BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...

27
44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Uji Coba Penelitian ini menggunakan model 4D dengan mengambil 3 tahapan sebgai berikut: (1) define, (2) design, (3) development. Produk penelitian ini adalah e- learning yang berisikan mata pelajaran Keamanan Pangan. Materi yang disajikan adalah materi sampah dan K3 yang diajarkan pada semester 2 kelas X Boga 2 di SMK N 4 Surakarta. Deskripsi data hasil penelitian ini ditampilkan dalam tahapan-tahapan yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Tahap Define Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan mendefinisikan syarat pengembangan. Pendefinisian ini dilakukan kegiatan analisis kebutuhan pengembangan yang mendasari pentingnya pengembangan e-learning pada mata pelajaran Keamanan Pangan dengan materi sampah dan K3 yang diajarkan pada kelas X Boga 2 di SMK N 4 Surakarta. a. Analisis Kurikulum Kurikulum yang diterapkan di SMK Negeri 4 Surakarta adalah Kurikulum 2013 revisi. Penyesuaian isi materi dalam media pembelajaran e-learning Keamanan Pangan dengan materi sampah dan K3 disesuaikan dengan konteks pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk lebih aktif (student center) dan mencari referensi ilmu pengetahuan di luar pembelajaran di kelas.

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi ...

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Uji Coba

Penelitian ini menggunakan model 4D dengan mengambil 3 tahapan sebgai

berikut: (1) define, (2) design, (3) development. Produk penelitian ini adalah e-

learning yang berisikan mata pelajaran Keamanan Pangan. Materi yang disajikan

adalah materi sampah dan K3 yang diajarkan pada semester 2 kelas X Boga 2 di

SMK N 4 Surakarta. Deskripsi data hasil penelitian ini ditampilkan dalam

tahapan-tahapan yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap Define

Kegiatan pada tahap ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi dan

mendefinisikan syarat pengembangan. Pendefinisian ini dilakukan kegiatan

analisis kebutuhan pengembangan yang mendasari pentingnya pengembangan

e-learning pada mata pelajaran Keamanan Pangan dengan materi sampah dan

K3 yang diajarkan pada kelas X Boga 2 di SMK N 4 Surakarta.

a. Analisis Kurikulum

Kurikulum yang diterapkan di SMK Negeri 4 Surakarta adalah Kurikulum

2013 revisi. Penyesuaian isi materi dalam media pembelajaran e-learning

Keamanan Pangan dengan materi sampah dan K3 disesuaikan dengan konteks

pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk lebih aktif (student center) dan

mencari referensi ilmu pengetahuan di luar pembelajaran di kelas.

45

b. Analisis Karakteristik Peserta Didik

Berdasarkan hasil observasi, diketahui siswa memperhatikan guru ketika

awal pembelajaran, setelah setengah pembelajaran berlangsung siswa mulai

mengantuk, ada yang mengobrol dan membuka gadget. Siswa cenderung

merasa bosan dengan proses pembelajaran yang berlangsung sehingga tidak

fokus memperhatikan guru. Ketika guru menampilkan materi melalui media

pembelajaran melalui lcd proyektor, siswa cenderung aktif dan kembali fokus

memperhatikan.

c. Analisis Materi

Mata pelajaran Keamanan Pangan pada semester 2 terdiri dari 15

Kompetensi Dasar. Penelitian ini mengambil 2 KD (Kompetensi Dasar) yaitu

pada KD 3.8 berpasangan 4.8 dan 3.9 berpasangan 4.9. Materi utama yang

akan diajarkan adalah sampah dan K3. Materi ini berdasarkan kurikulum 2013

revisi menekankan pada menganalisis sampah, penanganan dan pengelolaan

sampah serta menganalisis K3, pencegahan, dan penanganan kecelakaan kerja.

Materi ini dipilih karena dari hasil observasi dokumentasi nilai siswa kelas X

pada semester genap sebelumnya pada 2 KD tersebut nilai siswa masih

cenderung rendah dan beberapa siswa belum memahami.

Materi ini perlu dipelajari lebih dalam agar dapat meningkatkan hasil belajar

siswa melalui nilai. Selain itu, melalui materi ini juga sangat memungkinkan

siswa untuk lebih aktif secara mandiri dalam mencari sumber informasi yang

dibutuhkan. Materi dikumpulkan dari buku dan internet kemudian disusun

secara sistematis.

46

d. Perumusan Tujuan

Tujuan pembelajaran menggunakan blended learning supaya siswa menjadi

aktif dan interaktif serta meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran yang

efektif dan efisien akan membuat siswa menjadi paham tentang materi yang

diajarkan. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi dasar yang

dijabarkan menjadi beberapa indikator.

2. Tahap Design

Tahap design merupakan tahap dalam membuat rancangan isi blended

learning mata pelajaran Keamanan Pangan materi utama yang akan diajarkan

adalah sampah dan K3 di SMK Negeri 4 Surakarta. Berikut ini beberapa hasil

dari rancangan isi blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan materi

Sampah dan K3 yang telah dibuat pada tahap design :

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun utuk digunakan

dalam blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan ada 2 yaitu untuk

KD 3.8 Menganalisis sampah dan KD 3.9 Menganalisis K3.

