ISLAMIC ART CENTRE YOGYAKARTA - dspace UII

127
LAPORAN TUGASAKHIR ISLAMIC ART CENTRE YOGYAKARTA DENGAN KONSEP SENT RUANG ISLAM ISLAM DISUSUN OLl-H : NAMA:S A HAT No. MHS : 95 340 100 NIRM : 9500510130116120097 JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKIILTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIYERSITAS ISLAM INDONESIA 2000

Transcript of ISLAMIC ART CENTRE YOGYAKARTA - dspace UII

LAPORAN TUGASAKHIR

ISLAMIC ART CENTRE YOGYAKARTADENGAN KONSEP SENT RUANG ISLAM

ISLAM

DISUSUN OLl-H :

NAMA:S A H A T

No. MHS : 95 340 100

NIRM : 9500510130116120097

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTURFAKIILTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIYERSITAS ISLAM INDONESIA2000

ISLAMIC ART CENTRE YOGYAKARTADENGAN KONSEP SENI RUANG ISLAM

Dosen Pembimbing I: Ir. Fajriyanto, MTPDosen Pembimbing II: Ir. Arman Yulianta, MTJP

Program Studi ArsitekturSebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh

Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Disusun oleh:

Nama :SAHAT

No. Mhs:95 340 100

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKl LIAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA2000

Assalamuvabikum wr. Wb.

Puj, syukur alhamdul,llah kam, panjatkan kehad.rat Allah SWT yangtelah menganugerahkan kemudahan dan kelancaran selama kepadapenyusunan laporan, sehingga pada akh,rnya kam, dapat menyelesa,k,nsemua tahap dem, tahap dan laporan Tugas Akh,r ,n,. Dalam penyusunanlaporan Tugas Akh,r ini, kam, merasa mas.h banyak sekal, kekurangan danma5,h jauh dan kesempurnaan, namun dem,k,an hasil ,n, adalah hasil mammaldan usaha kam, saat ,n,.

Kam, menyadar, bahwa dalam penyusunan Uporan Tugas Akh,r ,n,masih terdapat kesalahan dan kekurangan yang harus d.perba.k,, mengmgatterbatasnya kemampuan, meskipun kam, telah berusaha 5emak5,mal mungkmdalam menyelesa,kannya. Oleh karena ,tu segala krit.k dan saran yangbersifat membangun sangat k^m, harapk^n, sehmgga dapat melengkap, dankekurangan yang ada pada laporan ,n, dan kam, berharap Laporan TugasAkhir mi dapat bermanfaat bag, pembaca, amin.

Dalam menyusun laporan Tuqas Akh,r m, banyak p,hak-p,hak ba,k yangaecara langsung maupun t,dak langsung membenkan and,lnya dalampenyelasa.an laporan ,m. Untuk ,tu kam, ucapkan banyak tenma k^s.h kepada:' • Bapak Ir. H. Mumchy D. Efdrees, M.Arch, selaku Ketua Jurusan Tekn,k

Arsitektur Universitas Islam Indonesia.

2. Bapak Ir. Arman Yuhanta, MUP, selaku Dosen Pemb.mb.ng Tugas Akh.ryang telah membuka wawasan dengan gagasan-gagasan yangcemerlang dalam menyelesa.kan berbaga, macam permasalahan yangmuncul selama penul.san dan studio perancangan arsitektur.

3. Mas Yulianto Purwoko Prihatmaji, ST, selaku Dosen Pemb.mbmgpenulisan atas masukan dan bimbingannya.

4. Bapak Ir. Fajnyanto, MTP, selaku Dosen Pemb,mb,ng studioperancangan.

5. Bapak Ir. Ilya Fajar Mahanka, MA, selaku Coordinator Tugas Akhi,r.

iii

G. Karyawan-karyawan Stud,o-2000.

7. Adikku Rina, atas semangat dan motivasinya selama mi yang sangatberart, dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.

&. Rekan-rekan se-STUDIO-2000, ( mas Ferry, mas Joko, Eko BC,Mc.Tasnim, Bagawat, Dody gimbal, subhan, Athan, Anton BP, Akhid,Slenget Kartika Adi, Agung, Aji, Isye, Joko, Try, Cak-E, Wawan, Mas

Dian, Irawan, Pile, Favza, Budi, Tunno, Reny, Ella, Ement, narko,

Abidm, mas Ian, mas Yud,, Furgon, Yud, Bebek, Fathur, An, Ina, dll)atas pengertian dan masukan-masukannya selama proses desainperancangan berlangsung.

9. Rekan-rekan penulisan (pak Triml/Cak-E, pak Dangkal/Denar, pakYAPPI/Don, black dan kepala Museum Dirgantara/Ar, Soneo) atas

segala masukan-masukannya selama penulisan laporan Tugas Akhirberlangsung.

\0. KOMUNITAS ARSITEKTUR ^95, atas kebersamaannya selama in, dansemoga tetap dalam satu komunitas yang utuh dan selalu utuh

selamanya.

II. Dan semua pihak yang tidak dapat kam sebutkan satu persatu, atassemua bantuan dan semangatnya selama mi.

Akhir kata semoga laporan Tugas Akhir in, dapat berguna danbermanfaat untuk memulai langkah awal dalam sebuah karya besar....amin.

Wasslarnu"alainkum Wr. Wb.

Yogyakarta, September 2000

Penyusun

IV

Dalam hidup kita ada sesuatu yang lebihtinggi dan mulia nilainya dan suatu

ketenaran sesuatu itu adalah KARYABESARyang membawa ketenaran itu.

Aku merasa dalam diriku ada sesuatu tenagayang tersembunyi yang akan membenahi

KETELANJANGAN dengan sebuah pakaianmdah, yaitu KARYA BESAR itu.

Inilah yang membuat AKU merasa bahwa AKUdatang kedunia mi untuk MENELAAH dan

MENULISKAN namaku pada wajah kehidupandengan huruf-huruf BESAR ]

•Sill8

" Kebanggaan hanyalah layak bag, penyandang ilmu. Merekalah pember,petunjuk bag, siapa yang tidak mengerti. Nilai setiap orang hanyalah sekedar

ilmu-ilmu yang dikuasainya. Sedangkan orang-orang jahil memusuh, para ahl,ilmu. Maka rengkuhlah ilmu agar kau "hidup" selalu dengannya. Manusia pada

hakikatnya adalah "orang-orang mati". Sedangkan para ahh ilmi senantiasaHIDUP ABADI...

f-'/lffsi't'.'/it-, Iftj

Karya Besar mi kupersembahkan untuk:

ORANGTUAdan seluruh KELUARGAKU, yang telah beg.tu banyak membenkan art,Hidup dan Kehidupan dalam diriku, sehmgga AKU bisa seperti mi..

Kedua, untuk adikku dan kekasihku RINA, yang banyak member, semangat danmotivasinya untuk sebuah langkah awal dalam mencapai Karya Besar...

Halaman Judul

Halaman Pengesaiian

Kata Perigantar

Halaman Persembahan

Daftar Isi

I. PROJECT SINOPSIS1. Judul

2. Lokasi

a. Peta Lokasi

b. Peta/ Gambar Site3. Luas Site

4. Luas Total Bangunan5. Justifikasi

a. Functional

b. Location6. User's Caracteristics7. Clients Data

a. Prospective Client'sb. Client's Requirements

8. Thesis Statement (Architect Respond)a. Functional

b. Performance9. Design Method

a. Fulfilling Technical Requirementsb. Anlizing SimilarProjectsc Transformation Using

1

ii

iii

iv

v

1

1

1

3

3

4

5

5

II. FUNCTIONAL REQUIREMENTS 91. Standar Ruang Pameran 9

A. Kebutuhan Ruang Pameran 9B. Standar Pengamatan Objek Seni 10C. Standar Kenyamanan Pengamatan 11D. Tata Letak Ruang 11E. Sistem Pencahayaan 12F. Standar Studio Seni 13

VI

GedungTeater/Pertunjukan 13A. Peraturan -Peraturan 13B. Garis Pandang 14C. TempatDuduk 15D. Balkon jy

3. Kegiatan Manasik Haji

HI. ANALIZING SIMILAR PROJECTS1. STUDENT FINAL PROJECTS

A. Taman Budaya Di Mataram Nusa Tenggara Barat(Dian Rosita/93340058/1997)

B. Teater Besar Pada pengembangan Pusat KesenianJakarta - Taman Ismail Marzuki (Kanti LilaSari/95/104857/ET/00333)

C. Bangunan Gedung Pameran Seni Rupa (RetnoWidodo Dwi Pramono/90/78020/TK/16833)

17

18

18

18

26

33

2. BUILT - PROJECTSA. Saptohoedoyo Art and Gallery ^B. Museum Affandi Yogyakarta AcC. Taman Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

DESIGN REFERENCE

A. Museum of Modern Art, Rio de Janeiro (architect:Affonso Eduardo Reidy)

B. Lousiana Kunstmuseum, Hamlebeek nearCopenhagen (architect: Jorgan Bo and Vilhelm ,,Wohlert) °4

C. New State Gallery, Stuttgard (architect: JamesStirling and Michael Wilford).

4. COMPARATION and CONCLUSION

45

51

58

82

71

IV. DESIGN APPROACH AND CONCEPT HA. DESIGN APPROACH 83B. DESIGN CONCEPT 92

Vll

Seni, dalam klasifikasi yang banyak ditenma adalah salah satu dantujuh aspek integral, disampaing sistem religi, sistem pengetahuan, sistembahasa, sistem ekonomi, 5,stem teknolog, dan dan sistem sosial merupakanpenyusun suatu kebudayaan. Demikian juga agama Islam memilki aspek seniyang berkembang dengan perkembangan ummah, yaitu Al-Qur'an adalahbahasa seni dan kebudayaan yang tertinggi bagi kreativitas dan produksiestetis umat Islam.

Yogyakarta, adalah kota kebudayaan yang terkemuka di Indonesia, disamping kota pelajar yang senantiasa d, sandangnya. Perkembangan senidan budaya di kota Gudeg in, tidak bisa dilepaskan dan perkembanganagama Islam selama mi. Hal ini menjadi sebuah masukan untuk menghadirkansuatu wadah bagi perkembangan sen, dan budaya Islam di Yogyakartakhususnya dan bagi Indonesia secava luas.

Kawasan Asrama Haj, dan Islamic Centre Yogyakarta menjadi pilihansite/lokas, dengan berdasarkan pemikiran bahwa setiap kegiatan-kegiatankeagamaan harus pada satu tempat atau wadah yang saling mendukung satudengan lainnya. Sehingga nantinya diharapkan pada kawasan mi dapatmenjadi pusat kegiatannya umat Islam.

Islamic Art Centre Yogyakarta merupakan suatu bentuk wadah denqanmenghadirkan nuansa bangunan Islam dengan tidak meninggalkan kebudayaansetempat yang memiiiki misi yang jelas yakni mengangkat harkat danmartabat sen, dan kebudayaan Islam dengan tidak melanggar kaidah-kaidahyang ada dalam apran Islam denqan tujuan untuk kepentingan dakwah Islam.Untuk merealisasikan mis, tersebut, maka bangunan yang direncanakanmemiiiki beberapa fasihtas yang antara lam: area pameran seni, studio seni,teater seni beberapa fasilitas penunjang lainnya. Konsep perancanganIslamic Art Centre Yogyakarta adalah konsep Sen, Ruang Islam denganempat karaktenstik utamanya, yaitu: seni ruang Ekstraornamentasi, seniruang Arsitektural, seni ruang Lanskaping, dan sen, ruang Urban Planning.

VHI

Sfifntttir-t<~J'i£- Y«r*e-/-t€ <*/<;</urt/tfii&f J

I. PROJECT SINOPSIS

1. Jl 1)1 L : ISLAMIC ART CENTRE YOGYAKARTA

2. LOKASI : Ji. Lmgkar IJtara Sinduhadi, Kec. Miati, Kab. Sieman (Kompleks

Asrama 1iaji Transit - Islamic Centre Yogyakarta) tepatnya bagian Barat dan

IJtara Islamic Centre Yogyakarta.

a. Peta Lokasi

31

/4

0M

UT

AR

A

40

M

MO

NJA

LI

20

M

JI.

Lin

gk

ar

Uta

ra

40

M

40

M

I1

40

M

ISLA

MIC

ART

CEN

TRE

YO

GY

AK

ART

A

12

0M

Asra

ma

Haj

iY

og

yak

art

a

60

M

/JMrirttic rcJr>C l>c.nC*-c ^JcwUftJintdn- ,'J

3. LUAS SITE : ± 14.200 M2

4. LUAS TOTAL BANGUNAN :± 3.200 M2

Fasilitas-fasilitas yang diwadahi secara garis besar adalah: Exhibition

Hall, Art Gallery-, Studio Seni, Teater Seni, Kantor

Pengelola/administrasi, dan fasiiitas penunjang. Besaran ruang-ruang

tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

TABEL:

BESARAN RUANG PADA ISLAMIC ART CENTRE YOGYAKARTA

basilitas

1 Callers Scui Islam

2 Studio Seni Islai

3 Kxhihition Mall

4 Ttattr Seni Islam

Kantor Administrasi

Fasiiitas

Pindukunu

Kuang Kapasita; Luasan

1.obbv ±12 orang ±36 M2

Ruang Pamer/Cialeri seni ±27 lukisan ±80 M2

Ruang ICuralor ! ±7 orang ±18M2

lavatory ±20 M2

Ruang studio l,ukis/ka igrali ±25 orang ±60 M2

Ruang studio drama ±25 orang ±60 M2

Ruang studio saslra ±25 orang ±60 M;

Ruang baca/ rel'erensi ±27 orang ±50 M2

Lobby ±13 orang ±32 M2

lavatory ±20 M2

Ruang Pameran tidak t -tap 7 5 Lukisan ±225 M2

Lobby ±0 orang ±!5 M2

Lavaton ±10 M2

Stage/panggung ±20 orang ±50 M2

Tempat duduk ±600 orang ±IOOOM2

Ruang rias ±36 M2

Ruang ganti ±36 M2

Ruang koslum ±18M2

Ciudiing alat-alat il8Jv12

Ruang sound s\ stem 16 M>

Ruaug tunggu/lobb\ + H orang ±100 M2

Lavatory ±20 M2

Lobby/ R. Tamu ±6 orang ±18 M2

Ruang Panitia Penvelenggara ±12 orang + 18 M2

Ruang Pengelola ±24 orang ±36 M2

Ruang Seminar/Kont'erensi ±48 orang ±72 M2

Ruang Pusat mlbnnasi ±18M2Lavatory ±20 M2

Area parkir ±20 ±400 M:Musholla kendaraan ±36 M2

Storage roda empat. ±18 M2Sirkulasi ±600 M:Cafetana ±50 M2Ruang Souvenir ±S M2

Sub total luasan

±144 M'

±282 M2

±225 1VT

±1565 Mz

±182 M1

±800 Mr

5. JUTIFICATION :

a. functional

Islamic Art Centre Yogyakarta merupakan sebuah wadah yang terpadu dari

berbagai kegiatan tentang seni dan budaya agama Islam dengan misi

utamanya adalah mengangkat harkat dan martabat seni dan kebudayaan Islam

untuk kepentmgan dakwah Islam. Secara garis besar fungsi-fungsi tersebut

dikeiompokan kedalam beberapa bagian yaitu sebagai ajang pameran dan

apresiasi seni, sebagai pusat informasi seni, sebai>ai pusat pendidikan dan

peimembanuan seni dan sebagai objek vvisata seni dan kebudayaan Islam.

b. Location

Lokasi yang menjadi pilihan dari Islamic Art Centre Yogyakarta adalah di

JI. Lingkar Utara ( kawasan Asrama Haji Transit dan Islamic Centre

Yogyakarta ), tepatnya bagian Barat dan Utara Mataram Islamic Centre

Yogyakarta, Kab. Sieman, Di. Yogyakarta.

MONJAL

Ring Road Utara

• ilili ;

i-l 1 :'&'iMrn^-] :' / iiili

B ±7.:4(i(l W

U*^!

Keteranaan :

JI. AM. Sangaji

Islamic

Centre Yk

Asrama

Haji YkPemukiman

peduduk

6. USER'S CHARACTERISTICS

karakteristik pengguna dibedakan menjadi dua jerus, yaitu:

1. Pengguna Lokal;

a. secara perorangan (maksimal 3 orang)

b. secara rombongan (minimal 10 orang dan maksimal 50 orang)

Pengguna lokal biasanya datang hanya untuk melihat-hhat saja,

selnngga tidak membutuhkan ruang sirkulasi yang terlaiu luas dan besar di

dalam pergerakannya.

2 Pengguna dan luar kota:

a secara rombongan keci! (maksimal 2 kendaraan Besar)

b. secara rombongan besar (minimal 3 kendaraan besar dan maksimal 10

kendaraan)

Pengguna dan luar kota biasanya datang dengan menggunakan

kendaraan besar seperti Bis dan truk. Dikarenakan datangnya rombongan,

membutuhkan ruang sirkulasi yang cukup besar dan luas, ruang parkir yang

cukup luas, adanya tempat untuk beristirahat atau tempat santai dan ruang

terbuka yang cukup luas.

3. Pengguna Musiman:

Pengguna musiman adalah para jemaah haji pada saat akan

diberangkatkan dan saat pemuiangan. Mengenai jumlah maksimal dan

minimal dihiking berdasarkan pada saat pemberangkatan / pemuiangan

jemaah haji pada tahun terakhir atau jumlah maksimal yang pernah dicapai

oleh Kantor Urusan Haji Departemen Agama Islam DI. Yogyakarta.

a. jumlah minima! : 300 Jemaah

b. jumlah maksimal : 800 Jemaah

7. CLIENT'S DATA :

a. Prospective Clients

Kepemilikan dan Islamic Art Centre Yogyakarta adalah sebuah yayasan

yang bergerak di bidang seni dan kebudayaan Islam.

b. Client's Requirements

1. functional

Bangunan Islamic Art Centre harus memiiiki fungsi-fungsi yang sesuai

dengan misi yang dibawa dan merupakan fasiiitas yang terpadu dengan

fasiiitas yang sudah ada di Mataram Islamic Centre dan Asrama Haji

Yogyakarta, schingga nantinya kawasan ini merupakan pusatnya kegiatan

umat Islam khususnya kota Yogyakarta dan umat Islam pada umumnya.

2. Performance

Arsitektural bangunan Islamic Art Centre harus mengetengahkan

bangunan yang Islami yaitu dengan memasukan unsur-unsur seni Islam

ke dalam bentuk rancangan bangunan baik ruang luar (eksterior) yaitu dari

segi bentuk bangunan dan lanskaping maupun ruang dalam (interior) yaitu

dan segi peruangan, ornamen, teksture dan warna.

