xenobiotik_2011.pdf

download xenobiotik_2011.pdf

of 34

Transcript of xenobiotik_2011.pdf

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    1/34

    BUKU AJAR BIOKIMIA

    Amallia N. Setyawati

    Bagian BiokimiaFakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

    METABOLISME XENOBIOTIKPETUNJUK UNTUK MAHASISWA KEDOKTERAN

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    2/34

    BUKU AJAR

    METABOLISME XENOBIOTIK

    Petunjuk untuk Mahasiswa Kedokteran

    Disusun oleh :

    Amallia N Setyawati

    BAGIAN BIOKIMIA

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    3/34

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkanrahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ajar:Metabolisme Xenobiotik yang merupakan bagian dari seri bahan ajar kuliahBiokimia.

    Buku ini kami susun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa kedokteran ditingkat semester awal dalam mempelajari mata kuliah Biokimia.

    Harapan penulis bahwa dengan mempelajari buku ini dan mengikuti petunjukserta saran yang ada dalam buku ini, mahasiswa dapat memahami prinsip-prinsipBiokimia di dalam regulasi Metabolisme Xenobiotik dan dapat mengaplikasikannya

    pada pemahaman konsep klinis.Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, bahwa segala sesuatu

    ada ke kurangannya termasuk buku ini. Oleh karena itu sangat diharapkan berbagai sarandan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan buku ini.

    Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantudalam penulisan buku ini.

    Semarang, September 2011

    Penulis

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    4/34

    TINJAUAN SUB POKOK BAHASAN

    1. Deskripsi singkat subpokok bahasan metabolisme xenobiotik diselenggarakan

    de ngan tatap muka 2x50 menit pada semester III (Biokimia II), di dalam tatap muka

    mahasiswa diberikan materi dasar digesti. Prasarat mengikuti mata kuliah ini mahasiswa

    harus telah mengikuti mata kuliah Biologi Kedokteran, Kimia Kedokteran, dan Biokimia I.

    2. Kegunaan subpokok bahasan metabolisme xenobiotik Mahasiswa dapat mengerti

    dasar-dasar xenobiotik yang berguna tubuh manusia, berbagai proses, konsep serta

    prinsip biokimia yang berlaku serta mengaplikasikannya di dalam farmakologi dan

    terapeutik, farmasi, toksikologi, managemen kanker dan kecanduan obat.

    3. Tujuan Intruksional umum, setelah mengikuti mata kuliah mahasiswa diharapkan

    dapat memahami dan menjelaskan tentang struktur, fungsi dan peran berbagai

    molekul penyusun tubuh manusia, berbagai proses, konsep serta prinsip biokimia

    yang berlaku serta mengaplikasikannya di dalam farmakologi dan terapeutik,

    farmasi, toksikologi, managemen kanker dan kecanduan obat.

    4. Susunan atau urutan bahan ajar :

    a. Pendahuluan metabolisme xenobiotik

    b. Intisari reaksi metabolisme xenobiotik

    c. Fase I metabolisme xenobiotik: prinsip, dasar reaksi, tujuan, enzim yangberperan, interaksi

    d. Fase II metabolisme xenobiotik: prinsip, dasar reaksi, tujuan, enzim yang

    berperan, interaksi

    e.Reaksi toksik metabolisme xenobiotik

    f. Senarai

    h. Daftar Pustaka

    i. Latihan soal

    j. Umpan balik dan tindak lanjut

    k. Ringkasan

    l. Kunci Jawaban

    m. Tugas Mandiri

    5. Petunjuk bagi mahasiswa untuk mempelajari bahan ajar :

    a. Membaca bahan ajar dengan seksama.

    b. Membuat skema hubungan pada masing-masing subtopik.

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    5/34

    c. Mengerjakan latihan soal di akhir bahan ajar, (Tes disajikan dalam bahasa

    Inggris dan bahasa Indonesia dengan tujuan memperkenalkan istilah

    kepada mahasiswa ketika mempelajari naskah text book ).

    d. Mengerjakan dan mengumpulkan tugas mandiri sebelum ujian akhir

    semester.

    e. Pertanyaan/ketidak-jelasan dalam materi dapat merujuk pada buku ajar

    referensi atau dengan mengirim email pertanyaan ke:

    [email protected] .

    Materi tutorial tersedia online pada weblog staf:

    h t t p : / / s t a f f . u n d i p . a c . i d / f k / a m a l l i a _ s e t y a w a t i /

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    6/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    7/34

    DAFTAR ISI

    PENDAHULUANDeskripsi singkat mata kuliahRelevansi mata kuliahStandar Kompetensi DasarStandar Kompetensi KhususKompetensi dasar, indikatorPENYAJIAN BAHAN AJARPendahuluan metabolisme xenobiotik Intisari reaksi metabolisme xenobiotik Fase I metabolisme xenobiotik: prinsip, dasar reaksi, tujuan, enzim Fase II metabolisme xenobiotik: prinsip, dasar reaksi, tujuan, enzim SenaraiDaftar PustakaPENUTUPTes formatif MCQ & clinically oriented casesUmpan balikTindak lanjutRingkasanKunci jawaban tes formatifTugas mandiri

    SUPLEMEN KORELASI KLINIS XENOBIOTIK

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    8/34

    PENDAHULUAN

    1.1 DESKRIPSI SINGKAT :

    Subpokok bahasan ini mengajak Anda memahami prinsip-prinsip Biokimia

    yang erat hubungannya dengan metabolisme senyawa asing (xenobiotik).

    Pemahaman mengenai metabolisme xenobiotik merupakan dasar dalam

    menjelaskan prinsip farmakologi dan terapeutik, farmasi, toksikologi, managemen

    kanker dan kecanduan obat.

