PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TENTANG SIFAT BENDA … · 2019. 8. 13. ·...

224
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TENTANG SIFAT BENDA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA SISWA KELAS IV SD N SRUMBUNG 2 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Ananda Putra Omega NIM. 141134112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI TENTANG SIFAT BENDA … · 2019. 8. 13. ·...

  • PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA

    MATERI TENTANG SIFAT BENDA MELALUI PENERAPAN

    MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

    PADA SISWA KELAS IV SD N SRUMBUNG 2 SEMESTER II

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh :

    Ananda Putra Omega

    NIM. 141134112

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA

    MATERI TENTANG SIFAT BENDA MELALUI PENERAPAN

    MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

    PADA SISWA KELAS IV SD N SRUMBUNG 2 SEMESTER II

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh :

    Ananda Putra Omega

    NIM. 141134112

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan karya ini untuk:

    1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, berkah dan hidayah-Nya

    sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan lancar.

    2. Kedua orang tuaku terkasih Kumaidi dan Sri Sunarti Handhayani, S.Pd. yang

    senantiasa mendoakan, memberikan dukungan, semangat, kesabaran serta

    mencurahkan kasih sayang.

    3. Kakakku tercinta Nila Indah Kumala Dewi yang telah memberikan semangat.

    4. Teman-teman kolaboratif penelitian yang saling berbagi dan mendukung satu

    sama lain.

    5. Almamaterku yang selalu kubanggakan Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama

    kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu

    urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada

    Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah, 6-8)

    Memulai dengan penuh keyakinan

    Menjalankan dengan penuh keikhlasan

    Menyelesaikan dengan penuh kebahagiaan

    Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

    lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi

    kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah,

    niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

    orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

    Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-mujadilah 11)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

    daftar kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 7 Februari 2019

    Penulis

    Ananda Putra Omega

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Ananda Putra Omega

    Nomer Mahasiswa : 141134112

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

    TENTANG SIFAT BENDA MELALUI PENERAPAN MODEL

    PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA SISWA KELAS

    IV SD N SRUMBUNG 2 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2017/2018”,

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

    data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di Internet atau

    media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

    maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

    sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal: 7 Februari 2019

    Yang menyatakan,

    Ananda Putra Omega

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI

    TENTANG SIFAT BENDA MELALUI PENERAPAN MODEL

    PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) PADA

    SISWA KELAS IV SD N SRUMBUNG 2 SEMESTER II

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    Ananda Putra Omega

    Universitas Sanata Dharma

    2019

    Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa

    kelas IV SDN Srumbung 2. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendiskripsikan

    upaya peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPA materi tentang sifat

    benda siswa kelas IV SD N Srumbung 2 melalui penerapan model Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM) belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Srumbung 2 tahun

    pelajaran 2017/2018. 2) Meningkatkan keaktifan belajar mata pelajaran IPA

    materi tentang sifat benda pada siswa kelas IV Semester 1 SD Negeri Srumbung 2

    melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). 3) Untuk

    mengetahui penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk meningkatkan

    hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Srumbung 2 tahun pelajaran

    2017/2018.

    Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, berlangsung selama

    dua siklus dengan tahap; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian

    ini dilaksanakan di SDN Srumbung 2, dengan jumlah subjek penelitian 22 siswa.

    Materi yang diambil adalah pada kompetensi inti: 6. Memahami beragam sifat dan

    perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan

    sifatnya. Objek penelitian adalah peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar

    siswa. Hasil ujicoba instrumen tes tertulis menunjukan bahwa 7 soal valid pada

    siklus I dan 8 soal valid pada siklus II.

    Hasil penelitian menunjukkan pada peningkatan hasil keaktifan dari

    kondisi awal 36,4% siklus I menjadi 54,5% dan siklus II 86,4%. Hal ini tampak

    pada rata-rata hasil belajar dengan kondisi awal 56,4, siklus I 59, dan siklus II

    meningkat menjadi 69,5. Sedangkan persentase kondisi awal hasil belajar 36,4%,

    siklus I 54,5% dan siklus II menjadi 86,4%.

    Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Keaktifan, Hasil Belajar

    Siswa, dan mata pelajaran IPA.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    THE IMROVEMENT OF ACTIVENESS AND THE RESULTS OF SAINS

    STUDY MATERIAL OF NOUN CHARACTERISTIC THROUGH

    APPLICATION PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MODEL OF

    THE FIFTH GRADERS IN SDN SRUMBUNG 2 SEMESTER II

    THE SCHOOL YEAR 2017/2018

    Ananda Putra Omega

    Sanata Dharma University

    2019

    This research is motivated by the low activity and learning outcomes of

    fourth grade students at SDN Srumbung 2. This study aims to: 1) Describe efforts

    to increase student activeness in science subjects about the nature of objects in

    grade IV SD N Srumbung 2 through the application of Problem Based Learning

    models ( PBM) science learning for fourth grade students at SDN Srumbung 2

    school year 2017/2018. 2) Increasing the active learning of material science

    subjects on the nature of objects in class IV students of 1st semester Srumbung

    State Elementary School 2 through the Implementation of Problem Based

    Learning Model (PBM). 3) To find out the use of Problem Based Learning to

    improve science learning outcomes for fourth grade students at SDN Srumbung 2

    2017/2018 school years.

    This type of research is Classroom Action Research, lasting two cycles

    with stages; planning, action, observation, and reflection. This research was

    conducted at Srumbung Elementary School 2, with 22 students as research

    subjects. The material taken is on core competencies: 6. Understanding the

    various properties and changes in the shape of objects and various ways of using

    objects based on their nature. The object of research is to increase learning

    activeness and student learning outcomes. The results of the written test

    instrument tests showed that 7 questions were valid in the first cycle and 8 valid

    questions in the second cycle.

    The results showed an increase in the results of activeness from the initial

    conditions 36.4% in the first cycle to 54.5% and the second cycle 86.4%. This can

    be seen in the average learning outcomes with the initial conditions 56.4, cycle I

    59, and the second cycle increased to 69.5. While the percentage of initial

    learning outcomes was 36.4%, cycle I 54.5% and cycle II 86.4%.

    Keywords: Problem Based Learning Model, Activity, Student Learning Results,

    and Sains subjects.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.

    Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL

    BELAJAR IPA MATERI TENTANG SIFAT BENDA MELALUI

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

    PADA SISWA KELAS IV SD N SRUMBUNG 2 SEMESTER II TAHUN

    PELAJARAN 2017/2018 “ disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

    gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat

    bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, penulis mengucapkan

    terimakasih kepada:

    1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

    Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi

    Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang

    telah memberikan bimbingan, semangat dan dukungan dengan sabar.

    5. Drs. Albertus Hartana, S.J. M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    membimbing dengan penuh kesabaran

    6. Theresia Yunia setyawan, S.Pd., M. Hum. selaku Dosen Penguji yang

    telah memberikan perbaikan dengan penuh kebijaksanaan.

    7. Albisah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Srumbung 2 yang telah

    memberikan ijin penulis untuk melakukan penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    8. Sri Sunarti Handayani, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Srumbung 2

    yang telah membantu kelancaran penelitian.

    9. Siswa kelas IV SD Negeri Srumbung 2 yang telah membantu dalam

    penelitian

    10. Sekretariat prodi PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

    kelancaran terkait penelitian.

    11. Kedua orang tuaku serta adikku yang telah mendoakan, memberikan

    semangat, dukungan, perhatian, dan mencurahkan kasih sayang yang tulus.

