Bandung dan Jakarta Tuan Rumah Peringatan 60 Tahun KAA

23
Bandung dan Jakarta Tuan Rumah Peringatan 60 Tahun KAA Momen bersejarah Konferensi Asia Afrika menginjak usia ke-60 pada 2015 ini. Peringatan konferensi yang sangat berpengaruh terhadap perdamaian dunia tersebut akan berlangsung 19-24 April di Bandung dan Jakarta. Pada konferensi pers di Istana Presiden, Jum'at (9/1), Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi menyatakan bahwa Pemerintah akan mengundang 106 wakil negara dan 19 organisasi internasional untuk berpatisipasi dalam acara tersebut. Tema yang akan diusung dalam Peringatan ke- 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika adalah "Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan". "Tema yang akan kita jual dalam peringatan 60 tahun KAA adalah perkuatan, straigthening, kerjasama selatan-selatan. Akan tetapi, pada saat yang sama kita juga menginginkan agar kerjasama selatan-selatan ini juga memberikan kontribusi terhadap upaya untuk mempromosikan perdamaian dan kesejahteraan dunia," paparnya.

Transcript of Bandung dan Jakarta Tuan Rumah Peringatan 60 Tahun KAA

Bandung dan Jakarta Tuan Rumah Peringatan 60 TahunKAA

Momen bersejarah Konferensi Asia Afrika menginjak usia ke-60pada 2015 ini. Peringatan konferensi yang sangat berpengaruhterhadap perdamaian dunia tersebut akan berlangsung 19-24April di Bandung dan Jakarta. Pada konferensi pers di IstanaPresiden, Jum'at (9/1), Menteri Luar Negeri Retno P Marsudimenyatakan bahwa Pemerintah akan mengundang 106 wakil negaradan 19 organisasi internasional untuk berpatisipasi dalamacara tersebut. Tema yang akan diusung dalam Peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika adalah"Penguatan Kerjasama Negara Selatan-Selatan". "Tema yang akan kita jual dalam peringatan 60 tahun KAAadalah perkuatan, straigthening, kerjasama selatan-selatan.Akan tetapi, pada saat yang sama kita juga menginginkan agarkerjasama selatan-selatan ini juga memberikan kontribusiterhadap upaya untuk mempromosikan perdamaian dankesejahteraan dunia," paparnya.

Rangkaian kegiatan yang direncanakan meliputi pertemuaninternal antarwakil negara pada 19-23 April 2015 di Jakarta.Rencananya dimulai pertemuan tingkat pejabat tinggi,diteruskan dengan pertemuan tingkat menteri, dan diakhiridengan pertemuan tingkat kepala negara/pemerintahannya. Sementara itu, acara puncak peringatan akan berlokasi diBandung, tepatnya di Gedung Merdeka yang sekarang disebutsebagai Gedung Asia Afrika. Gedung tersebut adalah lokasidimana Konferensi Asia Afrika dulu dilaksanakan pada1955.Selain itu, ada beberapa acara besar lainnya yang akandigelar di Bandung seperti Asia Afrika Carnival dan AsiaAfrika Forum Bisnis. Ridwan Kamil selaku Walikota Bandung berencana akanmemberlakukan hari libur pada 24 April 2015 sehingga wargaBandung dapat bergabung dalam perayaan tersebut. Iamengatakan bahwa tidak kurang dari 15 acara tingkat nasionalakan disusun menuju peringatan puncak di Bandung.Selain itu,pada acara itu akan digelar konferensi HAM danteknologi.Pihaknya juga akan mengundang CEO bisnis dunia. "Akan ada parade lebih dari 100 negara peserta yang tampildengan kostum nasional disertai musik masing-masing negara,mereka akan menampilkan budaya sendiri. PeringatakanKonferensi Asia Afrika tahun ini diwarnai banyak musik danwarna, pasti akan sangat berkesan," tambah Ridwan Kamil. Sementara itu, Presiden Indonesia, Joko Widodo, menyatakanbahwa ini adalah momen yang sempurna bagi dunia untukmengingat bahwa Indonesia telah memainkan sejarah pentingdalam sejarah dunia. Ia berharap bahwa peringatan 60 tahunKonferensi Asia Afrika dapat menghidupkan hal itu danmeminta agar semua pihak bisa mempersiapkan PeringatanKonferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 dengan baik. “Kita tahu ini adalah sebuah momentum yang sangat baik baginegara kita untuk kembali mengingatkan kepada dunia bahwa

