BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Pra ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Uji Coba
Penelitian ini menggunakan model 4D dengan mengambil 3 tahapan sebgai
berikut: (1) define, (2) design, (3) development. Produk penelitian ini adalah e-
learning yang berisikan mata pelajaran Keamanan Pangan. Materi yang disajikan
adalah materi sampah dan K3 yang diajarkan pada semester 2 kelas X Boga 2 di
SMK N 4 Surakarta. Deskripsi data hasil penelitian ini ditampilkan dalam
tahapan-tahapan yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Tahap Define
Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan
mendefinisikan syarat pengembangan. Pendefinisian ini dilakukan kegiatan
analisis kebutuhan pengembangan yang mendasari pentingnya pengembangan
e-learning pada mata pelajaran Keamanan Pangan dengan materi sampah dan
K3 yang diajarkan pada kelas X Boga 2 di SMK N 4 Surakarta.
a. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang diterapkan di SMK Negeri 4 Surakarta adalah Kurikulum
2013 revisi. Penyesuaian isi materi dalam media pembelajaran e-learning
Keamanan Pangan dengan materi sampah dan K3 disesuaikan dengan konteks
pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk lebih aktif (student center) dan
mencari referensi ilmu pengetahuan di luar pembelajaran di kelas.
45
b. Analisis Karakteristik Peserta Didik
Berdasarkan hasil observasi, diketahui siswa memperhatikan guru ketika
awal pembelajaran, setelah setengah pembelajaran berlangsung siswa mulai
mengantuk, ada yang mengobrol dan membuka gadget. Siswa cenderung
merasa bosan dengan proses pembelajaran yang berlangsung sehingga tidak
fokus memperhatikan guru. Ketika guru menampilkan materi melalui media
pembelajaran melalui lcd proyektor, siswa cenderung aktif dan kembali fokus
memperhatikan.
c. Analisis Materi
Mata pelajaran Keamanan Pangan pada semester 2 terdiri dari 15
Kompetensi Dasar. Penelitian ini mengambil 2 KD (Kompetensi Dasar) yaitu
pada KD 3.8 berpasangan 4.8 dan 3.9 berpasangan 4.9. Materi utama yang
akan diajarkan adalah sampah dan K3. Materi ini berdasarkan kurikulum 2013
revisi menekankan pada menganalisis sampah, penanganan dan pengelolaan
sampah serta menganalisis K3, pencegahan, dan penanganan kecelakaan kerja.
Materi ini dipilih karena dari hasil observasi dokumentasi nilai siswa kelas X
pada semester genap sebelumnya pada 2 KD tersebut nilai siswa masih
cenderung rendah dan beberapa siswa belum memahami.
Materi ini perlu dipelajari lebih dalam agar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa melalui nilai. Selain itu, melalui materi ini juga sangat memungkinkan
siswa untuk lebih aktif secara mandiri dalam mencari sumber informasi yang
dibutuhkan. Materi dikumpulkan dari buku dan internet kemudian disusun
secara sistematis.
46
d. Perumusan Tujuan
Tujuan pembelajaran menggunakan blended learning supaya siswa menjadi
aktif dan interaktif serta meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang
efektif dan efisien akan membuat siswa menjadi paham tentang materi yang
diajarkan. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi dasar yang
dijabarkan menjadi beberapa indikator.
2. Tahap Design
Tahap design merupakan tahap dalam membuat rancangan isi blended
learning mata pelajaran Keamanan Pangan materi utama yang akan diajarkan
adalah sampah dan K3 di SMK Negeri 4 Surakarta. Berikut ini beberapa hasil
dari rancangan isi blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan materi
Sampah dan K3 yang telah dibuat pada tahap design :
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun utuk digunakan
dalam blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan ada 2 yaitu untuk
KD 3.8 Menganalisis sampah dan KD 3.9 Menganalisis K3.
