ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AREMA INDONESIA IPL DAN ISL PADA WEBSITE ONGISNADE.CO.ID Oleh

19
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AREMA INDONESIA IPL DAN ISL PADA WEBSITE ONGISNADE.CO.ID Oleh : Dhimas Mahardhika Eka Nugraha NIM 0610023036 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI PEMINATAN KOMUNIKASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Pembimbing: 1. Mondry 2. Dyan Rahmiati ABSTRACT Dualism that happened in the Arema Indonesia football team is an issue news that enticing public of national football, especially the fans of Arema, Aremania. The Dualism is motivated by a split of the divisions within Football Association of Indonesia (PSSI), which is the highest governing body of football in Indonesia. It also happened to Arema Indonesia, which eventually split into two, namely Arema IPL and Arema ISL. Ongisnade.co.id is an online media website that provides news about Arema IPL and Arema ISL. This research is a qualitative researchthat using content analysis method (framing). Data were collected through observation and documentation. Analysis of the data took a major foothold in the model of Pan and Kosicki framing. Is with text outlining news of Arema IPL and Arema ISL into four stages, namely syntax, script, thematic, and rhetorical. The results showed that the website (ongisnade.co.id) is more likely to Arema IPL than Arema ISL. This is evident from the presentation of Arema IPL news better in terms of the portion of the news, the language used, and photo journalism are more update. In addition, Arema IPL news value is about the team's preparations in the face of the new season, as well as the exchange of new players who will stay at Arema IPL. It is different from the presentation of news about Arema ISL, which impressive as it is, and the lack of updates. Arema ISL news value is also less attractive, which is about the ongoing conflict in Arema Indonesia which continues to be a problem for Arema ISL‟s management. Key News : News, Arema IPL, Arema ISL, News Content Analysis (Framing Analysis)

Transcript of ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN AREMA INDONESIA IPL DAN ISL PADA WEBSITE ONGISNADE.CO.ID Oleh

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN

AREMA INDONESIA IPL DAN ISL PADA WEBSITE ONGISNADE.CO.ID

Oleh :

Dhimas Mahardhika Eka Nugraha

NIM 0610023036

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

PEMINATAN KOMUNIKASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

Pembimbing:

1. Mondry

2. Dyan Rahmiati

ABSTRACT

Dualism that happened in the Arema Indonesia football team is an issue

news that enticing public of national football, especially the fans of Arema,

Aremania. The Dualism is motivated by a split of the divisions within Football

Association of Indonesia (PSSI), which is the highest governing body of football

in Indonesia. It also happened to Arema Indonesia, which eventually split into

two, namely Arema IPL and Arema ISL. Ongisnade.co.id is an online media

website that provides news about Arema IPL and Arema ISL.

This research is a qualitative researchthat using content analysis method

(framing). Data were collected through observation and documentation. Analysis

of the data took a major foothold in the model of Pan and Kosicki framing. Is with

text outlining news of Arema IPL and Arema ISL into four stages, namely syntax,

script, thematic, and rhetorical.

The results showed that the website (ongisnade.co.id) is more likely to

Arema IPL than Arema ISL. This is evident from the presentation of Arema IPL

news better in terms of the portion of the news, the language used, and photo

journalism are more update. In addition, Arema IPL news value is about the

team's preparations in the face of the new season, as well as the exchange of new

players who will stay at Arema IPL. It is different from the presentation of news

about Arema ISL, which impressive as it is, and the lack of updates. Arema ISL

news value is also less attractive, which is about the ongoing conflict in Arema

Indonesia which continues to be a problem for Arema ISL‟s management.

Key News : News, Arema IPL, Arema ISL, News Content Analysis (Framing

Analysis)

PENDAHULUAN

Menurut Irene Campbel,

sejarah sepak bola modern di

Indonesia dimulai dengan

terbentuknya PSSI (Persatuan

Sepakbola seluruh Indonesia) pada

tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta

dengan ketuanya Soeratin

Sosrosoegondo. Sebagai organisasi

olahraga yang dilahirkan di zaman

penjajahan Belanda, kelahiran PSSI

terkait dengan kegiatan politik untuk

menentang penjajahan. Jika meneliti

dan menganalisa saat-saat sebelum,

selama, dan sesudah kelahirannya,

sampai lima tahun pasca Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Jelas

sekali bahwa PSSI lahir karena

dibidani politisi bangsa yang baik

secara langsung maupun tidak,

menentang penjajahan dengan

strategi menyemai benih–benih

nasionalisme di dada pemuda-

pemuda Indonesia

(http://olahraga.kompasiana.com).

Salah satu tim sepak bola di

Indonesia adalah Arema Indonesia.

Tim sepak bola yang berada di Kota

Malang ini didirikan oleh Ir. Lucky

Acub Zaenal pada 11 Agustus 1987.

Arema Indonesia memiliki julukan

„Singo Edan‟, nama Arema sendiri

adalah akronim dari Arek Malang.

Sejarah berdirinya Arema Indonesia

tidak lepas dari peran (alm) Mayjen

TNI (purn) Acub Zaenal ( ayah

Lucky Acub Zaenal), mantan

Gubernur Irian Jaya (sekarang

bernama provinsi Papua Barat), dan

mantan pengurus Persatuan Sepak

bola Seluruh Indonesia (PSSI)

periode tahun 1980-an. Kedua figur

inilah yang kali pertama punya andil

menelurkan pemikiran membentuk

klub Galatama di kota Malang

setelah sebelumnya membangun klub

Perkesa 78. Jasa Acub Zaenal tidak

terlepas dari peran Ovan Tobing,

Humas Persema saat itu, bersama Ir.

Lucky Acub Zaenal, dan (alm) Dirk

Sutrisno, pendiri klub Armada „86

(www.aremafc.com).

Arema Indonesia, dahulu

bernama Arema Malang. Namun

pada musim 2010-2011, pada

launching sempat berganti menjadi

Arema Football Club(FC), namun

dua hari kemudian kembali lagi

menggunakan nama Arema

Indonesia. Homebase Arema

Indonesia adalah Stadion Gajayana

di Kota Malang dan Stadion

Kanjuruhan di Kabupaten Malang.

Tim sepak bola yang bermarkas di

Malang, Jawa Timur ini, telah

menorehkan berbagai prestasi

nasional, yaitu Juara Liga Galatama

1992, Juara Divisi Satu 2004, Juara

Copa Indonesia 2005 dan 2006,

Runner-up Copa Indonesia 2010,

Juara Indonesia Super League (ISL)

2010, dan Runner-up Indonesian

Super League (ISL) 2011. Selain itu,

Arema Indonesia juga dua kali

meraih penghargaan Tabloid Bola

Best Team Award pada tahun 2006

dan 2007 oleh media cetak nasional

tabloid Bola. Prestasi lain Arema

Indonsia adalah, sejak berdirinya

hingga saat ini tidak pernah

menggunakan dana pemerintah atau

Anggaran Belanja Pemerintah

Daerah (APBD) seperti kebanyakan

tim-tim sepak bola lainnya di

Indonesia.