8. THESIS STATEMENT ( ARCHITECT RESPOND )

a. Functional

Secara fungsional bangunan Islamic Art Centre adalah sebagai pusat kegiatan

Islam di Yogyakarta, baik dalam skala besar ( misal. Semaan Al-Qur'an,

Pemberangkatan/pemulangan Jemaah Haji, seminar dan pameran secara

nasional dan regional mengenai kajian tentang seni dan budaya Islam)

maupun dalam skala kecil ( misal: berupa gallery seni, pertunjukan seni dan

pusat informasi seni Islam).

b. Performance

• Bentuk bangunan Islamic Art Centre adalah dengan menggunakan seni

ruang Islam

DESIGN METHOD

a. Fulfilling Technical Requirements

Untuk mendapatkan suatu konsep perencanaan dan perancangan arsitektural

bangunan Islam yang merupakan sebagai pusat seni dan kebudayaan Islam,

maka bangunan tersebut harus memiiiki fungsi-fungsi yang sesuai dengan

misi dan scni Islam yaitu sebagai pusat seni dan budaya Islam, seperti

pameran seni, pertunjukan/teater seni dan kegiatan-kegiatan umat Islam yang

bertujuan untuk kepentingan dakwah.

b. Vitalizing Similar Projects

Merupakan studi banding tipologis dan berbagai macam unsur bangunan yang

nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan konsep

perencanaan dan perancangan bangunan Islamic Art Centre. Analisa-analisa

yang dilakukan terhadap beberapa produk arsitektur seperti sebagai benkut:

1. Student Final Projects

v/ Taman Budaya Di Mataram NTB (Dian Rosita/93340058/1997)

v Bangunan Gedung Pameran Scni Rupa (Retno Widodo Dwi

Pramono/90/78020/TK/16833)

/ Teater Besar Pada Pengembangan Pusat Keseman Jakarta -Taman

Ismail marzuki (Kami Lila Sari/95/104857/ET/00333)

2. Built-Projects

y Saptohoedoyo Art and Gallery

v' Museum Affandi Yogyakarta

v' Taman Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Design Reference

v/ Museum of Modern Art, Rio de Janeiro (architect: Affonso Eduardo

Reidy)

v.' Lousiana kunstmuseum, Humlebsek near Copenhagen (architect:

J0rgan Bo and Vilhelm Wohlert)

v' New State Gallery, Stuttgart ( James Stirling and Michael Wilford )

Transformation Using

Untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan arsitektural dari

bangunan Islamic Art Centre Yogyakarta yaitu dengan menggunakan Empat

Karakteristik utama seni ruang Islam, yaitu:

1. Seni Ruang Ekstraornamentasi

2. Seni Ruang Arsitektural

3 Seni Ruang Lanskaping

4. Seni Ruang Urban Planning.

,'/.Urtriroc-<**S> 'foetid* •/af/ykfit&i .')

II. FUNCTIONAL REOUIREMENT(Disadur berdasarkan Standart Achitect Data : Ncufert)

STANDART RUANG PAMERAN

A. KEBUTUHAN RUANG PAMERAN

Ruang-ruang untuk memperagakan hasii karya seni, benda-benda budaya dan

iimu pengetahuan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

I. Benar-henar terlindung dari pengrusakan, pencurian, kebakaran,

kelembaban, kekeringan, cahaya matahari langsung dan debu.

2 Setiap peragaan harus mendapal pencahayaan yang baik (untuk kedua

hidang tersebut) .

3. Dengan pembagian ruangan yang jelas scsuai dengan koieksi yang ada

menurut:

- benda-benda untuk studi (misal: mengukir, menggambar) diletakkan

dalam kantong-kantongnya dan disimpan dalam iemari (diiengkapi

laci-laci) kira-kira berukuran dalam 80 cm dan tinggi 160 cm

- benda untuk pajangan (misal: lukisan, lukisan dinding, patung,

keramik, furniture).

4. Peragaan benda-benda tersebut hendaknya dapat dilihat tampa kesulitan,

karenanya perlu pemilihan yang tepat dan penataan ruang yang jelas

dengan keragaman, bentuk dan urutan-urutan ruang yang sesuai.

5. Sedapat mungkin, masing-masing kelompok gambar ditempatkan dalam

satu ruangan atau dalam rangkaian ruangan yang berurutan dan setiap

gambar tersebut diletakkan pada dinding itu sendiri, misal sejumlah

ruang-ruang kecil. Dalam hal ini akan memerlukan ruang dinding yang

lebih banyak (dalam kaitannya dengan luas lantai) dibandmgkan dengan

penyediaan ruang-ruang besar, hal ini sangat diperlukan untuk lukisan-

lukisan besar dimana ukuran ruang tergantung pada ukuran lukisan.

•'Mfitn<<.?<itt (finite S/cau/iatttx /(/

6 Sudut pandang manusia biasanya (45'' atau 27" uari ketmggian mala)

dapat disesuaikan terhadap lukisan yang diberi cahaya pada jarak 10 m

artinya tinggi gantungan lukisan 490 cm diatas ketinggian mata dan kira-

kira 70 cm dibawahnya. Hanya gambr-gambar yang besar memerlukan

pandangan mata yang menjelajah dari bagian bawah binglcai sampai atas

sudut pandang.

7. Posisi gantungan yang terbaik untuk gambar-gambar yang kecil titi berat

penentuannya adalah (garis ketinggian horizontal gambar) pada ketinggian

mata.

Ruang yang dibutuhkan /lukisan : 3-5 m~ luas dinding

Ruang yang dibutuhkan /patung : 6-lOnV luas lantai

Ruang yang dibutuhkan/400 keping : 1 m" ruang lemari kabinet

B. STANDART PENGAMATAN OB.IEK SENI

Objek 2 Dimensi diamati dari satu

bidang/sisi yaitu dari depan objek

tersebut;

Objek 3 Dimensi diamati dari

berbagai sudut/sisi pandang:

Objek 2 Dimensi memerlukan jarak

tertentu pada muka objek yang

terpajang tersebut, sedangkan objek 3

Dimensi diperlukan ruang untuk

mengitari objek agar dapat

mengamati objek dengan lengkap.

(Anita'90)

^

..,• L P^^vd& p¥wr,AAlAT ,SI

u

\7-0 • \ SO 3c-;8o

^V-^U^k,

i\20 &$ 33 »o SO : I=££)

Gambar 2. 1

Standar pengamatan objekseni.

C. Si ANDART KENYAMANAN PENGAMATAN

lata letak objek pada dimensi lebar dan tinggi didasarkan pada

kemampuan gerak pengamatan manusia, yaitu kemampuan pandang

horizontal dan kemampuan pandang vertikal.

a. Kemampuan pandang horizontal

batas standar = 30 -30°kiri-kanan

batas visual = 62 62°kiri-kanan

simetns karena kemampuan mata kin dan kanan diasumsikan sama.

b. Kemampuan pandang vertikal

keatas 30"

kebawah - 40u

venyamanan gerak pengamatanC. K

Horizontal = 45- 45

Vertikal 30°

Gambar 2.2

Standar kenyamanan pengamatan

I). TATA LETAK. RUANG

Tidak selamanya denah jalur sirkulasi yang sinambung dimana bentuk

sayap bangunan dan ruang masuk menuju keluar. Ruang-ruang samping

biasanya digunakan untuk ruang pengepakan, pengiriman, bagian untuk

bahan-bahan tembus pandang (transparan), bengkel kerja untuk pemugaran,

serta ruang kuliah.

CZ^

//datrticr^Ji^ <f>efil'te- 't/cxxy/ifiiJfi 42

R. IVndaftaian 'iuiJaiig

R. Pcnclitian R. Kuiijtor

R. Studi R. Gallery

Pemeriksaan Gam

Diagram tata letak ruangpameran.

E. SISTEM PENCAHAYAAN

Perhitungan untuk pencahayaan untuk museum dimana mutu

pencahayaannya sendiri yang terpenling. Sebagai pegangan digunakan

slandait AS selelah dilakukan percobaan dan pengalaman. Akhir-akhir ini

cahaya buatan makin berkembang, disamping variasi pencahayaan yang

konstan, termasuk juga pencahayaan alami. Penggunaan sinar matahari

sebagai sumber cahaya akan meminimumkan biaya overhead,

a. Pencahayaan dari bukaan bidang atas:

Pencahayaan dari bukaan bidang atas memiiiki keuntungan dan kerugian,

antara lain sebagai berikut:

I. Keuntungan:

Orientasinya bebas,

- Tidak terpengaruh oleh rimbunnya pohon atau halangan dan

bangunan di sekitarnya,

Mudah disesuaikan,

Pantulan cahaya hanya sedikit,

Cahaya lebih diperluas lagi pada seluruh ruang pamer.

2. Kekurangan:

Mudah menimbulkan panas,

Resiko kerusakan akibat air dan kelembaban,

Hanya menyebarkan cahaya.

b. Pencahayaan dan jendela:

Keuntungannya adalah:

Mudah untuk mehhat keluar ( memberi nuansa santai ),

ruangan mudah mendapat udara segar dan suhu ruangan dapat

disesuaikan dengan suhu sebenarnya,

- pencahayaan lebih baik untuk pameran dalam kelompok maupun

sendiri-sendiri,

pencahayaan rak-rak peraga dari arah belakang.

V. STANDAR STUDIO SENI

a. Studio seni Iukis dan pahat-

memahat memerlukan ruang luas

dan pencahayaan alami yang baik

yang datang dari jendela-jendela

tinggi yang luasnya sekitar 25-33%Gambar 2.4

luas lantai Studio. Visualisasi ruang studio seni

b. Jendela menghadap ke arah Utara atau Timur. Pencahayaan dari langit-

langit dapat menambah pencahayaan yang diperlukan, semua jendela

diperlengkapi dengan alat yang dapat mengatur cahaya matahan yang

masuk.

c. Setiap permukaan ruang yang ada harus tahan lama dan mudah

dibersihkan. (Ernst Neufert)

2. GEDUNG TEATER / PERTUNJUKAN

A. PERATURAN-PERATURAN

1. Organisasi Ruang

Gedung-gedung pertunjukan pada umumnya dibagi dalam 3 bagian:

a. Bagian penerimaan ; pintu masuk, pemesanan karcis, serambi depan,

tempat penyimpanan pakaian, dan sebagainya

b. Tempat duduk pengunjung

i

i \\ /' (•ii rj \' '''; V>,

V.\ / 1 \ i r " • --

! 0| 1!1 [i .1...

/'"""'

c. Panggung ; panggung utama, sayap, daerah belakang panggung,

gudang layar pertunjukan, bengkel kerja, ruang pakaian, ruang latihan,

dan sebagainya.

2. Situasi bangunan

Untuk pertujukan umum harus ditempatkan sedemikian rupa

sehingga penonton dapat meninggalkan ruang lebih cepat dari waktu yang

diperkirakan.

I. Pintu keluar

Pintu keluar harus terbuka kearah

luar dan disesuaikan dengan

kebutuhan berdasar jumlah jumlah

pengunjung dan jarak eapainya.

Peraturan umum untuk jumlah

pengunjung (di Inggris) adalah

lebar 160 cm untuk 250

pengunjung atau dengan minimum

2 pintu keluar. Keminngan lantai

pintu keluar tidak boleh lebih dari

10% (Inggris); sedangkan

didaratan Eropa dibatasi sampai

5%.

B. GARIS PANDANG

1. Sudut Pandang

Contoh tempat duduk penonton (gambar. 1)

Tinggi titikmata- 1120± 100

Lebar tangga panggung tempat

duduk (jarak deretan) T = 800 -

11 50.

6 Lebar kondor: 1 10 utkpenonton samnai 100 org,1 600 utk penonton s.im.p.n PSC) rr.i.'Ki

Gambar 2.5

Besaran ruang untuk pintukeluar.

J /// ••'

,.-c, I—\

ihj> / J(\ !I

U ,.-.-.. T

Gambar 2.6

Garis pandang penagamatan

Tinggi bebas untuk kepada C:

C[ "-= 65; ruang bebas minimum/baris, diasumsikan bahwa penonton dapat

melihat di antara kepala penonton deretan depannya (pandangan setiap

deretan lainnya)

C; T 130; memungkinkan rata-rata penonton melihat dari atas kepala rata-

rata penonton di depannya (pandangan setiap deretan)

2. Kemiringan Lantai

Kemiringan lantai tinggi anak tangga tetap (Gambar.2)

- Garis pandang dan semua deretan

adalah sejajar;

- APS ditenlukan oleh perpotongan

garis pandang deret terakhir atau

teitinggi yang jatuh pada bidang

lokal:Gambar 2.7

Kemirinuan lantai many perluniukan

Kemiringan lantai "iscidomar (Gambar.3): bentuk eksponensial (garis

lengkung matematis) kemiringan lengkung lantai yang didapat dari

sederetan garis pandang pada satu titik tangkap atau APS ; dari bentuk

lantai " iscidomal" dapat diperhitungkan efisiensi penggunaan lantai

keseluruhan tingkat per lingkat.

Jenis dan skala pertunjukan menentukan juga ukuran jangkauan luas

pandang dari apa yang dipertunjukan. (Gambar.4)

sebaiknya ruang panggung

pertunjukan dapat dimanfaatkan

untuk berbagai ukuran ruang

pertunjukan. Dengan membatasi

sudut jangkauan sampai 130° di

sekitar pandangan penonton pada

titik tertentu akan membantu banyak Gambar 2.8Kemiringan lantai ruang

terhadap komumkasi visual dan pertunjukan

/

/:i*p^i'Lbi;\A'N»'

aural antara pemain dan dan

penonton.

Jangkauan luas pandangan terluas

terbatas menurut sudut 130° adalah

pandangan dari tempat duduk

terujung pada deretan terdepan.

(Gambar.5) batas dan pusat pandang

normal bersudut 60" , akurat,

pandangan polikhromatis dari

tempat terujung di deretan terdepan.

Titik pengarah secara logis akan

jatuh dan berada di pusat gerakan

\ any ada.

-(/\Untrt ir. <v'j/ (f-CM tic i'/cf/uJuz-Ua j<>

Gambar

Diagram jangkauan i

•:W^

1m\

J

2.9

uaspandangan

_..J

C. TEMPAT DUDUK

Ukuran tempat duduk

tergantung pada jenis kursi dan jarak

tempat duduk yang diisyaratkan.

Tentukan dulu gaya kursi yang akan

digunakan. Kursi bergaya tradisional

membutuhkan jarak minimum 84 cm

dan 50 cm, sedangkan ukuran yang

umum digunakan di AS adalah 53 cm.

Kursi bergaya modern mempunyai ukuran yang bermacam-macam

dapat membutuhkan jarak 140 cm dan lebar 75 cm. Tempat duduk biasanya

disusun dalam deretan lurus atau melengkung. Pada beberapa gedung telah

dicoba susunan kursi menyerong. Untuk mendapatkan titik pusat jari-jari

deretan tempat duduk yang baik, maka perlu mencoba berbagai posisi

penataannya. Jari-jari yang pendek memungkinkan semua penonton dapat

menghadap lurus ke pusat panggung; tetapi hal ini harus dipertimbangkan

.Semua kursi terpancang di lantai(kecuali yang ada di kotak pangtmimpeiiotiioiu: i. \ang dibmuhkan uiilukkursi Iwrlcniiiir, M()0x7.S0

Gambar 2.10

Dimensi luas tempat duduk penonton

,'h/ainis,rJit '(icrttw ityc/jfu/iaitfi /J

1). BALKON (TEMPAT DUDUK PANGGUNG )(iedung pertunjukan dengan 1 balkon dapat

•memberikan garis pandang yang lebih baik

dibandingkan gedung dengan deretan kursi.

Mengurangi pemakaian pegawai mempermudah

jalan keluar. menambah karyawan penonton.

Deretan tempat duduk yang sangat dalam dibawah

balkon cenderung membatasi garis pandang keatas.

o^-^

....-^p2 .-!., ,..,„.

Gambar 2.11

Benluk balkon lempalduduk penonton

3. KEGIATAN MANASIKHA.il

Manasik Haji adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh para ealon

jemaah haji sebelum pemberangkatkan ke tanah suci Makkah. Secara garis besar

kegiatan-kegiatan rukun haji yang dilakukan adalah sebagai benkut:

a. Thawaf : Tawaf adalah suatu rangkaian kegiatan rukun haji, yaitu

mengehlingi Ka'bah sebanyak tujuh kali putaran yang dimulai dari Hajar

Aswad dengan merperbanyak bacaan do"a keselamatan.

b. SaT ; Sa'l adalah berjalan cepat dan berlari-Iari kecil antara Bukit Safa dan

Bukit Marwah dengan jarak 394,5 m.

c. Wuquf ; Wukuf adalah serangkaian rukun haji yang paling utama, karena

tanpa wukuf di Arafah haji tidak sah. Kegiatan wukuf berupa berdo'a,

berzikir, mohon ampun kepada Allah SWT. dan shalat pada waktunya.

d. Melontar Jumrah ; Melontar Jumrah merupakan perlambang bagi usaha

manusia mengusir godaan iblis, yang selalu mencari jalan untuk menggoda

dan menghalangi manusia mukmin untuk berbuat baik ( I/q/i, lbadult Yung

I 'ink, Prof. Dr. Zakiah Daradjat, 2000).

Dari keempat kegiatan pelaksanaan rukun haji diatas, merupakan

suatu pendekatan yang akan diinterpretasikan kedalam bentuk rancangan pada

site lokasi berupa area ruang terbuka wukuf area sirkulasi untuk Sa'l, bentukan-

bentukan untuk Thawaf dan melempar Jumrah.

.!/>/«»»«•, </«( ?*«&. "<l/cf/u*iJ:ri,i&i 4H

III

ANALYSIS OF SIMILAR PROJECTS

A. STUDENTS FINAL PROJECT

I. Nama / Judul :

TAMAN BUDAYA DI MATARAM NUSA TENGGARA BARATDian Rosita /93340058/1997)

Konsep :

Menciptakan Taman Budaya dengan penonjoian corak tradisionai sebagai

pemberi citra bangunan serta menampilkan ruan« teater sebagai bangunan

utama yang menampung kurang lebih 1.500 pengunjung dengan lleksibelitas

ruang yang memungkinkan pewadahan bagi berbagai macam kegiatan seni

dan budaya.

TAMPAKDEPAN

Taman Budaya di Mataram Nusa Tenggara Barat

I

>^•^

n

>I33

wz

'•r.S-

'r-

*®.*

S.^

*

Y1

£>

>

KSONOMETRI

VMAN BUDAYA DI MAIARAM NUSA TENGGARA BARAI

•(/±/a*nir,'/ii ^t'-eniw "//caua/inttti 23

ANALISA

Taman Budaya Di Mataram NTB ( Dian Rosita/93340058/1997)

A. Sirkulasi

Poia sirkulasi yang ada kurang efektif dan efisien, untuk sampai ke

bangunan mduk diperlukan waktu yang tidak sedikit disebabkan jarak antara

parkir dan banguan memiiiki jarak yang cukup jauh. Sementara itu area pakir

sndiri hanya berupa lahan yang dikhususkan hanya untuk parkir yang memiiiki

luas yang hampir sama dengan massa bangunan sendiri.

Jarak antara bangunan induk dengan sarana-sarana pendukung (ruang latihan

seni-seni) terlalu jauh, sehingga membutuhkan waktu dan tenaga untuk

mencapainya.