Tabel 10. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran 3.8 dan 4.8

Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

3.8 Menganalisis

sampah

4.8 Melakukan

penanganan sampah

Pertemuan I

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sampah

2. Siswa dapat menentukan jenis-jenis sampah

3. Siswa dapat menentukan teknik penanganan sampah

4. Siswa dapat menentukan prosedur penanganan sampah

Pertemuan II

5. Siswa dapat menganalisis masalah yang diakibatkan oleh sampah

6. Siswa dapat menyiapkan alat penanganan sampah sesuai dengan

jenis sampah dan teknik penanganan

7. Siswa dapat menyiapkan bahan penanganan sampah sesuai dengan

jenis penanganan sampah

8. Siswa dapat melakukan penanganan sampah sesuai dengan prosedur

47

Rancangan materi atau kajian bahan yang terdapat pada Handout 1 dan 2

akan digunakan dalam blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan

pada materi Sampah ditunjukkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Rancangan Materi atau Kajian Bahan KD 3.8 dan 4.8

No TUJUAN

PEMBELAJARAN

POKOK

BAHASAN

SUB POKOK BAHASAN

1 Siswa dapat menjelaskan

pengertian sampah

Pengertian

sampah

a. Sampah yaitu bahan sisa hasil

pengolahan makanan

b. Bahan yang tidak mempunyai

nilai atau tidak berharga dalam

berbagai bentuk

2 Siswa dapat menentukan

jenis-jenis sampah

Jenis-jenis

sampah

a. Jenis sampah menurut mudah

tidaknya dirusak mikro-

organisme

b. Jenis sampah menurut

bentuknya

c. Jenis sampah menururt sifat

kimianya

d. Jenis sampah menurut

sumbernya

3 Siswa dapat menentukan

teknik penanganan sampah

Penanganan

sampah

a. Open Dumping

b. Hog Feeding

c. Sanitary landfill

d. Garbage inceneration 4 Siswa dapat menentukan

prosedur penanganan sampah

5 Siswa dapat menganalisis

masalah yang diakibatkan

oleh sampah

Akibat yang

ditimbulkan

sampah

a. Dampak terhadap kesehatan

b. Dampak terhadap lingkungan

c. Dampak terhadap keadaan

social

d. Dampak terhadap keadaan

ekonomi

6 Siswa dapat menyiapkan alat

penanganan sampah sesuai

dengan jenis sampah dan

teknik penanganan

Persiapan alat

dan untuk

penanganan

sampah

Praktek penanganan sampah plastik

7 Siswa dapat menyiapkan

bahan penanganan sampah

sesuai dengan jenis

penanganan sampah

8 Siswa dapat melakukan

penanganan sampah sesuai

dengan prosedur

48

Rancangan materi terdapat kisi-kisi yang digunakan untuk mengukur

pengetahuan siswa, dilakukan pada akhir siklus. Serta soal penugasan untuk

mengukur ketrampilan siswa yang dilakukan pada setiap pertemuan. Adapun

kisi-kisi untuk quiz pada KD 3.8 dan 4.8 dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Kisi-kisi Quiz KD 3.8 dan 4.8

Kompetensi Dasar:

Menganalisis sampah

PENGETAHUAN

Materi Pokok Indikator No

Soal

Jumlah

Soal

Identifikasi Pengertian

sampah

a. Pengertian sampah

b. Kondisi yang ditimbulkan sampah

1

2

25

Jenis-jenis sampah c. Jenis sampah menurut mudah tidaknya

dirusak mikroorganisme

d. Jenis sampah menurut karakteristiknya

e. Jenis sampah menurut bentuknya

f. Jenis sampah menurut sumbernya

g. Waktu penguraian jenis sampah plastik

3, 5, 6

4

7

8

9

Teknik penanganan

sampah

h. Penanganan jenis sampah menurut

sumbernya

i. Upaya mengurangi sampah

j. Upaya mengurangi sampah dari

tumbuhan

k. Upaya mengurangi sampah dari

peternakan dan pertanian

l. Prosedur penanganan sampah yang benar

m. Penanganan sampah dengan container

n. Penanganan sampah Hog feeding

o. Pengelolaan sampah

p. Konsep lingkungan pengelolaan sampah

q. Penanganan sampah cair

r. Penanganan sampah padat

s. Penanganan sampah recycling

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Masalah yang

diakibatkan oleh sampah

t. Dampak yang ditimbulkan sampah

22, 23,

24, 25

KETRAMPILAN

Penanganan Sampah Membuat video dalam menanganani

sampah plastik

1 1

49

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kedua dalam blended learning

mata pelajaran Keamanan Pangan KD 3.9 Menganalisis K3 yang ditunjukkan

pada Tabel 13.

Tabel 13. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pemebalajaran 3.9 dan 4.9

Kompetensi Dasar Indikator

3.9Menganalisis keselamatan

dan kecelakaan kerja

4.9 Melakukan identifikasi

resiko bahaya untuk mencegah

kecelakaan kerja

Pertemuan I

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kecelakaan kerja

2. Siswa dapat menjelaskan pengertian keselamatan kerja

3. Siswa dapat menentukan jenis cidera kecelakaan kerja

4. Siswa dapat menjelaskan faktor penyebab kecelakaan kerja

Pertemuan II

5. Siswa dapat menjelaskan cara pencegahan kecelakaan kerja

6. Siswa dapat menganalisis penyebab kecelakaan kerja

7. Siswa dapat melakukan identifikasi resiko bahaya untuk

mencegah kecelakaan kerja sesuai dengan jenis kecelakaan

sesuai dengan prosedur

8. Siswa dapat menjelaskan hasil identifikasi dan pencegahan

resiko bahaya

Rancangan materi atau kajian bahan yang terdapat pada Handout 1 dan 2

akan digunakan dalam blended learning mata pelajaran Keamanan Pangan

pada materi K3 ditunjukkan pada Tabel 14.

