidupan-Nya.”Melalui Tanda Salib ini Para Rasul (Shlikhim) mengadakan berbagai mujizat, danmenumpangkan tangan mereka bagi pentahbisan Keimamatan (kohen), dan semuapemberkatan Qadishoth-qadishot (sakramen) lainnya dalam Jemaat (Qahal)disempurnakan dengan adanya Tanda Salib itu. Perkara (adat istiadat Tanda Salib danlainnya), diwariskan secara mata rantai tidak putus dari Para Rasul (Shlikhim), danditeguhkan oleh semua mereka yang menggantikan jabatan rasuliah mereka (tahbisanrasuliah), menegaskan bahwa “pewartaan Tanda Salib ini bagi mereka yang akan binasamenganggap suatu kebodohan; namun, bagi yang diselamatkan Tanda Salib itu adalahdaya kuasa Alaha.” (Sefer Marganitha)

6. Tanda Salib Masa Jemaat PurbaPengakuan Iman kaum keluarga Desposyni, yakni kaum kerabat Tuhan kita dankhususnya Jemaat Yerusalem kuno dan Rasul - rasul (Shlykhim) hingga sekarangmemiliki "Shahadat" sendiri. Shahadat ini dahulu hanya dideklarasikan bagi kaumYahudi yang percaya kepada Maran Yeshua d'Mshikha (Adonay Yehoshua ha-Mashiakh)sebagai "Mshikha" yang ditunggu-tunggu bangsa Israel, yakni kaum Yahudi yangmenjalankan syariat Torah (Kisah 21: 20), sementara kaum Goyim, yaitu Bangsa -bangsa non-Yahudi tidak mengucapkan Shahadat di bawah ini, melainkan ShahadatPengakuan Iman Rasuli.Dalam Shahadat Pengakuan Harian Pelaku Torah Jemaat Yerusalem, menyebutkan"Tanda Salib" (butir ke - 11), hal ini dicatat oleh Rasul Mar Ya'aqub Ha-Tzadik saudaraTuhan, Uskup Pertama Jemaat Mshikha di Abad Pertama di Yerusalem, dituliskan dalamSurat Kiriman yang disebut "Sefer D'Kehilla" dan juga Igeret Mar Yosip dalam KitabSefer Avkadmonim, Uskup Yerusalem di Persia, sekitar tahun 100 Masehi yang berjudulfrasa kata, "Sha'ar Emet Aish d'Miltha" (Pintu Gerbang Sabda Api Kebenaran."7. Qadishoth JemaatKemudian, "Tanda Salib" merupakan Qadishot (Sakramen) Kudus butir ke-10 dalamJemaat Yerusalem purba rasuliah sebagai berikut:Ada Sepuluh Qadishoth (Sakramen-sakramen) Kudus dari Gereja Ortodoks NasraniKudus ini:1) Mikveh (Lahir dari Air),2) Peminyakan Urapan Kudus/Meterai Roh Kudus/Mshikna (Lahir dari Roh),

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 20- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

3) Qurbana Qadisha (Perjamuan Makan Tubuh dan Minum Darah Tuhan),4) Pengakuan Dosa/ Teshuva (Pemulihan Persaudaran),5) Imamat Kudus (Tahbisan, Pelayanan),6) Pernikahan Kudus (Perkawinan),7) Pengurapan Kudus Orang Sakit (Doa dan Pengurapan bagi Orang sakit),8) Hormat terhadap Sabda Alaha (Kitab Suci, 10 Mitzvoth),9) Ragi Qurbana Kudus (Dogma Rasuliah) dan,10) Tanda Salib (Pewartaan Mshikha Tersalib).8. Membuat Tanda Salib Pada Diri SendiriKetika anda menjadi anggota Iman Nasrani, Gereja Sakramental atau Kekristenan Rasulisecara umum, anda akan diperkenalkan pada praktek "membuat Tanda Salib bagi dirisendiri."Sejumlah orang ingin tahu apa perlunya praktek semacam itu, atau apakah itu sungguhperlu. TANDA SALIB adalah sangat penting bagi Jemaat yang bersejarah dan menjadipraktek umum sejak di abad ke-2 Masehi.Pertanyaannya adalah: Cara yang mana paling benar membuat Tanda Salib dalamJemaat? Mengejutkan sekali, tidak ada cara tunggal yang baku membuat Tanda Salib,khususnya menandai diri sendiri.Secara sejarah, dalam Jemaat yang tidak terbagi, praktek itu sangatlah mendasar. Orangpercaya awalnya dengan ringkas membuat alur Tanda Salib pada kening merekadiantara kedua biji mata dengan IBU JARI atau JARI TELUNJUK mereka. Cara yangdemikian ini singkat, sederhana dan mudah.Kini, ada versi Gereja Ortodoks Bagian Timur (Eastern), Versi Gereja Roma Katolik danbahkan ada versi Gereja Timur (Oriental)! Versi Katolik dan Byzantin hampir samapersis satu sama lain, bedanya hanya di bahu mana diakhiri (Alur Ortodoks Timur,diakhiri di bahu kiri, sebaliknya Katolik di bahu kanan).Pada Gereja - gereja Ortodoks membuat Tanda Salib pada diri sendiri diakhiri denganmembungkukkan tubuh menyentuh tanah (lantai) di depan mereka.Gereja Assyria Timur mengajarkan bahwa anda memulai Tanda Salib dengan tangankanan (dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah bersentuhan. Jari - jari itumenggambarkan sang Bapa, Putera dan Roh Kudus) di mulut, naik ke Dahi: bergerakturun ke Dada: menyentuh bahu kanan dan diakhiri di bahu kiri.

