32-SIGALOVADA SUTTA

25
SIGALOVADA SUTTA 1.Demikian yang telah kami dengar ; Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di Rajagaha ,di Vihara Hutan Bambu di Kalandakanivapa [Tempat Pemeliharaan Tupai].Pada waktu itu ,Sigala Putra kepala Keluarga,bangun pagi-pagi sekali dan pergi meninggalkan Rajagaha ; dengan rambut dan pakaian basah dan sambil beranjali,ia menyembah ke bedrbagai arah , yaitu arah timur ,selatan,barat,utara,bawah dan atas. 2. Dan Sang Bhagava pada pagi hari itu setelah mengenakan jubah serta membawa mangkuk-Nya , pergi ke Rajagaha untuk mengumpulkan dana makanan [pindapata]. Kemudian Sang Bhagava melihat Sigala putra kepala keluarga,bangun pagi-pagi sekali dan pergi meninggalkan Rajagaha;dengan rambut dan pakaian basah dan sambil beranjali,ia menyembah ke berbagai arah ,yaitu arah timur ,selatan ,barat ,utara bawah dan atas.Dan Sang Bhagava bertanya kepada sigala putra kepala keluarga itu demikian: “O putra keluarga,mengapa engkau bangun pagi- pagi sekali dan pergi meninggalkan Rajagaha; dengan rambut dan pakaian basah dan sambil beranjali,engkau menyembah ke berbagai arah,yaitu arah timur ,selatan ,barat ,utara,bawah dan atas?”

Transcript of 32-SIGALOVADA SUTTA

SIGALOVADA SUTTA1.Demikian yang telah kami dengar ; Padasuatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam diRajagaha ,di Vihara Hutan Bambu diKalandakanivapa [Tempat PemeliharaanTupai].Pada waktu itu ,Sigala Putra kepalaKeluarga,bangun pagi-pagi sekali dan pergimeninggalkan Rajagaha ; dengan rambut danpakaian basah dan sambil beranjali,iamenyembah ke bedrbagai arah , yaitu arahtimur ,selatan,barat,utara,bawah dan atas.2. Dan Sang Bhagava pada pagi hari itusetelah mengenakan jubah serta membawamangkuk-Nya , pergi ke Rajagaha untukmengumpulkan dana makanan [pindapata].Kemudian Sang Bhagava melihat Sigala putrakepala keluarga,bangun pagi-pagi sekali danpergi meninggalkan Rajagaha;dengan rambut danpakaian basah dan sambil beranjali,iamenyembah ke berbagai arah ,yaitu arahtimur ,selatan ,barat ,utara bawah danatas.Dan Sang Bhagava bertanya kepada sigalaputra kepala keluarga itu demikian:“O putra keluarga,mengapa engkau bangun pagi-pagi sekali dan pergi meninggalkan Rajagaha;dengan rambut dan pakaian basah dan sambilberanjali,engkau menyembah ke berbagaiarah,yaitu arahtimur ,selatan ,barat ,utara,bawah dan atas?”

“Bhante,ketika ayahku mendekati ajal,beliauberkata kepadaku untuk menyembah ke berbagaiarah.Demikianlah,Bhante,karenamenghormati,mengindahkan,menjujung, danmenganggap suci kata-kata ayahku itu,maka akumaka aku bangun pagi-pagi sekali dan pergimeninggalkan Rajagaha.Dengan rambut danpakaian basah dan sambil beranjali,akumenyembah ke berbagai arah,yaitu arahtimur,selatan,barat,utara,bawahdan atas”.“Tetapi,O putra kepala keluarga,dalam agamaseorang acarya enam arah itu tidak seharusnyadisembah dengan cara demikian”. “Bhante,bagaimana enam arah itu seharusnyadisembah dalam agama soerang acariya?Bhante,alangkah baiknya apabila sang Bhagavaberkenan mengajarkan ajaran yang menguraikancaranya enam arah itu harus disembah dalamagama seorang Acariya”.3. “O putra kepala keluarga,dengarkan danperhatikan baik-baik kata-kata-Ku,dan Akuakan berbicara”. “Baiklah,Bhante”,jawab Sigala putrakepala keluarga itu kepada sang Bhagava.Dan kemudian Sang Bhagava berkata: “O putra kepala keluarga,karena siswaAriya telah menyingkirkan empat kotorantingkah laku [kammakilesa],karena ia tidakmelakukan perbuatan-perbuatan