Sirkulasi didalam bangunan tidak mempunyai kejelasan, karena terlalu

banyak pintu masuk atau keluar disamping main cniruncc yang ada. Hal ini

dikaitkan dengan area parkir sendiri yang terpusat untuk bangunan induk

B. Sistem Pencahayaan

Pencahayaan yang ada hanya mengandalkan cahaya buatan pada bangunan

induk khususnya indoor exhibition karena sekeliling tertutup dinding dan lantai

atas. Pencahayaan yang langsung pada ruang pameran tetap dapat menyebabkan

kerusakan pada benda seni yang dipamerkan karena tidak pembatas dinding

,'fj/amic .c/wf ^ietUm- "i/c*jtfa/:a.tla- 25

C. Sistem Pameran

- Ruang geraknya cukup leluasa, karena begitu luasnya ruangan yang dimiliki

tetapi sebaliknya mampu memberikan rasa capek jika tidak diatur dengan

lay out yang menarik.

Ruang pameryang diluar akan mampu memberikan kesan yang lain apabiia

memiiiki akses yang langsung ke ruang utama.

D. Bentuk Massa Bangunan

Struktur atap akan terasa corak tradisionalnya apabiia secara keseluruhan

manggunakan sesuai konsep awal. Yang perlu dicermati adalah penyeiesaian

atap pada bangunan induk menggunakan atap dengan tonjolan atap lain.

Struktur pengangkat hidroiik pada lantai pertunjukan sangat tidak mungkin, jika

hal ini didasarkan pada perhitungan matematis yaitu luasan lantai berupa beban

mati (berat lantai) ditambah beban hidup (berat penonton - 1.500 orang)

E. Lay-out Ruangan

Bentuk dasar denah bangunan berupa simetris dengan fungsi ruangan yang

sama kiri dan kanan dan terkesan kaku. ruang exhibition hall yang digunakan

sebagai area pameran tidak dengan

•'/'±/nmi-r.<-Jtl ((ie,Ute. "Moaufi/iaiia-• 20

Nama / Judul : Kanti Lila San /95/104857/ET/00333

TEATER BESAR PADA PENGEMBANGAN PUSAT KESENIANJAKARTA - TAMAN ISMAIL MARZUKI

Konsep :

A Sosok Teater Besar dipengaruhi oleh elemen-elemen alam yang terdapat

disekitarnya seperti: sungai, daun dan pohon-pohon.

B. Bentuk Teater Besar memperhatikkan unsur-unsur yang ada dalain

kesenian misalnya komposisi dan gerakan.

C. leater Besar bukan merupakan bentuk yang kontras dengan lingkimgannya.

D Leater Besar berskala manusia dan bukan merupakan sesuatu yang agung,

sebagai gambaran dari komunikasi antara pelaku seni dan penikmat seni.

Gambar :

TAMPAK DEPAN

eater Besar Pada Pengembangan PKJ- Taman Ismail Marzuki

Komentar

•'/^/amec,<V*/ (&-nlie- i'/ctfu^t/ca-tXa 27

I) EN AH

TEATER BESAR PADA PENGEMBANGAN PKJ - TIM

>I I I ASI 'f-Uamir. r/*<? ((4enlt& I'/oyyakatla 2H

ilA'™ BKS VR |,A0A ''EN«KMBANGAN PKJ - TAMAN ISMAIL MAKZl.KI

l A'; t^

o r'

W ; S

• 0' V'''; .ir o

\tY ,AJe\^ t A''

\ ^ £

\ u

HE PLAN

EATER BESAR PADA PENGEMBANGAN PKJ - TAMAN ISMAIL MARZUKI

433

1.1-r-

•(/±lnntir.<v*t (f<cn*t*e "M<sa-yafifz*£n-?H

ANALISA

leater Besar Pada Pengembangan Pusat Kesenian Jakarta - Taman Ismail

Mar/.uki.

A. Sirkulasi

Pola sirkulasi yang ada memiiiki akses yang jelas dengan memberikan

perbedaan antara pintu masuk dan pintu keluar. Pola yang menerus dari mam

entrance hall - ruang pertunjukan/teater merupakan akses langsung pada

1eater Besar ini. Sedangkan untuk pintu keluar ditempatkan pada bagian kedua

sisi bangunan, sehingga untuk terjadinya kepadatan sangat kecil sekali karena

pintu keluar terdiri dan banyak pintu.

B. Sistem Pencahayaan

Atap yang bertingkat dengan bentuk melengkung seperti daun akan

berpengaruh pada sirkulasi udara dan pencahayaan alami yang masuk dalam

gedung teater. Udara bisa masuk melalui bukaan yang ada pada atap yang

bertingkat. sementara cahaya alami sangat sulit sekali masuk dikarenakan

cahaya yang jatuh ke permukaan atap kemudian dipantulkan kembali kebidang

diatasnya yang berjarak sangat dekat sekali hanya mampu memmbulkan

bayangan yang sangat kecil.

(. Sistem pertunjukan

Sistem teater besar ini berlantai dua dengan empat deretan kelompok tempat

duduk. Pada lantai atas perbandingan antara ruang lobby/Hall akan terasa

perbedaannya karena ruang lobby lebih luas daripada ruang untuk tempat duduk

sendiri. Ruang lobby pada lantai atas kurang efisien karena tidak dimanfaatkan

secara fungsional dan maksimal.

.tfi/firnic.eJti 'ticnl-ve- &cav<{,/ia,Ua,32

D. Bentuk Massa Bangunan

Bentuk massa adalah menampilkan bentuk yang sangat dinamis (fasade

bangunan) seperti mengikuti gerakan yang mengalir begitu saja. Pada fasade

bangunan tampak adanya pengulangan irama dengan bentuk simetn pada kedua

sisinya. Sisi sebelah kanan merupakan pengulangan bentuk dari sisi sebelah kiri

berupa kolom-kolom yang dipadu dengan atap yang melengkung dan datar.E. Lay - Out Ruangan

Pada denah terlihat jelas adanya pemusatan pada back stage, karena dari sini

tereipta ruang-ruang lainnya. Ruangan dengan bujur sangkar (sudut 90° ) sangat

kecil sekali dan yang ada merupakan ruangan yang memiiiki sudut dibawahnya

sehingga banyak muncul ruang-ruang kecil pada sudut-sudutnya.

3. Nama /Judul :

BANGUNAN GEDUNG PAMERAN SENI RUPA(Retno Widodo Dwi Pramono 90/780/TK/16833)

konsep :

a. Massa bangunan dirancang untuk menciptakan ruang luar yang teduhbagi kegiatan pameran di luar.

b. Ruang dalam untuk memperoleh pandangan menyeluruh denganmesanin sekaligus cahaya secara merata.

c. Kisi-kisi pengolahan cahaya pada kulit bagunan membentuk elemen

horizontal pada komposisi fasade dan menciptakan lekstur yangmenimbulkan bayangan.

d. Massa bangunan yang memiiiki ketebalan memasukan cahaya melalui

dari samping dan atas, sedangkan yang tipis mengandalkan cahaya dansamping.

Gambar Tampak Barat DayaBangunan Gedung Pameran Seni Rupa

•(Mfimir . <Y*/ ^cit/i.

Gambar Situasi

Bangunan Gedung Pamer

*fdamic. r/W V>e-ni

Gamhar Silo Plan

^latnie^lti 'SjWw* '&€>a.aaJecvUa~37

Aksonometri

Bangunan Gedung Pameran Seni Rupa

Jft/amicit/U- t&e-nlies "i/oayaJca^Ua^SS

ANALISA

Bangunan Gedung Pameran Seni Rupa (Retno Widodo DwiPramono/90/78020/TK/I6833)

A. Sirkulasi

Keradaan sirkulasi cukup jelas dengan adanya vegetasi dan permainan teksturlantai yang digunakan sebagai penanda dan pengarah ortentasi.

\--.r vJ--K J-

•/ A /'

B. Pencahayaan /Penghawaan

Pencahayaan akan terasa maksimal sekali terutama cahaya langsung padaruang pamer karena disamping penggimaan elemen kaca dan bukaan-bukaan

yang terdapat pada dinding dan atap yang tidak beraturan orientasi bangunanyang menghadap langsung ke arah timur atau terbit.

C. Bentuk Massa Bangunan

- Bangunan gedung pameran menyerupai bentuk kapal laut dengan koridor-koridornya.

- Open Space yang berada ditengah bangunan yang dengan denah berbentuk"L" dimanfaatkan sebagai tempat air atau sungai kecil, sehingga pengunjungdibuat untuk memperhatikan dan menikmati open space tersebut.

- Bentuk atap yang variatif akan banyak menimbulkan bayangan, sehinggaruangan akan terasa gelap.

D. Lay-out Ruangan

Lay-out ruangan berdasarkan pada fungsi yang ada mengikuti bentuk ruanganyang tercipta. Permainan bentuk bidang vertikal berupa garis lengkung dan garislurus mempengaruhi bentuk ruangan, sehingga fungsi ditempatkan pada ruangantertentu tidak berdasarkan perhitungan akan besaran ruang yang dibutuhkan.

Dari permainan bidang lengkung dan lurus ini tidak muncul besaran dan lebarruangan yang sesuai, seperti ruang perpustakaan atau ruang baca memiiiki luas

yang cukup besar, sementara untuk ruang pameran sinematik hanya setengahdari ruang baca tersebut.

JtUatnieit/tt' (@em£*e- Wcwua/ia>*£a--40

2. BUILT-PROJECTS

Nama /Judul :SAPTOHOEDOJO ART and GALLERYKonsep :

Bangunan Sapto Hoedojo Art and Gallery, memilik, konsep yaitumenghadirkan nuansa nusantara kedalam bentuk bangunan dengan tidakmeninggalkan nuansa budaya Yogyakarta sendiri.Gambar

TAMPAK DEPANSapto Hoedojo Art and Gallery

AKSONOMETR1Sapto Hoedojo Art and Gallery

SITE PLAN

SAPTOHOEDOYO ART and GALLERY

(==£. -OCZS3^\-

SITUASI

SAPTOHOEDOYO ART and GALLERY

(rda,mi<?.<Jii> 'ScWW'&c<fif<ifca*t<-i -'ft

L

&• -^DlSsVCipTD l^e^p^M Solo •

DENAH

SAPTOHOEDOYO ART and GALLERY

R L-VK\QAri

"R"EAtfS(2 i£rj\

=P^

"\=

^AaJ££cW^

-t

<<f*laniic,?JU tftentu; i¥t>pyaAa*Ja42

P.6&PVIC&

,}»»m^a^agr|

I

f3 . <£^VRA/|e/v'

SAR^si

&/cnnic**/+£' few^e- "•f/o^ua/caUa,^3

ANALISA

Sapto Hoedoyo Art and Gallery ~ ~

A. Sirkulasi

Sistem sirkulasi yang ada di dalam bangunan ini sangat tidak memberikankenyamanan bagi pengunjung. Pengunjung harus ekstra hati-hati dalammemkmati karya dan koleksi-koleksi yang ada, karena jarak antara ruangkoleksi tersebut dengan ruang sirkulasi tidak mempunyai batas yang jelas.

Cafe & Restaurant Teater Ruang

w * • "• .„,lukisan

ai • <• u it i muHj,; !

Unit garment Etni£ asmat Etnik

Bali

»* RuangJamuan

I

..

Denah Skematik

B. Pencahayaan

- Sistem pencahayaan pada siang hari mengandalkan cahaya langsung,walaupun pada ruang tengah (ruang garmen) cahaya tidak bisa masuk danterasa remang-remang sehingga cahaya buatan sangat dibutuhkan sekali

untuk penerangan. Sementara ruang pamer dan teater senantiasamembutuhkan cahayabuatan.

- Penghawaan yang ada adalah penghawaan secara langsung/alami kecualipada ruang teater dan ruang garment menggunakan penghawaan buatan.

C. Bentuk Massa Bangunan

Bagunan Saptohoedoyo Art and Gallery ini merupakan perpaduan antaranuansa Jawa dan nusantara, hal ini bisa dilihat dari bentuk atapnya yangsebagian berbentuk joglo dan atap datar.

D. Sistem Pameran

Sistem pameran dari koleksi-koleksi yang ada berdasarkan kelompok-kelompok etmk seperti kelompok etnik Madura, kelompok etmk Asmat,

kelompok etnik Jawa, kelompok etnik Bali dan lainnya, yang sebagian besardari kelompok-kelompok ini berupa benda 3dimensi. Sementara bagian lainnyaadalah ruang khusus lukisan, ruang teater, restauran/cafe dan hunian. Denganbegitu banyaknya koleksi yang ada memberikan kesan yang padat akan isi didalamnya dengan mimmnya area khusus untuk sirkulasi.Lay-out Ruangan

Lay-out ruang pameran sebagian besar berupa objek seni tiga dimensi yangditempatkan berdasarkan kelompok etnik, seperti etnik Jawa, etnik Bali, etnikMadura, etnik Asmat dan lukisan-lukisan karya dari pak Sapto sendiri.

.'/^/nrnir.'V't/ <&/*£*& '•'/cau<j/icnlrx 45

Nama/Judul : MUSEUM AFFANDI

Konsep :

Museum Affandi di JI. Solo No. 176 ini memiiiki konsep dasar menggunakan

bentuk garis melengkung dengan atap yang membentuk pelepah daun pisang.Sementara bentuk dari peruangan yang ada sebagian besar berbentuk sepertiikan yaitu memanjang dengan ujung yang menyempit/menyudut.Gambar

MAfrWVt.

Museum Affandi

VSsQA

DI NAII

MUSEUM Al I ANDI YOGYAKARTA

Sfilamir. q/»/ tyienlw '-'/(Xi•ufi/catlei 4<>

SITE PLAN

MUSEUM AFFANDI YOGYAKARTA

AL . •A^i'S-uocpTo •

,f±la.mir.cj*£ Want** 'P/cpya&aUa 4ti

&s/nmic..<>/*£• Vx'-nlte- "Mcgyttktvtia'tS

ANALISA

Museum Affandi

A. Sirkulasi

Pencapaian ke bangunan berupa langsung yakni

pengunjung langsung menuju ke masing-masingbangunan yang terdiri dari tiga bangunan utama

(gallery I, Gallery II, dan gallery III) dengan masing-masing pintu masuk yang berbeda-beda.

B. Pencahayaaan

Pencahayaan pada ketiga bangunan utama masing-masing berbeda. Gallery Icahaya alami masuk melalui bukaan-bukaan yang ada pada bagian atas dindingbangunan dan bagian atap yang sebagian menggunakan fiberglass sehinggacahaya bisa masuk keruang pameran. Sementara cahaya buatan digunakan untukmenyinan lukisan-Iukisan yang dipajang pada bagian atas dinding. Pada galleryII dan Gallery III cahaya masuk melalui pantulan dan atap bangunan yangmenggunakan atap fiberglass disamping cahaya buatan.

Gallery

Udara masuk melalui

bukaan-bukaan kecil padasisiatas dinding bangunan

C. Bentuk Massa Bangunan

Bentuk bangunan terkesan cukup monomental karena ketinggian dindingnyadan atapnya berbentuk daun pisang dengan kemiringan yang cukup landaidengan tekstur kasar pada permukaan dindingnya memberikan nuansa yangsangat lain dengan bangunan yang ada disekitarnya. Gubahan massa merupakanbertebaran dengan memanfaatkan bentuk kontur tanah sehingga terkesan dalamdan datar pada bangunan yang ada.

<&UamicjrfU <&»*£** a&oyyedC€*Uas-50

'$ttmmmm$mmiii 'mmmmmmmmmmiiami

^:«SlSSSEa^llSil^tfl;ti^K^ii»|(aiwraUM^BWHK«Bi;iiH(iK«l8

D. Sistem pameran

Area pameran terdin dari tiga bangunan yang kesemuanya berupa objeksdua dimensi (2D), gallery Isebagian besar memajang karya dan koleksi dariAffadi sendiri dengan pemisahan antara karya Affadi dan karya tamu yangdibuat dengan dua tingkat pemasangan, ssMimU2mmUMnz_du^^melihut keatas vano jarak pandancnva cukup timnri

Pada Gallery II dan Gallery III dibuat dengan dua lantai sehinggapengunjung mampu menikmali karya-karya sen. tersebut dengan tidakmemandang keatas terlalu tinggi.

"1

•^^^imhim^mmm^iiMmm^m^L•Mammmmmm&iMmmiiL^

E. I f?y - out Ruangan

Gallery I, Gallery II, dan gallery III memiiiki jarak dan dibatasi ruangterbuka karena berdin sendin-sendin, sehingga pengunjung harus melaluisirkulasi pada ruangan terbuka.

Nama/judul

TAMAN BUDAYA DAERAH ISTTMEYYA YOGYAKARTA

Konsep :

Bentuk Bangunan Taman budaya DLYogyakarta adalah bentuk dari kultural

Jawa, hal ini dapat dilihat dari bentuk atapnya yang secara keseluruhan beratapjoglo. Bangunan utama yakni bangunan pertunjukan kesenian dengan menampilkankekhasan bangunan Jawa berupa atap joglo dan bentuk-bentuk ukiran yang ada padakolom-kolom yang menopang atap tersebut. Bangunan ruang pertunjukan menjadilebih dominan dikarenakan dengan tidak adanya pembatas/dinding pada sekelilingruangan, hanya pada bagian belakang panggung yang tertutup dinding. Sementarabangunan lainnya merupakan bangunan utuh, yaitu adanya pembatas yang pasti.

Gambar :

Tampak DepanTaman Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

Gambar AksonomefriTama"^ayaDa^rikii^^

--4 Omfe ffi£:^i4{\J

<fi/amie. <VW (&e.n£te. y/cpynUa-Ua,52

feCDUMG PAM£mN

_^ PERPUSTAKAAN

Gambar SituasiTaman Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

#*la,mi*,«Jil -JSW** V%rj^««t* .7.?

•y^imir.<JUcfx>ntte'',t/<HfyaJia,*las 54

(rambar Site Plan

faman Budaya Daerah Istimevva Yogyakarta

C

Gambar Denah

aman Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

.y±lamic.cj*£ <&&ntuy "•Lt/cyjfa/ia*tas 55

==

nr—~wn m I

ANALISA

Taman Budaya Daerah Istimewa YogyakartaA. Sirkulasi

Pola sirkulasi yang ada pada Taman Budaya DI. Yogyakarta adalahberbentuk grid dan secara tidak langsung ke bangunan utama yaitu gedungpertunjukan kesenian dan gedung pameran. Pencapaian dari main entrancedihadapkan pada dinding sebagai pembatas antara kedua bangunan tersebut.Sementara untuk mencapai gedung pertunjukan dapat dilalui dengan dua pintuyaitu pintu utama yang berada Utara bangunan dan pintu samping pada bagianSelatan bangunan.

B. Pencahayaan

- Sistem pencahayaan pada bangunan gedung pertunjukan kesenian inimenggunakan cahaya buatan yang menggantung diatas panggung.Penggunaan cahaya buatan ini akibat dari latar yang ada disekehlingpanggung menggunakan warna hitam pada sebagian dindingnya. Panggungakan terkesan gelap jika tidak ada lampu yang meneranginva dan terasakurang efisien dikarenakan gedung kesenian ini adalah sifatnya terh„l,atampa adanya dinding pemhatas

- Sementara sistem penghawaan yang ada dengan mengandalkan penghawaanalami karena gedung yang terbuka tampa dinding.

