3. metode penelitian - Universitas Kristen Petra
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of 3. metode penelitian - Universitas Kristen Petra
15 Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif
kausal. Penelitian ini akan menguji apakah variabel word of mouth (variabel inde-
penden) berpengaruh pada keputusan pembelian (variabel dependen). Menurut
Sugiyono (2017, p. 7) metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi
atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, anali-
sis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan, sedangkan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab aki-
bat. Hubungan kausal ditandai dengan adanya variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).
3.2 Gambaran Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen res-
toran Jepang all you can eat di Surabaya. Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang telah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugi-
yono, 2017, p. 80).
3.2.2 Sampel
Sampel yang digunakan dalam sebuah penelitian haruslah benar-benar me-
representasikan populasi yang ada. Menurut Sugiyono (2017, p. 81) sampel ada-
lah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tek-
nik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Pertimbangan yang digunakan adalah responden harus berumur di atas 17
tahun dan pernah makan di restoran Jepang all you can eat di Surabaya minimal
satu kali. Responden yang berumur di atas 17 tahun dipilih karena dianggap mam-
pu memahami dan memberikan penilaian atas pernyataan-pernyataan yang ada pa-
16 Universitas Kristen Petra
da kuesioner dengan baik. Responden yang dipilih juga harus sudah pernah makan
di restoran Jepang all you can eat di Surabaya minimal satu kali karena berkaitan
dengan definisi operasional WOM yaitu komunikasi berbagi pendapat dan reko-
mendasi atas penggunaan/pembelian suatu produk dari satu konsumen kepada
konsumen lainnya melalui tatap muka, telepon, dan internet.
Menurut Ferdinand (2014, p. 175) besarnya sampel apabila jumlah populasi
tidak diketahui dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut:
n=(Z2α) {
(P x Q)
d2
}
n=(1,962) {
(50 x 50)
102
}
n=96,04
Keterangan:
n = Jumlah sampel
Z2α = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu
P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu
Q = Proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu
d = Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir (dinyatakan dalam %)
Perhitungan tersebut menunjukkan jumlah minimal sampel yang harus digunakan
yaitu sebanyak 96,04 sampel, oleh sebab itu jumlah sampel dalam penelitian ini
ditetapkan sebanyak 100 sampel. 100 sampel tersebut diperoleh dengan menye-
barkan kuesioner sebanyak 120 kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi
adanya kuesioner yang tidak kembali, tidak sesuai kriteria, atau data diberikan
responden tidak lengkap.
3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional diperlukan untuk mengetahui definisi dan indikator
yang tepat dari variabel yang diteliti. Menurut Iskandar dan Effendy (2013) defi-
nisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetap-
kan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Dalam peneli-
(3.1)
17 Universitas Kristen Petra
tian ini variabel WOM merupakan variabel independen (X) dan variabel keputus-
an pembelian merupakan variabel dependen (Y).
3.3.1 Definisi Operasional Word of Mouth (X)
WOM merupakan komunikasi berbagi pendapat dan rekomendasi atas peng-
gunaan/ pembelian suatu produk dari satu konsumen kepada konsumen lainnya
melalui tatap muka, telepon, dan internet, sehingga WOM memiliki makna sejauh
mana (tingkat aktivitas) komunikasi berbagi pendapat dan rekomendasi tersebut
dilakukan dan memberikan pengaruh bagi konsumen lainnya. Jadi dalam peneli-
tian ini variabel WOM akan diukur dari tingkat aktivitas berbagi pendapat dan re-
komendasi yang dilakukan konsumen. Indikator yang digunakan adalah:
1. Intensitas berbagi pendapat (X1)
Semakin tinggi intensitas konsumen berbagi pendapat mengenai pembelian/
penggunaan suatu produk maka semakin tinggi pula tingkat aktivitas WOM.
Semakin tinggi intensitas konsumen berbagi pendapat mengenai pembelian/
penggunaan suatu produk tidak menyebabkan tingkat aktivitas WOM semakin
tinggi (tidak ada hubungan kausalitas yang logis). Indikator ini dijabarkan
dalam tiga item pernyataan, yaitu:
a. Saya membicarakan restoran tersebut kepada keluarga lebih dari satu kali
(X1.1)
b. Saya membicarakan restoran tersebut kepada teman lebih dari satu kali (X1.2)
c. Saya membicarakan restoran tersebut kepada orang lain lebih dari satu kali
(X1.3)
2. Intensitas berbagi rekomendasi (X2)
Semakin tinggi intensitas konsumen berbagi rekomendasi atas pembelian/
penggunaan suatu produk maka semakin tinggi pula tingkat aktivitas WOM.
