Bahan Materi Lq

22
Membangun Qawwamah pada diri Ayah 15 Maret 2014 pukul 19:56 Bismillahirrahmannirrohiim "Kaum lelaki itu adalah pemimpin dan pengawal yang bertanggongjawap terhadap kaum perempuan, oleh kerana Allah telah melebihkan orang-orang lelaki (dengan beberapa keistimewaan) atas orang-orang perempuan, dan juga kerana orang-orang lelaki telah membelanjakan (memberi nafkah) sebahagian dari harta mereka. Maka perempuan-perempuan yang solih itu ialah yang taat (kepada Allah dan suaminya), dan yang memelihara (kehormatan dirinya dan apa jua yang wajib dipelihara) ketika suami tidak hadir bersama, dengan pemeliharaan Allah dan pertolonganNya. Dan perempuan- perempuan yang kamu bimbang melakukan perbuatan derhaka (nusyuz) hendaklah kamu menasihati mereka, dan (jika mereka berdegil) pulaukanlah mereka di tempat tidur, dan (kalau juga mereka masih degil) pukullah mereka (dengan pukulan ringan yang bertujuan mengajarnya). Kemudian jika mereka taat kepada kamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi, lagi Maha Besar. Dan jika kamu bimbangkan perpecahan di antara mereka berdua (suami isteri) maka lantiklah "orang tengah" (untuk mendamaikan mereka, iaitu) seorang dari keluarga lelaki dan seorang dari keluarga perempuan. Jika kedua-dua "orang tengah" itu (dengan ikhlas) bertujuan hendak mendamaikan, nescaya Allah akan menjadikan kedua (suami isteri itu) berpakat baik. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui, lagi Amat mendalam pengetahuanNya." ( QS : Annisa : 34-35 ) Bagaimanakah membentuk keluarga sakinah ala Muhammad?

Transcript of Bahan Materi Lq

Membangun Qawwamah pada diri Ayah15 Maret 2014 pukul 19:56

Bismillahirrahmannirrohiim

"Kaum lelaki itu adalah pemimpin dan pengawal yang bertanggongjawap terhadap kaum perempuan, oleh kerana Allah telahmelebihkan orang-orang lelaki (dengan beberapa keistimewaan) atasorang-orang perempuan, dan juga kerana orang-orang lelaki telah membelanjakan (memberi nafkah) sebahagian dari harta mereka. Makaperempuan-perempuan yang solih itu ialah yang taat (kepada Allah dan suaminya), dan yang memelihara (kehormatan dirinya dan apa jua yang wajib dipelihara) ketika suami tidak hadir bersama, dengan pemeliharaan Allah dan pertolonganNya. Dan perempuan-perempuan yang kamu bimbang melakukan perbuatan derhaka (nusyuz) hendaklah kamu menasihati mereka, dan (jika mereka berdegil) pulaukanlah mereka di tempat tidur, dan (kalau juga mereka masih degil) pukullah mereka (dengan pukulan ringan yang bertujuan mengajarnya). Kemudian jika mereka taat kepada kamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi, lagi Maha Besar.

Dan jika kamu bimbangkan perpecahan di antara mereka berdua (suami isteri) maka lantiklah "orang tengah" (untuk mendamaikan mereka, iaitu) seorang dari keluarga lelaki dan seorang dari keluarga perempuan. Jika kedua-dua "orang tengah" itu (dengan ikhlas) bertujuan hendak mendamaikan, nescaya Allah akan menjadikan kedua (suami isteri itu) berpakat baik. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengetahui, lagi Amat mendalam pengetahuanNya."

( QS : Annisa : 34-35 )

Bagaimanakah membentuk keluarga sakinah ala Muhammad?

Yup, jawaban yang sangat sederhana yakni merujuk pada ayat Quran di  atas. Dari terjemahan tersebut bahwasannya untuk menjalin keluarga yang sakinah dibutuhkan suami yang Qowwamah serta istri yang Sholihah.

Mengapa harus Qowwamah? bukankah lelaki yang soleh saja sudah cukup?? Sholeh bukanlah standar ( artinya wajib dimiliki ) bagi seorang ayah. Sedang bagi seorang ibu cukup Sholihah.