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 21- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Lalu yang mana kita lakukan sebagai umat Nasrani? Pertanyaan bagus! Nasranimelakukan Tanda Salib lebih serius dari denominasi manapun di dunia ini. Saya katakanhal ini dikarenakan kita saja Nasrani Yahudi yang memiliki "Tanda Salib" sebagai salahsatu dari Qadishot - qadishot (Sakramen - sakramen Jemaat). Ini artinya, kita sebagaikaum Orang Percaya yang sangat serius, memandang menandai Tanda Salib bagi dirisendiri sebagai suatu kewajiban suci yang harus dilaksanakan.Hingga kini, belum ada fatwa resmi bentuk yang mana membuat Tanda Salib yangdirekomendasikan. Disebabkan Tanda Salib berada dipengaruh Roma selang waktuyang cukup panjang, ini bisa dipahami beberapa komunitas dalam Jemaat menggunakanversi Latin. Saya katakan bahwa sebagai umat Nasrani, kita punya hak memiliki ritustersendiri, tidak diracuni oleh pengaruh polusi Roma Katolik maupun ByzantiumOrtodoks.Secara pribadi, saya menggunakan bentuk membuat Tanda Salib Jemaat Assyria Timurkarena Jemaat Assyria adalah anak asuh dari Jemaat Nasrani (Yerusalem) yangbeberapa Katolikos Patriaknya adalah Patriak Jemaat Yerusalem sendiri dan secarasejarah berada satu payung berbeda dapur sejak zaman kuno hingga kini, Jemaat ini,jelas secara teologis sangat dekat dengan kita. Saya ajarkan hal itu kepada keluargakujuga.Akhirnya, wacananya BUKAN bagaimana orang membuat Tanda Salib bagi dirinyasendiri, melainkan mereka membuat Tanda Salib itu saja.Tetapi jika kita mau pakai sebagai persamaan Tanda Salib, khusus untuk Imam DALAMMEMBERKATI biasanya ada TIGA CARA DALAM BRAKOT GERAKAN TUNGGAL:1. Salib Ya’aqub ha-Tzadik: Jari telunjuk kanan diletakkan menyilang jari telunjukmembentuk SALIB dan tiga jari lain seperti jari tengah, jari, manis, dan jarikelingking menegaskan Alaha sang Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Dan Dua Jaritelunjuk dan jempol mengacu kepada Keilahian Yeshua dan Kemanusiaan-Nya.Salib ini disebut juga SALIB BAPA dengan bentuk simbol SALIB empat persegisama ukuran yang menjabarkan Pewartaan Salib mulai dari Yerusalem, Yudea,Samaria dan sampai ke Ujung Bumi (Kisah 1:8). Juga memiliki makna sang Bapamengasihi semua umat manusia baik itu Yehudim dan Goyim dipersatukandalam Maran Yeshua (Roma 10:12). Juga Alaha sang Bapa adalah SUMBER yangdimaknai bahwa Keselamatan itu datang dari bangsa Israel (Yokhanan 4:22).2. Salib Latin (Golgota): Disebut sebagai Salib Latin sebab prajurit Romawimenyalibkan Yeshua menggunakan Salib Latin mengeksekusi Maran YeshuaMshikha di Golgota. Lima Jari terbuka lurus yang merujuk kepada LIMA LUKAYeshua, yakni luka di mahkotai duri di kepala, kedua telapak tangan dipakuterentang, kedua kaki disatukan dan dipaku, dan akhirnya lambung-Nya di tusukdengan tombak mengeluarkan AIR dan Darah. Salib Latin memperingati betapa

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 22- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

sengsara-Nya Dia mengalami 5 titik luka mematikan (Yesaya 53; Yokhanan1:29). Ini disebut SALIB sang ANAK; Maran Yeshua Mshikha.3. Salib Mar Andreas: Rasul Mar Andreas disalibkan dengan SALIB huruf “X” diPatras. Rohaniawan biasanya memberikan Brakot dengan cara gerakan tangankanan menyilang membentuk huruf “X” sebagai Tanda Berkat dari Roh Kudussebagai Bunda Welas Asih. Tanda Salib ini disebut Tanda Salib Roh Kudus."Datanglah, Ya Engkau Nama Kudus dari Mshikha yang adalah di atas segalanama.Datanglah, Ya Engkau Yang Empunya Kuasa dari Tempat Maha Tinggi, dan sangBunda Welas Asih yang sempurna.Datanglah, karunia dari sang Maha Tinggi.Datanglah, Bunda Welas Asih.Datanglah, persekutuan dari kepriaan.Datanglah, Ia (Perempuan) yang menyingkapkan rahasia-rahasia tersembunyi.Datanglah, Bunda.... Roh Kudus, dan bersihkanlah batiniah dan hati mereka,dan berilah mereka meterai tambahan, dalama nama sang Bapa dan Putra danRoh Kudus." – Kisah Rasul Mar Thoma

9. Praktek Membuat Tanda Salib pada Diri SendiriPraktek membuat Tanda Salib pada diri sendiri sesungguhnya sudah mulai denganJemaat Yerusalem sejak zaman purba. Tanda ini digunakan baik mereka yang keturunanYahudi dan kaum keturunan Goyim (Bangsa - bangsa non-Yahudi).Tanda Salib ini kemudian diadopsi oleh Orang - orang Romawi Kristen dan Orang -Orang Yunani Kristen, dan sekarang kebanyakan orang percaya Tanda Salib itueksklusif berasal dari baik itu Gereja - gereja Latin ataupun Gereja - gereja OrtodoksTimur dan Oriental ini adalah tidak benar sama sekali.Dengan mempraktekkan Tanda Salib bagi diri sendiri kita mengatakan: "B’Shem ha-Av,ha-Ben u’Ruakh haKodesh" ("Dalam Nama sang Bapa, dan sang Anak dan sang RohKudus. Amin.")Orang yang melakukan Tanda Salib ini mencari berkat Alaha bagi semua apa yangmereka pikir, katakan dan lakukan. Itulah yang mereka inginkan mendapatkan berkatAlaha. Tanda Salib ini dipraktekkan oleh kaum Nasrani Yahudi, Temani Yahudi, danYahudi Mizrachi, dan juga mereka yang berasal dari latar belakang Bangsa - bangsaNon-Yahudi yang berada dalam Iman Kudus.

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 23- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Sejumlah orang yang datang masuk kedalam Jemaat Nasrani ini dari latar belakangYahudi tradisional yang belajar tentang Tanda Salib, melihat diri mereka sendiri bahwaTANDA ini kelihatan terlalu Katolik atau Kristen Ortodoks. Banyak orang - orang KristenProtestan bergumul dengan hal ini juga, ini disebabkan TANDA SALIB tidak dilakukanoleh kebanyakan sekte - sekte Kristen Protestan. Mereka meyakini 'Tanda Salib' ituasalnya dari Latin dan Yunani.Tetapi semua asumsi - asumsi ini sirna sama sekali setelah mereka menyadari bahwapraktek ini sesungguhnya berasal mula dari Para Murid (Talmidim) Yeshua sangMshikha sendiri sejak zaman awal sekali diantara kaum Jemaat Yahudi di Yerusalemdan juga dari kaum kerabat Tuhan kita. Dan Tanda Salib itu adalah lambang bahwaindividu orang percaya itu mengingat apa yang Mshikha telah persembahkan bagi duniadi Salib. Tanda itu sangat penting dan mutlak tidak bisa dilupakan. Orang percayaindividual itu secara terbuka mendeklarasikan dharma baktinya kepada Yeshua yangadalah YaHWeH. Bahwa mereka akan hidup dan mati bagi Dia sama halnya seperti Diahidup dan mati bagi kita.Sementara itu, Tanda Salib bukanlah Mitzvoh (Perintah), ini adalah praktek bahwaanggota Jemaat menginginkan pengungsian dengan Salib. Kematian Yeshua di salibmemeteraikan 'Brith Chadasha' (Perjanjian Baru) dan adalah korban persembahan bagidosa-dosa umat manusia. Karya Salib jangan pernah dilupakan dan itulah sebabnyaJemaat Nasrani Purba mengabadikan 'kenangan' ini dengan selalu membuat TANDASALIB ini. Praktek Tanda Salib ini juga didorong oleh pengalaman langsung sebagai"saksi mata peristiwa Maran Yeshua di bumi yang berpuncak pada karya Salib yangdisahkan dengan kebangkitan-Nya." Maran Yeshua Mshikha juga mengatakan bahwaMurid-murid-Nya adalah 'saksi-saksi-Ku' (Kisah 1:8). Tanda yang mudah dikenang,sekaligus pemahaman teologis adalah TANDA SALIB, itulah sebabnya dalam PengakuanIman Nasrani Purba disebutkan: "Meninggikan Salib di hadapanku dan semua orang."Tanda Salib adalah salah satu dari 10 misteri Iman. Tanda Salib merupakan simbolisyang berarti "WARTAKAN MSHIKHA TERSALIB". Gema ini dinukilkan oleh Rasul MarShaul melalui Surat Kirimannya kepada Jemaat Korintus sebagai pusat pewartaan KabarBaik itu (1 Korintus 1: 18 - 23).Orang - orang percaya purba sembari membuat Tanda Salib menegaskan "Aku tidakakan mengkhianati Tuhan". Tanda itu akan dibuat meskipun mereka berdiri siapakan dipancung oleh pedang atau ditusuk dengan lembing, dengan tanda lahiriah hidupitu, mereka tidak mengkhianati Tuhan. Saya yakin sekali orang yang membuat TandaSalib juga sembari mengatakan hal ini (dalam hatinya); "Maran, aku tidak akan pernahmelupakan Engkau yang telah lakukan bagi kami. Aku tidak akan pernah menyangkaliAlahaku."Satu hal saya pikir yang diharapakan oleh kaum Kristen Protestan adalah dokumen -dokumen sejarah yang mencatat praktek tersebut, jika mungkin dari catatan Abad