C. Bentuk Massa Bangunan

Bentuk bangunan secara keseluruhan adalah bentuk bangunan Jawa denganatap joglonya yang kental. Disini hanya bangunan gedung pertunjukan kesenianyang secara utuh menampilan bangunan Jawa dari bentuk atap sampai ukiran-ukiran yang ada pada setiap kolom-kolom yang menopang atap, sementarabagunan yang lainnya hanya bentuk atapnya saja sedangkan strukturbangunannya adalah kaku/kotak.

D. Lay-out Ruangan

Hubungan antara ruang yang satu dengan ruang yang lain terasa adanyapenbatas yang jelas, seperti gedung pertunjukan kesenian dengan gedung

pameran, wisma, waorkshop dan gedung seni lukis dibatasi dengan temboksetinggi kurang lebih 2,5 meter. Hal ini mungkin dimaksudkan untukmembatasi pandangan terhadap bangunan gedung pertunjukan kesenian ketikaada suatu kegiatan atau sebaliknya. KejemaiMn^^

maupun terhadap lcnmpleks tersehnt

E. Sistem Pameran/Pertunjukan

- Sistem pertunjukan kesenian berupa terbuka pada ketiga sisinya, sedangkanpada bagian belakang panggung tertutup dengan tempat duduk semipermanen. Keuntungan dan sistem ini adalah udara bisa masuk secaramaksimal, dan tempat duduk dapat dipindah-pmdah sesuai dengan keadaandan permintaan. Sementara kerugiannya adalah suara yang ditimbulkanmenyebar kesegala arah keluar bangunan karena tidak adanya pembatasdinding tetap.

- Pada ruang pameran terd.r, dan panil- pan,, yang bisa d.bongkar-pasangsesuai dengan permintaan khen, karena sifat pamerannya adalah tidak tetaphanya jika ada pameran saja.

3. DESIGN LITERATURS

Nama / Judul :

Museum ofModern Art, Rio de Janeiro ( Started in 1954)Architect: Affonso Eduardo Reidy

Konsep :

Bentuk bangunan dari museum ini adalah berbentuk kotak yang mengembangkeatas dengan sistem struktur tiang/kaki yang menopang struktur di atasnya.Pada museum ini memiiiki teater yang mampu menampung sekitar 1000 orangdengan tiga tingkat tempat duduk. Fasiiitas yang dimiliki selain teater beruparestaurant, kantor administrasi, ruang pamer/galeri, dan sebuah sekolah desain.

MM6 m^M\

Tampak

Museum of Modern Art, Rio de Janeiro (Started in 1954)"

1Si

I1SJ

S/dfZ'mvctW'iX' mc-ntw u<y<xx-i4aKa''i4aHO

Gambar Situasi

Museum of Modern Art, Rio de Janeiro (started in 1954)

( 1) XiJS\\: p

(u) i-/> h i'̂ iwo *•' ^ uU: t2/

I-WJPAO-/

•'ftltvmic *.?Ji£ ((6e,n£i& Weoi*€t/:ei'da''&j

Site Plan

Museum of Modern Art, Rio de Janeiro (started in 1954)

BA(TfW<C-&- HALL

:§> Zcned- Op PE

ty'j/tzrntc twtfr &>en4-*& *JcHzi£€iK£i*£a'tf2

ANALISA

Museum of Modern Art, Rio de Janeiro (Started inI954)

A. Sirkulasi

Main entrance pada teater di Museum of Modern Art ini merupakan sekaligus

pintu keluar yang terdiri dari dua pintu utama berada di kiri dan kanan hall,

memberikan keuntungan dan kekurangan.

Keuntungannya antara lain:

Pencapaian keruang teater dapat lebi mudah dicapai

Pintu keluar bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk

Kekurangannya antara lain:

Dapat menimbulkan kebingungan pada waktu hendak keluar teater, apabiia

tidak ada suatu penanda yang jelas

Dapat menimbulkan kepadapatan pada salah satu pintu masuk apabiia pintu

tidak dibuka

Sementara untuk menuju lantai diatasnya menggunakan satu tangga biasa

yang berada di bagian tengah hall. Teater yang terdiri dari 3 lantai dengan

1000 tempat duduk bisa menyebabkan antnan yang cukup banyak apabiia

ruang teater pada lantai bawah sudah terisi penuh.

B. Lay-out Ruangan

Antara gedung teater dan bangunan induk ( ruang pamer, perpustakaan,

restaurant, dan sekolah desain ) dipisahkan oleh jalur sirkulasi yang ada.

C. Sistem pameran

Ruang pameran dibedakan menjadi dua lantai, yaitu lantai II digunakan sebagai

ruang pameran untuk objeks 2 dimensi dan benda seni 3 dimensi karya dari Ben

Nicholson and British Scluptors dan ruang pamer pada lantai III objeks pameran

benda seni dari Glass and rugs. Pemisahan ruang pamer ini akan mampu

memberikan rasa keingintahuan lebih dari para penikmat seni itu sendiri

sehingga semua ruang pameran dilalui dengan berurutan.

D. Pencahayaan

Pencahayaan alami dilakukan dengan melalui bidang vertikal dinding kaca dan

bukaan dari bidang atas. Pencahayaan buatan fungsinya hanya untuk menerangi

benda seni yang dipamerkan

E. Bentuk Massa Bangunan

Konstruksi kaki pada bangunan gallery menghasilkan ruangan yang cukup luas

dengan bentang yang panjang. Kesan mengambang tercipta karena adanya ruang

kosong pada bagian bawah yang digunakan sebagai area parkir dan lainnya.

Sementara ruang teater menggunakan struktur dinding sebagai konstruksi untuk

menahan konstruksi atapnya.

Nama/judul :

Lousiana Kunstmuseum, Humlebaek near Copenhagen (1958),

Architect: J0rgan Bo and Vilhelm Wohlert

Konsep :

Museum Lousiana adalah nama belakang dari nama panggilan Louise yang sangat luar

biasa ketelitiannya. Tujuan utama dari Museum Lousiana adalah sebagai area rekreasi

sekitar 30 Kilometer dan Utaranya Copenhagen. Museum ini merupakan bentuk dan

sebuah total itas dan kreasi arsitek mengenai lingkungan ke dalam bentuk perencanaan

arsitektural, perencanaan lanscape, pertunjukan, beberapa jenis hubungan kegiatan.

Bentuk bangunan berupa bangunan yang yang memanjang dengan kondor sebagai

penghubung antara bangunan induk dengan bangunan museum.

laaitMBilUKi

TAMPAK

Lousiana Kunstmuseum Humlebajk near Copenhagen (1958)

GaFbw^va TEfi&C£

TWO STORE.-/ Hl&(

fFOlM E?<|STlW6 HOUST^

DENAH

Lousiana Kunstmuseum Humlebajk near Copenhagen (1958)

•̂ Ifiiiiic.rJil ({'ient*c */cay<i/;fi*£a (i(!

Gambar Site Plan

Lousiana Kunstmuseum, Humleba;k near Copenhagen (1958)

ExisrWfi HOK&

£K\YiAr4C£ f PCM <S*ISTIN6 HO

TWO STOKE/ HI61 Co^UJiC/

©. IdKT&BJ-i " UT (hAL^&R/

(2). ^no-tew.

Sf'tlamic,<^W "£*?»/»«? '&caijaiiatta,(i7

SITUASI

Lousiana Kunstmuseum Humlebas near Copenhagen (1958)

Jfila-mic ,?J*t' Wmntte- 'i?/caua/nx-*ta68

AKSONOMETRI

Lousiana Kunstmuseum Humleba;k near Copenhagen (1958)

•'/'ilritnic.rJtt '(wntte 'tf/oaua/iaila- Hi)

ANALISA

Lousiana Kunstmuseum Humlebaek near Copenhagen (1958)

A. Sirkulasi

Koridor penghubung antara bangunan induk (hunian) dengan bangunan gallery

memanfaatkan visual alamyang sangat menarik memberikan nuansa lain karena

koridor ini sturktumya adalah menggantung dan langsung menghadap ke danau

Humlebask. Untuk mencapai gallery harus melalui bangunan utama atau jalan

lain yang langsung menuju bangunan galerinya sendiri.

B. Bentuk Massa Bangunan

Bentuk bangunan dari Lousiana kunstmuseum Humlebajk adalah berbentuk

linear dengan atap yang sebagian datar. Salah satu ruangan ditinggikan dengan

maksud supaya pengunjung dapat menikmati keindahan alam danau Humlebask

disamping menikmati karya-karya seni yang ada pada ruangan ini melalui

mesanin pada lantai dua.

Kemudian keberadaan Cafetaria pada teras yang berupa ruang terbuka

menghadap bangunan induk dengan penataan landscape yangcukup menarik.

C. Lay-out Ruangan

Peruangan pada bangunan gallery berupa ruang yang menerus karena

pembatas yang ada selain digunakan sebagai tempat untuk pemajangan karya

seni 2 dimensi, juga hanya berupa partisi saja sehingga letaknya bisa bisa

berubah-rubah. Pada ruang pameran berupa objeks 2 dimensi

D. Pencahayaan

Pencahayaan menggunakan cahaya alami yang bersumber dari bukaan-bukaan

baik pada bidang vertikal (dinding kaca) maupun melalui bidang atas.

Pencahayaan buatan digunakan hanya untuk menyinari objek seni, karena pada

objek seni berlatarberlakang warna agak gelap sehingga berpengaruh terhadap

benda seni yang dipamerkan. Cahaya alami tidak cukup terang untuk

menyinarinya, sehingga dibutuhkan cahaya buatan.

E. Sistem Pameran

Objek seni yang dipamerkan ditempatkan pada dinding dan panil-panil yang

posisinya memotong ruangan, sehingga ruang sirkulasi berada disamping

ruangan. Ruang pamer terdiri dari tiga ruangan yang secara bertahap dilalui

melewati lorong penghubung tersebut..

Nama/ Judul:

New State Gallery, Stuttgart ( James Stirling/ Michael Wilford, 1977-1982)

Konsep :

Bangunan New State Gallery memiiiki konsep yaitu ruang terbuka pada bagian tengah

bangunan merupakan point of interest dari seluruh ruangan yang ada. Dari ruangan yangberbentuk hngkaran ini pengunjung bisa memasuki ruang-ruang yang lain, seperti ruangpameran/galery, ruang pertujukan dan lain-lainnya.

Gambar Tampak

New State Gallery, Stuttgart (James Stirling & Michael Wilford 1977-1982)

^f^lamic t«W (&cn£t& "ycauoKa^a-72

Gambar Tampak DepanNew State Gallery, Stuttgart (James Stirling/Michael Wilford, 1977-1982)

Gambar Aksonomctri

New State Gallery, Stuttgart James Stirling/Michael WilfordM97f-1982)

*9i€amic „<¥$£ Santie- "'/cavaMa-tta 73

Gambar Denah

New State Gallery, Stuttgart (James Stirling/Michael Wilford, 1977-1982)

";, ;^,(vv,^ J'

Gambar Site Plan

New State Gallery, Stuttgart (James Stirling/Michael Wilford, 1977-1982)

J [nOi3iryoO(sC^O<D^<^0^^^

&i4amic. rJ*t- (&&Ht*e- Weauai€i-t£a-f5

Gambar Situasi

New State Gallery, Stuttgart (James Stirling/Michael Wilford, 1977-1982)

-' J

,&>/amici?/*£ <&&n£*e' 0^/oavaJea^*ta^76

ANALISA

New State Gallery, Stuttgart ( James Stirling/ Michael Wilford)

A. Sirkulasi

Terdapat dua pencapaian ke bangunan yang jelas, yaitu pada bagian depan

bangunan dan sisi kiri bangunan. Pada bagian depan pencapaianya tidak

langsung, hal ini berdasarkan jika bangunan ditarik garis tengahnya melainkan

pintu masuk berada pada bagian kiri dan kanan depan bangunan. Semantara

tepat bagian tengahnya dibiarkan tampa adanya pintu masuk.

Sedangkan pintu masuk yang melalui sisi samping bangunan terdapat empat

pintu masuk. Dua pintu masuk utama (berdasarkan dimensi lebar yang cukup

besar dibandingkan dengan dua yang lain) menuju ruang pameran -halaman

tengah bangunan (courtyard) dan ruang pertunjukan/teater.

A

Sisi bangunan

v/V

B. Bentuk Massa Bangunan

Bentuk bangunan berupa kotak persegipanjang yang membentuk huruf "U"

dengan lingkaran ditengahnya sebagai pusat dari bangunan tersebut. Kesan

kotak tersebut semakin tersemar dengan adanya permainan bidang yang

melengkung dibagian depan bangunan dan bentuk undakan-undakan yang

berupa setengah lingkaran dan sisi bangunan.

C. Sistem Pameran

Penempatan benda seni (objek 3 dimensi) yang memiiiki jarak yang cukup jauh

antara satu dengan yang lainnyasehingga pada ruang pameranyang begitu besar

tersebut terasa sangat kecil keberadaannya .

t&lamic,rJ*l ((Sen-tie- c&oa-uafn&*la-77

D. Pencahayaan

Pencahayaan sebagian besar adalah berupa cahaya buatan, sementara cahaya

alami dapat masuk hanya pada plaza yang berbentuk lingkaran sebagai ruang

terbuka pada bangunan ini dan bukaan kaca pada bagian depan bangunan.

E. Lay-out Ruangan

Open space yang berupa plaza dengan bentuk lingkaran merupakan point of

interest dari keseluruhan ruangan. Karena dari sisi semua ruangan dapat

dimasuki.

SIM

ILA

RP

RO

JEC

TS

Stu

den

tF

ina

l

Pro

ject

s

B

TA

BE

L

AN

AL

YZ

ING

OF

SIM

ILA

RP

RO

JEC

TS

FU

NC

TIO

NA

LP

ER

FO

RM

AN

CE

Sir

ku

lasi

Sir

kula

site

rdir

ida

ridu

am

acam

,ya

itusi

rkul

asi

luar

(pol

agr

idda

nra

dial

)da

nsi

rkul

asi

dala

mya

ngda

pat

dim

asuk

idan

berb

agai

sisi

bang

unan

utam

a.

C3e

lang

gang

seni

seba

gaim

ain

entr

ance

untu

kda

pat

mem

asuk

ige

dung

pam

eran

seni

rupa

.V

eget

asid

anpe

rmai

nan

teks

tur

lant

aibe

rfun

gsi

seba

gai

peng

arah

bagi

peng

unju

ngun

tuk

men

capa

ike

bang

unan

.

Pola

sirk

ulas

im

emii

iki

akse

sya

ngje

las

deng

anm

embe

rika

npe

rbed

aan

anta

rapi

ntu

mas

ukda

npi

ntu

kelu

ar.

Sirk

ulas

imas

ukpa

daT

eate

rB

esar

mel

alui

hall

pene

nma,

sem

enta

rasi

rku

lasi

kel

uar

mel

alui

pint

ubag

ian

sam

ping

deng

anju

mla

hpi

ntuy

ang

cuku

pba

nyak

sehi

ngga

dim

ungk

inka

ntid

akte

rjadi

kepa

data

nsa

atpe

nont

onh

end

akk

elu

ar.

Pen

caha

yaan

Penc

ahay

aan

tidak

dapa

tm

aksi

mal

pada

ruan

gex

hibi

tion

hall.

Tem

pera

tur

suhu

yang

tidak

stab

ilda

pat

men

yeba

bkan

keru

saka

npa

dam

aten

pam

eran

diru

ang

pam

eran

teta

py

ang

bera

dadi

bagi

ansi

siba

ngun

an.

Fakt

orte

rlal

uba

nyak

nya

buka

anak

anm

enye

bab

kan

terj

adin

yape

mba

uran

caha

yaal

amiy

angd

atan

gda

ribi

dang

atas

dan

bida

ngho

rizon

tal,

sehi

ngga

akan

mem

peng

aruh

iw

arna

dari

bend

asem

yang

dipa

mer

kan.

Penc

ahay

aan

pada

ruan

gan

Tea

terB

esar

men

ggun

akan

penc

ahay

aan

buat

an.

Penc

ahay

aan

alam

itid

akak

anm

enca

pai

ruan

gan

kare

naru

ang

teat

erbe

rada

dite

ngah

-teng

ahru

anga

nya

ngla

inse

hing

gaca

haya

alam

isa

ngat

sulit

mas

uk.

Pen

caha

yaan

buat

anak

anbe

rpe

ngar

uhse

kali

terh

adap

pert

unju

kan

yang

akan

dita

mpi

lkan

.

Sis

tem

Pam

eran

/per

tunj

ukan

Sist

empa

mer

ante

rdir

idan

dua

kelo

mpo

k,ya

itupa

mer

ante

tap

dan

pam

eran

tidak

teta

p.Pa

mer

antid

akte

tap

mem

iiiki

keru

gian

akib

attid

akad

anya

peba

tasb

erup

adi

ndin

g,ak

anm

enye

babk

anke

rusa

kan

mat

erip

amer

anak

ibat

lem

bab

dan

pana

s.

Sist

empa

mer

anad

alah

beru

papa

mer

anya

ngtid

akte

tap.

Hal

init

erlih

atpa

dade

nah

deng

anbu

kaan

yang

sang

atbe

sarp

ada

bida

ngho

rizo

ntal

(jen

dela

kaca

)da

nca

haya

alam

idi

biar

kan

men

galir

mas

ukru

anga

nbe

gitu

saja

.

Tem

pat

dudu

kte

rdir

id

andu

ala

ntai

deng

anst

rukt

urb

alk

on

.

Pad

ad

enah

tid

akte

rlii

hat

jela

sap

akah

lant

ate

mpa

td

ud

uk

ters

ebu

tm

emii

iki

kem

irin

gan

atau

tidak

kare

natid

akte

rdap

atno

tasi

atau

tand

aya

ngda

pat

men

unju

kan

apak

ahm

irin

gata

uti

dak

.

Ben

tuk

mass

a

Ber

bent

uksi

met

nspa

dake

dua

sisi

nya,

prop

orsi

anta

ram

anus

iada

nba

ngun

ansa

ng

atm

on

um

enta

lse

kal

i.ke

san

trad

isio

nai

hanv

ate

rlih

atda

nbe

ntuk

atap

,st

rukt

urpe

ngan

gkat

hidr

oiik

sang

attid

akm

ungk

indi

lihat

dan

besa

mya

luas

anla

ntai

dan

jum

lah

tem

patd

uduk

yan

gad

a.

Mas

saba

ngun

anad

alah

ber

ben

tuk

dec

on

stru

ctio

nya

ngte

rlih

atda

ripe

rmai

nan

bida

ngat

asda

nbi

dang

baw

ah/d

enah

yang

men

yeru

paib

entu

kka

pal

leng

kap

deng

anbe

ntuk

-be

ntuk

dari

sela

sar/l

oron

gka

pal(

fasa

deba

ngun

an).

