05.3 bab 3.pdf - dspace UII
30
BAB in PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian tugas akhir ini merupakan studi eksperimental yang dilaksanakan di laboratorium. Dalam penelitian ini menggunakan laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Urutan metode pelaksanaan akan dibahas dalam bab ini yaitu persiapan material, pemeriksaan agregat halus, pemeriksaan agregat kasar (split), merencanakan bahan susun adukan beton, pembuatan benda uji, perawatan benda uji, dan pengujian kuat tekan beton pada benda uji. Pemeriksaan agregat halus dan agregat kasar dibatasi yang ada kaitannya dengan perhitungan perancangan adukan beton menurut metoda ACI. 3.2 Persiapan Bahan dan Alat 3.2.1 Bahan-bahan Bahan- bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Semen portland merk Gresik kemasan 50 Kg, 30
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of 05.3 bab 3.pdf - dspace UII
BAB in
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
3.1 Umum
Penelitian tugas akhir ini merupakan studi eksperimental yang
dilaksanakan di laboratorium. Dalam penelitian ini menggunakan laboratorium
Bahan Konstruksi Teknik Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta.
Urutan metode pelaksanaan akan dibahas dalam bab ini yaitu persiapan
material, pemeriksaan agregat halus, pemeriksaan agregat kasar (split),
merencanakan bahan susun adukan beton, pembuatan benda uji, perawatan benda
uji, dan pengujian kuat tekan beton pada benda uji. Pemeriksaan agregat halus
dan agregat kasar dibatasi yang ada kaitannya dengan perhitungan perancangan
adukan beton menurut metoda ACI.
3.2 Persiapan Bahan dan Alat
3.2.1 Bahan-bahan
Bahan- bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Semen portland merk Gresik kemasan 50 Kg,
30
31
2. agregat kasar berupa bam pecah/split dari laboratorium bahan
konstruksi Teknik UII Yogyakarta,
3. agregat halus (pasir) dari hasil mesin pemecah batu milik PT. Perwita
Karya dan PT. Trikarsa Nusantara, serta pasir alam dari Sungai Krasak,
4. air berasal dari laboratorium Bahan Konstruksi Teknik UII Yogyakarta.
3.2.2 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang tercantum
dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
No Nama Alat Kegunaan
1 Oven Pengering agregat2 Piring logam Menampung agregat di oven3 Mesin Siever Pengayak mekanik4 Ayakan Menyaring agregat5 Timbangan Menimbang bahan-bahan6 Gelas ulcur Menakar air
7 Kerucut Abrams Pengujian slump8 Ember Menampung agregat9 Mixer Listrik Pencampur adukan beton
10 Sekop kecil dan besar Mengaduk agregat11 Penggaris Mengukur slump12 Cetakan kubus Mencetak benda uji13 Kaliper Mengukur benda uji14 Tongkat penumbuk Memadatkan benda uji15 Mesin uji tekan Tes tekan beton
3.3 Pemeriksaan Agregat Kasar (split)
Pemeriksaan agregat kasar berupa split dari Sungai Krasak meliputi hal-
hal sebagai berikut ini:
32
3.3.1 Analisis saringan dan modulus halus butir
Analisis saringan bertujuan untuk mengetahui variasi butiran (gradasi)
agreat kasar dan menentukan modulus halus butir (MHB) dengan menggunakan
saringan. Langkah dan hasil pemeriksaan dapat dilihat dari butir dan tabel berikut:
1. Susun ayakan dengan urutan 0 38.1 mm; 0 19.0 mm; 0 9.5 mm;
04.75mm; 0 2.36 mm; 0 1.18 mm; 0 600 pm; 0 300 ^m; 0 150 ^m
dan paling bawah adalah pan, lalu letakkan pada mesin ayakan,
2. timbang 2000 gram pasir kering (setelah dikeringkan dalam oven
pengering), lalu masukan ke ayakan diameter 38.1 mm, lalu ayakan
teratas ditutup
3. Lakukan pengayakan selama ±10 menit.
4. Setelah selesai, pasir yang tertinggal dalam masing-masing ayakan
ditimbang.
Hasil pemeriksaan analisis saringan dapat dilihat pada tabel 3.2 dan
gambar grafik 3.1 berikut ini:
Tabel 3.2 HasU analisa ayakan agregat kasar dibandingkan British standard (BS 882-83)
No
LubangAyakan (mm)
Berat tertahan Berat tertahan
Kumulatif(%)Berat lolos
Kumulatif(%)Syarat
BS 882-83Gram (%)1 38,1 0 0 0 100 90 - 100
2 19,0 897 44,85 44,85 55,15 30 - 70
3 9,5 675 33,75 78,6 21,4 10 - 35
4 4,75 448 22,4 100 0 0 - 5
5 2,36 - 0 100 0 -
6 1,18 - 0 100 0 -
7 0,6 - 0 100 0 -
8 0,3 - 0 100 0 -
9 0,15 - 0 100 0 -
Jumlah 2000 100 723,45 --
4.75 9.5 19Diameter ayakan (mm)
33
38.1
Z)Batas atas BS 882-83 —O— Hasil gradasi kerikil -A- Batas bawah BS 882-83
Gambar 3.1 Grafik gradasi agregat kasar
Perhitungan modulus halus butir (MHB)
MHB = 2 Kumulatifberat tertahan(%)2 Berat tertahan (%)
= 723.45 =7.23
100
3.3.2 Pemeriksaan berat jenis
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat jenis ("bulk"), berat
jenis jenuh kering permukaan ("saturated surface dry"). Adapun hasil
pemeriksaan beratjenis agregat kasar/ split dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah
ini:
Tabel 3.3 Beratjenis kerikil
Asal kerikilBerat jenis
(T/M3)Berat jenis kering j
tusuk (T/M3) JS. Krasak 2.68 1.469 J
34
3.4 Pemeriksaan Agregat Halus
Pemeriksaan agregat halus (pasir) yang berasal dari ketiga lokasi meliputi
pemeriksaan kadar lumpur, gradasi, MHB dan beratjenis.
3.4.1 Pemeriksaan kadar lumpur
Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui besarnya kadar
lumpur yang terkandung dari suatu agregat halus yang akan dipergunakan sebagai
campuran adukan beton. Kadar lumpur yang terkandung dalam agregat halus
tidak boleh lebih dari 5%.
Cara pelaksanaan pemeriksaan kandungan lumpur dalam pasir sebagai
berikut:
1. Menimbang pasir kering oven/tungku sebanyak 100 gram dan me-
masukkannya kedalam gelas ukur 250 cc (Bo gram),
2. kemudian mengisi gelas ukur tersebut dengan air sampai ketinggian 12
cm dari permukaan pasir,
3. menutup gelas ukur tersebut dan dibolak-balik berkali-kali sampai
airnya keruh dan bercampur betul,
4. membiarkan selama 1 menit kemudian membuang airnya secara
perlahan-lahan dan jangan sampai pasirnya ikut terbuang,
35
5. mengulangi pekerjaan 2,3, dan 4hingga airnya kembali bersih,
6. memindahkan pasir dari gelas ukur yang sudah dibersihkan kedalam
piling kemudian memasukan kedalam oven dengan temperatur 105 C
selama 24 jam,
7. kemudian pasir dikeluarkan untuk didinginkan dalam eksikator selama
1 jam,
8. setelah selama 1 jam, kemudian menimbang pasirnya (berat pasir
setelah keluar oven = B gram),
9. menghitung kandungan lumpurnya:
Bo-B
Bo-xlOCP/o
Hasil pemeriksaan kandungan lumpur dari masing masing asal agregat
halus tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.4.
Tabel 3.4
Hasil pemeriksaan kadar lumpur dari ketiga lokasi
No Asal pasir
PT. Perwita KaryaPT. Trikarsa Nusantara
Sungai Krasak
Kadar Lumpur
(%)
4,154,480,2
Dari hasil pemeriksaan kandungan lumpur masing-masing asal agregat
halus di atas besarnya kurang dari 5%, dengan demikian masih memenuhi syarat
untuk campuran adukan beton.
