Anna bakery
-
Upload
stainkudus -
Category
Documents
-
view
5 -
download
0
Transcript of Anna bakery
anah Uraian ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas Praktikum TI
Minggu, 22 Mei 2011ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
VOLUME PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN
ROTI AMRINA BAKERY KUDUS)
Makalah
Disusun GunaMemenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Bpk. Wahibur Rakhman
Disusun Oleh :USWATUN KHASANAH
NIM : 209 14O
JURUSAN SYARI’AH PRODI EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar yang persaingannya ketat, keberhasilan suatu
perusahaan tergantung pada kemampuan untuk melaksanakan
strategi pemasaran secara tepat dengan cara
mengkombinasikannya, yaitu seperti atribut produk,
harga, pemakaian produk, dan pemakai produk.Hal ini
tergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengenal
lingkungan pemasarannya dan menggunakan secara tepat
informasi yang di peroleh.Sebelum meluncurkan produknya
dipasar, perusahaan seharusnya menentukan pasar sasaran
yang akan dilayani.Hal ini dilakukan dengan membagi
pasar kedalam beberapa segmen dengan criteria atau
karakteristik tertentu.
Strategi pemasaran merupakan variabel yang dapat
di kontrol oleh pemasar dalam usaha memberi informasi
dan mempengaruhi konsumen.Dalam hal ini yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli terkait
dengan strategi pemasaran adalah fakor produk, promosi,
dan harga.Misalnya dalam strategi pemasaran produk,
dimana perusahaan harus dapat menampilkan hasil
produksinya yang dapat memberikan sugesti pada konsumen
yaitu dengan adanya kualitas produk yang
dimilikinya.Untuk promosi, perusahaan harus bisa
mempromosikan produknya sesuai dengan situasi dan
kondisi konsumen, begitu halnya dengan harga,
perusahaan harus bisa memberikan penetapan harga yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen.Oleh karena itu,
faktor ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam
memberi suatu produk.
Adanya kemajuan teknologi yang sekarang ini
mengalami perkembangan, bagi perusahaan selalu
mengalami persaingan dengan perusahaan-perusahaan lain
yang sama atau sejenis.Sehingga konsumen mempunyai
banyak kesempatan memilih dan menentukan barang hasil
produksi perusahaan manakah yang dapat memenuhi
kebutuhan sesuai dengan selera konsumen.Oleh karena itu
untuk menunjang keputusan dan peningkatan penjualan
guna mendapat keuntungan dan kelangsungan hidup. Maka
perusahaan melakukan kegiatan promotion mix yang antara
lain meliputi periklanan, promosi, penjualan, personal
selling.Dengan demikian lancarnya penjualan yang sebagian
ditentukan oleh kebijakan pemasaran yang dilaksanakan
perusahaan, menjadi sangat penting dan terutama
menghadapi dunia persaingan. (Philip Kotler, 2004:188)
Promotion mix atau bauran pemasaran merupakan
sarana untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama
konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar,
juga dimaksudkan untuk menunjang kegiatan penjualan
dari kegiatan-kegiatan lain yang mendukung lancarnya
pemasaran.
Hasil observasi yang dilakukan di Amrina Bakery
Kudus, bahwa dalam strategi pemasaran yang dilakukan
pada promotion mix, yaitu dilakukan dengan mengiklankan
produknya melalui radio swasta, melalui spanduk,
mesponsori suatu kegiatan atau turnamen-turnamen
tertentu.Dilihat dari promotion mix yang ada dapat
dipahami bahwa hal tersebut dapat memberikan dampak
pada volume penjualan.Artinya bahwa masyarakat yang
belum mengetahui adanya produk Amrina Bakery dengan
adanya promotion mix melalui spanduk, sponsor kegiatan-
kegiatan secara tidak langsung masyarakat dapat
mengetahuinya.
Berdasar latar belakang di atas, maka peneliti
bermaksud mengadakan penelitian yang membahas tentang
"Analisis Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume
Penjualan (Studi Pada Amrina Bakery Kudus)"
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka
dapat disusun rumusan masalah penelitian sebagai
berikut:
Bagaimana strategi pemasaran di Amrina Bakery Kudus?
