4. hasil dan pembahasan
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of 4. hasil dan pembahasan
Universitas Kristen Petra
56
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Perkembangannya
PT. Pelayaran Mitra Star merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dalam industri pelayaran atau industri jasa muat angkut barang dari satu tempat ke
tempat lain. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan keluarga yang dimiliki
dan dikelola oleh anggota keluarga yaitu dua dari para pemimpin perusahaan
memiliki hubungan kakak-adik dan dua orang lainnya yaitu kerabat dari kedua
saudara kakak adik ini. PT. Pelayaran Mitra Star menjadi sebuah perusahaan
penyewaan kapal dimana memberikan harga yang efisien dalam mengarungi
sungai dan laut berdasarkan layanan logistik batubara ke industri pertambangan
barubara Indonesia dan perusahaan kayu.
PT. Pelayaran Mitra Star merupakan Perseroan Terbatas yang didirikan
pada tanggal 05 Juli 2003 berdasarkan akta notaris. Pendiri perusahaan ini yaitu
Robert Cahyadi Guyana sebagai direktur utama perusahaan, Fredy Guyana
sebagai direktur perusahaan.Fredy merupakan adik kandung dari Robert Cahyadi
Guyana. Tjipto Kantono sebagai komisaris utama perusahaan dan Lau To Song
sebagai komisaris perusahaan. Pada era globalisasi ini, perusahaan PT. Pelayaran
Mitra Star berusaha untuk berkompetisi secara sehat dengan perusahaan yang
telah ada dan turut berpatisipasi untuk melancarkan jasa pelayaran angkutan laut
dalam negeri maupun luar negeri.PT. Pelayaran Mitra Star mencoba untuk bisa
menyediakan penyewaan kapal yang berkualitas di Indonesia dan memenuhi
permintaan pasar domestik penyewaan kapal untuk jenis angkutan batubara dan
kayu.
PT. Pelayaran Mitra Star menyediakan penyewaan jasa angkutan barang
dengan berbagai jenis kapal seperti kapal jenis Ponton (Barge) atau bisa disebut
juga tongkang yang diimpor dari Cina dengan kapasitas dari 180 feet jumbo
hingga 300 feet dan kapal Tugboatyang fungsinya untuk menarik kapal Ponton
yang memuat barang hingga bongkar ke tempat lain dengan ukuran kapal yang
berbeda-beda juga sesuai dengan besarnya ukuran ponton yang akan ditarik.
Universitas Kristen Petra
57
Sejarah singkat perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star dimulai pada tahun
2003, kantor PT. Pelayaran Mitra Star terletak di Samarinda – Kalimatan Timur.
Usaha ini dimulai dengan memiliki 2 (dua) set armada kapal yaitu 2 (dua) kapal
Tugboatdan 2 (dua) kapal Ponton (Barge) yang awalnya armada kapal hanya
mengangkut kayu saja. Saat itu karyawan yang dimiliki sebanyak 5 orang untuk
bagian dalam perusahaan dan anak buah kapal (abk) berjumlah 22 orang; 8 orang
abk untuk mengurus Tugboatdan 3 orang abk untuk mengurus ponton (barge)
setiap satu set armada kapal. Perusahaan mulai melayani penyewaan kapal
didalam Kalimantan dan diluar pulau Kalimantan yaitu pulau Sumatera dan Jawa.
Lalu tidak lama kemudian perusahaan ini mengembangkan
perusahaannya dengan membuka kantor cabang di daerah Samarinda juga pada
tahun 2009 dengan letak yang lebih strategis. Terletak dekat dengan toko-toko
untuk berbelanja keperluan kapal dan pelabuhan kapal yang dapat ditempuh
dalam waktu beberapa menit saja.
Pada tahun 2010 perusahaan mulai memperluas jenis angkutan barang
kapal pontonnya yaitu mengangkut batubara. Perusahaan melakukan penambahan
jumlah armada kapal sebanyak 3 set armada kapal yaitu 3 kapal Tugboat dan 3
kapal ponton (barge) yang memiliki sideboat (sisi kapal ponton) dan jumlah
karyawan pun bertambah menjadi 30 orang dimana seluruh kru abk mengurus
setiap 1 tugboatdan tidak lagi mengurus ponton karena ponton telah memiliki
sideboat.
Lalu pada tahun 2012 perusahaan menambah lagi jumlah armada
kapalnya sebanyak 3 set kapal lagi untuk pengangkutan batubara dan barang
tambang lainnya.
4.1.2 Struktur Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara penulis terhadap direktur utama PT.
Pelayaran Mitra Star mengatakan bahwa sebuah diagram organisasi pada suatu
perusahaan dapat dianalisa melalui sifat maupun suatu bentuk keputusan dari level
tertinggi unit perusahaan tersebut ke level dibawah berikutnya. Suatu sistem
informasi yang dimulai dari suatu organisasi baru membuat suatu rancangan
Universitas Kristen Petra
58
sistem informasi dianalisa secara menyeluruh termasuk analisa terhadap stuktur
organisasi yang ada pada perusahaan tempat sistem informasi hendak dibangun.
Direktur utama
Robert cahyadi Guyana
Direktur
Fredy Guyana
Gambar 4.1 Struktur Perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star
Sumber: Hasil wawancara dengn direktur utama PT. Pelayaran Mitra Star
Strukur organisasi menggambarkan suatu posisi atau divisi yang ada di
dalam sebuah perusahaan. Dilihat dari bagan diatas, perusahaan PT. Pelayaran
Mitra Star mempunyai 3 bagian utama, yaitu bagian keuangan, bagian operasional
dan personalia, serta bagian pemasaran.Setiap posisi atau divisi memiliki
perusahaan memiliki tugas nya masing-masing.
Job Description atau deskripsi tugas dari perusahaan PT. Pelayaran Mitra
Star adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Di dalam perusahaan direktur perusahaan memiliki peran penting yaitu
sebagai pengambilan keputusan (decision maker) dari seluruh posisi atau
divisi perusahaan baik itu dari bagian keuangan, bagian pemasaran, dan
bagian operasional dan personalia.
Manajer Keuangan
Bu Liliana
Bagian Pemasaran
Bu Lina
Manajer Operasional & Personalia
Syamsu Kalundas.SE. MM.
Bagian Administrasi
Bu Shanty
Bagian Logistik
Pak Mispa
Universitas Kristen Petra
59
2. Direktur
Direktur betugas untuk merancang operasional beserta dengan manager
operasional untuk menyiapkan jadwal armada kapal. Mulai dari biaya-biaya
antara lain: bahan bakar minyak (BBM), gaji karyawan dan jadwal
keberangkatan armada dari pelabuhan awal sampai kepada tujuan akhir
(bongkar). Lalu dari hasil perencanaan tersebut direktur akan menyampaikan
kepada direktur utama.
3. Manajer Operasional dan Personalia
Manajer operasional dan personalian bertugas untuk membuat perencanaan
biaya operasional kapal, merekrut tenaga kerja diatas kapal, mengukur jarak
dari pelabuhan awal sampai ke pelabuhan akhir, membuat draftkontrak kerja
sewa kapal antara pemilik kapal (shipper) dan yang ingin menyewa kapal
(consignee).
4. Manajer Keuangan
Manajer keuangan bertugas untuk membuat perencanaan biaya intern
perusahaan (biaya pembelian alat tulis kantor, penyusunan gaji, biaya fasilitas
lainnya) dan biaya ekstern perusahaan yaitu pembuatan perencanaan
pembayaran hutang piutang baik kepada toko maupun bank dan memposting
pengeluaran dan pemasukan arus kas.
5. Manajer Marketing
Manajer marketing bertugas untuk mecari peluang terhadap rekan kerja untuk
memperoleh muatan kapal dan negosiasi harga muatan.Selain itu tugas
manajer pemasaran dalam perusahan ini yaitu mencari rekan baru sehingga
penggunaan armada kapal perusahaan terpenuhi.
6. Bagian Logistik
Bagian logistik selalu berkoordinator kepada manajer operasional dan
personalia untuk menyiapkan permintaan-permintaan kantor maupun armada.
7. Bagian admin
Bagian admin bertugas untuk mambantu dan memeriksa absensi seluruh
karyawan yang ada di perusahaan yang setiap akhir bulan akan diserahkan ke
manajer keuangan untuk penentuan besarnya gaji yang harus dibagi.
Universitas Kristen Petra
60
Sebuah perusahaan pasti mempunyai pemilik yang disebut sebagai
Komisaris. Di dalam suatu perseroan, diwajibkan mempunyai sekurang kurangnya
satu orang komisaris independenyang berasal dari luar perusahaan serta tidak
mempunyai hubungan bisnis dengan perusahaan atau afiliasinya. Pada prisipnya,
komisaris bertanggung jawab dan berwenang untuk mengawasi kebijakan dan
tindakan direksi, dan memberikan nasehat kepada direksi jika diperlukan.Untuk
membantu komisaris dalam menjalankan tugasnya, berdasarkan prosedur yang
ditetapkan sendiri, maka seorang komisaris dapat meminta nasehat dari pihak
ketiga dan/atau membentuk komite khusus.Setiap anggota komisaris harus
berwatak amanah dan mempunyai pengalaman dan kecakapan yang diperlukan
untuk menjalankan tugasnya. Namun dari gambar 4.1 diatas kedudukan suatu
komisaris tidak memiliki kedudukan pertama yang mempunyai bagian
dibawahnya seperti direktur utama dan direktur serta para manajer karena didalam
realitanya, aktivitas roda perusahaan komisaris hanya bertugas sebagai pemegang
saham dan penerima laporan keuangan saja, karena itu didalam struktrur
perusahaan dan deskripsi tugas tidak mencantumkan jabatan komisaris.
4.2 Deskripsi Narasumber
Pada hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap perusahaan PT.
Pelayaran Mitra Star, penulis mendapatkan beberapa narasumber sebagai seorang
yang bisa menyediakan informasi. Penjelasan mengenai beberapa narasumber
adalah sebagai berikut:
1. Narasumber Pertama
Nama : Robert Cahyadi Guyana
Umur : 61 tahun
Gender : Pria
Jabatan : Direktur Utama
Lama bekerja : 10 tahun
Bapak Robert sebagai narasumber pertama yang berjabat sebagai direktur
utama didalam perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star.Bapak Robert berusia 61
tahun, dengan pendidikan terakhir lulusan SMA.Penulis memilih untuk
mewawancarai beliau karena Bapak Robert adalah pendiri dari perusahaan PT.
Universitas Kristen Petra
61
Pelayaran Mitra Star, beliau pasti mengetahui luar dan dalam
perusahaan.Beliau adalah seorang yang memegang peran penting yaitu dalam
pengambilan keputusan di perusahaan ini dan mengetahui strategi serta
aktivitas-aktivitas yang ada di dalam perusahaan dan beliau juga mempunyai
latar belakang dan pengalaman kerja dalam dunia berbisnis. Sebelum
membuka bisnis di industri pelayaran beliau juga sedang mengeluti bisnis di
bidang usaha lain.
2. Narasumber Kedua
Nama : Fredy Guyana
Umur : 52 tahun
Gender : Pria
Jabatan : Direktur
Lama bekerja : 10 tahun
Bapak Fredy Guyana merupakan narasumber kedua saudara laki-laki dari
Bapak Robert Cahyadi Guyana (direktur utama), beliau merupakan adik dari
Bapak Robert, dan merupakan direktur dari perusahaan PT. Pelayaran Mitra
Star. Saat ini Bapak Fredy berusia 52 tahun dengan pendidikan akhir SMA.
Beliau menjabat menjadi direktur dan membantu sang kakak dalam
menjalankan bisnis ini. Sebelumnya Bapak Fredy pernah menggeluti dibidang
usaha yang samadengan pengalaman kerja 3 tahun yaitu di usaha industri
pelayaran. Beliau telah memiliki pengalaman kerja yang cukup lama dalam
usaha ini sehingga penulis memilih untuk mewawancarai beliau. Selain itu
alasan penulis karena beliau merupakan salah satu pemimpin perusahaan yang
dalam tugas nya merancang seluruh aktivitas operasional beserta manajer
operasional dalam perusahaan ini sehingga beliau tentunya tahu bagaimana
roda aktivitas perusahaan dan lingkungan yang ada didalam maupun diluar
perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star.
3. Narasumber ketiga
Nama : Syamsu Kalundas. SE. MM.
Umur : 48 tahun
Gender : Pria
Jabatan : Manajer Operasional dan Personalia
Lama kerja : 1 tahun
Universitas Kristen Petra
62
Pak Syamsu adalah narasumber ketiga. Beliau adalah seorang pria berumur 48
tahun dengan latar belakang pendidikan S-1 ekonomi dan S-2 marketing di
Universitas Mulawarman yang bertempat di Samarinda. Sebelum bergabung
dalam perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star Pak Syamsu mulai memasuki
dunia kerja setelah lulus SMA pada tahun 1985 dengan jabatan terakhir
nahkoda kapal.Pak Syamsu bekerja dalam dunia pelayaran sekitar 10 tahun
lalu melanjutkan kuliah S-1. Setelah lulus kuliah Pak Syamsu melanjutkan lagi
karir kerjanya selama 2 tahun di sebuah perusahaan sejenis yaitu perusahaan
pelayaran menjadi nahkoda kapal, lalu Pak Syamsu direkrut oleh perusahaan
pelayaran Singapore menjadi manajer operasional selama kurang lebih 15
tahun dan sambil bekerja beliau melanjutkan kuliah program magister jurusan
marketing. Namun perusahaan dimana Pak Syamsu bekerja mengalami masa
sulit dan akhirnya collapse.Setelah 1 tahun kejadian itu akhirnya Pak Syamsu
bergabung dengan perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star. Penulis memilih Pak
Syamsu sebagai narasumber karena penulis ingin tahu lebih lanjut bagaimana
alur kegiatan operasional perusahaan dan tentunya karena beliau tahu aktivitas
operasional dan cara merekrut karyawan dalam perusahaan pelayaran mulai
dari operasional perusahaan di pelabuhan awal (muat) sampai ke pelabuhan
akhir (bongkar), dan ditambah lagi dengan pengalaman kerja yang cukup
lama, Pak Syamsu dipercayai perusahaan dalam urusan operasional dan
personalia.
4. Narasumber Keempat
Nama : Bu Lina
Umur : 32 tahun
Gender : Wanita
Jabatan : Manajer pemasaran
Lama kerja : 2 tahun
Bu lina merupakan narasumber keempat yang menjabat sebagai manajer
pemasaran dari perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star, yang telah bekerja
selama 2 tahun lebih.Latar belakang pendidikan Bu Lina yaitu SMA. Sebelum
bergabung dengan perusahaan ini, Bu Lina sempat bekerja di perusahaan
asuransi di Samarinda. Penulis memilih Bu Lina sebagai narasumber karena
beliau merupakan manajer pemasaran di perusahaan ini sehingga dapat
memberikan informasi yang jelas mengenai langkah-langkah apa yang
Universitas Kristen Petra
63
dilakukan perusahaan dalam melakukan analisis terhadap penjualan
perusahaan dan para konsumen.
5. Narasumber Kelima
Nama : Bu Liliana
Umur : 44 tahun
Gender : Wanita
Jabatan : Manajer Keuangan
Lama kerja : 10 tahun
Bu liliana yang kerap disapa Bu lili di lingkungan dalam perusahaan PT.
Pelayaran Mitra Star merupakan narasumber kelima yang menjabat sebagai
manajer keuangan perusahaan. Beliau telah bekerja selama 10 tahun dari awal
perusahaan ini didirikan. Beliau telah bekerja cukup lama dan dianggap
sebagai orang kepercayaan perusahaan.Beliau dipercayakan untuk membuat
perencanaan biaya mulai dari biaya intern sampai biaya ekstern perusahaan.
Penulis memilih Bu Lili sebagai narasumber karena peneliti ingin mengetahui
sistem penganggaran perusahaan dan hal apa yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan.
