Wujud Dan Sifat Benda

40
Benda dan Sifatnya 1 PETA KONSEP Benda dan Sifatnya Perubaha n sifat benda diantara Faktor penyebab perubaha n benda diantara Pelapukan Perkaratan Pembusukan Pemanasan Pendingina n Penyublima n Pembakaran Pencampu- ran dengan benda lain Faktor yang mempenga ruhi perubaha wuju d pad cai gas pengh antar panas Kondu ktor Isola tor diantara Suhu Kelembap an Waktu Kuman Benda dan kegunaan ya contoh Plastik Kayu Karet Kaca Kertas Kain Perubahan wujud Perubahan bentuk Perubahan warna Perubahan kelentura n Perubahan kekerasan Perubahan bau

Transcript of Wujud Dan Sifat Benda

Page 1: Wujud Dan Sifat Benda

Benda dan Sifatnya 1

PETA KONSEP

Benda dan Sifatnya

Perubahan sifat benda

diantaranya

Faktor penyebab perubahan

benda

diantaranya

Pelapukan

Perkaratan

Pembusukan

Pemanasan

Pendinginan

Penyubliman

Pembakaran

Pencampu-ran dengan benda lain

Faktor yang mempengar

uhi perubahan

benda

wujud benda

padat

cair

gas

penghantar

panas

Konduktor

Isolator

diantaranya

SuhuKelembapa

nWaktuKuman

Benda dan kegunaanya

contoh

PlastikKayuKaretKacaKertasKain

Perubahan wujud

Perubahan bentuk

Perubahan warna

Perubahan kelenturan

Perubahan kekerasan

Perubahan bau

Page 2: Wujud Dan Sifat Benda

A. Wujud dan Sifat Benda

Benda-benda dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya. Wujud

benda ada yang padat, cair dan gas (Mulyati Arifin dkk, 2009:52). Setiap

wujud benda tersebut memiliki sifat-sifat tertentu. Masing-masing benda

tersebut memiliki sifat yang dapat membedakan jenis benda yang satu dengan

jenis benda yang lainnya (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono, 2008: 75).

1. Benda Padat

Benda padat adalah benda yang terasa keras atau padat ketika

dipegang dan bentuk serta ukurannya tetap walau dipindahkan. Misalnya

batu, kayu, pensil, pulpen, gelas dan buku (Zaenal Mustopa dkk, 2009:66).

a.Bentuknya tetap (tidak berubah jika dipindahkan)

Misalkan saja tas, pengga-

ris, dan pensil adalah benda padat.

Ketiga benda tersebut jika

dipindahkan tidak mengalami

perubahan (Mulyati Arifin dkk,

2009:52). Untuk membuktikan sifat

tersebut, perhatikan gambar dibawah ini.

Benda dan Sifatnya 2

BENDA DAN

Page 3: Wujud Dan Sifat Benda

Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa batu dan kayu ketika

dipindahkan di atas meja dan kemudian dipindahkan ke dalam ember,

bentuk dan ukurannya tetap seperti semula (Zaenal Mustopa dkk,

2009:66).

b.Benda padat memiliki berat

Tas dan buku adalah salah satu contoh benda padat. Ketika

benda tersebut kita angkat tentu terasa berat dibandingkan ketika tidak

mengangkat benda padat tersebut. Hal ini membuktikan bahwa benda

padat memiliki berat (Mulyati Arifin dkk, 2009: 52).

c. Benda padat dapat diubah bentuknya

Benda padat dapat berubah bentuknya dengan cara tertentu,

perhatikan gambar berikut ini!

Benda dan Sifatnya 3

Jika dipindahkan, benda padat tidak akan berubah warna, ukuran dan

bentuknya.

Benda padat memiliki berat

Page 4: Wujud Dan Sifat Benda

Benda-benda yang kita gunakan sehari-hari bentuknya

sudah berubah dari bentuk aslinya, misalnya baju. Bentuk semula

adalah sehelai kain, kemudian dipotong dan dijahit sehingga berubah

bentuk menjadi sebuah baju. Untuk dapat mengubah benda padat

menjadi bentuk lain, benda tersebut harus mendapat perlakuan tertentu,

misalnya ditekan, dipahat, dipotong, diraut, dibor, digergaji, diamplas,

dan sebagainya (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono, 2008: 76).

