2715-5927 - I e-ISSN

8
Ridha Herdiani [email protected] © 2020 http://simpuljuara.disdik.jabarprov.go.id/ DOI: https://doi.org/10.35880/simpuljuara.v1i1.56 e-ISSN: 2715-5927 http://simpuljuara.disdik.jabarprov.go.id I e-ISSN: 2715-5927

Transcript of 2715-5927 - I e-ISSN

Ridha Herdiani [email protected]

© 2020

http://simpuljuara.disdik.jabarprov.go.id/ DOI: https://doi.org/10.35880/simpuljuara.v1i1.56 e-ISSN: 2715-5927

http://simpuljuara.disdik.jabarprov.go.id I e-ISSN: 2715-5927

Jurnal Simpul Juara Vol. 02 No. 03, Oktober 2020 144

Syamsuddin (1991:5) menyatakan bahwa belajar selalu

menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang yang diperoleh dari praktek atau pengalaman tertentu. Perubahan sebagai hasil dari belajar dapat ditimbulkan dalam berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman sikap, dan tingkah laku, kecakapan serta kemampuan. Dengan demikian belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku, meliputi perubahan keterampilan, perubahan kegiatan, perubahan sikap, perubahan pengetahuan dan perubahan pemahaman, serta perubahan apersepsi.

Dari uraian di atas penulis sebagai guru bahasa Sunda ingin mengajak para siswa untuk bermain sisindiran di depan kelas dengan cara yang menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa sedang belajar sisindiran. Permainan sisindiran dengan teknik Sinektik (Siswa Interaktif, Edukatif, Aktif, Kritis, dan Kreatif) diharapkan siswa tertarik untuk belajar bahasa Sunda yang selama ini dianggap pelajaran sulit serta dengan permainan sisindiran pendidikan karakter pun terbentuk.

Jurnal Simpul Juara Vol. 02 No. 03, Oktober 2020 145

Jurnal Simpul Juara Vol. 02 No. 03, Oktober 2020 146

Jurnal Simpul Juara Vol. 02 No. 03, Oktober 2020 147

Jurnal Simpul Juara Vol. 02 No. 03, Oktober 2020 148

senang dengan pelajaran bahasa Sunda

dan berbahasa Sunda

Pada umumnya senang membantu teman yang

mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal bahasa Sunda (pernyataan 3, 94%) dan siswa senang jika proses pembelajaran bahasa Sunda dilakukan dengan

berkelompok

merasa senang jika tidak mencontek

kepada teman

siswa berusaha memperoleh nilai bahasa Sunda lebih

baik aktif untuk mengemukakan

pendapat

Jurnal Simpul Juara Vol. 02 No. 03, Oktober 2020 149

Gunawan, H. (2012). Pendidikan karakter. Bandung: Alfabeta. Jayanti, P. S. (2014). MEDIA PUZZLE PADA PEMBELAJARAN MENULIS

SISINDIRAN: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 5 Bandung Taun Ajaran 2013/2014 (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Mubaroq, A. K., & Subyantoro, S. (2017). Keefektifan Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Model Sinektik dan Model Kreatif-Produktif pada Peserta Didik SMA Berdasarkan Tipe Pemerolehan Informasi. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(1), 53-58.

Nugraha, T. (2017). UNSUR SIRNAAN KALIMAH DINA BUKU SISINDIRAN JEUNG WAWANGSALAN ANYAR KARYA DÉDY WINDYAGIRI PIKEUN BAHAN AJAR NULIS SISINDIRAN DI SMP KELAS VIII (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Nurfaizi, R. (2020). MODEL MIND MAPPING DINA PANGAJARAN NULIS SISINDIRAN: Studi Kuasi Eksperimen ka Kelas XI MIPA SMA KARTIKA XIX-3 Bandung Taun Ajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Jurnal Simpul Juara Vol. 02 No. 03, Oktober 2020 150

Sudrajat, A. (2011). Mengapa pendidikan karakter? Jurnal Pendidikan Karakter, 1(1). Ulya, C., & Suryanto, E. (2009). Meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui

pendekatan sinektik. Paedagogia, 12(1), 41-51. Yaumi, M. (2016). Pendidikan karakter: landasan, pilar & implementasi. Prenada

Media.