    1. 2 MANFAAT MATA KULIAH:

    Manusia dewasa ini semakin rentan terhadap berbagai paparan senyawa

    kimia termasuk di antaranya obat, polutan, penyedap makanan. Pemahaman

    mengenai bagaimana xenobiotik ditangani pada level seluler penting di dalam

    mempelajari bagaimana suatu kerusakan kimiawi dapat muncul sebagai akibat

    paparan senyawa asing tersebut.

    1.3 TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :

    Setelah menyelesaikan subpokok bahasan mata kuliah (akhir semester) Anda

    diharapkan sudah mampu menjelaskan struktur, fungsi dan peran berbagai molekul

    penyusun tubuh manusia, berbagai proses, konsep serta prinsip biokimia yang

    berlaku serta mengaplikasikannya di dalam farmakologi dan terapeutik, farmasi,

    toksikologi, managemen kanker dan kecanduan obat.

    1.4 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

    1. Mahasiswa dapat menjelaskan kepentingan biomedis metabolisme xenobiotik

    2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi organ yang terlibat dalam metabolisme

    xenobiotik

    3. Mahasiswa dapat menyebutkan fase-fase dalam metabolisme xenobiotik

    4. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip biokimia fase I metabolisme xenobiotik5. Mahasiswa dapat menyebutkan enzim yang terlibat dalam fase I metabolisme

    xenobiotik

    6. Mahasiswa dapat menjelaskan isoform sitokrom P450 dan hubungannya

    dengan interaksi antar obat

    7. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip biokimia fase II metabolisme xenobiotik

    8. Mahasiswa dapat menyebutkan enzim yang terlibat dalam fase II

    metabolisme xenobiotik

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    9/34

    9. Mahasiswa dapat menjelaskan reaksi terhadap xenobiotik (farmakodinamik,

    karsinogenik, dan imunologik)

    10. Mahasiswa dapat menjelaskan aplikasi klinis metabolisme xenobiotik

    1.5 KOMPETENSI DASAR dan INDIKATOR

    KOMPETENSI DASAR INDIKATORMahasiswa dapatmenjelaskan kepentinganbiomedis metabolismexenobiotik

    1. Menyebutkan kepentingan metabolismexenobiotik (additif, polutan, dst)

    2. Menyebutkan keterkaitan metabolismexenobiotik terhadap farmakologi danterapeutik, farmasi, toksikologi, managemenkanker dan kecanduan obat

    Mahasiswa dapatmengidentifikasi organyang terlibat dalammetabolisme xenobiotik

    1. Mahasiswa dapat menyebutkan organ yangterlibat dalam metabolisme xenobiotik

    2. Mahasiswa dapat menunjukkan lokasi organtempat terjadinya metabolisme xenobiotik

    Mahasiswa dapatmenjelaskan fase-fasedalam metabolismexenobiotik

    1. Mahasiswa dapat menyebutkandefinisi/kegunaan fase 1

    2. Mahasiswa dapat menyebutkandefinisi/kegunaan fase 2

    Mahasiswa dapatmenjelaskan prinsipbiokimia fase Imetabolisme xenobiotik

    1. Mahasiswa dapat menyebutkan reaksiutama, hidroksilasi

    2. Mahasiswa dapat menyebutkan reaksilainnya seperti deaminasi, dehalogenasi,desulfurasi, epoksidasi, peroksigenasi danreduksi.

    Mahasiswa dapatmenjelaskan enzim yangterlibat dalam fase Imetabolisme xenobiotik

    1. Mahasiswa dapat menyebutkan enzim yangberperanan terhadap reaksi utama,hidroksilasi

    2. Mahasiswa dapat menyebutkan enzim yangberperanan dalam reaksi lainnya sepertideaminasi, dehalogenasi, desulfurasi,epoksidasi, peroksigenasi dan reduksi.

    Mahasiswa dapat

    menjelaskan isoformsitokrom P450 danhubungannya denganinteraksi antar obat

    1. Mahasiswa dapat menyebutkan karakteristik

    enzim monooksigenase atau sitokrom P4502. Mahasiswa dapat xenobiotik yang berperandalam induksi/inhibisi enzim sitokrom P450

    Mahasiswa dapatmenjelaskan prinsipbiokimia fase IImetabolisme xenobiotik

    1. Mahasiswa dapat menyebutkan reaksi utamafase II UDP-glucoronosyl transferase (UDPGtransferase), glukuronidasi, sulfasi, konjugasiglutation

    2. Mahasiswa dapat menyebutkan reaksi lainfase II: Asetilasi, metilasi

    Mahasiswa dapatmenyebutkan enzim yangterlibat dalam fase II

    1. Mahasiswa dapat menyebutkan enzim yangberperanan terhadap reaksi utama fase IIUDP-glucoronosyl transferase (UDPG

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    10/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    11/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    12/34

    Kelas utama xenobiotik antara lain obat-obatan, karsinogen kimiawi, dan beragam

    senyawa lainnya seperti polychlorinated biphenyls (PCBs) dan insektisida tertentu.

    Terdapat lebih dari 200.000 persenyawaan yang dihasilkan oleh lingkungan. Banyak

    dari persenyawaan ini yang dimetabolisme di dalam hati. Terdapat kurang lebih 30

    jenis enzim berbeda yang terlibat dalam metabolisme xenobiotik.

