CONTOH RPP ELEKTROLIT NONELEKTROLIT KUR. 2013
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of CONTOH RPP ELEKTROLIT NONELEKTROLIT KUR. 2013
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat kemurahan-Nya naskahPendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini
dapat diselesaikan.Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis
Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini
disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian
autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses
penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang
sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif
apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun
kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka
naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait
dengan pengembangan persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model
untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini,
yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.Semoga Tuhan Yang Maha
Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara
sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan
naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan
tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa
saja yang membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR ISIKata Pengantar i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULIAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Landasan Hukum
1
2
2
3BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik
B. Penilaian Autentik5
8BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
B. Hasil Analisis10
16BAB IV PENUTUP 35DAFTAR PUSTAKA 36Lampiran Contoh RPP 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam
rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional,
terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses,
standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta
penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran,
menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam
menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum
2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta
didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang
diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran
didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam
mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar
dengan pendekatan autentik.Penilaian memungkinkan para pendidik mampu
menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar
lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori
pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas
pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun
pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi
pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan
guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk
mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan
untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku
yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan
kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan
silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam
mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran
serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu
diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual
dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam
berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran
yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan
buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan
kompetensi dasar
(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari
silabus mata pelajaran
(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
(3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
(4) Merancang penilaian otentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
(1) Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik
(2) Langkah-langkah analisis kompetensi;
(3) Penilaian otentik; dan
(4) Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
A. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor …. Tentang Silabus
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu
pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati,
menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan
mengomunikasikan.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi.
Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual
tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan
pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang
lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik
kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan
saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik
individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
Prinsip pembelajaran pada kurikulum 2013 menekankan perubahan
paradigma: (1) peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik
mencari tahu; (2) guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi
belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) pendekatan tekstual
menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah; (4) pembelajaran berbasis konten menjadi pembelajaran
berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran
terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal
menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
(7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8)
peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills)
dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang
mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan
nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di
sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan
prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan
di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan
latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan
siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan
penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik,
bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui
metode ilmiah.Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang
memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains,
terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif
siswa (Alfred De Vito, 1989). Model pembelajaran yang dibutuhkan
adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice &
Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh
peserta didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar
sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat
penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada
keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan
keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem
penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini
menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer
pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang
perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru
hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan
mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik
diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan
dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains
sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan
penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik
diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun
konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya.
Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan
keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang
diperlukan (Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan
struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa
belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian.
Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada
kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover)
pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum,
prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan
kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat
tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih
diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif
dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru
lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi
membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan
keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi
pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada
hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools)
yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada
setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural
science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap
ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya,
mencoba/mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan
erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena
mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan
atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses
membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip,
prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif.
Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat
tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis.
Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja
kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi
ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa
sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan
keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan
prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan
kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini
mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen,
serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan
sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat
disarankan dalam kegiatan ini.
(4) Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan
berpikir dan bersikap ilmiah. Data yang diperoleh dibuat
klasifikasi, diolah, dan ditemukan hubungan-hubungan yang
spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui situasi
yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa
melakukan aktifitas antara lain menganalisis data,
mengelompokan, membuat kategori, menyimpulkan, dan
memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja
diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi
memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order
thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk
menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan,
tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini
dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan,
keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui
presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut
aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena
keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada
situasi baru yang tak terduga.Dengan dukungan kemajuan teknologi
dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir
siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan
keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan
dengan langkah sebagai berikut
1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena
baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa
mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak
fakta/fenomena tersebut
2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep,
prinsip, hukum,dan teori
3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data,
mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam
mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan
aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber
sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association
mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja,
prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas
yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School,
mengartikan penilaian autentik sebagai penilaian atas produk dan
kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata
peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik
sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang
mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam
aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis,
merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap
peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan
sebagainya.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka
mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-
lain.Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni
yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah
dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya,
eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya
penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik
disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai
proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri
khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu,
memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian
autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni
atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk
merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment),
atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,
dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau
penilaian antar teman.Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis,
tes lisan, dan/atau penugasan.Penilaian keterampilan melalui tes
praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
1.Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal,
penilaian diri, dan penilaian antar teman.Jurnal adalah catatan
pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat
memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara
kronologis.Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah
diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik
secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis,
jelas dan komunikatif.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap
tampilan sikap peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian
kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di
mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah
sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria
atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan
Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau
keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan
kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil
belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat
positif.Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta
didik.Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan
dirinya.Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta
didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk
maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap
sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta
didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan
belajar.Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih
peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik.Instrumen
sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur.
Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta
didik
• Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
• Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan
oleh peserta didik
• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi
munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi
yang nyata atau sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan
penguasaan satu kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada
level terendah sampai kemampuan tertinggi.
2.Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim
dilakukan.Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai
jawaban dan uraian.Memilih jawaban terdiri dari pilihan
ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-
akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi,
jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik
mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya
atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk
uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu
menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan
memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-
temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes
tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola
jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban
terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada
bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi
kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar
peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
3.Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban
secara lisan.Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan
tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
Kriteria Tes lisan adalah sbb:
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi
pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam
mengkontruksi jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang
komplek.
4.Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara
individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas.
Kriteria penugasan adalah sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau
merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan
peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya
meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap
anggota.
Tugasharusbersifat adil (tidak bias gender atau latar
belakang sosial ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan
secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan
tugas.
5.Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik
dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan
tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat,
praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB
PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian
hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugasbersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang
sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian,
rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur
(valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati
(observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta
didik.
6.Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik
menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud
berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, analisis, dan penyajian data.Dengan demikian,
penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman,
mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik
memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya.Karena itu, pada setiap
penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan
perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna
atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan
pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang
dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan,
danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus
dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen
penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan
laporan.Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar
cek, skala penilaian, atau narasi.Laporan penilaian dapat
dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan
penilaian khusus.Penilaian produk dari sebuah proyek
dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir
secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan
produk.Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria
yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk
tertentu.Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau
kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7.Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak
yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari
dunia nyata.Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil
kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi
berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes
(bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau
mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau
kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian
terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta
didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan
atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya
mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat,
komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/
literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain.Atas
dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat
melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-
langkah seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis
portofolio yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di
bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada
tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria
tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas
bersama dokumen portofolio yang dihasilkan. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan,
komptensi inti dan kompetensi dasar.Oleh karena itu fokus pertama
dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah
melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang
dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan
kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.Penjabaran
kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan
kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013
untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi KemampuanSikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan duniaPengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.Keterampila
n
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sebagai pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu
tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI,
dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi
yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah
sebagai berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap
Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnyaSikap
Sosial
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan duniaPengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalahKeterampila
n
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah
keilmuan
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi
lulusan adalah sebagai berikut.