    12. Teman penelitian yang sudah saling mendukung, bekerjasama demi

    kelancaran penelitian.

    13. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah

    memberikan semangat dan dukungan.

    Penulis sangat menyadari, bahwa skripsi ini masih jauh dalam

    kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun

    dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

    bagi pembaca pada umumnya.

    Yogyakarta, 7 Februari 2019

    Penulis

    Ananda Putra Omega

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

    HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

    HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii

    ABSTRAK .......................................................................................................... viii

    ABSTRACT ....................................................................................................... viiix

    KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

    B. Pembatasan Masalah .................................................................................. 5

    C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

    D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

    E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7

    F. Definisi Operasional .................................................................................. 8

    BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 10

    A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 10

    1. Keaktifan ............................................................................................ 10

    2. Hasil Belajar ....................................................................................... 15

    3. Hakekat Pembelajaran IPA di SD ...................................................... 17

    4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ................................. 22

    5. Materi IPA Sifat Benda ...................................................................... 29

    B. Penelitian Yang Relevan ......................................................................... 30

    C. Kerangka Berpikir ................................................................................... 34

    D. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 35

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 37

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37

    B. Setting Penelitian .................................................................................... 41

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    C. Persiapan Penelitian ................................................................................ 42

    D. Rencana Tindakan Setiap Siklus ............................................................. 42

    E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 57

    F. Instrumen Penilaian ................................................................................ 61

    G. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................... 70

    1. Validitas ............................................................................................. 70

    2. Reliabilitas .......................................................................................... 81

    3. Indeks Kesukaran ............................................................................... 83

    H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 85

    1. Keaktifan Siswa ................................................................................. 85

    2. Hasil Belajar ....................................................................................... 86

    I. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 87

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 89

    A. Deskripsi Kondisi Awal .......................................................................... 89

    B. Deskripsi Per Siklus ................................................................................ 92

    C. Hasil Penelitian ..................................................................................... 102

    1. Siklus I.............................................................................................. 103

    2. Siklus II ............................................................................................ 105

    D. Pembahasan........................................................................................... 107

    BAB V PENUTUP .............................................................................................. 112

    A. Kesimpulan ........................................................................................... 112

    B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 113

    C. Saran ..................................................................................................... 114

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 119

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... 206

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ........................................ 26

    Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I (Sebelum Dilakukan Validasi) ...... 62

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I (Sesudah Dilakukan Validasi) ....... 63

    Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II (Sebelum Dilakukan Validasi) ..... 63

    Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II (Sesudah Dilakukan Validasi) ...... 64

    Tabel 3.5 Pedoman Wawancara ....................................................................... 65

    Tabel 3.6 Kisi-kisi Pengamatan (Observasi) Keaktifan Belajar Siswa ............ 66

    Tabel 3.7 Lembar Observasi ............................................................................ 66

    Tabel 3.8 Kisi-kisi Keaktifan Belajar Siswa .................................................... 67

    Tabel 3.9 Kisi-Kisi Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa .................................. 68

    Tabel 3.10 Pengukuran Skala Likert ................................................................ 69

    Tabel 3.11 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar ............................................ 70

    Tabel 3.12 Hasil Validasi RPP Siklus I ........................................................... 72

    Tabel 3.13 Hasil Validasi RPP Siklus II .......................................................... 73

    Tabel 3.14 Hasil Validasi Silabus .................................................................... 74

    Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus I ............................................. 75

    Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II ........................................... 76

    Tabel 3.17 Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus I ................................. 80

    Tabel 3.18 Perhitungan Validitas Soal Evaluasi Siklus II ............................... 80

    Tabel 3.19 Kriteria Koefisien Reliabilitas ....................................................... 81

    Tabel 3.20 Hasil Reliabilitas Soal Siklus I ...................................................... 82

    Tabel 3.21 Hasil Reliabilitas Soal Siklus II ..................................................... 82

    Tabel 3.22 Kriteria Indeks Kesukaran ............................................................. 84

    Tabel 3.23 Hasil Indeks Kesukaran Soal Siklus I ............................................ 84

    Tabel 3.24 Hasil Indeks Kesukaran Soal Siklus II ........................................... 85

    Tabel 3.25 Indikator Keberhasilan.................................................................... 87

    Tabel.4. 1 Nilai Ulangan Harian Kondisi Awal .............................................. 90

    Tabel.4. 2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Prasiklus ................................... 91

    Tabel.4. 3 Nilai Ulangan Harian Siklus I ........................................................ 95

    Tabel.4. 4 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ...................................... 96

    Tabel.4. 5 Nilai Ulangan Harian Siklus II....................................................... 100

    Tabel.4. 6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II .................................... 101

    Tabel.4. 7 Nilai Ulangan Harian Siklus I ........................................................ 103

    Tabel.4. 8 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ...................................... 104

    Tabel.4. 9 Nilai Ulangan Harian Siklus II....................................................... 105

    Tabel.4. 10 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ................................... 106

    Tabel 4. 11 Perbandingan Hasil Belajar Siswa ................................................ 109

    Tabel 4. 12 Perbandingan Keaktifan Siswa ..................................................... 111

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ....................................................................... 35

    Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart ................................................. 38

    Gambar. 4.1 Diagram Balok Nilai Ulangan Siklus I ....................................... 96

    Gambar. 4.2 Diagram Balok Nilai Ulangan Siklus II ...................................... 101

    Gambar. 4.3 Grafik Capaian Hasil Belajar Siswa ............................................ 110

    Gambar. 4.4 Grafik Capaian Keaktifan Siswa ................................................. 111

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 120

    Lampiran 2. Surat telah melakukan Penelitian ................................................ 121

    Lampiran 3. Expert Judgment Desain Observasi ............................................. 122

    Lampiran 4. Expert Judgment Kuisioner Keaktifan ........................................ 123

    Lampiran 5. Expert Judgment Silabus Siklus I ................................................ 124

    Lampiran 6. Expert Judgment Silabus Siklus II .............................................. 125

    Lampiran 7. Expert Judgment RPP Siklus I .................................................... 126

    Lampiran 8. Expert Judgment RPP Siklus II ................................................... 127

    Lampiran 9. Expert Judgment Soal Evaluasi Siklus I ...................................... 128

    Lampiran 10. Expert Judgment Instrumen Soal Evaluasi Siklus I ................... 129

    Lampiran 11. Expert Judgment Instrumen Soal Evaluasi Siklus II ................. 130

    Lampiran 12. Silabus Siklus I........................................................................... 131

    Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................ 133

    Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................... 144

    Lampiran 15. Lembar Observasi Kondisi Awal ............................................... 156

    Lampiran 16. Lembar Observasi Siklus I ........................................................ 158

    Lampiran 17. Lembar Observasi Siklus II ....................................................... 160

    Lampiran 18. Tabel Keaktifan Siswa Kondisi Awal ....................................... 162

    Lampiran 19. Tabel Keaktifan Siswa Siklus I ................................................. 163

    Lampiran 20. Tabel Keaktifan Siswa Siklus II ................................................. 164

    Lampiran 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 165

    Lampiran 22. Tabel Validitas SPSS Soal Pilihan Ganda ................................. 199

    Lampiran 23. Tabel Realibilitas SPSS Soal Pilihan Ganda ............................. 204

    Lampiran 24. Foto Penelitian ........................................................................... 205

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Dalam pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan

    masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

    penelitian, serta batasan pengertian. Kelima hal tersebut dipaparkan secara

    berurutan dalam pembahasan sebagai berikut.

