1542185704.pdf - Comprehensive Brain and Spine Center ...

10
Brain Tumor Removal Brain Tumor Removal Totally Happy Totally Happy after www.brainspine.id Spine Care Brain Care BRAIN TUMOR CENTER National Hospital Jl. Boulevard Famili Selatan Kav.1 Graha Family 60228, Surabaya Phone: 031-2975 711, 085100361681, 081 2595 13559 Email: [email protected] www.brain-care.co 5

Transcript of 1542185704.pdf - Comprehensive Brain and Spine Center ...

Brain Tumor RemovalBrain Tumor Removal

Totally Happy Totally Happyafter

www.brainspine.id

Spine CareBrain Care

BRAIN TUMOR CENTERNational Hospital

Jl. Boulevard Famili Selatan Kav.1Graha Family 60228, Surabaya

Phone: 031-2975 711, 085100361681, 081 2595 13559

Email: [email protected]

5

Seorang dokter ahli bedah saraf tidak hanya dituntut tanggung jawab dan profesional, tapi juga harus

memegang kuat nilai-nilai kemanusiaan.

Karena otak yang menjadi salah satu “wilayah kerjanya” tak hanya menjadi pusat kehidupan semata,

namun bersemayam catatan kehidupan bagi diri pasien.

TRUE STORYTRUE STORYSTEOTOSCOPESTEOTOSCOPER

TEMPO.CO, Jakarta, 13 Oktober 2017

Dokter Spesialis bedah saraf dari

Comprehensive Brain and Spine Centre Surabaya,

Agus C. Anab alias Aca mengatakan tumor otak

menjadi salah satu pembunuh diam-diam di dunia

kesehatan. Sampai saat ini ia pun tidak mengetahui

penyebab utama penyakit itu. Walau begitu, ada

sejumlah faktor risiko yang memungkinkan terjadinya

tumor, seperti herediter (diwariskan dari orang tua),

virus onkogen, radiasi misalnya dari smartphone, zat

kimiawi termasuk penyedap rasa, terapi hormon

pada pil KB dan rokok.

Aca mengatakan bila ada beberapa gejala

yang bisa terjadi bila seseorang menderita tumor

otak. Salah satunya adalah pasien merasakan pusing

yang tidak hilang-hilang. Lalu ada pula penurunan

penglihat yang tidak dapat dikoreksi dengan

kacamata, kelemahan anggota gerak secara

bertahap. Pasien juga bisa vertigo, atau sering

mengalami sempoyongan. “Untuk pencegahan

penyakit lebih parah, pasien dianjurkan melakukan

pemeriksaan MRI,” kata Aca di Jakarta Jumat 13

Oktober 2017.

Tumor otak adalah jaringan abnormal yang

timbul akibat pertumbuhan sel yang tidak normal di

dalam otak. Ada banyak jenis tumor otak, beberapa

di antaranya bersifat jinak dan ada pula yang

bersifat ganas. Tumor otak dapat berasal dari

jaringan sel otak atau tumor otak primer. Tumor otak

dapat pula berasal dari tumor ganas di bagian tubuh

lain yang menyebar ke otak. Tumor jenis ini disebut

sebagai tumor sekunder atau metastatis.

Tindakan pencegahan lain selain deteksi dini

melalui MRI adalah tidak membiarkan stres berat

yang menyerang terus-menerus.

Bila mengalami stres, ada baiknya menyempatkan

waktu beristirahat, dan refreshing untuk mengurangi

dan menghilangkan stres.

Pencegahan tumor otak pun penting dilakukan

dengan membatasi radiasi langsung yang berlebih

pada tubuh. “Sebaiknya menggunakan handsfree

bila sering menggunakan telepon seluler dalam

waktu lama,” katanya.

Aca pun menyarankan untuk menerapkan pola

makan sehat dengan gizi seimbang. Misalnya

dengan mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran,

dan biji-bijian. Ditambah membatasi diri

mengkonsumsi lemak. Selain itu, diet makanan lain

yang bisa dilakukan adalah dengan mengurangi

makanan yang diasap, dibakar, dan diawetkan

dengan nitrit, maupun zat kimiawi buatan. “Jangan

pula merokok atau mengkonsumsi alkohol,” katanya.

Memeriksakan kesehatan secara teratur pun

penting dilakukan. Terlebih bila ada riwayat

keluarga penderita kanker otak sebelumnya.

