BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Pada ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Pada ...
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Mutakhir
Pada penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Prototype
Smart Home Dengan Konsep Internet of Things (IoT) Menggunakan Raspberry Pi
Berbasis Web” ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya. Referensi yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan metode yang hampir serupa. Berikut merupakan uraian singkat dari
referensi tersebut :
1. “Rancang Bangun Smart Home Automatic Control Dengan Komunikasi
Melalui Bluetooth HC-05 Berbasis Mikrokontroler Arduino dan Android”
(Yohan Erwinnanto, Universitas Semarang, 2016).
Penelitian tersebut membahas tentang sistem Smart Home yang dapat
mengontrol lampu dan monitoring sensor-sensor dengan handphone android yang
sudah terkoneksi dengan komunikasi Bluetooth HC-05 dan mikrokontroler
Arduino. Kelebihan dari sistem ini adalah terdapat berbagai macam sensor yang
membuat sistem dapat berjalan secara otomatis. Sensor tersebut diantaranya,
sensor PIR untuk mendeteksi adanya pencurian, sensor MQ6 untuk mendeteksi
kebocoran gas LPG dan asap kebakaran, sensor HC-SR04 ultrasonik untuk pintu
garasi otomatis, sensor api untuk mendeteksi api, sensor LM35 untuk mendeteksi
suhu ruangan yang apabila panas maka akan menghidupkan kipas begitu pula
sebaliknya, dan sensor LDR untuk mendeteksi intensitas cahaya yang apabila
siang hari maka akan mematikan lampu begitu pula sebaliknya. Kekurangan dari
9
sistem ini adalah hanya dapat dijalankan di smartphone berbasis android,
sehingga jika pengguna berniat mengganti smartphonenya dengan smartphone
non android atau kehilangan smartphone androidnya otomatis sistem tidak dapat
digunakan, padahal bisa saja pengguna sistem masih memiliki smartphone non
android atau bahkan komputer dan laptop yang seharusnya dapat digunakan untuk
menjalankan sistem. Selain itu, sistem ini menggunakan Bluetooth sebagai media
komunikasi, sehingga membuat jangkauan kendali sistem terbatas, yakni
maksimal hanya 11 meter.
2. “Sistem Pengontrol Lampu Rumah Berbasis Raspberry Pi” (Bob Christoper
Sidabutar, Universitas Widyatama, 2016)
Penelitian tersebut membahas tentang Raspberry Pi yang dijadikan sebagai
web server untuk menjalankan website panel yang digunakan untuk mengontrol
lampu melalui jaringan Wifi. Kelebihan dari sistem ini adalah website panel yang
digunakan untuk mengontrol lampu mendukung multiple platform, sehingga dapat
dijalankan di web browser smartphone maupun komputer atau laptop.
Kekurangan dari sistem ini adalah menggunakan jaringan Wifi sebagai media
komunikasi, sehingga membuat jangkauan kendali sistem terbatas, yakni
maksimal hanya 15 meter.
2.2 Internet of Things
Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT merupakan
sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas
internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti
10
berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia
nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, peralatan apa saja, termasuk benda
hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor
yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada
benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam
struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things mulai dikenal tahun 1999 yang
saat itu disebutkan pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton,
cofounder and executive director of the Auto-ID Center di MIT. [10]
Dengan menggunakan Internet of Things memungkinkan suatu sistem dapat
dikendalikan secara otomatis tanpa mengenal jarak melalui jaringan Internet.
Pengimplementasian Internet of Things sendiri selalu mengikuti keinginan dari
Developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi. Apabila aplikasi yang
diciptakan adalah untuk memonitoring dan mengontrol peralatan elektronik pada
sebuah rumah, maka diperlukan suatu perangkat yang dapat menghubungkan
peralatan elektronik dengan Website Control. Salah satu contoh perangkat yang
dapat menghubungkan peralatan elektronik dengan Website Control adalah
Raspberry Pi. Selain itu, penambahan sensor akan membuat peralatan elektronik
dapat berjalan secara otomatis.
Hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax dalam perkembangan teknologi jaringan
dan internet dapat membantu pengimplementasian Internet of Things menjadi
lebih optimal, karena dengan menggunakan teknologi tersebut jarak yang dapat di
lewati menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan pengguna dalam
mengontrol sesuatu.
