ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENCAPAIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEXT EXPLANATION DENGAN...

23
ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENCAPAIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEXT EXPLANATION DENGAN PENETAPAN KKM INDIVIDU Penulis: EULIS NURANI, S.Pd, NIP 19610925 198512 2 001 Tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis dalam Pembelajaran Text Explanation. Manfaat penelitian ini diantaranya (1) bagi siswa yaitu meningkatkanya motivasi dan hasil belajar Bahasa Inggris, (2) bagi guru yaitu dapat menemukan cara pengelolaan penilaian yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar teks explanation.. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sejumlah 30 siswa kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis Semester 1 Tahun 2013/2014. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi dengan teknik pengolahan data analisis deskripsi yaitu dengan membandingkan nilai prasiklus, dengan siklus I dan siklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa meningkat secara signifikan dari Prasiklus 13,33 % menjadi 56,67 % pada Siklus I dan meningkat lagi menjadi 76,67 % pada Siklus II. Sedangkan hasil belajar memahami teks explanation meningkat secara dramatis dari 57 % yang tuntas pada tahap Prasiklus menjadi 80 % tuntas pada Siklus I dan 97 % tuntas pada Siklus II. Pencapaian target nilai juga naik dari 8 siswa (32%) menjadi 15 siswa (52%) pada Siklus II. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang berjudul”Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi dan Pencapaian Siswa dalam Pembelajaran Text Explanation dengan Penetapan KKM Individu” berhasil. E. Kata Kunci: motivasi, hasil belajar teks explanation, KKM Individu. 1

Transcript of ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENCAPAIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEXT EXPLANATION DENGAN...

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASIDAN PENCAPAIAN SISWA

DALAM PEMBELAJARAN TEXT EXPLANATIONDENGAN PENETAPAN KKM INDIVIDU

Penulis: EULIS NURANI, S.Pd, NIP 19610925 198512 2

001

Tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkanmotivasi dan hasil belajar siswa Kelas XII IPS-2 SMANegeri 1 Ciamis dalam Pembelajaran Text Explanation.Manfaat penelitian ini diantaranya (1) bagi siswayaitu meningkatkanya motivasi dan hasil belajarBahasa Inggris, (2) bagi guru yaitu dapat menemukancara pengelolaan penilaian yang tepat untukmeningkatkan motivasi dan hasil belajar teksexplanation.. Subjek Penelitian Tindakan Kelas iniadalah sejumlah 30 siswa kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1Ciamis Semester 1 Tahun 2013/2014. Metode yangdigunakan adalah metode deskripsi dengan teknikpengolahan data analisis deskripsi yaitu denganmembandingkan nilai prasiklus, dengan siklus I dansiklus II. Hasil penelitian menunjukkan bahwamotivasi siswa meningkat secara signifikan dariPrasiklus 13,33 % menjadi 56,67 % pada Siklus I danmeningkat lagi menjadi 76,67 % pada Siklus II.Sedangkan hasil belajar memahami teks explanationmeningkat secara dramatis dari 57 % yang tuntas padatahap Prasiklus menjadi 80 % tuntas pada Siklus I dan97 % tuntas pada Siklus II. Pencapaian target nilaijuga naik dari 8 siswa (32%) menjadi 15 siswa (52%)pada Siklus II.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitiantindakan kelas yang berjudul”Upaya UntukMeningkatkan Motivasi dan Pencapaian Siswa dalamPembelajaran Text Explanation dengan Penetapan KKMIndividu” berhasil. E. Kata Kunci: motivasi, hasil belajar teks explanation, KKM Individu.

1

Latar Belakang

Penguasaan Bahasa Inggris merupakan sesuatu keharusan dan

bukan lagi pilihan, karena bahasa Inggris adalah bahasa yang

digunakan untuk komunikasi antar bangsa dan juga pengantar ilmu

pengetahuan. Sesuai dengan rasional fungsi bahasa Inggris

tersebut, pendidikan bahasa Inggris Tingkat SMA ditargetkan

untuk mencapai tingkat literasi atau kewicaraan informational.

Pada tingkatan ini, diharapkan siswa mampu mengakses

pengetahuan dengan kemampuan berbahasa, maka pendidikan bahasa

Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan

tersebut agar lulusan mampu bekomunikasi atau berwacana

(Depdiknas 2004:2-3).

