ADAPTASI DAN EVOLUSI

25
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan tingkah laku. Sedangkan adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan hanya berupa adaptasi fisiologis dan morfologis. Selain adaptasi, menurut beberapa para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies. 2. Rumusan Masalah a. Merumuskan dan menjelaskan adaptasi pada makhluk hidup, baik pada hewan maupun pada tumbuhan. b. Menjelaskan tentang evolusi makhluk hidup dan mendiskripsikan tentang teori evolusi Darwin. 1

Transcript of ADAPTASI DAN EVOLUSI

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi

untuk dapat bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya

disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup

(hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan

keadaan lingkungan yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh

hewan dapat berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan

tingkah laku. Sedangkan adaptasi yang dilakukan oleh

tumbuhan hanya berupa adaptasi fisiologis dan morfologis.

Selain adaptasi, menurut beberapa para ahli di alam

juga terjadi evolusi yang dilakukan makhluk hidup untuk

bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya

dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk

hidup. Sifat baru dalam evolusi dapat diperoleh dari

perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar populasi,

seperti dalam migrasi, atau antar spesies.

2. Rumusan Masalah

a. Merumuskan dan menjelaskan adaptasi pada makhluk hidup,

baik pada hewan maupun pada tumbuhan.

b. Menjelaskan tentang evolusi makhluk hidup dan

mendiskripsikan tentang teori evolusi Darwin.

1

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui tentang terjadinya adaptasi dan jenis-

jenisnya.

b. Untuk mengetahui tentang terjadinya evolusi dan teori

evolusi Darwin.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Adaptasi

1. pengertian

Setiap makhluk hidup menyesuaikan diri dengan

lingkunganya. Adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk

menyesuaikan diri dalam mengatasi tekanan lingkungan

sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu

beradaptasi terhadap lingkungannya akan  dapat bertahan

hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan

menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. adaptasi

diperlukan oleh makhluk hidup karena beberapa hal, yaitu:

Untuk bertahan hidup( melindungi diri dan memenuhi kebutuhan

akan makanan) dan untuk berkembangbiak. Jadi, dengan kata

2

lain adaptasi merupakan kemampuan atau kecenderungan makhluk

hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk

dapat tetap hidup dengan baik dan berkembang biak di

lingkungan alaminya.

Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya

mampu untuk:

memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).

mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur,

cahaya dan panas.

mempertahankan hidup dari musuh alaminya.

bereproduksi.

merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.

2. Jenis-jenis Adaptasi

Adaptasi dapat dibagi menjadi 4 bentuk, yaitu:

a. Adaptasi Morfologi

Merupakan penyesuaian pada organ tubuh yang

disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup terhadap

lingkungannya. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan

jelas dan mudah diamati biasanya disebabkan karena

adanya perbedaan jenis makanan dan habitat.

Contoh adaptasi morfologi pada hewan :

1) Adaptasi morfologi terhadap jenis makanan

a) Adaptasi morfologi pada bentuk paruh burung 

Bentuk paruh burung beranekaragam disesuaikan dengan

jenis makanannya. Burung pemakan biji mempunyai

3

bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging

atau burung pemakan serangga dan sebagainya.

Berbagai macam bentuk paruh pada unggas

b) Adaptasi morfologi pada kaki burung

b.1 Berbagai bentuk kaki pada unggas

Berdasarkan cara hidup dan makanannya, kaki burung

di bedakan beberapa macam, yaitu :

Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke

depan dan dua jari ke belakang, contoh : kaki

burung pelatuk

4

Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya

terdapat selaput renang, misal : itik, angsa

Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai

ukuran pendek dan cakarnya sangat tajam, contoh

: kaki burung elang, rajawali, burung hantu

Kaki burung petenges, Mempunyai jari kaki

panjang dan semua jari terletak pada satu

bidang datar.

c) Adaptasi morfologi pada mulut serangga

Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan

dengan cara mengambil makanannya.

Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas

dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit,

misalnya lipan, belalang, jangkrik, dan

kecoa. 

Tipe mulut penghisap, mempunyai alat

penghisap seperti belalai yang panjang dan

dapat digulung sehingga dapat menghisap madu

yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya

kupu-kupu. 

Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai

rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk

dan menghisap, misalnya: nyamuk dan kutu

5

Tipe mulut penghisap dan penjilat, memiliki

bibir untuk menjilat, misalnya: lebah madu

dan lalat.

d) Bentuk gigi pada hewan sesuai dengan jenis

makanannya 

e) Warna bulu atau rambut sesuai habitatnya

f) Bentuk leher pada jerapah.