Lantas, apa itu Qowwamah, apa syaratnya, bagaimana meraihnya??

Syarat ayah/suami yang Qowwamah menurut Annisa ayat : 34:

1. Laki - laki harus memiliki kelebihan dari perempuan. Bagi anda yang laki2, anda wajib tahu apa kelebihan anda dari istri dan anak-anak anda. atau bagi anda calon ayah paling tidak anda tahu, kelebihan apa sehingga anda pantas untukmeminang seorang gadis sholihah.

2. Laki - laki harus menafkahkan sebagian dari harta mereka.

Sedangkan syarat bagi seorang istri ialah Sholihah, yang meliputi:

1. Taat. baik kepada Allah ataupun suaminya. Ketaatan seorang isttri bisa dapat dilihat dari bagaimana ia mentaati orang tuanya.

2. menjaga kehormatan dirinya terutama bila suami sedang bepergian.

Mengingat memang veratnya tugas seorang suami / ayah. Kata Qawwamah tak serta merta hanya diartikan sebagai pemimpin / imam.Seorang suami / ayah dituntut untuk memiliki keluasan ilmu, baik ilmu duniawi atau ilmu agama yang diutamakan. Layaknya pemimpin, suami / ayah harus memahami betul siapa yang dipimpinnya, apa yang dimau, bagaimana menghadapinya. Yup, Rasulullah lah contoh suami sekaligus ayah yang sangat ideal.Banyak hasist yang menyebutkan bagaimana beliau sangat memahami istrinya atau

anaknya.

Ust. Budi Ashari memperluas kata Qowwamah kedalam 5 pengertian :

1. Tiang. Semua orang tentu sudah paham apa itu dari fungsi tiang. Fungsi tiang yakni : sebagai tempat untuk menyokong, menyanggah, memperkuat, atau bahkan tempat untuk bersandar jika anda lelah. kurang lebih seperti itulah fungsi suami bagi istrinya. jika sebuah keluarga dikatan kuat tentu tiangnya ( ayah / suami ) pun pasti kokoh

2. Penolong, Pengurus. Seorang pemimpin memang harus mengurusi semua urusan yang terjadi dalam wilayah kepemimpinannya, meskipun tidak terjun secara langsung, paling tidak pemimpintersebut apa yang terjadi dalam wilayahnya.

3. Pencari Makan. seperti yang diterangkan diatas sebelumnya bahwasannya seorang suami wajib menafkahkan sebagian rezekinya. Dalam ini disebutkan hanya sebagian tidak seluruhnya. Adapun jika istri terpaksa harus bekerja karena kebutuhan ekonomi, mak hal itu hanyalah sebagai amal sholih dari istri dan bukan menjadi kewajiban bagi istri. untuk itulah diperlukan pembagian tugas antara suami-istri. Karenamenurut hadist, sebaik-baik amalan yang dilakukan wanita adalah yang didalam rumah.

4. Mengayomi, Melindungi,Mengasihi5. Adil dan harus Stabil. Adil dan stabil yang dimaksudkan

adalah dalam pemutusan suatu perkara. Dalam suatu riwayat, Ali bin Abi Thalib adalah sahabat yang paling ahli dalam perkara memutuskan hanya dengan ilmu : Putuskanlah masalah jika sudah mendengar dari kedua belah pihak.( QS Annisa : 35)

Dan karena wanita tercipta dari tulang rusuk laki2, maka seorang suami harus menguasai ilmu meluruskan atau bahkan sebelum itu. "tulang rusuk itu asalnya bengkok, jika kamu paksakan maka ia akan patah, namun jika engkau biarkan ia akan tetap bengkok selamanya."Maksud dari kalimat diatas adalah sudah menjadi tugas seorang suami harus membetulkan istri yang keliru, meluruskan sikap,

tabiat dan sifat istri.

Wallahualam bishowab

Mohon maaf jika ada salah kata, mungkin salah mendengar atau bahkan salah mencatat.

Seperti yang diungkapkan oleh Ririn sefrina, S.Pdi bahwasannya lelaki yang sholih banyak, namun yang Qowwamah Limited Edision.