4.3 Analisis Internal Perusahaan
4.3.1 Fungsi-fungsi Manajemen
Menurut Fred R. David (2012) fungsi manajemen terdiri atas lima
aktivitas pokok, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan
staf dan pengontrolan. Berikut analisis lingkungan internal fungsi-fungsi
manajemen PT. Pelayaran Mitra Star, berdasarkan hasil wawancara dengan
narasumber petama dan narasumber kedua yang merujuk pada Fred R. David.
1. Perencanaan
Perencanaan terdiri atas semua aktivitas manajerial yang berkaitan
dengan persiapan di masa depan. Penyusunan rencana perusahaan PT.
Pelayaran Mitra Star melibatkan seluruh departemen yang dikepalai oleh
seorang manajer dan tiap-tiap departemen menyusun budget-budgetnya
tersendiri untuk diposting pada perencanaan yang tepat.Kemudian dibahas
dalam technical meeting dan penyusunan perencanaan tersebut harus sesuai
SOP, terlebih penekanan pada efisiensi biaya.Perencanaan yang terdapat di
Universitas Kristen Petra
64
PT. Pelayaran Mitra Star salah satu tujuannya adalah untuk mencapai tujuan
dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan melalui pencapaian
visi dan misi perusahaan. Perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star memiliki visi
dan misi. Berikut adalah alur PT. Pelayaran Mitra Star dalam membuat
perencanaan perusahaan:
Gambar 4.2. Alur PerencanaanPT. Pelayaran Mitra Star
Sumber: Data di olah oleh penulis
Visi perusahaan adalah menjadikan perusahaan sebagai armada laut
yang sukses dan misi perusahaan adalah armada laut beserta sumber daya
manusia yang handal cepat dan tepat guna untuk mencapai target
budgeting.Tujuan perusahaan adalah membangun mimpi untuk hari esok,
artinya menciptakan usaha menjadi lebih besar dalam persaingan bebas dan
sehat untuk kesejahteraan karyawan, pemerintah serta bangsa indonesia,
mencari peluang baru dan meningkatkan kinerja pada armada baru untuk
kesejahteraan. Dalam hal ini untuk pencapaian tujuan di masa depan
perusahaan baik. Perusahaan telah melibatkan manajer dan karyawan
sehingga dalam prosesnya untuk pencapaian tujuan perusahaan dapat
memfasilitasi dari munculnya kesalahpahaman dan komitmen dalam
karyawan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian mencakup semua aktivitas manajerial yang
menghasilkan struktur tugas dan hubungan otoritas dalam
perusahaan.Pengorganisasian yang dilakukan oleh PT. Pelayaran Mitra Star
adalah dengan melimpahkan tanggung jawab dan wewenang kepada sumber
Visi Owner
Manajer Tiap
Bidang menyusun
program kerja dan
bugdet
Pembahasan pada
technical meeting
Visi & Misi
Perusahaan
Perencanaan
awal
Universitas Kristen Petra
65
daya manusia yang dimiliki perusahaan sesuai dengan kemampuan serta
pengalaman yang dimiliki oleh sumber daya manusia yang bersangkutan.
Struktur organisasi yang ada di PT. Pelayaran Mitra Star pertama diawali oleh
direktur utama dan bersifat linear artinya semua departemen/manager tiap ada
perencanaan/permasalahan diputuskan oleh seorang direktur utama sebagai
decision maker.Deskripsi kerja yang ada dalam perusahaan di masing-masing
bagian dilakukan tiap-tiap manajer dengan membuat suatu deskripsi dan
polanya disusun kemudian diajukan kepada pimpinan dengan klausul jelas
dan transparansi sehingga sifatnya dapat dipertanggungjawabkan. Koordinasi
antar bagian yang ada di perusahaan dengan dibuatkan planning, place, price
dan target operation.
Gambar 4.3. Alur Pengorganisasian PT. Pelayaran Mitra Star
Sumber: Data diolah oleh penulis
Perencanaan proyek harus dibuatkan deskripsi untuk melihat lokasi
atau tempat proyek, kemudian harga atau nilai dari project tersebut telah
sesuai target dari perusahaan. Sehingga apabila ada masalah yang muncul
akan segera dilaporkan kepada kepala bagian yang bersangkutan. Dalam hal
ini rancangan pekerjaan perusahaan sudah baik untuk mencapai tujuan
perusahaan karena dilakukan tiap manager dengan menyampaikan tiap
permasalahan dalam sistem kerja dan menjelaskan keperluan serta kebutuhan
armada atau kru kapal dan perusahaan membuat perencanaan kerja yaitu yang
ada didalam SOP perusahaan sehingga hubungan antar otoritas perusahaan
Direktur
Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3
Linear
planning, place, price
dan target operation
Universitas Kristen Petra
66
terlihat jelas dimana perencanaan tersebutakan berkaitan dengan harga dan
berapa yang menjadi target perusahaan.
3. Pemotivasian
Pemotivasian mencangkup upaya-upaya menuju pembentukan
perilaku manusia.Peran pimpinan perusahaan dalam pembentukan perilaku
karyawannya yaitu dengan memotivasi karyawan. Motivasi yang diberikan
perusahaan dengan melalui peran pemimpin kepada karyawan agar karyawan
lebih giat dalam bekerja dan menunjukkan serta memberikan hasil kinerja
terbaiknya kepada perusahaan. Perusahaan menyiapkan fasilitas kantor
contohnya komputer, printer, mobil, sepeda motor, meja kerja, kursi, filling
cabinet, handphone, absen electrion, faximile, e-mail, dan papan tulis sebagai
bentuk pemotivasian karyawan.Demikian juga krudikapal diberikan insentif
atau bonus terhadap karyawan yang memberikan hasil kerja yang baik
contohnya premi uang towing (tarik) per orang atau asuransi.Pemimpin juga
mengarahkan bagaimana dan kapan melakukan tugas, kemudian memberi
instruksi yang terstruktur dan saling berbagi keputusan untuk menyelesaikan
tugasnya.
Gambar 4.4 Gambar Komunikasi Terhadap Pemotivasian Karyawan
Sumber: Hasil observasi penulis di Perusahaan, 25 April 2013.
Komunikasi yang dibangun perusahaan untuk saling memberikan
semangat dalam bekerja berupa perhatian dan pemotivasian terhadap
Universitas Kristen Petra
67
karyawan, melengkapi fasilitas kerja, memberikan peluang kursus atau
sekolah kejenjang lebih tinggi,mengajarkan cara kerja yang rapi dan
bertanggung jawab, memberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan penuh tanggung jawab dan memberi kepercayaan terhadap tujuan tiap
masalah akan terselesaikan.Kepuasan kerja karyawan yang ada di perusahaan
selama ini baik-baik saja.Setiap ada permasalahan dilapangan disampaikan
dan dengan cepat ditanggapi oleh pemimpin.Perhatian pemimpin juga
ditunjukkan dengan memberikan surprise. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasaan kerja karyawan adalah dengan adanya fasilitas kerja yang ada
dikantor maupun dilapangan yang cukup tersedia, kesejahteraan untuk
karyawan keluarga, cuti, waktu kerja yang terukur, dan asuransi tenaga kerja.
Pihak manajemen perusahaan dapat memenuhi kebutuhan karyawan dengan
terukur sejauh aturan-aturan tidak dilanggar, cakap dalam bekerja dan pihak
manajemen memperhatikan keluhan tiap karyawan serta melihat apakah
karyawan juga bekerja dengan baik sesuai dengan aturan-aturan perusahaan.
Karyawan yang ada di dalam perusahaan juga bersemangat dalam
bekerjakarena fasilitas, gaji dan akomodasi dilengkapi oleh
perusahaan.Perusahaan juga mengutamakan perhatian terhadap karyawan
agar semangat kerja meningkat. Dalam pemotivasian perusahaan sudah
sangat baik, alasannya manajemen bersemangat dalam bekerja karena
masing-masing memiliki konsep kerja yang handal dan tepat sehingga
pimpinan menempatkan orang yang tepat pada bidangnya (the right man on
the right place) serta manajemen puas dengan adanya presentasi karyawan
baik kru kapal atau kantorsehingga mereka meraih pencapaian dari target
kerja mereka.Komunikasi yang kiranya merupakan kata penting dalam
manajemen.Komunikasi dua arah yang baik telah dilakukan perusahaan untuk
mendapatkan dukungan dari setiap karyawan yang ada beserta pemimpin
perusahaan.
4. Penempatan Staff
Penempatan staff dilakukan perusahaan dengan disesuaikan dengan
kemampuan yang didasarkan atas tingkat pendidikan dan pengalaman yang
dimiliki oleh masinag-masing karyawan/staff. Penempatan staff dilakukan
Universitas Kristen Petra
68
dengan tujuan agar jenis wewenang dan tanggung jawab tidak saling tumpang
tindih antara jenis pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, sehingga
karyawan bisa bekerja dengan profesional dan berproduktivitas tinggi di
perusahaan. Dasar penentuan besaran gaji dan upah yang berlaku di PT.
Pelayaran Mitra Star berdasarkan tingkat pendidikan, pengalaman kerja,
cakap, memahami bidang kerja yang ditempatkan dan dilihat dari adanya
standar upah minimum provinsi (UMP).Tunjangan yang diberikan oleh
perusahaan tergantung dari jabatan atau pengalaman kerja, pendidikan
karyawan dan posisi jabatannya, apakah dia seorang manager, staff, security
ataukah dia seorang nahkoda, mualim, kkm dan anak buah kapal.
Gambar 4.5 Gambar Daftar Awak Kapal PT. Pelayaran Mitra Star
Sumber: Hasil observasi peneliti di Perusahaan, 25 April 2013
Sistem rekrutmen karyawan baru yang ada di PT. Pelayaran Mitra
Star adalah dilihat dari pendidikan,keuletan mereka dalam mengatasi masalah
dilapangan, dan menyeleksi bidang pengalaman yang bersangkutan kemudian
ditest kompentensinya dan terakhir diseleksi untuk penempatan bidang yang
diperlukan baik dikantor maupun crew kapal. Pelatihan yang diselenggarakan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan diberikan kepada bagian
operasional atau pada krew kapal karena mereka yang langsung berhubungan
dengan para tamu atau klien baik instansi pemerintah maupun swastayaitu
bagaimana peningkatan pelayanan (service) mutu komunikasi antar kantor
dan kapal terlebih mengenaidokumen muatan atau kapaldan melatih mereka
Universitas Kristen Petra
69
dengan memberi contoh bagaimana beroperasional di lapangan. Kebijakan
yang dirancang manajemen untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan
adalah perusahaan memberikan perhatian, memotivasi karyawan-karyawan
untuk disiplin dalam waktu, membuatkan mereka baju seragam, memberikan
insentive, memberikan motivasi kerja terhadap semua lini manajerial dan
menjelaskan fungsi tugas masing-masing agar tercapai target yang diharapkan
oleh perusahaan atau memberikan surprise terhadap karyawan yang
berprestasi. Dalam hal ini, penepatan staff telah berjalan dengan baik, para
penyusun strategi semakin menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi
manajemen strategis yang efektif, dan karena alasan ini, dalam penempatan
staff manajer operasional dan personalia menjadi semakin terlibat dan
berperan aktif sehingga sehingga pimpinan menempatkan orang yang tepat
pada bidangnya (the right man on the right place).
5. Pengendalian
Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial yang
diarahkan untuk memastikan bahwa hasil aktualnya sejalan dengan yang
direncanakan.PT. Pelayaran Mitra Star untuk menjaga kualitas layanan
(Persewaan kapal) kepada konsumen dengan meningkatkan perawatan
armada kapal dan meningkatkan mutu pelayanan yang lebih prima, contohnya
seperti langsung telfon atau langsung ditawarkan dan selalu mengadakan
komunikasi 1 arah terhadap konsumen.Dilihat perusahaan telah melakukan
perjanjian kontrak jangka panjang dengan beberapa perusahaan besar yaitu
PT. Empire, PT. KPC, dan PT. Banpu. Perusahaan juga melakukan
pengendalian terhadap keuangan dengan melakukan pencatatan (posting)
terhadap setiap transaksi sehingga ada control budgeting dan dibuatkan
pembukuan untuk mengontrol biaya keluar/masuk agar lebih efisiensi dalam
biaya operasional. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target
penjualan sesuai yang ditetapkanadalah dengan membuat perencanaan kerja,
membuat lobi-lobi kepadakonsumen, mengontrol lokasi kerja, mengendalikan
pekerjaan-pekerjaan yang over lost budget, menyiapkan armada kapal dan
SDM yang baik serta berkualitas. Perusahaan juga melakukan upaya untuk
menjaga ketersedian armada agar permintaan konsumen dapat terpenuhi
Universitas Kristen Petra
70
dengan membuat jadwal (Schedule time) kapal lalu mengontrol kesiapan
armada kapal dan kru kapal kemudian mencatat seberapa banyak lokasi atau
jetty yang harus muat (loading) agar teratur dan terarah kapal yang
dibutuhkan konsumen (penyewa) dan apabila kurang manajemen harus
menyiapkan armada tambahan baru.
Gambar 4.6. Gambar Rencana Muatan Kapal
Sumber: Hasil observasi peneliti di Perusahaan, 25 April 2013.
Pengendalian pengeluaran perusahaan agar tidak melebihi anggaran yang
telah ditentukan dilakukan dengan cara setiap manager harus melakukansurvey,
mengetahui biaya yang harus dibutuhkan, mempunyai planning budget, memiliki
tingkat efektif kerja serta efisiensi biaya operasional dan memperhatikan biaya
yang tidak perlu dikeluarkan dengan memperhatikan prioritas anggaran project
agar tidak lost cost.Dalam pengendalian perusahaan sudah berjalan dengan baik
dilihat upaya perusahaan untuk menjaga ketersedian armada agar permintaan
konsumen dapat terpenuhi dengan membuat jadwal (Schedule time) sehingga
perusahaan dapat memastikan bahwa operasi actual sejalan dengan operasi yang
direncanakan.
Universitas Kristen Petra
71
4.3.2 Fungsi-fungsi Bisnis
Menurut Fred R. David (2012) area fungsional bisnis terdiri dari
pemasaran, keuangan, produksi/operasi, sistem informasi manajemen dan
penelitian dan pengembangan.Berikut ini merupakan pembahasan untuk setiap
area fungsional yang ada di dalam perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star.
1. Pemasaran
Berikut analisis lingkungan internal fungsi-fungsi bisnis pada bagian
pemasaran PT. Pelayaran Mitra Star berdasarkan hasil wawancara dengan
narasumber pertama dan narasumber keempat.
PT. Pelayaran Mitra Star memiliki cara untuk melakukan analisis
terhadap konsumen melalui pengamatan secara umum saja, melakukan
pendekatan, pencatatan permasalahan-permasalahan di lapangan, keluhan-
keluhan konsumen dan mengontrol keperluan/kebutuhan operasi kapal agar
tidak terhambat dalam operasional. Target penjualan PT. Pelayaran Mitra Star
sebagai berikut:
a. Armada ada sebanyak 8 unit dengan berbagai ukuran mulai dari uk. 180
feet dengan kapasitas muat: batubara = 1.700 M3; pasir/krikil = 1.500
M3; uk. 270 feet capasitas muat = 5.300 M3 batubara dan uk. 300 feet
muat batubara = 7.500 M3.
b. Dengan jumlah armada tersebut, perusahaan memiliki target penjualan
armada semaksimal mungkin dengan target harus memiliki
klien/konsumen lebih dari 3 perusahaan.
Perusahaan mempunyai langkah-langkah untuk mencapai target
tersebut, antara lain:
a. Mempertahankan dan melayani klien dengan baik serta transparan dan
membuat perencanaan biaya operasional kapal dengan jelas, efisien, dan
efektif.
b. Mengatur jumlah pemakaian BBM solar lebih efisien dan efektif serta
waktu pelayaran kapal cepat dan tepat.
c. Pelayaran kapal misalnya 1 minggu hanya 2 trip bisa ditingkatkan sampai
3 trip agar pendapatan perusahaan lebih meningkat.
Universitas Kristen Petra
72
d. Rekrutmen tenaga untuk kru diatas kapal mulai dari nakhoda,mualim I,
mualim II dan mesin mulai dari kepala kamar mesin (kkm), masinis I,
masinis II dan pembantu-pembantu harus sesuai bidangnya masing-
masing (the right man on the right place).
e. Mencari data-data konsumen.
f. Rajin komunikasi dengan konsumen.
g. Mengoptimalkan marketing dalam mencari pasar.