Tabel 14. Rancangan Materi atau Kajian Bahan KD 3.9 dan 4.9

No TUJUAN

PEMBELAJARAN

POKOK

BAHASAN

SUB POKOK BAHASAN

1 Siswa dapat menjelaskan

pengertian kecelakaan kerja

Pengertian

kecelakaan kerja

a. Kecelakaan kerja merupakan

suatu kejadian yang tidak terduga

b. Kecelakaan kerja merupakan

suatu kejadian yang tidak

dikehendaki

c. Kecelakaan kerja ialah kejadian

yang berhubungan dengan

pekerjaan yang menimbulkan

cidera

2 Siswa dapat menjelaskan

pengertian keselamatan kerja

Pengertian

Keselamatan

Kerja

Keselamatan kerja yaitu sarana atau

alat untuk mecegah kecelakaan

kerja

3 Siswa dapat menentukan

jenis cidera kecelakaan kerja

Jenis cidera

kecelakaan kerja

a. Cidera fatal

b. Cidera ringan

c. Kecelakaan yang tidak

menimbulkan cidera

50

Lanjutan Tabel 14. Rancangan Materi atau Kajian Bahan KD 3.9 dan 4.9

4 Siswa dapat menjelaskan

faktor penyebab kecelakaan

kerja

Faktor penyebab

kecelakaan kerja

a. Faktor mesin/peralatan

b. Faktor bahan-bahan yang

digunakan

c. Faktor lingkungan

d. Faktor manusia

5 Siswa dapat menjelaskan

cara pencegahan kecelakaan

kerja

Cara

pencegahan

kecelakaan kerja

Cara pencegahan yaitu

a. Mengidentifikasi resiko bahaya

b. Melakukan pengendalian teknis

c. Melakukan pengendalian

administrative

6 Siswa dapat menganalisis

penyebab kecelakaan kerja

Menjelaskan

penyebab

kecelakaan kerja

Disajikan kejadian kecelakaan

kerja.

Siswa identifikasi faktor apa yang

bisa menyebabkan kecelakaan

kerja, resiko bahaya apa saja yang

ditimbulkan dan bagaimana

pencegahannya.

7 Siswa dapat melakukan

identifikasi resiko bahaya

untuk mencegah kecelakaan

kerja sesuai dengan jenis

kecelakaan sesuai dengan

prosedur

8 Siswa dapat menjelaskan

hasil identifikasi dan

pencegahan resiko bahaya

Rancangan materi terdapat kisi-kisi yang digunakan untuk mengukur

pengetahuan siswa, dilakukan pada akhir siklus. Serta soal penugasan untuk

mengukur ketrampilan siswa yang dilakukan pada setiap pertemuan. Adapun

kisi-kisi untuk quiz pada KD 3.8 dan 4.8 dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Kisi-kisi Quiz KD 3.9 dan 4.9

Kompetensi Dasar:

Menganalisis keselamatan dan kecelakaan kerja

PENGETAHUAN

Materi Pokok Indikator No

Soal

Jumlah Soal

Identifikasi

Pengertian

kecelakaan kerja

a) Pengertian kecelakaan kerja menurut

OHSAS (18001:2007)

1

20

Identifikasi

pengertian

keselamatan

kerja

b) Pengertian keselamatan kerja

menurut Badan Hukum K3

c) Alat pelindung diri untuk

keselamatan kerja

2, 3

4

Jenis cidera

kecelakaan kerja

d) Jenis kecelakaan kerja menurut

standar AS 885-1 (1990)

e) Jenis kecelakaan kerja menurut

5, 6, 7

8

51

Lanjutan Tabel 15. Kisi-kisi Quiz KD 3.9 dan 4.9

standar OHSAS 18001 (2017)

f) Jenis kecelakaan kerja

9, 10,

Indentifikasi

faktor penyebab

kecelakaan kerja

g) Faktor penyebab kecelakaan kerja 11, 12,

13, 14

Cara

pencegahan

kecelakaan kerja

h) Cara awal pencegahan kecelakaan

kerja

i) Langkah-langkah pencegahan

kecelakaan kerja

15, 17,

18

16

Analisis

Penyebab

kecelakaan kerja

j) Penyebab kecelakaan kerja 19, 20

KETRAMPILAN

Identifikasi

resiko bahaya

untuk

mencegah

kecelakaan

kerja

Mengidentifikasi resiko bahaya

untuk mencegah kecelakaan kerja

sesuai dengan jenis kecelakaan

kerja yang ada pada surat kabar 3

tahun terakhir

1 1

b) Menyiapkan materi pada e-learning

E-learning yang dikembangkan dalam penelitian ini berisi cover,

pendahuluan, pertemuan ke-2 dan ke-4 yang berisi handout, media

presentasi, video, forum, dan quiz. E-learning ini dibuat menggunakan

website e-learning SMK N 4 Surakarta. Bagian-bagian dalam e-learning

dijelaskan sebagai berikut.

1) Halaman Login E-Learning

Halaman login e-learning merupakan halaman yang digunakan oleh

guru dan siswa untuk memulai mengakses e-learning. Agar dapat memulai

pembelajaran dengan e-learning, guru dan siswa harus login dengan

memasukkan username dan password. Halaman login e-learning mata

pelajaran Keamanan Pangan ditunjukkan pada Gambar 4.

52

Gambar 4. Halaman Login E-Learning Keamanan Pangan

2) Cover E-Learning

Cover e-learning merupakan halaman awal setelah login ke e-learning.

Cover e-learning berisi gambaran topik yang akan dipelajari pada e-

learning mata pelajaran Keamanan Pangan dan di bawah keterangan topik

yang ada dalam course, terdapat course yang akan diikuti. Cover e-learning

mata pelajaran Keamanan Pangan ditunjuukan pada Gambar 5.