Seiring dengan kekacauan

pada badan tertinggi sepak bola

Indonesia PSSI, sehingga terjadi

perpecahan dengan adanya dua

kompetisi yang berbeda. Yaitu

Indonesia Premier League (IPL)

dibawah naungan PSSI versi Djohar

Arifin Husein dengan PT. Liga

Prima Indonesia Sportindo, dan juga

Indonesia Super League (ISL)

dibawah naungan PT. Liga Indonesia

dibawah PSSI versi La Nyalla

Matalitti. Arema Indonesia sendiri

terpecah menjadi dua, yaitu ada

Arema Indonesia (ISL) yang

mengikuti kompetisi Indonesia Super

League (ISL) dan Arema Indonesia

(IPL) yang mengikuti Indonesia

Premier League (IPL).

Terlepas dari terpecahnya

Arema Indonesia dalam dua

kompetisi yang berbeda, yaitu Arema

Indonesia ISL dan Arema Indonesia

IPL. Arema Indonesia mempunyai

kelompok suporter, yaitu Aremania

dan Aremanita (sebutan untuk

suporter wanita). Arema Indonesia

merupakan simbol kebanggaan dari

masyarakat Malang Raya (Kota

Malang, Kabupaten Malang, dan

Kota Batu). Setiap pemberitaan

tentang Arema Indonesia di media

massa, baik cetak, elektronik,

maupun online, dapat menjadi

incaran para pendukungnya

Aremania. Hal tersebut dikarenakan

antusias Aremania yang berjumlah

ribuan, bahkan ratusan ribu supporter

terhadap tim kebanggaannya. Dalam

setiap pertandingan home Arema

Indonesia selalu dipenuhi oleh

Aremania. Dimana setiap Arema

Indonesia bertanding di Stadion

Gajayana yang memilki kapasitas 35

ribu penonoton, dan Stadion

Kanjuruhan yang mempunyai

kapasitas 45 ribu penonton, selalu

dipenuhi oleh Aremania. Bahkan

ketika Arema bermain away tidak

sedikit pula Aremania yang hadir

mendampingi bertanding, jumlahnya

bisa mencapai ribuan Aremania.

Aremania tidak hanya berada di

Malang Raya saja, namun tersebar di

berbagai daerah di Indonesia, bahkan

luar negeri. Di Malang Raya sendiri

terdapat kurang lebih 160

koordinator wilayah (korwil)

Aremania. Sesuai dengan slogan

Aremania, “tidak kemana-mana, tapi

ada dimana-mana”. Aremania

tersebar hampir di seluruh Indonesia,

contohnya Aremania Batavia di

Jakarta, Aremania Borneo di

Kalimantan, Aremania Dewata di

Bali, Aremania Papua di Papua, dan

juga Aremania yang berada di

daerah-daerah lainya di Indonesia.

Bahkan ketika Arema Indonesia

menjalani pertandingan away dalam

ajang AFC Champions League 2011

melawan Cerezo Osaka, supporter

Aremania juga terlihat hadir di

Stadion Osaka Nagai, Jepang.

Tingginya jumlah dan tingkat

partisipatif supporter Arema

membuka peluang bagi media untuk

membuat berita seputar Arema. Hal

ini menyangkut sebuah nilai berita,

bahwa dikatakan syarat berita

diminati harus menarik perhatian

„konsumen‟ atau yang jauh lebih luas

tentu perhatian masyarakat (Mondry,

2008: 61). Fanatisme yang tinggi

memberikan efek kebutuhan

informasi yang cukup tinggi untuk

mengetahui perkembangan terkini

bagi masyarakat Malang khususnya

bagi Aremania. Rasa ingin tahu

pembaca begitu besar terhadap hasil

pertandingan atau event olahraga

pun, terutama yang banyak dinikmati

masyarakat. Siapa yang kalah dan

siapa yang menang adalah daya

penarik yang besar bagi para pencari

berita olahraga (Barus, 2010: 47).

Media massa lokal kota

Malang menyajikan berita mengenai

Arema Indonesia IPL dan ISL, baik

media cetak, elektronik, maupun

online. Meskipun berbagai media

memberitakan Arema Indonesia

secara bersamaan dalam periode

penerbitan mereka, namun isi atau

berita yang muncul di halaman

media sering berbeda. Perbedaan ini

sering ditampilkan melalui berbagai

pilihan perangkat penyusun fakta

yang mereka gunakan seperti

pemilihan narasumber, penampilan

grafis, maupun cara lain. Selain itu,

pemakaian kata, penonjolan kalimat,

foto, penempatan headline, juga

membuat media tampak berbeda

antara media satu dengan media lain

dalam menyajikan realitas (Wahid,

2011: 2). Perbedaan sajian yang

diakibatkan latar belakang ideologi,

politik, maupun ekonomi merupakan

framing media. Eriyanto(2002: xi)

menilai wartawan media massa

cenderung memilih seperangkat

asumsi tertentu. Ini akan

berimplikasi bagi pemilihan judul

berita, struktur berita, dan

keberpihakannya kepada seseorang

atau sekelompok orang, meskipun

keberpihakan tersebut sering bersifat

subtil dan tidak sepenuhnya disadari.

Oleh karena itu dalam melihat

adanya sebuah fakta yang sama, akan

menampilkan konstruksi berita yang

berbeda pula.

Website ongisnade.co.id

(dulu ongisnade.net) adalah media

online yang menyajikan berita

seputar tim sepak bola Arema

Indonesia, baik Arema Indonesia

ISL, maupun Arema Indonesia IPL,

Aremania dan Aremanita, dan

kilasan berita sepakbola nasional.

Website ongisnade.co.id sekarang

telah berkembang menjadi salah satu

website sepakbola Indonesia terbaik.

Website ongisnade.co.id bertujuan

memberikan konstribusi pada budaya

ber-internet yang mendidik bagi

kalangan supporter sepak bola

Arema khususnya, dan seluruh

penggemar sepak bola nasional.

Website ongisnade.co.id selalu

mengkampanyekan sepak bola

Indonesia yang bermutu, menghibur,

edukatif, dan berprestasi. Dalam

setiap pemberitaan dan penulisan

artikel, ongisnade.co.id mengajak

pembaca memandang sepak bola

Indonesia dengan logis dan kritis

tanpa meninggalkan subjektivitas

dan fanatisme terhadap klub

(www.ongisnade.co.id).

Dengan menggunakan

metode framing, peneliti bertujuan

untuk mengetahui pembingkaian

berita Arema IPL dan ISL pada

website ongisnade.co.id tersebut.