Perencanaan biaya operasional perusahaan meliputi: biaya bahan
bakar minyak solar, biaya keagenan, biaya spareparts kapal, biaya dokumen
kapal dan piutang pihak ketiga. Biaya kapal angkut batubara PT. Pelayaran
Mitra Star, yaitu:
1. Sewa kapal untuk sistem freight Rp. 40.000/MT
2. Sewa kapal untuk Time charter Rp. 640.000/bulan
(Dasar penetapan biaya seusai dengan keadaan pasar dan berdasarkan biaya
yang berkaitan dengan biaya operasional pasar).
PT. Pelayaran Mitra Star tidak melakukan riset pemasaran secara riil
hanya melalui pengamatan umum saja. Apabila riset pemasaran belum
dilakukan secara langsung, seharusnya perusahaan wajib melakukan riset
pemasaran agar dapat berkompetisi sehat dengan perusahaan-perusahaan
nasional maupun lokal di Indonesia.
PT. Pelayaran Mitra Star melakukan analisis terhadap peluang antara
lain dengan cara:
a. Melakukan pengamatan saja terhadap peluang yang ada seperti memantau
abk kapal apakah sudah bekerja secara terampil atau belum.Kemudian
mencari klien-klien perusahaan yang baru.
b. Memperhatikan teknologi modern yang digunakan seperti sebuah alat
untuk mendeteksi pemakaian bbm solar perjam berapa sebenarnya.
c. Memantau posisi atau keberadaan kapal sedang berlayar kemana dan
dimana.
d. Mengatur krudengan baik dan bertindak lebih teratur dan disiplin seperti
menjaga/membuat jadwal jaga pelabuhan atau jaga laut sesuai mekanisme
yang ada
Universitas Kristen Petra
73
e. Mencari klien baru di bidang usaha trading (batubara, pipa, tiang pancang,
koral, pasir, bauksit, nikel, alat-alat konstruksi) dan membuat penawaran
terhadap perusahaan tersebutyang berada di Kalimantan, Jawa dan
Sumatra.
Salah satu upaya PT. Pelayran Mitra Star dalam menghasilkan
produk yang berkualitas adalah dengan melalui memberikan pelayanan yang
terbaik kepada konsumen/klien. Selain itu perusahaan juga melakukan
kegiatan promosi atas jenis produknya ke khalayak umum dengan melalui
kartu nama, kalender, word to mouth, dan brosur dengan sistem pemasaran
atau distribusi secara langsung dari perusahaan kepada konsumen/klien.
2. Keuangan
Berikut analisis lingkungan internal fungsi-fungsi bisnis pada bagian
keuangan PT. Pelayaran Mitra Star berdasarkan hasil wawancara dengan
narasumber pertama dan narasumber kelima.
PT. Pelayaran Mitra Star memperoleh modal dari modal sendiri,
pinjaman bank, pemegang saham yang besar/kecil nilainya diatur didalam
AKTA pendirian perusahaan yang dibuat oleh Notaris berdasarkan SK.
Menteri Hukum dan HAM RI.Posisi modal perusahaan jika ditinjau dari
analisis keuangan, untuk saat ini biaya permodalan perusahaan belum cukup
untuk kegiatan operasional sehingga perlu mendapatkan suntikan danadari
pihak ketiga untuk ekspansi armada baru. Modaluntuk pendanaan operasional
perusahaan saat ini belum mencukupi sebab dana operasional cukup besar
untuk menutupi biaya armada baru, dilihat dari jadwal dan perhitungan
angsuran bank belum selesai. Sistem penganggaran yang dilakukanPT.
Pelayaran Mitra Star untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dilakukan
dengan sistem penganggaran dan pencacatan pinjaman bank yang dicairkan
sesuai dengan kebutuhan serta dilakukan pencatatan setiap transaksi biaya
keluar atau masuk mulai buku harian kemudian sampai ke buku bank atau
buku besar.Kebijakan dividen yang diterapkan perusahaan adalah devidennya
setiap tahun dibagikan/akhir periode sesuai dengan porsi/presentasi pemegang
saham. Upaya perusahaan untuk menjalin hubungan dengan investor dan
pemegang saham dengan cara melakukan kerjasama dalam meningkatkan
Universitas Kristen Petra
74
hubungan kerja secara operasional yang dituangkan dalam suatu surat
perjanjian kerja dengan kriteria bagi hasil, selalu menjaga hak dan kewajiban
tepat pada waktunya.
3. Produksi/Operasional
Berikut analisis lingkungan internal fungsi-fungsi bisnis pada bagian
produksi/operasional PT. Pelayaran Mitra Star berdasarkan hasil wawancara
dengan narasumber pertama dan narasumber ketiga.
PT. Pelayaran Mitra Star merancang alur kegiataan
operasionaldimulai dari perencanaan biaya (perawatan kapal, pembeliaan
keperluan navigasi kapal, biaya minyak solar, dokumen kapal, keagenan,
ransum kru kapal, gaji , premi). Kemudian peninjauan tempat/lokasi muatan
sampai kepada lokasi bongkar, menghitung jarak tempuh pelayaran kapal
dalam mile laut, menghitung harga sewa kapal sampai kepada keputusan sewa
kapal yang dituangkan dalam kontrak sewa kerja kapal (apakahmenggunakan
harga FreightCharter/kubikasi/matrixtonatau time charter/bulanan). Armada
kapal perusahaan harus siap. Kru Anak Buah Kapal (ABK) harus siap.
Dokumen-dokumen yang bersangkutan harus siap. Perusahaan juga harus
selalu berkoordinasi dengan pihak operasional (kapten kapal dilapangan dan
manajer operasional), kemudian melakukan koordinasi juga dengan pihak
penyewa kapal, apakah kargo sudah siap untuk diangkut. Jumlah armada
kapal yang disewakan oleh perusahaan untuk konsumen sekarang ada 8 kapal
yang beroperasional(tugboat dan barge) masing-masing: 2 (dua) set
muat/tarik kayu logs dan 6 (enam) set muat/tarik batu bara. Armada kapal
yang dimilikiperusahaan belum dapat memenuhi permintaan konsumen
ditinjau dari kapasitas dikarenakan banyak faktor yaitu:
a. Kondisi alam dan harga tidak bisa menutupi biaya operasional apabila
armada beroperasi didaerah Irianjaya/Maluku.
b. Situasi daerah/laut sekitar Sumatra Barat sampai Aceh rawan bajak laut.
c. Wilayah RI cukup luas dan masih butuh banyak armada yang handal dan
tangguh.
PT. Pelayaran Mitra Star pada bagian operasional memiliki cara
dalam mengelola angkatan kerja untuk mendukung proses operasional, yaitu:
Universitas Kristen Petra
75
1. Harus selektif memilih tenaga kerja yang profesional dibidangnya
terutama yang sudah berpengalaman dan memiliki jam kerja lama dan
sertifikasi laut yang jelas dan sah.
2. Menempatkan posisi jabatan sesuai kualifikasi sertifikat dibidangnya
masing-masing bagian deck atau mesin dan pembantu-pembantunya.
3. Mengetahui medan pelayaran baik berlayar dikawasan sungai atau
dikawasan Samudra Indonesia.
4. Sehat jasmani (tidak dikatergorikan pengguna narkotika) dan sehat rohani.
5. Ijazah & CV angkatan kerja.
6. Umur kurang lebih 35 tahun (senior)
7. Diliat dari pengalaman kerja.
8. Dilihat dari kondisi pribadi ditinjau dari hasil kerja (jujur/pintar). Jika
kondisi pribadi bagus angkatan kerja dapat diangkat kerja berdasarkan
posisi yang di tentukan perusahaan.
Kualitas armada yang dimiliki PT.Pelayaran Mitra Star tentu bisa
bersaing dengan pesaing karena kondisi alam diwilayah RI yang perlu armada
tangguh dan berhasil berlayar. Dipadukan teknologi modern seperti bentuk
dan postur body kapal yang memiliki stabilitas baik, alat navigasi modern,
perwira dan kru kapal terorganisir serta mengetahui medan pelayaran, dan
saat ini yang ditingkatkan adalah pelayanan kepada konsumen serta
persaingan harga.
4. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Berikut analisis lingkungan internal fungsi-fungsi bisnis pada bagian
penelitian dan pengembangan (Litbang) PT. Pelayaran Mitra Star berdasarkan
hasil wawancara dengan narasumber pertama dan narasumber ketiga.
PT. Pelayaran Mitra Starmemiliki fasilitas penelitian dan pengembangan
(Litbang). Penelitian dan pengembangan oleh perusahaan sangat diutamakan
untuk menghadapi pasar global dunia maritime dan saat ini telah memesan 2
unit ponton berukuran lebih besar yaitu 300 ft dengan daya angkut: 8000 M3
di Cina - Shanghai.Pengembangan perusahaan yaitu pembangunan armada
kapal baru. Pembangunan ini dilihat dari situasi dan kondisi perkembangan
Universitas Kristen Petra
76
keuangan dan permintaan pasar. Misi bagian litbang dalam kaitannya untuk
mendukung tujuan perusahaan, sebagai berikut:
1. Menjadikan PT. Pelayaran Mitra Star lebih terdepan dalam maintenance
dan pelayanan (service) terhadap konsumen. Contohnya:
a. Semua kru kapal harus memperhatikan perawatan armada baik deck
maupun mesin.
b. Tanggap terhadap keinginan konsumen baik pada saat muat atau
bongkar serta harga yang bersaing dengan perusahaan lainnya.
2. Bersaing dengan perusahaan yang lain dan menjadikan PT. Pelayaran
Mitra Star go internasional dengan cara:
a. Pelayanan harus baik.
b. Persaingan harga.
c. Perawatan kapal.
d. Mendidik kru kapal menjadi lebih baik dan cakap dalam bekerja.
Litbang menghasilkan kualitas armada yang handal dan SDM yang
prima, hasilnya perusahaan menjadi lebih besar hal tersebut dilihat dari
kenaikan jumlah armada kapal yang terus bertambah, saat ini sedang dibuat
kapal ke 9, 10.
Gambar 4.7 Kapal Ponton (Barge) PT. Pelayaran Mitra Star ke 9
Sumber: Hasil obervasi penulis di Perusahaan, 25 April 2013
Universitas Kristen Petra
77
5. Sistem Informasi Manajemen
Berikut analisis lingkungan internal fungsi-fungsi bisnis pada bagian
sistem informasi manajemenPT. Pelayaran Mitra Star berdasarkan hasil
wawancara dengan narasumber pertama, narasumber ketiga, narasumber
keempat, dan narasumber kelima.
Pengumpulan data dari lingkungan internal perusahaan setiap
departemen akan mengetahui kejadian/transaksi di lapangan sehingga
memudahkan mencatat dan membuat data serta studi perbandingan apa yang
perlu ditambahkan di masing-masing departemen. Pada bagian pemasaran
pengumpulan data hanya melalui pengamatan, bagian keuangan dari invoice
yang ada, bagian operasional dari pengamatan di lapangan serta urusan surat
kapal dan bagian personalia dari lamaran kerja yang masuk.
Pengumpulan data dari lingkungan internal (ekonomi, sosial budaya,
politik, hukum teknologi), antara lain:
a. Ekonomi: tentang naik turunnya harga keperluan armada laut; monitor
kurs; inflasi dan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.
b. Sosial budaya: tatakrama dan sopan santun dan tatacara dilingkungan
internal.
c. Politik: pemilihan mulai dari lurah sampai kepala daerah. Perusahaan
mendukung kegiatan pemerintah di lingkungan lurah, camat sampai
kabupaten.Kemudian untuk kegiatan pemilu peusahaan pun ikut serta dan
dalam sumbangan-sumbangan.
d. Hukum: patuh terhadap Undang-Undang perihal PPn dan PPh
e. Teknologi: menempatkan alat-alat komunikasi dilingkungan kantor dan
armada agar lebih cepat dan tepat guna.
Penyimpanan data dilakukan dalam perusahaan dilakukan secara standar,
yaitudata yang ada dimasukkan dalam komputer di input-output dan file di simpan
kedalam flashdisk.Metode pengelolahan data yang digunakan perusahaan adalah
melalui database. Dasar dari pengelolahan data misalnya adalah pengurusan surat,
pembuatan surat, tanda tangan surat, daftar informasi konsumen, laporan
keuangan, dan lain-lain.Metode pengelolahan data untuk bagian pemasaran dan
keuangan menggunakan Microsoft Excel sedangkan bagian operasional
Universitas Kristen Petra
78
pengelolahan data dari arsip operasional menggunakan Microsoft Word.Bentuk
penyajian informasi untuk mendukung pembuatan keputusan di
perusahaanmelalui databasedengan dibuatkan presentasi seperti laporan
keuangan. Pada bagian pemasaran penyajian data dari data-data perusahaan
didalam komputer yaitu penawaran masuk, bagian keuangan melalui penyajian
informasi hanya dari pembuatan laporan keuangan dari Microsoft Excel,
sedangkan bagian operasional bentuk penyajian informasi dari databasekomputer
seperti surat-surat kapal, kontrak kerja, dan CV karyawan.
4.4 Analisis Eksternal Perusahaan
4.4.1 Lingkungan Makro
Lingkungan eksternal perusahaan diteliti dengan melihat kekuatan-
kekuatan eksternal (external forces) dari teori Fred R. David (2012). Kekuatan
tersebut dibagi menjadi lima kategori: kekuatan ekonomi, kekuatan sosial,
budaya, demografis dan lingkungan, kekuatan politik, pemerintahan dan hukum,
kekuatan teknologi dan kekuatan kompetitif. Berikut analisis lingkungan eksternal
PT. Pelayaran Mitra Star berdasarkan hasil wawancara narasumber pertama dan
narasumber kedua.
1. Kekuatan Ekonomi
Dalam website ekon.go.id CitiBank memperkirakan tingkat inflasi
tahun 2013 akan mencapai 5% - 5.5%. Sebelumnya pada tahun 2012 tingkat
inflasi Indonesia sebesar 4.40%. Selain itu juga diperkirakan kondisi neraca
perdagangan juga akan memberikan pengaruh besar terhadap tingkat inflasi
tahun 2013. (http://www.ekon.go.id/ekliping/view/tinjauan-ekonomidan
keuangan.52.html#.UaRQ-NLIvsY, para. 5). Dengan adanya sasaran inflasi
yang naik dari tahun sebelumnya, pengaruh inflasi bagi perusahaan sangatlah
berpengaruh dan terasa. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor salah
satunya adalah faktor Tarikan Permintaan (Demand Full Inflation) dan
Desakan Biaya (Cosh Push Inflation) supaya ada Price Stability.Pada
perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star bahwa akibat inflasi sangat berpengaruh
kepada perencanaan anggaran biaya khususnya pada pos tertentu seperti
projek pembangunan kapal instrumentnya akibat menjolak harga seperti: plat
Universitas Kristen Petra
79
kapal, mesin kapal, alat navigasi kapal, borongan kapal, biaya sewa tempat
pembangunan kapal dan transportasi barang sangat terasa pengaruhnya dalam
budget project tersebut. Sehingga langkah yang diambil manajemen adalah
evaluasi indentifikasi harga dilapangan, evaluasi anggaran dan pelaksanaan
proyek.Oleh karena itu, perlu ada himbauan moral agar terkendali dengan
beberapa channel (jalur): suku bunga, kredit perbankan, neraca perusahaan,
nilai tukar uang dan aset dari perusahaan. Sedangkan pengaruh fluktuasi nilai
tukar mata uang bagi perusahaan cukup terasa terlihat dari harga kebutuhan
kapal menjadi naik seperti alat navigasi, mesin-mesin kapal, BBM juga ikut
naik dan bunga uang pada kurs nilai tukar uang tersebut yang akan
berdampak kurang signifikannya terhadap anggaran dan biaya perusahaan.