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah
sebagai berikut
(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4
sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok(Dalam
Silabus)3.1 Memahami hakikat
ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta MetodeIlmiah Peran kimia dalam kehidupan.
Hakikat ilmu kimia
Metode ilmiah dankeselamatan kerja
3.2 Menganalisis perkembangan model atom
4.2 Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
Perkembangan model atom
Dan seterusnya …
(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok
(silabus) menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas:
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi
indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari
tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap
sosial dan sikap religius.
(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1
yang relevan
(6) Merancang penilaian sikap.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut
ini.
1.Pengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok
dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam
kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi
pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan
kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat
kategori, yaitu:
(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat,
didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh fakta
adalah peristiwa kebakaran, es mencair dan air menguap, besi
berkarat, dan sebagainya.
(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau
dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara
fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsepadalah
reaksi, larutan, endapan, dan sebagainya.
Materi Pokok
(Silabus)
Materi Pembelajar
anFakta, Konsep, Prinsip,
dan Prosedur
Alternatif Kegiatan
Pembelajaran:
Mengamati, Menanya, Mencoba,
Mengasosiasi, dan
Mengomunikasikan
Pembelajaran (Silabus)
Indikator Sikap,
Pengethuan, dan
Keterampilan untuk Penilaian
Penillaian (Silabus)
Lulusan yang :Cerdas, Kreatif, Produktif,
dan Bertanggung
jawab
(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara
konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat
analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik
dari berapa contoh. Contoh prinsip adalah hukum Dalton,
persamaan reaksi dan sebagainya. Termasuk ke dalam kategori
prinsip adalah hukum, teori, dan azas.
(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan
sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural
merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan.
Pada mata pelajaran kimia, langkah kerja ilmiah merupakan
bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok. Contoh:
percobaan elektrolisis, percobaan menentukan kecepatan
reaksi, dan lain-lain.
2.Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik
yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data,
mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.
3. Merumuskan indikator pencapaian
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-
hal berikut ini
(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang
terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat
kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)
(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti,
kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan
penilaian dalam silabus
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat
kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar
maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke
tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian
kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung
sekolah dan lingkungannya
(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan
mengkreasi
(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta
(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai
kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi
lulusan
4.Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a.Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri,
penilaian sebaya, dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui
pengematan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cheklist
pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati. Rincian
aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang
dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis
kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya
mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka
pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian
sikap dalam tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan
dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
b.Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau
penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel
analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian.
Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan
rubrik dan pedoman penskoran.
c.Aspek keterampilan melalui tes praktik,proyek dan penilaian
portofolio. Penilaian keterampilan mencakup dua ranah
keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi
lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan
ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel
analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan dan
direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
peserta didik.
B. Hasil Analisis Kompetensi1. Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KI3)
Kompetensi Dasar (KI4)
Materi Pokok(Dalam Silabus)
3.1. Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerjadi laboratorium serta peran kimiadalam kehidupan.
4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia,metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.
Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupanserta Metode Ilmiah Peran kimia dalam kehidupan.
Hakikat ilmu kimia
Metode ilmiahdan keselamatan kerja
3.2. Menganalisis perkembangan model atom
4.2.Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
Struktur Atom dan Tabel Periodik
Partikel partikel penyusun atom
Nomor atom dan nomor massa
Isotop, isobar,isoton
Perkembangan model atom
Konfigurasi elektrondan diagram orbital
Bilangan
3.3. Menganalisis struktur atom berdasarkan teoriatom Bohr dan teori mekanika kuantum.
4.3.Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teorimekanika kuantum.
3.4. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital
4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital
untuk menentukanletak unsur dalamtabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsure
kuantum dan bentuk orbital.
Sistem periodikunsur (sifat keperiodikan unsur)
3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan prosespembentukan ikatanion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi,dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi danhubungannya dengan sifat fisik materi.
Senyawa kovalen polardan non polar.
Ikatan logam Gaya antar molekul
Sifat fisik senyawa.
Bentuk molekul
3.6. Menganalisis kepolaran senyawa.
4.6.Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaransenyawa.
3.7. Menganalisis teori jumlah pasangan elektrondi sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.
4.7. Meramalkan bentukmolekul berdasarkanteori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).
3.8.Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.8 .Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
Larutan elektrolit dan nonelektrolit
berdasarkan daya hantar listriknya.
mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .
3.9.Menganalisis perkem-bangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasiatom dalam molekul atau ion.
4.9 .Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.
Reaksi Oksidasidan Reduksi Konsep reaksioksidasi - reduksi
Bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion3.10.Menerapkan
aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganikdan organik sederhana.
4.10.Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.
3.11. Menerapkan konsep massa atomrelatif dan massamolekul relatif, persamaan reaksi,hukum-hukum dasarkimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4 .11. Mengolah dan menga-nalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
Tata nama senyawa
2.Hasil Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran KIMIAKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagiandari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungansosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai denganbakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KompetensiDasar
MateriPokok
MateriPembelaj
aran
AlternatifPembelajaran
Sikap Pengetahuan KeterampilanIndikator
Penilaian
Indikator Penilaian
Indikator Penilaian
3.1. Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerjadi laboratorium serta peran kimiadalam kehidupan.
Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia dalam kehidupan.
Hakikat ilmu kimia
Fakta1. produk-produk kimia dalam kehidupan2. peran kimia dalam perkembangan ilmu lain 3.
Mengamati (Observing)
Mengamati produk-produkkimia dalam kehidupan (gambar atau videonya), misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju,
1. Menunju-kan sikappositip, beriman,berakhlak mulia (individudan sosial) 2. Menunjukkan perilaku
ObservasiKeg.1 saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerim
a2. menghar
1. menyebutkanproduk kimia dalamkehidupan2. menjelaskanperan kimiadalam kehidupan dan perkembangan ilmu lain3.
Tugas 1.Membuat laporan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dilaborato
1. Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah2. menggunakanpembakar spirtus3. menggunakan
kinerja:percobaanmenentukan variabel yangmempengaruhi kelarutan gula dalam air.PresentasiKelompokaspek:1. PenguasaanIsi2. Teknik
4.1 Menyajikan hasil pengamatan
tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dankeselamatan kerjadalam mempelajarikimia serta perankimia dalam kehidupan.
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
artikel tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium. Konsep1. hakekat kimia
Prinsip1. keselamatan kerja di laboratorium
Prosedur1. langkah kerja ilmiah
mentega, minyak goreng, garamdapur, asam cuka dan lainlain.