Bagaimana dari segi pemberitaan

website ongisnade.co.id tentang

Arema IPL dan Arema ISL. Hal

tersebut akan membantu Aremania

dalam mengikuti perkembangan

Arema IPL dan Arema ISL yang

disajikan oleh website

ongisnade.co.id. Dengan hal tersebut,

penulis ingin meneliti pemberitaan

seputar Arema Indonesia yang ada

pada website ongisnade.co.id

sebagaimana tergambar dalam

penelitian ini, yaitu “Analisis

Framing Pemberitaan Arema

Indonesia IPL dan ISL pada

Website ongisnade.co.id”.

TINJAUAN PUSTAKA

Media massa merupakan

media informasi yang terkait dengan

masyarakat, digunakan berhubungan

dengan khalayak (masyarakat) secara

umum, dikelola secara professional

dan bertujuan mencari keuntungan.

Dengan demikian, tidak semua

media informasi atau komunikasi

dapat disebut media massa. Telepon,

meskipun dengannya kita dapat

berhubungan, bukanlah merupakan

media massa karena hubungannya

individu. Buletin intern suatu

lembaga juga bukan media massa

karena informasinya terkait dengan

kepentingan lembaga yang kadang

tidak dikelola secara professional

bahkan tidak bertujuan mencari

keuntungan (Mondry, 2008: 12).

Sebuah sarana yang bertugas

untuk menyiarkan produk jurnalistik,

media mempunyai beberapa fungsi

(Effendy, 2003: 93-95), yaitu:

1. Fungsi menyiarkan informasi

Media bertugas memberikan

dan menyediakan berbagai

informasi mengenai berbagai

hal yang terjadi di bumi ini,

diantaranya mengenai

peristiwa yang terjadi,

gagasan atau pikiran orang

lain, apa yang dikatakan

orang lain, dan sebagainya.

2. Fungsi mendidik

Sebagai sarana pendidikan

massa, surat kabar memuat

tulisan-tulisan yang

mengandung pengetahuan

sehingga khalayak pembaca

bertambah pengetahuannya.

Fungsi ini secara implisit

terdapat dalam bentuk berita,

dapat juga secara eksplisit

dalam bentuk artikel atau

tajuk rencana. Kadang-

kadang cerita bersambung

atau berita bergambar juga

mengandung aspek

pendidikan.

3. Fungsi menghibur

Isi surat kabar yang bersifat

hiburan bisa berbentuk cerita

pendek, cerita bersambung,

cerita bergambar, teka-teki

silang, karikatur, tidak jarang

juga berita mengenai minat

insani (human interest).

Maksud pemuatan isi yang

mengandung hiburan,

semata-mata untuk

melepaskan ketegangan

setelah pembaca dihidangi

berita atau artikel yang berat-

berat.

4. Fungsi mempengaruhi

Sifat surat kabar yang mandiri, bebas

menyatakan pendapat, melakukan

kontrol sosial dan bukan merupakan

surat kabar organ pemerintah yang

membawakan sarana pemerintah

secara implisit terdapat pada berita,

dan secara eksplisit terhadap pada

tajuk rencana dan artikel. Bukan saja

menyampaikan informasi, tapi juga

membujuk dan mengajak khalayak

untuk mengambil sikap tertentu, agar

berbuat sesuatu atau tidak bertindak

sesuatu.

Menurut Suhandang (2004:

103), berita adalah laporan atau

pemberitahuan tentang segala

peristiwa aktual yang menarik

perhatian orang banyak. Peristiwa

yang melibatkan fakta dan data yang

ada di alam semesta ini, yang terjadi

pun aktual dalam arti “baru saja”

atau hangat dibicarakan orang banyak.

Untuk bisa menulis berita kita harus

mengetahui persyaratan berita.

Persyaratan dalam menulis berita

yaitu 5W + 1H (What, Who, Where,

Why, When dan How). Untuk negara

kita Indonesia rumusan ini ditambah

satu lagi S (Security) atau keamanan

(Djuroto, 2003: 10-11).

Berita, baik untuk surat

kabar, radio, televisi, maupun

internet memiliki tiga sifat yang

harus dipenuhi, menurut Djuroto

(2003: 27) tiga sifat tersebut yaitu:

a. Mengarahkan, artinya berita

yang kita buat harus mampu

mengarahkan perhatian

pembaca, pendengar atau

pemirsa sehingga mengikuti

alur pemikiran kita.

b. Menumbuhkan atau

membangkitkan semangat,

artinya berita harus dapat

memberi rangsangan,

dorongan, dan semangat bagi

pembacanya.

c. Berita yang bersifat memberi

penerangan, artinya berita

harus mampu memberi

penerangan kepada

masyarakat. Memberi

penerangan disini maksudnya

adalah memberikan

penjelasan atau contoh-

contoh kejadian yang tidak

baik agar tidak ditiru oleh

masyarakat.

Penulisan dan penayangan

berita media online hampir sama

dengan penulisan dalam media cetak,

khususnya surat kabar. Namun,

perbedaannya dalam pola

pemuatannya, dimana medianya

adalah internet. Umumnya, ketika

berita online dibuka, awalnya hanya

muncul judul dan lead atau intro

berita. Bila ingin mengetahui lebih

jauh, pembaca atau pemirsa internet

harus membuka (meng-klik) halaman

atau link lanjutannya (Mondry, 2008:

142-146).

Teks foto (caption) adalah

kata-kata yang menjelaskan foto.

Teks foto diperlukan untuk

melengkapi suatu foto. Tanpa

caption, maka sebuah foto hanya

sebuah gambar yang bisa dilihat,

tanpa bisa diketahui apa informasi

yang ada dibaliknya. Syarat-syarat

teks foto seperti di lembaga Kantor

Berita Nasional Antara, adalah

sebagai berikut (Alwi, 2004: 11).

1. Teks foto harus dibuat

minimal dua kalimat.

2. Kalimat pertama menjelaskan

gambar. Kalimat kedua dan

seterusnya menjelaskan data

yang dimiliki.

3. Teks foto harus mendukung

minimal unsur 5W+1H, yakni

who, what, where, when, why,

how.

4. Teks foto dibuat dengan

kalimat aktif sederhana

5. Teks foto diawali dengan

keterangan tempat foto

disiarkan, lalu tanggal

penyiaran dan judul, serta

iakhiri tahun foto disiarkan,

serta nama pembuat dan

editor foto.

Menurut Stovall (Craig,

2005: 12) news online atau juga

disebut news website, news website

adalah sebuah situs yang

menyediakan berita dan informasi

kepada khalayak tepat pada

waktunya. Orang yang

memproduksinya mengamati

kebiasaan-kebiasaan jurnalistik, baik

itu peliputan, penulisan, dan

penyajian berita. Website berita

mengandung pengertian sebagai

display dan pendistribusian konten.