Dimana setiap harga terlebih dahulu dikurs dalam dollar barulah dinilai
dengan rupiah.Begitu juga pengaruh suku bunga bagi perusahaan tidak terlalu
berpengaruh terhadap perusahaan tetapi tergantung juga dari besar kecilnya
suku bunga tersebut. Apabila tidak stabil atau cenderung naik meskipun
perusahaan memiliki target standart, perusahaan tetap mengatur kewajiban
untuk membayar suku bunga perusahaan.
2. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan
Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap perusahaan adalah
faktor kepercayaan, nilai, sikap, opini, gaya hidup, orang-orang di
lingkungan, pengaruh kultur, agama, pendidikan demografi dan etnik.
Dampak yang ditimbulkan bagi perusahaan adalah memberikan dampak yang
positif terhadap nilai-nilai keharmonisan, terlebih manajemen perusahaan
memperhatikan tiap kegiatan keagamaan, hari raya nasional dan lingkungan
sekitarnya yang ada didalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri
Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Nomor: 55 Tahun 2007, Nomor:
Kep. 222/MEN/V/2007, dan Nomor: SKB/03/M.PAN/5/2007 tentang Hari
Libur Nasional dan Cuti Bersama. (http://www.menpan.go.id/jdih/permen-
kepmen/skb/file/243-skb2012, para 2) Hal ini merupakan sebagai bukti atas
perhatian perusahaan terhadap karyawan.
Universitas Kristen Petra
80
Faktor-faktor budaya yang berpengaruh terhadap perusahaan seperti
budaya sopan santun, tata karma, saling menghargai antara bawahan dan
atasan agar sebagai pimpinan selalu terjaga dan kegiatan pelaksanaan tugas
tetap terlaksana dengan sistematis. Dampaknya tentu saja karyawan akan
mengikuti gaya pemimpin sehingga pemimpin harus bisa memberikan contoh
yang baik terhadap bawahan.
Faktor-faktor demografis yang berpengaruh terhadap perusahaan
adalah wilayah RI yang cukup luas sehingga industri pelayaran membutuhkan
armada yang handal dan faktor tata letak daerah kantor dan posisi kantor PT.
Pelayaran Mitra Stardengan perkantoran pemerintahan. Dampak terhadap
kegiatan perusahaan sangat positif karena posisi kantor strategis karena
berdekatan dengan pelabuhan dan beberapa pertokoan alat kapal yang cukup
dekat dan bisa ditempuh beberapa menit saja sehingga kegiatan operasional
perusahaan berjalan dengan lancar.
Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap perusahaan
seperti ada mall dan tempat hiburan yang berdekatan dengan lokasi kantor
memberikan dampak yang kurang baik dan kurang menguntungkan terhadap
kinerja karyawan baik bawahan ataupun atasan. Dan juga penggabungan
manajemen disatu kantor yang dapat mempengaruhi konsentrasi kerja
sehingga perlu di evaluasi lingkungan kantor.
3. Kekuatan Pemerintah, Politik dan Hukum
Faktor-faktor pemerintah baik pusat maupun daerah yang
berpengaruh terhadap perusahaan adalah faktor konsep kebijakan pemerintah
pusat yang tidak membangun daerah dan cenderung memperlambat. Menurut
narasumber pertama itu tidak perlu, contohnya yang paling kecil dan konkrit
adalah pengurusan sertifikasi-sertifikasi kapal, apabila sudah diregristrasi
oleh pusat seharusnya pembaharuan sertifikat selanjutnya diberikan hak
penuh kepada pemerintah daerah sebab kegiatan operasional semua kapal
dipantau oleh daerah.Pengurusan sertifikasi kapal ini tercantum dalam
dokumen Kementerian Perhubungan Non Convention Vessel Standards
(NCVS) Indonesia seksi 13 perpanjang sertifikasi.(NCVS Indonesia, p. 28)
dimana persyaratannya berisi “Sementara menunggu sertifikasi garis muat
Universitas Kristen Petra
81
yang telah habis masa berlakunya, sertifikat tersebut dapat di perpanjang 3
(tiga) bulan apabila telah dilaksanakan pemeriksaan pembaharuan dan
memenuhi persyaratan standard ini”.Hal ini memperlambat dalam pengurusan
sertifikasi kapal perusahaan sehingga kegiatan operasional pun ikut
terhambat.
Faktor-faktor politik yang mempengaruhi terhadap perusahaan
adalah adanya kebijakan pemerintah terhadap kenaikan BBM.Berita dalam
kompas.com yang cukup hangat saat ini yaitu adanya kenaikan BBM yang
diputuskan pertengahan Juni 2013. Pemerintah berencana menaikkan harga
BBM bersubsidi untuk premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter
dan untuk solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 perliter.
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/05/27/11473624/Kenaikan.Ha
rga.BBM.Diputuskan.Pertengahan.Juni?utm_source=WP&utm_medium=box
&utm_campaign=Kknwp, para 1). Kenaikan BBM cukup terasa bagi
perusahaan. Karena adanya kenaikan BBM berdampak terhadap keuangan
perusahaan seperti: kenaikan harga alat-alat kapal, perawatan kapal, dan biaya
minyak solar kapal. Dalam hal ini perusahaan tidak dapat melakukan apa-apa
terhadap adanya kebijakan pemerintah tersebut.
Faktor-faktor hukum yang berpengaruh terhadap perusahaan adalah
faktor ketidakpastian hukum akibat politik berkepanjangan. Ketidakpastian
hukum yang dimaksud oleh perusahaan yaitu mengenai peraturan PPh dan
PPn. Bahwa dalam PPn sudah jelas pelayaran dengan pelayaran dalam sistem
docking (perawatan kapal) dan penggantian plat kapal dikenakan PPn 0%.
Namun dalam PPh perusahaan dikenakan 2% di nilai dari budget perawatan
kapal perusahaan. Peraturan mengenai PPh dan PPn perusahaan tercantum
dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2003 tentang perubahan atas PP
No. 146 Tahun 2000 tentang impor dan/penyerahan barang kena pajak
tertentu dan/penyerahan jasa kena pajak tertentu yang dibebankan dari
pengenaan pajak pertambahan nilai atau PPn. Penjelasan mengenai peraturan
tersebut pada Pasal 3 (tiga) ayat 1c, tentang jasa perawatan atau reparasi kapal
(docking). Hal ini memberi dampak kurang baik bagi perusahaan dan bagi
dunia usaha di Indonesia khususnya di daerah yang sangat lambat
Universitas Kristen Petra
82
akibatbirokrasinya panjang.Perusahaan berharap sistem hukum di Indonesia
dapat diawasi dan dirampingkan.
4. Kekuatan Teknologi
PT. Pelayaran Mitra Star memanfaatkan teknologi untuk mendukung
aktivitasnya karena dengan adanya teknologi modern perusahaan sangat
terbantukan dan dapat mendorong keusangan serta perusahaan dapat bangkit
dengan inovasi. Bentuk pemanfaatan tersebut adalah absen karyawan kantor
menggunakan alat bernama Nikeda Type: NU.2821, dan CCTV dengan
monitor disetiap sudut di ruang kantor atau dalam kantor yang fungsinya
memudahkan mengontrol karyawan dan sebagai alat keamanan jika
diperlukan data oleh manajemen, diatas kapal menggunakan alat ukur
kedalaman air seperti echosounder, alat pengukur kecepatan kapal seperti
GPS (Global Posistion System), radar pengukur jangkauan jarak dari suatu
tempat lainnya misalnya jarak dari satu kapal kekapal lainnya dalam kondisi
berlayar, Radio SSB (System Sound Band) alat komunikasi jarak jauh dan
sebagai hubungan komunikasi dari kapal kekantor atau sistem yang
komunikasi sewaktu-waktu diperlukan bila terjadi SOS dan beberapa mesin
kapal perusahaan dibeli di Cina yaitu produk impor.Dari terobosan teknologi
mempersingkat jangkauan komunikasi perusahaan juga seperti radio SBB,
radar, echosounder, dan lain-lain.
Gambar 4.8. Gambar teknologi Echosounder
Sumber: Hasil observasi penulis di Perusahaan, 25 April 2013
Universitas Kristen Petra
83
Gambar 4.9 Gambar teknologi Nikeda Type: NU.2821
Sumber: Hasil observasi penulis di Perusahaan, 25 April 2013
Gambar 4.10 Gambar teknologi Pengukur
Kecepatan Kapal GPS (Global Posistion System)
Sumber: Hasil observasi penulis di Perusahaan, 25 April 2013
Pengaruh teknologi dalam kemajuan perusahaan cukup signifikan
sebab dalam kegiatan operasional setiap laporan dikantor maupun kegiatan
armada dikapal bisa terpantau. Jadi apabila ada kebutuhan atau permintaan
dari kapal atau kantor bisa terdeteksi lebih cepat. Contohnya: perubahan
pelayaran (deviasi) kapal dari lokasi muat pelabuhan Samarinda kemudian
dalam pelayaran menuju Surabaya, maka melalui radio komunikasi atau
handphone seorang nahkoda dapat merubah haluan kapal ke pelabuahan yang
Universitas Kristen Petra
84
akan di tuju. Dengan adanya teknologi maka waktu dapat dihitung dengan
cepat dan tepat dan memperlancar atau mempersingkat pelayanan agen kapal
untuk muat/bongkar dari atau kepelabuhan tujuan.
5. Kekuatan Kompetitif
PT. Pelayaran Mitra Star memiliki beberapa pesaing dalam
menjalankan usahanya.Pesaing-pesaing tersebut adalah sesama satu usaha
pelayaran dan hanya kategori perusahaan pelayarannya apakah besar,
menengah atau kecil. Contohnya seperti PT. Pelayaran Rusianto Bersaudara
yang memiliki armada cukup banyak diatas 50 set tugboat, dan ponton
(tongkang) yang dikategorikan sebagai pesaing besar. PT. Pelayaran Rusianto
Bersaudara dan PT. KSA memegang pangsa pasar perusahaan pelayaran
kurang lebih sebanyak 25%. PT. Agus Huta Line, PT. Taurus, PT. Muara
Kaltim Perkasa, PT. Rejeki Abadi sakti dan PT. Pelayaran Mitra Star
memegang pangsa pasar perusahaan pelayaran sekitar 10%. Perusahaan yang
menjadi pesaing PT. Pelayaran Mitra Star mempunyai kekuatan dan
kelemahan. Kekuatan perusahaan pesaing dilihat dari jumlah armada kapal
perusahaan pesaing sebab apabila armadanya cukup banyak, maka cakupan
wilayah pelayaran untuk menempatkan kapal lebih sempurna dan biaya
operasionalnya lebih rendah (low cost) dan bagaimana perusahaan menengah
dan kecil untuk bersaing dengan perusahaan besar terletak kepada SDM dan
perawatan kapal. Sedangkan kelemahannya ada beberapa perusahaan kurang
memperhatikan calon pendatang baru, terlalu memperhatikan pesaing besar
tidak melihat pesaing yang kecil. Apabila perusahaan tidak melihat peluang
dan memberikan kepuasan yang baik terhadap konsumen, maka akan
memberikan kerugian bagi perusahaan. Perkembangan industri pelayaran
menurut PT. Pelayaran Mitra Star untuk saat ini dilihat dari hadirnya pesaing-
pesaing yang ada sangatlah positif dan baik, supaya ada pemerataan angkutan
walaupun harga sangat ketat atau bersaing karena saat ini kebutuhan angkutan
laut masih banyak dibutuhkan.
Dari penjabaran analisis eksternal perusahaan yang ditinjau dari
lingkungan makro tersebut diatas, maka gambaran umum lingkungan makro
pada PT. Pelayaran Mitra Star pada penelitian ini dapat dijabarkan melalui
tabel 4.1 dibawah ini:
Universitas Kristen Petra
85
Tabel 4.1 Analisis Lingkungan Makro
Ekonomi
Sosial, Budaya,
Demografis dan
Lingkungan
Pemerintah,
Politik dan
Hukum
Teknologi Kompetitif
Atraktif √ √ √ √ √
Tidak
Atraktif - - - - -
Sumber: Data diolah oleh penulis
Berdasarkan pada tabel 4.1 tersebut diatas, dapat diketahui bahwa
analisis lingkungan makro yang terdapat pada PT. Pelayaran Mitra Star yang
mencakup kekuatan ekonomi; sosial, budaya, demografis dan lingkungan;
pemerintah, politik dan hukum; teknologi; dan kompetitif menunjukkan pengaruh
yang atraktif bagi perusahaan. Hal demikian dapat ditinjau dari masing-masing
pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing kekuatan makro yang terdapat di
lingkungan perusahaan, sehingga sangatbaik bagi PT. Pelayaran Mitra Star untuk
lebih memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat ditimbulkan oleh
adanya pengaruh dari masing-masing kekuatan lingkungan makro tersebut,
contohnya seperti adanya kemungkinan perusahaan jatuh pailit, dan hal demikian
merupakan salah satu upaya bagi PT. Pelayaran Mitra Star dalam menghadapi
adanya tingkat persaingan di bidang yang sama, yaitu pelayaran dan memperkecil
tingkat kerugian bagi perusahaan untuk meraih tingkat keuntungan yang besar.
4.4.2 Lingkungan Mikro (Industri)
Berikut analisis lingkungan eksternal PT. Pelayaran Mitra Star
berdasarkan hasil wawancara narasumber pertama dan narasumber kedua dengan
model lima kekuatan Porter (Porter’s Five-Forces), yaitu mengenai analisis
kompetitif perusahaan. Menurut Porter (dalam Fred R. David, 2012) hakikat
persaingan disuatu industri tertentu dapat dipandang sebagai perpaduan lima
kekuatan yang dikategorikan antara lain:ancaman pendatang baru, kekuatan daya
tawar konsumen, kekuatan daya tawar pemasok, produk/jasa pengganti, dan
persaingan dalam satu industri. Gambaran umum analisis lingkungan Mikro
(industri) PT. Pelayaran Mitra Star dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah:
Universitas Kristen Petra
86
Tabel 4.2 Analisis Lingkungan Mikro (Industri)
Faktor Eksternal
Tingkat Pengaruh
Sangat tidak
berpengaruh
Tidak
berpengaruh Netral Berpengaruh
Sangat
berpengaruh
Ancaman
Pendatang Baru √
Kekuatan Daya
Tawar
Konsumen
√
Kekuatan Daya
Tawar Pemasok √
Produk/Jasa
Pengganti √
Persaingan
dalam Satu
Industri
√
Sumber: Data diolah oleh penulis
Berikut analisis lingkungan eksternal PT. Pelayaran Mitra Star
berdasarkan hasil wawancara narasumber pertama dan narasumber kedua.
1. Ancaman Pendatang Baru
Kebijakan pemerintah tidak ada batasan untuk pendatang baru lokal,
sebaliknya pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan kepada
pendatang baru khususnya pelayaran dari luar negeri untuk membuka usaha
seluas-luasnya ditanah air. Hal ini dilihat atas penyelenggaraan pelayaran luar
negeri meliputi pelayaran samudera dekat dan pelayaran samudera dibina
oleh pemerintah agar dalam rangka usaha Pemerintah meningkatkan ekspor
dan kegiatan ekonomi (Penjelasan Atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 2
Tahun 1969 Tentang Penyelanggaran dan Pengusahaan Angkutan Laut). Di
sisi lain, Ketua Bidang Pengembangan Industri Pelayaran Dewan Pengurus
Pusat Indonesian National Shipowners Association (INSA) Ibnu Wibowo
mengatakan kapal berbendera Merah Putih masih sulit bersaing di angkutan
ekspor batubara akibat tidak adanya perlakuan yang sama dengan kapal
pelayaran luar negeri. (http://www.bakrieglobal.com/news/read/1762/RI-
Butuh-285-Kapal-Batu-Bara, para 2). Menurut perusahaan untuk pendatang
baru dari luar negeri perlu diberikan batasan-batasan sebab akan mengurangi
tingkat pendapatan lokal dan kalah bersaing.Dampak yang ditimbulkan dari
Universitas Kristen Petra
87
hadirnya pendatang baru secara otomatis tingkat pendapatan lokal menurun
karena harga disekitar daerah atau lokasi angkutanbersaing dan dampaknya
terhadap perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star yaitu pada harga (freight
charter) turun dan lokasi muat harus mengantri.Dalam hal ini, upaya
perusahaan untuk mengantisipasi pendatang baru dengan meningkatkan
perawatan (maintenance) kapal, ditingkatkan kerjasama agar lebih
professional antara departemen dan mencari informasi tentang peluang baru
angkutan.