36
3.4.2 Analisis saringan dan modulus halus butir
Analisis saringan bertujuan untuk mengetahui variasi butiran (gradasi)
agreat halus dan menentukan modulus halus butir (MHB) dengan menggunakan
saringan. Langkah dan hasil pemeriksaan dapat dilihat dari butir dan tabel berikut
ini.
1. Susun ayakan dengan urutan 0 38.1 mm; 0 19.0 mm; 0 9.5 mm;
04.75mm; 0 2.36 mm; 0 1.18 mm; 0 600 pm; 0 300 pm; 0 150 pm
dan paling bawah adalah pan, lalu letakkan pada mesin ayakan,
2. timbang 1000 gram pasir kering (setelah dikeringkan dalam oven
pengering), lalu masukan ke ayakan diameter 4.75 mm, lalu ayakan
teratas ditutup
3. Lakukan pengayakan selama ±10 menit.
4. Setelah selesai, pasir yang tertinggal dalam masing-masing ayakan
ditimbang.
37
Tabel 3.5
Hasil ayakan pasir asal PT. Perwita Karya dibandingkan Britishstandard (BS 882-73)
No
LubangAyakan (mm)
Berat tertahan Berat tertahan
Kumulatif (%)Berat lolos
Kumulatif (%)Daerah II
BS 882-73Gram (%)
1 9,5 0 0 0 100 100
2 4,75 17 1,7 1,7 98,3 90 - 100
3 2,36 198 19,8 21,5 78,5 75 - 100
4 1,18 186 18,6 40,1 59,9 55 - 90
5 0,85 175 17,5 57,6 42,4 35 - 59
6 0,3 139 13,9 71,5 28,5 8 - 30
7 0,15 147 14,7 86,2 13,8 0 - 10*
8 pan 138 13,8 100 0 -
Jumlah 1000 100 278,6 --
pasir ini sebaiknyamenjadi 20% untuk pasir hasilpemecahanbatu
03
0.15 0.3 0.6 1.2
Diameter ayakan (mm)
>—Batas atas BS-S82-73 —o—Gradasi pasir
2.4
- Batas tewah BS-882-73
Gambar 3.2 Grafik gradasi pasir asal PT. Penvita karya
38
Tabel 3.6
Hasil ayakan pasir asal PT. Trikarsa Nusantara dibandingkan British standard (BS 882-73)
No
LubangAyakan (mm)
Berat tertahan Berat tertahan
Kumulatif (%)Berat lolos
Kumulatif (%)Daerah II
BS 882-73Gram (%)
1 9,5 0 0 0 100 100
2 4,75 43 4,3 4,3 96,7 90 - 100
3 2,36 111 11,1 15,4 84,6 75 - 100
4 1,18 187 18,7 34,1 65,9 55 - 90
5 0,85 189 18,9 53 47 35 - 59
6 0,3 165 16,5 69,5 30,5 8 - 30
7 0,15 151 15,1 84,6 15,4 0 - 10*
pan 154 154 100 0 -
Jumlah 1000 100 260,9 - -
pasir ini sebaiknya menjadi 20% untuk pasir hasil pemecahan batu
ca
0.15 0.6 1.2
Diameter ayakan (mm)
•Batas atas BS-882-73 -Gradasi pasir
2.4 4.8
- Batas bawjh BS-882-73
Gambar 3.3 Grafik gradasi pasir asal PT. Trikarsa Nusantara
Tabel 3.7
Hasil ayakan pasir asal Sungai Krasak dibandingkan British standard (BS 882-73)
39
No
LubangAyakan(mm)
Berat tertahan Berat tertahan
Kumulatif (%)
Berat lolos
Kumulatif (%)
Daerah II
BS 882-73Gram (%)
1 9,5 0 0 0 100 100
2 4,75 61,5 6,15 6,15 93,85 90 - 100
3 2,36 60 6 12,15 87,85 75 - 100
4 1,18 191 19,1 31,25 68,75 55 - 90
5 0,85 226 22,6 57,85 42,15 35 - 59
6 0,3 207 20,7 78,55 21,45 8 - 30
7 0,15 163 16,3 94,85 5,15 0 - 10*
8 pan 51,5 5,15 100 0
Jumlah 1000 100 280,8 -"
:pasir ini sebaiknya menjadi 20% untuk pasir hasil pemecahan batu
0.15 0.3 0.6 1.2Diameter ayakan (mm)
2.4
• Batas atas BS8S2-73 -Gradasipasir —a— Batas bauah BS-882-73
Gambar 3.4 Grafik gradasi pasir Sungai Krasak
Nilai Modulus Halus dari ketiga asal agregat dapat dilihat pada tabel 3.8
dan perhitungan Modulus halus butir (MHB) adalah sebagai berikut:
MHB = Z Kumulatif berat tertahan (%)2 Berat tertahan (%)
Tabel 3.8 Nilai MHB untuk setiap asal agregat
No Asal Pasir
PT. Perwita KaryaPT. Trikarsa Nusantara
Sungai Krasak
Nilai MHB
2,786
2,6092,808
40
3.4.3 Pemeriksaan berat jenis pasir
Pemeriksaan berat jenis ini dimaksudkan untuk menerukan berat jenis
(bulk), berat jenis kering permukaan (SSD), dan berat jenis semu dari agregat
halus (pasir).
Adapun cara pemeriksaan beratjenis pasir tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dengan jalan "quartering"(rnembagi empat), ambil kira-kira 1000 gram
pasir, masukan kedalam oven pengering temperatur 105 C, lalu
dinginkan dan direndam dalam air selama 24 jam,
2. keesokan harinya air dibuang lalu pasir basah ditebarkan diatas pan
(sebelumnya dilapisi dengan kertas koran dahulu) untuk diangin-
anginkan sampai mencapai keadaan "saturated surface dry" (SSD) atau
kering jenuh permukaan. Keadaan SSD dicapai jika seluruh permukaan
butir pasir telah jenuh dengan uap air ("moisture").
41
Keadaan SSD untuk pasir dapatdiketahui sbb:
a. Ambil pasir tersebut lalu masukan kedalam mold (cetakan
kerucut) dengan posisi diameter kerucut yang besar berada
di bawah. mold diletakan diatas lantai, ratakan permukaan
pada mold (cetakan) tersebut,
b. tumbuk dengan penumbuk logam sebanyak 25 kali
perlahan-lahan, lalumold diangkat,
c jika pasir tidak ada yang melekat pada permukaan dalam
mold dan begitu mold diangkat, pasir menjadi buyar,
berarti keadaan pasir tersebut SSD. Tapi jika diangkat
pasir tersebut masih dalam bentuk kerucut berarti masih
basah, lembab, pasir demikian harus dianginkan lagi
3. Timbang 500 gram pasir yang sudah SSD lalu masukan ke dalam
piknometer yang telah diisi air setengahnya. Tambahkan air kedalam
piknometer sampai mencapai leher piknometer.
4. Tutup mulut piknometer dengan telapak tangan lalu piknometer
dibolak-balik agar udara dalam pasir dapat keluar. temperatur
diusahakan 23°c. Piknometer + air + pasir ditimbang, beratnya = C
5. Pasir dituangkan bersama-sama airnya kedalam pan, lalu dikeringkan
dalam oven pengering temperatur 105°c selama 24 jam. Keesokan
harinya berat pasir kering ditimbang = A
6. Piknometer kosong diisi penuh air sampai batas leher, lalu ditimbang
beratnya = B
42
Hasil dari pemeriksaan untuk ketiga asal agregat dapat dilihat pada tabel
3.9 dan mengenai cara perhitungan adalah sebagai berikut:
1. Beratjenis menyeluruh (bulk spesific gravity)
Yaitu perbandingan berat (dalam udara) suatu volume contoh (termasuk
pori-pori yang kedap air maupun tembus air) dan berat (dalam udara)
suatu volume yang sama besarnya dari air suling pada temperatur yang
sama.