2. Benda Cair

Benda cair merupakan benda yang berwujud cair. Misalnya air,

minyak, sirup dan susu. Semua benda cair tidak dapat dipegang karena

berwujud cair. Benda cair hanya dapat membasahi tangan kita. Selain

berwujud cair, benda cair memiliki ciri-ciri yang lain (Zaenal Mustopa

dkk, 2009:66).

a.Bentuknya dapat berubah sesuai dengan

wadahnya

Jika kita menuangkan air ke dalam gelas maka bentuk air seperti

gelas. Tetapi jika menuangkan air ke dalam mangkok maka bentuknya

seperti mangkok, dan jika kita menuangkan air ke dalam botol maka

bentuk air seperti botol. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa bentuk

benda cair dapat berubah sesuai dengan tempatnya (Heri Sulistyanto

dan Edy Wiyono, 2008: 76).

Benda dan Sifatnya 4

Benda padat dapat diubah bentuknya jika diberi perlakukan tertentu

Bentuknya dapat berubah sesuai dengan

wadahnya

Page 5: Wujud Dan Sifat Benda

\

b.Permukaan benda cair selalu datar

Dalam keadaan tenang, permukaan air selalu datar. Akan tetapi,

jika mendapat usikan permukaan air tidak lagi datar. Sifat ini dapat

dimanfaatkan oleh tukang bangunan misalnya untuk mengetahui

kedataran lantai pada saat pemasangan ubin. Alat yang digunakan untuk

mengukur ke dataran lantai disebut waterpas (Heri Sulistyanto dan Edy

Wiyono, 2008: 78).

Benda dan Sifatnya 5

Mengamati Sifat Benda CairSiapkan Peralatan dan bahan!Segayung AirGelas dua buahBotol dua buahLakukan Kegiatan berikut ini!

Masukkan air ke dalam gelas dan botol, biarkan sebentar agar air itu tenang! Amatilah bentuk dan permukaan air dii dalam gelas dan botol!Bentuk air dalam gelas seperti………………Bentuk air dalam botol seperti………………Permukaan air dalam gelas terlihat………Permukaan air dalam botol terlihat………

Sekarang miringkanlah botol dan gelas, apakah permukaan berubah?Sekarang masukkan air dari gelas kedalam gayung kosong, lalu pindahkan kembali ke dalam botol, apakah ukurannya berubah?Buat kesimpulan tentang sifat-sifat benda cair!

Page 6: Wujud Dan Sifat Benda

Perhatikan gambar berikut ini!

c. Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat

yang lebih rendah

Mata air yang jernih dapat dijumpai di pegunungan. Mata air

mengalir berkelok-kelok di antara pepohonan yang rindang. Air

tersebut mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang

rendah (Mulyati Arifin dkk, 2009:56). Sebagai contohnya perhatikan

gambar disamping!

Benda dan Sifatnya 6

Benda cair mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang

lebih rendah

Permukaan air yang tenang selalu datar

Page 7: Wujud Dan Sifat Benda

d.Benda cair menempati ruang dan mempunyai

massa

Sifat ini dapat dibuktikan dengan menuangkan air ke dalam

gelas sampai penuh dan airnya tumpah keluar gelas. Air yang tumpah

membuktikan bahwa seluruh ruangan gelas sudah terisi oleh air.

Air mempunyai massa hal ini dibuktikan jika kita mengangkat

gelas kosong terasa akan lebih ringan dibandingkan jika kita

mengangkat gelas yang berisi air (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono,

2008: 77).

e.Benda cair menekan ke segala arah

Perhatikan gambar di

samping. Air memancar dari

setiap lubang pada wadah

tersebut. Memancarnya air dari

setiap lubang karena pengaruh

tekanan air.

Di dalam suatu wadah,

air mene-kan ke segala arah. Semakin ke bawah, semakin kuat

tekanannya. Dengan demikian air memancar paling kuat dari lubang

yang lebih bawah (Mulyati Arifin dkk, 2009:56).

Benda dan Sifatnya 7

Benda cair menempati ruang dan mempunyai

massa

Benda cair menekan ke

segala arah

Page 8: Wujud Dan Sifat Benda

f. Benda Cair Dapat Melarutkan Zat tertentu

Misalnya jika secangkir teh pahit kita beri

sesendok gula pasir, kemudian diaduk maka kita

akan memperoleh secangkir teh manis. Gula pasir

larut dalam air teh sehingga rasa air teh menjadi

manis. Air dapat melarutkan zat atau bahan tertentu

sehingga air disebut zat pelarut. Air dan zat yang terlarut di dalamnya

disebut larutan. Contohnya larutan gula artinya air yang di dalamnya

terdapat gula seperti pada teh manis (Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono,

2008: 78).