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia

    dalam segala aspeknya. Manusia yang berkualitas dalam hal ini adalah

    manusia yang dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki. Pendidikan

    sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan

    melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya,

    sehingga membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi (Tatang,

    2012:16). Di samping itu menurut Muhammad (dalam Tatang, 2012:17)

    pendidikan menekankan aspek produktivitas dan kreativitas manusia sehingga

    manusia bisa berperan serta berprofesi dalam kehidupan bermasyarakat.

    Pendidikan berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia

    yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan

    sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil maksimal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Slavin (dalam Suciati, 2007:5-6) menyatakan, materi pelajaran

    hendaknya disajikan secara menarik sehingga rasa ingin tahu siswa

    meningkat. Penyajian yang menarik tentu dapat meningkatkan keaktifan

    siswa untuk belajar sesuai dengan harapan guru. Oleh karena itu menjadi

    sangat penting adanya upaya perubahan dalam proses pembelajaran, agar

    dapat memberikan hasil yang baik, dan keaktifan siswa.

    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah model

    pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun

    pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan yang lebih

    tinggi dan memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri

    Arends (dalam Abbas, 2000:13). Model ini bercirikan penggunaan masalah

    kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih

    dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah serta

    mendapatkan pengetahuan konsep.

    Pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan pertanyaan atau

    masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik,

    kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan. Pembelajaran berbasis

    masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi

    sebanyak-banyaknya pada siswa. Pembelajaran berbasis masalah antara lain

    bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan

    keterampilan pemecahan masalah (Ibrahim 2008 : 5).

    Dengan penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),

    diharapkan siswa dapat belajar IPA dengan alamiah dengan mengalami

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    sendiri pengetahuannya bukan transferan dari guru sehingga pembelajaran

    IPA akan lebih bermakna. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran

    karena materi itu dikaitkan dengan lebih mudah memahami materi pelajaran

    karena materi itu dikaitkan dengan kenyataan di lingkungan sekitar siswa atau

    bahkan siswa pernah mengalaminya. Dengan demikian diharapkan

    pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa dan berakibat prestasi belajar

    siswa akan meningkat.

    Berdasarkan hasil observasi dalam kelas pada tanggal 15 Januari 2018

    fakta di lapangan menunjukkan sebanyak 56,77 siswa dengan kategori kurang

    keaktifan dalam mengikuti pembelajaran terutama pada mata pelajaran IPA

    tentang sifat benda. Karena mereka menganggap IPA sebagai mata pelajaran

    yang sulit untuk dimengerti, sebab banyak siswa juga kurang menyadari

    bahwa dengan menguasai IPA dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

    ditambah lagi dengan sistem pembelajaran yang tidak pernah memberikan

    kesempatan kepada siswa untuk mencoba menemukan konsep dan

    menerapkannya, agar pembelajaran dapat berhasil perlu adanya model

    pembelajaran yang efektif agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    khususnya pada mata pelajaran IPA tentang sifat benda. Ini dibuktikan

    dengan beberapa kali ulangan, hanya 10 siswa dari 22 siswa di kelas IV yang

    mencapai tingkat pemahaman materi sebesar 45,45% ke atas pada mata

    pelajaran IPA. Hasil ulangan harian rata-rata dari 22 siswa hanya 68,41 masih

    jauh di bawah KKM yaitu 75.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti keaktifan dalam

    pembelajaran dan hasil belajar. Keaktifan dan hasil belajar ini dipilih karena

    dalam observasi peneliti melihat bahwa keaktifan dalam pembelajaran sangat

    kurang sehingga peneliti menggunakan model Pembelajaran Berbasis

    Masalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Sehingga

    membuat siswa berpikir kritis, aktif dalam pembelajaran, serta untuk

    meningkatkan hasil belajar siswa melalui model PBM yang dilakukan oleh

    guru.

    Penelitian ini terdapat tujuh indikator keaktifan yaitu: 1) Mencatat,

    memperhatikan, mendengarkan penjelasan materi dari guru 2) Bekerjasama

    dalam kelompok, 3) Bertanya kepada guru apabila belum memahami materi,

    4) Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan

    masalah, 5) Menerapkan langkah-langkah cara kerja dari guru, 6) Melatih diri

    memecahkan soal di LKS 7) Mampu mengkomunikasiakan hasil diskusi.

    Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik ingin melakukan

    penelitian dengan judul “Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA

    Materi Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM) Pada Siswa Kelas IV SD N Srumbung 2

    Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    B. Pembatasan Masalah

    Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, dan terarah dapat dikaji lebih dalam

    maka diperlukan pembatasan masalah. Fokus pembatasan masalah dalam

    penelitian ini adalah :

    1. Peneliti meneliti kelas IV SDN Srumbung 02 semester ganjil tahun

    pelajaran 2017/2018.

    2. Objek yang akan diteliti ada dua yaitu keaktifan siswa dan hasil belajar

    IPA Materi tentang Sifat Benda melalui Penerapan Model Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM).

    3. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah PBM

    (Pembelajaran Berbasis Masalah), terdiri dari 5 langkah yaitu: a) orientasi

    siswa pada masalah, b) mengorganisasi siswa untuk belajar, c)

    membimbing pengalaman individual/ kelompok, d) mengembangkan dan

    menyajikan hasil karya dan, e) menganalisis dan mengevaluasi proses

    pemecahan masalah.

    4. Muatan pelajaran yang terkait yaitu muatan pelajaran IPA materi pada

    Kompetensi Inti :

    6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai

    cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

    Kompetensi Dasar :

    6.1 Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat

    tertentu.

    5. Hasil belajar adalah bagian terpenting dalam pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    C. Rumusan Masalah

    Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah penelitian adalah:

    1. Bagaimanakah penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah PBM

    untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV

    SD Negeri Srumbung 2 Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang?

    2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah

    (PBM) dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri

    Srumbung 2 Kecamatan Srumbung dalam mata pelajaran IPA materi

    tentang sifat benda?

    3. Apakah penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Srumbung 2 pada

    materi sifat benda?

    D. Tujuan Penelitian

    Dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    peneliti ingin meningkatkan hasil belajar sbb :

    1. Mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa

    pada mata pelajaran IPA materi tentang sifat benda siswa kelas IV SD N

    Srumbung 2 melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah

    (PBM) belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Srumbung 2 tahun pelajaran

    2017/2018.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    2. Untuk meningkatkan keaktifan pada mata pelajaran IPA materi tentang

    sifat benda pada siswa kelas IV Semester II SD Negeri Srumbung 2

    melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

    3. Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk meningkatkan hasil

    belajar IPA pada siswa kelas IV SDN Srumbung 2 tahun pelajaran

    2017/2018.

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa

    pihak yaitu:

    1. Teoritik

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan

    pengetahuan terhadap peningkatan mutu pendidikan melalui proses

    pembelajaran dan dapat digunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan

    penelitian di masa yang akan datang.

    2. Praktis

    a. Bagi Siswa

    1) Melalui Penerapan model pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

    2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun dan

    menemukan sendiri pengetahuannya dengan mengalami

    langsung/praktek dalam pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    3) Membantu siswa menemukan keterkaitan antara materi yang

    dipelajari di sekolah dengan lingkungan nyata di sekitar siswa.