    Gambar 3. Golongan enzim yang terlibat dalam metabolisme xenobiotik

    Metabolisme xenobiotik terbagi menjadi dua fase:

    Gambar 4. Intisari skematis metabolisme xenobiotik

    INTISARI REAKSI METABOLISME XENOBIOTIK

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    13/34

    (1)Fase I , reaksi utamanya berupa hidroksilasi, yang dikatalisis oleh beberapa

    monooksigenase atau sitokrom P450. Hidroksilasi dapat menghentikan aksi obat,

    walaupun tidak selalu. Selain reaksi hidroksilasi terdapat beberapa reaksi lainnya

    seperti deaminasi, dehalogenasi, desulfurasi, epoksidasi, peroksigenasi dan reduksi.

    Reaksi yang melibatkan juga proses hidrolisis (dikatalisis oleh esterase) dan

    terdapat juga beberapa reaksi non P-450 yang tidak muncul pada fase-1.

    (2) Fase-2, senyawa yang terhidroksilasi pada fase-1 kemudian dikonversi dengan

    enzim khusus menjadi beragam metabolit polar dengan konjugasi terhadap asam

    glukoronat, glutation, asam amino, atau metilasi.

    Tujuan keseluruhan dari dua fase metabolisme xenobiotik adalah untuk

    meningkatkan kelarutan di dalam air ( water solubility /hidrofilik) dan dengan demikian

    akan mempermudah ekskresi melalui ginjal. Xenobiotik yang hidrofobik akan

    bertahan di dalam jaringan adiposa tanpa batas waktu kecuali diubah menjadi

    bentuk yang lebih polar. Pada kasus tertentu, reaksi metabolik fase 1 akan

    mengubah xenobiotik dari senyawa inaktif menjadi senyawa aktif biologis.Konjugasi

    pada fase II juga dapat meningkatkan aktivitas biologis xenobiotik.

    FASE I METABOLISME XENOBIOTIK

    Gambar 5. Reaksi fase I mengubah xenobiotik dari inaktif menjadi senyawa aktif.

    Merupakan reaksi detoksifikasi dan aktivasi

    Isoform sitokrom P450 melaksanakan serangkaian xenobiotik pada

    metabolisme fase-1

    1. Enzim yang bertanggung-jawab dikenal sebagai monooksigenase atau sitokrom

    P450, genom manusia mengkode paling tidak sejumlah 14 famili dari enzim ini.

    Terdapat sejumlah 35-60 sitokrom yang berbed. Reaksi ini dikatalisis oleh

    monooksigenase (sitokrom P450) sesuai dengan reaksi sebagai berikut:

    HidroksilasiMonooksigenaseSitokrom P450

    HidroksilasiDeaminasiDehalogenasiDesulfurasiEpoksidasiPeroksigenasiReduksi

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    14/34

    RH: di atas mewakili sejumlah xenobiotik termasuk obat, karsinogen, pestisida,produk petroleum, dan polutan (seperti campuran PCB). Senyawa lainnya,

    senyawa endogen, seperti steroid, eikosanoid, asam lemak, dan retinoid.

    Substrat yang ada umumnya bersifat lipofilik dan menjadi hidrofilik melalui reaksi

    hidroksilasi. Sitokrom P450, dikenal sebagai biokatalis yang paling luas

    bekerjanya.

    Telah ditunjukkan bahwa penggunaan 18O 2 yang melepas 1 atom oksigen

    memasuki R-OH dan 1 atom memasuki air. Reaksi yang dikatalisis oleh sitokrom

    P450 dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    Substrat yang ada umumnya bersifat lipofilik dan menjadi hidrofilik melalui reaksi

    hidroksilasi. Sitokrom P450, dikenal sebagai biokatalis yang paling luas

    bekerjanya.Telah ditunjukkan bahwa penggunaan 18O 2 yang melepas 1 atom

    oksigen memasuki R-OH dan 1 atom memasuki air. Reaksi yang dikatalisis oleh

    sitokrom P450 dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    Reduced cytochrome P450 Oxidized cytochrome P450 RH + O2 R-OH + H2O

    Isoform Sitokrom P450 menyusun superfamili heme yang mengandung enzim.

    Berikut ini beberapa hal terkait dengan sitokrom P450,

    (1) Karena sejumlah besar isoform telah ditemukan, diperlukan adanya sistem

    nomenklatur yang sistematis untuk isoform P450 dan ge-nya. Hal ini tersedia

    dan luas dipergunakan berdasarkan struktur homologi. Simbol CYP

    menunjukkan singkatan sitokrom. Sistem nomenklatur yang dipergunakan

    adalah: CYP(famili)Y(subfamili). Dinyatakan sebagai famili: bila memiliki

    homologi kemiripan sekuensing sebesar 40%, sedangkan subfamili yang sama

    bila memiliki kemiripan 55%.

    (2) Seperti hemoglobin, tersusun atas hemeprotein.

    (3) Terdistribusi luas pada beragam spesies.

    (4) Terdapat dalam jumlah terbanyak di liver dan usus halus, tetapi diperkirakan

    ada pada seluruh jaringan. Pada liver dan jaringan lainnya, hadir pada membran

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    15/34

    halus retikulum endoplasama, yang menyusun bagian fraksi mikrosomal. Pada

    sistem mikrosomal hepatik, sitokrom P450 tersusun atas 20% dari total protein.

    Pada kelenjar adrenal, ditemukan di mitokondria sama seperti pada retikulum

    endoplasma, beragam enzim hidroksilase yang ada dalam organ memiliki peran

    dalam biosintesis kolesterol dan steroid. Sistem mitokondrial sitokrom P450

    berbeda dari sistem mikrosomal menggunakan NADP yang berikatan dengan

    NADP-flavoprotein, adrenodoxin reduktase dan protein besi-sulfur non-heme.