Tabel 10. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran 3.8 dan 4.8
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran
3.8 Menganalisis
sampah
4.8 Melakukan
penanganan sampah
Pertemuan I
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sampah
2. Siswa dapat menentukan jenis-jenis sampah
3. Siswa dapat menentukan teknik penanganan sampah
4. Siswa dapat menentukan prosedur penanganan sampah
Pertemuan II
5. Siswa dapat menganalisis masalah yang diakibatkan oleh sampah
6. Siswa dapat menyiapkan alat penanganan sampah sesuai dengan
jenis sampah dan teknik penanganan
7. Siswa dapat menyiapkan bahan penanganan sampah sesuai dengan
jenis penanganan sampah
8. Siswa dapat melakukan penanganan sampah sesuai dengan prosedur
47
Rancangan materi atau kajian bahan yang terdapat pada Handout 1 dan 2
akan digunakan dalam blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan
pada materi Sampah ditunjukkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Rancangan Materi atau Kajian Bahan KD 3.8 dan 4.8
No TUJUAN
PEMBELAJARAN
POKOK
BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
1 Siswa dapat menjelaskan
pengertian sampah
Pengertian
sampah
a. Sampah yaitu bahan sisa hasil
pengolahan makanan
b. Bahan yang tidak mempunyai
nilai atau tidak berharga dalam
berbagai bentuk
2 Siswa dapat menentukan
jenis-jenis sampah
Jenis-jenis
sampah
a. Jenis sampah menurut mudah
tidaknya dirusak mikro-
organisme
b. Jenis sampah menurut
bentuknya
c. Jenis sampah menururt sifat
kimianya
d. Jenis sampah menurut
sumbernya
3 Siswa dapat menentukan
teknik penanganan sampah
Penanganan
sampah
a. Open Dumping
b. Hog Feeding
c. Sanitary landfill
d. Garbage inceneration 4 Siswa dapat menentukan
prosedur penanganan sampah
5 Siswa dapat menganalisis
masalah yang diakibatkan
oleh sampah
Akibat yang
ditimbulkan
sampah
a. Dampak terhadap kesehatan
b. Dampak terhadap lingkungan
c. Dampak terhadap keadaan
social
d. Dampak terhadap keadaan
ekonomi
6 Siswa dapat menyiapkan alat
penanganan sampah sesuai
dengan jenis sampah dan
teknik penanganan
Persiapan alat
dan untuk
penanganan
sampah
Praktek penanganan sampah plastik
7 Siswa dapat menyiapkan
bahan penanganan sampah
sesuai dengan jenis
penanganan sampah
8 Siswa dapat melakukan
penanganan sampah sesuai
dengan prosedur
48
Rancangan materi terdapat kisi-kisi yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan siswa, dilakukan pada akhir siklus. Serta soal penugasan untuk
mengukur ketrampilan siswa yang dilakukan pada setiap pertemuan. Adapun
kisi-kisi untuk quiz pada KD 3.8 dan 4.8 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Kisi-kisi Quiz KD 3.8 dan 4.8
Kompetensi Dasar:
Menganalisis sampah
PENGETAHUAN
Materi Pokok Indikator No
Soal
Jumlah
Soal
Identifikasi Pengertian
sampah
a. Pengertian sampah
b. Kondisi yang ditimbulkan sampah
1
2
25
Jenis-jenis sampah c. Jenis sampah menurut mudah tidaknya
dirusak mikroorganisme
d. Jenis sampah menurut karakteristiknya
e. Jenis sampah menurut bentuknya
f. Jenis sampah menurut sumbernya
g. Waktu penguraian jenis sampah plastik
3, 5, 6
4
7
8
9
Teknik penanganan
sampah
h. Penanganan jenis sampah menurut
sumbernya
i. Upaya mengurangi sampah
j. Upaya mengurangi sampah dari
tumbuhan
k. Upaya mengurangi sampah dari
peternakan dan pertanian
l. Prosedur penanganan sampah yang benar
m. Penanganan sampah dengan container
n. Penanganan sampah Hog feeding
o. Pengelolaan sampah
p. Konsep lingkungan pengelolaan sampah
q. Penanganan sampah cair
r. Penanganan sampah padat
s. Penanganan sampah recycling
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Masalah yang
diakibatkan oleh sampah
t. Dampak yang ditimbulkan sampah
22, 23,
24, 25
KETRAMPILAN
Penanganan Sampah Membuat video dalam menanganani
sampah plastik
1 1
49
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kedua dalam blended learning
mata pelajaran Keamanan Pangan KD 3.9 Menganalisis K3 yang ditunjukkan
pada Tabel 13.
Tabel 13. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pemebalajaran 3.9 dan 4.9
Kompetensi Dasar Indikator
3.9Menganalisis keselamatan
dan kecelakaan kerja
4.9 Melakukan identifikasi
resiko bahaya untuk mencegah
kecelakaan kerja
Pertemuan I
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kecelakaan kerja
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian keselamatan kerja
3. Siswa dapat menentukan jenis cidera kecelakaan kerja
4. Siswa dapat menjelaskan faktor penyebab kecelakaan kerja
Pertemuan II
5. Siswa dapat menjelaskan cara pencegahan kecelakaan kerja
6. Siswa dapat menganalisis penyebab kecelakaan kerja
7. Siswa dapat melakukan identifikasi resiko bahaya untuk
mencegah kecelakaan kerja sesuai dengan jenis kecelakaan
sesuai dengan prosedur
8. Siswa dapat menjelaskan hasil identifikasi dan pencegahan
resiko bahaya
Rancangan materi atau kajian bahan yang terdapat pada Handout 1 dan 2
akan digunakan dalam blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan
pada materi K3 ditunjukkan pada Tabel 14.
Tabel 14. Rancangan Materi atau Kajian Bahan KD 3.9 dan 4.9
No TUJUAN
PEMBELAJARAN
POKOK
BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
1 Siswa dapat menjelaskan
pengertian kecelakaan kerja
Pengertian
kecelakaan kerja
a. Kecelakaan kerja merupakan
suatu kejadian yang tidak terduga
b. Kecelakaan kerja merupakan
suatu kejadian yang tidak
dikehendaki
c. Kecelakaan kerja ialah kejadian
yang berhubungan dengan
pekerjaan yang menimbulkan
cidera
2 Siswa dapat menjelaskan
pengertian keselamatan kerja
Pengertian
Keselamatan
Kerja
Keselamatan kerja yaitu sarana atau
alat untuk mecegah kecelakaan
kerja
3 Siswa dapat menentukan
jenis cidera kecelakaan kerja
Jenis cidera
kecelakaan kerja
a. Cidera fatal
b. Cidera ringan
c. Kecelakaan yang tidak
menimbulkan cidera
50
Lanjutan Tabel 14. Rancangan Materi atau Kajian Bahan KD 3.9 dan 4.9
4 Siswa dapat menjelaskan
faktor penyebab kecelakaan
kerja
Faktor penyebab
kecelakaan kerja
a. Faktor mesin/peralatan
b. Faktor bahan-bahan yang
digunakan
c. Faktor lingkungan
d. Faktor manusia
5 Siswa dapat menjelaskan
cara pencegahan kecelakaan
kerja
Cara
pencegahan
kecelakaan kerja
Cara pencegahan yaitu
a. Mengidentifikasi resiko bahaya
b. Melakukan pengendalian teknis
c. Melakukan pengendalian
administrative
6 Siswa dapat menganalisis
penyebab kecelakaan kerja
Menjelaskan
penyebab
kecelakaan kerja
Disajikan kejadian kecelakaan
kerja.