Gambar 5. Cover pada E-Learning Keamanan Pangan

53

3) Course E-Learning

Course e-learning merupakan kegiatan pembelajaran pada e-learning

mata pelajaran Keamanan Pangan. Course pada e-learning yang saya

kembangkan yaitu sampah serta keselamatan dan kecelakaan kerja. Course

untuk kedua materi tersebut sama-sama berisi pendahuluan, power point,

handout, video, forum diskusi dan quiz. Keterangan pada bagian dari course

ditunjukkan pada Gambar 6 dan Gambar 7.

Gambar 6. Keterangan pada bagian dari course materi sampah KD 3.8 dan 4.8

Gambar 7. Keterangan pada bagian dari course materi K3 KD 3.9 dan 4.9

54

4) Bahan ajar pada e-learning

Pada tahap design, pembuatan bahan ajar meliputi pembuatan handout,

power point, dan quiz. Untuk video pada e-learning diambil dari youtube.

Berikut ini hasil dari pengembangan e-learning.

Handout pada e-learning dalam course sampah ditunjukkan pada

Gambar 8. Handout ini berisi keseluruhan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan pertama dan kedua materi sampah.

Gambar 8. Handout Materi Sampah KD 3.8 dan 4.8

Handout pada e-learning dalam course K3 ditunjukkan pada Gambar 9.

Handout ini berisi keseluruhan materi yang akan dipelajari pada pertemuan

pertama dan kedua materi K3.

55

Gambar 9. Handout materi K3 KD 3.9 dan 4.9

Media presentasi pertemuan pertama dalam course sampah dan K3

ditunjukkan pada Gambar 10 dan Gambar 11. Media presentasi ini berisi

poin-poin materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama course

sampah KD 3.8 dan 4.8.

Gambar 10. Media Presentasi Materi Sampah KD 3.8 dan 4.8

56

Gambar 11. Media Presentasi Materi K3 KD 3.9 dan 4.9

Video kedua dalam course sampah ditunjukkan pada Tabel 16.

Beberapa video ini bermaksud menambah wawasan siswa dalam

pembelajaran permasalahan sampah yang ada di Indonesia sebagai

pengantar tugas selanjutnya.

Tabel 16. Video permasalahan sampah KD 3.8 dan 4.8

No Materi Video Link

1 Video pertama

menceritakan

bagaimana kondisi

sampah di Indonesia.

Penghasil sampah

tersebar di Indonesia

yaitu kota Surabaya

dan DKI Jakarta pada

tahun 2016 dan 2017.

https://m.youtube.com/watch?v=rvP6E8YK2GY

2 Video kedua

meceritakan

permasalahan sampah

yang ada di kota

Surakarta. Bagaimana

kondisi sampah di

sungai setiap tahunya

semakin meningkat. https://m.youtube.com/watch?v=-quMYsdzbAI

57

3 Video ketiga

menceritakan

permasalahan sampah

yang ada di

Yogyakarta. TPS

Piyungan, Yogyakarta

ditutup karena terlalu

penuh hingga kejalan.

https://m.youtube.com/watch?v=nBKrbtYoJ70

4 Video keempat

menceritakan berita

sampah plastik yang

viral dari twitter di

Pantai Sendang Biru,

Malang, Jawa Timur.

Sampah plastik

Indomie ini sudah 19

tahun yang lalu masih

utuh.

https://m.youtube.com/watch?v=khgqIfiypOM

5 Video kelima

menceritakan

permasalahan sampah

di kolong tol wiyoto-

wiyono, Jakarta.

Dalam berita

disebutkan pernah

dibersihkan tetapi

sampa kembali

memenuhi kolong tol. https://m.youtube.com/watch?v=c3Rnvr3NOzo

6 Video keenam

mencerikana

permasalahan sampah

di sungai pahlawan

Bekasi, Jawa Barat.

Sungai pahlawan

telah dipenuhi

sampah 1 bulan

terakhir sepanjang 1

KM. Warga berharap

pemerintah

melakukan tindakan.

https://m.youtube.com/watch?v=tseqCTNQm9o

58

Video pertemuan kedua dalam course K3 ditunjukkan pada Tabel 17.

Beberapa video ini bermaksud menambah wawasan siswa dalam

pembelajaran berbagai kecelakaan kerja di bidang boga.

Tabel 17. Video berbagai kecelakaan kerja KD 3.9 dan 4.9

No Materi Video Link

1 Video pertama merupakan

ilustrasi kecerobohan di dapur

ketika memasak oleh Dan

Doofus. Video animasi pada

saat melakukan kecerobohan,

akibat kecerobohan, dan

pencegahan.

https://m.youtube.com/watch?v=_lZ2QTGCmyo

2 Video kedua menjelaskan

beberapa bahaya yang ada di

dapur yang dibuat oleh

mahasiwa FK Atma Jaya.

Bahaya didapur ada 4 point

yaitu kimia, listrik, api, dan

trauma.

https://m.youtube.com/watch?v=avxCjfLlPcE

3 Video ketiga menceritakan

ilustrasi Kecelakaan K3 pada

bidang boga oleh Sri Adila,

UPI. Pada video tersebut

menggambarkan ilustrasi oleh

mahasiswa UPI bagaimana bila

kurang berhati-hati ketika

berada di dapur dan cara

pencegahannya.

https://m.youtube.com/watch?v=TQ1zIwzqs98

59

4 Video keempat menceritakan

Animasi prosedur kerja baik _

Chief Cook - Kebersihan di

Tempat Kerja oleh Tommy

Channel. Pada video animasi

tersebut menggambarkan

keadaan chef di dapur sebuah

pabrik serta peralatan yang

buruk untuk memasak

sehingga menyebabkan

penyakit pada karyawan yang

makan.

https://m.youtube.com/watch?v=QMFRLTETR30

Gambar 13. Video Kecelakaan Kerja

Quiz dalam setiap course tersedia disetiap akhir pertemuan. Quiz ini

bermaksud untuk memperdalam pengetahuan siswa dalam pembelajaran.