    Sebagai tambahan, isoform P450 terlibat dalam biosintesis steroid yang lebih

    terbatas dalam spesifisitas substratnya.

    (5) Paling tidak terdapat sejumlah enam sitokrom P450 yang ada di dalam retikulum

    endoplasma di liver manusia.

    (6) NADPH dan bukan NADH yang terlibat dalam mekanisme reaksi sitokrom P450.

    Enzim yang menggunakan NADPH untuk menghasilkan sitokrom P450.

    (7) Lipid juga merupakan komponen sistem sistem sitokrom P450. Lipid yang sesuai

    merupakan jenis fosfatidilkolin, di mana lipid terutama terdapat pada membran

    retikulum endoplasma.

    (8) Kebanyakan bentuk sitokrom P450 juga dapat diinduksi, sebagai contoh

    pemberian fenobarbital dari obat lainnya dapat menyebabkan hipertrofi smooth

    endoplasmic reticulum dan kenaikan jumlah sitokrom dalam kurun waktu 4-5

    hari. Mekanisme induksi telah dipelajari secara khusus dan meluas dan pada

    banyak kebanyakan kasus dapat meningkatkan jumlah sitokrom P450 dalam 4-5

    hari.

    Induksi sitokrom P450 memiliki peranan penting dalam pemahaman akan

    interaksi obat. Sebagai gambaran, adalah ketika pasien mengkonsumsi

    antikoagulan warfarin untuk mencegah terjadinya cendalan darah. Obat ini

    dimetabolisme oleh CYP2C9. Jika pada saat yang bersamaan, pasien tersebut juga mengkonsumsi fenobarbital akan tetapi tidak mendapatkan penyesuaian

    dosis warfarin. Maka kurang-lebih dalam 5 hari, level CYP2C9 di dalam hati

    akan meningkat dan akibatnya dosis obat menjadi tidak cukup. Sehingga dosis

    harus ditingkatkan agar warfarin tetap efektif. Hal ini tentunya akan menjadi

    permasalahan di kemudian hari saat fenobarbital tiba-tiba dihentikan. Pasien

    akan berada pada resiko perdarahan mengingat bahwa warfarin dosis tinggi

    tersebut akan lebih aktif bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, sebab

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    16/34

    bila konsumsi fenobarbital diturunkan maka level CYP2C9 akan menurun

    segera.

    Contoh lainnya adalah induksi enzim CYP2E2, yang diinduksi oleh konsumsi

    etanol. Hal ini menjadi perhatian ketika P450 juga memetabolisme zat-zat yang

    dikenal sebagai karsinogen. Sehingga jika aktivitas CYP2E1 meningkat akibat

    induksi menjadikan peningkatan resiko karsinogen sebagai akibat paparan

    terhadap zat tersebut.

    Polycyclic aromatik hidrokarbon (PAH) dan terkait molekul, karena alasan ini

    mereka sebelumnya disebut aromatik hidrokarbon hydroxylases (AHHs).

    P450 menunjukkan polimorfisme adalah CYP2D6, yang terlibat dalam

    metabolisme debrisoquin (obat antihipertensi dan sparteine (sebuah

    antiarrhythmic dan obat oxytoxic). Polimorfisme tertentu dari CYP2D6

    menyebabkan metabolisme yang menurun dan berbagai obat-obatan lainnya

    sehingga mereka dapat terakumulasi dalam tubuh, sehingga dapat terjadi

    konsekuensi tak diinginkan. Polimorfisme lain yang menarik adalah bahwa dari

    CYP2A6, yang terlibat dalam metabolisme nikotin. Tiga alel CYP2A6 telah

    diidentifikasi: jenis wild dan dua null atau alel tidak aktif. Telah dilaporkan bahwa

    individu dengan alel null, yang memiliki gangguan metabolisme nikotin, yang

    tampaknya lebih tergantung rokok. Orang-orang ini memiliki konsentrasi asap

    nikotin kurang, mungkin karena pada mereka darah dan otak dan konsentrasi

    nikotin tetap ditinggikan lagi dibandingkan individu dengan alel wild type.

    Menjadikan pemikiran untuk membantu, mencegah, dan mengurangi

    ketergantungan nikotin.

    Tabel 1. Isozim sitokrom P450, subtrat, induser dan inhibitornya

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    17/34

    FASE II METABOLISME XENOBIOTIK

    Pada tahap 1 reaksi, xenobiotik umumnya dikonversi lebih polar, derivatif

    dihidroksilasi. Pada tahap 2 reaksi, derivatif ini terkonjugasi dengan molekul seperti

    asam glukuronat, sulfat, atau glutation. Hal ini membuat lebih larut dalam air, dan

    pada akhirnya diekskresikan dalam urin atau empedu.

    A. GLUKURONIDASI

    Bilirubin glukuronidasi dibahas dalam bab Biokimia sebelumnya; reaksi dimana

    xenobiotik yang terglukuronidasi pada dasarnya sama. UDP-glukuronat Asam

    adalah donor glucuronyl, dan berbagai glucuronosyltransferass, hadir dalam kedua

    endoplasma retikulum dan sitosol, adalah katalis. Molekul seperti 2-

    acetylaminofluorene (karsinogen), anilin, benzoat asam, meprobamate (obat

    penenang), fenol, dan steroid.

