YURISDIKSI

download YURISDIKSI

of 13

Transcript of YURISDIKSI

Yokke Susenna Suyono010.10.372YURISDIKSI

Blacks Law: a governments general power to exercise authority over all persons and things within its territory / A geographic area within which political or judicial authority may be exercised. Artinya : Kekuasaan, hak dan wewenang untuk menetapkan hukum. Dalam hal ini dipakai pengertian sempit, yaitu kekuasaan peradilan negara.

Dua asas yang melandasi Yurisdiksi negara atas orang, benda, tindakan dan peristiwa ialah, asas teritorial dan asas teritorial diperluas.

Yurisdiksi TeritorialDefinisi:Negara dapat melaksanakan yurisdiksi terhadap harta, orang, tindakan ataupun peristiwa yang terjadi di wilayahnya.

Hukum Internasional justru terkadang tidak membatasi yurisdiksi suatu negara. Contoh kasus : Lotus Case (1927) :tidak ada pembatasan atas pelaksanaan yurisdiksi oleh negara kecuali jika pembatasan itu dapat diperlihatkan dengan bukti konklusif keberadaannya sebagai prinsip Hukum Internasional. Negara harus membuktikan bahwa pelaksanaan yurisdiksi melanggar Hukum Internasional.

Dalam wilayah yang diakui oleh masyarakat internasional. Sebagai contoh, praktek di Inggris mengakui adanya transiet jurisdiction (yurisdiksi sementara) dimana keberadaan fisik orang/benda telah cukup untuk menarik yurisdiksi tanpa perlu berdomisili atau bertempat tinggal di negara tersebut.

Pelaksanaan Yurisdiksi Teritorial dengan mengasimilasikan :a) Jalur pantai maritim/laut teritorialb) Negara bendera kapal yang berkehendak melaksanakan yurisdiksic) Pelabuhan-pelabuhan dalam teritorial suatu negara.

Pelabuhan dan KapalPelabuhan tunduk pada yurisdiksi negara. Kapal, tunduk pada rezim pelabuhan dimana terdapat adat istiadat tertentu (untuk sanitasi, karantina, dan keamanan misalnya) dan variasi dalam prakteknya. Kapal dagang yang masuk ke suatu pelabuhan negara asing, tunduk kepada yurisdiksi lokal. Pengecualian : Kapal dagang yang mengalami kesulitan, berhak untuk mencari perlindungan di suatu pelabuhan asing (suaka), dengan syarat kapal tersebut tidak melanggar hukum lokal pada waktu keberadaannya di pelabuhan tersebut.

Praktek di Inggris : setiap kasus adalah hak dari pihak berwajib negara teritorial yang bersangkutan untuk menentukan perlu tidaknya campur tangan negara lain. Perbedaan dengan AS dan Perancis : Masalah disiplin intern atau ekonomi intern kapal, terhadap mana pihak-pihak berwenang negera bendera, termasuk konsul-konsul dianggap memiliki yurisdiksi pokok. Masalah yang mempengaruhi perdamaian atau tata tertib pelabuhan menjadi yurisdiksi pengadilan lokal dan pihak berwajib lokal.

Perluasan Teknis Yurisdiksi TeritorialDiperlukan untuk memberikan pembenaran terhadap tindakan yang dilakukan oleh negara-negara dalam kasus-kasus dimana 1 orang atau lebih unsur penyusun tindakan / perbuatan terjadi di luar wilayah mereka.

Memberlakukan Prinsip Teritorial Subjektif (Subjective Territorial Principle) : untuk menuntut dan menghukum perbuatan-perbuatan pidana yang dilakukan dalam wilayahnya, tetapi perbuatan itu diselesaikan di wilayah negara lain. (Geneva Convenstion for Suppression of Counterfeiting Currency 1929 dan Geneva Convention for Suppression of Illicit Traffic Drug).

Memberlakukan Prinsip Teritorial Objektif (Objective Territorial Principle): negara-negara tertentu menerapkan yurisdiksi teritorial mereka terhadap tindakan pidana yang dilakukan di negara lain, tetapi : Dilaksanakan/diselesaikan di wilayah mereka Melaksanakan akibat yang sangat berbahaya bagi wilayah mereka (ekonomi, sosial).

Berdasarkan kewarganegaraan: berdasarkan kewarganegaraan terjadi perbuatan hukum (terutama pidana), dilakukan oleh Warga Negara suatu negara dan membawa akibat kepada Warga Negara suatu negara pula.Prinsip yang diberlakukan : Kewarganegaraan aktif : penetapan Yurisdiksi negara atas Warga Negaranya yang melakukan peanggaran hukum di wilayah negaranya atau di wilayah negara lain. Kewarganegaraan pasif : penetapan Yurisdiksi atas orang yang melakukan pelanggaran hukum, yang dilakukan di wilayah negara lain, yang akibatnya menimpa negaranya.