Selanjutnya jangan mengkonsumsi obat-obatan

tertentu sebelum mendapat resep rujukan dokter.

Kesalahan penggunaan obat dapat merangsang

perkembangan sel kanker. Melakukan olahraga

secara teratur dengan porsi yang cukup pun

penting dilakukan.

TIPSSehat

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 17 Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 2

Sapa Indonesia Pagi Sapa Indonesia Pagi

KOMPAS TV

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018

Sapa Indonesia Akhir Pekan di Kompas TV Jakarta, Sabtu (21/10) membahas operasi tumor otak, dr. Gigih Pramono, spesialis bedah saraf mengungakpkan, sejauh ini penyebab tumor belum dapat dipastikan. Beberapa faktor antara lain keturunan, radiasi dan virus adalah tiga hal yang berkontribusi menyebabkan tumor. Amelia Genial (50) adalah pasien dengan tumor otak. Selama hampir lima tahun, Amelia mengeluhkan seringnya pusing dan gangguan penglihatan yang makin memberat.Semakin lama aktivitasnya terganggu, Amelia akhirnya memeriksakan diri dengan MRI, dan ditemukan tumor otak sebesar empat

sent imeter. Amel ia menjalani operas i denganmetode lubang kunci (keyhole surgery). Dokter Agus C. Anab, spesialis bedah saraf menjelaskan teknik keyhole memadukan endoskopi dan peralatan mikroskopik. Dengan metode ini, sayatan operasi bisa sekecil dua sentimeter. Lewat pengalaman yang intensif, dokter bedah mampu melakukan pembedahan yang presisi sehingga tumor benar-benar terangkat tuntas. Karena luka sayatan kecil, pasien bisa menjalani penyembuhan lebih cepat, sehingga dari segi biaya pun akan lebih efisien dibandingkan operasi konvensional.

16

“Semua pada heran karena alis mata saya

kembali sempurna nyaris seperti tidak ada sayatan,

bekas operasi”

suatu saat hilang sendiri,” imbuhnya.

Ternyata gangguan itu makin lama makin parah, sehingga dia datang ke seorang dokter spesial is mata, tetapi dokter t idak menemukan penyebabnya, padahal keluhan pada matanya sudah sangat mengganggu, dokter yang lain menganjurkan foto MRI otak. Dari hasil MRI itulah akhirnya diketahui bahwa di pangkal saraf mata yang ada di dasar tengkorak tumbuh tumor cukup besar.“ Tumor tersebutlah yang diduga menjadi pemicunya.

Benjolan tumor itu menekan saraf.Kendati mengalami tumor otak yang serius, namun Amelia berusaha tenang dan tetap optimis bahwa penyakit yang diderita itu bisa disembuhkan. Setelah melakukan pencarian, ia mendapat informasi dari dr. Agus C. Anab, SpBS, dokter yang biasa menangani operasi tumor

Alis Mata

Amelia Genial - Palangkaraya

Raut wajah Amelia Genial (50) terlihat

bahagia, menebar senyum dan setiap

tutur kata selalu mengucapkan

syukur kepada Tuhan. Sangat dimaklumi,

lantaran saat ini dia sudah sembuh dan lolos

dari ancaman kebutaan akibat tumor di

dalam otaknya. Wanita yang tinggal di Palangkaraya ini layak berbahagia, usai menjalani operasi pengangkatan tumor September 2016 lalu. Operasi itu berhasil dan sukses, kini dia sudah mulai bisa menjalani kehidupan sehari-sehari bebas dari penderitaan yang cukup lama.

“Meski terbilang terlambat, tapi saya bersyukur masih bisa tertolong, karena kalau terlambat bisa jadi kedua mata saya tidak bisa melihat lagi,“ kata Amelia. Gejala sakit ini sudah dirasakan sekitar empat atau lima tahun silam. Ia mulai merasakan pandangan mata sebelah kirinya tidak enak, seperti ada yang mengganjal di kelopak mata.