3. Benda Gas

Gas merupakan benda yang tidak dapat dipegang atau diraba, tapi

dapat dirasakan keberadaannya. Contohnya angin. Gas ada di sekitar kita

namun gas tidak dapat kita lihat (Zaenal Mustopa dkk, 2009:68). Berikut

ini sifat-sifat benda gas.

a. Benda Gas Menempati Ruang

Kantong plastik dapat menggelembung karena di dalamnya

terdapat benda gas. Jika benda gas dimasukkan ke dalam air akan

mengeluarkan gelembung-gelembung. Gelembung berisi udara yang

tersusun oleh berbagai macam gas. Artinya benda gas menempati ruang

(Mulyati Arifin dkk, 2009:56).

b. Benda Gas Memiliki Tekanan

Benda dan Sifatnya 8

Benda cair dapat melarutkan zat

tertentu

Benda Gas Menempati

Ruang

Page 9: Wujud Dan Sifat Benda

Menguji Tekanan GasIsi sebuah gelas minum dengan air hingga penuh.Kemudian tutup gelas itu dengan selembar karton.Balikkan gelas itu dengan hati-hatiLepaskan tangan yang memegang karton dengan perlahan-lahan.

Apakah yang kamu lihat? Apakah karton itu tetap melekat pada mulut gelas? Mengapa demikian?

Menguji Tekanan GasIsi sebuah gelas minum dengan air hingga penuh.Kemudian tutup gelas itu dengan selembar karton.Balikkan gelas itu dengan hati-hatiLepaskan tangan yang memegang karton dengan perlahan-lahan.

Apakah yang kamu lihat? Apakah karton itu tetap melekat pada mulut gelas? Mengapa demikian?

Untuk mengetahui bahwa gas memberikan tekanan, lakukan

kegiatan berikut dengan hati-hati.

Pada saat gelas belum dibalik, gas atau udara di sekitar gelas

memberikan tekanan pada karton. Pada saat gelas dibalikkan, gas atau

udara menekan dari bawah ke atas sehingga karton tidak lepas (Poppy

K. Devi dan Sri Anggraeni, 2008:91).

c. Benda Gas Dapat Memuai

Contohnya pada siang hari ketika kita berada disekitar pantai

kita akan merasakan panas matahari yang cukup kuat. Ketika itu, suhu

udara naik karena adanya panas matahari. Udara tersebut membawa uap

air dari daratan dan lautan.

Benda dan Sifatnya 9

Benda gas memiliki

tekanan

Page 10: Wujud Dan Sifat Benda

Selain di pantai, contoh pemuaian udara dapat dilihat pada

balon udara (Mulyati Arifin dkk, 2009: 57).

.

d. Benda Gas Memiliki Berat

Perhatikan gambar disamping!

Balon yang bocor akan

kehilangan benda gas di

dalamnya. Oleh karena itu,

balon tersebut menjadi lebih

ringan daripada balon yang berisi benda gas. Hal ini membuktikan

bahwa benda gas memiliki berat (Mulyati Arifin dkk, 2009: 58).

Benda dan Sifatnya 10

Udara yang memuai dari panas api mendorong balon ke atas

Udara panas dan uap air naik ke udara

FAKTA IPA

Benda gas yang paling ringan adalah hidrogen.

Satu liter hidrogen beratnya hanya 0,09 gram.

Benda gas dapat memuai

Benda gas memiliki berat

Page 11: Wujud Dan Sifat Benda

B. Perubahan Sifat Benda

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terjadi perubahan benda dari

bentuk aslinya. Misalnya, nasi yang kita makan sehari-hari. Nasi berasal dari

beras yang dimasak. Beras yang semula keras, setelah dimasak menjadi

lunak. Hal ini berarti beras telah mengalami perubahan. Setiap benda dapat

mengalami perubahan. Termasuk perubahan pada sifat benda, yang ada

beberapa macam diantaranya sebagai berikut (Munawar Kholil dan Dini

Prowida, 2009: 90-91).

1. Perubahan Wujud Benda

a. Terdapat enam proses perubahan wujud benda yaitu menguap,

mengembun, membeku, mencair, menyumblim dan mengkristalkan.

1) Penguapan dan pengembunan

Menguap adalah

peristiwa berubahnya

benda cair menjadi benda

gas. Misalnya saat kamu

atau ibumu memasak air

Ketika sudah mendidih,

air menghasilkan

Benda dan Sifatnya 11

Page 12: Wujud Dan Sifat Benda

gelembung-gelembung udara. Gelembung udara terbentuk karena

sebagian air berubah menjadi gas. Selain gelembung udara, air

yang mendidih pun menghasilkan asap. Asap termasuk benda gas

juga (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:107).