11
2.3 Raspberry Pi
Pada penelitian ini menggunakan Raspberry Pi 3 Model B sebagai basis
sistem, dimana Raspberry Pi berfungsi sebagai pengontrol relay untuk
menyalakan atau mematikan lampu dan pengendali motor DC.
Gambar 2.1 Raspberry Pi 3 Model B [8]
Raspberry Pi adalah sebuah mini computer yang berukuran sebesar kartu
kredit yang dibuat di Inggris oleh Raspberry Pi Fondation. Raspberry Pi mampu
menjalankan berbagai aplikasi dan software layaknya sebuah Personal Computer
dengan kebutuhan daya listrik yang cukup kecil yaitu 5 Volt.
Raspberry Pi dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation oleh Eben Upton,
Rob Mullins, Jack Lang, dan Alan Mycroft, dari Laboratorium Komputer
Universitas Cambridge. Mini Computer ini dibuat dengan tujuan untuk
meningkatkan minat anak kecil terhadap programing.[1]
2.3.1 Spesifikasi Raspberry Pi
Ada beberapa tipe Raspberry Pi dari awal kemunculannya hingga versi
terakhir. Setiap versi memiliki bentuk dan spesifikasi tersendiri. Perbandingan
spesifikasi beberapa tipe Raspberry Pi dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.
12
Tabel 2.1 Perbandingan Performa Raspberry Pi [8]
Tabel 2.2 Perbandingan Konektivitas Raspberry Pi [8]
Dari Tabel 2.1, dapat dilihat bahwa setiap Raspberry Pi dibekali Processor
Broadcom BCM2835 dengan kecepatan CPU 700 MHz untuk Raspberry Pi 1,
Broadcom BCM2836 dengan kecepatan CPU 900 MHz untuk Raspberry Pi 2
Model B, dan Broadcom BCM2837 dengan kecepatan CPU 1.2 GHz untuk
13
Raspberry Pi 3 Model B. Raspberry Pi memiliki slot kartu SD yang berfungsi
sebagai hardisk. Pin GPIO yang berfungsi sebagai interface untuk berbagai
perangkat elektronik, port Ethernet, audio output, RCA Video dan HDMI Video
yang dapat difungsikan sesuai kebutuhan. Raspberry Pi hanya membutuhkan catu
tegangan 5 VDC melalui micro USB sehingga sangat hemat dalam penggunaan
energi listrik jika dibandingkan dengan komputer.[1]
2.3.2 Kegunaan Raspberry Pi
Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Raspberry Pi, diantaranya:
1. General Purpose Computing
Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan dapat digunakan sebagai
sebuah komputer. Setelah perangkat ini dinyalakan akan ditampilkan GUI
(Graphical User Interface). Perangkat ini dapat di install banyak aplikasi
seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.
2. Learning to Program
Raspberry Pi ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak
bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang
interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk
pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan
grafik dari MIT. Raspberry Pi memungkinkan pengguna menulis program
dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.
3. Project Platform
Raspberry Pi berbeda dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga
dan ukurannya saja, tapi juga kemampuannya berintegrasi dengan proyek-
proyek elektronik.[1]
14
2.3.3 General Purpose Input Output (GPIO)
Gambar 2.2 Pin GPIO Raspberry Pi [1]
GPIO (General Purpose Input Output) adalah pin generic pada chip yang
dapat dikontrol atau diprogram melalui perangkat lunak baik dikonfigurasi
sebagai pin input maupun pin output. Pada umumnya GPIO digunakan untuk
menghubungkan Raspberry Pi ke perangkat keras lainnya. Penggunaan yang
paling umum untuk port ini adalah untuk menghubungkan add-on board. Ide
dibalik GPIO adalah untuk memenuhi sistem integrator dalam memperluas dan
membangun sistem lengkap yang membutuhkan pin tambahan dari chip berupa
sinyal kontrol maupun data. Adanya konektor (pin) yang tersedia dari chip dapat
mengurangi kerumitan saat mengatur sirkuit tambahan. Raspberry Pi 3 Model B,
terdapat 40 pin dan masing-masing konektor pin mempunyai kegunaan tersendiri.