2) Adaptasi morfologi terhadap jenis habitat

a) Ikan

Ikan mempunyai habitat di air, baik air laut

maupun air tawar. Air mempunyai sifat menekan ke

segala arah sehingga ikan membutuhkan bentuk tubuh

yang memudahkannya bergerak di air.

b) Unta

Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan

gersang.Oleh karena itu bentuk tubuhnya

disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang

pasir. Bentuk penyesuaian diri unta adalah adanya

tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan

memiliki punuk sebagai penyimpan lemak. Hal inilah

yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa

minum air dalam waktu yang lama.

6

c) Beruang Kutub

Beruang kutub hidup di daerah kutub yang dingin.

Hewan yang hidup di daerah dingin mempunyai bentuk

kaki yang besar dan lebar untuk berjalan di salju.

Bulunya tebal dan telinganya kecil untuk

mengurangi kehilangan panas.

3) Adaptasi Morfologi dalam mempertahankan diri.

Penyesuian bentuk tubuh untuk melindungi diri dari

pemangsa ataupun oleh ancaman lainnya, seperti:

a) Duri pada landak.

b) Tempurung pada punggung kura-kura atau penyu

Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan

menjadi sebagai berikut.

1) Xerofit

Merupakan tumbuhan yang menyesuaikan diri

dengan lingkungan yang kering,contohnya kaktus.

Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun

berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun

7

(mengalami modifikasi menjadi duri), batang

dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar

panjang sehingga berjangkauan sangat luas. 

2) Hidrofit

yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan

lingkungan berair, contohnya teratai. Cara

adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan

tipis, serta mempunyai banyak stomata. 

3) Higrofit

Tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan

lingkungan lembab. contohnya tumbuhan paku dan

lumut. Daun Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan

serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun

yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang

licinsehingga dapat menggelincirkan serangga yang

hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan

insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan,

sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang

diperlukan.

4) Akar

8

Akar tumbuhan gurun kuat dan

panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat

jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada

tumbuhan bakau untuk bernapas.

b. Adaptasi fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah upaya penyesuaian fungsi

alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Biasanya adaptasi fisiologi melibatkan zat-zat kimia

tertentu untuk membantu proses metabolisme tubuh.

Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk

hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.

Adaptasi fisiologi ini dapat terjadi pada semua makhluk

hidup baik hewan, tumbuhan, maupun manusia.

1) Adaptasi fisiologi pada manusia

9

Jumlah Hemoglobin pada sel darah merah orang

yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika

dibandingkan dengan orang yang tinggal di

pantai/dataran rendah.

Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar

dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.

Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih

banyak mengeluarkan urine (air seni).

2) Adaptasi fisiologi pada hewan

Herbivora seperti sapi dapat mencerna rumput

atau daun yang banyak mengandung serat (selulosa)

dengan bantuan enzim selulase. Enzim tersebut

dihasilkan oleh mikroorganisme yang terdapat di

rumen.

Hewan penghisap darah seperti nyamuk mempunyai

zat antikoagulan atau anti pembekuan darah. Zat

ini berguna untuk menjaga agar darah yang

dihisap tetap cair dan tidak membeku.

3) Adaptasi fisiologi pada tumbuhan

Tumbuhan tertentu mengeluarkan bau yang khas

untuk menarik serangga. Serangga dapat membantu

proses penyerbukan , contohnya pada bunga

mawar.

10

Tumbuhan mengeluarkan nektar pada bunga untuk

menarik serangga. Contohnya kembang sepatu.

Pada tanaman tertentu misalnya cemara dan

sukun, mengeluarkan metabolit sekunder berupa

alelopati yang mampu menghambat pertumbuhan

tanaman lain disekitarnya.

c. Adaptasi tingkah laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap

lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi tingkah laku mudah

kita tebak karena adaptasi ini bertujuan untuk menhindarkan diri

dari kematian, Kematian dari serangan predator , kematian dari

perubahan iklim ataupun perubahan dari proses fisiologis.

1) Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan

Mimikri

teknik manipulasi warna kulit pada binatang

seperti misalnya bunglon yang dapat berubah-

ubah sesuai warna benda di sekitarnya agar

dapat mengelabuhi binatang predator/pemangsa

sehingga sulit mendeteksi keberadaan bunglon

untuk dimangsa. Misalnya bunglon.

Hibernasi

11

teknik bertahan hidup pada lingkungan yang

keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya

(dorman). Misalnya ular, ikan, beruang, kura-

kura, bengkarung, dan lain-lain.

Autotomi

Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan

cara mengorbankan salah satu bagian tubuh.

