Aggregate Planning

26
PT. SIANTAR MADJU AGREGATE PLANNING METHODE

Transcript of Aggregate Planning

PT. SIANTAR MADJUAGREGATE PLANNING METHODE

Kelompok 2 Kasus 5.1.2 :

Aprino Menardi Achmad 131.020.8447Rendra Herdiananda 131.020.8215Fisa Tiana Surya 131.020.8613Silvia Yurti Parameswari 131.020.8456Febby Adinda Kurnia Gadis 131.020.8446

Latar Belakang MasalahPT. Siantar Madju merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi sandal yang memiliki banyak kompetitior. Menghadapi tingkat permintaan yang sangat fluktiaftif maka perusahaan ini sering mengalami kesulitan dalam mengadakan penyesuaian yang dimiliki.

Dalam proses operasiaonalnya pihak perusahaan menggunakan rate waktu untuk perencanaan agregat selama 3 bulan. Hal ini dikarenkan taksiran fluktuatif permintaan mengalami perubahan rata-rata 3 bulan.

Perencanaan aggregate adalah perencanaan mengenai bagaimana pihak perusahaan harus merespon permintaan yang fluktuatif dengan menyesuaikan kapasitas yang dimiliki meliputi kapasitas mesin, tenaga kerja, gudang persediaan, bahan baku maupun gudang perediaan barang jadi dalam jangka waktu pendek (maksimal 1 tahun). Hal inilah yang mengakibatkan kami tertarik untuk menjadikan permasalahan tersebut sebagai latar belakang masalah.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana perhitungan secara kongrit dengan menggunakan islustrasi angka nominal dan perhitungannya biaya-biaya yang ada sesuai pilihan alternative keputusan yang dipilih (jika permintaan menjolak, stabil dan menurun) ?

2. Mengapa pasar dijadikan factor utama dalam mempertimbangkan berbagai kapasitas untuk produksi?

Pengertian Agregate Palnning

Aggregate Planning (AP) adalah suatu aktifitas operasional untuk menentukan jumlah dan waktu produksi pada waktu dimasa yang akan datang.

Perencanaa aggregate dapat digunakan dalam menentukan jalan terbaik untuk memenuhi permintaan yang diprediksi dengan menyesuaikan nilai produksi, tingkat tenaga kerja, tingkat persediaan, pekerjaan lembur, tingkat subkontrak, dan variable lain yang dapat dikendalikan.

Strategi Agregat Planning

Capacity Options• Strategi yang menggunakan besar kapsitas produksi sebagai pilihan untuk membuat AP tergantung seberapa besar kapasitas produksi yang diinginkan.Chase Strategy• Diartikan juga sebagai suatu strategi perencanaan dalam AP dengan jalan melakukan penyesuaian terhadap demand.

Lanjutan…Demand Option• Dengan adanya jumlah permintaan (demand) yang stabil, maka proses perencanaan produksi akan lebih mudah dilakukan.Pure Strategy

• Variabel disini adalah variabel-variabel dalam perencanaan produksi yang bisa di control dan ditentukan sesuai keuntungan target produksi yang ditetapkan oleh top level business plan.

Sebuah perusahaan dapat memilih pilihan kapasitas dasar (produksi) berikut:

• Para manajer dapat meningkatkan persediaan selama periode permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di masa mendatang. Jika strategi ini dipilih, maka biaya- biaya yang berkaitan dengan penyimpanan, asuransi, penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang diinvestasikan akan meningkat.

A. Mengubah tingkat persediaan

• Dilakukan dengan cara mengkaryakan atau memberhentikan. Salah satu cara untuk memenuhi permintaan adalah dengan mengkaryakan atau memberhentikan para pekerja produksi untuk menyesuaikan tingkat produksi.

B. Meragamkan jumlah tenaga kerja.

Lanjutan…

• Terkadang tenaga kerja dapat dijaga tetap konstan dengan meragamkan waktu kerja, mengurangi banyaknya jam kerja ketika permintaan rendah dan menambah jam kerja pada saat permintaan naik.

C. Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong

• Sebuah perusahaan dapat memperoleh kapasitas sementara dengan melakukan subkontrak selama periode permintaan tinggi.

D. Subkontrak

Lanjutan…

• Karyawan paruh waktu dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja tidak terampil.

E. Penggunaan karyawan paruh waktu

• Ketika permintaan rendah, sebuah perusahaan dapat mencoba untuk meningkatkan permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan diskon.

