BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Pada ...

23
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Pada penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Prototype Smart Home Dengan Konsep Internet of Things (IoT) Menggunakan Raspberry Pi Berbasis Web” ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Referensi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode yang hampir serupa. Berikut merupakan uraian singkat dari referensi tersebut : 1. “Rancang Bangun Smart Home Automatic Control Dengan Komunikasi Melalui Bluetooth HC-05 Berbasis Mikrokontroler Arduino dan Android(Yohan Erwinnanto, Universitas Semarang, 2016). Penelitian tersebut membahas tentang sistem Smart Home yang dapat mengontrol lampu dan monitoring sensor-sensor dengan handphone android yang sudah terkoneksi dengan komunikasi Bluetooth HC-05 dan mikrokontroler Arduino. Kelebihan dari sistem ini adalah terdapat berbagai macam sensor yang membuat sistem dapat berjalan secara otomatis. Sensor tersebut diantaranya, sensor PIR untuk mendeteksi adanya pencurian, sensor MQ6 untuk mendeteksi kebocoran gas LPG dan asap kebakaran, sensor HC-SR04 ultrasonik untuk pintu garasi otomatis, sensor api untuk mendeteksi api, sensor LM35 untuk mendeteksi suhu ruangan yang apabila panas maka akan menghidupkan kipas begitu pula sebaliknya, dan sensor LDR untuk mendeteksi intensitas cahaya yang apabila siang hari maka akan mematikan lampu begitu pula sebaliknya. Kekurangan dari

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Pada ...

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mutakhir

Pada penelitian Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Prototype

Smart Home Dengan Konsep Internet of Things (IoT) Menggunakan Raspberry Pi

Berbasis Web” ini merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah

dilakukan sebelumnya. Referensi yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan metode yang hampir serupa. Berikut merupakan uraian singkat dari

referensi tersebut :

1. “Rancang Bangun Smart Home Automatic Control Dengan Komunikasi

Melalui Bluetooth HC-05 Berbasis Mikrokontroler Arduino dan Android”

(Yohan Erwinnanto, Universitas Semarang, 2016).

Penelitian tersebut membahas tentang sistem Smart Home yang dapat

mengontrol lampu dan monitoring sensor-sensor dengan handphone android yang

sudah terkoneksi dengan komunikasi Bluetooth HC-05 dan mikrokontroler

Arduino. Kelebihan dari sistem ini adalah terdapat berbagai macam sensor yang

membuat sistem dapat berjalan secara otomatis. Sensor tersebut diantaranya,

sensor PIR untuk mendeteksi adanya pencurian, sensor MQ6 untuk mendeteksi

kebocoran gas LPG dan asap kebakaran, sensor HC-SR04 ultrasonik untuk pintu

garasi otomatis, sensor api untuk mendeteksi api, sensor LM35 untuk mendeteksi

suhu ruangan yang apabila panas maka akan menghidupkan kipas begitu pula

sebaliknya, dan sensor LDR untuk mendeteksi intensitas cahaya yang apabila

siang hari maka akan mematikan lampu begitu pula sebaliknya. Kekurangan dari

9

sistem ini adalah hanya dapat dijalankan di smartphone berbasis android,

sehingga jika pengguna berniat mengganti smartphonenya dengan smartphone

non android atau kehilangan smartphone androidnya otomatis sistem tidak dapat

digunakan, padahal bisa saja pengguna sistem masih memiliki smartphone non

android atau bahkan komputer dan laptop yang seharusnya dapat digunakan untuk

menjalankan sistem. Selain itu, sistem ini menggunakan Bluetooth sebagai media

komunikasi, sehingga membuat jangkauan kendali sistem terbatas, yakni

maksimal hanya 11 meter.

2. “Sistem Pengontrol Lampu Rumah Berbasis Raspberry Pi” (Bob Christoper

Sidabutar, Universitas Widyatama, 2016)

Penelitian tersebut membahas tentang Raspberry Pi yang dijadikan sebagai

web server untuk menjalankan website panel yang digunakan untuk mengontrol

lampu melalui jaringan Wifi. Kelebihan dari sistem ini adalah website panel yang

digunakan untuk mengontrol lampu mendukung multiple platform, sehingga dapat

dijalankan di web browser smartphone maupun komputer atau laptop.