Seperti yang dituliskan Santana

(2005: 33), bahwa pada awalnya

situs-situs berita sekadar

mengadaptasi kandungan mereka

untuk cyberspace. Kemudian,

mereka mulai memproduksi kisah-

kisah dengan menerapkan

kapabilitas-kapabilitas teknis

internet. Namun kini, media

mengkreasikan isi-isi orisinalitasnya

yang secara spesifik didesain oleh

internet.

Eriyanto (2002: 66).

mengemukakan bahwa framing

adalah pendekatan untuk melihat

bagaimana realitas itu dibentuk dan

dikonstruksi oleh media. Proses

pembentukan dan konstruksi realitas

itu, hasil akhirnya adalah bagian

tertentu dari realitas yang lebih

menonjol dan yang disamarkan.

Akibatnya khalayak lebih mudah

mengingat aspek-aspek yang tidak

disajikan secara menonjol, bahkan

tidak diberitakan, manjadi terlupakan

dan sama sekali tidak diperhatikan

oleh khalayak.

Pengkonstruksian sebuah

realitas dapat ditinjau melalui

perangkat framing milik Zhongdang

Pan dan Gerlad M. Kosicki. Menurut

Pan dan Kosicki, framing ini adalah

suatu ide yang dihubungkan dengan

elemen yang berbeda dalam teks

berita, seperti kutipan sumber, latar

informasi, pemakaian kata atau

kalimat tertentu. Dalam menganalisis

realitas Pan dan Kosicki dalam

(Eriyanto, 2002: 255-264)

mempunyai empat elemen perangkat

framing adapun bagianya sebagai

berikut;

Pertama adalah sintaksis,

pengertian umum sintaksis adalah

susunan kata atau frase dalam

kalimat. Dalam wacana berita,

sintaksis menunjuk pada pengertian

susunan dari bagian berita. Bagian-

bagian tersebut seperti headline,

Lead, latar informasi, sumber, dan

penutup. Sintaksis bertujuan untuk

memberi petunjuk yang berguna

tentang bagaimana wartawan

memaknai peristiwa dan akan

dibawa kemana berita yang

disajikan.

Kedua struktur skrip, bentuk

umum dari skrip ini adalah 5W + H.

Pola ini tidak selalu dijumpai dalam

berita yang ditampilkan, dari

kategori 5W + H yang paling penting

akan dijadikan informasi oleh

wartawan. Bentuk dari 5W + H

disusun dan dijadikan sebuah cerita

untuk menunjukkan hubungan antara

peristiwa satu dan lainya. Segi

bercerita ini dapat menjadi pertanda

framing yang ingin ditampilkan.

Ketiga struktur tematik,

struktur tematik berhubungan dengan

bagaimana fakta itu ditulis. Struktur

ini juga menlihat kepada bentuk

kalimat yang dipakai, bagaimana

menempatkan dan menulis sumber

ke dalam teks berita secara

keseluruhan. Tematik bertujuan

menjelaskan detail berita dan

hubungan antar kalimat.

Keempat struktur

retoris, struktur retoris dari sebuah

berita menggambarkan pilihan gaya

atau kata yang dipilih oleh wartawan

untuk menekankan arti yang ingin

ditonjolkan. Struktur retoris juga

menunjukan kecenderungan bahwa

apa yang disampaikan media adalah

suatu kebenaran. Penekanan

peristiwa tidak hanya melalui teks

tetapi juga bisa melalui foto, grafis,

dan sebagainya.

METODE PENELITIAN

Guna memperoleh gambaran

tentang framing berita Arema

Indonesia pada website

Ongisnade.co.id, peneliti memilih

jenis penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif bertujuan atau digunakan

untuk memahami fenomena tentang

apa yang dialami oleh subjek

penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan

lain-lain, secara holistik dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-

kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode

alamiah (Moleong, 2008: 6).

Penelitian ini berusaha memberikan

gambaran tentang objek yang diteliti

secara utuh dan kemudian

dideskripsikan dengan kata-kata dan

bahasa.

Dalam penelitian kualitatif

deskriptif, data yang dikumpulkan

adalah berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka-angka. Hal itu

disebabkan oleh adanya penerapan

metode kualitatif. Selain itu, semua

yang dikumpulkan berkemungkinan

menjadi kunci terhadap apa yang

sudah diteliti. Dengan demikian,

laporan penelitian akan berisi

kutipan-kutipan data untuk member

gambaran penyajian laporan tersebut.

Data tersebut mungkin berasal dari

naskah wawancara, catatan lapangan,

foto, videotape, dokumen pribadi,

catatan atau memo, dan dokumen

resmi lainnya (Moleong, 2008: 11).

Dalam melihat konstruksi

sebuah peristiwa oleh media,

penelitian ini akan menggunakan

metode framing menurut Pan dan

Kosicki karena metode ini berbicara

mengenai proses membuat suatu

pesan lebih menonjol, menempatkan

informasi lebih daripada yang lain,

sehingga khalayak lebih tertuju pada

pesan tersebut. Peneliti menetapkan

model Pan dan Kosicki karena model

ini memiliki empat dimensi

struktural teks sebagai perangkat

framing sintaksis, skrip tematik, dan

retoris dimana keempat hal tersebut

nantinya akan membentuk suatu

tema yang saling bertautan satu

dengan lainnya dalam koherensi

global (Eriyanto, 2002: 255). Hal

tersebutlah yang menjadi alasan

penelitian ini memilihan framing

milik Pan Kosicki tersebut. Dimana

dalam satu berita dapat dijabarkan

secara detail melalui empat tahap,

yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan

retoris.

Adapun pembahasan

mengenai perangkat framing Pan dan

Kosicki, pertama sintaksis

menjelaskan bagaimana wartawan

menyusun peristiwa seperti

pernyataan, opini, kutipan,

pengamatan atas peristiwa dalam

bentuk susunan sebuah berita.

Sintaksis ini akan membahas seputar

lead berita, latar berita, headline,

kutipan yang diambil, dan

sebagainya (Eriyanto, 2002: 255).

Kedua berhubungan dengan struktur

skrip, skrip berhubungan dengan

bagaimana wartawan mengisahkan

atau menceritakan peristiwa kedalam

bentuk berita. Ketiga adalah struktur

tematik, tematik berhubungan

dengan bagaimana wartawan

mengungkapkan pandanganya atas

peristiwa ke dalam proporsisi,

kalimat atau hubungan antar kalimat

yang membentuk teks secara

keseluruhan. Keempat adalah

struktur retoris, menjelaskan

bagaimana wartawan menekankan

arti tertentu kedalam berita. Struktur

ini akan melihat bagaimana memakai

pilihan kata, idiom, grafik, dan

gambar yang dipakai (Eriyanto,

2002: 255-256).

Penetapan fokus yang jelas

dan mantap, seorang peneliti dapat

membuat keputusan yang tepat

tentang data mana yang dikumpulkan

dan mana yang tidak perlu dijamah

maupun mana yang akan dibuang

(Moleong, 2008: 94). Fokus dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemberitaan

Arema IPL pada website

Ongisnade.