jahat[papakamma]yang disadari oleh empatdorongan,karena ia tidak mengejar enamsaluran yang memboroskan kekayaan;maka,denganmenjauhi[na sevati]empat belas hal burukini,ia adalah seorang pengayom enam arahitu,seorang penakluk [vijaya],yaitu ia akansejahtera dalam alam ini dan alamberikutnya.Pada saat kehancurantubuhnya,setelah mati,ia akan terlahirkembali dalam alam bahagia,alam surga. Apakah empat kotoran tingkah laku yangtelah ia singkirkan itu? O putra kepalakeluarga,itulah kotoran tingkah laku membunuhmahkluk hidup,mengambil apa yang tidakdiberikan,berzinah dan berbohong. Inilahempat kekotoran tingkah laku yang telah Ia singkirkan.Demikian sabda Sang Bhagava. 4.Dan setelah Sang Sugata berkatademikian,Sang Guru [sattha]berkata lebihlanjut: “Membunuh mahkluk hidup,mencuriberbohong,berzinah,Untuk perbuatan-perbuatanini,para bijaksana tidak memuji” 5.Apakah empat dorongan yang mendasariperbuatan-perbuatan jahat yang ia tidaklakukan itu?perbuatan-perbuatan jahat yangdilakukan atas dorongan rasa senang sepihak[chanda gati]perbuatan-perbuatan jahat yangdilakukan atas dorongan kebencian[dosa

gati],perbuatan-perbuatan jahat yangdilakukan atas dorongan ketidaktahuan [mohagati]dan perbuatan-perbuatan jahat yang dilakukanatas dorongan rasa takut[bhazyagati].Tetapi,O putra kepala keluarga,karenasiswa Ariya tidak terseret oleh dorongan rasatakut,maka ia tidak melakukan perbuatan-perbuatan jahat karena empat doronganini.Demikian sabda Sang Bhagava. 6.Dan setelah sang Sugata berkatademikian,Sang Guru [sattha]berkata lebihlanjut: “Siapa pun yang karena rasa senangsepihak atau kebencian,Atau ketidaktahuanatau ketakutan telah melanggar Dhamma, Maka nama baik dan kemasyuranyamenjadi sempurna dan penuh. Bagaikan bulan purnama pada masabulan-terang” 7.”Dan apakah enam saluran yangmemboroskan kekayaan itu? O putra kepalakeluarga,gemar minum-minumam yangmemabukkan,sering berkeliaran di jalan-jalanpada saat yang tidak pantas,mengejar tempat-tempat hiburan,gemar berjudi,bergaul denganteman-teman jahat dan kebiasaanmenganggur[malas]adalah enam saluran yang

memboroskan kekayaan”. 8.O putra kepala keluarga,terdapatenam bahaya[adinava]akibat gemar minumminuman yang memabukkan [suramerayamajjapamadatthanauyoga],yaitu: kerugian hartasecara nyata,bertambahnya pertengkaran,tubuhmudah terserang penyakit,kehilangan sifatyang baik,terlihat tidak sopan,kecerdasanmenjadi lemah.Inilah O putra kepala keluarga,enam bahaya akibatgemar minum minumam memabukkan”. 9.”O putra kepala keluarga,terdapatenam bahaya akibat sering berkeliaran dijalan jalan padaz saat yang tidak pantas[vikala visikhacariyanuyoga],yaitu:dirinyasendiri tidak terjaga [agutta]dan tidakterlindung[arakkhita],anak istrinya tidakterjaga dan tidak terlindung,harta hartakekayaannya tidak terjaga dan terlindung,jugaia dapat dituduh sebagai pelaku kejahatan-kejahatan [yang terbukti],menjadi sasarandesas-desus palsu,ia akan menjumpai banyakkesulitan.Inilah,O putra kepala keluarga,enambahaya akibat sering berkeliaran di jalan-jalan pada saat yang tidak pantas” 10.”O putra kepala keluarga,terdapatenam bahaya akibat mengejar tempat-tempathiburan [samajjabhicarane]: [Ia selaluberpikir]dimanakah ada tari-tarian? Dimanakah