Amelia merasakan pandangannya tertutup bayang-bayang melintang dari mata sisi kiri ke kanan. “Tidak terasa sakit sih, tapi merasa tidak nyaman saja,” kisahnya. Karena tidak merasa mengganggu maka ia abaikan saja dan beranggapan bahwa gejala ini bukan a n ca m a n s e r i u s . “A n a k - a n a k s aya menyarankan segera periksa ke dokter mata, tapi saya cuek dan saya pikir saat itu paling

Lolos dari Kebutaan Usai Operasi melalui

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 3

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 15

Alpukat adalah buah yang tinggi lemak, namun kandungan lemak dalam buah ini tergolong sebagai lemak tak jenuh tunggal, yang berkontribusi terhadap sirkulasi darah sehat. Aliran darah yang sehat artinya otak yang sehat. Selain itu, makanan yang kaya akan vitamin E — termasuk alpukat, yang juga tinggi antioksidan vitamin C — telah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah untuk terkena Alzheimer.

Jenis sayuran ini membantu memicu pertumbuhan sel-sel baru di otak serta menghubungkan sel-sel secara alami sehingga bisa

meningkatkan fungsi dan memori otak. Mengkonsumsi semangkuk brokoli tiga kali seminggu merupakan salah satu cara efektif untuk

meningkatkan kekuatan otak.

Otak manusia terbuat dari 60 persen lemak. Dengan begitu, dibutuhkan asupan lemak asam agar otak bisa berfungsi baik. Ikan salmon kaya akan omega 3, yang bisa meningkatkan kekuatan otak dan mengandung asam docosahexaenoic (DHA) yang bisa mencegah penyakit Alzheimer.

Aneka berry yang mengandung flavonoid bisa membantu otak lebih tajam. Buah ini juga bisa meningkatkan memori, fungsi kognitif otak, melindungi otak dari radikal bebas berbahaya yang bisa merusak jaringan otak dan sering dikaitkan dengan hilangnya memori. Mengkonsumsi blueberry setiap hari bisa mengurangi risiko Parkinson.

Sebuah penelitian yang dilakukan Wheeling Jesuit University di West Virginia membuktikan cokelat hitam bisa meningkatkan

konsentrasi. Untuk meningkatkan kekuatan otak, tambahkan sedikit cokelat hitam pada makanan sehari-hari.

Kenari mujarab untuk membantu meningkatkan kekuatan otak karena mengandung asam lemak omega-3 tertinggi dibanding jenis kacang-kacangan lainnya. Omega-3 bisa melindungi otak

karena meningkatkan fungsi neurotransmitter.

Otak memiliki tugas yang komplek dengan mengatur ribuan fungsi tubuh. Untuk itu, diperlukan asupan nutrisi yang tepat

guna meningkatkan kekuatan otak. Berikut beberapa makanan penting untuk meningkatkan kekuatan fungsi otak.

Brain FoodBrain Food

otak, dan satu tim dengan dr. M. Sofyanto, SpBS yang tergabung di Comprehensive Brain and Spine Center (CBSC) Surabaya. Tanpa buang waktu dia menemui dr. Aca, panggilan dr. Agus C. Anab, dan mendapat penjelasan bahwa ia masih beruntung segera datang berkonsultasi, karena kalau terlambat sedikit saja maka tidak hanya mata kiri saja yang akan jadi korban, akan tetapi juga mata sebelah kanan. Karena tumor sudah mulai menjalar ke pangkal saraf mata sebelah kanan. “Kendati demikian setelah bertemu dengan dr.Aca, saya jadi tenang karena gumpalan tumor tersebut akan bisa diangkat dengan baik,” jelas Amelia. Yang membuat dirinya semakin tenang adalah teknik operasi pengangkatan tumor tersebut tidak konvensional dengan membuka batok kepala, tetapi menggunakan teknik lubang kunci (keyhole surgery) dan hanya melalu alis mata. Operasi tersebut hanya melalui sayatan kecil yang tepat berada di alis mata. Sehingga ketika usai operasi alis mata ditutup lagi, nyaris utuh tanpa meninggalkan bekas operasi. Sebelum operasi, memang ada beberapa kawannya menyarankan sebaiknya operasi dilakukan di luar negeri. Sebab mereka tak yakin tenaga dokter di Indonesia bisa melakukan operasi dengan sempurna mengingat operasi itu

berada di daerah rawan. “Tetapi penjelasan dr.Aca yang detail memberi keyakinan kepada saya bahwa beliau bisa menangani penyakit saya secara baik,” papar Amelia.

Dan ia bersyukur operasi terlaksana dengan baik dan tumor bisa diambil total. Teman-temannya juga heran selain kondisinya membaik dalam waktu yang singkat, secara kosmetik nyaris sempurna, sebab tidak terlihat bekas sayatan seperti orang habis operasi pada umumnya. “Semua pada heran karena alis mata saya kembali sempurna nyaris seperti tidak ada sayatan,” katanya sambil tersenyum bahagia.