2. Bagaimana pemberitaan

Arema ISL pada website

Ongisnade.

Objek yang diteliti dalam

penelitian ini adalah pemberitaan

Arema Indonesia ISL dan IPL yang

dimuat dalam website

ongisnade.co.id pada 4 Oktober – 7

November 2011. Dari 35 hari

pengambilan berita Arema IPL dan

Arema ISL pada Ongisnade, yang

akan menjadi bahan analisis utama

hanya 20 berita saja, yaitu 10 berita

dari Arema IPL, dan 10 berita dari

Arema ISL. Pengambilan 10 berita

Arema IPL dan Arema ISL tersebut

berdasarkan berita yang paling

banyak mendapatkan pembaca

(viewer), diantara berita-berita

lainnya pada Ongisnade. Jadi,

banyaknya pembaca tentang 10

berita Arema IPL dan Arema ISL

tersebut, menunjukkan bahwa berita

tersebut mendapatkan perhatian

khusus oleh pembaca dari pada

berita-berita lainnya.

Perangkat Framing Pan dan

Kosicki

STRUKT

UR

PERANGK

AT

FRAMING

UNIT

YANG

DIAMAT

I

SINTAKS

IS

(Cara

wartawan

menyusun

fakta)

1. Skema

berita

Headline,

lead, latar

informasi,

kutipan,

sumber,

pernyataa

n penutup

SKRIP

(Cara

wartawan

mengisah

kan fakta)

2.

Kelengkapa

n berita

What,

Who,

Where,

When,

how (5W

+ 1H)

TEMATI

K

(Cara

wartawan

menulis

fakta)

3. Detail

4. Maksud

kalimat

5.

Nominalisa

si

antarkalima

t

6.

Koherensi

7. Bentuk

kalimat

8. Kata

ganti

Paragraf,

proporsi,

hubungan

antar

kalimat

RETORIS

(Cara

wartawan

menekank

an fakta)

9.

Leksiton

10. Grafis

11. Metafor

12.

Pengandaia

n

Kata,

idiom,

gambar/fo

to, grafik

Sumber: Eriyanto, 2002: 256

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam analisis data penelitian

ini, menggunakan metode framing

Pan dan Kosicki dalam memaparkan

analisis framing pemberitaan Arema

Indonesia, dan dibagi menjadi tiga

bagian. Pertama yaitu frame berita

Arema Indonesia IPL pada website

ongisnade.co.id. Kedua, frame berita

Arema Indonesia ISL pada website

ongisnade.co.id. Ketiga,

membandingkan analisis framing

pada kedua berita Arema Indonesia

IPL dan ISL tersebut untuk

mengetahui perbedaan konstruksi

pemberitaannya. Selanjutnya, hasil

analisis framing pada website

ongisnade.co.id akan menunjukan

bagaimana gambaran kedua Arema

Indonesia tersebut diposisikan oleh

media.

Dalam analisis data penelitian

ini, menggunakan metode framing

Pan dan Kosicki dalam memaparkan

analisis framing pemberitaan Arema

Indonesia, dan dibagi menjadi tiga

bagian. Pertama yaitu frame berita

Arema Indonesia IPL pada website

ongisnade.co.id. Kedua, frame berita

Arema Indonesia ISL pada website

ongisnade.co.id. Ketiga,

membandingkan analisis framing

pada kedua berita Arema Indonesia

IPL dan ISL tersebut untuk

mengetahui perbedaan konstruksi

pemberitaannya. Selanjutnya, hasil

analisis framing pada website

ongisnade.co.id akan menunjukan

bagaimana gambaran kedua Arema

Indonesia tersebut diposisikan oleh

media.

Dari data teks selama satu

bulan semua berita menggambarkan

seputar pembentukan kerangka tim

Arema Indonesia. Dari 35 hari

pengambilan berita Arema IPL dan

Arema ISL pada Ongisnade, yang

akan menjadi bahan analisis utama

hanya 20 berita saja, yaitu 10 berita

dari Arema IPL, dan 10 berita dari

Arema ISL. Pengambilan 10 berita

Arema IPL dan Arema ISL tersebut

berdasarkan berita yang paling

banyak mendapatkan pembaca

(viewer), diantara berita-berita

lainnya pada Ongisnade. Jadi,

banyaknya pembaca tentang 10

berita Arema IPL dan Arema ISL

tersebut, menunjukkan bahwa berita

tersebut mendapatkan perhatian

khusus oleh pembaca dari pada

berita-berita lainnya. 10 berita

tentang Arema IPL yaitu;

1. Resmi: Arema Dilatih Milo

Seslija.

2. Amadeus Suropati: Sasaji

Aremania.

3. Arema vs Persiraja Di Home

Perdana.

4. Jadwal Pertandingan Masih

Kacau.

5. Arema Tetap Ikut IPL.

6. Dua Pemain Timnas U-23

Tetap Di Arema.

7. Evaluasi Kesalahan Di

Ujicoba.

8. JTA Dan Usep Resmi

Dikontrak.

9. Kualitas Penyelesaian Akhir

Masih Kurang.

10. Arema Kalahkan Madiun

Putra.

Sedangkan berita tentang Arema

ISL yaitu;

1. Era Profesional, Perpindahan

Pemain Wajar.

2. 8 Pemain Mundur Dari

Arema Versi Rendra.

3. Arema Versi Rendra Gugat

PSSI.

4. Arema Versi Rendra Dukung

Kelompok 14.

5. Arema Versi Rendra Mulai

Seleksi Pemain.

6. Arema Versi Rendra Siap

Jadi Tuan Rumah IIC.

7. 30 Pemain Ikut Seleksi

Arema “Sultan Agung”.

8. Kamis, Ujicoba Arema ISL

vs Persija ISL.

9. Arema ISL Tahan Imbang

Persija ISL 2-2.

10. Arema ISL Kembali Lakukan

Ujicoba.

Dengan melihat dan

menganalisis 10 teks berita dari

Arema IPL dan Arema ISL tersebut,

telah cukup mewakili gambaran

pemberitaan Arema Indonesia di

Ongisnade. Karena framing

didefinisikan sebagai proses

membuat suatu pesan lebih menonjol

(Eriyanto, 2002 : 252), oleh

karenanya dengan sepuluh berita dari

masing-masing pemberitaan Arema

IPL dan Arema ISL telah cukup

mewakili untuk melihat

kemenonjolan berita.

Tabel analisis berita Arema IPL

(1) “Resmi: Arema Dilatih

Milomir Seslija”

Elemen Hasil Pengamatan

Sintaksis Judul berita ini

menggunakan kata

„resmi‟, yang sesuai

dengan syarat berita

(Mondry 2008: 133).