Ben

tuk

mas

sam

enam

pilk

anbe

ntuk

yang

dina

mis

(fas

ade)

men

giku

tige

raka

nya

ngm

enga

lirbe

gitu

saja

.Pa

data

mpa

kte

rlih

atad

anya

perm

aina

nan

atar

age

rak

yang

dipa

dude

ngan

kom

posi

sise

pert

ipe

nem

pata

nko

lom

-kol

omdi

padu

oleh

penu

tup

atap

yang

mel

engk

ung

dan

data

r.

Lay

-Out

Rua

ng

Lay

-out

ruan

gpa

mer

beru

pabe

ntuk

-ben

tuk

dan

bida

ngya

ngsa

ling

berp

oton

gan

deng

anpo

laar

ahsi

rkul

asi

yang

tidak

jela

s,se

hing

gape

ngun

jung

dibu

atm

engi

tan

bida

ngpa

mer

satu

per

satu

.

Lay

-out

ruan

gbe

rdas

arka

npa

dapo

lafu

ngsi

men

giku

tibe

ntuk

bang

unan

.Pa

dade

nah

terl

ihat

jela

sba

hwar

uang

anya

ngte

rcip

tase

pert

inya

mem

anfa

atk

and

ari

ben

tuk

anfa

sade

yang

ada,

sehi

ngga

tidak

mun

culd

imen

sipa

njan

gda

nle

bar

pada

renc

ana

dena

h

Pem

usat

ante

rlih

atje

las

pada

dena

hya

ngad

a,di

sini

fung

siba

ckst

age

men

jadi

pusa

tdar

ise

mua

ruan

gan

kare

nada

risi

nila

hte

rcip

tam

ang-

ruan

gya

ngla

inny

a.B

entu

k-be

ntuk

ruan

gse

gitig

ada

nko

tak

yang

bers

udut

bany

akte

rcip

ta.

r I: I 3

Bui

lt-

Pro

ject

s

Pola

sirk

ulas

ida

lain

ruan

gan

adal

ahbe

ntuk

linea

rden

gan

pem

bagi

anke

ruan

g-ru

ang

yang

akan

dim

asuk

i.A

kan

teta

pipo

lam

itid

akda

pat

berh

asil

jika

dika

itkan

pada

sist

empa

mer

anya

ngad

a.

Po

lasi

rku

lasi

luar

adal

ahsi

rkul

asil

inea

ryan

gm

ener

usda

nbe

rhen

tipa

dase

tiap

bang

unan

(gal

lery

).Pe

ncap

aian

yang

lang

sung

pada

setia

pba

ngun

anm

erup

akan

dam

pak

dari

peru

anga

nya

ngad

aya

itute

rpis

ah-p

isah

anta

rasa

tuba

ngun

ande

ngan

bang

unan

yang

lain

nya.

Sem

enta

rasi

rkul

asid

idal

amru

anga

nbe

rupa

peng

unju

ngda

patb

crke

lilin

gru

anga

nka

rena

obje

kse

niad

alah

seba

gian

besa

rbe

rupa

obje

k2

dim

ensi

yang

terp

ajan

gpa

dadi

ndin

gm

asif

.

Pen

caha

yaan

terd

iri

dan

dua

mac

am,

yaitu

alam

ida

nbu

atan

.Per

band

inga

nnva

adal

ah50

%-5

0%.

Cah

aya

alam

idap

atm

asuk

keru

anga

nm

elal

uidu

aop

ensp

ace

yaitu

pada

area

kola

mre

nang

dan

pada

area

Caf

ean

dR

csto

ran.

Sem

enta

rapa

daba

gian

depa

nsa

ngat

mem

erlu

kan

caha

vab

uat

anka

rena

caha

yaal

ami

hany

abe

rupa

baya

ngan

saja

sehi

ngga

berp

enga

ruh

terh

adap

bend

ase

niya

ngad

a

Pen

gatu

ran

penc

ahay

aan

baik

caha

yaal

amim

aupu

nca

haya

buat

ancu

kup

baik

.Pe

ncah

ayaa

nal

amiy

ang

bera

sal

atap

dan

luba

ng-

luba

ngpa

dadi

ndin

gba

gian

atas

dipe

runt

ukan

pene

rang

anpa

daru

ang

pam

erse

dang

kan

caha

yabu

atan

digu

naka

nun

tuk

men

eran

giob

jek

seni

beru

palu

kis

an

.

Pene

mpa

lan

bend

ase

niva

ngtid

akm

emii

iki

jara

kan

tara

bend

ase

niya

ngdi

pam

erka

nde

ngan

peni

kmat

seni

akan

berp

enga

ruli

pada

psik

olog

ispe

nikm

atsc

nite

rseb

ut,

kesa

npa

dal

akan

bend

ase

nide

ngan

ruan

gsi

rkul

asi

yang

sem

pitt

erlih

atje

lass

ehin

gga

peng

unju

ngak

anek

stra

hati-

hati

kare

nase

bagi

anbe

sar

bend

ase

niny

aad

alah

ber

ben

tuk

.1d

imen

si.

Sist

empa

mer

anbe

rupa

pem

ajan

gan

obje

kse

nipa

dadi

ndin

gm

asif

yang

disu

sun

atas

-baw

ahde

ngan

ukur

anlu

kisa

nya

ngbe

rvar

iasi

.fC

elem

ahan

dar

isi

stem

ini

adal

ahpe

nikm

atse

nidi

haru

skan

mel

ihat

obje

kse

nihi

ngga

bata

sya

ngcu

kup

tingg

i(m

elel

ahka

nvi

sual

),se

dang

kan

keun

tung

anny

aad

alah

luas

nya

area

sirk

ulas

iya

ngte

rsed

ia,s

ehin

gga

peni

kmat

seni

lebi

hle

luas

ada

lam

berg

erak

.

Ben

mk

bang

unan

Sapi

o1l

ocdo

yoA

rtan

d(i

alle

rvad

alah

perp

adua

nda

nbe

ntuk

atap

jogl

oda

nbe

ntuk

trad

isio

nain

usan

tara

deng

anat

apsn

appa

dake

selu

ruha

n.

Ben

tuk

fasa

deba

ngun

any

ang

san

gat

mo

no

men

tal

deng

anat

apbe

rben

tuk

sepe

rti

daun

pisa

ngm

im

erup

akan

inte

rpre

tasi

dan

bent

ukde

nah

yang

berb

entu

km

eman

jang

sepe

rti

bent

ukik

an

Gub

ahan

mas

sam

erup

akan

bent

ukbe

rteb

aran

deng

antig

aba

ngun

anut

ama

yang

dom

inan

(gal

lery

IJI.

dan

III)

sem

enta

raba

ngun

anla

inny

aha

nya

men

giku

tibe

ntuk

dari

keti

gany

a.

Lay

-out

ruan

gpa

mer

dan

ruan

gse

cara

kese

luru

han

adal

ahsa

ma

beru

pape

rmai

nan

dan

bent

ukko

tak

pers

egid

enga

nba

tasa

nya

ngje

las.

Sepe

rtir

uang

pam

erde

ngan

ruan

gte

ater

dan

ruan

gte

ater

deng

anru

ang

Caf

e/R

esta

uran

tpem

bata

snya

ad

ala

hd

ind

ina

mas

if.

Rua

ngan

pam

erya

ngte

rdir

ida

ritig

aba

ngun

anut

ama

yang

terp

isah

satu

sam

ala

inny

abe

rupa

open

lay-

out

yang

mem

ungk

inka

nse

lalu

adan

yape

ruba

han-

peru

baha

nun

tuk

tata

ruan

gnya

..D

isin

ite

rlih

atan

tara

satu

bang

unan

dan

bang

unan

lain

nya

adan

yape

mis

ahan

fung

si,

sepe

rtig

alle

ry1,1

1&

IIIs

ebag

airu

ang

pam

eran

.se

dang

kan

bang

unan

yang

lain

deng

anfu

ngsi

nya

send

in,

sehi

ngga

tidak

terj

adi

penu

mpu

kan

fung

sipa

dasa

tuba

ngun

ansa

ja.

£ ^ 1 n

Des

ign

Refe

ren

ce

B

Pcnc

apai

anba

ikke

gedu

ngpe

rtunj

ukan

kese

nian

mau

pun

kege

dung

pam

eran

seca

ratid

akla

ngsu

ng,k

aren

ada

riar

ahm

ain

entr

ance

diha

dapk

anpa

dadi

ndin

gm

asif

dan

kem

udia

ntc

rpis

ahm

enja

didu

ase

hing

gaak

ses

kedu

anya

bert

olak

bela

kang

.H

alin

imem

iiiki

dam

pak

posi

tifte

rhad

appe

nggu

naka

rena

adan

yaar

ahya

ngje

las

untu

kpe

ncap

aian

pada

kedu

aba

ngun

ante

rseb

ut.

Sirk

ulas

ipad

arua

ngpa

mer

anbe

rupa

sirk

ulas

im

ener

usde

ngan

men

empa

tkan

pani

l-pa

nilp

amer

andi

sam

ping

ruan

gan

sehi

ngga

ruan

gun

tuk

sirk

ulas

icuk

uplu

as.

Aks

es(p

intu

mas

uk)

untu

kru

ang

teat

erm

erup

akan

seba

gai

pint

uke

luar

Den

gan

dem

ikia

npi

ntu

mas

ukya

ngad

aju

gadi

guna

kan

seba

gai

pint

uke

luar

pen

on

ton

.

Sist

empe

ncah

ayaa

npa

dage

dung

kese

nian

men

ggun

akan

caha

yabu

atan

pada

area

pang

gung

,kar

ena

pang

gung

seca

rake

selu

ruha

nbe

rlat

arbe

laka

ngvv

arna

hita

m.

Seda

ngka

nge

dung

pam

eran

pada

sian

gha

rim

eman

faat

kan

caha

yaal

ami

kare

nape

mba

tasd

indi

ngse

bagi

anbe

sarm

erup

akan

dind

ing

kaca

sehi

ngga

caha

yaal

amid

apat

mas

ukke

ruan

gan

seca

ram

aksi

mal

.

Penc

ahay

aan

alam

ipad

aru

ang

pam

eran

beru

pam

emas

ukan

caha

yada

ribi

dang

vert

ikal

mel

alui

dind

ing

kaca

dan

buka

anda

ribi

dang

atas

.Se

men

tara

caha

yabu

atan

diar

ahka

nha

nyad

igun

akan

untu

km

ener

angi

bend

ase

niya

ngdi

pam

erka

n

Sirk

ulas

iunt

ukm

enca

pair

uang

pam

erya

ngdi

guna

kan

adal

ahsi

rkul

asiy

ang

men

erus

yaitu

beru

palo

rong

panj

ang

dari

arah

exis

tingh

ouse

.Lo

rong

ini

digu

naka

nse

baga

ipen

ghub

ung

anta

raex

istin

gho

use

deng

anga

llery

yang

ada.

Penc

ahay

aan

deng

anm

engg

unak

anca

haya

alam

iya

ngbe

rsum

ber

dari

buka

anpa

dabi

dang

vert

ikal

(din

ding

)da

nbu

kaan

vent

iiasi

bagi

anat

as.

Penc

ahay

aan

buat

andi

guna

kan

untu

kmen

eran

gio

bje

kse

ni,

kare

nala

tar

bela

kang

obje

kse

nibe

rupa

vvar

nage

lap

sehi

ngga

caha

yaya

ngm

asuk

tidak

cuku

pte

rang

.

Sist

empe

rtun

juka

nke

seni

ante

rdir

idar

ipan

ggun

gda

nte

mpa

tdu

duk

peno

nton

.1e

mpa

tdud

ukse

cara

sem

iper

man

enka

rena

stat

usku

rsit

idak

teta

pda

nbi

sadi

atur

sesu

aide

ngan

kcad

aan

Hal

ini

mem

ber

ikan

suat

u

keun

tung

anka

rena

area

tem

patd

uduk

bisa

diol

ahse

suai

perm

inta

anda

npe

rtun

juka

nya

ngak

andi

tam

pilk

an.K

erug

iann

yaad

alah

tidak

adan

yape

mba

tas

dind

ing

pada

seke

lilin

gba

ngun

anse

hing

gasu

ara

yang

terc

ipta

men

yeba

rda

nke

luar

sam

pai

luar

bagu

nan.

Sem

enta

rasi

stem

pam

eran

terd

irid

arip

anil-

pani

lyan

gdi

pasa

ngse

wak

tu-w

aktu

ada

pam

eran

saja

.

Sist

empa

mer

anbe

rupa

pem

asan

gan

deng

anpa

nil-

pani

lunt

ukob

jek

seni

dua

dim

ensi

yang

dite

mpa

tkan

berje

jerb

erur

utan

pada

bagi

ansi

sise

dang

kan

sisi

lani

nyad

igun

akan

untu

kar

easi

rkul

asi.

Seda

ngka

nun

tuk

obje

ktig

adi

men

sidi

tem

patk

anse

cara

tidak

tera

tur

pada

sem

uasi

siru

anga

nden

ganj

arak

yang

cuku

pbe

rjau

han.

Obj

ekse

nidi

paja

ngpa

dadu

abi

dang

yaitu

bida

ngte

tap

(din

ding

)da

npa

dapa

nil-

pani

lyan

gdip

asan

gpa

daba

gian

teng

ahru

anga

nse

hing

gasi

rkul

asib

erad

apa

dasi

si-s

isin

ya.

Sist

empa

mer

ante

rdir

idar

itig

aru

anga

nya

ngse

cara

bert

ahap

dila

luim

elew

atil

oron

gpe

nghu

bung

.

Mas

saba

ngun

anm

emiii

kik

esam

aan

anta

rasa

tu

bang

unan

deng

anba

ngun

anya

ngla

inny

ajik

adi

lihat

dan

bent

ukat

apse

cara

kes

elu

ruh

an.

Per

bed

aan

mas

saya

ngte

rdap

atpa

dadu

aba

ngun

anut

ama

yaitu

gedu

ngpe

rtun

juka

nke

seni

anda

nge

dung

ruan

gpa

mer

anya

ngle

takn

yadi

pisa

hkan

oleh

paga

rte

mbo

kse

tingg

i2

met

er.

Perb

edaa

nnya

terd

apat

pada

atap

yaitu

beru

paat

apjo

glo.

Ked

uaba

ngun

anin

ipun

mem

iiiki

perb

edaa

npu

late

ruta

ma

pada

bent

ukru

ang

yang

ada.

Ban

guna

nte

rkes

anka

kuda

nm

enga

mba

ngde

ngan

bent

ukst

rukt

urka

kipa

daba

ngun

anga

llery

yang

mem

iiiki

bent

ang

cuku

ple

bar.

Den

gan

Sruk

tur

inim

ampu

men

cipt

akan

bent

anga

nru

ang

yang

cuku

plu

as,

sehi

ngga

dapa

tmen

cipt

akan

ruan

g-ru

ang

keci

ldi

dala

mny

a.Se

men

tara

untu

kru

ang

teat

erm

engg

unak

andi

ndin

gse

baga

istr

uktu

rpen

duku

ngat

apn

ya.

Fasa

deba

ngun

anm

enbe

ntuk

bida

nglin

earj

ika

dilih

atse

cara

horiz

onta

lden

gana

tap

yang

terk

esan

data

r.Pa

dalo

rong

terli

hatm

engg

antu

ngan

tara

bang

unan

galle

ryde

ngan

exis

ting

hous

ed

ikar

enak

ank

on

tur

tan

ahy

ang

tida

kra

ta/c

uram

.D

enga

nse

ndir

inya

tidak

terd

apat

perm

aina

ntin

ggi

lant

aipa

dalo

rong

peng

hubu

ngte

rseb

ut.

Lay

-out

ruan

gpe

rtunj

ukan

kese

nian

dan

ruan

gpa

mer

anm

emiii

kipe

rbed

aan

yang

sang

atm

enco

lok,

yaitu

pada

ruan

gpe

rtun

juka

nsif

atny

ate

rbuk

ade

ngan

tanp

aada

nya

pem

bata

sdin

ding

(ope

nla

you

t)se

men

tara

ruan

gpa

mer

ante

rdir

idar

idin

dmg

teta

ppa

dase

kelil

ingn

ya.

Ope

nlay

-out

pada

ruan

gpe

rtunj

ukan

mam

pum

emas

uk

anu

dar

aal

ami

seca

ram

aksi

mal

baik

pada

sian

gha

rim

aupu

npa

dam

ala

mh

ari.

Lay

-out

ruan

gpa

mer

pada

dasa

mya

hany

aber

upa

open

lay-

outd

enga

npe

rmai

nan

seka

t-sek

atda

npa

nil-p

anil

seba

gait

empa

tpem

ajan

gan

bend

ase

niya

ngak

kan

dipa

mer

kan.

Unt

ukru

anga

nte

ater

mer

upak

anru

ang

perm

anen

deng

antig

atin

gkat

tem

pat

dudu

kpe

nont

on.

Rua

ngpa

mer

yang

ada

terd

iri

dari

tigar

uang

yang

salin

gbe

rhub

unga

nda

riru

ang

pam

erde

ngan

dua

lant

aiya

ngbe

rupa

mez

anin

hing

garu

ang

pam

ersa

tula

ntai

terd

irida

ripa

nil-p

anil

yang

dipa

sang

mem

oton

gru

anga

nPa

dape

nghu

jung

ruan

gan

beru

paru

angb

aca/

perp

ust

prib

adi.

Dar

iden

ahta

mpa

kar

ahpe

rger

akan

dibi

arka

nm

enga

lirde

ngan

men

erus

.

'lerd

apat

dua

sirk

ulas

iut

ama

yang

salin

gbe

rpol

onga

npa

daar

eapl

aza.

Sirk

ulas

ipe

rtam

ada

riar

ahja

lan

pada

bagi

anbe

laka

ngba

ngun

anm

enuj

uja

lan

pada

bagi

ande

pan,

sehi

ngga

mem

bagi

bang

unan

men

jadi

dua

yang

digu

naka

nun

tuk

sirk

ulas

ipe

nghu

bung

kedu

aja

lan

ters

ebut

deng

anm

elal

uiru

ang-

ruan

gya

ngad

ada

lam

bang

unan

.S

irk

ula

sik

edu

aad

alah

dar

i

arah

ruan

gpa

mer

an-

plaz

a-

ruan

gpe

rtun

juka

n/te

ater

.

Pen

caha

yaan

alam

im

elal

uibu

kaan

-buk

aan

pada

bagi

anat

asdi

ndin

gda

nat

apba

ngun

an.S

ehin

ggas

ecar

am

aksi

mal

caha

yabe

rsum

ber

pada

caha

yabu

atan

pada

kese

luru

han

ruan

gan

kccu

ali

pada

ruan

gan

terb

uka/

plaz

a.

Sist

empa

mer

anob

jek

dua

dim

ensi

dipa

jang

pada

dind

ing.

seda

ngka

nob

jek

tiga

dim

ensi

dipa

jang

seca

ram

enye

bar

pada

selu

ruh

ruan

gan

deng

anja

rak

yang

cuku

plu

as.

Fasa

deba

ngun

ante

rkes

anko

koh

deng

anpe

mas

anga

nst

rukt

urdi

ndin

gba

lual

amya

ngte

bal

Perm

aina

nbi

dang

setc

ngah

lingk

aran

dan

penu

hse

rta

unda

kan-

unda

kan

mam

pum

enga

burk

anke

san

kota

kbe

rben

tuk

huru

fUpa

dade

nah

bang

unan

.