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 24- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Pertama bahwa praktek ini dilakukan atau menyebutkan bahwa Murid - murid Yeshuaorang Yahudi perdana biasanya membuat Tanda Salib bagi mereka sendiri?Banyak orang - orang Kristen tahu bahwa perayaan Natal tidak asli berasal dari AbadPertama tetapi Abad Ke - 4 Masehi; ini bisa ditelusuri jejaknya dengan mudah daribanyak sumber - sumber. Jika ada sumber - sumber kuno, yang bisa kemungkinanditarik kepada Abad pertama yang menyebutkan tentang praktek membuat Tanda Salibbagi diri sendiri, jika ini ada akan menjadi konfirmasi kuat sekali.Saya bisa saja salah, tetapi saya percaya Orang - orang Protestan masih memegang Kitab- kitab Suci Ibrani (Yahudi), "Perjanjian Lama" sebagai bagian dari Sabda Alaha.Akankah Sabda Alaha cukup sebagai "dokumen sejarah" bagi kaum Kristen Protestan dizaman ini?Marilah kita telusuri kembali ke masa silam:Korban dan Tabut Perjanjian semua menunjuk kepada Penyaliban Yeshua di Salib.Darah di Kemah Suci dan Bait Suci adalah penebusan sebagaimana halnya Darah Yeshuadi Salib. Cara yang dilakukan Imam Besar memercikkan darah di Tabut, tradisi dan TataCara ini menjelaskan kepada kita bahwa ini dilakukan dalam bentuk TANDA SALIB .Dari satu sisi ke sisi lainnya. Baik itu Tradisi - tradisi dan Targum menjelaskan kepadakita bahwa darah disentuhkan pada Ibu Jari, di puncak atas (di mana sayap - sayapmalaikat Kerubim bertemu) ke kanan, ke kiri, menyilang dari "penutup" dan padabagian bawah Tabut (di jari kaki Imam Besar).Kita juga melihat ini dengan dioleskannya darah pada Imam Besar dan anak - anakHarun dalam Kitab Shemot:"Kemudian haruslah kamu ambil domba jantan yang lain; dan Harun beserta anak-anaknya harus menumpangkan tangan mereka di kepala anak domba jantan itu.Kemudian, hendaklah kamu sembelih anak domba jantan itu dan kau ambillahsedikit darahnya dan oleskan pada cuping telinga kanan Harun dan pada cupingtelinga kanan anak-anaknya, dan pada ibu jari tangan kanan mereka dan pada ibujari kaki kanan mereka, lalu siramkan darah itu di sekeliling mezbah. Haruslahkamu ambil sedikit darah yang ada di mezbah itu dan minyak urapan dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya yang ada bersama dia: maka dia akankudus dan dia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakian anak-anaknya.(Keluaran 29:19-21)Ini juga dengan cara yang sama dilakukan Jemaat Nasrani Purba hingga hari ini. Padasaat Imam Besar Bait Suci melakukan pemberkatan Anak-anak dengan MINYAK KUDUSdengan cara yang sama ini tetapi dalam skala lebih sedikit pada dahi anak dan dengancara yang sama memberkati benda-benda tertentu yang digunakan bagi tujuankeagamaan Salib-salib, Kitab-kitab kudus, Mezbah, Relikwi, dll.

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 25- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Juga metode membuat Tanda Salib sesungguhnya adalah bergantung pada komunitasdan tradisi lokalnya sendiri. Salah satu bentuk paling umum adalah sebagai berikut:"Angkatlah tangan kanan dengan menyatukan jari telunjuk dan jari tengahbersentuhan satu sama lain, dimulai di dahi, bergerak turun ke bibir, ke dada,bergerak ke bahu kiri dan kemudian diakhiri ke bahu kanan" (Sejumlahkomunitas ada yang mulai dari bahu kanan dan diakhiri di bahu kanan).10. Protestantisme Tidak Konsisten Dalam Iman

A. Tokoh Reformasi Protestan Martin LutherMartin Luther adalah biarawan Gereja Roma Katolik, dia masih memahami pentingnya"Tanda Salib" sebagai bagian dari Iman Kristen. Dia tidak serta merta menghilangkanTradisi Suci ini sebab dia sadar nilai religius dibalik Tanda tersebut. Secara historismasih mengetahui asal muasal pratek membuat Tanda Salib yang merupakan BUKANTradisi Roma Katolik maupun Gereja - gereja Ortodoks Timur, melainkan dari ParaRasul sendiri yang diterus sampaikan dari generasi ke generasi lewat Suksesi Rasuliah.Dalam tesis perlawanannya terhadap Kepausan Roma dia tidak mencantumkan tradisiini sebagai bagian yang harus dihapuskan.Kita bisa kutip dari ajaran - ajarannya dalam Katekismus Kecil, Bagian 2, Doa HarianPagi dan Petang:B. Bagaimana Kepala Keluarga Harus Mengajarkan Rumah Tangganya Berdoa

Pada Pagi dan Petang.

Doa PagiPada pagi hari saat engkau bangun, BUATLAH TANDA SALIB KUDUS dan katakan:"Dalam nama sang Bapa, dan sang Putra dan sang Roh Kudus,. Amin."Kemudian, berlututlah atau berdiri, daraskan Pengakuan Iman dan Doa Bapa kami. Jugabisa engkau ucapkan doa singkat ini:"Hamba mengucap syukur kepada-Mu, ya Bapa sorgawi, melalui Yesus Kristus,Putra terkasih-Mu, Engkau telah jagai hamba malam ini dari semua marabahaya; dan hamba bermohon semoga Engkau menjagaiku hari ini agar tidakjatuh dalam dosa dan dari setiap hal yang jahat, semoga segala yang kulakukandan kehidupanku ini bisa menyenangkan Engkau. Ke dalam tangan-Mu hambaserahkan diriku, tubuh dan jiwaku dan segala hal yang kumiliki. Semoga