Membaca artikel tentang perankimia dalam perkembangan ilmu lain (farmasi, geologi, pertanian, kesehatan) dan peran kimia dalam menyelesaikanmasalah global.
Membaca artikel tentang hakikat ilmu kimia, metodeilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium.
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan hasil
dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
gai,3. disipli
n 4. tanggun
g jawab
Keg.2 Merancangdan melakukanpercobaan, aspek:1 kejujuran, 2. ketelitian3. disiplin4. tanggung jawab
menjelaskanhakikat ilmu kimia,4. mengenal alat-alatdan bahankimia
5.mengenal tata tertib laboratorium.
6. membedakan variabel bebas, terikat, dan terkontrol dalam penyelidikan ilmiah7.Membuat laporan tertulis hasil praktikum
rium serta peran kimia dalam kehidupan.aspek:1.Visuallaporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan
Portofolio Laporan pengamatan
Tes Tertulis membuat bagan / skema
lumpang danmortar4.menggunakanStopwatch5.menggunakan pengaduk6.mengkaji dan mengolah data eksperimen7.Membuat laporan tertulis hasil praktikum8.Mempresentasikan pengetahuan dan keterampilan menentukanvariabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalamair.
Bertanya/ Menjawab3Metode PenyajianPortofolio/Produk (fokuspenilaian padaaspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan
pengamatan, misalnya:
- Apa yang dipelajari dalamkimia?- Apa manfaatnya belajar kimia dan kaitannya dengan karir masa depan?Mengumpulkan Data (Experimenting)
Mengkaji literatur tentang peran kimia dalam kehidupan, perkembangan IPTEK, dan dalammenyelesaikan masalah global.
Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium.
Mendiskusikan kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian untukmemperoleh
tentang hakikat kimia,metodeilmiahdan keselamatan kerja serta peran kimia dalam kehidupan
produk kimia menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan masalah, perumusan masalah, kajian pustka, menentukan variabel, membuat hipotesis, melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan.
Merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnyamenentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan hasil pengamatandan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah
dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. Mengkomunikasikan
(Communicating)Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dankeselamatan kerjadi laboratorium serta peran kimiadalam kehidupan dengan tata bahasa yang benar.
3.2. Menganalisis perkembangan model atom
3.3. Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teorimekanika kuantum.
Struktur Atom dan Tabel Periodik
Partikel partikel penyusun atom
Nomor atomdan nomor massa
Isotop,
Fakta Partik
el partikel penyusun atom
Sistem periodik unsur
Mengamati (Observing)
Mengamati partikel partikelpenyusun atom danmenentukan nomor atom dan nomor massa suatu unsurserta Isotop, isobar, isoton
Mengamati perkembangan
1. Menunjukan sikap positip (individudan sosial) dalam diskusi kelompok2.
Observasi Sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi dengan lembar pengamatanAspek
Membandingkan perkembangan teori atom mulaiteori atomDalton hingga teori atomNiels Bohr.
Menentukan
Portofolio
tugas membuat peta konsep mengenaiperkembangan teori atom
Mempresentasikan peta konsep mengenai perkembangan teori atom
Menuliskankonfigurasi elektron
Presentasi Kelompokaspek:1. PenguasaanIsi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian
3.4. Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.
4.2. Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom.
4.3. Mengolah dan menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teorimekanika kuantum.
4.4. Menyajikanhasil analisishubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untukmenentukan letak unsur
isobar, isoton
Perkembangan model atom
Konfigurasi elektron
dan diagramorbital
Bilangan kuantum dan bentukorbital.
Sistem periodik unsur (sifat keperiodikan unsur)
Sifat unsur
Konsep Nomor
atom dan nomor massa
Isotop, isobar, isoton
Bilangan kuantum dan bentukorbital.
PrinsipAufbauPauliHund
Prosedur Konfig
urasi elektrondan diagram orbital
model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagramorbital, bilangankuantum dan bentuk orbital serta hubungannyadengan letak unsur dalam tabelperiodik.
Mengamati perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan dan perioda berdasarkan kulitdan subkulit atomserta sifat keperiodikan unsur
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan partikel partikelpenyusun atom, misalnya: adakah unsur yang sama mempunyai netron berbeda?
Mengajukan pertanyaan yang
Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
sikap ilmiah:1. Menerima
2. menghargai,
3. disiplin
4. tanggung jawab
jumlah proton, elektron, dan netronsuatu atomunsur berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.
Menentukan isotop, isobar, dan isotonbeberapa unsur.
Menuliskan konfigurasi elektronsuatu atom. /ionjika diketahui nomor atomnya atau sebaliknya
Menentukan elektron valensi suatu atom. berdasarka
tugas terstruktur mandiri yaitu mengerjakan latihan
Tes tertulisuraian: Menentukan jumlah elektron, proton, dan netron dalam atom Menentukan konfigurasi elektrondan diagram orbital Menentukan bilangankuantum dan bentuk
suatu atom /ionjika diketahuinomor atomnya atau sebaliknya
Menentukanelektron valensi
Menentukanbilangan kuantum elektron tertentu
Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
Menentukan kulit dan sub kulit serta hubungannyadengan bilangan kuantum.
Mempresentasikan petakonsep mengenai perkembangan tabel
Portofolio/Produk (fokuspenilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan
dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur
berkaitan dengan struktur atom, misalnya: bagaimana partikel dasar tersusun dalam atom (konfigurasielektron)? dimana kemungkinan keberadaan elektron dalam orbital (bilangankuantum)?
Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa dasar pengelompokan unsur dalam tabelperiodik, bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalamtabel periodik, apa yang menyebabkan keteraturan sifatunsur dalam tabelperiodik?
Mengumpulkan Data (Experimenting)
n nomor atom
Menjelaskankelemahan teori atomBohr
Menjelaskangagasan utama teori atom mekanika kuantum
Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
Menggunakanprinsip aufbau, aturan Hund dan azas
orbital Menganalisis letak unsur dalam tabel periodikberdasarkan konfigurasi elektronMenganalisis kecenderungan sifat keperiodikan unsur dalam satu golonganatau periode berdasarkan data
periodik
Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.
Mengaitkan konfigurasi elektronsuatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik
Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, nonlogam, danmetaloid.
Menunjukkanmassa atomrelatif dari tabelperiodik.
Menganalisis tabel atau
Mengamati nomor atom dan nomor massa beberapa unsur dalam tabelperiodik untuk menentukan jumlahelektron, proton dan netron unsur tersebut.
Menganalisis jumlah proton, elektron, dan netron suatu unsur untuk menentukan isotop, isobar dan isoton.
Menganalisis perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagramorbital, bilangankuantum dan bentuk orbital serta hubungannyadengan letak unsur dalam tabelperiodik.