Bulk Spesific Gravity = A/(B + 500 - C)
A = Berat kering contoh keringudara(B +500 -C) =(Berat piknometer berrisi air +berat contoh kering permukaan) - (berat
piknometer berisi pasir + air)
2. Bulk Spesific Gravity untuk keadaan SSD (jenuh kering permukaan)
Bulk.Sp Gr= 500/ (B + 500 - C)
3. Apparent Spesific Gravity (beratjenis tampak)
Yaitu perbandingan antara berat bagian kedap air dari suatu volume
contoh (dalam udara) yang tembus air dan berat suatu volume (dalam
udara) yang sama besarnya dari air suling pada temperatur yang sama.
App. SpGR= A/(B + A- C)
Tabel 3.9 Beratjenis dari 3 lokasi asal agregat
.No Asal agregatBj
seluruh
Bj(SSD)
BjTampak
1
2
3
PT.Perwita
PT.Trikarsa
S. Krasak
2.464
2.425
2.621
2.525
2.500
2.631
2.632
2.621
2.648
43
3.5 Perhitungan Perancangan Adukan Beton
Perhitungan campuran beton di bawah ini didasarkan pada salah satu kuat
tekan disyaratkan, yaitu fc=22.5 Mpa dengan data bahan susun beton sebagai
berikut:
1. Diameter maksimum agregat kasar :40 mm
2. Kuat tekan disyaratkan (f c) : 22.5 MPa
3. Modulus halus butir (MHB) pasir : 2.609
4. Beratjenis pasir (SSD) :2.525 T/m3
5 Beratjenis kerikil (SSD) :2.68 T/m3
6. Beratjenis kerikil kering tusuk (SSD): 1.469 T/m3
7. Beratjenis semen : 3.15 T/m
Perhitungan campuran beton dengan metode ACI adalah sebagai berikut:
1. Menghitung kuat tekan rata-rata.
a. menghitung nilai margin (m)
untuk 20 buah benda uji dengan persentase yang diperkirakan akan
jatuh di bawah kekuatan tekan karakteristik sebesar 5%, berdasarkan
gambar 3.5 atau table 3.11 diambil nilai k sebesar 1.64.
m = k. Sj
jimlah benda iji50 100
%defektif
44
Gambar 3.5 Hubungan antara faktor k dan bagian hasil pemeriksaan yang diperkirakandibawah kekuatan tekan minimum
Tabel 3.10 Harga k untuk beberapa keadaan
1 untuk 10% defektif =1.28k untuk 5% defektif =1.64
k untuk 2.5% defektif = 1.96k untuk 1% defektif =2.33
Berdasarkantabel 2.9, untuk volumepekerjaan lebih kecil dari 1000m3
dan mutu pelaksanaan baik didapat nilai:
Sd = 60 kg/cm2 =6 Mpa
k.Sdm
m 1.64.6
m = 9.84 Mpa
45
b. menghitung kuat tekan rata-rata
fCT = f'c +m
fCT = 22.5 + 9.84
f'CT = 32.34 Mpa
Untuk silinder f CT = 0.83 . 32.34 = 26.842 MPa
2. Menetapkan faktor air semen, berdasarkan tabel 2.10, untuk f'^ = 26.84 Mpa
dengan interpolasi didapat Fas = 0.548. Besarkan tabel 2.11 untuk beton di
dalam ruangan, keadaan sekeliling non-korosif didapat Fas = 0.60. Dari kedua
nilai Fas diatas dipakai nilai Fas terendah,jadi Fas = 0.548
3. Menetapkan nilai slump, berdasarkan tabel 2.12, untuk jenis struktur balok
didapat nilai slump 7.5 -15 cm.
4. Menetapkan kebutuhan air berdasarkan tabel 2.14 , untuk nilai slump 7.5 - 10
cm dan agregat maksimum 40 mm didapat
- kebutuhan air: 177 liter
- udara terperangakap : 1%
5. Menghitung kebutuhan semen.
-Berat semen = Berat air/ Fas
= 0.177/ 0.548 = 0.3229 Ton
= 322.9 kg
-Volume semen (VS) = Berat semen/ Bj semen
= 0.3329/3.15
= 0.1025 m3
46
6. Menetapkan volume agregat kasar per meter kubik beton, berdasarkan tabel
2.15, untuk diameter agregat maksimum = 40 mm dan modulus halus butir
(MHB) pasir = 2.609 didapat:
-Volume agregat kasar (VK) = 0.739 m3
-Berat agregat kasar = VK. Bj kerikil kering tusuk
= 0.7739x1.469
= 1.085 Ton =1085 kg
-Volume kerikil padat = Berat kerikil / Bj kerikil (SSD)
= 1.085/ 2.68 = 0.4048 m3
7. Menghitung volume pasir (VP)
-VP = 1 - (VA + VS + VK + VU)
= 1 - (0.177 + 0.1025 + 0.4048 + 0.01)
= 0.3057 m3
-Berat pasir = VP . Bj pasir (SSD)
= 0.3057x2.525
= 0.7718 Ton = 771.8 Kg
8. Kebutuhan untuk 1 M3 adukan beton :
a), semen = 322,9 Kg
b). pasir =771.8 Kg
c). kerikil = 1085 Kg
d). air =177 Kg
Perhitungan untuk kuat tekan disyaratkan lainnya sama seperti langkah-
langkah perhitungan diatas. Kebutuhan untuk tiap IM3 beton untuk berbagai
47
macam mutu beton diperlukan semen, pasir, kerikil dan air, seperti tertera pada
tabel 3.11 berikut ini:
Tabel 3.11 Daftar kebutuhan material perM3 adukan beton untuk tiap mutu beton
Mutu beton Asal pasir Berat Semen
(Kg)
Berat Pasir
(Kg)
Berat Kerikil
(Kg)
Berat Air
(Kg)
f'c= 17.5MPaPerwita K
Trikarsa N
S. Krasak
295
295
295
749.3
810.7
856.1
1085
1059
1056.2
177
177
177
f'c = 22.5 MPaPerwita K
Trikarsa N
S. Krasak
322.9
322.9
322.9
771.8
788.0
832.7
1085
1059
1056.2
177
177
177
f'c = 30 MPaPerwita K
Trikarsa N
S. Krasak
381.4
381.4
381.4
725.1
742.2
784.0
1085
1059
1056.2
177
177
177
Jumlah 2997.9 7059.9 9600.6 1593
Untuk tiap kuat tekan yang disyaratkan terdiri dari 20 buah kubus diperlukan
material:
Volume 20 kubus = 0.15 x 0.15 x 0.15 x 20 = 0.0675 m3
untuk pengerjaan adukan beton, kebutuhan material setiap adukan diberi
penambahan 10%. Hasil penambahan 10% dapat dilihat pada tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12 Daftar kebutuhan material 20 kubus benda uji untuk tiap mutu beton
Mutu beton Asal pasir Berat Semen
(Kg)
Berat Pasir
(Kg)
Berat Kerikil
(Kg)
Berat Air
(Kg)
f'c= 17.5 MPaPerwita K
Trikarsa N
S. Krasak
21.903
21.903
21.903
60.194
58.976
63.356
78.630
80.561
78.442
13.142
13.142
13.142
f'c = 22.5 MPaPerwita K
Trikarsa N
S. Krasak
23.975
23.975
23.975
58.509
57.306
61.828
78.630
80.561
78.422
13.142
13.142
13.142
f'c = 30 MPaPerwita K
Trikarsa N
S. Krasak
28.318
28.318
28.318
55.108
53.838
58.120
78.630
80.561
78.422
13.142
13.142
13.142
Jumlah 222.588 1 527.444 712.839 118.280 j
48
3.6 Pelaksanaan Penelitian
3.6.1 Pembuatan benda uji
1. Bahan disiapkan serta rencana campuran adukan beton telah dibuat,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan penimbangan bahan-
bahan sesuai dengan proporsi yang telah direncanakan. Pasir dibasahi
kemudian diangin-anginkan agar diperoleh keadaan jenuh permukaan.