Siswa identifikasi faktor apa yang
bisa menyebabkan kecelakaan
kerja, resiko bahaya apa saja yang
ditimbulkan dan bagaimana
pencegahannya.
7 Siswa dapat melakukan
identifikasi resiko bahaya
untuk mencegah kecelakaan
kerja sesuai dengan jenis
kecelakaan sesuai dengan
prosedur
8 Siswa dapat menjelaskan
hasil identifikasi dan
pencegahan resiko bahaya
Rancangan materi terdapat kisi-kisi yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan siswa, dilakukan pada akhir siklus. Serta soal penugasan untuk
mengukur ketrampilan siswa yang dilakukan pada setiap pertemuan. Adapun
kisi-kisi untuk quiz pada KD 3.8 dan 4.8 dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Kisi-kisi Quiz KD 3.9 dan 4.9
Kompetensi Dasar:
Menganalisis keselamatan dan kecelakaan kerja
PENGETAHUAN
Materi Pokok Indikator No
Soal
Jumlah Soal
Identifikasi
Pengertian
kecelakaan kerja
a) Pengertian kecelakaan kerja menurut
OHSAS (18001:2007)
1
20
Identifikasi
pengertian
keselamatan
kerja
b) Pengertian keselamatan kerja
menurut Badan Hukum K3
c) Alat pelindung diri untuk
keselamatan kerja
2, 3
4
Jenis cidera
kecelakaan kerja
d) Jenis kecelakaan kerja menurut
standar AS 885-1 (1990)
e) Jenis kecelakaan kerja menurut
5, 6, 7
8
51
Lanjutan Tabel 15. Kisi-kisi Quiz KD 3.9 dan 4.9
standar OHSAS 18001 (2017)
f) Jenis kecelakaan kerja
9, 10,
Indentifikasi
faktor penyebab
kecelakaan kerja
g) Faktor penyebab kecelakaan kerja 11, 12,
13, 14
Cara
pencegahan
kecelakaan kerja
h) Cara awal pencegahan kecelakaan
kerja
i) Langkah-langkah pencegahan
kecelakaan kerja
15, 17,
18
16
Analisis
Penyebab
kecelakaan kerja
j) Penyebab kecelakaan kerja 19, 20
KETRAMPILAN
Identifikasi
resiko bahaya
untuk
mencegah
kecelakaan
kerja
Mengidentifikasi resiko bahaya
untuk mencegah kecelakaan kerja
sesuai dengan jenis kecelakaan
kerja yang ada pada surat kabar 3
tahun terakhir
1 1
b) Menyiapkan materi pada e-learning
E-learning yang dikembangkan dalam penelitian ini berisi cover,
pendahuluan, pertemuan ke-2 dan ke-4 yang berisi handout, media
presentasi, video, forum, dan quiz. E-learning ini dibuat menggunakan
website e-learning SMK N 4 Surakarta. Bagian-bagian dalam e-learning
dijelaskan sebagai berikut.
1) Halaman Login E-Learning
Halaman login e-learning merupakan halaman yang digunakan oleh
guru dan siswa untuk memulai mengakses e-learning. Agar dapat memulai
pembelajaran dengan e-learning, guru dan siswa harus login dengan
memasukkan username dan password. Halaman login e-learning mata
pelajaran Keamanan Pangan ditunjukkan pada Gambar 4.
52
Gambar 4. Halaman Login E-Learning Keamanan Pangan
2) Cover E-Learning
Cover e-learning merupakan halaman awal setelah login ke e-learning.
Cover e-learning berisi gambaran topik yang akan dipelajari pada e-
learning mata pelajaran Keamanan Pangan dan di bawah keterangan topik
yang ada dalam course, terdapat course yang akan diikuti. Cover e-learning
mata pelajaran Keamanan Pangan ditunjuukan pada Gambar 5.
Gambar 5. Cover pada E-Learning Keamanan Pangan
53
3) Course E-Learning
Course e-learning merupakan kegiatan pembelajaran pada e-learning
mata pelajaran Keamanan Pangan. Course pada e-learning yang saya
kembangkan yaitu sampah serta keselamatan dan kecelakaan kerja. Course
untuk kedua materi tersebut sama-sama berisi pendahuluan, power point,
handout, video, forum diskusi dan quiz. Keterangan pada bagian dari course
ditunjukkan pada Gambar 6 dan Gambar 7.
Gambar 6. Keterangan pada bagian dari course materi sampah KD 3.8 dan 4.8
Gambar 7. Keterangan pada bagian dari course materi K3 KD 3.9 dan 4.9
54
4) Bahan ajar pada e-learning
Pada tahap design, pembuatan bahan ajar meliputi pembuatan handout,
power point, dan quiz. Untuk video pada e-learning diambil dari youtube.