Menganalisis tabel dan grafik hubungan antara nomor atom dengansifat keperiodikan
larangan Pauli untuk menuliskankonfigurasi elektrondan diagram orbital.
Menentukan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
Membandingkan perkembangan sistem periodik melelui studi kepustakaan.
Menentukan periode dan golongan unsur-unsur dalam
grafik sifat keperiodikan unsur.
unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton,dan keelektronegtifan)
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan bahwa golongan dan perioda unsurditentukan oleh nomor atom dan konfigurasi elektron.
Menyimpulkan adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton,dan keelektronegtifan) Mengkomunikasikan
(Communicating)Mempresentasikan perkembangan teori atom dan
tabel periodik.
Mengaitkan konfigurasi elektronsuatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodic
Mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, nonlogam, danmetaloid.
Menunjukkanmassa atomrelatif dari tabelperiodik.
menentukanhubungan antara nomor atomdengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari
perkembangan tabel periodik unsur dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan)
membandingkan besaran nillai jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan unsur satudengan yang lain berdasarkan nomor atomnya atau letaknya dalam SPU
3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
Senyawa kovalen polar dan non polar.
Fakta Senyaw
a ion,kovalen
Mengamati (Observing)
Mengamati struktur Lewis beberapa unsur.
1. Menunjukan sikap positip (individu
Observasi Keg.1 Sikap ilmiah dalam
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur
Portofolio
Laporan percobaan
Menggambarkan susunan elektron valensi
Presentasi Kelompokaspek:1. PenguasaanIsi
kovalen, ikatan kovalenkoordinasi danikatan logam serta interaksi antar partikel(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
3.6. Menganalisis kepolaran senyawa.
3.7. Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion,
Ikatan logam
Gaya antar molekul
Sifat fisik senyawa.
Bentuk molekul
polar dan non polar.
Sifat fisik senyawa
Konsep ikatan
ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi
ikatan logam
interaksiantar partikel
kepolaransenyawa.
PrinsipTeori
Domain Elektron
BentukmolekulTeori VSEPR
Prosedur
Membaca tabel titik leleh beberapa senyawa ion dansenyawa kovalen
Membaca titik didih senyawa hidrogen halida.
Menanya (Questioning)
Bagaimana hubungan antarasusunan elektron valensi dengan struktur Lewis?
Dari tabel titik leleh muncul pertanyaan, mengapa ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi?
Mengapa atom logam cenderungmelepaskan elektron sedangkan atom nonlogam cenderung menerima elektron?
dan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksana
mencatat data hasil percobaandengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerima
2. menghargai,
3. disiplin
4. tanggungjawab
untuk mencapai kestabilannya dengancara berikatan dengan unsur lain.
Menjelaskan hubunganantara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis
Menjelaskan prosesterbentuknya ikatan ion.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Tes tertulisuraian
Membandingkan proses pemben-tukan ion danikatan kovalen.
Membedakan ikatan kovalentunggaldan ikatan kovalenrangkap
Menganalisis kepolaran senyawa
Menganalisis hubungan antara jenis ikatan dengan sifat
atom gas mulia (duplet dan oktet).
Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggun akan struktur Lewis.
Me nggambar-kan prosesterbentuknya ikatan ion
Me nggambar-kan prosesterbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Menyajikanhasil
2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokuspenilaian pada aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan
ikatan kovalen, ikatan kovalenkoordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel(atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.6 Merancang, melakukan, danmenyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa.
4.7 Meramalkan bentuk molekulberdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain
Langkah kerja percobaankepolaransenyawa.Langkah-langkah meramalkan bentuk molekul
Mengapa atom oksigen dapat mengikat dua atom hidrogen sedangkan atom nitrogen dapat mengikat tiga atom hidrogen?
Apakah ada hubungan antaraikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?
Mengapa titik didih air tinggi pada halair mempunyai massa molekul relatif kecil?
Mengumpulkan Data(Experimenting)
Mengingatkan susunan elektron valensi dalam orbital.
Menggambarkan awan elektron valensi berdasarkan susunan elektron dalam orbital.
Menganalisis pembentukan senyawa
kan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen Menjelaskan mengapaada senyawa yang titiklelehnya rendah danada yang titik lelehnya tinggi?
Menganalisis penyebab perbedaan
fisis senyawa
Menganalisis bentuk molekul
analisis perbandingan pembentukan ikatan.
Menghitungjumlah PEBdan PEI suatu molekul
Menggambarkan bentukmolekul berdasarkan teori pasangan elektron.
Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa
Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa dan
mempresentasikan hasil
Elektron). berdasarkan pembentukan ikatan (berhubungan dengan kecenderungan atom untuk mencapai kestabilan).
Membandingkan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.
Menganalisis penyebab perbedaan titikleleh antara senyawa ion dankovalen.
Menganalisis beberapa contohpembentukan senyawa kovalendan senyawa ion.
Menganalisis beberapa contohsenyawa kovalentunggal, kovalen rangkapdua, kovalen rangkap tiga dan kovalen koordinasi.
Menganalisis
titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasipada beberapa senyawa.
Menunjukkan PEB danPEI
Menentukantipe molekul
Menentukanbentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron.
Menentukanbentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.
percobaan kepolaran beberapa senyawa dengan menggunakan bahasa yang benar.
Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teorijumlah pasangan ektron disekitar inti atom.
Menyajikanhubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.
sifat logam dengan proses pembentukan ikatan logam.
Menganalisis hubungan antarakeelektronegatifan unsur dengan kecenderungan interaksi antarmolekulnya
Menganalisis pengaruh interaksi antarmolekul terhadap sifat fisis materi.
Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik) serta mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.
Melakukan percobaan
Menjelaskan hubungannkepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan
Membedakangaya-gaya antarmolekul
Menjelaskanhubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar
terkait kepolaran beberapa senyawa (mewakili senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik).
Mengamati dan mencatat hasil percobaan kepolaran senyawa.
Menganalisis dan menyimpulkan hasil percobaandikaitkan dengan data keelektronegatifan.
Mengasosiasi (Associating)
Menganalisis konfigurasi elektron dan struktur Lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia.
Menyimpulkan bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh
molekul (gaya Van Der Waals,gaya London, dan ikatanhidrogen)
Menjelaskan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam.
Menghubungkan sifat fisik materi dengan jenis ikatannya.
Memprediksi jenis ikatan yang terjadi pada berbagai senyawa.
kepada sifat fisik materi.
Mengkomunikasikan(Communicating)
Menyajikan hasilanalisis perbandingan pembentukan ikatan.
Menyimpulkan hasil percobaantentang kepolaran senyawa dan mempresentasikan dengan menggunakan bahasa yang benar.
Mengamati (Observing)
Mengamati bentuk molekulbeberapa senyawa melalui gambar/ molymod/animasi.
Menanya (Questioning)
Bagaimana menentukan bentuk molekulsuatu senyawa?
