+62 21 350 5415 - MAINSAHAM.ID

268
Wisma BSG Lantai 8 Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta Pusat - 10160 Telp: +62 21 350 5410 Fax: +62 21 350 5415

Transcript of +62 21 350 5415 - MAINSAHAM.ID

Wisma BSG Lantai 8Jl. Abdul Muis No. 40Jakarta Pusat - 10160Telp: +62 21 350 5410Fax: +62 21 350 5415

Aplikasi Janjang Kosong - Perkebunan Kintap, Kalimantan Selatan

Empty Fruit Bunch Application - Kintap Estate, South Kalimantan

Visi Dan Misi

Vision And Mission

Kinerja 2015

2015 Performance

Profil Perusahaan

Company Profile

Analisa Dan Pembahasan Manajemen

Management’s Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Lembar Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2015

Responsibility For 2015 Annual Report

Laporan Keuangan

Financial Statement

3

5

29

69

111

157

169

171

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 2

Daftar IsiTable Of Content

VISIMenjadi perusahaan agribisnis terdepan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan

bertanggungjawab secara lingkungan.

MISI• Menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dengan komitmen yang kuat untuk memelihara

lingkungan.

• Memiliki manajemen yang sangat peduli terhadap kesejahteraan karyawan.

• Meningkatkan nilai pemegang saham.

• Berpartisipasi dalam pembangunan nasional melalui produk bermutu tinggi untuk memenuhi

permintaan pasar lokal dan ekspor sebagaimana komitmen perusahaan untuk meningkatkan

standar kehidupan masyarakat sekitar.

Perkebunan Wanajaya / Wanajaya Estate

Visi dan MisiVission and Mission

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.3

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 4

VISIONTo be a leading agribusiness company providing high quality products and to be environmentallyresponsible.

MISSION• To be a reliably dedicated company with strong commitments towards environmental

preservation.

• To have a management acutely aware of our employees walfare.

• To increase value for our shareholders.

• To contribute to the national development by providing high quality products to satisfy

demand of domestic and export markets as well our commitment to improving living

standards of the local people.

Perkebunan Ciseru - Cipari, Jawa Tengah / Ciseru - Cipari Estate, Central Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.5

Pabrik Minyak Kelapa Sawit - PT. Agri Bumi Sentosa, Kalimantan Selatan

CPO Mills - PT. Agri Bumi Sentosa, South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 6

Kinerja 20152015 Performance

Posisi Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Position

Ikhtisar Keuangan 20152015 Financial Highlights

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.7

Aset LancarCurrent assets

Aset Tidak LancarNon Current assets

Total AsetTotal Asset

dalam jutaan rupiah/in million rupiah2015

210.504

dalam jutaan rupiah/in million rupiah2015

3.157.648

dalam jutaan rupiah/in million rupiah2015

3.368.152

2014*

236.785

2013*

256.003

2013*

2.402.825

2014*

2.825.311

2013*

2.658.827

2014*

3.062.096

Total Liabilitas Jangka PendekTotal Current Liabilities

Total Liabilitas Jangka PanjangTotal Noncurrent Liabilities

Total LiabilitasTotal Liabilities

20152014*

451.499

2013*

447.982

395.989

dalam jutaan rupiah/in million rupiah20152014*

1.626.712

2013*

1.303.011

991.805

dalam jutaan rupiah/in million rupiah20152014*

2.078.211

2013*

1.750.993

1.387.794

dalam jutaan rupiah/in million rupiah

*) Disajikan kembali atas penerapan PSAK 24 revisi tahun 2013 / Restated upon implementation of PSAK 24 revised 2013.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 8

Posisi Keuangan KonsolidasiConsolidated Financial Position

2015

1.289.941

Total EkuitasTotal Equity

dalam jutaan rupiah/in million rupiah2013*

1.271.033

2014*

1.311.103

Total Liabilitas dan EkuitasTotal Liabilities and Equity

dalam jutaan rupiah/in million rupiah2015

3.368.152

2013*

2.658.827

2014*

3.062.096

Ekuitasyang Dapat Diatribusikan

Kepada Pemilik Entitas IndukEquity Attributable to

Owners of the Company

dalam jutaan rupiah/in million rupiah

2015

1.259.718

2013*

1.238.416

2014*

1.280.867

Kepentingan nonpengendaliNon-controlling interest

dalam jutaan rupiah/in million rupiah

*) Disajikan kembali atas penerapan PSAK 24 revisi tahun 2013 / Restated upon implementation of PSAK 24 revised 2013.

20152013*

30.223

2014*

30.236

32.617

Ikhtisar Keuangan 20152015 Financial Highlights

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.9

Uraian 2014* 2013*

31 Desember / December 31st

Description

Net Sales

Gross Profit

 

 

INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE

 

Income Tax Expense- Net

 

NET INCOME

 

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

 

NET INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO

Owners of the Company

Non-controlling interest

Total

 

COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

ATTRIBUTABLE TO

Owners of the Company

Non-controlling interest

Total

2015

648.516

218.319

 

109.185

 (41.149)

 

68.036

66.697

 

 

65.747

2.289

68.036

 

 

66.744

(47)

66.697

Laporan Laba Rugi Konsolidasian(dalam jutaan Rupiah)

Consolidated Income Statement(in million Rupiah)

Penjualan Bersih

Laba Kotor

 

 

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK

 

Beban Pajak - Bersih

 

LABA (RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN

 

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF

 

LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Entitas Induk

Kepentingan nonpengendali

Jumlah

 

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Entitas Induk

Kepentingan nonpengendali

Jumlah

760.611

216.301

 

76.476

(24.388)

 

52.088

50.470

 

 

50.908

1.180

52.088

 

 

50.426

44

50.470

658.309

146.966

 

(2.799)

 

(8.917)

 

(11.716)

 

(16.112)

 

 

(11.821)

105

(11.716)

 

 

(15.994)

(119)

(16.112)

*) Disajikan kembali atas penerapan PSAK 24 revisi tahun 2013 / Restated upon implementation of PSAK 24 revised 2013.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 10

Rasio-Rasio KeuanganFinancial Ratios

Uraian

RASIO PERTUMBUHAN (%)

Penjualan Bersih

Laba Bersih

Jumlah hari pembayaran utang usaha

Jumlah hari tertagihnya piutang usaha

Jumlah hari persediaan

Pertumbuhan penjualan bersih terhadap

pertumbuhan kas yang dihasilkan

dari operasi

Total Aset

Total Liabilitas

Total Ekuitas

RASIO USAHA (%)

Laba Bersih / Penjualan Bersih

Laba Bersih / Total Ekuitas

Laba Bersih / Total Aset

Jumlah kas yang dihasilkan dari operasi

/ Laba bersih

EBITDA / Beban keuangan bersih

Modal kerja bersih / Penjualan bersih

RASIO KEUANGAN (kali)

Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek

Total Liabilitas / Total Ekuitas

Total Liabilitas / Total Aset

Modal Kerja Bersih

Pengeluaran Modal

2013

31 Desember / December 31st

Description

(4,89)

(56,31)

75

16

72

0,17

18,66

40,55

1,42

 

 

10,49

5,31

2,47

0,81

4,41

(0,22)

 

 

0,65

1,09

0,52

 

(139.986)

514.925

GROWTH RATIO (%)

Net Sales

Net Income

Number of days trade payables payment

Number of days on collection of accounts receivable

Number of Days Inventories

Net of sales growth to net cash generated

from operations

Total Assets

Total Liabilities

Total Equity

BUSINESS RATIO (%)

Net Income (Loss) / Net Sales

Net Income / Total Equity

Net Income / Total Assets

Net cash provided by Operating

Active / Net Income

EBITDA / Net financing expenses

Net working capital / Net Sales

FINANCIAL RATIO (times)

Current Assets / Current Liabilities

Total of Liabilities / Equity

Total of Liabilities / Assets

Working Capital -Net

Capital Expenditure

2014

17,28

(22,57)

53

7

34

2,79

15,17

26,17

3,15

 

 

6,85

3,97

1,66

1,83

2,95

(0,28)

 

 

0,53

1,34

0,57

(211.196)

408.265

(13,45)

(123,22)

54

9

38

1,18

9,99

18,69

(1,61)

 

 

(1,78)

(0,94)

(0,35)

(0,76)

1,98

(0,37)

 

 

0,47

1,61

0,62

 

(240.995)

348.714

2015

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.11

Ikhtisar SahamShares Highlights

Pembukaan/Opening

2015

378

343

332

244

335

301

225

139

385

350

353

253

343

332

244

220

Terendah/Lowest

Tertinggi/Highest

Penutupan/Closing

Harga Saham / Share PriceDalam Rupiah / in IDR

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

Pembukaan/Opening

2014

375

360

361

369

355

342

353

350

385

380

380

384

360

380

370

378

Terendah/Lowest

Tertinggi/Highest

Penutupan/Closing

Harga Saham / Share PriceDalam Rupiah / in IDR

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

400.00

350.00

300.00

250.00

200.00

150.00

220.00

Harga Penutupan / Closing Price

3.18M2.94M2.69M2.45M2.20M1.96M1.71M1.47M1.22M0.98M0.73M0.49M0.24M

Jan’15 Feb’15 Mar’15 Apr’15 May’15 Jun’15 Jul’15 Aug’15 Sep’15 Oct’15 Nov’15 Dec’15

Volume Saham / Share Volumes

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 12

Kinerja Saham Setahun Penuh(Dalam Rupiah)

Harga Penawaran Perdana

Harga Tertinggi

Harga Terendah

Harga Pada Akhir Tahun

Laba Bersih Per Saham

Full Year Share Performance(In IDR)

IPO Price

Highest Price

Lowest Price

Year End Price

Earning per Share

2015

500

385

139

220

-3

2014

500

385

342

378

13

2.508

1.322

1.490

903

52.974.700

6.710.910

56.690.500

9.929.400

Frekuansi (X)/Frequency (x)

Volume/Volume

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

Jumlah Total6.223 126.305.510

2015 Peredaran Saham / Share DistributionUnit

666

721

2.359

3.589

29.341.500

30.006.700

24.739.800

76.203.595

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

1st Quarter

2nd Quarter

3rd Quarter

4th Quarter

Jumlah Total7.335 160.291.595

Frekuansi (X)/Frequency (x)

Volume/Volume

2014 Peredaran Saham / Share DistributionUnit

Kronologis Pencatatan Saham

Sebelum Penawaran Umum Perdana

Penawaran Umum Perdana

Jumlah

-

30 Mei 2011

2.642.280.000

1.132.405.500

3.774.685.500

Prior to Initial Public Offering

Initial Public Offering

Total

Tanggal/Date

Jumlah Saham/Number of Shares

Chronology of stock Listing

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.13

Pengumpulan TBS - Perkebunan Kintap,

Kalimantan Selatan.

FFB Collecting - Kintap Estate, South Kalimantan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 14

Kinerja OperasionalOperational Highlights

Produksi Dan Penjualan

Production And Sales

Keterangan

ProduksiTBS IntiCPOKernelKaret - IntiKopiTeh-Pucuk

EfisiensiHasil TBSTingkat Ekstraksi CPOTingkat Ekstraksi KernelHasil CPOHasil KaretHasil kopiHasil Teh - Pucuk

UtilitasiSIRRSSTBS

Volume PenjualanCPOKernelSIRRSSKopiTeh

Harga Rata - rataCPOKernelSIRRSSKopiTeh

Unit 2013

Pertumbuhan15 vs 14 (%)

Description

tontontontontonton

ton/ha%%

ton/haton/haton/haton/ha

%%%

tontontontontonton

Rp’000/tonRp’000/tonRp’000/tonRp’000/tonRp’000/tonRp’000/ton

ProductionFFB-Nucleus

CPOKernel

Rubber-NucleusCoffee

Tea

EfficiencyFBB Yield

CPO Extraction RateKernel Extraction Rate

CPO YieldRubber YieldCoffee Yield

Tea Yield

UtilizationSIR

RSSFFB

Sales VolumeCPO

KernelSIR

RSSCoffee

Tea

Average PriceCPO

KernelSIR

RSSCoffee

Tea

-3%12%

9%1%

-24%-31%

  

-11%-1%-4%

-12%-5%

-25%-31%

  

22%-1%

-31% 

8%5%7%

-8%-26%-31%

  

-19%-26%-13%-12%26%

0%

2014

127.74038.765

7.4207.422

2702.787

9,6321,23

4,062,041,160,515,53

40,0062,0871,18

39.8747.6669.1332.398

2442.787

7.1122.883

26.85628.89826.253

1.649

2015

127.68241.409

8.3258.423

1512.231

8,8121,33

4,291,881,220,294,42

43,7969,8475,70

40.7618.428

12.9123.092

2302.231

8.3244.760

21.50623.53523.720

2.122

Growth15 vs 14 (%)

123.363 46.214 9.043 8.486 115 1.534

  

7,84 21,04 4,12 1,65 1,16

0,213,04

  

53,45 69,09 42,83

 

43.8198.858

13.7652.833

1701.534

  

6.712 3.539 18.700 20.666 29.931 2.128

Area Tertanam

Planted Area

Keterangan

Inti TertanamTMTBMSub Jumlah

Plasma TertanamTMTBMSub Jumlah

Jumlah TertanamTMTBMJumlah

Unit Description

hahaha

hahaha

hahaha

Planted NucleusMature

ImmatureSubtotal

Planted PlasmaMature

ImmatureSubtotal

Total PlantedMature

ImmatureTotal

7 %-10 %

0 %

0 %13 %9 %

7 %-6 %1 %

2013

20.69916.76237.461

3724.5984.970

21.07121.36042.431

2014

22.41715.82338.240

1.6084.1925.800

24.02520.01544.040

Pertumbuhan15 vs 14 (%)

Growth15 vs 14 (%)

2015

24.071 14.169 38.240

  

1.608 4.739 6.347

  

25.678 18.908 44.587

Laporan Dewan KomisarisReport of The Board of Commisioners

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 16

Pemegang Saham yang terhormat,

Selaku wakil dari Dewan Komisaris, Saya

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada

para Pemegang Saham, Direksi, serta Jajaran

Manajemen, atas kerja keras, dedikasi dan dukungan

masing-masing pihak selama tahun 2015 sehingga

Perseroan tetap bertahan di tengah perlambatan

ekonomi dunia.

Di tahun 2015 pertumbuhan ekonomi global secara

umum melambat terutama China, Eropa ,Amerika dan

Asia yang sangat mempengaruhi harga komoditas

minyak kelapa sawit dan karet. Di tengah turunnya

harga kedua komoditas unggulan Perseroan tersebut,

Direksi Perseroan tetap memberikan kinerja yang

optimal dengan mencatat penjualan bersih konsolidasi

yang hanya turun sebesar 13 % dibandingkan

penjualan bersih konsolidasi tahun 2014. Laba bersih

Perseroan turun sebesar 122 % jika dibandingkan

laba bersih tahun 2014, yang terutama disebabkan

oleh penurunan harga jual rata-rata karet dan minyak

kelapa sawit dunia dan meningkatnya beban bunga

Perseroan.

Kinerja operasional Perseroan tetap memperlihatkan

pertumbuhan dimana produksi minyak kelapa sawit

meningkat sebesar 12 %, yang disebabkan oleh

meningkatnya pembelian ke pihak ketiga. Produksi

karet di tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar

17% dibandingkan tahun 2014 yang terutama

disebabkan oleh meningkatnya pembelian kepada

pihak ketiga dan kenaikan produksi kebun inti.

Pencapaian ini ini telah membuktikan komitmen

Perseroan untuk tetap mempertahankan pertumbuhan

walaupun kondisi pertumbuhan ekonomi dunia sedang

melambat.

Respectable Shareholders,

As representative of the board of commissioner, I

would like to say thank you and appreciation to the

Shareholders, The Board of Directors, as well as the

Management, for the hard work, dedication and support

during the years 2015 so the Company could maintain

it performance during the economic slowdown.

In 2015 the global economic growth in general slowed

especially in China, Europe, America and Asia which

greatly affect the commodity prices of palm oil and

rubber. During the declined prices of the two

mainstream commodities for the company, the company

board of directors gave optimal performance by noting

consolidated net sales decline was only 13 % compared

to net sales consolidation in 2014. Net profit declined

by 122 % compared to net profit in 2014, especially

caused by a decrease in average price selling of world

rubber and palm oil and the increase of company’s

interest expenses.

The Company's operational performance still shows

growth whereby the production of palm oil increased

by 12 %, contributed by increased purchases from

third parties. Rubber production in 2015 increased by

17 % compared to 2014 mainly due to increased

purchase from third party as well as increased of

nucleus production. This achievement has been another

prove the Company's commitment to maintain growth

amid the slow growth world economy condition.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.17

Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi telah

menunjukkan dedikasi dan kinerja yang baik dalam

meneguhkan posisi Perseroan di tahun 2015 di tengah

kelesuan ekonomi dunia.

Dengan praktik manajemen perkebunan yang terbaik

telah ditunjukkan oleh Direksi Perseroan, antara lain

terwujudnya pertumbuhan produksi, serta tetap

menjaga posisi keuangan, Perseroan diharapakan

dapat memanfaatkan segala peluang yang ada dengan

sikap kehati-hatian dan kewaspadaan, dan pada

akhirnya akan meningkatkan kinerja Perseroan secara

keseluruhan.

Berdasarkan hasil RUPS Tahunan tahun buku 2014,

di tahun 2015, tidak terdapat perubahan susunan

Dewan Komisaris Perseroan.

Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi sebagai

penasehat dan pengawas pada ruang lingkup struktur

tata kelola perusahaan (GCG) yang termasuk

didalamnya meningkatkan penerapan pedoman baku

operasional dan pedoman perilaku (Panca Krida)

Perseroan, yang diterapkan pada seluruh anak

perusahaan Grup JAW. Dewan komisaris juga

memonitor keputusan manajemen yang dilakukan oleh

Direksi dan memberikan nasehat atas dasar informasi

yang diterima dari komite audit. Komite Audit telah

melakukan fungsi pengawasan melalui pembahasan

laporan keuangan Perseroan dengan auditor eksternal

dan melakukan pertemuan berkala dengan internal

audit Perseroan.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja

Perseroan, Dewan Komisaris berkomitmen untuk terus

mendukung peningkatan kinerja di semua sektor,

seperti peningkatan prosedur operasional,

The Board of Commissioners believes that the Board

of Directors have shown dedication and good

performance in establishing the Company position in

2015 during the global economic slowdown.

With the best practices of plantation management

shown by the Company Board of Directors, among

other things, the realization of production growth, as

well as maintaining the financial position, the Company

expected can take advantages of all the opportunities

with prudence and vigilance, and finally improve the

Company overall performance.

Based on the results of the Annual General Meeting

the financial year 2014, in the year 2015, there were

no changes in the composition of the Board of

Commissioners

The Board of Commissioners has also done their best

to perform the function as advisor and supervisor for

the good corporate governance (GCG) which includes

improving operational application based on standard

guidelines and the codes of conduct (Panca Krida) of

the Company, applied to all subsidiaries under JAW

Group. The Board of Commissioners also monitors

management decisions made by the Board of Directors

and gives advice on the basis of information received

from the audit committee. The Audit Committee

performs their functions supervision on the Company’s

financial statements through discussion with external

auditors and Regular meetings with the Company's

internal audit.

To maintain and increase the performance of the

Company, the Board is committed to supporting

performance improvement in all sectors, such as

increased operational procedures, production growth,

Laporan Dewan KomisarisReport of The Board of Commisioners

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 18

pertumbuhan produksi,penegakan dan penerapan

pedoman perilaku yang tertuang dalam Panca Krida

dan pengembangan kualitas sumber daya manusia,

yang sangat penting untuk meraih pencapaian yang

lebih baik di masa yang akan datang. Kami

berkeyakinan bahwa sumber daya manusia di dalam

Grup JAW adalah aset yang sangat berharga bagi

Perseroan untuk berkembang dan bertumbuh dalam

bisnis.

Dewan Komisaris menyambut baik rencana dan strategi

usaha yang telah disusun oleh Dewan Direksi dalam

rangka menghadapi tantangan dan memanfaatkan

setiap peluang di tahun 2016.

Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada

para Pemegang Saham, Direksi dan jajaran

manajemen, serta seluruh karyawan atas kerja keras

dan dedikasinya di tahun yang penuh tantangan ini.

Kami yakin dengan semangat dan kerjasama serta

strategi yang dilaksanakan oleh Direksi dan karyawan,

maka PT Jaya Agra Wattie Tbk. akan terus tumbuh

dan berkembang di masa yang akan datang.

enforcement and application of the code of conduct

set out in the Panca Krida and development of human

resources, which is essential to ensure higher

achievements in the future. We believe that human

resources represent an invaluable asset for the

Company and JAW Group in order to expand and

grow in the business.

The Board of Commissioners welcomes the business

plans and strategies that have been prepared by the

Board of Directors in order to face the challenges and

take advantage of any opportunities in 2016.

The Board of Commissioners would again like to

express gratitude to the Shareholders, the Board of

Directors and top management, as well as all

employees for their dedication and hard work in this

challenging year.

We believe that with our spirit and cooperation, as well

as strategies implemented by the Board of Directors,

PT Jaya Agra Wattie Tbk. will continue to grow and

flourish in the future.

Atas nama Dewan Komisaris PT Jaya Agra Wattie Tbk

On behalf of the Board of Commissioners of PT Jaya Agra Wattie Tbk

Soetikno Soedarjo

Komisaris Utama

President Commissioner

Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors

Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, Perseroan tetapmemberikan yang terbaik dan tetap tumbuh dengan terus meningkatkanproduksi dan untuk menjamin pertumbuhan di masa mendatang.

In the midst of so much challenges and opportunity, the Company retains growth and strive to perform the best

by continuing to increase production which will ensure the Company's future growth.

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan

dinamika, pertumbuhan ekonomi dunia secara

keseluruhan melambat terutama China, Eropa ,Amerika

dan Asia yang berpengaruh langsung terhadap harga

komoditas minyak sawit dan karet yang cenderung

melemah seiring dengan melambatnya pertumbuhan

ekonomi dunia.

Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia,

Perseroan tetap memberikan yang terbaik dan tetap

tumbuh dengan terus meningkatkan produksi dan

untuk menjamin pertumbuhan di masa mendatang.

Perseroan telah berhasil menyelesaikan pembangunan

pabrik kelapa sawit kedua di Kalimantan Selatan

dengan kapasitas produksi 45 ton/jam yang mulai

beroperasi di tahun 2015. Dengan mulai beroperasinya

pabrik baru ini, akan menciptakan pertumbuhan

produksi dan kinerja operasional serta keuangan di

masa mendatang.

Perseroan juga telah mendapatkan sertifikasi

internasional untuk produk minyak kelapa sawit yaitu

sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)

yang meningkatkan daya saing minyak kelapa sawit

Perseroan di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam

rangka memenuhi komitmen Pemerintah Indonesia

untuk mengurangi gas rumah kaca serta memberi

perhatian terhadap masalah lingkungan.

Pendapatan bersih konsolidasi Perseroan mengalami

penurunan sebesar 13 % dari Rp 760 milyar di tahun

2014 menjadi Rp 658 milyar di tahun 2015. Kondisi

pasar komoditas karet dan minyak sawit dunia yang

melemah dan lebih rendah dari asumsi harga yang

dianggarkan, membuat Laba Bersih Perseroan di

tahun 2015 tertekan sehingga mengalami penurunan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 20

Respected Shareholders,

Year 2015 was very dynamics, the growth of the world

economy slowed down especially China, Europe,

America and Asia which directly influence on commodity

palm oil and rubber prices which tends to weaken

along with the slowing down of global economic growth.

In the midst of so much challenges and opportunity,

the Company retains growth and strive to perform the

best by continuing to increase production which will

ensure the Company's future growth.

The Company has completed the construction of the

second Palm Oil mill in South Kalimantan with

production capacity of 45 tons/hour, which was operated

in 2015. The operation of the new mills will accelerate

the growth in production and operational and financial

performance in the future.

The company also has obtained the international

certification for palm oil products which is the

certification ISPO ( Indonesian sustainable palm oil )

that increases competitiveness of palm oil company

in the world market and participated in order to meet

the commitment of the Government of Indonesia to

reduce greenhouse gases as well as giving attention

to environmental issues.

The Company's consolidated net sales decreased by

13% from Rp 760 billion in 2014 to Rp 658 billion in

2015. Less favorable world commodity market for

rubber and palm oil, as well as the lower actual price

from the budgeted price, has put a pressure on the

Company Net Income in 2015 which was decrease

by 123 % compared to net income of 2015 budget.

123 % dibandingkan Laba bersih yang dianggarkan

tahun 2015. Hal ini juga berdampak pada turunnya

Laba bersih di tahun 2015 sebesar 122 % jika

dibandingkan Laba bersih di tahun 2014.

Perseroan tetap menjaga pertumbuhan produksi di

tahun 2015,. Produksi minyak kelapa sawit mengalami

peningkatan sebesar 12 % dari 41.409 ton di 2014

menjadi 46.214 ton di 2015. Peningkatan ini terutama

disebabkan oleh meningkatnya pembelian tandan

buah segar dari pihak ketiga sebesar 42%.

Peningkatan produksi juga terjadi untuk komoditas

karet yang meningkat sebesar 17 % dari 14.758 ton

di 2014 menjadi 17.237 ton di 2015. Peningkatan ini

terutama disebabkan oleh peningkatan pembelian

kepada pihak ketiga sebesar 38%.

Pertumbuhan Pasar Komoditas

Berdasarkan riset Perusahaan, konsumsi karet dunia

selama tahun 2012 sampai 2015 mengalami

peningkatan dengan CAGR (compound annual growth

rate) sebesar 4,2 % seiring dengan meningkatnya

kebutuhan dunia akan produk berbahan dasar karet.

Produksi karet dunia selama tahun 2012 sampai 2015

mengalami peningkatan dengan CAGR (compound

annual growth rate) sebesar 1,8 %. Pertumbuhan

akan permintaan karet dunia, terutama dipicu oleh

konsumsi bahan baku ban kendaraan bermotor, suku

cadang kendaraan bermotor lainnya yang berbahan

dasar karet alam, seperti flexible hub, hose dan

aksesoris lainnya, serta dengan bertambahnya populasi

dunia membutuhkan lebih banyak alas kaki berupa

sepatu dan sandal berbahan dasar karet (sol sepatu),

terutama alas kaki jenis olahraga dan kasual.

Sementara itu, konsumsi minyak kelapa sawit (CPO)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.21

Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors

This condition also impact to the Company’s net income

in 2015 which is lower by 122 % if compared to the

net income of 2014.

The Company keep maintain production growth in

2015,. Crude Palm Oil production increased by 12%

from 41,409 tons in 2014 to 46,214 tons in 2015. The

increase was primarily due to increase of purchase of

fresh fruit bunches from third parties amounted to

42%.

Increased production also occurs for Rubber

commodities rose by 17% from 14,758 tons in 2014

to 17,237 tons in 2015. The increase was primarily

due to increased purchases to third parties amounted

to 38%.

Commodities Market Growth

Based on the Company’s research, the world’s total

consumption of rubber from 2012 to 2015 has grown

at CAGR (compound annual growth rate) index by 4.2

%, consistent with the rising global demand for rubber-

based goods.

The world’s total production of rubber from 2012 to

2015 has grown at CAGR (compound annual growth

rate) index by 1.8 %. The growth in global demand for

natural rubber is particularly driven by the rise in tire

consumption, in addition to other automobile spare

parts which use rubber as their base material, such

as flexible hubs, hoses and other accessories. In

addition, as the world’s population continues to grow,

the demand for footwear especially sport or casual

ones such as slippers and shoes, of which partly are

made from rubber, will also be on the rise.

Meanwhile, the consumption of palm oil (CPO) in the

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 22

di dunia meningkat dengan CAGR sebesar 4,7 % per

tahun sepanjang 2012 hingga 2015. Saat ini, China

dan India masih menjadi negara konsumen minyak

sawit terbesar di dunia.

Dengan penerapan kebijakan mandatori penggunaan

biodiesel berbasis sawit sebesar 15 persen (B-15)

pada solar di Indonesia yang telah dicanangkan oleh

Pemerintah Indonesia di tahun 2015 diharapkan akan

meningkatkan konsumsi produk turunan dari minyak

kelapa sawit khususnya di Indonesia.

Total produksi CPO dunia selama tahun 2012 hingga

2015 meningkat seiring tingginya kebutuhan dunia,

dengan CAGR 2,9 %. Peningkatan tersebut disebabkan

oleh semakin banyaknya areal perkebunan dan

peningkatan umur tanaman memasuki usia produktif.

Strategi Perseroan

Dalam kaitannya dengan pertumbuhan konsumsi karet

dan minyak kelapa sawit, Perseroan telah menetapkan

sejumlah strategi di tahun 2016, sebagai berikut:

- Tetap konsisten melaksanakan dan mengembangkan

kegiatan usaha di bidang perkebunan, terutama

dengan fokus pada tanaman kelapa sawit.

- Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dan

senantiasa menjaga kualitas produk hasil perkebunan

dan produksi.

- Melaksanakan program-program sosial dan

kemasyarakatan, sebagai bentuk tanggung jawab

sosialnya terhadap masyarakat dan pelestarian

lingkungan hidup di sekitar perkebunan dan pabrik

Grup JAW.

world increased at CAGR of 4.7% per year from 2012

to 2015. Today, China and India are the largest palm

oil consuming nations in the world.

With the mandatory policy the use of palm biodiesel

based at 15 percent ( B-15 ) on diesel in indonesia

that has been proclaimed by the Government of

Indonesia by 2015 is expected to increase the

consumption of products derived from palm oil

especially in Indonesia

Global CPO production from 2012 and 2015 has

increased along with higher market demand, at CAGR

of 2.9 %. The increase was also due to the increasing

number of plantations and increasing age of the plants

at productive age.

Corporate Strategy

In line with the growth in the global consumption of

rubber and palm oil, the Company has formulated a

number of strategies for 2016, as follows:

- Consistently implement and develop business

operations in the plantation sector, with a special

focus on palm oil.

- Maintain a good relationship with customers and

maintain product quality from the Company’s

plantations and factories.

- Implement social and community development

programs as part of the Company’s social

responsibility to local communities and toward

environmental conservation to the surrounding areas

of plantation estates and processing mills operated

by JAW Group.

- Meningkatkan efisiensi operasional dan pengetatan

anggaran belanja modal di tengah kecenderungan

harga komoditas yang melemah

Perseroan akan senantiasa memanfaatkan semua

peluang yang timbul secara optimal dan diiringi dengan

penerapan strategi-strategi yang efektif untuk

meningkatkan dan mempertahankan pertumbuhan yang

berkelanjutan dan imbal balik investasi yang

menguntungkan.

Tata Kelola Perusahaan

Dalam rangka penerapan prinsip tata kelola perusahaan

yang baik, Perseroan telah menerapkan Pedoman

Perilaku yang tertuang di dalam Panca Krida dan berlaku

untuk seluruh jajaran Manajemen dan karyawan,

penegakan sistem pengendalian internal Perseroan oleh

tim internal audit beserta komite audit yang tertuang di

dalam piagam Komite Audit dan Piagam Internal Audit.

Penerapan pedoman perilaku Panca Krida secara

berkesinambungan disosialisasikan dan di terapkan di

seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan untuk semakin

meningkatkan pengendalian internal yang pada akhirnya

meningkatkan akuntabilitas Perseroan kepada Pemegang

Saham, Pemerintah, karyawan, dan masyarakat.

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan Tahun Buku 2014, tidak ada perubahan susunan

Direksi di tahun 2015.

Perseroan telah menunaikan komitmennya kepada para

Pemegang Saham dengan membagikan dividen tunai

sebesar Rp 1,34 /saham atau 10% dari laba bersih tahun

buku 2014 yang dibayarkan di bulan Juni 2015. Komitmen

ini akan terus Perseroan pertahankan untuk menunjukkan

bahwa Perseroan tetap memperhatikan imbal balik

- Increase operational effiency and reduction of capital

expenditure in the midst of commodity price decline.

The company will also continue to make use of every

business opportunity to its optimum level by implementing

effective business strategies to increase and maintain

sustainability growth and profitable investment return

Corporate Governance

In the application of the principles of good corporate

governance, the Company has implemented a Code of

Conduct contained in Panca Krida and applied it to all

levels of management and employees, enforcement of

the Company's internal control system to members of

the internal audit team and its audit committee as set

out in the Audit Committee Charter and the Internal Audit

Charter.

The Application of the code of conduct of “'d2Panca

Krida”'d3 continuously promoted and applied in the whole

range of management and employees to further enhance

internal control, which in turn increases the accountability

of the Company to the Shareholders, Government,

employees, and communities

Based on the Annual General Meeting of Shareholders

for the Book Year 2014, there were no change on the

Board of Directors’ in 2015.

The Company has fulfilled its commitment to shareholders

to distribute a cash dividend of Rp 1.34/share or 10 %

from fiscal year 2014 net income and is paid in the month

of June 2015. This commitment will continue to maintain

the Company to demonstrate that taking into account

the Company's investment returns and comply with

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.23

Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors

Laporan Dewan DireksiReport of The Board of Directors

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 24

regulations.

On behalf of the Board of Directors, I am to thank the

shareholders, customers, and business associates of

the Company, for their support and cooperation that has

been established so far.

We also grateful to the co- management and all employees

for the devotion and hard work and dedication during the

year 2015 that remains strong in the midst of challenges

while maintaining growth. Achieving this would certainly

not be possible without the hard work and dedication of

the management and all employees.

We look forward with optimism and caution to take benefit

from any opportunity and challenges that will arise in the

coming year, the Company still continues to improve its

performance, and achieve growth while maintaining

responsibility to society and the environment and adhere

to regulatory applicable

investasi dan patuh terhadap peraturan yang berlaku.

Atas nama Dewan Direksi, Saya mengucapkan terima

kasih kepada para Pemegang Saham, pelanggan, dan

relasi bisnis Perseroan, atas dukungan dan kerjasamanya

yang telah terjalin selama ini.

Kami juga berterima kasih kepada rekan manajemen

dan segenap karyawan atas pengabdian dan kerja

kerasnya dan dedikasinya selama tahun 2015 yang

penuh dengan tantangan dengan terus mempertahankan

pertumbuhan. Pencapaian ini tentunya tidak akan terwujud

tanpa kerja keras dan dedikasi manajemen beserta

seluruh karyawan.

Kami berharap dengan optimisme dengan penuh kehati-

hatian untuk memanfaatkan segala peluangan dan

tantangan yang akan muncul di tahun mendatang,

Perseroan tetap terus meningkatkan kinerjanya, mencapai

pertumbuhan dengan tetap memperhatikan tanggung

jawab kepada masyarakat dan lingkungan serta patuh

terhadap peraturan yang berlaku.

Atas nama Direksi PT Jaya Agra Wattie Tbk

On behalf of the Board of Directors of PT Jaya Agra Wattie Tbk,

Harijadi Soedarjo

Direktur Utama

President Director

Pengukuran lilit batang - Perkebunan Gunung Intan,

Kalimantan Selatan

Diameter measurement - Gunung Intan Estate,

South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.25

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 26

PeristiwaPenting 2015Significant Events In 2015

Mei – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

tahun buku 2014.

May – Annual General Meeting Shareholder

for the book period of 2014

Maret - Pabrik Minyak Kelapa Sawit kedua Perseroan di

Kalimantan Selatan telah beroperasi.

March – The Company’s second Crude Palm Oil mill in

South Kalimantan operated.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.27

Plantation Valuation and Reclassification

Rubber PlantationPT Perkebunan Biting

Class I

Rubber PlantationPT Kaliduren Estate

Clas I

Oil Palm PlantationPT Kintap Jaya Wattindo

Clas I

Rubber PlantationPT Indo Java Planting Co.

Class I

Rubber PlantationPT Banjoemas Landen

Class I

Product Certification for SNI (Indonesia National Standard) Usage

Penghargaan & SertifikasiAwards & Certifications

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 28

ISO 9001 : 2008 CERTIFICATION

Awards

Sertifikat ISPO / Certificate of ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.29

Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Kintap Jaya Wattindo - Kalimantan Selatan.

CPO Mill PT. Kintap Jaya Wattindo - South Kalimantan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 30

Profil PerusahaanCompany Profile

Tonggak SejarahMilestone

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.31

Established under the name Handel MaatschappijJames Alexander Wattie and Company Limited,starting as a trading company that evolved intooperating and managing its own rubber, coffee andtea plantations in Java. Since its establishment, theCompany has operated and managed rubber andcoffee processing factories.

The Company’s name becamePT Jaya Agra Wattie

Development of palm oil plantationsin South Kalimantan.

Construction of the Company’s first palm oilrefinery mill in Kintap, South Kalimantan.

Successfully held the Initial Public Offering,in which the Company is now listed inIndonesia Stock Exchange.

PT Sinar Kasih Abadi (SKA) selaku salahsatu pemegang saham mayoritas di

Perseroan membeli 30% kepemilikan sahamPT Aji Lebur Seketi (ALS) di Perseroan

sehingga kepemilikan saham SKA diPerseroan menjadi 51% dan kepemilikan

saham ALS di Perseroan menjadi 19%.

PT Sinar Kasih Abadi (SKA) as one of themajority shareholder in the Company, bought30% ownership of share from PT Aji LeburSeketi (ALS) hence SKA ownership inCompany now becomes 51% and ALSownership became 19%.

Didirikan dengan nama Handel MaatschappijJames Alexander Wattie And Company Limited

sebagai perusahaan dagang yang mengelolaperkebunan karet, kopi dan coklat di daerah Jawa.Sejak berdirinya, Perseroan telah memiliki pabrik

pengolahan karet dan kopi.

Nama Perusahaan kemudian berubahmenjadi PT. Jaya Agra Wattie

Pengembangan perkebunan kelapa sawitdi Kalimantan Selatan.

Pembangunan pabrik pengolahan sawitpertama di Kintap, Kalimantan Selatan.

Perseroan berhasil melakukanPenawaran Perdana Saham yangdicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

1997

2008

2011

2012

1987

SKA membeli 19 % kepemilikan saham ALS diPerseroan sehingga kepemilikan saham SKAdi Perseroan menjadi 70,5% dan ALS tidak lagi

menjadi pemegang saham di Perseroan.

2013SKA bought 19% ownership of share fromALS hence SKA ownership in the Companybecame 70,5% and ALS is no longer theshareholder of the Company.

1921

Pabrik Minyak Kelapa Sawit keduaPerseroan di Kalimantan Selatan dalam

tahap akhir penyelesaian

The Company’s second Crude Palm Oil millin South Kalimantan was in completion stage.2014

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 32

Keunggulan KompetitifCompetitive Advantages

• Diversifikasi tanaman (khususnya kelapa sawit dan

karet) untuk menjamin pertumbuhan yang

berkelanjutan dan menjaga profitabilitas yang baik.

• Pengalaman selama lebih dari 90 tahun dalam

pengembangan dan pengolahan karet pada

khususnya.

• Pengembangan ragam tanaman jenis unggulan

(Kelapa Sawit, dan Karet).

• Umur tanaman yang sebagian besar merupakan

tanaman muda dan memiliki potensi produktivitas

yang terus meningkat.

• Produk-produk yang dihasilkan telah memenuhi

Standar Nasional Indonesia (SNI dan ISPO

(Indonesian Sustainable Palm Oil)) dan internasional

(ISO 9001:2008)

• Diversification of plants (particularly palm oil and

rubber), to maintain growth and profitability.

• With 90 years of experience in rubber development

and processing business management.

• Development of superior types of commodity plants

(Palm Oil and Rubber).

• Currently with most plants at developing ages they

have an increasing productivity potentials.

• Our products meet national (SNI and ISPO), and

international standards (ISO 9001:2008).

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.33

PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAW) adalah perusahaan

publik yang bergerak di bidang agribisnis, meliputi

penanaman, proses pabrikasi, pengiriman, dan

penjualan. Dengan pengalaman di sektor agrikultur

selama lebih dari 90 tahun, kami secara terus-menerus

memperkuat bisnis kami melalui diversifikasi tanaman

unggulan, seperti karet dan kelapa sawit.

JAW sebagai perusahaan induk mengelola kegiatan

usaha operasional dari anak perusahaan yang memiliki

perkebunan-perkebunan dan pabrik-pabrik pengolahan

hasil kebun.

KOMODITAS PERSEROAN

Karet

JAW memiliki izin lokasi dan Hak Guna Usaha untuk

perkebunan karet di pulau Jawa serta Kalimantan

Selatan dengan luas total 39.334 hektar (ha).

Sampai dengan 31 Desember 2015, seluas 7.292 ha

kebun karet milik Perseroan berisi tanaman yang

menghasilkan, sedangkan sebesar 8.502 ha belum

menghasilkan, dengan total luas perkebunan yang

ditanami sebesar 15.794 ha.

Dalam setiap hektar kebun rata-rata ditanami 476

pohon karet, dengan tingkat penanaman kembali per

tahun sebesar 1-2%.

Selain itu, JAW juga memiliki 7 pabrik karet lembaran

PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAW) is a publicly listed

company that engages in the agribusiness industry,

whose business encompasses planting, manufacturing

processes, shipping and marketing activities. With an

experience in the agricultural sector for more than 90

years, we continually reinforce our business through

the diversification of high-performance crops, such as

rubber and Palm Oil.

As a holding company, JAW manages the business

operations of its subsidiaries which also own plantations

and processing plants.

THE COMPANY’S PRODUCT

Rubber

JAW Group manages location permit and cultivation

rights for rubber plantations in Java and South

Kalimantan with a total area of 39,334 hectares (ha),

located throughout the islands of Java and Kalimantan.

As of 31 December 2014, the area of 7,292 hectares

of rubber plants are already mature and productive,

while another 8,502 hectares are immature, with a

total planted area of 15,794 ha.

In each hectare of the plantations, in average of 476

rubber trees are planted, with an annual replanting

rate of 1-2%.

In addition, JAW also operates 7 RSS rubber

Sekilas PerusahaanThe Company in Brief

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 34

dengan kapasitas total 15,5 ton/hari, dan 3 pabrik

karet remah dengan kapasitas total 6 ton/jam.

Kelapa Sawit

JAW memiliki izin lokasi dan Hak Guna Usaha untuk

perkebunan kelapa sawit yang berada di Kalimantan

Selatan dengan luas kebun 29.723 ha. Dalam setiap

hektar kebun rata-rata ditanami 126-136 pohon kelapa

sawit.

Per 31 Desember 2015, lahan Perseroan (termasuk

Plasma) seluas 27. 754 ha telah ditanami kelapa sawit,

yang terdiri dari kebun inti seluas 21.407 ha dan kebun

plasma seluas 6.347 ha.

Perseroan memiliki 2 (dua) Pabrik pengolahan minyak

kelapa sawit yang terletak di Kalimantan Selatan

dengan kapasitas total 90 ton/jam.

Lain-lain

Perseroan memiliki perkebunan kopi yang terletak

di Jawa Barat dan di Jawa Timur dengan luas total

kebun 535 ha. Dalam setiap hektar kebun rata-rata

ditanami 1.200-1.500 tanaman kopi (robusta) atau

2.500-3.000 tanaman kopi (arabica). Grup JAW juga

mengelola 2 (dua) pabrik pengolahan kopi dengan

kapasitas total 1.200 ton/tahun.

Perseroan memiliki perkebunan teh di Jawa Barat

dengan luas total kebun 504 ha, seluruhnya merupakan

tanaman menghasilkan. Saat ini Perseroan hanya

menjual pucuk daun dengan alasan profitabilitas.

processing mills with total capacity of 15.5 tons/day

and 3 SIR rubber processing mills with total capacity

of 6 tons/hour.

Palm Oil

JAW Group manages location permit and cultivation

rights of Palm Oil plantations located in Kalimantan

with a total area of 29,723 ha. In each hectare of the

plantations, on average 126-136 Palm Oil trees are

planted.

As of 31 December 2015, as many as 27,754 ha of

the Company’s Palm Oil plantations (include Plasma)

had been planted, consisting of 21,407 ha of nucleus

plantations and 6,347 ha of plasma plantations.

The Company operates 2 (two) Palm Oil mills located

at South Kalimantan, with a total capacity of 90

tons/hour.

Others

The Company manages cofee plantations in West

Java and East Java with a total area of 535 ha. In

each hectare of the plantations, are planted on average

1,200-1,500 coffee plants (robusta) or 2,500-3,000

coffee plants (arabica). The Company also operates

2 (two) coffee processing factory with a total capacity

of 1,200 tons/year.

The Company manages a tea plantation with an area

of 504 ha, all of which contain mature plants. Currently,

The Company only sells tea leaves due to profitability-

related reasons.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.35

Pengumpulan Getah Karet - Perkebunan Ciseru

- Cipari, Jawa Tengah.

Latex Collection - Ciseru - Cipari Estate,

Central Java.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 36

Sekilas PerusahaanThe Company in Brief

Entitas anak

PT Agri Bumi Sentosa (ABS) merupakan entitas anak

yang bergerak di bidang perkebunan. Berdiri pada

tahun 2008, saat ini ABS mengelola perkebunan dan

pabrik kelapa sawit di Kalimantan Selatan dan

perkebunan karet di Banten Jawa Barat.

PT Banjoemas Landen (BL) merupakan entitas anak

yang bergerak di bidang perkebunan. Beroperasi sejak

tahun 1910, kini BL mengelola perkebunan karet dan

pabrik pengolahan karet lembaran di Jawa Tengah.

PT Corah Mas Keputren Estates (CMK) merupakan

entitas anak yang bergerak di bidang perkebunan.

Beroperasi sejak tahun 1910, kini CMK mengelola

perkebunan karet dan kopi serta pabrik pengolahan

karet lembaran di Jawa Timur.

PT Cipanyusuhan (CP) merupakan entitas anak yang

bergerak di bidang perkebunan. Didirikan pada tahun

1961, kini CP melakukan usaha perkebunan dan pabrik

pengolahan karet lembaran di Banten.

PT Indo Java Rubber Planting Company (IJR)

merupakan entitas anak yang bergerak di bidang

perkebunan. Didirikan pada tahun 1907, saat ini IJR

melakukan usaha perkebunan karet dan pabrik

pengolahan karet remah di Jawa Tengah.

PT Kaliduren Estates (KE) merupakan entitas anak

yang bergerak di bidang perkebunan. Berdiri pada

tahun 1905, saat ini KE melakukan usaha pengelolaan

perkebunan karet, kopi, dan teh, serta pabrik

pengolahan karet remah dan karet lembaran di wilayah

operasionalnya di Jawa Barat dan Jawa Timur.

PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) merupakan entitas

anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan.

Subsidiaries

PT Agri Bumi Sentosa (ABS) is a subsidiary that

engages in the plantation businesses. Founded in

2008, currently ABS manages Palm Oil plantation and

CPO processing plant in South Kalimantan, as well

as rubber plantations in Banten, West Java.

PT Banjoemas Landen (BL) is a subsidiary that

engages in plantation business. Operating since 1910,

BL manages rubber plantations and an RSS processing

plant in Central Java.

PT Corah Mas Keputren Estates (CMK) is a subsidiary

that engages in plantation business. Operating since

1910, CMK manages rubber and coffee plantations

and an RSS processing plant in East Java.

PT Cipanyusuhan (CP) is a subsidiary that engages

in the plantation business. Established in 1961, CP

manages rubber plantations and an RSS processing

plant in Banten.

PT Indo Java Rubber Planting Company (IJR) is a

subsidiary that engages in plantation business.

Founded in 1907, IJR manages rubber plantations

and SIR processing plant in Central Java.

PT Kaliduren Estates (KE) is a subsidiary that engages

in plantation business. Founded in 1905, KE manages

rubber, coffee and tea plantations, also SIR and RSS

processing plants in its operational areas in West Java

and East Java.

PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) is a subsidiary that

engages in the plantation business. Operate since

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.37

Beroperasi sejak 2004, saat ini KJW mengelola

perkebunan karet dan kelapa sawit serta pabrik minyak

kelapa sawit dan karet remah di Kalimantan Selatan.

PT Mulyaningsih (MN) merupakan entitas anak yang

bergerak di bidang perkebunan. Beroperasi sejak

1962, saat ini MN mengelola perkebunan kopi dan

karet serta pabrik pengolahan kopi dan karet lembaran

(RSS) di Jawa Timur.

PT Perkebunan Biting (PB) merupakan entitas anak

yang bergerak di bidang perkebunan. Berdiri sejak

1918, saat ini PB mengelola perkebunan karet dan

pabrik pengolahan karet lembaran di Jawa Tengah.

PT Perkebunan Kroewoek (PK) merupakan entitas

anak yang bergerak di bidang perkebunan. Berdiri

sejak 1910, saat ini PK mengelola perkebunan karet

dan pabrik pengolahan karet lembaran di Banten.

PT Bumi Prada (BP) merupakan entitas anak yang

bergerak di bidang perkebunan. Didirikan pada tahun

1993, saat ini BP masih dalam tahap pengembangan

perkebunan karet di Kalimantan Selatan.

PT Anugerah Wattiendo (AW) merupakan entitas anak

yang bergerak di bidang perkebunan. Saat ini AW

masih melakukan pengembangan perkebunan karet

dan kelapa sawitnya di Kalimantan Selatan.

Sekilas PerusahaanThe Company in Brief

2004, currently KJW manages Palm Oil and rubber

plantations and a CPO and SIR processing plant in

South Kalimantan.

PT Mulyaningsih (MN) is a subsidiary that engages in

the plantation businesses. Operate since 1962,

currently MN manages coffee and rubber plantations,

as well as a coffee and RSS processing plant in East

Java.

PT Perkebunan Biting (PB) is a subsidiary that engages

in the plantation businesses. Founded in 1918, currently

PB manages rubber plantations and an RSS processing

plant in Central Java.

PT Perkebunan Kroewoek (PK) is a subsidiary that

engages in the plantation businesses. Founded in

1910, currently PK manages rubber plantations and

an RSS processing plant in Banten.

PT Bumi Prada (BP) is a subsidiary that engages in

the plantation businesses. Established in 1993, BP is

still undergoing the development stage of its rubber

plantation in South Kalimantan.

PT Anugerah Wattiendo (AW) is a subsidiary that

engages in plantation businesses. Currently AW is still

developing its rubber and Palm Oil plantations in its

operational area in South Kalimantan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 38

Pemilahan Biji Kernel - Pabrik Minyak Kelapa Sawit, PT.

Agri Bumi Sentosa, Kalimantan Selatan

Sortation of Palm Kernel - CPO Mill, PT. Agri Bumi Sentosa,

South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.39

Struktur Organisasi PT J.A. Wattie TbkOrganizational Structure PT J.A. Wattie Tbk

Sekilas PerusahaanThe Company in Brief

DirekturIndependen

Sudarmanto

ManagerGA

ManagerLegal

ManagerProyek

ManagerTanaman

danProduksi

ManagerTanaman

danProduksi

ManagerPabrik/Teknik

ManagerInternal

AuditPupuk

GM Tanamandan Produksi

WilayahKalimantan

GM Tanamandan Produksi

WilayahSulawesidan Jawa

GMPengembangan

DirekturLegal & GA

RohadiMarcellinus

Hendro Restanto

DirekturPengembangan

Andi Hariyanto

DirekturProduksi

Internal AuditSahat Simamora

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 40

Soetikno SoedarjoSoedarniati Harnyoto Sudrajat

Ratna Widjaja(Komisaris Independen)

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Harijadi Soedarjo

SekretarisPerusahaan

Bambang S. Ibrahim

InvestorRelations

Yosef

Komite AuditRatna WidjajaYeti Suhandi

Nia Budhyanti

ManagerHRD

ManagerPemasaran

ManagerPengadaan

ManagerAkuntansi

ManagerPerpajakan

ManagerKeuangan

GM HRD

Nuryanto

GM PemasaranMulyawan

Djajadikarta

GM AkuntingZufri

Simamora

DirekturKeuangan

Bambang S. Ibrahim

Daftar Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan DireksiList of Share Ownership of Board of Directors and Commissioners

Nama / Name

Harijadi Soedarjo

Bambang S. Ibrahim

Andi Hariyanto

Marcellinus Hendro Restanto

Rohadi

Direktur Utama /

President Director

Direktur Keuangan /

Finance Director

Direktur Produksi /

Production Director

Direktur Pengembangan /

Development Director

Direktur Legal & GA /

GA & Legal Director

Jumlah / Subtotal

Jumlah Seluruh Saham /

Total Numbers of Shares

13.560.000

2.500.000

800.000

237.500

132.500

17.230.000

3.774.685.500

No. Jabatan / Position Jumlah Saham / Shares %

1.

2.

3.

4.

5.

0,359 %

0,066 %

0,021 %

0,006 %

0,004 %

0,456 %

100,00 %

Struktur PerusahaanCorporate Structure

Keluarga Soedarjo sebagai Pemegang Saham Utama / Soedarjo Family as Ultimate Beneficiary

ABS : PT Agri Bumi SentosaAW : PT Anugrah WattiendoBL : PT Banjoemas LandenBP : PT Bumi PradaCMK : PT Corah Mas Kaputren EstatesCP : PT Cipanyusuhan

97,80 % 99,68 % 98,00 % 99,95 % 96,70 % 99,10 % 99,90 %

95,10 % 99,37 % 98,78 % 98,00 % 97,75 %

ABS IJRBPAW BL CMK CP

KE KJW MUL PB PK

IJR : PT Indo Java Planting CompanyKE : PT Kaliduren EstatesKJW : PT Kintap Jaya WattindoMUL : PT MulyaningsihPB : PT Perkebunan BitingPK : PT Perkebunan Kroewoek

Ny. Jeanne Soedarjo Rudianto Soedarjo Harijadi Soedarjo Soetikno Soedarjo Soeharjo Soedarjo Soederniati HarnyotoSudrajat

Publik

13,00 % 7,98 % 37,58 % 17,16 % 12,14 % 12,14 %

70,51 % 29,49 %

PT Sinar Kasih Abadi

Sekilas PerusahaanThe Company in Brief

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.41

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 42

Entitas anak Perseroan berikut ini memiliki perkebunandan pabrik-pabrik pengolahan hasil kebun di ProvinsiBanten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, danKalimantan Selatan.

The following subsidiaries of the Company ownplantations and commodity processing mills locatedin the Banten, West Java, Central Java, East Java,and South Kalimantan provinces.

Nama Entitas Anak /Subsidiary Name

PT Agri Bumi Sentosa (ABS)

ABSABS

PT Banjoemas Landen (BL)

PT Corah Mas Keputren Estate (CMK)

CMK

PT Cipanyusuhan (CP)

PT Indo Java Rubber PlantingCompany (IJR)PT Kaliduren Estate (KE)

KE

PT Kintap Jaya Wattindo (KJW)

KJW

KJW

KJW

PT Mulyaningsih (MN)

PT Perkebunan Biting (PB)

PT Perkebunan Kroewoek (PK)

PT Anugerah Wattindo (AW)

AW

PT Bumi Prada

Perkebunan Wanajaya

Perkebunan CilelesUPK Cikembar

Perkebunan Kaliminggir

Perkebunan Keputren

Perkebunan Corah MasKeputrenPerkebunan Cilaki / PasirPariPerkebunan Ciseru / Cipari

Perkebunan Tugu /CimentengPerkebunan Tugusari

Perkebunan Kintap

Perkebunan Pelaihari

Perkebunan TebingSiringPabrik Karet Remah Bati-Bati

Perkebunan Durjo

Perkebunan Biting

Perkebunan Bayah

Perkebunan Mekarjaya

Perkebunan Gunung Intan

Perkebunan Semisir

No. Perkebunan / Plantation Lokasi / Location

1.

2.3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

Pabrik / Mills

Kalimantan Selatan /South KalimantanBantenJawa Barat /West JavaJawa Tengah /Central JavaJawa Timur /East JavaJawa Timur /East JavaBanten

Jawa Tengah /Central JavaJawa Barat /West JavaJawa Timur /East Java

Kalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South KalimantanJawa Timur /East Java

Jawa Tengah /Central javaBanten

Kalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan /South KalimantanKalimantan Selatan/South Kalimantan

Pabrik minyak kelapa sawit /CPO Processing Plant

Pabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing Plant

Pabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet remah/ SIR Processing PlantPabrik pengolahan karet remah/ SIR Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan kopi/Coffee Processing PlantPabrik minyak kelapa sawit/ CPO Processing Plant

Pabrik pengolahan karet remah /SIR processing plantPabrik pengolahan kopi/Coffee Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing PlantPabrik pengolahan karet lembaran/ RSS Processing Plant

Daftar Kepemilikan Saham Perseroan Di Atas 5%List of Share Ownership above 5%

Nama / Name

PT Sinar Kasih AbadiRBC (SINGAPORE) LTD

Jumlah / Subtotal

Jumlah Seluruh Saham /Total Numbers of Shares

2.661.438.000191.465.900

2.852.903.900

3.774.685.500

No. Jumlah Saham / Shares %

1.2.

70,51 %5,07 %

75,58 %

100,00%

Selain kegiatan utama di atas, Entitas anak Perseroan,ABS, memanfaatkan kayu tanaman tua pada lahanyang akan diremajakan (replanting) untuk diolah menjadiveneer (lembaran kayu) dan plywood (kayu lapis).Pabrik pembuatan veneer mulai beroperasi secarakomersial sejak 2008 sedangkan pembuatan plywoodmulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2012.Di tahun 2015, Perseroan menjual pabrik plywood ABS,sehingga Perseroan tidak lagi menjual Plywood di tahun2016 dan seterusnya.

In addition to the above primary activities, a subsidiaryof the Company, ABS, utilizes old rubber timber fromfields that will be replanted to be processed into veneer(wood sheets) and plywood. These veneermanufacturing plants have been commercially operatedsince 2008 and plywood manufacturing plants havebeen commercially operated since 2012. The Companysold Plywood mills of ABS on 2015, therefore theCompany no longer sell plywoods on 2016 onwards.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.43

Profil Dewan KomisarisProfiles of The Board of Commissioners

Soetikno SoedarjoKomisaris UtamaPresident Commissioner

Soedarniati Harnyoto SudradjatKomisarisCommissioner

Ratna WidjajaKomisaris IndependenIndependent Commissioner

1.

2.

3.

123

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 44

Soetikno Soedarjo

Komisaris Utama / President Commissioner

Warga Negara Indonesia 59 tahun. Lahir di Jakarta

22 Agustus 1957. Meraih gelar Master of Finance dari

University of San Fransisco pada tahun 1981. Menjabat

Komisaris Utama Perseroan sejak bulan Mei 2012.

Beliau pernah menjabat sebagai Manajer Keuangan

di Goodyear Indonesia, dan seorang pengusaha yang

mendirikan dan sebagai CEO Grup Mugi Rekso Abadi

(MRA).

Beliau adalah salah satu pemegang saham PT Sinar

Kasih Abadi (SKA) yang memiliki porsi kepemilikan

sebesar 70,5% atas Perseroan.

Indonesian citizen. 59 years old. Born in Jakarta, 22

August 1957. Received his Master of Finance from

the University of San Fransisco, United States in 1981.

Has been serving as Commissioner of the Company

since May 2012. Previously served as Finance Manager

in Goodyear Indonesia and private enterprenur who

established Mugi Rekso Abadi (MRA) Group where

he currently serves as the CEO.

He is a shareholder of PT Sinar Kasih Abadi (SKA)

with 70,5% ownership of the Company.

Soedarniati Harnyoto Sudradjat

Komisaris / Commissioner

Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Lahir di Jakarta,

25 April 1954. Meraih gelar D1 Sekretaris dari ASMI

Jakarta pada tahun 1973. Menjabat Komisaris

Perseroan sejak 2006. Saat ini juga menjabat Direktur

di PT Promas Daya dan Manajer Impor di PT INA

Limited. Sebelumnya menjabat Direktur di PT Thoriq

Sejahtera Abadi.

Beliau adalah salah satu pemegang saham PT Sinar

Kasih Abadi (SKA) yang memiliki porsi kepemilikan

sebesar 70,5% atas Perseroan.

Indonesian citizen. 62 years old. Born in Jakarta, 25

April 1954. Received her Secretarial Diploma 1 degree

from ASMI Jakarta in 1973. Has been serving as

Commissioner of the Company since 2006.

Concurrently serving as Director of PT Promas Daya

and Import Manager of PT INA Limited. Previously

she served as Director of PT Thoriq Sejahtera Abadi.

She is a shareholder of PT Sinar Kasih Abadi (SKA)

with 70,5% ownership of the Company.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.45

Profil Dewan KomisarisProfiles of The Board of Commissioners

Ratna Widjaja

Komisaris Independen / Independent

Commissioner

Warga Negara Indonesia. 57 tahun. Lahir di

Tanjungkarang, 28 Juli 1959. Meraih gelar Sarjana

Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985.

Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak

2011. Saat ini merangkap jabatan sebagai Pimpinan

KAP Ratna Widjaja. Sebelumnya menjabat sebagai

Direktur PT Orientama Infokom, Manager KAP

Prakarsa, Permana, dan Rekan, dan General Manager,

Financial Controller di PT Oriental Komputer Bahtera.

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas

Perseroan yang mempunyai pengendalian atas

Perseroan.

Indonesian citizen. 57 years old. Born in Tanjungkarang,

28 July 1959. Obtained her Bachelor’s degree in

Economics from University of Indonesia in 1985. Has

been serving as Independent Commissioner of the

Company since 2011. Concurently also serving as Head

of the Ratna Widjaja Public Accountant Firm. Previously

served as Director of PT Orientama Infokom, Manager

with the Public Accountant Firm of Prakarsa, Permana,

dan Rekan, and General Manager, and Financial

Controller at PT Oriental Komputer Bahtera.

She is a professional with no affiliated relationship to

the Major Shareholder who control over the Company

16

4 2 53

1. Harijadi SoedarjoDirektur Utama / President Director

2. Bambang Sugianto IbrahimDirektur Keuangan / Finance Director

3. Andi HariyantoDirektur Produksi / Production Director

4. RohadiDirektur Legal & GA / Legal & GA Director

5. Marcellinus Hendro RestantoDirektur Pengembangan / Development Director

6. SudarmantoDirektur Independen / Independent Director

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 46

Profil DireksiProfiles of The Board of Directors

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.47

Harijadi Soedarjo

Direktur Utama / Presiden Director

Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lahir di Jakarta,

9 Oktober 1962. Meraih gelar Bachelor of Science dari

University San Fransisco, Amerika Serikat, pada tahun

1985 dan Master of Business Administration dari Golden

Gate University, San Fransisco, Amerika Serikat pada

tahun 1987. Menjabat Direktur Utama Perseroan sejak

1990.

Beliau adalah salah satu pemegang saham PT Sinar

Kasih Abadi (SKA) yang memiliki porsi kepemilikan

sebesar 70,5% atas Perseroan.

Indonesian Citizen, 54 years old. Born in Jakarta,

9 October 1962, Received his Bachelor of Science from

the University of San Fransisco, United States in 1985,

and his Master of Business Administration from the Golden

Gate University, San Fransisco, United States in 1987.

Has been serving as the President Director of the

Company since 1990.

He is a shareholder of PT Sinar Kasih Abadi (SKA) with

70.5% ownership of the Company.

Profil DireksiProfiles of The Board of Directors

Bambang Sugianto Ibrahim

Direktur Keuangan / Finance Director

Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Lahir di Bandung,

18 Oktober 1956. Meraih gelar Drs. dari Universitas

Parahyangan jurusan Manajemen pada tahun 1981 dan

jurusan Akuntansi pada tahun 1986, serta Magister

Manajemen jurusan Akuntansi Manajemen dari Universitas

Indonesia pada tahun 1996. Menjabat Direktur Keuangan

Perseroan sejak 2005. Pernah menjabat Partner pada

Deloitte Touche/Hans Tuanakotta & Mustofa (member of

Deloitte Touche Tohmatsu).

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai hubungan

afiliasi dengan pemegang saham mayoritas Perseroan yang

mempunyai pengendalian atas Perseroan.

Indonesian citizen, 60 years old. Born in Bandung, 18

October 1956. Obtained his Bachelor’s degree in

Management from the University of Parahyangan in 1981

and in Accounting in 1986, as well as Master of

Management in Management Accounting from the

University of Indonesia in 1996. Has been serving as

Finance Director since 2005. Previously served as Partner

with Deloitte Touche/Hans Tuanakotta & Mustofa (Member

of Deloitte Touche Tohmatsu).

He is a professional with no affiliated relationship to the

Major Shareholder who control over the Company

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 48

Rohadi

Direktur Legal & GA / Legal & GA Director

Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Lahir di Serang,

Provinsi Banten, 6 April 1962. Beliau lulus dari Akademi

Pertanian Nasional Bandung pada tahun 1986. Menjabat

Direktur Legal & GA Perseroan sejak tahun 2013.

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas

Perseroan yang mempunyai pengendalian atas

Perseroan.

Indonesian citizen, 54 years old. Born in Serang, Province

of Banten, 6 April 1962. Obtained his Bachelor degree

from National Agriculture Academy, Bandung on 1986,

he has been serving as Legal & GA Director of the

Company since 2013.

He is a professional with no affiliated relationship to

the Major Shareholder who control over the Company

Andi Hariyanto

Direktur Produksi / Production Director

Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Lahir di Sidoarjo,

8 Mei 1966. Meraih gelar Sarjana Hama Penyakit

Pertanian Universitas Brawijaya pada tahun 1989.

Menjabat Direktur Pengembangan di Perseroan tahun

2011 dan menjadi Direktur Produksi di Perseoran di tahun

2013.

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas

Perseroan yang mempunyai pengendalian atas

Perseroan.

Indonesian citizen, 50 years old. Born in Sidoarjo, 8 May

1966. Obtained his Bachelor’s degree in Agricultural

Pests from the University of Brawijaya in 1989. Has been

serving as Business Development Director since 2011

and became Director of Production in 2013.

He is a professional with no affiliated relationship to the

Major Shareholder who control over the Company

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.49

Marcellinus Hendro Restanto

Direktur Pengembangan / Development Director

Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Lahir di Medan,

26 April 1961. Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Padjadjaran

Bandung, pada tahun 1987. Menjabat Direktur

Pengembangan sejak tahun 2013.

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas

Perseroan yang mempunyai pengendalian atas

Perseroan.

Indonesian citizen, 55 years old. Born in Medan, 26 April

1961. Obtained his Bachelor degree from the Faculty of

Agriculture - Social Economy of Agriculture, University

of Padjajaran Bandung on 1987. He has been serving

as Development Director of the Company since 2013.

He is a professional with no affiliated relationship to the Major

Shareholder who control over the Company

Profil DireksiProfiles of The Board of Directors

SudarmantoDirektur Independen / Independent Director

Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Lahir di Solo, 15 September1954. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Indonesia pada tahun 1989 dan Program PascasarjanaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kekhususan Administrasidan Kebijakan Perpajakan Universitas Indonesia pada tahun2006. Menjabat Direktur Independen Perseroan sejak 2011.Pernah menjabat sebagai Komisaris PT Chandra Asri, SekretarisForum Akuntan Pasar Modal, Partner KAP Hans Tuanakotta& Mustofa (member of Deloitte Touche Tohmatsu), sertaManager pada KAP Drs. Hans Kartikahadi & Co.

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai hubunganafiliasi dengan pemegang saham mayoritas Perseroan yangmempunyai pengendalian atas Perseroan.

Indonesian citizen, 62 years old. Born in Solo, 15 September1954. Obtained his Bachelor’s degree in Economics from theIndonesian Academy of Economics in 1989 and his postgraduatedegree from the Faculty of Social and Political Sciences of theUniversity of Indonesia in 2006, where he majored in TaxAdministration and Policies. Has been serving as theIndependent Director of the Company since 2011. Previouslyserved as Commissioner of PT Chandra Asri, Secretary of theCapital Market Accountants’ Forum, Partner with the PublicAccountant Firm of Hans Tuanakotta & Mustofa (member ofDeloitte Touche Tohmatsu), and Manager with the PublicAccountant Firm of Drs. Hans Kartikahadi & Co.

He is a professional with no affiliated relationship to the MajorShareholder who control over the Company

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 50

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Penyadapan Karet - Perkebunan Ciseru - Cipari, Jawa Tengah / Latex Tapping - Ciseru - Cipari Estate, Central Java

The Company's vision, mission, and business strategy

will be achieved when employees have the capability

to carry out each of their functions and roles. To ensure

that the employees are able to fulfill these roles, the

Company sets out the requirements for each position,

conducts career counseling, and develops the

competencies of its employees through various

integrated training and education programs.

In 2015, the Company has been focusing on human

resource management through the employee mentoring

programs, development initiatives, and apprenticeship

programs or On-the-Job Training (OJT) for new

employees.

Visi, misi, dan strategi bisnis Perseroan dapat tercapai

apabila Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada

mampu menjalankan fungsi dan perannya dengan

baik pada jabatan dan bagian masing-masing. Untuk

menjamin agar karyawan mampu memenuhi peranan

tersebut, maka Perseroan menetapkan persyaratan

jabatan, melakukan pembinaan karir, dan

mengembangkan kompetensi karyawan melalui

program pelatihan dan pendidikan yang terpadu.

Pada tahun 2015, Perseroan memfokuskan

pengelolaan SDM melalui program kaderisasi, program

pengembangan, dan program magang atau On The

Job Training (OJT ) bagi karyawan baru

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.51

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Program Kaderisasi

Program kaderisasi dilaksanakan di semua lini jabatan.

Agar dapat berjalan dengan baik, maka program ini

dilakukan secara simultan di setiap level secara

berjenjang. Program ini dilaksanakan secara terintegrasi

dengan menekankan pada aspek teknis untuk level

bawah, aspek manajerial untuk level menengah, dan

aspek kepemimpinan pada level atas. Dengan penekanan

ketiga aspek ini, diharapkan kompetensi akan meningkat

sejalan dengan peningkatan jabatannya.

Program Perekrutan dan Pengembangan

Program perekrutan bagi calon karyawan baru dilakukan

oleh Perseroan dengan berbagai sistem agar dapat

menjaring calon-calon karyawan yang berkualitas dan

sesuai dengan budaya kerja Perseroan. Perseroan juga

melakukan kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi

dan Lembaga Pendidikan Perkebunan, melalui program

kunjungan ke kampus dan menyediakan tempat bagi

mahasiswa yang akan melakukan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di bidang perkebunan.

Program pemagangan atau OJT bagi karyawan baru

sangat perlu dilakukan. Program ini membekali

karyawan dengan gambaran dunia kerja yang nyata

melalui fungsi dan perannya, dan juga budaya di

Perseroan. Gambaran ini akan sangat membantu

membentuk pola pikir karyawan baru, sehingga mereka

dapat membantu Perseroan mencapai kesinambungan

dan tantangan pengembangan bisnis ke depan.

Program Pengembangan Karyawan

Program pengembangan karyawan dilakukan dengan

Mentoring Programs

The mentoring programs are implemented across all

levels of work. In order to work well, the programs are

carried out simultaneously at every level, and in stages

in an integrated fashion, with emphasis on the technical

aspects for lower levels, managerial aspects for middle

levels, and leadership aspects for top levels. With

emphasis on these three aspects, the Company

expects to increase its employees’ competence along

with job promotion program.