ada nyayi-nyayian? Dimanakah ada pertunjukanmusik? Dimanakah ada pembacaan deklamasi?Dimanakah ada permainan tambur ?Dimanakah adapermainan genderang?Inilah,O putra kepalakeluarga,enam bahaya akibat mengedjar tempat-tempat hiburan”. 11.”O Putra kepala keluarga,terdapatenam bahaya akibat gemar berjudi :bila memangia,memproleh kebencian;bila kalah,ia meratapiharta kekayaannya yang telah hilang;kerugianharta benda secara nyata;di pengadilan kata-katanya tidak berharga;ia dipandang rendaholeh sahabat-sahabat dan pejabat-pejabatpemerintah;ia tidak disukai oleh orang-orangyang akan mencari atau mengambilmenantu,karena mereka akan berkata bahwaseorang penjudi tidak dapat memeliharaseorang istri. Inilah,O putra kepalakeluarga,enam bahaya akibat gemar berjudi”. 12.”O putra kjeluarga,terdapat enambahaya akibat bergaul dengan teman-temanjahat [papamitta]: setiap penjudi,setiaporang yang gemar berfoya-foya,setiappemabuk,setiap penipu,setiap orang kejamadalah teman dan sahabatnya. Inilah,O putrakeluarga,enam bahaya akibat bertgaul denganteman-teman jahat”.

13.”O putra keluarga,terdapat enambahaya akibat kebiasaan menganggur [malas]:ia berkata :”terlalu dingin “,dan ia tidakbekerja;ia berkata: “terlalu panas”,dan iatidak bekerja;ia berkata:”terlalu pagi”dan iatidak bekerja; ia berkata:”terlalu siang”,dania tidak bekerja;ia berkata:aku terlalulapar”dan ia tidak bekerja;ia berkata:”akuterlalu kenyang”,dan ia titak bekerja.Dengan demikian semua yang harus ia kerjakantetap tidak dikerjakan, harta kekayaan baruia tidak peroleh,dan harta kekayaan yangsudah ia miliki menjadi habis.Demikian sabda Sang Bhagava 14.Dan setelah sang Sugata berkatademikian ,Sang Guru [sattha]berkata lebihlanjut: Beberapa teman hanyalah teman minum; Beberapa teman adalah mereka yangdihadapanmu akan berkata: Sahabat baik! Sahabat baik! Tetapi seorang yang menyatakan kawanpada saat engkau membutuhkan, Maka dia sesungguhnya yang layakdisebut kawan olehmu.

Tidur setelah matahariterbit,persinahan,

Telibat dalam pertengkaran danberbuat merugikan, Bedrsahabat dengan orang-orang jahatdan berhati kejam: Inilah enam sebab yang menjadikankeruntuhan yang seseorang.

Ia yang berteman dan bersahabatdengan orang-orang jahat Ia yang dalam hidupnya melakukan hal-hal buruk,maka Baik di alam ini maupun di alamberikutnya Orang itu akan mengalami keruntuhanyang menyedihkan. Berjudi dan wanita,minumankeras,tari-tarian dan nyanyian Tidur pada siang hari dan berkeliaranpada malam hari. Bersahabat dengan orang-orangjahat,berhati kejam : Inilah enam sebab yang menjadikankeruntuhan seseorang.

Bermain dulu,minum-minuman keras ,iapergi kepada Wanita-wanita yang amat dicintailaki-laki lain,

Mengikuti yang berpikiranrendah ,bukan yang berpikiran mulia, Maka ia akan menjadi suram bagi bulanyang menyusut pada masa bulan-gelap

Pecandu Minuman keras , miskinmelarat, Seorang yang harus sewaktuminum ,mengejar kedai minuman, Demikian ia tenggelam dalam hutang-hutang,bagai batu dalam air; Cepat sekali ia membawa nista padakeluarganya.

Ia yang mempunyai kebiasaan tidur diwaktu siang, Yang mengangap malam sebagai waktuuntuk berjaga, Ia yang selalu tidak bertanggungjawab, dipenuhi dengan anggur, Ia yang tidak cakap membina rumahtangga.

Terlalu dingin ! Terlalu panas!Terlalu siang! Demikian keluhannya,

Dengan cara bedgitu orang malasmenghindari pekerjaan yang menanti , Sehingga kesempatan baik akanbedrlalu. Tetapi ia akan menganggap dingin danpanas sebagai hal yang remeh Dengan cara apapun ia tidak akankehilangan kebahagiaannya.