2. Kekuatan Daya Tawar Konsumen
Sekjen DPP Indoensia Shipowners' Association (INSA)
Dr.Sungkono Aly mengungkapkan bahwa konsumen batubara, yang paling
besar ada tiga di Jawa.Mereka adalah PLTU Suralaya di Cilegon Banten,
PLTU Tanjung Jati di Jepara Jawa Tengah dan PLTU Paiton di Jawa
Timur.Data yang dihimpun pers menyebutkan, untuk PLTU Suralaya saja,
dibutuhkan 11 juta ton batubara setiap tahun.Dari jumlah itu, 40 persen
dipasok dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur
(http://www.jurnalnet.com/konten.php?nama=BeritaUtama&topik=8&id=720
, para.2).Permintaan konsumen yang tinggi ini memberi pengaruh kekuatan
daya tawar konsumen terhadap perusahaan. Pengaruh tesebut adalah harga
angkutan muatan (freight charter/time charter) otomatis menurun dan
berdampak terhadap perubahan biaya operasional dan peningkatan
pelayanan.Konsumenmemiliki peran yang penting dalam menentukan tarif
jasa pengangkutan sebelum terjadi transaksi angkutan muatan kedua pemilik
kapal dan barang, lalu membuat draft kontrak dan pasal-pasalnya, sebab para
konsumen bisa menghitung biaya operasional dan peka terhadap banyaknya
penawaran kapal terhadap konsumen.Karena itu perusahaan harus terus
berusaha dalam mempertahankan konsumen.
3. Kekuatan Daya Tawar Pemasok
Kondisi pemasok juga memiliki kekuatan dalam menekan harga
perusahaan.Kekuatan pemasok ini mengacu pada adanya tekanan pemasok
dalam bisnis yaitu dengan menaikkan harga, menurunkan kualitas, atau
mengurangi ketersediaan produk mereka. Pemasok dari PT. Pelayaran Mitra
Universitas Kristen Petra
88
Star yaitu para mitra perusahaan dari perusahaan batubara, kayu, toko-
toko,bengkel dan usaha dagang.Supplier batubara adalah PT. Aempire,
PT.Banpu,PT.Kartika Jaya, dan PT.Tirta Mahakam. Ketergantungan
perusahaan terhadap pemasok tergantung sebesar produksi muatan yang perlu
diangkut, tergantung dari kebutuhan dan keperluan kapal atau kantor
misalnya: kelengkapan alat tulis kantor (ATK) dan kebutuhan perlengkapan
kapal. Kendala yang sering dijumpai terhadap pemasok antara lain
keterlambatan barang tiba di tempat/kantor/kapal, perubahan harga dan
permintaan kapal mendadak tidak dibuat perencanaan dari pemasok, sehingga
berakibat terlambatnya kapal tiba dilokasi muat karena kapal harus perlu diisi
BBM dan persiapan dokumen.
4. Produk/Jasa Pengganti
Cara mudah masuknya produk atau jasa yang dapat menjadi
alternatif dari produk atau jasa yang sudah ada, khususnya yang dibuat
dengan biaya lebih murah. Dalam hal ini PT. Pelayaran Mitra Star tidak
memiliki jasa pengganti sehingga tidak ada keunggulan dan kelemahan
produk/jasa pengganti dibanding jasa dari PT. Pelayaran Mitra Star.Oleh
karena itu perusahaan tidak perlu melakukan langkah antisipasi dalam
menanggapi kehadiran dari jasa pengganti sehingga tidak perlu
membandingkan produk subtitusi tersebut relatif murah dibandingkan dengan
produk perusahaan.
5. Persaingan dalam Satu Industri
Menurut hasil wawancara terhadap narasumber pertama dan kedua,
dan dalam pembahasan kekuatan kompetitif sebelumnya.PT. Pelayaran Mitra
Star memiliki beberapa pesaing.Pesaing-pesaing tersebut adalah sesama satu
usaha pelayaran dan hanya kategori perusahaan pelayarannya apakah besar,
menengah atau kecil. Contohnya seperti PT. Pelayaran Rusianto Bersaudara
memiliki armada cukup banyak diatas 50 set tugboat dan ponton (tongkang)
dikategorikan sebagai pesaing besar dan pesaing lain yaitu PT. KSA.
Sedangkan pesaing yang memiliki level setara perusahaan yaitu PT. Taurus,
PT. Agus Huta Line, PT. Muara Kaltim Perkasa, PT. Rejeki Abadi.
Universitas Kristen Petra
89
PT. Pelayaran Mitra Star dalam mengatasi para pesaingnya adalah
dengan cara mencari peluang-peluang atau muatan yang dibutuhkan,
meningkatkan kapasitas produksi dari standard menjadi lebih banyak/tinggi dan
kualitas produksi lebih baik dari standar sebelumnya.
4.5 Hasil Analisis Lingkungan Makro dan Mikro
Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan mikro dan makro yang
terdapat pada PT Pelayaran Mitra Star, dapat diketahui bahwa pada hasil analisis
lingkungan makro menunjukkan bahwa struktur industri pelayaran di Indonesia
sangat menarik dan investasi pelayaran di Indonesia selain sangat aktraktif maka
secara tidak langsung juga sangat menguntungkan bagi perusahaan. Hal demikian
dapat dicapai oleh PT. Pelayaran Mitra Star, karena perusahaan dalam
melaksanakan aktivitas perusahaan selalu memperhitungkan adanya
kemungkinan-kemungkinan buruk yang ditimbulkan oleh masing-masing
kekuatan makro, contohnya seperti pihak manajemen adalah dengan melakukan
evaluasi identifikasi harga di lapangan, evaluasi anggaran dan pelaksanaan
project; melakukan evaluasi lingkungan kantor; melakukan evaluasi perhitungan
waktu yang dibutuhkan agar cepat dan tepat serta memperlancar/mempersingkat
pelayaran agen kapal untuk muat dan bongkar kapal; melakukan evaluasi terhadap
tingkat kualitas pelayanan yang sudah dilakukan perusahaan kepada para
customer.
Sedangkan hasil analisis lingkungan mikro menunjukkan bahwainvestasi
pelayaran di Indonesia sangat atraktif bagi PT. Pelayaran Mitra Star. Dalam
menghadapi dan mengantisipasi adanya kemungkinan-kemungkinan yang
ditimbulkan oleh kekuatan lingkungan mikro, perusahaan telah melakukan
peningkatan perawatan (maintenance) kapal, dan bekerjasama secara profesional
dengan departemen serta mencari informasi tentang peluang baru angkutan;
mempertahankan konsumen dan pemasok melalui memberikan pelayanan yang
optimal; dan mencari peluang-peluang muatan yang dibutuhkan, meningkatkan
kapasitas produksi dari standard dengan menjadi lebih banyak/tinggi serta
meningkatkan kualitas.
Universitas Kristen Petra
90
Secara umum, gambaran dari hasil analisis lingkungan makro dan mikro
yang terdapat di PT. Pelayaran Mitra Star dapat dilihat pada gambar 4.11 berikut
ini:
Gambar 4.11 Grafik Hasil Analisis Lingkungan Makro dan Mikro
PT. Pelayaran Mitra Star
Sumber: Data diolah oleh penulis
Berdasarkan pada gambar 4.11 tersebut diatas dapat diketahui bahwa,
hasil analisis pada lingkungan makro dan mikro di PT. Pelayaran Mitra Star
menunjukkan tingkat ancaman yang tinggi, dimana pada lingkungan mikro sangat
berpengaruh pada pertahanan PT. Pelayaran Mitra Star dalam menghadapi tingkat
persaingan yang tinggi di industri perusahaan yang sama. Sedangkan pada
lingkungan makro menunjukkan tingkat atraktif yang kuat, yaitu investasi
pelayaran bagi PT. Pelayaran Mitra Star sangat menarik dan menguntungkan, hal
demikian dikarenakan bahwa dewasa ini industri pelayaran cukup banyak diminati
oleh para pelaku bisnis. Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa PT.
Pelayaran Mitra Star sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
pelayaran, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran, di jelaskan bahwa Pemerintah melalui Dirjen Perhubungan Laut,
seluruh Badan Usaha pelabuhan dapat melakukan kegiatan bongkar muat barang
Lingkungan Makro
Kuat
Lemah
Sedang
Y
X
Lingkungan Mikro Tinggi Sedang Rendah
Universitas Kristen Petra
91
dan tidak terbatas hanya pada Badan Usaha tertentu (PT. Pelindo), Pemerintah
memberikan hak yang sama kepada Badan Usaha yang memiliki izin untuk
melakukan bongkar muat di pelabuhan. (http://sik.dephub.go.id
/portal/eselon/mahkamah_pelayaran/index.php/91halaman/slides/83-visi-misi-
biro-keuangan,para. 3). Kondisi demikian merupakan prospek yang besar bagi
PT. Pelayaran Mitra Star dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Berdasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Fleisher, Craig S. and Babette E.
Bensoussan (2007) tujuan dari nine forces adalah menggabungkan analisis
lingkungan makro dan analisis mikro (industri) untuk memberikan gambaran
objektif mengenai isu-isu yang signifikan dan kekuatan yang mengelilingi serta
dampak nya kepada perusahaan terhadap daya saing perusahaan. Sehingga perlu
bagi PT. Pelayaran Mitra Star untuk melihat bagaimana menariknya industri
perusahaan saat ini dan bagaimana perusahaan dapat menghadapi persaingan.
Menurut Fred. R. David (2012) untuk menetapkan strategi yang paling
tepat dalam sebuah perusahaan maka perlu dilakukan tiga tahapan kerja yaitu
tahap input,tahap pencocokandan tahap pengambilan keputusan. Berikut adalah
hasil dari analisis untuk PT. Pelayaran Mitra Star:
4.6 Tahap Input
Tahap input pada penelitian ini terdiri dari tiga matrik yaitu external
faktor evaluation (EFE), internal faktor evaluation (IFE), dan competitive profile
matriks (CPM). Berikut adalah penjelasan masing-masing matriks dalam tahap
input:
1. Analisis External Factor Evaluation (EFE)
Analisis external factor evaluation (EFE) dilakukan untuk
mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Hal demikian sangat
penting bagi perusahaan karena faktor eksternal sangat berpengaruh secara
tidak langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Dengan cara
menentukan faktor-faktor penting dari lingkungan luar PT. Pelayaran Mitra
Star yang dikelompokkan ke dalam peluang dan ancaman, kemudian dibuat
rating atau nilai tanggapan/antisipasi manajemen terhadap kondisi yang ada.
Universitas Kristen Petra
92
Nilai tiap-tiap faktor merupakan hasil perkalian antara bobot dengan rating.
Berikut hasil analisis external factor evaluation (EFE):
Tabel 4.3Matriks External Factor Evaluation (EFE)
No Faktor Eksternal Utama Bobot Rating Skor
Bobot
Peluang
1 Wilayah RI cukup luas dan masih butuh banyak
armada yang handal dan tangguh 0,20 3 0,6
2 Tidak ada jasa pengganti untuk persewaan
kapal angkut 0,10 2 0,2
3 Kemajuan teknologi untuk menunjangusaha
bidang pelayaran 0,20 4 0,8
4 Faktor tata letak kantor strategis 0,10 4 0,4
Ancaman
1 Monopoli saat berkompetisi dalam pemenangan
tender 0,10 1 0,1
2 Bertambahnya pendatang baru dari luar negeri 0,10 1 0,1
3 Faktor ketidakpastian hukum akibat politik
berkepanjangan 0,10 1 0,1
4 Perusahaan pesaing yang memiliki jumlah
armada banyak 0,10 3 0,3
Total 1,00 - 2,6
Sumber: Data diolah oleh penulis
Keterangan:
Peluang:
1 = Tidak memanfaatkan peluang atau tidak menyadari adanya peluang
2 = Menyadari dan mulai memanfaatkan peluang
3 = Memanfaatkan peluang namun belum maksimal
4 = Memaksimalkan peluang
Ancaman:
1 = Tidak mengatasi atau tidak berupaya
2 = Sudah berupaya mengatasi namun belum membuahkan hasil
3 = Sudah berupaya mengatasi dan sudah mulai membuahkan hasil
4 = Sudah dapat mengatasi dan sudah dapat mencapai target yang diinginkan
Berdasarkan analisis evaluasi eksternal faktor pada tabel 4.3,
diperoleh total skor sebesar 2,6 diatas skor rata-rata sebesar 2,5 dari skor total
Universitas Kristen Petra
93
4,0 yang mengindikasikan bahwa PT. Pelayaran Mitra Star telah merespon
terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di
pasar industri pelayaran. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PT. Pelayaran
Mitra Star sudah mempunyai strategi dalam mengantisipasi ancaman
eksternal yang ada, dan dapat diuraikan penilaian terhadap masing-masing
faktor-faktor eksternal utama sebagai berikut:
Peluang:
1. Wilayah RI yang cukup luas sehingga masih butuh banyak armada yang
handal dan tangguh, oleh perusahaan diberikan bobot 0,20.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 3 (memanfaatkan peluang
namun belum maksimal), karena selama ini armada kapal perusahaan
baru angkut batubara sanggup melayani konsumen untuk daerah
Kalimantan Timur saja, sedangkan untuk diluar Kalimantan Timur belum
mencukupi karena keterbatasan armada jadi jangkauan untuk wilayah
nasional belum maksimal, dan hal demikian sesuai dengan daerah
costumer, dimana berdasarkan pada SPAL bahwa daerah wilayah Jawa
belum terealisasi karena pihak charter masih berkonsentrasi pada
pengangkutan jarak dekat. Hal tersebut dikarenakan muatan dan armada
untuk pulau lain memiliki kapal dengan jarak tempuh tertentu yang
bergantung pada pihak charter seusai dengan daerahnya, tetapi
perusahaan terus berupaya untuk memanfaatkan peluang ini dengan
menambah armada yaitu armada yang ke 9 dan 10.
2. Tidak ada jasa pengganti untuk persewaan kapal angkut, oleh perusahaan
diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 2 (menyadari dan mulai
memanfaatkan peluang), karena perusahaan telah menyadari jasa
angkutan barang dengan kapal angkut sampai saat ini belum memiliki
pengganti.
3. Kemajuan teknologi untuk menunjang usaha bidang pelayaran, oleh
perusahaan diberikan bobot 0,20.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 4 (memaksimalkan peluang),
karena selama ini perusahaan telah memaksimalkan pemanfaatan
Universitas Kristen Petra
94
teknologi untuk mendukung aktivitasnya. Bentuk pemanfaatan tersebut
adalah penggunaan absensi sidik jari, untuk memudahkan kontrol
karyawan dan kemanan telah digunakan CCTV dengan monitor disetiap
sudut di ruang kantor. Kapal-kapal milik PT. Pelayaran Mitra
Stardilengkapi echosounder (alat ukur kedalaman air), GPS (Global
Position System), radar pengukur jangkauan jarak, Radio SSB (System
sound band) alat komunikasi jarak jauh dan sebagai hubungan
komunikasi dari kapal kekantor atau sistem yang komunikasi sewaktu-
waktu diperlukan bila terjadi SOS.
4. Faktor tata letak kantor strategis, oleh perusahaan diberikan bobot 0,20.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 4 (memaksimalkan peluang),
karena posisi kantor PT. Pelayaran Mitra Star terletak strategis
berdekatan dengan pelabuhan dan beberapa pertokoan alat kapal yang
cukup dekat hanya ditempuh beberapa menit saja, sehingga dapat
menjadi keuntungan bagi perusahaan untuk memaksimalkan kelancaran
kegiatan operasional.