Bagaimana
hubungan antara bentuk molekul dengankepolaran senyawa?
Mengumpulkan Data(Experimenting)
Mengkaji literatur untuk meramalkan bentuk molekuldan mengkaitkan hubungan bentuk molekuldengan kepolaran senyawa.
Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan bentuk molekulberdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom.
Menyimpulkan hubungan bentuk molekuldengan kepolaran senyawa.
Mengkomunikasikan
(Communicating) Menyajikan
gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan ektron di sekitar inti atom.
Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .
Larutan elektrolitdan nonelektrolit
Fakta Konduktor Isolator Pelarut TerlarutKonsep Larut
an Larutanelektrolit Larutannonelektrolit Reaksiionisasi
Prinsip Peran ion dalam
Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan apakah semua larutan dapat menghantarkan arus listrik? Mengapa ketika banjir orang bisa tersengat arus listrik? Apa manfaat larutan
1.Menunjukan sikappositip (individudan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan
Observasi Sikap ilmiah saat merancangdan melakukanpercobaanserta saat presentasi dengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1. Menerima
2. men
Menyebutkanpengertianlarutan elektrolitdan non elektrolit*Mengidentifikasi sifat-sifatlarutan elektrolit dan non elektrolit melalui percobaan*Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit
Tugas Membuatpeta konsep tentanglarutanelektrolit dannonelektrolit
Portofolio
Peta konsep
Tes tertulisuraian
Menganalisis penyeba
Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya
Melakukanpercobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
Mengamatidan mencatat
Laporan praktikum
kinerja:
Menyajikan laporan hasilpercobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.
hantaran listrik larutan(teori archenius) Kekuatan elektrolit
Prosedur Langkah kerja percobaandaya hantar listrik dalam larutan
elektrolit dalamkehidupan?Mengumpulkan Data (Experimenting)
Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan berdasarkan dayahantar listrik dan mempresentasikanhasilnya untuk menyamakan persepsi.
Melakukan percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
Mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.Mengasosiasi (Associating)
Menganalisis data hasil percobaan untuk menyimpulkan sifat larutan berdasarkan dayahantar
kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
ghargai,3. disiplin
4. tanggungjawab
dan non elektrolit berdasarkansifat hantaran listriknya*Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik*Mendeskripsikan bahwalarutan elektrolit dapat berupa senyawa iondan senyawakovalen polar.
b larutanelektrolit dapat menghantarkan arus listrikMengelompokkan larutan elektrolit dan nonelektrolit serta larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemahberdasar-kan data percobaan.
data hasil percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.
Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik larutan elektrolitdan larutan non-elektrolit.
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolitdapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar
Mengkomunikasikan
PresentasiKelompokaspek:1. PenguasaanIsi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokuspenilaian padaaspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan
listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).
Mengelompokkan larutan berdasarkan jenis ikatan danmenjelaskannya.
Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapatberupa senyawa ion atau senyawakovalen polarMengkomunikasikan
(Communicating)Menyajikan laporan hasil percobaan tentangdaya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah,dan larutan nonelektrolit.
hasil percobaan larutan elektrolitdan non elektrolit
3.9 Menganalisisperkembangankonsep reaksi oksidasi-reduksi serta
Reaksi Oksidasi dan Reduksi Konsep
reaksi oksidasi
Fakta Perkaratan Pembakaran respirasi
Mengamati (Observing)
Mengamati ciri-ciri perubahan kimia (reaksi kimia), misalnya buah
1. Menunjukan sikap positip (individudan
Observasi Keg.1 Sikap ilmiah dalam mencatat data
menjelaskan
perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi
Observasi
tugas membuat peta konsep mengenai
menentukanbilangan oksidasi, oksidator,reduktor, hasil oksidasi,
Merancang percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron
menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul atauion.
3.10 Menerapkanaturan IUPACuntuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkanserta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.
4.10 Menalar aturan IUPACdalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.
- reduksi
Bilanganoksidasiunsur dalam senyawa atau ion
Tata nama senyawa
Konsep reaksi
oksidasi – reduksi
oksidatordanreduktor
bilangan oksidasi
Prinsip Aturan
penentuan bilanganoksidasi
aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganikdan organik
Prosedur percobaan reaksi oksidasi-reduksi
(apel, kentang atau pisang) yang dibelah dandibiarkan di udara terbuka serta mengamati karat besi untukmenjelaskan reaksi oksidasi-reduksi.
Menyimak penjelasan tentang perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksidan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan mengapa buah apel, kentang atau pisang yangtadinya berwarnaputih setelah dibiarkan di udara menjadi berwarna coklat?Mengapa besi bisa berkarat?
Bagaimana menentukan
sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3. Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan
hasil percobaandengan lembar pengamatan Aspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,
3. disiplin
4. tanggungjawab
menyebutkan3 contoh reaksi redoks dlmkehidupan sehari-hari
Menentukan bilangan oksidasi atom unsurdalam senyawa atau ion dalam diskusi kelas.
Menuliskanreaksi pembakaranhasil percobaan.
Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.
perkembangan reaksi redoks
tugas terstruktur mandiri yaitu mengerjakan latihan
Tes tertulis
Menganalisis unsur yang mengalami oksidasi dan unsur yang mengalami reduksi
Menuliskan persamaan reaksi oksidasi reduksi
dan hasil reduksi
Merancang, melakukan,dan menyimpulkan serta menyajikanhasil percobaan reaksi oksidasi-reduksi.
Menalar aturan IUPAC dalam penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.
Presentasi Menyajikan hasil percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.
Menyajikan penyelesaianpenentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atauion.
Kelompokaspek:1. PenguasaanIsi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3Metode Penyajian
Portofolio/Produk (fokuspenilaian pada aspek:1. Visual laporan
bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion?Mengumpulkan Data (Experimenting)
Merancang percobaan reaksipembakaran dan serah terima elektron serta mempresentasikanhasilmya untuk menyamakan persepsi.
Melakukan percobaanreaksi pembakaran dan serah terima elektron.
Mengamati dan mencatat hasil percobaan reaksipembakaran dan serah terima elektron.
Mendiskusikan hasil kajian literatur untuk menjawab pertanyaan tentang bilanganoksidasi unsur dalam senyawa atau ion.Mengasosiasi
kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
Menganalisis bilangan oksidasi unsurdalam senyawaatau ion
Memberinama senyawa-senyawakimia menurutaturan IUPAC
2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan
Portofolio Laporan percobaan
(Associating)Menganalisis data untuk menyimpulkan reaksi pembakaran dan serah terima elektron
Menuliskan reaksi pembakaran hasilpercobaan.
Menyamakan jumlah unsur sebelum dan sesudah reaksi.
Berlatih menuliskan persamaan reaksipembakaran.
Menuliskan reaksi serah terima elektron hasil percobaan.
Berlatih menuliskan persamaan reaksiserah terima elektron.