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran dalam
meningkatakan volume penjualan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat
ditetapkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
Untuk mengetahui strategi pemasaran di Amrina Bakery Kudus.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan mempunyai
manfaat, baik secara akademis maupun psikis sebagai
berikut:
Manfaat Teoritis
a. Mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan
ekonomi, khususnya ekonomi islam mengenai
manajemen pemasaran
b. Sebagai bahan dasar untuk penelitian lebih
lanjut mengenai manajemen pemasaran khususnya
faktor-faktor apa yang harus diketahui untuk
mengetahui meningkatkan volume penjualan
Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian di harapkan dapat di gunakan
sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam
strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
b. Bagi penulis lain yang sejenis, dapat di gunakan
sebagai bahan acuan
E. Batasan Peneliti
Menurut Sugiyono (2006:285) batasan masalah dalam
penelitian kualitatif disebut denga fokus.Sesuai dengan
judul yang peneliti ambil dalam penelitian ini, maka
penelitian ini hanya terbatas pada strategi pemasaran
dalam meningkatkan volume penjualan.Dalam hal ini yang
menjadi obyek penelitian adalah Amrina Bakery Kudus
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi dan Arti Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2004:9) disebutkan bahwa
pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan
dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.
Ada anggapan bahwa pemasaran merupakan suatu
proses yang memberi jawaban atas kebutuhan dan
keinginan seseorang.Dengan demikian dapatlah dikatakan
bahwa hampir semua orang baik secara langsung maupun
tidak langsungikut berkecimpung dalam pemasaran.Ini di
sebabkan karena mereka sama-sama mempunyai keinginan
dan kebutuhan.
Jadi pemasaran merupakan interaksi yang berusaha
untuk menciptakan hubungan pertukaran.Tetapi pemasaran
bukanlah merupakan suatu cara yang sederhana sekedar
untuk menghasilkan penjualan saja, pertukaran hanyalah
merupakan suatu tahap dalam proses pemasaran.Sebenarnya
pemasaran itu dilakukan baik sebelum maupun sesudah
pertukaran.
B. Konsep Pemasaran
Perusahaan yang menganut konsep pemasaran ini
tidak hanya sekedar menjual barang saja, tetapi lebih
dari itu, dimana perusahaan harus memperhatikan
konsumen beserta kebutuhannya secara definit dapat
dikatakan bahwa:
a. Konsep pemasaran adalah sesuatu falasafah yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan. (Basu Swata, 2001:181)
b. Lebih lanjut dikatakan (Sofyan Assauri, 1996:76)
konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen dalam
bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan
keinginan konsumen dengan di dukung oleh kegiatan
pemasaran terpadu yang diarahkan untuk memberikan
kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi
dalam usahanya mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
C. Fungsi-fungsi Pemasaran
Sistem pemasaran dapat di sebutkan antara lain:
Penjualan
Fungsi penjualan juga merupakan sumber pendapatan
yang di perlakukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan
harapan bisa mendapat laba
Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang yang di
beli untuk di jual atau digunakan dalam perusahaan
dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas
produk tertentu
Pengangkutan
Fungsi pengangkutan yaitu pemindahan barang dari
tempat barang yang dihasilkan ketempat barang yang
dikonsumsikan
Penyimpanan
Fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang
selesai diproduksi sampai pada saat barang
dikonsumsikan
Pembelanjaan
Fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna
penyelenggaraan kegiatan pemasaran
Penanggungan Resiko
Fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang
berkaitan dengan pemasaran barang
Standarisasi dan Grading
- Standarisasi adalah penentuan batas-batas dasar
dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil
manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi
- Grading adalah uasaha menggolong-golongkan
barang kedalam golongan standar kualitas yang lebih
mendapat pengangkatan dunia perdagangan
Pengumpulan Informasi Pemasaran