Mengembun adalah

perubahan wujud benda gas menjadi

benda cair. Hal ini terjadi jika udara

berada pada suhu yang dingin. Hal ini

dapat dibuktikan ketika kita

memegang genting rumahmu di pagi

hari, akan terasa dingin dan basah. Udara di pagi hari terasa sejuk

dan segar. Udara tersebut akan berubah menjadi titik-titik air bila

didinginkan. Hal ini karena adanya perubahan wujud benda

dari gas menjadi cair (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:108).

2) Pembekuan dan pencairan

Membeku adalah

perubahan wujud benda

cair menjadi benda

padat. Perubahan ini

terjadi karena suhu di

lingkungan menjadi dingin. Benda cair akan membeku jika

suhunya di bawah 0 oC (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:106).

Contohnya es krim dan es balok merupakan air berwujud padat.

Untuk mengubah air menjadi padat, tempatkan air tersebut

di lemari es. Di dalam lemari es, air tersebut akan berkurang

panasnya. Jika suhunya mencapai hingga 0 oC, air akan membeku

(Mulyati Arifin dkk, 2009:59).

Benda dan Sifatnya 12

Page 13: Wujud Dan Sifat Benda

Mencair

adalah peruba-han

wujud benda padat

menjadi cair.

Contohnya antara lain

lilin yang meleleh

saat dinyalakan dan es batu menjadi air (Aprilia dan Afifatul

Achyar, 2009:106).

3) Penyumbliman dan pengkristalan

Kapur barus merupakan benda padat. Jika dibiarkan di

udara terbuka, kapur barus akan menguap. Akibatnya semakin lama

ukuran kapur barus semakin mengecil, tetapi wanginya menyebar

di seluruh ruangan.

Hal itu berarti terjadi perubahan wujud benda padat menjadi

gas. Perubahan wujud dari benda padat menjadi benda gas

dinamakan menyublim (Aprilia dan Afifatul Achyar, 2009:108).

Pengkristalan atau disposisi adalah perubahan benda gas

menjadi padat. Contohnya uap iodium akan mengkristal jika

didinginkan (Choirul Amin dan Amin Priyono, 2009: 103).

Benda dan Sifatnya 13

Mencair

Page 14: Wujud Dan Sifat Benda

b. Perubahan wujud pada benda dapat digolongkan menjadi dua jenis

yaitu perubahan wujud yang dapat kembali dan perubahan wujud yang

tidak dapat kembali (Haryanto, 2004:102). Perubahan-perubahan

wujud benda ada yang bersifat tetap dan ada yang bersifat sementara.

1) Perubahan wujud yang dapat kembali adalah benda yang

mengalami perubahan dapat berubah kembali ke bentuk semula.

Contohnya perubahan wujud cair. Air dapat berubah wujud

menjadi es. Es dapat kembali berubah wujud menjadi air. Bahkan

air, yang berubah menjadi benda gas dapat kembali berubah

menjadi titik-titik air (Haryanto, 2004:102).

.

2) Pada perubahan wujud yang tidak dapat kembali, adalah benda

yang mengalami perubahan tidak dapat diubah kembali ke bentuk

semula. Contohnya kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu

arang. Dengan cara apapun, abu arang itu tidak dapat diubah lagi

menjadi kertas (Haryanto, 2004:103-104).

Benda dan Sifatnya 14

Page 15: Wujud Dan Sifat Benda

2. Perubahan Bentuk

Bentuk benda dapat mengalami perubahan. Misalnya, gelas yang

terbuat dari kaca pecah dan berubah bentuk menjadi serpihan kaca.

(Munawar Kholil dan Dini Prowida, 2009:91)

3. Perubahan Warna

Di sekitar kita banyak terdapat benda yang berwarna. Misalnya,

foto, pakaian, kertas, dan sebagainya. Benda-benda tersebut dapat

mengalami perubahan warna. Contohnya foto, foto yang semula warnanya

indah, karena terkena air warnanya berubah menjadi buram(Munawar

Kholil dan Dini Prowida, 2009:91).

4. Perubahan Kelenturan

Benda yang lentur umumnya terbuat dari karet. Karet dapat

berubah kelenturannya jika terkena panas atau minyak (Munawar Kholil

dan Dini Prowida, 2009:91).