Kekurangan dari sistem ini adalah menggunakan jaringan Wifi sebagai media

komunikasi, sehingga membuat jangkauan kendali sistem terbatas, yakni

maksimal hanya 15 meter.

2.2 Internet of Things

Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT merupakan

sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas

internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti

10

berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia

nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, peralatan apa saja, termasuk benda

hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor

yang tertanam dan selalu aktif. Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada

benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam

struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things mulai dikenal tahun 1999 yang

saat itu disebutkan pertama kalinya dalam sebuah presentasi oleh Kevin Ashton,

cofounder and executive director of the Auto-ID Center di MIT. [10]

Dengan menggunakan Internet of Things memungkinkan suatu sistem dapat

dikendalikan secara otomatis tanpa mengenal jarak melalui jaringan Internet.

Pengimplementasian Internet of Things sendiri selalu mengikuti keinginan dari

Developer dalam mengembangkan sebuah aplikasi. Apabila aplikasi yang

diciptakan adalah untuk memonitoring dan mengontrol peralatan elektronik pada

sebuah rumah, maka diperlukan suatu perangkat yang dapat menghubungkan

peralatan elektronik dengan Website Control. Salah satu contoh perangkat yang

dapat menghubungkan peralatan elektronik dengan Website Control adalah

Raspberry Pi. Selain itu, penambahan sensor akan membuat peralatan elektronik

dapat berjalan secara otomatis.

Hadirnya IPv6, 4G, dan Wimax dalam perkembangan teknologi jaringan

dan internet dapat membantu pengimplementasian Internet of Things menjadi

lebih optimal, karena dengan menggunakan teknologi tersebut jarak yang dapat di

lewati menjadi semakin jauh, sehingga semakin memudahkan pengguna dalam

mengontrol sesuatu.

11

2.3 Raspberry Pi

Pada penelitian ini menggunakan Raspberry Pi 3 Model B sebagai basis

sistem, dimana Raspberry Pi berfungsi sebagai pengontrol relay untuk

menyalakan atau mematikan lampu dan pengendali motor DC.

Gambar 2.1 Raspberry Pi 3 Model B [8]

Raspberry Pi adalah sebuah mini computer yang berukuran sebesar kartu

kredit yang dibuat di Inggris oleh Raspberry Pi Fondation. Raspberry Pi mampu

menjalankan berbagai aplikasi dan software layaknya sebuah Personal Computer

dengan kebutuhan daya listrik yang cukup kecil yaitu 5 Volt.

Raspberry Pi dikembangkan oleh Raspberry Pi Foundation oleh Eben Upton,

Rob Mullins, Jack Lang, dan Alan Mycroft, dari Laboratorium Komputer

Universitas Cambridge. Mini Computer ini dibuat dengan tujuan untuk

meningkatkan minat anak kecil terhadap programing.[1]

2.3.1 Spesifikasi Raspberry Pi

Ada beberapa tipe Raspberry Pi dari awal kemunculannya hingga versi

terakhir. Setiap versi memiliki bentuk dan spesifikasi tersendiri. Perbandingan

spesifikasi beberapa tipe Raspberry Pi dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2.

12

Tabel 2.1 Perbandingan Performa Raspberry Pi [8]

Tabel 2.2 Perbandingan Konektivitas Raspberry Pi [8]

Dari Tabel 2.1, dapat dilihat bahwa setiap Raspberry Pi dibekali Processor

Broadcom BCM2835 dengan kecepatan CPU 700 MHz untuk Raspberry Pi 1,

Broadcom BCM2836 dengan kecepatan CPU 900 MHz untuk Raspberry Pi 2

Model B, dan Broadcom BCM2837 dengan kecepatan CPU 1.2 GHz untuk

13

Raspberry Pi 3 Model B. Raspberry Pi memiliki slot kartu SD yang berfungsi

sebagai hardisk. Pin GPIO yang berfungsi sebagai interface untuk berbagai

perangkat elektronik, port Ethernet, audio output, RCA Video dan HDMI Video

yang dapat difungsikan sesuai kebutuhan. Raspberry Pi hanya membutuhkan catu

tegangan 5 VDC melalui micro USB sehingga sangat hemat dalam penggunaan

energi listrik jika dibandingkan dengan komputer.[1]

2.3.2 Kegunaan Raspberry Pi

Beberapa hal yang dapat dilakukan dengan Raspberry Pi, diantaranya:

1. General Purpose Computing

Raspberry Pi adalah sebuah komputer dan dapat digunakan sebagai

sebuah komputer. Setelah perangkat ini dinyalakan akan ditampilkan GUI

(Graphical User Interface). Perangkat ini dapat di install banyak aplikasi

seperti LibreOffice yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kantor.