Prinsip Proteksi: penetapan yurisdiksi atas perbuatan pidana yang melanggar keamanan dan integritas atau kepentingan vital ekonominya yang dilakukan di luar negeri.

Prinsip Universal : penetapan yurisdiksi atas perbuatan pidana yang melanggar kepentingan masyarakat internasional.Tujuan yurisdiksi universal: menjamin agar kejahatan tidak lepad dari hukuman. Salah satunya adalah kejahatan bajak laut jure gentium dan penjahat perang. Yurisdiksi atas kejahatan tersebut ditetapkan dengan asas aut punire aut dedere : pelaku kejahatan dihukum oleh negara tempat kejahatan dilakukan kepada negara yang berwenang dan berkehendak untuk mengadilinya. (kasus Pinochet).

Yurisdiksi Teritorial Terhadap Orang AsingYurisdiksi teritorial (menurut Hukum Internasional) berlaku terhadap orang asing sama dengan Warga Negara dari Warga Negara teritorial. Menurut JB. Moore dalam Lotus Case, tidak ada anggapan imunitas yang muncul dari fakta bahwa orang yang dikenai perkara itu adalah orang asing ; orang asing tidak dapat menuntut pembebasan dari pelaksanaan yurisdiksi, kecuali : Ia memiliki imunitas khusus Hukum lokal tidak sesuai dengan hukum internasional

Yurisdik Teritorial Terhadap PenjahatInggris, AS, dan beberapa negara lain menganut teori : Kompetensi Kriminal Teritorial. Prinsipnya Kejahatan harus ditangani oleh negara yang ketertiban masyarakatnya sangat terganggu, dan pada umumnya merupakan negara dimana kejahatan terjadi. Negara memiliki wilayah tersebut memiliki kepentingan yang paling kuat, fasilitas terbaik dan perangkat terlengkap untuk menumpas kejahatan yang dilakukan oleh Warga Negaranya ataupu orang asing yang bertempat tinggal di wilayahnya.

Cuttung Case (1887)Prinsip tidak membenarkan negara menuntut seseorang yang bukan warga negaranya untuk sementara waktu berada di wilayah negara tersebut karena didakwa telah melanggar Undang-undang negara, yang dilakukan di luar negara tersebut sebelumnya. AS mempertahankan Cutting (WN AS) atas tuntutan pemerintah Meksiko yang menganggap Cutting telah menerbitkan artikel yang memfitnah WN Meksiko.

Pengecualian dari Yurisdiksi TeritorialDapat dinikmati oleh :a) Negara-negara asing dan kepala negara asing.b) Perwakilan-perwakilan diplomatik dan konsul negara asing.c) Kapal-kapal bersenjata negara asing.d) Lembaga-lembaga internasional.

A. Imunitas atas Negara-negara asing dan kepala negara asingPrinsip imunitas ini : Par in parem non habet imperium : negara berdaulat tidak dapat melaksanakan yurisdiksi terhadap negara berdaulat lainnya, kecuali terhadap yang lebih rendah. Reprositas dan komitas. Keputusan pengasilan nasional tidak dapat dilaksanakan secara praktis terhadap negara asing atau Pemegang kedaulatan negara itu, atau upaya pelaksanaan tersebut dianggap sebagai tindakan yang tidak bersahabat. Implikasi dari keadaan : fakta yang ada di sebuah negara. Manfaat sengketa yang menyangkut transaksi atau kebijaksanaan pemerintah asing tidak sepantasnya diselidiki dalam pengadilan domestik negara lain.

Dua aspek penting : Imunitas dari proses pengadilan . Di Inggris pengadilan tidak dapat melakukan proses menuntut negara asing/pemegang kedaulatan asing. Imunitas berkenaan dengan harta/benda yang dimiliki negara asing. Pengadilan tidak diperkenankan melakukan penyitaan, pembagian secara hukum harta benda milik negara asing yang ada dalam pemilikan atau pengawasan negara.Pengecualian : Perkara yang berkenaan dengan hak atas tanah di dalam yurisdiksi teritorial, bukan tanah dimana bangunan kedutaan didirikan. Dana perwakilan yang menyangkut kepentingan negara asing. Tindakan-tindakan perwakilan (debenture, pemegang surat hutang). Berakhirnya perusahaan yang sebagaian asetnya dimiliki negara asing.