5. Perubahan Kekerasan

Benda-benda yang bersifat keras, misalnya batu dan kayu. Benda

tersebut dapat berubah kekerasannya karena perubahan cuaca. Misalnya,

kayu yang terkena air hujan akan ditumbuhi jamur, sehingga menjadi

lapuk atau tidak keras lagi (Munawar Kholil dan Dini Prowida, 2009:91).

6. Perubahan Bau

Pernahkah kamu mencium bau yang tidak sedap di sekitarmu. Bau

tersebut biasanya berasal dari benda yang membusuk. Misalnya, mangga

segar yang semula mengeluarkan bau harum, akan mengeluarkan bau yang

Benda dan Sifatnya 15

Page 16: Wujud Dan Sifat Benda

tidak sedap ketika membusuk (Munawar Kholil dan Dini Prowida,

2009:91)

C.Faktor-faktor Penyebab Perubahan Pada

Benda

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan benda yaitu suhu,

kelembapan, keasaman, mikroorganisme, dan oksigen (Sularmi dkk,

2009:75). Faktor-faktor tersebut menyebabkan perubahan pada suatu benda

diantaranya sebagai berikut.

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran

bahan, baik berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup.

(S Rositawaty dan Aris Muharam, 2008:89).

Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dapat dibedakan menjadi tiga.

Ketiganya adalah pelapukan fisika atau mekanik, kimia, dan biologi

(Dwi Suhartanti dkk, 2008: 67).

a. Pelapukan biologi

Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh makhluk

hidup atau aktivitas organisme seperti jamur dan jasad renik

lainnya. Contohnya, kayu yang tadinya keras, lama-kelamaan akan

hancur dimakan rayap (S Rositawaty dan Aris Muharam, 2008:89).

b. Pelapukan kimia

Benda dan Sifatnya 16

Page 17: Wujud Dan Sifat Benda

Pelapukan kimia disertai perubahan susunan zat pembentuk benda.

Contohnya, pelapukan batuan akibat hujan asam (Dwi Suhartanti

dkk, 2008: 67).

c. Pelapukan fisika atau mekanik

Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan oleh faktor-

faktor alam, seperti suhu, tekanan, angin dan air. Contohnya,

bebatuan yang ada di sungai lama-kelamaan akan lapuk. Hal ini

disebabkan oleh air, suhu, dan tekanan (Budi Waluyo dkk, 2009:

55).

2. Perkaratan

Perkaratan adalah perubahan benda akibat reaksi antara benda dan

oksigen (Dwi Suhartanti dkk, 2009:73).

Perkaratan biasanya terjadi pada benda yang terbuat dari bahan logam.

Contoh logam yang mudah berkarat adalah besi dan baja. Jika

terkena air, lama-kelamaan akan berkarat.

Kita dapat mencegah terjadinya perkaratan dengan cara berikut ini:

a. Hindari menyimpan barang yang berbahan logam di tempat

lembap. Simpanlah benda-benda tersebut di tempat yang kering.

b. Lapisi benda-benda yang berbahan logam dengan zat antikarat.

(Sularmi dkk, 2009: 76-77).

3. Pembusukan

Benda dan Sifatnya 17

Page 18: Wujud Dan Sifat Benda

Pembusukan adalah proses perubahan benda yang berasal dari makhluk

hidup akibat bakteri atau jamur sehingga rusak dan berbau.

Pembusukan bisa terjadi pada makanan, yaitu buah-buahan, sayuran,

daging, nasi, roti dan ikan (Budi Waluyo dkk, 2009: 56). Pembusukan

terjadi karena bakteri.

Pembusukan pada makanan dapat dicegah dengan beberapa cara,

diantaranya (Budi Waluyo dkk, 2009: 56):

a. Pengeringan

Hal ini dilakukan dengan cara menjemur bahan makanan. Contoh

pengeringan dapat dilihat pada saat nelayan menjemur ikan asin.

Selain menjemur ikan asin, dapat juga dilakukan dengan

pengasapan.

b. Pengasinan dan pemanisan

c. Pemanasan

d. Pembekuan

e. Pemberian bahan pengawet (Budi Waluyo dkk, 2009: 56)

Benda dan Sifatnya 18

Page 19: Wujud Dan Sifat Benda

4. Pemanasan

Suatu benda dapat berubah karena pemanasan atau terkena suhu

yang lebih tinggi. Contohnya lilin ketika dipanaskan mengalami

perubahan wujud dari padat menjadi cair. Perubahan seperti ini disebut

pelelehan (Dwi Suhartanti dkk, 2008: 61).