    Sifat-sifat dari sitokrom 450 antara lain: Terlibat dalam tahap I dari metabolisme

    xenobiotik, termasuk mungkin 50% dari obat yang diberikan untuk manusia. Terlibat

    dalam metabolisme banyak senyawa endogen (Misalnya, steroid). Semua

    hemoprotein. Sering menunjukkan spesifisitas substrat yang luas, sehingga

    bertindak atas banyak senyawa; akibatnya, P450 berbeda mungkin mengkatalisasi

    pembentukan produk yang sama. Katalis yang serbaguna, mungkin mengkatalis

    sekitar 60 jenis reaksi. Ditemukan di sebagian besar di hati tapi juga pada semua

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    18/34

    jaringan, termasuk usus kecil, otak, dan paru-paru. Terletak di retikulum endoplasma

    halus atau di mitokondria (hormon steroidogenik). Dalam beberapa kasus, produk

    mereka mutagenik atau karsinogenik. Memiliki banyak massa molekul sekitar 55

    kDa. Banyak diinduksi, sehingga merupakan salah satu penyebab interaksi obat.

    Gambar 6. Reaksi glukuronidasi

    Aktivitas dapat berubah dalam jaringan yang sakit (misalnya, sirosis), mempengaruhi

    metabolisme obat, genotipe profil P450 pasien (misalnya, untuk mendeteksi

    polimorfisme) mungkin di masa depan terapi obat steroid banyak yang diekskresikan

    sebagai glukoronida. Glukuronat yang mungkin melekat pada oksigen, nitrogen, atau

    belerang kelompok substrat yang digunakan. Glukoronidase merupakan reaksi yang

    paling sering terkonjugasi pada fase II.

    B. SULFASI

    Beberapa alkohol, arylamines, dan fenol adalah sulfat. Donor sulfat dalam dan

    lainnya terlibat dalam reaksi sulfasi biologis (misalnya, sulfation steroid,

    glukosaminoglikan, glycolipids, dan glikoprotein) adalah adenosin 3-fosfat- 5-

    phosphosulfate (Pap) ; ini senyawa yang disebut "sulfat aktif."

    Sifat-sifat dari sitokrom 450 antara lain: Terlibat dalam tahap I dari metabolisme

    xenobiotik, termasuk mungkin 50% dari obat yang diberikan untuk manusia. Terlibat

    dalam metabolisme banyak senyawa endogen (Misalnya, steroid). Semua

    hemoprotein. Sering menunjukkan spesifisitas substrat yang luas, sehingga

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    19/34

    bertindak atas banyak senyawa; akibatnya, P450 berbeda mungkin mengkatalisasi

    pembentukan produk yang sama. Katalis yang serbaguna, mungkin mengkatalis

    sekitar 60 jenis reaksi. Ditemukan di sebagian besar di hati tapi juga pada semua

    jaringan, termasuk usus kecil, otak, dan paru-paru. Terletak di retikulum endoplasma

    halus atau di mitokondria (Hormon steroidogenik). Dalam beberapa kasus, produk

    mereka mutagenik atau karsinogenik. Memiliki banyak massa molekul sekitar 55

    kDa. Banyak diinduksi, sehingga merupakan salah satu penyebab interaksi obat.

    Aktivitas dapat berubah dalam jaringan yang sakit (misalnya, sirosis), mempengaruhi

    metabolisme obat, genotipe profil P450 pasien (misalnya, untuk mendeteksi

    polimorfisme) mungkin di masa depan terapi obat steroid banyak yang diekskresikan

    sebagai glukoronida. Glukoronat yang mungkin melekat pada oksigen, nitrogen, atau

    belerang kelompok substrat yang digunakan. Glukoronidase merupakan reaksi yang

    paling sering terkonjugasi pada fase II.

    B. SULFASI

    Beberapa alkohol, arylamine, dan fenol adalah sulfat. Donor sulfat dalam dan

    lainnyaterlibat dalam reaksi sulfasi biologis (misalnya, sulfation steroid,

    glukosaminoglikan, glycolipids, dan glikoprotein) adalah adenosin 3-fosfat- 5-

    phosphosulfate (Pap) ; ini senyawa yang disebut "sulfat aktif."

    Asam amino+ GSH asam amino - asam amino glutamil + Cysteinylglycine

    Gambar 7. Konjugasi sulfat

    Reaksi ini membantu mentransfer asam amino tertentu di seluruh membran plasma,

    asam amino yang kemudian terhidrolisis dari kompleks dengan GSH dan yang GSH

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    20/34

    yang diresintesis dari cysteinylglycine. Enzim mengkatalisis reaksi atas adalah -

    glutamyltransferase (GGT). Hal ini hadir dalam plasma membran sel tubular ginjal

    dan sel ductal empedu, dan dalam retikulum endoplasma dari hepatosit. enzim

    memiliki nilai diagnostik karena dilepaskan ke darah dari sel-sel hati pada berbagai

    penyakit hepatobilier.

    C. KONJUGASI DENGAN GLUTATION

    Glutation ( -glutamil-cysteinylglycine) adalah sebuah tripeptide terdiri dari asam

    glutamat, sistein, dan glisin (Glutation yang biasa disingkat GSH (karena kelompok

    sulfhidril dari sistein nya, yang merupakan bagian molekul). Sejumlah dari xenobiotik

    elektrofilik berpotensi beracun (seperti karsinogen tertentu) adalah konjugasi ke

    nukleofilik GSH dalam reaksi yang dapat direpresentasikan sebagai berikut:R+GSH R-S-G

    dimana R = sebuah elektrofilik xenobiotik. Enzim-enzim katalis reaksi ini disebut

    Stransferase glutation dan hadir dalam jumlah tinggi di hati, sitosol dan dalam jumlah

    yang lebih rendah di jaringan lain. Sebuah variasi glutation-transferase S hadir

    dalam jaringan manusia. Mereka menunjukkan kekhasan substrat yang berbeda dan

    dapat dipisahkan dengan teknik ektroforesis dan lainnya. Jika xenobiotik berpotensi

    beracun tidak terkonjugasi untuk GSH, mereka akan bebas untuk berikatan kovalendengan DNA, RNA, atau protein sel dan dapat sehingga menyebabkan kerusakan

    sel yang serius. GSH Oleh karena itu sebuah mekanisme pertahanan penting

    terhadap racun tertentu senyawa, seperti beberapa obat-obatan dan karsinogen.