kita mempunyai peran yang sangat besar pada saat itu dankita ingin memori dan ingatan itu kita ingin angkatkembali,”jelas Jokowi. Oleh sebab itu, lanjut Jokowi, Indonesia harus mempersiapkanperingatan KTT Asia Afrika dengan baik. Mulai dariakomodasi, logistik, pengamanan protokol, dan juga dari segipetugas kesehatan. "Karena praktis waktunya tinggal 3 bulanlagi," tegas Jokowi. Konferensi demi Perdamaian DuniaKonferensi Asia Afrika diadakan usai Perang Dunia II, ketikakondisi keamanan dunia belum stabil dan terjadinya PerangDingin antara Amerika Serikat (pemimpin Blok Barat)dan Rusia(pemimpin Blok Timur). Kedua kekuatan besar yang salingberlawanan dan mencari dukungan dari negara-negara di AsiaAfrika tersebut juga saat itu terus mengembangkan senjatapemusnah massal sehingga situasi dunia selalu diliputikecemasan terjadinya perang nuklir. Dari sinilah negara-negara yang baru merdeka menggalang persatuan mencari jalankeluar demi meredakan ketegangan dunia. Pemerintah Indonesia, melalui saluran diplomatik melakukanpendekatan kepada 18 Negara Asia Afrika untuk mengetahuisejauh mana pendapat negara-negara tersebut terhadap idepelaksanaan Konferensi Asia Afrika demi meredakan ketegangandunia. Ternyata umumnya mereka menyambut baik dan menyetujuiIndonesia sebagai tuan rumah konferensi. Termasuk puladukungan dan desakan dari Perdana Menteri Jawaharlal Nehrudari India yang berharap segera melaksanakan konferensisetelah melakukan pertemuan langsung dengan Perdana MenteriIndonesia, Ali Sastroamidjojo. Demi menggagas konferensi, pada 28 - 29 Desember 1954, atasundangan Perdana Menteri Indonesia, para perdana menteripeserta Konferensi Kolombo (Indonesia, India, Pakistan,Birma, Ceylon) mengadakan pertemuan di Bogor pada 28-31Desember 1954 untuk membicarakan persiapan Konferensi AsiaAfrika. Pertemuandi Bogor berhasil merumuskan kesepakatan

tentang agenda, tujuan, dan negara-negara yang diundang padaKonferensi Asia Afrika, termasuk persiapan penyelenggaraanKAA. Lima perdana menteri yang hadir dalam pertemuan di Bogoradalah: Perdana Menteri Ali Sastroamijoyo dari Indonesia,Perdana Menteri Jawaharal Nehru dari India, Perdana MenteriMohammad Ali Jinnah dari Pakistan, Perdana Menteri Sir JohnKotelawa dari Srilanka, dan Perdana Menteri U Nu dariMyanmar. Kelima tokoh itulah yang kemudian dikenal sebagaiPelopor Konferensi Asia Afrika dengan hasil kesepakatan yangkemudian dikenal sebagai Konferensi Panca Negara danIndonesia dipilih menjadi tuan rumah konferensi tersebutdimana Presiden Soekarno sebagai pemimpinpertemuan menunjukKota Bandung sebagai tempat berlangsungnya konferensi. Konferensi Asia Afrika dilaksanakan Bandung dan dibuka olehPresiden Soekarno. Para pemimpian negara yang hadir adalah:Jawaharlal Nehru dari India, Sir John Kottalawala ofSrilanka, Muhammad Ali dari Pakistan, Norodom Sihanouk dariKamboja, U Nu dari Myanmar, Abdel Nasser dari Mesir, Zhou Enlai dari China, dan lainnya. Konferensi Asia Afrika di Bandung berhasil meraih kesuksesanbaik dalam merumuskan masalah umum, menyiapkan pedomanoperasional kerjasama antarnegara Asia-Afrika, sertamenciptakan ketertiban dan perdamaian dunia. Hasil daripertemuan tersebut kemudian dikenal sebagai "10 DasasilaBandung" dimana di dalamnya memuat cerminan penghargaanterhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, danperdamaian dunia. Berikut adalah isi Dasasila Bandung.