5. Pendinginan

Air yang didinginkan akan berubah menjadi es batu. Uap air yang

mengalami pendinginkan akan berubah menjadi titik-titik air. Contohnya,

uap minuman yang mengenai permukaan tutup gelas yang dingin akan

berubah menjadi butiran air (Munawar Kholil dan Dini Dwi Prowida,

2009:93).

6. Penyubliman

Kapur barus di dalam lemari menjadi kecil karena berubah menjadi

gas. Gas tersebut menghasilkan bau yang tercium oleh hidung. Proses

perubahan benda padat menjadi gas disebut penyubliman (Munawar

Kholil dan Dini Dwi Prowida, 2009:93).

7. Pembakaran

Pembakaran berarti memberi pengaruh

langsung dengan api. Benda yang dibakar dapat

berubah sifat, misalnya bentuk dan warnanya

(Zaenal Mustopa dkk, 2009:80).

a. Batu bara, kertas, dan obat nyamuk berubah

menjadi arang, abu dan asap.

b. Plastik, lilin dan plastisin jika dibakar berubah menjadi leleh.

c. Besi yang dibakar menjadi lunak dan merah membara.

Benda dan Sifatnya 19

Page 20: Wujud Dan Sifat Benda

d. Tanah liat yang dibakar berubah menjadi keras dan berwarna merah

kecoklatan.

8. Pencampuran dengan Benda Lain

Proses percampuran dapat dilihat pada pembuatan dinding.

Dinding dibuat campuran semen, pasir, dan air. Air merupakan benda cair,

sedangkan semen dan pasir merupakan benda padat yang sifatnya berbeda

dengan air. Setelah dilakukan percampuran dan dibiarkan beberapa waktu,

benda berubah menjadi sangat keras (Munawar Kholil dan Dini Dwi

Prowida, 2009:94).

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan

Pada Benda

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan pada benda, yaitu

suhu, kelembapan, waktu, dan kuman (Yayat Ibayati dkk, 2008:77).

1. Suhu

Suhu dingin ataupun panas dapat mempengaruhi perubahan pada

benda. Benda yang dipanaskan dapat memuai misalnya sambungan rel

kereta api dipasang agak

renggang. Rel yang terbuat dari

baja akan memuai jika kena

panas, untuk itu maka

disediakan ruang pada

sambungan antar rel. Benda-

benda yang didinginkan selain

menjadi pendek, juga menjadi

tipis dan sempit. Hal ini disebut menyusut (Yayat Ibayati, 2008:77).

2. Kelembapan

Benda dan Sifatnya 20

Jika dipanaskan, benda akan memuaiJika didinginkan, benda akan menyusut

Page 21: Wujud Dan Sifat Benda

Udara lembap mengandung uap air yang menyebabkan benda

mengalami kerusakan. Misalnya dinding pada tempat yang lembap,

biasanya tumbuh noda-noda hitam atau cokelat. Makin lembap, dinding

makin cepat lapuk dan mengelupas. Berdasarkan pengamatan ini,

kelembapan dapat mempercepat pelapukan, pembusukan, juga perkaratan

(Yayat Ibayati dkk, 2008:77).

3. Waktu

Dengan bertambahnya waktu, pembusukan makanan makin

bertambah. Demikian pula perkaratan dan pelapukan pada benda-benda.

Makin lama karat akan makin banyak, benda-benda yang lapuk akan

makin rapuh dan hancur (Yayat Ibayati dkk, 2008:77).

4. Kuman

Makanan sebelum diolah umumnya dimasak dahulu pada suhu

tertentu. Kuman akan mati pada suhu yang tinggi atau sangat rendah.

Pemanasan yang sesuai pada saat mengolah makanan akan menghambat

proses pembusukan. Begitu juga dengan pendinginan. Menghilangkan

kuman pada makanan bisa juga dengan cara kimia, yaitu dengan

memberikan ozon pada makanan terutama pada makanan kaleng atau

kemasan (Yayat Ibayati dkk, 2008:78)..

Benda dan Sifatnya 21

Kelembapan dapat mempercepat pelapukan, pembusukan, juga perkaratan

Semakin lama benda berkarat maka akan semakin rapuh dan

hancur

Jika tidak ada kuman, makanan akan tahan lama

Page 22: Wujud Dan Sifat Benda

E. Benda dan Kegunaannya

Benda disekitar kita dibuat dari berbagai macam bahan. Ada yang

terbuat dari logam, plastik, kayu, besi, kain, karet dan sebagainya.

1. Logam

Logam merupakan bahan yang kuat dan kokoh serta dapat

digunakan untuk membuat bermacam-macam benda.

