Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

36
WAHYUNI HERDA (1102014278) MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN SASARAN BELAJAR LO 1. Memahami dan Menjelaskan Cairan dan Larutan 1.1 Definisi 1.2 Fungsi Cairan dan Larutan 1.3 Jenis-Jenis Larutan LO 2. Memahami dan Menjelaskan Cairan dalam Tubuh 2.1 Kompartemen Cairan dalam Tubuh dan Komposisi 2.2 Mekanisme Keseimbangan Cairan dalam Tubuh 2.3 Input dan Output LO 3. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi 3.1 Definisi 3.2 Penyebab 3.3 Gejala 3.4 Jenis-Jenis 3.5 Mekanisme Dehidrasi 3.6 Penanganan LO 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam Islam 4.1 Etika 4.2 Hadits dan Ayat 1

description

Skenario 1 blok cairan adalah tentang Dehidrasi, masih membahas tentang keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Tentang asam basa tidak disinggung di skenario 1 dan 2.

Transcript of Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

Page 1: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

SASARAN BELAJAR

LO 1. Memahami dan Menjelaskan Cairan dan Larutan

1.1 Definisi1.2 Fungsi Cairan dan Larutan1.3 Jenis-Jenis Larutan

LO 2. Memahami dan Menjelaskan Cairan dalam Tubuh

2.1 Kompartemen Cairan dalam Tubuh dan Komposisi

2.2 Mekanisme Keseimbangan Cairan dalam Tubuh

2.3 Input dan Output

LO 3. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi

3.1 Definisi

3.2 Penyebab

3.3 Gejala

3.4 Jenis-Jenis

3.5 Mekanisme Dehidrasi

3.6 Penanganan

LO 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam Islam

4.1 Etika

4.2 Hadits dan Ayat

1

Page 2: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

1. Memahami dan Menjelaskan Cairan dan Larutan

1.1 Menjelaskan dan memahami definisi cairan dan larutan

Cairan

Cairan adalah bahan yang langsung mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas.Tubuh

manusia sebagian besar terdiri atas cairan, persentasenya dapat berubahtergantung pada umur,

jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayiusia <1 tahun cairan tubuh adalah sekitar

80-85% berat badan dan pada bayi usia > 1tahunmengandung air sebanyak 70-75%. Seiring

dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap berat badan berangsur-angsur

turun yaitu pada laki-lakidewasa 50-60% berat badan, sedangkan pada wanita dewasa 50 % berat

badan.

Larutan

Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih macam zat yangterdiri dari solute

( zat terlarut) dan solvent ( zat pelarut).

1.2 Memahami dan menjelaskan fungsi cairan dalam tubuh

Fungsi cairan tubuh antara lain :1. Mengatur suhu tubuh

Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.2. Melancarkan peredaran darah

Jika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental. Hal ini disebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.

3. Membuang racun dan sisa makananTersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.

4. Mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar tubuh.

5. PencernaanMengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerja sistem pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar, sehingga feses pun keluar dengan lancar.

6. PernafasanParu-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini

2

Page 3: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

dapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.

7. Sendi dan ototCairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.

8. Pemulihan penyakitAir mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang terbuang.

1.3 Memahami dan menjelaskan jenis-jenis larutan

Menjelaskan Larutan Berdasarkan Kepekatan : 1. Larutan Encer : Larutan yang menganduang relatif sedikit solute(zat yang

dilarutkan ) dalam larutan 2. Larutan pekat : Larutan yang mengandung banyak solute(zat yang dilarutkan)

dalam larutan 3. Larutan Jenuh : Larutan dimana ada keseimbangan antara solute padat dan solute

dalam larutan 4. Larutan Tidak Jenuh: Larutan yang mengandung jumlah solute yang kurang dari

larutan jenuh.