1. Menghormati hak-hak asasi manusia sesuai dengan PiagamPBB.

2. Menghormati kedaulatan wilayah setiap bangsa.3. Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa

baik besar maupun kecil.4. Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam

negara lain.

5. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankandiri secara sendirian atau secara kolektif.

6. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.7. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.8. Menyelesaikan masalah dengan jalan damai.9. Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan

budaya.10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban

internasional.

Setelah kesepakatan dari Konferensi Asia Afrika di Bandungdisusun, satu per satu negara di Asia dan Afrikamemperjuangkan serta memperoleh kemerdekaannya. Hal inijugalah yang memupuskan niatan kubu Blok Barat sepertiInggris, Belanda, Perancis dan Spanyol untuk meneruskanpenjajahan dalam bentuk neokolonialisme.

Warna-warni Konferensi Asia Afrika 2015

Jakarta (ANTARA News) - Konferensi Asia Afrika yang diadakan tanggal 19-24 April di Indonesia tidak melulu membahas kerja sama bilateral antara negara Selatan-Selatan.

Indonesia sebagai tuan rumah berusaha menjamu tamu-tamu kehormatan dengan berbagai hiburan, serta dengan bangga memeperkenalkan kekayaan budaya yang dia miliki.

Seperti misalnya batu akik Panca Warna yang menjadi cinderamata para peserta Konferensi Asia Afrika. 

Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada Rabu (22/4) memperkenalkan kain batik dan kain khas Indonesia yang dipamerkan di Museum Tekstil yang terletak di Jakarta Pusat.

Dikemas dalam acara yang diperuntukkan bagi istri-istri kepala negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta, kunjungan ke Museum Tekstil tersebut berlangsung semarak dan menarik.

Dalam acara tersebut hadir istri Presiden Timor Leste Ny Taur Matan Ruak, istri Presiden Zimbabwe Ny Robert Mugabe, isteri Presiden Madagaskar Ny Hery Rajaonarimampianina, serta Ibu Mufidah Kalla, dan Ibu Veronica Tan.

Pada pukul 10.00 WIB rombongan tiba di Museum Tekstil danditerima oleh Ibu Negara Iriana dan Ibu Mufidah Kalla. Masing-masing istri kepala negara tersebut menerima selendang batik yang dikalungkan oleh Ibu Irina dan Ibu Mufidah.

Rombongan kemudian berkeliling melihat koleksi Museum Tekstil yang memiliki ratusan jenis kain nusantara dari mulai batik hingga kain tenun lainnya. Tak hanya melihat koleksi museum, Ibu Negara dan Ibu Mufidah Kalla juga mengajak tamunya untuk melihat langsung proses pembuatan batik tulis. Ny Taur Matan Ruak dan Ny Robert Mugabe bahkan mencoba langsung bagaimana proses membatik

Sebelum acara kunjungan berakhir, rombongan sempat mengikuti jamuan minum teh dan berfoto bersama.

Ibu Iriana dalam kesempatan itu mengenakan kain batik perpaduan hitam dan cokelat yang dipadu dengan atasan berwarna merah jambu dan selendang batik yang senada dengan kain batik. Sementara Ibu Mufidah Kalla mengenakanbaju kurung berwarna hijau tosca dipadu dengan kain songket.

Sementara itu di Bandung sosok "Charlie Chaplin" hadir ditengah-tengah persiapan Peringatan ke-60 KAA di Gedung Merdeka dan berbaur dengan masyarakat yang datang ke

lokasi itu.

"Asyik bisa foto dengan Charlie Chaplin di sini, momen langka bisa berfoto dengan sosok ini di peristiwa bersejarah seperti ini," kata Nurlaela (20) salah seorangmahasiswa yang berkunjung ke kawasan Gedung Merdeka Bandung.

Perempuan berkerudung itu beberapa kali berpose bersama "Charlie Chaplin" yang hadir sejak pagi hari di sekitar ring satu untuk acara napak tilas KAA 1955 itu.

Seorang pemuda tampak dengan apik memerankan sang komedian yang identik dengan jas hitam putih, seonggok kumis, topi hitam, tongkat serta make up khas.

Pria Chaplin asal Bandung itu menjadi primadona untuk menjadi teman difoto atau selfie oleh pengunjung yang masih cukup deras datang ke kawasan itu.