Parenting Nabawiyah Rumah Tahfidz Lil Banin AttaqwaMasjid Attaqwa, Jl. TMP Taruna TangerangSabtu, 15 Maret 2014Oleh Ust. Budi Ashari, LC

Agar Bidadari Surga Cemburu6 September 2012 pukul 12:27

SABTU, 03 OKTOBER 2009

 

Bidadari yang Cantik Jelita

Mereka sangat sangat cantik, memiliki suara-suara yang indah dan berakhlaq yang mulia. Mereka mengenakan pakaian yang paling bagusdan siapapun yang membicarakan diri mereka pasti akan digelitik kerinduan kepada mereka, seakan-akan dia sudah melihat secara langsung bidadari-bidadari itu. Siapapun ingin bertemu dengan mereka, ingin bersama mereka dan ingin hidup bersama mereka.

 

Semuanya itu adalah anugrah dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan sifat-sifat terindah kepada mereka, yaitu bidadari-bidadari surga. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati wanita-wanitapenghuni surga sebagai kawa’ib, jama’ dari ka’ib yang artinya gadis-gadis remaja. Yang memiliki bentuk tubuh yang merupakan bentuk wanita yang paling indah dan pas untuk gadis-gadis remaja.Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari, karena kulit mereka yang indah dan putih bersih. AisyahRadhiAllohu anha pernah berkata: “warna putih adalah separoh keindahan”

 

Bangsa Arab biasa menyanjung wanita dengan warna puith. Seorang penyair berkata:

 

Kulitnya putih bersih gairahnya tiada diragukanlaksana kijang Makkah yang tidak boleh dijadikan buruandia menjadi perhatian karena perkataannya lembutIslam menghalanginya untuk mengucapkan perkataan jahat

 

Al-’In jama’ dari aina’, artinya wanita yang matanya lebar, yang berwarna hitam sangat hitam, dan yang berwarna puith sangat putih, bulu matanya panjang dan hitam. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik, yaitu wanita yang menghimpun semua pesona lahir dan batin. Ciptaan dan akhlaknya sempurna, akhlaknya baik dan wajahnya cantk menawan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang suci. Firman Alloh Subhanahu waTa’ala, yang artinya: ”Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci.” (QS: Al-Baqarah: 25)

 

Makna dari Firman diatas adalah mereka suci, tidak pernah haid, tidak buang air kecil dan besar serta tidak kentut. Mereka tidak

diusik dengan urusan-urusan wanita yang menggangu seperti yang terjadi di dunia. Batin mereka juga suci, tidak cemburu, tidak menyakiti dan tidak jahat. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang dipingit di dalam rumah. Artinya mereka hanya berhias dan bersolek untuk suaminya. Bahkan mereka tidak pernah keluar dari rumah suaminya, tidak melayani kecuali suaminya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai wanita-wanita yang tidak liar pandangannya. Sifat ini lebih sempurna lagi. Oleh karena itu bidadari yang seperti ini diperuntukkan bagi para penghuni dua surga yang tertinggi. Diantara wanita memang ada yang tidak mau memandang suaminya dengan pandangan yang liar, karena cinta dan keridhaanyya, dan dia juga tidak mau memamndang kepada laki-laki selain suaminya, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair: Ku tak mau pandanganmu liar ke sekitar jika kau ingin cinta kita selalu mekar.

 

Di samping keadaan mereka yang dipingit di dalam rumah dan tidak liar pandangannnya, mereka juga merupakan wanita-wanita gadis, bergairah penuh cinta dan sebaya umurnya. Aisyah RadhiAllohu anha, pernah bertanya kepad Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, yang artinya: “Wahai Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, andaikata engkau melewati rerumputan yang pernah dijadikan tempat menggembala dan rerumputan yang belum pernah dijadikan tempat menggambala, maka dimanakah engkau menempatkan onta gembalamu?” Beliau menjawab,”Di tempat yang belum dijadikan tempat gembalaan.” (Ditakhrij Muslim) Dengan kata lain, beliau tidak pernah menikahi perawan selain dari Aisyah.