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 4

Kado Ulang Tahun

TerindahPerayaan ulang tahun sederhana tak akan pernah dilupakan Rus Megawati, 56 th. Sekalipun tak ada pesta meriah, kesembuhan dari penyakit tumor

menjadi kado terindah baginya.

Rus Megawati - Jakarta

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 5

Suatu ketika pasien bertanya mengapa tindakan operasi dilakukan oleh dua bahkan tiga orang dokter ahli bersama-sama, padahal mereka sudah ahli dan master di bidangnya. Setiap sentuhan dan gerakan tangan dokter saat operasi menentukan keamanan dan akurasi yang tinggi, menghindari adanya kekeliruan yang berakibat merugikan pasien bahkan kecacatan, maka ketahanan fisik dan mental yang stabil sangat dibutuhkan bagi seorang dokter bedah saraf. Disinilah peran tim dokter agar tetap menjamin akurasi dan keamanan pasien yang dilakukan operasi, otak seorang dokter bisa mencapai kelelahan dengan penumpukan bahan sisa metabolisme di dalam sel-sel otaknya, apalagi bila operasi berlangsung lama hingga 10 jam bahkan 15 jam non stop, dengan berinteraksi team secara terus-menerus di saat operasi maka akan membuahkan hasil yang maksimal sesuai diskusi bersama pasien dan keluarganya. Tim medis selalu berkomunikasi dengan pasien meskipun dalam kondisi sudah dibius, segala bentuk tindakan sekecil apapun yang dilakukan terhadap tubuh pasien disertai dengan permohonan ijin melalui ucapan-ucapan pendek, seakan secara alam bawah sadar tim mengajak pasien berjuang bersama saat operasi berlangsung. Seluruh permukaan tubuh pasien akan dilindungi dengan bahan khusus agar terhindar dari trauma tekanan pada kulit selama berlangsungnya operasi dan menghindari resiko trauma dingin utamanya pada pasien usia lanjut. Kedalaman pembiusan terukur dengan monitoring tingkat kesadaran menggunakan alat bis (bispectal index), sehingga ketika operasi selesai, di saat itu juga pasien langsung bangun di kamar operasi tanpa ada resiko kelebihan pemberian obat bius.

Profesi

Di ruang operasi

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 14

Masih teringat jelas di benak perempuan yang akrab disapa Rus ini, berawal dari mual yang hebat dirasakannya ketika pulang dari tour ke China lalu, dia tak bisa menikmati masakan yang disajikan karena selalu muntah tiap kali menyantap sesuatu. Dari hasil pemeriksaan CT Scan, dokter mengatakan kalau ia mengalami stroke ringan dan ada sedikit pendarahan di otak. Sedangkan muntah-muntah yang dialaminya menurut dokter itu karena maag akut. Sebenarnya saat itu sudah merasakan gejala awal yg aneh, muka bagian kiri terasa tebal serta kaki kiri sering lemas. Setelah opname lima hari di Jakarta, dokter memperbolehkan pulang dengan membawa setumpuk obat obatan yang harus dikonsumsi setiap hari. Ternyata setelah setahun, apa yang dialaminya dulu terjadi lagi, hingga Rus harus tiga kali keluar masuk rumah sakit. Sampai pada puncaknya, ia tiba-tiba merasa pandangannya terbalik disertai pusing yang luar biasa. Awalnya dokter mengira ini akibat obat-obatan dan vertigo. Merasa kurang yakin dengan hasil diagnosis tersebut, suami tercintanya terbang ke luar negeri untuk mencari second opinion. Di sana dokter memberi kesimpulan ada gangguan di daerah