Recruitment and Development Programs

Recruitment of new employees is conducted by the

Company across many platforms and systems, so that

potential, high quality employees aligned with the

culture of the Company’s plantations can be acquired.

The Company also maintain partnerships with a number

of local universities and plantation academy, or by

campus visits, also to open doors for university students

to conduct field internships in the plantation industry.

Apprenticeship or On The Job program for new

employees is of great importance to the benefit of the

employees themselves. These programs provide

employees with an overview of the real working world

by studying the functions and roles of the position they

are training for, and also to understand the corporate

culture of the Company. This overview will help form

the mindset of the new employees, so they can help

the Company achieve business sustainability and

address business challenges that lie ahead.

Employee Development Programs

The employee development programs are carried out

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 52

memberikan pendidikan dan pelatihan sesuai jabatan

dan bidang masing-masing. Untuk bidang tanaman,

Perseroan melakukan kerjasama dengan Lembaga

Pendidikan Perkebunan (LPP) yang berkompeten

dalam bidang tanaman. Program kursus jenjang

jabatan dimulai dari Kursus Manajemen Perkebunan

Dasar (KMPD), Kursus Manajemen Perkebunan Madya

(KMPM), Kursus Manajemen Perkebunan (KMP),

sampai Kursus Manajemen Perkebunan Lanjutan

(KMPL). Di samping itu juga dilakukan kursus yang

bersifat penyegaran.

Program yang lainnya seperti kursus untuk karyawan

bagian akuntansi, dilakukan dengan kerjasama antara

lain dengan Ikatan Akuntan Indonesia. Kursus bidang

perpajakan dilakukan dengan lembaga atau

perusahaan yang bergerak dalam jasa pelatihan

perpajakan. Di samping itu, juga dilakukan In House

Training atau Studi Banding dengan mengundang

pelatih dari luar atau eksternal seperti PPKS atau LPP

maupun dengan pelatih dari dalam sendiri atau internal.

Sistem Remunerasi

Sistem remunerasi bertujuan untuk menarik karyawan

yang berkualitas, membuat karyawan yang berprestasi

tinggi dapat merasa kerasan bekerja, dan juga

meningkatkan motivasi kerja. Oleh karena itu Perseroan

memberikan imbalan kepada karyawan disesuaikan

dengan bobot pekerjaan sesuai dengan bidangnya

masing-masing. Dan untuk menjaga loyalitas dan

meningkatkan motivasi karyawan, maka bagi karyawan

yang berprestasi akan diberikan penghargaan sesuai

dengan tingkatan prestasinya, mulai dari kenaikan

normal, kenaikan khusus, dan kenaikan istimewa.

Sistem Promosi

Proses promosi yang diterapkan oleh Perseroan

with emphasis on providing education and training

courses according to each employee’s position and

field of work. For estate management, the Company

works together with the Education Institute of Plantation

(LPP) which is competent in the subject. The courses

range from Plantation Management Basic Course,

Plantation Management Intermediate Course, Estates

Management Course, to the Advanced Plantation

Management Course. In addition, refresher courses

are also conducted regularly.

Other programs, such as courses for accounting staff

are conducted in collaboration with the Indonesian

Institute of Accountants. Taxation courses are managed

by agencies licensed for such training services. In

addition, In House Training or Comparative Studies

are also held regularly by inviting source-person from

external competent authorities, such as PPKS or LPP,

as well as coaches from within the Company.

Remuneration System

The remuneration system applied at the Company is

aimed at attracting quality workforce, retaining high-

performing employees, and increasing all employees’

work motivation. To that end, the Company provides

entitlements for the employees commensurate with

their respective duties and responsibilities and

according to their own fields of specialty. To maintain

loyalty and improve employees’ motivation, high-

performing individuals will be amply rewarded according

to their performance quality, by normal pay raise,

special pay raise, or exceptional pay raise.

Promotion System

The Company applies a promotion system divided into

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.53

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

“Program pengembangan karyawan dilakukandengan memberikan pendidikan dan pelatihansesuai jabatan dan bidang masing-masing.”

“The employee development programs are carried out withemphasis on providing education and training coursesaccording to each employee's position and field of work.”

Rapat Bulanan - Perkebunan Ciseru - Cipari, Jawa TengahMonthly Meeting - Ciseru - Cipari Estate, Central Java

dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap awal yaitu

dengan melakukan seleksi calon dengan

mempertimbangkan kriteria golongan, hasil penilaian

karya, masa kerja, dan juga hasil verifikasi langsung

di lapangan. Tahapan berikutnya adalah calon yang

terpilih akan mengikuti psikotes dan tes kesehatan.

Jika lulus, maka proses yang terakhir adalah tes

wawancara atau tertulis yang dilakukan oleh tim

penyeleksi. Dengan proses ini diharapkan akan

didapatkan pemimpin-pemimpin yang mempunyai

kompetensi yang sesuai dengan jabatan yang akan

diembannya.

Fasilitas dan Program Pensiun

Perseroan juga memberikan beberapa fasilitas bagi

kesejahteraan karyawan, agar karyawan dapat bekerja

dengan tenang dan aman, sehingga loyalitasnya

terhadap Perseroan meningkat. Beberapa fasilitas

tersebut adalah fasilitas perumahan layak, kesehatan

bagi keluarga termasuk pembelian kaca mata,

tunjangan dan fasilitas pendidikan, serta pemberian

beasiswa bagi siswa berprestasi.

Untuk lebih menjamin ketenangan saat bekerja, juga

diadakan program pinjaman tanpa bunga untuk

pembelian sepeda motor, biaya pendidikan, dan

pembelian rumah bagi karyawan setara staf ke atas.

Untuk menjamin hari tua, karyawan setara staf ke atas

juga diikutsertakan dalam program Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK).

Per akhir tahun 2015, karyawan yang bekerja di

Perseroan mencapai 10.366 orang, di mana 82 orang

atau 0,79% bertugas di Kantor Pusat dan 10.284 orang

atau 99,21 % bekerja di kebun atau lapangan. Rincian

data karyawan Perseroan adalah sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 54

certain stages. The initial stage is selection of potential

candidates by taking into account group criteria,

evaluation of work, tenure, and on-site verification.

The next stage is psychotest and health examination

for selected candidates. If they have passed these

examinations, they undergo an interview or a written

test conducted by the selection committee. With these

processes in place, it is expected that the Company

can acquire leading workers with competencies that

are in line with the position they shall soon assume.

Facilities and Pension Program

The Company also provides a number of facilities to

support the welfare of its employees, in order for them

to work in peace and security, thus increasing their

loyalty to the Company. These facilities include

adequate housing, family health care including

purchase of eyeglasses, education benefits and

facilities, as well as scholarships for outstanding

students (employees’ children).

To further ensure their peace of mind at work, the

Company also provides interest-free loan for the

purchase of motorcycles, education tuition, and home

ownership program for staff and higher level. To ensure

their welfare throughout retirement period, employees

from the level of staff and up are also included in the

DPLK Pension Fund program.

As of the end of 2015, a total of 10,366 people are

employed by the Company, of whom 82 people or

0.79 % are stationed at the Headquarter Office and

10,284 people or 99.21 % working in various plantation

estates. Details of the composition of the Company’s

are as follows:

Data Komposisi Karyawan PT JA Wattie TBK Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per 31 Desember 2015PT JA Wattie Tbk Employees Composition, by Education as of 31 December 2015

Tingkat Pendidikan Formal / Formal Education

Kantor Pusat / Head Office

31 December/December 31 2013

< SMA / High School: 3.8 % (3)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 21.3 % (17)

D3 / Diploma Degree: 15 % (12)

S1 / Bachelor: 50 % (40)

S2 / Master: 10 % (8)

31 December/December 31 2015

< SMA / High School: 3.7 % (3)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 23.2 % (19)

D3 / Diploma Degree: 14.6 % (12)

S1 / Bachelor: 48.8 % (40)

S2 / Master: 9.8 % (8)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.55

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

31 December/December 31 2014

< SMA / High School: 3.6 % (3)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 23.8 % (20)

D3 / Diploma Degree: 14.3 % (12)

S1 / Bachelor: 48.8 % (41)

S2 / Master: 9.5 % (8)

Tingkat Pendidikan Formal / Formal Education

Anak Perusahaan / Subsidiaries

31 December/December 31 2013

< SMA / High School: 83.2 % (16.167)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 16.0 % (3.108)

D3 / Diploma Degree: 0.2 % (38)

S1 / Bachelor: 0.7 % (130)

31 December/December 31 2015

< SMA / High School: 82.5 % (8.483)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 15.9 % (1.634)

D3 / Diploma Degree: 0.3 % (34)

S1 / Bachelor: 1.3 % (133)

31 December/December 31 2014

< SMA / High School: 85.1 % (12.744)SMA atau sederajat /High School or Equivalent: 13.0 % (1.948)

D3 / Diploma Degree: 1.0 % (157)

S1 / Bachelor: 0.8 % (123)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 56

Data Komposisi Karyawan PT JA Wattie TBK Berdasarkan Jabatan per 31 Desember 2015PT JA Wattie Tbk Employees Composition, by Position as of 31 December 2015

Jenjang Jabatan / Position

Kantor Pusat / Head Office

31 December 2013 /December 31 2013

Manajer / Manager: 42.5 % (34)

Staf / Staff: 36.3 % (29)

Non Staf / Non Staff: 21.3 % (17)

Jenjang Jabatan / Position

Entitas Anak / Subsidiaries

31 December 2013 /December 31 2013

Manajer / Manager: 0.1 % (23)

Staf / Staff: 1.7 % (331)

Non Staf / Non Staff: 98.2 % (19.089)

31 December 2015 /December 31 2015

Manajer / Manager: 0.2% (22)

Staf / Staff: 1.6 % (164)

Non Staf / Non Staff: 98.2 % (10.098)

31 December 2015 /December 31 2015

Manajer / Manager: 28.0 % (23)

Staf / Staff: 48.8 % (40)

Non Staf / Non Staff: 23.2 % (19)

31 December 2014 /December 31 2014

Manajer / Manager: 40.5 % (34)

Staf / Staff: 36.9 % (31)

Non Staf / Non Staff: 22.6 % (19)

31 December 2014 /December 31 2014

Manajer / Manager: 0.2% (24)

Staf / Staff: 1.1 % (166)

Non Staf / Non Staff: 98.7 % (14.782)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.57

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Data Komposisi Karyawan PT JA Wattie TBK Berdasarkan Usia per 31 Desember 2015PT JA Wattie Tbk Employees Composition, by Age as of 31 December 2015

Jenjang Usia / Age

31 December 2013 /December 31 2013

Usia > 50 21.3 % (17)

Usia 41 - 50 28.8 % (23)

Usia 31 - 40 33.8 % (27)

Usia 21 - 30 16.3 % (13)

Kantor Pusat / Head Office

31 December 2015 /December 31 2015

Usia > 50 20.7 % (17)

Usia 41 - 50 26.8 % (22)

Usia 31 - 40 34.1 % (28)

Usia 21 - 30 18.3 % (15)

Usia > 50 7.7 % (1.505)

Usia 41 - 50 19.2 % (3.724)

Usia 31 - 40 38.3 % (7.439)

Usia 21 - 30 34.8 % (6.775)

31 December 2013 /December 31 2013

Entitas Anak / Subsidiaries

Jenjang Usia / Age

Usia > 50 8.5 % (870)

Usia 41 - 50 25.4 % (2.614)

Usia 31 - 40 38.4 % (3.947)

Usia 21 - 30 27.7 % (2.853)

31 December 2015 /December 31 2015

31 December 2014 /December 31 2014

Usia > 50 20.2 % (17)

Usia 41 - 50 27.4 % (23)

Usia 31 - 40 34.5 % (29)

Usia 21 - 30 17.9 % (15)

Usia > 50 6.5 % (978)

Usia 41 - 50 20.9 % (3.122)

Usia 31 - 40 40.3 % (6.036)

Usia 21 - 30 32.3 % (4.836)

31 December 2014 /December 31 2014

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 58

Berikut adalah rekapitulasi dari Pelatihan dan Seminar

yang diikuti oleh Manajemen dan karyawan Kantor

Pusat Perseroan di tahun 2015:

The following is a summary of the Trainings and

Seminars attended by people from the Management

and Headquarter Office Employees in 2015:

Yosef

Sopyan Rusdadi

Sopyan Rusdadi

Ricky Afriandy

Abdul Halim

Yusuf Harsono

Ang Yansen Wiranata

Abdul Halim

Kurnia

Sopyan Rusdadi

Lutfi Virliansah

Franz Sinaga

Achmad Mustolih

Agathuszon Akbar

Sopyan Rusdadi

Asep Darmawan

Nuryanto

Didik Saptoto

Trisno Antarikso

Zufri Simamora

Rony Andara

Yosef

Ang Yansen Wiranata

Nama / NameNo. Tanggal Pelaksanaan/ Date of Training

Jenis Training /Kind of Training

Jabatan/ Position

Department

Investor Relation

Tax

Tax

Marketing

IT

Legal

IT

IT

Tax

Tax

Acct

SHE

Marketing

HRD

Tax

QA & QC

HRD

Estate

Legal

Accounting

Accounting

Investor Relation

IT

Manager

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

Asst.Mgr

Staff

Manager

Staff

Asst.Mgr

Staff

Staff

Staff

Staff

Manager

GM

Manager

Asst.Mgr

GM

Staff

Manager

Asst. Mgr

29-Jan-2015

4-Feb-2015

5-Feb-2015

5-Feb-2015

5-Feb-2015

6-Feb-2015

11-Feb-2015

11-Feb-2015

11-Feb-2015

11-Feb-2015

12-Feb-2015

2-7 Maret 2015

12-Mar-2015

31-Mar-2015

7-8 April 2015

9-Apr-2015

8-9 April 2015

22-Apr-2015

22-Apr-2015

20-May-2015

20-May-2015

27-May-2015

27-May-2015

Time To Takeoff

Sosialisasi Implementasi Faktur Pajak

Elektronik/ Implementation of electronix

tax Invoice

Workshop e-Faktur

Sosialisasi Pelayanan Terpadu Satu

Pintu/ One Stop Service of Legal

Administration

Microsoft Dynamics NAV 2015

Sosialisasi Sertifikat Elektronik &

Pelatihan e-Faktur/ Socialization of

Electronic Certificate and e-invoice

training

Sosialisasi Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan

Training of ISPO Auditor

Training of Incoterms 2010

Assessment Using Doodle Test

Workshop "Tax Management"

Seminar "Gagal ISPO ? = Perusahaan

Tidak Taat Aturan"/Seminar of ISPO

Compliance

Seminar "2 Days Roundtable Meeting

HRD and Research on Oil Palm

Plantation"

Sosialisasi Gerakan Anti Korupsi dan

Gratifikasi/ No Bribery Socialization

Seminar Emiten 2014

Panel Discusion CIO Forum dan IT

Sharing

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.59

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Asep Darmawan

Lutfi Virliansah

Nuryanto

Lutfi Virliansah

Yosef

Franz Sinaga

Fahmi

Rony Andara

Sugino

Fahmi

Rony Andara

Nama / NameNo. Tanggal Pelaksanaan/ Date of Training

Jenis Training /Kind of Training

Jabatan/ Position

Department

QA & QC

Accounting

HRD

Accounting

Investor Relation

SHE

Accounting

Accounting

Estate

Accounting

Accounting

Manager

Asst.Mgr

GM

Asst. Mgr

Manager

Staff

Asst. Mgr

Staff

Asst.Mgr

Asst. Mgr

Staff

11-Jun-2015

3-Jul-2015

9-Jul-2015

19 - 19 Agust 2015

20-Aug-2015

16-Sep-2015

21-Sep-2015

21-Sep-2015

6-8 Okt 2015

4-Dec-2015

4-Dec-2015

Sosialisasi Penyempurnaan Kebijakan

Perkebunan Kelapa Sawit tentang

Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit dan Gas

Rumah Kaca/ Socialization of Palm Oil

Agrobusiness policy regarding

Certification system of palm oil and

Green House effect

Workshop eXstensible Business

Reporting Language (XBRL)

Forum Discussion HR GAPKI

Training Corporate Governance

National XBRL Conference 2015

Seminar of Quality Assurance

Public Hearing Exposure Draft SAK

Pertemuan Koordinasi Program

Revitalisasi Perkebunan/ Coordination

meeting of Estate Revitalitation program

Peraturan Pajak Atas Revaluasi Aset &

PPh Atas Saham Bonus Yang Berasal

dari Agio Saham/ Tax Regulation of

Assets Revaluations and income tax of

bonus share originated from Additional

paid up capital

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 60

Sementara itu, sepanjang tahun 2015 sebanyak 13

karyawan entitas anak dari berbagai jabatan mengikuti

2 program seminar/pelatihan

Program Alokasi Saham Karyawan

Berdasarkan Akta No. 09/2011, para pemegang saham

Perseroan telah menyetujui pelaksanaan program

alokasi saham kepada manajemen dan karyawan

Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10%

(sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan

dalam Penawaran Umum Perdana.

Tujuan utama Program Kepemilikan Saham

Manajemen dan Karyawan Perseroan atau MESA

adalah untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap

Perseroan oleh manajemen dan karyawan Perseroan,

sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas

kerja masing-masing karyawan yang pada akhirnya

akan meningkatkan kinerja Perseroan secara

keseluruhan, sehingga terjadi peningkatan nilai

perusahaan yang dapat dinikmati oleh semua

pemangku kepentingan Perseroan.

Pihak-pihak yang dapat berpartisipasi dalam program

MESA adalah:

1. Anggota Dewan Komisaris kecuali Komisaris

Independen;

2. Anggota Direksi kecuali Direktur Independen;

3. Karyawan yang memenuhi ketentuan berikut:

a. Staf yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2010;

b. Staf yang tidak memiliki sanksi administratif.

Jumlah saham yang dimiliki oleh Manajemen dan

Karyawan pada saat Penawaran Saham Umum

Perdana adalah 113.340.500 saham dengan nilai Rp

11.234.050.000 atau setara dengan 3% dari jumlah

saham Perseroan.

Meanwhile, throughout 2015 as many as 13 employees

of the Company’s subsidiaries from various positions

participated in 2 seminars or trainings.

Management and Employee Stock Allocation—

MESA

Pursuant to the Deed No. 9/2011, the Company's

shareholders has approved the implementation of a

share allocation program for the benefit of the

Company's management and employees for a

maximum of 10% (ten percent) of the total Shares

Offered in the Initial Public Offer.

The main objective of the Management and Employee

Stock Allocation (MESA) program is to promote higher

sense of belonging among the Company's

management and employees, which is expected to

increase their work productivity and ultimately it will

lead to the improvement of the Company's overall

performance. This will in turn increase the Company's

value for the benefit of all its stakeholders.

The parties that are eligible to participate in the MESA

program are:

1. Members of the Board of Commissioners except

the Independent Commissioner;

2. Members of the Board of Directors except the

Independent Director;

3. Employees complying to the following provisions:

a. Staff as of 31 December 2010;

b. Staff with no administrative sanctions

Total shares offered to the management and employees

during the IPO are amounted to 113,340,500 shares

with a total value of Rp 11,234,050,000, or equivalent

to 3% of the Company’s total shares.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.61

Penelitian dan PengembanganResearch and Development

Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan pada tahun

2015 secara ringkas diuraikan seperti berikut:

1. Lingkup Agronomi

Pada kegiatan operasional dalam pencapaian

produktivitas tinggi yang berkelanjutan diupayakan

selalu memberikan masukan kepada kebun. Pada

tanaman kelapa sawit, hal yang telah rutin dilakukan

adalah :

• Pengaturan hasil pangkasan pelepah untuk

mencegah erosi & aliran air permukaan.

• Aplikasi tandan kosong setebal satu lapisan di

sekitar perakaran aktif untuk mengurangi stress

air di musim kemarau.

• Pengaliran limbah cair dari pabrik minyak kelapa

sawit setelah BOD diturunkan.

Pada tanaman karet, hal yang telah rutin dilakukan

adalah :

• Pengabutan belerang ketika pembentukan daun

baru untuk mencegah penyakit daun.

• Pemanfaatan hasil pangkasan gulma dan guguran

daun untuk menambah bahan organik dan

pengisian lubang rorak.

• Penanaman tanaman penutup tanah kacangan

Mucuna bractetata untuk perbaikan sifat fisika

tanah di perkebunan Tugu Cimenteng.

• Pemanfaatan bahan (hormon) untuk

penyembuhan kekeringan alur sadap.

Hal yang masih dalam taraf pemantauan adalah :

Research And Development

The Research and Development activities by the

Company in 2015can be briefly described as follows:

1. Agronomic Area

The Company’s operational activities in achieving

sustainable high productivity is also accompanied by

providing feedback to the estate management. For

palm oil plantation, the followings have been done

routinely:

• Arranging old stem clipping to prevent soil erosion

and to manage surface water runoff.

• Application of empty fruit bunches into one thick

layer around the active root zone to reduce risk

of water scarcity during dry season.

• Streaming wastewater from palm oil mill to settling

pond after the BOD is reduced.

For rubber plantation, the following routines have been

done:

• Suplhur fogging on new tree leaves to prevent

leaf disease.

• utilization of crop weeds and fallen leaves to

increase organic matter and as filling to rorak

holes.

• Planting cover crops of Mucuna bracteata beans

to improve soil physical properties in Tugu

Cimenteng estate.

• The use of additional ingredients (hormones) to

cure dried up tapping flow on tree trunk.

Other activities currently at the stage of testing and

monitoring are:

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 62

• Pemanfaatan kascing dan cacing untuk

memperbaiki kesuburan fisik tanah.

• Pemanfaatan mikroba yang bermanfaat pada

penyerapan dan penyediaan unsur hara.

• Penerapan Best management Practice untuk

memperkecil selisih antara potensi produksi

terhadap produksi aktualnya.

Penggunaan pupuk anorganik sehemat mungkin

dengan menerapkan :

• Prinsip daur ulang hara sebagai bahan pertimbangan.

• Secara berkala dilakukan pengambilan contoh

daun untuk dianalisis, sebagai sarana diagnosa

status unsur hara di dalam tubuh tanaman secara

blok per blok, untuk penentuan dosis pupuk.

• Dosis pupuk per blok per tahun tanam diberikan

secara rasional sesuai kebutuhan tanaman

sehingga tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan.

2. Konservasi tanah dan air

Erosi tanah yang berawal dari mengumpulnya

beberapa aliran permukaan, selalu diwaspadai dan

dicegah. Pembukaan lahan selalu dilakukan tanpa

pembakaran, sehingga bahan organik dan mikrobia

tanah dapat dipertahankan kelestariannya.

Pembuatan teras berikut pemeliharaannya secara

berkala adalah bagian utama yang selalu dilakukan

di lahan miring dan bergelombang. Pada tempat yang

peka erosi dilakukan penanaman tanaman penahan

erosi sekaligus sebagai penambah bahan organik,

misal rumput Vertiver dan Flemingia congesta atau

Moghania macrophylla. Begitu pula penanaman

penutup tanah kacangan (legume cover crops) seperti

Mucuna bracteata.

• use of vermicompost and earthworms to improve

soil physical fertility.

• use of beneficial microbes to increase nutrient

uptake and supply.

• implementation of Best Management Practices to

minimize differences between potential production

and actual production volume.

The use of inorganic fertilizers is sparingly applied as

possible, by applying:

• principles of natural nutrient recycling.

• periodical leaf sampling for analysis, as a means

of diagnosis of nutrient status in the plant body

per plot of plantation, to determine the right dose

of fertilizer.

• Annual fertilizer application per plot based on

rational planting crops as needed to ensure no

excess or shortage otherwise.

2. Fertile soil and water conservation

Soil erosion begins with congregating surface flow

and this risk is always monitored and prevented. Land

clearing is never done by arson, to maintain the natural

balance of soil organic matter and microbial

sustainability.

Terracing and its regular maintenance is the main part

of land job to be done on slopes and bumpy terrain.

In an erosion-sensitive area, planting hardwood plant

for erosion barriers as well as additions of organic

matter, such as Vertiver grass and Flemingia congesta

or Moghania macrophylla is always part of the

procedure. Similarly, planting legume cover crops such

as Mucuna bracteata is recommended whenever

applicable.

For palm oil plantation, empty fruit bunches and

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.63

Uji Kadar Kotoran SIR - Pabrik Karet Remah

PT. Kintap Jaya Wattindo, Kalimantan Selatan

Dirt Content Test - Crumb Rubber Factory PT.

Kintap Jaya Wattindo, South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 64

Pada perkebunan kelapa sawit pemberian mulsa dan

tandan kosong di lahan pasiran dan lahan laterit selalu

diupayakan dengan kuantum 2 kali lebih banyak dari

pada lahan normal.

3. Teknologi GIS/GPS dan Automatic Multi Levelling

Dalam manajemen operasional telah dilakukan

pemanfaatan teknologi GPS/GIS. Misal dalam bentuk

peta topografi, garis kontour, dan peta kondisi vegetasi.

Selain itu juga untuk mengetahui status lahan terhadap

rencana tata ruang dan rencana tata wilayah khusunya

yang berkaitan dengan hutan produksi dan hutan lindung.

Melalui teknologi ini terus dilakukan penerapan titik-titik

koordinat pada peta untuk mengetahui jenis tanah, lokasi

rawa, rendahan dan genangan sehingga biaya

pengelolaan kebun dapat diefisienkan. Pemanfaatan

teknologi ini juga telah dilakukan untuk mengetahui

bentuk muka lahan. Dengan teknologi ini dapat diketahui

tinggi permukaan tanah dan arah aliran air untuk

memperlancar aliran drainase.

4. Layanan Survei Tanah

Telah dilakukan penyediaan informasi dan saran dari

hasil evaluasi pra survei kesesuaian lahan dan

kelayakan lahan, terutama pada lahan pengembangan.

Hasil evaluasinya meliputi proyeksi potensi produksi

dan faktor pembatas produksi.

Survei tanah secara detail untuk setiap kebun yang

tujuannya untuk mengetahui potensi produksi tiap satuan

peta tanah, sedang dipersiapkan pelatihannya oleh

intruktur dari dalam perusahaan. Membandingkan

produksi aktual, jika produksi lebih rendah dari potensi

produksinya dilakukan identifikasi masalah dan

diupayakan pemecahan masalahnya. Informasi sifat

fisika dan kimia tanah tiap satuan peta tanah dari hasil

survei tanah juga diperlukan untuk diagnosa kebutuhan

pupuk.

mulching are put on idle sandy soil and laterite soil at

2 times the quantity more than application at the normal

land.

3. GIS/GPS Technology and Automatic Multi Levelling

In today's operational management the use of GPS/GIS

technology is already part of the work. For example

to create topographic maps, contour lines, and

vegetation mapping on the estates. In addition, to

determine the status of land and spatial planning areas

especially related to production forests and protected

forests, the technology is very helpful. Such application

of technology continues with other benefits like

determining the type of soil, location of the swamp,

and puddles to further streamline the farm management

cost. Utilization of this technology has also made

possible to determine the land countour and both the

height and direction of ground water flow to facilitate

the drainage flow around the estates.

4. Land survey services

The company has also gathered information and advice

from pre-survey evaluations of land suitability and

feasibility, especially land development. The results

of the evaluation include projection of production

potential and limiting factors to it.

Detailed soil survey for each estates helps to determine

potential production per land plot in the maps, as

prepared by the Company's training instructor.

Comparing to actual production, when the production

volume is lower then it is possible to identify any

potential problems and any solution for it. Information

concerning soil physical and chemical properties of

each land plot unit on the map is also required to

diagnose how much fertilizer is actually needed.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.65

Penelitian dan PengembanganResearch and Development

5. Pemanfaatan agronomi dari limbah dan produksamping

Berkaitan dengan konsep ramah lingkungan yang

berkelanjutan, semua limbah dari kebun dimanfaatkan

sebagai pembenah tanah (soil conditioner) untuk

meningkatkan produktivitas agar sesuai dengan potensi

tanahnya.

Tandan kosong kelapa sawit dari pabrik minyak kelapa

sawit dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan

tanah, mengurangi penggunaan pupuk anorganik, dan

mengurangi dampak cekaman air di musim kemarau.

Limbah cair dari pabrik minyak kelapa sawit dialirkan

untuk land aplication sebagai pupuk organik.

Limbah dari pabrik karet setelah melalui proses

penurunan BOD dan COD di kolam pengolahan limbah,

dialirkan kembali ke tanaman karet di sekitar pabrik

pengolahan karet. Limbah kopi, kakao dan pangkasan

tanaman teh, dikembalikan ke lahan untuk meningkatkan

kadar bahan organik tanah.

6. Perlindungan tanaman

Kegiatan perlindungan tanaman dilakukan secara terpadu

dengan sasaran produksi dan mutu hasil tanaman

meningkat, penggunaan pestisida kimia berkurang, bebas

residu pestisida dan dapat mempertahankan kelestarian

lingkungan. Pelaksanaannya memperhatikan

keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan

dampaknya terhadap masyarakat maupun pencemaran

lingkungan.

Pemahaman tentang organisme pengganggu

khususnya pada bagian terlemah dari siklus hidupnya

sebagai titik kritis untuk pengambilan keputusan

pengendaliannya. Deteksi dini (Early Warning System)

mengacu hasil pemahaman ini. Deteksi dini mutlak

harus dilaksanakan karena memudahkan pencegahan,

meringankan pengendalian, mencegah terjadi ledakan

serangan yang tak terkendali, dan secara ekonomis

5. Agronomy use of production waste and by-products

Related to the concept of environmental sustainability

of the estate, all wastes from the estate is converted

into soil conditioner substance to increase productivity

which matches the potential of the land plot.

Palm oil's empty fruit bunches from the mills are used

to improve soil fertility, reduce the use of inorganic

fertilizers, and also the impact of water scarcity during

dry season. After processing, liquid waste from the

mills is discharged to the land as an organic fertilizer

aplication.

Waste of a rubber factory after reducing its BOD and

COD in wastewater treatment pond is pumped back

into the rubber plantation around the rubber processing

mills. Any waste of coffee, cocoa and tea plant prunings

is usually returned to the soil to increase soil organic

levels.

6. Protection for the plants

Activities are also carried out in an integrated crop

protection with target on increase of production and

quality crop yield, and reduce of chemical pesticide

use, to make our estates pesticide residue-free and

environmentally sustainable. Such implementation

represents the balance between economic benefits

and its impact on society and toward the environment.

Understanding pest organism especially in the weakest

part of their life cycle is seen as critical point for pest

control decision-making. Such understanding is the

underlying concept of our early warning system in the

plantation business. While early detection is absolute

to ease prevention, pest control, and prevent explosion

of uncontrolled attacks on the plant, this is also

economically much cheaper than taking any mitigation

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 66

jauh lebih murah dari pada jika serangan terlanjur

menyebar luas. Sampai saat ini penerapan sistem

deteksi dini, dapat memperkecil penggunaan pestisida

kimia.

Dengan cara hampir sama, demikian pula yang

dilakukan pada pengendalian gulma. Ilalang

dikendalikan secara khemis, sedangkan rerumputan

dan gulma berkayu dikendalikan secara manual.

Pengendalian secara khemis pada rerumputan dan

gulma berkayu hanya dilakukan bila terpaksa. Kondisi

gulma yang harus dikendalikan, adalah : (1) ilalang di

gawangan, di barisan tanaman pada karet dan di

piringan pada kelapa sawit, (2) rerumputan di barisan

tanaman karet dan di piringan kelapa sawit, (3) gulma

berkayu dan tumbuhan pengganggu di gawangan.

Pada perkebunan karet, area yang sering terserang

jamur akar (Rigidoporus lignosus) diberi Trichoderma

viridis sebagai musuh alaminya. Penyakit daun (Oidium

heveae dan Colletotrichum gloeosporoides) dicegah

dengan pengabutan belerang ketika pembentukan

daun baru.

Pada perkebunan kelapa sawit dilakukan manual

dengan pengutipan ulat jika ditemukan 3-5 ekor ulat

per pelepah. Jika terlanjur meluas diupayakan

pengendalian secara biologis misal dengan larutan

yang mengandung bakteri Basillus thuringiesis. Ulat

yang terinfeksi virus, dihaluskan dan dilarutkan dalam

air lalu disemprotkan ke area yang terserang hama

serupa. Begitu pula jamur Paecilomyces fumosoroseus

yang berasal dari ulat api yang terinfeksi secara alami

dimanfaatkan untuk pengendalian ulat api.

Pemanfaatan pestisida nabati misalnya nimba

(Azandiracchta indica), mindi (Mellia azedarach) dan

tuba (Derris ellepatica). Penggunaan pestisida kimia

hanya dilakukan bila sangat terpaksa terutama bila

cara pengendalian hayati sudah tidak efektif.

measure once such attack is already widespread in

the estate. To date the principle of pest attack early

warning system is also used to minimize the use of

chemical pesticides.

In almost the same manner, the Company also control

weeds from getting out of control. Chemical control of

weeds is used, while grasses and woody weeds are

manually trimmed. Use of herbicide is limited to the

last option. Some weeds are considered a disturbance

such as: (1) weeds in the ditches, in between rows of

rubber plants and on the estate brim of palm oil, (2)

grass growing along the rows of rubber and palm oil

trees, (3) woody weeds and other nuisance plants

growing on the ditches.

In rubber plantations root fungus (Rigidoporus lignosus)

were often found and Trichoderma Viridis is then

introduced as their natural enemies. Leaf disease

(Oidium heveae and Colletotrichum gloeosporoides)

can be eliminated using sulfur fog during new leaves

formation.

In palm oil plantations some weed controls are done

manually such as by hand-picking the worms if 3-5 worms

are found per stem. If the worms are already widespread

then biological control can be introduced, e.g. by spraying

solution containing Basillus Thuringiesis bacteria. The

caterpillars will be infected with the virus, crushed and

dissolved in water and sprayed onto other similarly

affected areas. Similarly, the Paecilomyces fumosoroseus

fungus from infected fire caterpillar can be harvested

and used as biological pest control to stop the catepillars

from spreading.

Use of biological pest control such as neem

(Azandiracchta indica), Mindi (Mellia azedarach) and

tuba (Derris ellepatica) is similarly important and practiced

widely in the estates. Chemical pesticides is considered

only to be used when there is no other option, especially

when the biological control methods is no longer effective.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.67

Panel Pengendali Mesin Pengolahan Minyak Kelapa

Sawit - PT. Kintap Jaya Wattindo, Kalimantan Selatan

CPO Mill Control Panel - PT. Kintap Jaya Wattindo,

South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 68

Informasi PerusahaanCorporate Information

Nama Perusahaan: PT Jaya Agra Wattie Tbk.

Didirikan:20 Januari 1921Saham Tercatat:Bursa Efek IndonesiaKode Saham:JAWA

Alamat:Wisma BSG Lantai 8Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160Telepon: (62-21) 350 5410Faksimili: (62-21) 350 5415Website: www.jawattie.com

Auditor Doli Bambang Sulistiyanto Dadang & Ali (Anggota dari BKR International)Sentra Bisnis Harapan Indah Blok SS 11, No.6-7Jalan Harapan Indah Raya,Bekasi 17132, Indonesia

NotarisYulia, SHPuri Imperium Office Plaza LG– 12Jalan Kuningan Madya Kav 5-6 (Jl. H.R. Rasuna Said)Jakarta 12980Telepon: (021) 8378 4141/7071 0005Faksimili: (021) 8305 223

Biro Administrasi EfekPT Datindo EntrycomLocate behind Wisma Diners Club AnnexJalan Jenderal Sudirman Kavling 34-35Jakarta 10220Telepon: (021) 5709009Faksimili: (021) 5709026

Konsultan HukumAnak PerusahaanKantor Advokat – Penasihat HukumH.Giyanto, SH & AssociatesJalan Flamboyan I Nomor 1 KayutangiBanjarmasin, Kalimantan Selatan

Sekretaris PerusahaanBambang S. IbrahimEmail: [email protected]

Investor [email protected]

ENTITAS ANAKSeluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantorberalamat di Wisma BSG Lantai 8 Jln Abdul Muis No. 40 Jakarta

Name of Company: PT Jaya Agra Wattie Tbk.

Incorporated:20 January 1921Shares Listed:Indonesia Stock ExchangeShares Code:JAWA

Address:Wisma BSG 8th FloorJl. Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160Phone: (62-21) 350 5410Facsimile: (62-21) 350 5415Website: www.jawattie.com

AuditorDoli Bambang Sulistiyanto Dadang & Ali(Member of BKR International)Sentra Bisnis Harapan Indah Blok SS 11, No.6-7Jalan Harapan Indah Raya,Bekasi 17132, Indonesia

NotaryYulia, SHPuri Imperium Office Plaza LG– 12Kuningan Madya Kav 5-6 (Jl. H.R. Rasuna Said)Jakarta 12980Telephone: (021) 8378 4141/7071 0005Facsimile: (021) 8305 223

Share RegistrarPT Datindo EntrycomLocate behind Wisma Diners Club AnnexJalan Jenderal Sudirman Kavling 34-35Jakarta 10220Telephone: (021) 5709009Facsimile: (021) 5709026

Legal CounselSubsidiariesKantor Advokat – Legal AdvisorH.Giyanto, SH & AssociatesJalan Flamboyan I Nomor 1 KayutangiBanjarmasin, Kalimantan Selatan

Corporate SecretaryBambang S. IbrahimEmail: [email protected]

Investor [email protected]

SUBSIDIARIESAll the subsidiaries are domiciled in Jakarta with its office locatedat Wisma BSG 8th Floor, Jln Abdul Muis No. 40 Jakarta

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Pabrik Minyak Kelapa Sawit

PT. Kintap Jaya Wattindo, Kalimantan Selatan

CPO Mill PT. Kintap Jaya Wattindo, South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.69

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 70

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.71

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Situasi Pasar Global

Karet

Spesifikasi dan KonsumsiKomoditas karet alam dunia dikategorikan menjadi tigakategori utama, yaitu Liquid Rubber berupa LateksPekat, VGR (Visually Graded Rubber) dengan produkdiantaranya RSS (Ribbed Smoked Sheet), serta TSR(Technically Specified Rubber) yang di Indonesiaberskema SIR (Standard Indonesia Rubber).

Sistem grading VGR didasarkan pada pengelompokankelas kualitas berdasarkan pengamatan visual denganberpedoman pada Green Book Rubber. Sedangkanskema kualitas TSR didasarkan pada ketetapan SNIRubber melalui penerapan teknis laboratorium.

RSS dan TSR terutama digunakan untuk bahan bakuban kendaraan bermotor. Semakin tingginya mobilitasmanusia, pertumbuhan ekonomi di kawasan BRIC(Brazil, Rusia, India dan China) membuat produksimobil meningkat yang berdampak pada konsumsi banyang juga terus meningkat, diikuti oleh suku cadangmobil lainnya yang berbahan dasar karet alam, sepertiflexible hub, hose, serta aksesoris lainnya. Oleh karenaitu, karet alam—sebagai salah satu bahan bakupembuatan ban serta suku cadang kendaraan, danberagam barang jadi lainnya—permintaannya terusmeningkat.

Berdasarkan riset Perusahaan, konsumsi karet alamdunia selama periode 2012-2015 (Proyeksi) dalamjutaan ton adalah sebagai berikut:

Global Market Overview

Rubber

ConsumptionThe world’s natural rubber commodity is divided intothree main categories: Liquid Rubber in the form ofDense Latex, VGR (Visually Graded Rubber) and thein-between products including RSS (Ribbed SmokedSheet), and TSR (Technically Specified Rubber), whichconforms to SIR (Standard Indonesia Rubber).

The grading system applied to VGR is based on qualityclassification from visual inspection with reference tothe Green Book Rubber. The grading of TSR is basedon SNI through laboratory tests.

The largest use of RSS and TSR is as raw material forthe manufacturing of motor vehicle tires. Increasinghuman mobility, economic growth in BRIC (Brazil, RusiaIndia and China) Area elevate the car production whichalso impact to the increased tyre consumption, as wellas that of other automobile spare parts which use rubberas their base material, such as flexible hubs, hoses andother accessories. Accordingly, natural rubber—thebasic raw material in the manufacturing of tire and otherspare parts, as well as various other final products—also experiences ever-increasing demand.

Based on the Company’s research, the world’s rubberconsumption for the period of 2012-2015 (Forecast) inmillions tons is as follows:

2012 2013 2015 *)2014

11,4

12,1

11.0

12,4

*) Angka aktual sampai dengan September 2015 denganestimasi Q4 2015 / Actual Figures up to September2015 with estimate of Q4 2015.

Sumber / Source: Riset Perusahaan / Company's Research.

Konsumsi karet dunia 2012 – 2015 ( dalam ton)/ World Rubber Consumption 2012 -2015 (In Tons)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 72

Tingkat pertumbuhan majemuk (CAGR) konsumsikaret alam dunia selama tahun 2012 hingga 2015adalah 4,2%. Negara dengan konsumsi produk karetalam terbesar di dunia adalah China denganpertumbuhan dan volume penjualan kendaraanbermotor yang meningkat tiap tahunnya.

Produksi

Mulai pulihnya ekonomi Eropa dan Amerika mendorongpertumbuhan penjualan kendaraan bermotor yangmemerlukan pasokan karet untuk pasokan bankendaraan bermotor. Selain itu pertumbuhan ekonomidi kawasan BRIC (Brazil, Rusia, India dan China) jugamendorong pertumbuhan penjualan kendaraanbermotor di Negara-negara tersebut yang jugamembutuhkan pasokan karet untuk ban kendaraanbermotor. Kebutuhan yang sangat besar ataspertumbuhan kendaraan bermotor membuka peluangbesar bagi dua produsen karet alam terbesar di dunia,yakni Thailand dan Indonesia.

Berdasarkan riset Perusahaan, produksi karet alamdunia selama periode 2012-2015 (Proyeksi) dalamjutaan ton adalah sebagai berikut:

The compound annual growth rate (CAGR) of theworld’s consumption of natural rubber from 2012 to2015 is approximately 4.2 %. The country with thehighest rate of natural rubber consumption in the worldis China inline with increased growth and volume ofcar sales year by year.

Production

With markets in EU and USA recovering from economicturndown, sales of vehicles are increasing, and thishas led to higher demand for tire production for thevehicles. In addition, economic growth in BRIC (Brazil,Russia, India and China) region has also stimulatedthe market for motorized vehicles in the countries, andin turn, a growing demand for rubber supply tomanufacture the tires. Such a huge demand of rubbertire has opened lucrative opportunity for two countriesproducers of natural rubber in the world; Thailand andIndonesia.

Based on the Company’s research, the world’s rubberproduction for the period of 2012-2015 (Forecast) inmillions tons is as follows:

*) Angka aktual sampai dengan September 2015 denganestimasi Q4 2015 / Actual Figures up to September2015 with estimate of Q4 2015.

Sumber/Source: Riset Perusahaan / Company's Research.

2012 2013 2015 *)2014

12,0

12,1

11,6

12,3

Konsumsi karet dunia 2012 – 2015 ( dalam ton)/ World Rubber Consumption 2012 -2015 (In Tons)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.73

Sumber / Source: SICOM

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tingkat pertumbuhan majemuk (CAGR) produksi karet

alam dunia selama tahun 2012 hingga 2015 adalah

1,8 %. Negara yang memproduksi karet alam terbesar

di dunia adalah Thailand dan Indonesia.

Penetapan Harga

Harga karet alam mengalami fluktuasi berdasarkan

pasokan yang ada dan kebutuhannya. Umumnya,

patokan harga jual beli adalah harga pasar internasional

di bursa-bursa komoditas seperti Singapore Commodity

Exchange atau Tokyo Commodity Exchange.

Berdasarkan data dari SICOM, perkembangan harga

karet alam (dalam USD Sen/kg) di Singapore

Commodity Exchange dalam periode Januari 2013

hingga Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Kelapa Sawit

Konsumsi

Kelapa sawit merupakan bahan baku utama untuk

pembuatan crude palm oil (CPO) yang diolah melalui

proses penyulingan. Hasilnya dapat digunakan untuk

berbagai bahan dasar pembuatan produk makanan

The compound annual growth rate (CAGR) of the

world’s production of natural rubber from 2012 to 2015

is approximately 1.8 %. The countries with the highest

rate of natural rubber production in the world are

Thailand and Indonesia.

Pricing

The price of natural rubber is subject to fluctuations

caused by the available supply and the need for such

commodity. In general, pricing uses as reference the

international market prices as indicated by commodity

exchanges such as Singapore Commodity Exchange

or Tokyo Commodity Exchange.

According to data from SICOM, natural rubber prices

(in USD Cent/kg) at Singapore Commodity Exchange

during the period of January 2013 to December 2015

are as follows:

Palm Oil

Consumption

Palm Oil is the primary raw material in the manufacture

of crude palm oil (CPO), which is processed through

a distillation process. The output from such process

can be used as the base material for a variety of food

HARGA RSS DUNIA (USD/kg) / World RSS Price (USD/kg)3,50

3,00

2,50

2,00

1,50

1,00

0,50

0,00

June’13 Dec’13 June’14 Dec’14 June’15 Dec’15

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 74

seperti minyak goreng, lemak nabati, margarin, es

krim, serta produk-produk konsumsi lainnya seperti

sabun, deterjen dan kosmetika, juga bahan pendukung

dalam industri pemrosesan logam, plastik, tekstil, dan

lain-lain. Kegunaannya yang sangat beragam membuat

kelapa sawit merupakan salah satu komoditas penting

di dunia.

Konsumsi minyak sawit di dunia meningkat dengan

CAGR 4,7% per tahun untuk periode 2012-2015,

dengan China dan India sebagai negara yang

mengonsumsi minyak sawit dalam jumlah terbesar di

dunia.

Konsumsi minyak sawit dunia dari tahun 2012 sampai

dengan 2015 dalam jutaan ton adalah sebagai berikut:

Sumber / Source: Riset Perusahaan / Company’s Research2011/2012 2012/2013 2014/20152013/2014

56,1 58,4

51,1

61,5

Produksi

Total produksi CPO dunia selama tahun 2012 - 2015

meningkat seiring tingginya kebutuhan dunia akan

CPO beserta produk turunannya dengan CAGR 2,9%.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh semakin

banyaknya areal perkebunan. Dua negara penghasil

CPO terbesar di dunia adalah Indonesia dan Malaysia

products such as cooking oil, vegetable oil, margarine

and ice cream, other consumables such as soap,

detergent and cosmetics, as well as supporting

materials in the processing of metals, plastics, textile

and other products. Its highly versatile use has made

Palm Oil one of the most important commodities in

the world.

Global consumption of palm oil has increased with a

CAGR of 4.7 % per year for the period of 2012-2015,

put China and India as currently the two largest

consumer of palm oil in the world.

The global consumption of palm oil from 2012 to 2015

in millions of tons is as follows:

Production

Total CPO production during the period of 2011-2014

has increased in line with the world’s high demand of

CPO and its derivative products with CAGR of 2.9 %.

The increase was due to the ever-increasing number

of plantation fields. The world’s two largest CPO

producing countries remains Indonesia and Malaysia.

Konsumi minyak kelapa sawit dunia 2012 – 2015( Dalam Ton)/ World Palm Oil Consumption 2012 -2015 (In Tons)

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.75

Berikut ini adalah grafik produksi CPO dunia (dalam

jutaan ton), selama tahun 2012 sampai dengan 2015.

Sumber / Source: Riset Perusahaan / Company’s Research2012 2013 20152014

56,157,3

53,7

60,3

The following graph presents the total production of

CPO (in millions of tons), from 2012 to 2015.

Penetapan Harga

Harga CPO berfluktuasi dan dipengaruhi terutamaoleh tingkat permintaan dan pasokan dunia. Permintaandipengaruhi oleh faktor-faktor permintaan produk-produk akhir yang menggunakan CPO. Selain itu,harga CPO juga dipengaruhi oleh tingkat pasokan danpermintaan jenis minyak nabati lainnya, terutamaminyak kedelai, yang merupakan produk substitusiCPO.

Berdasarkan data dari Malaysia Palm Oil Futuresperkembangan harga minyak kelapa sawit (dalamUSD/ton) dalam periode Januari 2013 hinggaDesember 2015 adalah sebagai berikut:

Pricing

The price of CPO tends to fluctuate and is affectedmainly by the levels of global demand and supply.Demand level is influenced by the demand for endproducts which use CPO. Additionally, the price ofCPO is affected by the levels of supply and demandfor other types of vegetable oils, including soy beanoil, which constitute a substitute product for CPO.

Based on data from Malaysia Palm Oil Futures, CPOprice movements (in USD/ton) during the period ofJanuary -2013 to Desember-2015 were as follows:

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Produksi minyak kelapa sawit dunia 2012 – 2015( dalam ton)/World Palm Oil Production 2012 -2015 (In Tons)

Harga Minyak Kelapa Sawit Dunia (USD/Ton)/ World Palm Oil Price (USD/Ton)

1,000

800

600

400

200

-

June’13 Dec’13 June’14 Dec’14 June’15 Dec’15

Sumber / Source: Malaysia Palm Oil Futures

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 76

Tinjauan Operasional / Operational Review

Ringkasan Produksi / Production Summary

Ringkasan Penjualan / Sales Summary

(ton/tahun / ton/years)

Karet / Rubber

TBS / FFB

CPO / CPO

Inti Sawit / Palm Kernel

Kopi / Coffee

Teh / Tea

20132014(Produk/ Products)

Inti / Nucleus

Pihak Ketiga / Small Holder

Jumlah / Total

Inti / Nucleus

Pihak Ketiga / Small Holder

Jumlah / Total

2015

8.486

8.752

17.237

123.363

96.330

219.693

46.214

9.043

115

1.534

Karet / Rubber :Pendapatam/Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)

CPO / CPO:Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)

Biji Sawit / Palm Kernel :Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)

Teh / Tea :Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)

Kopi / Coffee:Pendapatan / Sales (Juta/million Rp)Volume (ton)

Lain-lain / Others (Juta/million Rp)

20132014Jenis Pendapatan / Type of Revenue 2015

315.96116.598

 

294.13043.819

 

31.3458.858

 

3.2651.534

 

7.214170

 6.394

658.309Jumlah / Total (Juta / millon RP)

7.422

5.835

13.257

127.740

54.838

182.579

38.765

7.420

270

2.787

8.423

6.335

14.758

127.682

66.486

194.168

41.409

8.325

151

2.231

319. 65811.726

283.56439.874

22.0987.666

4.5972.787

6.451244

12.148

648.516

356.41316.299

339.31140.761

40.1168.428

4.7342.231

5.463230

14.571

760.608

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.77

Produksi Karet / Rubber Production

Penjualan Karet / Rubber Sales

Volume dalam ton

Produksi Kebun sendiri

Pembelian Pihak Ketiga

Jumlah

7.422

5.835

13.257

20132014Keterangan 2015

8.423

6.335

14.758

Volume in ton

Own Production

Purchase from Third Parties

Total

Description

Nilai (Jutaan Rupiah)

Volume (ton)

319.658

11.726

356.413

16.299

Value (millions of Rupiah)

Volume (ton)

20132014Keterangan 2015 Description

8.486

8.752

17.237

315.961

16.598

Karet

Jumlah produksi karet Perseroan di tahun 2015

meningkat sebesar 17 % atau setara dengan 2.479

ton, dari 14.758 ton di tahun 2014 menjadi 17.237

ton di tahun 2015. Kenaikan jumlah produksi ini

terutama disebabkan oleh peningkatan produksi kebun

inti sebesar 1 % atau 63 ton dari 8.423 ton di 2014

menjadi 8.486 ton di 2015. Selain itu terjadi peningkatan

pembelian kepada pihak ketiga sebesar 38 % dari

6.335 ton di 2014 menjadi 8.752 ton di tahun 2015.

Sebanyak 16.598 ton karet dijual oleh Perseroan di

tahun 2015, meningkat sebesar 2 % dari penjualan

di tahun 2014 sebesar 16.299 ton. Nilai penjualan

karet di tahun 2015 menurun sebesar Rp 40.452 juta

atau sekitar 11%, dari Rp 356.413 juta di tahun 2014

menjadi Rp 315.961 juta di tahun 2015. Penurunan

nilai penjualan yang tidak seiring dengan kenaikan

volume penjualan terutama disebabkan oleh

menurunnya harga jual rata-rata karet di tahun 2015

sebesar 13 %, dari Rp 21.870 /kg di tahun 2014

menjadi Rp 19.036/kg di tahun 2015.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Rubber

The Company’s total production of rubber in 2015

increased by 17 % or 2,479 tons, from 14,758 ton in

2014 to 17.237 tons in 2015. This increase was due

to increased of nucleus plantation by 1 % or 63 ton

from 8,423 ton in 2014 to 8,486 tons in 2015 as well

as increase of purchase from third parties by 38%

from 6,335 tons in 2014 to 8,752 tons in 2015 .

As many as 16,598 ton of rubber was sold by the

Company in 2015, or increasing by 2% from 2014

rubber sale at 16,299 tons. In terms of sales value,

revenue from sales in 2015 was decreased by

Rp 40.452 millions, or by 11%, from Rp 356,413 millions

in 2014 to Rp 315,961 million in 2015. The decrease

of sales values that is not in inline with increase in

sales volume was mainly due to decrease of rubber

average selling price by 13% which was at

Rp 19,036/kg in 2015, compared to 2014 average

rubber price at Rp 21,870 /kg.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 78

Pengolahan Minyak Kelapa Sawit - PT. Kintap Jaya Wattindo, Kalimantan Selatan

CPO Processing - PT. Kintap Jaya Wattindo, South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.79

Karet Lembaran

Alur produksi yang digunakan oleh Perseroan dalam

memproduksi produk karet lembaran adalah sebagai

berikut:

Ribbed Smoked Sheet

The production process adopted by the Company in

producing ribbed smoked sheet is as follows:

Klasifikasi / Classification

Lump (Field Coagulum) Latex

Penggilingan*/Milling*

Pengeringan*/Drying*

Pengiriman*/Shipping*

Penerimaan Bahan Baku /Receipt of Raw Materials

Pembekuan /Coagulation

Penggilingan**/Milling**

Pengeringan**/ PengasapanDrying**/ Smoking

Sortir & Packing /Sortir & Packing

Pengiriman*/Shipping*

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 80

Perseroan memiliki 7 (tujuh) unit pabrik pengolahan

karet lembaran yang terletak di Cilaki, Bayah (Banten),

Kaliminggir, Biting (Jawa Tengah), Tugusari, Corah

Mas dan Durjo (Jawa Timur) dengan perkembangan

kapasitas selama 3 tahun terakhir sebagai berikut:

The Company has seven ribbed smoked sheet

processing plants located in Cilaki, Bayah (Banten),

Kaliminggir, Biting (Central Java), Tugusari, Corah

Mas and Durjo (East Java) whose capacities have

developed over the past threeyears as follows:

*)Asumsi dalam setahun 310 hari kerja, dan total kapasitas pabrik 15,5 ton/hari Assumption in a year with 310 working days, and total mills capacity of 15,5 tonnes/day.

terdapat 2 jenis bahan baku, latex(high grade) dan lump/membekualami di kebun (low grade).

latex dibekukan dalam bak dengantambahan formic acid,formalinedan dibiarkan selamasekitar 16 jam agar meratabekunya.

latex yang membeku alami dikebun, dengan jumlah sekitar 10 - 15%.

bekuan, dipipihkan, dibentuklembaran (sheet) oleh mesin agarmudah dalam pengeringan.

lump/bekuan alami, dibuatlembaran compo dengan MesinMangel.

compo digantung/digulung,dikeringkan alami dengan udaraselama 1-2 minggu.

lembaran (sheet) dikeringkanbertahap dengan pengasapanselama 4-5 hari (untuk mengurangikadar air dan anti jamur).

sortir dilakukan untuk memilah bilaada kontaminasi yang menempel,mengklasifikasi mutu secara visualhasil olah (RSS-1/RSS2)/karetlembaran ditumpuk dan di-pressmenjadi Ball 113 kg.

pengiriman brown crepe dalambentuk gulungan ke pabrik crumbrubber sebagai bahan SIR 10.

dikirim ke gudang pembelimenggunakan truk.

Klasifikasi:

Pembekuan (koagulasi):

Lump (field coagulum):

Penggilingan*:

Penggilingan**:

Pengeringan*:

Pengeringan**/Pengasapan:

Sortir and Packing:

Pengiriman*:

Pengiriman**:

Two types of raw materials, namelylatex (high grade) and lump/fieldcoagulum (low grade).

Latex is coagulated in a containerusing formic acid, formaldehyde andleft alone for about 16 hours for aneven coagulation.

Latex which coagulates naturally inthe field, with a quantity of 10 - 15%.

The coagulants are flattened andmade into sheets by the machine tofacilitate drying.

Lump/field coagulum is made intocrepes using the Crapper machine.

Crepes are dried/rolled, naturally driedusing air for 1-2 weeks.

Sheets are gradually dried by insmoked house for 4-5 days (to reducewater content and prevent fungusformation).

sorting is done to the products in caseof contaminants that may be attached,classify quality based on visualinspection of the processed rubber(RSS-1/RSS2)/the sheet rubber ispiled and pressed into balls weighing113 kg.

shipping of brown crepe in rolls to thecrumb rubber plants as raw materialSIR 10.

Brown crepes are delivered to thecrumb rubber factories.

Classification:

Coagulation:

Lump (field coagulum):

Milling*:

Milling**:

Drying*:

Drying**/Smoking:

Sorting & Packing:

Shipping*:

Shipping**:

Keterangan Notes

Total Kapasitas Terpasang *)

Total Kapasitas Terpakai

Persentase

4.805

2.983

62,08 %

4.805

3.356

69,84 %

Design Capacity

Utilization

Percentage

(ton / tahun) 2015 2014 2013 (ton / year)

4.805

3.320

69,09 %

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.81

Karet Remah

Berikut ini adalah alur produksi yang digunakan oleh

Perseroan dalam memproduksi produk karet remah:

Crumb Rubber

The following production flowchart illustrates the

Company’s crumb rubber production process:

Penerimaan Bahan Baku /Receipt of Raw Materials

Pembekuan /Coagulation

Penggilingan**/Milling**

Lump (Field Coagulum) Latex

Klasifikasi / Classification

Penggilingan**/Milling**

Pengeringan*/Drying*

Pengeringan*/Drying*

Sortir & Packing /Sortir & Packing

Pengiriman*/Shipping*

Pembersihan Awal /Pre Cleaning

Analisis Laboratorium /Laboratory Analysis

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 82

Perseroan memiliki 3 unit pabrik pengolahan karet

remah yang terletak di Tugu Cimenteng (Jawa Barat),

Ciseru Cipari (Jawa Tengah) dan Bati-Bati Banjarmasin

(Kalimantan Selatan), dengan perkembangan kapasitas

selama 3 tahun terakhir sebagai berikut:

The Company has on its own two crumb rubber

processing facilities located in Tugu Cimenteng (West

Java), Ciseru Cipari (Central Java), and Bati-Bati

Banjarmasin (South Kalimantan), whose capacities

have been expanded over the past three years as

follows:

Terdapat 2 jenis bahan baku, latex(high grade) dan lump/membekualami di kebun (low grade).

Latex dibekukan dalam bak dengantambahan formic acid,SMBS(pemucat), dan dibiarkanselama sekitar 16 jam agar meratabekunya.

Sebelum masuk ke penggilingan, lump (yang dibeli dari pihak ketiga)terlebih dahulu di bersihkan untukmeningkatkan kualitas lump.(Tahap ini hanya ada di PabrikPengolahan Karet Remah Perseoranyang berada di Kalimantan Selatan yangselesai di akhir tahun 2012).

Karet yang membeku dipipihkanlalu diremah oleh mesin, agarmudah dalam pengeringan.

Karet remahan dimasukkan kedalam mesin pengering untukmengurangi kadar airnya.

Sortir adalah memilah produk bilaada kontaminasi yang menempel,kemudian karet hasil pengeringandi-press menjadi ball dan dikemasdalam pallet (1.260 kg/pallet).

Melakukan analisis terhadapsample untuk mengetahui kadarkotoran, plastisitas dan beberapaparameter lain untuk menentukanklasifikasi mutu SIR 3L/SIR5 (bahanlatex) dan SIR10/SIR 20 (bahanlump).

Dikirim ke gudang pembeli denganmenggunakan truk.

Klasifikasi:

Pembekuan (koagulasi):

Pembersihan Awal:

Penggilingan:

Pengeringan:

Sortir and Packing:

Analisis Laboratorium:

Pengiriman:

Two types of raw materials, latex (highgrade) and lump/field coagulum (lowgrade).

Latex is coagulated in a flat bedcontainer using formic acid,formaldehyde and put in storage forabout 16 hours for an evencoagulation.

Before processed into milling machine,lump (purchased from third parties)is pre cleaned to increase its quality.(This step is only available at CrumbRubber Processing Mill in SouthKalimantan which has beencompleted on last 2012).

Coagulants are flattened andshredded by the machine to facilitatedrying.

Crumb rubber is placed into the dryingmachine to lower its water content.

Sorting is done to avoid contaminants,followed by bale processing andpacked onto pallets (1,260 kg/pallet).

Analysis performed on samples toidentify levels of contaminant, plasticityand other parameters in order todetermined the quality classificationof SIR 3L/SIR5 (latex) and SI R1 0/SIR20 (lump).

Shipped to the buyer's warehouseusing trucks.

Classification:

Coagulation:

Pre-Cleaning:

Milling:

Drying:

Sorting & Packing:

Laboratory Analysis:

Shipping :

Keterangan Notes

*) Asumsi dalam setahun 310 hari kerja, 14 jam kerja per hari dan total kapasitas pabrik 6 ton/jam / Assumption in a year with 310 working days, 14 workinghours a day and total mills capacity of 6 ton/hour.

Total Kapasitas Terpasang *)

Total Kapasitas Terpakai

Persentase

26.040

10.274

39,45 %

26.040

11.403

43,79 %

Design Capacity

Utilization

Percentage

(ton / tahun) 2015 2014 2013 (ton / year)

26.040

13.918

53,45 %

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.83

Kelapa Sawit

Di tahun 2015, produksi minyak kelapa sawit (CPO)

Perseroan meningkat sebesar 12% atau sebesar

4.805 ton jika dibandingkan tahun 2014. Hal ini

terutama disebabkan oleh meningkatnya pembelian

dari pihak ketiga dan mulai beroperasinya PMKS ABS

(entitas anak) di tahun 2015 di Kalimantan Selatan.

Peningkatan produksi CPO dan Palm Kernel di tahun

2015 terutama disebabkan oleh meningkatnya

pembelian TBS dari pihak ketiga sebesar 45 % dari

66.486 ton di tahun 2014 menjadi 96.330 ton di tahun

2015, walaupun jumlah produksi TBS kebun inti turun

dari 127.682 ton di tahun 2014 menjadi 123.363 ton

di tahun 2015, atau sebesar 3% yang terutama

disebabkan oleh pengaruh el nino di tahun 2015

Penurunan nilai penjualan CPO di tahun 2015 sebesar

Rp 45.181 juta atau 13% dari Rp 339.311 juta di tahun

2014 menjadi Rp294.130 juta di tahun 2015, terutama

disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata CPO

sebesar 19 % dari Rp 8.320/kg di tahun 2014 menjadi

Rp 6.712 di tahun 2015.

Produksi TBS / FFB Sales(ton/tahun / (ton/year))

Keterangan / Description

Inti/Nucleus

Pihak Ketiga / Small Holder

Jumlah

2014

127.682

66.486

194.168

2013

127.740

54.838

182.579

2015

123.363

96.330

219.693

Produktivitas & Produksi Sawit / Oil Palm Productivity & Production

Indikator / IndicatorsProduktivitas / Productivity :- CPO extraction rate- PK extraction rate Produksi/Production (ton) :- Minyak kelapa sawit (CPO)- Palm Kernel (PK)

2014 

21,33%4,29%

  

41.4098.325

2013 

21,23%4,06%

  

38.7657.420

2015 

21,04%4,12%

  

46.2149.043

Palm Oil

In 2015, the Company’s CPO production increased

by 12 % or by 4,805 tons compared to 2014. It was

mainly due to increase of purchase from third parties

and operation of Oil Palm Mills of ABS (subsidiaries)

in 2015 at South Kalimantan.

Increased production of CPO and Palm Kernel in 2015

occured due to the increasing number of purchases

of FFB from third parties by 45% from 66,486 tons in

2014 to 96,330 tons in 2015 eventhough Nucleus FFB

production declined from 127,682 ton in 2014 to

123,363 tons in 2015, or decreased by 3% which was

mainly due to el nino in 2015.

The decrease in sales value of CPO in 2015 at

Rp 45, 181 millions or by 13 % from Rp 339,311

millions in 2014 to Rp 294,130 millions in 2015 was

mainly due to the decrease of the average selling price

by 19 % from Rp 8,320 /kg in 2014 to Rp 6,712/kg

in 2015.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 84

Pemilahan SIR - Pabrik Karet Remah Ciseru - Cipari,

Jawa Tengah

SIR Sortation - Crumb Rubber Factory Ciseru - Cipari,

Central Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.85

Penjualan CPO / CPO Sales

Keterangan / Description

Nilai / Value (jutaan/million Rupiah)

Volume (ton)

2014

339.311

40.761

2013

283.564

39.874

2015

294.130

43.819

Penjualan Inti Sawit / Palm Kernel Sales

Keterangan / Description

Nilai / Value (jutaan/million Rupiah)

Volume (ton)

2014

40.116

8.428

2013

22.098

7.666

2015

31.345

8.858

Berikut ini adalah alur produksi yang digunakan oleh

Perseroan untuk minyak kelapa sawit (CPO):

The following is the production flowchart which

illustrates the Company’s crude palm oil production

process:

Perebusan(sterilizer)

Penebahan /Stripping

Pelumatan /Digesting

Pengempaan /Pressing

Minyak Sawit /Crude Palm oil

Pemurnian minyak /Clarification

Penyimpanan CPO /CPO storage

Pengiriman /Shipping

Pengiriman /Shipping

Pembersihan dan pemisahan /Cleaning and separation

Penyimpanan palm kernel(kernel silo) /

Storage of Palm Kernel in

Penerimaan bahan baku (TBS) /Receipt of raw materials (FFB)

Inti Sawit /Palm Kernel

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 86

Berikut ini ringkasan mengenai kegiatan produksi CPO:

1. Penerimaan bahan baku (TBS): penerimaan TBS

dari pemasok/kebun di loading ramp;

2. Perebusan (sterilizer): proses perebusan dengan

udara bertekanan tinggi, untuk menghentikan

oksidasi enzimatis, dan agar buah brondol mudah

lepas dari tandan;

3. Penebahan / stripper: proses pelepasan buah

brondol dari tandan;

4. Pelumatan (digester): proses pengadukan,

pencampuran untuk melumatkan buah agar mudah

diekstraksi di mesin press;

5. Pengempaan (pressing): proses pengempaan agar

minyak terekstrasi/terperas keluar menjadi crude oil;

6. Pengolahan inti sawit:

- Pembersihan dan pemisahan: pembersihan serat di

cangkang dan pemisahan cangkang dari inti sawit;

- Penyimpanan palm kernel (kernel bunker): inti

sawit dikeringkan dalam kernel silo dryerlalu

disimpan di kernel bunker;

- Pengiriman: inti sawit dikirimkan untuk dijual

dalam bentuk bulk/curah ke KCP (kernel crushing

plant) atau ke pelabuhan;

7. Pengolahan minyak sawit:

- Pemurnian minyak (clarification): proses pemurnian

minyak dari kontaminasi air dan kotoran;

- Penyimpanan CPO (CPO storage tank): minyak

sawit yang baik disimpan di tangki CPO;

- Pengiriman: minyak sawit dikirimkan dengan

menggunakan mobil tangki CPO ke pabrik

refinery atau pelabuhan.

Perseroan juga memiliki instalasi pembangkit listrik

dengan turbin uap yang menggunakan bahan baku

dari limbah serat buah kelapa sawit.

Below is a summary of the CPO production line:

1. Receipt of raw materials (FFB): receipt of FFB from

suppliers/plantations through the loading ramp;

2. Boiling (sterilizer): boiling using high pressure air,

to halt enzymatic oxidizing, and to make the fruit

easily detach from the bunch;

3. Stripping: removal of the fruits from the bunch;

4. Digesting: stirring to soften the fruit for easier

extraction and placement into the pressing machine;

5. Pressing: to extract/wring out oil to be made into

crude oil;

6. Palm Kernel processing:

- Cleaning and separation: cleaning of fibers from the

shell and separation of the shell from the kernel;

- Storage of the palm kernel (in the kernel bunker):

the palm kernel is dried in the kernel silo dryer

and then stored in the kernel bunker;

- Shipping: the palm kernel is shipped to be sold in

bulk to KCPs (kernel crushing plant) or to sea ports.

7. Palm oil processing:

- Clarification: purifying the oil from water and dirt

contaminants;

- Storage of CPO in storage tanks: the palm oil is

stored in CPO tanks;

- Shipping: the palm oil is transported using CPO

tankers to refineries or seaports.

The Company owns electric power plants that uses

steam turbine fueled by waste fibers from palm fruits.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.87

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Perseroan memiliki 2 (dua) pabrik pengolahan CPO

yang terletak di Kintap (Kalimantan Selatan) dengan

perkembangan kapasitas selama 3 tahun terakhir

sebagai berikut:

The Company has two CPO refinery mill located in

Kintap (South Kalimantan) whose capacity has

developed during the past three years as follows:

(ton/tahun / (ton/year))

Keterangan / Description

Kapasitas Terpasang/

Design Capasity *)

Kapasitas Terpakai/Utilization

Persentase

2014

256.500

194.168

75,7%

2013

256.500

182.579

71,2%

2015

513.000

219.693

42,8%

*)Asumsi dalam setahun 285 hari kerja, 20 jam kerja per hari dan total kapasitas pabrik 90 ton/jam di tahun 2015 dan 45 ton/jam di tahun 2014 dan 2013/ Assumption in a year with 285 working days, 20 working hours a day and total mills capacity of 90 tons/hour in 2015 and 45 tons/hour in 2014 and 2013.

Lokasi / Location

Kintap. Kalimantan Selatan

Pengendalian Mutu

Perseroan senantiasa menjaga kualitas produk-produk

yang dihasilkannya, dengan melakukan pengawasan

dan pengendalian melalui sortir setelah proses produksi

dilaksanakan. Perseroan juga memiliki fasilitas

laboratorium untuk memeriksa mutu produk.

Seluruh produk karet lembaran (RSS) dan karet remah

(SIR) dari Perseroan telah memenuhi Standar Nasional

Indonesia (SNI), yang menjamin kualitas produksi

karet Perseroan untuk pasar dalam negeri dan luar

negeri.

Perseroan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:

2008 mengenai Sistem Manajemen Mutu untuk

produksi karet remah, dan berencana untuk

mendapatkan sertifikat ISO 14000 tentang Standar

Manajemen Lingkungan untuk produksi Minyak Kelapa

Sawit.

Quality Control

The Company continuously maintains the quality of

its products by conducting oversight and control through

sorting following the production process. The

Company’s laboratories also can inspect the quality

of its products.