    4) Menumbuhkan cara berpikir kritis, rasional, dan ilmiah terhadap

    lingkungan sekitar.

    b. Bagi guru

    1) Sebagai masukan yang berguna untuk upaya peningkatan prestasi

    belajar siswa dan perbaikan kualitas proses belajar mengajar.

    2) Sebagai masukan inovasi model pembelajaran IPA di sekolah.

    c. Bagi Peneliti

    Sebagai pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran yang

    tepat dengan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah

    (PBM) materi Sifat Benda.

    F. Definisi Operasional

    Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi

    tafsir suatu istilah yang dikemukakan maka perlu adanya definisi operasional.

    Berikut ini merupakan definisi operasional yang peneliti ambil:

    1. Keaktifan adalah suatu kegiatan untuk mengkonstruksi pengetahuan

    siswa. Keaktifan siswa membangun pemahaman atas persoalan atau

    segala sesuatu yang siswa hadapi dalam kegiatan pembelajaran. Indikator

    dalam keaktifan siswa diantaranya berpartisipasi dalam pembelajaran,

    dalam mengemukakan pendapat, dan bertanggung jawab terhadap tugas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

    menerima pengalaman belajarnya

    3. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah ilmu yang sistematis dan

    dirumuskan, dimana berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan

    didasarkan terutama atas pengamatan dan induksi

    4. Sifat benda adalah benda-benda di alam semesta ini dibagi menjadi tiga

    jenis, yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Setiap jenis benda

    mempunyai sifat yang membedakannya dari jenis benda lain. Bahkan

    beberapa benda padat mempunyai sifat yang berbeda dari benda padat

    lainnya.

    5. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah model

    pembelajaran yang menggunakan masalah pada dunia nyata sebagai

    konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir ilmiah dan

    keterampilan memecahkan masalah memperoleh pengetahuan. Model

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terdapat lima langkah yaitu 1)

    Orientasi siswa pada masalah, 2) Mengorganisasi siswa untuk belajar, 3)

    Membimbing pengalaman individual/ kelompok, 4) Mengembangkan

    dan menyajikan hasil karya, dan 5) Menganalisis dan mengevaluasi

    proses pemecahan masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Pada bab ini, landasan teori digunakan sebagai acuan mendasar untuk

    memecahkan permasalahan dalam penelitian. Adapun uraian bahasan dari

    landasan teori memuat empat bagian meliputi kajian pustaka, peneli yang relevan,

    kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

    A. Kajian Pustaka

    1. Keaktifan

    a) Pengertian Keaktifan

    Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental,

    yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat

    dipisahkan (Sardiman, 2001:98). Belajar yang berhasil harus melalui

    berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis.

    Aktivitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan,

    membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, siswa siswa tidak hanya

    duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Siswa yang

    memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja

    sebanyak–banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka

    pembelajaran.

    Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk

    mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Mereka aktif

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang

    mereka hadapi dalam proses pembelajaran. Dalam Kamus Besar

    Bahasa Indonesia aktif berarti giat (bekerja, berusaha). Keaktifan

    diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif.

    Rousseau (dalam Sardiman, 1988: 95) menyatakan bahwa setiap

    orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas proses

    pembelajaran tidak akan terjadi. Thorndike mengemukakan

    keaktifan belajar siswa dalam belajar dengan hukum “law of

    exercise”-nya menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya

    latihan-latihan dan Mc Keachie menyatakan berkenaan dengan

    prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan

    “manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu” (Dimyati, 2009:45).

    Segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri,

    pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri

    dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun

    teknik.

    Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar

    merupakan kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa

    dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal sehingga dapat

    menciptakan suasana kelas menjadi kondusif.

    Mulyasa (2008: 15) menyebutkan bahwa keaktifan berasal dari

    kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi

    dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan adalah kesibukan atau

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    kegiatan. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di

    sekolah. Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat

    seperti yang lazim terdapat di sekolah – sekolah tradisional. Jenis-

    jenis aktivitas siswa dalam belajar adalah sebagai berikut

    (Sardiman, 1988: 99):

    1) Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya

    membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan,

    pekerjaan orang lain.

    2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,

    memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan

    wawancara, diskusi.

    3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan:

    percakapan, diskusi, musik, pidato.

    4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan,

    angket, menyalin.

    5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik,

    peta, diagram.

    6) Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain:

    melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain.

    7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi,

    mengingat, memecahkan soal, menganalisa, mengambil

    keputusan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    8) Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan,

    gembira, bersemangat, bergairah, tenang.

    Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh

    mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.

    Nana Sudjana (2009: 61) menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat

    dalam hal: (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2)

    terlibat dalam pemecahan masalah; (3) Bertanya kepada siswa lain

    atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4)

    Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

    pemecahan masalah; (5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai

    dengan petunjuk guru; (6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-

    hasil yang diperolehnya; (7) Melatih diri dalam memecahkan soal

    atau masalah yang sejenis; (8) Kesempatan menggunakan atau

    menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau

    persoalan yang dihadapinya.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan

    siswa dapat dilihat dari keadaan siswa di kelas dalam proses

    pembelajaran. Peneliti menerapkan model pembelajaran berbasis

    masalah untuk memancing siswa agar aktif dalam pembelajaran,

    seperti halnya mendengarkan, berdiskusi, bertanya, memecahkan soal

    (mental activities).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    b) Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan

    Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang

    dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat

    berlatih untuk berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-

    permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru juga

    dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga

    merangsang keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.

    Keaktifan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Slameto (2010: 54)

    menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar

    siswa adalah 1) Memberikan keaktifan atau menarik perhatian siswa,

    sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran; 2)

    Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar kepada siswa);

    3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa; 4) Memberikan

    stimulus (masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari); 5)

    Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajari; 6)

    Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan

    pembelajaran, 7) Memberikan umpan balik (feedback); 8)

    Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes sehingga

    kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur; 9) Menyimpulkan

    setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran.

    Keaktifan dapat ditingkatkan dan diperbaiki dalam keterlibatan

    siswa pada saat belajar. Hal tersebut seperti dijelaskan oleh Usman

    (2009:26-27) cara untuk memperbaiki keterlibatan siswa diantaranya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    yaitu abadikan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar

    mengajar, tingkatkan partisipasi siswa secara efektif dalam kegiatan

    belajar mengajar, serta berikanlah pengajaran yang jelas dan tepat

    sesuai dengan tujuan mengajar yang akan dicapai. Selain

    memperbaiki keterlibatan siswa juga dijelaskan cara meningkatkan

    keterlibatan siswa atau keaktifan siswa dalam belajar. Cara

    meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah

    mengenali dan membantu siswa-siswa yang kurang terlibat dan

    menyelidiki penyebabnya dan usaha apa yang bisa dilakukan

    untuk meningkatkan keaktifan siswa, sesuaikan pengajaran dengan

    kebutuhan-kebutuhan individual siswa. Hal ini sangat penting untuk

    meningkatkan usaha dan keinginan siswa untuk berpikir secara aktif

    dalam kegiatan belajar.

    Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan

    keaktifan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti menarik atau

    memberikan keaktifan kepada siswa dan keaktifan juga dapat

    ditingkatkan, salah satu cara meningkatkan keaktifan yaitu dengan

    mengenali keadaan siswa yang kurang terlibat dalam proses

    pembelajaran.