Plaz

aya

ngbe

rben

tuk

lingk

aran

mer

upak

anpo

into

fin

tere

std

ari

kes

elu

ruh

an.

Kar

enad

arip

laza

inis

emua

ruan

gan

dapa

tdi

mas

uki

& s r I

<(/±latnic,tj'-il Wien-t-ui- i'/cytpaJiaiJft, 82

5. COMPARATION and CONCLUSIONAnalizing of Similar Project adalah suatu studi banding yang dilakukan

pada berbagai macam bentuk bangunan untuk ditarik suatu kesimpulan yangdapat dijadilkan pedoman dalam perencanaan dan perancangan Islamic Art CentreYogyakarta. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

A. FUNCTIONAL

L Sirkulasi;

PoJa_^irluksj_Jerbentuk baik pada sirkulasi luar maupun dalamberpengaruh besar terhadap keberhasilan ruang yang dilaluinya. Sirkulasiyang, menerus dan langsung pada sebuah museum dapat dijadikan sebagaiacuan, karena semua alur cerita yang ada dapat dilalui dengan tahapanyang jelas dan runtun, sehingga adanya titik klimaks yang dituju.

2. Pencahayaan;

Pengaturan pencahayaan, baik pencahayaan buatan dan pencahayaanalami harus dengan proporsi yang sama (50%-50%). Cahaya buatandimaksimalkan untuk penerangan pada benda seni yang dipamerkan, danpada ruang pertunjukan (indoor) sedangkan pencahayaan alamidimanfaatkan untuk penerangan ruangan pada siang hari denganmeafaatkan bukaan-bukaan yang banyak pada bidang vertikal dan bidanghorizontal.

3. Sistem Pameran/Pertunjukan;Sistem pameran yang bertahap dalam arti adanya pemisahan danpengelompokan objek seni yang dipamerkan seperti ruang pamer khususpada objek sebi dua dimensi dan ruang pamer khusus pada benda seni tigadimensi, sehingga tidak menimbulkan suatu bentrokan visual bagipengguna/pengunjung pameran.

B. PERFORMANCE1. Bentuk Massa;

Adanya bentuk-bentuk massa yang berbeda seperti beda tinggi dan lebarpada tampilan fasade bangunan dapat memberikan kesan yang dinamisdan tidak kaku. penempatan entrance berpengaruh terhadap penampilanbangunan.

2. Lay-Out Ruang;Lay-out ruang pameran yang didasarkan pada benda seni yang akandipamerkan (pengelompokan benda seni), dan menggunakan pola sirkulasiyang menerus akan memberikan pengaruh yang cukup menarik padavisual pengguna/pengunjung. Penataan panil-panil pameran yang teraturpada salah satu sisi ruangan atau pada kedua sisi ruangan dengan sirkulasipada sisi tengahnya akan memudahkan pengamatan yang dilakukan secarabertahap dan berkahir pada satu titik pada ruang pameran.

IV

DESIGN APPROACH and DESIGN CONCEPT

1. DESIGN APPROACH

A. Pengertian Seni Ruang Islam

Dalam peradaban Islam dikenal satu bentuk seni visual yaitu "seni

ruang" {spatial art) yang berupa produk dua dimensi dan tiga dimensi ruang

dan merupakan sebuah Istilah dari sejumlah upaya dan produk kreatif dari

bangsa-bangsa Muslim.

Menggunakan kata istilah disini mengandung pengertian bahwa "seni

ruang" banyak menghasilkan interpretasi yang berbeda-beda antara bangsa-

bangsa muslim dengan dengan bangsa-bangsa non muslim. Kata ruang

diartikan sebagai lavvan dari massa, sebagai kebalikan dari benda padat dalam

arsitektur. Dari definisi ini, maka seni ruang hanya akan mencakup monumen

arsitektural dengan ruang-ruang interior yang bisa dimasuki. Tetapi ada

pandangan berbeda yang menyatakan bahwa semua seni visual dapat

dikatakan sebagai seni ruang karena seni visual menghasilkan dua dan tiga

dimensi ruang.

Menurut Ismail Raji al- Faruqi dalam bukunya yang berjudul:

Cultural Atlas of Islam (NY, MacMillan, 1986), seni ruang dalam Islam

memiiiki empat karakteristik utama. Keempat karakteristik tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Seni Ekstraornamentasi, yaitu seni yang menggunakan dimensi ruang

horizontal dan vertikal, selain kualitas isinya yang plastis. Pengertian

dari kualitas isinya yang plastis adalah unit isinya yang lentur, yaitu

kesan yang ada tidak hanya berasal dari bentuk-bentuk yang ditampilkan

tetapi juga berasal dari perubahan ruang-ruang eksterior dan interios

disekelilingnya. Bentuk dari seni ini adalah berupa benda-benda yang

berdiri sendiri-sendiri serta separoh menempel seperti: kran air, pilar,

menara, pelengkung gapura, jembatan dan terowongan air. Desain dari

bentuk ini adalah untuk dipandang dari ekstenornya saja, biasanya tidak

memiiiki ruang interior yang bisa dimasuki dan menampilkan berbagai

pemandangan serta memiiiki sejumlah sudut dan bidang dengan

ornamentasi arabesk yang menghiasi permukaannya.

2. Seni ruang yang kedua adalah karya seni yang menampilkan ruang

interior dengan dimensi-dimensi horizontal dan vertikal sehingga

memberikan kesan kedalaman (depth) volume dan massa. Seni mi biasa

disebut sebagai seni arsitektural.

3. Seni Lanskaping, yaitu suatu bentuk seni yang dikembangkan dengan

luas dan sangat berhasil oleh bangsa-bangsa Islam. Sebagai contoh

adalah karya-karya yang berupa seni Hortikultura yang kreatifdan indah

(penanaman dan pemeliharaan tanaman) dan seni Akuakultura yaitu ilmu

yang menafaatkan elemen air sebagai media utama dengan artistik

(kanal, kolam, air mancur dan air terjun).

4. Seni ruang yang keempat adalah seni sebagai hubungan antara satu

bangunan dengan bangunan lain disekitarnya, dengan ruang terbuka di

sekelilingnya, dengan kampung, kompleks, desa, perumahan kota, atau

kota ditempat perumahan tersebut berada (skala urban).

B. Pendekatan Konsep Seni Ruang Islam

1. Pendekatan Konsep Seni Ruang Ekstraornamentasi

Dalam seni ruang Islam Ekstraornamentasi biasanya memiiiki

bobot permukaan dinding secara visual diberi kasan ramping dengan

penempatan lubang-lubang, pelengkung buntu, jendela, pintu dan pola-

pola dekoratif yang memperkuat dinding untuk menyembunyikan

besamya massa dan bobot dinding tersebut.

Bentuk permukaan dinding pada gapurayang sedemikian masifnya

sehingga sulit untuk membayangkan bangunan di dalamnya atau

bangunan-bangunan di belakangnya. Hal ini disebabkan dinding/struktur

gapura seakan terjalin atau melebur dengan struktur yang ada didekatnya

karena menempel pada bangunan tersebut.

Gambar 4.1: Beberapa bentuk seniruaim ekstraornamentasi

Sebagai contoh adalah dinding gapura pada bangunan masjid Al-

Hakim, Isfahan Iran. Dengan bentuknya yang terdiri dari banyak

ceruk/bukaan-bukaan yang besar seakan-akan bidang dinding ini adalah

bagian dari bangunan secara keseluruhan, padahal dinding ini hanyalah

berupa dinding masif karena didalamnya berupa halaman dalam

(courtyard) yang sangat luas.

Pelengkung dan gapura diperbesar dan dibuat berjajar sehingga

memberikan kemungkman gerak fisik dan estetika dari satu modul ruang

ke modul ruang lainnya dan menghilangkan kesanketertutupan.

OAlA/Vl .

Gambar 4.2: bentuk gapuraMasjid Al- Hakim Isfahan, Iran.

Sfilarnir ,?J*t (('>cn£u! "i/t>au<tlcatla- 86

2. Pendekatan Konsep Seni Ruang Arsitektural

Pada dasarnya seni ruang arsitektural adalah berupa transfigurasi

bentuk tertutup, seperti halnya pada bangunan Islam biasanya memiiiki

ruang pelataran dalam (courtyard/Shahn). Bila ruang tertutup dibatasi

dinding pada tiga sisi, maka sisi keempat dibiarkan terbuka menghadap

pelataran/halaman sehingga pelataran merupakan perluasan dari bangunan

dan bangunan merupakan perluasan dari pelataran dan sebagai

pelindungnya.

i ,.L vii, Jlilfi]"trr- tear--- ^^

Gambar 4.3: bentuk seni ruangarsitektural

Ciri lain dari bangunan Islam adalah banyaknya ruang-ruang kecil

bagaikan ceruk/lubang dan jendela yang bertebaran dimana-mana

sehingga dinding bisa disebut sebagai tirai bukan sebagai pembatas yang

memisahkan ruang manusia dari ruang dunia yang lebih besardiluarnya.

Gambar 4.4: Bentuk -bentuk

ceruk dan ruang kecil

!"YY</\ •••••;

•.ti "i«t)-m '' f'

3. Pendekatan Konsep Seni Ruang Lanskaping

Seni lanskaping memanfaatkan bahan bangunan sebagai objek

utama untuk pengalahan lahan disekitar bangunan. Lanskaping adalah cara

transfigurasi bahan dengan bahan utamanya adalah pohon, semak, buah

dan bunga, tanaman rambat dan rumput, air dan pancuran.

Seni lanskaping Islami tidak memakai atau meniru keadaan alam

yang apa adanya. Jadi yang ditampilkan bukanlah lingkungan alam yang

membumi, melainkan lingkungan surgawi. Menurut Ismail Raji al-

Faruqi, menterjemahkan bahasa lingkungan surgawi adalah seperti air dan

tanaman tidak ditampilkan sebagaimana keadaannya di alam, sebuah mata

air tidak dibiarkan memancar dengan begitu saja, taman tidak dibangun

hanya sebagai pelengkap sungai atau aliran alami. Bahkan jarang dijumpai

air terjun alami dalam taman Islami dengan kata lain pemakain elemen air

secara terkendali dan terpola dengan mengatur dan inengubah sifat-sitat

alami pada lingkungan sekitarnya melalui pola-pola intlnit dan simetris.

Gambar 4.5: Contoh seni

ruang lanskaping

<'/±latnu-,</i/, finite "'/c<jifa/ia,Ua 88

4. Pendekatan Konsep Seni Ruang Skala Urban

Konsep seni ruang Islam tentang tata kota (urban planning)adalah memiiiki kegunaan untuk menselaraskan antara perancanganbangunan dengan keadaan kota yang ada, sehingga adanya suatupersamaan dan kesatuan yang utuh. Bangunan yang direncanakan

harus melihat batasan-batasan dari peraturan yang ada tentan tata kota,yang berkaitan dengan lingkungan bangunan disekitarnya.

Gambar 4.6: Contoh bentuk

seni ruang skala urban

mco

.^j/atnit'^'i^'i&ti/^c-'it/caua/ca-tla, 89

TAHITI. HA I ASAN k'ONSF.P PFRFNir ANA AN ItAN PFRANrANCAN

SENI RUANG ISLAM

<f-zus

<zas

O•«•

-Jiui

w

z

<

EC

Seni yangmenggunakandimensi ruanghorizontal dan

vertikal, dengankualitas isinya yangplastis, yaitu kesanyang ditimbulkan

tidak hanya berasaldari bentuk-bentuk

yang ada tetapi jugadan perubahan

ruang-ruang

eksterior dan interior

disekelilingnya.Bentuk dari seni ini

adalah benda-benda

yang berdin sendiri-sendin dan separoh

menempel padabangunan utama dan

biasanya tidakmemiiiki ruang

interior yang dapatdimasuki dan hanya

dapat dipandang darieksteriornya saja.

BATASAN

Tata ran detail

a. Fasade

bangunanb. main entrance

c. menara

d. gapurae. kolom-kolom

f. bukaan-bukaan

PENDEKATAN KONSEP

Pada tataran detail ini, bangunan yangdijadikan sebagai pendekatan konsep adalahkompleks bangunan Samarkand, Turkistan.

Tataran Detail

Fasade bangunan;detail-detail terdapat pada bukaan-bukaan dandekorasi pada bidang vertikal seperti pola geometridan hiasan kaligrati dan abstraksi bunga.

Main entrance;main entrance pada ketiga bangunan terdiri daribukaan lengkung yang cukup besar pada sis: luardan bukaan yang lebih kecil pada sisi bagiandalamnya dengan bentuk yang sama pada bukaanyang pertama. Kesan monumental cukup terasasekali pada main entrance ketiga bangunan inisehingga lebih terkesan agung dan benvibavva.

Gapura;Gapura pada kompleks bangunan Samarkand iniadalah menyatu dengan bangunan utamanyasehingga kesan menempel tidak tcrhliat sama sekali.Bentuknya yang lebih mcnonjol (ketinggianbangunan') dengan bukaan utamanya yang cukupl>esar (lelwr dan tinggi) memberi gambarankcbcradaaii>a untuk menciptakan bavangan cukupbesar

Menara;bentuk menara dari ketiga bangunan mi adalah samayaitu berbentuk dengan diameter bulat dan semakinmengecil pada sisi atasnya dengan ujung seperugabulat. Masing-masing bangunan memiiiki duamenara pada kedua sisi bangunan. Oinamentasiyang ada berupa pola geometri bentukan kotakpersegi dengan hiasan kaligrali jenis Kufi padabagian tengah-tengahnya.

Kolom-kolom;pilar-pilar atau kolom-kolom sebagai penahanbeban memiiiki detail omamentasi pada semuabagian dari atas hingga kaki kolomnya denganhiasan kaligrali dan garis-garis memanjang.Sementara bentuk dari struktumya adalahberpenampang segi empat dengan tengkungan padasisi atasnya yang menyatu dengan kolom lainnya.

Bukaan-bukaanDetail pada bukaan (jendela) ada dua jenis yaituperlamaberupa kisi-kisi yang berpola geometripersegi enam dan kotak-kotak dan kedua berupatampa kisi-kisi penghalang pandangan terutama padabukaan-bukaan jendela dengan dimensi cukup besarpada bagian fasade bangunan.

(J AA\AW^ ^rv^^N

<

<

z.

Seni yang menampilkanruang interior dengan

dimensi-dimensi

horizontal dan vertikal.

Ruang-ruang interiormenampilkan

pengulangan dankedinamisan bentuk.

Pengulangan terdapatpada unit-unit ruang

internal dari bangunandan taman. Kedinamisan

akan tercipta/diperolehketika bergerak

berurutan dalam ruang-ruang yang dilalui karena

kesan visual total tidak

dapat diraskan darikejauhan dan tidak ada

evolusi arsitektural yangberakhir hanya pada satu

klimaks titik estetis.

1. Tataran

Bangunana. fasade

bangunanb. bentuk

bangunan

2. Tataran Ruanga. hubungan

antar ruang

b. pola sirkulasiruang

c. pola pelatarantengah

•y'^la-tnie .W /-jctptie- >JcqiMi-Jia^ta- —90

Pada tataran bangunan dan tataran ruang ini,bangunan Islam yang dijadikan sebagaipendekatan konsep perancangan adalahkompleks Masjid Sulaeymaniye, Istambul.

Tataran BangunanFasade Baiigiinaii

Fasade bangunan adalah simetris denganpembagian bukaan-bukaan yang meratapada kedua sisinya. Bukaan-bukaanjendela pada sisi atas bangunan yangdisusun berirama dengan sisi tengahberukuran besar dan kedua sisinya lebihkecil, kemudian bagian atasnya lagiterdapat bukaan-bukaan lebih kecil lagidengan bentuk menyudut pada sisi atasbukaannya. Pada kedua sisi bangunandiapit oleh dua buah menara yang masing-masing sisi terdapat dua buah menaradengan ketinggian yang berbeda.

Bentuk BangunanBentuk bangunan didominasi bentuk-bentuk atap kubah 1/3 lingkaran bola yangbanyak dengan satu kubah besar padabagian puncak atau pusat bangunan (padadenah dan tampak). Bentuk denah adalahsimetris dengan pembagian ruang yangcukup jelas.

Tataran RuangHubungan Ruang

Bangunan Masjid Suleymaniye, Istambulini terdiri dari empat komponen ruangutama, yaitu: halaman dalam bagian depan(avlu), ruangan masjid utama (cami),ruang terbuka/makam, dan halamanmasjid (mosque precinct) yangmengelilingi masjid. Ruang-ruang yangada tercipta dengan sendirinya olehstruktur kolom-kolom penahan atap kubahdiatasnya, sehingga ruangan tidakmemiiiki pembatas yang jelas.

Pola Sirkulasi RuangRuang sirkulasi terbentuk oleh selasaryang ada pada sisi-sisi bangunan yangmengelilingi ruang terbuka pada areamasjid. Bangunan utama masjid dapatdilalui dari bagian samping bangunan dandari bagian depan pada area ruang terbukamasjid.

Pola Pelataran TengahSecara keseluruhan kompleks bangunanmasjid Suleymaniye ini, setiapbangunannya memiiiki pelataran tengahyang fungsinya sebagai area taman danrileksasi.

< Ed <

— wZ Zw <c/5 J

-*^

Seni ruang lanskapingadalah seni yangmemainkan polahortikultura yaitu

penamanan, penataan

dan pemeliharaantanamanan serta polaakuakultura yaitu seni

yang menggunakanelemen air sebagaipembentuk utama,

seperti kanal, kolam,air mancur dan air

terjun.

Seni sebagaihubungan antara satu

bangunan denganbangunan, denganruang terbuka pada

lingkungansekitarnya.

Tataran Seluruh Site

a. pola sirkulasi(luar)

b. pola ruangterbuka

1. Hubungan denganlingkungana. Bangunan

dengan AsramaHaji TransitYogyakarta

b. Bangunandengan kawasanpemukimansekitarnya

c. Bangunandengan kaliCode

,f/±/€t-mic,rJ*t- WurUte- "J/agtyaJcavUei- - 94

Tataran Seluiruh Site

Seni lanskaping dalam dunia Islammenampilkan bentuk-bentuk yangabstraks dan denaturalisasi melalui pola-pola infinit dan pola grid pada areasirkulasi dan pola geometri pada bentukantaman airnya.Pertamanan terdiri dari serangkaianmodul-modul tanah yang dibagi menjadibeberapa bagian dengan ditanami danditata dengan cermat, diselangi-selingdengan kolam-kolam, pavilun-pavilun danhutan-hutan kecil.

Sebagai contoh adalah pada bangunan diKASHAN, yang menjadi point of interest-nya adalah sebuah bangunan yangdibavvahnya terdiri dari kolam-kolam yangcukup luas yang dikelilingi oleh hutan-hutan buatan yang terpola oleh sirkulasiyang berbentuk grid

Pendekatan konsep perancangan adalah paddabangunan-bangunan di ISFAHAN, IRAN.