Sifat-sifat logam :

a. Kuat

b. Keras

c. Dapat menghantarkan panas

dan listrik

d. Mudah dibentuk

e. Kedap (tidak tembus) air

(Dwi Suhartanti dkk, 2008: 69).

Bahan-bahan yang termasuk logam, yaitu alumunium, besi dan baja

serta stainless steel.

a. Alumunium

Alumunium memiliki kelebihan dibanding dengan jenis logam

lainnya. Logam ini ringan, cukup keras, konduktor yang baik, tahan

karat, dan murah. Contoh peralatan dari alumunium adalah wajan,

serta kaleng minuman dan makanan (Sularmi dkk, 2009:79).

b. Besi dan baja

Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Bahan ini sangat kuat sehingga

banyak dipakai untuk kerangka rumah, atap dan jembatan (Ikhwan

S.D, 2009:81).

Benda dan Sifatnya 22

Benda-benda dari logam

Page 23: Wujud Dan Sifat Benda

c. Stainless steel

Stainless steel terbuat dari campuran besi, krom, dan nikel. Bahan

ini mempunyai sifat tahan karat sehingga banyak digunakan untuk

membuat alat-alat makan seperti sendok (Ikhwan S.D, 2009:81)

2. Plastik

Plastik tidak tersedia di alam, namun dibuat secara buatan di

pabrik. Bahan pembuat plastik yaitu sisa minyak bumi dan batu bara.

Plastik merupakan bahan yang paling banyak dipergunakan (Zaenal

Mustopa dkk, 2009:91).

Benda-benda yang terbuat dari plastik antara lain ember, jas hujan, dan

gayung.

Sifat-sifat plastik:

- ringan,

- tembus pandang

(transparan)

- dapat diberi warna

- tidak berkarat

- menjadi lunak bila

dipanaskan

- kuat

- awet, dan

- murah

(Dwi Suhartanti dkk, 2008:72)

3. Kayu

Kayu bersifat keras tetapi mudah dipotong,

diserut, dan dilasuhkan (Zaenal Mustopa dkk,

2009:91). Kegunaan kayu antara lain untuk membuat

berbagai perabot rumah tangga. Contoh: meja, kursi,

lemari, dan tempat tidur (Sularmi dkk, 2009:79).

Sifat kayu antara lain:

- kayu tidak berkarat,

- mudah dibentuk,

Benda dan Sifatnya 23

Page 24: Wujud Dan Sifat Benda

- dapat menyerap atau melepas air

- keras, dan

- kuat (Sularmi dkk, 2009:79).

4. Karet

Karet berasal dari pohon karet yang disebut dengan lateks. Lateks

kemudian diolah untuk berbagai keperluan.

Sifat-sifat karet:

− Bersifat lentur/elastis

− Tidak menyerap air

− Tidak mudah robek dan patah

− Tidak mudah busuk

− Tidak tahan panas

(Ikhwan S.D, 2009:80)

Benda yang terbuat dari karet misalnya ban, bola, dan sandal.

5. Kaca

Kaca dimanfaatkan untuk kaca jendela

mobil, cermin, hiasan lampu, dan barang pecah

belah seperti gelas.

Sifat-sifat kaca:

− Jernih dan tembus cahaya

− Tidak menyerap air

− Tahan terhadap panas dan listrik

(Ikhwan S.D, 2009:80)

6. Kertas

Kertas merupakan suatu bahan berbentuk lembaran dari serat

tumbuhan.

Benda dan Sifatnya 24

Page 25: Wujud Dan Sifat Benda

Sifat-sifat kertas:

− Mudah menyerap air

− Mudah robek

− Mudah terbakar

− Mudah didaur ulang

Jenis-jenis kertas yang ada bermacam-macam antar lain: kertas HVS,

kertas minyak, kertas tisu dan sebagainya (Ikhwan S.D, 2009:81).

7. Kain

Kain dapat dimanfaatkan untuk lap tangan, seprei, pakaian,

gorden dan sebagainya.

Sifat-sifat kain:

− Berpori-pori

− Mudah menyerap air

− Ringan

− Memiliki berbagai jenis misalnya

katun, wol, dan sebagainya.

(Ikhwan S.D, 2009:80)

F. Benda Penghantar Panas

Berdasarkan mampu tidaknya menghantarkan panas, benda

digolongkan menjadi dua, yaitu benda konduktor dan benda isolator.