Dengan sabar, sang Chaplin lokal Bandung itu melayani foto warga dengan memasang mimik khas komedian dan sineaslegendaris asal Britania Raya itu. Bahkan tak jarang ia menuruti pose yang diinginkan oleh penggemarnya untuk berfoto bareng.

Dalam beberapa kesempatan, ia berpantomim meniru gerakan-gerakan kocak Charlie Chaplin.

"Saya senang dengan sosok Charlie Chaplin, dan diharapkanini bisa menghibur warga yang datang ke sini," kata pria "Charlie Chaplin" itu ketika ditemui di samping Gedung PLN DJBB yang di seberang Gedung Merdeka.

Sosok Charlie Chaplin juga memiliki sejarah dengan kawasan ring satu Konferensi Asia Afrika itu. Pada tahun 1923, sosok sineas yang memiliki ciri khas kumis seonggokitu pernah menginap di Hotel Savoy Homan Bandung, yakni

hotel yang juga menjadi tempat menginap delegasi KAA tahun 1955.

Pergunakan Karya Anak Bangsa

Kreator Sound System V8sound.com Harry Kiss mengaku bangga pengeras suara ciptaannya digunakan dalam Peringatan ke-60 Tahun Konferensi Asia Afrika 

"Saya bangga KAA ini menggunakan sound system karya anak bangsa, V8sound.com," katanya.

Ia mengatakan V8sound.com digunakan dalam acara KAA yang digelar di 17 lokasi, 12 pertemuan penting di JCC, 3 diantaranya digelar di Gedung DPR RI, dan 5 lokasi di Bandung, yaitu di Gedung Merdeka, di Hotel Savoy Homann dan Viewing di OCBC NISP, Hotel Ibis dan hotel Majestic Bandung.

Selain KAA, kata dia, V8Sound.com yang diciptakannya itu juga telah digunakan dalam acara-acara besar internasional di Tanah Air, seperti APEC di Bali, ASEAN Summit, Bali Democracy Forum, Jakarta International Defense, dan saat kedatangan Presiden Obama di Jakarta beberapa tahun lalu.

Bahkan, Harry Kiss yang juga ayah dari penyanyi Vidi Aldiano itu pernah mendapatkan penghargaan dari Gedung Putih.

"Saat itu White House Communication Agency, Kepresidenan Gedung Putih Amerika puas dengan kualitas tata suara yangdiberikan, selama Presiden Obama di Bali saat ASEAN Summit," katanya.

Harry mengatakan, untuk menggelar tata suara dalam acara besar seperti ini memerlukan ketelitian, "zero mistake"

dan teknologi tata suara yang memadai, sehingga menghasilkan kejernihan suara yang terbaik.

"Di samping itu harus memahami ilmu akustik ruangan. Jadiselama bekerja untuk mencapai hasil terbaik saya dibantu oleh DR Joko Sarwono, pakar akustik dari ITB, khususnya untuk menggatasi kendala akustik di Gedung Merdeka Bandung saat acara KAA," katanya.

Produk V8Sound yang digunakan di KAA meliputi loudspeakerseri merah putih, amplifier, hingga microphone.

"Bangga rasanya bisa mandiri dalam teknologi tata suara, dengan menggunakan produk karya anak bangsa dan saya yakin Indonesa Bisa," ujarnya.

Harry Kiss beberapa waktu lalu juga memamerkan hasil karyanya berupa Speaker seri 7 Presiden di Frankfurt Jerman 15- 18 April 2015.

Angklung For The World

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga menjadiKetua Side Event Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 pada 19-24 April 2015 terus memantau persiapan pertunjukan kolosal "Angklung for The World" yang akan digelardi Stadion Siliwangi Bandung pada 23 April 2015 pukul 09.00-10.00 WIB, sebagai salah satu "side event" KAA 2015.

Saat dihubungi Antara, Menteri Arief mengatakan sangat penting untuk memastikan pertunjukan angklung untuk KAA sudah siap, apalagi karena momen ini amat krusial mengingat tantangannya tidak mudah.

"Bermusik dengan jumlah pemain lebih dari 20.000 pasang mata, satu kepala pegang satu nada, dan dipimpin satu konduktor," tuturnya.

Menurut dia, persiapan harus dilakukan dengan benar-benarmatang.

Apalagi masing-masing pemain harus bisa berkolaborasi di "open space" yang jarak terjauh antarpemainnya lebih dari125 meter.