Demikian pula halnya dengan split yang akan dipakai dicuci dari segala
kotoran dan debu, kemudian diangin-anginkan agar diperoleh keadaan
jenuh permukaan,
2. dimasukan bahan-bahan agregat kasar dan sebagian air yang dibutuhkan
ke dalam mesin pengaduk (molen) yang sedang berputar. Setelah
beberapa saat tambahkan agregat halus, semen, dan air sedikit demi
sedikit sampai campuran rata,
3. setelah benar-benar tercampur dengan baik untuk mengetahui
kelecakan adukan beton, maka dilakukan pengukuran slump dengan
kerucut Abrams, yang dilengkapi dengan penumbuk baja berdiameter
16 mm. Pelaksanaan percobaan slump dilakukan dengan cara kerucut
ditekan pada penyokong-penyokong kakinya sambil diisi adukan beton.
Dibuat tiga lapis adukan, dan tiap lapis ditumbuk sebanyak 25 kali.
Bagian atas kerucut diratakan dan didiamkan selama 30 - 60 detik.
Kemudian kerucut Abrams diangkat perlahan-lahan secara tegak lurus
dan diletakan di samping adukan tadi. Diukur antara puncak kerucut
dengan puncak adukan yang telah mengalami penurunan, selisih tinggi
tersebut dinamakan slump,
49
4. dimasukan adukan tadi dalam cetakan kubus beton yang telah diolesi
oli. Adukan dipadatkan dengan cara ditumbuk dan diketuk-ketuk
dengan menggunakan palu sehingga terjadi pemadatan yang sempurna
dan gelembung udara yang terperangkap akan keluar. Adukan yang
telah dicetak didiamkan selama 24 jam dan diletakan ditempat yang
terlindung dari hujan maupun sinar matahari,
5. setelah 24 jam cetakan dapat dibuka.
3.6.2 Perawatan benda uji
Waktu yang harus disediakan untuk perawatan beton berdasarkan
spesifikasi dimaksudkan agarbetonmenjadi matang, sehingga:
a. Menghindarkan timbulnya retak-retak pada permukaan beton akibat terlalu
cepatnya kehilangan air pada saat beton itu masih berada dalam keadaan
plastis,
b. untuk menjamin tercapainya kekuatan tekan yang disyaratkan, yang tergantung
pada:
- jumlah air yang mengisi rongga-rongga antara butir-butir agregat dan
mengelilingi butir-butir semen,
- jumlah semen yang terhidrasi.
Dari beberapa metode perawatan beton yang ada maka dipilih perawatan
beton dengan cara pembasahan yaitu dengan merendam benda uji dalam air
selama 7 dan 28 hari.
(O
—.
.—~
——
_-_
__
-O
<0
00
vja
u>
jiU
(g
-.
to
oo
00
GO
CO
00
00
00
00
GO
00
00
4i—
to
4^ujto
—'*.'—
to
*^
*.
Ji
-tO
OOs
SO
4=.
to
oo
>-'0
0\jiyio
*u
i
UJ
WW
UW
lij
WU
JU
JU
JV
>4
i.4
i-U
i'./
i4i.
4i.
U'>
4i4
^o
oo
oo
o^jo
uh
oo
^ju
'i
Ov
pJi
Ji
0\
Wi
—so
tOi—
•o
ob
ou
'vib
oio
w^
'oo
00
4*
CO
Vi
Jl
—•
—SO
oo
tOtO
tOIO
IO
tOtO
tOtO
tOu
uu
wL
ju
ju>
ji.
Lj
'u>
OsU
JO
sO
S^JO
00
0*
-O
s0
0M
OO
Ui
--
OIO
.—O
SO
to
O<
OD
0^0
\U
lJlU
|O
w
OO
00
00
00
00
00
00
00
00
00
is)*
WJi
U)_
'^
Jijoto
to
to
-J
O00
Ln
Oa
WO
<-nUi
00
oOO
OO
Ui
^S
OC
OC
OO
sJsl^iO
sJ
to—
•-•00
OIO
OS
o-O
UJ
unoo
to<~
nto
4^.
\j\
0\
so4^
uu
iu
jiO
iu
iO
\o
oji.a
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
uu
ulju
uu,w
ui-
^J^IiV
lO
UitO
C0
4i\0
WO
\Q
>O
uit-W
O0
4i^
to
uj
un
to
I
SI
ciS-
pa re 3.
a I SI
2.
W ft 3 re s er
ft © a 5 c ft s -5 69
zO
so
00
~J
OS
Un
4i
UJ
to
'-,
oS
O0
0-J
Os
UH
4*
UJ
to
>—
o
to
CJ
oo
vj
a.
S—
'
00
00
oo
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
oo
00
00
re
UJ
4i
to
to
to
to
uj
uj
to
UJ
UJ
_1
4s.
M4
s.<
~l
to
Is)
•—•
to
SO
J>
i—•
UJ
SO
oo
to
00
Os
IJl
-o
UJ
o<
/lo
SO
4s.
to
wr>
•—'
-o
o-o
oo
to
SO
U->
to
oU
iso
<J
\<
J\
U\
un
Ul
<_n
4s.
oo
K
UJ
UJ
UJ
u>
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
l<J
(<J
UJ
UJ
U"<
Ui
4^
Uh
*»
.4=
-4
*.
Vi
4s.
<J1
(Jl
l/l
OS
i/>
Is<
:0
to
OO
U*
lU
J0
0.-
•U
iO
sU
Jto
oto
Os
</l
<->
Os
SO
Os
'n"
Os
>—
UJ
UJ
00
4i.
4*
4S
.so
oo
SO
UJ
to
to
to
3
IO
SU
»l•U
4*
.U
*lU
J•£•
^"4=
-0
0~
J-o
</l
sn
oo
oo
so
•—'
oo
Urt
ON
>—
4*
.u
jso
SO
to
-o
o4
s.v>
Ui
to
UJ
wto
to
to
to
toto
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
3U
Ju
jU
JU
JU
JU
JJX
uj
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
I.J
UJ
IO
l>>
^-o
-Oso
•—0
0^t
Ul
Os
H-*
•uo
1/1
UJ
4~»
Is)
4^
00
so
i—O
S-o
OS
Ui
00
IJ
\4
s.to
UJ
00
Os
Os
ft 2.
CO
to
to
Ha
UJ
•o
UJ
M9
.s.
u*>
-o.
5.
-1
u>
Cs
H•
a-
ft
•t rt>
UJ
5H
*fB
w1
a f»ffi*
nite
f-f
65 C3
8?
TC
flft
cr
fta
s!"♦■
0!—
..s
ft
3B
e<
/>
scr
nS3
IIQ
.
h^
as
-J
ein
w.
to a ft s T
O 65 3 K K. f? a
s
o
to
2o
so
00
-o
Os
Ui
4s.UJ
to
"—
oso
oo
-o
OS
Ul
4s.UJ
to
-*
&
to
c00
•v]
*~
~/i\
oo
00
oo
oo
00
00
00
00
00
00
00
00
00
-o
00
00
00
00
-4
00
CO
re
«—'
"—
4s.UJ
to
Os
to
to
o_~
to
IO
tO
SD
o—
UJ
«SO
to
sv
oto
.—•
OS
UJ
OS
oUJ
oo
_.
Os
00
i—
to
to
UJ
Oso
4a.