All Rubber Sheet (RSS) and Crumb Rubber (SIR)

products produced by the Company are in compliance

with Indonesia National Standard (SNI) to meet quality

requirements for rubber products both for local and

export markets.

The Company obtained ISO 9001: 2008 certification

concerning Quality Management Management System

for Crumb Rubber Production, and plans to obtain ISO

14000 certification for Environmental Management

Standard for Crude Palm Oil production.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 88

Proses Pengeringan SIR - Pabrik Karet Remah Bati-bati,

Kalimantan Selatan

SIR Drying Process - Crumb Rubber Factory Bati-bati,

South Kalimantan

Explanation for the year ended 31 December 2015

compared to the year ended 31 December 2014 is as

follows.

Asset

Current asset

Current assets of the Company was at Rp 210,504

million by the end of 2015, a decrease of Rp 26,282

million or 11% from the end of year 2014. The decrease

occurred was due to decrease in cash and equivalent

amounting to Rp 50,461 million, because the proceed

from the initial public offering in the month of May 2011

and new loan proceed in 2015 from Bank BNI and

Permata Bank was used for infrastructure as well as

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.89

Tinjauan Keuangan

a. Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan Perseroan secara ringkas

dapat dilihat dalam tabel berikut ;

Financial Review

a. Financial Position

Company's financial position is reported in summary

which is presented in the following table;

Item

ASSETS

Current asset

Non-Current asset

TOTAL ASSETS

LIABILITY

Current Liability

Non-Current Liability

TOTAL LIABILITY

Equity attributable to owners

of the parent

Non-controlling Interests

TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITY DAN EQUITY

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Penjelasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember

2014.

Aset

Aset lancar

Aset lancar Perseroan tercatat sebesar Rp 210.504

juta pada akhir tahun 2015, mengalami penurunan

Rp 26.282 juta atau 11 % dari akhir tahun 2014.

Penurunan tersebut antara lain disebabkan oleh

penurunan pada kas dan setara kas sebesar Rp 50.461

juta karena penerimaan dari hasil perolehan

penawaran umum perdana saham di bulan Mei 2011

serta pinjaman bank baru di tahun 2015 dari Bank BNI

Uraian

ASET

Total Aset Lancar

Total Aset Tidak lancar

TOTAL ASET

LIABILITAS DAN EKUITAS

Total Liabilitas Jangka Pendek

Total Liabilitas Jangka Panjang

TOTAL LIABILITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk

Kepentingan Non Pengendali

TOTAL EKUITAS

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS

31 Desember / December 31

2014*)

236.785

2.825.311

3.062.096

-

447.982

1.303.011

1.750.993

1.280.867

30.236

1.311.103

3.062.096

2015

210.504

3.157.648

3.368.152

-

451.499

1.626.712

2.078.211

1.259.718

30.223

1.289.941

3.368.152

in million RupiahPosisi Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial PositionDalam jutaan Rupiah

*) Disajikan kembali atas penerapan PSAK 24 revisi tahun 2013 / Restated upon implementation of PSAK 24 revised 2013.

plant construction.

Account Receivables increased by Rp 3,341 million

or 24 %, from Rp 13,759 in the end of 2014 to Rp

17,100 in the end of 2015 which was due to increased

sales in the end of the year of 2015.

Advance and prepaid decreased by Rp 8,157 million

or 34 % from Rp 23,873 million in 2014 to Rp 15,716

million in 2015. The decrease was mainly due to

realization of sales from advance payment from

customers.

Non-current asset

Company's non-current assets has increased by

Rp 332,337 million, or 12 %, from Rp 2,825,311 million

by the end of 2014 to Rp Rp 3,157,648 million by the

end of 2015. Increase in non-current assets of the

Company is primarily due to increases in number of

immature plants which increased by Rp 224,568 million

from Rp 1,751,421 million by the end of 2014 to Rp

1,975,989 million by the end of 2015 due to Company

investment in immature plants. Fixed assets also

increased by Rp 114,785 million, from Rp 974,123

million in 2014 to Rp 1,088,908 in 2015 aiming to

construct palm oil mill as well as their supporting

infrastructure.

Liabilities

Current liabilities

In 2015, the Company recorded a short-term liabilities

amounted to Rp 451,499 million or was increased by

Rp 3,157 million, or 1 % compared to the year 2014

which was recorded at Rp 447,982 million. This

increase was due to increase on working capital loan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 90

dan Bank Permata telah digunakan untuk

pengembangan infrastuktur, dan pembangunan pabrik.

Piutang usaha mengalami kenaikan yaitu dari

Rp 13.759 juta pada akhir tahun 2014 menjadi Rp

17.100 juta di akhir 2015, naik sebesar Rp 3.341 juta

atau 24% yang terjadi karena peningkatan penjualan

di akhir tahun 2015 .

Uang muka dan biaya dibayar di muka mengalami

penurunan sebesar Rp 8.157 juta atau 34% dari

Rp 23.873 juta di tahun 2014 menjadi Rp 15.716 juta

di tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan

oleh terealisasinya penjualan atas uang muka yang

dibayarkan oleh pelanggan.

Aset tidak lancar

Aset tidak lancar Perseroan meningkat sebesar

Rp 332.337 juta, atau 12%, dari Rp 2.825.311 juta

pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 3.157.648 juta

pada akhir tahun 2015. Kenaikan pada aset tidak

lancar Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan

pada tanaman belum menghasilkan dan menghasilkan

di mana terjadi kenaikan sebesar Rp 224.568 juta dari

Rp 1.751.421 juta pada akhir tahun 2014 menjadi

Rp 1.975.989 juta pada akhir tahun 2015 yang

disebabkan oleh investasi Perseroan pada tanaman

belum menghasilkan. Aset tetap juga mengalami

kenaikan sebesar Rp 114.785 juta yang naik dari Rp

974.123 juta di tahun 2014 menjadi Rp 1.088.908 di

tahun 2015 yang bertujuan untuk pembangunan pabrik

kelapa sawit beserta infrastrukurnya.

Liabilitas

Liabilitas jangka pendek

Pada tahun 2015, Perseroan mencatat liabilitas jangka

pendek sebesar Rp 451.499 juta atau naik sebesar

Rp 3.517 juta, atau sebesar 1 % dibandingkan tahun

2014 yang tercatat sebesar Rp 447.982 juta. Kenaikan

ini disebabkan terutama karena kenaikan utang bank

by 46% or Rp 49,000 million, from Rp 106,500 million

in 2014 to Rp 155,500 million in 2015. Those increase

was due to an increase in working capital loan from

Bank Permata.

Non-current liabilities

The Company recorded an increase of non-current

liabilities amounted to Rp 323,701 million, or 25%,

from Rp 1,303,011 million by the end of 2014 to

Rp 1,626,712 million by the end of 2015. The increase

mainly occurred in long-term bank loan with increase

of Rp 349,430 million, or 31%, from Rp 1,137,422

million by the end of 2014 to Rp 1,486,852 million by

the end of 2015 mainly due to new loan proceed from

Bank Permata, Bank Exim and withdrawal of investment

loan from Bank BNI in subsidiaries.

Equity

Equity of the Company as of 31 December 2015 was

decreased by Rp 21,162 million or 1.6 %, from

Rp 1,311,103 million in 2014 to Rp 1,289,941 million

by the end of 2015, primarily due to decrease in

retained earnings of Rp 18,370 million, or 3.5 %, from

Rp 472,440 million in 2014 to Rp 455,687 million by

the end of 2015.

b. Consolidated Income Statement

The below table presents The Company’s consolidated

Income Statement.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.91

(modal kerja) sebesar 46 % atau Rp 49.000 juta dari

Rp 106.500 juta di tahun 2014 menjadi Rp 155.500

juta di tahun 2015. Peningkatan tersebut adalah

peningkatan utang bank (modal kerja) kepada Bank

Permata.

Liabilitas jangka panjang

Pada sisi liabilitas jangka panjang, tercatat adanya

kenaikan sebesar Rp 323.701 juta, atau 25 %, dari

Rp 1.303.011 juta pada akhir tahun 2014 menjadi

Rp 1.626.712 juta pada akhir tahun 2015. Kenaikan

terutama terjadi pada utang bank jangka panjang yang

meningkat sebesar Rp 349.430 juta, atau 31 %, dari

Rp 1.137.422 juta pada akhir tahun 2014 menjadi

Rp 1.486.852 juta pada akhir tahun 2015 yang

terutama disebabkan oleh perolehan utang baru dari

Bank Permata, Bank Exim dan penarikan kredit

investasi dari Bank BNI di entitas anak.

Ekuitas

Ekuitas Perseroan per 31 Desember 2015 mengalami

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu

sebesar Rp 21.162 juta atau 1,6 %, dari Rp 1.311.103

juta pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 1.289.941

juta pada akhir tahun 2015 yang terutama disebabkan

oleh penurunan saldo laba sebesar Rp 16.753 juta,

atau 3,5%, dari Rp 472.440 juta pada akhir tahun 2014

menjadi Rp 455.687 juta pada akhir tahun 2015.

b. Laporan Laba Rugi Konsolidasian

Tabel berikut ini menjelaskan Laporan Laba rugi

Konsolidasian Perseroan.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 92

Penjelasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember2014.

The explanations for the year ended 31 December2015 compared to the year ended 31 December 2014are as follows.

Uraian

Penjualan Bersih

Beban Pokok Penjualan

Laba Kotor

BEBAN USAHA

Beban Penjualan

Beban Umum dan Administrasi

JUMLAH BEBAN USAHA

LABA USAHA

PENDAPATAN OPERASI LAIN

Penghasilan bunga dan jasa giro

Penjualan produk sampingan

Jasa Manajemen

Laba (rugi) penjualan aset tetap

Lain-lain - bersih

BEBAN OPERASI LAIN

Beban bunga

Kerugian kurs mata uang asing - bersih

Beban pajak

Lain-lain bersih

PENGHASILAN (BEBAN) OPERASI LAIN

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Pajak kini

Pajak tangguhan

Beban pajak bersih

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN

Pendapatan Komprehensif lain - Setelah Pajak

Total Laba (Rugi) Komprehensif

LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Entitas Induk

Kepentingan nonpengendali

Jumlah

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik Entitas Induk

Kepentingan nonpengendali

Jumlah

31 Desember / December 31

Description

Net Sales

Cost of Goods Sold

Gross Profit

 OPERATING EXPENSES

Selling Expenses

General and administrative

TOTAL OPERATING EXPENSES

 INCOME FROM OPERATIONS

 OTHER OPERATION INCOME

Interest income and finance charges

Sales of other products

Management Fee

 Gain (loss) on sales of fixed assets

Others – net

OTHER OPERATING EXPENSES

Interest expense

Loss on foreign exchange - net

Tax Expenses

Others – net

OTHER OPERATING INCOME (EXPENSES)

INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE

 INCOME TAX EXPENSE

Current

Deferred

Income Tax Expense- Net

NET INCOME

 Other Comprehensive Income - net of tax

Total Comprehensive Income (Loss)

 NET INCOME (LOSS) ATTRIBUTABLE TO

Owners of the Company

Non-controlling interest

TOTAL

 COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)

ATTRIBUTABLE TO

Owners of the Company

Non-controlling interest

Total

in million RupiahConsolidated Income StatementLaporan Laba Rugi Konsolidasi

Dalam jutaan Rupiah

2015

658.309

511.343

146.966

(23.371)

(47.001)

(70.372)

76.594

326

5.267

-

3.071

13.778

(86.844)

(6.661)

(6.162)

(2.168)

(79.392)

(2.799)

(4.733)

(4.184)

(8.917)

(11.716)

(4.397)

(16.112)

(11.821)

105

(11.716)

(15.994)

(119)

(16.112)

2014*)

760.611

544.311

216.301

 

(19.435)

(51.950)

(71.384)

144.916

 

2.361

3.975

2.900

115

6.904

 

(76.081)

(1.360)

(6.830)

(424)

(68.440)

76.476

(9.202)

(15.186)

(24.388)

52.088

(1.618)

50.470

 

 

50.908

1.180

52.088

 

 

50.426

44

50.470

*) Disajikan kembali atas penerapan PSAK 24 revisi tahun 2013 / Restated upon implementation of PSAK 24 revised 2013.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.93

Penjualan Bersih

Penjualan bersih Perseroan menurun sebesar

Rp 102.302 juta atau 13%, dari penjualan bersih tahun

2014 sebesar Rp 760.611 juta menjadi sebesar

Rp 658.309 juta pada tahun 2015. Penurunan

penjualan ini terutama disebabkan oleh menurunnya

penjualan CPO sebesar 13% dari Rp 339.311 juta

pada tahun 2014 menjadi Rp 294.130 juta pada tahun

2015 serta penurunan penjualan karet sebesar 11%

dari Rp 356.413 juta di tahun 2014 menjadi Rp 315.961

juta di tahun 2015.

Penurunan penjualan CPO dan Karet disebabkan oleh

penurunan harga jual rata- rata CPO dan karet masing

masing sebesar 19% dan 13% seperti yang di bahas

di tinjauan bisnis. Dengan penurunan harga jual ini,

peningkatan volume penjualan karet tidak memberi

kontribusi peningkatan nilai penjualan.

Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan Perseroan turun sebesar Rp

32.968 juta, atau 6%, dari Rp 544.311 juta pada tahun

2014 menjadi Rp 511.343 juta pada tahun 2015. Penurunan

pada beban pokok penjualan Perseroan terutama

disebabkan oleh efisiensi Perseroan terhadap penggunaan

pupuk dan pemeliharaaan tanaman yang berkurang

sebesar 41% dari Rp 71.368 juta di tahun 2014 menjadi

Rp 42.463 juta di tahun 2015. Perseroan melakukan

efisiensi operasional untuk mengimbangi penurunan harga

jual rata-rata CPO dan karet di tahun 2015.

Persentase penurunan beban pokok penjualan yang

tidak seiring dengan persentase penurunan penjualan

disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata

komoditas karet dan kelapa sawit sehingga kenaikan

volume penjualan karet dan kelapa sawit tidak memberi

pengaruh yang signifikan terhadap nilai penjualan oleh

karena itu persentase penurnan penjualan tidak seiring

dengan persentase penurunan beban pokok penjualan.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Net Sales

Net sales was decreased by 13% or Rp 102,302

million, from Rp 760,611 million in 2014 to Rp 658,309

million in 2015. The decreased was mainly due to

decrease on CPO sales by 13 % from Rp 339,311

million in 2014 to Rp 294,130 million in 2015 as well

as rubber sales decreased by 11 % from Rp 356,413

million in 2014 to Rp 315,961 million in 2015.

The decrease of both CPO and rubber sales was

mainly due to selling price drop of CPO and Rubber

by 19% and 13%, respectively as described in business

review. Due to this price drop, the sales volume increase

of rubber didn’t contribute to increase of the sales

value in total.

Cost of Sales

Cost of sales of the Company has decreased by Rp

32,968 million, or by 6%, from Rp 544,311 million in

2014 to Rp 511,343 million in 2015. The decrease in

the Company's cost of sales was primarily due to

effiency on upkeep and fertilizer cost which decrease

by 41 % from

Rp 71,368 million in 2014 to Rp 42,463 million in 2015.

The Company conducted efficency program to the

operational cost to overcome the decrease of CPO

and rubber average selling price in 2015.

The decrease percentage of cost of sales is however

not in line with the decrease percentage in sales due

to significant lower average selling price of rubber and

palm oil so the increase in sales volume of rubber and

palm oil failed to give any significant impact on the

value of sales. Therefore the decrease percentage of

the sales was not in line with the decrease percentage

of cost of sales.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 94

Laba Kotor

Laba kotor Perseroan menurun sebesar Rp 69.335

juta, atau 32 %, dari Rp 216.301 juta di tahun 2014

menjadi Rp 146.966 juta di tahun 2015 yang terutama

disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata CPO

dan karet .

Beban Penjualan

Beban penjualan Perseroan meningkat sebesar Rp

3.937 juta, atau 20%, dari Rp 19.435 juta pada tahun

2014 menjadi Rp 23.371 juta pada tahun 2015,

terutama disebabkan oleh naiknya biaya pengiriman

CPO dan karet seiring dengan naiknya volume

penjualan CPO dan karet.

Beban Umum dan Administrasi

Beban umum dan administrasi Perseroan turun sebesar

Rp 4.949 juta, atau 9%, dari Rp 51.950 juta pada

tahun 2014 menjadi Rp 47.001 juta pada tahun 2015.

Penurunan yang terjadi pada beban umum dan

administrasi terutama disebabkan oleh penurunan

biaya perjalanan dinas dan transport, penurunan biaya

perbaikan dan pemeliharaan serta penurunan biaya

operasional kantor. Penurunan biaya biaya tersebut

seiring dengan program efisiensi Perseroan dalam

menghadapi penurunan harga jual CPO dan karet di

tahun 2015.

Kerugian Selisih Kurs - Bersih

Kerugian selisih kurs - bersih Perseroan meningkat

sebesar Rp 5.301 juta dari sebelumnya sebesar Rp

1.360 juta pada tahun 2014 menjadi Rp 6.661 juta

pada tahun 2015. Kenaikan kerugian yang terjadi

terutama disebabkan oleh kerugian kurs atas utang

bank jangka panjang pada bank Permata dan Demeter

yang disebabkan melemahnya nilai tukar Rupiah

terhadap Dolar sepanjang tahun 2015 secara signifikan

dari Rp 12.440/1 USD di tahun 2014 menjadi Rp

13.795/1 USD di tahun 2015 atau melemah sebesar

11%, sedangkan di tahun 2014, tidak terjadi penurunan

nilai tukar Rupiah terhadap Dolar secara signifikan.

Gross Profit

Gross profit has decreased by Rp 69,335 million, or

12 %, from Rp 216,301 million in 2014 to Rp 146,966

million in 2015 primarily due to lower average selling

prices of CPO and rubber.

Sales Expenses

Sales Expenses of the Company has increased by Rp

3,937 million, or 20%, from Rp 19,435 million in 2014

to Rp 23,371 million in 2015, primarily due to incresed

shipping costs as increased CPO and rubber sales

volume.

General and Administrative Expenses

The Company's general and administrative expenses

decreased by Rp 4,949 million, or 9 %, from Rp 51,950

million in 2014 to Rp 47,001 million in 2015. The

decrease occurred in general and administrative

expenses primarily due to decrease of travel and

transportation cost, decrease of repairs and

maintenance cost, as well as decrease of office

operational cost. The decrease of those costs are

inline with efficiency program conducted to overcome

the decrease of CPO and Rubber selling price in 2015.

Loss on Foreign Exchange - Net

Loss on foreign exchange - net of the Company has

increased by Rp 5,301 million from Rp 1,360 million

in 2014 to Rp 6,661 million in 2015. The increase is

mainly due to foreign exchange losses on long-term

bank loan at Bank Permata as well as debt to Demeter

due to significant weakening rupiah against US dollar

during the year 2015 from Rp 12,440/1 USD in 2014

to Rp 13,795/1 USD or drop by 11%, while in 2014,

there was no significant Rupiah weakening against

US Dollar.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.95

Penghasilan Bunga

Penghasilan bunga Perseroan menurun sebesar Rp

2.035 juta dari Rp 2.361 juta di tahun 2014 menjadi

Rp 326 juta di tahun 2015. Penurunan ini terutama

disebabkan oleh penurunan saldo kas Perseroan

sebesar 70% dari Rp 72.464 di tahun 2014 menjadi

Rp 22.003 di tahun 2015, sehingga pendapatan bunga

di tahun 2015 lebih rendah dibandingkan di tahun 2014.

Beban Bunga

Beban bunga Perseroan naik sebesar

Rp 10.764 juta, atau 14%, dari Rp 76.081 juta pada

tahun 2014 menjadi Rp 86.844 juta pada tahun 2015.

Kenaikan pada beban bunga terutama karena

meningkatnya utang bank jangka panjang.

Laba Penjualan aset tetap

Laba penjualan aset tetap naik sebesar Rp 2.956 juta

atau 2.570 % dari Rp 115 juta di 2014 menjadi Rp

3.071 juta di 2015 disebabkan pada tahun 2015

terdapat penjualan pabrik Plywood perseroan yang

berlokasi di Jawa Barat.

Beban Pajak- Bersih

Beban pajak Perseroan mengalami penurunan

sejumlah Rp 15.471 juta, atau 63%, dari Rp 24.388

juta pada tahun 2014 menjadi Rp 8.917 juta pada

tahun 2015. Penurunan pada beban pajak terutama

disebabkan oleh penurunan laba sebelum pajak

Perseroan pada tahun 2015 sebesar Rp 79.275 juta

atau 104% dari laba sebelum pajak sebesar Rp 76.476

ditahun 2014 menjadi rugi sebelum pajak sebesar Rp

2.799 juta di tahun 2015.

Laba bersih

Laba bersih Perseroan turun sebesar Rp 63.804 juta

, atau 122 %, dari laba bersih Rp 52.088 juta pada

tahun 2014 menjadi rugi bersih Rp 11.716 juta pada

tahun 2015 yang terutama disebabkan oleh

menurunnya laba kotor sebesar 32% dan

meningkatnya beban bunga sebesar 14%.

Interest Income

Interest income of the Company has decreased by

Rp 2,035 million from Rp 2,361 million in 2014 to Rp

326 million in 2015. This decrease was primarily due

to decrease of cash balance in the year 2015 by 70%,

from Rp 72,464 in 2014 to Rp 22,003 in 2015,hence

the interest income in 2015 was lower than in 2014.

Interest Expense

Company's interest expense has increased by Rp

10,764 million, or 14%, from Rp 76,081 million in 2014

to Rp 86,844 million in 2015. The increase in interest

expense is primarily due to increased of long term

bank loan.

Gain on sales of fixed assets

Gain on sales of fixed assets was increased by

Rp 2,956 million or 2,570 % from Rp 115 million in

2014 to Rp 3,071 million in 2015 was mainly due to

sales of Plywood mill which is located in West Java.

Tax Expense- Net

Company's tax expense has decreased by Rp 15,471

million, or 63%, from Rp 24,388 million in 2014 to Rp

8,917 million in 2015. The decrease in income tax

expense was primarily due to decrease in the

Company's profit before tax in 2015 amounted to Rp

79,275 million or 104%, from income before tax of Rp

76,476 million in 2014 to loss before tax of Rp 2,799

million in 2015.

Net income

Net income has decreased by Rp 63,804 million, or

122 %, from net income of Rp 52,088 million in 2014

to net loss of Rp 11,716 million in 2015 was mainly

due to decrease of gross profit by 32% and increase

of interest expenses by 14%.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 96

Laba Komprehensif

Laba komprehensif Perseroan turun sebesar Rp 66.582

juta , atau 132%, dari laba komprehensif sebesar Rp

50.470 juta pada tahun 2014 menjadi rugi komprehensif

sebesar Rp 16.112 juta pada tahun 2015 yang

terutama disebabkan oleh menurunnya laba bersih

sebesar 122% dan meningkatnya beban komprehenif

sebesar 172%.

c. Laporan Arus Kas

Penjelasan untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember

2014.

dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah

Uraian

Arus Kas Dari Aktivitas OperasiArus Kas Dari Aktivitas InvestasiArus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIHKAS DAN SETARA KAS

KAS DAN SETARA KAS AWALTAHUN

KAS DAN SETARA KAS AKHIRTAHUN

31 Desember / December 31

Description

Cash Flow from Operating ActivitiesCash Flow from Investing Activities

Cash Flow from Financing Activities

NET INCREASE (DECREASE) INCASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTSAT BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTSAT END OF YEAR

2014

95.386(426.586)

317.688

(13.512)

85.976

72.464

2015

8.953(332.886)

273.472

(50.461)

72.464

22.003

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas diperoleh dari aktivitas operasi Perseroanmenurun sebesar Rp 86.432 juta, atau 91 % dari Rp95.385 juta di tahun 2014 menjadi Rp 8.953 juta ditahun 2015. Penurunan ini terjadi terutama disebabkanoleh penurunan penerimaan dari pelanggan sebesar17% karena penurunan penjualan di tahun 2015 danpeningkatan pembayaran bunga sebesar 13%.

Penerimaan kas dari pelanggan turun sebesar

Comprehensive income

Comprehensive income has decreased by Rp 66,582

million, or 132%, from Comprehesive income of Rp

50,470 million in 2014 to Comprehensive loss of Rp

16,112 million in 2015 was mainly due to decrease of

net income by 122% and increase of comprehensive

loss by 172%.

c. Cash flow Statement

Explanation for the year ended 31 December 2015

compared to the year ended 31 December 2014 is as

folows.

Cash Flow from Operating Activities

Cash flows from the Company’s operating activitieshas decreased by Rp 86,432 million, or 91 %, fromRp 95,385 million in 2014 to Rp 8,953 million in 2015.This decrease was mainly due to decrease of customerpayment by 17% related to decrease of sales in 2015as well as increase in payment of interestby 13%.

Cash receipts from customers has decreased by

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.97

Rp 131.376 juta, atau 17% dari Rp 791.611 juta padaakhir tahun 2014 menjadi Rp 660.235 juta pada akhirtahun 2015 disebabkan oleh menurunnya penjualanbersih Perseroan sebesar 13% di tahun 2015.

Pembayaran beban bunga Perseroan meningkatsebesar Rp 16.683 juta atau sebesar 13 % dari Rp131.073 juta pada akhir tahun 2014 menjadi Rp147.756 juta pada akhir tahun 2015 yang terutamadisebabkan oleh meningkatnya utang bank jangkapanjang sebesar 31% di tahun 2015.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas digunakan untuk aktivitas investasi menurunsebesar Rp 93.700 juta, atau 22 % dari Rp 426.586juta pada akhir tahun 2014 menjadi Rp 332.886 jutapada akhir tahun 2015. Penurunan ini terjadi terutamapenurunan penerimaan bunga sebesar 86 % danpenurunan pengeluaran modal di tahun 2015 sebesar19%.

Penggunaan kas untuk penambahan tanaman belummenghasilkan menurun sebesar Rp 34.605 juta, atau17% dari Rp 202.354 juta pada akhir tahun 2014menjadi Rp 167.749 juta pada akhir tahun 2015 yangdisebabkan oleh di tahun 2015 biaya pemeliharaanuntuk tanaman baru kelapa sawit dan karet lebih sedikitdibandingkan dengan di tahun 2014.

Perolehan aset tetap naik sebesar Rp 1.471 juta atau1 %, dari Rp 170.625 juta di tahun 2014 menjadi Rp172.096 juta di tahun 2015 terutama disebabkan olehdi tahun 2015, pembangunan Pabrik Minyak KelapaSawit ke dua Perseroan di Kalimantan Selatan telahselesai

Penerimaan bunga mengalami penurunan sebesar86% atau Rp 2.035 juta, dari Rp 2.361 juta di tahun2014 menjadi Rp 326 juta di tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan saldo kasPerseroan sebesar 70% dari Rp 72.464 di tahun 2014

Rp 131,376 million, or 17% from Rp 791,611 millionby the end of 2014 to Rp 660,235 million by the endof 2015 due to decreased of net sales of the Companyby 13% in 2015.

Payment of the Company’s interest expense hasincreased by Rp 16,683 million or 13% from Rp 131,073million by the end of 2014 to Rp 147,756 million bythe end of 2015 due to the increased long term bankloan by 31% in 2015

Cash Flow from Investing Activities

Cash flow used in investing activities has decreasedby Rp 93,700 million, or 22 % from Rp 426,586 millionby the end of 2014 to Rp 332,886 million by the endof 2015. This decrease occurred primarily because ofdecrease in interest received by 86 % and decreaseof capital expenditure in 2015 by 19%..

The cash flow for of immature plantation has decreasedby Rp 34,605 million, or 17% from Rp 202,354 millionby the end of 2014 to Rp 167,749 million by the endof 2015 because of rubber and palm oil plantationmaintenance cost in 2015 is lesser than 2014.

Fixed assets acquisition has increased by 1 % oramounted to Rp 1,471 million, from Rp 170,625 millionin 2014 to Rp 172,096 million in 2015, was mainly dueto the construction of the second Oil Palm ProcessingMill in Kalimantan Selatan in 2015 has reached itscompletion stage.

Interest received was decrease by 86 % or Rp 2,035million, from Rp 2,361 million in 2014 to Rp 326 millionin 2015. This decrease was primarily due to decreaseof cash balance in the year 2015 by 70%, from Rp72,464 in 2014 to Rp 22,003 in 2015,hence the interest

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 98

menjadi Rp 22.003 di tahun 2015, sehinggapendapatan bunga di tahun 2015 lebih rendahdibandingkan di tahun 2014.

Hasil penjualan aset meningkat sebesar Rp 13.387juta, dari Rp 115 juta di tahun 2014 menjadi Rp 13.502juta di tahun 2015 disebabkan oleh di tahun 2015terdapat penjualan pabrik Plywood Perseroan yangberlokasi di Jawa Barat.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Perolehan kas bersih dari aktivitas pendanaanPerseroan sepanjang tahun 2015 berkurang sebesarRp 44.216 juta dari Rp 317.688 juta pada akhir tahun2014 menjadi Rp 273.472 juta pada akhir tahun 2015,yang terutama disebabkan berkurangnya perolehanutang bank di tahun 2015 dibandingkan denganperolehan utang bank di tahun 2014.

Pembayaran dividen kepada pemegang sahammenurun sebesar Rp 1.745 juta, atau 26 % dari Rp6.794 pada tahun 2014 menjadi Rp 5.050 juta padatahun 2015 disebabkan di tahun 2015 Perseoranmelakukan pembayaran dividen kepada pemegangsaham sebesar Rp 1,34 /saham atau 10% dari lababersih setelah pajak, sesuai dengan keputusan RUPSTahunan tahun buku 2014, sedangkan di tahun 2014pembayaran dividen adalah sebesar 1,80/saham atau10% dari laba bersih setelah pajak.

Pada tahun 2015, Perseroan melakukan penerimaandan pembayaran atas utang bank, dengan jumlahbersih masing-masing sebesar Rp 448.069 juta danRp (148.498) juta. Sedangkan di tahun 2014, jumlahbersih atas pembayaran dan penerimaan dari bankmasing-masing sebesar Rp 483.196 juta danRp (171,335) juta. Pada tahun 2015, Perseroanmendapat pinjaman dari Bank BNI Tbk, Bank PermataTbk dan Bank Exim dan melakukan pembayaranpinjaman kepada Bank BNI Tbk, Bank Mandiri Tbk,Bank Exim dan Bank Permata Tbk

income in 2015 was lower than in 2014.

Proceeds from assets sales increased by Rp 13,387million, from Rp 115 million in 2014 to Rp 13,502million in 2015 was mainly due to sales of Plywoodmills which is located in West Java in 2015.

Cash Flow from Financing Activities

Net cash flow from financing activities of the Companyduring the year 2015 has decreased by Rp 44,216million, fromRp 317,688 million by the end of 2014 to Rp273,472million by the end of 2015, which was mainly due todecrease of bank loan acqusition in 2015 comparedto 2014 bank loan acquisition.

Dividend payment to shareholders has decreased byRp 1,745 million, or 26 %, from Rp 6,778 million in2014 to Rp 5,050 million in 2015 since in 2015 theCompany paid dividends to shareholders amountingto Rp 1.34/shares or 10% of the net income after tax,in accordance with the decision of the Annual GeneralMeeting for fiscal year of 2014, while in 2014, thedividen payment was Rp 1.80/shares or 10% of thenet income after tax.

In 2015, the Company made payment and also receiptof new bank loans, and the net amount was amountedto Rp 448,069 million and Rp (148,498) million,respectively. While in 2014, the net amount receivedupon the payment and the received from the bank wasamounted to Rp 483,196 million and Rp (171,335)million, respectively. In 2015, The Company received loans from Bank BNI, Tbk , Bank Permata and BankExim and made loan repayments to the Bank BNI Tbk,Bank Mandiri Tbk , Bank Exim and Bank Permata Tbk.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.99

d. Investasi Belanja Modal d. Capital Expenditure

dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah 31 Desember / December 31

Uraian

Bibitan

Tanaman Belum Menghasilkan

Aset Tetap

Tanah

Bangunan, Jembatan dan Jalan

Mesin dan peralatan

Kendaraan

Perlengkapan kantor

Aset dalam penyelesaian:

•Bangunan, Jembatan dan jalan

•Mesin dan peralatan

Hak atas tanah

Jumlah

2014

10.378

202.354

7.019

79.878

11.022

3.376

1.324

71.127

20.710

1.077

408.265

Description

Nurseries

Immature Plantations

Fixed Assets

Lend

Bulidings, bridges and roads

Machinery and tools

Motor vehicles

Office equipment

Constructions in progress:

•Building, bridges and roads

•Machinery and tools

Land rights

Total

2015

7.711

167.749

 

18.946

70.561

8.921

6.576

604

 

63.230

3.258

1.159

348.714

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Di tahun 2016, Perseroan menganggarkan dana

sebesar Rp 134,3 miliar untuk alokasi dana belanja

modal yang didanai dari kas internal Perseroan. 89%

dari jumlah dana atau sebesar Rp 119,4 miliar

digunakan untuk pembelian bibit, penanaman dan

perawatan tanaman belum menghasilkan dan sisanya

sebesar Rp 14,9 miliar digunakan untuk pembelian

aktiva tetap Perseroan.

Realisasi belanja modal dapat berbeda dengan rencana

karena berbagai faktor termasuk diantaranya kenaikan

biaya di luar perkiraan, kemampuan Perseroan untuk

menghasilkan arus kas yang memadai dari operasi

Perseroan dan kemampuan Perseroan untuk

mendapatkan pendanaan yang mencukupi dari pihak

ketiga untuk rencana belanja modal.

In 2016, the Company has budgeted Rp 134 billion

for its capital expenditures, with the funding coming

from the Company’s internal cash. As much as 89%

of the total fund, or Rp 119.4 billion will be used to

purchase nurseries, planting and maintenance of

immature plants, whereas the balance of

Rp 14.9 billion will be used to purchase fixed assets.

Realization of Capital Expenditure could be significantly

different with the amount planned due to various factors

including unexpected cost increase from estimate,

The Company’s ability to generate sufficient cash flow

from business operations and The Company’s ability

to obtain sufficient financing from third parties for

planned capital expenditure.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 100

Hasil Aktual 2015 dibandingkan Anggaran 2015*) / Actual 2015 Versus Budget 2015*)

Deskripsi / Description

(dalam jutaan rupiah/in Rupiah million)Keuangan / FinancialPenjualan Bersih / Net SalesLaba Kotor / Gross ProfitHasil Operasi / Operating IncomeLaba Bersih - Pemilik Entitas Induk/Net Income-Owners of the Company

(dalam ton / in ton)Produksi / ProductionKaret/RubberKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / small HolderTandan Buah Segar/Fresh Fruit BunchKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / Small HolderPlasma / PlasmaMinyak Kelapa Sawit / Crude Palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel

Harga Jual Rata-rata per kg/Average Sales Price per kgKaret/RubberMinyak Kelapa Sawit / Crude palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel

2015 Aktual /Actual 2015

Anggaran 2015 /Budget 2015

Perbedaan 2014 aktual dan anggaran 2015 /

Different 2015 vs 2015 budget (%)

658.309 146.966 76.594 (11.821)

17.237 8.486 8.752 219.693 123.363 85.866 10.464 46.214 9.043

19.036 6.712 3.539

1.147.840245.287161.959

51.835

24.5439.425

15.118313.509158.705141.414

13.39066.89613.271

21.4038.000

4.000

-43%-40%-53%

-123%

-30%-10%-42%-30%-22%-39%-22%-31%-32%

-11%-16%-12%

Penjualan bersih Perseroan lebih rendah sebesar 43%

dibandingkan anggaran tahun 2015 yang terutama

disebabkan oleh berkurangnya penjualan Karet sebesar

7.945 ton atau 32% dari 24.543 ton di anggaran 2015

menjadi 16.598 ton di hasil aktual 2015 ,dan turunnya

harga jual rata-rata karet sebesar 11% atau Rp 2,367

/kg, dari Rp 21.403/kg di anggaran tahun 2015 menjadi

Rp 19.036/kg di hasil aktual 2015.

Penjualan minyak kelapa sawit juga menurun sebesar

23.077 ton atau 34% dari 66.896 tons di anggaran

tahun 2015 menjadi 43.819 ton di hasil aktual 2015,

dan juga disebabkan harga jual rata-rata minyak

kelapa sawit turun sebesar 16% atau sebesar

Rp 1.288/kg, dari Rp 8.000/kg di anggaran 2015

menjadi Rp 6.712/kg di hasil aktual 2015.

The Company net sales was lower by43 % compared

to the 2015 budget primarily due to reduced sales by

7,945 tons of rubber or 32 % from 24,543 tons in 2015

budget to 16,598 tons in 2015 actual result , as well

as the decline of the average selling price of rubber

by 11% or Rp 2,367/kg, from 21,403/kg in2015 budget

to Rp 19,036/kg in2015 actual result.

Sales of palm oil also decreased by 23,077 tons or

34%, from 66,896 tons in 2015 budget to 43,819 tons

in 2015 actual result, , followed by decrease of the

average selling price of palm oil by 16% or Rp 1.288/kg,

dari Rp 8,000/kg in 2015 budget to Rp 6,712/kg in

2015 actual results.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.101

Produksi karet di tahun 2015 terealisasi sebesar 17.237

ton, lebih rendah 30% jika dibandingkan dengan

anggaran tahun 2015 sebesar 24.543 ton, yang

terutama disebabkan oleh penurunan pembelian karet

dari pihak ketiga sebesar 42 % dari 15.118 ton yang

dianggarkan di tahun 2015 dibandingkan dengan

reliasasi pembelian sebesar 8.752 ton di tahun 2015.

Produksi minyak kelapa sawit lebih rendah sebesar

31 % dari 66.896 ton yang dianggarkan di anggaran

2015, tercapai produksi sebesar 46.214 ton di akhir

tahun 2015. Tidak tercapainya target produksi minyak

kelapa sawit disebabkan oleh tidak tercapainya target

produksi inti, pembelian pihak ketiga dan plasma

masing-masing sebesar 22%,39% dan 22% yang

terutama disebabkan oleh El Nino (Musim kering) di

tahun 2015.

Penurunan harga komoditas merupakan hal yang tidak

bisa dikendalikan oleh Perseroan. Penjualan bersih

sangat ditentukan oleh harga komoditas internasional

yang volatilitasnya sangat sulit untuk diprediksi baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Walaupun faktor permintaan dan penawaran akan

komoditas sangat berpengaruh terhadap harga

komoditas karet dan minyak kelapa sawit, banyak

faktor lain yang mempengaruhi pergerakan harga

tersebut.

Tidak tercapainya anggaran 2015 untuk laba bersih

Perseroan sebesar 123%, terutama disebabkan oleh

faktor eksternal yang tidak dapat Perseroan kendalikan,

yaitu penurunan harga komoditas karet dunia dan

CPO masing –masing sebesar 11% dan 16% dari

harga yang di anggarkan di tahun 2015. Selain itu

juga tidak tercapainya anggaran 2015, disebabkan

oleh tidak tercapainya volume penjualan minyak kelapa

sawit dan karet di 2015 yang terutama disebabkan

oleh tidak tercapainya target pembelian kepada pihak

ketiga.

Rubber production in 2015 was realized at 17,237

tons or lower by 30 % when compared to the budget

2015 at 24,543 tons , which was primarily due to a

decrease in the purchase of rubber from third party

amounting to 42 % of the budgeted 15,118 tons in

2015 compared with realization of purchase at 8,752

tons in 2015.

Palm oil production under the target by 31 % from the

66,896 tons budgeted in 2015 budget, thus achieved

a total production of 46,214 tons at the end of 2015.The

unachieved palm oil production target was due to

unachieved production target for nucleus, small holder

and plasma by 22%, 39% and 22%, respectively that

was mainly due to El Nino throughout 2015.

The decline in commodity prices are matters that lie

beyond the control of the Company. Net sales is very

much determined by international commodity prices

whose volatility is very hard to predict in short and

long term. Although supply and demand factors will

greatly influence on the commodity prices of rubber

and palm oil, many other factors also play their role

which influence the price movement.

The reason for unachieved of the 2015 budget for the

Company's net profit at 123% was due to external

factor that the Company couldn’t control i.e the decliling

of world rubber price and CPO price about

11 % and 16 % respectively from the 2015 budgeted

price. In addition, the unachieved 2015 budget was

mainly due to unachieved sales volume of palm oil

and rubber in 2015 because of unachieved budget of

purchase from third parties.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 102

Anggaran 2016 / 2016 Budget

2015 Aktual /Actual 2015

658.309146.966

76.594(11.821)

17.2378.4868.752

219.693123.363

85.86610.46446.214

9.043

19.0366.7123.539

Deskripsi / Description

(dalam jutaan rupiah/in Rupiah million)Keuangan / FinancialPenjualan Bersih / Net SalesLaba Kotor / Gross ProfitHasil Operasi / Operating IncomeLaba Bersih - Pemilik Entitas Induk/Net Income-Owners of the Company

(dalam ton / in ton)Produksi / ProductionKaret/RubberKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / small HolderTandan Buah Segar/Fresh Fruit BunchKebun Inti / NucleusPihak Ketiga / Small HolderPlasma/PlasmaMinyak Kelapa Sawit / Crude Palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel

Asumsi Harga Jual Rata-rata per kg /Assumptions of Average Sales Price per kgKaret/RubberMinyak Kelapa Sawit / Crude palm OilInti Kelapa Sawit / Kernel

Perbedaan anggaran 2016dan aktual 2015 /

Different 2016 budgetvs 2015 actual (%)

33%36%62%

127%

42%18%66%17%19%

8%63%25%29%

-9%4%

-1%

Anggaran 2016 /Budget 2016

877.953199.219124.012

3.205

24.5539.982

14.571256.500146.295

93.15517.05057.64511.621

17.3357.000

3.500

Berikut ini adalah penjelasan dari Ringkasan Anggaran

Perseroan tahun 2016.

Peningkatan perkiraan produksi karet sebesar 42%

dari 17.237 ton di 2015 menjadi 24.553 ton di anggaran

2016 disebabkan oleh kenaikan proyeksi produksi

karet inti sebesar 18% dari 8.486 ton di tahun 2015

menjadi 9.982 ton di anggaran 2016 selain itu juga

karena peningkatan pembelian karet dari pihak ketiga

sebesar 66% dari 8.752 ton di tahun 2015 menjadi

14.571 ton di anggaran tahun 2016. Peningkatan

signifikan pembelian kepada pihak ketiga di tahun

2015 disebabkan oleh pabrik karet remah Perseroan

di Kalimantan Selatan yang beroperasi penuh di tahun

2015.

Kenaikan produksi minyak kelapa sawit sebesar 25

% dari 46.214 ton di tahun 2015 menjadi 57.645 ton

di anggaran 2016 yang juga diiringi oleh kenaikan

produksi kernel sebesar 29%, disebabkan oleh

peningkatan proyeksi produksi TBS kebun inti sebesar

19% dari 123.363 ton di tahun 2015 menjadi 146.295

ton di anggaran 2016 dan peningkatan perkiraan

pembelian TBS dari pihak ketiga sebesar 8% dari

The following is the brief summary of 2016 Company’s

Budget

Increase in rubber production forecast by 42 % from

17,237 tons in 2015 to 24,553 tons in 2016 budget

is mainly due to higher projected nucleus rubber

production by 18% from 8,486 tons in 2015 to 9,982

tons in 2016 budget as well as increase of purchase

from third parties by 66 % from 8,752 tons in 2015

become 14,571 tons in 2016 budget. The significant

increase of purchase from third parties is contributed

to the a full operation of the Company’s crumb rubber

processing facilities in South Kalimantan in 2015.

The increase in palm oil production by 25% from

46,214 tons in 2015 to 57,645 tons as budgeted for

2016 will also be accompanied by an increase in

kernel production by 29%, due to the projected increase

in FFB production from nucleus plantation by 19%

from 123,363 tons in 2015 to 146,295 tons in 2016

and the increase in third-party purchase of FFB by

8% from 85,866 tons in 2015 to 93,155 tons in 2016

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.103

85.866 ton di tahun 2015 menjadi 93.155 ton di

anggaran tahun 2016 serta peningkatan produksi

kebun plasma sebesar 63 % dari 10.464 ton di tahun

2015 menjadi 17.050 ton di tahun 2016. Peningkatan

produksi minyak kelapa sawit tersebut salah satunya

ditunjang oleh estimasi Perseroan bahwa pabrik minyak

kelapa sawit Perseroan yang kedua di Kalimantan

Selatan sudah beroperasi penuh di 2016.

Peningkatan asumsi harga jual rata-rata minyak kelapa

sawit dari Rp 6.712/ kg di tahun 2015 menjadi Rp

7.000 di tahun 2016 atau naik sebesar 4%, karena di

awal tahun 2016,harga minyak kelapa sawit berkisar

di Rp 7 ribuan yang Perseroan asumsikan akan stabil

sampai di akhir tahun 2016.

Asumsi harga jual rata-rata karet turun sebesar 9 %

dari Rp 19.036 di tahun 2015 menjadi Rp 17.335 di

anggaran 2016 disebabkan oleh harga jual rata-rata

karet di awal 2016 berada di kisaran Rp 17 ribuan,

yang Perseroan asumsikan akan stabil sampai di akhir

tahun 2016.

Peningkatan Laba bersih di anggaran 2016 sebesar

127% dari aktual 2015 dari rugi bersih Rp 11.821 juta

di 2015 menjadi laba bersih Rp 3.205 juta di anggaran

2016, terutama disebabkan oleh peningkatan

penjualan bersih sebesar 33%. Peningkatan laba

bersih yang tidak signifikan dibandingkan dengan

peningkatan penjualan bersih terutama disebabkan

oleh penurunan asumsi harga jual rata-rata komoditas

karet serta tambahan beban bunga Perseroan atas

tambahan pinjaman bank.

Informasi Material

1. Juni 2015 – Pembagian dividen tunai kepada

pemegang saham Perseroan dengan nilai Rp1,34/

saham atau setara dengan 10 % dividen payout

ratio.

budget, as well as increasing production by 63 % of

plasma plantations from 10,464 tons in 2015 to 17,050

tons in 2016 budget. Increasing production of palm oil

is contributed by, one of them, the Company estimates

that the second palm oil mill in South Kalimantan will

be in full operation in 2016.

Increase in the assumption of palm oil’s average selling

price from Rp 6,712/kg in 2015 to Rp 7,000 in 2016

or representing 4% increase, because in the beginning

of 2016, the price of CPO is about Rp 7 thousands

which the Company assumed that the price will

relatively stable until the end of year 2016.

The assumption of rubber average selling price which

decreased by 9% from Rp 19,036 in 2015 to Rp

17,335 in 2016 budget, because in the beginning of

2016 the average selling price of rubber was at the

average price of Rp 17 thousands which The Company

assumed that the price will relatively stable until the

end of year 2016.

The increased 2016 budgeted Net Income around

127% compared to 2015 actual Net income, from net

loss of Rp 11,821 million in 2015 to net income of Rp

3,205 million in 2016 budget, is mainly due to increased

net sales by 33%. The increased of net income that

is not significant compared to increase of net sales is

mainly due to declined estimated average sales price

of Rubber in 2016 as well as additional interest expense

resulting from additional loan from bank.

Material Information

1. June 2015 - Distribution of cash dividend payment

to the shareholders at value of Rp 1.34 /shares,

equivalent to 10 % of the dividend payout ratio.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 104

Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak

cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil

usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan

Auditor Independen tertanggal 28 Maret 2016 atas

laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali

(anggota dari BKR International) dengan pendapat

wajar tanpa pengecualian.

Realisasi Penggunaan Dana Hasil PenawaranUmum

Mengacu kepada Peraturan OJK (d/h Bapepam–LK)

No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.

Kep-27/PM/2003 tentang Laporan Realisasi

Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dan

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor:

Kep-306/BEJ/07-2004 tentang Peraturan BEI No. 1-

E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, berikut

ini adalah Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

Penawaran Umum periode 31 Desember 2015.

Perusahaan

PT Agri Bumi Sentosa (ABS)

PT Anugrah Wattiendo (AW)

PT Bumi Prada (BP)

PT JA WATTIE Tbk.

PT Kintap Jaya Wattiendo (KJW)

PT Mulyaningsih (MN)

Jumlah / Total

Rencana Penggunaan DanaMenurut Prospektus

No.

1

2

3

4

5

6

Realisasi PenggunaanDana

Sisa Dana  

-

-

-

-

-

-

-

 197.523.048.965

172.832.667.845

98.761.524.483

54.867.513.602

14.814.228.672

9.876.152.448

548.675.136.015

197.523.048.965

172.832.667.845

98.761.524.483

54.867.513.602

14.814.228.672

9.876.152.448

548.675.136.015

Subsequent Events

There are no important events that have a material

impact on the financial condition and profit of the

Company occurring after the date of the Independent

Auditor’s report of March 28, 2016 on the financial

statements for the year ended 31 December 2015 as

audited by the Public Accounting Office of Doli,

Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali ( member of

BKR International), with an unqualified opinion.

Use Of Initial Public Offering Proceeds

According OJK (was Bapepam-LK) Regulation No.

X.K.4 Attachment to the Decision of the Chairman of

Bapepam-LK No. Kep-27/PM/2003 on the Report of

Use of Initial Public Offering Proceeds, and the Decision

of the Directors of PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-

306/BEJ/07-2004 regarding BEI Regulation No. 1-E

concerning Information Disclosure, the following is the

report of use of IPO proceeds for the period ending

31 December 2015.

Kebijakan Dividen

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba

bersih setelah pajak Perseroan dapat dibagikan kepada

Pemegang Saham sebagai dividen setelah penyisihan

dana cadangan wajib yang dipersyaratkan undang-

undang. Pembagian dividen harus disetujui oleh

Pemegang Saham melalui keputusan RUPS Tahunan

berdasarkan rekomendasi Perseroan.

Sesuai dengan hasil RUPS Tahunan di tanggal 3 Juni

2013, Perseroan mengubah kebijakan dividen tunai

Perseroan yang semula dividen tunai maksimum 30%

dari Laba Bersih Setelah Pajak menjadi minimum 10%

dari Laba Bersih Setelah Pajak dan maksimum tidak

terbatas jumlahnya.

Direksi Perseroan akan membayarkan dividen, dengan

persetujuan para pemegang saham dalam RUPS.

Perseroan tidak memiliki perikatan negatif yang dapat

mempengaruhi rencana pembagian dividen kepada

pemegang saham.

Dalam beberapa perjanjian antara Perseroan dengan

bank, tidak terdapat pembatasan pembagian dividen.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.105

Tahun Buku

Fiscal Year

2011

2012

2013

2014

Nilai Total (dalam Rupiah)

Total (in Rupiah)

36.236.980.800

45.145.238.580

6.777.824.469

5.049.801.620

Deviden per saham (dalam Rupiah)

Devidend per share (in Rupiah)

9,6

11,96

1,80

1,34

Tanggal Pembagian Deviden

Date of Devidend Payment

05 Juli 2012

30 Agutus 2013

17 September 2014

25 Juni 2015

Perubahan Undang-undang Dan DampaknyaTerhadap Perseroan

Sepanjang tahun 2015 tidak ada perubahan dalam

Undang-Undang yang berlaku di wilayah negara

Republik Indonesia yang berdampak signifikan

terhadap kegiatan usaha Perseroan.

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Dividend Policy

In accordance with the prevailing laws in Indonesia

and the Company’s Articles of Association, the

Company’s earnings net of tax is allowed to be

distributed to Shareholders as Dividends after provision

already made for the reserve funds as required by

law. Such distribution of dividend must be approved

by the Shareholders by way of a resolution of an

Annual GMS based upon the Company’s

recommendation.

In accordance with the results of the Annual General

Meeting on June 3, 2013, the Company changed their

dividend policy from originally setting the maximum

cash dividend of 30% from the Net Profit After Tax to

a minimum of 10% of Net Profit After Tax with unlimited

maximum amount.

The Company’s Board of Directors shall pay the

dividend subject to the approval of the shareholders

acting through a GMS.

The Company has no negative covenant that may

affect dividend distribution to the shareholders.

There is no restriction on dividend distribution in its

banks loan agreements.

Regulatory Changes And Their Impacts On TheCompany

Throughout 2015 no changes in the Laws or

Regulations prevailing in the legal jurisdiction of the

Republic of Indonesia occured that created any material

impact on the Company’s business.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 106

Perubahan Kebijakan Akuntansi Dan DampaknyaTerhadap Perseroan

Di tahun 2015, Dewan Standar Akuntansi mengeluarkan

Pernyataan Standar Akuntansi baru, perubahan serta

interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari

2015 dan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas

anak pada laporan keuangan tahun 2015

Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anak

menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian

Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian

kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif

Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi

disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan

direklasifikasi ke laba rugi

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah

selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan

dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Perusahaan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali bagi

penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti

diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan

keuangan, beberapa standar akuntansi yang telah

direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1

Januari 2015

Prospek Dan Strategi Usaha 2016

Sebagai bentuk dari strategi usahanya, Perseroan

akan melakukan hal-hal sebagai berikut di tahun 2015

dan selanjutnya:

• Senantiasa menjaga kualitas produk hasil perkebunan

dan produksi, yang ditentukan berdasarkan standar

nasional dan internasional, serta meningkatkan

produktivitas tanaman.

• Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan

Changes In Accounting Policy And Their ImpactsOn The Company

In 2015, the Accounting Standards Board published

the new Accounting Standards, including some

amendments and interpretations effective on 1 January

2015 which has no significant impact to the 2015

Company and its subsidiaries’s consolidated financial

statements

Effective January 1, 2015, the The Company and

subsidiaries implemented PSAK No. 1 (Revised 2013),

“Presentation of Financial Statements”, which changes

the the Company and subsidiariesing of items

presented in Other Comprehensive Income. Items that

could be reclassified to profit or loss would be presented

separately from items that will never be reclassified.

The accounting policies adopted in the preparation of

the consolidated financial statements are consistent

with those made in the preparation of the The Company

and subsidiaries’s consolidated financial statements

for the year ended December 31, 2014, except for the

adoption of several amended SAKs. As disclosed

further in the relevant succeeding Notes, several

amended and published accounting standards were

adopted effective January 1, 2015.

2016 Prospects And Strategies

As a manifestation of its business strategies, in the

2015 the Company will implement the following plans:

• At all times maintaining the quality of products

generated by the Company’s plantations and

production processes, which quality is determined

based on national and international standards, and

strive to enhance the quality of its crops.

• Maintaining good relationship with customers by

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.107

memberikan harga penjualan kompetitif dengan tetap

mengacu kepada harga komoditas yang berlaku di

pasar internasional, serta melakukan pengiriman

produk sesuai kontrak penjualan tepat pada waktunya.

• Konsisten melaksanakan dan mengembangkan

kegiatan usaha di bidang perkebunan dan

pengolahan hasil-hasil kebun, terutama dengan

fokus pada kelapa sawit dan karet.

• Senantiasa melakukan program-program sosial dan

kemasyarakatan sebagai tanggung jawab sosialnya

terhadap masyarakat dan pelestarian lingkungan

hidup di sekitar perkebunan dan pabrik pengolahan

Grup JAW.

• Meningkatkan efisiensi operasional dan pengetatan

anggaran belanja modal di tengah kecenderungan

harga komoditas yang melemah

Aspek Pemasaran

Sistem Pemasaran dan Penjualan

Pemasaran seluruh komoditi yang dihasilkan oleh

Perseroan dilaksanakan dengan cara penjualan bebas,

kecuali untuk produk Minyak Kelapa Sawit (CPO) yang

dijual dengan sistem tender.

Karet

Secara khusus, untuk produk karet, Perseroan

melakukan penjualan bebas dengan rata-rata forward

sales untuk 3 (tiga) bulan ke depan sejumlah 75% dari

estimasi produk bulanan. Sisanya dijual secara spot,

sesuai dengan persediaan yang ada pada bulan yang

bersangkutan.

Minyak Kelapa Sawit (CPO)

Untuk produk CPO, Perseroan melakukan penjualan

dengan metode tender. Umumnya, Perseroan akan

mengundang calon-calon pembeli yang telah terbiasa

untuk mengangkut secara FOB dari Kalimantan

Selatan. Untuk produk palm kernel dijual oleh

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

applying competitive pricing while referring to the

commodity prices prevailing at the international

market, and ship products in a timely manner

according to the relevant sale contract.

• Consistently implementing and developing business

operations in the plantation sector and in the

processing of plantation products, with a special

focus on Palm Oil and rubber.

• Implementing social and community development

programs as part of its social responsibility to the

communities and to the preservation of the

environment surrounding the plantations and

processing plants and mills operated by JAW Group.

• Increase operational effiency and reduction of capital

expenditure in the midst of commodity price decline.

Marketing Aspects

Marketing and Sales System

The marketing of all the commodities produced by the

Company is done through free trade, except for CPO,

which is sold via a tender system.

Rubber

Specifically for rubber products, the Company conducts

free trade with an average of forward sales for the

upcoming 3 (three) months of 75% of the estimated

monthly product. The remaining products are sold on

spot basis, depending on the available stock available

for the given month.

Crude Palm Oil (CPO)

In the case of CPO, the Company adopts the tender

method of sales. In general, the Company would invite

regular potential buyers to transport the products on

an FOB basis from South Kalimantan. Palm kernels

are sold by the Company using free trade method and

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 108

Perseroan dengan penjualan bebas dan kondisi harga

franco di gudang pembeli.

Kopi

Penjualan biji kopi khusus untuk Grade-1 Robusta

jenis Large dan Medium, dilakukan oleh Perseroan

dengan sistem C&F (cost and freight), secara forward

sales, yang disesuaikan untuk pengiriman setelah

masa panen selesai. Sedangkan untuk produk dengan

jenis lainnya dijual dengan penjualan bebas di pasar

domestik.

Teh

Penjualan pucuk teh oleh Perseroan hanya dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan pabrik-pabrik teh dengan

sistem kontrak jangka panjang.

Penetapan Harga

Perseroan menetapkan harga berdasarkan harga

pasar internasional. Untuk produk karet, Perseroan

menggunakan patokan harga dari Singapore

Commodity Exchange (SICOM), Tokyo Exchange

Commodity (TOCOM), serta kondisi pasar karet secara

umum. Untuk produk CPO dan inti sawit, Perseroan

menggunakan patokan harga dari Bursa Malaysia,

Tender Astra Agro Lestari dan PTPN. Sedangkan untuk

harga kopi, Perseroan menggunakan acuan harga

dari Bursa Malaysia dan Bursa New York.

Konsumen

Produk Perseroan di pasar merupakan produk yang

berkualitas dan dikenal oleh para pelanggannya.

Penjualan produk dilakukan melalui pedagang besar

domestik dan internasional yang merupakan pihak

ketiga. Untuk pasar lokal, pelanggan Perseroan adalah

para pedagang karet, pabrik ban, serta industri sepatu

kecil dan menengah di wilayah Jakarta, Tangerang,

Bandung, Semarang dan Surabaya. Sedangkan untuk

pasar ekspor, pelanggan Perseroan merupakan

pedagang karet di wilayah Jepang, China, Hong Kong,

Singapura, Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Rusia.

franco at the buyer’s warehouse.

Coffee

Sale of Grade-1 Robusta of the large and medium

types is done by the Company using C&F (cost and

freight) system, by forward sales, adjusted for shipment

following completion of the harvesting period. Whereas

the sale of other classifications is done by free trade

at the domestic market.

Tea

The sale of tea by the Company is done only to meet

the needs of the tea processing facilities under long

term contracts.

Pricing

The Company determines the prices for its products

by taking into account the prices in the international

markets. For rubber, the Company uses the guidelines

from the Singapore Commodity Exchange (SICOM),

Tokyo Exchange Commodity (TOCOM), and the

prevailing general conditions in the rubber market. For

its CPO and Palm Kernel products, the Company uses

the guideline from the Malaysia Exchange, Astra Agro

Lestari Tender, and PTPN Tender. For its coffee

products, the Company uses as the price guidelines

from the Malaysia Exchange and New York Exchange.

Customers

The Company’s products available in the market are

quality products well known to its customers. Sale is

done through large domestic and international third

party traders. For the local market, the Company’s

customers are rubber traders, tire manufacturers, and

small medium shoes manufacturers in Jakarta,

Tangerang, Bandung, Semarang and Surabaya. For

the export market, the Company’s customers are

rubber traders from Japan, China, Hong Kong,

Singapore, United States of America, Canada, Europe

and Russia.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.109

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tabel berikut adalah komposisi pasar tujuan di tahun

2015 dan 2014.

The following table lists the Company’s sales

destinations in 2015 and 2014.

Tabel berikut mencatat perkembangan jumlah

pelanggan Perseroan selama 3 (tiga) tahun terakhir.

The following table records the growth in the number

of customers for the past three years.

PT Sinar Mas Agro Resources

and Technology Tbk

PT Bitung Guna Sejahtera

PT Wilson Tunggal Perkasa

200.470

98.682

83.970

270.488

100.478

99.542

30,45%

14,99%

12,76%

35,56%

13,21%

13,09%

2015Dalam Jutaan

Rupiah/in Rupiah Million

2014Dalam Jutaan

Rupiah/in Rupiah Million

2015

%

2014

%

Eksport/Export

Lokal/Local

Jumlah/Total

46.890

611.419

658.309

7 %

93 %

100 %

2 %

98 %

100 %

12.042

748.569

760.611

2015Dalam Jutaan

Rupiah/in Rupiah Million

2014Dalam Jutaan

Rupiah/in Rupiah Million

2015

%

2014

%

Keterangan/Description

Karet/Rubber

CPO/Crude Palm Oil

2015

39

3

2014

39

5

2013

39

5

Tabel berikut ini adalah daftar penjualan Perseroan di

2015 yang masing-masing melebihi 10% dari jumlah

penjualan bersih.

The following table lists the Company’s sales in 2015

which individually account for more than 10% of the

Company’s total net sales:

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 110

Proses Penggilingan SIR, Pabrik Karet Remah

Bati-bati, Kalimantan Selatan

SIR Milling Process, Crumb Rubber Factory

Bati-bati, South Kalimantan

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.111

Pabrik Minyak Kelapa Sawit - PT. Agri Bumi Sentosa,

Kalimantan Selatan

CPO Mill - PT. Agri Bumi Sentosa, South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 112

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) menjadi

kebutuhan sekaligus tuntutan yang tidak dapat dihindari

dalam perkembangan bisnis dan peningkatan citra

perusahaan. PT J.A. Wattie Tbk dan seluruh Entitas

Anak (JAW Group) bertekad untuk melaksanakan

prinsip-prinsip praktik Tata Kelola Perusahaan yang

baik yang dilaksanakan atas dasar transparansi,

tanggung jawab, akuntabilitas, kesetaraan, dan

kepatuhan, guna mencapai pengambilan keputusan

yang efektif.

Perseroan berupaya untuk terus menerapkan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik di antara

semua anggota Dewan Komisaris, Direksi dan

karyawan, untuk meningkatkan akuntabilitas dan

menjaga nama baik Perseroan di masa mendatang.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

A. Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memegang

kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi

Perusahaan. RUPS memiliki semua kekuasaan yang

tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris

seperti penyelesaian untuk mengubah Anggaran Dasar

Perusahaan, merger atau akuisisi, kebangkrutan, dan

pembubaran Perusahaan. Wewenang tersebut pada

dasarnya hanya dibatasi oleh Undang-Undang tentang

Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan

Pada tanggal 22 Mei 2015 Perseroan mengadakan

RUPS Tahunan (RUPST) dan Rapat Luar Biasa, yang

hasilnya adalah sebagai berikut:

Hasil Rapat Tahunan

Agenda Rapat I

1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan

Perseroan untuk tahun buku 2014 dan;

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Implementation Of Good Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) is undoubtedly a

crucial aspect in the development of a global-aiming

company and in the enhancement of the corporate

image. PT J.A. Wattie Tbk and its Subsidiaries (JAW

Group) strives to implement the principles of Good

Corporate Governance on the basis of transparency,

responsibility, accountability, equality and compliance

in order to ensure an effective decision-making process.

The Company continuously implements the principles

of good corporate governance among all the

Commissioners, Directors and employees, to maintain

and improve its accountability and corporate image in

the future.

Good Corporate Governance Implementations

A. General Meeting Of Shareholders

The General Meeting of Shareholders (GMS) holds the

highest authority in the Company’s organization structure.

The GMS has all the powers not rendered to the Board

of Directors nor the Board of Commissioners such as

resolution to amend Article of Association of the

Company, merger or acquisition, bankruptcy and

dissolution of the Company. Such authorities shall be

bound and limited by the Laws on Limited Liability

Company and the Articles of Association of the Company.

On May 22, 2015, the Company held its Annual General

Meeting of Shareholders (AGMS) and Extraordinary

GMS with the following results:

Annual Meeting result:

Meeting Agenda I

1. Agree and approve Annual Report of the Company

for 2014 year book; and

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.113

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 70

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun

buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Publik "Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan"

dengan pendapat “wajar tanpa pengecualian”

sebagaimana ternyata dari laporannya tertanggal

27 Maret 2015 Nomor: KNT&R-C-27.03.2015/01

3. Memberikan pelunasan dan pembebasan

sepenuhnya kepada setiap anggota Direksi dan

Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan

Pabrik Minyak Kelapa Sawit - PT. Agri Bumi Sentosa,

Kalimantan Selatan

CPO Mill, PT. Agri Bumi Sentosa,

South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 114

2. Approved Financial Report of the Company of 2014

year book that has been audited by Public Accountant

Office “Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partner” with

opinion of “unqualified” as stated from the report

dated 27th March 2015 Number: KNT&R-C

27.03.2015/01

3. Give settlement and fully redemption to every member

of Board of Directors and Board of Commissioner

upon the management and supervision actions that

pengawasan yang telah dijalankan selama tahun

buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2014, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam

Laporan Tahunan 2014 Perseroan, yang di dalamnya

termasuk Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan

dan Entitas anak untuk tahun yang berakhir pada

31 Desember 2014.

Agenda Rapat II

Menyetujui penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak

Tahun Buku 2014:

1. Sebesar Rp 5.049.801.620 (lima milyar, empat puluh

sembilan juta, delapan ratus satu ribu, enam ratus

dua puluh rupiah) atau 10% (sepuluh persen) dari

Laba bersih setelah Pajak Perseroan tahun buku

2014 atau sebesar Rp 1,34 (satu koma tiga empa

rupiah) per saham ditetapkan sebagai Dividen

sesuai dengan kebijakan Dividen Perseroan.

Dividen akan dibagikan pada tanggal 25 Juni 2015

kepada para pemegang saham Perseroan yang

namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham

Perseroan (Recording Date) pada tanggal 4 Juni

2015 pukul 16:15 Waktu Indonesia Barat.

2. Sebesar Rp 2.524.900.810 (dua milyar, lima ratus

dua puluh empat juta, sembilan ratus ribu, delapan

ratus sepuluh rupiah) atau 5% (lima persen) dari

Laba Bersih Setelah Pajak Perseroan tahun buku

2014 ditetapkan sebagai Cadangan untuk memenuhi

ketentuan pasal 70 Undang Undang Perseroan

Terbatas No. 40 Tahun 2007, yang akan digunakan

sesuai dengan pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan;

3. Sisanya, akan menambah saldo laba/Retained

Earning untuk mendukung operasional dan

pengembangan usaha Perseroan.

Agenda Rapat III

Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan

untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.115

have been performed during the year book ended on

31st December 2014, as long as the action is reflected

in 2014 Annual Report of the Company, including

Consolidation Financial Report of the Company and

subsidiary for the year ended 31st December 2014.

Meeting Agenda II

Approve the use of Net Profit After Tax of 2014 Year

Book:

1. As much as IDR Rp 5,049,801,620 or 10% (ten

percent) of Net Profit after the Tax of the Company

of 2013 year book or as amount as IDR 1.34 per

share determined as Dividend according to the

Company’s Dividend policy.

The dividend will be paid on June 25 2015 to the

shareholders of the Company whose name is listed

in the List of Shareholder of the Company (Recording

Date) on June 4 2015 at 16.15 Indonesian Western

Time.

2. As much as IDR 2,524,900,810 or 5% (five percent)

of Net Profit after The Tax of the Company of 2014

year book determined as Reserve to meet the provision

of article 70 of Limited Company Law No. 40 Year

2007, which will be used according to article 20 of

Article of Association of the Company;

3. The rest will add the Retained Earning to support the

operational and business development of the

Company.

Meeting Agenda III

Give authority to Board of Directors of the Company to

appoint Public Accountant Office who will perform the

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

melakukan audit terhadap laporan keuangan Perseroan

untuk tahun buku 2015 dan periode-periode lainnya

dalam tahun buku 2015 (apabila diperlukan), serta

menetapkan honorarium Kantor Akuntan Publik beserta

persyaratan-persyaratan lainnya.

Agenda Rapat IV

1. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris

untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan

bagi anggota Direksi untuk Tahun Buku 2015,

dengan memperhatikan peraturan dan perundangan

yang berlaku;

2. Menetapkan gaji atau honorarium dan tunjangan

bagi anggota Dewan Komisaris untuk tahun buku

2015 dengan memberikan kuasa dan melimpahkan

wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan

untuk menetapkan besarnya remunerasi dan/atau

tunjangan lain bagi anggota Dewan Komisaris

Perseroan untuk tahun buku 2015, dan memberikan

kewenangan kepada Komisaris Utama untuk

menetapkan pembagian bagi 1 Komisaris Utama

dan 2 Komisaris Perseroan, dengan ketentuan

bilamana terjadi penambahan anggota komisaris

pada tahun bersangkutan maka jumlah honorarium

dan tunjangan akan disesuaikan secara proporsional.

Agenda Rapat V

Laporan Penggunaan Dana Penawaran Umum

Perdana Saham untuk tahun buku 2014.

Hasil Rapat Luar Biasa

1. Menyetujui perubahan Pasal 4, yaitu tentang

penyebutan Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”),

menjadi Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)

2. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Pasal [9,

10, 11] sehubungan dengan ketentuan Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) tentang Rencana dan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 116

audit to financial report of the Company for 2015 year

book and other periods in 2015 year book (if necessary),

and determine honorarium of Public Accountant Office

and other requirements.

Meeting Agenda IV

1. Give authority to Board of Commissioner to determine

the total of salary and allowance for the member of

Board of Directors for 2015 Year Book, by paying

attention to applicable regulation and law;

2. Determine the salary or honorarium and allowance

for member of Board of Commissioner for 2015 year

book by giving the power and transferring the authority

to Board of Commissioner of the Company to

determine the amount of the remuneration and/ or

other allowance for the member of Board of

Commissioner of the Company for 2015 year book,

and give authority to President Commissioner to

determine the distribution for 1 President

Commissioner and 2 Commissioner of the Company,

with the provision of there is additional commissioner

member in the related year then the total of honorarium

and allowance will be adjusted proportionally.

Meeting Agenda V

The Report of the Use of Initial Public Offering Fund

for 2014 year book.

Extraordinary Meeting result:

1. Approve the Amendment of Article of Association,

article 4, regarding the change of the name of “Badan

Pengawas Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan” (”Bapepam dan LK”), became

“Otoritas Jasa Keuangan” (”OJK”).