Dari 40 pin tersebut terdapat 26 pin GPIO dan sisanya adalah pin power dan pin
ground.[1]
2.4 Relay
Relay merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan dalam
Pensaklaran. Pensaklaran dapat dilakukan terhadap suatu beban dengan tegangan
dan daya tinggi berdasarkan input sinyal yang lebih rendah. Pensaklaran dengan
menggunakan relay dilakukan secara mekanik dengan memanfaatkan medan
magnet yang dibangkitkan oleh selenoid berdaya rendah. Relay ini
15
menghubungkan rangkaian beban On atau Off dengan pemberian energi
elektromagnetis. Relay mempunyai variasi aplikasi yang luas baik pada rangkaian
listrik maupun elektronis, misalnya digunakan pada kontrol dari kran-daya cairan
dan dibanyak kontrol urutan mesin, operasi pemboran (tanah), dan pemboran plat.
Relay biasanya hanya mempunyai satu kumparan, tetapi relay dapat mempunyai
beberapa kontak. Relay elektromekanis berisi kontak diam dan kontak bergerak.
Kontak yang bergerak dipasangkan pada plunger. Kontak ditunjuk sebagai
normally open (NO) dan normally close (NC). Apabila kumparan diberi tenaga,
terjadi medan elektromekanis yang menyebabkan plunger bergerak pada
kumparan sehingga menutup kontak NO dan membuka kontak NC. Jarak gerak
plunger pendek sekitar ¼ in atau kurang. Relay terdiri dari coil dan contact. Coil
sendiri adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedangkan contact
adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada atau tidaknya arus
listrik di coil. Contact relay dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open)
Normally Close (kondisi awal sebelum diaktifkan close)
Secara sederhana prinsip kerja dari relay adalah ketika coil mendapat energi
listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature
yang berpegas, dan contact akan menutup.[2]
Gambar 2.3 Skema Relay Elektromekanik[2]
16
2.5 Motor Servo
Motor servo merupakan salah satu jenis motor yang memiliki batas putaran
maksimal 180 derajat. Teknik pengendalian motor servo menggunakan PWM
dengan memanfaatkan lebar pulsa. Gambar 2.4 menunjukkan pengkondisian
sinyal pada motor servo.
Gambar 2.4 Sinyal kendali motor servo [3]
Untuk menggerakkan motor servo ke kanan atau kiri tergantung pada delay
yang diberikan ketika PWM kondisi high. Misalkan untuk membuat motor servo
pada posisi center dapat memberikan delay sebesar 1,5 ms pada periode PWM 20
ms.[3]
2.6 Motor Stepper
Motor Stepper merupakan salah satu tipe motor DC unik yang berputar
dengan step yang tetap sesuai dengan nilai sudutnya. Nilai range step antara 0,9
sampai 90 derajat. Pada dasarnya struktur motor stepper memiliki rotor dan stator
seperti pada Gambar 2.5. Rotor merupakan magnet tetap dan stator merupakan
penghasil electromagnet/medan magnet. Jika setiap medan magnet diberi
17
tegangan dari satu medan magnet ke yang lainnya secara memutar, maka rotor
akan berputar penuh.
Gambar 2.5 Struktur motor stepper [3]
Pada dasarnya ada dua macam cara kerja dari motor stepper yaitu full-step
dan half-step. Terlihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
Tabel 2.3 Kontrol full-step [3]
FULL-STEP
Tegangan yang diberikan pada lilitan
Step Clockwise Counter Clockwise
L0 L1 L2 L3 L0 L1 L2 L3
1 1 0 0 0 0 0 0 1
2 0 1 0 0 0 0 1 0
3 0 0 1 0 0 1 0 0
4 0 0 0 1 1 0 0 0
Pada pengendalian full-step suatu titik magnet di rotor akan kembali
mendapatkan tarikan medan magnet stator pada lilitan yang sama setelah step
keempat. Pergerakan setiap step rotor tergantung pada spesifikasi derajat per step
masing-masing motor. Tegangan 1 merupakan logika dalam level Transistor
Transistor Logic (TTL). Sedangkan pada pengendalian half-step, suatu titik
18
magnet di rotor akan kembali mendapatkan tarikan medan magnet stator pada
lilitan yang sama setelah step kedelapan dan akan memulai step satu. Setiap posisi
step rotor berubah sebesar setengah derajat dari spesifikasi derajat per step motor
stepper.