Siswa kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis tahun pelajaran

2013/2014 memiliki kompetensi bahasa Inggris yang cukup baik.

Hal ini terlihat dari rata-rata kondisi awal siswa kelas XII

IPS-2 mencapai 73 dan telah mencapai tingkat ketuntasan 57% .

Pencapaian tersebut sudah cukup baik namun kurang maksimal

sebab KKM yang dipersyaratkan adalah 78. Adapun penetapan KKM

78 itu berdasarkan 3 kriteria yaitu tingkat kesulitan, daya

dukung dan intake siswa. &8 ternyata cukup berat bagi siswa

tertentu dan perlu menguras cukup energi untuk mencapainya.

Namun demikian ternyata sejumlah siswa menghendaki ketuntasan

yang lebih dibandingkan KKM, walaupun mereka juga perlu

bersusah payah mencapainya. Hal ini mungkin berkaitan dengan

adanya tuntutan nilai tinggi oleh perguruan tinggi negeri

ketika memasukiny alewat jalur tanpa test. Hal ini pula yang

2

akhirnya memberikan imbas adanya sikap kecewa ketika para

siswa mendapatkan nilai ulangan harian hanya KKM saja. Dan

sebagai konsekwensinya mereka putus asa, sehingga belajar

kurang bergairah dan tidak termotivasi karena angka yang

mereka dapat pada ulangan-ulangan sebelumnya ternyata rendah.

Hal ini membuat suasana belajarpun kurang menyenangkan dan

hasilnya semakin berkurang.

Teori mengatakan bahwa prestasi belajar siswa yang masih

belum optimal sangat erat kaitannya dengan motivasi belajar

siswa, namun juga diprediksi masih dapat dipacu dan

ditingkatkan lagi. Untuk hal ini penulis meyakini jika a

secara individu.. Selain itu gagasan ini didukung dengan

standar pengelolaan kelas bahwa guru harus melayani sisw

Sepertinya tak salah jika kita memberikan kebebasan kepada

siswa untuk menentukan dan mencapai KKM sesuai dengan

keinginan dan kesanggupannya. KKMI(KKMI) akan merupakan

tantangan bagi mereka untuk lebih termotivasi untuk

meningkatkan prestasinya yang tidak hanya sekedar tuntas KKM.

Kemudian penulis berasumsi bahwa penentuan sendiri target

nilai yang hendak mereka raih di akhir pembelajaran akan

membangkitkan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar

pada penguasaan Bahasa Inggris. Penulis menganggap bahwa siswa

mempunyai harga yang tinggi sehingga harus dihargai setinggi-

tingginya. Oleh karena itu penulis akan menerapkan KKM Individu,

sebuah teknik pengelolaan penilaian dengan cara membebaskan

siswa untuk menetapkan sendiri target nilai yang akan mereka

raih di akhir pembelajaran dengan cara yang benar, bermartabat

3

dan bertanggung jawab. Nilai tersebut akan menjadi KKM

individu sehingga masing-masing siswa akan memiliki tingkat

KKM yang bervariasi yang diharapkan

Tujuan Penelitian

1.Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Bahasa

Inggris siswa kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis tahun

pelajaran 2013/2014. Dengan penerapan KKM Individu.

Manfaat Teoritis

1. Menyumbang teori baru dalam teknik pengelolaan penilaian

bahasa Inggris yang ditemukan, yaitu cara penilaian

dengan meminta siswa untuk menentukan target nilainya

masing-masing untuk diwujudkan bersama dengan guru di

akhir pembelajaran dengan cara yang benar, bermartabat,

dan bertanggung jawab.

2. Memberikan alternatif dari teknik pengelolaan penilaian

kepada pembaca dengan menantang dan mendorong siswa untuk

menunjukkan prestasi belajar yang setinggi-tingginya

dengan mencapai target prestasi yang telah ditetapkan

sendiri.

3. Memberikan gambaran baru untuk melakukan penelitian yang

sejenis bagi penulis dan peneliti yang lain.

Manfaat Praktis

1.Kompetensi siswa dalam berbahasa Inggris akan meningkat,

khususnya kompetensi Bahasa Inggris, sehingga diharapkan

siswa mampu menjelaskan berbagai fenomena alam dan sosial

yang terjadi dengan menggunakan bahasa Inggris yang benar.