Berobat di Luar Negeri Tanpa Hasil Dengan perasaan tak menentu, Rus menjalani pemeriksaan lebih lanjut di luar negeri. Dokter menjelaskan bahwa ada tumor jenis pembuluh darah bawaan dari lahir dan sangat beresiko jika dioperasi, karena itu saran dokter hanya mengonsumsi obat-obatan. Dua bulan kemudian ia kembali ke luar negeri, kali ini ia menunjukkan tanda-tanda gangguan di batang otak. Sekali lagi dokter pun memberi obat-obatan dengan dosis lebih tinggi. Belum genap satu bulan, Rus harus masuk

rumahsakit lagi namun kondisinya makin parah. ”Wajah saya bengkak, susah berjalan, rambut juga rontok seperti orang kemoterapi. Nggak cuma itu, saya juga tersiksa karena sulit b e r b i c a r a d a n m e n e l a n ” u j a r n y a . Dalam kondisi putus asa tiba tiba seorang kerabat menceritakan pengalamannya dioperasi tumor otak di Surabaya oleh Tim CBSC. Harapan pun muncul, tanpa membuang waktu ia berkonsultasi ke Surabaya. Tim dokter menjelaskan bahwa Rus menderita tumor di batang otak, namun masih bisa dilakukan operasi bedah mikro melalui satu lubang kecil (keyhole surgery).

Operasi berlangsung selama tiga setengah jam, keluarga pun merasa mantap karena bisa menyaksikan jalannya operasi melalui TV monitor dan berinteraksi langsung dengan tim dokter. Setelah semalam di ICU, keesokan harinya ada sebuah kejutan kecil datang ketika kedua putrinya menjenguk sembari membawa kue tart mungil dengan lilin berpendar di . “Rasa haru dan syukur campur aduk saat itu. Ternyata Tuhan masih sangat mengasihi saya. Tidak hanya bisa berkumpul dengan kedua putri dan suami tercinta di hari ulang tahun, tapi saya juga diberi kesembuhan. Sungguh karunia yang tak ternilai harganya,”

“Kuasa tangan Tuhan ada pada dokter-dokter CBSC yang telah menangani saya sepenuh hati. Mengawal saya sejak masuk rumah sakit hingga kondisi stabil ini adalah nilai plus yang saya rasakan disini. Dengan dokter yang bekerja penuh dan siap 24 jam, saya sebagai pasien dan keluarga jadi merasa aman dan tenang. Motivasi untuk sembuh pun semakin besar, sehingga tanpa perasaan ragu-ragu saya siap menjalani operasi,” pungkasnya.

Tiup Lilin di ICU

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 6

batang otak.

atasnya.

tuturnya haru.

Profesi

Sebagian orang mengira pikiran dan otak adalah dua hal yang berbeda namun sesuatu

yang luar biasa di saat dokter menyaksikan otak yang sedang dioperasi, sambil berfikir yang

dioperasi adalah pemikiran seseorang, perasaan seseorang dan juga memori seseorang,

maka selayaknya semua tindakan operasi merupakan buah diskusi panjang baik dari sisi

medis maupun humanis antara team dokter dengan pasien dan keluarga pasien. Komunikasi inilah yang dikembangkan oleh team Comprehensive Brain & Spine Center dalam setiap keputusan dan tindakan terhadap seorang pasien, tidak ada bedanya seakan memperlakukan penderita sebagaimana bila seorang dokter menjadi pasien.

Kegiatan di Ruang Operasi

Di ruang tunggu keluarga pasien

Sel-sel otak menciptakan pikiran manusia

Bila keluarga anda dibius untuk operasi, maka anda hanya bisa berharap agar operasi segera selesei, dengan segudang pertanyaan apa dan bagaimana operasi yang sedang berjalan, namun akan berbeda apabila keluarga terlibat dalam proses operasi, maka keluarga anda akan menjadi bagian dari tim dokter. Bayangan ruang operasi berupa cahaya lampu operasi terang yang menyilaukan, dinginnya suhu ruangan dan kesibukan tim medis yang serius melakukan tugasnya, maka itu semua akan sirna, karena keluarga bisa berinteraksi langsung dengan tim dokter yang ada di dalam kamar operasi dan menyaksikan langsung melalui layar tv monitor. Tidak ada rasa cemas dan gelisah sambil menunggu hingga selesainya operasi. Semua video hasil rekaman operasi akan diberikan di saat pasien pulang dari Rumah Sakit.

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 13

Menurut dr. Aca, teknik operasi dengan lubang

kecil pada alis mata ini ditemukan oleh seorang

profesor bedah saraf dari Jerman bernama Axel

Perneczky pada tahun 1999. Teknologi ini terus

berkembang, khusunya di Eropa, hingga saat ini.