Terlebih, venue berada di tribun lapangan bola yang cekung, dengan satu sisi tribun, yang pasti menghasilkan gema seperti echo.

"Dari sinilah, pentas angklung terbesar sepanjang sejarahitu akan diabadikan oleh World Guinness Book of Record 2015. Persiapan sudah 100 persen," ujar Menpar Arief Yahya.

Rencananya, kata Arief, penghitungan jumlah peserta yang memainkan angklung akan dikontrol dan dihitung langsung oleh tim dari "Guiness Book of The Record".

"Pada saat peserta masuk ke Stadion Siliwangi, dengan menenteng alat musik dari bambu khas Sunda itu, mereka akan dihitung, dan didata. Kalau peserta yang sudah mendaftar, sudah 20.000 orang," jelas mantan Dirut PT Telkom itu.

Mereka akan memainkan lagu mars "Halo Halo Bandung!", lagu perjuangan yang identik dengan semangat rakyat Bandung pada masa pasca-kemerdekaan 1946, persisnya di peristiwa Bandung Lautan Api, 23 Maret 1946. 

Lagu legendaris dengan hentakan yang cepat menggambarkan bagaimana semangat masyarakat Bandung terbakar agar kotanya tidak direbut dan dikuasai lagi oleh Sekutu dan tentara NICA Belanda yang ingin mengambil alih setelah Jepang takluk.

Ia mengatakan, dibandingkan orkestra dengan 100 pemain lengkap, mungkin tidak terlalu sulit. Tetapi 20.000 orangdengan derajat kosentrasi yang berbeda, itu tidak gampang.

"Terus terang, saya juga merinding dengan jumlah pemain angklung sebanyak itu, saya makin penasaran, seperti apa efek suara yang ditimbulkan di show kolosal itu. Saya membayangkan, pasti spektakuler dan memukau! Dan itu akanmenjadi bahan perbincangan di arena Peringatan KAA ke-60,"

Satu lagu legendaris lagi yang bakal dimainkan dalam menyambut tamu-tamu negara ke Tanah Air adalah "We are the World".

"Andai Michael Jackson, sang legenda pop dunia asal Amerika itu masih hidup, mungkin dia akan terbang ke Bandung, menjadi saksi gemuruhnya musik Angklung for The World, 23 April," kata Menpar Arief Yahya di Jakarta.

Lagu gubahan Michael Jackson dan Lionel Richie tahun 1985itu sering didendangkan oleh banyak penyanyi top dunia itu.

"Pilihan lagu itu matching dengan peringatan besar Konferensi AA," ungkap Arief Yahya yang asli Banyuwangi, Jawa Timur itu.

Seperti diketahui, alat musik yang terbuat dari bambu itusudah terdaftar dan dicatatkan sebagai Warisan Budaya Dunia atau "The Intangible Heritage of Humanity", UNESCO, sejak Kamis, 18 November 2010 di Nairobi, Kenya, Afrika atau sudah hampir 15 tahun.

Keberadaan angklung sebagai warisan budaya dan diakui oleh lembaga PBB yang bergerak di bidang Pendidikan dan Kebudayaan itu menyusul keris, wayang, dan batik yang

lebih dulu ditetapkan sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.

"Kita harus bangga dengan karya budaya asli itu. Anak-anak muda juga bisa bermain angklung dengan indah," ujar Menteri kelahiran Banyuwangi, Jatim ini.

UNESCO menilai, angklung memenuhi kriteria sebagai warisan budaya bukan benda yang diakui dunia internasional.

Angklung juga dianggap menjadi bagian penting identitas budaya Jawa Barat dan Banten.

Seni musik ini mengandung nilai-nilai dasar kerja sama, saling menghormati dan harmonisasi sosial.

"Karena itu, menampilkan angklung di pentas internasionalsebagai side event nya Peringatan KAA sudah pas. Ada kekuatan budaya yang bisa ditampilkan di saat banyak orang asing yang berkunjung ke Bandung," jelasnya.

Menurut dia, angklung sudah sangat popular di pentas dunia dan sering dipromosikan dan dibawa oleh delegasi Indonesia dalam berbagai ajang pameran di banyak negara.

"Pemecahan rekor dunia ini semakin memperkokoh potensi dan keunikan budaya kita dalam peta pariwisata dunia," tuturnya.