Nilai siswa dalam mata pelajaran Keamanan Pangan ditunjukkan pada

Gambar 12. Hasil ini merupakan rekap nilai siswa dalam pembelajaran

course sampah dan K3.

Gambar 12. Nilai Siswa pada E-Learning Keamanan Pangan materi

Sampah dan K3

60

3. Tahap Development

Tahap development atau tahap pengembangan bertujuan untuk

menghasilkan e-learning sesuai kebutuhan setelah proses uji kelayakan

dan revisi. Proses validasi dilakukan 2 orang ahli materi yaitu 1 dosen

Pendidikan Teknik Boga dan 1 guru mata pelajaran Keamanan Pangan,

dan ahli media oleh 1 dosen Pendidikan Teknik Boga.

Berikut ini saran dan masukan dari ahli materi kemudian digunakan

untuk memperbaiki e-learning agar sesuai materi maupun manfaatnya

kemudian diperbaiki untuk mendapatkan persetujuan dan penilaian

kelayakan. Saran dan masukan dari ahli materi dapat dilihat pada Tabel

18. Tabel 19 adalah hasil penilaian kelayakan e-learning oleh ahli materi

secara keseluruhan.

Tabel 18. Saran dan masukan dari Ahli Materi

No Masukan dari Ahli Materi Dosen Revisi yang dilakukan

1 Pada handout perlu ditambah materi B3

karena pada soal terdapat pertanyaan

berkaitan dengan B3

Pada handout telah ditambah

materi B3 (terlampir pada Handout

KD 3.9 dan 4.9)

2 Pada power point sebaiknya 1 topik per

slide

Pada power point diedit 1 topik per

slide(terlampir pada power point )

3 Ditambah materi K3 tentang jenis-jenis

kecelakaan kerja dibidang boga dalam

bentuk power point dan video

power point dan video pada tentang

jenis-jenis kecelakaan kerja telah

ditambah berkaitan denganbidang

boga

Tabel 19. Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan materi

Sampah dan K3 oleh Ahli Materi oleh Dosen

Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori

Sistem Informasi 75,0 Layak

Variasi Konten 75,0 Layak

Manfaat 75,0 Layak

Kesesuaian sebagai Media SCL 87,5 Sangat Layak

Kesesuaian Isi Materi 75,0 Layak

Kesesuaian Aspek Bahasa 75,0 Layak

61

Uji kelayakan pada karakteristik media oleh ahli materi Dosen

Pendidikan Teknik Boga berdasarkan keseluruhan aspek penelitian, E-

Learning Keamanan Pangan materi Sampah dan K3 oleh Ahli Materi

memperoleh skor rata-rata 77,08% sehingga masuk dalam kategori layak

digunakan sebagai e-learning dalam blended learning.

Saran dan masukan dari ahli materi kedua dari guru mata pelajaran

Keamanan Pangan dari SMK N 4 Surakarta, kemudian digunakan untuk

memperbaiki e-learning agar sesuai materi maupun manfaatnya

kemudian diperbaiki untuk mendapatkan persetujuan dan penilaian

kelayakan. Saran dan masukan dari ahli materi dapat dilihat pada Tabel

20. Selanjutnya Tabel 21 adalah hasil penilaian kelayakan e-learning oleh

ahli materi secara keseluruhan :

Tabel 20. Saran dan masukan dari Ahli Materi Guru

No Masukan dari Ahli Materi

Guru

Revisi yang dilakukan

1 Bahasa yang digunakan pada

materi bisa dibuat lebih menarik

lagi

Pada handout telah ditambah

sedikit banyak memperbaiki

bahasa

Tabel 21. Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan materi

Sampah dan K3 oleh Ahli Materi oleh Guru Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori

Isi Kualitas Materi 87,5 Sangat Layak

Ketepatan penggunaan 85,7 Sangat Layak

Fungsi dan manfaat 75,0 Layak

Bahasa 75,0 Layak

Penyajian 75,0 Layak

Interaksi 75,0 Layak

Tampilan Menyeluruh 75,0 Layak

Uji kelayakan pada karakteristik media oleh ahli materi Guru SMK N 4

Surakarta berdasarkan keseluruhan aspek penelitian, e-learning Keamanan

62

Pangan materi Sampah dan K3 oleh Ahli Materi memperoleh skor rata-rata

78,32% sehingga masuk dalam kategori layak digunakan sebagai e-

learning dalam blended learning.

Selanjutnya, Ahli media memberikan saran dan masukan berkaitan

dengan materi, audio dan visual serta manfaat dalam e-learning agar

sesuai materi maupun manfaatnya kemudian diperbaiki untuk

mendapatkan persetujuan dan penilaian kelayakan. Saran dan masukan

dari ahli materi dapat dilihat pada Tabel 22. Serta Tabel 23 adalah hasil

penilaian kelayakan e-learning oleh ahli materi secara keseluruhan.

Tabel 22.Saran dan masukan dari Ahli Media

No Masukan dari Ahli Media Revisi yang dilakukan

1 Materi power point seharusnya

diberi rekaman suara guru yang

sedang mengajar

Materi power point belum bisa diberi

rekaman, agar bisa diperbaiki dalam

penelitian selanjutnya

2 Dibagian awal e-learning

seharusnya ada latihan cara

mengerjakan quiz

Dibagian awal e-learning belum diberi

latihan quiz karena keterbatasan waktu

penggunaan e-learning dari sekolah, sudah

tidak bisa di akses.