Ia merasa beruntung pada tahun 2008

pernah secara langsung belajar kepada Axel

Perneczky, “Alhamdulillah saya pernah menimba

ilmu pada sang penemu metode ini secara

langsung, sehingga sekarang bisa melakukan

operasi sesuai dengan metode dari penemunya,”

imbuh dr. Aca. Selanjutnya dia memperdalam lagi

untuk menguasai teknik operasi ini di Stutgart

Jerman pada tahun 2012, bersama dengan

profesor Nicolai J. Hopf, seorang ahli bedah saraf

senior di Jerman.

“Memang teknik in i leb ih banyak

dikembangkan di Eropa ketimbang Asia,”

imbuhnya. Dalam berbagai kesempatan dirinya

sekarang berusaha menularkan kemampuannya

tersebut kepada sesama bedah saraf.

Dokter Aca Sp.BS, dari Comprehensive Brain

and Spine Center Surabaya adalah dokter yang

menangani Amelia Genial, mengaku cukup puas

dengan hasil operasi yang dilakukan pada September

2016 lalu.

Dia berkisah untuk pengangkatan tumor di

dasar tengkorak pasien Amelia menggunakan lubang

atau sayatan kecil pada alis mata karena letak tumor

Amelia ini bukan di dinding tengkorak tetapi justru

berada di dasar tengkorak yang paling dalam. Teknik

ini cukup dengan membuat lubang 1-2 cm tepat di

alis mata.

Untuk mencapai tumor yang ada di balik otak,

maka otak terlebih dahulu harus dikempiskan dengan

cara mengeluarkan cairannya. Baru kemudian otak

disibak dengan gerakan sangat halus, sehingga

dengan cara ini tumor akan tampak.

Operasi ini tidak bisa dilakukan dengan mata

telanjang tetapi menggunakan mikroskop khusus,

sehingga bisa melihat secara jelas sampai titik objek

terdalam. “Begitu disibakkan, nah baru terlihat

tumornya ternyata cukup besar. Saat itu terlihat

tumor menempel di saraf mata kiri dan sudah

menjalar ke saraf mata kanan,” papar dr. Aca. Untuk

mengambil gumpalan tumor itu, tidak bisa diangkat

secara langsung tetapi harus diambil sedikit demi

sedikit, “Harus telaten dan penuh kehatian-hatian.

Tidak boleh menyentuh atau mengganggu saraf yang

lain-lain,” jelas dr. Aca.

Menurut dr. Aca, teknik ini memiliki banyak

kelebihan dibanding cara-cara konvensional. Pasien

mendapat banyak keuntungan, yaitu luka sayatan

kecil sehingga proses penyembuhannya sangat cepat,

Belajar Langsung dari Sang Penemu

Kombinasi antara Teknologi Tinggi

dan Keterampilan

Dr Agus C. Anab, Sp.BS

Stethoscope

risiko infeksi kecil, pendarahan minimal, secara

kosmetik lebih bagus karena bekas sayatan

tersamar dengan alis mata.

“Tentu yang paling utama ketika melakukan

operasi tidak menyentuh atau merusak bagian otak

yang lain. Setelah memasuki hari ketiga, Amelia

sudah bisa beraktifitas seperti biasa,“ papar dr. Aca.

Berbeda dengan teknik konvensional yang

harus membuka lebar tengkorak bagian atas

sampai ke depan. Setelah terbuka dokter akan

menyibak otak sampai ke titik sasaran menuju

lokasi tumor. “Karena dibuka lebar, maka

dampaknya pasti lebih besar. Sebab otak yang

sehat akan ikut tersentuh, bahkan bisa jadi

mengalami kerusakan,” imbuh dr. Aca yang pernah

mempresentasikan teknik ini di acara Asia Oceania

Skull Base Surgery Meeting di India, tahun 2015.

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 7

diangkat. Alis dipilih karena bagian tersebut d i t u m b u h i r a m b u t s e h i n g g a b i s a menyamarkan bekas operasi. Namun tak semua tumor bisa dikeluarkan melalui alis mata. Jalan lewat alis mata hanya berlaku untuk tumor yang letaknya dekat dengan alis. Kalau letaknya jauh dari alis bisa diangkat lewat jalan lain. “Bisa dari bagian belakang telinga, bagian tengkuk leher, atau bagian garis rambut depan kepala, bergantung pada lokasi tumor” kata Agus yang lebih sering dipanggil dr. Aca ini. Menurut Agus, karena tempurung kepala yang dibuka lebih sedikit, metode ini punya beberapa keunggulan. Antara lain ialah luka sayatan akan lekas sembuh lantaran ukurannya lebih kecil, risiko infeksi kecil, minimal perdarahan, dan secara kosmetik bekasnya tak terlihat karena tersamarkan rambut atau alis mata. Hal itulah yang dialami Lina, Fendi tak melihat banyak perubahan di wajah istrinya itu. Alis kanan bekas luka operasinya sudah tertutup sempurna. “Tetap cantik kok, enggak kelihatan bekas operasinya,” katanya.