Berikut ini hasil dari pengembangan e-learning.
Handout pada e-learning dalam course sampah ditunjukkan pada
Gambar 8. Handout ini berisi keseluruhan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan pertama dan kedua materi sampah.
Gambar 8. Handout Materi Sampah KD 3.8 dan 4.8
Handout pada e-learning dalam course K3 ditunjukkan pada Gambar 9.
Handout ini berisi keseluruhan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
pertama dan kedua materi K3.
55
Gambar 9. Handout materi K3 KD 3.9 dan 4.9
Media presentasi pertemuan pertama dalam course sampah dan K3
ditunjukkan pada Gambar 10 dan Gambar 11. Media presentasi ini berisi
poin-poin materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama course
sampah KD 3.8 dan 4.8.
Gambar 10. Media Presentasi Materi Sampah KD 3.8 dan 4.8
56
Gambar 11. Media Presentasi Materi K3 KD 3.9 dan 4.9
Video kedua dalam course sampah ditunjukkan pada Tabel 16.
Beberapa video ini bermaksud menambah wawasan siswa dalam
pembelajaran permasalahan sampah yang ada di Indonesia sebagai
pengantar tugas selanjutnya.
Tabel 16. Video permasalahan sampah KD 3.8 dan 4.8
No Materi Video Link
1 Video pertama
menceritakan
bagaimana kondisi
sampah di Indonesia.
Penghasil sampah
tersebar di Indonesia
yaitu kota Surabaya
dan DKI Jakarta pada
tahun 2016 dan 2017.
https://m.youtube.com/watch?v=rvP6E8YK2GY
2 Video kedua
meceritakan
permasalahan sampah
yang ada di kota
Surakarta. Bagaimana
kondisi sampah di
sungai setiap tahunya
semakin meningkat. https://m.youtube.com/watch?v=-quMYsdzbAI
57
3 Video ketiga
menceritakan
permasalahan sampah
yang ada di
Yogyakarta. TPS
Piyungan, Yogyakarta
ditutup karena terlalu
penuh hingga kejalan.
https://m.youtube.com/watch?v=nBKrbtYoJ70
4 Video keempat
menceritakan berita
sampah plastik yang
viral dari twitter di
Pantai Sendang Biru,
Malang, Jawa Timur.
Sampah plastik
Indomie ini sudah 19
tahun yang lalu masih
utuh.
https://m.youtube.com/watch?v=khgqIfiypOM
5 Video kelima
menceritakan
permasalahan sampah
di kolong tol wiyoto-
wiyono, Jakarta.
Dalam berita
disebutkan pernah
dibersihkan tetapi
sampa kembali
memenuhi kolong tol. https://m.youtube.com/watch?v=c3Rnvr3NOzo
6 Video keenam
mencerikana
permasalahan sampah
di sungai pahlawan
Bekasi, Jawa Barat.
Sungai pahlawan
telah dipenuhi
sampah 1 bulan
terakhir sepanjang 1
KM. Warga berharap
pemerintah
melakukan tindakan.
https://m.youtube.com/watch?v=tseqCTNQm9o
58
Video pertemuan kedua dalam course K3 ditunjukkan pada Tabel 17.
Beberapa video ini bermaksud menambah wawasan siswa dalam
pembelajaran berbagai kecelakaan kerja di bidang boga.
Tabel 17. Video berbagai kecelakaan kerja KD 3.9 dan 4.9
No Materi Video Link
1 Video pertama merupakan
ilustrasi kecerobohan di dapur
ketika memasak oleh Dan
Doofus. Video animasi pada
saat melakukan kecerobohan,
akibat kecerobohan, dan
pencegahan.
https://m.youtube.com/watch?v=_lZ2QTGCmyo
2 Video kedua menjelaskan
beberapa bahaya yang ada di
dapur yang dibuat oleh
mahasiwa FK Atma Jaya.
Bahaya didapur ada 4 point
yaitu kimia, listrik, api, dan
trauma.
https://m.youtube.com/watch?v=avxCjfLlPcE
3 Video ketiga menceritakan
ilustrasi Kecelakaan K3 pada
bidang boga oleh Sri Adila,
UPI. Pada video tersebut
menggambarkan ilustrasi oleh
mahasiswa UPI bagaimana bila
kurang berhati-hati ketika
berada di dapur dan cara
pencegahannya.
https://m.youtube.com/watch?v=TQ1zIwzqs98
59
4 Video keempat menceritakan
Animasi prosedur kerja baik _
Chief Cook - Kebersihan di
Tempat Kerja oleh Tommy
Channel. Pada video animasi
tersebut menggambarkan
keadaan chef di dapur sebuah
pabrik serta peralatan yang
buruk untuk memasak
sehingga menyebabkan
penyakit pada karyawan yang
makan.
https://m.youtube.com/watch?v=QMFRLTETR30
Gambar 13. Video Kecelakaan Kerja
Quiz dalam setiap course tersedia disetiap akhir pertemuan. Quiz ini
bermaksud untuk memperdalam pengetahuan siswa dalam pembelajaran.
Nilai siswa dalam mata pelajaran Keamanan Pangan ditunjukkan pada
Gambar 12. Hasil ini merupakan rekap nilai siswa dalam pembelajaran
course sampah dan K3.