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 26- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

kiranya malaikat kudus-Mu besertaku sehingga si musuh yang jahat itu tidakpunya kuasa atas diriku. " Amin.Kemudian, pergilah dengan sukacita melakukan pekerjaanmu, kidungkanlah nyanyian,daraskan 10 Perintah, atau apa saja yang kau anggap bisa abdikan.Doa MalamPada malam hari ketika engkau pergi tidur, BUATLAH TANDA SALIB KUDUS dandaraskan: "Dalam nama sang Bapa, dan sang Putra dan sang Roh Kudus,. Amin."Kemudian, berlututlah atau berdiri, daraskan Pengakuan Iman dan Doa Bapa kami. Jugabisa engkau ucapkan doa singkat ini:"Hamba mengucap sykur kepadaMu, ya Bapa sorgawi, melalui Yesus Kristus,Putra terkasihMu, Engkau dengan begitu murah hati memeliharaku hari ini;dan hamba berdoa semoga Engkau mengampuni semua dosa-dosaku di manaaku telah melakukan kesalahan dan kiranya denga kemurahan hatiMu jagailahhamba malam ini. Ke dalam tanganMu hamba serahkan diriku, tubuh danjiwaku dan segala hal yang kumiliki. Semoga kiranya malaikat kudusMubesertaku sehingga si musuh yang jahat itu tidak punya kuasa atas diriku. "Amin.Kemudian, pergilah tidur segera dengan senang hati.Kita sangat prihatin sekali melihat perkembangan Protestantisme era pasca- MartinLuther. Banyak bermunculan orang - orang awam karbitan yang menjadi rohaniawanmendadak seperti Yohanes Calvin, Zwingli dan lainnya. Mereka ini hanya dibakar rasaemosi keagamaan mengikuti arus yang bergejolak di abad ke-16 yang melahirkan anti-Pausisme, anti-Roma Katolik, anti-Uskup, anti-Tradisi-tradisi Gereja, dll. Masyarakatbebas menafsir Kitab Suci dengan kaca matanya masing-masing sehingga melahirkansilang tafsir yang beraneka macam yang korbannya adalah semua mereka yang bisadibodohi dan yang memang tidak kritis berpikir terhadap angin - angin pengajaran daripara tokoh rohaniawan mendadak ini. Sikap ini tidak ada berubah sejak abad ke- 16hingga di abad modern ini dalam tubuh Kekristenan Protestantisme.Satu hal yang mestinya semua orang Protestan harus introspeksi diri terhadap klaimdirinya sendiri sebagai Protestan yang memprotes segala ketidakbenaran ajaran-ajaranRoma Katolik; apakah benar mereka adalah Protestan? Sesungguhnya, hingga detik inibelum ada satupun manusia Kristen yang disebut berhasil menjadi Protestan di mukabumi ini dari kalangan Kekristenan Barat. Siapa? Tidak ada.Ahli teologi Awam Rusia, Alexis Khomiakov (1846) mengatakan: "Semua Protestanadalah Paus - paus terselubung." (Timothy Ware, the Orthodox Church, PinguinBooks, 1985, hal.9).

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 27- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

11. SALIB adalah lambang Perintah?Ya. Salib itu bergaris VERTIKAL dan HORIZONTAL. VERTIKAL adalah kasih Alahakepada manusia (Yokhanan 3:16) dan Kasih Manusia kepada Alaha (Markus 12:30;Ulangan 6:4-5).HORIZONTAL, adalah mengasihi sesama manusia (Markus 12:31; Imamat 19:18)Titik pertemuan garis Vertikal dan Horizontal adalah Yeshua Mshikha yang menjadiKORBAN (Yokhanan 1:29). Sehingga KASIH = KORBAN dan Alaha itu ADALAH KASIH (1Yokhanan 4:16).Dengan demikian SALIB = TORAH = KORBAN = KASIH ALAHA.Maka SALIB menggenapi TORAH KEIMAMATAN HARUN-LEWI yang menuntut KorbanPendamaian. Setiap orang berdosa menurut Torah dituntut hukuman mati sebagai yangterkutuk, Yeshua telah mengambil Kutuk Torah pada diri-Nya sendiri sebagai KorbanTorah sehingga melalui darah-Nya Torah dimeteraikan. Bagi kaum Yahudi pelaku jalanhidup Torah dosa-dosanya diampuni melalui Karya Salib Yeshua. Yeshua mati bagiUmat Perjanjian Israel BUKAN untuk Bangsa-bangsa!!!! Sebab Bangsa-bangsa BUKANPelaku jalan hidup Torah.Bangsa-bangsa mendapat rahmat Keselamatan dalam Yeshua oleh karena merekadientenkan (engrafted) kedalam Umat Perjanjian Baru Israel.Ingat! Bangsa-bangsa tidak punya Perjanjian Lama tetapi Israel punya dan PerjanjianLama diperbaharui dalam Perjanjian Baru.Ingat! Bangsa-bangsa JANGAN SOMBONG ENGKAU! (Roma 11:17-24).Bagaimana PROSES PENGENTENAN INI?Baik Yahudi sudah kehilangan Perjanjian Sinai (Yakobus 2:10), mereka tidak bisaMEMBUAL dan SOMBONG melihat bangsa-bangsa sebagai babi dan anjing! Mereka jugaSTATUSNYA SAMA DENGAN GOYIM.YEHUDIM harus dimikveh oleh Imam tertahbis baik Imam Keturunan Harun sepertiYokhanan ha-Mikveh dan Para Rasul (Mattai 3:7-11; Yokhanan 3:22; Kisah 2:41; Kisah15:5); dan begitu juga GOYIM harus dimikveh/dibaptis oleh Para Rasul dan ParaPengganti Rasul (Kisah 8:36-37; Kisah 16:31-33, dll).Yehudim dan Goyim mutlak dientenkan kepada Yeshua sebagai Pohon Anggur yangbenar melalui Cabang-cabang-Nya (yakni Para Rasul dan Pengganti) dalam wujudQadishothim (sakramen-sakramen) yang dilaksanakan Para Pengganti Rasul yangmenerima Tahbisan Suksesi Rasuliah. Goyim TIDAK DIENTENKAN KEPADA ORANG-ORANG YAHUDI KARENA MEREKA SEMUA SUDAH DIPOTONG HABIS!!!! SEMUA 12Suku Israel telah dipotong YHWH tinggal TUNGGUL POHON ZAITUN, DARI TUNGGUL

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 28- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