Dimana berita harus

merupakan fakta, dan

menarik perhatian. Kata

resmi merupakan fakta

yang terdapat dalam

berita ini, dan pelatih

baru Arema IPL menjadi

perhatian publik

(pembaca) khususnya

Aremania. Lead yang

meejelaskan

perkembangan persiapan

tim Arema IPL pada

musim depan dengan

mengontrak pelatih asal

Bosnia, Milomir Seslija

meupakan unsur berita

(Djuroto, 2003: 13-25),

yaitu bersifat aktual,

terkenal, dan kemajuan.

Skrip Selain menjadi

kelengkapan berita, 5W

dan H dalam berita ini

juga merupakan

persyaratan dalam

menulis berita (Djuroto,

2003: 10-11). Namun

dalam berita ini, unsur

who yang ditekankan,

yaitu sosok Milomir

Seslija yang menjadi

pelatih baru tim Arema

IPL.

Tematik Dalam berita ini,

Ongisnade ingin

mengenalkan (who)

pelatih baru Arema IPL,

Milomir Seslija. Dan

dalam penulisan pada

beberapa kalimat berita,

menggunakan kata ganti

untuk Milomir Seslija.

Penggunaan kata ganti

tersebut bermaksud

menjelaskan latar

belakang Milomir

Seslija, yang merupakan

salah satu fungsi pers

yang diungkapkan oleh

Kusumaningrat dan

Kusumaningrat

(Mondry, 2008: 80-83)

yaitu fungsi informatif.

Retoris Foto Milomir Seslija

dalam berita ini sangat

sesuai dengan isi berita.

Foto tersebut bersifat

update, sekaligus

menjadi penekan fakta

berita ini. Caption juga

sesuai dengan syarat

teks foto (Alwi, 2004:

11) yaitu teks foto

minimal dua kalimat,

dan mengandung salah

satu unsur 5W dan H. Analisis peneliti atas pemberitaan dari

Ongisnade 4 Oktober 2011

Tabel analisis berita Arema ISL

(1) “Era Profesional, Perpindahan

Pemain Wajar”

Elemen Hasil Analisis

Sintaksis Berita ini menunjukkan

kondisi tim Arema ISL

yang sedang memburuk,

karena ditinggal para

pemain bintangnya

pindah ke klub lain.

Meskipun manajemen

Arema ISL bersikap

wajar tentang banyaknya

pemain yang pindah

tersebut. Tema dalam

berita ini lebih

menonjolkan sebuah isu,

dimana dengan ditinggal

para pemainnya akan

membuat tim Arema ISL

semakin tidak bagus.

Dan tema berita ini

termasuk dalam unsur

berita Akibat dan Emosi

(Perasaan). Akibat

menjelaskan kejadian

yang dapat menimbulkan

akibat atau pengaruh

biasanya

menarik perhatian

masyarakat, dapat

menarik perhatian

masyarakat karena

menggugah sifat

egosentris manusia.

Sedangkan Emosi

merupakan salah satu

sifat manusia yang

didahului dengan rasa

simpati. Simpati yang

ditimbulkan oleh suatu

berita, selalu

menarik perhatian

pembaca. (Djuroto,

2003: 13-25).

Skrip Penekankan pada unsur

what dan who. Setelah

dipastikan para pemain

yang telah pindah, maka

siapa lagi pemain-

pemain yang juga

menyusul pindah dari

tim Arema ISL.

Penulisan berita tentang

para pemain Arema IPL

yang telah pindah,

merupakan fakta.

Sedangkan syarat berita

lain selain fakta adalah

menarik perhatian

(Mondry, 2008: 133).

Tematik Wartawan

menggambarkan

keadaan Arema ISL

yang terancam

kehilangan beberapa

pemain. Dalam Hal ini

wartawan menekankan

pada pemilihan kata

“eksodus” dimana terjadi

perpindahan pemain

secara besar-besaran.

Penggambaran tersebut

termasuk dalam berita

yang bersifat memberi

penerangan, artinya

berita harus mampu

memberi penerangan

kepada masyarakat,

maksudnya adalah

memberikan penjelasan

atau contoh-contoh

kejadian yang tidak baik

(Djuroto, 2003: 27).

Retoris Penempatan foto para

pemain yang belum

pindah sedang berlari

menggambarkan bahwa

seakan-akan mereka

akan ikut berlari pindah

mencari klub lain.

Meskipun bukan

merupakan foto terbaru,

namun gambar tersebut

cukup mewakilkan isi

berita. Ditambahkan

dengan caption, maka

kedua unsur retoris

tersebut menjadi

penekanan fakta dalam

berita ini. Teks foto

(caption) adalah kata-

kata yang menjelaskan

foto. Teks foto

diperlukan untuk

melengkapi suatu foto.

Tanpa caption, maka

sebuah foto hanya

sebuah gambar yang bisa

dilihat, tanpa bisa

diketahui apa informasi

yang ada dibaliknya

(Alwi, 2004: 11). Analisis peneliti atas pemberitaan dari

Ongisnade 4 Oktober 2011

Framing Pemberitaan website

Ongisnade Tentang Dualisme

Arema (ISL Dan IPL)

Berdasarkan Perangkat Framing

Pan Dan Kosicki

Elemen Indonesia

Premier

League

(IPL)

Indonesia

Super

League (ISL)

Sintaks

is

Pemberitaa

n

Ongisnade

tentang

Arema IPL

menekanka

n pada

langkah-

langkah

konkrit

persiapan

yang

dilakukan

untuk

Ongisnade

menekankan

berita

tentang

peristiwa-

peristiwa

negatif pada

awal

pembentuka

n tim Arema

ISL. Di saat

Arema IPL

sudah

melakukan

mengikuti

kompetisi

IPL pada

musim

mendatang.

Dimulai

dengan

headline

pemilihan

pelatih

yang

berlevel

Internasion

al yaitu

Milomir

Seslija

yang telah

punya

banyak

prestasi

internasion

al. Sampai

dengan

proses

perekrutan

pemain

berkualitas

untuk

membentuk

tim yang

berkualitas

pula.

Penekanan

pada

headline

Ongisnade

terkesan

positif

untuk

persiapan

yang

dilakukan

oleh pihak

Arema IPL.

Meskipun

ada

berbagai

persiapan

yang matang

untuk

mengiuti

kompetisi

mendatang,

Arema ISL

justru sedang

dirundung

banyak

masalah.

Dimulai dari

ancaman

eksodus

pemain inti

Arema ISL

ke sejumlah

klub lain

karena

menyangkut

keputusan

PSSI soal

Arema mana

yang lebih

diakui oleh

PSSI.

Dilanjutkan

dengan

gugatan yang

dialayangkan

oleh Arema

ISL ke PSSI

terkait

keputusan

lisan yang

diberikan

PSSI.