F. Mempengaruhi permintaan

Lanjutan…

• Tunggakan pesanan adalah pesanan barang/jasa yang diterima perusahaan tetapi tidak mampu (secara sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu.

G. Tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi

• Sebuah teknik pelancar masalah aktif yang secara luas digunakan para pengusaha manufaktur adalah mengembangkan sebuah produk yang merupakan perpaduan dari barang counterseasonal

H. Perpaduan produk dan jasa yang counterseasonal (dengan musim yang berbeda)

Lanjutan Strategi Agregat Planning

Mixed Strategy• Kebayakan pengusaha manufaktur berasumsi bahwa penggunaan pilihan permintaan telah diteliti secara menyeluruh oleh bagian pemasaran dan pilihan-pilihan yang layak itu digabungkan dengan prediksi permintaan. Manajer operasi lalu membuat rencana agregat berdasarkan ada prediksi itu.

Sifat Perencanaan Agregat

Dalam perencanaan agregat, rencana produksi tidak menguraikan per produk tetapi menyangkut berapa banyak produk yang akan dihasilkan tanpa mempermasalahkan jenis produk tersebut.

Biaya yang Terlibat Dalam Perencanaan Agregat

• Penambahan tenaga kerja menimbulkan biaya-biaya untuk iklan, proses seleksi dan training

Hiring Cost (biaya penambahan tenaga kerja)

• Pemberhentian ini mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon bagi karyawan yang di-PHK

Firing Cost (biaya pemberhentian tenaga kerja)

Lanjutan…• Penggunaan waktu lembur bertujuan untuk meningkatkan output produksi, tetapi konsekuensinya perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan lembur yang biasanya 150% dari biaya kerja regular

Overtime Cost dan Undertime Cost (biaya lembur dan biaya menganggur)

• Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan permintaan pada saat-saat tertentu. Timbulnya biaya penyimpanan (inventory cost/holding cost) yang berupa biaya tertahanya modal, pajak, asuransi, kerusakan bahan, dan biaya sewa gudang.

Inventory Cost dan Backorder Cost (biaya persediaan dan biaya kehabisan persediaan)

• Konsekuensi dari kebijaksanaan ini adalah timbulnya biaya sub kontrak, dimana biasanya biaya mensubkontrakkan ini lebih mahal dibandingkan memproduksi sendiri dan adanya resiko terjadinya kelambatan penyerahan dari kontraktor.

Subcontract Cost (biaya sub kontrak)

Tujuan dan Hasil Agregat PlanningTujuan dari perencanaan agregat adalah

berusaha untuk memperoleh suatu pemecahan yang optimal dalam biaya atau keuntungan pada periode perencanaan. Bagi perusahaan manufaktur, jadwal agregat bertujuan menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan rencana produksi, tetapi untuk perusahaan jasa, penjadwalan agregat bertujuan menghubungkan sasaran dengan jadwal pekerja. Bisa dikatakan bahwa tujuan AP pada dasarnya adalah membangkitkan (generate) suatu rencana produksi dalam tingkatan top level production plans.

Hasil dari AP adalah tercapainya suatu rencana perusahaan yang menggunakan sumberdaya organisasi secara efektif untuk memenuhi demand yang telah diperkirakan. Dalam perusahaan manufaktur, AP dihubungkan dengan strategi tujuan perencanaan untuk individual product (Master Production Schedule / MPS). Sedangkan pada perusahaan service atau jasa, AP terkait dengan strategi untuk menghasilkan suatu penjadwalan tenaga kerja yang terperinci.

Gambaran Umum ObjekSejak didirikan pada tahun 1970, PT.Siantar Madju tetap setia pada komitmennya dan terus membuktikan diri berdasarkan pengalaman baik melalui proses tradisional ataupun hi-tech manufaktur. Disiplin adalah yang ditegakan di seluruh system : desain, pembuatan model / prototype, uji kerja, dan pengendalian produksi. Bahan baku yang berkualitas tinggi, bertanggung jawab dan manajemen yang handal, pekerja yang terampil dan terlatih, fasilitas mesin akurat dan canggih memungkinkan PT.Siantar Madju untuk memproduksi sekitar 78.000.000 pasang / tahun,

Contoh Soal…

Grafik

0 2 4 6 8 10 12 140

200

400

600

800

1000

1200

1400

500 450 400 350 300

600

9001000

11001200 1200 1200

Permintaan

Permintaan

Strategi Alternatif yang Akan Dipilih Manajemen

• Dengan cara mempertahankan rata-rata tingkat produksi yang tetap, kelebihan produksi disimpan untuk digunakan untuk digunakan saat kekurangan produksi. Dalam alternative ini tidak ada lembur, penambahan/pengurangan tenaga kerja atau sub kontrak dengan pihak lain.