ITU TUMBUH SATU “TUNAS” yang disebut Nasrani (Ibrani: Netsr), yakni Yeshua sendiri.Jadi Orang Israel harus dientenkan kembali kepada sang TUNAS (Nasrani) ini yangpelaksanaannya dilakukan 12 Rasul Yahudi dan diawasi 70 Penatua. Dengan demikianmereka memiliki PERJANJIAN BARU dalam Yeshua. Bangsa-bangsa TIDAK PERNAHMEMILIKI PERJANJIAN BARU SEBAB PERJANJIAN BARU BUKAN DITUJUKAN KEPADAKAUM GOYIM.Goyim menjadi umat Perjanjian Baru dalam konteks Yudaisme dalam SATU KANDANG(Yokhanan 10:16). Seharusnya Goyim tidak bisa berdiri sendiri! JANGAN SOMBONG HAIMANUSIA GOYIM YANG BESAR KEPALA!Dalam konteks inilah kaum Nasrani Yahudi tetap menggunakan TZITZIT karena merekabagian Qahal Israel Lama dan Qahal Israel Baru ditandai dengan TANDA SALIB!Dalam konteks inilah TZITZIT tetap dipakai pada TALLIT/STOLA yang mana jugasekaligus Simbol Salib diterakan pada kain sembahyang.Salib itu sendiri bermakna sejajar dengan Tzitzit yaitu MITZVOTH (Perintah-perintah)yang wajib kita ingat dan lakukan dalam kehidupan kita seperti ditegaskan ulang olehMaran Yeshua dalam Injil Yokhanan 14:15; 15:14 disebutkan:“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”(Yokhanan 14:15“Kamu adalah sahabat-Kujikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkankepadamu” (Yokhanan 15:14)Dalam konteks bangsa Israel Perintah-perintah (Mitzvoth) dilambangkan denganBENANG WARNA BIRU pada jumbai – jumbai kain dan dalam masa Perjanjian Barudalam Yeshua tidak lagi dijelaskan hal ini karena Para Murid sudah mengerti jikayang disebut “Mitzvoth” maka otomatis merujuk kepada Benang Warna Biru danjumlah perintah-perintah itu digambarkan dalam rumbai-rumbai kain, atau jubah.SALIB adalah Torah itu sendiri, Itulah sebabnya Yeshua katakan; Pikullah SALIB…Barangsiapa tidak memikul SALIB maka Dia tidak layak disebut murid Maran Yeshua(Mattai 10:38; 1 Korintus 1:18-22) dan Dia juga akan malu mengakui kita di depanBapa… Maka Yeshua akan mengatakan Enyahlah engkau yang ANTI-SALIB! Sebab Salibitu sendiri identik dengan Torah dan Torah identik dengan Mitzvoth (Perintah-perintah), maka jika kita malu mengakui Salib itu identik tidak melakukan Perintah-perintah-Nya. Iman saja tidak cukup, Setan-setan lebih beriman dari pada manusia(Yakobus 2:19, 26).Itulah sebabnya sebagai DEKLARASI SIMBOLIS IMAN TERSINGKATRASULI, Para Rasul dan Para Pengganti (Uskup, Penatua, Diakon)sebelum dan sesudah Doa selalu mengawali membuat Tanda Salib; didahi, perut, bahu kanan dan kiri, Amin. Salib Penandaan pada Diri

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 29- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

sendiri adalah pewartaan Korban Yeshua tersalib demi menebus Dosa-dosa manusia.1. Di dahi:Melambangkan Anak di utus Bapa (Yokhanan 5:36-37)2. Perut :Yeshua turun ke bumi menjadi Manusia (Yokhanan 1:14)3. Bahu Kanan:Yeshua datang kepada kepunyaan-Nya sendiri, kaum Yahudi dari usia 0 tahunsampai 33 setengah tahun di Tanah Suci (Yokhanan 1:10-11); ini bertuturtentang kelahiran, kematian dan kebangkitan. Semua terjadi dalam dunia yangpenuh dosa ini, tapi Ia seperti ikan meskipun ada dalam dunia tapi tidakterkontaminasi dengan dosa.4. Bahu KiriPewartaan Karya Yeshua sebagai ha-Mashiakh harus diwartakan ke seluruhdunia mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah1:8). Sekaligus menyebutkan, Amin.Ensiklopedia Britannica mengkonfirmasi: "Bentuk-bentuk Salib digunakan sebagaisimbol, keagamaan atau yang lainnya, jauh sebelum Era Kristen…. Sebelum zamanKonstantinus pada abad ke-4 Masehi, Orang-orang Kristen sungguh-sungguh seganmelukiskan Salib sebab itu terlalu terbuka sehingga bisa berdampak diejek atau bahayabagi jiwa mereka. Setelah Konstantinus bertobat kepada Kekristenan, diamenghapuskan krusifiks karena itu hukuman kematian dan mempromosikan sebagaisimbol iman Kristen, baik itu salib dan monogram chi-rho Nama Mshikha. Simbol itumenjadi populer meluas dalam seni Kristen dan monumen kuburan tahun 350 M."Salib digunakan pada Abad-abad Awal tetapi Tanda itu biasanya disembunyikan secarasamar. "Sarkasme kejam orang-orang kafir mencegah orang-orang beriman dariketerbukaan Tanda Keselamatan ini. Ketika orang-orang Kristen awal mempraktekkanTanda Salib pada monumen-monumen mereka, hampir semua kuburan nisan dalamkarakter biasa, mereka merasa wajib menyembunyikan tanda itu dalam tata seni yangtidak kentara dan cara simbolis. Salah satu simbol-simbol yang paling kuno dari tandaini adalah jangkar…umumnya terdapat di katakombe Roma, khususnya di pekuburanCallistus, Domitilla, Priscilla, dan lainnya. Jangkar, aslinya merupakan simbol harapansecara umum, mengambil alih lambang ini dengan pengertian yang lebih mendalam:yakni pengharapan yang didasarkan pada Salib Mshikha."Salib itu menjadi simbol Kristen sebagai suatu Pengharapan. Bangsa Romawimenggunakan salib sebagai tanda kemenangan mereka, kejayaan dengan kematianmusuh-musuh mereka. Salib Mshikha bukan hanya alat kematian namun juga kematian

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 30- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

sudah dikalahkan dan dosa ditaklukkan tetapi Salib juga sebagai lambang kekejamanRoma yang mana kemudian menjadi tanda pertobatan Romawi. Tidak mengherankanorang-orang Kristen akhirnya terbuka mengadopsi Salib sebagai simbol mereka. Salibitu selalu sebagai Tanda Kemenangan dan sekarang orang-orang Kristen mengklaimSalib itu sebagai Tanda Kemenangan mereka atas dosa dan maut dan dari setiap musuh.12. Makna Arti Gerak Simbolis Tanda Salib

A. Ibu jari disentuhkan ke dahi:Cara ini sudah sejak zaman Nabi Musa, saat Imam Besar mengoleskandarah ke bagian atas persentuhan empat sayap Kerubhim di RuangMaha Kudus Kemah Suci atau Bait Suci. Tradisi Alkitabiah ini diterussampaikan kepada Para Rasul dan Murid Tuhan Yeshua di era AbadPertama dan seterusnyaMengapa ke dahi?Ini merupakan simbol "tempat tinggi." Siapa yang duduk diketinggian?Alaha Yang Maha Kuasa. Sehingga saat kita membuat Tanda Salibdengan ibu jari ke dahi tempat paling tinggi di tubuh kita, melambangkan tujuan doakita diarahkan kepada Alaha saja (Shahadat Ma'amin); doa hanya ditujukan kepadaAlaha saja. Kemudian, dari ketinggian itu Alaha mengutus sang Miltha (Sabda Alaha)turun ke dunia menjelma menjadi Anak Manusia, yakni Yeshua Ha-Mashiakh.Ibu jari biasanya disilangkan diatas jari telunjuk membentuk Salib. Ini mengindikasikansang Sabda Alaha turun berinkarnasi menjadi Manusia untuk menebus dosa-dosamanusia dengan mati di Kayu Salib. Fokus yang ditekankan adalah "Inkarnasi sangDavar Alaha" (Sabda Alaha).B. Ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah disatukan membentuk Tiga Aspek Alahota(Alhym); sang Bapa, Anak dan Roh Kudus.Dua jari lainnya, yaitu jari manis dan kelingking bermakna sebagai simbol dua kodrat(qnumas) Tuhan kita Yeshua Ha-Mashiakh, kodrat Ilahi dan Manusia. Penekanan adalahdari persfektif "Alahota" Yang Maha Ehad, dengan menonjolkan JARI TELUNJUK.Gerak penandaan dimulai di dahi (artinya seperti di atas), turun ke dada atau dekatperut sebagai simbol dunia. Tuhan menjelma menjadi Manusia dan berkarya di sanaserta mati di kayu salib. Setelah mati, bangkit naik ke Sorga dan duduk disebelah kananAlaha Bapa, maka kita menyentuhkan jari kita ke bahu kanan. Kemudian, sentuhkanjari ke bahu kiri dengan mengatakan “Amin” sebagai lambang “Ya” dan benar danTuhan akan datang kembali menghakimi orang yang mati dan hidup. (Maran Atha!).Selesai itu kedua tangan disatukan menyembah dan badan membungkuk yang