Semakin tinggi intensitas konsumen berbagi rekomendasi atas pembelian/
penggunaan suatu produk tidak menyebabkan tingkat aktivitas WOM semakin
tinggi (tidak ada hubungan kausalitas yang logis). Indikator ini dijabarkan
dalam tiga item pernyataan, yaitu:
a. Saya memberikan rekomendasi untuk makan di restoran tersebut kepada
keluarga lebih dari satu kali (X2.1)
18 Universitas Kristen Petra
b. Saya memberikan rekomendasi untuk makan di restoran tersebut kepada
teman lebih dari satu kali (X2.2)
c. Saya memberikan rekomendasi untuk makan di restoran tersebut kepada
orang lain lebih dari satu kali (X2.3)
3.3.2 Definisi Operasional Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian merupakan suatu proses dan hasil pemilihan dari ber-
bagai alternatif pilihan produk. Dalam penelitian ini keputusan pembelian akan di-
ukur dari sejauh mana (tingkat) proses dan hasil pemilihan tersebut dilakukan oleh
konsumen. Indikator yang digunakan untuk mengukur keputusan pembelian ada-
lah:
1. Kemantapan memilih jenis produk (Y1)
Semakin mantap seseorang memilih jenis produk maka keputusan pembelian
akan produk tersebut juga akan semakin tinggi. Semakin mantap seseorang me-
milih jenis produk tidak menyebabkan terjadinya keputusan pembelian atas
produk tersebut (tidak ada hubungan kausalitas yang logis). Indikator ini akan
dijabarkan dalam tiga item pernyataan, yaitu:
a. Saya merasa mantap untuk memilih makan Japanese BBQ (Y1.1)
b. Saya merasa mantap untuk memilih makan Shabu-shabu (Y1.2)
c. Saya merasa mantap untuk memilih makan Sukiyaki (Y1.3)
2. Kemantapan memilih jumlah produk (Y2)
Semakin mantap seseorang memilih jumlah produk maka keputusan pembelian
akan produk tersebut juga akan semakin tinggi. Semakin mantap seseorang me-
milih jumlah produk tidak menyebabkan terjadinya keputusan pembelian atas
produk tersebut (tidak ada hubungan kausalitas yang logis). Indikator ini akan
dijabarkan dalam dua item pernyataan, yaitu:
a. Saya merasa mantap untuk memilih jumlah makanan dan minuman sesuai
dengan yang saya inginkan (Y2.1)
b. Saya merasa mantap untuk memilih jumlah makanan dan minuman sesuai
dengan yang saya butuhkan (Y2.2)
3. Kemantapan memilih alat pembayaran (Y3)
Semakin mantap seseorang memilih alat pembayaran produk maka keputusan
pembelian akan produk tersebut juga akan semakin tinggi. Semakin mantap se-
19 Universitas Kristen Petra
seorang memilih alat pembayaran produk tidak menyebabkan terjadinya kepu-
tusan pembelian atas produk tersebut (tidak ada hubungan kausalitas yang lo-
gis). Indikator ini akan dijabarkan dalam tiga item pernyataan, yaitu:
a. Saya merasa mantap untuk melakukan pembayaran dengan uang tunai (Y3.1)
b. Saya merasa mantap untuk melakukan pembayaran dengan kartu debit (Y3.2)
c. Saya merasa mantap untuk melakukan pembayaran dengan kartu kredit (Y3.3)
3.4 Teknik Pengambilan Data
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Me-
nurut Sugiyono (2017, p. 137) sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dengan menye-
barkan kuesioner kepada 120 orang konsumen restoran Jepang all you can eat di
Surabaya. Dari 120 kuesioner yang disebarkan hanya 100 data yang sesuai kriteria
dan yang terisi lengkap saja yang digunakan. Data primer dalam penelitian ini
berupa hasil jawaban responden atas pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.