Dalam fungsi ini termasuk pula pengumpulan dan
penafsiran keterngan-keterangan tentang macam barang
yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya
D. Strategi Pemasaran
1. Konsep Strategi
Pada dasarnya strategi pemasaran merupakan bagian
integral dari suatu strategi bisnis yang berfungsi
untuk memberikan arah bagi industri dalam usaha
mengaplikasikan beberapa fungsi dari manajemen
pemasaran dalam suatu perusahaan atau industri
khususnya yang menyangkut strategi pemilihan pasar,
perecanaan produk, penetapan harga, penentuan saluran
distribusi dan pemilihan media promosi. (Ludfi
Djajanto, 1998:37)
Untuk dapat menetapkan suatu strategi dan taktik
pemasaran yang baik, maka harus diperhatikan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan.Kemudian di
hubungkan dengan peluang yang mugkin diraih dan
hambatan mungkin menghadang perusahaan
2. Unsur-unsur Strategi Pemasaran
Menurt Corey yang dikutip oleh Fandy Tjiptono,
mengatakan bahwa strategi pemasaran terdiri dari atas
lima unsur yang saling berkait, yaitu sebagai berikut:
a. Pemilihan pasar
b. Perencanaan produk
c. Penetapan harga
d. Sistem distribusi
e. Komunikasi pemasaran (promosi)
3. Macam-macam Strategi Pemasaran
Menurut Corey yang dikutip oleh Fandy Tjiptono,
juga mengemukakan bahwa strategi pemasaran terdiri atas
lima elemen yang saling berkaitan, yaitu: (Philip
Kotler, 2004:6)
a. Strategi Pasar
b. Strategi Produk
c. Strategi Penetapan Harga
d. Strategi Distribusi
e. Strategi Promosi
4. Manfaat Strategi Pemasaran
Segmentasi pasar ini akan dapat ditetapkan segmen
pasar tertenttu yang akan dijadikan sebagai target
pasar perusahaan.Dengan melakukan segmentasi pasar, ada
beberapa manfaat yang mungkin diraih perusahaan, antara
lain:
a. Perusahaan dapat membandingkan segmen pasar yang
tebaik bagi perusahaan, yaitu
b. Perusahaan dengan memperhatikan kemampuan perusahaan
serta segmen pasar yang sudah jenuh dan potensi saingan
c. Perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan promosi dan
kegiatan pemasaran lainnya sesuai dengan kebutuhan
masing-masing segmen pasar.
d. Perusahaan dapat memperoleh masukan yang dapat
digunakan untuk menyusun kebijaksanaan pemasaran.
E. Penjualan
1. Pengertian Penjualan
Menurut G.Nickles yang dikutip oleh Basri
(2005:129), menerangkan bahwa penjualan yaitu interaksi
antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan
untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pihak lain.
2. Tujuan Penjualan
Bagi perusahaan pada umumnya mempunyai tiga tujuan
umum dalam penjualannya, yaitu: (Basu Swasta, 2001:390)
a. Mencapai volume penjualan tertentu
b. Mendapatkan laba tertentu
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan
3. Jenis Penjualan dan Tenaga Penjual
a. Tenaga penjualan
1. Trade selling
Penjualan melalui penyalur untuk menuju ke pembeli
akhir, yaitu konsumen
2. Missionary selling
Penjualan yang mana penjual mendatangi konsumen
secara langsung agar mau membeli barang pada penyalur
atau pengecer
3. Technical selling
Penjualan yang dilakukan dengan mendatangi
konsumen agar mau membeli pada penyalur dan diberikan
saran serta nasihat teknis kepada pembeli akhir
mengenai barang atau jasa yang dijual tersebut
4. New business selling
Suatu usaha membuka transaksi baru untuk mengubah
calon pembeli potensial menjadi pembeli barang atau
jasa
5. Responsive selling
Penjualan yang menggunakan tenaga penjual untuk
dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli,
misalnya penjualan di supermarket
b. Tenaga penjual
Tenaga penjual terdiri dari: (Basri, 2005:131)
1) Tenaga administrasi penjualan
2) Tenaga penjual yang langsung dengan pembeli
4. Manajemen Penjualan
Dalam meningkatkan volume penjualan perlu adanya
manajemen penjualan yang dilakukannya, yaitu:
a. Perencanaan penjualan
b. Pelaksanaan penjualan
c. Pengawasan dalam penjualan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Untuk menentukan analisis strategi pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan di Amrina Bakery Kudus
dengan menggunakan unsur pokok yang harus di temukan
sesuai dengan masalah yang ada, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, dan menghasilkan karya ilmiah
yang berbobot dan sesuai dengan kriteria karya ilmiah,
maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
kualitatif.
Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah
mengamati orang dalam hidupnya, berinteraksi dengan
mereka berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka
tentang dunia sekitarnya.(Nasution, 2002:5) Dan dalam
penelitian yang akan diamati adalah strategi pemasaran
dalam meningkatkan volume penjualan di Amrina Bakery
Kudus.
Dalam penelitian kali ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan
untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek,
suatu set kondisi dan suatu set sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.Tujuan
dalam penelitian kali ini adalah membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual atau
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Moh.Nazir,
1988:63)
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif.Nasution (2002:5) menyebutkan bahwa:
"pendekatan kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati
orang dalam hidupnya, berinteraksi dengan mereka
berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang
dunia sekitarnya". Dan dalam penelitian yang akan
diamati adalah strategi pemasaran dalam meningkatkan
volume penjualan di Amrina Bakery Kudus.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid,
membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup lama,
penelitian ini di mulai dari tanggal 01-November-2010
sampai dengan selesai, lokasi penelitian di Amrina
Bakery Kudus.Untuk mendapatkan informasi yang lebih
lengkap sebagai bahan materi penelitian dengan tujuan
mampu memberikan gambaran secara komperhensif mengenai
strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan
di Amrina Bakery Kudus sehingga mampu memberikan
informasi yang lengkap bagi perusahaan yang lain.
D. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah manajer
atau pemilik perusahaan roti Amrina Bakery Kudus
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang
utama adalah peneliti sendiri, namun setelah fokus
penelitian menjadi jelas maka di kembangkan instrumen
penelitian sederhana, yang dapat mempertajam serta
melengkapi data hasil pengamatan dan observasi
(Sugiyono, 2005:61)
F. Sumber Data
Setiap penelitian ilmiah memerlukan data dalam
memecahkan masalah yang di hadapinya.Data harus
diperoleh dari sumber data yang valid, agar data yang
terkumpul relevan dengan masalah yang diteliti,
sehingga tidak menimbulkan kekeliruan dalam penyusunan
interpretasi dan kesimpulan.Untuk memperoleh data yang
bersifat akurat, mula-mula yang dilakukan dalam
penelitian terhadap data sekunder, yang kemudian
dilanjutkan dengan penelitian lapangan untuk memperoleh
data primer.
1. Data Primer
Syaifudin Azwar (2001:91) menerangkan: "data
primer atau data-data yang pertama adalah data yang
diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan
menggunakan alat pengukur atau pengambilan data
langsung pada sumber obyek sebagai sumber informasi
yang dicari".
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari
pihak lain dan tidak langsung diperoleh peneliti dari
subyek penelitiannya.Diperoleh melalui studi
kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti teori
yang relevan dengan masalah penelitian.(Syaifudin
Azwar, 2001:91)
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data peneliti menggunakan
tiga metode, pertama, wawancara mendalam (indepth interview),
wawancara digunakan untuk memperoleh data yang
mendalam.Dalam metode wawancara ditetapkan pertanyaan-
pertanyaan yang akan diajukan.Teknik ini digunakan
untuk responden yang memiliki populasi yang diberikan
pertanyaan yang sama, sehingga diketahui informasi atau
data yang penting.Sedangkan pertanyaan yang tidak
terstruktur peneliti tidak menetapkan masalah
pertanyaan yang akan diajukan.Tujuannya adalah
memperoleh informasi yang baku atau informasi
tunggal.Disisi lain Moh.Nazir (1988:234) mengemukakan
"metode interview adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
tatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang
disebut dengan interview guide (panduan wawancara) ".Tanya
jawab dalam penelitian ini dilakukan dengan responden
yang telah ditentukan sebelumnya yaitu orang yang
bekerja di bagian pemasaran di Amrina Bakery Kudus.