Gambar 12. Nilai Siswa pada E-Learning Keamanan Pangan materi
Sampah dan K3
60
3. Tahap Development
Tahap development atau tahap pengembangan bertujuan untuk
menghasilkan e-learning sesuai kebutuhan setelah proses uji kelayakan
dan revisi. Proses validasi dilakukan 2 orang ahli materi yaitu 1 dosen
Pendidikan Teknik Boga dan 1 guru mata pelajaran Keamanan Pangan,
dan ahli media oleh 1 dosen Pendidikan Teknik Boga.
Berikut ini saran dan masukan dari ahli materi kemudian digunakan
untuk memperbaiki e-learning agar sesuai materi maupun manfaatnya
kemudian diperbaiki untuk mendapatkan persetujuan dan penilaian
kelayakan. Saran dan masukan dari ahli materi dapat dilihat pada Tabel
18. Tabel 19 adalah hasil penilaian kelayakan e-learning oleh ahli materi
secara keseluruhan.
Tabel 18. Saran dan masukan dari Ahli Materi
No Masukan dari Ahli Materi Dosen Revisi yang dilakukan
1 Pada handout perlu ditambah materi B3
karena pada soal terdapat pertanyaan
berkaitan dengan B3
Pada handout telah ditambah
materi B3 (terlampir pada Handout
KD 3.9 dan 4.9)
2 Pada power point sebaiknya 1 topik per
slide
Pada power point diedit 1 topik per
slide(terlampir pada power point )
3 Ditambah materi K3 tentang jenis-jenis
kecelakaan kerja dibidang boga dalam
bentuk power point dan video
power point dan video pada tentang
jenis-jenis kecelakaan kerja telah
ditambah berkaitan denganbidang
boga
Tabel 19. Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan materi
Sampah dan K3 oleh Ahli Materi oleh Dosen
Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori
Sistem Informasi 75,0 Layak
Variasi Konten 75,0 Layak
Manfaat 75,0 Layak
Kesesuaian sebagai Media SCL 87,5 Sangat Layak
Kesesuaian Isi Materi 75,0 Layak
Kesesuaian Aspek Bahasa 75,0 Layak
61
Uji kelayakan pada karakteristik media oleh ahli materi Dosen
Pendidikan Teknik Boga berdasarkan keseluruhan aspek penelitian, E-
Learning Keamanan Pangan materi Sampah dan K3 oleh Ahli Materi
memperoleh skor rata-rata 77,08% sehingga masuk dalam kategori layak
digunakan sebagai e-learning dalam blended learning.
Saran dan masukan dari ahli materi kedua dari guru mata pelajaran
Keamanan Pangan dari SMK N 4 Surakarta, kemudian digunakan untuk
memperbaiki e-learning agar sesuai materi maupun manfaatnya
kemudian diperbaiki untuk mendapatkan persetujuan dan penilaian
kelayakan. Saran dan masukan dari ahli materi dapat dilihat pada Tabel
20. Selanjutnya Tabel 21 adalah hasil penilaian kelayakan e-learning oleh
ahli materi secara keseluruhan :
Tabel 20. Saran dan masukan dari Ahli Materi Guru
No Masukan dari Ahli Materi
Guru
Revisi yang dilakukan
1 Bahasa yang digunakan pada
materi bisa dibuat lebih menarik
lagi
Pada handout telah ditambah
sedikit banyak memperbaiki
bahasa
Tabel 21. Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan materi
Sampah dan K3 oleh Ahli Materi oleh Guru Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori
Isi Kualitas Materi 87,5 Sangat Layak
Ketepatan penggunaan 85,7 Sangat Layak
Fungsi dan manfaat 75,0 Layak
Bahasa 75,0 Layak
Penyajian 75,0 Layak
Interaksi 75,0 Layak
Tampilan Menyeluruh 75,0 Layak
Uji kelayakan pada karakteristik media oleh ahli materi Guru SMK N 4
Surakarta berdasarkan keseluruhan aspek penelitian, e-learning Keamanan
62
Pangan materi Sampah dan K3 oleh Ahli Materi memperoleh skor rata-rata
78,32% sehingga masuk dalam kategori layak digunakan sebagai e-
learning dalam blended learning.
Selanjutnya, Ahli media memberikan saran dan masukan berkaitan
dengan materi, audio dan visual serta manfaat dalam e-learning agar
sesuai materi maupun manfaatnya kemudian diperbaiki untuk
mendapatkan persetujuan dan penilaian kelayakan. Saran dan masukan
dari ahli materi dapat dilihat pada Tabel 22. Serta Tabel 23 adalah hasil
penilaian kelayakan e-learning oleh ahli materi secara keseluruhan.
Tabel 22.Saran dan masukan dari Ahli Media
No Masukan dari Ahli Media Revisi yang dilakukan
1 Materi power point seharusnya
diberi rekaman suara guru yang
sedang mengajar
Materi power point belum bisa diberi
rekaman, agar bisa diperbaiki dalam
penelitian selanjutnya
2 Dibagian awal e-learning
seharusnya ada latihan cara
mengerjakan quiz
Dibagian awal e-learning belum diberi
latihan quiz karena keterbatasan waktu
penggunaan e-learning dari sekolah, sudah
tidak bisa di akses.
3 Sistem penilaian tidak
dijelaskan
Sistem penilaian telah diberi penjelasan
pada bagian pendahuluan e-learning
4 Bentuk handout seharusnya
Bentuk handout telah diubah dalam bentuk
pdf selanjutnya di perbaharui dalam e-
learning
5 Quiz belum diberi feedback Quiz belum bisa diberi feedback
keterbatasan waktu penggunaan e-learning
dari sekolah, sudah tidak bisa di akses.