2. Learning to Program

Raspberry Pi ditujukan sebagai alat edukasi untuk mendorong anak-anak

bereksperimen dengan komputer. Perangkat ini sudah terpasang

interpreters dan compilers untuk berbagai bahasa pemrograman. Untuk

pemula telah disediakan Scratch, sebuah bahasa pemrograman berasaskan

grafik dari MIT. Raspberry Pi memungkinkan pengguna menulis program

dalam berbagai bahasa seperti C, Ruby, Java, Python, dan Perl.

3. Project Platform

Raspberry Pi berbeda dari komputer pada umumnya bukan dari segi harga

dan ukurannya saja, tapi juga kemampuannya berintegrasi dengan proyek-

proyek elektronik.[1]

14

2.3.3 General Purpose Input Output (GPIO)

Gambar 2.2 Pin GPIO Raspberry Pi [1]

GPIO (General Purpose Input Output) adalah pin generic pada chip yang

dapat dikontrol atau diprogram melalui perangkat lunak baik dikonfigurasi

sebagai pin input maupun pin output. Pada umumnya GPIO digunakan untuk

menghubungkan Raspberry Pi ke perangkat keras lainnya. Penggunaan yang

paling umum untuk port ini adalah untuk menghubungkan add-on board. Ide

dibalik GPIO adalah untuk memenuhi sistem integrator dalam memperluas dan

membangun sistem lengkap yang membutuhkan pin tambahan dari chip berupa

sinyal kontrol maupun data. Adanya konektor (pin) yang tersedia dari chip dapat

mengurangi kerumitan saat mengatur sirkuit tambahan. Raspberry Pi 3 Model B,

terdapat 40 pin dan masing-masing konektor pin mempunyai kegunaan tersendiri.

Dari 40 pin tersebut terdapat 26 pin GPIO dan sisanya adalah pin power dan pin

ground.[1]

2.4 Relay

Relay merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan dalam

Pensaklaran. Pensaklaran dapat dilakukan terhadap suatu beban dengan tegangan

dan daya tinggi berdasarkan input sinyal yang lebih rendah. Pensaklaran dengan

menggunakan relay dilakukan secara mekanik dengan memanfaatkan medan

magnet yang dibangkitkan oleh selenoid berdaya rendah. Relay ini

15

menghubungkan rangkaian beban On atau Off dengan pemberian energi

elektromagnetis. Relay mempunyai variasi aplikasi yang luas baik pada rangkaian

listrik maupun elektronis, misalnya digunakan pada kontrol dari kran-daya cairan

dan dibanyak kontrol urutan mesin, operasi pemboran (tanah), dan pemboran plat.

Relay biasanya hanya mempunyai satu kumparan, tetapi relay dapat mempunyai

beberapa kontak. Relay elektromekanis berisi kontak diam dan kontak bergerak.

Kontak yang bergerak dipasangkan pada plunger. Kontak ditunjuk sebagai

normally open (NO) dan normally close (NC). Apabila kumparan diberi tenaga,

terjadi medan elektromekanis yang menyebabkan plunger bergerak pada

kumparan sehingga menutup kontak NO dan membuka kontak NC. Jarak gerak

plunger pendek sekitar ¼ in atau kurang. Relay terdiri dari coil dan contact. Coil

sendiri adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedangkan contact

adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada atau tidaknya arus

listrik di coil. Contact relay dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open)

Normally Close (kondisi awal sebelum diaktifkan close)

Secara sederhana prinsip kerja dari relay adalah ketika coil mendapat energi

listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature

yang berpegas, dan contact akan menutup.[2]

Gambar 2.3 Skema Relay Elektromekanik[2]

16

2.5 Motor Servo

Motor servo merupakan salah satu jenis motor yang memiliki batas putaran

maksimal 180 derajat. Teknik pengendalian motor servo menggunakan PWM

dengan memanfaatkan lebar pulsa. Gambar 2.4 menunjukkan pengkondisian

sinyal pada motor servo.