    2. Hasil Belajar

    Pengertian hasil belajar adalah bagian terpenting dalam

    pembelajaran. Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

    pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

    psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil

    belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

    mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi

    hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya

    pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan

    Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan lima jenis perilaku ranah kognitif,

    sebagai berikut:

    a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

    dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan

    dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau model.

    b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna

    tentang hal yang dipelajari.

    c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan model dan kaidah

    untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. misalnya,

    menggunakan prinsip.

    d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam

    bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan

    baik, misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.

    e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya

    kemampuan menyusun suatu program.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    3. Hakekat Pembelajaran IPA di SD

    a. Pembelajaran IPA di SD

    Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian

    pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan

    kepada siswa (Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang

    sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya

    atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses

    tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan,

    semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut

    persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan

    alat-alat evaluasinya (Zaini, 2004: 4).

    Berdasar beberapa pendapat di atas maka disimpulkan

    pembelajaran adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan

    guru dalam rangka membuat siswa belajar, pembelajaran juga

    merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan

    mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu

    Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang

    dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep

    yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari

    pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain

    penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

    IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan

    observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    demikian seterusnya antara cara yang satu dengan cara yang lain

    (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu

    tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

    kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

    pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-

    prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

    (Sulistyorini, 2007: 39).

    Menurut Iskandar (2001: 2) IPA adalah ilmu yang mempelajari

    peristiwa-peristiwa yang terjadi alam: 2). Ilmu Pengetahuan Alam

    merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa

    mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi

    tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui

    serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan

    penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai

    cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan

    membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam

    (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).

    Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan

    pembelajaran IPA di SD adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-

    peristiwa yang terjadi di alam. Proses pembelajaran yang dilakukan

    siswa seperti observasi, eksperimentasi, penyimpulan, melalui

    serangkaian proses ilmiah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    b. Tujuan Pembelajaran IPA di SD

    Menurut Sulistiyorini (2007: 40) tujuan pembelajaran IPA di SD

    sebagai berikut:

    1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap

    sains, teknologi dan masyarakat.

    2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

    sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

    3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

    sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan

    sehari-hari.

    4) Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains

    dalam kehidupan sehari-hari.

    5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman ke

    bidang pengajaran lain.

    6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

    lingkungan alam. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan

    Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari.

    c. Prinsip dan Karakteristik Pembelajaran IPA

    1) Prinsip-prinsip Pembelajaran IPA

    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara

    mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan

    hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

    konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

    wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,

    serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

    dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu guru dituntut untuk

    merancang proses pembelajaran yang melibatkan siswa di

    dalamnya.

    Berikut disajikan empat (4) prinsip pembelajaran IPA yang

    dikemukakan olah Trianto (2007:104) untuk dijadikan pedoman

    dalam pelaksanaan di sekolah, yaitu:

    a) Memberikan pengalaman pada siswa sehingga mereka

    kompeten melakukan pengukuran berbagai fasis.

    b) Menanamkan pada siswa pentingnya pengamatan empiris

    dalam menguji suatu pernyataan ilmiah (hipotesis). Hipotesis

    ini dapat berasal dari pengamatan terhadap kejadian sehari-hari

    yang memerlukan pembuktian secara ilmiah.

    c) Latihan berpikir kuantitatif yang mendukung kegiatan belajar

    matematika, yaitu sebagai penerapan matematika pada

    masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan peristiwa alam.

    d) Memperkenalkan dunia teknologi melalui kegiatan kreatif

    dalam kegiatan perencanaan dan pembuatan alat-alat sederhana

    maupun penjelasan berbagai gejala dan kemampuan dalam

    menjawab berbagai masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    2) Karakteristik Mata Pelajaran IPA

    Sebelum kita menentukan strategi pembelajaran (tujuan,

    model dan evaluasi), sebaiknya kita harus memahami dahulu

    karakteristik mata pelajaran IPA atau sains yang akan kita ajarkan.

    Dalam sains dipelajari permasalahan yang berkaitan dengan

    fenomena alam dan berbagai permasalahan dalam kehidupan

    masyarakat. Fenomena alam dan sains dapat ditinjau dari objek,

    persoalan, tema dan tempat kejadiannya.

    Pembelajaran sains memerlukan kegiatan penyelidikan baik

    melalui observasi maupun eksperimen, sebagai bagian dari kerja

    ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap

    ilmiah. Selain itu pembelajaran sains mengembangkan rasa ingin

    tahu melalui penemuan berdasarkan pengalaman langsung yang

    dilakukan melalui kerja ilmiah. Melalui kerja ilmiah, siswa dilatih

    untuk memanfaatkan fakta, membangun konsep, prinsip, teori

    sebagai dasar untuk berpikir kritis, kreatif, dan analisis.

    Dengan demikian menurut Indrawati (2008:5) dalam

    pembelajaran IPA atau sains, siswa dituntut untuk

    menguasai/memiliki kemampuan minimal dalam empat hal, yaitu :

    (a) Menguasai konsep-konsep IPA

    (b) Terampil menggunakan keterampilan berpikir dan motorik

    (c) Memiliki sikap-sikap positif sebagaimana yang dimiliki oleh

    saintis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    (d) Mampu menerapkan konsep IPA dan keterampilan berpikir

    dalam memecahkan masalah sehari-hari

    4. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    a. Model Pembelajaran

    Menurut Tan (dalam Rusman, 2010: 232) Model

    pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

    digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

    kelas. Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran

    untuk mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang diharapkan.

    Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam

    kelas yang menyangkut pendekatan, strategi, metode, teknik

    pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar

    mengajar. Dalam suatu model pembelajaran ditentukan bukan hanya

    apa yang harus dilakukan guru, akan tetapi menyangkut tahapan-

    tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan siswa serta sistem penunjang

    yang disyaratkan.

    Menurut Arends (dalam Suprijono, 2013: 46) model

    pembelajaran mengacu pada pendekatan yang digunakan termasuk di

    dalamnya tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan

    pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

    Menurut Joice& Weil (dalam Isjoni, 2013: 50) model pembelajaran

    adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian

    rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya.

    Sedangkan Istarani (2011: 1) model pembelajaran adalah seluruh

    rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum,

    sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala

    fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak

    langsung dalam proses belajar.

    b. Pengertian Berbasis Masalah (PBM)

    Menurut Komalasari (2013:58) Pembelajaran Berbasis Masalah

    (PBM) adalah kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam

    kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa

    mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam

    memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta

    memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya

    menggunakan pendekatan yang sistematik untuk memecahkan masalah

    atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan

    kehidupan sehari-hari.

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) mempunyai perbedaan

    penting dengan pembelajaran penemuan. Pada pembelajaran penemuan

    didasarkan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan disiplin ilmu dan

    penyelidikan siswa berlangsung di bawah bimbingan guru terbatas

    dalam ruang lingkup kelas, sedangkan Pembelajaran Berbasis Masalah

    (PBM) dimulai dengan masalah kehidupan nyata yang bermakna

    dimana siswa mempunyai kesempatan dalam memlilih dan melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    penyelidikan apapun baik di dalam maupun di luar sekolah sejauh itu

    diperlukan untuk memecahkan masalah. Pembelajaran Berbasis

    Masalah (PBM) merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran

    proses berpikir tingkat tinggi, pembelajaran ini membantu siswa untuk

    memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun

    pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.

    Dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) siswa dilatih

    menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan

    memecahkan masalah. Selain itu, dengan pemberian masalah autentik,

    siswa dapat membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses

    belajar dan menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu

    dapat digunakan lagi.