15.”O putra kepala keluarga,terdapatempat macam orang yang harus dianggap sebagaim,usuh yang berpura-pura menjadisahabat[amittamittapatirupaka]: yaitu orangyang tamak [annadatthuharo]; orang yangbanyaki bicara tetapi tidak berbuat sesuatuapa[vaci paramo]; penjilat[annuppiyabhani];kawan pemboros [apayasahayo].

16.Atas empat dasar ,O putra kepalakeluarga,orang yang tamak harus dianggapsebagai musuh yang berpura-pura menjadisahabat: ia tamak;ia memberi sedikit dan

meminta banyak ; ia melakukan kewajibannyakarena takut ; ia hanya ingat akankepentingannya sendiri . O putra kepalakeluarga,atas empat dasar inilah orang yangtamak harus dianggap sebagai musuh yangberpura-pura menjadi sahabat.

17.Atas empat dasar,O putra kepalakeluarga ,orang yang banyak bicara tetapitidak berbuat suatu apa harus dianggapsebagai musuh yang berpura-pura menjadisahabat: iamenyatakan persahabatan berkenaan dengan hal-hal yang lampau; ia menyatakan persahabatandengan hal-hal mendatang;ia berusaha untukmendapatkan simpati dengan kata-katakosong ;bila ada kesempatan untuk membantu iamenyatakan tidak sanggup .O putra kepalakeluarga ;atas empat dasar inilah orang yangbanyak bicara tetapi tidak berbuat suatu apaharus dianggap sebagai musuh yang berpura-pura menjadi sahabat.

18.Atas empat dasar, O putra kepalakeluarga ,seorang penjilat harus dianggapsebagai musuh yang berpura-pura menjadisahabat : ia menyetujui hal-hal yang salah ;juga ia tidak menganjurkan hal-hal yang benar;ia akan memuji dirimu dihadapanmu ; ia

berbicara jelek tentang dirimu dihadapanorang –orang lain.O putra kepalakaluarga ,atas empat dasar inilah seorangpenjilat harus dianggap sebagai musuh yangberpura-pura menjadi sahabat.

19.Atas empat dasar ,O putra kepalakeluarga , seorang kawan pemboros harusdianggap sebagai musuh yang berpua-puramenjadi sahabat : ia menjadi kawanmu apabilaengkau gemar akan minum-minuman keras ;iamenjadi kawanmu apabila engkau seringberkeliaran di jalan-jalan pada waktu yangtidak pantas ; ia menjadi kawanmu apabilaengkau mengejar tempat-tempat hiburan danpertunjukan ; ia menjadi kawanmu apabilaengkau gemar berjudi.O putra kepalakeluarga , atas empat dasar inilah seorangkawan pemboros harus dianggap sebagai musuhyang berpura-pura menjadi sahabat.Demikian sabda Sang Bhagava.

20.Dan setelah Sang Sugata berkatademikian ,Sang Guru [sattha]berkata lebihlanjut Sahabat yang selalu mencari apa-apauntuk diambil, Sahabat yang kata-katanya berlainandengan kata-katannya

Sahabat yang menjilat,Lagi pula hanyaberusaha membuat engkau senang Sahabat yang bergembira dengan cara-cara jahat Empat ini adalah musuh-musuh Setelah menyadarinya demikian Biarlah orang bijaksana menghindarimereka dari jauh, Seakan mereka jalan yang berbahaya danmenakutkan. 21.”O putra kepala keluarga,terdapatenam macam sahabat yang harus dipandangberhati tulus[suhada]:Yaitu sahabat penolong[upakaro mitto]; sahabat pada waktu senangdan susah[samanasukha dukkhomitto]; sahabatyang memberi nasehat baik[atthakhaya-mitto];sahabat yang bersimpati [ anukampako-mitto].

22.Atas empat dasar,O putra kepalakeluarga ,sahabat penolong harus dipandangberhati tulus: ia menjaga dirimu sewaktuengkau lengah; ia menjaga milikmu sewaktuengkau lengah;ia menjadi pelindung dirimusewaktu engkau dalam keadaan ketakut-takutan;ia memberikan bantuan dua kali daripada apayang kau perlukan .O putra keluarga ,atasempat dasar inilah sahabat penolong harusdipandang berhati tulus.