 

Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bertanya kepada Jabir yangmenikahi seorang janda, yang artinya: ”Mengapa tidak engkau nikahi wanita gadis agar engkau bisa mencandainya dan ia pun mencandaimu?” (Diriwayatkan Asy-Syaikhany)

 

Sifat bidadari penghuni surga yang lain adalah Al-’Urub, jama’ dari al-arub, artinya mencerminkan rupa yang lemah lembut, sikap yang luwes, perlakuan yang baik terhadap suami dan penuh cinta. Ucapan, tingkah laku dan gerak-geriknya serba halus.

 

Al-Bukhary berkata di dalam Shahihnya, “Al-’Urub, jama’ dari tirbin. Jika dikatakan, Fulan tirbiyyun”, artinya Fulan berumur sebaya dengan orang yang dimaksudkan. Jadi mereka itu sebaya umurnya, sama-sama masih muda, tidak terlalu muda dan tidak pula tua. Usia mereka adalah usia remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala menyerupakan mereka dengan mutiara yang terpendam, dengan telur yang terjaga, seperti Yaqut dan Marjan. Mutiara diambil kebeningan, kecemerlangan dan kehalusan sentuhannya. Putih telor yang tersembunyi adalah sesuatu yang tidak pernah dipegang oleh tangan manusia, berwarna puith kekuning-kuningan. Berbeda dengan putih murni yang tidak ada warna kuning atau merehnya. Yaqut dan Marjan diambil keindahan warnanya dan kebeningannya.

 

Semoga para wanita-wanita di dunia ini mampu memperoleh kedudukanuntuk menjadi Bidadari-Bidadari yang lebih mulia dari Bidadari-Bidadari yang tidak pernah hidup di dunia ini. Wallahu A’lam

 

(Sumber Rujukan: Raudhah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin [Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu], karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah)

Diposkan oleh Bermanfaat Bagi Yang Laindi 21:3413 komentar: Link ke posting ini 

KAMIS, 21 MEI 2009

 

Bidadari Surga, Ainul Mardiyah

Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut :

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan hartamereka dengan memberikan sorga untuk mereka”

 

Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempatduduknya. Ia mendapat harta warisancukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:”Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?” “Ya, benar, anak muda” kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:”Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan sorga.”

 

 

Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu pemberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.

 

 

Sewaktu sampai di daerah Romawi dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan

berteriak:”Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah ..” Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dankutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu.

Ia menjawab: “Tadi sewaktu aku sedang kantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: “Pergilah kepada Ainul Mardiyah.” Ia juga mengajakku memasuki taman yang dibawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku, mereka bergembira seraya berkata: “Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . .”

 

 

“Assalamu’alaikum” kataku bersalam kepada mereka. “Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?” Mereka menjawab salamku dan berkata: “Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu” Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.

 

 

Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarnaputih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: “Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . …”

 

 

Ketika aku dipersilahkan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut.

Waktu aku mendekat dia berkata: “Bersabarlah, kamu belum diijinkan lebih dekat kepadaku, karena ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu.” Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: “Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama”.

 

 

Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan melabrak mereka. Selesai pertempuran aku mencoba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari badannya untuk meninggalkan dunia. ( Irsyadul Ibad ).

 

 

sumber : milis - myqur’an

Diposkan oleh Bermanfaat Bagi Yang Laindi 00:5915 komentar: Link ke posting ini 

 

Indahnya Bidadari Surga

Indahnya Bidadari Surga , Jamal Abdurrahman ( Penulis ), Nabhani Idris ( Penj ), Abu Sumayyah Syahiidah (Peny) ,  Robbani Press (Telp. 87780250), Cet. Pertama, Jumadits-Tsani 1425 H/Agustus 2004 M, XI + 127 hlm.

 

Citra Bidadari

Ibnu Abi Dunia rahimahullah menceritakan dari Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah . Tuturnya: “Seorang pemuda di Iraq berkhalwat untuk ibadah. Lalu ia pergi ke Mekkah dengan ditemani seorang rekannya. Setiap kali singgah di suatu tempat, ia melakukan shalat. Manakala orang-orang makan, ia malah puasa. Rekannya sabar menyertainya. Ketika akan berpisah, rekannya bertanya kepadanya: ‘Tolong beritahukan kepada aku mengapa engkau berbuat seperti yang kusaksikan?'