3 Sistem penilaian tidak

dijelaskan

Sistem penilaian telah diberi penjelasan

pada bagian pendahuluan e-learning

4 Bentuk handout seharusnya

pdf

Bentuk handout telah diubah dalam bentuk

pdf selanjutnya di perbaharui dalam e-

learning

5 Quiz belum diberi feedback Quiz belum bisa diberi feedback

keterbatasan waktu penggunaan e-learning

dari sekolah, sudah tidak bisa di akses.

Tabel 23. Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan materi

Sampah dan K3 oleh Ahli Media

Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori

Sistem Informasi 75,0 Layak

Variasi Konten 80,0 Layak

Interaksi 75,0 Layak

Penggunaan 100 Sangat Layak

Manfaat 100 Sangat Layak

Kesesuaian sebagai Media SCL 87,5 Sangat Layak

63

Tabel 23 menujukkan hasil kelayakan e-learning Keamanan Pangan

materi Sampah dan K3 oleh Ahli Materi memperoleh skor rata-rata

86,25% sehingga masuk dalam kategori sangat layak digunakan sebagai e-

learning dalam blended learning.

a. Penilaian dari Siswa

Uji kelayakan E-Learning Keamanan Pangan dengan Materi Sampah

dan K3 dilakukan oleh siswa kelas X Boga di SMK N 4 Surakarta untuk

mengetahui tingkat kelayakan e-learning yang telah dibuat sesuai dengan

rancangan, perbaikan dan masukan dari ahli materi dan ahli media. Berikut

adalah hasil uji kelayakan oleh siswa sebanyak 20 orang ditampilkan pada

Tabel 24 :

Tabel 24. Hasil Uji Coba E-Learning Keamanan Pangan materi Sampah

dan K3 oleh Siswa

Aspek Penilaian Prosentase (%) Kategori

Sistem Informasi 84,6 Sangat Layak

Variasi Konten 84,2 Sangat Layak

Manfaat 87,5 Sangat Layak

Kesesuaian sebagai Media SCL 83,1 Sangat Layak

Kesesuaian isi materi 80,0 Layak

Kesesuaian aspek bahasa 81,2 Sangat Layak

Hasil uji kelayakan e-learning oleh siswa berdasarkan keseluruhan

aspek e-learning Keamanan Pangan dengan Materi Sampah dan K3

memperoleh skor rata-rata 83,45% sehingga masuk dalam kategori sangat

layak digunakan sebagai e-learning dalam pembelajaran blended learning.

64

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Hasil Pengembangan E-Learning Keamanan Pangan Materi

Sampah dan K3

Menurut Kusuma A., dkk, (2016) langkah-langkah penelitian pada metode

riset dan pengembangan digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini

menggunakan pengembangan suatu produk. Sesuai dengan pernyataan tersebut,

penelitian dilakukan bertujuan untuk mengembangkan e-learning dan diuji tingkat

kelayakannya. Pengembangan e-learning dibuat dengan menggunakan model 4D,

seperti yang dijelaskan Endang Mulyatiningsih (2011 :179-183). Pengembangan

dengan model tersebut dapat dihasilkan suatu media pembelajaran yang baik dan

layak digunakan melalui tahap define, design, development, dan disseminate.

Namun pada penelitian ini hanya menggunakan 3 tahap yaitu define, design, dan

development. Media pembelajaran yang dihasilkan bisa digunakan oleh siswa dan

guru untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan

perkembangan teknologi dan fasilitas yang ada di sekolahan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Mayya Muwallidah (2015), dari

hasil pengamatan dapat diketahui bahwa guru menyampaikan materi dengan

metode ceramah. Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Mereka

berpendapat bahwa pembelajaran akan lebih menarik, efektif dan efisien apabila

menggunakan media pembelajaran yang variatif dengan cara memanfaatkan

fasilitas yang disediakan oleh sekolah. Hal tersebut sesuai dengan penelitian ini

pada tahap define. Melalui tahap define peneliti memperoleh informasi mengenai

produk yang benar-benar dibutuhkan berdasarkan permasalahan yang terjadi di

lapangan. Wawancara kepada guru menunjukkan bahwa SMK Negeri 4 Surakarta

memiliki fasilitas yang mendukung penggunaan e-learning karena terdapat

65

komputer, jaringan internet, website e-learning tetapi e-learning belum digunakan

secara maksimal dan dikembangkan oleh guru.

Hasil observasi dokumentasi pada mata pelajaran Keamanan Pangan untuk

semester genap terdapat dua KD (Kompetensi Dasar) dengan hasil belajar siswa 2

tahun terakhir menunjukkan nilai rata-rata masih rendah yaitu 78, sedangkan untuk

KD lain bisa mencapai nilai maksimal 90. Dua KD berpasangan tersebut yaitu KD

3.8 menganalisis sampah, 4.8 melakukan penanganan sampah dan 3.9 menganalisis

keselamatan dan kecelakaan kerja, 4.9 melakukan identifikasi resiko bahaya untuk

mencegah kecelakaan kerja. Sehingga pada penelitian ini dipilih 2 KD tersebut

untuk dikembangkan media pembelajaran agar mendapat hasil maksimal dari

sebelumnya.