    Jadi pembelajaran berbasis masalah adalah suatu strategi

    pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu

    konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan

    keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh

    pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran

    c. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    Menurut Arends (2007:5) berbagai pengembangan Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM) telah memberikan model pembelajaran itu

    memiliki karakteristik sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    1) Pengajuan pertanyaan atau masalah

    Pembelajaran berbasis masalah mengorganisasikan pengajaran

    disekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara sosial

    penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.

    2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

    Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat

    pada mata pelajaran tertentu IPA, masalah-masalah yang diselidiki

    telah dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa

    meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.

    3) Penyelidikan autentik

    Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa

    melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian

    nyata terhadap masalah nyata.

    4) Menghasilkan produk dan memamerkannya

    Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk

    menghasilkan produk tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut

    bisa berupa laporan, model fisik, video maupun program komputer.

    5) Kolaborasi dan kerja sama

    Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang

    bekerja sama satu dengan yang lainnya, paling sering secara

    berpasangan atau dalam kelompok kecil.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    d. Langkah-langkah Proses Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) akan dapat dijalankan

    bila pengajar siap dengan segala perangkat yang diperlukan.

    Pembelajar pun harus harus sudah memahami prosesnya, dan telah

    membentuk kelompok-kelompok kecil. Ibrahim dan Nur (dalam

    Rusman, 2016:243) mengemukakan bahwa langkah-langkah

    pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:

    Tabel 2. 1 Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

    Fase Indikator Kegiatan Guru

    1 Orientasi siswa pada

    masalah

    Menjelaskan tujuan pembelajaran,

    menjelaskan logistik yang diperlukan, dan

    memotivasi siswa terlibat pada aktivitas

    pemecahan masalah

    2 Mengorganisasi siswa

    untuk belajar

    Membantu siswa mendefenisikan dan

    mengorganisasikan tugas belajar yang

    berhubungan dengan masalah tersebut

    3 Membimbing

    pengalaman individual/

    kelompok

    Mendorong siswa untuk mengumpulkan

    informasi yang sesuai, melaksanakan

    eksperimen untuk mendapatkan penjelasan

    dan pemecahan masalah

    4 Mengembangkan dan

    menyajikan hasil karya

    Membantu siswa dalam merencanakan dan

    menyiapkan karya yang sesuai seperti

    laporan, dan membantu mereka untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Fase Indikator Kegiatan Guru

    berbagai tugas dengan temannya

    5 Menganalisis dan

    mengevaluasi proses

    pemecahan masalah

    Membantu siswa untuk melakukan refleksi

    atau evaluasi terhadap penyelidikan

    mereka dan proses yang mereka gunakan

    Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah

    peneliti mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa

    untuk belajar, membimbing pengalaman individual atau kelompok,

    mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan

    mengevaluasi proses pemecahan masalah.

    e. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    Menurut Sanjaya 2006 (218-219) Pembelajaran Berbasis Masalah

    (PBM) atau berdasarkan masalah memiliki beberapa kelebihan

    dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya, di antaranya

    sebagai berikut:

    1) Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk

    memahami isi pelajaran.

    2) Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta

    memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi

    siswa.

    3) Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran

    siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    4) Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer

    pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan

    nyata.

    5) Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk

    mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab

    dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

    6) Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa

    bahwa setiap mata pelajaran IPA, pada dasarnya merupakan cara

    berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan

    hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.

    7) Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai

    siswa

    8) Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa

    untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka

    untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru

    9) Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa

    yang mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam

    dunia nyata.

    10) Pemecahan masalah dapat mengembangkan keaktifan siswa untuk

    secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan

    formal telah berakhir.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    5. Materi IPA Sifat Benda

    a. Perubahan wujud benda

    1. Perubahan wujud benda cair ke padat disebut pembekuan

    2. Perubahan wujud benda padat ke cair disebut pencairan

    3. Perubahan wujud benda cair ke gas disebut penguapan

    4. Perubahan wujud benda gas ke cair disebut pengembangan

    5. Perubahan wujud benda padat ke gas disebut penyubliman

    Contoh gambar bagan :

    2 5

    1 3

    Di dalam semesta ini benda dikelompokkan menjadi 3

    wujud, yaitu benda padat, cair dan gas, ketiga kelompok benda

    tersebut memiliki persamaan diantaranya mempunyai berat,

    menempati ruangan, dan memiliki isi atau volume.

    b. Sifat benda padat

    1. Bentuknya tetap, tidak dipengaruhi bentuk wadahnya

    2. Isi (volum) benda tetap

    3. Dengan perlakuan tertentu bentuknya dapat diubah

    c. Sifat benda cair

    1. Bentuk berubah ubah sesuai bentuk wadahnya

    Padat

    Cair Gas

    4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    2. Mengalir ketempat lebih rendah

    3. Menekan ke segala arah

    4. Dalam keadaan tenang, permukaan selalu datar

    5. Dapat meresap melalui celah kecil

    6. Dapat melarutkan zat

    d. Sifat benda gas

    1. Bentuknya selalu berubah sesuai tempatnya

    2. Menekan kesegala arah

    3. Tidak dapat dilihat dan diraba

    Untuk membuat barang-barang keperluan hidup digunakan benda

    padat. Benda padat yang digunakan diantaranya logam, kayu, plastic,

    karet dan kaca. Logam memiliki sifat penghantar panas listrik

    (konduktor) Plastik memiliki sifat penghantar panas jelek (isolator).

    B. Penelitian Yang Relevan

    Penelitian yang dilakukan oleh Rosanti (2016), yang berjudul

    Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Menggunakan Problem Based

    Learning (PBL) pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SDK

    Wirobrajan I Yogyakarta” Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan

    keaktifan dan prestasi belajar tentang pelaksanaan pendekatan Problem Based

    Learning (PBL) pada pelajaran matematika siswa kelas V SDK Wirobrajan I

    Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

    (PTK). Hasil penelitian kondisi awal menunjukkan dalam kategori cukup

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    yaitu 70 pada siklus I meningkat menjadi 76. Kemudian pada siklus II

    meningkat menjadi 83 setelah menggunakan metode Problem Based

    Learning (PLB). Kesimpulan dari penelitian ini adalah keaktifan dan hasil

    belajar dapat di tingkatkan dengan penerapan metode Problem Based

    Learning (PLB) pada mata pelajaran matematika SDK Wirobrajan I

    Yogyakarta.

    Penelitian yang dilakukan oleh Winarti (2016), yang berjudul

    “Peningkatan Hasil Belajar dan Kemampuan Kritis Matematika Kelas IIIA

    Materi Perkalian dan Pembagian Melalui Pembelajaran PBL di SD Negeri

    Denggung”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil

    belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika materi perkalian dan

    pembagian melalui pembelajaran PBL pada siswa kelas IIIA di SD Negeri

    Denggung. Menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan

    subjek penelitian siswa kelas IIIA SD Negeri Denggung. Hasil Penelitian

    menunjukkan bahwa rata-rata kondisi awal 77,92 meningkat pada siklus I

    sebesar 77,98 dan siklus II 90,82. Pencapaian KKM kondisi awal 64,28%

    dengan KKM 70, siklus I meningkat 85,18% dengan KKM 75, dan siklus II

    menjadi 82,14% dengan KKM 80. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil

    belajar dan kemampuan berpikir kritis matematika materi perkalian dan

    pembagian dapat ditingkatkan melalui pembelajaran PBL.