4

2.Bersama-sama dengan para siswa, guru akan mendapatkan

masukan yang berguna tentang berbagai fenomena alam dan

sosial yang dijelaskan oleh siswa. Dengan demikian temuan

siswa tadi akan memperkaya guru dalam menyampaikan

pembelajaran Bahasa Inggris pada masa depan.

Kajian Pustaka

1. Kriteria ketuntasan Minimal Individu (KKMI)

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling

rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM

harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan

berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan

pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki

karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau

forum MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama

penetapan KKM.

Fungsi KKM

1. Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi

peserta didik sesuai dengan Kompetensi       Dasar (KD)

suatu mata pelajaran atau Standar Kompetensi (SK)

2. Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri

dalam mengikuti pembelajaran

3. Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan

SK/KD – nya

4. Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi

pembelajaran

5

5. Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta

didik dan masyarakat (khususnya orang tua dan wali murid)

Tahapan Penetapan KKM

Seperti pada uraian diatas bahwa penetapan KKM dilakukan oleh

guru atau kelompok guru mata pelajaran. Adapaun langkah dan

tahapan penetapan KKM antara lain:

1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran

dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu

kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik.

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK

hingga KKM mata pelajaran.

2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata

pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan

patokan guru dalam melakukan penilaian

3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan

dinas pendidikan

4. KKM dicantumkan dalam laporan hasi belajar atau rapor

pada saat hasil penilaian dilaporkan kepada orang

tua/wali peserta didik

Jadi yang menjadi pertimbangan dalam menentukan KKM adalah

kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas mengacu

pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang bersangkutan.

Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang

belajar, laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain.

Sedangkan Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir

peserta didik.

6

Langkah-langkah Menentukan KKM :

Menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan

rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta

kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga

sekolah/madrasah, sarana dan prasarana dalam menyelenggarakan.

Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria Ketuntasan

Belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria

ketuntasan ideal.

Kriteria ketuntasan Minimum Individu yang selanjutnya akan

disebut (KKMI) berarti sebuah teknik pengelolaan penilaian

dengan cara meminta siswa untuk menetapkan sendiri target

nilai yang akan mereka raih di akhir pembelajaran dengan cara

yang baik, benar, bermartabat dan bertanggung jawab. Hal

tersebut dapat diterapkan ke dalam pembelajaran di kelas

sesuai dengan standar pengelolaan kelas bahwa seorang guru

professional harus memperhatikan kemampuan dan karakteristik

individu. Standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa

merupakan kompetensi yang sangat berharga dan berguna bagi

siswa. Ia harus dikuasai dengan taraf ketuntasan yang tinggi.

Atas dasar itu bahwa KKM individu merupakan teknik

pengelolaan kelas yang berdasarkan kesanggupan masing-masing

dan memfasilitasi siswa untuk mencapai kemampuan dan perolehan

nilai sesuai dengan KKM yang ditentukan sendiri.

2. Movitasi Dan Prestasi Belajar

Hakekat Motivasi

7

Setiap perbuatan siswa selalu didasari oleh sebuah dorongan

dari dalam atau motivasi tertentu. Motivasi merupakan salah

satu aspek psikis yang memiliki pengaruh terhadap tindakan dan

tujuan belajar siswa. Guru sangat perlu membangun dan

mengarahkan motivasi belajar siswa agar mereka dapat

mengaktualisasikan diri dan maksimal dalam prestasinya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah

keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik

secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu

perbuatan dengan tujuan tertentu.

Selanjutnya, penulis akan menyajikan beberapa pendapat

mengenai motivasi:

WS Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah

menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan

kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau

dihayati.

Dan alam buku psikologi pendidikan, Drs. M. Dalyono

memaparkan bahwa “Motivasi adalah daya penggerak/pendorong

untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari

dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55).

Selanjutnya M. Ngalim Purwanto mengatakan bahwa motivasi

adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi

tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu.

Sedang menurut A.M. Sadiman motivasi merupakan suatu

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

8

munculnya perasaan (feeling) dan didahului dengan tanggapan

adanya tujuan.

Penulis menyimpulkan bahwa motivasi sebagai suatu perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

perasaan dan didahului dengan adanya tujuan, maka dalam

motivasi terkandung tiga unsur penting.