Melakukan variasi tingkat persediaan

Perhitungannya…Produksi rata-rata / hari = 9.200 / 255 = 36 unit / hari, 1 unit produk perlu waktu 48 menit,Jam kerja per hari 8 jam, sehingga 1 karyawan menghasilkan produk ( 8 × 60 ) / 48 menit = 10 unit / hari,Untuk menghasilkan 36 unit / hari perlu tenaga kerja (36 / 10 ) = 3,6 orang.

Biaya yang timbul : a. biaya tenaga kerja = 4 × 255 × Rp 50.000,00 = Rp 51.000.000,00 b. biaya persediaan = 200 × Rp 2.000,00 = Rp 400.000,00

Jumlah Rp 51.400.000,00

Lanjutan…

• Dengan cara menambah/mengurangi jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan. Alternatif ini membatasi diri untuk tidak lembur dan melakukan subkontrak.

Melakukan variasi jumlah tenaga kerja

Perhitunganya…Asumsinya pada awal periode jumlah tenaga kerja = 5 orang, Jumlah tenaga kerja yang diperlukan pada bulan januari = 500 / 20 / 5 = 3 orangBiaya tenaga kerja = 22 × 3 × Rp 50.000,00 = Rp 3.000.000,00 dan seterusnya.

Biaya yang timbul :a. Biaya tenaga kerja = Rp 47.000.000,00b. Biaya tambahan tenaga kerja = 3 x Rp

70.000,00c. Biaya pengangguran tenaga kerja = 2 x Rp

100.000,00Jumlah = Rp 47.410.000,00

Lanjutan…

• Mempertahankan jumlah tenaga kerja pada tingkatan permintaan terendah dan memenuhi kebutuhan permintaan selebihnya dengan sub kontrak. Alternatif ini juga tidak ada lembur dan kerja paruh waktu ( part time )

Mempertahankan jumlah tenaga kerja

Perhitungannya…Tenaga kerja ditetapkan sesuai permintaan terendah yaitu :Permintaan bulan mei = 300Rata-rata produksi sehari = 300 / 15 = 20 unitTenaga kerja yang diperlukan = 20 / 10 = 2 orangJumlah tenaga kerja selama Januari – Desember 2013 dipertahankan tetap 2 orang.

Jumlah produksi perbulan diperoleh dari perkalian antara jumlah hari kerja dengan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata produksi tenaga kerja per hari. Contoh jumlah produksi bulan januari = 20 x 2 x 10 = 400 unit dan seterusnya. Kekurangan produksi 100 unit dipenuhi dengan Sub kontrak biaya yang timbul :a. Biaya tenaga kerja = 2 x 225 x Rp50.000,00 = Rp

22.500.000,00b. Biaya persediaan = 0 x Rp 2.000,00 = Rp

0,00c. Biaya Sub kontrak = 4100 x Rp 5.000,00 = Rp

20.500.000,00Jumlah = Rp 43.000.000,00

KesimpulanManajemen sebaiknya memilih alternatif 3 yaitu strategi subkontrak dengan menggunakan TK tetap sebanyak 28 orang karena biayanya termurah yaitu Rp 43.000.000,00

Pasar dijadikan factor utama dalam mempertimbangkan berbagai kapasitas untuk produksi karena fungsinya. Pasar bisa di artikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut

“ Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar ( segmen pasar ) yang bersifat homogeny ( Swasta, 1996 ). “

Segmentasi pasar sangatlah penting di dalam bisnis dan pemasaran. Peran segmentasi pasar dalam marketing perusahaan :1. Memungkinkan kita untuk lebih focus masuk

kepasar sesuai keunggulan kompetitif perusahaan kita.

2. Mendapatkan input mengenai peta kompitisi dan posisi kita dipasar.

3. Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.

4. Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.

Kapasitas produksi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan upaya meningkatkan laba perusahaan disamping usaha-usaha seperti pemelihan material yang ekonomis, kontrol kualitas, promosi guna menambah permintaan pasar dan sebagainya. Kapasitas produksi dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar, semakin tinggi kapasitas produksi yang dapat di usahakan maka semakin banyak produk yang mampu dihasilkan setiap jam, setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahunnya.

Shortcut

PengertianStrategi

Sifat Biaya

Kapasitas

ProduksiTujuan dan Hasil

Gambaran

UmumKesimpulan