Media pembelajaran yang dibutuhkan adalah media yang relevan dengan

kurikulum 2013 revisi, materi sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang

ingin dicapai. Menurut Sunardi dan Iman Sujadi (2017) prinsip pembelajaran yang

digunakan dalam kurikulum 2013 adalah a) pembelajaran memfasilitasi peserta

didik untuk mencari tahu, b) belajar berbasis aneka sumber belajar, c) pendekatan

proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah. Setelah mengetahui hal

tersebut peneliti melakukan diskusi dengan guru terkait materi yang akan

digunakan dan media yang dapat mendukung pembelajaran dengan materi tersebut.

Materi yang dipilih adalah Keamanan Pangan dengan materi Sampah dan K3.

Design merupakan tahap merancang suatu produk yang baik berdasarkan

kebutuhan yang telah diperoleh pada tahap define. Tahap design dimulai dengan

persiapan materi untuk dibuat handout, media presentasi, video, dan quiz, yang

dibuat beberapa kali dilakukan perbaikan dari ahli materi maupun ahli media untuk

menghasilkan materi e-learning yang layak.

66

Pada tahap design, dalam pembuatan handout terdapat beberapa kendala yaitu

mencari daftar refesensi buku untuk materi, dari sekolah hanya menggunakan 1 e-

book referensi serta nama mata pelajaran di setiap sekolah terkadang beda yang

membuat sulit dalam mencari materi yang tepat. Dalam mencari buku referensi ini,

peneliti mencari ke beberapa perpustakaan di Yogyakarta; Dalam pembuatan

media presentasi perlu menggunakan ilustrasi untuk memvisualisasikan materi,

sehingga lebih menarik perhatian siswa. Namun pada buku referensi tidak banyak

sehingga mencari pada google, namun terkadang ada gambar yang tidak sesuai

untuk materi khususnya pada materi K3.

Pada tahap design selanjutnya, dalam pemilihan video pembelajaran yang

tepat melalui youtube, tidak banyak video pembelajaran mengenai materi K3.

Sehingga pemilihan video untuk materi K3 dipilih berdasarkan contoh kecelakaan

kerja yang berkaitan dengan bidang boga meskipun tidak memenuhi syarat sebagai

media pembelajaran. Pada proses penyusunan e-learning terdapat kendala dalam

pengaturan karena guru di sekolah tidak memberi instruksi pengarahan cara

menggunakan e-learning dengan lengkap. Pada tahap validasi ahli media, peneliti

baru mendapat penjelasan cara menyusun e-learning yang tepat dan lebih menarik.

Pembuatan e-learning selanjutnya pada tahap development. Pada tahap ini

dimulai dengan membuat web menggunakan website e-learning milik SMK N 4

Surakarta. Web dan template sudah tersedia dengan rapi di web milik SMK N 4

Surakarta ini. berupa media pembelajaran handout, media presentasi, video, dan

quiz. Interaksi berupa forum dan instruksi pada setiap kompetensi dasar yang

diupload dalam e-learning.

Konten dan interaksi tersebut disusun menjadi 2 pertemuan dalam masing-

masing kompetensi dasar. Bagain pendahuluan dalam e-learning terdapat

67

keterangan guru, bagan penjelasan materi yang akan dipelajari, tujuan

pembelajaran yang dibuat menggukan coreldraw X5 kemudian diexport dalam

bentuk JPG. Setiap pertemuan terdapat handout yang didesain lebih menarik

menggunakan micrososft word kemudian diexport dalam bentuk PDF. Media

Presentasi dibuat menggukan Microsoft Office Power Point 2010. Video di

download dari Youtube. Setelah semua konten diupload kemudian enroll siswa

agar dapat mengakses e-learning. Kendala dalam pembuatan e-learning ini adalah

peneliti tidak diberi tutorial cara penggunaan oleh guru yang bertugas

mengoperator sehingga dalam penambahan konten kurang maksimal.

Tahap development selain untuk mengembangkan e-learning untuk digunakan

pada proses pembelajaran blended learning juga meneliti uji kelayakan media

pembelajaran blended learning tersebut. Hasil uji kelayakan dari 3 ahli yaitu ahli

materi dosen, ahli materi guru, dan ahli media, serta 20 siswa kelas X. Dari setiap

ahli memberikan saran dan kritikan untuk perbaikan media pembelajaran blended

learning supaya lebih baik dan layak digunakan.

Saran dan kritik dari ahli materi dosen yang sudah dilakukan peneliti yaitu

pada handout telah ditambah materi B3 (terlampir pada Handout KD 3.9 dan 4.9),

Pada power point diedit 1 topik per slide(terlampir pada power point ), power

point dan video pada tentang jenis-jenis kecelakaan kerja telah ditambah berkaitan

denganbidang boga. Selanjutnya, Saran dan kritik dari ahli materi guru yang sudah

dilakukan peneliti yaitu Pada handout telah ditambah sedikit banyak memperbaiki

bahasa. Saran dan kritik dari ahli media yang sudah dilakukan peneliti yaitu materi

power point belum bisa diberi rekaman, agar bisa diperbaiki dalam penelitian

selanjutnya. Namun awal e-learning belum diberi latihan quiz karena keterbatasan

waktu penggunaan e-learning dari sekolah, sudah tidak bisa di akses, Sistem

68

penilaian telah diberi penjelasan pada bagian pendahuluan e-learning, bentuk

handout telah diubah dalam bentuk pdf selanjutnya diperbaharui dalam e-learning,

quiz belum bisa diberi feedback keterbatasan waktu penggunaan e-learning dari

sekolah, sudah tidak bisa di akses.