2. Approve the Amendment of Article of Association,

article [9,10,11] in relation with the OJK Regulation

regarding Plan and Implementation of Shareholder

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

Perusahaan Terbuka tertanggal 8 Desember 2014

nomor 32/POJK.04/2014 (“POJK 32”).

3. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Pasal [12,

13, 14, 15, 16, 17] sehubungan dengan ketentuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang Direksi dan

Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik

tertanggal 8 Desember 2014 nomor

33/POJK.04/2014 (“POJK 33”).

4. Memberikan kuasa dan kewenangan kepada Direksi

Perseroan untuk menyatakan keputusan ini dalam

suatu akta tersendiri dan/atau menyusun kembali

seluruh anggaran dasar Perseroan (apabila

diperlukan) atau memperbaiki yang diperlukan

dalam akta notaris apabila disyaratkan oleh pihak

yang berwenang dan.atau perundang-undangan

yang berlaku, membuat dan meminta dibuatkan

serta menandatanganan segala akta-akta, surat

surat maupun dokumen-dokumen yang diperlukan,

hadir dihadapan pihak atau pejabat yang berwenang,

mengajukan permohonan atau melaporkan kepada

pihak atau pejabat yang berwenang serta melakukan

tindakan lain yang dipandang perlu sehubungan

dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan

dimaksud dan memberikan kuasa kepada Direksi

dengan hak subtitusi untuk mengajukan permohonan

persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar tersebut

kepada instansi yang berwenang dan melakukan

segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan

pelaksanaan sebagaimana mestinya atas perubahan

Anggaran Dasar dimaksud.

B. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari seorang

Komisaris Utama, dan dua anggota Komisaris yang

salah satunya adalah Komisaris Independen.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.117

General Meeting for Public Company dated December

8, 2014 No. 32/POJK.04/2014 (”POJK 32”)

3. Approve the Amendment of Article of Association,

article [12, 13, 14, 15, 16, 17] in relation with the OJK

Regulation regarding Board of Comissioners and

Board of Directors of the Public Company dated

December 8, 2014 No. 33/POJK.04/2014 (”POJK

33”)

4. Give authority to Board of Directors of the company

to declare this decision in separate deed and/ or

rearrange all article of association of the Company

(if necessary) and give authority to Board of Director

with substitution right to submit agreement proposal

upon the amendment of Article of Association to the

authorized institution and do all required actions

properly in accordance with the implementation upon

the amendment of referred Article of Association.

B. Board Of Commissioners

The Company’s Board of Commissioners comprises ofone (1) President Commissioner,and two memberswhich one of them is Independent Commissioner.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Susunan Dewan Komisaris 2015

Komisaris Utama : Soetikno Soedarjo

Komisaris : Soedarniati Harnyoto Sudradjat

Komisaris Independen: Ratna Widjaja

Dewan Komisaris memiliki pedoman kerja Dewan

Komisaris sebagai acuan dalam melaksanakan

tugasnya.

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris

• Memberi masukan ke manajemen perihal strategi

perusahaan, mengevaluasi rencana anggaran

tahunan, melakukan pengawasan atas kebijakan

pengurusan, jalannnya pengurusan dan memberi

nasehat kepada Direksi.

• Menetapkan remunerasi Direksi.

• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang

disiapkan Direksi.

Rapat Dewan Komisaris

Rapat Dewan Komisaris termasuk rapat gabungan

dengan Direksi selama tahun 2015 dilaksanakan

sebanyak 12 kali dengan agenda antara lain

pembahasan Kinerja keuangan dan Operasional

Perseroan, dan isu penting lainnya yang relevan

dengan situasi Perseroan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 118

Kehadiran Dewan Komisaris dalam Rapat

Board of Commissioners’ Meeting Attendances

Soetikno Soedarjo

Soedarniati Harnyoto Sudrajat

Ratna Widjaja

No.

1.

2.

3.

Komisaris /Commissioner

Jumlah Rapat /Number of Meetings

Jumlah Kehadiran /Number of

Meetings Attended

Tingkat Kehadiran /Level ofAttended

12

12

12

12

12

12

100 %

100 %

100 %

Board of Commissioners’ Composition in 2015

President Commissioner : Soetikno Soedarjo

Commissioner : Soedarniati Harnyoto Sudradjat

Independent Commissioner: Ratna Widjaja

The Board of Commissioners’ has the Charter of Board

of Commssioners’ as a main guidance of delivering

their duties.

Duties and authorities of the Board of Commissioners

• To provide inputs to the management concerning the

Company’s strategies,to evaluate annual budgeting

plan, to monitor the management’s policies and

administration of the Company, and to provide advices

to the Board of Directors.

• To stipulate remuneration for the Board of Directors.

• To observe and study the annual report prepared by

the Board of Directors.

Board of Commissioners’ Meetings

The Board of Commissioners held 12 meetings in 2015

including joint meeting with Boards of Directors’, with

the agenda to discuss the Company’s Financial and

Operational Performance, and other important issues

related to the Company.

Perkebunan Wanajaya - Barito Kuala, Kalimantan Selatan

Wanajaya Estate - Barito Kuala, South Kalimantan

C. Direksi

Direksi Perseroan terdiri dari seorang Direktur Utama

empat orang Direktur dan satu orang Direktur

Independen

Tugas utama Direksi adalah bertanggung jawab atas

jalannya kegiatan Perseroan dan atas pelaksanaan

tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat

Umum Pemegang Saham.

Sesuai dengan hasil RUPS Tahunan di tahun 2015,

Susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Susunan Direksi tahun 2015 :

Direktur Utama : Harijadi Soedarjo

Direktur Keuangan : Bambang S. Ibrahim

C. Board Of Directors

The Board of Directors of the Company shall comprise

of one President Director, four other Directors and one

Independent Director.

The main functions of the Board of Directors are to be

responsible for the daily management of the Company’s

business activities. The Board shall also be accountable

for the performance of their duties to the Shareholders

through the General Meeting of Shareholders.

In accordance with the General Annual Meeting of

Shareholders' resolutions in 2015, the Company’s Board

of Director is as follows:

Board of Directors’ Composition in 2015:

President Director: Harijadi Soedarjo

Finance Director: Bambang S. Ibrahim

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.119

Direktur Produksi : Andi Hariyanto

Direktur Legal & GA : Rohadi

Direktur Pengembangan : Marcellinus Hendro Restanto

Direktur Independen : Sudarmanto

Direksi memiliki pedoman kerja Direksi dan Dewan

Komisaris sebagai acuan dalam melaksanakan

tugasnya.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Direksi terbagi menjadi

lima bidang, yakni:

• Perkebunan dan Produksi

• Keuangan

• Legal & GA

• Pengembangan

• Pemasaran

Bidang Perkebunan dan Produksi dengan tugas utama

untuk memastikan kegiatan operasional perkebunan

berjalan sebagaimana mestinya sehingga tercapai

kualitas dan kuantitas produksi yang optimum pada

saat ini dan di masa mendatang.

Bidang Keuangan bertanggung jawab penuh dalam hal

pengelolaan keuangan Perseroan serta memastikan

penyajian laporan keuangan serta kewajiban perpajakan

dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bidang Legal & GA bertanggung jawab penuh dalam

hal perizinan dan memastikan Perseroan telah

memenuhi seluruh aspek legal sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

Bidang Pengembangan bertugas untuk mencari lahan

baru yang potensial dan memastikan penanaman serta

pengelolaan kebun baru dilakukan sesuai dengan

standar yang ditetapkan

Bidang pemasaran bertanggungjawab untuk melakukan

kegiatan pemasaran dan penjualan atas komoditas

yang dihasilkan Perseroan.

Production Director: Andi Hariyanto

Legal & GA Director: Rohadi

Development Director : Marcellinus Hendro Restanto

Independen Director: Sudarmanto

The Board of Directors’ has the Charter of Board of

Directors’and Board of Commssioner as a main guidance

of delivering their duties.

In carrying out their duties, the Board of Directors’

responsibilities is to oversee five areas of operation,

namely:

• Plantation and Production

• Finance

• Legal & GA

• Development

• Marketing

The Plantation and Production Department is responsible

for overseeing the operational activities of the plantations

and the smooth running of these activities and also for

ensuring the consistence of optimum production in

terms of both quality and quantity at all times.

The Finance Department is fully responsible for

managing the Company finance and to ensure that the

financial reports and taxation liability shall be executed

in accordance with the applicable regulation.

Legal & GA is fullly responsible in terms of licensing

and ensuring that the Company has complied with all

relevant legal aspects in accordance with applicable

regulations.

The Development Department is responsible for seeking

new potential areas and ensuring proper management

of the new plantations and that such actions are done

in accordance with the defined standards.

The Marketing department is responsible to manage

sales and marketing of The Company’s products.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 120

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Rapat Direksi

Direksi secara berkala mengadakan pertemuan

internal untuk membahas hal-hal yang memerlukan

pertimbangan Direksi dan juga membahas rencana

strategis lainnya.

Rapat Direksi selama tahun 2015 dilaksanakan

sebanyak 18 kali termasuk dengan rapat gabungan

antara Dewan Komisaris dengan agenda antara lain

pembahasan Kinerja keuangan dan Operasional

Perseroan dan isu penting lainnya yang relevan dengan

situasi Perseroan.

Board of Directors’ Meetings

The Board of Directors regularly holds internal meetings

to discuss matters requiring the consideration of the

Board of Directors, as well as to discuss other strategic

plans.

In total the Board of Directors held 18 meetings in 2015

including meetings with Board of Commissioner, mostly

to discuss the Company’s Financial and Operational

Performance and other important issues related to the

Company.

Kehadiran Direksi dalam Rapat / Board of Directors’ Meeting Attendances

Harijadi Soedarjo

Bambang S. Ibrahim

Andi Haryanto

Rohadi

Marcellinus Hendro Restanto

Sudarmanto

No.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Direktur /Director

Jumlah Rapat /Number of Meetings

Jumlah Kehadiran /Number of

Meetings Attended

Tingkat Kehadiran /Level ofAttended

18

18

18

18

18

18

18

18

18

18

18

18

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.121

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Pabrik Pengolahan Karet Remah Perkebunan Ciseru - Cipari,

Jawa Tengah

Crumb Rubber Factory Ciseru - Cipari Estate,

Central Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 122

Rakapitulasi Seminar, Pelatihan, Konferensi yang dihadiri oleh Direksi PT JA Wattie, Tbk /

Recapitulation of Seminar, Training and Conference of Director PT JA Wattie Tbk

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.123

12-May-2015

13 May 2015

9-Jun-2015

16-Jun-2015

18 & 19-Aug-2015

13-Oct-2015

25 - 27-Nov-2015

Bambang S. Ibrahim

Andi Hariyanto

Bambang S. Ibrahim

Bambang S. Ibrahim

Bambang S. Ibrahim

Bambang S. Ibrahim

Harijadi SoedarjoM. Hendro Restanto

Direktur Keuangan / Finance Director

Direktur Produksi / Production Director

Direktur Keuangan / Finance Director

Direktur Keuangan / Finance Director

Direktur Keuangan / Finance Director

Direktur Keuangan / Finance Director

Direktur Utama / President DirectorDevelopment Director

1.

2.

3.

4

5.

6.

7.8.

No. Tanggal/ Date

Nama/ Name

Jabatan/ Position

Perihal/ Description

Undangan Musyawarah Anggota AsosiasiEmiten (AEI) : Laporan Kegiatan & LaporanKeuangan 2014 (Discussion of IndonesiaPublic Listed Company Association Members: Report of Activities & Financial Statementsof AEI for the Year of 2014)

Seminar masyarakat Ekonomi ASEAN 2015/Seminar of ASEAN Economic Community2015

International Accounting Standard Seminar(IAS 41): Agriculture, Opportunities &Challenges

Corporate Secretary Seminar 2015

Corporate Governance Training

Undangan Temu Konsultasi Anggota AEI(Discussion of Indonesia Public ListedCompany Association Members)

The 11st Indonesian Palm Oil Conferenceand 2016 Price Outlook

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 124

D. Komite Audit

Komite Audit merupakan komite yang bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Ketua Komite Auditdirangkap oleh Komisaris Independen. Komite Auditterdiri dari pihak independen dan profesional yang dipilihsesuai kompetensinya.

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memilikitugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:1. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan / atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;2. melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;3. memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;4. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan,dan fee;5. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;6. melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi,7. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;8. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan.9. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 726bulan Oktober 2011, susunan Anggota Komite Auditadalah sebagai berikut:

Ketua : Ratna Widjaja (Ketua sekaligus Komisaris Independen)Anggota: Yeti SuhandiAnggota: Nia Budhyanti

D. Auditaudit Committee

The Audit Committee is directly responsible to the Boardof Commissioners. The Audit Committee is chaired by anIndependent Commissioner of the Company. The AuditCommittee comprises highly qualified professionals withestablished reputation in their respective fields of competency.

In carrying out its functions, the Audit Committee hasduties and responsibilities are as follows:1. reviewing of the financial information that will be issued by the Company to the public and / or authorities such as the financial statements, projections, and other statements relating to the Company's financial information;2. reviewing of adherence to laws and regulations relating to the Company's activities;

3. provide an independent opinion in the event of disagreements between management and accounting for services rendered;4. provide recommendations to the Board on the appointment of an accountant that is based on independence, the scope of the assignment, and fees;5. undertake a review of the implementation of the examination by the internal auditors and oversee the implementation of the follow-up by the Board of Directors on the findings of the internal auditor;6. carry out the review of the implementation of risk management activities undertaken by the Board of Directors,7. examine complaints relating to accounting processes of the Company financial reports;8. reviewing and providing advice to the Board in relation to the potential Company conflict of interest.9. maintain the confidentiality of documents, data and the Company nformations.

Based on the decision of the Board of CommissionersNo. 726 in October 2011, the structure of the AuditCommittee is as follows:

Chairman: Ratna Widjaja (Chairman and Independent Commissioner)Member: Yeti SuhandiMember: Nia Budhyanti

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.125

Ratna Widjaja

Ketua sekaligus Komisaris Independen / Chairman

and Independent Commissioner

Lahir di Tanjungkarang, 28 Juli 1959. Meraih gelar Sarjana

Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1985.

Menjabat Komisaris Independen Perseroan sejak 2011.

Saat ini juga menjabat sebagai Pimpinan KAP Ratna

Widjaja. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur di PT

Orientama Infokom, Manager KAP Prakarsa, Permana,

dan Rekan, dan General Manager, Financial Controller

di PT Oriental Komputer Bahtera.

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas

Perseroan yang mempunyai pengendalian atas

Perseroan.

Born in Tanjungkarang, 28 July 1959. Obtained her

Bachelor’s degree in Economics from the University of

Indonesia in 1985. Has been serving as Independent

Commissioner of the Company since 2011. Concurrently

serving as Head of the Public Accountant Firm of Ratna

Widjaja. Previously served as Director of PT Orientama

Infokom, Manager with the Public Accountant Firm of

Prakarsa, Permana, dan Rekan, and General Manager,

Financial Controller at PT Oriental Komputer Bahtera.

She is a professional with no affiliated relationship to the

Major Shareholder with control over the Company.

Profil Anggota Komite Audit Profile of the Members of the Audit Committee

Yeti Suhandi

Anggota Komite Audit /

Member of The Audit Committee

Lahir di Jakarta, 30 Agustus 1956. Meraih gelar Sarjana

Hukum dari Universitas Tarumanegara pada tahun 1982.

Menjabat Anggota Komite Audit Perseroan sejak Oktober

2011. Sebelumnya menjabat Corporate Legal Senior

Officer di PT Bank Ina Perdana, Kepala Divisi Umum PT

Bank Bahari Tbk, Sekretaris PT Bank Danahutama, Kepala

Biro Hukum dan Sekretariat PT Bank Artha Graha, dan

Kepala Seksi Pembinaan Kredit PT Bank Umum Nasional.

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas

Perseroan yang mempunyai pengendalian atas

Perseroan.

Born in Jakarta, 30 August 1956. Obtained her Bachelor’s

degree in Law from Tarumanegara University in 1982.

Has been serving as member of the Audit Committee

since October 2011. Previously served as Corporate

Legal Senior Officer at PT Bank Ina Perdana, Head of

General Affairs at PT Bank Bahari Tbk, Secretary of PT

Bank Danahutama, Head of Legal Affairs at PT Bank

Artha Graha, and Head of Credit Advisory at PT Bank

Umum Nasional.

She is a professional with no affiliated relationship to the

Major Shareholder with control over the Company.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 126

Born in Jakarta, 23 September 1980. Obtained her

Master’s degree in Management from Bina Nusantara

University in 2006 and Bachelor’s degree in Accounting

from Atmajaya University in 2002 and certification of

CMA (Certified of Management Accountant) in 2015.

Has been serving as member of the Audit Committee

since October 2011. Concurrently serving as Finance

& Accounting Manager of PT Baturona Adimulya.

Previously served as Corporate Internal Audit of PT

Aji Lebur Seketi and Auditor of Public Accountant

Firm Hans Tuanakotta Mustofa Halim (Member of

Deloitte)

She is a professional with no affiliated relationship to

the Major Shareholder with control over the Company

Nia Budhyanti

Anggota Komite Audit /

Member of The Audit Committee

Lahir di Jakarta, 23 September 1980. Meraih gelar

Magister Manajemen dari Universitas Bina Nusantara

pada tahun 2006 dan Sarjana Akuntansi dari

Universitas Atmajaya pada tahun 2002 serta meraih

sertifikasi CMA (Certified Management Accountant)

pada tahun 2015 . Menjabat Anggota Komite Audit

Perseroan sejak Oktober 2011. Saat ini juga menjabat

sebagai Manager Finance & Accounting PT Baturona

Adimulya. Sebelumnya menjabat sebagai Corporate

Internal Audit PT Aji Lebur Seketi dan Auditor KAP

Hans Tuanakotta Mustofa Halim (Member of Deloitte).

Beliau adalah profesional yang tidak mempunyai

hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas

Perseroan yang mempunyai pengendalian atas

Perseroan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.127

Rapat Komite Audit

Selama tahun 2015, telah diselenggarakan 4 kali rapat

Komite Audit dengan agenda antara lain pembahasan

mengenai laporan keuangan konsolidasi Perseroan,

kinerja keuangan dan operasional Perseroan, dan

audit di tahun 2015.

Laporan Komite Audit

Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan

Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dalam

menjalankan fungsi pengawasan yang efektif dengan

mengandalkan informasi yang diterima dari Direksi,

Manajemen, Internal Audit serta Auditor eksternal.

Komite Audit, secara independen, telah melakukan

penelaahan yang berkaitan dengan informasi laporan

keuangan Perseroan dan kegiatan operasional

Perseroan dan anak perusahaannya serta fungsi

pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku

dan hal-hal lain yang dianggap relevan dengan kondisi

Perseroan di tahun 2015.

Penelaahan yang telah dilakukan oleh Komite Audit

selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Kinerja finansial dan operasional Perseroan

2. Independensi dan objektivitas akuntan publik

3. Kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh

akuntan publik untuk memastikan semua risiko

yang penting telah dipertimbangkan.

4. Pelaksanaan fungsi Internal Audit

5. Pergerakan harga saham dan harga komoditas

Dalam hal penelaahan maupun pengawasan yang

berkaitan dengan operasional dan Laporan Keuangan

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Audit Committee’s Meetings

During the year 2015, the Committee has held 4

meetings on various agenda to include a discussion

of the Company's consolidated financial statements,

financial and operational performance of the Company,

and audit in 2015.

Audit Committee’s Report

The Audit Committee is a committee established by

the Board of Commissioners to assist the execution

of their supervisory functions, by relying on the

information received from the Board of Directors, the

Management, the Internal Audit, and External Auditors.

Independently, the Audit Committee has held reviews

related to the information on the Company’s financial

statements and the operational activities conducted

by the Company and its subsidiaries, as well as

supervisory functions in accordance with applicable

regulations and other matters deemed relevant to the

conditions of the Company in 2015.

The review held by Audit Committee during the year

2015 include the following topics:

1. The financial and operational performance of the

Company

2. Independency and objectivity of public

accountantsImplementation of Internal Audit function

3. The adequacy of the examination conducted by

public accountants to ensure all significant risks

have been considered

4. The implementation of Internal Audit function.

5. Stock price and commodity price volatility

In the event of review and supervision related to the

Company’s operations and Financial Statements, the

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 128

Ratna Widjaja

Ketua / ChairmanYeti Suhandi

Anggota / Member

Nia Budhyanti

Anggota / Member

Perseroan, Komite Audit berpendapat bahwa tidak

ditemukan adanya hal-hal yang kurang sesuai maupun

bertentangan dengan ketentuan Perseroan dan standar

akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Susunan Anggota Komite Audit Perseroan adalah:

Ketua : Ratna Widjaja (Komisaris Independen)

Anggota: Yeti Suhandi

Anggota: Nia Budhyanti

Laporan ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite

Audit PT JA.Wattie, Tbk:

Audit Committee believes that there were no matters

that were not appropriate and contrary to the

Company’s policy and generally accepted accounting

principles in Indonesia.

Members of the Audit Committee are as follows:

Chairman: Ratna Widjaja (Independent Commissioner)

Member : Yeti Suhandi

Member : Nia Budhyanti

This report is submitted and signed by the Audit

Committee of PT JA.Wattie Tbk:

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.129

Kebijakan Nominasi Dan Remunerasi

Perseroan tidak membentuk Komite Nominasi dan

Remunerasi karena fungsi nominasi dan remunerasi

dilaksanakan oleh Dewan Komisaris yang dipimpin

oleh Komisaris Utama.

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait

fungsinya dalam prosedur nominasi adalah sebagai

berikut:

a.Menetapkan:

- Komposisi jabatan anggota Direksi dan Dewan

Komisaris;

- Kebijakan dan kriteria proses nominasi; dan

- Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi

dan Dewan Komisaris;

b.Melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan

Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah

disusun sebagai bahan evaluasi;

c.Menentukan program pengembangan kemampuan

bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris;

d.Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat

sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum

Pemegang Saham (“'RUPS”).

Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait

fungsinya dalam prosedur remunerasi adalah sebagai

berikut;

a.Menetapkan struktur, kebijakan dan besaran

Remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

b.Melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian

remunerasi yang diterima masing-masing anggota

Direksi dan Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan fungsi Nominasi Dewan

Komisaris melakukan prosedur sebagai berikut;

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Nomination And Remuneration Policy

The company does not create the committee

nominations and remuneration because the

nominations and remuneration procedure carried out

by the board of commissioners led by President of

Commissioners.

Duties and responsibilities of Board of Commissioners

related functions in the procedure of nomination is as

follows:

a. Determine:

- The composition of the board of directors and the

board of commissioners;

- Policy and nomination process criteria; and

- Evaluation performance policy for members of the

Board of Directors and Board of Commissioners

b.Assessing the performance of Directors and the

Board of Commissioners based on measurement

developed as an evaluation;

c.Determine the development programs ability to

members of the Board of Directors and / or a member

of the Board of Commissioners;

d. Provide suggestions of candidates who qualify as

a member of the Board of Directors and / or a

member of the Board of Commissioners to be

presented to the General Meeting of Shareholders

(”RUPS”)

Duties and responsibilities of Board of Commissioners

related functions in the procedure of remuneration is

as follows:

a.Establish structures, policies and magnitude of

Remuneration of members of the Board of

Commissioners;

b.Assessing performance by remuneration suitability

received by each Directors and the Board of

Commissioners.

In implementing the nomination function the Board of

Commissioners commit a procedure as follows;

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 130

a.menyusun komposisi dan proses Nominasi anggota

Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

b.menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan

dalam proses Nominasi calon anggota Direksi

dan/atau anggota Dewan Komisaris;

c.membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

d.menyusun program pengembangan kemampuan

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;

dan

e.menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi

syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk

disampaikan kepada RUPS.

Dalam melaksanakan fungsi Remunerasi Dewan

Komisaris melakukan prosedur sebagai berikut:

a.menyusun struktur, kebijakan dan besaran

remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan

Komisaris, dengan memperhatikan hal- hal sebagai

berikut;

- remunerasi yang berlaku pada industri dan skala

usaha yang sejenis;

- tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota

Direksi dan Dewan Komisaris dikaitkan dengan

pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan;

- target kinerja atau kinerja masing-masing anggota

Direksi dan Dewan Komisaris;

- keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap

dan variabel.

b.Struktur remunerasi dapat berupa gaji, honarirum,

insentif dan/atau tunjangan yang bersifat tetap

dan/atau variabel.

a.composing composition and process of Nomination

Board of Directors and/or members of the Board of

Commissioners

b.Composing policy and the criteria needed in the

nomination process of Directors and / or a member

of the Board of Commissioners

c.Helped implement the evaluation of the performance

of the Board of Directors and / or a member of the

Board of Commissioners;

d.compile the ability development program of the

members of Directors and/or members of the Board

of Commissioners; and

e.analyzing and proposing candidates who qualify as

members of the Board of Directors and/or members

of the Board of Commissioners to the Board of

Commissioners to be submitted to the General

Meeting Of Shareholders (RUPS).

In carrying out the functions of the remuneration of

the Board of Commissioners do the following procedure:

a. composing the structure, policies and remuneration

quantity for the members of Directors, with the

attention to the following things;

- remuneration applicable to the similar industry and

business scale

- duty, responsibilities and Directors and the Board

of Commissioners authority associated with

reaching its objectives and performance of the

company

- performance target or performance of each member

of the Board of Directors and Board of

Commissioners

- The balance between permanent and variable

subsidy

b.The remuneration structure could include, salary

honarirum, incentive and / or permanent and / or

variables allowance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.131

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

c.Structure, policies and remuneration should be

evaluated one (1) times within 1 (one) year minimum

d.The total distribution of remuneration and

compensation for the Board of Commissioners and

the Board of Directors shall be determined by the

President Commissioner after discussed with

member of Board of Commissioner.

Provisions concerning remuneration and compensation

in 2015 for the Directors shall be based with the focus

on operational performance, such as achievements

of production targets, new planting targets, and the

Company’s long-term strategies.

Financial performance shall the one and only factor

being in stipulating remuneration and compensation

for the Directors. The consideration is that that the

financial performance of the Company is greatly

influenced by fluctuations in CPO and Rubber prices

on the short term, while the nature of the plantation

business is that of a long-term-oriented investment.

In 2015, Board of Comissioner has held 3 (three)

meetings, discussed the remuneration of Board of

Directors and Board of Commissioners.

Remuneration for the Commissioners shall be defined

in the GMS, while remuneration for the Directors to

be defined by the Board of Commissioners upon the

granting of authorization by the GMS. For the period

of 2015, the remuneration for the Board of

Commissioners and the Board of Directors totaled to

Rp 15,644,429,372

E. Corporate Secretary

Pursuant to the Regulation No. IX.I.4 in conjunction

with the Decision of the Board of Directors of PT Bursa

Efek Jakarta No. Kep.305/BEJ/07-2004 dated 19 July

2004, based on the Decree of the Board of Directors

of the Company No. CONF/S/015 dated 18 March

c.Struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi harus

dievaluasi minimum 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

tahun.

d.Besarnya pembagian remunerasi masing-masing

anggota Dewan Komisaris dan Direksi diputuskan

oleh Komisaris Utama setelah melalui pembahasan

dengan anggota Dewan Komisaris.

Penentuan remunerasi dan kompensasi Direksi pada

tahun 2015 terutama didasarkan pada faktor-faktor

fundamental kinerja operasional, seperti pencapaian

produksi serta target penanaman baru dan strategi

jangka panjang Perusahaan.

Kinerja keuangan hanyalah salah satu faktor yang

digunakan dalam penentuan remunerasi dan

kompensasi Direksi. Hal ini dilakukan mengingat kinerja

keuangan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga

CPO dan Karet dalam jangka pendek, sementara sifat

alamiah bisnis perkebunan adalah bisnis dengan

orientasi investasi jangka panjang.

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah

melaksanakan rapat sebanyak 3 kali untuk membahas

Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi

ditetapkan oleh Dewan Komisaris yang dipimpin oleh

Komisaris Utama setelah menerima mandat dari RUPS.

Untuk periode 2015, remunerasi bagi Dewan Komisaris

dan Direksi adalah sebesar Rp 15.644.429.372

E. Sekretaris Perusahaan

Sesuai dengan Peraturan IX.I.4 juncto Keputusan

Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep.305/BEJ/07-

2004 tanggal 19 Juli 2004, berdasarkan Surat

Keputusan Direksi Perseroan No. CONF/S/015 tanggal

18 Maret 2011, Perseroan telah mengangkat Bambang

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 132

2011, the Company appointed Bambang Sugianto

Ibrahim, a Director of the Company, as the Corporate

Secretary.

The primary tasks of the Corporate Secretary are as follows:

• Observing the developments of the capital market, especially the regulations prevailing therein.

• Offering services for any information required by the investors in related with the conditions of the Company.

• Assisting the Directors and the Board of Commisioners in the implementation of corporate governance include: 1) clarity of information to the pubic; including information availibility of Emiten or Public Company website 2) submission of reports to the Financial Services

Authority on time; 3) Holding & dokumenting of the General Meeting

of Shareholders; 4)Holding & dokumenting of the Board of Directors

meeting and / or the Board of Commissioners; and 5) the implementation of the orientation program for

the company for the Board of Directors and / or Board of Commissioners.

• Acting as a contact person of the Company for Otoritas Jasa Keuangan (OJK) and the Public.

The Corporate Secretary is assisted by the InvestorRelations in order to carry out his duties andresponsibilities. In 2015, the Corporate Secretarydisseminated information related to the Company’sperformance through submission of financial statementsand other relevant informations to Financial servicesauthority (OJK) and Indonesia Stock Exchange (IDX),meetings with Capital Market Analysts and investorsand accepted road shows invitations.

The followings are the training/seminar/conferencethat has been attended by Corporate Secretary in2015.

Sugianto Ibrahim sebagai Sekretaris Perusahaan yang

juga menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah:

• Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

• Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik.

• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: 1) keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik; 2) penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa

Keuangan tepat waktu; 3) penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; 4) penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi

dan/atau Dewan Komisaris; dan 5) pelaksanaan program orientasi terhadap

perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

• Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Masyarakat.

Sekretaris Perusahaan dibantu oleh Investor Relationsdalam melaksanakan tugasnya. Selama tahun 2015,Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagaiaktivitas yang terkait dengan penyampaian informasimengenai kinerja Perseroan, antara lain penyampaianlaporan keuangan dan informasi lain yang relevankepada otoritas jasa keuangan (OJK) dan bursa efekindonesia (IDX),pertemuan dengan analis pasar modaldan investor dan memenuhi undangan road show.

Berikut ini adalah daftar pelatihan/seminar/konferensi,yang telah diikuti oleh Sekretaris Perusahaan di tahun2015:

Undangan Musyawarah Anggota Asosiasi Emiten (AEI) : Laporan

Kegiatan & Laporan Keuangan 2014 (Discussion of Indonesia

Public Listed Company Association Members : Report of Activities

& Financial Statements of AEI for the Year of 2014)

International Accounting Standard Seminar (IAS 41): Agriculture,

Opportunities & Challenges

Corporate Secretary Seminar 2015

Corporate Governance Training

Undangan Temu Konsultasi Anggota AEI (Discussion of Indonesia

Public Listed Company Association Members)

No Tanggal /Date

Perihal/Description

12-May-2015

9-Jun-2015

16-Jun-2015

18 & 19-Aug-2015

13-Oct-2015

01

02

03

04

05

Kepala Investor Relations berperan aktif dalam

melakukan komunikasi antara Perseroan dengan Pihak

yang berkepentingan. Selain itu juga bertugas untuk

mengikuti perkembangan bursa saham, menyediakan

informasi tentang kondisi perusahaan kepada Pihak

yang berkepentingan, dan memberikan jawaban

terhadap pertanyaan terkait dengan Perseroan.

Efektif pada bulan Januari 2012, Perseroan telah

mengangkat Saudara Yosef sebagai Kepala Investor

Relations.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.133

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Head of Investor Relations’ main role is to proactively

maintain effective communication between the

Company and its stakeholders. In addition, the Investor

Relations is also responsible for following the

developments of the stock market, providing information

on the condition of the Company to its stakeholders,

as well as providing answers to questions related to

the Company’s information.

In January 2012, the Company has appointed Mr.

Yosef as Head of Investor Relations.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 134

Bibit Karet Perkebunan Kaliminggir, Jawa Tengah

Rubber Nurseries Kaliminggir Estate, Central Java

Profil Kepala Hubungan Investor

Lahir di Tanjungkarang, 20 September 1979. Meraih

gelar Sarjana Sistem Komputerisasi Akuntansi dari

Universitas Bina Nusantara. Menjabat sebagai Kepala

Investor Relations sejak Januari 2012. Sebelumnya

menjabat Financial Analyst Department Head di PT

Bank CIMB Niaga Tbk dan Senior Financial Analyst

Officer di PT Astra Otoparts Tbk.

F. Unit Audit Internal

Perseroan memiliki bagian Internal Audit yang telah

mengikuti Keputusan Kepala Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) tentang

Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam

Audit Internal No. KEP-496/BL/2008.

Unit Audit Internal Perseroan dipimpin oleh seorang

kepala Unit Audit Internal. Auditor yang duduk dalam

Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung

kepada kepala Unit Audit Internal. Kepala Internal

Audit bertanggung jawab kepada Direktur Utama

Perseroan.

Saat ini Kepala Internal Audit Perseroan dijabat oleh

Sahat Simamora.

Yosef

Kepala Hubungan InvestorHead of Investor Relations

Profile of Head of Investor Relations

Born in Tanjungkarang, 20 September 1979. Obtained

his Bachelor’s degree in Computerized Accounting

System from Bina Nusantara University. Serving as

Head of Investor Relations since January 2012.

Previously worked as Head of Financial Analyst

Department at PT Bank CIMB Niaga Tbk and Senior

Financial Analyst Officer at PT Astra Otoparts Tbk.

F. Internal Audit Unit

The Company has established an Internal Audit Unit

as result of the Decision of the Chairman of the Capital

Market and Financial Institutions Supervisory Agency

(Bapepam-LK) regarding the Guidelines for the

Establishment and Formulation of Internal Audit Charter

No. Kep-496/BL/2008.

The Internal Audit Unit of the Company is led by a

Chairman. Auditors within the Internal Audit Unit

answers directly to the Chairman of the Internal Audit

Unit, who in turn is responsible directly to the President

Director of the Company.

Sahat Simamora is currently the Chairman of the

Internal Audit Unit.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.135

Profil Kepala Audit Internal

Lahir di Simalungun, 12 Maret 1968. Meraih gelar

Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Sumatra

Utara pada tahun 1993. Menjabat sebagai Kepala

Audit Internal Perseroan sejak tahun 2006. Sebelumnya

menjabat Supervisor di Divisi Audit Kantor Akuntan

Publik Osman Ramli Satrio dan Rekan (Anggota dari

Deloitte).

Fungsi Internal Audit Perseroan adalah:

1. Memastikan bahwa sistem pengendalian intern

(internal control system) perusahaan telah memadai

dan berjalan sesuai dengan ketentuan.

2. Menjadi mitra dalam penyempurnaan kegiatan

pengelolaan perusahaan, memberikan nilai tambah

melalui rekomendasi atas hasil audit yang

dilakukannya.

3. Menjadi konsultan dalam penerapan manajemen

risiko dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan

yang baik.

Sahat Simamora

Kepala Audit Internal

Head of the Internal Audit

Profile of Head of Internal Audit

Born in Simalungun, 12 March 1968. Obtained his

Bachelor’s degree in Accounting from University of

North Sumatra in 1993. Already serving as Head of

Internal Audit of the Company since 2006, he previously

also served as Supervisor in Audit Division of Public

Accounting Firm Osman Ramli Satrio and Partners

(Member of Deloitte).

The function of Internal Audit of the Company

encompasses the following:

1. To provide assurance that the Company’s internal

control system has been properly designed and

implemented in accordance with the prevailing

policies.

2. As a partner to improve the Company’s operational

performance as well as to give added value through

the recommendations on audit results.

3. As a consultant in the implementation of risk

management and Good Corporate Governance

principles.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 136

Berdasarkan Piagam Internal Audit Perseroan yang

telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris

Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2011 dinyatakan

bahwa tugas pokok Internal Audit adalah sebagai

berikut:

• Menyusun dan melaksanakan Audit Internal tahunan;

• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan

pengendalian intern dan sistem manajemen risiko

sesuai dengan kebijakan perusahaan;

• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas

di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber

daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan

kegiatan lainnya;

• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang

objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua

tingkat manajemen;

• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan

laporan tersebut kepada Direksi.

• Memantau, menganalisis dan melaporkan

pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah

disarankan;

• Bekerja sama dengan Komite Audit;

• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan audit internal yang dilakukan; dan

• Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlakukan.

Kepala Internal Audit secara rutin melakukan

pertemuan/rapat, antara lain rapat bulanan dengan

Direksi, dan rapat kuartalan dengan Komite Audit untuk

membahas hasil audit dan tindakan korektif atas hasil

temuan audit.

Sepanjang tahun 2015 telah dilakukan 9 penugasan

audit yang mencakup di seluruh unit bisnis di dalam

Grup JAW.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Based on the company’s internal audit Charter, which

was approved by the Board of Directors and Board of

Commissioner of the Company on October 1st 2011,

the main tasks of the internal audit are as follows:

• Formulating and implementing an annual internal

audit plan;

• Perform Testing and evaluating of internal control

implementation and Risk Management system in

accordance with the Company’s policy;

• Perform audit and review of effectivity in financial,

accounting, operational, human resources, marketing,

information technology and others activities;

• Provide recommendations and improvements on

activities which were inspected at all levels of

management;

• Preparing audit reports and submitting the reports

to the Board of Directors;

• Monitoring, analyzing and reporting on the

implementation of follow-up actions that have been

proposed;

• Liaise with the Audit Committee to support the duties

of the Audit Committee;

• Prepare an audit program to evaluate the quality of

internal audit activities that has been performed;

and

• Perform Special Audit upon request and when

deemed necessary.

The Chairman of the Internal Audit Unit regularly

conducts meetings, including monthly meetings with

the Board of Directors and quarterly meetings with the

Audit Committee to discuss audit results and corrective

action upon audit result finding.

In 2015, 9 audit engagements has been done, covering

all business units in the Group of companies were

conducted.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.137

G. Auditor Eksternal

Berikut ini adalah daftar nama auditor eksternal yang

memberikan jasa audit atas laporan keuangan

Perseroan dari tahun 2011 sampai tahun 2015.

G. External Auditor

The following is the list of external auditor who conduct

audit services of The Company’s Financial Statements

from 2011 to 2015.

Doli Bambang Sulistiyanto Dadang & Ali (Member BKR International)

Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwarth International)

Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwarth International)

Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member Crowe Horwarth International)

Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Member of Geneva Group International)

Tahun/

Year

2015

2014

2013

2012

2011

Nama Auditor /

Public Accounting Firm

Jenis Jasa /

Type of

Service

Total Biaya /

Total Cost

Audit

Audit

Audit

Audit

Audit

Rp. 950.000.000

Rp. 950.000.000

Rp. 900.000.000

Rp. 765.000.000

Rp. 755.000.000

H. Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal Perseroan diadopsi dari

sistem pengendalian internal menurut COSO

(Commitee Of Sponsoring Organization of Treadway

Commision) yaitu komite yang bergerak di bidang

manajemen organisasi. Pengendalian internal menurut

COSO mengandung 5 unsur pengendalian yaitu

lingkungan pengendalian, peniliaian risiko, kegiatan

pengendalian, informasi dan komunikasi serta

pemantauan pengendalian.

Tujuan dari penerapan sistem pengendalian internal

yaitu untuk membantu Perseroan mencapai tujuan

operasional yaitu efektivitas dan efisiensi kegiatan,

keterandalan laporan keuangan, dan kepatuhan pada

peraturan yang berlaku.

Sistem pengendalian internal ini dikomunikasikan

kepada seluruh karyawan, karena sistem ini merupakan

sistem yang terintegrasi dan merupakan tanggung

jawab bersama untuk mewujudkan tujuan Perseroan.

Berikut ini adalah unsur pengendalian intern menurut

COSO yang diterapkan di Perseroan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 138

H. Internal Control

Internal Control System

The Company's internal control system is adopted

from COSO (Committee Of Sponsoring Organization

of the Treadway Commission), a committee engaged

in organizational management. COSO Internal Control

consists of 5 elements, namely control environment,

risk assessment, control activities, information and

communication & internal control monitoring.

The purpose of implementation of the internal control

system is to ensure the Company achieve their

operational objectives, namely higher effectivity and

efficiency, reliability of financial reporting, and

compliance with applicable regulations.

The internal control system is already communicated

to all employees, because this is an integrated system

and represents a shared responsibility to realize the

Company’s objectives. Each of the following

components according to COSO and already

implemented in the Company is further described in

details.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.139

Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang

dibangun dan diciptakan dalam Perseroan yang akan

mempengaruhi efektivitas pengendalian. Perseroan

terus berusaha menciptakan kondisi lingkungan

pengendalian dengan adanya penegakan integritas

dan etika seluruh jajaran manajemen dan karyawan,

komitmen manajemen atas kompetensi, kepemimpinan

manajemen yang kondusif, pembentukan struktur

organisasi yang sesuai dengan kebutuhan,

pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang

tepat, penyusunan dan penerapan kebijakan yang

sehat tentang pembinaan sumber daya manusia,

perwujudan peran pengawasan yang efektif dan

hubungan kerja yang baik dengan pihak eksternal.

Dalam lingkup Perseroan maka lingkungan

pengendalian terkait dengan integritas, etika, dan

kompetensi karyawan, kepemimpinan manajemen,

serta pengawasan internal yang dilakukan oleh internal

audit dan komite audit.

Karyawan Perseroan tidak hanya memiliki

pengetahuan, pendidikan, pengalaman dan

keterampilan sesuai dengan fungsi kerjanya, namun

juga memiliki integritas dan etika yang tinggi.

Penegakan etika dan integritas ini tertuang dalam

pedoman perilaku Panca Krida Perseroan dan

peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama.

Sehingga karyawan dan jajaran manajemen dapat

menerapkan hal tersebut di dalam kegiatan pekerjaan

sehari-hari dan membentuk budaya kerja yang baik.

Sanksi dan penghargaan merupakan salah satu sarana

agar karyawan dapat terus mengembangkan integritas

dalam kegiatan pekerjaannya.

Penilaian risiko

Identifikasi terhadap risiko (risk identification) diperlukan

untuk mengetahui potensi-potensi kejadian yang dapat

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Control Environment

The control environment is the working conditions built

and created in the Company which will affect the

effectivity of the controls. The Company continues to

improve the environment of control by enforcement of

the integrity and ethics among all the management

and employees, commitment of the top management

on competence, conducive management leadership,

establishment of an organizational structure that suits

business needs, appropriate delegation of authority

and responsibility, formulating and implementation of

the right policy for human resource development, the

realization of the role for effective monitoring personnel

and good working relationships with external parties.

Within the scope of the Company, control environment

is related to integrity, ethics, and competence of

employees, leadership management, and internal

control performed by internal audit and the audit

committee.

Not only that the Company’s employees should possess

the knowledge, education, experience and skills in

accordance with each of their work function, but also

they must maintain high integrity and ethics.

Enforcement of ethics and integrity is specified in the

Company's code of conduct or Panca Krida as well

as Company regulations and collective labor

agreement. The employees and line management

refer to them in implementing the codes in their daily

work activities and establish a good working culture.

Sanctions and rewards are other means to develop

individual integrity at work.

Risk Assessment

Risk identification is required to determine any potential

occurence that might hamper and obstruct the

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 140

menghambat dan menghalangi terwujudnya tujuan

Perseroan. Setelah dilakukan identifikasi maka

dilakukan analisis terhadap risiko meliputi analisis

secara kuantitatif (quantitative risk analysis) dan

kualitatif (qualitative risk analysis). Analisis risiko akan

menentukan dampak kejadian, serta merupakan input

untuk mendapatkan cara mengelola risiko tersebut.

Kemudian dilakukan pengelolaan risiko (risk

management).

Hal yang terutama dalam penilaian risiko ini adalah

adanya kesadaran (awareness) jajaran karyawan dan

pimpinan estate atau manajer bahwa setiap kegiatan

pekerjaan, terutama kegiatan operasional di kebun

Perseroan, memiliki risiko yang harus dikelola.

Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang

diperlukan untuk mengatasi risiko, menetapkan dan

melaksanakan kebijakan serta prosedur, serta

memastikan bahwa tindakan tersebut telah

dilaksanakan secara efektif.

Tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi

risiko yang dihadapi Perseroan dibagi menjadi 2 jenis

tindakan yaitu tindakan preventif dan tindakan mitigasi.

Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan

sebelum kejadian yang berisiko berlangsung,

sedangkan tindakan mitigasi adalah tindakan yang

dilakukan setelah kejadian berisiko berlangsung, dalam

hal ini tindakan mitigasi berfungsi untuk mengurangi

dampak yang terjadi.

Penetapan kebijakan dan prosedur di lingkungan

pengendalian Perseroan erat kaitannya dengan

perundang-undangan, peraturan, dan ketetapan-

ketetapan. Kebijakan dan Peraturan yang diterapkan

di Perseroan tidak melanggar peraturan yang ada.

Sedangkan prosedur disusun dan ditetapkan hingga

realization of the Company’s business objectives. After

the risk identification then comes risk analysis which

includes quantitative and qualitative risk analysis. The

risk analysis will determine the level of severity of

certain potential risk, as well as provide an input on

how to mitigate those risks. After that comes risk

management measures.

One particular aspect to be consider in risk assessment

whether or not consciousness (awareness) is

established among the employees and managers of

the plantation estates that any work activity, particularly

the Company's operations in the estate, contains a

risk that must be well managed.

Control Activity

Control activities are necessary measures to address

certain risks, to establish and implement policies and

procedures related to risk mitigation, and to ensure

that these measures have been implemented

effectively.

Measures taken by the Company to address identified

risks are divided into prevention and mitigation

measures. Whereas preventive action is action taken

before any riskful incident ever takes place, mitigation

are those taken after any incident takes place, in which

case the measure is focused on mitigating the impact

from becoming worse.

Establishment of policies and procedures at the

Company's control environment is closely related to

relevant legislation, regulations, and statutes. None

of the policy and regulation implemented by the

Company violates these rules. Procedures are designed

and set up down to the smallest structure in the

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.141

ke struktur terkecil di Perseroan, misalnya prosedur

pekerjaan dalam satu unit/bagian kerja. Kebijakan dan

prosedur ini sudah dalam bentuk tertulis sehingga

setiap karyawan dapat mengetahui dan melaksanakan

setiap kebijakan dan prosedur yang ada.

Beberapa kegiatan pengendalian internal Perseroan

meliputi penelaahan kinerja, pembinaan sumber daya

manusia, pengendalian sistem informasi, pengendalian

fisik aset, penetapan kinerja produksi, pemisahan

fungsi/tugas (segregation of duties), otorisasi transaksi

pembelian maupun penjualan, pencatatan oleh bagian

akunting yang akurat dan tepat waktu, pembatasan

akses terhadap sumber daya, akuntabilitas terhadap

sumber daya, dan dokumentasi atas sistem

pengendalian internal.

Informasi dan komunikasi

Perseroan selalu memastikan keakuratan, ketepatan

waktu, kelengkapan dari informasi yang dikomunikasikan

kepada pihak internal maupun eksternal Perseroan. Proses

penelaahan kembali informasi sebelum disampaikan

kepada pihak eksternal oleh jajaran manajemen selalu

dilakukan untuk memastikan informasi yang berkualitas.

Jajaran manajemen secara berkala mengkomunikasikan

tujuan dari Perseroan dan sistem pengendalian internal

kepada segenap karyawan agar sistem pengendalian

internal dapat berjalan secara efektif. Dengan komunikasi

ini, segenap karyawan mendapatkan informasi secara

jelas tujuan Perseroan, tugas dan tanggun jawab masing

–masing serta tanggung jawab mereka dalam

pengendalian internal. Hasil yang didapat adalah ketika

terdapat permasalahan di dalam operasional, maka

karyawan dan pihak manajemen selalu tanggap

berkoordinasi untuk menyelesaikan permasalah tersebut

secara cepat dan efektif.

Pemantauan Pengendalian Internal

Pemantauan yang dilakukan oleh Perseoran dilakukan

Company, such as work procedures applicable for one

unit of work. These policies and procedures are in

written so that employee can refer to them and

implement them at any time.

Some of the Company's internal control activities

include review of performance, human resource

development, information systems control, physical

control on assets, determination on production

performance, segregation of duties, authorizing the

purchase and sale transaction, accurate and precise

record of transaction by the accounting, restrictions

on access to resources, accountability for resource

use, and documentation of the internal control system.

Information and Communication

The Company always takes elaborate measures to

ensure the accuracy, timeliness, completeness of any

information communicated to internal and external

parties. Information is always reviewed before being

transmitted to external parties by the management to

ensure the information quality.

Management board periodically communicates the

Company's objective and the internal control system

to all employees in order the system can run effectively.

With this communication, all employees are clearly

informed about the Company's objectives, tasks and

sense of responsibility for each other and their

responsibility in internal control. Result of this

communication shows when a problem arises in the

operation, employees and the management always

react with responsive coordination to resolve these

problems quickly and effectively.

Internal Control Monitoring

Company monitoring is conducted in 3 ways: on-going

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 142

dengan 3 cara yaitu pemantauan berkelanjutan (on

going monitoring), evaluasi yang terpisah (separate

evaluation), dan tindak lanjut atas temuan audit.

Pemantauan berkelanjutan atau supervisi oleh atasan

langsung dilakukan setiap saat yang menggunakan

sarana laporan pekerjaan harian (daily activity),

mingguan, dan laporan bulanan. Pemantauan meliputi

berbagai aspek kegiatan pekerjaan sesuai kebijakan

dan prosedur yang ada. Pelaksanaan terhadap

prosedur yang telah ditetapkan diharapkan dapat

mengurangi penyimpangan kegiatan pekerjaan.

Evaluasi terpisah adalah penilaian secara periodik

(kuartal dan tahunan) atas kinerja operasional dan

keuangan dengan standar anggaran yang telah

ditetapkan.

Peranan pemantauan (monitoring) pengendalian

internal memiliki peran yang penting dalam seluruh

komponen pengendalian internal. Setiap komponen

pengendalian internal akan mendapatkan pemantauan

dan pengawasan. Di sinilah peran dari tim internal

audit dan komite audit untuk selalu melakukan

pengawasan dan evaluasi atas sistem pengendalian

internal yang selama ini dilaksanakan.

Selama tahun 2015, tidak ditemukan pelanggaran

yang material terhadap sistem pengendalian internal

Perseroan yang berdampak kepada kinerja Perseroan

secara keseluruhan. Perseroan terus berusaha

memperbaiki proses operasional dan keuangan

sehingga efektivitas dan efisiensi kinerja Perseroan

terus meningkat setiap tahunnya serta tetap taat pada

seluruh perundangan dan ketentuan-ketentuan lainnya.

Manajemen Risiko

Perseroan menyadari bahwa risiko dapat timbul dalam

setiap aspek kegiatan usaha yang dijalankan oleh

Perseroan dan entitas anak pada saat ini. Kegagalan

Perseroan dan entitas anak dalam mengantisipasi

monitoring, separate evaluation, and on the follow-up

of audit findings.

Continuous monitoring by supervisor can be done at

any time using the daily activity report tools, as well

as weekly and monthly reports. Such monitoring covers

various aspects of the work according to the work

policies and procedures. Implementation of the

established procedure is expected to reduce

irregularities in job activities.

Separate evaluation is a periodical assessment

(quarterly and annual) to evaluate the operational and

financial performance in comparison to the specified

budget and work standard.

The role of internal monitoring is important across all

components of internal control. Each component of

internal control will also be monitored and supervised

to avoid misuse of authority. This is where the role of

the internal audit team and the audit committee is

taken to constantly monitor and evaluate whether the

internal control system has been implemented as

planned.

Throughout 2015, as a result of the monitorings, no

material violation was found within the Company's

system of internal control with any significant impact

on the Company's overall performance. The Company

continues to improve their operational and financial

processes so that its effectivity and efficiency continues

to increase every year while also improving compliance

to all relevant laws and regulations.

Risk Management

The Company fully acknowledges that risks are present

in every aspect of the business operations currently

being run by the Company and its Subsidiaries. Failure

to anticipate potential risks to these operations may

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.143

risiko yang mungkin terjadi dalam kegiatan usahanya,

dapat memberikan dampak yang sangat signifikan

terhadap kinerja keuangan maupun kelangsungan

usaha Perseroan.

Pada saat ini, Perseroan telah mengidentifikasi dan

mengelompokkan seluruh risiko yang material terhadap

kegiatan dan kinerja usaha ke dalam 3 (tiga) kelompok

risiko utama, yakni risiko terkait dengan kegiatan usaha

Perseroan, risiko yang disebabkan oleh kondisi

ekonomi, politik dan sosial Indonesia, serta risiko

terkait investasi pada saham Perseroan.

Dalam mengurangi dampak negatif dari risiko yang

dihadapi pada saat ini, Perseroan telah menjalankan

serangkaian mitigasi risiko yang telah disesuaikan

dengan karakter dari masing-masing risiko. Perseroan

menjalankan sebuah pendekatan yang terstruktur

dalam melakukan pengelolaan risiko, melalui

serangkaian pengembangan strategi dan pengelolaan

sumber daya secara optimal sehingga diharapkan hal

ini dapat mengurangi maupun mencegah risiko yang

dihadapi pada saat ini untuk memberikan dampak

secara material terhadap perkembangan kegiatan

usaha Perseroan. Selain itu, manajemen Perseroan

meyakini bahwa penerapan sebuah sistem manajemen

risiko terpadu akan dapat membantu Perseroan

menjadi sebuah perusahaan yang kokoh dan tanggap

pada setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan

bisnisnya.

Dalam rangka pengembangan sistem manajemen

risiko, Perseroan secara berkelanjutan

mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem

pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal

yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat

memberikan informasi adanya potensi risiko lebih dini

dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam

meminimalkan dampak yang akan ditimbulkan dari

risiko tersebut. Pada saat ini, kerangka manajemen

risiko Perseroan telah dituangkan dalam setiap lingkup

aktivitas usaha yang dijalankan. Untuk memastikan

bring very significant effects to its financial performance

as well as the continuity of the Company’s business.

The Company identifies and classifies all material risks

to its operations and performances into three main

risk categories, namely risks related to the Company’s

business, risks caused by the economic, political and

social conditions in Indonesia, and risks related to

investment in the Company’s shares.

In mitigating the adverse effects of these risks, the

Company has taken a number of risk mitigation

measures tailored to the characteristics of each

respective risk. The Company is undertaking a

structured approach in managing risks, through a

series of strategy developments and management of

resources in an optimum manner, which are expected

to be able to minimize or prevent these risks in order

to bring a material effect on the development of the

Company’s business operations. Additionally, the

Company’s management is of the conviction that the

application of a holistic risk management system would

help to get the Company become a sound company

responsive to any change within its business

environment.

In order to develop a sound risk management system,

the Company regularly develops and enhances its

integrated and comprehensive risk management

system and internal control structure, thus allowing

them to provide early information on any potential risk

and allowing the Company to take the appropriate

steps in minimizing the impact that would be rendered

by these risks. Currently the Company’s risk

management structure is applied to every scope of

activities it operates. In order to ensure that these

policies and procedures are in accordance with the

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 144

bahwa kebijakan dan prosedur tersebut telah sesuai

dengan perkembangan bisnis yang ada, maka

Perseroan melakukan evaluasi secara berkala sesuai

dengan perubahan parameter risiko yang dihadapi.

Dalam melakukan pengelolaan terhadap risiko

Perseroan, Perseroan telah melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Membentuk Audit Internal untuk memitigasi risiko

dari penggunaan seluruh sumber daya Perseroan;

2. Audit Pupuk yang bertugas untuk mengawasi jumlah

pengadaan pupuk, dosis pupuk per pohon, jenis

pupuk yang digunakan serta aplikasinya di lapangan;

3. Pengawasan secara berkala oleh masing-masing

departemen terkait sesuai dengan fungsinya;

4. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan

dan anak perusahaan mengelola biaya bunga

melalui campuran kewajiban dengan suku bunga

tetap dan variabel, dengan mengevaluasi tingkat

tren pasar. Manajemen juga melakukan penilaian

antara suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur

untuk mendapatkan suku bunga yang paling

menguntungkan sebelum mengambil keputusan

untuk mengambil pinjaman baru;

5. Untuk meminimalkan risiko nilai tukar, perusahaan

memonitor risiko konsentrasi yang terjadi untuk

setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan

dengan konversi mata uang asing terhadap Rupiah.

Perseroan memiliki Komite Audit yang bertanggung

jawab untuk memastikan bahwa kegiatan manajemen

risiko telah dijalankan dengan baik. Komite ini

memahami setiap aspek kegiatan usaha yang

dijalankan oleh Perseroan beserta dengan risiko yang

melekat di dalamnya sehingga Perseroan dapat

mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam

lingkungan bisnisnya, mengembangkan good corporate

current business development, the Company conducts

regular evaluation in line with changes in the latest

risk parameters.

In managing its risks, the Company has taken the

following steps:

1. Establishing an Internal Audit to mitigate risks

brought about by the utilization of the Company’s

resources;

2. Conducting Fertilizer Audit, which is in charge of

supervising the procurement of fertilizers, the quantity

of fertilizers applied per tree, the type of fertilizers

used, and its application in the field.

3. Regularly conducting supervisory activities through

its various departments according to their respective

functions;

4. Minimizing the interest rate risks by managing the

interest cost through a mixed of fixed-rate and

variable-rate debts, by evaluating market rate trends.

The Management also conducts assessment of the

interest rates offered by creditors to obtain the most

favorable interest rate before taking any decision

to enter a new loan agreement;

5. Minimizing the Company's foreign exchange rate

risk by closely monitoring any concentration of risk

related to foreign exchange transaction which

involves currency conversion.

The Company has an Audit Committee who is

responsible for ensuring that the risk management

activities are properly implemented. The Committee

has good understanding of every aspect of the business

operation carried out by the Company as well as the

inherent risks of such activities, thus allowing the

Company to anticipate any changes occurring within

its business environment, develop corporate

governance, mengoptimalkan penyusunan strategic

management, dan mengamankan sumber daya yang

dimiliki.

Berikut ini adalah kebijakan manajemen risiko yang

telah diterapkan oleh Perseroan:

• Pemilihan jenis tanaman berdasarkan zona agroklimat

sehingga adaptif terhadap perubahan cuaca dan

iklim dan tahan dari hama penyakit tanaman

• Untuk tanaman karet, untuk menanggulangi dampak

La Nina berupa berkurangnya jumlah karet yang

disadap perlu digunakan teknologi rain guard untuk

menyelamatkan produksi karet

• Mengadopsi standar produksi yang berlaku baik

nasional maupun internasional seperti penerapan

Standar Nasional Indonesia (SNI), ISPO (Indonesian

Sustainable Palm Oil) dan sertifikasi ISO 9000 agar

menghasilkan produk berkualitas sesuai permintaan

pasar dengan harga optimum

• Perseroan telah mengasuransikan aset yang

dimilikinya untuk menanggulangi dampak bencana

alam dan kebakaran

• Perseroan senantiasa memperhatikan proses AMDAL

dan menjalankan kegiatan corporate social

responsibility, sehingga mengurangi risiko yang terkait

dengan lingkungan

Manajemen Perseroan memiliki komitmen yang tinggi

untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan

risiko berdasarkan standar dan prosedur manajemen

risiko yang diterapkan dalam tubuh Perseroan. Dengan

demikian, manajemen Perseroan memiliki keyakinan

untuk dapat terus menjaga kesinambungan usaha

Perseroan dalam jangka panjang.

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan dan

entitas anak akan mengalami kerugian yang timbul

dari pelanggan atau pihak yang gagal memenuhi

governance, and optimize its formulation of strategic

management, as well as to secure its resources.

The following are the risk management policies pursued

by the Company thus far:

• Selection of the types of crops based on the agro-

climate zone, thus ensuring crops that are adaptive

to changes in weather and climate and resilient to

pests

• For its rubber plantations, in order to mitigate the

effects of La Nina, which resulted in a lower number

of trees that could be tapped, a rain guard technology

is used to protect the rubber crops

• Adoption of production standards that apply nationally

as well as internationally, such as the adoption of

Indonesian National Standard (SNI), ISPO

(Indonesian Sustainable Palm Oil) and the ISO 9000

certificate in order to be able to generate products with

a quality in line with market demands at optimum prices

• The Company has insured its assets to mitigate the

effects of natural disasters and fire

• The Company takes into account environmental

impact analysis processes and carries out corporate

social responsibility activities, to mitigate risks related

to the environment.

The Company’s management is committed to applying

stringent risks management principles based on the

risk management standards and procedures prevailing

in the Company. Thus, the Company is ensured to be

able to conduct its business activities in the long run.

Credit Risk

Credit risk is the risk that the Company and its

subsidiaries will incur a loss arising from the customers

or counterparties which fail to fulfill their contractual

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.145

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

liabilitas kontrak mereka. Manajemen berpendapat

bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang

signifikan. Perusahaan dan entitas anak mengelola

dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya

berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit,

menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan

otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor

kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kredit

macet.

Maksimum eksposur risiko kredit dari aset keuangan

adalah sebagai berikut:

Jumlah Kotor/Gross Amount

17.998.151.22217.099.681.27015.226.517.78444.008.944.952

94.333.295.228

Jumlah Bersih/Net Amount

17.998.151.22217.099.681.27015.226.517.78444.008.944.952

94.333.295.228

BankPiutang UsahaPiutang lain-lainPiutang Plasma

Total

BanksTrade receivablesOther receivables

Plasma receivables

Total

2015

obligations. Management believes that there are no

significant concentrations of credit risk. The Company

and its subsidiaries manage and control the credit risk

by dealing only with recognized and credit worthy

parties, setting internal policies on verifications and

authorizations of credit, and regulary monitoring the

collectibility of receivables to reduce the exposure of

bad debts.

The maximum exposures to credit risk of the financial

assets are as follows:

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 146

Jumlah hari tertagihnya Piutang Usaha Perseroan di

tahun 2015 adalah 9 hari sedangkan di tahun 2014

adalah 7 hari. Perseroan tidak pernah mengalami

kesulitan atas kolektibilitas Piutang Usaha dikarenakan

jumlah hari tertagihnya Piutang Usaha dibawah 1

bulan.

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika posisi

arus kas Perusahaan dan entitas anak tidak cukup

untuk menutup liabilitas yang jatuh tempo.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen

memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas

dianggap cukup untuk membiayai Perusahaan dan

entitas anak beroperasi dan untuk mengurangi dampak

fluktuasi arus kas. Manajemen juga secara berkala

mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas, termasuk

profil pinjaman yang akan jatuh tempo dan terus menilai

Number of days for collection of account receivables

in 2015 is 9 days while in 2014 was 7 days. The

Company has no difficulty on collection of account

receivables as number of days on collection of account

receivables is less than 1 month.

Liquidity Risk

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position

of the Company and its subsidiaries is not enough to

cover the liabilities which become due.

In the management of liquidity risk, management

monitor and maintain a level of cash and cash

equivalents deemed adequate to finance the Company

and its subsidiaries operations and to mitigate the

effects of fluctiation in cash flows. Management also

regularly evaluate the projected and actual cash flows,

including loan maturity profiles, and continuously

kondisi di pasar keuangan untuk mendapatkan

kesempatan memperoleh sumber pendanaan yang

optimal.

Perusahaan dan entitas anak memantau likuiditasnya

dengan menganalisis profil aset dan liabilitas yang

akan jatuh tempo.

assess conditions in the financial markets for

opportunities to obtain optimal funding resources.

The Company and its subsidiaries monitor their liquidity

by analyzing the maturity profile of their assets and

liabilities.

Pedoman Perilaku

Perseroan menyadari pentingnya nilai-nilai perilaku

dan etika bisnis dalam menjalankan usahanya. Untuk

itu, Perseroan mengatur pedoman berperilaku serta

menjunjung tinggi etika bisnis yang tertuang dalam

Panca Krida. Lima unsur di dalam Panca Krida yang

harus dipatuhi oleh seluruh jajaran Dewan Komisaris,

Direksi Manajemen dan Karyawan adalah:

1. Kedisiplinan

Kedisiplinan merupakan perwujudan nilai kerja keras

Code Of Conduct

Fully aware of the importance of code of conduct and

business ethics in shaping the success of its business,

the Company has established a code of conduct that

upholds business ethics as stipulated in its credo,

known as Panca Krida. The five elements of Panca

Krida to which the entire management team and

employees have to abide to are:

1. Discipline

Discipline is the embodiment of hard work for

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.147

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Aset Keuangan

Pinjaman dan piutang:

Kas dan setara kas

Piutang usaha

Piutang lain-lain

Piutang Plasma

Total aset

Liabilitas Keuangan

Liabilitas Keuangan Lain-lain:

Utang bank

Utang usaha

Utang lain-lain

Akrual

Utang bank jangka panjang

Utang lain-lain jangka panjang

Total Liabilitas

Gap Likuiditas

Nilai tercatat/

Carrying value

Periode

jatuh tempo

tidak ditentukan/

No specific

maturity period

Kurang dari/

Less than

1 bulan/

month

1 - 3

bulan/

months

3 - 6

bulan/

months

6 - 12

bulan/

months

Lebih dari/

More than

12 bulan/

months

2015Periode Jatuh Tempo / Maturity Priod

Plasma receivables

22.003.007.811

17.099.681.270

15.226.517.784

44.008.944.952

122.116.874.407

155.500.000.000

76.516.365.182

19.497.571.896

25.167.589.784

1.613.974.322.602

41.385.000.000

1.932.040.849.464

(1.833.702.697.647)

4.004.856.589

-

-

44.008.944.952

48.013.801.541

-

-

19.497.571.896

-

-

-

19.497.571.896

28.516.229.645

17.998.151.222

17.099.681.270

-

-

35.097.832.492

-

-

-

-

4.480.966.343

-

4.480.966.343

30.616.866.149

-

-

15.226.517.784

-

15.226.517.784

-

76.516.365.182

-

25.167.589.784

30.210.364.735

-

131.894.319.701

(116.667.801.917)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

34.351.176.980

41.385.000.000

75.736.176.980

(75.736.176.980)

-

-

-

-

-

155.500.000.000

-

-

-

58.080.215.572

-

213.580.215.572

(213.580.215.572)

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1.486.851.598.972

-

1.486.851.598.972

(1.486.851.598.972)

untuk perbaikan terus menerus, loyalitas dan integritas.

Kedisiplinan tinggi menggambarkan komitmen penuh

atas kualitas pekerjaan, oleh sebab itu Perseroan

menekankan kedisiplinan sebagai akar dari

pertumbuhan dan perkembangan Perseroan.

2. Kerjasama

Kerjasama merupakan perwujudan dari nilai semangat

kerja sama. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan

harus selalu menghargai perbedaan pendapat,

bertanggung jawab, meningkatkan komunikasi dengan

rekan kerja, dan membina koordinasi antar departemen

kerja.

3. Sadar Biaya

Efisiensi biaya merupakan salah satu faktor penentu

pertumbuhan dan daya saing Perseroan. Seluruh

jajaran Manajemen dan karyawan harus bekerja

dengan sadar biaya yang diterapkan secara terus-

menerus yang dimulai dari hal yang dasar seperti

mengendalikan pemakaian listrik, air,sumber daya

alam, menggunakan telepon dan komputer secara

efisien dan efektif, memanfaatkan waktu kerja secara

optimal, memanfaatkan fasilitas perusahaan secara

efektif dan memelihara tempat kerja.

4. Pelayanan Bermutu

Perseroan selalu berusaha meningkatkan kualitas

pelayanan demi kepuasan pelanggan baik internal

maupun eksternal. Pelayanan bermutu mencakup

sikap yang ramah, bertegur sapa sopan dan wajar,

menjawab telpon secara sopan, cepat dan tanggap

terhadap permintaan pelanggan dan mengurangi

keluhan pelanggan.

5. Semangat Belajar

Dinamika persaingan bisnis, tuntutan konsumen dan

teknologi menuntut Perseroan selalu memperbaiki diri

dalam segala aspeknya. Seluruh jajaran Manajemen

dan karyawan harus memiliki semangat belajar yang

tinggi dan menumbuhkan kebiasaan untuk bertanya,

continuous improvement, loyalty and integrity. A high

level of discipline indicates full commitment to excellent

work quality, and so the Company emphasizes

discipline as the foundation for its further growth and

development.

2. Partnership

Partnership is the embodiment of collaboration spirit.

The entire management team and employees have

to respect diversing opinions, be responsible, improve

and maintain good communication among peer while

fostering inter-departmental coordination.

3. Cost-conscious

Cost efficiency is one of the determining factors for

ensuring the Company’s growth and competitiveness.

The entire management team and employees have

to work cost-consciously, starting at the very basic

conduct of efficiently managing the consumption of

electricity, water, natural resources, effective telephone

and computer usage, optimizing work time, and

effectively utilizing the Company's facilities and

maintaining the decency of the workplace.

4. Quality Service

The Company always strives to improve its quality of

service to achieve customer satisfaction, both inwardly

and outwardly. Good quality service encompasses

sociable attitude, proper courtesy and decorum,

politeness in communicating, and quick response to

customer’s demands, with the aim of minimizing

complaints.

5. Spirit of Learning

The dynamics of business competition, consumer

demands and technology necessitate the Company

to continuously improve all its business aspects. The

entire management team and employees should be

eager to learn more and cultivate the habit of asking,

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 148

membaca, mendengarkan, berpikir kreatif, dan

berkarya.

Perseroan melakukan sosialisasi pedoman perilaku

yang tertuang di dalam Panca Krida melalui distribusi

buku pedoman perilaku Panca Krida yang wajib dimiliki

oleh setiap Jajaran Manajemen dan karyawan Grup

JAW.

Setiap pimpinan kebun Grup JAW, para manajer,

bertanggungjawab untuk melaksanakan Panca Krida

dan menegakkan pedoman tersebut kepada seluruh

karyawan yang berada di bawah kepemimpinannya.

Permasalahan Hukum

Selama tahun 2015, tidak ada kasus hukum yang

dihadapi oleh Perusahaan, Dewan Komisaris dan

Direksi, baik perpajakan, pidana, perdata, dan

komersial administrasi, hubungan industrial dan

arbitrase.

reading, listening, thinking creatively, and innovating.

The Company’s Code of Ethics which are based on

Panca Krida principles have been distributed in the

form of Panca Krida Code of Conduct book of whom

each of members of the management boards and

employees of JAW Group must have.

Each JAW estate group leaders and managers shall

be responsible for implementing and enforcing the

Panca Krida principle guidelines to all employees

under their leadership.