Menjelaskan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik: 1. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dibedakan

atas: a. Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1) 1) Asam-asam kuat seperti : HCL,HC1O3, H2S04, HNO3dan lain-lain. 2) Basa-basa kuat yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti :

NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. 3) Garam-garam yang mudah larut seperti : NaCl, Al2(SO4)3 dam lain-lain.

b. Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasinya sebesar : 0 < alpha < 1 1) Asam-asam lemah seperti : CH3COOH,HCN,H2CO3,H2S dam lain-lain. 2) Basa-basa lemah seperti : NH4OH. Ni(OH)2 dan lain-lain. 3) Garam-garam yang sukar larut seperti AgCl,CaCrO4,PbI2dan lain-lain

2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus

listrik, karena zat terlarutnya didalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-oin (tidak berion) Tergolong kedalam jenis ini misalnya : 1) Larutan Urea

3

Page 4: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

2) Larutan Sukrosa 3) Larutan Glukosa4) Larutan Alkohol

Berdasarkan Kemampuan Menyerapnya : 1. Larutan ideal yaitu larutan yang memenuhi Hukum Roult. Pada larutan ideal

tidak terjadi penyerapan atau pelepasan kalor pada saat pencampuran larutan 2. Larutan tidak ideal yaitu larutan yang tidak memenuhi hukum Roult. Larutan tak

ideal ini dapat dibagi dua yaitu : a. Larutan yang mengalamami pelepasan kalor pada saat pencampuran

sehingga merupakan larutan yang mengalami penyimpangan positif dari hukum Roult.

b. Larutan yang mengalami penyerapan kalor pada saat pencampuran yang menghasilkan penyimpangan negatif dari hukum Roult.

Berdasarkan Wujud / Fasanya :Cair, padat, dan gas.

LO 2. Memahami dan Menjelaskan Cairan dalam Tubuh

2.1 Memahami dan Menjelaskan Kompartemen cairan dalam tubuh

Total Body Water, pada orang dewasa 60% dari berat badan dalam kgCairan intraseluler (CIS), kurang dari dua pertiga cairan tubuh.Cairan ekstraseluler (CES), sepertiga cairan tubuh, terdiri dari cairan interstitial yang berada di sekitar sel, mencapai tiga perempat cairan ekstraseluler. Plasma darah yang mencapai seperempat cairan ekstraseluler dan cairan transeluler sekitar 1-3% berat badan, meliputi cairan serebrospinal,cairan dalam peritoium, cairan humour mata dan lain sebagainya.

4

Page 5: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Presentasi air tubuh total (Total Body Water) terhadap berat badan berubah sesuai umur, menurun cepat pada awal kehidupan, yang disajikan dalam tabel :

Usia Cairan Tubuh dalam Kg Berat Badan (%)

Bayi prematur 80

3 bulan 70

6 bulan 60

1-2 tahun 59

11-16 tahun 58

Dewasa 58-60

Dewasa dengan obesitas 40-50

Dewasa kurus 70-75

Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu: cairan intraselular (CIS) dan cairan ekstra selular (CES). Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total cairan tubuh (TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L. Persentase ini dapat berubah, bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas.(Guyton&Hall,1997)

1. Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB totalAdalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70kg). Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.

2. Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB totalAdalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir, kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam (CES). Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa (70 kg). Lebih jauh (CES) dibagi menjadi:a. Cairan interstisial (CIT)

Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume (CIT) kira-kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa.

5

Page 6: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

b. Cairan intravaskular (CIV)Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari BB), 3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP, atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain.

Adapun fungsi dari darah adalah mencakup :

1) pengiriman nutrien (mis: glokusa dan oksigen) ke jaringan2) transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru3) pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi4) transpor hormon ke tempat aksinya 5) sirkulasi panas tubuh

3. Cairan Transelular (CTS)

Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi lambung. Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8L per hari.

6

Page 7: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Komposisi ion kompartemen-kompartemen cairan

1. Natrium (Na)Di dalam produk pangan atau di dalam tubuh, natrium biasanya berada dalam

bentuk garam seperti natrium klorida (NaCl). Di dalam molekul ini, natrium berada dalam bentuk ion sebagai Na . Diperkirakan hampir 100 gram dari ion natrium (Na ) atau ekivalen dengan 250 gr NaCl terkandung di dalam tubuh manusia. Garam natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1.3-1.6 gr/hari (ekivalen dengan 3.3-4.0 gr NaCl/hari).

Setiap kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui urin & keringat. Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu ± 3 mmol/L.