110
1-1
oUs
UJ
oto
so
4s.to
Ui
oo
oto
OUl
UJ
^J
UJ
to
to
£
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
<>J
<4s.Ul
ui
4s.Os
Ui
it4s.
4s.
Ui
4s.Ui
Ui
Ui
4s.
</l
4s.
4s.
r-,
00
Os
4s.to
~o
oo
4s.
to
NO
oSO
OSO
SO
UJ
UJ
-o
—o
oSO
-J
Ul
-o
4s.
O^J
to
4s.UJ
Os
UJ
so
•—
4s.GO
SO
4S.Ul
4s.
H£3
to
00
Os
so
Ui
4=.ui
Ul
00
o-o
>—
UJ
4s.
4s.to
UJ
SO
4s.
5to
(J0
oo
so
UJ
Ul
UJ
OS
so
so
oo
^j
uj
to
UJ
«o
>—
00
to
re
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
o
to re
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
uj
to
to
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
s-U
~0
Ul
--)
4s.to
00
4s.
4s.
4s.Os
Os
OUJ
Os
1/1
UJ
4s.Os
uu
ui
00
--4so
UJ
Os
to
Ul
oto
UJ
UJ
Os
tO
OOs
yw8.
tO
to
Qto
UJ
ui
UJ
to
o 1CO
I
f1
VO
u»>
•1
1f°
1
um
,
fs1
H IS ft W re 2 B ft 3 e <•
+• e •o
Ul
•0 ts a re s 90 » a xs .H H 3.
vr
69 69 C en
69 S 69 3
XO
so
00
~o
Os
Ui
4s.UJ
to
'"•'
oSO
00
^J
Os
ui
4s.UJ
tO
'-'
o
to
&S
00
~J
e3
35
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
Ul
UJ
to
UJ
to
Ui
4s.Ul
oto
to
Os
UJ
UJ
—UJ
4s.IO
4s.
4s,
Wo
Os
to
•~Jso
00
UJ
to
UJ
00
Os
SO
Os
Ui
O—•
UJ
UJ
4s.to
SO
s,
g—
©-J
00
00
so
4s.00
ooo
Ul
SO
Os
so
00
OOs
SO
oUl
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
U)
UJ
UJ
UJ
UJ
U>
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
^£
Ui
4s.
4S.
Ul
4s.ui
4s.Os
4s.
4S.
4s.Ul
Ul
Ul
4s.UJ
Ui
UJ
Ui
Os
to
Os
>—
*so
4s.uj
oo
to
•—4
o00
4s.
4s.
—to
ui
4s.OS
Os
to
22.
OUi
so
UJ
oto
*^
~J
H—'
Os
oo
to
Os
•—•UJ
so
UJ
~o
—•Ul
3c
00
Oso
to
4s.UJ
oo
so
•—1
Ul
UJ
•O
UJ
-o
to
oo
to
-o
oo
s_y
3SO
Os
Os
4s.oo
O4s.UJ
oUi
SO
Oh-
i—
ui
os
Ul
Ul
to
l~»
re
to
to
to
K)
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
Berat;(Ton/
4s.
4s.
4s.UJ
4s.
4s.
4s.UJ
UJ
4s.
UJ
4>
UJ
UJ
uj
4s.
4s.ui
Os
-o
-o
-J
Os
OS
•—
so
UJ
4s.UJ
00
jS
Os
>->
SO
4s.
UJ
Oto
UJ
o•-
•—*Ui
Os
to
•^1
Is
»—»
i—i
o-J
SO
-O.SO
UJ
so
-J
00
UJ
B2
s!>
s. CO
-.'•'CO
to
to
HX
'U)
sO
UJ
sjO
ata-ron/m
00
UJ
«JC8 f»
H 69 O"
2.
UJ
i-*
ui
u ft 3 s or
ft
*•*
o D 3 e II
69 a.
re s s 8 e.
•o 69 CA -!'
*S H j? 3 s 69 69
Ul
to
~—
Oso
00
"OO
sU
i4s
.U
JtO
—
to
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
4s.
toU
JU
J4s
.tO
4s.
UJ
O4s
.0
4s4
stO
O-O
I0
4sU
00
s0
00
0s4
s.0
0O
tO
UJ^J
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
Os4
s.U
iOsU
J4
s.4
i.4
s.4
s.
—4
s.t
O0
\tO
s0
s0
4s.
©to
Ul
toO
OU
ito
to
9S9S
rt
~<>
4s.
4s.
oou
ibo
o©
oo
to
oso
uito
to
>—
Ul
UJ
Ul
so
O
toto
toto
toto
toto
toto
UJ
UJ
UJ
toU
iU
J4s
.js
.U
JU
JtO
so
Os-o
tO
—'O
r—
UJ^J
s0
tO0
04
s.U
lUiU
i~J0
0O
s
to
UJ
-J
-J
OsOOO-~J.OsUi4a.UJto*—
00
OO
00
OO
00
00
00
00
00
00
•feN
"—°v
l'•—
4s.
4s.
Ui
4s.
UJO
tOO
OU
1U
j4s.4
s.4
i.—
4a.
UiO
UJO
tO
tO
OsO
OtO
"-'
UJU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
i4
a.4
s.u
i4
s.u
iU
iO
su
iU
iU
lO
s0
0sO
4s.4
s.0
0U
JU
J^J
-4so
-J-^
4U
J—
Os
Ui
OO
s00
00so
toSO
00'—
•U
lU
JU
lU
JO
UlO
OsO
sO
OO
OO
OO
to
to
to
to
to
to
10
to
to
to
uj
uj
uj
uj
uj
uj
uj
uj
uj
uj
OsO
s4
s.-
OO
sO
OU
iUiO
OU
itO
so
Os-O
"—
UJU
l—
UJ~
J
to
UJ
CT
s4
^
2 o
5>G
£•1
&to re
3c
*J
?3 re
<-.
DOH
2o
3
32
Of
3.
CO
OS
&£
3I?
H 69 cr
2.
UJ
CO
re
69 ft s cr
ft
o s 3 c UJ
o 69 a.
ft a Q
tQ 69 s
•o 69 CO •?" •0 .H H -1 I' 69 c C/l
69
s
to O
s0
00
^3
0su
i4
s.U
Jto
»-
to
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
4s.
UJ'©
Ui
uio
to4s
.--
'4s.
Ul
"si
Ul
~vl
>—
Os
OUJ
4s,ui
-o
1—
Os
—4s.
ujujujujujujujujuj
4s.Ui4s.Uiui4s.4s.Ui4s.
so
~so
Os
4S.
so
4s.
>—
OO
00
O
UJ
--...
OS
—i
00
4s.Ui
Ul
vj
00
00
'©
OS
•—
>—
Ui
os
to
Os
Os
Ui
04
s.so
ui0
0tO
to
uji—
uj
to
to
to
to
toto
to
to
to
to
4s.u
ju
j4
s.u
ju
j'u
ju
ju
ju
j—
Osh
-O
so
—U
i4>
UiO
00
00
tO
tO
S0
4s.U
lS
ujU
i
to
UJ
to
Os0
00
~4
Osu
i4
s.U
JtO
i—
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
i*Jb?
-fc-u>
**»'•—
>°us
toto
tOO
O>
—U
JU
JtO
OO
UJO
S»
-*
-Js0
00
4s.4
s.S
0O
stO
O
UJU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
J4
s.U
iUi4
s.u
iOs4
s.O
stO
Ui
4s.0
s0
s^ts0
4s.^
as0
S0
Os
•-00-otoui
'<-'bs
OUJ
00
4s.
so
UJ
4s.eoosj
OS
vl
00
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
toujuj
'4s.ujioujujuiuj
SO—
-O
UJU
iUJU
iOsO
OU
J4
s.0
04
s.U
ltO
UJO
UJU
J
to
UJ
Ul
to
%
OCO
ST
ffi
2S3
"0s
o3
c*^
3 re CO
ft
C5<S
H o I,s
H 69 cr
ft a ft 3 ft
8 cr
ft
o B 3 c
<V
1to
2O
so
00
-o
Os
Ui
4s.