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 31- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

barmakna, penyembahan kita tujukan kepada Tuhan yang akan segera datang kembali.Ini menunjuk kepada eskatologi.C. Ada juga yang menggunakan lima jari tangan terbuka.Ini yang ditekankan adalah, 5 luka Tuhan: (1)Kepala dimahkotai duri, telapak tanganterpaku kanan (2) dan kiri (3), lambung (4) ditusuk lembing dan kedua kaki (5)disatukan dan dipaku. Sehingga fokus penghayatannya adalah penderitaan Tuhan

dalam karya penebusan-Nya di kayu Salib.

D. Tanda Salib dilakukan dengan diawali ke dahi turun ke dada, kemudian kebahu kiri dan kanan sebagai penutup bermakna: Dahi, merupakan simbol"Tempat maha Tinggi" dan Bapa mengutus sang Anak ke bumi dalam wujud inkarnasisang Davar Alaha menjadi Anak Manusia yang bernama Yeshua Mshikha sesuai yangdiperintahkan Malaikat YHWH (Gabriel) kepada Miriam dan Yosip. Dia berkarya dibumi selama 33, 5 tahun. Simbolis ini ditandai di bagian dada dekat perut sebagaisimbol "dunia dengan segala macam keduaniawiannya." Dilanjutkan tanda ke bahukiri yang bermakna, Tuhan Yeshua Ha-Mashiakh ditangkap, disalibkan dan mati,turun ke dalam kerajaan maut untuk memberitakan Injil bagi orang-orang yangtertawan dan kemudian bangkit pada hari ketiga dari kematian. Akhirnya, tandadibuat di pundak kanan yang bermakna, Dia yang telah bangkit itu, naik ke Sorga danduduk disebelah kanan sang Bapa dan dari sana Tuhan akan datang kembali untukmenghakimi orang yang hidup dan mati, Maranatha! Amin; ya dan benar!

E. Variasi Tanda SalibPenandaan Tanda Salib berikut ini, bisa dengan berbagai variasi: Ibu jari silangkan diatas jari telunjuk, atau tiga jari disatukan sebagai simbol Alahota, atau lima jari sebagaisimbol luka penderitaan Ha'Mashiakh, atau dengan cara ibu jari disatukan ujung denganujung bermakna dua kodrat Maran Yeshua: Ilahi dan Manusia dan tiga jari lainnyasimbol Tiga Aspek Ilahi; Bapa, Putra dan Roh Kudus Alaha Yang Ehad. Kemudian dibuatTanda Salib di dahi, turun ke mulut dan ke dada. 'Dahi', simbol kasihilah Tuhan Alahamudengan segenap pikiranmu, 'mulut' bermakna pewartaan Salib dan 'hati' bermakna,keyakinan yang teguh dengan sepenuh jiwa, dll.F. Makna Garis Vertikal dan Horizontal Tanda Salib:Tanda ini secara keseluruhan menegaskan ketundukan orang percaya dan siapmelaksanakan Mitzvoth Alaha (Perintah-perintah Alaha) dalam Torah yang dibagidalam dua relasi; vertikal relasi Alaha timbal balik antara Alaha dan Manusia; garishorizontal bermakna relasi antara sesama manusia. Ini dilukiskan dengan jelas dalam

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 32- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

"Aseret ha'Dibrot" (Sepuluh Perintah) yang diturunkan Maran Yahweh kepada NabiMusa (Keluaran 20: 1-17); Ayat 1-11 mengatur relasi antara Alaha (YHWH) danmanusia. Jadi jika ada manusia melanggar salah satu butir dari ayat 1-12, contohnya"Tidak Merayakan "Sabat" maka manusia langsung melawan dan memberontakterhadap Yahweh sendiri! Manusia itu mahluk beragama, manusia itu mahluk danAlaha itu Khalik. Lalu ayat 12-17 mengatur secara garis Horizontal sesama manusia.Jika terjadi pelanggaran antara sesama manusia, maka efek yang diterima manusiabisa berdampak langsung saat itu diterima tanda proses yang panjang! Contoh,manusia mencuri harta orang lain maka si pencuri bisa langsung diadili oleh manusiadipengadilan atau bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan dengan kematian akibathubungan sosial dirusak. Manusia itu mahluk sosial mempunyai tata aturanbermasyarakat. Dalam dua garis inilah manusia bersosialisasi baik vertikal danhorizontal. Inilah kodrat manusia diciptakan oleh Alaha.Salib (vertikal dan Horizontal) adalah Tanda yang sudah tersurat dalam batinmanusia yang oleh Rasul Mar Shaul tegaskan bahwa, "Sebab bukan para pendengarTorah yang saleh di hadapan Alaha; tetapi mereka para pelaku Torah yangdibenarkan. Sebab jika kaum Goyim (non-Yahudi) yang tidak memiliki Torah(Tertulis), namun melalui kodrat alamiah mereka, melakukan segala sesuatumenurut Torah, mereka meskipun tanpa Torah (Tertulis), menjadi Torah bagi dirimereka sendiri. Dan mereka memperlihat perbuatan Torah, karena Torah itu sudahdituliskan dalam hati mereka dan hati nurani mereka memberikan kesaksian bagimereka, batiniah mereka sendiri merefleksikan tuduhan-tuduhan atau membela satusama lain. (Igeret Romanim 2: 13-15 Peshitta, AESV).Jadi sesungguhnya SALIB itu adalah identik dengan TORAH. Pada masa Nabi-nabisebelum Maran Yeshua, inti pewartaan adalah Torah (Perintah-perintah relasivertikal dan Horizontal = Salib (+)), kemudian di era Maran Yeshua dan Rasul-rasul,Salib semakin dipertegas dengan meterai kematianNya atas pelanggaran-pelanggaran manusia secara garis vertikal dan horizontal, melawan Alaha dansesama manusia. Pelanggaran manusia ini harus ditebus Yeshua di kayu Salib!Salib inilah menjadi pusat teologia Para Rasul (1 Kor. 1:18). Maran Yeshuamengatakan menegaskan kembali Torah ketika Orang Yahudi mencobai dia dan salahseorang dari mereka bertanya: " Rabbi, Mitzvoth (perintah-perintah) yang manaterbesar dalam Torah?"Yeshua berkata kepadanya: "Hendaklah kamu mengasihi YHWH Elohimmu dengansegenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu.Inilah terbesar dan mitzvah pertama.Kita menegaskan ini dengan mengulangi ucapan-Nya untuk mengingatkan kita,dengan menandai Tanda Salib di 'dahi' sebagai simbol mengasihi Elohim dengansegenap 'pikiran atau jiwa' kita. Ditandai pada hati menunjuk kasih dengan segenaphati dan penandaan Tanda Salib di bahu kanan dan kiri artinya kita siap memikul