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    21/34

    Gambar 8. Konjugasi glutation

    Gugus glutamil dan glycinyl milik kelompok glutation dikeluarkan oleh enzim khusus,

    dan kelompok asetil (sumbangan dari asetil- CoA) ditambahkan ke grup amino dari

    sisa cysteinyl bagian. Senyawa yang dihasilkan adalah mercapturic asam, sebuah

    konjugasi L-acetylcysteine, yang kemudian diekskresikan dalam urin. Glutation

    memiliki fungsi penting lainnya dalam sel manusia terlepas dari perannya dalam

    metabolisme xenobiotik.

    D. Reaksi LAINNYA

    Dua reaksi lainnya yang paling penting adalah asetilasi dan metilasi.1. Asetilasi:

    X: reaksi xenobiotikSifat polimorfisme enzim TOKSIKX + Asetil-KoA Asetil-X + KoA

    dimana X merupakan xenobiotik. Adapun asetilasi lain reaksi, asetil-KoA (asetataktif) adalah donor asetil. Reaksi-reaksi ini dikatalisis oleh acetyltransferase hadir

    dalam sitosol dari berbagai jaringan, khususnya hati. Obat isoniazid, digunakan

    dalam pengobatan TB, termasuk golongan asetilasi. Polimorfik jenis

    acetyltransferase ada, sehingga individu yang diklasifikasikan sebagai acetylators

    cepat atau lambat, dan pengaruh laju pembersihan obat-obatan seperti isoniazid dari

    darah.

    2. Metilasi

    Sedikit xenobiotik yang dikenakan metilasi oleh methyltransferase, menggunakan S-

    adenosylmethionine sebagai donor metil, menyebabkan induksi enzim.Metabolit

    xenobiotik tertentu dapat menghambat atau merangsang kegiatan enzim

    metabolisme xenobiotik. Sekali lagi, ini dapat mempengaruhi dosis obat-obatan

    tertentu yang diberikan kepada pasien. Berbagai penyakit (misalnya, sirosis hati)

    dapat mempengaruhi aktivitas obat-metabolisme enzim, kadang-kadang yang

    memerlukan penyesuaian berbagai dosis obat untuk pasien dengan gangguan ini.

    X + Asetil-KoAX + Asetil-KoA

    Asetil transferase

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    22/34

    RESPON METABOLISME XENOBIOTIK

    Benzo []piren memerlukan aktifasi Monooksigenase Karsinogenik

    (tidak langsung )

    Senyawa yang mengalami Alkilasi langsung bereaksi dengan DNA

    (Karsinogenik langsung)

    Substrat Prokarsinogen Senyawa Epoksida

    Epoksida + H2O Dihidrodiol (tidak reaktif )

    Mo nooksigenase

    Epoksida Hidrol

    Gambar 9. Penguraian H 2O 2 (Enzim: Glutation peroksidase)

    Xenobiotik tertentu sangat beracun bahkan pada tingkat yang rendah (Misalnya,

    sianida).

    Di sisi lain, ada beberapa xenobiotik, termasuk obat. Efek samping xenobiotik dapat

    dibagi menjadi 3:

    Yang pertama adalah sel cedera (sitotoksik), yang dapat mengakibatkan kematian

    sel. Ada banyak mekanisme di mana xenobiotik melukai sel-sel.

    Monooksigenase

    Epoksida hidroksilase

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    23/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    24/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    25/34

    (monooxygenase) atau dua atom (dioxygenase) oksigen

    dari O2.

    Konjugasi Reaksi di mana terbentuknya ikatan ganda atau triple

    dalam senyawa kimia, dengan delokalisasi elektron yangsesuai, bagian dari molekul.

    Peroksidase Suatu enzim yang mengkatalisis transfer oksigen dari

    hidrogen peroksida untuk substrat yang sesuai dan

    dengan demikian mengoksidasi substrat.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Devlin T. M., Textbook of Biochemistry with Clinical Correlation Sixth Edition,

    Willey Liss A John Willey & Sons, Inc. Publications, 2006.

    2. Smith C., Marks A. D., Lieberman M., Marks Basic Medical Biochemistry A

    Clinical Approach Second Edition, Lippincott Williams & Wilkins, 2005.

    3. Murray R. K., et al, Harpers Biochemistry 25 th ed, Appleton & Lange, 2000.

    4. Gilbert H. F., Basic Concepts in Biochemistry, The McGraw Hill Companies

    Inc., 2000.

    5. Zubay G. L., Biochemistry Fourth Edition, The McGraw Hill Companies Inc.,

    1998.

    6. Marks D.B., Marks A. D., Smith C.M., Alih Bahasa Pendit B. U., Biokimia

    Kedokteran Dasar, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1996.