Tabel 2.4 Kontrol half-step [3]
HALF-STEP
Tegangan yang diberikan pada lilitan
Step Clockwise Counter Clockwise
L0 L1 L2 L3 L0 L1 L2 L3
1 1 0 0 0 1 0 0 1
2 1 1 0 0 0 0 0 1
3 0 1 0 0 0 0 1 1
4 0 1 1 0 0 0 1 0
5 0 0 1 0 0 1 1 0
6 0 0 1 1 0 1 0 0
7 0 0 0 1 1 1 0 0
8 1 0 0 1 1 0 0 0
Pada pengendalian motor stepper, driver motor yang digunakan adalah IC
ULN2003A yang merupakan IC TTL CMOS. IC ini merupakan array darlington
dengan tegangan dan arus tinggi yang tersusun dari common emitor transistor.
Gambar 2.6 menunjukan bentuk dari IC ULN2003A. [3]
Gambar 2.6 IC ULN2003A [3]
19
2.7 Motor Brushless
Sejak adanya rangkaian kendali untuk motor step atau frekuensi untuk
mengendalikan motor AC maka muncul juga untuk mengendalikan motor
brushless. Motor brushless DC memiliki karakteristik torsi-kecepatan dari
konvensional magnet permanen motor DC. Pada umumnya struktur stator motor
brushless seperti Gambar 2.7, dimana rotor terdiri dari batang as dan pusat
kumpulan magnet permanen. Kelebihan motor brushless dibandingkan motor DC
adalah kecepatan yang lebih baik, tanggapan dinamis dan efisiensi tinggi, tahan
lama, serta speed range yang luas.
Gambar 2.7. Konvensional magnet permanen motor [3]
Menurut Brown (2002) motor brushless terdiri dari tiga phase yang
membentuk konfigurasi Y seperti Gambar 2.8. Titik tengah dari konfigurasi Y
merupakan titik netral pada motor dan magnet permanen diposisikan di depan
rotor dengan menghadap diantara kutub utara dan selatan. Pengendalian putaran
motor brushless menggunakan Electronic Speed Control atau ESC yang mendrive
masing-masing phase secara bergantian menggunakan PWM. Ketika arus melalui
20
stator maka akan terjadi interaksi antara muatan listrik dengan medan magnet
rotor sehingga menyebabkan motor berputar. [3]
Gambar 2.8. Elektrikan dan mekanik motor brushless [3]
2.8 Transistor Sebagai Saklar
Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua
pertemuan P-N, dari sini dapat dibuat dua rangkaian yaitu P-N-P dan N-P-N.
Dalam keadaan kerja normal, transistor harus diberi polaritas sebagai berikut:
1. Pertemuan Basis-kolektor diberi polaritas dalam arah mundur seperti
ditujukan pada Gambar 2.9 (a).
2. Pertemuan Emitor-Basis diberi polaritas dari arah maju seperti yang
ditunjukan pada Gambar 2.9 (b).
Gambar 2.9 Dasar Polaritas Transistor [2]
21
Transistor adalah suatu komponen yang dapat memperbesar level sinyal
keluaran sampai beberapa kali sinyal masukan. Sinyal masukan disini dapat
berupa sinyal AC ataupun DC. Prinsip dasar transistor sebagai penguat adalah
arus kecil pada basis mengkontrol arus yang lebih besar dari kolektor melewati
transistor. Transistor berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah.
Perubahan kecil arus basis mengkontrol perubahan besar pada arus yang mengalir
dari kolektor ke emitor.
Pemakaian transistor bisa berfungsi sebagai saklar dengan memanfaatkan
daerah penjenuhan (saturasi) dan daerah penyumbatan (cut-off). Daerah
penjenuhan (saturasi) nilai resistansi penyambungan kolektor emitor secara ideal
sama dengan nol atau kolektor terhubung singkat (short). Ini menyebabkan
tegangan kolektor emitor Vce = 0 pada keadaan ideal. Daerah cut off, nilai
resistansi persambungan kolektor emitor secara ideal sama dengan tak terhingga
atau terminal kolektor dan emitor terbuka yang menyebabkan tegangan Vce sama
dengan tegangan sumber Vcc. [2]
2.9 IC Voltage Regulator (IC Pengatur Tegangan)
Voltage Regulator atau Pengatur Tegangan adalah salah satu rangkaian yang
sering dipakai dalam peralatan elektronika. Fungsi Voltage Regulator adalah
untuk mempertahankan atau memastikan tegangan pada level tertentu secara
otomatis. Artinya, tegangan output (keluaran) DC pada Voltage Regulator tidak
dipengaruhi oleh perubahan tegangan input (masukan). Beban pada output dan
juga suhu. Tegangan stabil yang bebas dari segala gangguan seperti noise ataupun
fluktuasi (naik turun) sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan
22
elektronika terutama pada peralatan elektronika yang sifatnya digital seperti
mikrokontroler ataupun mikroprosesor. Terdapat berbagai jenis Voltage Regulator
atau Pengatur Tegangan, salah satunya adalah Voltage Regulator dengan
menggunakan IC Voltage Regulator. Salah satu tipe IC Voltage Regulator yang
paling sering ditemukan adalah tipe 7805 yaitu IC Voltage Regulator yang
mengatur tegangan output stabil pada tegangan 5 volt DC. [2]
Gambar 2.10 IC Voltage Regulator [2]
2.10 Penyearah dengan Dioda Bridge
Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah dioda sama dengan penyearah
gelombang penuh menggunakan 2 buah dioda, hanya pada penyearah sistem
bridge ini transformator yang digunakan tidak harus CT. Dioda akan bekerja
secara berpasangan, jika D1 dan D3 On, D2 dan D4 off, begitu juga sebaliknya.
Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), dioda D1
dan D3 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif
(On) dan D2 dan D4 dalam kondisi dipanjar terbalik (Off). Dioda D1 dan D3
dalam kondisi On, maka arus akan mengalir dari titik A – D1 – R – D3 dan
kembali ketitik B-. Arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan
sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output
(Vout).
23
Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+), dioda D2
dan D4 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif
(On) dan D1 dan D3 dalam kondisi dipanjar terbalik (Off). Dioda D2 dan D4
dalam kondisi On, maka arus akan mengalir dari titik B – D2 – R – D4 dan
kembali ketitik A-. Arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan
sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output
(Vout).[2]
Gambar 2.11 Rangkaian Penyearah dengan Dioda Bridge [2]
Gambar 2.12 Gelombang Keluaran
Rangkaian Penyearah dengan Dioda Bridge [2]
24
2.11 Bahasa Pemrograman Python
Python adalah bahasa serbaguna yang diciptakan oleh Guido Van Rossum
pada tahun 1989. Bahasa ini menggunakan interpreter sebagai penerjemah.
Pendekatan ini memungkinkan pemakai dapat memberikan perintah secara
interaktif. Interpreter akan melaksanakan perintah tersebut begitu pemakai
menekan tombol Enter. Dengan demikian, pemakai dapat mempelajari bahasa
Python tanpa perlu menyimpan perintah-perintah yang diberikan ke dalam file.
Jika dikehendaki, sejumlah perintah dalam bahasa Python dapat ditulis
dalam sebuah file. Dalam hal ini, kumpulan perintah dalam bahasa Python
dinamakan sebagai script. Hal inilah yang akan dilakukan untuk mengendalikan
perangkat keras. Saat ini, terdapat dua versi Python yang beredar dan banyak
digunakan para pemrogram, yakni versi 2 dan versi 3. Di Raspberry Pi, hal ini
diwujudkan dalam bentuk:
Python2 (yang menggunakan Python versi 2.7.9)
Python3 (yang menggunakan Python versi 3.4.2)
Masing-masing tersedia dalam bentuk command line maupun aplikasi desktop.
Model untuk command line, berupa Python (untuk versi 2) dan Python3 (untuk
versi 3). Model desktop bernama IDLE untuk versi 2 dan IDLE3 untuk versi 3.
Dalam praktek, sejumlah pustaka untuk Python, terutama yang berkaitan dengan
perangkat keras, dibangun menggunakan Python2. [4]
25
Gambar 2.13 Tampilan IDLE [8]
2.12 Pengertian Web
World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan Web atau Website,
merupakan suatu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web
didistribusikan melalui pendekatan hyper text, yang memungkinkan suatu teks
pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Fungsi penting web
adalah menyampaikan informasi ke semua orang. Web pada perkembangannya
juga digunakan untuk komersial.
Aplikasi Web dibagi menjadi dua yaitu aplikasi Web Statis dan aplikasi
Web Dinamis. Aplikasi Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja.