Gambar 2.4 Sinyal kendali motor servo [3]

Untuk menggerakkan motor servo ke kanan atau kiri tergantung pada delay

yang diberikan ketika PWM kondisi high. Misalkan untuk membuat motor servo

pada posisi center dapat memberikan delay sebesar 1,5 ms pada periode PWM 20

ms.[3]

2.6 Motor Stepper

Motor Stepper merupakan salah satu tipe motor DC unik yang berputar

dengan step yang tetap sesuai dengan nilai sudutnya. Nilai range step antara 0,9

sampai 90 derajat. Pada dasarnya struktur motor stepper memiliki rotor dan stator

seperti pada Gambar 2.5. Rotor merupakan magnet tetap dan stator merupakan

penghasil electromagnet/medan magnet. Jika setiap medan magnet diberi

17

tegangan dari satu medan magnet ke yang lainnya secara memutar, maka rotor

akan berputar penuh.

Gambar 2.5 Struktur motor stepper [3]

Pada dasarnya ada dua macam cara kerja dari motor stepper yaitu full-step

dan half-step. Terlihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.

Tabel 2.3 Kontrol full-step [3]

FULL-STEP

Tegangan yang diberikan pada lilitan

Step Clockwise Counter Clockwise

L0 L1 L2 L3 L0 L1 L2 L3

1 1 0 0 0 0 0 0 1

2 0 1 0 0 0 0 1 0

3 0 0 1 0 0 1 0 0

4 0 0 0 1 1 0 0 0

Pada pengendalian full-step suatu titik magnet di rotor akan kembali

mendapatkan tarikan medan magnet stator pada lilitan yang sama setelah step

keempat. Pergerakan setiap step rotor tergantung pada spesifikasi derajat per step

masing-masing motor. Tegangan 1 merupakan logika dalam level Transistor

Transistor Logic (TTL). Sedangkan pada pengendalian half-step, suatu titik

18

magnet di rotor akan kembali mendapatkan tarikan medan magnet stator pada

lilitan yang sama setelah step kedelapan dan akan memulai step satu. Setiap posisi

step rotor berubah sebesar setengah derajat dari spesifikasi derajat per step motor

stepper.

Tabel 2.4 Kontrol half-step [3]

HALF-STEP

Tegangan yang diberikan pada lilitan

Step Clockwise Counter Clockwise

L0 L1 L2 L3 L0 L1 L2 L3

1 1 0 0 0 1 0 0 1

2 1 1 0 0 0 0 0 1

3 0 1 0 0 0 0 1 1

4 0 1 1 0 0 0 1 0

5 0 0 1 0 0 1 1 0

6 0 0 1 1 0 1 0 0

7 0 0 0 1 1 1 0 0

8 1 0 0 1 1 0 0 0

Pada pengendalian motor stepper, driver motor yang digunakan adalah IC

ULN2003A yang merupakan IC TTL CMOS. IC ini merupakan array darlington

dengan tegangan dan arus tinggi yang tersusun dari common emitor transistor.

Gambar 2.6 menunjukan bentuk dari IC ULN2003A. [3]

Gambar 2.6 IC ULN2003A [3]

19

2.7 Motor Brushless

Sejak adanya rangkaian kendali untuk motor step atau frekuensi untuk

mengendalikan motor AC maka muncul juga untuk mengendalikan motor

brushless. Motor brushless DC memiliki karakteristik torsi-kecepatan dari

konvensional magnet permanen motor DC. Pada umumnya struktur stator motor

brushless seperti Gambar 2.7, dimana rotor terdiri dari batang as dan pusat

kumpulan magnet permanen. Kelebihan motor brushless dibandingkan motor DC

adalah kecepatan yang lebih baik, tanggapan dinamis dan efisiensi tinggi, tahan

lama, serta speed range yang luas.