Ancaman:
1. Monopoli saat berkompetisi dalam pemenangan tender, oleh perusahaan
diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 1 (tidak mengatasi atau tidak
berupaya), praktek-praktek monopoli dalam pemenangan tender atau
angkutan suatu barang dari antar pulau contohnya adalah yang
seharusnya barang diangkut oleh pemenang tapi bisa berubah diberikan
kepada orang lain, atau bisa diangkut oleh pemenang tapi harga
dimanipulasi. Dalam hal ini perusahaan tidak dapat mengantisipasi ulah
oknum-oknum panitia lelang yang berlaku curang.
2. Bertambahnya pendatang baru dari luar negeri, oleh perusahaan
diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 1 (tidak mengatasi atau tidak
berupaya), bertambahnya jumlah perusahaan-perusahaan baru dari luar
negeri akan berakibat mengurangi tingkat pendapatan perusahaan-
perusahaan pelayaran lokal. Akan tetapi yang berhak untuk membatasi
dan mengatur pertambahan pendatang baru dari luar negeri adalah
Universitas Kristen Petra
95
pemerintah, sedangkan PT. Pelayaran Mitra Star tentu saja tidak dapat
mengatasi dan berupaya.
3. Faktor ketidakpastian hukum akibat politik berkepanjangan, oleh
perusahaan diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 1 (tidak mengatasi atau tidak
berupaya), akibat dari ketidakpastian hukum akibat politik
berkepanjangan adalah banyak investor asing yang pindah ke negara lain
akan memberi dampak kurang baik bagi dunia usaha di Indonesia
khususnya bagi perusahaan yang sangat membutuhkan permodalan untuk
kemajuan usaha. Sementara itu manajemen berharap sistem hukum di
Indonesia diawasi dan dirampingkan agar investor dalam dan luar negeri
berlomba menanamkan sahamnya di Indonesia khususnya di Kalimantan
Timur.
4. Perusahaan pesaing yang memiliki jumlah armada banyak, oleh
perusahaan diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 3 (Sudah berupaya mengatasi
dan sudah mulai membuahkan hasil), upaya-upaya yang dilakukan oleh
PT. Pelayaran Mitra Star dalam mengatasi persaingan usaha dengan
pesaing-pesaingnya adalah dengan cara memberikan pelayanan terbaik
bagi pelanggan, memberikan harga bersaing, memperhatikan perawatan
kapal agar tidak mengalami kerusakan pada saat disewa, mendidik kru
kapal menjadi lebih baik dan cakap dalam bekerja.
2. Analisis Internal Factor Evaluation (IFE)
Analisis internal factor evaluation (IFE) dilakukan untuk
mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dianggap penting, dan dilakukan dengan cara
menentukan faktor-faktor penting dari kondisi internal PT. Pelayaran Mitra
Star yang dikelompokkan ke dalam kekuatan dan kelemahan, kemudian
dibuat rating atau nilai kondisi internal yang ada. Nilai tiap-tiap faktor
merupakan hasil perkalian antara bobot dengan rating. Berikut hasil analisis
internal factor evaluation (IFE):
Universitas Kristen Petra
96
Tabel 4.4 MatriksInternal Factor Evaluation (IFE)
No Faktor Internal Utama Bobot Rating Skor
Bobot
Kekuatan
1 Didukung SDM yang memiliki kemampuan sesuai
bidangnya dan berpengalaman 0,20 4 0,8
2
Perusahaan berpengalaman pada kegiatan jasa
muat angkut barang dan masih berada pada
pemegang generasi pertama
0,20 4 0,8
3 Armada kapal milik perusahaan yang sudah
menggunakan teknologi modern 0,10 4 0,4
4 Fungsi-fungsi manajemen telah berjalan dengan
baik 0,10 4 0,4
Kelemahan
1 Armada yang dimiliki perusahaan masih belum
dapat memenuhi permintaan konsumen 0,10 2 0,2
2 Masih terkendala modal untuk menambah armada
baru 0,10 1 0,1
3 Belum dilakukan riset pemasaran 0,10 1 0,1
4 Bentuk penyajian informasi belum dikelola
dengan baik 0,10 1 0,1
Total 1,00 - 2,9
Sumber:Data diolah oleh penulis
Keterangan:
Kekuatan:
3 = Mempertahankan kekuatan tersebut
4 = Mempertahankan dan mengembangkan kekuatan tersebut
Kelemahan:
1 = Tidak melakukan apapun atas kelemahan tersebut
2 = Berupaya memperbaiki kelemahan
Berdasarkan analisis evaluasi internal faktor pada tabel 4.4,
diperoleh total skor sebesar 2,9 dari skor total rata-rata sebesar 2,5 yang
menunjukkan posisi internal perusahaan yang kuat, yang menunjukkan bahwa
PT. Pelayaran Mitra Star sudah mempunyai strategi dalam mengantisipasi
ancaman internal yang ada, dan dapat diuraikan penilaian terhadap masing-
masing faktor-faktor eksternal utama sebagai berikut:
Kekuatan:
1. Didukung SDM yang memiliki kemampuan sesuai bidangnya dan
berpengalaman. Perusahaan memberikan bobot 0,20.
Universitas Kristen Petra
97
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 4 (mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan tersebut), manajemen PT. Pelayaran Mitra
Star berkomitmen untuk menempatkan orang yang tepat pada bidang
yang sesuai dengan kemampuannya (the right man on the right place)
yang dapat dilihat pada gambar 4.5, hasilnya manajemen puas dengan
adanya presentasi karyawan baik kru kapal atau kantor karena
pencapaian dari target kerja mereka. Untuk meningkatkan kemampuan
karyawan untuk bekerja lebih baik lagi, pihak manajemen perusahaan
memberikan pelatihan yang diberikan kepada bagian operasional atau
pada kru kapal, karena mereka yang langsung berhubungan dengan para
tamu atau klien baik instansi pemerintah maupun swasta,tentang
peningkatan pelayanan (service), mutu komunikasi antar kantor dan
kapal, terlebih mengenai dokumen muatan atau kapal, dan melatih
karyawan dengan memberi contoh bagaimana beroperasional di
lapangan,yaitu mempersiapkan/mengecek kelayakan kapal yang
mencakup pada kelengkapan keamanan dan kenyamanan perjalanan jarak
tempuh, memastikan karyawan sudah mampu membaca peta navigasi,
mengkalkulasi waktu jarak tempuh.
2. Perusahaan berpengalaman pada kegiatan jasa muat angkut barang dan
masih berada pada pemegang generasi pertama, perusahaan memberikan
bobot 0,20.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 4 (mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan tersebut), upaya perusahaan untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas kinerja perusahaan (persewaan kapal), antara
lain:
- Meningkatkan perawatan armada kapal untuk menjaga kualitas kapal,
dengan menentukan batas waktu tertentu untuk perawatan yaitu per
satu tahun sekali,dan perbaikan pengecekan kelayakan radio, GPS,
alat navigasi kapal lainnya, sehingga ketika konsumen menyewa kapal
tidak terjadi kerusakan atau kekecewaan penumpang tentang kondisi
kapal.
Universitas Kristen Petra
98
- Meningkatkan mutu pelayanan yang lebih prima, contohnya: langsung
telepon/langsung ditawarkan, dan tanggap terhadap keinginan
konsumen baik pada saat muat barang atau bongkar barang dari atas
kapal. Perusahaan minimal dalam seminggu bisa menelepon 3 (tiga)
sampai 4 (empat) kali. Dalam hal ini perusahaan ingin memastikan
apakah ada kendala yang dihadapi konsumen.
- Melakukan komunikasi terhadap konsumen dan setidaknya melakukan
pertemuan terhadap konsumen (relatif) untuk membahas mutu
pelayanan dan mengkoreksi keluhan-keluhan yang terjadi seperti
masalah keterlambatan kebangkatan kapal sudah 2 (dua) hari belum
berangkat akibat dari cuaca yang buruk.
3. Armada kapal milik perusahaan yang sudah menggunakan teknologi
modern, perusahaan memberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 4 (mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan tersebut), manajemen PT. Pelayaran Mitra
Starmelengkapi armada kapalnya dengan peralatan berteknologi modern
yang bertujuan untuk menunjang kegiatan pelayaran. Adapun peralatan
penunjang tersebut adalah alat ukur kedalaman air seperti echosounder,
alat pengukur kecepatan kapal seperti GPS (Global Position System),
radar pengukur jangkauan jarak dari suatu tempat lainnya misalnya jarak
dari satu kapal kekapal lainnya dalam kondisi berlayar, Radio SSB
(system sound band) alat komunikasi jarak jauh dan sebagai hubungan
komunikasi dari kapal ke kantor atau sistem yang komunikasi sewaktu-
waktu diperlukan bila terjadi SOS.
4. Fungsi-fungsi manajemen telah berjalan dengan baik, oleh perusahaan
diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 4 (mempertahankan dan
mengembangkan kekuatan tersebut). Fungsi-fungsi manajemen di
perusahaan PT. Pelayaran Mitra Star selama ini sudah berjalan dengan
baik, hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil analisis lingkungan
internal perusahaan meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pemotivasian, penempatan staf, dan pengendalian. Kelima fungsi
manajemen dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
Universitas Kristen Petra
99
- Perencanaan
Perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas dan terarah
untuk menciptakan armada laut yang berkembang dan siap bersaing
untuk kesejahteraan bagi karyawan, pemerintah serta bangsa
Indonesia.
- Pengorganisasian
Peran direktur sebagai decision maker di perusahaan, bertugas
mengkoordinasi manajer untuk menyusun deskripsi kerja dan
rancangan pekerjaan pada masing-masing bidang, sedangkan
koordinasi antar bagian dibuatkan planning, place, price dan target
operation.
- Pemotivasian
Direktur memotivasi karyawan dengan menyiapkan fasilitas kantor,
insentive atau bonus, kesejahteraan untuk karyawan dan keluarganya,
cuti, waktu kerja yang terukur, dan asuransi tenaga kerja. Komunikasi
yang dibangun perusahaan untuk saling memberikan semangat dalam
bekerja berupa perhatian terhadap karyawan.
- Penempatan staf
Penempatan staf diawali pada saat program rekrutmen karyawan,
berdasarkan latar belakang dan tingkat pendidikan, serta pengalaman
yang bersangkutan kemudian ditest kompentensinya, terakhir
diseleksi untuk penempatan bidang yang diperlukan baik dikantor
maupun crew kapal.
- Pengendalian
PT. Pelayaran Mitra Star menjaga kualitas layanan (Persewaan kapal)
kepada konsumen dengan meningkatkan perawatan armada kapal dan
meningkatkan mutu pelayanan yang lebih prima. Perusahaan juga
melakukan pengendalian terhadap keuangan dengan melakukan
pencatatan (posting) terhadap setiap transaksi sehingga ada control
budgeting dan dibuatkan pembukuan untuk mengontrol biaya
keluar/masuk agar lebih efisiensi dalam biaya operasional.
Universitas Kristen Petra
100
Kelemahan:
1. Armada yang dimiliki perusahaan masih belum dapat memenuhi
permintaan konsumen, oleh perusahaan diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 2 (berupaya memperbaiki
kelemahan), jumlah armada kapal yang disewakan oleh perusahaan untuk
konsumen sebanyak 8 set, meliputi: tugboat dan barge. Saat ini telah
memesan 2 unit ponton, berukuran lebih besar yaitu 300 ft dengan daya
angkut : 8000 m3 dari China–Shanghai.
2. Masih terkendala modal untuk menambah armada baru, oleh perusahaan
diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 1 (tidak melakukan apapun
atas kelemahan tersebut), PT. Pelayaran Mitra Star sebenarnya masih
memerlukan tambahan armada untuk dapat memenuhi permintaan
konsumen, karena dana perusahaan sebagian besar habis digunakan
untuk biaya operasional cukup besar untuk menutupi biaya armada baru,
sementara ini belum ada upaya dari perusahaan untuk mencari investor.
3. Belum dilakukan riset pemasaran, oleh perusahaan diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 1 (tidak melakukan apapun
atas kelemahan tersebut). Perusahaan belum melakukan riset pemasaran
meskipun pimpinan menyadari pentingnya perusahaan melakukan riset
pemasaran agar dapat berkompetisi sehat dengan perusahaan perusahaan
nasional maupun lokal di Indonesia.
4. Bentuk penyajian informasi belum dikelola dengan baik, oleh perusahaan
diberikan bobot 0,10.
Pada faktor ini perusahaan memiliki rating 1 (tidak melakukan apapun
atas kelemahan tersebut), penyajian informasi di PT. Pelayaran Mitra
Star hanya sebatas laporan keuangan, penawaran masuk, surat-surat
kapal, kontrak kerja, CV karyawan dari database computer, informasi
belum disajikan dengan informatif untuk menunjang pengambilan
keputusan manajemen.
Universitas Kristen Petra
101
3. Analisis Competitive ProfileMatriks (CPM)
Matriks competitive profile dilakukan dengan cara menentukan
faktor-faktor penentu keberhasilan untuk persaingan PT. Pelayaran Mitra Star
dengan perusahaan pesaing yang dilihat dari sisi internal, kemudian dibuat
bobot. Kolom rating merupakan kondisi masing-masing perusahaan,
sedangkan nilai merupakan hasil perkalian antara bobot dengan rating. Hasil
analisis competitive profile adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 MatriksCompetitive Profile Matriks(CPM)
No Faktor Penentu
Keberhasilan Bobot
PT. Pelayaran
Mitra Star PT. Taurus
Rating Skor Rating Skor
1 Keahlian Manajemen 0,30 3 0,9 4 1,2
2 Kemampuan Karyawan 0,20 3 0,6 4 0,8
3 Jumlah Armada 0,20 3 0,6 4 0,8
4 Biaya Sewa Kapal 0,10 3 0,3 4 0,4
5 Pelayanan Kepada
Pelanggan 0,20 4 0,8 4 0,8
Total 1,00 - 3,2 - 4
Sumber: Data diolah oleh penulis
Keterangan:
1 = Bukan merupakan fokus utama
2 = Dikembangkan tapi bukan fokus utama
3 = Pengembangan untuk menjadi fokus utama
4 = Merupakan fokus utama perusahaan
Tabel 4.5 memberikan penjelasan tentang competitive profile
matriksantara PT. Pelayaran Mitra Star dengan PT. Taurus. Berikut hasil
analisis competitive profilematriksberdasarkan masing-masing faktor penentu
keberhasilan:
1. Keahlian manajemen PT. Pelayaran Mitra Star diberikan bobot 0,30.
Keahlian manajemen merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
bagi perusahaan, oleh karena itu perlu untuk dikembangkan untuk
menjadi fokus utama, sehingga diberi rating 3 (tiga). Sedangkan ketika
Universitas Kristen Petra
102
diterapkan pada pesaing, keahlian manajemen berada pada rating4
(empat) karena hal tersebut merupakan fokus utama PT. Taurus.
2. Kemampuan karyawan PT. Pelayaran Mitra Star diberikan bobot 0,20.
Kemampuan karyawan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
bagi perusahaan, oleh karena itu perlu untuk dikembangkan untuk
menjadi fokus utama, sehingga diberi rating 3 (tiga). Sedangkan ketika
diterapkan pada pesaing, kemampuan karyawan berada pada rating4
(empat) karena hal tersebut merupakan fokus utama PT. Taurus.
3. Jumlah armada PT. Pelayaran Mitra Star diberikan bobot 0,20.
Jumlah armada merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan bagi
perusahaan, oleh karena itu perlu untuk dikembangkan untuk menjadi
fokus utama, sehingga diberi rating 3 (tiga). Sedangkan ketika diterapkan
pada pesaing, jumlah armada berada pada rating4 (empat) karena hal
tersebut merupakan fokus utama PT. Taurus.
4. Biaya sewa kapal PT. Pelayaran Mitra Star diberikan bobot 0,10.
Biaya sewa kapal merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan bagi
perusahaan, oleh karena itu perlu untuk dikembangkan untuk menjadi
fokus utama, sehingga diberi rating 3 (tiga). Sedangkan ketika diterapkan
pada pesaing, biaya sewa kapal berada pada rating4 (empat) karena hal
tersebut merupakan fokus utamaPT. Taurus.
5. Pelayanan kepada pelanggan di PT. Pelayaran Mitra Star diberikan
bobot 0,20.