Pemberitaan

Ongisnade

tentang

cobaan pada

awal

pembentuka

n Arema ISL

mencapai

beberapa

masalah

yaitu

jadwal

kompetisi

yang

kurang

jelas dari

PSSI,

Arema IPL

diberitakan

Ongisnade

sangat

fokus

dalam

membentuk

tim yang

mumpuni

dan

berkualitas

dalam

mengarungi

kompetisi

IPL musim

mendatang.

puncak saat

Delapan

pemain inti

mengundurk

an dari

Arema ISL

yang tentu

saja

membuat

kecewa

pihak Arema

ISL dan

Aremania.

Serangkaian

headline

tentang

proses

pembentuka

n tim Arema

ISL mulai

positif

dengan

diberitakann

ya soal

proses

seleksi

pemain yang

dilakukan

oleh Arema

ISL, sampai

dilakukanny

a

pertandingan

ujicoba guna

mempersiap

kan tim

dalam

mengarungi

kompetisi

ISL musim

mendatang.

Jadi

Ongisnade

menekankan

pemberitaan

tentang

proses

pembentuka

n tim Arema

ISL dari nol

sampai telah

membentuk

tim yang

siap

mengarungi

ISL musim

mendatang,

dengan

segala detail-

detail fakta

yang ada

baik negatif

maupun

positif.

Skrip Secara

keseluruha

n penulisan

kelengkapa

n informasi

5 W dan H

tidak

terdapat

masalah.

Semua

unsur

lengkap

dalam

penulisan

perberita

setiap

edisinya.

Berita

Ongisnade

dalam

pembentuk

an tim

Arema IPL

mewakili

semua

unsur

dalam

setiap

Unsur

kelengkapan

informasi

dari

narasumber

menjelaskan

berita yang

disusun

wartawan

tentang

pembentuka

n tim Arema

ISL.

Penjelasan

fakta antar

edisi juga

berkaitan.

Wartawan

menjelaskan

proses

pembentuka

n tim pada

Arema ISL

melalui

komentar

manajemen

Rudi

Widodo.

beritanya. Penjelasan

dari

narasumber

selalu

berkaitan

dengan isu

yang ada.

Terutama

karena

penekanan

frame

Ongisnade

mengarah

pada konflik

dan solusi

yang berada

pada kubu

Arema ISL,

tentunya

kelengkapan

informasi

dijelaskan

secara detail

dan

terperinci

Temati

k

Beberapa

tema yang

ditulis

dalam

Ongisnade

pertama

adalah tema

kepelatihan

. Kedua

adalah tema

pembentuk

an tim.

Dimana

kedua tema

tersebut

menjadi

headline

dalam

beberapa

bulan

terakhir

Pada akhir

tahun 2011

kondisi

Arema ISL

berada pada

konflik

antara dua

kubu. Oleh

karenanya

pemberitaan

yang dimuat

oleh

Ongisnade

mencoba

menyajikan

kedua pihak

yang sedang

membangun

tim. Tema

mundurnya

beberapa

diangkat

oleh

Ongisnade

demi

memuaskan

minat dan

keingintahu

an pembaca

pada

persiapan

Arema IPL

dalam

mengikuti

kompetisi

IPL musim

mendatang.

Tema

persiapan

yang

kelihatan

progresif

diberitakan

oleh

Ongisnade

dengan

tidak

adanya

konflik

yang dapat

menganggu

persiapan

tim Arema

IPL.

pemain

Arema ISL

yang

menjadi

pemain

utama di

tahun lalu

seperti

Purwaka

Yudhi,

Zulkifli

Sukur,

Benny

Wahyudi

menjadi

headline

awal

Ongisnade.

Setelah itu

penekanan

tema di

jelaskan

bagaimana

pihak Arema

ISL

membangun

kembali tim

dari nol yang

kompetitif

untuk

mengikuti

turnamen

ISL mulai

dari seleksi

pemain,

jadwal

seleksi, siapa

saja pemain

yang ikut

seleksi, serta

pertandingan

ujicoba yang

dilakukan

oleh Arema

ISL.

Retoris Dari segi Segi retoris

retoris,

Ongisnade

memberika

n tampilan

berita

tentang

Arema IPL

lebih

kompleks

dan

lengkap.

Dari segi

penguatan

berita lewat

tampilan

foto pun

sesuai

dengan

berita yang

ditampilkan

. Foto-foto

yang

ditampilkan

tampak

sesuai

sehingga

menguatka

n unsur

retoris dari

berita yang

ditampilkan

oleh

Ongisnade.

Selain

tampilan

foto

terdapat

juga kata

ganti yang

disisipkan

oleh

Ongisnade

untuk

menarik

perhatian

dari para

karena fokus

Ongisnade

memang ada

pada

pemberitaan

Arema ISL,

dari segi

tampilan

Arema ISL

di

gambarkan

sebagai

pemberitaan

yang besar.

Oleh sebab

itu setiap

berita yang

ditampilkan

selalu

terdapat

unsur

penguatan

berupa foto

yang

mendukung

isi dari

pemberitaan

ataupun

tampilan

berita yang

lebih

menarik

guna

menarik

minat

pembaca

tentang

perkembang

an tim

kebanggaan

Arek-Arek

Malang ini.

pembaca,

dan juga

menguatka

n berita

yang ada

pastinya. Sumber: Analisis peneliti

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis

framing pemberitaan Arema IPL dan

ISL pada website Ongisnade, edisi 4

Oktober – 7 November 2011.

Dengan mengunakan metode

framing Pan dan Kosicki, maka hasil

penelitian ini terbagi dalam empat

bagian, yaitu pemberitaan Arema

IPL dan ISL dari segi sintaksis,

skrip, tematik, dan retoris. Hasil

framing pemberitaan Arema

Indonesia IPL dan ISL pada website

ongisnade.co.id adalah:

Dari sisi sintaksis,

pemberitaan Ongisnade tentang

Arema IPL lebih menekankan pada

langkah-langkah persiapan tim dalam

mengikuti kompetisi IPL musim

mendatang. Ongisnade memberikan

kesan positif untuk tim Arema IPL,

meski ada beberapa masalah yang

diberitakan oleh Ongisnade.

Sedangkan sintaksis Arema ISL,

pemberitaan Ongisnade lebih

menekankan isu-isu yang negatif.

Berbagai konflik menjadi tema

dalam pemberitaan tentang Arema

ISL.

Dari sisi skrip, pembingkaian

berita atas Arema IPL sudah meliputi

unsur 5W dan 1H. Sedangkan skrip

Arema ISL, unsur kelengkapan

informasi dari narasumber

menjelaskan berita yang disusun

Ongisnade. Penjelasan dari

narasumber selalu berkaitan dengan

isu yang ada, kelengkapan informasi

dijelaskan secara detail dan

terperinci. Skrip pemberitaan Arema

ISL lebih menekankan pada unsur

what, why, dan how. Sedangkan pada

unsur where dan when tidak

dijelaskan sepenuhnya, karena ada

beberapa berita Arema ISL yang

tidak menyertakan tempat dan waktu

mengenai berita-berita tersebut.