Tabel 23. Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan materi
Sampah dan K3 oleh Ahli Media
Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori
Sistem Informasi 75,0 Layak
Variasi Konten 80,0 Layak
Interaksi 75,0 Layak
Penggunaan 100 Sangat Layak
Manfaat 100 Sangat Layak
Kesesuaian sebagai Media SCL 87,5 Sangat Layak
63
Tabel 23 menujukkan hasil kelayakan e-learning Keamanan Pangan
materi Sampah dan K3 oleh Ahli Materi memperoleh skor rata-rata
86,25% sehingga masuk dalam kategori sangat layak digunakan sebagai e-
learning dalam blended learning.
a. Penilaian dari Siswa
Uji kelayakan E-Learning Keamanan Pangan dengan Materi Sampah
dan K3 dilakukan oleh siswa kelas X Boga di SMK N 4 Surakarta untuk
mengetahui tingkat kelayakan e-learning yang telah dibuat sesuai dengan
rancangan, perbaikan dan masukan dari ahli materi dan ahli media. Berikut
adalah hasil uji kelayakan oleh siswa sebanyak 20 orang ditampilkan pada
Tabel 24 :
Tabel 24. Hasil Uji Coba E-Learning Keamanan Pangan materi Sampah
dan K3 oleh Siswa
Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori
Sistem Informasi 84,6 Sangat Layak
Variasi Konten 84,2 Sangat Layak
Manfaat 87,5 Sangat Layak
Kesesuaian sebagai Media SCL 83,1 Sangat Layak
Kesesuaian isi materi 80,0 Layak
Kesesuaian aspek bahasa 81,2 Sangat Layak
Hasil uji kelayakan e-learning oleh siswa berdasarkan keseluruhan
aspek e-learning Keamanan Pangan dengan Materi Sampah dan K3
memperoleh skor rata-rata 83,45% sehingga masuk dalam kategori sangat
layak digunakan sebagai e-learning dalam pembelajaran blended learning.
64
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pembahasan Hasil Pengembangan E-Learning Keamanan Pangan Materi
Sampah dan K3
Menurut Kusuma A., dkk, (2016) langkah-langkah penelitian pada metode
riset dan pengembangan digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini
menggunakan pengembangan suatu produk. Sesuai dengan pernyataan tersebut,
penelitian dilakukan bertujuan untuk mengembangkan e-learning dan diuji tingkat
kelayakannya. Pengembangan e-learning dibuat dengan menggunakan model 4D,
seperti yang dijelaskan Endang Mulyatiningsih (2011 :179-183). Pengembangan
dengan model tersebut dapat dihasilkan suatu media pembelajaran yang baik dan
layak digunakan melalui tahap define, design, development, dan disseminate.
Namun pada penelitian ini hanya menggunakan 3 tahap yaitu define, design, dan
development. Media pembelajaran yang dihasilkan bisa digunakan oleh siswa dan
guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan
perkembangan teknologi dan fasilitas yang ada di sekolahan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Mayya Muwallidah (2015), dari
hasil pengamatan dapat diketahui bahwa guru menyampaikan materi dengan
metode ceramah. Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Mereka
berpendapat bahwa pembelajaran akan lebih menarik, efektif dan efisien apabila
menggunakan media pembelajaran yang variatif dengan cara memanfaatkan
fasilitas yang disediakan oleh sekolah. Hal tersebut sesuai dengan penelitian ini
pada tahap define. Melalui tahap define peneliti memperoleh informasi mengenai
produk yang benar-benar dibutuhkan berdasarkan permasalahan yang terjadi di
lapangan. Wawancara kepada guru menunjukkan bahwa SMK Negeri 4 Surakarta
memiliki fasilitas yang mendukung penggunaan e-learning karena terdapat
65
komputer, jaringan internet, website e-learning tetapi e-learning belum digunakan
secara maksimal dan dikembangkan oleh guru.
Hasil observasi dokumentasi pada mata pelajaran Keamanan Pangan untuk
semester genap terdapat dua KD (Kompetensi Dasar) dengan hasil belajar siswa 2
tahun terakhir menunjukkan nilai rata-rata masih rendah yaitu 78, sedangkan untuk
KD lain bisa mencapai nilai maksimal 90. Dua KD berpasangan tersebut yaitu KD
3.8 menganalisis sampah, 4.8 melakukan penanganan sampah dan 3.9 menganalisis
keselamatan dan kecelakaan kerja, 4.9 melakukan identifikasi resiko bahaya untuk
mencegah kecelakaan kerja. Sehingga pada penelitian ini dipilih 2 KD tersebut
untuk dikembangkan media pembelajaran agar mendapat hasil maksimal dari
sebelumnya.
Media pembelajaran yang dibutuhkan adalah media yang relevan dengan
kurikulum 2013 revisi, materi sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang
ingin dicapai. Menurut Sunardi dan Iman Sujadi (2017) prinsip pembelajaran yang
digunakan dalam kurikulum 2013 adalah a) pembelajaran memfasilitasi peserta
didik untuk mencari tahu, b) belajar berbasis aneka sumber belajar, c) pendekatan
proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Setelah mengetahui hal
tersebut peneliti melakukan diskusi dengan guru terkait materi yang akan
digunakan dan media yang dapat mendukung pembelajaran dengan materi tersebut.