UJ
to
"-1
OSO
00
«o
Os
Ui
4s-UJ
to
—o
to
7?
Goo
SJ
a.
i
00
00
00
00
OO
00
00
00
00
00
oo
00
00
00
00
00
00
00
00
00
rr
CO
re
to
Ui
to
4s.Ui
4s.to
UJ
Os
to
UJ
4S.
l/l
4s.to
UJ
K)
fs
fs
Is
s_J
SO
so
to
SO
.—»
*—
00
©-o
t—t
otO
SO
4a.
rra
3©
©<_>
OO
Ui
Ul
©Ul
OUi
Ul
Ul
oo
©©
OUl
Ul
'"W'
t»
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
4s.Ui
UJ
1/1
Ui
Ul
4*
UJ
1%
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
UJ
/—\
<*
.—
.—.
oo
UJ
to
Uj
so
Ul
4s.ui
4s.OS
Os
Ui
oto
4s.GO
to
-O
Os
~J
-o
so
Us
Ui
-J
4s.so
to
00
Ul
©so
3c
its
OS
Ui
-~l
Os
CO
3 re
to
UJ
SO
o—
Ul
Os
4s.
so
oto
UJ
UJ
UJ
SO
4s.
•~s
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
H ore
4s.
4s.
4s.
4s.
4s.UJ
4s.
4s.UJ
4s.
UJ
l*>
4s.UJ
sto
c_>
uj
oo
to
OSO
-o
-J
osn
Ui
00
-~t
4a.
^J
GO
Ul
UJ
©-o
to
to
SO
OS
so
&re 3.
to
to
to
H00
4^s.
UJ
oK-
•—'
Os
?to
-J
1-t
fa
H 69
cr
2.
UJ
to
o W ft 3 B cr
ft
o B to
to
Ui
69 a re B 94 69 B •o 69 CO •1° CZ
)B B cro 69 7T
©sO
00
-O
OsU
i4
s.U
JtO
—
to
00
OO
OO
OO
OO
OO
OO
CO
OO
vlo
O—
—U
J4S
.U
J0
0U
Jto
SOU
JU
JS
OO
OsO
tOH
-O
OS
OO
SS
OU
JU
JS
OO
Oi—
>U
i~J4
s.U
lO
UJU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
j4
s.u
lu
l4
s.u
j4
s.4
s.u
j4
a.
004a.tOto4s.-~4-000-0.SO
00
to
-O
-O
Ui
to
-O
UJ
4s.
—
to
to
SO
Ui
to
Ui
—Os
SO
o-J4
s«
OW
00
4s4
sO
W
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
^UJ
uj4s
.4s
.Os
4s.
UJuj
4s.
00
0-0
0—
1—>—
OO
Os©
OO
OO
SO
Ui4
a.t
O—
OU
J
to
4i.
Ul
©sO
00
-O
.OsU
l4
s.U
JtO
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
4S.
to4s
.'—
toU
J4s
.to
4a.
UJ
ujo
oto
~j-o
-o
oo
4s.4
a:o
oU
itO
S0
4s.0
s-0
——
OsU
i
UJU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
1U
IU
I4
S.4
S.4
S.U
1U
14
S.4
S.
©O
O0
SO
00
4S
.U
IS
00
0so
to
oo
ui
—4s
.—
~j~
jo
s1—
4s.
00
ui
-OO
00
—u
i—
0O
UJtO
-O
©tO
4s.0
0U
lU
J
10
toto
toto
toto
toto
to4s
.U
J4s
.U
J4s
.4a
.U
JU
J4a
.4a
.©
Os©
UiU
JO
sO
——
©4
s.U
1tO
SO
UJ4
a.u
1-O
.UlU
1
to
UJ
00
sO
?
&-9
I-1
<£CO
OO
3.
g- to re 3.
,-,
.to
H o I,
t->
CO
M
H 69
cr
ft,
UJ
CO
re
69 ft
B cr
ft
o B
Ul
UJ
J*a!
o£
eBen
os
n.
soo
c03
Ph
oB3&aocv
2n
MOH
'Jv1
s—'
Wg
go
53H
EC
3B
Ou
.>
w
£on
pq—
<
£
t>
Os
en
<n
OO
CO
nO
NM
NiO
f-N
so
t~
-o
oo
sT
j-o
oin
so
oo
s
CN
<N
CN
<N
CN
CN
CN
<n
tNC
N
Ot~
tNo
o
r~
en
os
oo
o©
O«
nm
in
oo
©ci
r*ifi
irioo
Nu
sin
i/iN
N>/">
in
min
so
mo
oficicsciro
c'ic'ici
^O
I^M
SO
tN
t^O
Nft
min
so
oso
om
n-o
sin
©ci'ttstio
tstn
Tfi/i
00oo
oooo'
oo'00
oooo
oo'oo'
—C
Nro
-^
J-m
so
r^
oo
oso
00
00
mCN
u-io
oo
otN
nN
So
or-
so
©—
<N
P-
rr
—tj-
oo
•<*•
CN
CN
CN
CN
CN
CN
CN
tNci
tN
^^
22
Ss'^
~t^
tv
-o
ofn
*N
•*
<SSn
-o
o©
r~.—
—oo
<n
©'
CNos
t—^r
—'
TT
»o
o3
nn
\o
vio
«t
'T
i|,t|/iin
i/)in
in
in
tri
CxiM
flo
oo
oo
on
fr-o
mr—
cN
viin
oo
—
00CO
0000
odoo
oo'oo
oooo'
00
CN
cN
OT
rm
so
t"~
oo
osO
?3aa,
Ct3
CO
03
ooc0
3J*
caH3
*->
J*
S59«C0
3
a•-»•>
85s±>
•"•^
a3
(L)
aO
h
0/
Phr-
o
3-*
'C<D
X)
'3OJ)
OS
x>CO
J3
-203
-a03
cojocC3
C3
3CtG<UQ,
X!
03
•acC3
'3CO
<D
"cUCO
O,
03
X)
03
E1J*03
CCQ
coJDcJsi
CO
<UEcC3
Cca
Xi
<D
JO£a,
CO
J3C3
a,
cC3
-^as
^9•+-•
3JO<U
CO
l-l
Oh
C3
C3
CN
co
OD
CS33co
fcflC2Xp
i
oco
C03
C<u
X3c03C<H
X<L>XE<
uac0
3
a.
3T
33CO
m
03
Eco
ca
EOJJ
co3
co3
C03
JO0)
X)
E<u
o.
03
<D
Oc03
jC+-»
3X
)<
Uco
v-
o3
-ac<u
X)
03
00
6X
)cco
CC3
03
E•3CO
C033E<u
cCs3
c03
JO<u
XEaj
o-
Jsi
3
'?3C(DO.
E503
'—i
C03
CO
)c<
u•o
'33co
<U
CO
03
Oc
.2'5*
C<D
CO
03
JC
3JO<U
CO
V-
3
•ECO
E•s03
&
55
Tegangan beton diperoleh dengan membagi beban yang mampu ditahan
masing-masing benda uji dengan luas permukaan beton yang ditekan. Formula
Ptegangan tekan beton adalah : o\= I a (MPa),
dimana:
P = Beban maksimum yang mampu ditahan (N)
A = Luas permukaan tekan beton (mm2)
3.7.1 Hasil pengujian kuat tekan
Hasil pengujian kuat tekan kubus beton dapat dilihat pada tabel-tabel
berikut ini:
Tabel 3.22
Hasil uji tekan beton mutu f c=17.5 MPa dengan asal pasir PT. Perwita Karya
NoUmur
(hari)
Luas
(cm2)Beban Max.