Kekurangan aplikasi Web Statis adalah terletak pada kurang dinamisnya Web
yang dibuat. Sehingga ketika ingin melakukan perubahan, harus dirubah seluruh
sistemnya. Sedangkan pada aplikasi Web Dinamis jika ingin melakukan
perubahan cukup merubah dibagian tertentu saja. [5]
Untuk menyediakan keberadaan sebuah web atau website, maka harus
tersedia unsur-unsur penunjangnya, yakni sebagai berikut :
26
2.12.1 Nama Domain
Pengertian nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau
URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan
untuk menemukan sebuah website pada dunia internet, contoh : https://id.
wikipedia.org. Nama domain di perjual-belikan secara bebas di internet dengan
status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi
ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website
tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi Internasional adalah com, net, org,
info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia
adalah co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama domain
website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintah), or.id
(nama domain website organisasi).[9]
2.12.2 Web Hosting
Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat di dalam
hardisk tempat penyimpanan berbagai data, file-file, gambar, dan lain sebagainya
yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan
tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web
hosting maka semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan
dalam website. Web hosting dapat diperoleh dengan cara menyewa. Besarnya web
hosting ditentukan oleh ruangan hardisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB
(Giga Byte). Lama penyewaan web hosting rata-rata dihitung per tahun.
Penyewaan web hosting dapat dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa
web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun luar negeri.[9]
27
2.12.3 Bahasa Program
Bahasa Program adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan
setiap perintah dalam website pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat
menentukan statis atau dinamisnya sebuah website. Semakin banyak ragam
bahasa program yang digunakan maka website akan terlihat semakin dinamis dan
bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas
website. Jenis-jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer website
antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java Applets dan sebagainya.
Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML, sedangkan PHP, ASP, JSP
dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur
dinamisnya sebuah situs. Bahasa program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat
sendiri. Bahasa program ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita,
artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list, dan lain
sebagainya yang memerlukan update setiap saat.[9]
2.13 Pengertian XAMPP
XAMPP merupakan singkatan dari X (dapat dijalankan di sistem operasi
apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan server yang dapat
berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache (web server), MySQL
(database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan
berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu
lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL
secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara
otomatis.
28
XAMPP tersedia untuk Linux, Windows, Mac OS X maupun Solaris
sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform. Selain itu
XAMPP adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.[5]
Berikut ini
penjelasan tentang web server Apache, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin:
2.13.1 Apache
Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi
(Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows, dan Novell Netware serta platform
lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol
yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.
Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya,
mengambil dan bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama Apache adalah
menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta, berdasarkan kode PHP
yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan
kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih
dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang
dihasilkan.[5]
2.13.2 PHP
Bahasa pemrograman PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan
bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting.
PHP memungkinkan seseorang untuk membuat halaman web yang bersifat
dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam Operating System (OS),
misalnya Windows, Linux, dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung
beberapa web server lain, misalnya Microsoft IIS, Caudium, PWS dan lain-lain.
PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang
29
dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah
MySQL. Namun PHP juga mendukung sistem manajemen database Oracle,
Microsoft Access, Interbase, d-Base, PostgreSQL, dan sebagainya. Hingga kini
PHP sudah berkembang hingga versi ke 5. PHP 5 mendukung penuh Object
Oriented Programing (OOP), integrasi XML, mendukung semua ekstensi terbaru
MySQL, pengembangan web service dengan SOAP dan REST, serta ratusan
peningkatan kemampuan lainnya dibandingkan versi sebelumnya. Sama dengan
web server lainnya PHP juga bersifat open source sehingga setiap orang dapat
menggunakannya dengan gratis.[5]
2.13.3 MySQL
SQL merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL
merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database.
SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute
(ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang
bersifat open source. MySQL merupakan pasangan serasi dari PHP. MySQL
dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat
digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Pengguna
dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus
data yang berada dalam database. MySQL merupakan sistem manajemen
database yang bersifat at relational, artinya data-data yang dikelola di dalam
database akan di letakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi
data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola
database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga
dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk
30
mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah
berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk
memudahkan pengelolaan tabel dalam database.[5]
2.13.4 phpMyAdmin
Pada dasarnya, mengelola database dengan MySQL harus dilakukan
dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk
setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin membuat database, ketikkan baris
perintah yang sesuai untuk membuat database. Jika seseorang ingin
menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal
tersebut tentu saja sangat menyulitkan karena seseorang harus hafal dan
mengetikkan perintahnya satu per satu. Saat ini banyak sekali perangkat
lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola database dalam MySQL, salah
satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin, seseorang dapat membuat
database, membuat tabel, mengisi data, dan lain-lain dengan mudah, tanpa harus
menghafal baris perintahnya. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola
database MySQL yang ada di komputer.[5]