23.Atas empat dasar , O putra kepalakeluarga , sahabat pada waktu senang dansusah dipandang berhati tulus : iamenceritakan rahasia-rahasia dirinyakepadamu; ia menjaga rahasia-rahasia dirimu;ia tidak akan emninggalkan dirimu sewaktuengkau berada dalam kesulitan ; ia bahkanbersedia mengorbankan hidupnya demikepentinganmu. O putra kepala keluarga , atasempat dasar inilah sahabat pada waktu senangdan susah harus dipandang berhati tulus.

24.Atas empat dasar, O putra kepalakeluarga ,sahabat yang menasehatkan apa yangperlu engkau lakukan harus dipandang berhatitulus:Ia mencegah engkau berbuat jahat;iamenganjurkan engkau untuk berbuat yang benar;ia memberitahukan apa yang belum engkaupernah dengar; ia mednunjukkan engkau jalanke surga.O putra kepala keluarga,atas empatdasar inilah sahabat yang menasehatkan apayang perlu engkau lakukan harus dipandangberhati tulus.

25. Atas empat dasar, O putra kepala keluarga,sahabat yang bersimpati harus dipandangberhati tulus : ia tidak bergembira ataskesengsaraanmu ; ia merasa senang atas

kesejahteraanmu ? ia mencegah orang lainberbicara jedlek tentang dirimu? Iamembenarkan orang lain yang memuji dirimu.O putra kepala keluarga ,atas empat dasarinilah sahabat yang bersimpati harusdipandang berhati tulus.Demikian sabda SangBhagava.

26.Dan setelah Sang Sugata berkatademikian ,Sang Guru [sattha] berkatalebihlanjut: Sahabat yang menjadi penolong ,dansahabat Pada hari-hari terang dan gelap; iayang menunjukkan Apa yang engkau perlukan ,dan ia yangbergetar dengan simpati Untuk dirimu : empat macam orangini ,seorang bijaksana harus mengenali Sebagai sahabat-sahabat,dan ia harusmembaktikan dirinya kepada mereka Seperti seorang ibu kepada anaknyasendiri,anak kesayangannya.

Siapa pun yang bijak dan pandai Bercahaya seperti api yang menyala dibukit Baginya,mengumpulkan kekayaan adalahseperti lebih berterbangan

Yang mengumpulkan madu tanpa menganggusiapa pun

Kekayaan menumpuk tinggi bagaikantimbunan bukit semut Bila kekayaan orang berkeluarga yangbaik telah terkumpul seperti itu Dapatlah ia memberi manfaat warganya Biarlah ia membagi kekayaannya dalamempat bagian Demikianlah ia mengikat kehidupannyadengan hal-halyang baik Satu bagian biarlah dipergunakan dandinikmati sebagai buah usaha, Dua bagian untuk melangsungkan usahanya Bagian keempat biarlah dicadangkan danditabung Sehingga ada persediaan pada saat yangsulit.

27. O putra kepala keluarga ,bagaimanacaranya siswa Ariya melindungi enam arah itu?O putra kepala keluarga ,enam rah itu harusdipandang sebagai berikut: ibu dan ayahsebagai arah timur , para Guru seperti arahselatan? Istri dan anak-anak seperti arahbarat? Sahabat-sahabat seperti dan kawan-kawan seperti arah utara ? pelayan-pelayandan karyawan-karyawan seperti arah bawah?

Guru-guru agama dan brahmana –brahmanaseperti arah atas.

28. O putra kepala keluarga , dalamlima cara seorang anak harus memperlakukanorang tuanya seperti arah timur: dahulu akudirawat oleh mereka , sekarang aku akanmerawat mereka ; aku pertahankan keturunandan tradisi keluarga? Aku akan menjadikandiriku pantas menerima warisan ; aku akanmelakukan perbuatan –perbuatan baik danupacara agama setelah mereka meninggal dunia. Dalam lima caraini, O putra kepalakeluarga ,orang tua yang diperlukan demikianoleh seorang anak seperti arah timur:menunjukkan kecincaan mereka kepadannya:mereka mencegahnya berbuat jahat; merekamendorongnya berbuat baik; mereka melatihnyadalam suatu profesi ; mereka mencarikanpasangan [istri]yang pantas baginya ; danpada waktu yang tepat,mereka menyerahkanwarisan kepadannya. O.putra kepala keluarga ,dalam limacara inilah seorang memperlakukan orangtuanya seperti arah timur . Dalam lima carainilah orang tua medenunjukkan kecintaanmereka kepadanya.Demikianlah arah timur inidilindungi,diselamatkan dan diamankanolehnya.

