Workshop prioritas AADMER dan Modalitas Kemitraan bagi ... file · Web viewPencegahan...

5

Click here to load reader

Transcript of Workshop prioritas AADMER dan Modalitas Kemitraan bagi ... file · Web viewPencegahan...

Page 1: Workshop prioritas AADMER dan Modalitas Kemitraan bagi ...  file · Web viewPencegahan dan Mitigasi. Kesiapsiagaan dan Respon. Pemulihan

“Workshop prioritas AADMER dan Modalitas Kemitraanbagi Kelompok Rentan”

I. Latar Belakang Negara-negara ASEAN terdiri dari berbagai populasi yang berjumlah tak kurang dari 584 juta manusia atau sekitar 9 persen dari total populasi dunia. Kawasan ini termasuk kawasan yang rentan akan terjadinya bencana seperti badai, banjir, kekeringan, gempa bumi, tanah longsor, erupsi merapi, kebakaran dan wabah penyakit. Bencana menyebabkan kerugian secara psikologis, social, ekonomi, budaya dan lingkungan bagi negara anggota ASEAN.

Banjir, badai, gempa bumi dan tanah longsor adalah bencana yang paling sering melanda dan menyebabkan banyak kerusakan bagi kawasan dan masyarakat di berbagai wilayah dalam dekade sekarang ini. Semua kejadian bencana tersebut muncul dengan tingkat frekuensi serangan 14 persen secara bersamaan.

Walaupun banjir adalah ancaman yang paling sering terjadi, namun gempa bumi lah yang menyebabkan kerugian yang paling besar dalam hal tingkat hilangnya nyawa, jumlah korban luka-luka, dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.

Gempa bumi sebagai bencana yang paling mengerikan telah menyebabkan kerugian USD $10 juta, diikuti oleh kerusakan akibat badai sebesar USD $8,3 juta dan banjir sebesar USD $5,4 juta dalam waktu bersamaan. Walaupun negara-negara ASEAN memiliki beragam jenis ancaman dan kerentanan terhadap berbagai bahaya bencana, namun bisa dikatakan berdampak bagi seluruh anggota ASEAN. Dampak langsung maupun tidak langsung terhadap ekonomi bagi negara yang terlanda bencana tersebut sangat tidak sedikit, bahkan terkadang juga memberi dampak secara langsung terhadap kawasan ASEAN baik dalam segi ekonomi, kesejahteraan, ketahanan pangan, stabilitas politik dan kualitas hidup masyarakatnya. Bencana pada akhirnya juga menjadi masalah penting dalam pembangunan. Oleh karena itu, ASEAN sebagai organisasi yang menginisiasi terbentuknya AADMER (ASEAN Agreement on Disaster Management And Emergency Response) yang ditandatangani oleh para menteri luar negeri negara anggota ASEAN pada bulan Juli 2005 dan diratifikasi oleh 10 negara anggota ASEAN. Setelah ditetapkan pada tanggal 24 Desember 2009, AADMER menjadi bagian dalam Program Kerja 2010-2015 dan diadopsi oleh ASEAN Committee for Disaster Management (ACDM) sebagai rencana berjalan pada bulan Maret 2010.

Program kerja AADMER terdiri dari dua tipe yaitu strategi komponen dan isu lintas sektor. Inti strategis yang menerjemahkan semangat AADMER dan prinsip ASEAN dalam pengelolaan bencana ke dalam suatu langkah nyata yang terdiri dari berbagai hal berikut :

1. Kajian Risiko, Peringatan Dini dan Pengawasan2. Pencegahan dan Mitigasi3. Kesiapsiagaan dan Respon

Page 2: Workshop prioritas AADMER dan Modalitas Kemitraan bagi ...  file · Web viewPencegahan dan Mitigasi. Kesiapsiagaan dan Respon. Pemulihan

4. Pemulihan

Isu lintas sektor penting yang mencakup perbedaan komponen strategis dan berbagai elemen utama untuk membangun penanggulangan bencana berbasis regional dan tanggap darurat yang lebih efektif, yang tersusun sebagai berikut:

1. Pelembagaan/institusionalisasi AADMER2. Pelatihan dan pengetahuan tentang sistem manajemen3. Strategi kemitraan4. Mobilisasi sumber daya5. Capaian dan pengarustamaan6. Manajemen informasi dan teknologi komunikasi

Dalam rangka mensosialisasikan, mengumpulkan masukan, kritik, saran dan rekomendasi bagi pelaksanaan AADMER dalam konteks Indonesia, dan untuk melihat lebih jauh akan kebutuhan dan tantangannya dan bagaimana menyelesaikan permasalahannya, maka kami akan menyelenggarakan workshop sehari yang akan menghadirkan presentasi panel dari Kelompok Kerja ASEAN (APG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang akan memaparkan presentasi pada diskusi terbuka untuk memberikan masukan, kritik, dan saran bagi pelaksanaan AADMER di Indonesia.

II. Tujuan1. Mensosialisasikan AADMER kepada baik LSM lokal maupun internasional di

Indonesia, juga kepada BNPB dalam rangka melihat kekuatan dan kapasitasnya untuk melibatkan para pemangku kepentingan yang ada di tingkat regional maupun nasional.

2. Menentukan gap, kebutuhan dan tantangan dalam melaksanakan dan melembagakan AADMER di tingkat lokal dan nasional.

3. Menentukan fokus dan langkah spesifik untuk meningkatkan program kerja AADMER yang terdiri dari dua komponen strategis dan elemen lintas sektor seperti yang telah disebutkan di atas.

III. Peserta Total peserta ada 50 orang, yang terdiri dari anggota APG (Kelompok Kerjasama ASEAN), dan pemerintahan Indonesia, LSM, LSM internasional dan Badan PBB (UN). Waktu & Tempat Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:Hari/Tanggal : Kamis/21 Februari 2011Waktu : 09.00 – 15.30 WIBTempat : Hotel Ibis Tamarin, Jl. KH. Wahid Hasyim No.77, Jakarta Pusat

Page 3: Workshop prioritas AADMER dan Modalitas Kemitraan bagi ...  file · Web viewPencegahan dan Mitigasi. Kesiapsiagaan dan Respon. Pemulihan

Agenda

Waktu Agenda Keterangan

08.30 – 09.00 Registrasi Panitia09.00 - 09.10 Pembukaan dan Pembacaan hasil FGD Hening Parlan - HFI09.10 – 10.15 AADMER dan Kebijakan Penanganan

Bencana di Indonesia Ir. Sugeng Tri Utomo, DESS, Deputi Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan, BNPB

Presentasi: AADMER dan Peluang Kerjasama

Adelina Kamal, ASEAN Head Disaster Management & Humanitarian Assistance Division

10.15 – 10.30 Coffee Break10.30 – 11.130 Presentasi oleh APG (Kelompok

Kerjasama ASEAN) mengenai: Asesmen Resiko, Peringatan

Dini, dan Pengawasan Pencegahan dan Mitigasi Kesiapsiagaan dan Respon Pemulihan

11.30 – 12.30 Diskusi12.30 – 13.30 Makan Siang13.30 – 14.45 Diskusi Kelompok Terarah dan Pleno

sesuai dengan Strategi Inti: 1. Asesment Resiko, Peringatan

Dini, dan Pengawasan 2. Pencegahan dan Mitigasi 3. Kesiapsiagaan dan Respon, dan

Pemulihan 4. Isu Lintas Sektor

14.45 – 15.00 Coffee break15.00 – 15.10 Kesimpulan dan Penutup