Gambar 2.7. Konvensional magnet permanen motor [3]

Menurut Brown (2002) motor brushless terdiri dari tiga phase yang

membentuk konfigurasi Y seperti Gambar 2.8. Titik tengah dari konfigurasi Y

merupakan titik netral pada motor dan magnet permanen diposisikan di depan

rotor dengan menghadap diantara kutub utara dan selatan. Pengendalian putaran

motor brushless menggunakan Electronic Speed Control atau ESC yang mendrive

masing-masing phase secara bergantian menggunakan PWM. Ketika arus melalui

20

stator maka akan terjadi interaksi antara muatan listrik dengan medan magnet

rotor sehingga menyebabkan motor berputar. [3]

Gambar 2.8. Elektrikan dan mekanik motor brushless [3]

2.8 Transistor Sebagai Saklar

Transistor adalah suatu monokristal semikonduktor dimana terjadi dua

pertemuan P-N, dari sini dapat dibuat dua rangkaian yaitu P-N-P dan N-P-N.

Dalam keadaan kerja normal, transistor harus diberi polaritas sebagai berikut:

1. Pertemuan Basis-kolektor diberi polaritas dalam arah mundur seperti

ditujukan pada Gambar 2.9 (a).

2. Pertemuan Emitor-Basis diberi polaritas dari arah maju seperti yang

ditunjukan pada Gambar 2.9 (b).

Gambar 2.9 Dasar Polaritas Transistor [2]

21

Transistor adalah suatu komponen yang dapat memperbesar level sinyal

keluaran sampai beberapa kali sinyal masukan. Sinyal masukan disini dapat

berupa sinyal AC ataupun DC. Prinsip dasar transistor sebagai penguat adalah

arus kecil pada basis mengkontrol arus yang lebih besar dari kolektor melewati

transistor. Transistor berfungsi sebagai penguat ketika arus basis berubah.

Perubahan kecil arus basis mengkontrol perubahan besar pada arus yang mengalir

dari kolektor ke emitor.

Pemakaian transistor bisa berfungsi sebagai saklar dengan memanfaatkan

daerah penjenuhan (saturasi) dan daerah penyumbatan (cut-off). Daerah

penjenuhan (saturasi) nilai resistansi penyambungan kolektor emitor secara ideal

sama dengan nol atau kolektor terhubung singkat (short). Ini menyebabkan

tegangan kolektor emitor Vce = 0 pada keadaan ideal. Daerah cut off, nilai

resistansi persambungan kolektor emitor secara ideal sama dengan tak terhingga

atau terminal kolektor dan emitor terbuka yang menyebabkan tegangan Vce sama

dengan tegangan sumber Vcc. [2]

2.9 IC Voltage Regulator (IC Pengatur Tegangan)

Voltage Regulator atau Pengatur Tegangan adalah salah satu rangkaian yang

sering dipakai dalam peralatan elektronika. Fungsi Voltage Regulator adalah

untuk mempertahankan atau memastikan tegangan pada level tertentu secara

otomatis. Artinya, tegangan output (keluaran) DC pada Voltage Regulator tidak

dipengaruhi oleh perubahan tegangan input (masukan). Beban pada output dan

juga suhu. Tegangan stabil yang bebas dari segala gangguan seperti noise ataupun

fluktuasi (naik turun) sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan

22

elektronika terutama pada peralatan elektronika yang sifatnya digital seperti

mikrokontroler ataupun mikroprosesor. Terdapat berbagai jenis Voltage Regulator

atau Pengatur Tegangan, salah satunya adalah Voltage Regulator dengan

menggunakan IC Voltage Regulator. Salah satu tipe IC Voltage Regulator yang

paling sering ditemukan adalah tipe 7805 yaitu IC Voltage Regulator yang

mengatur tegangan output stabil pada tegangan 5 volt DC. [2]

Gambar 2.10 IC Voltage Regulator [2]

2.10 Penyearah dengan Dioda Bridge

Prinsip kerja penyearah dengan 4 buah dioda sama dengan penyearah

gelombang penuh menggunakan 2 buah dioda, hanya pada penyearah sistem

bridge ini transformator yang digunakan tidak harus CT. Dioda akan bekerja

secara berpasangan, jika D1 dan D3 On, D2 dan D4 off, begitu juga sebaliknya.

Saat titik A mendapatkan tegangan positif (+) dan B negatif (-), dioda D1

dan D3 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif

(On) dan D2 dan D4 dalam kondisi dipanjar terbalik (Off). Dioda D1 dan D3

dalam kondisi On, maka arus akan mengalir dari titik A – D1 – R – D3 dan

kembali ketitik B-. Arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan

sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output

(Vout).