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    26/34

    PENUTUP

    3.1TES FORMATIF

    LATIHAN SOAL

    1. Berikut ini benar untuk reaksi flavoprotein monooksigenase: A. Katalisis reaksi sama dengan P450B. Memiliki inti hemeC. Dapat dikarakterisasi melalui puncak gelombang yang terhenti oleh COD. A& B benarE. A, B, & C benar

    2. Di bawah ini yang termasuk reaksi xenobiotik type I adalah A. Oksidasi, HidrolisisB. Hidrolisis, KonjugasiC. Oksidasi, AsetilasiD. Oksidasi, Alkilasi

    E. Hidrolisis, Hidrolisis3. Below are the characteristics of multiple enzym in xenobiotic metabolism.A. InducibleB. Broad specificityC. Polymorphic (allelic variants)D. B & C are trueE. A, B & C are true

    Soal Kasus 4-5Nyonya Sri, 40 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan muntah, nyeri perut,

    tampak kuning. Pada anamnesis didapatkan riwayat konsumsi obat sakit kepalayang sering dan konsumsi alkohol.

    4. Berdasarkan ilustrasi di atas proses enzimatik metabolisme xenobiotik apakahyang dominan terganggu

    A. Gluthathione S-transferaseB. Cytochrom P450C. S-adenosyl methionineD. AcetyltransferaseE. Sulfotransferase

    5. Berikut ini benar untuk menjelaskan proses patologis di atas

    A. Terbentuknya elektrofil toksik sebagai intermediet metabolit P450B. Produksi semiquinone imine akan memperbaiki kondisi pasien tersebutC. Gangguan pembentukan dihydrodiol merupakan penyebab kasus iniD. A& C benarE. A & B benar

    6. These characteristic are true regarding to the phase II of xenobiotikmetabolism

    A. Substantial decrement in hydrophilicityB. Neutralization of active metabolic intermediates

    C. Reaction is located in smooth endoplasmic reticulumD. A & C are true

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    27/34

    E. A & B are true7. The enzyme(s) is/are classified as microsomal metabolic

    a. CYP450 monooxygenasesb. Aldehyde dehydrogenase

    c. Monoamine and diamine oxidasesd. Peroxidasese. Above all are true

    8. The statements below are describing the chemical carcinogenesis in xenobioticmetabolite

    A. Benzo[]pyrene requires activation by monooxygenase B. The activation of benzo[]pyrene takes place in smooth endoplasicreticulumC. The importance is to determine whether such compound is to becomecarcinogenic or detoxifiedD. A, C are trueE. A, B, and C are true

    3.2 UMPAN BALIK

    Mahasiswa dapat menjawab 80% pertanyaan dari test formatif di atas.

    Apabila kurang dari 80% maka mahasiswa diharapkan mempelajarikembali dengan

    mengacu pada buku rujukan dalam penulisan buku ajar ini.

    3.3 TINDAK LANJUT

    Apabila mahasiswa sudah dapat menjawab pertanyaan secara benar dengan

    penguasaan 80% sampai dengan 100% maka dapat melanjutkan pada materi

    selanjutnya.

    3.4 RINGKASAN

    Tubuh manusia menghilangkan xenobiotik oleh metabolisme xenobiotik. Ini terdiri

    dari deaktivasi dan sekresi xenobiotik, dan terjadi terutama di hati. Hal tersebut

    dapat berjalan melalui rute sekresi urine, feses, napas, dan keringat. Enzim hepatik

    bertanggung jawab atas metabolisme xenobiotik dengan mengaktifkan pertama

    mereka (oksidasi, reduksi, hidrolisis dan / atau hidrasi xenobiotik), dan kemudian

    metabolit sekunder konjugasi aktif dengan glukuronat atau asam sulfat, atau

    glutation, diikuti dengan ekskresi dalam empedu atau urin. Sebuah contoh dari

    kelompok enzim yang terlibat dalam metabolisme hepatik mikrosomal xenobiotik

    adalah sitokrom P450. Enzim yang memetabolisme xenobiotik sangat penting untuk

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    28/34

    industri farmasi, karena mereka bertanggung jawab atas kerusakan yang diinduksi

    obat.

    3.5 KUNCI JAWAB AN

    1. E

    2. A

    3. E

    4. A

    5. A

    6. B

    7. A

    8. E

    3.6 TUGAS MANDIRI (dikumpulkan sebelum ujian semester pada bagian

    Biokimia FK Undip)

    Nama :

    NIM :

    1. Metabolit obat di bawah ini termasuk yang mengalami perubahan menjadi sulfataktif

    A. Anilin D. A dan B benarB. Asam benzoat E. A, B, dan C benarC. Phenol

    Penjelasan soal............................................... .......................................................................................

    ............................................... .......................................................................................

    2. Factors associated with drug absorption that can result in incomplete absorption A. drug metabolism by gastrointestinal floraB. drug hydrophilicity (opposite of lipophilicity)C. drug stability in gastric acidD. A, B are trueE. B, C are true

    Penjelasan soal............................................... .......................................................................................

    ............................................... .......................................................................................

    3. Hakkola J, Pelkonen O, Pasanen M, Raunio H.

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    29/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    30/34

    D. A&B are trueE. A,B, C are true

    Penjelasan soal

    ............................................... .......................................................................................

    ............................................... .......................................................................................

    TUGAS MENYUSUN ESAY (2 halaman) dengan memilih 1 bahan rujukan topik

    di bawah ini

    1. White PC, Steiser PW. Congenital adrenal hyperplasia due to 21-hydroxylase

    deficiency. Endocr Rev 21:245, 2000

    2. Cunningham FG, Mac Donald PC, Gant NF, Leveno KJ, Glistrap LC, Hankins

    GDV, Clark SL. The placental hormones in: William Obstetrics, 20th ed, East

    Norwalk: CT: Appleton and Lange, 1997, Chapter 6 p.125

    3. Brunner LJ, Mc Guinnes ME, Meyer MM, and Munar MY. Acute

    acetaminophen toxicity during alcohol chronic use. US Pharmacist.