Pelayanan pelanggan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
bagi perusahaan yang merupakan fokus utama pelanggan, sehingga diberi
rating 3 (tiga). Sedangkan ketika diterapkan pada pesaing, pelayanan
pelanggan berada pada rating4 (empat) karena hal tersebut merupakan
fokus utama PT. Taurus.
Perbandingan persaingan antara PT. Pelayaran Mitra Star dan PT. Taurus
berdasarkan faktor penentu keberhasilan, yang terdiri dari: keahlian manajemen,
kemampuan karyawan, jumlah armada, biaya sewa kapal dan pelayanan
pelanggan, diketahui bahwa PT. Taurus lebih unggul dibandingkan PT. Pelayaran
Universitas Kristen Petra
103
Mitra Star. Hal tersebut dikarenakan kelima faktor penentu keberhasilan telah
menjadi fokus utama perusahaan.
4.7 Tahap Pencocokan
Tahap pecocokanterdiri dari SWOT, SPACE, Boston Consulting Group
(BCG), IE Matrik, dan GrandStrategy. Berikut adalah penjelasan masing-masing
matriks dalam mathing stage:
1. Analisis Strengths, Weakness, Opportunitiesdan Threats (SWOT)
Matriks SWOT merupakan alat pencocokan untuk mengembangkan
empat jenis strategi: Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO
(kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman), dan Strategi WT
(kelemahan-ancaman).
Tabel 4.6Matriks SWOT
IFE
EFE
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Didukung SDM yang memiliki
kemampuan sesuai bidangnya
dan berpengalaman
2. Perusahaan berpengalaman pada
kegiatan jasa muat angkut barang
dan masih berada pada pemegang
generasi pertama
3. Armada kapal milik perusahaan
yang sudah menggunakan
teknologi modern
4. Fungsi-fungsi manajemen telah
berjalan dengan baik.
1. Armada yang dimiliki
perusahaan masih belum
dapat memenuhi
permintaan konsumen
2. Masih terkendala modal
untuk menambah armada
baru
3. Belum dilakukan riset
pemasaran
4. Bentuk penyajian
informasi belum dikelola
dengan baik
Peluang (O)
1. Wilayah RI cukup luas dan
masih butuh banyak armada
yang handal dan tangguh
2. Tidak ada jasa pengganti
untuk persewaan kapal
angkut
3. Kemajuan teknologi untuk
menunjang usaha bidang
pelayaran
4. Faktor tata letak kantor
strategis
Strategi SO
1. Mengandalkan dukungan SDM
yang handal dan armada yang
sudah berteknologi modern untuk
bersaing mendapatkan pelanggan
dengan pesaing (S1,O2)
2. Mengandalkan pengalaman
perusahaan dalam kegiatan jasa
muat angkut yang ditunjang
dengan layout perusahaan (S2,
O4)
3. PT. Pelayaran MitraStar terus
berupaya memanfaatkan
kemajuan teknologi untuk
menunjang aktivitas pelayaran
demi memberikan pelayanan
terbaik kepada konsumen.
(S2&S3, O3)
Strategi WO
1. PT. Pelayaran Mitra Star
mencari investor untuk
pembelian kapal, karena
wilayah RI yang cukup
luas masih membutuhkan
banyak kapal yang handal
dan tangguh. (W2, O1)
2. Dilakukan riset
pemasaran
untukmengetahui potensi
pasar di wilayah se-
Indonesia. (W3, O1)
Universitas Kristen Petra
104
Tabel 4.6 Matriks SWOT (sambungan)
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
1. Monopoli saat berkompetisi
dalam pemenangan tender
2. Bertambahnya pendatang
baru dari luar negeri
3. Faktor ketidakpastian hukum
akibat politik berkepanjangan
4. Perusahaan pesaing yang
memiliki jumlah armada
banyak
1. Perusahaan lebih
mengoptimalkan penawaran-
penawaran ke perusahaan swasta
melalui bagian marketing dengan
didukung oleh pengalaman yang
miliki oleh perusahaan, untuk
tender-tender di pemerintahan
tidak menjadi prioritas karena
rawan praktek monopoli (S1, S2,
T1)
2. Untuk menghadapi persaingan
dengan pesaing yang memiliki
jumlah armada lebih banyak, PT.
Pelayaran MitraStar memiliki
strategi untuk selalu berusaha
meningkatkan mutu pelayanan
sehingga konsumen merasa puas
dan menjadi pelanggan setia. (S2,
T4)
1. Bertambahnya pendatang
baru dari luar negeri,
akan menjadikan
persaingan bisnis
persewaan kapal angkut
barang meningkat. Pihak
manajemen dituntut
untuk lebih memantau
perkembangan pesaing
melalui riset pemasaran,
dan membuat keputusan
yang cepat dan efektif
berdasarkan data dan
informasi yang disajikan
dan dikelola dengan baik.
(W3&W4, T2)
Sumber: Data diolah oleh penulis
2. Matriks SPACE
Matriks ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan
apakah strategi agresif, konservatif, defensif atau kompetitif yang paling
sesuai untuk suatu organisasi tertentu. Sumbu-sumbu Matriks SPACE
menunjukkan dua dimensi internal (kekuatan finansial [financial stregth-FS]
dan keunggulan kompetitif [competitive advantage-CA]) serta dua dimensi
eksternal (stabilitas lingkungan [environmental stability-ES] dan kekuatan
industri [industry strength–IS]). Berikut adalah tabel matriks SPACE untuk
menentukan strategi bagi perusahaan yang sesuai berdasarkan dimensi
internal dan eksternal.
Universitas Kristen Petra
105
Tabel 4.7 Matriks SPACE
Internal Eksternal
Kekuatan Financial (FS) Rating Stabilitas Lingkungan
(ES)
Rating
Investasi produk yang bagus
Cash flow yang lancar
Memiliki kontrak kerja panjang
5
3
5
Tekanan persaingan
Kestabilan ekonomi
Kebijakan pemerintah
-5
-3
-4
Total 13 Total -12
Rata-rata 4,33 Rata-rata -4
Keunggulan Kompetitif (CA) Rating Kekuatan Industri (IS) Rating
Prosedur safety dan operasional
yang baik
Mutu produk yang baik
Loyalitas konsumen
-3
-4
-4
Tdk ada jasa pengganti
u/ jasa serupa
Pemanfaatan potensi
SDM sesuai dengan
Bidang dan pengalaman
Teknologi penunjang
5
5
4
Total -11 Total 14
Rata-rata -3,66 Rata-rata 4,66
Sumber: Data diolah oleh peneliti
a Untuk variabel-variabel FS dan IS, rating 5 berarti terbaik dan rating 1
berarti terburuk
b Untuk variabel-variabel ES dan CA, rating -1 berarti terbaik dan rating -5
berarti terburuk
c Dari matriks SPACE tersebut diatas diperoleh rating rata-rata:
Sumbu x = FS + ES = 4,33 + (-4) = 0,34
Sumbu y = CA + IS = 3,66 + (-4,66) = 1
Dalam hal investasi, PT. Pelayaran Mitra Star memiliki 8 buah
armada kapal yang siap beroperasi sehingga investasi produk perusahaan
dinilai 5. Cashflow PT. Pelayaran Mitra Star memiliki kekurangan pada
pencatatan, sehingga cashflow perusahaa diberi penilaian 3. PT. Pelayaran
Mitra Star sampai pada saat ini telah memiliki kontrak jangka panjang dengan
Universitas Kristen Petra
106
beberapa perusahaan, antara lain: PT. KPC (Indo-Cina), PT. Empire (Cina),
PT. Banpu (lokal), untuk faktor kontrak jangka panjang diberi nilai 4.
Prosedur safety dan operasional yang dikelola manajemen
perusahaan sudah dilengkapi dengan asuransi jamsostek, penilaian pada
prosedur safety dan operasional di perusahaan diberi nilai 3. Mesin kapal
yang dimiliki perusahaan memiliki kualitas baik yang diimport dari cina,
sehingga diberikan penilaian 4. Dalam mengukur loyalitas konsumen PT.
Pelayaran Mitra Star, dapat diketahui berdasarkan perusahaan-perusahaan
yang memiliki kontrak jangka panjang dengan PT. Pelayaran Mitra Star,
yaitu: PT. KPC (Indo-Cina), PT. Empire (Cina), PT. Banpu (lokal), untuk
faktor loyalitas konsumen diberi nilai 4.
Persaingan bisnis persewaan kapal angkutan barang semakin lama
semakin ketat, pesaing berasal dari sesama perusahaan nasional dan dari luar
negeri, mengakibatkan tekanan persaingan menjadi ketat. Penilaian untuk
tekanan persaingan diberi nilai 5. Ditinjau dari kestabilan ekonomi, bagi
perusahaan akibat dari adanya inflasi sangat berpengaruh kepada perencanaan
anggaran biaya, sehingga diberikan nilai 3. Konsep kebijakan pemerintah
pusat yang tidak membangun daerah dan cenderung memperlambat
(misalnya: pengurusan sertifikasi-sertifikasi kapal), faktor kebijakan
pemerintah diberi penilaian 4.
PT. Pelayaran Mitra Star didukung SDM yang memiliki kemampuan
sesuai bidangnya dan berpengalaman, pada bidang operasional bagian kru
kapal adalah sangat vital bagi manajemen sehingga personil selalu lengkap
dan memiliki kemampuan yang baik dan berpengalaman. Penilaian pada
pemanfaatan dan potensi SDM di beri nilai 5. Pemanfaatan teknologi sebagai
penunjang aktivitas di PT. Pelayaran Mitra Star sudah diterapkan pada bidang
operasional, yaitu kapal-kapal milik perusahaan sudah dilengkapi dengan
beberapa peralatan menggunakan teknologi canggih. Telah diterapkannya
teknologi di perusahaan, maka di beri nilai 4.
Universitas Kristen Petra
107
FS
+6
Conservative +5 Aggresive
+4
+3
+2
+1
CA -6 -5 -4 -3 -2 -1 +1 +2 +3 +4 +5 +6
IS
-1
-2
-3
Defensive -4 Competitive
-5
-6
ES
Gambar 4.12 Matriks SPACE
Sumber: Data diolah oleh penulis
Dalam hasil hitungan untuk matriks SPACE, PT. Pelayaran Mitra
Star berada di posisi agresif, dimana perusahaan cukup kuat dalam segi
finansial, dan memiliki keunggulan kompetitif yang besar di industri yang
telah tumbuh dan stabil.Perusahaan berada diposisi yang sangat bagus untuk
memanfaatkan berbagai kekuatan internalnya untuk menarik keuntungan dan
peluang eksternal mengatasi kelemahan internal dan menghindari berbagai
ancaman eksternal.Oleh karenanya, penetrasi pasar, pengembangan produk,
intergrasi horizontal, pengembangan pasar atau strategi kombinasi
Universitas Kristen Petra
108
kesemuanya masuk akal untuk dipilih bergantung pada situasi khusus yang
dihadapi oleh perusahaan.
3. Matriks BCG
Matriks BCG menggambarkan posisi pangsa pasar dan rata-rata
pertumbuhan industri.Posisi pangsa pasar diletakkan pada sumbu X
sedangkan sumbu Y digunakan untuk tingkat pertumbuhan industri dalam
persentase. Hasil Matriks BCG dari PT. Pelayaran Mitra Star adalah sebagai
berikut:
Posisi Pangsa Pasar Relatif
Tingkat
Pertumbuhan
Penjualan
Industri
Tinggi Menengah Rendah
1.0 0.50.4 0.0
Tinggi + 20
Bintang
Tanda tanya
10
Menengah 0
Sapi perah
Anjing
Rendah - 20
Gambar 4.13 Matriks BCG
Sumber: Data diolah oleh penulis
Berdasarkan hasil wawancara dengan direktur PT. Pelayaran Mitra
Star, pangsa pasar perusahaan sebesar 10%, pesaing besar dan memiliki
peluang angkutan lebih banyak wilayah perairan seperti PT.Rusianto
Bersaudara, PT. KSA memegang 25%, sisanya PT. Huta Line, PT. Taurus,
PT. Muara Kaltim Perkasa, PT. Rejeki Abadi Sakti, dan PT. Pelayaran Mitra
Star 10%. Sedangkan pertumbuhan industri pelayaran sebesar 5-10%
(http://www.insa.or.id/en/news/d/pemberian-insentif-fiskal-itu-perintah-uu).
Kuadran pertama yaitu tanda tanya, hal ini menunjukkan posisi PT.
Pelayaran Mitra Star berada pada pangsa pasar yang rendah, namun bersaing
di industri dengan tingkat pertumbuhan tinggi (5-10%). Perusahaan pada
kuadran tanda tanya dihadapkan pada dua pilihan, yaitu memperkuat bisnis
Universitas Kristen Petra
109
dengan strategi intensifatau menjualnya, dan pilihan yang akan diambil
perusahaan adalah melakukan strategi intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, atau pengembangan produk), karena PT. Pelayaran
Mitra Star termasuk baru beroperasi mulai tahun 2003 dibandingkan pesaing-
pesaing yang lebih berpengalaman, sehingga keinginan kuat untuk terus
memajukan perusahaan melalui strategi intensif sangat cocok diterapkan.
4. Matriks IE (Internal-External)
Matriks Internal dan eksternal (IE) hampir serupa dengan matriks
BCG terutama pada kedua alat yang berperan dalam memetakan strategi
dengan diagram skematis. Hasil analisis dengan Matriks IE adalah sebagai
berikut:
I II III
IV V VI
VII VIII IX
Gambar 4.14 Matriks IE
Sumber: Data diolah oleh penulis
Berdasarkan gambar matriks Internal Eksternal, dapat dijelaskan
bahwa nilai 2,6 yang terdapat pada sumbu X matriksinternal eksternal diatas,
menunjukkan nilai PT. Pelayaran Mitra Star dan sisi faktor-faktor internal
yang berada pada posisi rata-rata (2,0-2,99). Nilai 2,9 yang terdapat pada
sumbu vertikal (sumbu Y) menunjukkan nilai perusahaan dari sisi faktor-
faktor eksternal yang mengindikasikan respons perusahaan pada faktor-faktor
eksternal perusahaan yang menengah (2.0-2.99).
Dalam analisis IE, PT. Pelayaran Mitra Star berada pada kuadran V,
dimana strategi yang tepat digunakan untuk analisis IE ini adalah menjaga
1,0 2,0
Skor IFE
1,0
Skor EFE
3,0 4,0
2,0
3,0
2,6
2,9
Universitas Kristen Petra
110
dan mempertahankan; penetrasi pasar dan pengembangan produk adalah dua
strategi yang paling banyak digunakan dalam jenis kuadran ini.
5. Grand Strategy
Matrik grand strategy terdiridari dua dimensi, yaitu posisi
persaingan dan pertumbuhan pasar yang terbagi atas empat kuadran. Dari
setiap kuadran terdapat beberapa grand strategy yang dapat dikaji untuk
dipilih. Hasil analisis matrik grand strategy adalah sebagai berikut:
Gambar 4.15 Grand Strategy Matriks
Sumber: Data diolah oleh penulis
Dalam menentukan strategi alternatif, PT. Pelayaran Mitra Star memiliki
posisi kompetisi disertai dengan tingkat pertumbuhan pasar yang cepat. Dalam hal
ini pertumbuhan pasar perusahaan sangat tinggi, dimana pelanggan merupakan
pangsa pasar PT. Pelayaran Mitra Star.Berdasarkan dari hasil wawancara
narasumber pertama perusahaan memiliki beberapa kontrak kerja (long-term) dari
beberapa perusahaan. Berdasarkan hasil analisis SPACE perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif yang cukup kuat dan menjadikan PT. Pelayaran Mitra Star
dalam posisi kompetitif yang kuat sehingga perusahaan termasuk dalam kuadran I.