1. Benda Konduktor

Benda dan Sifatnya 25

Pemilihan bahan yang tepat akan menghasilkan benda yang

berguna

Page 26: Wujud Dan Sifat Benda

Benda konduktor adalah benda yang dapat

menghantarkan panas dengan baik. Benda konduktor

mudah menghantarkan panas apabila di salah satu

bagian terkena api, air panas, atau sinar matahari. Benda

konduktor biasanya terbuat dari logam, seperti besi,

aluminium, dan tembaga. Benda konduktor contohnya

wajan, panci, sendok, kaca, dan sebagainya (Budi Waluyo dkk, 2009: 48).

Stainless steel dan aluminium

merupakan bahan logam. Jadi, benda-

benda yang terbuat dari logam dapat

menghantarkan panas. Alat yang dapat

menhantarkan panas disebut konduktor

panas (Dwi Suhartanti dkk, 2008: 52 ).

2. Benda Isolator

Benda isolator adalah benda

yang tidak dapat menghantarkan

panas dengan baik. Benda ini bila

terkena api, air panas, atau sinar

matahari di satu bagian tidak dapat

atau lambat meneruskan ke bagian

lainnya. Benda isolator antara lain

kayu, tanah, dan tembok (Budi Waluyo dkk, 2009: 48).

Benda dan Sifatnya 26

Page 27: Wujud Dan Sifat Benda

GLOSARIUM

Alumunium : salah satu logam, bersifat ringan dan tahan karat.

Elastis : sifat benda yang dapat kembali ke bentuk semula jika

ditekan atau ditarik.

Lingkungan : Sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup.

Membeku : perubahan wujud dari cair menjadi padat.

Mencair : perubahan wujud dari padat ke cair.

Mengembun : perubahan wujud dari gas menjadi cair.

Mengkristal : perubahan wujud dari gas menjadi padat.

Menguap : perubahan wujud dari cair ke gas.

Menyublim : perubahan wujud dari padat ke gas.

Pelapukan : proses menjadi lapuk atau rusak.

Pengawet : suatu bahan yang ditambahkan untuk mengawetkan

(misalnya mengawetkan makanan).

Perkaratan : proses menjadi berkarat, yaitu terdapat lapisan merah

di permukaan logam karena proses kimia.

Perubahan sementara : perubahan yang dapat kembali ke bentuk semula.

Perubahan tetap : perubahan yang tidak dapat kembali ke bentuk semula

satu inci persegi.

Struktur benda : susunan bagian-bagian pada suatu benda.

Tekstur : kasar dan halusnya permukaan suatu benda.

Isolator : benda yang tidak menghantarkan panas.

Konduktor : benda yang dapat menghantarkan panas.

Benda dan Sifatnya 27

Page 28: Wujud Dan Sifat Benda

1. Sebutkan beberapa ciri benda gas?

2. Sebutkan sifat-sifat dari plastik!

3. Mengapa pengasinan makanan dapat mencegah pembusukan?

4. Iwan ingin membuat teh hangat, tetapi tidak ada air panas. Ia mulai

memasak air. Agar cepat mendidih, ia hanya memasukkan segelas air ke

dalam panci. Setelah air mendidih, ia menuangkannya pada gelas semula,

tapi air tersebut ternyata tidak penuh seperti semula. Ke manakah air yang

berkurang itu?

Apa yang menyebabkan air berkurang? Jelaskan alasanmu!

5. Bagaimana keadaan besi yang mengalami perkaratan?

Benda dan Sifatnya 28

Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan tunjukkan dirimu bisa!

Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan tunjukkan dirimu bisa!

Uji Kompetensi

Uji Kompetensi

Page 29: Wujud Dan Sifat Benda

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Choirul dan Amin Priyanto. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Amin, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas III Semester 1. Solo: CV Sindunata.

Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Arifin, Mulyati, Mimin Nurjhani K. dan Muslin. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

D, Ikhwan S. dan Wahyudi. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Haryanto. 2004. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.

Ibayati, Yayat, Sri Anggraeni dan Lilis. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarata: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Kholil, Munawar dan Dini Prowida.2009. Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Mustopa, Zaenal, Tuti Pancawati Pathi dan Ai Tati Nurhayati. 2009. Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Suhartanti, Dwi, Isnani Aziz Zulaikha dan Yulinda Erma Suryani. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sularmi dan M.D Wijayanti. 2009. Sains Ilmu pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyanto dan Sukarno. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Benda dan Sifatnya 29

Page 30: Wujud Dan Sifat Benda

Waluyo, Budi, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI Kelas VI Semester 1. Solo: CV Sindunata.

Benda dan Sifatnya 30