Contoh autotomi yaitu pada cicak

Estivasi

Estivasi adalah menonaktifkan diri (dorman)

pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat.

Simbiosis rayap dan flagellate

Rayap membutuhkan bantuan makhluk hidup

lainnya yaitu flagelata untuk mencerna kayu

yang ada di dalam usus rayap. Tanpa flagellata

rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk

ke dalam tubuhnya. Rayap-rayap kecil yang baru

menetas mendapatkan flagellata dengan jalan

menjilat dubur rayap dewasa. Rayap secara

periodik melakukan aktivitas ganti kulit dan

meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap

akan memakan kulit yang mengelupas untuk

12

memasukkan kembali flagellata ke dalam usus

pencernaannya.

Pernapasan ikan paus

Ikan paus adalah mamalia yang mirip ikan dan

hidup di air. Paus memiliki paru-paru yang

harus diisi dengan oksigen dari permukaan laut

minimal setiap setengah jam sekali. Ikan paus

ketika muncuk ke permukaan akan membuang udara

kotor lewat hidung mirip seperti air mancur

yang berisi karbon dioksida bercampur uap air

jenuh yang terkondensasi.

Migrasi pada bangsa burung untuk mencari daerah

yang lebih hangat dan banyak menyimpan cadangan

makanan

Pinguin akan berkempul berkelompk dengan

punggung menghadap keluar agar tetap hangat di

daerah dingin.

Agar tubuhnya tetap dingin maka kerbau suka

berkubang di lumpur atau air.

Cumi-cumi dan gurita atau sotong akan

menyemprotkan zat tinta ketika dikejar musuh.

2) Adaptasi tingkah laku pada tumbuhan

13

Pada saat lingkungan dalam keadaan kering,

tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan

mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di

permukaan tanah.

Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya

pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.

3. Tujuan Adaptasi

a) Tujuan adaptasi pada hewan

Melindungi diri dari musuh

Memperoleh makanan

b) Tujuan adaptasi pada tumuhan

Mengurangi penguapan

Mengapung diperairan, teratai dan eceng gondok

memiliki batang berongga agar dapat mengapung di

air.

Menyimpan air, kaktus memiliki batang berdaging

dan berkulit tebal untuk menyimpan air.

Menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Eceng

gondok memiliki kar serabut yang sangat lebat

berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak

terbalik.

Mengambil oksigen saat terjadi pasang surut. Bakau

memiliki akar napas yang memanjang  dan menjulang

14

di permukaan. Dengan bentuk akar ini tanaman bakau

tetap dapat mengambil oksigen dari udara saat

terjadi pasang surut dan bertahan dari

terpaan ombak. 

B. EVOLUSI

1. pengertian

Evolusi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari

tentang perubahan perlahan-lahan pada populasi makhluk hidup

dari zaman kezaman yang telah, sedang, dan akan berlangsung

pada kehidupan dipermukaan bumi.

Beberapa kritik mengenai teori evolusi mengklaim kalau

ilmuan tidak sependapat mengenai konsep evolusi, namun

faktanya tidak demikian. Mereka memang tidak sependapat

mengenai detail cara proses ini terjadi, namun para ilmuan

tidak mempertanyakan keberadaan evolusi.

Ilmuan mempelajari evolusi dalam dua tingkatan

populasi. Evolusi mikro terdiri dari perubahan genetik kecil

yang terjadi dalam beberapa generasi. Evolusi makro adalah

pola perubahan yang lebih luas dalam ribuan generasi

sehingga terbentuk spesies baru. Kedua tingkatan evolusi ini

menyebabkan populasi dan spesies berubah seiring waktu.

Perubahan evolusi mikro menyebabkan alel-alel dalam

sebuah populasi menjadi lebih umum atau lebih sedikit

seiring waktu. Empat gaya evolusi mikro adalah seleksi alam,

mutasi, aliran gen dan apungan genetik.

a. Seleksi alam

15

Seleksi alam mengadaptasi mahluk hidup pada lingkungan

mereka lewat menyingkirkan sejumlah sifat sementara

mendukung sifat lainnya. Seleksi alam berdasarkan pada

empat prinsip utama:

Semua spesies menghasilkan lebih banyak keturunan

daripada yang dapat didukung oleh lingkungan,

membatasi sumberdaya.

Semua populasi beraneka ragam secara internal; tidak

ada dua individual yang mutlak sama.

Lebih banyak individu yang ada daripada yang dapat

bertahan hidup. Mereka berjuang memperebutkan

sumberdaya – mereka yang memiliki manfaat yang

diwariskan berhasil bertahan hidup.