29.O putra kepala keluarga,dalam lima carasiswa harus memperlakukan guru-guru merekaseperti arah selatan :dengan bangkit [daritempat duduk untuk memberi hormat];denganmelayani mereka; dengan bersemangat untukbelajar; dengan memberikan jasa-jasa-kepadamereka; dengan memberikan perhatiansewakjtu menerima ajaran dari mereka . Dalam lima cara ini ,O putra kepalakeluarga ,guru-guru yang diperlukan demikianoleh siswa-siswa mereka seperti rahselatan ,mencinti siswa-siswa mereka :mereka melatihnya sedemikian rupa sehingga iaterlalu baik; mereka membuatnya menguasai apayang telah diajarkan ; mereka mengajarnyasecara menyeluruh dalam berbagai ilmu danseni;mereke berbicara baiktentang dirinya diantara sahabat-sahabatnya dan kawan-kawannya;mereka menjaga keselamatannya disemua tempat. O putra kepala keluarga ,dalam limacara inilah siswa-siswa memperlakukan guru-guru mereka seperti arah selatan . dalam limacara inilah guru-guru mencintai siswa-siswamereka. Demikianlah arah selatan inidilindungi,diselamatkan dan diamankanolehnya.

30. O putra kepala keluarga,dalam limacara szeorang istri harus diperlakukan olehsuaminya seperti arah barat: denganmenghormati ; dengan bersikap ramah-tamah ;dengan kesetiaan ; dengan menyerahkankekuasaan rumah tangga kepadanya; denganmemberi barang-barang perhiasan kepadanya. Dalam lima cara ini O putra kepalakeluarga ,seorang istri yang diperlukandemikian oleh suaminya seperti arah barat;mencintainya : menjalankan kewajiban-kewajibannya dengan baik ; bersikap ramah-tamah terhadap sanak keluarganya kedua belahpihah ; dengan kesetiaan ;dengan menjagabarang-barang yang diberikan suaminya; pandaidan rajin dalam melaksanakan segala tanggungjawabnya.

O putra kepala keluarga,dalam lima caraseorang saumi memperlakukan istrinya sepertiarah barat.Dalam lima cara inilah seorangistri mencintai istrinya .Demikianlah arahbarat ini dilindungi, diselamatkan dandiamankan olehnya.

31. O putra kepala keluarga ,dalam limacara seorang warga keluarga memperlakukansahabat-sahabat dan kawan-kawannya seperti

arah utara: dengan bermurah hati; berlakuramah tamah;memberikan bantuan; denganmemperlakukan mereka seperti ia memperlakukandirinya sendiri; dengan berbuat sebaikucapannya Dalam lima cara ini,O putra kepalakeluarga,sahabat-sahabat dan kawan-kawan yangdiperlakukan demikian oleh seorang wargakeluarga seperti arah utara, mencintainya:meredka melindunginya sewaktu ia lengah;mereka melindungi harta miliknya sewaktu ialengah; mereka menjadi pelindung serwaktu iaberada dalam bahaya; mereka tidak akanmeninggalkannya sewaktu ia sedang dalamkesulitan; mereka menghormati keluarganya.

32. O putra kepala keluarga ,Dalam limacara seorang majikan memperlakukan pelayan-pelayan dan karyawan-karyawannya seperti arahbawah : dengan memberikan pekerjaan yangsesuai dengan kemampuan mereka; denganmemberikan mereka makanan dan upah ; denganmerawat mereka sewaktu mereka sakait ; denganmemberikan cuti pada waktgu-waktu tertentu. Dalam lima cara ini, O putra kepalakeluarga , pelayan-pelayan dan karyawan-karyawan yang diperlukan demikian olehseorang majikan seperti arah bawah,akanmencintainya : mereka bangun lebih pagi

daripadanya; mereka merebahkan diri untukberistirahat setelahnya;mereka merasa puasdengan apa yang diberikan kepada mereka;mereka melakukan kewajiban-kewajiban merekadengan baik; di manapun mereka berada merekaakan memuji ajikannya,memuji keharumannamanya.