Sebelumnya, Guinness World of Record pernah mencatat rekor bermain angklung kolosal di Beijing, Tiongkok. Kalaitu Kedutaan Besar RI di Beijing bersama Perhimpunan Persahabatan Indonesia Tiongkok (PPIT) mencatatkan 5.393 pemain angklung di Stadion Buruh Beijing.

Di sana, orchestra angklung pimpinan Daeng Udjo itu memainkan beberapa lagu, seperti Manuk Dadali, lagu

berbahasa Mandarin Yueliang Daibiao Wo De Xin, dan lagu kebersamaan: We Are The World.

Rekor yang dibukukan di Ibu Kota Tiongkok itu, sudah menggugurkan catatan kolosal sebelumnya, yang digelar di kaki Monumen Nasional Kebanggaan AS di Washinton DC.

Konsep acaranya dirancang oleh Dino Patti Djalal, Mantan Dubes RI untuk AS. Saat itu, dicatat 5.102 orang ikut bermain, dan mendendangkan lagi yang sangat popular di ASsaat itu, "We Are The World" dan "Take Me Home Country Road".

Di Adelaide, Australia, konser angklung terbanyak pernah dimainkan dalam Royal Adelaide Show 2014, pada 13 September 2014.

Di acara pameran tahunan pertanian terbesar di Negeri Kanguru Selatan itu host-nya adalah Royal Agriculture andHorticulture Society of South Australia.

Mereka mengklaim ada 6.100 angklung (dari 7.000 yang dibawa dari Indonesia), dimainkan bersama oleh pengunjungacara itu dari berbagai usia. Karena itu, jumlah itu layak dicatat sebagai peraih rekor baru.

"Waltzing Maltida", lagu khas Australia dan "Happy Birthday" dimainkan dengan instrumen khas angklung, dalamrangkaian perngatan 175 tahun Royal Agriculture Society of South Australia.

Tetapi, sampai sekarang belum ada keterangan resmi dari Guinness Book of The Record, yang mencatat rekor itu.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, di manapun juga, dalam jumlah berapapun juga, pentas musik etnik angklung itu harus diapresiasi. Mereka turut mempopulerkan karya budaya asli Indonesia yang telah lama mengakar kuat.

"Begitu mendengar istilah angklung, melihat bambu pembuatangklung, mendengar suara musik berbasis bambu, yang ada di pikiran orang langsung ke Indonesia. Ini sama dengan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia," tukasnya.

Jokowi, SBY, dan 143 Tamu akan Hadir di KonferensiParlemen Asia Afrika

Hardani Triyoga - detikNews

Jokowi, SBY, dan 143 Tamu akan Hadir di Konferensi ParlemenAsia AfrikaJokowi dan Novanto saat rapat konsultasi di DPR(Foto: detikcom) Peringatan 60 Tahun KAAJakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menjadi tuanrumah ajang Asia Afrika Parliamentary Conference atauKonferensi Parlemen Asia Afrika pada Kamis (23/4/2015).Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara KonferensiAsia Afrika.

Ketua DPR Setya Novanto mengatakan akan ada sekitar 143 tamuyang hadir dalam acara yang dibuka oleh Presiden JokoWidodo. Selain itu, Presiden RI ke-6 Susilo BambangYudhoyono akan menjadi keynote speaker.

"Untuk tanggal 23 akan dihadiri Presiden RI dan juga keynotespeakernya adalah Bapak Bambang Yudhoyono. Tamu dari 28kepala parlemen seperti negara selatan-selatan hadir ada 12,ada beberapa yang akan hadir diplomat, dubes semua ada 143,"kata Novanto di Nusantara III, komplek parlemen, Senayan,Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Dia mengatakan ajang ini bakal memberikan kontribusiterhadap komunikasi parlemen antarnegara Asia Afrika. Adadua idenya untuk agenda dalam forum Konferensi Asia Afrika,Kamis lusa.

"Ide-ide saya pembentukan forum parlemen selatan-selatan danyang kedua pembentukan World Parliament for Democracy inisudah dibicarakan dan delegasi sudah persiapkan sebaik-baiknya," sebut Waketum Golkar Munas Bali itu.

Novanto meyakini forum ini akan melahirkan suatu yang sakraldan penting bagi parlemen dari negara yang hadir. Pertemuanini juga bisa memberikan kontribusi terhadap pemerintahIndonesia.