(kN)
Kuat tekan
(kg/cm2)
1 229.48 350 152.522 237.14 460 193.983 235.47 420 178.374 232.53 390 167.725 7 234.80 455 193.796 234.39 450 191.987 234.17 405 172.958 233.78 380 162.559 230.98 370 160.1910 230.28 500 217.13
11 234.07 430 183.71
12 230.25 585 254.07
13 231.32 573 247.71
14 227.68 573 251.67
15 28 229.06 488 213.05
16 228.01 573 251.31
17 227.09 530 233.39
18 230.37 545 236.57
19 233.63 590 252.53
20 233.77 510 218.16
to
——
——
—^-
—„
-„
OsO
00
~JO
sU
i4
S.U
JcO
—
IsJ
00
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
toIO
UJ
uj
toto
toto
toto
Ui
-O
UJ
—-O
Os
SO
OS
UJ
so
—Ui
—UJ
00
UJ
to
Os
OS
UJ
•4s.
—-J
—Os
Ui
—Ui
Ui
-o
OsU
iOsO
sO
sU
iOsO
sU
iOs
UlS
O-O
UJO
OO
OU
JO
stO
OO
©U
iO
OO
oO
Ui©
©
toto
toto
toto
toto
toto
OO
OsO
O-O
sO
Ui-
OsO
UJso
00
—-o
.tO
00
OS
4S.
UJ
toO
s»0
Ui
UJ
uj
4s.
tobo
4s.
ui
4s.
UJ4
a.O
sU
J4
s.O
sO
©O
s
OS
OO
O-O
OsU
i4
a>
UJtO
—
toto
toto
toto
—to
toto
UJ
UJ
UJ
to
to
to
UJ
UJ
UJ
UJ
—O
UJ
SO
--J00
UJ
~g
——
SOto
"so
O00
—O
s'—
-o4s
.4
S.^
JtO
Ui4
s.O
sU
JU
iOO
OO
4S
.UJU
14
S.4
S.4
S.4
S.U
JU
1U
1U
J0
0—
^4
UJtO
so
UiU
i4
s.
Ou
i©
ou
i©
oo
u«
©
—to
to
——
00
OS
—©
SO
00
'-
-O
00
Ui
©4s.
—to
to
4s.uj
uj
-J
so
UJ
Ui
4s.to
4s.
—©
—so
©^j
©so
tO
so
tO
OO
UJS
OU
iO
O
?
.§•1 r c c
o CO
re
cr
69 n B cr
ft
cr
2.
UJ
to
2©
SO0
0-O
Os
u4
s.u
jto
—O
sO
OO
^JO
su
i4
s.U
JtO
—o
K3
•?ff
or
vj
-J-
cs—
'=
1
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
IOto
to
to
to
IOlo
to
to
4s.
UJ
to
to
to
UJ
to
UJ
UJ
UJ
to
uj
to
to
4c
Oso
Ul
1—
*—
i—
4S
.S
Oo
oS
Oto
so
oo
ou
iO
sO
00
00
©U
lso
so
—4
a.
o1
—»
00
©to
Ul
UJ
-o
-j
to
<-s
—4
s.,
.4
a.
•»8?
OS
Os
(_)
SO
00
to
Os
oto
©4
s.O
sto
SO
UJ
Ul
to
Os
Ui
to
CO
re
_O
"U
lU
lU
lU
lO
sO
S4
s.U
iU
l4
S.
4s.
4s.
<»J
UJ
UJ
•N4
s.4a
.rs
.4
a.
©~
Jto
-o
to
so
UJ
SO
*-.
to
to
00
•o
so
</l
Os
Ui
1/1
©©
Ul
©U
lU
io
oo
Ul
oU
lo
oU
ito
©©
UJ
3g s
to
to
to
to
to
to
to
to
to
t.)
to
—
IS,
s4
vto
00
Ul
•—
'U
JU
l-o
00
00
OS
Ui
Os
c->
oso
sf>
4s.
-O-O
so
SO—
o0
00
0to
UJ
Os
4s.
ui
OO
s^~
lU
J
IO4
s.-0
O4
a.
UJ
UJ
Os
^J
00
-o
^0
0S
O-o
IOt-
>j
.3
n4
s.0
0U
JSO
to
4s.
-J
Os
OS
4s.
so
oo
Ui
Os
UJ
so
a 69
5a cr
n **•
© s s B HH
(A» cr
*£
69tO
aw
re B e
ra 69 B •a 69 H 3. E" 69 2
Os
25
Oso
a-J
OS
Ul
4S
u.
t-
1—>
©SC
oc
-J
Os
Ui
4s.UJ
tO
—t?
to
&£
oo
<l
Ss
to
to
Uj
uj
to
to
to
to
to
IO
to
IO
IO
to
to
tO
to
to
to
to
to
IO
UJ
UJ
UJ
to
UJ
to
4s.to
UJ
IO
UJ
UJ
8c
c_>
UJ
IO
oIO
sO
to
sO
o~o
4s.
4s.to
to
OUi
so
UJ
Os
-O
UJ
UJ
00
SO
Ul
SO
Ul
Os
4s.Ui
UJ
t/l
4s.Ui
5"8
SO
Os
--J
Ul
OOs
oo
4s.OS
•o
—.
oo
to
—Ul
•-Jso
4s.00
to
re
Os
Ui
©so
Ul
-o
Ul
-J
Ui
Os
OS
00
-J
--4
Os
Os
-o.
UJ
£Ul
o4s.Ul
to
tui
4s.
4s.Ui
4s.
Ui
4s.Ul
to
a-
O©
<~
>O
Ui
Ul
©o
Ul
Ul
oUl
o©
©©
Ui
u<
©
to
to
Ul
Ul
Ul
to
to
4S.
SO
to
4s.
4s.
to
to
4*
SO
©Os
UJ
Ul
UJ
to
00
Os
UJ
UJ
to
oo
©
to
o00
o
to
to
4s.so
Ul
to
—UJ
so
to
UJ
to
to
to
OUj
—UJ
Ui
—
to
to
to
Os
UJ
Ul
to
4s.ui
to
SO
SO
00
©to
<->
sn
UJ
Ul
4a.
ri
oSU
SO
so
ui
4S.so
to
Ul
©-j
Ul
O00
00
Ui
UJ
o«
f
m Cfl F cr
re © B 3 B
w
3 H 3.
a » z
25
©sc
00
-J
Os
Ui
4S
u.
t-J
—o
SO
oc
-J
Os
Ui
4S
Ul
to
—o
tsj
1?
foo
--J
s.'w'
i-i
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
UJ
UJ
to
UJ
to
to
IO
to
UJ
to
K)
4s.
C»J
UJ
uj
to
UJ
UJ
""—"^
r4a.
—4a.
4s.00
4s.
4s.SO
—Os
00
©UJ
4s.Os
OO
so
Ul
©oo
300
Ui
4s.
o©
Ui
Ul
Ul
4a.to
Os
-J
-o
00
OSO
t/l
-o
C»J
©m
P4s.SO
<_)SO
—Ul
Ul
to
SO
©4S.-J
Ui
00
o©
-o
00
•o
w recr s
OS
Os
~J
Os
Ui
Os
Os
Os
Ul
Ul
4S.
C/l
4s.
4s.
4s.
4s.
l/l
4S
</l
'a?
SO
Os
—~-J
(—1•O
to
00
UJ
</l
4s.00
~o
U)
l/i
f^
Ul
©Ul
OO
Oo
©o
©Ul
Ul
©©
OUi
oO
Ui
Ul
^2 P
to
to
UJ
to
to
to
to
to
to
to
IO
to
i—*to
to
to
to
to
1c
to
so
4s.~J
so
Os
4s.to
t~
-ito
sn
00
©O
4a.sn
IO
to
03
-o
4*
Ul
i—i
00
Ul
OS
so
to
to
to
•-4UJ
-o
oUJ
4S.