Sebagai kation utama dalam cairan ekstrasellular, natrium akan berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf , kontraksi otot dan juga akan berperan dalam proses absorpsi glukosa. Pada keadaan normal, natrium (Na ) bersama dengan pasangan (terutama klorida, Cl ) akan memberikan kontribusi lebih dari 90% terhadap efektif osmolalitas di dalam cairan ekstrasellular.

2. Kalium (K)

7

Page 8: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi ±150 mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascularyang terdapat pada cairan ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass).

Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium (Ca ) dan natrium (Na ), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan natrium, kalium juga merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta keringat

3. Klorida (Cl)Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF) adalah

elektrolit bermuatan negatif yaitu klorida (Cl ). Jumlah ion klorida (Cl ) yang terdapat di dalam jaringan tubuh diperkirakan sebanyak 1.1 g/ Kg berat badan dengan konsentrasi antara 98-106 mmol / L. Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat pada cairan serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang, lambung dan juga pankreas.

Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselullar, ion klorida juga akan berperan dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit. Selain itu, ion klorida juga mempunyai fungsi fisiologis penting yaitu sebagai pengatur derajat keasaman lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Bersama dengan ion natrium (Na ), ion klorida juga merupakan ion dengan konsentrasi terbesar yang keluar melalui keringat.

Gangguan Keseimbangan Pada Kation-Anion Utama Tubuh: 1. Hiponatremia

Asupan makanan Keluarnya natrium dari saluran pencernaan Keluarnya natrium dari ginjal Pengaruh hormone

2. HipernatremiaPemeriksaan Fisik:Demam tingkat rendah,hipotensi postural, lidah dan membranmukosa kering, agitasi, konvulsi, gelisah,eksitabilitas, oliguria/ aniria, rasa haus.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium: natriumserum > 145 mEq/L, osmolalitas serum >295 mOsm/ kg, dan berat jenis urine > 1,030(jika kehilangan air bukan disebabkandisfungsi ginjal.

8

Page 9: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

3. Hipokalemia Asupan makanan Keluarnya kalium dari saluran pencernaan Keluarnya kalium dari ginjal Pengaruh hormone Gangguan fungsi selular

4. Manifestasi Klinis Hiperkalemia Pemeriksaan Fisik:

Denyut nadi tidak menurun dan lambat, hipotensi, kecemasan/ ansietas, iritabilitas, parestesia, kelemahan.

Hasil Pemeriksaan Laboratorium:Kaliumserum > 5,3 mEq/L menyebabkanrepolarisasi lebih cepat (gelombang Tmencapai puncaknya, frekuensi denyut jantung 60- 110), kadar kalium serum >7mEq/L menyebabkan konduksi interatialrusek (gelombang P lebar dan rendah)sedangkan kadar kalium > 8 mEq/Lmenyebabkan tidak adanya aktivitas atrial(tidak ada gelombang P) pada pemeriksaanEKG

5. HipokloremiaKekurangan klorida sebagai penyebab alkalosis metabolik terjadi bila kehilangan lorida tubuh melebihi kehilangan natrium. Hipokloremia juga dapat disebabkan oleh masukan klorida tidak adekuat berkepanjangan. Contoh adalah kehilangan dari usus akibat muntah atau drainase lambung dan pada diare klorida.

6. HiperklaremiaHiperklaremia dapat terjadi apabila klorida di konservasi di ginjal melebihi natrium dan kalium atau terbentuknya urin basa selama ginjal mengkoreksi alkalosis.Hiperkloremia juga dapat terjadi aabila sejumlah besar cairan parenteral yang mengandung klorida, seperti garam fisiologis (saline) normal dan Ringer Lactate diberikan pada saat resusitasi cairan akut.

2.2 Memahami dan Menjelaskan Keseimbangan cairan dalam tubuh

Mekanisme keseimbangan

Cairan tubuh berpindah antara kedua kompartemen untuk mempertahankan

keseimbangan nilai cairan. Pergerakan cairan tubuh ditentukan oleh beberapa proses

transpor yaitu difusi, transpor aktif, filtrasi, dan osmosis (Horne, 2001).