Sisi tematik pemberitaan

Ongisnade tentang Arema IPL

meliputi kepelatihan dan

pembentukan tim. Kedua tema yang

diangkat Ongisnade tersebut

disajikan dalam beberapa edisi.

Tema persiapan yang kelihatan

progresif, diberitakan Ongisnade

tanpa adanya konflik yang muncul.

Sedangkan Tematik Arema ISL,

Arema ISL berada dalam konflik

dua kubu. Ongisnade menyajikan

kedua pihak yang sedang

membangun tim. Penekanan tema

dijelaskan bagaimana Arema ISL

membangun tim dari nol, proses

seleksi pemain, serta ujicoba tim

Arema ISL.

Dari sisi retoris framing,

Ongisnade memberitakan Arema IPL

dalam sajian/tampilan berita yang

lengkap dan integral. Foto sebagai

penguat berita pun sesuai dengan

tema berita yang diangkat, sehingga

menguatkan unsur retoris dalam

berita tersebut. Sedangkan retoris

Arema ISL, Ongisnade juga fokus

dalam memberitakan Arema ISL.

Dari segi tampilan Arema ISL

digambarkan sebagai berita yang

besar. Dan sebagai penguat berita,

Ongisnade juga menampilkan foto

yang sesuai dengan tema berita,

meskipun bukan foto yang terbaru

ataupun sesuai.

Jadi hasil framing pemberitaan

Arema Indonesia IPL dan ISL pada

website ongisnade.co.id tersebut

secara umum adalah Ongisnade

dalam penulisan berita Arema IPL

menekankan pada sisi positif. Dari

segi penulisan berita, tampilan

bahasa, ungkapan yang digunakan,

dan nilai beritanya lebih menarik

perhatian publik. Sedangkan dalam

penulisan Arema ISL lebih

menekankan pada tema konflik (sisi

negatif) yang menjadi nilai beritanya.

Penulisan berita, bahasa yang

digunakan, dan tema yang diangkat

dalam berita Arema ISL kurang

menarik perhatian publik. Sedangkan

salah satu syarat berita haruslah

mempunyai nilai lebih, dan menarik

perhatian masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Audy Mirza. 2004. Foto

Jurnalistik: Metode Memotret

dan Mengirim Foto ke Media

Massa. Jakarta: Bumi Aksara

Ardianto, Elvinaro., Komala,

Lukiati., dan Karlinah, Siti.

2007. Komunikasi Massa.

Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Barus, Sedia Willing. 2010.

Jurnalistik: Petunjuk Teknis

Menulis Berita, Jakarta:

Erlangga

Cangara, Hafield. 2003. Pengantar

Ilmu Komunikasi. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Craig, Richard. 2003. Online

Jurnalism: Reporting,

Writing, and Editing for New

Media. Wadsworth:

Thomson Learning.

Djuraid, Husnun N. 2007. Arema 3

Tahun 3 Juara. Malang:

UMM Press.

Djuroto, Totok. 2003. Teknik

Mencari dan Menulis Berita.

Semarang: Dahar Prize.

Effendy, Onong Uchjana. 2001.

Komunikasi: Teori dan

Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2003.

Ilmu, Teori dan Filsafat

Komunikasi. Bandung: Citra

Aditya Bakti.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing:

Konstruksi, Ideologi, dan

Politik Media. Yogyakarta:

LKiS

Foust, J. 2005. Online Journalism:

Principles and Practice for

The Web. Holcomb:

Hathaway

Lievrouw, L., dan Livingstone, S.

2006. The Hand Book of New

Media: Update Student

Edition. London: SAGE

Publication Ltd.

Littlejohn, Stephen W. 2001.

Theories of Human

Communication: 7th

Edition.

Belmont, California:

Wadsworth Publishing

Company.

Kriyantono, Rahmat. 2006. Teknis

Praktis Riset Komunikasi.

Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar

Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Andi.

McQuail, Denis. 1987. Teori

Komunikasi Massa. Jakarta:

Erlangga.

McQuail, Dennis. 1994. Teori

Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar. Edisi Kedua. Alih

Bahasa oleh Agus

Dharmadan Amiruddin Ram.

Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexy J. 2008. Metodelogi

Penelitian Kualitatif.

Bandung: Remaja

Rosdakarya

Mondry. 2008. Pemahaman Teori

dan Praktik Jurnalistik.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Muis, A. 1999. Jurnalistik Hukum

Komunikasi Massa. Jakarta:

Dharu Annutama.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu

Komunikasi Suatu Pengantar.

Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nurudin. 2007. Pengantar

Komunikasi Massa. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Passante, Christopher K. 2008. The

Complete Ideal’s Guides:

Journalism. Jakarta: Prenada

Media Group

Putra, Riza Darma.2006.Jurnalisme

dan Gaya Hidup. Skripsi

tidak diterbitkan.

Makassar:Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Hasanuddin

Rodman, G. 2010. Mass Media in a

Changing World, 3rd

Edition.

New York: McGray Hill.

Santana, S. 2005. Jurnalisme

Kontemporer. Jakarta: Obor

Indonesia.

Severin, Werner J. dan James W.

Tankard, Jr. 2005. Teori

Komunikasi: Sejarah,

Metode, dan Terapan dalam

Media Massa Edisi ke-5

(dialihbahasakan oleh

Sugeng Hariyanto). Jakarta:

Prenada Media.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suhandang, Kustadi. 2004. Menulis

Artikel dan Tajuk Rencana:

Panduan Praktis Penulis dan

Jurnalis Profesional.

Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Suharsimi, Arikunto. 1990. Prosedur

Penelitian. Yogyakarta:

Rineka Cipta

Usman. 2009. Ekonomi Media:

pengantar konsep dan

aplikasi. Bogor: Ghalia

Indonesia

Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi

Massa. Jakarta: Grasindo.

Internet:

http://www.ongisnade.co.id

http://www.aremafc.com

http://www.wearemania.net

http://jakartacasual.blogspot.com/20

10/02/jakarta-casual-awards-

2009.html

http://olahraga.kompasiana.com

http://www.sitiostotal.com

Skripsi:

Putra, Johar Dwiputra. 2010. Barack

Obama dalam Berita:

Analisis Framing Rencana

Kedatangan dan Penundaan

Kedatangan Barack Obama

ke Indonesia pada Surat

Kabar Jawa Pos dan

Republika. (Skripsi-Tidak

dipublikasikan) Malang:

FISIP Universitas Brawijaya

Wahid, Abdul. 2011. Konstruksi

Realitas Media Massa:

Analisis framing tentang

pemberitaan Ahmadiyah di

majalah Tempo dan majalah

Sabili. (Skripsi-Tidak

dipublikasikan) Malang:

FISIP Universitas Brawijaya