Kedua, observasi (pengamatan), adalah tehnik yang
dilakukan secara langsung dan pencatatan secara
otomatis terhadap fenomena yang diselidiki.Karena
penelitian yang dilakukan adalah termasuk jenis
penelitian kualitatif, maka observasi yang penulis
lakukan dalam penelitian ini adalah observasi terus
terang.Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber
data bahwa peneliti sedang melakukan penelitian.Penulis
juga menggunakan observasi partisipasif, yaitu peneliti
datang di tempat penelitian tetapi tidak ikut terlibat
dalam kegiatan di tempat penelitian. (Sugiyono,
2006:312)
Metode ini digunakan untuk mencari data atau
informasi mengenai analisis strategi pemasaran dalam
meningkatkan volume penjualan di Amrina Bakery Kudus
Ketiga, dokumentasi, diantaranya Suharsini (1993:236)
yang menyatakan bahwa metode dokumentasi merupakan
metode pengumpulan data mengenai hal-hal yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen
rapat dan sebagainya.Lain lagi menurut Sugiyono
(2006:62) menyatakan: Studi dokumen merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan interview dalam
penelitian kualitatif.Penggunaan metode dokumentasi ini
untuk memperkuat dan mendukung informasi-informasi yang
didapatkan dari asil observasi dan interview
H. Metode Analisa Data
Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan
sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan.Namun dalam penelitian kualitatif analisa
data lebih difokuskan selama proses di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2006:89-
90)
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
dikonfirmasikan kepada orang lain.
Adapun analisa data meliputi, antara lain:
1. Data reduction (reduksi data) merupakan proses berpikir
sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan
kedalaman wawasan yang tinggi dengan merangkum, memilih
hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang didapatkan
dari data lapangan mengenai strategi pemasaran dalam
meningkatkanvolume penjualan.
2. Data display (penyajian data) yaitu menyajikan data
dalam bentuk uraian singkat bagian hubungan antara
kategori dan sejenisnya.Yaitu data tentang strategi
pemasaran.
3. Vertificationi (kesimpulan).Dalam penelitian kualitatif
kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah-
masalah yang dirumuskan sejak awal, jika didapat bukti-
bukti yang valid dan konsisten maka akan didapatkan
kesimpulan yang kredibel.
Lebih lanjut dijelaskan Sugiyono (2006:99), bahwa
kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada, temuan
dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya elum jelas dan setelah diteliti bisa menjadi
jelas, dapat berupa hubungan kausalitas atau
interaktif, hipotesis atau teori.
I. Penyajian Data
Hamidi (2004:78) mengatakan bahwa: Pertama, sajian
data pada dasarnya terdiri dari hasil analisis data
yang berupa cerita rinci para informan sesuai dengan
ungkapan atau pandangan mereka (termasuk hasil
observasi) tanpa ada komentar, evaluasi dan
interpretasi.Yang kedua, berupa pembahasan yakni diskusi
antara data temuan dengan teori-teori yang digunakan.
Pada penelitian ini data akan dikumpulkan dan di
analisis setiap meninggalkan lapangan, yang kemudian
akan di analisis dengan menggunakan penghalusan bahan
empiris dari data lapangan, dengan menggunakan pola
eksklusi inklusi data yang dalam visualisasinya berupa
kolom dengan kode, catatan lapangan, kategori, laporan
lapangan dan interpretasi, konsep.
1. Penyajian Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Data yang disajikan dalam bentuk seperti yang
disarankan Lincoln dan Guba, yakni dalam bahasa tidak
formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan
kata atau konsep asli responden, cukup rinci serta
tanpa ada interpretasi dan evaluasi dari peneliti.
2. Proses Penemuan Konsep
Setelah menarik kesimpulan hasil pembahasan
teoritis peneliti akan melakukan penggalian
interpretasi dan konseptualisasi dari responden,
tentang strategi pemasaran dalam meningkatkan volume
penjualan di Amrina Bakery Kudus.Proses ini melalui
wawancara,observasi dan diskusi kelompok untuk
menemukan stimuli yang belum terungkap dalam penelitian
sebelumnya.
BAB IV
GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perkembangan
Perusahaan roti Amrina Bakery Kudus ini didirikan
oleh Bapak Noor Rochim pada tahun 2005 tepatnya tanggal
6 November 2005.Perusahaan ini merupakan perusahaan
yang langsung dikelola oleh pemiliknya sendiri, adapun
ide atau inisiatif dari pendirian perusahaan ini
langsung dari pemiliknya.