Difusi adalah proses pergerakan partikel dalam dari konsentrasi tinggi ke

konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan (Horne, 2001)

Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi. Banyak

zat terlarut penting ditransport secara aktif melewati membran sel meliputi natrium,

kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino. (Horne, 2001). Filtrasi adalah merembesnya

9

Page 10: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

suatu cairan melalui selaput permeable. Arah perembesan adalah dari daerah dengan

tekanan yang lebih tinggi ke daerah dengan tekanan yang lebih rendah (Horne, 2001).

Osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeable dari area dengan

konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.

Osmosis dapat terjadi melewati semua membran bila konsentrasi zat terlarut pada kedua

area berubah (Horne, 2001).

Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui sistem endokrin, yakni:

o Aldosteron, berfungsi sebagai absorbsi natrium yang disekresi kelenjar adrenal dan tubulus ginjal.

o Prostaglandin, asam lemak yang berfungsi merespons radang, pada ginjal berfungsi mengatur sirkulasi ginjal.

o ADH, meningkatkan reabsorbsi air sehingga mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.

o Mekanisme rasa haus, merangsang pelepasan renin yang dapat menimbulkan produksi angiotensin II sehingga merangsang hipotalamus untuk mengendalikan rasa haus.

A. Homoestasis CairanKeseimbangan cairan dipertahnkan dengan mengatur volume dan

osmolaritas CES. Perubahan volume CES dalam jumlah kecil tidak akan memberi reaksi fisiologis. Mekanisme homeostatis air dan elektrolit bertujuan mempertahankan volume dan osmolaritas cairan ekstrasel dalam batas normal, dengan mengatur keseimbangan antara absorbsi makanan dan minuman di usus dan ekskresi di ginjal yang melibatkan system hormonal. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

10

Page 11: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Faktor utama keseimbangan cairan pada saat defisit H2O:1. Kontrol pengeluaran air oleh vasopresin2. Kontrol pemasukan air oleh rasa haus

Apabila asupan air berlebihan,mengakibatkan hypervolemia atau volume cairan berlebihan ditandai dengan meningkatnya volume CES,volume darah dan disusul dengan meningkatnya tekanan darah. Pada keadaan ini,tubuh kan berupaya untuk mengurangi volume cairan hingga keadaan normal dan menurunkan tekanan darah.

Kompensasi:

1. Mengurangi volume cairan dengan cara:1) Menurunkan sekresi ADH,sehingga reabsorbsi dan retensi air oleh ginjal

berkurang. Akibatnya air yang berlebihan akan dibuang lewat urin

2) Merangsang pelepasan ANP (Atrial Natriuretik Peptide) yang berfungsi menurunkan sekresi renin dan aldosteron,sehingga reabsorpsi dan retensi Natrium oleh pembuluh darah akan menurun,sehingga natrium yang berlebihan akan terbuang lewat urin.

11

Page 12: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

2. Menurunkan tekanan darah:

ANP yang dihasilkan oleh dinding atrium kanan jantung akan mengurangi retensi natrium sehingga terjadilah vasodilatasi atau pelebaran pembuluh darah,dan tekanan darah akan menurun.

Apabila kekurangn asupan air atau terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan seperti diare atau muntah akan mengakibatkan hipovolemia,ditandai dengan menurunnya volume ces, volume darah dan tekanan darah. Pada keadaan ini,tubuh akan berupaya untuk mencegah pengeluaran cairan yang lebih lanjut,menimbulkan mekanisme haus serta meningktkan tekanan darah.

3. Mencegah pengeluaran cairan lebih lanjut:1) Meningkatkan sekresi ADH, sehingga reabsorbsi dan retensi air yang meningkat

menyebabkan urin lebih pekat dan sedikit.

2) Pengaktifan system Renin-Angiotensin-Aldosteron,yang bertujuan untuk meningkatkan reabsorbsi dan retensi natrium.

3) Perangsangan mekanisme haus dan dorongan untuk minum agar kekurangan cairan dapat segera diatasi.

4. Menaikkan tekanan darah:1) Pengaktifan sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron dapat membuat pembuluh

darah bervasokontriksi menyebabkan tekanan darah meningkat

B. Homeostatis Elektrolit

Kesimbangan elektrolit dengan ketat dijaga oleh tubuh karena elektrolit berpengaruh pada osmolaritas cairan. Kation yang utama adalah kalium dan natrium. Keduanya mempengaruhi tekanan osmotik CES dan CIS dan langsung berhubungan dengan fungsi selular.