Hasil jawaban tersebut meliputi data pribadi responden dan hasil jawaban terkait
dengan variabel penelitian yaitu WOM dan keputusan pembelian.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan pada
sampel yang telah dipilih. Tujuan penggunaan kuesioner adalah untuk menggali
lebih dalam jawaban responden mengenai variabel WOM dan keputusan pembeli-
an. Menurut Sugiyono (2017, p. 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyata-
an tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner akan dibagikan secara online menggunakan Google form melalui
e-mail, media percakapan online (Line & Whatsapp), dan menyematkan link kue-
sioner online di Instagram. Alamat e-mail yang ada diperoleh dengan meminta
alamat e-mail kepada orang-orang yang ditemui secara acak di tempat yang ramai
seperti mall, gereja, dan kafe. Pembagian kuesioner melalui media percakapan
online dilakukan dengan menyebarkan link kuesioner pada kontak yang ada Line
dan Whatsapp baik grup maupun personal message. Kuesioner akan dibagikan
20 Universitas Kristen Petra
dalam jangka waktu tujuh hari, sehingga dalam satu hari ditargetkan data yang
terkumpul sebanyak 17–18 data. Kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga
bagian, yaitu:
1. Data responden
Pada bagian ini berisikan nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan nama-na-
ma restoran yang didatangi responden. Data-data yang responden berikan se-
lanjutnya akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif melalui software
SPSS 22. Analisis deskriptif akan memberikan informasi seperti mean, standar
deviasi dan frekuensi data.
2. Kriteria responden
Kriteria responden digunakan untuk menyeleksi responden yang ada. Respon-
den yang memiliki umur di atas atau sama dengan 17 tahun dan memberikan
jawaban “Ya” pada pernyataan “Saya pernah makan di restoran Jepang all you
can eat di Surabaya” akan diminta untuk melanjutkan ke pernyataan berikut-
nya, sedangkan responden yang memiliki umur di bawah 17 tahun dan membe-
rikan jawaban “Tidak” pada pernyataan tersebut akan diminta untuk tidak me-
neruskan ke pernyataan berikutnya.
3. Pernyataan terkait variabel WOM dan keputusan pembelian
Pernyataan yang digunakan terdiri dari dua jenis. Jenis pernyataan pertama
akan diukur menggunakan skala likert dengan bentuk jawaban sebagai berikut:
Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1
Tidak Setuju (TS) = skor 2
Ragu-Ragu (RR) = skor 3
Setuju (S) = skor 4
Sangat Setuju (SS) = skor 5
Skor tersebut akan diolah menggunakan software SPSS 22 untuk dilakukan
analisis statistik deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, asumsi klasik, kelayak-
an model, dan analisis regresi linier sederhana. Hasil perhitungan rata-rata skor
setiap variabel tersebut akan dibagi dalam beberapa kategori dengan menggu-
nakan rumus:
Rentang nilai= Nilai max - Nilai min
N=
5-1
3=1,33 (3.2)
21 Universitas Kristen Petra
Kategori variabel penelitian akan ditunjukkan pada Tabel 3.1. Kategori terse-
but digunakan untuk mengetahui tingkatan dari aktivitas WOM dan keputusan
pembelian yang dilakukan oleh responden. Aktivitas WOM yang tinggi me-
nunjukkan bahwa responden membagikan pendapat dan rekomendasi atas pe-
ngalaman makan di restoran Jepang all you can eat di Surabaya secara aktif.
Keputusan pembelian yang tinggi menunjukkan bahwa responden dalam me-
mutuskan makan di restoran Jepang all you can eat di Surabaya melalui proses
pemilihan yang kompleks yaitu dengan memutuskan jenis dan jumlah produk
yang dibeli, serta memutuskan alat pembayaran apa yang digunakan untuk
membeli produk.
Tabel 3.1
Rentang Nilai Rata-Rata dan Kategori Variabel Penelitian
Variabel Rentang Nilai Rata-Rata Kategori
Word of Mouth (X)
1,00–2,33 Rendah
2,34–3,67 Sedang
3,68–5,00 Tinggi
Keputusan Pembelian (Y)
1,00–,2,33 Rendah
2,34–3,67 Sedang
3,68–5,00 Tinggi
Jenis pernyataan kedua merupakan pernyataan tambahan yang digunakan untuk
mengetahui lebih dalam jawaban yang responden berikan pada pernyataan je-
nis pertama seperti sarana yang digunakan untuk aktivitas WOM, alasan peng-
gunaan sarana tersebut dan alasan terkait keputusan pembelian di restoran Je-
pang all you can eat di Surabaya. Jenis pernyataan kedua akan dianalisis meng-
gunakan statistik deskriptif melalui software SPSS 22 untuk mengetahui nilai
rata-rata dan frekuensi jawaban responden.