Legal Disputes

Throughout 2015, the Company, its Board of

Commissioners, or its Board of Directors, faced no

legal disputes from any party with respect to taxation,

criminal, civil, or commercial administration, nor any

cases concerning industrial relations and arbitration.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.149

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 150

Keterbukaan Informasi Information Disclosure

Tanggal Surat/

Letter Date

No. Surat/

No. Letter

Pengirim/

Sender

Jenis Surat /

Type of letter

Perihal/

Description

Penerima/

Receipient

001-JAW-2015

002 -JAW-2015

S-00064

/BEI.KEU/01-2015

073 -JAW-2015

KSEI-0634/ DIR /

0115 

S-00523

/BEI.PG1/01-2015

S-09/PM.121/2015

213- JAW-2015

214 - JAW-2015

S -00899

/BEI.MIP/02-2015

316 -JAW-2015

KSEI-4563

/JKU/0215

317-JAW-2015

S-95/PM.222/2015

117/SK/CC/CR2/W

B/III/2015

6-Jan-15

7-Jan-15

12-Jan-15

13-Jan-15

26-Jan-15

4-Feb-15

4-Feb-15

5-Feb-15

5-Feb-15

23-Feb-15

4-Mar-15

5-Mar-15

6-Mar-15

16-Mar-15

24-Mar-15

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

BEI

PT JA Wattie

Tbk

KSEI

BEI

OJK

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

BEI

PT JA Wattie

Tbk

KSEI

PT JA Wattie

Tbk

OJK

Bank Permata,

Tbk

Keluar/ Out

Keluar/Out

Masuk/In

Keluar/Out

Masuk/In

Masuk/In

Masuk/In

Keluar/Out

Keluar/Out

Masuk/In

Keluar/ Out

Masuk/In

Keluar/Out

Masuk/In

Masuk/In

OJK

BEI

OJK

PT JA Wattie

Tbk

OJK, BEI

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

BEI

OJK

OJK

PT JA Wattie

Tbk

OJK

PT JA Wattie

Tbk

BEI

OJK

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta

Asing / Submission of Loan/liabilities in foreign

currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek/

Monthly report of Shareholders registration

Tagihan Annual Fee BEI/Annual Fee BEI

Invoice

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

Penawaran Umum

PT JA Wattie Tbk periode 31 Dec 2014/

Realisation Report of Proceeds from Initial

Public Offering per Dec 31 2014

Sosialisasi Peraturan KSEI tentang

Pemeriksaan, Sanksi, dan AKSes /

Socialization of KSEI regulation regarding

Audit, Penalty and Access

Ucapan Terima kasih / Gratitude to JAW

Undangan sosialisasi POJK/ Invitation on

socialization of OJK Regulation

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Laporan Data Hutang / Kewajiban dalam

Valuta Asing / Submission of Loan / liabilities

in foreign currency data

Penyampaian Template Excel dan Rencana

Sosialisasi dan Pelatihan XBRl / Delivery of

Excel Template and Plan of Socialization and

traing of XBRl

Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta

Asing / Submission of Loan/liabilities in foreign

currency data

Konfirmasi Pembekuan Efek di C-BEST/

Confirmation of Stock Freeze in C- BEST

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Jatuh Tempo Pembayaran Biaya Tahunan

Tahap I / Due date of Annual Fee payment -

first installment

Pemenuhan Covenant Monitoring Laporan

Keuangan per 31 Des 2014/ Covenant

Monitoring of 2014 Financial Statement

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.151

Keterbukaan Informasi Information Disclosure

Tanggal Surat/

Letter Date

No. Surat/

No. Letter

Pengirim/

Sender

Jenis Surat /

Type of letter

Perihal/

Description

Penerima/

Receipient

435 -JAW-2015

443-JAW-2015

444-JAW-2015

445-JAW-2015

446-JAW-2015

447-JAW-2015

539-JAW-2015

554-JAW-2015

555-JAW-2015

25-Mar-15

31-Mar-15

31-Mar-15

1-Apr-15

4-Apr-15

7-Apr-15

8-Apr-15

15-Apr-15

15-Apr-15

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Bank

Permata,

Tbk

OJK

BEI

CAMEL

OJK

BEI

OJK

BEI

OJK

OJK

OJK

BEI

OJK

BEI

OJK

BEI

Penjelasan mengenai pemenuhan Covenant

Monitoring Laporan Keuangan per 31

Desember 2014 (Unaudited) / Explanation of

Covenant Monitoring of 2014 Financial

Statement

Penyampaian Laporan Keuangan

Konsoilidasian dan Laporan Auditor

Independen PT Jaya AgraWattie,Tbk Yang

Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014

dan 31 Desember 2013/ Submission of

Consolidated Income Statement and

Independent Auditor's Report per 31

December 2014 and 31 December 2013

Penjelasan kenaikan total liabilitas di Laporan

Keuangan per 31 Des 2014 di atas 20 persen

/ Explanation of increase of more than 20 %

of total liabilities of Financial Statements for

the period of 31 Des 2014

Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan

Konsolidasian PT Jaya Agra Wattie Tbk Yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

dan 31 Desember 2013 / Submission of

commerical proof of Consolidated Income

Statement PT Jaya Agra Wattie Tbk per 31

December 2014 and 31 December 2013

Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta

Asing / Submission of Loan/liabilities in foreign

currency data

Penyampaian Agenda RUPS PT JA Wattie

Tbk Tahun buku 2014 / Submission of GMS

of PT JA Wattie Tbk for period 2014

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

Penawaran Umum PT JA Wattie Tbk periode

31 Maret 2015 / Realisation Report of

Proceeds from Initial Public Offering per March

31 2015

Pemberitahuan Rencana RUPST 2014 /

Announcement of 2014 RUPST Plan

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 152

Keterbukaan Informasi Information Disclosure

Tanggal Surat/

Letter Date

No. Surat/

No. Letter

Pengirim/

Sender

Jenis Surat /

Type of letter

Perihal/

Description

Penerima/

Receipient

556-JAW-2015

KSEI-8829

/JKU/0415

623-JAW-2015

624-JAW-2015

625-JAW-2015

626-JAW-2015

KSEI-10302

/JKU/0415

627-JAW-2015

628-JAW-2015

629- JAW- 2015

756-JAW-2015

822 -JAW-2015

823-JAW-2015

15-Apr-15

15-Apr-15

30-Apr-15

30-Apr-15

30-Apr-15

30-Apr-15

30-Apr-15

5-May-15

6-May-15

6-May-15

18-May-15

26-May-15

26-May-15

PT JA Wattie

Tbk

KSEI

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

KSEI

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Keluar/ Out

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

OJK

BEI

PT JA Wattie

Tbk

OJK

BEI

OJK

BEI

OJK

BEI

OJK

BEI

CAMEL

PT JA Wattie

Tbk

OJK

OJK

BEI

BEI

BEI

OJK

BEI

CAMEL

OJK

BEI

Bukti Iklan Pemberitahuan RUPS PT JA

Wattie Tbk / Commercial Proof of

Announcement of RUPS of PT JA Wattie Tbk

Jadwal RUPS Tahunan dan Luar Biasa /

Schedule of Annual and Extraordinary GMS

Penyampaian Laporan Keuangan

Konsoilidasian PT Jaya Agra Wattie,Tbk Per

31 Maret 2015 / Submission of Consolidated

Income Statement per 31 March 2015

Panggilan RUPST dan Luar Biasa 2014 / Call

of 2014 Annual and Extraordinary GMS

Bukti Iklan Panggilan RUPS PT JA Wattie

Tbk / Commercial Proof of Call of GMS of PT

JA Wattie Tbk

Penyampaian Laporan Tahunan 2014

PT JA Wattie Tbk / Submission of 2014 Annual

Report of PT JA Wattie Tbk

DPS JAW untuk RUPS / List of Shareholder

of JAW for the purpose of AGMS

Laporan Data Hutang / Kewajiban dalam

Valuta Asing / Submission of Loan / liabilities

in foreign currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Pemberitahuan Public Expose PT JA Wattie,

Tbk / Announcement of Public Expose of PT

JA Wattie Tbk

Penyampaian Materi Public Expose PT JA

Wattie Tbk / Submission of Public Expose

Material of PT JA Wattie Tbk

Penyampaian Ringkasan Hasil RUPS

Tahunan PT JA Wattie Tbk tahun buku 2014

dan penyampaian jadwal Pembagian Dividen

tahun buku 2014 / Submission of 2013 RUPS

Result of PT JA Wattie Tbk and submission

of dividen payment schedule

Penyampaian Bukti Iklan Ringkasan Hasil

RUPS PT JA Wattie Tbk tahun buku 2014 /

Submission of Commercial Proof 2014 RUPS

Result of PT JA Wattie Tbk

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.153

Keterbukaan Informasi Information Disclosure

Tanggal Surat/

Letter Date

No. Surat/

No. Letter

Pengirim/

Sender

Jenis Surat /

Type of letter

Perihal/

Description

Penerima/

Receipient

824-JAW-2015

KSEI-12874

/JKU/0515

834 -JAW-2015

Peng-00346

/BEI.OPP/05-2015

Peng-00350

/BEI.OPP/05-2015

235/SK/CC/CR2/

WB/VI/2015

867-JAW-2015

868-JAW-2015

Peng-00390

/BEI.OPP/06-2015

869 -JAW-2015

870 -JAW-2015

DE/VI/2015-2649

KSEI-13993

/JKU/0615

260/SK/CC/CR2/

WB/VI/2015

PT JA Wattie

Tbk

KSEI

PT JA Wattie

Tbk

BEI

BEI

Bank Permata,

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

BEI

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Datindo

KSEI

Bank Permata,

Tbk

Keluar/ Out

Masuk/In

Keluar/ Out

Masuk/In

Masuk/In

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Masuk/In

Keluar/Out

Keluar/Out

Masuk/In

Masuk/In

Masuk/In

BEI

PT JA Wattie

Tbk

Deperindag

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

OJK

Bank

Permata,

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

BEI

OJK

OJK

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Penyampaian Hasil Public Expose PT JA

Wattie Tbk tahun buku 2014 / Submission of

2014 Public Expose Result of PT JA Wattie

Tbk

Jadwal Pembagian Dividen Tunai / Schedule

of Cash Dividen Distribution

Laporan Tahunan PT Jaya Agra Wattie,Tbk

Per 31 Desember 2014 / Annual Report of

PT Jaya Agra Wattie,Tbk per 31 December

2014

Jadwal Pembagian Dividen Tunai / Schedule

of Cash Dividen Distribution

Perubahan Komposisi Indeks Saham Syariah

Indonesia / Change of Indonesia Syariah

Stock Index Composition

Pemenuhan Covenant Monitoring Laporan

Keuangan per 31 Maret 2015 / Covenant

Monitoring of Q1 2015 Financial Statement

Laporan Data Hutang / Kewajiban dalam

Valuta Asing / Submission of Loan / liabilities

in foreign currency data

Penjelasan mengenai pemenuhan Covenant

Monitoring Laporan Keuangan per 31 Mar

2015 / Explanation of Covenant Monitoring

of Q1 2015 Financial Statement

Penyesuaian Pedoman Harga Tawar

Menawar di Pasar Tunai / Adjustment of bid

ask price in cash market

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Penyampaian Risalah RUPS Tahunan dan

Luar Biasa tahun buku 2014 / Submission of

2013 RUPS Result of PT JA Wattie Tbk

Laporan Pembayaran Dividen Final / Final

Dividen Payment Report

Laporan Pembayaran Dividen Final / Final

Dividen Payment Report

Pemenuhan Covenant Monitoring Laporan

Keuangan per 31 Maret 2015 / Covenant

Monitoring of Q1 2015 Financial Statement

26-May-15

26-May-15

27-May-15

28-May-15

28-May-15

3-Jun-15

5-Jun-15

5-Jun-15

5-Jun-15

8-Jun-15

8-Jun-15

8-Jun-15

8-Jun-15

9-Jun-15

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 154

Keterbukaan Informasi Information Disclosure

Tanggal Surat/

Letter Date

No. Surat/

No. Letter

Pengirim/

Sender

Jenis Surat /

Type of letter

Perihal/

Description

Penerima/

Receipient

889 -JAW-2015

911-JAW-2015

912-JAW-2015

S-44/PM.2/2015

S-03352

/BEI.PPU/06-2015

045/AEI/DE/VO/

2015

DE/VII/2015-3994

1035-JAW-2015

1036-JAW-2015

1078-JAW-2015

DE/VII/2015-4167

1098 -JAW-2015

1101-JAW-2015

1094- JAW -2015

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

BEI

BEI

AEI

Datindo

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Datindo

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Masuk/In

Masuk/In

Masuk/In

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/Out

Keluar/ Out

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Bank

Permata,

Tbk

KSEI

KSEI

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

OJK

BEI

OJK

OJK

BEI

PT JA Wattie

Tbk

Datindo

BEI

OJK

BEI

CAMEL

Penjelasan mengenai pemenuhan Covenant

Monitoring Laporan Keuangan PT

Mulyaningsih per 31 Mar 2015 / Explanation

of Covenant Monitoring of Q1 2015 Financial

Statement of PT Mulyaningsih

Form Nomor Rekening Bank / Bank Account

Number Form

Form Instruksi Distribusi Cash Dividen / Cash

Dividen Distribution Instruction Form

Himbauan Keikutsertaan dalam Annual Report

Award 2014 / Suggestion of fellowship of

2014 Annual Report Award

Penetapan Annual Listing Fee (ALF) tahun

2015 / Determination of 2015 Annual Listing

Fee

Annual Listing Fee BEI

Perhitungan Final Dividen / Final Dividen

Calculation Report

Laporan Data Hutang / Kewajiban dalam

Valuta Asing / Submission of Loan / liabilities

in foreign currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

Penawaran Umum PT JA Wattie Tbk periode

30 Juni 2015 / Realisation Report of Proceeds

from Initial Public Offering per June 30 2015

Tandatangan Bukti PPh dan Daftar Bukti PPh

/ Witholding tax evidence

Pengembalian Dokumen Bukti Potong yang

telah ditandatangani / The return of Signed

Witholding Evidence

Penjelasan Atas Volatitlias Transaksi /

Explanation request of Volatility of transaction

Penyampaian Laporan Keuangan

Konsoilidasian Yang Berakhir Pada Tanggal

30 Juni 2015 / Submission of Consolidated

Income Statement per 30 June 2015

10-Jun-15

22-Jun-15

22-Jun-15

24-Jun-15

24-Jun-15

30-Jun-15

3-Jul-15

6-Jul-15

7-Jul-15

13-Jul-15

13-Jul-15

28-Jul-15

28-Jul-15

31-Jul-15

Keterbukaan Informasi Information Disclosure

Tanggal Surat/

Letter Date

No. Surat/

No. Letter

Pengirim/

Sender

Jenis Surat /

Type of letter

Perihal/

Description

Penerima/

Receipient

1095- JAW -2015

1117-JAW-2015

1118-JAW-2015

1225-JAW-2015

1226-JAW-2015

350/SK/CC/CR2/

WB/VI/2015

1235-JAW-2015

S-677/PM.222/2015

1335-JAW-2015

1336-JAW-2015

1356-JAW-2015

S-747/PM.222/2015

1370-JAW-2015

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Bank Permata,

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

OJK

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

OJK

PT JA Wattie

Tbk

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/Out

Keluar/ Out

Keluar/Out

Masuk/In

Keluar/Out

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/Out

Keluar/ Out

Masuk/In

Keluar/ Out

OJK

BEI

OJK

BEI

OJK

OJK

BEI

OJK

PT JA Wattie

Tbk

Bank

Permata,

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

OJK

BEI

OJK

OJK

BEI

PT JA Wattie

Tbk

OJK

Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan

Konsolidasian PT Jaya Agra Wattie Tbk Yang

berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 /

Submission of commerical proof of

Consolidated Income Statement PT Jaya

Agra Wattie Tbk per 30 June 2015

Laporan Data Hutang / Kewajiban dalam

Valuta Asing / Submission of Loan/liabilities

in foreign currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta

Asing / Submission of Loan/liabilities in foreign

currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Pemenuhan Covenant Monitoring Laporan

Keuangan per 30 Juni 2015 / Covenant

Monitoring of 1H 2015 Financial Statement

Tanggapan atas Pemenuhan Covenant

Monitoring Laporan Keuangan per 30 Juni

2015 / Respond of Covenant Monitoring of

1H 2015 Financial Statement

Kewajiban Keterbukaan Informasi Kebakaran

Hutan / Obligation of information disclosure

of forest burnt

Laporan Data Hutang / Kewajiban dalam

Valuta Asing / Submission of Loan / liabilities

in foreign currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil

Penawaran Umum PT JA Wattie Tbk periode

30 September 2015 / Realisation Report of

Proceeds from Initial Public Offering per

September 30 2015

Klarifikasi Pemberitaan Media Massa /

Clarification of Mass Media news

Tanggapan atas Klarifikasi Pemberitaan Media

Massa / Respond of Clarification of Mass

Media news

31-Jul-15

4-Aug-15

7-Aug-15

4-Sep-15

4-Sep-15

4-Sep-15

7-Sep-15

23-Sep-15

5-Oct-15

6-Oct-15

13-Oct-15

13-Oct-15

15-Oct-15

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.155

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Keterbukaan Informasi Information Disclosure

Tanggal Surat/

Letter Date

No. Surat/

No. Letter

Pengirim/

Sender

Jenis Surat /

Type of letter

Perihal/

Description

Penerima/

Receipient

S-831/PM.222/2015

1436 - JAW -2015

1422 - JAW -2015

1441-JAW-2015

1442-JAW-2015

S-06106

/BEI.PPU/11-2015

1578-JAW-2015

1579-JAW-2015

1614-JAW-2015

481/SK/CC/CR2/

WB/12/2015

1622 - JAW -2015

OJK

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

BEI

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Bank Permata,

Tbk

PT JA Wattie

Tbk

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/ Out

Keluar/Out

Masuk/In

Keluar/ Out

Keluar/Out

Keluar/Out

Masuk/In

Keluar/Out

PT JA Wattie

Tbk

OJK

OJK

BEI

OJK

BEI

OJK

PT JA Wattie

Tbk

OJK

BEI

OJK

BEI

PT JA Wattie

Tbk

Bank

Permata,

Tbk

Penelaahan Laporan Keuangan Tengah

Tahunan PT J.A. Wattie, Tbk per 30 Juni 2015

/ Interim Financial Report Review of PT J.A.

Wattie, Tbk per 30 Juni 2014

Tanggapan atas Penelaahan Laporan

Keuangan Tengah Tahunan PT J.A. Wattie,

Tbk per 30 Juni 2015 / Respond of Interim

Financial Report Review of PT J.A. Wattie,

Tbk per 30 Juni 2015

Penyampaian Laporan Keuangan

Konsoilidasian Yang Berakhir Pada Tanggal

30 Sep 2015 / Submission of Consolidated

Income Statement per 30 Sep 2015

Laporan Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta

Asing / Submission of Loan/liabilities in foreign

currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Kebijakan Bursa terkait Potongan ALF 2016

/ Stock Exchange policy regarding ALF

Discount

Laporan Data Hutang / Kewajiban dalam

Valuta Asing / Submission of Loan / liabilities

in foreign currency data

Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek

/ Monthly report of Shareholders registration

Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi /

Explanation request of Volatility of transaction

Pemenuhan Covenant Monitoring Laporan

Keuangan per 30 September 2015 / Covenant

Monitoring of 3Q 2015 Financial Statement

Penjelasan Pemenuhan Covenant Monitoring

Laporan Keuangan per 30 September 2015

/ Covenant Monitoring of 3Q 2015 Financial

Statement

28-Oct-15

30-Oct-15

30-Oct-15

6-Nov-15

6-Nov-15

10-Nov-15

8-Dec-15

8-Dec-15

17-Dec-15

18-Dec-15

18-Dec-15

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 156

Sebagai Perusahaan Terbuka, JAW patuh dan tunduk

terhadap Peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas

Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia tentang

Keterbukaan Informasi.

Untuk memberikan nilai tambah kepada Pemegang

Saham dan Masyarakat, Perseroan juga memberikan

informasi terkini serta laporan kinerja keuangan dan

operasional setiap triwulan kepada pihak investor dan

analyst pada website Perseroan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.157

As a Public Listed Company, JAW always ensures full

compliance with the Indonesia's Financial Services

Authority and Indonesia Stock Exchange Regulations

on Information Disclosure.

In an effort to always provide added value to the

shareholders as well as stakeholders, the Company

provides the most updated information related to its

business on its corporate website, where it publishes

financial statements and operational reports on a

quarterly bases to investors and analysts.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 158

Pengumpulan Getah Karet - Perkebunan Tugu Cimenteng,

Jawa Barat

Latex Collecting - Tugu Cimenteng Estate, West Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.29 Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.159

Perkebunan Karet Ciseru - Cipari, Jawa Tengah

Rubber Estate Ciseru - Cipari, Central Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 30Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 160

Tanggung Jawab SosialPerusahaan

Corporate Social Responsibility

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.161

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Program Plasma

Perseroan mengembangkan lahan-lahan kebun milikmasyarakat sekitar yang dikenal sebagai plasma.Program kemitraan dengan para petani plasma inidilakukan hanya di daerah perkebunan kelapa sawitPerseroan. Sedangkan untuk perkebunan karet,Perseroan hanya mengelola kebun milik sendiri.

Dalam program plasma, Perseroan melakukanpengelolaan atas kebun-kebun plasma, yaitupenanaman dan pemeliharaan kebun. Hasil panenkebun akan dibeli seluruhnya oleh Perseroan. Bilapetani plasma bekerja di kebun plasma, maka akandibayar dengan UMR yang berlaku.

Seluruh kebun plasma Perseroan berada di bawahnaungan suatu koperasi unit desa (KUD), yangberusaha untuk memenuhi seluruh kebutuhanoperasional plasma. KUD memiliki pinjaman kepadabank dimana Perseroan bertindak sebagaipenjaminnya.

Di tahun 2015, Perseroan mempunyai kebun Plasmaseluas 6.347 ha untuk perkebunan kelapa sawit.

Plasma Program

The Company has developed fields owned by the localcommunities, referred to as plasma plantations. Thepartnership with these plasma planters has so far beenimplemented only to those within the area of its PalmOil plantations. For its rubber plantations, the Companymanages its own plantations only.

Through the plasma program, the Company managesthe plasma plantations in terms of planting and fieldmaintenance. Yields from these plantations are thenpurchased entirely by the Company. Should the plasmafarmers work at the fields, their salary will be paid atthe Minimum Regional Wage.

All of the Company’s plasma plantations are under themanagement of the respective village cooperative unit(KUD), which strives to meet all the operational needsof the plasma plantations. These KUDs secure loansfrom banks and the the Company acts as the guarantor.

In 2015, the Company manages a total plasma plantationarea of 6,347 hectares for Palm Oil.

Kegiatan Donor Darah Perkebunan Ciseru - Cipari, Jawa TengahBlood Donation Ciseru - Cipari Estate, Central Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 70Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 162

Tanggung Jawab Lingkungan

Setiap perkebunan yang dimiliki Perseroan

menyediakan lahan untuk konservasi flora dan fauna

asli setempat. Lahan tidak seluruhnya dibuka, sebagian

dimanfaatkan sebagai daerah tangkapan air hujan

untuk sumber mata air bersih.

Seluruh kegiatan operasional dilaksanakan dengan

mempertimbangkan aspek lingkungan hidup.

Penggunaan herbisida untuk pengendalian gulma

tidak dilakukan terus-menerus tetapi selalu diselingi

dengan pengendalian secara manual memakai cangkul

dan garpu untuk mendongkel gulma perdu, atau

memakai sabit untuk memotong gulma berdaun sempit

dan berbatang lunak. Penggunaan insektisida

diminimalkan dan diganti dengan pengendalian secara

hayati melalui pemanfaatan musuh alaminya.

Ekstraksi minyak kelapa sawit tidak melibatkan bahan

kimia tetapi lebih memanfaatkan proses fisika dan

mekanika seperti perebusan, penguapan, dan

pemerasan.

Perseroan mengelola limbah cair Pabrik Minyak Kelapa

Sawit untuk digunakan kembali sebagai pupuk dari

tanaman Kelapa Sawit. Limbah cair dari Pabrik Minyak

Kelapa Sawit di tampung dalam kolam - kolam limbah

yang akan disalurkan ke tanaman Kelapa Sawit

menggunakan pompa melalui pipa menuju kebun

Kelapa Sawit Perseroan. Pemanfaatan limbah ini

meningkatkan produktifitas tanaman kelapa sawit.

Selain itu, Perseroan juga memanfaatkan limbah serat

buah kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan

bakar instalasi pembangkit listrik dengan turbin uap.

Pabrik Minyak Kelapa Sawit Perseroan mendapatkan

Responsibility for Enviroment

In each plantation the Company maintains the policy

to set aside some conservation sites to let the local

plants and animal flourish. Left untouched and not

entirely cleared or opened, some of the sites also

function as as catchment areas where rainwater turns

into groundwater sources.

All the operational activities of the Company are

conducted in consideration with the pertinent

environmental aspects. The use of herbicides to control

and eliminate weeds is not continuous but rather

interspersed with manual/biological control methods

such as by plows and forks to get rid of the shrubbery

weeds, or scimitars to cut narrow-leafed and soft-

trunked weeds. Insecticide use is minimized and

replaced by some biological controlling mechanisms

through the utilization of natural predatory.

The extraction of crude palm oil does not involve

chemical agents but rather employ physical and

mechanical processes, such as boiling, evaporation,

and pressing.

The Company also collects wastewater from its palm

oil refinery mills and reuses them as fertilizer for the

palm oil estate. Liquid waste from the mills are collected

in wastewater ponds before pumped into palm oil

estates for better use. Such utilization of waste has

been beneficial for the increasing productivity of the

Company's palm oil plantations.

The Company also makes use of palm fiber waste to

be burned up and to heat up the water which creates

steam for the electricity generating steam turbine

power plant.

The Company's palm oil refinery mills was awarded

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.163

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

penghargaan sebagai Pabrik berperingkat “Biru” dalam

Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)

periode 2014 - 2015 oleh Kementrian Lingkungan

Hidup Republik Indonesia.

Penghargaan ini menunjukkan bahwa Perseroan telah

mematuhi Peraturan dari Kementrian Lingkungan

Hidup mengenai pelaksanaan dokumen lingkungan

(AMDAL/UKL-UPL), upaya pengendalian pencemaran

air dan udara, serta pengelolaan limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun (B3).

Tanggung Jawab Pengembangan Masyarakat

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya

terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar

perkebunan, Perseroan melakukan beberapa kegiatan

seperti:

a. Menjalin kemitraan dengan kelompok tani karet

sekitar kebun milik Perseroan dengan jalan

memberikan penyuluhan/pembinaan, penyediaan

bibit dan sarana produksi serta pembelian hasil

produksi.

b. Memberikan bantuan fasilitas seperti fasilitas

transportasi, pembangunan rumah peribadatan,

sarana jalanan, sarana umum, fasilitas kesehatan,

pemberian pinjaman pemakaian lahan untuk

kegiatan-kegiatan masyarakat, fasilitas dan

peralatan olahraga.

c. Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial seperti

sunatan massal, beasiswa, pengobatan dan

operasi / bedah gratis, pendidikan berupa

pembangunan sekolah khususnya playgroup dan

TK serta fasilitas pendidikannya, pemberian

bantuan bagi kegiatan-kegiatan hari besar nasional

dan agama, pemberian santunan kepada anak yatim

dan orang jompo, donor darah, bantuan sosial untuk

korban bencana alam, bantuan untuk pelaksanaan

acara-acara adat, dan lain-lain.

Seluruh kegiatan tersebut memberikan nilai tambah

dan citra yang baik bagi Perseroan di mata masyarakat

with "Blue" category under Government's Corporate

Performance Rating Program (PROPER) program in

the period of 2014 to 2015 by the Ministry of

Environment of the Republic of Indonesia.

This award further confirms the Company's commitment

to comply with regulations of the Ministry of Environment

on the implementation of environmental documents

(AMDAL/UKL-UPL), as well as adequate efforts to

control air and water pollution, and management of

hazardous and toxic waste (B3).

Responsibility for Community Development

As part of its social responsibility to the communities

surrounding its plantations, the Company conducted

various social activities such as:

a. Establishing partnerships with rubber farmers

surrounding the plantations by providing

counseling/coaching, provision of seeds and

production facilities and purchase of goods.

b. Supporting the provision and establishment of

facilities such as transportation, construction of

houses of worship, roads, public facilities, health

facilities, lending the use of land to the people to

conduct their public activities, sports facilities and

equipment.

c. Organizing social events such as: mass circumcision,

scholarships,free medical and operation/surgery

education by constructing school, in particular play

groups and kindergartens and educational facilities,

providing assistance for activities of national and

religious holidays, granting compensation to orphans

and the elderly, blood donors, social assistance to

victims of natural disasters, assistance for the

implementation of traditional events, etc.

All these activities provided added value and enhanced

the corporate image of the Company in the local

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 164

sekitar. Selain itu, dengan menjalin hubungan baik,

masalah keamanan serta masalah-masalah sosial

yang mungkin timbul dapat diminimalisasi, serta dapat

menciptakan suasana kondusif di kebun yang

selanjutnya dapat meningkatkan kinerja karyawan

sehingga berimbas kepada kenaikan produktivitas

karyawan.

communities. In addition to establishing good rapport

with the communities, these measures also helped

minimize security and social issues which may arise,

and created a conducive atmosphere in the plantation

which can improve employee performance that may

lead to increase in employee productivity.

Taman Kanak-kanak Kusuma Mandiri PT. Kintap Jaya Wattindo, Kalimantan SelatanKindergarten Kusuma Mandiri PT. Kintap Jaya Wattindo, South Kalimantan

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.165

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Responsibility on Safety and Healthy

As part of the Company's policy to ensure the safety ofthe employees and workers, the management and workerrepresentatives have established safety and occupationalhealth units at workplace. Thru these units, the managementand the worker rep have managed to ensure totalcompliance of HES implementation throughout the entirebusiness operations within the Company.

The Company also ensures ongoing support activities toincrease the HES compliance. These activities includetoolbox meeting about safety before starting a job, whichshould include also any visitors coming into to the estatesand mills of the Company. All these carefully fosteredefforts are focused to minimize any hazard and risk atworkplace which might lead into accidents.

Occupational Health

One important aspect in HES management is to maintainoccupational health, both in relation to the workers' healthand the surrounding community. Such implementation ofthe occupational health is done by the Company throughvarious programs and activities to include prevention,treatment, maintaining good health and health recovery.

Total medical treatment costs for mill, estate andheadquarter workers in 2015 reached Rp 4,7 billion.

To maintain a healthy working environment in mills andestates of the Company, periodical inspection on thephysical condition of the workplace is regularly performedon site. The monitoring and evaluation includes lightinglevels and water quality. The inspection also includeslaboratory cleanliness, indoor and office environment, andprovision of waste bins.

Managing the occupational health is not only addressedto the employees, but also for their families and communitiesdwelling in the surrounding area of the Company's locations.The Company is committed to participate in any effort toimprove public health and this commitment is realized incollaboration with local health center and the establishmentof neighborhood health center for local communities aroundthe plantation estates.

Tanggung Jawab Atas Keselamatan Dan KesehatanKerja

Sebagai bentuk tanggung jawab Perseroan untukmengutamakan keselamatan kerja, manajemen danperwakilan pekerja membentuk unit keselamatan kerjadan unit kesehatan kerja. Secara bersama-sama melaluiunit-unit tersebut, manajemen dan perwakilan pekerjamemastikan kepatuhan pelaksanaan K3 dalam seluruhkegiatan operasional maupun usaha di lingkunganPerseroan.

Perseroan juga memastikan berlangsungnya berbagaikegiatan pendukung yang bersifat mengingatkan kepatuhanpada pelaksanaan K3. Kegiatan ini antara lain penyuluhanmengenai keselamatan kerja setiap kali akan memulaipekerjaan dan untuk setiap tamu yang datang ke lokasiKebun dan Pabrik Perseroan. Semua bentuk kepatuhanpelaksanaan K3 ini ditujukanuntuk meminimalkan situasiyang bisa memicu terjadinya kecelakaan kerja.

Kesehatan Kerja

Salah satu aspek penting dalam pengelolaan K3 adalahkesehatan kerja, baik yang terkait dengan kesehatanpegawai maupun lingkungan kerja. Penyelenggaraankesehatan kerja dilakukan melalui berbagai program dankegiatan yang meliputi upaya pencegahan, pengobatan,mempertahankan kesehatan serta pemulihan kesehatan.

Jumlah biaya pengobatan bagi pegawai pabrik, kebundan kantor pusat di tahun 2015 mencapai Rp 4,7 miliar.

Untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja di unit pabrikdan kebun Perseroan, secara berkala dilakukan sejumlahpemeriksaan di Pabrik dan Kebun. Pemeriksaan meliputitingkat penerangan dan pemantauan kualitas air. Selainitu juga dilaksanakan pemeriksaan kebersihan laboratorium,ruangan, lingkungan kantor, dan penyediaan tempatsampah.

Penyelenggaraan kesehatan kerja tidak hanya ditujukankepada para pegawai, namun juga bagi keluarganya danmasyarakat di sekitar lokasi Perseroan. Perseroanberkomitmen untuk berperan serta dalam upayameningkatkan kesehatan masyarakat yang diwujudkanmelalui kerja sama dengan Puskesmas dan pembentukanposyandu di sekitar kebun Perseroan.

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 166

Salah satu aspek penting dalam pengelolaan K3 adalah

kesehatan kerja, baik yang terkait dengan kesehatan pegawai

maupun lingkungan kerja.

One important aspect in HES management is to maintain occupational health, both

in relation to the workers’ health and the work environment.

Puskesmas Perkebunan Ciseru - Cipari, Jawa TengahCommunity Health Center Ciseru - Cipari Estate, Central Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.167

Pemberdayaan Masyarakat

Pada tahun 2015, PT JA Wattie Tbk beserta entitas-anak

perusahaannya terlibat dalam berbagai kegiatan

pemberdayaan masyarakat sebagai wujud dari tanggung

jawab sosial perusahaan.

Jenis-jenis program yang dilakukan di sepanjang tahun

2015 di berbagai area perkebunan Perseroan antara

lain:

1. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis,

bekerja sama dengan posyandu.

2. Khitanan massal gratis untuk anak-anak dari

warga yang tinggal di sekitar perkebunan.

3. Donor darah, bekerja sama dengan Palang Merah

Indonesia.

4. Pemberian bantuan hewan kurban kepada

kalangan masyarakat yang membutuhkan.

5. Peringatan hari besar keagamaan, seperti Maulid

Nabi Muhammad SAW.

6. Silaturahmi dengan tokoh masyarakat dan segenap

lapisan masyarakat di sekitar perkebunan.

7. Perlombaan jalan santai, melibatkan karyawan,

keluarga karyawan, dan masyarakat.

8. Menerima kunjungan dari berbagai kalangan

masyarakat, terutama siswa, ke daerah sekitar

perkebunan untuk meningkatkan pemahaman

mengenai pentingnya perkebunan.

9. Penyediaan lahan untuk fasilitas umum.

10.Pembangunan rumah layak huni bagi keluarga

yang tidak mampu.

11. Pembangunan dan pemugaran berbagai fasilitas

umum, seperti masjid, kantor desa, sekolah,

lapangan olahraga, dan pasar desa.

Community Empowerment

Throughout 2015, PT JA Wattie Tbk and its subsidiaries

were involved in various community empowerment

programs as manifestation of its corporate social

responsibility.

The range of empowerment programs conducted in the

period of 2015 in different plantation areas owned and

operated by the Company covers the following:

1. Free health check-up and medication, in collaboration

with local integrated health posts.

2. Free circumcision for children from families

surrrounding the Company's plantations.

3. Blood donation, in collaboration with the Indonesian

Red Cross.

4. Donation of sacrificial animals to the less fortunate in

the community.

5. Celebration of religious holidays, such as the birth

of Muhammad SAW the Prophet.

6. Gathering with public figures and communities living

in the surroundings of the Company's plantations.

7. Fun Walk, involving employees, families of employees,

and the public.

8. Welcoming visits from various groups of people,

especially university/school students, to the Company's

plantations, to educate them on the benefits and

importance of plantations.

9. Provision of land for public facilities.

10. Construction of basic adequate housing for the poor

in the community.

11. Construction and renovation of various public facilities,

including mosques, village halls, schools, sports

venues and village markets.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 168

12.Pemberian bantuan bagi korban bencana alam.

Jumlah biaya Tanggung Jawab Sosial yang dikeluarkan

Perseroan selama tahun 2015 yang meliputi bantuan

pendidikan, bantuan kesehatan, Fasilitas Umum, bantuan

bencana alam dan kegiatan keagaamaan adalah Rp 1,6

miliar.

12. Donation to victims of natural disasters

Total CSR expense allocated and spent by the

Company in 2015 which includes educational

assistance, medical assistance, establishment of some

public facilities, disaster relief and support to religious

activities was amounted to Rp 1.6 billion

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Perkebunan Ciseru - Cipari, Jawa Tengah

Community Empowerment Ciseru - Cipari Estate, Central Java

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.169

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 170

Laporan Keuangan Konsolidasi danLaporan Auditor IndependenUntuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

Buah Kelapa Sawit / Palm Oil Fruit

Consolidated Financial Statements and Reportof Independent AuditorsFor the years ended December 31, 2015 and 2014

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk.171

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

PT JAYA AGRA WATTIE TBKDAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANTANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUTDAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSAS OF DECEMBER 31, 2015 AND

FOR THE YEAR THEN ENDEDAND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TBKDAN ENTITAS ANAK

PT JAYA AGRA WATTIE TBKAND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSTANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA

TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTERSEBUT

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

AS OF DECEMBER 31, 2015 ANDFOR THE YEAR THEN ENDED

AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Halaman/Pages

Daftar Isi Table of Contents

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian..……………... 1 - 2 ………… Consolidated Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan PenghasilanKomprehensif Lain Konsolidasian…......................... 3

Consolidated Statement of Profit or Loss and…………………….......Other Comprehensive Income__

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ...….……… 4 ………... Consolidated Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian .………………..…….. 5 ……..………... Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian…........ 6 - 88 …..…Notes to the Consolidated Financial Statements

The original financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE Tbk PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONTanggal 31 Desember 2015 As of December 31, 2015(Dinyatakan dalam Rupiah, (Expressed in Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1 Januari/

January 1, 2014/31 Desember/ 31 Desember/

December 31, 2014 December 31 , 2013(Disajikan kembali - (Disajikan kembali -

Catatan/ 31 Desember/ Catatan 38/ Catatan 38/Notes December 31, 2015 As restated - Note 38) As restated - Note 38)

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan bank 4,34,35 22.003.007.811 72.463.829.067 85.976.108.463 Cash on hand and in banksPiutang usaha 5,12,16,34,35 17.099.681.270 13.758.583.104 29.257.440.048 Trade receivablesPiutang lain-lain 34,35 15.226.517.784 11.593.886.402 7.205.482.874 Other receivablesPiutang plasma 34,35 44.008.944.952 20.882.000.834 5.368.500.351 Plasma receivablePersediaan 6,12,16 53.654.344.188 51.901.872.225 86.573.748.467 InventoriesPajak dibayar dimuka 7,29 42.795.107.327 42.312.602.781 29.607.933.545 Prepaid taxesUang muka dan biaya dibayar dimuka 15.716.017.735 23.872.715.885 12.013.651.059 Advances and prepaid expenses

Total Aset Lancar 210.503.621.067 236.785.490.298 256.002.864.807 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETSInvestasi jangka panjang lainnya 34,35 - 3.418.575.000 3.418.575.000 Other long-term investmentsBibitan 8 15.868.389.553 19.304.760.893 25.328.201.784 NurseriesTanaman perkebunan: 9,12,16 Plantations:Tanaman menghasilkan - Mature plantations -setelah dikurangi akumulasi penyusutan net of accumulated depreciation ofsebesar Rp 187.137.505.390 tahun 2015, Rp 187,137,505,390 in 2015,Rp 149.260.392.256 tahun 2014 dan Rp 149,260,392,256 in 2014 andRp 114.554.142.290 tahun 2013 917.939.998.390 855.660.228.631 792.371.999.131 Rp 114,554,142,290 in 2013

Tanaman belum menghasilkan 1.058.048.730.288 895.760.527.646 727.617.096.617 Immature plantationsAset tetap - setelah dikurangi Fixed assets - net of accumulatedakumulasi penyusutan sebesar depreciation ofRp 226.353.312.748 tahun 2015, Rp 226,353,312,748 in 2015,Rp 178.624.737.525 tahun 2014 dan Rp 178,624,737,525 in 2014 andRp 138.061.251.322 tahun 2013 10,12,16 1.088.908.180.040 974.123.444.797 821.238.610.480 Rp 138,061,251,322 in 2013

Uang muka perolehan aset 11 40.095.527.467 40.095.527.467 2.425.000.000 Advances for purchases of assetsGoodwill 30 17.979.322.415 17.979.322.415 17.979.322.415 GoodwillAset pajak tangguhan 29 931.466.489 1.701.030.363 2.827.263.794 Deferred tax assetsAset lain-lain 17.876.526.560 17.267.243.915 9.618.531.040 Other assets

Total Aset Tidak Lancar 3.157.648.141.202 2.825.310.661.127 2.402.824.600.261 Total Noncurrent Assets

TOTAL ASET 3.368.151.762.269 3.062.096.151.425 2.658.827.465.068 TOTAL ASSETS

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

1

The original financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE Tbk PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)Tanggal 31 Desember 2015 As of December 31, 2015(Dinyatakan dalam Rupiah, (Expressed in Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

1 Januari/

January 1, 2014/31 Desember/ 31 Desember/

December 31, 2014 December 31 , 2013(Disajikan kembali - (Disajikan kembali -

Catatan/ 31 Desember/ Catatan 38/ Catatan 38/Notes December 31, 2015 As restated - Note 38) As restated - Note 38)

LIABILITAS LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang bank 12,34,35 155.500.000.000 106.500.000.000 106.500.000.000 Bank loansUtang usaha 13,34,35 76.516.365.182 79.382.674.669 89.234.903.161 Trade payablesUtang lain-lain 34,35 19.497.571.896 9.773.838.517 7.866.733.759 Other payablesUang muka penjualan - 13.978.616.350 - Sales advanceUtang pajak 14 6.309.266.416 15.288.539.852 37.730.695.477 Taxes payableAkrual 15,34,35 25.167.589.784 23.491.581.459 19.842.861.303 AccrualsUtang plasma 34 - - 3.928.130.165 Plasma payableUtang jangka panjang jatuh tempodalam satu tahun Current maturity of long-term loansUtang bank 16,34,35 127.122.723.630 199.459.792.206 130.755.309.322 Bank loansUtang lain-lain 17,34,35 41.385.000.000 - - Other payableUtang sewa pembiayaan - 106.880.572 130.048.028 Obligations under finance lease

Total Liabilitas Jangka Pendek 451.498.516.908 447.981.923.625 395.988.681.215 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIESUtang jangka panjang - setelah dikurangibagian jatuh tempo dalam satu tahun Long-term loans - net of current maturitiesUtang bank 16,34,35 1.486.851.598.972 1.137.421.789.210 882.555.940.632 Bank loansUtang lain-lain 17,34,35 - 37.320.000.000 - Other payableUtang sewa pembiayaan - - 106.880.572 Obligations under finance lease

Liabilitas imbalan kerja 18 65.214.081.924 55.456.252.815 49.939.941.885 Employee benefits liabilityLiabilitas pajak tangguhan 29 74.646.765.088 72.813.144.405 59.202.647.567 Deferred tax liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 1.626.712.445.984 1.303.011.186.430 991.805.410.656 Total Noncurrent Liabilities

TOTAL LIABILITAS 2.078.210.962.892 1.750.993.110.055 1.387.794.091.871 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable tokepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per sharesModal dasar - 10.000.000.000 saham Authorized - 10,000,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid -3.774.685.500 saham 19 377.468.550.000 377.468.550.000 377.468.550.000 3,774,685,500 shares

Tambahan modal disetor 20 433.917.673.015 433.917.673.015 433.917.673.015 Additional paid-in capitalSaldo laba Retained earningsDicadangkan 21 29.709.895.542 27.184.994.732 23.796.082.498 AppropriatedBelum dicadangkan 425.977.392.391 445.254.582.971 404.573.594.527 Unappropriated

Komponen ekuitas lainnya (7.355.348.602) (2.958.411.389) (1.339.511.529) Other component of equity

Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to ownerskepada pemilik entitas induk 1.259.718.162.346 1.280.867.389.329 1.238.416.388.511 of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 22 30.222.637.031 30.235.652.041 32.616.984.686 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 1.289.940.799.377 1.311.103.041.370 1.271.033.373.197 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.368.151.762.269 3.062.096.151.425 2.658.827.465.068 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

2

The original financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE Tbk PT JAYA AGRA WATTIE Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended

31 Desember 2015 December 31, 2015

(Dinyatakan dalam Rupiah, (Expressed in Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

31 Desember/

December 31, 2014(Disajikan kembali -

Catatan/ Catatan 38/

Notes 2015 As restated - Note 38)

PENJUALAN BERSIH 23 658.308.935.085 760.611.299.590 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 24 511.343.018.542 544.310.758.370 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 146.965.916.543 216.300.541.220 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA

Beban penjualan 25 (23.371.272.981) (19.434.554.502) Selling expenses

Beban umum dan administrasi 26 (47.001.000.557) (51.949.911.341) General and administrative expenses

Total Beban Usaha (70.372.273.538) (71.384.465.843) Total Operating Expenses

LABA USAHA 76.593.643.005 144.916.075.377 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Pendapatan operasi lain 27 22.442.018.580 16.255.054.249 Other operating income

Beban operasi lain 28 (101.834.349.918) (84.694.764.138) Other operating expenses

Beban Lain-Lain - Bersih (79.392.331.338) (68.439.709.889) Other Charges - Net

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (2.798.688.333) 76.476.365.488 INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 29 INCOME TAX EXPENSE

Pajak kini (4.733.238.827) (9.201.835.659) Current tax

Pajak tangguhan (4.183.576.000) (15.186.461.082) Deferred tax

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (8.916.814.827) (24.388.296.741) Income Tax Expense - Net

LABA (RUGI) BERSIH (11.715.503.160) 52.088.068.747 NET INCOME (LOSS)

Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain Other Comprehensive Income (Loss)

Tahun Berjalan (6.166.410.418) (2.068.630.673) For The Year

Manfaat pajak tangguhan terkait 1.769.473.205 449.730.813 Related deferred tax income

Pendapatan Komprehensif Lain - Setelah Pajak (4.396.937.213) (1.618.899.860) Other Comprehensive Income - Net of Tax

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF (16.112.440.373) 50.469.168.887 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA (RUGI) BERSIH YANG DAPAT NET (LOSS) INCOME

DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk (11.820.997.843) 50.908.022.347 Owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 22 105.494.683 1.180.046.400 Non-controlling interest

Jumlah (11.715.503.160) 52.088.068.747 Total

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk (15.993.930.680) 50.425.481.118 Owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 22 (118.509.693) 43.687.769 Non-controlling interest

Jumlah (16.112.440.373) 50.469.168.887 Total

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM - DASAR 31 (3) 13 EARNINGS (LOSS) PER SHARE - BASIC

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

3

The original financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE Tbk PT JAYA AGRA WATTIE Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended

31 Desember 2015 December 31, 2015

(Dinyatakan dalam Rupiah, (Expressed in Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Tambahan Komponen Kepentingan

Modal Disetor/ Belum Ekuitas Lainnya/ Nonpengendali/

Catatan/ Modal Saham/ Additional Dicadangkan/ Dicadangkan/ Other Component Jumlah/ Non-controlling Jumlah Ekuitas/

Notes Capital Stock Paid-in Capital Appropriated Unappropriated of Equity Total Interests Total Equity

Saldo per 1 Januari 2013 377.468.550.000 433.917.673.015 16.271.624.411 391.450.737.519 - 1.219.108.584.945 34.172.550.309 1.253.281.135.254 Balance as of January 1, 2013

Dividen - - - (45.146.748.524) - (45.146.748.524) - (45.146.748.524) Dividend

Cadangan umum - - 7.524.458.087 (7.524.458.087) - - - - Appropriate for general reserve

Akuisisi kepentingan nonpengendali - - - - - - (3.797.876.250) (3.797.876.250) Acquisition of non-controlling interest

Komponen ekuitas lainnya - - - - (1.339.511.529) (1.339.511.529) - (1.339.511.529) Other equity components

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 65.794.063.619 - 65.794.063.619 2.242.310.627 68.036.374.246 Comprehensive income for the year

Saldo per 31 Desember 2013 377.468.550.000 433.917.673.015 23.796.082.498 404.573.594.527 (1.339.511.529) 1.238.416.388.511 32.616.984.686 1.271.033.373.197 Balance as of December 31, 2013

Dividen 21 - - - (6.794.433.900) - (6.794.433.900) - (6.794.433.900) Dividend

Cadangan umum 21 - - 3.388.912.234 (3.388.912.234) - - - - Appropriate for general reserve

Akuisisi kepentingan nonpengendali - - - - - - (3.605.066.814) (3.605.066.814) Acquisition of non-controlling interest

Komponen ekuitas lainnya - - - - (1.618.899.860) (1.618.899.860) - (1.618.899.860) Other equity components

Laba komprehensif tahun berjalan - - - 50.864.334.578 - 50.864.334.578 1.223.734.169 52.088.068.747 Comprehensive income for the year

Saldo per 31 Desember 2014 377.468.550.000 433.917.673.015 27.184.994.732 445.254.582.971 (2.958.411.389) 1.280.867.389.329 30.235.652.041 1.311.103.041.370 Balance as of December 31, 2014

Dividen 21 - - (5.049.801.620) - (5.049.801.620) - (5.049.801.620) Dividend

Cadangan umum 21 - - 2.524.900.810 (2.524.900.810) - - - - Appropriate for general reserve

Komponen ekuitas lainnya - - - - (4.396.937.213) (4.396.937.213) - (4.396.937.213) Other equity components

Laba (rugi) komprehensif tahun berjalan - - - (11.702.488.150) - (11.702.488.150) (13.015.010) (11.715.503.160) Comprehensive income (loss) for the year

Saldo per 31 Desember 2015 377.468.550.000 433.917.673.015 29.709.895.542 425.977.392.391 (7.355.348.602) 1.259.718.162.346 30.222.637.031 1.289.940.799.377 Balance as of December 31, 2015

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part oflaporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/

Equity attributable to owners of the Company

Saldo Laba/Retained Earnings

4

The original financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE Tbk PT JAYA AGRA WATTIE Tbk

DAN ENTITAS ANAK AND ITS SUBSIDIARIES

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal For The Year Ended

31 Desember 2015 December 31, 2015

(Dinyatakan dalam Rupiah, (Expressed in Rupiah,

kecuali dinyatakan lain) unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 660.235.086.919 791.610.706.070 Cash received from customers

Pembayaran kas kepada pemasok, Cash paid to suppliers,

karyawan dan lain-lain (487.907.668.124) (524.728.280.814) employees and others

Kas dihasilkan dari operasi 172.327.418.795 266.882.425.256 Cash generated from operations

Pembayaran beban bunga (147.756.372.616) (131.073.043.768) Interest paid

Penerimaan atas pajak lebih bayar Receipt of overpayment from

dari kantor pajak 160.429.836 6.440.129.850 the tax office

Pembayaran pajak penghasilan (15.778.339.566) (46.863.878.557) Income tax paid

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 8.953.136.449 95.385.632.781 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penerimaan bunga 326.118.034 2.360.993.825 Interest received

Penambahan bibitan 8 (7.710.636.154) (10.378.028.134) Increase in nurseries

Penambahan tanaman belum menghasilkan 9 (167.748.867.145) (202.354.276.378) Increase in immature plantations

Perolehan aset tetap 10 (172.095.773.360) (170.624.706.534) Acquisition of fixed assets

Penambahan uang muka pembelian aset tetap - (44.627.859.714) Addition advances for purchases of fixed assets

Penambahan beban tangguhan (1.158.726.096) (1.076.937.259) Increase in deferred charges

Penjualan investasi jangka panjang lainnya 2.000.000.000 - Sale of other long term investment

Hasil penjualan aset 10 13.502.000.000 115.000.000 Proceeds from sale of assets

Kas Bersih Digunakan Untuk

Aktivitas Investasi (332.885.884.721) (426.585.814.194) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Perolehan utang bank 12 49.000.000.000 - Proceeds from bank loan

Perolehan utang bank jangka panjang 16 399.069.000.000 483.196.236.427 Proceeds from long-term bank loans

Pembayaran utang bank jangka panjang 16 (148.498.362.000) (171.335.221.834) Payment of long-term bank loans

Penerimaan utang lain-lain - 37.320.000.000 Proceeds of other payable

Pembayaran dividen 21 (5.049.801.620) (6.794.433.900) Payment of dividend

Pembayaran kepada plasma (23.126.944.118) (19.441.630.648) Payment to plasma

Penerimaan dividen 2.184.915.326 - Proceeds of dividend

Akuisisi bagian non-pengendali pada Acquisition of non-controlling interest

entitas anak yang dikonsolidasi - (5.127.000.000) on consolodated subsidiary

Pembayaran utang sewa pembiayaan (106.880.572) (130.048.028) Payment of obligation under finance lease

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 273.471.927.016 317.687.902.017 Net Cash Provided by Financing Activities

NET DECREASE IN CASH

PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK (50.460.821.256) (13.512.279.396) ON HAND AND IN BANKS

CASH ON HAND AND IN BANKS AT

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 72.463.829.067 85.976.108.463 BEGINNING OF YEAR

CASH ON HAND AND IN BANKS AT

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 22.003.007.811 72.463.829.067 END OF YEAR

belum menghasilkan (50.460.821.256) (13.512.279.396) to immature plantations

Kapitalisasi biaya pinjaman pada tanaman Capitalization of borrowing cost

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of

laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. these consolidated financial statements.

5

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Jaya Agra Wattie Tbk (“Perusahaan”)didirikan dengan nama Handel MaatschappijJ.A. Wattie and Company Limited, suatuperseroan terbatas yang tunduk pada hukumNegara Republik Indonesia, berkedudukan diJakarta, berdasarkan akta pendirian NaamloozeVennotschap No. 157, tanggal 20 Januari 1921dari Pieter van der Meer, Notaris di Surabaya,telah memperoleh pengesahan dari GubernurJenderal Hindia Belanda, sesuai dengan DaftarPetikan Keputusan Gubernur Jenderal HindiaBelanda (Register der Besluiten van denGouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie)No. 69 tanggal 4 Juni 1921, dan telah didaftarkanpada Daftar Panitera Pengadilan NegeriSurabaya (Raad van Justitie te Soerabaja) dibawah No. 232 pada tanggal 4 Agustus 1921,dan selanjutnya telah diumumkan dalam BeritaNegara (Extra-Bijvoegsel der Javasche Courant)No. 90, tanggal 11 Nopember 1921, TambahanNo. 689. Anggaran dasar Perusahaan telahmengalami beberapa kali perubahan, terakhirdengan akta No. 156 tanggal 13 Juni 2013 dariArdi Kristiar, S.H, MBA., Notaris di Jakarta,mengenai perubahan susunan pengurusPerusahaan. Akta perubahan ini telah diterimadan dicatat oleh Departemen Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia dengan SuratNo. AHU-AH.01.10-28645 tanggal 12 Juli 2013.

PT Jaya Agra Wattie (the "Company") wasfounded with the name Handel MaatschappijJ.A. Wattie and Company Limited, a limitedliability company subject to the laws of theRepublic of Indonesia, located in Jakarta,pursuant to the deed Naamlooze VennotschapNo. 157 dated January 20, 1921 of Pieter van

der Meer, Notary in Surabaya, which wasapproved by the Governor-General of the

Dutch East Indies, according to the List

Decision of the Governor-General of the

Dutch East Indies (Register der Besluiten van

den Gouverneur Generaal van Nederlandsch-Indie) No. 69 dated June 4, 1921, and hadbeen listed on the Surabaya District CourtClerk List (Raad van Justitie te Soerabaja)under No. 232 on August 4, 1921, and waspublished subsequently in the State Gazette(Extra-Bijvoegsel der Javasche Courant)No. 90, dated November 11, 1921,Supplement No. 689. The Company’sArticles of Association have beenamended several times, most recently byNotarial Deed No. 156 dated June 13, 2013of Ardi Kristiar, S.H, MBA., Notary in Jakarta,regarding changes in Company’smanagement. This change has been acceptedand recorded by Department of Law andHuman Rights of the Republic of Indonesia inits Letter No. AHU-AH.01. 10-28645 datedJuly 12, 2013.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran DasarPerusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaanmeliputi bidang pembangunan, perdagangan,perindustrian, pengangkutan, pertanian,percetakan, perbengkelan dan jasa. Saat inikegiatan utama Perusahaan adalah bertindaksebagai manajer umum dari entitas anak untukmengatur dan mengendalikan produksi danpenjualan hasil perkebunan karet, kopi, teh,kakao, kelapa sawit dan produk-produkperkebunan lainnya.

In accordance with Article 3 of the Company’sArticles of Association, the scope of itsactivities is to engage in development, trading,industry, forwarding, agriculture, printing,workshop and provision of services. Currently,the Company, as its main activity acts as ageneral manager of its subsidiaries to manageand control the productions and sales ofrubber, coffee, tea, cocoa, palm oil and otheragriculture produce.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersialpada tanggal 20 Januari 1921.

The Company started commercial operationson January 20, 1921.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantorberalamat di Wisma BSG Lt. 8, Jl Abdul MuisNo. 40, Jakarta 10160.

The Company is domiciled in Jakarta with itshead office located at Wisma BSG 8

thFloor,

Jl. Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160.

b. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir b. Parent and Ultimate Parent

PT Sinar Kasih Abadi adalah entitas induk danentitas induk terakhir Perusahaan.

PT Sinar Kasih Abadi is the parent entity andultimate parent entity of the Company.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

7

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan c. Public Offering of Shares of the Company

Berdasarkan surat BAPEPAMNo. S-5586/BL/2011 tanggal 20 Mei 2011,penawaran umum perdana saham biasaPerusahaan kepada masyarakat sebanyak1.132.405.500 saham dengan nilai nominalRp 100 per saham dengan harga penawaransebesar Rp 500 per saham, telah menjadi efektif.Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkanpada Bursa Efek Indonesia.

Based on BAPEPAM letterNo. S-5586/BL/2011 dated May 20, 2011, theinitial public offering of 1,132,405,500 shareswith nominal value of Rp 100 per share at aprice of Rp 500 per share, was deemedeffective. All of the Company’s share werelisted on the Indonesian Stock Exchange.

d. Karyawan, Direksi dan Komisaris d. Employees, Directors and Commissioners

Jumlah karyawan tetap Perusahaan dan entitasanak adalah 2.383 dan 2.364 karyawanmasing-masing pada tahun 2015 dan 2014.

The Company and its subsidiaries have anaverage total number of permanent employeesof 2,383 and 2,364 in 2015 and 2014,respectively.

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 adalahmasing-masing sebagai berikut:

The Company’s management as atDecember 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 dan/and 2014

Komisaris Utama Soetikno Soedarjo President CommissionerKomisaris Soedarniati Harnyoto Sudrajat CommissionerKomisaris Independen Ratna Widjaja Independent Commissioner

Direktur Utama Harijadi Soedarjo President DirectorDirektur Bambang Sugianto Ibrahim Directors

Andi HariyantoRohadi

Marcellinus Hendro RestantoDirektur Independen Sudarmanto Independent Director

2015 dan/and 2014Komite Audit Audit CommiteeKetua Ratna Widjaja ChairmanAnggota Yeti Suhandi

Nia BudhiyantiMembers

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan2014, Corporate Secretary Perusahaan adalahBambang Sugianto Ibrahim.

As of December 31, 2015 and2014, the Corporate Secretary of the Companyis Bambang Sugianto Ibrahim.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

e. Entitas anak yang Dikonsolidasikan e. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki langsung saham entitasanak sebagai berikut:

The Company has direct ownership interest inthe following subsidiaries:

Tahun

Operasi

Lokasi Komersial/

Jenis Usaha Persentase Pemilikan/ Perkebunan/ Start of

Domisili/ Perkebunan/ Percentage of Ownership The Estate Commercial

Domicile Nature of Estate 2015 dan/and 2014 Location Operations 2015 2014%

PT Kintap Jaya Wattindo (KJW) Jakarta Kelapa sawit, karet/ 99,37 Tanah Laut, 2004 1.411.089.825 1.273.721.952

Oil palm, rubber Banjarmasin

PT Mulyaningsih (MUL) Jakarta Kopi dan karet/ 98,78 Sukorambi, 1962 49.614.434 49.875.088

Coffee and rubber Jember

PT Bumi Prada (BP) Jakarta Pengembangan karet/ 99,95 Pulau Laut, 1993 100.182.036 89.672.868

Development of rubber Kalimantan Selatan

PT Kaliduren Estates (KE) Jakarta Teh dan karet/ 95,10 Lengkong, 1905 209.462.490 256.914.405

Tea and rubber Sukabumi

Kopi dan karet/ Bangsal Sari,

Coffee and rubber Jember

PT Banjoemas Landen (BL) Jakarta Karet/Rubber 98,00 Jeruk Legi, 1910 59.010.722 47.112.185

Cilacap

PT Perkebunan Biting (PB) Jakarta Karet/Rubber 98,00 Kendal, 1918 24.761.120 27.289.696

Semarang

PT Corah Mas Keputren Jakarta Karet/Rubber 96,70 Silo, Jember 1910 26.899.234 25.676.298

Estates (CMK) Kopi/Coffee Panti, Jember

PT Perkebunan Kroewoek (PK) Jakarta Karet/Rubber 97,75 Bayah, Lebak 1910 125.831.607 135.993.534

PT Indo Java Rubber

Planting Co. (IJR) Jakarta Karet/Rubber 99,90 Cipari, Cilacap 1907 225.430.494 186.640.152

PT Agri Bumi Sentosa (ABS) Jakarta Kelapa sawit, karet/ 97,80 Cileles, Lebak 2008 1.054.456.016 1.017.430.993

Oil palm, rubber Barito Kuala,

Banjarmasin

PT Cipanyusuhan (CP) Jakarta Karet/Rubber 99,10 Cimarga, Lebak 1961 7.875.356 7.413.271

PT Anugerah Wattindo (AW) Jakarta Pengembangan 99,68 Mekarsari - 557.674.912 486.229.453

perkebunan sawit Anjir Pasar

dan karet/ Mandiangin

Development of

palm oil plantations

and rubber

Jumlah Aset dalam '000

Entitas Anak/Subsidiaries

Total Assets in '000

(Sebelum Eliminasi)/

(Before Elimination)

f. Tanggung Jawab Manajemen danPersetujuan atas Laporan KeuanganKonsolidasian

f. Management Responsibility and Approvalof Consolidated Financial Statements

Penyusunan dan penyajian secara wajar laporankeuangan konsolidasian Perusahaan dan entitasanak merupakan tanggung jawab manajemendan telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksipada tanggal 28 Maret 2016.

The preparation and fair presentation of theconsolidated financial statements of theCompany and its subsidiaries were theresponsibilities of the management, and wereauthorized for issue by the Board of Directorson March 28, 2016.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan KeuanganKonsolidasian

a. Basis of Preparation of ConsolidatedFinancial Statement

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaandan entitas anak disusun berdasarkan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yangmencakup Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) dan Interpretasi StandarAkuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkanoleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK) dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan yangditerbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

The consolidated financial statements theCompany and subsidiaries have beenprepared in accordance with IndonesianFinancial Accounting Standards (“SAK”), whichcomprise the Statement of FinancialAccounting Standards (“PSAK”) andInterpretations of Statement of FinancialAccounting Standard (“ISAK”) issued by theFinancial Accounting Standards Board of theIndonesian Institute of Accountants (“DSAK”)and the Regulations and Financial StatementsPresentation and Disclosure Guidelines issuedby the Financial Services Authority (“OJK”).

Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitasanak menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013),“Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubahpenyajian kelompok pos-pos dalam PenghasilanKomprehensif Lain. Pos-pos yang akandireklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah daripos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke labarugi.

Effective January 1, 2015, the The Companyand subsidiaries implemented PSAK No. 1(Revised 2013), “Presentation of FinancialStatements”, which changes the the Companyand subsidiariesing of items presented in OtherComprehensive Income. Items that could bereclassified to profit or loss would be presentedseparately from items that will never bereclassified.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianadalah selaras dengan kebijakan akuntansi yangditerapkan dalam penyusunan laporan keuangankonsolidasian Perusahaan dan entitas anakuntuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014, kecuali bagi penerapanbeberapa PSAK yang telah direvisi. Sepertidiungkapkan dalam catatan-catatan terkait ataslaporan keuangan, beberapa standar akuntansiyang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkanefektif tanggal 1 Januari 2015.

The accounting policies adopted in thepreparation of the consolidated financialstatements are consistent with those made inthe preparation of the The Company andsubsidiaries’s consolidated financialstatements for the year ended December 31,2014, except for the adoption of severalamended SAKs. As disclosed further in therelevant succeeding Notes, several amendedand published accounting standards wereadopted effective January 1, 2015.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuklaporan arus kas konsolidasian, disusunberdasarkan dasar akrual dengan menggunakankonsep harga perolehan, kecuali beberapa akuntertentu disusun berdasarkan pengukuran lainsebagaimana diuraikan dalam kebijakanakuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, exceptfor the consolidated statement of cash flows,have been prepared on the accrual basis usingthe historical cost basis of accounting, exceptfor certain accounts which are measured onthe bases described in the related accountingpolicies for those accounts.

Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAKNo. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”.

The The Company and subsidiaries appliedPSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement ofCash Flows”.

Laporan arus kas konsolidasian disusun denganmenggunakan metode langsung denganmengelompokkan arus kas dalam aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flow isprepared based on the direct method byclassifying cash flows on the basis ofoperating, investing, and financing activities.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan KeuanganKonsolidasian (lanjutan)

a. Basis of Preparation of ConsolidatedFinancial Statement (continued)

Mata uang pelaporan yang digunakan dalampenyusunan laporan keuangan konsolidasianadalah Rupiah, yang merupakan mata uangfungsional Perusahaan dan entitas anak.

The presentation currency used in thepreparation of the consolidated financialstatements is the Indonesian Rupiah, which isthe Company and subsidiaries’s functionalcurrency.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baikatas kinerja keuangan Perusahaan dan entitasanak, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan,beberapa item pendapatan dan beban telahdisajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of thefinancial performance of the Company andsubsidiaries, due to the significance of theirnature or amount, several items of income orexpense have been shown separately.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasiansesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan diIndonesia mengharuskan penggunaan estimasidan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskanmanajemen untuk membuat pertimbangan dalamproses penerapan kebijakan akuntansiPerusahaan dan entitas anak. Area yangkompleks atau memerlukan tingkat pertimbanganyang lebih tinggi atau area di mana asumsi danestimasi dapat berdampak signifikan terhadaplaporan keuangan konsolidasian diungkapkan diCatatan 3.

The preparation of consolidated financialstatements in conformity with IndonesianFinancial Accounting Standards requires theuse of certain critical accounting estimates. Italso requires management to exercise itsjudgement in the process of applying theCompany and subsidiaries’s accountingpolicies. The areas involving a higher degreeof judgement or complexity, or areas whereassumptions and estimates are significant tothe consolidated financial statements aredisclosed in Note 3.

b. Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Efektif 1 Januari, Perusahaan dan entitas anakmenerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013),“Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 65,‘Laporan keuangan kosolidasian’ mendasarkanprinsip yang telah ada dengan mengidentifikasikonsep pengendalian sebagai faktor utamadalam menentukan apakah entitas harusdimasukkan ke dalam laporan konsolidasianentitas induk. Standar ini memberikan petunjuktambahan untuk membantu dalam kondisipenentuan pengendalian sulit untuk dinilai.Dalam prinsip yang baru, Perusahaan danentitas anak mengendalikan suatu entitas ketikaPerusahaan dan entitas anak tereksposterhadap, atau memiliki hak atas, pengembalianvariabel dari keterlibatannya terhadap entitasdan memiliki kemampuan untuk mempengaruhipengembalian tersebut melalui kekuasaannyaatas entitas tersebut.

Effective January 1, 2015, the Company andsubsidiaries adopted PSAK No. 65 (Revised2013), “Consolidated Financial Statements”.PSAK 65, 'Consolidated financial statements’builds on existing principles by identifying theconcept of control as the determining factor inwhether an entity should be included within theconsolidated financial statements of the parentcompany. The standard provides additionalguidance to assist in the determination ofcontrol where this is difficult to assess. Underthe new principles, the Company andsubsidiaries controls an entity when theCompany and subsidiaries is exposed to, orhas right to, variable returns from itsinvolvement with the entity and has the abilityto affect those return through its power overthe entity.

Laporan keuangan konsolidasian meliputilaporan keuangan konsolidasian Perusahaandan entitas-entitas yang dikendalikan secaralangsung ataupun tidak langsung olehPerusahaan.

The consolidated financial statementsincorporate the consolidated financialstatements of the Company and entities inwhich the Company has the ability to directlyor indirectly exercise control.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Laporan keuangan Entitas anak disusun denganperiode pelaporan yang sama denganPerusahaan. Kebijakan akuntansi yangdigunakan dalam penyajian laporan keuangankonsolidasian telah diterapkan secara konsistenoleh Perusahaan dan entitas anak, kecualidinyatakan lain.

The financial statements of the Subsidiariesare prepared for the same reporting period asthe Parent Company. The accounting policiesadopted in preparing the consolidated financialstatements have been consistently applied bythe Company and subsidiaries, unlessotherwise stated.

Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuhsejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaanmemperoleh pengendalian, sampai dengantanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaanmemiliki secara langsung atau tidak langsungmelalui entitas-entitas anak, lebih dari setengahkekuasaan suara entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from thedate of acquisition, being the date on whichthe company obtains control, and continue tobe consolidated until the date when suchcontrol ceases. Control is presumed to exist ifthe Company owns, directly or indirectlythrough subsidiaries, more than half of thevoting power of an entity.

Transaksi antar perusahaan, saldo dankeuntungan antar entitas Perusahaan dan entitasanak yang belum direalisasi dieliminasi. Kerugianyang belum direalisasi juga dieliminasi.Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jikadiperlukan untuk memastikan konsistensi dengankebijakan akuntasi yang diadopsi Perusahaandan entitas anak.

Inter-company transactions, balances andunrealized gains on transactions betweenCompany and subsidiaries companies areeliminated. Unrealized losses are alsoeliminated. Accounting policies of subsidiarieshave been changed where necessary toensure consistency with the policies adoptedby the Company and subsidiaries.

Pengendalian didapat ketika Perusahaan danentitas anak terekspos atau memiliki hak atasimbal hasil variable dari keterlibatannya denganinvestee dan memiliki kemampuan untukmempengaruhi imbal hasil tersebut melaluikekuasaannya atas investee.

Control is achieved when the Company andsubsidiaries is exposed, or has rights, tovariable returns from its involvement with theinvestee and has the ability to affect thosereturns through its power over the investee.