Individu menurunkan manfaat ini ke keturunannya.

b. Mutasi

adalah kemunculan alel baru secara spontan dan acak

(kebetulan) yang merubah DNA mahluk individual. Sebagai

satu-satunya sumber variasi baru, mutasi adalah gaya

evolusi yang kuat. Tanpa mutasi, hanya mungkin menjadikan

satu sifat lebih umum atau lebih sedikit.

c. Aliran gen, atau migrasi,

terjadi saat dua populasi berbagi alel. Campuran antara

orang Belanda dan orang Jawa setelah orang Belanda

bermigrasi ke Jawa adalah sebuah contoh aliran gen.

Populasi campuran yang dihasilkan memiliki kombinasi alel

yang baru.

16

d. Apungan genetic

Evolusi yang terjadi karena peristiwa kebetulan dan tipe

perubahan. Bila sebuah letusan gunung berapi kebetulan

menghabisi semua orang dengan darah golongan A, maka alel

tipe A akan lenyap dalam populasi tersebut hingga mutasi

atau aliran gen mengembalikannya.

2. Teori-teori Evolusi

a. Jean Baptiste Lamarck

Mengemukakan bahwa;

Alat - alat tuuh yang sering digunakan akan tumbuh

membesar, sebaliknya organ tubuh yang tidak pernah

digunakan akan menyusut bahkan hilang.

Hukum peneurunan sifat-sifat yang baru yang

diperoleh artinya bahwa sifat-sifat baru karena

sering digunakan atau tidak digunakannya bagian-

bagian tubuh tersebut akan diturunkan kepada

keturunannya.

b. Alfred Wallace

menyatakan bahwa species yang ada sekarang berasal dari

species masa silam yang mampu bertahan hidup.

c. Erasmus Darwin

Menyatakan bahwaa fungsional terhadap stimulus adalah

diwariskan

d. Charles Darwin

17

Mengemukakan teori evolusi yang didasarkan pada pokok-

pokok- fikiran sebagai berikut:

Tidak ada individu yang sama

setiap populasi berkecenderungan untuk tumbuh

bnayak karena kemampuannya bereproduksi.

Untuk berkembang biak diperlukan adanya makanan

dan ruang yang cukup.

Bertambahnya suatu populasi tidak akan berjalan

terus-menerus.

e. Count De Buffen

Menyatakan bahwa variasi-variasi kecil yang terjadi

karena pengaruh alam sekitar diwariskan .Dengan

demikian kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan akan

menyebabkan terjadinya variasi yang mengarah pada

terbentuknya species baru.

f. Sir Charles Lyeel

Menyatakan bahwa batuan, pulau-pulau dan benua selalu

mengalami perubahan.

g. Thomas Robert Malthus

Menyatakan bahwa pertambahan jumlah pendududk naik

seperti deret ukur sedangkan bahan makanan yang

tersedia naik seperti deret hitung.

h. Anaximander dan Aristoteles

Menyatakan bahwa makhluk hidup selalu mengalami

perubahan.

18

3. Bukti-Bukti Evaluasi

Adanya evolusi diperkuat dengan adanya bukti-bukti:

a. Fosil

b. Homologi

c. Analogi

d. Embriologi perbandingan

e. ontogeni

f. covergensi

g. divergensi

h. species

Terdapat beberapa bukti yang dapat membantu menjelaskan evolusi,

antara lain:

a. Perbandingan anatomi. Organ yang mirip pada organisme yang

berkerabat menunjukan adanya kemungkinanan mereka memiliki

nenek moyang yang sama.

b. Perbandingan embriologi. Embrio suatu species, melalui

berbagai tahap perkembangan yang sama dengan berbagai

spesies yang lainnya yang beragam

c. Perbandingan fisiologi. berbagai organisme yang berbeda

memiliki dan menggunakan enzim yang sama.

d. Strukturan vestigeal. Sstruktur ini merupakan struktur yang

tidak memiliki fungsi pada suatu organisme besar

kemungkinan, struktur ini merupakan warisan dari organisme

yang sebelumnya menggunakan struktur ini.

e. Sistimatika makhluk hidup. Para peneliti berusaha

mengelompokan makhluk hidup dengan membuat sistematika

19

pengelompokan dari kelompok yang paling luas hingga yang

paling spesifik (kingdom,filum/divisio, kelas,ordo,famili,

genus dan species) Makhluk yang dikelompokan dlam kelompok

yang sama, dipercaya lebih dekat dibanding dengan makhlik

hidup dari kelompok yang lain.

f. Biogeografi. Pembatasan alami, seperti lautan, gunung dan

gurun pasir yang membatasi penyebaran species merupakan

suatu bentuk isolasi yang melahirkan berbagai variasi

species.

g. Genetika. Mutasi gen, pengaturan kembali segmen kromosom dan

penggandaan segmen kromosom dpat dihasilkan variasi baru.

h. Paleontologi. Individu yang ada sekarang dapat dilacak asal

muasalnya dengan menggunakan fosil.