—o
Ul
-O
Os
Os
UJ
-o
to
00
K-i
to
C/l
UJ
UJ
Ul
£>
(Ts
3ft
~0
4s.
4s.Os
—Os
00
-o.UJ
SO
Ul
UJ
OUl
to
—Ui
Os
4s.to
K>
X 69 Cfl B cr
re
o B 3 e IO to
» a.
re a oc » a 69 •a t/> re
65
--4
to
——
——
—»
-^-
__
OsO
OO
-O
OsU
l4s.U
JtO
—
to
00
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
tOtO
tOU
JtO
tOto
UJtO
NJ
SOU
iU
i4S
.-O
SOsO
4a.
~JU
i
^T
tJ2
V*"i*
"-"-v°
°°*°
*•-JU
isO
4i4
s.t
sj0
0tO
OsU
i
po
co
po
oo
oo
oo
oo
to
uito
~o
so
oo
oo
—o
oso
Uio
ou
iu
iu
iu
iu
iu
iu
i
UJU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
JU
J-O
psU
J4
s.4
i4s.4
s.4
a.U
i
-O
Ui
4s.
UJ
SO
tO
00
00
Os
4s.
©sO
00
^4
OsU
i4s.U
JtO
>—
•
to
to
IO
—to
to
UJ
UJ
SO
Os
UJ
IO
so
so
UJ
UJ
Ui
ui
—4s.
to
to
to
to
to
to
tO
—UJ
to
UJ
UJ
-O
so
UJ
Ui
-o
so
—UJ
4a.ooso'©
Os
—•
to
-O
UJ
—
OsO
sO
sU
iOsu
iuiO
sU
iOs
Or-O
OO
sU
lO
OC
OW
UiW
©©
©U
iO
OO
o©
©
to
to
io
to
to
to
to
io
to
2
s.i C
Ore
cr
a ft B* B cr
ft o B 3 c
©S
O0
0-O
OsU
l4s.U
>tO
—
to
00
to
to
to
to
to
to
to
to
io
to
tOU
JtO
UJU
JU
JtO
tOU
JtO
''
~~
—4s
.to
00U
i—
-o©
Ui
SO
-O
4s.
4s.
to
4a.
Ui
-o
~J
Ui
so
Ui
UJ
OS
OS
UJ^o
Ui
so
Os
UJ
00
©O
OO
U1
00
SO
SO
OS
©©
©O
UiU
iO
UiO
©U
i
UJtO
UJU
JU
JtO
UJU
JU
JU
J4
S.S
04
S.O
OS
SO
OU
1-0
—SO
Ui
4s.
Ui
4s.
—U
J©
—O
NJ
OS
——
ui
0000
4s.
Ui
toto
—vj4
a.u
J0
0O
——
uj
OsO
OO
-O
Osu
i4
s.U
JtO
—
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
tOU
JU
JU
JU
JU
Jt0
4S
.UJU
Jso
toto
toto
to0
0©
4a.
Ul
Ui
oo
o4s
.©
4s.
toU
J©
so
tO-O
SO
—0
0—
GO
OO
SO
tO
OsO
sU
iU
iu
iU
iu
iu
iO
sO
stO
©S
04
S.U
JU
lUJtO
—o
OO
Uio
uiu
iO
OU
iU
i
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
•O
UlU
iUJU
JU
JU
J—
OS
Ul
O-J
OS
to©
00to
Os
toO
S—
Os
UJ
UJ
Ul
00
—U
J-o
4S.
UJ0
s0
su
i|0
O-0
UJtO
4s.
25 o
s.i to 8-
§
c s-
K 69 Cfl E" cr
ft
© a 3 B s»
IO l/l
H
2cr
re
•t
69U
J
Q.
to
ft^j
Bn
o » a 69 Cfl 69 TJ » 69
00
OsO
OO
~JO
sU
i4
s.U
JtO
00
to
to
to
to
to
to
to
to
to
to
UJU
JIO
UJU
JU
JU
JU
JtO
tO
to—
OO
OO
UJU
JO
Os-o
to
00
Ul
©~
-4
4S
.OO
SO
O—
00
-OO
sU
JO
sU
JO
s—
©—
© Ui
r-.
00
SO
SO
SO
V00
00
OUl
qUi
Ui
Ul
Ui
4s.
4a.
4a.
UJ
4s.
4s.
O©
UJ
Os
tO
4s.
SO
—SO
4s.
4a.4s.
©IO
UJ
ui
Ui
Ui
Uj
4a.uj
4i
-O
tO
SO
—so
O0
so
so
-J
O©
4s.
4s.
—to
UJO
oo
tO
UiU
J©
Oso
oo
~o
osu
i4
iU
J|0
—
to
to
to
to
to
to
io
to
to
to
ujto
io
to
uju
ju
ju
ju
ju
jU
JO
OU
J-o
to
so
uJ4
s.4
a.4
s.
i-O
WisU
iO
WU
WU
iU
i-O
UiO
—0
0—
SQ
UJIO
osvio
\-j.o
^-4
--}0
\sia
OsO
UJ4
s.U
J4
s.o
sO
s—
-OO
UlU
lU
lU
lO
UlU
lU
i©
toU
JIO
UJ
toU
JU
Jto
UJ
toO
OO
OO
tO
vJO
tO
OO
OO
OU
J0
04S
.-O
UJ
OO
-OU
JU
iU
i
©•—
'U
JO
S—
Os
00-o
to~
J0
000
—tO
——
00>
—'U
l©
25 o
B.I r c 01 to re cr
5
u 69 ft £• B er
re
© B 3 B S ii£?
ore U
J
UJ
o*6 69 a B
era 63 B 69 01
69 r
25O
SO0
0-O
Os
Ui
4s.
UJ
to
*-'
©S
OO
O-O
OS
U1
4S
.UJIO
—c>
to
cr
30
0-4
£> wu
to
to
to
IOto
to
to
to
to
to
to
IOto
IOto
IOto
S)
to
to
—to
to
to
to
UJ
UJ
UJ
UJ
<<
Jto
UJ
UJ
UJ
UJ
o 3t-
1c
UJ
to
so
•—•
-O0
0O
sO
so
o—
UJ
o—
1—
»S
Oto
Ul
-o
to
—4
s.0
0^J
o-o
to
00
UJ
SO
*_
-.
a4
s.sn
t—*
NJ
1.)
4s.
4^
UJ
03
i—©
©0
0—
Os
©©
SO
UJ
Ul
so
Ul
UJ
4a
.O
sO
s4
s.•<
*~
/
CO
vl
O-JO
0-O
-O0
00
0-o
00
OS
Os
Os
Os
Os
C/l
</l
1/1
Os
Os
^cr s
•O.
tOS
O4S
.0
0o
oto
to
SO
UJ
Ul
UJ
I»J
^1
sn
sn
on
f\
Ui
©©
©U
iO
©o
o©
Ui
©o
©o
Ul
oo
Ui
o>£
}s a
UJ
UJ
UJ
UJ
Uj
©4
s.O
sU
JU
JU
JU
JU
JU
Jto
to
IO
to
to
to
to
S)
to
to
»T
cO
s4
s.O
sO
s4
s.U
lO
s0
0-o
-o
sn
Ul
C/l
tssn
3„
t»—
oto
—U
l-o
UJ
to
to
to
Os
©4
s.©
to
4S.
00
-O4s
.-O
SO
Ui
Ui
SO
00
-o
4s.
to
Os
4s.
_^
•o
S)
r»U
Jre
vl"
sli-i
4s.
Os
to
Ui
o-o
00
so
©U
Jo
oo
UJ
Ui
4s.
UJ
7? g
ffl
69 Cfl ft F B cr a o B 3 B uj
Ho
^
2re
«?.w
Q.
wre
*>a
oo 69 a 69 *0 H H 3.
7?
69 69 2
lU"<
SO