Secara spesifik, Perusahaan dan entitas anakmengendalikan investee jika dan hanya jikaPerusahaan dan entitas anak memiliki seluruhhal berikut ini:

Specifically, the Company and subsidiariescontrols an investee if and only if the Companyand subsidiaries has:

a. Kekuasaan atas investee (misal, hak yangada memberikan kemampuan kini untukmengarahkan aktivitas relevan investee).

b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabeldari keterlibatannya dengan investee.

c. Kemampuan untuk menggunakankekuasaannya atas investee untukmempengaruhi jumlah imbal hasil investor.

a. Power over the investee (i.e., existingrights that give it the current ability todirect the relevant activities of theinvestee).

b. Exposure, or rights, to variable returnsfrom its involvement with the investee, and

c. The ability to use its power over theinvestee to affect its returns.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Ketika Perusahaan dan entitas anak memilikikurang dari hak suara mayoritas, Perusahaandan entitas anak dapat mempertimbangkansemua fakta dan keadaan yang relevan dalammenilai apakah memiliki kekuasaan atas investitersebut:

When the Company and subsidiaries has lessthan a majority of the voting or similar right ofan investee, the Company and subsidiariesconsiders all relevant facts and circumstancesin assessing whether it has power over aninvestee, incuding:

a. Pengaturan kontraktual dengan pemilik haksuara yang lain.

b. Hak yang timbul dari pengaturan kontraktuallain.

c. Hak suara dan hak suara potensialPerusahaan dan entitas anak.

a. The contractual arrangement with theother vote holders of the investee.

b. Rights arising from other contractualarrangements.

c. The Company and subsidiaries votingrights and potential voting rights.

Ketika Perusahaan dan entitas anak memilikikurang dari hak suara mayoritas, Perusahaandan entitas anak dapat mempertimbangkansemua fakta dan keadaan yang relevan dalammenilai apakah memiliki kekuasaan atas investeetermasuk:

When the Company and subsidiaries has lessthan a majority of the voting or similar rights ofan investee, the Company and subsidiariesconsiders all relevant facts and circumstancesin assessing w11ether it has power over aninvestee,including:

Perusahaan dan entitas anak menilai kembaliapakah investor mengendalikan investee jikafakta dan keadaan mengindikasikan adanyaperubahan terhadap satu atau lebih dari tigaelemen pengendalian. Konsolidasi atas entitasanak dimulai ketika Perusahaan dan entitas anakmemiliki pengendalian atas entitas anak danberhenti ketika Perusahaan dan entitas anakkehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset,liabilitas, penghasilan dan beban atas entitasanak yang diakuisisi atau dilepas selama periodetermasuk dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain konsolidasian daritanggal Perusahaan dan entitas anakmemperoleh pengendalian sampai dengantanggal Perusahaan dan entitas anakmenghentikan pengendalian atas entitas anak.

The Company and subsidiaries re-assesseswhether or not it controls an investee if factsand circumstances indicate that there arechanges to one or more of the three elementsof control. Consolidation of a subsidiary beginswhen the Company and subsidiaries obtainscontrol over the subsidiary and ceases whenthe Company and subsidiaries loses control ofthe subsidiary. Assets, liabilities, income andexpenses of a subsidiary acquired or disposedof during the period are included in theconsolidated statement of profit or loss andother comprehensive income from the date theCompany and subsidiaries gains control untilthe date the Company and subsidiaries ceasesto control the subsidiary.

Laba atau rugi dan setiap komponen ataspenghasilan komprehensif lain diatribusikanpada pemegang saham entitas indukPerusahaan dan entitas anak dan padakepentingan non pengendali (“KNP”), walaupunhasil di kepentingan non pengendali mempunyaisaldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaiandilakukan pada laporan keuangan entitas anakagar kebijakan

Profit or loss and each component of othercomprehensive income (OCI) are attributed tothe equity holders of the parent of theCompany and subsidiaries and to the non-controlling interest (“NCI”), even if this resultsin the NCI having a deficit balance. Whennecessary, adjustments are made to thefinancial statements of subsidiaries to bringtheir accounting policies

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansiPerusahaan dan entitas anak. Semua aset danliabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan aruskas berkaitan dengan transaksi antar anggotaPerusahaan dan entitas anak akan dieliminasisecara penuh dalam proses konsolidasi.

Transaksi dengan KNP yang tidakmengakibatkan hilangnya pengendalianmerupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilaiwajar imbalan yang dibayar dan bagian yangdiakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitasanak dicatat pada ekuitas. Keuntungan ataukerugian pelepasan kepentingan nonpengendalijuga dicatat pada ekuitas.

in line with the Company and subsidiaries’saccounting policies. All intra-Company andsubsidiaries assets and liabilities, equity,income, expenses and cash flows relating totransactions between members of theCompany and subsidiaries are eliminated infull on consolidation.

Transactions with NCI that do not result in lossof control are accounted for as equitytransactions. The difference between the fairvalue of any consideration paid and therelevant share acquired of the carrying value ofnet assets of the subsidiary is recorded inequity. Gains or losses on disposals to NCI arealso recorded in equity.

Perubahan kepemilikan di entitas anak, tanpakehilangan pengendalian, dihitung sebagaitransaksi ekuitas. Jika Perusahaan dan entitasanak kehilangan pengendalian atas entitas anak,maka Perusahaan dan entitas anak:

A change in the ownership interest of asubsidiary, without a loss of control, isaccounted for as an equity transaction. If theCompany and subsidiaries loses control over asubsidiary, it:

a. menghentikan pengakuan aset (termasuksetiap goodwill) dan liabilitas Entitas anak;

b. menghentikan pengakuan jumlah tercatatsetiap KNP;

c. menghentikan pengakuan akumulasi selisihpenjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

d. mengakui nilai wajar pembayaran yangditerima;

e. mengakui setiap sisa investasi pada nilaiwajarnya;

f. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkansebagai keuntungan atau kerugian sebagailaba rugi; dan

g. mereklasifikasi ke laba rugi proporsikeuntungan dan kerugian yang telah diakuisebelumnya dalam penghasilankomprehensif lain atau saldo laba, begitupula menjadi persyaratan jika Perusahaandan entitas anak akan melepas secaralangsung aset atau liabilitas yang terkait.

a. derecognizes the assets (includinggoodwill) and liabilities of the subsidiary;

b. derecognizes the carrying amount of anyNCI;

c. derecognizes the cumulative translationdifferences, recorded in equity, if any;

d. recognizes the fair value of theconsideration received;

e. recognizes the fair value of anyinvestment retained;

f. recognizes any surplus or deficit in profitor loss; and

g. reclassifies the parent’s share ofcomponents previously recognized in OCIto profit or loss or retained earnings, asappropriate, as would be required if theCompany and subsidiaries had directlydisposed of the related assets or liabilities.

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugidan aset bersih dari Entitas anak yang tidakdapat diatribusikan, secara langsung maupuntidak langsung, pada Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain konsolidasian dandalam ekuitas pada laporan posisi keuangankonsolidasian, terpisah dari bagian yang dapatdiatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or lossand net assets of the Subsidiary notattributable directly or indirectly to theCompany, which are presented in theconsolidated statement of profit or loss andother comprehensive income and under theequity section of the consolidated statement offinancial position, respectively, separately fromthe corresponding portion attributable to theowner of the parent entity.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations

Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat denganmenggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisiadalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggalpertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitasyang terjadi atau ditanggung dan instrumenekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran ataspengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan labarugi komprehensif konsolidasian.

Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap,nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentinganekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihakpengakuisisi dari pihak yang diakuisisi diukurkembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisimelalui laporan laba rugi.

Acquisitions of subsidiaries and businessesare accounted for using the acquisitionmethod. The cost of the business combinationis the aggregate of the fair values (at the dateof exchange) of assets given, liabilitiesincurred or assumed, and equity instrumentsissued in exchange for control of the acquiree.Acquisition-related costs are recognized in theconsolidated statements of comprehensiveincome.

If the business combination is achieved instages the equity interest of the acquirer in theacquire is remeasured to fair value of theacquisition date trough profit and loss.

Aset teridentifikasi dan liabilitas pihak yangdiakuisisi yang memenuhi kondisi - kondisipengakuan berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010),Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecualiuntuk aset dan liabilitas tertentu diukur denganmenggunakan standar yang relevan.

The acquiree's identifiable assets and liabilitiesthat meet the conditions for recognition underPSAK 22 (Revised 2010), BusinessCombination, are recognized at fair value,except for certain assets and liabilities that aremeasured using the relevant standards.

d. Goodwill d. Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih biayaperolehan atas kepemilikan Perusahaan danentitas anak terhadap nilai wajar aset netoteridentifikasi entitas anak, entitas asosiasi ataupengendalian bersama entitas pada tanggalakuisisi. Kepentingan nonpengendali diukur padaproporsi kepemilikan kepentingan nonpengendaliatas aset neto teridentifikasi pada tanggalakuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah darinilai wajar aset neto yang diperoleh, perbedaantersebut diakui dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian. Goodwill atasakuisisi entitas asosiasi disajikan di dalaminvestasi pada entitas asosiasi. Goodwill dicatatsebesar biaya perolehan dikurangi denganakumulasi kerugian penurunan nilai.

Goodwill represents the excess of the cost ofan acquisition over the fair value of the TheCompany and subsidiaries’s share of the netidentifiable assets of the acquired subsidiary,associate or jointly controlled entity at theeffective date of acquisition. Non-controllinginterests are measured at their proportionateshare of the net identifiable assets at theacquisition date. If the cost of acquisition isless than the fair value of the net assetsacquired, the difference is recognised directlyin the consolidated statements ofcomprehensif income. Goodwill on acquisitionsof associates is included in investment inassociates. Goodwill is carried at cost lessaccumulated impairment loss.

Goodwill atas akuisisi entitas anak diujipenurunan nilainya setiap tahun. Goodwilldialokasikan pada setiap unit penghasil kas ataukelompok unit penghasil kas untuk tujuan ujipenurunan nilai.

Goodwill on acquisition of subsidiaries istested for impairment annually. Goodwill isallocated to cash-generating units or theCompany and subsidiariess of cash-generatingunits for the purpose of impairment testing.

Keuntungan atau kerugian atas pelepasanentitas anak dan entitas asosiasi termasuk nilaitercatat dari goodwill yang terkait dengan entitasyang dijual.

The profit or loss on disposal ofsubsidiariesand associates includes thecarrying amount of goodwill relating to theentity sold.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak Berelasi e. Transactions With Related Parties

Suatu pihak dianggap berelasi denganPerusahaan dan entitas anak (entitas pelapor)jika:

A party is considered to be related to theCompany and its subsidiaries (reporting entity)if:

(1) langsung, atau tidak langsung yang melaluisatu atau lebih perantara, suatu pihak (i)mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atauberada di bawah pengendalian bersama,dengan Perusahaan dan entitas anak; (ii)memiliki kepentingan dalam Perusahaandan entitas anak yang memberikanpengaruh signifikan atas Perusahaan danentitas anak; atau (iii) memiliki pengendalianbersama atas Perusahaan dan entitas anak;

(2) suatu pihak yang berelasi denganPerusahaan dan entitas anak;

(3) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan entitas anak sebagaiventurer;

(1) directly or indirectly through one or moreintermediaries, the party (i) controls, or iscontrolled by, or is under common controlwith the Company and its subsidiaries; (ii)has an interest in the Company and itssubsidiaries that gives significant influenceover the Company and its subsidiaries; or(iii) has joint control over the Companyand its subsidiaries;

(2) the party is an associate of the Companyand its subsidiaries;

(3) the party is a joint venture in which theCompany and its subsidiaries is aventurer;

(4) suatu pihak adalah anggota dari personilmanajemen kunci Perusahaan dan entitasanak atau induk;

(4) the party is a member of the keymanagement personnel of the Companyand its subsidiaries or its parent;

(5) suatu pihak adalah anggota keluarga dekatdari individu yang diuraikan dalam butir(1) atau (4);

(6) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan,dikendalikan bersama atau dipengaruhisignifikan oleh atau untuk di mana hak suarasignifikan pada beberapa entitas, langsungmaupun tidak langsung, individu sepertidiuraikan dalam butir (4) atau (5); atau

(7) suatu pihak adalah suatu program imbalanpasca kerja untuk imbalan kerja dariPerusahaan dan entitas anak atau entitasyang terkait dengan Perusahaan dan entitasanak.

(5) the party is a close member of the familyof any individual referred to (1) or (4);

(6) the party is an entity that is controlled,jointly controlled or significantly influencedby or for which significant voting power insuch entity resides with, directly orindirectly, any individual referred to (4) or(5); or

(7) the party is a post employment benefitplan for the benefit of employees of theCompany and its subsidiaries, or anyentity that is a related party of theCompany and its subsidiaries.

Saldo dan transaksi yang material antara entitaspelapor dengan pihak berelasi diungkapkandalam Catatan 33.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratanyang disetujui oleh kedua belah pihak, dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak samadengan transaksi lain yang dilakukan denganpihak-pihak yang tidak berelasi.

All significant transactions and balancesbetween reporting entity and related partiesare disclosed in Note 33.

The transactions to related parties are madebased on agreed terms, whereas such termsmay not be the same as those with thetransactions to third parties.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anakterdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutanglain-lain, piutang plasma dan investasi jangkapanjang lainnya.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anakterdiri dari utang bank, utang usaha, utanglain-lain, akrual, utang plasma dan utang bankdan utang lain-lain jangka panjang.

The Company and its subsidiaries’ financialassets consist of cash on hand and in banks,trade receivables, other receivables, plasmareceivables and other long-term investmenst.

The Company and its subsidiaries’ financialliabilities consist of bank loans, trade payables,other payables, accruals, plasma payable, andlong-term banks and other payable.

Klasifikasi Classification

Perusahaan dan entitas anakmengklasifikasikan aset keuangannya dalamkategori sebagai berikut pada saat pengakuanawal:

The Company and its subsidiaries classifytheir financial assets in the followingcategories at initial recognition:

(1) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (1) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual terdiridari aset keuangan non-derivatif yangditetapkan sebagai tersedia untuk dijualatau tidak diklasifikasikan kedalam kategoriaset keuangan lainnya.

AFS financial assets consist of non-derivative financial assets that aredesignated as available for sale or are notclassified in an other categories offinancial assets.

(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (2) Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non-derivatif denganpembayaran tetap atau telah ditentukanyang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktifdan Perusahaan dan entitas anak tidakberniat untuk menjual segera atau dalamwaktu dekat.

Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket and that the Company and itssubsidiaries does not intend to sellimmediately or in the near term.

Perusahaan dan entitas anakmengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalamkategori liabilitas keuangan yang diukur padabiaya perolehan diamortisasi.

The Company and its subsidiaries classifytheir financial liabilities as financial liabilitiesmeasured at amortized cost.

Pengakuan Recognition

Perusahaan dan entitas anak mengakui asetkeuangan atau liabilitas keuangan pada laporanposisi keuangan konsolidasian, jika dan hanyajika, Perusahaan dan entitas anak menjadisalah satu pihak dalam ketentuan padakontraktual instrumen tersebut. Pembelian ataupenjualan aset keuangan yang lazim diakui padatanggal perdagangan dimana Perusahaan danentitas anak memiliki komitmen untuk membeliatau menjual aset tersebut.

The Company and its subsidiaries recognize afinancial asset or a financial liability in theconsolidated statement of financial position, ifand only if, the Company and its subsidiariesbecome a party to the contractual provisions ofthe instrument. Regular way purchases andsales of financial assets are recognized on thetrade date at which the Company and itssubsidiaries commit to purchase or sell theasset.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atauliabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya(untuk item yang tidak diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi setelah pengakuanawal) ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung atas perolehanaset keuangan atau penerbitan liabilitaskeuangan.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidaktercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasiharga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnyatidak dapat diukur secara handal diklasifikasikansebagai AFS, diukur pada biaya perolehandikurangi penurunan nilai.

Piutang pelanggan dan piutang lain-lain denganpembayaran tetap atau telah ditentukan dantidak mempunyai kuotasi di pasar aktifdiklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikandan piutang”, yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metode sukubunga efektif dikurangi penurunan nilai.

A financial asset or financial liability is initiallymeasured at fair value plus (for an item notsubsequently measured at fair value throughprofit or loss) transaction costs that are directlyattributable to its acquisition or issue.

Investments in unlisted equity instruments thatare not quoted in an active market and whosefair value cannot be reliably measured arealso classified as AFS, measured at cost lessimpairment.

Receivable from customers and otherreceivables that have fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket are classified as “loans andreceivables” are measured at amortised costusing the effective interest method lessimpairment.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yangdapat diatribusikan secara langsung untukperolehan aset keuangan atau penerbitanliabilitas keuangan dan merupakan biayatambahan yang tidak akan terjadi apabilainstrumen keuangan tersebut tidak diperolehatau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biayatransaksi ditambahkan pada jumlah yang diakuipada awal pengakuan aset, sedangkan untukliabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkandari jumlah utang yang diakui pada pengakuanawal liabilitas. Biaya transaksi tersebutdiamortisasi selama umur instrumen berdasarkanmetode suku bunga efektif dan dicatat sebagaibagian dari pendapatan bunga untuk biayatransaksi sehubungan dengan aset keuanganatau sebagai bagian dari beban bunga untukbiaya transaksi sehubungan dengan liabilitaskeuangan.

Transaction costs include only those costs thatare directly attributable to the acquisition of afinancial asset or issue of financial liability andare incremental costs that would not havebeen incurred if the instrument had not beenacquired or issued. In the case of financialassets, transaction costs are added to theamount recognized initially, while for financialliabilities, transaction costs are deducted fromthe amout of debt recognized initially. Suchtransaction costs are amortized over the termsof the instruments based on the effectiveinterest rate method and were recorded aspart of interest income for transaction costsrelated to financial assets or interest expensefor transaction costs related to financialliabilities.

Penghentian pengakuan Derecognition

Aset keuangan (atau bagian dari kelompok asetkeuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a part ofsimilar financial assets) is derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasaldari aset keuangan tersebut berakhir;

a. The rights to receive cash flows from theasset have expired;

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

b. Perusahaan dan entitas anak tetap memilikihak untuk menerima arus kas dari asetkeuangan tersebut, namun juga menanggungliabilitas kontraktual untuk membayar kepadapihak ketiga atas arus kas yang diterimatersebut secara penuh tanpa adanyapenundaan yang signifikan berdasarkansuatu kesepakatan; atau

Perusahaan dan entitas anak telahmentransfer haknya untuk menerima arus kasdari aset keuangan dan (i) telah mentransfersecara substansial seluruh risiko dan manfaatatas aset keuangan, atau (ii) secarasubstansial tidak mentransfer atau tidakmemiliki seluruh risiko dan manfaat atas asetkeuangan, namun telah mentransferpengendalian atas aset keuangan tersebut

b. The Company and its subsidiaries retainthe right to receive cash flows from theasset, but have assumed an obligation topay them in full without material delay to athird party under a “pass-through”arrangement; or

The Company and its subsidiaries havetransferred its rights to receive cash flowsfrom the asset and either (i) havetransferred substantially all the risks andrewards of the asset, or (ii) have neithertransferred or retained substantially all therisks and rewards of the asset, but havetransferred control of the asset.

Ketika Perusahaan dan entitas anak telahmentransfer hak untuk menerima arus kas darisuatu aset keuangan atau telah menjadi pihakdalam suatu kesepakatan, dan secarasubstansial tidak mentransfer dan tidak memilikiseluruh risiko dan manfaat atas aset keuangandan masih memiliki pengendalian atas asettersebut, maka aset keuangan diakui sebesarketerlibatan berkelanjutan dengan asetkeuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutandalam bentuk pemberian jaminan atas aset yangditransfer diukur berdasarkan jumlah terendahantara nilai aset yang ditransfer dengan nilaimaksimal dari pembayaran yang diterima yangmungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaandan entitas anak.

When the Company and its subsidiaries havetransferred its rights to receive cash flows froma financial asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neithertransferred nor retained substantially all therisks and rewards of the asset nor transferredcontrol of the asset, the financial asset isrecognized to the extent of the Company andits subsidiaries’ continuing involvement in theasset. Continuing involvement that takes theform of a guarantee over the transferred assetis measured at the lower of the originalcarrying amount of the asset and the maximumamount of consideration that the Company andits subsidiaries could be required to repay.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannyajika liabilitas keuangan tersebut berakhir,dibatalkan atau telah kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when thecontractual obligation under the liability isdischarged, cancelled or has expired.

Saling hapus Offsetting

Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dannilai bersihnya disajikan dalam laporan posisikeuangan konsolidasian jika, dan hanya jika,Perusahaan dan entitas anak saat ini memilikihak yang berkekuatan hukum untuk melakukansaling hapus atas jumlah yang telah diakuitersebut; dan berniat untuk menyelesaikansecara neto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offseted andthe net amount reported in the consolidatedstatement of financial position, if and only if,there is a currently enforceable right to offsetthe recognized amounts and there is intentionto settle on a net basis, or to realize the assetand settle the liability simultaneously.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

f. Instrumen Keuangan (lanjutan) f. Financial Instruments (continued)

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuanganatau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atauliabilitas keuangan yang diukur pada saatpengakuan awal dikurangi pembayaran pokok,ditambah atau dikurangi dengan amortisasikumulatif dengan menggunakan metode sukubunga efektif yang dihitung dari selisih antaranilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangipenyisihan penurunan nilai.

Amortized cost measurement

The amortized cost of a financial asset orliability is the amount at which the financialasset or liability is measured at initialrecognition, minus principal repayments, plusor minus the cumulative amortization using theeffective interest method of any differencebetween the initial amount recognized and thematurity amount, minus any reduction forimpairment.

Pengukuran nilai wajar Fair value measurement

Nilai wajar instrumen keuangan yangdiperdagangkan di pasar aktif pada tanggalpelaporan adalah berdasarkan harga kuotasipasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bidprice untuk posisi beli dan ask price untuk posisijual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi.Apabila bid price dan ask price yang terkini tidaktersedia, maka harga transaksi terakhir yangdigunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajarterkini, sepanjang tidak terdapat perubahansignifikan dalam perekonomian sejak terjadinyatransaksi. Untuk seluruh instrumen keuanganyang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif,kecuali investasi pada instrumen ekuitas yangtidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajarditentukan menggunakan teknik penilaian.Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, danperbandingan terhadap instrumen sejenis yangmemiliki harga pasar yang dapat diobservasi.

The fair value of financial instruments traded inactive markets at the reporting date is basedon their quoted market price or dealer pricequotations (bid price for long positions and askprice for short positions), without anydeduction for transaction costs. When currentbid and asking prices are not available, theprice of the most recent transaction is usedsince it provides evidence of the current fairvalue as long as there has not been asignificant change in economic circumstancessince the time of the transaction. For all otherfinancial instruments not listed in an activemarket, except investment in unquoted equitysecurities, the fair value is determined by usingappropriate valuation techniques. Valuationtechniques include net present valuetechniques, and comparison to similarinstruments for which market observableprices exist.

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan g. Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan danentitas anak menelaah apakah suatu asetkeuangan atau kelompok aset keuangan telahmengalami penurunan nilai.

The Company and its subsidiaries assess, ateach reporting date, whether there is anyobjective evidence that a financial asset or aCompany and its subsidiaries of financialassets is impaired.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) g. Impairment of Financial Assets (continued)

Suatu aset keuangan atau kelompok asetkeuangan mengalami penurunan nilai jika danhanya jika, terdapat bukti obyektif mengenaipenurunan nilai sebagai akibat dari satu ataulebih kejadian yang timbul setelah pengukuranawal dari suatu aset (suatu kejadian yangmerugikan) dan kejadian kerugian tersebut telahmempengaruhi estimasi arus kas masa depandari aset keuangan atau kelompok asetkeuangan yang dapat diestimasi dengan andal.Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasibahwa peminjam atau kelompok peminjammengalami kesulitan keuangan secara signifikan,gagal dalam melakukan pembayaran bunga ataupokok, kemungkinan akan mengalamikebangkrutan atau reorganisasi keuanganlainnya dan terdapat hasil observasi data yangmengindikasikan terdapat penurunan nilai padaestimasi arus kas masa depan, sepertiperubahan kondisi ekonomi yang berhubungandengan gagal bayar.

A financial asset or a Company and itssubsidiaries of financial assets is deemed tobe impaired if, and only if, there is objectiveevidence of impairment as a result of one ormore events that occurred after the initialrecognition of the asset (an “incurred lossevent”) and that loss event (or events) has animpact on the estimated future cash flows ofthe financial asset or the Company and itssubsidiaries of financial assets that can bereliably estimated. Evidence of impairmentmay include indications that the borrower or aCompany and its subsidiaries of borrowers isexperiencing significant financial difficulty,default or delinquency in interest or principalpayments, the probability that they will enterbankruptcy or other financial reorganizationand where observable data indicate that thereis a measurable decrease in the estimatedfuture cash flows, such as changes in arrearsor economic conditions that correlate withdefaults.

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutangdicatat pada biaya perolehan diamortisasi,Perusahaan dan entitas anak pertama-tamamenentukan apakah terdapat bukti obyektifmengenai penurunan nilai secara individual atasaset keuangan yang signifikan secara individual,atau secara kolektif untuk aset keuangan yangjumlahnya tidak signifikan secara individual. JikaPerusahaan dan entitas anak menentukan tidakterdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilaiatas aset keuangan yang dinilai secaraindividual, baik aset keuangan tersebut signifikanatau tidak signifikan, maka aset tersebutdimasukkan ke dalam kelompok aset keuanganyang memiliki karakteristik risiko kredit yangsejenis dan menilai penurunan nilai kelompoktersebut secara kolektif. Aset yang penurunannilainya dinilai secara individual, dan untuk itukerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilaisecara kolektif.

For loans and receivables carried at amortizedcost, the Company and its subsidiaries firstassess whether objective evidence ofimpairment exists individually for financialassets that are individually significant, andindividually or collectively for financial assetsthat are not individually significant. If theCompany and its subsidiaries determine thatno objective evidence of impairment exists foran individually assessed financial asset,whether significant or not, it includes the assetin a Company and its subsidiaries of financialassets with similar credit risk characteristicsand collectively assess them for impairment.Assets that are individually assessed forimpairment and for which an impairment loss isor continues to be recognized are not includedin a collective assessment for impairment.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) g. Impairment of Financial Assets (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunannilai telah terjadi atas aset dalam kategoripinjaman yang diberikan dan piutang yangdicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlahkerugian tersebut diukur sebagai selisih antaranilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi aruskas masa depan (tidak termasuk kerugian kreditdi masa depan yang belum terjadi) yangdidiskonto menggunakan suku bunga efektif awaldari aset tersebut (yang merupakan suku bungaefektif yang dihitung pada saat pengakuan awal).Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangidengan penurunan nilai yang terjadi ataumenggunakan akun penyisihan dan jumlahkerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

If there is objective evidence that animpairment loss on loans and receivables thatcarried at amortized cost for individuallyassessed has been incurred, the amount of theloss is measured as the difference betweenthe asset’s carrying amount and the presentvalue of estimated future cash flows (excludingfuture credit losses that have not beenincurred) discounted at the financial asset’soriginal effective interest rate (i.e., theeffectiveinterest rate computed at initialrecognition). The carrying amount of the assetshall be reduced either directly or through theuse of an allowance account. The amount ofloss is charged to the consolidated statementof comprehensive income.

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompoktersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilaiditandai dengan penurunan nilai wajar dibawahbiaya perolehannya yang signifikan danberkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektifpenurunan nilai, maka kerugian penurunan nilaikumulatif yang dihitung dari selisih antara biayaperolehan dengan nilai wajar kini, dikurangikerugian penurunan nilai yang sebelumnya telahdiakui dalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dandiakui dalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian. Kerugian penurunan nilai yangdiakui pada laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian tidak boleh dipulihkan melaluilaporan laba rugi komprehensif konsolidasian(harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilaiwajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui diekuitas.

In case of equity investments classified asAFS, assessment of any impairment wouldinclude a significant or prolonged decline in thefair value of the investments below its cost.Where there is evidence of impairment, thecumulative loss measured as the differencebetween the acquisition cost and the currentfair value, less any impairment loss on thatfinancial asset previously recognized in theconsolidated statements of comprehensiveincome is removed from equity and recognizedin the consolidated statements ofcomprehensive income. Impairment losses onequity investments are not reversed throughthe consolidated statements of comprehensiveincome. Increases in fair value afterimpairment are recognized directly in equity.

h. Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha h. Trade and Non-trade Receivables

Piutang usaha merupakan jumlah yang terutangdari pelanggan atas penjualan barang daganganatau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jikapiutang diperkirakan dapat ditagilh dalam waktusatu tahun atau kurang (atau dalam sikiusoperasi normal jika lebih panjang), piutangdiklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak,piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due fromcustomers for merchandise sold or servicesperformed in the ordinary course of business.If collection is expected in one year or less (orin the normal operating cycle of the business iflonger), they are classified as current assets. Ifnot, they are presented as non-current assets.

Piutang usaha dan piutang non-usaha padaawalnya diakui sebesar nilai wajar danselanjutnya diukur pada biaya perolehandiamortisasi dengan menggunakan metodebunga efektif, apabila dampak pendiskontoansignifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.

Trade and non-trade receivables arerecognised initially at fair value andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest method. if theimpact of discounting is significant, less anyprovision for impairment.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha(lanjutan)

h. Trade and Non-trade Receivables(continued)

Kolektibilitas piutang usaha dan piutangnon-usaha ditinjau secara berkala. Piutangyang diketahui tidak tertagih. dihapuskan dengansecara langsung mengurangi nilai tercatatnya.Akun penyisihan digunakan ketika terdapat buktiyang objektif bahwa Perusahaan tidak dapatmenagih seluruh nilai terutang sesuai denganpersyaratan awal piutang. Kesulitan keuangansignifikan yang dialami debitur, kemungkinandebitur dinyatakan pailit atau melakukanreorganisasi keuangan dan gagal bayar ataumenunggak pembayaran merupakan indikatoryang dianggap dapat menunjukkan adanyapenurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilaiadalah sebesar selisih antara nilaitercatat asetdan nilai kini dari estimasi arus kas masa depanpada tingkat SBE awal. Arus kas terkait denganpiutang jangka pendek tidak didiskontokanapabila efek diskonto tidak material.

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui padalaba rugi dan disajikan dalam beban “bebanpenurunan nilai”. Ketika piutang usaha danpiutang non-usaha. yang rugi penurunan nilainyatelah diakui, tidak dapat ditagilh pada periodeselanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan.Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembaliatas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap 'beban penurunannilai" pada laporan laba rugi.

Collectability of trade and non-tradereceivables is reviewed on an ongoing basis.Debts which are known to be uncollectible arewritten off by reducing the carrying amountdirectly. An allowance account is used whenthere is objective evidence that the Companywill not be able to collect all amountsdueaccording to the original terms of thereceivables. Significant financial difficulties ofthe debtor, probability that the debtor will enterbankruptcy or financial reorganisation, anddefault or delinquency in payments areconsidered indicators that the trade receivableis impaired. The amount of the impairmentallowance is the difference between theasset's carrying amount and the present valueof estimated future cash flows, discounted atthe original EIR. Cash flows relating to shortterm receivables are not discounted if theeffect of discounting is immaterial.

The amount of the impairment loss isrecognised in profit or loss within "impairmentcharges". When a trade and non-tradereceivable for which an impairment allowancehad been recognised becomes uncollectible ina subsequent period, it is written off againstthe allowance account. Subsequent recoveriesof amounts previously written off are creditedagainst "impairment charges" in profit or loss.

i. Investasi pada Entitas Asosiasi i. Investments in Associated Company

Investasi Perusahaan dan entitas anak padaentitas asosiasi diukur dengan menggunakanmetode ekuitas dimana Perusahaan dan entitasanak mempunyai pengaruh signifikan. Sesuaidengan metode ekuitas, biaya perolehaninvestasi ditambah atau dikurang dengan bagianPerusahaan dan entitas anak atas laba atau rugineto, dan penerimaan dividen dari investee sejaktanggal perolehan.

The Company and its subsidiaries’ investmentin its associated company is accounted forusing the equity method. An associatedcompany and its subsidiaries is an entity inwhich the Company and its subsidiaries havesignificant influence. Under the equity method,the cost of investment is increased ordecreased, by the Company and itssubsidiaries share in net earnings or losses of,and dividends received from the investeesince the date of acquisition.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan) i. Investments in Associated Company(continued)

Perusahaan dan entitas anak menentukanapakah diperlukan untuk mengakui tambahanrugi penurunan nilai atas investasi Perusahaandalam entitas asosiasi. Perusahaan dan entitasanak menentukan pada setiap tanggal pelaporanapakah terdapat bukti obyektif yangmengindikasikan bahwa investasi dalam entitasasosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam halini, Perusahaan dan entitas anak menghitungjumlah penurunan nilai berdasarkan selisihantara jumlah terpulihkan atas investasi dalamentitas asosiasi dan jumlah tercatatnya danmengakuinya dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.

The Company and its subsidiaries determinewhether it is necessary to recognize anadditional impairment loss on their investmentin their associate. The Company and itssubsidiaries determine at each reporting datewhether there is any objective evidence thatthe investment in the associate is impaired. Ifthis is the case, the Company and itssubsidiaries calculate the amount ofimpairment as the difference between therecoverable amount of the investment inassociate and its carrying value, andrecognizes the amount in the consolidatedstatements of comprehensive income.

j. Aset Tidak Lancar yang DiklasifikasikanSebagai Dimiliki untuk Dijual

j. Noncurrent Asset Classified as Held forSale

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijualdisajikan pada nilai yang lebih rendah antarajumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangibiaya untuk menjual.

Noncurrent asset held for sale is presented atcarrying amount or fair value less cost to sell,which ever is lower.

k. Persediaan k. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biayaperolehan atau nilai realisasi bersih, mana yanglebih rendah dikurangi persediaan usang. Biayaperolehan ditentukan dengan metode rata-ratatertimbang.

Inventories are stated at cost or net realizablevalue, whichever is lower, less any allowancefor inventory obsolescence. Cost is determinedusing the weighted-average method.

l. Biaya Dibayar Dimuka l. Prepaid Expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masamanfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over theirbenefiical periods using the straight-linemethod.

m. Bibitan m. Nurseries

Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan,pembelian bibit, dan pemeliharaannyadinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasibiaya ini akan dipindahkan ke akun “TanamanBelum Menghasilkan” pada saat siap ditanam.

Costs incurred in the preparation of thenursery, purchase of seedings and theirmaintenance are stated at cost. Theaccumulated costs are transferred to“Immature Plantations” account at the time ofplanting.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

n. Tanaman Perkebunan n. Plantations

Tanaman perkebunan merupakan tanamanproduksi yang dibedakan menjadi tanamanbelum menghasilkan dan tanamanmenghasilkan. Tanaman belum menghasilkandinyatakan sebesar biaya perolehan yangmeliputi akumulasi biaya persiapan lahan,penanaman bibit, pemupukan dan pemeliharaan,alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luashektar yang dikapitalisasi, termasuk pulakapitalisasi biaya pinjaman dan biaya tidaklangsung lainnya sampai dengan saat tanamanyang bersangkutan dinyatakan menghasilkan.

Plantations include production plantations thatcan be classified as immature plantations andmature plantations. Immature plantations arestated at cost which consists of accumulatedcost of plantation, seedling, fertilizing andmaintenance, allocation of indirect costcapitalized based on the number of hectares,including capitalized borrowing costs and otherindirect overhead costs up to the time theplantation is mature.

Tanaman belum menghasilkan tidak disusutkan.Tanaman belum menghasilkan direklasifikasimenjadi tanaman menghasilkan pada saattanaman dianggap sudah menghasilkan.Tanaman perkebunan dinyatakan telahmenghasilkan dihitung sejak masa tanam bilasudah berumur:

Immature plantations are not depreciated.Immature plantations will be reclassified to themature plantations account when plantationsare considered mature. From planting date, apIantation is considered mature in:

Tahun/Years

Kelapa sawit 4 Palm oil

Karet 5 - 6 RubberKopi 4 - 5 CoffeeTeh 4 - 5 Tea

Tanaman menghasilkan disusutkan denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkantaksiran masa manfaat selama 25 tahun.

Mature plantations are depreciated usingthe straight-line method over estimated usefullife of 25 years.

o. Aset Tetap o. Fixed Assets

Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesarbiaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutandan rugi penurunan nilai. Biaya perolehantermasuk biaya penggantian bagian aset tetapsaat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteriapengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksiyang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itudiakui ke dalam jumlah tercatat (“carryingamount”) aset tetap sebagai suatu penggantianjika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biayapemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif konsolidasianpada saat terjadinya.

Fixed assets, except land, are stated at costless accumulated depreciation and impairmentlosses. Such cost includes the cost ofreplacing part of fixed assets when that cost isincurred, if the recognition criteria are met.Likewise, when a major inspection isperformed, its cost is recognized in thecarrying amount of fixed assets as areplacement if the recognition criteria aresatisfied. All repairs and maintenance coststhat do not meet the recognition criteria arerecognized in the consolidated statements ofcomprehensive income as incurred.

Biaya pinjaman yang secara langsung dapatdiatribusikan dengan kegiatan pekerjaankonstruksi dikapitalisasi ke aset dalampenyelesaian.

Borrowing costs that are directly attributable tothe activities of the construction progress iscapitalized to the construction in progress.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Aset Tetap (lanjutan) o. Fixed Assets (continued)

Penyusutan dihitung dengan menggunakanmetode garis lurus selama umur manfaat asettetap yang diestimasi sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives ofthe assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan, jembatan dan jalan 15 - 20 Buildings, bridges and roads

Mesin dan peralatan 5 - 8 Machinery and toolsKendaraan 4 - 5 Motor vehiclesPerlengkapan kantor 5 Office equipment

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehandan tidak disusutkan.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metodepenyusutan direview setiap akhir tahun danpengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebutberlaku prospektif.

Land is stated at cost and is not depreciated.

The estimated residual values, useful lives anddepreciation method are reviewed at eachfinancial year end and the effect of anychanges in estimates is accounted forprospectively.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikanpengakuannya pada saat dilepaskan atau saattidak ada manfaat ekonomis masa depan yangdiharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.Laba atau rugi yang timbul dari penghentianpengakuan aset (dihitung sebagai perbedaanantara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlahtercatat dari aset) dimasukkan dalam laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian pada tahunaset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upondisposal or when no future economic benefitsare expected from its use or disposal. Any gainor loss arising on derecognition of the asset(calculated as the difference between the netdisposal proceeds and the carrying amount ofthe asset) is included the consolidatedstatements of comprehensive income in theyear the asset is derecognized.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesarbiaya perolehan yang meliputi seluruh biaya(termasuk biaya pinjaman) untuk membuat asetdalam penyelesaian dapat berfungsi dan siapdigunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasibiaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saatselesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost thatconsist of all costs (including borrowing cost)attributable to bringing the constructed asset toworking condition and getting it ready for itsintended use. Construction in progress istransferred to the respective fixed assetsaccount when completed and ready for use.

p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan p. Impairment of Non-financial Asset

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitasanak menelaah nilai tercatat aset non-keuanganuntuk menentukan apakah terdapat indikasibahwa aset tersebut telah mengalami penurunannilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yangdapat diperoleh kembali dari aset diestimasiuntuk menentukan tingkat kerugian penurunannilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untukmengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembaliatas suatu aset individu, Perusahaan dan entitasanak mengestimasi nilai yang dapat diperolehkembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Company and itssubsidiaries review the carrying amount ofnon-financial assets to determine whetherthere is any indication that those assets havesuffered an impairment loss. If any suchindication exists, the recoverable amount of theasset is estimated in order to determine theextent of the impairment loss (if any). Where itis not possible to estimate the recoverableamount of an individual asset, the Companyand its subsidiaries estimate the recoverableamount of the cash generating unit to whichthe asset belongs.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan(lanjutan)

p. Impairment of Non-financial Asset(continued

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembaliadalah nilai tertinggi antara harga jual neto ataunilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperolehkembali dari aset non-keuangan (unit penghasilkas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatataset (unit penghasil kas) dikurangi menjadisebesar nilai yang dapat diperoleh kembali danrugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher offair value less cost to sell and value in use. Ifthe recoverable amount of the non-financialasset (cash generating unit) is less than itscarrying amount, the carrying amount of theasset (cash generating unit) is reduced to itsrecoverable amount and an impairment loss isrecognized immediately against earnings.

q. Utang Usaha q. Trade Payable

Utang usaha adalah kewajiban membayar atasbarang atau jasa yang telah diterima dalamkegiatan usaha normal dari pemasok.

Trade payables are obligations to pay forgoods or services that have been acquired inthe ordinary course of business from suppliers.

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilaiwajar dan selanjutnya diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakanmetode bunga efektif.

Trade payables are recognized initially at fairvalue and subsequently measured atamortised cost using the effective interestmethod.

r. Pinjaman r. Borrowings

Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakuisebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biayatransaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjamandiukur sebesar biaya perolehan diamortisasi;selisih antara penerimaan (dikurangi biayatransaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada labarugi selama periode pinjaman denganmenggunakan metode bunga efektif.

Borrowing are recognized initially at fair value,net of transaction costs incurred. Borrowingare subsequently carried at amortized cost;any difference between the proceeds (net oftransaction costs) and the redemption value isrecognized in the profit or loss over the periodof the borrowings using the effective interestmethod.

Biaya yang dibayar untuk memperolehfasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksipinjaman sepanjang besar kemungkinansebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik.Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjamanditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi.Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besarkemungkinan sebagian atau seluruh fasilitasakan ditarik, biaya memperoleh pinjamandikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untukjasa likuiditas dan diamortisasi selama periodefasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of loanfacilitiesare recognised as transaction costs of the loanto the extent that it is probable that some or allof the facility will be drawn down. In this case,the fee is deferred until the draw-down occurs.To the extent that there is no evidence that it isprobable that some or all of the facility will bedrawn down. the fee is capitalised as a pre-payment for liquidity services and amortisedover the period of the facility to which it relates

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Transaksi Sewa s. Lease Transactions

Sewa Pembiayaan - sebagai lesse Financial Lease - as lessee

Penentuan apakah suatu kontrak merupakanatau mengandung unsur sewa adalahberdasarkan substansi kontrak pada tanggalawal sewa, yakni apakah pemenuhan syaratkontrak tergantung pada penggunaan asettertentu dan kontrak tersebut berisi hak untukmenggunakan aset tersebut.

The determination of whether an arrangementis or contains a lease is based on thesubstance of the arrangement at inceptiondate of whether the fulfillment of thearrangement is dependent on the use of aspecific asset or assets and the arrangementconveys a right to use the asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukansetelah tanggal awal sewa hanya jika salah satukondisi berikut terpenuhi:

a) Terdapat perubahan dalam persyaratanperjanjian kontraktual, kecuali jikaperubahan tersebut hanya memperbaharuiatau memperpanjang perjanjian yang ada;

b) Opsi pembaruan dilakukan atauperpanjangan disetujui oleh pihak-pihakyang terkait dalam perjanjian, kecualiketentuan pembaruan atau perpanjanganpada awalnya telah termasuk dalam masasewa;

c) Terdapat perubahan dalam penentuanapakah pemenuhan perjanjian tergantungpada suatu aset tertentu; atau

d) Terdapat perubahan substansial atas asetyang disewa.

A reassesment is made after inception of thelease only if one of the following applies:

a) There is a change in contractual terms,other than a renewal or extension of thearrangement;

b) A renewal option is exercised or extensiongranted, unless the term of the renewal orextension was initially included in thelease term;

c) There is a change in the determination ofwhether the fulfillment is dependent on aspecificed asset; or

d) There is a substantial change to theasset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, makaakuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikanpenerapannya pada tanggal dimana terjadiperubahan kondisi pada skenario a, c, atau d danpada tanggal pembaruan atau perpanjangansewa pada skenario b.

Sewa pembiayaan yang mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan suatu aset kepadaPerusahaan dan entitas anak, dikapitalisasi padaawal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atausebesar nilai kini dari pembayaran sewaminimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilaiwajar. Pembayaran sewa dipisahkan antarabagian yang merupakan beban keuangan danbagian yang merupakan pelunasan liabilitassehingga menghasilkan suatu suku bungaperiodik yang konstan atas saldo liabilitas. Bebankeuangan dibebankan ke laba rugi komprehensifkonsolidasian tahun berjalan.

Where a reassesment is made, leaseaccounting shall commence or cease from thedate when the change in circumstances gaverise to the reassesment for scenarios a, c or dand the date of renewal or extension period forscenario b.

Leases which transfer to the Company and itssubsidiaries substantially all the risk andbenefits incidental to ownership of the leaseditem, are capitalized at the inception of thelease at the fair value of the leased propertyor, if lower, at the present value of theminimum lease payments. Lease paymentsare apportioned between the finance chargeand reduction of the lease liability so as toachieve s constant rate of interest in theremaining balance of the liability. Financecharges are charged directly againstconsolidated statements of comprehensiveincome.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

s. Transaksi Sewa (lanjutan) s. Lease Transactions (continued)

Sewa Pembiayaan - sebagai lesse (lanjutan) Financial Lease - as lessee (continued)

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasiumur manfaatnya. Apabila tidak terdapatkeyakinan memadai bahwa Perusahaan danentitas anak akan memperoleh hak kepemilikanatas aset tersebut pada akhir masa sewa, makaaset sewaan disusutkan sepanjang estimasiumur manfaat atau masa sewa, mana yang lebihpendek.

Capitalized leased assets are depreciated overthe estimared useful life of the assets except ifthere is no reasonable certainty that theCompany and its subsidiaries will obtainownership by the end of lease term, in whichcase the lease assets are depreciated over theshorter of the estimated useful life of theassets and the lease term

Sewa Operasi - sebagai lesse Operation Lease - as lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewaoperasi jika sewa tidak mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset. Dengandemikian, pembayaran sewa operasi diakuisebagai beban dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian dengan dasar garislurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Leases are classified as operating leases if thelease does not transfer substantially all therisks and rewards incidental to ownership.Thus, the operating lease payments arerecognized as an expense in the consolidatedstatements of the comprehensive income on astraight-line basis over the lease term.

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban t. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinanmanfaat ekonomi akan diperoleh olehPerusahaan dan entitas anak dan jumlahnyadapat diukur secara handal. Pendapatan diukurpada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidaktermasuk diskon, rabat, pajak ekspor dan pajakpertambahan nilai. Kriteria spesifik berikut jugaharus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it isprobable that the economic benefits will flow tothe Company and its subsidiaries and therevenue can be reliable measured. Revenue ismeasured at the fair value of the considerationreceived, excluding discounts, rebated, exporttax and value added taxes. The followingspecific recognition criteria must also be metbefore revenue is recognized:

Penjualan barang Sale of goods

Pendapatan dari penjualan barang jadi diakuipada saat risiko dan manfaat barang secarasignifikan telah berpindah kepada pelanggan.

Revenue from the sales of finished goods isrecognized when the significant risks andrewards of ownership of the goods have beentransferred to the customers.

Pendapatan/beban bunga Interest income/expense

Untuk semua instrument keuangan yang diukurpada biaya perolehan diamortisasi, pendapatanatau biaya bunga dicatat dengan menggunakanmetode SBE, yaitu suku bunga yang secaratepat mendiskontokan estimasi pembayaran ataupenerimaan kas dimasa datang selamaperkiraan umur dan instrumen keuangan, ataujika lebih tepat, digunakan periode yang lebihsingkat, untuk nilai tercatat dari aset atauliabilitas keuangan.

For all financial instruments measured atamortized cost, interest income or expense isrecording using EIR method, which is the ratethat exactly discounts the estimated futurecash payments or receipts throught theexpected life of the financial instrument or ashorter period, where appropriate to the netcarrying value of the financial assets orliabilities.

Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual). Expenses are recognized when incurred(accrual basis).

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

u. Perkebunan Inti Plasma (Plasma) u. Nucleus Plasma Plantations (Plasma)

Plasma merupakan kebijakan pemerintahIndonesia berkaitan dengan kerjasamapengembangan perkebunan. Sebagai pihak inti,entitas anak berkewajiban untuk melatih danmengawasi plasma dan membeli hasilperkebunan milik plasma.

Plasma is a government policy in relation ofjoin venture in the development of plantations.As a major part of the project, the subsidiariesare obligated to train plasma farmer andmonitor the plasma project as well as purchaseplasma plantation crops.

Pengeluaran plasma didanai oleh bank danapabila sementara ditalangi entitas anakmenunggu pendanaan dari bank, diakui sebagaipiutang plasma.

Expenditure on plasma are funded by bank, inthe case, temporary advances are given by itssubsidiaries until funded by the bank which arerecognized as plasma receivables.

v. Imbalan Kerja v. Employee Benefits

Imbalan Pasca Kerja Post-employment Benefits

Perusahaan dan entitas anak mengakuikewajiban imbalan kerja yang tidak didanaisesuai dengan Undang-undang KetenagakerjaanNo. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Efektif 1Januari 2015, Perusahaan dan entitas anakmenerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013),“Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini, antara lain,menghapus mekanisme koridor, mengaturpengakuan biaya jasa lalu serta mengaturbeberapa pengungkapan tambahan.

The Company and its subsidiaries recognizedunfunded employee benefits liability inaccordance with Labor Law No. 13/2003 datedMarch 25, 2003 (the “Labor Law”). EffectiveJanuary 1, 2015, the Company and itssubsidiaries adopted PSAK NO. 24 (Revised2013), “Employee Benefits”. The revisedPSAK, among others, removes the corridormechanism, stipulates that all past servicescosts are recognized and requires certainadditional disclosures.

Perusahaan dan entitas anak menerapkansecara retrospektif perubahan yang diatur dalamPSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporanposisi keuangan konsolidasian tanggal 31Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31Desember 2013 dan laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain dan laporanperubahan ekuitas untuk periode 31 Desember2014, disajikan kembali. Dampak penerapanPSAK revisi ini diungkapkan pada Catatan 38.

The Company and its subsidiaries adopted thechange as required by the revised PSAKretrospectively and accordingly, theconsolidated statement of financial position asof December 31, 2014 and January 1,2014/December 31, 2013 and the consolidatedstatement of profit or loss and othercomprehensive income and changes in equityfor the period ended December 31, 2014, wererestated. The impacts of the adoption of therevised PSAK are disclosed in Note 38.

Perusahaan dan entitas anak mengakuikewajiban imbalan kerja yang tidak didanaisesuai dengan Undang-undang KetenagakerjaanNo. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Bebanpensiun berdasarkan program dana pensiunmanfaat pasti Perusahaan dan entitas anakditentukan melalui perhitungan aktuaria secaraperiodic dengan menggunakan metodeprojected-unit credit dan menerapkan asumsiatas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atasasset dana pensiun dan tingkat kenaikanmanfaat pasti pensiun tahunan.

The Company and its subsidiaries recognizedunfunded employee benefits liability inaccordance with Labor Law No. 13/2003 datedMarch 25, 2003 (the “Labor LawPension costsunder the Company’s and its subsidiariesdefined benefit pension plans are determinedby periodic actuarial calculation using theprojected-unit-credit method and applying theassumptions on discount rate, expected returnon plan assets and annual rate of increase incompensation.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

v. Imbalan Kerja (lanjutan) v. Employee Benefits (continued)

Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued)

Seluruh pengukuran kembali, terdiri ataskeuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atasaset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih)diakui langsung melalui penghasilankomprehensif lainnya dengan tujuan agar asetatau kewajiban pensiun neto diakui dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian interimuntuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dansurplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidakmengreklasifikasi laba atau rugi pada periodeberikutnya.

All remeasurements, comprising of actuarialgains and losses, and the return of plan assets(excluding net interest) are recognizedimmediately through other comprehensiveincome in order for the net pension asset orliability recognized in the consolidatedstatement of financial position to reflect the fullvalue of the plan deficit and surplus.Remeasurements are not reclassified to profitor loss in subsequent periods.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yanglebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmenterjadi atau ketika biaya restrukturisasi ataupemutusan hubungan kerja diakui. Sebagaiakibatnya, biaya jasa lalu yang belum vestedtidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selamaperiode vesting masa depan.

All past service costs are recognized at theearlier of when the amendment or curtailmentoccurs and when the related restructuring ortermination costs are recognized. As a result,unvested past service costs can no longer bedeferred and recognized over the futurevesting period.

Beban bunga dan pengembalian aset danapensiun yang diharapkan sebagaimanadigunakan dalam PSAK 24 (Revisi 2013) versisebelumnya digantikan dengan beban bunga -neto, yang dihitung dengan menggunakantingkat diskonto untuk mengukur kewajibanmanfaat pasti – neto atau aset pada saat awaldari tiap periode pelaporan tahunan.

The interest cost and expected return on planassets used in the previous version of PSAKNo. 24 (Revised 2013) are replaced with a net-interest amount, which is calculated byapplying the discount rate to the net definedbenefit liability or asset at the start of eachannual reporting period.

Imbalan Kerja Jangka Panjang lainnya

Perusahaan dan entitas anak memberikanprogram imbalan kerja jangka panjang lainnyadalam bentuk penghargaan masa kerja untukkaryawan yang telah mencapai masa kerjatertentu.

Other Long-term Service Benefit

The Company and its subsidiaries also providelong-term service award benefit for employeesattaining a certain number of years of service.

Perhitungan imbalan kerja jangka panjanglainnya menggunakan metode Projected UnitCredit. Keuntungan dan kerugian aktuarial danbiaya jasa lalu langsung diakui. Jumlah yangdiakui sebagai kewajiban untuk imbalan kerjajangka panjang lainnya di laporan posisikeuangan konsolidasi merupakan nilai kinikewajiban imbalan kerja jangka panjang.

The cost of providing other long–term servicebenefit is determined using the Projected UnitCredit Method. Actuarial gains or losses andpast service cost is recognized immediately.The benefit obligation recognized in theconsolidated statements of financialpositionrepresents the present value of thelong-term service benefit obligation.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

w. Pajak Penghasilan w. Income Tax

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiranpenghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset danliabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaantemporer antara aset dan liabilitas untuk tujuankomersial dan untuk tujuan perpajakan setiaptanggal pelaporan. Manfaat pajak di masamendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugifiskal yang belum digunakan (jika ada) jugadiakui sejauh realisasi atas manfaat pajaktersebut dimungkinkan.

Current tax expense is provided based oncurrent estimated taxable income for the yearusing the prevailing tax rates. Deferred taxassets and liabilities are recognized fortemporary differences between the financialand the tax bases of assets and liabilities ateach reporting date. Future tax benefits, suchas the carryforward of unused tax losses, arealso recognized to the extent that realization ofsuch benefits is probable.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur padatarif pajak yang diharapkan akan digunakan padatahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitasdilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturanperpajakan) yang berlaku atau secarasubstansial telah diberlakukan pada tanggallaporan posisi keuangan. Perubahan nilai asetdan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkanoleh perubahan tarif pajak dibebankan padatahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksiyang sebelumnya telah langsung dibebankanatau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities aremeasured at the tax rates that are expected toapply to the period when the asset is realizedor the liability is settled, based on tax rates(and tax laws) that have been enacted orsubstantively enacted at the statements offinancial positiondate. Changes in the carryingamount of deferred tax assets and liabilitiesdue to a change in tax rates are charged to thecurrent year’s operations, except to the extentthat they relate to items previously charged orcredited to equity.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakuipada saat Surat Ketetapan Pajak diterima ataujika Perusahaan dan entitas anak mengajukankeberatan, pada saat keputusan atas keberatantersebut telah ditetapkan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan dilaporan posisi keuangan konsolidasian atasdasar kompensasi sesuai dengan penyajian asetdan liabilitas pajak kini.

Amendments to tax obligations are recordedwhen an assessment is received or, ifappealed against by the Company and itssubsidiaries, when the result of the appeal isdetermined.

Deferred tax assets and liabilities are offset inthe consolidated statements of financialposition in the same manner the current taxand liabilities are presented.

x. Dividen x. Dividend

Pembayaran dividen kepada pemegang sahamPerusahaan diakui sebagai liabilitas dalamlaporan keuangan konsolidasian Perusahaandalam periode dimana pembagian dividendiumumkan.

Dividend distributions to the Companyshareholders are recognized as a liability inthe Company consolidated financialstatements in the period in which the dividendsare declared.

y. Laba (Rugi) Bersih Per Saham y. Earnings (Loss) Per Share

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitungdengan membagi laba (rugi) bersih denganjumlah rata-rata tertimbang saham yangditempatkan dan disetor penuh selama tahunyang bersangkutan.

Basic earnings (loss) per share is computed bydividing net income (loss) by the weightedaverage number of shares outstanding duringthe year.

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensisaham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan olehkarenanya, laba per saham dilusian tidakdihitung dan disajikan pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Company has no outstanding dilutivepotential ordinary shares as ofDecember 31, 2015 and 2014, andaccordingly, no diluted earnings per share iscalculated and presented in the consolidatedstatements of profit or loss and othercomprehensive income.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

z. Penjabaran Mata Uang Asing z. Foreign Currency Translation

Mata uang fungsional dan pelaporan Functional and reporting currency

Akun-akun yang tercakup dalam laporankeuangan setiap entitas dalam Perusahaan danentitas anak diukur menggunakan mata uangdari lingkungan ekonomi utama dimana entitasberoperasi (mata uang fungsional). Laporankeuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah,yang merupakan mata uang fungsionalPerusahaan dan entitas anak.

Items included in the financial statements ofeach of entities within the Company’s andsubsidiaries are measured using the currencyof the primary economic environment in whichthe entity operates (the functional currency).The consolidated financial statements arepresented in Rupiah, which is the theCompany’s and subsidiaries functionalcurrency.

Transaksi dan saldo

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kemata uang Rupiah dengan menggunakan kursyang berlaku pada tanggal transaksi.

Transaction and balances

Transactions denominated in foreigncurrencies are translated into Rupiah at therates prevailing as at the date of thetransaction.

Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang asing dijabarkan kemata uang Rupiah dengan kurs tengah BankIndonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.Kurs yang digunakan pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 masing-masingsebesar:

As at the reporting date, monetary assets andliabilities denominated in foreign currencies aretranslated into Rupiah using the Bank ofIndonesia middle rate prevailing as at thatdate. The exchange rates used as ofDecember 31, 2015 and 2014 are as follows:

2015 2014

Dolar Amerika Serikat (USD) 13.795 12.440 United States Dollar (USD)

Euro (EUR) 15.070 15.133 Euro (EUR)

Yen Jepang (JPY) 114 104 Japan Yen (JPY)

Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yangsudah terealisasi maupun yang belum, baik yangberasal dari transaksi dalam mata uang asingmaupun penjabaran aset dan liabilitas moneterdibebankan pada laporan laba rugi danpenghasilan komprehensif lain konsolidasiantahun berjalan.

Realized and unrealized foreign exchangegains or losses arising from transactions inforeign currency and from the translation offoreign currency monetary assets and liabilitiesare recognized in the consolidated statementsof profit or loss and other comprehensiveincome for the year.

aa. Segmen Pelaporan aa. Reporting Segment

Segmen adalah komponen yang dapatdibedakan dari Perusahaan dan entitas anakyang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalammenyediakan produk dalam lingkungan ekonomitertentu (segmen geografis), yang memiliki risikodan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component ofthe Company and subsidiaries that is engagedeither in providing certain products (businesssegment), or in providing products within aparticular economic environment (geographicalsegment), which is subject to risks andrewards that are different from those of othersegments.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

aa. Segmen Pelaporan (lanjutan) aa. Reporting Segment (continued)

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitassegmen termasuk hal-hal yang dapatdiatribusikan secara langsung kepada suatusegmen serta hal-hal yang dapat dialokasikandengan dasar yang memadai untuk segmentersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dantransaksi antar perusahaan dieliminasi sebagaibagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assetsand liabilities include items directly attributableto a segment as well as those that can beallocated on a reasonable basis to thatsegment. They are determined before intra-Company and subsidiaries balances andintraCompany and subsidiaries transactionsare eliminated.

ab. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa setelah periode pelaporan yangmemberikan informasi tambahan tentang posisiPerusahaan dan entitas anak pada tanggalpelaporan (peristiwa penyesuai) disajikan dalamlaporan keuangan. Peristiwa setelah periodepelaporan yang bukan merupakan peristiwapenyesuai, diungkapkan dalam catatan ataslaporan keuangan apabila material.

ab. Events After the Reporting Date

Post year-end events that provide additionalinformation about the Company and itssubsidiaries’ position at the reporting date(adjusting events) are reflected in the financialstatements. Post year-end events that are notadjusting events are disclosed in the notes tofinancial statements when material.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DANPERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES,ASSUMPTION AND JUDGMENTS

Dalam penerapan kebijakan akuntansi yangdijelaskan di atas, manajemen diharuskan membuatpertimbangan, estimasi dan asumsi atas jumlahtercatat aset dan liabilitas. Estimasi dan asumsidibuat berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktoryang dipertimbangkan relevan. Hasil aktual dapatberbeda dari estimasi.

In the application of accounting policies asdescribed above, the managements are required tomake judgements, estimates and assumtions aboutthe carrying amounts of assets and liabilities. Theestimates and assumption are based of historicalexperience and factors that are consider to berelevant. Actual result may be different from theestimates.

Estimasi dan Asumsi Estimation and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumberestimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yangmemiliki risiko signifikan yang mengakibatkanpenyesuaian material terhadap jumlah tercatat asetdan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnyadijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future and otherkey sources of estimation at the end of thereporting period, that have a significant risk ofcausing a material adjustment to the carryingamounts of assets and liabilities within the nextfinancial year are discussed below:

Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan danPiutang

Impairment Loss on Loans and Receivables

Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilaipinjaman yang diberikan dan piutang pada setiaptanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugipenurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugikomrehensif konsolidasian, manajemen membuatpenilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwakerugian telah terjadi. Manajemen juga membuatpenilaian atas metodologi dan asumsi untukmemperkirakan jumlah dan waktu arus kas masadepan yang direview secara berkala untukmengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dankerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yangdiberikan dan piutang telah diungkapkan dalamCatatan 34.

The Company and its subsidiaries assess theirloans and receivables for impairment at eachreporting date. In determining whether animpairment loss should be recorded in profit or loss,management makes judgment as to whether thereis an objective evidence that loss event hasoccurred. Management also makes judgment as tothe methodology and assumptions for estimatingthe amount and timing of future cash flows whichare reviewed regularly to reduce any differencebetween loss estimate and actual loss. Thecarrying amount of loans and receivables aredisclosed in Note 34.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

34

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DANPERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES,ASSUMPTION AND JUDGMENTS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimation and Assumptions (continued)

Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Impairment Loss on Inventories

Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihanpenurunan nilai persediaan berdasarkan estimasipersediaan yang digunakan pada masa mendatang.Walaupun asumsi yang digunakan dalammengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaantelah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikanatas asumsi ini akan berdampak material terhadappenyisihan penurunan nilai persediaan, yang padaakhirnya akan mempengaruhi hasil usahaPerusahaan dan entitas anak. Nilai tercatatpersediaan diungkapkan dalam Catatan 6.

The Company and its subsidiaries provideallowance for impairment loss on inventories basedon estimated future usage of such inventories.While it is believed that the assumptions used inthe estimation of the allowance for impairment losson inventories are appropriate and reasonable,significant changes in these assumptions maymaterially affect the assessment of the allowancefor impairment loss on inventories, which ultimatelywill impact the result of the Company and itssubsidiaries’ operations. The carrying amount ofinventories is disclosed in Note 6.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Tanaman dan AsetTetap

Estimated Useful Lives of Plantations and FixedAssets

Masa manfaat tanaman dan setiap aset tetapPerusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkankegunaan yang diharapkan dari penggunaan asettersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkanevaluasi teknis internal dan pengalaman atas asetsejenis. Masa manfaat setiap aset direview secaraperiodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbedadengan estimasi sebelumnya karena keausan,keusangan teknis dan komersial, hukum atauketerbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namunterdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasamendatang dapat dipengaruhi secara signifikan olehperubahan atas jumlah serta periode pencatatanbiaya yang diakibatkan karena perubahan faktortersebut di atas.

Perubahan masa manfaat tanaman dan aset tetapdapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yangdiakui dan penurunan nilai tercatat tanaman dan asettetap.

The useful life of the Company and its subsidiaries’plantations and fixed assets are estimated basedon the period over which the asset is expected tobe available for use. Such estimation is based oninternal technical evaluation and experience withsimilar assets. The estimated useful life of eachasset is reviewed periodically and updated ifexpectations differ from previous estimates due tophysical wear and tear, technical or commercialobsolescence and legal or other limits on the use ofthe asset. It is possible, however, that future resultsof operations could be materially affected bychanges in the amounts and timing of recordedexpenses brought about by changes in the factorsmentioned above.

A change in the estimated useful life of any item ofplantation and fixed assets would affect therecorded depreciation expense and decrease in thecarrying values of plantation and fixed assets.

Nilai tercatat tanaman dan aset tetap diungkapkandalam Catatan 9 dan 10.

The carrying amounts of plantations and fixedassets is a disclosed in Notes 9 and 10.

Imbalan Kerja Karyawan Employee Benefits

Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja danliabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anakbergantung pada pemilihan asumsi yang digunakanoleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antaralain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan,tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, umurpensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Company and itssubsidiaries’ obligations and cost and liability foremployee benefits are dependent on the selectionof certain assumptions used by the independentactuaries in calculating such amounts. Thoseassumptions include among others, discount rates,future annual salary increase, annual employeeturn-over rate, retirement age and mortality rate.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

35

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DANPERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES,ASSUMPTION AND JUDGMENTS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimation and Assumptions (continued)

Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Employee Benefits (continued)

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yangditetapkan Perusahaan dan entitas anak langsungdiakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.Sementara Perusahaan dan entitas anakberkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajardan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktualatau perubahan signifikan dalam asumsi yangditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapatmempengaruhi secara material liabilitas diestimasidari imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilaitercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerjaPerusahaan dan entitas anak diungkapkan dalamCatatan 18.

Actual results that differ from the Company and itssubsidiaries’ assumptions are recognizedimmediately in the profit or loss as and when theyoccurred. While the Company and its subsidiariesbelieve that its assumptions are reasonable andappropriate, significant differences in the Companyand its subsidiaries’ actual experiences orsignificant changes in the Company and itssubsidiaries’ assumptions may materially affect itsestimated liabilities for employee benefits and netemployee benefits expense. The carrying amountof the Company and its subsidiaries’ estimatedliabilities for employee benefits disclosed inNote 18.

Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi Key Sources of Estimation of Uncertainty

Goodwill Goodwill

Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainyamemerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kasdimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakaimengharuskan manajemen untuk mengestimasialiran kas masa depan yang diharapkan yang timbuldari unit penghasil kas yang menggunakan tingkatpertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yangsesuai untuk perhitungan nilai kini.

Nilai tercatat goodwill diungkapkan dalam Catatan 30.

Determining whether goodwill is impaired requiresan estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has beenallocated. The value in use calculation requires themanagement to estimate the future cash flowsexpected to arise from the cash-generating unitusing an appropriate growth rate and a suitablediscount rate in order to calculate present value.

The carrying value of goodwill is disclosed inNote 30.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalammenentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yangpenentuan pajak akhirnya adalah tidak pastisepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan danentitas anak mengakui liabilitas atas pajakpenghasilan badan berdasarkan estimasi apakahakan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgment is involved in determining theprovision for corporate income tax. There arecertain transactions and computation for which theultimate tax determination is uncertain during theordinary course of business. The Company and itssubsidiaries recognizes liabilities for expectedcorporate income tax issues based on estimates ofwhether additional corporate income tax will bedue.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

36

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DANPERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES,ASSUMPTION AND JUDGMENTS (continued)

Sumber Utama atas Ketidakpastian Estimasi(lanjutan)

Key Sources of Estimation of Uncertainty(continued)

Aset pajak tangguhan yang direalisasi Recoveragebility of Deferred Tax Assets

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah padasetiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabilaterdapat kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal padamasa mendatang kemungkinan tidak memadai untukmengkompensasi seluruh bagian dari aset pajaktangguhan. Namun, jika tidak terdapat keyakinanbahwa Perusahaan dan entitas anak akanmenghasilkan laba fiskal yang memadai untukmengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajaktangguhan, aset tersebut tidak diakui di laporan posisikeuangan.

Catatan 29 menyajikan nilai tercatat aset pajaktangguhan Perusahaan dan entitas anak.

The carrying amount of deferred tax assets isreviewed at each reporting date and reduced to theextent that it is no longer probable that sufficientfuture taxable profit will be available to allow all ofpart of the deferred income tax assets to beutilized. However, if there is no assurance that theCompany and its subsidiaries will generatesufficient future taxable profit to allow all or part ofdeferred tax assets to be utilized, the assets arenot recognized in the statement of financialposition.

Note 29 disclosed the carrying amount of deferredtax assets of the Company and its subsidiaries.

Pertimbangan Akuntansi Signifikan dalamMenerapkan Kebijakan Akuntansi Perusahaandan Entitas Anak

Significant Accounting Judgements in Applyingthe Company and its Subsidiaries’ AccountingPolicies

Pertimbangan akuntansi signifikan dalammenerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan danentitas anak meliputi:

Significant accounting judgments made in applyingthe Company and its subsidiaries accountingpolicies include:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities

Perusahaan dan entitas anak menentukan klasifikasisuatu aset dan liabilitas keuangan denganmempertimbangkan bila definisi yang ditetapkanPSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengandemikian, aset keuangan dan liabilitas keuangandiakui sesuai dengan kebijakan akuntansiPerusahaan dan entitas anak seperti diungkapkanpada Catatan 2.

The Company and its subsidiaries determine theclassifications of certain financial assets andfinancial liabilities by judging if they meet thedefinition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011).Accordingly, the financial assets and financialliabilities are accounted for in accordance with theCompany and its subsidiaries’ accounting policiesas disclosed in Note 2.

Provisi dan Kontinjensi Provisions and Contingencies

Pertimbangan dilakukan oleh manajemen untukmembedakan antara provisi dan kontinjensi.

Judgment is exercised by management todistinguish between provisions and contingencies.

Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anakmemiliki liabilitas kini (baik bersifat hukummaupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masalalu, kemungkinan besar Perusahaan dan entitasanak diharuskan menyelesaikan liabilitas tersebutdan estimasi andal mengenai jumlah liabilitastersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Company andits subsidiaries have a present obligation (legal orconstructive) as a result of a past event, it isprobable that the Company and its subsidiaries willbe required to settle the obligation, and a reliableestimate can be made of the amount of theobligation.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

37

3. PENGGUNAAN ESTIMASI, ASUMSI DANPERTIMBANGAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT USE OF ESTIMATES,ASSUMPTION AND JUDGMENTS (continued)

Pertimbangan Akuntansi Signifikan dalamMenerapkan Kebijakan Akuntansi Perusahaandan Entitas Anak (lanjutan)

Significant Accounting Judgements in Applyingthe Company and its Subsidiaries’ AccountingPolicies (continued)

Provisi dan Kontinjensi (lanjutan) Provisions and Contingencies (continued)

Jumlah yang diakui sebagai provisi berdasarkanestimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukanuntuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periodepelaporan, dengan mempertimbangkan risiko danketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabilasuatu provisi diukur dengan menggunakan arus kasyang diestimasi untuk menyelesaikan liabilitas kinitersebut, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dariarus kas.