4. Pro dan kontra tentang berbagai pendapat tentang masalah

evolusi

a. Lamarck vs Weismann :

Weismann (biologiawan Jerman 1834-1912) menentang

pendapat Lamarck mengenai diturunkannya sifat-sifat

yang diperoleh.

Percobaannya : Dia mengawinkan 2 ekor tikus yang

dipotong ekornya ternyata keturunannya tetap berekor

panjang. Keadaan ini tetap berlangsung meskipun

dilakukan sampai 20 generasi.

b. Lamarck vs Darwin :

20

Mereka berbeda pendapat mengenai “munculnya” jerapah

berleher panjang.

Menurut Lamarck : semula jerapah berleher pendek

karena makanan yang berupa daun makin berkurang maka

dari generasi ke generasi leher jerapah semakin

panjang untuk menjangkau daun yang semakin tinggi

letaknya.

Menurut Darwin : dalam populasi jerapah ada yang

berleher panjang dan berleher pendek. Dalam

kompetisi mendapatkan makanan jerapah berleher

panjang tetap bertahan hidup jerapah berleher pendek

lenyap secara perlahan-lahan.

c. Spesiasi atau terjadinya spesies baru:

Ada pendapat spesies baru bisa terjadi dari spesies

yang sudah ada karena interaksi antara faktor luar

dan faktor dalam. Mekanismenya dapat dijelaskan

dengan rumus:

F = G + L,

F = fenotip,

G = genotip,

L = lingkungan

21

maka bila F1 Þ F2 Þ F3 Þ F4 Þ F5 Þ ………….. F12, dimana

F12 mungkin sudah jauh berbeda dengan F1 sehingga F12

dapat dinyatakan sebagai spesies baru.

5. Evolusi manusia

Fosil subhuman tertua adalah Australophitecus, wujudnya

lebih menyerupai kera daripada manusia, kemudian muncul

manusia kera dari Jawa, Pitecanthropus erectus yang hidup

pada ± 500.000 tahun yang lalu, sudah lebih menyerupai

manusia daripada kera, volume otaknya ± 1000 cc, sedang

pada gorilla ± 600 cc dan pada manusia modern ± 1500 cc,

subhuman yang lain adalah Homo neanderthalensis, makhluk

ini hidup pada pertengahan akhir Pleistocene, ± 500.000

sampai 50.000 tahun yang lalu, orang beranggapan bahwa

makhluk ini manusia primitif yang pertama. Secara tepat

takdapat diketahui kapan manusia modern ini muncul,

tetapi mungkin yang tertua adalah tengkorak Swanscombe

yang umurnya 300.000 tahun dan mungkin sekali lebih tua

lagi, yaitu sekitar 500.000 tahun yang lalu makhluk ini

pun diduga berasal dari Pithecarthropus. Maunusia modern

yang mengganti kan Homo neanderthalensis adalah manusia

Cro-maguon yang hidup sekitar 50.000 – 20.000 tahun yang

lalu.

22

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk

dapat bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya

seleksi alam yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan)

untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang

baru.

Evolusi pada dasarnya berarti proses perubahan sifat-sifat

yang diwariskan dalam suatu populasi organisme dari satu generasi

ke generasi berikutnya dalam jangka waktu tertentu. Dalam evolusi

yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh gen yang diwariskan

pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam evolusi

dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen

antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies.23

DAFTAR PUSTAKA

Godam. 2009. Contoh Bentuk Adaptasi Tingkah Laku Behavioral Pada Mahluk

Hidup – Ilmu Biologi.

Godam. 2009. Macam Dan Jenis Adaptasi Mahluk Hidup – Morfologi, Fisiologi

dan Tingkah Laku.

Futuyma, Douglas J. (2005). Evolution. Sunderland,

Massachusetts: Sinauer Associates, Inc. ISBN 0-87893-

187-2.24

Lande R, Arnold SJ (1983). "The measurement of selection on

correlated characters". Evolution 37: 1210–26}.

White, Michael & Gribbin, John: "Darwin: A Life in Science",

Simon & Schuster, London, 1995.

Donald C Johanson. 2007. Becoming Human.

Magnus Karlsson. 2010. Evolution in Changing Environments Revealed by

Fire Melanism in Pygmy Grasshoppers.

25