Pada saat lebih banyak elektrolit terlarut dalam CES, osmolalitas CES tinggi sehingga cairan intraselular akan keluar menuju cairan ekstaselular. Akibatnya volume CES meningkat dan kadar elektrolit kembali normal. Sekresi ADH juga akan ditingkatkan pada keadaan ini sehingga reabsorbsi dan retensi air meningkat. Bersamaan dengan sekresi ADH, mekanisme haus juga diaktifkan di hipotalamus sehingga menimbulkan dorongan untuk minum. Pada saat lebih sedikit elektrolit terlarut dalam ces,osmolalitas ces menurun sehingga sekresi ADH menurun dan kelebihan cairan akan diekresikan bersama urin.

2.3 Memahami dan Menjelaskan Pemasukan dan Pengeluaran cairan tubuh

12

Page 13: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Intake cairan normal pada orang dewasa sehat memasukan cairan 90% intake cairan perhari (2500cc) dengan 10% didapatkan dari metabolisme.

Output cairan normal:

Sumber output cairan tubuh

a. Urine Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

b. IWL (Insesible Water Loss) IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

c. Keringat Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

d. FecesPengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

13

Page 14: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

(Sherwood L (2011), Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, 6th ed, Jakarta: EGC)

LO 3. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi

3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Dehidrasi

Dehidrasi adalah keadaan berupa gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotik cairan tubuh akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup. Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

14

PEMASUKAN AIR PENGELUARAN AIR

Jalur Jumlah (ml/hari) Jalur Jumlah (ml/hari)

Asupan cairan 1250 Kehilangan tak disadari (dari paru dan kulit yang tidak berkeringat)

900

H2O dalam makanan

1000 Keringat 100

H2O yang diproduksi oleh metabolisme

350 Tinja 100

Urin 1500

Total pemasukkan 2600 Total pengeluaran 2600

PEMASUKAN GARAM PENGELUARAN GARAM

Jalur Jumlah (g/hari) Jalur Jumlah (g/hari)

Ingesti 10,5 Pengeluaran obligatorik melalui kerinat dan tinja

0,5

Ekskresi terkontrol di urin

10,0

Pemasukan total 10,5 Pengeluaran total 10,5

Page 15: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Dehidrasi merupakan berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama(dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air (dehidrasi hipotonik).

3.2 Memahami dan Menjelaskan Macam – Macam Dehidrasi

Berdasarkan penyebabnya, dehidrasi terdiri dari:a. Dehidrasi hipertonik

Ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).

b. Dehidrasi isotonik Ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).

c. Dehidrasi hipotonik Ditandai denganrendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum(kurang dari 270 mosmol/liter.

Berdasarkan tingkat banyak cairan tubuh yang hilang:a. Dehidrasi ringan

Yaitu kehilangan cairan dalam tubuh sebesar 5%.

b. Dehidrasi sedang Kehilangan cairan dalam tubuh sebesar 5-10%

c. Dehidrasi berat Kehilangan lebih dari 10% cairan dalam tubuh.

3.3 Memahami dan Menjelaskan Penyebab Dehidrasi

Dehidrasi dapat terjadi karena kemiskinan air (water depletion), kemiskinan

natrium (sodium depletion), dan water and sodium depletion bersama-sama. (Staf

Pengajar Bagian Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006).

Terdapat banyak sebab kehilangan cairan tubuh dan kandungan elektrolit di

antaranya : (asmadi, 2008)

a. Kehilangan melalui kulit (diaforesis, luka bakar)

b. Kehilangan cairan tubuh melalui saluran pencernaan (muntah, diare, drainase dari

gastrik intestinal)

15

Page 16: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

c. Kehilangan cairan tubuh melalui saluran perkemihan (diuresis osmotik, diabetes

insipidus)

a. AktivitasOrang yang banyak aktivitasnya lebih banyak mengeluarkan cairan tubuh melalui keringat dari pada orang yang tidak beraktivitas.

b. Diare Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak anak mati setiap tahun karena dehidrasi akibat diare.

c. UsiaSemakin tua usianya, kerja organ semakin menurun. Selain itu, kadar air akan semakin menurun seiring dengan usia.

d. MuntahMuntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang keluar dengan cara minum.

e. BerkeringatTubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.

f. DiabetesPeningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.

g. Luka bakarPenderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada pada kulit yang rusak oleh luka bakar.

h. Kesulitan minumOrang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.

i. Gastroenteritis Ini adalah penyebab paling umum dehidrasi. Jika disertai muntah dan diare, dehidrasi akan semakin mudah terjadi.

j. Stomatitis Nyeri dapat membatasi asupan oral.