The amount recognized as a provision is the bestestimate of the consideration required to settle thepresent obligation at the end of the reportingperiod, taking into account the risks anduncertainties surrounding the obligation. Where aprovision is measured using the cash flowsestimated to settle the present obligation, itscarrying amount is the present value of those cashflows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untukmenyelesaikan provisi yang diharapkan dapatdipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagaiaset apabila terdapat kepastian bahwa penggantianakan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secaraandal.

When some or all of the economic benefits requiredto settle a provision are expected to be recoveredfrom a third party, a receivable is recognized as anasset if it is virtually certain that reimbursement willbe received and the amount of the receivable canbe measured reliably.

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS

2015 2014

Kas 4.004.856.589 26.193.650.965 Cash on hand

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.508.204.781 14.994.525.196 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 4.857.630.424 7.719.997.843 (Persero) Tbk

PT Bank Permata Tbk 2.800.594.899 8.820.171.169 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 480.435.626 60.472.900 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 278.166.029 3.126.787.873 (Persero) Tbk

PT Bank Ina Perdana Tbk 270.966.722 1.100.332.935 PT Bank Ina Perdana Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 59.893.170 34.074.550 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank UOB Indonesia 39.601.338 277.760.126 PT Bank UOB Indonesia

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank Permata Tbk 2.124.744.892 50.719.248 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 405.373.436 9.863.764.076 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 114.008.080 84.108.208 (Persero) Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 40.807.265 39.396.858 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank UOB Indonesia 17.724.560 98.067.120 PT Bank UOB Indonesia

Total Bank 17.998.151.222 46.270.178.102 Total Cash in Banks

Total 22.003.007.811 72.463.829.067 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

38

5. PIUTANG USAHA 5. TRADE RECEIVABLES

2015 2014

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtor

Pihak ketiga: Third parties:

Pelanggan dalam negeri 17.099.681.270 13.751.600.325 Local debtors

Pelanggan luar negeri - 6.982.779 Foreign debtors

Total 17.099.681.270 13.758.583.104 Total

b. Berdasarkan umur b. By age category

0 - 30 hari 12.593.348.366 10.076.169.020 0 - 30 days

31 - 60 hari 1.163.710.088 2.905.051.771 31 - 60 days

> 60 hari 3.342.622.816 777.362.313 > 60 days

Total 17.099.681.270 13.758.583.104 Total

c. Berdasarkan mata uang c. By currency

Rupiah 17.006.806.930 8.595.252.764 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 92.874.340 5.163.330.340 U.S. Dollars

Total 17.099.681.270 13.758.583.104 Total

Manajemen berpendapat bahwa piutang tersebutdapat ditagih sehingga tidak ditetapkan cadangankerugian penurunan nilai pada 31 Desember 2015dan 2014.

No allowance for impairment as ofDecember 31, 2015 and 2014 were provided asmanagement believes that all receivables arecollectible.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapatrisiko yang terkonsentrasi secara signifikan ataspiutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there are nosignificant concentration of credit risk in third partyreceivables.

Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usahayang dijadikan jaminan atas utang bank sebesarRp 14.012.847.853 (Catatan 12 dan 16).

As of December 31, 2015, trade receivables areused as collateral for bank loans amountedRp 14,012,847,853 (Notes 12 and 16).

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

2015 2014

Barang jadi Finished goods

Karet 23.327.391.908 16.958.979.713 Rubber

Minyak dan biji sawit 13.076.330.877 6.649.328.298 Palm oil and palm kernel

Kopi 1.314.651.000 3.326.719.344 Coffee

Kayu lapis 660.920.052 1.922.031.428 Plywood

Bahan pembantu 15.275.050.351 23.044.813.442 Indirect materials

Total 53.654.344.188 51.901.872.225 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

39

6. PERSEDIAAN (lanjutan) 6. INVENTORIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risikolainnya dengan jumlah pertanggungan sebesarRp 139.041.000.000. Manajemen berpendapatbahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutupkemungkinan kerugian atas persediaan yangdipertanggungkan.

As of December 31, 2015, inventories were insuredagainst fire and others with a coverage value ofRp 139,041,000,000. Management believes thatthe insurance coverage is adequate to cover all thepossible losses on insured inventories.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat daripersediaan tidak melebihi nilai yang diharapkansebagai nilai pengganti atau pemulihan aset sehinggatidak perlu dilakukan penyisihan penurunan nilai ataspersediaan.

Management believes that the carrying value ofinventories does not exceed the expectedreplacement cost or recoverable amount of theassets. Thus, no allowance for impairment oninventories is necessary.

Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaandijadikan jaminan atas utang bank sebesarRp 42.932.916.774 (Catatan 12 dan 16).

As of December 31, 2015, inventories are usedas collateral for bank loans amountedRp 42,932,916,774 (Notes 12 and 16).

7. PAJAK DIBAYAR DIMUKA 7. PREPAID TAXES

2015 2014

Pajak pertambahan nilai 16.725.721.532 15.169.366.703 Value-added tax

Pajak penghasilan pasal 28A Income tax article 28A

(Catatan 29) (Note 29)

2015 2.408.730.587 - 2015

2014 9.263.480.404 9.715.948.521 2014

2013 11.325.442.517 14.355.555.270 2013

2012 3.071.732.287 3.071.732.287 2012

Total 42.795.107.327 42.312.602.781 Total

Pada tanggal 30 Nopember 2015, KE, entitas anakmengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh BadanTahun Pajak 2012 yang menetapkan kurang bayarsebesar Rp 150.289.606, dimana KE, entitas anak,mengajukan lebih bayar sebesar Rp 3.071.732.287.

On November 30, 2015, KE, a subsidiary, appealedto the Tax Court for Tax UnderpaymentAssessment Letter (SKPKB) on Corporate IncomeTax Fiscal Year 2012 that decide underpaymentamounted to Rp 150,289,606, which KE,a subsidiary filed an overpayment amounting toRp 3,071,732,287.

8. BIBITAN 8. NURSERIES

2015 2014

Kelapa sawit 9.984.692.081 11.780.583.250 Palm oil

Karet 5.036.306.491 6.591.287.367 Rubber

Kopi 847.390.981 932.890.276 Coffee

Total 15.868.389.553 19.304.760.893 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

40

9. TANAMAN PERKEBUNAN 9. PLANTATIONS

a. Tanaman Menghasilkan a. Mature Plantations

Penambahan atau

Reklasifikasi/

Saldo awal/ Additions or Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Reclassifications Deduction Ending balance

Biaya perolehan Cost

Kelapa sawit 658.998.345.757 34.864.363.809 - 693.862.709.566 Palm oil

Karet 330.943.568.721 64.476.351.433 - 395.419.920.154 Rubber

Kopi 12.251.105.557 816.167.651 - 13.067.273.208 Coffee

Teh 2.727.600.852 - - 2.727.600.852 Tea

Total 1.004.920.620.887 100.156.882.893 - 1.105.077.503.780 Total

Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciation

Kelapa sawit 86.500.256.832 23.323.794.812 - 109.824.051.644 Palm oil

Karet 54.094.642.335 14.043.130.668 - 68.137.773.003 Rubber

Kopi 5.950.984.514 497.095.382 - 6.448.079.896 Coffee

Teh 2.714.508.575 13.092.272 - 2.727.600.847 Tea

Total 149.260.392.256 37.877.113.134 - 187.137.505.390 Total

Nilai Tercatat 855.660.228.631 917.939.998.390 Net Carrying Amount

2015

Penambahan atau

Reklasifikasi/

Saldo awal/ Additions or Pengurangan/ Saldo akhir/

Beginning balance Reclassifications Deduction Ending balance

Biaya perolehan Cost

Kelapa sawit 585.082.537.889 73.915.807.868 - 658.998.345.757 Palm oil

Karet 306.864.897.123 24.078.671.598 - 330.943.568.721 Rubber

Kopi 12.251.105.557 - - 12.251.105.557 Coffee

Teh 2.727.600.852 - - 2.727.600.852 Tea

Total 906.926.141.421 97.994.479.466 - 1.004.920.620.887 Total

Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciation

Kelapa sawit 61.684.293.572 24.815.963.260 - 86.500.256.832 Palm oil

Karet 44.711.598.847 9.383.043.488 - 54.094.642.335 Rubber

Kopi 5.483.768.764 467.215.750 - 5.950.984.514 Coffee

Teh 2.674.481.107 40.027.468 - 2.714.508.575 Tea

Total 114.554.142.290 34.706.249.966 - 149.260.392.256 Total

Nilai Tercatat 792.371.999.131 855.660.228.631 Net Carrying Amount

2014

Status areal tanaman menghasilkan telah memilikilegalitas perijinan.

Rincian nilai buku bersih berdasarkan lokasipenanaman:

The status of mature plantation are alreadyhas the legal licenses.

Details of net book value based on plantinglocation:

2015 2014

Jawa 220.544.573.717 177.269.070.317 Jawa

Kalimantan 697.395.424.673 678.391.158.314 Kalimantan

Total 917.939.998.390 855.660.228.631 Total

Beban penyusutan dibebankan pada beban pokokpenjualan (Catatan 24).

Depreciation expenses were charged to cost ofgoods sold (Note 24).

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

41

9. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 9. PLANTATIONS (continued)

b. Tanaman Belum Menghasilkan b. Immature Plantations

2015 2014

Tanaman kelapa sawit Palm oil plantations

Saldo awal 478.792.359.482 404.124.735.920 Beginning balance

Penambahan biaya 134.358.301.362 141.032.932.510 Additional costs

Reklasifikasi dari bibitan 1.845.585.174 7.550.498.920 Reclassifications from nurseries

Reklasifikasi ke tanaman Reclassifications to mature

menghasilkan (34.864.363.809) (73.915.807.868) plantations

Saldo akhir 580.131.882.209 478.792.359.482 Ending balance

Tanaman karet Rubber plantations

Saldo awal 416.152.000.513 322.741.239.974 Beginning balance

Penambahan biaya 116.939.776.679 108.638.462.032 Additional costs

Reklasifikasi dari bibitan 9.301.422.320 8.850.970.105 Reclassifications from nurseries

Reklasifikasi ke tanaman Reclassifications to

menghasilkan (64.476.351.433) (24.078.671.598) mature plantations

Saldo akhir 477.916.848.079 416.152.000.513 Ending balance

Tanaman kopi Coffee plantations

Saldo awal 816.167.651 751.120.723 Beginning balance

Penambahan biaya - 65.046.928 Additional costs

Reklasifikasi ke tanaman Reclassifications to

menghasilkan (816.167.651) - mature plantations

Saldo akhir - 816.167.651 Ending balance

Total 1.058.048.730.288 895.760.527.646 Total

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada tanamanbelum menghasilkan adalah sebesarRp 74.638.130.779 dan Rp 42.871.108.416masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.

Borrowing cost capitalized to immatureplantations amounted to Rp 74,638,130,779and Rp 42,871,108,416, in 2015 and 2014,respectively.

c. Luas Areal Tertanam c. Planted Area

Rincian luas areal tertanam yang dimiliki entitasanak adalah sebagai berikut:

Details of the total planted area owned by thesubsidiaries are as follows:

Tanaman Tanaman belum Jumlah areal

menghasilkan menghasilkan tertanam

(dalam hektar)/ (dalam hektar)/ (dalam hektar)/

Mature Immature Total

plantations plantations planted area

(in hectares) (in hectares) (in hectares)

Banten 1.323,87 214,53 1.538,40 Banten

Jawa Barat 1.294,58 376,76 1.671,34 West Java

Jawa Timur 1.865,74 353,12 2.218,86 East Java

Jawa Tengah 2.625,23 460,18 3.085,41 Central Java

Kalimantan Selatan 16.961,12 12.764,41 29.725,53 South Kalimantan

Total 24.070,54 14.169,00 38.239,54 Total

2015

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

42

9. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) 9. PLANTATIONS (continued)

c. Luas Areal Tertanam (lanjutan) c. Planted Area (continued)

Tanaman Tanaman belum Jumlah areal

menghasilkan menghasilkan tertanam

(dalam hektar)/ (dalam hektar)/ (dalam hektar)/

Mature Immature Total

plantations plantations planted area

(in hectares) (in hectares) (in hectares)

Banten 1.193,59 344,81 1.538,40 Banten

Jawa Barat 1.253,58 417,76 1.671,34 West Java

Jawa Timur 1.776,48 534,63 2.311,11 East Java

Jawa Tengah 2.550,78 442,38 2.993,16 Central Java

Kalimantan Selatan 15.642,61 14.082,92 29.725,53 South Kalimantan

Total 22.417,04 15.822,50 38.239,54 Total

2014

Pada tanggal 31 Desember 2015, perkebunanentitas anak digunakan sebagai jaminan atasutang bank sebesar Rp 1.601.256.337.547(Catatan 12 dan 16).

As of December 31, 2015, plantations of thesubsidiaries are used as collateral for bankloans amounted Rp 1,601,256,337,547(Notes 12 and 16).

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat daritanaman perkebunan tidak melebihi jumlah yangdiharapkan sebagai nilai pengganti (replacementcost) atau nilai pemulihan aset (recoverableamount) pada tanggal 31 Desember 2015,sehingga tidak ada kerugian penurunan nilai yangdiakui.

Management believes that the carrying amountof plantation does not exceed the expectedreplacement cost or the recoverable amount asof December 31, 2015; thus, no impairmentloss was recognized.

Dengan pertimbangan asas manfaat dan biayadimana luasan areal yang tersebar di wilayahyang berbeda-beda yang dibandingkan dengankemungkinan terjadinya risiko kebakaran, wabahpenyakit dan risiko lainnya, sebagian besartanaman perkebunan tidak diasuransikan.

With consideration of the benefit and costsprinciples, whereby the total areas that arescattered in different regions, which iscompared to the possibility of risk of fire, plightand other risks, most of the plantations are notinsured.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

43

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Reclassifications Ending balance

Biaya perolehan Cost

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:

Tanah 253.816.681.686 18.945.810.318 1.069.905.250 - 271.692.586.754 Land

Bangunan, jembatan dan jalan 510.493.673.010 77.874.776.506 4.361.097.609 169.303.918.686 753.311.270.593 Buildings, bridges and roads

Mesin dan peralatan 139.489.916.334 8.920.697.356 7.461.414.425 33.893.160.342 174.842.359.607 Machinery and tools

Kendaraan 47.640.579.331 6.575.814.964 703.251.809 533.800.000 54.046.942.486 Motor vehicles

Perlengkapan kantor 11.302.085.826 604.343.872 56.872.800 - 11.849.556.898 Office equipment

Aset dalam penyelesaian Constructions in progress

Bangunan, jembatan dan jalan 154.985.667.283 63.229.970.592 3.113.975.191 (169.303.918.686) 45.797.743.998 Buildings, bridges and roads

Mesin dan peralatan 34.485.778.853 3.257.719.694 129.305.753 (33.893.160.342) 3.721.032.452 Machinery and tools

Aset sewa pembiayaan: Leased assets:

Kendaraan 533.800.000 - - (533.800.000) - Motor vehicles

Total 1.152.748.182.322 179.409.133.302 16.895.822.837 - 1.315.261.492.788 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:

Bangunan, jembatan dan jalan 75.739.838.875 30.711.025.630 1.594.593.396 - 104.856.271.109 Buildings, bridges and roads

Mesin dan peralatan 64.245.491.169 17.079.521.622 4.314.480.643 - 77.010.532.148 Machinery and tools

Kendaraan 29.764.583.263 5.385.806.029 502.258.127 384.779.167 35.032.910.332 Motor vehicles

Perlengkapan kantor 8.586.361.718 920.563.785 53.326.344 - 9.453.599.159 Office equipment

Aset sewa pembiayaan: Leased assets:

Kendaraan 288.462.500 96.316.667 - (384.779.167) - Motor vehicles

Total 178.624.737.525 54.193.233.733 6.464.658.510 - 226.353.312.748 Total

Nilai Tercatat 974.123.444.797 1.088.908.180.040 Net Carrying Amount

2015

Saldo awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo akhir/

Beginning balance Additions Deductions Reclassifications Ending balance

Biaya perolehan Cost

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Tanah 246.797.874.161 7.018.807.525 - - 253.816.681.686 Land

Bangunan, jembatan dan jalan 408.035.251.162 79.877.964.215 - 22.580.457.633 510.493.673.010 Buildings, bridges and roads

Mesin dan peralatan 128.467.855.217 11.022.061.117 - - 139.489.916.334 Machinery and tools

Kendaraan 45.271.668.584 3.376.023.117 1.007.112.370 - 47.640.579.331 Motor vehicles

Perlengkapan kantor 9.978.214.291 1.323.871.535 - - 11.302.085.826 Office equipment

Aset dalam penyelesaian Constructions in progress

Bangunan, jembatan dan jalan 106.439.082.341 71.127.042.574 - (22.580.457.633) 154.985.667.282 Buildings, bridges and roads

Mesin dan peralatan 13.776.116.046 20.709.662.807 - - 34.485.778.853 Machinery and toolsAset sewa pembiayaan: Leased assets:

Kendaraan 533.800.000 - - - 533.800.000 Motor vehicles

Total 959.299.861.802 194.455.432.890 1.007.112.370 - 1.152.748.182.322 Total

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct acquisitions

Bangunan, jembatan dan jalan 54.450.849.550 21.288.989.325 - - 75.739.838.875 Buildings, bridges and roads

Mesin dan peralatan 49.570.041.349 14.675.449.820 - - 64.245.491.169 Machinery and tools

Kendaraan 26.149.989.134 4.621.706.499 1.007.112.370 - 29.764.583.263 Motor vehicles

Perlengkapan kantor 7.735.355.789 851.005.929 - - 8.586.361.718 Office equipment

Aset sewa pembiayaan: Leased assets:

Kendaraan 155.015.500 133.447.000 - - 288.462.500 Motor vehicles

Total 138.061.251.322 41.570.598.573 1.007.112.370 - 178.624.737.525 Total

Nilai Tercatat 821.238.610.480 974.123.444.797 Net Carrying Amount

2014

Dari sisi anggaran biaya konstruksi, pada tanggal31 Desember 2015, aset dalam penyelesaian rata-rata telah mencapai persentase penyelesaianberkisar antara 80% - 95% dan diperkirakan akanselesai pada tahun 2016.

Based on the construction budget, as ofDecember 31, 2015, the percentage of completionof the construction in progress is approximately80% - 95% which is estimated to be completed in2016.

Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap telahdiasuransikan terhadap resiko kebakaran, kehilangandan kerusakan dengan pertanggungan sebesarRp 354.953.460.489 dan USD 25.730.588.Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungancukup untuk menutup kemungkinan kerugian atasaset tetap yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2015, fixed assets wereinsured against fire, theft and damage with acoverage value of Rp 354,953,460,489 andUSD 25,730,588. Management believes that theinsurance coverages are adequate to cover allpossible losses on fixed assets insured.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

44

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dariaset tetap tidak melebihi nilai yang diharapkansebagai nilai pengganti (replacement cost) atau nilaipemulihan aset (recoverable amount) pada tanggal31 Desember 2015, sehingga tidak ada kerugianpenurunan nilai yang diakui.

Management believes that the carrying amount offixed assets does not exceed the expectedreplacement cost or the recoverable amount as ofDecember 31, 2015; thus, no impairment loss wasrecognized.

Aset tetap digunakan sebagai jaminan atas utangbank sebesar Rp 424.762.544.259 (Catatan 12dan 16).

Fixed assets are used as collateral on bankloans amounted Rp 424,762,544,259 (Notes 12and 16).

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation expenses were allocated as follows:

2015 2014

Pemilikan langsung: Direct acquisitions:

Beban pokok penjualan 48.565.029.641 35.704.385.152 Cost of goods sold

General and

Beban umum dan administrasi 1.150.803.752 1.224.606.626 administrative expenses

Tanaman belum menghasilkan 4.477.400.340 4.508.159.795 Immature plantation

Aset sewa pembiayaan: Leased assets:

Beban pokok penjualan - 133.447.000 Cost of goods sold

Total 54.193.233.733 41.570.598.573 Total

Berikut ini adalah perhitungan atas penjualan asettetap:

The following is the calculation of the sale of fixedassets:

2015 2014

Hasil penjualan aset tetap - bersih 13.502.000.000 115.000.000 Proceed from sale of fixed assets - net

Nilai buku atas aset tetap yang dijual 10.431.164.327 - Net book value of fixed assets sold

Laba penjualan aset tetap 3.070.835.673 115.000.000 Gain on sale of fixed assets

Beban bunga yang dikapitalisasi pada aset tetapadalah sebesar Rp 7.313.359.943 danRp 23.830.726.356 masing-masing pada tahun 2015dan 2014.

Interest Expense capitalized to fixed assetsamounted to Rp 7,313,359,943 andRp 23,830,726,356 in 2015 and 2014, respectively.

11. UANG MUKA PEROLEHAN ASET 11. ADVANCES FOR PURCHASES OF ASSETS

Akun ini terutama merupakan uang muka perolehantanah yang berlokasi di Desa Kintap, Pelaihari,Mandiangin Barat dan Wanajaya, Kabupaten TanahLaut dan Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatanserta Desa Matalibag Kabupaten Mahakam Hulu,Provinsi Kalimantan Timur.

This account mainly represents advances toacquired land located in the Village of Kintap,Pelaihari, Mandiangin Barat and Wanajaya,Regency of Tanah Laut and Barito Kuala, SouthKalimantan and the Village of Matalibag, Regencyof Mahakam Hulu, East Kalimantan.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

45

12. UTANG BANK 12. BANK LOANS

2015 2014

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

JAW 75.000.000.000 75.000.000.000 JAW

KJW 25.000.000.000 25.000.000.000 KJW

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

IJR 33.000.000.000 - IJR

BL 16.000.000.000 - BL

PT Bank Ina Perdana Tbk 6.500.000.000 6.500.000.000 PT Bank Ina Perdana Tbk

Total 155.500.000.000 106.500.000.000 Total

Tingkat bunga pertahun 10% - 13,5% 10% - 13% Annual interest rate

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

JAW JAW

Pada bulan Maret 2007 sebagaimana diubah padatanggal 8 Maret 2012, Perusahaan memperolehfasilitas kredit modal kerja ekspor dari IndonesiaEximbank dengan jumlah maksimum sebesarRp 75.000.000.000.

On March 2007 as amended on March 8, 2012, theCompany obtained an export working capital creditfacility from Indonesia Eximbank with maximumcredit of Rp 75,000,000,000.

Pinjaman ini dijamin dengan:

Perkebunan karet, bangunan, sarana pelengkap,mesin dan peralatan dengan SertifikatNo. 613/2007 dan No. 1248/2008 atas nama PB,entitas anak.

Fidusia atas kendaraan bermotor milik PB, entitasanak.

This facility is secured by the following:

Rubber plantation, building, complementaryinfrastructure, machinery and tools withcertificate No. 613/2007 and No. 1248/2008 inthe name of PB, subsidiary.

Fiduciary over motor vehicles of PB, subsidiary.

Fidusia atas piutang usaha Perusahaan.

Fidusia atas persediaan barang dagangPerusahaan.

Fiduciary over trade receivables of theCompany.

Fiduciary over inventories of the Company.

Tanah dengan bukti Sertifikat Hak Guna Usaha(SHGU) No. 16 dan No. 11 seluas 610,17 hektaratas nama CMK, entitas anak.

Land with Certificase of Land Use Rights(SHGU) No. 16 and No. 11 measuring 610.17hectares on behalf of CMK, subsidiary.

Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan25 Maret 2017.

Pinjaman ini mencakup persyaratan yang membatasihak Perusahaan untuk melakukan perubahananggaran dasar, perubahan status Perusahaan,perubahan struktur permodalan, perubahankomposisi pemegang saham dan membagikandividen harus menyampaikan pemberitahuan tertuliskepada Indonesia Eximbank, sedangkan untukmelakukan merger dan investasi di luar usahamembutuhkan persetujuan tertulis dari IndonesiaEximbank.

This facility has been extended untilMarch 25, 2017.

This facility contains negative covenants of theCompany to changing the Article of Association,changing the status of the Company, changing itscapital structure, changing the composition ofstockholders, changing the boards and distributionof dividend should provide written notice toIndonesia Eximbank, while to undertake mergerand investing in other fields need written approvalfrom Indonesia Eximbank.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

46

12. UTANG BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued)

Indonesia Eximbank (lanjutan) Indonesia Eximbank (continued)

JAW (lanjutan) JAW (continued)

Disamping pembatasan di atas, Perusahaandiwajibkan untuk mempertahankan rasio tertentuyang ditetapkan dalam perjanjian.

Aside from the above mentioned negativecovenants, the Company is required to maintaincertain ratios as stated in agreement.

KJW KJW

Pada tahun 2012, KJW, entitas anak, mendapatkanfasilitas kredit modal kerja ekspor dari IndonesiaEximbank dengan jumlah pinjaman sebesarRp 25.000.000.000.

Pinjaman ini dijamin dan mencakup persyaratan yangsama dengan fasilitas kredit investasi ekspor yangdiperoleh KJW, entitas anak, dari IndonesiaEximbank (Catatan 16).

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tangal20 Nopember 2016.

In 2012, KJW, a subsidiary, obtained a workingcapital credit facility-export from IndonesiaEximbank amounted to Rp 25,000,000,000.

The facility is secured and contains samecovenants with export investment credit facilityobtained by KJW, a subsidiary, from IndonesiaEximbank (Note 16).

This facility will be due on November 20, 2016.

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada bulan Juni 2014, sebagaimana diubah padatanggal 29 Mei 2015, IJR dan BL, entitas anakmemperoleh fasilitas revolving loan denganjumlah maksimum masing-masing sebesarRp 33.000.000.000 dan Rp 22.000.000.000 dan akanjatuh tempo tanggal 29 Mei 2016.

In June 2014, as amended on May 29, 2015,IJR and BL, subsidiaries obtained revolving loanfacilities with maximum of Rp 33,000,000,000and Rp 22,000,000,000 and will mature onMay 29, 2016.

Pinjaman IJR dan BL dijamin secara paripasu denganjaminan Fasilitas Kredit Investasi dan PembiayaanPembangunan Pabrik Karet dari PT Bank PermataTbk (Catatan 16) yaitu:

IJR and BL loans are secured by paripasu with aloan from PT Bank Permata Tbk Investment CreditFacilities and Financing of Rubber FactoryDevelopment (Note 16), that is:

Tanah SHGU No. 14 yang terletak di Desa Carui,Ciseru, Pengandingan dan Segaralangu,Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, JawaTengah, atas nama IJR, entitas anak.

Parcel of land with SHGU No. 14 located inCarui, Ciseru, Pengandingan and SegaralanguVillage, Subdistrict of Cipari, Regency ofCilacap, Central Java, on behalf of IJR,a subsidiary.

Fidusia atas piutang dan persediaan IJR, entitasanak.

Fiduciary over receivables and inventories ofIJR, a subsidiary.

Pinjaman ini mencakup persyaratan yang membatasihak tertentu IJR dan BL sebagaimana dijelaskandalam perjanjian yang dalam pelaksanaannyamensyaratkan pemberitahuan tertulis kepadaPT Bank Permata Tbk.

The loan obtained by IJR and BL as described inthe loan agreements which any execution requirewritten notice to PT Bank Permata Tbk.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

47

12. UTANG BANK (lanjutan) 12. BANK LOANS (continued)

PT Bank Permata Tbk (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (continued)

Disamping itu PT Bank Permata Tbk jugamensyaratkan beberapa pemenuhan rasio keuangan.Pada tanggal 31 Desember 2015, IJR, entitas anaktidak memenuhi rasio aset lancar dan BL, entitasanak tidak memenuhi rasio laba operasi terhadappembayaran utang bank, meskipun belum memenuhirasio keuangan tersebut, IJR dan BL, entitas anakbelum pernah menerima pernyataan wanprestasi(default) dari PT Bank Permata Tbk.

In addition, PT Bank Permata Tbk also requires tocomply with several financial ratios. As ofDecember 31, 2015, IJR, a subsidiary was notcomply with current ratio and BL, a subsidiary wasnot comply with debt service coverage ratio,despite of non compliance, IJR and BL,subsidiaries have not received a statement ofdefault from PT Bank Permata Tbk.

PT Bank Ina Perdana Tbk PT Bank Ina Perdana Tbk

Pada tahun 2008, PK, entitas anak, mendapatkanfasilitas kredit modal kerja dari PT Bank InaPerdana Tbk maksimum sebesar Rp 10.000.000.000.Fasilitas ini dapat diperpanjang setiap tahunnya danterakhir diperpanjang sampai dengan tanggal12 September 2015.

Pinjaman ini dijamin dengan:

Tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak GunaBangunan (SHGB) No. 1654 dan No. 1655 atasnama Perusahaan yang berlokasi di PetojoSelatan, Jakarta Pusat.

Tanah dengan SHGU No. 1, 2 dan 3 yangberlokasi di Margajaya, Kabupaten Lebak,Propinsi Banten atas nama CP, entitas anak.

In 2008, PK, a subsidiary, obtained a workingcapital credit facility from PT Bank Ina Perdana Tbkmaximum amounting to Rp 10,000,000,000. Thisfacility could be renewed annually and the latestrenewal extends until September 12, 2015.

The facility is secured by:

Land and building with building use right(SHGB) No. 1654 and No. 1655 on behalf ofThe Company located in South Petojo, CentralJakarta.

Land with SHGU No. 1, 2 and 3 located inMargajaya, Regency of Lebak, Banten on behalfof CP, a subsidiary.

Pinjaman ini mencakup persyaratan yang membatasihak tertentu PK sebagaimana dijelaskan dalamperjanjian yang dalam pelaksanaannyamensyaratkan pemberitahuan tertulis kepadaPT Bank Ina Perdana.

The loan obtained by PK from PT Bank InaPerdana contains negative covenants which amongothers, restrict certain right of PK as described inthe loan agreement which any execution requiresPK to provide written notice to PT Bank InaPerdana.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

48

13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

Akun ini terutama merupakan utang atas pembeliantandan buah segar, pupuk, bibit dan sewa alat beratdengan rincian sebagai berikut:

This account mainly consist of amounts due tosuppliers for purchases of fresh fruit bunch,fertilizer, nurseries and rental of heavy equipment,with detail as follows:

2015 2014

a. Berdasarkan pemasok a. By supplier

PT Semesta Mandiri Indonesia 11.107.229.731 11.016.649.460 PT Semesta Mandiri Indonesia

PT Duta Marga Lestarindo 9.315.793.660 4.689.318.690 PT Duta Marga Lestarindo

PT Tunas Jaya Pratama 6.580.885.475 10.480.627.475 PT Tunas Jaya Pratama

CV Gunung Putri 5.015.500.000 5.295.500.000 CV Gunung Putri

CV Anugrah Jaya Mandiri 4.937.387.515 - CV Anugrah Jaya Mandiri

PT Sumber Sinar Cahaya 4.079.519.174 - PT Sumber Sinar Cahaya

PT Koperasi Sawit Makmur 3.310.051.869 - PT Koperasi Sawit Makmur

PT Globalindo Agung Lestari 2.914.034.336 - PT Globalindo Agung Lestari

PT Gresik Cipta Sejahtera 2.790.202.182 7.403.139.461 PT Gresik Cipta Sejahtera

CV Tunas Jaya 2.464.234.500 2.373.294.000 CV Tunas Jaya

CV Tanah Laut Sejahtera 2.110.924.902 - CV Tanah Laut Sejahtera

PT Borneo Lancar Abadi 1.952.399.195 - PT Borneo Lancar Abadi

CV Jaya Mandiri 826.366.693 4.344.600.000 CV Jaya Mandiri

CV Dea Sagati 309.000.000 - CV Dea Sagati

Sinar Harapan Teknik - 2.823.390.800 Sinar Harapan Teknik

CV Sumber Jaya - 2.513.899.709 CV Sumber Jaya

PT Karya Langgeng Abadi - 2.396.800.000 PT Karya Langgeng Abadi

PT Panso Technology Limited - 1.492.800.000 PT Panso Technology Limited

PT Manorian Mekanikal E S - 1.948.560.922 PT Manorian Mekanikal E S

Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp 1 miliar) 18.802.835.950 22.604.094.152 Others (below Rp 1 billion each)

Total 76.516.365.182 79.382.674.669 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

49

13. UTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued)

2015 2014

b. Berdasarkan umur b. By age category

0 - 30 hari 14.809.439.238 51.241.845.652 0 - 30 days

31 - 60 hari 14.879.381.708 6.948.984.455 31 - 60 days

> 60 hari 46.827.544.236 21.191.844.562 > 60 days

Total 76.516.365.182 79.382.674.669 Total

c. Berdasarkan mata uang c. By currency

Rupiah 76.516.365.182 77.514.639.272 Rupiah

Dolar Amerika Serikat - 1.831.610.254 U.S. Dollar

Euro - 14.007.355 Euro

Yen Jepang - 22.417.787 Japan Yen

Total 76.516.365.182 79.382.674.669 Total

14. UTANG PAJAK 14. TAXES PAYABLE

2015 2014

Pajak penghasilan badan Corporate income taxes

Entitas anak - KJW 30.417.222 4.690.740.606 Subsidiaries - KJW

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 4 (2) 2.744.868 208.721.085 Article 4 (2)

Pasal 21 1.300.879.483 541.910.740 Article 21

Pasal 23 462.777.006 606.664.343 Article 23

Pasal 25 213.444.208 4.184.425.235 Article 25

Pasal 26 134.780.000 217.095.764 Article 26

Pajak pertambahan nilai 4.164.223.629 4.838.982.080 Value added tax

Total 6.309.266.416 15.288.539.852 Total

15. AKRUAL 15. ACCRUALS

Akun ini terutama merupakan akrual atas gaji dansewa pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

This accounts mainly represents accruals of salaryand rental as of December 31, 2015 and 2014.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

50

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG 16. LONG-TERM BANKS LOANS

2015 2014

Bank Bank

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Kredit Investasi Investment Credit

Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 316.995.492.572 221.565.410.571 Special Loan Transaction Facility

Pengembangan Kebun Kelapa Sawit - 72.421.007.500 Development of Palm Oil Plantations

Bunga Selama Pembangunan (IDC) - 38.620.154.902 Interest During Construction (IDC)

Pengembangan Kebun Karet - 46.168.800.000 Development of Rubber Plantations

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Kredit investasi 724.074.164.712 638.401.468.781 Investment credit

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Kredit Investasi (Term Loan 1) - 6.000.000.000 Investment Credit (Term Loan 1)

Kredit Investasi (Term Loan 3) 95.000.000.000 100.000.000.000 Investment Credit (Term Loan 3)

Kredit Investasi (Term Loan 4) 100.000.000.000 - Investment Credit (Term Loan 4)

Pembiayaan Pembangunan Pabrik Karet 3.897.812.500 3.993.750.000 Financing of Rubber Factory Development

Eximbank Indonesia Eximbank Indonesia

Pembiayaan Pabrik Karet 25.304.118.428 32.305.289.662 Financing of Rubber Factory

Pembiayaan Kembali Aset Tetap 326.389.321.890 128.050.000.000 Refinancing of Fixed Assets

Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Kredit Investasi (Term Loan 2) 22.313.412.500 49.355.700.000 Investment Credit (Term Loan 2)

Total 1.613.974.322.602 1.336.881.581.416 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (127.122.723.630) (199.459.792.206) Less current maturities

Bagian Jangka Panjang 1.486.851.598.972 1.137.421.789.210 Long-term Portion

Tingkat bunga per tahun Interest rates per annum

Rupiah 10% - 12,5% 11% - 12,25% Rupiah

Dollar 6,75% 6,75% Dollar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus Special Loan Transaction Facility

Pada tahun 2014, KJW, entitas anak, memperolehfasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT BankMandiri (Persero) Tbk yang ditujukan pengembanganusaha. Pada tanggal 17 September 2015, PT BankMandiri (Persero) Tbk menyetujui PenjadwalanAngsuran Pokok Fasilitas Kredit Investasi dandigabungkan dengan fasilitas ini, sehinggamaksimum kredit meningkat dariRp 235.000.000.000 tahun 2014 menjadiRp 487.072.000.000 tahun 2015. Fasilitas ini akanjatuh tempo tahun 2020 dan diangsur secaratriwulanan mulai tahun 2015.

In 2014, KJW, a subsidiary, obtained special loantransaction facility from PT Bank Mandiri (Persero)Tbk for business development. On September 17,2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approvedthe Rescheduling of Principal Installments ofInvestment Credit Facilities and be part of thisfacility, thereby increasing the maximum creditfrom Rp 235,000,000,000 in 2014 toRp 487,072,000,000 in 2015. This facility will bedue in 2020 and the loan principle is payable inquarterly installments starting in 2015.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

51

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)

Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (lanjutan) Special Loan Transaction Facility (continued)

Pinjaman ini dijamin dengan:

Kebun kelapa sawit perluasan di Pelaihari,Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatandengan SHGU No. 29 atas nama KJW, entitasanak.

Kebun kelapa sawit dengan SHGU No. 19 yangberlokasi di Desa Kintap dan PandansariKecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut,Kalimantan Selatan atas nama KJW, entitasanak.

The facility is secured by:

Extention of palm oil plantations Pelaihari withRegency of Tanah Laut, South Kalimantan,SHGU No. 29, on behalf of KJW a subsidiary.

Palm oil plantations with SHGU No. 19located in Kintap and Pandansari Village,Subdistrict of Kintap, Regency of Tanah Laut,South Kalimantan, on behalf of KJW,a subsidiary.

Kebun karet di Desa Tebing Siring, KalimantanSelatan dengan SHGU No. 32

Pabrik kelapa sawit dengan SHGB No. 1berlokasi di Desa Kintap, Kabupaten Tanah Laut,Kalimantan Selatan.

Kendaraan dan alat berat milik KJW, entitasanak.

Fidusia persediaan. Fidusia piutang usaha. Jaminan perusahaan dari Perusahaan. Jaminan kas defisit dari Perusahaan.

Rubber plantation in Tebing Siring, SouthKalimantan with SHGU No. 32.

Palm oil factory with SHGB No. 1 inSubdistrict of Kintap, Regency of Tanah Laut,South Kalimantan.

Vehicles and heavy equipment of KJW, asubsidiary.

Fiduciary inventories. Fiduciary accounts receivable. Corporate guarantee from the Company. Cash deficit guarantee from Company.

Pinjaman KJW dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbkmencakup persyaratan yang membatasi hak tertentuKJW (negative covenants) sebagaimana dijelaskandalam perjanjian yang dalam pelaksanaannyamembutuhkan pemberitahuan tertulis kepadaPT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

The loan obtained by KJW from PT Bank Mandiri(Persero) Tbk contain which among others, restrictcertain rights as described in the loan agreement ofwhich the execution requires written notice toPT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Disamping itu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk jugamensyaratkan beberapa pemenuhan rasio keuangan.Pada tanggal 31 Desember 2015, KJW tidakmemenuhi rasio laba operasi terhadap pembayaranutang bank dan utang jangka panjang yang akanjatuh tempo satu tahun, meskipun KJW belummemenuhi rasio keuangan tersebut, KJW belumpernah menerima pernyataan wanprestasi (default)dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

In addition, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk alsorequires to comply with several financial ratios.As of December 31, 2015, KJW was not complywith debt service coverage ratio and currentmaturities ratio. Despite of non compliance, KJWhas not received a statement of default fromPT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Kredit Investasi (KI) Investment Credit (IC)

Pada tahun 2007, KJW memperoleh fasilitas kreditinvestasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk denganrincian sebagai berikut:

a. KI Pengembangan Kebun Kelapa Sawit denganjumlah maksimum sebesar Rp 121.573.000.000untuk membiayai pembangunan kebun kelapasawit yang sudah ada dan pengembanganperluasan kebun kelapa sawit.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal27 Pebruari 2017 dan dibayar secara triwulananmulai tahun 2012.

In 2007, KJW obtained an investment credit facilityfrom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with detailsas follows:

a. IC Development of Palm Oil Plantations withmaximum of Rp 121,573,000,000 to financethe development of existing palm oilplantations and its expansion.

This facility will be due on February 27, 2017and the loan principal is payable in quarterlyinstallments starting in 2012.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

52

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (continued)

Kredit Investasi (KI) (lanjutan) Investment Credit (IC) (continued)

b. KI bunga selama masa pembangunan (IDC)jumlah maksimum sebesar Rp 70.985.000.000untuk menampung 65% beban IDC dari KIPengembangan Kebun Kelapa Sawit,Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit danPengembangan Kebun Karet.

Fasilitas ini akan jatuh tempo antara tahun2014 - 2018 dan dibayar secara triwulanan mulaitahun 2009.

b. IC interest expense during the construction(IDC) with maximum of Rp 70,985,000,000 tofinance 65% of IDC from IC Development ofPalm Oil Plantations, Construction of Palm OilFactory and Development of RubberPlantations.

This facility will be due on between2014 – 2018 and the loan principal is payablein quarterly installments starting in 2009.

c. KI Pengembangan Kebun Karet dengan jumlahmaksimum sebesar Rp 64.419.000.000.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal28 Mei 2018 dan akan dibayar secara triwulananmulai 2014.

c. IC Development of Rubber Plantations withmaximum credit of Rp 64,419,000,000.

This facility will be due on May 28, 2018 andthe loan principal will be paid in quarterlyinstallments starting in 2014.

Pada tanggal 17 September 2015, PT Bank Mandiri(Persero) Tbk menyetujui Penjadwalan AngsuranPokok Fasilitas Kredit Investasi dan digabungkandengan Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus.

On September 17, 2015, PT Bank Mandiri(Persero) Tbk approved the Rescheduling ofPrincipal Installments of Investment Credit Facilitiesand be part of Special Loan Transaction Facility.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

53

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Entitas anak memperoleh Fasilitas Kredit Investasidari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbkdengan rincian sebagai berikut:

Subsidiaries obtain Investment Credit Facilitiesfrom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk withdetails as follows:

Tahun

Perolehan

Fasilitas/

Year of

Entitas Anak/ Jenis Pembiayaan/ Facilities Periode Cicilan/ Fasilitas/ Maksimum/

No. Subsidiaries Type of Financing Acquisition Installment Period Facilities Maximum 2015 2014

Rp Rp Rp

1. PK Pembiayaan Kembali 2010 2010 - 2017 Pokok/ Principal 49.362.000.000 8.440.344.996 15.482.667.188

Perkebunan Karet/ (bulanan/monthly )

Refinancing Rubber Plantation

2. ABS Pembiayaan Pembangunan 2009 2013 - 2019 Pokok/ Principal 110.491.000.000 90.123.881.000 94.143.881.000

Kebun Kelapa Sawit/ (bulanan/monthly ) IDC 20.783.000.000 14.160.308.336 15.180.308.336

Financing Development of

Palm Oil Plantation

3. ABS Pembiayaan Pembangunan 2010 2015 - 2019 Pokok/ Principal 29.281.000.000 22.803.794.000 23.607.794.000

Kebun Karet/ (bulanan/monthly ) IDC 10.885.000.000 3.982.106.036 4.186.106.136

Financing Development of

Rubber Plantation

4. ABS Pembiayaan Pembangunan 2014 2017 - 2022 Pokok/ Principal 105.257.723.000 85.345.000.000 67.190.000.000

Kebun Kelapa Sawit/ (bulanan/monthly ) IDC 16.069.000.000 10.544.453.377 4.750.512.471

Financing Development of

Palm Oil Plantation

5. ABS Pemeliharaan Lanjutan 2014 2015 - 2021 Pokok/ Principal 25.598.667.000 24.830.709.000 25.598.667.000

Kebun Kelapa Sawit/ (bulanan/monthly ) IDC 2.638.234.000 2.559.087.999 2.638.233.999

Continued Maintenance of

Palm Oil Plantation

6. ABS Pembiayaan Pabrik 2014 2015 - 2020 Pokok/ Principal 82.479.700.000 78.041.506.000 71.877.000.000

Kelapa Sawit/ (triwulanan/quarterly ) IDC 6.831.340.000 5.611.794.456 5.266.013.459

Financing of Palm Oil Factory

7. ABS Pembiayaan Pembangunan 2014 2015 - 2020 Pokok/ Principal 15.405.000.000 9.241.157.000 7.468.000.000

Infrastuktur Penunjang/ (triwulanan/quarterly ) IDC 1.082.500.000 862.211.911 831.442.780

Financing Development of

Supporting Infrastructure

8. ABS Pembiayaan Pembangunan 2015 2015 - 2021 Pokok/ Principal 85.217.828.000 15.019.000.000 -

Kebun Kelapa Sawit/ (triwulanan/quarterly ) IDC 16.327.142.000 419.259.934 -

Financing Development of

Palm Oil Plantation

9. KE Pembiayaan Kembali Kebun 2013 2013 - 2021 Pokok/ Principal 143.335.000.000 117.329.582.630 129.323.404.756

Karet Kopi dan Teh/ (bulanan/monthly )

Refinancing of Rubber Coffie

and Tea Plantations

10. BP Pembiayaan Pembangunan 2014 2021 - 2026 Pokok/ Principal 66.380.000.000 15.040.439.666 6.683.432.013

Kebun Karet/ (triwulanan/quarterly ) IDC 18.417.000.000 1.048.800.748 172.008.055

Financing Development of

Rubber Plantation

11. BP Pembiayaan Pembangunan 2014 2021 - 2026 Pokok/ Principal 13.170.000.000 4.311.738.810 3.915.683.925

Kebun Karet - Non Tanaman/ (triwulanan/quarterly ) IDC 5.460.000.000 418.748.350 108.216.570

Financing Development of

Rubber Plantation - Non Plantation

12. AW Pemeliharaan Lanjutan 2014 2017 - 2022 Pokok/ Principal 29.649.000.000 20.625.305.109 17.605.947.694

Kebun Kelapa Sawit/ (triwulanan/quarterly ) IDC 5.144.000.000 1.441.079.548 29.269.867

Continued Maintenance of

Palm Oil Plantation

13. AW Pembiayaan Pembangunan 2014 2017 - 2022 Pokok/ Principal 17.423.000.000 7.016.110.884 6.578.467.402

Kebun Kelapa Sawit - Non Tanaman/ (triwulanan/quarterly ) IDC 2.555.000.000 525.983.250 10.938.792

Financing Development of

Palm Oil - Non Plantation

14. AW Pembiayaan Pembangunan 2014 2020 - 2026 Pokok/ Principal 81.999.000.000 43.447.926.481 28.567.137.626

Kebun Karet/ (triwulanan/quarterly ) IDC 22.674.000.000 3.457.508.236 881.323.091

Financing Development of

Rubber Plantation

15. AW Pemeliharaan Lanjutan 2014 2019 - 2025 Pokok/ Principal 143.212.000.000 94.165.568.733 71.825.806.744

Kebun Karet/ (triwulanan/quarterly ) IDC 36.745.000.000 7.656.006.267 1.598.108.025

Continued Maintenance of

Rubber Plantation

16. AW Pembiayaan Pembangunan 2014 2020 - 2026 Pokok/ Principal 43.985.000.000 32.739.999.910 32.488.795.818

Kebun Karet - Non Tanaman/ (triwulanan/quarterly ) IDC 17.881.000.000 2.864.752.045 392.302.034

Financing Development of

Rubber Plantation - Non Plantation

Jumlah Kredit Investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/Total Investment Credit from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 724.074.164.712 638.401.468.781

Saldo/Balances

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

54

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk(lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk(continued)

Seluruh fasilitas di atas dijamin dengan: All of the above facilities are secured by :

Perkebunan karet seluas 1.012 hektar daninfrastruktur perkebunan atas nama PK, entitasanak.

Perkebunan sawit seluas 4.943 hektar daninfrastruktur perkebunan atas nama ABS, entitasanak.

Perkebunan karet seluas 789 hektar daninfrastruktur perkebunan atas nama ABS, entitasanak.

Kebun kelapa sawit seluas 6.743 hektar yangberlokasi di Kecamatan Tabukan, Wanaraya,Barambai, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala,Provinsi Kalimantan Selatan, milik ABS, entitasanak.

Perkebunan karet dengan SHGUNo. 9,15,16,17,18,19,20,21,22,23 yang berlokasidi Desa Bantar Panjang dan Cilangkap,Kecamatan Lengkong, Sukabumi milik KE,entitas anak.

Perkebunan karet dan kopi dengan SHGUNo. 4 yang berlokasi di Desa Curah Kalong,Kecamatan Bangsal Sari, Jember atas nama KE,entitas anak.

Kebun karet seluas 2.750 hektar yang berlokasidi Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kota Baru,Kalimantan Selatan, milik BP, entitas anak.

Kebun kelapa sawit seluas 1.800 hektar yangberlokasi di Kecamatan Anjir Pasar, Anjir Muaradan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala,Kalimantan Selatan beserta bangunan daninfrastruktur, milik AW, entitas anak.

Kebun karet seluas 5.900 hektar yang berlokasidi Kecamatan Anjir Pasar, Karang Intan danAranio Kabupaten Barito Kuala dan Banjar,Kalimantan Selatan milik AW, entitas anak.

Fidusia atas piutang usaha dan persedian milikABS dan PK, entitas anak.

Fidusia atas kendaraan dan alat berat milik ABSdan AW, entitas anak.

Mesin, kendaran dan alat berat BP, entitas anakterkait dengan proyek pembangunan kebunkaret.

Persediaan ABS dan AW, entitas anak. Jaminan perusahaan dari Perusahaan, PK dan

ABS.

Rubber plantation measuring 1,012 hectaresand infrastructures on behalf of PK, asubsidiary.

Palm oil plantation measuring 4,943 hectaresand infrastructure on behalf of ABS, asubsidiary.

Rubber plantation measuring 789 hectaresand infrastructure on behalf of ABS, asubsidiary.

Palm oil plantation measuring 6,743 hectareslocated in Tabukan, Wanaraya, Barambai,Marabahan Subdistrict, Barito Kuala SouthKalimantan of ABS, a subsidiary.

Rubber Plantation with SHGUNo. 9,15,16,17,17,18,19,20,21,22,23 locatedin Bantar Panjang and Cilangkap Village,Subdistrict of Lengkong, Sukabumi, of KE,a subsidiary.

Rubber and Coffe Plantation with SHGUNo. 4 located Curah Kalong Village,subdistrict of bangsal, Jember of KE, asubsidiary.

Rubber plantation measuring 2,750 hectareslocated in subdistrict of Pulau Laut, Regency ofKotabaru, South Kalimantan, of BP, asubsidiary.

Palm Oil plantation measuring 1,800 hectaresand building and infrastructure located insubdistrict of Anjir Pasar, Anjir Muara danMekarsari, Regency of Barito Kuala, SouthKalimantan, on behalf of AW, a subsidiary.

Rubber plantation measuring 5,900 hectareslocated in Subdistrict of Anjir Pasar, KarangIntan dan Aranio, Regency of Barito Kuala andBanjar, South Kalimantan of AW, a subsidiary.

Fiduciary over trade receivables andinventories of ABS and PK, the subsidiaries.

Fiduciary over motor vehicles and heavyequipment of ABS and AW, the subsidiaries.

Machinery, vehicle and heavy equipment ofBP, a subsidiary related to projectdevelopment of rubber plantation.

Inventories of ABS and AW, the subsidiaries. Corporate guarantee from the Company, PK

and ABS.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

55

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk(lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk(continued)

Pinjaman PK, ABS, KE, BP dan AW dari PT BankNegara Indonesia (Persero) Tbk mencakuppersyaratan yang membatasi hak PK, ABS dan KE(negative covenants) yang dalam pelaksanaannyamembutuhkan pemberitahuan tertulis kepadaPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PK, ABS, KE, BP and AW loans from PT BankNegara Indonesia (Persero) Tbk contain negativecovenants which among others, restrict the rights ofPK, ABS and KE and which the execution requireswritten notice to PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk.

Disamping itu PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk juga mensyaratkan beberapapemenuhan rasio keuangan. Pada tanggal31 Desember 2015, entitas anak yang tidakmemenuhi rasio keuangan adalah sebagai berikut:

PKRasio laba operasi terhadap pembayaran utangbank.

ABS- Rasio laba operasi terhadap pembayaran

utang bank.- Rasio lancar.

KERasio laba operasi terhadap pembayaran utangbank.

AW- Rasio utang terhadap modal.- Rasio laba operasi terhadap pembayaran

utang bank. BP

- Rasio lancar.- Rasio laba operasi terhadap pembayaran

utang bank.

Meskipun belum memenuhi rasio keuangan tersebut,PK, ABS, KE, AW dan BP belum pernah menerimapernyataan wanprestasi (default) dari PT BankNegara Indonesia (Persero) Tbk.

In addition, PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk also requires to comply with severalfinancial ratios. As of December 31, 2015, thefollowing sudsidiaries were not comply withfinancial ratios as follows:

PKDebt service coverage ratio.

ABS- Debt service coverage ratio.- Current ratio

KEDebt service coverage ratio.

AW- Debt to equity ratio.- Debt service coverage ratio.

BP- Current ratio- Debt service coverage ratio.

Despite of non compliances, PK, ABS, KE, AWand BP have not received a statement of defaultfrom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Kredit Investasi (Term Loan 1) Investment Credit (Term Loan 1)

Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitasTerm Loan dari PT Bank Permata Tbk yang ditujukanuntuk ekspansi usaha entitas anak berupa lahanperkebunan dan tanaman perkebunan sebesarRp 30.000.000.000.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal11 Oktober 2015 dan diangsur secara triwulan mulaiJanuari 2011. Fasilitas ini telah dilunasi pada tahun2015.

In 2010, the Company obtained Term Loan fromPT Bank Permata Tbk for business expansion ofsubsidiaries in land and plantation with a costamounted to Rp 30,000,000,000.

This facility will be due on October 11, 2015 andthe loan principal will be paid in quarterlyinstallments starting on January 2011. This facilityhas been settled in 2015.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

56

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Permata Tbk (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (continued)

Kredit Investasi (Term Loan 2) Investment Credit (Term Loan 2)

Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh fasilitasTerm Loan 2 dari PT Bank Permata Tbk denganjumlah maksimum sebesar US$ 14.000.000 yangditujukan untuk pembelian saham IJRsebanyak 50,3%.

Fasilitas ini diangsur secara triwulan selama 6 tahun,mulai Juni 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldofasilitas ini masing-masing sebesar USD 1.617.500dan USD 3.967.500.

In 2011, the Company obtained a Term Loan 2facility from PT Bank Permata Tbk for a maximumof US$ 14,000,000 designated for the purchase ofIJR shares 50.3% ownership.

This facility is to be paid in quarterly installmentsduring 6 years, starting June 2011.

As of December 31, 2015 and 2014, theoutstanding facility amounted to USD 1,617,500and USD 3,967,500, respectively.

Kredit Investasi (Term Loan 3) Investment Credit (Term Loan 3)

Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh fasilitasTerm Loan 3 dari PT Bank Permata Tbk yangditujukan untuk ekspansi usaha entitas anak berupalahan dan tanaman perkebunan sebesarRp 100.000.000.000.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal26 Juni 2019 dan diangsur secara triwulan mulaiJuni 2015.

In 2014, the Company obtained Term Loan 3 fromPT Bank Permata Tbk for business expansion ofsubsidiaries in land and plantation amounted toRp 100,000,000,000.

This facility will be due on June 26, 2019 and theloan principal will be paid in quarterly installmentsstarting on June 2015.

Kredit Investasi (Term Loan 4) Investment Credit (Term Loan 4)

Pada tahun 2015, Perusahaan memperoleh fasilitasTerm Loan 4 dari PT Bank Permata Tbk yangditujukan untuk ekspansi usaha entitas anak berupalahan dan tanaman perkebunan sebesarRp 100.000.000.000.

In 2014, the Company obtained Term Loan 3 fromPT Bank Permata Tbk for business expansion ofsubsidiaries in land and plantation amounted toRp 100,000,000,000.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal26 Juni 2020 dan diangsur secara triwulan mulaiOktober 2016.

This facility will be due on June 26, 2020 and theloan principal will be paid in quarterly installmentsstarting on October 2016.

Seluruh fasilitas kredit investasi PT Bank PermataTbk dijamin dengan:

Tanah SHGU No. 1 dan SHGU No. 9 atas namaBL, entitas anak, seluas 490 hektar yang terletakdi Desa Rawaheng, Prapagan, Citepus danJambusari, Kecamatan Wangon dan Jeruklegi,Kabupaten Banyumas dan Cilacap, PropinsiJawa Tengah.

All credit facility from Bank Permata Tbk issecured by:

Parcel of land with SHGU No. 1 and SHGUNo. 9 in the name of BL, a subsidiary,measuring 490 hectares located inRawaheng, Prapagan, Citepus and JambusariVillage, Subdistrict of Wangon and Jeruklegi,Regency of Banyumas and Cilacap, CentralJava.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

57

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Permata Tbk (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (continued)

Fidusia atas piutang usaha dan persediaan milikBL, entitas anak.

Piutang usaha dan persediaan milik IJR, entitasanak.

Perkebunan dan pabrik pengolahan karet milikIJR, entitas anak, di lokasi tanah SHGUNo. 5 yang terletak di Desa Carui, Ciseru,Pengadingan dan Segaralangu, KecamatanCipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Fiduciary over trade receivables andinventories of BL, a subsidiary.

Trade receivables and inventories of IJR, asubsidiary.

Rubber plantation and factory owned by IJR,a subsidiary with SHGU No. 5, which islocated in Carui, Ciseru, Pengadingan andSegaralangu Village, Subdistrict of Cipari,Regency of Cilacap, Central Java.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal26 Juni 2019 dan diangsur secara triwulan mulai Juni2015.

This facility will be due on June 26, 2019 and theloan principal will be paid in quarterly installmentsstarting on June 2015.

Pembiayaan Pembangunan Pabrik Karet

Pada tahun 2013, MUL, entitas anak, memperolehfasilitas kredit investasi dari PT Bank Permata Tbkyang ditujukan untuk pembangunan pabrik karetsebesar Rp 8.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuhtempo pada tanggal 29 Mei 2016 dan diangsursecara triwulanan mulai September 2013.

Financing of Rubber Factory Development

In 2013, MUL, a subsidiary obtained InvestmentCredit (IC) facility from PT Bank Permata Tbk forrubber factory development amounted toRp 8,000,000,000. This facility will be due onMay 29, 2016 and the loan principal is payable inquarterly installments starting on September 2013.

Fasilitas ini dijamin dengan:

Tanah SHGU No. 2 dan SHGU No. 15 atasnama MUL, entitas anak seluas 625,01 hektaryang terletak di Desa Sukorambi dan Desa Panti,Kecamatan Kemiri, Kabupaten Jember, PropinsiJawa Timur.

Tanah SHGU No. 14 yang terletak di Desa Carui,Ciseru, Pengandingan dan Segaralangu,Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, JawaTengah, atas nama IJR, entitas anak.

Fidusia atas seluruh persediaan MUL, entitasanak.

Fidusia atas semua piutang usaha MUL, entitasanak.

Fidusia atas mesin dan peralatan MUL, entitasanak.

Jaminan perusahaan dari Perusahaan. Blokir rekening assignment atas seluruh escrow

account.

This facility is secured by the following:

Parcel of land with SHGU No. 2 and SHGUNo. 15 measuring 625.01 hectares located inSukorambi and Panti Village, Subdistrict ofKemiri, Regency of Jember, East Java onbehalf of MUL, a subsidiary.

Parcel of land with SHGU No. 14 located inCarui, Ciseru, Pengandingan andSegaralangu Village, Subdistrict of Cipari,Regency of Cilacap, Central Java, on behalfof IJR, a subsidiary.

Fiduciary for all inventories of MUL,a subsidiary.

Fiduciary of accounts receivable of MUL,a subsidiary.

Fiduciary of machinery and equipment ofMUL, a subsidiary.

Corporate guarantee from the Company. Blocking assignment accounts for all escrow

accounts.

Pinjaman Perusahaan dan MUL dariPT Bank Permata Tbk mencakup persyaratan yangmembatasi hak tertentu Perusahaan dan MULsebagaimana dijelaskan dalam perjanjian kredit(negative covenants) yang dalam pelaksanaannyamembutuhkan pemberitahuan tertulis terlebih dahulukepada PT Bank Permata Tbk.

The Company and MUL loans from PT BankPermata Tbk contain negative covenants whichamong others, restrict certain rights of theCompany and MUL as described in the loanagreement and which the execution requireswritten notice to PT Bank PermataTbk.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

58

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

PT Bank Permata Tbk (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (continued)

Disamping pembatasan di atas, Perusahaan danMUL diwajibkan untuk mempertahankan beberaparasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2015,Perusahaan dan MUL tidak memenuhi rasiokeuangan sebagai berikut:

Beside the above mentioned negative covenants,the Company and MUL are required to maintainseveral financial ratios. As of December 31, 2015,the Company and MUL were not comply withfinancial ratios as follows:

Perusahaan- Rasio lancar.- Rasio laba operasi terhadap pembayaran

utang bank. MUL

- Rasio utang terhadap modal.- Rasio laba operasi terhadap pembayaran

utang bank.

The Company- Current ratio- Debt service coverage ratio.

MUL- Debt to equity ratio.- Debt service coverage ratio.

Meskipun Perusahaan dan MUL belum memenuhirasio keuangan yang diwajibkan oleh PT BankPermata Tbk, Perusahaan dan MUL belum pernahmenerima pernyataan wanprestasi (default) dariPT Bank Permata Tbk.

Despite of non compliance by the Company andMUL with the required financial ratio from PT BankPermata Tbk, the Company and MUL have notreceived a statement of default from PT BankPermata Tbk.

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Pada tahun 2012, KJW, entitas anak, memperolehfasilitas kredit investasi ekspor dari IndonesiaEximbank yang ditujukan untuk pembangunandan pembelian mesin pabrik karet senilaiRp 34.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempopada tahun 2018 dan diangsur secara triwulananmulai tahun 2014.

In 2012, KJW, a subsidiary, obtained exportInvestment Credit facility from Indonesia Eximbankfor development and purchasing rubber factorymachine amounted to Rp 34,000,000,000. Thisfacility will be due in 2018 and the loan principal ispayable in quarterly installments starting in 2014.

Pinjaman ini dan fasilitas kredit modal kerja(Catatan 12) dijamin dengan:

Mesin dan peralatan dari pabrik crumb rubberatas nama KJW, entitas anak, berlokasi di DesaLiang Anggang, Kecamatan Bati-Bati, KabupatenTanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan.

Fidusia persediaan karet. Fidusia piutang usaha penjualan karet. Hak tanggungan tingkat I atas Tanah,

Perkebunan, Bangunan dan sarana pelengkaplainnya.

The facility and working capital credit (Note 12)are secured by:

Machinery and equipment of crumb rubberplant of KJW, a subsidiary, located in thevillage of Liang Anggang, Bati-Bati District,Tanah Laut, South Kalimantan.

Fiduciary rubber supplies. Fiduciary accounts receivable sales of rubber. First rate mortgage over the Land, Agriculture,

Building and other auxiliary facilities.

Pada tahun 2014, KJW, entitas anak, memperolehfasilitas kredit investasi ekspor dari IndonesiaEximbank yang ditujukan pembiayaan kembali asettetap yang digunakan untuk pengembangan usahasebesar Rp 336.000.000.000. Fasilitas ini akan jatuhtempo pada tahun 2020 dan diangsur secaratriwulanan mulai tahun 2015..

In 2014, KJW, a subsidiary, obtained exportInvestment Credit facility from Indonesia Eximbankfor refinancing of fixed assets to develop businessamounted to Rp 336,000,000,000. This facility willbe due in 2020 and the loan principal is payable inquarterly installments starting in 2015.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

59

16. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM BANKS LOANS (continued)

Indonesia Eximbank (lanjutan) Indonesia Eximbank (continued)

Pinjaman ini dijamin dengan: This facility are secured by:

Tanah dengan SHGU No. 19 atas nama KJW,entitas anak, berlokasi di desa Kintap,Pandansari, Muara Kintap, Asam-Asam,Birayang Atas, Birayang Bawah, KecamatanKintap, Jorong, Bumi Makmur dan Bati-bati,Kabupaten Tanah Laut, Propinsi KalimantanSelatan

Tanah dengan SHGU No. 29 atas nama KJW,entitas anak, berlokasi di desa Ujung Batu,Panjaratan, Guntung Besar, Ranggang Dalam,Benua Tengah, Takisung, Pagatan Besar,Tabanio dan Raden Kecamatan Takisung,Kabupaten Tanah Laut, Propinsi KalimantanSelatan.

Land with SHGU No. 19 in the name of KJW,a subsidiary, located in the vilage of Kintap,Pandansari, Muara Kintap, Asam-Asam,Birayang Atas, Birayang Bawah, Kecamatankintap, Jorong, Bumi Makmur, District ofKintap, Jorong, Bumi Makmur and Bati-bati,Tanah Laut, South Kalimantan.

Land with SHGU No. 29 in the name of KJW,a subsidiary, located in the vilage of UjungBatu, Panjaratan, Guntung Besar, RanggangDalam, Benua Tengah, Takisung, PagatanBesar, Tabanio and Raden, District ofTakisung, Tanah Laut, South Kalimantan.

Tanah dengan SHGU No. 32 atas nama KJW,entitas anak, berlokasi di desa Tebing Siring,Tanjung, Martadah Kecamatan Pelaihari,Kabupaten Tanah Laut, Propinsi KalimantanSelatan

Tanah dengan SHGB No. 1 atas nama KJW,entitas anak, berlokasi di desa Kintap,Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut,Propinsi Kalimantan Selatan

Land with SHGU No. 32 in the name of KJW,a subsidiary, located in the vilage of TebingSiring, Tanjung, Martadah, District ofPelaihari, Tanah Laut, South Kalimantan.

Land with SHGB No. 1 in the name of KJW, asubsidiary located in the village of Kintap,District of Kintap, Tanah Laut, SouthKalimantan

Fidusia persediaan KJW, entitas anak. Fidusia piutang usaha KJW, entitas anak.

Fidusia atas kendaraan dan alat berat KJW,entitas anak.

Jaminan Perusahaan dari Perusahaan Jaminan kas defisit dari Perusahaan

Fiduciary of inventory of KJW, a subsidiary Fiduciary of account receivables of KJW, a

subsidiary. Fiduciary of vehicle and heavy equipment of

KJW, a subsidiary Corporate guarantee of the Company Cash deficit guarantee of the Company

Pinjaman KJW dari Indonesia Eximbank mencakuppersyaratan yang membatasi hak tertentu KJWsebagaimana dijelaskan dalam perjanjian kredit(negative covenants) yang dalam pelaksanaannyamembutuhkan pemberitahuan maupun persetujuantertulis terlebih dahulu kepada Indonesia Eximbank.

The KJW loans from Indonesia Eximbank containnegative covenants which among others, restrictcertain rights of the KJW as described in the loanagreement and which the execution requireswritten notice and written approval to IndonesiaEximbank.

Disamping itu Indonesia Eximbank jugamensyaratkan beberapa pemenuhan rasio keuangan.Pada tanggal 31 Desember 2015, KJW tidakmemenuhi rasio total persediaan karet dan piutangterkait karet terhadap outstanding fasilitaspembiayaan, meskipun KJW belum memenuhi rasiokeuangan tersebut, KJW belum pernah menerimapernyataan wanprestasi (default) dariIndonesia Eximbank.

In addition, Indonesia Eximbank also requires tocomply with several financial ratio. As ofDecember 31, 2015, KJW was not comply with totalinventory and account receivable related to rubberproduct of working capital facility ratios, despite ofnon compliance, KJW has not received a statementof default from Indonesia Eximbank.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

60

17. UTANG LAIN-LAIN 17. OTHER PAYABLE

Pada tahun 2014, Perusahaan memperoleh kreditmodal kerja maksimum sebesar USD 3.000.000 dariDemeter Energies Corporation. Fasilitas ini akanjatuh tempo pada tanggal 1 April 2016 dan dikenakanbunga sebesar 6% per tahun.

Fasilitas ini dijamin dengan jaminan Perusahaan dariPT Sinar Kasih Abadi.

In 2014, the Company obtained working capitalcredit facility with maximum amount ofUSD 3,000,000 from Demeter EnergiesCorporation. This facility will be due onApril 1, 2016 and gears interest rate at 6.5% perannum.

The facility is secured with corporate guaranteefrom PT Sinar Kasih Abadi.

18. IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFITS

Perusahaan dan entitas anak membukukan imbalanpasca kerja imbalan pasti dan imbalan kerja jangkapanjang lainnya untuk pekerja sesuai denganperaturan Perusahaan dan entitas anak. Jumlahkaryawan yang berhak atas imbalan pasca kerjatersebut adalah sebanyak 2.383 dan 2.364 karyawanmasing-masing pada 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company and its subsidiaries provide definedpost-employment benefits and other long-termservice benefits to its employees based on theCompany and its subsidiaries’ policy. The numberof employees entitled to the benefits were 2,383and 2,364 in December 31, 2015 and 2014,respectively.