Pemuda itu memberi penjelasan: ‘Aku pernah mimpi melihat sebuah istana di surga yang batu batanya terbuat dari perak dan emas. Setelah seluruh sisi bangunan kulihat semuanya, lantas kudapati sebuah beranda yang terbuat dari mutiara zabarjad, dan yang satu lagi dari mutiara yaqut. Di antara keduanya terdapat seorang bidadari dengan rambut tergerai indah dan mengenakan pakaian yanglembut mengiringi kelenturan tubuhnya. Dan ia berujar: ‘Bersungguh-sungguh dalam menaati Allah jika menginginkan aku.' Wallahi , aku telah bersungguh-sungguh menginginkanmu. Sang pemuda berkata kepada rekannya: ‘Aku lakukan ini untuk meraih dia'.”

Abu Sulaiman ad-Darani rahimahullah berkomentar:

“Ini dalam rangka mendapatkan satu orang bidadari, lantas bagaimana dengan orang yang ingin memperoleh lebih dari itu?”

Melalui serangkaian ayat al-Qur'an dan hadits Nabi, kita mengetahui bahwa Allah ‘Azza wa Jalla telah menyediakan bagi para hamba-Nya yang shaleh hurul‘in (bidadari) di surga yang keindahan dan kecantikan mereka dilukiskan dengan jelas, dan sifat-sifatnyayang terlembut digambarkan oleh syari‘ah yang suci. Tujuannya agar seorang Muslim menahan diri dari beragam kesenangan yang diharamkan dan terdorong untuk mendapatkan para bidadari.

Bidadari! Dialah makhluk Allah yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan wanita idaman. Inilah salah satu nikmat yang belum dicicipi manusia. Bila kenikmatan seksual merupakan nikmat indrawi terbesar bagi manusia, maka bidadari menjadi wahana bagi seorang Mukmin untuk menikmati anugerah terbesar itu. Sebagai anugerah terbesar, tentu saja tidak sembarang orang bisa

mereguknya. Tapi hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mampu mengekang diri dari beragam kesenangan yang diharamkan, demi mematuhi Allah. Pelajaran inilah antara lain yang bisa dipetik dari narasi di atas.

Dalam rangkaian haditsnya, Rasulullah pun sangat rinci sekali dalam melukiskan sosok bidadari; ia adalah istri yang suci, wajahnya putih dan cantik jelita, sangat indah rupawan, pandangannya pendek (tidak liar), hidungnya indah dan lembut, pipinya mulus, bersih dan ranum kemerah-merahan. Nabi berujar: “Ia (penghuni surga) melihat wajahnya sendiri melalui pipi bidadari yang lebih bening daripada cermin” (HR. Baihaqi).

Agar seorang Mukmin terdorong untuk meraih kenikmatan abadi di surga, Rasulullah juga melukiskan bahwa mulut bidadari teramat manis dan seyumnya memancarkan cahaya, suaranya paling merdu, selalu berada dalam keamanan dan ketenangan, selalu dalam kesenangan, selalu rela dan cinta, senantiasa menetap dan mendampingi, dipingit (tidak kemana-mana), selalu memuji lagi menyambut, rambutnya hitam legam dengan aromanya yang harum semerbak.

Di samping itu, leher bidadari halus dan panjang, dadanya bidang dan bening, buah dadanya padat, pinggang dan perutnya indah, hatinya menjadi cermin bagi suaminya, pergelangan tangan, tapak tangan dan cincinnya sangat lembut. Bidadari adalah wanita yang disucikan, dan pada saat yang sama ia juga selalu berada dalam keperawanan, tidak membosankan suami dan selalu memuaskan. Subhanallah !

Betis bidadari begitu bening, tumitnya putih mulus, kedudukannya tinggi, berlimpah kecintaan, sebaya dan sama, benar-benar suci, dan sebelumnya tidak pernah disentuh oleh manusia maupun jin, luput (terbebas) dari akhlak tercela, dan diciptakan oleh Dzat Yang Maha Bijaksana secara langsung. Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (para bidadari) dengan langsung” (al-Waqi‘ah [56]: 35).