Perusahaan roti Amrina Bakery ini mengalami
perkembangan dari tahun ke tahun.Untuk meningkatkan
produktifitas perusahaan tersebut pemilik menambah
modal dalam usahanya.Hal ini dapat dilihat karena
semakin banyak permintaan dari konsumen
2. Letak Geografis
Lokasi perusahaan Amrina Bakery Kudus terletak di
daerah yang cukup strategis.Sedangkan antara perusahaan
kantor dan rumah pemilik berada di satu lokasi, yaitu
Jl.Jepara-Kudus 5 km Kaliwungu Kudus
Adapun letak geografisnya adlah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk
b. Sebelah Selatan berbatsan dengan rumah penduduk
c. Sebelah Timur berbatasan dengan rumah penduduk
d. Sebelah Barat berbatasan dengan persawahan
3. Struktur Organisasi
Strurur organisasi perusahaan roti Amrina Bakery
Kudus menganut pola organisasi dan staf.Organisasi
garis menunjukkan bentuk aliran kekuasaan yang mengalir
secara langsung dari direktur utama kepada kepala
bagian dan kemudian menerukannya ke karyawan-karyawan
dibawahnya.Dengan struktur organisasi seperti ini
memungkinkan adanya kesatuan dalam pemberian perintah
dan pengambilan keputusan cepat dari pimpinan kepada
bawahannya.Gambar struktur organisasi perusahaan roti
Amrina Bakery Kudus adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Struktur Organisasi
Perusahaan Roti Amrina Bakery Kudus
BendaharaSupriyadi
Karyawan
PengawasSyaiful Amri
PimpinanNoor Rochim, SE
n
Sumber: Dokumentasi Perusahaan Roti Amrina Bakery
Kudus
4. Pemasaran
Dalam pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
Amrina Bakery Kudus adalah melalui adanya media cetak,
seperti melalui selebaran, brosur dan lain
sebagainya.Sedangakan melalui media elektronik pihak
perusahaan melalui radio-radio swasta.Selain itu juga,
pemasaran yang digunakan oleh perusahaan selalu ikut
event-event, seperti perlombaan, kegiatan-kegiatan
keagamaan.
5. Proses Pembuatan
Semua bahan kecuali garam dan mentega di aduk dengan
dough mixer denga kecepatan rendah selama ± 7 menit,
kemudian sisa bahan dimasukkan dan di aduk dengan
kecepatan tinggi selama ± 8 menit atau sampai menjadi
kalis.
Adonan di istirahatkan selama 15 menit dengan
ditutup kain dingin kemudian di buang gasnya dengan
cara di tekan.Serta adonan di bagi-bagi dengan berat ±
65 gram, lalu di bulatkan, di istirahatkan 10 menit di
atas meja dengan ditutup kain dingin.Setelah itu,
adonan di tekan dan di bulat-bulatkan lagi, dan
kemudian disusun di loyang yang telah di semir atau di
olesi dengan mentega.Dan di panggang di oven pada suhu
150ºC selama ± 11 menit sampai warna roti kuning ke
coklatan.
6. Jam Kerja
Ketentuan hari dan jam kerja karyawan perusahaan
Amrina Bakery Kudus dapat di gambarkan sebagai berikut:
a. Untuk hari Sabtu sampai Jum´at jam 08.00 sampai
dengan jam 16.00 WIB. Istirahat mulai jam 12.00 sampai
dengan 13.00
b. Untuk libur pada hari Minggu
7. Tenaga Kerja
Jumlah karyawan atau tenaga kerja yang ada pada
perusahaan Amrina Bakery Kudus adalah sebanyak 36
karyawan
B. Pembahasan
1. Analisis Tentang Strategi Pemasaran di Amrina
Bakery Kudus
Dalam hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak
Noor Rochim, mengatakan bahwa strategi pemasaran yang
dilakukan pada AmrinaBakery Kudus adalah melihat dari
beberapa hal sebagai berikut:
a. Strategi Pasar
Amrina Bakery Kudus dalam memproduksi suatu produk
roti terlebih dahulu melihat dari kebutuhan, mempunyai
sumber daya yang di minati orang atau pihak lain, dan
bersedia menawarkan sumber daya tersebut untuk di tukar
supaya dapat memenuhi keinginan mereka
b. Strategi Produk
Untuk produk yang di tawarkan dalam perusahaan
Amrina Bakery Kudus pada pasar atau konsumen sangat
banyak sekali sehingga hal ini membuat konsumen merasa
ingin menikmati semua prduk yang ada pada perusahaan
Amrina Bakery Kudus.Produk-produk yang ada di
perusahaan Amrina Bakery Kudus yang di produksi adalah
roti kembang, roti telur, roti sisir, roti pisang
coklat, roti donat salju, roti kacang ijo, roti
strawberry, roti nanas, roti coklat, dan roti kacang
tanah.