    Penelitian yang dilakukan oleh Isnaeni (2016), yang berjudul

    “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Menggunakan Model PBL

    untuk Siswa Kelas III SD Plaosan 1”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar PKn siswa kelas III SD Negeri

    Plaosan 1. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

    dengan subjek siswa kelas III SD Negeri Plaosan 1. Hasil penelitian

    menunjukkan presentase keaktifan awal jumlah siswa minimal cukup aktif

    yaitu 39,13% dengan rata-rata nilai keaktifan 53,22 meningkat dengan

    persentase jumlah siswa minimal cukup aktif pada siklus I 56,52 dengan nilai

    rata-rata 55,94 dam siklus II meningkat menjadi 91,30 dengan rata-rata nilai

    63,51. Persentase jumlah lulus KKM pada kondisi awal 35,71% dengan nilai

    rata-rata 70,02. Pada siklus I menjadi 43,47% dengan nilai rata-rata 74,13.

    Pada siklus II persentase meningkat menjadi 65,21% dengan nilai rata-rata

    79,60. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar

    PKn dapat ditingkatkan dengan menggunakan model PBL siswa kelas III SD

    Negeri Plaosan 1.

    Persamaan antara penelitian yang relevan di atas menggunakan

    variable keaktifan, prestasi belajar, berpikir kritis, dan hasil belajar. Hasil

    penelitiannya menunjukkan model pembelajaran PBL dapat meningkatakan.

    Pada penelitian ini menggunakan variabel keaktifan dan hasil belajar siswa

    untuk mengadakan penelitian “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA

    Materi Tentang Sifat Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis

    Masalah (PBM) Pada Siswa Kelas IV SD N Srumbung 2 Semester 2 Tahun

    Pelajaran 2017/2018”. Kebaruan dalam penelitian ini adalah peneliti

    menggunakan variabel Keaktifan dan hasil belajar. Dalam mata pelajaran IPA

    peneliti mengambil materi sifat benda dalam penelitian ini. Peneliti

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    menggunakan siswa kelas IV sebagai subjek penelitian dan menggunakan SD

    N Srumbung 2 sebagai tempat penelitian.

    Berikut ini bagan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

    Berdasarkan peta literatur di atas, peneliti melakukan penelitian

    pada variabel keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Srumbung 2

    Rosanti (2016)

    “Peningkatan Keaktifan dan

    Prestasi Belajar Menggunakan

    Problem Based Learning (PBL)

    pada Mata Pelajaran Matematika

    Siswa Kelas V SDK Wirobrajan

    I Yogyakarta”.

    Isnaeni (2016)

    “Peningkatan keaktifan dan

    prestasi belajar PKn

    Menggunakan Model PBL

    untuk siswa kelas III SD

    Negeri Plaosan 1”.

    Penelitian yang dilakukan oleh penelitian :

    “Peningkatan keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa

    Kelas IV SDN Srumbung 2 Melalui Penerapan Model

    Pembelajaran PBM (Pembelajaran Berbasis Masalah).

    Winanti (2016)

    “Peningkatan Hasil Belajar dan

    Kemampuan Kritis Matematika Kelas

    IIIA Materi Perkalian dan Pembagian

    Melalui Pembelajaran PBL di SD Negeri

    Denggung”.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    pada mata pelajaran IPA mengunakan model pembelajaran PBM

    (Pembelajaran Berbasis Masalah).

    C. Kerangka Berpikir

    Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh siswa untuk meningkatkan

    hasil belajar siswa. Ketika siswa pasif dan guru menggunakan metode

    ceramah atau siswa menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat

    melupakan apa yang telah diberikan oleh guru bagaimanapun menariknya

    materi disampaikan dengan ceramah, otak tidak akan menyimpan informasi

    yang diberikan, karena tidak terjadi proses keaktifan siswa.

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah kurikulum dan proses

    pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang

    menuntut siswa mendapat pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir

    dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta

    memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya

    menggunakan pendekatan yang sistematik untuk memecahkan masalah atau

    menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karir dan kehidupan

    sehari-hari.

    Di dalam kondisi lapangan sebenarnya adalah hasil belajar siswa

    kelas IV SD N Srumbung 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 masih rendah 10 dari

    22 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Siswa juga belum aktif dalam

    mengikuti proses pembelajaran, guru mengajar secara konvensional namun

    hasil belajar siswa masih rendah. Kemudian peneliti mencoba melakukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    tindakan yang sesuai dengan materi dan menerapkan pendekatan Model

    Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang sesuai dengan

    materi melalui dua tahap. Dengan menerapkan model pembelajaran

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) diyakini bahwa siswa akan lebih

    mudah mengikuti dan aktif dalam pembelajaran yang tentu saja keaktifan

    siswa akan meningkat. Adapun kegiatan yang akan dilakukan pada tahap

    pertama yaitu, perencanaan, pelaksanaan tes, pengamatan terhadap peserta

    didik serta melakukan refleksi. Tahap kedua sama dengan tahap pertama

    dan hasil belajar mata pelajaran IPA siswa meningkat.

    Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

    D. Hipotesis Tindakan

    Berdasarkan rumusan masalah, peneliti menentukan hipotesis

    tindakan pada penelitian ini. Hipotesis tindakan yang disusun oleh peneliti

    adalah :

    Kondisi Awal di Lapangan :

    Rendahnya keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Srumbung 2

    Solusi :

    Guru menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    Kondisi Akhir :

    Peningkatan keaktifan dan hasil belajar melalui penggunaan Model

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    1. Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dalam upaya

    peningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD N

    Srumbung 2 yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut (a) orientasi

    siswa pada masalah, (b) mengorganisasi siswa untuk belajar, (c)

    membimbing pengalaman individual/ kelompok, (d) mengembangkan dan

    menyajikan hasil karya, (e) menganalisis dan mengevaluasi proses

    pemecahan masalah.

    2. Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

    meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SDN Srumbung 02

    tahun pelajaran 2017/2018.

    3. Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dapat

    meningkatkan hasil belajar IPA pada kelas IV SDN Srumbung 02 tahun

    pelajaran 2017/2018.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Bab III ini ada sembilan hal yang akan dibahas oleh peneliti. Sembilan

    hal tersebut adalah jenis penelitian, setting penelitian, rencana penelitian,

    indikator keberhasilan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas,

    reliabilitas, indeks kesukaran soal, dan teknik analisis data.

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

    Aqip (2006: 13) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

    suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi

    dalam sebuah kelas. Pendapat tidak jauh berbeda dari Suhardjono (dalam

    Arikunto, 2010: 2) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian

    tindakaan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki dan

    meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Berdasarkan kedua pendapat di

    atas dapat disimpulkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian

    yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan tujuan untuk

    memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

    Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Kemmis

    dan Mc. Taggart dalam Kusumah (2010: 20-21). Bagan Penelitian Tindakan

    Kelas (PTK) tersaji pada gambar di bawah ini:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    Gambar 3.1 Model Kemmis dan Mc Taggart (Kusumah, 2010: 21)

    Gambar 3.1 merupakan skema PTK menurut Kemmis dan Taggart

    yang dilakukan dalam dua siklus dan terdiri dari empat tahap yaitu.

    Perencanaa, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap tindakan dan

    pengamatan gambar di atas, berada dalam waktu yang sama. Keempat tahap

    tersebut merupakan rangkaian tahapan dari satu siklus PTK.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    Model yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart pada hakikatnya

    berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri

    dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

    Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai kegiatan

    yang dipandang sebagai satu siklus. Pada gambar 3.1, tampak bahwa di

    dalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat disebut sebagai dua

    siklus.