Menganalisis danmenyimpulkan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.Mengkomunikasikan
(Communicating)Menyajikan hasil percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.
Menyajikan penyelesaian penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.
Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.Menanya (Questioning)
Bagaimana menerapkan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Mengkaji
literatur untukmenjawab pertanyaan yang berkaitan dengantata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.
Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan penerapan aturantata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.
Berlatih memberinama senyawa sesuai aturan IUPAC.Mengkomunikasikan(Communicating)Menyajikan penerapan aturan tata nama senyawaanorganik dan
organik sederhanamenurut aturan IUPAC.
3.11 Menerapkan konsep massa atomrelatif dan massamolekul relatif, persamaan reaksi,hukum-hukum dasarkimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
4 .11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi,hukum-hukum dasarkimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia
Stoikiometri
Massa atomrelatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
Persamaan reaksi
Hukum dasar kimia- hukum Lavoisier- hukum Proust- hukum Dalton- hukum Gay Lussac- hukum Avogadro
Konsep Mol- massa molar- volumemolar gas- Rumus
Fakta Atom Massa zat
Reaksi kimia
KonsepMassa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)
Persamaanreaksi
Konsep Mol- massamolar- volume molar gas- Rumusempiris dan rumus molekul.
Mengamati (Observing)
Membaca literatur tentang massa atom relatif danmassa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum dasar kimia dan konsep mol.
Mengkaji literatur tentang penerapan konsepmol dalam perhitungan kimia.
Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan bagaimana cara menentukan massaatom relatif danmassa molekul relatif suatu senyawa?
Bagaimana cara menyetarakan persamaan reaksi?
1. Menunjukan sikap positip (individudan sosial) dalam diskusi kelompok2. Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab3.
Observasi Sikap ilmiah saat diskusi, merancangdan melakukanpercobaandengan lembar pengamatanAspek sikap ilmiah:1. Menerima2. menghargai,
3. disiplin
4. tanggungjawab
Menyebutkanpengertian massaatom relatif dan massamolekul relatif.
Menyebutkan cara menentukanmassa atomrelatif dan massa molekul relatif.
menentukan massa molekul relatif. Jika diketahuimassa atom relatif
menyetarakan persamaanreaksi.
menyebutkanhukum Proust ,
Tes tertulisuraian
Menentukan massa atom relatif(Ar) dan massa molekulrelatif(Mr)
Menentukan rumus empirisdan rumus molekulserta senyawahidrat.
Menentukan kadar zat dalam campuran
Menyeta
Merancangpercobaanuntuk membuktikan hukum Lavoisier
mempresentasikan hasil rancanganuntuk menyamakan persepsi.
Melakukanpercobaanuntuk membuktikan hukum Lavoisier.
Mengamatidan mencatat data hasil percobaanhukum Lavoisier.
Menyajikan cara menentukan
Tugas Merancang percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier
Portofolio Laporan percobaan
empiris dan rumusmolekul.- Senyawa hidrat.- Kadar zat (persentase massa, persentasevolume, bagian perJuta atau part per million, molaritas,molalitas,fraksi mol).
Perhitungan kimia - hubungan antara jumlah mol, partikel, massa dan volume gasdalam persamaan reaksi. Pereaksipembatas
- Senyawa hidrat.- Kadarzat (persentase massa,persentase volume,bagian per Juta atau partper million, molaritas, molalitas, fraksi mol).
Perhitungan kimia - hubungan antara jumlah mol, partikel,massa danvolume gas dalampersamaanreaksi. Pereaksi
pembatas
Prinsip
Bagaimana membedakan rumusempiris dengan rumus molekul?
Mengapa terbentuk senyawa hidrat?
Bagaimana menentukan kadarzat?
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan denganpenerapan konsepmol dalam perhitungan kimia.
Mengumpulkan Data (Experimenting)
Mendiskusikan cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif.
Mendiskusikan cara menyetarakan persamaan reaksi.
Merancang percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier serta mempresentasikan
Menunjukkan perilaku dan sikapmenerima,menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin dan tanggung jawab
hukum Dalton, hukum GayLussac dan hukumAvogadro.
Menerapkan hukum Proust untuk memecahkan masalah
Menerapkan hukum Dalton untuk memecahkan masalah
Menerapkan hukum Gay Lussac untuk memecahkan masalah
Menerapkan hukum Avogadro untuk memecahkan masalah
Menyebutkan pengertian massa molar,
rakan persamaan reaksi
Menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia
massa atomrelatif dan massa molekul relatif serta persamaan reaksi.
Mempresentasikan hasil kajian tentang hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac danhukum Avogadro.
Menyajikan cara menentukanrumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.
Menyajikan penentuan kadar zat dalam
Hukum dasar kimia- hukum Lavoisier- hukum Proust- hukum Dalton- hukum Gay Lussac- hukum Avogadro
Prosedur percobaan untukmembuktikan hukum Lavoisier Langkah-langkahperhitungan kimia
hasil rancangan untuk menyamakanpersepsi.
Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Lavoisier.
Mengamati dan mencatat data hasil percobaan hukum Lavoisier.
Mendiskusikan hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussacdan hukum Avogadro.
Mendiskusikan massa molar, volume molar gas, rumus empiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.
Mendiskusikan penentuan kadar zat dalam campuran.
Menganalisis konsep mol untukmenyelesaikan perhitungan kimia (hubungan antara jumlah mol, partikel,
volume molar gas, rumus empiris dan rumusmolekul serta senyawa hidrat.
Menghitung massa suatu zatjika diketahuisatuan lain atausebaliknya
Menghitung volumesuatu gasjika diketahuisatuan lain atausebaliknya
Menghitung jumlahpartikel suatu zatjika diketahuisatuan lain atau
campuran. Menyajikan penerapankonsep mol untukmenyelesaikan perhitungan kimia
massa dan volumegas dalam persamaan reaksiserta pereaksi pembatas).
Mengasosiasi (Associating)
Berlatih menghitung massaatom relatif danmassa molekul relatif
Berlatih menyetarakan persamaan reaksi.
Menganalisis data untuk membuktikan hukum Lavoisier.
Menganalisis hasil kajian untuk menyimpulkan hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussacdan hukum Avogadro.
Berlatih menentukan massamolar dan volumemolar gas.
Menghubungkan rumus empiris dengan rumus
sebaliknya
Menentukan kadar zat dalamcampuran.
Menerapkan konsep mol untukmenyelesaikan perhitungan kimia (hubunganantara jumlah mol, partikel,massa danvolume gas dalampersamaanreaksi serta pereaksi pembatas).
Menentukan rumus molekul dari rumusempiris
Menghitung banyaknyamolekul
molekul Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat
Menghitung banyaknya zat dalam campuran (% massa, % volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol) .
Menyimpulkan penggunakan konsep mol untukmenyelesaikan perhitungan kimia.