O putra kepala keluarga ,dalam limacara inilah seorang majikan memperlakukanpelayan-pelayan dan karyawan-karyawannyaseperti arah bawah. Dalam lima cara inilahpelayan-pelayan dan karyawan-karyawanmencintainya . Demikian arah bawah inidilindungi ,diselamatkan dan diamankanolehnya.

33. O putra kepala keluarga ,dalam limacara seorang warga keluarga harusmemperlakukan para pertapa dan brahmanaseperti arah atas : dengan cinta kasih dalamperbuatan ; dengn cinta kasih dalam perkataan; dengan cinta kasih dalam pikiran ; membukapintu rumah bagi mereka [mempersilahkanmereka]; menunjang kebutuhan hidup merekapada waktu-waktu tertentu.

Dalam enam cara ini, O putra kepalakeluarga,para pertapa dan brahmana yang

diperlukan dxemikian oleh seorang wargakeluarga seperti arah atas; akan menunjukkankecintaan mereka : mereka mencegah merekaberbuat jahat; mereka menganjurkan ia berbuatbaik; mereka mencintainya dengan pikiranpenuh kasih sayang ;mereka mengajarkan apayang belum pernah ia dengar ; merekamembenarkan dan memurnikan apa yang pernah iadengar; mereka menunjukkan ia jalan ke surga.

O putra kepala keluarga,dalam lima carainilah seorang warga keluarga memperlakukanpara pertapa dan brahnmana seperti arah atas.Dalam enam cara inilah para pertapa danbrahmana menunjukkan kecintaan merekakepadanya .Demikianlah arah atas inidilindungi,diselamatkan dan diamankanolehnya. Demikian sabda Sang Bhagava.

34. Dan setelah Sang Sugata berkatademikian,Sang Guru [sattha]berkata lebihlanjut; Ibu dan Ayah adalah arah timur, Dan guru-guru adalah arah selatan Istri dan anak-anak adalah arah barat, Dan sahabat-sahabat adalah sertakeluarga adalah arah utara;

Para pelayan dan karyawan adalah arahbawah Dan arah atas adalah para pertapa danbrahmana Semua arah ini harus disembah olehorang yang Pantas menjabat sebagai kepala keluargadalam warganya.

Ia yang bijaksana ,terlatih dalam cara-cara yang bijak Lemah lembut dan pandai dalam pemujaanini, Rendah hati dan patuh,maka ia akanmemperoleh kehormatan. Bangun pagi-pagi,musuh pada kemalasan, Tak goyah dalaam kemalangan-kemalangan ,kehidupannya Tanpa cacat ,bijaksana ,maka ia akanmemperoleh kehormatan Bila ia telah mendapatkan cara-cara danmembuat sahabat-sahabat Menyambut dengan kata-kata yang ramahdan hati yang tulus Dan ia dapat memberi petunjuk dannasehat yang bijaksana Dan membimbing sahabat-sahabatnya,makaia akan memperoleh kehormatan.

Tangan pemberi,ucapan ramah tamah Kehidupan penuh pengabdian ,takmembedakan diri sendiri Dengan orang lain,seperti dimintakeadaan: Inilah yang membuat dunia berputar Seperti as memberikan jasa padamajunya kereta Dan bila hal-hal demikian tidakada,tiada seorang ibu akan menerima Pengormatan dan penghargaan yangseharusnya diberikan oleh anak-anaknya Juga sang ayah yang seharusnyamemperoleh hal-hal ini dari anak-anaknya Dan karena para bijaksana dengan tepatmemuji akan hal-hal ini Meredka memperoleh keluhuran dan pujianmanusia.

Setalah Beliau selesai berkatademikian,Sigala ,putra kepala keluargaitu,berkata kepada sang Bhagava: “Sungguhmengangumkan ,Bhanthe ! Sama halnya sepertiseseorang menegakkan kembali apa yang telahroboh ,memperlihatkan apa yangtersembunyi ,menunjukkan jalan benar kepadayang tersesat ,atau memberikan cahaya dalamkegelapan: agar mereka yang mempunyai matadapat melihat benda-benda di sekitarnya .

Demikian pula,dengan berbagi macam dhammatelah dibabarkan oleh sang Bhagava,Dhammaserta Sangha.Semoga Sang Bhagava berkenanmenerima aku sebagai seorang upasaka,yangsejak hari ini sampai selama-lamanya telahmenyatakan berlindung kepada Buddha,Dhammaserta Sangha.