Metode ini ditemukan ahli bedah saraf dari Jerman, Axel Pernecsky pada 1999. Sepuluh tahun kemudian, operasi ini dilakukan di Indonesia, namun tak banyak orang tahu ikhwal metode ini, sehingga Comprehensive Brain and Spine Center (CBSC) Indonesia yang berpusat di Surabaya memakai metode tersebut. Dokter spesialis bedah saraf, Agus C. Anab mengatakan operasi konvensional berisiko lebih besar lantaran setelah tempurung kepala dibuka. Karena tempurung kepala terbuka cukup luas, otak yang sehat bisa ikut tersentuh. “Bisa jadi otak sehat malah rusak,” ujar Agus yang mempelajari metode tersebut langsung dari Perneczky di Jerman. Padahal otak adalah organ terpenting yang mengatur organ tubuh lain. Jika otak rusak, maka ada dampak besar pada organ tubuh lain yang berhubungan, misalnya, kalau bagian otak yang mengatur bicara tak sengaja tersenggol dan rusak, kemampuan bicara pasien jadi menurun drastis. Risiko kerusakan ini bisa diminimalkan dengan mengurangi luas bukaan tengkorak saat operasi. Dengan membuat lubang 1-2 cm saja di alis, tumor yang berada di bagian belakang mata atau dasar tengkorak bagian depan bisa

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 12

Pengangkat TumorJalan Sempit

Lina Hariati - Sidoarjo

Operasi tumor otak tak lagi dilakukan dengan cara membedah tengkorak. Tim dokter Comprehensive Brain and Spine Center mensosialisasikan hal tersebut di Jakarta Oktober 2017 lalu. Effendie heran melihat istrinya, Lina Hariani, melewatkan berlembar-lembar uang pecahan sepuluh ribu rupiah di atas meja yang ia sediakan untuk belanja. Lina hanya mau mengambil uang seratus ribu dan lima puluh ribu. “Yang diambil dua saja,” kata Fendi, 66 tahun. Saat ditanya kenapa lembaran sepuluh ribu rupiah tak diambil, Lina, 56 tahun, malah bingung. Pandangannya menyapu meja untuk mencari uang yang dimaksudkan suaminya itu. Padahal uang itu tepat berada di depannya, “Aduh maaf Pak, saya ndak lihat. Kabur,” ujar Lina. Jawaban Lina membuat Fendi kaget. Lina memang mengeluhkan matanya sering terasa pegal dan pelan-pelan pandangannya mulai kabur, diketahui ia masih bisa melihat lembaran uang seratus ribu dan lima puluh ribu dikarenakan warnanya mencolok yakni

.warna merah dan biru Diagnosa beberapa dokter malah membuat bingung, “Ada yang bilang Glaukoma, ada yang bilang ndak. Yang benar yang mana?” ujarnya.Biang masalahnya akhirnya ketahuan setelah dilakukan magnetic resonance imaging (MRI). Diketahui saraf matanya tergencet tumor berukuran sekitar empat sentimeter. Dokter menyarankan operasi, namun Fendi khawatir mental Lina bakal drop. “Untung dokter bilang dibuka hanya di alis sedikit saja, dan istri saya mau,” kenangnya. Tumor itu lalu diangkat lewat lubang di alis mata sebelah kanan. Sehari setelah operasi, pandangan Lina sudah normal kembali. Perkembangan dunia kedokteran membuat operasi otak kini bisa dilakukan dengan pembedahan minimal. Dulu operasi h a r u s d i l a ku ka n d e n ga n m e m b u ka tempurung kepala, tapi sekarang bisa dengan membuat lubang kecil yang dikenal dengan lubang kunci (key hole surgery) .

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 11

MRI Sebagai Deteksi DiniDr Gigih Pramono, Sp.BS

Memang betul kalimat di atas,

sudahkan Anda melakukan MRI?

minimal satu tahun satu kali.

Sebenarnya kenapa sih kita diminta

MRI minimal satu tahun sekali?.