Mengkomunikasikan(Communicating)
Menyajikan cara menentukan massaatom relatif danmassa molekul relatif serta persamaan reaksi.
Menyajikan hasilpercobaan untukmembuktikan hukum Lavoisier.
Mempresentasikanhasil kajian tentang hukum
air dalamsenyawa hidrat
Menghitung banyaknyazat dalamcampuran (% massa,% volum, bpj, molaritas, molalitas, dan fraksi mol) .
Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.
Menyajikan cara menentukan rumusempiris dan rumus molekul serta senyawa hidrat.
Menyajikan penentuan kadar zat dalam campuran.
Menyajikan penerapan konsepmol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
BAB IV PENUTUP
Efektifitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar,
artinya bahwa semakin efektifitasnya tinggi dalam kegiatan
pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan sebaliknya
semakin tidak efektifnya pembelajaran maka berdampak hasil belajar
yang tidak optimal.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu
proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana
peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan
keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber
belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-
kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung peserta didik
melakukan kegiatan belajar dengan pendekatan saintifik yaitu melalui
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau
menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya
dalam kegiatan analisis. Oleh karena itu fokus pertama dan utama
bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis
pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh
penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian
yang diperlukan
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi
selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam
kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pengembangan nilai dan sikap.Baik pembelajaran langsung maupun
pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak
terpisah.Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya,
dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan
menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembela-jaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik
secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam
menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum
2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4 dapat tercapai secara
terintegrasi.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakanpembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentikmenggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasionalantara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran yang memuatfakta, konsep, prinsip dan prosedur. Selanjutnya mengembangkanlangkah alternatif pembelajaran serta merancang dan melaksanakanpenilaian autentik. Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untukmemfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik daninstrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning,Teaching, And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of EducationalObjectives. New York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: HarvardUniversity Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, andEpistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through thepolitics of poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan (LembarNegara RI Tahun 2013 No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi LulusanPendidikan Dasar dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasardan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasardan Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian PendidikanDasar dan Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan StrukturKurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembarNegara RI tahun 2003 No. 78, Tambahan lembar Negara RI No.4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic CompetencyFrameworks: a Brief Historical Overview. Education Researchand Perspectives, Vol.37. No.1. The University of WesternAustralia.
Lampiran:Contoh RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA ...........
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Dua
Materi pokok : Larutan elektrolit dan Non
elektrolit
Alokasi Waktu : 1 x 3 JP
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalamberinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat danminatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Indikator:
1.Menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit
2.Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non
elektrolit melalui percobaan
3.Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non
elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
4. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik
5. Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa
senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan
non- elektrolit
Indikator:
1.Merancang percobaan untuk menyelidiki sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya
2.Melakukan percobaandaya hantar listrik pada beberapa
larutan.
3.Mengamati dan mencatat data hasil percobaandaya hantar
listrik pada beberapa larutan.
4.Menganalisis data hasil percobaan daya hantar listrik larutan
elektrolit dan larutan non-elektrolit.
5.Menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya hantar listrik
larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
6.Menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa
ion atau senyawa kovalen polar
7.Mengkomunikasikan hasil percobaan larutan elektrolit dan non
elektrolit
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan sifat hantar listrik
pada larutan sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2. Siswa dapat menunjukan sikap positip (individu dan sosial)
dalam diskusi kelompok
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
menghargai, dan melaksanakan kejujuran, ketelitian, disiplin
dan tanggung jawab
4. Siswa dapat menyebutkan pengertian larutan elektrolit dan non
elektrolit
5. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit
dan iswnon elektrolit melalui percobaan
6. Siswa dapat mengelompokkan larutan ke dalam larutan
elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran
listriknya
7. Siswa dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik
8. Siswa dapat mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar.
9. Siswa dapat merancang percobaan untuk menyelidiki sifat
larutan berdasarkan daya hantar listriknya
10.Siswa dapat melakukan percobaan.daya hantar listrik pada
beberapa larutan.
11.Siswa dapat mengamati dan mencatat data hasil percobaan.daya
hantar listrik pada beberapa larutan.
12.Siswa dapat menyimpulkan bahwa larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar
13.Siswa dapat menganalisis data hasil percobaan larutan
berdasarkan daya hantar listrik larutan elektrolit dan
larutan non-elektrolit.
14.Siswa dapat menyimpulkan sifat larutan berdasarkan daya
hantar listrik larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
D. Materi Pembelajaran
Fakta
o Konduktor
o Isolator
o Pelarut
o Terlarut
Konsep
o Larutan
o Larutan elektrolit
o Larutan non elektrolit
o Reaksi
o ionisasi
Prinsip
o Peran ion dalam hantaran listrik larutan(teori
Arrhenius)
o Kekuatan elektrolit
o Prosedur
o Langkah kerja percobaan daya hantar listrik dalam larutan
Suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik dinamakan
larutan elektrolit.Kekuatan menghantarkan listrik tergantung
pada jumlah ion yang terdapat dalam larutan tersebut.Semakin
banyak jumlah ionnya semakin kuat sifat elektrolitnya.Hal ini
disebabkan oleh derajat ionisasi zat yang terlarut.
1. LARUTAN ELEKTROLIT KUAT
Mempunyai derajat ionisasi 1 ( α = 1 )
Terion sempurna
Contoh : HCl(aq), H2SO4(aq), NaCl(aq), NaOH(aq)
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
NaOH(aq)Na+(aq) + OH-(aq)
2. LARUTAN ELEKTROLIT LEMAH
Mempunyai derajat ionisasi ( 0< α < 1 )
Terion sebagian
Contoh : CH3COOH(aq), NH4OH(aq)
CH3COOH(aq) ⇔ CH3COO-(aq) + H+(aq)
NH4OH(aq) ⇔ NH4+(aq) + OH-(aq)
3. LARUTAN NON ELEKTROLIT
Mempunyai derajat ionisasi ( α = 0 )
Tidak terion
Contoh :CO(NH2)2(aq), C12H22O11(aq)
CO(NH2)2(aq) CO(NH2)2(aq) ( tidak terion )
C12H22O11(aq) C12H22O11(aq) ( tidak terion )
4. JENIS SENYAWA ELEKTROLIT
No Jenis SenyawaSifat Senyawa
( elektrolit / non elektrolit )Padat Lelehan Larutan
1.
2.
Senyawa ion (NaCl,
MgCl2)
Senyawa kovalen
polar (HCl, HBr)
Non
elektrolit
Non
elektrolit
Elektrolit
Non
elektrolit
Elektrol
it
Elektrol
it
Pada senyawa ion yang berwujud lelehan dan larutan ion-
ionya dapat bergerak bebas, sedangkan pada wujud padat
tidak.Demikian pula pada senyawa kovalen hanya yang
berwujud larutanlah yang ionnya dapat bergerak bebas.Jadi
sifat elektrolit suatu senyawa ditentukan oleh ionnya.