Hubungan Bangunan dengan LingkunganKeberadaan jalan penghubung di kotaIsfahan, Iran merupakan sesuatu yangumum dilihat. Disini lorong-lorong yangsangat panjang yang menghubungkaribangunan satu dengan bangunan lainnyamemiiiki peranan penting dikarenakanfaktor cuaca terutama panas yang cukupterik pada siang hari.Bentuk dari lorong yang ada bervariasiberdasarkan bentuk atap dari bangunan-bangunan yang ada, seperti bentukstruktur kuda-kuda, pelengkung gapuradengan atap kubah.Secara fungsional lorong ini tidak hanyasebagai area sirkulasi tetapi jugadimanfaatkan untuk berbagai kegiatanyang berupa area bazaar danperdagangan.

tfdrimic, c/«£ 'SkwAe- "^/oaiia/ia-Ua, 92

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep perencanaan dan perancangan pada Islamic Art Centre adalah

konsep kontektual lingkungan yang berkaitan dengan keempat karakteristik seni

ruang Islam berikut: seni ruang ekstraornamentasi, seni ruang arsitektural,

seni ruang lanskaping, dan seni ruang skala urban. Perancangan juga

didasarkan pendekatan konsep pada bangunan-bangunan Islam yang ada (dalam

tabel batasan konsep). Ide konsep seni ruang Islam agar dapat diterapkan kedalam

rancangan bangunan, makamemiiiki batasan-batasan, yaitu:

a. Hubungan Bangunan Dengan Lingkungan,

b. Tataran Seluruh Site,

c. Tataran Bangunan,

d. Tataran Ruang,

Tataran Detail.

Bangunan utama memiiiki berbagaimacam lasiliuis (ruang adniinistisi,

exhibition hall, galen seni dan fasiiitaspenunjang lainnya

Pengolahan jalanmasuk dan ruang

terbuka pada )alanlingkungan danjalan di dalam

lokasi ' I

Rencana

gedungperlunjukan/teatci scni

Islam

"""""""a^,,

Pcncinpatau ruang-ruang studio seni

Islam denganpemanl'aatan sisi kali

Code untuk

menciptakan

Pengolahan areaterbuka sebagai area

parkir dan taman padasisi Barat bangunanIslamic Art Centre

Menarasebagai ungkapan rasa darikeagungan akan Sang Pencipla dansebagai interpretasi dari pcngalihan

bentuk pada Islamic Centre Yogyakartasekaligus bertungsi sebagai Plaza.

Asrama

HajiYogyakarta

Area taman kola dan

pasiliuis penunjang(inaiiasik haji)

Gambar 4.7

Sketsa Penempatan ruang-ruang fungsional dan non-

fungsional pada site.

&Uamic**JU <&W*e '&i>4ffia&*tia-93

Hubungan Bangunan dengan Lingkungana. Bangunan dengan Asrama Haji Yogyakarta

Adanya keterkaitan secra fungsional antara Asrama Haji denganIslamic Art Centre Yogyakarta, maka member, suatu pertimbangan yangsangat mendasar akan sarana sebagai pemersatu antara keduanya. Dalampendekatan konsep dijelaskan bahwa penghubung antara bangunan Islam diIsfahan Iran, adalah lorong-lorong yang sangat panjang dengan fungsi yangberagam salah satunya adalah sebagai pusat perbelanjaan/pasar.

Keberadaan site/lokasi

pada tanah yang memiiiki

perbedaan tinggi dan rendah

tanah memungkinkan adanya

sebuah terowongan dibawah

jalan utama. Hal ini didasari

atas pertimbangan bahwa jalur

utama yang ada pada site

adalah jalur cepat dan ramai

dan untuk tidak mengganggu

aktivitas yang ada jalur utama

tersebut. secara fungsional

bentuk terowongan ini adalah

sebagai area sirkulasi terutama

pada saat pemberangkatan dan

pemuiangan haji Yogyakarta

secara musiman.

^Z^inn

fo./UWuoTor^b 2^Uftz Ut^VrM-

ttA3'

<3<a<l2n»V fSTVrS&^I

wd&mic, <¥*/'fikf^A*' e&oaitaJitt--Ua—if4

b. Bangunan dengan Kali Code

Peranan kali Code yang berada pada sisi Timur site akan lebih terasa

menarik dengan memanfaatkannya sebagai sarana penunjang atau fasilitas-

fasilitas yang sifatnya rekreatif dan untuk studio alam bagi studio-studio seni

yang ada (studio seni lukis/kaligrafi, seni reater, dan lainnya) dengan orientasi

pada kali Code untuk mendapatkan kenyamanan visual.

^ ^TUPiS Msw\-

Selain bentuk ruang terbuka yang

dihasilkan pada sisi kali Code dengan

pengolahan cut and fill pada tanah, juga

adanya penhubung antara sisi dalam site

dengan sisi luar site berupa jembatan kecil

untuk kendaran roda dua.

cur >^i|i_ -

c. Hubungan Bangunan Dengan Kawasan Pemukiman Penduduk

Bangunan Islamic Art Centre Yogyakarta yang berada diantara

kompleks perumahan/pemukiman penduduk dan kompleks Asrama Haji

Transit- Islamic Centre Yogyakarta, sehingga dapat dijadikan sebagai

pemersatu bagi bangunan-bangunan sekitarnya. Disamping sebagai pemersatu

ite

Lu

s:

lah

in

<

;ara

nya

^ :

rat

1 e

Iide

ja

ban:

m i

ma

ara

jalai^

an k

mei

:isi

ITU

Art

3W01

iji (

in lii

-pen

l-kol

i ken

Jfdnm-ic ,<S'*£ ((''eM-itf. 'i'/cnyn/cfitifi 95

juga dapat menjadi sebagai Landmark bagi seluruh aktivitas umat Islam dalam

bidang keagamaan, kesenian, dan kebudayaan Islam.

Tj

• ufcv^c^iv SWvfeGW-Vv/,, AMa/ iA4&^.TE8A-lc/r3AH ^KO=S ^O^prf^AfA^^

^fetf^bft^p (4Mat^s55, t^tSMlUk ^tVVte''/e cuKdp i_u<a^ UrrrwK pe<SiAPV-\\ yg \£snH!&&&At2 r^K02v >«AAA4A ffATn

Untuk dapat menjadi sebagai sesuatu yang berbeda dengan lingkungan

sekitarnya, maka bangunan Islamic Art Centre harus memiiiki karakteristik

yang berbeda baik dalam segi penampilan (bentuk) maupun segi peruangan

yang ada.

'suvu/c

.0U,̂ ~^^w^%^^-.97

b. Penataan Ruang Terbuka

Ruang terbuka disini adalah ruang secara fungsional dapatdimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan publik yang cukup besar, seperti untukkegiatan keagamaan sema'an Al-Qur'an, acara ketika saat pemberangkatandan pemuiangan jemaah haji Yogyakarta serta pengajian-pengajian Akbar.

Sebagai titik awal dari

ruang terbuka adalah sebuah

penanda (sclupture) yang berada

pada simpul pertemuan antara

jalur sirkulasi dari arah jalan

lingkungan dan jalur sirkula

dari arah gerbang masuk. Dar

sini pola-pola hortikultura dan

akuakultura terutama kolam-

kolam mulai dikembangkan

(dalain sketsa gambar).

Penataan ruang terbuka ini meliputi a

kali Code dan area sekeliling site.

C&rufzwvl)pUA^S TPK&UM- ^1?VA|2^\Pt0r2A.

™&3l C?NM )

IfvvW^s&ttc M/^rp. pApA A&WyviA HAT1 •

^Uftmir.^ti-^-e-n-t-te "<'SoffuaAa*ta 98

3. Tataran Ruang

a. Hubungan Antar Ruang

Bangunan masjid Sulaeymaniye, Istambul, terdiri

dari empat level ruang yaitu Avlu, Cami,

Mausoleum, dan Mosque Precinct. Pada

rancangan konsep level ruang tersebut kedalam

empat komponen pembentuk ruang yaitu entrance,

courtyard, ruang fungsional dan plaza.

"OP =l>

RA-zA ••,

T6KIC12- ££M{.

Area fungsional utama atlalah ruang pertunjukan/teater seni karena pada

ruang ini sebagai area terbesar (indoor) untuk kegiatan-kegiatan seni Islam

dengan kuantitas masa yang cukup besar. Sedangkan plaza merupakan area

untuk kegiatan musiman/temoporer (outdoor) seperti sema'an Al-Qur'an dan

saat Rernberangkatan dan pemuiangan jemaah haji Yogyakarta.

t5uM?bA-/v ereA5$*W

pr>vvterrp)2prurTA

.</*/,^"'"•'^ «»>.*» -%W^ ,,,'•a 99

b. Pola Sirkulasi

Pada setiap bangunan Islam khususnya masjid, ruang sirkulasi diawali

dariarah gerbang menuju satu titik berupa penanda atau kran air untuk bersuci,kemudian arah sirkulasi menyebar melalui pintu-pintu masuk pada bangunan.

Sirkulasi ruang yang ada pada Islamic Art Centre berupa lorongmemanjang pada sisi-sisi ruang fungsional dan juga berupa lorong yang

berdiri sendiri untruk menghubungkan bangunan yang satu dengan yang lain.

Pola pelataran Tengah (courtyard)

Ruang pelataran tengah pada bangunan Islam merupakan karakteristik

tersendiri, sehingga setiap bangunan Islam selau didapati pelataran tengah(courtyard) ini dengan pola dan bentuk yang berbeda-beda seperti penamanvegetasi sampai berupa lahan kosong dengan satu titik ditengahnya.

Dalam konsep ini, ruang pelataran tengah menerapkan pola griddengan bentukan kolom-kolom pada setiap titiknya, dengan pengertian bahwakolom-kolom tersebut adalah kebalikan dari vegetasi hidup sebagai peneduhdan area nleksasi yang tidak meneduhkan. Sedangkan pada bagian pusatnya

.*^»«r.«yW Ve.Utc '^y^ltUjW/>

ditempatkan sebuah taman kolam dengan pola geometri perpaduan bentuk-bentuk kotak yang disusun berurut keatas

4. Tataran Bangunan

a. Fasade Bangunan

Seni ruang arsitektural pada

fasade bangunan kompleks masjid

Suleymaniye, Istambul menampilkan

keseimbangan/simetris pada kedua

sisinya dengan pusat pembagi adalah'

bentukan kubah besar ditengahnya.

Pada sudut bangunan bagian depan

yang merupakan halaman dalam (avlu)

diapit oleh dua pasang menara kembar

dan bukaan-bukaan yang ditampilkan

tersusun dengan seimbang dengan

dimensi lebar dan tinggi yangbervariasi.

Dalam konsep perancangan mengambil idiom sentrifc pada kubahbesar pada masjid diinterpretasikan ke fasade bangunan berupa mainentrance dengan skala monumental, sehingga pada bagian sisi-sisinyamerupakan penurunan bentuk dari main entrance (mengenai

.a or

Papa

#*ta.«~*±*u «w^^^uu^,

ketinggiannya). Susunan bukaan-bukaan terutama jendela dibuatseragam dalain arti bentuknya sedangkan dimensi lebar dan tingginyabervariasi dengan penghalang visual dari bentuk pola geometri dengantamabahan plat konsol pada setiap bukaan untuk menahan tempias airhujan (tropis).

Keberadaan menara tungga

merupakan bentukan lain dari Islamic

Centre Yogyakarta yang fungsi-

fungsinya dilebur kedalam fungsi yang

ada pada Islamic Art Centre

Yogyakara.

b. Bentuk Massa

Bentuk atap yang didominasi

bentuk kubah/kubah kecil, sedang dan

diakhiri dengan kubah besar pada

puncaknya pada masjid Suleymaniye,

Istambul ini tercipta bentuk yang sangat

simetris. Bentuk atapberupa kubah kecil-

kecil dengan sendirinya tercipta ruang-ruang yang sifatnya maya pada bagian

~ bawah atap tersebut.

b. Bentuk Massa

Bentuk atap yang

didominasi bentuk kubah/kubah

kecil, sedang dan diakhiri

dengan kubah besar pada

puncaknya pada masjid

Suleymaniye, Istambul ini

tercipta bentuk yang sangat

simetris. Bentuk atap berupa

kubah kecil-kecil dengan

sendinnya tercipta ruang-ruang

yang sifatnya maya pada bagian

bawah atap tersebut.

Interpretasi dari pendekatan

dtatas pada konsep perancangan

selanjutnya adalah bentuk massa

secara keseluruhan tercipta

berdasarkan penempatan ruang

fungsional dengan pertimbangan

bentuk site yang berada disisi

sungai Code dengan kontur

tanah yang cukup miring

sehingga ada bangunan yang

ditinggikan dan ada bangunan

yang diturunkan, seperti ruang-

ruang studio seni ditempatkan

pada sisi sungai Code untuk

mendapatkan kenyamanan

visual.

//dnm-u-,v/t-6 '(>en£ie 'tf/tMua/icttlfu J02

maim f. feM-p^VJEe,

Gambar 4.17

Sketsa bentuk bangunan

©• 9<E.-r&2V

PtNSViplU^

<#s/am«-, rJtl <$v,iltv '&o<?yaJc&ila4m

5. Tataran Detail

a. Fasade Bangunan

Dalam tataran bangunan dijelaskan bahwa bentuk fasade

bangunan menampilkan kesan monumental terutama pada mainentrance yang berupa bentuk gapura yang menyatu dengan massasecara keseluruhan. Detail-detail terdapat pada bukaan pintu masuk,bukaan jendela dan bukaan pada gapura sendiri.

Berdasarkan pada pendekatan konsep yaitu pada komplekbangunan Samarkand, Turkistan disebutkan bahwa secara keseluruhan

fasade bangunan dipenuhi oleh hiasan dan omamentasi baik berupahiasan kaligrafi terutama jenis huruf Kufi dan pola geometri sertahiasan bunga pada gerbangnya.

Konsep Islamic Art Centre Yogyakarta detail fasade bangunanterdapat pada gapura, main entrance dan bukaan-bukaan jendela.Bentuk bukaan pada jendela adalah memiiiki keseragaman bentukdengan dimensi yang bervariasi.

DETAIL- K)rA2>i-

b. Main Entrance

Bentuk lengkungan yang cukup besar (dimensi lebar dan

tinggi) pada kompleks bangunan Samarkand memberi dampak negatifjika diterapkan pada konsep. Dampak negatif yang pertama adalahcahaya yang masuk cukup besar sehingga memberi dampak silau yang

tf-Ua-mic. tJU Vje-n-lte- '&cp-perfsa*la404

berlebihan dan bayangan yang cukup gelap, kedua adalah akanmenimbulkan tempias air hujan masuk keruangan dalam

Untuk mengantisipasi

kedua dampak negatif tersebut

yaitu dengan mempertahankan

konsep dengan bidang vertikal

cukup lebar pada main entrance

dengan bukaan lebar diperkecil

dan tinggi bukaan

dipertahankan ditambah dengan

plat konsol pada sisi atas

bukaan main entrance untuk

menghindari tempias air hujan

dan sinar langsung. Bentuk plat

konsol direncanakan sedinamis

mungkin berdasarkan gerakan

dan irama dalam dunia seni

Detail Gapura

Gapura pada Islamic Art Centre Yogya!va]:ta~ter^a mainentrance dan sekaligus sebagai bangunan utuh dengan pengertianadalah gapura merupakan elemen pembentuk ruang dari bangunanyang ada dan memiiiki ruang fungsional dan berusaha menciptakanruang.

X fVrJ6£\oftlAL T7i

£7 AOAAj^v^JAAfe

SlDAiZvL-

.ydamie ,vJ*t- r('*:,nt*& 'i'/cauaJia-tia-^OS

Dalam kompleks bangunan Samarkand, gapura adalah sebagaipenanda yang menunjukan jalan masuk utama ke bangunan dengandimensi dan skala monumental. Sedangkan pada konsep, gapuraditerjemahkan sebagai main entrance untuk memasuki sebuahbangunan utama sehingga bidang vertikalnya berupa dinding masifyang memiiiki ruang fung

d. Detail menara

Keberadaan menara kembar atau lebih yang Lligapit'paclastetiap bangunan Islam, seperti pada kompleks bangunan Samarkand.Akan tetapi konsep ini tidak mengharuskan pada rancangan harusmemiiiki menara kembar. Menara adalah suatu perlambang atausimbol dan untuk mengumandangkan adzan.

Pada bangunan Islamic

Art Centre terdapat satu menara

sebagai perlambangan dan

interpretasi lain dari bentukan

atap Islamic Centre yang secara

fungsional dilebur kedalam

fungsi-fungsi bangunan sekarang(konsep Islamic Art Centre

Yogyakarta). Bentuk atap yang

JSTvrC- • •• •

;;>v;-:N..','', s~'.

'' '" ~y'"~''

"•^l}-'y%\.

•V-;5?te

terdiri dan tiga tingkap sebagai

perlambang dari Iman-Islam

Ikhsan (atas, tengah dan bawah).

Pada menara ini berupa bentuk

limasan utuh dan limasan

terpotong yang lebih besar

dibawahnya dengan lima kaki

sebagai perlambang dan rukun

Islam Lima, sedangkan limasan

utuh pada bagian atasnya adalah

perlambang dari ke-Imanan dan

Ikhsan diterapkan pada plaza

sebagai hubungan anatara

manusia dengan manusia.

Menara ini adalah bersifat fungsional karena dbawahnyadimanfaatkan sebagai podium atau panggung terbuka untuk acara-

acara besar seperti sema'an Al-Qur'an dan saat pemberangkatan danpemuiangan jemaah haji Yogyakarta.

e. Detail pada Bukaan

Bukaan-bukaan jendela

yang memiiiki bentuk

yang seragam dengan

dimensi lebar dan tinggi

yang bervariasi akan

mampu memasukan udara

dan cahaya alami masuk

kedalam ruangan. Detail

bukaan-bukaan jendela

pada bidang vertikal

<(/±ltxtnic,w went-ie- v/o€tyaJia*tatOfi

Sketsa detail menara pada islamic 'Art Centre Yogyakarta

=$ PUT t^WSOL

berupa lubang-lubangbesar dan kecil yang

disusun berdasarkan

bentuknya. Sedangkan

bukaan pada pintu masuk

dibuat semonumental

mungkin untuk

menampilkan kesan lebih

agung dan bervvibawa.

t^/amic <sJU tfonUte-- Wo<fpaAa*la4#7

Sketsa detail bukaan pada IslamicArt Centre Yogyakarta

t£W*l p>lAT

Untuk menghindari pandangan dan arah luar terhadapkegiatan yang ada didalamnya, dengan memanfaatkan pola-polageometris dan kisi-kisi penghalang yang terbuat susunan plat besi.Dan untuk menghindar, tempias air akibat hujan, maka pada setiapbukaan terutama jendela dibcri plat konsol serta untuk mengurangancahaya yang masuk secara berlebihan.

f. Detail Struktur Kolom

Bentuk struktur kolom berpenampang kotak akan lebihmember, kesan kaku pada penampilannya dengan dimensi volumecukup besar. Bentuk-bentuk kolom bulat lebih terkesan dinamis danlebih ramping sehingga mampu menciptakan ruang lebih laus lagi.