23

Saat titik A mendapatkan tegangan negatif (-) dan B positif (+), dioda D2

dan D4 dalam kondisi dipanjar maju karena kaki anoda mendapat tegangan positif

(On) dan D1 dan D3 dalam kondisi dipanjar terbalik (Off). Dioda D2 dan D4

dalam kondisi On, maka arus akan mengalir dari titik B – D2 – R – D4 dan

kembali ketitik A-. Arus mengalir melewati R, maka pada R akan timbul tegangan

sebesar Vin x 0.636. Tegangan yang timbul pada R merupakan tegangan output

(Vout).[2]

Gambar 2.11 Rangkaian Penyearah dengan Dioda Bridge [2]

Gambar 2.12 Gelombang Keluaran

Rangkaian Penyearah dengan Dioda Bridge [2]

24

2.11 Bahasa Pemrograman Python

Python adalah bahasa serbaguna yang diciptakan oleh Guido Van Rossum

pada tahun 1989. Bahasa ini menggunakan interpreter sebagai penerjemah.

Pendekatan ini memungkinkan pemakai dapat memberikan perintah secara

interaktif. Interpreter akan melaksanakan perintah tersebut begitu pemakai

menekan tombol Enter. Dengan demikian, pemakai dapat mempelajari bahasa

Python tanpa perlu menyimpan perintah-perintah yang diberikan ke dalam file.

Jika dikehendaki, sejumlah perintah dalam bahasa Python dapat ditulis

dalam sebuah file. Dalam hal ini, kumpulan perintah dalam bahasa Python

dinamakan sebagai script. Hal inilah yang akan dilakukan untuk mengendalikan

perangkat keras. Saat ini, terdapat dua versi Python yang beredar dan banyak

digunakan para pemrogram, yakni versi 2 dan versi 3. Di Raspberry Pi, hal ini

diwujudkan dalam bentuk:

Python2 (yang menggunakan Python versi 2.7.9)

Python3 (yang menggunakan Python versi 3.4.2)

Masing-masing tersedia dalam bentuk command line maupun aplikasi desktop.

Model untuk command line, berupa Python (untuk versi 2) dan Python3 (untuk

versi 3). Model desktop bernama IDLE untuk versi 2 dan IDLE3 untuk versi 3.

Dalam praktek, sejumlah pustaka untuk Python, terutama yang berkaitan dengan

perangkat keras, dibangun menggunakan Python2. [4]

25

Gambar 2.13 Tampilan IDLE [8]

2.12 Pengertian Web

World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan Web atau Website,

merupakan suatu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web

didistribusikan melalui pendekatan hyper text, yang memungkinkan suatu teks

pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Fungsi penting web

adalah menyampaikan informasi ke semua orang. Web pada perkembangannya

juga digunakan untuk komersial.

Aplikasi Web dibagi menjadi dua yaitu aplikasi Web Statis dan aplikasi

Web Dinamis. Aplikasi Web Statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja.

Kekurangan aplikasi Web Statis adalah terletak pada kurang dinamisnya Web

yang dibuat. Sehingga ketika ingin melakukan perubahan, harus dirubah seluruh

sistemnya. Sedangkan pada aplikasi Web Dinamis jika ingin melakukan

perubahan cukup merubah dibagian tertentu saja. [5]

Untuk menyediakan keberadaan sebuah web atau website, maka harus

tersedia unsur-unsur penunjangnya, yakni sebagai berikut :

26

2.12.1 Nama Domain

Pengertian nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau

URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi

sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan

untuk menemukan sebuah website pada dunia internet, contoh : https://id.

wikipedia.org. Nama domain di perjual-belikan secara bebas di internet dengan

status sewa tahunan. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi

ekstensi/akhiran sesuai dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website

tersebut. Contoh nama domain ber-ekstensi Internasional adalah com, net, org,

info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber-ekstensi lokasi Negara Indonesia

adalah co.id (untuk nama domain website perusahaan), ac.id (nama domain

website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintah), or.id

(nama domain website organisasi).[9]

2.12.2 Web Hosting

Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat di dalam

hardisk tempat penyimpanan berbagai data, file-file, gambar, dan lain sebagainya

yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan

tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web

hosting maka semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan

dalam website. Web hosting dapat diperoleh dengan cara menyewa. Besarnya web

hosting ditentukan oleh ruangan hardisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB

(Giga Byte). Lama penyewaan web hosting rata-rata dihitung per tahun.

