Yunistin Ambeua Sp Blok 6

download Yunistin Ambeua Sp Blok 6

of 3

Transcript of Yunistin Ambeua Sp Blok 6

Yunistin Ambeua NIM: 10-2010-269 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11470 No. Telp (021) 56942061 Email: [email protected]

PENDAHULUAN PEMBAHASANa. Sirkulasi cairan serebrospinal Perjalanan cairan serebrospinal. Setelah meninggalkan ventrikel lateralis I dan II, cairan otak dan sumsum tulang belakang akan menuju ventrikel III melalui foramen monro, masuk ke ventrikel IV melalui akuaduktus sylvius (aquaductus of sylvius) kemudian cairan dialirkan kebagian medial foramen Magendie (foramen of magendie) selanjutnya ke sisterna magna. Cairan tersebut akan membasahi bagian-bagian dari otak dan akan diabsorbsi oleh vili-vili yang terdapat pada arakhnoid. Jumlah cairan ini tidak tetap, berkisar antara 80-200 cc dan mempunyai sifat alkalis. Komposisi cairan serebrospinal terdiri atas air, protein, glukosa, garam-garam, sedikit limfosit, dan karbon dioksida. Beberapa fungsi cairan serebrospinalis adalah sebagai berikut: y Memberikan kelembaban otak dan medula spinalis y Melindungi alat-alat dalam medula spinalis dan otak dari tekanan y Melicinkan alat-alat dalam medula spinalis dan otak

Tiga ibu menings memberikan perlindungan dan makanan untuk susunan saraf pusat. Menings, tiga membran yang membungkus susunan saraf pusat adalah, dari lapisan terluar sampai terdalam, duramater, araknoidmater, dan piamater. (mater berarti ibu, menunjukkan peran protektif dan suportif yang dimainkan oleh ketiga membran tersebut).

a. Duramater (dura berarti kuat) adalah selaput tidak elastis kuat yang terdiri dari dua lapisan. Biasanya kedua lapisan tersebut melekat erat, tetapi dibagian-bagian tertentu keduanya terpisah dan membentuk rongga berisi darah, sinus dura, atau pada rongga yang lebih besar, sinus vena. Darah vena yang berasal dari otak mengalir ke sinussinus ini untuk dikembalikan ke jantung. Cairan cerebrospinal juga masuk kembali ke darah di sinus-sinus ini. Selaput keras pembungkus otak yang berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat, pada bagian tenggorakan terdiri atas selaput (periost) tulang tenggorak dan duramater propia bagian dalam. Pada tempat tertentu duramater mengandung rongga yang mengalirkan darah dari vena otak, rongga ini dinamakan sinus vena. Diafragma sellae adalah lipatan berupa cincin dalam duramater yang menutupi sela tursika yaitu sebuah lekukan pada tulang sfenoid yang berisi kelenjar hipofisis.

b. Araknoidmater (arachnoid berarti seperti laba-laba) adalah lapisan lunak yang memiliki banyak pembuluh darah dengan gambaran seperti jaring laba-laba. Ruang antara lapisan araknoid dan piamater dibawahnya, disebut ruang subaraknoid, terisi oleh CSS. Ruang subarakhnoid pada bagian bawah serebellum merupakan ruangan yang agak besar disebut sisterna magna (cisterna magna), karena besarnya sisterna magna maka dapat dimasukan jarum kedalam melalui foramen magnum untuk mengambil cairan otak. Penonjolan-penonjolan jaringan araknoid, yaitu villus araknoidalis, menembus celah dura diatasnya dan menonjol kedalam sinus dura. Melalui permukaan villus inilah CSS direabsorpsi kedalam darah yang beredar didalam sinus-sinus. Selaput tipis yang membentuk sebuah balon yang berisi cairan otak yang meliputi seluruh susunan saraf sentral, otak, dan medula spinalis. Arakhnoidea berada dalam balon yang berisi cairan. Kantong arakhnoid kebawah berakhir dibagian sakrum, sedangkan medula spinalis berhenti setinggi lumbal I-II. Dibawah lumbal II, kantong berisi cairan hanya terdapat saraf-saraf perifer yang keluar dari medula spinalis karena pada bagian ini tidak ada medula spinalis. Bagian ini dapat dimanfaatkan untuk pengambilan cairan otak yang disebut lumbal pungsi.

c. Lapisan menings yang paling dalam, piamater (pia berarti lembut) adalah lapisan yang paling rapuh. Lapisan ini banyak mengandung pembuluh darah dan melekat erat ke permukaan otak dan korda spinalis, mengikuti setiap tonjolan dan lekukan. Didaerahdaerah tertentu lapisan ini menyelam dalam kedalam otak untuk membawa pasokan pembuluh darah yang kaya berkontak dengan sel-sel ependim yang melapisi ventrikel. Hubungan ini penting dalam pembentukan CSS.4,5