Beban imbalan kerja yang dibebankan ke bebanpokok penjualan dan beban umum dan administrasimasing-masing sebesar Rp 8.872.469.744 danRp 885.359.365 pada tahun 2015 dan sebesarRp 6.558.715.925 dan Rp 626.659.000 pada tahun2014 adalah sebagai berikut:

Employee benefits expense charged to cost ofgoods sold and general and administrativeexpenses each amount Rp 8,872,469,744 andRp 885,359,365 in 2015 and amountedRp 6,558,715,925 and Rp 626,659,000 in 2014 areas follows:

2015 2014

Imbalan pasca kerja 7.373.568.885 5.741.016.885 Post-employment benefits

Imbalan kerja jangka panjang Other long-term service

lainnya 2.384.260.224 1.444.358.040 benefits

Total 9.757.829.109 7.185.374.925 Total

Liabilitas bersih di laporan posisi keuangankonsolidasian adalah sebagai berikut:

The net liability recognized in the consolidatedstatements of financial position are as follows:

2015 2014

Imbalan pasca kerja 46.902.570.076 39.529.001.191 Post-employment benefits

Imbalan kerja jangka panjang Other long-term service

lainnya 18.311.511.848 15.927.251.624 benefits

Total 65.214.081.924 55.456.252.815 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

61

18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Pasca Kerja Post-employment Benefits

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian adalah:

Amounts recognized in the consolidatedstatements of comprehensive income in respect ofthese post-employment benefits are as follows:

2015 2014

Biaya jasa kini 4.561.876.077 3.501.409.185 Current service cost

Biaya bunga 3.461.438.085 2.806.538.246 Interest cost

Biaya jasa lalu - (5.649.955) Past service cost

Hasil investasi yang Expected return on

diharapkan dari aset program (649.745.277) (401.829.047) plan assets

Kerugian aktuarial - (159.451.544) Net recognized actuarial loss

Total 7.373.568.885 5.741.016.885 Total

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisikeuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Amounts included in the consolidated statements offinancial position arising from the obligation inrespect of these post-employment benefits are asfollows:

2015 2014

Nilai kini liabilitas yang Present value of unfunded

tidak didanai 55.706.863.794 46.913.614.013 obligations

Nilai wajar aset program (8.804.293.718) (7.384.612.823) Fair value of plan assets

Total 46.902.570.076 39.529.001.190 Total

Rekonsiliasi nilai kini kewajiban yang tidak didanaipada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Reconcilliation of present value of defined benefitobligation at reporting date as follows:

2015 2014

Actual present value of obligation at

Nilai kini kewajiban awal periode 46.913.614.013 41.201.070.562 beginning of period

Biaya jasa kini 4.244.740.180 4.021.928.761 Current service cost

Biaya bunga 3.505.161.730 2.806.538.246 Interest cost

Perkiraan pembayaran manfaat (5.185.498.167) (3.147.802.245) Benefit payments - expected

Kerugian (keuntungan) aktuarial 6.228.846.038 2.031.878.689 Actuarial (gain) or loss on obligation

Actual present value ofNilai kini kewajiban akhir periode 55.706.863.794 46.913.614.013 obligation at end of period

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

62

18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Pasca Kerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued)

Rekonsiliasi nilai wajar aset program pada tanggalpelaporan adalah sebagai berikut:

Reconcilliation of fair value of plan asset atreporting date as follows:

2015 2014

Nilai wajar dari kekayaan pada Fair value of plan asset at

awal periode 7.384.612.823 5.743.622.262 beginning of period

Iuran Perusahaan yang dibayarkan 707.500.000 1.110.412.000 Company contribution paid

Harapan dari hasil investasi 649.745.275 566.930.545 Return on plan asset - expected

Keuntungan aktuaria pada

aset program 62.435.620 (36.351.984) Actuarial gain on plan asset

Total 8.804.293.718 7.384.612.823 Total

Mutasi liabilitas imbalan pasti selama tahun berjalanadalah sebagai berikut:

The movement in the defined benefit obligationover the year is as follows:

2015 2014

Nilai kini kewajiban awal tahun 39.529.001.191 35.975.213.881 At beginning of the year

Penyisihan selama tahun berjalan 7.100.156.635 5.741.016.883 Provision during the year

Perkiraan pembayaran manfaat (5.185.498.168) (3.147.802.246) Benefit payments - expected

Iuran Perusahaan yang dibayarkan (707.500.000) (1.110.412.000) Compnan contribution paid

Pendapatan komprehensif lain 6.166.410.418 2.068.230.673 Other comprehensive income

Nilai kini kewajiban akhir tahun 46.902.570.076 39.526.247.191 At end of the year

2015 2014

(Keuntungan) kerugian aktuarial Actuarial (gain) loss

pada liabilitas on obligation

Penyesuaian akibat perbedaan

antara asumsi dan kenyataan Experience adjustment

pada liabilitas 8.244.764.386 1.896.806.802 on obligation

Dampak dari perubahan asumsi Effetc of changes in

keuangan (2.015.918.347) 135.471.887 financial assumptions

(Keuntungan) kerugian aktuarial - Actuarial gain (loss) -

aset program (62.435.621) 36.351.984 plan assets

(Keuntungan)/kerugian aktuarial Actuarial (gain) loss

diakui dalam pendapatan recognized on otherkomprehensif lain 6.166.410.418 2.068.630.673 comprehensive income

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

63

18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long-term Service Benefits

Beban imbalan kerja jangka panjang lainnya yangdiakui di laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian adalah:

Amounts recognized in the consolidatedstatements of comprehensive income in respect ofthese other long-term service benefits are asfollows:

2015 2014

Biaya jasa kini 1.671.494.124 1.168.264.036 Current service cost

Biaya bunga 1.337.889.135 1.204.746.737 Interest cost

Keuntungan aktuarial (625.123.035) (928.652.733) Net recognized actuarial gains

Total 2.384.260.224 1.444.358.040 Total

Rekonsiliasi nilai kini kewajiban yang tidak didanaipada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Reconcilliation of present value of defined benefitobligation at reporting date as follows:

2015 2014

Actual present value of obligation at

Nilai kini kewajiban awal periode 15.927.251.624 14.482.893.584 beginning of period

Biaya jasa kini 1.671.494.124 1.168.264.036 Current service cost

Biaya bunga 1.337.889.135 1.204.746.737 Interest cost

Kerugian (keuntungan) aktuarial (625.123.035) (928.652.733) Actuarial (gain) or loss on obligation

Actual present value of

Nilai kini kewajiban akhir tahun 18.311.511.848 15.927.251.624 obligation at end of year

Analisis sensitivitas kuantitatif untuk asumsi yangsignifikan pada tanggal 31 Desember 2015 sebagaiberikut:

A quantitative sensitivity analysis for significantassumptions as of December 31, 2015 is asfollows:

1% Kenaikan/ 1% Penurunan/

Increase Decrease

Tingkat diskonto 9% 9% Discount rate

Dampak kewajiban manfaat pasti Impact on the net defined benefits

neto 4.602.771.293 5.223.080.355 obligations

Gaji 10% 10% Salary

Dampak kewajiban manfaat pasti Impact on the net defined benefits

neto 5.214.081.598 4.605.212.312 obligations

2015

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

64

18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan pensiun Pension benefits

Metode dan tipe asumsi yang digunakan dalammenyiapkan analisa sensitivitas tidak berubah dariperiode sebelumnya.

The methods and types of assumptions used inpreparing the sensitivity analysis did not changecompared to the previous period.

Jatuh tempo kewajiban manfaat pasti pada tanggal31 Desember 2015 adalah sebagai berikut.

The maturity of defined benefits obligations as ofDecember 31, 2015 is as follows:

Dalam waktu 12 bulan berikutnya(periode laporan periode berikutnya) 7.025.118.878

Within the next 12 months (the nextannual reporting period)_

Antara 1 dan 2 tahun 4.549.068.042 Between 1 and 2 yearsAntara 2 dan 5 tahun 24.786.078.923 Between 2 and 5 yearsDi atas 5 tahun 782.968.676.405 Beyond 5 years

Manajemen berpendapat bahwa cadangan imbalanpasca kerja yang diakui pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014 telah memadai danmemenuhi ketentuan Undang-Undang No. 13 tahun2003.

Management believes that the provision for post-employment benefits recognized as ofDecember 31, 2015 and 2014 have been adequateand complies with the provisions of Law No. 13Year 2003.

Perhitungan imbalan pasca kerja dan imbalan kerjajangka panjang lainnya dihitung oleh PT AdiLanggeng Rahayu, aktuaris independen. Asumsiutama yang digunakan dalam menentukan penilaianaktuarial adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefitsand other long-term service benefits are calculatedby on independent actuary, PT Adi LanggengRahayu. The actuarial valuations were carried outusing the following key assumptions:

Tingkat diskonto 9% pada/in Desember/December 31, 2015 dan/and 8,40% pada/in

Desember/December 31, 2014

Discount rate per annum

Tingkat kenaikan gaji 10% per tahun/per annum Salary increment rate per annumTingkat kematian 10% dari/of TMI-2 Mortality rateTingkat pengunduran diri 10% pada usia < 29 menurun secara

bertahap ke 0% pada usia > 55/10%at age < 29 and gradually decreases to 0%

at age > 55

Resignation rate

Usia pensiun normal 56 tahun/years pada tahun/in 2015dan/and 2014

Normal retirement age

19. MODAL SAHAM 19. CAPITAL STOCK

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number Percentage Total Paid-in

of Shares of Ownership Capital

PT Sinar Kasih Abadi 2.661.438.000 70,51% 266.143.800.000 PT Sinar Kasih Abadi

RBC (Asia) Ltd-Client A/C 191.465.900 5,04% 19.146.590.000 RBC (Asia) Ltd-Client A/C

Tn. Harijadi Soedarjo 13.560.000 0,35% 1.356.000.000 Mr. Harijadi Soedarjo

Tn. Bambang Sugianto Ibrahim 2.500.000 0,07% 250.000.000 Mr. Bambang Sugianto Ibrahim

Tn. Andi Hariyanto 800.000 0,02% 80.000.000 Mr. Andi Hariyanto

Tn. Rohadi 132.500 0,00% 13.250.000 Mr. Rohadi

Tn. Marcellinus Hendra Restanto 237.500 0,01% 23.750.000 Mr. Marcellinus Hendra Restanto

Masyarakat (masing-masing

dibawah 5%) 904.551.600 24,00% 90.455.160.000 Public (each below 5%)

Total 3.774.685.500 100,00% 377.468.550.000 Total

Nama Pemegang Saham

2015

Name of Stockholder

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

65

19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. CAPITAL STOCK (continued)

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham/ Kepemilikan/ Disetor/

Number Percentage Total Paid-in

of Shares of Ownership Capital

PT Sinar Kasih Abadi 2.661.438.000 70,51% 266.143.800.000 PT Sinar Kasih Abadi

RBC (Asia) Ltd-Client A/C 197.293.000 5,23% 19.729.300.000 RBC (Asia) Ltd-Client A/C

Tn. Harijadi Soedarjo 13.560.000 0,35% 1.356.000.000 Mr. Harijadi Soedarjo

Tn. Bambang Sugianto Ibrahim 2.500.000 0,07% 250.000.000 Mr. Bambang Sugianto Ibrahim

Tn. Andi Hariyanto 800.000 0,02% 80.000.000 Mr. Andi Hariyanto

Tn. Rohadi 132.500 0,00% 13.250.000 Mr. Rohadi

Tn. Marcellinus Hendra Restanto 237.500 0,01% 23.750.000 Mr. Marcellinus Hendra Restanto

Masyarakat (masing-masing

dibawah 5%) 898.724.500 23,81% 89.872.450.000 Public (each below 5%)

Total 3.774.685.500 100,00% 377.468.550.000 Total

Nama Pemegang Saham

2014

Name of Stockholder

Pengelolaan Modal Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan danentitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaanrasio modal yang sehat untuk mendukung usaha danmemaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Company and itssubsidiaries capital management is to ensure that itmaintains healthy capital ratios in order to supportits business and maximize shareholder value.

Selain itu, Perusahaan dan entitas anakdipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroanefektif tanggal 16 Agustus 2007 untukmengkontribusikan sampai dengan 20% dari modalsaham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam danacadangan yang tidak boleh didistribusikan.Persyaratan permodalan eksternal tersebut akandipertimbangkan oleh Perusahaan dan entitas anakdalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”)berikutnya.

In addition, the Company and its subsidiaries isalso required by the Corporate Law effectiveAugust 16, 2007 to contribute to and maintain anon-distributable reserve fund until the said reservereaches 20% of the issued and fully paid sharecapital. This externally imposed capitalrequirements will be considered by the Companyand its subsidiaries in their next Annual GeneralShareholders’ Meeting (“AGM”).

Perusahaan dan entitas anak mengelola strukturpermodalan dan melakukan penyesuaian,berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untukmemelihara dan menyesuaikan struktur permodalan,Perusahaan dan entitas anak dapat menyesuaikanpembayaran dividen kepada pemegang saham,menerbitkan saham baru atau mengusahakanpendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahanatas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014.

The Company and its subsidiaries manages itscapital structure and makes adjustments to it, inlight of changes in economic conditions. Tomaintain or adjust the capital structure, theCompany and its subsidiaries may adjust thedividend payment to shareholders, issue newshares or raise debt financing. No changes weremade in the objectives, policies or processes as ofDecember 31, 2015 and 2014.

Kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalahmempertahankan struktur permodalan yang sehatuntuk mengamankan akses terhadap pendanaanpada biaya yang wajar.

The Company and its subsidiaries policy is tomaintain a healthy capital structure in order tosecure access to finance at a reasonable cost.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

66

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

2015 dan/and 2014

Agio saham Perusahaan pada Premium on shares issued at

penawaran umum perdana: initial public offering:

Jumlah yang diterima untuk Total received from the issue of

pengeluaran 1.132.405.500 saham 564.685.837.000 1,132,405,500 shares

Jumlah yang dikonversi sebagai Total converted as subscribed

modal ditempatkan dan disetor (113.240.550.000) and paid-up capital

Biaya emisi saham (17.527.613.985) Share issuance costs

Total 433.917.673.015 Total

21. PENGGUNAAN LABA 21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal20 Mei 2015 dan 22 Mei 2014, telah ditetapkanpenggunaan laba bersih untuk tahun buku 2014 dan2013 sebagai berikut:

Based on the resolution of Annual RUPS onMay 20, 2015 and May 22, 2014, the appropriationof retained earnings has been determined using netincome in 2014 and 2013 as follows:

Laba tahun/ Laba tahun/

Income in 2014 Income in 2013

Dividen 5.049.801.620 6.794.433.900 Dividend

Cadangan umum 2.524.900.810 3.388.912.234 General reserve

22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 22. NON-CONTROLLING INTEREST

Akun ini merupakan bagian kepentingannon-pengendali atas aset bersih dan laba (rugi)bersih entitas anak dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the share of non-controllinginterest in the net assets and net income (loss) ofthe subsidiaries with details as follows:

2015 2014

a. Kepentingan nonpengendali atas a. Non controlling interests in

aset bersih entitas anak net assets of subsidiaries

ABS 11.632.553.042 11.393.800.341 ABS

KJW 9.048.134.507 8.405.781.931 KJW

KE 3.896.442.740 4.610.803.448 KE

PK 2.297.603.149 2.373.217.547 PK

AW 985.052.795 982.740.191 AW

BL 749.482.973 772.482.781 BL

CMK 512.375.546 622.951.280 CMK

PB 432.405.611 460.190.188 PB

MUL 396.746.348 348.017.497 MUL

IJR 179.640.282 176.772.035 IJR

CP 74.684.086 70.930.448 CPBP 17.515.952 17.964.354 BP

Total 30.222.637.031 30.235.652.041 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

67

22. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (lanjutan) 22. NON-CONTROLLING INTEREST (continued)

2015 2014

b. Kepentingan nonpengendali b. Non controling interests in

atas laba (rugi) net income (loss)

bersih entitas anak of subsidiaries

ABS 238.752.701 147.859.080 ABS

KJW 642.352.576 917.790.967 KJW

KE (714.360.708) 103.167.512 KE

PK (75.614.398) 13.211.583 PK

AW 2.312.604 922.237 AW

BL (22.999.808) 3.209.891 BL

CMK (110.575.734) 10.141.520 CMK

PB (27.784.577) 8.635.845 PB

MUL 48.728.851 2.131.966 MUL

IJR 2.868.247 11.941.948 IJR

CP 3.753.638 4.905.312 CP

BP (448.402) (183.692) BP

Total (13.015.010) 1.223.734.169 Total

23. PENJUALAN BERSIH 23. NET SALES

2015 2014

Ekspor Export

Karet 44.644.487.751 10.904.305.894 Rubber

Kopi 2.245.469.940 1.138.109.580 Coffee

Sub-jumlah 46.889.957.691 12.042.415.474 Subtotal

Lokal Local

Minyak dan biji sawit 325.474.983.101 379.426.851.611 Palm oil and palm kernel

Karet 271.316.537.903 345.508.224.465 Rubber

Teh 3.264.858.803 4.734.370.573 Tea

Kakao - 85.596.000 Cocoa

Kopi 4.968.107.355 4.324.998.366 Coffee

Lain-lain 6.394.490.232 14.488.843.101 Others

Sub-jumlah 611.418.977.394 748.568.884.116 Subtotal

Total 658.308.935.085 760.611.299.590 Total

Tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi padatahun 2015 dan 2014.

There were no sales to related party in2015 and 2014.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

68

23. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) 23. NET SALES (continued)

Rincian penjualan kepada pelanggan yang melebihi10% dari jumlah penjualan bersih masing-masinguntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The above sales for the years endedDecember 31, 2015 and 2014 include sales to thefollowing customers which represent more than10% of the net sales of the respective years:

2015 2014 2015 2014

PT Sinar Mas Agro Resources PT Sinar Mas Agro Resources

and Technology Tbk 200.470.498.079 270.487.759.169 30,45% 35,56% and Technology Tbk

PT Bitung Guna Sejahtera 98.682.369.343 100.478.319.581 14,99% 13,21% PT Bitung Guna Sejahtera

PT Wilson Tunggal Perkasa 83.969.694.685 99.542.216.542 12,76% 13,09% PT Wilson Tunggal Perkasa

jumlah penjualan/

Persentase dari

Percentage of total sales

24. BEBAN POKOK PENJUALAN 24. COST OF GOODS SOLD

2015 2014

Pembelian karet, kayu dan Purchases of lump, log and

tandan buah segar 229.540.025.723 206.190.563.030 fresh fruit bunches

Biaya pemupukan dan

pemeliharaan 42.463.152.195 71.368.255.153 Upkeep and cultivation costs

Biaya penyusutan dan Depreciation and amortization

amortisasi 86.442.142.775 70.742.687.225 expense

Biaya panen 67.336.635.304 61.754.928.374 Harvesting costs

Alokasi biaya tidak langsung 52.399.680.557 54.922.693.521 Allocation of indirect costs

Biaya pabrikasi 42.683.617.042 47.722.307.245 Manufacturing costs

Total beban produksi 520.865.253.596 512.701.434.548 Total cost of production

Persediaan barang jadi Finished goods

Awal tahun 28.857.058.783 60.466.382.605 Beginning of the year

Akhir tahun (38.379.293.837) (28.857.058.783) End of the year

Beban Pokok Penjualan 511.343.018.542 544.310.758.370 Cost of Goods Sold

Tidak terdapat pembelian kepada suatu pemasokyang melebihi 10% dari jumlah pembelian. Tidakterdapat pembelian kepada pihak berelasi.

There were no purchases to a supplier of morethan 10% of the total purchases. There were nopurchases from related parties.

25. BEBAN PENJUALAN 25. SELLING EXPENSE

2015 2014

Biaya pengiriman 21.138.950.802 16.742.180.135 Freight charges

Perjalanan dinas 1.958.493.346 2.167.889.269 Travelling

Lain-lain 273.828.833 524.485.098 Others

Total 23.371.272.981 19.434.554.502 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

69

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 26. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSE

2015 2014

Gaji, upah dan tunjangan 35.696.294.830 35.407.708.411 Salaries, wages and benefits

Sewa 4.174.016.622 4.201.841.618 Rental

Penyusutan 1.150.803.752 1.224.606.626 Depreciation

Perjalanan dinas dan transport 1.139.633.613 1.823.424.018 Travel and transportation

Jasa profesional 891.097.085 2.492.991.343 Professional fees

Imbalan kerja 885.359.365 626.659.000 Employee benefits

Pajak dan Perijinan 553.276.373 234.727.233 Tax and License

Perbaikan dan pemeliharaan 346.699.912 627.791.047 Repairs and maintenance

Keperluan kantor 136.648.311 2.941.096.179 Office expense

Lain-lain 2.027.170.694 2.369.065.866 Others

Total 47.001.000.557 51.949.911.341 Total

27. PENDAPATAN OPERASI LAIN 27. OTHER OPERATING INCOME

2015 2014

Penjualan produk sampingan 5.267.250.000 3.974.803.266 Sales of by products

Laba penjualan aset (Catatan 10) 3.070.835.673 115.000.000 Gain on sale of assets (Note 10)

Dividen 2.184.915.326 - Dividend

Penghasilan bunga dan jasa giro 326.118.034 2.360.993.825 Interest income and finance income

Jasa manajemen - 2.900.189.730 Management fee

Lain-lain - bersih 11.592.899.547 6.904.067.428 Others - net

Total 22.442.018.580 16.255.054.249 Total

28. BEBAN OPERASI LAIN 28. OTHER OPERATING EXPENSE

2015 2014

Beban bunga 86.844.172.182 76.080.525.875 Interest expense

Beban pajak 6.161.608.306 6.830.468.327 Tax expenses

Kerugian kurs mata uang asing - Loss on foreign exchange -

bersih 6.660.765.713 1.360.160.078 net

Lain-lain 2.167.803.717 423.609.858 Others

Total 101.834.349.918 84.694.764.138 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

70

29. PAJAK PENGHASILAN 29. INCOME TAX

Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan entitas anakterdiri dari:

Tax benefit (expense) of the Company and itssubsidiaries consisted of:

2015 2014

Pajak kini Current tax

Entitas Anak Subsidiaries

KJW (2.031.605.500) (2.694.714.750) KJW

IJR (2.136.587.250) (4.214.608.500) IJR

KE - (751.804.500) KE

PK (544.666.250) (701.255.750) PK

BL - (476.516.000) BL

PB - (227.873.500) PB

CMK - (109.951.500) CMK

CP (20.379.827) (25.111.159) CP

Total (4.733.238.827) (9.201.835.659) Total

Pajak tangguhan Deferred taxes

Perusahaan (1.272.585.123) - The Company

Entitas Anak Subsidiaries

KJW (4.005.522.119) (12.819.412.507) KJW

IJR (99.527.638) (1.742.468.185) IJR

KE 4.216.075.771 (654.395.570) KE

PK 169.961.484 84.906.168 PK

BL (139.855.606) 28.050.031 BL

PB 19.236.212 118.123.063 PB

CMK (731.321.374) (201.264.082) CMK

CP (2.340.037.607) - CP

Total (4.183.576.000) (15.186.461.082) Total

Beban pajak - bersih (8.916.814.827) (24.388.296.741) Tax expense - net

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

71

29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)

Pajak Kini Current Tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurutlaporan laba rugi komprehensif konsolidasian denganestimasi laba kena pajak (rugi fiskal) Perusahaanadalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before income taxper consolidated statements of comprehensiveincome with estimated taxable income (fiscal loss)is as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak menurut Income before income tax expense

laporan laba rugi per consolidated statements of

komprehensif konsolidasian (2.798.688.333) 76.476.365.488 comprehensive income

Laba sebelum pajak penghasilan Income before income tax

entitas anak (32.054.725.075) (87.479.503.965) of subsidiaries

Rugi sebelum pajak Loss before income tax

penghasilan Perusahaan (34.853.413.408) (11.003.138.477) of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:

Imbalan kerja 1.144.388.085 369.046.812 Employee benefits

Penyusutan aset tetap (15.761.591) (271.013.516) Depreciation of fixed assets

Bersih 1.128.626.494 98.033.296 Net

Perbedaan tetap: Permanent differences:

Tunjangan karyawan - 357.896.907 Benefits in kind

Penghasilan bunga yang telah Interest income already

dikenakan pajak final (597.243.389) (2.643.400.175) subjected to final tax

Lain-lain 606.803.289 - Others

Bersih 9.559.900 (2.285.503.268) Net

Estimasi rugi fiskal tahun Estimated fiscall loss

berjalan Perusahaan (33.715.227.014) (13.190.608.449) for the year of the Company

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

72

29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)

Perhitungan beban periode dan tahun berjalan sertautang pajak kini adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable are computed asfollows:

2015 2014

Beban pajak kini dengan tarif Current tax expense based on

yang berlaku prevailing tax rate

Perusahaan - - The Company

Entitas anak 4.733.238.827 9.201.835.659 Subsidiaries

Total 4.733.238.827 9.201.835.659 Total

Dikurangi pembayaran

pajak penghasilan dimuka Less payment of prepaid taxes

Perusahaan 891.644.849 835.520.516 The Company

Entitas anak 6.250.324.565 18.082.263.664 Subsidiaries

Sub-total 7.141.969.414 18.917.784.180 Sub-total

Estimasi Estimated tax overpaymentpajak lebih bayar (2.408.730.587) (9.715.948.521) payable - net

Rincian utang pajak kini: Details of current tax payable:

Perusahaan - - The Company

Entitas anak 30.417.222 4.690.740.606 Subsidiaries

Total utang pajak kini 30.417.222 4.690.740.606 Total current tax payable

Jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan tahun 2014telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan padaSurat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajakpenghasilan badan tahun 2014, sedangkan jumlahrugi fiskal Perusahaan tahun 2015 didasarkan atasperhitungan sementara, karena Perusahaan belummenyampaikan SPT pajak penghasilan badan.

The Company’s fiscal loss of 2014 is in conformitywith the amount reported in its Annual CorporateTax Return (SPT) for 2014. While the Company’stotal fiscal loss in 2015 is on the basis of temporarycalculation, because the Company has not yetsubmitted its Corporate Income Tax Return.

Berdasarkan Peraturan Perpajakan Indonesia,Perusahaan dan entitas anak menghitung,melaporkan dan menyetor pajak-pajaknyaberdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment).Direktorat Jenderal Pajak dapat menghitung danmenetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalambatas waktu 5 tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, theCompany and its subsidiaries submit tax return onthe basis of self-assessment. The tax authoritiesmay assess or amend taxes within 5 years from thedate the tax becomes due.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

73

29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhanPerusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiaries’deferred tax assets and liabilities are as follows:

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan merupakan jumlah bersihsetelah diperhitungkan dengan liabilitas pajaktangguhan masing-masing entitas usaha, denganrincian sebagai berikut:

This account respresents deferred tax assets afterdeducting the deferred tax liabilities of the samebusiness entity as follows:

2015 2014

Perusahaan The Company

Liabilitas imbalan kerja 1.415.565.578 1.221.730.260 Employee benefits liability

Aset tetap 71.422.789 50.854.863 Fixed assets

Total 1.486.988.367 1.272.585.123 Total

Entitas anak Subsidiaries

Liabilitas imbalan kerja 5.762.140.355 1.594.500.775 Employee benefits liability

Akrual 129.445.047 119.520.538 Acruals

Rugi fiskal 302.418.037 96.032.449 Fiscal loss

Beban tangguhan (14.884.731) (1.790.317) Deferred charges

Aset sewa pembiayaan (545.118.925) (70.161.177) Assets under finance lease

Aset tetap (489.993.458) (67.034.396) Fixed assets

Tanaman perkebunan (5.699.528.203) (1.242.622.632) Plantations

Total (555.521.878) 428.445.240 Total

Aset pajak tangguhan - bersih 931.466.489 1.701.030.363 Deferred tax assets - net

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajaktangguhan Perusahaan dan entitas anak dapatdikompensasi dengan laba kena pajak periodemendatang.

Management believes that the Company and itssubsidiaries’ deferred tax assets can be utilizedagainst the taxable income for the future periods.

Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities

Akun ini merupakan liabilitas pajak tangguhan entitasanak setelah diperhitungkan dengan aset pajaktangguhan dari masing-masing entitas usaha, denganrincian sebagai berikut:

This account represents deferred tax liabilities ofsubsidiaries after deducting the deferred taxassets of the same business entity as follows:

2015 2014

Entitas anak Subsidiaries

Rugi Fiskal 39.080.096.047 29.158.760.179 Fiscal loss

Liabilitas imbalan kerja 7.385.996.992 9.631.578.922 Employee benefits liability

Beban tangguhan (297.349.938) (380.537.387) Deferred charges

Aset sewa pembiayaan (1.053.436.101) (1.065.961.493) Assets under finance lease

Aset tetap (4.212.420.585) (3.761.065.514) Fixed assets

Tanaman perkebunan (115.549.651.503) (106.525.364.160) Plantations

Akrual - 129.445.048 Accruals

Liabilitas pajak tangguhan - bersih (74.646.765.088) (72.813.144.405) Deferred tax liabilities - net

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

74

29. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 29. INCOME TAX (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

Liabilitas Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax Liabilities (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak - bersih dan hasilperkalian laba akuntansi sebelum pajak Perusahaandengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagaiberikut:

A reconciliation between the tax expense - netand the amounts computed by applying theeffective tax rate to income before tax of theCompany is as follows:

2015 2014

Laba sebelum pajak menurut Income before income tax expense

laporan laba rugi komprehensif per consolidated statements of

konsolidasian (2.798.688.333) 76.476.365.488 comprehensive income

Laba sebelum pajak entitas anak (32.054.725.075) (87.479.503.965) Income before tax of subsidiaries

Rugi sebelum pajak Perusahaan (34.853.413.408) (11.003.138.477) Loss before tax of the Company

Tax income based on prevailing

Manfaat pajak dengan tarif yang berlaku (8.713.353.352) 2.750.784.619 tax rate

Dampak pajak atas perbedaan tetap 9.559.500 571.375.817 Tax effect at permanent difference

Rugi fiskal tidak dapat dikompensasi 8.703.793.852 (3.322.160.436) Fiscal loss could not bee utilized

Jumlah beban pajak Perusahaan - - Total tax expense of the Company

Beban pajak entitas anak (8.916.814.827) (24.388.296.741) Total tax expenses of the subsidiaries

Beban pajak - bersih (8.916.814.827) (24.388.296.741) Tax expenses - net

30. GOODWILL 30. GOODWILL

Akun ini merupakan Goodwill yang timbul atasakuisisi 50,3% saham IJR pada tanggal1 Januari 2011.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat darigoodwill tidak melebihi nilai yang diharapkan sebagainilai pengganti (replacement cost) atau nilaipemulihan aset (recoverable amount), sehingga tidakperlu dilakukan penyisihan penurunan nilai.

This account represent Goodwill arised from theacquisition IJR on January 1, 2011

Management believes that the carrying valueof goodwill does not exceed the expectedreplacement cost or recoverable amounts; thus, noallowance for impairment is necessary.

31. LABA PER SAHAM DASAR 31. BASIC EARNINGS PER SHARE

Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagaiberikut:

The calculation of basic earnings per share is asfollows:

2015 2014

Laba (rugi) bersih yang dapat di atribusikan Net income (loss) attributable

kepada pemilik entitas induk (11.820.997.843) 50.908.022.347 to owners of the company

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted-average number of shares

beredar sepanjang periode 3.774.685.500 3.774.685.500 outstanding during the period

Laba (Rugi) bersih per saham dasar (3) 13 Basic earnings (loss) per share

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

75

32. INFORMASI SEGMEN 32. SEGMENT INFORMATION

Segmen usaha Business segments

Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikanaktivitas usahanya menjadi tiga segmen usaha yangterdiri atas karet, kelapa sawit dan lainnya.

Manajemen memantau hasil operasi dari unitusahanya secara terpisah guna keperluanpengambilan keputusan mengenai alokasi sumberdaya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasiberdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secarakonsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporankeuangan konsolidasian. Namun, pendanaan(termasuk biaya pendanaan dan pendapatanpendanaan) dan pajak penghasilan Kelompok Usahadikelola secara kelompok usaha dan tidakdialokasikan kepada segmen operasi.

The Company and subsidiaries classifies itsbusiness activities into three business segments,consisting of rubber, oil palm and others.

Management monitors the operating results of itsbusiness units separately for the purpose ofmaking decisions about resource allocation andperformance assessment. Segment performance isevaluated based on operating profit or loss and ismeasured consistently with operating profit or lossin the consolidated financial statements. However,The Company and subsidiaries financing (includingfinance costs and finance income) and incometaxes are managed on a the Company andsubsidiaries basis and are not allocated tooperating segments.

Karet/ Kelapa Sawit/ Lainnya/ Tidak dapat dialokasikan/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Rubber Palm Oil Other Cannot be allocated Elimination Consolidation

PENDAPATAN USAHA Revenues

Penjualan eksternal 315.961.025.654 325.474.983.101 16.872.926.330 - - 658.308.935.085 External sales

Hasil segmen 55.499.062.890 88.532.935.085 2.933.918.568 - - 146.965.916.543 Segment results

Beban usaha segmen 30.923.273.463 37.819.786.655 1.629.113.420 - - 70.372.173.538 Segment operating expenses

Laba usaha segmen 24.575.789.427 50.713.148.430 1.304.805.148 - - 76.593.743.005 Segment operating income

Pendapatan operasi lain 96.431.369 214.378.881 5.282.557.784 16.848.650.546 - 22.442.018.580 Other operating income

Beban operasi lain (28.122.330.650) (57.523.752.288) (1.198.089.244) (14.990.177.736) - (101.834.349.918) Other operating expense

Laba segmen (3.450.109.854) (6.596.224.977) 5.389.273.688 1.858.472.810 (2.798.588.333) Segment income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Pengeluaran modal 115.541.467.754 232.458.998.324 713.536.677 - - 348.714.002.755 Capital expenditures

Penyusutan dan amortisasi 32.788.789.647 56.446.017.671 2.835.539.549 - - 92.070.346.867 Depreciation and amortization

CONSOLIDATED

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMETS OF FINANCIAL

KONSOLIDASI POSITION

Segmen aset 1.705.508.134.362 2.220.274.518.765 52.969.241.081 - (610.600.131.939) 3.368.151.762.269 Segment assets

Segmen liabilitas 742.471.621.102 1.235.536.801.871 390.482.070.410 - (290.279.530.491) 2.078.210.962.892 Segment liabilities

2015

Karet/ Kelapa Sawit/ Lainnya/ Tidak dapat dialokasikan/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Rubber Palm Oil Other Cannot be allocated Elimination Consolidation

PENDAPATAN USAHA Revenues

Penjualan eksternal 356.412.530.359 379.426.851.611 24.771.917.620 - - 760.611.299.590 External sales

Hasil segmen 73.202.353.579 140.394.389.939 2.703.797.701 - - 216.300.541.219 Segment results

Beban usaha segmen 39.613.439.333 29.490.268.921 2.321.745.402 - - 71.425.453.656 Segment operating expenses

Laba usaha segmen 33.588.914.246 110.904.121.018 382.052.299 - - 144.875.087.563 Segment operating income

Pendapatan operasi lain 1.310.225.800 1.004.876.928 7.017.944.414 6.922.007.107 - 16.255.054.249 Other operating income

Beban operasi lain (25.158.198.578) (48.652.269.362) (2.270.057.935) (8.614.238.263) - (84.694.764.138) Other operating expense

Laba segmen 9.740.941.468 63.256.728.584 5.129.938.778 76.476.365.488 Segment income

INFORMASI LAINNYA OTHER INFORMATION

Pengeluaran modal 107.243.848.220 273.715.747.620 3.474.352.464 - - 384.433.948.304 Capital expenditures

Penyusutan dan amortisasi 28.281.087.642 44.483.143.328 3.512.617.569 - - 76.276.848.539 Depreciation and amortization

CONSOLIDATED

LAPORAN POSISI KEUANGAN STATEMETS OF FINANCIAL

KONSOLIDASI POSITION

Segmen aset 1.493.651.272.489 2.058.693.199.130 76.713.187.645 - (566.961.507.839) 3.062.096.151.425 Segment assets

Segmen liabilitas 597.982.539.521 1.005.023.927.153 294.968.499.612 - (146.981.856.231) 1.750.993.110.055 Segment liabilities

2014

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

76

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 32. SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi wilayah geografis

Berikut ini adalah jumlah penjualan Perusahaan danentitas anak berdasarkan pasar geografis:

Geographical information

Below are the revenues of the Company and itssubsidiaries by geographical market:

2015 2014

Negara domisili 611.418.977.394 748.568.884.116 Domicily country

Negara asing 46.889.957.691 12.042.415.474 Foreign country

Total 658.308.935.085 760.611.299.590 Total

Pasar geografis Geographical market

Penjualan berdasarkan pasar geografis/

Revenue by geographical market

Seluruh aset berwujud Perusahaan dan entitas anakberada di Indonesia.

All tangible assets of the Company and itssubsidiaries are located in Indonesia.

33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK-PIHAK BERELASI 33. NATURE OF RELATIONSHIP ANDTRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Transaksi Pihak Berelasi Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitasanak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Companyand its subsidiaries entered into certaintransactions with related parties, including thefollowing:

a. PT Sinar Kasih Abadi merupakan entitas indukdan entitas induk terakhir Perusahaan.

PT Sinar Kasih Abadi memberikan jaminanPerusahaan atas utang lain-lain kepada pihakketiga (Catatan 17).

a. PT Sinar Kasih Abadi is the parent entity andultimate parent entity of the Company.

PT Sinar Kasih Abadi provide corporateguarantee for Company’s payable to third party(Note 17).

b. Perusahaan dan entitas anak menyediakanmanfaat pada Komisaris dan DirekturPerusahaan dan entitas anak sebagaimanadiungkap sebagai berikut:

b. The Company and its subsidiaries providebenefits to the Commissioners and Directors ofthe Company and its subsidiaries as follows:

2015 2014

Gaji, tunjangan dan bonus 14.343.684.537 14.474.590.838 Salaries, allowances and bonuses

Imbalan pasca kerja 1.172.564.252 988.225.030 Post-employment benefits

Imbalan kerja jangka

panjang lainnya 128.180.583 111.490.761 Other long-term service benefits

Total 15.644.429.372 15.574.306.629 Total

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

77

34. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 34. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajaratas aset keuangan dan liabilitas keuangan dalamlaporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal31 Desember 2015 dan 2014:

The table below sets out the carrying values andfair values of financial assets and liabilities as ofDecember 31, 2015 and 2014 in the consolidatedstatements of financial position:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/

Carrying Value Fair Value Carrying Value Fair Value

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman dan piutang: Loans and receivables:

Kas dan bank 22.003.007.811 22.003.007.811 72.463.829.067 72.463.829.067 Cash on hand and in banks

Piutang usaha 17.099.681.270 17.099.681.270 13.758.583.104 13.758.583.104 Trade receivables

Piutang lain-lain 15.226.517.784 15.226.517.784 11.593.886.402 11.593.886.402 Other receivables

Piutang plasma 44.008.944.952 44.008.944.952 20.882.000.834 20.882.000.834 Plasma receivable

Tersedia untuk dijual: AFS:

Investasi jangka panjang lainnya - - 3.418.575.000 3.418.575.000 Other long-term investments

Total 98.338.151.817 98.338.151.817 122.116.874.407 122.116.874.407 Total

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan lain-lain: Other financial liabilities:

Utang bank 155.500.000.000 155.500.000.000 106.500.000.000 106.500.000.000 Bank loans

Utang usaha 76.516.365.182 76.516.365.182 79.382.674.669 79.382.674.669 Trade payables

Utang lain-lain 19.497.571.896 19.497.571.896 9.773.888.517 9.773.888.517 Other payables

Akrual 25.167.589.784 25.167.589.784 23.491.581.459 23.491.581.459 Accruals

Utang bank jangka panjang 1.613.974.322.602 1.613.974.322.602 1.336.881.581.416 1.336.881.581.416 Long-term bank bank loans

Utang lain-lain jangka panjang 41.385.000.000 41.385.000.000 37.320.000.000 37.320.000.000 Long-term other payable

Total 1.932.040.849.464 1.932.040.849.464 1.593.349.726.061 1.593.349.726.061

2014

Total

2015

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangandiukur dengan dasar sebagai berikut:

The fair values of the above financial assets andliabilities are determined based on the following:

Aset Keuangan Financial Assets

Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek(umumnya kurang dari satu tahun) seperti kas danbank, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutangplasma adalah sebesar nilai tercatat karena telahmendekati estimasi nilai wajarnya.

The fair values of financial assets that areshort-term in nature (generally less than 1 year)such as cash on hand and in banks, tradereceivables, other receivables and plasmareceivable represent their carrying amounts asthese approximates their fair values.

Aset keuangan tersedia untuk dijual seperti investasijangka panjang lainnya yang tidak memiliki kuotasiharga dipasar aktif dicatat sebesar biaya perolehanpada saat nilai wajar tidak dapat segera ditentukan.

Unquoted available for sale financial assets suchas other long-term investment under investment inshares of stock is carried at cost since fair valuecannot be readily determined.

Liabilitas Keuangan

Nilai wajar liabilitas keuangan seperti utang bank,utang usaha, utang lain-lain dan akrual adalahsebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasinilai wajarnya.

Financial Liabilities

The fair values of financial liabilities such as bankloans, trade payables, other payables andaccruals represent their carrying amounts asthese approximates their fair values.

Nilai wajar pinjaman bank dan utang lain-lain jangkapanjang diperkiraan mendekati nilai tercatat karenaperubahan tingkat suku bunga dinilai secara berkala.

The fair values of long-term bank loans and otherpayable approximate their carrying amount due totheir interest rates are frequently repriced.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

78

35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT

Berbagai aktivitas Perusahaan dan entitas anakmenyebabkan Perusahaan dan entitas anakterekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan:risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uangasing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risikokredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuanganPerusahaan dan entitas anak dimaksudkan untukmengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkatbunga dan nilai tukar mata uang asing sertameminimalisir potensi kerugian yang dapatberdampak pada risiko keuangan Perusahaan danentitas anak.

The Company’s and subsidiaries activities exposeit to a variety of financial risks: market risk(including foreign exchange risk, interest rate riskand price risk), credit risk and liquidity risk. TheCompany’s and subsidiaries treasury policies aredesigned to mitigate the financial impact offluctuations in interest rates and foreignexchanges rates and to minimize potentialadverse effects on the Company’s andsubsidiaries financial risk.

Faktor-faktor Risiko Keuangan

a. Risiko Pasar

Financial Risk Factors

a. Market Risk

Risiko Mata Uang Asing

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risikobahwa nilai wajar atau arus kas masa depankontraktual dari suatu instrumen keuangan akanberfluktuasi karena perubahan kurs pertukaranmata uang asing. Eksposur Perusahaan danentitas anak terhadap risiko nilai tukar terutamaberkaitan dengan pinjaman bank dan utang lain-lain jangka panjang dalam mata uang asing.

Foreign Exchange Rate Risk

Foreign exchange rate risk is the risk that thefair value or future contractual cash flows of afinancial instrument will fluctuate because ofchanges in foreign exchanges rates. TheCompany and its subsidiaries exposures to theforeign exchange risk relate primarily to longterm bank loans and other payabledenominated in foreign currency.

Selain pinjaman bank jangka panjang,Perusahaan dan entitas anak memiliki eksposurmata uang transaksional yang dapatmengakibatkan penurunan pendapatan jikamenguatnya nilai tukar Rupiah terhadap matauang asing.

Other than the long-term bank loans, theCompany and its subsidiaries havetransactional currency exposures resulting adecrease in revenue if the strengthening of theRupiah against foreign currencies.

Mata Uang

Asing/ Setara Rupiah/

Foreign Equivalent in

Currency Rupiah

Aset Assets

Kas dan bank (Catatan 4) USD 195.916 2.702.658.233 Cash on hand and in banks (Note 4)

Piutang usaha (Catatan 5) USD 6.732 92.874.340 Trade receivables (Note 5)

Total aset 2.795.532.573 Total assets

Liabilitas Liabilities

Utang bank jangka panjang Long-term bank loans

(Catatan 16) USD 1.617.500 22.313.412.500 (Note 16)

Utang lain-lain jangka panjang Long-term other payable

(Catatan 17) USD 3.000.000 41.385.000.000 (Note 17)

Total Liabilitas 63.698.412.500 Total Liabilities

Eksposure Bersih (60.902.879.927) Net Exposure

2015

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

79

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko Pasar (lanjutan) a. Market Risk (continued)

Risiko Mata Uang Asing (lanjutan) Foreign Exchange Rate Risk (continued)

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadapperubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukarmata uang USD, dengan semua variabel lainnyadianggap tetap, terhadap laporan laba rugikomprehensif konsolidasian:

The following table demonstrates thesensitivity reflecting possible changes in theexchange rate of the USD with all othervariables deemed fixed, to the consolidatedstatements of comprehensive income of the:

Perubahan dalam nilai tukarUSD 3,62%

Changes in USD exchange rateUSD _

Dampak terhadap laba rugi konsolidasianRupiah 2.659.757.803

Impact to the consolidated profit and lossRupiah _

Risiko Suku Bunga

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilaiwajar atau arus kas masa depan kontrakinstrumen keuangan akan terpengaruh akibatperubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposurrisiko suku bunga kepada Perusahaan dan entitasanak terutama timbul atas pinjaman bank.

Interest Rate Risk

Interest rate risk is the risk that the fair value orcontractual future cash flows of a financialinstrument will be affected due to changes inmarket interest rates. The Company and itssubsidiaries exposures to the interest rate riskrelated primarily to bank loans.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga,Perusahaan dan entitas anak mengelola biayabunga melalui campuran liabilitas dengan sukubunga tetap dan variabel, dengan mengevaluasitingkat tren pasar. Manajemen juga melakukanpenilaian antara suku bunga yang ditawarkan olehkreditur untuk mendapatkan suku bunga yangpaling menguntungkan sebelum mengambilkeputusan untuk mengambil pinjaman baru.

Tabel di bawah ini merangkum eksposur risikosuku bunga pada tanggal 31 Desember 2015:

To minimize interest rate risk, the Companyand its subsidiaries manage interest costthrough a mix of fixed-rate and variable-ratedebts, by evaluating market rate trends.Management also conducts assessmentamong interest rate offered by creditors toobtain the most favorable interest rate beforetakes any decision to enter a new loanmanagement.

The table below summarizes exposure tointerest rate risks as of December 31, 2015:

Periode

Rata-rata jatuh tempo Kurang dari/ Lebih dari/suku bunga/ tidak ditentukan/ Less than 1 - 3 3 - 6 6 - 12 More than

Average No specific 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ 12 bulan/

interest rate maturity period month months months months months

Aset Assets

Bunga mengambang: Floating interest rate:

Kas dan bank 0,25% - 2,75% - 17.998.151.222 - - - - Cash on hand and in banksTanpa bunga: No interest:

Kas 4.004.856.589 - - - - - CashPiutang usaha - 17.099.681.270 - - - - Trade receivablesPiutang lain-lain 15.226.517.784 - - - - - Other receivablesPiutang plasma 44.008.944.952 - - - - - Plasma receivable

Total Aset 63.240.319.325 35.097.832.492 - - - - Total Assets

Liabilitas Liabilities

Bunga mengambang: Floating interest rate:

Utang bank 10% - 13% - - - - 155.500.000.000 - Bank loansUtang bank jangka panjang Long-term bank loansRupiah 11% - 12,25% - 4.480.966.343 22.105.802.235 26.246.614.480 51.975.928.072 1.486.851.598.972 RupiahDolar 6,75% - - 8.104.562.500 8.104.562.500 6.104.287.500 - Dollar

Utang lain-lain jangka panjang - Dolar 6% - - 41.385.000.000 - - - Long-term other payable - DollarTanpa bunga: No interest:

Utang usaha - - 76.516.365.182 - - - Trade payablesUtang lain-lain 19.497.571.896 - - - - - Other payablesAkrual - 25.167.589.784 - - - - Accruals

Total Liabilitas 19.497.571.896 29.648.556.127 148.111.729.917 34.351.176.980 213.580.215.572 1.486.851.598.972 Total Liabilities

Aset (Liabilitas) 43.742.747.429 5.449.276.365 (148.111.729.917) (34.351.176.980) (213.580.215.572) (1.486.851.598.972) Assets (Liabilities)

Periode Jatuh Tempo/Maturity Period2015

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

80

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko Pasar (lanjutan) a. Market Risk (continued)

Risiko Suku Bunga (lanjutan) Interest Rate Risk (continued)

Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitasuntuk suku bunga, dengan semua variabel lainnyadianggap tetap, dimana Perusahaan dan entitasanak terekspos pada akhir periode pelaporanyang mungkin dapat mempengaruhi laba rugi danekuitas (melalui dampak atas aset dan liabilitaskeuangan dengan suku bunga mengambang yangdidasarkan pada suku bunga LIBOR untuk nilaidalam Dolar Amerika Serikat dan suku bungaJIBOR untuk utang dalam Rupiah).

The following table shows the sensitivity tothe possibility of changes in interest rates,with all of the other variables are deemedconstant in which the Company andsubsidiaries are exposed at the end of thereporting period that would affect profit andloss and equity to the Company andsubsidiaries’s consolidated statements ofcomprehensive income (through the impacton financial assets and liabilities at a floatingrate based on the rate of LIBOR for balancesdenomidated in USD and JIBOR for liabilitiesdenominated in Rupiah).

Kenaikan/penurunan basis poin: Increase/decrease in basis points:USD 5 USDRupiah 50 Rupiah

Dampak terhadap laba konsolidasian: The impact to the consolidated profit:USD 318.492.063 USDRupiah 8.912.729.551 Rupiah

Manajemen melakukan survei di antara bank-bank Perusahaan untuk mendapatkan perkiraanmengenai suku bunga LIBOR dan JIBOR sampaidengan tanggal pelaporan Perusahaan berikutnyapada tanggal 31 Desember 2015. Perkiraantersebut adalah suku bunga LIBOR dan JIBORdapat bergerak 50 dan 5 basis poin,masing-masing lebih tinggi atau lebih rendahdaripada suku bunga pada akhir periode31 Desember 2015.

Management conducted a survey inter-banksof the Company to obtain an estimateof therate of LIBOR and JIBOR until the nextreporting date of the Company onDecember 31, 2015. The estimation of therate of LIBOR and JIBOR could move 5 and50 basis points, respectively higher andlower than the rate at the end of the period ofDecember 31, 2015..

b. Risiko harga b. Price risk

Perusahaan dan entitas anak terekspos risikoharga komoditas yang berasal dari perubahanharga komoditas terutama minyak kelapa sawitdan karet. Kebijakan Perusahaan dan entitasanak pada umumnya adalah melakukan lindungnilai terhadap risiko harga komoditas. Dalamkondisi seperti di atas, Perusahaan dan entitasanak melakukan transaksi forward contract untukmelakukan penjualan komoditas di masa depanpada tingkat harga tertentu.

The Company and subsidiaries is exposed tocommodity price risk, arising from changes incommodity prices, primarily crude palm oiland rubber. The Company’s and subsidiariespolicy is generally hedge commodity pricerisk. In such cases, the Company andsubsidiaries enter into a forward contract tosell the commodity at a fixed price at a futuredate.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

81

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan danentitas anak akan mengalami kerugian yangtimbul dari pelanggan atau pihak yang gagalmemenuhi liabilitas kontrak mereka. Manajemenberpendapat bahwa tidak terdapat konsentrasirisiko kredit yang signifikan. Perusahaan danentitas anak mengelola dan mengendalikan risikokredit dengan hanya berurusan dengan pihakyang diakui dan layak kredit, menetapkankebijakan internal atas verifikasi dan otorisasikredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitaspiutang untuk mengurangi risiko kredit macet.

c. Credit Risk

Credit risk is the risk that the Company andits subsidiaries will incur a loss arising fromthe customers or counterparties which fail tofulfill their contractual obligations.Management believes that there are nosignificant concentrations of credit risk. TheCompany and its subsidiaries manage andcontrol the credit risk by dealing only withrecognized and credit worthy parties, settinginternal policies on verifications andauthorizations of credit, and regularymonitoring the collectibility of receivables toreduce the exposure of bad debts.

Maksimum eksposur risiko kredit dari asetkeuangan adalah sebagai berikut:

The maximum exposures to credit risk of thefinancial assets are as follows:

Jumlah Kotor/ Jumlah Bersih/

Gross Amount Net Amount

Bank 17.998.151.222 17.998.151.222 Banks

Piutang usaha 17.099.681.270 17.099.681.270 Trade receivables

Piutang lain-lain 15.226.517.784 15.226.517.784 Other receivables

Piutang plasma 44.008.944.952 44.008.944.952 Plasma receivable

Total 94.333.295.228 94.333.295.228 Total

2015

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketikaposisi arus kas Perusahaan dan entitas anak tidakcukup untuk menutup liabilitas yang jatuh tempo.

d. Liquidity Risk

Liquidity risk is a risk arising when the cashflow position of the Company and itssubsidiaries is not enough to cover theliabilities which become due.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemenmemantau dan menjaga tingkat kas dan setarakas dianggap cukup untuk membiayaiPerusahaan dan entitas anak beroperasi danuntuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas.Manajemen juga secara berkala mengevaluasiproyeksi dan aktual arus kas, termasuk profilpinjaman yang akan jatuh tempo dan terus menilaikondisi di pasar keuangan untuk mendapatkankesempatan memperoleh sumber pendanaanyang optimal.

In the management of liquidity risk,management monitor and maintain a level ofcash and cash equivalents deemed adequateto finance the Company and its subsidiariesoperations and to mitigate the effects offluctiation in cash flows. Management alsoregularly evaluate the projected and actualcash flows, including loan maturity profiles,and continuously assess conditions in thefinancial markets for opportunities to obtainoptimal funding resources.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

82

35. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 35. RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko Likuiditas (lanjutan) d. Liquidity Risk (continued)

Perusahaan dan entitas anak memantaulikuiditasnya dengan menganalisis profil aset danliabilitas yang akan jatuh tempo.

The Company and its subsidiaries monitortheir liquidity by analyzing the maturity profileof their assets and liabilities.

Periode

jatuh tempo Kurang dari/ Lebih dari/

tidak ditentukan/ Less than 1 - 3 3 - 6 6 - 12 More than

Nilai tercatat/ No specific 1 bulan/ bulan/ bulan/ bulan/ 12 bulan/

Carrying value maturity period month months months months months

Aset Keuangan Financial Assets

Pinjaman dan piutang: Loans and receivables:

Kas dan setara kas 22.003.007.811 4.004.856.589 17.998.151.222 - - - - Cash and cash equivalents

Piutang usaha 17.099.681.270 - 17.099.681.270 - - - - Trade receivables

Piutang lain-lain 15.226.517.784 - - 15.226.517.784 - - - Other receivables

Piutang plasma 44.008.944.952 44.008.944.952 - - - - - plasma receivables

Total Aset 98.338.151.817 48.013.801.541 35.097.832.492 15.226.517.784 - - - Total Assets

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Liabilitas keuangan lain-lain: Other financial liabilities:

Utang bank 155.500.000.000 - - - - 155.500.000.000 - Bank loans

Utang usaha 76.516.365.182 - - 76.516.365.182 - - - Trade payables

Utang lain-lain 19.497.571.896 19.497.571.896 - - - - - Other payables

Akrual 25.167.589.784 - - 25.167.589.784 - - - Accruals

Utang bank jangka panjang 1.613.974.322.602 - 4.480.966.343 30.210.364.735 34.351.176.980 58.080.215.572 1.486.851.598.972 Long-term bank loans

Utang lain-lain jangka panjang 41.385.000.000 - - - 41.385.000.000 - - Long-term other payable

Total Liabilitas 1.932.040.849.464 19.497.571.896 4.480.966.343 131.894.319.701 75.736.176.980 213.580.215.572 1.486.851.598.972 Total Liabilities

Gap Likuiditas (1.833.702.697.647) 28.516.229.645 30.616.866.149 (116.667.801.917) (75.736.176.980) (213.580.215.572) (1.486.851.598.972) Liquidity Gap

Periode Jatuh Tempo/Maturity Period

2015

36. AKTIVITAS NON-KAS 36. NON-CASH ACTIIVITIES

Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidakmempengaruhi arus kas sebagai berikut:

Non-cash investing and financing activities, are asfollows:

2015 2014

Reklasifikasi dari bibitan ke Reclassification of nurseriestanaman belum menghasilkan 11.147.007.494 16.401.460.025 to immature plantations

Kapitalisasi biaya pinjaman pada Capitalization of borrowing costtanaman belum menghasilkan 74.638.130.779 42.871.108.406 to immature plantations

Penambahan tanaman belummenghasilkan dari kapitalisasi Increase in immature plantation throughpenyusutan 8.641.895.740 4.508.159.745 capitalization of depreciation

Penambahan tanaman belum

menghasilkan kapitalisasi Increase of immature plantationamortisasi beban tangguhan-hak through amortization of deferredatas tanah 269.184.378 186.948.533 charges landrights

Kapitalisasi biaya pinjaman pada Capitalization of borrowing costaset tetap 7.313.359.943 23.830.726.356 to fixed assets

Peningkatan utang bank timbul atas Increase in bank loans represent interestbunga selama tahap pengembangan 21.039.290.288 11.709.316.869 during construction

Reklasifikasi uang muka pembelian aset Reclassification of advance for theke aset lain-lain - 2.425.000.000 purchase of assets to other assets

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

83

37. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN 37. COMMITMENTS AND AGREEMENTS

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia,pemilik perkebunan kelapa sawit (selanjutnyadinyatakan sebagai Inti) diajak untuk membangunareal perkebunan inti rakyat (petani plasma) selainmembangun perkebunan milik mereka sendiri.Bentuk bantuan terhadap petani plasma ini dikenalsebagai program KKPA dan program KPEN - RP.Pada program KKPA dan KPEN - RP ini, Intidiwajibkan untuk melaksanakan hal-hal berikut,antara lain:

Perjanjian utang dilakukan antara bank (tidakharus bank milik pemerintah) dan koperasi(petani plasma).

Bertindak selaku operator atau kontraktor untukmembangun perkebunan bagi petani plasmasebagaimana diatur pada perjanjian kerjasamaantara Inti dan koperasi (petani plasma).

Membeli hasil produksi tandan buah segar (TBS)yang diproduksi perkebunan plasma pada tingkatharga yang telah ditentukan oleh PemerintahIndonesia.

In accordance with existing IndonesianGovernment policy, oil palm plantation owners(referred to as the Nucleus) are encouraged todevelop plantations for smallholders (plasmafarmers) in addition to their own plantations. Thisform of assistance to the plasma farmers is knownas the KKPA program and KPEN - RP Program.Under the KKPA program and KPEN - RPprogram, the Nucleus is required to perform thefollowing, among others:

Ensure that the loan agreement shall bemade between a bank (not necessarily astate-owned bank) and cooperatives (theplasma farmers).

Act as operator or contractor to develop theplantation for smallholders based on themutual agreement between the Nucleus andthe cooperatives (smallholders).

Purchase the fresh fruit bunches (FFB)produced by plasma plantations at pricesdetermined by the Indonesian Government.

38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 38. RESTATEMENT ON THE FINANCIALSTATEMENTS

Perusahaan dan entitas anak mengadopsi PSAK 24(Revisi 2013), ’Imbalan kerja’ pada 1 Januari 2015.

The Company and subsidiaries has also adoptedPSAK 24 (Revised 2013), ’Employee benefits’ onJanuary 1, 2015.

Revisi standar imbalan kerja memuat perubahanpada pengakuan, pengukuran, penyajian danpengungkapan imbalan pasca kerja. Standar jugamewajibkan beban/penghasilan bunga dihitungsebagai hasil dari aset/liabilitas bersih manfaat pastidan tingkat diskonto seperti yang ditentukan di awaltahun. Hal ini berdampak pada penghapusan konsepsebelumnya yang mengakui imbal hasil dari asetprogram.

The revised employee benefit standard introduceschanges to the recognition, measurement,presentation and disclosure of post-employmentbenefits. The standard also requires net interestexpense/income to be calculated as the product ofthe net defined benefit liability/asset and thediscount rate as determined at the beginning of theyear. The effect of this is to remove the previousconcept of recognizing an expected return on planassets.

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

84

38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN(lanjutan)

38. RESTATEMENT ON THE FINANCIALSTATEMENTS (continued)

Tabel di bawah ini memperlihatkan dampakpenyesuaian atas penyajian kembali terhadaplaporan keuangan konsolidasian:

The table below shows the impact of therestatement to the consolidated financialstatements:

Disajikansebelumnya/ Penyajian Disajikan

As previously kembali/ kembali/stated Restatements As restated

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENT OFKONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 72.463.829.067 - 72.463.829.067 Cash on hand and in banks

Piutang usaha 13.758.583.104 - 13.758.583.104 Trade receivables

Piutang lain-lain 11.593.886.402 - 11.593.886.402 Other receivablesPiutang plasma 20.882.000.834 - 20.882.000.834 Plasma receivable

Persediaan 51.901.872.225 - 51.901.872.225 Inventories

Pajak dibayar dimuka 42.312.602.781 - 42.312.602.781 Prepaid taxes

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 23.872.715.885 - 23.872.715.885 Advances and prepaid expenses

Total Aset Lancar 236.785.490.298 - 236.785.490.298 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS

Investasi jangka panjang lainnya 3.418.575.000 - 3.418.575.000 Other long-term investments

Bibitan 19.304.760.893 - 19.304.760.893 Nurseries

Tanaman perkebunan: Plantations:

Tanaman menghasilkan 855.660.228.631 - 855.660.228.631 Mature plantations -

Tanaman belum menghasilkan 896.154.479.663 (393.952.017) 895.760.527.646 Immature plantations

Aset tetap 974.123.444.797 - 974.123.444.797 Fixed assets - net of accumulated

Uang muka perolehan aset 44.627.859.714 (4.532.332.247) 40.095.527.467 Advances for purchases of assets

Goodwill 17.979.322.415 - 17.979.322.415 Goodwill

Aset pajak tangguhan 1.701.030.363 - 1.701.030.363 Deferred tax assets

Aset lain-lain 12.734.911.668 4.532.332.247 17.267.243.915 Other assets

Total Aset Tidak Lancar 2.825.704.613.144 (393.952.017) 2.825.310.661.127 Total Noncurrent Assets

TOTAL ASET 3.062.490.103.442 (393.952.017) 3.062.096.151.425 TOTAL ASSETS

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank 106.500.000.000 - 106.500.000.000 Bank loans

Utang usaha 79.382.674.669 - 79.382.674.669 Trade payables

Utang lain-lain 9.773.838.517 - 9.773.838.517 Other payablesUang muka penjualan 13.978.616.350 - 13.978.616.350 Sales advance

Utang pajak 15.288.539.852 - 15.288.539.852 Taxes payable

Akrual 23.491.581.459 - 23.491.581.459 Accruals

Utang jangka panjang jatuh tempodalam satu tahun Current maturity of long-term loans

Utang bank 199.459.792.206 - 199.459.792.206 Bank loans

Utang lain-lain Other payable

Utang sewa pembiayaan 106.880.572 - 106.880.572 Obligations under finance lease

Total Liabilitas Jangka Pendek 447.981.923.625 - 447.981.923.625 Total Current Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

85

38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN(lanjutan)

38. RESTATEMENT ON THE FINANCIALSTATEMENTS (continued)

Disajikansebelumnya/ Penyajian Disajikan

As previously kembali/ kembali/stated Restatements As restated

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES

Utang jangka panjang - setelahdikurangi bagian jatuh tempo dalam Long-term loans - net of

satu tahun current maturities

Utang bank 1.137.421.789.210 - 1.137.421.789.210 Bank loans

Utang lain-lain 37.320.000.000 - 37.320.000.000 Other payable

Liabilitas imbalan kerja 50.294.410.589 5.161.842.226 55.456.252.815 Employee benefits liability

Liabilitas pajak tangguhan 73.813.564.577 (1.000.420.172) 72.813.144.405 Deferred tax liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 1.298.849.764.376 4.161.422.054 1.303.011.186.430 Total Noncurrent Liabilities

TOTAL LIABILITAS 1.746.831.688.001 4.161.422.054 1.750.993.110.055 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable tokepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent

Modal saham 377.468.550.000 - 377.468.550.000 Capital stock

Tambahan modal disetor 433.917.673.015 - 433.917.673.015 Additional paid-in capital

Saldo laba Retained earnings

Dicadangkan 27.184.994.732 - 27.184.994.732 Appropriated

Belum dicadangkan 446.872.445.654 (1.617.862.683) 445.254.582.971 Unappropriated

Komponen ekuitas lainnya - (2.958.411.389) (2.958.411.389) Other component of equity

Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners

kepada pemilik entitas induk 1.285.443.663.401 (1.617.862.683) 1.280.867.389.329 of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 30.214.752.040 20.900.001 30.235.652.041 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 1.315.658.415.441 (1.596.962.682) 1.311.103.041.370 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 3.062.490.103.442 2.564.459.372 3.062.096.151.425 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember 2014/December 31, 2014

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

86

38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN(lanjutan)

38. RESTATEMENT ON THE FINANCIALSTATEMENTS (continued)

Disajikansebelumnya/ Penyajian Disajikan

As previously kembali/ kembali/

stated Restatements As restated

LAPORAN LABA RUGI DAN CONSOLIDATED STATEMENT OFPENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN PROFIT OR LOSS ANDKONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME

PENJUALAN BERSIH 760.611.299.590 - 760.611.299.590 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 544.717.865.416 (407.107.046) 544.310.758.370 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 215.893.434.174 407.107.046 216.300.541.220 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA

Beban penjualan (19.434.554.502) - (19.434.554.502) Selling expenses

Beban umum dan administrasi (51.990.899.154) 40.987.813 (51.949.911.341) General and administrative expenses

Total Beban Usaha (71.425.453.656) 40.987.813 (71.384.465.843) Total Operating Expenses

LABA USAHA 144.467.980.518 448.094.859 144.916.075.377 OPERATING INCOME

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Pendapatan operasi lain 16.255.054.249 - 16.255.054.249 Other operating income

Beban operasi lain (84.694.764.138) - (84.694.764.138) Other operating expenses

Beban Lain-Lain - Bersih (68.439.709.889) - (68.439.709.889) Other Charges - Net

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 76.028.270.629 448.094.859 76.476.365.488 INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX EXPENSE

Pajak kini (9.201.835.659) - (9.201.835.659) Current tax

Pajak tangguhan (15.140.307.681) (46.153.401) (15.186.461.082) Deferred tax

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (24.342.143.340) (46.153.401) (24.388.296.741) Income Tax Expense - Net

LABA BERSIH 51.686.127.289 401.941.458 52.088.068.747 NET INCOME

Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain Other Comprehensive Income (Loss)

Tahun Berjalan - (2.068.630.673) (2.068.630.673) For The Year

Manfaat pajak tangguhan terkait - 449.730.813 449.730.813 Related deferred tax income

Pendapatan Komprehensif Lain - Setelah Pajak - (1.618.899.860) (1.618.899.860) Other Comprehensive Income - Net of Tx

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF 51.686.127.289 (1.216.958.402) 50.469.168.887 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA BERSIH YANG DAPAT NET INCOMEDIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 50.498.016.195 410.006.152 50.908.022.347 Owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 1.188.111.094 (8.064.694) 1.180.046.400 Non-controlling interest

Jumlah 51.686.127.289 401.941.458 52.088.068.747 Total

TOTAL LABA RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOMEYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 50.498.016.195 (72.535.077) 50.425.481.118 Owners of the parent

Kepentingan nonpengendali 1.188.111.094 (1.144.423.325) 43.687.769 Non-controlling interest

Jumlah 51.686.127.289 (1.216.958.402) 50.469.168.887 Total

LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR 13 - 13 EARNINGS PER SHARE - BASIC

Untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2014/

For the year ended December 31, 2014

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

87

38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN(lanjutan)

38. RESTATEMENT ON THE FINANCIALSTATEMENTS (continued)

Disajikansebelumnya/ Penyajian Disajikan

As previously kembali/ kembali/stated Restatements As restated

LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENT OFKONSOLIDASIAN FINANCIAL POSITION

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan bank 85.976.108.463 - 85.976.108.463 Cash on hand and in banks

Piutang usaha 29.257.440.048 - 29.257.440.048 Trade receivablesPiutang lain-lain 7.205.482.874 - 7.205.482.874 Other receivables

Piutang plasma 5.368.500.351 - 5.368.500.351 Plasma receivable

Persediaan 86.573.748.467 - 86.573.748.467 Inventories

Pajak dibayar dimuka 29.607.933.545 - 29.607.933.545 Prepaid taxes

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 12.013.651.059 - 12.013.651.059 Advances and prepaid expenses

Total Aset Lancar 256.002.864.807 - 256.002.864.807 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS

Investasi jangka panjang lainnya 3.418.575.000 - 3.418.575.000 Other long-term investments

Bibitan 25.328.201.784 - 25.328.201.784 Nurseries

Tanaman perkebunan: Plantations:

Tanaman menghasilkan 792.371.999.131 - 792.371.999.131 Mature plantations -

Tanaman belum menghasilkan 727.826.997.032 209.900.415 727.617.096.617 Immature plantations

Aset tetap 821.238.610.480 - 821.238.610.480 Fixed assets - net of accumulated

Uang muka perolehan aset 2.425.000.000 - 2.425.000.000 Advances for purchases of assets

Goodwill 17.979.322.415 - 17.979.322.415 Goodwill

Aset pajak tangguhan 2.827.263.794 - 2.827.263.794 Deferred tax assets

Aset lain-lain 9.618.531.040 - 9.618.531.040 Other assets

Total Aset Tidak Lancar 2.403.034.500.676 209.900.415 2.402.824.600.261 Total Noncurrent Assets

TOTAL ASET 2.659.037.365.483 209.900.415 2.658.827.465.068 TOTAL ASSETS

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank 106.500.000.000 - 106.500.000.000 Bank loans

Utang usaha 89.234.903.161 - 89.234.903.161 Trade payablesUtang lain-lain 7.866.733.759 - 7.866.733.759 Other payables

Utang pajak 37.730.695.477 - 37.730.695.477 Taxes payable

Akrual 19.842.861.303 - 19.842.861.303 Accruals

Utang plasma 3.928.130.165 - 3.928.130.165Utang jangka panjang jatuh tempodalam satu tahun Current maturity of long-term loans

Utang bank 130.755.309.322 - 130.755.309.322 Bank loans

Utang sewa pembiayaan 130.048.028 - 130.048.028 Obligations under finance lease

Total Liabilitas Jangka Pendek 395.988.681.215 - 395.988.681.215 Total Current Liabilities

31 Desember/December 31, 20131 Januari/January 1 , 2014/

The original financial statements included herein are inthe Indonesian language.

PT JAYA AGRA WATTIE TbkDAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANKONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 danTahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Dinyatakan dalam Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT JAYA AGRA WATTIE TbkAND ITS SUBSIDIARIES

NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIALSTATEMENTS

As of December 31, 2015 andFor The Year Then Ended

(Expressed in Rupiah,unless otherwise stated)

88

38. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN(lanjutan)

38. RESTATEMENT ON THE FINANCIALSTATEMENTS (continued)

Disajikansebelumnya/ Penyajian Disajikan

As previously kembali/ kembali/stated Restatements As restated

LIABILITAS JANGKA PANJANG NONCURRENT LIABILITIES

Utang jangka panjang - setelah dikurangi Long-term loans - net ofbagian jatuh tempo dalam satu tahun current maturities

Utang bank 882.555.940.632 - 882.555.940.632 Bank loans

Utang sewa pembiayaan 106.880.572 - 106.880.572 Obligations under finance lease

Liabilitas imbalan kerja 46.214.583.871 3.725.358.014 49.939.941.885 Employee benefits liability

Liabilitas pajak tangguhan 59.799.490.327 (596.842.760) 59.202.647.567 Deferred tax liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 988.676.895.402 3.128.515.254 991.805.410.656 Total Noncurrent Liabilities

TOTAL LIABILITAS 1.384.665.576.617 3.128.515.254 1.387.794.091.871 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYEkuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable tokepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent

Modal saham 377.468.550.000 - 377.468.550.000 Capital stock

Tambahan modal disetor 433.917.673.015 - 433.917.673.015 Additional paid-in capital

Saldo laba Retained earnings

Dicadangkan 23.796.082.498 - 23.796.082.498 Appropriated

Belum dicadangkan 406.557.775.593 (1.984.181.066) 404.573.594.527 UnappropriatedKomponen ekuitas lainnya - (1.339.511.529) (1.339.511.529) Other component of equity

Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners

kepada pemilik entitas induk 1.241.740.081.106 (3.323.692.595) 1.238.416.388.511 of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 32.631.707.760 (14.723.074) 32.616.984.686 Non-controlling interest

TOTAL EKUITAS 1.274.371.788.866 (3.338.415.669) 1.271.033.373.197 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 2.659.037.365.483 (209.900.415) 2.658.827.465.068 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember/December 31, 20131 Januari/January 1 , 2014/

Laporan Tahunan 2015 Annual ReportJ.A. WATTIE Tbk. 158

Pengumpulan Getah Karet - Perkebunan Tugu Cimenteng,

Jawa Barat

Latex Collecting - Tugu Cimenteng Estate, West Java