16

Page 17: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

k. Diabetic ketoasidosis (DKA)Dehidrasi ini disebabkan oleh diuresis osmotik. Penurunan berat badan disebabkan oleh kehilangan cairan yang berlebihan dan katabolisme jaringan. Rehidrasi cepat, dapat menimbulkan hasil neurologis yang buruk. DKA sangat spesifik dan memerlukan perawatan yang intensif.

l. Demam penyakit Demam mengakibatkan peningkatan insensible loss water dan dapat mempengaruhi nafsu makan.

m. Pharyngitis Ini dapat mengurangi asupan oral

n. Congenital adrenal hiperplasia berhubungan dengan hipoglikemia, hipotensi, hiperkalemia, dan hiponatremia.

o. Heat strokeHyperpyrexia, kulit kering, dan perubahan status mental dapat terjadi.

p. Cystic fibrosis

Mengakibatkan kerugian natrium dan klorida keringat, menempatkan pasien pada risiko hiponatremia, hipokloremia dan dehidrasi parah.

q. Diabetes insipidusOutput urin yang berlebihan yang sangat encer dapat mengakibatkan kerugian besar air bebas dan hipernatremia.

r. TirotoksikosisBerat badan yang diamati, meskipun nafsu makan meningkat.

3.4 Memahami dan Menjelaskan Gejala Dehidrasi Menurut Muscari, 2005, tanda atau gejala yang dapat ditemukan pada sesorang yang

mengalami dehidrasi adalah antara lain :

a. Haus

b. Keletihan

c. Penurunan berat badan

d. Membran mukosa kering

e. Penurunan atau hilangnya produksi air mata

f. Turgor kulit tidak elastis dan waktu pengisian kembali kapiler meningkat

g. Mata cekung

17

Page 18: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

h. Depresi fontanel

i. Penurunan haluaran urin

j. Takikardia

k. Takipnea

l. Penurunan tekanan darah

m. Rasa haus berlebihan

Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :

Tanda-tanda dehidrasi bergantuiung pada derajat dehidrasi

18

Page 19: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

2.4.1 Menjelaskan gejala dehidrasi pada orang dewasa

Tanda dan Gejala Dehidrasi Ringan

Dehidrasi Sedang

Dehidrasi Berat

Kehilangan berat badan (%)

3-5 6-9 10 atau lebih

Kondisi umum Haus, sadar, gelisah

Haus, sadar, hipotensi postural

Biasanya sadar; ektremitas dingin, lembab, sianotik, kulit jari tangan dan kaki berkerut; kejang otot

Nadi radial Kecepatan dan tekanan normal

Cepat dan lemah

Cepat, sangat lemah,kadang tidak teraba

Respirasi Normal Dalam, mungkin cepat

Dalam dan cepat

Fontanella anterior Normal Cekung Sangat cekungTekanan darah sistolik

Normal Normal atau rendah: hipotensi ortostatik

Rendah, mungkin tidak terukur

Elastisitas kulit Cubitan segera kembali

Cubitan kembali perlahan

Cubitan tidak segera kembali

Mata Normal Cekung Sangat cekungAir mata Ada Tidak ada

atau berkurang

Tidak ada

Keluaran kencing Normal Jumlah berkurang dan pekat

Anuria/oliguria berat

Gejala dehidrasi pada usia lanjut1. Gejala klasik dehidrasi seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgor dan

mata cekung sering tidak jelas.2. Gejala klinis paling spesifik yang dapat dievaluasi adalah penurunan berat

badan akut lebih dari 3%.3. Tanda klinis obyektif lainya yang dapat membantu mengindentifikasi kondisi

dehidrasi adalah hipotensi ortostatik.