Dengan demikian motivasi merupakan suatu energi dari dalam

diri manusia yang mendorongnya untuk mencapai tujuannya.

Motivasi akan mempengaruhi tingkah laku seseorang dalam

mengerjakan sebuah tindakan. Siswa perlu dibangkitan

motivasinya dalam belajar sehingga mereka mempunyai dorongan

yang kuat dari dirinya untuk senantiasa belajar untuk mencapai

tujuannya. Jika motivasi dari dalam diri siswa kurang maka

guru perlu membangkitkannya dengan berbagai rangsangan dari

luar.

Hakikat Belajar

Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu

proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu

tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama,

dengan sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru

itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya

perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: 1995).

Sementara menurut Sudjana belajar merupakan suatu proses

yamg ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya,

9

pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan

kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain

aspek yang ada pada individu.

Sementara menurut Slameto belajar ”merupakan suatu proses

usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya” (Slameto, 2003).

Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk

mendapatkan perubahan dalam diri seseorang baik itu

pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan tingkah lakunya

yang bersifat menetap. Dengan demikian, belajar adalah panggilan

hidup kita, bukan karena disuruh orang tua/guru/dosen atau

siapa-pun, tetapi merupakan konsekuensi logis dari kehidupan.

Tanpa belajar, kita tidak dapat melakukan ’proses menjadi’ diri

kita yang lebih baik di masa yang akan datang

Hakikat Motivasi Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam

proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan

tekun dan berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang

diberikan, makin berhasil pelajaran itu.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi

merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah

artinya bagi seorang siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai

motivasi belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang

mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain belum

termotivasi untuk belajar.

10

Motivasi belajar merupakan suatu keadaan yang terdapat pada

diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk

melakukan sesuatu guna mencapai tujuan belajarnya.

Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar

sangatlah diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan

meningkat kalau siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat.

Motivasi belajar adalah keinginan siswa untuk mengambil bagian

di dalam proses pembelajaran.

Siswa pada dasarnya termotivasi untuk melakukan suatu

aktivitas untuk dirinya sendiri karena ingin mendapatkan

kesenangan dari pelajaran, atau merasa kebutuhannya terpenuhi.

Ada juga Siswa yang termotivasi melaksanakan belajar dalam

rangka memperoleh penghargaan atau menghindari hukuman dari

luar dirinya sendiri, seperti: nilai, tanda penghargaan, atau

pujian dari guru.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi

belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar

karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan

dari dalam dirinya ataupun yang datang dari luar. Kegiatan itu

dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam

rangka mencapai tujuan.

Prestasi/Hasil Belajar

Tujuan dari siswa belajar adalah agar mereka dapat

berprestasi dalam belajarnya. Prestasi/hasil belajar terdiri

merupakan sebuah frase yang terdiri dari dua kata

“prestasi/hasil” dan “belajar”. Untuk memahaminya berikut

11

penulis sajikan pengertian mengenai istilah prestasi/hasil

belajar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan

prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,

dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Saiful Bahri Djamarah

dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,yang

mengutip dari Mas'ud Hasan Abdul Qahar, bahwa prestasi adalah

apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Kemudian berdasarkan beberapa pendapat sebelumnya bahwa

belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara

individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah

laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman

individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Adapun pengertian prestasi belajar dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah "penguasaan pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Dalam hal ini prestasi/hasil belajar merupakan suatu

kemajuan dalam perkembangan siswa setelah ia mengikuti

kegiatan belajar dalam waktu tertentu. Seluruh pengetahuan,

keterampilan, kecakapan dan perilaku individu terbentuk dan

berkembang melalui proses belajar. Selanjutnya prestasi

belajar akan disebutkan dengan hasil belajar.

Jadi hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa

selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka

12

waktu tertentu, umumnya hasil belajar dalam sekolah berbentuk

pemberian nilai (angka) dari guru kepada siswa sebagai

indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran

yang disampaikannya, biasanya hasil belajar ini dinyatakan

dengan angka, huruf, atau kalimat dan terdapat dalam periode

tertentu.

Teks Explanation

Salah satu teks yang harus dikuasai oleh siswa SMA adalah

teks Explanation yang diajarkan di kelas XII semester I.