Materi yang dipilih adalah Keamanan Pangan dengan materi Sampah dan K3.
Design merupakan tahap merancang suatu produk yang baik berdasarkan
kebutuhan yang telah diperoleh pada tahap define. Tahap design dimulai dengan
persiapan materi untuk dibuat handout, media presentasi, video, dan quiz, yang
dibuat beberapa kali dilakukan perbaikan dari ahli materi maupun ahli media untuk
menghasilkan materi e-learning yang layak.
66
Pada tahap design, dalam pembuatan handout terdapat beberapa kendala yaitu
mencari daftar refesensi buku untuk materi, dari sekolah hanya menggunakan 1 e-
book referensi serta nama mata pelajaran di setiap sekolah terkadang beda yang
membuat sulit dalam mencari materi yang tepat. Dalam mencari buku referensi ini,
peneliti mencari ke beberapa perpustakaan di Yogyakarta; Dalam pembuatan
media presentasi perlu menggunakan ilustrasi untuk memvisualisasikan materi,
sehingga lebih menarik perhatian siswa. Namun pada buku referensi tidak banyak
sehingga mencari pada google, namun terkadang ada gambar yang tidak sesuai
untuk materi khususnya pada materi K3.
Pada tahap design selanjutnya, dalam pemilihan video pembelajaran yang
tepat melalui youtube, tidak banyak video pembelajaran mengenai materi K3.
Sehingga pemilihan video untuk materi K3 dipilih berdasarkan contoh kecelakaan
kerja yang berkaitan dengan bidang boga meskipun tidak memenuhi syarat sebagai
media pembelajaran. Pada proses penyusunan e-learning terdapat kendala dalam
pengaturan karena guru di sekolah tidak memberi instruksi pengarahan cara
menggunakan e-learning dengan lengkap. Pada tahap validasi ahli media, peneliti
baru mendapat penjelasan cara menyusun e-learning yang tepat dan lebih menarik.
Pembuatan e-learning selanjutnya pada tahap development. Pada tahap ini
dimulai dengan membuat web menggunakan website e-learning milik SMK N 4
Surakarta. Web dan template sudah tersedia dengan rapi di web milik SMK N 4
Surakarta ini. berupa media pembelajaran handout, media presentasi, video, dan
quiz. Interaksi berupa forum dan instruksi pada setiap kompetensi dasar yang
diupload dalam e-learning.
Konten dan interaksi tersebut disusun menjadi 2 pertemuan dalam masing-
masing kompetensi dasar. Bagain pendahuluan dalam e-learning terdapat
67
keterangan guru, bagan penjelasan materi yang akan dipelajari, tujuan
pembelajaran yang dibuat menggukan coreldraw X5 kemudian diexport dalam
bentuk JPG. Setiap pertemuan terdapat handout yang didesain lebih menarik
menggunakan micrososft word kemudian diexport dalam bentuk PDF. Media
Presentasi dibuat menggukan Microsoft Office Power Point 2010. Video di
download dari Youtube. Setelah semua konten diupload kemudian enroll siswa
agar dapat mengakses e-learning. Kendala dalam pembuatan e-learning ini adalah
peneliti tidak diberi tutorial cara penggunaan oleh guru yang bertugas
mengoperator sehingga dalam penambahan konten kurang maksimal.
Tahap development selain untuk mengembangkan e-learning untuk digunakan
pada proses pembelajaran blended learning juga meneliti uji kelayakan media
pembelajaran blended learning tersebut. Hasil uji kelayakan dari 3 ahli yaitu ahli
materi dosen, ahli materi guru, dan ahli media, serta 20 siswa kelas X. Dari setiap
ahli memberikan saran dan kritikan untuk perbaikan media pembelajaran blended
learning supaya lebih baik dan layak digunakan.
Saran dan kritik dari ahli materi dosen yang sudah dilakukan peneliti yaitu
pada handout telah ditambah materi B3 (terlampir pada Handout KD 3.9 dan 4.9),
Pada power point diedit 1 topik per slide(terlampir pada power point ), power
point dan video pada tentang jenis-jenis kecelakaan kerja telah ditambah berkaitan
denganbidang boga. Selanjutnya, Saran dan kritik dari ahli materi guru yang sudah
dilakukan peneliti yaitu Pada handout telah ditambah sedikit banyak memperbaiki
bahasa. Saran dan kritik dari ahli media yang sudah dilakukan peneliti yaitu materi
power point belum bisa diberi rekaman, agar bisa diperbaiki dalam penelitian
selanjutnya. Namun awal e-learning belum diberi latihan quiz karena keterbatasan
waktu penggunaan e-learning dari sekolah, sudah tidak bisa di akses, Sistem
68
penilaian telah diberi penjelasan pada bagian pendahuluan e-learning, bentuk
handout telah diubah dalam bentuk pdf selanjutnya diperbaharui dalam e-learning,
quiz belum bisa diberi feedback keterbatasan waktu penggunaan e-learning dari
sekolah, sudah tidak bisa di akses.
2. Pembahasan Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan Materi
Sampah dan K3
Hasil uji kelayakan e-learning Keamanan Pangan materi Sampah dan K3
bertujuan agar mendapatkan saran dan masukan untuk perbaikan sehingga produk
dibuat sesuai kebutuhan dan layak digunakan. Ahli materi pada pengembangan e-
learning ini adalah Dr. Nani Ratnaningsih, S.T.P., M.P. merupakan dosen
pendidikan teknik boga UNY, sedangkan Haidir Ahmad, S.Pd merupakan guru
mata pelajaran Keamanan Pangan SMK N 4 Surakarta.