19

Page 20: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

4. Berdasarkan studi di Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM :

a. Ditemukan aksila lembab/basah,b. Suhu tubuh meningkat dari suhu basal, c. Diuresis berkurang,d. Berat jenis (bj) urin lebih dari atau sama dengan 1,019 (tanpa adanya

glukosuria dan proteinuria),e. Rasio blood urea nitrogen/kreatinin lebih dari atau sama dengan 16,9

(tanpa adanya perdarahan aktif saluran cerna) maka kemungkinan terdapat dehidrasi pada usia lanjut adalah 81%.

Gejala dehidrasi pada anak

Mengenali gejala dehidrasi pada anak, baik  yang ringan, sedang maupun yang berat bisa membantu dalam mengevaluasi tingkat dehidrasi pada anak. Serta merupakan langkah preventif terhadap dehidrasi.Berikut merupakan gejala dehidrasi:a. Dehidrasi Ringan

Jarang terjadi gejala yang signifikan Kehilangan cairan mencapai 5% berat badan Defisit cairan berikar antara 30-50mL/kg

b. Dehidrasi SedangSudah terlihat tanda patologis pada anak, terjadi perubahan kondisi fisik yang signifikan, Anak menangis tanpa air mata Mulut dan bibir kering. Jika tubuh kekurangan cairan hampir seluruh

tubuh akan menjadi kering. Kondisi ini biasanya ditandai pada bagian mulut dan bibir yang kering.

Penurunan berat badan, pada dehidrasi sedang tubuh kehilangan cairan diantara 5% - 10% berat badan. 

Lihat ubun-ubunnya, bila cekung, atau lebih cekung dari biasanya kemungkinan besar merupakan dehidrasi.

Jarang buang air kecil (BAK). Waspadai jika air seni yang keluar sangat sedikit dan berwarna gelap.

Mata anak tampak cekung dan seakan terbenam. Tidak bergairah, lemas dan selalu mengantuk, seperti; hanya tergolek di

tempat tidur tanpa aktivitas yang berarti. Perkiraan defisit cairan 60-90 mL/kg Kulit tampak pucat, kering dan tidak elastis.  Untuk lebih memastikan

cobalah mencubit kulit anak secara perlahan. Bayi yang mengalami dehidrasi, setelah dicubit, kulitnya tidak akan cepat kembali normal.

Demam, terjadi peningkatan suhu tubuh sampai 38º C bahkan lebih.

c. Dehidrasi Berat

20

Page 21: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Tubuh kehilangan cairan > 10% berat badan. Kesadaran anak menurun, napas jadi cepat dan denyut jantung

meningkat. Hilang kesadaran. Hal ini karena  cairan yang sangat dibutuhkan untuk

metabolisme tubuh berkurang, maka seluruh sistem kerja organ tubuh menjadi terganggu dan otak tidak berfungsi secara sempurna.

Pengeluaran cairan makin tidak sebanding dengan kebutuhan tubuh, yakni bisa mencapai 200-250 cc/kg BB dalam sehari. Kondisi ini membuat berat badan anak turun secara drastis, yaitu lebih dari 10% BB asalnya.

Tangan dan kaki yang dingin dan lembab Ketidakmampuan untuk minum Hilangnya keelastisan tubuh secara keseluruhan Jika menangis tidak ada air mata Lapisan lendir yang sangat kering pada mulut Berkuranganya volume air seni

3.5 Memahami dan Menjelaskan Mekanisme Dehidrasi

Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme dehidrasi. Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan memenuhi kebutuhannya akan cairan.

21

Page 22: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebut hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin.

Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih.

Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melali baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotiikus, osmoreseptor di hypothalamus, dan volumereseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ ADH dengan meningkatkan

reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh, maka hormone atripeptin (ANP) akan meningkatkan ekskresi volume natrium dan air .

3.6 Memahami dan Menjelaskan Cara Penanganan DehidrasiKoreksi air (rehidrasi) jenis air yang diberikan adalah cairan isotonik mengandung dekstrosa. Volume air yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan rumus (10%) ditambah dengan Insensible Water Losses + volume urin 24 jam + volume air yang keluar melalui oral bila pasien sadar. Kecepatan pemberian air tidak boleh menyebabkan penurunan kadar natrium plasma > 0,5 mEq/jam. (FKUI, 2013)

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2013. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam Basa. Jakarta: Penerbit FKUI.