Pada kuadran I, alternatif strategi bagi perusahaan antara lain : pengembangan
1. Market development
2. Market penetration
3. Product development
4. Forward integration
5. Backward integration
6. Horizontal integration
1. Market development
2. Market penetration
3. Product development
4. Horizontal integration
5. Divestiture
6. Liquidation
7. Concentric diversification
1. Concentric diversification
2. Horizontal diversivication
3. Conglomerate diversivication
4. Joint venture
1. Retrenchment
2. Concentric diversivication
3. Horizontal diversivication
4. Conglomerate diversivication
5. Divestiture
6. Liquidation
Pertumbuhan pasar
lemah
Pertumbuhan pasar cepat
Posisi
persaingan
kuat
Posisi
persaingan
lemah
PT.
Pelayaran
Mitra Star
Universitas Kristen Petra
111
pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, ingtegrasi ke depan, integrasi ke
belakang, integrasi horizontal.
Berdasarkan kelima tahap pencocokanyang terdiri dari SWOT, SPACE,
Boston Consulting Group (BCG), IE Matrik, dan Grand Strategy, maka alternatif
strategi yang cocok digunakan PT. Pelayaran Mitra Star, adalah:
1. Penetrasi pasar (membuat program-program pemasaran yang mampu
mempertahankan loyalitas pelanggan yang menjadi target PT. Pelayaran
Mitra Star)
2. Pengembangan pasar (membuat program-program pemasaran yang dapat
menarik pelanggan-pelanggan baru dari perluasan target PT. Pelayaran Mitra
Star ke wilayah geografis baru)
3. Pengembangan layanan atau jasa (strategi pengembangan berupa perbaikan
kualitas layanan jasa PT. Pelayaran Mitra Star)
4. Integrasi horizontal (menambah layanan atau jasa, sesuai kebutuhan
pelanggan)
4.8 Tahap Keputusan
Tahap keputusan atau decision stage hanya terdapat satu matrik yaitu
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks). Berikut adalah penjelasan
matriks QSPM: Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planing Matriks)
Matriks QSPM merupakan matriks yang dapat menentukan strategi
paling tepat berdasarkan alternatif strategi yang diajukan.Berikut adalah hasil
matriks QSPM PT. Pelayaran Mitra Star:
Universitas Kristen Petra
112
Tabel 4.8.Matriks QSPM
Key Succsess Factor Bobot
Penetrasi
pasar
Pengembangan
pasar
Pengembangan
produk
Integrasi
Horizontal
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
Wilayah RI cukup luas
dan masih butuh banyak
armada yang handal dan
tangguh
0,20 4 0,80 4 0,80 4 0,80 4 0,80
Tidak ada jasa pengganti
untuk persewaan kapal
angkut
0,10 3 0,30 2 0,20 4 0,40 3 0,30
Kemajuan teknologi
untuk menunjang usaha
bidang pelayaran
0,20 3 0,60 2 0,40 3 0,60 3 0,60
Faktor tata letak kantor
strategis
0,10 1 0,10 1 0,10 3 0,30 2 0,20
Ancaman
Monopoli saat
berkompetisi dalam
pemenangan tender
0,10 2 0,20 1 0,10 2 0,20 2 0,20
Bertambahnya pendatang
baru dari luar negeri
0,10 2 0,20 2 0,20 3 0,30 2 0,20
Faktor ketidakpastian
hukum akibat politik
berkepanjangan
0,10 3 0,30 2 0,20 2 0,20 2 0,20
Perusahaan pesaing yang
memiliki jumlah armada
banyak
0,10 2 0,20 1 0,10 2 0,20 3 0,30
Kekuatan
Didukung SDM yang
memiliki kemampuan
sesuai bidangnya dan
berpengalaman
0,20 3 0,60 4 0,80 4 0,80 3 0,60
Perusahaan
berpengalaman pada
kegiatan industri jasa
muat angkut barang dan
masih berada pada
pemegang generasi
pertama
0,20 3 0,60 3 0,60 4 0,80 2 0,40
Armada kapal milik
perusahaan yang sudah
menggunakan teknologi
modern
0,10 4 0,40 3 0,30 4 0,40 3 0,30
Universitas Kristen Petra
113
Tabel 4.8.Matriks QSPM (sambungan)
Key Succsess Factor Bobot
Penetrasi
pasar
Pengembangan
pasar
Pengembangan
produk
Integrasi
Horizontal
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Fungsi-fungsi
manajemen telah berjalan
dengan baik
0,10 2 0,20 3 0,30 3 0,30 3 0,30
Kelemahan
Armada yang dimiliki
perusahaan masih belum
dapat memenuhi
permintaan konsumen
0,10 2 0,20 1 0,10 1 0,10 1 0,10
Masih terkendala modal
untuk menambah armada
baru
0,10 1 0,10 2 0,20 2 0,20 2 0,20
Belum dilakukan riset
pemasaran 0,10 1 0,10 1 0,10 1 0,10 1 0,10
Bentuk penyajian
informasi belum dikelola
dengan baik
0,10 2 0,20 1 0,10 2 0,20 1 0,10
Total Nilai Atractive
Score 5,10
4,60
5,90
4,90
Sumber: Data diolah oleh penulis
Keterangan:
AS = Attractive Score
TAS = Total Attractive Score
1 = Tidak menarik
2 = Agak menarik
3 = Secara logis menarik
4 = Sangat menarik
Dalam matriks perencanaan strategi kuantitatif tersebut diatas, terdapat 4
strategi yang dapat digunakan PT. Pelayaran Mitra Star untuk mengantisipasi dan
menghadapi tingginya tingkat persaingan, antara lain adalah:
1. Penetrasi Pasar
PT. Pelayaran Mitra Star sebagai perusahaan pelayaran atau jasa muat angkut
barang, sudah memiliki posisi yang bagus untuk diperhitungkan bagi para
konsumen dan pesaing. Dalam kondisi yang demikian, strategi penetrasi pasar
Universitas Kristen Petra
114
merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Dalam
penetrasi pasar diperoleh total attractive score sebesar 5,10, dari analisis
tersebut mengindikasikan bahwa PT. Pelayaran Mitra Star perlu untuk
melakukan penetrasi pasar terhadap bisnis yang sedang dilakukan saat ini,
yaitu dengan luasnya wilayah geografis Indonesia, yang secara tidak langsung
masih membutuhkan cukup banyak armada yang handal dan tangguh menjadi
faktor pendukung yang layak diberi peringkat 4 dalam melaksanakan strategi
ini. Kemudian dengan tidak adanya jasa pengganti dari persewaan kapal
angkut barang dan semakin majunya teknologi dalam menunjang usaha
bidang pelayaran sebagai pendukung yang layak diberi peringkat 3 untuk
menerapkan strategi ini. Kekuatan yang dimiliki oleh PT. Pelayaran Mitra
Star yang dapat digunakan adalah kepemilikan armada perusahaan yang
sudah menggunakan teknologi modern yang mendapat peringkat 4, hal
demikian dapat mempermudah strategi penetrasi pasar untuk
diimplementasikan. Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
dimasing-masing bidangnya, dan perusahaan yang selalu berupaya untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen mendapat peringkat 3,
hal demikian membuat PT. Pelayaran Mitra Star selalu siap dalam
menghadapi tingginya tingkat persaingan. Dengan didukung oleh fungsi-
fungsi manajemen yang terdapat di perusahaan sudah berjalan dengan baik,
oleh karena itu mendapat peringkat 2 karena dengan efektifnya fungsi
manajemen pada perusahaan, merupakan dukungan yang besar dan baik bagi
penetrasi pasar untuk jangka waktu panjang.
2. Pengembangan Pasar
Dalam strategi pengembangan pasar diperoleh total attractive score sebesar
4,60, yang mengindikasikan bahwa PT. Pelayaran Mitra Star masih belum
perlu untuk melakukan pengembangan pasar, yang di saat ini pasar bagi
perusahaan hanya mencakup pada wilayah Kalimantan saja, dan yang
dilakukan oleh perusahaan pada strategi ini adalah dengan menambah armada
baru yang didukung dengan peralatan yang berteknologi tinggi, handal dan
tangguh dalam meningkatkan daya saing perusahaan, hal demikian dilakukan
perusahaan karena wilayah geografis Indonesia yang cukup luas. Oleh karena
Universitas Kristen Petra
115
itu dalam meningkatkan daya saing perusahaan mendapat peringkat 4 dalam
pengembangan pasar. Tidak adanya jasa pengganti pada persewaan kapal
angkut barang dan semakin berkembangnya teknologi sebagai penunjang
usaha pelayaran, pada masing-masing faktor mendapat peringkat 2. Hal
demikian menjadi agak menarik bagi perusahaan untuk melaksanakan strategi
ini. Dalam hal pelaksanaan strategi pengembangan pasar, kekuatan internal
perusahaan melalui sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
dimasing-masing bidangnya menjadi faktor utama, dan mendapat peringkat 4.
Upaya perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan penggunaan
teknologi yang modern pada armada yang dimiliki perusahaan, serta
efektifnya fungsi-fungsi manajemen perusahaan, masing-masing mendapat
peringkat 3. Oleh karena itu dalam menghadapi tingkat persaingan yang
tinggi pada bidang pelayaran atau jasa muat angkut barang, perusahaan selalu
menjaga dan meningkatkan daya saing.
3. Pengembangan Produk
Total attractive score pada strategi pengembangan produk adalah sebesar
5,90, yang mengindikasikan bahwa perlu bagi PT. Pelayaran Mitra Star untuk
melakukan pengembangan produk, hal demikian di tunjang pula oleh tidak
adanya jasa pengganti pada persewaan kapal angkut barang, dan kondisi
geografis wilayah Indonesia yang cukup luas mendapat peringkat 4,
karenanya kondisi yang demikian sangat menarik bagi perusahaan untuk eksis
di industri pelayaran. Sehingga perusahaan melaksanakan strategi
pengembangan produk dengan melalui penggunaan perkembangan teknologi
dalam menunjang usaha pelayaran dan membuat layout perusahaan yang
strategis, yang masing-masing faktor mendapat peringkat 3 pada pelaksanaan
strategi pengembangan produk ini. Sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dimasing-masing bidang yang terdapat di PT. Pelayaran Mitra
Star, adanya upaya untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan dan
kepemilikan armada yang didukung dengan teknologi modern, pada masing-
masing faktor mendapat peringkat 4 karena oleh perusahaan digunakan
sebagai sarana dalam menjaga dan meningkatkan daya saing perusahaan
untuk pelaksanaan strategi pengembangan produk ini. Sedangkan dengan
Universitas Kristen Petra
116
mengefektifkan fungsi-fungsi manajemen yang terdapat di perusahaan
menjadi hal yang secara logis menarik bagi perusahaan untuk mendukung
pelaksanaan strategi ini.
4. Integrasi Horizontal
Total attractive score yang diperoleh pada strategi integrasi horizontal adalah
sebesar 4,90, yang mengindikasikan bahwa PT. Pelayaran Mitra Star untuk
saat ini masih belum perlu untuk melakukan integrasi horizontal terhadap
usaha pelayaran/jasa muat angkut. Sebagai perusahaan yang bergerak
dibidang pelayaran, yaitu jasa muat angkut barang, PT. Pelayaran Mitra Star
mencoba untuk menambah armada yang handal dan tangguh sebagai
pemanfaatan peluang atas kondisi geografis wilayah Indonesia yang cukup
luas, oleh karena itu perusahaan memiliki faktor pendukung dengan peringkat
4 pada pengimplementasian strategi ini.Tidak adanya jasa pengganti dan
berkembangnya teknologi sebagai penunjang usaha pelayaran masing-masing
mendapat peringkat 3, karena perusahaan harus bisa menjaga dan
meningkatkan posisinya pada strategi ini. Melalui strategi integrasi
horizontal, perusahaan dengan melalui sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dimasing-masing bidangnya, armada yang dimiliki juga sudah
menggunakan teknologi yang modern, dan fungsi-fungsi manajemen yang
sudah berjalan dengan baik, masing-masing mendapat peringkat 3, sehingga
perusahaan siap menghadapi tingginya tingkat persaingan. Agak menarik bagi
perusahaan untuk mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan kepada
konsumen, dan faktor ini mendapat peringkat 2 dalam pengimplementasian
strategi integrasi horizontal ini.
Berdasarkan hasil dari perhitungan strategi kuantitatif (matriks QSPM),
strategi yang dilakukan oleh PT. Pelayaran Mitra Star saat ini adalah strategi
pengembangan pasar dengan total attractive score 5,90 dan strategi penetrasi
pasar dengan total attractive score 5,10. Hal demikian menggambarkan bahwa
strategi yang digunakan oleh PT. Pelayaran Mitra Star sudah tepat, mengingat
bahwa tingginya tingkat persaingan maka perusahaan selalu menjaga dan
meningkatkan daya saing. Dalam pelaksanaan strategi ini, sangat penting bagi
perusahaan untuk tetap mengoptimalkan kompetensi sumber daya manusia,
Universitas Kristen Petra
117
menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan, dan mengefektifkan fungsi-fungsi
manajemen yang terdapat di perusahaan, agar perusahaan bisa menghadapi
tingginya tingkat persaingan di industri pelayaran.
4.9 Temuan Penelitian
Berdasarkan uraian analisis faktor internal dan eksternal dan dari setiap
matriks dalam sub bab sebelumnya yang telah dijelaskan. Peneliti dapat
menyimpulkanmenjadi satu dalam temuan yaitu:
1. Direktur melibatkan manajer tiap-tiap bidang/divisi dalam penyusunan
rencana perusahaan, sehingga terbentuk visi dan misi.
2. Kebijakan yang dirancang manajemen untuk meningkatkan kedisiplinan
karyawan adalah memberikan perhatian dan motivasi kerja terhadap semua
lini manajerial, dan menjelaskan fungsi tugas masing-masing agar tercapai
target yang diharapkan oleh perusahaan atau memberikan surprise terhadap
karyawan yang berprestasi.
3. Upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencapai target penjualan sesuai
yang ditetapkan adalah:
a. Membuat perencanaan kerja
b. Membuat lobi-lobi kepada consumer
c. Mengontrol lokasi kerja
d. Mengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang over lost budget
e. Menyiapkan armada kapal dan SDM yang baik serta berkualitas
4. Perusahaan melakukan upaya untuk menjaga ketersedian armada dengan
membuat jadwal (Schedule time), kapal lalu mengontrol kesiapan armada
kapal dan kru kapal kemudian mencatat seberapa banyak lokasi atau jetty
yang harus muat (loading) agar teratur dan terarah kapal yang dibutuhkan
konsumen (penyewa) dan apabila kurang manajemen harus menyiapkan
armada tambahan baru.
5. Bentuk penyajian informasi untuk mendukung pembuatan keputusan di
perusahaanmelalui database dengan dibuatkan presentasi seperti laporan
keuangan.
Universitas Kristen Petra
118
a. Bagian pemasaran penyajian data dari data-data perusahaan didalam
komputer yaitu penawaran masuk.
b. Bagian keuangan melalui penyajian informasi hanya dari pembuatan
laporan keuangan dari Microsoft Excel.
c. Bagian operasional bentuk penyajian informasi dari database komputer
seperti surat-surat kapal, kontrak kerja, dan CV karyawan.
6. Faktor lingkungan ekternal yang sangat berpengaruh bagi perusahaan PT.
Pelayaran Mitra Star adalah kekuatan ekonomi, dan kekuatan politik, serta
pemerintahan dan hukum.
7. Selama ini belum ada jasa pengganti untuk persewaan kapal angkut barang,
sehingga persaingan hanya dengan perusahaan-perusahaan dengan bidang
usaha sejenis.
8. Perusahaan berharap agar kebijakan pemerintah membatasi pendatang baru
dari luar negeri.
9. Perbandingan antara PT. Pelayaran Mitra Star dan PT. Taurus berdasarkan
faktor penentu keberhasilan, yang terdiri dari: keahlian manajemen,
kemampuan karyawan, jumlah armada, biaya sewa kapal dan pelayanan
pelanggan, diketahui bahwa PT. Taurus lebih unggul dibandingkan PT.
Pelayaran Mitra Star. Hal tersebut dikarenakan kelima faktor penentu
keberhasilan telah menjadi fokus utama perusahaan.
10. Dari hasil analisis matriks QSPM bahwa startegi yang cocok dilakukan
perusahaan yaitu strategi pengembangan produk dan strategi penetrasi pasar.