METODE PEMBELAJARAN:1. Eksperimen
2. Diskusi Kelompok
3. Inquiri
MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN1. Media.
Bahan Tayang
2. Alat/Bahan
alat uji elektrolit, gelas kimia, Beberapa sampel larutan
elektrolit, nonelektrolit3. Sumber Belajar
Michael Purba, Kimia Kelas X SMA /MA ,
Erlangga ,Jakarta
Supplement books:
Cerdas Belajar Kimia, Nana Sutresna, Grafindo
Media Pratama, 2008
buku pegangan Kimia jilid 1, Buku Kimia
Penunjang Aktifitas Siswa, dan hands out
Lembar kerja
Internet
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.org
G. Langkah-langkahKegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Waktu KeteranganA. Pendahuluan
1) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari
guru berhubungan dengan kondisi ,absensi
2) Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa
ingin tahu dan berpikir kritis, guru
mengajukan pertanyaan tentang larutan
15’
Guru menagih
secara lisan
tugas baca
dan tugas
mencari
Kegiatan Waktu Keterangangula dan larutan asam cuka
3) Guru memotivasi siswa tayangan video
“Nelayan”
4) Siswa menerima informasi kompetensi,
materi, tujuan, manfaat, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan
5) Guru menagih secara lisan tugas baca
dan mencari artikel tentang larutan
elektrolit dan nonelektrolit
artikel
tentang
larutan
elektrolit dan
nonelektrolit
B. Kegiatan Inti Guru
1. Siswa diminta mengkaji literatur tentang
larutan elektrolit dan nonelektrolit.
2. Guru mengajukan pertanyaan apakah semua
larutan dapat menghantarkan arus
listrik? Mengapa ikan di sungai bisa
mati tersengat arus listrik? Apa manfaat
larutan elektrolit dalam kehidupan?
3. Siswa diminta merancang percobaan untuk
menyelidiki sifat larutan berdasarkan
daya hantar listrik dan
mempresentasikan hasilnya untuk
menyamakan persepsi.
4. Siswa melakukan percobaandaya hantar
listrik pada beberapa larutan.
5. Siswa mengamati dan mencatat data hasil
percobaandaya hantar listrik pada
beberapa larutan.
6. Siswa menganalisis data hasil percobaan
untuk menyimpulkan sifat larutan
berdasarkan daya hantar listriknya
90’
Kegiatan Waktu Keterangan(larutan elektrolit dan larutan non-
elektrolit).
7. Siswa mengelompokkan larutan berdasarkan
jenis ikatan dan menjelaskannya.
8. Siswa menyimpulkan bahwa larutan
elektrolit dapat berupa senyawa ion atau
senyawa kovalen polar
9. Siswa menyajikan laporan hasil percobaan
tentang daya hantar listrik larutan
elektrolit kuat, larutan elektrolit
lemah, dan larutan nonelektrolit.C. Penutup
Guru bersama siswa membuat kesimpulan
tentanglarutan elektrolit dan
nonelektrolit
Guru meminta siswa mencatat soal
penugasan mengenai larutan elektrolit
dan nonelektrolit
Guru memberikan tugas baca bagi siswa
untuk materi berikutnya
30’
H. Penilaian
No Aspek Mekanisme danProsedur Instrumen Keterangan
1. Sikap - Observasi
Kerja
Kelompok
- Lembar
Observasi
2. Pengetahuan - Penugasan
- Tes Tertulis
- Soal
Penugasan
- Soal Objektif
No Aspek Mekanisme danProsedur Instrumen Keterangan
3. Ketrampilan - Kinerja
Presentasi
- Laporan
Praktik
- Kinerja
Presentasi
- Rubrik
Penilaian
Jakarta, .....................
Kepala SMA Negeri ........ Guru Mata Pelajaran
KIMIA
............................ ...................
.........NIP. ........................ NIP.........................
Catatan Kepala Sekolah
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran 1 Lembar Pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran
:.............................................................
....................
Kelas/Semester
:.............................................................
...................
Tahun Ajaran
:.............................................................
...................
Waktu Pengamatan
: ............................................................
...................
Indikator perkembangan sikapreligius,tanggung
jawab,peduli,responsif, dansantun
1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-
sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum
ajeg/konsisten
3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten
4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.N Nam Religius Tanggug Peduli Responsif Santun
o aSiswa
jawab BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
1.2.3.4.5....
Keterangan1 BT= kurang2 MT= sedang3 MB= baik4 MK= sangat baik
Lampiran 2a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah
saat diskusi dan presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASIMata Pelajaran : KIMIAKelas/Program : X/M-IPAKompetensi : ……………
No Nama Siswa Observasi KinerjaPresentasi
JmlSkor
Kejuju
rDisipl
i
Tanggu
ng Jawa
bpe
duli
Kerj
asama
juml
Presen
tasi
Visual
Isi
( (2 (3 (4 (5) (6) (7) (8 (9
1 ) ) ) )1. Abdus Shamad 4 4 4 4 3 24 4 3 3 102.3.4.5.6.7.8.9.10.11.Keterangan pengisian skor4. Sangat tinggi3. Tinggi2. Cukup tinggi1. Kurang
PresentasiKelompokAspek:1. Penguasaan Isi2. Teknik Bertanya/ Menjawab3 Metode Penyajian
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 21. Jujura. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang
sebenarnyab. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi2. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktub. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktuc. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
3. Tanggung jawaba. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguhb. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalahc. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung
jawabnyad. Partisipasi dalam kelompok
4. Pedulia. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang
membutuhkanb. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut
menyelesaikan masalah c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah
yang ada di sekitarnyad. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
5. Kerja samaa. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguhb. Menunjukkan sikap bersahabatc. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama
dlm kelompoknyad. Menghargai pendapat lain
PEDOMAN PENILAIAN:a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter
siswa pada kondisi awal dengan pencapaian dalam waktutertentu.
b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Lampiran 3
Laporan praktikumMenyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.
Portofolio/Produk (fokus penilaian pada) aspek:1. Visual laporan2. kelengkapan.3. jawaban pertanyaan
Struktur laporan adalah sebagai berikuta. Judulb. Tujuanc. Landasan teorid. Alat dan bahan (sertakan dengan gambar atau foto)e. Langkah kerjaf. Data percobaang. Jawaban pertanyaanh. Kesimpulani. Referensi
Contoh Instrumen Laporan Praktik
No. Kriteria Predikat
1. Sesuai tujuan Baik jika 3 terpenuhi (8) - 80Sedang jika 2 terpenuhi (7) -70Kurang jika 1 terpenuhi (6) -60Tdk ada (5)-50
2. Sesuai dengan data
3. Benar/sesuai teori