Cedera Integumen dan Perawatan Luka

26
Cedera Integumen dan Perawatan Luka Ns. Putu Oka Yuli N, S.Kep., MM.,M.Kep

Transcript of Cedera Integumen dan Perawatan Luka

Cedera Integumen dan Perawatan Luka

Ns. Putu Oka Yuli N, S.Kep., MM.,M.Kep

REVIEW ANFIS INTEGUMEN

• Kulit merupakan sistem tubuh yang paling besar.

• Kulit terdiri dari 3 bagian:

1. Bagian luar (epidermis)

2. Bagian dalam (dermis)

3. Bagian dalam (subkutan)

Luka

• Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan

• luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya

KLASIFIKASI LUKA

Tindakan Thd Luka

Integritas Luka

Mekanisme Luka

Luka disengaja (Intentional Traumatis)

Luka tertutup

Luka terbuka

Luka abrasi

Luka memar

Luka incisi

Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)

LUKA

• Berdasarkan penyembuhannya:

– LUKA AKUT

– LUKA KRONIK

MOIST WOUND HEALING

• Fibrinolisis : fibrin cepat hilang pada suasana lembab oleh netrofil dan sel endotel

• Angiogenesis : proses akan lebih terangsang pada suasana lembab

• Infeksi : lebih rendah dibandingkan suasana kering ( 2.6 % vs 7.1 % )

• Percepatan pembentukan sel aktif : invasi netrofi yang diikuti olehmakrophag, monosit dan limfosit ke daerah luka akan berfungsi Lebih dini.

• Pembentukan growth factor : lebih cepat pada suasana

lembab

TYPES OF WOUND HEALING

• Primer

• Skunder

• Tersier

Proses penyembuhan luka ada 3 fase yaitu :

1. Fase inflamasi (lag fase) : Berlangsung sampai hari kelima.

2. Fase proliferasi (fase fibroplasi) : Berlangsung mulai hari keenam sampai ±3 minggu, epitelisasi, granulasi, pembentukan kolagen

3. Fase remodeling (fase resorpsi) : Berlangsung berbulan-bulan

PROSES PENYEMBUHAN LUKA

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA

Faktor Lokal

Faktor General

Faktor Psikologis

Faktor Gaya Hidup

Faktor Yang Menghambat Proses Penyembuhan Luka

• Inflamasi yang menetap

• Peredaran darah yang buruk

• Hematoma yang luas

• Penggantian balutan yang terlalu sering

• Toksisitas terhadap zat kimia

• Pergerakan yang berlebihan

KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA

Hemorrhage (Perdarahan) Meningkaynya nadi, meningkatnya pernafasan, Menurunnya

tekanan darah, lemah, pasien mengeluh kehausan.

Infeksi luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar mengeras,

leukosit meningkat.

Dehiscene (tepi sulit/tidak dapat menyatu)

Eviceration (menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke arah luar

melalui incisi)

Pengkajian Luka

• LOKASI

• STADIUM

• WARNA DASAR LUKA

• TIPE JARINGAN LUKA

• DIMENSI LUKA

• EKSUDAT

• BAU/ODOR

• TEPI LUKA

• KULIT SEKITAR LUKA

• TANDA-TANDA INFEKSI

• NYERI PADA LUKA

Tujuan perawatan luka adalah:

• Melindungi luka dari trauma mekanik

• Mengimobilisasikan luka

• Mengabsorpsi drainase

• Mencegah kontaminasi dari kotoran tubuh (feces, urine)

• Membantu hemostasis

• Menghambat atau membunuh mikroorganisme

• Memberikan lingkungan yang sesuai untuk penyembuhan luka

• Memberikan rasa aman bagi mental dan fisik klien

Tujuan Perawatan Dengan Warna Dasar Luka Merah

• mempertahankan lingkungan luka pada

keadaan lembab

• luka pada temperatur optimal

• balutan luka menyerap eksudat

• mencegah terjadinya trauma pada jaringan granulasi/epitelisasi

Tujuan Perawatan Pada Warna Dasar Luka Kuning Dan Hitam

• Meningkatkan suport system autolisis

debridement

• Absorb eksudat

• Menghilangkan bau tidak sedap

• Mengurangi/menghindari

kejadian infeksi.

• Kontaminasi belum tentu terinfeksi

Persiapan Warna Dasar Luka

• MENCUCI LUKA

• MEMBUANG JARINGAN NEKROTIK

• MEMILIH TOPICAL THERAPY YANG TEPAT

TEHNIK MENCUCI LUKA

• SWABBING / MENGGOSOK LUKA

Harus GENTLE,

STOP menggosok jaringan granulasi

atau sampai BERDARAH

• IRIGASI

Hati-hati terhadap tekanan tinggi

Gunakan jarum no 18

METODE DEBRIDEMANG

Surgical

Mechanical

Wet to dry gauze

Chemical / Enzymatic agents

AUTOLISIS

Biomechanical / Magots

DRESSING (BALUTAN LUKA)

• PRIMARY DRESSING

• SECONDARY DRESSING

SECONDARY DRESSING

• KASSA

• TRANSPARANT FILM

PRIMARY DRESSING

• CA ALGINATE

• HYDROCOLOID

• FOAM

• HYDROGEL

• METCOVAZIN

• HYDROCELLULOSA

• DLL (BIOPLACENTON, BURNAZINK, KEMICITENE)

PERAWATAN LUKA

• Pastikan balutan perlu diganti • Cuci tangan • Siapkan alat-alat • Panggil pasien dengan namanya • Beri penjelasan pada pasien secara ringkas dan jelas • Atur posisi pasien • Pasang perlak pengalas • Pertahankan privasi pasien selama tindakan dilakukan • Gunakan sarung tangan • Lepaskan plester dan balutan • Lakukan pengkajian luka

PERAWATAN LUKA

• Lakukan perawatan luka – Pencucian luka

– Primary dressing

– Secondary dressing

• Kembalikan pasien ke posisi semula

• Bersihkan alat-alat

• Cuci tangan

• Berikan Penkes

• Dokumentasikan tindakan

Hal-hal yang perlu diperhatikan

• Cermat dalam menjaga kesterilan.

• Peka terhadap privasi pasien.

• Saat melepas atau memasang balutan, perhatikan tidak merubah posisi drain atau menarik luka.

• Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata.

• dsb

Kasus

• Seorang laki-laki 29 tahun diantar keluarganya ke RS dengan keluhan luka di kaki kiri akibat terkena pecahan kaca di rumahnya 1 Jam yang lalu, luka bentuknya teratur, dengan panjang 12 cm, perdarahan di luka belum berhenti. Saat ini klien mengeluh nyeri pada luka, pecahan kaca masih tersisa di luka