3.5 Teknik Analisis Data
Proses yang dilakukan setelah data terkumpul adalah melakukan analisis da-
ta. Analisis data dilakukan untuk menyajikan data terkait variabel yang diteliti dan
karakteristik responden, mendeskripsikan data sehingga mudah untuk dipahami,
22 Universitas Kristen Petra
memberikan jawaban atas rumusan masalah, menguji hipotesis penelitian, mena-
rik kesimpulan atas hasil olah data. Analisis data menggunakan software SPSS 22.
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Langkah pertama dalam analisis data adalah melakukan uji validitas dan re-
liabilitas pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner. Uji validitas dan relia-
bilitas mutlak untuk dilakukan karena jika pernyataan yang ada dalam kuesioner
tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitian yang ada juga tidak valid
dan reliabel. Menurut Sugiyono dan Susanto (2015, p. 377) instrumen (kuesioner)
yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid
dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur, sedangkan instru-
men (kuesioner) yang reliabel adalah instrumen (kuesioner) yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sa-
ma. Langkah-langkah dalam melakukan analisis validitas dan reliabilitas adalah:
1. Masukan data pada data editor, kemudian klik “Analyze”,“Scale”, “Reliability
Analysis”.
2. Masukkan setiap item pernyataan pada kolom “Items”
3. Pilih “Alpha” pada combobox “Model”.
4. Klik “Statistics”, lalu aktifkan “Scale if item deleted” pada kolom “Descriptives
for”; aktifkan “Correlations” pada kolom “Inter-item”; serta aktifkan “None”
pada kolom “ANOVA Table”.
5. Klik “Continue”.
3.5.1.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyata-
an pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Me-
nurut Sugiyono (2017, p. 121) hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat ke-
samaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi
Pearson dengan tingkat toleransi kesalahan sebesar 0,05. Kuesioner dikatakan va-
lid apabila p-value (Sig.) lebih kecil dari 0,05 (Sugiyono & Susanto, 2015, p.
383).
23 Universitas Kristen Petra
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterandalan dan konsistensi
pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner. Uji reliabilitas dalam penelitian
ini menggunakan Cronbach’s Alpha. Pernyataan-pernyataan yang ada dinyatakan
reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 (Akila, 2017).
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
Dalam melakukan analisis data kuantitatif diperlukan uji asumsi klasik terle-
bih dahulu sebelum melakukan uji regresi. Uji asumsi klasik dilakukan agar mo-
del regresi yang dihasilkan tidak bias. Menurut Sugiyanto dan Susanto (2015, p.
321) terdapat lima uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, linieritas, autokorelasi,
multikolinieritas, dan heterokedastisitas. Pada penelitian ini uji autokorelasi dan
multikolinearitas tidak dilakukan karena uji autokorelasi hanya dilakukan untuk
data time series, sedangkan uji multikolinieritas hanya dilakukan untuk model re-
gresi linier berganda.
3.5.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi variabel
independen (WOM) dan dependen (keputusan pembelian) berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan Kolmogorov-
Smirnov (KS). Sampel dikatakan berdistribusi normal apabila hasil perhitungan
KS lebih besar dari 0,05 (Sugiyono, 2015, p. 323). Selain itu normal atau tidaknya
model regresi juga dapat dilihat pada grafik P-P Plot. Apabila data (titik) yang ada
menyebar mengikuti arah garis diagonalnya maka model regresi dikatakan berdis-
tribusi normal. Langkah-langkah uji normalitas adalah:
1. Masukan data pada data editor, kemudian klik “Analyze”,“Nonparametric
Test”, “Legacy Dialogs”, dan “Sample K-S”.
2. Masukan variabel bebas dan terikat pada kolom “Test Variable List”.
3. Aktifkan “Normal” pada kolom “Test Distribution”.
4. Klik “Option”, lalu aktifkan “Descriptive” pada kolom “Statistic”.
5. Aktifkan “Exclude cases test-by-test” pada kolom “Missing Values”.
6. Klik “Continue”.
24 Universitas Kristen Petra
3.5.2.2 Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui tingkat linieritas dari variabel
yang diteliti. Pada beberapa penelitian uji ini tidak dilakukan karena model regresi
yang digunakan diasumsikan sudah bersifat linier sehingga pengujian yang ada
hanya dilakukan untuk mengetahui tingkat linieritas dari variabel yang diteliti.