"Pembentukan dua hal ini akan melahirkan suatu yang sakraldan penting buat seluruh kepala parlemen yang hadir karenapertemuan ini memberikan arti untuk kepentingan bangsa dannegara," tuturnya.

Ini Tiga Kesepakatan Konferensi Asia Afrika 2015

"Kami berhasil memutuskan tiga kesepakatan penting," kataPresiden Joko Widodo dalam sambutan penutupan KonferensiAsia Afrika di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta,Kamis 23 April 2015.

Jokowi mengatakan bahwa tiga hal penting itu adalah pesanBandung, deklarasi penguatan kemitraan baru staregis AsiaAfrika, dan deklarasi tentang Palestina.

Dalam konferensi ini, Jokowi mengklaim bahwa dia bersamapara delegasi bangsa Asia dan Afrika, bekerja dalam dua hariuntuk menyusun langkah-langkah guna menjembatani, sertamemastikan dana bagi pembangunan infrastruktur di kawasantersebut.

"Selama dua hari, kami sudah bekerja sepenuh hati untukmenyusun langkah yang nyata demi memajukan tatanan duniayang lebih adil dan mendorong kerja sama yang menguntungkan,agar bisa menjembatani pembangunan, memastikan tersedianyadana bagi pembangunan infrastruktur kita dan mewujudkankemerdekaan Palestina," kata mantan walikota Solo itu.

Souvenir untuk Peserta Konferensi Asia Afrika: Batu

Akik, Kain Tenun, Batik, dan Kopi

Tribunnews.com - "Demam" batu akik ternyata jugamerambah arena Konferensi Asia Afrika. Batu akik

menjadi salah satu buah tangan yang akan diberikankepada para peserta KAA.Selain batu akik, sebagai tuan rumah, Indonesiajuga memberikan kain tenun, batik, dan kopi menjadioleh-oleh bagi tamu-tamu yang berasal dari segalapenjuru dunia.Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, buahtangan bagi tamu-tamu VVIP itu menarik minatsejumlah pemerintah daerah untuk mempromosikanproduknya. Pihak kementerian menerima usulan lebihdari 20 daerah yang menawarkan produknya untukdiberikan kepada para kepala negara dan kepalapemerintahan secara cuma-cuma."Macam-macam jenisnya ada yang batu akik, tenun,batik, sampai kopi. Tinggal nanti mencari yangdikemas dengan bagus. Yang lainnya saya lupa karenabanyak sekali yang diusulkan," ujar Arief, di arenaKonferensi Asia Afrika 2015, Jakarta, Selasa(21/4/2015).Kopi yang diusulkan adalah kopi luwak, sementarabatik hampir seluruh daerah menawarkan batikandalannya. Dari seluruh usulan itu, panitia akanmemilih 10 jenis yang akan dijadikan sebagaisouvenir resmi KAA.Penetapan kesepuluh souvenir itu dilakukan padaSelasa malam, dalam rapat koordinasi persiapanpembukaan Konferensi Tingkat Tinggi KAA antarakepala negara dan kepala pemerintahan. Setiap tamuVVIP, lanjut Arief, akan mendapatkan 10 jenissuvenir itu.Dia menyebutkan dari jenis produk yang ada, batuakik akan menjadi suvenir yang paling diandalkan.Batu akik berjenis pancawarna ditawarkan olehPemerintah Kota Bandung. Arief mengatakan, tren

batu akik di Indonesia harus terus digaungkanhingga ke luar negeri agar memiliki nilai tambah."Sekarang kalau misalnya lagi tren akik, maka harusdiangkat terus agar batu mulia ini value-nya bisatinggi. Mungkin berlian juga begitu tapi berliankan dikuasai oleh beberapa perusahaan di dunia,positioning-nya dibuat dan disukai wanita, tandacinta yang abadi. Maka yang penting inibrandingnya," kata Arief.Ia berharap, dengan memberikan batu akik akan jadiperbincangan ketika diberikan kepada kepala negaradan kepala pemerintahan."Waktu itu jadi trending topic ketika kepala negarakita kasih ke Pak Obama, bacan itu. Nah itulah yangmendunia. Maka ini hal yang sama diberikan kepadaseseorang jadi trending topic. Maksud saya, batubacan kan kita punya ya dari dulu. Itu dikemasdengan baik maka jadilah. Semoga lulus nih akik,seluruh kepala negara nanti akan pakai," kataArief.

Gambar – gambar KAA 2015