2. Pembahasan Hasil Uji Kelayakan E-Learning Keamanan Pangan Materi

Sampah dan K3

Hasil uji kelayakan e-learning Keamanan Pangan materi Sampah dan K3

bertujuan agar mendapatkan saran dan masukan untuk perbaikan sehingga produk

dibuat sesuai kebutuhan dan layak digunakan. Ahli materi pada pengembangan e-

learning ini adalah Dr. Nani Ratnaningsih, S.T.P., M.P. merupakan dosen

pendidikan teknik boga UNY, sedangkan Haidir Ahmad, S.Pd merupakan guru

mata pelajaran Keamanan Pangan SMK N 4 Surakarta.

Ahli media pada pengembangan e-learning ini adalah Andian Ari Anggraeni,

ST.,M.Sc. Calon pengguna adalah siswa kelas X Jasa Boga SMK N 1 Kalasan.

Pada tahap validasi e-learning mata pelajaran Keamanan Pangan oleh ahli

materi, keseluruhan aspek penilaian mendapatkan skor 3 atau 4. Berdasarkan hasil

penilaian oleh kedua ahli materi e-learning Keamanan Pangan adalah sebagai

berikut : a) aspek sistem informasi, kelayakan sebesar 75%, b) aspek variasi

konten, kelayakan sebesar 75%, c) aspek manfaat, kelayakan sebesar 80,35%, d)

aspek kesesuaian sebagai media blended learning, kelayakan sebesar 85,4%, e)

aspek kesesuaian isi materi, kelayakan sebesar 81,25%, f) aspek kesesuaian bahasa,

kelayakan sebesar 75%, g) secara keseluruhan, kelayakan sebesar 78,66% sehingga

masuk dalam kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran e-learning

pada mata pelajaran Keamanan Pangan di SMK N 4 Surakarta.

69

Selanjutnya hasil uji kelayakan e-learning mata pelajaran Keamanan Pangan

oleh ahli media, keseluruhan aspek penilaian mendapatkan skor 3 atau 4. Adapun 2

point yangdiyatakan tidak layak yaitu petunjuk cara mengerjakan quiz dan kualitas

media presentasi. Serta 2 point sangat tidak layak pada point penjelasan sistem

penilaian yang diterapkan dan feedback dari guru setelah mengerjakan quiz.

Berdasarkan hasil penilaian oleh ahli media e-learning Keamanan Pangan adalah

sebagai berikut : a) aspek sistem informasi, kelayakan sebesar 75%, b) aspek

variasi konten, kelayakan sebesar 80%, c) aspek Interaksi, kelayakan sebesar 75%,

d) aspek penggunaan, kelayakan sebesar 100%, e) aspek manfaat, kelayakan

sebesar 100%, f) aspek kesesuaian media , kelayakan sebesar 87,5%. g) secara

keseluruhan, kelayakan sebesar 86,25% sehingga masuk dalam kategori sangat

layak digunakan sebagai media pembelajaran e-learning pada mata pelajaran

Keamanan Pangan di SMK N 4 Surakarta.

Menurut Deni Darmawan (2014:42) penyelenggaraan e-learning

membutuhkan dukungan sistem administrasi dan manajemen. Sistem administrasi

dan manajemen e-learning dapat diselenggarakan dengan memanfaatkan sistem

informasi dengan beberapa kegiatan. Dilihat dari sisi penyelenggaraan

pembelajaran , terdapat 4 kegiatan pokok model e-learning yakni : a) Melakukan

penyesuaian kurikulum, b) Melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai

kompetensi dasar yang ingin dicapai dengan bantuan komputer. c) Melakukan

penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada (menggunakan komputer,

online assessment system). d) Menyediakan materi pembelajaran. Materi

pembelajaran yang digunkan dapat diakses dengan mudah, baik oleh pendidik

maupun peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan peneliti menyesuaikan kurikulum

yang digunakan di sekolah yaitu kurikulum 2013 revisi. Variasi mengajar

70

dilakukan dengan membuat sistem pembelajaran menjadi sinkron dan asinkron.

Sistem penilaian dalam e-learning yang peneliti buat didapatkan dari mengerjakan

assignment dan quiz serta forum dalam e-learning sehingga nilai akan terekap

secara otomatis ketika siswa sudah menyelesaikan tugasnya. Penyediaan materi

pembelajaran bervariasi mulai dari handout, media presentasi, dan video.

Pada tahap selanjutnya yaitu, Tahap uji kelayakan calon pengguna atau siswa

yang dilakukan mendapatkan penilaian yang beragam dari siswa, penilaian tersebut

mendapatkan skor yang bervariasi antara 1 sampai dengan 4 karena uji kelayakan

yang dilakukan pada siswa mempunyai memiliki gaya belajar, pemahaman, dan

kesukaan yang berbeda terhadap materi dan media pembelajaran.

Hasil penilaian kelayakan e-learning oleh siswa adalah sebagai berikut : a)

aspek sistem informasi, kelayakan sebesar 84,58%, b) aspek variasi konten ,

kelayakan sebesar 84,25%, c) aspek manfaat, kelayakan sebesar 87,50%, d) aspek

kesesuaian media, kelayakan sebesar 83,12%, e) aspek kesesuaian materi,

kelayakan sebesar 80,00%, f) aspek kesesuaian bahasa, kelayakan sebesar 81,25%,

g)secara keseluruhan kelayakan sebesar 83,45%. Berdasarkan data tersebut maka

media e-learning dapat dikategorikan sangat layak digunakan dalam pembelajaran.

Berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, dan uji kelayakan terhadap

siswa pada media pembelajaran e-learning Keamanana Pangan materi Sampah dan

K3 dapat diartikan bahwa media yang dikembangkan sangat layak digunakan

sebagai sumber belajar dalam pembelajaran blended learning namun perlu

diperbaiki kembali pada pengembangan selanjutnya karena hanya memalui 1

validasi yang masih direvisi.