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 33- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Salib dengan segenap kekuatan kita. Dan yang kedua adalah seperti itu juga;Hendaklah kamu mengasihi tetanggamu (sesamamu manusia) seperti dirimu sendiri.Pada kedua mitzvoth tergantung Torah dan Nabi-nabi." (Besura Mattityahu 22: 36 -38 Peshitta).Vertikal + Horizontal = Salib = Torah = Maran Yeshua Mshikha = Kebenaran = sangMiltha (Davar Elohim).Garis lurus horizontal dari pundak kiri ke kanan lurus adalah kesiapan kitamewartakan Injil, yakni Yeshua yang tersalib bagi keselamatan dan penebusan umatmanusia dan alam semesta.Membuat Tanda Salib itu identik dengan kesiapan kitamelaksanakan Torah! Menjadi pengikut Maran Yeshua ituberarti pengikut Jalan Tuhan (Halakha Mshikha), yakni pelaku-pelaku Torah. sebab Maran Yeshua datang tidak meniadakanTorah atau Nabi-nabi, Dia datang tidak meniadakan Torahtetapi untuk melaksanakannya. Barangsiapa meniadakan satutitik terkecil dari Torah ini akan disebut kecil di Sorga dan jikaketaatan agama kita tidak melebihi ketaatan kaum Farisi danAhli Torah maka kita tidak masuk kedalam Kerajaan Sorga (Mat.5:17-20).Iman saja tidak menyelamatkan! Tetapi Iman harus didukung oleh perbuatan, yakniTorah (Igeret Yakub 2: 23). Iman tanpa Torah (Perbuatan) adalah ajaran Setan.Barangsiapa yang menghapuskan Torah dalam Iman Kristen maka orang itu adalahpengikut si jahat.Kita bersyukur kepada Maran Yeshua sebab Dia telah melaksanakan Torah dengansempurna (Ibrani 4: 15...Dia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa)"!Oleh karena itu, jika kita melaksanakan Torah haruslah didalam Dia, di luar Dia kitatidak bisa melaksanakannya. Sebab Hanya Dia saja yang sudah "sukses." Dia menjadiGuru bagi kita. Jadi Iman yang benar adalah percaya kepada Maran Yeshua Mshikhasebagai Juruselamat (Yahweh) kita dan melaksanakan Perintah-perintah (Mitzvoth)Alaha. Ketaatan kita melaksanakan Torah adalah bersifat progresif hingga akhirhayat. Jika kita jatuh dalam dosa kita mempunyai Pengantara, yakni Maran YeshuaMshikha (1 Yoh. 2:1). Seorang murid akan selalu meniru dan meneladani Guru(Mat.10:24).Oleh karena itu, jika Maran Yeshua sang Mshikha telah mati di salib demi tuntutanTorah sehingga kita ditebus dari tuntutan Torah, bukan berarti kita tidakmelaksanakan Torah lagi seperti kebanyakan kaum Kristen Murtad lakukan (RomaKatolik, Ortodoks Timur dan Protestantisme, khususnya juga kaum Anabaptis yangsok saleh itu!). Tuhan berkata, "Torah dan Nabi-nabi hingga zaman Yokhanan; sejak

Tanda Salib di CinaAbad ke-2 M

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 34- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

dari saat itu Kerajaan Alaha diwartakan dan setiap orang berlomba-lombamemasukinya. tetapi adalah lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu hurufdari Torah dihapuskan" (Lukas 16: 16-17 Peshitta).Arti frasa kata "Torah dan Nabi-nabi hingga zaman Yokhanan" adalah menyangkutRitus-ritus upacara korban-korban binatang di Bait Suci, digantikan dengan AnakDomba Alaha (Yoh.1:29). Tetapi prinsip dan dasar Torah dan kenabian tidaklahberubah sampai akhir zaman. Penyederhanaan dilakukan dalam diri Maran YeshuaMshikha, dan semua tuntutan Torah dan pewartaan Nabi-nabi sudah datang dalamdiri Tuhan, sehingga berhentilah pada zaman Yokhanan sang Pemikveh sebagai(Perintis Jalan Tuhan). Hati-hati, setelah ayat di atas ditegaskan bahwa Torah itutidak bisa dihapuskan! Mar Shaul mengatakan; "Jika demikian, apakah kami (Rasul-rasul) menghapuskan Torah oleh karena Iman? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, kamisemakin mengokohkan Torah." (Roma 3:30 Peshitta, AESV)."Tetapi sekarang, melalui Yeshua Mshikha, kamu yang sebelumnya berada jauhsekali, telah dibawa dekat melalui darah Mshikha. Karena Dia itu sendiri adalahshalom kita yang telah membuat kedua belah pihak [menjadi] satu, dan telahmerobohkan tembok pemisah diantara kedua belah pihak, dan permusuhan, melaluitubuh-Nya. Dan melalui ketentuan-ketentuan yang Dia telah hapuskan terhadap'peraturan-peraturan' Torah (Ingat, bukan Torah yang dihapuskan, tetapi aturan-aturan sementara!), agar dalam DiriNya sendiri, Dia bisa membuat kedua belah pihakbersatu menjadi manusia baru, dan dia menjadikan shalom (damai sejahtera). Danmemperdamaikan keduanya dengan Alaha, dalam satu tubuh, dan permusuhan telahdisembelih melalui salibNya." (Efesus 2: 13-16 Peshitta).Peraturan-peraturan Torah yang sementara, sekarang sudah dihapuskan sekaliuntuk selama--lamanya dengan karya Salib Tuhan. Sekarang kedua belah pihak yangbersengketa telah diperdamaikan dalam diri-Nya. Kita diampuni dosa-dosanyadengan kematian Maran Yeshua sehingga kita mendapatkan shalom, komunikasidibuka kembali antara Alaha dan manusia melalui media Maran Yeshua. Itulahsebabnya Tuhan berkata bahwa, "Torah dan Nabi-nabi hingga zaman Yokhanan...";aturan-aturan ritual korban dilakukan oleh diri-Nya sekali untuk selama-lamanyadan Nabi-nabi tidak lagi mewartakan akan kedatangan"Mshikha" bagi Israel, karena sang Mshikha sudah datang dihadapan mereka (Orang-orang Yahudi). Masalahnya, ahli Torahdan Imam-imam serta kaum Farisi mau percaya atau tidak?tetapi prinsip Torah dan Kenabian tidaklah berakhir (Mat.5:17).Hukum Negara tidak dihapuskan setelah orang melanggarbutir-butir Hukum Negara dan pelanggar diberikan hukumanfisik masuk penjara. Hukum itu tetap abadi selama Negara ituada. Tanda Salib IndiaAbad Pertama ,