 

Artinya, Allah ‘Azza wa Jalla telah menyiapkannya dengan sempurna, baik bentuk/rupa, akhlak, perilaku maupun pemeliharaannya.

Demikian citra bidadari yang dilukiskan oleh Allah dan Rasul-Nya.Mungkin sabda beliau tentang bidadari terkesan vulgar. Tapi ajaibnya, seluruh gambaran Nabi yang dibentangkan buku ini sama sekali tidak membangkitkan nafsu seksual yang liar, bahkan justrumemancangkan hasrat yang menggebu untuk mengejar apa yang disediakan Allah itu dengan serangkaian kepatuhan. Anda tidak percaya? Silakan simak buku ini hingga tuntas. (Makmun Nawawi).

 

Maraji' : http://www.robbanipress.co.id/resensi/i.htm

 

Diposkan oleh Bermanfaat Bagi Yang Laindi 00:433 komentar: Link ke posting ini 

RABU, 20 MEI 2009

 

Bidadariku di Dunia dan Akhirat

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak 186*) dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. AliImran : 14)

 

186*). Yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri.

 

Siapakah yang tak suka dengan hal tersebut? Kita sangat menginginkan pasangan hidup, lalu menginginkan kehadiran sang buah hati. Tak dapat dipungkiri, ingin punya harta yang banyak. Ingin memiliki kendaraan terbaik. Banyak sekali keinginan-keinginan yang lain. Itu adalah hal yang wajar dan lumrah, dan Allah memberikan penekan tentang hal tersebut di penghujung ayat tersebut "... Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."

 

 

Kebahagian hidup di dunia menjadi bagian yang banyak diinginkan manusia, Allah pun mengingatkan.... Jangan terlena. Ada kebahagiaan yang hakiki yang harus diraih.... 

 

Ingat... itu hanya kesenangan sementara....

 

Jangan sampai hal tersebut ... akan menghilangkan kebahagiaan yang sesungguhnya.

 

 

Allah pun mengingatkan.....

 

"Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (QS. At Taubah : 24)

 

Jangan sampai Allah dikesampingkan, ada tugas pokok yang melekat dalam diri kita,

 

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. " (QS. Adz Dzaariyaat : 56)

 

Jauh-jauh hari sebelum kita lahir kita terikat dengan perjanjian kita dengan Allah

 

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi."(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", " (QS. Al A'raaf : 172)

 

Saatnya kita menata ulang niat kita, jangan sampai niat kita tersimpangkan oleh kepentingan dunia yang hanya sementara

 

"Amirul mukminin, Umar bin khathab radhiyallahu anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallambersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

 

Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits.

 

Bolehlah kita menginginkan kesenangan terhadap wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kendaraan terbaik, berbagai aktivitas bisnis.

 

Tapi jangan sampai lupa untuk senantiasa mengingat Allah.

 

Selayaknya kita harus bisa mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kita harus bisa mendapatkan pasangan yang akan menjadi pasangan hidup selamanya di dunia dan di akhirat. 

 

 

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihiwassalam bersabda: “Dunia ini adalah perhiasan/kesenangan dan sebaik-baik perhiasan/kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim,Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)

 

Dalam lafazh lain:“Sesungguhnya dunia ini adalah perhiasan dan tidak ada di antara perhiasan dunia yang lebih baik daripada wanita yang sholihah.” (HR. Ibnu Majah)

 

Dalam lafazh lain:“Sesungguhnya dunia ini seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah.” (HR. Ahmad)

 

 

Ya kita harus bisa mendapatkan wanita yang sholihah!Kita harus mendidik isteri kita menjadi isteri yang sholihah. Kita harus bisa menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah dan juga mau berdakwah.

 

Menjadi rumah tangga kita seperti yang diunggkapkan Rasulullah "Baiti Jannati'

 

Menjadikan isteri kita lebih dari Bidadari. dan bidadari pun cemburu kepadanya.