    (http://www.uspharmacist.com )

    4. Shader RI, and Oesterheld JR. Contraceptive effectiveness: Cytochromes

    and induction. J. Clin Psychopharmacol, 20:119, 2000

    5. Ingelman-Sundberg, M. Oscaron M, and McLellan RA. Polymorphic human

    cytochrome P450 enzymes: An opportunity for individualized drug treatment.

    Trends Pharm Sci.20:342, 1999

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    31/34

    SELAMAT BELAJAR

    SUPLEMEN KORELASI KLINIS METABOLISME XENOBIOTIK

    KOTAK KORELASI KLINIS METABOLISME XENOBIOTIK 1

    Interaksi obat pada perokok tembakau

    Perokok masih menunjukkan prevalensi tinggi di berbagai negara. Individu perokokdapat mempengaruhi farmakokinetik dan farmakodinamika obat. Enzim yangdiinduksi oleh rokok dan dapat meningkatkan resiko kanker dengan menigkatkanaktivasi metabolik karsinogen. PAH (Polisiklik aromatik hidrokarbon) pada rokoktembakau dipercaya bertanggung-jawab atas induksi sitokrom P450 (CYP) 1A1,CYP1A2 dan juga diduga untuk CYP2E1, CYP1A1 merupakan enzim ekstrahepatik

    yang ditemukan pada paru dan plasenta. Terdapat polimorfisme genetika padakemampuan dalam menginduksi CYP1A1, dengan beberapa bukti menunjukkankemampuan induksi yang lebih tinggi pada pasien kanker paru. CYP1A2 merupakanenzim hepar yang bertanggung jawab atas sejumlah obat dan aktivasi beberapaprokarsinogen. CYP2E1 juga memetabolisme beberapa obat juga mengaktivasibeberapa karsinogen. Selain itu komponen rokok lainnya termasuk karbonmonoksida dan kadmium terhadap enzim CYP. Beberapa obat yang menginduksimetabolisme dikarenakan rokok termasuk teofilin (bronkodilator), kafein (alkaloidxantin, stimulan), tacrine (antikolinesterase), imipramine (anti depresi), haloperidol(anti-psikotik), pentazocine (antagonis narkotik, opioat), propranolol (anti hipertensi, -blocker ), flecainide (anti aritmia) dan estradiol ( sex hormone ). Juga ditemukanbahwa perokok menunjukkan kliren heparin yang lebih cepat, dan diduga terkaitdengan peningkatan aktivasi trombosis terkait rokok dengan naiknya ikatan heparindengan antitombin III. Vasokonstriksi kutan dengan nikotin juga dapatmemperlambat absorbsi insulin setelah pemberian subkutan. Interaksifarmokdinamik juga telah dijelaskan. Perokok dikaitkan dengan efek penurunantekanan darah dan heart rate yang lebih rendah dengan pemberian obat hipertensigolongan beta bloker, sedasi kurang untuk preparat benzodiazepine dan kurangnyaefek analgesi untuk beberapa jenis opioid, yang kebanyakan menunjukkan efekstimulan nikotin. Akibat perokok perlu untuk dipertimbangkan dalam perencanaandan penilaian terapi obat. Perokok juga perlu secara khusus dipelajari dalampercobaan klinis golongan obat baru.Senarai:Polimorfisme genetika: variasi genetika normal > 1% pada populasi, denganperbedaan dalam sekuen DNA pada kelompok individual atau populasi termasuk diantara SNP ( single nucleotide ), berulangnya sekuen, insersi, delesi danrekombinasi. Terjadi dapat sebagai akibat proses probabilitas genetika atai diinduksioleh agen eksternal (seperti virus atau radiasi).

    Rujukan:

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    32/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    33/34

  • 8/10/2019 xenobiotik_2011.pdf

    34/34

    PERANAN CYP2E1 PADA ACETAMINOPHEN YANG MENGINDUKSITOKSISITAS LIVER

    Acetaminophen merupakan obat yang dikonsumsi luas di masyarakat dan termasuk jenis obat over the counter . Acetaminophen digunakan sebagai agen analgesik danantipiretik.Konsumsi alkohol (ethanol) dan acetaminophen merupakan substrat metabolismebagi CYP2E1. Konsumsi alkohol akan meningkatkan 22% CYP2E1, sehingga bilapada saat yang bersamaan dengan dengan konsumsi alkohol yang bersamaanmaka metabolisme acetaminophen pada individu tersebut akan tertunda akibatkompetisi ikatan. Pada konsumsi alkohol kronik, CP2E1 terinduksi dan jumlah N-acetyl-p-benzoquinoeimine (NAPQ1)-lihat gambar di bawah- akan mengalamikenaikan. Diketahui bahwa NAPQ1 merupakan metabolit elektrofilik toksik bagihepatosit.Namun demikian, pemilihan waktu konsumsi alhohol dan acetaminophen ditengarai

    juga dapat memberikan keuntungan, bila konsumsi alkohol dan acetaminophendilakukan pada saat yang bersamaan dengan menggunakan landasan pemikirankompetisi ikatan.Hal yang sebaliknya terjadi bila acetaminophen diminum beberapa jam (tidak lebihdari 7 jam) setelah konsumsi alkohol, hal ini justru akan mengakibatkan kenaikanproduksi senyawa NAPQ1, yang meningkatkan resiko kerusakan sel hepar (lihatgambar)

    Rujukan:Slattery JT, Nelson SD, Thummel KE. The comp lex interaction between alkoholand acetaminophen. Clin Pharmacol Ther. 1996, Sep;60(3):241-6