Penatalaksanaan pada penderita dehidrasi (Doenges) :1. Obat-obatan Antiemetik

Untuk mengatasi muntah.2. Obat-obatan anti diare

Pengeluaran feses yang berlebihan dapat diberikan obat-obat anti diare serta dapat diberikan oralit.

3. Pemberian air minumPemberian air minum yang mengandung natrium cukup memadai untuk mengatasi ketidakseimbangan yang terjadi.

4. Pemberian cairan intravenaPada kekurangan cairan yang berat, maka diperlukan pemberian cairan intravena. Larutan garam isotonik (0,9%) merupakan cairan infus terpilih untuk kasus-kasus dengan kadar natrium mendekati normal, karena akan menambah volume plasma. Segera setelah pasien

22

Page 23: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

mencapai normotensi, separuh dari larutan garam normal (0,45%) diberikan untuk menyediakan air bagi sel-sel dan membantu pembuangan produk-produk sisa metabolisme.

5. Pemberian bolus carian IVpemberian bolus cairan IV awal dalam suatu uji beban cairan, untuk mengetahui apakah alirah kemih akan meningkat, yang menunjukkan fungsi ginjal normal.

LO 4. Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam Islam

4.1 Memahami dan Menjelaskan Etika Minum

1. Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala. Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah. Oleh karena itu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah.

2. Memulai minum dengan membaca basmallah.

Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.

Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)

3. Minum dengan tangan kanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)

4. Tidak bernafas dan meniup air minum.Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari Muslim) Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu. 

23

Page 24: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

5. Bernafas tiga kali ketika minum. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda,“Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.”

6. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret. Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani)

7. Minum dengan posisi duduk. Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad)

8. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru. Jangan bersikap rakus sehingga tampak mulut penuh dengan suapan, Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan seperti minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’ jika kalian minum dan ‘alhamdulillah’ jika kalian selesai minum.” (HR. Turmidzi).

9. Menutup bejana air pada malam hari. Rasulullah bersabda, “Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)

10. Tidak minum dengan menggunakan tempat dari emas dan perak Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, dia berkata, Rasullullah SAW bersabda: ”Orang-orang yang makan dan minum dengan bejana emas dan perak, sungguh telah menuangkan ke dalam perutnya api dari neraka.” (HR. Muslim)

11. Minum dengan tiga tegukan dimulai basmalah dan diakhiri dengan hamdalah.

24

Page 25: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA,dia berkata,Rasulullah SAW bersabda,” Janganlah kalian minum seperti minumnya unta,tetapi minumlah dengan minum dua-dua (teguk) atau tiga-tiga (teguk),hendaknya kalian membaca basmalah ketika minum dan membaca hamdalah setelah minum”.(HR.Tirmidzi)

4.2 Memahami dan Menjelaskan Ayat tentang Etika Minum dalam Islam

Al-Quran

(QS. Al-Waqi’ah: 68-69) 

ب�ون� } ر� ت�ش� ال ذ�ي آء� ال�م� ء�ي�ت�م� ر� ف�نز�ل�ون�{ }68أ� ال�م� ن� ن�ح� أ�م� ن� ز� ال�م� م�ن� ل�ت�م�وه� نز�

أ� نت�م�ء�أ�

69}

”Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan.” 

( QS. Al-Araf : 31 )

ب ي�ح� ال �ن ه� إ وا ر�ف� ت�س� و�ال ب�وا ر� و�اش� ك�ل�وا و� د* ج� م�س� ك�ل- ن�د� ع� ز�ين�ت�ك�م� ذ�وا خ� آد�م� ب�ن�ي ي�ار�ف�ين�  ال�م�س�

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

25

Page 26: Wrap Up PBL SK 1 CAIRAN

WAHYUNI HERDA (1102014278)MANDIRI PBL L-3 SKENARIO 1 CAIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Muscari, Mary E. 2005. Panduan Belajar : Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

Sherwood L (2011), Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, 6th ed, Jakarta: EGC

Sukmariah, M., & Kamianti, A.1990. Kimia Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara

Doenges, Marylin E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Untuk Perencanaan dan Pendokumentasi Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

26