 

Al Imam Ath Thabrani meriwayatkan sebuah hadits dari Ummu Salamah, 

 

bahwa ia Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Ya Rasulullah, jelaskanlah padaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli…”

 

Beliau menjawab. “Bidadari yang kulitnya bersih, matanya jeli danlebar, rambutnya berkilau bak sayap burung Nasar."

 

Aku (Ummu Salamah) berkata lagi, “Jelaskanlah padaku Ya Rasulullah, tentang firmanNya: Laksana mutiara yang tersimpan baik (Al Waqi’aj 23) ..!”

 

Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tak pernah tersentuh tangan manusia…”

 

Aku bertanya, “Ya Rasulullah, jelaskanlah kepadaku tentang firmanAllah: Di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (Ar Rahman 70) ..!”

 

Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita.”

 

Aku bertanya lagi, “Jelaskanlah padaku firman Allah: Seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan baik.” (Ash Shaffat 49) ..!”

 

Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang adabagian dalam telur dan terlindung dari kuliat bagian luarnya, atau yang biasa disebut putih telur.”

 

Aku bertanya lagi, “Ya Rasulullah,jelaskan padaku firman Allah: Penuh cinta lagi sebaya umurnya (Al Waqi’ah 37) ..!

 

Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia dalam usia lanjut dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Allah

menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi, dan umurnya sebaya.”

 

Aku bertanya, “Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukan bidadari yang bermata jeli?”

 

Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak dari apa yangtidak terlihat.”

 

Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama dari bidadari?”

 

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, “Kami hidup abadi dantidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dantak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yangmemiliki kami dan kami memilikinya.”

 

Aku berkata, “Ya Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan merekapun masuk surga. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”

 

Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih,lalu diapun memilih siapa di antara mereka yang paling baik akhlaqnya. Lalu dia berkata, “Rabbi, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya…”

 

…Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.” (HR At Thabrani)

 

 

Lalu seperti apakah agar bidadari cemburu padamu?

 

Menjadikan diri shalihah, agar bidadari cemburu padamu.

 

Allah berfirman:

 

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karenaAllah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri 289*) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)290*). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya 291*), maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika merekamentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya 292*). Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. " (QS. An Nisaa' : 34)

 

289*). Maksudnya: Tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya.

 

290*). Maksudnya: Allah telah mewajibkan kepada suami untuk mempergauli isterinya dengan baik.

 

291*). Nusyuz: yaitu meninggalkan kewajiban bersuami isteri. Nusyuz dari pihak isteri seperti meninggalkan rumah tanpa izin suaminya.

 

292*). Maksudnya: untuk memberi peljaran kepada isteri yang dikhawatirkan pembangkangannya haruslah mula-mula diberi nasehat,bila nasehat tidak bermanfaat barulah dipisahkan dari tempat tidur mereka, bila tidak bermanfaat juga barulah dibolehkan memukul mereka dengan pukulan yang tidak meninggalkan bekas. Bilacara pertama telah ada manfaatnya janganlah dijalankan cara yang lain dan seterusnya.

 

 

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata: “Nabi Shalallahu ‘alaihiwassalam ditanya:’Siapakah wanita yang paling baik?’ Beliau menjawab: ‘(Sebaik-baik wanita) adalah yang menyenangkan (suami)-nya jika ia melihatnya, mentaati (suami)-nya jika ia memerintahnya dan ia tidak menyelisihi (suami)-nya dalam hal yangdibenci suami pada dirinya dan harta suaminya.’” (HR. Ahmad, al Hakim, an Nasa’i dan ath Thobrani dan di Shohihkan oleh al Albani).

 

Jadi jangan sampai salah dalam memilih pasangan, pilihlah wanita yang shalihah. 

 

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihiwassalam beliau bersabda: 

 

“Wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, kecantikannya dan karena dien (agama)-nya; maka pilihlah yang memiliki dien maka engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Bagaimana menjadi wanita Shalihah?

 

Apakah wanita shalihah itu orang yang berbuat baik, mau sholat, menurut kepada suami selama tidak bertentangan dengan perintah Allah sementara dirinya tidak mau memakai jilbab yang menutupi auratnya?