Penerapan imunitas kepada negara asing :Tidak semua negara siap mengakui imunitas dari yurisdiksi yang seluas-luasnya : Teori ABSOLUT : memberikan imunitas atas aktifitas kenegaraan (juri imperii) dan aktifitas komersial (juri gestionis) Teori RESTRIKTIF : hanya memberikan imunitas atas aktifitas kenegaraan (juri imperii) dan tidak memberikan imunitas pada aktifitas komersial (juri gestionis).Pelepasan Imunitas : Secara TEGAS : pihak yang melepaskan harus menyadari konsekuensinya, dan dengan kewenangan penuh dari pemerintah berdaulat terkait. Secara DIAM-DIAM : bergantung pada keadaan perkara dan pengadilan memperhatikan keengganannya untuk menarik kesimpulan pelepasan imunitas.

B. Imunitas Perwakilan Dipomatik dan Konsul Negara AsingDitetapkan dalam Konvensi Wina 1961. Perwakilan diplomatik dan konsul negara asing menikmati imunitas absolut dengan pengecualian : Tindakan untuk mendapatkan kembali harta benda pribadi ; Tindakan yang berkaitan dengan suksesi dimana mereka terlibat sebagai pribadi ; Tindakan sebagai aktifitas profesi atau komersial pribadi.Pasal 37 Konvensi Wina: Tidak hanya pribadi mereka, tapi juga pengiring serta anggota keluarga yang menjadi bagian dari rumah tangga, dengan ketentuan mereka bukan warga negara tuan rumah.

Prinsip imunitas yurisdiksional perutusan diplomatik adalah ia harus bebas untuk melaksanakan urusan resmi atas nama negaranya, tanpa gangguan, campur tangan dan rintangan.

Bila seorang wakil diplomatik melakukan kegiatan mata-mata terhadap negara dimana ia ditempatkan, maka negara tersebut tidak terikat untuk menghormati imunitas yurisdiksional.Lord Hewart C.J.: Wakil diplomatik tidak kebal dari tanggung jawab hukum terhadap setiap kesalahannya meski mereka memiliki privilege. Privilege diplomatik tidak berarti membawa serta imunitas dari tanggung jawab hukum tetap hanya pembahasan dari yurisdiksi lokal.

Konsul :Terdapat 2 jenis konsul : Konsul yang merupakan perwakilan diplomatik, menikmati imunitas sama dengan perwakilan diplomatik. Konsul yang bukan merupakan perwakilan diplomatik, ridak kebal terhadap yurisdiksi lokal, kecuali bila imunitas ditetapkan dalam sebuah traktat.Diatur dalam Vienna Convention on Consular Relations 1963.

Kapal-Kapal Milik Negara AsingPasal 29 Konverensi PBB tentang Hukum Laut menyatakan:kapal perang/warships adalah sesuai kapal yang dimiliki angkatan bersenjata yang memakai tanda ciri kebangsaan negara tersebut, dibawah komando perwira yang diangkat oleh Pemerintah negara yang terdafatar dalam dinas militer dan dengan awak kapal yang tunduk pada disiplin angkatan bersenjata reguler. Kapal perang belum berada di perairan pedalaman negara lain atau di pelabuhan, bebas dari yurisdiksi teritorial.

Teori Yurisdiksi atas Kapal negara asing :1. Floating island: dianggap sebagai wilayah negara pemiliknya.Yurisdiksi pengadilan teritorial dikesampingkan.2. Pengadilan teritorial negara memberikan imunitas tertentu yang tergantung pada hukum teritorial lokal.

Kapal-kapal milik Negara Asing wajib menaati peraturan perundangan yang lazim di pelabuhan seperti karantina, saniter, dan tidak melanggar peraturan bea cukai. Kelalaian menaati peraturan tersebut dapat menjadi dasar untuk protes diplomatik dan pengusiran.Kejahatan yang dilakukan di atas kapal pada saat di pelabuhan kecuali yang terjadi atas warga lokal, tetap berada dalam yurisdiksi eksklusif pihak yang berwenang dari negara bendera kapal.

Pasal 30 Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, menentukan apabila kapal perang tidak menaati peraturan perundangan negara pantai mengenai pelayaran lintas dan tidak mengindahkan untuk mentaati peraturan perundangan tersebut, maka negara pantai tersebut dapat meminta kapal perang tersebut meninggalkan laut teritorial.Pasal 31 Konvensi PBB tentang Hukum laut, negara bendera memikul tanggung jawab penuh atas kerugian yang dialami oleh negara pantai apabila kapal perangnya tidak mematuhi peraturan perundangan sebagaimana disebutkan di atas.

Angkatan Bersenjata AsingAngkatan bersenjata negara asing yang berada di negara sahabat mendapatkan kekebalan yurisdiksi teritorial. Namun, tidak secara mutlak. Batas kekebalan itu tergantung pada ada tidaknya perjanjian antar negara pemilik Angkatan Bersenjata dengan negara penerima.