Pengalaman telah menunjukkan bahwa teks Explanation selalu

diujikan pada Ujian Nasional mata pelajaran Bahasa Inggris

setiap tahunnya. Dengan demikian teks ini sangat penting untuk

dikuasai oleh siswa.

Menurut Achmad Doddy (2008: 52) Explanation is a text which

explains the processes involved in the formation or working of

natural or sociocultural phenomena (sebuah teks yang

menjelaskan proses yang terjadi dalam pembentukan fenomena

alam dan sosiokultural)

Th. M. Sudarwati (2007: 78) menjelaskan bahwa tujuan dari

teks Explanation adalah untuk menjelaskan proses yang terlibat

dalam terjadinya fenomena alam atau sosiokutural.

Dari uraian diatas dapat didefinisikan bahwa teks

Explanation adalah sebuah teks yang membahas bagaimana proses

terjadinya fenomena alam ataupun sosiokultural.

Teks Explanation menitikberatkan pada bagaimana proses

sebuah fenomena itu terjadi. Misalnya terkait dengan fenomena

13

alam menjelaskan bagaimana siklus air di muka bumi, mengapa

pemanasan global terjadi, bagaimana hujan asam membahayakan

kehidupan, bagaiman proses terjadinya gerhana Matahari, proses

terjadinya EL Nino dan La Nina dan lain-lainnya. Terkait

dengan fenomena sosiokultura menjelaskan bagaimana orang bisa

kecanduan Narkotika, mengapa banyak terjadi perkelahian

pelajar, bagaiman fenomena mencotek merajarela di kalangan

pelajar, dan lain-lainnya.

Selanjutnya Achmad Doddy menjelaskan bahwa struktur teks

Explanation terdiri dari:

1. General Statement (Pernyataan Umum) yang berfungsi untuk

mefokuskan perhatian pembaca pada fenomena yang sedang

dibahas.

2. Sequence of Explanation (Penjelasan yang Berturutan) yang

berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai mengapa

dan bagaimana sebuah fenomena terjadi. Penjelasannya

meliputi hubungan sebab akibat antar materi dalam

fenomena tersebut.

3. Closing (Penutup) berfungsi untuk menegaskan kembali

gambaran umum dan menutup pembahasan.

Dengan mengauasai teks Explanation dengan baik siswa

diharapkan mampu memahami dan menjelaskan berbagai fenomena

alam dan sosial yang terjadi di sekitar mereka dengan baik.

Berikut sebuah contoh teks Explanation yang sangat sederhana.

Kerangka Berpikir

14

Tindakan

Kondisi AwalGuru belum menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal Individu (KKM-Individu)SiswaMotivasi dan prestasi belajar rendah

Menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal Individu (KKM-Individu)Siklus IPenilaian untuk memahami teks Explantion secara tertulis.

Siklus II Penilaian untuk mengungkapkan texts Explantion secara lisalisan(presentasi sebuath proses) di depan kelas

Kondisi AkhirDiduga penggunaan Kriteria Ketuntasan Minimal Individu (KKM-Individu) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar teks explanation siswa Kelas XII IPS-2 SMA Negeri 1 Ciamis Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014

Untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa,

peneliti melakukan tindakan yaitu menerapkan teknik

pengelolaan penilaian dengan KKMI. Tindakan pertama yang

dilakukan adalah meminta setiap siswa untuk menetapkan target

nilainya sendiri yang hendak dicapai diakhir pembelajaran teks

explanation. Nilai KKMI tidak boleh lebih rendah dari nilai

target tersebut. Siswa mengikuti pembelajaran seperti biasanya

dan guru mengamati tingkah laku mereka dalam mengejar target

nilai yang ditetapkan. Guru segera mengoreksi dan melaporkan

nilai yang diraih oleh setiap siswa. Untuk siswa yang belum

mencapai target nilainya diberikan kesempatan untuk mengikuti

remedi.

Secara sederhana penggunaan KKM Individu sebagai teknik

pengelolaan nilai untuk meningkatkan motivasi dan prestasi

belajar teks explanation bagi siswa Kelas XII IPS-2 SMA Negeri

1 Ciamis Semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat

digambarkan dalam bentuk kerangka berpikir sebagai berikut:

15

Metodologi

Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dimulai pada bulan

Agustus sampai dengan Oktober 2013. Dimulai dari persiapan

dan penlisan proposal, pelaksanaan penelitian pra siklus,

siklus I dan Siklus II diakhiri dengan pengolahan data,

sampai dengan penulisan laporan.