Nyatanya rata- rata kita melakukan

p e m e r i k s a a n M R I j i k a

mendapatkan masalah kesehatan.

Lihat sepuluh tahun yang lalu,

semua orang enggan melakukan

general medical check up, tetapi

saat ini banyak orang yang

berbondong-bondong medical check up atas

permintaan sendiri, kenapa demikian? karena

kesadaran masyarakat kita terhadap kesehatan

sudah tinggi. MRI adalah Alat diagnostic yang

canggih dan aman, tanpa radiasi X-ray dan

sekarang pun biayanya sangat terjangkau. Hal

ini hanya masalah kesadaran mengenai

p e n t i n g n y a ke s e h a t a n , p e n t i n g n y a

pencegahan dini terhadap penyakit yang tidak

kita inginkan. Mari kita tengok salah satu

penyakit yang ditakuti semua orang yaitu

tumor otak, yang seharusnya hal ini bisa di

cegah secara dini.

Sudahkah Kita MRI? Kalau Anda mengalami gejala-gejala, seperti sering sakit kepala yang hilang timbul, atau tidak hilang-hilang, muntah-muntah t a n p a s e b a b , p e n u r u n a n penglihatan yang tidak dapat d ikoreks i dengan kacamata, kelemahan anggota gerak secara bertahap, berjalan limbung, gejala layaknya vertigo atau sempoyongan, maka segera lakukan pemeriksaan diri dan dianjurkan melakukan pemeriksaan MRI.

KETAKUTAN VS KEPASTIAN

Saya sering mendapat keluhan pasien yang

seharusnya melakukan MRI yaitu rasa takut untuk

melakukan MRI. Setelah Saya bertanya kepada

mereka sebenarnya ketakutan itu ada dua hal:

Ÿ Ketakutan karena harus berdiam lama di dalam

alat terowongan yang gelap.

Ÿ Ketakutan adanya kepastian jika malah ketahuan

ada penyakitnya.

Ketakutan-ketakutan di atas adalah sangat wajar,

ada orang yang memang phobia pada ruang sempit

dan gelap, biasanya mereka sangat takut bila

dilakukan MRI. Maka dari itu perlu komunikasi yang

baik antara radiografer MRI dan pasien. Komunikasi

ini bisa dilakukan sebelum pemeriksaan MRI, pasien

dijelaskan dengan baik bagaimana prosedur MRI

agar dapat menghasilkan diagnosa yang baik. Bila

komunikasi ini berjalan baik, sebelum pemeriksaan

MRI, saya yakin hasil dari pemeriksaan MRI bisa

tepat diagnosa, ditunjang dengan keahlian

membuat gambar MRI yang baik. KEJELASAN dan

KEBENARAN hasil diagnosa ini sangatlah penting

dalam menunjang tindakan selanjutnya.

Technology

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 8

Gallery Gathering

Dokter Agus Anab sesaat setelah media briefing, bercerita

singkat mengenai teknik operasi lewat alis mata dan keyhole

untuk tumor otak.

Dokter Aca, dokter Gigih dan Amelia, mantan pasien penderita tumor otak, saat live show di Kompas TV,

Susi di dampingi Yetty sesama mantan pasien, penuh haru bercerita

perjalanannya mencari kesembuhan dari nyeri leher akibat saraf

terjepit, Spondylosis leher.

Suryo Atmanto, ketua Nawacita memberi sambutan dan bercerita tentang kesembuhannya dari wajah merot Hemifacial Spasm setelah operasi di Surabaya.

Move More, peserta gathering bersama tim dokter melakukan

gerakan untuk meningkatkan energi positif otak.

Media briefing, kehadiran Brainspine Community Amelia dan Lina,

mantan pasien tumor otak bersama para awak media di Jakarta.

Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 10Brain & Spine - Edisi Tumor 2018 9

Brainspine Community

Century

Gathering

Hotel Jakarta

Brainspine Community Gathering

Century Hotel Jakarta

14 Oktober 201714 Oktober 2017

“ Saya berkelana ke mancanegara mencari kesembuhan, akhirnya saya menemukan kesembuhan setelah operasi di Surabaya,” ujar Tjahjo Muljanto, Jakarta, mantan pasien Trigeminal neuralgia.

Rahardjo Moeljono dari Century Hotel, bersama anggota komunitas

lainya dari Jakarta selalu aktif dan mendukung penuh acara gathering.