Lembaga InternasionalLembaga internasional yang ada di wilayah suatu negara mendapatkan kekebalan terhadap yurisdiksi negara tersebut.Kekebalan itu ditetapkan dalam perjanjian internasional dan dalam hukum nasional negara yang bersangkutan. Diatur dalam Konvensi PBB 1947 tentang hak-hak istimewa dan kekebalan PBB dan Badan Khusus.

Studi Kasus1. Attorney General of the General of Israel vs EichmannLatar BelakangAdolf Eichman adalah seorang perwira Nazi ditahun 1938, yang selama Perang Dunia II, mendukung penggunaan kamar gas untuk melakukan genocide atas kaum Yahudi. Ia sempat ditangkap oleh Sekutu tahun 1945, namun berhasil melarikan diri ke argentina. Tahun 1960, ia diculik oleh agen rahasia Israel dan dibawa oleh Israel ke pengadilan atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hak kaum Yahudi.

Argumentasi di PengadilanPengacara Berargumen:Hukum Israel, tidak berhak untuk melakukan penghukuman atas tindakan yang dilakukan di luar israel, sebelum disahkan hukum Israel atas orang-orang yang bukan warga negara Israel, kepada orang yang melakukan tugasnya berdasarkan hukum Negara tersebut, sangatlah bertentangan dengan Hukum Internasional dan melampaui kompetensi Perundang-undangan.

Pertimbangan Hakim Pelanggaran kriminal yang didefinisikan dalam Hukum atas Nazi dan Kolaborator Nazi, bukan hanya tindakan kriminal dalam Negara Israel saja, tetapi juga delicta juris gentium (pelanggaran atas hukum bangsa-bangsa). Maka dari itu, hukum Internasional dengan ketiadaan pengadilan internasional, membutuhkan organ-organ pengadilan dan legislative tiap negara untuk membawa para kriminal atas hak asasi manusia tersebut ke pengadilan. Jurisdiksi untuk mengadili kriminal dibawah hukum internasional adalah universal. Dalam kekuasaan onternasional yaitu forum deprehensionis telah disebutkan dalam Corpus Juris Civilis. Adolf Eichman dihukum gantung di Israel 1962.

2. Regina vs Bartle and the Commissioner of Police for the Metropolis and Others (Ex Parte Pinochet).Kasus ini berdasar pada usaha Pemerintah Spanyol untuk mengekstradisi Senator Pinochet dari Inggris ke Spanyol untuk tindakan criminal yang dilakukannya (terutama di Chili) saat ia menjadi kepada Negara Chili.Tahun 1998, Pinochet mengunjungi Inggris untuk perawatan medis. Kekuasaan kehakiman Spanyol berusaha mengekstradisi Pinochet atas tuduhan-tuduhan baik yang berhubungan dengan Spanyol maupun dengan tuduhan yang sama sekali tidak berhubungan dengan Spanyol.Ada dua pernyataan utama untuk kekuasaan kehakiman Inggris:(1) apakah ada yang dinamakan ekstradisi untuk kejahatan dan(2) apakah Pinochet memiliki imunitas untuk diadili dalam hal kejahatan tersebut.

Dalam hal hukum Internasional, terdapat dua macam imunitas:Imunitasratione personae, dimana imunitas merupakan status resmi/karena jabatannya.Imunitas ratione materiae, yang mencegah berlakunya prosedur hukum atas pejabat/ tindakan Pemerintah, yang diberikan saat itu juga kepada seorang individu.Trend dunia sangat transparan. Kejahatan perang telah berganti istilah menjadi Kejahatan atas HAM. Kejahatan Ham terberat adalah penyiksaan dan genocide.

Pertimbangan dan Keputusan House of Lords : Ditekankan juga bahwa hukum Internasional bukanlah hukum yang terkristalisasi dan akan terus berkembang, dan adalah hak rakyat internasional untuk menentukan arah berkembangnya hukum internasional tersebut.House of Lords Inggris, akhirnya memutuskan untuk mengizinkan kejahatan penyiksaan yang dilakukan Pinochet setelah tanggan 8 Desember 1998.

KESIMPULAN:Yurisdiksi adalah kewenangan yang dimiliki negara untuk membuat peraturan perundang-undangan (prescriptive jurisdiction) dan kewenangan untuk menegakkan suatu keputusan yang didasarkan kepada perundang-undangan yang dibuat tadi (enforcement jurisdiction). Konsep tentang yurisdiksi negara dalam hal ini lebih diterapkan dalam hukum pidana.

1