Menurut Sugiyono dan Susanto (2015, p. 323) uji linearitas dilakukan untuk meli-
hat linearitas hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas yaitu (Y),
(X1), (X2), (X3). Hubungan antar variabel dikatakan linear apabila nilai Fhitung lebih
kecil dari nilai Ftabel dan bisa juga dilihat menggunakan grafik Scatter Plot (Sugi-
yono & Sutanto, 2015, p. 403). Apabila sebaran data yang ada mengikuti garis
diagonal maka variabel independen dan dependen memiliki hubungan yang linier.
Langkah-langkah dalam melakukan uji linieritas adalah:
1. Masukkan data pada data editor, kemudian klik “Analyze”, “Compare Means”
dan “Means”.
2. Masukkan variabel bebas (X) pada kolom “Independent List” dan variabel teri-
kat (Y) pada kolom “Dependent List”.
3. Klik “Option” lalu aktifkan “Test for linearity” dan “Anova table an eta”.
4. Klik tombol “Continue”.
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpa-
ngan asumsi klasik heteroskedastisitas. Menurut Sugiyono dan Susanto (2015, p.
336) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui variabel pengganggu da-
lam persamaan regresi memiliki varian yang sama atau tidak. Uji heteroskedastisi-
tas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan korelasi Spearman’s Rank.
Model regresi dikatakan tidak mengandung gejala heteroskedastisitas apabila nilai
Sig. lebih besar dari 0,05 (Akila, 2017). Langkah-langkah uji heteroskedastisitas
adalah:
1. Masukkan data pada data editor, kemudian klik “Analyze”, “Regression” dan
“Linear”.
2. Masukkan variabel bebas (X) pada kolom “Independent” dan variabel terikat
(Y) pada kolom “Dependent”.
3. Klik tombol “Save”, lalu aktifkan “Unstandardized” pada kolom “Residuals”.
25 Universitas Kristen Petra
4. Klik “Continue”.
5. Abaikan output dan lihat ada sebuah variabel baru yang terbentuk dengan nama
“RES_1”.
6. Klik “Transform”, lalu “Compute Variable”.
7. Ketikkan “RES2” pada kotak “Target Variable”.
8. Ketikkan rumus [ABS_RES(RES_1)] pada kolom “Numeric Expression”.
9. Abaikan output dan lihat ada sebuah variabel baru yang terbentuk dengan nama
“RES2”.
10. Klik “Analyze”, “Correlate”, lalu “Bivariate”.
11. Masukkan variabel X dan RES2 pada kolom “Variables”.
12. Aktifkan “Spearman” pada kolom “Corelation Coefficients”.
13. Klik “OK”.
3.5.3 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data hasil jawaban
responden agar mudah dipahami. Menurut Sugiyono (2017, p. 147) statistik des-
kriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara men-
deskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Langkah-lang-
kah dalam melakukan analisis statistik deskriptif adalah:
1. Masukan data pada data editor, kemudian klik “Analyze”,“Descriptive Statis-
tics”, dan “Frequencies”.
2. Masukan data yang akan dianalisis pada kolom “Variable(s)”
3. Klik “Statistics”, aktifkan “Mean” pada kolom “Central Tendencies”; “Std.
Deviation” pada kolom “Dispersion”.
4. Klik “Continue”.
3.5.3.1 Nilai Rata-Rata (Mean)
Nilai rata-rata (mean) menunjukkan nilai rata-rata dari keseluruhan hasil ja-
waban responden terkait variabel yang diteliti dan karakteristik responden. Nilai
rata-rata yang ada dikelompokkan dalam tiga kategori. Nilai rata-rata masing-ma-
sing variabel sebesar 3,68–5,00 menunjukkan tingkat aktivitas WOM yang dila-
kukan oleh responden tergolong tinggi, dan tingkat keputusan pembelian konsu-
26 Universitas Kristen Petra
men untuk makan di restoran Jepang all you can eat di Surabaya tergolong tinggi.
Nilai rata-rata sebesar 2,34–3,67 menunjukkan tingkat aktivitas WOM yang dila-
kukan oleh responden tergolong sedang, dan tingkat keputusan pembelian konsu-
men untuk makan di restoran Jepang all you can eat di Surabaya tergolong se-
dang. Nilai rata-rata sebesar 1,00–2,33 menunjukkan tingkat aktivitas WOM yang
dilakukan oleh responden tergolong rendah, dan tingkat keputusan pembelian
konsumen untuk makan di restoran Jepang all you can eat di Surabaya tergolong
rendah.