c. Strategi Harga
Dalam menetapkan harga, perusahaan Amrina Bakery
Kudus sangat mempertimbangkan dengan kebutuhan
konsumen, artinya ketika konsumen membutuhkan produk
yang banyak maka perusahaan memberikan suatu harga yang
berbeda dengan yang lainnya, misalnya orang atau
konsumen yang memesan barang produksinya.
d. Strategi Promosi
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan Amrina
Bakery Kudus melalui media cetak maupun media
elektronik.Melalui media cetak dapat berupa selebaran
maupun surat kabar, sponsor dan lain
sebagainya.Sedangkan melalui media elektronik
perusahaan melakukan promosi lewat radio.
e. Strategi Distribusi
Distribusi yang ada dalam perusahaan Amrina Bakery
Kudus yaitu melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
distributor, walaupun itu masih dalam tingkat kecil,
seperti toko, sales dan lain sebagainya.Hal ini
bertujuan agar barang produksinya cepat laku, cepat di
minati oleh konsumen dan lain sebagainya.
2. Analisis Tentang Strategi Tersebut Mampu
Meningkatkan Volume Penjualan
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
Amrina Bakery Kudus telah disusun dengan baik sehingga
pelaksanaan dari strategi pemasaran yang dilakukan
tepat sasaran atau market sharenya telah dikuasai dengan
cukup baik
Sebelum melaksanakan strategi pemasaran yang ada
pihak perusahaan Amrina Bakery Kudus telah melibatkan
kesiapan organisasi perusahaan dan
pelaksanaanya.Sehingga dapat dikatakan bahwa strategi
pemasaran yang dilakukan telah mampu meningkatkan
volume penjualan.Sebagaimana hasil wawancara dengan
Bapak Noor Rochim, mengatakan bahwa setiap hari
perusahaan dapat memproduksi barang sebanyak 4325
produk roti yang bermacam-macam dengan keuntungan yang
diperoleh kurang lebih Rp 2.000.000,- setiap hari.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dan pemaparan analisis dalam bab
sebelumnya, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
Amrina Bakery Kudus telah melakukan sesuai dengan
ketentuan pemasaran, dalam arti bahwa perusahaan
tersebut menggunakan suatu pelaksanaan startegi
pemasaran, seperti strategi pasar, produk, harga,
promosi, dan distribusi yang ada.Sehingga hal ini
membuat perusahaan tersebut tetap eksis dengan strategi
pemasaran yang dijalankan.
2. Strategi pemasaran yang ada telah mampu meningkatkan
volume penjualan pada perusahaan Amrina Bakery Kudus
dengan setiap harinya memproduksi 4325 produk dengan
pendapatan Rp 2.000.000, per hari.
B. Penutup
Alhamdulillah, berkat pertolongan dan karunia
Allah SWT, di dasari niat dan kesungguhan akhirnya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal.Dengan
harapan semoga dapat memberi manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca budiman khususnya
Dan apabila dalam tata penulisan kata-kata yang
kurang benar dalam pengetikan atau kurang sesuai dengan
pembuatan proposal, saya meminta maaf yang sebesar-
besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Basri, Pengantar Bisnis, BPFE, Yogyakarta, 2005.
Basu, Swasta, Manajemen Pemasaran, BPFE, 1997.
----------- , Dasar-dasar Manajemen, BPFE, 2001.
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Andi Ofset, Yogyakarta, 1997.
Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, UMM Press, Malang, 2004.
Haryono, Arnicum Azis, Ilmu Sosial Dasar, Bumi Aksara, Jakarta,
1997.
Ludfi Djajanto, Analisis Strategi Pemasaran Untuk Industri Kecil di Jawa Timur,
Majalah Bistek Edisi 06/Tahun VI/Desember 1998
Moh.Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004.
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta, 1998.
Sofyan Assauri, Manajemen Pemasaran, BPFE, Yogyakarta, 1996.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, 2005.
----------- ,Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,
R&D, Alfabeta, Bandung, 2006.
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
Cipta, Jakrata, 1993.
Suharsono, Pengantar Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1999.
Syaifudin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2001.