Subjek penelitian adalah seluruh siswa Kelas XII IPS-2

SMA Negeri 1 Ciamis yang berjumlah 32 orang sebagai subjek

penelitian. Sedangkan objek penelitian ini adalah motivasi dan

hasil belajar teks explanation siswa Kelas XII IPS-2 SMA

Negeri 1 Ciamis.

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari subjek

penelitian berupa hasil pengamatan peneliti tentang motivasi

dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran teks

explanation, dengan bentuk data berupa dokumentasi catatan

personal siswa, dokumentasi aktivitas guru, dan daftar nilai

teks explanation(kualitatif dan kuantitatif).

Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan teknik tes dan nontes. Teknik tes dilaksanakan dengan

menggunakan soal yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Teknik nontes dilakukan dengan observasi.

16

Alat pengumpulan ini merupakan alat yang digunakan untuk

memperoleh data dan hasil belajar teks explanation, adalah :

1. Lembar observasi; digunakan untuk mengumpulkan data

prasiklus, siklus I dan 2 tentang motivasi. 2. Butir soal tes;

digunakan untuk mengumpulkan data nilai prasiklus, siklus I

dan siklus II hasil belajar mengenai teks explanation.

Validasi

Data tentang motivasi divalidasi menggunakan tiga sumber,

yaitu peneliti, siswa, dan teman sejawat. Sedangkan data

tentang hasil belajar teks explanation divalidasi menggunakan

validitas teoritik berupa content validity. Instrumen yang

divalidasi dengan content validity adalah kisi-kisi soal tes.

Analisis Data

Analisis data yang digunakan kualitatif motivasi siswa

dan data kuantitatif hasil belajar teks explanation . Data

kualitatif motivasi siswa dan data kuantitatif hasil belajar

teks Explanation dianalisis dengan analisis deskriptif

komparatif yaitu membandingkan nilai tes hasil belajar teks

explanation siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II

serta membandingkan hasil belajar siswa teks explanation pada

kondisi awal dan kondisi akhir. Analisis ini dilanjutkan

dengan refleksi yaitu menarik simpulan, membuat ulasan, dan

menentukan tindak lanjut.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas pada materi memahami teks

explanation yang dilakukan penulis melalui tindakan pada

17

Siklus I dan tindakan pada Siklus II, baik berupa hasil

pengamatan dan penilaian, telah penulis analisis dan paparkan.

Selanjutnya, perlu pembahasan sebagai berikut ini.

Pelaksanaan tindakan proses pembelajaran materi memahami

teks explanation pada kompetensi dasar membaca teks explanation

berdasarkan yang dilaksanakan pada Siklus I dan berbicara

(menjelaskan proses terjadinya suatu gejala alam) pada Siklus

II dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum

Individu(KKMI)untuk mengelola nilai siswa telah dilaksanakan

dengan baik.

1. Motivasi Siswa

Hasil pengamatan mengenai motivasi siswa pada tahap

prasiklus, Siklus I dan Siklus 2 dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 12. Rekapitulasi Motivasi Memahami teks explanation pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

JumlahSiswa

Kondisi RefleksiKondisi AwalKe Kondisi

AkhirPrasiklu

sSiklus

ISiklusII

40 62.75% 73.75% 95.25% Terjadipeningkatan

Berdasarkan tabel di atas, motivasi siswa dalam belajar

membaca teks explanation mengalami peningkatan dari tahap

Prasiklus 62,75 % menjadi 73,75 % pada Siklus I dan meningkat

lagi menjadi 95,25 % pada Siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa

18

pembelajaran ini telah melampaui target indikator kinerja yang

telah ditetapkan yaitu 80 %.