3.5.3.2 Standar Deviasi
Standar deviasi menunjukkan variasi jawaban yang diberikan oleh respon-
den. Semakin tinggi nilai standar deviasi menunjukkan bahwa tanggapan yang di-
berikan responden semakin beragam (variabilitasnya tinggi). Semakin rendah nilai
standar deviasi menunjukkan bahwa tanggapan yang diberikan responden semakin
homogen dan mengelompok di sekitar nilai rata-ratanya.
3.5.3.3 Tabulasi Silang
Statistik deskriptif dalam penelitian ini juga akan ditampilkan dalam ben-
tuk tabel tabulasi silang antara variabel penelitian yang ditinjau dari profil respon-
den yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pekerjan, dan frekuensi makan respon-
den di restoran Jepang all you can eat di Surabaya. Data mengenai variabel pene-
litian yang semula berskala interval akan diubah menjadi skala nominal dengan
cara dikategorikan agar data yang ada dapat diolah menggunakan tabulasi silang.
Tabulasi silang ini dilakukan untuk melihat bagaimana kecenderungan tanggapan
responden terkait variabel yang diteliti bila ditinjau dari profil atau latar belakang
yang dimiliki responden. Langkah-langkah membuat tabel tabulasi silang adalah:
1. Masukan data pada data editor, kemudian klik “Analyze”,“Descriptive Statis-
tics”, dan “Crosstabs”.
2. Masukan data yang akan dianalisis dalam kolom “Row(s) dan Column(s)”.
3. Klik “OK”.
3.5.4 Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dilakukan untuk menguji pengaruh variabel
independen (WOM) pada variabel dependen (keputusan pembelian). Regresi linier
27 Universitas Kristen Petra
sederhana hanya digunakan apabila variabel yang diuji terdiri dari satu variabel
independen dan satu variabel dependen. Menurut Sugiyono dan Susanto (2015, p.
290) analisis regresi sebagai suatu teknik atau analisis statistika yang dimaksud-
kan untuk menjelaskan hubungan statistik antara dua variabel atau lebih. Lang-
kah-langkah dalam melakukan analisis regresi linier adalah:
1. Masukkan data pada data editor, kemudian klik “Analyze”, “Regression” dan
“Linear”.
2. Masukkan variabel bebas (X) pada kolom “Independent” dan variabel terikat
(Y) pada kolom “Dependent”.
3. Klik “Continue”.
3.5.4.1 Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
antara variabel independen (WOM) dengan variabel dependen (keputusan pembe-
lian). Koefisien korelasi yang ada akan dibagi dalam beberapa tingkat hubungan
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Penafsiran terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000–0,199 Sangat rendah
0,200–0,399 Rendah
0,400–0,599 Sedang
0,600–0,799 Kuat
0,800–1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono dan Susanto, 2015, p. 266
3.5.4.2 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan variabel in-
dependen (WOM) dalam menjelaskan atau memprediksi variasi variabel depen-
den (keputusan pembelian). Semakin besar nilai koefisien determinasi menunjuk-
kan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan atau mempredik-
si variabel dependen semakin tinggi, sedangkan nilai koefisien determinasi yang
semakin kecil menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen dalam men-
jelaskan atau memprediksi variabel dependen semakin kecil (terbatas).
28 Universitas Kristen Petra
3.5.4.3 Uji Kelayakan Model
Uji kelayakan model dilakukan untuk melihat apakah model regresi yang
ada layak atau tidak. Layak artinya model regresi yang ada dapat digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen (WOM) pada variabel dependen (ke-
putusan pembelian). Uji kelayakan model pada penelitian ini menggunakan uji F.
Model regresi dinyatakan layak apabila nilai Fhitung (Sig.) lebih kecil dari 0,05
(Ferdinand, 2014, p. 243).
3.5.4.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
(WOM) berpengaruh signifikan pada variabel dependen (keputusan pembelian).
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Ketentuan yang digunakan
dalam uji t adalah bila nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil sama dengan 0,05 maka
H0 ditolak dan data yang diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada po-
pulasi di mana sampel diambil (Sugiyono & Susanto, 2015, p. 302). Gambar 3.1
menunjukkan daerah penerimaan dan penolakan H0.
Gambar 3.1 Daerah penerimaan dan penolakan H0
Perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H0: αi > 0,05 Artinya, WOM tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada ke-
putusan pembelian.
H1: αi ≤ 0,05 Artinya, WOM memiliki pengaruh signifikan pada keputusan pem-
belian.
Daerah H0
diterima
Daerah H0
ditolak
α