Struktur kolom dalam

konsep disini terdiri dari dua macam

bentuk, yaitu struktur kolom sebagaipenahan beban dan sebagai dekorasi

saja. Struktur kolom penahan beban

dipenuhi oleh detail-detail pada sisiatas dan bawah kolom, sedangkankolom sebagai dekorasi adalah bentukdari aslinya.

g^JTOlc WlflM YA^<&

im

t»N'rtw\G&-

<9*la-mie, ?Jt£ ((>en-tte- li/oa-ua/cat/a- -408

Mf

Hal ini bertujuan untuk memberi interpretasi lain terhadap

bentuk struktur yang ada sehingga tidak terjadi kemonotonan bentuk.

Bentuk ini diterapkan pada pelataran tengah (courtyard).

-f' ^rR(JPTU2. &^U5rC r>y\J

££>££> 6UP-0 .

Cambar Sketsa

Bangunan Kashan.

©

tcjfdatnic,?Jid- ((>cnCte- "i/oa-ua/ia-iiri- -440

-^M^yvx^

Siwoji/iSi

xa^m^

£K&rg*V

/AA»09tBCfcA?r

AfM-

Sketsa Bentuk TerowonganPada Kompleks Bangunan Isfahan, Iran.

S/ilft-tnf*- ,.f]/W ^enAe- "i/oautx^a-Ua- -444

%&rf6crtt<r/ en

£..

CL

IE

NT

SD

AT

A

-^S

ts£

.a*Fn

**•*,

j"*'s|

.*•k

4r;f

<g

3,.=

JU|>

!l&'

hfe

^tfe

Vfc

-Xr-t

i,h

-*?

f:'=

"'"*

?\

•--.

/',

,?

.;

--1

-'•'

<i

.'.

ji.

ij<

i*b

titt

-i«

.,,

\

B^L

IEN

Td

REQ

UIR

EMEN

TS*:

t;F

un

ctio

na

lM

eru

pa

kan

Fas

iiit

asya

ng

terp

ad

ud

eng

an

fasi

iita

sya

ng

sud

ah

ad

adi

Asr

am

aH

ajid

an

ma

tara

mIs

lam

icC

entr

eY

ogya

kart

a,se

hin

gg

an

an

tin

yaka

wa

san

ini

meru

pa

ka

np

usa

tnya

keg

iata

nu

ma

tIs

lam

.

2.

Perfo

rm

an

ce

Men

get

eng

ahk

anb

ang

un

anIs

lam

den

gan

mem

asu

kan

un

sur-

un

sur

sen

iIs

lan

(ek

sten

crrr

aucv

inin

teri

or).

AW

TH

ES

ISS

TA

TE

ME

NT

liii

ttip

w^

BiS

L=

^b

ag

aip

usa

tkeg

iata

num

at^t

e^

>3i~

>'

\=-

-4

B.

PE

RF

OR

MA

NC

EB

entu

kB

an

gu

na

nIs

lam

icA

rtC

entr

eY

og

yaka

rta

ad

ala

hd

eng

an

men

gg

un

aka

nko

nse

pS

eni

Ru

an

gIs

lam

.

ri^

w11JI

vw-S

ELW

Aflf^

dJni

^VAM

ERA^

-•IT

,<\

VI

\*\

DE

SIG

NM

ET

HO

D

FU

LF

ILL

ING

TE

CH

NIC

AL

Unt

ukm

end

apat

kan

suat

uk

on

s

Wfr^

B.

AN

AL

YZ

ING

SIM

ILA

R

PR

OJE

CT

S

StU

iba

ndin

gya

ngdi

iaku

kan

beru

pabe

bera

papr

oduk

arsi

tekt

ur(3

sub

bagi

an),

yaitu

:1

Stu

den

tF

inal

Pro

ject

sT

aman

Bud

aya

diM

atar

amN

TB

,ban

guna

nG

edun

gP

amer

anSe

niR

upa,

dan

Tea

ter

Bes

arp

ada

Pen

gem

ban

gan

PK

J-T

IM.

2.B

uil

t-P

roje

cts

:S

apto

hoe

doy

oA

dan

dG

alle

ry,

Mu

seu

mA

ffan

diY

kd

anT

aman

Bu

day

aD

IY.

3.D

esig

nR

efe

ren

ce

:M

use

um

of

Mod

ern

Art

,R

iod

eJ

enei

ro,

Lo

usi

an

aK

un

stm

use

um

,d

an

Wei

vS

fafe

Gal

lery

.

C.

TR

AN

SF

OR

MA

TIO

NU

SIN

G

Den

gan

4ka

rakt

eris

tik

utam

ase

niru

ang

Isla

m,

yaitu

:sen

iR

uan

gE

kst

rao

rnam

enta

si,

sen

iru

ang

Ars

itek

tura

l,la

nsk

apin

g,

dan

urb

and

esi

gn

.

iSL

AM

iCA

RT

CE

NT

R1

1v

\3K

Au

*It

J~^

L

DE

SIG

NA

PP

RO

AC

H

^m

:"-

'••'"•

u*

:*

i7:

*r

-IS

ek

str

ao

rn

am

en

taj

tiS

iilS

S^

^IK

Kfj

rsil

swjr

flW

IlJP

i^&

3mM

*S!A

ia3

isl&

iii

ieii

kii

§ii

m^

KO

NS

EP

.II

:se

ni

ruan

gars

itek

tura

lSE

NI

YA

NG

ME

NA

MPI

LK

AN

RU

AN

GIN

TE

RIO

RD

EN

GA

ND

IME

NS1

-D

IMEN

SIH

OR

IZO

NT

AL

DA

NV

ERTI

KA

LR

UA

NG

INT

ER

IOR

MEN

AM

PILK

AN

PEN

GU

LA

NG

AN

DA

NK

ED

tNA

MlS

AN

BEN

TUK

,PE

NG

UL

AN

GA

NT

ER

DA

PA

TPA

DA

UN

IT-U

NIT

RU

AN

GIN

TE

RN

AL

DA

RI

BA

NG

UN

AN

DA

NTA

MA

NSE

DA

NG

KA

NK

ED

INA

MIS

AN

AK

AN

TE

RC

IPT

AK

ETIK

AB

ER

GE

RA

KBE

RURU

TAN

MEL

ALU

IRU

AN

G-R

UA

NG

YA

NG

AD

A(

pend

ekat

anpa

daK

ompl

eks

Ban

guna

nM

asjid

Sula

eym

amye

,Is

tam

bul)

KO

NS

EP

^IH

:se

ni

ruan

gla

nsk

apin

gSE

NTRU

ANG

YANG

MEM

AINK

ANPO

LAH

ORT

TkU

LTU

RA(p

erta

man

an,

pena

taan

tana

man

dan

pem

elih

araa

n)D

AN

POLA

AK

UA

KU

LTU

RA(s

eni

yang

men

ggun

akan

elem

enai

rse

baga

ipe

mbe

ntuk

utam

ase

pert

i:ka

nal,

kola

m,a

irm

ancu

rd

anai

rte

rjun

).P

ende

kata

nnya

pada

BA

NG

UN

AN

DI

KA

SHA

N.

KO

NS

EP

.IV

:se

ni

ruan

gu

rban

pla

nn

ing

SEN

IY

AN

GB

ER

KA

ITA

ND

EN

GA

NH

UB

UN

GA

NA

NT

AR

ASA

TU

BA

NG

UN

AN

DE

NG

AN

BA

NG

UN

AN

,D

EN

GA

NR

UA

NG

TE

RB

UK

APA

DA

LIN

GK

UN

GA

NSE

KIT

ARN

YA

(pen

deka

tann

yapa

daba

ngun

andi

ISFA

HA

N,

IRAN

).

Ji"1

"

-£/i

r/&

vis

ito

r*

A-r

l

lYA

KA

RT

A

ta

ta

ra

nd

eta

il

Mai

nE

ntr

an

ce/

Ga

pu

ra:

Mai

nen

tra

nce

da

nga

pura

adal

ahsa

tuda

lam

ben

tukn

yase

hin

gg

ab

entu

kke

du

an

yati

dak

terp

isah

ole

hsa

turu

an

gp

un

Det

ail

pa

da

ma

inen

tra

nce

terd

ap

at

pa

da

bid

an

gve

rtik

alp

ad

asi

silu

arb

an

gu

na

nya

ng

ber

up

apo

la-p

ola

geo

met

ri.

Ga

pu

raa

da

lah

elem

enp

emb

entu

kru

ang

da

nm

ain

entr

an

ced

an

mem

iiik

iru

anfu

ngsi

onal

den

ga

nb

eru

sah

am

enci

pta

kan

rua

ng

.M

en

ara

:

Keb

erad

aan

men

ara

pad

aIs

lam

icA

rtC

entr

eY

og

yak

arta

mer

up

akan

inte

rpre

tasi

dar

ib

entu

kb

ang

un

anIs

alam

icC

entr

eY

og

yak

arta

yan

gm

eng

gu

nak

anat

apd

eng

anti

gati

ng

kap

ber

up

afa

lsaf

ahIs

lam

yaitu

:Im

an,

Isla

md

anIk

hsan

.T

ran

sfig

ura

sib

entu

kke

tiga

elem

ente

rseb

ut

adal

ahb

entu

km

en

ara

yan

gm

emii

iki

arti

dari

ket

iga

elem

ente

rseb

ut.

iKO

RID

OR

da

rim

ain

tntr

an

ca

(

LA

PO

RA

NP

V.

Mff

iHH

H^

PII

IMH

IK

|J||p

p-ip

|liii

pp|K

||:|H

ill

lllS

Ittl

^il

^^

DE

NA

HL

LI

«D

ARI

SISI

DAL

AMBA

NG

UN

AN

A^

PL

AZ

AdM

Il+

MM

lujM

t!«

**

MA

NA

SIK

HA

JIo

»E

XH

IBIT

ION

TE

MP

OR

ER

ISL

AM

ICA

RT

CE

NT

RE

DE

SIG

NC

ON

CE

PT

Ben

tuk

Ba

ng

un

an

:B

entu

kba

ngun

anya

ngte

rcip

taad

alah

berd

asar

kan

pene

mpa

tan

ruan

gfu

ngsi

onal

dan

pert

imba

ngan

bent

uksi

teya

ngbe

rada

disi

sisu

ngai

kali

Cod

ede

ngan

kont

urta

nah

yang

mem

iiiki

kem

irin

gan

yang

cuku

pte

rjal,

sehi

ngga

ada

bang

unan

yang

ditin

ggik

anda

nad

aba

ngun

anya

ngdi

turu

nkan

,se

pert

iru

ang-

ruan

gst

udio

seni

dite

mpa

tkan

pada

sisi

kali

Cod

eun

tuk

men

dapa

tkan

keny

aman

anvi

sual

.Se

men

tara

akse

spe

mbe

ntuk

mas

sate

rdir

ida

rid

ua

^

ta

ta

ra

nru

an

g

Hu

bu

ng

an

An

tar

Ru

an

g:

Rua

ng-r

uang

yang

ada

terd

irida

riem

pat

leve

lru

ang

yang

"te

rcip

taru

ang

luar

/ent

ranc

e,ru

ang

fung

sion

alda

npl

aza.

Are

afu

ngsi

onal

yang

utam

aad

alah

ruan

gpa

mer

anda

nru

ang

teat

erse

ni(i

ndoo

r)un

tuk

kegi

atan

seni

dan

buda

yaIs

lam

deng

anku

antit

asm

asa

yang

cuku

pbe

sar.

P.LW

X1&

V-i

^P:

£BJ/

V/lt

3<A

A£>

.

&t^

//X

<M

E

^4A

44x?

AMw

•*

"

PO

TO

NG

AN

Y-Y

(s-

TU

N»~

M

ISL

AA

'TC

AR

TC

EN

TR

EV

CC

vA

^A

Rtj

i

l.A

PO

R\\

PF

_R

DE

SIG

NC

ON

CE

PT

Po

fcS

ilW

k%W

kWkW

kW$S

U

%J

sT

,^

Pol

aP

elat

aran

Ten

gah

(Sha

hn)

:R

uang

terb

uka

pada

pela

tara

nte

ngah

adal

ahse

baga

iare

apl

aza

deng

anm

enar

adi

teng

ahny

ase

baga

ipoi

ntof

inte

rest

pad

abe

ntuk

bang

unan

Isla

mic

Art

Cen

tre

Cen

tre

ini

Ben

tuk

plaz

aya

ngm

elin

gkar

im

enar

ase

hing

gaor

ient

asi

dan

area

plaz

aad

alah

men

ara

yang

sew

aktu

-wak

tudi

sisi

men

ara

dapa

tdi

guna

kan

seba

gai

pang

gung

terb

uka.

♦&NligAMc&

te^E

A-

pm

%a

uk

toK

icec

zs'iA

P'W

—l;

EG

i4p

r)H

^&ac

^m-v

WTV

^/jS

^

Ai2&

=v'£

tcA

u//\S

j..

.^

Vta

*R

UA

NG

SE

MIN

i

S%

3^5

TA

MP

AK

UT

AR

A(»

.ij

ooj

ISL

AM

ICA

RT

CE

NT

RE

YO

GY

AK

AR

TA

55

'

DE

SIG

NC

ON

CE

PT

«=i

**•-«

r*

il

TA

TA

RA

NS

EtU

RU

HS

ITE

Pol

aSi

rkul

asi

(lua

r):

Po

laR

uan

gT

erb

uk

a:

Pen

ataa

nru

ang

terb

uka

mel

iput

iar

eapa

rkit,

area

plaz

a,ar

easi

sika

liC

ode

dan

area

seke

lilin

gsi

te.

MO

WD

AU

i

LIN

fep

^R

U^

BA

AT

T

^EA

TT

Rfe

70fe

»yA

^t?(

4i

Ata

AH

TV

viU

R.

;

£KA

4-I

Cov

s^")

A<,pY

AMA-

+1UV

-^\T

7W

4S

IJ

\7'

C6V

Ai^

fX-p

^..

;t^r

zt['

Y\M

/".

r^>

»L

—/\f

|(^

^TT

-ir~

1%a_

a

.j2_.

JL3*

..".3

..r

if

it

it

DE

SIG

NC

ON

CE

PT

•••<

i't*

,si

'i*

a%

-Tif

I"

•s

HU

BU

NG

AN

DE

NG

AN

LIN

GK

UN

GA

N-=

2c-

a-i.

diba

ndin

gkan

deng

anje

mba

tan

peny

eber

anga

nka

rena

peng

guna

nya

cuku

pbe

raga

m(a

nak-

anak

hing

gaor

angt

ua).

Ban

guna

nD

enga

nK

awas

anP

emuk

iman

Sek

itar

nya

Seca

rafu

ngsi

onal

bang

unan

Isla

mic

Art

Cen

tre

Yog

yaka

rtada

pat

digu

naka

nda

ndi

man

faat

kan

oleh

mas

yara

kat

seki

tar

seba

gai

sara

nake

giat

an-k

egia

tan

keag

amaa

n.Pe

man

faat

anja

lan

lingk

unga

nse

baga

iar

eam

asuk

keba

ngun

anm

embe

rika

nke

mud

ahan

bagi

mas

yara

kat

untu

km

enca

pain

ya.

Ben

tuk

bang

unan

adal

ahhe

tero

gen,

hal

ini

berd

asar

kan

bent

ukan

-ben

tuka

nba

ngun

andi

seki

tarn

yase

hing

gaba

ngun

anin

im

erup

akan

perp

adua

nbe

rbag

aiun

sur

yang

ada

dise

kita

rnya

.

Ban

gu

nan

Den

gan

Kal

iC

od

e.K

ali

Cod

edi

man

faat

kan

sem

aksi

mal

mun

gkin

deng

antid

akm

engu

rang

ik

eam

anan

dari

kali

Cod

ete

rseb

ut.

peng

olah

anar

eaka

lise

bag

aiob

jek

rile

ksas

ibe

rupa

seba

gai

area

stud

iose

niun

tuk

men

cipt

akan

keny

aman

anvi

sual

bagi

peng

guna

./pen

gunj

ung.

Pen

ataa

nve

geta

siya

ngte

ratu

rp

ada

ban

tara

nka

liC

od

eun

tuk

men

ghin

dari

baha

yalo

ngso

r,ba

njir

dan

seba

gain

yaya

ngda

pat

mem

bah

ayak

ank

esel

amat

anpe

nggu

na/p

engu

njun

g.

&

T&

1^13

^6A

/V

-3-

r^A

^7

04

A//

f^IU

TAS

•AG

4N?i

APE

aJG

OU

V+-

)AaJ

»<»^»iTiM

VM

aa

II'*l

If•»

W-

Mil;

iL

ii'Ii.

i

lli"!

i''|«!'"

'•'!"!'

I1•!'

i'.,>>;''!,p'i.

'"l"'

'I,'III'

I'i-';.!*t'"

,!>r

iM

•,'ti.,

l!.i.iti

.

T^'T

iT""•'".!'!"

V''V

'"["'i?1"""ii

•I*i'ii'iSi.''"

'"'

•'''

!I'iiikijij'X

clSION

OO

1"li!1:».i.,4i><li»t,<i.li:.ij!.>ilii>'lii)i..,itii

ii,.i.|i-r

.™,

qn;w

p;i-|{l'!••

(imiii

jlijnilip

ir

si-'-f'-T:JM

I'Pup"i|j

'ili,ii,-'!%V

hU"S>

.iWi'-niii-iHlnio

Niv

uN

VJN

vaaa

jm

vh

od

vi

V1

HV

WA

90

A3

H1

N3

01

UV

OIIM

VIS

I

ISL

AM

ICA

RT

CE

NT

RE

YO

GY

AK

AR

TA

LA

PO

RA

NP

ER

AN

CA

NG

AN

lffi

'lit

ti'l

i"f

i'l''M

I'll'

J,'!"

'V

l'*

iiS

'.l'.i

!"I

"1

;*|"i

,|l'

,!'l

"•11

i!"Is

';,,

"1

DE

SIG

NC

ON

CE

PT

••'.'

i',':

,'

,!'

iii

eli

<<

ii

'1

ISL

AM

ICA

RT

CE

NT

RE

YO

GY

AK

AR

TA

T.A

PO

RA

NP

ER

AN

CA

NG

AN

Is!|!!ii

H!|!ii

!:ii!i'j

P;!i|'ii

p!i!;!

!i!:t'tfi

!:!,!!t

:.:!!ir

;|!^:i!!

i'.M:

1'1!!;

»"i-f

$":|T

i-:;;r,'

'«!Si":;

il!'#1

iiin'!

|i!|i!

:iih'!

iii!!:

ii!||i'

ipi!;

tfp

mm

-ffi

ffl^

W'S

I1»"

fl'-

DE

SIG

NC

ON

CE

PT

•!•:

"l'|i

ii:jj

.:.i

•i'.

."""

'.~

^"I

•v|-

.-..

•!|,l:

l.-'"

'WW

:»-

i'I

.."

.,(.

s.ij

:i:f

i..;

..i:

.>..

...

.,i.

s..

»<..

.:.:

.!..

,•..

.,,„

,,,.

,.,

.I'•:!:

•;!'•.''

•!

•i''-j!

-•"!

,:•i!

'•j