2. Hasil Belajar Membaca teks explanation

Dari hasil pengamatan dalam pembelajaran membaca dan

berbicara teks explanation pada tahap Prasiklus, Siklus I, dan

Siklus 2 menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dari

Prasiklus 72 menjadi 79 pada Siklus I dan meningkat menjadi 83

pada Siklus II. Untuk jumlah siswa yang tuntas juga mengalami

peningkatan dari 57 % pada tahap Prasiklus menjadi 80 % pada

Siklus I dan meningkat menjadi 97 % pada Siklus 2. Hal ini

berarti sudah melampaui indikator kinerja yang telah

ditetapkan yaitu 80%. dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 8 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Membaca teksexplanation

pada Tahap Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Tertinggi

Terendah

Rata-rata

Tuntas1030507090

85

20

7257

95

50

79 8090

70 8397

Selanjutnya pencapaian target nilai masing-masing siswa tersaji dalam tabel berikut.

Tabel 14. Rekapitulasi Pencapaian Target Nilai Hasil belajarBahasa Inggris pada Teks Explanation pada Prasiklus, Siklus I,

dan Siklus II

19

TargetNilai

Prasiklus

Siklus I Siklus II RefleksiKondisiAwal KeKondisiAkhir

Utama Remidi Utama Remid

i

Tercapai - 6 18 9 22

Terjadipeningkata

n

TidakTercapai - 26 13 23 11

Jumlahsiswa - 32 32 32 32

Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian pada pembelajaran Siklus

I dan Siklus II dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimum

Individu(KKMI) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar teks

explanation menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa

siswa. Pada Siklus II persentase motivasi siswa 76,67 % telah

mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu rata-

rata minimum 75% atau dengan mendekati kriteria tinggi.

Hasil belajar teks explanation berupa nilai hasil belajar

merespon makna teks explanation (membaca) pada Siklus I juga

telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu

sekurang-kurangnya nilai 80 % siswa telah mendapat nilai ≥

75 namun hanya 20 % siswa mampu mewujudkan target nilai.

Sedangkan hasil belajar dalam mengungkapkan monolog teks

explanation pada Siklus II siswa yang mendapatkan nilai ≥ 75

mencapai 97 % dan 52 % siswa mampu meraih target nilai yang

20

telah ditetapkan. Dengan demikian, penelitian ini dapat

dipetik dua simpulan.

1. Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran teks explanation di

Kelas XII IPS.2SMA Negeri 1 Ciamis semester 1 tahun

pelajaran 2013/2014.

2. Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) dapat meningkatkan hasil

belajar teks explanation siswa Kelas XII IPS.2 SMA Negeri 1

Ciamis semester 1 tahun pelajaran 2013/2014.

Implikasi

Hasil penelitian ini dapat berimplikasi pada tiga hal.

1. Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) sebagai media

pengelolaan penilaian dapat meningkatkan motivasi dan hasil

belajar teks explanation siswa.

2. Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) merupakan media untuk

menumbuhkembangkan motivasi dan keaktifan siswa, karena

siswa dapat belajar dengan maksimal untuk meraih target

nilainya.

3. Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) dapat menjadi alternatif

untuk mengatasi permasalahan pengelolaan penilaian sesuai

dengan tugas guru yang harus mampu menyelenggarakan

penilaian yang efektif agar indikator pembelajaran dapat

tercapai dengan baik.

Saran dan Rekomendasi

21

1. Guru hendaknya mampu menciptakan pengelolaan sesuai dengan

karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik siswa

dengan memilih teknik penilaian yang tepat.

2. Kriteria Ketuntasan Minimum Individu(KKMI) untuk peningkatan motivasi

dan hasil belajar Bahasa Inggris kompetensi memahami teks

explanation, perlu diterapkan pada kompetensi dasar yang

berbeda di tempat dan pada waktu yang berbeda agar

efektivitas penggunaan teknik ini lebih teruji.

Daftar Pustaka

Dalyono, Drs. (2005), Psikologi Pendidikan, Jakarta: C.V. Rajawali

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1999) , Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru,

Surabaya : Usaha Nasional

Doddy, Achmad. ( 2008), Developing English Competencies, Jakarta:

Pusat Perbukuan

Furqon. (1999 ). “Sistem Penilaian Kelas Untuk Meningkatkan Mutu KBM”.

Buletin pengujian dan penilaian pendidikan. Maret. (6-11).

Gronlund, N. E., & Linn, R. L. (1990). Measurement and Evaluation in

Teaching (6th ed). New York: Macmillan.

Nasution, S. , (1995), Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta : Bumi

Aksara

Slameto (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta

: Rineka Cipta,

22

Sudarwati, M. (2006). Look ahead , Jakarta: Erlangga

23