tanda SalibPertama di dunia

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 35- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Demikianlah kita dengan Torah. Perintah-perintah Torah itu bersifat abadi danuniversal tidak ada yang berubah meskipun Maran Yeshua sudah mati bagi kita,tuntutan Torah selamanya berlaku. Hanya kita patut bersyukur sebab adaPENGANTARA YANG MEMBELA KITA, yakni Maran Yeshua, jika kita betul-betul tidakmampu melaksanakan Torah oleh berbagai faktor dan kelemahan kodrat manusia,kita dibela oleh-Nya. Inilah yang disebut "kasih karunia" itu! Dengan Iman kepada-Nya kita melaksanakan Torah ada penjamin kita. Torah adalah Norma-norma Ilahiyang wajib kita laksanakan. Maran Yeshua berkata, bagi mereka yang tidakmelaksanakan Torah adalah orang-orang pembuat kejahatan. meskipun, orang-orangini melakukan berbagai mujizat, penginjilan da perbuatan amal saleh, tetapimenghapuskan Torah. Yeshua berkata, "enyahlah! kamu pembuat kejahatan....(Mat.7:21-23).Torah itu sama dengan Salib. Jadi, jika kita memikul salib itu artinya melaksanakanTorah. menandai diri dengan Tanda Salib itu artinya kita siap menjalankan Torah.Inilah pemahaman Jemaat Nasrani Semitik Kuno dan Para Rasul. Orang-orang Kristenyang anti-Torah itu sama dengan anti-Salib, berarti anti Tuhan sendiri, sebab Torahitu adalah kebenaran dan kebenaran itu adalah Maran Yeshua, dan Dia adalah Alaha.dengan demikian anti-Torah, anti-Salib disebut juga tidak percaya Alaha!Sesungguhnya Gereja-gereja Kristen yang tidak melaksanakan Torah (contoh, "Sabat")dan tidak menandai diri dengan Salib itu sama dengan tidak percaya Alaha, tetapi hanyapercaya kepada "tradisi-tradisi manusia" (Markus 7: 7-9) dan yang percaya kepadaajaran-ajaran filsafat dan dongeng nenek tua dari pemikiran ahli-ahli teologia merekasendiri (1 Tim.1:3-4; 4:1-2).Pelaksanaan Penandaan "Tanda Salib" umumnya dilakukan dengan Tangan Kanan.Tanda Salib merupakan suatu gerak non-verbal yang diabadikandalam gerak simbol. Ini merupakan Pewartaan Injil tanpamenggunakan Kitab Suci. Metode pewartaan ekspresi fisik ini lebihdahulu ada dari pada Kitab Suci Perjanjian Baru! Tanda ini dipahamioleh Orang-orang percaya kepada Maran Yeshua sebagai "TandaAnak-anak Alaha" yang ditandai di dahi mereka dengan meteraiTanda Salib" (Yehezkiel 9:4-6; Wahyu 7:3; 9:4; 14:1). Sementara,orang-orang yang tidak menandai Tanda Salib pada diri merekadisebut "anak-anak Iblis" yang benci Tanda Salib. Mereka ini jugaditandai oleh Setan pada dahi dan tangan mereka dengan bilangan manusia (Wahyu13:16). Salah satu KEBENCIAN anak-anak Setan adalah Tanda Salib, sebab itu adalahmengingatkan kekalahan Iblis di kayu salib dan mengindikasikan waktunya sudahsemakin dekat bagi penghukuman Iblis. Mereka yang anti-salib ini dalam bahasaYunani/Latin disebut "anti-Mshikha" (1 Yoh. 2:18).

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 36- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Pada hakikatnya, semua agama-agama di muka bumi ini memiliki Torah, yakni syariatrelasi vertikal dan horizontal yang mengatur hubungan manusia kepada Alaha dansesama manusia dan alam sekitarnya.Sebenarnya, kita tidak perlu membawa-bawa Alkitab ke mana-mana untuk mewartakanInjil kepada orang lain, karena kita memiliki Tanda Salib pada diri kita sendiri. Semua isiAlkitab itu sudah terangkum dalam Tanda Salib yang singkat dan sederhana itu. Semuaajaran Kitab Suci sudah didarah dagingkan dalam kehidupan kita sendiri, berada dalamjiwa, pikiran, hati dan tubuh kita, tidak di luar kita, yaitu dalam Alkitab. mengapa kitaharus susah payah membawa Alkitab dan membuka ayat-ayat yang ribuan jumlahnyaitu saat kita mewartakan Injil pada orang lain?Orang tidak butuh ayat Alkitab, tetapi orang hanya membutuhkan apa itu Injil (Besura =kabar baik = shalom = Salib = Yeshua = Alaha) itu saja yang penting bagi si pendengar!Kita terkadang jengkel dan tersenyum simpul melihat Orang-orang membawa-bawaKitab Suci ke mana-mana. Apakah para Rasul dahulu, selalu membawa-bawa Kitab Suci?Tidak. Tuhan hanya berkata, "pergilah aku mengutus kamu .... jangan membawa pundi-pundi, atau bekal atau kasut" (Lukas 10:1-12). Bagi rasul-rasul semua ajaran-ajaranTuhan mereka terima secara Lisan (Masorah), yakni Tradisi Kudus. Tradisi Kudus inisudah ditanamkan dalam jiwa, hati dan pikiran mereka yang terekspresi lewat etoskehidupan mereka. Pikiran mereka sudah ortodoksi (E'met) kehidupan mereka sudahmenghidupi ortolatria (avodah penyembahan yang benar), mempraktekkan kehidupankeseharian sebagai Khasidim (Khesed) atau disebut juga Esseni (Ortopraksia) danKeimamatan Rasuliah, yakni pelayanan (Ortodiakonia). Sehingga ajaran-ajaran itubertumbuh dalam jiwa manusia didalam dirinya, bukan di luar dirinya. Pernahkah andabayangkan bagaimana jika Alkitab itu tidak boleh digunakan oleh orang percaya sepertidi dunia Islam dan di negara komunis Soviet dahulu? Pastilah rohaniawan Protestanakan musnah sebab tidak ada ayat-ayat yang akan diolah menjadi bahan pelajaran danpenginjilannya._______________________________________________Bahan Bacaan:

Gerald o'Collins, SJ. A Concise Dictionary of Theology. Paulist Press.NY,1991,hal.232).Halakhot Jemaat Yerusalem, Israel:2006http://www.catholicevangelism.orghttp://www.religioustolerance.org/chr_symb.htmKitab Panduan Shomerim Yerushalayim, Israel: 2006Louis Fordale, Perspectives on Communication. Addison-Wesley Publishing company, 1981Peshitta Kudus (Aramaic English Standar version):2006

NO:05/GNI/A/Pel.Umum/IV/2015

Page 37- Copyright GEREJA NASRANI INDONESIA 2015

Sefer Marganitha. Jemaat Yerusalem, Israel: 2006.

UNTUK KALANGAN SENDIRI!!!

Untuk memperbanyak MATERI

PENGAJARAN GNI ini dipersilahkan

untuk meminta izin tertulis:

[email protected]

0813.19190730

021.70403378

www.nasraniindonesia.org