Penyewaan web hosting dapat dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa

web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun luar negeri.[9]

27

2.12.3 Bahasa Program

Bahasa Program adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan

setiap perintah dalam website pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat

menentukan statis atau dinamisnya sebuah website. Semakin banyak ragam

bahasa program yang digunakan maka website akan terlihat semakin dinamis dan

bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas

website. Jenis-jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer website

antara lain HTML, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java Applets dan sebagainya.

Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTML, sedangkan PHP, ASP, JSP

dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur

dinamisnya sebuah situs. Bahasa program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat

sendiri. Bahasa program ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita,

artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list, dan lain

sebagainya yang memerlukan update setiap saat.[9]

2.13 Pengertian XAMPP

XAMPP merupakan singkatan dari X (dapat dijalankan di sistem operasi

apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl. XAMPP merupakan server yang dapat

berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache (web server), MySQL

(database), PHP (server side scripting), Perl, FTP server, phpMyAdmin dan

berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu

lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP, dan MySQL

secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasinya secara

otomatis.

28

XAMPP tersedia untuk Linux, Windows, Mac OS X maupun Solaris

sehingga sangat memudahkan membuat web server multiplatform. Selain itu

XAMPP adalah 100% open source, tersedia bebas dan legal.[5]

Berikut ini

penjelasan tentang web server Apache, PHP, MySQL, dan phpMyAdmin:

2.13.1 Apache

Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi

(Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows, dan Novell Netware serta platform

lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol

yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.

Apache bersifat open source, artinya setiap orang boleh menggunakannya,

mengambil dan bahkan mengubah kode programnya. Tugas utama Apache adalah

menghasilkan halaman web yang benar kepada peminta, berdasarkan kode PHP

yang dituliskan oleh pembuat halaman web. Jika diperlukan juga berdasarkan

kode PHP yang dituliskan, maka dapat saja suatu database diakses terlebih

dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang

dihasilkan.[5]

2.13.2 PHP

Bahasa pemrograman PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) merupakan

bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting.

PHP memungkinkan seseorang untuk membuat halaman web yang bersifat

dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam Operating System (OS),

misalnya Windows, Linux, dan Mac OS. Selain Apache, PHP juga mendukung

beberapa web server lain, misalnya Microsoft IIS, Caudium, PWS dan lain-lain.

PHP dapat memanfaatkan database untuk menghasilkan halaman web yang

29

dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah

MySQL. Namun PHP juga mendukung sistem manajemen database Oracle,

Microsoft Access, Interbase, d-Base, PostgreSQL, dan sebagainya. Hingga kini

PHP sudah berkembang hingga versi ke 5. PHP 5 mendukung penuh Object

Oriented Programing (OOP), integrasi XML, mendukung semua ekstensi terbaru

MySQL, pengembangan web service dengan SOAP dan REST, serta ratusan

peningkatan kemampuan lainnya dibandingkan versi sebelumnya. Sama dengan

web server lainnya PHP juga bersifat open source sehingga setiap orang dapat

menggunakannya dengan gratis.[5]

2.13.3 MySQL

SQL merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL

merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database.

SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute

(ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang

bersifat open source. MySQL merupakan pasangan serasi dari PHP. MySQL

dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia. MySQL dapat

digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Pengguna

dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus

data yang berada dalam database. MySQL merupakan sistem manajemen

database yang bersifat at relational, artinya data-data yang dikelola di dalam

database akan di letakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi

data akan menjadi jauh lebih cepat. MySQL dapat digunakan untuk mengelola

database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga

dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk

30

mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah

berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk

memudahkan pengelolaan tabel dalam database.[5]

2.13.4 phpMyAdmin

Pada dasarnya, mengelola database dengan MySQL harus dilakukan

dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk

setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin membuat database, ketikkan baris

perintah yang sesuai untuk membuat database. Jika seseorang ingin

menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal

tersebut tentu saja sangat menyulitkan karena seseorang harus hafal dan

mengetikkan perintahnya satu per satu. Saat ini banyak sekali perangkat

lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola database dalam MySQL, salah

satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin, seseorang dapat membuat

database, membuat tabel, mengisi data, dan lain-lain dengan mudah, tanpa harus

menghafal baris perintahnya. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola

database MySQL yang ada di komputer.[5]