    Kusumah (2010:25) mengemukakan bahwa penelitian tindakan secara

    garis besar mengenal adanya empat langkah penting, yaitu perencanaan

    (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

    (reflecting). Keempat langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

    1. Perencanaan

    Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah mengetahui

    masalah dalam pembelajaran. Hal yang direncanakan terkait dengan

    model pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media

    pembelajaran dan sebagainya. Perencanaan kurang lebih hampir sama

    dengan menyiapkan suatu kegiatan belajar-mengajar.

    2. Tindakan

    Langkah kedua yang perlu diperhatikan yaitu langkah tindakan

    dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya. Tindakan dalam penelitian

    harus berhati-hati dan serta merupakan kegiatan praktis yang terencana.

    Hal ini dapat terjadi jika tindakan tersebut dibantu dan mengacu kepada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    rencana yang rasional dan terukur. Realisasi tindakan sebelumnya harus

    sudah direncanakan dengan baik.

    3. Pengamatan

    Pengamatan pada penelitian tindakan kelas mempunyai fungsi

    yaitu mendokumentasikan implikasi tindakan yang diberikan kepada

    subjek. Observasi harus memiliki beberapa unggulan misalnya orientasi

    prospektif, memiliki dasar-dasar reflektif waktu sekarang dan masa yang

    akan datang. Observasi yang hati-hati dalam hal ini sangat diperlukan

    untuk mengatasi keterbatasan yang diambil peneliti. Observasi yang baik

    yaitu observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala

    yang muncul baik yang diharapkan ataupun tidak diharapkan.

    4. Refleksi

    Setelah langkah pengamatan, kemudian masuk langkah keempat

    yaitu langkah refleksi. Tahap ini guru dapat melakukan refleksi dan dapat

    menyimpulkan apa yang telah terjadi di dalam kelas. Langkah ini

    merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang

    telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam

    observasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    B. Setting Penelitian

    Setting dalam penelitian ini meliputi: subyek penelitian, obyek

    penelitian, tempat penelitian dan waktu penelitian.

    1. Subyek penelitian

    Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Srumbung 2 tahun

    ajaran 2017/2018 yang berjumlah 22 siswa, dengan jumlah siswa

    laki-laki 14 dan siswa perempuan 8 orang.

    2. Obyek penelitian

    Obyek penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan hasil

    belajar siswa kelas IV SD N Srumbung 2 semester ganjil

    menggunakan model pembelajaran PBM. Kompetensi dasar yang

    diambil yaitu 6.1 mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas

    memiliki sifat tertentu.

    3. Tempat penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SD N Srumbung 2 yang beralamat

    di Dusun Cawakan, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung,

    Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.

    4. Waktu penelitian

    Penelitian ini berlangsung dari bulan Juli 2017 sampai bulan

    Desember 2017 tahun pelajaran 2017/2018 di SD N Srumbung 2.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    C. Persiapan Penelitian

    Persiapan sebelum melakukan penelitian di SD N Srumbung 2 yaitu :

    1) Surat izin kepada Kepala Sekolah SD N Srumbung 2 untuk melakukan

    penelitian di SD N Srumbung 2 khususnya kelas IV, 2) bertemu dengan

    guru kelas IV untuk informasi dan menanyakan jadwal pelajaran IPA, 3)

    melakukan observasi pembelajaran IPA di kelas IV, 4) hasil wawancara

    dengan guru kelas IV, 5) mengidentifikasi masalah yang ada di kelas, 6)

    menganalisis masalah masalah yang ada pada kelas IV, 7) merumuskan

    masalah, 8) merumuskan hipotesis, 9) menyususn rencana penelitian

    dalam setiap siklus, 10) membuat gambaran awal tentang keaktifan dan

    hasil belajar siswa kelas IV, 11) mengkaji standar kompetensi, kompetensi

    dasar, dan materi pokoknya, 12) menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP) Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evalusi, dan

    instrumen penelitian.

    D. Rencana Tindakan Setiap Siklus

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

    dalam 2 siklus. Apabila siklus I belum berhasil maka menggunakan siklus II.

    Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model Kemmis dan Mc

    Taggert yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning),

    tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Rencana

    tindakan ini membahas tentang tindakan setiap siklus. Langkah pertama yang

    dilakukan peneliti setelah diperoleh gambaran keadaan kelas adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    melaksankan tindakan kelas siklus I sebagai berikut:

    1. Siklus I

    Siklus I ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu

    4 x 35 menit untuk 2 pertemuan dan setiap pertemuan 2 x 35 menit.

    Langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:

    a. Perencanaan

    Pada Tahap perencanaan peneliti menyiapkan perangkat

    pembelajaran yang akan digunakan dalam proses penelitian. Perangkat

    pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian yaitu silabus,

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lembar Kerja Siswa

    (LKS), materi ajar, soal prestasi, dan media pembelajaran. Peneliti

    juga menyiapkan instrument penelitian untuk mengukur keaktifan

    siswa berupa lembar observasi atau pengamatan dan lembar kuesioner

    tentang keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA.

    b. Pelaksanaan Tindakan

    Tahap ini, peneliti melakukan proses pembelajaran dengan

    langkah-langkah sebagai berikut:

    1) Pertemuan Pertama

    Kegiatan Awal

    a) Guru menyapa siswa dengan salam.

    b) Guru bersama siswa berdoa.

    c) Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Indonesia Raya”

    d) Guru mengabsen kehadiran siswa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    e) Motivasi

    Siswa bersama dengan guru mengamati percobaan tentang

    perubahan sifat benda.

    f) Apersepsi

    Guru melakukan apersepsi dengan bertanya-jawab tentang

    perubahan sifat benda.

    h) Orientasi

    Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi dasar yang akan

    dicapai serta kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

    Kegiatan Inti

    a) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang perubahan sifat

    benda yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

    b) Siswa mengamati percobaan yang ada di depan kelas.

    c) Siswa dibagi ke dalam kelompok oleh guru.

    d) Siswa mendapatkan permasalah pertama dari guru berupa

    pertanyaan

    “Mengapa bila air dimasukkan ke dalam kulkas menjadi beku?”

    “Apakah kita dapat melihat perubahan sifat yang terjadi pada

    air?” (Tahap 1: Mengorientasikan siswa terhadap masalah)

    e) Siswa mencoba menjawab pertanyaan dari guru.

    f) Siswa mendapat instruksi dari guru terkait kegiatan apa yang

    akan dilakukan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    g) Siswa mencoba kegiatan seperti permasalahan yang

    disampaikan oleh guru yaitu menguji perubahan sifat benda

    yang terjadi pada benda yang ada di dalam kelas.

    (Tahap 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar)

    h) Siswa melihat perubahan yang terjadi dan menyimpulkan

    dari perubahan sifat pada benda cair.

    (Tahap 3: Membimbing penyelidikan individual maupun

    kelompok)

    i) Siswa berdiskusi dan menuliskan laporan hasil kerja.

    j) Siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil

    pekerjaanya di depan kelas secara bergantian.

    (Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya)

    k) Siswa menuliskan hasil kerja mereka lalu menuliskan di papan

    tulis.

    l) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil diskusi siswa.

    (Tahap 5: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

    masalah)

    m) Siswa menuliskan refleksi dan evaluasi kegiatan dengan dibantu

    oleh guru.

    Kegiatan akhir

    a) Menyimpulkan

    Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi atau