Cedera Integumen dan Perawatan Luka
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
Transcript of Cedera Integumen dan Perawatan Luka
REVIEW ANFIS INTEGUMEN
• Kulit merupakan sistem tubuh yang paling besar.
• Kulit terdiri dari 3 bagian:
1. Bagian luar (epidermis)
2. Bagian dalam (dermis)
3. Bagian dalam (subkutan)
Luka
• Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan
• luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya
KLASIFIKASI LUKA
Tindakan Thd Luka
Integritas Luka
Mekanisme Luka
Luka disengaja (Intentional Traumatis)
Luka tertutup
Luka terbuka
Luka abrasi
Luka memar
Luka incisi
Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)
MOIST WOUND HEALING
• Fibrinolisis : fibrin cepat hilang pada suasana lembab oleh netrofil dan sel endotel
• Angiogenesis : proses akan lebih terangsang pada suasana lembab
• Infeksi : lebih rendah dibandingkan suasana kering ( 2.6 % vs 7.1 % )
• Percepatan pembentukan sel aktif : invasi netrofi yang diikuti olehmakrophag, monosit dan limfosit ke daerah luka akan berfungsi Lebih dini.
• Pembentukan growth factor : lebih cepat pada suasana
lembab
Proses penyembuhan luka ada 3 fase yaitu :
1. Fase inflamasi (lag fase) : Berlangsung sampai hari kelima.
2. Fase proliferasi (fase fibroplasi) : Berlangsung mulai hari keenam sampai ±3 minggu, epitelisasi, granulasi, pembentukan kolagen
3. Fase remodeling (fase resorpsi) : Berlangsung berbulan-bulan
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
Faktor Lokal
Faktor General
Faktor Psikologis
Faktor Gaya Hidup
Faktor Yang Menghambat Proses Penyembuhan Luka
• Inflamasi yang menetap
• Peredaran darah yang buruk
• Hematoma yang luas
• Penggantian balutan yang terlalu sering
• Toksisitas terhadap zat kimia
• Pergerakan yang berlebihan
KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA
Hemorrhage (Perdarahan) Meningkaynya nadi, meningkatnya pernafasan, Menurunnya
tekanan darah, lemah, pasien mengeluh kehausan.
Infeksi luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar mengeras,
leukosit meningkat.
Dehiscene (tepi sulit/tidak dapat menyatu)
Eviceration (menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke arah luar
melalui incisi)
Pengkajian Luka
• LOKASI
• STADIUM
• WARNA DASAR LUKA
• TIPE JARINGAN LUKA
• DIMENSI LUKA
• EKSUDAT
• BAU/ODOR
• TEPI LUKA
• KULIT SEKITAR LUKA
• TANDA-TANDA INFEKSI
• NYERI PADA LUKA
Tujuan perawatan luka adalah:
• Melindungi luka dari trauma mekanik
• Mengimobilisasikan luka
• Mengabsorpsi drainase
• Mencegah kontaminasi dari kotoran tubuh (feces, urine)
• Membantu hemostasis
• Menghambat atau membunuh mikroorganisme
• Memberikan lingkungan yang sesuai untuk penyembuhan luka
• Memberikan rasa aman bagi mental dan fisik klien
Tujuan Perawatan Dengan Warna Dasar Luka Merah
• mempertahankan lingkungan luka pada
keadaan lembab
• luka pada temperatur optimal
• balutan luka menyerap eksudat
• mencegah terjadinya trauma pada jaringan granulasi/epitelisasi
Tujuan Perawatan Pada Warna Dasar Luka Kuning Dan Hitam
• Meningkatkan suport system autolisis
debridement
• Absorb eksudat
• Menghilangkan bau tidak sedap
• Mengurangi/menghindari
kejadian infeksi.
• Kontaminasi belum tentu terinfeksi
Persiapan Warna Dasar Luka
• MENCUCI LUKA
• MEMBUANG JARINGAN NEKROTIK
• MEMILIH TOPICAL THERAPY YANG TEPAT
TEHNIK MENCUCI LUKA
• SWABBING / MENGGOSOK LUKA
Harus GENTLE,
STOP menggosok jaringan granulasi
atau sampai BERDARAH
• IRIGASI
Hati-hati terhadap tekanan tinggi
Gunakan jarum no 18
METODE DEBRIDEMANG
Surgical
Mechanical
Wet to dry gauze
Chemical / Enzymatic agents
AUTOLISIS
Biomechanical / Magots
PRIMARY DRESSING
• CA ALGINATE
• HYDROCOLOID
• FOAM
• HYDROGEL
• METCOVAZIN
• HYDROCELLULOSA
• DLL (BIOPLACENTON, BURNAZINK, KEMICITENE)
PERAWATAN LUKA
• Pastikan balutan perlu diganti • Cuci tangan • Siapkan alat-alat • Panggil pasien dengan namanya • Beri penjelasan pada pasien secara ringkas dan jelas • Atur posisi pasien • Pasang perlak pengalas • Pertahankan privasi pasien selama tindakan dilakukan • Gunakan sarung tangan • Lepaskan plester dan balutan • Lakukan pengkajian luka
PERAWATAN LUKA
• Lakukan perawatan luka – Pencucian luka
– Primary dressing
– Secondary dressing
• Kembalikan pasien ke posisi semula
• Bersihkan alat-alat
• Cuci tangan
• Berikan Penkes
• Dokumentasikan tindakan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
• Cermat dalam menjaga kesterilan.
• Peka terhadap privasi pasien.
• Saat melepas atau memasang balutan, perhatikan tidak merubah posisi drain atau menarik luka.
• Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata.
• dsb
Kasus
• Seorang laki-laki 29 tahun diantar keluarganya ke RS dengan keluhan luka di kaki kiri akibat terkena pecahan kaca di rumahnya 1 Jam yang lalu, luka bentuknya teratur, dengan panjang 12 cm, perdarahan di luka belum berhenti. Saat ini klien mengeluh nyeri pada luka, pecahan kaca masih tersisa di luka