Ahli media pada pengembangan e-learning ini adalah Andian Ari Anggraeni,
ST.,M.Sc. Calon pengguna adalah siswa kelas X Jasa Boga SMK N 1 Kalasan.
Pada tahap validasi e-learning mata pelajaran Keamanan Pangan oleh ahli
materi, keseluruhan aspek penilaian mendapatkan skor 3 atau 4. Berdasarkan hasil
penilaian oleh kedua ahli materi e-learning Keamanan Pangan adalah sebagai
berikut : a) aspek sistem informasi, kelayakan sebesar 75%, b) aspek variasi
konten, kelayakan sebesar 75%, c) aspek manfaat, kelayakan sebesar 80,35%, d)
aspek kesesuaian sebagai media blended learning, kelayakan sebesar 85,4%, e)
aspek kesesuaian isi materi, kelayakan sebesar 81,25%, f) aspek kesesuaian bahasa,
kelayakan sebesar 75%, g) secara keseluruhan, kelayakan sebesar 78,66% sehingga
masuk dalam kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran e-learning
pada mata pelajaran Keamanan Pangan di SMK N 4 Surakarta.
69
Selanjutnya hasil uji kelayakan e-learning mata pelajaran Keamanan Pangan
oleh ahli media, keseluruhan aspek penilaian mendapatkan skor 3 atau 4. Adapun 2
point yangdiyatakan tidak layak yaitu petunjuk cara mengerjakan quiz dan kualitas
media presentasi. Serta 2 point sangat tidak layak pada point penjelasan sistem
penilaian yang diterapkan dan feedback dari guru setelah mengerjakan quiz.
Berdasarkan hasil penilaian oleh ahli media e-learning Keamanan Pangan adalah
sebagai berikut : a) aspek sistem informasi, kelayakan sebesar 75%, b) aspek
variasi konten, kelayakan sebesar 80%, c) aspek Interaksi, kelayakan sebesar 75%,
d) aspek penggunaan, kelayakan sebesar 100%, e) aspek manfaat, kelayakan
sebesar 100%, f) aspek kesesuaian media , kelayakan sebesar 87,5%. g) secara
keseluruhan, kelayakan sebesar 86,25% sehingga masuk dalam kategori sangat
layak digunakan sebagai media pembelajaran e-learning pada mata pelajaran
Keamanan Pangan di SMK N 4 Surakarta.
Menurut Deni Darmawan (2014:42) penyelenggaraan e-learning
membutuhkan dukungan sistem administrasi dan manajemen. Sistem administrasi
dan manajemen e-learning dapat diselenggarakan dengan memanfaatkan sistem
informasi dengan beberapa kegiatan. Dilihat dari sisi penyelenggaraan
pembelajaran , terdapat 4 kegiatan pokok model e-learning yakni : a) Melakukan
penyesuaian kurikulum, b) Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai
kompetensi dasar yang ingin dicapai dengan bantuan komputer. c) Melakukan
penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada (menggunakan komputer,
online assessment system). d) Menyediakan materi pembelajaran. Materi
pembelajaran yang digunkan dapat diakses dengan mudah, baik oleh pendidik
maupun peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan peneliti menyesuaikan kurikulum
yang digunakan di sekolah yaitu kurikulum 2013 revisi. Variasi mengajar
70
dilakukan dengan membuat sistem pembelajaran menjadi sinkron dan asinkron.
Sistem penilaian dalam e-learning yang peneliti buat didapatkan dari mengerjakan
assignment dan quiz serta forum dalam e-learning sehingga nilai akan terekap
secara otomatis ketika siswa sudah menyelesaikan tugasnya. Penyediaan materi
pembelajaran bervariasi mulai dari handout, media presentasi, dan video.
Pada tahap selanjutnya yaitu, Tahap uji kelayakan calon pengguna atau siswa
yang dilakukan mendapatkan penilaian yang beragam dari siswa, penilaian tersebut
mendapatkan skor yang bervariasi antara 1 sampai dengan 4 karena uji kelayakan
yang dilakukan pada siswa mempunyai memiliki gaya belajar, pemahaman, dan
kesukaan yang berbeda terhadap materi dan media pembelajaran.
Hasil penilaian kelayakan e-learning oleh siswa adalah sebagai berikut : a)
aspek sistem informasi, kelayakan sebesar 84,58%, b) aspek variasi konten ,
kelayakan sebesar 84,25%, c) aspek manfaat, kelayakan sebesar 87,50%, d) aspek
kesesuaian media, kelayakan sebesar 83,12%, e) aspek kesesuaian materi,
kelayakan sebesar 80,00%, f) aspek kesesuaian bahasa, kelayakan sebesar 81,25%,
g)secara keseluruhan kelayakan sebesar 83,45%. Berdasarkan data tersebut maka
media e-learning dapat dikategorikan sangat layak digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, dan uji kelayakan terhadap
siswa pada media pembelajaran e-learning Keamanana Pangan materi Sampah dan
K3 dapat diartikan bahwa media yang dikembangkan sangat layak digunakan
sebagai sumber belajar dalam pembelajaran blended learning namun perlu
diperbaiki kembali pada pengembangan selanjutnya karena hanya memalui 1
validasi yang masih direvisi.